Ptosis neurogenik-miogenik

download Ptosis neurogenik-miogenik

of 27

Transcript of Ptosis neurogenik-miogenik

  • 7/26/2019 Ptosis neurogenik-miogenik

    1/27

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Kelopak mata yang disebut juga palpebra merupakan lipatan kulit yang

    berfungsi melindungi bola mata terhadap trauma dari luar yang bersifat fisik atau

    kimiawi serta membantu membasahi kornea dengan air mata pada saat berkedip.

    Dalam keadaan terbuka, kelopak mata memberi jalan masuk sinar ke dalam bola mata

    yang dibutuhkan untuk penglihatan. Membuka dan menutupnya kelopak mata

    dilaksanakan oleh otot-otot tertentu dengan persarafannya masing-masing.

    Ptosis atau blefaroptosis merupakan keadaan dimana kelopak mata atas tidak

    dapat diangkat atau terbuka sehingga celah kelopak mata menjadi lebih kecil

    dibandingkan dengan keadaan normal. Ptosis dapat terjadi unilateral atau bilateral.

    Posisi normal palpera superior adalah 2 mm dari tepi limbus atas dan palpebra

    inferior berada tepat pada tepi limbus bawah.

    Ptosis terutama terjadi akibat tidak baiknya fungsi m. leator palpebra,

    lumpuhnya saraf ke !!! untuk leator palpebra atau dapat pula terjadi akibat jaringan

    penyokong bola mata yang tidak sempurna, sehingga bola mata tertarik ke belakang

    atau enoftalmus. Kelopak mata yang turun akan menutupi sebagian pupil sehingga

    penderita mengkompensasi keadaan tersebut dengan cara menaikkan alis matanya

    atau menghiperekstensikan kepalanya. "ila ptosis menutupi pupil secara keseluruhan

    maka keadaan ini akan mengakibatkan ambliopia. Pada ptosis kongenital, selain

    menyebabkan ambliopia, juga dapat menimbulkan strabismus.

    1

  • 7/26/2019 Ptosis neurogenik-miogenik

    2/27

    #ampai saat ini insidens ptosis belum pernah dilaporkan. Ptosis kongenital

    biasanya tampak segera setelah lahir maupun pada tahun pertama kelahiran. Ptosis

    yang didapat $acquired% dapat terjadi pada setiap kelompok usia, tetapi biasanya

    ditemukan pada usia dewasa tua. "erdasarkan onsetnya ptosis dibagi menjadi ptosis

    kongenital dan ptosis didapat. "erdasarkan etiologinya ptosis dapat dibagi menjadi

    miogenik, aponeurotik, neurogenik, mekanikal dan traumatik. #edangkan menurut

    derajatnya ptosis dibagi menjadi ptosis ringan jika batas kelopak mata atas menutupi

    kornea & 2 mm, ptosis sedang jika batas kelopak mata atas menutupi kornea ' mm

    dan ptosis berat jika batas kelopak mata atas menutupi kornea ( ) mm.

    "lepharoptosis merupakan penyebab penting dari kehilangan penglihatan.

    Mengingat penatalaksanaan ptosis tergantung dari etiologi dan derajat ptosis maka

    perlu diketahui lebih jelas tentang etiologi dan derajat ptosis. Menurut etiologinya,

    pada ptosis kongenital $myogenic etiology% dilakukan pembedahan $memperpendek%

    otot leator yang lemah serta aponeurosisnya atau menggantungkan palpebra pada

    otot frontal. *enis operasi untuk ptosis kongenital adalah reseksi leator eksternal.

    Pada ptosis yang didapat $aponeurotic etiology%, misalnya pada myastenia grais

    dilakukan koreksi penyebab. *ika koreksi penyebab tidak mungkin, maka kelopak

    mata diperpendek menurut arah ertikalnya $jika fungsi leator baik% atau diikatkan

    ke frontal $jika fungsi leator buruk%. Prosedur Fasenella-Servat lebih sering

    digunakan untk kasus ptosis yang didapat.

