repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter...

55
BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA MENUJU SISTEM EKONOMI KAPITALISME Pasca Perang Dunia II, sulit bagi negeri penjajah untuk mempertahankan bentuk penjajahan langsung, sebab masyarakat di negeri terjajah mulai bangkit perjuangan melawan penjajahan tersebut di seluruh belahan dunia. Deru revolusi sosialis proletar menggetarkan sistem kapitalis, keadaan ini memberikan kekuatan dan semangat baru bagi revolusi yang berkobar di berbagai belahan dunia. Klas borjuasi yang berkuasa di negera penjajah terus berusaha mempertahankan dominasinya di negeri terjajah, akan tetapi di sisi lain penjajahan akan berdampak kepada revolusi pembebasan nasional. Bagi pandangan pengikut ajaran ideologi Marx, revolusi sosial dimulai dari kaum sosialis yang memandang kapitalisme sebagai sistem yang tidak adil dan irasional sehingga menghasilkan kesenjangan diantara klas masyarakat. Sehingga kapitalisme dianggap sebagai sebuah sistem usang yang akan berubah menjadi sistem komunisme melalui revolusi. Secara otomatis juga perubahan sistem kapitalisme menuju sistem sosialisme telah berdampak kepada perubahan sistem ekonomi negara tersebut. Gerakan revolusi sosial merupakan cikal bakal lahirnya sistem sosialis komunisme, yang juga anti thesis dari sistem kapitalisme. Secara mendasar sosialisme lahir dari pandangan atas hubungan produksi yang menghisap antara Universitas Sumatera Utara

Transcript of repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter...

Page 1: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

BAB III

PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA MENUJU

SISTEM EKONOMI KAPITALISME

Pasca Perang Dunia II, sulit bagi negeri penjajah untuk mempertahankan

bentuk penjajahan langsung, sebab masyarakat di negeri terjajah mulai bangkit

perjuangan melawan penjajahan tersebut di seluruh belahan dunia. Deru revolusi

sosialis proletar menggetarkan sistem kapitalis, keadaan ini memberikan kekuatan

dan semangat baru bagi revolusi yang berkobar di berbagai belahan dunia. Klas

borjuasi yang berkuasa di negera penjajah terus berusaha mempertahankan

dominasinya di negeri terjajah, akan tetapi di sisi lain penjajahan akan berdampak

kepada revolusi pembebasan nasional.

Bagi pandangan pengikut ajaran ideologi Marx, revolusi sosial dimulai

dari kaum sosialis yang memandang kapitalisme sebagai sistem yang tidak adil

dan irasional sehingga menghasilkan kesenjangan diantara klas masyarakat.

Sehingga kapitalisme dianggap sebagai sebuah sistem usang yang akan berubah

menjadi sistem komunisme melalui revolusi. Secara otomatis juga perubahan

sistem kapitalisme menuju sistem sosialisme telah berdampak kepada perubahan

sistem ekonomi negara tersebut.

Gerakan revolusi sosial merupakan cikal bakal lahirnya sistem sosialis

komunisme, yang juga anti thesis dari sistem kapitalisme. Secara mendasar

sosialisme lahir dari pandangan atas hubungan produksi yang menghisap antara

Universitas Sumatera Utara

Page 2: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

klas proletariat dan klas borjuasi. Teori ekonomi Marx menjelaskan bahwa sistem

kapitalisme telah memonopoli alat produksi dan memperkerjakan buruh secara

semena-mena. Tenaga klas buruh dipergunakan demi keuntungan klas borjuasi

dalam mencari laba.64

Melalui jalan revolusi sosial Marx menginginkan penghapusan masyarakat

berklas. Masyarakat tanpa klas yang digambarkan oleh Marx bercirikan atas

kediktoran klas proletariat atas klas borjuasi. Sebab sistem kapitalisme

menjadikan klas proletariat sebagai klas yang paling moderen di sistem

kapitalisme. Ini yang menjadi ciri khusus dari pandangan Marx yang tidak

dimiliki oleh filsuf lain. Sistem klas masyarakatlah yang telah menciptakan

monopoli dari sistem ekonomi masyarakat.

Marx beranggapan bahwa suatu barang bisa memiliki nilai

akibat adanya proses kerja, dalam artian kerja yang dilakukan oleh klas

proletariat. Nilai inilah yang kemudian diambil oleh klas borjuasi untuk

mendapatkan keuntungan. Marx menyebut ini sebagai perampasan nilai lebih.

Marx menerangkan bahwa sejarah manusia ditentukan oleh sarana-sarana

produksi dan sarana produksi menentukan hubungan produksi. Sehingga ketika

hubungan produksi saling menghisap, ini akan melahirkan pertentangan antara si

penghisap dengan si terhisap. Inilah yang dijalankan oleh sistem kapitalisme bagi

Marx. Dengan tajam Marx mengkritik dan menabur genderang perang untuk

menghancurkan sistem kapitalisme. Sebab hubungan produksi kapitalisme telah

memiskinkan klas buruh.

64Sutarjo Adisusilo. Sejarah Pemikiran Barat. Rajawali Pers. Jakarta. 2013. 257

Universitas Sumatera Utara

Page 3: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

Sehingga tidak ada jalan lain selain menjalankan revolusi. Hal ini

dikarenakan doktrin sejarah atas perkembangan masyarakat. Secara histori, klas

tertindaslah yang akan melakukan gerakan penumbangan klas penghisap.

Proletariatlah sebagai klas tertindas dalam sistem kapitalisme, merupakan

kekuatan utama revolusi. Hal ini dikarenakan penghisapan yang dilakukan oleh

klas borjuasi kepada klas burh. Sejalan lurus dengan sistem penghisapan nilai

lebih yang dijalankan oleh klas borjuasi telah membangkitkan semangat

perlawanan dari klas buruh. Sehingga hari depan masyarakat sosialis ada pada

kepemimpinan klas proletar.

Selain itu, bagi Marx juga sistem kepemilikan individu yang membuat

sistem monopoli bisa tetap langgeng dalam masyarakat. Sehingga kepemilikan

atas individu harus dihapuskan. Ciri lain dalam pandangan kaum marxisme,

memandang bahwa peran negara adalah sebagai alat bagi klas proletariat untuk

menjalankan program diktator proletariat. Dalam rangka membangun masyarakat

komunal moderen.

Ditengah sistem kapitalisme yang berkembang, pandangan akan hari

depan sosialisme juga mulai berkembang. Ajaran Marx mulai diterima dibeberapa

negara dunia, salah satunya distimulis oleh revolusi Oktober 1917 dibawah

kepemimpinan Partai Komunis Uni Soviet. Revolusi 1917 juga telah membawa

angin segar dalam pembebasan nasional melawan penjajahan bagi negara terjajah.

Lennin yang ketika itu menjadi pemimpin Partai Komunis Uni Soviet,

Universitas Sumatera Utara

Page 4: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

membangun aliansi dengan tujuan untuk memperluas ideologi sosialis. Sejak itu

pandangan sosialisme menjamur di daratan Asia, Amerika dan Eropa.

Pasca Revolusi Oktober negara-negara terjajah mulai menjalankan visi

kemerdekaan berhari depan sosialis. Keteguhan Lenin dalam menjalankan tugas

sejarah menciptakan masyarakat komunisme dunia terlihat dari keberhasilannya

membuka pintu lahirnya Internasionale Ketiga65

Komintern

atau lebih dikenal sebagai

(Komunis Internasional). Sebuah jaringan partai komunis internasional

yang loyal kepada Partai Komunis Uni Soviet, yang bertujuan menumbangkan

negara-negara dibawah cengkraman kapitalis monopoli asing. Tujaunya tak lain

untuk membentuk sebuah tatanan masyarakat sosialisme secara internasional.

Gereakan pembebasan nasional mulai gencar di seluruh negara terjajah. Ini

sebagai batu loncatan menuju kemasyarakat komunisme. Melalui perang rakyat

dan angkat senjata dibawah kepemimpinan klas buruh perjuangan revolusi

menjadi satu-satunya jalan keluar. Gerakan revolusi terus berkembang sejak saat

itu. Seperti halnya di Kuba dibawah kepeminpinan Che Guevara dan Fidel Castro,

di Indonesia dibawah kepemimpinan Muso, Korea Utara, Vientam, Venezuela,

dan negara-negara lain. Walaupun pada akhirnya setiap negara memiliki persoalan

masing-masing dalam membangun sistem sosialis.

Sedangkan sebaliknya jauh sebelum kemunculan sosialisme, teori

kapitalisme mulai mecuat dengan pesat dikalangan ekonom dunia. Pandangan

65 Saiful Arif dan Eko Prasetio, Lenin Revolusi Oktober 1917 (Sanggahan Atas Pemikiran Franz Magnis Suseno). Resist Book. 2004. Hal 21

Universitas Sumatera Utara

Page 5: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

kapitalisme pertama kali muncul pada abad ke-12 yang mempunyai arti dana,

persedian barang, sejumlah uang, dan bunga uang pinjaman. Istilah tersebut

menjelaskan secara sempit makna kapital adalah kekayaan berupa uang, atau

sebuah perusahaan dan barang dagangan. Pandangan ini terus berkembang pada

abad ke 18 istilah kapital dimengerti sebagai model produktif karena uang

memang digunakan untuk menghasilkan barang yang dijual untuk memperoleh

keuntungan.66

Asal muasal istilah kapitalisme terjadi pada abad pertengahan, pasca

berakhirnya sistem feodalisme yang mengarah pada sistem kapitalisme dengan

munculnya gilde-gilde, kantor dagang dan usaha pengolahan hasil pertanian

sederhana. Disatu sisi secara perlahan tuan-tuan tanah dalam bentuk kerajaan juga

mulai menjalankan sistem penguasaan alat produksi. Namun satu hal yang utama

esensi kapitalisme dari waktu ke waktu adalah sama yaitu akumulasi modal yang

Maka tidak heran jika merumuskan kapitalisme sebagai proses

memproduksi barang untuk pasar melalui melalui kerja individu atau usaha

bersama dalam usaha memperoleh laba melalui persaingan bebas. Kapitalisme

dewasa ini dicirkan sebagai berikut. Pertama, kepemilikan kekayaan secara

pribadi yang tidak terbatas, kedua tidak ada batasan untuk mengumpulkan

kekayaan, ketiga, pemerintahan tidak campur tangan dalam pengolahan sistem

ekonomi pasar.

66 Sutarjo Adisusilo. Op.Cit. Hal 225

Universitas Sumatera Utara

Page 6: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

akan diintervensikan kembali untuk mendapatkan laba dan untuk itu diperlukan

pasar bebas.

Perkembagnan kapitalisme mengalami kejenuhan pada abad ke 20, sebab

setelah Perang Dunia I dan Perang Dunia II, perkembangan kapitalisme

mengalami titik balik. Eropa tidak lagi menjadi pusat terbesar kapitalisme

melainkan berubah ke Amerika Serikat. Gerakan-gerakan anti pasar bebas mulai

bangkit, negara mulai campur tangan dalam menentukan perekonomian

masyarakat. Sama halnya dengan gerakan di Italia dan Jerman dibawah

kepemimpinan Mussolini maupun Hitler. Mereka mulai menasionalisasikan aset

industri dasar untuk menghidupi masyarakat. Sama halnya dengan Inggris, setelah

partai buruh berkuasa mereka melakukan hal yang sama walaupun berbeda secara

skala.

Perkembangan paham kapitalisme mulai mencuat kembali pasca

berakhirnya perang dingin. Runtuhnya Uni Soviet sebagai kiblat dari gerakan

sosialis dunia ketika itu mengakibatkan sistem sosialisme dianggap sebagai

sebuah pandangan yang utopis. Mengatasnamakan demokrasi, yang esensinya

adalah kapitalisme, hampir seluruh negara di dunia mendeklarasikan dirinya

sebagai negara demokrasi. Paham tentang sosialisme mulau ditinggalkan oleh

beberapa negara. Bahkan seperti halnya dengan negara Cina, negara yang dimasa

Mao begitu gencar melawan sistem kapitalisme, kini berubah menjadi negara

dengan sistem ekonomi kapitalisme.

