PENJALA Mei 2011

56

description

Tema: Kesempurnaan Sebuah Bejana

Transcript of PENJALA Mei 2011

Page 1: PENJALA Mei 2011
Page 2: PENJALA Mei 2011
Page 3: PENJALA Mei 2011

Always be grateful for those people in your life who give you love. Because they

don’t have to, but they choose to.

No matter what imperfections or flaws you have, you’re still loved by God.

Unconditionally.

It’s not always about loving the most beautiful girl, it’s about loving the girl who can make your world the most beautiful.

Mengapa kita sulit untuk bahagia? Mungkin karena kita sulit untuk melepas-

kan hal-hal yang membuat kita tidak bahagia.

MAAF: Tidak selalu berarti anda salah & orang lain itu benar. Tapi ini berarti anda menghargai hubungan anda

lebih dari ego anda.

sumber: tumblr.com

INSPIRASIPENJALA

Page 4: PENJALA Mei 2011

Pemimpin Perusahaan : Peggy Mekel

Pemimpin Redaksi : Farly Dapamanis

Dewan Redaksi : Maikel Kawengian Ginna Mogontha

Distribusi: Candra D’Rooroh

Marketing & PR: Praisely Rumengan

Penulis: Victory N.J. Rotty Maikel Kawengian Denny L. Waljufrie

Kontributor: Jilly Gabriela Eman Dyan F.D. Sitanggang

Sumber Gambar: www.sxc.hu

Percetakan: Gajah Mada Offset

Desain: Orange Lemon Design Studio

Alamat Redaksi: Jl. Wolter Monginsidi, No.99 Manado, Sulawesi Utara

Telepon : +62-852-4041-9999

E-mail : [email protected]

REDAKSIPENJALA

SYALOMALEICHEMKita Manusia merupakan bejana yang Tuhan, na-mun kitalah yang harus mengisi bejana ini. Tema bulan Mei 2011 PENJALA adalah Bejana & Isinya.

Selamat membaca dan bertumbuh dalam penge-nalan akan Tuhan kita Yesus Kristus.

PENJALA |

Page 5: PENJALA Mei 2011

DAFTARISI

KESEMPURNAANSEBUAH BEJANA

BERIKU HARAPAN

YANG MEMBUAT HIDUPKU BERARTI

RAHASIA DA VINCI

TAHU APA YANG DIBUTUHKAN

JANGAN MENYERAH ATAS SEGALANYA

11

07

17 20

21 22

PETANI, KELINCI, DAN ANJING

09

THE PASSION OF CHRIST

RENUNGAN HARIAN23 24

PENJALA01 - M

EI2011

5

Page 6: PENJALA Mei 2011

Rubrik ini berisikan kumpulan kisah dan kesaksian pendek yang mem-

berikan Harapan kepada kita untuk terus hidup bersyukur kepada Tuhan

Yesus. Jika anda percaya bahwa hidup anda adalah sebuah kisah, maka bantulah kami untuk men-

ceritakannya pada orang lain. Kisah yang anda anggap kecil bisa jadi sangat berharga bagi orang lain.

PENJALA | Beriku Harapan

Page 7: PENJALA Mei 2011

Beberapa tahun lalu, se-orang kakek jatuh

dari atap.Dia lalu dikatakan tidak akan bisa ber-

jalan lagi.

Hari ini, aku melihat kakek itu tertawa seperti anak-anak sambil mengejar se-

ekor anjing di halaman rumahnya.

Kirimkan kisah anda ke e-mail [email protected].

Nama anda takkan disebut untuk men-

jaga identitas anda.

Suatu kejadian dalam hidupku membuatku me-rasa sendiri, tak ada teman, dan menderita.

Aku mengupdate status di Facebook untuk mengungkapkan itu semua.

Pada hari berikutnya, aku didatangi oleh guruku yang mengatakan bahwa

ada tiga temanku yang datang padanya karena cemas akan keadaanku.

Aku akhirnya tak merasa sendiri lagi.Aku hampir saja over-dosis malam itu.

Teman baikku lalu mengirim sms yang mengatakan betapa aku berarti baginya

dan orang lain.

Aku tak mempercayainya.

Tiga hari kemudian, aku masih terus mendapat pesan dari banyak orang yang

mengatakan betapa mereka menyay-angiku.

Tiga tahun lalu, ka-kekku terbaring di rumah

sakit.Semua orang mencoba berbicara padanya tapi dia tidak sadar juga.

Aku lalu mendekat padanya dan ber-nyanyi untuknya.

Kakek lalu membuka matanya dan men-gatakan bahwa dia sayang padaku.

Ayahku meninggal ke-tika aku berumur

8 tahun.Seluruh keluargaku menderita karenan-

ya. Apalagi ibuku.

16 tahun kemudian, ibuku masih terus berupaya memberikan kehidupan yang

terbaik bagi aku dan adikku. Terima kasih ibu

PENJALA01 - M

EI2011

7

BER

IKU

HA

RA

PA

N

Page 8: PENJALA Mei 2011

Di suatu desa, hiduplah seorang pet-ani wortel. Dia memiliki ladang wortel yang cukup luas.

Setelah musim panen tiba, wortelnya banyak berbuah. Tapi petani tersebut me-lihat banyak sekali kelinci-kelinci liar yang memakan buah wortelnya hingga ladang wortelnya rusak. Untuk mengatasi hama kelinci tersebut, petani itu menyewa jasa penjagaan seekor anjing penjaga. Tibalah sang anjing dipanggil.

“Hai anjing, tolong saya untuk men-jaga ladang wortel. Saya nanti saya kasih kamu makanan rutin tiap minggu. Kalo ada kelinci yang masuk, kejar dan gigit saja mereka.”, perintah si petani.

“Ok, pak.” jawab si anjing penjaga.

Beberapa hari kemudian sang petani memeriksa ladang wortelnya, namun dia

melihat ladang wortelnya tetap saja ru-sak dan kelinci-kelinci liar masih banyak di ladang tersebut. Kemudian di depan, dia melihat anjing penjaganya mengejar-ngejar salah satu kelinci, tetapi tidak per-nah tertangkap dan tergigit.

Melihat hal tersebut, marahlah sang petani. Dipanggilnya anjing penjaga ter-sebut.

“Hei anjing ! Ke sini kamu !” teriak sang petani, kemudian anjing penjaga ter-sebut menghampiri sang petani.

“Kamu kenapa bekerjanya seperti itu? Kenapa kelinci-kelinci tersebut tidak kamu tangkap.”

“Tuan, saya lagi bosan hari ini, jadi saya mengejar mereka hanya untuk ber-main main saja,”, jawab si anjing.

Petani, Kelinci, dan Anjing

PENJALA |

Page 9: PENJALA Mei 2011

KUALITAS DIRI MANUSIA TAK DINILAI DARI APA YANG KAU MILIKI, TAPI APA YANG KAU

LAKUKAN DENGAN YANG KAU MILIKI

“Oh, pantas kelinci-kelincinya tak pernah kena tangkap, kamu ternyata mengejarnya hanya untuk kesenangan kamu saja toh!” balas petani.

Namun si petani masih penasaran, di-panggillah kelinci yang dikejar si doggie tersebut.

“Eh kelinci, sini kamu!” teriak petani.

“Kok kamu bisa lolos dari kejaran an-jing penjagaku, bukankah kamu lebih kecil dan lambat dari dia ?”, tanya petani.

“Pak, tubuh saya memang kecil tenaga saya juga kurang, tapi saya lari-lari hanya untuk menyelamatkan diri saya !”, balas kelinci tersebut. “Kalau saya tak lari, tu-buh saya akan habis dimakan anjing bapak, saya bisa mati !” PEN

JALA01 - MEI2011

9

PETAN

I, KELIN

CI D

AN

AN

JING

Page 10: PENJALA Mei 2011

PENJALA | Cover Story

Page 11: PENJALA Mei 2011

KESEMPURNAAN SEBUAH BEJANATuhan menganugerahi manusia dua hal:

1) Kemampuan untuk melakukan sesuatu (Talenta)

2) Buah-buah Roh.

Jika diri kita adalah sebuah bejana berisi air, maka talenta-talenta yang kita miliki adalah bagaikan wadah dari air tersebut. Air dari wadah tersebut adalah buah-buah Roh itu sendiri.

Setiap anak Tuhan harus membawa bejana itu, dan mengalirkan isinya hing-ga memenuhi dunia ini. Jika memang demikian adanya, maka talenta-talenta yang kita miliki itu tidaklah lebih dari sekedar media untuk menyampai-kan isi dari bejana tersebut. Yang ter-penting adalah isi dari bejana tersebut. Tak ada gunanya memiliki bejana talenta yang bagus dan menawan, jika ternyata isi yang dituangkan bejana itu adalah ke-cemaran semata.

Terlalu banyak orang yang mem-perhatikan media (talenta) yang mer-eka miliki, tanpa berpikir untuk me-ngembangkan isi dari bejana miliknya. Pada akhirnya, kualitas buah-buah Roh yang mereka miliki tak ada bedanya den-gan kualitas buah-buah Roh ketika masih kanak-kanak.

Terlalu banyak pula orang yang me-ngeluh bahwa dia tak memiliki talenta. Kita semua memiliki wadah untuk me-ngalirkan isinya. Artinya, kita semua me-

miliki talenta masing-masing. Talenta pada dasarnya adalah hal yang dapat kita lakukan. Jika pada saat ini ada sesuatu yang mampu kau lakukan, maka kau memiliki talenta.

Mengembangkan talenta adalah suatu kebaikan. Tapi jangan kembangkan talentamu berdasarkan rasa iri hati atau-pun memandang rendah orang yang lain. Hal-hal itu hanya akan merusak isi dari bejanamu. Tak ada gunanya keindahan suatu wadah bejana jika isinya sudah ru-sak.

Seringkali kita merusak isi bejana kita dengan hal-hal tak berguna yang didasarkan dari pemenuhan kebutuhan kita. Keinginan untuk diperhatikan orang, keinginan untuk diakui, keinginan untuk dicintai, keinginan untuk mengalahkan, dan keinginan untuk menonjolkan diri, itulah contoh hal-hal yang bisa merusak isi suatu bejana.

Karena itu, jangan hanya perhatikan wadahnya. Perhatikan juga isinya. Wadah (talenta) hanyalah media. Ada sesuatu yang harus disampaikan lewat media itu, yaitu isi dari bejana tersebut.

Wadah bejana yang indah dapat memikat orang lain untuk merasakan isi bejana itu. Jika Tuhan melengkapimu dengan karunia pujian, penyembuhan, bahasa roh, dan bernubuat, maka orang-orang akan tertarik untuk merasakan isi bejana tersebut. Hanya saja, pastikan isi

PENJALA01 - M

EI2011

11

CO

VERS

TOR

Y

Page 12: PENJALA Mei 2011

bejanamu tetaplah murni. Jangan sampai cobaan datang dan menodai isi bejana tersebut, sehingga menyia-nyiakan karu-nia yang telah Tuhan beri.

Ingat satu hal: Bentuk wadah dari suatu bejana tidaklah penting bagi Tuhan, karena segala sesuatu berasal dari Dia. Segala talentamu berasal dari Tuhan. Tuhan takkan heran jika kau ber-hasil meningkatkan talentamu setinggi apapun. Mungkin manusia akan heran dengan talentamu. Tapi Tuhan tidak, karena Dia sudah tahu sampai di mana batas kemampuan yang telah diatur-Nya bagi kita. Walau demikian, Dia juga takkan senang jika kau menyia-nyiakan anugerah talenta-Nya bagimu.

Tuhan lebih memperhatikan isi bejana kita. Tuhan ingin melihat apakah kita mampu mempersembahkan buah-buah Roh yang Dia inginkan.

Sekalipun bejanamu terbuat dari kayu, tapi jika isinya adalah kualitas yang terbaik, maka Tuhan akan meminum-nya. Yang Tuhan hargai adalah mereka yang berhasil mengembangkan kualitas isi bejana tersebut.

Tak ada gunanya bejana yang besar jika isinya hanya sedikit. Kedewasaan rohani takkan dicapai dengan meningkatkan wadah bejanamu (talenta). Hal itu hanya bisa diraih jika kau terus meningkatkan isi dari bejanamu. Jadi dalam hidup ini, utamakanlah terlebih dahulu untuk me-ningkatkan isi bejanamu.

MENINGKATKAN ISI BEJANAIsilah bejanamu dengan kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri.

Berikut adalah bagaimana cara kita bisa meningkatkan setiap buah Roh yang telah Tuhan anugerahkan bagi kita:

1. KASIH: Jika bejanamu berisikan kasih, maka kau memiliki cahaya yang langsung berasal dari surga, untuk dunia yang kelam, lewat hati kita yang menyembah. Jangan sombongkan hatimu. Buat dia ber-lutut di hadapan Tuhan. Itulah awal dari mengasihi diri sendiri. Setelah itu, kasihilah mereka yang lain. Cara terbaik mengasihi orang lain adalah dengan membuat dia mampu me-ngasihi dirinya sendiri. Itulah indah-nya kasih. Terus menyalakan sumbu lilin yang padam, tanpa mengurangi cahayanya sendiri.

2. SUKACITA: Dunia akan terus mem-beri alasan bagi kita untuk men-derita. Tapi Tuhan telah membuat kita mampu bersukacita dalam ke-adaan apapun. Ada banyak orang yang menderita, dan terus berseru akan ketidakadilan Tuhan. Saya pun tidak akan menghakimi, karena itu adalah hidup mereka, dan mereka-lah yang menjalaninya. Akan tetapi, ada banyak pula orang yang lebih menderita dari orang-orang yang mengeluh akan penderitaannya, tapi tetap bersukacita. Tak ada satu-pun penderitaan dunia yang bisa menghapuskan senyuman di wajah mereka. Jika kau memang ingin jadi seperti itu, maka persiapkanlah diri-mu dengan cara bersukacita senan-tiasa.

3. DAMAI SEJAHTERA: Jangan kha-watir akan hari esok. Tak akan ada ketenangan jika ada kekhawatiran. Hanya mereka yang tenang, yang mampu melihat jalan keluar dari suatu masalah. Dengan ketenangan, datang kedamaian. Dunia ini me-mang kacau dan gelap. Karena itu, bagaimana kita bisa meneranginya

PENJALA | Cover Story

Page 13: PENJALA Mei 2011

jika tak ada kedamaian dalam diri ? Isi bejanamu den-gan damai sejahtera !