    "erdasarkan derajatnya, ptosis ringan yang tidak didapati kelainan kosmetik

    dan tidak terdapat kelainan isual seperti ambliopia, strabismus dan defek lapang

    2

  • 7/26/2019 Ptosis neurogenik-miogenik

    3/27

    pandang, lebih baik dibiarkan saja dan tetap diobserasi. "ila akan dilakukan operasi,

    prosedur Fasenella-Servat diindikasikan untuk ptosis ringan. Pada kasus ptosis

    moderat diindikasikan pembedahan dengan teknik reseksi leator eksternal.

    #edangkan pada ptosis berat, frontalis sling merupakan pendekatan yang paling baik.

    3

  • 7/26/2019 Ptosis neurogenik-miogenik

    4/27

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Anatomi dan Fisiologi

    Palpebra adalah lipatan tipis yang terdiri atas kulit, otot, dan jaringan fibrosa,

    yang terletak di depan bola mata dan berfungsi melindungi struktur-struktur mata

    yang rentan. Palpebra superior lebih besar dan lebih mudah bergerak daripada

    palpebra inferior. "ila mata ditutup, palpebra superior menutup kornea dengan

    sempurna. "ila mata dibuka dan menatap lurus ke depan, palpebra superior hanya

    menutupi pinggir atas kornea

    +ungsi palpebra antara lain

    Memberikan proteksi mekanis pada bola mata anterior

    Mensekresi lapisan lemak dari lapisan air mata

    Menyebarkan film air mata ke konjungtia dan kornea

    Mencegah mata menjadi kering

    Memiliki pungta tempat air mata mengalir ke sistem drainase lakrimal.

    Palpebra terbagi menjadi lapisan, yaitu kulit, otot orbikularis, septum,

    bantalan lemak, tarsus, leator, dan konjungtia.

    . Kulit

    Kulit merupakan lapisan anterior dengan jaringan subkutaneous. Palpebra

    memiliki kulit yang tipis mm dan tidak memiliki lemak subkutan. Kulit disini

    sangat halus dan mempunyai rambut ellus halus dengan kelenjar sebaseanya,

    juga terdapat sejumlah kelenjar keringat. Dibawah kulit terdapat jaringan areolar

    longgar yang dapat meluas pada edema masif.

    2. /tot orbikularis

    M. orbikularis okuli yang berjalan melingkar di dalam kelopak atas dan

    bawah, dan terletak dibawah kulit kelopak. Pada dekat tepi margo palpebra

    4

  • 7/26/2019 Ptosis neurogenik-miogenik

    5/27

    terdapat otot orbikularis okuli yang disebut sebagai M. Rioland. M. orbikularis

    berfungsi menutup bola mata. /tot ini terdiri dari lempeng yang tipis yang serat-

    seratnya berjalan konsentris. /tot ini dipersarafi oleh nervus fasialis$n.0!!% yang

    kontraksinya menyebabkan gerakan mengedip, disamping itu otot ini juga

    dipersarafi oleh saraf somatik eferen yang tidak dibawah kesadaran.

    M. orbikularis okuli terbagi dalam bagian orbital, praseptal, dan pratarsal.

    "agian orbital, yang terutama berfungsi untuk menutup mata kuat, adalah otot

    melingkar tanpa insertio temporal. /tot praseptal dan pratarsal memiliki kaput

    medial superficial dan profundus, yang turut serta dalam pemompaan air mata.'. #eptum /rbita

    #eptum orbita merupakan jaringan fibrosis berasal dari rima orbita merupakan

    pembatas isi orbita dengan kelopak depan. #eptum merupakan sawar penting

    antara palpebra dan orbita.Pada palpebra superior, septum orbita bersatu dengan

    leator aponeurosis kurang lebih -' mm superior tarsus pada orang yang bukan

    etnis 1sia.

    ). "antalan lemak pra aponeurotika

    "antalan lemak tambahan terdapat di medial palpebra superior. emak ini

    penting sebagai petunjuk dalam operasi, karena letaknya langsung di belakang

    septum orbita dan di depan aponeurosis leator.3. 4arsus

    4arsus merupakan jaringan ikat fibrous panjangnya 23 mm, yang

    dihubungkan pada tepian orbita oleh tendo-tenso kanthus medialis dan lateralis.

