PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

86
PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PT INALUM DENGAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (PDM) TUGAS AKHIR Ditulis Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Terapan Teknik Oleh ROSI PERMATA SARI HARAHAP NIM: 1505141004 PROGRAM STUDI MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI GEDUNG JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2019

Transcript of PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

Page 1: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK

PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PT INALUM DENGAN

PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (PDM)

TUGAS AKHIR

Ditulis Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Terapan Teknik

Oleh

ROSI PERMATA SARI HARAHAP

NIM: 1505141004

PROGRAM STUDI MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI GEDUNG

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

MEDAN

2019

Page 2: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

ABSTRAK

PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PT INALUM DENGAN

PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (PDM) Oleh:

Rosi Permata Sari Harahap 1505141004

Dalam pelaksanaan suatu proyek terkadang ditemui kendala yang dapat mempengaruhi durasi pekerjaan, seperti kondisi cuaca yang tidak menentu yang berdampak terhadap keterlambatan dalam pelaksanaan proyek. Keterlambatan yang terjadi dapat berakibat pada meningkatnya total biaya pelaksanaan proyek tersebut atau dapat dikatakan bahwa proyek tersebut mengalami kerugian. Dalam hal ini dibutuhkan manajemen waktu yang baik, hal ini agar tantangan utama dalam sebuah proyek dapat diselesaikan dengan baik. Tantangan utama sebuah proyek adalah mencapai sasaran-sasaran dan tujuan proyek dengan batasan-batasan yang pada umumnya adalah ruang lingkup, waktu dan anggaran pekerjaan. Dalam hal ini maka diperlukan penjadwalan yang logis dan realistis. Banyak metode yang digunakan dalam melakukan penjadwalan, dimana metode tersebut diharapkan dapat mempermudah dalam melakukan perencanaan penjadwalan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah membuat penjadwalan ulang proyek untuk mengatasi keterlambatan agar proyek dapat selesai tepat waktu. Jenis penelitian ini bersifat analitik. Pengumpulan data berupa data sekunder seperti jadwal dan RAB dilakukan dengan meminta langsung data yang dibutuhkan kepada pihak terkait, kemudian dilakukan evaluasi jadwal awal, dilanjutkan dengan penyusunan jadwal baru dengan menggunakan alat bantu Microsoft Project 2010 dengan menggunakan dasar perhitungan PDM, dan terakhir melakukan perhitungan biaya tambahan. Hasil dari penelitian ini adalah didapatkan durasi reschedulingselama 78minggu.Untuk total RAB secara keseluruhan setelah dilakukan reschedulling mengalamipenambahansebesar0,068% dariRABrencana.

Kata kunci : Rescheduling, RAB, PDM, Microsoft Project.

Page 3: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

ABSTRACT

RESHEDULLING OF PT INALUMOFFICE BUILDING USING PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (PDM)

By Rosi Permata Sari Harahap

1505141004

In the implementation of a project, there are some encountered obstacles that may affect the duration of work, such as uncertain weather conditions that impact on delays in project implementation. In this case, good time management is needed to solve the main challenges well. The main challenge of a project is to achieve project goals and objectives with some constraints that are the scope, time and budget of the work. In this case a logical and realistic scheduling is required. Many methods are used in scheduling, where the method is expected to facilitate in scheduling planning. The purpose of this research is scheduling projects to overcome delays so that projects can be completed on time. The type of this research is analytic. Data collection in the form of secondary data such as schedule and RAB is done by requesting the required data directly to related parties, then evaluating the initial schedule, followed by the preparing the new schedule using Microsoft Project 2010 tools using PDM calculation base, and lastly calculating the additional cost. The result of this research is the project has rescheduling duration for 78 weeks. The total RAB as a whole after rescheduling has increased by 0,068% from RAB plan.

Keywords : Rescheduling, RAB, PDM, Microsoft Project.

Page 4: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat, anugrah, dan karunia yang melimpah sehingga peneliti dapat

menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan judul “PENJADWALAN ULANG

(RESCHEDULLING) PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PT

INALUM DENGAN PRESEDENCE DIAGRAM METHOD (PDM)”.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad

SAW beserta keluarga dan para sahabatnya hingga pada umatnya sampai akhir

zaman.

Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan di

Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan dan dalam proses penyusunan

Tugas Akhir ini, Penulis mendapatkan banyak sekali bantuan sehingga dalam

kesempatan kali ini, Penulis bermaksud menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Bapak Syahruddin, S.T., M.T., Direktur Politeknik Negeri Medan

2. Bapak Ir.Samsudin Silaen, M.t., Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik

Negeri Medan

3. Bapak Palghe Tobing, S.T., M.T., Kepala Program Studi Manajemen

Rekayasa Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Medan.

4. Bapak Fadli S.T., M.T. Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang telah

mengarahkan, memberikan masukan, ilmu, dan motivasi sehingga Tugas

Akhir ini dapat terselesaikan.

5. Edi Usman, Drs., S.T., M.T., Wali Kelas MRKG 8A Politeknik Negeri

Medan

6. Orang tua tercinta yang telah banyak memberikan doa dan dukungan kepada

Penulis secara moril maupun materil sehingga Tugas Akhir ini dapat

terselesaikan.

7. Pak Aris selaku Site Engineer Manager pada Proyek Pembangunan Gedung

Kantor PT INALUM yang telah banyak memberikan arahan serta bantuan

berupa ilmu dan juga data-data proyek yang penulis butuhkan.

Page 5: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

ii

8. Muhammad Akbar, Dinda, Rilly, Vicly, Farah, Ruth, Maruli, Fauzan, Alberto

dan semua mahasiswa/i MRKG 8A dan 8B, sahabat serta rekan

seperjuanagan yang tiada hentinya memberikan dukungan motivasi kepada

penulis.

Penulis menyadari adanya keterbatasan kemampuan dan pengetahuan

dalam penyusunan laporan ini, sehingga masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu, dengan tangan terbuka dan hati yang tulus, Penulis akan menerima

saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan Laporan Tugas Akhir ini.

Penulis berharap Laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi semua

pihak khususnya yang bergerak dibidang Teknik Sipil.

Medan, September 2019

Penulis

ROSI PERMATA SARI HARAHAP

Page 6: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

iii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK

ABSTRACT

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i

LEMBAR PERSEMBAHAN ............................................................................ ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... iv

DAFTAR TABEL .............................................................................................. vi

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... vii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 3

1.3 Tujuan Masalah .................................................................................. 3

1.4 Batasan Penelitian ............................................................................... 3

1.5 Manfaat Penelitian .............................................................................. 4

1.6 Sistematika Penulisan ......................................................................... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Manajemen Proyek ............................................................................. 6

2.2 Penjadwalan (Schedulling) ................................................................. 7

2.3 Metode Penjadwalan Proyek .............................................................. 9

2.4 Microsoft Project 2010 ....................................................................... 22

2.5 Estimasi Biaya .................................................................................... 30

2.6 Hubungan Penjadwalan dengan Biaya ............................................... 32

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Proyek .................................................................................... 34

3.2 Waktu Pengumpulan Data ................................................................. 34

3.3 Diagram Alur Penelitian .................................................................... 34

3.4 Pengumpulan Data ............................................................................. 36

3.5 Persiapan Data .................................................................................. 36

Page 7: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

iv

3.6 Pengolahan Data ............................................................................... 37

BAB 4 PEMBAHASAN

4.1 Data Umum Proyek ........................................................................... 38

4.1.1 Time Schedule ......................................................................... 39

4.1.2 Rekap Progres Mingguan pada bulan April ............................ 40

4.1.3 Harga Bahan dan Upah ............................................................ 40

4.1.4 Laporan Harian ........................................................................ 40

4.1.5 Rencana Anggaran Biaya ........................................................ 40

4.2 Persiapan Data ................................................................................... 41

4.3 Reschedulling Proyek dengan metode PDM ..................................... 44

4.4 Pembahasan ....................................................................................... 66

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN ............................................................................. 60

5.2 SARAN ......................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 8: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pembatas-pembatasdalampelaksanaanproyek(Kerzener2003)

Gambar 2.2 DiagramAoA

Gambar 2.3 DiagramAON/PDM

Gambar 2.4 PerhitunganMajuFS

Gambar 2.5 PerhitunganMajuSS

Gambar 2.6 PerhitunganMundurFS

Gambar 2.7 PerhitunganMundurSS

Gambar 2.8 LangkahawaluntukmembukaMs.Project

Gambar 2.9 TahappengisianTaskName

Gambar 2.10 Tahampembuatanindentdanoutdent

Gambar 1.11 LembarSumberDaya

Gambar 2.12 PenugasanSumberDayakePekerja

Gambar 2.13 UpdatePergerakanProyek

Gambar 2.14 ContohTampilanLaporanVisualReport

Gambar 2.15 KotakDialog

Gambar 2.16 Kotak Dialog Over View

Gambar 3.1 PetaLokasiProyek

Gambar3.2 FlowchartPenelitian

Gambar4.1 TampilanPadasaatAkanmembukaMs.Project

Gambar4.2 DaftarPekerjaan

Gambar4.3 DurasiPekerjaan

Gambar4.4 RelasiPekerjaan

Gambar4.5 LangkahPertamauntukMenyusunJadwalKerja

Gambar4.6 MengisiTanggaldimulaiPekerjaan

Gambar4.7 MelakukanAutoScheduleProyek

Gambar4.8 ChangeWorkingTime

Gambar4.9 MengisiDaftarHariLibur

Gambar4.10 SebelumMelakukanReschedulling

Gambar4.11 Sebelummelakukanreschedulling

Page 9: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

vi

Gambar4.12 PekerjaanyangDilemburkan

Gambar4.13 PengaturanJamKerjaLembur

Gambar4.14 DurasiSetelahDibuatJamLembur

Gambar4.15 LembarSumberDaya

Gambar4.16 PengisianResourcesName

Gambar4.17 BiayaProyek

Page 10: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Persiapan Data yang Akan di Entry ke Ms. Project

Tabel 4.2 Pekerjaan Yang Mengalami Keterlambatan

Tabel 4.3 Pekerjaan Struktur

Tabel 4.4 Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal

Tabel 4.5 Perbedaan Predecessors Sebelum dan Sesudah Reschedulling

Tabel 4.6 JumlahBiayaTiapPekerjaandenganMenggunakanMs.Project

Tabel 4.7 RABPerencanaan

Tabel4.8 RABSetelahReschedulling

Tabel4.9 JumlahDendaKeterlambatan1 o/oo dari Nilai Pekerjaan

Page 11: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Barchart Kurva S

Lampiran 2. Rekap Progress Bulan April

Lampiran 3 Harga Satuan dan Upah

Lampiran 4. Laporan Harian bulan April

Lampiran 5. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

Lampiran 6. Diagram PDM

Page 12: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, maka kebutuhan

masyarakat terhadap proyek konstruksi semakin meningkat. Pembangunan

konstruksi tersebut perlu pengelolaan yang serius untuk mencapai hasil yang

maksimal.

Manajemen proyek adalah perencanaan, penjadwalan, pelaksanaan,

pengendalian dan koordinasi suatu proyek dari awal hingga berakhirnya

proyek untuk menjamin pelaksanaan proyek secara tepat waktu, tepat biaya

dan tepat mutu (Wulfram I. Ervianto 21).

Manajemen harus membandingkan biaya, waktu, dan kinerja dalam

setiap aktifitas. Manajemen konstruksi dapat diatur sesuai dengan sumber

daya yang ada. Sumber daya yang direncanakan adalah tenaga kerja (man),

peralatan (machine), metode (method), bahan (material), dan uang (money).

Sumber daya ini harus direncanakan seefisien dan seefektif mungkin dalam

rangka mencapai sasaran proyek dengan batasan waktu, biaya, dan mutu.

Penjadwalan merupakan fase penterjemahan suatu perencanaan ke

dalam suatu bentuk diagram yang sesuai dengan skala waktu. Penjadwalan

menentukan kapan aktivitas akan dimulai, ditunda, dan diselesaikan.

Sehingga pembiayaan dan pemakaian sumber daya bisa disesuaikan

waktunya menurut kebutuhan yang telah ditetapkan. Tantangan utama

sebuah proyek adalah mencapai sasaran-sasaran dan tujuan proyek dengan

menyadari adanya batasan-batasan yang pada umumnya adalah ruang

lingkup pekerjaan, waktu pekerjaan, dan anggaran pekerjaan.

Terjadinya keterlambatan pada suatu proyek merupakan hal yang

wajar atau hal yang biasa terjadi. Karena pada saat di lapangan harus

menghadapi kondisi alam, cuaca yang tidak menentu dan tidak dapat di

prediksi. Hal tersebut tidak perlu menjadi suatu hal yang harus ditakuti

Page 13: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 2

apabila terjadi. Hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana usaha-usaha

untuk mengejar keterlambatan yang telah terjadi.

