Pengaruh Perilaku Individu Lingkungan Kerja Dan Persepsi Kepemimpinan.. Widya Parimita Santi s

30
Pengaruh Perilaku Individu, Lingkungan Kerja, dan Persepsi Kepemimpinan terhadap Kinerja Fakultas Ekonomi UNJ. Widya Parimita, MPA Santi Susanti, M.Ak Agung D. Buchdadi, MM Universitas Negeri Jakarta Abstract Objective of this research is to find how personal behavior, working environment and leadership influencing on job performance of faculty of economics of State University of Jakarta. Questioners are delivered to 90 respondents of lecturer and administration staff of the faculty. The results show that personal behavior, working environment and leadership variables significantly influence on the performance. Key word: personal behavior, working environment and leadership

description

pengaruh perilaku individu

Transcript of Pengaruh Perilaku Individu Lingkungan Kerja Dan Persepsi Kepemimpinan.. Widya Parimita Santi s

  • Pengaruh Perilaku Individu, Lingkungan Kerja, dan Persepsi Kepemimpinan

    terhadap Kinerja Fakultas Ekonomi UNJ.

    Widya Parimita, MPA

    Santi Susanti, M.Ak

    Agung D. Buchdadi, MM

    Universitas Negeri Jakarta

    Abstract

    Objective of this research is to find how personal behavior, working environment and

    leadership influencing on job performance of faculty of economics of State University of

    Jakarta. Questioners are delivered to 90 respondents of lecturer and administration staff

    of the faculty. The results show that personal behavior, working environment and

    leadership variables significantly influence on the performance.

    Key word: personal behavior, working environment and leadership

  • LATAR BELAKANG

    Belakangan ini, tekanan terhadap suatu organisasi untuk meningkatkan kinerjanya

    amatlah tinggi. Kualitas produk dan layanan, kreativitas, efisiensi, dan aspek lain dalam

    memenangi persaingan merupakan hal yang terus dituntut untuk ditingkatkan.

    Lingkungan kerja sangat mempengaruhi sumber daya manusia dalam organisasi

    untuk bekerja, dimana lingkungan kerja yang nyaman, aman dan tenang akan

    memungkinkan pegawai dapat lebih berkonsentrasi dalam pekerjaan. Dengan kondisi ini

    pegawai dan pimpinan akan mampu bekerja dengan optimal sehingga dapat

    menghasilkan kinerja yang tinggi

    Banyak penelitian mendalam telah dilakukan untuk mengetahui kondisi yang dapat

    mendukung kinerja dari sebuah organisasi dan keterlibatan individu di tempat kerja. Di

    sisi lain gaya kepemimpinan diharapkan bisa menstimulasi antusiasme pegawai terhadap

    pekerjaannya dan mengarahkannya pada kesuksesan organisasi.

    Fakultas Ekonomi UNJ yang usianya masih tergolong muda diharapkan mampu

    meningkatkan kinerja organisasinya melalui keterlibatan pegawai maupun tenaga

    pengajar dalam mencapai visi dan misinya. Sejak tahun 2005 terus diupayakan oleh

    kepemimpinan FE untuk menyediakan lingkungan kerja kondusif, memberikan

    pelayanan terbaik bagi sivitas akademika sehingga diharapkan akan meningkatkan

    kinerja Fakultas Ekonomi.

    Bagaimana menilai kinerja Fakultas Ekonomi sudah baik dan dipandang mampu

    mengakomodasi kepentingan dari sivitas akademika maka perlu adanya penelitian

    tentang Pengaruh Perilaku Individu, Lingkungan Kerja, dan Persepsi

    Kepemimpinan terhadap Kinerja Fakultas Ekonomi UNJ.

    Perumusan Masalah

    Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah diatas, maka masalah yang dapat

    dirumuskan sebagai berikut : Apakah terdapat pengaruh antara perilaku individu,

    lingkungan kerja dan persepsi kepemimpinan terhadap kinerja Fakultas Ekonomi-UNJ?

    2

  • DESKRIPSI TEORITIS

    Konsep Kinerja dalam Organisasi

    Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan

    organisasi yang telah ditetapkan. Kinerja menurut (Anwar Prabu Mangkunegara,2000)

    Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

    dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

    tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

    Kemudian dipertegas oleh (Ambar Teguh Sulistiyani,2003 ) Kinerja seseorang

    merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari

    hasil kerjanya. Pendapat diatas di perkuat oleh (Malayu S.P. Hasibuan,2001)

    mengemukakan kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang

    dalam melaksanakan tugas tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas

    kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu.

    Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada

    pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu organisasi dihubungkan

    dengan visi yang diemban suatu organisasi serta mengetahui dampak positif dan negatif

    dari suatu kebijakan operasional. Menurut (Mink,1993) mengemukakan pendapatnya

    bahwa: individu yang memiliki kinerja yang tinggi memiliki beberapa karakteristik, yaitu

    diantaranya: (a) berorientasi pada prestasi, (b) memiliki percaya diri, (c)

    berperngendalian diri, (d) kompetensi.

    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

    Menurut (Robert L. Mathis dan John H. Jackson,2001) faktor-faktor yang

    mempengaruhi kinerja individu tenaga kerja, yaitu:

    a. Kemampuan mereka

    b.Motivasi

    c. Dukungan yang diterima

    d.Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan

    e.Hubungan mereka dengan organisasi.

    Berdasarkaan pengertian di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa kinerja

    merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja (output) individu maupun

    3

  • kelompok dalam suatu aktifitas tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami atau

    kemampuan yang diperoleh dari proses belajar serta keinginan untuk berprestasi.

