Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang ...

13
Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkomputerisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access Sukartini Ulfi Maryati Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Padang Abstract Problems arise when inventory management is done manually, because there are many kinds of goods, brand, location, suppliers, customers and the high frequency of purchase and sale transactions. With the aim to meet the need for accuracy, speed and timeliness in providing inventory information, all problems should be avoided and the necessary involvement in the application of computer-based system to manage inventory. The purpose of this study was to develop an initial version of the prototype application for the management of inventory through the use of Microsoft Access are able to produce key information in the form of the values that are associated with mutations in financial stocks, the Inventory Report, Sales Report, Report of Receivables and Payables Report. Development model used is a combination of the three models, namely the development of Statement of Purpose, Gen. List, and Prototype. Keywords: inventory management application, a prototype. 1. LATAR BELAKANG Operasi perusahaan perda- gangan dan manufaktur banyak didominasi oleh transaksi penjua-lan dan pembelian dalam frekuen-si yang sangat tinggi. Atas karakteristik jenis usaha tersebut, maka persediaan baik secara finansial maupun fisik menjadi salah satu elemen utama dalam perusahaan perdagangan dan manufaktur. Persediaan menjadi objek utama yang menyebabkan terjadinya hubungan antara pembeli dan penjual dalam transaksi jual beli. Nilai finansial persediaan yang diproduksi dan disimpan dapat berjumlah sangat besar dan secara fisik dapat terdiri dari berbagai macam item persediaan dimana masing-masing item terdiri dari jumlah unit yang besar pula. Dalam kondisi tersebut dan untuk berbagai kepentingan bisnis seperti kepentingan aspek pengen- dalian dan pengawasan, pemenuhan aturan dan standar, serta pertang- gungjawaban, maka diperlukan kegia-tan pencatatan terhadap nilai finansial dan fisik atas mutasi persediaan secara akurat dan harus disajikan dalam bentuk laporan secara cepat dan tepat waktu. Informasi tentang jumlah unit, harga per unit, dan total harga persediaan menjadi sangat penting untuk dapat disediakan secara akurat, cepat, dan tepat waktu untuk kepen-tingan pengambilan keputusan-keputusan seperti (1) penetapan harga jual, (2) perhitungan dan penyusunan laporan laba rugi, (3) penentuan jumlah harta yang dicerminkan melalui

Transcript of Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang ...

Page 1: Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang ...

Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan

Persediaan Yang Terkomputerisasi Dengan

Menggunakan Microsoft Access

Sukartini Ulfi Maryati

Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Padang

Abstract

Problems arise when inventory management is done manually, because there are many kinds

of goods, brand, location, suppliers, customers and the high frequency of purchase and sale

transactions. With the aim to meet the need for accuracy, speed and timeliness in providing

inventory information, all problems should be avoided and the necessary involvement in the

application of computer-based system to manage inventory. The purpose of this study was to

develop an initial version of the prototype application for the management of inventory through

the use of Microsoft Access are able to produce key information in the form of the values that

are associated with mutations in financial stocks, the Inventory Report, Sales Report, Report of

Receivables and Payables Report. Development model used is a combination of the three

models, namely the development of Statement of Purpose, Gen. List, and Prototype.

Keywords: inventory management application, a prototype.

1. LATAR BELAKANG

Operasi perusahaan perda-gangan dan manufaktur banyak didominasi oleh transaksi penjua-lan dan pembelian dalam frekuen-si yang sangat tinggi. Atas karakteristik jenis usaha tersebut, maka persediaan baik secara finansial maupun fisik menjadi salah satu elemen utama dalam perusahaan perdagangan dan manufaktur. Persediaan menjadi objek utama yang menyebabkan terjadinya hubungan antara pembeli dan penjual dalam transaksi jual beli. Nilai finansial persediaan yang diproduksi dan disimpan dapat berjumlah sangat besar dan secara fisik dapat terdiri dari berbagai macam item persediaan dimana masing-masing item terdiri dari jumlah unit yang besar pula.

