Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose
-
Upload
candra-melati -
Category
Documents
-
view
449 -
download
13
Transcript of Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose
-
8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose
1/23
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK PASCA PANEN I
(Pengukuran Densitas & Spesif ic Gravity Pengukuran Sudut Geser & Angle
of Repose )
Oleh :
Nama : Candra Melati
NPM : 240110140057
Hari, Tanggal Praktikum : Selasa, 06 Oktober 2015
Co.Ass : Aditya Ramadhan
Cindy Almas R
Jeremia Kristian
Prisilia Ratna S
Shayana Junita
LABORATORIUM PASCA PANEN DAN TEKNOLOGI PROSES
DEPARTEMEN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2015
Nilai :
-
8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose
2/23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Karakteristik fisik suatu bahan hasil pertanian sangat berpengaruh terhadap
proses penanganan hasil pertanian karena hal ini akan mempengaruhi kualitas dari
hasil pertanian itu sendiri. Komponen karakteristik fisik suatu bahan antara lain
pengukuran densitas dan specific gravity serta pengukuran sudut geser dan angle
of repose. Hal ini diperlukan untuk penyimpanan, perancangan mesin,
perencanaan kemasan, sortasi dan grading. Misalnya pengukuran densitas
berfungsi untuk perancangan kemasan karena densitas merupakan perbandingan
massa bahan dengan volume bahan sehingga dalam perancangan kemasan dengan
massa tertentu harus diperhitungkan besar- kecilnya kemasan (volume) karena
setiap bahan hasil pertanian memiliki perbedaan antara massa dengan volumenya.
Maka dari itu, untuk mempertahankan mutu bahan produk pertanian
diperlukan pemahaman tentang sifat bahan hasil pertanian dengan cara melakukan
pengukuran densitas dan specific gravity, pengukuran sudut geser dan angle of
repose produk pertanian yang berbentuk tidak beraturan serta bersifat porus yang
dilaksanakan pada praktikum kali ini.
1.2. Tujuan Praktikum
1.2.1. Tujuan Instruksional Khusus
1. Menentukan kerapatan kamba (bulk density), spesific gravity serta sudur
repos (angle of repose) suatu bahan
2.
Mempelajari cara pengukuran densitas produk pertanian yang berbentuktidak beraturan serta bersifat porus.
-
8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose
3/23
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bul k Density
Bulk density menunjukkan perbandingan dengan volume antara berat tanah
kering dengan volume tanah termasuk pori-pori tanah. Bulk density merupakan
kepadatan tanah. Makin padat suatu tanah makin tinggi bulk density, yang berarti
makin sulit meneruskan air atau ditembus akar tanaman. Pada umumnya Bulk
Density berkisar dari 1,1 – 1,6 g/cc. Bulk Density penting untuk menghitung
kebutuhan pupuk atau air untuk tiap-tiap hektar tanah, yang didasarkan pada berat
tanah per hektar.
Tanah organik memiliki bulk density yang sangat rendah jika dibandingkan
dengan tanah mineral. Variasi-variasi ada tergantung pada keadaan bahan organik
dan kandungan air pada waktu pengambilan cuplikan untuk menentukan bulk
density. Nilai-nilai yang berkisar dari 0,1 sampai 0,6 gram per sentimeter kubik
adalah biasa .
Contoh tanah yang digunakan untuk menetapkan berat jenis palsu harus
diambil secara hati-hati dari dalam tanah. Pengambilan contoh tanah tidak boleh
merusak struktur asli tanah. Terganggunya struktur tanah dapat mempengaruhi
jumlah pori-pori tanah, demikian pula berat satuan volume. Empat atau lebih
bongkah (gumpal) tanah biasanya diambil dari tiap horison untuk memperoleh
nilai rata-rata. Gumpal-gumpal tanah yang diambil dari lapangan untuk penetapan
bulk density dibawa ke laboratorium untuk dikering ovenkan dan ditimbang.