    Penilaian Kinerja

    Penilaian kinerja ( performance appraisal ) pada dasarnya merupakan faktor kunci

    guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya

    kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam

    organisasi. Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan

    organisasi secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui kondisi

    sebenarnya tentang bagaimana kinerja karyawan. Menurut (Bernardin dan Russel,1993)

    A way of measuring the contribution of individuals to their organization . Dalam arti

    Penilaian kinerja adalah cara mengukur konstribusi individu (pegawai) kepada organisasi

    tempat mereka bekerja.

    Menurut (Cascio,1992) penilaian kinerja adalah sebuah gambaran atau deskripsi

    yang sistematis tentang kekuatan dan kelemahan yang terkait dari seseorang atau suatu

    kelompok.

    Konsep Perilaku Individu

    Ketika berbicara tentang kepemimpinan dan kinerja dari suatu organisasi, kita tidak

    dapat mengingkari peran dari individu-individu anggota tim terhadap kesuksesan

    organisasi. Perilaku dari individu di dalam organisasi mempengaruhi bagaimana mereka

    bersikap dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan.

    Untuk mengetahui kecenderungan perilaku dari masing-masing individu dalam

    organisasi, dapat menggunakan Myers-Briggs Type Indikator (MBTI). (MBTI) sudah

    sering di gunakan di berbagai penelitian di seluruh dunia sebagai alat untuk

    mendefinisikan kepribadian seseorang. (Myers et al, 1998). Pendekatan (MBTI) sangat

    komprehensif dan bermanfaat, sehingga sering digunakan sebagai salah satu metode

    ketika meneliti tentang kepemimpinan (Gallen,1997)

    MBTI adalah pengembangan dari hasil penelitian (Jung,1921) yang dilakukan oleh

    Briggs dan Myers tentang sisi psikologis dari individu dalam bekerja. Berdasarkan

    penelitian Jung, ada tiga dimensi untuk mengetahui tipe-tipe psikologis dari individu,

    yaitu orientasi terhadap energi, proses pembentukan persepsi, dan proses pengambilan

    4

  • keputusan. Myers dan Briggs dalam penelitiannya menambahkan dimensi keempat, yaitu

    perilaku individu terhadap dunia luar.

    Konsep Kepemimpinan

    Memimpin dapat didefinisikan sebagai membimbing atau mengarahkan seseorang

    atau sesuatu agar mengikuti keinginannya (Websters Ninth Collegiate Dictionary). Lebih

    lanjut dalam Websters, kepemimpinan didefinisikan sebagai kapasitas untuk memimpin.

    Menurut Jeff Madura dalam buku Pengantar Bisnis(2007), fungsi kepemimpinan

    ((leading) adalah proses mempengaruhi kebiasaan-kebiasaan orang lain demi mencapai

    tujuan bersama. Proses ini dapat meliputi komunikasi mengenai pekerjaan yang diberikan

    kepada pegawai dan kemungkinan metode-metode yang dapat dilakukan untuk

    menyelesaikan penugasan-penugasan tersebut. Kepemimpinan juga dapat meliputi

    bertindak selaku tokoh panutan dengan cara yang konsisten dengan rencana strategis

    perusahaan.

    Konsep Lingkungan Kerja

    Perilaku organisasional ditelaah dalam tiga tingkatan analisis, yaitu individu

    kelompok dan organisasi sebagi suatu system. Berikut ini disajikan gambar tiga tingkatan

    analisis dalam mempelajari perilaku organisasional.

    Faktor lingkungan Organisasi

    Kelompok

    Individu

    Gambar 1 tingkatan analisis dalam mempelajari perilaku organisasi

    5

  • Kerangka Berpikir

    Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan

    organisasi yang telah ditetapkan. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi baik

    buruknya kinerja sebuah organisasi. Baik buruknya kinerja sebuah organisasi, masih

    menjadi hal yang diabaikan oleh jajaran pimpinan sebuah organisasi.

    Kesadaran akan pentingnya mengevaluasi kinerja sebuah organisasi terkadang baru

    terjadi setelah adanya tujuan organisasi yang terhambat dalam pencapaiannya atau

    tidak terlaksana karena ada hambatan baik dari individu yang berada dalam suatu

    organisasi atau lingkungan organisasi kurang kondusif.

    Faktor-faktor yang bisa menunjang keberhasilan kinerja organisasi selain unsur

    kepemimpinan yang cukup dominan, faktor individu yang berada dalam suatu

    organisasi juga bisa mempengaruhi kinerja tersebut. Bagaimana pengaruh dari faktor

    individu yang diukur dengan perilaku individu, kepemimpinan serta lingkungan kerja

    terhadap kinerja organisasi.

    Perumusan Hipotesis

    Mengacu pada deskripsi teoritik dan kerangka berpikir yang menjdai landasan

    dari penelitian ini, maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut : Perilaku

    individu, lingkungan kerja, dan persepsi kepemimpinan mempengaruhi kinerja

    Fakultas Ekonomi UNJ.

    METODOLOGI PENELITIAN

    Tujuan Penelitian

    Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi berdasarkan data dan fakta

    yang valid serta dapat dipercaya, untuk mengetahui pengaruh perilaku individu,

    lingkungan kerja dan persepsi kepemimpinan terhadap kinerja Fakultas Ekonomi

    UNJ.

    Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Ekonomi UNJ. Adapun penelitian ini

    berlangsung dalam waktu 1 (satu) bulan, yaitu pada bulan Oktober 2008.

    6

  • Teknik Pengambilan Sampel

    Populasi penelitian ini meliputi seluruh tenaga pengajar dan tenaga administrasi

    di Fakultas Ekonomi UNJ, yang berjumlah 90 orang.

    Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling, dengan 21 kuesioner

    tidak kembali. Sehingga jumlah data yang diperoleh adalah sebanyak 69 responden.