    Didalamnya terdapat kelenjar Meibom $)5 buah di kelopak atas% yang

    membentuk 6oily layer7 dari air mata. 4arsus palpebra superior merupakan

    jaringan ikat yang kokoh, tebal , yang berguna sebagai kerangka palpebra, tarsus

    5

  • 7/26/2019 Ptosis neurogenik-miogenik

    6/27

    superior pada bagian tengah palpebra ertical berukuran 8-5 mm, dengan

    ketebalan lebih-kurang mm. 1rkade arteri marginal terletah 2 mm superior

    margin palpebra dekat dengan folikel silia dan anterior tarsus antara leator

    aponeurosis dengan muskulus Muller.

    9. /tot leator dan aponeurotik leator palpebraMerupakan 6major refractor7 untuk kelopak mata atas. M. levator palpebra,

    yang berorigo pada anulus foramen orbita dan berinsersi pada tarsus atas dengan

    sebagian menembus M. orbikularis okulimenuju kulit kelopak bagian tengah.

    "agian kulit tempat insersiM. levator palpebraterlihat sebagai sulkus $lipatan%

    palpebra. #aat memasuki palpebra, otot ini membentuk aponeurosis yang melekat

    pada sepertiga bawah tarsus superior.

    /tot ini dipersarafi oleh nervus okulomotoris $:.!!!%, yang berfungsi untuk

    mengangkat kelopak mata atau membuka mata. Kerusakan pada nervus

    okulomotoris $:.!!!% atau perubahan-perubahan pada usia tua menyebabkan

    jatuhnya kelopak mata $ptosis%. #uatu otot polos datar yang muncul dari

    permukaan profunda leator berinsersi pada lempeng tarsal. /tot ini dipersarafi

    oleh sistem saraf simpatis. *ika persarafan simpatis rusak $seperti pada sindrom

    Horner% akan terjadi ptosis ringan.

    Muskulus leator pada orang dewasa panjangnya lebih-kurang )5 mm,

    sedangkan aponeurosis panjangnya )-25 mm. igamentun transersal

    $;hitnalls ligament% adalah penebalan dari fasia muskulus leator yang berlokasi

    di daerah transisi muskulus leator dengan aponeurosis leator.

    igamentum whitnalls adalah muskulus leator yang bertransformasi,

    berstruktur seperti tendon yang berwarna putih berkilat. eator aponeurosis

    membelah menjadi lamella anterior dan posterior pada lokasi kira-kira 5-2 mm

    6

  • 7/26/2019 Ptosis neurogenik-miogenik

    7/27

    di atas tarsus. amella posterior terdiri dari jaringan otot yang lembut yang

    diinerasi oleh saraf simpatis, disebut juga muskulus mullers, yang analog

    dengan muskulus tarsal palpebra inferior. Muskulus muller kemudian berinsersi

    pada pinggir atas tarsus. Muskulus muller bagian posterior melekat erat dengan

    lapisan konjungtia dan bagian anterior melekat dengan aponeurosis. 4idak

    ditemukan arcade pembuluh darah perifer pada anterior muskulus muller dekat

    dengan insersi pinggir superior tarsus.

    . Konjungtia 4arsalKonjungtia tarsal yang terletak di belakang kelopak hanya dapat dilihat

    dengan melakukan eersi kelopak. Konjungtia tarsal melalui forniks menutup

    bulbus okuli. Konjungtia merupakan membrane mukosa yang mempunyai sel

  • 7/26/2019 Ptosis neurogenik-miogenik

    8/27

  • 7/26/2019 Ptosis neurogenik-miogenik

    9/27

    a% Margo anterior. "ulu mata

    "ulu mata muncul dari tepian palpebra dan tersusun tidak teratur.

    2. eis

    !ni adalah modifikasi kelenjar sebasea kecil, yang bermuara ke dalam folikel

    rambut pada dasar bulu mata.

    '.

  • 7/26/2019 Ptosis neurogenik-miogenik

    10/27

    &eta!to Pal"e#a

    @etraktor palpebra berfungsi membuka palpebra. Mereka dibentuk oleh

    kompleks muskulofasial, dengan komponen otot rangka dan polos, dikenal sebagai

    kompleks leator palpebra superior. Di palpebra superior, bagian otot rangka adalah

    leator palpebra superioris, yang berasal dari apeks orbita dan berjalan ke depan dan

    bercabang menjadi sebuah aponeurosis dan bagian yang lebih dalam yang

    mengandung serat-serat otot polos dari muskulus Muller $tarsalis superior%.eator

    dipasok cabang superior dari nerus okulomotorius $:.!!!%. Darah ke leator

    palpebrae superioris datang dari cabang muskular lateral dari arteri oftalmika.