Universitas Sumatera Utara

Page 7: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

Peralihan sistem ekonomi politik di Cina ini juga ditandai dengan

perubahan penguasaan alat produksi dari kepemilikan individu menjadi

kepemilikan kelompok. Pasca berhasilnya Partai Komunis Cina menjalankan

revolusi sosial, Cina berubah menjadi negara poros sosialis di daratan benua Asia.

Segala bentuk sistem feodal hingga sistem kapitalisme yang eksis di Cina pada

masa itu, perlahan mulai dihapuskan melalui kediktatoran proletariat. Peralihan

Cina menjadi negara dengan ekonomi kapitalisme dikaranakan adanya reformasi

yang dijalankan oleh Deng pada masa itu. Peralihan ini terlihat dari kebijakan

yang dilahirkan oleh dua pemimpin ini. Menggunakan perspektif perbandingan

penulis akan menjelaskan tentang faktor apa yang mempengaruhi peralihan ini.

3.1. Kebijakan Ekonomi Politik Mao Zedong

Pada dasarnya untuk memahami poin penting dari kebijakan ekonomi

politik Mao Zedong harus menggunakan paradigma teori ekonomi politik Marx.

Marx menceritakan dalilnya tentang sistem ekonomi politik sosialis berlandaskan

kepada teori nilai lebih, teori akumulasi kapital, teori kosentrasi kapital dan teori

pemiskinan yang semua pada substansinya adalah kelas kapitalis sebagai yang

berpunya hidup dan berkembang dari eksploitasi kelas proletar.

Hubungan kontradiksi yang tak terdamaikan antara klas borjuasi dan klas

proletariat di dasari atas penghisapan nilai lebih yang dilakukan oleh klas borjuasi.

Nilai lebih ini merupakan bentuk moneter dari bagian produksi pekerja yang dia

Universitas Sumatera Utara

Page 8: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

serahkan pada pemilik alat produksi tanpa menerima apapun sebagai gantinya.67

Pembeli tenaga kerja membelinya, mengosumsinya dengan menjual untuk

bekerja. Proses bekerja dalam masyarakat kapitalis ada dua kekhasan yakni;

pertama pekerja bekerja di bawah kontrol kapitalis, kedua produk menjadi milik

kapitalis, karena proses kerja itu hanyalah suatu proses diantara dua hal/barang

dibeli kapitalis, yaitu tenaga kerja dan alat produksi. 68

Akan tetapi sistem kapitalis tidak menginginkan nilai pakai diproduksi

demi untuk nilai pakai itu sendiri, tetapi hanya tempat penyimpanan niali tukar

dan teristimewa nilai lebih. Kapitalis membeli tenaga kerja dari pekerja, dan

sebagai tukar dari upah tersebut, kapitalis mengambil seluruh produksi dari

pekerja tersebut, semua nilai yang baru dihasilkan yang telah dimasukkan ke

dalam nilai produksi tersebut.

69

Mao memusatkan perhatian pada kaum buruh-tani sebagai kekuatan

revolusioner yang utama, yang, menurutnya kekuatan utama ekonomi berada di

Paradigma berpikir seperti inilah yang diadopsi oleh Mao Zedong dalam

menjalankan sistem pemerintahan baik secara politik ataupun ekonomi di Cina.

Perbedaannya hanya pada pada kondisi struktural masyarakatnya. Pada praktek

revolusioner Marx maupun Lenin kekuatan utama terletak pada masyarakat

proletariat di perkotaan. Dimana kaum proletar perkotaan dianggap sebagai

sumber utama revolusi, dan daerah pedesaan pada umumnya diabaikan.

67 Ernest Mandel. Tesis Tesis Pokok Marxisme. Resist Book, Yogyakarta 2006. Hal 149 68Ibid. Hal 150 69Ibid. Hal 150

Universitas Sumatera Utara

Page 9: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

pedesaan. Mengingat jumlah mayoritas penduduk Cina pada masa itu

berkedudukan di desa. Kaum tani dapat dipimpin oleh kaum proletar dan

pengawalnya bagi kekuatan politik PKC.

Secara ekonomi pasca revolusi Cina, kedudukan klas proletariat dan kaum

tani memegang peran krusial dalam menjalankan roda perekonomian. Sebagai

salah satu contoh kebijakan Land Reform atau biasa disebut dengan reforma

agraria Cina, sejatinya adalah program pendistribusian tanah kepada kaum tani.

Sebelumnya banyak tanah di Cina dikuasai oleh para tuan tanah, sedangkan

masyarakat dipekerjakan sebagai buruh tani untuk bekerja kepada tuan tanah.

Bagi Mao, penguasaan alat produksi harus dikuasai secara kolektif melalui alat

klas yaitu negara. Sistem ini yang menunjukan Mao menjalankan sistem ekonomi

sosialis hasil buah pemikiran Marx.

Dibidang ekonomi makro, Mao menjalankan kebijakan pembangunan

industri nasional yang bertujuan untuk membangun kekuatan infrastruktur Cina.

Semuanya dibawah intervensi negara, tanpa menggunakan investor. Bagi Mao

investasi adalah implementasi dari sistem kapitalis yang bertujuan untuk

remonopoli ekonomi Cina. Mao menjadikan pembangunan pedesaan keseluruhan

sebagai prioritasnya. Mao merasa bahwa strategi ini masuk akal di masa tahap-

tahap awal sosialisme di sebuah negara di mana kebanyakan rakyatnya adalah

buruh-tani.70

70Maoisme atau Pemikiran Mao Zedong http://id.wikipedia.org/wiki/Maoisme

Universitas Sumatera Utara

Page 10: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

Bagi Mao untuk memperkuat kekuatan politik dan ekonomi haruslah

bertalian erat dengan perjuangan rakyat dunia untuk memperbesar pengaruh

paham sosialis di negara lain. Pada masa Perang Dingin, pengaruh itu jauh lebih

besar lagi. Partai Komunis Indonesia (PKI), partai terbesar ketiga di dunia saat itu,

bahkan membangun aliansi dengan Partai Komunis Cina (PKC) dalam bentuk

poros Jakarta-Peking.71

Pada Desember 1957, Mao mendeklarasikan program andalan

pembangunan ekonomi yang disebut “The Great Leap Forward” atau “Lompatan

Jauh Ke Depan.” Tujuan dari program ini adalah untuk mendirikan industri Cina

yang maju dan mengimbangi kekuatan ekonomi negara kapitalis. Dalam

programnya Mao mengutamakan pembangunan industri baja dalam waktu satu

tahun dari 5,36 juta ton menjadi 10,7 juta ton.

Secara teoritik, pengaruh Mao diduga memengaruhi

analisa ekonomi-politik PKI tentang struktur masyarakat Indonesia, yang

menyimpulkan masyarakat Indonesia adalah “setengah feodal, setengah jajahan.”

72

71 Coen Husain Pontoh.Mao Zedong dan Korban 70 juta Jiwa. http://indoprogress.blogspot.com/2010/12/mao-zedong-dan-korban-75-juta-jiwa.htm 72Ibid

Dalam aspek pembangunan

pertanian, Mao menciptakan tehnologi ganda dalam mempercepat pembangunan

industri canggih dan modren. Kegiatan pertanian dilakukan secara bersama-sama

secara serentak, pertanian persorang dilarang, penduduk ditempatkan dalam

kelompok-kelompok besar beranggotakan ribuan orang. Tujuannya untuk

mengkolektifkan hasil pertanian dan mendistribuskan hasilnya secara merata

kepada anggota komunal.

Universitas Sumatera Utara

Page 11: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

Demografer Judith Banister, salah satu pendukung tesis “The Great Death

Toll” mengatakan, dilihat dari segi tingkat harapan hidup pada tahun 1973-1975,

maka posisi Cina lebih baik dari negara-negara Afrika, Timur Tengah, Asia

Selatan, dan banyak negara Amerika Latin. Pada tahun 1981, Banister bersama S.

Preston, menulis tentang “Hasil Luar Biasa” yang dicapai pemerintah Cina

berkaitan dengan pengurangan tingkat kematian, dengan tingkat harapan hidup

diperkirakan mencapai 1,5 per tahun per kalender sejak negara komunis itu

memerintah pada 1949. Tingkat angka harapan hidup meningkat dari 35 pada

1949 menjadi 65 pada 1970, saat dimana Mao masih berkuasa hingga ajal

menjemputnya.73

Dalam aspek politik Mao mengagas tentang pemerintahan sepertiga yang

berisikan golongan proletariat, golongan petani dan golongan borjuasi kecil (klas

pemodal yang memiliki modal terbatas). Tujuan dari menarik klas borjuasi kecil

dalam pemerintahan adalah untuk menjalankan pembangunan nasional yang

berorientasi pada pembangunan Cina. Sebab pada tahapan awal pembangunan

Setelah program Lompatan Jauh ke Depan usai, pemerintah Mao

menerbitkan laporan yang menyebutkan bahwa tragedi itu disebabkan oleh 70

persen akibat bencana alam dan 30 persen akibat kesalahan manusia. Tetapi,

setelah rejim Deng Xiaoping berkuasa, komposisi itu dibalik: 70 persen akibat

kesalahan manusia dan 30 persen akibat bencana alam. Dan 70 persen itu

bebannya ditanggung oleh Mao Zedong.

73Op.cit. Coen Husain Pontoh

Universitas Sumatera Utara

Page 12: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

Mao beranggapan butuh menggaet kekuatan modal namun sifatnya tunduk pada

kekuasaan Partai Komunis Cina.

Bagi Mao, pekerjaan politik haruslah bertalian erat dengan pekerjaan

pekerjaan ekonomi, demikian halnya saat sistem sosial ekonomi mengalami

perubahan yang fundamental, maka seluruh aspek pekerjaan politik harus

bersinergis dengan sistem sosialis Cina.74 Selain itu kekuataan militer juga harus

terlibat dalam pekerjaan politik partai yang diperlukan saat melaksanakan perang

rakyat. Yang tujuannya untuk menggalang kekuatan tentara merah, menggalang

kekuatan tentara sahabat, menggalang persatuan rakyat, mencerai-beraikan tentara

musuh dan menjamin kemenangan dalam pertempuran.75

Salah satu pandangan Deng Xiaoping dalam menjalankan roda

pemerintahan adalah melalui reformasi dan keterbukaan. Deng memimpin mulai

Bagi Mao Zedong dan Partai Komunis Cina, revolusi sosialis adalah

revolusi agraria dan pembangunan industri nasional yang sejatinya adalah

pembebasan Cina dari sistem kapitalisme. Perjuangan Mao dan seluruh rakyat

Cina pada masa revolusi telah membawa Cina kepada sistem ekonomi politik

sosialis. Menegasikan sistem feodal pasca kepemimpinan Dinasti Qing dan

menghancurkan sistem kapitalisme di era Chiang Kai Shek.

3.2. Kebijakan Ekonomi Politik Deng Xiaoping

74 Anonim. Situasi Dewasa Ini dan Tugas Kita (25 Desember 1947) , Pilihan Karya Mao Zedong, Jilid IV Hal 194 75 Anonim. Kutipan Kata-Kata Mao Tjetung. Pusaka Bahasa Asing. Peking. 1972

Universitas Sumatera Utara

Page 13: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

akhir tahun 70-an dan mendatangkan perubahan dari seluruh aspek. Oleh karena

itu ia disebut sebagai arsitek kepala reformasi dan keterbukaan Cina. Reformasi

terhadap kebijakan dalam negeri Deng terutama termanifestasi dalam 2 aspek.

Pertama, Ia menganggap harus mengakhiri keadaan Cina selama puluhan

tahun lalu yang terus menerus mengadakan gerakan politik, sehingga

pembangunan ekonomi tidak dapat berjalan dengan normal. Harus berupaya

memelihara stabilitas negara, untuk menciptakan iklim sosial yang diperlukan

demi pembangunan ekonomi. Deng menekankan keharusan untuk dengan teguh

tak tergoyahkan menjadikan pembangunan ekonomi sebagai inti pekerjaan partai

berkuasa dan seluruh negara.

