PENGARUH ETIKA KERJA, ETIKA BISNIS DAN ETOS KERJA …
Transcript of PENGARUH ETIKA KERJA, ETIKA BISNIS DAN ETOS KERJA …
Pengaruh Etika Kerja, Etika Bisnis Dan Etos Kerja
Jurnal Al-Tsaman | 17
PENGARUH ETIKA KERJA, ETIKA BISNIS DAN ETOS KERJA TERHADAP
PERSAINGAN ENTREPRENEUR PADA ORGANISASI PERKUMPULAN
PEREMPUAN WIRAUSAHA INDONESIA DEWAN PIMPINAN CABANG
KABUPATEN BANYUWANGI
Muhammad Syarofi Departemen Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAI Al Falah As Sunniyyah Kencong-Jember
ABSTRACT
Work ethics as a critical and rationalist reflection on moral values and norms in determining attitudes and behavior of human life, as well as business ethics values that will encourage values of goodness, and actualized morality in human behavior, as well as work ethic values that promote the totality of personality. someone in encouraging himself to act and achieve good deeds so that the relationship between humans can be well established, in social and economic behavior in running his business which does not rule out competition between entrepreneurs with one another. This study aims to examine empirically the variables in the research that have been formulated in the formulation of the problem, namely whether work ethics, business ethics and work ethics have a significant effect on thecompetition of entrepreneurial members female entrepreneurialof DPC Banyuwangi, simultaneously and partially. This research is in the form of quantitative explanatory research to analyze the effect of work ethics, business ethics and work ethics oncompetition entrepreneurial, using a survey method. Sampling using sampling techniques nonprobability Sampling withtechnique sampling the most appropriateis saturated sampling pursuant to which all members of the DPC Banyuwangi women entrepreneurs numbering as many as 49 people. Multiple linear regression analysis tools, with the help of Statistical Package for the Sciences (SPSS) software version 22.
The results of the analysis show that work ethic variables have a significant effect oncompetition entrepreneurial, with (Standardized Coefficients) 0.092. The variable of business ethics has a significant effect oncompetition entrepreneurial, with (Standardized Coefficients) 0.081. Work ethic variable has a significant effect oncompetition entrepreneur, with (Standardized Coefficients) 0.864. Meanwhile, (Simultaneously) work ethics, business ethics and work ethic variables have a significant effect oncompetition entrepreneurial with a calculated F value of 724.101 ≥ F table 3.20 and a significance of 0.000 ≤ 0.05. Then to test R2 (coefficient of determination) amounted to 0,990, or 99%, while the remaining 1% is influenced by other variables not examined by the authors in this study. Keywords: Work Ethics, Business Ethics, Work Ethics andCompetition Entrepreneur
Muhammad Syarofi
Jurnal Al-Tsaman | 18
ABSTRAK
Etika kerja sebagai refleksi kritis dan rasionalis mengenai nilai moral dan norma dalam menentukan sikap dan perilaku hidup manusia, sekaligus nilai etika bisnis yang akan mendorong nilai-nilai kebaikan, dan moralitas yang diaktualisasikan dalam perilaku manusia, begitu juga nilai etos kerja yang mengedepankan totalitas kepribadian seseorang dalam mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal kebajikan sehingga hubungan antara manusia dapat terjalin dengan baik baik, dalam perilaku sosial dan ekonomi dalam menjalankan usahanya yang tidak menutup kemungkinan akan terjadinya persaingan antara entrepreneur satu dengan yang lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara empiris variabel-variabel dalam penelitian yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah yaitu apakah etika kerja, etika bisnis dan etos kerja berpengaruh signifikan terhadap persaingan entrepreneur anggota wirausaha perempuan DPC Banyuwangi, secara simultan dan parsial. Penelitian berbentuk kuantitatif explanatory research untuk menganalisis pengaruh etika kerja, etika bisnis dan etos kerja terhadap persaingan enterpreneur, dengan metode survei. Pengambilan sampel menggunakan tekhnik sampling Nonprobability Sampling dengan teknik sampling yang paling cocok adalah sampling jenuh yaitu seluruh anggota wirausaha perempuan DPC Banyuwangi yang berjumlah sebanyak 49 orang. Alat analisis regresi linier berganda, dengan bantuan software Statistical Package for the Sciences (SPSS) versi 22.
Hasil analisis menunjukkan variabel etika kerja berpengaruh signifikan terhadap persaingan entrepreneur, dengan (Standardized Coefficients) 0,092. Variabel etika bisnis berpengaruh signifikan terhadap persaingan entrepreneur, dengan (Standardized Coefficients) 0,081. Variabel etos kerja berpengaruh signifikan terhadap persaingan entrepreneur, dengan (Standardized Coefficients) 0,864. Sedangkan (Simultan) variabel etika kerja, etika bisnis dan etos kerja berpengaruh signifikan terhadap persaingan entrepreneur dengan nilai F hitung sebesar 724,101 ≥ F tabel 3,20 dan Signifikansi 0,000 ≤ 0,05. Kemudian untuk uji R2 (koefisien determinasi) sebesar 0,990 atau 99%, sedangkan sisanya sebesar 1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh penulis dalam penelitian ini Kata Kunci : Etika Kerja, Etika Bisnis, Etos Kerja dan Persaingan Entrepreneur
PENDAHULUAN
Salah satu implementasi dari ajaran agama Islam adalah bekerja, Bekerja mempunyai arti
penting bagi manusia, yang bertujuan untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT, karena hal
tersebut merupakan bentuk ibadah dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari karakteristik
sikap hidup seseorang yang memeluk agama Islam. Perekonomian adalah kebutuhan setiap
manusia dalam memenuhi dan mengakselerasi tatanan hidup sehari-hari, disadari maupun tidak
interaksi terdapat perekonomian dari segi pertanian, perindustrian dan perdagangan. Oleh
karena itu manusia tidak dapat dipisahkan dengan aktifitas ekonomi yang menjadi roda
Pengaruh Etika Kerja, Etika Bisnis Dan Etos Kerja
Jurnal Al-Tsaman| 19
perekonomian kehidupan yang selalu berputar untuk mengantarkan manusia kearah yang lebih
baik dan sejahtera.1
Kemampuan pengusaha lokal dalam mengelola usaha perekonomiannya mampu bersaing
diantara sekian banyaknya kompetitor para pesaingnya, dengan hadirnya pengusaha muslim
yang sukses dan berhasil sangat membantu dalam mendorong lahirnya pertumbuhan ekonomi
masyarakat yang dengan prinsip Islam, semangat mereka dalam berwirausaha sebagai
perwujudan dari etos kerja yang tangguh dan dapat ditularkan kepada pengusaha lainnya.
Pengusaha harus konstan membandingkan produk, harga, saluran distribusi dan promosi
dengan pesaing terdekatnya, serta mengatahui dengan pasti kekuatan dan kelemahan serta
keunggulan yang dimiliki oleh pesaing usahanya.2
Bekerja adalah bukti prestasi dan kemandirian, dimana orang akan menjadi sukses dan
maju dikarenakan bekerja keras, keadilan dan transparansi merupakan hal yang penting bagi
seorang muslim. Prestasi yang dihasilkan dari pekerjaan yang dilakukan dengan memberikan
manfaat bagi orang lain, adanya rasa keadilan, rasa kepuasan terhadap pekerjaan untuk
menumbuhkan etika kerja yang Islami.3
Etika kerja Islam menjadi isu menarik untuk dikaji dan dibahas lebih mendalam karena
seringnya terjadi pelanggaran, dimana setiap organisasi yang mencerminkan kejujuran dan etika
yang dikomunikasikan secara tertulis dapat dijadikan pedoman dan peganggan dalam bertindak
oleh seluruh pengusaha muslim.4 Karena etika kerja adalah refleksi kritis dan rasionalis
mengenai nilai dan norma moral yang menentukan dan terwujud dalam sikap dan perilaku
hidup manusia secara pribadi maupun kelompok.5
1 Bagus Muhammad Ramadhan, 2015, Etos kerja pada Kinerja Bisnis Pedagang Muslim Pasar Besar Kota
Madiun. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Vol. 2 No.. 4. 2 Veithzal Rivai Zainal, dkk, 2018, Islamic Marketing Management, Jakarta : Bumi Aksara, 294.
