Peran dan Tanggung Jawab Audit Internal (Studi Kasus Dili ...

21
Konferensi Regionsl Akuntansi V, Malang, 2018 1 Peran dan Tanggung Jawab Audit Internal (Studi Kasus Dili Institute of Technology) Nunuk Supadmi [email protected] Universitas Kristen Satya Wacana Intiyas Utami [email protected] Universitas Kristen Satya Wacana Aprina Nugrahesthy Sulistya Hapsari [email protected] Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRACT This study aims to identify the roles and responsibilities of internal audit at the Dili Institute of Technology, Timor Leste. Data were obtained through interviews with internal auditors and stakeholders at DIT. The results of this study indicate that the role of internal audit is to budget planning, examining institutional activities, evaluating financial performance and institutional policies, improving audit systems and reporting systems, and maintaining the regularity of the management system. Meanwhile, internal audit of responsibilities is to improve or supervise an established management system or annual budget and to anticipate fraud, protect assets and prevent fraud or misbehavior of the institution, and ensure good governance, as reflected in information disclosure, accountability, accountability of financial statements, cooperation opportunities, and compliance with existing policies. This study contributes to enrich the field of auditing and behavioral accounting, as well as a reference for universities to look the role and responsibilities of internal audit. Keywords: internal audit, roles, responsibilities, university

Transcript of Peran dan Tanggung Jawab Audit Internal (Studi Kasus Dili ...

Page 1: Peran dan Tanggung Jawab Audit Internal (Studi Kasus Dili ...

Konferensi Regionsl Akuntansi V, Malang, 2018 1

Peran dan Tanggung Jawab Audit Internal

(Studi Kasus Dili Institute of Technology)

Nunuk Supadmi

[email protected]

Universitas Kristen Satya Wacana

Intiyas Utami

[email protected]

Universitas Kristen Satya Wacana

Aprina Nugrahesthy Sulistya Hapsari

[email protected]

Universitas Kristen Satya Wacana

ABSTRACT

This study aims to identify the roles and responsibilities of internal audit at the Dili Institute of

Technology, Timor Leste. Data were obtained through interviews with internal auditors and

stakeholders at DIT. The results of this study indicate that the role of internal audit is to budget

planning, examining institutional activities, evaluating financial performance and institutional

policies, improving audit systems and reporting systems, and maintaining the regularity of the

management system. Meanwhile, internal audit of responsibilities is to improve or supervise

an established management system or annual budget and to anticipate fraud, protect assets

and prevent fraud or misbehavior of the institution, and ensure good governance, as reflected

in information disclosure, accountability, accountability of financial statements, cooperation

opportunities, and compliance with existing policies. This study contributes to enrich the field

of auditing and behavioral accounting, as well as a reference for universities to look the role

and responsibilities of internal audit.

Keywords: internal audit, roles, responsibilities, university

Page 2: Peran dan Tanggung Jawab Audit Internal (Studi Kasus Dili ...

Konferensi Regionsl Akuntansi V, Malang, 2018 2

1. Pendahuluan

Dili Institute of Technology (DIT) merupakan perguruan tinggi swasta di Timor Leste dengan

empat fakultas dan dua belas jurusan yang telah memiliki predikat akreditasi A. Sebagai perguruan

tinggi terakreditasi A, DIT dituntut memiliki tata kelola universitas yang baik. MacCarthaigh dan Horan

(2010) menyatakan bahwa tata kelola universitas yang baik meliputi aspek transparansi, akuntabilitas

tanggung jawab, dan berkeadilan. Lombardi et al. (2002) menyatakan bahwa dalam hal akademik,

peranan fakultas memberikan arahan pengendalian terhadap kualitas penelitian dan pengajaran dari

berbagai disiplin ilmu, sehingga model tata kelola harus diperhatikan dalam mengembangkan suatu

universitas. Model tata kelola berupa kerangka birokrasi biasanya dikembangkan dalam

menyelenggarakan kegiatan universitas. Hal tersebut disesuaikan dengan karakter universitas yang

meliputi pembagian kerja di antara pelaku organisasi, adanya aturan yang mengatur kinerja, pemisahan

antara hak pribadi dengan institusi, serta pemilihan personil berdasarkan kualifikasi teknis yang

ditunjukkan dengan adanya peran audit internal.

Audit internal menyediakan manajemen informasi, penilaian, rekomendasi, nasehat mengenai

kegiatan yang diperiksa, dan isu-isu penting lainnya (Safuan, 2017). Audit Internal merupakan bagian

dari suatu organisasi yang integral, yang menjalankan fungsinya berdasarkan kebijakan yang telah

ditetapkan dan memiliki peran yang sangat besar. Audit internal membantu untuk melakukan analisis,

memberikan rekomendasi, dan menghasilkan informasi yang benar serta terkait dengan aktifitas atau

program. Audit internal juga bermanfaat meningkatkan efektifitas manajemen resiko, pengendalian,

dan tata kelola. Kegiatan audit internal penting dalam membantu manajemen universitas yang baik serta

memberikan catatan atas kekurangan yang ditemukan selama melakukan evaluasi (MacCarthaigh dan

Horan, 2010).

Penelitian tentang audit internal telah dilakukan oleh beberapa peneliti, diantaranya Pesudo et

al. (2017) yang meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja fungsi audit internal di Universitas

X. Hasil penelitian menunjukkan faktor yang mendukung aktivitas audit internal di Universitas X

adalah kerjasama dengan audit, kompetensi atau pengetahuan staf dalam teknik-teknik audit,

rekomendasi dari auditee atau manajemen, serta pengalaman dari staf pada fungsi audit internal.

Penelitian lainnya dilakukan oleh Sudarsana (2016) yang meneliti persepsi karyawan tentang peran

auditor internal dalam mewujudkan Good Corporate Governance (GCG) dengan hasil yang

menunjukkan bahwa penerapan prinsip-prinsip GCG sudah sebagian besar diterapkan; terdapat

hubungan positif antara peran audit internal dan penerapan GCG, sehingga semakin tinggi peran audit

internal maka penerapan GCG akan semakin baik.

Miraceti (2011) meneliti pengaruh peran dan tanggung jawab auditor internal terhadap

peningkatan efektivitas sistem pengendalian internal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran dan

tanggung jawab auditor internal secara individual dan simultan berpengaruh positif signifikan terhadap

peningkatan efektivitas sistem pengendalian internal. Hal ini berarti semakin tinggi peranan dan

Page 3: Peran dan Tanggung Jawab Audit Internal (Studi Kasus Dili ...

Konferensi Regionsl Akuntansi V, Malang, 2018 3

tanggung jawab auditor internal maka akan memberikan peningkatan yang signifikan atas efektivitas

sistem pengendalian internal organisasi.

Penelitian Harlina (2016) meneliti pengaruh profesionalisme audit internal terhadap efektivitas

pengendalian internal perusahaan di perusahaan perbankan menunjukkan hasil yang positif signifikan.

Hal ini berarti auditor internal harus memiliki profesionalisme kerja untuk menghasilkan tata kelola

yang baik.

Peran Audit Internal menjadi hal yang penting karena universitas melakukan perencanaan dan

pengawasan aktivitas keuangan baik untuk hal akademik maupun non akademik. Fenomena yang

terdapat di DIT sebagai universitas swasta besar di Timor Leste, telah menempatkan fungsi audit

internal dalam struktur organisasinya, namun fungsi perangkat audit internal belum optimal

dikarenakan proses audit belum dilaksanakan berdasarkan prosedur audit yang sesuai dengan standar

audit. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran dan tanggung jawab audit internal di DIT

dengan mengelompokkan dalam tiga kategori, yaitu auditor internal sebagai assurance, consultant, dan

catalyst.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi/ masukan bagi DIT untuk

meningkatkan peran dan tanggung jawab tim audit internal di DIT. Penelitian ini juga memberi manfaat

bagi peneliti tentang audit internal pada suatu universitas.

2. Kajian Pustaka

2.1. Audit Internal

Menurut American Accounting Association, audit internal adalah proses sistematis untuk secara

objektif memperoleh dan mengevaluasi asersi mengenai tindakan dan kejadian-kejadian ekonomis

untuk meyakinkan derajat kesesuaian antara asersi ini dengan kriteria yang ditetapkan dan

mengkomunikasikannya ke pengguna yang berkepentingan (Safuan, 2017). Menurut The Institute of

Internal Auditors (2013), audit internal adalah sebuah aktivitas assurance dan konsultasi yang

independen serta objektif yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi.

Cohen dan Sayag (2010) serta Florea dan Florea (2013) menyatakan bahwa audit internal

merupakan mekanisme kontrol yang tidak dapat dilepaskan untuk menuju ke arah good governance.

Stakeholder menuntut agar universitas tetap memiliki semangat kompetitif di antara universitas

lainnya (Willson et al., 2010). Jackson (2015) menyatakan untuk kepentingan tersebut universitas perlu

menambahkan anggaran supaya memperoleh tata kelola yang baik.

Audit internal merupakan assurance service atau dengan kata lain peran auditor internal

memberikan assurance service di lingkungan organisasi atau perusahaan. Jasa profesional independen

Page 4: Peran dan Tanggung Jawab Audit Internal (Studi Kasus Dili ...

