Referat Anestesi Mandibula Fix

8/17/2019 Referat Anestesi Mandibula Fix

1/20

REFERAT

ANESTESI LOKAL BLOK MANDIBULA

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Dalam Mengikuti Program

Pendidikan Profesi Dokter Bagian Ilmu Anestesi

Rumah Sakit Umum Daerah KRT Setjonegoro onosobo

Diajukan Ke!ada "

dr. Totok, Sp.An

Disusun #leh "

Reni Herlinawati

!"!!#"!!"$

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN %RO&RAM

%ENDIDIKAN %ROFESI DOKTER UNI'ERSITAS MUHAMMADI(AH

(O&(AKARTA BA&IAN ILMU ANESTESI

RSUD KRT SET)ONE&ORO *ONOSOBO

!"+


2/20

HALAMAN %EN&ESAHAN

Telah disetujui Referat dengan judul "

ANESTESI LOKAL BLOK MANDIBULA

tanggal " $% A!ril $&'(

tem!at " RSUD KRT Setjonegoro onosobo

oleh "

Reni )erlina*ati

$&'&&+'&&',

disahkan oleh "

dokter !embimbing

dr- Totok. S!-An


3/20

KATA %EN&ANTAR

Assalamualaikum *r *b

Alhamdullilah dengan memanjatkan !uji syukur kehadirat allah s*t atas

segala lim!ahan rahmat yang telah diberikan sehingga !enulis da!at

menyelesaikan tugas dalam referat yang memenuhi sebagian syarat mengikuti

ujian akhir !rogram !endidikan !rofesi di bagian Ilmu Anestesi dengan judul "

ANESTESI LOKAL BLOK MANDIBULA-

Penulisan referat ini da!at ter*ujud atas bantuan berbagai !ihak. oleh

karena itu maka !ada kesem!atan ini !enulis ingin mengu/a!kan terima kasih

ke!ada "

'- dr- Totok. S!-An selaku dokter !embimbing dan dokter s!esialis AnestesiRSUD KRT Setjonegoro onosobo-

$- Seluruh !era*at Anestesi. Staf IBS. dan dokter umum serta !era*at I0D

di RSUD KRT Setjonegoro onosobo-

+- Teman1teman /oass atas dukungan dan kerjasamanya-

Dalam !enyusunan referat ini !enulis menyadari bah*a masih memiliki

banyak kekurangan- Penulis menghara!kan saran dan kritik demi kesem!urnaan

!enyusunan !resentasi kasus di masa yang akan dating- Semoga da!at menambah

!engetahuan bagi !enulis khususnya dan !emba/a !ada umumnya-

assalamualaikum *r-*b

onosobo. $% A!ril $&'(

Reni )erlina*ati


4/20

DAFTAR HALAMAN

)A2AMA3 P4304SA)A3---------------------------------------------------------------------------------'

KATA P430A3TAR-----------------------------------------------------------------------------------------------$

DA5TAR )A2AMA3--------------------------------------------------------------------------------------------+

A. DEFINISI DAN MEKANISME KERJA ANESTESI LOKAL..............4

B. BA)A3 A34ST4TIKUM 2#KA2...............................................4

C. A3AT#MI P4RS6ARA5A3 PADA MA3DIBU2A----------------------------------(

D- A34ST4SI 2#KA2 B2#K MA3DIBU2A ....................................7

E. A34ST4SI I3TRA2I0AM43T.................................................17

DAFTAR PUSTAKA........................................................................20


5/20

A. DEFINISI DAN MEKANISME KER)A ANESTESI LOKAL

Anestesi lokal meru!akan suatu kondisi hilangnya berbagai sensasi se!erti rasa sakit

yang terjadi di sebagian tubuh-' Bahan anestetikum lokal bekerja dengan menghambat

!engiriman im!uls ke ujung syaraf bebas dengan menghasilkan blokade gerbang sodium

sehingga terjadi !enurunan sensasi. terutama rasa sakit yang bersifat sementara di sebagian

tubuh-$.+ Bahan anestetikum lokal mengubah !roses !embentukan dan !engiriman im!uls

dengan bebera!a /ara. yaitu dengan mengubah !otensial istirahat dasar dari membran sel

syaraf. mengubah !otensial ambang batas 7threshold 8. mengurangi rasio de!olarisasi. atau

dengan menambah rasio re!olarisasi- Perubahan yang terjadi da!at diakibatkan oleh salah

satu atau lebih dari satu /ara tersebut- Banyak teori yang menggambarkan /ara kerja dari

anestesi lokal. salah satunya yang sering digunakan adalah teori s!esifik rese!tor- Bahan

anestetikum lokal melekat !ada rese!tor yang ada di dekat gerbang sodium !ada membran

sel. lalu mengurangi !ermeabilitas ion sodium sehingga da!at menghambat konduksi im!uls-

