Refarat Down Syndrome

download Refarat Down Syndrome

of 31

Transcript of Refarat Down Syndrome

  • 8/19/2019 Refarat Down Syndrome

    1/31

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Sindrom Down merupakan salah satu kelainan genetik yang sering terjadi

     pada bayi baru lahir. Prevalensi kejadian bayi lahir dengan sindrom Down adalah 1

    dari 800 kelahiran. Berdasarkan penelitian awal yang dilakukan, di merika Serikat

    terdapat lebih dari !00,000 orang menderita sindrom Down, dengan jumlah

    kelahiran bayi yang mendapat sindroma tersebut men"apai #,!00 bayi dalam

    setahun $ %D%, &00'(.

    )elainan ditemukan di seluruh dunia pada semua suku bangsa. Diperkirakanangka kejadian 1,* + 1000 kelahiran dan terdapat 10 diantara penderita retardasi

    mental. -enurut Biran, sejauh ini diketahui aktor usia ibu hamil mempengaruhi

    tingkat risiko janin mengidap sindrom Down. /sia yang berisiko adalah ibu hamil

     pada usia lebih dari #* tahun. )ehamilan pada usia lebih dari !0 tahun, risikonya

    meningkat 10 kali lipat dibanding pada usia #* tahun. Sel telur $ovum( semakin

    menua seiring pertambahan usia perempuan

    Sindrom Down merupakan kelainan kromosom yang nantinya akan

    menimbulkan berbagai kelainan ketika lahir. ndividu dengan sindrom Down

     biasanya akan mengalami keterbatasan dari segi kogniti, wajah dismorik yang

     berbeda apabila dibandingkan dengan orang normal, kelainan jantung dan masalah

      masalah kesehatan yang lain. )eparahan kondisi yang diderita penderita sindrom

    Down adalah berbeda antara satu individu dengan individu yang lainnya. 2alau

    demikian, dengan adanya teknik skrining yang ada sekarang, usia penderita

    sindrom Down dapat men"apai 30 tahun $4ational Down Syndrome So"iety, &00'(.

    Sebuah penelitian telah dilakukan pada &! $&1,3& ( anak yang di"urigaisindrom Down dari 111 anak retardasi mental di Sekolah 5uar Biasa $S5B( 4egeri

    Semarang periode 6uli &007 6uni &008. Berdasarkan pemeriksaan dari &0 anak 

    S5B% 4egeri Semarang dengan penampakan klinis Sindrom Down, 1' anak $'*

    ( mempunyai kelainan kromosom trisomi &1 $kelebihan 1 kromosom &1( dan 1

    anak $*( dengan kariotipe $!3,( $9idyaningsih, &008(.

    Pada penelitian tahun 1''!, dari #!0 siswa S5B, laki laki dan perempuan,

    di Semarang didapatkan !& kasus sindrom Down di Semarang $1&,#(, se"ara

    keseluruhan jumlah sindrom Down jenis kelamin laki:laki sama dengan jenis

    1

  • 8/19/2019 Refarat Down Syndrome

    2/31

    kelamin perempuan. Selanjutnya pada penelitian siswa S5B:% di )otamadia

    Semarang pada tahun &000 menunjukkan rekuensi penderita sindrom Down 1!

    $#&;*( dengan distribusi jenis kelamin yang juga sama pada laki laki dan

     perempuan. Sindrom Down yang ditemukan pada penelitian ini menunjukkan

    angka yang hampir mirip dengan angka yang pernah dilaporkan oleh peneliti lain

     pada bangsa )aukasia, tetapi pada penelitian lain jumlah penderita laki:laki lebih

     banyak daripada penderita perempuan $Sultana, &00!(.

  • 8/19/2019 Refarat Down Syndrome

    3/31

     penulisan, dan manaat, BB & >injauan Pustaka, berisi+ deinisi, etiologi, genetika,

    aktor risiko, skrining, patoisiologi, mortalitas;morbiditas, eek pada isik dan

    sistem tubuh, pen"egahan, penatalaksanaan, perawatan medis.

    1. !an"aat1.!.1 Sebagai bahan memperluas wawasan mengenai sindrom Down

    1.!.& Sebagai bahan tambahan untuk reerensi mengenai sindrom Down

    BAB 2

    T#N$AUAN PUSTAKA

    2.1. De"inisi Sin%r&m D&'n

    Sindrom Down merupakan kelainan genetik yang dikenal sebagai trisomi, karena

    individu yang mendapat sindrom Down memiliki kelebihan satu kromosom. -ereka

    mempunyai tiga kromosom &1 dimana orang normal  hanya mempunyai dua saja.

    )elebihan kromosom ini akan mengubah  keseimbangan genetik tubuh dan

    mengakibatkan perubahan karakteristik   isik dan kemampuan intelektual, serta

    gangguan dalam ungsi isiologi tubuh $Pathol, &00#(.

    >erdapat tiga tipe sindrom Down yaitu trisomi &1 reguler, translokasi dan mosaik.

    >ipe pertama adalah trisomi &1 reguler. )esemua  sel dalam tubuh akan mempunyai

    tiga kromosom &1. Sembilan puluh  empat persen dari semua kasus sindrom Down

    adalah dari tipe ini $5an"et, &00#(.

    3

  • 8/19/2019 Refarat Down Syndrome

    4/31

    >ipe yang kedua adalah translokasi. Pada tipe ini, kromosom &1  akan

     berkombinasi dengan kromosom yang lain. Seringnya salah satu  orang tua yang

    menjadi karier kromosom yang ditranslokasi ini tidak  menunjukkan karakter penderita

    sindrom Down. >ipe ini merupakan ! dari total kasus $5an"et, &00#(

    >ipe ketiga adalah mosaik. Bagi tipe ini, hanya sel yang tertentu  saja yang

    mempunyai kelebihan kromosom &1. Dua persen adalah  penderita tipe mosaik ini dan

     biasanya kondisi si penderita lebih ringan $5an"et, &00#(.

    2.2. Eti&l&gi

    Sindroma Down disebabkan oleh trisomi &1, autosomal trisomi yang paling

    sering pada bayi baru lahir. >iga tipe abnormalitas sitogenik pada enotipe Sindroma

    Down adalah+ trisomi &1 $!7, ?&1(, di mana terdapat sebuah salinan tambahan pada

    kromosom &1, diperkirakan '!. >ranslokasi @obertsonian pada kromosom &1,

    sekitar #:!. >ranslokasi @obertsonian adalah penyusunan seluruh lengan pada

    kromosom akosentrik $kromosom manusia 1#:1*, &1, dan &&( dan juga bisa berupa

    sebuah translokasi antara kromosom &1 $atau ujung &1A saja( dan sebuah kromosom

    nonakrosentrik. >risomi &1 mosaikisme $!7, ?&1;!3(, terjadi pada &:# kasus. Pada

     bentuk ini, terdapat dua kelompok sel+ sebuah sel normal dengan !3 kromosom dan

    kelompok lain dengan trisomi &1.