Maka dari itu untuk mengatasi keterlambatan suatu proyek perlu

dilakukan usaha-usaha yang berkaitan dengan peningkatan produktivitas

dan pengendalian ulang untuk kegiatan yang akan datang.

Dalam hal ini maka penjadwalan sangat perlu untuk diperhatikan agar

nantinya didapatkan jadwal yang logis. Banyak metode yang digunakan

dalam melakukan penjadwalan dan selanjutnya metode tersebut juga

dikombinasikan menggunakan software khusus penjadwalan, sehingga

diharapkan dapat mempermudah dalam melakukan pemantauan terhadap

progress pelaksanaan project di lapangan.

Salah satu metode yang umum digunakan dalam penjadwalan proyek

adalah Precedence Diagram Method (PDM). PDM pada dasarnya adalah

menitikberatkan pada persoalan keseimbangan antara biaya dan waktu

penyelesaian proyek.. Bila terjadi kondisi keterbatasan tenaga kerja, maka

dilakukan proses alokasi dan perataan tenaga kerja, dan metode yang

digunakan adalah Resource Scheduling Method. Selain itu PDM juga

mempertimbangkan hubungan ketergantungan antar aktivitas dan durasi

setiap aktivitas.

Metode PDM ini telah digunakan oleh beberapa peneliti terdahulu

untuk mengatasi keterlambatan, diantaranya pada Proyek Pembangunan

Jalan Nasional Bugel-Galur-Poncosari Tahap-1. Setelah dilakukan

reschedulling peneliti terdahulu terdapat variansi 28% dari durasi rencana

dan total biaya yang dibutuhkan dalam reschedulling mengalami

penambahan sebesar 11%. (Adinda Rezky, 2018).

Proyek pembangunan gedung kantor PT INALUM (Persero) dimulai

pada tanggal 01-Agustus-2018 sampai dengan tahun 2019 saat ini masih

berlangsung, kondisi pada saat ini proyek mengalami keterlambatan pada

saat diawal pelaksanaan proyek dikarenakan beberapa hal. Pada Tugas

Akhir ini akan dijelaskan bagaimana upaya-upaya yang dapat dilakukan

untuk mengatasi keterlambatan tersebut. PT Pembangunan Perumahan

(Persero) selaku kontraktor membuat penjadwalan dengan menggunakan

Page 14: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 3

barchart dan Kurva S. Maka dalam hal ini penulis tertarik untuk membuat

penjadwalan ulang metode yang berbeda yaitu dengan Precedence Diagram

Method (PDM) dimana tujuan utamanya adalah dapat membuat

penjadwalan ulang proyek untuk mengejar keterlambatan, dibuat dengan

bantuan software Ms. Project. Penjadwalan menggunakan software ini akan

lebih mempermudah pembuatan penjadwalan dengan bantuan tool yang

tersedia pada software tersebut dan juga dapat membuat beberapa alternatif

dalam waktu yang singkat.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, dalam penulisan Tugas Akhir ini

dirumuskan beberapa hal yang akan penulis tinjau. Diantaranya adalah

sebagai berikut:

1. Apakah dengan penjadwalan ulang yang dilakukan dapat mengatasi

keterlambatan?

2. Berapa perbandingan biaya antara rencana anggaran biaya awal dengan

anggaran setelah dilakukan rescheduling?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari Tugas Akhir

ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah penjadwalan ulang dapat mengatasi

keterlambatan atau tidak.

2. Untuk mengetahui perbandingan biaya antara rencana anggaran biaya

awal dengan anggaran biaya setelah dilakukan reschedulling.

1.4. Batasan Penelitian

Agar dalam melakukan penelitian didapatkan hasil maksimal

berdasarkan dengan maksud dan tujuan yang telah dibahas sebelumnya,

maka diambil batasan masalah sebagai berikut:

1. Reschedulling dilakukan untuk item pekerjaan yang belum selesai

Page 15: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 4

2. Reschedulling dilakukan dengan menggunakan software khusus

penjadwalan yaitu Microsoft Project 2010, untuk dasar perhitungan pada

Microsoft Project menggunakan Precedence Diagram Method (PDM)

1.5. Manfaat Penelitian

1. Untuk dapat menyelesaikan Tugas Akhir dan mendapatkan gelar Sarjana

Sains Terapan (S.Tr)

2. Dapat memberi manfaat bagi penulis untuk mengatasi keterlambatan

proyek.

3. Dapat memberikan wawasan bagi para pembaca dalam menambah

wawasan dan pengetahuan dalam melakukan reschedulling.

4. Dapat memberikan manfaat bagi para peneliti selanjutnya sebagai bahan

referensi lebih lanjut.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran

secara garis besar isi setiap bab yang akan dibahas pada Tugas Akhir ini,

yaitu:

1. Pendahuluan

Pada Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

penulisan.

2. Tinjauan Pustaka

Pada Bab ini berisikan uraian tentang alur pikir dan perkembangan

keilmuan topik kajian. Pada hakikatnya, hasil penelitian seorang peneliti

bukanlah satu penemuan baru yang berdiri sendiri melainkan sesuatu

yang berkaitan dengan hasil penelitian sebelumnya.

Page 16: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 5

3. Metodologi Penelitian

Pada bab ini dikembangkan metode yang digunakan oleh penulis

dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam penelitian

sehingga diperoleh hasil yang diinginkan.

4. Analisis dan Pembahasan

Di dalam bab ini, data atau informasi hasil penelitian diolah,

dianalisis, ditafsirkan, dikaitkan dengan kerangka teori atau kerangka

analisis sehingga jelas bagaimana data hasil penelitian dapat menjawab

permasalahan dan tujuan pembahasan dalam kerangka teoritik yang telah

dikemukakan terdahulu. Apakah terarah pada pengujian kerangka

teoritik atau penjelasan kontekstual masalah yang menjadi permasalahan

dan tujuan pembahasan bersangkutan.

5. Penutup

Pada Bab ini, berisikan kesimpulan yang dapat diambil dari hasil

pembahasan serta saran berdasarkan penelitian tersebut.

Page 17: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 6

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Manajemen Proyek

Manajemen proyek adalah aplikasi pengetahuan, keahlian, alat dan

teknik untuk kegiatan proyek guna memenuhi atau melampaui kebutuhan

yang diharapkan stakeholder dari proyek tersebut. Secara sederhana tujuan

dari manajemen proyek adalah mengelola atau mengatur pelaksanaan

proyek sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil sesuai dengan persyaratan

(specification). Dimana perlu pula diperhatikan mengenai mutu bangunan,

biaya yang digunakan dan waktu pelaksanaan.

Menurut Ervianto W.I. (2003) mendefinisikan manajemen proyek

adalah semua perencanaan, pelaksaaan, pengendalian dan koodinasi suatu

proyek dari awal sampai selesainya proyek untuk menjamin bahwa proyek

dilaksanakan tepat waktu, tepat biaya, tepat mutu.

Menurut Nurhayati (2010) Manajemen proyek dapat diartikan

sebagai penataan serta pengorganisasian atas faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap keberhasilan proyek. Dengan kata lain manajemen proyek adalah

kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan

mengendalikan sumber daya organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan

tertentu dalam waktu dengan sumber daya tertentu pula. Manajemen proyek

sangat cocok untuk suatu lingkungan bisnis yang menuntut kemampuan

akuntansi, fleksibilitas, inovasi, kecepatan, dan perbaikan yang

berkelanjutan.

Page 18: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 7

Gambar 2.1 Pembatas-pembatas dalam pelaksanaan proyek (Kerzener 2003)

2.2 Penjadwalan (Schedulling)

Menurut Wulfram I. Ervianto (2002) Perencanaan merupakan bagian

terpenting untuk mencapai keberhasilan proyek konstruksi. Pengaruh

perencanaan terhadap proyek konstruksi akan berdampak pada pendapatan

dalam proyek itu sendiri.

Sering terjadi ketidaktepatan persepsi oleh pihak industri konstruksi

antara “perencana” dan “penjadwalan”. Kedua kata tersebut sering

disatukan dan digunakan untuk menyebut jabatan seseorang dalam unit

usaha “perencanaan dan penjadwalan”. Arti sesungguhnya dari keduanya

sangat berlainan meskipun tetap saling berkaitan. “Penjadwalan” digunakan

untuk menggambarkan “proses” dalam proyek konstruksi dan merupakan

bagian dari “perencanaan”.

Keterkaitan antara perencanaan dan penjadwalan dapat diilustrasikan

sebagai berikut. Perencanaan pondasi dari sebuah bangunan mencakup

Page 19: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 8

beberapa fungsi yang terkait, yaitu fungsi estimasi, penjadwalan, dan

pengendalian. Perencanaan adalah proses pengambilan keputusan dari

berbagai alternatif yang mungkin, misalnya metoda konstruksi yang tepat

dan urutan kerjanya. Proses ini nantinya akan digunakan sebagai dasar

untuk melakukan kegiatan estimasi dan penjadwalan, selanjutnya sebagai

tolak ukur untuk pengendalian proyek. Penjadwalan adalah kegiatan untuk

menentukan waktu proyek dapat diselesaikan. Penjadwalan mereferensikan

perencanaan dan oleh karenanya perencanaan harus dilakukan lebih dahulu.

Hal-hal yang mendasar dari kegiatan perencanaan adalah pencarian

informasi dan data, pengembangan dari berbagai alternatif yang mungkin,

melakukan analisis dan evaluasi dari berbagai alternatif, pemilihan

alternatif, pelaksanaan dan memberi masukan.

Secara umum penjadwalan mempunyai manfaat-manfaat seperti

berikut:

1. Memberikan pedoman terhadap unit pekerjaan/kegiatan mengenai

batas-batas waktu untuk mulai dan akhir dari masing-masing tugas.

2. Memberikan sarana bagi manajemen untuk koordinasi secara sistematis

dan realistis dalam penentuan alokasi prioritas terhadap sumber daya

dan waktu.

3. Memberikan sarana untuk menilai kemajuan pekerjaan.

4. Menghindari pemakaian sumber daya yang berlebihan, dengan harapan

proyekdapat selesai sebelum waktu yang ditetapkan.

5. Memberikan kepastian waktu pelaksanaan pekerjaan.

6. Merupakan sarana penting dalam pengendalian proyek

Kompleksitas penjadwalan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor

berikut:

1. Sasaran dan tujuan proyek.

2. Keterkaitan dengan proyek lain agar terintegrasi dengan master

schedule.

3. Dana yang diperlukan dan dana yang tersedia.

4. Waktu yang diperlukan, waktu yang tersedia. Serta perkiraan waktu

yang hilang dan hari-hari libur.

Page 20: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 9

5. Susunan dan jumlah kegiatan proyek serta keterkaitan diantaranya.

6. Kerja lembur dan pembagian shift kerja untuk mempercepat proyek.

7. Sumber daya yang diperlukan dan sumber dana yang tersedia.

8. Keahlian tenaga kerja dan kecepatan mengerjakan tugas.

Semakin besar skala proyek, semakin kompleks pengelolaan

penjadwalan karena dana yang dikelola sangat besar, kebutuhan dan

penyediaan sumber daya juga besar, kegiatan yang dilakukan sangat

beragam serta durasi proyek menjadi sangat panjang. Oleh karena itu, agar

penjadwalan dapat diimplementasikan, digunakan cara-cara atau metode

teknis yang sudah digunakan seperti metode penjadwalan proyek yang akan

diuraikan pada sub bab selanjutnya. Kamampuan schedule yang memadai

dan bantuan software komputer untuk penjadwalan dapat membantu

memberikan hasil yang optimal.

2.3 Metode Penjadwalan Proyek

Menurut Husen (2011) ada beberapa metode penjadwalan proyek

yang digunakan untuk mengelola waktu dan sumber daya proyek. Masing-

masing metode mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pertimbangan

penggunaan metode-metode tersebut didasarkan atas kebutuhan dan hasil

yang ingin dicapai terhadap kinerja proyek secara keseluruhan. Oleh karena

itu, variabel-variabel yang mempengaruhinya juga harus dimonitor,

misalnya mutu, keselamatan kerja, ketersediaan peralataan dan material,

serta stakeholder proyek yang terlibat. Bila terjadi penyimpangan terhadap

rencana semula, maka dilakukan evaluasi dan tindakan koreksi agar proyek

tetap pada kondisi yang diinginkan. Berikut beberapa metode penjadwalan

proyek:

1. Bagan Balok atau Barchart

Menurut Husen (2011) barchart ditemukan oleh Gantt dan Fredick

W. Taylor dalam bentuk bagan balok dengan panjang balok sebagai

representasi dari durasi setiap kegiatan format bagan baloknya

informatif, mudah dibaca, dan efektif untuk komunikasi serta dapat

dibuat dengan mudah dan sederhana.

