PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA MATA DIKLAT MEMBERIKAN...

27
PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA MATA DIKLAT MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA PELANGGAN Dini Febrika Wulandari Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus ketintang, Surabaya ABSTRACT The study intends to examine the learning and teaching activities of the teacher in providing service to customers using Direct Instruction (DI) to find out the students learning outcome, and the teacher activities to the use of DI. The subject of the study were the eleven graders of office administration at SMKN 1 Probolinggo. The data were obtained observation, documentation, and test. The result of the study shows that learning activities performed by the teacher were considered good in cycle 2. Additionally, the learning outcome of the students increased to the use of DI. Key words: direct instruction, study result ABSTRAK Penelitian ini bermaksud untuk meneliti kegiatan belajar dan mengajar dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan menggunakan Model Pembelajaran Langsung (MPL) untuk mengetahui hasil belajar siswa, dan aktivitas guru dengan penggunaan MPL. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI administrasi perkantoran di SMKN 1 Probolinggo. Data diperoleh observasi, dokumentasi, dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan belajar yang dilakukan oleh guru dianggap baik dalam siklus 2. Selain itu, hasil belajar siswa meningkat dengan penggunaan MPL. Kata kunci : model pembelajaran langsung, hasil belajar Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan yang menyiapkan peserta didik menjadi manusia produktif yang dapat langsung bekerja dibidangnya setelah melalui pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi. Sebagai lembaga pendidikan SMK merupakan lembaga pendidikan formal yang menempati posisi terdepan dan berhubungan langsung dengan masyarakat. 1

description

Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : DINI FEBRIKA WULANDARI, MUHAMMAD EDWAR, http://ejournal.unesa.ac.id

Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA MATA DIKLAT MEMBERIKAN...

Page 1: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA MATA DIKLAT MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA PELANGGAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA MATA DIKLAT

MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA PELANGGAN

Dini Febrika WulandariFakultas Ekonomi, Unesa, Kampus ketintang, Surabaya

ABSTRACT

The study intends to examine the learning and teaching activities of the teacher in providing service to customers using Direct Instruction (DI) to find out the students learning outcome, and the teacher activities to the use of DI. The subject of the study were the eleven graders of office administration at SMKN 1 Probolinggo. The data were obtained observation, documentation, and test. The result of the study shows that learning activities performed by the teacher were considered good in cycle 2. Additionally, the learning outcome of the students increased to the use of DI.

Key words: direct instruction, study result

ABSTRAKPenelitian ini bermaksud untuk meneliti kegiatan belajar dan mengajar dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan menggunakan Model Pembelajaran Langsung (MPL) untuk mengetahui hasil belajar siswa, dan aktivitas guru dengan penggunaan MPL. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI administrasi perkantoran di SMKN 1 Probolinggo. Data diperoleh observasi, dokumentasi, dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan belajar yang dilakukan oleh guru dianggap baik dalam siklus 2. Selain itu, hasil belajar siswa meningkat dengan penggunaan MPL.

Kata kunci : model pembelajaran langsung, hasil belajar

Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) adalah pendidikan yang

menyiapkan peserta didik menjadi

manusia produktif yang dapat langsung

bekerja dibidangnya setelah melalui

pendidikan dan pelatihan berbasis

kompetensi. Sebagai lembaga pendidikan

SMK merupakan lembaga pendidikan

formal yang menempati posisi terdepan

dan berhubungan langsung dengan

masyarakat. Maka keberhasilan atau

kegagalan pendidikan sangat ditentukan

oleh aktivitas sekolah, guru dan siswa.

Apabila salah satu dari subyek tersebut

peranannya kurang tepat maka akan

mengakibatkan gagalnya tujuan

pendidikan. Guru dan anak didik adalah

dua sosok manusia yang tidak dapat

dipisahkan dari dunia pendidikan.

Salah satu tujuan dari SMK itu

sendiri yaitu menyiapkan peserta didik

agar dapat bekerja, baik secara mandiri,

mengisi lowongan pekerjaan yang ada di

dunia usaha dan dunia industri sebagai

1

Page 2: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA MATA DIKLAT MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA PELANGGAN

tenaga kerja tingkat menengah, sesuai

bidang dan program keahlian yang

diminati. Untuk itu, lulusan SMK dituntut

untuk mempunyai kreativitas yang tinggi,

ulet, dan dapat menerapkan ilmu yang

telah mereka dapatkan di sekolah ke

dalam dunia kerja. Lulusan SMK pun mau

tidak mau juga harus bersaing dengan

lulusan perguruan tinggi maupun lulusan

sekolah menengah lainnya.

Dalam usaha pencapaian tujuan

tersebut SMK berusaha meningkatkan

mutu pendidikan dengan cara

meningkatkan prestasi belajar siswa di

semua mata diklat. Selain itu dalam proses

belajar mengajar harus mengedepankan

proses interaksi antara guru dengan siswa

dan dengan komponen-komponen

pembelajaran yang lain. Tugas utama

peserta didik dalam kegiatan belajar

mengajar yaitu belajar. Secara umum

belajar dapat diartikan sebagai proses

perubahan perilaku, akibat interaksi

individu dengan lingkungan.(Ali : 2010).

