Proposal TA
description
Transcript of Proposal TA
Judul:
Rancang Bangun Antena Parabola Dengan Feed Point Mikrostrip
Rectangular Patch dan Antena Mikrostrip Array Patch Segitiga
Sama Sisi Untuk Aplikasi Wi-Fi 2,4 GHz
PROPOSAL TUGAS AKHIR
Riris Pitaloka Handayani
1313030040
Yunita Sukma Dewi
1313030048
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2016
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
CALON PEMBIMBING TUGAS AKHIR
1. Topik : Rancang Bangun Antena Parabola Dengan Feed
Point Mikrostrip Rectangular Patch dan Antena
Mikrostrip Array Patch Segitiga Sama Sisi Untuk
Aplikasi Wi-Fi 2,4 GHz
2. Bentuk Tugas Akhir : Rancang Bangun
3. Personalia Tugas Akhir :
a. Nama Mahasiswa 1 : Yunita Sukma Dewi
NIM 1 : 1313030048
IPK : 3,36
Judul : Rancang Bangun Antena Parabola Dengan Feed
Point Mikrostrip Rectangular Patch dan Antena
Mikrostrip Array Patch Segitiga Sama Sisi Untuk
Aplikasi Wi-Fi 2,4 GHz ( Antena Mikrostrip Array
Patch Segitiga Sama Sisi Sebagai Receiver )
Pembimbing / Paraf : Agus Wagyana, ST. MT
b. Nama Mahasiswa 2 : Riris Pitaloka Handayani
NIM 2 : 1313030040
IPK : 3,44
Judul : Rancang Bangun Antena Parabola Dengan Feed
Point Mikrostrip Rectangular Patch dan Antena
Mikrostrip Array Patch Segitiga Sama Sisi Untuk
Aplikasi Wi-Fi 2,4 GHz ( Antena Parabola Dengan
Feed Point Mikrostrip Rectangular Patch Sebagai
Transmitter)
Pembimbing/ Paraf : Ir. Sri Danaryani, MT
4. Perkiraan Biaya : Rp 1.661.000
5. Alokasi Waktu Pelaksanaan : 4 (Empat) Bulan
iii
PENILAIAN PROPOSAL TUGAS AKHIR
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
Judul : Rancang Bangun Antena Parabola Dengan Feed Point Mikrostrip
Rectangular Patch dan Antena Mikrostrip Array Patch Segitiga Sama Sisi
Untuk Aplikasi Wi-Fi 2,4 GHz
KRITERIA TUGAS AKHIR
NO KRITERIA INDIKATOR PENILAIAN BOBOT SKOR NILAI
1 Orientasi Permasalahan
Dan Pustaka
a. Latar Belakang
b. Perumusan Masalah
c. Tujuan
d. Tinjauan Pustaka
25
2 Pola Penyelesaian
Masalah
a. Metode Pelaksanaan Tugas
Akhir 25
3 Manfaat Hasil a. Manfaat 25
4 Fisibilitas Sumber Daya
a. Jadwal Pelaksanaan
b. Personalia TA
c. Perkiraan Biaya
15
5 Kebahasaan
a. Bahasa Proposal
b. Daftar Pustaka
(Keserasian dan Substansi
Kemutakhiran)
10
Nilai Total
1) Masing-masing kriteria diberi skor 1,2,4, dan 5 (1=sangat kurang, 2=kurang, 4=baik, dan
5=sangat baik) yang mencerminkan skor seluruh butir yang dinilai dalam masing-masing
kriteria.
2) Nilai = Skor x Bobot; Nilai Total = N1+N2+N3+N4+N5
3) Hasil penilaian : Nilai Total ≥ 400 (Diterima) ; Nilai Total < 400 (Ditolak)
Depok, 8 Januari 2016
Ketua Panitia
Benny Nixon, S.T., M.T.
