Pengaruh Stimulasi Pendengaran Pada Koma Traumatis
-
Upload
hanifa-nur-afifah -
Category
Documents
-
view
237 -
download
21
description
Transcript of Pengaruh Stimulasi Pendengaran Pada Koma Traumatis
Pengaruh stimulasi pendengaran pada koma traumatis
EFFECT OF AUDITORY STIMULATION ON TRAUMATIC COMA DURATION IN INTENSIVE CARE UNIT OF MEDICAL SCIENCES UNIVERSITY OF MAZANDRAN, IRAN
OLEH :
Nur Isma
J230145036
Fariza tandhi
J230145037
PROGRAM PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014EFFECT OF AUDITORY STIMULATION ON TRAUMATIC COMA DURATION IN INTENSIVE CARE UNIT OF MEDICAL SCIENCES UNIVERSITY OF MAZANDRAN, IRAN
By Mohammad Ali Heidari Gorji, Fereshteh Aragiyansc, Hadayat Jafari, Ali Morad Heidari Gorji, Jamshid Yazdani
Pengaruh dari rangsangan pendengaran pada pada lamanya waktu koma karena traumatis di ICU dari Ilmu Kedokteran University of Mazandarn, Iran
A. Latar belakang, meliputi :
a) Latar belakang pemilihan jurnal
Menurut kelompok di RSUD Dr. moewardi khususnya di ruangan ICU banyak pasien yang mengalami penurunan kesadaran yang salah satunya adalah koma. Koma yang lama kemungkinan akan meningkatkan terjadinya gangguan sensori dan risiko terhadap kematian. Sebagai perawat tugas kita adalah mencegah atau mengurangi hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan sensori. Selain itu rangsangan pendengaran juga mempengaruhi lamanya waktu koma karena traumatis
b) Latar belakang penelitian dalam jurnalCedera kepala traumatis ( TBI ) adalah cedera kepala yang disebabkan karena trauma pada kepala. dengan kondisi yang berbeda, dari cedera kepala ringan sampai cedera kepala berat. Usia tua merupakan salah satu faktor risiko yang menyebabkan tingkat keparahan penyakit setelah mengalami cedera kepala traumatis . Menurut pusat statistik Iran peningkatan kajadian TBI di sebabkan karena kecelakaan. Kemajuan dalam bidang kedokteran dalam meningkatkan pelayanan kesehatan telah dilakukan untuk mengurangi angka kematian akibat dari TBI . Meskipun hal ini dapat mengurangi angka kematian , tetapi tidak ada jaminan bagi pasien untuk kembali ke kesehatan sebelumnya. Hal ini menyebabkan peningkatan jumlah pasien yang mengalami kelumpuhan setelah mengalami cedera kepala.
Coma merupakan tingkat kesadaran yang diakibatkan karena terjadi cedera kepala sedangkan salah satu komplikasi yang dialami pasien adalah terjadi gangguan sensori, dan hal itu berisiko tinggi pada pasien yang di rawat di ICU. Memberikan stimulus pendengaran sangat penting bagi orang-orang yang mengalami gangguan sensorik . Sebagian besar pasien koma dengan pendengaran yang normal dapat merangsang batang otak dan membangkitkan respon untuk mendengar . Dalam hal keperawatan pasien koma di semua aspek perawatan tergantung pada asuhan keperawatan yang diberikan, seperti prinsip-prinsip penting dari pemulihan, semua dilakukan dengan perawatan perawat untuk pasien koma. Hal ini diperlukan bahwa semua aspek fungsi fisiologis dan psikologis pasien dianggap penting oleh perawat . Bahkan jika klien tidak mampu merespon lingkungan perawat harus peduli dalam cara yang layak . seperti rangsangan pendengaran program stimulasi untuk berbagai pasien dalam keadaan koma, Penelitian ini melanjutkan untuk penyelidikan efek pendengaran stimulasi pada waktu mencapai skala koma Glasgow (GCS) = 15 tingkat pada pasien koma traumatis rawat inap di Pusat ICU Mazandaran University of Medical Sciences, pada tahun 2011 selama 14 hari ke aplikasi stimulasi pendengaranB. Tujuan a. Tujuan review jurnal
Untuk mengetahui apakah rangsangan mendengar dapat mempengaruhi lamanya waktu koma karena traumatis
b. Tujuan penelitian dalam jurnal
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari suara yang familier dengan tingkat kesadaran pada pasien komaC. Metode
a. Desain penelitian
Penelitian ini menggunakan uji klinis acak double-blind. Dengan kelompok control dan kelompok eksperimen. Untuk analisis data yang digunakan yaitu statistik deskriptif (rata-rata, frekuensi, persentase) dan statistik inferensial (Uji Peringkat)b. Populasi dan sampel
populasi yang digunakan yaitu 30 pasien yang dirawat di ICU karena cedera kepala traumatis di Rumah Sakit Mazandaran selama 2011 Sampling berlangsung sekitar 6 bulan dan pasien dikelompokkan secara acak ke dalam kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Adapun criteria inklusi sebagai berikut :
1. Pasien yang sudah mendapat ijin dari keluarga2. Pasien dengan penurunan kesadaran (koma)3. Pasien yang di rawat di ICUSedangkan kriteria eksklusinya sebagai berikut :
1. Pasien yang mengalami gangguan pendengaran2. Pasien yang mengalami cerebrospinal yang kluar lewat hidung dan telinga pada saat trauma
3. Pasien dengan penyakit jantung
4. Pasien yang mengalami pembengkakan di kedua kelopak mata
c. Langkah-langkah penelitian1. kaji tanda-tanda vital dan tingkat kesadaran pasien berdasarkan GCS baik pada kelompok perlakuan maupun kelompok control.2. kelompok perlakuan dimulai dengan pemberian rangsangan pendengaran.
3. Pasien diberikan rekaman suara keluarga atau orang yang dicintai yang berisi perkenalan diri, tempat tinggal pasien, kenangan indah bersama keluarga dan orang-orang yang dicintai, dan motivasi kepada pasien4. Rangsangan pendengaran diperdengarkan melalui headphone selama minimal 10 menit dan diulangi minimal 3 kali, dan itu diberikan selama 2 minggu.5. Efek dari rangsangan diukur dengan memantau perkembangan tingkat kesadaran dengan melihat skor GCS. 6. pada kelompok control dilakukan pengkajian tanda-tanda vital dan tingkat kesadaran berdasarkan GCS, pasien tidak boleh disentuh selama di lakukan penelitian. D. Hasil penelitian Rata-Rata tingkat kesadaran pada subyek sebelum hari pertama dalam pemberian perlakuan dan kontrol adalah masing-masing 6.4 dan 5.53. Dalam tes ANOVA menunjukkan bahwa rata-rata tingkat kesadaran sebelum intervensi secara statistik tidak signifikan tidak bisa perbedaan (P = ./202). Log uji Rank digunakan untuk membandingkan waktu untuk mencapai GCS = 15. Log rank test menunjukkan bahwa jumlah waktu untuk mencapai GCS = 15 dengan 2 = 12.96 statistik, ada perbedaan yang signifikan (P