Kedua, dengan setapak demi setapak mengubah cara pengelolaan negara

terhadap pekerjaan ekonomi, yaitu dari semula yang sama sekali bersandar pada

perencanaan dan pengontrolan pemerintah berubah menjadi mengakui peranan

pengaturan penting pasar dalam operasi ekonomi. Sementara itu, Deng

menekankan pula keharusan mendorong secara menyeluruh reformasi negara atas

sistem-sistem iptek, pendidikan, kebudayaan dan kesehatan di atas dasar

perkembangan ekonomi kapitalisme.

Keadaan kapitalisasi ini kembali terjadi setelah sidang pleno III dari

kongres Partai Komunis Cina yang diselenggarakan pada bulan Desember 1978,

hasilnya menunjukan masuknya era reformasi Deng Xiaoping. Era ini lebih

dikenal dengan era restorasi kapitalisme. Sejak tahun 1978 reformasi politik dan

Universitas Sumatera Utara

Page 14: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

ekonomi ditandai dengan dikeluarkan beberapa kebijakan yang bertujuan untuk

membongkar sistem ekonomi politik sosialis yang dibangun selama 30 tahun oleh

pemerintahan Mao Zedong. Sejak saat itu juga segala proyek khusus yang dimulai

oleh Deng bersifat kapitalis dan berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan pasar.

Proyek dari para investor yang menjadi cara untuk mengembalikan Cina

transisi dari sistem sosialis ke kapitalisme.Tentu saja seluruh program ini telah

membangkitkan perlawanan dari klas buruh dan kaum tani yang selama 60 tahun

hidup dalam sistem sosialisme. Salah satu kebijakan yang paling ditentang ketika

itu adalah kebijakan reformasi perburuhan dan sistem sewa tanah dipedesaan.

Dalam kebijakannya Deng mengembalikan sistem pengupahan bagi tenaga

kerja yang bekerja. Di masa Mao, sistem upah dihapuskan, seluruh hasil kerja dari

tenaga kerja dibagikan secara merata sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja. Bagi

Deng, sistem pembagian hasil kerja adalah hak dari para kaum pemodal. Sebab

jika menjalankan sistem Mao maka ini akan merugikan para investor. Artinya ini

bertetangan dengan kebijakan Mao yang menghapuskan sistem upah bagi kaum

buruh.

Bagi kaum tani sistem kerja kolektifitas pertanian dihapuskan dan

digantikan dengan sistem sewa tanah bagi satu keluarga. alhasil mengakibatkan

sejumlah kaum tani meninggalkan pedesaan dan menjual tenaga mereka untuk

bekerja di kota. Selain mereformasi perburuhan dan agraria, Deng juga melakukan

reformasi ditatanan birokrasi dan membubarkan komune rakyat dipedesaan.

Universitas Sumatera Utara

Page 15: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

Alhasil sistem ini telah menghapuskan tenaga kerja tetap bagi pegawai negeri.

Langkah ekonomi reformasi Cina diikuti oleh pengembangan industri manufaktur

untuk memperluas dan meningkatkan investasi yang berasal dari luar negeri.

Dalam pandangan Deng, politik tidak harus menjadi panglima dan

ekonomi bisa tidak mengikuti pandangan politik. Deng menyebutkan Cina di

eranya masih menganut paham sosialisme secara politik, akan tetapi sosialisme

dengan ciri khusus. Seperti diungkapkan Chen Yun seorang petinggi PKC pada

tahun 1924 keterbukaan terhadap dunia luar dan dijalankannya politik yang lebih

luwes (yang berarti masuknya modal asing dan politik revisionis). Sehingga tidak

heran jika secara ekonomi cina tidak lagi sosialis. Cina tidak memprioritaskan

kepada sektor ekonomi yang menghasilkan pertumbuhan yang pesat tanpa

intervensi pemerintahan.

Cina membuka peluang penanaman modal asing untuk membawa Cina

kepada perekonomian global. Kebijakan yang diambil adalah kebijakan pintu

terbuka (Kaifang Zhenzheb). Tujuanya untuk membuka, memperlancar dan

memodrenisasi melalui pengembangan tehnologi dengan mengutamakan modal

dari investor. Alhasil dalam waktu satu tahun Cina mampu meraup miliaran uang

dalam bentuk investasi maupun pinjaman. Penekanan dalam program ini

menerapkan tiga cara76

76Nanda Akbar. Transformasi Besar Cina , Dinamika Negara Dalam Kebangkitan Ekonomi. Jogja Media Utama. Yogya. 2011. Hal 32

:

Universitas Sumatera Utara

Page 16: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

1. Joint Venture: Ini merupakan sebuah ide bisnis untuk menjalin patungan antara

negara kapitalisme dan negara sosialis. Sejak tahun 1979 telah terjadi dua ribu

kesepakatan, sebagai contoh hubungan kerja sama antara perusahaan American

Motor Coorporation dan Cina dalam memproduksi mobil jenis jeep dan mesinnya

di Bejing.

2. Counter Trade: Cara lain untuk meningkatkan investasi asing dan alih

tehnologi. Tehniknya adalah penundaan pembayaran peralatan sampai hasil

pengolahan barang terjual. Dilakukan untuk menjaga devisi Cina.

3. Zona Ekonomi Khusus (ZEK): adalah zona yang bebas dari pajak. Pada masa

Deng, Cina menempatkan 4 pelabuhan sebagai ZEK. Tujuan dari dibuatnya zona

ini adalah untuk mempermudah bagi investor untuk terhindar dari pajak.

Selain itu dalam pengembangan aspek perdagangan Cina bergabung

dengan organisasi perdagangan dunia atau biasa disebut World Trade

Organization (WTO) pada tahun 1986, alhasil Cina menjalankan kebijakan

ekonomi yang bersifat terbuka seperti menurunkan tarif import untuk berbagai

produk baik industri maupun pertanian, memperbolehkan perusahaan luar negeri

untuk memasarkan barang-barang secara langsung di Cina, membuka lebih luas

bidang telekomunikasi dan keuangan bagi kompetitor luar.

Pada tahun 1976, Deng memperkuat posisinya dengan menjalin hubungan

kerja sama dengan negara barat. Pada tahun 1979 Amerika Serikat memberikan

pengenalan diplomatik penuh kepada Cina dan menjalin kerja sama dengan

Universitas Sumatera Utara

Page 17: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

Amerika Serikat sebagai negara kiblat ekonomi kapitalis.77

Jika kita melihat dari seluruh aspek kebijakan ekonomi politik Mao dan

Deng, maka akan banyak perbedaan yang mendasar dalam menjalankan

pemerintahan di Cina. Walaupun dalam satu aspek keduanya mengadopsi paham

sosialis dalam sistem politik negara Cina. Akan tetapi dalam pelaksanaan sistem

ekonominya Deng lebih kompromis jika dibandingkan dengan Mao. Dilain sisi

Mulai sejak saat itu

terjadi privatisasi pada perusahaan milik negara, perusahaan swasta diberi ruang

untuk berkembang, investor asing diberi intensif tinggi, pasar saham diizinkan.

Variabel umum yang menjadi pertimbangan adalah deng menafsirkan ajaran

komunis adalah kepentingan ekonomi.

Secara singkat kebijakan ini terlihat sebagai keberhasilan Deng dalam

membangun ekonomi Cina. Deng membiarkan investasi masuk dengan lancar,

perusahan swasta dibiarkan tumbuh pesat, alhasil Cina menjadi ekonomi pasar

sosialis yang membangun sebuah sistem ekonomi dimana kepemilikan pribadi

adalah arus utama. Akan tetapi jika kita telusuri secara politik kebijakan Deng

ini sangatlah tidak sesuai dengan ajaran Marx yang memang anti terhadap

investasi. Sehingga menjadi sebuah kondisi yang paradoks jika Deng menyebut

Cina secara politik berpaham sosialis dan sistem ekonomi kapitalis.

3.3. Perbedaan Sistem Ekonomi Politik Mao Zedong Dengan Sistem

Ekonomi Politik Deng Xiaoping

77 Sutopo FX. China Sejarah Singkat. Ar-Ruzz Media. 2009. Hal 32

Universitas Sumatera Utara

Page 18: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

Mao lebih ideologis dibandingkan dengan Deng dalam melihat sosialisme sebagai

hari depan Cina. Dari perbedaan ini, penulis akan mencoba untuk menganalisis

perbedaan sistem politik Cina dari kepemimpinan dua kepala pemerintah ini.

Sehingga dalam pemaparan penulis dapat menyajikan faktor yang

melararbelakangi peralihan sistem ekonomi politik di Cina.

3.3.1. Pembangunan Politik Negara Cina

Di era Mao Zedong, pembangunan politik Cina begitu di prioritaskan. Hal

ini didasari oleh pembangunan ideologi sosialisme bagi masyarakat Cina. Jauh

sebelum Cina menjalankan revolusi sosialnya, Mao Zedong bersama Partai

Komunis Cina menjalankan program-program partai yang tujuannya

memperbesar front persatuan nasional. Front persatuan inilah yang berisikan

barisan persatuan antara klas buruh, kaum tani, tentara rakyat, dan partai. Dalam

program-program partai komunis cina, seluruhnya berorientasi kepada

meningkatkan pemahaman kader partai tentang tujuan dari menjalankan revolusi.

Selain itu propaganda juga dijalankan untuk tujuan memperbesar pengaruh

partai. Pekerjaan politik di era Mao ini berbilang cukup berhasil dengan cepat.

Kondisi ini dipengaruhi oleh masyarakat Cina yang ketika itu dimiskinkan oleh

perang melawan Jepang dan sistem feodal dinasti yang dianggap mulai usang

ketika itu. Inilah yang membangun watak nasionalis dan revolusioner bagi

masyarakat Cina untuk keluar dari kemiskinan. Sebab, keadaan perang akan

mempercepat penyebaran gerakan pembebasan nasional.

Universitas Sumatera Utara

Page 19: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

Pasca sudah besarnya front persatuan nasional. PKC bersama masyarakat

Cina yang sudah sepakat dengan sistem sosialis menjalankanLong March pada

tahun 1934 dari Cina bagian tenggara sampai ke Cina Barat laut. Hal ini

mendapatkan simpati yang besar dari masyarakat petani di pedesaan. Padahal saat

itu Cina masih dikuasai oleh kekuatanx Nasionalis (Kuomintang) pimpinan

Chiang Kai Sek. Tetapi ketika terjadi perang Cina–Jepang pada tahun 1937,

kekuatan komunis dan nasionalis menjadi bersatu melawan Jepang.

Pasca perang Cina-Jepang ini terjadi perebutan kekuasan antara kaum

komunis dan kaum nasionalis yang berakibat kaum Nasionalis nenyingkir ke

kepulauan Taiwan. Partai Komunis Cina sebagai partai yang berkuasa pada tahun

1949 mendirikan Republik Rakyat Cina dan menjadikan Mao Zedong sebagai

presidennya. Mao berhasil membangun kekuatan politik sosialis. Sebuah hasil

yang gilang gemilang bagi partai komunis Cina.

Setelah berdirnya negara Republik Rakyat Cina dibawah kepemimipinan

PKC, segala aspek yang berhaluan individualis, liberalisasi dan kapitalitalisasi

dihilangkan dari Cina. Pembangunan politik Mao tidaklah berhenti sampai disitu,

pasca revolusi Mao tetap menjalankan pembangungan politik sosialis dengan

menjalankan kediktatoran proletariat. Esensi dari program ini adalah untuk

menghapuskan ide-ide kapitalis yang selama ini ditanamkan dalam sistem

pemerintahan melalui program edukasi, propaganda, agitasi, dan program

ideologi.

Universitas Sumatera Utara

Page 20: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

Seluruh program ini merupakan bagian dari skema mengikis sisa-sisa

pikiran borjuasi masyarakat Cina. Suatu yang tidak terpisahkan untuk sistem

masyarakat tanpa klas yang dicita-citakan oleh Karl Marx. Perjuangan Mao dan

PKC dalam melancarkan revolusi telah menarik simpatik masyarakat luas,

pekerjaan politik dan ideologi yang berkelanjutan telah bertalian erat dengan

pembangunan kekuatan militer untuk bisa mengimbangi kekuatan tentara negara

musuh. Mao memandang doktrin militer yang integral dan secara eksplisit

menghubungkan ideologi politiknya dengan strategi militer adalah sebuah hal

yang ikhwal.