Dalam kondisi tersebut dan untuk berbagai kepentingan bisnis seperti kepentingan aspek pengen-dalian dan pengawasan, pemenuhan aturan dan standar, serta pertang-gungjawaban, maka diperlukan kegia-tan pencatatan terhadap nilai finansial dan fisik atas mutasi persediaan secara akurat dan harus disajikan dalam bentuk laporan secara cepat dan tepat waktu. Informasi tentang jumlah unit, harga per unit, dan total harga persediaan menjadi sangat penting untuk dapat disediakan secara akurat, cepat, dan tepat waktu untuk kepen-tingan pengambilan keputusan-keputusan seperti (1) penetapan harga jual, (2) perhitungan dan penyusunan laporan laba rugi, (3) penentuan jumlah harta yang dicerminkan melalui

Page 2: Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang ...

Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkompu-terisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access

72 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 7 No.1 Juni 2012 ISSN 1858-3687 hal 71-83

keberadaan persediaan dalam pos aktiva lancar, dan (4) penetapan waktu dan jumlah pemesanan kembali.

Pencatatan dan penyajian informasi persediaan secara manual dapat menyebabkan terja-dinya berbagai masalah mana-jemen. Oleh karena itu pengelo-laan persediaan dengan berbasis pada penggunaan komputer men-jadi penting untuk diterapkan. Pengembangan sistem aplikasi persediaan berbasis komputer dengan menggunakan Microsoft Access menjadi salah satu alternatif yang dapat diterapkan dalam pencatatan mutasi dan penyajian laporan persediaan. Aplikasi pengelolaan persediaan dapat pula dikembangkan dengan Menggunakan paket-paket program database lainnya seperti Dbase III+, Dbase IV, dan Clipper.

Namun demikian dengan kele-bihan berupa penanganan layar yang memberikan banyak kemudahan bagi pengguna dalam mengembangkan aplikasi, kecepatan program, banyak-nya perin-tah siap pakai yang disediakan, maka Microsoft Access menjadi pilihan utama.

Berdasarkan hal tersebut diatas, penulis tertarik melakukan penelitian tentang Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkompu-terisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access.

Tujuan dari penelitian karya desain ini adalah untuk mengembangkan sebuah prototipe aplikasi versi awal untuk pengelolaan persediaan melalui penggunaan Microsoft Access yang mampu menghasilkan informasi utama berupa nilai-nilai yang bersifat financial yang terkait dengan mutasi persediaan, yaitu Laporan Persediaan, Laporan Penjualan, Laporan Piutang, dan Laporan Hutang.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa adanya prototipe awal dari aplikasi pengelolaan persediaan yang

dikembangkan secara bersama dalam konteks kurikulum dan silabus yang berlaku di jurusan Akuntansi. Selanjutnya prototipe awal ini dapat dikembangkan secara patokduga (benchmark) terhadap prototipe-prototipe lain sehingga tercipta standar kualitas pengembangan aplikasi berbasis komputer yang diberlakukan di jurusan Akuntansi pendidikan tinggi vokasi.

2. Tinjauan pustaka

2.1. Persediaan

Istilah umum yang digunakan untuk menunjukkan sumber daya atau segala sesuatu yang digunakan organisasi dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan adalah persediaan, baik persediaan intern maupun ekstern. Persediaan biasanya merupakan aktiva yang mempunyai nilai besar dalam kelompok aktiva lancar pada suatu perusahaan akan tetapi bentuk dan macam persediaan tersebut bisa saja berbeda tergantung pada jenis perusahaannya.

Persediaan merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan secara kontiniu diperoleh atau diproduksi dan dijual. Sebahagian besar sumber daya perusahaan seringkali diinvestasikan dalam bentuk barang-barang yang dibeli atau diproduksi. Biaya barang-barang ini harus dicatat, dikelompok-kan dan diikhtisarkan selama periode akuntansi. Pada akhir periode, biaya ini dialokasikan diantara aktifitas periode berjalan yaitu diantara barang-barang yang dijual dalam periode berjalan pada laporan laba rugi dan barang yang berada dalam persediaan untuk dijual pada periode mendatang yang dicantumkan dalam neraca.

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) berisi rumusan-rumusan tentang perlakuan akuntansi terhadap perkiraan-perkiraan dalam laporan keuangan sebagai

Page 3: Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang ...

Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkompu-terisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access

Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 7 No.1 Juni 2012 ISSN 1858-3687 hal 71-83 73

representasi dari transaksi-transaksi keuangan. Perkiraan persediaan merupakan salah satu perkiraan yang juga dirumuskan perlakuan akuntansinya dalam SAK.

