PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk - Indonesia Stock Exchange...PT Indofatra Plastik Industri which was...

PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk

Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Lotte Chemical Titan Tbk 1

DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS

Profil Perusahaan 2 Corporate Profile

Visi & Nilai Utama 5 Vision & Core Value

Laporan Dewan Komisaris 7 Report of The Board of Commissioners

Laporan Direksi 9 Report of The Board of Directors

Ikhtisar Keuangan 10 Financial Highlights

Sejarah Singkat 11 Brief Profile

Struktur Perusahaan 13 Corporate Structure

Struktur Organisasi 14 Organization Structure

Profil Dewan Komisaris 15 Profile of The Board of Commissioners

Profil Direksi 18 Profile of The Board of Directors

Analisa Manajemen 21 Management Analysis

Produk produk Perusahaan 29 Company’s Products

Tata Kelola Perusahaan 31 Corporate Governance

Informasi Perusahaan 47 Corporate Information

Informasi Saham 48 Shares Information

Kepemilikan Saham 49 Shares Ownership

Struktur Grup Perusahaan 50 The Company Group Structure

Informasi Anak Perusahaan 51 Information of The Subsidiaries

Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi 53 Statement of The Board of Commissioners and The Board of Directors

Laporan Keuangan Konsolidasi 55 Consolidated Financial Statement

Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Lotte Chemical Titan Tbk2

PROFIL PERUSAHAAN

CORPORATE PROFILE

PT LOTTE CHEMICAL TITAN TBK Berdomisili di Jakarta selatan

domiciled in south Jakarta

PT Lotte Chemical Titan Tbk berkomitmen untuk memastikan bisnis yang terus bertumbuh dan berkelanjutan di Indonesia dengan memproduksi dan memasarkan polyolefin yang berkontribusi pada peningkatan kehidupan setiap hari.

PT Lotte Chemical Titan Tbk is committed to ensure its business growth and remains sustainable in Indonesia by producing and marketing polyolefin which contribute to the enhancement of every day life.

LOTTE CHEMICAL Biru mewakili kepercayaandan transparansi sebagai pemimpin di

antara perusahaan petrokimia domestikdan asing, mengekspresikan komitmen

kami untuk bertumbuh melalui visiyang lebih besar

Motif garis hijau mengungkapkankomitmen LOTTE CHEMICAL ataskepedulian terhadap lingkungan.

Dan mencerminkan semangat kami untukmelindungi lingkungan melalui teknologi

petrokimia terkemuka kami.

Menunjukkan konsistensi identitas groupdengan menggunakan huruf dan

warna eksklusif yang dimiliki Lotte sendiri.

It shows the consistency of groupidentity by using Lotte’s own exclusive

font and colors.

LOTTE CHEMICAL Blue represents trust andtransparency as the leading company

in the domestic and foreign petrochemicalfields, expressing our commitment

to growth with greater vision

The line motif in green color expressesLOTTE CHEMICAL’s commitment to

environmental stewardship. It containsour passion to strive to protect men

and environment and reconcile a varietyof value, based on our leadingpetrochemical technologies.

KANTOR PUSAT / HEAD OFFICESetiabudi Building 2, 3rd floor, Suite 306-307Jl. HR Rasuna Said Kav. 62 Kuningan, Jakarta 12920, IndonesiaT+62.21.5290 7008; F+62.21.5290 7281

Lokasi Pabrik / Factory LocationJl. Raya Merak Km. 116

Desa Rawa Arum,Pulomerak Cilegon 42436 Banten, Indonesia

T+62.254.571333; F+62.254.571290, 571320


PerusahaanPetrokimia Terkemuka

PemimpinPasar Domestik

Dukungankuat dari Induk

Perusahaan

MenjadiPerusahaanPetrokimia

No.1 diIndonesia

LeadingPetrochemical Company

DomesticMarket Leader

StrongParent Support

To be No.1PetrochemicalCompany inIndonesia

PT Lotte Chemmical Titan Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tahun 1987 dengan nama PT Indofatra Plastik Industri yang kemudian diubah menjadi PT Fatrapolindo Nusa Industri pada 1988 dan menjadi PT Titan Kimia Nusantara Tbk pada 2008 dan diubah menjadi PT Lotte Chemical Titan Tbk pada 2013. Perusahaan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia sejak 2002 dan merupakan salah satu perusahaan publik yang pada mulanya bergerak dalam pembuatan produk berbahan dasar plastik, dengan nilai penjualan sebesar US$457,33 juta pada 2015.

PT Lotte Chemical Titan Tbk (“LCT”) bergerak dalam bidang perdagangan yang menjual pilihan produk Polyethylene dan Polypropylene tertentu yang mana produk – produk tersebut diimpor dan dijual ke pasar domestik untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Anak perusahaan dari LCT yaitu PT Lotte Chemical Titan Nusantara (“LCTN”), merupakan produsen Polyethylene pertama dan terbesar di Indonesia mengoperasikan pabrik yang berlokasi di Merak, Cilegon, dengan kapasitas terpasang 450.000 MT per tahun untuk memproduksi Polyethylene yaitu HDPE (High Density Polyethylene) dan LLDPE (Linear Low Density Polyethylene). LCTN menjual 87% dari hasil produksinya di pasar lokal dan sekitar 13% di pasar ekspor.

Pabrik LCTN menggunakan sistem produksi “BP’s Innovene Fluid Bed Production Process System”, dimana sistem katalis dirancang secara khusus untuk proses polimerisasi yang dapat memproduksi polyethylene yang berkualitas tinggi dan menyediakan proteksi yang optimum untuk lingkungan.

Dengan dukungan yang kuat dari induk perusahaan, Lotte Chemical Titan Group Malaysia dan juga Lotte Chemical Corp. sebuah perusahaan publik yang merupakan bagian dari

PT Lotte Chemical Titan Tbk (the “Company”) was established in 1987 under the name PT Indofatra Plastik Industri which was later changed to PT Fatrapolindo Nusa Industri in 1988 and became PT Titan Kimia Nusantara Tbk in 2008 and changed to PT Lotte Chemical Titan Tbk in 2013. The Company listed its shares on the Indonesia Stock Exchange since 2002 and is one of the public listed company initially engaged in the manufacture of products made from plastic, with net sales of US$457.33 million in 2015.

PT Lotte Chemical Titan Tbk (“LCT”) trades in selected Polyethylene and Polypropylene products qrades which were imported and sold to the local market to meet local market demand.

It’s subsidiary, PT Lotte Chemical Titan Nusantara (“LCTN”), is the first and largest Polyethylene producer in Indonesia, operates a manufacturing plant in Merak, Cilegon, with a nameplate capacity of 450,000 MT per annum, producing Polyethylene products namely HDPE (High Density Polyethylene) and LLDPE (Linear Low Density Polyethylene). LCTN sells 87% of its production in the local market and the remaining 13% in the export market.

LCTN production plant uses “BP’s Innovene Fluid Bed production process System”, where the catalyst system is designed specifically for the polymerization process that can produce high-quality polyethylene and provide optimum protection for the environment.

With the strong ties and support from the parent company, Lotte Chemical Titan Group Malaysia and also Lotte Chemical Corp. a listed company forming part of LOTTE conglomerate


konglomerasi LOTTE Korea, Lotte Chemical Titan Indonesia telah mengalami peningkatan secara bertahap dalam semua aspek sejalan dengan Visi induk perusahaan untuk menjadi “Perusahaan Petrokimia No. 1 di Asia Tenggara".

of Korea, Lotte Chemical Titan Indonesia has been gradually upgrading in all aspects in line with its parent’s Vision of becoming the “No. 1 Petrochemical Company in South East Asia”.


VISI & NILAI UTAMA VISION & CORE VALUE

LOTTE CHEMICAL TITAN Will Continue to Grow

To emerge as Indonesia’s No. 1 Petrochemical Products Supplier in support of the parent’s goal.

It is focusing on Strengthening Existing Business, New Project Implementation and Mega Scale Investment in Indonesia

MANAGEMENT POLICY

LOTTE CHEMICAL TITAN Akan Terus Berkembang

Menjadi Pemasok Produk Petrokimia No. 1 di Indonesia untuk mendukung target induk Perusahan.

Fokus pada Penguatan Bisnis, Pelaksanaan Proyek Baru dan Investasi Skala Besar di Indonesia.

KEBIJAKAN MANAJEMEN

Penguatan Kompetensi Inti PerusahaanKami akan terus memperkuat daya saing pada area bisnis utama kami dengan fokus melakukan usaha terbaik dan memperluas area bisnis terkait.

Strengthening Core Competences:We will secure competitiveness in our main business areas by focusing on what we can do best and expanding to related business areas.

Manajemen Yang Berorientasi KeluarPara eksekutif dan karyawan kami secara terus menerus mendengar masukan dari pelanggan, rekan bisnis dan masyarakat lokal, dan melibatkan mereka ke dalam strategi bisnis kami.

Field-oriented ManagementOur executives and employees will continuously monitor voices from the field such as customers, business partners and local community and incorporate them in our business strategy.

Mengembangkan Sumber Daya ManusiaKami mempekerjakan sumber daya manusia yang unggul dan mengembangkan mereka menjadi yang terbaik di industri yang akan memimpin pertumbuhan masa depan.

Talent Cultivation

We hire outstanding talent and nurture them to be among the best in the industry who can lead future growth.

Manajemen Yang Berorientasi Pada LingkunganKami akan terus berusaha memenuhi tanggungjawab kami kepada pertumbuhan masyarakat dan lingkungan dengan mensuplai produk yang ramah lingkungan melalui inovasi dan pengurangan pemakaian energi yang berlebihan.

Green Management

We fulfill our responsibilities for society’s sustainable growth and for the environment by supplying environment-friendly products through energy reduction and innovation.

Manajemen MerekKami akan memastikan bahwa produk-produk kami memenuhi tingkat tertinggi kepuasan pelanggan dan dapat dipercaya oleh mereka sehingga menjadi merek premium yang mendunia.

Brand ManagementWe will ensure that our products give the highest level of satisfaction to our customers and win their trust so that they can make a quantum leap to be a global premium brand.


NILAI-NILAI INTI PERUSAHAAN

Nilai-nilai inti yang dimiliki oleh Lotte Chemical Titan merefleksikan kesuksesan Lotte Chemical Titan yang telah dibangun dari tantangan-tantangan yang ada selama ini.

Fokus pada Pelanggan

Menilai dan bertindak berdasarkan pemahaman yang mendalam terhadap pelanggan.

Selalu bersungguh-sungguh melayani pelanggan dan berusaha untuk menghormati janji dengan mereka.

Keaslian

Memberikan kualitas dan diferensiasi pada produk-produk Lotte dan layanan berdasarkan kreatifitas.

Mengupayakan inovasi bisnis yang konsisten melalui Ide-ide baru dan perubahan pola pikir.

Kerjasama

Selalu mengupayakan situasi untung-untung dengan pelanggan dan rekan bisnis.

Menciptakan budaya manajemen-pekerja yang kreatif berdasarkan kepercayaan dan kerjasama. Mendorong kerjasama yang erat untuk menciptakan sinergi pada tim kerja.

Semangat

Mengembangkan bisnis dengan penuh semangat, menantang dan percaya dapat mengatasi ketidak mungkinan.

Secara konsisten berusaha dengan tekad yang kuat menjadi yang terbaik.

Kinerja

Meningkatkan efisiensi bisnis menggunakan insentif berdasarkan kinerja.

Membuat tujuan yang jelas dan melakukan segala usaha untuk memperoleh hasil yang terbaik.

CORE VALUES

The core values of Lotte Chemical Titan reflects the essence of Lotte Chemical Titan’s success that has been splendidly developed throughout numerous challenges.

Customer Focus

To judge and act based on profound understanding of customers.

To be always sincere to customers and observe promises with them.

Originality

Provide signature and differentiated Lotte products and services based on creative perspective.

Pursue consistent business innovation through new ideas and change of perspective.

Partnership

Pursue win-win situation with customers and partners.

Form creative management-labor culture based on trust and cooperation. Promote close cooperation for the creation of group synergy.

Passion

Promote businesses with a vigorous spirit, challenging and overcoming impossibilities.

Consistently exert effort with the firm determination to be the best.

Performance

Improve business efficiency using proper incentives based on performance

To clearly set a goal and make every effort to obtain good results


LAPORAN DEWAN KOMISARIS

REPORT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

Rekan-rekan pemegang saham yang kami hormati,

Melihat kembali pada tahun 2015 merupakan tahun yang penuh dengan tantangan karena fluktuasi harga minyak mentah.

Walaupun demikian Perusahaan pada tahun 2015 berhasil menunjukkan prestasi yang jauh lebih baik dibandingkan tahun 2014 terutama karena dapat memanfaatkan momentum meningkatnya margin spread produk PE, seperti yang dilaporkan dibawah ini.

Pada akhir tahun 2015, Perusahaan secara konsolidasi mencatat Pendapatan Bersih sebesar US$ 457,33 juta, lebih rendah 26,4 % bila dibandingkan dengan Pendapatan Bersih dari tahun sebelumnya sebesar US$ 621,73 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh rendahnya harga jual produk PE serta terbatasnya ketersediaan bahan baku utama di pasar.

Walaupun demikian Perusahaan dapat membukukan Laba Bersih sebesar USD 2,98 juta. Angka ini menunjukkan peningkatan profitabilitas sebesar USD 9,43 juta dibandingkan Rugi Bersih sebesar USD 6,45 juta di tahun 2014.

Tahun 2016 kembali akan merupakan tantangan bagi perusahaan mengingat berbagai faktor yang diluar kendali perusahaan, tetapi kami senantiasa berbagi pandangan dengan Direksi dan memberi pengarahan untuk menangkap peluang yang ada guna peningkatan kinerja Perusahaan.

Dewan Komisaris dalam memberikan dukungan dan melakukan tugas serta fungsi pengawasan terhadap penerapan tata kelola Perusahaan, telah dibantu oleh Komite Audit yang rincian aktifitasnya disampaikan secara khusus dalam Laporan Tahunan ini.

Dear fellow shareholders,

Looking back to 2015, it was a year full of challenges brought about by the fluctuations of crude oil price.

Nevertheless, the Company has shown improved performance in 2015 compared to 2014 as it managed to capitalize and fully utilized the momentum of significant increased of PE’s margin spread, as reported below.

In 2015, the Company has in consolidation recorded a Net Revenue of USD 457.33 million which is 26.4% lower than the previous year’s Net Revenue of USD 621.73 million. The decreased was mainly due to lower selling price of PE coupled with the shortage of feedstocks in the market.

Nevertheless the company recorded a Net Profit amounting to USD 2.98 million. This represented an increased of USD 9.43 million in the profitability compared to a Net Loss USD 6.45 million recorded in 2014.

The year 2016 will be a challenging year for the company due to various factors beyond the reasonable control of the company, but we keep sharing our views with the Board of Directors and giving all necessary guidance to secure any available opportunities to improve the Company’s performance.

In giving full supports and performing its task and function to supervise the application of corporate governance, the Board of Commissioners has been assisted by an Audit Committee whose activities are specifically detailed in this Annual Report.


Komposisi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 21 Mei 2015, Pemegang Saham telah menyetujui hal-hal sebagai berikut:

- Mengangkat kembali Tuan Mas Achmad Daniri sebagai Komisaris Independen Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai dengan Rapat Pemegang Saham Tahunan tahun 2018 (dua ribu delapan belas).

Dengan demikian susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat menjadi sebagai berikut:

DEWAN KOMISARIS /THE BOARD OF COMMISSIONERS

Komisaris Utama Kim Gyo Hyun President CommissionerKomisaris Independen Mas Achmad Daniri Independent Commissioner

DIREKSI/ THE BOARD OF DIRECTORS

Direktur Utama Yoon SungKu President Director Direktur Independen Johanes Bambang Budihardja Independent Director

Sebagai penutup, atas nama Dewan Komisaris kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota Direksi dan karyawan Perusahaan atas dukungannya dalam upaya penerapan langkah-langkah strategis Perusahaan sepanjang tahun ini sehingga dapat memberikan kontribusi yang besar bagi pertumbuhan Perusahaan yang berkelanjutan.

Atas nama Dewan Komisaris kami dengan ini menyampaikan Laporan Tahunan PT. Lotte Chemical Titan Tbk. tahun 2015.

Composition Members of the Board of Commissioners and the Board of Directors

In the Annual General Meeting of Shareholders held on May 21st, 2015, was approved the following:

- To reappoint Mr. Mas Achmad Daniri as Independent Commissioner of the Company commencing the closing of the Meeting till the closing of the Annual General Meeting of Shareholders in 2018 (two thousand eighteen).

Therefore, the composition of members of the Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company as of the closing of the Meeting becomes as follows:

Finally, on behalf of The Board of Commissioners we would like to express our gratitude to all members of The Board of Directors and employees of the Company for their continuous support on the Company’s strategic actions throughout the year, providing significant contribution to the sustainable growth of the Company.

On behalf of the The Board of Commissioners we hereby present the 2015 Annual Report of PT. Lotte Chemical Titan Tbk.

Kim Gyo HyunKomisaris Utama

President Commissioner


Yoon Sungku Direktur Utama

President Director

LAPORAN DIREKSI REPORT OF THE BOARD OF DIRECTORS

Para pemegang saham yang kami hormati,

Seperti telah dikemukakan oleh Presiden Komisaris Perusahaan dalam Laporan Dewan Komisaris, tahun 2015 merupakan tahun yang penuh dengan tantangan karena fluktuasi harga minyak mentah.

Walaupun demikian Perusahaan pada tahun 2015 berhasil membukukan keuntungan sebesar USD 2,98 juta sebagai hasil dari pengembangan strategi yang tepat.

Disamping itu Perusahaan tetap melakukan peningkatan kualitas dan efisiensi dalam bidang operasi yang dapat dilihat dari meningkatnya product prime index menjadi 98,7% pada tahun 2015.

Beban Usaha yang terdiri atas Beban Penjualan, Beban Umum dan Administrasi mengalami penurunan sebesar 15,61% menjadi USD 9,82 juta dari USD 11,63 juta di tahun 2014.

Walaupun terdapat berbagai tantangan yang akan dihadapi di tahun 2016, Perusahaan percaya melalui berbagai strategi, kerja keras dan diimplementasikan dengan benar, diharapkan semua rintangan dan tantangan tersebut dapat diatasi dengan baik oleh Perusahaan.

Atas nama Direksi, kami menyampaikan terima kasih kepada Dewan Komisaris atas kerjasama dan pengarahannya selama ini. Dan penghargaan tinggi kepada pelanggan, rekan usaha dan pemegang saham atas dukungan yang tiada henti.

Dear honorable shareholders,

As stated by the President Commissioner in the Report of the Board of Commissioners, 2015 was a year full of challenges brought due to by the fluctuation of crude oil price.

Nevertheless, in 2015 the Company successfully recorded a Net Profit amounting to USD 2.98 million as a result of improved strategy.

Apart from the above, the company still pursue making an effort to improve the quality and efficiency of the operations, which can be seen from the increased of product prime index to 98.7% in 2015.

The Operating Expenses comprises of Selling expenses, General and Administrative expenses experienced a decreased of 15.61 % to USD 9.82 million from USD 11.63 million in 2014.

Despite the anticipated challenges and obstacles expected to occur in 2016, the Company believes that through various structured strategies put in place, hard work and proper execution, the Company could well overcome all these obstacles.

On behalf of the Board of Directors, we would like to express our highest gratitude to the Board of Commissioners for their cooperation and guidance throughout these period. Also a highest appreciation to our customers, business partners and shareholders for their unwavering support.


IKHTISAR KEUANGAN

FINANCIAL HIGHLIGHTS

(Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat ) (Expressed in Thousands of United States Dollar)

Laporan Laba Rugi Komprehensif 2015 2014 2013 2012 2011 Statement of Comprehensive IncomeUSD USD USD USD USD

Pendapatan Bersih 457,333 621,731 586,375 570,089 537,237 *) Net RevenueLaba Kotor 17,819 7,929 9,285 7,950 6,104 *) Gross ProfitLaba (Rugi) Usaha 8,001 (3,705) **) (2,373) (5,698) (7,917) *) Income (Loss) from operationsLaba (Rugi) Bersih 2,980 (6,451) **) (6,150) (16,474) (12,804) Net Income (Loss)Rata-rata tertimbang jumlah saham beredar (juta saham)

5,566.40 5,566.40 5,566.40 5,566.40 5,566.40 Weighted average number of shares (million shares)

Laba (Rugi) Bersih per saham (satuan penuh)

0.0005 (0.0012) **) (0.0011) (0.0030) (0.0023) Net Income (Loss) per share (full amount)

Posisi Keuangan Financial PositionModal Kerja Bersih (13,962) (32,752) (8,740) (14,874) (20,829) Net Working CapitalAset Lancar 104,596 115,787 137,976 155,382 153,114 Current AssetsAset Tidak Lancar 128,535 140,420 151,853 162,856 178,160 Non-Current AssetsJumlah Aset 233,131 256,207 289,829 318,238 331,274 Total AssetsLiabilitas Jangka Pendek 118,558 148,539 146,716 170,256 173,943 Current LiabilitiesLiabilitas Jangka Panjang 18,485 14,777 **) 43,569 **) 42,544 35,419 Non-Current LiabilitiesJumlah Liabilitas 137,043 163,316 **) 190,285 **) 212,800 209,362 Total LiabilitiesEkuitas – bersih 96,088 92,891 **) 99,544 **) 105,438 121,912 Net EquityJumlah Liabilitas dan Ekuitas 233,131 256,207 289,829 318,238 331,274 Total Liabilities and EquityRasio Pertumbuhan (%) Growth Ratio (%)Pendapatan Bersih (26.44) 6.03 2.86 6.11 32.87 Net RevenueLaba Kotor 124.73 (14.60) 16.79 30.24 283.18 Gross ProfitLaba (Rugi) Usaha 315.95 (56.13) 58.35 28.03 25.38 Income (Loss) from operationsLaba (Rugi) Bersih 146.19 (4.89) 62.67 (28.66) 43.86 Net Income (Loss)Rasio Likuiditas & Solvabilitas (%) Liquidity & Solvability Ratio (%)Aset Lancar terhadap Liabilitas Jangka Pendek

88.22 77.95 94.04 91.26 88.03 Current Ratio

Liabilitas terhadap Ekuitas 142.62 175.81 **) 191.16 **) 201.82 171.73 Debt to EquityLiabilitas terhadap Aset 58.78 63.74 **) 65.65 **) 66.87 63.20 Debt to AssetsRasio Rentabilitas & Profitabilitas (%) Rentability & Profitability Ratio (%)Laba (Rugi) Bersih terhadap Pendapatan Bersih

0.65 (1.04) **) (1.05) (2.89) (2.38) Net Income (Loss) Margin

Laba (Rugi) Bersih terhadap Aset 1.28 (2.52) **) (2.12) (5.18) (3.87) Return on AssetsLaba (Rugi) Bersih terhadap Ekuitas 3.10 (6.94) **) (6.18) **) (15.62) (10.50) Return on Equity

*) Sehubungan dengan penjualan unit usaha BOPP kepada PT Lotte Packaging seperti disebutkan dalam Catatan 22 dalam Laporan Keuangan Konsolidasian, jumlah yang disajikan disini hanya untuk Operasi yang dilanjutkan.

*) The amounts presented are only for the Continued Operations

in view of the sale of BOPP segment to PT Lotte Packaging

as mentioned in Note 22 in the consolidated financial

statements.

**) Disajikan kembali sehubungan dengan penerapan secara retrospektif PSAK No. 24 (Revisi 2013) "Imbalan Kerja"

**) As restated due to retrospective application of PSAK No. 24 (Revised 2013) “Employee

Benefits”


SEJARAH SINGKAT BRIEF PROFILE

Awalnya LCT didirikan dengan nama PT Indofatra Plastik Industri.

1987 LCT was initially established under the name PT Indofatra Plastik Industri.

Berubah nama menjadi PT Fatrapolindo Nusa Industri.

1988 Changed its name to PT Fatrapolindo Nusa Industri.

Mulai beroperasi secara komersial, lini produksi pertama dengan kapasitas terpasang awal 8.000 metrik ton per tahun.

1990 Started BOPP commercial operations, with the first production line initial installed capacity of 8,000 metric tonnes per annum.

Menambah lini produksi kedua dengan kapasitas terpasang 12.000 metrik ton per tahun.

1999 Add the second production line with installed capacity of 12,000 metric tonnes per annum.

Mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia. Hasil dana dari Penawaran Umum Perdana digunakan untuk menambah lini produksi ketiga dengan kapasitas terpasang sebesar 18.000 metrik ton per tahun.

Meraih Sertifikat ISO 9001:2000 atas terpenuhinya Standar Sistem Manajemen Mutu.

2002 Listed its shares on the Indonesia Stock Exchange. The proceeds of the Initial Public Offering were used to add the third production line with installed capacity of 18,000 metric tonnes per annum.

Achieved ISO 9001:2000 Certificate for Quality Management System Standards compliance.

Mendirikan anak perusahaan di Labuan, Titan International Holding Ltd. (“TIHL”)1.

2007 Established a subsidiary in Labuan, Titan International Holding Ltd. (“TIHL”)1.

Berganti nama menjadi PT Titan Kimia Nusantara Tbk. (“TKN”)2.

Melakukan Penawaran Umum Terbatas I – Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Hasil dana digunakan untuk menambah penyertaan modal pada TIHL dan digunakan seluruhnya untuk mengakuisisi, 100% kepemilikan Titan Petchem (M) Sdn. Bhd. (“TPM”)3, pada Chemical Brothers Ltd., yang merupakan pemegang saham mayoritas dari PT Titan Petrokimia Nusantara (“TPN”)4.

2008 Changed its name to PT Titan Kimia Nusantara Tbk. (“TKN”)2.

Performed Limited Public Offering I – Issuance of Pre-emptive Rights. The proceeds from the Limited Public Offering were used to increase capital investment in TIHL and used solely to acquire, the 100% ownership of Titan Petchem (M) Sdn. Bhd. (“TPM”)3, in Chemical Brothers Ltd., which was the majority shareholder of PT Titan Petrokimia Nusantara (“TPN”)4.

Perubahan pihak pengendali atas Perusahaan dari Titan Chemicals Corp. Sdn. Bhd. (“TCCSB”)5 Malaysia ke Honam Petrochemical Corp. (“Honam”)6 Korea, sebagai hasil dari akuisisi mayoritas saham TCCSB oleh Honam.

Honam menunjuk Titan International Corp. Sdn. Bhd. (“TICSB”)7 Malaysia, yang merupakan pemegang saham mayoritas Perusahaan, untuk melaksanakan proses Penawaran Tender atas saham Perusahaan yang dimiliki oleh publik dengan harga Rp132.

2010 Change of Company’s controlling party from Titan Chemicals Corp. Sdn. Bhd. (“TCCSB”)5 Malaysia to Honam Petrochemical Corp. (“Honam”)6 Korea, as a result of the acquisition of majority shares of TCCSB by Honam.

Honam appointed Titan International Corp. Sdn. Bhd. (“TICSB”)7 Malaysia, which was the majority shareholder of the Company, to perform a Tender Offer for publicly owned Company shares at a price of Rp132.


Pada tahun 2011, Perseroan memperluas lini bisnis dari produksi ke importir dan distribusi produk BOPP Film

Bisnis produksi BOPP Film LCT dijual kepada PT. Lotte Packaging

2011 In 2011, the Company expanded it Line of Business from production to importer and distribution of BOPP Film product

LCT sold its BOPP Film production business to PT. Lotte Packaging

Pada tahun 2012, Perseroan menambah jenis produk dalam daftar produk yang dijinkan untuk di impor dan didistribusikan menjadi berikut: BOPP Film, Polyethylene (PE), Polypropylene (PP) and Ethylene.

2012 In 2012, the Company added the following products its list of allowable import and distribution: BOPP Film, Polyethylene (PE), Polypropylene (PP) and Ethylene.

Berdasarkan surat Persetujuan Bapepam No. S-14593/BL/2012 tanggal 21 Desember 2012, Surat Persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-390/PM.2/2013 tanggal 30 September 2013 dan No. S-34/PM.2/2014 tanggal 29 Januari 2014, sehubungan dengan perpanjangan kewajiban pengalihan kembali saham PT Lotte Chemical Titan Tbk. oleh Lotte Chemical Titan International Sdn. Bhd. (LCTISB) dahulu TICSB, maka jangka waktu kewajiban pengalihan kembali saham PT Lotte Chemical Titan Tbk. oleh LCTISB. telah disetujui untuk diperpanjang hingga 18 Juni 2014 LCTISB telah mengajukan surat perpanjangan kembali dengan surat No.LCTISB/9/14 tanggal 5 Juni 2014.

Based on Bapepam approval letter No. S-14593/BL/2012 dated 21 December 2012, Indonesia Financial Services Authority (OJK) No. S-390/PM.2/2013 dated 30 September 2013 and No. S-34/PM.2/2014 dated 29 January 2014, and in connection with the extension of liability transfer shares of PT Lotte Chemical Titan Tbk. by Lotte Chemical Titan Internatioanl Sdn. Bhd. (LCTISB) formerly TICSB, PT Lotte Chemical Titan Tbk. liability transfer shares period by LCTISB has been approved to another extended until 18 June 2014 and LCTISB has proposed extension letter No. LCTISB/9/14 dated June 5, 2014.

Berganti nama menjadi PT Lotte Chemical Titan Tbk. (“LCT”), berdasarkan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 1 tanggal 1 April 2013. Perubahan ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-19689.AH.01.02 Tahun 2013 tanggal 15 April 2013.

Mulai melakukan kegiatan importasi dan distribusi produk barang Polyethylene (PE) dan Polypropylene (PP).

2013 Changed its name to PT Lotte Chemical Titan Tbk. (“LCT”), based on Notarial Deed No. 1 of Fathiah Helmi, S.H. This amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights in his Decision Letter No. AHU-19689.AH.01.02.Tahun 2013 dated 15 April 2013. Dated 15 April 2013.

Starts importing and distributing Polyethylene (PE) and Polypropylene (PP).

______________________________________1 Pada tahun 2013/which in 2013 Titan International Holding Ltd. (“TIHL”) |menjadi/to| Lotte Chemical Titan International Limited (“LCTIL”)2 Pada tahun 2013/which in 2013 PT Titan Kimia Nusantara Tbk (“TKN”) |menjadi/to| PT Lotte Chemical Titan Tbk (“LCT”)3 Pada tahun 2013/which in 2013 Titan Petchem (M) Sdn. Bhd. (“TPM”) |menjadi/to| Lotte Chemical Titan (M) Sdn. Bhd. (“LCTM”)4 Pada tahun 2013/which in 2013 PT Titan Petrokimia Nusantara (“TPN”) |menjadi/to| PT Lotte Chemical Titan Nusantara (“LCTN”)5 Pada tahun 2013/which in 2013 Titan Chemicals Corp. Sdn. Bhd. (“TCCSB”) |menjadi/to| Lotte Chemical Titan Holding Sdn. Bhd. (“LCTHSB”)6 Pada tahun 2013/which in 2013 Honam Petrochemical Corp. (“Honam”) |menjadi/to| Lotte Chemical Corporation (“LCC”)7 Pada tahun 2013/which in 2013 Titan International Corp. Sdn. Bhd. (“TICSB”) |menjadi/to| Lotte Chemical Titan International Sdn. Bhd. (“LCTISB”)


STRUKTUR PERUSAHAAN

CORPORATE STRUCTURE

PT Lotte Chemical Titan TbkPerdagangan Umum � General Trading

Lotte Chemical Titan International LimitedInduk Investasi � Investment Holding

100%

Chemical Brothers LimitedInduk Investasi � Investment Holding

100%

South Wealth Finance LimitedInduk Investasi � Investment Holding

100%

PT Lotte Chemical Titan NusantaraIndustri Polyethylene ● Polyethylene Industry

0.15%99.85%

PT Titan Trading Perdagangan Umum ● General Trading

0.40%

99.60%

STRUKTUR PERUSAHAANCORPORATE STRUCTURE


STRUKTUR ORGANISASI

ORGANIZATION STRUCTURE

PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk

President DirectorYOON SUNGKU

Independent Director/ Corporate Secretary

J. BAMBANG BUDIHARJA

PT LOTTE CHEMICAL TITAN NUSANTARA

President Director YOON SUNGKU

Marke�ng & Business Development Director

Manufacturing Director

Finance Director

Opera�on Director

SalesGeneral Manager General Manager General Manager General Manager General Manager

General Manager

General ManagerGeneral Manager

General Manager

Business Dev.

Produc�on & Tech

Maintenance

Procurement,WH,IT&Store

HRD, GA, HSE & Sec. Finance

Accoun�ng

Produc�on & TechDeputy G.M

Corporate Planning

Head of InternalAudit


PROFIL DEWAN KOMISARIS PROFILE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

Komisaris Utama President Commissioner

KIM GYO HYUN

Warga Negara Korea Selatan. Lahir di Korea 5 Agustus 1957. Menjabat sebagai Komisaris Utama sejak 8 Mei 2014 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 25 tanggal 21 Juli 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Fathiah Helmi, S.H. dan telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan. Nomor: AHU-21164.40.22.2014 tanggal 21 Juli 2014.

Beliau juga Presiden Komisaris pada PT Lotte Chemical Titan Nusantara dan Komisaris PT Titan Trading sejak May 2014.

South Korea citizen. Born in Korea, August 5th, 1957. Served as the President Commissioner of the Company since May 8th, 2014 based on Notarial Deed of Annual General Meeting of Shareholders Resolution Statement No. 25 dated July 21st, 2014 made before Notary Fathiah Helmi, S.H. and it has been accepted and registered by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in the Letter of Acceptance Notification of Company Data Change Number: AHU-21164.40.22.2014 dated July 21st, 2014.

He is also the President Commissioner of PT Lotte Chemical Titan Nusantara and the Commissioner of PT Titan Trading since May 2014.

Beliau telah bekerja bersama Lotte Chemical, Korea sejak tahun 1984. Pada Februari 2014, Beliau diangkat sebagai Wakil Presiden Lotte Chemical Corp. (Korea Selatan). Saat ini Beliau adalah CEO dari Lotte Chemical Titan Holding Sdn. Bhd., Perusahaan induk tidak langsung PT Lotte Chemical Titan Tbk. Beliau telah terlibat dalam bisnis petrokimia selama lebih dari 30 tahun dan memiliki pengalaman dalam pengembangan usaha, akuisisi, operasi dan perencanaan strategis.

Beliau memiliki gelar Sarjana dalam bidang Teknik Kimia dari Seoul National University, Korea.

He has been with Lotte Chemical, Korea since 1984. In February 2014 he was appointed as Vice President Lotte Chemical Corp. (South Korea). He is currently the CEO of Lotte Chemical Titan Holding Sdn. Bhd., the indirect parent company of PT Lotte Chemical Titan Tbk. He has been involved in the petrochemical business for more than 30 years and has experience in business development, acquisitions, operations and strategic planning.

He holds a Bachelor degree in Chemical Engineering from Seoul National University, Korea.


Warga Negara Indonesia. Lahir di Bogor, pada tanggal 12 April 1953. Menjabat pertama kali sebagai Komisaris Independen Perusahaan terhitung sejak tanggal 25 April 2012 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 87 tanggal 25 April 2012 yang dibuat dihadapan Notaris Fathiah Helmi, S.H. dan diangkat kembali sebagai Komisaris Independen Perusahaan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 35 tanggal 21 Mei 2015 Notaris Fathiah Helmi, S.H. dan telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan Nomor: AHU-AH.01.03-0934940 tanggal 27 Mei 2015, Indonesia citizen. Born in Bogor, April 12th, 1953. Served for the first time as the Independent Commissioner of the Company since April 25th, 2012 based on Notarial Deed of Annual General Meeting of Shareholders Resolution Statement No. 87 dated April 25th, 2012 made before Notary Fathiah Helmi, S.H. and he has been reappointed as the Independent Commissioner of the Company based on Notarial Deed of Annual General Meeting of Shareholders Resolution Statement No. 35 dated May 21st, 2015 made before Notary Fathiah Helmi, S.H. and it has been accepted and registered by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in the Letter of Acceptance Notification of Company Data Change Number: AHU-AH.01.03-0934940 dated May 27th, 2015.

Selain menjabat sebagai Komisaris Independen di Perusahaan, beliau juga menjabat sebagai Ketua Komite Audit sejak tahun 2012 dan Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi sejak tahun 2015 di Perusahaan.

In addition to serves as the Independent Commissioner in the Company, he was also the Chairman of the Audit Committee since 2012 and the Chairman of the Nomination and Remuneration Committee since 2015 in the Company.

Selain itu, beliau juga menjabat sebagai: Ketua Komite Nasional Kebijakan Governance (2004 – sekarang); Anggota Komite Etik Otoritas Jasa Keuangan (2013 – sekarang); Pendiri PT Mitra Bhadra Consulting (April 2012 – sekarang); pernah menjadi Wakil Presiden Direktur dan terakhir menjadi Komisaris PT Panasonic Manufacturing Indonesia (September 2002 – sekarang);

Other than the above, he currently serves as: The Chairman of the Indonesia National Committee on Governance Policy (2004 – Present); Member of Ethics Committee of the Indonesia Financial Services Authority (2013 – Present); The Founder of PT Mitra Bhadra Consulting (April 2012 – present); The Vice President Director and later, appointed as the Commissioner of PT Panasonic Manufacturing Indonesia (September 2002 – Present);

PROFIL DEWAN KOMISARIS PROFILE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

Komisaris Independen Independent Commissioner

MAS ACHMAD DANIRI


Beliau memperoleh gelar Master of Economics dalam bidang Economics dari North Carolina State University, Raleigh, USA – Master of Economics (1989); Beasiswa dari Pemerintah Republik Indonesia - National Institute of Administration, Jakarta - S1 Sarjana Administrasi Publik (1984).

