TEORI & PERSPEKTIF KOMUNIKASI

GAMBAR : THEODOR ADORNO & MAX HORKHEIMER (SEKOLAH FRANKFRUT) SUMBER : GOOGLE INTERNET

FONDASI FILOSOFI DAN PERSPEKTIF KAJIAN ILMU KOMUNIKASI

PERSPEKTIF KONSTRUKSTIVISME & KRITIKAL

(PERTEMUAN KE – 4)

FONDASI FILOSOFI DAN PERSPEKTIF KAJIAN ILMU KOMUNIKASI

PERSPEKTIF KONSTRUKSTIVISME & KRITIKAL

(PERTEMUAN KE – 4)

Dosen:

Ibu Umaimah Wahid

MAGISTER ILMU KOMUNIKASI

SEKOLAH PASCASARJANA ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS SAHID JAKARTA

2009

Ulviah Muallivah 200822310003Ulul Azmi 200822310004M. Eric Harramain 200822320003

Martin Wiliam

PARADIGMAGUBA DAN LINCOLN

(1994) Dalam HIDAYAT (2004)

PENDAHULUAN

PARADIGMAPOSITIVISME

PARADIGMAPOST-POSITIVISME

PARADIGMAKONSTRUKTIVISME

PARADIGMAKRITIKAL

PENDAHULUAN

PARADIGMA KONSTRUKTIVISME

PARADIGMA KONSTRUKTIVISME =

KRITIK TERHADAP POSITIVIST

PERILAKU ALAM TIDAK SAMA

PERILAKU MANUSIA

REALITAS SOSIAL TIDAK BISA DIGENERALISASI

PARADIGMA KONSTRUKTIVISME

MANUSIA SEBAGAI AGEN KONSTRUKSI REALITAS SOSIAL

SUBJEKTIF

MAKNA / PEMAHAMAN TERHADAP

REALITAS SOSIAL

IMPLIKASI PARADIGMA

KONSTRUKTIVISME

TEORI BERNSTEIN

KOMUNIKASI BERBASIS

“KONSEP DIRI”

PENDAHULUAN

IMPLIKASI PARADIGMA KONSTRUKTIVISME (O’KEEFE & SHEPHERD, 1987) Dalam

ARDIANTO (2007: 164)

3 LOGIKA DASAR DESAIN PESAN

-LOGIKA EKSPRESIF:

KOMUNIKASI = MODEL EKSPRESI DIRI SIFAT PESAN TERBUKA REAKTIF SECARA ALAMI SEDIKIT MEMPERHATIKAN KEPENTINGAN ORANG LAIN

-LOGIKA KONVENSIONAL:

KOMUNIKASI = PERMAINAN BERDASARKAN NORMA & KESOPANAN MENGANDUNG BENTUK JEBAKAN KESOPANAN

LOGIKA RETORIS:

KOMUNIKASI

= NEGOSIASI

PENDAHULUAN

PARADIGMA KRITIKAL

KARL MARX

KALANGANMARXIAN

HERMAN WEIL

SEKOLAH FRANKFRUT

INSTITUT PENELITIAN

SOSIAL

THEODOR ADORNO

MAX HORKHEIMER

TEORI KRITISMAHZAB /

ALIRANFRANKFRUT

SUMBER FOTO: GOOGLE INTERNET

TEORI KRITIS

PENDAHULUAN

PARADIGMA KRITIKAL

DIBALIK FENOMENA / REALITAS SOSIAL

IDEALISME

PARADIGMA KONSTRUKTIVISME

GAMBAR : KIRI ATAS (SEKOLAH FRANKFRUT), KANAN BAWAH (SEKOLAH CHICAGO) SUMBER : GOOGLE INTERNET

DEFINISI KONSTRUKTIVISMEDIKEMBANGKAN PADA TAHUN 1970-AN

OLEH JESSE DELIA DKK (MILLER 2002) Dalam (ARDIANTO. 2007: 157)