    Salinan tambahan pada kromosom &1 biasanya disebabkan oleh nondisjun"tion,

    sebuah kesalahan selama meosis. 4ondisjun"tion adalah kegagalan kromosom

    homolog untuk pemisahan selama meosis atau meosis . leh karena itu, satu anak 

    sel menurunkan tiga kromosom pada kromosom yang terkena dan menjadi trisomi,

    sedangkan anak sel lainnya menurunkan satu kromosom yang menyebabkan

    monosomi.

    )esalahan dalam meosis yang menyebabkan nondisjun"tion sebagian besar 

    diturunkan dari ibuC hanya sekitar * terjadi selama spermatogenesis. )esalahan pada

    meosis meningkat seiring dengan pertambahan usia ibu. )esalahan yang diturunkan

    dari ibu paling sering terjadi pada meosis $73:80( dan terjadi pada 37:7# pada

    kasus trisomi &1. )esalahan yang diturunkan dari ibu lainnya terjadi pada meosis

    dan mungkin diakibatkan oleh kegagalan pemisahan pasangan kromatid. -ereka

    terjadi pada 18:&0 kasus trisomi &1. 4ondisjun"tion yang diturunkan dari ayah

     biasanya terjadi pada meosis .

    4

  • 8/19/2019 Refarat Down Syndrome

    5/31

    -ekanisme nondisjun"tion masih belum jelas. ranslokasi trisomi &1, yaitu ketidakseimbangan translokasi @obertsonian,

    seluruh lengan panjang pada sebuah kromosom ditranslokasikan ke lengan panjang

     pada sebuah kromosom akosentrik melalui penggabungan sentral. Pada Sindroma

    Down, bentuk yang paling umum adalah translokasi yang mengenai kromosom 1! dan

    &1. ndividu yang memiliki !3 kromosom, tetapi kromosom 1! mengandung lengan

     panjang kromosom 1! dan &1.

  • 8/19/2019 Refarat Down Syndrome

    6/31

    =ambar &.1 )elebihan )romosom &1 Pada Penderita Sindrom Down

    =ambar &.& >erjadinya >risomi &1 Pada Penderita Sindrom Down

    2.3 (enetika

    -enurut

  • 8/19/2019 Refarat Down Syndrome

    7/31

    Dalam trisomi &1, kehadiran gen ekstra menyebabkan overexpression pada gen

    yang terlibat sehingga meningkatkan produk:produk tertentu. Pada sebagian besar gen,

    eek overexpression tersebut memiliki eek yang sedikit karena tubuh memiliki

    mekanisme regulasi. >etapi gen yang terlibat pada Sindroma Down tampaknya

    merupakan penge"ualian.

    Dari penelitian bertahun:tahun, satu teori yang terkenal meyebutkan bahwa

    hanya sedikit bagian dari kromosom &1 yang sebenarnya dibutuhkan untuk membuat

    eek pada Sindroma Down, yang disebut sebagai critical region. )romosom &1

    memegang &00:&*0 gen, tetapi diperkirakan hanya beberapa persen saja yang

    mengakibatkan "iri:"iri pada Sindroma Down $5eshin, &00#(.

    danya  Down Syndrome Critical Region $DS%@(, sebuah segmen ke"il pada

    kromosom &1 yang mengandung gen:gen yang bertanggung jawab pada "iri:"iri utama

    Sindroma Down, telah mendominasi penelitan Sindroma Down pada tiga dekade

    terakhir. =en:gen yang terdapat pada daerah *,!-b ini dikelompokkan menjadi

    DS%@1 dan DS%@ & $Sommer dan

  • 8/19/2019 Refarat Down Syndrome

    8/31

    • %ystathione Beta Synthase $%BS( :: overeFpression menyebabkan gangguan

    metabolisme dan perbaikan D4

    • DH@) :: overeFpression menyebabkan retardasi mental.

    • %@H1 :: overeFpression menyebabkan katarak.

    • =@> :: overeFpression menyebabkan gangguan sintesis dan perbaikan D4• E4@ gen yang mengekspresiakn intereron, overeFpression mempengaruhi

    sistem imun dan organ sistem lainnya $5ewis, &008(

    2. )akt&r *isik&

    @isiko untuk mendapat bayi dengan sindrom Down didapatkan meningkat dengan

     bertambahnya usia ibu saat hamil, khususnya bagi wanita yang hamil pada usia di atas

    #* tahun. 2alaubagaimanapun, wanita yang hamil pada usia muda tidak bebas

    terhadap risiko mendapat bayi dengan sindrom Down.

  • 8/19/2019 Refarat Down Syndrome

    9/31

    untuk memperkirakan risiko pasien yang memiliki penyakit atau kondisi. >es

    diagnostik "enderung lebih mahal dan memerlukan prosedur yang rumitC tes skrining

    "epat dan mudah dilakukan.4amun, tes skrining memiliki lebih banyak peluang untuk 

    salah+ ada Ialse:positiJ $test menyatakan kondisi pasien ketika pasien benar:benar 

    tidak( dan Ialse:negatiJ $pasien memiliki k ondisi tapi tes menyatakan dia ; dia

    tidak(.

    2.+.1 !aternal Serum S,reening

    Darah ibu diperiksa kombinasi dari berbagai marker+ alpha:etoprotein $EP(,

    un"onjugated estriol $uG#(, dan human "horioni" gonadotropin $h%=( membuat tes

    standar, yang dikenal bersama sebagai Itripel tes.J>es ini merupakan independen pengukuran, dan ketika dibawa bersama:sama dengan usia ibu $dibahas di bawah(,

    dapat menghitung risiko memiliki bayi dengan sindrom Down.Selama lima belas

    tahun terakhir, ini dilakukan dalam kehamilan 1* sampai minggu ke:18

    Baru:baru ini, tanda lain yang disebut Papp: ternyata bisa berguna bahkan lebih

    awal.

    • lpha:etoprotein dibuat di bagian rahim yang disebut yolk sa" dan di hati janin,

    dan sejumlah EP masuk ke dalam darah ibu. Pada sindrom Down, EP menurun

    dalam darah ibu, mungkin karena yolk sa" dan janin lebih ke"il dari biasanya.