Persediaan adalah aktiva : 1) Tersedia untuk dijual dalam

kegiatan usaha normal 2) Dalam proses produksi dan atau

dalam perjalanan 3) Dalam bentuk bahan atau

perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa (Anonim 2002).

Terdapat dua metode yang dapat digunakan dalam hubungannya dengan pencatatan persediaan barang yaitu metode fisik dan metode buku (perpetual) (Baridwan 2000).

1. Metode Fisik

Peggunaan metode mengharus-kan adanya perhitungan barang yang masih ada pada tanggal penyusunan laporan keuangan. Perhitungan persediaan (stock opname) ini diperlukan untuk mengetahui berapa jumlah barang yang masih ada dan kemudian diperhitungkan harga pokoknya. Dalam metode ini mutasi persediaan barang tidak diikuti dalam buku-buku, setiap pembelian barang dicatat dalam rekening pembelian. Karena tidak ada catatan mutasi persediaan barang maka harga pokok penjualan juga tidak dapat diketahui sewaktu-waktu. Harga pokok penjualan baru dapat dihitung apabila persediaan akhir sudah dihitung.

Ada masalah yang timbul jika digunakan metode fisik, yaitu jika diinginkan menyusun laporan keuangan jangka pendek (interim) misalnya bulanan, yaitu keharusan mengadakan perhitungan fisik atas persediaan barang. Bila barang yang dimiliki jenis dan jumlahnya banyak, maka perhitungan fisik akan memakan waktu cukup lama dan akibatnya laporan keuangan juga akan terlambat. Tidak diikutinya

mutasi persediaan dalam buku menjadikan metode ini sangat sederhana, baik pada saat pencatatan pembelian maupun pada waktu melakukan pencatatan penjualan.

2. Metode Buku (Perpetual)

Dalam metode buku setiap jenis persediaan dibuatkan rekening sendiri-sendiri yang merupakan buku pembantu persediaan. Rincian dalam buku bisa diawasi dari rekening kontrol persediaan barang dalam buku besar. Rekening yang digunakan untuk mencatat persediaan ini terdiri dari beberapa kolom yang dapat digunakan untuk mencatat pembelian, penjualan, dan saldo persediaan. Setiap perubahan dalam persediaan diikuti dengan pencatatan dalam rekening persediaan sehingga jumlah persediaan sewaktu-waktu dapat diketahui dengan melihat kolom saldo dalam rekening persediaan. Masing-masing kolom dirinci lagi untuk kuantitas dan harga perolehannya.

Penggunaan metode perpe-tual akan memudahkan dalam menyusun neraca dan laporan laba rugi jangka pendek, karena tidak perlu lagi mengadakan perhitungan fisik untuk mengetahui jumlah persediaan akhir. Walaupun neraca dan laporan laba rugi dapat segera disusun tanpa mengadakan perhitungan fisik atas barang, setidak-tidaknya setahun sekali perlu diadakan pengecekan apakah jumlah dan kondisi barang dalam gudang sesuai dengan jumlah dalam rekening persediaan.

Dibandingkan dengan metode fisik maka metode perpetual merupakan cara yang lebih baik untuk mencatat persediaan yaitu dapat membantu memudahkan penyusunan neraca dan laporan laba rugi, juga dapat digunakan dengan mudah untuk mengawasi barang-barang dagangan di dalam gudang.

Page 4: Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang ...

Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkompu-terisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access

74 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 7 No.1 Juni 2012 ISSN 1858-3687 hal 71-83

2.2. Metode Penentuan Harga

Pokok Persediaan

Untuk dapat menghitung harga pokok penjualan dan harga pokok persediaan akhir dapat digunakan berbagai cara, yaitu (a) identifikasi khusus, (b) masuk pertama keluar pertama (MPKP/FIFO), (c) rata-rata tertimbang, (d) masuk terakhir keluar pertama (MTKP/LIFO), (e) persediaan besi/minimum, (f) biaya standar, (g) biaya rata-rata sederhana, (h) harga beli terakhir, (i) metode nilai penjualan relative, dan (j) metode biaya variabel ( Baridwan 2000 ).