Memberikan Pelayanan kepada

Pelanggan merupakan salah satu mata

diklat kompetensi keahlian pada program

keahlian administrasi perkantoran. Mata

diklat ini merupakan mata diklat yang

didalamnya terdapat materi berupa teori

dan praktek, banyak membutuhkan

pemahaman serta pengaplikasian materi

ke dalam dunia kerja. Sehingga sangat

perlu untuk dipelajari oleh peserta didik

pada program keahlian administrasi

perkantoran. Untuk itu, selama di sekolah

siswa dituntut untuk aktif, kreatif dan

memahami materi dengan baik dalam

pembelajaran, untuk nantinya mata diklat

ini dapat diaplikasikan dalam dunia kerja.

Pemahaman materi ini dapat terlihat dari

hasil belajar siswa.

Berdasarkan wawancara dengan

guru mata diklat Memberikan Pelayanan

kepada Pelanggan di SMK Negeri 1

Probolinggo, rata – rata hasil belajar siswa

sebelumnya masih banyak yang belum

sesuai dengan KKM (75) yaitu sebanyak

24 siswa. Hal ini dikarenakan mata diklat

tersebut dialokasikan pada jam – jam

terakhir sehingga pada jam tersebut dapat

dipastikan kurangnya semangat belajar

sehingga kesempatan untuk bertanya

kepada guru mengenai materi yang tidak

dimengerti sering tidak dimanfaatkan

oleh siswa. Padahal seharusnya siswa

dituntut untuk lebih aktif untuk memenuhi

tujuan dari pembelajaran itu sendiri.

Selain itu dengan dialokasikannya mata

diklat tersebut pada jam terakhir yang

pada situasi tersebut siswa kebanyakan

akan sulit berkonsentarsi dan lebih asyik

sendiri sehingga kelas menjadi ramai.

Kemudian dengan model yang diterapkan

guru yang terlalu monoton, maka

diperlukan variasi model yang dapat

2

Page 3: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA MATA DIKLAT MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA PELANGGAN

membangkitkan semangat siswa dalam

kegiatan belajar mengajar. Dengan

penggunaan variasi metode-metode

pembelajaran, diharapkan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa serta

meningkatkan kreativitas siswa terhadap

semua mata diklat khususnya Memberikan

Pelayanan kepada Pelanggan.

Oleh karena itu siswa memerlukan

bimbingan yang lebih intensif oleh guru

agar siswa mampu memahami materi serta

diberikan latihan terbimbing untuk

mengerjakan soal-soal mengenai materi

yang diajarkan. Salah satu model

pembelajaran alternatif untuk mata

pelajaran Memberikan Pelayanan kepada

Pelanggan adalah Model Pembelajaran

Langsung.

Model Pembelajaran Langsung

dirancang secara khusus untuk

mengembangkan belajar siswa tentang

pengetahuan prosedural dan pengetahuan

deklaratif yang terstruktur dengan baik.

Pada model pembelajaran langsung semua

informasi dan keterampilan dasar yang

diajarkan selangkah atau bertahap melalui

fase – fase tertentu. Karena Model

Pembelajaran Langsung sesuai dengan

mata diklat Memberikan Pelayanan

kepada Pelanggan terutama pada standar

kompetensi mata diklat tersebut. Maka

diharapkan dengan Model Pembelajaran

Langsung ini dapat meningkatkan

pengetahuan dan pemahaman siswa

mengenai materi yang disampaikan dan

membuat siswa terlibat secara aktif dalam

kegiatan belajar mengajar, sehingga hasil

belajar siswa untuk mata diklat tersebut

dapat dicapai dengan baik dan maksimal.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah

ntuk mengetahui aktifitas guru dan

pencapaian hasil belajar siswa dalam

penerapan Model Pembelajaran Langsung

untuk mata diklat Memberikan Pelayanan

kepada Pelanggan pada kelas XI AP di

SMK Negeri 1 Probolinggo.

Hasil Belajar

Menurut Oemar (2010) hasil

belajar adalah bila seseorang telah

belajar akan terjadi perubahan tingkah

laku pada orang tersebut, misalnya

dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari

tidak mengerti menjadi mengerti.

Berdasarkan teori Taksonomi Bloom

hasil belajar dalam rangka studi

dicapai melalui tiga kategori ranah

antara lain kognitif, afektif,

psikomotor. Perinciannya adalah

sebagai berikut:

1. Ranah Kognitif : Berkenaan dengan

hasil belajar intelektual yang terdiri

dari 6 aspek yaitu pengetahuan,

pemahaman, penerapan, analisis,

sintesis dan penilaian.

3

Page 4: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA MATA DIKLAT MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA PELANGGAN

2. Ranah Afektif : Berkenaan dengan

sikap dan nilai. Ranah afektif

meliputi lima jenjang kemampuan

yaitu menerima, menjawab atau

reaksi, menilai, organisasi dan

karakterisasi dengan suatu nilai

atau kompleks nilai.