Konferensi Regionsl Akuntansi V, Malang, 2018 4

meningkatkan kualitas informasi atau memberi konteks yang lebih, bagi para pengambil keputusan.

Assurance service merupakan kegiatan penilaian bukti objektif oleh audit internal untuk memberikan

pendapat atau kesimpulan mengenai suatu entitas, operasi, fungsi, proses, sistem, atau permasalahan

lainnya (Rittenberg et al., 2010)

Andayani (2009) mengatakan bahwa program audit internal merupakan pedoman bagi auditor

dan merupakan satu kesatuan dengan supervisi audit dalam pengambilan langkah-langkah audit tertentu

yang dirancang untuk mengumpulkan bahan bukti; memungkinkan auditor internal mengemukakan

pendapat mengenai efisiensi, ekonomis dan efektivitas aktivitas yang akan diperiksa. Program audit

berisi arahan-arahan pemeriksaan dan evaluasi informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan-

tujuan audit dalam ruang lingkup penugasan audit. Program audit merupakan alat yang menghubungkan

survei pendahuluan dengan pekerjaan lapangan, dalam survei pendahuluan audit internal

mengidentifikasi tujuan operasi, risiko, kondisi-kondisi operasi dan kontrol yang diterapkan.

Safuan (2017) menyatakan bahwa program audit menetapkan prosedur yang diperlukan untuk

menyelesaikan audit yang efisien dan efektif. Program audit juga menawarkan tempat untuk

mendokumentasikan target yang diharapkan dan aktual, tanggal untuk memulai dan menyelesaikan

penugasan. Program audit internal merupakan pedoman bagi auditor dan merupakan satu kesatuan

dengan supervisi audit dalam pengambilan langkah-langkah audit tertentu.

2.2. Peran Audit Internal

Ashton (1991) menyatakan peran penting audit internal dalam organisasi baik negeri maupun

swasta adalah untuk meningkatkan kinerja operasi organisasi, sehingga mencapai tujuannya dengan

berbagai pendekatan, disiplin, serta kejujuran. Keahlian memainkan peran penting dalam kinerja

operasi organisasi. Keahlian merupakan faktor yang mendukung kemampuan auditor untuk mendeteksi

kecurangan. Audit internal mendukung semua anggota staf dengan efektif dan bertanggung jawab atas

administrasi yang dikerjakan.

Audit internal juga membantu dalam melakukan analisis serta memberikan rekomendasi dan

menghasilkan informasi yang benar dan berkaitan dengan aktifitas atau program serta meningkatkan

efektivitas manajemen risiko, pengendalian dan proses tata kelola. Audit juga mempunyai peranan

penting dalam membantu manajemen universitas yang baik, untuk mencapai kinerja yang baik dengan

cara memperkenalkan pendekatan yang sistematis serta memberikan catatan atas kekurangan yang

ditemukan selama melakukan evaluasi. Dukungan sumber daya yang memadai dan kompeten terhadap

para auditor internal yang semakin meluas dengan perubahan paradigma auditor internal.

Page 5: Peran dan Tanggung Jawab Audit Internal (Studi Kasus Dili ...

Konferensi Regionsl Akuntansi V, Malang, 2018 5

Peran dari auditor internal dewasa ini telah mengalami pergeseran, dari sekedar pihak yang

melakukan pemeriksaan atas segala sesuatu yang telah dilakukan oleh pihak audit (watchdog) hingga

ditambah menjadi rekan bagi manajemen audit, yaitu dengan bertindak sebagai consultant dan catalyst.

Proses audit yang sering dilakukan adalah compliance audit, yaitu fokus pada berbagai penyimpangan

terhadap SOP dan kebijakan manajemen, yang meliputi error, omissions, delays, dan fraud. Sebagai

watchdog berarti selalu membandingkan kegiatan operasioonal organisasi dengan the best practices,

sehingga selalu terdapat ruang untuk melakukan perbaikan secara berkelanjutan. Peran dari auditor

internal, namun masih tetap relevan hingga saat ini, sehingga masih tetap harus dilaksanakan dan

ditambah dengan peran baru yaitu sebagai consultant dan catalyst (Hoesodo, 2007).

Sebagai konsultan (consultant), peran dari auditor internal adalah memberikan saran untuk

perbaikan dan ikut berpartisipasi secara aktif membantu manajemen melakukan berbagai tindakan

perbaikan, sehingga lebih berperan sebagai mitra bagi pihak manajemen dan auditee. Lingkup dari

pekerjaan auditor internal adalah memastikan bahwa seluruh kegiatan telah berjalan secara efektif,

efisien, dan menggunakan sumberdaya yang dimiliki secara ekonomis. Fokus utama dari auditor

internal adalah melakukan konservasi terhadap sumberdaya organisasi sehingga dapat dimanfaatkan

seoptimal mungkin untuk mencapai tujuan organisasi dan membantu pihak manajemen dalam

mengelola organisasinya. Sebagai konsultan, auditor internal harus secara aktif bertindak sebagai

fasilitator pihak auditee dalam rangka mendiskusikan the best possible choice untuk pemecahan

masalah yang dihadapi auditee, dengan tetap mendasarkan pada prinsip efisien, efektif, dan ekonomis

dalam penggunaan sumber daya perusahaan.

Sebagai catalyst, auditor internal memotivasi, mengarahkan, dan menggerakkan seluruh bagian

dari organisasi dalam scope seperangkat kebijakan yang telah dibuat oleh manajer senior serta

memastikan tidak terjadi pelanggaran atau bertentangan dengan segala aturan atau kebijakan

perusahaan dan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi catalyst ini pada dasarnya bertujuan untuk

mendapatkan pengaruh jangka panjang pada organisasi dengan memfokuskan diri pada nilai-nilai

jangka panjang dari organisasi auditee. Peran catalyst ini membutuhkan komitmen dari auditee dan

auditor internal, karena pembentukan nilai, moral, dan budaya organisasi tidak dapat dilakukan dalam

jangka pendek (Hoesodo, 2007).

Mulyadi (2014) menyatakan audit internal bertugas memeriksa laporan keuangan, catatan

akuntansi perusahaan, kegiatan yang dilakukan manajemen puncak, ketaatan terhadap peraturan

pemerintah, dan ketaatan terhadap ketentuan-ketentuan ikatan profesi yang berlaku. Audit internal juga

menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi serta menentukan keandalan

informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi. Peran audit internal merupakan bagian dari

fungsi pengendalian manajemen yang menguji dan mengevaluasi efektivitas unsur pengendalian

manajemen lainnya.

Auditor harus meninjau kegiatan operasi atau program untuk memastikan apakah hasilnya

konsisten dengan tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan kegiatan operasi, atau program ini

Page 6: Peran dan Tanggung Jawab Audit Internal (Studi Kasus Dili ...

Konferensi Regionsl Akuntansi V, Malang, 2018 6

dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Beroperasinya fungsi audit internal

organisasi dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang bersifat mendukung yaitu jumlah staf audit internal,

kerjasama dari auditee, kompetensi/pengetahuan tentang teknik audit, tindakan pada temuan audit dan

rekomendasi oleh auditee/manajemen, dan pengalaman audit. Sementara itu, sejumlah faktor bersifat

tidak mendukung bagi beroperasinya fungsi audit internal, yaitu komitmen dari manajemen puncak,

pelatihan, independensi, perubahan dalam organisasi divisi audit internal, persepsi dari auditee terhadap

fungsi audit internal, dan sumber daya. Auditor akan meninjau struktur pengendalian internal unit,

sebuah proses yang biasanya memakan waktu. Dalam melakukan hal ini, auditor menggunakan

berbagai alat dan teknik untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang operasi (Mulyadi,

2014)

Peran audit internal merupakan suatu profesi yang memiliki peranan tertentu yang

menjujung tinggi standar mutu pekerjaan dan menaati kode etik. Untuk menjadi pengawas internal

atau auditor internal yang profesional, seseorang harus memahami kumpulan pengetahuan yang

berlaku umum dalam bidang pengawasan internal yang dipandang penting dalam universitas, sehingga

auditor internal dapat melaksanakan kegiatan dalam area yang cukup luas dengan hasil kerja yang

memuaskan. Audit internal harus melakukan evaluasi dan memberikan kontribusi dalam peningkatan

proses tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian dengan menggunakan pendekatan yang

sistematis dan teratur. Bertambahnya resiko di dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi tersebut

menyebabkan setiap lembaga pada akhirnya harus melakukan pembenahan diri dan peningkatan

kinerja. Kebutuhan akan adanya perbaikan yang berkelanjutan pada setiap organisasi dan lembaga

memunculkan kebutuhan akan mekanisme kontrol (Vijayakumar dan Nagaraja, 2012).

Tata kelola akan berjalan dengan baik apabila suasana akademik dan budaya organisasi berjalan

secara kondusif atau saling mendukung, kesemuanya itu akan terbentuk secara bertahap. Adanya

indikator untuk kesuksesan tata kelola yang baik. Dalam rangka mencapai tata kelola yang baik,

diperlukan suatu gerakan perubahan budaya organisasi secara simultan, yaitu gerakan yang mampu

mengubah semua kelemahan dan ketidak berdayaan organisasi menjadi lebih handal dan

produktif. Dewan direksi dari semua jenis perusahaan bertanggung jawab atas efektivitas sistem

pengendalian internal organisasi, untuk mempromosikan tata kelola perusahaan yang efektif. Tata

kelola organisasi adalah sistem dimana bisnis perusahaan diarahkan dan dikendalikan. Lembaga auditor

internal menyajikan bahwa terlepas dari hubungan pelaporan memilih organisasi, ada beberapa langkah

kunci yang akan memastikan bahwa garis pelaporan mendukung dan memungkinkan efektivitas dan

independensi fungsi audit internal (Florea dan Florea, 2013).