His earned a Master of Economics in the field of Economics from North Carolina State University, Raleigh, USA - Master of Economics (1989); Scholarship from the Government of Republic Indonesia - National Institute of Administration, Jakarta - Bachelor Degree in Public Administration (1984).

dan beliau juga pernah menjabat sebagai:Komisaris Independen dan Ketua Komite Governance, Nominasi dan Remunerasi di AJB Bumiputera 1912 (Oktober 2013 – Juli 2015); Komisaris dan Ketua Komite Corporate Governance dan Pemantau Risiko di PT Pupuk Indonesia Holding Company (Juli 2011 – Juni 2015); Direktur dan kemudian diangkat menjadi Presiden Direktur di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) (April 1991 – April 2002).

and he had served as:The Independent Commissioner and Chairman of Governance, Nomination and Remuneration Committee in AJB Bumiputera 1912 (Oktober 2013 – July 2015); The Commissioner and Chairman of Corporate Governance and Risk Monitoring Committee in PT Pupuk Indonesia Holding Company (July 2011 – June 2015); The Director and later, appointed as the President Director of Jakarta Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange) (April 1991 – April 2002).

Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun pemegang saham pada Perusahaan. Doesn’t have any affiliation with the members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners, as well as shareholders on the Company.


PROFIL DEWAN DIREKSI PROFILE OF THE BOARD OF DIRECTORS

Direktur Utama President Director

YOON SUNGKU

Warga Negara Korea Selatan. Lahir di Seoul, Korea, 28 Juni 1969. Menjabat sebagai Direktur Utama sejak 26 Agustus 2014 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 30 tanggal 26 Agustus 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Fathiah Helmi, S.H. dan telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan Nomor: AHU-26893.40.22.2014 tanggal 29 Agustus 2014.

Beliau juga Presiden Direktur pada PT Lotte Chemical Titan Nusantara sejak 8 Agustus 2014 dan sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan Perusahaan (April 2012 – Agustus 2014) juga pada PT Lotte Chemical Titan Nusantara (April 2012 – Agustus 2014).

South Korea citizen. Born in Seoul, Korea, June 28th, 1969. Served as the President Director of the Company since 26th August 2014 based on Notarial Deed of Extraordinary General Meeting of Shareholders Resolution Statement No. 30 dated August 26th, 2014 made before Notary Fathiah Helmi, S.H. and it has been accepted and registered by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in the Letter of Acceptance Notification of Company Data Change Number: AHU-26893.40.22.2014 dated August 29th, 2014.

He was also the President Director of PT Lotte Chemical Titan Nusantara since August 8th, 2014 and previous served as the Finance Director of the Company (April 2012 – August 2014) and also in PT Lotte Chemical Titan Nusantara (April 2012 – August 2014).

Mengawali karirnya pada Hyundai Petrochemical Corp. sebagai bagian dari tim Departemen Keuangan & Akuntansi (1994-2002) dan Tim Penjualan Luar Negeri (2002-2005), sebelum akhirnya bergabung dengan Honam Petrochemical Corp. sebagai manager yang berkedudukan di kantor pusat Lotte Grup (2005-2011). Dan jabatan terakhir adalah tim dari Corporate Planning (2011-2012).

Started his career at Hyundai Petrochemical Corp. as part of Finance & Accounting Department (1994-2002) and an Overseas Sales Team (2002-2005), later joined Honam Petrochemical Corp. as a Manager in Lotte Group headquarter (2005-2011). His latest position was in Corporate Planning team (2011-2012).

Meraih gelar MBA dari George Washington University, Washington D.C., U.S.A dan Sarjana Ekonomi dari Korea University, Seoul, Korea.

Holds a Master of Business Administration degree from George Washington University, Washington D.C., U.S.A and a Bachelor degree in Economics from Korea University, Seoul, Korea.


PROFIL DEWAN DIREKSI PROFILE OF THE BOARD OF DIRECTORS

Direktur Independen Independent Derector

JOHANES BAMBANG BUDIHARDJA

Warga Negara Indonesia. Lahir di Madiun, 14 Mei 1946. Menjabat sebagai Direktur Independen Perusahaan terhitung sejak tanggal 8 Mei 2014 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 25 tanggal 21 Juli 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Fathiah Helmi, S.H. dan telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan Nomor: AHU-21164.40.22.2014 tanggal 21 Juli 2014.

Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Tidak Terafiliasi Perusahaan (Maret 2008 – Mei 2014). Saat ini juga merangkap Corporate Secretary Perusahaan.

Indonesia citizen. Born in Madiun May 14th, 1946, Served as the Independent Director of the Company since May 8th, 2014 based on Notarial Deed of Annual General Meeting of Shareholders Resolution Statement No. 25 dated July 21st, 2014 made before Notary Fathiah Helmi, S.H. and it has been accepted and registered by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in the Letter of Acceptance Notification of Company Data Change Number: AHU-21164.40.22.2014 dated July 21st, 2014;

Previously served as the Un-affiliated Director of the Company (March 2008 – May 2014). He also currently serves as the Corporate Secretary of the Company.

Mengawali karirnya pada PT Berca Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai GM (1976- 1984). Jabatan terakhir sebagai CEO pada PT Balfour Beatty Sakti Indonesia (1984-1987). Diangkat sebagai Direktur pada Lippo Group (1987-1991) dan PT Lippo Land Development Tbk. (1991-1998). Diangkat sebagai CEO sampai dengan co-Chairman pada PT Bintang Sidoraya Holding (1999-2008).

Started his career in PT Berca Indonesia with the final post of GM (1976-1984). Held the final position as CEO for PT Balfour Beatty Sakti Indonesia (1984-1987). Appointed as Director in Lippo Group (1987-1991) and PT Lippo Land Development Tbk. (1991-1998). Appointed as CEO to co-Chairman in PT Bintang Sidoraya Holding (1999-2008).

Lulus dengan gelar Sarjana dalam bidang Teknik Elektro dari Universitas Trisakti, Sarjana dalam bidang Manajemen dari Universitas Indonesia dan memperoleh gelar Master Teologi dalam bidang Kepemimpinan dari Harvest International Theological Seminary.

Graduated with a Bachelor degree in Electrical Engineering from Trisakti University, Bachelor degree in Management from the University of Indonesia and a Master degree in Theology majoring in Leadership from Harvest International Theological Seminary.


Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun pemegang saham pada Perusahaan. Doesn’t have any affiliation with the members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners, as well as shareholders on the Company.


ANALISA MANAJEMEN

Tinjauan Operasional

Kelompok Usaha ini terdiri atas dua perusahaan aktif yang beroperasi di Indonesia, yaitu PT Lotte Chemical Titan Tbk (LCT) sebagai perusahaan induk dan PT Lotte Chemical Titan Nusantara (LCTN) sebagai anak perusahaan. Perusahaan Induk, LCT, bergerak dalam bidang perdagangan dan impor produk Polyethylene (PE) dan Polypropylene (PP) sedangkan Anak Perusahaan, LCTN, bergerak dalam pabrikasi PE dengan kapasitas terpasang tahunan sebesar 450.000 MT.

2015 2014 *)

US$ '000 US$ '000

Pendapatan Bersih 457,333 621,731 Net Revenue

Laba Kotor 17,819 7,929 Gross Profit

Laba/(Rugi) Usaha 8,001 (3,705) Operating Income/(Loss)

Laba/(Rugi) Bersih 2,980 (6,653) Net Income/(Loss)

Ekuitas Bersih 96,088 92,891 Net Equity

*) Disajikan kembali *) As restated

Berikut ini adalah ulasan mengenai kegiatan operasional:

LCTN memproduksi Polyethyelene sebanyak 316.254 MT yang setara dengan 70% dari kapasitas terpasang setahun. Angka tersebut menunjukkan penurunan 13% dibanding volume produksi tahun 2014 sebesar 362.818 MT. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh rendahnya ketersediaan bahan baku utama di pasar.

Seluruh PE yang diproduksi sendiri serta persediaan yang terbawa dari produksi tahun 2014 berjumlah 277.159 MT dijual dalam negeri (domestik), sementara sejumlah 42.034 MT diekspor. Volume penjualan domestik dan ekspor menurun masing-masing sebesar 7% dan 31% dibandingkan kinerja tahun 2014. Sedangkan harga jual menurun sebesar 19% dan 21%, masing-masing untuk penjualan domestik dan eskpor. Akibatnya, pendapatan dari penjualan bersih PE yang diproduksi sendiri menurun sebesar 28% menjadi USD 421,68 juta dibandingkan USD 588,63 juta di tahun 2014.

MANAGEMENT ANALYSIS

Operational Review

The Group comprises of two operating companies in Indonesia, i.e. PT Lotte Chemical Titan Tbk (LCT) as the parent company and PT Lotte Chemical Titan Nusantara (LCTN) as the subsidiary. The Parent, LCT, is involved in trading and importation of Polyethylene (PE) and Polypropylene (PP) products while the Subsidiary, LCTN, is involved in the manufacturing of PE with an annual installed capacity of 450,000 MT.

The following are the operational overview:

LCTN produced 316,254 MT of PE which equivalent to 70% of the annual installed capacity. This represented a decreased of 13% compared to 2014 production volume of 362,818 MT. The decreased was mainly due to low availability of feedstocks in the market.

From the total of own PE produced and the carrying inventory from 2014 production, 277,159 MT were sold domestically while 42,034 MT were sold to export market. The domestic and export sales volume were 7% and 31% lower than 2014 performance, respectively. While the selling price were lower by 19% and 21% for domestic and export sales, respectively. As a result, the sales revenue for own PE decreased by 28% to USD421.68 million compared to USD588.63 million achieved in 2014.


Volume penjualan segmen trading untuk produk PE dan PP yang diimpor dari Malaysia meningkat sebesar 35%. Namun harga jual menurun hanya sebesar 17%. Hal ini mengakibatkan kenaikan pendapatan dari penjualan trading sebesar 12% menjadi USD 35,06 juta dibanding USD 31,18 juta yang dibukukan di tahun 2014.

Pendapatan komisi atas jasa pemasaran produk Lotte Chemical Titan Trading Sdn. Bhd. di Indonesia menurun sebesar USD 1,34 juta menjadi USD 0,59 juta dari USD 1,93 juta di tahun 2014 yang disebabkan oleh penurunan volume terjual di Indonesia dari 129KT menjadi 118KT, ditambah dengan menurunnya tarif komisi dari USD 15/KT menjadi USD 5/KT.

Pada tahun 2015, Kelompok Usaha membukukan Laba Usaha Konsolidasian sebesar USD 8 juta. Angka ini menunjukkan adanya peningkatan Laba Usaha sebesar USD 11,7 juta dibandingkan Rugi Usaha sebesar USD 3,7 juta di tahun 2014.

Kelompok Usaha membukukan Laba Bersih sebesar USD 2,98 juta. Angka ini menunjukkan peningkatan profitabilitas sebesar USD 9,63 juta dibandingkan Rugi Bersih sebesar USD 6,6 juta di tahun 2014. Tinjauan Keuangan Pendapatan Operasional Kotor dan Bersih Kinerja Kelompok Usaha di tahun 2015 sehubungan dengan Laba Kotor mengalami peningkatan sebesar 125% dibandingkan tahun 2014. Hal ini terutama disebabkan oleh meningkatnya margin spread produk PE secara signifikan.

Pendapatan menurun sebesar 26,44% menjadi USD 457,33 juta dibanding USD 621,73 juta yang dibukukan di tahun 2014.

Beban Pokok Penjualan menurun sebesar 28,39% menjadi USD 439,51 juta dibanding USD 613,80 juta yang tercatat di tahun 2014.

Kelompok Usaha mencatatkan Laba Kotor yang lebih tinggi menjadi USD 17,82 juta dibanding Laba Kotor sebesar USD 7,93 juta di tahun 2014.

The trading segment sales volume for PE and PP products imported from Malaysia increases by 35% in volume. The selling price was however experienced a decreased of only 17%. This has resulted in higher revenue from trading sales by 12% to USD35.06 million compared to USD31.18 million recorded in 2014.

The commission income received from Lotte Chemical Titan Trading Sdn. Bhd.’s for marketing their product in Indonesia experienced a reduction of USD1.34 million to USD0.59 million from USD1.93 million received in 2014 due to lower volume sold in Indonesia from 129KT to 118KT, multiplied by decrease in commission rate from USD15/KT to USD5/KT.

In 2015, the Group recorded a Consolidated Operating Profit amounting to USD8 million. This represented an increase of USD11.7 million in the Operational Income compared to Operating Loss of USD3.7 million recorded in 2014.

The Group recorded a Net Income amounting to USD2.98 million. This represented an increase of USD9.63 million in the profitability compared to a Net Loss of USD6.6 million recorded in 2014. Financial Review Gross and Net Operating Revenue

The Group’s overall performance in 2015 with regards to the Gross Profit improved significantly by 125% compared to 2014.Mainly contributed by significant increase of PE’s margin spread.

The Revenue decreased by 26.44% to USD457.33 million compared to USD621.73 million recorded in 2014.

The Cost of Goods Sold decreased by 28.39% to USD439.51 million compared to USD613.80 million incurred in 2014.

The Group reported a higher Gross Profit of USD17.82 million compared to USD7.93 million achieved in 2014.


Beban Usaha terdiri atas Beban Penjualan dan Beban Umum dan Administrasi mengalami penurunan sebesar 15,61% dibandingkan dengan yang tercatat di tahun 2014.

Beban Penjualan menurun sebesar 21,61% menjadi USD 5,84 juta dibanding USD 7,45 juta di tahun 2014 seiring dengan menurunnya volume penjualan di tahun 2015.

Beban Umum dan Administrasi menurun sebesar 4,94% menjadi USD 3,98 juta dari USD 4,19 juta di tahun 2014.

Beban bunga dan beban keuangan lainnya mengalami peningkatan sebesar USD 0,27 juta atau 13,71% menjadi USD 2,24 juta dibandingkan dengan USD 1,97 juta di tahun 2014. Ini terutama disebabkan oleh kerugian dari penyelasaian kontrak derivatif (Cross Currency Swap Contract) pada saat jatuh tempo obligasi dan sukuk ijarah. Namun, hal ini termitigasi dengan menurunnya beban bunga obligasi dan imbalan sukuk ijarah yang hanya berjalan hingga saat pelunasannya di bulan Juni 2015.

Keuntungan kurs – neto mengalami peningkatan sebesar USD 0,3 juta atau 56,60% menjadi USD 0,83 juta dibandingkan dengan USD 0,53 juta di tahun 2014. Ini terutama disebabkan oleh keuntungan selisih kurs pada saat pelunasan obligasi dan sukuk ijarah (keduanya dalam Rupiah) terkait dengan pelemahan Rupiah selama tahun 2015.

Pajak tangguhan mencatatkan Beban Pajak yang lebih tinggi, yakni sebesar USD 4,11 juta dibandingkan sebesar USD 1,97 juta di tahun 2014.

Kelompok Usaha membukukan kenaikan Laba Bersih Setelah Pajak sebesar USD 9,43 juta atau 146,19% menjadi USD 2,98 juta dibandingkan dengan Rugi Bersih Setelah Pajak sebesar USD 6,45 juta di tahun 2014.

Sebagai hasil dari semua unsur di atas, Kelompok Usaha membukukan kenaikan Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan sebesar USD 9,85 juta atau 148,12% menjadi USD 3,20 juta dibandingkan dengan Rugi Komprehensif Tahun Berjalan sebesar USD 6,65 juta di tahun 2014.

The Operating Expenses comprises of Selling Expenses and General and Administration Expenses experienced a decreased of 15.61% compared to 2014.

The Selling Expenses decreased by 21.61% to USD5.84 million compared to USD7.45 million incurred in 2014 which is in line with the lower volume sold in 2015.

The General and Administrative expenses decreased by 4.94% to USD3.98 million from USD4.19 million incurred in 2014.

The interest expense and other financing increased by USD 0.27 million or 13.71% to USD 2.24 million compared to USD 1.97 million incurred in 2014. This was mainly due to loss incurred during settlement of the derivative contract (Cross Currency Swap Contract) at the time the bond and sukuk ijarah expired. However, this was mitigated by decrease in bond interest expense and sukuk ijarah fee which only occured until their settlement in June 2015.

Foreign currency exchange gain – net increased by USD 0.3 million or 56.60% to USD 0.83 million compared to USD 0.54 million incurred in 2014. This was mainly due to foreign exchange gain recorded on bond and sukuk ijarah’s (both in IDR) settlement resulted from weakening of Rupiah during 2015.

The deferred tax recorded a higher Tax Expense of USD4.11 million compared to USD1.97 million in 2014

The Group reported an increase in Net Income After Tax by USD9.43 million or 146.19% to USD2.98 million compared to Net Loss After Tax of USD6.45 million reported in 2014.

As a result of the above, the Group reported an increase in Comprehensive Income for the Year by USD9.85 million or 148.12% to USD3.20 million compared to Comprehensive Loss for the Year of USD6.65 million reported in 2014.


Posisi Keuangan Secara ringkas, Jumlah Aset Kelompok Usaha menurun sebesar 9% menjadi USD 233,13 juta dari USD 256,21 juta di tahun 2014.

Aset Lancar menurun sebesar 9,67% dibandingkan tahun 2014. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan Piutang Usaha, Persediaan dan Pajak Dibayar di Muka.

Aset Tidak Lancar menurun sebesar 8.46% dibandingkan tahun 2014. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan nilai buku atas Aset Tetap karena terjadinya depresiasi tahunan dan Aset Tetap yang telah terdepresiasi penuh.

Terkait Jumlah Liabilitas, jumlah keseluruhannya menurun sebesar 16% menjadi USD 137,04 juta dibandingkan USD 163,32 juta di tahun 2014. Ini terutama disebabkan oleh terjadi penurunan Liabilitas Jangka Pendek yang sedikit termitigasi dengan kenaikan Liabilitas Jangka Panjang.

Liabilitas Jangka Pendek menurun sebesar 20% dibandingkan tahun 2014. Ini terutama disebabkan oleh pelunasan nilai pokok Obligasi dan Sukuk yang jatuh tempo pada Juni 2015 termasuk dengan Instrumen Keuangan Derivatif (Cross Currency Swap Contract). Namun, penurunan ini termitigasi dengan kenaikan Utang Usaha Pihak Berelasi.

Liabilitas Jangka Panjang mengalami peningkatan sebesar 25% dibandingkan tahun 2014. Ini terutama disebabkan oleh meningkatnya Liabilitas Pajak Tangguhan.

Pada tahun 2015, Kelompok Usaha mencatatkan peningkatan kinerja dari segi Laba Kotor yang mengakibatkan kenaikan Laba Usaha. Hal ini turut memberikan dampak positif dari sisi arus kas Kelompok Usaha. Sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah, Kelompok Usaha mengalami kenaikan cukup berarti dari sisi arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi. Secara keseluruhan, faktor-faktor di atas memberikan dampak positif untuk arus kas Kelompok Usaha, yakni menurunnya “Penurunan bersih Kas dan Bank” yang dimiliki oleh Kelompok Usaha selama tahun 2015.

Financial Position In summary, the Group’s Total Assets decreased by 9% to USD233.13 million from USD256.21 million in 2014.

The Current Assets decreased by 9.67% compared to 2014. The decreased was largely contributed by the decreased in the Trade Receivable, Inventory and Prepaid Taxes.

The Non-Current Assets decreased by 8.46% compared to 2014. The decreased was largely due to further reduction of the net book value of Property, Plant and Equipment due to yearly depreciation and fully depreciated assets.

With regards to Total Liabilities, the total amount decreased by 16% to USD137.04 million compared to USD163.32 million in 2014. This was largely due to the decreased in the Current Liabilities but slightly mitigated by the increased in the Non-Current Liabilities.

The Current Liabilities decreased by 20% compared to 2014. This was largely due to the full settlement of the Bonds and Sukuk principal amount which fell due in June 2015 together with the Derivative Financial Instrument (Cross Currency Swap Contract). However, this is mitigated by an increased in the Related-Parties Trade Payable.

The Non-Current Liabilities in turn increased by 25% compared to 2014. This was largely due to the increased in the Deferred Tax Liabilities.

During 2015, the Group reported an increased in the Gross Profit which resulted in a higher Operating Income. This has brought about a positive impact to the Company’s cash flow as well. As shown in the following table, the Company experienced a substantial increase in the net cash provided by operating activities. Overall, the above factors have supported the Company’s cash flow, with lower “Net decreased in Cash on Hand and in Banks” owned by the Group during 2015.


2015 2014US$ '000 US$ '000

Kas Bersih Diperoleh Net Cash Provideddari Aktivitas Operasi 33,262 339 by Operating Activities

Kas Bersih Digunakan Net Cash Useduntuk Aktivias Investasi (1,516) (1,801) in Investing Activities

Kas Bersih Digunakan Net Cash Useduntuk Aktivitas Pendanaan (32,522) (1,563) in Financing Activities

Net DecreasePenurunan Bersih Kas dan Bank (776) (3,025) in Cash on Hand and in Banks

Struktur Modal

Kelompok Usaha mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan usaha, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Direksi secara berkala melakukan penelaahan struktur permodalan Kelompok Usaha. Sebagai bagian dari penelaahan ini, Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang terkait.

Dalam perjanjian wali amanat obligasi dan sukuk ijarah yang telah jatuh tempo dan terbayarkan pada Juni 2015, Kelompok Usaha diharuskan menjaga nilai maksimal rasio utang bersih terhadap ekuitas sebesar 2,5 : 1. Rasio utang bersih terhadap ekuitas Group pada tanggal 31 Desember 2014 hanya sebesar 0,21 : 1.

Kemampuan Membayar Utang

Rasio liabilitas terhadap ekuitas Kelompok Usaha tahun 2015 sebesar 1,4 : 1, mengalami penurunan dibandingkan rasio tahun 2014 sebesar 1,8 : 1. Kelompok Usaha mengelola risiko likuditas dengan cara memastikan bahwa dana yang cukup selalu tersedia untuk memenuhi pembayaran liabilitasnya pada saat jatuh tempo, baik itu dalam keadaan normal maupun kondisi dana yang ketat. Pada tahun 2015, tidak terdapat penundaan pembayaran utang (pokok maupun bunga) ataupun liabilitas lain.

Capital Structure

The Group manages its capital risk to ensure that they will be able to continue as going concern, in addition to maximizing the profits of the stockholders through the optimization of the balance of debt and equity. The Board of Directors periodically reviews Group’s capital structure. As part of this review, Board of Directors considers the cost of capital and related risks.

Under the bonds and sukuk ijarah trustee agreement which has fall due and settled on June 2015, the Group is required to maintain a maximum of net debt to equity ratio of 2.5 : 1. Net debt to equity ratio of Group as of December 31st, 2014 was only at 0.21 : 1.

Liabilities Servicing Capability

Total liabilities to equity ratio of the Group in 2015 amounted 1.4 : 1, decreased compared to 2014 ratio which was 1.8 : 1. The Group managed its liquidity ratio by ensuring sufficient fund availability for settling liabilities at its due date, either in normal condition or stressed financial condition. During 2015, there was no delayed in debt (principal and interest) or other liabilities settlement.


Kolektibilitas Piutang Usaha

Kolektibilitas piutang usaha per 31 Desember 2015 berdasarkan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut :

2015 2014US$ '000 US$ '000

Pihak Ketiga Third PartiesBelum jatuh tempo 17,606 19,575 Not yet dueLewat jatuh tempo Past due

1 - 30 hari 1,678 1,744 1 - 30 daysSub-jumlah 19,284 21,319 Sub-total

Pihak Berelasi Related Parties Belum jatuh tempo 10,411 13,887 Not yet due Lewat jatuh tempo Past due

31 - 60 hari - 28 31 - 60 daysSub-jumlah 10,411 13,915 Sub-total

Jumlah 29,695 35,234 Total

Kelompok Usaha melakukan penjualan hanya kepada pihak ketiga yang dikenal dan dapat dipercaya secara kredit (credit worthy). Kebijakan Kelompok Usaha adalah bahwa setiap calon pelanggan yang berniat untuk melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi terlebih dahulu.

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi akun piutang pada akhir tahun, tidak dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai piutang karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.

Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen Kelompok Usaha adalah sebagai berikut:- Laba bersih sampai dengan Rp 40.000 juta:

Dividen 15 – 20 % terhadap laba bersih;- Laba bersih diatas Rp 40.000 juta: Dividen

21 – 40 % terhadap laba bersih.

Sesuai dengan UU No.40 Tahun 2007 “Perseroan Terbatas” Pasal 70, setiap perusahaan wajib menyisihkan Laba Bersih setiap tahun buku perusahaan untuk cadangan sampai dengan jumlahnya paling sedikit 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor. Mengacu pada saldo cadangan yang masih dalam posisi defisit, Kelompok Usaha belum dapat melakukan pembagian dividen di tahun buku 2015.

Trade Receivables Collectability

Based on their due dates, the receivables collectability as at December 31st, 2015 are as follows :

The Group only trades with recognized and credit worthy third parties. It is the Group’s policy that all customers who wish to trade on credit terms are subjected to credit verification procedures.

Based on the review of the status of account receivable accounts at the end of the year, no allowance for impairment losses was provided as management believes that all such receivables are collectible.

Dividend Policy

Dividend policy of the Group is as follows:

- Net profit up to IDR40,000 million: Dividend 15 – 20 % to net profit;

- Net profit above IDR40,000 million: Dividend 21 – 40 % to net profit.

In accordance with Law No.40 Year 2007 “Limited Liability Company Law” Article 70, every company is obligated to keep aside a Net Income for each financial year as reserve until the minimum balance reach 20% of the subscribed and paid-up capital. In view of the current reserve position which is still in a deficit balance, the Group are still not able to declare any dividend for 2015 fiscal year.


Demikian juga tidak terdapat dividen (kas per saham dan atau non kas) dan dividen tahunan yang diumumkan atau dibayar pada tahun 2014. Perubahan Kebijakan Akuntansi

Penerapan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2015 merupakan alasan utama terhadap perubahan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha.

Dampak perubahan kebijakan akuntasi tersebut adalah adanya perubahan penyajian dan pengungkapan terhadap laporan keuangan yang telah dijelaskan pada Catatan 2 Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2015 Perusahaan, sebagaimana terlampir dalam Laporan Tahunan 2015.

Kelompok Usaha juga menyajikan kembali laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013, sehubungan dengan penerapan secara retrospektif Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja”, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2015. Laporan keuangan konsolidasian yang telah disajikan kembali tersebut tidak diaudit.

“Aspek pemasaran produk dan jasa perusahaan LCT, antara lain, strategi pemasaran dan pangsa pasar” untuk Laporan Tahunan 2015 LCT

Laju pertumbuhan PDB Indonesia terbatas pada tahun 2015 sekitar 5%, yang sedikit lebih rendah dari target sekitar 6%, karena perlambatan global telah berdampak pada kegiatan bisnis dan sentimen membeli. Pertumbuhan pasar PE masih lambat sekitar 4% dibandingkan dengan pertumbuhan 3~4 tahun sebelumnya sekitar 10%, namun sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang sekitar 2%.

PT Lotte Chemical Titan Nusantara Anak Perusahaan telah mencatat kinerja produksi pada tahun 2015 sekitar 70% dari kapasitas, yang didistribusikan ke dalam negeri sekitar 87% dan sisanya diekspor terutama ke Malaysia dan kawasan SEA lainnya dan juga sedikit ke China.

There was also no dividend (cash per share and or non-cash) and annual dividend declared or paid for year 2014.

Changes in Accounting Policies

The adoption of all relevant new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants effective for accounting periods beginning on January 1st, 2015 is the main reason for the changes of the Group’s accounting policies.

Impact of the changes to the accounting policies has affected the presentation and disclosures on the financial statements which have been described on Notes 2 to the Consolidated Financial Statements December 31st, 2015, as attached to the 2015 Annual Report.

The Group restated the consolidated financial statements as of December 31st, 2014 and for the year then ended and the consolidated statement of financial position as of January 1st, 2014/December 31st, 2013 due to retrospective application of Statement of Financial Accounting Standards No. 24 (Revised 2013) “Employee Benefits”, that have been effective since January 1st, 2015. Such restated consolidated financial statements are unaudited.

“LCT marketing aspect of corporate products and services, among others, marketing strategy and market share” for 2015 LCT Annual Report

Indonesia GDP growth rate was limited in year 2015 at around 5%, which was slightly lower than target at around 6%, as global slowdown has impacted the business activities and buying sentiment. PE market growth was still slow at around 4% compared with previous 3~4 years at around 10% growth, however a bit higher compared to last year which around 2%.

PT Lotte Chemical Titan Nusantara Subsidiary Company has recorded a production performance in 2015 at around 70% of capacity, which is distributed to domestic about 87% and the balance exported mainly to Malaysia and others SEA region and also a bit to China. As


Sebagai pangsa pasar grup perusahaan, LCTN telah mengalami penurunan pangsa pasar PE sebesar 26,6% pada tahun 2015 dibandingkan tahun lalu sebesar 28,9%. Sementara pangsa pasar impor meningkat sekitar 7% dibandingkan dengan tahun 2014 menjadi 56% pada tahun 2015. Sementara pangsa pasar impor selama tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014, produsen lokal PE Indonesia memiliki tantangan untuk dikembangkan lebih serius guna bersaing dengan produsen PE regional.

LCTN, 23.5%

LCTM, 5.4%

Chandra Asri,

22.2%

OTHERS, 48.9%

2014

LCTN, 21.0%

LCTM, 5.5%

Chandra Asri,

17.6%

OTHERS, 55.9%

2015

Ke depan, LCTN memperkirakan tahun 2016 akan menjadi tahun yang penuh tantangan karena ketidakpastian situasi ekonomi, fluktuasi harga minyak mentah dan nilai tukar dolar AS terhadap Rupiah dan impor lebih signifikan produk Polyethylene terutama dari negara-negara pengekspor bersih seperti Malaysia dan Filipina. Petronas dan JG Summit adalah 2 (dua) pemasok baru yang agresif dari kawasan di mana LCTN harus bersaing.

Namun demikian, LCTN siap menghadapi persaingan dengan peningkatan efisiensi pabrik, laju operasi yang lebih tinggi dan layanan pelanggan yang sangat baik untuk melayani pertumbuhan pasar PE Indonesia. LCTN juga berkomitmen untuk senantiasa memiliki peningkatan kualitas produk yang berkelanjutan, perbaikan biaya, peningkatan penetrasi pasar dengan mengembangkan grade produk baru, dan keandalan pasokan.

company’s group market share, LCTN has decreased its PE market share at 26.6% in 2015 compared to last year at 28.9%. While import market share increased around 7% compared with 2014 to 56% in 2015. While import market share over the year 2015 compare to 2014, Indonesia PE local producers has a challenge to be developed more seriously to compete with PE producers regionally.

Going forward, LCTN expects the year of 2016 will be a challenging year due to economic situation uncertainty, fluctuation of crude oil price and US dollar exchange rate againts Rupiah and more significant import of Polyethylene product especially from the net exporting countries such as Malaysia and Philiphine. Petronas and JG Summit are 2 (two) newly aggressive suppliers from the region in which LCTN needs to compete with.

Nevertheless, the LCTN is ready to face the competition with improved plant efficiency, higher operating rate and excellent customer service to serve the growth of Indonesian PE market. LCTN is also committed to always having a continuous improvement in product quality, cost improvement, increase of market penetration by developing new product grades, and supply reliability.


PRODUK-PRODUK PERUSAHAAN

COMPANY’S PRODUCTS

PE adalah poliolefin yang paling banyak digunakan di dunia berdasarkan volume. PT. Lotte Chemical Titan Nusantara memproduksi berbagai macam resin High Density Polyethylene (HDPE) dan Polyethylene Linear Low Density (LLDPE) dengan merek TITANVENE. Produksi menggunakan “state of the art” proses Innovene fluid bed yang menghasilkan produk berkualitas tinggi dan memberikan perlindungan lingkungan secara optimal.

PE is the most widely used polyolefin in the world by volume. PT. Lotte Chemical Titan Nusantara produces a wide range of High Density Polyethylene (HDPE) and Linear Low Density Polyethylene (LLDPE) resins under the brand name TITANVENE. The production uses a “state of the art” Innovene fluid bed process that produce high quality products and provides optimum environmental protection.

Linear Low Density Polyethylene (LLDPE)Titanvene LLDPE menawarkan produk dengan kekuatan dan keuletan yang tinggi serta transparansi yang sangat baik dan tingkat gel rendah untuk berbagai aplikasi film, kabel dan rotomoulding.

Titanvene LLDPE products offer high strength and toughness with excellent clarity and low gel levels for variety of film, cable and rotomoulding applications.


High Density Polyethylene (HDPE)Produk Titanvene HDPE sangat terkenal karena kinerja yang konsisten dan kualitas yang dimilikinya. Mereka menawarkan kekuatan yang sangat baik, untuk aplikasi blow, injection, monofilament dan film.

Titanvene HDPE products are well known for their consistent performance and quality. They offer excellent strength for blow, injection, monofilament and film applications.


Perusahaan berkomitmen untuk menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang baik dalam menjalankan kegiatan usahanya sesuai dengan prinsip-prinsip keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian dan kewajaran yang tertuang dalam rumusan kode etik Perusahaan.

Penerapan Tata Kelola Perusahaan mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Anggaran Dasar Perusahaan, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK), Peraturan Bursa Efek Indonesia (Peraturan BEI), serta peraturan perundang-undangan lain terkait bidang usaha Perusahaan.

Rapat Umum Pemegang Saham

Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) dalam Perusahaan terdiri dari:

(i) RUPS Tahunan yang harus diadakan tiap tahun sekali, selambat-lambatnya dalam bulan Juni, untuk menyetujui Laporan Keuangan, Laporan Tahunan, penggunaan laba, pengangkatan Akuntan Publik dan pengangkatan anggota Direksi / Dewan Komisaris;

(ii) RUPS Luar Biasa yang diadakan tiap-tiap kali bilamana dianggap perlu oleh Direksi dan/atau Dewan Komisaris.

RUPS Tahunan Perusahaan

Berikut hasil RUPS Tahunan Perusahaan diadakan pada 21 Mei 2015 yang telah dilaporkan berdasarkan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 34 tanggal 21 Mei 2015 dan diumumkan di surat kabar sebagai berikut:

1. a. Menyetujui Laporan Tahunan termasuk Laporan Direksi dan Laporan Pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2014; dan

The Company is committed to conduct all its business activity according to the Good Corporate Governance with the principles of transparency, accountability, responsibility, independency and fairness embodied in the formulation of the code of ethics of the Company.

The implementation of Corporate Governance is undertaken pursuant to the Republic of Indonesia Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Company, the Republic of Indonesia Law No. 8 of 1995 on the Capital Markets, the Articles of Association of the Company, Financial Services Authority Regulation (POJK), Regulations of the Indonesia Stock Exchange (IDX Regulations), and other laws and regulations applicable to the Company’s business activity.

General Meeting of Shareholders The General Meeting of Shareholders (“GMS”) of the Company shall include:

(i) Annual GMS shall be convened once a year, not later than June, to approve Financial Statements, Annual Report, utilization of the Company’s profit, appointment of Public Accountant and appointment of member of the Board of Directors / the Board of Commissioners;

(ii) Extraordinary GMS may be held at any time as deemed necessary by the Board of Directors and/or the Board of Commissioners.

Annual GMS of the Company

The followings are results of the Annual General Meeting of Shareholders held in May 21st, 2015, which has been reported based on Notarial Deed No. 34 of Fathiah Helmi, S.H. dated May 21st, 2015 and announced in newspaper as follows:

1. a. To approve the Annual Report including the Directors Report and a Supervisory Report of the Board of Commissioners for Year ended December 31st, 2014, and

CORPORATE GOVERNANCE

TATA KELOLA PERUSAHAAN


b. Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny (Deloitte) sebagaimana tercantum dalam laporannya Nomor GA 115 0143 LCT SMP tanggal 16 Maret 2015 dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian, dengan demikian memberikan pembebasan dan pelunasan (acquit-et-de-charge) kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan dan kepada anggota Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengawasan yang telah mereka jalankan selama tahun buku 2014 sepanjang tindakan mereka tercantum dalam Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2014 dengan ketentuan bahwa tindakan-tindakan tersebut tidak bertentangan atau melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Menyetujui atas pemberian delegasi kewenangan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk dan menentukan honorarium Akuntan Publik Perseroan dalam melaksanakan audit terhadap laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2015, termasuk menentukan syarat dan ketentuan penunjukan tersebut.

3. Menyetujui pelimpahan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan gaji dan tunjangan bagi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk tahun 2015.

4. a. Menyetujui Perubahan dan penyusunan kembali Anggaran Dasar Perseroan antara lain dalam rangka penyesuaian dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka (“POJK No.32”) dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 33/POJK.04/2014 (“POJK No.33”) tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik sebagaimana tertera pada Lembar Perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang telah dibagikan dalam Rapat dan dilampirkan dalam minuta Rapat.

b. To ratify the Company’s Financial Report for the fiscal year ended December 31st, 2014 which has been audited by the Public Accountant Osman Bing Satrio & Eny (Deloitte) as contemplated in its report dated March 16th, 2015 Number GA 115 0143 LCT SMP with Unqualified Opinion and, therefore, to grant release and discharge (acquit-et-de-charge) to members of the Board of Directors for management actions and the Board of Commissioners for supervision actions during the fiscal year of 2014 as long as such actions are reflected in the Annual Report and Financial Report of the Company for the fiscal year ended December 31st, 2014 under a condition and in compliance with the prevailing laws and regulations.

2. To approve the grant of delegation of authority to the Board of Directors and the Board of Commissioners of the Company to appoint a Public Accounting Office to audit the financial report of the Company for the fiscal year ended December 31st, 2015 and to determine the honorarium of the Public Accounting Office, including the terms and conditions of the appointment;

3. To approve the delegation of authority to the Company’s Board of Commissioners to determine the salary and allowance of the Board of Commissioners and Board of Director for the year of 2015.