    • Gstriol adalah hormon yang dihasilkan oleh plasenta, menggunakan bahan yang

    dibuat oleh hati janin dan kelenjar adrenal. estriol berkurang dalam sindrom Down

    kehamilan.

    • ingkat inhibin

    meningkat dalam darah ibu dari janin dengan Down syndrome.

    • PPP: , yang dihasilkan oleh selubung telur yang baru dibuahi. Pada trimester 

     pertama, rendahnya tingkat protein ini terlihat dalam sindrom Down kehamilan.

    Pertimbangan yang sangat penting dalam tes skrining adalah usia janin $usia

    kehamilan(. nalisis yang benar komponen yang berbeda tergantung pada usia

    9

  • 8/19/2019 Refarat Down Syndrome

    10/31

    kehamilan mengetahui dengan tepat. %ara terbaik untuk menentukan bahwa adalah

    dengan /S=.

    2.+.2 Ultras&un% S,reening -US( S,reening

    )egunaan utama /S= $juga disebut sonograi( adalah untuk mengkonirmasi

    usia kehamilan janin $dengan "ara yang lebih akurat daripada yang berasal dari ibu

    siklus haid terakhir(. -anaat lain dari /S= juga dapat mengambil masalah:masalah

    alam medis serius, seperti penyumbatan usus ke"il atau "a"at jantung. -engetahui ada

    "a"at ini sedini mungkin akan bermanaat bagi perawatan anak setelah lahir.

    Pengukuran 4u"hal old juga sangat direkomendasikan.

    da beberapa item lain yang dapat ditemukan selama pemeriksaan /S= bahwa

     beberapa peneliti telah merasa bahwa mungkin memiliki hubungan yang bermakna

    dengan sindrom Down. >emuan ini dapat dilihat dalam janin normal, tetapi beberapa

    dokter kandungan per"aya bahwa kehadiran mereka meningkatkan risiko janin

    mengalami sindrom Down atau abnormalitas kromosom lain. e"hogeni" pada usus,

    e"hogeni" intra"ardia" okus, dan dilitation ginjal $pyel"tasis(. -arker ini sebagai

    tanda sindrom Down masih kontroversial, dan orang tua harus diingat bahwa setiap

     penanda dapat juga ditemukan dalam persentase ke"il janin normal. Penanda yang

    lebih spesiik yang sedang diselidiki adalah pengukuran dari hidung janinC janin

    dengan Down syndrome tampaknya memiliki hidung lebih ke"il /S= dari janin tanpa

    kelainan kromosom. masih belum ada teknik standar untuk mengukur tulang hidung

    dan dianggap benar:benar dalam penelitian saat ini.

    Penting untuk diingat bahwa meskipun kombinasi terbaik dari temuan /S= dan

    variabel lain hanya prediksi dan tidak diagnostik. /ntuk benar diagnosis, kromosom

     janin harus diperiksa.

    2.+.3 Amni&sentesis

    Prosedur ini digunakan untuk mengambil "airan ketuban, "airan yang ada di

    rahim. ni dilakukan di tempat praktek dokter atau di rumah sakit. Sebuah jarum

    dimasukkan melalui dinding perut ibu ke dalam rahim, menggunakan /S= untuk 

    memandu jarum. Sekitar satu "airan diambil untuk pengujian. %airan ini mengandung

    sel:sel janin yang dapat diperiksa untuk tes kromosom. Dibutuhkan sekitar & minggu

    untuk menentukan apakah janin sindrom Down atau tidak.

    10

  • 8/19/2019 Refarat Down Syndrome

    11/31

    mnio"entesis biasanya dilakukan antara 1! dan 18 minggu kehamilanC

     beberapa dokter mungkin melakukannya pada awal minggu ke:1#. Gek samping

    kepada ibu termasuk kejang, perdarahan, ineksi dan bo"ornya "airan ketuban setelah

    itu. da sedikit peningkatan risiko keguguran+ tingkat normal saat ini keguguran

    kehamilan adalah & sampai #, dan amniosentesis meningkatkan risiko oleh tambahan

    1;& sampai 1. mniosentesis tidak dianjurkan sebelum minggu ke:1! kehamilan

    karena risiko komplikasi lebih tinggi dan kehilangan kehamilan.

    @ekomendasi saat ini wanita dengan risiko memiliki anak dengan sindrom

    Down dari 1 dalam &*0 atau lebih besar harus ditawarkan amniosentesis. da

    kontroversi mengenai apakah akan menggunakan risiko pada saat penyaringan atau

     perkiraan resiko pada saat kelahiran. $@isiko pada saat skrining lebih tinggi karena

     banyak janin dengan Down syndrome membatalkan se"ara spontan sekitar waktu

     penyaringan atau sesudahnya.

    2.+. /h&ri&ni, 0illus Samling -/0S /h&ri&ni, 0illus Samling -/0S

    Dalam prosedur ini, bukan "airan ketuban yang diambil, jumlah ke"il jaringan

    diambil dari plasenta muda $juga disebut lapisan "horioni"(. Sel:sel ini berisi

    kromosom janin yang dapat diuji untuk sindrom Down. Sel dapat dikumpulkan dengan

    "ara yang sama seperti amniosentesis, tetapi metode lain untuk memasukkan sebuah

    tabung ke dalam rahim melalui vagina.

    %9S biasanya dilakukan antara 10 dan 1& minggu pertama kehamilan. Gek 

    samping kepada ibu adalah sama dengan amniosentesis $di atas(. @isiko keguguran

    setelah %9S sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan amniosentesis, meningkatkan

    risiko keguguran normal # sampai *. Penelitian telah menunjukkan bahwa dokter 

    lebih berpengalaman melakukan %9S, semakin sedikit tingkat keguguran.

    2. Pat&"isi&l&gi

    )romosom &1 yang lebih akan memberi eek ke semua sistem organ dan

    menyebabkan perubahan sekuensi spektrum enotip.

  • 8/19/2019 Refarat Down Syndrome

    12/31

    5okus &1A&&.# pada proksimal lebihan kromosom &1 memberikan tampilan isik 

    yang tipikal seperti retardasi mental, struktur asial yang khas, anomali pada

    ekstremitas atas, dan penyakit jantung kongenital.