Ghafran dan O’Sullivan (2013) menyatakan bahwa komite audit secara tradisional merupakan

komponen kunci peraturan tata kelola perusahaan. Penekanan lebih besar ditujukan pada audit peraturan

komite dan intensifikasi paralel penelitian akademis dalam dekade terakhir. Penelitian empiris berusaha

menyelidiki berbagai aspek peran tata kelola komite audit. Kajian ini disusun berdasarkan harapan

peraturan komite audit saat ini yang berusaha mendokumentasikan sejauh mana karakteristik praktik

Page 7: Peran dan Tanggung Jawab Audit Internal (Studi Kasus Dili ...

Konferensi Regionsl Akuntansi V, Malang, 2018 7

secara spesifik mempengaruhi berbagai komponen efektivitas komite audit. Hasil penelitian Ghafran

dan O’Sullivan (2013) menemukan bahwa komite audit yang lebih besar dan lebih independen serta

komite audit independen dengan keahlian keuangan, cenderung lebih mencari tingkat audit eksternal

yang lebih tinggi dan terjamin. Ada juga bukti bahwa komite audit independen lebih banyak terkait

dengan pembelian layanan nonaudit yang lebih rendah dari auditor. Dengan demikian auditor berusaha

mempertahankan independensi proses audit eksternal. Sepertinya dalam hal ini ada konsensus bahwa

komite audit lebih independen dan mereka yang memiliki keahlian akuntansi/finansial memberikan

dampak positif terhadap kualitas laporan keuangan.

2.3. Tanggung Jawab Audit Internal

Tujuan, kewenangan dan tanggung jawab fungsi audit internal harus dinyatakan secara formal

dalam charter audit internal, konsistensi dengan Standar Profesi Audit Internal (SPAI), dan mendapat

persetujuan dari pimpinan dan Dewan Pengawas Organisasi. Fungsi audit internal harus ditempatkan

pada posisi yang memungkinkan fungsi tersebut memenuhi tanggung jawabnya. Independensi akan

meningkat jika fungsi audit internal memiliki akses komunikasi yang memadai terhadap Pimpinan dan

Dewan Pengawas. Penerapan standar audit internal karenanya akan dipengaruhi oleh lingkungan tempat

bagian audit internal melaksanakan tanggung jawabnya, kesesuaian dengan konsep-konsep yang

dinyatakan oleh kualifikasi ini sangatlah penting apabila para auditor internal ingin memenuhi tanggung

jawabnya sebagaimana dinyatakan dalam kode etik, para anggota haruslah menggunakan cara-cara

yang tepat sesuai dengan standar (Singleton et al., 2006).

Singleton et al. (2006) juga menyatakan bahwa tanggung jawab seorang auditor internal

berhubungan pendektesian kecurangan. Auditor bertanggung jawab dalam mendeteksi dan melaporkan

kecurangan dan tindakan melawan hukum lainnya, memperbaiki keefektifan audit, yaitu perbaikan

dalam pendeteksian salah saji material, mengkomunikasikan pada pemakai laporan keuangan, informasi

yang lebih berguna tentang sifat dan hasil proses audit, termasuk peringatan awal tentang kemungkinan

kegagalan bisnis, dan mengkomunikasikan dengan jelas kepada komite audit atau yang bertanggung

jawab terhadap pelaporan keuangan yang handal dan dapat dipercaya.

Tanggung jawab auditor internal tidak hanya menunjukkan adanya kecurangan, akan tetapi

auditor internal bertanggung jawab untuk membantu dalam mendeteksi kecurangan. Suatu kecurangan

tersebut dapat dicegah dengan cara meningkatkan sistem pengendalian internal yang terdapat di

perusahaan, karena pada dasarnya unsur yang menentukan terjadinya kecurangan adalah diri manusia

dan sistem pengendalian internal yang ada.

Pickett (2005) mengatakan bahwa audit charter menetapkan peran yang disepakati dan posisi

audit internal dalam sebuah organisasi dan ini didefinisikan dalam daftar istilah The Institute of Internal

Auditors (IIA) dengan istilah piagam audit internal. Piagam audit internal adalah dokumen formal yang

mendefinisikan aktifitas audit internal berupa tujuan, wewenang, dan tanggung jawab. Piagam audit

Page 8: Peran dan Tanggung Jawab Audit Internal (Studi Kasus Dili ...

Konferensi Regionsl Akuntansi V, Malang, 2018 8

internal menetapkan posisi aktivitas audit internal dalam organisasi; kewenangan atas akses terhadap

catatan, personil, dan sifat fisik yang relevan dengan pelaksanaan penugasan; dan mendefinisikan ruang

lingkup kegiatan audit internal.

Setianto (2004) mengatakan bahwa audit charter dapat digunakan untuk memperoleh berbagai

manfaat, antara lain sebagai bentuk pengakuan formal atas fungsi audit internal; mendokumentasikan

ruang lingkup, kewajiban, wewenang dan profesionalisme fungsi audit internal; sebagai pembanding

dengan standar profesional untuk menilai kecukupan pekerjaan audit internal; sebagai dasar untuk

menerapkan kebijakan dan prosedur satuan audit internal; memberikan penjelasan mengenai misi audit

internal kepada auditee; sebagai dasar bagi akuntan eksternal dalam menilai independensi dan pekerjaan

audit internal; dan dapat menjadi dokumen pemasaran untuk meningkatkan kerjasama dengan unit-unit

lain dengan organisasi.

3. Metoda Penelitian

3.1. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan mengambil studi kasus pada DIT.

Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara kepada Konselho Permanente (Perwakilan Yayasan)

DIT yaitu Bapak Estanislau S. Saldanha, Rektor DIT yaitu Bapak Manuel Florencio Vong, Pembantu

Rektor I DIT yaitu Bapak Alvaro Menezes, Dosen Akuntansi yaitu Ibu Desni Oedamatan, Mantan

Direktur Keuangan DIT yaitu Ibu Margaretta Evy da Silva, Direktur Keuangan periode sekarang yaitu

Bapak Dominggus Locatelli, Mantan pembantu rektor 2 DIT yaitu Bapak Dominggus Barreto, Vital

Sarmentu Dekan Bisnis Manajemen DIT dan wawancara kepada pendiri lainnya yang terlibat dengan

tim audit internal DIT. Selain wawancara, data yang digunakan untuk kepentingan analisis adalah

struktur organisasi dan statuta DIT.

Hal-hal yang diwawancarai berkenaan tentang peran audit internal di DIT, pengawasan

keuangan oleh audit internal, pemeriksaan efektivitas dan efisiensi suatu kegiatan operasional oleh

audit internal, wewenang menyampaikan usulan terkait kegiatan universitas kepada rektor, manfaat

adanya audit internal ini, serta pelaporan audit internal.

3.2. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi membuat transkrip hasil

wawancara dengan nara sumber, dilanjutkan dengan mereduksi data dalam bentuk menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan dan membuang hal-hal yang dirasa tidak diperlukan, serta

mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga dapat diambil kesimpulan. Tahap yang selanjutnya

dilakukan adalah tahap penyajian data kualitati falam bentuk teks naratif (catatan lapangan) dan gambar.

Tahapan terakhir dilakukan penarikan kesimpulan dan verifikasi dari hasil penelitian.

4. Analisis dan Pembahasan

Page 9: Peran dan Tanggung Jawab Audit Internal (Studi Kasus Dili ...

Konferensi Regionsl Akuntansi V, Malang, 2018 9

4.1. Profil Dili Institute of Tehcnology (DIT)

DIT berdiri pada tanggal 10 Mei 2002 dan merupakan universitas swasta di Timor Leste yang

sudah diakui pemerintah. Pasal 25 ayat 1 Statuta DIT, Konselho Fiskal (KF)/ Badan Auditing sebagai

badan pengawas yang berperan mengkoordinasi pekerjaan pengawasan ekonomi keuangan dan

mengaudit anggaran, barang bergerak dan tidak bergerak milik DIT agar kegunaannya efektif,

transparansi, bertanggung jawab dan sesuai dengan rencana yang disetujui oleh BOT/-DIT.

Statuta pasal 25 ayat 2 menyatakan bahwa komposisi KF terdiri dari: (1) tiga orang yang dipilih

melalui BOT/-DIT, pendiri DIT, (2) dua orang dari staf dosen senior dan satu orang dari staf

administrasi senior yang tidak meduduki posisi dalam struktur DIT, mengetahui pekerjaan pengawasan

dan auditing terhadap kegiatan dan keuangan dan dipilih oleh komunitas dosen dan staf tetap DIT, (3)

masa jabatan anggota KF selama satu tahun, dan terbarukan, (4) hasil pemilihan anggota KF akan

diputuskan oleh Presiden BOT DIT.