Page 21: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 10

Penggunaan barchart bertujuan untuk mengidentifikasi unsur

waktu dan urutan dalam merencanakan suatu kegiatan terdiri dari waktu

mulai, waktu selesai, dan pada saat pelaporan. Penggambaran barchart

terdiri dari kolom dan baris. Pada kolom tersesun urutan kegiatan yang

disusun secara berurutan, sedangkan baris menunjukkan periode waktu

yang dapat berupa hari, minggu ataupun bulan. Perincian yang terdapat

pada barchart adalah sebagai berikut (Widiasanti dan Lenggogeni,

2013):

a. Pada sumbu horizontal x tertulis satuan waktu, misalnya hari, minggu,

bulan, tahun. Waktu mulai dan akhir suatu kegiatan tergambar dengan

ujung kiri dan kanan balok dari kegiatan yang bersangkutan.

b. Pada sumbu vertikal y dicantumkan kegiatan atau aktivitas proyek dan

digambar seperti balok.

c. Pada urutan antara kegiatan satu dengan yang lainnya perlu

diperhatikan, meskipun belum terlihat hubungan ketergantungan

antara satu dengan yang lain.

d. Format penyajian barchart yang lengkap berisi perkiraan urutan

pekerjaan, skala waktu, dan analisis kemajuan pekerjaan pada saat

pelaporan.

e. Jika barchart atau bagan balok dibuat berdasarkan jaringan Activity on

Arrow, maka yang pertama kali digambarkan atau dibuat baloknya

adalah kegiatan kritis, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan

non kritis.

2. Kurva S atau Hanumm Curve

Menurut Husen (2009), kurva S adalah sebuah grafik yang

dikembangkan oleh Warren T. Hanumm atas dasar pengamatan terhadap

sejumlah besar proyek sejak awal hingga akhir proyek. Kurva S dapat

menunjukkan kemajuan proyek berdasarkan kegiatan, waktu dan bobot

peerjaan yang direpresentasikan sebagai persentase kumulatif dari

seluruh kegiatan. Visualisasi kurva S dapat memberikan informasi

mengenai kemajuan proyek dengan membandingkannya terhadap jadwal

Page 22: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 11

rencana. Dari sinilah diketahui apakah ada keterlambatan atau percepatan

jadwal proyek.

Indikasi tersebut dapat menjadikan informasi awal guna melakukan

tindakan koreksi dalam proses pengendalian jadwal. Tetapi informasi

tersebut tidak detail dan hanya terbatas untuk menilai kemajuan proyek.

Perbaikan lebih lanjut dapat menggunakan metode lain yang

dikombinasikan, misalnya metode bagan balok atau network planning

dengan memperbaharui sumber daya maupun waktu pada masing-masing

kegiatan (Husen, 2009).

Untuk membuat kurva S, jumlah persentase kumulatif bobot

masing-masing kegiatan pada suatu periode diantara durasi proyek

diplotkan terhadap sumbu vertikal sehingga bila hasilnya dihubungkan

dengan garis, akan membentuk kurva S (Husen, 2009).

Bentuk demikian terjadi karena volume kegiatan pada bagian awal

biasanya masih sedikit, kemudian pada pertengahan meningkat dalam

jumlah cukup besar, lalu pada akhir proyek volume kegiatan kembali

mengecil. (Husen, 2009).

3. Penjadwalan Network Planning

Menurut Husen (2011) Network Planning diperkenalkan pada

tahun 50-an oleh tim perusahaan Du-Pont dan Rand Corporation untuk

mengembangkan sistem control manajemen. Sistem ini dikembangkan

untuk mengendalikan sejumlah besar kegiatan kritis. Dari informasi

network planning lah monitoring serta tindakan koreksi kemudian dapat

dilakukan. Yakni dengan memperbaharui jadwal. Akan tetapi, metode ini

perlu dikombinasikan dengan metode lainnya agar lebih informatif.

Tahapan penyusunan network scheduling:

a. Menginventarisasi kegiatan-kegiatan dari paket WBS berdasar item

pekerjaan, lalu diberi kode kegiatan untuk memudahkan identifikasi.

b. Memperkirakan durasi setiap kegiatan dengan mempertimbangkan

jenis pekerjaan, volume pekerjaan, jumlah sumber daya, lingkungan

kerja, serta produktivitas pekerja.

Page 23: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 12

c. Penentuan logika ketergantungan antar kegiatan dilakukan dengan tiga

kemungkinan hubungan, yaitu kegiatan yang mendahului

(predecessor), kegiatan yang didahului (successor), serta bebas.

d. Perhitungan analisis waktu serta alokasi sumber daya, dilakukan

setelah manfaat penerapan network scheduling:

i. Penggambaran logika hubungan antara kegiatan, membuat

perencanaan proyek menjadi lebih rinci dan detail.

ii. Dengan memperhitungkan dan mengetahui waktu terjadinya

setiap kejadian yang ditimbulkan oleh satu atau beberapa

kegiatan, kesukaran-kesukaran yang bakal timbul dapat diketahui

jauh sebelum terjadi sehingga tindakan pencegahan yang

diperlukan dapat dilakukan.

iii. Dalam network planning dapat terlihat jelas waktu penyelesaian

yang dapat ditunda atau harus disegerakan.

iv. Membantu mengkomunikasikan hasil network yang ditampilkan.

v. Memungkinkan dicapainya hasil proyek yang lebih ekonomis dari

segi biaya langsung (direct cost) serta penggunaan sumber daya.

vi. Berguna untuk menyelesaikan klaim yang diakibatkan oleh

keterlambatan dalam menentukan pembayaran kemajuan

pekerjaan, menganalisis cash flow, dan pengendalian biaya.

vii. Menyediakan kemampuan analisis untuk mencoba mengubah

sebagian dari proses, lalu mengamati efek terhadap proyek secara

keseluruhan.

viii. Terdiri atas metode activity on arrow dan activity on node

(precedence diagram method).

4. Activity On Arrow Diagram (AOA)/ Critical Path Method (CPM)

Pada metode CPM dikenal adanya jalur kritis, yaitu jalur yang

memiliki rangkaian komponen-komponen kegiatan dengan total jumlah

waktu terlama dan menunjukkan kurun waktu penyelesaian proyek yang

tercepat. Jadi, jalur kritis terdiri dari rangkaian kegiatan kritis, dimulai dari

kegiatan pertama sampai pada kegiatan terakhir proyek. Makna jalur kritis

Page 24: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 13

penting bagi pelaksana proyek, karena pada jalur ini terletak kegiatan-

kegiatan yang bila pelaksanaannya terlambat akan menyebabkan

keterlambatan proyek secara keseluruhan. Kadang-kadang dijumpai lebih

dari satu jalur kritis dalam jaringan kerja (Soeharto, 1999).

Berikut pada gambar 3.2 merupakan contoh dari diagram AoA:

Gambar 2.2 Diagram AoA

Sumber: Husen (2011)

Metode ini mempunyai karakteristik sebagai berikut :

a) Diagram network dibuat dengan menggunakan anak panah untuk

menggambarkan kegiatan dan node nya menggambarkan

peristiwanya/event. Node pada permulaan anak panah ditentukan

sebagai I-Node, sedangkan pada akhir anak panah ditentukan sebagai

I-Node, hubungan keterkaitannya adalah finish-start.

b) Menggunakan perhitungan maju (forward pass) untuk memperoleh

waktu mulai paling awal (EETi = Earliest Event Time Node i) pada I-

Node dan waktu mulai paling awal (EETj = Earliest Event Time Node

j) pada J-Node dari seluruh kegiatan, dengan mengambil nilai

maksimumnya, begitu juga dengan nilai seperti di bawah ini :

! EF (Earliest Finish) : Saat paling cepat untuk akhir kegiatan

! ES (Earliest Start) : Saat paling cepat untuk mulai kegiatan

c) Menggunakan perhitungan mundur (backward pass) untuk

memperoleh waktu mulai paling lambat (LETi = Latest Event Time

Node i) pada I-Node dan waktu selesai paling lambat (LETj = Latest

Event Time Node j) pada J-Node dari seluruh kegiatan, dengan

Page 25: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 14

mengambil nilai minimumnya, begitu juga dengan nilai seperti di

bawah ini:

! LS (Latest Start) : Saat paling cepat untuk akhiri kegiatan

! LF (Latest Finish) : Saat paling lambat untuk akhiri kegiatan

Seperti telah disebutkan di atas, untuk mendapat angka-angka ES,

LS, EF, dan LF, maka dikenal dua perhitungan dalam jaringan kerja AOA,

yaitu perhitungan maju dan perhitungan mundur. Penjelasan keduanya

adalah sebagai berikut (Widiasanti dan Lenggogeni, 2013) :

1. Perhitungan Maju

Dalam mengidentifikasi jalur kritis dipakai suatu cara yang disebut

hitungan maju dengn aturan-aturan yang berlaku sebagai berikut :

a) Kecuali kegiatan awal, maka suatu kegiatan baru dapat dimulai

bila kegiatan yang mendahuluinya (predecessor) telah selesai.

b) Waktu paling awal suatu kegiatan adalah = 0

c) Waktu selesai paling awal suatu kegiatan adalah sama dengan

waktu mulai paling awal, ditambah kurun waktu kegiatan yang

bersangkutan.

d) Bila suatu kegiatan memiliki dua atau lebih kegiatan

pendahulunya, makan ES-nya adalah EF terbesar dari kegiatan

tersebut.

2. Perhitungan Mundur

Perhitungan mundur dimaksudkan untuk mengetahui waktu atau

tanggal paling akhir masih dapat memulai dan mengakhiri kegiatan

tanpa menunda kurun waktu penyelesaian proyek secara

keseluruhan, yang telah dihasilkan dari perhitungan maju. Aturan

yang berlaku dalam perhitungan mundur adalah sebagai berikut :

a) Hitungan mundur dimulai dari ujung kanan, yaitu dari hari

terakhir penyelesaian proyek suatu jaringan kerja.

b) Waktu mulai paling akhir suatu kegiatan adalah sama dengan

waktu selesai paling akhir, dikurangi kurun waktu/durasi

kegiatan yang bersangkutan, atau LS = LF – D.

Page 26: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 15

c) Bila suatu kegiatan memiliki dua atau lebih kegiatan

berikutnya, maka waktu paling akhir (LF) kegiatan tersebut

adalah sama dengan waktu mulai paling awal (LS) kegiatan

yang terkecil.

d) Diantara dua peristiwa tidak boleh ada dalam 2 kegiatan,

sehingga untuk menghindarinya digunakan kegiatan semu atau

dummy yang tidak mempunyai durasi. Menurut Callahan

(1992) dalam Widiasanti dan Lenggogeni (2013) Aktivitas

dummy sendiri adalah penggunaan aktivitas ketika ada kasus-

kasus yang menunjukkan kesulitan yang terjadi jika

menggunakan hanya satu anak panah untuk beberapa kegiatan.

Dummy membantu menjelaskan hubungan logis antar kegiatan

dan memastikan bahwa setiap aktivitas memiliki nomor node

nya. Aktivitas dummy tidak memiliki durasi atau

ketergantungan dengan kegiatan lain, dan selalu ditampilkan

dengan menggunakan anak panah dengan garis putus-putus.

Salah satu cara untuk mengetahui apakah aktivitas dummy

dibutuhkan adalah dengan melihat daftar aktivitas dan

menemukan aktivitas-aktivitas yang berbagi, tetapi tidak

seluruhnya, dari kegiatan atau aktivitas sebelumnya.

e) Menggunakan CPM (Critical Path Method) atau metode

lintasan kritis, dimana pendekatan yang dilakukan hanya

menggunakan satu jenis durasi pada kegiatannya. Lintasan

kritis adalah lintasan dengan kumpulan kegiatan yang

mempunyai durasi terpanjang yang dapat diketahui bila

kegiatannya mempunyai Total Float, TF = 0.

f) Float, batas toleransi keterlambatan suatu kegiatan yang dapat

dimanfaatkan untuk optimasi waktu dan alokasi sumber daya.

Jenis-jenis float adalah :

1) TF (Total Float)az

Soeharto (1995) dalam Widiasanti dan Lenggogeni

Page 27: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 16

(2013) menyatakan Total float atau float total adalah

jumlah waktu yang diperkenankan suatu kegiatan boleh

ditunda, tanpa memengaruhi jadwal proyek secara

keseluruhan. Jumlah waktu tersebut sama dengan waktu

yang didapat bila semua kegiatan terdahulu dimulai seawal

mungkin, sedangkan semua kegiatan berikutnya dimulai

selambat mungkin.

Rumus dalam menghitung total float adalah sebagai

berikut:

a) Total float suatu kegiatan sama dengan waktu selesai

paling akhir, dikurangi waktu selesai paling awal, atau

waktu mulai paling akhir, dikurangi waktu mulai paling

awal kegiatan.

b) Rumus : TF = LF – EF = LS – ES

c) Salah satu syarat yang menunjukkan bahwa suatu

kegiatan kritis atau berada di jalur kritis adalah jika

kegiatan tersebut memiliki TF = 0.