3. Ranah Psikomotor : Meliputi

keterampilan motorik, manipulasi

benda-benda, koordinasi

neuromuscular (menghubungkan,

mengamati).

Menurut Sudjana (2011), hasil

belajar yang dicapai siswa dipengaruhi

oleh dua faktor yaitu :

1.Faktor dari dalam diri siswa

Faktor yang datang dari diri siswa ini

terutama kemampuan yang dimilikinya.

Faktor kemampuan besar sekali

pengaruhnya terhadap hasil belajar yang

dicapai. Sepertti dikemukakan oleh Clark

bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70%

dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan

30% dipengaruhi oleh lingkungan.

2.Faktor dari luar diri siswa / lingkungan

Demikian juga faktor dari luar diri siswa

yakni lingkungan yang paling dominan

berupa kualitas pembelajaran.

Model Pembelajaran Langsung

Model Pembelajaran Langsung

dirancang untuk membelajarkan siswa

tentang pengetahuan yang terstruktur

dengan baik dan dapat diajarkan secara

langkah demi langkah. Pendekatan ini

mengandung analisis sistem yaitu

mempelajari komponen yang saling

bergantung dan merupakan satu kesatuan.

Untuk proses belajar mengajar analisis

sistem merupakan pengorganisasian

pengetahuan dan keterampilan. Disamping

itu, model pembelajaran langsung

ditujukan pula untuk membantu siswa

mempelajari keterampilan dasar dan

memperoleh informasi yang dapat

diajarkan selangkah demi selangkah.

Ciri-ciri pembelajaran langsung

(Kardi, 2005) adalah sebagai berikut:

1. Adanya tujuan pembelajaran dan

pengaruh model pada siswa termasuk

prosedur penilaian belajar.

2. Sintaks atau pola keseluruhan dan alur

kegiatan pembelajaran, dapat dilihat pada

tabel berikut :

4

Page 5: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA MATA DIKLAT MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA PELANGGAN

FASE PERILAKU

GURU

Menyampaikan

tujuan dan

memotivasi

siswa

Guru

mengkomunikasik

an garis besar

tujuan pelajaran,

memberi informasi

latar belakang, dan

menjelaskan

mengapa pelajaran

itu penting.

Mempersiapakan

siswa untuk belajar

Mendemostrasik

an pengetahuan

atau ketrampilan

Guru

mendemonstrasika

n kertampilan

dengan benar,

menyajikan

informasi tahap

demi tahap

Memberi latihan

terbimbing

Guru memberikan

dan membimbing

latihan awal

Mengecek

pemahaman dan

memberi umpan

balik

Guru mengecek

untuk mencari tahu

apakah siswa

melakukan tugas

dengan benar dan

memberi umpan

balik

Memberi latihan

lanjutan dan

tranfer

Guru

mempersiapkan

kondisi untuk

latiahan

lanjutandengan

memusatkan

perhatian pada

transfer

ketrampilan

tersebut ke situasi

– situasi lebih

kompleks

Tabel 1

Sintaks Pembelajaran

Langsung

Dari tabel tersebut dapat dijelaskan

masing – masing fase sebagai berikut :

Fase 1 : Menyampaikan tujuan dan

motivasi

Guru yang baik mengawali

pelajaran mereka dengan menjelaskan

tujuan pembelajaran mereka. Disamping

itu guru menyampaikan kepada siswa apa

tujuan pembelajaran hari ini berkaitan

dengan pembelajaran pertemuan yang

terdahulu.

Fase 2:Mempresentasikan pengetahuan

dan mendemonstrasikan keterampilan

Model pembelajaran langsung

berpijak pada proporsi bahwa sebagian

besar dari apa yang dipelajari dan

sebagian besar dari koleksi perilaku siswa

berasal dari mengamati perilaku orang

5

Page 6: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA MATA DIKLAT MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA PELANGGAN

lain. Dengan memperhatikan perilaku

tertentu itulah siswa dapat belajar

melakukan perilaku tersebut. Untuk

mendemonstrasikan secara efektif sebuah

konsep atau keterampilan tersebut.

Fase 3 : Memberi latihan terbimbing

Sebuah langkah penting dalam

model pembelajaran langsung adalah

bagaimana cara guru menyikapi latihan

terbimbing. Prinsip-prinsip berikut ini

dapat memandu cara-cara guru

memberikan latihan kepada siswa.

a. Memberi tugas latihan pendek dan

bermakna

b. Memberi latihan untuk meningkatkan

pembelajaran

c. Menyadari keuntungan dan kerugian

latihan blok dan terdistribusi

d. Perhatian pada tahap awal latihan

Fase 4 : Mengecek pemahaman dan

memberi umpan balik

Dalam fase ini sebuah pelajaran

model pembelajaran langsung yang paling

menyerupai kadang-kadang disebut

resitasi. Fase ini sering ditandai dengan

guru mengajukan pertanyaan kepada

siswa dan siswa memberi jawaban yang

mereka yakini benar. Ini merupakan

sebuah aspek yang sangat penting dari

sebuah pelajaran Model Pembelajaran

Langsung, karena tanpa mengetahui hasil,

latihan hanya akan bermanfaat kecil bagi

siswa.