Peran Konselho Fiskal/ KF adalah memeriksa akuntansi, saldo bulanan dan semua dokumen

menurut rencana anggaran; membuat rencana bisnis (business plan) DIT; membuat analisa dan

mengamati semua tentang pekerjaan Rektor, para Direktur, dan para kepala departemen dan kepala unit

yang ada di DIT; menganalisa mengenai tindakan keuangan yang memberikan implikasi berat terhadap

keuangan DIT; membuat apresiasi perihal lain yang berkaitan dengan peran pengawasan ekonomi

keuangan dan auditing keuangan, barang bergerak maupun tak bergerak milik DIT menurut undang-

undang, peraturan, prosedur legal dan rencana yang telah disetujui BOT-DIT untuk menjamin tata

pemerintahan yang baik dan prinsip yang efisiensi, efektif, transparan, bertanggung jawab dan

berkelajutan untuk kelangsungan DIT; membuat laporan triwulan dan tahunan kepada BOT DIT yang

disetujui oleh Rektor dan Presiden BOT DIT agar diambil tindakan yang dibutuhkan menurut undang-

undang dan peraturan yang berlaku.

Statuta DIT Pasal 33 memuat prinsip umum audit internal yaitu ketegasan dan rasionalitas

terhadap penggunaan sarana dan sumber daya yang ada; efisiensi dan efektifitas terhadap tindakan dan

presedur pengelolaan keuangan; keberlanjutan keuangan; transparansi dalam manajemen dan

akuntabilitas. Statuta pasal 35 menyatakan bahwa Konselhu Jestaun Finanseira (KJF) atau dinamakan

juga Dewan Manajemen Keuangan sebagai badan kolektif bertugas untuk menjalankan pengolahan

terhadap seluruh sumber daya DIT agar mendiversifikasi pendapatan dan jaminan keberlanjutan

finansial DIT.

Komposisi KJF adalah sebagai berikut: Rektor, Pro-Rektor, Direktur Keuangan, Direktur

Bisnis dan Akuisisi Dana, Direktur Vocational Education and Training (VET) atau Direktur Pendidikan

Kejuruan dan Pelatihan. Peran dari KJF adalah mempersiapkan rencana keuangan, rencana bisnis

(business plan) DIT untuk didiskusikan di Dewan Eksekutif DIT agar diserahkan kepada BOT terlebih

lewat Dewan Permanen BOT DIT; memimpin proses penyisihan dan negosiasi kontrak DIT;

mengkoordinasi kelayakan studi mengenai bisnis investasi agar diversifikasi dan meningkatkan

Page 10: Peran dan Tanggung Jawab Audit Internal (Studi Kasus Dili ...

Konferensi Regionsl Akuntansi V, Malang, 2018 10

pendapatan DIT; melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penerapan rencana keuangan, rencana

bisnis (business plan) DIT untuk diberikan kepada Dewan Eksekusi. Audit internal adalah unit

tersendiri di bawah yayasan yang bertugas untuk memeriksa atau mengawasi keuangan universitas.

Struktur organsasi DIT dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1

Struktur Organisasi DIT

Visi DIT adalah menjadi pusat keunggulan dalam edukasi yang menghasilkan staf dan

mahasiswa kualitas tinggi dengan keahlian mengajar, meneliti, dan memberikan pelatihan kejuruan

kepada mahasiswa berdasarkan kebutuhan negara. Pendidikan didasarkan pada ketrampilan tentang

bidang pemasaran dan manajemen, teknik dan sains, dimana memiliki standar yang diakui

internasional. DIT telah diakui masyarakat sebagai institusi pendidikan tinggi yang mendapatkan

akreditasi di level nasional dan internasional.

Misi DIT adalah memberi edukasi, pelatihan kejuruan, penelitian, dan pelayanan masyarakat

berdasarkan standar internasional, sehingga memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal pengetahuan,

keahlian dan ketrampilan dalam sains, teknologi, serta profesi yang cocok bagi perkembangan sosial

ekonomi di daerah dan kemajuan nasional Timor Leste.

Lulusan DIT memiliki kemampuan dan keinginan untuk mengimplementasikan teori yang

dipelajari dan ketrampilan yang diperoleh untuk menghadapi tantangan dan menyelesaikan masalah

dalam masyarakat. Para pengusaha Timor Leste mencari dan merekrut para lulusan DIT, dan tidak

jarang institusi bekerjasama dengan perusahaan untuk dalam hal kesempatan dan pelatihan kerja bagi

para staf perusahaan.

4.2. Deskripsi Tentang Peran dan Tanggung Jawab Audit Internal

Berdasarkan wawancara dengan para pemangku kepentingan yang terdiri dari delapan orang

yang menjawab dengan bahasa tetun dan bahasa Indonesia, diperoleh persepsi mereka tentang audit

internal yang terjadi di DIT. Berikut wawancara tentang peran dan tanggung jawab audit internal di

Page 11: Peran dan Tanggung Jawab Audit Internal (Studi Kasus Dili ...

Konferensi Regionsl Akuntansi V, Malang, 2018 11

DIT dengan Bapak Estanislau S. Saldanha, Bapak Manuel Florencio Vong, Bapak Alvaro Menezes,

Vital sarmentu, dan Dominggos Barreto.

“Audit Internal iha Universidade importante tebes, espesialmente iha DIT. Tanba atu haree

esekuta planu orsamentu jeral nebee ita iha ona, mos atu haree regularidade ba sistematiku

jestaun finanseiru, sistema audit nian, relatoriu nebee ita hadia hela, antes fiscal Auditor

external halo iha DIT, iha BORD/BOT nia laran, iha mos konselhu Fiskal ou agensia auditing

nian, agensia ida nee mak halao audit internal” (Bapak Estanislau S. Saldanha, Pimpinan

Yayasan/ KP DIT).

(Audit internal dalam universitas sangat penting sekali, khususnya di DIT. karena untuk melihat

eksekusi, badan auditing itulah yang melakukan kegiatan pengawasan audit internal, rencana

anggaran yang sudah ada, kemudian melihat keteraturan sistem manajemen keuangannya, sistem

auditnya dan sistem laporannya dibenahi - Bapak Estanislau S. Saldanha, Pimpinan Yayasan/

KP DIT).

“Sangat penting sekali dengan peran audit internal ini, karena bisa membantu, melihat dan

memperbaiki sistim manajemen atau anggaran yang sudah ditetapkan oleh DIT” (Bapak

Manuel Florencio Vong, Rektor DIT).

“Audit internal sangat penting di DIT, tetapi belum tau apa yang harus dikerjakan dikarenakan

tidak ada latar belakang akuntansi, sehingga hasilnya kurang maksimal” (Bapak Alvaro

Menezes, Pembantu Rektor I DIT).

“Perannya sangat penting sekali untuk DIT karena dengan adanya audit internal kita bisa

mengurangi /mengantisipasi kecurang” (Vital sarmentu Dekan bisnis manajemen DIT).

“Peran audit internal di DIT memeriksa rencana anggaran yang sudah ditetapkan oleh top

manejemen” (Dominggos Barreto,Mantan Pembantu Rektor 2 DIT).

Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa peran audit internal adalah melakukan perencanaan

anggaran, menjaga keteraturan sistem manajemen, membenahi sistem audit dan sistem pelaporan yang

ada di DIT (Jackson, 2015). Tanggung jawab audit internal adalah memperbaiki atau mengawasi sistem

manajemen atau anggaran tahunan yang sudah ditetapkan dan untuk mengantisipasi kecurangan. Hal

ini sesuai dengan pendapatnya (MacCarthaigh dan Horan, 2010).

Ada beberapa pendapat yang berbeda dari pernyataan di atas, yaitu hasil wawancara dengan

Ibu Desni Oedamatan, Ibu Margaretta Evy da Silva, dan Bapak Dominggus Locatelli. Adapun hasil

wawancara adalah sebagai berikut:

“Perannya belum begitu maksimal, karena belum adanya tentang sosialisasi audit internal.

Seharusnya orang yang ditunjuk sebagai tim audit internal yang tau akan latar belakang

akuntansi, sehingga bisa bekerja secara maksimal, meskipun sudah dibentuk tim audit internal

tetapi belum sesuai standar yang berlaku. jadi belum tahu kerjanya secara cepat, tepat dan

benar. Penugasan kerja yang dikasihkan belum maksimal dikerjakan oleh tim audit DITdengan

baik” (Ibu Desni Oedamatan, Dosen Akuntansi DIT).

“Papel audit internal iha DIT, seidauk maksimu, tanba kinerjia organizasaum nee rasik seidauk

hatene, saida mak sira tenki halo, atu fiskaliza aktividade instituisaun, oinsaa atividade

instituisaun nee bele lao ba oin ho susesu. Depois oinsa atu kontrola kinerjia finanseiru

instituisaun nee nian. Politika instituisaun nian mak hodi halo planeamentu ba orsamentu atu

ezekuta tuir planu nebee iha. Tan nee, papel audit internal boot teb-tebes. Mos importante liu

mak atu prevende hahalok irregular finanseiru ou hahalok nebee desvanantajen ba Instituisaun

ka karakter seluk. Ho planu finanseiru nebee diak, relatoriu orsamentu nian nebee diak, bele foo

impaktu positive ba Instituisaun atu hetan valor ho folin nebee diak liu. Mos bele foo importansia

ba Audit Internal atu bele proteje asset hotu, hodi hamenus hahalok manipulasaun. Sei realiza

koperasaun governasaun nebee diak hodi nakloke an atu foo informasaun konaba relatoriu

finanseru, akontabilidade. Responsabilidade ba relatoriu finanseiru sei aumenta kredibilidade,

no hetan fiar hosi kreditu/governu. Iha DIT se hakarak atu empresta osan presiza halo relatoriu

Page 12: Peran dan Tanggung Jawab Audit Internal (Studi Kasus Dili ...

