PERANAN INTERNAL AUDITOR DALAM...

24
PERANAN INTERNAL AUDITOR DALAM MELAKUKAN MANAGEMENT AUDIT PT.PG.RAJAWALI II Dwi Setio Nurfirmansyah Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma E-mail : [email protected] AB STRAK Keberadaan internal auditor sangat diperlukan terutama diperusahaan besar termasuk BUMN. Apalagi dengan diperolehnya BUMN untuk melakukan g o public internasional, maka implikasinya adalah bahwa manajemen BUMN akan menghadapi keadaan yang sama sekali berbeda, dimana jajaran manajemen harus berani mengubah kebiasaan beserta konsekuensinya untuk menjadi transparan dan lebih professional. Interna l auditor sebagai pelaksanaan tugas -tugas internal audit dapat berperan besar untuk membantu manajemen puncak agar perusahaan dapat mencapai tujuannya secara efisisen, efektif, dan ekonomis. Tujuan penelitian ini adalah dilaksanakan untuk mengetahui dan mendalami sejauh mana peranan internal auditor dalam melaksanakan manajemen audit, untuk mendukung dan memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada manajemen puncak. Hal tesebut sang at penting bagi manajemen untuk pengambilan keputusan secara cepat dan tepat, serta agar didalam mengelola perusahaan terdapat system pengendalian manajemen yang baik. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah wawancara,observasi,kuesioner, dan penelit ian kepustakaan. Hal ini dimaksudkan agar bentuk data yang saya oleh dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya pada perusahaan. Kata kunci : Internal Auditor, Management Audit, PT.PG.Rajawali II

Transcript of PERANAN INTERNAL AUDITOR DALAM...

Page 1: PERANAN INTERNAL AUDITOR DALAM …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3545/1/Jurnal... · “Auditing is the accumulation and evaluation ... Metode penelitian yang akan

PERANAN INTERNAL AUDITOR DALAM

MELAKUKAN MANAGEMENT AUDIT

PT.PG.RAJAWALI II

Dwi Setio Nurfirmansyah

Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi

Universitas Gunadarma

E-mail : [email protected]

AB STRAK

Keberadaan internal auditor sangat diperlukan terutama diperusahaan besartermasuk BUMN. Apalagi dengan diperolehnya BUMN untuk melakukan g o publicinternasional, maka implikasinya adalah bahwa manajemen BUMN akan menghadapikeadaan yang sama sekali berbeda, dimana jajaran manajemen harus beranimengubah kebiasaan beserta konsekuensinya untuk menjadi transparan dan lebihprofessional. Internal auditor sebagai pelaksanaan tugas-tugas internal audit dapatberperan besar untuk membantu manajemen puncak agar perusahaan dapat mencapaitujuannya secara efisisen, efektif, dan ekonomis.

Tujuan penelitian ini adalah dilaksanakan untuk mengetahui dan mendalamisejauh mana peranan internal auditor dalam melaksanakan manajemen audit, untukmendukung dan memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu kepadamanajemen puncak. Hal tesebut sangat penting bagi manajemen untuk pengambilankeputusan secara cepat dan tepat, serta agar didalam mengelola perusahaan terdapatsystem pengendalian manajemen yang baik. Metode penelitian yang penulis gunakanadalah wawancara,observasi,kuesioner, dan penelit ian kepustakaan. Hal inidimaksudkan agar bentuk data yang saya oleh dapat menggambarkan keadaan yangsebenarnya pada perusahaan.

Kata kunci : Internal Auditor, Management Audit, PT.PG.Rajawali II

Page 2: PERANAN INTERNAL AUDITOR DALAM …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3545/1/Jurnal... · “Auditing is the accumulation and evaluation ... Metode penelitian yang akan

PENDAHULUAN

Setiap kali ada perusahaan yang akan melakukan go publik, masyarakat selalu

berharap adanya transparansi, sehingga dapat mengetahui kondisi dan kinerja

perusahaan dengan benar dan tepat. Kenyataanya transparansi tersebut sangat sulit

dilaksanakan baik dari aspek teknis maupun aspek budaya masyarakat pengusaha dan

birokrat, faktor utama yang menjadi penghambat berasal dari pemilik perusahaan atau

eksekutif atau pengelola perusahaan. Mereka tidak ingin kelemahan-kelemahan

perusahaanya terbongkar dan diketahui oleh masyarakat, terutama calon investor. Harus

diakui bahwa di Indonesia sebagian besar perusahaan masih belum melaksanakan

prinsip transparansi tersebut, bahkan beberapa perusahaan yang telah go publik pun

masih ada yang diselimuti tabir.

Salah satu buktinya adalah belum diterapkannya pelaksanaan manajemen audit

secara menyeluruh. Bagian yang boleh dijadikan bahan audit hanyalah bagian tertentu

dari manajemen, bagian tersebut baru boleh diaudit bila ada kebutuhan tertentu.