    2.2. PT'SIS

    2.2.1. De(inisi

    Ptosis merupakan keadaan jatuhnya kelopak mata $Drooping eye lid%, dimana

    kelopak mata atas tidak dapat diangkat atau terbuka sehingga celah kelopak mata

    menjadi lebih kecil dibandingkan dengan keadaan normal.

    :ormalnya fissura

    palpebra memiliki lebar 8 mm. Posisi normal palpebra superior adalah ditengah-

    tengah antara limbus superior dan tepian atas pupil. !ni dapat berariasi 2 mm jika

    kedua palpebra simetris.

    10

  • 7/26/2019 Ptosis neurogenik-miogenik

    11/27

    2.2.2. Etiologi

    Ptosis terutama terjadi akibat tidak baiknya fungsi m. leator palebra,

    lumpuhnya saraf ke !!! untuk leator palpebra atau dapat pula terjadi akibat jaringan

    penyokong bola mata yang tidak sempurna, sehingga bola mata tertarik ke belakang

    atau enoftalmus. Penyebab ptosis adalah miogenik, aponeurotik, neurogenik,

    mekanikal, dan traumatik. Ptosis juga dapat terjadi pada miastenia grais pada satu

    mata atau kedua mata.

    2.2.). Klasi(i!asi

    1. Ptosis $*ogeni!

    Kongenital

    1kibat dari gangguan perkembangan (maldevelopment muskulus leator

    dengan karakteristik penurunan fungsi leator, kelopak mata tertinggal, dan

    kadang-kadang lagoftalmus. !ongenital Myogenic "tosisdengan fenomena "ell

    yang buruk atau strabismus ertikal kemungkinan mengindikasikan gangguan

    perkembangan konkomitan pada muskulus rektus superior. Didapat

    Ptosis ini jarang ditemukan, merupakan akibat dari kelainan muskuler lokal

    atau menyeluruh, seperti distrofi muskuler, eksternal oftalmoplegia progresif

    kronik, miastenia grafis, atau distrofi okulofaringeal.

    Distrofi muskuler

    Ditemukan ptosis dan kelemahan muka.

  • 7/26/2019 Ptosis neurogenik-miogenik

    12/27

    progresif ptosis. :amun reaksi pupil dan akomodasi normal. Antuk dapat

    mengangkat palpebra biasanya pasien menggunakan M. +rontalis. Pada #indroms

    Kearns #ayre ophtalmoplegia disertai retinitis pigmentosa dan blok jantung.

    Myasthenia grais

    #uatu gangguan neuro muskular yang diduga disebabakan oleh adanya

    antibodi terhadap reseptor asetilkolin pada neuro muskular jungtion. Merupakan

    myogenik ptosis yang bilateral dan asimetris. Ptosis yang terjadi sering

    bersamaan dengan diplopia . Muskulus orbikularis okuli juga sering terkena.

    Kedut palpebra Bogan kadang-kadang ada C saat menggerakkan mata dari

    pandangan ke bawah ke posisi primer, palpebra superior berkedut ke atas.

    2. Ptosis A"one%oti!a

    Kongenital

    1kibat kegagalan insersi aponeurosis pada posisi normal di permukaan

    anterior tarsus. Didapat

    1kibat kelemahan, perlepasan, atau disinsersi aponeurosis leator dari

    kedudukan noramal. Amumnya terdapat cukup sisa perlekatan ke tarsus

    yang dapat mengangkat palpebra saat melihat keatas. 4etap tersisanya

    perlekatan aponeurosis leator ke kulit dan muskulus orbikularis

    menghasilkan lipatan palpebra yang sangat tinggi, dapat pula terjadi

    penipisan palpebra dimana bayangan iris tampak terbayang melalui kulit

    palpebra superior. Mekanisme ptosis pada operasi mata,

    blepharochalasis, kehamilan dan penyakit

  • 7/26/2019 Ptosis neurogenik-miogenik

    13/27

    Disebabkan karena adanya defek neurogenik yang terjadi pada saat

    perkembangan embrio. Ptosis ini jarang ditemukan dan sering

    berhubungan dengan kelumpuhan nerus kranial !!! kongenital, horner

    sindrom congenital, atau Marcus

  • 7/26/2019 Ptosis neurogenik-miogenik

    14/27

    biasanya didapat. *arang ada ptosis di bawah 2 mm, dan ambliopia

    tidak pernah terjadi.