KONSTRUKTIVISME BERKAITAN DENGAN KOMUNIKASI ANTAR PESONA

ATAU “KONSEP DIRI” (ARDIANTO. 2007: 157)

DEFINISI KONSTRUKTIVISME

1. PARADIGMA KONSTRUKTIVISME DAPAT DITELUSURI DARI PEMIKIRAN WEBER, DIMANA YANG MENJADI CIRI KHAS ADALAH PERILAKU MANUSIA SECARA FUNDAMENTAL BERBEDA DENGAN PERILAKU ALAM. MANUSIA BERTINDAK SEBAGAI AGEN YANG BERSAMA-SAMA MENGKONSTRUKSI (MEMBANGUN) SUATU REALITAS SOSIAL. CARA KONSTRUKSI YANG DILAKUKAN ADALAH DENGAN CARA MEMAHAMI ATAU MEMBERIKAN MAKNA TERHADAP PERILAKU MEREKA SENDIRI (SANI. 2007: 1).

PARADIGMA KONSTRUKTIVISME

IMPLIKASI

PARADIGMA INI MENERANGKAN BAHWA PENGETAHUAN ITU TIDAK LEPAS DARI SUBJEK

YANG SEDANG MENCOBA BELAJAR UNTUK MENGERTI (ARDIANTO. 2007: 154)

IMPLIKASI KONSTRUKTIVISME

1. KOMUNIKASI MENURUT TEORI BERNSTEIN, YANG BERBASIS “KONSEP DIRI” ATAU ANTAR PESONA.

2. KOMUNIKASI SESEORANG DIRUMUSKAN DIMANA, DITENTUKAN OLEH DIRI SENDIRI, DAN BERSAMA-SAMA MENGKONSTRUKSI (MEMBANGUN) DI TENGAH PENGARUH LINGKUNGAN LUAR.

3. KOMUNIKASI MENURUT TEORI RON HERRE (PERSON AND SELF).4. TIGA LOGIKA DASAR DESAIN PESAN (EKSPRESIF, KONVENSIONAL, DAN

RETORIS).

KONSTRUKTIVISME (KASUS AKTUAL)

“SBY VS JK”

PEMBERITAAN KOMENTAR WAKIL KETUA UMUM P. DEMOKRAT

MENGKONSTRUKSI

MEDIAMEDIA

SBY(DEMOKRAT)

JK(GOLKAR)

KRITIK TERHADAP KONSTRUKTIVISME

KONSTRUKTIVISME

KRITIK TERHADAP PARADIGMA KONSTRUKTIVISME

1. Kritik terhadap paradigma konstruktivisme, dimana kalangan konstruktivisme meyakini bahwa segala sesuatu yang ada karena konstruksi tertentu.

2. konstruktivisme kurang sensitif pada proses produksi, dan reproduksi makna yang terjadi secara historis maupun institusional.

PARADIGMA KRITIKAL

GAMBAR : KIRI ATAS : JURGEN HABERMAS, WALTER BENJAMIN (SEKOLAH FRANKFRUT) KANAN BAWAH : ANGGOTA SEKOLAH FRANKFRUTSUMBER : GOOGLE INTERNET

DEFINISI KRITIKAL

Sekolah Frankfrut

Sekolah kritikal yang menjadi salah satu sifat dasar dari teori kritis (menurut Horkheimer dalam Roger, 1994)

DEFINISI KRITIKAL

1. MENURUT HORKHEIMER, PARADIGMA KRITIKAL ADALAH SELALU CURIGA DAN MEMPERTANYAKAN KONDISI “STATUS QUO” DI MASYARAKAT YANG KELIHATANNYA PRODUKTIF DAN BAGUS YANG TAMPAK DIPERMUKAAN TERSEBUT SESUNGGUHNYA TERSELUBUNG STRUKTUR MASYARAKAT YANG MENINDAS DAN MENIPU KESADARAN KHALAYAK.