2.3. Sistem Informasi

2.3.1. Sistem

Untuk mengetahui suatu sistem dapat diperoleh dengan cara memperhatikan ciri-ciri yang ada pada suatu sistem dan interaksi dari unsur-unsur yang saling terkait atau saling mempunyai hubungan serta keterpaduan dengan unsur-unsur lainnya yang ada dalam suatu wadah serta mempunyai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Sistem berasal dari kata Yunani yaitu “Systema” yang berarti kesatuan, yaitu suatu kesatuan atau keseluruhan dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan dan saling ketergantungan satu sama lainnya untuk mencapai tujuan tertentu, atau secara sederhana sistem juga dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi atau berhubungan untuk mencapai tujuan. Agar pengertian sistem lebih mudah untuk dipahami berikut ini pengertian sistem yang dikutip dari beberapa sumber :

Menurut Jogianto (1990;6)

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

menyelesaikan suatu kegiatan dan suatu sasaran”.

Menurut Alexander (1997;9)

“Sistem adalah suatu dari elemen-elemen baik berbentuk fisik maupun bukan fisik yang menunjukkan suatu kumpulan yang saling berhubungan datanya dan berinteraksi bersama-sama menuju satu atau lebih tujuan sasaran atau akhir dari sistem”.

Selain itu dalam mendefini-sikan suatu sistem ada dua pendekatan yang digunakan. Pendekatan pertama menekankan pada prosedur dan yang lain lebih menekankan pada komponen dan elemennya. Pendekatan yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan suatu sistem sebagai jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan untuk melakukan suatu kegiatan dalam menyelesaikan suatu tujuan tertentu. Sedangkan pendekatan yang menekankan pada komponen dan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan (Pendekatan sistem oleh Robert A.Leitch dan K.Roscoe Davis).

Suatu sistem dapat bersifat menentukan cara kerja yang dapat diramalkan serta sistem dapat dirancang dari sudut prilaku, akan tetapi suatu tingkatan kesalahan selalu ada pada apa yang dilakukan oleh sistem tersebut. Sistem dapat juga bersifat tertutup dan terbuka. Sistem tertutup dalam ilmu alam dirumuskan sebagai suatu yang dapat berdiri sendiri atau serba lengkap. Sistem ini tidak melakukan pertukaran bahan, informasi atau tenaga dengan lingkungannya.

Di dalam organisasi dan pengolahan informasi ada sistem yang relatif tertutup yaitu suatu sistem yang hanya mempunyai masukan dan keluaran yang telah teratur dan dirumuskan dengan baik, sedangkan sistem terbuka mengadakan pertukaran informasi,

Page 5: Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang ...

Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkompu-terisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access

Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 7 No.1 Juni 2012 ISSN 1858-3687 hal 71-83 75

bahan atau tenaga dengan lingkungannya. Suatu sistem mempunyai maksud untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran. Tujuan biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup dengan lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Jadi suatu sistem menurut Robert G. Murdik (1993:7) adalah :

“Suatu sistem adalah seperang-kat elemen yang membantu kegiatan atau suatu prosedur pengolahan yang mencari suatu tujuan bersama dengan mengoperasikan data untuk menghasilkan informasi”.

Sistem dapat terdiri dari satu atau beberapa masukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan hal ini dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut ini :

Input Output

Gambar 2.1. Model Umum Sebuah

Sistem

2.3.2. Informasi

Di dalam pengolahan sistem pada akhirnya menghasilkan informasi, untuk itu pendefinisian informasi diperlukan untuk menunjang berhasilnya pengembangan sistem yang akan dirancang. Definisi umum untuk informasi dalam sistem informasi menurut Jogianto H.M (1990;9) :

“Informasi adalah data yang dapat diolah yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya”.

Menurut Robert G. Murdik (1993;11) :

“Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan

keputusan saat ini atau menda-tang”.

Jhon Burch (1984:15) mengemukakan suatu bentuk siklus informasi (Information Cycle) seperti terlihat pada gambar 2.2 :

Gambar 2.2. Siklus Informasi

Data yang diolah melalui suatu model menjadi suatu informasi, kemudian user menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain akan membuat sejumlah data kembali, data tersebut akan ditangkap sebagai input untuk diproses selanjutnya.