4. KESABARAN: Kesabaran adalah perisai dari Tuhan. Dengan kesabaran, kita tunjukkan kekuatan kita ter-hadap dunia. Hanya mereka yang kuat, yang bisa me-nunjukkan kesabaran tiada batas. Jika kita sudah hidup dalam Roh, maka segala kedagingan tidak ada artinya bagi kita. Apakah seorang yang dewasa akan memarahi anak kecil yang menghina dan mengejek mereka? Tidak. Karena jika dia membalas hinaan mereka, maka dia tidak-lah berbeda dengan anak kecil tersebut.

5. KEMURAHAN: Berkat Tuhan atas kita melimpah ruah. Banyak yang merasa telah memiliki segalanya. Ketika mer-eka sudah mencapai puncak dunia, yang mereka dapati di sana hanyalah kesendirian. Tak ada satupun di dunia ini yang benar-benar bisa kita miliki. Di dunia fana ini, kita hanya bisa melihat, menyentuh, mendengar, mencium, dan merasakan dunia. Tapi kita takkan pernah bisa benar-benar memilikinya. Setelah kita mati, adalah giliran orang lain untuk merasakannya. Anak-anak Tuhan memiliki ke-kayaan surgawi. Kekayaan surgawi membuat kita mam-pu mensyukuri segala yang kita miliki di dunia. Tuhan membuat kita bisa merasakan hidup, maka itu sudah lebih dari cukup. Selebihnya, bagikanlah itu dengan orang lain. Kasih kita takkan pernah habis. Gunakan segala yang kita punya untuk menyalurkannya pada yang lain, selagi kita masih ada. Isi bejana kita tak-kan pernah habis untuk menyalurkan berkat Tuhan pada dunia. Karena kemurahan hanya ada pada mereka yang menyadari berlimpahnya karunia Tuhan pada mereka.

6. KEBAIKAN: Apapun yang kau lakukan, lakukanlah dengan kebaikan. Keinginan-mu untuk menjadikan orang lain men-jadi lebih baik adalah tanda bahwa Tuhan ada di dalam dirimu. Anak-anak Tuhan tidak akan melakukan kebaikan karena hadiah. Sebab jika kau melakukan sesuatu karena memang menyenanginya, apakah Tuhan harus memberimu hadiah untuk melakukan hal tersebut ? Sekali-kali tidak. Adalah sifat alami manusia untuk berbuat baik. Perbuat-an jahat kita adalah bentuk dari segala ilusi yang kita anggap bisa mem-buat hidup kita lebih baik. Berbuat

PENJALA01 - M

EI2011

13

CO

VERS

TOR

Y

Page 14: PENJALA Mei 2011

jahat hanya akan menjadikan hidup kita lebih jahat. Berbuat jahat hanya akan menunjukkan bahwa kita ada-lah makhluk lemah yang tak mampu mengalahkan dunia. Tuhan tak suka orang yang lemah. Jaga kemurnian isi bejanamu dengan terus berbuat baik.

7. KESETIAAN: Kesetiaan adalah ma-salah tentang seberapa lama kau mampu bertahan. Dalam hidup ini, yang dilihat bukan hanya seberapa besar kasihmu, tapi juga seberapa lama kau mampu terus melakukan hal itu. Tuhan akan terus menguji ke-setiaan kita. Ada saatnya kesetiaan kita mulai goyah, dan kita berpaling dari Tuhan. Bahkan rasul-rasul pun pernah mengalami kegoyahan dalam kesetiaan mereka. Jadi, jan-gan hakimi mereka yang berpaling dan tidak setia. Pada saat kau meng-hakimi mereka, kau juga sudah me-nunjukkan ketidaksetiaan. Jika ada yang tidak setia dan terjatuh, maka bantulah mereka berdiri. Jangan menyerah jika memang kau tidak se-tia dan jatuh. Karena hidup itu yang penting bukan seberapa banyak kau jatuh, tapi seberapa sanggup dirimu untuk kembali bangkit bagi Tuhan.

8. KELEMAHLEMBUTAN: Kekeras-an bisa menguasai dunia, tapi hati manusia hanya bisa ditaklukkan dengan kelemahlembutan. Ke-

lemahlembutan tak me-

nunjukkan kita lemah. Justru, salah satu alasan seseorang melakukan kekerasan adalah karena takut di-anggap lemah oleh yang lain. Mer-eka yang lemah lembut tak me-miliki ketakutan seperti itu. Mereka cukup kuat untuk tak mempeduli-kan anggapan orang. Mereka tahu bahwa kelemahlembutan adalah pedang dari Tuhan, pedang yang bisa menembus hati semua orang, sekeras apapun itu.

9. PENGUASAAN DIRI: Sebelum kau mampu mengasihi dirimu sendiri, pertama-tama kau harus mampu menguasai dirimu sendiri. Pernah-kah kau merasa tak mampu me-ngendalikan kehidupanmu? Kau tahu bahwa hidupmu sedang menu-ju pada kekacauan, tapi kau hanya bisa menginjak gas tanpa sanggup mengendalikan setirnya. Itu adalah tanda kau sedang dikuasai oleh diri-mu sendiri. Dalam hidup, kita ber-perang setiap hari dengan diri kita. Setiap keputusan yang kita ambil adalah refleksi dari kemenangan roh atau daging dari diri kita. Me-nguasai diri adalah salah satu seni terpenting dalam hidup. Kesuksesan dalam hidup diawali ketika kita ber-hasil menguasai diri kita. Kita me-nguasai diri kita dengan menyadari apa sebenarnya yang penting dalam hidup ini. Minta kekuatan dari Tuhan setiap harinya, agar kita mampu me-nguasai diri kita. Anak-anak dunia adalah mereka yang sanggup ber-kuasa atas dunia, tapi anak-anak Tuhan adalah mereka yang sanggup berkuasa atas dirinya sendiri.

Perhatikan Bejana dan Isimu !Lihatlah, betapa banyaknya hal yang dapat kita lakukan sebagai bejana Tuhan. Bejana-bejana dari Tuhan bukanlah beja-na-bejana yang pasif. Mereka bukanlah bejana-bejana yang takut berdiam dalam

PENJALA | Cover Story

Page 15: PENJALA Mei 2011

kegelapan dunia. Mereka takkan merusak isi bejana mereka dengan segala yang berasal dari dunia. Isi mereka penuh melimpah.

Kita adalah bejana yang diberikan untuk disalurkan bagi orang lain se-hingga bisa menjadi persembahan yang harum bagi Tuhan. Yang ter-penting bagi Tuhan bukanlah wa-dah bejananya, melainkan nikmat-nya isi dari wadah tersebut.

Pergunakan wadah yang telah Tuhan anugerahkan. Jaga kemurni-an isinya.

Jadilah bejana yang sempurna di ha-dapan Allah.

PENJALA01 - M

EI2011

15

CO

VERS

TOR

Y

Page 16: PENJALA Mei 2011

PENJALA |

Page 17: PENJALA Mei 2011

Yang Membuat Hidupku Berarti

Banyak orang mengeluh dan berkata kalau hidup itu tidak adil hanya berdasarkan se-buah tolak ukur, yaitu masalah. Padahal,

tahukah anda bahwa setiap orang pasti memiliki masalah setiap harinya? Hanya saja, sebagian orang tau menghadapi masalah tersebut dengan tenang, dan ada pula yg tidak. Mereka melihat bahwa sebagian orang memiliki hidup yang jauh lebih baik daripada mereka. Apakah anda merasa demikian juga?

Saya sempat kuliah di luar negeri selama se-tahun, tepat setelah saya lulus SMA. Ketika se-dang menjalani studi, ibu mengalami stroke dan akhirnya saya harus kembali ke kota asal sebelum sempat menyelesaikan studi. Kepulangan saya dimaksudkan agar bisa meng-cover semua pe-kerjaan ibu dan membantu ayah, mengingat saat itu ayah sedang fokus pada karirnya.

Kepulangan saya awalnya biasa2 saja, semuanya terasa biasa saja. Satu keyakinan saya, bahwa Tuhan sedang beracara dalam hidup dan keluarga saya. Hari demi hari akhirnya terlewati. 6 bulan kemudian, akhirnya tekanan mulai datang.

Saya mulai mengalami kesulitan-kesulitan dalam menjalankan usaha dan merasa tidak mampu. Saya merasa sudah berusaha tapi tekan-an itu kian besar. Saya mulai tidak merasakan arti dalam kehidupan. Sampai-sampai saya mulai hi-lang pengharapan. Tapi saya tidak bisa lari dari kenyataan dan tetap melakukan tugas dan tang-gung jawab, walaupun akhirnya itu terasa kurang menyenangkan. Tapi tahukah anda, tidak ada se-orang pun yang mengetahui hal tersebut. Tidak teman-teman, ataupun keluarga saya.

PENJALA01 - M

EI2011

17

YAN

G M

EMBU

AT HID

UPK

U B

ERA

RTI

Page 18: PENJALA Mei 2011

Suatu hari, seorang teman baik saya datang mengunjungi. Kami saling bertu-kar cerita dan dia terlihat kaget mengeta-hui keadaan saya saat itu. Lalu kemudian dia mengatakan bahwa saya beruntung karena akhirnya bisa seperti sekarang, dan terlihat bahagia. Memang keadaan saya saat itu, nampak luarnya sangat baik dan bahagia. Apalagi memang saat itu karir ayah saya sedang menanjak naik. Secara fisik kami tidak terlihat susah. Tapi tahukah anda bahwa apa yang terlihat tak semuanya demikian baik.

Setelah 2 tahun, saya kembali mendaf-tar kuliah. Saya semakin kesulitan men-gatur waktu saya. Awalnya saya kesuli-tan menyesuaikan waktu kuliah dengan urusan pekerjaan, sehingga kadang saya harus tak masuk kelas. Saya tidak berke-sempatan mengikuti kegiatan-kegiatan kemahasiswaan walaupun sebenarnya tertarik. Saya juga tidak selalu bisa jalan-jalan bersama teman-teman sekelas saya.

Begitulah, setiap malam saya bergu-mul pada Tuhan, bertanya-tanya kenapa saya harus mengalami kehidupan seperti ini. Ketika teman-teman saya sedang me-nikmati kesempatan mereka pada hal-hal baru di luar sana, saya harus tinggal dan mempertahankan sesuatu yang terasa kosong, statis dan terisolasi.

Tapi, dari sini saya belajar bahwa se-buah tolak ukur kebahagiaan tidak se-

lamanya adalah uang dan fasilitas. Be-gitu pula dengan tolak ukur kesedihan tidak selamanya adalah masalah. Karena akhirnya masalah adalah sarana agar kita menjadi lebih kuat, lebih tegar dan lebih dewasa.

Setelah lama berlelah-lelah dengan pikiran yang seperti itu, akhirnya saya mulai mengubah pola pikir terhadap hidup. Saya mulai mengembangkan sisi positif dari setiap aspek yang saya alami, sehingga semangat mulai muncul kem-bali dan saya mulai menikmati peker-jaan saya. Akhirnya jatuh bangun sudah menjadi seperti hal yg biasa. Kadang memang ada kelalaian fatal yg akhirnya membuat saya harus mendapat teguran, baik di tempat saya kerja maupun di tem-pat kuliah. Tapi karena semangat itu ada, maka saya tetap kuat dan menjadikan itu motivasi untuk berusaha lebih maksimal lagi. Tolong diingat bahwa saya tidak mengatakan bahwa hidup menjadi lebih mudah setelahnya, tetapi hidup ini terasa lebih berarti meski banyak kesulitan dan masalah-masalah yang muncul.

Mungkin bagi sebagian anda, sepeng-gal cerita diatas adalah cerita biasa. Tapi bagi saya, di dalamnya terdapat sebuah pelajaran kehidupan. Yaitu, tidak peduli bagaimana kondisi kehidupan kita, ma-salah pasti datang silih berganti. Kunci-nya adalah selalu berpikir positif apa-pun yang terjadi. Seperti ada pepatah

PENJALA |

Page 19: PENJALA Mei 2011

“tempatkan masalah di bawah kakimu dan bukan di atas kepalamu”, sehingga jangan kamu yang dikontrol masalah me-lainkan kamulah yang mengontrol ma-salah itu.

Ketika kita mulai berpikir positif, maka semangat itu akan ada. Semangat untuk menjalani hidup dan semangat untuk menemukan arti dan tujuan hidup ke depannya. Semangat itu penting. Ketika anda tidak memiliki semangat, maka hal yang kecil pun tidak akan terlihat baik di mata anda. Ketika anda tidak memiliki semangat, maka pikiran positif itu tidak akan pernah “hinggap” di hati anda.

Dan satu hal lagi yang perlu anda miliki adalah iman yang senantiasa di-iringi kerja keras. Ketika anda telah me-miliki semangat itu, anda harus memiliki keyakinan dan usaha untuk menggapai apa yang anda inginkan ke depannya.

Keyakinan saja tidak cukup. Begitu pula dengan kerja keras saja tidak akan berhasil. Ketika anda berada di “bawah” dan menemukan masalah, yakinlah bahwa masih ada Tuhan. Dia tidak pernah memberikan sesuatu kepada kita tanpa tujuan. Ketika masalah datang, bersyuku-rlah karena itu adalah kesempatan anda

untuk bisa menjadi lebih tegar lagi dalam menghadapi hidup. Ketika anda di “atas” kemudian masih menemukan masalah dalam hidup anda, senantiasalah ber-syukur selalu. Karena itu artinya Tuhan tidak melupakan kita, itu artinya Tuhan masih peduli pada kita dan Dia ingin agar kita tetap mengingat bahwa Dia adalah Tuhan dan kita manusia, seberapa hebat pun keadaan kita saat itu.

Jadi ketika anda merasa memiliki banyak masalah, jangan cepat bersungut, seperti kata pepatah “tough time doesn’t last, tough person does” (waktu yang sulit akan berlalu, tapi orang yang tegar tidak). Sebaliknya, bersukacitalah karena berarti Tuhan masih memandang anda.