    ). Ptosis MekanikalPtosis mekanikal biasanya terjadi akibat neoplasma yang mendorong

    palpebra superior ke inferior, hal ini dapat disebabkan oleh kelainan

    kongenital seperti neuroma fleksiform, hemangioma, atau oleh neoplasma

    didapat seperti khalaEion besar, basal sel atau sFuamous sel karsinoma.

    =dema setelah operasi atau trauma dapat menyebabkan ptosis mekanikal

    sementara.

    +. Ptosis Ta%mati!

    Ptosis 4raumatik terjadi akibat trauma tajam dan tumpul pada muskulus

    atau aponeurosis leator. #eperti pada laserasi palpebra superior dan

    prosedur bedah saraf orbital. Pada kasus ptosis traumatic penderita harus

    diobserasi selama 9 bulan sebelum melakukan koreksi ptosis karena

    kadang-kadang dapat sembuh spontan.

    2.2.,. Pato(isiologi

    Kelopak mata diangkat oleh kontraksi m. leator superioris palpebrae.

    Dalam kebanyakan kasus ptosis kongenital, sebuah hasil kelopak mata droopy

    dari disgenesis miogenik lokal. Daripada serat otot normal, jaringan berserat

    dan lemak yang hadir di dalam otot, mengurangi kemampuan m. leator untuk

    kontraksi dan relaksasi. /leh karena itu, kondisi ini biasa disebut ptosis

    kongenital myogenic. Ptosis kongenital juga dapat terjadi ketika inerasi untuk

    m. leator terganggu melalui disfungsi neurologis atau neuromuscular#unction

    14

  • 7/26/2019 Ptosis neurogenik-miogenik

    15/27

    2.2.+. Gam#aan Klinis

    Pasien ptosis sering datang dengan keluhan utama jatuhnya kelopak mata

    atas dengan atau tanpa riwayat trauma lahir, paralisis n. !!!, Horner$s Syndrom

    ataupun penyakit sistemik lainnya. Keluhan tersebut biasanya disertai dengan

    ambliopia sekunder.

    Pada orang dewasa akan disertai dengan berkurangnya lapang pandang

    karena mata bagian atas tertutup oleh palpebra superior. Pada kasus lain,

    beberapa orang $utamanya pada anak-anak% keadaan ini akan dikompensasi

    dengan cara memiringkan kepalanya ke belakang $hiperekstensi% sebagai usaha

    untuk dapat melihat dibalik palpebra superior yang menghalangi pandangannya.

    "iasanya penderita juga mengatasinya dengan menaikkan alis mata

    $mengerutkan dahi%. !ni biasanya terjadi pada ptosis bilateral. *ika satu pupil

    tertutup seluruhnya, dapat terjadi ambliopia.Ptosis yang disebabkan distrofi otot berlangsung secara perlahan-lahan

    tapi progresif yang akhirnya menjadi komplit. Ptosis pada myasthenia grais

    onsetnya perlahan-lahan, timbulnya khas yaitu pada malam hari disertai

    kelelahan, dan bertambah berat sepanjang malam. Kemudian menjadi

    permanen. Ptosis bilateral pada orang muda merupakan tanda awal myasthenia

    grais.2

    Pada ptosis kongenital seringkali gejala muncul sejak penderita lahir,

    namun kadang pula manifestasi klinik ptosis baru muncul pada tahun pertama

    kehidupan. Kebanyakan kasus ptosis kongenital diakibatkan oleh suatu

    disgenesis miogenic lokal. "ila dibandingkan dengan otot yang normal,

    terdapat serat dan jaringan adipose di dalam otot, sehingga akan mengurangi

    15

  • 7/26/2019 Ptosis neurogenik-miogenik

    16/27

    kemampuan otot leator untuk berkontraksi dan relaksasi. Kondisi ini disebut

    sebagai miogenic ptosis kongenital.