Untuk memberi umpan balik yang

efektif pada kelas dengan jumlah siswa

yang besar dapat mengikuti panduan

sebagai berikut :

a. Memberi umpan balik segera dan

secepat mungkin

b. Konsentrasi pada perilaku dan bukan

pada keinginan guru yang harus

diinterpretasikan siswa

c. Menjaga umpan balik yang cocok

dengan tingkat perkembangan siswa

d. Memberikan penghargaan dan umpan

balik pada kinerja yang benar

e. Apabila memberi umpan balik negatif,

maka harus ditunjukkan bagaimana

cara melaksanakan yang benar

f. Membantu siswa untuk memfokuskan

perhatian pada proses dan bukan pada

hasil

g. Mengajari siswa bagaimana memberi

umpan balik pada diri sendiri dan

bagaimana menilai kinerja diri sendiri

Fase 5 : Memberi Latihan Lanjutan dan

Transfer

Guru memberikan latihan lanjutan

dengan memusatkan perhatian pada

transfer keterampilan tersebut ke situasi-

situasi yang lebih kompleks. Sehingga

siswa mampu dan siap dalam mengerjakan

latihan-latihan yang lebih kompleks.

3. Sistem pengelolaan dan lingkungan

belajar model yang diperlukan agar

6

Page 7: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA MATA DIKLAT MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA PELANGGAN

kegiatan pembelajaran tertentu dapat

berlangsung dengan berhasil.

Mata Diklat Memberikan Pelayanan

kepdada Pelanggan

Mata diklat Memberikan Pelayanan

kepada Pelanggan adalah salah satu

kompetensi keahlian pada program

keahlian administrasi perkantoran. Mata

diklat tersebut mengajarkan tentang

bagaimana cara menganalisa dan

mengaplikasikan suatu pelayanan kepada

pelanggan. Pada penelitian ini standard

kompetensi dan kompetensi dasarnya

sama yaitu memberikan pelayanan kepada

pelanggan. Sedangkan tujuan

pembelajarannya sendiri adalah :

1.Mengilustrasikan kerangka pelayanan

pelanggan

2.Mengaplikasikan berbagai bentuk negoisasi

dengan pelanggan

3.Menjelaskan teknik pemasaran

4.Memecahkan berbagai masalah dan tantangan

dalam proses pemberian pelayanan

5.Menyebutkan teknik pelayanan pelanggan

6.Menganalisa berbagai bentuk kepuasan

pelanggan

7.Menuntaskan kasus yang terjadi dalam proses

pemberian pelayanan

Pada materi negosiasi pada

pelanggan yang dilaksanakan pada siklus

pertama, membutuhkan suatu pemahaman

yang lebih sehingga dalam materi ini

peneliti akan menggunakan Model

Pembelajaran Langsung secara

terbimbing. Karena dalam materi ini

terdapat fase-fase yang harus dijelaskan

secara tahap demi setahap sesuai dengan

cirri dari Model Pembelajaran Langsung

itu sendiri. Sedangakan pada siklus kedua

dilakukan hal yang sama pada materi

teknik pelayanan pelanggan.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian

tindakan kelas. Dalam penelitian ini

bertindak sebagai guru, sedangkan

pengamat dilakukan oleh guru mata diklat

Memberikan Pelayanan kepdada

Pelanggan di SMK Negeri 1 Probolinggo.

Adapun tahap-tahap rancangan penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan (plan)

Pada tahap rencana awal, peneliti

membuat perencanaan dengan

menentukan konsep yang digunakan

dalam pembelajaran dan menyiapkan

perangkat pembelajaran berupa silabus

dan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Instrumen penelitian berupa lembar

pengamatan aktivitas siswa, sumber

belajar dan penilaiannya. Soal post test

juga dipersiapkan pada tahap ini.

2. Pelaksanaan

7

Page 8: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA MATA DIKLAT MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA PELANGGAN

Pelaksanaan merupakan penerapan dari isi

tahap perencanaan mengenai tindakan di

kelas yang dilaksanakan oleh peneliti.

Pada tahap ini peneliti melakukan

kegiatan atau tindakan pokok dalam siklus

PTK sebagai upaya perubahan menuju

arah perbaikan. Guru menerapkan model

pembelajaran langsung dengan dilakukan

pengamatan dampak dari pembelajaran.

Pemberian post test juga dilaksanakan

pada tahap ini diakhir pelajaran.

3. Pengamatan

Pada tahap pengamatan dilakukan analisis

data untuk mengevaluasi kegiatan

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Pada tahap ini dapat diungkapkan

kelebihan serta kekurangan yang terjadi

selama kegiatan pembelajaran

berlangsung. Data diperoleh dari lembar

pengamatan guru dan data yang berupa tes

hasil belajar.

4. Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan

pembelajaran, peneliti melakukan refleksi

rancangan untuk tindakan perbaikan yang

akan dilaksanakan pada putaran

berikutnya.

