Review Genealogi Kapitalisme

download Review Genealogi Kapitalisme

of 6

Transcript of Review Genealogi Kapitalisme

  • 7/26/2019 Review Genealogi Kapitalisme

    1/6

    Review Genealogi Kapitalisme

    Antropologi dan Ekonomi Politik Pranata Eksploitasi Kapitalistik

    Dalam kehidupan perekonomian manusia tidak pernah lepas dari sebuah

    aktivitas kerja. Manusia bekerja untuk melakukan proses produksi untuk

    memenuhi kebutuhan mereka dengan memanfaatkan daya-daya yang ada.

    Menurut Durrenberger, yang menjadi inti dalam sistem perekonomian ialah

    bagaimana kerja tersebut diorganisasi. Pengorganisasian kerja ditujukan untuk

    menentukan beberapa hal dalam proses kerja, seperti pihak-pihak yang

    mengerahkan tenaga kerja, siapa yang tidak harus bekerja, hingga menentukan

    pembagian dari hasil kerja-kerja itu.

    Seorang antropolog bernama Eric olf telah membagi bentuk dasar

    pengirganisasian kerja menjadi tiga, yaitu pengorganisasian kerja berbasiskan

    hubungan kekerabatan, perupetian dan produksi kapitalis. Dalam

    pengorganisasian berbasis kekerabatan, kerja diorganisasi melalui hubungan

    kekerabatan yang terbentuk oleh ikatan keturunan dan perka!inan. "adi dalam hal

    ini, kepemilikan sarana produksi didasarkan atas kerja dan keanggotaan seseorang

    di dalam kelompok kekerabatan. "ika dalam kelompok kekerabatan mereka tidak

    mengelola sendiri sarana produksi, maka tidak akan mendapat hak dan hasil atas

    darana produksi tersebut.

    Dalam corak pengorganisasian kerja berbasiskan hubungan perupetian,

    tenaga kerja diorganisasi melalui hubungan perhambaan atau perbudakan.

    #erbentuknya perhambaan atau perbudakan tersebut merupakan hasil dari

    penaklukan dan penguasaan dengan kekerasan sekelompok orang dengan yang

    lain. Dalam struktur sosial perbudakan, golongan penakluklah yang menentukan

    kedudukan masing-masing orang berdasarkan peringkatan sosial. $edudukan ini

    juga yang akan menentukan hak dan ke!ajiban setiap orang terhadap kekayaan

    yang dihasilkan golongan pekerja. %olongan penguasa sarana produksi berhak

    atas tenaga kerja dan hasil kerja tanpa saluran kepranataan.

    %olongan penguasa menerima uoeti dari para hamba sahaya yang

    mengabdi kepada mereka dari hasil menggarap lahan yang diserahkan kepada

    &ama ' (uli )lfiani

    &*M+ ombel ' /000/+

    Mata $uliah ' )ntropologi Ekonomi

    Dosen Pengampu ' 0. Drs. MS. Mustofa., M).

    1. %una!a!an, S. Sos., M.

  • 7/26/2019 Review Genealogi Kapitalisme

    2/6

    mereka. dengan diberikannya lahan sebagai hak garap maka imbalan yang

    diberikam berupa sebagian besar hasil produksi. 2amba sahaya juga harus bekerja

    kepada tuan tanah secara 3uma-3uma dan sebagai imbalan para pemegang

    kekuasaan !ajib melindungi hamba-hambanya dengan ancaman kekerasan pihak

    lain.

    Dalam masyarakat kapitalis terdapat pembagian kelas berdasarkan sosial-

    ekonominya yaitu pemilik sarana produksi dan kelas tanpa sarana produksi.

    Dalam masyarakat kapitalis, kepemilikan sarana produksi juga telah disahkan dan

    dijaga oleh hukum formalsebagai kepemilikan pribadi. Sedangkan, para golongan

    tanpa sarana produksi hanya mampu menjual tenaga yang mereka miliki kepada

    pemilik sarana produksi dengan begitu, para golongan tanpa kelas produksi

    mendapatkan upah untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dalam dunia kapitalis,

    peran pasar sangat penting karena dengan adanya pasar masyarakat dapat

    melakukan transaksi barang dan uang demi mendapatkan kebutuhan yang mereka

    inginkan.

    Komoditas tanah dan tenaga kerja

    Menurut antropolog Marvin 2aris, ciri dari kapitalisme adalah

    komodifikasi barang dan jasa termasuk tanah dan tenaga kerja. Dalam kapitalisme

    juga tidak dapat terelakkan dari kerja-upahan, bagi masyarakat tanpa sarana

    produksi hal ini sangat penting bagi mereka, sehingga mereka rela menjual tenaga

    kerja mereka demi mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan pokok.