4. a. To approve the amendment and restatement of the Articles of Associations of the Company which is among others to adjust with Financial Services Authority No.32/POJK.04/2014 regarding the Plan and Convention of the Public Company’s General Meeting of Shareholders (“POJK No.32”) and the Financial Services Authority No. 33/POJK.04/2014 (“POJK No.33”) regarding the Board of Directors and the Board of Commissioners of Issuer or Public Company as stated in the Amendment of the Articles of Association form page already distributed in the Meeting and attached in the minutes of Meeting.


b. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi, untuk menyatakan keputusan Rapat mengenai Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dalam akta tersendiri di hadapan Notaris dan melakukan pengurusan penerimaan pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, serta melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut di atas.

5. a. Mengangkat kembali, Mas Achmad Daniri sebagai Komisaris Independen Perseroan, terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tahun 2018. Dengan demikian susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat menjadi sebagai berikut:

DEWAN KOMISARIS /THE BOARD OF COMMISSIONERS

Komisaris Utama Kim Gyo Hyun President Commissioner

Komisaris Independen Mas Achmad Daniri Independent Commissioner

DIREKSI/ THE BOARD OF DIRECTORS

Direktur Utama Yoon SungKu President Director

Direktur Independen Johanes Bambang Budihardja Independent Director

b. memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan keputusan Rapat mengenai pengangkatan kembali anggota Dewan Komisaris Perseroan dalam akta tersendiri di hadapan Notaris dan untuk memohon pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sehubungan dengan pengangkatan kembali anggota Dewan Komisaris Perseroan tersebut di atas, serta melakukan segala tindakan yang diperlukan dan disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. To give authority to the Board of Directors with a substitution right, to state the decision of AGMS regarding the amendment of the Articles of Associations in a notarial deed and conduct any required process in the Ministry of Law and Human Rights, and take all necessary action required according to the above decision.

5. a. To re-appoint, Mas Achmad Daniri as the Independent Commissioner of the Company, commence from the close of the AGMS until the close of AGMS in 2018. Therefore, the composition of the Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company is as follows:

b. To give authority to the Board of Directors to state the decision of AGMS regarding the reappointment of the member of Board of Commissioners in a notarial deed and conduct any required process in the Ministry of Law and Human Rights, and take all necessary action required according to the above decision.


RUPS Luar Biasa atau RUPS Lainnya

Tidak ada RUPS Luar Biasa atau RUPS lainnya di tahun 2015.

Dewan Komisaris

Tugas Dewan Komisaris adalah mengawasi kebijakan Direksi dalam pengurusan Perusahaan, termasuk diantaranya rencana pengembangan Perusahaan, Anggaran Tahunan Perusahaan, ketentuan terhadap Anggaran Dasar Perusahaan, keputusan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dan melakukan tugas, wewenang serta tanggung jawab sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, disamping memberikan nasihat kepada Direksi.

Tugas pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris adalah merupakan kepentingan Perusahaan dan dipertanggung jawabkan pada Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

Anggaran Dasar Perusahaan menetapkan bahwa Dewan Komisaris terdiri dari sedikit-dikitnya 2 (dua) orang anggota, dimana pengangkatan dan pemberhentian dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Masa jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir pada saat ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ke-tiga setelah pengangkatannya, dan dapat diangkat kembali.

Sampai dengan akhir tahun 2015, susunan anggota Dewan Komisaris Perusahaan adalah sebagai berikut:

Komisaris Utama Kim Gyo Hyun President Commissioner

Komisaris Independen Mas Achmad Daniri Independent Commissioner

Keputusan mengenai remunerasi anggota Dewan Komisaris ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

Rapat Dewan Komisaris wajib diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan kecuali apabila dianggap perlu oleh salah seorang Komisaris atau atas permintaan tertulis Direksi atau atas permintaan 1 (satu) pemegang saham atau lebih bersama-sama memiliki 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh

Extraordinary GMS or Other GMS There is no Extraordinary General Meeting of Shareholders or any other GMS in 2015.

The Board of Commissioners

The tasks of the Board Commissioners are to oversee the Directors’ policy in managing the Company, including development plans of the Company, Company Annual Budget, regulations of the Company’s Articles of Association, decisions in the General Meeting of Shareholders and in executing tasks, authority and responsibilities according to the regulations in the prevailing Articles of Association and the Laws and Regulations, besides advising the Directors.

The supervisory tasks done by the Board of Commissioners are for the Company’s behalf and accountable to the Shareholders in the General Meeting of Shareholders.

The Company’s Articles of Association determines that the Board of Commissioners shall consist of at least 2 (two) members, the appointment and dismissal of such members are executed through the General Meeting of Shareholders. The term of the member of the Board of Commissioners shall end at the closing of the third Annual General Meeting of Shareholders following the date of appointment, and may be re-appointed.

Until the end of 2015, composition of the Board of Commissioners of the Company are as follows:

The decision on remuneration for members of the Board of Commissioners is determined in the General Meeting of Shareholders.

The Meeting of Board of Commissioners shall be held at least once in two months unless when deemed necessary by one of the Commissioners or upon a written request by the Directors or upon the request of 1 (one) or more shareholders who own an accumulated of 1/10 (one tenth) shares of the total of all shares placed by the Company


saham yang telah ditempatkan oleh Perusahaan dengan hak suara yang sah. Selain itu Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat bersama Direksi secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan.

Diluar Rapat Dewan Komisaris, telah dihasilkan 6 (enam) keputusan tanpa melalui rapat Dewan Komisaris, sesuai dengan ketentuan yang mengatur mengenai keputusan di luar rapat Dewan Komisaris berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 21 Mei 2015, pemegang saham memberikan persetujuan atas pelimpahan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menentukan remunerasi Direksi.

Pada Perusahaan tidak terdapat hubungan afiliasi antara Dewan Komisaris Perusahaan dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, serta pemegang saham.

Direksi

Direksi mengelola dan memimpin Perusahaan. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perusahaan dalam mencapai maksud dan tujuan Perusahaan.

Untuk mencapai tujuan tersebut maka Perusahaan terus berupaya untuk menerapkan sistem tata kelola Perusahaan yang mencakup prinsip azas keterbukaan, akuntabilitas, pertanggung jawaban, kemandirian dan kewajaran yang tertuang dalam rumusan kode etik Perusahaan.

Anggaran Dasar Perusahaan menetapkan bahwa Direksi terdiri dari sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota, dimana pengangkatan dan pemberhentian dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Masa jabatan anggota Direksi berakhir pada saat ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ke-tiga setelah pengangkatan dan dapat diangkat kembali.

Kebijakan Perusahaan tentang Penilaian terhadap kinerja anggota Direksi, tercermin berdasarkan Board of Directors Charter, khususnya Pasal 4 Tugas dan Tanggung Jawab Direksi.

with legitimate votes. Other than that, the Board of Commissioners shall hold a joint meeting with the Board of Directors periodically at least once within 4 (four) months.

Outside of the Meeting of Board of Commissioners, 6 (six) decisions have been resolved without the meeting of the Board of Commissioners, in accordance to the provisions of the Company’s Articles of Association which regulates the Circular Resolution of the Board of Commissioners.

In the Annual General Meeting of Shareholders held on May 21st, 2015, the shareholders gave an approval for authorizing the Board of Commissioners to determine the Directors’ remuneration.

Within the Company there is no affiliation between the Board of Commissioners with member of the Board of Commissioners, as well as shareholder.

The Board of Directors

The Board of Directors manages and leads the Company. The Board of Directors is fully responsible to execute their tasks in the interest of the Company in order to achieve the purpose and objectives of the Company.

To achieve those objectives, the Company continues to strive to implement a corporate governance system that includes the principle of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness embodied in the formulation of the Company’s code of ethics.

The Company’s Articles of Association determine that the Board of Directors shall consist of at least 2 (two) members, the appointment and dismissal of such members are executed through General Meeting of Shareholders. The term of the member of the Board of Directors shall end at the closing of the third Annual General Meeting of Shareholders after the date of appointment and may be re-appointed.

The Company’s policy on assessment of the performance of members of the Board of Directors, reflected by the Board of Directors Charter, particularly Article 4 Duties and Responsibilities of the Board of Directors.


Sampai dengan akhir tahun 2015, susunan anggota Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

Direktur Utama Yoon SungKu President Director

Direktur Independen Johanes Bambang Budihardja

Independent Director

Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi, adalah sebagai berikut:

Direktur Utama

Direktur Utama terutama bertanggung jawab dalam menentukan strategi Perusahaan dan memberi arahan bagi anggota Direksi lain. Ruang lingkup dan tanggung jawab masing-masing Direksi dinyatakan dalam Syarat dan Ketentuan Penunjukan (Terms and Conditions of Appointment) pada awal masa tugas mereka. Direktur Utama bersama dengan 1 (satu) Direktur lain, memiliki wewenang untuk bertindak atas nama Perusahaan dalam pengikatan dengan pihak ketiga.

Direktur Independen

Direktur Independen bertanggung jawab atas pengembangan kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan yang berlaku yang termasuk dalam tugas Hukum dan Kesekretariatan Perusahaan. Selain itu, Direktur Independen juga mengembangkan hubungan baik antara Perusahaan dengan pihak ketiga.

Direktur Independen merangkap juga sebagai Corporate Secretary Perusahaan bertanggung jawab dalam memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan PT Bursa Efek Indonesia khususnya tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik.

Diluar Rapat Direksi, telah dihasilkan 7 (tujuh) keputusan tanpa melalui rapat Direksi sesuai dengan ketentuan yang mengatur mengenai keputusan di luar rapat Direksi berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan.

Direksi senantiasa menyempatkan diri untuk berpartisipasi dalam seminar dan latihan pengembangan terkait ruang lingkup tugas dan tanggungjawab masing-masing anggota Direksi.

Until the end of 2015, composition of the Board of Directors of the Company are as follows:

The scope of work and responsibility of each member of the Board of Directors are as follow:

President Director

The President Director’s main responsibility is to determine the Company’s strategy and giving directions to other members of the Board of Directors. Capacities and responsibilities of each Director are stated in the Terms and Conditions of Appointment at the commencement of their term. The President Director, along with 1 (one) other Director, has the authority to act on behalf of the Company in binding agreements with third parties.

Independent Director

The Independent Director is responsible for developing the Company’s compliance to the prevailing regulations which includes the Company’s Legal and Company Secretarial tasks. Furthermore, the Independent Director will also develop a good relationship between the Company and third parties.

The Independent Director also serves as the Company Corporate Secretary and he is responsible for fulfilling the Financial Services Authority Regulation and the Indonesia Stock Exchange in particular on the Corporate Secretary for Public Listed Company.

Outside of the Meeting of Board of Directors, 7 (Seven) decisions have been resolved without the meeting of the Board of Directors in accordance to the provisions of the Company’s Articles of Association which regulates the Circular Resolution of the Board of Directors.

The Board of Directors constantly take the time to participate in seminars and development trainings related to each member’s scope of tasks and responsibilities.


Pada Perusahaan tidak terdapat hubungan afiliasi antara Direksi Perusahaan dan anggota Direksi lainnya, serta pemegang saham.

Komite Audit

Peran dan Tanggung Jawab

Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris dengan tujuan membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas-tugas dan fungsi pengawasan. Khusus mengenai Komisaris Independen yang menjadi ketua Komite Audit masa jabatannya adalah tiga (3) tahun sesuai dengan peraturan yang berlaku . Tanggung jawab utama dari Komite Audit adalah memastikan pemeliharaan sistem pengendalian internal yang selalu berjalan dengan efisien dan efektif.

Tanggung jawab ini mencakup, antara lain:• melakukan penelaahan atas laporan

keuangan yang akan dikeluarkan Perusahaan.

• melakukan penelaahan atas ketaatan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal, perseroan terbatas dan peraturan perundang-undangan lainnya terkait kegiatan Perusahaan.

• melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal.

• melakukan penelaahan dalam pelaksanaan operasional, manajemen risiko serta kesehatan dan keselamatan kerja.

Dalam menjalankan tugas dan fungsi utamanya anggota Komite Audit,• memiliki latar belakang pendidikan akuntansi

atau keuangan.• memiliki pengetahuan untuk membaca dan

memahami laporan keuangan.• memiliki pengetahuan yang memadai tentang

peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya.

Anggota Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut:

Ketua Mas Achmad Daniri Chairman

Anggota Hendang Tanusdjaja Member

Anggota Iwandono Member

Within the Company there is no affiliation between the Board of Directors of the Company with other members of the Board of Directors and the shareholders.

Audit Committee

Roles and Responsibilities

The Audit Committee was formed by the Board of Commissioners with the function of assisting the Board of Commissioners in performing its oversight duties and function. The position of the Independent Commissioner becomes Chairman of the Audit Committee for a three (3) year period as stated in the prevailing regulation. The principal responsibility of the Audit Committee is to ensure the maintenance of an efficient and effective system of internal controls.

This includes, among others:• reviewing of financial statements to be

released by the Company.

• reviewing of the Company’s compliance with law and regulation in capital market, limited liability company and other law and regulations related to the Company’s activities.

• reviewing of audit implementation by the internal auditor.

• reviewing in implementation of operational, risk management and health and safety.

In performing its main duty and function, members of Audit Committee,• has educational background in accountancy

or finance.• has knowledge to read and understand

financial statements.• has adequate knowledge on law and

regulation in capital market and other related regulations.

The Company’s members of the Audit Committee are as follows:


Berikut merupakan profil ringkas anggota Komite Audit, diluar anggota Dewan Komisaris.

Hendang Tanusdjaja Lahir pada 1958, menjabat sebagai Anggota Komite Audit Perusahaan sejak 1 Mei 2014.

Hendang Tanusdjaja memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, gelar Magister Manajemen jurusan Manajemen Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan gelar Doktor dalam Ilmu Manajemen jurusan Manajemen Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Hendang Tanusdjaja memperoleh beberapa gelar profesi, antara lain CPMA (Certified professional Management Accountant), Certified IFRS-PSAK, CPA (Certified Public Accountant) dan CFA level 1 (Certified Financial Analyst).

Mengawali karir sebagai pengajar pada Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanegara, dan pernah bekerja pada beberapa perusahaan antara lain sebagai Direktur Keuangan PT Alfa Retalindo.

Hendang Tanusdjaja saat ini menjadi instruktur Lokakarya Konvergensi IFRS-PSAK yang diselenggarakan oleh IAI dan IAPI, pemberi kuliah Pendidikan Profesi Akutansi (PPA) Universitas Tarumanegara dan Universitas Indonesia, pemberi kuliah Magister Akutansi (Maksi) Universitas Tarumanegara dan Universitas Indonesia.

Hendang Tanusdjaja saat ini juga menjadi Managing Patner KAP Darmawan & Hendang.

IwandonoLahir pada 1954, menjabat sebagai anggota Komite Audit Perusahaan sejak 27 Februari 2015.

Iwandono menyelesaikan pendidikan sarjana teknik jurusan teknik mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, dan memperoleh gelar Magister Manajemen jurusan Management of Business Administration Technology dari Institut Teknologi Bandung.

Mengawali karier di PT Krakatau Steel (Persero) dan terakhir menjabat sebagai Presiden Direktur di PT Krakatau Industrial Estate Cilegon.

Following is brief profile of member of the Audit Committee, outside of member of the Board of Commissioners.

Hendang Tanusdjaja, Born in 1958, as Member of the Audit Committee of the Company since May 1st, 2014.

Hendang Tanusdjaja obtained his Bachelor in Management from Faculty of Economics University of Indonesia, Bachelor in Accounting from Faculty of Economics University of Indonesia, a Master’s Degree in Management Accounting from Faculty of Economics University of Indonesia and Doctoral degree in Management Science, majoring in Management Accounting from Faculty of Economics University of Indonesia. He holds several professional qualification among others CPMA (Certified professional Management Accountant), Certified IFRS-PSAK, CPA (Certified Public Accountant) and CFA level 1 (Certified Financial Analyst).

Started his carrier as a lecturer at Accounting Department Economic Faculty University Tarumanegara, and has worked in several companies, one of which was Director of Finance of PT Alfa Retailindo.

He is currently Instructor of Workshop Convergence conducted by IFRS-PSAK, lecturer Pendidikan Profesi Akutansi (PPA) at University Tarumanegara and University of Indonesia, lecturer for Accounting Magister (Maksi) at University Tarumanegara and University of Indonesia.

He is currently also the Managing Patner of KAP Darmawan & Hendang.

IwandonoBorn in 1954, as Member of the Audit Committee of the Company since February 27th, 2015.

Iwandono has obtained his Bachelor degree in Mechanical Engineering from Technical Faculty of Universitas Brawijaya and obtained his Master Degree of Management in Business Administration Technology from Institut Teknologi Bandung.

Started his carrier in PT Krakatau Steel (Persero) and the last position held was the President Director of PT Krakatau Industrial Estate Cilegon.


Rapat Komite AuditKehadiran Anggota Komite Audit dalam Rapat Komite Audit Selama Tahun 2015, adalah sebagai berikut:

Nama / Name Jumlah Rapat DihadiriTotal Meeting Attended

Tanggal RapatMeeting Date

Mas Achmad Daniri

Hendang Tanusdjaja(mulai 1 Mei 2014/since May 1, 2014)

Iwandono(mulai 27 Februari 2015/since

February 27, 2015)

4 dari / of 4

4 dari / of 4

4 dari / of 4

1) 5 Maret 2015/March 5th,20152) 13 Agustus 2015/August

13th,20153) 29 Oktober 2015/October

29th,20154) 10 Desember 2015/December

10th,2015

Sepanjang tahun 2015, hal-hal telah ditelaah dalam Rapat Komite Audit adalah sebagai berikut:

1. Laporan Keuangan Perusahaan (diaudit) yang berakhir pada 31 Desember 2014, bersama dengan Auditor Independen;

2. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan pasar modal, perusahaan terbatas dan peraturan perundang-undangan lain terkait kegiatan Perusahaan;

3. Operasional, manajemen risiko serta kesehatan dan keselamatan kerja;

4. Laporan keuangan kwartalan selama tahun 2015, mendiskusikan kendala dan menilai kecukupan, dan memberikan rekomendasi kepada Direksi sebelum laporan keuangan tersebut disetujui untuk dilaporkan kepada Bursa dan/atau Otoritas Jasa Keuangan; dan

5. Pertimbangan dan pemilihan tinjauan dalam pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal.

Audit Committee MeetingThe attendance of the Members of the Audit Committee in the Meetings of the Audit Committee throughout the year 2015 are as follows:

During year 2015, matters evaluated in the Audit Committee Meeting, are as follows:

1. Company’s (audited) Financial Statements for the year ended 31 December 2014, with Independent Auditor;

2. In compliance with laws and regulations of capital market, limited liability company and other laws and regulations related to the Company’s activities;

3. Operational, risk management and also health and safety;

4. Quarterly financial report throughout the year 2015, discuss problems and measure adequacy and give recommendations to the Board of Directors before the financial report is approved for submission to the Stock Exchange and/or Financial Services Authority; and

5. Considerations and options selection for the internal auditor review.


Komite Nominasi dan Remunerasi

Perusahaan telah memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi Dan Remunerasi Emiten Atau Perusahaan Publik. Komite Nominasi dan Remunerasi Perusahaan di bentuk berdasarkan Keputusan Diluar Rapat Dewan Komisaris Perusahaan tertanggal 29 Oktober 2015.

Peran dan Tanggungjawab

Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Nominasi dan Remunerasi (“KNR”) bertanggungjawab kepada Dewan Komisaris Perusahaan. KNR mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

1. Terkait dengan fungsi Nominasia. Memberikan rekomendasi kepada Dewan

Komisaris mengenai :i. Komposisi jabatan anggota Direksi

dan/atau anggota Dewan Komisaris;

ii. Kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses Nominasi; dan

iii. Kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;

b. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris berdasarkan tolok ukur yang telah disusun sebagai bahan evaluasi;

c. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai program pengembangan kemampuan untuk anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; dan

d. Memberikan usulan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.

Nomination and Remuneration Committee

The Company have a Nomination and Remuneration Committee which as mandated by the Regulation of Financial Services Authority Number 34/POJK.04/2014 on Nomination and Remuneration Committee of the Issuer or Public Company. The Nomination and Remuneration Committee is formed based on the Circular Resolution in lieu of the Meeting of the Board of Commissioners of the Company dated October 29th, 2015.

Duty and Responsibility

In carry out its duty, the Nomination and Remuneration Committee (“KNR”) is responsible to the Board of Commissioners of the Company. KNR duties and responsibilities are as follows:

1. Related with the Nomination functiona. To give recommendation to the Board of

Commissioners regarding:i. The position composition of the

member of Board of Directors and/or the member of Board of Commissioners;

ii. Policy and criteria which are required in the Nomination process;

iii. Performance evaluation policy of the member of Board of Directors and/or the member of Board of Commissioners;

b. To assist the Board of Commissioners to conduct the performance evaluation of the members of Board of Directors and/or the members of Board of Commissioners based on the arranged evaluation benchmarks.

c. To give recomendation to the Board of Commissioners on development program for the member of Board of Directors and/or the member of Board of Commissioners;and

d. To give the proposal of the candidate which meet the requirements as the member of Board of Directors and/or the member of Board of Commissioners to be provided to GMS.


2. Terkait dengan fungsi Remunerasi:a. Memberikan rekomendasi kepada Dewan

Komisaris mengenai:i. Struktur Remunerasi;ii. Kebijakan atas Remunerasi;daniii. Besaran atas Remunerasi.

b. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian Remunerasi yang diterima masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.

Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi adalah sebagai berikut:

Ketua Mas Achmad Daniri Chairman

Anggota Kim Gyo Hyun Member

Anggota Marijono Member

Sistem Pengendalian Internal

Dewan Komisaris dan Direksi bertekad untuk memelihara sistem pengendalian internal yang baik untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan Perusahaan dapat dicapai dan investasi pemegang saham terlindungi. Dengan memperhatikan Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia Tahun 2006, Dewan Komisaris dan Direksi dengan ini memberikan pernyataan mengenai pengendalian internal, yang menjelaskan sifat dan ruang lingkup pengendalian internal Perusahaan selama tahun buku.

Tanggung Jawab

Dewan Komisaris dan Direksi memahami arti penting sistem pengendalian internal yang sehat dalam menunjang tatakelola perusahaan yang baik. Dewan Komisaris dan Direksi menyatakan bertanggungjawab terhadap keseluruhan sistem pengendalian internal Perusahaan dan terhadap kecukupan dan integritas sistem tersebut.

Namun demikian, sistem pengendalian internal bertujuan untuk mengelola, bukan menghilangkan, risiko-risiko yang menghalangi tercapainya tujuan-tujuan Perusahaan. Oleh karenanya, sistem tersebut hanya dapat memberikan jaminan yang reasonable bukan jaminan mutlak bahwa tidak terdapat salah saji atau kerugian yang material.

2. Related with the Remuneration function:a. To provide recommendation to the Board

of Commissioners regarding:i. Remuneration Structure;ii. Remuneration Policy;andiii. Remuneration Ammount.

b. To assist the Board of Commissioners to conduct performance evaluation with its Remunaration has been received by the member of Board of Directors and/or the member of Board of Commissioners.

The Members of Nomination and Remuneration Committee are as follows:

Internal Control System

The Board of Commissioners and the Board of Directors is committed to maintain a sound system of internal controls to ensure that the company’s objectives are being met and the shareholders’ investments are safeguarded. With reference to the Code of Good Corporate Governance Indonesia of 2006, the Board of Commissioners and the Board of Directors is pleased to provide the statement regarding internal controls which outlines the nature and scope of the internal control of the Company during the financial year.

Responsibility

The Board of Commissioners and the Board of Directors acknowledges the importance of sound internal control to support the good corporate governance. The Board of Commissioners and the Board of Directors affirms its overall responsibility for the Company’s system of internal control and for the adequacy and the integrity of the system.

However, the system of internal controls is designed to manage rather than eliminate risks that may impede the achievement of the Company’s objectives. Accordingly, the system can only provide reasonable but not absolute assurance against misstatement or material loss.


Meskipun Dewan Komisaris dan Direksi memegang tanggungjawab utama atas risiko dan permasalahan pengendalian, Dewan Komisaris dan Direksi telah mendelegasikan penerapan sistem tersebut kepada manajemen pelaksana. Perusahaan telah memiliki proses pengendalian internal yang berkelanjutan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, memonitor, dan mengelola risiko penting yang mempengaruhi pencapaian tujuan-tujuan Perusahaan.

Unit Internal Audit

Unit Internal Audit Perusahaan dipimpin oleh Kepala Unit Internal Audit yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan secara fungsional melapor kepada Dewan Komisaris dan Komite Audit.

Fungsi Audit Internal dalam melakukan kegiatan audit internal menggunakan pendekatan Risk Based Audit (RBA) dan menggunakan hasil penilaian risiko sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan rencana audit. Sesuai dengan rencana audit yang telah disampaikan dan disetujui oleh Direktur Utama dan Komite Audit, kegiatan Unit Internal Audit pada tahun 2015 adalah sebagai berikut:

• Pada tahun 2015, Internal Audit melakukan audit untuk Procurement Activity pada anak perusahaan. Sesuai dengan jadwal audit yang telah disampaikan, sampai dengan akhir tahun 2015, Internal Audit sudah menyelesaikan laporan atas Proses Aktifitas Procurement (Pembelian) dimana laporan sudah diserahkan kepada Presiden Direktur.

Berikut profil ringkas Kepala Unit Internal Audit

Jaka Susila diangkat sebagai Kepala Unit Internal Audit berdasarkan Surat Pengangkatan No. 086/LCT-DIR/DEC/2013 tanggal 17 Desember 2013 yang ditandatangani oleh Presiden Direktur dan disetujui oleh Dewan Komisaris.

Beliau lulus dari Universitas Gadjah Mada. Pernah bekerja di PT Chandra Asri Petrochemical sebagai Production/Process Engineer selama tujuh tahun. Pada 1 Agustus 2007 bergabung dengan anak perusahaan PT Lotte Chemical Titan Nusantara sebagai Production Engineer.

Whilst the Board of Commissioners and the Board of Directors maintain ultimate responsibility over risks and control issues, the Board of Commissioners and the Board of Directors has delegated the implementation of such system to the executive management. The Company has in place an on-going internal control process for identifying, evaluating, monitoring and managing the significant risks affecting the achievement of its business objectives.

Internal Audit Unit

Internal Audit Unit is led by the Head of Internal Audit Unit who is accountable to the President Director and functionally report to the Board of Commissioners and the Audit Committee.

Internal Audit Function in conducting internal audit activity is using Risk Based Audit (RBA) approach and using risk assessment result as one of the consideration in determining audit plan. In accordance with the audit plan presented and approved by President Director and the Audit Committee, internal audit activities in 2015 are:

• In 2015, Internal Audit has conducted audit for Procurement Activity in the Company’s Subsidiary. In accordance with the submitted audit schedule, until the end of 2015, Internal Audit had been accomplishing the reporting on Procurement Activity Process, in which the report has been delivered to President Director.

The brief profile of the Head of Internal Audit Unit is as follows:

Jaka Susila was appointed as Head of Internal Audit Unit based on Appointment Letter No. 086/LCT-DIR/DEC/2013 dated December 17th, 2013 signed by the President Director and agreed by the Board of Commissioners.

He graduated from Gadjah Mada University. He has worked at PT Chandra Asri Petrochemical as Production/Process Engineer for seven years. On August 1st, 2007 he joined the subsidiary, PT Lotte Chemical Titan Nusantara, as a Production Engineer.


Kesimpulan

Dewan Komisaris dan Direksi memiliki keyakinan memadai atas integritas dan efektivitas sistem pengendalian internal Perusahaan. Dewan Komisaris dan Direksi meyakini bahwa tidak terdapat kelemahan atau kegagalan pengendalian yang material yang memerlukan pengungkapan dalam Laporan Tahunan Perusahaan untuk tahun buku berjalan.

Sekretaris Perusahaan

Sekretaris Perusahaan merupakan penghubung antara Perusahaan dengan pemegang saham dan pemangku kepentingan.

Tugas pokoknya antara lain adalah memenuhi berbagai ketentuan di pasar modal, mengkoordinasikan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham, membantu Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan kepatuhan terhadap undang-undang maupun peraturan yang berlaku dan mendukung Manajemen dalam penyediaan informasi yang tepat dan akurat.

Berikut profil ringkas Sekretaris Perusahaan:

Johanes Bambang Budihardja, diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak 1 Oktober 2012, berdasarkan Surat Perusahaan No. 76/TKN-DIR/X/2012 tanggal 1 Oktober 2012. Lulus dari Univesitas Trisakti Jurusan Teknik Elektro, juga memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen dari Universitas Indonesia. Memulai karir di PT Berca Indonesia dan jabatan terakhir sebagai General Manager (1976-1984). Pernah menjabat sebagai CEO di PT Balfour Beatty Sakti Indonesia (1984-1987). Kemudian menjabat sebagai Direktur di Lippo Group (1987-1991) PT Lippo Land Development Tbk. (1991-1998). Dan pernah menjabat sebagai CEO sampai dengan co-Chairman di PT Bintang Sidoraya Holding (1999-2008). Pada permulaan tahun 2008 bergabung di PT Titan Kimia Nusantara Tbk, sebagai Direktur Tidak Terafiliasi.

Sistem Manajemen Risiko

Dalam usaha Perusahaan ada beberapa resiko yang harus diperhatikan oleh perusahaan akibat dari sifat usaha Perusahaan.

Conclusion

The Board of Commissioners and the Board of Directors has reasonable assurance in the adequacy, integrity and effectiveness of the Company’s internal control system. The Board of Commissioners and the Board of Directors believe that there is no material control failure or weakness that requires disclosure in the Company’s Annual Report for the current financial year.

Corporate Secretary

Corporate Secretary is the bridge between the Company and the shareholders and stakeholders.

The principal tasks of the Corporate Secretary include in fulfilling various requirements of capital market, coordinating the execution of General Meeting of Shareholders, assist the Board of Commissioners and the Board of Directors in conforming to the prevailing regulations and laws and support the Management in providing accurate and correct information.

The brief profile of the Corporate Secretary is as follows:

Johanes Bambang Budihardja, appointed as Corporate Secretary since October 1st, 2012, based on Company Letter No. 76/TKN-DIR/X/2012 dated October 1st, 2012.

Graduated from Trisakti University majoring in Electrical Engineering, also obtained Bachelor degree in Management from University of Indonesia. Started his career in PT Berca Indonesia with the final post of General Manager (1976-1984). He once held a position as CEO in PT Balfour Beatty Sakti Indonesia (1984-1987). And later served as Director in Lippo Group (1987-1991) and PT Lippo Land Development Tbk. (1991-1998). And once served as CEO to co-Chairman in PT Bintang Sidoraya Holding (1999-2008). In early 2008 joined with PT Titan Kimia Nusantara as Un-affiliated Director.

Risk Management System

In the Company’s operating, there are some risks that must be considered by the Company due to the nature of business.


Dibawah ini adalah beberapa jenis resiko yang dialami Perusahaan:

Risiko Volatilitas (Perubahan) Harga Bahan Baku –

Bahan baku utama yang dibutuhkan dalam pembuatan produk Perusahaan merupakan produk komoditi internasional sebagai turunan dari minyak bumi. Harga bahan baku mengalami fluktuasi dipengaruhi oleh dinamika pasokan dan permintaan pasar dunia. Volatilitas ini dapat mempengaruhi biaya produksi dan margin spread industri petrokimia, terlebih pada produsen yang tidak terintegrasi seperti Perusahaan.

Risiko Operasional –

Industri Petrokimia dikategorikan sebagai industri yang bersifat siklis (cyclical) dengan beberapa periode pasokan ketat yang menyebabkan tingkat operasi dan marjin yang tinggi, diikuti oleh periode kelebihan pasokan karena kelebihan kapasitas yang kemudian menyebabkan penurunan tingkat operasi dan margin spread yang lebih rendah. Iklim bisnis yang sangat kompetitif, ketergantungan pada manajemen dan personel kunci termasuk menghadapi risiko operasional seperti pasokan listrik dari PLN, dan ketersediaan tenaga kerja yang handal dan terampil. Faktor risiko lainnya menyangkut kerugian operasional yang disebabkan karena perubahan nilai mata uang asing serta sinergi bisnis yang tidak berjalan.

Risiko Persaingan Usaha –

Munculnya produsen sejenis, terutama dari luar negeri, akan menyebabkan terjadinya kelebihan kapasitas produksi sehingga akan berpengaruh pada harga jual dan berkurangnya pangsa pasar.

Risiko Kebijakan Pemerintah –

Perubahan kebijakan Pemerintah seperti pengenaan tarif bea masuk, kebijakan perdagangan dengan penerapan AFTA dapat mempengaruhi segala industri termasuk industri petrokimia.

Below are some type of risks experienced by the Company:

Raw Material Price Volatility (Changes) Risks – The main raw materials needed in manufacturing of the Company’s product are commodity product as derivatives from crude oil. Price of raw material fluctuates impacted from the dynamic of supply and demand of the global market. Such volatility can affect the cost of production and margin spread of the petrochemical industry, especially for producer which is not as integrated as the Company.

Operational Risks –

Petrochemical industry is categorized as cyclical with some periods of tight supply leading to high operating rates and margins, followed by periods of oversupply due to excess capacities which then lead to reduction in operating rates and lower margin spreads. Highly competitive environment, dependency on key management and personnel as well as operational risk such as electricity supply from PLN, and the availability of skilled workers. Other risks factor includes operational losses caused by changes in foreign exchange rates and unrealized business synergy.

Business Competition Risks –

The emergence of similar manufactures, especially abroad, will cause an excess in the production capacity which may influence the price and a reduction in the market share.

Government Policy Risks –

Changes in Government Policies such as the imposition of import duties, trade policy by applying AFTA may impact all industries including petrochemical industry.


Secara proaktif risiko-risiko tersebut diidentifikasi dan diantisipasi oleh manajemen dengan berorientasi pada solusi untuk mengurangi risiko yang ada berdasarkan pengalaman perusahaan selama ini.

Tanggung jawab sosial perusahaan: Komitmen Perusahaan berpartisipasi dalam bebagai aspek guna menjalankan operasional perusahaan meliputi, keselamatan kerja, kesehatan, lingkungan hidup, serta pembinaan terhadap masyarakat sekitar, terwujudkan dalam berbagai kegiatan yang kami lakukan dalam keseharian selama 2015.

Keselamatan kerja adalah prioritas utama kami dalam bekerja. Kami berusaha terus menerus melalui proses perbaikan, untuk sepenuhnya mengintegrasikan kesehatan keselamatan dan lingkungan ke dalam seluruh aspek dan kegiatan sesuai dengan filsafat kami:

• Kami percaya bahwa tidak ada pekerjaan atau jasa yang begitu penting dan mendesak sehingga tidak memerlukan waktu untuk melakukan persiapan keselamatan kerja

• Melakukan aktivitas operasional kami sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia dan standar internasional.

• Kami juga bertanggung jawab dalam berperilaku sebagai upaya menghindari adanya kecelakaan kerja.

• Kami memberikan pelatihan keamanan dan keselamatan kerja, melakukan audit untuk mempertahankan zero accident.

Perusahaan menyediakan pelatihan dan pengembangan personal dalam menjaga keselamatan kerja. Hal ini dibuktikan dengan diterimanya penghargaan Zero accident dan SMK3 ditahun 2015 untuk PT. Lotte Chemical Titan Nusantara. Pada aspek lingkungan ditahun 2015 Perusahaan memenuhi segala peraturan yang berlaku sehingga kami layak mendapatkan peringkat biru pada proper lingkungan periode 2014-2015.

These risks are proactively identified and anticipated by the management with an orientation on the solution to reduce existing risks based on our experiences.

Corporate social responsibility:

The Company’s commitment to participate in various aspects of the conduct of the Company’s operations include, occupational safety, health, environment, and development of the surrounding community, embodied in the various activities that we conduct in everyday life during 2015.

Safety is our top priority in the work. We strive constantly through the repair process, to fully integrate health and environmental safety into all aspects and activities in accordance with our philosophy:

• We believe that there is no work or service which is so important and urgent that it requires no time to prepare for work safety

• Perform our operational activities in accordance with applicable regulations in Indonesia and international standards.

• We are also responsible for behaving accordingly in an effort to avoid any work accident.

• We provide security and safety training, conduct audits to mantain zero accident.

The Company provides training and development program for all employees to maintain work safety. This is proven by obtaining Zero Accident and Occupational Health and Safety Award from government in 2015 for PT Lotte Chemical Titan Nusantara.

In the environmental aspects during 2015, the Company complied with environmental regulation. This is proven by obtaining PROPER blue award for period 2014 – 2015.


Perusaahaan menyediakan Unit Pelayanan Kesehatan Kerja di pabrik 24 jam serta memberikan jaminan asuransi bagi pegawai dan keluarga. Perusahaan ikut berpartisipasi dalam program pemerintah dalam mendukung jaminan kesehatan nasional melalui program BPJS kesehatan.

Motivasi bagi kayawan juga kami berikan dalam bentuk kegiatan olahraga pada berbagai cabang: Aerobic, Badminton, Futsal, Sepeda dan lain lain, serta didukung dengan diselenggarakannya kompetisi baik internal maupun external selama 2015.

Kondisi bisnis yang berkembang pada tahun 2015 dan didukung dengan serangkaian program pemberdayaan Sumber Daya Manusia yang disediakan LCTN, hal ini berdampak jelas pada perbaikan jumlah turnover karyawan sebesar 3,5% turun drastis dari tahun sebelumnya sebesar 9,7 %.

Program pemberdayaan dan pengembangan masyarakat kami jalankan sesuai dengan komitmen Perusahaan diantaranya pendidikan, ekonomi, kesehatan, lingkungan, keamanan, dan sosial.