2) FF (Free Float)

Soeharto (1995) dalam Widiasanti dan Lenggogeni

(2013) menyatakan disamping Total float, dikenal

juga Free float (FF) atau Float bebas. FF terjadi bila

semua kegiatan pada jalur yang bersangkutan mulai

seawal mungkin. Besarnya FF suatu kegiatan sama

dengan sejumlah waktu dimana penyelesaian kegiatan

tersebut dapat ditunda tanpa memengaruhi waktu

mulai paling awal dari kegiatan berikutnya. Dengan

kata lain, float bebas dimiliki oleh satu kegiatan

tertentu, sedangkan float total dimiliki oleh kegiatan-

kegiatan yang berada di jalur yang bersangkutan

Perhitungan float bebas dapat dilakukan sebagai

berikut:

a) Float bebas suatu kegiatan adalah sama dengan waktu

Page 28: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 17

mulai paling awal (ES) dari kegiatan berikutnya

dikurangi waktu selesai paling awal (EF) kegiatan yang

dimaksud.

b) Jadi, bila rangkaian terdiri dari kegiatan A(1-2) dan

B(2-3) dengan node 1,2,3 maka kegiatan A mempunyai

float bebas.

c) Rumus: FF (1-2) = ES (2-3) – EF(1-2).

3) IF (Independent Float)

a) waktu tenggang yang diperoleh dari saat paling awal

peristiwa j dan saat paling lambat peristiwa I dengan

selesainya kegiatan tersebut.

b) IFij = EETj – LETi – Durasiij

5. Precedence Diagram Method (PDM)

Widiasanti dan Lenggogeni (2013) menyatakan Precedence

Diagramming Method (PDM) merupakan salah satu teknik penjadwalan

yang termasuk dalam teknik penjadwalan network planning atau rencana

jaringan kerja. Berbeda dengan AOA yang menitikberatkan kegiatan pada

anak panah, PDM menitikberatkan kegiatan pada node sehingga kadang

disebut juga Activity On Node. Istilah precedence diagramming pertama

kali muncul di tahun 1964 pada perusahaan IBM. PDM merupakan versi

yang lebih kompleks dari Activity On Node – AON. Ada beberapa

perbedaan antara Activity On Arrow (AOA), AON dengan PDM, yaitu

sebagai berikut :

a. Pada AOA, kegiatan yang ditampilkan dengan anak panah,

sedangkan AON dan PDM menggunakan node. Anak panah

menunjukkan hubungan logis antara kegiatan.

b. Pada AOA bentuk node adalah lingkaran, sementara pada AON

dan PDM bentuk node adalah persegi panjang.

c. Ukuran node pada AON dan PDM lebih besar dari node AOA

karena berisi lebih banyak keterangan.

d. Metode perhitungan AOA dan PDM sedikit berbeda.

Page 29: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 18

Berikut pada Gambar 2.3 ini merupakan contoh dari diagram

AON:

Gambar 2.3 Diagram AON/PDM

Sumber: Husen (2011)

Setelah dijelaskan beberapa perbedaan yang terdapat pada AOA, AON dan

PDM, metode ini sering digunakan pada software komputer dan mempunyai

karakteristik yang agak berbeda dengan metode Activity On Arrow Diagram, yaitu

(Husen, 2011):

a. Pembuatan diagram network dengan menggunakan simpul/node untuk

menggambarkan kegiatan.

b. Float, waktu tenggang maksimum dari suatu kegiatan.

1) Total Float adalah float pada kegiatan: LF-ES-Durasi.

2) Relation Float (RF), float pada hubungan keterkaitan:

• FS, RF = LSj-EFi-Lead, SS, RF = Lsj-ESi-Lag

• FF, RF = LFj-EFi-Lead, SF, RF = LFj-ESi-Lag

c. Lag, jumlah waktu tunggu dari suatu periode kegiatan j terhadap kegiatan I

telah dimulai, pada hubungan SS dan SF.

d. Lead, jumlah waktu yang mendahuluinya dari suatu periode kegiatan j

sesudah kegiatan i belum selesai, pada hubungan FS dan FF.

e. Dangling, keadaan dimana terdapat beberapa kegiatan yang tidak

mempunyai kegiatan pendahulu (predecessor) atau kegiatan yang

mengikuti (successor). Agar hubungan kegiatan tersebut tetap terkait oleh

satu kegiatan, dibuatkan dummy finish dan dummy start. Berikut ini

merupakan hubungan keterkaitan antar kegiatan PDM:

1) FS (Finish to Start) : Mulainya suatu kegiatan bergantung pada

Page 30: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 19

selesainya kegiatan pendahulunya, dengan waktu mendahului lead.

2) SS (Start to Start) : Mulainya suatu kegiatan bergantung pada

mulainya kegiatan pendahulunya, dengan waktu tunggu lag.

3) FF (Finish to Finish) : Selesainya suatu kegiatan bergantung pada

selesai kegiatan pendahulunya, dengan waktu mendahului lead.

4) SF (Start to Finish) : Selesainya suatu kegiatan bergantung pada

mulainya kegiatan pendahulunya, dengan waktu tunggu lag.

Soeharto (1997) dalam Widiasanti dan Lenggogeni (2013) menyatakan

sama halnya dengan metode penjadwalan jaringan kerja AOA, pada

Precedence Diagramming Method dikenal juga perhitungan maju dan

mundur untuk menghitung lamanya atau waktu kerja proyek. Perhitungan

maju dan mundur pada PDM dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Perhitungan Maju Pada PDM

Tujuan dari perhitungan maju pada PDM adalah untuk menentukan

waktu mulai paling awal (early start) yang terjadi. Untuk membuat

perhitungan maju dibutuhkan data kurun waktu aktivitas atau durasi.

Ketentuan dalam perhitungan maju adalah sebagai berikut :

1) Angka terkecil yang dapat terjadi pada ES adalah nol. Jadi, aktivitas

pertama yang dibuat ES-nya adalah nol.

2) Aktivitas EF adalah aktivitas ES dijumlahkan dengan durasinya EF

= ES + D

3) Nilai ES pada kegiatan berikutnya didapatkan dengan menambahkan

lag pada anak panah dengan nilai EF pada kegiatan sebelumnya

sesuai dengan hubungan logis diantara kegiatan tersebut. Berikut ini

pada Gambar 2.4 dan 2.5 merupakan contoh perhitungan maju :

Page 31: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 20

Gambar 2.4 Perhitungan Maju FS

Sumber: Widiasanti dan Linggogeni (2013)

Gambar 2.5 Perhitung Maju SS

Sumber: Widiasanti dan Linggogeni (2013)

b. Perhitungan Mundur Pada PDM

Perhitungan mundur diselesaikan dengan menghitung durasi dari kanan ke kiri

diagram. Pada saat melakukan perhitungan mundur maka kotak Late Start dan

Late Finish akan terisi. Langkah perhitungan mundur adalah sebagai berikut :

1) Nilai terbesar yang mugkin terjadi untuk LS atau LF adalah nilai durasi

proyek.

2) Nilai LS adalah LF dikurangi durasi kegiatan.

3) Nilai LF pada kegiatan sebelum didapat dari nilai LS dikurangi lag pada

Page 32: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 21

anak panah pada kegiatan sesudahnya. Berikut ini pada Gambar 2.6 dan

2.8 merupakan contoh perhitungan mundur:

Gambar 2.6 Perhitungan Mundur FS

Sumber: Widiasanti dan Linggogeni (2013)

Gambar 2.7 Perhitungan Mundur SS

Sumber: Widiasanti dan Linggogeni (2013)

Callahan (1992) dalam Widiasanti dan Lenggogeni (2013) menyatakan

Precedence Diagramming Method memberikan cara yang lebih mudah untuk

menjelaskan hubungan logis antar kegiatan konstruksi yang kompleks, khususnya

jika terjadi kegiatan-kegiatan yang terjadi bersamaan. PDM juga cenderung lebih

kecil dalam ukuran pembuatannya. Hal yang paling utama dalam pembuatan

PDM adalah, bahwa PDM lebih cepat dalam persiapan pembuatannya sehingga

penjadwal tidak membutuhkan banyak waktu dalam mempersiapkan jadwal PDM.

Page 33: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 22

Selain itu, PDM juga menghapus kebutuhan akan kegiatan dummy dan detail

tambahan untuk menunjukkan overlap antar kegiatan.

PDM sangat berguna pada saat menyajikan kegiatan-kegiatan konstruksi

yang berulang atau repetitif, seperti pada proyek pembangunan gedung bertingkat

ataupun jalan raya. Metode ini mampu membuat model dari kegiatan-kegiatan

yang saling bertumpuk tanpa harus membagi kegiatan-kegiatan tersebut.

Penambahan hubungan antar kegiatan dapat dilakukan pada PDM dan dapat

mengarahkan penjadwal untuk berasumsi bahwa hasil jadwal akan lengkap dan

akurat. Kegagalan dalam mempertimbangkan hubungan dalam membuat

penjadwalan akan membuat sebuah PDM menjadi tidak seakurat penjadwalan

dengan barchart (Widiasanti dan Lenggogeni, 2013).

PDM yang menggunakan lag menambahkan elemen ketidakpastian dan

banyaknya jenis hubungan dalam penjadwalan ini menyebabkan analisis jaringan

kerjanya menjadi lebih sulit dibandingkan dengan metode diagram AOA. Karena

hal ini, biasanya penjadwal menyarankan penggunaan hubungan hanya finish to

start (FS) untuk menghindari penumpukan (overlap) dan lag sehingga jadwal

menjadi lebih mudah dimengerti dan dianalisis. Akan lebih mudah menganalisis

sebuah jaringan kerja dengan hubungan antar kegiatan sederhana. Hubungan logis

Start to start, start to finish, atau finish to finish sebaiknya digunakan hanya jika

terjadi hubungan antar kegiatan yang tidak dapat direpresentasikan dengan

hubungan finish to start (Widiasanti dan Lenggogeni, 2013).

2.4 Microsoft Project 2010

MADCOMS (2008) menyatakan Microsoft Project adalah program

komputer yang digunakan untuk menyusun rencana kerja dalam sebuah

proyek. Project atau biasa disebut dengan proyek adalah suatu rangkaian

pekerjaan mulai dari tahap perencanaan hingga tahap akhir.

Nurhayati (2010) menyatakan perlu dicatat bahwa software tidak

mengatur proyek. Software adalah suatu alat sederhana bagi manajer

proyek untuk mengamati proyek dari perspektif dan kondisi berbeda. Oleh

karena itu dalam melakukan rescheduling dengan menggunakan Microsoft

Project ini dasar dari perhitungan menggunakan metode Precedence

Page 34: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 23

Diagram Network (PDM).

Berikut ini langkah-langkah dalam melakukan penjadwalan dengan

menggunakan Microsoft Project 2010. Budi Harsanto (2011):

1. Memulai file baru

Bila telah terinstalasi, pilih program Microsoft Project 2010. Lalu

buka file baru sebagaimana membuka file baru dalam aplikasi Office

lainnya semisal Word atau Excel.

Gambar 2.8 Langkah Awal Untuk Membuka Ms. Project

2. Daftar Pekerjaan

a. Langkah awal yang harus dilakukan adalah mengisi daftar

pekerjaan pada kolom Task Name.

Page 35: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 24

Gambar 2.9 Tahap Pengisian Task Name

b. Simpan dahulu file tersebut

c. Kembali pada file tersebut, lalu lakukan outlining dengan mengklik indent atau outdent dengan seperti pada gambar berikut:

Gambar 2.10 Tahap pembuatan indent dan outdent

3. Durasi Pekerjaan

Untuk membuat durasi pekerjaan dapat diisi pada kolom Duration.

Page 36: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 25

4. Relasi Pekerjaan

Relasi pekerjaan dibuat untuk mengaitkan pekerjaan-pekerjaan

yang saling berhubungan. Jenis-jenis hubungan yang mungkin terjadi

adalah:

• Finish to Finish (FS)

Suatu pekerjaan (B) tidak boleh dimulai sampai pekerjaan

lain (A) selesai.

• Start to Start (SS)

Suatu pekerjaan (B) tidak boleh dimulai sebelum pekerjaan

(A) dimulai juga.

• Finish to Finish (FF)

Suatu pekerjaan (B) tidak dapat diselesaikan sampai

pekerjaan lain (A) diselesaikan.

• Start to Finish (SF)

Suatu pekerjaan (B) tidak dapat diselesaikan sampai

pekerjaan lain (A) dimulai.

Masukkan hubungan pekerjaan tersebut kedalam kolom

predecesors.

5. Mengatur Jadwal Kerja

a. Pilih pekerjaan yang paling pertama dilakukan, lalu klik project

information.

b. Pilih kolom start, lalu klik Auto Schedule.

c. Selanjutnya adalah penyetelan waktu kerja, klik change working

time. Apabila dalam pelaksanaan di lapangan memiliki jumlah hari

kerja aktif yang berbeda dengan pengaturan default pada Microsoft

Project maka jumlah hari kerja aktif dapat diubah dalam tampilan

lembar kerja calender.

d. Kemudian untuk memasukkan hari libur, klik tanggal yang akan

disetel libur. Kemudian lihat di bagian bawah, pilih exception, lalu

masukkan keterangan hari libur untuk tanggal tersebut.