2.3.3. Sistem Informasi

Menurut Prajudi Admosudijo (1989:3) mengatakan bahwa :

“Sistem adalah sesuatu yang terdiri atas objek, unsur atau komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemprosesan atau pengolahan tertentu”.

Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah-an transaksi harian, mendukung operasi yang bersifat

Sistem

PROSES MODEL

Input Data

Data

Ditangkap

Hasil

Tindakan Keputusan

Tindakan

Penerimaan

Output

Informasi Database

Page 6: Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang ...

Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkompu-terisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access

76 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 7 No.1 Juni 2012 ISSN 1858-3687 hal 71-83

manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (sistem informasi yang didefinisikan oleh Robert Aleitch dan K. Roscoe Davis). Pada saat ini suatu kegiatan baru dan dinamis telah dikembangkan di dalam organisasi berupa disain, operasi dan manajemen sistem informasi yang berlandaskan komputer (Computer Based Information System). Sementara itu berbagai kegiatan organisasi memerlukan suatu sistem untuk mengolah informasi yang lebih cepat dan kehadiran komputer telah memperluas kemampuan manusia dalam mengolah informasi tentang kegiatan perusahaan. Sistem informasi dapat disimpulkan sebagai suatu kumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi berbagai pihak yang mengambil keputusan atau pengendalian organisasi dalam perusahaan.

2.4. Sekilas Tentang Microsoft

Access

Microsoft Access adalah sistem manajemen database yang memungkinkan kita membuat aplikasi database sesuai kebutuhan kita. DBMS singkatan dari Database Management System. DBMS merupakan perangkat lunak atau program komputer yang dirancang secara khusus untuk memudahkan pengelolaan database. Salah satu macam DBMS yang populer pada dewasa ini berupa RDBMS (Relational Database Management System), yang menggunakan model basis data relasional atau dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan (Jhon dan Joseph, 1996).

Database adalah kumpulan data terorganisasi yang digunakan semestinya, menjadi informasi. Database ini tidak hanya menyimpan data mentah dan informasi yang

terkait, tetapi juga menyimpan semua yang berkaitan dengan data termasuk form, report, makro dan program

2.4.1. Objek Database Pada

Microsoft Access

a. Table : kumpulan data dari suatu topik tertentu yang digunakan untuk menbuat dan menyimpan data lewat proses pembuatan database yang disusun dalam bentuk baris dan kolom.

b. Queries : berfungsi untuk mendefinisikan data, merelasikan record, data dan field, menciptakan field baru beserta record, menyajikan bahan untuk pembuat-an form/report.

c. Form : berfungsi menampilkan field-field yang dibutuhkan dan label yang digunakan dalam memasukkan data ke dalam tabel/query.

d. Report: titik akhir dalam proses pembuatan database dan mem-berikan gambaran pada pemakai tentang hasil akhir pengolahan data.

e. Macros : untuk menampilkan suatu laporan hasil database dengan cepat, membuat shortcut serta melakukan pemprograman suatu laporan database yang lebih menarik.

f. Switchboard : untuk memudahkan menavigasi semua objek pada file database yang tela dirancang. Maka dapat dibuat menu navigasi yang berupa Switchboard atau berupa form yang berisi menu hasil rancangan yang dibuat.

g. Modul : prosedur yang dibuat dengan Access Basic Code (ABC) untuk aplikasi berdaya guna yang tidak terpenuhi dengan makro dan objek lain.

2.5. Prototipe

Sistem aplikasi persediaan dalam penelitian ini dikembangkan dengan menggunakan pendekatan

Page 7: Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang ...

Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkompu-terisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access

Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 7 No.1 Juni 2012 ISSN 1858-3687 hal 71-83 77