3 Choirul Huda, 2016, Etos kerja Pengusaha Muslim, Jurnal UIN Wali Songo Vol. 7 No 2.
4 Leny Novianti, 2010, Pengaruh Etika Kerja Islam dan Etika Bisnis Terhadap Komitmen Organisasi dengan
Komitmen Profesi Sebagai variable Intervening, Jurnal Manajemen Teori dan Terapan, Tahun 3, No. 2. 5 Burhanudin Salam, 1997, Etika Sosial, Asas Moral dalam Kehidupan Manusia, Jakarta : Rinerka Cipta.
Muhammad Syarofi
Jurnal Al-Tsaman | 20
Selain etika kerja juga terdapat etika bisnis yang harus diterapkan dalam ekonomi Islam,
dimana Al-Qur’an merupakan petunjuk yang tidak diragukan lagi kebenarannya bagi umat
Islam, dalam mengatur kehidupan di dunia termasuk dalam bidang ekonomi, utamanya yang
terkait perdagangan dan jual beli yang membahas tentang etika bisnis. Namun masih banyak
praktek perekonomian pada sebagian masyarakat Islam yang jauh bahkan tidak sesuai dengan
nilai-nilai Islam.6
Etos kerja yang juga merupakan semangat penuh dan keikhlasan yang dimiliki oleh
pengusaha muslim dalam mencapai kinerja bisnisnya. Islam memberikan contoh kepada
rasulluah bahwasannya kualitas sumber daya manusia merupakan kemampuan manusia untuk
melakukan sesuatu pekerjaan sesuai dengan keterampilan, kemampuan dan pengetahuan yang
dimilikinya, baik berupa fisik dan mental yang dimiliki oleh setiap individu dalam mengemban
tugasnya.7
Meskipun dengan terciptanya etika kerja, etika bisnis dan etos kerja dari masing
pengusaha muslim, tidaklah menutup kemungkinan terjadinya pelanggaran dan persaingan
usaha dari setiap pengusaha muslim untuk mendapatkan keuntugan yang sebesar-besarnya
tanpa memikirkan dampak buruk yang nantinya akan terjadi ataupun merasa tidak ingin kalah
dengan kompetitir baru dengan produknya yang lebih menarik, sehingga timbul keinginan
untuk menguasai pasar yang terdapat didalam sekor usaha yang dimilikinya. Pelanggaran dan
persaingan usaha timbul karena kurangnya pemahaman tentang ilmu agama atau pengetahuan
mengenai etika dalam berbisnis sesuai dengan konsep Islam.8
Perkumpulan wirausaha perempuan di Kabupaten Banyuwangi terorganisir di bawah
lembaga organisasi Perwira yaitu (Perkumpulan Perempuan Wirausaha Indonesia) Banyuwangi,
dengan di ketuai oleh Siti Istiqomah, S.E. yang ingin mengajak kaum perempuan di Bumi
Blambangan mandiri ekonomi, salah satunya dengan melek usaha. Kegiatan Perwira ini bekerja
sama dengan UMKM Pemrintah Kabupaten, guide travel, Pokdarwis, dan lembaga pemerintah
6 Hamzah Hasan Khaeriyah, Fiqh Iqtishad, Ekonomi Islam, Karangka Dasar, Studi Tokoh dan Kelembagaan
Ekonomi, 7. 7 Muhammad As’ad, 1990, Manajemen Personalia Cet.6, Jakarta : Erlangga, 120.
8 Nurmala Hayati, 2014, Pengaruh Kondisi Ekonomi, Tingkat Pendidikan, Persaingan Usaha dan Pendidikan
Agama terhadap Pelaksanaan Etika Bisnis Islam, Program Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pengaruh Etika Kerja, Etika Bisnis Dan Etos Kerja
Jurnal Al-Tsaman| 21
maupun swasta. Salah satu kegiatan yang lakukan oleh Perwira yaitu mengenalkan hasil
makanan olahan yang di produksi para wirausahawan wanita Banyuwangi dengan membagikan
500 produk olahan secara gratis kepada masyarakat yang berpusat didepan Pemkab
Banyuwangi, kegiatan ini sebagai wujud untuk menarik masyarakat untuk berwirausaha dan
tidak tergantung pada orang lain dan lowongan pekerjaan disektor formal.9 Penelitian ini
dilakukan untuk mengkaji lebih mendalam terkait etika kerja, etika bisnis dan etos kerja antara
persaingan enterpreneur di kabupaten Banyuwangi yang berada dibawah organisasi PERWIRA
Banyuwangi.
DISKUSI DAN ANALISIS
A. Etika Kerja
Etika merupakan filsafat moral, etika berasal dari bahasa Yunani, yang dalam bentuk
tinggal adalah ethikos yang artinya kebiasaan, akhlak atau watak. Dalam KBBI etika
didefinisikan sebagai suatu usaha yang sistematis dengan menggunakan rasio untuk
menafsirkan pengalaman moral individual dan sosial sehingga dapat menetapkan aturan
untuk mengendalikan perilaku manusia serta nilai-nilai yang berbobot untuk dapat di jadikan
sasaran hidup.
Menurut Issa Rafiq Beekun, etika dapat di definisikan sebagai seperangkat prinsip
moral yang membedakan yang baik dan buruk. Etika adalah bidang ilmu yang bersifat
normatif karena ia berperan menentukan apa yang harus dilakukan atau tidak dilakukan oleh
seorang individu.10 Etika menurut Frans Magins Suseno, merupakan mereflaksikan ajaran-
ajaran moral, yang bersifat rasional, kritis, sistematis, mendasar dan normatif.11
9 Binsis Banyuwangi, 2019, Ketua DPC Perwira Banyuwangi, Siti Istiqomah, S.E, Ajak Kaum Perempuan
Melek Usaha, Bisnisbanyuwangi.co.id, diakses 02 November 2019. 10
Niken Agustin, 2014, Implementasi Norma-norma Etika Bisnis Syariah pada Pamella Swalayan Di DIY
Ditinjau dari Etika Bisnis Perspektif Al Ghazali, Tesis, Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta. 11
Moh. Nur. Faqih, 2011, Pengaruh Komunikasi dan Etika Kerja Islam Terhadap Kinerja Karyawan KJKS
BMT Fastabiq Pati , Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.
Muhammad Syarofi
Jurnal Al-Tsaman | 22
Etika kerja Islam menurut Ahmad Shukri : Islamic work ethics as a set of value or system of
beliefs devired from the Qur’an and sunnah concerning work and hard work. Etika kerja sebagai
seperangkat nilai atau sistem kepercayaan yang diturunkan dal Al Qur’an dan Sunnah
mengenai kerja dan kerja keras.12 Etika kerja Islam muncul ke permukaan dengan landasan
bahwa Islam adalah agama yang sempurna, Islam merupakan kumpulan aturan-aturan ajaran
(doktrin) dan nilai-nilai yang dapat menhantarkan manusia dalam kehidupnya menuju
kebahagiaan hidup, baik didunia maupun diakhirat. Indikator yang dapat mempengaruhi
etika kerja, Jansen memaparkan bahwasannya terdapat 5 faktor yang mempengaruhi etika
kerja, yaitu:13
1. Kesatuan
2. Keseimbangan
3. Kebebasan berkehendak
4. Tanggung Jawab
5. Kebenaran
B. Etika Bisnis
Etika berasal dari bahasa latin ethos yang berarti kebiasaan, sinonimnya adalah moral
atau mores yang berarti kebiasaan.14 Dalam kamus Webster berarti “the distinguisthing character,
sentiment, moral nature, or guiding beliefs of a person group, or istitution (karakter isitimewa,
sentimen, tabiat, moral atau keyakinan yang membimbing seseorang, kelompok atau
institusi).15
Achmad Charris Zubair menyatakan bahwa etika dan moral memiliki arti yang sama
tetapi dalam aplikasinya terdapat perbedaan sedikit, yaitu moralitas dipakai untuk perbuatan
yang sedang dinilai, sedangkan etika dipakai untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang ada.16
12
Ahmad Shukri et al, The Concept Of Islamic Work Ethic : An Analysis of Some Salient Points in the
Prophetic Tradition, IJIBSSnet, Vol. 3, No. 20, 2012, hal 54. 13
Jansen Sinamo, 2002, Etos Kerja : 21 Etos Kerja Profesional di Era Digital Global Edisi 1, (Jakarta :
Institut Dharma Mahardika), 2. 14
Idri, 2015, Hadits Ekonomi Dalam Perspektif Islam, cet 1, (Jakarta : Kencana), 323. 15
Webters, New Collegiate Dictionary, G and C. (USA : Company), 393. 16
Achmad Charris Zubair, 1997, Kuliah Etika, (Jakarta : Rajawali Pers), 13.