6. Lembar Sumber Daya

a. Memasuki lembar sumber daya pada opsi-opsi yang berada pada

Page 37: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 26

bagian kiri atas.

b. Klik Add Resources setiap kali akan memasukkan sumber daya

yang baru. Ada tiga sumber daya sebagai berikut:

1) Work Resource

2) Material Resource

3) Cost Resource

c. Untuk kolom Accrue at: Berisi jenis pembayaran dari resource

tersebut. Ada tiga jenis yaitu:

1) Start: Pembayaran dilakukan pada saat pekerjaan dimulai

2) End: Pembayaran dilakukan setelah pekerjaan selesai.

3) Prorate: Pembayaran diberikan berdasarkan persentase

pekerjaan yang telah diselesaikan.

Gambar 2.11 Lembar Sumber Daya

7. Penugasan Sumber Daya ke Pekerja

Berikutnya adalah database sumber daya tadi akan dihubungkan

pada setiap pekerjaan. Analisa kebutuhan yang diperlukan oleh setiap

pekerjaan. Caranya adalah:

" Bisa dengan manual, yaitu mengetikkan sumber daya pada

kolom Resource Name.

" Bisa dengan menggunakan Assign Resource pada menu

Page 38: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 27

Resources.

" Atau bisa juga dengan mengarahkan kursor pada sel bagian

kanan resource name.

Gambar 2.12 Penugasan Sumber Daya ke Pekerja

8. Update Pergerakan Proyek

Untuk mengupdate pergerakan proyek, silahkan klik ganda pada

pekerjaan yang akan diupdate statusnya.

Page 39: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 28

Gambar 2.13 Update Pergerakan Proyek

9. Pelaporan Proyek

Ms. Project 2010 menyediakan berbagai format laporan yang

atraktif. Laporan dapat ditampilkan melalui visual report atau report.

Untuk menampilkan berbagai pilihan visual report lakukan langkah

berikut:

1) Pilih tab project, lalu pilih menu visual report.

2) Pilih laporan yang kita perlukan.

Contoh tampilan laporan dalam visual report.

Gambar 2.14 Contoh Tampilan Laporan Visual Report

Ada banyak pilihan laporan yang dapat ditampilkan berdasarkan

kategori-kategori task usage, resource summary dan assignment

Page 40: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 29

summary. Adapun untuk menampilkan format laporan lebih formal

dapat digunakan pilihan report. Caranya adalah sebagai berikut:

1) Pada menu tab menu project, pilih report, maka akan tampil kotak

dialog seperti berikut:

Gambar 2.15 Kotak dialog

2) Tampilan yang diinginkan dipilih, lalu klik select. Sebagai contoh,

pilih tampilan overwiew, maka akan muncul kotak dialog

overview report sebagai berikut:

Gambar 2.16 Kotak Dialog Overview Report

Page 41: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 30

2.5 Estimasi Biaya

Rencana Anggaran Biaya suatu bangunan atau proyek adalah

perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta

biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau

proyek tersebut.

Anggaran biaya merupakan harga dari bangunan yang dihitung

dengan teliti, cermat, dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada

bangunan yang sama akan berbeda-beda di masing-masing daerah,

disebabkan karena perbedaan harga bahan dan upah tenaga kerja.

Menurut Abdilah dan Widiasanti (2016) Estimasi biaya adalah

perkiraan atau perhitungan biaya pembangunan. Estimasi biaya disusun

sebagai pedoman bagi pemilik untuk menyediakan dana dan sebagai

pegangan pemilik dalam pelaksanaan proyek. Dalam perhitungan estimasi

biaya, perlu diperhatikan faktor risiko yang menyebabkan perubahan

biaya, seperti kemungkinan naiknya harga material dan upah buruh selama

pelaksanaan, serta untuk bangunan bertingkat memerlukan peralatan

khusus pengangkut material dan kecepatan waktu kerja yang berkurang.

Untuk keuntungan melakukan estimasi biaya sebelum pelaksanaan seperti

berikut ini :

1. Mengetahui jenis bahan yang akan digunakan dan dibeli.

2. Mengetahui volume setiap bahan yang dibutuhkan

3. Perkiraan pengaturan keuangan berdasarkan jumlah biaya yang

diperlukan.

4. Dapat mengontrol setiap pekerjaan yang sudah atau akan

dilaksanakan.

5. Membantu sang pemilik bernegosiasi dalam penawaran harga kontrak

sehingga tidak merugikan pemilik.

6. Menjadi pedoman bagi pemilik untuk menyediakan dana yang

diperlukan.

Secara umum estimasi biaya dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu

sebagai berikut :

1. Estimasi awal atau estimasi kasar

Page 42: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 31

Penaksiran biaya kasar dilakukan dengan cara menghitung volume

bangunan, harga satuan standar dari tipe bangunan, dan kualitas

finishing bangunan. Perhitungan biaya kasar digunakan sebagai

pedoman terhadap anggaran biaya yang dihitung secara rinci.

Meski berupa pendekatan biaya kasar, tetapi hasil perhitungan

antara anggaran biaya kasar dan rinci tidak jauh berbeda.

2. Estimasi detail atau rinci

Anggaran biaya rinci adalah anggaran biaya bangunan yang

dihitung secara mendetail, yaitu menghitung volume dan harga

seluruh pekerjaan pelaksanaan. Volume dihitung berdasarkan

gambar detail yang dibuat perencana. Sementara itu harga

pekerjaan pelaksanaan ditentukan berdasarkan spesifikasi material

yang dituangkan menjadi harga satuan pekerjaan. Harga satuan

pekerjaan dihitung berdasarkan:

a. Taksiran biaya material. Biasanya, harga material yang

digunakan didapat dari harga material pasaran sekitar tempat

pelaksanaan.

b. Taksiran biaya pekerja. Biaya pekerja sangat dipengaruhi oleh

panjangnya waktu kerja, keadaan tempat pekerjaan, dan

keahlian pekerja.

c. Taksiran biaya peralatan. Biaya peralatan yang diperlukan

untuk suatu jenis konstruksi haruslah termasuk di dalam biaya

operasional mesin dan peralatan tangan.

Nurhayati (2010) menyatakan Total biaya untuk setiap

durasi waktu adalah jumlah biaya langsung dan biaya tidak

langsung. Biaya tidak langsung bersifat kontinu selama proyek,

sehingga pengurangan durasi proyek berarti pengurangan dalam

biaya tidak langsung. Biaya langsung dalam grafik itu meningkat

jika durasi proyek dikurangi dari durasi awal yang direncanakan.

Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai biaya langsung dan

biaya tidak langsung :

Page 43: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 32

1. Biaya Langsung (Direct Cost)

Biaya langsung secara umum menunjukkan biaya

tenaga kerja, bahan, peralatan, dan kadang-kadang juga biaya

subkontraktor. Asumsi yang ideal untuk biaya langsung adalah

bahwa biaya langsung akan bersifat sebagai biaya normal yang

berkarakteristik secara rata-rata lebih murah, dilakukan dengan

metode yang efisien, dan dalam waktu normal proyek. Biaya

untuk durasi waktu yang dibebankan (imposed duration date)

akan lebih besar dari biaya untuk durasi waktu yang normal,

karena biaya langsung diasumsikan dikembangkan dari metode

dan waktu yang normal sehingga pengurangan waktu akan

menambah biaya dari kegiatan proyek. Total semua dari semua

paket kegiatan dalam proyek menunjukkan total biaya

langsung untuk keseluruhan proyek. Kesulitan yang dihadapi

dalam pembuatan informasi untuk kegiatan kritis yang

dipercepat waktunya dan kemudian menemukan total biaya

langsung untuk setiap durasi proyek ketika waktu proyek

ditekan. Proses ini membutuhkan pemilihan beberapa kegiatan

kritis yang mempunyai biaya percepatan terkecil.

2. Biaya tak langsung (Indirect Cost)

Biaya tidak langsung secara umum menunjukkan

biaya-biaya overhead seperti pengawasan, administrasi,

konsultan, dan bunga. Biaya tidak langsung tidak dapat

dihubungkan dengan paket kegiatan dalam proyek. Biaya tidak

langsung secara langsung bervariasi dengan waktu, oleh

karena itu pengurangan waktu akan menghasilkan

pengurangan dalam biaya tidak langsung.

2.6 Hubungan Antara Penjadwalan dengan Biaya

Apabila dalam suatu proyek Perencanaan waktu atau time scheduling

proyek didasarkan pada durasi atau waktu normal untuk kegiatan atau

Page 44: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 33

pekerjaan. Durasi normal adalah durasi yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan suatu pekerjaan berdasarkan pengalaman pada proyek-

proyek sebelumnya, dengan menggunakan sumber daya secara normal

seperti : sumber daya manusia pada batas kepadatan, alat umum atau biasa,

serta teknologi umum atau biasa. Dalam perencanaan waktu atau durasi

setiap kegiatan dipengaruhi oleh : alokasi dan kualifikasi sumber daya

manusia, alokasi dan spesifikasi alat, jam kerja, dan metode atau teknologi

kondisi lapangan.

Penentuan waktu atau durasi proyek berpengaruh terhadap biaya proyek,

baik biaya untuk masing-masing kegiatan maupun untuk biaya total proyek.

Sehingga apabila dalam pengerjaan suatu proyek konstruksi terjadi

keterlambatan dari rencana awal maka dapat berimbas kepada terjadinya

kenaikan dalam anggaran biaya proyek konstruksi tersebut.

Pengaruh keterlambatan (delay) yang terjadi tidak hanya menyebabkan

meningkatnya durasi kegiatan, tetapi akan berpengaruh terhadap

meningkatnya biaya konstruksi (Ervianto, 2004). Seperti yang diketahui

bahwa dalam suatu proyek terdapat biaya langsung dan biaya tidak

langsung, dimana biaya langsung merupakan biaya tetap selama proyek

berlangsung yang terdiri dari biaya tenaga kerja, material dan peralatan, dan

biaya tidak langsung merupakan biaya tidak tetap yang dibutuhkan guna

penyelesaian proyek yang terdiri dari biaya manajemen proyek, tagihan

pajak, biaya perizinan, asurasnsi, administrasi, ATK, keuntungan/profit

(Husen, 2011). Apabila dalam pelaksanaan suatu proyek terjadi

keterlambatan dan mengakibatkan meningkatnya durasi namun tanpa

adanya pertambahan volume pekerjaan maka untuk biaya langsung tidak

mengalami penambahan, tetapi pada biaya tidak langsung akan mengalami

penambahan. Hal ini dikarenakan biaya yang terkait baik pada proyek

maupun kantor pusat masih tetap berjalan selama masa keterlambatan.

Hubungan antara biaya langsung dan biaya tidak langsung bekerja secara

terbalik, apabila durasi dipercepat maka akan terjadi peningkatan biaya

langsung dan penurunan biaya tidak langsung, dan begitu pula sebaliknya.

Page 45: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 34

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Proyek Pembangunan Gedung

Kantor PT INALUM (Persero) tbk. Lapangan A-Camp Kuala Tanjung,

Kabupaten Batu Bara Sumatera Utara.

Gambar 3.1 Peta Lokasi Proyek

3.2 Waktu Pengumpulan Data

Waktu pengumpulan data dilakukan pada bulan April 2019.

3.3 Diagram Alur Penelitian

Pada metode penelitian dilakukan beberapa tahapan, berikut akan

dijelaskan tahapan-tahapan yang dilakukan saat penelian pada flow chart

berikut:

Page 46: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 35

Mulai

StudiLiteratur

PenentuanObyekPenelitian

PengumpulanDataProyek

1. BarchartdanKurvaS2. RAB3. HargaBahandanUpah4. RekapProgressBulanApril5. LaporanHarian6. InformasidariSiteEngineer

Analisis:

Ø EvaluasiJadwalAwalØ PenyusunanJadwalbarudengan

menggunakanMicrosoftProject2010Ø Menghitungbiayatidaklangsungdan

durasidarireschedulling

PersiapanData:

1. DurasiyangakandientrykeMs.Project

2. PredecessorsyangakandientrykeMs.Project

EntryData

A

Page 47: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 36

Gambar 3.2 Flowchart Penelitian

3.4 Pengumpulan Data

Pengumpulan data berupa data sekunder yang didapat dari pihak

kontraktor. Data yang didapat berupa variabel-variabel yang sangat

mempengaruhi waktu dan biaya pelaksanaan proyek.