    Konstelasi Antar Variabel

    Konstelasi hubungan antar variabel merupakan suatu bentuk yang memberikan

    gambaran atau arah dalam suatu penelitian. Dalam penelitian digunakan bentuk

    desain yang umum dipakai dalam studi korelasi sebagai berikut :

    7

    Keterangan :

    X : Variabel Bebas

    Y : Variabel Terikat

    : Arah Hubungan

    VARIABEL X

    Perilaku Individu Lingkungan Kerja Persepsi Kepemimpinan

    VARIABEL Y

    Kinerja Fakultas Ekonomi

    UNJ

    Instrumen Penelitian

    Penelitian ini meneliti empat variable, yaitu perilaku individu, lingkungan kerja,

    dan persepsi kepemimpinan (variabel X) dengan kinerja (variabel Y).

    Adapun variable-variabel dalam penelitian ini adalah :

    1. Kinerja (Variabel Dependen) a. Definisi Konseptual Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya

    tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Para pimpinan sering tidak

  • memperhatikan kecuali sudah amat buruk atau segala sesuatu jadi serba salah.

    Terlalu sering pimpinan tidak menyadari kinerja telah merosot sehingga

    organisasi menghadapi krisis yang serius. Kesan buruk organisasi dengan

    mengabaikan peringatan berakibat merosotnya kinerja. Menurut Holmes dan

    Joyce (1993), ada tiga pendekatan yang digunakan untuk mengevaluasi

    kinerja suatu organisasi yaitu berdasarkan konteks peran dari masing-masing

    pekerjaan: 1). job-focused, 2). person-focused, dan 3). role-focused criteria.

    b. Definisi Operasional Kinerja suatu organisasi diukur dengan menggunakan instrumen berupa

    kuesioner sebanyak 22 butir pertanyaan yang mencerminkan indikator kinerja

    organisasi yaitu meliputi job-focused, person-focused, dan role-focused

    criteria. Setiap butir pernyataan diberi nilai sesuai dengan model skala likert,

    seperti tampak dalam table berikut :

    Tabel 1

    Skala Penilaian Terhadap Kinerja

    No Kategori Jawaban Bobot Nilai

    Positif Negatif

    1 Sangat setuju (SS) 4 1

    2 Setuju (S) 3 2

    3 Tidak setuju (TS) 2 3

    4 Sangat tidak setuju (STS) 1 4

    2. Perilaku Individu (Variabel Independen) a. Definisi Konseptual MBTI (Myers-Briggs Type Indikator) adalah pengembangan dari hasil

    penelitian Jung (1921) yang dilakukan oleh Briggs dan Myers tentang sisi

    psikologis dari individu dalam bekerja. Berdasarkan penelitian Jung, ada tiga

    dimensi untuk mengetahui tipe-tipe psikologis dari individu, yaitu orientasi

    terhadap energi, proses pembentukan persepsi, dan proses pengambilan

    keputusan. Myers dan Briggs dalam penelitiannya menambahkan dimensi

    keempat, yaitu perilaku individu terhadap dunia luar.

    8

  • Untuk masing-masing dimensi, MBTI membaginya lagi ke dalam 8 tipe

    kepribadian, yaitu :

    1. Berdasarkan orientasi terhadap energi

    a. Extraversion (E)

    b. Introversion (I)

    2. Berdasarkan proses pembentukan persepsi

    a. Sensing (S)

    b. Intuition (N)

    3. Berdasarkan proses pengambilan keputusan

    a. Thinking (T)

    b. Feeling (F)

    4. Berdasarakan perilaku individu terhadap dunia luar

    a. Judging (J)

    b. Perceiving (P)

    b. Definisi Operasional Variabel perilaku individu diukur dengan menggunakan instrumen berupa

    kuesioner sebanyak 20 butir pertanyaan yang mencerminkan indikator

    perilaku individu, yaitu meliputi: 1). Berdasarkan orientasi terhadap energi,

    2). Berdasarkan proses pembentukan persepsi, 3). Berdasarkan proses

    pengambilan keputusan, dan 4). Berdasarakan perilaku individu terhadap

    dunia luar. Setiap butir pernyataan diberi nilai sesuai dengan model skala

    likert, seperti tampak dalam table berikut :

    Tabel 2

    Skala Penilaian Terhadap Perilaku Individu

    No Kategori Jawaban Bobot Nilai

    Positif Negatif

    1 Ya 1 0

    2 Tidak 0 1

    9

  • 3. Lingkungan Kerja (Variabel Independen) a. Definisi Konseptual Faktor lingkungan eksternal berpengaruh besar terhadap kemajuan atau

    kegagalan organisasi upayanya mencapai tujuan. Faktor ekonomi, politik,

    hukum, budaya, demografi, penduduk, pesaing, alam, teknologi, dll adalah

    contoh faktor lingkungan eksternal yang secara signifikan berpengaruh

    terhadap kinerja suatu organisasi. Indikator-indikator kinerja individu yang

    rendah misalnya tingkat absensi yang tinggi, tingkat perputaran karyawan

    yang tinggi, target tidak tercapai ataupun produktivitas karyawan yang rendah,

    tidak bisa hanya dianalisis di tingkat individu , atau kelompok dari dua atau

    tiga tingkatan analisis tersebut.

    b. Definisi Operasional Lingkungan kerja suatu organisasi diukur dengan menggunakan

    instrumen berupa kuesioner sebanyak 7 butir pertanyaan yang mencerminkan

    indikator lingkungan kerja yaitu meliputi : Gaya manajer, teknologi,

    kebisingan, rekan kerja, sistem penghargaan, rencana kompensasi,

    kesempatan karir. Setiap butir pernyataan diberi nilai sesuai dengan model

    skala likert, seperti tampak dalam table berikut :

