RANCANG BANGUN INVERTER SVM BERBASIS …
Transcript of RANCANG BANGUN INVERTER SVM BERBASIS …
Vol: 2 No.1 Maret 2013 ISSN : 2302-2949
Jurnal Nasional Teknik Elektro 56
RANCANG BANGUN INVERTER SVM BERBASISMIKROKONTROLER PIC 18F4431 UNTUK SISTEM VSD
Tarmizi 1) dan Muyassar 2)
1)Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala2)Magister M.Tech Power Electronics and Drives VIT University, India
Email: [email protected]
ABSTRAK
Sebuah sistem pengaturan kecepatan motor disebut dengan sistem Variable Speed Drives (VSD). SistemVSD motor induksi menggunakan inverter untuk mengatur frekuensi suplai motor. Untuk mendapatkanfrekuensi suplai motor yang mendekati sinusoidal, inveter perlu di switching dengan metode tertentu.Pada penelitian ini, switching inverter 3 fasa menggunakan metode SVM (Space Vector Modulation)yang dikontrol oleh Mikrokontroler PIC18F4431. Sebelum dilakukan ekperimen, inverter SVM inilakukan simulasi terlebih dahulu dengan software PSIM. Keluaran inverter dari hasil simulasi diperolehgelombang sinusoidal dengan THDi 4,8%, sedangkan hasil ekperimen diperoleh keluaran invertermendekati sinusoidal dengan THDi 9,2 %. Kecepatan motor dapat diatur baik pada simulasi maupunpada eksperimen dari kecepatan 300 – 1500 RPM.
Kata Kunci : Inverter VSM, Motor Induksi driver IR21362
I. PENDAHULUAN
Selama beberapa tahun terakhir inibidang kontrol electric motor drive atauvariable-speed drive telah mengalami perluasanyang sangat cepat terutama disebabkan olehperangkat power semikonduktor sepertiMOSFET dan IGBT dan perangkat mikro-elektronika sinyal seperti mikrokontroler,mikroprosesor dan digital signal processors.Inverter digunakan pada VSD untuk merubahfrekuensi yang masuk ke motor. Frekuensidirubah dengan cara switching pada saklarMOSFET inverter. Bentuk gelombang outputinverter sangat dipengaruhi oleh metodeswitching inverter. Untuk menghasilkangelombang 3-fasa yang mendekati sinusoidaldan kandungan THD yang rendah digunakanmetode switching Space Vector Modulation(SVM)[1].
SVM merupakan sebuah metodeswitching untuk inverter 3-fasa yanganalisisnya menggunakan representasi vektor.SVM banyak dipakai untuk pengontrolan motorinduksi sebagai AC motor drive seperti kontrolVVVF (Variable Voltage Variable Frequency).Metode sinusoidal PWM memiliki beberapakekurangan yang dapat dilengkapi oleh metodeSVM [2].
Analisis dari SVM menggunakan sebuahvektor yang disebut Vref yang berputar padasebuah bidang kompleks d-q untukmenghasilkan sistem tiga fasa. Ada 8 keadaankombinasi saklar yang mungkin bagi inverteryang disebut dengan vektor switching. DenganSVM perhitungan duty cycle untuk ketiga fasadilakukan secara bersamaan tanpa harusmemisahkan setiap fasanya [1].
Dengan berkembangnya teknologimikrokontroler dan berbagai macam fiturhardware seperti PWM Module padaPIC18F4431 penerapan metode SVM secaradigital menjadi sangat mudah untuk dilakukan.Kecepatan eksekusi program sebuahmikrokontroler juga merupakan faktor yangsangat penting dalam melakukan kalkulasiSVM. Dalam PIC18F4431 telah ditambahkansebuah perangkat Hardware Multiplier yangdapat mempercepat proses perhitungan dutycycle bagi SVM [4].
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1Pengaturan kecepatan motor induksiGambar 2.1 memperlihatkan sebuah
sistem dari variable speed drives. Keenamsaklar inverter merupakan perangkat solid-stateyang berupa BJT, IGBT, GTO, atau MOSFET.
Vol: 2 No.1 Maret 2013 ISSN : 2302-2949
Jurnal Nasional Teknik Elektro 57
0)()()( tututu cba
][32 )3/2()3/2( j
cj
ba eueuu Frekuensi dari tegangan yang masuk kedalammotor diatur oleh blok kontrol PWM yangdapat mengubah frekuensi output inverter untuksuplai motor[4].