Semakin banyak perusahaan baik swasta maupun BUMN, yang telah GO publik

melalui mekanisme pasar modal, mengharuskan dilakukanya peningktan pengawasan dan

dipenuhinya kewajiban sesuai dengan janji yang diberikan Kepada pemegang saham

pabrik. Hal ini berarti perusahaan yang go publik harus meningkatkan efisiensi,

efektivitas, dan kehematan usahanya agar dapat memenuhi janji tersebut.

Page 3: PERANAN INTERNAL AUDITOR DALAM …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3545/1/Jurnal... · “Auditing is the accumulation and evaluation ... Metode penelitian yang akan

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi mengenai audit yang dikemukakan oleh Arens (2003;11) adalah:

“Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information todetermine and report on the degree correspondence between the information”.Untuk memudahkan pemahaman, maka di bawah ini dituliskan beberapa istilah

penting yang tercakup di dalam definisi tersebut:

1. Information ( informasi )

Untuk melaksanakan audit diperlukan adanya informasi dalam bentuk angka -angka-

angka yang dapat diversifikasi/ dapat diperiksa kebenarannya berdarsarkan standar

tertentu.

2. Established Criteria ( kriteria yang telah ditetapkan )

Standar yang digunakan oleh auditor yang mengevaluasi informasi kuantitatif.

kriteria yang digunakan dalam mengevaluasi informasi kuantitatif ini berbeda-beda,

tergantung dari tujuannya. Misalnya: dalam audit atas laporan keuangan, kriteria

yang digunakan prinsip-prinsip akuntansi keuangan yang berlaku umum, sedangkan

audit perpajakan, kriteria yang digunakan adalah peraturan perpa jakan yang

ditetapkan oleh Direktorat Jendral Pajak.

3. Accumulating Evaluating Evidence (mengumpulkan dan mengevaluasi bukti)

Bukti adalah semua informasi yang dapat digunakan auditor dalam menentukan

kesesuaian informasi kuantitatif yang sedang diperiksa dengan kriteria yang telah

ditetapkan.

4. Competent Independent Person ( orang yang kompeten dan independen )

Sebagai auditor harus memmpunyai kemampuan untuk memahami kriteria yang

digunakan dan dapat menentukan jenis serta bukti yang dibutuhkan untuk

Page 4: PERANAN INTERNAL AUDITOR DALAM …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3545/1/Jurnal... · “Auditing is the accumulation and evaluation ... Metode penelitian yang akan

mendukung kesimpulan yang akan diambilnya. Selain itu seorang auditor harus

mempunyai sikap mental yang independen.

5. Reporting (pelaporan)

Pelaporan merupakan alat penyampaian temuan -temuan kepada para pemakai

laporan. Penyusunan laporan audit ini dilakukan pada tahap akhir dalam audit,

laporan tersebut harus mampu memberikan informasi mengenai kesesuaian

informasi-informasi yang diperiksa dengan kriteria yang telah ditetapkan.

2.2. Jenis-jenis Audit

Menurut Arrens dalam (Majalah Ilmiah Kopertis Wilayah VI Vol XV,

2005) berdasarkan tujuan audit yang dilakukan, audit terbagi dalam empat jenis audit

utama yaitu :

a. Audit Keuangan

Tujuan audit keuangan meliputi penilaian terhadap kewajaran laporan

keuangan dan kesesuaian dengan standar akuntansi keuangan.

b. Audit Ketaatan

Audit ketaatan merupakan audit dengan tujuan memeriksa kesesuaian

pelaksanaan kegiatan organisasi dengan peraturan.

c. Audit Manajemen/Operasioanal

Merupakan audit terhadap kegiatan manajerial atau operasioanal dengan

tujuan untuk menilai efisiensi, ekonomis dan efektivitas pelaksanaan kegiatan usaha.

Page 5: PERANAN INTERNAL AUDITOR DALAM …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3545/1/Jurnal... · “Auditing is the accumulation and evaluation ... Metode penelitian yang akan

d. Audit Forensik

Audit forensik merupakan jenis audit yang terspesialisasi penugasannya

karena tujuannya adalah untuk menilai bukti terjadinya fraud atau kecurangan.

2.3 Jenis-jenis Auditor

Arens & Loebbecke dalam bukunya Auditing Pendekatan Terpadu yang

diadaptasi oleh Amir Abadi Jusuf (2003) bahwa Auditor dapat dibedakan menjadi

tiga jenis, yaitu:

a. Auditor Pemerintah

Auditor Pemerintah adalah auditor yang bertugas melakukan audit atas

keuangan pada instansi-instansi pemerintah. Di Indonesia, auditor pemerintah dapat

dibagi menjadi dua yaitu:

Auditor Eksternal Pemerintah yang dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan

(BPK) sebagai perwujudan dari Pasal 23E ayat (1) Undang-undang Dasar 1945 yang

berbunyi Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan

negara diadakan satu badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri.. ayat (2)

Hasil pemeriksa keuangan negara diserahkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat,

Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,sesuai dengan

kewenangannya. Badan Pemeriksa Keuangan merupakan badan yang tidak tunduk

kepada pemerintah, sehingga diharapkan dapat bersikap independen.