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMK

Negeri 1 Probolinggo pada semester

genap tahun ajaran 2011/2012.

Subjek dan Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, subjeknya

adalah seluruh siswa kelas XI AP SMK

Negeri 1 Probolinggo. Sedangkan objek

penelitiannya adalah pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran

langsung pada mata diklat Memberikan

Pelayanan kepada Pelanggan kelas XI AP

SMK Negeri 1 Probolinggo.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang

terdapat di SMK Negeri 1 Probolinggo ini

meliputi: 1) observasi, 2)dokumentasi, dan

3) tes.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan

untuk menjawab rumusan masalah adalah:

1.Analisis lembar pengelolaan pembela-

jaran

Analisis terhadap lembar

pengelolaan pembelajaran dalam

menerapkan model pembelajaran langsung

dilakukan oleh pengamat pada lembar

observasi pengelolaan pembelajaran

dengan model pembelajaran langsung.

Pengamatan terhadap lembar pengelolaan

pembelajaran dilakukan ketika proses

belajar mengajar berlangsung.

Kriteria penilaian keterampilan guru

dalam mengelola KBM dilakukan dengan

skala penilaian berikut: (Iskandar, 2009)

8

Page 9: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA MATA DIKLAT MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA PELANGGAN

1 = kurang

2 = cukup

3 = baik

4 = sangat baik

Keberhasilan pengelolaan

pembelajaran ini dilihat dari skor rata-rata

setiap aspek dalam kegiatan belajar

mengajar yang dihitung dengan rumus

berikut:

Rata tiap tahap =

total skor semua komponenjumlah komponen

Penilaian skor rata-rata dikonversikan

dengan kriteria berikut :

Interval koefisien Tingkat hubungan

( 1,00-1,50 )

( 1,60-2,50)

( 2,60-3,50 )

( 3,60-4,00 )

Kurang baik

Cukup baik

Baik

Baik sekali

Tabel 2

Pedoman untuk Memberikan

Interpretasi Rata-rata

Peneliti menggunakan metode

kuantitatif dengan prosentase untuk

mendeskripsikan hasil belajar siswa. Data

yang diperoleh dalam penelitian ini adalah

data nilai yang diperoleh dari siswa. Siswa

dikatakan berhasil atau tuntas apabila

memperoleh skor 75% dari jumlah siswa

seluruhnya.

Perhitungan prosentase ketercapaian

indikator hasil belajar yaitu dengan

rumus :

P = nN

x 100 %

Dimana :

P = Presentase ketercapaian hasil belajar

n = jumlah siswa yang menjawab benar

N = Jumlah responden

Presentase ketercapaian indikator hasil

belajar adalah ≥75%.

Ketuntasan klasikal =

jumlah siswa yg tuntasjumlah seluruh siswa

x 100 %

Penyajian Data

Proses belajar mengajar dapat dilihat pada

tabel jadwal pelaksanaan kegiatan

penelitian dari kelas XI AP SMK Negeri 1

Probolinggo adalah sebagai berikut:

Siklus Tanggal Keterangan

Siklus I 6

Agustus

2012

Pertemuan I

mengenai materi

kerangka

pelayanan

pelanggan,

keterampilan

negosiasi

dengan

9

Page 10: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA MATA DIKLAT MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA PELANGGAN

pelanggan,

pemasaran dan

tantangannya

Memberikan

post test I

Siklus II 13

Agustus

2012

Pertemuan II

mengenai materi

teknik

pelayanan

pelanggan,

respon

pelanggan,

kepuasan

pelanggan

Memberikan

post test II

Tabel 3 Jadwal Kegiatan

Mengajar

1) Putaran I

Pertemuan : pertama

Jam ke : 7

Materi Pembelajaran : kerangka pelayanan

pelanggan, keterampilan negosiasi

dengan pelanggan, pemasaran dan

tantangannya

Pengamat : Nenny S.Pd

Perencanaan

Sebelum melaksanakan kegiatan belajar

mengajar, terlebih dulu peneliti

mempersiapkan RPP, soal post test I

serta menyusun lembar pengamatan

aktivitas guru dalam kegiatan

pembelajaran.

a) Tindakan dan observasi

(1) Pendahuluan

Fase 1 : Menyampaikan tujuan

pembelajaran dan motivasi (20 menit)

(a) Persiapan siswa sebelum menerima

pembelajaran

(b) Appersepsi

(c) Menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai

(d) Memberikan motivasi kepada siswa

(2) Kegiatan inti

Fase 2 : Mendemonstrasikan keterampilan

dan pengetahuan (60 menit)

(a) Menyampaikan materi selangkah demi

selangkah

(b) Mendemonstrasikan cara bernegosiasi

dengan pelanggan

Fase 3 : Memberikan latihan terbimbing

(20 menit)

(a) Guru meminta siswa mengerjakan

soal latihan yang ditulis di papan tulis

(b) Guru membimbing siswa dalam

melaksanakan tugas-tugas tersebut

Fase 4 : Mengecek pemahaman dan

memberikan umpan balik (20 menit)

(a) Guru mempersiapkan jawaban dari

tugas yang diberikan ke depan kelas

(b) Guru memberikan pertanyaan kepada

siswa sehubungan dengan materi soal

yang dikerjakan siswa

10

Page 11: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA MATA DIKLAT MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA PELANGGAN

(3) Penutup

Fase 5 : Memberikan latihan terbimbing

(15 menit)

(a) Guru meminta siswa mengerjakan

soal-soal latihan

(b) Mengadakan post test I

b) Refleksi

Tahap ini bertujuan untuk mengkaji

apa saja yang telah dilakukan selama

proses belajar mengajar berlangsung.