Beberapa aspek tersebut kami jadikan pedoman dalam menjalankan pengembangan bersama sama masyarakat. Didalam aspek pendidikan kami mempunyai Program Beasiswa untuk D1, Pelatihan Magang yang mana melibatkan sekolah, dan perguruan tinggi disekitar perusahaan hingga tingkat nasional untuk mengikuti program pelatihan magang tersebut di PT. Lotte Chemical Titan Nusantara.

Pada aspek lainnya, perusahaan selalu memperhatikan keadaan masyarkat disekitarnya dalam rangka tumbuh dan berkembang bersama, seperti pada acara keagamaan, perusahaan mengadakan buka puasa bersama dengan anak yatim piatu, pada hari lingkungan hidup. Perusahaan juga melaksanakan penanaman 1.000 pohon, memberikan motivasi dengan mengadakan pelatihan pencari kerja bagi warga sekitarnya. Bekerjasama dengan pemerintah daerah dalam pengembangan masyarakat sekitar juga dilakukan dalam rangka menjaga hubungan baik antara perusahaan, pemerintah dan masyarakat.

The Company provides Occupational Health Services Unit at the factory 24 hours and provides insurance coverage for employees and families. The Company also participates in government programs through BPJS program.

Motivation for employees are given in the various sport activity, such as: Aerobic, Badminton, Futsal, Cycling and others, along with conducting sport competitions between departments and intercompany during year 2015.

Business conditions growth in 2015 and supports by Human Resources empowerment programs provided by LCTN has directly impact to improvement of employee turnover rate of only 3.5%, dramatically drop compare to previous year 9.7%.

Empowerment and community development programs run in accordance with the Company’s commitments includes education, economy, health, environment, safety and social.

Some of these aspects would serve as guidelines in carrying out joint development with the community. In the aspect of education we have scholarship for Diploma level, Apprenticeship Training Program involving schools and colleges around the Company as for national level we provide apprenticeship training program in PT. Lotte Chemical Titan Nusantara.

In another aspect, the Company always pay attention to the surrounding community in order to grow and develop together, such as for the religious event, the company held break fasting together with orphans, for Environment day, the Company also undertakes in planting 1,000 trees, and motivating the training of job seekers for local residents. Cooperating with the local authority in the development of the surrounding community is also done in order to maintain good relations between businesses, governments and society.


INFORMASI PERUSAHAAN

CORPORATE INFORMATION

Kode Saham / Ticker Code

FPNITanggal Pencatatan / Listing Date 21 Maret 2002 / March 21st, 2002

Tanggal Pendirian / Date Of Establishment 9 Desember 1987 / December 9th, 1987

Modal Dasar / Authorized CapitalRP / IDR 2.000.000.000.000

Modal ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and Fully Paid Capital

IDR. 1.391.603.500.000

Pencatatan Saham / Shares ListedBursa Efek Indonesia / Indonesia Stock ExchangeJalan Jenderal Sudirman Kav 52-53 Jakarta Selatan 12190INDONESIATel: +62 21 5150515; Fax:+62 21 5150330www.idx.co.id

Konsultan Hukum / Legal ConsultantAssegaf, Hamzah & PartnersMenara Rajawali 16th FloorJalan Dr. Ide Anak Agung Gde AgungKawasan Mega Kuningan Lot 5.1Jakarta 12950, INONESIATel: +62 21 2555 7800; Fax:+62 21 2555 7899www.ahp.co.id

Purwantono, Sungkoro & SurjaGd. Bursa Efek Jakarta Tower 2 Lt. 7(Indenesia Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor)Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53Jakarta 12190Tel : +62 21 5289 5000; Fax: +62 21 5289 4100Website : www.ey.com

Biro Administrasi Efek / Shares RegistrarPT ADIMITRA Jasa Korpora Kirana Boutique OfficeJalan Kirana Avenue III Blok F3 No. 5, Kelapa GadingJakarta Utara 14250INDONESIATel: +62 21 2974 5222; Fax:+62 21 2928 [email protected]

Administrasi Saham / Shares AdministrationPT Kustodian Sentral Efek Indonesia / Indonesian Central Securities Depository:Indonesia Stock Exchange Building1st Tower 5th FloorJalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53Jakarta 12190, INDONESIATel: +62 21 5299 1099; Fax:+62 21 5299 1199www.ksei.co.id

Notaris / NotaryFathiah Helmi, SHGraha Irama, Lt. 6CJalan HR. Rasuna Said Blok X-1, Kav. 1&2, KuninganJakarta Selatan 12950INONESIATel: +62 21 5290 7304-06; Fax:+62 21 526 1136

Sekretaris Perusahaan / Corporate SecretaryJohanes Bambang Budihardja

Alamat Kontak / Contact AddressSetiabudi Building 2, 3rd floor, Suite 307-306Jalan HR. Rasuna Said Kav. 62 Kuningan

Jakarta 12920, INDONESIATel: +62 21 5290 7008; Fax:+62 21 5290 7281

Email: [email protected]; [email protected]


INFORMASI SAHAM SHARES INFORMATION

KODE SAHAM / SHARE CODE “FPNI” 2015 Q1 2015 Q2 2015 Q3 2015 Q4

Tinggi (Rp) / High (IDR) 101 101 97 92

Rendah (Rp) / Low (IDR) 89 84 73 74

Penutupan (Rp) / Closing (IDR) 90 87 84 92

Jumlah saham diperdagangkan / Total trading volume 61,300 136,100 527,300 45,300

KODE SAHAM / SHARE CODE “FPNI” 2014 Q1 2014 Q2 2014 Q3 2014 Q4

Tinggi (Rp) / High (IDR) 104 122 112 108

Rendah (Rp) / Low (IDR) 91 99 85 90

Penutupan (Rp) / Closing (IDR) 91 117 94 91

Jumlah saham diperdagangkan / Total trading volume 1,194,200 301,500 894,900 197.900

Komposisi Pemegang Saham per 31 Desember 2015 /

Shareholders’ Composition as at December 31st, 2015

Saham Tercatat di Bursa Efek Indonesia

Share Listed in Indonesia Stock Exchange

Lo�e Chemical Titan Interna�onal Sdn. Bhd., Malaysia(95,15%)

Public (4,85%)

269.834.785

5.296.579.215

Maret / March 2002410,200,000 lembar saham/shares

Penawaran Umum Perdana, saham tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia

Initial Public Offering, shares were listed and traded in Indonesia Stock Exchange

Januari / January 20085,156,214,000 lembar saham/shares

Penawaran Umum Terbatas I – Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu

Limited Public Offering I – Issuance of Pre-emptive Rights

31 Desember 2015/December 31st, 20155,566,414,000 lembar saham / shares

Jumlah saham beredar Total numbers of shares outstanding

269.834.785(4,85%)5.296.579.215 (95,15%)


KEPEMILIKAN SAHAM

SHARES OWNERSHIP

Kepemilikan Saham oleh DewanKomisaris dan Direksi

Per 31 Desember 2015, seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki saham atas Perseroan.

Shares Ownership by the Board ofCommissioners and the Board of Directors

As of December 31st, 2015, all members of the Board of Commissioners and the Board of Directors does not have any shares of the Company.

No Nama/Name Jabatan/PositionJumlah Saham/

Number of Shares

Kepemilikan/Ownership

1 Kim Gyo Hyun Komisaris Utama/President Commissioner

0 0.00 %

2 Mas Achmad Daniri Komisaris Independen/Independent Commissioner

0 0.00 %

3 Yoon SungKu Direktur Utama/President Director

0 0.00 %

4 Johanes Bambang Budihardja

Direktur Independen/ Independent Director

0 0.00 %

Kepemilikan saham Perusahaan oleh masyarakat pada akhir tahun buku Per 31 Desember 2015 (kepemilikan <5%)

Public Shares of the Company at the end of the fiscal year as of December 31st, 2015 (ownership <5%)

No Nama Pemegang Saham/Nama of Shareholders

Jumlah Saham/Number of Shares

Kepemilikan/ Ownership

1 Pemegang Saham Masyarakat Lokal (kepemilikan <5%)/Local Public Shareholders (Ownership <5%)

258,363,531 4.64%

2 Pemegang Saham Masyarakat Asing (kepemilikan <5%)/Foreign Public Shareholders (ownership <5%)

11,471,254 0.21%

Total Saham Masyarakat (kepemilikan <5%)/ Total Public Shares (Ownership <5%)

269,834,785 4.85%

Kepemilikan saham Perusahaan oleh Pengendali pada akhir tahun buku Per 31 Desember 2015 (kepemilikan >5%)

The Company's ownership by the controller at the end of the fiscal year As of December 31st, 2015 (ownership >5%)

No Nama Pemegang Saham/Nama of Shareholders

Jumlah Saham/Number of Shares

Kepemilikan/ Ownership

1 Lotte Chemical Titan International Sdn. Bhd.(Malaysia)

5,296,579,215 95.15%


STRUKTUR GRUP PERUSAHAAN

THE COMPANY GROUP STRUCTURE

Pemegang saham utama dan pengendali Perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung

The major and controlling shareholder of the Company, either

directly or indirectly

PT Lotte Chemical Titan Tbk

Lotte Chemical Titan International Limited

PUBLIK

Chemical Brothers Limited

PT Lotte Chemical Titan Nusantara PT Titan Trading

Lotte Chemical Titan Holding Sdn. Bhd.

South Wealth Finance Limited

Lotte Chemical Titan International Sdn. Bhd.

100%

100%

95.15%

100%

4.85%

0.15%99.85% 99.60%

100%

Lotte Chemical Corporation

0.40%

100%


INFORMASI ANAK PERUSAHAAN

INFORMATION OF SUBSIDIARIES

Lotte Chemical Titan International Limited (“LCTIL”)

PT Lotte Chemical Titan Nusantara (“LCTN”)

Kepemilikan Langsung / Direct Ownership 100%

Kepemilikan Tidak Langsung melalui / Indirect Ownership Through

CBL 99.85%SWFL 0.15%

Bidang Usaha / Line of Business

Induk Investasi / Investment Holding


Industri Polyethylene dan Perdagangan Besar /Polyethylene Industry and General Trading

Mulai beroperasi / Commercially operated 2007 Mulai beroperasi /

Commercially operated 1993

Alamat Terdaftar / Registered AddressBrumby HouseJalan Bahasa PO BOX 8014887011 Labuan FTMALAYSIA

Alamat Terdaftar / Registered AddressSetiabudi Building 2, 3rd Floor, Suite 306-307Jalan H.R. Rasuna Said Kav. 62Jakarta 12920INDONESIA

Chemical Brothers Limited (“CBL”) PT Titan Trading (“TT”)Kepemilikan Tidak Langsung melalui / Indirect Ownership Through

LCTIL 100% Kepemilikan Langsung / Direct Ownership

99.6%



Kepemilikan Tidak Langsung melalui / Indirect Ownership Through

LCTN 0.4%

Mulai beroperasi / Commercially operated 2003 Bidang Usaha / Line of

BusinessPerdagangan Besar / General Trading

Belum beroperasi / Has not commercially operated

Alamat Terdaftar / Registered Address3rd Floor, Raffles Tower19 CybercityEbeneMAURITIUS

Alamat Terdaftar / Registered AddressSetiabudi Building 2, 3rd Floor, Suite 306-307Jalan H.R. Rasuna Said Kav. 62Jakarta 12920INDONESIA

South Wealth Finance Limited (“SWFL”)

Kepemilikan Tidak Langsung melalui /Indirect Ownership Through

CBL 100% Mulai beroperasi / Commercially operated 2003



Alamat Terdaftar / Registered AddressPalm Grove House, PO Box 438Road Town, TortolaBRITISH VIRGIN ISLANDS


Halaman ini sengaja dikosongkan / This page intentionally left blank


LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/ AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015/ FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI

PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk AND ITS SUBSIDIARIES TABLE OF CONTENTS

Halaman/ Page SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTORS’ STATEMENT LETTER LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN – Untuk

tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS – For

the year ended December 31, 2015

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-2 Consolidated Statement of Financial Position Laporan Laba Rugi dan Penghasilan

Komprehensif Lain Konsolidasian 3 Consolidated Statement of Profit or Loss and

Other Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4 Consolidated Statement of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian 5 Consolidated Statement of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6-71 Notes to Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.

PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk PT LOTTE CHEMICAL TITAN TbkDAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITIONPER 31 DESEMBER 2015 AS OF DECEMBER 31, 2015

1 Januari 2014/31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember 2013/

Catatan/ December 31, December 31, January 1, 2014Notes 2015 2014 *) December 31, 2013 *)

US$ '000 US$ '000 US$ '000

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETSKas dan bank 6 1.885 2.661 5.686 Cash on hand and in banksPiutang usaha 7 Trade accounts receivable

Pihak ketiga 19.284 21.319 23.242 Third partiesPihak berelasi 32 10.411 13.915 26.856 Related parties

Piutang lain-lain 8 Other accounts receivablePihak ketiga 162 167 1.224 Third parties Pihak berelasi 32 2.566 815 1.236 Related parties

Persediaan - neto 9 57.840 61.691 62.470 Inventories - net Pajak dibayar di muka 10 11.106 14.562 15.995 Prepaid taxes Biaya dibayar di muka 11 829 212 1.065 Prepaid expensesAset lancar lainnya 12 513 445 202 Other current assets

Jumlah Aset Lancar 104.596 115.787 137.976 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETSAset pajak tangguhan - neto 29 212 549 951 Deferred tax assets - netAset tetap - neto 13 117.748 128.928 139.928 Property, plant and equipment - net Tagihan pengembalian pajak 29 1.809 1.985 1.971 Claims for tax refundGoodwill 14 7.809 7.809 7.809 Goodwill Aset tak berwujud - perangkat lunak

komputer - neto 15 555 737 781 Intangible asset - computer software - netAset tidak lancar lainnya 402 412 413 Other non-current assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 128.535 140.420 151.853 Total Non-current Assets

JUMLAH ASET 233.131 256.207 289.829 TOTAL ASSETS

*) Disajikan kembali (lihat Catatan 5) *) As restated (see Note 5)

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian See accompanying notes to consolidated financialyang merupakan bagian yang tidak terpisahkan statements which are an integral part ofdari laporan keuangan konsolidasian. the consolidated financial statements.

- 1 -


PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk PT LOTTE CHEMICAL TITAN TbkDAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITIONPER 31 DESEMBER 2015 - Lanjutan AS OF DECEMBER 31, 2015 - Continued

1 Januari 2014/31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember 2013/

Catatan/ December 31, December 31, January 1, 2014Notes 2015 2014 *) December 31, 2013 *)

US$ '000 US$ '000 US$ '000

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIESUtang usaha 16 Trade accounts payable

Pihak ketiga 1.731 987 840 Third partiesPihak berelasi 32 96.353 91.960 121.811 Related parties

Utang lain-lain 17 Other accounts payablePihak ketiga 1.128 976 1.151 Third partiesPihak berelasi 32 54 42 30 Related parties

Uang muka penjualan 3.228 5.729 1.649 Advances from customersBiaya masih harus dibayar 18 4.741 7.693 9.853 Accrued expensesUtang pajak 19 33 41 102 Taxes payablePinjaman dari pihak berelasi 32 11.290 11.289 11.280 Due to a related partyInstrumen keuangan derivatif 35 - 7.989 - Derivative financial instrumentUtang obligasi dan sukuk ijarah yang jatuh Bonds and sukuk ijarah payable -

tempo dalam satu tahun 20 - 21.833 - current maturities

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 118.558 148.539 146.716 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIESInstrumen keuangan derivatif 35 - - 8.674 Derivative financial instrumentUtang obligasi dan sukuk ijarah 20 - - 22.174 Bonds and sukuk ijarah payable Liabilitas pajak tangguhan - neto 29 16.170 12.327 10.830 Deferred tax liabilities - netLiabilitas imbalan pasca kerja 31 2.315 2.450 1.891 Post-employment benefits obligations

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 18.485 14.777 43.569 Total Non-current Liabilities

JUMLAH LIABILITAS 137.043 163.316 190.285 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY

Modal saham - nilai nominal Rp 250 per saham Capital stock - Rp 250 par value per shareModal dasar - 8.000.000.000 saham Authorized - 8,000,000,000 sharesModal ditempatkan dan disetor Subscribed and paid-up -

penuh - 5.566.414.000 saham 21 163.838 163.838 163.838 5,566,414,000 sharesTambahan modal disetor 22 45.880 45.880 45.880 Additional paid-in capitalDefisit Deficit

Telah ditentukan penggunaannyauntuk cadangan umum 140 140 140 Appropriated for general reserve

Belum ditentukan penggunaannya (113.770) (116.967) (110.314) Unappropriated

Jumlah Ekuitas 96.088 92.891 99.544 Total Equity

233.131 256.207 289.829



JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

- 2 -


PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk PT LOTTE CHEMICAL TITAN TbkDAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT ORKOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOMEUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEAR ENDED31 DESEMBER 2015 DECEMBER 31, 2015

Catatan/2015 Notes 2014 *)

US$ '000 US$ '000

PENDAPATAN BERSIH 457.333 23,32,33 621.731 NET REVENUEBEBAN POKOK PENJUALAN (439.514) 24,32 (613.802) COST OF GOODS SOLD

LABA KOTOR 17.819 7.929 GROSS PROFIT

Beban penjualan (5.836) 25 (7.445) Selling expensesBeban umum dan administrasi (3.982) 26 (4.189) General and administrative expensesBunga, imbalan, derivatif dan beban Interest, fee, derivatives and

keuangan lainnya - neto (2.243) 27 (1.968) other financing charges - netKeuntungan kurs - neto 830 531 Foreign currency exchange gain - netPenghasilan bunga 23 14 Interest incomeKeuntungan dan kerugian lain-lain - neto 477 644 Other gains and losses - net

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 7.088 (4.484) PROFIT (LOSS) BEFORE INCOME TAX

BEBAN PAJAK PENGHASILAN - BERSIH (4.108) 29 (1.967) INCOME TAX EXPENSES - NET

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 2.980 (6.451) PROFIT (LOSS) FOR THE YEAR

PENGHASILAN KOMPRENSIF LAIN: OTHER COMPREHENSIVE INCOME:Pos yang tidak akan direklasifikasi

ke laba rugi Item not to be reclassified to profit or lossPengukuran kembali laba (rugi) atas liabilitas Re-measurement gain (losses) of post-employment

imbalan pasca kerja 289 (270) benefits obligationsPengaruh pajak penghasilan (72) 68 Income tax effect

PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK 217 (202) FOR THE YEAR, NET OF TAX

TOTAL PENGHASILAN (RUGI) TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) FORKOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 3.197 (6.653) THE YEAR

LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR BASIC EARNINGS (LOSS) PER SHARE (dalam US$ penuh) 0,0005 30 (0,0012) (in full US$)



- 3 -

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk PT LOTTE CHEMICAL TITAN TbkDAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITYUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015

Tambahan

Modal Disetor/ Ditentukan Tidak DitentukanCatatan/ Modal Disetor/ Additional Penggunaannya/ Penggunaannya/ Jumlah Ekuitas/Notes Paid-up Capital Paid-in Capital Appropriated Unappropriated Total Equity

US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

Saldo per 1 Januari 2014sebagaimana dilaporkan Balance as of January 1, 2014sebelumnya 21,22 163.838 45.880 140 (110.570) 99.288 as previously recorded

Penyesuaian sehubungan dengan Adjustment related to the initial penerapan awal PSAK No. 24 adoption of PSAK No. 24(Revisi 2013) 5 - - - 256 256 (Revised 2013)

Saldo per 1 Januari 2014 *) 21,22 163.838 45.880 140 (110.314) 99.544 Balance as of January 1, 2014 *)

Total rugi komprehensif tahun 2014 sebagaimana Total comprehensive loss dilaporkan sebelumnya - - - (6.442) (6.442) for 2014 as previously reported

Penyesuaian sehubungan dengan Adjustment related to the initial penerapan awal PSAK No. 24 adoption of PSAK No. 24(Revisi 2013) 5 - - - (211) (211) (Revised 2013)

Saldo per 31 Desember 2014 *) 21,22 163.838 45.880 140 (116.967) 92.891 Balance as of December 31, 2014 *)

Total penghasilan komprehensif Total comprehensive income tahun berjalan - - - 3.197 3.197 for the year

Saldo per 31 Desember 2015 21,22 163.838 45.880 140 (113.770) 96.088 Balance as of December 31, 2015



Retained Earnings (Deficit)Saldo Laba (Defisit)/

- 4 -


PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk PT LOTTE CHEMICAL TITAN TbkDAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWSUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEAR ENDED31 DESEMBER 2015 DECEMBER 31, 2015

2015 2014US$ '000 US$ '000

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIESPenerimaan dari pelanggan 463.060 636.595 Cash receipts from customersPembayaran kepada pemasok, karyawan Payments to suppliers, employees

dan beban usaha lainnya (434.017) (644.316) and other operating expensesPenerimaan dari pendapatan bunga 20 14 Receipts of interest incomePembayaran untuk pajak penghasilan (2.185) (1.746) Payments of income taxPenerimaan dari pengembalian pajak 6.673 9.371 Proceeds from tax refundPenerimaan dari klaim asuransi - 969 Proceeds from insurance claimPembayaran untuk biaya bank dan Payments for bank charges and

beban keuangan lainnya (289) (548) other financing costs

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 33.262 339 Net Cash Provided by Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIESPerolehan aset tetap (1.516) (1.801) Acquisitions of property, plant and equipment

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (1.516) (1.801) Net Cash Used in Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIESPenerimaan (pembayaran) dari pihak berelasi - neto (1.779) 431 Receipts (payments) from related parties - netPembayaran pokok obligasi dan sukuk ijarah (20.665) - Repayments of bond and sukuk ijarah Pembayaran bunga obligasi dan imbalan sukuk ijarah (1.298) (2.838) Payments of bond interest and sukuk ijarah feePenerimaan (pembayaran) bersih dari

transaksi derivatif (8.780) 844 Net proceeds (payment) from derivative transactions

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (32.522) (1.563) Net Cash Used in Financing Activities

NET DECREASE IN CASH ON PENURUNAN BERSIH KAS DAN BANK (776) (3.025) HAND AND IN BANKS

CASH ON HAND AND IN BANKSKAS DAN BANK AWAL TAHUN 2.661 5.686 AT BEGINNING OF YEAR

CASH ON HAND AND IN BANKSKAS DAN BANK AKHIR TAHUN 1.885 2.661 AT END OF YEAR


- 5 -

- 6 -

PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PER 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesia language.

PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED 1. UMUM

1. GENERAL

a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information PT Lotte Chemical Titan Tbk (Perusahaan), didirikan di Republik Indonesia dengan nama PT Indofatra Plastik Industri berdasarkan Akta Notaris Rukmasanti Hardjasatya, S.H., No. 19 tanggal 9 Desember 1987 dan kemudian berganti nama menjadi PT Fatrapolindo Nusa Industri berdasarkan Akta No. 53 tanggal 18 Juli 1988 dari notaris yang sama. Akta pendirian beserta perubahannya tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-6603.HT.01.01. TH.88 tanggal 30 Juli 1988, dan diumumkan dalam Berita Negara No. 80, Tambahan No. 3831 tanggal 5 Oktober 1990. Sebagai akibat dari perubahan status Perusahaan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka, berdasarkan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 7 tanggal 8 Maret 2001 Perusahaan mengganti namanya menjadi PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk. Perubahan ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C-5565.HT.01.04.TH.01 tanggal 23 April 2001, dan diumumkan dalam Berita Negara No. 98, Tambahan No. 7972 tanggal 7 Desember 2001. Perusahaan mengganti namanya menjadi PT Titan Kimia Nusantara Tbk. berdasarkan Akta Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn. No.164 tanggal 31 Maret 2008. Perubahan ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-18208.AH.01.02. TH 2008 tanggal 11 April 2008, dan diumumkan dalam Berita Negara No. 91, Tambahan No. 23096 tanggal 11 Nopember 2008. Perusahaan kemudian mengganti namanya menjadi PT Lotte Chemical Titan Tbk berdasarkan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No.1 tanggal 1 April 2013. Perubahan ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-19689.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 15 April 2013 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 72, Tambahan No. 93245 tanggal 6 September 2013. Anggaran Dasar Perusahaan telah disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas dan Peraturan BAPEPAM-LK Nomor IX.J.1., melalui Akta No. 80 tanggal 13 Februari 2009 dari Notaris Aulia Taufani, S.H., dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusannya No. AHU-AH.01.10-03355 tanggal 8 April

PT Lotte Chemical Titan Tbk (the Company) was established in the Republic of Indonesia under the name of PT Indofatra Plastik Industri based on Notarial Deed No. 19 of Rukmasanti Hardjasatya, S.H., dated December 9, 1987. Subsequently, its name was changed to PT Fatrapolindo Nusa Industri based on Notarial Deed No. 53 dated July 18, 1988 of the same notary. The deed of establishment and its amendment were approved by the Minister of Justice in his Decision Letter No.C2-6603.HT.01.01.TH.88 dated July 30, 1988, and were published in State Gazette No. 80, Supplement No. 3831 dated October 5, 1990. As a result of the change in status from limited ownership to publicly owned company, based on Notarial Deed No. 7 of Fathiah Helmi, S.H., dated March 8, 2001, the Company changed its name to PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk. This amendment was approved by the Minister of Justice in its Decision No. C-5565.HT.01.04.TH.01 dated April 23, 2001, and was published in State Gazette No. 98, Supplement No. 7972 dated December 7, 2001. On March 31, 2008, the Company again changed its name to PT Titan Kimia Nusantara Tbk based on Notarial Deed No. 164 of Sutjipto, S.H., M.Kn. This amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights in its Decision Letter No.AHU-18208.AH.01.02. TH 2008 dated April 11, 2008, and was published in State Gazette No. 91, Supplement No. 23096 dated November 11, 2008. Later on, the Company again changed its name to PT Lotte Chemical Titan Tbk based on Notarial Deed No. 1 of Fathiah Helmi, S.H. dated April 1, 2013. This amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights in his Decision Letter No.AHU-19689.AH.01.02.Tahun 2013 dated April 15, 2013 and was published in State Gazette No. 72, Supplement No. 93245 dated September 6, 2013. The Company’s articles of association had been adjusted to be in conformity with Law No. 40/2007 regarding limited liability company and BAPEPAM-LK Rule Number IX.J.1., through Deed No. 80 of Notary Aulia Taufani, S.H., dated February 13, 2009, and has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia under its decision No. AHU-AH.01.10-03355, dated April 8,

PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PER 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan




AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

- 7 -

2009. Perubahan Anggaran Dasar terakhir dilakukan melalui Akta No. 35, tanggal 21 Mei 2015 dari Notaris Aulia Taufani, S.H tentang perubahan anggaran dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusannya No. AHU-AH.01.03-0934939 tanggal 27 Mei 2015.

2009. The last amendment of the Company’s articles of association related with the changes articles of association had been adjusted to be in conformity with Financial Services Authority Rule No. 32/POJK.04/2014 was made under Deed No. 35 dated May 21, 2015 of Notary Aulia Taufani, S.H. and has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia under its decision No. AHU-AH.01.03-0934939, dated May 27, 2015.

Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan beralamat kantor di Gedung Setiabudi 2, Lantai 3 Suite 306-307, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Jakarta Selatan.

The Company is domiciled in Jakarta and its registered office address is Gedung Setiabudi 2, 3rd Floor Suite 306-307, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, South Jakarta.

Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar, Perusahaan bergerak di bidang perdagangan besar, terutama dalam bidang distributor utama dan impor. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1990. Pada tanggal 30 April 2011, Perusahaan telah mengalihkan bisnis usaha BOPP kepada PT Lotte Packaging, pihak berelasi (Catatan 22). Jumlah karyawan tetap Perusahaan dan entitas anak masing-masing nihil dan 334 karyawan pada tanggal 31 Desember 2015. (2014: nihil dan 322).

In accordance with Article 3 of the Company’s articles of association, the Company is engaged in wholesale trading, especially in main distributorship and importation. The Company started commercial operations in 1990. On April 30, 2011, the Company transferred its BOPP business unit to PT Lotte Packaging, a related party (Note 22). The Company and its subsidiaries had total number of permanent employees of nil and 334, respectively, on December 31, 2015. (2014: nil and 322)

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, susunan pengurus Perusahaan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2015 and 2014, the Company’s management are as follows:

Komisaris Utama/ Direktur Utama/President Director : Yoon SungKuPresident Commissioner : Kim Gyo Hyun Direktur Independen/

Komisaris Independen/ Independent Director : Johanes Bambang BudihardjaIndependent Commissioner : Mas Achmad Daniri

Komisaris/Commissioners Direksi/Directors

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, susunan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2015 and 2014, the Company’s audit committee are as follows:

2015 2014

Ketua/Chairman : Mas Achmad Daniri Mas Achmad DaniriAnggota/Member : Hendang Tanusdjaja Hendang TanusdjajaAnggota/Member : Iw andono Jumlah gaji dan tunjangan lainnya yang diberikan kepada komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebesar US$ 81 ribu dan US$ 97 ribu masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

The salaries and other compensations incurred for the Company’s commissioners and directors amounted to US$ 81 thousand and US$ 97 thousand for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively.

Perusahaan dan entitas anak tergabung dalam kelompok usaha Lotte Chemical

The Company and its subsidiaries belong to a group of companies owned by Lotte Chemical






- 8 -

Corporation, perusahaan yang berkedudukan di Republik Korea, sebagai perusahaan induk utama. Lotte Chemical Titan International Sdn. Bhd. adalah entitas induk Perusahaan.

Corporation, a company incorporated in Republic of Korea, which is the ultimate parent entity. Lotte Chemical Titan International Sdn. Bhd. is the Company’s parent entity.

b. Entitas Anak b. Consolidated Subsidiaries

Perusahaan memiliki, baik langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% saham entitas anak berikut:

The Company has ownership interest of more than 50%, directly or indirectly, in the following subsidiaries:

Tahun

OperasiKomersial/

Start of Jenis Usaha/Entitas Anak/ Domisili/ Commercial Nature ofSubsidiaries Domicile Operations Business 31/12/2015 31/12/2014 31/12/2015 31/12/2014

US$ US$Langsung/Direct

Lotte Chemical Titan Malay sia/ Inv estasi/International Ltd. (LCTIL) Malaysia 2007 Investment 188.401.597 188.401.664 100% 100%

PT Titan Trading (TT) Indonesia/ Tahap Perdagangan/Indonesia pengembangan/ Trading 252.613 249.852 100% 100%

Developmentstage

Tidak Langsung/Indirect

Chemical Brothers Ltd. Mauritius/ Inv estasi/(CBL) Mauritius 2003 Investment 144.899.963 160.385.320 100% 100%Pemilikan tidak langsung melalui LCTIL/Indirect ownership through LCTIL

South Wealth Finance KepulauanLtd. (SWFL) BritishPemilikan tidak langsung Virgin/melalui CBL/Indirect Britishownership through CBL Virgin Inv estasi/

Island 2003 Investment 187.500 187.500 100% 100%

PT Lotte Chemical Titan Indonesia/ Produksi danNusantara (LCTN) Indonesia 1993 DistribusiPemilikan tidak langsung Poly ethy lene/melalui CBL/Indirect Manufacturingownership through CBL and Distribution

of Polyethylene 247.085.582 269.625.937 100% 100%

Elimination (full amount) Ownership

Jumlah Aset Sebelum Persentase KepemilikanEliminasi (satuan penuh)/ Ef ektif /Effective

Total Assets Before Percentage of

LCTIL, CBL dan SWFL adalah perusahaan investasi dan tidak mempunyai kegiatan usaha lainnya selain investasi saham secara langsung maupun tidak langsung dalam LCTN yang merupakan entitas anak dan salah satu produsen utama polyethylene di Indonesia dengan total kapasitas produksi sebesar 450.000 ton per tahun.

LCTIL, CBL and SWFL are investment holding companies and have no business activities other than their direct and indirect investments in shares of LCTN, a subsidiary, and one of the main polyethylene producers in Indonesia with total production capacity of 450,000 ton per annum.






- 9 -

c. Penawaran Umum Efek Perusahaan c. Public Offering of the Company’s Shares Tindakan Perusahaan yang mempengaruhi modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh sejak tanggal penawaran umum perdana sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

The Company’s actions affecting issued and fully paid share capital from the date of its initial public offering up to December 31, 2015, are as follows:

Tanggal/Date

Tindakan Perusahaan/ Corporate Actions

Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/

Number of Shares Issued and Fully Paid

Nilai Nominal per Saham/ Par Value Per Share

27 Februari 2002/ February 27, 2002

Penawaran umum perdana sejumlah 67.000.000 saham/Initial public offering of 67,000,000 shares.

410.200.000

Rp250

21 Maret 2002/ March 21, 2002

Pencatatan saham perdana pada bursa efek/ Initial listing of shares at stock exchange.

410.200.000

Rp250

3 Januari 2008/ January 3, 2008

Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah 5.156.214.000 saham/ Limited Public Offering I with pre-emptive rights for 5,156,214,000 shares.

5.566.414.000

Rp250

25 Januari 2008/ January 25, 2008

Pencatatan saham yang diterbitkan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I pada bursa efek/ Listing of shares issued in the Limited Public Offering I at stock exchange.

5.566.414.000

Rp250

Seluruh saham Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia.

All of the Company’s shares are listed in the Indonesia Stock Exchange.

Pada tanggal 14 Nopember 2007, Perusahaan menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah 5.156.214.000 saham baru dengan harga penawaran sebesar Rp 345 per saham kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) dalam Surat No. 0650/FNI-DIR/XI/07 tanggal 14 Nopember 2007. Pada tanggal 11 Desember 2007, Perusahaan memperoleh Surat Efektif No. S-6271/BL/2007 dari Ketua BAPEPAM-LK dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu tersebut.

On November 14, 2007, the Company submitted its Registration Statement in connection with its Limited Public Offering I with pre-emptive rights for 5,156,214,000 new shares with offering price of Rp 345 per share to the Chairman of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Board (BAPEPAM-LK) in its Letter No. 0650/FNI-DIR/XI/07 dated November 14, 2007. On December 11, 2007, the Company obtained the Effective Letter No. S-6271/BL/2007 for Limited Public Offering I with pre-emptive rights from the Chairman of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Board.

Sepanjang periode tanggal 3-18 Januari 2008, Perusahaan melaksanakan Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah 5.156.214.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 250 per saham yang ditawarkan pada harga Rp 345 per saham. Proses penawaran ini diselesaikan pada tanggal 25 Januari 2008.

During the period of January 3-18, 2008, the Company conducted Limited Public Offering I with pre-emptive rights for 5,156,214,000 new shares with par value of Rp 250 per share offered at Rp 345 per share. This offering process was completed on January 25, 2008.






- 10 -

d. Penawaran Umum Obligasi dan Sukuk Ijarah

Pada tanggal 25 Mei 2010, LCTN telah mendapatkan pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK melalui surat No. S-4629/BL/2010 dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Titan Petrokimia Nusantara I Tahun 2010 dan Penawaran Umum Sukuk Ijarah Titan Petrokimia Nusantara I tahun 2010 (secara bersama disebut “Penawaran Umum Obligasi dan Sukuk Ijarah”), dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp 273.000.000.000 yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 3 Juni 2010.

d. Public Offering of Bonds and Sukuk Ijarah On May 25, 2010, LCTN has received Statement of Effectivity from BAPEPAM-LK through letter No. S-4629/BL/2010 on Public Offering of Bond of Titan Petrokimia Nusantara I year 2010 and public offering of Sukuk Ijarah Titan Petrokimia Nusantara I year 2010 (jointly, referred as “Public Offering of Bonds and Sukuk Ijarah”), with total nominal value of Rp 273,000,000,000 which are listed on the Indonesia Stock Exchange on June 3, 2010.

2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK) AND INTERPRETATION OF PSAK (ISAK)

Perusahaan dan entitas anak (secara kolektif disebut sebagai ”Kelompok Usaha”) menerapkan PSAK baru dan revisi yang efektif pada tanggal 1 Januari 2015. Perubahan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha telah diterapkan seperti yang disayaratkan dan sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar.

The Company and its subsidiaries (collectively referred to as the “Group”) has applied new and revised PSAK which were effective on January 1, 2015. The changes in the accounting policies of the Group have been applied as required by and in accordance with the transitional provisions in respective standards.

PSAK 1 (Revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan

PSAK 1 (Revised 2013), Presentation of Financial Statements

Standar yang direvisi mensyaratkan entitas untuk mengubah judul “Laporan Laba Rugi Komprehensif” menjadi “Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain”. Selain itu, entitas disyaratkan menyajikan penghasilan komprehensif lain berdasarkan pengelompokan berikut: 1. Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi lebih

lanjut ke laba rugi; dan 2. Pos-pos yang akan direklasifikasi lebih lanjut

ke laba rugi.

The revised standard requires entity to change the title of “Statement of Comprehensive Income” to “Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income”. Furthermore, the entity is required to present other comprehensive income based on the following groupings:

1. Items not to be reclassified to profit or loss in

subsequent periods; and 2. Items to be reclassified to profit or loss in

subsequent periods.

Revisi tersebut hanya mempengaruhi penyajian namun tidak mempengaruhi posisi maupun kinerja keuangan konsolidasian Kelompok Usaha.

The revisions affect presentation only and have no impact on the consolidated financial position or performance of the Group.

PSAK 24 (Revisi 2013), Imbalan Kerja PSAK 24 (Revised 2013), Employee Benefits

Standar yang direvisi mengubah, antara lain, akuntansi untuk program imbalan pasti. Perubahan kebijakan akuntansi tersebut diterapkan secara retrospektif (Catatan 5).

The revised standard changes, among other things, the accounting for defined benefit plans. The change in this accounting policy was applied retrospectively (Note 5).