Gambar 2.1. Sistem Variable-Speed Drivesmenggunakan inverter.
2.2 Space Vector Modulation2.2.1 Konsep ruang vektor
Setiap tiga fungsi waktu yang memenuhipersamaan (1)
(1)
Persamaan (1) diatas dapatmerepresentasikan suatu sistem 3-fasaseimbang apabila )(),(),( tututu cba merupakanarus atau tegangan pada masing-masing fasaa,b,c. Koordinatnya sama dengan sistemtegangan 3-fasa sedemikian hingga vektor [ au 00]T ditempatkan sepanjang sumbu-d, vektor [0
bu 0]T digeser fasanya sebesar 120o, dan vektor[0 0 cu ]T digeser fasanya sebesar 240o.Penempatan vektor-vektor ini pada bidangkompleks d-q ditunjukkan dalam gambar 2.2.Sebuah vektor u(t) yang ditempatkan padabidang tersebut dapat dinyatakan dalam notasikompleks seperti pada persamaan (2) apabila
cba uuu ,, diambil sebagai basis[1].
Gambar 2.2 Vektor koordinat 3-fasa dan ruangvektor u(t).
u(t) = (2)
Dimana 2/3 adalah faktor skala (scalingfactor). Vektor u(t) tersebut dapatditransformasikan dari ruang 3 dimensi(berbasis a-b-c) ke ruang 2 dimensi (berbasis d-q). Vektor u(t) ini dalam ruang 2 dimensi terdiriatas penjumlahan komponen ril dan komponenimajiner seperti pada persamaan (3)[2].
u(t) = qd juu (3)
d
q
uu
t 1-tan (4)
Dimana t adalah sudut dari u(t)terhadap sumbu-d sebagai referensi nol derajat.Dengan menggunakan persamaan 2 dan 3,diperoleh transformasi koordinat dari ruang tigadimensi (sumbu a-b-c) ke ruang 2 dimensi(sumbu d-q) yang diberikan oleh persamaanmatriks berikut ini:
c
b
a
q
d
u
u
u
u
u
23
230
2/12/11
32 (5)
Yang apabila diuraikan dapat dituliskandalam komponen d-q sebagai berikut ini:
)(33;)(5,0
32
cbqcbad uuuuuuu (6)
Transformasi dari ruang 2 dimensi d-qkeruang 2 dimensi yang berotasi dengankecepatan diberikan oleh persamaan (7)dalam bentuk matriks berikut ini:
q
d
q
d
u
u
tt
tt
u
u
tt
tt
u
u
)cos()sin(
)sin()cos(
)2/sin()sin(
)2/cos()cos(
(7)
Jika cba uuu ,, adalah sistem tegangantiga fasa seimbang dengan nilai puncak adalahVm, maka :
)3/2sin(V);3/2sin(V);sin(V mmm tututu cba(8)
Vektor u(t) dapat dituliskan sebagai :
u(t) = tjmV e (9)
Vol: 2 No.1 Maret 2013 ISSN : 2302-2949
Jurnal Nasional Teknik Elektro 58
Yang merupakan sebuah vektor denganmagnitudo Vm yang berotasi pada kecepatansudut konstan dalam rad/detik [2].
2.2.2 Vektor-vektor switching pada inverter
Gambar 2.3 memperlihatkan 8 kombinasisaklar (switching state) yang mungkin bagisebuah inverter 3-fasa. ada 8 buah kombinasibiner yang bisa dibentuk dari 000 sampai 111.Masing-masing kombinasi diberi simbol V1sampai V8 yang disebut dengan vektor-vektorswitching (Switching Vectors). Enam daridelapan vektor tersebut yaitu vektor V1, V2, V3,V4, V5, V6 yang akan menghasilkan teganganoutput tidak sama dengan nol disebut vektortidaknol (non-zero vectors) atau disebut jugavektor aktif (active vectors), dua vektor V7 danV8 yang akan menghasilkan tegangan outputsama dengan nol disebut dengan vektor nol(zero vectors) atau disebut juga vektor tidakaktif (non-active vectors)[5].
Gambar 2.3 Vektor switching pada inverter.
Gambar 2.4. Penempatan vektor switchingpada bidang kompleks d-q.