Auditor Internal Pemerintah atau yang lebih dikenal sebagai Aparat Pengawasan

Fungsional Pemerintah (APFP) yang dilaksanakan oleh Badan Pengawasan

Page 6: PERANAN INTERNAL AUDITOR DALAM …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3545/1/Jurnal... · “Auditing is the accumulation and evaluation ... Metode penelitian yang akan

Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Inspektorat Jenderal Departemen/LPND, dan

Badan Pengawasan Daerah.

b . A u d i t o r I n t e r n

Auditor Intern merupakan auditor yang bekerja pada suatu perusahaan dan

oleh karenanya berstatus sebagai pegawai pada perusahaan tersebut. Tugas utamanya

ditujukan untuk membantu manajemen perusahaan tempat dimana ia bekerja.

c . Auditor Independen atau Akuntan Publik

Auditor Independen adalah melakukan fungsi pengauditan atas laporan

keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan. Pengauditan ini dilakukan pada

perusahaan terbuka, yaitu perusahaan yang go public, perusahaan -perusahaan besar

dan juga perusahaan kecil serta organisasi-organisasi yang tidak bertujuan mencari

laba. Praktik akuntan publik harus dilakukan melalui suatu Kantor Akuntan Publik

(KAP).

d . A u d i t o r P a j a k .

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang berada dibawah Departemen Keuangan

Republik Indonesia, bertanggungjawab atas penerimaan negara dari sektor

perpajakan dan penegakan hukum dalam pelaksanaan ketentuan perpajakan. Aparat

pelaksanaan DJP dilapangan adalah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dan Kantor

Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak (Karikpa). Karikpa mempunyai auditor -auditor

khusus. Tanggungjawab Karikpa adalah melakukan audit terhadap para wajib pajak

tertentu untuk menilai apakah telah memenuhi ketentuan perundangan perpajakan.

Page 7: PERANAN INTERNAL AUDITOR DALAM …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3545/1/Jurnal... · “Auditing is the accumulation and evaluation ... Metode penelitian yang akan

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode Wawancara/Tanya jawab

langsung dengan para pejabat PT. PG Rajawali II, kuesioner, observasi , dan penelitian

kepustakaan. Selain itu, dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis Statistik

dengan menggunakan Korelasi Rank Spearman, Uji Normalitas, Validitas dan

Reliabilitas.

Dalam melakukan penyusunan skripsi ini dan untuk memperoleh data ya ng

berhubungan dengan objek penelitian, penyusun menggunakan alat dan metode atau

teknik pengumpulan data. Pengumpulan data ini melalui:

1. Penelitian Lapangan (field research)

Tujuan dari penelitian lapangan adalah untuk memperoleh data primer mengenai

Peranan Internal Auditor dalam Melakukan Manajemen Audit. Penelitian lapangan ini

dilakukan dengan cara:

a. Observasi (pengamatan)

Yaitu pengumpulan data melalui pengamatan secara langsung atas aktivitas untuk

mendapatkan gambaran umum PT.PG.Rajawali II.

b. Interview (wawancara)

Merupakan teknik pengumpulan data yang diadakan langsung dengan pihak yang

berkepentingan, yaitu kepala SPI dan Internal Auditor dan bagian akuntansi.

c. Kuesioner (pertanyaan)

Merupakan teknik pengumpulan data dimana penyusun membuat pertanyaan mengenai

peranan Internal Auditor dan pelaksanaan tugas Internal Auditor dalam melak ukan

Page 8: PERANAN INTERNAL AUDITOR DALAM …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3545/1/Jurnal... · “Auditing is the accumulation and evaluation ... Metode penelitian yang akan

Manajemen Audit yang ditanyakan kepada kepala SPI, Internal Auditor dan bagian

akuntansi.

2. Penelitian Kepustakaan (library research)

Yaitu pengumpulan bahan sebagai dasar teori dari beberapa literatur dan bahan

perkuliahan yang erat hubungannya dengan masalah yang akan diteliti. Kegiatan ini

diperlukan untuk memperoleh data sekunder sebagai dasar atau landasan teoritis yang

ada kaitannya dengan masalah yang akan diteliti.

Validitas dan Reliabilitas

Validitas

Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat -tingkat kevalidan atau kesahihan

suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya

instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 1998:160).

Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah

instrument dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari veriabel yang diteliti

secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang

penelitian ini digunakan validitas internal dengan cara analisa faktor. Cara mengukur

analisa faktor adalah dengan mengkorelasikan skor yang ada pada faktor dengan skor

total dengan menggunakan rumus korelasi product moment ( Corrected item Total

Correlation) angka kasar yang dikemukakan Person. Adapun rumus yang dipergunakan

adalah:

Page 9: PERANAN INTERNAL AUDITOR DALAM …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3545/1/Jurnal... · “Auditing is the accumulation and evaluation ... Metode penelitian yang akan

rxy= N.Σxy – (Σx)(Σy)

Keterangan :rxy = Koefisien KorelasiN = Banyaknya Respondenx = Jumlah skor itemy = Jumlah skor total

Menurut Sugiyono dan Wibowo (2004), suatu data dinyatakan valid jika

Corrected item Total Correlation lebih besar dari 0,3 atau > 0,3. Selain itu Suyuti

(2005) dan Sugiyono (2004) juga mengungkapkan bahwa apabila nilai korelasi R

hitung atau Corrected item Total Correlation berada di atas 0,3, maka data tersebut

mempunyai construct yang kuat.