    Menurut eber, yang membedakan antara perekonomian tradisional dengan

    kapitalisme adalah pengorganisasian rasional atas pekerja upahan bebas, maka

    tanpa orang yang menjual tenaga kerja, kapitalisme tidak akan terjadi. untuhnya

    perekonomian feodal dan munculnya indutri di perkotaan mendorong proses

    pemisahan produsen dengan sarana produksinya di pedesaan, inilah yang

    memunculkan orang untuk menjual tenaga kerja.

    Dipedesaan, lahan garapan feodal termasuk lahan bersama atau commons ,

    dipagari, dikapling dan disahkan oleh golongan elite. Dengan didukung

    peundang-undangan yang dibuat oleh !akil-!akil golongan elite di parlemen,

    maka golongan elite dapat menguasai dan mengelola lahan-lahan tersebut secara

  • 7/26/2019 Review Genealogi Kapitalisme

    3/6

    kapitalistik. Proses pengkaplingan lahan dengan model kepemilikan absolut

    beserta pengusiran kaum tani penggarap di *nggris dikenal dengan Enclosure.

    Dalam pandangan antropolog ekonomi $arl Polanyi menyebut fenomena tersebut

    dengan refolusi kaum kaya mela!an kaum miskin, karena proses pengkaplingan

    secara dialektis dengan penciptaan pranata-pranata sosial yang terjadi sama halnya

    dengan model kepemilikan pribadi kaptalis. Pranata yang muncul antara lain

    kerja-upahan dan pasar tenaga kerja serta pranata lain yaitu pasar tanah dan pasar

    uang. Pasar adalah pranata yang mengatur pertukaran sosial dengan berbasiskan

    pena!aran dan permintaan dengan uang sebagai alat hubung. Dalam pasar

    kapitalis, semua hasil produksi untuk dijual dan pendapatan yang diperoleh untuk

    membeli. 2arga yang dita!arkan dan diminta ditentukan oleh pena!aran dan

    permintaan yang muncul dipasar yang disebut dengan hukum pasar s!asta.

    Pasar model kapitalis ini menjadi pranata komodifikasi dan akumulasi.

    Segala hal yang menghasilkan keuntungan bagi pemilik sarana produksi akan

    diperlakukan sebagai komoditi. Dalam pasar kapitalis, harga tenaga kerja, tanah

    dan uang diperlakukan sama dengan komoditi industrial sehingga munsul istilah

    upah, se!a dan bunga. Di pasar kapitalis ini juga masyarakat dibagi menjadi dua

    lapisan sosial, yaitu mereka yang memiliki sarana produksi dan uang dan mereka

    tidak memiliki sarana dan hanya bisa mengaksesnya. Menurut Mar4, golonan

    pertama disebut sebagai kapitalis karena memiliki sarana produksi dan uang,

    sedangkan yang kedua disebut proletariat karena hanya memiliki kemampuan

    bekerja. Sumber utama dari golongan kapitalis adalah laba, bunga dan se!a,

    sedangkan pada golongan proletariat berupa upah dari hasil menjual tenaga

    kerjanya.

    Proletarisasi

    Proletarisasi masal yang terjadi pada abad ke-05 merupakan proses

    pemisahan petani dari lahan garapan dengan cara pengusiran, perampasan dan

    perampokan yang disahkan oleh peraturan resmi yaitu didukungoleh perundang-

    undangan. Dengan adanya peruaturan tersebut kaum borjuis dan golongan elit

    dapat dengan mudah melakukan pengkaplingan lahan-lahan pertanian di *nggris.

    Sehingga dengan adanya hal tersebut, maka muncul penciptaan pasar tenaga kerja

  • 7/26/2019 Review Genealogi Kapitalisme

    4/6

    melalui peraturan Bill of Reform danPoor law Amandement.Masyarakat yang

    telah terusir dari lahan-lahan pertanian menjadi buruh untuk memenuhi kebutuhan

    hidupnya. $aum buruh di beri upah serendah mugkin, bahkan dalam penciptaan

    buruh tersebut diperbolehkan adanya pekerja kanak-kanak dan perempuan yang

    diberi upah dengan beberapa butir kentang saja pada masa itu.

    Proletarisasi di Jawa : sebuah kasus

    Praktik enclosure dan proletarian yang terjadi di "a!a dimulai sejak

    adanya sistem tanam paksa untuk mengeksploitasi jajahan. Para golongan elite di

    pedesaan "a!a ynag menguasai lahan garapan !ajib menanam seperlima lhannyadengan tebu sebagai pengganti pajak tanah. Selain itu, mereka juga !ajib