Konferensi Regionsl Akuntansi V, Malang, 2018 12

nebee kontrola hosi audit internal lai, depois mak ba audit external. Benefisiu seluk mak

odomatan nakloke ba investor foo dana tuir oportunidade nebee iha. Benefisiu seluk tan mak

asegura hodi hakruk ba politika nebee iha” (Ibu Margaretta Evy da Silva, Mantan Direktur

Keuangan DIT). (Peran audit internal di DIT, belum begitu maksimal karena kinerja organisasinya belum tahu,

apa yang harus dikerjakan untuk memeriksa aktivitas institusi, bagaimana aktivitas institusi itu

bisa berjalan dengan baik kemudian sebagai kontrol institusi evalusi kinerja keuangan,

kebijakan2 institusi itu sendiri dan perencanaan anggaran institusi dari eksekusi perencanaan

anggaran itu sendiri. peranan audit internal sangat berperan sekali, kemudian tidak kalah

pentingnya yaitu dapat mencegah tindakan-tindakan penyelewengan anggaran atau tindakan

yang dpt merugikan institusi tersebut untuk peran yang lain seperti dapat membantu mencapai

tujuan dari institusi tersebut. Dengan adanya rencana anggaran yang baik, laporan keuangan yang

baik akan memberikan dampak positif kepada institusi. Nilai jual institusi agar lebih baik

tentunya, kemudian memberikan sesuatu peranan audit internal bisa melindungi aset-aset dan

mengurangi terjadinya tindakan manupulasi - Ibu Margaretta Evy da Silva, Mantan Direktur

Keuangan DIT).

“Perannya belum bisa bekerja dengan maksimal dikarenakan tidak ada latar belakangnya

akuntansi” (Bapak Dominggus Locatelli, Direktur Keuangan DIT). Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa peran audit internal adalah memeriksa aktivitas

institusi, evalusi kinerja keuangan dan kebijakan institusi, perencanaan anggaran institusi. Hal tersebut

sesuai dengan pendapat Safuan (2017) yang menyatakan bahwa seorang audit internal menyediakan

manajemen informasi, penilaian, rekomendasi, dan nasihat mengenai kegiatan yang diperiksa, dan isu-

isu penting lainnya.

Sedangkan tanggung jawab audit internal adalah melindungi aset-aset dan mencegah tindakan-

tindakan penyelewengan anggaran atau tindakan yang dapat merugikan institusi DIT. Hal ini sesuai

dengan yang dinyatakan Ashton (1991), bahwa tanggung jawab auditor internal meliputi mendeteksi

adanya kecurangan dan bertanggung-jawab atas administrasi yang dikerjakan.

4.3. Deskripsi tentang Pengawasan Keuangan dalam Audit Internal

Dari delapan orang para pemangku kepentingan yang diwawancara, diperoleh persepsi tentang

pengawasan keuangan dalam audit internal yang terjadi di DIT. Berikut wawancara tentang peran dan

tanggung jawab audit internal di DIT dengan Bapak Estanislau S. Saldanha, Bapak Manuel Florencio

Vong, Bapak Alvaro Menezes, Vital sarmentu, dan Dominggos Barreto, Ibu Desni Oedamatan, Ibu

Margaretta Evy da Silva, dan Bapak Dominggus Locatelli.

“Pengawasan atau pun konselho fiskal /badan auditing akan mengawasi mulai dari keuangan

Akademik administrasi logistik sejauh mana itu, menejemen efeketif bisa bernilai di

perekembangan institusi” (Bapak Estanislau S. Saldanha, Pimpinan Yayasan/ KP DIT).

“Bisa mengawasi/ mengaudit dibagian unit-unit lainnya yang ada kaitanya dengan istitusi

ataupun kampus” (Bapak Manuel Florencio Vong, Rektor DIT).

“Sangat luas bukan dikeuangan saja tetapi diunit unit lainnya jg perlukan diaudit” (Bapak

Alvaro Menezes, Pembantu Rektor I DIT).

“Di DIT tidak mengaudit di keuangan saja tetapi juga mengaudit di unit-unit lainnya seperti

administrasi logistik dan akademik” (Ibu Desni Oedamatan, Dosen Akuntansi DIT).

“Secara audit tidak hanya dalam hal keuangan saja tetapi bisa di administrasi akademik, di

DIT pernah dilakukan pengauditan tetapi belum secara sistematik, secara standar keuangan

Page 13: Peran dan Tanggung Jawab Audit Internal (Studi Kasus Dili ...

Konferensi Regionsl Akuntansi V, Malang, 2018 13

harus ada baku yang ada. Di institut itu sendiri pernah dilakukan secara audit di administrasi

dan akademik dan logistik tetapi belum begitu maksimal hasilnya” (Ibu Margaretta Evy da

Silva, Mantan Direktur Keuangan DIT).

“Tidak di keuangan saja, tetapi di DIT juga melakukan audit di administrasi dan akademik

maupun logistik” (Bapak Dominggus Locatelli, Direktur Keuangan DIT).

“Secara sistematik pada intinya dalam pelaksanaannya audit keuangan dan administrasi

sudah pernah dilakukan dan di cek dalam 3 bulan sekali dan dilakukan oleh tim audit internal

DIT itu sendiri. Tidak di keuangan saja tetapi juga melakukan pengecekan sampai dimana

karyawan ataupun dosen itu bekerja, dan melakukan pengecekan juga dilogistik maupun

administrasi” (Dominggos Barreto, Mantan Pembantu Rektor 2 DIT).

“Tidak hanya di keuangan saja tetapi luas bisa audit di administrasi, akademik maupun

logisik” (Vital sarmentu Dekan bisnis manajemen DIT).

Jawaban dari pernyataan delapan informan di atas menunjukkan bahwa fungsi audit internal

tidak hanya mengawasi hal-hal yang berhubungan dengan keuangan, namun juga masalah operasional

seperti hal-hal akademik, administrasi, dan logistik. Sebagai contoh, auditor internal mengontrol

kegiatan akademik, administasi, dan logistik setiap 3 bulan sekali. Kegiatan tersebut sesuai dengan

pendapat Beckmerhagen et al., 2004) yang menyatakan audit internal tidak fokus pada keuangan saja

tapi juga memperhatikan hal-hal operasional terutama di pengadaan barang.

4.4. Deskripsi tentang Efektifitas dan Efisiensi Suatu Kegiatan Operasional oleh Audit Internal

Berikut wawancara tentang pemeriksaan efektivitas dan efisiensi suatu kegiatan operasional audit

internal di DIT dengan Bapak Estanislau S. Saldanha, Bapak Manuel Florencio Vong, Bapak Alvaro

Menezes, Vital sarmentu, dan Dominggos Barreto dan Ibu Desni Oedamatan.

“Semua audit internal mulai dari menejemen keuangan akademik administrasi dan logistik

semua akan dibawa pengewasan audit internal yang memastikan bahwa dimanfaatkan dengan

baik sesuai dengan peraturan untuk menjamin kualitas pendidikan dan sustabilitas menjamin

kualitas di dit dan sudah resmi audit internal di DIT di bentuk dan sudah ada estatut baru harus

ada penyusaian baru lagi audit internal itu bisa berfngsi dengan efektif dan lebih bermanfaat

untuk menjamin kualitas pengelolaan sumber daya DIT untuk mendorong kulitas pendidikan dan

kualitas institusi” (Bapak Estanislau S. Saldanha, Pimpinan Yayasan/ KP DIT).

“Ya benar, Auditor internal harus bisa meningkatkan efektivitas dan efisiensi prosedur aktivitas

kegiatan operasional” (Bapak Manuel Florencio Vong, Rektor DIT).

“Dengan adanya kegiatan audit internal bisa meningkatkan operasionalnya di DIT dengan

baik” (Bapak Alvaro Menezes, Pembantu Rektor I DIT).

“Berdasarkan fakta yang saya lihat audit internal DIT sudah melakukan pekerjaannya dengan

afektif dan efisien meskipun belum dikatakan 100 persen hasilnya” (Vital sarmentu Dekan

bisnis manajemen DIT).

“Ya benar, audit internal DIT melakukan pengecekan sampai dimana karyawan ataupun dosen

itu bekerja, dan melakukan pengecekan juga dilogistik, jadi bisa dikatakan sudah efektif maupun

Page 14: Peran dan Tanggung Jawab Audit Internal (Studi Kasus Dili ...

Konferensi Regionsl Akuntansi V, Malang, 2018 14

afisien meskipun belum 100 persen dan bisa dikatakan sudah 85 persen dari hasil yang telah

dilakukan audit internal DIT” (Dominggos Barreto,Mantan Pembantu Rektor 2 DIT).