Kerapatan volume dapat pula Ditetapkan dengan satuan lain, misalnya pount/ft.Jika ditetapkan dalam g/cm, maka bulk density lapisan olah berstruktur halus
biasanya berkisar antara 1,0 – 1,3. Sedangkan jika tekstur tanah itu kasar, maka
kisaran itu selalu di antara 1,3 – 1,8. Semakin berkembang struktur tanah lapisan
olah yang bertekstur biasanya memiliki nilai berat jenis palsu yang rendah,
dibandingkan pada tanah-tanah berpasir. Timbulnya proses pembentukan struktur
di horison-horison bagian atas dari bahan induk ini mengakibatkan bulk density
yang rendah dibandingkan lebih rendah dari batuan induk itu sendiri. Tanah-tanah
-
8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose
4/23
organik memiliki nilai bulk density yang rendah dibandingkan dengan tanah
mineral. Tergantung dari sifat-sifat bahan organik yang menyusun tanah organik
itu, dan kandungan air pada saat pengambilan contoh, maka biasanya bulk density
itu berkisar antara 0,2 – 0,6 gr/cm3.
Bahan organik memperkecil berat isi tanah karena bahan organik jauh lebih
ringan daripada mineral. Berat isi ditentukan oleh porositas dan padatan tanah.
Tanah yang bertekstur halus mempunyai berat isi yang lebih rendah daripada
tanah berpasir (Iin. 2012).
2.2 Spesif ic Gravity
Spesific gravity perbandingan berat bahan terhadap berat air yang volumenya
sama dengan bahan. Spesific gravity dan bulk density dari bahan hasil pertanian
memiliki peranan yang sangat penting dalam proses penanganan bahan hasil
pertanian. Sebagai contoh, data kerapatan kamba dan spesific gravity bahan
diperlukan untuk penyimpanan biji-bijian, perencanaan silo, bunker, hopper,
perancanangan pengemasan, dan lain-lain (Sudaryanto, dkk. 2015).
.......(1)
Untuk gas :
pV = n R T
pV = (m/M) R T
= m/V
= (p M)(R T)
dimana :
p = Tekanan (atm)V = Volume (liter)
n = Jumlah mol, kgmol
m = massa, kg
M = berat molekul
T = suhu, 0K
R = konstanta gas (0,08206 (liter.atm) (mol0K) = 10,7315
-
8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose
5/23
Sebagaimana yang tercantum dalam rumus SG di atas, bahwa SG merupakan
perbandingan densitas zat terhadap densitas zat standar. Densitas merupakan
perbandingan massa zat dengan volume zat. Volume zat sangat dipengaruhi oleh
suhu. Kenaikan suhu akan mengakibatkan pemuaian zat sehingga volumenya
bertambah. Dengan demikian densitas zat yang sama pada temperatur yang lebih
tinggi akan lebih rendah. Oleh karenanya besarnya SG zat tersebut pun berubah.
Guna kepentingan transaksi jual beli, khususnya di bidang migas supaya
pembeli dan penjual tidak ada yang dirugikan maka ditetapkan standar SG 60/60
sebagai dasar perhitungan transaksi jual beli. SG 60/60 berarti perbandingan
densitas zat pada suhu 60 degF dengan densitas zat standar pada suhu yang sama.
Namun kenyataannya, sangat sulit mengkondisikan suhu pengukuran tepat pada
60 degF. Oleh karena itu pengukuran dilakukan pada suhu ruangan (berapapun)
yang nantinya hasil pengukuran tersebut dikonversi ke SG 60/60 dengan suatu
koreksi suhu (Refi. 2013).
2.3 Sudut Repos
Menurut Sudaryanto, dkk sudut repos adalah sudut yang terbentuk antara
bidang alas dan bidang miring dari suatu bentuk segitiga pada saat bahan curah
(biji-bijian) dijatuhkan secara bebas atau sampai bahan mulai jatuh bergulir. Sudut
repos terjadi :
a. Sudut repos statik, yaitu sudut gesek antar bijian diambang batas gerak
b. Sudut repos dinamik, yaitu sudut antara lereng timbunan biji-bijian dengan
permukaan horizontal
Nilai sudut repos dari suatu bahan dipengaruhi oleh bentk, ukuran, kadar air
dan orientasi bahan.
2.4 Piknometer
Menurut Riko, 2011 piknometer adalah bejana yang dilengkapi dengan
termometer untuk mengukur dan membandingkan berat jenis zat cair atau zat
padat. Pengukuran dengan piknometer harus dilakukan pada suhu tetap. Selain itu,
volume zat cair harus sama dengan volume piknometer. Bagian-bagian
piknometer terdiri dari 3 bagian:
-
8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose
6/23
1. Tutup pikno : bagian tutup mempunyai lubang berbentuk saluran kecil.
2. Thermometer : mengamati bahwa zat yang diukur memiliki suhu yang tetap.
3.