1. Barchart dan Kurva S

2. Rencana Anggaran Biaya

3. Harga Satuan Bahan dan Upah

4. Schedule Tenaga Kerja

5. Laporan Harian

6. Informasi yang diperoleh dari Site Engineering Project

3.5 Persiapan Data

Dalam hal penjadwalan menggunakan metode Precedence Diagram

Method (PDM) yang akan diteliti oleh penulis, seperti yang telah dijelaskan

pada bab 1 poin 1.4 Batasan Penelitian bahwa penelitian reschedulling

dengan metode PDM dilakukan dengan menggunakan software khusus

penjadwalan yaitu Microsoft Project 2010.

Sebelum melakukan penjadwalan ulang (reschedulling) dengan

metode PDM menggunakan bantuan software Microsoft Project penulis

melakukan persiapan data yaitu menerjemhkan durasi waktu dari barchart

kurva S dan membuat hubungan keterkaitan antar pekerjaan yang nantinya

Pembahasan

Selesai

Kesimpulan

A

Page 48: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 37

akan diisi pada kolom predecessor. Kolom predecessor sangat berperan

penting dalam hal pembuatan penjadwal menggunakan Microsoft Project.

Dari pengumpulan data yang telah dilakukan penulis sebelumnya,

yaitu time schedule proyek berupa Barchart dan Kurva S tidak terlihat jelas

ketergantungan antar pekerjaan. Maka dari itu sangat penting membuat

hubungan ketergantungan yang nantinya akan mempermudah langkah

berikutnya untuk melakukan rechedulling. Pembuatan hubungan

ketergantungan dilakukan dengan berdiskusi dengan pihak kontraktor.

3.6 Pengolahan Data

Setelah melakukan langkah-langkah di atas selanjutnya akan

dilakukan langkah-langkah pengerjaan penjadwalan seperti berikut:

1. Melakukan wawancara dengan Site Engineer proyek terkait dengan

hubungan ketergantungan antar pekerjaan.

2. Membuat rencana penjadwalan. Dengan melihat kemungkinan-

kemungkinan pekerjaan yang dapat dimajukan durasi waktunya.

3. Menggunakan Microsoft Project untuk membuat penjadwalan ulang.

4. Mendapatkan biaya setelah dilakukan penjadwalan ulang

(reschedulling).

5. Mengonsultasikan laporan yang telah dilaksanakan dengan dosen

pembimbing.

6. Menyusun Laporan Tugas Akhir.

Page 49: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 38

BAB 4

PEMBAHASAN

Sebelumnya pada bab 3 telah dijelaskan metode yang akan digunakan

pada penelitian ini. Selanjutnya pada bab 4 ini akan menguraikan data-data yang

diperoleh dan analisis dalam penelitian ini serta dengan pembahasan.

4.1. Data Umum Proyek

Pelaksanaan penelitian dilakukan pada proyek pembangunan

Gedung Kantor PT INALUM (Persero) Tbk. Lapangan A-Camp Kuala

Tanjung, Kabupaten Batu Bara Sumatera Utara. Pada pelaksanaan yang

telah dilaksanakan terjadi keterlambatan diawal pada saat pelaksanaan

pemasangan tiang pancang. Terjadi beberapa faktor yang menghambat

pelaksanaan pekerjaan tersebut. Diantaranya adalah tiang pancang retak

pada saat penyimpanan sehingga harus dilakukan pemesanan ulang,

kemudian kondisi alam pada saat itu tidak mendukung karena cuaca pada

saat itu sering terjadi hujan sehingga air terus naik ke permukaan, yang

mengakibatkan terhambatnya pelaksanaan pemasangan tiang pancang.

Informasi tersebut didapatkan pada saat pengambilan data pertama

kali yang dilakukan oleh penulis pada tanggal 11 April 2019. Adapun data-

data yang diperoleh pertama kali adalah sebagai berikut:

1. Time Schedule

2. Rekap Progres Mingguan pada bulan April

3. Harga bahan dan upah

4. Laporan Harian

5. Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Setelah mendapatkan data tersebut diatas penulis mempelajari sistem

penjadwalan yang telah diperoleh. Hal pertama yang paling diperhatikan

oleh penulis adalah time schedule yang merupakan jadwal perencanaan

proyek yang dilaksanakan pada Pembangunan Gedung Kantor PT

INALUM. Pada time schedule dapat dilihat bahwa jadwal dimulainya

proyek adalah pada tanggal 01-Agustus-2018 sd 23-Januari-2020. Dari time

Page 50: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 39

schedule dapat dilihat bahwa durasi pelaksanaan proyek tersebut

berlangsung selama 78 minggu.

Kunjungan pertama kali ke lokasi proyek adalah pada saat minggu

ke 37 pelaksanaan proyek. Pekerjaan yang sedang berlangsung pada saat

kunjungan pertama ke lokasi adalah pekerjaan struktur lantai 4. Seharusnya

pelaksanaan pekerjaan struktur lantai 4 selesai pada bulan Februari 2019.

Proyek tersebut mengalami keterlambatan seperti yang telah dijelaskan

sebelumnya. Jumlah keterlambatan yang terjadi hingga saat pertama

kunjungan penulis ke lokasi proyek adalah selama 5 minggu.

Maka dari itu penulis akan melakukan reschedulling untuk mengejar

ketertinggalan proyek dengan melihat pekerjaan yang berada pada jalur

kritis dan melihat kemungkinan-kemungkinan pekerjaan yang akan

dimajukan untuk mengejar ketertinggalan kemudian. Adapun target yang

ingin penulis peroleh dari reschedulling ini adala agar dapat mempercepat

durasi proyek agar dapat selesai tepat waktu bahkan bisa lebih cepat dari

yang telah direncanakan. Pengumpulan data dilakukan dengan meminta

langsung data yang dibutuhkan kepada pihak terkait. Berikut adalah data

yang diperoleh dari proyek Pembangunan Gedung Kantor PT INALUM

secara garis besar:

1. Nama Proyek : Pembangunan Gedung Kantor PT INALUM

2. Lokasi Proyek : Lapangan A-Camp Kuala Tanjung, Kabupaten Batu

Bara Sumatera Utara

3. Pemilik Proyek : PT INALUM (Persero) Tbk.

4. Pelaksana Proyek : PT PEMBANGUNAN PERUMAHAN (Persero)

Tbk

4.1.1 Time Schedule

Jadwal kegiatan yang akan diteliti adalah jadwal kegiatan

dalam pelaksanaan proyek Pembangunan Gedung Kantor PT

INALUM. Adapun durasi rencana berupa Barchart dan kurva S pada

proyek Pembangunan Gedung Kantor PT INALUM adalah 78

minggu, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 1.

Page 51: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 40

4.1.2 Rekap Progres Mingguan pada bulan April

Rekap progres mingguan pada bulan April ini merupakan

acuan bagi penulis untuk melakukan penjadwalan ulang, karena

penulis melakukan kunjungan pertama kali ke lokasi proyek pada

bulan April di minggu ke 37 setelah berlangsungnya kegiatan

proyek. Selain penulis dapat melihat kondisi di lapangan, progres

mingguan ini juga salah satu data yang menguatkan kondisi riil yang

saat itu terjadi, dan dengan itu juga penulis dapat mengambil

langkah selanjutnya tentang bagaimana melakukan penjadwalan

ulang. Laporan progres mingguan pada minggu ke 39 dapat dilihat

pada Lampiran 2.

4.1.3 Harga bahan dan Upah

Dalam penelitian ini didapatkan harga bahan, upah, dan sewa

alat yang dapat dilihat pada Lampiran 3.

4.1.4 Laporan Harian

Dalam penelitian ini laporan harian juga digunakan sebagai

sebagai acuan untuk membuat penjadwalan ulang (reschedulling).

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 4.

4.1.5 Rencana Anggaran Biaya

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada landasan teori,

estimasi biaya disusun sebagai pegangan pemilik proyek dan

pelaksana proyek serta banyak faktor risiko yang perlu diperhatikan

dalam penyusunan estimasi biaya. Di dalam reschedulling ini

estimasi berperan sebagai acuan penulis untuk membandingkan

biaya perencanaan dengan biaya setelah dilakukan reschedulling.

Adapun total RAB pada proyek Pembangunan Gedung Kantor PT

INALUM adalah sebesar Rp. 332.704.813.053. Selanjutnya untuk

lebih lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5.

Page 52: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 41

4.2 Persiapan Data

Sebelum melakukan reschedulling penulis melakukan analisis dan

persiapan terhadap data yang telah diperoleh, seperti yang telah dijelaskan

pada bagian 4.1 bahwa perbandingan penjadwalan perencanaan dan realisasi

yang telah dilakukan di lapangan terjadi perbedaan. Pada realisasi yang

dapat dilihat pada kurva S aktual pada Lampiran 1 terjadi keterlambatan.

Kunjungan penulis pertama kali pada bulan April pada progres rencana

yang dapat dilihat pada Lampiran 2 bahwa progres rencana pada minggu

ke 37 seharusnya telah mencapai 38,89%, namun pada kejadian riil

dilapangan progres hanya mencapai 30,37% dan mengalami deviasi 8,5%.

Berdasarkan hasil diskusi dengan Site Engineer, hal tersebut dikarenakan

pada saat melakukan pemancangan terjadi beberapa hal seperti yang telah

penulis jelaskan diawal bahwa tiang pancang retak pada saat penyimpanan

sehingga harus dilakukan pemesanan ulang, kemudian kondisi alam pada

saat itu tidak mendukung karena cuaca pada saat itu sering terjadi hujan

sehingga air terus naik ke permukaan, yang mengakibatkan terhambatnya

pelaksanaan pemasangan tiang pancang.

Berdasarkan data penjadwalan yang ada, penulis melakukan analisa

terhadap jadwal perencanaan yang telah dibuat, melihat pekerjaan apa saja

yang berada dalam jalur kritis, yang mana pada barchart kurva S dapat

dilihat pekerjaan yang paling kritis adalah pada pekerjaan mekanikal dan

elektrikal. Kemudian dari penjadwalan yang telah didapat, penulis

melakukan diskusi dengan pihak kontraktor terkait kemungkinan-

kemungkinan durasi waktu yang dapat dimajukan untuk melakukan

reschedulling.

Setelah melakukan analisa terhadap data yang telah diperoleh dan

melakukan diskusi dengan Site Engineer, berikut adalah persiapann data

durasi dan predecessors yang akan di entry ke dalam Ms. Project:

a. Item Pekerjaan

Pada item pekerjaan yang nantinya akan dientry ke dalam Ms. Project

merupakan item pekerjaan berdasarkan Time Schedule yang didapatkan

dari pihak kontraktor.

Page 53: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 42

b. Durasi Waktu

Durasi waktu yang akan dientry ke dalam Ms. Project adalah durasi

waktu berdasarkan barchart dan kurva S yang diperoleh dari pihak

kontraktor

c. Predecessors

Pada kolom predecessors yang akan di entry ke dalam Ms. Project

merupakan penentu hubungan keterkaitan antar pekerjaan. Adapun

berikut akan diambil contoh predecessors dari beberapa pekerjaan yang

akan di entry ke dalam Ms. Project adalah sebagai berikut:

1. Pekerjaan Persiapan Struktur

Pada pekerjaan persiapan struktur yang dapat dilihat pada tabel 4.1

pada kolom predecessors dapat dilihat hubungan ketergantungannya

adalah 3SS+16. Adapun pengertian dari 3SS+16 tersebut adalah

pekerjaan persiapan struktur akan dimulai 16 minggu setelah

pekerjaan persiapan selesai. Mengapa pekerjaan persiapan? Karena

pekerjaan persiapan terletak pada nomor urut ke 3.

2. Pekerjaan Struktur Lantai 2

Pada Pekerjaan Struktur Lantai 2 yang dapat dilihat pada tabel 4.1

dengan nomor urut 9. Pada kolom predecessors dapat dilihat

hubungan ketergantungannya adalah 7FF. Adapun pengertian dari

7FF tersebut adalah pekerjaan struktur lantai 2 selesai bersamaan

dengan pekerjaan struktur bangunan kantor, mengapa bersamaan

dengan struktur bangunan kantor? karena struktur bangunan kantor

merupakan nomor urut ke 7.

Berdasarkan penjelasan-penjelasan diatas, untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini:

Page 54: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 43

Tabel 4.1 Persiapan Data yang Akan di Entry ke Ms. Project

Keterangan:

Page 55: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 44

4.3 Reschedulling Proyek Pembangunan Gedung Kantor PT INALUM

dengan metode PDM

Dalam hal pembuatan reschedulling penulis melakukan pengambilan

data dan diskusi dengan pihak kontraktor ke lokasi proyek. Data yang

diperoleh pertama kali adalah barchart, kurva S, dan RAB. Kemudian

setelah melakukan diskusi dengan dosen pembimbing mengenai kelanjutan

pembuatan reschedulling pembimbing menyarankan pengambilan jumlah

pekerja dan jam kerja dari laporan riil di lapangan yaitu laporan harian.

Pengambilan laporan harian dilakukan setelah melakukan seminar

proposal. Pada saat pengambilan data penulis melakukan diskusi dengan

pihak kontraktor dalam hal penjadwalan ulang yang akan dilakukan oleh

penulis.