prototipe. Prototipe adalah sebuah pendekatan untuk merancang sistem dimana sebuah model kerja sederhana dari sebuah sistem dikembangkan. Prototipe atau draft awal secara cepat dan murah dapat dibuat dan disiapkan bagi kepentingan pengguna untuk diuji. Percobaan dengan prototipe memungkinkan para pengguna untuk menentukan apa yang mereka inginkan dan apa yang tidak mereka inginkan dalam sistem yang mereka butuhkan. Berdasarkan reaksi dan umpan balik mereka, para pengembang memodifikasi sistem dan menunjukkan perubahannya kepada para pengguna. Proses berulang dari mencoba menggunakan dan memo-difikasi ini berlangsung sampai dengan para pengguna merasa puas bahwa sistem telah sesuai dengan kebutuhan mereka. Konsep dari prototipe adalah bahwa lebih mudah bagi para pengguna untuk mengekspresikan apa yang mereka inginkan dan apa yang tidak mereka inginkan terhadap sebuah prototipe dari pada membayangkan apa yang mereka inginkan dalam sebuah sistem. Dengan kata lain, jika para pengguna dapat mencoba menggunakan sebuah aplikasi yang sesungguhnya, maka mereka dapat memberikan umpan balik tentang apa yang mereka inginkan dan apa yang tidak mereka inginkan dalam sistem tersebut. Bahkan sebuah sistem yang tidak secara fungsional penuh menunjukkan fitur-fiturnya adalah jauh lebih baik dari pada diagram-diagram, gambar-gambar, penjelasan verbal, atau isi dari dokumentasi – dokumentasi (Romney Steinbart, 2006)

2. METODE PENELITIAN

• Perangkat Pemodelan

Sistem

Terdapat banyak bentuk model yang dapat digunakan dalam

perancangan sistem antara lain model narasi, model prototype, model grafis, dan lain-lain. Tidak menjadi masalah model mana yang digunakan, namun model yang digunakan harus mampu mere-presentasikan visualisasi bentuk aplikasi yang dikembangkan. Model-model tersebut dapat digunakan secara individual atau secara gabungan dalam arti untuk memodelkan sebuah sistem dapat digunakan lebih dari satu perangkat pemodelan.

Tiga alasan mengapa sebaiknya dilakukan pemodelan sistem, yaitu : 1. Dapat memfokuskan perhatian

pada hal-hal penting dalam sistem tanpa mesti terlibat terlalu jauh

2. Dapat mendiskusikan perubahan dan koreksi terhadap kebutuhan pemakai dengan resiko dan biaya minimal

3. Dapat menguji pengertian penganalisa sistem terhadap kebutuhan pemakai dan membantu pendisain dan pemrogram membangun sistem (Pohan & Bahri, 1997).

Dalam penelitian karya desain ini, perangkat pemodelan yang digunakan dalam menjelaskan rincian teknis yang digunakan adalah gabungan dari statement of purpose, event list, dan prototype. 1. Pernyataan Kegunaan (statement of

purpose) berisi deskripsi tekstual tentang fungsi sistem. Dapat hanya terdiri dari satu, dua atau lebih kalimat. Tetapi sebaiknya tidak lebih

dari satu paragraf, karena tidak digunakan untuk menjelaskan sistem secara detail.

2. Daftar Kejadian (event list). Diperlukan kegiatan inventarisasi semua kejadian yang ada dan menuliskannya sebagai suatu daftar kejadian-kejadian yang ada langsung dihubungkan pada kegiatan relevan yang harus dilakukan dalam penggunaan aplikasi.

Page 8: Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang ...

Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkompu-terisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access

78 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 7 No.1 Juni 2012 ISSN 1858-3687 hal 71-83

3. Prototype menunjukkan bentuk jadi awal (first of its kind) atau contoh jadi (example) untuk disesuaikan kemudian berdasarkan kebutuhan akhir dari pemakai (Pohan Bahri, 1997)

3. HASIL PENELITIAN DAN PEM-

BAHASAN

3.1. Hasil Pengembangan

Hasil pengembangan proto-tipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan dengan menggunakan Microsoft Access digambarkan secara kon-septual melalui pernyataan pemodelan sistem yang digunakan sebagai berikut : A. Pernyataan Kegunaan

Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan adalah sebuah aplikasi versi awal untuk pengelolaan perse-diaan berbasis teknologi informasi melalui penggunaan Microsoft Access yang mampu menghasilkan informasi utama berupa nilai-nilai Laporan Persediaan, Laporan Penjualan, Laporan Piutang dan Laporan Hutang. B. Daftar Kejadian

Daftar kejadian dalam sistem aplikasi yang dikembangkan dinya-takan dalam tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1. Daftar Kejadian (Event List)