2. MENURUT HABERMAS, PARADIGMA KRITIKAL MERUPAKAN KOMUNIKASI SEBAGAI EMANSIPATORIS, DAN BEBAS DARI EKSPLOITASI (ROGER. 1994: 124).

PARADIGMA KRITIKAL

IMPLIKASI

TIGA LOGIKA DESAIN PESAN (EKSPRESIF,KONVENSIONAL DAN

RETORIS)

IMPLIKASI KRITIKAL1. TUJUAN : PENDEKATAN KRITIS SOSIAL, EMANSIPASI, TRANSFORMASI,

DAN PENGUATAN SOSIAL.2. PENELITI : MENEMPATKAN DIRI SEBAGAI AKTIVIS, ADVOKAT, DAN

TRANSFORMASI INTELEKTUAL.3. CARA PENELITIAN : SUBJEKTIF, TITIK PERHATIAN ANALISIS TERDAPAT PADA

PENAFSIRAN SUBJEKTIF PENELITI ATAS TEKS. PARTISIPATORIS, MENGUTAMAKAN ANALISIS KOMPREHENSIF, KONTEKSTUAL, DAN MULTILEVEL ANALISIS.

CULTURAL STUDIES(STUDI TENTANG BUDAYA)

STUDI FEMINISME

KAJIAN KASUS AKTUAL

PARADIGMA KRITIKAL

“POLITIKUS BAJING LONCAT”

ELIT POLITIK

PARTAI POLITIKPARTAI POLITIK

MEWAKILI ASPIRASI RAKYAT

ASPIRASI POLITIKASPIRASI POLITIK

KEKUASAANKEKUASAAN

IDEOLOGIIDEOLOGI

PINDAH PARTAIPINDAH PARTAI

PRAGMATISMEPRAGMATISME

KRITIK TERHADAP KRITIKAL

KRITIK

KRITIK TERHADAP PARADIGMA KRITIKAL

1. KRITIK TERHADAP TEORI KRITIS, DIMANA MEMANDANG MASYARAKAT SEBAGAI BAGIAN DARI SISTEM DOMINAN, DAN MEDIA SEBAGAI SUATU SISTEM DOMINASI MASYARAKAT, BUKAN SEBAGAI KELOMPOK YANG BEBAS NILAI NAMUN DIDOMINASI OLEH KELOMPOK ELIT DIBELAKANGNYA.

2. PARADIGMA KRITIKAL DALAM MENGKRITISI SESUATU, MENSTIGMAKAN SUATU REALITAS SOSIAL KADANG TERKESAN DOGMATIS DARIPADA PENDEKATAN ILMIAH.

KESIMPULAN

GAMBAR : GALAKSI BIMA SAKTISUMBER : GOOGLE INTERNET

KESIMPULAN

A.A. KATA KUNCI PARADIGMA KONSTRUKTIVISME ADALAH KATA KUNCI PARADIGMA KONSTRUKTIVISME ADALAH PENDEKATAN ANTAR PESONA, MELALUI KOMUNIKASI YANG PENDEKATAN ANTAR PESONA, MELALUI KOMUNIKASI YANG BERBASIS PADA ”KONSEP DIRI”. PARADIGMA INI DALAM BERBASIS PADA ”KONSEP DIRI”. PARADIGMA INI DALAM MEMBANGUN (MENGKONSTRUKSI) PEMAHAMAN ATAU MAKNA, MEMBANGUN (MENGKONSTRUKSI) PEMAHAMAN ATAU MAKNA, SECARA BERSAMA-SAMA MELALUI PEMAHAMAN BERBASIS PADA SECARA BERSAMA-SAMA MELALUI PEMAHAMAN BERBASIS PADA SUBJEK, DENGAN MENGGUNAKAN ELABORASI KODE YANG SUBJEK, DENGAN MENGGUNAKAN ELABORASI KODE YANG MANA, MENGHARGAI PERASAAN, KEPENTINGAN, DAN SUDUT MANA, MENGHARGAI PERASAAN, KEPENTINGAN, DAN SUDUT PANDANG ORANG LAIN.PANDANG ORANG LAIN.