Reliabilitas

Reliabilitas menujuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah

baik (Arikunto, 1998:170). Dalam penelitian ini untuk menguji reliabilitas instrumen

dengan menggunakan rumus:

k-1 σ1

Keterangan :

r11 = Reabilitas Konsumen

k = Banyaknya Butir Pernyataan

∑σb 2 = Jumlah Varian Butir

NΣx 2–Σx 2 NΣx2 –Σx 2

r11= k2

1- ∑σb2

Page 10: PERANAN INTERNAL AUDITOR DALAM …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3545/1/Jurnal... · “Auditing is the accumulation and evaluation ... Metode penelitian yang akan

σ1 2 = Varian Total

Berikut adalah kriteria indeks reliabilitas sebagaimana yang dipaparkan oleh

Arikunto:

Tabel 3.2

kriteria indeks reliabilitasNo Interval Kriteria

1 < 0,200 Sangat Rendah

2 0,200 – 0,399 Rendah

3 0,400 – 0,599 Cukup

4 0,600 – 0,799 Tinggi

5 0,800 – 1,00 Sangat Tinggi

Selain itu Sekaran (2003) juga mengungkapkan bahwa angka dinyatakan reliabel jika

nilai Cronbach alpha > 0,7.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penulis menyebar kuesioner sebanyak 30 eksemplar, dimana responden yang

diteliti adalah kepala dan staf SPI dan staf internal auditor di perusahaan tersebut.

HASIL PENELITIAN

Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas

1. Reliabilitas

Reabilitas adalah teknik untuk mengetahui konsistensi alat ukur (kuesioner).

Besarrnya reliabilitas alat ukur yang telah diujikan menunjukkan sejauh mana

tingkat kepercayaan atau kehandalan alat ukur penelitian dalam mengukur subjek

penelitian. Pada penelitian ini saya memakai SPSS 1 7.0 dalam mengolah data

Page 11: PERANAN INTERNAL AUDITOR DALAM …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3545/1/Jurnal... · “Auditing is the accumulation and evaluation ... Metode penelitian yang akan

untuk reliabilitas. Berikut ini adalah hasil uji reabilitas yang bisa saya tunjukkan,

yaitu:

Tabel 4.33

Hasil uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha

Based on Standardized

Items N of Items

.743 .743 2

Dapat dilihat dari hasil uji Reliabilitas diatas bahwa Cronbach Alpha

menunjukkan angka sebesar 0,743. Menurut Sekaran:2003 hal ini membuktikan

bahwa data kuesioner yang disajikan telah reliabel atau > 0,7. Selain itu menurut

Arikunto nilai alpha sebesar 0,743 berarti tingkat reliabel yang diuji termasuk

kategori tinggi.

2. Validitas

Pengujian validitas ini bertujuan untuk menentukan apakah data primer yang

diolah dengan menggunakan media Kuesioner ini bersifat Valid atau tidak . Arti

valid disini adalah apakah tiap butir item pertanyaan yang tersedia dalam

kuesioner memiliki keterkaitan yang tinggi. Berikut ini adalah hasil pengujian

Validitas data dengan menggunakan SPSS 17.0, yaitu:

Page 12: PERANAN INTERNAL AUDITOR DALAM …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3545/1/Jurnal... · “Auditing is the accumulation and evaluation ... Metode penelitian yang akan

Tabel 4.34

Hasil uji Validitas

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

internal auditor

manajemen audit

61.40

61.43

1.352

1.426

.591

.591

.349

.349

.a

.a

a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model

assumptions. You may want to check item codings.

Dari hasil pengujian diatas dapat dilihat bahwa nilai Corrected Item Total Correlation

adalah 0,591. Hal ini berarti nilai tersebut berada di atas 0,3. Seperti yang dikemukakan

oleh Sugiyono dan Wibowo (2004), jika nilai Corrected Item Total Correlation > 0,3,

maka dapat dikatakan data tersebut adalah valid dan mempunyai Construct yang kuat

seperti yang dikemukakan oleh Suyuti (2005) dan Sugiyono (2004).

Hasil uji Normalitas

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Internal Auditor

Management Audit

30

30

100.0%

100.0%

0

0

.0%

.0%

30

30

100.0%

100.0%

Page 13: PERANAN INTERNAL AUDITOR DALAM …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3545/1/Jurnal... · “Auditing is the accumulation and evaluation ... Metode penelitian yang akan

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova

Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

internal auditor.128

30 .200*

.960 30 .317

manajemen audit .148

30 .093 .943 30 .111

Dari hasil Pengujian diatas, dapat dilihat bahwa pada variabel Internal Auditor

memiliki nilai Signifikansi 0,200. Karena Signifikansi lebih dari 0,05 dengan

demikian data dinyatakan berdistribusi normal. Data pada variabel Management

Audit memiliki nilai Signifikansi 0,093. Karena Signifikansi lebih dari 0,05

dengan demikian data dinyatakan berdistribusi normal.