    Tabel 3

    Skala Penilaian Terhadap Lingkungan Kerja

    No Kategori Jawaban Bobot Nilai

    Positif Negatif

    1 Sangat setuju (SS) 4 1

    2 Setuju (S) 3 2

    3 Tidak setuju (TS) 2 3

    4 Sangat tidak setuju (STS) 1 4

    4. Persepsi Kepemimpinan (Variabel Moderating) a. Definisi Konseptual Ada beberapa indikator dari kepemimpinan (John Kumle, Nancy J Kelly,

    SuperVision, Vol.67), antara lain :

    10

  • 1. Kepemimpinan dilakukan dengan menganut paham kepercayaan

    kepada sekitar bahwa karyawan mampu diberikan tanggung jawab dan

    kebebasan untuk menyelesaikan pekerjaan

    2. Individu adalah penting. Lebih penting dari visi dan tujuan

    organisasi. Dalam konteks ini, organisasi melihat karyawan sebagai

    investasi bukan biaya, yaitu dengan memberikan pelatihan, dukungan, dan

    fasilitas

    3. Keterbukaan dan kejujuran dalam komunikasi sebagai fondasi.

    Kepemimpinan harus dapat dikomunikasikan pada berbagai level

    organisasi. Semua informasi, baik yang sifatnya positif dan negatif harus

    di sampaikan tanpa tendensi tertentu.

    4. Tidak boleh ada rahasia atau agenda tersembunyi dalam organisasi.

    Kepemimpinan yang baik memberikan stabilitas dalam organisasi.

    Kepemimpinan yang baik dapat menghilangkan kekhawatiran dan

    mengurangi tekanan dalam organisasi. Kepemimpinan juga berfokus pada

    hasil akhir dan tidak dilatar belakangi hal-hal yang sifatnya materil

    5. Visi terhadap hasil akhir adalah keharusan, bukan peraturan atau

    hambatan yang menghambat. Seorang pemimpin memiliki hasrat terhadap

    visi organisasi dan sangat loyal terhadap kelompok.

    b. Definisi Operasional Persepsi kepemimpinan diukur dengan menggunakan instrumen berupa

    kuesioner sebanyak 17 butir pertanyaan yang mencerminkan indikator kinerja

    persepsi kepemimpinan, yaitu meliputi : kepercayaan, penghargaan kepada

    karyawan, keterbukaan dan kejujuran, integritas, loyalitas terhadap kelompok.

    Setiap butir pernyataan diberi nilai sesuai dengan model skala likert, seperti

    tampak dalam table berikut :

    11

  • Tabel 4

    Skala Penilaian Terhadap Persepsi Kepemimpinan

    No Kategori Jawaban Bobot Nilai

    Positif Negatif

    1 Sangat setuju (SS) 4 1

    2 Setuju (S) 3 2

    3 Tidak setuju (TS) 2 3

    4 Sangat tidak setuju (STS) 1 4

    G. Kisi-kisi instrumen Kisi-kisi instrumen untuk mengukur perilaku individu, lingkungan kerja, dan

    persepsi kepemimpinan memberikan gambaran seberapa besar instrumen ini

    mencerminkan indikator-indikator variable perilaku individu, lingkungan kerja, dan

    persepsi kepemimpinan seperti tertera dalam Table 3.5. Penyusunan kuesioner

    berdasarkan indikator dari variable perilaku individu, lingkungan kerja, dan persepsi

    kepemimpinan dijabarkan dalam 44 butir pernyataan yang terdapat dalam variable X.

    Sebagai berikut :

    12

  • Tabel 5

    Indikator Variabel X

    (Perilaku Individu, Lingkungan Kerja, dan Persepsi Kepemimpinan) Variabel Indikator Butir Pernyataan

    Uji Coba Penelitian

    Positif Negatif Positif Negatif

    Perilaku Individu orientasi terhadap

    energi

    3, 4, 6, 13,

    14,

    1, 11,16, 17 3, 4, 6, 13,

    14,

    1, 11,16,

    17

    Proses pembentukan

    persepsi

    10, 12, 2, 18 10, 12, 2, 18

    perilaku individu

    terhadap dunia luar

    7, 15 19 7, 15 19

    proses pengambilan

    keputusan

    8, 9, 20 5 8, 9, 20 5

    Lingkungan kerja teknologi, 40 41 40 41

    kebisingan, 42 42

    sistem penghargaan, 43 44 43 44

    rencana kompensasi, 45 45

    kesempatan karir 46 46

    Persepsi

    kepemimpinan

    kepercayaan, 23, 29, 39 26 23, 29, 39 26

    penghargaan kepada

    karyawan,

    24, 33, 34,

    38

    27 24, 33, 34,

    38

    27

    keterbukaan dan

    kejujuran,

    25, 28, 36 25, 28, 36

    integritas, 30 31, 32, 35 30 31, 32, 35

    loyalitas terhadap

    kelompok

    37 37

    Dan untuk mengisi skala likert dalam instrumen penelitian ini telah, disediakan

    alternatif jawaban dan responden dapat memilih salah satu jawaban yang sesuai. Dan

    13

  • setiap item jawaban bernilai 1-4 sesuai dengan tingkat jawabannya untuk variabel

    lingkungan kerja dan persepsi kepemimpinan dan bernilai 1-2 untuk variabel perilaku

    individu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam table berikut :

    Tabel 6

    Skala Penilaian Terhadap Lingkungan Kerja dan

    Persepsi Kepemimpinan

    No Kategori Jawaban Bobot Nilai

    Positif Negatif

    1 Sangat setuju (SS) 4 1

    2 Setuju (S) 3 2

    3 Tidak setuju (TS) 2 3

    4 Sangat tidak setuju (STS) 1 4

    Tabel 7

    Skala Penilaian Terhadap Perilaku Individu

    No Kategori Jawaban Bobot Nilai

    Positif Negatif

    1 Ya 1 0

    2 Tidak 0 1

    Kisi-kisi instrumen untuk megukur kinerja yang memberikan gambaran seberapa

    besar instrumen ini mencerminkan indikator-indikator variable kinerja seperti tertera

    dalam Table 3.8 Penyusunan kuesioner berdasarkan indikator dari variable kinerja

    dijabarkan dalam 22 butir pernyataan yang terdapat dalam variable Y.