Dalam pemikiran Maois, "kekuasaan politik berasal dari moncong

senapan", dan kaum buruh tani dapat dimobilisasi untuk melakukan perang rakyat

dalam perjuangan bersenjata yang melibatkan perang gerilya. Tahap pertama

melibatkan mobilisasi dan pengorganisasian kaum buruh dan tani. Tahap kedua

melibatkan pembangunan wilayah basis di pedesaan dan peningkatan koordinasi

di antara organisasi-organisasi gerilya. Tahap ketiga melibatkan transisi ke perang

rakyat.

Berbeda halnya dengan pembangunan politik di eranya Deng Xiaoping,

secara khusus program Deng Xiaoping tidak terlalu menekankan pada program

pembangunan politik. Bagi Deng pekerjaan politik tidaklah harus lebih

diutamakan dari pada pekerjaan ekonomi. Seperti yang sudah dijelaskan pada sub

bab diatas bahwa kedudukan Deng sebenarnya bersifat paradoks. Deng lebih

dikenal dengan gerakan reformasinya. Deng memang tidak secara terang-terangan

Universitas Sumatera Utara

Page 21: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

mengubah sistem politik Cina dari sosialis menjadi kapitalisme. Tetapi Deng

mengubah sistem basisnya yaitu ekonomi.

Alasannya, perkembangan masyarakat akan ditentukan oleh bidang-bidang

produksi. Bidang ekonomi adalah basis, sedangkan dua dimensi yaitu institusi

sosial dan bentuk-bentuk kesadaran sosial adalah bangunan atau suprastuktur.

Ciri-ciri yang menentukan bentuk ekonomi adalah klas-klas sosial dalam

masyarakat. Artinya jika Deng menjalankan sistem ekonomi dan politik yang

berbeda, sebenarnya Deng sedang menjalankan sistem kapitalisme. Cina boleh

saja mengatakan diri sebagai negara penganut paham sosialis di masa Deng secara

politik. Tetapi bagi kaum Marxis Cina dimasa Deng hanyalah negara kapitalis.

Sikap dan pandangan Deng tentang penyatuan ideologi kapitalis dan

sosialis tidaklah terlepas dari kedudukan Deng sebagai klas borjuasi. Menurut

teori Marx klas borjuasi akan lebih bimbang dalam menentukan sikap politiknya.

Sebab klas ini memiliki modal/kapital untuk mengubah taraf hidupnya. Begitu

halnya dengan Deng, Pasca kematian Mao dan runtuhnya Uni Soviet kedudukan

ideologi sosialis mengalami gejolak penurunan drastis yang begitu besar dari

kalangan borjuasi ketika itu. Sebab ketika itu klas borjuasi adalah klas yang

berkuasa dinegara dunia.

Alhasil, segala gerakan yang berhaluan sosialis dibeberapa negara

dianggap sebagai gerakan yang haram dan terlarang. Dokrtrin negatif tentang

pembantaian masyarakat dan anti agama menjadikan gerakan sosialis dikerdilkan.

Universitas Sumatera Utara

Page 22: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

Maka beberapa kalangan borjuasi mulai merevisi ajaran sosialis dengan

menghilangkan esensi awalnya untuk menghapuskan sistem klas dalam

masyarakat. Deng ketika itu juga melakukan revisi pada ajaran Mao. Sistem yang

selama 30 tahun dibangun oleh Mao digantikan dengan sistem sosialis ciri khusus

Cina oleh Deng. Deng adalah bentuk pemerintahan revisionis modern yang

memoderatkan ajaran Marx. Tidak akan dapat terwujud sistem sosialis tanpa

sistem ekonomi yang sosialisme juga.

3.3.2. Kebijakan Ekonomi Politik Cina

Ideologi kapitalisme yang mempertahankan sistem ekonomi monopolilah

yang menjadi cikal bakal lahirnya ideologi sosialisme. Kelahiran sistem

sosialisme Cina didasari oleh watak kapitalisme yang eksploitatif, ekspansif dan

akumulatif modal menjadikan kelas pekerja hidup dalam keterasingan. Jadi Marx

mengatakan, “Bahwa sebaiknya kita curiga kalau pengusaha mengkhotbahi

masyarakat tentang nilai-nilai luhur serta kewajiban moral mereka. Sering tanpa

disadari, khotbah-khotbah macam itu sarat dengan pamrih, alias ideologi.

Oleh karena itu sosialisme merupakan keyakinan bahwa kosentrasi alat-

alat produksi yang dikuasai bersama-sama untuk kebutuhan bersama. kritikan

Marx terhadap sistem kapitalisme yang beranggapan bahwa kaum borjuis

menyatakan dengan menundukkan alam pada manusia, menerapkan sitem kimia

pada industri dan membuat sarana/alat produksi yang berteknologi tinggi, telah

menciptakan kekuatan produksi yang lebih masif dibandingkan generasi

Universitas Sumatera Utara

Page 23: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

berikutnya. Sehingga pada puncaknya terjadi pertentangan kelas yang semakin

meningkat.”78

Mao berhasil mendirikan negara komunis Cina. Bukan berarti Cina

mendadak menjadi negara sosialis secara tiba-tiba. Tidak selesai sampai disitu

pasca menjadi kepala negara, Mao menjalankan pendistribusian tanah yang

selama ini dikuasai oleh tuan-tuan tanah, penghapusan sistem upah, kolektifitas

Dengan demikian Karl Marx mengutamakan perubahan sosial melalui

sebuah perjuangan bersenjata yang dijalankan oleh rakyat atau revolusi untuk

mencapai masyarakat tanpa klas yakni, Sosialisme. Revolusi dapat dilihat sebagai

sudut pandang yang maju, progresif dan radikal melawan kekuatan konservatif.

Kekuatan konservatif adalah golongan penguasa alat-alat produksi dan kekuatan

progresif adalah klas proletar yang hidup dalam keterasingan ekonomi, politik

sosial dan budaya. Untuk itu tidak ada jalan lain selain menjalankan revolusi

sosial untuk menggantikan kekuatan konservatif.

Jika berkaca pada pandangan Marx, keberhasilan Mao dan PKC dalam

menjalankan revolusi adalah sebuah usaha untuk menghapuskan sistem monopoli

alat produksi di Cina. Penggulingan kekuasaan Partai Kuomintang dan perjuangan

melawan kolonialisme merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjuangan

rakyat Cina ketika itu merampas tanah-tanah yang dikuasai oleh tuan tahan,

penumbangan kekuasaan rezim nasionalis Kuomintang.

78 Suar Suroso, Marxisme sebuah kajian. Hasta Mitra, 2009

Universitas Sumatera Utara

Page 24: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

pertanian, dan program lompatan jauh kedepan. Klas borjuasi diberi ruang tapi

tidak diberi kesempatan untuk kembali melakukan monopoli atas alat produksi.

Alat produksi kini dikuasai oleh masyarakat, klas buruh dan kaum tani kini

berdaulat atas hasil produksinya, sistem kerja kolektif dijalankan dipedesaan dan

pembangunan industri di perkotaan. Seluruhnya dilakukan secara kolektif tanpa

campur tangan negara kapitalis, tanpa pinjaman ataupun investasi. Watak borjuasi

yang selama ini melekat pada masyarakat mulai perlahan hilang. Seluruhnya

dijalankan atas dasar kolektif.

Situasi ini berubah, ketika Deng Xiaoping mengubah sistem ekonomi Cina

lebih kearah kapitalisme. Cina kembali menyerahkan aset yang sudah dirampas

saat revolusi kepada pihak asing dalam bentuk privatisasi, menjalankan praktek

liberalisasi, dan menjalin kerja sama dengan negara kapitalisme. Suatu hal yang

menarik dari fenomena ini ketika Cina menjadi negara kapitalis, borjuasinya

adalah golongan dari keluarga pemerintahan atau keluarga anggota partai

komunis.

Yang perlu dicatat adalah bahwa gejala memperkaya diri di kalangan para

pejabat partai dan pemerintah dan keluarganya melalui berbagai macam bisnis,

yang dibikin maju dan berkembang berkat hubungan dan kedudukannya,

merupakan sesuatu yang biasa dan bukan rahasia lagi dalam “Sosialisme dengan

Ciri Khusus Cina.” Kritikan pedas juga mulai berdatangan dari 170 anggota partai

Universitas Sumatera Utara

Page 25: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

dan kader PKC yang masih memegang pandangan Marx, sehingga mereka

mengeluarkan surat yang berisikan tentang:

Begitu diumumkan keterbukaan terhadap dunia luar dan dijalankannya politik yang lebih luwes, beberapa kader dalam Partai, Pemerintah dan Militer, bersama dengan anak-anaknya, langsung dengan tergesa-gesa terjun ke dalam dunia usaha. Menurut sejumlah survei (lebih dari 12) yang dilakukan di kota dan provinsi, sejak kwartal keempat tahun lalu telah didirikan lebih dari 20 ribu usaha. Mayoritas dari 20 ribu usaha itu didirikan melalui koneksi antara pejabat-pejabat ini dengan bisnis ilegal baik dalam negeri maupun luar negeri. Mereka menggunakan lubang-lubang di reformasi untuk melakukan segala macam transaksi ilegal termasuk pembelian dan penjualan ilegal, penyuapan dan penerimaan suapan, pembayaran di bawah meja, pemalsuan fakta-fakta, penghindaran pembayaran pajak, pembuatan dan penjualan obat palsu, anggur palsu, pembunuhan, penjualan dan pertunjukan pornografi dan menarik wanita ke dunia pelacuran. Semua hal yang busuk dan buruk ini telah terjadi. Ideologi kapitalis hina “hanya uang yang penting” sedang dengan serius mengikis Partai dan masyarakat kita.79

Memang saat itu Cina menjelma menjadi negara kapitalis superior, negara

ini seakan menunjukkan kemajuan pesat perekonomiannya. Namun pada

Keadaan ini lah yang menjadi alasan para pemimpin Cina

mempertahankan sistem politik yang sosialis akan tetapi dalam aspek ekonomi

mereka memilih untuk kapitalis. Sebab secara analisis jika menggunakan sistem

politik yang diktator layaknya negara komunis, maka sama halnya ini cara untuk

mempertahankan kepemimpinan borjuasi sebab tidak ada pergantian di negara

sosialis khusus Cina selain dari klas borjuasi sendiri. Ini yang menjadi analisis

terpenting dari poin ini, kebijakan yang diambil Deng adalah langkah mundur

yang sejak lama sudah ditinggalkan oleh Mao. Lantas bagaimana Cina di era

pasca Deng dengan menggunakan sistem kapitalisme?

79Surat 170 Anggota dan Kader PKT Ditujukan Kepada Sekretaris Jenderal PKC,Seluruh Anggota Polibiro PKT dan Seluruh Peserta Kongres PKT ke XVII”. Diterjemahkan oleh KKDR

Universitas Sumatera Utara

Page 26: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

akhirnya, turut mengalami kebangkrutan ekonomi dibawah sistem imperialisme.

Bahkan beberapa tahun sebelum tahun 2016, China telah mengalami gelombang

arus resesi ekonomi yang ditandai dengan pernyataan resmi Dewan Negara China

dalam tema “Status Sumber Daya Manusia Kertas Putih China” pada akhir tahun

2009 lalu.

Ditegaskan bahwa pada tahun tersebut, terdapat tidak kurang dari 27%

atau sekitar 288 juta jiwa dari total angkatan kerjanya sebanyak 1,07 miliar jiwa

berada dalam posisi status pengangguran. Kemudian di tahun 2010 berdasarkan

survey World Bank, dijelaskan bahwa China masih memiliki 150 juta orang hidup

dibawah garis kemiskinan yang berpenghasilan kurang dari 1 dolar per hari

sebagai ukuran garis kemiskinan internasional. Diakhir tahun 2010, Standart and

Chartered juga telah memperkirakan bahwa China terancam mengalami gagal

bayar atas utang pemerintahannya sebesar 8-9 triliun yuan atau sekitar 1,2 – 1,4

triliun dolar AS.