“Ya harus bisa meningkatkan kegiatan operasionalnya sesuai dengan pasal 25 yang isinya

tentang efektivitas dan efisiensi prosedur aktivitas prosedur kegiatan operasional DIT” (Ibu

Desni Oedamatan, Dosen Akuntansi DIT).

Safuan (2017) menyatakan bahwa program audit menetapkan prosedur yang diperlukan untuk

menyelesaikan audit yang efisien dan efektif. Program audit juga menawarkan tempat untuk

mendokumentasikan target yang diharapkan dan aktual, serta waktu untuk memulai dan menyelesaikan

penugasan. Program audit internal merupakan pedoman bagi auditor dan merupakan satu kesatuan

dengan supervisi audit dalam pengambilan langkah-langkah audit tertentu. Pendapat tersebut juga

sesuai dengan hasil wawancara enam responden yang mengatakan bahwa audit internal di DIT bertugas

mengawasi kegiatan operasional agar berjalan dengan efektif dan efisien. Bahkan salah seorang

informan mengatakan bahwa efektivitas audit internal mencapai 85 persen.

Namun ada dua informan yang mengatakan berbeda, yaitu Ibu Margaretta Evy da Silva dan

Bapak Dominggus Locatelli. Hasil wawancara dengan mereka adalah sebagai berikut;

“Berdasarkan statuto dit pasal 25 yang isinya tentang efisien, efesiensi dan efektifitas sesuai

dengan pertanyaan yang diajukan anggota” (Ibu Margaretta Evy da Silva, Mantan Direktur

Keuangan DIT).

“Ya benar audit internal juga harus bisa meningkatkan atau memperbaiki kegiatan institusi”

(Bapak Dominggus Locatelli, Direktur Keuangan DIT).

Pernyataan dua informan di atas menyimpulkan bahwa audit internal berupaya melakukan

kegiatan agar efektif dan efisien seperti yang dinyatakan dalam Statuta pasal 25. Audit internal juga

bertugas untuk meningkatkan kinerja institusi. Pendapat ini sesuai dengan pernyataan The Institute of

Internal Auditors (2013) yang berbunyi audit internal memiliki tugas menambah nilai dan

meningkatkan operasi organisasi.

4.5. Deskripsi tentang Kewenangan Audit Internal dalam Menyampaikan Usulan Terkait Kegiatan

Universitas kepada Rektor

Wawancara dengan delapan informan tentang kewenangan audit internal terdapat dalam

pernyataan berikut ini:

“Ya benar, audit internal bisa memberikan masukan kepada Rektor setelah itu baru disampaikan

kepada yayasan” (Bapak Estanislau S. Saldanha, Pimpinan Yayasan/ KP DIT).

“Ya, audit internal bisa memberikan pengarahan ataupun masukan kepada rektor” (Bapak

Manuel Florencio Vong, Rektor DIT).

“Terkait dengan efektif dan efisiensi yang dihasilkan oleh tim audit internal, bisa

diberikanmasukan kepada rektor” (Bapak Alvaro Menezes, Pembantu Rektor I DIT).

“Bisa memberikan masukan kepada rektor agar kegiatan yang diajalankan audit internal

kedepannya bisa berjalan dengan baik” (Ibu Desni Oedamatan, Dosen Akuntansi DIT).

Page 15: Peran dan Tanggung Jawab Audit Internal (Studi Kasus Dili ...

Konferensi Regionsl Akuntansi V, Malang, 2018 15

“Ya, setelah hasil dari audit akan dilaporkan kepada rektor sesuai dengan pasal 25, karena hasil

dari tim audit tersebut akan memberikan masukan-masukan kepada institusi” (Ibu Margaretta

Evy da Silva, Mantan Direktur Keuangan DIT).

“Betul bisa, memberikan masukan kepada rektor, meskipun hasil keputusan terakhir rektor yang

menentukan” (Bapak Dominggus Locatelli, Direktur Keuangan DIT).

“Ya dengan adanya pengecekan dari tim audit, rektor akan tahu kelemahannya dimana sehingga

tim audit internal bisa diberikan wewenang memberikan masukan kepada rektor” (Vital

sarmentu Dekan bisnis manajemen DIT).

“Ya tim audit diberikanusulan/wewenang kepada rektor, tetapi yang mengambil keputusan

dalam pelaksanaanya itu rektor sendiri, ada beberapa hal yang disetujui dan dilaksanakan dan

ada beberapa hal yang tidak disetujui dan dilaksanakan baik desegi keuangan, administrasi dan

akademik semunya bisa disampaikan kepada rektor” (Dominggos Barreto,Mantan Pembantu

Rektor 2 DIT).

Wawancara dengan delapan informan, menyimpulkan bahwa hasil audit disampaikan kepada

rektor dan memberikan usulan kepada rektor yang akan dirundingkan dengan yayasan untuk

pengambilan keputusan. Hal ini sesuai dengan pendapat Singleton et al. (2006) yang menyatakan bahwa

audit internal mengkomunikasikan dengan jelas hasil audit kepada yang bertanggung jawab terhadap

pelaporan keuangan.

4.6. Deskripsi tentang Manfaat Audit Internal

Berikut ini adalah hasil wawancara tentang kewenangan manfaat audit internal DIT dengan empat

informan:

“Manfaatnya untuk DIT pengelolaan anggaran jadi secara efisien, pengelolaan anggaran itu

sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan dan mengoptimalkan eksekusi anggaran yang

menghasilkan output yg baik, kemudian menjaga akuntanbilitas yang baik, karena DIT

merupakan institusi publik bukan milik negara tetapi menghimpun dana dari publik perlu ada

auditor untuk mempertangung jawabkan keuangannya pada semua staff maupun kepada publik”

(Bapak Estanislau S. Saldanha, Pimpinan Yayasan/ KP DIT).

“Sangat banyak manfaatnya untuk DIT dikarenakan bisa memberikan perubahan perubahan

yang lebih baik lagi, dalam menjalankan semua kegiatan DIT” (Bapak Manuel Florencio Vong,

Rektor DIT).

“Manfaatnya sangat baik, dikarenkan dengan adanya audit internal bisa memberikan anggaran

yang sudah ada dalam planning agar bisa dijalankan dengan baik sehinnga hasilnya bisa

dipercaya oleh publik” (Bapak Vital sarmentu Dekan bisnis manajemen DIT).

“Untuk mengetahui DIT sejauh mana proses pelaksanaan tim audit yang dilaksanakan selama

ini dan penelitian ini sangat bagus dan 100 persen baik untuk memberikan ataupun masukan2

di DIT yang selama ini kerjanya belum maksimal hasilnya” (Dominggos Barreto,Mantan

Pembantu Rektor 2 DIT).

MacCarthaigh dan Horan (2010) menyatakan bahwa tata kelola universitas yang baik meliputi

aspek transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, dan berkeadilan. Hal ini sesuai dengan hasil

wawancara dengan empat informan di atas yaitu manfaat audit internal adalah merealisasikan apa yang

Page 16: Peran dan Tanggung Jawab Audit Internal (Studi Kasus Dili ...

Konferensi Regionsl Akuntansi V, Malang, 2018 16

sudah dianggarkan dan menjaga akuntabilitas sehingga dapat dipertanggung jawabkan kepada staf dan

publik.

Namun ada empat informan lain yang mempunyai jawaban yang berbeda, diantaranya;

“Sangat ada, dengan adanya audit internal DIT bisa kredit diperbankan akan dipercaya

dikarenakan cash flo yang kita ajukan angka yang benar. setelah diadakan pengauditan external

yang sudah disetujui oleh tim audit internal” (Bapak Alvaro Menezes, Pembantu Rektor I DIT).

“Sangat Membangkitkan pengetahuan kinerja dari seorang audit internal, sehingga dia harus

mengetaui kedepan berdasarkan data yang sudah ada, progres apa yang harus dilakukan” (Ibu

Desni Oedamatan, Dosen Akuntansi DIT).

“Terwujudnya good governance corporate, adanya keterbukaan informasi dalam hal laporan

keuangannya, akuntabilitas, adanya pertanggung jawaban laporan keuangan menambah

kredibilitas sehingga laporannya dapat dipercaya. Di DIT mau pinjam uang memerlukan

laporan yang teraudit jadi kontrol audit internal dulu baru ke audit external. manfaat lain

membuka pintu bagi investor pemberi dana dengan peluang yang ada. Dengan adanya kerja

sama dan lain lain. manfaat yang lainya lagi memastikan kepatuhan terhadap kebijakan-

kebijakan yang ada. Dengan adanya staff yang mengambil penelitian tentang audit, semoga bisa

memberikan masukan-masukan untuk DIT” (Ibu Margaretta Evy da Silva, Mantan Direktur

Keuangan DIT).

Berdasarkan wawancara dengan empat informan di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat audit

internal adalah menjamin terselenggaranya tata kelola yang baik, yang tercermin dari adanya

keterbukaan informasi, akuntabilitas, pertanggung jawaban laporan keuangan, peluang kerjasama, dan

kepatuhan terhadap kebijakan yang ada. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Cohen dan Sayag (2010);

Florea dan Florea (2013) yang menyatakan bahwa audit internal merupakan mekanisme kontrol yang

tidak dapat dilepaskan untuk menuju ke arah good governance.