    Sebagai berikut :

    14

  • Tabel 8

    Indikator Variabel Y

    (Kinerja Fakultas Ekonomi UNJ)

    Indikator

    Butir Pernyataan

    Uji Coba Penelitian

    Positif Negatif Positif Negatif

    Job-

    focused

    1, 3, 4, 5, 6, 7,

    10, 20

    12, , 14, 15,

    17, 18, 21

    1, 3, 4, 5, 6, 7,

    10, 20

    12, , 14, 15,

    17, 18, 21

    Person-

    focused

    2, 8 13, 19 2, 8 13, 19

    Role-

    focused

    criteria

    9, 11 16, 22 9, 11 16, 22

    Dan untuk mengisi skala likert dalam instrumen penelitian ini telah, disediakan

    alternatif jawaban dan responden dapat memilih salah satu jawaban yang sesuai. Dan

    setiap item jawaban bernilai 1-4 sesuai dengan tingkat jawabannya. Untuk lebih

    jelasnya dapat dilihat dalam table barikut :

    Tabel 9

    Skala Penilaian Terhadap Kinerja

    No Kategori Jawaban Bobot Nilai

    Positif Negatif

    1 Sangat setuju (SS) 4 1

    2 Setuju (S) 3 2

    3 Tidak setuju (TS) 2 3

    4 Sangat tidak setuju (STS) 1 4

    15

  • HASIL PENELITIAN

    1. Data Perilaku Individu Data Perilaku Individu (variabel X1) diperoleh melalui pengisian instrumen

    penelitian berupa kuesioner yang diisi oleh 69 responden (pegawai dan tenaga pengajar

    pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta).

    Data yang dikumpulkan menghasilkan skor terendah 7 dan skor tertinggi 19, skor

    rata-rata () sebesar 200,92. Distribusi frekuensi data perilaku individu dapat dilihat

    dibawah ini, rentang skor adalah 12, banyak kelas interval adalah 7 dan panjang kelas

    adalah 2

    Tabel 10

    Distribusi Frekuensi Perilaku Individu

    NO

    Kelas

    Interval

    Batas

    Bawah

    Batas

    Atas

    Frek.

    Absolut

    Frek.

    Relatif

    1 7 - 8 7,5 8,5 3 4%

    2 9 - 10 9,5 10,5 8 12%

    3 11 - 12 11,5 12,5 9 13%

    4 13 - 14 13,5 14,5 18 26%

    5 15 - 16 15,5 16,5 18 26%

    6 17 - 18 17,5 18,5 11 16%

    7 19 - 20 19,5 20,5 2 3%

    Jumlah 69 100%

    Sumber : Data Diolah

    Untuk batas nyata satuan, batas bawah sama dengan ujung bawah dikurangi 0,5 dan

    batas atas sama dengan ujung atas ditambah 0,5.

    Frekuensi relatif terbesar berada pada kelas ke 4 (empat) yaitu skor 13 14 sebesar

    26% dan kelas ke 5 (lima) yaitu skor 15 16 sebesar 26%. Sedangkan frekuensi relatif

    terendah berada pada kelas ke 7 (tujuh) yaitu skor 19 - 20 sebesar 3%.

    16

  • Dari tabel distribusi variabel X1 diatas, maka dapat dibuat grafik histogram perilaku

    Individu sebagai berikut:

    Gambar 2

    Grafik Histogram Perilaku Individu

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    7 - 8 9 - 10 11 - 12 13 - 14 15 - 16 17 - 18 19 - 20 Jumlah

    Series1Series2Series3Series4

    Sumber : Data Diolah

    2.Data Lingkungan Kerja

    Data Lingkungan Kerja (variabel X2) diperoleh melalui pengisian instrumen

    penelitian berupa kuesioner yang diisi oleh 69 responden (pegawai dan tenaga pengajar

    pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta).

    Data yang dikumpulkan menghasilkan skor terendah 12 dan skor tertinggi 26,

    skor rata-rata () sebesar 19,73. Distribusi frekuensi data lingkungan kerja dapat dilihat

    dibawah ini, rentang skor adalah 14, banyak kelas interval adalah 7 dan panjang kelas

    adalah 2

    17

  • Tabel 11

    Distribusi Frekuensi Lingkungan Kerja

    NO

    Kelas

    Interval

    Batas

    Bawah

    Batas

    Atas

    Frek.

    Absolut

    Frek.

    Relatif

    1 12 - 13 12,5 13,5 3 4%

    2 14 - 15 14,5 15,5 1 1%

    3 16 - 17 16,5 16,5 6 9%

    4 18 - 19 18,5 19,5 20 29%

    5 20 - 21 20,5 21,5 20 29%

    6 22 - 23 22,5 23,5 17 25%

    7 24 - 26 24,5 26,5 2 3%

    Jumlah 69 100%

    Sumber : Data Diolah

    Untuk batas nyata satuan, batas bawah sama dengan ujung bawah dikurangi 0,5 dan

    batas atas sama dengan ujung atas ditambah 0,5.