Dimana sejumlah dana tersebut selama ini digunakan untuk memberikan

suntikan dana kepada berbagai perusahaan-perusahaan besar terutama yang

berada di provinsi Liaoning China. Rentetan gelombang resesi ekonomi China

diatas yang terjadi secara fluktuatif, mengakibatkan lonjakan krisis yang terjadi

saat ini di China. Hal ini dibuktikan dengan kebijakan devaluasi yuan pada

pertengahan agustus lalu sebanyak 2 kali dengan total devaluasi sebesar 3,6%

sehingga mengakibatkan nilai tukar yuan kepada dolar jatuh ke angka 6,3306

yuan per dolar AS.

Universitas Sumatera Utara

Page 27: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

Kebijakan devaluasi yuan oleh People’s Bank of China (PBC) pada 11 dan

12 Agustus 2015 bertujuan untuk meningkatkan kembali nilai export negara ini

yang sedang mengalami kemerosotan sebesar 8,3% pada Juli 2015. Pasalnya

aktivitas export China selama ini merupakan sumber utama dari PDB negara

tersebut atau tidak kurang dari 60% PDBnya. Sementara 60% nilai export China

selama ini dari PDB nya, pada kenyataannya tidak terlepas dari peran investasi

saham perusahaan MNC dunia. Sehingga keadaan demikian yang juga berujung

kepada anjloknya nilai saham di Bursa Saham Shanghai hingga 30% pada Juli

lalu.

3.3.3. Kediktatoran Klas Masyarakat Cina

Teori kelas merupakan analisis Karl Marx dan Friedirch Engles terhadap

kapitalisme yang menjadikan dua golongan besar antara klas borjuasi dan klas

proletariat. Analisis Marx tertuju pada inti ketidakadilan yang tersembunyi dari

hubungan masyarakat dalam sistem ekonomi kapitalisme. Dalam struktural

masyarakat kapitalisme golongan ini memiliki golongan yang saling

berkontradiksi dan wataknya antagonistik, dimana hubungan tersebut bersifat

eksploitatif, sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh pemikir sosial lainnya. Secara

khusus klas ini membagi masyarakat kedalam dua hubungan yang berbeda,

menjadi klas penghisap dan terhisap.

Lahirnya klas penghisap dalam masyarakat kapitalisme dikarenakan

kedudukan alat produksi yang dimonopoli secara besar-besaran oleh golongan

Universitas Sumatera Utara

Page 28: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

borjuasi. Sebaliknya lahirnya klas penghisap dalam masyarakat kapitalisme

dikarenakan termonopolinya alat produksi sehingga klas terhisap harus menjual

tenaganya kepada klas penghisap. Jumlah klas borjuasi secara kuantitas lebih

sedikit jika dibandingkan dengan jumlah klas proletariat. Tentu keadaan inilah

yang membuat kemiskinan yang meraja rela begitu besar dikalangan masyarakat.

Selain klas proletariat tidak memiliki alat produksi, klas ini juga harus

berhadapan dengan negara milik kapitalisme. Kedudukan negara dalam sistem

masyarakat Kapitalisme adalah alat klas bagi klas borjuasi. Berbagai kebijakan

dikeluarkan oleh pada birokrat negara dengan tujuan untuk melanggengkan

kepentingan klas borjuasi. Keadaan ini terus berlangsung sejak awal kapitalisme

sampai ke fase imperialisme. Tapi bukan berarti keadaan memiskinkan ini tidak

mendapat perlawanan dari klas terhisap. Perjuangan klas terhisap sudah dimulai

sendiri oleh Karl Marx melalui Revolusi Paris, kemudian perlawanan perjuangan

menghapuskan klas juga dipraktekan oleh Lennin melalui Revolusi Oktober dan

Mao Zedong melalui Revolusi Tiongkok. Perjuangan ini bukan tanpa sebab, atau

semata-mata akibat kondisi eksploitasi oleh klas borjuasi.

Melalui filsafat materialisme dialektika histori, Marx berdalil bahwa

sistem penghisap manusia atas manusia adalah sebuah turunan dari setiap

masanya selama masih ada penguasaan dan monopoli atas individu. Selama itu

pula kontradiksi akan melahirkan sebuah peradaban baru, bagi Marx peradaban itu

adalah peradaban masyarkat tanpa klas yaitu sosialisme menuju komunisme.

Universitas Sumatera Utara

Page 29: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

Sebagian kaum revisionis mencoba merevisi pandangan ini yang beranggapan

bahwa pertentangan klas bisa didamaikan tanpa harus melalui jalan kekerasaan.

Jika dihubungkan dengan praktek perjungan klas yang dijalankan oleh

Mao Zedong, perjuangan klas yang dijalankan telah melibatkan mayoritas

penduduk Cina. Perebutan kekuasaan telah berbuah manis bagi kemenangan

partai komunis cina. Pasca revolusi, Mao mencoba menghapuskan sistem klas

dalam masyarakat. Caranya dengan membangun kekuasaan diktator proletariat.

Klas borjuasi besar direbut hartanya dan kelompok tuan tanah besar dirampas

tanahnya, seluruhnya diserahkan ke negara dan negara mendistribusikan kepada

masyarakat. Kelompok anti komunis dan kaum feodal mereka perangi. Klas

borjuasi sedang dan borjuasi kecil dicoba untuk digaet dalam front persatuan

nasional Cina.

Dalam tahapan awal klas borjuasi dibiarkan untuk tetap ada di Cina, tetapi

klas borjuasi dilarang keras untuk melakukan akumulasi modal. Seluruhnya

diintervensi oleh PKC. Secara perlahan watak-watak kapitalis klas borjuasi akan

terkikis seiring dengan kegiatan propaganda dan pendidikan ideologi sosialis oleh

polit biro PKC. Tugas utama polit biro adalah menjalankan sistem pengkaderan

dengan meningkatkan pemahaman ideologis sosialisme bagi kader PKC. Bagi

Mao klas borjuasi bisa digaet tapi bukan untuk membiarkan sistem monopoli terus

eksis di Cina. Klas dalam masyarakat akan hilang seiring dengan kediktatoran

klas proletar atas klas borjuasi.

Universitas Sumatera Utara

Page 30: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

Partai Komunis Cina harus menjadi detasemen termaju dalam membangun

ideologi sosialis. Kediktatoran klas dalam masyarakat sosialis harus memiliki hari

depan masyarakat tanpa klas tanpa harus kompromi dengan pihak klas borjuasi.

Inilah yang ditunjukan oleh Mao dan PKC dalam menjalankan kediktatorannya.

Kontradiksi klas masyarakat Cina di era Deng Xiaoping terlihat lebih lembut dan

bersifat kompromi. Deng beranggapan bahwa klas borjuasi dan klas proletariat

harus bergandengan tangan untuk membangun Cina. Deng menggantungkan

harapan kepada klas borjuasi untuk menanamkan modalnya di pembangunan

Cina.

Keterbukaan Cina di masa Deng menandakan sistem kapitalisme

mendomiasi struktur masyarakat. Maka tidak heran ketika kedudukan klas

proletar akan kembali didiktatori oleh klas borjuasi kembali. Hal ini terlihat dari

susunan pemerintahan Cina di masa Deng. Golongan-golongan pengikut ajaran

Mao digantikan dengan orang-orang revisionis moderen untuk mengisi bagian

krusial dalam pemerintahan dan Partai Komunis Cina. Tentu dampaknya adalah

persatuan yang sudah dibangun antara klas buruh dan kaum tani terilusikan

dengan program Deng dan tidak lagi bersatu dalam garis sentralisme demokratik

partai.

Partai sudah dipimpin oleh kalangan oligarkhi yang memperoleh kekayaan

dari hasil penanaman investasi. Mereka adalah kelompok bangsawan yang

mendanai instrument politik agar bisnis yang dijalankan oleh para kelompok

oligarki memperoleh dukungan sehingga semakin besar dan otomatis

Universitas Sumatera Utara

Page 31: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

menghasilkan keuntungan secara cepat dibandingkan melalui jalur bisnis yang

murni tanpa koneksi. Kepentingan klas pemodal dan bangsawan tidak sedikit

untuk menumbangkan dominasi klas proletar di partai. Dominasi klas proletar

dalam partai tentu akan sangat menggangu keberadaan mereka dalam mengatur

perekonomian Cina.

Dominasi klas proletar dalam kepemimpinan partai tidak lagi dominan.

Kondisi perang ideologi ini yang mekan keberadaan klas buruh dalam tubuh

partai. Partai yang seharusnya sudah mampu untuk menancapkan dominasi atas

ajaran sosialisme sejak era Mao kembali dihadapkan kepada tekanan kaum

borjuasi dalam negeri. Borjuasi yang mengatasnamakan dirinya sebagai watak

klas proletar namun tingak lakunya liberal dan mengotak-atik ajaran Karl Marx

(revisionis modern).

Kegagalan Cina dalam mempertahankan sistem sosialisme sebenarnya

bukanlah karena kaum sosialis melainkan kegagalan kaum revisionis modern

yang mengotak-atik sistem yang sejak lama dibangun oleh Mao. Cina diera Deng

tidak memberikan ajaran sosialis yang sesuai dengan ajaran klas dalam perspektif

Marx.

Atas kondisi diatas kita dapat mengalisis tentang dominasi klas mana yang

ada dalam PKC. Dominasi klas dalam partai tentu akan sangat mempengaruhi

kedudukan klas buruh dalam mendiktatori klas borjuasi. Karena kediktatoran

proletariat merupakan rentetan tahapan menuju masyarakat komunisme yang

Universitas Sumatera Utara

Page 32: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

tanpa klas. Sistem diktator proletariat yang dijalankan oleh Mao melalui

pemerintahan seperti dengan melibatkan klas buruh dan kaum tani adalah bentuk

konkreat dari program perjuangan klas. Kediktatoran proletariat tidak kita

temukan dalam PKC masa kepemimpinan Deng. Deng lebih memilih meletakan

kepemimpinan kepada kelompok borjuasi dengan tujuan untuk mendapatkan

asupan dana untuk menyelamatkan Cina dari kondisi krisis.

3.3.4. Kebijakan Kebudayaan Cina

Didalam membangun kebudayaan proletariat, Mao beranggapan bahwa

penting untuk belajar dari munculnya revisionis modern di Uni Soviet, Mao

menyadari bahwa di Cina juga ada bahaya restorasi kapitalisme. Kebijakan itu

tidak datang dari musuh negara reaksi atau dari kubu imperialisme secara

langsung tapi mereka menyusup dalam tubuh kepemimpinan partai, pemerintahan,

militer maupun budaya. Untuk itu Mao menjalankan revolusi besar kebudayaan

proletariat, pada dasarnya adalah sebuah revolusi politik besar yang dipimpin oleh

klas proletariat melawan klas borjuasi dan semua klas penghisap lainnya dibawah

kondisi sosialisme.

Program RBKP dilancarkan dibawah kondisi sosialisme dan kediktatoran

proletariat. Dalam RBKP rakyat diberikan kebebasan untuk melakukan 4

kebebasan besar yaitu kebebasan berbicara, mengemukakan pendapat sebebas-

bebasnya, mengadakan perdebatan besar, dan menulis poster dengan huruf besar.

Program ini dikecam dan dianggap sebagai sebuah teror bagi negara kapitalisme

Universitas Sumatera Utara

Page 33: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

dan dianggap sebagai kediktatoran yang kejam. Sebab melalui program RBKP

kalangan borjuasi tidak dibiarkan berada dalam situasi yang bebas. Masyarakat

dibiarkan untuk memilih pemimpinnya.

Dalam sistem masyarakat sosialis masih dimungkinkan untuk bangkitnya

kaum revisionisme yang membelokkan tujuan dari sosialisme, hal ini dikarenakan

berbagai macam kontradiksi, ketimpangan dan ketidaksetaraan yang diwarisi dari

masyarakat lama yang tidak mungkin lenyap dalam beberapa tahun. Ketidak

setaraan ini berupa ketidaksetaraan dalam mendapatkan gaji, kesempatan

pendidikan dan kesempatan kerja di kota dan dipedesaan. Hal ini yang

menciptakan rasa tidak sepenanggungan, egois dan hak istimewa. Inilah sebuah

karakter klas borjuasi.