Labu dari gelas : tempat meletakkan zat yang akan di ukur massa jenisnya.
Cara penggunaan
1. Timbang piknometer dalam keadaan kosong.
2.
Masukkan fluida yang akan diukur massa jenisnya ke dalam piknomeer
tersebut.
3. Tepatkan volumenya, lalu tutup piknometer.
4.
Timbang massa piknometer yang berisi fluida tersebut.
5. Hitung massa fluida yang dimasukkan dengan cara mengurangkan massa
pikno berisi fluida dengan massa pikno kosong.
6. Setelah didapat data massa dan volume fluidanya, tentukan nilai rho/masssa
jenis (ρ) fluida.
-
8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose
7/23
BAB III
METODOLOGI PENGAMATAN DAN PENGUKURAN
3.1. Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah :
1. Timbangan analitik
2. Gelas ukur
3.
Piknometer
4. Alat pengukur sudut repos
3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah :
1. Alkohol
2.
Cairan toluenen (C6h5CH3)
3. Jagung
4. Kacang kedelai
5.
Kacang tanah
6. Minyak goreng
3.2. Prosedur Percobaan
3.2.1. Menentukan Bul k Density
1. Menimbang sejumlah bahan dengan menggunakan timbangan analitik
2. Mengukur volume bahan yang telah ditimbang dengan menggunakan
gelas ukur3. Menghitung bulk density bahan dengan menggunakan persamaan yang
telah ditentukan
3.2.2. Menentukan Spesifi c gravity
1.
Metode Platform Scale
1.1 Menimbang bahan dengan menggunakan timbangan analitik
1.2 Memasukkan air ke dalam gelas ukur kemudian menimbang gelas yang
telah diisi air (massa wadah + air)
-
8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose
8/23
1.3 Memasukkan bahan ke dalam gelas ukur yang telah diisi air tersebut
dan catatlah massanya (massa wadah + air + bahan)
1.4
Menghitung spesific gravity bahan dengan menggunakan persamaan
yang ditentukan untuk metode platform scale.
2. Metode Piknometer
Prinsip metode ini didasarkan atas penentuan massa cairan dan penentuan
ruangan yang ditempati cairan ini.
2.1 Menentukan Spesific Gravity Bahan Padat (terutama bijian)
1)
Menimbang berat sampel diudara (Bs);
2) Menimbang berat piknometer (Bp);
3)
Memasukan cairan toluen kedalam piknometer, menimbang berat
toluen + piknometer (Bp + t);
4) Memasukkan sampel bijian kedalam piknometer yang telah terisi
cairan toluen, menimbang berat toluen + piknometer + sampel (Bt
+ p + s) hingga mencapai batas garis pada piknometer;
5) Setelah piknometer dikosongkan dicuci dan dibersihkan dengan
alkohol, menimbang juga berat toluen + air (Bp + a) sampai batas
garis pada piknometer;
6) Menghitung spesific gravity dan berat satuan sampel.
2.2 Menentukan Spesific Gravity Bahan Cair (minyak goreng)
1) Menyiapkan piknometer kosong (m) yan bersih kemudian ditimbang
beratnya dalam gram, selanjutnya memasukkan aquades sampai
garis batas piknometer;
2) Menutup piknometer hingga tidak ada gelembung, lalu
membersihkan dinding luar piknometer dengan tisu. Kemudianmencatat suhu pada tutup pinometer dan menimbang kembali berat
piknometer yang berisi aquades (m1);
3) Melakukan prosedur untuk sampel yang digunakan, mencatat suhu
dan berat piknometer dan sampel (m2).
3.2.3. Menentukan Sudut Repos
1. Meletakkan bahan pada permukaan bidang atas (seng) dari alat
pengukur sudut repos;
-
8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose
9/23
2. Menaikkan lapisan atas dari alat pengukur sudut repos sedikit demi
sedikit sampai dengan bahan mulai bergulir jatuh dan amati busur
derajat untuk melihat besarnya sudut yang terbentuk antara lapisan
bawah dan lapisan atas daru alat pengukur sudut repos;
3. Pada saat mulai bergerak, mencatat sudut yang terbentuk (sudut repos
bahan);
4. Mengulangi pengukuran pada permukaan yang berbeda (mika dan
kayu) dengan masing-masing permukaan diulang sebanyak 30 kali.