  • 8/19/2019 Refarat Down Syndrome

    13/31

    Selain itu, penderita sindrom Down mempunyai tingkat morbiditas yang tinggi

    karena mempunyai respons sistem imun yang lemah. )ondisi seperti tonsil yang

    membesar dan adenoids, lingual tonsils, choanal   stenosis, atau  glossoptosis dapat

    menimbulkan obstruksi pada saluran naas atas. bstruksi saluran naas dapat

    menyebabkan Serous %titis  edia,  !lveolar $ypoventilation,  !rterial $ypoxemia&

    Cerebral $ypoxia, dan

  • 8/19/2019 Refarat Down Syndrome

    14/31

    3. >ulang tengkorak+ bra"hy"ephaly, mi"ro"ephaly, kening melandai, oksiput datar,

    ontanela besar dengan penutupan yang lambat,  patent metopic suture, tidak 

    adanya sinus rontalis dan senoidalis, dan hipolplasia sinus maksilaris.

    7. -ata+ isura palpebra yang "ondong ke depan, lipatan epikantus bialteral,

    brushfield spots  $iris yang berbintik(, gangguan rerakter $*0(, strabismus

    $!!(, nistagmus $&0(, blepharitis $#1(, konjungtivitis, kongenital katarak 

    $#(, pseudopapiledema, kekeruhan lensa yang didapat $#0:30(, dan

    keratokonus pada orang dewasa.

    8.

  • 8/19/2019 Refarat Down Syndrome

    15/31

    13. Skeletal+ tangan pendek dan lebar, klinodaktil pada jari ke lima dengan lipatan

    leksi tunggal $&0(, sendi jari hiperekstensi, meningkatnya jarak antara dua jari

    kaki pertama dan dislokasi panggul yang didapat.

    17. Sistem endokrin+ tiroiditis -D( adalah abnormalitas hematologi yang sering mengenai bayi Sindroma

    Down yang baru lahir. >-D dikarakteristikkan dengan prolierasi mieoblas yang berlebihan di darah dan sumsum tulang. Diperkirakan 10 bayi dengan

    Sindroma Down mengalami >-D.

    1'. munodeisiensi+ pasien Sindroma Down memiliki risiko 1& kali untuk terkena

     penyakit ineksi, terutama pneumonia, karena kerusakan imunitas seluler.

    &0. )ulit+ Ferosis, lesi hiperkeratotik terlokalisasi, serpiginosa elastosis, alopesia

    areata, vitiligo, dan ineksi kulit berulang $>arek, &00*(.

    2.6.1 Temuan )isik 

    Eisikalnya pasien sindrom Down mempunyai rangka tubuh yang pendek.

    -ereka sering kali gemuk dan tergolong dalam obesitas. >ulang rangka tubuh

     penderita sindrom Down mempunyai "iri "iri yang khas. >angan mereka pendek 

    dan melebar, adanya kondisi clinodactyly pada jari kelima dengan jari kelima yang

    mempunyai satu lipatan $&0(, sendi jari yang hiperekstensi, jarak antara jari ibu

    kaki dengan jari kedua yang terlalu jauh, dan dislokasi tulang pinggul $3( $Brunner,

    &007(.Bagi panderita sindrom Down, biasanya pada kulit mereka didapatkan xerosis,

    lesi hiperkeratosis yang terlokalisir, garis garis transversal pada telapak tangan,

    hanya satu lipatan pada jari kelima, elastosis serpiginosa, alopecia areata, vitiligo,

    ollikulitis, abses dan ineksi pada kulit yang rekuren $m 6., &00'(.

    15

  • 8/19/2019 Refarat Down Syndrome

    16/31

    =ambar &.# =aris >ransversal Pada >elapak >angan Sindrom Down

    @etardasi mental yang ringan hingga berat dapat terjadi. ntelegent Auatio $L(

    mereka sering berada antara &0 8* dengan rata:rata *0. onus kulit yang jelek, rambut yang "epat beruban dan sering gugur,

    hipogonadism, katarak, kurang pendengaran, hal yang berhubungandengan

    hipothroidism yang disebabkan aktor usia yang meningkat, kejang, neoplasma,

     penyakit vaskular degenerati, ketidakmampuan dalam melakukan sesuatu, pikun,

    dementia dan lheimer dilaporkan sering terjadi pada penderita sindrom Down.

    Semuanya adalah penyakit yang sering terjadi pada orang orang lanjut usia $m 6.,

    &00'(.

    Penderita sindrom Down sering menderita  )rachycephaly& microcephaly, dahi

    yang rata, o""ipital yang agak lurus, ontanela yang besar dengan perlekatan tulang

    tengkorak yang lambat, sutura metopik, tidak mempunyai sinus rontal dan sphenoid

    serta hipoplasia pada sinus maksilaris $6ohn . &000(.

    -ata pasien sindrom Down bentuknya seperti tertarik ke atas $upslanting (

    karena issura palpebra yang tidak sempurna, terdapatnya lipatan epicanthal , titik  

    16

  • 8/19/2019 Refarat Down Syndrome

    17/31

    titik Brushield, kesalahan reraksi sehingga *0, strabismus $!!(, nistagmus

    $&0(, blepharitis $##(, con*unctivitis, ruptur kanal nasola"rimal, katarak 

    kongenital, pseudopapil edema, spasma nutans dan kerato"onus $S"hlote, &003(.

    Pasien sindrom Down mempunyai hidung yang rata, disebabkan hipoplasi tulang

    hidung dan jembatan hidung yang rata $S"hlote, &003(.

    pabila mulut dibuka, lidah mereka "enderung menonjol, lidah yang ke"il dan

    mempunyai lekuk yang dalam, pernaasan yang disertai dengan air liur, bibir bawah

    yang merekah, angular cheilitis, anodontia parsial, gigi yang tidak terbentuk dengan

    sempurna, pertumbuhan gigi yang lambat, mikrodontia pada gigi primer dan

    sekunder, maloklusi gigi serta kerusakan periodontal yang jelas $Selikowit, -ark.,

    1''7(.

    Pasien sindrom Down mempunyai telinga yang ke"il dan heliks yang berlipat.

    titis media yang kronis dan kehilangan pendengaran sering ditemukan. )ira kira

    3080 anak penderita sindrom Down mengalami kemerosotan 1* &0 dB pada

    satu telinga $2illiam 2.

  • 8/19/2019 Refarat Down Syndrome

    18/31

    =ambar &.* >anda dan =ejala Pada nak Dengan Sindrom Down

    2.6.2 Hemat&l&gi

    nak penderita sindrom Down mempunyai risiko tinggi mendapat 5eukemia,

    termasuklah 5eukemia 5imoblastik kut dan 5eukemia -yeloid. Diperkirakan 10

    18

  • 8/19/2019 Refarat Down Syndrome

    19/31

     bayi yang lahir dengan sindrom Down akan mendapat klon preleukemi", yang

     berasal dari progenitor myeloid pada hati yang mempunyai karekter mutasi pada

    =>1, yang terlokalisir pada kromosom . -utasi pada aktor transkripsi ini

    dirujuk sebagai Transient#eu"emia& Transient yeloproliferative Disease $>-D(,

    atau Transient   !bnormal yelopoiesis $>-( $5ankowsky, &00*(.