Dalam periode pembangunan sosialis selain adanya klas, kontradiksi,

perjuangan klas, dan masih ada juga ketidaksesuaian antara basis ekonomi dengan

bangunan atasnya (pendidikan, politik, kebudayaan, ideologi dan lain sebagainya).

Masalah inilah perubahan dalam basis material ekonomi terjadi begitu cepat jika

dibandingkan dengan perubahan dalam bangunan atas. Kondisi inilah yang

membangkitkan budaya lahir dan berkembangnya sebuah elit dari kalangan

borjuasi baru di Cina.

Masyarakat Cina melihat dan merasakan tingkah laku birokrasi yang

terpisah dari paham sosialis. Oleh karena itu Mao memobilisasi massa untuk

melawan kaum borjuasi baru. Dalam dokumen keputusan CCPKC tentang RBKP

Universitas Sumatera Utara

Page 34: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

yang diambil pada bulan agustus 1966 jelas dinyatakan tujuan dari RBKP adalah

berjuang melawan dan menggulingkan orang-orang yang berkuasa yang

mengambil jalan kapitalisme dan mengubah pendidikan, sastra dan seni dan

semua bangunan atas yang tidak sesuai dengan dasar ekonomi sosialisme.

Sehingga memudahkan pengembangan sistem sosialisme.80

Hasil dari kampanye dan gerakan pendidikan sosialis telah membawa Mao

pada satu kesimpulan bahwa berbagai gerakan dan pemberhentian orang-orang

revisionis dari jabatannya tidak saja cukup untuk menjamin diteruskannya

revolusi dan pembangunan sosialisme. Alhasil dari RBKP ini adalah jutaan massa

dimobilisasi secara besar-besaran untuk meningkatkan kesadaran melalui belajar

Marxisme dan Lenninisme serta pikiran Mao Zedong serta menempa diri dalam

perjuangan melawan revisionis yang bersayap dalam partai.

Dengan tegas tujuan dari RBKP adalah berjuang melawan dan

menggulingkan orang-orang yang berkuasa yang mengambil jalan kapitalis,

mengkritik para kaum intelektual borjuasi. Kemudian untuk memperteguh

pandangan masyarakat Mao mengajak masyarakat untuk mengubah pendidikan,

sastra, seni dan semua bangunan atas yang tidak sesuai dengan dasar ekonomi

sosialis. Sebelum RBKP sebenaranya telah banyak kampanye perlawanan

melawan orang-orang borjuasi misalnya gerakan anti kanan dan gerakan

pendidikan sosialis yang dilakukan oleh pemerintahan dan partai yang sudah

dikuasai oleh deng Xiaoping.

80Op.Cit. Tatiana Lukman. Hal. 133

Universitas Sumatera Utara

Page 35: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

Gerakan RBKP ini tentu mendapat banyak pertentangan dari kubu Deng

Xiaoping yang beranggapan bahwa gerakan masyarakat yang bergelora untuk

merebut kekuasaan revisionis dianggap sebagai gerakan anarkis. Memang dalam

sejarah partai komunis belum pernah terjadi gerakan massa mengobrak abrik dan

menghancurkan aparat dan lembaga negara. Dari kalangan petinggi partai tingkat

nasional, direktur dan manager pabrik, sampai kepada para akademisi yang

berhaluan revisionis semua menjadi sasaran kritik.

Keadaan ini menarik perhatian dari media kaum imperialisme serta media

yang dikuasai oleh borjuasi. Media-media ini menunjukan dan membuktikan

bahwa sosialisme adalah sistem yang merampas hak demokrasi rakyat. Orang

yang dulu pengagum sosialisme kini merosot menjadi pengagum demokrasi

liberal. Revolusi besar kebudayaan proletariat sebenarnya sudah membuktikan

dengan jelas bagaimana kedudukan kaum imperialisme dan kaum borjuasi.

Kediktatoran proletariat sama sekali bukan hambatan untuk adanya demokrasi

bagi klas buruh, kaum tani dan klas pekerja lainnya.

Anggapan dari kaum revisionis yang menganggap RBKP adalah cerminan

dari gaya kepemimpinan diktator Mao. Sebab bagi kalangan revisionis Mao telah

membuat kekeliruan dalam meyelesaikan kontradiksi dalam partai. Sebab bagi

Deng dan pengikutnya bahwa klas borjuasi sudah selesai dibasmi pada tahun 1949

sehingga tidak mungkin perjuangan klas belum selesai. Tentu saja ini adalah

skema untuk mengaburkan kontradiksi klas dalam sistem masyarakat Cina.

Namun yang menjadi catatan tambahan bahwa RBKP bukan melahirkan

Universitas Sumatera Utara

Page 36: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

kontradiksi antara masyarakat. Tetapi cara menyelesaikan kontradiksi rakyat

dengan orang yang berkuasa yang mengambil jalan kapitalisme. Yang diperangi

Mao adalah ide dan gagasan dari kalangan revisionis.

Berakhirnya masa Mao berakhir jugalah RBKP, dan menjadi tonggak awal

reformasi kebudayaan ala Deng. Setelah Mao wafat pada September 1976

pemerintahan sementara diambil alih oleh Hua Guofeng dan akhirnya Deng

kembali untuk melakukan transformasi ekonomi melalui jalur kapitalisme. Untuk

menciptakan kondisi masyarakat yang mampu mendukung reformasi Deng

melakukan reformasi kebudayaan yang dikenal dengan Liberalisasi Pikiran.

Masyarakat Cina yang kokoh mempertahankan kebudayaan, terutama pengaruh

sosialisme. Reformasi ini dimaksudkan untuk menyesuaikan sisi pengaruh

sosialisme dan budaya yang diaanggap Deng kurang semangat dalam membangun

Cina.

Disatu sisi liberalisasi pikiran menentang konsep perekonomian sosialis

yang dianggap gagal dalam membangun Cina. Pengendalian badan-badan usaha

oleh pemerintahan serta konsep sama rasa sama rata yang sejalan dengan konsep

laba dan bisnis. Disisi lain liberalisasi pikiran telah mendorong masyarakat Cina

untuk berkompetisi dan tentu ini bertentangan dengan ajaran sosialisme yang

mengajarakan kebersamaan.

Universitas Sumatera Utara

Page 37: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

NO

PERBEDAAN SISTEM EKONOMI POLITIK SOSIALIS DAN

KAPITALISME DI CINA

KEBIJAKAN KEPEMIMPINAN

MAO ZEDONG DENG XIAOPING

1 Pembangunan

Politik Negara

Pembangunan politik berasas

kediktatoran proletariat untuk

pembangunan sosialisme.

Pembangunan politik

berasaskan pada

kediktatoran borjuasi untuk

membangun kapitalisme

2 Kebijakan

Ekonomi Politik

Kebijakan lompatan jauh ke

depan dengan tujuan

pelaksanaan Land Reform dan

pembangunan industri nasional

Kebijakan reformasi

ekonomi. Membuka peluang

investasi dan pinjaman luar

negeri untuk pembangunan

3 Kediktatoran Klas

Masyarakat

Klas proletariat mendiktatori

klas borjuasi

Klas borjuasi mendiktatori

klas proletariat

4 Kebijakan

Kebudayaan

Menjalankan revolusi besar

kebudayaan proletariat untuk

menghapuskan watak

revisionis modern yang

berkembang di kalangan

pemimpin partai

Menjalankan reformasi

budaya melalui program

liberalisasi pikiran yang

tujuannya merestorasi

budaya kapitalisme

Universitas Sumatera Utara

Page 38: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

3.4. Faktor-Faktor Mempengaruhi Peralihan Sistem Ekonomi Politik Cina

Dari Sosialisme-Kapitalisme

Setelah melihat kebijakan ekonomi politik Cina di masa Mao dan Deng

kemudian melihat perbedaan dari kedua sistem ini maka penulis akan mencoba

melihat faktor apa yang mempengaruhi peralihan ini. di Dalam melihat peralihan,

penulis menggunakan perspektif klas Marx dalam melihat dasar dari penelitian.

Alhasil terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan ini, diantaranya:

3.4.1. Faktor Internal

Faktor internal peralihan sistem ekonomi yang terjadi di Cina adalah

faktor yang paling menentukan. Dalam hal ini adalah keterlibatan Partai Komunis

Cina dalam menjalankan sistem ekonomi sosialisme di Cina. Adapun yang

menjadi faktor internal peralihan sistem ekonomi politik Cina disebabkan oleh:

3.4.1.1. Faktor Fase Awal Peralihan Cina Dari Sistem Feodal Menuju Sistem

Sosialisme

Pasca Mao Zedong bersama rakyat Cina memenangkan revolusi sosial

menumbangkan sistem dinasti feodal. Disaat itu juga corak ekonomi, sosial,

politik, dan kebudayaan juga mengalami proses perubahan. Beberapa usaha untuk

memperteguh pandangan sosialisme mulai dijalankan melalui perjuangan klas.

Saat itu sifat dan watak masyarakat masih sangat terbelakang akibat sistem feodal.

Universitas Sumatera Utara

Page 39: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

Sistem masyarakat feodal telah membuat jurang ketimpangan dalam klas

masyarakat. Perbedaan tingkat pendidikan, tingkat kebudayaan, tingkat ekonomi

menjadikan watak masyarakat lebih individualis dan anti sosial. Watak klas

borjuasi yang ditanamkan sejak lama tentu tidak berubah begitu saja pasca

revolusi. Inilah yang perlu dikikis habis dalam menjalankan sistem sosialisme.

Pandangan masyarakat tentang sistem sosialisme masih sangat terlalu dini.

Bagi Mao saat itu perjuangan klas bukan hanya sebatas angkat senjata. Tetapi

memajukan pandangan masyarakat Cina tentang hari depan sosialisme. Keadaan

masyarakat yang terbelakang tentu membutuhkan proses kerja politik dan ideologi

untuk mempertahankan kemenangan dan serangan dari kaum revisionis.

Masyarakat sosialis meliputi satu periode sejarah yang cukup panjang. Dalam

periode sejarah sosialis, masih ada klas, kontradiksi klas dan perjuangan klas, ada

perjuangan antara jalan sosialis dan jalan kapitalis dan ada bahaya restorasi

kapitalisme.

Bukan berarti pasca kemenangan revolusi, secara otomatis selesai jugalah

perjuangan diktator proletariat. Bukan berarti sudah tidak ada kesenjangan, tidak

ada lagi pemikiran-pemikiran klas borjuasi dalam masyarakat, dan seluruhnya

sudah menjadi sosialis. Untuk merubah watak klas borjuasi dalam masyarakat

dibutuhkan kediktatoran proletariat. Watak dan ke khasan klas borjuasi yang sejak

lama telah melekat dalam kebudayaan masyarakat. Watak klas borjuasi yang

masih melekat inilah yang menjadi faktor munculnya pemikiran revisionis

moderen dalam kubu Partai Komunis Cina.

Universitas Sumatera Utara

Page 40: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

Memperteguh pandangan masyarakat yang sosialis, mendapatkan serangan

dari negara reaksi dan paling berbahaya sebenarnya rongrongan kaum revisionis

moderen dala tubuh PKC. Karena pemikiran bebas kaum borjuasi merevisi

pandangan Marx tentang sosialisme dan merubah esensi dari sosialisme. Sikap

dan pandangan Deng tentang penyatuan ideologi kapitalis dan sosialis tidaklah

terlepas dari faktor ini.

Bibit-bibit pemikiran revisionis yang tetap ada dalam pikian pimpinan

PKC saat itu mulai mulai mengutak-atik sistem sosialisme Cina. Mereka

menjalankan reformasi dari segala aspek dengan tujuan untuk mengubah ekonomi

Cina menjadi kapitalisme. Keuntungannya para kaum revisioni bisa memupuk

harta untuk memperkaya diri dijadikan motivasi ditambah sistem politik sosialis

yang diktator akan memperteguh kedudukan mereka secara secara permanen.