Ion sodium yang seharusnya berikatan dengan rese!tor !ada membran sel untuk

meningkatkan !ermeabilitas dan membuka gerbang sodium akan berkom!etisi dengan bahan

anestetikum lokal untuk berikatan dengan rese!tor !ada membrane sel- Setelah bahan

anestetikum lokal berikatan dengan rese!tor. terjadi !enurunan !ermeabilitas membran sel

sehingga menghasilkan blokade gerbang sodium- )al ini mengakibatkan terjadinya

!enurunan konduksi sodium dan rasio de!olarisasi sehingga terjadi kegagalan dalam

men/a!ai !otensial ambang batas 7threshold 8 dan mengakibatkan kegagalan dalam !otensial

aksi- Keadaan ini mengakibatkan terhambatnya !engiriman im!uls sehingga sensasi se!erti

rasa sakit da!at dihilangkan atau terjadi !ati rasa-+

Di bidang kedokteran gigi. anestesi lokal sering digunakan dalam !era*atan !asien-

Anestesi lokal digunakan sebagai !enghilang rasa sakit sehingga !asien merasa nyaman

selama !era*atan dan dokter gigi menjadi lebih tenang dalam melakukan !era*atan- Kerja sama

yang baik dengan !asien juga da!at dilakukan karena !ada anestesi lokal !asien masih dalam

keadaan sadar selama !era*atan- Penggunaan anestesi lokal juga lebih ekonomis sehingga

banyak digunakan dalam kedokteran gigi-'.9

B. BAHAN ANESTETIKUM LOKAL

Bahan anestetikum lokal sudah mengalami banyak !erkembangan sejak tahun ',99

sam!ai sekarang- Pada :aman itu. seorang ahli kimia asal Pran/is bernama 0aed/ke

melakukan ekstraksi daun tanaman Erthroxylon coca dan mengisolasi alkaloid !ada tanaman

tersebut- Pada tahun ',(&. Albert 3iemann mengisolasi alkaloid dalam bentuk murni yang

dinamakannya menjadi kokain- Penggunaan kokain sebagai anestesi akhirnya dia*ali oleh

;arl Koller !ada tahun ',,


6/20

lokal yang ditemukan seiring !erkembangan :aman- 2ignokain atau lidokain ditemukan oleh

3- 2ofgren !ada tahun '%ika dibandingkan dengan !rokain. lidokain memiliki onset of action yang

lebih /e!at dengan duration of action yang lebih lama- Penggunaan lidokain juga hanya

membutuhkan sedikit !enambahan =asokonstriktor karena lidokain tidak atau sedikit

menyebabkan =asodilatasi- Penambahan =asokonstriktor !ada lidokain );l $? da!at

menambah durasi kerja anestesi- @asokonstriktor yang sering ditambahkan !ada lidokain

adalah adrenalin '",&-&&& atau '"'&&-&&&- Dengan !enambahan =asokonstriktor. durasi kerja

menjadi lebih lama dari 1$ jam menjadi +1< jam- aktu onset of action dari lidokain juga

ber=ariasi. sekitar +1'& menit- alau!un !enggunaan lidokain bersifat toksik. jika digunakan

dengan dosis yang te!at. maka tidak da!at menimbulkan masalah yang serius- Dengan

!enambahan =asokonstrikor. dosis maksimal yang da!at diterima !ada orang de*asa adalah

sekitar +9& mg atau maksimal sekitar ( mgkgBB- Pada !raktiknya. $? lidokain );l

umumnya dikemas dalam bentuk am!ul $ ml atau sama dengan +( mg. sehingga dosis

maksimum !engunaan lidokain !ada orang de*asa adalah sekitar ,1'& am!ul-'.+

Berbagai bahan anestetikum lokal selain lidokain juga banyak digunakan dalam

!era*atan di bidang kedokteran gigi- Me!i=akain meru!akan salah satu bahan anestetikum

yang sering digunakan di bidang kedokteran gigi sebagai bahan anestetikum lokal- Bahan

anestetikum lokal ini sudah mulai terkenal sejak !ertama kali digunakan se/ara klinis sejak

tahun '%9&- Ke/e!atan onset of action. duration of action, !otensi dan toksisitasnya ham!ir