Tetap lahirkan pikiran positif, jangan hilang semangat dan tentunya milikilah iman yang diiringi dengan kerja keras.

God bless :)

PENJALA01 - M

EI2011

19

YAN

G M

EMBU

AT HID

UPK

U B

ERA

RTI

Page 20: PENJALA Mei 2011

Sebuah penemuan di Milan, Italia, me-nunjukkan rahasia dibalik kejeniusan Leon-ardo Da Vinci.

Siapa yang tak kenal dengan Leonardo Da Vinci ? Dia adalah salah satu yang dianggap sebagai manusia paling jenius yang per-nah ada. Berbagai konsep penemuan ber-hasil dia ciptakan untuk berbagai bidang. Banyak yang penasaran dengan rahasia dibalik kejeniusannya. Penemuan terbaru ini mungkin bisa sedikit menyingkapkan rahasia dari kejeniusannya itu.

Rahasianya adalah: Pelajari Segala Hal.

Da Vinci banyak menemui kegagalan dalam usahanya mempelajari segala hal. Hal ini dibuktikan dalam eksibisi Biblioteca Ambrosiana di Milan. Perpustakaan ini me-miliki koleksi terbesar dari karya tulis dan gambar dari Da Vinci. Salah satu koleksi yang ada adalah ‘Atlanticus’. Atlanticus ber-isikan berbagai konsep karya Da Vinci yang sangat hebat. Tapi tak hanya itu, Atlanti-cus juga menunjukkan berbagai karyanya yang gagal dan terkadang terlihat terlalu mengada-ada. Dia bahkan pernah men-coba membuat sebuah novel fantasi, tapi gagal.

Halaman-halaman dalam Atlanticus menunjukkan usaha besar Da Vinci untuk mendidik dirinya. Da Vinci membuka diri-nya terhadap segala hal. Dia tak pernah berhenti untuk mempelajari segalanya, walaupun pada akhirnya ternyata bakat-nya bukanlah di situ. Dia adalah multi-tasker (pelaku banyak hal) sejati. Karena dia mempelajari banyak bidang, maka ilmu yang dia dapatkan di satu bidang, diimple-mentasikannya di bidang yang lain.

Karyanya dalam arsitektur memberi-kan bantuan potensi visual untuk studinya

Rahasia Da Vinci

dalam anatomi. Studinya dalam optik pembelok cahaya membantunya dalam mendesain dinding kota berkurva yang bisa meredam serangan jarak jauh dari musuh.

Da Vinci belajar untuk memenuhi rasa ingin tahunya terhadap dunia. Dia adalah ‘murid dari pengalaman’. Pen-emuan terbesar yang pernah dia temu-kan mungkin adalah dirinya sendiri.

Jadi berhentilah membatasi dirimu. Semakin besar yang kau tahu tentang kehidupan, makin besar pula perspektif yang kau miliki tentang hidup ini.

PENJALA |

Page 21: PENJALA Mei 2011

Suatu hari, seorang pendeta dikun-jungi oleh seorang anak muda. Dia ada-lah anggota jemaat dari gereja tempat pendeta itu melayani.

Anak muda itu lalu bertanya pada pen-deta tersebut,”Pak Pendeta, jika bapak terdampar di dalam suatu pulau, dan bapak diijinkan Tuhan untuk mendapat-kan 1 buku untuk menemani bapak, buku apakah yang akan bapak minta?”

Sebagai seorang Pelayan Tuhan, sang pendeta merasa jawaban dari pertanyaan itu adalah terlalu mudah. Sang pendeta lalu menjawab,”Nak, jika aku terdampar dan diijinkan untuk memiliki 1 buku, aku akan meminta Tuhan mengirim-kan Alkitab. Alkitab bisa membantuku mendapatkan penguatan spiritual untuk menghadapi segala tantangan di pulau tersebut.”

Sang Pendeta percaya, bahwa jawa-bannya memiliki pengaruh yang besar bagi anak itu. Karena mengira akan men-dukung jawabannya, pendeta itu lalu menanyakan hal yang sama padanya,”Jika kau yang terdampar di pulau itu, buku apakah yang akan kau minta dari Tuhan?”

Sambil tersenyum, anak muda itu berkata,”Jika aku yang terdampar, maka aku akan meminta pada Tuhan buku den-gan judul ‘Bagaimana Membuat Perahu’.”

Dalam menghadapi hidup, terkadang kita keliru dalam melihat masalah. Pada akhirnya pun, kita keliru dalam menentu-kan solusi dari masalah tersebut. Kita ter-kadang tidak tahu apa yang kita benar-benar butuhkan.

Jika sang pendeta tersebut terdam-par di pulau, dan Tuhan mengirimkan-nya buku tentang ‘Bagaimana Membuat Perahu’, maka pendeta itu akan kecewa. Sebab apa yang dia minta pada Tuhan adalah Alkitab.

Tapi Tuhanlah yang paling tahu apa yang kita butuhkan. Bersyukurlah den-gan keadaan diri yang Tuhan sudah berikan bagi kita. Syukuri segala talenta dan kekurangan yang kau miliki. Jangan hanya karena keinginan sesaat, sehingga membutakanmu dari apa yang sebenar-nya kau butuhkan.

Tahu Apa Yang Dibutuhkan

PENJALA01 - M

EI2011

21

TAH

U A

PA YA

NG

DIB

UTU

HK

AN

Page 22: PENJALA Mei 2011

Jangan Menyerah Atas Segalanya

Jangan membenci semua mawar, hanya kare-na ada satu durinya yang melukaimu.

Jangan menyerah atas semua impianmu, han-ya karena satu impian tak terwujud.

Jangan hilang keyakinan atas semua doamu, hanya karena ada satu doa yang tak terwujud.

Jangan menyerah atas semua usahamu, hanya karena ada satu usaha yang gagal.

Jangan membenci semua sahabatmu, hanya karena ada satu yang mengkhianatimu.

Jangan hilang harapan akan kasih, hanya karena kau kira tak ada yang menyay-angimu.

Ingatlah, kesempatan baru se-dang menantimu.

Sahabat yang baru, Kasih yang baru, Hidup yang baru.

Jangan menyerah atas segala-nya !

PENJALA |

Page 23: PENJALA Mei 2011

Dia lahir, Dia mati, Dia bangkit.

Dalam hidup-Nya yang singkat seb-agai manusia, Yesus menunjukkan bagai-mana hidup seorang manusia yang sejati.

Pelayanan yang Dia lakukan di dunia hanyalah selama 3 tahun. Tapi dalam waktu sesingkat itu, ada banyak hal yang telah Dia lakukan.

Yesus menunjukkan bagaimana hidup secara total bagi Bapa, dan bagi orang lain. Dia menyembuhkan, bernubuat, memberikan mukjizat, membangkitkan, memberkati, menopang, menceritakan, menegur, membimbing, mendoakan, melayani, membasuh kaki, mengampuni, dan tentu saja... menyelamatkan.

Intinya adalah: Yesus melakukan sega-la yang bisa Dia lakukan bagi Tuhan dan manusia.

Sudah berapa tahun telah Tuhan ijink-an kau melayani dunia ini?

Dalam merayakan Paskah kali ini, mari kita merenung: Apakah aku sudah me-lakukan segala yang bisa kulakukan bagi orang lain? Apakah aku sudah melakukan yang segala yang bisa kulakukan bagi diriku? Apakah aku sudah melakukan se-gala yang bisa kulakukan bagi Tuhan?

Tantanglah dirimu. Mungkin rintan-gan yang kau hadapi sangat berat dan terasa sangat menyakitkan. Mungkin kau sering berseru pada Tuhan, kalau boleh cawan itu lalu dari padamu. Yesus pun sempat meminta hal yang sama, sambil menangis darah di Taman Getsemani, ketika membayangkan beban yang harus Dia pikul. Tapi semangat-Nya sudah ter-lalu besar untuk bisa padam.

Jadi, teruslah lakukan yang bisa kau lakukan. Tunjukkan bahwa semangat dari Kristus juga diwariskan padamu. Karena bagaimanapun juga, kau adalah anak kesayangan-Nya.

Miliki semangat Kristus. Karena bukan kehendak kita yang jadi, melainkan ke-hendak Bapa. Dan ampunilah kesalahan orang lain, karena mereka tak tahu apa yang mereka perbuat. Ingatlah, hanya ke dalam tangan-Nya, kita serahkan nyawa kita. Teruslah berjuang. Ketika semuanya selesai nanti, kita akan bersama-sama dengan Dia di Firdaus.

So, do you have the Passion of Christ ?

The Passion of Christ !

PENJALA01 - M

EI2011

23

SAAT YG

TEPAT UN

TUK B

ERPISA

H

Page 24: PENJALA Mei 2011

Akankah kau tetap mencintaiku besok? Akankah waktu yang berlalu takkan memadamkan

cintamu kepadaku? Demikian lantun seorang ibu saat kami berkumpul untuk bersama-sama merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke lima belas. Masa depan yang terbentang di depan, nampak demikian lelap dalam impian kita semua. Begitulah yang terasa olehku. Dan oleh kami semua pada malam itu.

Waktu berjalan terus. Dan setiap kali kita meninggalkan detik berlalu di belakang, setiap kali pula kita merenungkan makna kehidupan ini. Sambil mengharapkan masa depan yang kian menyenangkan. Ada harapan. Namun ada pula keputus-asaan. Dan kesunyian. Dan kita semua merasa terbebani oleh masa depan yang sedemikian tak teramalkan. Maka kita, manusia, hidup bersama bayang-bayang kegembiraan dan kecemasannya masing-masing. Bersama rasa suka dan dukanya.

Maka mendadak aku tersadarkan. Betapa, malam itu, kami semua memimpikan sesuatu. Mengharapkan sesuatu. Sesuatu yang indah bagi hidup kami masing-masing. Namun toh, hidup bukan hanya mimpi atau harapan. Hidup adalah kenyataan. Dan kenyataan itu harus kita hadapi seorang diri. Hanya seorang diri. Tak seorangpun yang dapat menguasai jalannya waktu. Kita tak bisa mengelak dari kenyataan itu. Waktu,

waktu yang berlalu takkan kembali lagi. Waktu yang akan datang masih tak kita kenali ujudnya. Tetapi waktu saat ini, saat dimana kita semua berada dan mengalami, adalah suatu ujud nyata dari keberadaan kita sebagai insan yang hidup. Kita memang adalah perwujudan dari saat ini. Karena itulah, kita perlu mencari suatu pegangan agar hidup tidak berjalan dalam kegamangan belaka. Hidup memang suatu perjuangan. Kita melalui hari-hari yang melelahkan yang dapat menghancurkan pengharapan kita.

Suatu kebimbangan. Saat kita sedang didera oleh suatu persoalan yang tak terpecahkan. Dan kadang, kian mencari kita akan kian kehilangan. Oleh sebab itulah kita merindukan seseorang yang mau berjalan bersama kita. Seseorang yang mau mencintai kita. Seseorang yang bersamanya patut kita arungi hidup ini bersama. Akankah kau tetap mencintaiku besok? Kita tidak tahu. Kita tidak akan pernah tahu. Kita hanya dapat berharap. Tetapi satu hal yang pasti, perubahan akan terus terjadi. Dan semoga perubahan itu selalu mengarah ke kebahagiaan kita semua. Dan cepat atau lambat, kita semua sadar, betapa hidup ini terus melaju menuju akhir. Dan di ujung dari segalanya, kita juga tahu, bahwa Dia yang menyayangi kita akan tetap menunggu. Mungkin cinta kita tidak akan pernah abadi. Mungkin segala angan, mimpi dan harapan kita tidak akan pernah terwujud. Namun pada

Will You Still Love Me Tomorrow

01meiMATIUS 9 : 35 - 38

PENJALA | RENUNGAN HARIAN

Page 25: PENJALA Mei 2011

Saya tidak tahu apakah Anda pernah berada di salah satu jembatan yang sangat tinggi,melewati gunung atau

sungai yang deras. Mungkin Anda harus memanjat di langit-langit gedung yang tinggi agar bisa merasakannya.

Allah sendiri telah membuat jembatan yang menghubungkan kita, menciptakan makhluk di bumi ini untuk yang ‘Maha Tinggi’. 1 Timotius 2 mengingatkan kita bahwa bagian dari peran Yesus adalah menjadi mediator, dalam perjalanan-antara, atau jembatan antara yang ‘tinggi dan mengangkat’ Satu dan diri kita sendiri. Melalui semua generasi, umat manusia telah berusaha untuk membangun jembatan kepada Allah. Tetapi mereka tidak pernah berhasil karena mereka tidak dapat mencapai Tuhan. Namun, dengan Allah mulai dari ujung-Nya, sebuah

jembatan sukses didirikan, dalam pribadi Yesus Kristus.

Kesulitannya adalah bahwa cara ini tidak horisontal, lereng jembatan menuju ke atas! Untuk melaluinya, kita perlu menghargai yang sehari-hari dari ‘yang-paling tinggi’ dari Allah - seperti kita yang terus mencari, hubungan yang hidup dengan Yesus sebagai Mediator, dan kesadaran dari mana kita berasal, sehingga kita mengambil apa saja untuk diberikan.

Allah adalah ‘Maha Tinggi’, dan layak dari semua pujian dan penyembahan kita penuh kasih, tetapi Dia mengajak kita untuk mendekati-Nya dengan naik ke ketinggian bersama Yesus, yang berdiri kokoh dengan kita dalam pengalaman duniawi kita, sementara pada saat yang sama mengangkat kita ke hadapan Bapa.

Jembatan 02mei1 TIMoTIUS 2:5

saatnya nanti, percayalah, bahwa Dia masih tetap setia menunggu kita.