1968 1107 200003 1 001
Saran untuk Pengusul :
1
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Wi-Fi atau Wireless Fidelity adalah satu standart Wireless Networking tanpa
kabel yang saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini
memungkinkan seseorang dapat menggunakan kartu nirkabel (Wireless Card) atau
Personal Digital Assistant (PDA) untuk tergabung dengan internet dengan
menggunakan titik akses (hotspot). Di kota besar banyak tersedia jaringan hotspot
gratis. Bagi mereka yang berada dekat dengan hotspot, maka hal itu adalah suatu hal
yang sangat menguntungkan lain halnya bagi mereka yang ingin mengakses internet
namun jauh dari fasilitas hotspot tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan
sebuah pemancar Wi-Fi yang mempunyai gain yang besar agar dapat mencakup
wilayah yang lebih luas.
Teknologi Wi-Fi memerlukan antena yang berukuran kecil, ringan, murah, dan
mudah pabrikasinya. Antena mikrostrip merupakan antena yang berukuran kecil dan
banyak digunakan pada frekuensi tinggi, akan tetapi antena ini juga memiliki
kekurangan yaitu gainnya relatif kecil. Maka dari itu dibutuhkan sebuah reflector yang
dapat memperbesar gain salah satunya antena parabola. Antena parabola digunakan
karena memiliki gain yang tinggi sehingga mampu mengirimkan gelombang
elektromagnetik dengan jarak yang lebih jauh.
Untuk mengatasi masalah ini maka munculah gagasan untuk membuat tugas
akhir dengan judul “Rancang Bangun Antena Parabola Dengan Feed Point Mikrostrip
Rectangular Patch dan Antena Mikrostrip Array Patch Segitiga Sama Sisi Untuk
Aplikasi Wi-Fi 2,4 GHz”. Sistem ini diharapkan menjadi solusi bagi para pengguna
yang jauh dari hotspot namun tetap bisa mengakses internet dengan mudah.
2. Perumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat ditarik suatu permasalahan, yaitu:
1. Bagaimana cara membuat antenna dengan gain yang tinggi untuk memancarkan sinyal
Wi-Fi dalam jarak jauh?
2. Bagaimana cara merancang dan mengimplementasikan antena mikrostrip rectangular
patch dan antena parabola untuk memancarkan sinyal Wi-Fi pada frekuensi 2,4 GHz?
3. Bagaimana cara merancang dan mengimplementasikan antena mikrostrip array patch
segitiga sama sisi untuk menerima sinyal Wi-Fi pada frekuensi 2,4 GHz?
2
3. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari rancang bangun alat ini yaitu:
1. Membuat antenna dengan gain yang tinggi sehingga dapat memancarkan sinyal Wi-Fi
dalam jarak jauh.
2. Merancang dan mengimplementasikan antenna mikrostrip rectangular patch dan
antenna parabola untuk memancarkan sinyal Wi-Fi pada frekuensi 2,4 GHz.
3. Merancang dan mengimplementasikan antenna mikrostrip array patch segitiga sama sisi
untuk menerima sinyal Wi-Fi pada frekuensi 2,4 GHz.
4. Manfaat
Beberapa kegunaan yang didapat dengan adanya rancang bangun alat ini adalah:
1. Antena ini dapat menjadi solusi untuk aplikasi Wi-Fi dengan gain yang inggi sehingga
dapat mencakup wilayah yang lebih luas.
2. Pengguna yang jauh dari hotspot dapat dengan mudah mengakses internet.
5. Metode Pelaksanaan Tugas Akhir
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data juga diambil dari internet dan buku-buku referensi. Data-data
tersebut akan dipakai ketika perancangan alat dan sistem. Data-data tersebut haruslah
akurat dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya agar alat dapat diaplikasikan pada
keadaan yang sebenarnya.
2. Perancangan Alat
Perancangan alat merupakan langkah yang harus dilakukan sebelum pembuatan alat
dilakukan. Data-data dari hasil pengumpulan data digunakan dalam perancangan alat.
3. Perancangan Sistem
Perancangan sistem alat dibuat sesuai dengan perancangan alat. Perancangan sistem
dibuat dengan menghubungkan cara kerja dari masing-masing bagian dari alat ini.
4. Pembuatan Alat
Pembuatan alat dilakukan berdasarkan perancangan alat yang telah dibuat pada
langkah sebelumnya.
5. Pembuatan Sistem
Pembuatan sistem dilakukan berdasarkan perancangan alat yang telah dibuat pada
langkah sebelumnya.