4.7. Deskripsi tentang Pelaporan Audit Internal

Delapan informan berikut ini menyatakan persepsinya tentang pelaporan audit internal yaitu sebagai

berikut:

“Selama ini laporan dari manejemen, rektor menerima hasil laporan dan melaporkam kepada

eksekutif setelah itu laporan keuangan, administrasi, akademik setelah disetujui oleh eksekutif

dan dibahas ke lebel eksekutif atau elektorat baru dibawah ke BOT kemudian diskusi setelah

laporan itu diserahkan dan bisa dipublikasikan melalui koran agar bisa menjamin akuntabilitas

DIT” (Bapak Estanislau S. Saldanha, Pimpinan Yayasan/ KP DIT)

“Selama hasilnya setelah di-acc eksekutif dan dibahas kemudian bisa dipublikasikan” (Bapak

Manuel Florencio Vong, Rektor DIT).

“Hasilnya akan dilaporkan kepada rektor dan yayasan setelah fit, baru hasil tersebut

dipublikasikan” (Bapak Alvaro Menezes, Pembantu Rektor I DIT).

“Selama ini hasilnya dilaporkan kepada rektor ataupun yayasan DIT”. (Ibu Desni Oedamatan,

Dosen Akuntansi DIT).

“Hasil untuk audit internal selama ini hanya melihat transaksi-transaksi yang ada dan

dilaporkan kepada rektor DIT”. (Ibu Margaretta Evy da Silva, Mantan Direktur Keuangan

DIT).

Page 17: Peran dan Tanggung Jawab Audit Internal (Studi Kasus Dili ...

Konferensi Regionsl Akuntansi V, Malang, 2018 17

“Pelaporan Internal audit dilakukan , dengan pengecekan cross di unit- unit yang ada kaitanya

dengan audit internal, setelah itu hasilnya dilaporkan kepada rector ataupun yayasan dan di-

acc baru dipublikasikan DIT”. (Bapak Dominggus Locatelli, Direktur Keuangan DIT)

“Menurut pengetahuan yang didapatkan hasilnya diserahkan kepada rektor dan rektor

mendiskusikan di meeting top manajemen DIT” (Bapak Vital sarmentu Dekan bisnis

manajemen DIT).

“Selama ini tim audit hasilnya langsung diserahkan kepada rektor maupun yayasan”

(Dominggos Barreto,Mantan Pembantu Rektor 2 DIT).

Kedelapan informan mempunyai pendapat yang sama bahwa audit internal melaporkan hasil

audit kepada rektor ataupun yayasan untuk kemudian dipublikasikan. Sebelum pelaporan itu dilakukan,

audit internal melakukan pengecekan di unit-unit terkait. Hal ini sesuai dengan pendapat Rittenberg et

al. (2010)yang menyatakan bahwa assurance service merupakan kegiatan penilaian bukti objektif oleh

audit internal untuk memberikan pendapat atau kesimpulan mengenai suatu entitas.

4.8. Deskripsi tentang Pengetahuan Audit Internal yang Dipahami Auditor Internal

Adapun pengetahuan audit internal yang dipahami auditor internal DIT dapat dilihat pada

pernyataan tiga informan berikut ini:

“Mengkoordinasi atau memeriksa pekerjaan pengawasan ekonomi keuangan dan mengaudit

anggaran, barang bergerak dan tidak bergerak milik DIT” (Bapak Manuel Florencio Vong)

“Memeriksa pengeluaran yang telah diacc oleh tim manajemen DIT, baik itu barang bergerak

maupun tidak bergerak” (Bapak Alvaro Menezes)

“Memeriksa saldo bulanan dan semua dokumen menurut rencana anggaran, dan mengecek

semua kegiatan baik di administrasi, akademik dan logistik itu tugas kami selama menjadi tim

audit di DIT” (Dominggos Barreto)

Dari pernyataan tiga informan di atas, dapat disimpulkan bahwa audit internal memiliki tugas

untuk menyusun rencana anggaran, merealisasikan anggaran tersebut, dan melakukan kegiatan

pengawasan keuangan DIT. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Beckmerhagen et al. (2004) yang

menyatakan bahwa audit internal tidak fokus pada keuangan saja namun juga pada kegiatan operasional

yang disesuaikan dengan tujuan organisasi dengan cara audit dan eksekusi sumber daya manusia yang

berkaitan dengan independensi dan kompetensi.

4.9. Pembahasan

Peran dan tanggung jawab auditor internal terbagi dalam tiga kategori, yaitu assurance,

consultant, dan catalyst. Sebagai assurance, auditor internal melakukan kegiatan penilaian bukti

objektif untuk memberikan pendapat atau kesimpulan mengenai suatu entitas, operasi, fungsi, proses,

sistem, atau permasalahan lainnya.

Auditor internal juga memiliki peran dan tanggung jawab sebagai consultant dan catalyst.

Sebagai consultant, auditor internal memberikan saran untuk perbaikan dan ikut berpartisipasi secara

aktif membantu manajemen melakukan berbagai tindakan perbaikan, sehingga lebih berperan sebagai

mitra bagi pihak manajemen dan auditee. Sebagai catalyst, auditor internal memotivasi, mengarahkan,

Page 18: Peran dan Tanggung Jawab Audit Internal (Studi Kasus Dili ...

Konferensi Regionsl Akuntansi V, Malang, 2018 18

dan menggerakkan seluruh bagian dari organisasi dalam scope seperangkat kebijakan yang telah dibuat

oleh manajer senior serta memastikan tidak terjadi pelanggaran atau bertentangan dengan segala aturan

atau kebijakan perusahaan dan perundang-undangan yang berlaku.

DIT juga memiliki auditor internal yang menjalankan peran dan tanggung jawab sebagai

assurance, consultant, dan catalist. Peran dan tanggung jawab auditor internal di DIT sebagai assurance

dapat dilihat pada hal-hal, seperti memeriksa aktivitas institusi; evaluasi kinerja keuangan dan kebijakan

institusi, perencanaan anggaran institusi; melindungi aset-aset dan mencegah tindakan-tindakan

penyelewengan anggaran atau tindakan yang dapat merugikan institusi DIT; mengawasi hal-hal yang

berhubungan dengan keuangan, namun juga masalah operasional seperti hal-hal akademik,

administrasi, dan logistik; menetapkan prosedur yang diperlukan untuk menyelesaikan audit yang

efisien dan efektif, menawarkan tempat untuk mendokumentasikan target yang diharapkan dan aktual,

serta waktu untuk memulai dan menyelesaikan penugasan; memberikan pedoman bagi auditor dan

merupakan satu kesatuan dengan supervisi audit dalam pengambilan langkah-langkah audit tertentu;

meningkatkan kinerja institusi; merealisasikan apa yang sudah dianggarkan dan menjaga akuntabilitas

sehingga dapat dipertanggung jawabkan kepada staf dan publik; menjamin terselenggaranya tata kelola

yang baik, yang tercermin dari adanya keterbukaan informasi, akuntabilitas, pertanggung jawaban

laporan keuangan, peluang kerjasama, dan kepatuhan terhadap kebijakan yang ada. Penjelasan tentang

peran dan tanggung jawab auditor internal sebagai assurance, sesuai dengan pendapat Ashton (1991);

Beckmerhagen et al. (2004); Cohen dan Sayag (2010); Florea dan Florea (2013); Safuan (2017); The

Institute of Internal Auditors (2013).

Adapun peran dan tanggung jawab auditor internal di DIT sebagai consultant adalah sebagai

berikut: (1) melakukan perencanaan anggaran, menjaga keteraturan sistem manajemen, membenahi

sistem audit dan sistem pelaporan yang ada di DIT, (2) memperbaiki atau mengawasi sistem manajemen

atau anggaran tahunan yang sudah ditetapkan dan untuk mengantisipasi kecurangan, (3) melaporkan

hasil audit kepada rektor ataupun yayasan untuk kemudian dipublikasikan, di mana sebelum pelaporan

itu dilakukan, audit internal melakukan pengecekan di unit-unit terkait. Penjelasan auditor internal

sebagai consultant sesuai dengan pendapat Jackson (2015); MacCarthaigh dan Horan (2010);

Rittenberg et al. (2010).

Sedangkan sebagai catalyst, peran dan tanggung jawab auditor internal di DIT adalah

memberikan usulan kepada rektor yang akan dirundingkan dengan yayasan untuk pengambilan

keputusan, dan melaporkan hasil audit kepada rektor ataupun yayasan untuk kemudian dipublikasikan

yang mana sebelum pelaporan itu dilakukan, audit internal melakukan pengecekan di unit-unit terkait.

Penjelasan auditor internal sebagai catalyst, sesuai dengan pendapat Singleton et al. (2006).

5. Kesimpulan, Implikasi dan Keterbatasan

5.1. Kesimpulan

Page 19: Peran dan Tanggung Jawab Audit Internal (Studi Kasus Dili ...