7/20

miri! dengan lidokain- Sifat =asokonstriktor me!i=akain lebih rendah dari!ada lidokain- Pada

umumnya. me!i=akain digunakan dalam bentuk larutan dengan !enambahan adrenalin

'",&-&&&- Dosis maksimal yang da!at digunakan dengan !enambahan =asokonstriktor adalah

9 mgkg berat badan-' Onset of action me!i=akain tidak berbeda jauh dengan lidokain- 4fek

anestesi me!i=akain timbul setelah + menit !enyuntikan dengan duration of action sekitar $1

$ jam-'

. ANATOMI %ERS(ARAFAN %ADA MANDIBULA

Bahan anestetikum lokal bekerja dengan menghambat !engiriman im!uls ke syaraf- Di

bidang kedokteran gigi dikenal bebera!a syaraf yang !enting. salah satunya adalah syaraf

trigeminus- Syaraf trigeminus meru!akan salah satu syaraf yang memiliki serat sensorik dan

juga serat motorik- Syaraf trigeminus terbagi atas tiga di=isi yaitu syaraf o!hthalmikus. syaraf

maksilaris. dan syaraf mandibularis-9

Syaraf mandibularis terdiri dari serat sensorik dan motorik- Syaraf mandibularis terbagi

menjadi dua /abang utama. yaitu bagian anterior dan !osterior- Pada /abang bagian anterior

terda!at bebera!a syaraf motorik yang berhubungan dengan otot1otot se!erti masseter . deep

temporal . dan lateral pterygoid - Selain itu. !ada bagian anterior juga terda!at buccal nerve

yang meniner=asi kulit dan mukosa bagian dagu serta bagian bukal gingi=a dari !rosesus

al=eolar mandibula di bagian molar dan !remolar- Pada bagian !osterior terda!at syaraf

auri/ulotem!oral , syaraf al=eolaris inferior , dan syaraf lingualis. Syaraf auri/ulotem!oral

meru!akan salah syaraf yang jarang berhubungan dalam bidang kedokteran gigi- Syaraf

lingualis meru!akan syaraf sensorik yang menginer=asi bagian $+ anterior lidah. termasuk

!erse!si terhada! sensasi mau!un sensasi terhada! !enge/a!an- Syaraf al=eolaris inferior

meru!akan /abang terbesar dari di=isi syaraf mandibula- Syaraf ini mem!unyai /abang1

/abang ke/il se!erti nervus mylohyoid . dental branches. serta !ada bagian ujungnya adalah

nervus inscisive dan nervus mental -+.9


8/20

0ambar '- Syaraf mandibula bagian !osterior-C

D. ANESTESI LOKAL BLOK MANDIBULA

Berdasarkan basis anatominya. anestesi lokal da!at dibedakan menjadi tiga yaitu

anestesi to!ikal. anestesi infiltrasi. dan anestesi regional atau sering disebut dengan anestesi

blok- Anestesi blok juga da!at dibedakan menjadi anestesi blok !ada maksila dan anestesi

blok mandibula-9.(

Se/ara garis besar. terda!at bebera!a jenis anestesi lokal yang sering digunakan di

mandibula. yaitu lingual nerve block, incisive nerve block, mental nerve block, long buccal

nerve block, dan inferior alveolar nerve block. 3er=us lingualis biasanya diblokade di ruang

pterygomandibular yang terletak !ada anteromedial syaraf al=eolaris inferior mandibula.

sekitar ' /m dari !ermukaan mukosa- #leh karena itu. anestesi blok syaraf lingualis bisa

dilakukan sebelum atau sesudah anestesi blok al=eolaris inferior mandibula dilakukan-

Incisive nerve block meru!akan salah satu !ilihan !ada anestesi lokal mandibula yang

terbatas !ada gigi anterior- Anestesi blok syaraf insisi=us memberikan anestesi !ul!a !ada

sekitar gigi anterior se!erti insisi=us dan kaninus sam!ai foramen mental- Mental nerve block

bertujuan untuk menganestesi syaraf mental dan ujung dari /abang syaraf inferior al=eolar

mandibula- Syaraf mental terletak !ada foramen mental yang berada di antara a!ikal