3
6. Pengujian Alat
Setelah pembuatan alat dan sistem selesai, alat tersebut diuji apakah alat yang telah
dibuat dapat berjalan sesuai dengan perancangan atau tidak. Alat tersebut dianalisa dan
didata kesalahan atau kekurangan dari alat tersebut.
7. Simulasi Alat
Simulasi alat dilakukan setelah alat tersebut diuji. Simulasi alat bertujuan untuk
mengaplikasikan langsung alat dengan kondisi yang sebenarnya. Alat tersebut dianalisa
dan didata kesalahan atau kekurangan dari alat tersebut pada saat disimulasikan.
8. Penyempurnaan Alat
Penyempurnaan alat dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh pada saat
pengujian dan simulasi alat. Penyempurnaan alat tidak hanya dari segi alat dan
sistemnya saja, akan tetapi dari segi mekaniknya, yaitu casing, rangka, dsb.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Wi-fi
Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian
yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless
Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar
terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam
penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari
luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya. Awalnya Wi-Fi ditujukan
untuk penggunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini
lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang
dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant>
(PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal
dengan hotspot) terdekat. Terdapat dua mode akses koneksi wi-fi yaitu:
1. Ad-Hoc
Mode koneksi ini adalah mode dimana beberapa komputer terhubung secara langsung,
atau lebih dikenal dengan istilah Peer-to-Peer. Keuntungannya, lebih murah dan praktis
bila yang terkoneksi hanya 2 atau 3 komputer, tanpa harus membeli access point.
2. Infrastruktur
Menggunakan Access Point yang berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga
memungkinkan banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan (Network).
4
Antena Mikrostrip
Antena mikrostrip merupakan antena yang tersusun atas bagian lapisan tipis
konduktor berbahan metal atau logam di atas sebuah substrat yang dapat merambatkan
gelombang elektromagnetik sedang pada salah satu sisi lain dilapisi konduktor sebagai
bidang pentanahan (ground plane). Antena ini merupakan antena yang memiliki massa
ringan, mudah fabrikasi, dengan sifatnya yang low profile sehingga dapat ditempatkan
pada hampir semua jenis permukaan dan ukuran yang kecil dibandingkan dengan
antena jenis lain. Dalam tugas akhir ini menggunakan antenna rectangular patch sebagai
pemancar dan antenna mikrostrip band notch monopole sebagai penerima.
Untuk merancang antenna mikrostrip diperlukan beberapa parameter-parameter
dasar diantaranya:
Untuk menentukan lebar (W) patch didapat dari perhitungan berikut:
𝑊 =𝑐
2𝑓0√Ɛ𝑟 + 12
W : Lebar konduktor (mm)
c : Kecepatan cahaya diruang bebas (3 x 108 m/s)
Ɛr : Konstanta dielektrik
f0 : Frekuensi kerja antenna yang diinginkan (Hz)
Untuk menentukan panjang (L) dari elemen radiasi :
𝛥𝐿
ℎ= 0,412
(Ɛ𝑟𝑒𝑓𝑓 + 0,3)(𝑊ℎ
+ 0,624)
(Ɛ𝑟𝑒𝑓𝑓 − 0,258)(𝑊ℎ
+ 0,813)
Ɛ𝑟𝑒𝑓𝑓 =Ɛ𝑟 + 1
2+
Ɛ𝑟 − 1
2 (1 + 12
ℎ
𝑊)
−12⁄
Panjang patch L dirumuskan sebagai berikut:
L = Leff - 2𝛥L
Dimana Leff merupakan panjang patch efektif yang dapat dirumuskan dengan:
𝐿𝑒𝑓𝑓 =𝑐
2𝑓𝑜√Ɛ𝑟𝑒𝑓𝑓
H : Tinggi/tebal substrat
Ɛreff : Konstanta dielektrik relatif
Beberapa keuntungan pemakaian utama antena mikrostrip sebagai berikut:
1. Memiliki beban ringan dan bentuk yang kecil .
5
2. Memiliki biaya fabrikasi rendah maka dapat diproduksi dalam jumlah yang banyak.
3. Mendukung adanya linear serta polarisasi sirkular.
4. Mampu beroperasi pada dua atau tiga frekuensi kerja.
5. Memiliki mekanik kuat ketika dipasang pada permukaan kaku.
Bidang antena mikrostrip juga memiliki sejumlah kelemahan dibandingkan dengan
antena konvensional. Beberapa kelemahan utama mikrostrip sebagai berikut:
1. Memiliki lebar pita yang sempit.
2. Memiliki efisiensi yang rendah.
3. Memiliki perolehan (gain) yang rendah.
4. Terdapat radiasi asing dari penyambungan (feed).
Antena Parabola
Antena parabola adalah sebuah antena berdaya jangkau tinggi yang digunakan
untuk komunikasi radio, televisi dan data dan juga untuk radio location (RADAR), pada
bagian UHF and SHF dari spektrum gelombang elektromagnetik. Antena parabola
berbentuk seperti piringan. Antena parabola dapat digunakan untuk mentransmisikan
berbagai data, seperti sinyal telepon, sinyal radio dan sinyal televisi, serta beragam data
lain yang dapat ditransmisikan melalui gelombang.
Sebuah antena parabola terdiri dari reflektor parabola logam dengan antena feed
kecil tergantung di depan reflektor pada fokusnya, dan menunjuk kembali ke reflektor.
Reflektor adalah permukaan logam dibentuk menjadi paraboloid revolusi dan biasanya
dipotong di tepi melingkar yang membentuk diameter antena. Dalam antena pemancar,
saat ini frekuensi radio dari pemancar dialirkan melalui kabel saluran transmisi ke
antena feed, yang mengubahnya menjadi gelombang radio. Gelombang radio
dipancarkan kembali ke piring oleh antena feed dan mencerminkan dish menjadi sinar
paralel. sebuah antena menerima gelombang radio yang masuk lalu dipantulkan oleh
piring dan difokuskan ke titik di antena feed, yang akan mengubah menjadi arus listrik
yang berjalan melalui jalur transmisi ke penerima radio. Faktor-faktor yang
mempengaruhi dalam perancangan antena parabola yaitu :
1. Feed Pattern
Pola radiasi dari antena feed harus disesuaikan dengan bentuk piringan, karena
memiliki at pada efisiensi aperture, yang menentukan gain antena (lihat bagian Gain
bawah). Radiasi dari feed yang jatuh di luar tepi piringan disebut "spillover" dan yang
terbuang, mengurangi keuntungan dan meningkatkan backlobes, mungkin
6
menyebabkan gangguan atau (dalam menerima antena) meningkatkan kerentanan
terhadap ground noise. Namun, keuntungan maksimum hanya dicapai ketika piringan
seragam "menerangi" dengan kekuatan medan konstan untuk ujungnya. Jadi pola
radiasi yang ideal dari antena feed akan menjadi kekuatan medan konstan sepanjang
sudut solid piringan, mendadak menurun ke nol pada tepi. Namun, antena feed praktis
memiliki pola radiasi yang menurunkan secara bertahap di tepi, sehingga antena feed
adalah kompromi antara rambatan rendah yang dapat diterima dan pencahayaan yang
memadai. Untuk sebagian besar feedhorn depan, pencahayaan optimal dicapai ketika
daya yang dipancarkan oleh feedhorn adalah 10 dB kurang di tepi piring dari nilai
maksimum di tengah piring
2. Gain
Gain (directive gain) adalah karakter antena yang terkait dengan kemampuan antena
mengarahkan radiasisinyalnya, atau penerimaan sinyal dari arah tertentu. Gain
bukanlah kuantitas yang dapat diukur dalam satuan fisis pada umumnya seperti watt,
ohm, atau lainnya, melainkan suatu bentuk perbandingan. Oleh karena itu, satuan
yang digunakan untuk gain adalah desibel.