Pengaruh Etika Kerja, Etika Bisnis Dan Etos Kerja
Jurnal Al-Tsaman| 23
Menurut Hughes dan Kapoor, Business is the organized effort if individual to produce and sell
for a profit, the goods and services that satisfy soiety’s needs. The general term business refers to all such
efforts within a society or within an industry, yang artinya : bisnis adalah suatu kegiatan usaha
individu yang terorganisir untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna
mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan dan insustri.17
Berdasarkan pengertian dan pendapat para pakar yang telah dikumukakan diatas
terkait tentang etika dan bisnis, bahwasannya etika bisnis adalah seperangkat aturan moral
yang berkaitan dengan baik dan buruk, benar dan salah, bohong dan jujur, yang bertujuan
untuk mengendalikan perilaku manusia dalam menjalankan aktifitas bisnis agar memperoleh
keberkahan dengan transaksi saling menguntungkan.18
Dalam syariat Islam etika bisnis adalah akhlaq dalam menjalankan bisnis sesuai
dengan nilai-nilai Islam, sehingga dalam pelaksanaannya tidak terjadi kekhawatiran karena
sudah diyakini sebagai sesuatu yang baik dan benar. Etika bisnis bagi seorang muslim telah
dibentuk oleh iman dan taqwa yang menjadi dasar dan pandangan hidup dalam memberikan
norma-norma untuk membangun dan membina segala aktifitasnya.19 Dalam perspektif
Islam etika bisnis diartikan sebagai penerapan prinsip-prinsip ajaran Islam yang bersumber
dari Al Qur’an dan Hadits dalam dunia bisnis, contoh yang paling jelas mengenai larangan
mengurangi timbangan yang menunjukkan prinsip kejujuran yang dipraktekkan oleh
Rasulluah saw dalam berbisnis.20
Indikator yang dapat mempengaruhi etika bisnis yang pada Al- Qur’an dan Hadits,
pemikiran para ulama dalam bentuk Ijma dan qiyas dan pengalaman bisnis dikalangan umat
Islam memaparkan 7 konsep yang paling mempengaruhi etika bisnis, yaitu: 21
1. Konsep ketuhanan
2. Konsep kepemilikan harta
17
B Deporter and M Hernacki, Quantum Bisnis, Membiasakan Berbisnis Secara Etis dan Sehat. Terjemahan
(Bandung, 2000), Amirullah, Hardjanto, dalam Etika Bisnis Islami, (Semarang : Wali Prees, 2009), 83. 18
Idri, 2015, Hadits Ekonomi Dalam Perspektif Islam, cet 1, (Jakarta : Kencana), 327. 19
Idri, 2015, Hadits Ekonomi Dalam Perspektif Islam, cet 1, (Jakarta : Kencana), 326. 20
Hadimulyo, Etika Bisnis, dalam jurnal kebudayaan Ulumul Qur’an, No 3/VII/1997, 3. 21
Syafii Antonio, 2000, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, (Jakarta : Gema Insani Pers), 359.
Muhammad Syarofi
Jurnal Al-Tsaman | 24
3. Konsep berkehendak
4. Konsep tanggung jawab
5. Konsep kejujuran
6. Konsep keadilan
C. Etos kerja
Etos berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang berarti watak atau karakter.22 Dari kata
ethos, terbentuklah kata ethic yaitu pedoman, moral dan perilaku, atau dikenal pula etiket
yaitu cara bersopan santun. Menurut Verkyuil, perkataan etika berasal dari perkataan ethos
sehingga muncul kata-kata etika. Perkataan ethos diartikan sebagai kesusilaan, perasaan
batin atau kecenderungan hati seseorang utuk berbuat kebaikan.23
Etos kerja sebagai totalitas kepribadian diri seseorang serta cara mengekpresikan,
memandang, meyakini dan memberikan makna pada suatu, yang mendorong dirinya untuk
bertindak dan meraih amal yang optimal sehingga pola hubungan antara manusia dengan
tuhannya dan antara manusia dan makhluk lainnya dapat terjalin dengan baik.24
Asifuddin menyatakan etos kerja adalah mereka yang aktif dan suka bekerja,
bersemangat dan hemat, tekun dan profesioanal, efisisen dan efektif, jujur, disiplin,
bertanggung jawab, mandiri, rasional, mempunyai visi kedepan, percaya diri maupun bekerja
sama dengan orang lain, sederhana, tabah dan ulet.25
Dalam ajaran Islam etos kerja sesungguhnya merupakan implementasi konkret atau
buah dari suatu kepercayaan seorang Muslim, bekerja mempunyai kaitan langsung dengan
tujuan hidup untuk memperoleh keridhaan dari Allah swt. Konsep etos kerja Islam tidak
hanya sekedar menempatkan etos kerja (amal shalih) pada tempat yang terhormat, namun
lebih kepada sistem nilai Islam merupakan ibadah dan merupakan panggilan untuk menjadi
22
Homby, AS, 1974, Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English, (London : Oxford
University Press), 292. 23
Rudolf Pasaribu, 1988, Teori Etika Praktis, (Medan : Pieter), 2. 24
Hendraswati, Etos Kerja Pedagang Perempuan Pasar Terapung Lok Baitan di Sungai Martapura, dalam
Jurnal Penididikan dan Kebudayaan, Vol 1 No. 1 April 2016. 25
Wadi Bachtiar, Etos Kerja dan Kemiskinan, Jurnal Ilmu Agama Islam, Mimbar Studi.
Pengaruh Etika Kerja, Etika Bisnis Dan Etos Kerja
Jurnal Al-Tsaman| 25
manusia pilihan, dikarenakan bekerja adalah fitrah dan sekaligus salah satu identitas
manusia.26
Etos kerja adalah sifat dan pandangan terhadap kerja, kebiasaan kerja, ciri-ciri atau
sifat mengenai cara kerja yang dimiliki seseorang, suatu kelompok manusia atau kelompok
bangsa. Indikator yang dapat mempengaruhi etos kerja, 5 faktor yang paling mempengaruhi
etos kerja, yaitu: 27
1. Pengabdian kepada Allah
2. Kebutuhan hidup
3. Kebutuhan keluarga
4. Kepentingan amal sosial
5. Menolak kemungkaran
D. Persaingan Enterprenuer
Persaingan usaha dalam kamus manajemen diartikan sebagai suatu kegiatan bersaing
atau bertanding diantara pengusaha atau pembisnis satu dengan pengusaha lainnya dalam
memenangkan pangsa pasar (share market) dalam upaya melakukan penawaran produk
barang atau jasa kepada konsumen atau pelanggan dengan berbagai strategi pemasaran yang
diterapkannya.28
Persaingan enterpreneur adalah salah satu faktor penting dalam menjalalnkan roda
perekonomian suatu negara, dimana dapat mempengaruhi kebijakan yang berkaitan dengan
perdagangan, industri, iklim usaha yang kondusif, kepastian dan kesempatan berusaha,
efisiensi, kepentingan umum, dan kesejahteraan rakyat. Para ekonom mengatakan bahwa
persaingan dalam mekanisme pasar akan memacu pelaku usaha berinovasi untuk
menghasilkan produk yang bervariatif dengan harga pasar bersaing dan dapat
menguntungkan produsen maupun konsumen.29
26
Sadanto, 2014, Wacana Islam Propesif, (Yogyakarta : IRCisoD), 192-193. 27
Noer Iskandar, 1994, Kaidah-kaidah Hukum Islam, (Jakarta : Raja Grafindo), 239. 28
Gelhorn dan Gunawan Wijaya, 2002, Seri Hukum Bisnis : Merger dalam Perspektif Monopoli, (Jakarta :
PT. Raja Grafindo Persada), 7. 29
F.M, Scherer dan David Ross, 1990, Undustrial Market Structure and Economic Performance, (Boston :
Houghton Mifflin Company), 2-3.