    2.6.3 Pen7akit $antung K&ngenital

    Penyakit jantung kongenital sering ditemukan pada penderita sindrom Down

    dengan prevelensi !0:*0. 2alaubagaimanapun kasus lebih sering ditemukan pada

     penderita yang dirawat di @S $3&( dan penyebab kematian yang paling sering

    adalah aneuploidy dalam dua tahun pertama kehidupan. ntara penyakit jantung

    kongenital yang ditemukan !trioventricular Septal Defects $9D( atau dikenal juga

    sebagai  +ndocardial Cushion Defect $!#(, ,entricular Septal Defect $#&(,

    Secundum !trial Septal Defect $SD( $10(, Tetralogy of -allot $3(, dan (solated 

     atent Ductus !rteriosus $!(. 5esi yang paling sering ditemukan adalah  atent 

     Ductus !rteriosus $13( dan  ulmonic Stenosis  $'(. )ira : kira 70 dari

    endocardial cushion defects adalah terkait dengan sindrom Down. Dari keseluruhan

     penderita yang dirawat, kira kira #0 mempunyai beberapa deek sekaligus pada

     jantung mereka $Bali 6P, &00#(.

     Atrioventricular septal defects -A0D

     !trioventricular septal defects $9D( adalah kondisi dimana terjadinya kelainan

    anatomis akibat perkembangan endocardial cushions yang tidak sempurna sewaktu

    tahap embrio. )elainan yang sering di hubungkan dengan 9D adalah  patent ductus

    arteriosus, coarctation of the aorta, atrial septal defects, absent atrial septum, dan

    anomalous pulmonary venous return. )elainan pada katup mitral juga sering terjadi.

    Penderita 9D selalunya berada dalam kondisi asimtomatik pada dekade pertama

    kehidupan, dan masalah akan mula timbul pada dekade kedua dan ketiga kehidupan.

    Pasien akan mula mengalami pengurangan pulmonary venous return, yang akhirnya

    akan menjadi left'to'right shunt   pada atrium dan ventrikel. khirnya nanti akan

    terjadi gagal jantung kongesti yang ditandai dengan antara lain takipnu dan

     penurunan berat badan $2illiam &00&(.

    9D juga boleh melibatkan septum atrial, septum ventrikel, dan pada salah satu,

    atau kedua dua katup atrioventikuler. Pada penderita dengan penyakit ini, jaringan

     jantung pada bagian superior dan inerior tidak menutup dengan sempurna.

    19

  • 8/19/2019 Refarat Down Syndrome

    20/31

    kibatnya, terjadi komunikasi intratrial melalui septum atrial. )ondisi ini kita kenal

    sebagai deek ostium primum. kan terjadi letak katup atrioventikuler yang

    abnormal, yaitu lebih rendah dari letak katup aorta. Perusi jaringan endokardial yang

    tidak sempurna juga mangakibatkan lemahnya struktur pada leaflet katup mitral.

    Pada penderita sering terjadi predominant left'to'right shunting . pabila penderita

    mengalami kelainan yang parsial, shunting ini sering terjadi melalui ostium primum

     pada septum. )alau penderita mendapat deek yang komplit, maka dapat terjadi

    deek pada septum ventrikel dan juga insuisiensi valvular. )emudian akan terjadi

    volume overloading  pada ventrikel kiri dan kanan yang akhirnya diikuti dengan

    gagal jantung pada awal usia. Sekiranya terjadi overload pulmonari, dapat terjadi

     penyakit vaskuler pulmonari yang diikuti dengan gagal jantung kongesti $)allen

    B.,1''3(.

    Ventricular Septal defect -0SD

    ,entricular Septal Defect kondisi ini adalah spesiik merujuk kepada kondisi

    dimana adanya lubang yang menghubungkan dua ventrikel. )ondisi ini boleh terjadi

    sebagai anomali primer, dengan atau tanpa deek kardiak yang lain. )ondisi ini dapat

    terjadi akibat kelainan seperti Tetralogy of -allot $>E(, complete atrioventricular 

    $9( canal defects  transposition of great arteries&dan corrected transpositions

    $Ereeman SB, 1''8(

     Secundum Atrial Septal Defect -ASD

    Pada penderita se"undum atrial septal dee"t, didapatkan lubang atau jalur  yang

    menyebabkan darah mengalir dari atrium kanan ke atrium kiri, atau  sebaliknya,

    melalui septum interatrial. pabila tejadinya deek pada septum ini, darah arterial

    dan darah venous akan ber"ampur, yang bisa atau tidak menimbulkan sebarang

    gejala klinis. Per"ampuran darah ini juga disebut sebagai N shunt O. Se"ara medis,

    right'to'left'shunt adalah lebih berbahaya $Ereeman SB, 1''8(.

    Tetralogy of Fallot -T8)

    Tetralogy of -allot merupakan jenis penyakit jantung kongenital pada anak yang

    sering ditemukan. Pada kondisi ini, terjadi "ampuran darahyang kaya oksigen dengan

    darah yang kurang oksigen. >erdapat empat abnormalitas yang sering terkait dengan

    Tetralogy of fallot . Pertama adalah hipertroi ventrikel kanan. >erjadinya penge"ilan

    atau tahanan pada katup pulmonari atau otot katup, yang menyebabkan katup terbuka

    20

  • 8/19/2019 Refarat Down Syndrome

    21/31

    kearah  luar dari ventrikel kanan. ni akan menimbulkan restriksi pada aliran darah

    akan memaksa ventrikel untuk bekerja lebih kuat yang akhirnya akan menimbulkan

    hipertroi pada ventrikel.  )edua adalah ventricular septal defect . Pada kondisi ini,

    adanya  lubang pada dinding yang memisahkan dua ventrikel, akan menyebabkan

    darah yang kaya oksigen dan darah yang kurang oksigen ber"ampur. kibatnya akan

     berkurang jumlah oksigen yang dihantar ke seluruh tubuh dan menimbulkan gejala

    klinis berupa sianosis.  )etiga adalah posisi aorta yang abnormal. )eempat adalah

     pulmonary valve stenosis. 6ika stenosis yang terjadi ringan, sianosis yang   minimal

    terjadi karena darah masih lagi bisa sampai ke paru. >etapi jika  stenosisnya sedang

    atau berat, darah yang sampai ke paru adalah lebih  sedikit maka sianosis akan

    menjadi lebih berat $mit ), &008(.