Inilah menjadi salah satu faktor yang melatarbelakangi peralihan sistem ekonomi

politik Cina. Bagi Deng tidak ada peralihan sistem sosialisme, yang ada hanya

penyesuaian sosialisme dengan kebudayaan Cina.

Penyesuaian sistem ekonomi politik kapitalisme ini disebut sebagai

sosialisme dengan ciri khusus Cina. Namun bagi Mao perjuangan

mempertahankan sosialisme adalah bagian dari perjuangan klas untuk

menghapuskan revisionis moderen dalam tubuh partai. Mao sangat tegas

memandang revisionis moderen sebagai penyebab restorasi kapitalisme Cina.

Universitas Sumatera Utara

Page 41: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

Bagi Deng maupun Mao keduanya memiliki kepentingan masing-masing

untuk mempertahankan metode ekonomi politiknya. Berbagai kebijakan

dikeluarkan untuk saling menghapuskan sistem yang berlaku baik dimasa Deng

maupun dimasa Mao. Bagi Deng, kepentingannya adalah menggantikan sistem

sosialisme menuju kapitalisme. Sedangkan bagi Mao mendiktatori klas borjuasi

atas klas proletariat.

3.4.1.2. Faktor Kepemimpinan Klas Borjuasi Kecil Dalam Partai

Menurut pandangan Marxisme, klas borjuasi kecil adalah golongan

masyarakat yang memiliki modal terbatas dan kerap bersikap bimbang. Deng

Xiaoping merupakan kader Patai Komunis Cina yang berlatar belakang klas

borjuasi kecil. Berasal dari kalangan pemuda pelajar, Deng mulai mencoba

mempelajari ideologi sosialis. Pasca kematian Mao, Deng melanjutkan tonggak

kepemimpinan partai dan Cina.

Saat itu sistem sosialisme dunia sedang dalam keadaan surut, gerakan

kapitalisme mencuat kepermukaan. Keadaan ini juga berimbas kepada

perekonomian Cina. Gerakan untuk merevisi ajaran Marx mulai bermunculan dari

kalangan kaum intelektual atau borjuasi kecil. Bagi pandangan kaum borjuasi

kecil ini merupakan peluang untuk keluar dari krisis dengan bergabung dengan

negara poros kapitalisme.

Sama halnya dengan Deng Xiaoping yang menilai melalui jalan ekonomi

kapitalisme, Cina dapat keluar dari krisis ekonomi pasca perang dingin.

Universitas Sumatera Utara

Page 42: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

Kehancuran Uni Soviet menjadi sebuah batu sandungan dalam pembangunan

sosialisme di Cina. Dominasi golongan revisionis telah mengubah haluan ideologi

partai. Tawaran secara tidak langsung tersaji didepan mata pemerintahan Deng

Xiaoping untuk membangun kapitalisme di Cina.

Investasi dan pinjaman untuk membangun Cina digelontorkan oleh

negara-negara kapitalisme. Tahun pertama pasca deklarasi kapitalisasi ekonomi

Cina, pembangunan begitu peasat. Peraturan ekonomi dalam konstitusi

diamandemen untuk merubah kebijakan agar lebih terbuka terhadap investasi.

Pembangunan Cina ditujukan untuk mempercepat perputaran modal di Cina.

Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, ini menjadi pasar dan

sasaran tenaga produktif bagi investasi.

Para klas borjuasi dalam PKC menyambut ini dengan meriah. Tapi yang

menjadi persoalan, Deng tidak menjaga seutuhnya ajaran sosialisme. Memang

pada saat itu negara dunia sudah didominasi oleh perekonomian kapitalisme.

Deng melihat peluang ini, kelompok klas kanan yang menjadikan para golongan

revisionis terbawa arus.

Deng merevisi ajaran Marx dengan menegasikan kontradiksi, perjuangan

klas dan mereformasi ekonomi politik Cina.Pandangan borjuasi kembali ke

tengah-tengah masyarakat, seluruh pandangan sosialisme direvisi demi

kepentingan klas borjuasi yang menguasai partai komunis Cina. Deng mulai

menjalankan sistem ini, dan mengembalikan Cina ke sistem ke jalan kapitalisme.

Universitas Sumatera Utara

Page 43: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

Kepemipinan borjuasi kecil dalam partai Komunis Cina adalah penyebab

peralihan sistem ekonomi politik Cina dari sistem sosialisme menuju sistem

kapitalisme. Memang karakteristik borjuasi ini bukan hanya dilihat dari status

hubungan produksinya tetapi dilihat juga dari wataknya penghisap atau terhisap.

Bagi Deng pemerintahan politik sosialis dan sistem ekonomi kapitalis merupakan

sebuah hal yang sah-sah saja.

Mao Zedong sendiri memang juga berasal dari kalangan borjuasi kecil,

akan tetapi teori Marx yang menempah Mao menjadi seorang proletariat dalam

menajalankan teori revolusioner. Inilah yang membawa Cina menjadi negara

sosialisme. Berbeda dengan Deng, dimasa kepemimpinannya Mao meletakan

kekuasaannya didalam garis koridor teori Marxisme. Mao tidak bimbang dalam

menjalankan praktek revolusionernya. Alhasil sampai akhir hidupnya, Mao tidak

sesekalipun mengubah haluan ekonomi politik Cina.

Jika berkaca pada pandangan Marx, keberhasilan Mao dan PKC dalam

menjalankan revolusi adalah sebuah usaha untuk menghapuskan sistem monopoli

alat produksi di Cina. Penggulingan kekuasaan Partai Kuomintang dan perjuangan

melawan kolonialisme merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjuangan

rakyat Cina ketika itu merampas tanah-tanah yang dikuasai oleh tuan tahan,

penumbangan kekuasaan rezim nasionalis Kuomintang. Masuknya klas borjuasi

dalam partai menjadikan seluruh hasil revolusi dikembalikan lagi ke sistem

kapitalisme

Universitas Sumatera Utara

Page 44: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

3.4.1.3. Pandangan Revisionis Moderen Tentang Kontradiksi

Pasca Cina dibawah kepemimpinan Deng Xiaoping, pemerintahan

revisionis mendominasi segala aspek di Cina. Pandangan kaum revisionis

beranggapan bahwa kontradiksi antara kals borjuasi dan klas proletar yang sudah

usai pasca revolusi 1946. Kemunculan ide kapitalisasi ekonomi Cina adalah

sebuah penyuasaian sistem ekonomi sosialis ciri khusus Cina. Bagi Deng dan

pengikutnya Cina masih menjalankan sistem politik sosialisme, tapi secara

ekonomi kapitalis.

Dalam pembangunan Sosialisme, masih terus ada kontradiksi antara

tenaga produksi dan hubungan produksi yang harus dilihat sebagai satu

keseluruhan, ibaratnya dua muka dari satu mata uang yang sama. Kontradiksi itu

diselesaikan melalui penyesuaian terus menerus antara hubungan produksi dengan

perkembangan yang dicapai oleh tenaga produksi. Kalau hubungan produksi tidak

disesuaikan maka pada suatu ketika perkembangan tenaga produksi akan

mengalami hambatan dan kontradiksi antara keduanya tak akan bisa diselesaikan

dengan baik.

Kondisi ini telah mengaburkan pandangan masyarakat tentang sosialisme.

Masyarakat kembali disuguhkan dengan budaya kapitalisme berbungkus

sosialisme. Ini yang menjadikan perjuangan klas dalam masyarakat Cina belumlah

selesai. Pandangan klas borjuasi masih ada ditengah masyarakat Cina. Tetapi bagi

Deng dan pengikutnya malah sebaliknya. Deng beranggapan kolaborasi sistem

Universitas Sumatera Utara

Page 45: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

sosialisme dengan sistem kapitalisme adalah sebuah cara untuk menyelamatkan

Cina dari krisis.

Deng mengilustrasikan ekonomi Cina ibarat kucing. Tidak masalah kucing

hitam atau kucing putih, keduannya tetap makan ikan. Tidaklah masalah ekonomi

Cina kapitalisme atau sosialisme yang utama keduanya untuk tujuan kesajateraan.

Bagi Deng kontradiksi sudah selesai, klas buruh dapat berdamai dengan klas

borjuasi. Bahkan dalam beberapa praktek klas borjuasi dan klas proletariat

menjalin hubungan produksi untuk membangun Cina. Bagi Deng tidak masalah

menjalankan mengkolaborasikan sistem kapitalisme dengan sistem sosialisme

yang utama adalah bagaimana seluruh klas dalam masyarakat mampu untuk

membangun Cina.

Dampaknya Cina membangun dengan kekuatan ekonomi investasi.

Terlihat secara infrastruktur Cina menjelma menjadi kekuatan ekonomi dunia,

namun nyatanya kekuatan ekonomi yang maju adalah kekuatan ekonomi klas

borjuasi yang berkuasa di Cina dan investasi luar negeri Cina. Masyarakat Cina

kembali di hadapkan kepada sistem perampasan nilai lebih dan monopoli alat

produksi.

3.4.2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor dari luar yang mempengaruhi peralihan

sistem ekonomi politik Cina. Selain faktor internal sebagai faktor yang

Universitas Sumatera Utara

Page 46: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

menentukan, akan tetapi faktor eksternal dari luar Partai Komunis Cina menjadi

batu loncatan berkembangnya paham revisionis moderen di Cina.

3.4.2.1. Kehancuran Uni Soviet Sebagai Kiblat Sosialisme Dunia

Setelah masa Stalin, pandangan politik Uni Soviet tentang masyarakat

diktator proletariat mulai beralih haluan dibawah kepemimpinan Khurushchev.

Setahap demi setahap menjadi negara dibawah kepemimpinan borjuasi. Kondisi

ini berdampak dengan sikap politik Uni Soviet yang mulai melakukan pemutusan

hubungan dengan negara-negara sosialisme seperti dengan negara Komunis

Tiongkok dibawah kepemimpinan Mao Zedong pada tahun 1960-an.

Bahkan Uni Soviet mulai membuka diri untuk melakukan investasi dengan

negara-negara kapitalis yang ketika itu sudah mencapai tahapan tertingginya.

Khurushcev telah membuka pintu masuknya watak borjuasi ke Partai PKUS dan

menjadi syarat pembubaran sistem masyarakat sosialisme. Gerakan

pemeberontakan di internal negara dan tekanan krisis ekomomi Rusia akibat

perang dingin melawan Amerika Serikat berimbasnya pada pengucilan gerakan

sosialis.

Tentu saja pimpinan partai komunis Uni Soviet menjadikan ini sebagai

peluang bisnis dalam membangun kesatuan antara pekerjaan politik dan ekonomi.

Imbasnya tentu pengucilan gerakan buruh dan berdampak kepada pembubaran

Partai Komunis Uni Soviet pada tanggal 29 Agustus 1991 oleh Gorbachev.

Pembubaran ini sebagai bentuk pemberhangusan gerakan sosialisme. Gorbachev

Universitas Sumatera Utara

Page 47: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

memang selamat dari kudeta, tetapi tingkat kepercayaan masyarakat makin

menurun.

Gorbachev tetap dihadapkan kepada kesulitan ekonomi dalam negeri yang

semakin parah, hingga berdampak kelompok militer mulai terpecah-pecah dan 15

negara bagian yang tergabung dalam Uni Soviet banyak yang menuntut

kemerdekaan. Semua ini atas dasar kekecewaan negara-negara soviet dalam

penegakan garis sosialisme. Hingga Uni Soviet dinyatakan bubar pada tanggal 31

Desember 1991.

Pembubaran ini sebagai bentuk berdampak kepada kepemimpinnan

sosialisme dunia. Gorbachev meyerahkan kepemimpinan sosialisme kepada setiap

partai di setiap negara. Keadaan ekonomi dalam negeri Uni Soviet yang semakin

parah, berdampak kepada kelompok militer mulai terpecah-pecah dan 15 negara

bagian yang tergabung dalam Uni Soviet banyak yang menuntut kemerdekaan.

Semua ini atas dasar kekecewaan negara-negara soviet dalam penegakan garis

sosialisme. Hingga Uni Soviet dinyatakan bubar pada tanggal 31 Desember 1991.

