pengaruh spiritualitas
Transcript of pengaruh spiritualitas
PENGALAMAN EMOSI POSITIFKegembiraan, ketakjuban, kebahagiaan, kepuasan, kebermaknaan, tujuan & harapan
BEBAS DARI GANGGUAN MENTALDepresi, kecemasan & kondisi psikotik
KESEHATANMENTAL
RELIGIUSITAS(Cohen et al. 2004)
Dennis H. Novack, M.D., Oliver Cameron, M.D., Ph.D. Elissa Epel, Ph.D., Robert Ader, Ph.D., Shari R. Waldstein, Ph.D. Susan Levenstein, M.D., Michael H. Antoni, Ph.D. Alicia Rojas Wainer, M.D.Psychosomatic Medicine: The Scientific Foundation of the Biopsychosocial ModelAcademic Psychiatry, 31:5, September-October 2007
RELIGIUSITAS Derajat partisipasi/ketaatan terhadap kepercayaan & pelaksanaan suatu agama
SPIRITUALITAS Tentang arti & tujuan, transendensi, hubungan, & nilai-nilai
(Mueller et al. 2001)
Religious Belief (The Ideological Dimension)
Religious Practice (The Ritual Dimension)
Religious Feeling (The Experiental Dimension)
Religious Knowledge(The Intellectual Dimension)
Religious Effect(The Consequential Dimension)
Aqidah (Ideologi)
Ibadah (Ritual)
Ihsan (penghayatan)
Ilmu (pengetahuan)
Amal dan Akhlak
GLOK & STARKGLOK & STARK JAMALUDDINJAMALUDDIN
INTRINSIK
EKSTRINSIK (BENTUK MALADAPTIF DARI RELIGIUSITAS)
• Agama sebagai sesuatu yang dapat dimanfaatkan• Cara beragama yang tidak tulus• Menimbulkan sikap hipokrit
INTRINSIK
EKSTRINSIK
• Adanya internalisasi nilai spiritual keagamaan• Menciptakan kebersamaan, kebahagiaan dalam diri penganut dan lingkungan sosialnya
Gordon W. Allport (Najib, 2007)
4
Partisipasi religius (religious attendance)1
2
3
5
Aktivitas religius privat (contoh berdoadan membaca kitab suci)
Suatu perasaan berhubungan dengan Tuhan atau kekuatan yang lebih tinggi
Keyakinan religius
Koping religius
(Cohen et al. 2004)
Memberikan makna dan arah tujuan kehidupan1
Memberikan aturan moral dan sistem kepercayaan
2
Memberikan pengendalian diri 3
Memberikan dukungan sosial dan rohani4
Memberikan pola hidup yang menuju kesehatan5
Memberikan penghargaan terhadap diri 6
Memberikan rasa aman 7
Memberikan optimisme dan harapan8
Meningkatkan pengaturan diri9
Regulasi gaya hidup & perilaku sehat1
Sumber daya sosial2
Persepsi diri yang positif3
Sumber daya koping4
Emosi positif5
Keyakinan yang sehat (healthy beliefs)6
Penyebab lain (supernatural)7
MEDIATORPOTENSIALRELIGIUSITASYANG ↑KESEHATANJIWA
MEDIATORPOTENSIALRELIGIUSITASYANG ↑KESEHATANJIWA
Ellison dan Levin (1998)
MEKANISME PENGARUH
RELIGIUSITAS
MEKANISME PENGARUH
RELIGIUSITAS
Tingkat penggunaan napza yang lebih rendah
Dukungan sosial yang tinggi meningkatkan perilaku sehat, ketabahan, penyesuaian, emosi positif, perasaan bersatu dengan kelompok dan semangat hiudp
Koping terhadap stres: perilaku dan kognisi religius menolong mengatasi stres
Penilaian terhadap kejadian dalam hidup: kejadian hidup negatif terjadi untuk suatu alasan pertumbuhan spiritual memberikan penilaian positif sehingga tidak depresi
PENEMUAN-PENEMUAN
MEMBERIKAN GAMBARAN
PENGARUH RELIGIUSITAS TERHADAP DEPRESI
2.RELIGIUSITAS MENCEGAH
AKIBAT PSIKOLOGIS
NEGATIF OLEH KARENA
KEJADIAN HIDUP YANG PENUH
STRES
1.RELIGIUSITAS MELINDUNGI SESEORANG TERHADAP
GEJALA DEPRESI
EMOSIPOSITIFRELIGIUSITAS
INTRINSIKMelahirkan emosi positif yang ↓ aktivasi sistem saraf simpatis dan aksis HPA sehingga ↓ pelepasan hormon stres (katekolamin dan kortisol) dan pengaruh psikologis seperti mengurangi depresi .
Perasaan yang merefleksikan hubungan menyenangkan dengan lingkungan (kebahagiaan, kesenangan, kegembiraan, kegairahan, kebermaknaan, dan sukacita)
(Mueller et al. 2001)(Marsland et al. 2007)
Andrea H Marques, Giovanni Cizza, Esther Sternberg. Brain-immune interactions and implications in psychiatric disorders. Rev Bras Psiquiatr. 2007;29(Supl I):S27-32
Dotted lines: negative regulatorySolid llines: positive regulatory
RELIGIUSITAS
AKTIVITAS SIMPATIS ↓AKTIVITAS PARASIMPATIS ↑KATEKOLAMIN ↓KORTISOL ↓SITOKIN PROINFLAMSI ↓SEROTONIN ↑
AKTIVITAS ANS & HPA ↓
PERILAKU HIDUP SEHAT, DUKUNGAN SOSIAL, PERSEPSI DIRI POSITIF, SUMBER DAYA KOPING,
KEYAKINAN YANG SEHAT(HEALTHY BELIEFS)
EMOSI POSITIF ↑EMOSI NEGATIF ↓EMOSI POSITIF ↑EMOSI NEGATIF ↓
DEPRESI
• Faktor religiusitas berpengaruh terhadap kesehatan jiwa, sehingga modalitas agama dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesehatan jiwa, mencegah gangguan jiwa, sebagai modalitas tambahan dalam pengobatan gangguan jiwa, dan pemulihan dari gangguan jiwa.