5.
Mengukur densitas bahan pertanian porus berbentuk tak menentu
dengan pelapisan lilin
1) Menyiapkan sampel dan timbang beratnya , ms;
2) Menyiapkan air dan ukur volumenya, Va;
3) Memanaskan lilin sampai mencair;
4) Setelah lilin mencair, mencelupkan sampel kedalam lilin
kemudian menimbang berat sampel berlapis lilin, msl;
5) Memasukkan sampelberlapis lilin kedalam air. Mengukur volume
air ditambah sampel dan lilin;
6) Menghitung volume lilin, V1;
7) Menghitung volume sampel;
8) Menghitung densitas sampel.
-
8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose
10/23
BAB IV
HASIL PERCOBAAN
4. 1. Hasil
Tabel 1. Pengukuran Bulk Density
Percobaan
ke-
Massa ∆Volume BD (gr/ml)
Kacang
Tanah
Kacang
Kedelai
Kacang
Tanah
Kacang
Kedelai
Kacang
Tanah
Kacang
Kedelai
1 5 5 5 4 1 1.29
2 4.99 5 4.9 3.9 1.01837 1.28205
3 5.03 5.01 4.9 4.1 1.02653 1.22195
Rata-rata 5.0066 5.0033 4.933 1.01497 1.25133
Tabel 2. Pengukuran Spesif ic Gravity dengan Metode Platform Scale
Percobaan
ke-
Massa Beban
(a)
Masaa
wadah+air (b)
Massa
wadah+air+bahan
(c)
Massa air
dipindahkan (d)SG (e)
Kacang
Tanah
Kacang
Kedelai
Kacang
Tanah
Kacang
Kedelai
Kacang
Tanah
Kacang
Kedelai
Kacang
Tanah
Kacang
Kedelai
Kacang
Tanah
Kacang
Kedelai
1 4.97 4.93 02.96 103.61 107.93 108.52 4.97 4.91 1 1.0041
2 5.03 5.00 102.76 99.92 107.80 104.89 5.04 4.97 0.998 1.006
3 4.96 5.00 103.08 103.94 108.04 108.87 4.96 4.93 1 1.0141
Rata-rata 4.98 4.9766 102.93 102.49 107.92 107.42 4.99 4.936 0.999 1.0033
Tabel 3. Pengukuran Spesifi c Gravity bahan padat dengan piknometer
BahanBS
(gr)
BP
(gr)
Bpt
(gr)Bpts Bpa
SG
toluene
SG
sampel
VS
(mm3)γs (gr/mm
3)
Jagung 3,03 17,48 45,33 46,98 50,46 0,844452 1,85412 1,6342 1,85412
Kacang
Kedelai
3,03 1748 45,33 46,81 50,46 0,844452 1,84686 1,64604 1,84686
-
8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose
11/23
Tabel 4. Pengukuran Spesifi c Gravity bahan cair dengan piknometer
Bahan Massa PiknometerMassa Bahan +
Piknometer (gr)SG
Aquades 18,61 47,40 0,929489406
Minyak Goreng 18,61 45,37 0,929489406
Tabel 5. Pengukuran Sudut Repos
No.