!remolar satu dan !remolar dua- Daerah yang dianestesi oleh teknik ini adalah mukosa bukal

bagian anterior. daerah foramen mental sekitar gigi !remolar dua. midline dan kulit dari bibir

ba*ah-


9/20

0ambar '- Ilustrasi mental nerve block -

Long buccal nerve block atau sering disebut buccal nerve block dan buccinators nerve

block menganestesi nervus buccal yang meru!akan /abang dari syaraf mandibula bagian

anterior- Daerah yang dianestesi adalah jaringan lunak dan !eriosteum bagian bukal sam!ai

gigi molar mandibula- Anestesi ini sering digunakan !ada !era*atan yang melibatkan daerah

gigi molar- Keuntungan dari teknik long buccal nerve block adalah mudah dilakukan dan

tingkat keberhasilannya tinggi-(.C


10/20

0ambar $- Ilustrasi buccal nerve block -

Pada anestesi blok syaraf al=eolaris inferior. terda!at tiga metode yang sering

digunakan. yaitu Inferior Alveolar ervus !lock "IA!#, $o%&$ates 'echni(ue. dan Akinosi)losed&Mouth Mandibular !lock - Inferior Alveolar ervus !lock "IA!# terdiri dari dua

metode. yaitu direct dan indirect - Metode indirect IA! sering disebut dengan metode

5is/her-,

Menurut hasil !enelitian 3eeta Mohanty dan Susant Mohanty. tingkat keberhasilan

anestesi blok mandibula !aling tinggi yang dilakukan ke!ada '$& orang berusia '(19& tahun

adalah $o%&$ates 'echni(ue sebesar %$.9?- Sedangkan tingkat keberhasilan Akinosi

)losed&Mouth Mandibular !lock dan )lassical IA! atau metode 5is/her adalah %&? dan

C$.9?- Dari hasil !enelitian ini juga dida!atkan bah*a metode )lassical IA! !aling banyak

menimbulkan rasa sakit selama !enyuntikan sebesar (&?- Sedangkan Akinosi )losed&Mouth

Mandibular !lock !aling sedikit sebesar $9?- Onset of action yang !aling singkat adalah

)lassical IA! metode 5is/her yaitu $.'9 menit. sedangkan untuk duration of action yang

!aling lama adalah $o%&$ates 'echni(ue selama (%.+ menit-(

Berdasarkan hasil !enelitian Sobhan Mishra yang membandingkan antara metode

direct IA! dan Akinosi )losed&Mouth Mandibular !lock, dida!atkan bah*a %(? syaraf

inferior al=eolar berhasil dianestesi. dan '&&? syaraf lingual dan bukal berhasil di anestesidengan sekali !enyuntikan dengan metode direct IA!. Sedangkan !ada teknik Akinosi


11/20

)losed&Mouth Mandibular !lock, ,


12/20

0ambar +- Ilustrasi Inferior Alveolar ervus !lock -

. %ro/ed1r Ane/te/i Lokal Blok Mandi01la Metode Fi/23er

Ada!un !rosedur anestesi blok mandibula Metode 5is/her adalah sebagai berikut"

'- Pasien didudukkan dengan !osisi semisupine atau setengah telentang-

$- Intruksikan !asien untuk membuka mulut selebar mungkin agar menda!atkan akses

yang jelas ke mulut !asien- Posisi diatur sedemikian ru!a agar ketika membuka mulut.

oklusal dari mandibula !asien sejajar dengan lantai-

+- Posisi o!erator berada !ada arah jam , dan menghada! !asien untuk rahang kanan

mandibula. sedangkan untuk rahang kiri mandibula !osisi o!erator berada !ada arah

jam '& dan menghada! ke !asien-


13/20

0ambar


14/20

%- S!uit digeser ke arah !osisi I ta!i tidak !enuh sam!ai sekitar region kaninus lalu

jarum ditusukkan sambil menyelusuri tulang sedalam kira1kira '&1'9 mm- As!irasi

dan bila negatif keluarkan anestetikum sebanyak ' ml untuk menganestesi .