    Frekuensi relatif terbesar berada pada kelas ke 4 (empat) yaitu skor 18 19 sebesar

    29% dan kelas ke 5 (lima) yaitu skor 20 21 sebesar 29%. Sedangkan frekuensi relatif

    terendah berada pada kelas ke 2 (dua) yaitu skor 14 - 15 sebesar 1%.

    Dari tabel distribusi variabel X2 diatas, maka dapat dibuat grafik histogram

    lingkungan kerja sebagai berikut:

    18

  • Gambar 3

    Grafik Histogram Lingkungan Kerja

    0

    10

    20

    3040

    50

    60

    70

    8012

    - 13

    14 -

    15

    16 -

    17

    18 -

    19

    20 -

    21

    22 -

    23

    24 -

    26

    Jum

    lah

    1 2 3 4 5 6 7

    Batas BawahBatas AtasFrek. AbsolutFrek. Relatif

    Sumber : Data Diolah

    3.Data Kepemimpinan

    Data kepemimpinan (variabel X3) diperoleh melalui pengisian instrument penelitian

    berupa kuesioner yang diisi oleh 69 responden (pegawai dan tenaga pengajar pada

    Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta).

    Data yang dikumpulkan menghasilkan skor terendah 33 dan skor tertinggi 58,

    skor rata-rata () sebesar 47,98. Distribusi frekuensi data kepemimpinan dapat dilihat

    dibawah ini, rentang skor adalah 25, banyak kelas interval adalah 7 dan panjang kelas

    adalah

    19

  • Tabel 12

    Distribusi Frekuensi Kepemimpinan

    NO

    Kelas

    Interval

    Batas

    Bawah

    Batas

    Atas

    Frek.

    Absolut

    Frek.

    Relatif

    1 33 - 36 33,5 36,5 2 3%

    2 37 - 40 37,5 40,5 4 6%

    3 41 - 44 41,5 44,5 11 16%

    4 45 - 48 45,5 48,5 23 33%

    5 49 - 52 49,5 52,5 14 20%

    6 53 - 56 53,5 56,5 13 19%

    7 57 - 60 57,5 60,5 2 3%

    Jumlah 69 100%

    Sumber : Data Diolah

    Untuk batas nyata satuan, batas bawah sama dengan ujung bawah dikurangi 0,5 dan

    batas atas sama dengan ujung atas ditambah 0,5.

    Frekuensi relatif terbesar berada pada kelas ke 4 (empat) yaitu skor 45 48 sebesar

    33%. Sedangkan frekuensi relatif terendah berada pada kelas ke 1 yaitu skor 33 - 36

    sebesar 3% dan kelas ke 7 yaitu skor 57 60 sebesar 3%.

    Dari tabel distribusi variabel X1 diatas, maka dapat dibuat grafik histogram

    kepemimpinan sebagai berikut:

    20

  • Gambar 4

    Grafik Histogram Kepemimpinan

    0

    10

    20

    3040

    50

    60

    70

    80

    33 -

    36

    37 -

    40

    41 -

    44

    45 -

    48

    49 -

    52

    53 -

    56

    57 -

    60

    Jum

    lah

    1 2 3 4 5 6 7

    Batas BawahBatas AtasFrek. AbsolutFrek. Relatif

    Sumber : Data Diolah

    4.Data Kinerja

    Data Kinerja (variabel Y) diperoleh melalui pengisian instrumen penelitian berupa

    kuesioner yang diisi oleh 69 responden (pegawai dan tenaga pengajar pada Fakultas

    Ekonomi Universitas Negeri Jakarta).

    Data yang dikumpulkan menghasilkan skor terendah 36 dan skor tertinggi 83,

    skor rata-rata () sebesar 61,04. Distribusi frekuensi data kinerja dapat dilihat dibawah

    ini, rentang skor adalah 47, banyak kelas interval adalah 7 dan panjang kelas adalah 7

    21

  • Tabel 13

    Distribusi Frekuensi Kinerja

    NO

    Kelas

    Interval Batas Bawah Batas Atas

    Frek.

    Absolut

    Frek.

    Relatif

    1 36 - 42 35,5 42,5 1 1%

    2 43 - 49 42,5 49,5 4 6%

    3 50 - 56 49,5 56,5 12 17%

    4 57 - 63 56,5 63,5 28 41%

    5 64 - 70 63,5 70,5 15 22%

    6 71 - 77 70,5 77,5 8 12%

    7 78 - 84 77,5 84,5 1 1%

    Jumlah 69 100%

    Sumber : Data Diolah

    Untuk batas nyata satuan, batas bawah sama dengan ujung bawah dikurangi 0,5 dan

    batas atas sama dengan ujung atas ditambah 0,5.

    Frekuensi relatif terbesar berada pada kelas ke 4 (empat) yaitu skor 57 63 sebesar

    41% . Sedangkan frekuensi relatif terendah berada pada kelas ke 7 (tujuh) yaitu skor 78 -

    84 sebesar 3%.

    Dari tabel distribusi variabel Y diatas, maka dapat dibuat grafik histogram kinerja

    sebagai berikut:

    22

  • Gambar 5

    Grafik Histogram Kinerja

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    36 - 42 43 - 49 50 - 56 57 - 63 64 - 70 71 - 77 78 - 84 Jumlah

    Series1Series2Series3Series4

    Sumber : Data Diolah

    Model Regresi

    Dari perhitungan regresi yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS

    dengan memasukkan variabel X1, X2, X3 sebagai variabel independen dan variabel

    Y sebagai variabel bebas, maka model regresi adalah sebagai berikut:

    Y = 7.352 + 0.075X1 + 0.266X2 + 0.492X3

    Dari model tersebut dapat disimpulkan bahwa Kinerja Fakultas Ekonomi dipengaruhi

    oleh Perilaku Individu sebesar 7,5%, Kepemimpinan 26,6%, dan Lingkungan Kerja

    sebesar 48,2%. Dari data tersebut terlihat masih ada faktor lain yang bisa

    mempengaruhi kinerja Fakultas Ekonomi, sehingga perlu adanya penelitian lebih lanjut

    untuk mencari faktor lain yang mempengaruhi kinerja sebuah organisasi.