Hasil uji Rank Spearman

Correlations

internal auditor manajemen audit

Spearman's rho internal auditor Correlation Coefficient 1.000 .601**

Sig. (2-tailed) . .000

N 30 30

manajemen audit Correlation Coefficient .601**

1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari hasil diatas dapat diketahui koefisien korelasi Spearman sebesar 0,601.

Karena nilai mendekati 1 maka hubungan antara Peranan Internal Auditor dengan

Management Audit adalah erat atau kuat. Nilai Koefisien bertanda positif yang

berarti terjadi hubungan positif, dapat diartikan jika peranan Internal Auditor

Page 14: PERANAN INTERNAL AUDITOR DALAM …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3545/1/Jurnal... · “Auditing is the accumulation and evaluation ... Metode penelitian yang akan

semakin baik, maka kinerja manajemen audit akan semakin baik pula. Selain itu,

dari hasil Uji diatas dapat diketahui bahwa nilai Signifikansi adalah 0,000, yang

berarti kurang dari 0,005. Dapat diartikan hipotesis nol ditolak, kesimpulannya

yaitu terdapat hubungan yang berarti antara Internal Auditor dengan Management

Audit. Hal ini artinya bahwa Internal Auditor dalam perusahaan ini telah berperan

baik dalam melaksanakan Management audit.

Seperti terlihat dalam struktur organisasi perusahaan, Divisi Internal Audit

dijabat oleh General Manager, yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur

Utama. Kedudukan tersebut mempunyai posisi cukup strategis bagi divisi Int ernal

Audit PT.PG. Rajawali II, untuk dapat melaksanakan tugas, wewenang, dan

tanggung jawabnya secara maksimal. Secara organisasional, Divisi Internal Audit

cukup Independen terhadap unit kerja, kegiatan-kegiatan ataupun proyek-proyek

yang diaudit. Hal ini merupakan prasyarat bagi obyektifitas management audit

yang dilaksanakan oleh Divisi Internal Audit, agar hasil auditnya cukup efektif.

Dengan demikian fungsi Internal Auditor, “infact” memiliki kewenangan

penuh untuk melaksanakan auditnya tanpa dipengaruhi oleh intervensi manajer

unit kerja yang diaudit dan tidak ada pembatasan -pembatasan dalam

mengemukakan hasil temuannya. Divisi Internal Audit PT.PG. Rajawali II, dapat

memasuki semua unit kerja yang ada dalam organisasi perusahaan, termasuk

mengakses semua data dan informasi, mengembangkan program audit,

mengevaluasi dan menganalisis bukti, membuat laporan hasil pemeriksaan atas

temuan-temuannya.

Page 15: PERANAN INTERNAL AUDITOR DALAM …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3545/1/Jurnal... · “Auditing is the accumulation and evaluation ... Metode penelitian yang akan

Dari hasil penelitian di lapangan, Divisi Internal Audit juga sudah

mempunyai job description, Internal Audit manual dan dapat bekerja sama

dengan kantor Akuntan Publik serta mendapat dukungan dari direktur utama.

Lingkup tugas dan tanggung jawab General Manager dalam Divisi Internal

Audit cukup rinci dan jelas. Demikian juga semua Divisi yang ada didalam

organisasi PT.PG. Rajawali, sudah dirinci lingkup tugas dan tanggung jawab

untuk setiap Divisi.

Status organisasi Divisi Internal Audit PT.PG. Rajawali II haruslah

sedemikian rupa sehingga memungkinkan dilaksanakannya tanggung jawab

pemeriksaan. Untuk itu diperlukan beberapa persyaratan, antara lain:

1. Pimpinan Divisi Internal Audit diangkat dan diberhentikan oleh pejabat

tinggi PT.PG. Rajawali II.

2. Tujuan, wewenang dan tanggung jawab Divisi Internal Audit harus

dituangkan dalam dokumen tertulis.

3. Divisi Internal Udit harus mendapat dukungan dari manajemen.

4. Pimpinan Divisi Internal Audit harus bertanggung jawab kepada pejabat

tertinggi PT.PG. Rajawali II untuk mendukung kebebasan dan menjamin

kelancaran pelaksanaan pemeriksaan serta mempunyai wewenang untuk

memantau tindak lanjut.

5. Pimpinan Divisi Internal Audit harus menyerahkan rencana kerja

pemeriksaan, rencana penggunaan tenaga dan anggaran biaya pemeriksaan

setiap tahun kepada manajemen.