Akankah kau tetap mencintaiku besok? Ya, ada yang akan tetap mencintaimu. Hari ini, besok dan selama-lamanya. Dia akan tetap mencintaimu. Dia, Sang Penebus kita, yang rela lahir di dunia yang papa, dan mati dalam derita salib, selalu menunggu kita dengan kasihNya. Dan kita yang berharap dalam namaNya takkan pernah akan dikecewakan. Percayalah. Maka aku pun tak ragu malam itu. Ikut bernyanyi sambil, diam-diam, menyadari bahwa waktu hidup yang kian menyempit ini

kian membahagiakan. Karena sesaat lagi aku akan berjumpa denganNya. Sesaat lagi, setelah segala tugas di dunia ini terjalani. Mengapa kita harus ragu lagi? Dia yang kini telah bangkit selalu akan menanti kita. Maka berharaplah pada cintaNya yang abadi. Berharap dan percayalah padaNya. Amin

RENUNGAN HARIAN | 25

Page 26: PENJALA Mei 2011

Sementara kami berbincang tentang persahabatan, teman saya dan saya membuat beberapa

pengamatan yang menarik. Sebelum kami diselamatkan, kami memiliki teman yang menyukai kegiatan sosial. Beberapa menjadi teman setelah kita bertemu mereka di acara-acara sekolah, dan anak-anak mereka adalah teman dari anak-anak kami. Beberapa rekan kerja menjadi teman kami.

Setelah kami bertemu Yesus - begitu banyak yang berubah. Teman saya mengatakan ia benar-benar kehilangan semua teman duniawi dan merasa cukup sendirian dan terisolasi, sampai Tuhan mulai menambahkan teman-teman yang sangat berharga untuk hidupnya - teman yang siap untuk berjalan dalam keadaan sulit dengan dia- teman yang mencintainya ketika ia bukan orang yang terbaik - teman-teman yang membantunya untuk

bertumbuh dalam Kristus - (satu yang menjadi mitra doa )- wanita-wanita yang lebih tua yang berbagi kebijaksanaan mereka dengan dia dan mendorongnya pada masa sulit dengan anak-anaknya. Dan kemudian ia menyebutkan pasangan kita yang diberikan kepada kita untuk menjadi teman selamanya.

Itu membuat saya berpikir tentang Yesus. Dia memiliki teman-teman yang sangat khusus juga. Dan mereka menjadi teman dekat-Nya. Itu membuat saya bertanya-tanya berapa banyak kita menghargai persahabatan yang kita miliki. Apakah mereka terjadi secara kebetulan? Atau mereka ditahbiskan oleh Allah?

Tuhan menempatkan orang di jalan kita selama hidup kita di bumi dan Dia menciptakan persahabatan yang akan mendorong dan memelihara kita.

Persahabatan

03meiAMSAL 18:24 B

PENJALA | RENUNGAN HARIAN

Page 27: PENJALA Mei 2011

Ini adalah masa sulit bagi bangsa Israel. Orang-orang Babel telah mengambil beberapa orang Yahudi menjadi

tawanan yang tetap berusaha untuk meminta petunjuk Tuhan. Mereka takut dan ingin lari dari Babel ke Mesir, karena salah satu gubernur telah dibunuh oleh Ismael. Tapi itu adalah waktu untuk mengambil risiko dan mereka siap untuk menaati Tuhan tidak peduli apa yang Dia perintahkan kepada mereka. Mesir tampak seperti tempat yang paling aman untuk lari tetapi Tuhan memperingatkan mereka tidak pergi ke Mesir, karena ada bencana di depan.

Kadang-kadang Tuhan memberitahu kita untuk melakukan sesuatu yang tampak seperti risiko bagi kita. Pendapat kita mungkin tampak lebih baik daripada apa yang Tuhan mungkin harus katakan tentang langkah berikut dalam hidup kita. Di sinilah kita harus membuat pilihan. Ini tidak mudah untuk taat dalam keadaan seperti itu. Ini soal siapa yang akan kita patuhi. Siapa yang memegang kendali, kita atau Tuhan?

Ketika kita tahu Allah kita, kita akan mengerti bahwa Dia tahu apa yang terbaik

dan kita dapat belajar untuk percaya pada keputusan-Nya.

Keberanian mengambil risiko tuntutan dan kepercayaan. Membawa kepercayaan tentang keberanian kita harus mampu bergerak dalam ketaatan kepada kehendak Allah dalam hidup kita. Kita tidak bisa sepenuhnya mematuhi jika kita tidak dapat sepenuhnya percaya!

Ketika bayi sedang belajar untuk mengambil langkah-langkah pertama mereka, ibu berdiri di depan menunggu mereka untuk bergerak ke arahnya. Kecuali mereka mampu sepenuhnya percaya ibu yang tidak akan membiarkan mereka jatuh, mereka tidak mungkin untuk bergerak.

Dengan cara yang sama kita perlu percaya pada Tuhan dan pindah ke kehendak-Nya bagi hidup kita dengan kepercayaan anak seperti itu Dia tahu jalan depan, semua hambatan, dan yang paling penting, sukacita yang datang sebagai buah ketaatan kepada-Nya .

Ketaatan

04meiYEREMIA 42:6

RENUNGAN HARIAN | 27

Page 28: PENJALA Mei 2011

Dalam 2 Raja-Raja 3 kita membaca kisah raja-raja Israel, Yehuda dan Edom menggabungkan

kekuatan untuk menyerang Moab.Mereka berangkat untuk berbaris melalui padang gurun, dan setelah tujuh hari berkeliling dalam lingkaran mereka tidak memiliki air yang tersisa untuk diri sendiri atau hewan mereka. Kemudian mereka ingat untuk meminta petunjuk Tuhan, dan mereka melakukan ini melalui nabi Elisa. Instruksi yang mereka terima dari Tuhan melalui Elisa mungkin tampak aneh bagi mereka: mereka mengisi lembah dengan selokan. Jelas ini mereka lakukan, dan pagi berikutnya Allah secara supranatural mengirimi air (tanpa hujan) dan parit berisi air.

Apa cerita ini menunjukkan kepada kita pertama-tama adalah bahwa hal itu akan lebih baik untuk bertanya kepada Tuhan sebelum berangkat! Kemudian mereka mungkin menghindari kesulitan yang mereka hadapi Tanpa Allah kita segera dapat menemukan diri kita berputar-putar di padang gurun dengan sumber daya kami kering!

Kedua, ketika Tuhan secara supranatural menyediakan bagi kita, Ia sering mengharuskan kita untuk melakukan bagian kita dan bukan hanya duduk pasif menunggu untuk intervensi ilahi-Nya. Dia mengharuskan mereka untuk menggali parit untuk mempersiapkan air yang akan datang. Mereka memerlukan iman untuk melakukan itu, (terutama saat mereka berada di padang pasir) dan ketaatan untuk mengikuti petunjuk. Kadang-kadang ada hal-hal yang Allah tuntut pada kita untuk untuk mempersiapkan berkat yang Ia akan curahkan. Dalam hubungan, misalnya, kita mungkin harus melakukan upaya untuk ‘menggali beberapa parit’ sehingga Allah dapat datang dan tuangkan dalam kasih-Nya.

Apakah Anda haus untuk pencurahan segar hari ini Roh Tuhan?

Menggali parit

05mei2 RAJA-RAJA 3:16-17

PENJALA | RENUNGAN HARIAN

Page 29: PENJALA Mei 2011

Yesus melanggar aturan agama dan sosial di hari-Nya. Dia menyentuh- orang berdosa, perempuan, tersisih

dan dalam teks hari ini kita melihat Dia menyentuh penderita kusta. Sebuah kusta orang buangan dan keyakinan hari itu adalah bahwa untuk mencegah penyakit dari penyebaran, penderitaan orang harus hidup terpisah dari masyarakat dan panggilan keluar, “Najis,” ketika orang lain di sekitarnya. Ini mengisolasi dan memalukan dan pengalaman sangat melukai. Ketika orang bertemu Yesus itu kemungkinan bahwa ia tidak tersentuh selama bertahun-tahun.

Sentuhan adalah kebutuhan dasar manusia. Mungkin itu sebagai signifikan kebutuhan seperti makanan dan tempat tinggal. Anak-anak yang belum tersentuh banyak menderita konsekuensi yang merugikan dalam proses perkembangan mereka. Sentuhan adalah salah satu dari lima indra. Ini penting untuk kesehatan dan kesejahteraan emosional perkembangan manusia, fisik, dan spiritual.

Kata Yunani untuk penyembuhan adalah ‘SOZO’. Itu adalah sebuah kata kecil dengan arti besar - itu berarti ‘keutuhan’. Keutuhan adalah penyembuhan di dalam serta di luar. Ini adalah sebuah perjalanan yang berkelanjutan untuk percaya dalam Yesus. Area yang tak tersembuhkan dalam hidup kita perlu disentuh oleh Yesus sebagaimana penderita penyakit kusta itu tersentuh. Kita membutuhkan sentuhan dari Tuhan Yesus, mungkin fisik, emosional dan spiritual. Seperti orang kusta itu, kita masing-masing perlu menjangkau-Nya untuk menyentuh-Nya, daripada mencoba memperbaiki diri kita sendiri.

Berubah oleh sentuhan

06meiLUKAS 5:12-13

RENUNGAN HARIAN | 29

Page 30: PENJALA Mei 2011

Jika Anda dihadapkan pada dua pilihan berikut, mana yang menjadi pilihan Anda? Anda memilih menikah

dengan orang yang Anda cintai tetapi tidak mencintai Anda atau orang yang tidak Anda cintai tetapi mencintai Anda? Pilihan yang sulit bukan? Idealnya sih, kita pasti memilih menikah dengan orang yang kita kasihi sekaligus mengasihi kita. Namun, kalau pilihannya seperti di atas, mana yang anda pilih?

Sekarang, apa yang ada di benak Anda ketika ditanya, “Kisah klasik apa yang Anda ingat?” Sebagian dari Anda pasti menjawab, “Romeo dan Juliet”! Romeo dan Juliet hanyalah drama percintaan tragis besutan dramawan terkenal William Shakespeare. Mau “Drama in real life?” Baca di Alkitab! Di Alkitab ada kisah kasih klasik yang menarik.

“Laban mempunyai dua anak perempuan; yang lebih tua namanya Lea dan yang lebih muda namanya Rahel. Lea tidak berseri matanya, tetapi Rahel itu elok sikapnya dan cantik parasnya. Yakub cinta kepada Rahel, sebab itu ia berkata: ”Aku mau bekerja padamu tujuh tahun lamanya untuk mendapat Rahel, anakmu yang lebih muda itu”” sahut Laban: “Lebih baiklah ia kuberikan kepadamu dari pada kepada orang lain; maka tinggallah padaku”. Jadi bekerjalah Yakub tujuh tahun lamanya untuk mendapat Rahel itu, tetapi yang tujuh

tahun itu dianggapnya seperti beberapa hari saja, karena cintanya kepada Rahel!”.

Namun, saat pernikahan berlangsung, Laban ternyata menukar Rahel dengan Lea. Yakub marah sekali, tetapi karena cintanya kepada Rahel, ia rela bekerja tujuh tahun lagi untuk mendapatkan Rahel. Jadi, ia bekerja 14 tahun untuk mendapatkan orang yang ia kasihi.

Bagaimana dengan kisah klasik masa kini? Banyak anak muda yang tidak lagi berjuang keras untuk mencari pasangan hidup. Bukan berarti pula mereka terlalu religius sehingga meyerahkan calon pasangan hidupnya kepada Tuhan, tetapi karena mereka tidak mau bersusah payah seperti Yakub. Jika ditolak orang yang ditaksirnya, orang zaman sekarang lebih memilih langkah pragmatis, yaitu mencari yang lain.

Yang lebih luar biasa, mereka berani pacaran dengan dua orang atau lebih sekaligus. Seorang karyawan perusahaan swasta bahkan dengan entengnya berkata, “Jika yang satu putus, aku tidak sampai brokenheart karena masih punya ban serep!” Ketika ditanya apa dia setuju jika pacarnya juga punya cowok lain di saat yang sama, ia menolak keras.

Kalau kita renungkan, mengapa bisa terjadi pergeseran yang demikian besar? Saya pikir, jangan-jangan semua

Perjuangan Cinta yang Dialami Yakub

07meiKEJADIAN 29 : 16 - 20

PENJALA | RENUNGAN HARIAN

Page 31: PENJALA Mei 2011

Semakin saya melihat janji-janji Allah dan semakin saya melihat kesetiaan-Nya, semakin saya menyadari bahwa

apa yang Dia katakan adalah murni kebenaran. Ketika Dia meminta saya untuk mematuhi perintahNya, itu hanya karena untuk kebaikan saya. Dia ingin menyelamatkan saya dari diri saya sendiri dan masalah yang bisa saya hadapi.

Ketika saya masih muda, sering kali saya memilih untuk memberikan diri pada guru yang salah. Tuhan tahu bahwa tuan satu-satunya yang bisa membawa kita ke dalam hidup yang berkelimpahan adalah Yesus. Dia menciptakan kita, dan Dia tahu bagaimana kita. Dia tahu makanan yang terbaik bagi kebutuhan kita. Dia tahu teman-teman terbaik untuk dimiliki. Dia tahu pekerjaan terbaik untuk memenuhi kita dan membentuk kita. Dia

tahu kegiatan terbaik untuk kita. Dia tahu tempat terbaik untuk kita hidup.

Dia membiarkan kita memilih, tetapi kita dapat memilih sesuai dengan kebenaran-Nya, membiarkan hormat dan takut membimbing kita dan menawarkan diri untuk-Nya, menjadi guru dalam segala hal. Namun jika kita membuat pilihan yang salah, ketika kita bertobat, Dia dapat memulihkan kita dan membawa kita ke tujuan yang terbaik bagi kehidupan kita.

Dan ketika kita berjalan di jalan-Nya dan diberkati, maka Dia akan menerima kemuliaan untuk semua pekerjaan-Nya dan kita tidak akan menjadi budak pada guru yang salah, tetapi Yesus akan memanggil kita ‘teman’ Nya.

Anda Bisa Pilih Sendiri Guru Anda 08mei

RoMA 6:16

itu terjadi bersamaan dengan budaya instan. Karena kita bisa menikmati mie, kopi, susu, bahkan nasi instan, maka kitapun mencari pasangan hidup yang instan juga.

Kalau terlalu lama, kita merasa menghambur-hamburkan waktu kita. Karena pertimbangan itu pulalah, maka orang zaman sekarang begitu kenal dalam waktu relatif singkat sudah berani “NEMBAK”. Kalau gagal? Cari lagi! Semudah itu? Sebenarnya tidak! Namun, ada orang-orang tertentu yang “menebar ranjau pesona” sehingga kalau ada yang kena, ya beruntung. Kalau tidak, sebar lagi!