- 11 -

PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian dan PSAK 4 (Revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri

PSAK 65, Consolidated Financial Statements and PSAK 4 (Revised 2013), Separate Financial Statements

PSAK 65 menggantikan bagian dari PSAK 4, Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri yang mengatur akuntansi bagi laporan keuangan konsolidasian. PSAK 65 menetapkan model kendali tunggal bagi semua entitas termasuk entitas terstruktur.

PSAK 65 replaces the portion of PSAK 4, Consolidated and Separate Financial Statements that addresses the accounting for consolidated financial statements. PSAK 65 establishes a single control model that applies to all entities including structured entities.

Perubahan yang diperkenalkan oleh PSAK 65 mengharuskan manajemen untuk melakukan pertimbangan signifikan dalam menentukan entitas yang dikendalikan dan karenanya harus dikonsolidasikan oleh entitas induk, dibandingkan dengan persyaratan yang sebelumnya ditetapkan dalam PSAK 4.

The changes introduced by PSAK 65 required management to exercise significant judgment to determine which entities are controlled and therefore are required to be consolidated by a parent, compared with the requirements that were imposed in PSAK 4.

Tidak ada pengaruh terhadap posisi dan kinerja keuangan konsolidasian Kelompok Usaha sehubungan dengan penerapan awal PSAK 65 dan PSAK 4 tersebut, kecuali bagi pengungkapan kebijakan akuntansi terkait.

There was no impact to the consolidated financial position and performance of the Group upon the initial adoptions of PSAK 65 and PSAK 4, except for the related disclosures of accounting policies.

Penerapan standar baru dan revisi lainnya tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan dan pengungkapan dari Kelompok Usaha.

Adoption of other new and revised standards has no significant impact on the financial reporting and disclosures of the Group.

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Nomor VIII.G.7 Pedoman Penyajian serta Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk perusahaan publik.

The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards, which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants, and Regulation Number VIII.G.7 on Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by the Financial Services Authority (OJK) for publicly-listed companies.

b. Dasar Penyusunan b. Basis of Preparation

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan (penyajian) yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Dolar Amerika Serikat (US$), yang juga merupakan mata uang fungsional Kelompok Usaha, dan laporan keuangan konsolidasian tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The consolidated financial statements, except for the consolidated statement of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting (presentation) currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the United States Dollar (US$), which is also the Group’s functional currency, while the measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.






- 12 -

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statement of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.

c. Dasar Konsolidasian c. Basis of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (entitas anak). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya.

The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities controlled by the Company (its subsidiaries). Control is achieved where the Company has the power to govern the financial and operating policies of an entity so as to obtain benefits from its activities.

Penghasilan dan beban entitas anak yang diakuisisi atau penjualan selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi dan sampai dengan tanggal efektif penjualan.

Income and expenses of subsidiaries acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income from the effective date of acquisition and up to the effective date of disposal, as appropriate.

Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Kelompok Usaha.

When necessary, adjustments were made to the financial statements of subsidiaries to bring their accounting policies in line with those used by other members of the Group.

Seluruh transaksi intra kelompok usaha, saldo, penghasilan dan beban intra kelompok usaha dieliminasi pada saat konsolidasian.

All intra - Group transactions, balances, income and expenses are eliminated in full on consolidation.

Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan dan entitas anak pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan Perusahaan dan entitas anak dan kepentingan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.

Changes in the Company and its subsidiaries’ interests in existing subsidiaries that do not result in the Company and its subsidiaries losing control over the subsidiaries are accounted for as equity transactions. The carrying amounts of the Company and its subsidiaries’ interests and the non-controlling interests are adjusted to reflect the changes in their relative interests in the subsidiaries. Any difference between the amount by which the non-controlling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognized directly in equity and attributed to owners of the Company.

Ketika Perusahaan dan entitas anak kehilangan pengendalian atas entitas anak, keuntungan dan kerugian diakui didalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) keseluruhan nilai wajar yang diterima dan nilai wajar dari setiap sisa investasi dan (ii) nilai tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill) dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan nonpengendali. Ketika aset dari entitas anak dinyatakan sebesar nilai revaluasi atau nilai wajar dan akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagai

When the Company and its subsidiaries loss control of a subsidiary, a gain or loss is recognized in profit or loss and is calculated as the difference between (i) the aggregate of the fair value of the consideration received and the fair value of any retained interest and (ii) the previous carrying amount of the assets (including goodwill), and liabilities of the subsidiary and any non-controlling interest. When assets of the subsidiary are carried at revalued amount or fair values and the related cumulative gain or loss has been recognized in other comprehensive income






- 13 -

pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi dalam ekuitas, jumlah yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi ekuitas dicatat seolah-olah Perusahaan dan entitas anak telah melepas secara langsung aset yang relevan (yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer langsung ke saldo laba sebagaimana ditentukan oleh PSAK yang berlaku). Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau, jika sesuai, biaya perolehan saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas.

and accumulated in equity, the amounts previously recognized in other comprehensive income and accumulated in equity are accounted for as if the Company and its subsidiaries had directly disposed of the relevant assets (i.e. reclassified to profit or loss or transferred directly to retained earnings as specified by applicable accounting standards). The fair value of any investment retained in the former subsidiary at the date when control is lost is regarded as the fair value on initial recognition for subsequent accounting under PSAK 55 (Revised 2014), Financial Instruments: Recognition and Measurement or, when applicable, the cost on initial recognition of an investment in an associate or a jointly controlled entity.

d. Kombinasi Bisnis d. Business Combinations Akuisisi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan oleh Perusahaan dan entitas anak, liabilitas yang diakui oleh Perusahaan dan entitas anak kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dan entitas anak dalam pertukaran pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya.

Acquisitions of businesses are accounted for using the acquisition method. The consideration transferred in a business combination is measured at fair value, which is calculated as the sum of the acquisition-date fair values of the assets transferred by the Company and its subsidiaries, liabilities incurred by the Company and its subsidiaries to the former owners of the acquiree, and the equity interests issued by the Company and its subsidiaries in exchange for control of the acquiree. Acquisition-related costs are recognized in profit or loss as incurred.

Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih diakui pada nilai wajar kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu yang diukur sesuai dengan standar yang relevan.

At the acquisition date, the identifiable assets acquired and the liabilities assumed are recognized at their fair value except for certain assets and liabilities that are measured in accordance with the relevant standards.

Kepentingan non pengendali diukur baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan kepentingan non pengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi.

Non-controlling interests are measured either at fair value or at the non-controlling interests’ proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets.

Bila imbalan yang dialihkan oleh Perusahaan dan entitas anak dalam suatu kombinasi bisnis termasuk aset atau liabilitas yang berasal dari pengaturan imbalan kontinjen (contingent consideration arrangement), imbalan kontinjen tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan termasuk sebagai bagian dari imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis. Perubahan dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran disesuaikan secara retrospektif, dengan penyesuaian terkait

When the consideration transferred by the Company and its subsidiaries in a business combination includes assets or liabilities resulting from a contingent consideration arrangement, the contingent consideration is measured at its acquisition-date fair value and included as part of the consideration transferred in a business combination. Changes in the fair value of the contingent consideration that qualify as measurement period adjustments are adjusted retrospectively, with corresponding adjustments against goodwill. Measurement






- 14 -

terhadap goodwill. Penyesuaian periode pengukuran adalah penyesuaian yang berasal dari informasi tambahan yang diperoleh selama periode pengukuran (yang tidak melebihi satu tahun sejak tanggal akuisisi) tentang fakta-fakta dan kondisi yang ada pada tanggal akuisisi.

period adjustments are adjustments that arise from additional information obtained during the measurement period (which cannot exceed one year from the acquisition date) about facts and circumstances that existed at the acquisition date.

Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang tidak memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran tergantung pada bagaimana imbalan kontinjen tersebut diklasifikasikan. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali pada tanggal sesudah tanggal pelaporan dan penyelesaian selanjutnya dicatat dalam ekuitas. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas diukur setelah tanggal pelaporan sesuai dengan standar akuntansi yang relevan dengan mengakui keuntungan atau kerugian terkait dalam laba rugi atau dalam pendapatan komprehensif lain (OCI).

The subsequent accounting for changes in the fair value of the contingent consideration that do not qualify as measurement period adjustments depends on how the contingent consideration is classified. Contingent consideration that is classified as equity is not remeasured at subsequent reporting dates and its subsequent settlement is accounted for within equity. Contingent consideration that is classified as an asset or liability is remeasured subsequent to reporting dates in accordance with the relevant accounting standards, as appropriate, with the corresponding gain or loss being recognized in profit or loss or in other comprehensive income (OCI).

Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, kepemilikan terdahulu Perusahaan dan entitas anak atas pihak terakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau kerugiannya, jika ada, diakui dalam laba rugi. Jumlah yang berasal dari kepemilikan sebelum tanggal akuisisi yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi dimana perlakuan tersebut akan sesuai jika kepemilikannya dilepas/dijual.

When a business combination is achieved in stages, the Company and its subsidiaries’ previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date and the resulting gain or loss, if any, is recognized in profit or loss. Amount arising from interests in the acquiree prior to the acquisition date that have previously been recognized in other comprehensive income are reclassified to profit or loss where such treatment would be appropriate if that interests were disposed of.

Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Perusahaan dan entitas anak melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut.

If the initial accounting for business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Company and its subsidiaries reports provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. Those provisional amounts are adjusted during the measurement period, or additional assets or liabilities are recognized, to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date that, if known, would have affected the amount recognized as of that date.

e. Transaksi Dalam Mata Uang Asing e. Foreign Currency Transactions

Pembukuan Kelompok Usaha, diselenggarakan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat (US$), mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana Kelompok Usaha beroperasi (mata uang fungsionalnya). Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat

The books of accounts of the Group are maintained in United States Dollar (US$), the currency of the primary economic environment in which the Group operates (its functional currency). Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date,






- 15 -

terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi. Pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis dalam valuta asing tidak dijabarkan kembali.

monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to profit or loss. Non-monetary items that are measured in terms of historical cost in a foreign currency are not retranslated.

f. Transaksi Pihak-pihak Berelasi f. Transactions with Related Parties

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan entitas anak (entitas pelapor):

A related party is a person or entity that is related to the Company and its subsidiaries (the reporting entity):

a. Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

a. A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that person:

i. memiliki pengendalian atau

pengendalian bersama atas entitas pelapor;

i. has control or joint control over the reporting entity;

ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau

ii. has significant influence over the reporting entity; or

iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.

b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

b. An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies:

i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lain).

i. The entity and the reporting entity are members of the same Company and its subsidiaries (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).

ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi

atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a Company and its subsidiaries of which the other entity is a member).

iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

iii. Both entities are joint ventures of the same third party.

iv. Satu entitas adalah ventura bersama

dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.

v. Entitas tersebut adalah suatu

program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait

v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the






- 16 -

dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.

vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).

vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).

vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf

(a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).

Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian.

All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.

g. Aset Keuangan g. Financial Assets Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi.

All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs.

Aset keuangan Kelompok Usaha diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

The Group’s financial assets are classified as loans and receivable.

Piutang pelanggan dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.

Receivable from customers and other receivables that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortised cost using the effective interest method less impairment.

Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.

Interest is recognized by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.

Metode suku bunga efektif Effective interest method Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau biaya selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas di masa depan (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang

The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income or expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts or payments (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the






- 17 -

dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

expected life of the financial instrument, or where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif.

Income is recognized on an effective interest basis.

Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets Aset keuangan dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

Financial assets are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.

Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

Objective evidence of impairment could include:

• kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

• significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or

• pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

• default or delinquency in interest or principal payments; or

• terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

• it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial re-organization.

Piutang yang berdasarkan evaluasi individual tidak diturunkan nilainya akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Kelompok Usaha atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.

Receivables which are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Group’s past experiences of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.

Jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

The amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.

Jumlah tercatat dari piutang dikurangi dengan kerugian penurunan nilai melalui penggunaan akun cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui

The carrying amount of receivables is reduced by the impairment loss through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is






- 18 -

akun cadangan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan jumlah tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laporan laba rugi.

written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognized in profit or loss.

Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dibalik melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.

If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognized.

Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Kelompok Usaha mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Kelompok Usaha tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Kelompok Usaha mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Kelompok Usaha memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Kelompok Usaha masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

The Group derecognizes a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when they transfer the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If Group neither transfer nor retain substantially all the risks and rewards of ownership and continue to control the transferred asset, the Group recognizes their retained interest in the asset and an associated liability for amounts they may have to pay. If the Group retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Group continues to recognize the financial asset and also recognize a collateralised borrowing for the proceeds received.

Pada penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi.

On derecognition of financial asset in its entirety, the difference between the asset’s carrying amount and the sum of the consideration received and receivable and the cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity is recognized in profit or loss.

Pada penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Kelompok Usaha masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Kelompok Usaha mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang

On derecognition of financial asset other than its entirety (e.g., when the Group retains an option to repurchase part of a transferred asset), the Group allocates the previous carrying amount of the financial asset between the part they continue to recognize under continuing involvement, and the part they no longer recognize on the basis of the relative fair values of those parts on the date of the transfer. The difference between the carrying amount allocated to the part that is no longer recognized and the sum of the






- 19 -

tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut.

consideration received for the part no longer recognized and any cumulative gain or loss allocated to it that had been recognized in other comprehensive income is recognized in profit or loss. A cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income is allocated between the part that continues to be recognized and the part that is no longer recognized on the basis of the relative fair values of those parts.

h. Liabilitas Keuangan dan Instrumen

Ekuitas h. Financial Liabilities and Equity

Instruments Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Kelompok Usaha diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

Financial liabilities and equity instruments issued by the Group are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.

Instrumen ekuitas

Equity instruments

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Kelompok Usaha setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Kelompok Usaha dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Group after deducting all of its liabilities. Equity instruments issued by the Group are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.

Liabilitas keuangan Financial liabilities Liabilitas keuangan Kelompok Usaha diklasifikasi baik sebagai liabilitas keuangan dalam FVTPL atau pada biaya perolehan diamortisasi.

The Group’s financial liabilities are classified as either financial liabilities “at FVTPL” or “at amortized cost”.

Liabilitas keuangan dalam nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL)

Financial liabilities at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)

Derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai diklasifikasi sebagai FVTPL.

Derivatives that are not designated and effective as a hedging instrument is classified as at FVTPL.

Liabilitas keuangan dalam FVTPL dinyatakan dalam nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang diakui dalam laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup setiap bunga yang dibayar dari liabilitas keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara yang dijelaskan dalam Catatan 38c.

Financial liabilities at FVTPL are stated at fair value, with any gains or losses recognized in profit or loss. The net gain or loss recognized in profit or loss incorporates any interest paid on the financial liability. Fair value is determined in the manner described in Note 38c.

Liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi

Financial liabilities at amortized cost

Utang usaha dan utang lain-lain, utang obligasi dan pinjaman lainnya pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada

Trade and other payables, bonds payable and other borrowings are initially measured at fair value, net of transaction costs, and are subsequently measured at amortized cost,






- 20 -

biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif.

using the effective interest method.

Sukuk ijarah diakui sebesar nilai nominal, disesuaikan dengan premium atau diskonto, dan biaya transaksi terkait dengan penerbitannya.

Sukuk ijarah is recognized at nominal value, adjusted for premium or discount, and transaction costs related to the issuance.

Setelah pengakuan awal, jika jumlah tercatat berbeda dengan nilai nominal disebabkan penyesuaian, maka perbedaan tersebut diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk ijarah. Beban ijarah diakui pada saat terutang.

After initial recognition, the difference, if any, between the carrying amount and the nominal value due to adjustment, is amortized using straight-line method over the term of sukuk ijarah. Ijarah expense is recognized when it is due.

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Derecognition of financial liabilities Kelompok Usaha menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Kelompok Usaha telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.

The Group derecognizes financial liabilities when, and only when, the Group’s obligations are discharged, cancelled or expired. The difference between the carrying amount of the financial liability derecognized and the consideration paid and payable is recognized in profit or loss.

i. Saling hapus antar Aset Keuangan dan

Liabilitas Keuangan i. Netting of Financial Assets and Financial

Liabilities

Aset dan liabilitas keuangan Kelompok Usaha saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika:

The Group offsets financial assets and liabilities and present the net amount in the consolidated statements of financial position when, and only when they:

• saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan

• currently have a legal enforceable right to set off the recognized amount; and

• berniat untuk menyelesaikan secara neto

atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

• intend either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.

j. Kas dan Setara Kas j. Cash and Cash Equivalents

Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

For cash flow presentation purposes, cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.

k. Persediaan k. Inventories

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, manayang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi bersih merupakan estimasi harga jual dari persediaan dikurangi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan.

Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method. Net realizable value represent the estimated selling price for inventories less estimated cost of completion and cost necessary to make the sale.






- 21 -

l. Biaya Dibayar Di muka l. Prepaid Expenses Biaya dibayar di muka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.

m. Aset Tetap – Pemilikan Langsung m. Property, Plant and Equipment - Direct

Acquisitions Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.

Property, plant and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.

Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Depreciation is recognized so as to write-off the cost of assets less residual values using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/Years Bangunan dan prasarana 10 – 30 Building and infrastructures Mesin dan peralatan pabrik 5 – 30 Plant machinery and equipment Perabotan dan peralatan kantor 5 – 10 Furniture and office equipment Alat-alat pengangkutan 5 – 10 Transportation equipment

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.

Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Land is stated at cost and is not depreciated.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.

The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.

Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi.

When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in profit or loss.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Aset dalam penyelesaian mencakup biaya perolehan atas aset berwujud (aset tetap) dan aset tak berwujud. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap dan aset tak berwujud yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

Construction in progress is stated at cost which includes borrowing costs during construction on debts incurred to finance the construction. Construction in progress covers for both cost of tangible asset (property, plant and equipment) and intangible asset. Construction in progress is transferred to the respective property, plant and equipment account and intangible asset when completed and ready for use.






- 22 -

n. Goodwill n. Goodwill Goodwill yang timbul dari kombinasi bisnis diakui sebagai aset pada tanggal diperolehnya pengendalian (tanggal akuisisi). Goodwill diukur sebagai selisih dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada) atas jumlah selisih bersih dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi.

Goodwill arising in a business combination is recognized as an asset at the date that control is acquired (the acquisition date). Goodwill is measured as the excess of the sum of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interest in the acquiree and the fair value of the acquirer’s previously held equity interest (if any) in the entity over net of the acquisition-date amounts of the identifiable assets acquired and the liabilities assumed.

Jika setelah penilaian kembali, kepemilikan Kelompok Usaha pada nilai wajar aset bersih yang teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi melebihi dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada), selisihnya diakui segera dalam laba atau rugi sebagai pembelian dengan diskon.

If, after reassessment, the Group’s interest in the fair value of the acquiree’s identifiable net assets exceeds the sum of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interest in the acquiree and the fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree (if any), the excess is recognized immediately in profit or loss as a bargain purchase gain.

Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas dari Kelompok Usaha yang diharapkan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut. Unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill diuji penurunan nilainya secara tahunan, dan ketika terdapat indikasi bahwa unit tersebut mengalami penurunan nilai. Jika jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai dialokasikan pertama untuk mengurangi jumlah tercatat aset atas setiap goodwill yang dialokasikan pada unit dan selanjutnya ke aset lainnya dari unit dibagi prorata atas dasar jumlah tercatat setiap aset dalam unit tersebut. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.

For the purpose of impairment testing, goodwill is allocated to each of the Group’s cash-generating units expected to benefit from the synergies of the combination. Cash-generating units to which goodwill has been allocated are tested for impairment annually, or more frequently when there is an indication that the unit may be impaired. If the recoverable amount of the cash-generating unit is less than its carrying amount, the impairment loss is allocated first to reduce the carrying amount of any goodwill allocated to the unit and then to the other assets of the unit pro-rata on the basis of the carrying amount of each asset in the unit. An impairment loss recognized for goodwill is not reversed in a subsequent period.

Pada pelepasan entitas anak, jumlah yang dapat diatribusikan dari goodwill termasuk dalam penentuan laba atau rugi atas pelepasan.

On disposal of the subsidiary, the atributable amount of goodwill is included in the determination of the profit or loss on disposal.

o. Aset Tak Berwujud - Perangkat Lunak Komputer

o. Intangible Assets - Computer Software

Aset tak berwujud diakui jika, dan hanya jika, biaya perolehan aset tersebut dapat diukur secara andal dan kemungkinan besar Kelompok Usaha akan memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari aset tersebut.

Intangible assets is recognized if and only if the cost of the asset can be measured reliably and is likely that the Group will derive future economic benefits from these assets.

Perangkat lunak yang bukan merupakan bagian integral dari perangkat keras yang terkait dicatat sebagai aset tak berwujud dan dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu

Software which is not an integral part of a related hardware is recorded as intangible assets and stated at carrying value, cost less accumulated amortization.






- 23 -

sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi amortisasi.

Biaya perolehan perangkat lunak komputer meliputi seluruh biaya yang dapat dikaitkan langsung sampai aset tersebut siap digunakan dan diamortisasi selama 5 tahun dengan metode garis lurus.

The acquisition cost of computer software includes all direct costs that can be attributed directly to the asset for its intended use and is amortized over 5 years using straight-line method.

p. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

kecuali Goodwill p. Impairment of Non-Financial Asset Except

Goodwill Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Kelompok Usaha mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.

At the end of each reporting period, the Group reviews the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Group estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.

Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.

Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell and value in use. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset for which the estimates of future cash flows have not been adjusted. If the recoverable amount of the non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against profit or loss.

Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3g, sedangkan penurunan goodwill dijelaskan dalam Catatan 3n.

Accounting policy for impairment of financial assets is discussed in Note 3g, while impairment of goodwill is discussed in Note 3n.

q. Sewa q. Leases

Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.

Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen

Operating lease payments are recognized as an expense on a straight line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent






- 24 -

diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.

rental arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred. In the event that lease incentives are received to enter into operating lease, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on straight – line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.

r. Provisi

r. Provisions

Provisi diakui ketika Kelompok Usaha memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Kelompok Usaha diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.

Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Group will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.

Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.

The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the present obligation at the end of the reporting period, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.

Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.

When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, a receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.

s. Pengakuan Pendapatan dan Beban s. Revenue and Expense Recognition

Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima. Pendapatan dikurangi dengan estimasi retur pelanggan, rabat dan cadangan lain yang serupa.

Revenue is measured at the fair value of the consideration received or receivable. Revenue is reduced for estimated customer returns, rebates and other similar allowances.

Penjualan Barang Sales of Goods Pendapatan diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi:

Revenue is recognized when all of the following conditions are satisfied:

• Kelompok Usaha telah memindahkan

risiko dan manfaat secara signifikan kepemilikan barang kepada pembeli;

• The Group has transferred to the buyer the significant risks and rewards of ownership of the goods;

• Kelompok Usaha tidak lagi melanjutkan

pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang ataupun

• The Group retains neither continuing managerial involvement to the degree usually associated with ownership nor






- 25 -

melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual;

effective control over the goods sold;

• Jumlah pendapatan dapat diukur dengan

andal; • The amount of revenue can be

measured reliably;

• Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi akan mengalir kepada Kelompok Usaha; dan

• It is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Group; and

• Biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur dengan andal.

• The cost incurred or to be incurred in respect of the transaction can be measured reliably.

Pendapatan Komisi Commission Revenue

Pendapatan atas komisi keagenan diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan kuantitas produk yang dijual selama tahun yang bersangkutan.

Revenue from the agency commission is recognized on accrual basis with reference to the quantity of product sold during the year.

Pendapatan Bunga Interest Revenue

Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terutang dan tingkat bunga yang berlaku.

Interest revenue is accrued on time basis by reference to the principal outstanding and at the applicable interest rate.

Beban Expenses

Beban diakui pada saat terjadinya. Expenses are recognized when incurred.

t. Imbalan Pasca Kerja t. Post-Employment Benefits

LCTN memberikan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetapnya. LCTN mengakui iuran atas program pensiun iuran pasti ketika karyawan telah memberikan jasanya untuk LCTN. LCTN juga memberikan imbalan pascakerja untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh LCTN sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini. Penyisihan tambahan tersebut diestimasi dengan menggunakan perhitungan aktuarial metode “Projected Unit Credit”.

LCTN established defined contribution plan covering all its local permanent employees. LCTN recognize contributions to a defined contribution plan when an employee has rendered service to LCTN. In addition, LCTN also provides post-employment benefits to its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. No funding has been made to this defined benefit plan. The said additional provisions are estimated using actuarial calculations using the “Projected Unit Credit” method.

Pengukuran kembali, terdiri atas keuntungan dan kerugian aktuarial, segera diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian dengan pengaruh langsung didebit atau dikreditkan kepada laba ditahan melalui penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya. Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya.

Re-measurements, comprising of actuarial gains and losses, are recognized immediately in the consolidated statement of financial position with a corresponding debit or credit to retained earnings through other comprehensive income in the period in which they occur. Re-measurements are not reclassified to profit or loss in subsequent periods.






- 26 -

u. Pajak Penghasilan u. Income Tax Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the consolidated financial statements’ carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.

Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Kelompok Usaha ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.

The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the consequences that would follow from the manner in which the Group expect, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.

The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Kelompok Usaha yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.

Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Group intends to settle their current tax assets and current tax liabilities on a net basis.

Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.

Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss.






- 27 -

v. Laba (Rugi) per Saham v. Earnings (Loss) per Share Laba (rugi) per saham dasar di hitung dengan membagi laba (rugi) bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Earnings (loss) per share are computed by dividing net profit (loss) by the weighted average number of shares outstanding during the year.

Laba (rugi) per saham dilusian dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.

Diluted earnings (loss) per share is computed by dividing net profit (loss) by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effects of all dilutive potential ordinary shares.

w. Instrumen Keuangan Derivatif w. Derivative Financial Instruments

LCTN menggunakan instrumen keuangan untuk mengelola risiko eksposur atas suku bunga dan tingkat perubahan nilai tukar mata uang asing. Penggunaan derivatif lebih rinci diungkapkan pada Catatan 35.

LCTN uses derivative financial instruments to manage its exposure to interest rate and foreign exchange rate risk. Further details on the use of derivatives are disclosed in Note 35.

Derivatif awalnya diakui pada nilai wajar pada tanggal kontrak dilakukan dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya pada setiap tanggal pelaporan.

Derivatives are initially recognized at fair value at the date the derivative contract is entered into and are subsequently measured to their fair value at each reporting date.

Walaupun dilakukan sebagai lindung nilai ekonomi dari eksposur terhadap risiko suku bunga dan nilai tukar mata uang asing, derivatif ini tidak ditetapkan dan tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai dan oleh karena itu perubahan nilai wajarnya langsung diakui dalam laba rugi.

Although entered into as economic hedge of exposure against interest rate and foreign exchange rate risks, these derivatives are not designated and do not qualify as accounting hedge and therefore changes in fair values are recognized immediately in profit or loss.

Derivatif yang melekat pada instrumen keuangan lainnya atau kontrak utama (host contract) lainnya diperlakukan sebagai derivatif tersendiri jika risiko dan karakteristiknya tidak terikat pada kontrak utama dan kontrak utama tersebut tidak diukur pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar yang diakui dalam laba rugi.

Derivatives embedded in other financial instruments or other host contracts are treated as separate derivatives when their risks and characteristics are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not measured at fair value with changes in fair value recognized in profit or loss.

Suatu derivatif disajikan sebagai aset tidak lancar atau liabilitas jangka panjang tidak lancar jika sisa jatuh tempo dari instrumen lebih dari 12 bulan dan tidak diharapkan akan direalisasi atau diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan. Derivatif lainnya disajikan sebagai aset atau liabilitas jangka pendek.

A derivative is presented as non-current asset or non-current liability if the remaining maturity of the instrument is more than 12 months and is not expected to be realized or settled within 12 months. Other derivatives are presented as current assets or current liabilities.






- 28 -

x. Informasi Segmen x. Segment Information Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Kelompok Usaha yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.

Operating segments are identified on the basis of internal reports about components of the Group that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances.

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:

An operating segment is a component of an entity:

a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

a) that engages in business activities from which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);

b) yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

c) dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

b) whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and

c) for which discrete financial information is available.

Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penilaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk.

Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resource allocation and assessment of their performance is more specifically focused on the category of each product.

4. PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

4. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha, yang dijelaskan dalam Catatan 3, direksi diwajibkan untuk membuat penilaian, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.

In the application of the Group accounting policies, which are described in Note 3, the directors are required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates

Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang perkiraan tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa depan.

The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period which the estimate is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.






- 29 -

Pertimbangan Signifikan dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi

Significant Judgments in Applying Accounting Policies

Penentuan Mata Uang Fungsional Determination of Functional Currency

Mata uang fungsional adalah mata uang yang paling mempengaruhi pendapatan dan beban dari penjualan barang dan jasa yang dihasilkan serta sumber pendanaan. Berdasarkan substansi ekonomi dari kondisi mendasari yang relevan, mata uang fungsional dan penyajian Kelompok Usaha adalah Dolar Amerika Serikat.

The functional currency is the currency that mainly influences the revenue and expenses from sale of goods and services rendered as well as source of financing. Based on the economic substance of the relevant underlying circumstances, the functional and presentation currency of the Group are the United States Dollar.

Estimasi Akuntansi Signifikan Significant Accounting Estimates

Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam keuangan tahun depan dijelaskan dibawah ini:

The key assumptions concerning future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:

Rugi Penurunan Nilai Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

Impairment Loss on Loans and Receivables

Kelompok Usaha menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang telah diungkapkan dalam Catatan 7 dan 8.

The Group assesses its loans and receivables for impairment at each reporting date. In determining whether an impairment loss should be recorded in profit or loss, management makes judgment as to whether there is an objective evidence that loss event has occurred. Management also makes judgment as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss. The carrying amount of loans and receivables are disclosed in Notes 7 and 8.

Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan Allowance for Decline in Value of Inventories

Kelompok Usaha membuat penyisihan penurunan nilai persediaan berdasarkan estimasi persediaan yang digunakan pada masa mendatang. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi penyisihan penurunan nilai persediaan telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penyisihan penurunan nilai persediaan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha Kelompok Usaha. Nilai tercatat persediaan diungkapkan dalam Catatan 9.

The Group provides allowance for decline in value of inventories based on estimated future usage of such inventories. While it is believed that the assumptions used in the estimation of the allowance for decline in value of inventories are appropriate and reasonable, significant changes in these assumptions may materially affect the assessment of the allowance for decline in value of inventories, which ultimately will impact the result of the Group’s operations. The carrying amount of inventories is disclosed in Note 9.

Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap Estimated Useful Lifes of Property, Plant and

Equipment

Masa manfaat setiap aset tetap Kelompok Usaha ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut.

The useful life of each item of the Group property, plant and equipment, is estimated based on the period over which the asset is expected to be






- 30 -

Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.

available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.

Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tetap.

A change in the estimated useful life of any item of property, plant and equipment would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying values of property, plant and equipment.

Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 13.

The carrying amount of property, plant and equipments are disclosed in Note 13.

Penurunan Nilai Goodwill Impairment of Goodwill Menentukan apakah suatu goodwill turun nilainya mengharuskan estimasi nilai pakai unit penghasil kas dimana goodwill dialokasikan. Perhitungan nilai pakai mengharuskan manajemen untuk mengestimasi arus kas masa depan yang diharapkan timbul dari unit penghasil kas yang menggunakan tingkat pertumbuhan yang tepat dan tingkat diskonto yang sesuai untuk perhitungan nilai kini. Nilai tercatat goodwill diungkapkan dalam Catatan 14.

Determining whether goodwill is impaired requires an estimation of the value in use of the cash-generating units to which goodwill has been allocated. The value in use calculation requires the management to estimate the future cash flows expected to arise from the cash-generating unit using an appropriate growth rate and a suitable discount rate in order to calculate present value. The carrying amounts of goodwill are disclosed in Note 14.

Penilaian Instrumen Keuangan Valuation of financial instruments

Seperti dijelaskan dalam Catatan 38c, Kelompok Usaha menggunakan teknik penilaian dari pihak lain yang menggunakan data berdasarkan kondisi pasar yang dapat diamati pada tanggal pelaporan untuk mengestimasi nilai wajar dari instrumen keuangan tersebut. Catatan 38c memberikan informasi yang rinci mengenai asumsi utama yang digunakan dalam menentukan nilai wajar instrumen keuangan.

As described in Note 38c, the Group uses valuation techniques that utilize data provided by the counterparty using assumptions based on market conditions existing at each reporting date to estimate the fair value of the financial instrument. Note 38c provides detailed information about the key assumptions used in the determination of the fair value of financial instruments.

Manajemen berpendapat bahwa teknik penilaian yang dipilih dan asumsi yang digunakan adalah tepat dalam menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan.

The management believe that the chosen valuation techniques and assumptions used are appropriate in determining the fair value of financial instruments.

Imbalan Pasca Kerja Post-Employment Benefits Obligations

Pengukuran liabilitas imbalan pasca kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaria independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.

The measurement of the Group’s post-employment benefits obligations is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate.

Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi tersebut The management believes that its assumptions






- 31 -

adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan pasca kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat liabilitas imbalan pasca kerja karyawan Kelompok Usaha pada tanggal-tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 31.

are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experiences or significant changes in the Company and its subsidiaries’s assumptions may materially affect its post-employment benefits obligations and net employee benefits expense. The net carrying amount of the Group’s post-employment benefits obligations as at reporting dates are disclosed in Note 31.

Perpajakan Taxes

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Ketidakpastian atas interpretasi dari peraturan pajak yang kompleks, perubahan peraturan pajak dan jumlah dan timbulnya pendapatan kena pajak di masa depan, dapat menyebabkan penyesuaian di masa depan atas pendapatan dan beban pajak yang telah dicatat.

Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations, changes in tax laws, and the amount and timing of future taxable income, could necessitate future adjustments to tax income and expense already recorded.

5. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 5. RESTATEMENT OF FINANCIAL STATEMENTS

Kelompok Usaha menyajikan kembali laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013, sehubungan dengan penerapan secara retrospektif Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja”, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2015. Laporan keuangan konsolidasian yang telah disajikan kembali tersebut tidak diaudit. Untuk program imbalan pasti, penundaan pengakuan keuntungan dan kerugian aktuaria (yaitu “Pendekatan Koridor”) tidak diperbolehkan, dan biaya jasa lalu harus diakui sebagai beban pada periode yang lebih awal antara: (i) ketika amandemen atau kurtailmen program terjadi; dan (ii) ketika entitas mengakui biaya restrukturisasi terkait atau pesangon. Sebagaimana direvisi, nilai pada laba rugi hanya mencakup biaya jasa kini dan lalu, keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, dan pendapatan (beban) bunga neto. Perubahan lainnya dalam aset (liabilitas) imbalan pasti neto, termasuk keuntungan dan kerugian aktuaria, diakui sebagai pendapatan komprehensif lain yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi pada periode selanjutnya. Rincian penyesuaian untuk penyajian kembali adalah sebagai berikut:

The Group restated the consolidated financial statements as of December 31, 2014 and for the year then ended and the consolidated statement of financial position as of January 1, 2014/December 31, 2013 due to retrospective application of Statement of Financial Accounting Standards No. 24 (Revised 2013) “Employee Benefits”, that have been effective since January 1, 2015. Such restated consolidated financial statements are unaudited. For defined benefit plans, the ability to defer recognition of actuarial gains and losses (i.e., the “Corridor Approach”) has been removed, and past service cost is to be recognized as an expense at the earlier between: (i) when the plan amendment or curtailment occurs; and (ii) when the entity recognizes related restructuring costs or termination benefits. As revised, amounts recorded in profit or loss are limited to current and past service costs, gains or losses on settlements, and net interest income (expense). All other changes in the net defined benefit asset (liability), including actuarial gains and losses, are recognized in other comprehensive income which is not to be reclassified to profit or loss in subsequent periods. The details of the adjustment for the restatement of accounts are as follows:






- 32 -

(Dilaporkan PenyesuaianSebelumnya)/ untuk Penyajian 31 Desember 2014

December 31, 2014 Kembali/ (Disajikan Kembali)/(As Previously Adjustments for December 31, 2014

Reported) Restatement (As Restated)US$ '000 US$ '000 US$ '000

Laporan posisi Consolidated statement ofkeuangan konsolidasian financial position

Liabilitas pajak tangguhan, neto 12.313 14 12.327 Deferred tax liabilities, netLiabilitas imbalan pasca kerja 2.509 (59) 2.450 Post-employment benefits obligationsDefisit - belum ditentukan

penggunaannya (117.012) 45 (116.967) Deficit -unappropriated

1 Januari 2014(Dilaporkan Penyesuaian

Sebelumnya)/ untuk Penyajian 1 Januari 2014Januari 1, 2014 Kembali/ (Disajikan Kembali)/(As Previously Adjustments for Januari 1, 2014

Reported) Restatement (As Restated)US$ '000 US$ '000 US$ '000

Laporan posisi Consolidated statement ofkeuangan konsolidasian financial position

Liabilitas pajak tangguhan, neto 10.745 85 10.830 Deferred tax liabilities, netLiabilitas imbalan pasca kerja 2.232 (341) 1.891 Post-employment benefits obligationsDefisit - belum ditentukan

penggunaannya (110.570) 256 (110.314) Deficit -unappropriated

31 Desember 2014(Dilaporkan Penyesuaian

Sebelumnya)/ untuk Penyajian 31 Desember 2014December 31, 2014 Kembali/ (Disajikan Kembali)/

(As Previously Adjustments for December 31, 2014Reported) Restatement (As Restated)US$ '000 US$ '000 US$ '000

Consolidated statement ofLaporan laba rugi dan penghasilan profit or loss and other

komprehensif lain konsolidasian comprehensive incomeGeneral and administrative

Beban umum dan administrasi (4.186) (3) (4.189) expensesKeuntungan kurs - neto 540 (9) 531 Foreign currency exchange gain - netRugi sebelum pajak (4.472) (12) (4.484) Loss before taxBeban pajak - neto (1.970) 3 (1.967) Tax expense - netRugi tahun berjalan (6.442) (9) (6.451) Loss for the year

OTHER COMPREHENSIVE PENGHASILAN KOMPRENSIF LAIN: INCOME:

Re-measurement lossesPengukuran kembali rugi atas of post-employement

liabilitas imbalan pasca kerja - (270) (270) benefits obligationsPengaruh pajak penghasilan - 68 68 Income tax effectRugi komprehensif lain Other comprehensive loss

tahun berjalansetelah pajak - (202) (202) for the year, net of tax

TOTAL RUGI KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE LOSSTAHUN BERJALAN (6.442) (211) (6.653) FOR THE YEAR






- 33 -

6. KAS DAN BANK 6. CASH ON HAND AND IN BANKS

31/12/2015 31/12/2014US$ '000 US$ '000

Kas Cash on handRupiah 4 3 RupiahDolar AS 1 1 US Dollar Sub-jumlah 5 4 Sub-total

Bank Cash in banksRupiah Rupiah

PT Bank Central Asia Tbk 345 833 PT Bank Central Asia TbkThe Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai

Banking Corporation Ltd. 275 881 Banking Corporation Ltd.Deutsche Bank AG Indonesia 91 100 Deutsche Bank AG IndonesiaStandard Chartered Bank 55 19 Standard Chartered BankPT Bank Permata Tbk 4 5 PT Bank Permata TbkPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 3 4 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk 1 5 (Persero) TbkPT Bank KEB Hana Indonesia 1 - PT Bank KEB Hana IndonesiaRoyal Bank of Scotland Indonesia - 6 Royal Bank of Scotland Indonesia

Sub-jumlah 775 1.853 Sub-total

Dolar AS US Dollar Deutsche Bank AG Indonesia 664 14 Deutsche Bank AG IndonesiaStandard Chartered Bank 271 271 Standard Chartered BankThe Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai

Banking Corporation Ltd. 58 306 Banking Corporation Ltd.PT Bank CIMB Niaga Tbk 39 39 PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank Central Asia Tbk 32 112 PT Bank Central Asia TbkPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 20 20 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank ANZ Indonesia 16 17 PT Bank ANZ IndonesiaPT Bank Permata Tbk 5 5 PT Bank Permata TbkRoyal Bank of Scotland Indonesia - 20 Royal Bank of Scotland Indonesia

Sub-jumlah 1.105 804 Sub-total

Jumlah 1.885 2.661 Total

7. PIUTANG USAHA 7. TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE Rincian adalah sebagai berikut: The details are as follows: a. Berdasarkan Mata Uang a. By Currency

31/12/2015 31/12/2014US$ '000 US$ '000

Pihak Ketiga - Dolar AS 19.284 21.319 Third Parties - US Dollar

Pihak Berelasi - Dolar AS (Catatan 32) 10.411 13.915 Related Parties - US Dollar (Note 32)Jumlah 29.695 35.234 Total

b. Umur piutang usaha yang tidak diturunkan

nilainya b. Aging of trade accounts receivable not

impaired






- 34 -

31/12/2015 31/12/2014US$ '000 US$ '000

Pihak Ketiga Third PartiesBelum jatuh tempo 17.606 19.575 Not yet dueLew at jatuh tempo Past due

1 - 30 hari 1.678 1.744 1 - 30 daysSub-jumlah 19.284 21.319 Sub-total

Pihak Berelasi (Catatan 32) Related Parties (Note 32)Belum jatuh tempo 10.411 13.887 Not yet due

31 - 60 hari - 28 31 - 60 daysSub-jumlah 10.411 13.915 Sub-totalJumlah 29.695 35.234 Total

Jangka waktu kredit piutang usaha - pihak ketiga berkisar antara 30-90 hari dan sebagian besar dari piutang usaha tersebut dijamin dengan L/C dan asuransi kredit. Tidak ada bunga yang dibebankan pada piutang usaha.