Page 16: PERANAN INTERNAL AUDITOR DALAM …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3545/1/Jurnal... · “Auditing is the accumulation and evaluation ... Metode penelitian yang akan

6. Pimpinan Divisi Internal Audit harus menyerahkan laporan kegiatan

pemeriksaan tahunan kepada pimpinan tertinggi PT.PG. Rajawali II.

Dengan adanya kondisi-kondisi diatas, maka diharapkan Divisi Internal

Audit dapat memberikan kontribusi yang maksimal dan efektif kepada

perusahaan. Artinya dengan dilaksanakannya manajemen Audit secara benar

dan sesuai peraturan, akan dapat meningkatkan peranan sistem perencanaan

dan pengendalian manajemen PT.PG. Rajawali II.

Dalam mengelola Manajemen Audit, Divisi Internal Audit PT.PG.

Rajawali II telah menyelenggarakan dan merancang sistem perencanaan dan

pengendalian sebagai berikut:

1. Anggaran Divisi Internal Audit

Setiap menjelang akhir tahun, Divisi Internal Audit menyusun

rencana anggaran kegiatan audit yang akan dilaksanakan dan diajukan

kepada Direktur Utama untuk dapat disetujui. Dalam usulan angga ran

tersebut sudah tercakup secara menyeluruh rencana anggaran audit yang

akan dilakukan dan alokasi dana yang diperlukan dalam tahun yang akan

datang.

Rencana anggaran mengenai jadwal kegiatan audit dan dana yang

diperlukan untuk setiap kegiatan diceminkan dalam anggaran UHPD(

Uang Harian Perjalanan Dinas ), yang dirincikan ke dalam anggaran

bulanan. Anggaran UHPD tersebut dicatat dalam pos Biaya Administrasi

dan Umum. Untuk biaya-biaya operasional lainnya seperti alat tulis

Page 17: PERANAN INTERNAL AUDITOR DALAM …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3545/1/Jurnal... · “Auditing is the accumulation and evaluation ... Metode penelitian yang akan

kantor, transport, dan tenaga internal audit, digabungkan ke dalam biaya

operasional dan biaya pegawai perusahaan secara keseluruhan.

Dalam laporan bulanan perusahaan, telah disajikan mengenai

perbandingan anggaran dengan realisasinya dan penjelasan -penjelasan

apabila terjadi perbedaan antara anggaran dengan realisasinya. Dalam

wawancara dengan Divisi Internal Audit, diperoleh informasi bahwa

Divisi Internal Audit dalam laporan bulanannya membuat perbandingan

antara anggaran dengan realisasinya. Hal tersebut mempermu dah bagi

Divisi Internal Audit untuk mengetahui adanya masalah yang timbul dan

hambatan yang t imbul dalam pelaksanaan audi t ser ta cara

penyelesaiannya, dan untuk dapat menelaaah apakah pelaksanaan

anggaran tersebut dapat memberikan sumbangan terhadap penca paian

tujuan Divisi Internal Audit maupun tujuan perusahaan secara

keseluruhan.

2. Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT)

Pada akhir tahun Divisi Internal Audit menyusun Program kerja

Pemeriksaan Tahunan, yang mencakup beberapa hal yaitu, objek yang

diaudit, kegiatan yang diaudit, lokasi dan jadwal waktu pelaksanaan audit

serta staf internal auditor pelaksana.

Dalam peraturan pemeriksaan intern PT.PG. Rajawali II telah

disebutkan bahwa, pekerjaan pemeriksaan harus direncanakan sebaik -

baiknya. Peraturan ini mewajibkan Pimpinan Divisi Internal Audit beserta

jajarannya, untuk terlebih dahulu menyusun rencana pemeriksaan yang

Page 18: PERANAN INTERNAL AUDITOR DALAM …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3545/1/Jurnal... · “Auditing is the accumulation and evaluation ... Metode penelitian yang akan

cukup dan diatur dengan sistematis sehingga dapat dimengerti oleh semua

oleh semua petugas auditor dan seluruh pekerjaan pemeriksaan dapat

dilaksanakan dengan berhasil guna dan berdaya guna.

Dijelaskan pula, apabila pekerjaan pemeriksaan itu mencakup

penilaian atas daya guna, kehematan, dan pencapaian hasil atau manfaat

program yang berhasil guna, maka perencanaan yang sesuai sangat

penting karena pro sedur yang digunakan dalam pemeriksaan demikian itu

lebih banyak ragamnya.

Dari hasil penelitian, terlihat bahwa objek dan kegiatan yang akan

diaudit dari tahun ke tahun berbeda. Penyebabnya adalah karena pimpinan

Divisi Internal Audit sering melakukan rapat untuk membahas penyusunan

PKPT yang melibatkan semua jajaran Divisi Internal Audit. Hal ini

merupakan kegiatan yang cermat dari pimpinan tertinggi Divisi Internal

Audit, sehingga mudah rasanya bagi Divisi Internal Audit untuk dapat

memberikan kontribusi yang maksimal bagi perusahaan secara

keseluruhan.

Mengenai ruang lingkup manajemen audit, telah diatur dalam perat uran

pemeriksaan intern sebagai berikut:

A. Pemeriksaan atas kekayaan dan keuangan serta ketaatan pada

peraturan perundang-undangan.