Alveolaris inferior 7Posisi III8- Setelah selesai s!uit ditarik kembali-

0ambar (- Insersi s!uit !ada anestesi lokal blok mandibula-9

Metode 5is/her sering juga dimodifikasi dengan !enambahan anestesi untuk syaraf

bukal setelah kita melakukan !osisi III. !ada *aktu menarik kembali s!uit sebelum jarum

le!as dari mukosa te!at setelah mele*ati linea obliue interna .jarum digeser kelateral ke

daerah trigonom retromolar. as!irasi dan bila negatif keluarkan anestetik sebanyak &.9 ml

untuk menganestesi syaraf bukal dan kemudian s!uit ditarik keluar-

#. Ke0er3a/ilan Ane/te/i Lokal Blok Mandi01la Metode Fi/23er

Keberhasilan dari anestesi lokal blok mandibula metode 5is/her da!at diketahui dengan

memeriksa keadaan bibir bagian ba*ah dan lidah dari regio yang dianestesi- >ika terjadi !ati

rasa !ada daerah tersebut. maka da!at dijadikan indikator bah*a nervus lingualis dan nervus

mentalis yang meru!akan /abang dari nervus inferior alveolar sudah dianestesi dengan baik-

Keberhasilan dari anestesi lokal blok mandibula metode 5is/her juga da!at dilihat se/ara

objektif !ada !asien a!abila selama !era*atan !asien tersebut tidak mengeluhkan rasa sakit-

Kegagalan da!at terjadi akibat jumlah anestetikum yang tidak adekuat saat !enyuntikan atau

karena =ariasi anatomi tia! indi=idu sehingga !rosedur anestesi lokal blok mandibula tidak

menganestesi syaraf yang dituju dengan te!at- Bentuk mandibula yang berbeda tia! indi=idu

menyebabkan !erbedaan letak foramen mandibula tam!at keluarnya nervus inferior alveolar.

Untuk mengatasi kegagalan di!erlukan bebera!a !ertimbangan sebelum melakukan tindakan

anestesi- Selain teknik dan keteram!ilan yang bagus dari o!erator. !emilihan bahan


15/20

anestetikum juga da!at mem!engaruhi keberhasilan- Bahan anestetikum golongan lidokain

ditambah dengan adrenalin meru!akan gold standard untuk tindakan anestesi lokal-C.(

4. Ane/te/i Blok Metode &ow5&ate/

Prosedur"

'- Posisi duduk !asien terlentang atau setengah terlentang-

$- Pasien diminta untuk membuka mulut lebar dan ekstensi leher-

+- Posisi o!erator"

a- Untuk mandibula sebelah kanan. o!erator berdiri !ada !osisi jam , menghada! !asien-

b- Untuk mandibula sebelah kiri . o!erator berdiri !ada !osisi jam '& menghada! dalam

arah yang sama dengan !asien-

ari telunjuk diletakkan !ada /oronoid not/h untuk membantu meregangkan jaringan-

C- #!erator menentukan ketinggian !enyuntikan dengan !atokan intra oral berdasarkan

sudut mulut !ada sisi berla*anan dan tonjolan mesio!alatinal M$ maksila-

,- Daerah insersi jarum diberi to!i/al antise!tik-

%- S!uit diarahkan ke sisi !enyuntikan melalui sudut mulut !ada sisi berla*anan. diba*ah

tonjolan mesio!alatinal M$ maksila. jarum diinsersikan kedalam jaringan sedikit sebelah

distal M$ maksila-

'&- >arum diluruskan kebidang !er!anjangan garis melalui sudut mulut ke intertragi/ not/h

!ada sisi !enyuntikan kemudian disejajarkan dengan sudut telinga ke*ajah sehingga arah

s!uit bergeser ke gigi P !ada sisi yang berla*anan. !osisi tersebut da!at berubah dari M

sam!ai I bergantung !ada derajat di=ergensi ramus mandibula dari telingan ke sisi *ajah-

''- >arum ditusukkan !erlahan1lahan sam!ai berkontak dengan tulang leher kondilus. sam!ai

kedalamam kira1kira $9 mm- >ika jarum belum berkontak dengan tulang. maka jarum

ditarik kembali !er1lahan$ dan arahnya diulangi sam!ai berkontak dengan tulang-

Anestetikum tidak boleh dikeluarkan jika jarum tidak kontak dengan tulang-

'$- >arum ditarik ' mm. kemudian as!irasi. jika negatif de!ositkan anestetikum sebanyak

'.,1$ ml !erlahan1lahan-

'+- S!uit ditarik dan !asien teta! membuka mulut selama '1$ menit-

'


16/20

Teknik ini dilakukan dengan mulut !asien tertutu! sehingga baik digunakan !ada

!asien yang sulit atau sakit !ada *aktu membuka mulut-

Prosedur"