Setelah kegiatan pembelajaran guru

dan pengamat berdiskusi tentang

pelaksanaan tindakan yang telah

dilakukan. Setelah diadakan diskusi

diperoleh catatan penting dari

pelasanaan putaran I ini, antara lain:

(1) Guru dalam memotivasi siswa dengan

mengkaitkan pelajaran terdahulu dan

sekarang masih kurang baik

(2) Guru dalam membimbing siswa

melatih pengetahuan dan keterampilan

bernegosiasi masih perlu di tingkatkan

(3) Guru dalam memeriksa pemahaman

siswa dan pemberian umpan balik

masih kurang baik sehingga beberapa

siswa mengalami kesulitan dalam

mengerjakan soal latihan

(4) Pada suasana kelas kemampuan guru

untuk memunculkan keantusiasan

siswa juga kurang sehingga siswa

tidak fokus pada pelajaran

c) Revisi

Kegiatan belajar mengajar pada

putaran pertama sungguh masih

banyak kekurangan, hal ini dilihat dari

lembar pengamatan dan refleksi. Oleh

karena itu pada kegiatan belajar

mengajar pada putaran selanjutnya

perlu diadakan revisi, antara lain :

(1) Guru harus lebih akrab terhadap ter-

hadap siswa, agar tercipta suasana be-

lajar mengajar yang interaktif

(2) Guru harus mencari alternatif-alter-

natif yang bagus untuk memotivasi

siswa agar mereka lebih antusias

dalam mengikuti kegiatan belajar

(3) Guru dalam memeriksa pemahaman

siswa dan umpan balik masih perlu

ditingkatkan.

(4) Guru harus pandai memancing siswa

untuk bertanya, karena siswa masih

pasif

2) Putaran II

Pertemuan : kedua

Jam ke : 7

Materi Pembelajaran : Teknik

pelayanan pelanggan, respon

pelanggan, kepuasan pelanggan

Pengamat : Nenny S.Pd

Perencanaan

Sebelum melaksanakan kegiatan

belajar mengajar, terlebih dulu peneliti

mempersiapkan RPP, soal post test II

serta menyusun lembar pengamatan

11

Page 12: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA MATA DIKLAT MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA PELANGGAN

aktivitas guru dalam kegiatan

pembelajaran.

a) Tindakan dan observasi

(1) Pendahuluan

Fase 1 : Menyampaikan tujuan

pembelajaran dan motivasi (20 menit)

(a) Persiapan siswa sebelum menerima

pembelajaran

(b) Appersepsi

(c) Menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai

(d) Memberikan motivasi kepada siswa

Memotivasi siswa dengan

memberikan reward

(2) Kegiatan inti

Fase 2 : Mendemonstrasikan

keterampilan dan pengetahuan

(60menit)

(a) Menyampaikan materi selangkah

demi selangkah

Guru menganalisa bentuk kepuasan

pelanggan

(b) Mendemonstrasikan teknik pelayanan

pelanggan

Guru menerangkan garis besar dari

teknik pelayanan pelanggan.

Kemudian siswa diminta untuk

mendemonstrasikan teknik tersebut

dengan sesama teman.

Fase 3 : Memberikan latihan

terbimbing (20 menit)

(a) Guru membimbing siswa pada saat

mendemonstrasikan teknik pelayanan

pelanggan dengan memeriksa satu

demi satu.

(b) Guru meminta siswa mengerjakan

soal latihan yang ditulis di papan tulis

Fase 4 : Mengecek pemahaman dan

memberikan umpan balik (20 menit)

(a) Mempersiapkan jawaban dari tugas

yang diberikan ke depan kelas

(b) Guru memberikan pertanyaan kepada

siswa sehubungan dengan materi soal

yang dikerjakan siswa

(3) Penutup

Fase 5 : Memberikan latihan

terbimbing (15 menit)

(a) Guru meminta siswa mengerjakan

soal-soal latihan

(b) Mengadakan post test II

b) Refleksi

Tahap ini bertujuan untuk mengkaji

apa saja yang telah dilakukan selama

proses belajar mengajar berlangsung.