Mari belajar dari kebijaksanaan klasik karena apa yang didapat dengan mudah, biasanya akan terlepas dengan mudah juga. Mintalah hikmat Tuhan di dalam menemukan pasangan hidup yang seiman, sepadan, dan sepanggilan. Amin

RENUNGAN HARIAN | 31

Page 32: PENJALA Mei 2011

09meiDalam kenyataannya, seluruh hidup

kita adalah tentang menunggu. Dalam arti biasa, kita menunggu

ketel mendidih, untuk alarm untuk pergi, untuk bus, untuk tiba atau tukang pos datang! Kosakata kita diselingi dengan, ‘tunggu aku,’ ‘tunggu sebentar’, dan ‘saya tidak bisa menunggu”. Waktu dan kesabaran ada bersama penantian. Dalam cara yang lebih serius kita mungkin menunggu untuk bayi tiba, suatu peristiwa penting terjadi - ulang tahun, pernikahan atau kita mungkin menunggu sesuatu untuk perubahan dalam hidup kita.

Kita bisa kehilangan kesabaran, melompat terlalu cepat, mungkin membuat keputusan yang terburu-buru

dan kehilangan sesuatu yang sedang Allah kerjakan dalam pencobaan penantian. Kita bisa kehilangan hati, percaya Tuhan tidak mendengar atau menjawab,. Namun menunggu adalah memberikan hasil dan ketekunan kita adalah pelatihan karakter kita dan memungkinkan sesuatu berlaku, yang penting bagi pertumbuhan dan pembangunan.

Ada sesuatu yang bisa diperoleh dengan menunggu. Ada sesuatu yang layak ditunggu. Menunggu dengan sabar ada hadiahnya. Tuhan sedang bekerja dalam penantian!

TungguKISAH 1:4

10meiDia tidak menunggu untuk

‘menerkam kita’ dalam penghakiman. Dia menunggu saat

yang tepat untuk Kasih-Nya dan berkat atas kita.

Sangat sedih mendengar beberapa orang Kristen melewati masa kesulitan dan berkata, “Saya pikir Tuhan menilai saya”, atau “Mengapa Tuhan menguji saya dengan ini?”

Yakobus 1:13-15, mengatakan: “Ketika tergoda, tidak ada yang harus mengatakan,” Tuhan menggoda saya “. Karena Allah tidak dapat dicobai oleh kejahatan, juga tidak Dia mencobai siapa pun, namun masing-masing dicobai ketika, oleh keinginan jahatnya sendiri ia

diseret dan terpikat. Kemudian, setelah keinginan telah dipahami, maka lahirlah dosa; dan dosa ketika tumbuh penuh, melahirkan kematian ‘.

Yakobus mengatakan bahwa pencobaan adalah ujian kekuatan moral seseorang untuk melawan dosa, dan bahwa sifat kudus Allah adalah sedemikian rupa sehingga tidak ada di dalam Dia untuk menarik karena dosa. Dosa adalah benar-benar asing untuk sifat Allah.

Kata-kata 1 Yohanes 1:9 sangat benar, Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan ‘.

Allah Terbang Lebih dari kitaYESAYA 31:5

PENJALA | RENUNGAN HARIAN

Page 33: PENJALA Mei 2011

Ketika kita memikul situasi dan keadaan yang kita hadapi agak sulit dan kadang-kadang hampir

mustahil untuk ditangani, akan sulit untuk merangkul kebenaran dan makna dari ayat di atas. Seringkali hanya dengan melihat ke belakang kita dapat melihat bahwa pengalaman memang bagian dari rencana dan tujuan Allah bagi kita.

Mungkin, tempat dalam Kitab Suci ini digambarkan lebih baik daripada di pengalaman Yusuf. Dihina, ditolak dan ditinggalkan oleh keluarganya, salah dituduh dan dipenjara oleh majikannya, dilupakan oleh orang lain dan belum di semua ini kita membaca `dan Tuhan menyertai Yusuf .̀ Akhirnya pada akhir cerita ketika Yusuf, sebagai penguasa di Mesir di bawah Firaun, menyatakan dirinya kepada saudara-saudaranya dan mengampuni mereka bagaimana mereka telah memperlakukan dia menyatakan `Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu` (Kejadian 45:5).

Yesus berjanji untuk tidak pernah meninggalkan kita. Sama seperti pada hari-hari Dia mencari orang-orang yang imannya cukup kuat untuk memungkinkan mereka untuk menghadapi `singa` seperti yang Daniel lakukan dan berjalan melalui tungku `api` seperti Sadrakh dan teman-temannya. Bagaimana iman Anda hari ini?

Percobaan ini adalah hanya untuk menguji iman Anda, untuk menunjukkan bahwa itu adalah kuat dan murni. Hal ini sedang diuji sebagai tes kebakaran dan memurnikan emas - dan iman Anda jauh lebih berharga bagi Allah dari pada emas belaka. Jadi jika iman Anda tetap kuat setelah diadili oleh pengadilan berapi-api, itu akan membawa Anda banyak pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari ketika Yesus Kristus diturunkan ke seluruh dunia.

Waktu Sulit

11meiRoMA 8:28

RENUNGAN HARIAN | 33

Page 34: PENJALA Mei 2011

Yang menakjubkan dari ayat ini adalah gambaran untuk semua yang Yesus akan lakukan untuk kita ketika

Ia datang untuk mati di Kalvari. Dalam Imamat kita membaca semua petunjuk Tuhan kepada Musa atas pengorbanan binatang, yang sementara akan menutupi dosa-dosa orang. Hukuman untuk dosa adalah maut, tetapi Allah mengijinkan hewan yang tidak bersalah harus dikorbankan. Namun korban-korban, tidak akan pernah cukup, dan harus diulang terus menerus sampai Yesus sendiri datang untuk membayar denda sekali untuk semua. Betapa indahnya mengetahui bahwa sekarang tidak ada

dosa terlalu besar untuk ditutupi oleh pengorbanan yang Dia dibuat untuk kita semua di kayu salib.

Dari Kejadian 3:15 dan seterusnya, Alkitab mempersiapkan jalan bagi Yesus datang untuk menyelamatkan kita dari kematian yang kita semua layak karena sifat dosa kita, dan membebaskan kita dari rasa bersalah dan malu. Ini berarti kita dapat memiliki kembali kontak dengan Bapa kita yang penuh kasih di surga - sesuatu yang mustahil untuk kita sampai kita ditutupi dengan kebenaran Yesus.

Kambing hitam 12meiIMAMAT 16: 21

Seorang guru Alkitab yang bijak suatu kali berkata, “cepat atau lambat Allah akan membawa umat-

Nya yang merasa memiliki segalanya ke tempat di mana mereka tidak memiliki apapun selain Dia; tanpa kekuatan, tanpa penjelasan, tanpa apapun kecuali Dia. Tanpa pertolongan Allah, mereka akan hancur.” Ia lalu bercerita tentang seorang yang putus asa, mengeluh kepada pendetanya, “hidup saya benar-benar hancur.” “Seberapa parah?” Tanya si pendeta. Sambil menutupi kepalanya dengan tangan, ia meratap, “Sangat parah, sehingga satu-satunya milik saya yang tersisa hanya Allah.” Wajah sang pendeta berseri-seri. “Dengan senang hati saya meyakinkan Anda bahwa orang yang hanya memiliki Allah, memiliki kekuatan yang lebih dari cukup untuk memperoleh kemenangan besar!”

Dalam bacaan Alkitab ini, bangsa Yehuda juga sedang menghadapi masalah. Mereka sadar tak punya cukup kekuatan dan kehabisan cara untuk mengalahkan musuh mereka. Yang tersisa hanyalah Allah! Namun, Raja Yosafat dan rakyatnya melihatnya sebagai sumber harapan, bukannya keputusasaan. “mata kami tertuju pada-Mu,” seru mereka kepada Allah. Dan mereka tidak dikecewakan karena Dia memenuhi janji-Nya: “Bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah” (ayat 15)

Apakah anda sedang dalam situasi di mana segala milik anda lenyap? Ketika anda mengarahkan pandangan kepada Tuhan dan menaruh harapan kepada-Nya, anda akan mendapatkan pemenuhan janji Allah, dan anda tidak akan mebutuhkan apa-apa lagi.

Hanya Allah yang Tersisa13mei

2 TAwARIKH 20 : 1 -17

PENJALA | RENUNGAN HARIAN

Page 35: PENJALA Mei 2011

Para murid telah mencari ikan sepanjang malam. Lelah, frustrasi, kecewa dan putus asa, dan, saya

pikir, dengan perut kosong dan lapar, mereka kembali ke pantai. Dan di sana Yesus, yang tidak mereka akui pada waktu itu, bertanya kepada mereka tentang ‘inspirasi dan dorongan’: “hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk pauk? “Dan Dia mengatakan kepada mereka untuk menebarkan jala sekali lagi di sisi kanan. Pada akhirnya mereka menangkap 153 ikan, Setelah keajaiban ini mereka akhirnya mengakui Yesus dan ketika mereka datang ke darat Dia sudah menyediakan sarapan untuk mereka.

Anda ingat bahwa Petrus memiliki pengalaman seperti itu sebelumnya, pada saat Yesus mengutus dia di Lukas 5:1-11.Petrus adalah seorang nelayan yang berpengalaman dan namun mereka tidak menangkap satu ikan dalam satu malam. Dan kemudian datanglah seorang asing yang berpengalaman memberitahu mereka apa yang harus dilakukan. Saya percaya itu karena pesan yang kuat dari Yesus, Petrus baru saja mendengarkan bahwa ia bersedia untuk melemparkan jala sekali lagi di sisi kanan seperti kata Yesus. Dan setelah itu Yesus menambahkan keajaiban untuk ketaatan Petrus.

Kadang-kadang kita merasa kecewa seperti para murid ketika tampaknya tidak ada yang bekerja dengan baik.

Pada saat seperti itu kita bisa begitu baik mengidentifikasi dengan nabi di Yesaya 49:4 yang berkata: “ “Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku “

Hal ini dalam saat-saat ketika tampaknya paling suram bahwa Allah hanya akan datang atas nama kita. Ketika kita merasa paling lemah dan tidak memadai untuk tugas di depan, Dia akan datang melalui kekuatan kita dan penyedia, cara melakukan mujizat diluar kemampuan atau harapan.

Ini tidak selalu mudah untuk dipercaya, terutama jika Tuhan tampaknya meminta hal yang mustahil pada kita. Tapi karena kita berani melangkah keluar dan pengalaman kesetiaan-Nya, kepercayaan kita akan tumbuh langkah demi langkah. Seperti pertama kali ketika mereka menangkap ikan sepanjang malam dengan sia-sia para murid kali ini berani untuk melangkah keluar sekali lagi seperti kata Yesus. Mereka melemparkan jaring di sisi kanan, dan sisanya adalah perbuatan Yesus. Ketika mereka datang ke darat Yesus melayani mereka dengan makanan dan kasih-Nya. Semoga ini dapat menjadi pengalaman bagi kita untuk memiliki waktu dengan Tuhan kita.

Yesus penolong kita

14meiYoHANES 21:6

RENUNGAN HARIAN | 35

Page 36: PENJALA Mei 2011

Seorang ayah dan puteranya yang masih muda ergi ke bengkel untuk memperbeiki alat penggaruk tanah.

Ketika sudah selesai, ia mnanyakan ongkosnya. Namun pemilik bengkel itu menjawab, “bapak tidak usah membayar. Saya senang melakukannya untuk anda!” karena merasa tidak enak menerima kebaikan seperti itu, sang ayah terus mendesak meminta nota pembayarannya. Sebaliknya, sang pemilik bengekl terus menerus menolak. Akhirnya, ketika kesabaran orang itu hampir habis, ia berseru, “Tidak dapatkah anda membiarkan saya melakukan sesuatu yang membuat saya lega?”

Jawaban pemilik bengkel yang rendah hati itu cukup singkat, tetapi merupakan nasihat yang baik, bahwa sukacita dan kebahagiaan dapat timbul dari jiwa yang lega. Tindakannya merupakan suatu teladan dari kebenaran Amsal 11:17 yang

mengatakan, “orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri, tetapi orang kejam menyiksa bandannya sendiri.” Kita pun dapat meneladani seorang tokoh bijaksana yang berkata, “Taktala melatih sikap murah hati, kita harus memulainya dengan rasa sakit yang muncul karena pengorbanan diri yang dilakukan. Namun perayalah bahwa rasa sakit yang timbul itu selanjutnya akan menghasilkan buah kedamaian dan sukacita dalam hati kita.

Kita ditantang untuk mengasihi dan bermurah hati kepda orang lain. Ketika anda melakukannya, anda akan melihat bahwa berbuat baik akan mendatangkan kebaikan bagi kita sendiri dan juga orang lain. Itulah cara yang indah untuk melegakan jiwa anda.

Melegakan Jiwa

15meiAMSAL 11 : 17 – 25

PENJALA | RENUNGAN HARIAN

Page 37: PENJALA Mei 2011

Dalam banyak organisasi, membuat perubahan bagaikan memoleskan lipstick pada seekor anjing

bulldog. Anda harus berusaha keras dan tentu saja diiringi dengan resiko yang membahayakan anda sendiri/ sering kali yang anda dapatkan hanyalah noda lipstick yang berserakan dan seekor anjing bulldog yang marah pada anda. Demikianlah sebuah tulisan yang dimuat dalam sebuah media terkenal.

Perubahan yang sejati, entah dalam bisnis, gereja, keluarga, atau dalam diri kita sendiri, mungkin sangat sulit dilakukan dan kadangkala sukar untuk dipahami. Saat kita merindukan perubahan yang mendalam dan ekstrim bahkan berkelanjutan, sering kali kita hanya dapat melakukan perubahan tambal sulam yang tidak menyelesaikan apapun serta tidak memuaskan seorang pun.