B.B. KATA KUNCI UNTUK PARADIGMA KRITIKAL ADALAH IDEALISME, KATA KUNCI UNTUK PARADIGMA KRITIKAL ADALAH IDEALISME, DIMANA TEORI KRITIS SELALU CURIGA DAN MEMPERTANYAKAN DIMANA TEORI KRITIS SELALU CURIGA DAN MEMPERTANYAKAN KONDISI “STATUS QUO” DIMASYARAKAT. TEORI KRITIS KONDISI “STATUS QUO” DIMASYARAKAT. TEORI KRITIS MEMANDANG SUATU REALITAS YANG TAMPAK BAIK MEMANDANG SUATU REALITAS YANG TAMPAK BAIK DIPERMUKAAN ADALAH SESUATU YANG SEMU, KARENA SETIAP DIPERMUKAAN ADALAH SESUATU YANG SEMU, KARENA SETIAP REALITAS YANG ADA, TERDAPAT UNSUR KEPENTINGAN REALITAS YANG ADA, TERDAPAT UNSUR KEPENTINGAN KALANGAN DOMINAN DIBELAKANGNYA. DAN PADA AKHIRNYA KALANGAN DOMINAN DIBELAKANGNYA. DAN PADA AKHIRNYA BERTUJUAN UNTUK MEMANIPULASI KENYATAAN YANG ADA PADA BERTUJUAN UNTUK MEMANIPULASI KENYATAAN YANG ADA PADA SUATU REALITAS SOSIAL DI MASYARAKAT. SUATU REALITAS SOSIAL DI MASYARAKAT.

DAFTAR PUSTAKA

BUKU DAN KAMUS: BUKU DAN KAMUS: Ardianto, Elvinaro dan Bambang Q-Anees. 2007. Ardianto, Elvinaro dan Bambang Q-Anees. 2007. Filsafat Ilmu KomunikasiFilsafat Ilmu Komunikasi. .

Bandung: Simbiosa Rekatama Media.Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Rogers, Everett. M. 1994. Rogers, Everett. M. 1994. A History of Communication Study: A Biographical ApproachA History of Communication Study: A Biographical Approach . .

New York:The Free Press.New York:The Free Press.

SUMBER INTERNET:SUMBER INTERNET: Hidayat, Dedy Nur. 2004. Menghindari Kriteria kualitas yang Monolitik dan Totaliter.

Pengantar Jurnal Thesis, September – Desember 2004. melalui http://72.14.235.132/search?g=cache:UHGE631U3gJ:www.digilib.ui.ac.id /file%3Ffile%3digital/113870-tjpi-III-3-SeptDes2004VII.pdf+mengindari+Quality Criteria+yang+Monolitik+dan+Totaliter+pengantar+jurnal+thesis,+september –Criteria+yang+Monolitik+dan+Totaliter+pengantar+jurnal+thesis,+september –

desember+2004&cd=1&hl=id&ct= clnk&gl=id&lr=lang_id.htmldesember+2004&cd=1&hl=id&ct= clnk&gl=id&lr=lang_id.html

Sani, M. Abdul Halim. 2007. Teori-Teori Sosial; Dari Ilmu Sosial Sekuleristik Menuju Ilmu Sosial Intergralistik. WordPress.com-weblog. Melalui http://abdulhalimsani.wordpress.com/2007/09/06/ teori-teori_sosial;Dari _Ilmu_Sosial_Sekuleristik_Menuju_Ilmu_ Sosial_Intergralistik /html [09/06/2007]

TERIMA KASIH thank you

GAMBAR : LIDAH MATAHARI (PREDIKSI 2012)SUMBER : GOOGLE INTERNET