Sejak saat itu gerakan sosialisme dunia dianggap gagal oleh negara

Amerika Serikat. Pembantaian dan gerakan anti agama dikampanyekan diberbagai

dunia. Tujuannya untuk menghapuskan paham sosialisme di negara dunia.

Alhasil, gerakan anti sosialisme berimbas kepada demokratisasi negara-negara

dunia. Amerika Serikat sebagai negara kiblat kapitalisme mampu mendomoninasi

perekonomian dunia. Salah satunya adalah Cina, restorasi kapitalisme dan semua

Universitas Sumatera Utara

Page 48: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

propaganda kaum penguasa revisionis kapitalis Cina, menghitamkan Sosialisme

yang dibangun Mao. Tapi kecintaan masyarakat terhadap Mao tidaklah

sedemikian.

Pada hari kelahiran dan meninggalnya Mao, peringatan untuk mengenang

Mao diselenggarakan di berbagai kota dan para pesertanya semakin banyak dan

kehadiran kaum muda pun meningkat. Terdapat berbagai grup studi karya-karya

Mao dan internet juga digunakan untuk menyebarkan dan menyalurkan pendapat

yang menantang versi resmi kaum penguasa dan arus pokok dalam media petisi

dan persaingan.

Nilai sosial lainnya yang sangat penting diajarkan Mao adalah kerja sama

dan setiakawan, bukan kompetisi dan persaingan. Mao percaya akan kemampuan

lembaga-lembaga ilmu dan penelitian untuk memenuhi tugasnya justru karena

keunggulan dari sosialisme di mana antara lembaga-lembaga tersebut tidak ada

kompetisi dan persaingan. Melalui kerja sama dan tukar informasi, semua akan

maju bersama.81

Pasca itu, hampir seluruh negara sosialisme dunia mendeklarasikan diri

sebagai pemimpin sosialisme dengan corak kapitalisme. Saat itu juga sistem

ekonomi politik sosialisme kehilangan pamor. Gerakan pembebasan nasional

tidak lagi berhaluaan revolusioner. Para pimpinan partai mulai menjalankan

sistem ekonomi sosialisme yang ada pada isi kepala mereka. Memang faktor ini

81Op. Cit. Tatiana Lukman Hal 255

Universitas Sumatera Utara

Page 49: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

tidaklah menjadi faktor paling dominan. Tapi faktor ini mempengaruhi pandangan

gerakan sosialis ketika itu.

3.4.2.2. Faktor Kampanye Hitam Tentang Sosialisme Mao Zedong

Setelah kemenangan kapitalisme, pandangan tentang sosialisme dianggap

sebagai sebuah ideologi yang berbahaya. Sosialisme diartikan sebagai sebuah

kekerasan untuk mencapai masyarakat tanpa klas. Bahkan beberapa pemikir

liberal beranggapan bahwa sosialisme merupakan sebuah ideologi utopis.

Sosialisme tidak akan mampu menghapuskan klas dalam masyarakat melalui jalan

revolusi. Pemikiran ini berlandaskan kepada kegagalan Uni Soviet dan Cina.

Cina secara khusus ideologi sosialisme Mao dianggap gagal

menghapuskan sistem masyarakat berklas. Mao dianggap tidak mampu

mendirikan pemerintahan yang kompak dan stabil. Revolusi dianggap sebagai

keresahan dan perang saudara dalam waktu yang lama. Segi keberhasilan Mao

dalam membangun sosialisme dinilai sebagai sebuah karakter yang totaliter garis

keras. Revolusi besar kebudayaan proletariat untuk melawan revisionis moderen

dianggap sebagai pembantaian terbesar sepanjang sejarah manusia.

Mega proyek lompatan jauh kedepan untuk meningkatkan perekonomian

kolektif pertanian. Walaupun beberapa kalangan menyebutkan bahwa hasil dari

program ekonomi lompatan jauh kedepan dianggap gagal. Munculnya beragam

angka yang menyebutkan tingkat kematian itu akibat program ini, mungkin tidak

begitu penting bagi sebagian kalangan selama ini. Mao telah memaksa para

Universitas Sumatera Utara

Page 50: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

pemimpin partai di tingkat provinsi dan lokal untuk memenuhi target produksi

besar-besaran yang tidak realistis kepada para petani. Tidak adanya komunikasi

yang efektif dan desentralisasi yang tidak masuk akal telah menyebabkan aktivitas

ekonomi nasional mengalami kekacauan dan terjadi misalokasi sumberdaya yang

luar biasa.

Sementara itu rangsangan kepada petani untuk berproduksi semakin

menurun akibat penentuan level pendapatan secara besar-besaran melalui sistem

komune. Hal-hal ini kemudian menyumbang pada gagalnya hasil produksi

pertanian pada 1959 hingga 1962. Situasi gagal panen ini makin memburuk ketika

pemerintah pusat mengambilalih produk pertanian kacang-kacangan dari daerah

pedesaan, guna memenuhi kekurangan produksi kacang-kacangan secara nasional

dari perkiraaan semula.

Akibat paling buruk dari gagalnya program Lompatan Jauh ke Depan ini,

terjadi kemiskinan dan kelaparan massal yang luar biasa di seluruh Cina.

Kemiskinan dan kelaparan ini adalah sesuatu yang terbesar dalam sejarah Cina,

bahkan diklaim terbesar dalam sejarah umat manusia. Dan ini bukan kemiskinan

biasa, melainkan kemiskinan yang mematikan dengan jumlah korban yang

mendirikan buluroma. Para intelektual liberal dan pemimpin Cina pasca Mao,

mengeluarkan angka-angka yang berbeda mengenai jumlah penduduk yang

meninggal akibat kelaparan itu.

Universitas Sumatera Utara

Page 51: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

Akan tetapi kampanye yang dituju telah tercapai, “Mao telah membiarkan

rakyatnya mati akibat kemiskinan dan kelaparan.” Tetapi, bagi mereka yang ingin

menegakkan kebenaran ilmiah, jumlah angka yang berbeda-beda itu menimbulkan

pertanyaan serius menyangkut validitas dan akurasi dari mana dan bagaimana

angka itu diperoleh. Berhadapan dengan kontroversi itu, kita mesti melampaui

metode perhitungan statistik. Saya ingin mengajak anda untuk melihat

perkembangan ekonomi dan sosial pada masa penerapan program Lompatan Jauh

ke Depan.

Data yang dikeluarkan oleh rejim Deng Xiaoping, juga menunjukkan

angka pertumbuhan yang positif. Misalnya, produksi industrial meningkat sebesar

11,2 persen per tahun dari 1952-1976 (bertumbuh 10 persen per tahun selama

periode revolusi kebudayaan yang dituduh sebagai periode terkelam dalam sejarah

Cina). Pada tahun 1952, sumbangan sektor industri terhadap pendapatan nasional

bruto sebesar 36 persen. Pada 1975, sumbangan sektor industri meningkat

menjadi 75 persen, sementara sumbangan sektor pertanian sebesar 28 persen.

Data lain dari Guo Shutian, mantan direktur kebijakan dan hukum

kementrian pertanian Cina di masa Mao menyebutkan, benar bahwa produksi

pertanian menurun dalam periode 1949-1978, karena “bencana alam dan

kesalahan dalam praktek.” Namun demikian, ia mengatakan antara 1949-1978

jumlah produksi pangan biji-bijian meningkat sebesar 145,9 persen dan total

produksi pangan meningkat sebesar 169,6 persen. Selama periode ini, penduduk

Cina bertumbuh sebesar 77,7 persen. Berdasarkan data ini, menurut Shutian,

Universitas Sumatera Utara

Page 52: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

produksi pangan per kapita Cina meningkat dari 204 kg menjadi 328 kg dalam

periode tersebut.82

Menyimak data-data di atas, menjadi aneh jika melihat jumlah puluhan

juta orang yang meninggal akibat kelaparan dan kemiskinan. Dimana

rasionalisasinya? Jika asumsinya tampilan ekonomi yang positif itu hanya

terkonsentrasi pada segelintir elit partai, hal itu tidak sesuai dengan kenyataan

bahwa pada masa Mao tingkat kesenjangan sosial masyarakat Cina adalah yang

terbaik sepanjang sejarahnya. Berhadapan dengan keanehan ini, maka kita punya

dua pilihan: pertama, percaya buta bahwa memang pada masa Lompatan Jauh ke

Depan ada puluhan juta orang yang mati; atau kedua, kita menganggap angka-

angka puluhan juta itu tak lebih sebagai propaganda murahan kalangan yang anti

revolusi Cina.

82Op. Cit.Coen Husain Pontoh.

Universitas Sumatera Utara

Page 53: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dalam bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Ada dua faktor yang menjadi penyebab peralihan sistem ekonomi politik

Cina dari sistem ekonomi sosialisme menuju sistem ekonomi kapitalisme,

yaitu faktor internal yang berasal dari dalam Partai Komunis Cina dan

faktor eksternal yang berasal dari luar Partai Komunis Cina.

2. Faktor internal peralihan sistem ekonomi politik Cinadisebabkan oleh

masih adanya watak borjuasi, hal ini dikarenakan Cina saat itu masih

dalam tahapan awal peralihan sistem feodal. Sehingga kondisi ini

melahirkan adanya klas borjuasi dalam kepemimpinan Partai Komunis

Cina. Dampaknya Partai Komunis Cina diisi oleh golongan revisionis

moderen yang memiliki pandangan berbeda dengan golongan marxis

dalam memandang kontradiksi yang ada di Cina.

3. Faktor eksternal peralihan sistem ekonomi politik Cinadisebabkan oleh

bubarnya gerakan sosialisme dunia akibat keruntuhan Uni Soviet sebagai

kiblat sosialisme dunia dan kampanye hitam tentang sosialisme dikalangan

masyarakat dunia,

Universitas Sumatera Utara

Page 54: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

4. Perbedaan mendasar dari sistem ekonomi politik sosialisme dan

kapitalisme terletak pada aspek pembangunan politik, kebijakan ekonomi

politik Cina, kedudukan klas dalam sistem masyarakat dan kebijakan

kebudayaan di kedua masa pemimpin ini.

4.2. Saran

Hasil penelitian yang telah dilakukan memberikan pengetahuan mengenai

keberhasilan Cina dalam membangun perekonomiannya, tentu menurut peneliti

penting untuk diberikan masukan agar pembangunan ekonomi di Indonesia dapat

berjalan lebih baik dan lebih maju lagi dalam menyelesaikan persoalan ekonomis

bagi masyarkat di Indonesia.

1. Persatuan antara klas buruh dan kaum tani sebagai masyarakat

mayoritas di Indonesia adalah syarat utama untuk membangun

perekonomian Indonesia. Sebab berkaca dari keberhasilan Cina dalam

membangun perekonomiannya yang dilatarbelakangi oleh aliansi

dasar Cina yang bergabung dalam Front Persatuan Nasional di eranya

Mao. Kondisi Cina di era Mao tidaklah jauh berbeda dengan

Indonesia saat ini. Cina saaat itu adalah negara yang berbasis agraria

sama halnya dengan Indonesia. Ketika Cina mampu

mengkonsentrasikan pembangunan berbasis agraria melalui program

Land Reform dan pembangunan industri nasional Artinya sangat

relevan jika melihat praktek maju Cina tersebut dijalankan dalam

Universitas Sumatera Utara

Page 55: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 65748 › Chapter III-IV.pdf?sequence=2... BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA …sistem kapitalisme menuju

pembangunan di Indonesia. Tidak ada alasan untuk tidak menjalankan

Land Reform dan pembangunan industri nasional.

2. Sistem ekonomi adalah basis dari seluruh aspek bangunan atasnya.

Sangatlah tepat jika dalam pembangunan di Indonesia lebih

mengutamakan pembangunan ekonomi yang berasaskan kepada

kepentingan masyarakat mayoritas. Pembangunan sarana dan

prasarana pertanian, pembangunan lapangan pekerjaan, pendidikan

dan kesehatan gratis, dan segala aspek yang menyangkut harkat orang

banyak.

Universitas Sumatera Utara