Muhammad Syarofi
Jurnal Al-Tsaman | 26
Persaingan dalam dunia bisnis merupakan suatu dinamika tersendiri yang tidak dapat
dihindari bagi beberapa pembisnis, undang-undang persaingan usaha adalah No. 5 tahun
1999 tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat yang bertujuan
untuk memlihara pasar kompetitif dari pengaruh kesepakatan dan konspirasi yang
cenderung mengurangi atau menghilangkan persaingan.30
Konsep persaingan usaha berbasis Qur’an adalah sebuah konsep persaingan yang
menganjurkan para pembisnis untuk bersaing secara positif, dengan memberikan kontribusi
yang baik dari bisnisnya bukan untuk menjatuhkan pembisnis lainnya dan menganjurkan
untuk tidak merugikan dan memudharatkan pembisnis lainnya. Al Qur;an memberikan
konsep untuk tidak melakukan persaingan dalam hal mendapatkan kekayaan sebanyak-
banyaknya tanpa menghiraukan nilai-nilai Islami, hal itu akan membuatnya lalai hingga lupa
dengan kewajibannya sebagai hamba Allah. Terdapat 5 faktor yang dapat mempengaruhi
persaingan yang paling, yaitu: 31
1. Ancaman pendatang baru
2. Persaingan diantara para pemain usaha
3. Kekuatan tawar menawar supplier
4. Kekuatan tawar menawar pembeli
5. Ancaman produk pengganti
E. Karangka konseptual
Untuk mengetahui permasalahan yang akan dibahas perlua adanya karangka
konspetual yang merupakan landasan dalam meneliti yang bertujuan untuk menemukan
kebenaran suatu penelitian.
30
Galuh Puspa Ningrum, 2013, Hukum Persaingan Usaha, (Yoyakarta, Aswaja Pressindo), 2. 31
Galuh Puspa Ningrum, 2013, Hukum Persaingan Usaha, (Yoyakarta, Aswaja Pressindo), 2.
Pengaruh Etika Kerja, Etika Bisnis Dan Etos Kerja
Jurnal Al-Tsaman| 27
Gambar : Karangkan Konseptual
Hipotesis
Hipotesis diartikan sebagai pernyataan mengenai populasi yang akan di uji
kebenarannya data berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian. Hipotesis
dalam penelitian ini :
1. Ha1 : Etika kerja berpengaruh signifikan terhadap persaingan entrepreneur
2. Ha2 : Etika bisnis berpengaruh signifikan terhadap persaingan entrepreneur
3. Ha3 : Etos kerja berpengaruh signifikan terhadap persaingan entrepreneur
4. Ha4 : Etika kerja, etika bisnis dan etos kerja secara simultan (bersama) berpengaruh
signifikan terhadap persaingan entrepreneur
F. Metodologi
Jenis penelitian ini adalah Explanatory research, yaitu metode penelitian untuk menguji
hipotesisi antara variabel satu dengan variabel yang lain, dengan pendekatan kuantitatif,
karena menunjukkan hubungan antar variabel, menguji teori, dan mencari generalisasi yang
ETIKA KERJA (X1)
ETIKA BISNIS (X2)
ETOS KERJA (X3)
PERSAINGAN ENTERPRENUER (Y1)
Muhammad Syarofi
Jurnal Al-Tsaman | 28
mempunyai nilai prediktif.32 Sedangankan instrument penelitian menggunakan observasi dan
angket dan skala penggukuran menggunakan skala likert.33
Populasi adala semua nilai hasil perhitungan dan pengukuran, baik kuantitatif maupun
kualitatif pada karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek lengkap dan jelas. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh anggota perkumpulan perempuan wirausaha
(PERWIRA) Indonesia dewan pimpinan cabang Kabupaten Banyuwangi, berjumlah
sebanyak 49 pengusaha perempuan.
Sedangkan pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Nonprobability
sampling yaitu teknik pengambilan sampel tanpa memberi peluang atau kesempatan sama
sekali bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Adapun teknik
sampling yang paling cocok adalah sampling jenuh dimana teknik penentuan sampel bila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel,34 yang berjumlah sebanyak 49 pengusaha
perempuan.
G. Analisis Data
Analisi data di ambil dari hasil jawaban kuesioner, kemudian dilakukan uji validitas
dan uji reliabilitas dari setiap instrumen pernyataan, agar dapat diketahui kelayakan
pertanyaan dalam penelitian. Pengujian instrumen tersebut dilakukan dengan bantuan
program SPSS 22.
1. Uji validitas instrumen
Pengujian Validitas Instrument menggunakan rumus teknik korelasi Pearson product
moment, dengan asumsi apabila nilai koefisien signifikansinya ≤ 0,005 atau nilai Pearson
Correlation ≥ 0,5 maka dapat dinyatakan bahwa seluruh indikator dalam instrument
penelitian adalah valid atau layak, begitu sebaliknya. Adapun nilai Validitas Instrument
menunjukkan :
Tabel 1
32
Solimun, Adji Achmad Rinaldi, Nurjannah, 2017, Metode Statistika Multivariat, (Malang; UB Press), 10. 33
Asep Hermawan, 2005, Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif, (Jakarta: PT Grasindo), 132. 34
Robert D. Mason, Douglas A. Lind, Ellen Gunawan Sitompol Dkk, 2017, Teknik Statistik Untuk Bisnis &
Ekonomi, (Jakarta: Erlangga), 320.