     Isolated Patent Ductus Arteriosus -PDA

    Pada kondisi  atent ductus arteriosus $PD( du"tus arteriosus si anak gagal

    menutup dengan sempurna setelah si anak lahir. kibatnya terjadi bising jantung.

    Simptom yang terjadi antara lain adalah naas yang pendek dan aritmia jantung.

    pabila dibiarkan dapat terjadi gagal jantung kongesti. Semakin besar PD, semaki

     buruk status kesehatan penderita $mik ), &008(.

    2.6. #mmun&%e"isiensi

    Penderita sindrom Down mempunyai risiko 1& kali lebih tinggi dibandingkan

    orang normal untuk mendapat ineksi karena mereka mempunyai respons sistem

    imun yang rendah. %ontohnya mereka sangat rentan mendapat pneumonia $2illiam

    2. G istula,

     ec"el diverti"ulum, anus imperorata dan juga omphalocele.  Selain itu, hasil

     penelitian di Gropa dan merika didapatkan  prevalensi mendapat Celiac disease

     pada pasien sindrom Down adalah sekitar *:1*. Penyakit ini terjadi karena deek 

    genetik, yaitu spesiik   pada human leu"ocyte antigen $

  • 8/19/2019 Refarat Down Syndrome

    22/31

    2.6. Sistem En%&krin

    >iroiditis risomi &1 mosaik biasanya hanya menampilkan gejala gejala sindrom  Down

    yang sangat minimal. )ondisi ini sering menjadi kriteria diagnosis  awal bagi

     penyakit lheimer. Eenotip individu yang mendapat trisomi &1  mosaik 

    manggambarkan persentase sel sel trisomik yang terdapat dalam  jaringan yang

     berbeda di dalam tubuh $ndriolo, &00*(.

    2.9 Pen,egahan

    Pen"egahan yang dapat dilakukan untuk menghindari anak dengan Sindrom

    Down+

    1. )onseling =enetik maupun amniosentesis pada kehamilan yang di"urigai akan

    sangat membantu mengurangi angka kejadian Sindrom Down.

    &. Dengan Biologi -olekuler, misalnya dengan I gene targeting I atau yang dikenal

     juga sebagai I homologous re"ombination I sebuah gen dapat dinonaktikan.

    #. Pen"egahan dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kromosom melalui

    amnio"entesis bagi para ibu hamil terutama pada bulan:bulan awal kehamilan.

    22

  • 8/19/2019 Refarat Down Syndrome

    23/31

    >erlebih lagi ibu hamil yang pernah mempunyai anak dengan sindrom down atau

    mereka yang hamil di atas usia !0 tahun harus dengan hati:hati memantau

     perkembangan janinnya karena mereka memiliki risiko melahirkan anak dengan

    sindrom down lebih tinggi. Sindrom down tidak bisa di"egah, karena DS

    merupakan kelainan yang disebabkan oleh kelainan jumlah kromosom. 6umlsh

    kromosm &1 yang harusnya "uma & menjadi #. Penyebabnya masih tidak diketahui

     pasti, yang dapat disimpulkan sampai saat ini adalah makin tua usia ibu makin

    tinggi risiko untuk terjadinya DS.Diagnosis dalam kandungan bisa dilakukan,

    diagnosis pasti dengan analisis kromosom dengan "ara pengambilan %9S

    $mengambil sedikit bagian janin pada plasenta( pada kehamilan 10:1& minggu( atau

    amniosentesis $pengambilan air ketuban( pada kehamilan 1!:13 minggu.

    2.1: Penatalaksanaan

    Sampai saat ini belum ditemukan metode pengobatan yang paling eekti untuk 

    mengatasi kelainan ini. Pada tahap perkembangannya penderita Down syndrom juga

    dapat mengalami kemunduran dari sistim penglihatan, pendengaran maupun

    kemampuan isiknya mengingat tonus otot:otot yang lemah. Dengan demikian

     penderita harus mendapatkan dukungan maupun inormasi yang "ukup serta

    kemudahan dalam menggunakan sarana atau asilitas yang sesuai berkaitan dengan

    kemunduran perkembangan baik isik maupun mentalnya.

    2alaupun se"ara jumlah meningkat, namun penderita down syndrome lebih

     banyak yang berprestasi dan hidup lebih lama dibanding orang dengan kehidupan

    yang lebih berke"ukupan. Dengan kata lain, harapan hidup dan mutu kehidupan para

     penderitadown syndrome jauh meningkat beberapa tahun terakini. Perbaikan kualitas

    hidup pengidap down sindrom dapat terjadi berkat perawatan kesehatan, pendekatan

     pengajaran, serta penanganan yang eekti.

    2.1:.1 Stimulasi Dini

    Stimulasi sedini mungkin kepada bayi yang DS, terapi bi"ara, olah tubuh, karena

    otot:ototnya "enderung lemah. -emberikan rangsangan:rangsangan dengan

     permainan:permainan layaknya pada anak balita normal, walaupun respons dan daya

    tangkap tidak sama, bahkan mungkin sangat minim karena keterbatasan

    intelektualnya. Program ini dapat dipakai sebagai pedoman bagi orang tua untuk 

    memberi lingkunga yang memeadai bagi anak dengan syndrom down, bertujuan

    23

  • 8/19/2019 Refarat Down Syndrome

    24/31

    untuk latihan motorik kasar dan halus serta petunjuk agar anak mampu berbahasa.

    Selain itu agar ankak mampu mandiri sperti berpakaian, makan, belajar, BB;B),

    mandi,yang akan memberi anak kesempatan.

    Pada umumnya kelebihannya adalah penurut, periang, rajin, tepat waktu. /ntuk 

    anak yang sudah mendapat pendidikan atau terapi, mereka sangat menyenangi hal:

    hal yang rutin. 6adi, mereka lebih disiplin dari anak:anak biasa sehingga bila sudah

    diberikan suatu jadwal kegiatan tiap hari, mereka akan sangat ngotot untuk 

    melakukan jatahnya, walaupun orang tua berusaha untuk menjelaskan, kadang:

    kadang malah membuatnya sedih dan ngambek. ni juga karena intelektual anak 

    yang kurang sehingga belum mempunyai pengertian yang baik.

    2.1:.2 Pem5e%ahan

    Pembedahan biasanya dilakukan pada penderita untuk mengoreksi adanya deek 

     pada jantung, mengingat sebagian besar penderita lebih "epat meninggal dunia akibat

    adanya kelainan pada jantung tersebut. Dengan adanya leukemia akut menyebabkan

     penderita semakin rentan terkena ineksi, sehingga penderita ini memerlukan

    monitoring serta pemberian terapi pen"egah ineksi yang adekuat.