Mika Kayu Seng
Kacang
TanahJagung
Kacang
Kedelai
Kacang
TanahJagung
Kacang
Kedelai
Kacang
TanahJagung
Kacang
Kedelai
1. 13 27 11 13 23 11 10 24 9
2 18 31 12 14 14 10 9 10 11
3 9 26 15 15 15 14 26 9 14
4 16 29 14 25 10 12 8 17 12
5 15 28 15 16 15 9 26 25 10
6 8 30 14 10 23 16 15 33 9
7 8 28 12 8 28 6 5 27 10
8 19 28 10 15 25 9 22 25 12
9 17 25 10 19 26 10 18 22 17
10 9 23 10 18 24 5 21 18 13
11 30 25 17 20 19 4 18 14 20
12 18 32 17 20 27 7 21 27 12
13 19 31 12 22 25 9 18 27 8
14 18 30 10 20 20 13 21 22 21
15 25 29 14 16 16 9 10 27 11
16 14 32 15 25 36 13 22 15 14
17 7 30 16 18 22 12 17 24 12
18 20 32 16 19 24 10 21 26 10
19 19 28 17 15 25 10 17 28 11
20 13 25 15 14 14 11 25 30 8
21 23 26 13 22 20 8 20 24 12
-
8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose
12/23
22 25 27 15 15 15 6 11 25 14
23 25 28 10 19 30 5 22 20 12
24 11 28 13 24 26 5 15 22 11
25 14 30 15 12 24 14 24 24 10
26 25 30 19 15 23 8 11 25 13
27 23 30 15 16 20 5 14 30 8
28 10 34 14 18 25 9 20 21 10
29 11 17 15 19 31 10 19 21 10
30 22 19 14 16 25 12 10 30 13
Tabel 6. Pengukuran Densitas Bahan Pertanian Porus
Percobaan
ke-
Ms
(gr)
Va
(ml)
MSL
(gr)
VSLA
(cm3)
Mlilin
(gr)
Vlilin
(cm3)
Vs
(cm3)
ρs
(gr/cm3)
1 11.69 50 13.59 64 1.9 2.043 11.957 0.977
2 14.72 50 17.09 67 2.37 2.55 14.45 1.019
3 11.93 50 13.54 64 1.61 1.731 12.269 0.972
4. 2. Perhitungan
4.2.1 Perhitungan Bul k Density
1. Kacang Tanah
Percobaan ke-1:
BD (γ) =
=
= 1 gr/ml
Percobaan ke-2:
BD (γ) =
=
= 1.01837 gr/ml
-
8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose
13/23
Percobaan ke-3:
BD (γ) =
=
= 1.02653 gr/ml
2.
Kacang Kedelai
Percobaan ke-1:
BD (γ) =
=
= 1.25 gr/ml
Percobaan ke-2:
BD (γ) =
=
= 1.28205 gr/ml
Percobaan ke-3:
BD (γ) =
=
= 1.22195 gr/ml
4.2.2 Perhitungan Spesifi c Gravity dengan Metode Platform Scale
1. Kacang Tanah
Percobaan ke-1:Massa air yang dipindahkan = c-b = (107.93-102.96) gr = 4.97 gr
SG =
x 1 gr/cm3
SG =
x 1 gr/cm
3
SG = 1
-
8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose
14/23
Percobaan ke-2:
Massa air yang dipindahkan = c-b = (107.80-102.96) gr = 5.04 gr
SG =
x 1 gr/cm3
SG =
x 1 gr/cm3
SG = 0.9980
Percobaan ke-3:
Massa air yang dipindahkan = c-b = (108.04-103.08) gr = 4.96 gr
SG =
x 1 gr/cm3
SG = x 1 gr/cm3
SG = 1
2.
Kacang Kedelai
Percobaan ke-1:
Massa air yang dipindahkan = c-b = (108.52-103.61) gr = 4.91 gr
SG =
x 1 gr/cm3
SG =
x 1 gr/cm3
SG = 1.0041
Percobaan ke-2:
Massa air yang dipindahkan = c-b = (104.89-99.92) gr = 4.97 gr
SG =
x 1 gr/cm3
SG =
x 1 gr/cm3
SG = 1.006
Percobaan ke-3:
Massa air yang dipindahkan = c-b = (108.87-103.94) gr = 4.93 gr
SG =
x 1 gr/cm3
SG =
x 1 gr/cm3 = 1.0141
-
8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose
15/23
4.2.3 Perhitungan Spesifi c Gravity bahan padat dengan piknometer
1.