Pengaruh Etika Kerja, Etika Bisnis Dan Etos Kerja
Jurnal Al-Tsaman| 29
Hasil Uji Validitas
No Variabel
Korelasi
Item
Pernyataan
Pearson
coorelation
Sig. (2-
tailed) Keterangan
1
Kesatuan (X1.1)
X1.1.1 0,394 0,005 Valid
2 X1.1.2 0,421 0,003 Valid
3 X1.1.3 0,835 0,000 Valid
4 X1.1.4 0,731 0,000 Valid
5 Keseimbangan
(X1.2)
X1.2.1 0,566 0,000 Valid
6 X1.2.2 0,731 0,000 Valid
7 Kebebasan
berkehendak
(X1.3)
X1.3.1 0,345 0,015 Valid
8 X1.3.2 0,835 0,000 Valid
9 X1.3.3 0,731 0,000 Valid
10 Tanggung
Jawab (X1.4)
X1.4.1 0,340 0,017 Valid
11 X1.4.2 0,835 0,000 Valid
12 X1.4.3 0,613 0,000 Valid
13 Kebenaran
(X1.5)
X1.5.1 0,358 0,012 Valid
14 X1.5.2 0,835 0,000 Valid
15 X1.5.3 0,835 0,000 Valid
Sumber : Data Primer Diolah 2020
Tabel 2 Hasil Uji Validitas
No Variabel
Korelasi
Item
Pernyataan
Pearson
coorelation
Sig. (2-
tailed) Keterangan
1 Konsep
Ketuhanan
(X2.1)
X2.1.1 0,495 0,002 Valid
2 X2.1.2 0,783 0,000 Valid
3 Konsep
Kepemilikan
Harta (X2.2)
X2.2.1 0,783 0,000 Valid
4 X2.2.2 0,537 0,000 Valid
5 X2.2.3 0,397 0,000 Valid
6 Kebebasan
Berkehendak
(X2.3)
X2.3.1 0,478 0,000 Valid
7 X2.3.2 0,565 0,000 Valid
8 X2.3.3 0,445 0,000 Valid
Muhammad Syarofi
Jurnal Al-Tsaman | 30
9 Konsep
Tanggung
Jawab (X2.4)
X2.4.1 0,509 0,000 Valid
10 X2.4.2 0,537 0,000 Valid
11 X2.4.3 0,783 0,000 Valid
12 Konsep
Kejujuran (X2.5)
X2.5.1 0,427 0,000 Valid
13 X2.5.2 0,783 0,000 Valid
14 X2.5.3 0,388 0,000 Valid
15 Konsep
Keadilan (X2.6)
X2.6.1 0,783 0,000 Valid
16 X2.6.2 0,480 0,000 Valid
17 X2.6.3 0,783 0,000 Valid
Sumber : Data Primer Diolah 2020
Tabel 3 Hasil Uji Validitas
No Variabel
Korelasi
Item
Pernyataan
Pearson
coorelation
Sig. (2-
tailed) Keterangan
1 Pengabdian
Kepada Allah
(X3.1)
X3.1.1 0,447 0,001 Valid
2 X3.1.2 0,610 0,000 Valid
3 Kebutuhan
hidup (X3.2)
X3.2.1 0,605 0,000 Valid
4 X3.2.2 0,530 0,000 Valid
5 X3.2.3 0,557 0,000 Valid
6 Kebutuhan
Keluarga(X3.3)
X3.3.1 0,608 0,000 Valid
7 X3.3.2 0,684 0,000 Valid
8 Kepentingan
Amal Sosial
(X3.4)
X3.4.1 0,815 0,000 Valid
9 X3.4.2 0,508 0,000 Valid
10 Menolak
kemungkaran
(X3.5)
X3.5.1 0,634 0,000 Valid
11 X3.5.2 0,719 0,000 Valid
Sumber : Data Primer Diolah 2020
Pengaruh Etika Kerja, Etika Bisnis Dan Etos Kerja
Jurnal Al-Tsaman| 31
Tabel 4 Hasil Uji Validitas
No Variabel Korelasi
Item Pernyataan
Pearson coorelation
Sig. (2-tailed)
Keterangan
1 Ancaman Pendatang Baru
(Y1.1)
Y1.1.1 0,432 0,002 Valid
2 Y1.1.2 0,606 0,000 Valid
3 Y1.1.3 0,573 0,000 Valid
4 Persaingan Pemain Usaha
(Y1.2)
Y1.2.1 0,506 0,000 Valid
5 Y1.2.2 0,568 0,000 Valid
6 Kekuatan Tawar
Menawar Supplier (Y1.3)
Y1.3.1 0,612 0,000 Valid
7 Y1.3.2 0,710 0,000 Valid
8 Kekuatan Tawar
Menawar Pembeli (Y1.4)
Y1.4.1 0,829 0,000 Valid
9 Y1.4.2 0,499 0,000 Valid
10 Y1.4.3 0,618 0,000 Valid
11 Ancaman
produk
Pengganti (Y1.5)
Y1.5.1 0,727 0,000 Valid
12 Y1.5.2 0,612 0,000 Valid
Sumber : Data Primer Diolah 2020
Tabel 1 sampai 4 menunjukkan bahwa hasil perbandingan antara rhitung yang
merupakan koefisien korelasi dan r ketetapan menunjukkan bahwa semua item Pernyataan
dapat dikatakan valid dan dapat diambil kesimpulan bahwa setiap item Pernyataan dalam
kuesioner memiliki validitas kontrak atau disebut konsistensi internal, artinya variabel
tersebut mampu mengukur aspek yang ingin diukur.
2. Uji reliabilitas instrumen
Pengujian reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach, dengan asumsi apabila
nilai koefisien Cronbach’s Alpha > 0,6 maka seluruh butir pertanyaan dapat dikatakan
reliable.
Tabel 5 Hasil Uji Reliabilitas
Muhammad Syarofi
Jurnal Al-Tsaman | 32
No Variabel Nilai α α. Ketetapan Keterangan
1 Etika Kerja 0,895 0,6 Reliabel
2 Etika Bisnis 0,866 0,6 Reliabel
3 Etos Kerja 0,820 0,6 Reliabel
4 Persaingan Entrepreneur 0,834 0,6 Reliabel
Sumber : Data Primer Diolah 2020
Tabel 5 : menunjukkan bahwa nilai α setiap variabel ≥ dari nilai kritis reliabilitas.
Variabel etika kerja (X1) 0,895 ≥ 0,6 variabel etika bisnis (X2) 0,866 ≥ 0,6 variabel etos
kerja (X3) 0,820 ≥ 0,6 dan variabel persaingan entrepreneur 0,834 ≥ 0,6. Dengan demikian
dapat ditarik kesimpulan bahwa semua item Pernyataan dalam kuesioner dapat dipercaya,
karena hasil relatif konsisten, yang diberikan kepada 49 responden kepada anggota
perkumpulan perempuan wirausaha indonesia (PERWIRA) Kabupaten Banyuwangi,
sehingga kuesioner dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.
3. Uji t (Parsial)
Tabel 6 Uji t atau (uji parsial)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.219E-
16 .021 .000 1.000
Zscore(X1R) .092 .028 .092 3.339 .002
Zscore(X2R) .081 .034 .081 2.388 .021
Zscore(X3R) .864 .038 .864 22.890 .000
a. Dependent Variable: Zscore(Y1R)
Sumber : Data Primer Diolah 2020
Pengaruh Etika Kerja, Etika Bisnis Dan Etos Kerja
Jurnal Al-Tsaman| 33
Hasil pengujian uji t atau secara parsial tabel menunjukkan menunjukkan bahwa :
a. Uji t variabel etika kerja (X1)
Nilai Coefficients beta uji t sebesar 0,092 bernilai positif, dengan Sig. 0,002 ≥
0,05, maka Ha diterima dan H0 ditolak artinya, bahwa variabel etika kerja
berpengaruh signifikan terhadap persaingan entrepreneur muslim di Kabupaten
Banyuwangi secara parsial.
b. Uji t variabel etika bisnis (X2)
Nilai Coefficients beta uji t sebesar 0,081 bernilai positif, dengan Sig. 0,021 ≤
0,05, maka Ha diterima dan H0 ditolak artinya, bahwa variabel etika bisnis
berpengaruh signifikan terhadap persaingan entrepreneur muslim di Kabupaten
Banyuwangi secara parsial.
c. Uji t variabel etos kerja (X3)
Nilai Coefficients beta uji t sebesar 0,864 bernilai positif, dengan Sig. 0,000 ≤
0,05, maka Ha diterima dan H0 ditolak artinya, bahwa variabel etos kerja
berpengaruh signifikan terhadap persaingan entrepreneur muslim di Kabupaten
Banyuwangi secara parsial.
4. Uji F (Simultan)
Tabel 7 Uji F atau (uji simultan)
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regressio
n 47.026 3 15.675 724.101 .000b
Residual .974 45 .022
Total 48.000 48
a. Dependent Variable: Zscore(Y1R)
b. Predictors: (Constant), Zscore(X3R), Zscore(X1R), Zscore(X2R)
Sumber : : Data Primer Diolah 2020
Muhammad Syarofi
Jurnal Al-Tsaman | 34
Dari data tabel diatas hasil analisis uji F tabel sebesar 3,20 dengan derajat
kebebasan df untuk pembilang/variabel (k) = 3 dan df untuk penyebut (n-k) = 49 - 3
adalah 46, dengan tingkat signifikansi 5%. Sehingga hasil penelitian menunjukkan
bahwasanya nilai F hitung sebesar 724,101 lebih besar dibandingkan dengan F tabel 3,20
dan Sig. 0,000 ≤ 0,05, maka dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel
etika kerja (X1), etika bisnis (X2) dan etos kerja (X3) secara bersama-sama (simultan)
berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu persaingan entrepreneur muslim (Y1) di
Kabupaten Banyuwangi.