Analisis SVM didasarkan pada gambar2.4. Modulasi ruang vektor dihasilkan denganmenggerakkan sebuah vektor Vref sebagai sinyalreferensi untuk menempuh satu putaran penuhdari bidang kompleks d-q yang akan menyapukeenam vektor aktif dan kedua vektor tidakaktif tersebut. Apabila magnitudo |Van|, |Vbn|,|Vcn| adalah Vm, besar atau magnitudo dari Vrefdiberikan oleh persamaan 10.
|Vref| = Vm = 2q
2d VV (10)
Periode dan frekuensi dari teganganoutput fundamental inverter adalah samadengan periode dan frekuensi dari Vref untukmenempuh satu putaran penuh. Vref digerakkansecara diskrit setiap satu periode sampling,periode sampling atau Ts akan menentukanfrekuensi switching dari SVM [2].
2.2.3 Kalkulasi interval waktu vektor switching
Gambar 2.5 Kalkulasi interval waktu vektorswitching.
Pada gambar 2.5, dengan cara perataanyang disebut “time weighting/time averaging”dari dua vektor yang mengapit sisi sektor Vrefdapat di ekspresikan sebagai:
Vref = VA + VB (11)
Dengan VA dan VB adalah panjang vektor-vektor aktif. Untuk Vref di sektor 1 VA = V1 danVB = V2, Vref di sektor 2 VA = V2 dan VB = V3dan begitu pula untuk sektor yang lainnya. Vrefselalu digeser searah atau berlawanan arahjarum jam secara diskrit dengan interval waktuTs. Dengan mendefinisikan TA sebagai intervalwaktu untuk VA, TB sebagai interval waktuuntuk VB dan Tz sebagai interval waktu untukVz yaitu vektor V7 atau V8, maka :
Vol: 2 No.1 Maret 2013 ISSN : 2302-2949
Jurnal Nasional Teknik Elektro 59
Ts = TA + TB +Tz (12)
Dengan metode averaging, Vref dapat didekatidengan persamaan berikut untuk Vref di sektor1:
Vref =ZV
TT
VTT
VTT
S
Z2
S
B1
S
A (13)
TA =S
1
A TxVV (14)
TB =S
1
B TxVV (15)
Tz = Ts – T1 – T2 (16)
Pada gambar 2.5, dapat diturunkan persamaan:
Vref · sin ( )3/ = VA · sin( )3/
)-/3sin(V3
2V refA (17)
Vref · sin = VB · sin( )3/
sinV3
2V refB (18)
Interval waktu TA, TB, dan Tz sebagaifungsi dari sudut dan indeks modulasi M =
dc
ref
VV
adalah:
TA = )-/3sin(MT3
2S 3/0 (19)
TB = sinMT3
2S 3/0 (20)
Tz = Ts – TA – TB (21)
Untuk setiap sektor sudut selalu3/0 , untuk Vref berada pada pada
sektor 1 sudut = 0o sejajar dengan V1 dansudut = /3 sejajar dengan V2. Untuk Vref
berada pada sektor 2 sudut = 0o sejajardengan V2 dan sudut = /3 sejajar denganV3, begitu pula seterusnya untuk sektor-sektoryang lain.
Dari persamaan 21 ketika indeksmodulasi melebihi 2/3 , nilai dari Tz dapatmenjadi negatif untuk setiap sudut tertentu.Karena nilai waktu negatif tidak mempunyaiarti secara fisis, maka nilai maksimum dariindeks modulasi M yang akan menjamin kerjayang benar dari SVM dalam wilayah operasilinear adalah 2/3 . Apabila indeks modulasi
melebihi 2/3 SVM bekerja dalam operasiovermodulasi dan persamaan diatas tidak bisadipakai lagi untuk mencari interval waktuvektor-vektor switching. Secara grafis Vref akanberada diluar batas hexagon pada gambar 2.4apabila SVM bekerja dalam wilayahovermodulasi[3].
Gambar 2.6 memperlihatkan sebuah polaswitching SVM metode semetris.
Gambar 2.6 Pola SVM dengan metodesimetris.
Berdasarkan pola SVM seperti padagambar 2.6, diperoleh nilai duty cycle untukmasing-masing sektor (sesuai pergerakan Vref)dan masing-masing fasa a, b, dan c. Sepertipada tabel 2.1[4].
Tabel 2.1. Nilai duty cycle untuk ketiga fasainverter.