Kata bertobat digunakan Alkitab untuk menggambarkan awal perubahan rohani yang sejati. Seorang ahli bahasa, W.E. Vine, mengartikan bertobat sebagai

“perubahan pikiran atau tujuan seseorang”. Dalam Perjanjian Baru, pertobatan selalu melibatkan perubahan kea rah yang lebih baik yaitu ketika seorang meninggalkan dosa dan berpaling kepada Allah. Yesus memulai pelayanan-Nya kepada orang banyak dengan berseru, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!”

Saat kita menyesal karena melakukan kesalahan atau karena tertangkap setelah berbuat salah, perasaan ini hanyalah sekedar kosmetik rohani. Pertobatan yang sejati terjadi di lubuk hati kita yang terdalam dan membuahkan perbedaan yang nyata dalam perbuatan kita. Ketika kita berpaling kepada Kristus dan menyerahkan diri kepada-Nya, Dia mengadakan perubahan yang sejati, bukan sekedar perubahan tambal sulam.

Buldog Berlipstik

16meiMATIUS 4 : 17 -25

RENUNGAN HARIAN | 37

Page 38: PENJALA Mei 2011

Para ahli astronomi menggunakan teleskop Australia yang besar untuk memetakan 100.000 galaksi yang

mengitari galaksi kita, Bimasakti. Peta tiga dimensi yang dihasilkan dapat mencakup 5 persen dari seluruh langit sehingga kita dapat melihat ke angkasa sampai 4 miliar tahun cahaya jauhnya. Jumlah bintang di sana mungkin melampaui imajinasi kita, tetapi yang pasti tidak melampauio pengetahuan Allah.

Betapa mengagumkan kutipan ayat yang ada dalam bacaan hari ini, “Ia menentukan jumlah bintang-bintang dan menyebut nama-nama semuanya. Besarlah Tuhan kita dan berlimpah kekuatan”. Yang lebih mengagumkan lagi di sini adalah pernyataan dari pemazmur yang mengatakan bahwa Allah, yang lebih agung dari jagad raya yang diciptakan oleh-Nya, sangat peduli dengan setiap penderitaan yang kita alami. Dia tidak

pergi dan menghindar, melainkan justru mendekati kita dengan penuh kasih dan belas kasihan. “Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka”, tulis sang Pemazmur.”Tuhan menegakkan kembali orang-orang yang tertindas, tetapi merendahkan orang-orang fasik sampai ke bumi”

Yesus Kristus, pencipta jagad raya ini, telah turun ke dunia untuk menebus dosa kita dan membuka jalan bagi manusia untuk bersahabat dan bersekutu dengan-Nya. Hari ini Dia siap membawa kesembuhan dan kepenuhan bagi jiwa kita yang terluka. Tiada yang sulit bagi Allah – dari menamai bintang hingga menyembuhkan hati yang terluka. Bersediakah kita menerima tawaran-Nya?

Hati dan Bintang-bintang

17meiMAzMUR 147 : 1 - 11

PENJALA | RENUNGAN HARIAN

Page 39: PENJALA Mei 2011

Sejak lahir hingga akhir hayat, kita selalu membutuhkan kasih. Hal ini dilukiskan secara jelas oleh Anna

B. Warner (1824-1915) lewat lagunya “Jesus Loves Me” (Yesus Sayang Padaku, Kidung Jemaat 184). Ia dan saudara perempuannya, Susan adalah novelis yang sangat berbakat. Selain itu, Anna juga menulis banyak puisi. Lirik “Yesus Sayang Padaku” ditulis pada tahun 1860 sebagai puisi penghiburan bagi seorang anak yang hampir mati dalam salah satu cerita yang ditulis oleh Susan. Saat ini puisi tersebut telah digubah menjadi lagu dan dinyanyikan oleh anak-anak dan orang dewasa di seluruh dunia.

Suatu ketika taktala seorang teolog ternama mengunjungi sebuah seminari terkemuka, seorang siswa bertanya, “Apakah pemikiran terhebat yang pernah terlintas di benak anda?” Karena menduga sang teolog akan menjawab

secara teologis, para siswa di kelas terebut menunggu jawabannya sambil menahan napas. Teolog tersebut menundukkan kepala sambil berpikir, lalu perlahan mengangkat kepalanya dan berkata, “Yesus sayang padaku; Alkitab mengajarku.”

Mengapa Yesus begitu penting? Karena kasih-Nya bukanlah kasih yang sentimental, bukan pula kasih yang mudah diberikan kepada para pendosa. Kasih-Nya adalah kasih penuh pengorbanan yang membebaskan kita dari segala kesalahan dan belenggu dosa taktala Dia wafat di kayu salib bagi kita.

Kasih-Nya begitu penting sebab Dia adalah Allah yang bersedia turun ke dunia dan menjadi manusia. Hanya Dia yang dapat memenuhi kebutuhan kita yang terdalam – yaitu kebutuhan akan kasih seumur hidup.

Kita Butuh Kasih

18mei1 YoHANES 4 : 7 - 15

RENUNGAN HARIAN | 39

Page 40: PENJALA Mei 2011

Seorang pencuri di sebuah kota melakukan pencurian yang besar dalam bentuk perhiasan, koin kuno

dan uang tunai dari seorang janda. Semua barang yang dicuri tersebut merupakan barang-barang peninggalan suaminya yang masih tersisa. Saat memilah-milah barang curiannya, pencuri itu menemukan beberapa amplop persembahan gereja berisi uang yang akan dipersembahkan wanita itu kepada Tuhan. Tanpa melihat isinya terlebih dahulu, pencuri itu langsung memasukkan semuanya ke dalam amplop lin, menuliskan alamat, lalu mengirimkannya ke gereja wanita tua itu.

Ketika sang pendeta tahu apa yang telah terjadi, ia berkomentar, “ini merupakan cirri khas kebingungan moral pada zaman ini. Orang beranggapan bahwa mencuri dari janda dan anak-anak itu tidak apa-apa, sementara mencuri dari gereja dianggap tindakan yang tercela”.

Pencuri itu mengabaikan suatu kebenaran penting: Dosa terhadap sesame adalah dosa terhadap Allah. Ironisnya kadang-kadang kita cenderung berpikir bahwa batasa harta kepunyaan Allah berkahir di belakang gereja. Namun, sebenarnya tidaklah demikian. Segala harta benda yang ada di dunia ini dan setiap orang adalah kepunyaan Allah. Jika kita menghormati Dia, itu berarti kita juga harus menghormati harta benda yang telah dipercayakan Allah kepada anak-anak-Nya.

Orang yang takut akan Allah dan yang menyadari bahwa berbuat dosa terhadap sesame berarti berbuat dosa terhadap Dia adalah seorang yang bijaksana. Amin

Milik Siapa?

19meiIMAMAT 6 : 1 -7

PENJALA | RENUNGAN HARIAN

Page 41: PENJALA Mei 2011

Seorang dosen seminari mengadakan suatu percobaan spesial. Sebagai bagian dari strategi mengajarnya

ia mulai membicarakan mengenai orang Samaria yang baik kepada mahasiswa-mahasiswanya. sebagai latihan prakteknya, ia menyuruh para mahasiswa untuk berjalan melewati suatu jalan tertentu setiap hari selama seminggu.

Sepanjang rute tersebut para mahasiswa melewati seorang pria yang terlihat seperti tunawisma yang sedang bersandar di dinding salah satu gedung.

Apakah ada salah satu dari mahasiswa tersebut yang berhenti untuk membantu pria tersebut? Tidak. Apakah ada dari mereka yang mengajaknya makan atau membelikannya segelas kopi? Tidak. mereka telah kehilangan seluruh tujuan dari pelajaran mereka. Mereka telah menguasai teori dari Kasih 101 tetapi mereka tidak lulus dalam ujiannya.

Percobaan dosen tersebut adalah suatu pengingat yang dapat digunakan oleh kita semua. Kita tahu dalam teori bahwa kita harus menunjukkan kebaikan dan kasih kepada orang yang membutuhkan. Tapi apakah kita benar-benar mempraktekkan apa yang telah kita pelajari itu?

Yesus adalah teladan kita. Ia memberi makan orang yang lapar. Ia menghibur orang yang berduka. Ia menyembuhkan yang sakit. Seorang pendeta bernama George Gardiner biasa berkata bahwa daripada mempelajari langkah-langkah (steps) Yesus, ia lebih suka melihat apa yang bisa ia pelajari dari perhentian-perhentian (stops) Yesus. Ada banyak orang untuk siapa Ia berhenti untuk menolong.

Sang Juruselamat tidak pernah terlalu sibuk. Ia tidak pernah terlalu sibuk saat orang yang membutuhkan meminta pertolongan-Nya. Ia bahkan berhenti untuk seorang wanita yang menyentuh ujung jubahnya. Ia selalu punya waktu—bahkan saat Ia letih—untuk menjangkau dan menolong orang lain.

Tuhan berkata, “dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau” (Yesaya 54:8). Dimanakah kita jika Tuhan tidak meraih kita dengan kasih-Nya? Dan bagaimanakah kita dapat memperlihatkan cinta dan kasih Tuhan kepada orang lain hari ini?

Siapakah sesama saya?

20meiLUKAS 10:30-37

RENUNGAN HARIAN | 41

Page 42: PENJALA Mei 2011

21meiYEREMIA 29 : 11

Sering kali pada saat kejadian yang tidak menyenangkan menimpa, kita bertanya-tanya mengapa TUHAN

membiarkan hal itu terjadi? Terlebih bila selama ini kita merasa telah menjadi anak Allah yang baik. Mengapa hal-hal buruk masih terjadi pada kita? Ada peristiwa-peristiwa dalam hidup kita yang sulit dimengerti pada saat kita mengalaminya.

Kita hanya dapat berpasrah padaNYA, percaya bahwa DIA tidak akan memberikan yang buruk kepada kita (bdk Yer 29:11).

Ilustrasi di bawah ini mungkin dapat membantu kita memahami bahwa sebenarnya di balik “kemalangan” itu ada berkat yang tersamar, yang belum kita sadari pada saat itu.

Ada sebuah kisah tentang seorang raja yang mempunyai seorang teman baik. Temannya ini punya kebiasaan berkomentar, “Ini bagus!” atas semua situasi dalam hidupnya, positif maupun negatif. Suatu hari Sang Raja dan temannya pergi berburu. Temannya mempersiapkan dan mengisikan peluru untuk senapan Sang Raja. Kelihatannya Sang Teman melakukan kesalahan dalam mempersiapkan senjata tersebut, karena setelah raja menerima senapan itu dari temannya, senapan itu meletus dan mengenai jempolnya. Seperti biasa Sang Teman berkomentar, “ Ini bagus!”, yang oleh raja dijawab, “Tidak, ini tidak bagus!” dan raja tersebut menjebloskan temannya ke penjara.

Kurang lebih setahun kemudian, Sang Raja pergi berburu ke daerah yang berbahaya. Ia ditangkap oleh sekelompok orang kanibal, kemudian dibawa ke desa mereka. Mereka mengikat tangannya dan

menumpuk kayu bakar, bersiap untuk membakarnya. Ketika mereka mendekat untuk menyalakan kayu tersebut, mereka melihat bahwa Sang Raja tidak mempunyai jempol. Karena percaya pada tahayul, mereka tidak pernah makan orang yang tidak utuh. Jadi mereka membebaskan raja itu. Dalam perjalanan pulang, raja tersebut ingat akan kejadian yang menyebabkan dia kehilangan jempolnya dan merasa menyesal atas perlakuannya terhadap teman baiknya. Raja langsung pergi ke penjara untuk berbicara dengan temannya. “Kamu benar, “ katanya, “baguslah bahwa aku kehilangan jempolku.” Dan ia menceritakan kejadian yang baru dialaminya kepada temannya itu. “Saya menyesal telah menjebloskan kamu ke penjara begitu lama. Saya telah berlaku jahat kepadamu.” “Tidak,” kata temannya,”Ini bagus!”. “Apa maksudmu, ‘Ini bagus!’? Bagaimana bisa bagus, aku telah mengirim kamu ke penjara selama satu tahun.” Temannya itu menjawab, “Kalau kamu tidak memenjarakan aku, aku tadi pasti bersamamu.”

Kehilangan jempol ataupun kebebasan karena di penjara bukanlah hal yang menyenangkan. Namun karena 2 peristiwa itulah, Sang Raja dan temannya tidak menemui ajalnya dalam peristiwa tahun berikutnya. Demikian pula dalam hidup kita, ada peristiwa yang menyebabkan kita kehilangan materi, mata pencaharian bahkan orang yang kita kasihi. Tentu saja itu membuat kita sedih, kesal, marah, bahkan menggugat TUHAN karenanya. Beberapa di antara kita mengalami pergumulan batin yang panjang karena penolakan kita atas kejadian yang tidak menyenangkan ini. Ada yang menolak begitu keras, sehingga menjauh dari TUHAN.

Berkat Yang Tersamar

PENJALA | RENUNGAN HARIAN

Page 43: PENJALA Mei 2011

Para perempuan itu tahu bahwa Yesus telah mati. Beberapa dari mereka bahkan menyaksikannya sendiri.

Dan mereka yakin bahwa jasad-Nya ada di dalam kubur; ya, ada disitu sejak hari Jumat. Tetapi saat mereka pergi untuk meminyaki jasad tersebut di hari Minggu pagi, kuburannya telah kosong!

Apa yang terjadi?jenazah itu tak mungkin telah dicuri. Tak ada yang mempermainkan mereka. Mereka bukanlah membodohi diri mereka sendiri. Mereka tahu telah terjadi sebuah mujizat. Kubur itu kosong karena Yesus Kristus telah bangkit dari kematian.

Di dalam sebuah kelas di sekolah dasar ada seorang anak yang menderita Down Syndrome (suatu kondisi yang disebabkan kelainan kromosom sehingga mengakibatkan keterlambatan perkembangan fisik dan mental). Beberapa anak lain suka mempermainkan anak itu. Di suatu hari di musim semi Ibu Guru memberikan masing-masing anak sebuah telur plastik besar yang kosong. Kemudian ia menyuruh mereka keluar untuk mencari

tanda-tanda kehidupan dan menaruhnya ke dalam telur tersebut. Tak berapa lama para murid itu kembali ke kelas. Dalam telur seorang anak ada seekor kupu-kupu. Telur anak yang lain berisi seekor semut. Anak-anak lain mengumpulkan bunga, ranting dan bilah-bilah rumput. Akan tetapi, ada satu telur yang tidak berisi apa-apa. Semua tahu telur milik siapa itu, dan anak-anak mulai menertawakan si bocah yang menderita Down Syndrome itu. Ibu Guru menanyakan mengapa ia tidak menaruh apa-apa dalam telurnya untuk menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Tanpa merasa malu-malu, anak itu menjawab, “Karena kuburnya kosong.”