5. Uji R2 (Koefisien determinasi)
Nilai koefisien determinasi yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar nilai
presentase kontribusi variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat, melalui
software SPSS for windows 22, yaitu :
Tabel 8 Uji R2 (Koefisien determinasi)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .990a .980 .978 .14713235
a. Predictors: (Constant), Zscore(X3R), Zscore(X1R),
Zscore(X2R)
Sumber : : Data Primer Diolah 2020
Tabel diatas menunjukkan bahwasannya nilai koefisien determinasi sebesar 0,990
atau dengan kata lain informasi yang terkandung didalam data sebesar 99% dapat
dijelaskan oleh model tersebut, sedangkan sisanya sebesar 1% dijelaskan oleh variabel
lain yang belum terdapat didalam model atau error. Sehingga dapat disimpulkan
persaingan entrepreneur muslim (Y1) PERWIRA di Kabupaten Banyuwangi sebesar 99%
dipengaruhi oleh variabel etika kerja (X1), etika bisnis (X2) dan etos kerja (X3),
Pengaruh Etika Kerja, Etika Bisnis Dan Etos Kerja
Jurnal Al-Tsaman| 35
sedangkan sisanya sebesar 1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh
penulis dalam penelitian ini.
6. Uji regresi linear berganda
Tabel 4.27 Uji t atau (uji parsial)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.219E-
16 .021 .000 1.000
Zscore(X1R) .092 .028 .092 3.339 .002
Zscore(X2R) .081 .034 .081 2.388 .021
Zscore(X3R) .864 .038 .864 22.890 .000
a. Dependent Variable: Zscore(Y1R)
Sumber : Data Primer Diolah 2020
Dari tabel diatas diketahui bahwa α atau konstanta sebesar 2,219 artinya ketiga
variabel etika kerja (X1), etika bisnis (X2) dan etos kerja (X3) mempunyai pengaruh
positif terhadap variabel persaingan entrepreneur muslim (Y1) PERWIRA di Kabupaten
Banyuwangi sebesar 2,219. Koefisien regresi variabel etika kerja (X1) sebesar 0,092, etika
bisnis (X2) sebesar 0,081 dan etos kerja (X3) sebesar 0,864. Dengan demikian model
persamaan regresi berganda diperoleh sebagai berikut :
Y = α + b1x1 + b2x2 + b3x3 + ei
Y = 2,219 + 0,092 + 0,081 + 0,864 + ei
Dimana
Y : variabel dependen (persaingan entrepreneur muslim)
X1 : variabel independen (etika kerja)
X2 : variabel independen (etika bisnis)
X3 : variabel independen (etos kerja)
Muhammad Syarofi
Jurnal Al-Tsaman | 36
ei : error
a. Pengaruh etika kerja berpengaruh positif terhadap persaingan entrepreneur muslim di
Kabupaten Banyuwangi.
Hasil uji empiris etika kerja berpengaruh negatif terhadap persaingan
entrepreneur muslim, dimana nilai t hitung sebesar 3,339 dan Sig. sebesar 0,002
dibawah alpha 5%. Nilai beta dalam Unstandardized Coefficients variabel etika kerja
sebesar 0,092. Artinya etika kerja dalam Perwira Banyuwangi dianggap sangat baik
dan kuat, sehingga berpengaruh kepada persaingan usaha antara entrepreneur muslim
dalam hal ini terdapat dalam pengalokasian barang, pendistribusian barang dan
pemasaran barang kepada konsumen yang sesuai dengan minat dan keinginannya.
b. Pengaruh etika bisnis berpengaruh positif terhadap persaingan entrepreneur muslim
di Kabupaten Banyuwangi.
Hasil uji empiris etika bisnis berpengaruh positif terhadap persaingan
entrepreneur muslim, dimana nilai t hitung sebesar 2,388 dan Sig. sebesar 0,021
dibawah alpha 5%. Nilai beta dalam Unstandardized Coefficients variabel etika bisnis
sebesar 0,081. Artinya etika bisnis dalam Perwira Banyuwangi sudah dianggap baik
dan mempunyai pengaruh terhadap persaingan entrepreneur muslim. Dimana antara
para pengusaha Perwira dan masing-masing pengusaha telah mempunyai kegiatan
usaha, meskipun usaha yang dijalankannya mayoritas sama, namun mereka tetap
berjalan dalam satu wadah organisasi yaitu Perwira Kabupaten Banyuwangi.
c. Pengaruh etos kerja berpengaruh positif terhadap persaingan entrepreneur muslim di
Kabupaten Banyuwangi.
Hasil uji empiris etos kerja berpengaruh positif terhadap persaingan
entrepreneur muslim, dimana nilai t hitung sebesar 22,890 dan Sig. sebesar 0,000
dibawah alpha 5%. Nilai beta dalam Unstandardized Coefficients variabel etos kerja
sebesar 0,864. Artinya etos kerja sudah dimiliki oleh masing-masing pengusaha
muslim Perwira Banyuwangi, sehingga mampu mempunyai pengaruh terhadap
persaingan entrepreneur muslim. Bentuk etos kerja dari setiap pengusaha muslim
dengan adanya semangat yang tinggi dan keikhlasan dalam mengelola usahanya
Pengaruh Etika Kerja, Etika Bisnis Dan Etos Kerja
Jurnal Al-Tsaman| 37
agar kegiatan bisnis yang kelolanya dalam terus berkembang maju dan dapat
bersaing dengan kegaitan bisnis yang sifanya online.
H. Hasil Analisis
Berdasarkan hasil penelitian yang terkait judul, permasalahan dan hipotesis penelitian,
maka dalam penelitian ini dapat dijelaskan bahwa hasil penelitian menunjukkan variabel
1. Pengaruh etika kerja (X1) terhadap persaingan enterpreneur (Y).
Setelah melakukan pengujian dan analisis data, dalam hipotesis pertama
disebutkan, menghasilkan temuan bahwasannya etika kerja berpengaruh signifikan
terhadap persaingan enterpreneur pada organisasi PERWIRA DPC Banyuwangi. Hal ini
disebabkan karena indikator etika kerja yaitu kesatuan, keseimbangan, kebebasan
berkehendak, tanggung jawab dan kebenaran, telah diterapkan oleh wirausaha
perempuan yang terorganisasi dalam PERWIRA. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis
jalur yang menunjukkan (Standardized Coefficients) beta sebesar 0,092 bernilai positif,
dengan Sig. 0,002 ≤ 0,05, maka hipotesis kesatu yang menyatakan etika kerja
berpengaruh signifikan terhadap persaingan enterpreneur adalah diterima.
Etika kerja yang sudah diterapkan oleh anggota organisasi Perwira DPC
Banyuwangi sudah dapat dikatakan sangat baik dan terus ditingkatkan, agar persaingan
antara entrepreneur muslim lebih meningkat dalam hal pengalokasian barang,
pendistribusian barang dan pemasaran barang kepada konsumen atau pelanggan. Apabila
etika kerja dapat diterapkan dengan baik dan benar, maka akan menjadi refleksi kritis dan
rasionalis mengenai nilai dan norma moral yang menentukan dan terwujudnya sikap dan
perilaku hidup manusia secara pribadi maupun kelompok.
Menurut Campbell (1990) Kinerja pekerjaan harus didefinisikan melalui perilaku
calon pekerja sebagai lawan hasilnya dan harus didefinisikan dalam konteks perilaku yang
sesuai dengan tujuan organisasi. Namun dorongan untuk tampil dengan baik telah
membuat banyak pemegang jabatan menjadi sangat tertarik pada hasilnya dan tidak
Muhammad Syarofi
Jurnal Al-Tsaman | 38
memikirkan begaimana pencapaiannya.35 Hal ini sesuai study empirik sejumlah peneliti.
Penelitian Devira Wahyuni Santoso (2018) mengatakan bahwasanya etika kerja yaitu
dedikasi pekerjaan mendapatkan hasil yang sangat memuaskan dari jawaban responden,
dimana karyawan Koperasi Primer Tursina akan menyelesaikan tugas yang diberikan
dengan tepat waktu dengan menambah waktu yang lama atau lembur, mereka akan
pulang jika sudah waktunya pulang. Dalam hal ini keberhasilan dalam mencapai tugas
yang maksimal tidak dinilai melalui proses, tetapi bagaimana niat dan hasil itu dicapai
sesuai waktu yang telah diberikan.36
2. Pengaruh etika bisnis (X2) terhadap persaingan enterpreneur (Y).
Setelah melakukan pengujian dan analisis data, dalam hipotesis kedua disebutkan,
menghasilkan temuan bahwasannya etika bisnis berpengaruh signifikan terhadap
persaingan enterpreneur pada organisasi PERWIRA DPC Banyuwangi. Hal ini disebabkan
karena indikator etika bisnis yaitu pengabdian kepada Allah, kebutuhan hidup, kebutuhan
keluarga, kepentingan amal sholeh dan menolak kemungkaran, telah ada dan diterapkan
oleh organisasi PERWIRA. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis jalur yang
menunjukkan (Standardized Coefficients) beta sebesar 0,081 bernilai positif, dengan Sig.