B. Penilaian tentang daya guna dan kehematan dalam penggunaan sarana

yang tersedia.

Page 19: PERANAN INTERNAL AUDITOR DALAM …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3545/1/Jurnal... · “Auditing is the accumulation and evaluation ... Metode penelitian yang akan

C. Penilaian tentang hasil guna atau manfaat yang direncanakan dari

semua kegiatan atau program.

Peraturan tersebut mewajibkan Pimpinan Divisi Internal Audit, untuk

menetapkan ruang lingkup pemeriksaan dengan tanggung jawab untuk

melaksanakan pemeriksaan yang cukup luas agar dapat memenuhi

kebutuhan pemakai yang berkepentingan dengan hasil pemeriksaan semua

kegiatan operasional PT.PG. Rajawali II. Berdarsarkan peraturan tersebut

diatas, maka PKPT yang disusun oleh Divisi Internal Audit, sudah

mencakup semua aspek kegiatan operasional perusahaan.

Dalam hal ini internal auditor harus dengan seksama menyusun

rencana setiap segmen pekerjaan audit secara mendalam di lapangan.

Harus disadari sepenuhnya oleh internal auditor bahwa management audit

melibatkan berbagai elemen sistem perencanaan dan pengendalian

manajemen dan kegiatan operasional unit kerja yang diaudit.

3. Arsip atau Dokumentasi Data dan informasi

Dari hasil penelitian terhadap arsip/dokumentasi data audit terlihat

bahwa penyelenggaraan arsip/dokumentasi data audit belum dilakukan

dengan tertib oleh Divisi Internal Audit baik arsip latar belakang/arsip

organisasi maupun arsip kertas kerja. Data/informasi yang disimpan

hendaknya dibatasi pada informasi yang relevan saja. Tidak semua

informasi yang diperoleh harus disimpan dalam arsip Divisi Internal

Audit.

4. Kertas Kerja Pemeriksaan

Page 20: PERANAN INTERNAL AUDITOR DALAM …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3545/1/Jurnal... · “Auditing is the accumulation and evaluation ... Metode penelitian yang akan

Mengenai kertas kerja pemeriksaan Divisi Internal Audit, belum

menyusun secara baik dan sistematis. Hal ini terutama disebabkan belum

adanya standarisasi bentuk kertas kerja dan tidak ada pemberian nomor

indeks. Dengan kondisi seperti diatas rasanya sulit untuk menghubungkan

antara catatan objek yang diperiksa dengan laporan hasil pemeriksaan.

Sebenarnya Peraturan Pemeriksaan Intern PT.PG. Rajawali II telah

mengatur tentang pembuatan dan penyusunan KKP adalah harus lengkap,

teliti, jelas, ringkas, mudah dibaca, rapi, dan ketepatan.

Dari hasil penelitian dan wawancara dapat dikatakan bahwa KKP

yang disusun oleh Divisi Internal Audit, belum sesuai dengan yang diatur

dalam Peraturan Pemeriksaan Intern PT.PG. Rajawali II.

Dalam management audit, kertas kerja pemeriksaan merupakan

mata rantai yang menghubungkan antara catatan obyek yang diaudit

dengan laporan hasil management audit. Sebagian besar waktu internal

auditor digunakan untuk meyusun kertas kerja. Kertas kerja yang disusun

secara sistematis, memudahkan internal auditor untuk menyusun laporan

hasil management audit.

Dalam pelaporan hasil pemeriksaan audit internal PT.PG. Rajawali

II, sebenarnya sudah melakukan Peraturan pemeriksaan intern yang diatur

sebagai berikut:

1. Pemeriksa intern harus melaporkan hasil pemeriksaannya sesuai

dengan penugasan yang ditetapkan. Peraturan ini mewajibkan kepada

para pemeriksa intern untuk melaporkan hasil-hasil pemeriksaannya.

Page 21: PERANAN INTERNAL AUDITOR DALAM …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3545/1/Jurnal... · “Auditing is the accumulation and evaluation ... Metode penelitian yang akan

2. Laporan pemeriksaan harus dibuat secara tertulis dan disampaikan

kepada pejabat yang berwenang tepat pada waktunya agar bermanfaat.

Peraturan ini mewajibkan pemeriksa untuk membuat laporan

pemeriksaan secara tertulis.

3. Tiap laporan pemeriksaan harus memuat ruang lingkup dan tujuan

pemeriksaan, disusun dengan baik menyajikan informasi yang layak

serta pernyataan bahwa pemeriksaan telah dilaksanakan sesuai dengan

peraturan pemeriksaan Divisi Internal Audit PT.PG. Rajawali II.

4. Setiap laporan pemeriksaan harus:

Memuat temuan dan kesimpulan pemeriksaan secara objektif serta

tindak yang konstruktif, Lebih mengutamakan perbaikan atau

penyempurnaan daripada kritik dan Mengungkapkan hal -hal yang

masih merupakan masalah yang belum dapat diseleisaikan sampai

berakhirnya pemeriksaan, bila ada.