Setelah kegiatan pembelajaran guru

dan pengamat berdiskusi tentang

pelaksanaan tindakan yang telah

dilakukan. Setelah diadakan diskusi

diperoleh catatan penting dari

pelasanaan putaran II ini, antara lain :

1) Meskipun pada putaran II ini kemam-

puan guru memeriksa pemahaman dan

memberi umpan balik terjadi pen-

12

Page 13: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA MATA DIKLAT MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA PELANGGAN

ingkatan namu pada kegiatan inti

pembelajaran masih tetap sama den-

gan nilai putaran pertama.

2) Pada kegiatan penutup juga masih

tetap sama seperti pada putaran per-

tama.

3) Pada hasil belajar siswa pada putaran

kedua kali ini terdapat 3 siswa belum

tuntas meskipun banyak siswa lain

yang mengalami peningkatan.

c) Revisi

Dari hasil pengamatan pada putaran II

diatas memang mengalami

peningkatan dari pada putaran I,

namun masih terdapat kekurangan

yang harus di revisi sehingga pada

putaran yang selanjutnya lebih baik

lagi. Hal-hal yang perlu direvisi antara

lain :

1) Kemampuan guru dalam kegiatan inti

pembelajaran masih perlu dit-

ingkatkan dengan lebih memunculkan

antusias siswa sehingga siswa menjadi

tertarik memperhatikan guru dan da-

pat menyerap materi yang disam-

paikan dengan baik.

2) Guru harus lebih interaktif dengan

siswa agar siswa lebih merasa dekat

dengan guru sehingga siswa berani

mengutarakan kesulitannya kepada

guru.

3) Dalam menerangkan hendaknya guru

tidak terlalu cepat.

Analisis Data

Data hasil belajar siswa yang

menggunakan penerapan model

pembelajaran langsung sebagai berikut:

Grafik 1

Hasil tes

Rata - rata

<75 >750

20

40

60

80

100

Siklus 1Siklus 2

Berdasarkan grafik tersebut pada Putaran I

siswa yang mencapai kriteria ketuntasan

sebanyak 25 siswa sedangkan 11 siswa

belum mencapai kriteria ketuntasan

belajar sehingga prosentase ketuntasan

kelas yang dicapai sebesar 69,4 %. Pada

putaran II siswa yang mencapai

ketuntasan sebanyak 33 siswa sedangkan

yang belum mencapai kriteria ketuntasan

berkurang menjadi 3 siswa sehingga

prosentase ketuntasan kelas mencapai 91,6

%. Dari prosentase yang dicapai siswa

tersebut dapat dilihat kenaikannya dari

putaran I sampai putaran II. Secara

berturut-turut prosentase ketuntasan yang

dicapai siswa adalah putaran I 69,4 % dan

91,6 % pada putaran II. Peningkatan

prosentase dari putaran I ke putaran II

yaitu 22,2%. Berdasarkan perhitungan ini

dapat dikatakan bahwa dengan

menggunakan model pembelajaran

13

Page 14: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA MATA DIKLAT MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA PELANGGAN

langsung pada mata diklat Memberikan

Pelayanan kepada Pelanggan pencapaian

hasil belajar siswa mengalami

peningkatan.

Data pengamatan aktivitas guru

dalam penerapan model pembelajaran

langsung sebagai berikut :

Grafik 2

Pengamatan Aktivitas Guru dalam

Penerapan Model Pembelajaran

Langsung

Siklus 1 Siklus 22.22.32.42.52.62.72.82.9

33.1

Berdasarkan grafik diatas diketahui bahwa

rata-rata pengamatan aktivitas guru dari

setiap putaran terus meningkat. Dari

putaran I dengan perolehan rata-rata 2,5

meskipun belum mencapai kriteria baik

sepenuhnya, namun angka rata-rata

pengamatan aktivitas guru pada putaran

pertama sudah dikatakan baik. Pada

putaran pertama ini penilaian kurang baik

terdapat pada awal pengajaran. Memberi

umpan balik kepada siswa pada tahap inti

pengajaran serta pada suasana kelas

kemampuan guru untuk memunculkan

keantusiasan siswa alokasi waktu pada

kegiatan belajar mengajar masih kurang

baik. Pada putaran II terjadi peningkatan

dengan rata-rata 3,0 peningkatan terdapat

pada kemampuan guru pada awal

pengajaran, memeriksa pemahaman siswa

dan memberikan umpan balikpada tahap

inti pengajaran. Pada suasana kelas

kemampuan guru untuk memunculkan

antusias siswa mengalami peningkatan,

begitu juga pada alokasi waktu dan

antusias guru dalam proses belajar

mengajar.

Pembahasan

Berdasarkan analisis hasil belajar

yang dilakukan oleh tes setelah dilakukan

dua kali putaran bahwa nilai siswa yang

diperoleh siswa meningkat. Pada siklus

pertama siswa yang mendapat nilai diatas

KKM sebanyak 25 siswa dan pada siklus

kedua menjadi 33 siswa. Sedangkan pada

pengamat aktivitas guru pada siklus

pertama adalah 2,5 dan meningkat di

siklus kedua yaitu 3,0. Dapat disimpulkan

bahwa penerapan model pembelajaran

langsung efektif digunakan dalam

pembelajaran terutama pada mata diklat

memberikan pelayanan kepada pelanggan.