Berdasarkan analisis data yang telah dibahas pada poin 4.2 terjadi

keterlambatan diawal. Adapun pekerjaan yang mengalami keterlambatan

pada proyek adalah pada pekerjaan persiapan struktur. Pekerjaan persiapan

struktur yang mengalami keterlambatan adalah sebagai berikut:

1. Pada saat mobilisasi tiang pancang

2. Kondisi cuaca.

Untuk lebih jelasnya keterlambatan yang terjadi pada awalnya adalah

pada pekerjaan berikut:

Page 56: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 45

Tabel 4.2 Pekerjaan Yang Mengalami Keterlambatan

dalam hal ini pihak kontraktor membuat solusi agar proyek bisa

mengejar keterlambatan. Adapun solusi yang dilakukan oleh pihak

kontraktor adalah sebagai berikut:

1. Mengubah hubungan ketergantungan beberapa pekerjaan

2. Kerja Lembur

Kemudian dalam hal penjadwalan ulang yang penulis lakukan, selain

terkait dengan kemungkinan-kemungkinan pengubahan relasi pekerjaan,

penulis juga merubah hubungan ketergantungan antar pekerjaan berdasarkan

barchart kurva S aktual sesuai dengan lampiran 1. Kemudian pihak

kontraktor yaitu Site Manager memberikan saran agar memajukan beberapa

pekerjaan yang merupakan pekerjaan yang berada pada jalur kritis. Jalur

kritis dari suatu pekerjaan dapat diketahui dari beberapa aspek yaitu dengan

Page 57: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 46

melihat barchart, membuat pdm secara manual, dan dapat juga dilihat secara

otomatis apabila data telah di entry ke dalam Ms. Project. Dalam hal ini,

setelah penulis melakukan dapat mengetahui jalur kritis dari beberapa

pekerjaan adalah dengan bantuan Ms. Project. Adapun beberapa pekerjaan

yang diubah hubungan ketergantungannya adalah sebagai berikut:

1. Pekerjaan Struktur

a. Pekerjaan Struktur Bangunan Kantor

Tabel 4.3 Pekerjaan Struktur

Pada pekerjaan struktur ballroom lantai mezzanniene ini penulis

melakukan pengubahan predecessors., karena pada pekerjaan ini merupakan

salah satu pekerjaan yang kritis. Pada perencanaan pekerjaan struktur

ballroom lantai mezzanine ini dimulai bersamaan 8 minggu setelah

pekerjaan struktur groun floor selesai.

2. Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal

Tabel 4.4 Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal

Pada pekerjaan mekanikal dan elektrikal ini penulis juga

melakukan pengubahan predecessors. Namun dari beberapa pekerjaan

Page 58: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 47

mekanikal dan elektrikal penulis hanya melakukan perubahan

predecessors pada pekerjaan tata udara, sebab pekerjaan mekanikal dan

elektrikal yang lainnya akan otomatis mengikut dengan predecessors

pekerjaan tata udara. Pada perencanaan, pekerjaan tata udara ini akan

dimulai bersamaan 1 minggu setelah pekerjaan ballroom lantai 1 selesai.

Pada pekerjaan ini dilakukan pengubahan predecessors karena

pada pekerjaan ini merupakan salah satu pekerjaan yang berada pada

jalur kritis.

Pada pelaksanaan reschedulling, seperti yang telah dijelaskan

sebelumnya dalam hal solusi yang dilakukan untuk dapat mengejar

keterlambatan pada point ke-2 yaitu melakukan lembur. Yang mana

pelaksanaan lembur ini sendiri nantinya akan diatur sesuai dengan program

Ms. Project.

Jam kerja lembur yang nantinya akan diaplikasikan oleh penulis ke

dalam Ms. Project 2010 adalah jam kerja lembur adalah jam lembur selama

3 jam. Dimulai dari jam 19:00 sd 22:00.

Kemudian langkah selanjutnya adalah dengan menghitung jumlah

biaya, berikut adalah langkah-langkah perhitungan biaya:

a. Biaya dalam proyek konstruksi dibedakan menjadi 2 yaitu RAB

(Rencana Anggaran Biaya) dan RAP (Rencana Anggaran Pelaksanaan).

RAB berisi informasi yang terkait dengan item-item yang dibutuhkan

dalam menyelesaikan suatu proyek secara keseluruhan, sedangkan RAP

berisi informasi terkait biaya yang dibutuhkan resource masing-masing

pekerjaan.

b. Untuk mempermudah perhitungan diasumsikan biaya overhead 10%

dari RAB.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pengaplikasian pelaksanaan

reschedulling yang penulis lakukan dengan menggunakan aplikasi Ms.

Project 2010. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam

hal melakukan reschedulling:

Page 59: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 48

1. Hal pertama yang dilakukan pada saat proses pembuatan reschedulling

adalah dengan mengamati data yang diperoleh yaitu time schedul

dengan melihat kemungkinan-kemungkinan yang ada untuk mengejar

keterlambatan. Proyek yang ditinjau merupakan proyek yang sedang

berlangsung sampai dengan saat ini. Maka dari itu penjadwalan yang

dilakukan oleh penulis tidak sepenuhnya diubah. Pekerjaan yang akan

direschedul oleh penulis adalah jadwal yang belum dilaksanakan dan

berupaya untuk mengejar keterlambatan yang telah terjadi sebelumnya.

2. Melakukan wawancara dan diskusi dengan Site Engineer terkait

hubungan ketergantungan antar pekerjaan.

3. Setelah melakukan diskusi dengan site engineer, selanjutnya penulis

mengatur strategi untuk mengejar keterlambatan yang telah terjadi

sebelumnya. Namun dalam hal ini penulis tidak melakukan perubahan

durasi waktu, namun penulis melakukan perubahan hubungan

keterkaitan antar pekerja (Predecessors) yang nantinya akan dijelaskan

secara terperinci.

4. Selanjutnya adalah menggunakan Ms. Project. Dalam melakukan

reschedulling ini digunakan Ms. Project 2010. Berikut ini adalah

langkah-langkah dalam melakukan reschedulling dengan menggunakan

Ms. Project 2010:

a. Memulai Pekerjaan

Seperti pada tahapan umumnya dalam memulai suatu

project, untuk memulai pekerjaan pilih program Microsoft Project

2010. Lalu buka file baru sebagaimana membuka file baru dalam

aplikasi office lainnya. Berikut adalah gambaran untuk memulai

pekerjaan pada Ms. Project:

Page 60: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 49

Gambar 4.1 Tampilan Pada Saat Akan Membuka Ms. Project

b. Entry Data

Pada saat akan memulai mengaplikasikan Ms. Project,

maka hal yang harus dilakukan adalah entry data. Data-data yang

harus dimasukkan dalam entry data adalah sebagai berikut:

1. Daftar Pekerjaan

2. Durasi Pekerjaan

3. Relasi Pekerjaan

a) Daftar Pekerjaan

Daftar Pekerjaanmerupakan langkah pertama yang harus

dilakukan untuk mengisi daftar pekerjaan. Adapun daftar

pekerjaan yang dibuat pada lembar kerja dapat dilihat pada

gambar berikut.

Page 61: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 50

Gambar 4.2 Daftar Pekerjaan Setelah dimasukkan ke Ms. Project

b) Durasi Pekerjaan

Durasi pekerjaan yang di entry kedalam tugas Ms. Project

adalah data durasi kerja sesuai dengan data kurva S yang

diperoleh dari proyek. Kurva S tersebut dapat dilihat pada

Lampiran 1. Adapun tampilan dari durasi kerja yang telah di

entry ke dalam Ms. Project adalah sebagai berikut:

Page 62: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 51

Gambar 4.3 Durasi Pekerjaan

c) Relasi Pekerjaan

Relasi pekerjaan dibuat untuk mengaitkan pekerjaan-

pekerjaan yang saling berhubungan. Berikut adalah relasi

pekerjaan yang di entry ke dalam Ms. Project:

Page 63: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 52

Gambar 4.4 Relasi Pekerjaan

Pada pengisian kolom predecessors ini penulis mengisi

berdasarkan kurva S yang diperoleh dari pihak kontraktor.

Pada tabel 4.1 sebelumnya merupakan perencanaan awal

sebelum dilakukan reschedulling. Berikut ini penulis akan

menampilakan perbedaan predecessors sebelum dan sesudah

dilakukan reschedulling:

Page 64: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 53

Tabel 4.5 Perbedaan Predecessors Sebelum dan Sesudah Reschedulling

Page 65: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 54

Pada kolom predecessors seperti yang dilihat pada tabel merupakan

pengisian nomor id yang disesuaikan pada saat pengaplikasian ke dalam Ms.

Project. Adapun tujuan yang dilakukannya pengubahan predecessors ini adalah

untuk dapat mempercepat durasi pekerjaan pada Proyek Pembangunan Gedung

Kantor PT INALUM.

Page 66: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 55

c. Pengaturan Jadwal Kerja

Jadwal kerja merupakan susunan atau program yang dibuat

dan dirancang yang berlaku bagi semua karyawan yang bekerja

dan menjadi sebuah peraturan yang wajib dipatuhi.

Pada program Ms. Project ini sangat penting diatur jadwal

kerja, dalam membuat penjadwalan kita dapat mengatur jumlah

hari kerja dalam seminggu, membuat hari kerja tertentu dalam

hari libur.

Pada tugas yang telah diaplikasikan oleh penulis dalam

penggunaan Ms. Project pembuatan jadwal kerja untuk proyek

Pembangunan Gedung Kantor PT INALUM ditentukan

sebagai berikut:

1. Waktu mulai proyek pada tanggal 01 Agustus 2018

2. 6 hari kerja

3. Jam kerja: Pkl 08:00 sd 12.00, 13:00 sd 17:00 WIB, 19:00

sd 22.00 (lembur) untuk pekerjaan tertentu.

4. Hari libur yang dimasukkan penulis kedalam Ms. Project

sesuai dengan yang tertera pada kurva S yaitu libur Hari

Raya Idul Fitri.

Adapun langkah yang dilakukan untuk menyusun jadwal

kerja dengan cara sebagai berikut:

a. Pilih pekerjaan yang paling pertama dilakukan, lalu klik

project information, dapat dilihat pada gambar berikut.

Page 67: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 56

Gambar 4.5 Langkah Pertama Untuk Menyusun Jadwal Kerja

Tanggal awal mulai proyek seperti yang tertera pada poin 1 yaitu pada

tanggal 01 Agustus 2018.

Gambar 4.6 Mengisi Tanggal Dimulainya Pekerjaan

Page 68: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 57

b. Pilih kolom Start, lalu klik auto schedule. Fungsi auto

schedule adalah untuk mengatur secara otomatis jadwal

kerja yang telah ditentukan.

Gambar 4.7 Melakukan Auto Schedule Proyek

c. Selanjutnya adalah penyelesaian waktu kerja, klik Change

Working Time. Fungsi dari pembuatan change working

time ini adalah untuk mengatur batasan hari kerja dan

penentuan hari libur.

Jam kerja default adalah Senin s/d Jum’at. Untuk

mengubah jam kerja, klik salah satu tanggal pada hari

yang ingin dimodifikasi jam kerjanya, dalam hal ini adalah

waktu yang akan dimodifikasi adalah hari Sabtu. Setelah

itu klik Details, maka akan muncul tampilan setting detail.

Masukkan jam kerja pada hari tertentu yang telah dipilih.

Dapat dilihat pada gambar berikut:

Page 69: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 58

Gambar 4.8 Change Working Time

Kemudian untuk memasukkan hari libur yaitu dengan cara klik tanggal

yang akan dibuat menjadi hari libur, kemudian klik exception dan isi keterangan

hari libur untuk tanggal tersebut.

Gambar 4.9 Mengisi Daftar Hari Libur

Page 70: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 59

Berdasarkan hasil pengubahan predecessors waktu yang telah dilakukan

penulis, berikut adalah hasil durasi waktu yang proyek sebelum dan sesudah

dilakukan reschedulling:

Gambar 4.10 Sebelum melakukan Reschedulling

Page 71: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 60

Gambar 4.11 Setelah Melakukan Reschedulling

Dari gambar 4.10 dan 4.11 dapat dilihat bahwa terjadi perubahan durasi,

dapat dilihat pada gambar 4.10 sebelum melakukan reschedulling total durasi

waktu yang direncanakan oleh pihak kontraktor adalah selama 85 minggu

Kemudian pada gambar 4.11 setelah melakukan reschedulling total durasi yang

diperoleh adalah selama 80 minggu.

Setelah dilakukan usaha percepatan dengan mengubah predecessors

penulis dapat mempercepat 3 minggu dari 5 minggu keterlambatan yang terjadi.