0,021 ≤ 0,05, maka hipotesis kedua yang menyatakan etika bisnis berpengaruh signifikan
terhadap persaingan enterpreneur adalah diterima.
Etika bisnis dalam Perwira Banyuwangi sudah dianggap baik dan mempunyai
pengaruh terhadap persaingan entrepreneur muslim. Dimana antara para pengusaha
Perwira, masing-masing pengusaha telah mempunyai kegiatan usaha, meskipun usaha
yang dijalankannya mayoritas sama, namun mereka tetap berjalan dalam satu wadah
organisasi yaitu Perwira Kabupaten Banyuwangi. Sekaligus mereka juga berpedoman
bahwasannya etika bisnis yang harus diterapkan dalam ekonomi Islam, dimana Al-Qur’an
merupakan petunjuk yang tidak diragukan lagi kebenarannya bagi umat Islam, dalam
35
Campbell, 1990, Journal Of Leadership, Accountability and Enthis, Vol 12, No 01. 36
Devira Wahyuni Santoso, 2018, Hubungan Etika Kerja dan LIngkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
di Koperasi Primer Tursina Surabaya, Skripsi : Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri
Sunan Ampel, Surabaya.
Pengaruh Etika Kerja, Etika Bisnis Dan Etos Kerja
Jurnal Al-Tsaman| 39
mengatur kehidupan di dunia termasuk dalam bidang ekonomi, utamanya yang terkait
perdagangan dan jual beli yang membahas tentang etika bisnis.
Menurut Kasmir (2007) terdapat hubungan yang erat antara etika bisnis dan
persaingan usaha, yaitu terdapatnya aspek hukum dan aspek etika bisnis sangat
menentukan terwujudnya persaingan yang sehat.37 Etika bisnis Islam hadir sebagai wujud
antisipasi terhadap banyaknya penyimpangan dan kecurangan dalam dunia bisnis
misalnya penipuan, penggelapan dan pemerasan yang kemudian menjadi latar belakang
munculnya etika bisnis Islam. Etika bisnis menjadi penting karena tanpa etika dan moral
bisnis, maka bisnis dapat merugikan orang lain seperti mitra bisnis dan konsumen atau
pelanggan.38 Hal ini sesuai study empirik persaingan usaha antar produsen tahu yang terjadi
di Desa Karanganyar sebagian sudah sesuai dengan etika bisnis Islam, meskipun ada
sebagian produsen yang melakukan persaingan tidak sehat demi meraih pembeli dan
keuntungan sebanyak-banyaknya.39
3. Pengaruh etos kerja (X3) terhadap persaingan enterpreneur (Y).
Setelah melakukan pengujian dan analisis data, dalam hipotesis ketiga disebutkan,
menghasilkan temuan bahwasannya etos kerja berpengaruh signifikan terhadap
persaingan enterpreneur pada organisasi PERWIRA DPC Banyuwangi. Hal ini disebabkan
karena indikator etos kerja yaitu konsep ketuhanana, konsep kepemilikan harta, konsep
benar baik, konsep tanggung jawab, konsep kejuuran, dan konsep keadilan, telah ada dan
diterapkan oleh organisasi PERWIRA. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis jalur yang
menunjukkan (Standardized Coefficients) beta sebesar 0,864 bernilai positif, dengan Sig.
0,000 ≤ 0,05, maka hipotesis ketiga yang menyatakan etos kerja berpengaruh signifikan
terhadap persaingan enterpreneur adalah diterima.
Etos kerja dalam Perwira Banyuwangi sudah dimiliki oleh masing-masing
pengusaha muslim perempuan, sehingga mampu mempunyai pengaruh terhadap
37
Kasmir, 2007, Kewirausahaan, (Bandung : CV Alfabeta), 107. 38
Muhammad Baqir al-Sadr, 2000, Keunggulan Ekonomi Islam: Mengkaji Sistem Ekonomi Barat dengan
Pemikiran Sistem Ekonomi Islam, (Jakarta : Pustaka Zahra), 169. 39
Nining Isnayni, 2017, Tinjauan Etika Bisnis Islam Terhadap Persainagn Antar Produsen Tahun di Desa
Karanganyar Weru Sukoharjo, Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Muhammad Syarofi
Jurnal Al-Tsaman | 40
persaingan entrepreneur muslim. Bentuk etos kerja dari setiap pengusaha muslim dengan
adanya semangat yang tinggi dan keikhlasan dalam mengelola usahanya agar kegiatan
bisnis yang kelolanya dalam terus berkembang maju dan dapat bersaing dengan kegaitan
bisnis yang sifanya online. Dimana para pengusaha perempuan dalam mengelola usaha
perekonomiannya mampu bersaing diantara sekian banyaknya kompetitor para
pesaingnya, dengan hadirnya persatuan wirausaha perempuan yang sukses dan berhasil,
akan sangat membantu dalam mendorong lahirnya pertumbuhan ekonomi masyarakat
dengan prinsip Islam, semangat mereka dalam berwirausaha sebagai perwujudan dari
etos kerja yang tangguh dan dapat ditularkan kepada pengusaha lainnya. Diman
pengusaha harus konstan membandingkan produk, harga, saluran distribusi dan promosi
dengan pesaing terdekatnya, serta mengatahui dengan pasti kekuatan dan kelemahan
serta keunggulan yang dimiliki oleh pesaing usahanya.
Menurut Choirul Huda (2016) kemampuan pengusaha lokal dalam mengelola
usaha perekonomiannya mampu bersaing antara antara pengusaha satu dengan yang
lainnya, hal ini dikarenakan sikap ingin maju dan sukses telah tertanam disetiap
pengusaha muslim dan selalu mengedepankan etos kerja yang baik dan tidak
menjatuhkan satu dengan yang lainnya.40 Hal ini sesuai study empirik penelitian Budi
Fitriani, Neneng Nurhasanah dan Nunung Nurhayati (2000) etos kerja karyawan di
BPRS sudah cukup baik, kemudian tingkat daya saing perusahaan menunjukkan
peningkatan yang cukup baik dan penerapan etos kerja berpengaruh signifikan terhadap
peningkatan daya saing perusahaan.41
4. Pengaruh etika kerja, etika bisnis dan etos kerja secara simultan (bersama) terhadap
persaingan enterpreneur
Setelah melakukan pengujian dan analisis data, dalam hipotesis keempat
disebutkan, menghasilkan temuan bahwasannya etika kerja, etika bisnis dan etos kerja
secara simultan (bersama) berpengaruh terhadap persaingan enterpreneur pada organisasi
40
Choirul Huda, 2016, Etos kerja Pengusaha Muslim, Jurnal UIN Wali Songo Vol. 7 No 2. 41
Penelitian Budi Fitriani, Neneng Nurhasanah dan Nunung Nurhayati, 2000, Pengaruh Etos Kerja Terhadap
Peningkatan Daya Saing Perusahaan pada BPRS Amanah Rabbaniah Banjaran, Jurnal Universitas Islam
Bandung.
Pengaruh Etika Kerja, Etika Bisnis Dan Etos Kerja
Jurnal Al-Tsaman| 41
PERWIRA DPC Banyuwangi. Hal ini disebabkan karena indikator persaingan enterpreneur
yaitu ancaman pendatang baru, persaingan di antara para pemain usaha, kekuatan tawar
menawar supplier, kekuatan tawar menawar pembeli dan ancaman produk pengganti
dapat distabilkan oleh para wirausaha perempuan yang dikelola oleh organisasi
PERWIRA. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji regresi berganda pada nilai F hitung ≥ F
tabel sebesar 724,101 ≥ 3,20 dengan Sig. sebesar 0,000 ≤ 0,05, maka hipotesis keempat
yang menyatakan etika kerja, etika bisnis dan etos kerja secara simultan (bersama)
berpengaruh signifikan terhadap persaingan entrepreneur adalah diterima.