3. Pola Radiasi
Dalam antena parabola, hampir semua daya radiasi terkonsentrasi di lobus utama
yang sempit sepanjang sumbu antena. Kekuatan residu dipancarkan di dalam
sidelobes, biasanya jauh lebih kecil, di arah lain. Karena dalam antena parabola
aperture reflektor jauh lebih besar daripada panjang gelombang, karena difraksi
biasanya ada banyak sidelobes menyempit, sehingga pola sidelobe kompleks. Ada
juga biasanya backlobe, dalam arah yang berlawanan dengan lobus utama, karena
radiasi spillover dari antena feed yang menghilangkan reflektor.
C. BENTUK TUGAS AKHIR
1. Deskripsi Alat
Antena yang dibuat ini adalah pemecahan dari masalah yang dipaparkan
dalam latar belakang. Antena parabola dengan feed point mikrostrip rectangular patch
sebagai pemancar berfungsi untuk memancarkan sinyal Wi-Fi dengan frekuensi 2,4
GHz yang akan dipasang di lab telekomunikasi PNJ. Sinyal WiFi tersebut akan
diterima oleh antena mikrostrip array patch segitiga sama sisi yang dipasang digedung
D PNJ.
7
2. Cara Kerja Alat
Gambar 2. Flowchart Transmitter
Pengukuran Antena
Hasil
Simulasi
Sesuai?
Analisis Hasil
Pengambilan Kesimpulan
Selesai
Optimalisasi Dimensi
Tidak
Implementasi
Antena
Mulai
Penentuan Parameter
Perancangan Mikrostrip
Perancangan Parabola
Simulasi Antena
Hasil
Simulasi
Sesuai?
Optimalisasi Dimensi
Tidak
Ya
Ya
8
Gambar 3. Flowchart Receiver
3. Diagram Blok
Diagram Blok untuk alat yang dibuat adalah sebagai berikut :
Gambar 4. Diagram Blok Alat
Ya
Pengukuran Antena
Hasil
Simulasi
Sesuai?
Analisis Hasil
Pengambilan Kesimpulan
Selesai
Optimalisasi Dimensi
Tidak
Implementasi
Antena
Tidak
Ya
Mulai
Penentuan Parameter
Perancangan Mikrostrip
Simulasi Antena
Hasil
Simulasi
Sesuai?
Optimalisasi Dimensi
PC / Laptop /
Handphone
Antena Receiver
(Antena Mikrostrip)
Access Point
Antena Transmitter
(Antena Mikrostrip
dengan Parabola) Internet
9
A. JADWAL PELAKSANAAN
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan
Kegiatan
Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4
Minggu ke - Minggu ke - Minggu ke - Minggu ke -
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengumpulan data
Perancangan alat
Perancangan sistem
Pembuatan alat
Pembuatan sistem
dan program
Pengujian alat
Simulasi alat
Penyempurnaan alat
Penyusunan Laporan
E. PERKIRAAN BIAYA
Tabel 2. Rancangan Biaya
Nama Barang Jumlah Harga Satuan (Rp) Biaya (Rp)
Peralatan Penunjang
PCB double layer (10x20) cm 2 buah 20.000 40.000
Konektor antenna 2 buah 95.000 190.000
Access point TL-WA7210N 2 buah 520.000 1.040.000
Timah 1 gulung 20.000 20.000
Kabel koaksial (6 m) 1 buah 3.500 21.000
Tiang tripod 1 buah 150.000 150.000
Antena Parabola 1 buah 200.000 200.000
Total 1.661.000
10
DAFTAR PUSTAKA
Hidayatulloh, Arif. (2013). Perancangan Dan Realisasi Antena Reflektor Parabola Dengan
Feed Point Mikrostrip Untuk Stasiun Bumi Satelit Nano Iinusat-1. Tugas Akhir
Institut Teknologi Telkom.
Junita, Rati. (2013). Infrastruktur Jaringan Wi-Fi (Wireless Fidelity). Palembang. Universitas
Bina Darma.
Ramadhan, Faishal. (2015). Perancangan Dan Realisasi Antena Mikrostrip Array Patch
Segitiga Sama Sisi Untuk S-Band Transmitter Satelit Mikro. Bandung. Universitas
Telkom.
Yurandi, Nugraha. (2013). Perancangan Dan Implementasi Reflector Antena Wifi Dengan
Frekuensi 2,4 GHz. Bandung. Jurnal Reka Elkomika.