The credit period of trade accounts receivable - third parties is ranging from 30-90 days and majority of the trade accounts receivable are secured by L/C and credit insurance. No interest is charged on the trade accounts receivable.

Kelompok Usaha mempunyai kebijakan dalam mengelola risiko kredit untuk memastikan semua piutang yang belum jatuh tempo dan tidak diturunkan nilainya, termasuk piutang yang telah jatuh tempo tetapi tidak diturunkan nilainya adalah piutang dari pelanggan dengan sejarah pembayaran piutang yang baik dan diharapkan dapat terpulihkan (Catatan 38b).

The Group has credit risk management policies to ensure that all receivables not yet due and not impaired including receivables due but not impaired are receivables from customers with good credit payment history and are expected to be recovered (Note 38b).

Kelompok Usaha melakukan analisa penyisihan atas piutang usaha yang lewat jatuh temponya lebih dari 60 hari.

The Group performed provision analysis for trade accounts receivable with overdue more than 60 days.

Penyisihan kerugian penurunan nilai hanya akan dibentuk jika ada satu atau lebih peristiwa kerugian dibawah ini:

Provision for impairment loss will only be provided if any one or more of the below loss events occurred:

• kesulitan keuangan yang signifikan dari

pelanggan • terjadi gagal bayar • renegosiasi dari segi piutang karena kesulitan

keuangan pelanggan • restrukturisasi signifikan karena kesulitan

keuangan atau kebangkrutan

• significant financial difficulty of the customer

• defaults payment • renegotiation of the terms of receivable due

to financial difficulty of the customer • significant restructuring due to financial

difficulty or expected bankruptcy

Piutang usaha yang diungkapkan di atas termasuk jumlah yang telah lewat jatuh tempo pada akhir tahun pelaporan dimana Kelompok Usaha tidak mengakui cadangan kerugian penurunan nilai piutang karena belum ada perubahan yang signifikan dalam kualitas kredit dan jumlah piutang masih dapat dipulihkan.

Trade accounts receivable disclosed above include amounts that are past due at the end of the reporting year for which the Group have not recognized an allowance for impairment losses because there has not been a significant change in credit quality and the amounts are still considered recoverable.

Dalam menentukan pemulihan dari piutang usaha, Kelompok Usaha mempertimbangkan setiap perubahan dalam kualitas kredit dari piutang usaha dari tanggal awalnya kredit diberikan

In determining the recoverability of a trade accounts receivable, the Group considers any change in the credit quality of the trade accounts receivable from the date credit was initially






- 35 -

sampai dengan akhir tahun pelaporan. Konsentrasi risiko kredit adalah terbatas karena basis pelanggan besar dan tidak saling berhubungan.

granted up to the end of the reporting year. The concentration of credit risk is limited as the customer base is large and unrelated.

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi akun piutang pada akhir tahun, tidak dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai piutang karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.

Based on the review of the status of receivable accounts at end of the year, no allowance for impairment losses was provided as management believes that all such receivables are collectible.

8. PIUTANG LAIN-LAIN 8. OTHER ACCOUNTS RECEIVABLE

31/12/2015 31/12/2014US$ '000 US$ '000

Pihak Ketiga Third PartiesPiutang karyaw an 87 97 Employee receivablesPiutang lain-lain 75 70 Other receivables

Sub-jumlah 162 167 Sub-total

Piutang Pihak Berelasi (Catatan 32) 2.566 815 Related Parties (Note 32)

Jumlah 2.728 982 Total

Manajemen berpendapat bahwa piutang lain-lain dapat ditagih seluruhnya.

Management believes the other accounts receivable are fully collectible.

9. PERSEDIAAN 9. INVENTORIES

31/12/2015 31/12/2014US$ '000 US$ '000

Barang jadi 22.976 29.687 Finished goodsBarang dalam proses 1.729 3.781 Work-in processBahan baku 12.931 13.396 Raw materialsSuku cadang - neto 7.466 7.725 Spare parts - netBahan pembantu 311 210 Indirect materialsBarang dalam perjalanan 12.850 8.087 Goods in transitSub-jumlah 58.263 62.886 Sub-totalPenyisihan penurunan Allow ance for decline in value

nilai persediaan (423) (1.195) of inventories

Bersih 57.840 61.691 Net

Analisa atas mutasi saldo penyisihan penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut:

An analysis of the movements in the balance of allowance for decline in value of inventories is as follows:

31/12/2015 31/12/2014US$'000 US$'000

Saldo awal tahun 1.195 497 Balance at beginning of yearPenambahan 423 849 Addition Pemulihan (1.195) - ReversalPenghapusan - (151) Write off

Saldo akhir tahun 423 1.195 Balance at end of year






- 36 -

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap harga pasar dan kondisi fisik persediaan, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan tersebut di atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan.

Based on the review of the market prices and physical condition of the inventories, management believes that the above-mentioned allowance is adequate to cover any possible losses from decline in market value and obsolescence of inventories.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014, persediaan diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar US$ 44.276 ribu dan US$ 66.118 ribu. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang dipertanggungkan.

As of December 31, 2015 and December 31, 2014, inventories are covered by insurance against losses by fire and other risks under blanket policies with total coverage amounting to US$ 44,276 thousand and US$ 66,118 thousand, respectively. Management believes that the said insurance coverage is adequate to cover any possible losses that may arise from the insured risks.

10. PAJAK DIBAYAR DI MUKA 10. PREPAID TAXES

31/12/2015 31/12/2014US$ '000 US$ '000

Pajak penghasilan pasal 22 2.184 1.746 Income tax article 22Pajak Pertambahan Nilai 8.922 12.816 Value Added Tax


Pada tahun 2015, LCTN telah menerima pengembalian atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) lebih bayar untuk masa pajak Januari sampai Desember 2013 sebesar Rp 63,9 miliar.

In 2015, LCTN received a refund for Value Added Tax (VAT) overpayment for fiscal period January until December 2013 amounting to Rp 63.9 billion.

Pada tahun 2014, LCTN telah menerima pengembalian atas PPN lebih bayar untuk masa pajak Januari sampai Desember 2012 sebesar Rp 87,8 miliar.

In 2014, LCTN received a refund for VAT overpayment for fiscal period January until December 2012 amounting to Rp 87.8 billion.

11. BIAYA DIBAYAR DI MUKA 11. PREPAID EXPENSES

31/12/2015 31/12/2014US$ '000 US$ '000

Asuransi di bayar dimuka 579 3 Prepaid insuranceSew a di bayar dimuka 170 113 Prepaid rentalLain-lain 80 96 Others

Jumlah 829 212 Total

12. ASET LANCAR LAINNYA 12. OTHER CURRENT ASSETS

Aset lancar lainnya terutama merupakan uang muka kepada pemasok.

Other current assets mainly represent advances to suppliers.






- 37 -

13. ASET TETAP 13. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT

1 Januari/ 31 Desember/January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasif ikasi/ December 31,

2015 Additions Deductions Reclassification 2015US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

Biay a perolehan Acquisition CostsTanah 23.428 - - - 23.428 LandBangunan dan prasarana 24.629 - - - 24.629 Building and inf rastructuresMesin dan peralatan pabrik 360.376 - 77 1.510 361.809 Plant machinery and equipmentPerabotan dan peralatan kantor 1.932 - - 56 1.988 Furniture and of f ice equipmentAlat-alat pengangkutan 612 - - 9 621 Transportation equipmentAset dalam peny elesaian 414 1.516 - (1.644) 286 Construction in progressJumlah 411.391 1.516 77 (69) 412.761 Total

Akumulasi peny usutan Accumulated depreciationBangunan dan prasarana 20.170 604 - - 20.774 Building and inf rastructuresMesin dan peralatan pabrik 260.009 11.921 62 - 271.868 Plant machinery and equipmentPerabotan dan peralatan kantor 1.737 32 - - 1.769 Furniture and of f ice equipmentAlat-alat pengangkutan 547 55 - - 602 Transportation equipmentJumlah 282.463 12.612 62 - 295.013 Total

Nilai buku bersih 128.928 117.748 Net book v alue

1 Januari/ 31 Desember/January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasif ikasi/ December 31,

2014 Additions Deductions Reclassification 2014US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

Biay a perolehan Acquisition CostsTanah 23.428 - - - 23.428 LandBangunan dan prasarana 24.615 - 54 68 24.629 Building and inf rastructuresMesin dan peralatan pabrik 359.019 - 327 1.684 360.376 Plant machinery and equipmentPerabotan dan peralatan kantor 1.849 - - 83 1.932 Furniture and of f ice equipmentAlat-alat pengangkutan 585 - - 27 612 Transportation equipmentAset dalam peny elesaian 651 1.801 - (2.038) 414 Construction in progressJumlah 410.147 1.801 381 (176) 411.391 Total

Akumulasi peny usutan Accumulated depreciationBangunan dan prasarana 19.606 603 39 - 20.170 Building and inf rastructuresMesin dan peralatan pabrik 248.410 11.831 232 - 260.009 Plant machinery and equipmentPerabotan dan peralatan kantor 1.674 63 - - 1.737 Furniture and of f ice equipmentAlat-alat pengangkutan 529 18 - - 547 Transportation equipmentJumlah 270.219 12.515 271 - 282.463 Total

Nilai buku bersih 139.928 128.928 Net book v alue

Beban penyusutan dialokasi sebagai berikut: Depreciation expense was allocated to the

following:

31/12/2015 31/12/2014US$ '000 US$ '000

Beban pokok penjualan 12.460 12.363 Cost of goods soldBeban umum dan administrasi 152 152 General and administrative expensesJumlah 12.612 12.515 Total

Rincian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Details of construction in progress as at December 31, 2015 are as follows:






- 38 -

Nilai Kontrak/ Nilai Tercatat/Contract Value Book Value

US$'000 US$'000Mesin dan peralatan 4.738 286 Machinery and equipment

Persentase penyelesaian dari aset dalam penyelesaian bervariasi antara 8% - 99%.

Percentage of completion of the construction in progress varies between 8% - 99%.

LCTN memiliki beberapa sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) atas tanah yang akan berakhir dari tanggal 18 Oktober 2019 sampai dengan tanggal 25 Agustus 2027. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti kepemilikan yang memadai.

LCTN has several land ownership titles in the form of building usage rights (Hak Guna Bangunan or the HGB) certificates for a period until October 18, 2019 to August 25, 2027. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the land rights since all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.

Nilai wajar aset tetap pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar US$ 184.648 ribu telah ditetapkan sebagai dasar yang digunakan dalam penilaian pada tanggal tersebut oleh KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan, penilai independen. Penilaian ini dilakukan menggunakan “Market Data Approach” untuk tanah dan alat-alat pengangkutan; dan “Cost Approach” untuk aset tetap lainnya.

The fair value of the property, plant and equipment as of December 31, 2014 amounted to US$ 184,648 thousand and has been arrived at on the basis of valuation carried out at that date by KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan, independent valuers. The valuation was done based on Market Data Approach for land and transportation equipment and Cost Approach for the other property, plant and equipment.

Aset tetap kecuali tanah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 1.975.000 ribu dan US$ 667.886 ribu pada tanggal 31 Desember 2015 dan Rp 2.104.300 ribu dan US$ 636.609 ribu pada tanggal 31 Desember 2014. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang dipertanggungkan.

Property, plant and equipment, except land, were covered by insurance against losses by fire and other risks under blanket policies with total coverage amounting to Rp 1,975,000 thousand and US$ 667,886 thousand as of December 31,2015 and Rp 2,104,300 thousand and US$ 636,609 thousand as of December 31, 2014, respectively. Management is of the opinion that the said amounts of insurance coverage are adequate to cover any possible losses that may arise from the insured risks.

Empat lokasi tanah yang dimiliki oleh LCTN yang berada di Merak, Cilegon, Indonesia beserta bangunan, mesin dan peralatan pabrik di atasnya dijaminkan untuk obligasi dan sukuk ijarah hingga saat jatuh tempo pada tanggal 2 Juni 2015 seperti diungkapkan dalam Catatan 20.

Four plots of land owned by LCTN, which are located at Merak, Cilegon, Indonesia, as well as buildings, plant machineries and equipment thereon are used as collateral for bonds and sukuk ijarah until it was due on June 2, 2015 as disclosed in Note 20.

14. GOODWILL 14. GOODWILL Efektif 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menghentikan amortisasi goodwill dan akumulasi amortisasi goodwill sebesar US$ 28.233.000 pada tanggal 31 Desember 2010 dieliminasi terhadap biaya perolehan yang tercatat sebesar US$ 36.042.000.

Effective January 1, 2011, the Group has discontinued the amortization of goodwill. The accumulated goodwill amortization of US$ 28,233,000 as of December 31, 2010, was eliminated against the recorded cost of US$ 36,042,000.

Kelompok Usaha melakukan penelaahan terhadap nilai goodwill yang terpulihkan dan manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai goodwill.

The Group assessed the recoverable amount of goodwill and determined that there was no impairment to the value of goodwill.






- 39 -

15. ASET TAK BERWUJUD - PERANGKAT LUNAK KOMPUTER - NETO

15. INTANGIBLE ASSET - COMPUTER SOFTWARE - NET

31/12/2015 31/12/2014US$ '000 US$ '000

Biaya perolehan 1.966 1.897 CostAkumulasi amortisasi (1.411) (1.160) Accumulated amortization

Jumlah tercatat - neto 555 737 Carrying amount - net

Biaya perolehan terdiri dari: Cost consists of:

31/12/2015 31/12/2014US$ '000 US$ '000

Saldo aw al 1.897 1.721 Beginning balancePenambahan 69 176 Addition

Saldo akhir 1.966 1.897 Ending balance

Beban amortisasi perangkat lunak komputer masing-masing sebesar US$ 251 ribu dan US$ 220 ribu untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 disajikan sebagai bagian dari beban pokok penjualan dan beban umum dan administrasi.

Amortisation expenses of computer software amounted to US$ 251 thousand and US$ 220 thousand for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively, are presented as part of cost of goods sold and general and administrative expenses.

16. UTANG USAHA 16. TRADE ACCOUNTS PAYABLE

Rinciannya adalah sebagai berikut: The details are as follows: a. Berdasarkan Mata Uang a. By Currency

31/12/2015 31/12/2014US$ '000 US$ '000

Pihak Ketiga Third PartiesDolar AS 219 953 US DollarRupiah 1.508 31 RupiahMata uang lainnya 4 3 Other currencies


Pihak Berelasi - Dolar AS Related Parties - US Dollar(Catatan 32) 96.353 91.960 (Note 32)







- 40 -

b. Berdasarkan Umur (Hari) b. By Age Category (Days)

31/12/2015 31/12/2014US$ '000 US$ '000

Pihak Ketiga Third PartiesBelum jatuh tempo 587 962 Not yet dueLew at jatuh tempo Overdue

1 - 30 hari 1.141 25 1 - 30 days31 - 60 hari 3 - 31 - 60 days


Pihak Berelasi (Catatan 32) Related Parties (Note 32)Belum jatuh tempo 72.499 55.900 Not yet dueLew at jatuh tempo Overdue

1 - 30 hari 23.854 36.060 1 - 30 days

Sub-jumlah 96.353 91.960 Sub-total


Rata-rata periode kredit yang diberikan oleh pihak ketiga adalah 30 hari. Kelompok Usaha mempunyai kebijakan dalam mengelola risiko dan memastikan semua utang dapat dibayar sesuai dengan jangka waktu yang diberikan. Tidak ada bunga yang dibebankan pada utang usaha.

The average credit period granted by third parties is 30 days. The Group has a policy to manage risk and ensure all debts can be paid according to the given time period. No interest is charged to the trade accounts payable.

17. UTANG LAIN-LAIN 17. OTHER ACCOUNTS PAYABLE

31/12/2015 31/12/2014US$ '000 US$ '000

Pihak Ketiga Third PartiesPemasok 1.115 966 VendorsKaryaw an 13 10 Employees


Pihak Berelasi (Catatan 32) 54 42 Related Parties (Note 32)


18. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 18. ACCRUED EXPENSES

31/12/2015 31/12/2014US$ '000 US$ '000

Barang dan jasa 3.096 5.667 Goods and servicesGaji dan tunjangan 565 356 Salaries and benefitsLain-lain 1.080 1.670 Others







- 41 -

19. UTANG PAJAK 19. TAXES PAYABLE

31/12/2015 31/12/2014US$ '000 US$ '000

Pajak penghasilan Income taxesPasal 4 (2) - 1 Article 4 (2)Pasal 21 21 24 Article 21Pasal 23 4 13 Article 23Pasal 26 8 2 Article 26

PPN - 1 VAT

Jumlah 33 41 Total

20. UTANG OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH 20. BONDS AND SUKUK IJARAH PAYABLE

31/12/2015 31/12/2014

US$'000 US$'000Nilai nominal Nominal value

Obligasi TPN I 2010 - 5.868 TPN I 2010 bondSukuk ijarah TPN I 2010 - 16.077 Sukuk ijarah TPN I 2010

Diskonto yang belum diamortisasi - (112) Unamortized discount

Jumlah - 21.833 Total

Obligasi TPN I 2010

TPN I 2010 Bond

Pada tanggal 2 Juni 2010, LCTN menerbitkan obligasi Rupiah (obligasi) sebesar Rp 73 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,35% per tahun yang dibayar setiap 3 bulan. Obligasi tersebut dijamin dengan aset tetap LCTN, berjangka waktu 5 (lima) tahun dan telah jatuh tempo dan telah dilunasi pada tanggal 2 Juni 2015 (per 31 Desember 2014, utang obligasi disajikan sebagai bagian dari liabilitas jangka pendek). Hak pemegang obligasi adalah pari-passu tanpa hak preferen dengan hak-hak kreditur lain yang kreditnya dijamin oleh aset tetap LCTN, jika ada.

On June 2, 2010, LCTN issued Rupiah bonds (bonds) amounting to Rp73 billion with fixed interest rate of 12.35% per annum, payable quarterly. The bonds are secured with LCTN’s property, plant and equipment and have a term of 5 (five) years, due and has been settled on June 2, 2015 (as per December 31, 2014, bonds payable are presented as part of current liabilities). Bondholders’ right is pari-passu without preferential rights with other creditors whose credit is secured by LCTN’s property, plant and equipment, if any.

Setelah lewat satu tahun sejak tanggal emisi, LCTN dari waktu ke waktu dapat melakukan pembelian kembali obligasi sesuai dengan harga yang disepakati oleh kedua pihak. Seluruh obligasi dijual sebesar nilai nominal, tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk bertindak sebagai wali amanat.

At anytime after the first anniversary of the bonds, LCTN may buyback the bonds at a price agreed by both parties. All the bonds were sold at nominal value and were listed on the Indonesia Stock Exchange with PT Bank CIMB Niaga Tbk as trustee.

Pada tanggal 27 Februari 2015, Fitch Ratings memberikan peringkat ‘A+(idn) dengan prospek stabil’ Nasional jangka panjang kepada LCTN dan ‘A+(idn)’ terkait obligasi Rupiah.

On February 27, 2015, Fitch Ratings has assigned a ‘A+(idn) with prospect stable’ National Long-Term rating to LCTN and ‘A+(idn)’ to the Rupiah bond.

Sukuk Ijarah TPN I 2010 Sukuk Ijarah TPN I 2010 Pada tanggal 2 Juni 2010, LCTN menerbitkan sukuk ijarah (Sukuk) senilai Rp 200 miliar. Sukuk tersebut dijamin dengan aset tetap LCTN, berjangka waktu 5 (lima) tahun dan telah jatuh tempo serta dibayarkan pada tanggal 2 Juni 2015 (per 31 Desember 2014, utang sukuk ijarah

On June 2, 2010, LCTN issued sukuk ijarah (sukuk) amounting to Rp 200 billion. The sukuk are secured with LCTN’s property, plant and equipment and have a term of 5 (five) years, due and has been settled on June 2, 2015 (as per December 31, 2014, sukuk ijarah payable are






- 42 -

disajikan sebagai bagian dari liabilitas jangka pendek). Sukuk ini ditawarkan dengan ketentuan yang mewajibkan LCTN untuk membayar kepada pemegang sukuk sejumlah cicilan imbalan ijarah sebesar Rp123,5 juta per Rp 1 miliar per tahun yang dibayar setiap 3 bulan. Para pemegang sukuk mempunyai hak pari-passu tanpa hak preferen dengan hak-hak kreditur lain yang kreditnya dijamin oleh aset tetap LCTN, jika ada.

presented as part of current liabilities). These sukuk were offered under the condition that LCTN shall pay to sukuk holders a sum of Ijarah fee installments amounting to Rp123.5 million per Rp1 billion per annum, payable quarterly. The sukuk holders’ right is pari-passu without preferential rights with other creditors whose credit is secured by LCTN’s property, plant and equipment, if any.

Setelah lewat satu tahun sejak tanggal emisi, LCTN dari waktu ke waktu dapat melakukan pembelian kembali sukuk sesuai dengan harga yang disepakati oleh kedua pihak. Seluruh sukuk dijual sebesar nilai nominal, tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk bertindak sebagai wali amanat.

At anytime after the first anniversary of the sukuk, LCTN may buyback the sukuk at a price agreed by both parties. All sukuk were sold at nominal value and were listed on the Indonesia Stock Exchange with PT Bank CIMB Niaga Tbk as trustee.

Pada tanggal 27 Februari 2015, Fitch Ratings memberikan peringkat ‘A+(idn) dengan prospek stabil’ Nasional jangka panjang kepada LCTN dan ‘A+(idn)’ terkait sukuk ijarah Rupiah.

On February 27, 2015, Fitch Ratings has assigned a ‘A+(idn) with prospect stable’ National Long-Term rating to LCTN and ‘A+(idn)’ to the Rupiah sukuk ijarah.

Jaminan untuk obligasi dan sukuk berupa empat bidang tanah milik LCTN di Merak, Cilegon, Indonesia beserta bangunan, mesin dan peralatan pabrik di atasnya serta kewajiban untuk memelihara beberapa rasio keuangan tertentu telah berakhir sejak pelunasannya pada tanggal 2 Juni 2015.

Collateral for bonds and sukuk by four plots of land owned by LCTN located at Merak, Cilegon, Indonesia as well as the buildings, plant machineries and equipment thereon and requirement to mantain certain financial ratios ended with its settlement on June 2, 2015.

21. MODAL SAHAM 21. CAPITAL STOCK

Jumlah PersentaseSaham/ Kepemilikan/ Modal Disetor/

Number of Percentage of Paid-UpShares Ownership Capital

% US$ '000

Lotte Chemical Titan Lotte Chemical TitanInternational Sdn. Bhd. 5.296.579.215 95,15 155.892 International Sdn. Bhd.

Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan Public (less than 5% di baw ah 5%) 269.834.785 4,85 7.946 ow nership each)

Jumlah 5.566.414.000 100,00 163.838 Total

31/12/2015 dan/and 31/12/2014

Nama Pemegang Saham Name of Stockholders






- 43 -

22. TAMBAHAN MODAL DISETOR 22. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

31/12/2015 dan/and 31/12/2014

US$ '000Tambahan modal disetor yang berasal

dari penaw aran umum perdana Paid-in capital in excess of par valuepada tahun 2002 1.388 from the initial public offering in 2002

Tambahan modal disetor yang berasal dari penaw aran umum terbatas I Paid-in capital in excess of par value dengan hak memesan efek terlebih from the limited public offering Idahulu pada tahun 2008 52.671 w ith pre-emptive rights in 2008

Dikurangi dengan biaya emisi saham (667) Less stock issuance cost of share capitalDifference in value of restructuring

Selisih nilai transaksi restrukturisasi transaction among entities under entitas sepengendali disajikan sebagai common control presented as additional tambahan modal disetor (7.512) paid in capital

Jumlah 45.880 Total

Penawaran Umum Perdana dan Terbatas Initial and Limited Public Offering Tambahan modal disetor tahun 2002 merupakan selisih antara harga penawaran umum saham perdana kepada masyarakat sebanyak 67.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 250 per saham dan harga penawaran Rp 450 per saham.

Paid-in capital in excess of par value in 2002 represents the difference between the offering price of Rp 450 per share in the initial public offering of 67,000,000 shares with the nominal value of Rp 250 per share.

Tambahan modal disetor tahun 2008 merupakan selisih antara harga Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu kepada masyarakat sebanyak 5.156.214.000 saham dengan nilai nominal Rp 250 per saham dan harga penawaran Rp 345 per saham.

Paid-in capital in excess of par value in 2008 represents the difference between the offering price of Rp 345 per share in the Limited Public Offering I of 5,156,214,000 shares with the nominal value of Rp 250 per share.

Beban emisi saham merupakan biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum saham perdana kepada masyarakat antara lain, biaya konsultan hukum, akuntan publik, notaris, penilai dan Iainnya.

Stock issuance costs of share capital represent costs incurred in connection with the initial public offering of the shares consisting of fees to legal consultant, public accountant, notary, appraiser and others.

Restrukturisasi Entitas Sepengendali Restructuring Entities Under Common Control Perusahaan pada tanggal 11 April 2011 telah menandatangani perjanjian jual beli dengan PT Lotte Packaging (LP), pihak berelasi, untuk menjual unit usaha Biaxially Oriented Polypropylene (BOPP) dengan harga US$ 10.000.000 (Nilai Transaksi). Unit usaha BOPP terdiri dari piutang usaha, piutang lain-lain, persediaan, biaya dibayar di muka, aset lancar lainnya, aset tetap, utang usaha dan biaya yang masih harus dibayar yang dimiliki, disewa, dilisensi, dipegang atau dipakai oleh Perusahaan terkait dengan Usaha BOPP. Berdasarkan laporan penilaian independen oleh KJPP Suwendho Rinaldy & Rekan tanggal 6 April 2011, nilai pasar wajar BOPP adalah US$ 9,74 juta. Nilai transaksi memberikan premi sekitar 2,6%.

On April 11, 2011, the Company signed a Sale and Purchase Agreement with PT Lotte Packaging (LP), a related party, to sell its Biaxially Oriented Polypropylene (BOPP) business unit at a price of US$ 10,000,000 (Transaction Value). BOPP business unit consists of trade accounts receivable, other accounts receivable, inventory, prepaid expenses, other current assets, property, plant and equipment, trade accounts payable and accrued expenses that are owned, leased, licensed, held or used by the Company in relation to the BOPP business. Based on the independent valuation report issued by KJPP Suwendho Rinaldy & Rekan on April 6, 2011, the fair market value of the BOPP business was US$ 9.74 million. The transaction value represents approximately 2.6% premium over the time.

Perusahaan dan LP berada di bawah pengendalian yang sama sehingga pengalihan

The Company and LP are under common control, as such the transfer of BOPP business unit from






- 44 -

unit usaha BOPP dari Perusahaan kepada LP tersebut menggunakan metode penyatuan kepemilikan. Berdasarkan metode ini, selisih antara nilai pengalihan dengan nilai buku disajikan sebagai bagian dari ekuitas di laporan posisi keuangan konsolidasian dalam akun Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali.

the Company to LP is recorded using the pooling of interest method. Under this method, the difference between the transfer value and book value is presented as part of the equity in the consolidated statements of financial position under Difference in Value of Restructuring Transaction between Entities under Common Control.

Sesuai dengan PSAK 38 (Revisi 2012) sejak tanggal 1 Januari 2013, saldo selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali disajikan sebagai tambahan modal disetor.

In accordance with PSAK 38 (Revised 2012) starting January 1, 2013, difference in value of restructuring transaction between entities under common control is presented as additional paid in capital.

Pengalihan berdasarkan nilai buku BOPP tanggal 30 April 2011. Rincian transaksi sebagai berikut:

The transfer was based on BOPP’s book value as of April 30, 2011. Details of the transaction are as follows:

Nilai/AmountUS$ '000

Piutang usaha 3.692 Trade accounts receivablePiutang lain-lain 5 Other accounts receivableAset lancar lainnya 566 Other current assetsPersediaan - bersih 6.877 Inventory - netBiaya dibayar di muka 16 Prepaid expensesNilai buku bersih aset tetap 13.894 Net book value of property, plant and equipmentUtang usaha (6.774) Trade accounts payableBiaya masih harus dibayar (764) Accrued expenses

Total nilai buku dialihkan 17.512 Net book value transferredHarga pengalihan (Nilai Transaksi) (10.000) Transfer price (Transaction Value)

Selisih nilai transaksi restrukturisasi Difference in value of restructuring transactionentitas sepengendali 7.512 betw een entities under common control

Unit Usaha BOPP sudah mengalami kerugian 3 (tiga) tahun berturut-turut, sehingga diputuskan untuk mengalihkan unit usaha tersebut.

The BOPP business unit has suffered consecutive losses in the last 3 (three) years, hence, the decision is taken to transfer the business unit.

23. PENDAPATAN BERSIH 23. NET REVENUE

31/12/2015 31/12/2014US$ '000 US$ '000

Pihak Ketiga Third PartiesPolyethylene 402.676 520.968 Polyethylene

Pihak Berelasi (Catatan 32) Related Parties (Note 32)Polyethylene 54.066 98.836 PolyethyleneKomisi 591 1.927 Commission

Sub-jumlah 54.657 100.763 Sub-total

Jumlah 457.333 621.731 Total

Pendapatan terhadap pelanggan berikut yang melebihi 10% dari pendapatan bersih konsolidasian pada tahun-tahun yang bersangkutan:

Revenue to the following customers represents more than 10% of the total consolidated net revenue of the respective years:






- 45 -

31/12/2015 31/12/2014 31/12/2015 31/12/2014US$'000 US$'000 % %

PT Bukitmega Masabadi 58.975 109.296 12,89 17,58 PT Bukitmega MasabadiLotte Chemical Titan (M) Lotte Chemical Titan (M) Sdn. Bhd. 30.962 63.603 6,77 10,23 Sdn. Bhd.

Jumlah 89.937 172.899 19,66 27,81 Total

Jumlah/TotalPercentage to Total

Jumlah Pendapatan Bersih/

Net Revenue

24. BEBAN POKOK PENJUALAN

24. COST OF GOODS SOLD

31/12/2015 31/12/2014

US$'000 US$'000

Bahan baku yang digunakan - neto 348.485 529.940 Raw materials used - netUpah dan biaya pabrikasi 48.794 53.614 Direct labor and factory overhead Jumlah beban produksi 397.279 583.554 Total production costs

Barang dalam proses Work-in processAwal tahun 3.781 2.335 At beginning of yearAkhir tahun (1.729) (3.781) At end of year

Beban pokok produksi 399.331 582.108 Cost of goods manufactured

Barang jadi Finished goodsAwal tahun 28.492 31.331 At beginning of yearPembelian 34.270 28.855 PurchasesAkhir tahun, setelah dikurangi dengan At end of year, net of provision for decline

penyisihan atas penurunan nilai persediaan in value of inventory of US$ 397 thousand masing-masing sebesar US$ 397 ribu dan and US$ 1,195 thousand US$ 1.195 ribu pada tahun 2015 dan 2014 (22.579) (28.492) in 2015 and 2014, respectively

Beban Pokok Penjualan 439.514 613.802 Cost of Goods Sold

Pembelian yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan bersih konsolidasian adalah sebagai berikut:

Purchases that were more than 10% of the total consolidated net revenue were as follows:

31/12/2015 31/12/2014 31/12/2015 31/12/2014US$ '000 US$ '000 % %

Lotte Chemical Titan Trading Lotte Chemical Titan Trading Sdn. Bhd. 322.081 378.814 70,43 60,93 Sdn. Bhd.

Lotte Chemical Titan (M) Sdn. Bhd. 56.868 109.370 12,44 17,60 Lotte Chemical Titan (M) Sdn. Bhd.P.T. Chandra Asri Petrochemical Tbk 6.810 69.900 1,49 11,25 P.T. Chandra Asri Petrochemical Tbk

Jumlah 385.759 558.084 84,36 89,78 Total

Jumlah/Total

Persentase terhadap

Percentage to Total Net RevenueJumlah Pendapatan Bersih/






- 46 -

25. BEBAN PENJUALAN 25. SELLING EXPENSES

31/12/2015 31/12/2014US$ '000 US$ '000

Pengangkutan 5.729 7.104 Freight Komisi 80 320 CommissionAsuransi 27 21 Insurance


26. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 26. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

31/12/2015 31/12/2014US$ '000 US$ '000

Gaji, upah dan kesejahteraan karyaw an 2.417 2.003 Salaries, w ages and employees’ benefits Penyusutan dan amortisasi 367 366 Depreciation and amortizationHonorarium tenaga ahli 403 314 Professional feesSew a 233 235 RentalPerbaikan dan pemeliharaan 72 70 Repairs and maintenanceLain-lain 490 1.201 Others

Bersih 3.982 4.189 Net

27. BUNGA, IMBALAN, DERIVATIF DAN BEBAN KEUANGAN LAINNYA - NETO

27. INTEREST, FEE, DERIVATIVES AND OTHER FINANCING CHARGES - NET

31/12/2015 31/12/2014US$ '000 US$ '000

Imbalan Sukuk Ijarah 786 2.079 Sukuk Ijarah feeBeban bunga obligasi 287 759 Bonds interest expenseAmortisasi beban emisi obligasi dan sukuk 46 111 Amortization of bond and sukuk issuance costPerubahan nilai w ajar kontrak derivatif (7.989) (685) Change in fair value of derivative contractRugi (laba) transaksi derivatif 8.780 (844) Loss (gain) on derivativesBiaya bank dan lain-lain 333 548 Bank charges and others

Bersih 2.243 1.968 Net

28. KLAIM ASURANSI 28. INSURANCE CLAIM

Pada tahun 2014, LCTN telah menerima sebagian pembayaran untuk klaim asuransi terkait gangguan usaha, yang mana penghasilan atas klaim tersebut telah diakui di tahun 2013.

In 2014, LCTN received the remaining payment from insurance claim due to business interruption, which the income from this insurance claim had been recognized in 2013.






- 47 -

29. PERPAJAKAN 29. TAXATION Beban pajak Kelompok Usaha yang berasal dari pajak tangguhan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, masing-masing sebesar US$ 4.108 ribu dan US$ 1.967 ribu.