Bocah itu mengerti suatu kebenaran yang mendalam—kebenaran yang harus kita ceritakan kepada semua orang. Kubur yang kosong adalah tanda dari kehidupan. Hal itu mengindikasikan bahwa Yesus Kristus telah bangkit dari antara orang mati! Itu adalah suatu keajaiban yang jauh lebih hebat daripada kembalinya kehidupan di musim semi.

Telur yang Kosong 22meiLUKAS 24:1-8

Namun jika kita dapat mengikuti sikap teman raja di atas, yang secara positif menerima setiap peristiwa baik maupun buruk dalam hidup kita, niscaya suatu hari nanti kita akan menyadari adanya berkat-berkat yang tersamar dalam setiap peristiwa yang kita alami.

Jadi, seperti kata Anthony de Mello, marilah belajar untuk berkata “YA” terhadap setiap peristiwa dalam hidup

kita. “YA” berarti menerima tanpa syarat segala sesuatu yang direncanakan TUHAN dalam hidup ini. Pada saatnya nanti, kita akan dapat “melihat” berkat-berkat yang tersamar dalam berbagai peristiwa di kehidupan kita; karena TUHAN bekerja dengan caraNYA yang misterius, yang tidak terselami oleh keterbatasan akal kita. Amin

RENUNGAN HARIAN | 43

Page 44: PENJALA Mei 2011

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya. Si tukang cu-kur mulai memotong rambut konsumen-nya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.

Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan,

dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan. Si tukang cukur bilang,

“ Saya tidak percaya Tuhan itu ada”.

“Kenapa kamu berkata begitu ???” timpal si konsumen.

“Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, di jalanan.... untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada. Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada, Adakah yang sakit??, Adakah anak terlantar?? Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi.”

Si konsumen diam untuk berpikir se-jenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat. Situ-kang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur. Beberapa saat se-telah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang,berombak kasar mlungk-er-mlungker-istilah jawa-nya”, kotor dan

brewok yang tidak dicukur. Orang itu ter-lihat kotor dan tidak terawat.Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata,” Kamu tahu,sebenarnya TIDAK ADA TU-KANG CUKUR.” Si tukang cukur tidak teri-ma,” Kamu kok bisa bilang begitu ??”.”Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!”

“Tidak!” elak si konsumen. “Tukang cukur itu tidak ada,sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana”, si konsumen menambahkan.

“Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!”, sanggah si tukang cukur. “ Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya”, jawab si tukang cukur membela diri.”Cocok!”-kata si konsumen menyetujui.”Itulah point utama-nya!. Sama dengan TUHAN, TUHAN ITU JUGA ADA !, Tapi apa yang terjadi... orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA. Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.”

Si tukang cukur terbengong !!!! Amin

Analogi yang mengagumkan

23meiYoHANES 3 : 16

PENJALA | RENUNGAN HARIAN

Page 45: PENJALA Mei 2011

Seseorang pernah bercerita kepada saya tentang sebuah telur rajawali. Seekor induk ayam menemukan

sebuah telur. Sang induk ayam ini mengerami telur ini dengan penuh kesabaran. Dan tiba pada suatu hari telur ini menetas dan keluarlah seekor anak rajawali. Ditengah tengah anak-anak ayam yg lain, anak rajawali ini bertumbuh menjadi seekor rajawali yang gagah. Tapi dia tidak bisa terbang karena dia takut untuk belajar terbang. Pada suatu hari rajawali ini melihat ke atas, beberapa burung yang menyerupai dirinya terbang tinggi di angkasa. Dia ingin sekali menjadi seperti rajawali rajawali yang dilihatnya tadi. Walaupun ayam ayam lain mencoba untuk menghalanginya, dia tetap pada tekadnya untuk belajar terbang. Dan pada akhirnya diapun dapat terbang juga seperti rajawali rajawali yang dilihatnya.

Kita sebagai manusia kadang kadang mempunyai pola pikir yang sempit, tidak mempunyai impian impian. Kita terkadang sudah terbiasa dengan lingkungan kita yang sekarang. Kita terkadang berkata,” saya sudah cukup puas dengan apa yang saya dapatkan sekarang ini.”

Saudara, Kita adalah anak anak Tuhan yang luar biasa. Kita jangan menjadi seseorang yang biasa biasa saja, tapi menjadi seorang yang luar biasa, menjadi seorang pemenang. Saya pernah mempunyai keinginan untuk mempunyai sebuah mobil sendiri, saya berdoa dan bekerja untuk memujudkan impian saya

tersebut. Akhirnya pada suatu hari saya dapat memilikinya. Begitupun dengan rumah dan lain lain. Saya menerapkan pola pikir bahwa semua impian impian saya dapat terwujud, bukan karena saya layak tapi karena Tuhan mengasihi saya.

Alasan mengapa kita belum menerima apa yang terbaik dari Tuhan, adalah karena kita belum mengembangkan visi kita secara maksimal. Tuhan tidak ingin kita menjadi rajawali yang seperti ayam, tetapi Tuhan ingin kita menjadi seekor rajawali yang dapat terbang tinggi, melewati samudra, gunung yang tinggi dan awan. Tuhan ingin kita menjadi Luar biasa, baik dalam pekerjaan, rumah tangga, sekolah dan lain lain.

Kembangkanlah pola pikir keberhasilan, bukan kegagalan. Ingat apa yang kita pikirkan itulah yang akan terjadi.

Jangan pernah berkata,” aku tidak dapat melakukannya, aku tidak bisa berhasil, penyakitku tidak bisa sembuh, aku akan menjadi miskin seumur hidupku.” tetapi katakanlah ,” AKU BISA.” Amin

Aku Bisa

24meiAMSAL 8 : 34 - 35

RENUNGAN HARIAN | 45

Page 46: PENJALA Mei 2011

Satu hal dari sekian banyak hal yang saya syukuri dalam kehidupan ini adalah TEMAN. Saya sangat

bersyukur dalam kehidupan saya, saya memiliki teman-teman di sekitar saya, tempat saya berbagi cerita, berbagi berkat, berbagi suka dan duka. Keberadaan teman sangat penting dalam hidup, karena manusia sudah pada kodratnya memiliki satu kebutuhan: kebutuhan untuk diperhatikan orang di sekitarnya. Perhatian yang diberikan keluarga memang penting, tapi perhatian yang diberikan teman untuk saat-saat tertentu lebih terasa berharga dan bermakna. Dan ada masalah-masalah tertentu yang tidak bisa kita ceritakan kepada keluarga kita mungkin karena malu dan sungkan, akan tetapi kita bisa bebas menceritakan banyak hal kepada teman.

Pertanyaan saya, di dalam hidup kita, bagaimanakah cara kita memandang Tuhan selama ini? Pernahkah kita, atau seberapa seringkah kita memandang Tuhan sebagai sosok sahabat yang selalu ada dalam suka dan duka? Point dari firman Tuhan kali ini terdapat pada ayat 24a, yakni Henokh yang selama hidupnya ia bergaul dengan Allah. Perhatikan baik-baik ayat ini, jadi di dalam kehidupannya – selama ia hidup sampai ia diangkat Allah, Henokh memandang Allah sebagai

seorang sahabat. Henokh menjalani hidupnya dengan berjalan bersama Allah seperti saat kita sedang hang-out dengan teman karib kita. Henokh bercerita dengan Allah seperti saat kita sedang mencurahkan isi hati kita kepada teman karib kita tentang cinta yang bertepuk sebelah tangan. Henokh bergaul dengan Allah seperti saat kita bergaul dengan teman karib kita. Henokh membanggakan Allah dan Allah membanggakan Henokh seperti saat kita sedang membanggakan teman karib kita yang menjadi juara di lomba debat nasional.

Allah rindu, Ia sangat rindu agar kita memandangnya sebagai sahabatnya. Ya, Allah adalah Bapa kita, Allah adalah Tuhan yang harus kita hormati, namun Ia juga rindu agar kita menjadikan-Nya teman kita yang terbaik, tempat kita mencurahkan perasaan kita secara bebas, tempat kita berbagi, Allah yang kita banggakan seperti kita membanggakan teman karib kita. Ia adalah sosok Teman Terbaik, teman kita di dunia ini suatu saat mungkin saja meninggalkan kita, tapi kita memegang janji Tuhan bahwa Ia selamanya tidak akan membiarkan kita. Allah tidak pernah lalai menepati janji-Nya

A Friend Of GOD

25meiKEJADIAN 5:1-32

PENJALA | RENUNGAN HARIAN

Page 47: PENJALA Mei 2011

Melalui media twitter saya membaca sebuah tweet dari teman saya. Tweet itu isinya

adalah cerita tentang seorang guru di sekolahnya yang suatu waktu mengatakan ada sebuah penelitian bahwa “kebiasaan baik yang dilakukan selama 21 hari akan membawa dampak positif”. Contohnya, jika seseorang ingin menjadi orang yang bangun pagi lebih awal, maka ia harus membiasakan untuk bangun pagi jam 5 pagi selama 21 hari dan akan ada dampak positif dari kebiasaan tersebut, misalnya orang itu jadi lebih rajin, hidupnya jadi lebih sehat, dan lain-lain.

Semuanya berawal dari kebiasaan. Kebiasaan itu sendiri adalah sesuatu yang dilakukan secara rutin dan berulang-ulang. Hal yang sudah menjadi kebiasaan kita apabila tidak dilakukan, kita akan merasa ada yang kurang. Misalnya jika kita sudah terbiasa minum teh tiap pagi lalu menyapu teras, atau jika kita sudah terbiasa menyiram tanaman dan memupuknya setiap sore, tanpa perlu post-it atau kita mencatat di agenda kita pasti tetap akan melakukannya dan tidak akan lupa, karena kebiasaan itu sudah melekat dalam diri kita dan kita malah kadang tidak bisa tidak melakukannya.

Hidup kita dibentuk dari kebiasaan yang kita lakukan, dan kebiasaan itu tidak terjadi begitu saja. Kebiasaan itu ada karena kita sadar ataupun tidak sadar melatih diri kita untuk membiasakan diri terhadap hal tersebut. Melatih diri kita untuk terbiasa pada hal yang mudah itu tidak sulit, akan tetapi bagaimana bila kita melatih diri kita untuk terbiasa pada hal sukar?

Hal yang sama untuk hidup rohani kita. Melatih diri untuk rajin membaca firman, rajin saat teduh, rajin berdoa, rajin memberikan perpuluhan dan sedekah, itu bukan hal yang mudah untuk dijadikan kebiasaan. Semua harus dilatih secara disiplin, keinginan daging harus secara tegas ditaklukan, dan membutuhkan waktu latihan lebih dari 21 hari alias LAMA.

Dan lebih daripada itu, jangan biarkan kebiasaan itu hanya menjadi rutinitas biasa. Meskipun kita sudah terbiasa, tapi tak ada gunanya jika hal tersebut tidak membawa dampak. Hidupkan kebiasaan baik tersebut agar hidup rohani pun bertumbuh. Siapkah teman-teman untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan positif dan kebiasaan-kebiasaan yang meningkatkan hidup rohani kita?

21 Hari

26mei1 KoRINTUS 9:15-27

RENUNGAN HARIAN | 47

Page 48: PENJALA Mei 2011

Hampir tiap saat selalu saja ada robot jenis terbaru dari Jepang. Negara tersebut seolah-olah

tidak pernah berhenti menciptakan robot yang sangat canggih, selalu saja ada inovasi-inovasi yang baru setiap kali robot jenis terbaru diluncurkan. Robot-robot tersebut ada yang sudah setara dengan manusia bahkan bisa melakukan hal-hal yang tidak bisa dilakukan manusia. Tapi robot hanya bisa bergerak saat baterainya terisi untuk melakukan semua perintah pemiliknya. Bagaimanapun canggihnya, robot tetaplah robot, buatan manusia dengan teknologi yang sedemikian rupa, apapun yang dikatakan dan dilakukan semua telah diprogramkan terlebih dahulu.

Dalam kehidupan rohani, banyak orang yang terkadang merasa jenuh dalam melayani Tuhan karena mereka merasa hidup mereka seperti robot yang melakukan perintah Tuhan. Kebiasaan-kebiasaan baik dan pelayanan yang mereka lakukan hanya sebagai rutinitas belaka. Sukacita yang awalnya selalu dirasa seusai melakukan apa yang Tuhan senangi, kini terasa membosankan dan tak jarang banyak yang mengeluh. Lelah, bosan, tidak lagi merasa damai sejahtera, semua dijadikan sebagai alasan saat seseorang sudah sampai pada satu titik dimana ia ingin berhenti saja karena merasa diri hanya dijadikan sebagai robot suruhan Tuhan.

Saat hal tersebut terjadi pada diri kita, mari kita memeriksa diri kita. Tanyakan ini pada hati kita: ATAS DASAR APAKAH KITA MELAYANI TUHAN? APAKAH KITA MENGASIHI TUHAN? Dua hal itu dasarnya adalah kasih, kasih kepada Tuhan. Kebanyakan dari kita merasa lelah karena kita melayani-Nya bukan karena kita mengasihi-Nya. Kebanyakan dari kita merasa jenuh karena kita melayani-Nya karena kita mengincar berkat-Nya, karena kita ingin doa-doa kita terkabul, atau tak jarang kita melayani-Nya agar supaya dilihat orang saja.

Sebelum kita sampai pada titik kita mencintai-Nya, semua akan terasa seperti beban untuk kita melayani-Nya. Contohnya, saat orang asing meminta bantuan kita, kita akan merasa berat melakukannya, akan tetapi saat pacar kita yang meminta bantuan kita akan dengan siap dan semangat melakukannya. Tuhan lebih daripada itu. Sadarilah bahwa Tuhan sudah lebih dulu bekerja dalam hidup kita dengan sempurna dan mengasihi kita terlebih dahulu, dengan menyadari hal tersebut maka sebagai balasan terhadap kasih Allah yang luar biasa itu kita akan dengan sukacita melayani dan melakukan kehendak Tuhan.