Jagung
SG Toluene =
SG Toluene =
SG Toluene = 0.8444
SG Jagung =
SG Jagung =
SG Jagung = 1.854121075
V jagung =
VJagung =
VJagung = 1.6341974 gr/cm3
γ Jagung =
γ Jagung =
γ Jagung = 1.854121075 gr/mm3
2. Kacang Kedelai
SG Toluene =
SG Toluene =
SG Toluene = 0.8444
SG Jagung =
SG Jagung =
SG Jagung = 1.854121075
-
8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose
16/23
V jagung =
VJagung =
VJagung = 1.6341974 gr/cm3
γ Jagung =
γ Jagung =
γ Jagung = 1.854121075 gr/mm3
4.2.4 Perhitungan Spesifi c Gravity bahan cair dengan piknometer
sampel =
Keterangan:
M2 = Mat + P
M1 = Maq + P
M = Massa Piknometer
SG sampel =
= – –
= 0,929489406
4.2.5 Perhitungan Sudut Repos
1. Sd Mika
Kacang Tanah:
Sd Kacang Tanah =(∑ )
∑
Sd Kacang Tanah = 38.3045
Jagung:
Sd Jagung =(∑ )
∑
Sd Jagung = 13.51264
-
8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose
17/23
Kacang Kedelai:
Sd Kacang Kedelai =(∑ )
∑
Sd Kacang Kedelai = 5.481609
2. Sd Kayu
Kacang Tanah:
Sd Kacang Tanah =(∑ )
∑
Sd Kacang Tanah = 13.62799
Jagung:
Sd Jagung =(∑ )
∑
Sd Jagung = 29.48161
Kacang Kedelai:
Sd Kacang Kedelai =(∑ )
∑
Sd Kacang Kedelai = 9.627586
3.
Sd Seng
Kacang Tanah:
Sd Kacang Tanah =(∑ )
∑
Sd Kacang Tanah = 33.2
Jagung:
Sd Jagung =(∑ )
∑
Sd Jagung = 32.196092
Kacang Kedelai:
-
8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose
18/23
Sd Kacang Kedelai =(∑ )
∑
Sd Kacang Kedelai = 9.610345
4.2.6 Perhitungan Densitas Bahan Pertanian Porus
1. Sample 1
Mlilin = MSL – MS
Mlilin = (13.59-11.69) gr
Mlilin = 1.9 gr
Vlilin =
Vlilin =
Vlilin = 2.043 cm3
Vs = VSLA – Vlilin - Va
Vs = 64 cm3 – 2.043 cm3 – 50 cm3
Vs = 11.957 cm3
ρs =
ρs =
ρs = 0.977 gr/cm3
2. Sample 2
Mlilin = MSL – MS
Mlilin = (17.09-14.72) gr
Mlilin = 2.37 gr
Vlilin =
Vlilin =
Vlilin = 2.55 cm3
-
8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose
19/23
Vs = VSLA – Vlilin - Va
Vs = 67 cm3 – 2.55 cm3 – 50 cm3
Vs = 14.45 cm3
ρs =
ρs =
ρs = 1.019 gr/cm3
3.
Sample 3Mlilin = MSL – MS
Mlilin = (13.54-11.93) gr
Mlilin = 1.61 gr
Vlilin =
Vlilin =
Vlilin = 1.731 cm3
Vs = VSLA – Vlilin - Va
Vs = 64 cm3 – 1.731 cm3 – 50 cm3
Vs = 12.269 cm3
ρs =
ρs =
ρs = 0.972 gr/cm3
-
8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose
20/23
BAB V
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini praktikan melakukan pengukuran densitas dan
spesific gravity dan pegukuran sudut repos. Pengukuran bulk density membantu
untuk menentukan ruang penyimpanan khususnya untuk bahan hasil pertanian.
Besarnya nilai bulk density akan berbanding lurus dengan besarnya ruang
penyimpanan suatu bahan. Nilai bulk density dari suatu produk berbanding lurus
dengan volume ruang penyimpanan.
Berdasarkan hasil pengukuran, diperoleh nilai bulk density untuk kacang
tanah pada percobaan pertama hingga ketiga secara berurutan adalah 1 gr/mL;
1,01837 gr/mL; dan 1,02653 gr/mL sehingga diperoleh rata-rata nilai bulk density
kacang tanah adalah 1,01497 gr/mL. Sedangkan nilai bulk density untuk kacang
kedelai pada percobaan pertama hingga ketiga secara berurutan adalah 1,29
gr/mL; 1,28205 gr/mL; dan 1,22195 gr/mL sehingga diperoleh rata-rata adalah
1,25133 gr/mL. Nilai bulk density menurut literatur untuk kacang kedelai adalah
0,5447 gr/mL sedangkan yang diperoleh praktikum hanya 1,25133 gr/mL,
perbedaan nilai yang diperoleh cukup jauh dengan literatur yang ada. Artinya
perhitungan yang dilakukan praktikan terjadi kesalahan dan belum mendekati
benar. Hal tersebut bisa terjadi karena kesalahan dalam proses pengukuran massa
serta volume yang tertera pada gelas ukur.