Kemudian usaha selanjutnya yang penulis lakukan adalah dengan mengubah jam

kerja lembur. Adapun langkah yang dilakukan untuk membuat jam kerja lembur

pada Ms. Project adalah sebagai berikut:

Membuat jam kerja lembur. Berikut adalah pekerjaan yang ditambah jam

lemburnya:

Page 72: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 61

Gambar 4.12 Pekerjaan yang dilemburkan

Adapun langkah yang dilakukan untuk mengatur jam kerja lembur aalah

sebagai berikut:

a. Tetap di menu change working time seperti langkah sebelumnya. Pilih create

new calender.

b. Kemudian akan muncul create new base calender. Isi nama base kalender

yang akan dibuat.

c. Klik OK

Gambar 4.13 Pengaturan Jam Kerja Lembur

Selanjutnya pilih menu work weeks, pilih detail. Kemudian pilih hari yang akan

dibuat jam lemburnya, dan isikan jam lembur yang telah ditentukan

Page 73: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 62

Gambar 4.13 Pengaturan Jam Kerja Lembur

Kerja lembur yang diatur pada Ms.Project adalah lembur 3 jam, yaitu dari

jam 19:00 sd 22:00. Adapun pekerjaan yang melakukan kerja lembur adalah

pekerjaan Struktur Ballroom Lantai Mezzanine. Karena pada pekerjaan ini

merupakan salah satu pekerjaan yang berada pada jalur kritis.

Setelah jam kerja lembur diaplikasikan, maka durasi waktu proyek dapat

mengejar keterlambatan selama 2 minggu. Maka dapat dikalkulasikan

keterlambatan yang terjadi selama 5 minggu dapat disusul dengan mengubah

predecessors dan membuat jam kerja lembur. Sehingga hasil durasi yang

didapatkan setelah dimasukkan jam kerja lembur adalah 78 minggu, dapat dilihat

pada gambar berikut:

Page 74: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 63

Gambar 4.14 Durasi Setelah Dibuat Jam Lembur

d. Lembar Sumber Daya

Lembar sumber daya berisi seluruh sumber daya yang

terlibat dalam proyek, baik itu pekerja dan juga bahan. Pada

pembuatan sumber daya pada aplikasi tugas Ms. Project penulis

menghitung kebutuhan sumber daya berdasarkan data pada Proyek

Pembangunan Gedung Kantor PT INALUM Berikut adalah

gambaran sumber daya yang dibuat oleh penulis pada lembar

sumber daya pada program Ms. Project.

Page 75: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 64

Gambar 4.15 Lembar Sumber Daya

e. Penugasan Sumber Daya ke Pekerja

Pada tahap pembuatan penugasan sumber daya ke

pekerjaan penulis memasukkan data RAB yang didapatkan dari

proyek.Dalam pembuatan penugasan sumber daya ke pekerja

penulis menggunakan cara assign resources pada menu resources,

yaitu dengan cara sebagai berikut:

1) Mengaktifkan lembar kerja Gantt Chart.

2) Mengklik ganda pada jenis pekerjaan yang akan diisikan

sumber dayanya.

3) Berikutnya akan tampil kotak dialog task information.

4) Mengaktifkan tabulasi resources

5) Pada bagian resources names, isikan bahan dan pekerja yang

dibutuhkan pada pekerjaan yang hendak diisi.

6) Pada bagian units masukkan jumlah sumber daya yang

digunakan.

7) Untuk bagian cost akan terkalkulasi secara otomatis setelah

memasukkan resources names beserta unit yang dibutuhkan.

Page 76: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 65

8) Selanjutnya untuk memasukkan sumber yang akan ditugaskan

kepada pekerja lainnya dengan menggunakan langkah yang

sama dari point 5,6, dan 7.

9) Klik OK

10) Untuk contoh dari pengisian penugasan sumber daya ke

pekerja dapat dilihat pada gambar 4.16 berikut ini:

Gambar 4.16 Pengisian Resources Name

f. Fix Cost

Langkah selanjutnya adalah mengelola data umum proyek.

Agar lebih mudah dalam mengelola biaya maka akan digunakan

tampilan table table cost pada Ms. Project. Adapun langkah untuk

untuk menampilkan table cost adalah sebagai berikut:

1) Menampilkan lembar kerja Gantt Chart, dengan cara

mengklik menu View > Gantt Chart

2) Memilih menu View > Table > Cost

Perhitungan biaya proyek dalam Microsoft Project

didasarkan pada dua jenis biaya, yaitu Resources Cost dan Fixed

Cost. Resources Cost adalah biaya yang didapat berdasarkan

perhitungan antara Standard rate (harga sumber daya standar),

Page 77: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 66

Overtime Rate (harga sumber daya lembur), dan cost/use yang

ada pada Reseources sheet. Setelah itu dikalikan dengan jumkah

kerja pada kolom duration untuk masing-masing pekerjaan,

sedangkan fixed cost adalah biaya tetap yang telah dihitung diluar

Microsoft Project. Kolom ini bersifat tetap atau bila dalam

perkembangan proyek ternyata mengalami perubahan biaya tetap,

maka fixed cost ini harus diganti secara manual.

Gambar 4.17 Biaya Proyek

4.4 Pembahasan

Setelah dilakukan analisis dengan menggunakan bantuan Microsoft

Project 2010 maka didapatkan hasil-hasil sebagai berikut :

Pada rescheduling dengan menggunakan Microsoft Project 2010 ini dapat

diketahui data-data sebagai berikut :

1. Durasi rescheduling selama 78,2~78 Minggu.

2. Jumlah biaya tiap pekerjaan, seperti table 4.5 berikut ini:

Page 78: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 67

Tabel 4.6 Jumlah Biaya Tiap Pekerjaan dengan Menggunakan Ms.

Project 2010

Page 79: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 68

Page 80: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 69

Page 81: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 70

3. Total RAB setelah dilakukan reschedulling adalah sebesar Rp.

366.233.329.336.

4. Pada network diagram dalam lampiran 6 terdapat pekerjaan atau kegiatan

yang kritis yang ditandai dengan kotak merah. Adapun pekerjaan yang

dilalui garis kritis ini merupakan pekerjaan yang memerlukan perhatian

lebih. Hal ini dikarenakan pekerjaan ini memiliki pengaruh yang besar

terhadap waktu dari penyelesaian project ini secara keseluruhan.

Setelah penjelasan terkait data-data yang didapat maka dapat dilihat bahwa

dalam reschedulling ini didapatkan waktu yang dapat mengejar keterlambatan

yang terjadi. Durasi setelah terjadi keterlambatan adalah 83 minggu dan setelah

dilakukan reschedulling dengan menggunakan Ms. Project menjadi 78 minggu.

Namun tidak dapat dipungkiri apabila trjadi keterlambatan dan kemudian

dilakukan percepatan maka biaya akan bertambah dari sebelumnya. Sama halnya

dengan reschedulling yang telah dilakukan berdampak terhadap biaya menjadi

lebih tinggi.

Adapun hasil perbandingan biaya yang didapatkan sebelum dan sesudah

dilakukan reschedulling adalah sebagai berikut:

Page 82: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 71

Tabel 4.7 RAB Perencanaan

KETERANGAN:

a. Sub total RAB Perencanaan : IDR 332.704.813.053

b. Overhead : 10% x RAB

c. Total Pekerjaan : Sub total RAB Perencanaan + Overhead

Tabel 4.8 RAB Setelah Reschedulling

Hasil dari RAB setelah dilakukan reschedulling yang tertera pada tabel

4.17 di atas adalah sudah termasuk biaya overhead. Karena pada saat dilakukan

reschedulling dengan menggunakan aplikasi Ms. Project 2010 sudah langsung

diisi pada kolom fixed cost 10% seperti pada tabel 4.5. Sehingga langsung

didapatkan hasil seperti pada tabel 4.6. Namun hal ini belum tentu terealisasi

sesuai dengan yang diharapkan apabila telah dilakukan di lapangan, karena kita

tidak dapat menebak atau mengetahui kondisi di lapangan yang akan terjadi ke

depannya.

Page 83: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 72

Sehingga dengan demikian setelah penulis melakukan reschedulling

mengalami penambahan biaya sebesar 0,068% dari rencana anggaran biaya awal.

Adapun besaran selisih harga yang didapatkan setelah dilakukan reschedulling

dengan biaya perencanaan adalah sebesar Rp. 251.032.355.

Berdasarkan kesepakatan yang ada di dokumen kontrak Proyek

Pembangunan Gedung Kantor PT INALUM dijelaskan pada Pasal 13 Ganti Rugi

Keterlambatan “Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan

pekerjaan sesuai dengan jangka waktu yang tercantum dalam pasal 5

perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA wajib membayar kepada PIHAK

PERTAMA ganti rugi keterlambatan sebesar 1o/oo (satu permil) dari nilai

bagian pekerjaan yang terlambat dilaksananakan untuk setiap hari

keterlambatan dengan batas maksimum 5% (lima persen) dari Nilai

Kontrak”.

Berdasarkan Pasal 13 tersebut di atas, dapat dihitung denda keterlambatan

dari pekerjaan yang mengalami keterlambatan, dan kemudian biaya dari

keterlambatan tersebut tidak boleh melebihi 5% dari nilai kontrak. Berikut adalah

perhitungan dari denda keterlambatan:

1. Denda keterlambatan satu per mil dari nilai bagian pekerjaan yang terlambat

untuk setiap hari keterlambatan. Biaya pekerjaan struktur semi basement dan

ground floor EL +0,05 adalah Rp. 47.974.753.151 yang dapat dilihat pada

Lampiran 5 yang mana nilai dari pekerjaan tersebut merupakan bagian dari

pekerjaan struktur, pada pekerjaan ini terjadi keterlambatan selama 5 minggu

(30 hari) yang mana pekerjaan tersebut telah selesai dikerjakan 40% maka

sisa pekerjaan yang belum selesai adalah 60%. Maka denda keterlambatan

pada pekerjaan ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9 Jumlah Denda Keterlambatan 1 o/oo Dari Nilai Pekerjaan

Page 84: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 73

2. Denda maksimum 5% dari nilai kontrak. Total nilai kontrak dari Proyek

Pembangunan Gedung Kantor PT INALUM yaitu Rp. 365.975.294.358.

Maka 5% dari nilai kontrak adalah Rp. 18.298.764.718.

Dapat dilihat dari Tabel 4.9 bahwa pertambahan biaya denda

keterlambatan apabila tidak dilakukan reschedulling adalah sebesar Rp.

863.545.557 berdasarkan denda keterlambatan dari 1o/oo dari nilai pekerjaan yang

terlambat. Maka dalam hal ini dapat dilihat bahwa keterlambatan yang terjadi

berpengaruh terhadap biaya (cost) pada proyek. Dengan melakukan reschedulling

akan lebih baik karena dapat meminimalisir biaya keterlambatan dibandingkan

apabila tidak melakukan reschedulling.

Page 85: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 74

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Setelah melakukan reschedulling, keterlambatan proyek dapat diatasi,

dimana durasi disaat terjadi keterlambatan adalah 83 minggu dapat

diperpendek menjadi 78 minggu.

2. Biaya rencana anggaran biaya awal adalah sebesar Rp. 365.975.294.358

dan biaya setelah dilakukan reschedulling adalah 0,068% lebih besar dari

rencana anggaran biaya awal yaitu Rp. 366.226.326.713. Sehingga

selisih biaya sebelum dan sesudah dilakukan reschedulling adalah Rp.

251.032.355.

5.2 Saran

Sehubungan dengan adanya keterlambatan pada proyek Pembangunan

Gedung Kantor PT INALUM Lapangan A-Camp Kuala Tanjung, Kabupaten

Batu Bara Sumatera Utara, maka disarankan kepada pihak kontraktor PT

Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk mengupayakan peningkatan

pengendalian proyek sehingga faktor-faktor yang menghambat pekerjaan dan

mengakibatkan terjadinya keterlambatan dalam pelaksanaan pekerjaan dapat

di evaluasi lebih awal sehinga diharapkan keterlambatan tidak terjadi, dimana

keterlambatan ini sendiri juga mengakibatkan bertambahnya total RAB

pelaksanaan proyek Pembangunan Gedung Kantor PT INALUM ini sendiri.

Page 86: PENJADWALAN ULANG (RESCHEDULLING) PROYEK …

D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung

LaporanTugasAkhir Medan,2019 75

DAFTAR PUSTAKA

Adinda Rezky, Reschedulling Proyek Konstruksi Dengan Menggunakan Software

Penjadwalan (Reschedulling Construction Project With Software For

Schedulling).

Ahmad Syaiful, Analisis Penjadwalan Ulang Dengan Menggunakan Metode

PERT (Program Evaluation And Review Technique)

Bachtiar Ibrahim, Rencana dan Estimate Real of Cost, Penerbit Bumi Aksara.

Ervianto I Wulfan, Manajemen Proyek Konstruksi, Penerbit Andi.

Harsanto Budi, Manajemen Proyek Menggunakan Ms Project.

Jurnal Tugas Akhir, Perencanaan Penjadwalan Proyek Pembangunan Rumah

Susun Gorontalo.