'- Pasien duduk terlentang atau setengah terlentang-

$- Posisi o!erator untuk rahang kanan atau kiri adalah !osisi jam dela!an berhada!an

dengan !asien-

+- 2etakkan jari telunjuk atau ibu jari !ada tonjolan koronoid. menunjukkan jaringan !ada

bagian medial dari !inggiran ramus- )al ini membantu menunjukkan sisi injeksi dan

mengurangi trauma selama injeksi jarum-


17/20

diatasi dengan memberikan es !ada daerah hematoma sekitar 9 menit untuk meredakan

gejala-

+- Trismus

Trismus meru!akan kondisi s!asme otot rahang sehingga kesulitan untuk membuka

mulut- Keadaan ini sering terjadi akibat larutan anastetik yang masuk ke intramuskular

bagian medial ruang !terygomandibula- Kom!likasi ini sering terjadi $19 hari setelah

tindakan anestesi lokal blok mandibula-


18/20

Untuk menganalgesia insisi=us atau kaninus atas. jarum dimasukkan ke !eriodontal

ligament. bersudut +&& terhada! sumbu !anjang gigi !ada !ermukaan mesiolabial.

distolabial. disto!alatal. dan mesio!alatal-

(- Teknik untuk !remolar dan molar rahang atas-

>arum +& gauge dilettakkan bersudut terhada! !ermukaan mesiobukal molar !ertama

kiri atas dan &.&&9 E &.' ml larutan dide!ositkan selama $& detik- Untuk menganalgesia

sudut distobukal molar !ertama kiri atas. suntikkan intraligamental di!utar ',&& untuk

memungkinkan jarum dimasukkan bersudut +&& ke !eriodontal ligament-

C- Teknik untuk insisi=us dan kaninus rahang ba*ah-

Analgesia intraligament dari insisi=us ba*ah menjadi lebih sulit dari !ada gigi

lainnya. karena konfigurasi anatomi dari /rest al=eolar yang !ada daerah ini ti!is dan

miring kelabial- Pada sisi lingual biasanya terlihat tulang yang mem!ermudah

identifikasi !eriodontal ligament-Untuk melakukan analgesia insisi=us dan kaninus rahang ba*ah suntikan

intraligament dibuat besudut untuk memungkinkan jarum masuk !ada sudut +&& ke

!eriodontal ligament !ada sudut mesiolabial dan distolabial-

,- Teknik untuk !remolar dan molar rahang ba*ah-

>alan masuk ke daerah belakang mulut kadang E kadang sulit di!eroleh- 3amun. bila

da!at di!eroleh jarum dimasukkan bersudut +&& ke !eriodontal ligament !ada sudut

mesiobukal. distobukal. distolingual. dan mesiolingual-

Masalah mem!eroleh jalan masuk untuk mengorientasikan jarum !ada daerah

belakang mulut ber!eran dalam kegagalan yang /uku! besar- Teknik ini biasanya terjadi

!ada molar ketiga dimana jarum sulit masuk ke !eriodontal ligament di !ermukaan distal

gigi-

. Indika/i dan Kontraindika/i Ane/te/i Intrali8a7ent

Indikasi"

'- Pada anak1anak da!at dihindari rasa kebal sehingga trauma dari bibir. lidah. dan !i!ida!at dihindari-

$- Da!at dilakukan tindakan ekstraksi !ada bebera!a region. misalnya !remolar atau molar

dalam !era*atan endodontik-

+- 0angguan !erdarahan se!erti hemo!hilia-


19/20

#. Ke1nt1n8an dan Ker18ian Ane/te/i Intrali8a7ent

Keuntungan anestesi intraligament"

'- Mengurangi rasa sakit dan /emas-

$- Daerah yang terdifusi larutan anestesi lokal terbatas-

+- Teknik injeksi tambahan yang bagus ketika anestesi blok atau infiltrasi tidak efektif-

akarta- )i!okratesF '%%$-!!-'91

$&-!!-


20/20

$- indi 5radani Dieng- Perbandingan mula kerja dan lama kerja Gylokain dengan me!i=akaian

menggunakan teknik infiltrasi !ada !en/abutan !remolar rahang ba*ahF $&&(" =ol- 9(

+- Dym )arry.#gle 4 #rret- 2o/al anesthesia- )o!e 2-ettan- Atlas of minor oral surgery- 3e*

6orkF !!-++

Referat Anestesi Mandibula Fix

Documents

Transcript of Referat Anestesi Mandibula Fix