Selanjutnya nilai spesific gravity kacang tanah berurutan dari percobaan
pertama sampai ketiga adalah 1; 0,998 dan 1 sehingga rata-ratanya sebesar 0,999.
Sedangkan nilai spesific gravity kacang kedelai berurutan dari percobaan pertama
sampai ketiga adalah 1,0041; 1,006 dan 1,0141 sehingga rata-ratanya sebesar1,0033. Jika nilai spesificnya lebih besar dari 1 maka bahan yang diuji akan
tenggelam. Namun, jika nilai spesificnya dibawah 1 maka bahan yang diuji akan
mengapung. Maka dapat disimpulkan bahwa kacang kedelai akan tenggelam
dalam air, sedangkan untuk kacang tanah masih memungkinkan untuk mengapung
karena spesific gravity nya dibawah nilai 1. Spesific gravity ini memiliki peranan
penting dimana membantu bahan hasil pertanian untuk dikeringkan dan
-
8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose
21/23
membantu dalam hal penyimpanan biji-bijian, penentuan kemurnian biji, sortasi
serta grading .
Pengukuran spesific gravity ini dilakukan dalam dua metode, yaitu metode
platform scale dimana metode ini merupakan salah satu teknik sederhana yang
dapat digunakan pada produk yang berukuran besar dan yang kedua adalah
metode piknometer dimana piknometer itu sendiri berarti bejana yang dilengkapi
termometer untuk mengukur dan membandingkan berat jenis cair atau zat padat.
Piknometer berfungsi untuk mengukur volume sebenarnya pada suatu bahan.
Metode piknometer ini juga terbagi menjadi dua yaitu dengan bahan padat
dan dengan bahan cair. Untuk pengukuran bahan padat diperoleh volume sampel
jagung sebesar 1,6342 mm3 dan kacang kedelai sebesar 1,64604 mm3. Kemudian
untuk spesific gravity dari sampel jagung didapat 1,85412 dan kacang kedelai
sebesar 1,84686. Dapat disimpulkan dari hasil volume dan berat sampel yang
diperoleh bahwa semakin kecil nilai volume dari sampel yang diuji maka akan
semakin besar nilai berat sampel yang diperoleh berlaku pula sebaliknya.
Sehingga volume dan berat sampel berbanding terbalik.
Untuk pengukuran sudut repos dilakukan pada tiga media yang berbeda, yaitu
mika, kayu serta seng. Untuk sudut repos kacang tanah hasil yang paling besar
terdapat pada mika dengan besar 300; untuk sudut repos jagung diperoleh nilai
paling besar pada media kayu dengan besar 360; dan yang terakhir nilai sudut
repos untuk kedelai adalah 21 pada permukaan seng. Nilai sudut repos suatu
bahan dipengaruhi oleh bentuk, ukuran, kadar air, dan orientasi bahan.
Pada pengukuran densitas bahan dengan dilapiskan lilin dan bahan uji terong.
Terong bukan termasuk kedalam bahan yang bentuknya bersifat porus atau tidak
beraturan. Nilai densitas yang diperoleh setelah dilakukan tiga kali percobaanadalah 0,977 gr/cm3; 1,019 gr/cm3; dan 0,972 gr/cm3. Jika dilihat dari hasil yang
diperoleh praktikan bahwa massa terong mempengaruhi nilai densitas dimana
setiap penambahan massa bahan akan semakin kecil densitas yang diperoleh
bahan.
-
8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose
22/23
BAB VI
PENUTUP
6. 1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini :
1.
Kebundaran dan kebulatan merupakan dua hal yang berbeda
2. Kebulatan serta kebundaran memiliki nilai 0-1
3. Kebundaran bahan dikatakan sempurna jika nilai roundness mendekati
nilai 1
4. Pengukuran dari Karakteristik bahan hasil pertanian seperti bentuk dan
ukuran sangat penting untuk penanganan hasil pertanian agar lebih
efektif
6. 2. Saran
1.
Sebaiknya praktikan membaca serta memahami praktikum yang akan
dilaksanakan
2. Sebaiknya pengukuran dilakukan dengan teliti agar data yang didapat
lebih akurat
3. Sebaiknya praktikan bersikap serius dan fokus ketika melaksanakan
praktikum
-
8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose
23/23