Nomorsektor
Dutycycle fasa
A
Dutycycle fasa
B
Dutycycle fasa
C1 T7/2 T7/2 + TA Ts - T7/22 T7/2 + TB T7/2 Ts - T7/23 Ts - T7/2 T7/2 T7/2 + TA
4 Ts - T7/2 T7/2 + TB T7/25 T7/2 + TA Ts - T7/2 T7/26 T7/2 Ts - T7/2 T7/2 + TB
III. METODE ANALISIS
3.1 Perancangan simulasiUntuk menghasilkan sinyal PWM dengan
metode space vector Modulation menggunakanPSIM 6.0, ada 5 tahapan pembetukan simulasiyang diperlukan.
3.1.1 Simulasi untuk membentuk vektor Vref
Vol: 2 No.1 Maret 2013 ISSN : 2302-2949
Jurnal Nasional Teknik Elektro 60
Gambar 3.1. Simulasi untuk membentukvektor Vref .
Gambar 3.1 adalah simulasi yang di buatpada PSIM untuk menghasilkan vektorreferensi Vref. Sinyal Vref dihasilkan olehsumber tegangan 3-fasa Van, Vbn dan Vcn.
3.1.2 Simulasi untuk menentukan posisi sektorvektor Vref dan sudut αGambar 3.2 adalah simulasi yang
dilakukan untuk menentukan posisi sektor padasaat Vref terus berputar dalam satu periodesesuai dengan frekuensi sudut ω. Ada 6 buahsektor pada SVM masing-masing dengan lebarsudut 600.
Gambar 3.2. Simulasi menentukan posisisektor Vref dan sudut α.
3.1.3 Simulasi perhitungan interval waktu TA,TB, dan TzGambar 3.3 adalah simulasi yang
dilakukan untuk menghitung duty cycle TA, TB,dan Tz dalam setiap sector. Ts adalah periodesampling dari sinyal switching SVM.
Gambar 3.3. Simulasi perhitungan intervalwaktu TA, TB, dan Tz.
3.1.4 Simulasi untuk menghasilkan vektorswitching dan pola SVM.Gambar 3.4 adalah simulasi yang
dilakukan untuk menghasilkan pola SVM. Flip-flop digunakan untuk menghasilkan logika yangakan mengambil isi dari lookup table yang telahdi atur dalam bentuk matriks biner. Hasilkeluaran dari lookup table berupa sinyal biner 0dan 1. Dimana 0 menyatakan posisi saklar offdan 0 menyatakan posisi saklar on.
Gambar 3.4. vektor switching
3.1.5 Simulasi Voltage Source Inverter danmotor induksi tiga fasa.
Gambar 3.5. Rangkaian Voltage SourceInverter dan motor induksi tiga fasa.
Gambar 3.5 adalah simulasi darirangkaian power inverter 3-fasa. Inverterterhubung dengan sebuah motor induksi 3-fasa.Output daya dari inverter akan disuplai kedalammotor tersebut dengan frekuensi yang telahdiatur oleh rangkaian kontrol SVM.
Vol: 2 No.1 Maret 2013 ISSN : 2302-2949
Jurnal Nasional Teknik Elektro 61
3.2 Perancangan SistemPerancangan rangkaian Kontrol
(PIC18F4431)Gambar 3.6 adalah rangkaian simulasi
dengan software Proteus dari system controlmenggunakan mikrokontroler PIC18F4431.Mikrokontroler bertugas untuk membangkitkansinyal PWM dengan metode SVM. Ada 3 buahoutput PWM yaitu PWM1, PWM2, dan PWM3.Saklar SW1 berfungsi untuk mengatur hidupdan mati dari mikrokontroler. Saklar SW2berfungsi untuk mengatur arah putaran motorinduksi forward dan reverse. Potensio berfungsiuntuk mengatur kecepatan dari motor induksidari 0 sampai 1500 RPM.