Kejadian Rincian Kegiatan

A. Memulai Penggunaan Aplikasi

1. Menjalankan Aplikasi

Mengeksekusi Aplikasi

B. Mengelola Entry Data

1. Memasukkan Daftar Pemasok

Menambahkan, Menghapus, Mengedit, Menyimpan Tambahan Data,

Membatalkan Tambahan Data dan Menutup Form

2. Memasukkan Daftar Pelanggan

Menambahkan, Menghapus, Mengedit, Menyimpan Tambahan Data, Membatalkan Tambahan Data dan Menutup Form

3. Memasukkan Daftar Produk

Menambahkan, Menghapus, Mengedit, Menyimpan Tambahan Data, Membatalkan Tambahan Data dan Menutup Form

4. Memasukkan Daftar Rekening (Perkiraan)

Menambahkan, Menghapus, Mengedit, Menyimpan Tambahan Data, Membatalkan Tambahan Data dan Menutup Form

C. Mengelola Kartu

1. Memasukkan Data Saldo Awal Piutang Dari Masing-Masing Pelanggan

Menambahkan, Menghapus, Mengedit, Menyimpan Tambahan Data, Membatalkan Tambahan Data dan Menutup Form

2. Memasukkan Data Saldo Awal Hutang Dari Masing-Masing Pemasok

Menambahkan, Menghapus, Mengedit, Menyimpan Tambahan Data, Membatalkan Tambahan Data dan Menutup Form

3. Memasukkan Data Saldo Awal dan Jumlah Dari Masing-Masing Produk

Menambahkan, Menghapus, Mengedit, Menyimpan Tambahan Data, Membatalkan Tambahan Data dan Menutup Form

Page 9: Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang ...

Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkompu-terisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access

Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 7 No.1 Juni 2012 ISSN 1858-3687 hal 71-83 79

D. Mengelola Transaksi

1. Memasukkan Data Transaksi Penjualan

Menambahkan, Menghapus, Mengedit, Menyimpan Tambahan Data, Membatalkan Tambahan Data dan Menutup Form

2. Memasukkan Data Transaksi Pembelian

Menambahkan, Menghapus, Mengedit, Menyimpan Tambahan Data, Membatalkan Tambahan Data dan Menutup Form

3. Memasukkan Data Pada Jurnal Umum

Menambahkan, Menghapus, Mengedit, Menyimpan Tambahan Data, Membatalkan Tambahan Data dan Menutup Form

4. Melakukan Pemindahan Data (Posting)

Menentukan Periodisasi Posting, Menutup Form

E. Pelaporan

1. Membuat Laporan Penjualan Barang

Menentukan Periodisasi Laporan, Menampilkan Laporan, Mencetak Laporan, dan Menutup Laporan

2. Membuat Laporan Tentang Data Pelanggan

Menentukan Periodisasi Laporan, Menampilkan Laporan, Mencetak Laporan, dan Menutup Laporan

3. Membuat Laporan Tentang Data Pemasok

Menentukan Periodisasi Laporan, Menampilkan Laporan, Mencetak Laporan, dan Menutup Laporan

4. Membuat Laporan Menentukan

Tentang Persediaan Periodisasi Laporan, Menampilkan Laporan, Mencetak Laporan, dan Menutup Laporan

F. Mengakhiri Penggunaan Aplikasi

1. Mengakhiri Aplikasi Mengeksekusi Pilihan “Keluar Dari Menu Utama”

C. Prototipe Aplikasi

Pengelolaan Persediaan

Struktur program adalah gambaran dari seluruh rangkaian modul-modul program yang saling terkait satu sama lain yang terlibat dalam proses pengolahan data. Pembuatan struktur program ini dimaksudkan untuk mempermudah bagi kita dalam memahami keterkaitan modul-modul program pengolah data yang penulis rancang seperti yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Page 10: Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang ...

Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkompu-terisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access

80 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 7 No.1 Juni 2012 ISSN 1858-3687 hal 71-83

Tabel 3.2. Struktur Program dan Formulir Yang

Digunakan

Transaksi Penjualan

Transaksi Pembelian

Jurnal Umum

Posting

Penutup

Kembali ke menu utama

Kartu Piutang

Kartu Hutang

Kartu Persediaan

Kartu Pembelian

Kartu Penjualan

Kembali ke menu utama

Entry Data Pemasok

Entry Data Pelanggan

Entry Produk

Entry Rekening

Kembali ke menu utama

Laporan Penjualan

Laporan Piutang

Laporang Hutang

Laporan Persediaan

Kembali ke menu utama

Laporan

Laporan Kartu

Keluar dari menu utama

Menu Utama

Transaksi

Kartu

Entry Data

Sementara itu tampilan menu-menu utama dari aplikasi yang dikembangkan ditunjukkan dalam gambar-gambar berikut ini.