Tax expense of the Group from deferred tax for the years ended December 31, 2015 and 2014 amounted to US$ 4,108 thousand and US$ 1,967 thousand, respectively.

Pajak Kini Current Tax Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:

Reconciliation between profit (loss) before tax per consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income and taxable income are as follows:

31/12/2015 31/12/2014US$ '000 US$ '000

Laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan Profit (loss) before tax per consolidatedlaba rugi dan penghasilan komprehensif statements of profit or loss and otherlain konsolidasian 7.088 (4.484) comprehensive income

Rugi (laba) entitas anak sebelum pajak (6.418) 4.758 Loss (profit) of subsidiaries before taxLaba sebelum pajak - Perusahaan 670 274 Income before tax - Company Ditambah (dikurangi): Add (deduct):Perbedaan temporer Temporary differences

Penurunan nilai persediaan 32 - Decline in value of inventoryPerbedaan tetap Permanent differences

PenghasiIan bunga yang Interest income pajaknya bersifat f inal (2) (2) subject to f inal tax

Lain – lain 3 3 OthersLaba kena pajak - tahun berjalan 703 275 Taxable income - current yearRugi f iskal yang dapat dikompensasi - Fiscal loss carryforw ard -

aw al tahun (4.523) (4.798) beginning of yearRugi f iskal yang kadaluw arsa 2.275 - Fiscal loss carryforw ard expiredRugi f iskal yang dapat dikompensasi -

akhir tahun (1.545) (4.523) Fiscal loss carryforw ard - end of year

Laba kena pajak tahun 2015 seperti disebutkan di atas akan dilaporkan ke dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2015.

Taxable income for 2015, as stated above, will be reported to its 2015 annual income tax return (SPT).

Laba kena pajak untuk tahun 2014 seperti yang disebutkan di atas telah dilaporkan oleh Perusahaan ke Kantor Pajak dalam SPT badan tahun 2014.

Taxable income for 2014, as stated above, have been reported and submitted to the Tax Office by the Company in its 2014 SPT.

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba (rugi) sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

A reconciliation between the total tax expense and the amount computed by applying the effective tax rates to profit (loss) before tax are as follows:






- 48 -

31/12/2015 31/12/2014US$ '000 US$ '000

Laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan Profit (loss) before tax per consolidatedlaba rugi dan penghasilan komprehensif statement of profit or loss andlain konsolidasian 7.088 (4.484) other comprehensive income

Rugi (laba) entitas anak sebelum pajak (6.418) 4.758 Loss (profit) of subsidiaries before tax

Laba sebelum pajak - Perusahaan 670 274 Income before tax - Company

Beban pajak penghasilan dengan Income tax expense at effective tarif pajak efektif (168) (69) tax rate

Pengaruh pajak dari estimasi rugi f iskal - Tax effect of estimated - yang tidak dapat terealisasi (346) (402) unrecoverable f iscal loss

Rugi f iskal yang digunakan periode ini 176 68 Recognition of current period f iscal lossPengaruh pajak dari perbedaan permanen 1 1 Tax effect of permanent differences

Beban pajak - Perusahaan (337) (402) Tax expense - Company

Beban pajak dari anak perusahaan (3.771) (1.565) Tax expense of subsidiary

Jumlah beban pajak (4.108) (1.967) Total tax expense Pajak Tangguhan Deferred Tax

Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer yang signifikan antara pelaporan komersial dan fiskal adalah sebagai berikut:

The deferred tax effects of the significant temporary differences between commercial and tax reporting are as follows:

Penambahan Penambahan1 Januari/ (pengurangan)/ 31 Desember/ (pengurangan)/ 31 Desember/

January 1, Addition December 31, Addition December 31,2014 (deduction) 2014 (deduction) 2015

US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000Perusahaan : The Company :Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan Def erred Tax Asset (Liabilities)Estimasi rugi f iskal y ang diperkirakan Estimated f iscal loss that

dapat direalisasi 951 (402) 549 (345) 204 can be realizedPenurunan nilai persediaan - - - 8 8 Decline in v alue of inv entoryTotal Aset Pajak Tangguhan 951 (402) 549 (337) 212 Total Def erred Tax Assets

Liabilitas Pajak Tangguhan, Bersih - Def erred Tax Liabilities,Entitas Anak (10.830) (1.497) (12.327) (3.843) (16.170) Net - Subsidiaries

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan mempunyai akumulasi rugi fiskal yang dapat dikompensasi sebesar masing-masing US$ 1,50 juta dan US$ 4,50 juta yang akan kadaluarsa dalam berbagai jumlah di antara tahun 2015 sampai dengan 2017. Perusahaan memperkirakan rugi fiskal sebesar US$ 0,70 juta dan US$ 2,30 juta masing-masing untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 tidak dapat dikompensasikan dengan laba kena pajak sebelum kadaluwarsa. Oleh karena itu, aset pajak tangguhan tersebut tidak diakui.

As of December 31, 2015 and 2014, the Company had accumulated fiscal loss carryforward amounting to US$ 1.50 million and US$ 4.50 million, respectively, which will expire in varying amounts between 2015 and 2017. The Company estimated fiscal loss as of December 31, 2015 and 2014 amounting to US$ 0.70 million and US$ 2.30 million, respectively, cannot be compensated to taxable income before their expiration. Hence, deferred tax asset on such fiscal loss are not recognized.






- 49 -

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, LCTN memiliki akumulasi rugi fiskal sebesar masing-masing US$ 12 juta dan US$ 21 juta yang akan kadaluarsa dalam berbagai jumlah di antara tahun 2015 sampai dengan 2019. LCTN memperkirakan rugi fiskal sebesar nihil dan US$ 1 juta masing-masing untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 tidak dapat dikompensasi dengan laba kena pajak sebelum kadaluarsa. Oleh karena itu, aset pajak tangguhan tersebut tidak diakui.

As of December 31, 2015 and 2014, LCTN had accumulated fiscal loss carry forward amounting to US$ 12 million and US$ 21 million, respectively which will expire in varying amounts between 2015 and 2019. LCTN estimated fiscal loss as of December 31, 2015 and 2014 amounting to nil and US$ 1 million, respectively, cannot be compensated to taxable income income before their expiration. Hence, deferred tax asset on such fiscal loss are not recognized.

Realisasi aset pajak tangguhan dari rugi fiskal yang dapat dikompensasi ini tergantung dari kemampuan Kelompok Usaha untuk menghasilkan laba kena pajak yang cukup sebelum rugi fiskal tersebut kadaluarsa. Walaupun realisasi tidak dapat dipastikan, manajemen yakin bahwa kemungkinan besar aset pajak tangguhan tersebut dapat direalisasi melalui kompensasi laba kena pajak di masa depan. Meskipun demikian, aset pajak tangguhan yang sebelumnya ditaksir dapat terealisasi dapat berkurang jika laba kena pajak masa depan yang aktual lebih rendah dari yang diperkirakan.

Realization of deferred tax assets from this fiscal loss carryforward is dependent on the Group ability to generate sufficient taxable income prior to expiration of the fiscal loss carryforward. Although realization is not assured, the management believes that it is probable that the deferred tax assets will be realized through the reduction of future taxable income. However, the amount of deferred tax assets considered realizable could be reduced if actual future taxable income is lower than estimated.

Tagihan Pengembalian Pajak Claims For Tax Refund Taksiran tagihan pengembalian pajak Kelompok Usaha yang terdiri atas kelebihan pembayaran PPh pasal 22 adalah sebagai berikut:

The estimated claims for tax refund of the Group consist of income tax article 22 overpayment as follows:

31/12/2015 31/12/2014US$ '000 US$ '000

Perusahaan The Company2014 283 - 20142013 - 49 20132011 62 62 2011

LCTN LCTN2014 1.464 - 20142013 - 1.874 2013


Tahun Pajak 2013

Fiscal Year 2013 Pada tahun 2015, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2013 sebesar US$ 49 ribu. Atas SKPLB tersebut di atas Perusahaan telah menerima restitusi pada tanggal 9 April 2015. Pada tahun 2015, LCTN menerima SKPLB pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2013 sebesar US$ 1,8 juta. Atas SKPLB tersebut di atas LCTN telah menerima restitusi pada tanggal 5 Maret 2015.

In 2015, the Company received Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB) corporate income tax for fiscal year 2013 amounting to US$ 49 thousand. On April 9, 2015, the Company received the refund of the tax overpayment based on the above SKPLB. In 2015, LCTN received SKPLB corporate income tax for fiscal year 2013 amounting to US$ 1.8 million. On March 5, 2015, LCTN received the refund of the tax overpayment based on the above SKPLB.






- 50 -

Tahun Pajak 2012 Fiscal Year 2012 Pada tahun 2014, LCTN menerima SKPLB pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2012 sebesar US$ 1,9 juta. LCTN juga menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) untuk Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21, 23 dan 26 untuk tahun pajak 2012 sebesar Rp 8 juta. Perusahaan mengkompensasikan kekurangan pajak dengan kelebihan pajak dan Perusahaan telah menerima restitusi pada tanggal 21 Maret 2014.

In 2014, LCTN received SKPLB corporate income tax for fiscal year 2012 amounting to US$ 1.9 million. LCTN also received Tax Underpayment Assessment Letter (SKPKB) for income tax articles 21, 23 and 26 for fiscal year 2012 amounting to Rp 8 million. The Company compensated the tax underpayments with the tax overpayments and on March 21, 2014, the Company received the refund of the tax overpayment.

Tahun Pajak 2011 Fiscal Year 2011 Pada tahun 2013, Perusahaan menerima SKPLB pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2011 sebesar US$ 89 ribu. Perusahaan juga menerima SKPKB dan Surat Tagihan Pajak (STP) untuk PPh Pasal 21 dan 23 untuk tahun pajak 2011 sebesar Rp 4 juta. Atas SKPLB tersebut di atas Perusahaan telah menerima restitusi pada tanggal 7 Mei 2013. Perusahaan mengajukan banding atas SKPLB pajak penghasilan badan sebesar US$ 62 ribu. Hasil dari banding tersebut masih dalam proses.

In 2013, the Company received SKPLB corporate income tax for fiscal year 2011 amounting to US$ 89 thousand. The Company also received SKPKB and Tax Collection Letter (STP) for income tax articles 21 and 23 for fiscal year 2011 amounting to Rp 4 million. On May 7, 2013, the Company received the refund of the tax overpayment based on the above SKPLB. The Company filed appeal on SKPLB corporate income tax amounting to US$ 62 thousand. The result of this appeal is still in process.

30. LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR 30. BASIC EARNINGS (LOSS) PER SHARE Rincian laba (rugi) per saham dasar adalah sebagai berikut:

The details of basic earnings (loss) per share are as follows:

31/12/2015 31/12/2014

Laba (rugi) tahun berjalan (dalam US$ '000) 2.980 (6.451) Profit (loss) for the year (in US$ '000)Rata-rata tertimbang saham biasa Weighted-average number of shares (dalam ribu per lembar) 5.566.414 5.566.414 (in thousands of shares)

Laba (rugi) per saham dasar (dalam US$ penuh) 0,0005 (0,0012) Basic earnings (loss) per share (in full US$)

Tidak ada instrumen keuangan yang diterbitkan yang menimbulkan dampak dilusi, sehingga tidak ada perhitungan laba (rugi) per saham dilusian.

There is no financial instrument issued with dilutive effect, therefore, diluted earnings (loss) per share is not computed.

31. IMBALAN PASCAKERJA 31. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATIONS Dana pensiun LCTN dikelola oleh Dana Pensiun

Lembaga Keuangan Manulife Indonesia yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. KEP-381/KM.6/2003 tanggal 10 Nopember 2003.

LCTN’s pension plan is managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan Manulife Indonesia, the deed of establishment of which was approved by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in his decision letter No. KEP-381/KM.6/2003 dated November 10, 2003.

Iuran Dana Pensiun yang ditanggung LCTN dan karyawan masing-masing sebesar 6% dan 2% dari penghasilan dasar per bulan karyawan. Jumlah yang diakui sebagai biaya atas program

Contributions are funded and consist of LCTN’s and employees’ contributions computed at 6% and 2%, respectively, of the employees’ monthly salaries. The amount recognized as expense for






- 51 -

iuran pasti ini untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar US$ 144 ribu dan US$ 143 ribu.

this contribution plan for the years ended December 31, 2015 and 2014 is US$ 144 thousand and US$ 143 thousand, respectively.

Selain mempunyai program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap yang memenuhi syarat, LCTN juga memberikan imbalan pascakerja sesuai dengan persyaratan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (UU No. 13/2003).

In addition to the above-mentioned defined contribution retirement plan, LCTN provides for post-employment benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003 (Law No. 13/2003).

Liabilitas imbalan pasca kerja yang diakui pada tanggal 31 Desember 2014 didasarkan pada laporan penilaian aktuaria independen, PT Sentra Jasa Aktuaria.

The post-employement benefits obligation recognized as of December 31, 2014 is based on the actuary reports of independent firm, PT Sentra Jasa Aktuaria.

Asumsi-asumsi signifikan yang digunakan dalam perhitungan aktuaria tersebut adalah sebagai berikut:

The significant assumptions used in the actuarial calculations are as follows:

31/12/2015 31/12/2014Tingkat diskonto 8,75% 8,00% Discount rateTingkat kenaikan gaji 10% 10% Salary increaseTingkat kematian TMI 2011 TMI 2011 Mortality rateUsia pensiun 55 tahun/years 55 tahun/years Normal retirement age

Beban imbalan pascakerja yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:

Post-employment benefits expense recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income is as follows:

31/12/201431/12/2015 (As restated)

US$'000 US$'000

Biaya jasa kini 318 362 Current service costBiaya bunga 177 167 Interest cost

Beban imbalan pasca kerja 495 529 Post-employment benefits expense

Mutasi saldo atas liabilitas imbalan pascakerja karyawan adalah sebagai berikut:

The movement of balance in the post-employment benefits obligations are as follows:

31/12/201431/12/2015 (As restated)

US$'000 US$'000

Saldo awal tahun 2.450 1.891 Balance at beginning of yearBeban imbalan pasca kerja 495 529 Post-employment benefit expensePembayaran pesangon (97) (195) Severance paymentKeuntungan selisih kurs (244) (45) Foreign exchange gainPendapatan komprehensif lainnya (289) 270 Other comprehensive income

Saldo akhir tahun 2.315 2.450 Balance at end of year






- 52 -

Riwayat penyesuaian pengalaman adalah sebagai berikut:

The history of experience adjustments is as follows:

31/12/2015 31/12/2014 31/12/2013 31/12/2012 31/12/2011

US$'000 US$'000 US$'000 US$'000 US$'000Nilai kini liabilitas imbalan Present value of defined

pasti 2.315 2.450 1.891 3.018 2.466 benefit obligationPenyesuaian pengalaman Experience adjustment

liabilitas program (138) 81 (237) (128) (60) on plan liabilities

32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI 32. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Sifat Pihak Berelasi Nature of Relationships Lotte Chemical Corporation (LCC) adalah entitas induk terakhir Perusahaan dan entitas anak.

Lotte Chemical Corporation (LCC) is the ultimate parent of the Company and its subsidiaries.

Pihak berelasi yang pemegang saham akhirnya sama dengan Kelompok Usaha:

Related parties with the same ultimate stockholder as the Group:

− Lotte Chemical Titan Trading Sdn. Bhd.

(LCTT) − Lotte Chemical Titan Trading Sdn. Bhd.

(LCTT) − Lotte Chemical Titan (M) Sdn. Bhd. (LCTM) − Lotte Chemical Titan (M) Sdn. Bhd. (LCTM) − Lotte Chemical Trading (Shanghai) (LCTS) − LTC Chemical PTY Ltd (LTCP) − Lotte Data Communication Company (LDCC) − PT Lotte Packaging (LP)

− Lotte Chemical Trading (Shanghai) (LCTS) − LTC Chemical PTY Ltd (LTCP) − Lotte Data Communication Company (LDCC) − PT Lotte Packaging (LP)

− PT Lotte Data Communication Indonesia (LDCI)

− Hotel Lotte Co., Ltd (LH) − PT Lotteria Indonesia (LI) − Lotte Academy (LA)

− PT Lotte Data Communication Indonesia (LDCI)

− Hotel Lotte Co., Ltd (LH) − PT Lotteria Indonesia (LI) − Lotte Academy (LA)

Transaksi-transaksi Pihak Berelasi Transactions with Related Parties

Kelompok Usaha, melakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi sebagai berikut:

The Group engages into certain transactions with related parties as follows:






- 53 -

31/12/2015 31/12/2014 31/12/2015 31/12/2014 31/12/2015 31/12/2014US$ '000 US$ '000 MT MT % %

Pendapatan RevenueLotte Chemical Titan (M) Lotte Chemical Titan (M)

Sdn. Bhd. 30.962 63.603 24.366 39.508 6,77 10,23 Sdn. Bhd.Lotte Chemical Titan Trading Lotte Chemical Titan Trading

Sdn. Bhd. 21.612 37.017 15.995 21.346 4,73 5,96 Sdn. Bhd.Lotte Chemical Trading ( Shanghai ) 1.290 115 1.060 67 0,29 0,02 Lotte Chemical Trading ( Shanghai )Lotte Chemical Corporation 772 28 600 17 0,17 0,01 Lotte Chemical CorporationLTC Chemical PTY Ltd 21 - 17 - 0,01 - LTC Chemical PTY Ltd

Jumlah 54.657 100.763 42.038 60.938 11,96 16,22 Total

Pembelian PurchasesLotte Chemical Titan Trading Lotte Chemical Titan Trading

Sdn. Bhd. 322.081 378.814 297.624 267.249 70,43 60,93 Sdn. Bhd.Lotte Chemical Titan (M) Sdn. Bhd. 56.868 109.370 47.852 72.770 12,44 17,60 Lotte Chemical Titan (M) Sdn. Bhd.Lotte Chemical Corporation 17 - 14 - 0,01 - Lotte Chemical Corporation

Jumlah 378.966 488.184 345.490 340.019 82,88 78,53 Total

Jumlah/Total Kuantitas/Quantity Percentage to Total Net Revenue

Persentase terhadap Jumlah Pendapatan Bersih/

31/12/2015 31/12/2014 31/12/2015 31/12/2014

US$ '000 US$ '000 % %

Piutang Usaha Trade Accounts Receivable

Lotte Chemical Titan Trading Sdn. Bhd. 5.778 5.721 2,48 2,24 Lotte Chemical Titan Trading Sdn. Bhd.

Lotte Chemical Titan (M) Sdn. Bhd. 3.796 8.194 1,63 3,20 Lotte Chemical Titan (M) Sdn. Bhd.

Lotte Chemical Trading (Shanghai) 491 - 0,21 - Lotte Chemical Trading (Shanghai)

Lotte Chemical Corporation 346 - 0,15 - Lotte Chemical Corporation

Jumlah 10.411 13.915 4,47 5,44 Total

Piutang Lain-lain Other Accounts ReceivableLotte Chemical Corporation 2.504 790 1,08 0,31 Lotte Chemical Corporation

Hotel Lotte Co., Ltd 38 - 0,02 - Hotel Lotte Co., Ltd

PT Lotte Packaging 24 25 0,01 0,01 PT Lotte Packaging

Jumlah 2.566 815 1,11 0,32 Total

Jumlah/Total

Persentase terhadap

Percentage to Total AssetsJumlah Aset/






- 54 -

31/12/2015 31/12/2014 31/12/2015 31/12/2014

US$ '000 US$ '000 % %

Utang Usaha Trade Accounts PayableLotte Chemical Titan Trading Sdn. Bhd. 90.661 88.555 66,16 54,23 Lotte Chemical Titan Trading Sdn. Bhd.Lotte Chemical Titan (M) Sdn. Bhd. 5.692 3.405 4,16 2,09 Lotte Chemical Titan (M) Sdn. Bhd.

Jumlah 96.353 91.960 70,32 56,32 Total

Utang Lain-lain Other Accounts PayablePT Lotte Packaging 25 28 0,02 0,02 PT Lotte PackagingLotte Data Communication Company 25 6 0,02 0,01 Lotte Data Communication Company PT Lotteria Indonesia 3 - 0,01 - PT Lotteria IndonesiaPT Lotte Data Communication Indonesia 1 1 0,01 0,01 PT Lotte Data Communication IndonesiaLotte Academy - 3 - 0,01 Lotte AcademyLotte Chemical Titan (M) Sdn. Bhd. - 2 - 0,01 Lotte Chemical Titan (M) Sdn. Bhd.Lotte Chemical Titan Trading Sdn. Bhd. - 2 - 0,01 Lotte Chemical Titan Trading Sdn. Bhd.

Jumlah 54 42 0,06 0,07 Total

Pinjaman dari Pihak Berelasi Due to a Related PartyLotte Chemical Titan (M) Sdn. Bhd. 11.290 11.289 8,24 6,91 Lotte Chemical Titan (M) Sdn. Bhd.

Jumlah/Total Liabilities

Persentase terhadap Jumlah

Liabilitas/Percentage to Total

a. LCTN menjual barang jadinya terutama

kepada LCTM dan LCTT. Pada tahun 2015, LCTN juga menjual barang jadinya kepada LCC, LCTS dan LTCP dalam jumlah yang tidak signifikan. Selain itu, LCTN memperoleh pendapatan komisi dari LCTT. Jumlah saldo piutang yang timbul dari transaksi-transaksi tersebut disajikan sebagai Piutang Usaha - Pihak Berelasi pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

a. LCTN sells its finished goods mainly to LCTM and LCTT. In 2015, LCTN also sells its finished goods to LCC, LCTS and LTCP with insignificant amount. Moreover, LCTN has commission revenue from LCTT. The total outstanding receivables arising from the said transactions are presented as Trade Accounts Receivable - Related Parties in the consolidated statements of financial position.

b. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,

Perusahaan mempunyai piutang dari LP yang berasal dari berbagai transaksi yang terutama berupa imbalan jasa yang disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai bagian dari Piutang Lain-lain - Pihak Berelasi.

b. As of December 31, 2015 and 2014, the Company had outstanding receivables from LP resulting from various transactions which is mainly service fee. This is presented as part of Other Accounts Receivable - Related Parties in the consolidated statements of financial position.

c. Kelompok Usaha membeli bahan baku dan

barang jadi dari pihak berelasi. LCTN juga membayar biaya komisi kepada LCTT atas jasa penjualan produk LCTN ke luar negeri (selain Malaysia). Jumlah utang yang timbul dari transaksi-transaksi tersebut disajikan sebagai Utang Usaha - Pihak Berelasi pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

c. The Group purchases feedstock and finished goods from related parties. LCTN also paid commission fees to LCTT for sales of the LCTN’s product abroad (outside Malaysia). The total outstanding payables arising from the said transactions are presented as Trade Accounts Payable - Related Parties in the consolidated statements of financial position.

d. Pada tanggal 31 Desember 2014, Kelompok Usaha mempunyai utang kepada LCTM, yang terutama berasal dari penggantian untuk biaya yang dibayarkan terlebih dahulu antar pihak berelasi masing-masing sebesar US$ 2 ribu disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai bagian dari Utang Lain-lain - Pihak Berelasi.

d. As of December 31, 2014, the Group had outstanding payables to LCTM, resulting from various transactions which are mainly reimbursement of expenses amounting to US$ 2 thousand, respectively and presented as part of Other Accounts Payable - Related Parties in the consolidated statements of financial position.






- 55 -

e. Pinjaman dari pihak berelasi terutama merupakan pinjaman dari LCTM yang diperoleh CBL dan LCTIL tanpa bunga dan dapat dibayar kembali sewaktu-waktu.

f. Piutang lain-lain kepada LCC adalah biaya penggantian atas percobaan Metallocene.

g. Utang lain-lain kepada LDCC adalah biaya jasa komunikasi data.

h. Utang lain-lain kepada LDCI adalah biaya koneksi internet untuk kantor pusat di Jakarta.

i. Utang lain-lain kepada LA adalah biaya pelatihan dan konferensi.

j. Utang lain-lain kepada LP adalah klaim PPh 22 atas pembelian barang impor LP yang dilakukan melalui LCT.

e. Due to a Related Party mainly pertains to a loan by CBL and LCTIL from LCTM which is non-interest bearing and repayable on demand.

f. Other accounts receivable from LCC represents Metallocene commercial trial reimbursement cost.

g. Other payables to LDCC represents data communication service fee.

h. Other payables to LDCI represents internet connection expenses for Jakarta head office.

i. Other payables to LA represents training and conference fee.

j. Other payables to LP represents claim of income tax article 22 for LP importation purchase which are conducted by LCT.

33. INFORMASI SEGMEN 33. SEGMENT INFORMATION Kelompok Usaha tidak memiliki informasi segmen berdasarkan produk dan divisi operasi yang direview oleh pengambil keputusan operasional selain dari informasi yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian karena Kelompok Usaha hanya memproduksi polyethylene dan melakukan perdagangan besar (polyethylene dan polypropylene) sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 1a atas laporan keuangan konsolidasian.

The Group does not have other segment information based on product and operational division that are regularly reviewed by the chief operating decision maker, aside from the information reported in this consolidated financial statements as the Group only produces polyethylene and engage in wholesale trading (polyethylene and polypropylene) as described in Note 1a to the consolidated financial statements.

Pendapatan berdasarkan pasar geografis Revenue by geographical market Berikut ini adalah jumlah pendapatan Kelompok Usaha berdasarkan pasar geografis tanpa memperhatikan tempat diproduksinya barang:

The following table shows the distribution of the Group’s revenue by geographical market, regardless of where the goods were produced:

31/12/2015 31/12/2014US$ '000 US$ '000

Luar negeri 54.657 100.763 OverseasDomestik 402.676 520.968 Domestic

Jumlah 457.333 621.731 Total

Seluruh aset segmen Kelompok Usaha berada di Indonesia.

All of the Group’s segment assets are located in Indonesia.

34. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING 34. SIGNIFICANT AGREEMENTS a. LCTN mengadakan perjanjian pasokan

hidrogen dan nitrogen dengan PT Air Products Indonesia (API), sebagai pemasok hidrogen dan nitrogen kepada LCTN. Perjanjian tersebut berlaku sejak tanggal

a. LCTN entered into a hydrogen and nitrogen supply agreement with PT Air Products Indonesia (API), as supplier of hydrogen and nitrogen to LCTN. This agreement is valid from February 1, 1991 until agreed to be






- 56 -

1 Februari 1991 sampai dengan adanya persetujuan penghentian secara tertulis oleh kedua belah pihak. Jumlah pembelian yang dilakukan berdasarkan perjanjian ini sebesar US$ 1.390 ribu dan US$ 1.972 ribu masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Perjanjian ini diperpanjang sampai dengan 2020.

terminated by written notice from both party. Total purchases under this agreement amounted to US$ 1,390 thousand and US$ 1,972 thousand for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively. This agreement has been extended until 2020.

b. LCTN mengadakan perjanjian pasokan hidrogen dan nitrogen dengan PT Air Liquide Indonesia (ALI), sebagai pemasok hidrogen dan nitrogen kepada LCTN. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2020. Jumlah pembelian yang dilakukan berdasarkan perjanjian ini sebesar US$ 2.528 ribu dan US$ 1.793 ribu masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Perjanjian ini diperpanjang sampai dengan 2020.

b. LCTN entered into a hydrogen and nitrogen supply agreement with PT Air Liquide Indonesia (ALI), as supplier of hydrogen and nitrogen to LCTN. This agreement is valid until December 31, 2020. Total purchases under this agreement amounted to US$ 2,528 thousand and US$ 1,793 thousand for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively. This agreement has been extended until 2020.

c. Pada tanggal 1 Januari 2014, Perusahaan dan LCTN masing-masing mengadakan perjanjian dengan PT CJ Korea Express Indonesia (CJ) untuk memberikan jasa pergudangan, pengangkutan lokal dan logistik. Sebagai kompensasi, Perusahaan dan LCTN masing-masing membayar jasa pelayanan sebagaimana ditentukan dalam perjanjian tersebut. Jumlah biaya yang dibebankan ke operasi masing-masing sebesar US$ 5.862 ribu dan US$ 6.845 ribu untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2015.

d. Perusahaan juga mengadakan perjanjian dengan CJ untuk memberikan jasa kepabeanan, transportasi dari pelabuhan, transportasi domestik, dan jasa logistik untuk barang jadi impor. Sebagai kompensasi, Perusahaan membayar jasa pelayanan sebagaimana yang ditentukan dalam perjanjian tersebut. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Agustus 2014 sampai dengan 31 Desember 2015 dan dapat diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Desember 2016.

e. LCTN mengadakan perjanjian dengan LCTM,

pihak berelasi, yang menyatakan bahwa LCTM menyetujui untuk menjual ethylene sejumlah tertentu per tahun kepada LCTN pada harga yang disepakati, serta harus memenuhi kualitas tertentu sebagaimana ditentukan dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 22 Maret 2006 sampai dengan adanya pemberitahuan penghentian secara tertulis dari salah satu pihak.

c. As of January 1, 2014, The Company and LCTN, respectively, entered into agreement with PT CJ Korea Express Indonesia (CJ), whereby CJ is appointed to provide warehouse operations, local distribution and logistic activity services. As compensation, the Company and LCTN pay fees as stipulated in the agreement. Total fees charged to operations amounted to US$ 5,862 thousand and US$ 6,845 thousand for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively. This agreement is valid until December 31, 2015.

d. The Company also entered into an agreement with CJ to provide customs clearance, transportation services from port, domestic transportation, and logistic services for imported finished goods. As compensation, the Company pays fees as stipulated in the agreement. This agreement is valid from August 1, 2014 until December 31, 2015 and can be extended until December 31, 2016.

e. LCTN entered into an agreement with LCTM,

a related party, whereby LCTM agrees to sell certain agreed quantity of ethylene per annum to LCTN at an agreed price, and subject to quality specification as stipulated in the agreement. This agreement is valid from March 22, 2006 until terminated by written notice from either party.






- 57 -

f. Perusahaan mengadakan perjanjian dengan LCTM, pihak berelasi, yang menyatakan bahwa LCTM menyetujui untuk menjual polyethylene dan polypropylene kepada Perusahaan sejumlah tertentu per tahun pada harga yang disepakati sebagaimana ditentukan dalam perjanjian. Perjanjian efektif sejak tanggal 19 Maret 2013 dan berakhir pada saat diakhiri terlebih dahulu oleh salah satu pihak sebagaimana diatur dalam perjanjian.

f. The Company entered into an agreement with LCTM, a related party, whereby LCTM agrees to sell polyethylene and polypropylene to the Company at an agreed quantity and price per annum as stipulated in the agreement. The agreement commenced on March 19, 2013 until terminated earlier by either party in accordance with the provisions of the agreement.

g. LCTN mengadakan perjanjian dengan LCTM,

pihak berelasi, yang menyatakan bahwa LCTM menyetujui untuk menjual polyethylene dan polypropylene kepada LCTN dan LCTN juga menyetujui untuk menjual polyethylene kepada LCTM sejumlah tertentu per tahun pada harga yang disepakati sebagaimana ditentukan dalam perjanjian. Perjanjian efektif sejak tanggal 1 Oktober 2012. Perjanjian kemudian diperbaharui dan efektif sejak tanggal 1 April 2013, yang mengatur bahwa LCTM tidak lagi melakukan penjualan polyethylene dan polypropylene kepada LCTN dan LCTN hanya melakukan penjualan polyethylene kepada LCTM sejumlah tertentu per tahun pada harga yang disepakati sebagaimana ditentukan dalam perjanjian. Perjanjian ini berakhir pada saat diakhiri terlebih dahulu oleh salah satu pihak sebagaimana diatur dalam perjanjian (Catatan 32a).

g. LCTN entered into an agreement with LCTM, a related party, whereby LCTM agrees to sell polyethylene and polypropylene to LCTN and LCTN also agrees to sell polyethylene to LCTM at an agreed quantity and price per annum as stipulated in the agreement. The agreement commenced on October 1, 2012. This agreement was amended and effective from April 1, 2013, LCTM ceased to sell polyethylene and polypropylene to LCTN but LCTN will still sell polyethylene to LCTM at a certain quantity and at agreed price as stipulated in the agreement. This agreement ends when terminated earlier by either party as set forth in the agreement (Note 32a).

h. LCTN mengadakan perjanjian dengan LCC dimana LCC sepakat untuk membayar semua pengeluaran terkait dengan pengembangan bisnisnya di Indonesia sebagai pengendali pemegang saham LCTN, dan LCTN bertindak sebagai wakil dari LCC untuk membayar semua pengeluaran sesuai dengan syarat dan kondisi sebagaimana diatur dalam perjanjian. Perjanjian efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 dan berakhir pada saat diakhiri terlebih dahulu oleh salah satu pihak sebagaimana diatur dalam perjanjian.

h. LCTN entered into an agreement with LCC, whereby LCC agrees to pay various expenses related with its new business development in Indonesia as the LCTN’s controlling stockholder, and LCTN make payment of the expenses on behalf of LCC subject to terms and conditions of the agreement. The agreement commenced on January 1, 2012 until terminated earlier by either party in accordance with the provisions of the agreement.

i. LCTN mengadakan perjanjian dengan LDCC dimana LDCC sepakat untuk membuka akses 4Mbps Lotte Global Network Local Service dan 6Mbps Backbone Shared Service antara LCC dan LCTN termasuk sewa peralatan terminal. Biaya pemasangan akan dibayarkan satu kali dan biaya sewa peralatan akan dibayar setiap bulannya. Perjanjian dimulai sejak tanggal 1 Oktober 2012 dan berakhir pada saat diakhiri terlebih dahulu oleh salah satu pihak sebagaimana diatur dalam perjanjian.

i. LCTN entered into an agreement with LDCC where LDCC agrees to open 4Mbps Lotte Global Network Local Service and 6Mbps Backbone Shared Service between LCC and LCTN, including equipment terminal rental. The installation fee will be paid one time and equipment rental fee shall be paid monthly. The agreement commenced on October 1, 2012 until terminated earlier by either party in accordance with the provisions of the agreement.






- 58 -

j. LCTN mengadakan perjanjian dengan LCTT dimana LCTT bertindak sebagai agen LCTN untuk menjual produk LCTN di luar Indonesia dan Malaysia serta sebaliknya LCTN bertindak sebagai agen LCTT untuk menjual produk LCTT di Indonesia sesuai dengan syarat dan kondisi sebagaimana diatur dalam perjanjian. Atas jasa ini, masing-masing pihak berhak atas pendapatan komisi yang akan ditagihkan tiap bulan. Perjanjian ini dimulai sejak tanggal 1 Nopember 2012 dan berlanjut untuk jangka waktu tiga (3) tahun atau kecuali diakhiri lebih awal oleh salah satu pihak sebagaimana diatur dalam perjanjian. Kedua belah pihak dapat memperbaharui Perjanjian ini untuk jangka waktu tiga (3) tahun selanjutnya dan masing-masing pihak dapat meninjau kembali syarat-syarat yang terdapat dalam perjanjian (Catatan 32a dan 32c). Pada tanggal 2 Januari 2015, perjanjian disepakati untuk diubah atas pendapatan komisi dari masing – masing pihak.

j. LCTN entered into an agreement with LCTT where LCTN engages LCTT to act as its agent to sell LCTN’s products outside of Indonesia and Malaysia, on the other hand, LCTT engages LCTN to act as its agent to sell LCTT’s products in Indonesia subject to terms and conditions of the agreement. For this service, each party is entitled for commission revenue that will be billed each month. This agreement commenced on November 1, 2012 and continue for a term of three (3) years or unless terminated earlier in accordance with the provisions of the agreement. Parties may renew this agreement for subsequent terms of three (3) years each subject to review of the conditions of the agreement (Notes 32a and 32c). On January 2, 2015, the agreement has been agreed to be amended that changed the commission for both parties.

k. LCTN mengadakan perjanjian dengan LCTT dimana LCTT menyetujui untuk memberikan jasa pembelian bahan baku, suku cadang, bahan pembantu, dan produk lainnya kepada LCTN. Sebagai kompensasi, LCTN menyetujui penggantian untuk seluruh biaya tidak langsung dan administrasi yang timbul dari pemberian jasa tersebut. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 28 Februari 2007 sampai dengan adanya pemberitahuan penghentian secara tertulis dari salah satu pihak (Catatan 32c).

k. LCTN entered into an agreement with LCTT whereby LCTT agrees to provide procurement services to LCTN for feedstock, spare parts, consumables and any other products. As compensation, LCTN agrees on the reimbursement for all overhead and administration costs in carrying out the services. This agreement is valid from February 28, 2007 until terminated by written notice from either party (Note 32c).

l. Pada masing-masing tahun 2014 dan 2015,

LCTN mengadakan perjanjian dengan LDCC dimana LDCC sepakat untuk memberikan jasa SAP Maintenance yang berlaku masing-masing selama 1 (satu) tahun kalender dengan jumlah biaya sebesar US$ 32 ribu (2014) dan KRW 35.674 ribu (2015).

l. In year 2014 and 2015, LCTN entered into an agreement with LDCC where LDCC agreed to provide SAP Maintenance services which is valid for 1 (one) calendar year with total fees amounted to US$ 32 thousand (2014) and KRW 35,674 thousand (2015).

m. LCTN mengadakan perjanjian dengan LCC

untuk menyediakan IT support and service kepada LCTN. Jumlah biaya sesuai perjanjian adalah sebesar KRW 2.115 ribu. Perjanjian dimulai sejak tanggal 1 Agustus 2013 dan berakhir tanggal 31 Desember 2013 dan secara otomatis akan diperpanjang hingga tanggal 31 Desember 2015 kecuali diakhiri terlebih dahulu oleh salah satu pihak sebagaimana diatur dalam perjanjian.

m. LCTN entered into an agreement with LCC where LCC agrees to provide IT support and service to LCTN. Total fees based on the agreement amounted to KRW 2,115 thousand. The agreement commenced on August 1, 2013 until December 31, 2013 and automatically extended until December 31, 2015 unless terminated earlier by either party as set forth in the agreement.

n. LCTN mengadakan perjanjian dengan LDCC untuk menyediakan Microsoft Enterprise Agreement Products kepada Perusahaan. Jumlah biaya sesuai perjanjian adalah sebesar KRW 46.950 ribu yang dibayarkan tiga kali masing-masing sebesar KRW 15.650 ribu per tahun. Perjanjian dimulai sejak

n. LCTN entered into an agreement with the LDCC where LDCC agrees to provide Microsoft Enterprise Agreement Products to the Company. Total fees based on the agreement amounted to KRW 46,950 thousand and shall be paid three times amounting to KRW 15,650 thousand each






- 59 -

tanggal 7 Juni 2013 dan berakhir pada 31 Maret 2016. Pada tanggal 1 Agustus 2013, LCTN mengadakan perjanjian tambahan dengan LDCC untuk menyediakan tambahan 50 lisensi pengguna atas Microsoft Enterprise Agreement Products kepada Perusahaan. Jumlah biaya sesuai perjanjian adalah sebesar KRW 77.150 ribu. Perjanjian tambahan ini dimulai sejak tanggal 1 Agustus 2013 dan berakhir pada tanggal 31 Maret 2014.

year, respectively. The agreement commenced on June 7, 2013 until March 31, 2016. As of August 1, 2013, LCTN entered into an additional agreement with the LDCC to provide additional 50 user license of Microsoft Enterprise Agreement Products to the Company. Total fees based on the agreement amounted to KRW 77,150 thousand. The additional agreement commenced on August 1, 2013 until March 31, 2014.

o. LCTN mengadakan perjanjian dengan LCC dimana LCC berkeinginan untuk melakukan percobaan produksi jenis lain dari polyethylene (metallocene) di LCTN dengan katalis milik LCC (Catatan 32f).

o. LCTN entered into an agreement with LCC whereby LCC desires to consign a trial of its own catalysts to produce other types of polyethylene (metallocene) to LCTN (Note 32f).

p. Kelompok Usaha memiliki fasilitas kredit (standby) sebesar US$ 10 juta dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. Fasilitas yang belum terpakai pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar US$ 9,94 juta.

p. The Group has standby credit facilities amounting to US$ 10 million with The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. The unused facility is amounting to US$ 9.94 million as at December 31, 2015.

35. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF 35. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS

Pada tanggal 19 Mei 2010 dan 1 Juni 2010, LCTN melakukan kontrak lima tahun cross currency rate swap dengan Standard Chartered Bank, cabang Jakarta, dimana LCTN akan menerima bunga tetap sebesar 12,35% per tahun atas nilai nosional Rp 273.000.000 ribu atau sebesar Rp 33.715.500 ribu dan membayar bunga tetap sebesar 6,5% dan 6,8% per tahun masing – masing atas nilai nosional US$ 2.486 ribu dan US$ 27.248 ribu atau masing – masing sebesar US$ 162 ribu dan US$ 1.853 ribu. Pembayaran bunga dilakukan setiap tiga bulan dan kontrak telah jatuh tempo pada tanggal 2 Juni 2015.

On May 19, 2010 and June 1, 2010, LCTN entered into a five-year cross-currency rate swaps contract with Standard Chartered Bank, Jakarta Branch, in which LCTN received a fixed rate of 12.35% p.a. on notional amount of Rp 273,000,000 thousand or Rp 33,715,500 thousand and paid fixed rate of 6.5% and 6.8% p.a. on notional amount of US$ 2,486 thousand and US$ 27,248 thousand or US$ 162 thousand and US$ 1,853 thousand, respectively. Interest was settled quarterly and the contract ceased on June 2, 2015.

Tujuan LCTN menggunakan instrumen derivatif tersebut di atas untuk mengelola risiko atas liabilitasnya terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang dari utang obligasi dan sukuk ijarah Rupiah.

LCTN intends to use the above-mentioned derivative instrument to manage LCTN’s exposure against currency exchange rate fluctuations of LCTN’s Rupiah bonds and sukuk ijarah.

Pada tanggal 31 Desember 2014, estimasi nilai wajar instrumen derivatif sebesar US$ 7.989 ribu, sedangkan keuntungan/kerugian bersih atas instrumen keuangan derivatif sebesar US$ 8.780 ribu (kerugian) dan US$ 844 ribu (keuntungan) masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

As of December 31, 2014, the estimated fair value of the derivative are US$ 7,989 thousand, while the net gain/loss of this derivative for the years ended December 31, 2015 and 2014 amounted to US$ 8,780 thousand (loss) and US$ 844 thousand (gain), respectively.

Nilai wajar bersih instrumen keuangan derivatif untuk transaksi cross currency swap (Catatan 38c) ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian menggunakan data dari pihak bank. Asumsi didasarkan pada kondisi pasar yang ada pada setiap tanggal pelaporan. Nilai wajar

The net fair values of derivative financial instrument which is for cross currency swap transaction (Note 38c) is determined using valuation techniques which utilize data provided by the counterparty. Assumptions are based on market conditions existing at each reporting date.






- 60 -

dihitung sebagai nilai sekarang dari arus kas masa depan yang diperkirakan menggunakan basis pasar yang tepat.

The fair value is calculated as the present value of the estimated future cash flows using an appropriate market basis.

36. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM

MATA UANG SELAIN DOLAR AMERIKA SERIKAT

36. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES IN CURRENCIES OTHER THAN UNITED STATES DOLLAR

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Kelompok Usaha memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain Dolar Amerika Serikat sebagai berikut:

As of December 31, 2015 and 2014, the Group has monetary assets and liabilities denominated in currencies other than United States Dollar as follows:

Mata Uang Orisinil (satuan penuh)/

Original Currency (full amount)

Ekuivalen dalam Dolar AS (satuan penuh)/

Equivalent in US Dollar (full amount)

Aset Lancar Current AssetsRupiah Indonesia IDR 296.511.365.593 21.494.119 Indonesian RupiahEuro Eropa EUR 35.949 39.271 European EuroYen Jepang JPY 6.803 56 Japanese YenDolar Singapura SGD 5.144 3.636 Singapore DollarWon Korea KRW 3.408 3 Korean Won

Sub-jumlah 21.537.085 Sub-totalAset Tidak Lancar Non-Current AssetsRupiah Indonesia IDR 1.700.992.001 123.305 Indonesian Rupiah

Jumlah Aset 21.660.390 Total AssetsLiabilitas Jangka Pendek Current LiabilitiesRupiah Indonesia IDR (77.447.953.676) (5.614.205) Indonesian RupiahEuro Eropa EUR (3.762) (4.110) European Euro

Sub-jumlah (5.618.315) Sub-total

Jumlah Liabilitas (5.618.315) Total Liabilities

Aset Moneter Bersih 16.042.075 Net Monetary Assets

31 Desember/December 31, 2015






- 61 -

Mata Uang Orisinil (satuan penuh)/

Original Currency (full amount)

Ekuivalen dalam Dolar AS (satuan penuh)/ Equivalent in US Dollar (full amount)

Aset Lancar Current AssetsRupiah Indonesia IDR 177.985.905.548 14.307.549 Indonesian RupiahEuro Eropa EUR 22.103 26.888 European EuroYen Jepang JPY 1.895 16 Japanese YenDolar Singapura SGD 4.704 3.563 Singapore Dollar

Sub-jumlah 14.338.016 Sub-totalAset Tidak Lancar Non-Current AssetsRupiah Indonesia IDR 1.700.992.001 136.736 Indonesian Rupiah

Jumlah Aset 14.474.752 Total AssetsLiabilitas Jangka Pendek Current LiabilitiesRupiah Indonesia IDR (315.690.546.636) (25.377.054) Indonesian RupiahEuro Eropa EUR (4.499) (5.473) European EuroYen Jepang JPY (30.215) (253) Japanese YenDolar Singapura SGD (987) (747) Singapore Dollar

Sub-jumlah (25.383.527) Sub-total

Liabilitas Jangka Panjang Non-Current LiabilitiesRupiah Indonesia IDR (31.216.745.000) (2.509.385) Indonesian Rupiah

Jumlah Liabilitas (27.892.912) Total Liabilities

Liabilitas Moneter Bersih (13.418.160) Net Monetary Liabilities


Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kurs konversi yang digunakan Kelompok Usaha serta kurs yang berlaku pada tanggal 29 Februari 2016 sebagai berikut:

The conversion rates used by the Group on December 31, 2015 and 2014 and the prevailing rates on February 29, 2016 are as follows:

29 Feb 2016/Feb 29, 2016 31/12/2015 31/12/2014

US$ US$ US$Mata Uang Foreign currency1 Euro Eropa 1,09350 1,09242 1,21650 1 European Euro1 Rupiah Indonesia 0,00007 0,00007 0,00008 1 Indonesian Rupiah1 Won Korea 0,00081 0,00085 0,00095 1 Korean Won1 Dolar Singapura 0,70867 0,70686 0,75740 1 Singapore Dollar1 Yen Jepang 0,00882 0,00830 0,00838 1 Japanese Yen






- 62 -

37. KATEGORI DAN KELAS INSTRUMEN KEUANGAN

37. CATEGORIES AND CLASSES OF FINANCIAL INSTRUMENTS

Liabilitas yangdiukur padanilai wajar

melalui laba rugi(Liabilitas

Pinjaman yang Liabilitas pada keuangan padadiberikan dan biaya perolehan FVTPL)/

piutang/ diamortisasi/ Liabilities at fairLoans and Liabilities at value through Jumlah/receivables amortized cost profit or loss Total

US$'000 US$'000 US$'000 US$'000Aset Keuangan Lancar Current Financial AssetsKas dan bank 1.885 - - 1.885 Cash on hand and in banksPiutang usaha Trade accounts receivable

Pihak ketiga 19.284 - - 19.284 Third partiesPihak berelasi 10.411 - - 10.411 Related parties

Piutang lain-lain Other accounts receivablePihak ketiga 162 - - 162 Third partiesPihak berelasi 2.566 - - 2.566 Related parties

Jumlah 34.308 - - 34.308 Total

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Current Financial LiabilitiesUtang usaha Trade accounts payable

Pihak ketiga - 1.731 - 1.731 Third partiesPihak berelasi - 96.353 - 96.353 Related parties

Utang lain-lain Other accounts payablePihak ketiga - 1.128 - 1.128 Third partiesPihak berelasi - 54 - 54 Related parties

Pinjaman dari pihak berelasi - 11.290 - 11.290 Due to related partyBiaya masih harus

dibayar - 4.741 - 4.741 Accrued expenses

Jumlah - 115.297 - 115.297 Total


Liabilitas yangdiukur padanilai wajar

melalui laba rugi(Liabilitas

Pinjaman yang Liabilitas pada keuangan padadiberikan dan biaya perolehan FVTPL)/

piutang/ diamortisasi/ Liabilities at fairLoans and Liabilities at value through Jumlah/receivables amortized cost profit or loss Total

US$'000 US$'000 US$'000 US$'000Aset Keuangan Lancar Current Financial AssetsKas dan bank 2.661 - - 2.661 Cash on hand and in banksPiutang usaha Trade accounts receivable

Pihak ketiga 21.319 - - 21.319 Third partiesPihak berelasi 13.915 - - 13.915 Related parties

Piutang lain-lain Other accounts receivablePihak ketiga 167 - - 167 Third partiesPihak berelasi 815 - - 815 Related parties

Jumlah 38.877 - - 38.877 Total







- 63 -

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Current Financial LiabilitiesUtang usaha Trade accounts payable

Pihak ketiga - 987 - 987 Third partiesPihak berelasi - 91.960 - 91.960 Related parties

Utang lain-lain Other accounts payablePihak ketiga - 976 - 976 Third partiesPihak berelasi - 42 - 42 Related parties

Pinjaman dari pihak berelasi - 11.289 - 11.289 Due to related partyBiaya masih harus

dibayar - 7.693 - 7.693 Accrued expensesInstrumen keuangan Derivative financial

derivatif - - 7.989 7.989 instrumentUtang obligasi dan Bonds and sukuk ijarah

sukuk ijarah - 21.833 - 21.833 payable

Jumlah - 134.780 7.989 142.769 Total

38. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN

RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL 38. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK

AND CAPITAL RISK MANAGEMENT a. Manajemen Risiko Modal a. Capital Risk Management

Kelompok Usaha mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas.

The Group manages capital risk to ensure that it will be able to continue as going concern, in addition to maximizing the profits of the stockholders through the optimization of the balance of debt and equity.

Kelompok Usaha mempertahankan modal berdasarkan pada rasio utang bersih terhadap ekuitas. Rasio ini dihitung dengan utang bersih dibagi dengan total ekuitas. Utang bersih terdiri dari utang obligasi dan sukuk ijarah (Catatan 20) dikurangi dengan kas dan bank (Catatan 6).

The Group maintains capital on the basis of the net debt to equity ratio. This ratio is calculated as net debt divided by total equity. Net debt consists of bonds and sukuk ijarah payable (Note 20) less cash on hand and in banks (Note 6).

Rasio utang bersih terhadap ekuitas dan nilai tercatat utang bersih kepada pihak ketiga sebagai berikut:

The net debt to equity ratio and carrying value of a net debt to third parties are shown in the following table:

31/12/2015 31/12/2014US$ '000 US$ '000

Utang obligasi dan sukuk ijarah - 21.833 Bonds and sukuk ijarah payableKas dan bank - 2.661 Cash on hand and in banks

Pinjaman - Bersih - 19.172 Net DebtEkuitas 96.088 92.891 Equity

Rasio pinjaman - bersihterhadap modal - 0,21 Net debt to equity ratio

Rasio utang bersih terhadap ekuitas Kelompok Usaha dipertahankan pada tingkat yang dapat dikelola. Kelompok Usaha tidak terikat pada persyaratan modal dari pihak eksternal manapun. Dalam perjanjian wali amanat obligasi dan sukuk ijarah, LCTN diharuskan untuk menjaga nilai maksimal

The Group’s net debt to equity ratio is maintained at manageable level. Furthermore, the Group is not subject to any externally imposed capital requirements. Under the bonds and sukuk ijarah trustee agreement, LCTN is required to maintain a maximum of 2.5 to 1 of net debt to equity






- 64 -

rasio utang bersih terhadap ekuitas sebesar 2,5:1. Pada tanggal 2 Juni 2015, obligasi dan sukuk ijarah sudah jatuh tempo dan dibayarkan secara penuh.

ratio. As of June 2, 2015, bonds and sukuk ijarah has been due and fully settled.

Direksi Kelompok Usaha secara berkala melakukan penelaahan struktur permodalan Kelompok Usaha. Sebagai bagian dari penelaahan ini, Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.

The Board of Directors of the Group periodically reviews the Group’s capital structure. As part of this review, the Board of Directors considers the cost of capital and related risks.

b. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko

Keuangan b. Financial Risk Management Objectives

and Policies

Kebijakan manajemen risiko Kelompok Usaha adalah untuk memastikan bahwa sumber keuangan yang cukup tersedia bagi operasi Kelompok Usaha dalam mengelola risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar.

The Group’s risk management policy seeks to ensure that adequate financial resources are available for the Company and its subsidiaries’ operations whilst managing their credit risk, liquidity risk and market risk.

Kegiatan Kelompok Usaha terekspos pada berbagai risiko keuangan: risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko pasar (termasuk risiko harga, risiko nilai tukar, dan risiko suku bunga). Manajemen melakukan evaluasi dan membuat kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko tersebut seperti yang diungkapkan di bawah ini.

The Group’s activities are exposed to a variety of financial risks: credit risk, liquidity risk, and market risk (including price risk, foreign exchange risk, and interest rate risk). Management reviews and set policies for managing each of these risks as summarized below.

Risiko Kredit Credit Risk Risiko kredit Kelompok Usaha terutama terkait dengan piutang usaha. Kelompok Usaha melakukan penjualan hanya kepada pihak ketiga yang dikenal dan dapat dipercaya secara kredit (credit worthy). Kebijakan Kelompok Usaha adalah bahwa setiap calon pelanggan yang berniat untuk melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi terlebih dahulu. Juga, saldo piutang dimonitor secara berkelanjutan. Sebagai hasilnya, tidak ada eksposur Kelompok Usaha terhadap piutang tak tertagih. Selanjutnya, Kelompok Usaha tidak terekspos terhadap konsentrasi risiko kredit yang tinggi atas aset keuangannya.

The Group’s credit risk is mainly attributable to trade accounts receivable. The Group trades only with recognized, credit worthy third parties. It is the Group’s policy that all customers who wish to trade on credit terms are subjected to credit verification procedures. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis. As a result, the Group’s has no exposure to bad debts. Further, the Group is not exposed to major concentration of credit risk related to its financial assets.

Dari total saldo piutang usaha per 31 Desember 2015 dan 2014, 65% dan 58% dari masing - masing piutang tersebut adalah piutang yang dijamin dengan L/C dan asuransi kredit.

From the total outstanding trade receivables as at December 31, 2015 and 2014, 65% and 58% of the receivables, respectively, are secured by L/C and credit insurance.

Eksposur kredit maksimal Kelompok Usaha sama dengan nilai tercatat aset keuangannya:

The Group’s maximum credit exposures equal to the carrying value of the following financial assets:






- 65 -

31/12/2015 31/12/2014US$ '000 US$ '000

Kas dan bank 1.885 2.661 Cash on hand and in banksPiutang usaha Trade accounts receivable

Pihak ketiga 19.284 21.319 Third partiesPihak berelasi 10.411 13.915 Related parties

Piutang lain-lain Other accounts receivablePihak ketiga 162 167 Third partiesPihak berelasi 2.566 815 Related parties


Risiko Likuiditas Liquidity Risk Kelompok Usaha mengelola risiko likuiditas dengan sedapat mungkin memastikan bahwa Kelompok Usaha selalu memiliki dana yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya pada saat jatuh tempo, baik itu dalam keadaan normal maupun kondisi dana yang ketat, tanpa harus menghadapi risiko kerugian yang tak pantas atau rusaknya reputasi Kelompok Usaha. Caranya termasuk memonitor proyeksi arus kas bulanan, mengatur dan menegosiasi pendanaan dengan institusi keuangan, bila diperlukan, untuk mengatasi dampak fluktuasi dalam arus kasnya.

The Group manages its liquidity risk by ensuring, as far as possible, that they will always have sufficient funds to meet their liabilities when due, under both normal and stressed capital conditions, without incurring unacceptable losses or risking damage to the Group’s reputation. The measures include monitoring of monthly cash flows projection, arranging and negotiating financing with financial institutions, when necessary, to mitigate the effect of its cash flows fluctuations.

Kelompok Usaha mempertahankan tingkat fasilitas modal kerja yang diperoleh dari sebuah bank sebesar US$ 10 juta (fasilitas gabungan dengan LCTN - Catatan 34p) untuk mendukung kebutuhan likuiditas Kelompok Usaha. Fasilitas yang belum terpakai pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar US$ 9,94 juta. Selain itu, Kelompok Usaha juga mendapatkan bantuan likuiditas dari induk perusahaan di Malaysia berupa pinjaman dan fleksibilitas jangka waktu pembayaran utang usaha.

The Group has maintained a certain level of standby working capital facilities from a bank amounting to US$ 10 million (combined facilities with LCTN - Note 34p) to support their liquidity needs. The unused facility is amounting to US$ 9.94 million as at December 31, 2015. Moreover, the Group also obtains liquidity support from the parent company in Malaysia in form of loan and trade payable payment term flexibility.






- 66 -

Tabel berikut merinci ekspektasi jatuh tempo untuk aset keuangan non derivatif dan sisa jatuh tempo kontrak untuk liabilitas keuangan non derivatif Kelompok Usaha.

The following table details the Group’s expected maturity for its non-derivative financial assets and remaining contractual maturity for its non-derivative financial liabilities with agreed repayment periods.

Jumlah aset (liabilitas) bersih kepada pihak

ketiga adalah sebagai berikut: Total net assets (liabilities) to third parties is

as below:

US$'000 US$'000 US$'000Aset Assets

Kas dan bank 1.885 - 1.885 Cash on hand and in banksPiutang usaha 19.284 - 19.284 Trade accounts receivablePiutang lain-lain 162 - 162 Other accounts receivable

Jumlah Aset 21.331 - 21.331 Total Assets

Liabilitas LiabilitiesUtang usaha 1.731 - 1.731 Trade accounts payableUtang lain-lain 1.128 - 1.128 Other accounts payableBiaya masih harus dibayar 4.741 - 4.741 Accrued expenses

Jumlah Liabilitas 7.600 - 7.600 Total LiabilitiesAset bersih 13.731 - 13.731 Net assets

31 Desember/December 31, 2015Dalam 1 tahun/ Within 1 year

1 - 2 tahun/ 1 - 2 years Jumlah / Total

US$'000 US$'000 US$'000Aset Assets

Kas dan bank 2.661 - 2.661 Cash on hand and in banksPiutang usaha 21.319 - 21.319 Trade accounts receivablePiutang lain-lain 167 - 167 Other accounts receivable

Jumlah Aset 24.147 - 24.147 Total Assets

Liabilitas LiabilitiesUtang usaha 987 - 987 Trade accounts payableUtang lain-lain 976 - 976 Other accounts payableBiaya masih harus dibayar 7.693 - 7.693 Accrued expensesUtang obligasi dan sukuk Ijarah, Bonds and sukuk Ijarah payable,

berikut bunga dan imbalan 23.188 - 23.188 include interest and feeJumlah Liabilitas 32.844 - 32.844 Total LiabilitiesLiabilitas bersih (8.697) - (8.697) Net liabilities

31 Desember/December 31, 2014Dalam 1 tahun/ Within 1 year

1 - 2 tahun/ 1 - 2 years

Jumlah / Total

Tabel berikut merinci analisis likuiditas LCTN

untuk instrumen derivatif keuangan per 31 Desember 2014. Tabel telah disusun berdasarkan arus kas masuk dan arus kas keluar bruto tidak didiskontokan atas derivatif tersebut yang mengharuskan penyelesaian secara bruto:

The following table details the LCTN liquidity analysis for its derivative financial instruments as of December 31, 2014. The table has been drawn up based on the undiscounted contractual net cash inflows and outflows on those derivatives that require gross settlement:






- 67 -

US$'000 US$'000Penyelesaian kotor: Gross settled:

Aset 23.300 - AssetsLiabilitas 30.741 - LiabilitiesBersih (7.441) - Net

Dalam 1 tahun/ Within 1 year

1 - 2 tahun/ 1 - 2 years

Risiko Pasar Market Risk Risiko pasar didefinisikan sebagai risiko nilai wajar atau arus kas masa depan pada instrumen keuangan yang akan berfluktuasi karena perubahan pada risiko pasar. Risiko pasar terdiri dari risiko mata uang, risiko suku bunga dan risiko harga. Kelompok Usaha juga telah mengungkapkan eksposur risiko dan sensitivitas untuk beberapa risiko tertentu. Eksposur risiko mengukur dampak dari perubahan satu faktor pada satu waktu dan mengasumsikan bahwa semua faktor lainnya tetap tidak berubah. Hasil yang sebenarnya dapat berbeda secara signifikan dengan jumlah yang diestimasi untuk berbagai alasan termasuk interaksi di antara faktor-faktor ini ketika lebih dari satu perubahan seperti perubahan asumsi aktuaria, pengalaman aktual berbeda dari asumsi, perubahan campuran bisnis, tarif pajak yang berlaku dan faktor pasar lainnya, dan keterbatasan umum model internal. Untuk alasan ini, eksposur sensitivitas hanya dapat dilihat sebagai arah estimasi dari sensitivitas yang mendasari faktor-faktor yang bersangkutan berdasarkan asumsi berikut ini.

Mengingat sifat dari perhitungan ini, Kelompok Usaha tidak dapat memberikan jaminan dampak aktual terhadap laba bersih kepada pemegang saham.

Market risk is defined as the risk that the fair value or future cash flow of a financial instrument will fluctuate because of changes in market price. Market risk comprise of currency risk, interest rate risk and price risk. The Group also has provided sensitivities and risk exposure measures for certain risks. The risk exposures measure the impact of changing one factor at a time and assume that all other factors remain unchanged. Actual results may differ significantly from these estimates for a variety of reasons including the interaction among these factors when more than one changes, changes in actuarial assumptions, actual experience differing from the assumptions, changes in business mix, effective tax rates and other market factors, and the general limitations of its internal models. For these reasons, these sensitivities should only be viewed as directional estimates of the underlying sensitivities for the respective factors based on the assumptions outlined below. Given the nature of these calculations, the Group cannot provide assurance of the actual impact on net income attributed to stockholders.

Risiko Nilai Tukar Mata Uang Currency Exchange Rate Risk Eksposur Kelompok Usaha atas risiko nilai tukar mata uang terutama timbul dari obligasi dan sukuk Rupiah. Untuk meminimalisasi eksposur ini, Kelompok Usaha melakukan kontrak cross currency rate swap (lihat Catatan 35).

The Group’s exposure on currency exchange rate risk primarily arises from Rupiah bonds and sukuk. To minimize this exposure, the Group entered into a cross currency rate swap contract (see Note 35).

Kontrak cross currency rate swap digunakan untuk mengelola risiko fluktuasi nilai tukar mata uang dari utang obligasi dan Sukuk Ijarah, untuk mengurangi dampak perubahan nilai tukar yang signifikan bagi Kelompok Usaha.

The cross currency rate swap is used to manage exposure against currency exchange rate fluctuations of its Rupiah bonds and sukuk ijarah, in order to reduce the significant impact of exchange rate movement to the Group.

Eksposur Kelompok Usaha atas risiko nilai tukar mata uang juga timbul dari piutang usaha dan utang usaha dalam mata uang selain Dolar Amerika Serikat.

The Group’s exposure to currency exchange rate risk also arises from trade receivables and trade payables in currencies other than United States Dollar.






- 68 -

Manajemen Kelompok Usaha memantau posisi yang diambil dan seluruh transaksi yang didenominasi dalam mata uang bukan Dolar Amerika Serikat perlu disetujui oleh manajemen senior.

Management of the Group monitors the positions taken and all non-United States Dollar denominated transactions are required to be approved by the senior management.

Seluruh pembelian bahan baku dilakukan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Sedangkan pendapatan domestik dilakukan dalam mata uang Rupiah. Manajemen mengganggap bahwa dampak dari perubahan mata uang non fungsional yaitu Euro, Yen, Won dan Dolar Singapura tidak signifikan.

The entire raw material purchases are done in United States Dollar. While domestic revenue is done in Rupiah. Management considers that the impact of changes in non-functional currency such as Euro, Yen, Won and Singapore Dollar is insignificant.

Analisa sensitivitas Sensitivity analysis Tabel di bawah ini memaparkan rincian sensitivitas untuk setiap 10% kenaikan dan penurunan Dolar Amerika Serikat terhadap mata uang asing yang relevan terhadap laba (rugi) Kelompok Usaha. Analisis sensitivitas ini hanya mencakup saldo item moneter dalam mata uang asing seperti yang telah diungkapkan dalam Catatan 36 dan menyesuaikan translasi pada akhir tahun untuk 10% perubahan dalam nilai tukar mata uang asing berdasarkan pengaruh kenaikan/penurunan mata uang Dolar Amerika Serikat.

The following table details sensitivity to a 10% increase and decrease in United States Dollar against the relevant foreign currencies to the profit (loss) of the Group. The sensitivity analysis includes only outstanding foreign denominated monetary items as disclosed in Note 36 and adjusts their translation at the year end for a 10% change in foreign currency rates based on increase/decrease in United States Dollar currency.

Jumlah positif di bawah ini menunjukkan peningkatan laba rugi dimana Dolar Amerika Serikat menguat 10% terhadap mata uang yang relevan. Untuk pelemahan 10% dari Dolar Amerika Serikat terhadap mata uang yang relevan, akan ada dampak yang dapat dibandingkan pada laba rugi, dan saldo di bawah ini akan menjadi negatif.

A positive number below indicates an increase in profit or loss where the United States Dollar strengthens 10% against the relevant currency. For a 10% weakening of the United States Dollar against the relevant currency, there would be a comparable impact on the profit or loss, and the balances below would be negative.

IDR EUR dampak/impact dampak/impact

US$'000 US$'000

Laba rugi 2015 (1.600) (4) Profit or loss 2015Laba rugi 2014 1.093 (2) Profit or loss 2014

Analisis sensitivitas Kelompok Usaha tidak mempengaruhi saldo akun ekuitas karena tidak ada transaksi yang mempengaruhi akun tersebut. Risiko Suku Bunga

The Group’s sensitivity analysis does not affect the equity account balance because there is no transaction affecting such account. Interest Rate Risk

Instrumen keuangan Kelompok Usaha yang terekspos terhadap risiko tingkat bunga nilai wajar (instrumen tingkat bunga tetap) dan risiko tingkat bunga arus kas (instrumen tingkat bunga mengambang), serta instrumen keuangan tanpa bunga, adalah sebagai berikut:

The Group’s financial instruments that are exposed to fair value interest rate risk (i.e. fixed rate instruments) and cash flow interest rate risk (i.e. floating rate instruments), as well as those that are non-interest bearing, are as follows:






- 69 -

Bungatetap dan

Bunga imbalan/ Tanpamengambang/ Fixed bunga/

Floating rate and Non-interest Jumlah/rate fee bearing Total

US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000Aset Keuangan: Financial Assets:Kas dan bank 1.880 - 5 1.885 Cash on hand and in banksPiutang usaha - - 29.695 29.695 Trade accounts receivablePiutang lain-lain - - 2.728 2.728 Other accounts receivable

Liabilitas Keuangan: Financial Liabilities.Utang usaha - - 98.084 98.084 Trade accounts payableUtang lain-lain - - 1.182 1.182 Other accounts payableBiaya masih harus dibayar - - 4.741 4.741 Accrued expensesPinjaman dari pihak berelasi - - 11.290 11.290 Due to a related party


Bungatetap dan

Bunga imbalan/ Tanpamengambang/ Fixed bunga/

Floating rate and Non-interest Jumlah/rate fee bearing Total

US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000Aset Keuangan: Financial Assets:Kas dan bank 2.657 - 4 2.661 Cash on hand and in banksPiutang usaha - - 35.234 35.234 Trade accounts receivablePiutang lain-lain - - 982 982 Other accounts receivable

Liabilitas Keuangan: Financial Liabilities.Utang usaha - - 92.947 92.947 Trade accounts payableUtang lain-lain - - 1.018 1.018 Other accounts payableBiaya masih harus dibayar - - 7.693 7.693 Accrued expensesUtang obligasi dan sukuk ijarah - 21.833 - 21.833 Bonds and sukuk ijarah payablePinjaman dari pihak berelasi - - 11.289 11.289 Due to a related party


Manajemen berpendapat bahwa risiko suku bunga rendah karena sebagian besar pinjaman Kelompok Usaha mempunyai suku bunga tetap.

Management believes that interest rate risk is low because the main interest bearing loans of the Group bears fixed interest rate.

Analisa sensitivitas Sensitivity analysis Risiko suku bunga Kelompok Usaha hanya berasal dari pendapatan bunga atas simpanan di bank. Jumlah pendapatan bunga Kelompok Usaha untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 hanya sebesar masing-masing 0,003% dari total pendapatan bersih.

The Group’s interest rate risk are only derived from interest income from cash in bank. The Group’s interest income for the years ended December 31, 2015 and 2014 represents 0.003%, respectively, of total net revenue.

Jika suku bunga lebih tinggi 50 basis poin dan semua variabel lainnya tetap konstan, maka laba Kelompok usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 akan naik sebesar US$ 16 ribu dan rugi Kelompok Usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 akan turun sebesar US$ 9 ribu. Jika suku bunga lebih

If interest rates had been 50 basis points higher and all other variables were held constant, the Group’s net income for the year ended December 31, 2015 would increase by US$ 16 thousand and net losses for the years ended December 31, 2014 would decrease by US$ 9 thousand. If the interest rates had been 50 basis points lower, it will result to the






- 70 -

rendah 50 basis poin, maka akan mengakibatkan penurunan laba dan kenaikan rugi yang sama untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

same amount of decrease in net income and increase in the net losses for the years ended December 31, 2015 and 2014.

Tidak ada efek terhadap pendapatan komprehensif lain untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 karena tidak ada transaksi yang mempengaruhi akun tersebut.

No effect to other comprehensive income for the years ended December 31, 2015 and 2014 as there is no transaction affecting such accounts.

Risiko harga Price Risk Eksposur Kelompok Usaha atas risiko harga terutama timbul dari margin spread (selisih harga jual Polyethylene dan harga bahan baku yaitu Ethylene dan Butene sebagai bahan baku utama). Perubahan harga bahan baku berdampak sangat besar bagi kinerja Kelompok Usaha. Kelompok Usaha dari waktu ke waktu melakukan analisa optimalisasi terhadap volume produksi dan jenis produk untuk mengoptimalkan tingkat keuntungan.

The Group’s exposure to price risk is mainly contributed by margin spread (the difference of sales price of Polyethylene and feedstock materials i.e. Ethylene and Butene prices as the main materials). Effects of changes in both prices significantly contribute to the Group’s operating result. The Group performs optimization analysis timely toward production volume and product mix to maximize profitability.

Dalam jangka waktu menengah sampai panjang, perusahaan induk utama (Lotte Chemical Corporation) mempunyai rencana ekspansi di masa depan terutama pada pengembangan pabrik di tingkat hulu. Manajemen berkeyakinan bahwa dengan rencana ini akan bermanfaat bagi Kelompok Usaha dalam hal menjaga pasokan bahan baku, sehingga diharapkan margin spread dapat lebih ditingkatkan dan terkendali.

In the middle to long-run, the ultimate holding Company (Lotte Chemical Corporation) has future expansion plan mainly on the upstream plant. Management believes that this plan will be beneficial to the Group in the respect of securing the supply of feedstock, hence, margin spread is expected to be more improved and controlled.

c. Nilai Wajar Instrumen Keuangan c. Fair Value of Financial Instruments

Kecuali sebagaimana tercantum dalam tabel berikut, manajemen menganggap bahwa nilai tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui dalam laporan keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam jangka pendek.

Except as detailed in the following table, managements consider that the carrying amounts of financial assets and financial liabilities recognized in the consolidated financial statements approximate their fair values because of their short term maturities.

Nilai Nilai tercatat/ tercatat/Carrying Nilai wajar/ Carrying Nilai wajar/ Amount Fair value Amount Fair valueUS$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

Liabilitas keuangan : Financial liability :Utang obligasi - - 5.838 5.962 Bonds payableUtang sukuk Ijarah - - 15.995 16.334 Sukuk ijarah payable

31/12/201431/12/2015

Nilai wajar di atas ditetapkan dengan arus kas masa depan yang didiskonto.

The above fair value is determined by discounting future cash flows.

Kelompok Usaha mengkategorikan pengukuran nilai wajar menurut hirarki tiga

The Group categorizes its fair value measurements according to a three-level






- 71 -

tingkat:

hierarchy:

(i) Tingkat 1: pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.

(i) Level 1: fair value measurements are those derived from quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities.

(ii) Tingkat 2: pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga).

(iii) Tingkat 3: pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).

(ii) Level 2: fair value measurements are those derived from inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices).

(iii) Level 3: fair value measurements are

those derived from valuation techniques that include inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs).

Tabel berikut ini menyajikan liabilitas

keuangan Kelompok Usaha dalam nilai wajarnya yang diklasifikasikan menurut hirarki tingkat nilai wajar:

The following table presents the Group’s financial liability that are carried at fair value, categorized by level under the fair value hierarchy:

Tingkat/Level 1 Tingkat/Level 2 Tingkat/Level 3 Jumlah/Total

US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

Nilai wajar liabilitas keuangan Financial liability at fair value melalui laporan laba rugi: through profit or loss:

Instrumen keuangan derivatif - - (7.989) (7.989) Derivative financial instrument

Nilai wajar/ Fair Value31 Desember/December 31, 2014

Nilai wajar bersih instrumen keuangan derivatif untuk transaksi cross currency swap (Catatan 35) ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian menggunakan data dari pihak bank. Asumsi didasarkan pada kondisi pasar yang ada pada setiap tanggal pelaporan. Nilai wajar dihitung sebagai nilai sekarang dari arus kas masa depan yang diperkirakan menggunakan basis pasar yang tepat. Kontrak cross currency swap tersebut di atas yang berakhir pada tanggal 2 Juni 2015, telah diselesaikan sepenuhnya.

The net fair values of derivative financial instrument which is for cross currency swap transaction (Note 35) is determined using valuation techniques which utilize data provided by the counterparty. Assumptions are based on market conditions existing at each reporting date. The fair value is calculated as the present value of the estimated future cash flows using an appropriate market basis. The cross currency swap contract which fall due on June 2, 2015, has been fully settled.

39. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN

PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

39. MANAGEMENT RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian dari halaman 1 sampai 71 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 29 Februari 2016.

The preparation and fair presentation of the consolidated financial statements on pages 1 to 71 were the responsibilities of the management, and were approved by the Board of Directors and authorized for issue on February 29, 2016.

********

Halaman ini sengaja dikosongkan

OFFICE

FACTORY LOCATIONJL. Raya Merak, Km. 116Desa Rawa Arum, PulomerakCilegon, Banten 42436IndonesiaPhone: +62 254571 333Fax : +62 254 571320; +62 254 571290

Jakarta, IndonesiaPT LOTTE CHEMICAL TITAN TbkSetiabudi Building 23rd Floor Suite 306 - 307Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62Kuningan, Jakarta 12920IndonesiaPhone : +62 21 5290 7008Fax : +62 21 5290 7281

PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk - Indonesia Stock Exchange...PT Indofatra Plastik Industri which was...

Documents

Transcript of PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk - Indonesia Stock Exchange...PT Indofatra Plastik Industri which was...