RA0/AN02
RA1/AN13
RA2/AN2/VREF-/CAP1/INDX4
RA3/AN3/VREF+/CAP2/QEA5
RA4/AN4/CAP3/QEB6
RA5/AN5/LVDIN7
RA6/OSC2/CLKO14
RA7/OSC1/CLKI13
RB0/PWM033
RB1/PWM134
RB2/PWM235
RB3/PWM336
RB4/PWM5/KBI037
RB5/PWM4/KBI1/PGM38
RB6/KBI2/PGC39
RB7/KBI3/PGD40
RC0/T1OSO/T1CKI 15
RC1/T1OSI/CCP2/FLTA 16
RC2/CCP1/FLTB 17
RC3/T0CKI/T5CLKI 18
RC4/INT1/SDI/SDA 23
RC5/INT2/SCK/SCL 24
RC6/TX/CK/SS 25
RC7/RX/TD/SDO 26
RD0/T0CKI/T5CKI 19
RD1/SDO 20
RD2/SDI/SDA 21
RD3/SCK/SCL 22
RD4/FLTA 27
RD5/PWM4 28
RD6/PWM6 29
RD7/PWM7 30
RE0/AN6 8
RE1/AN7 9
RE2/AN8 10
RE3/MCLR/VPP 1AVDD11
AVSS12
U1
PIC18F4431
VI1 VO 3
GN
D2
U27805
POTENSIO
31 2
SW1
31 2
SW2
R15,6 K
5-12 V
R25K
R35K
R45K
D1
ON-OFF D2
FWD3
REV
+5V
+5V
+5V
+5V
+5V
X1
20MHzC1
22pF
C2
22pF
PWM1
PWM2
PWM3
Gambar 3.6. Rangkaian Kontrol(PIC18F4431).
3.2.2. Perancangan Rangkaian Driverdaninverter 3-fasa
Gambar 3.7 adalah rangkaian driverIR21362 dan rangkaian inverter tiga fasa.Rangkaian driver berfungsi untuk memperkuatsinyal output PWM dari mikrokontrolerPIC18F4431 sehingga mampu untukmenggerakkan MOSFET. Driver disuplaidengan tegangan catu 18 Volt. Ada 6 buahoutput dari driver, HO1, HO2, dan HO3 adalahHigh output untuk MOSFET yang berada padaposisi teratas dari rangkaian inverter.Sedangkan LO1, LO2, dan LO3 adalah Lowoutput untuk MOSFET yang berada pada posisiterbawah dari rangkaian inverter. Hasil keluarandari output driver berfungsi untukmenggerakkan 6 buah MOSFET IRFP460sebagai inverter untuk VSD.
Gambar 3.7. Rangkaian daya (inverter 3-fasa.)dan driver IR21362
3.2.3 Perancangan SoftwareSoftware atau Perangkat lunak adalah
seperangkat baris program yang dibuat dalambahasa assembly PIC18F4431 untukmengontrol keseluruhan sistem kerja dariinverter. Untuk menyederhanakan pembuatandan penyuntingan, program dibagi kedalam 5modul:1. SVM_MAIN : Modul ini berisi program
utama yang mengontrol keseluruhan kerjadari sistem inverter.
2. SVM_CONST : Modul ini berisi konstantayang diperlukan untuk perhitungan SVM.
3. SVM_VAR : Modul ini berisi variabel atauregister yang diperlukan untuk menyimpan
Vol: 2 No.1 Maret 2013 ISSN : 2302-2949
Jurnal Nasional Teknik Elektro 62
data dalam RAM yang selalu berubahnilainya.
4. SVM_RUTIN : Modul ini berisi rutin-rutinyang akan dipanggil oleh program utama.
5. SVM_TABLE : Modul ini merupakansebuah lookup table yang berisi besar nilaiduty cycle TB.
Gambar 3.8. Diagram alir program utama
Perhitungan SVM dilakukan setiap kaliinterrupt pada PWM module PIC18F4431 dandi set prioritas tinggi.
Gambar 3.9. Rutin SVM pada high priorityinterrupt.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Gelombang keluaran output sinyal PWMdari simulasi vektor switching (gambar 3.4)diperlihatkan pada gambar 4.1. Gelombangtersebut adalah pada Q1, Q3 dan Q5, sedangkanQ0, Q2 dan Q4 adalah sama.
Gambar 4.1. Gelombang output sinyal PWMpada simulasi menggunakan PSIM.
Gambar 4.2 memperlihatkan outputsinyal PWM vektor switching hasil eksperimenmikrokontroler PIC18F4431 (gambar 3.6), diukur pada port PWM1, PWM2 dan PWM2dengan alat ukur LeCroy WaveSurface 424 .
Gambar 4.2. Sinyal PWM vektor switchinghasil ekperimen
Sedangkan gelombang keluaranrangkaian driver IR21362 port HO1, HO2, danHO3 (gambar 3.7), sama bentuk dengankeluaran PWM vektor switching hasil
Vol: 2 No.1 Maret 2013 ISSN : 2302-2949
Jurnal Nasional Teknik Elektro 63
eksperimen, yang beda hanya ampitudo lebihtinggi yaitu 18 volt, bentuk gelombang sepertipada gambar 4.3.