Penerapan model pembelajaran

langsung pada mata diklat memberikan

pelayanan kepada pelanggan di SMK

Negeri 1 Probolinggo menerangkan materi

secara tahap demi tahap. Disini peneliti

14

Page 15: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA MATA DIKLAT MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA PELANGGAN

yang berperan sebagai guru memberikan

latihan terbimbing pada siswa tentang

materi teknik bernegosiasi dan teknik

pelayanan pelanggan. Dimana peneliti

membimbing siswa untuk

mendemonstrasikan teknik bernegosiasi

dan teknik pelayanan pelanggan secara

head to head, dan membimbing siswa satu

– persatu jika dalam mengalami kesulitan.

Sehingga penerapan model pembelajaran

langsung ini dapat dilakukan dengan baik

dan sesuai.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka

dapat ditarik kesimpulan pengamatan

aktivitas guru dalam penerapan model

pembelajaran langsung untuk mata diklat

Memberikan Pelayanan kepada Pelanggan

di SMK Negeri 1 Probolinggo dapat

diperoleh nilai rata-rata pada setiap

putaran yaitu putaran I mendapat niali

rata-rata 2,5 , pada putaran II mendapat

nilai rata-rata 3,0. Hasil pengamatan ini

menunjukkan bahwa kemampuan guru

mengelola pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran

langsung mengalami peningkatan baik

pada kegiatan pendahuluan, kegiatan inti,

penutup, serta dalam pengelolaan waktu.

Hal ini menunjukkan guru mampu

mengelola pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran

langsung secara baik dengan rata-rata dari

putaran I, putaran II adalah 2,75.

Pencapaian hasil belajar siswa

dalam penerapan model pembelajaran

langsung untuk mata diklat Memberikan

Pelayanan kepada Pelanggan di SMK

Negeri 1 Probolinggo mengalami

peningkatan yang baik. Hal ini terbukti

pada prosentase ketuntasan belajar kelas

yang meningkat dari putaran I 69,4%

putaran II 91,6%.

Saran

Berdasarkan kesimpulan diata,

maka peneliti ingin memberikan masukan

berupa saran-saran yang bersifat

konstruktif. Saran-saran tersebut yaitu,

dalam model pembelajaran langsung yang

dirancang untuk diterapkan di kelas XI AP

dapat dilaksanakan dan disempurnakan

kekurangannya yang ada sesuai kebutuhan

lapangan.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, Suharsimi. 2003. Dasar-Dasar

Evaluasi Pendidikan. Jakarta:

Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2009. Penelitian

Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi

Aksara

Arisandi, Novita. 2009. Pencapaian Hasil

Belajar Siswa pada Mata

Diklat Siklus Akuntansi

15

Page 16: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA MATA DIKLAT MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA PELANGGAN

Perusahaan Jasa melalui

Penerapan Model

Pembelajaran Langsung Kelas

1 Program Keahlian Akuntansi

di SMK Negeri 1 Probolinggo.

(skripsi tidak dipublikasikan).

Universitas Negeri Surabaya

Ma’mur Asmani, Jamal.2010. Tips

Aplikasi PAKEM. Kogkakarta :

Tiara Wacana

Mudjiono, Dimyanti. 2006. Belajar dan

Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Novitasari, Rani. 2008. Penerapan Model

Pembelajaran Langsung Mata

Diklat Paket Keahlian

Penjualan Pada Siswa Kelas

III Penjualan 1 Di SMK Negeri

10 Surabaya. (skripsi tidak

dipublikasikan). Universitas

Negeri Surabaya

Safitri, Ana. 2008. Penerapan model

pembelajaran langsung (Direct

Instruction) pada mata diklat

mengelola proses kredit kelas

II Akuntasi 1 di SMK Negeri 2

Tuban. (skripsi tidak

dipublikasikan). Universitas

Negeri Surabaya

Slameto, Drs. 2010. Belajar & Faktor-

faktor yang Mempengaruhinya.

Jakarta : Rineka Cipta

Slavin Robert, E. 2008. Cooperatif

Learning, Teori, Riset dan

Praktik. Bandung : Nusa Media

Sudjana, Nana Drs. 2011. Dasar-dasar

Proses Belajar Mengajar.

Bandung : Sinar baru Algesindo

Supardi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas

Beserta Sistematika Proposal

dan Laporan. Jakarta : DIVA

Press

Suwarna. 2005. Pengajaran Mikro.

Jogjakarta : Tiara Wacana

Suyetty. 2004. Kolega dan Pelanggan.

Jakarta : Yudhistira

TIM. 2009. Perencanaan Pembelajaran.

Surabaya : Unesa University

Press

TIM. 2009. Strategi Belajar Mengajar.

Surabaya : Unesa University

Press

Trianto. 2010. Mendesain Model

Pembelajaran Inovatif -

Progresif. Jakarta : Prenada

Media

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/

2011/01/27/model-pembelajaran-

langsung/

http://indramunawar.blogspot.com/

2009/06/hasil-belajar-pengertian-dan-

definisi.html

16