Gambar 3.1. Tampilan Menu Utama

Aplikasi Pengelolaan Persediaan

Gambar 3.2. Tampilan Menu Transaksi

Gambar 3.3. Tampilan Menu Kartu

Gambar 3.4. Tampilan Menu Entry Data

Page 11: Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang ...

Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkompu-terisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access

Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 7 No.1 Juni 2012 ISSN 1858-3687 hal 71-83 81

Gambar 3.5. Tampilan Menu Laporan

Gambar 3.6. Tampilan Entry Data

Pemasok

Gambar 3.7. Tampilan Entry Data

Pelanggan

Gambar 3.8. Tampilan Entry Data Produk

Gambar 3.9. Tampilan Entry Perkiraan

dan Saldo Awal

Gambar 3.10. Tampilan Entry Saldo Awal

Maisng-Masing Piutang

Gambar 3.11. Tampilan Entry Saldo Awal

dan Jumlah Maisng-Masing Produk

Page 12: Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang ...

Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkompu-terisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access

82 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 7 No.1 Juni 2012 ISSN 1858-3687 hal 71-83

Gambar 3.12. Tampilan Transaksi

Penjualan

Gambar 3.13. Tampilan Transaksi

Pembelian

Gambar 3.14. Tampilan Jurnal Umum

Gambar 3.15. Tampilan Laporan

Persediaan

Gambar 3.16. Tampilan Laporan Piutang

(Pelanggan)

Gambar 3.17. Tampilan Laporan Hutang

(Pemasok)

Page 13: Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang ...

Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkompu-terisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access

Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 7 No.1 Juni 2012 ISSN 1858-3687 hal 71-83 83

4. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dalam penelitian pengembangan ini adalah : Penggunaan teknologi informasi yang secara nyata diwakili oleh kebera-daan sistem sangat disyaratkan dalam mendukung penyajian laporan persediaan, laporan penjualan, laporan piutang, dan laporan hutang secara cepat, akurat dan tepat waktu. Pengembangan aplikasi persediaan yang terkomputerisasi dengan menggunakan program Microsoft Access menjadi salah satu alternatif yang dapat diterapkan dalam pengelolaan persediaan Aplikasi persediaan dalam penelitian ini, secara struktural dikembangkan dengan membuat prototipe aplikasi yang dapat disempurnakan secara terus menerus untuk melengkapi fasilitasnya. Hasil dari penelitian ini adalah prototipe versi awal dari aplikasi pengelolaan persediaan 4.2. Saran Bagaimanapun prototipe aplikasi pengelolaan persediaan ini merupa-kan versi awal, sederhana dan masih banyak keterbatasan fasilitas di dalamnya. Oleh karena itu banyak hal yang harus dikembangkan untuk kesempurnaan dan kelengkapan fasilitasnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta. Salemba Empat

Baridwan, Zaki. Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE.

Mulyadi. 2000. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Aditya Media.

Soemarso. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta : Rineka Cipta

Jogiyanto H. M. 2001. Analysis & Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur. Yogyakarta : Andi Offset

Murdik Robert G. 2000. Sistem Informasi untuk Manajemen Modern. Jakarta : Erlangga

Ir. Pandapotan Sianipar. 2003. Microsoft Access 2002. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Perry, James T. dan Garry P. Schneider, 2005, Building Accounting System Using Access 2003, Thomson, Singapore.

Romney, Marshal dan Paul Steinbart, 2006, Accounting Information System, Tenth Edition, Pearson Education International, Singapore.

Zainal Abdul Haris. 2007. Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan LIFO Berbasis Komputer Menggunakan Visual Foxpro 8.0. POLIBIS. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Hal 19 – 26.

Pohan, Husni Iskandar dan Kusnassriyanto Saiful Bachri, 1997. Pengantar Perancangan Sistem, Penerbit Erlangga, Jakarta.