Hasil akhir manajemen audit adalah laporan hasil pemeriksaan

manajemen. Dari hasil penelitian, terlihat bahwa internal auditor selalu

membuat laporan hasil pemeriksaan, setelah menyeleisaikan pekerjaan

lapangan. Selain itu cara dan proses pembuatan laporan serta materi

temuan-temuannya, dapat dikatakan cukup berbobot dan dapat

mencapai sasaran.

Hasil temuan dan rekomendasinya, dapat mengindentifikasikan

masalah yang terdapat pada unit kerja yang bersangkutan untuk

dilakukan perbaikan oleh staf internal audi t dan staf unit kerja yang

Page 22: PERANAN INTERNAL AUDITOR DALAM …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3545/1/Jurnal... · “Auditing is the accumulation and evaluation ... Metode penelitian yang akan

diaudit. Dalam tahap pelaporan, internal auditor dapat melakukan

koordinasi yang baik dengan unit kerja yang diaudit.

Laporan hasil manajemen audit harus ditekankan pada temuan -

temuan audit, pembuatan, kesimpulan audit dan rekomendasi untuk

meningkatkan sistem perencanaan dan pengendalian manajemen,

sehingga tercapai efisiensi, efektifitas, dan kehematan.

Laporan hasil manajemen audit harus memenuhi kualitas tertentu

yaitu bersifat obyektif, ringkas, dan konstruktif, sehingga dapat

meningkatkan komunikasi, hubungan dan kerjasama yang baik dengan

manajemen unit kerja yang diaudit.

KESIMPULAN

Pada bagian akhir penulisan penelitian ini, berdarsarkan uraian -uraian di bagian muka,

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Internal Auditor telah melakukan

perannya dengan baik terhadap Management Audit PT.PG.Rajawali II. Hal yang

mendukung kesimpulan ini adalah:

a. Internal auditor selalu membuat laporan hasil pemeriksaan, setelah

menyeleisaikan pekerjaan lapangan. Selain itu cara dan proses pembuatan laporan

serta materi temuan-temuannya, dapat dikatakan cukup berbobot dan dapat

mencapai sasaran.

b. internal auditor dapat melakukan koordinasi yang baik dengan unit kerja yang

diaudit. Hasil temuan dan rekomendasinya, dapat mengindentifikasikan masalah

Page 23: PERANAN INTERNAL AUDITOR DALAM …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3545/1/Jurnal... · “Auditing is the accumulation and evaluation ... Metode penelitian yang akan

yang terdapat pada unit kerja yang bersangkutan untuk dilakukan perbaikan oleh

staf internal audit dan staf unit kerja yang diaudit.

SARAN

1. Agar tujuan Management Audit dapat dicapai, Divisi Internal Audit hendaknya

menyusun kriteria standar yang dapat dijadikan pedoman untuk mengevaluasi obyek

pemeriksaan. Tanpa kriteria yang telah ditentukan lebih dahulu, Management Audit

tidak mungkin dapat dilaksanakan dengan baik. Bila belum ditentukan kriteria

pengukuran prestasi, maka Internal Auditor harus mengembangkan kriteri a pengganti

yang sesuai untuk unit kerja yang diaudit. Kriteria pengganti tersebut harus

didiskusikan dengan manajemen unit kerja yang diaudit.

DAFTAR PUSTAKA

1. Akmal. 2006. Pemeriksaan manajemen Internal Audit . Jakarta. Penerbit Indeks.

2. Akmal. 2009. Pemeriksaan manajemen Internal Audit . Jakarta. Penerbit Indeks.

3. Arikunto. 1993. Prosedur penelitian; suatu pendekatan praktik. Jakarta. Penerbit

Rineka Cipta.

4. Arens & Loebbecke. 1996.Auditing Pendekatan Terpadu . “tr by” Amir Abadi

Yusuf. Jakarta. Salemba Empat.

5. Arens, Alvin A,Randall J.Elder, Marks S. Beasleay. 2006. Auditing and

Assurance Services, New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Page 24: PERANAN INTERNAL AUDITOR DALAM …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3545/1/Jurnal... · “Auditing is the accumulation and evaluation ... Metode penelitian yang akan

6. Agoes. 1996. AUDITING (PEMERIKSAAN AKUNTAN) OLEH KANTOR

AKUNTAN PUBLIK, Jilid I & II, Jakarta, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia.

7. Priyatno. 2009. SPSS. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.

8. Sekaran.2003. Research methods for business: skill-buildings approach. Fourth

Edition. New York: John Wiley dan Nsons Inc.

9. Sugiyono dan Wibowo.2004. Statistika untuk penelitian dan aplikasinya dengan

SPSS 10.0 for windows. Cetakan keempat. Bandung. Penerbit Alfabeta

10. Sugiyono.2004. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan ketujuh. Bandung. Penerbit

Alfabeta.

11. Tunggal. 2007. Dasar-dasar Audit Manajemen . Penerbit Harvarindo.