Konferensi Regionsl Akuntansi V, Malang, 2018 19

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran dan tanggung jawab audit internal di DIT

baik sebagai assurance, consultant, maupun catalyst. Peran dan tanggung jawab audit internal di DIT

sebagai assurance adalah: (1) memeriksa aktivitas institusi, (2) evaluasi kinerja keuangan dan kebijakan

institusi, perencanaan anggaran institusi, (3) melindungi aset-aset dan mencegah tindakan-tindakan

penyelewengan anggaran atau tindakan yang dapat merugikan institusi DIT, (4) mengawasi hal-hal

yang berhubungan dengan keuangan, namun juga masalah operasional seperti hal-hal akademik,

administrasi, dan logistik, (5) menetapkan prosedur yang diperlukan untuk menyelesaikan audit yang

efisien dan efektif, menawarkan tempat untuk mendokumentasikan target yang diharapkan dan aktual,

serta waktu untuk memulai dan menyelesaikan penugasan, (6) memberikan pedoman bagi auditor dan

merupakan satu kesatuan dengan supervisi audit dalam pengambilan langkah-langkah audit tertentu,

(7) meningkatkan kinerja institusi, (8) merealisasikan apa yang sudah dianggarkan dan menjaga

akuntabilitas sehingga dapat dipertanggung jawabkan kepada staf dan publik, (9) menjamin

terselenggaranya tata kelola yang baik, yang tercermin dari adanya keterbukaan informasi,

akuntabilitas, pertanggung jawaban laporan keuangan, peluang kerjasama, dan kepatuhan terhadap

kebijakan yang ada.

Adapun tugas dan tanggung jawab auditor internal di DIT sebagai consultant adalah: (1)

melakukan perencanaan anggaran, menjaga keteraturan sistem manajemen, membenahi sistem audit

dan sistem pelaporan yang ada di DIT, (2) memperbaiki atau mengawasi sistem manajemen atau

anggaran tahunan yang sudah ditetapkan dan untuk mengantisipasi kecurangan, (3) melaporkan hasil

audit kepada rektor ataupun yayasan untuk kemudian dipublikasikan, di mana sebelum pelaporan itu

dilakukan, audit internal melakukan pengecekan di unit-unit terkait.

Sebagai catalyst, peran dan tanggung jawab auditor internal adalah: (1) memberikan usulan

kepada rektor yang akan dirundingkan dengan yayasan untuk pengambilan keputusan, (2) melaporkan

hasil audit kepada rektor ataupun yayasan untuk kemudian dipublikasikan yang mana sebelum

pelaporan itu dilakukan, audit internal melakukan pengecekan di unit-unit terkait.

5.2. Implikasi

Secara teoritis, peran dan tanggung jawab audit internal telah dilakukan di DIT. Peran dan

tanggung jawab audit internal dapat dikelompokkan dalam 3 kategori yaitu sebagai assurance,

consultant, dan catalyst. Ketiga kategori peran dan tanggung jawab audit internal tersebut telah sesuai

dan konsisten dengan kajian teori dan penelitian-penelitian terdahulu. Implikasi terapan ditunjukkan

pada perbaikan sistem manajemen dan tata kelola DIT seperti auditor internal tidak boleh menjabat di

bagian-bagian lainnya untuk menjaga transparansi dan objektivitas.

5.3. Keterbatasan dan Saran

Keterbatasan dalam penelitian adalah ragam nara sumber, yang berarti bahwa varians dari nara

sumber masih terbatas pada personil yang pernah dan sedang terlibat dalam posisi struktural, belum ada

Page 20: Peran dan Tanggung Jawab Audit Internal (Studi Kasus Dili ...

Konferensi Regionsl Akuntansi V, Malang, 2018 20

konfirmasi dengan unit lain yang bersinggungan juga dengan bagian audit internal. Selain itu literatur

pendukung terkait audit internal khususnya di universitas relatif masih terbatas. Berdasarkan hasil

penelitian ini maka masukan bagi DIT adalah agar pimpinan dalam hal ini yayasan/ BOT DIT dapat

mengoptimalkan peran dan tanggung jawab auditor internal baik sebagai assurance, consultant, dan

catalyst, dengan cara mengikutsertakan auditor internal dalam pelatihan ataupun workshop tentang

perencanaan dan pengawasan keuangan khususnya bagi universitas, selain menambah ragam nara

sumber penelitian.

Daftar Pustaka

Andayani, W. (2009). Audit Internal. BPFE Yogyakarta.

Ashton, A. H. (1991). Experience and Error Frequency Knowledge as Potential Determinants of Audit Expertise.

The Accounting Review, 66(2), 218–239. Retrieved from

http://search.ebscohost.com/login.aspx?direct=true&db=bth&AN=9605070378&site=ehost-live

Beckmerhagen, I. A., Berg, H. P., Karapetrovic, S. V., & Willborn, W. O. (2004). On the effectiveness of quality

management system audits. The TQM Magazine, 16(1), 14–25.

https://doi.org/10.1108/09544780410511443

Cohen, A., & Sayag, G. (2010). The effectiveness of internal auditing: An empirical examination of its

determinants in Israeli organisations. Australian Accounting Review, 20(3), 241–255.

https://doi.org/10.1111/j.1835-2561.2010.00097.x

Florea, R., & Florea, R. (2013). Internal Audit and Corporate Governance. Economy Transdisciplinarity

Cognition, 16(1), 79–83. Retrieved from

http://search.ebscohost.com/login.aspx?direct=true&db=bth&AN=90543068&lang=tr&site=eds-

live&authtype=ip,uid

Ghafran, C., & O’Sullivan, N. (2013). The governance role of audit committees: Reviewing a decade of evidence.

International Journal of Management Reviews, 15(4), 381–407. https://doi.org/10.1111/j.1468-

2370.2012.00347.x

Harlina, W. (2016). Pengaruh profesionalisme internal auditor terhadap efektivitas pengendalian internal

perusahaan (studi pada BPD Sulawesi Tenggara). Universitas Halu Oleo Kendari. Retrieved from

http://sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf

Hoesodo, S. (2007). Arah Perkembangan Peran Auditor Internal. Jakarta: Yayasan Pendidikan Internal Audit.

Jackson, R. A. (2015). The Year Ahead: 2015. Retrieved from https://iaonline.theiia.org/

Lombardi, J. V, Craig, D. D., Capaldi, E. D., & Gater, D. S. (2002). The Center Organization, Governance, and

Competitiveness. Retrieved from https://mup.asu.edu/sites/default/files/mup-pdf/MUP-Publication-2002-

University-Organization-Governance-and-Competitiveness.pdf

MacCarthaigh, M., & Horan, A. (2010). University Governance: Achieving Best Practice and Meeting Future

Challenges. In IUA Conference. Institute of Public Admnistration.

Miraceti, K. (2011). Pengaruh peran dan tanggung jawab auditor internal terhadap peningkatan efektivitas

sistem pengendalian internal. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Retrieved from

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3898/1/KARINA MIRACETI-FEB.pdf

Mulyadi. (2014). Auditing (6th ed.). Jakarta: Salemba Empat.

Pesudo, D. A. A., Marwata, & Tanggulungan, G. (2017). Audit internal universitas X: Suatu refleksi. Jurnal

Ekonomi Dan Bisnis, 20(1), 23–44. Retrieved from http://ejournal.uksw.edu/jeb/article/view/473

Pickett, K. H. . (2005). Auditing the Risk Management Process. New York: Wiley.

Rittenberg, L. E., Johnstone, K. M., & Gramling, A. A. (2010). Auditing: A Business Risk Approach. Mason, OH:

South-Western Cengage Learning. Retrieved from https://digitalcommons.kennesaw.edu/facpubs/1325/

Safuan. (2017). Panduan Praktis Internal Auditor. Alfabeta.

Setianto, H. (2004). Standar Profesi Audit Internal. Jakarta: Yayasan Pendidikan Internal Audit.

Singleton, T. W., Singleton, A. J., Bologna, G. J., & Lindquist, R. J. (2006). Fraud Auditing and Forensic

Accounting (3rd ed.). New York: Wiley. Retrieved from https://www.wiley.com/en-

us/Fraud+Auditing+and+Forensic+Accounting%2C+3rd+Edition-p-9780470053720

Sudarsana, V. D. R. (2016). Persepsi karyawan tentang peran auditor internal dalam mewujudkan GCO (studi

kasus PT Usaha Digdaya Muncul Cabang Yogyakarta). Sanata Dharma. Retrieved from

https://repository.usd.ac.id/6710/2/112114114_full.pdf

The Institute of Internal Auditors. (2013). International Profesional Practice Framework (IPPF). Retrieved from

Page 21: Peran dan Tanggung Jawab Audit Internal (Studi Kasus Dili ...

Konferensi Regionsl Akuntansi V, Malang, 2018 21

https://na.theiia.org/standards-guidance/Pages/Standards-and-Guidance-IPPF.aspx

Vijayakumar, A., & Nagaraja, N. (2012). Effectiveness of Internal Audit in Risk Management at Public Sector

Enterprises. BVIMR Management Edge. BVIMR Management Edge, 5, 1–8. Retrieved from

http://web.a.ebscohost.com/ehost/pdfviewer/pdfviewer?sid=82baf9ad-ac6a-4ad0-9020-

4f1d4e13e312%40sessionmgr4005&vid=1&hid=4106

Willson, C., Negoi, R., & Bhatnagar, A. S. (2010). University RISK MANAGEMENT. Internal Auditor, 67(4),

65–68.