    2.1:.3  )isi&terai

    1. Penanganan isioterapi menggunakan tahap perkembangan motorik kasar untuk 

    men"apai manaat yang maksimal dan menguntungkan untuk tahap

     perkembangan yang berkelanjutan. >ujuan dari isioterapi disini adalah

    membantu anak men"apai perkembangan terpenting se"ara maksimal bagi sang

    anak, yang berarti bukan untuk menyembuhkan penyakit down syndromenya.

    Dan ini harus dikomunikasikan sejak dari awal antara isioterapis dengan

     pengasuhnya supaya tujuan terapi ter"apai.

    &. Eisioterapi pada Down Syndrom adalah membantu anak belajar untuk 

    menggerakkan tubuhnya dengan "ara;gerakan yang tepat $appropriate ways(.

    -isalkan saja hypotonia pada anak dengan Down Syndrome dapat

    menyebabkan pasien berjalan dengan "ara yang salah yang dapat mengganggu

     posturnya, hal ini disebut sebagai kompensasi.

    #. >anpa isioterapi sebagian banyak anak dengan Down Syndrome menyesuaikan

    gerakannya untuk mengkompensasi otot lemah yang dimilikinya, sehingga

    selanjutnya akan timbul nyeri atau salah postur.

    24

  • 8/19/2019 Refarat Down Syndrome

    25/31

    !. >ujuan isioterapi adalah untuk mengajarkan pada anak gerakan isik yang

    tepat. /ntuk itu diperlukan seorang isioterapis yang ahli dan berpengetahuan

    dalam masalah yang sering terjadi pada anak Down syndrome seperti low

    mus"le tone, loose joint dan perbedaan yang terjadi pada otot:tulangnya.

    *. Eisioterapi dapat dilakukan seminggu sekali untuk terapi, tetapi terlebih dahulu

    isioterapi melakukan pemeriksaan dan menyesuaikan dengan kebutuhan yang

    dibutuhkan anak dalam seminggu. Disini peran orangtua sangat diperlukan

    karena merekalah nanti yang paling berperan dalam melakukan latihan dirumah

    selepas diberikannya terapi. /ntuk itu sangat dianjurkan untuk orangtua atau

     pengasuh mendampingi anak selama sesi terapi agar mereka mengetahui apa:

    apa yg harus dilakukan dirumah.

    1( Terai ;i,ara. Suatu terapi yang di perlukan untuk anak DS yang mengalami

    keterlambatan bi"ara dan pemahaman kosakata.

    &( Terai 8kuasi. >erapi ini diberikan untuk melatih anak dalam hal

    kemandirian, kogniti;pemahaman, kemampuan sensorik dan motoriknya.

    )emandirian diberikan kerena pada dasarnya anak DS tergantung pada orang

    lain atau bahkan terlalu a"uh sehingga beraktiitas tanpa ada komunikasi dan

    tidak memperdulikan orang lain. >erapi ini membantu anak mengembangkan

    kekuatan dan koordinasi dengan atau tanpa menggunakan alat.

    #( Terai *eme%ial. >erapi ini diberikan bagi anak yang mengalami gangguan

    kemampuan akademis dan yang dijadikan a"uan terapi ini adalah bahan:bahan

     pelajaran dari sekolah biasa

    !( Terai Sens&ri #ntegrasi. Sensori ntegrasi adalah ketidakmampuan mengolah

    rangsangan ; sensori yang diterima. >erapi ini diberikan bagi anak DS yang

    mengalami gangguan integrasi sensori misalnya pengendalian sikap tubuh,

    motorik kasar, motorik halus dll. Dengan terapi ini anak diajarkan melakukan

    aktivitas dengan terarah sehingga kemampuan otak akan meningkat.

    *( Terai Tingkah Laku $Behaviour >heraphy( mengajarkan anak DS yang

    sudah berusia lebih besar agar memahami tingkah laku yang sesuai dan yang

    tidak sesuai dengan norma:norma dan aturan yang berlaku di masyarakat.

    3( Terai alternati". Penaganan yang dilakukan oleh orangtua tidak hanya

     penanganan medis tetapi juga dilakukan penanganan alternati. hanya saja

    terapi jenis ini masih belum pasti manaatnya se"ara akurat karena belum

     banyak penelitian yang membuktikan manaatnya, meski tiap pihak mengklaim

    25

  • 8/19/2019 Refarat Down Syndrome

    26/31

    dapat menyembuhkan DS. rang tua harus bijaksana memilih terapi alternati 

    ini, jangan terjebak dengan janji bahwa DSpada sang anak akan bisa hilang

    karena pada kenyataannya tidaklah mungkin DS bisa hilang. DS akan terus

    melekat pada sang anak. Hang bisa orang tua lakukan yaitu mempersempit

     jarak perbedaan perkembangan antara anak DSdengan anak yang normal.

    >erapi alternati tersebut di antaranya adalah +

    $1( >erapi kupuntur 

    >erapi ini dilakukan dengan "ara menusuk titik persaraan pada bagian

    tubuh tertentu dengan jarum. >itik syara yang ditusuk disesuaikan

    dengan kondisi sang anak.

    $&( >erapi -usik 

    nak dikenalkan nada, bunyi:bunyian, dll. nak:anak sangat senang

    dengan musik maka kegiatan ini akan sangat menyenangkan bagi mereka

    dengan begitu stimulasi dan daya konsentrasi anak akan meningkat dan

    mengakibatkan ungsi tubuhnya yang lain juga membaik 

    $#( >erapi 5umba:5umba

    >erapi ini biasanya dipakai bagi anak utis tapi hasil yang sangat

    mengembirakan bagi mereka bisa di"oba untuk anak sindrom Down. Sel:

    sel sara otak yang awalnya tegang akan menjadi relaks ketika

    mendengar suara lumba:lumba.

    $!( >erapi %raniosa"ral

    >erapi dengan sentuhan tangan dengan tekanan yang ringan pada syara 

     pusat. Dengan terapi ini anak sindrom Down diperbaiki metabolisme

    tubuhnya sehingga daya tahan tubuh lebih meningkat. Dan tentu masih

     banyak lagi terapi:terapi alternati lainnya, ada yang berupa vitamin,

    supplemen maupun dengan pemijatan pada bagian tubuh tertentu.

    2.11 Pera'atan !e%is

    2alaupun berbagai usaha sudah dijalankan untuk mengatasi retardasi   mental

     pada penderita sindrom Down, masih belum ada yang mampu  mengatasi kondisi ini.