    Bentuk model regresi tersebut juga dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut:

    23

  • Gambar 6

    Grafik Regresi Pengaruh Perilaku Individu, Kepemimpinan, dan Lingkungan Kerja

    terhadap Kinerja Fakultas Ekonomi UNJ

    Normal P-P Plot of Regression Standardized Re

    Dependent Variable: KINERJA

    Observed Cum Prob

    1.00.75.50.250.00

    Exp

    ecte

    d C

    um P

    rob

    1.00

    .75

    .50

    .25

    0.00

    A. Pengujian Hipotesis

    Untuk menguji hipotesis yang telah diajukan yaitu:

    Ho = Perilaku Individu, lingkungan kerja, dan persepsi Kepemimpinan tidak

    berpengaruh terhadap Kinerja Fakultas Ekonomi UNJ

    Ha = Perilaku Individu, lingkungan kerja, persepsi Kepemimpinan berpengaruh

    terhadap Kinerja Fakultas Ekonomi UNJ

    Uji terhadap hipotesis tersebut dilakukan dengan uji F sehingga diperoleh nilai

    Fhitung sebesar 19.608 yang lebih besar dari 1.96 (Ftabel). Karena F hitung > F tabel

    maka Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini Perilaku Individu, lingkungan kerja, dan

    persepsi kepemimpinan akan berpengaruh terhadap Kinerja Fakultas Ekonomi

    UNJ.

    Dalam menghitung seberapa besar pengaruh dari tiga variabel bebas terhadap

    variabel terikat, maka dicari nilai koefisien determinasi yang ditunjukkan dengan

    nilai adjusted R square sebesar 0.451 atau sebesar 45,1%. Ini menunjukkan bahwa

    24

  • perilaku individu, lingkungan kerja, dan persepsi kepemimpinan berpengaruh

    signifikan terhadap kinerja Fakultas Ekonomi UNJ, yaitu sebesar 45,1%.

    B. Interpretasi Hasil Penelitian Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan pada penelitian ini yang

    menunjukkan bahwa model persamaan regresi Y = 7.352 + 0.075X1 + 0.266X2 +

    0.492X3 adalah berarti (signifikan) dan linier. Diketahui pula bahwa rxy>0, maka

    terdapat pengaruh yang signifikan antara perilaku individu, ingkungan kerja, dan

    persepsi kepemimpinan terhadap kinerja Fakultas Ekonomi UNJ. Besarnya

    pengaruh tersebut adalah sebesar 45,1% yang merupakan nilai dari koefisien

    determinasi yang ditunjukkan oleh nilai adjusted R square.

    C. Keterbatasan Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, telah terbukti bahwa terdapat

    pengaruh yang signifikan antara perilaku individu, lingkungan kerja, dan persepsi

    kepemimpinan terhadap kinerja Fakultas Ekonomi UNJ.

    Dalam penelitian ini, peneliti menyadari ada keterbatasan-keterbatasan yang

    dialami dan tidak sepenuhnya hasil penelitian ini mencapai tingkat kebenaran yang

    mutlak, adapun keterbatasan-keterbatasan yang peneliti alami adalah:

    1. Keterbatasan variabel penelitian, karena peneliti menyadari bahwa kinerja

    FE UNJ tidak hanya dipengaruhi oleh perilaku individu, lingkungan kerja, dan

    persepsi kepemimpinan saja. Ada banyak faktor lain yang bisa mempengaruhi

    kinerja FE UNJ sebagai sebuah organisasi.

    2. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dirasa masih kurang karena

    banyak responden yang tidak mengembalikan kuesioner karena kesibukan

    pekerjaan atau lupa, sedangkan untuk menunggu kuesioner, peneliti butuh

    waktu yang lebih lama yang tidak bisa terwujud karena batas waktu

    pengumpulan yang terbatas.

    3. Sampel penelitian yang lokasinya hanya di Fakultas Ekonomi UNJ

    menunjukkan bahwa penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan secara mutlak

    berlaku untuk semua bentuk organisasi.

    25

  • SIMPULAN

    Simpulan penelitian ini berhasil menguji hipotesis penelitian yang diajukan. Hasil

    penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara perilaku

    individu, lingkungan dan persepsi kepemimpinan terhadap kinerja FE UNJ.

    Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan korelasional,

    dengan uji statistik regresi berganda. Data penelitian ini menggunakan data primer yang

    diperoleh dari penyebaran kuesioner terhadap pegawai dan dosen Fakultas Ekonomi.

    Besaran masing-masing kontribusi pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel

    terikat adalah 7,5% untuk perilaku individu, 26,6% untuk kepemimpinan, dan 49,2%

    untuk lingkungan kerja.

    Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

    antara perilaku individu, lingkungan kerja dan persepsi kepemimpinan, secara bersama-

    sama terhadap kinerja Fakultas Ekonomi sebesar 45,1%.

    A. IMPLIKASI Perpaduan pengaruh Perilaku individu, lingkungan kerja dan persepsi

    kepemimpinan terhadap kinerja FE UNJ sangat signifikan, walaupun bila masing-masing

    variabel bebas tersebut mempengaruhi kinerja FE UNJ ada yang pengaruhnya signifikan

    ada yang tidak signifikan. Untuk variabel yang pengaruhnya signifikan seperti

    lingkungan kerja, maka FE UNJ diharapkan lebih meningkatkan lingkungan kerja agar

    menjadi lebih kondusif untuk lebih meningkatkan kinerjanya.