    mengerahkan sejumlah buruh sebagai tenaga kerja perkebunan tersebut. Pada

    tahun 067/ parlemen 8elanda menerbitkan undang-undang pertanahan

    9)grarische!et: untuk negeri jajahan yang berfungsi sebgai pendukung legal

    komodifikasi tanah dan tenaga kerja. Dengan adanya undang-undang tersebut

    maka dikeluarkan sertifikat-sertifikat hak milik untuk lahan-lahan garapan

    penduduk. #anah tanpa bukti kepemilikan secara tertulis dan tidak digarap

    langsung menjadi milik negara. #anah- tanah tersebut juga bisa dise!akan dalam

    jangka !aktu tertentu. Para kapitalis yang bermodal besar dapat menye!a tanah

    negara dengan mendatangkan buruh-buruh sekitar maupun tempat lain. Para

    kapitalis yang kekurangan modal dapat membuka perusahaan saham gabungan

    sebagai jaminan kredit dari bank komersial Eropa dan nantinya dapat digunakan

    juga untuk menye!a tanah di negeri jajahan. Dalam eksploitasi modern kaum

    borjuis liberal juga menyertakan perpajakan modern. Mereka yang tercatat

    sebagai pemilik lahan !ajib membayar uang dalam jumlah tertentu kepada

    pemerintah. Pemerintah kolonial menggunakan dana pajak untuk jmembiayai

    birokrasi dan membayar hutang kepada kapitalis keuangan.

    Akmulasi Primitif dan Asal-usul Ketimpangan

    $arl Mar4 menyebutkan suatu istilah yang dikenal dengan akumulasi

    primitif atau ; usprunglische akkumulation< yaitu suatu proses yang berlangsung

    secara bersamaan antara penghakmilikan tanah menurut konsepsi kepemilikan

  • 7/26/2019 Review Genealogi Kapitalisme

    5/6

    pribadi borjuis Eropa, penciptaan golongan sosial baru para pekerja-upahan, dan

    akumulasi kekayaan ke tangan segelintir elite le!at derakan enclosure ditambah

    dengan pengaturan uoah oekerja murah disektor-sektor penopang kapitalisasi

    yang dilindungi peraturan-peraturan resmi pemerintah di!al kapitalisasi modern.

    #eori akumulasi dari Mak4 merupakan tanggapan dari teori akumulasi primitif

    dari Sir )dam Smith. Menurut )dam Smith, berlangsungnya produksi kekayaan

    modern secara logis harus di dahului dengan timbunan kekayaan. Setelah adanya

    tindakan penimbunan kekayaan maka muncul pembagian kerja sosial untuk

    mencapai suatu kemakmuran.

    Menurut )dam Smith, manusia telah diberi kodrat alamiah yang berbeda.

    $emudian perbedaan kodrat ini yang menjadi dasar dalam pengumpulan

    kekayaan. "adi, )dam Smith meyakinkan bah!a kelas-kelas sosial tercipta dari

    proses alami dan tidak terdapat campur tangan manusia lain sehingga

    menimbulkan suatu ketimpangan sosial. )dam Smith menjelaskan bah!a

    pembagian kerja antara pemilik sarana produksi dan para penjual tenaga kerja

    dilatarbelakangi oleh kesenjangan orang-orang yang rajin, hemat dan kreatif danorang-orang yang malas, boros dan bodoh. Sedangkan menurut Mar4, kapital dan

    penimbunan kekayaan kelas pemilik sarana produksi merupakan hasil perampasan

    terhadap kekayaan sosial hasil kerja dari golongan lain dengan pemaksaan.

    Sementara )dam Smith percaya bah!a kelas-kelas sosial tercipta secara sukarela

    dan damaidiba!ah oenga!asan pertukaran pasar yang adil.

    ertahann!a !ang primitif

    Dalam kapitalisme memerlukan adanya ruang-ruang eksploitasi supaya

    akumulasi kapital berjalan dengan baik. Dengan banyaknya orang atau instituasi

    yang hidup dalam lahan tersebut seringkali menjadi penghalang untuk membuka

    ruang-ruang kapitalisasi. Sehingga para kapitalis menghalalkan segala cara demi

    mendapatkan runag-runag kapitalisasi yaitu dengan mengusir para petani

    pedalaman yang memiliki lahan tanpa sertifikat secara paksa atau dengan

    kekerasan. Menurut David 2arvey, akumulasi dengan perampasan adalah suatu

  • 7/26/2019 Review Genealogi Kapitalisme

    6/6

    proses penghakmilikan tanah dan pengusiran kaum tani. )kumulasi dengan

    perampasan merupakan jalan keluar bagi kapital ketika kapasitas kapital tidak

    selaras dengan kapasitas produksi, sehingga akumulasi kapital disektor produksi

    menjadi terhambat ketika sektor produksi tradisional tidak sanggup untuk

    memenuhi permintaan kapasitas dalam mengembangkan uang. Sarana produktif

    akan dihancurkan baik secara nyata melalui perang atau memanfaatkan bencana

    alam, maupun tidak nyata sepeti menciptkan dan memanajemen reseri dan

    kebangkrutan suatu negeri. Sehingga dengan adanya kehancuran maka ada

    peluang bagi para kapital untuk menguasasi ruang-ruang kapitalisasi.

    Sumber'

    Mulyanto, Dede. 1/01. Genealogi Kapitalisme Antropologi dan Ekonomi Politik

    Pranata Eksploitasi Kapitalistik. (ogyakarta' esist 8ook.