    2alau demikian usaha pengobatan terhadap  kelainan yang didapat oleh penderita

    sindrom Down akan dapat  memperbaiki kualitas hidup penderita dan dapat

    memperpanjang usianya.

    26

  • 8/19/2019 Refarat Down Syndrome

    27/31

    Beberapa pemeriksaan se"ara reguler dapat dilakukan untuk memantau

     perkembangan tingkat kesehatan penderita sindrom Down, baik anak   ataupun

    dewasa. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan  audiologi,

     pemeriksaan optalmologi se"ara berkala sebagai pen"egah  keratokonus, opasitas

    kornea atau katarak. /ntuk kelainan kulit seperti  ollikulitis, xerosis, dermatitis atopi,

    dermatitis seboroi" , ineksi jamur,  vitiligo dan alopesia perlu dirawat segera.

    -asalah kegemukan pada penderita sindrom Down dapat diatasai dengan

     pengurangan komsumsi kalori dan meningkatkan aktivitas isik $Breslow, &00&(.

    Skrining terhadap penyakit Celiac juga harus dilakukan, yang ditandai dengan

    kondisi seperti konstipasi, diare, bloating , tumbuh  kembang yang lambat dan

     penurunan berat badan. Selain itu, kesulitan  untuk menelan makanan harus juga

    diperhatikan, dipikirkan kemungkinan  terjadi sumbatan pada jalan naas.  Perhatian

    khusus harus diberikan terhadap proses operasi  dikarenakan tidak stabilnya

    atlantoaFial dan masalah yang mungkin terjadi  pada sistem respirasi. Selain itu,

     jangan lupa untuk melakukan skrining  untuk kemungkinan tejadinya penyakit

    olmie, &003(.

    )elainan neurologis dapat menyebabkan retardasi mental, hipotonia, kejang dan

    stroke. Pastikan juga perbaikan kemampuan   berkomunikasi dan terapi bi"ara

    diteruskan, dengan memberi perhatian   pada aplikasi bahasa nonverbal dan

    ke"erdasan otak $-errittKs, &00&(.

    Bagi pasien sindrom Down, baik anak atau dewasa harus sentiasa dipantau dan

    dievaluasi gangguan prilaku, seperti obia, ketidakmampuan  mengatasi masalah,

     prilaku streotipik, autisme, masalah makanan dan lainlain. >atalaksana terhadap

    kondisi mental yang timbul pada penderita sindrom Down harus dilakukan $4ational

    Down Syndrome So"iety, &007(.

    Selain dari aspek medis, harus diperhatikan juga aspek sosial dan  pergaulan,

    yaitu dengan memberi perhatian terhadap ase peralihan dari masa anak ke dewasa.

    Penting untuk memberi pendidikan dasar juga harus  diberikan perhatian seperti

    dimana anak itu akan bersekolah dan  sebagainya.

  • 8/19/2019 Refarat Down Syndrome

    28/31

    BAB 3

    PENUTUP

    #.1 )esimpulan

    Sindrom Down adalah suatu kelainan genetik yang disebabkan karena

    terjadinya trisomi kromosom &1 yang angka kejadiannya adalah 1+ 800 kelahiran.

  • 8/19/2019 Refarat Down Syndrome

    29/31

    Diperkirakan sekitar 7* kehamilan dengan trisomi &1 tidak akan bertahan.

    Sekitar 8* bayi dapat hidup sampai umur satu tahun dan *0 dapat hidup

    sehingga berusia lebih dari *0 tahun. -orbiditas dan mortalitas penderita sindrom

    Down tergantung pada berat ringannya gejala yang ditemukan, begitu pula dengan

     penatalaksanaan terapi pada penderita sindrom Down tergantung pada jenis

    kelainan yang ditemukan serta berat ringannya.

    #.& Saran

    #.&.1 Saran >eoritis

    -akalah ini berisi tinjauan pustaka mengenai sindrom Down yang perlu

    dilengkapi dengan "ontoh kasus nyata serta asuhan yang diberikan kepada penderita

    sindrom Down sehingga dapat melengkapi sebagai wawasan dalam memberikan

    asuhan pada penderita sindrom Down sesuai dengan kebutuhan mereka.

    #.&.& Saran Praktis

    -akalah ini memberikan wawasan mengenai sindrom Down, sehingga bagi

     pemba"a perlu memahami aktor resiko serta pen"egahan yang dapat dilakukan

     pada sindrom Down sehingga dapat men"egah kelahiran anak dengan sindrom

    Down tersebut untuk menghasilkan generasi penerus bangsa yang berkualitas

    dalam segi sumber daya manusia $SD-(.

    DA)TA* PUSTAKA

    sokan S, -uthu -S, Sivakumar 4. Dental "aries prevalen"e and treatment needs o Down

    syndrome "hildren in %hennai, ndia. ndian 6 Dent @es &008C 1'$#(+ &&!:'.

    Desai SS. Down syndrome+ a review o the literature. ral Surg, ral -ed, ral @adiol, ral

    Pathol and Gndodonti"s 1''7C 8!$#(+ &7':8*.

    Southern sso"iation o nstitutional Dentists. Down Syndrome+ a review or dental

     proessionals. n Sel:Study %ourse -odule #, 1''!+ 1:'.

    Palupi 6. Down syndrome dan terapi gen. Mhttp+;;www.k.unair.a".id; $#0 -aret &01&(.

    >arigan @. )aries gigi. Gd 1. 6akarta+

  • 8/19/2019 Refarat Down Syndrome

    30/31

    -"Donald @G, very D@, Dean 6. Dentistry or the "hild and adoles"ent. ' thed. %hina+

    -osby Glsevier, &011+ 183, !71:!.

    li . Status kesehatan gigi dan mulut anak sindroma down dan non sindroma down kajian

     pada anak yang berkunjung di klinik khusus tumbuh kembang @umah Sakit nak dan

    Bersalin esis. 6akarta+ /niversitas ndonesia.

    Mhttp+;;lontar.ui.a".id;opa";themes;libri&;detail.jspQidR78*&*lokasiRlokal $bstrak(.

    2ijaya S. Prevalensi karies gigi dan relasi gigi anterior pada anak sindroma Down di kota

    -akassar. http+;;repository.unhas.a".id;handle;1!*378';1883. /4

  • 8/19/2019 Refarat Down Syndrome

    31/31

    l:)hadra >. Prevalen"e o dental "aries and oral hygiene status among DownOs Syndrome

     patients in @iyadh:Saudi rabia. Pakistan ral Dent 6 &011C #1$1(+ 11#:*.

    Putri %E.