Robot

27meiYoHANES 14:15-31

PENJALA | RENUNGAN HARIAN

Page 49: PENJALA Mei 2011

Saya pernah membaca di salah satu majalah rohani beberapa quotes kritikan dari orang-orang ternama

dunia yang bukan orang Kristen terhadap orang Kristen. Saya yakin teman-teman banyak yang sudah tahu atau bahkan pernah membacanya. Saya sudah lupa siapa yang mengucapkannya, salah satu dari quotes tersebut kurang lebih berbunyi sebagai berikut: “saya suka Yesus Kristus, tapi saya tidak suka orang Kristen, mereka sama sekali tidak mirip Yesus Kristus.” Jujur, hati saya sangat sakit saat membaca ucapan mereka tersebut meskipun harus diakui bahwa ucapan tersebut benar.

Di dalam kehidupan kita sehari-hari, kita dengan bangganya mengenakan identitas ‘pengikut Kristus’ akan tetapi kita lalai melakukan apa yang seharusnya kita lakukan sebagai pengikut Kristus. Kita hidup sebagai pengikut Kristus akan tetapi hidup kita tidak membawa dampak bagi sekeliling. Kita hidup sebagai pengikut Kristus akan tetapi cara kita berbicara, cara kita melakukan sesuatu, cara kita bergaul, cara kita mengambil keputusan sama sekali tidak mencerminkan pengikut Kristus. Kita tidak menjadi garam dunia, kita tidak memberi ‘rasa Kristus’ kepada dunia. Kita tidak menjadi terang dunia, kita tidak memberi cahaya Kristus kepada dunia yang sudah gelap. Menyedihkan tapi adalah sebuah kebenaran, terkadang kita hanya bisa berkata-kata tapi tidak bisa

mempraktekkan apa yang kita katakan tersebut.

Teman-teman yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, dunia saat ini tidak perlu lagi teori. Dunia saat ini perlu tindakan nyata. Tidak akan ada perubahan tanpa gerakan. Yesus Kristus tidak hanya berbicara, Ia juga melakukan apa yang Ia katakan. Marilah kita menjadi orang Kristen yang bisa Tuhan Yesus Kristus banggakan, dalam hidup sehari-hari. Di dunia sekolah dan perkuliahan mari kita menjadi contoh dengan menjadi siswa dan mahasiswa yang baik, rajin, tidak menyontek, jujur, bergaul dengan benar. Dalam keluarga, kita menjadi anggota keluarga yang taat dan patuh. Dalam hidup bermasyarakat, taati peraturan, membantu orang-orang tanpa pamrih. Jadilah berbeda. Dengan demikian, kita tidak perlu berkoar-koar bahwa kita adalah pengikut Kristus, orang lain sudah bisa melihat cahaya Kristus dalam diri kita, kita menjadi saluran berkat, dan nama Tuhan dipermuliakan lewat kehidupan kita.

Seperti Kristus

28meiMATIUS 5:13-16

RENUNGAN HARIAN | 49

Page 50: PENJALA Mei 2011

Yudas dan Petrus, keduanya sama. Sama-sama melakukan hal yang kejam kepada Tuhan Yesus. Yang

satu menyerahkan Yesus kepada orang-orang yang ingin menangkap Yesus, yang satunya menyangkali Yesus tiga kali. Akan tetapi nasib mereka jauh berbeda. Yudas hidupnya berujung pada kematian yang mengenaskan, sedangkan Petrus – hidup dan sampai pada akhir hayatnya ia melayani dan menyebarkan firman kebenaran. Apa sebenarnya yang membuat kehidupan mereka menjadi berbeda, padahal mereka sama-sama jatuh ke dalam dosa?

Yudas sebenarnya adalah murid Yesus yang baik, sudah lama mengenal Yesus dan murid-muridNya yang lain. Karena harta, ia terhasut pada orang-orang yang ingin menangkap Yesus dan akhirnya memberitahukan tempat Yesus berada. Akan tetapi Alkitab berkata bahwa Yudas benar-benar merasa menyesal dan merasa berdosa telah menyerahkan Tuhan Yesus, kita bisa baca di ayat ke-3 pembacaan kita hari ini. Namun penyesalan Yudas tidak berbuah apa-apa, tidak berujung pada pertobatan yang sejati karena saat ia menyesal ia pergi ke tempat yang salah. Ia pergi ke tempat berkumpulnya imam-imam dan tua-tua, dan ia ditolak. Hal tersebut membuat Yudas makin tertekan dan akhirnya ia mengakhiri hidupnya dengan menggantung diri.

Lain halnya dengan Petrus. Petrus seperti yang kita ketahui, ia menyangkal Yesus tiga kali. Bahkan tidak hanya menyangkal Yesus, ia juga menyumpah dan menghujat Yesus. Akan tetapi saat ia menyesal dan merasa berdosa akan apa yang telah ia perbuat, ia pergi ke tempat murid-murid Yesus yang lain berkumpul. Ia pergi ke komunitas yang benar, ia tidak ditolak, ia diterima. Kalau saja ia pergi ke komunitas yang salah, tentu saja ia akan dihakimi dan ditolak atas kesalahannya. Akhirnya Petrus menjadi murid Yesus yang dipakai dengan luar biasa.

Teman-teman, kita harus hati-hati memilih komunitas, sebelum kita mencurahkan isi hati kita. Jika kita salah memilih komunitas, kita bisa saja ditolak, diolok-olok, dihina, dicaci atas kesalahan kita, dan kita bisa saja berakhir seperti Yudas karena tertekan atas dosa ditambah penolakan dari orang-orang. Komunitas yang benar menerima seseorang apa adanya, komunitas yang tepat tidak akan memberikan penolakan saat seseorang datang dengan rasa menyesal. Komunitas yang salah dan menolak akan menghalangi pertobatan seseorang, sedangkan komunitas yang benar akan membimbing seseorang yang menyesal kepada pertobatan yang sejati.

Komunitas

29meiMATIUS 27:1-10

PENJALA | RENUNGAN HARIAN

Page 51: PENJALA Mei 2011

Betapa menakjubkannya lidah. Ia begitu kecil, terletak tersembunyi di dalam mulut, tapi lihatlah apa

yang sanggup dilakukan oleh lidah. Ia bisa menciptakan perdamaian, ia bisa menyalakan api perkelahian. Ia bisa memotivasi seseorang untuk maju, ia bisa menjatuhkan semangat seseorang. Ia bisa mengeluarkan kata-kata berkat yang indah, ia bisa mengeluarkan kata-kata kutuk yang paling jahat dan tidak ingin didengar siapapun. Ia bisa membuat orang saling mencintai, ia bisa membuat orang saling membenci. Maka benarlah pernyataan dalam firman yang kita baca bahwa siapa yang bisa mengendalikan lidahnya, berarti ia bisa mengendalikan seluruh tubuhnya, saking kuatnya lidah tersebut.

Akan tetapi lidah hanyalah sebuah bagian dari tubuh yang tidak lebih kuat daripada gigi yang bisa mengoyak dan tangan yang bisa mengangkat dan kaki yang bisa berjalan saat kita tahu bagaimana mengendalikan lidah. Teman-teman, cara kita berbicara dan cara kita berkomunikasi dengan orang-orang, menunjukkan kepada mereka bagaimana kepribadian kita yang sebenarnya. Orang yang berbicara secara kasar dan asal-asalan, setiap kata selalu disisipi makian, selalu mengutuk orang, kepribadiannya sudah dengan jelas negatif dan tidak memancarkan kasih Kristus – karena kata yang diucapkan berasal dari hati. Sebaliknya, orang yang berbicara dengan

nada yang lembut dan penuh kasih, setiap kata disisipi kata berkat dan kata yang menyemangati, kebribadiannya positif dan pandangannya pun penuh visi ke depan.

Semua kembali pada bagaimana kita mempergunakan dan mengendalikan lidah. Caranya mudah asal kita benar-benar berkomitmen, yakni dengan membiasakan hidup seturut dengan firman Tuhan dan memperkatakan firman Tuhan setiap waktu. Karena setiap kata yang keluar berasal dari hati serta pengertian kita, saat kita menjadikan firman Tuhan ‘makanan’ bagi tubuh rohani kita setiap waktu, maka diri kita akan dipenuhi dengan Roh Kudus dan pengertian kepada firman Tuhan sehingga kita menjadi seperti mata air yang memancarkan berkat Tuhan lewat apapun yang kita lakukan termasuk apapun yang kita katakan melalui mulut dan lidah kita. Sumber yang baik menghasilkan hal yang baik, sumber yang buruk menghasilkan hal yang buruk. Tidak ada sumber baik menghasilkan hal buruk, begitupun sebaliknya. Oleh karena itu, latihlah tubuh rohani kita dengan firman Tuhan, maka kita bisa mempergunakan lidah dengan baik – untuk mempermuliakan Tuhan dan memberkati orang-orang di sekeliling kita.

Dosa karena Lidah

30meiYAKoBUS 3:1-12

RENUNGAN HARIAN | 51

Page 52: PENJALA Mei 2011

PENJALA | Penyesalan Terbesarku

Page 53: PENJALA Mei 2011

PENYESALAN TERBESARKU ADALAH BERDUSTA PADA ORANG LAIN SEPANJANG WAKTU.

Tak ada seorangpun yang tahu, tapi aku terus merasa bersalah. Awalnya aku hanya main-main, tapi akhirnya itu sudah menjadi kebiasaan.

[Perempuan, 18 tahun]

PENYESALAN TERBESARKU ADALAH MEMILIH MASUK FAKULTAS YANG SEBENARNYA TIDAK KUINGINKAN.

Aku sudah 2 tahun kuliah, gagal di semua mata kuliah, dan aku tak tahu apa yang harus kulakukan sekarang.

[Perempuan, 20 tahun]

PENYESALAN TERBESARKU ADALAH SEGALA YANG KULAKUKAN BAGIMU.

Aku menyesal berhenti kerja demimu. Aku menyesal keluar dari rumah keluarga demimu. Aku menyesal mengubah sifatku untuk menyenangkanmu.

Kau membalasnya dengan berselingkuh dan mengakhiri hubungan kita selama 3 tahun. Bodoh sekali aku.

[Perempuan, 22 tahun]

PENYESALAN TERBESARKU ADALAH MENGIRIMKAN FOTO BUGILKU PADA PACARKU.

Aku ketahuan ibuku dan hubungan kami sudah tak sama lagi seperti dulu. Aku menghancurkan hubungan kami demi hubungan dengan laki-laki yang bahkan tak

peduli padaku.

[Perempuan, 16 tahun]

PENYESALAN TERBESARKU ADALAH TIDAK BERUSAHA LEBIH BAIK LAGI KETIKA SMA.

Aku membuang banyak sekali potensiku dan kuharap bisa kembali lagi di masa itu.

[Perempuan, 16 tahun]

PENYESALAN TERBESARKU ADALAH TAK MENYATAKAN PERASAANKU SEBELUM KAU MENINGGAL.

Aku mencintaimu dan akan selalu mencintaimu.

[Laki-laki, 16 tahun]

PENJALA01 - M

EI2011

53

PEN

YESA

LAN

TE

RB

ES

AR

KU

Page 54: PENJALA Mei 2011

Seorang pria yang benar-benar mencintai seorang wanita akan melakukan apapun untuk wanita

yang dicintainya itu dengan sungguh-sungguh. Saat wanita itu membawa tiga tas berisi belanjaan yang berat dan meminta tolong pada si pria untuk memegang dua saja, pria itu akan memegang tiga tas belanjaan tersebut. Seorang gadis yang benar-benar mengidolakan seorang artis akan melakukan apapun demi mendukung artis yang diidolakan tersebut, menabung untuk membeli album, menulis surat, dan lain-lain. Seorang pemain basket yang benar-benar fokus pada pertandingan dan bermain dengan serius akan tetap bermain dengan serius dan sebaik-baiknya meskipun timnya sudah menang 40 angka dari tim lawan.

Lalu bagaimana dengan hubungan kita dengan Tuhan? Tuhan ingin kita menjadi seperti itu dengan-Nya, bahkan lebih – karena Ia adalah Tuhan. Tuhan ingin kita mengasihi-Nya dengan sepenuh hati, sepenuh jiwa, sepenuh kekuatan kita. Ia sudah terlebih dahulu mengasihi kita secara luar biasa, ini giliran kita untuk membalas kebaikan-Nya dengan mencintai-Nya dengan tidak tanggung-tanggung. Akan sangat menyakitkan hati Tuhan bila kita mencintai manusia (misalnya pacar kita) dengan segenap hati

tapi kita mencintai Tuhan yang adalah Juruselamat kita dengan setengah-setengah.

Cintai Tuhan dengan segala apa yang kita punya. Cintai Tuhan dengan tubuh kita – menari, mengucapkan kata-kata pujian dan berkat, berlari, bermain alat musik, melompat, berolahraga, memberi sedekah, memberi makan mereka yang lapar. Cintai Tuhan dengan emosi kita – menangis, tertawa, berteriak, menyanyi, memuji nama-Nya, siulkan nada cinta untuk-Nya. Cintai Tuhan dengan talenta-talenta kita – melukis, menulis, menciptakan lagu, membuat pekerjaan tangan, apapun! Apapun yang ada pada kita, apapun yang kita miliki saat kita melakukannya dengan maksud menyenangkan hati Tuhan, lakukan dengan tidak tanggung-tanggung. Tuhan kita penuh perasaan, dan Ia akan sangat disenangkan dengan perasaan kita yang menggebu-gebu mencintai-Nya lewat apapun yang kita lakukan. Tuhan menciptakan dunia dengan bermacam-macam hal, dan Ia tidak mengerjakan apapun setengah-setengah. Sempurna atau tidak sama sekali. Dan Tuhan ingin kita mencintai-Nya dengan cara yang sama.

Jangan tanggung-tanggung

31meiULANGAN 6:1-25

PENJALA | RENUNGAN HARIAN

Page 55: PENJALA Mei 2011
Page 56: PENJALA Mei 2011