  • 7/26/2019 Ptosis neurogenik-miogenik

    17/27

    tertekan kelopak mata. Pada anak akan terlihat guliran kepala ke arah belakang

    untuk mengangkat kelopak mata agar dapat melihat jelas.

    Pemei!saan '(talmologi

    #ecara fisik, ukuran bukaan kelopak mata pada ptosis lebih kecil

    dibanding mata normal. Ptosis biasanya mengindikasikan lemahnya fungsi dari

    otot leator palpebra superior $otot kelopak mata atas%. @ata C rata lebar fisura

    palpebraGcelah kelopak mata pada posisi tengah adalah berkisar 8 mm, panjang

    fisura palpebra berkisar 2? mm. @ata C rata diameter kornea secara horiEontal

    adalah 2 mm, tetapi ertikal adalah mm. "ila tidak ada deiasi ertikal

    maka refleks cahaya pada kornea berada 3,3 mm dari batas limbus atas dan

    bawah. "atas kelopak mata atas biasanya menutupi .3 mm kornea bagian

    atas, sehingga batas kelopak mata atas di posisi tengah seharusnya ) mm diatas

    reflek cahaya pada kornea.

    Pemeriksaan-pemeriksaan tersebut meliputiH

    1. Pal"e#a Fiss%e Heig/t

    *arak antara margo palpebra superior dan inferior pada posisi penglihatan

    primer.

    17

  • 7/26/2019 Ptosis neurogenik-miogenik

    18/27

  • 7/26/2019 Ptosis neurogenik-miogenik

    19/27

  • 7/26/2019 Ptosis neurogenik-miogenik

    20/27

  • 7/26/2019 Ptosis neurogenik-miogenik

    21/27

    Pada ptosis yang didapat, dilakukan koreksi penyebab. *ika koreksi penyebab

    tidak mungkin, maka kelopak mata diperpendek menurut arah ertikalnya $jika fungsi

    leator baik% atau diikatkan ke frontal $jika fungsi leator buruk%.

    !ndikasi pembedahanH

    . +ungsional

  • 7/26/2019 Ptosis neurogenik-miogenik

    22/27

    Prosedur ini memendekan aponeurosis leator dengan cara insisi pada lipat

    palpebra. !nsisi pada kulit disembunyikan antara lid fold yang lama dan yang baru

    agar serasi dengan mata kontralateral. @eseksi leator eksternal diindikasikan pada

    kasus ptosis moderat sampai berat dengan fungsi kelopak yang buruk. Ptosis

    kongenital termasuk kategori tersebut.

    Pedoman yang dianjurkan "eard H

    . Ptosis kongenital ringan $,3-2 mm% dengan fungsi leator yang masih baik $?

    mm atau lebih% H reseksi 5 C ' mm.

    2. Ptosis kongenital sedang $' mm% H fungsi leator baik $? mm atau lebih% H dipotong ) C mmJ

    fungsi yang kurang $3- mm% H direseksi ' C 22 mm

    fungsi yang buruk $5-) mm%H reseksi 22 mm atau lebih.

    '. Ptosis kongenital berat $) mm atau lebih% dengan fungsi yang kurang sampai

    buruk H reseksi 22 mm atau lebih atau lakukan sling frontalis.

    +rontalis sling

    Pada kasus ptosis berat dengan fungsi palpebra -2 mm, frontalis sling

    merupakan pendekatan yang paling baik.

    Prosedur +asenella C #erat

    =leasi palpebra dengan cara mengambil jaringan didalam palpebra termasuk

    tarsus, konjungtia dan Mller muscle, jarang digunakan untuk kasus ptosis

    konginental. /perasi ini diindikasikan jika fungsi leator baik $5 mm% dan ptosis

    ringan $-2 mm%.

    22

  • 7/26/2019 Ptosis neurogenik-miogenik

    23/27

  • 7/26/2019 Ptosis neurogenik-miogenik

    24/27

    Prognosis tergantung pada tingkat ptosisnya dan etiologinya.

    Ptosis kongenital tipe mild dan moderate dapat mengalami perbaikan seiring

    dengan waktu tanpa komplikasi yang berat.

    Ptosis yang menyebabkan ambliopia membutuhkan terapi 6Patching7. !ni

    dilakukan setelah operasi ptosis.

    Ptosis kongenital yang menyebabkan hambatan penglihatan sebaiknya segera

    ditangani dengan pembedahan.