    Sedangkan faktor lain seperti perilaku individu walau pengaruhnya tidak signifikan,

    peningkatan perilaku individu harus disadari tidak dapat berubah secara cepat karena

    banyak faktor lain yang berpengaruh terhadap pembentukan perilaku individu.

    Sedangkan untuk variabel kepemimpinan pengaruhnya terhadap kinerja cukup

    signifikan, hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan yang memberi keteladanan bisa

    membawa pengaruh yang positif pegawai dibawahnya. Sehingga baik secar langsung

    maupun tidak langsung dapat meningkatkan kinerja individu sekaligus kinerja FE UNJ.

    26

  • B. SARAN Berdasarkan implikasi dari penelitian, maka peneliti menyampaikan saran-saran

    sebagai berikut:

    a. Peneliti menyadari bahwa perilaku individu, lingkunbgan kerja dan

    persepsi kepemimpinan bukan faktor utama yang dapat mempengaruhi kinerja

    sebuah organisasi. Masih banyak faktor lain yang bisa mempengaruhi seperti

    sistem renumerasi, manajemen organisasi, dan lain sebagainya.

    b. Bagi peneliti selanjutnya cakupan wilayah penelitian bisa lebih luas,

    dengan berbagai jenis organisasi yang ada dan berkembang di masyarakat.

    c. Waktu penelitian yang terbatas bisa berpengaruh terhadap hasil penelitian,

    maka disarankan untuk penelitian selanjutnya, waktu pengamatan lebih

    diperpanjang.

    27

  • DAFTAR PUSTAKA

    Abraham, Amit. Mengupas Kepribadian Anda. Jakarta: PT Buana Ilmu Populer.Kelompok Gramedia. 2007

    Arifin, H.M. Teori-Teori Konseling Agama dan Umum. Jakarta. PT Golden Terayon Press. 2003

    Boerce, George C. Persobality Theories. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Group. 2007

    Cheng, Mei-I, Andrew R J Dainty, David R Moore. Towards a multidimensional competency-based managerial performance framework: A hybrid approach. Bradford: Journal of Managerial Psychology.Vol.20, Iss.5/6. 2005. (diakses 24 Sept 2008)

    Danim, Sudarwan. Inovasi Pendidikan : Dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung : Pustaka Setia. 2002

    Depdiknas. Dasar Standarisasi Profesi Konseling. Jakarta : Bagian Proyek Peningkatan Tenaga Akdemik Dirjen Dikti. 2004

    -, dkk. Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan dan Konseling, Jakarta : Rineka Cipta. 2004

    Gendler, Margaret E. Learning & Instruction; Theory Into Practice. New York : McMillan Publishing. 1992

    Hall, Calvin S & Gardner Lidzey (editor A. Supratiknya). Teori-Teori Psiko Dinamik (Klinis) : Jakarta : Kanisius. 2005

    Hautala, Tiina M. The relationship between personality and transformational leadership. Bradford: The Journal of Management Development. Vol.25, Iss.8. 2006. (diakses 24 sept 2008)

    Hurlock, Elizabeth B.. Developmental Phsychology. New York : McGraw-Hill Book Company. 1980

    . Implementasi Kurikulum 2004; Panduan Pembelajaran KBK. Bandung : P.T. Remaja Rosdakarya. 2004

    Ivancevich, John M., Robert Konopaske, Michael T.Matteson. Perilaku dan Manajemen Organisasi (terjemahan). Jakarta: Penerbit Erlangga. 2006

    28

  • Kartadinata, Sunaryo. Inventori Tugas Perkembangan. Bandung : Lab. PPB-UPI Bandung. 2003

    Kumle, John. Nancy J Kelly. Leadership vs. Management. Vol.67, Iss.8. Burlington: 2006. (diakses 24 Sept 2008)

    Littauer, Florence. Editor : Lyndon Saputra. Personality Plus (terjemahan). Jakarta: Binarupa Aksara. 1996

    Mulyasa, E. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Konsep,Karakteristik dan Implementasi.Bandung : P.T. Remaja Rosdakarya. 2003

    National Board for Professional Teaching Standards. Five Core Propositions. NBPTS Home . 2002 (diakses, 31 Maret 2008).

    . Pedoman Penyelenggaraaan Program Percepatan Belajar SD, SMP dan SMA. Jakarta : Dirjen Dikdasmen. 2003

    Prayitno, dkk. Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling, Jakarta : Depdiknas. 2004

    Sopiah. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Penerbit ANDI. 2008

    Sukmadinat, Nana Syaodih. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung< : P.T. Remaja Rosdakarya.

    Sugiharto. Pendekatan dalam Konseling (Makalah). Jakarta : PPPG. 2005

    Suryabrata, Sumadi. Psikologi Kepribadian. Jakarta : Rajawali. 1984

    Surya, Moh.. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung PPB - IKIP Bandung. 1997

    Suyanto dan Djihad Hisyam. Refleksi dan Reformasi Pendidikan Indonesia Memasuki Millenium III. Yogyakarta : Adi Cita. 2006

    Syah, Muhibin. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Raja Grafindo. 2003

    Syamsuddin, Abin Makmun. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Rosda Karya Remaja. 2003

    Tyson, Shaun & Tony Jackson. The Essence of Organizational Behaviour (Terjemahan). Yogyakarta: Penerbit ANDI. 2000

    29

  • 30

    Willis, Sofyan S. Konseling Individual; Teori dan Praktek. Bandung : Alfabeta. 2004

    Yusuf, Syamsu LN. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.. Bandung: PT Rosda Karya Remaja. 2003