Gambar 4.3. Sinyal PWM vektor switchingkeluaran drive IR21362
Arus keluaran inverter untuk tiga fasa(suplai motor) dari hasil simulasi (gambar 3.5)pada frekuensi 20Hz diperlihatkan padaGambar 4.4. Sedangkan spektrum harmonikdari fasa a di tunjukkan pada gambar 4.5
Gambar 4.4. Arus motor keluaran invrter
Gambar 4.5. Spektrum harmonik arus ia
Arus keluaran inverter (suplai motor)hasil eksperimen diukur pada input motor fasa adengan Fluke 43B Power Quality Analizerpada frekuensi 19,8Hz seperti pada Gambar 4.6.Sedangkan spektrum harmonisa pada frekuensifudamental 46,9Hz seperti pada Gambar 4.7.
Gambar 4.6. Arus keluaran inverter
Gambar 4.7. Spektrum harmonisa
Gambar 4.8 memperlihatkan grafik THDiterhadap frekuensi pada simulasi daneksperimen. Dari grafik tersebut terlihat bahwaTHDi berubah terhadap frekuensi,semakintinggi frekuensi (mendekati frekuensi nominal)THDi cendrung menurun. Antara hasil simulasi(1) dan ekperimen (2) terjadi perbedaan rata-rata 4%. THDi hasil simulasi rata-rata 4,8%,sedangkan hasil eksperimen rata-rata 9,2%.
Gambar 4.9 memperlihatkan grafikkecepatan motor terhadap frekuensi. Motoryang dipakai pada pengujian adalah motorinduksi 3-fasa ¾ HP. Dari grafik dapat dilihatbahwa kecepatan motor naik secara linearterhadap frekuensi dari 300 rpm pada frekuensi10 Hz sampai 1500 rpm pada frekuensi 50 Hz.Antara sumulasi dan eksperimen tidak adaperbedaan
Vol: 2 No.1 Maret 2013 ISSN : 2302-2949
Jurnal Nasional Teknik Elektro 64
Gambar 4.8. Grafik tingkat THDi terhadapfrekuensi
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
10 15 20 25 30 35 40 45 50
Frekuensi (Hz)
Kec
epat
an (
RP
M)
simulasiEksperimen
Gambar 4.9. Grafik kecepatan motorterhadap frekuensi
Bentuk rangkaian inverter SVM hasilrancang bangun dan set up saat pengukuranpada gambar 4.10.
Gambar 4.10. Inverter SVM hasil rancangbangun
V. KESIMPULAN
Berdasarkan simulasi dan pengujian dapatdisimpulkan bahwa :
1. Dalam penelitian ini telah berhasil direkabentuk inverter SVM yang dapat digunakanuntuk mengatur kecepatan motor induksi 3/4HP dengan kecepatan dari 300-1500 RPM.
2. Arus keluaran inverter dari hasil simulasidiperoleh gelombang sinusoidal denganTHDi 4,8 %, sedangkan hasil ekperimendiperoleh arus keluaran inverter mendekatisinusoidal dengan THDi 9,2 %.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Rashid, Muhammad H, Power ElectronicsHandbook, ed.3, Academic press ( 2001)
[2] Dorin O. Neacsu, “Space VectorModulation-An Introduction”, Proc.IEEE IECON'01, pp. 1583-1592 (2001)
[3] AN2154,“Space Vector Modulation Using8-bit ST7MC Microcontroller andST7MC-KIT/BLDC Starter Kit”, (2007).available : www.st.com.
[4] AN955, “VF Control of 3-Phase InductionMotor Using Space Vector Modulation”,Microchip dTechnology Inc., ( 2005).
[5] Keliang Zhou and Danwei Wang,Relationship Between Space-VectorModulation and Three-Phase Carrier-Based PWM: A Comprehensive Analysis,IEEE Trans. Industrial Electronics, Vol.49, No. 1, pp.186-196 (2002).
Biodata PenulisTarmizi adalah dosen tetap program
studi Teknik Elektro Universitas Syiah Kuala.S1 Teknik Elektro diselesaikan tahun 2008 diUSU dan S2 bidang Power Electronic and Drivediselesaikan di USM Malaysia pada tahun2008. Bidang penelitian yang diminati adalahPenerapan Elektronika Daya pada motor drive,energi terbarukan dan kualitas daya listrik.
Muyasar adalah alumni program studiTeknik Elektro Universitas Syiah Kuala, tamatpada tahun 2009. Saat ini sedang melanjutkanstudi magister M.Tech Power Electronics andDrives di VIT University, India.