    2.2.9. Kom"li!asi

    Anderkoreksi

    Merupakan komplikasi yang paling sering terjadi pada operasi ptosis.

    Anderkoreksi ini dapat dicegah dengan mengukur jumlah reseksi aponeurosis

    leator yang tepat sebelum ujung aponeurosis dipotong dan dijahit pada pinggir

    tarsus. Koreksi ulang apabila dijumpai underkoreksi dapat dilakukan dalam

    minggu pertama setelah operasi atau pada saat pasien masih dirawat di rumah

    sakit. Dalam hal ini harus dapat dibedakan underkoreksi karena edema setelah

    operasi dengan underkoreksi sebenarnya. /erkoreksi

    Dapat disertai dengan keratitis eksposure dan dry eyes.

    24

  • 7/26/2019 Ptosis neurogenik-miogenik

    25/27

    BAB III

    KESI$PULAN

    Ptosis adalah istilah medis untuk suatu keadaan dimana kelopak mata atas

    $palpebra superior% turun dibawah posisi normal saat membuka mata yang dapat

    terjadi unilateral atau bilateral. Pada ptosis kongenital seringkali gejala muncul sejak

    penderita lahir, namun kadang pula manifestasi klinik ptosis baru muncul pada tahun

    pertama kehidupan. Kebanyakan kasus ptosis kongenital diakibatkan oleh suatu .=tiologi ptosis terutama terjadi akibat tidak baiknya fungsi muskulus leator

    palpebra, lumpuhnya saraf ke !!! untuk leator palpebra atau dapat pula terjadi akibat

    jaringan penyokong bola mata yang tidak sempurna, sehingga bola mata tertarik ke

    belakang atau enoftalmus. Ptosis dibagi menjadi ptosis kongenital dan ptosis didapat

    $acFuired%. "erdasarkan etiologinya ptosis dapat dibagi menjadi miogenik,

    aponeurotik, neurogenik, mekanikal dan traumatik.

    25

  • 7/26/2019 Ptosis neurogenik-miogenik

    26/27

    Diagnosis ptosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan

    oftalmologi yang tepat. Pemeriksaan oftalmologi pada ptosis meliputi pengukuran

    palpebra fissure height, margin-refleI distance, upper lid crease, dan leator function.

    Penatalaksanaan ptosis tergantung dari etiologi dan derajatnya. Menurut

    etiologinya, pada ptosis kongenital (myogenic etiology dilakukan pembedahan

    $memperpendek% otot leator yang lemah serta aponeurosisnya atau menggantungkan

    palpebra pada otot frontal. *enis operasi untuk ptosis kongenital adalah reseksi leator

    eksternal. Pada ptosis yang didapat (aponeurotic etiology, misalnya pada myastenia

    grais dilakukan koreksi penyebab. *ika koreksi penyebab tidak mungkin, maka

    kelopak mata diperpendek menurut arah ertikalnya $jika fungsi leator baik% atau

    diikatkan ke frontal $jika fungsi leator buruk%. Prosedur +asenella-#erat lebih sering

    digunakan untk kasus ptosis yang didapat. Antuk ptosis ringan yang tidak didapati

    kelainan kosmetik dan tidak terdapat kelainan isual seperti ambliopia, strabismus

    dan defek lapang pandang, lebih baik dibiarkan saja dan tetap diobserasi. "ila akan

    dilakukan operasi, prosedur +asenella-#erat diindikasikan untuk ptosis ringan. Pada

    kasus ptosis moderat diindikasikan pembedahan dengan teknik reseksi leator

    eksternal. #edangkan pada ptosis berat, frontalis sling merupakan pendekatan yang

    paling baik.

    26

  • 7/26/2019 Ptosis neurogenik-miogenik

    27/27

    DAFTA& PUSTAKA

    !lyas, #idharta. 255. !lmu Penyakit Mata. =disi ketiga. *akartaH +KA!

    @iordan-=a, Paul and ;hitcher, *ohn P. 255. 0aughan L 1sburyH /ftalmologiAmum. =disi . *akartaH ;idya Medika,

    1merican 1cademy of /phthalmologyH /rbit, =yelids, and acrimal #ystem in

    "asic and Blinical #cience Bourse, #ection , 255-2552.

    #parth,