Dengan terciptanya etika kerja, etika bisnis dan etos kerja yang baik dan terukur
dari masing-masing pengusaha muslim, maka akan meminimalisir kemungkinan
terjadinya pelanggaran dan persaingan usaha antara pengusaha muslim lainnya, guna
untuk mendapatkan keuntugan yang sebesar-besarnya tanpa memikirkan dampak buruk
yang nantinya akan terjadi ataupun merasa tidak ingin kalah dengan kompetitir baru
dengan produknya yang lebih menarik, sehingga timbul keinginan untuk menguasai pasar
yang terdapat didalam sekor usaha yang dimilikinya. Diman pelanggaran dan persaingan
usaha timbul karena kurangnya pemahaman tentang ilmu agama atau pengetahuan
mengenai etika kerja, etika bisnis dan etos kerja sesuai dengan konsep Islam.
Menurut Zulkipli (2010) Persaingan antar pelaku usaha didunia bisnis dan
ekonomi adalah sebuah keharusan, yang dapat diamati dari pelaku bisnis, bagaimana
perusahaan mmpu menentukan strategi bersaing, apakah sehat atau saling mematikan
dan konsumen, yaitu seberapa tinggi harga yang ditawarkan dan seberapa banyak
ketersediaan barang. Oleh karena itu persainga usaha akan meningkatkan kesejahteraan
rakyat dengan membangun etika kerja, etika bisnis, dan etos kerja sesuai dengan prinsip
Islam.42 Penelitian Dwi Andayani (2016) menunjukkan bahwasannya etika kerja, etika
bisnis dan etos kerja berpengaruh sangat signifikan, karena bisnis yang didasari dengan
etika yang baik akan melahirkan etos kerja dan perilaku bisnis yang baik seperti berbisnis
halal dan jujur nantinya akan diridhoi oleh Allah. Pelaku bisnis yang seperti tingkah laku
42
Zulkipli, 2010, Etika Bisnis Islam dalam Persaingan Usaha, (Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah).
Muhammad Syarofi
Jurnal Al-Tsaman | 42
dan prakteknya dalam berbisnis serta persaingan antara pelaku bisnis satu dengan yang
lainnya, sebagaimana dicontohkan oleh Rasulluah Saw, semasa beliau menjadi pelaku
bisnis dan para pelaku bisnis agar mulai menjauhi praktek-praktek perilaku tidak terpuji
dalam berbisnis.43
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan analisis hasil penelitian, pengujian hipotesisi dan pembahasan yang telah
diuraikan sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah :
1. Etika kerja berpengaruh signifikan terhadap persaingan enterpreneur pada organisasi
PERWIRA di Kabupaten Banyuwangi. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama
yang menyatakan etika kerja berpengaruh signifikan terhadap persaingan enterpreneur
adalah diterima
2. Etika bisnis berpengaruh signifikan terhadap persaingan enterpreneur pada organisasi
PERWIRA di Kabupaten Banyuwangi. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis kedua yang
menyatakan etika bisnis berpengaruh signifikan terhadap persaingan enterpreneur adalah
diterima
3. Etos kerja berpengaruh signifikan terhadap persaingan enterpreneur pada organisasi
PERWIRA di Kabupaten Banyuwangi. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis ketiga yang
menyatakan etos kerja berpengaruh signifikan terhadap persaingan enterpreneur adalah
diterima.
4. Etika kerja, etika bisnis dan etos kerja secara simultan (bersama) berpengaruh positif
terhadap persaingan enterpreneur pada organisasi PERWIRA di Kabupaten Banyuwangi.
Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis keempat yang menyatakan bahwasannya etika
kerja, etika bisnis dan etos kerja secara simultan (bersama-sama) berpengaruh signifikan
terhadap persaingan enterpreneur adalah diterima.
43
Dwi Andayani, 2016, Relasi Etika Kerja dan Etos kerja Dalam Islam, Jurnal Ekonomi Vol. 2 No 2.
Pengaruh Etika Kerja, Etika Bisnis Dan Etos Kerja
Jurnal Al-Tsaman| 43
Berdasarkan analisis hasil penelitian, pengujian hipotesisi, pembahasan dan kesimpulan
yang telah dikemukakan sebelumnya, terdapat beberapa saran yang akan menjadi implikasi bagi
penelitian selanjutnya dan bagi organisasi PERWIRA DPC di Kabupaten Banyuwangi.
1. Teoritical Recommendation
a. Dari hasil analisis uji regresi linier bergandan variabel etos mempunyai nilai
signifikansi sanggat tinggi yaitu 0,000, hal ini diharapkan dapat menjadi kekuatan
tersendiri, banwasannya etos kerja yang dibangun oleh setiap wirausaha mempunyai
semangat yang tinggi dan adanya nilai keikhlasan dalam mengelola usahanya, agar
kegiatan bisnis yang kelolanya dalam terus berkembang maju dan dapat bersaing
dengan kegaitan bisnis yang bersifat offline maupun online.
b. Agama sebagai tuntunan dalam melaksanakan ibadah, haruslah dijadikan sebagai
dasar dalam berpedoman bagi para penganutnya dalam kehidupannya sehari-hari, tak
terkecuali oleh para wirausaha perempuan muslim yang dalam kesehariannya selalu
dihadapkan oleh persaingan usaha, antara pengusaha satu dengan yang lainnya, baik
secara sehat maupun tidak sehat.
c. Semakin ketatnya persaingan bisnis di era globalisasi saat ini, etika kerja, etika bisnis
dan etos kerja Islam haruslah menjadi pegangan kuat dan rujuan oleh setiap
wirausaha perempuan dalam beraktifitas, khususnya aktifitas ekonomi dalam al
bermu’amalah atau jual beli, agar segala yang dilakukan dan dikerjakan tidak keluar
dari norma-norma Islam. Dimana etika menjelaskan bahwa segal perbuatan
hendaknya diniatkan karena Allah SWT, diniatkan untuk tujuan yang baik, mencari
halal dan berkah, serta di tujukan hanya kepada Allah SWT, tidak lepas dari konsep
ibadah, yang hanya semata-mata untuk mencari ridha Allah SWT.
2. Practical Recommendation
a. Dengan terbentuknya wadah antar pengusaha perempuan diharapkan mampu
bersaing diantara sekian banyaknya kompetitor para pesaingnya dan interprenuer
lainnya baik dalam sektor ritel modern dan tradisional, dengan terus membaca
Muhammad Syarofi
Jurnal Al-Tsaman | 44
peluang bagaimana agara barang atau produk yang diproduksinya bisa mampu
dipasarkan sampai menembus sertor nasional dan internasional.
b. Dengan hadirnya persatuan wirausaha perempuan yang sukses dan berhasil, akan
sangat membantu dalam mendorong lahirnya pertumbuhan ekonomi masyarakat
dengan prinsip Islam, semangat mereka dalam berwirausaha sebagai perwujudan dari
etika kerja, etika bisnis dan etos kerja yang tangguh dan dapat ditularkan kepada
pengusaha lainnya.
c. Dalam membangun etika kerja, etika bisnis dan etos kerja, harus sudah ada dan
diterapkan sejak dini, dimana ketika akan memulai usahanya, kemudian ketika sudah
mulai terbentuk akan lebih mudah lagi ketika dapat di topang dengan adanya
dukungan dari berbagai pihak, yang berbentuk kerjasama antar pengusaha atau
keterlibatan pengusaha dalam forum organisasi sebagai ajang shilaturrahmi dan
diskusi untuk memecahkan masalah dalam kegiatan usahanya dan meningkatkan
produktifitas produk setiap pengusaha.
d. Dengan dibentuknya wadah shilaturrahmi antara pengusaha muslin yang terkumpul
dalam organisasi Persatuan Wirausaha Perempuan, maka akan membangun kerjasama
antar pengusaha muslim, sekaligus dapat bermanfaat untuk bagi setiap individu dan
pemerinta daerah, ketika ada salah satu anak daerah untuk belajar dan menekuni suatu
bidang usaha dapat diarahkan kepada PERWIRA tersebut.
e. Memang sudah saat bagi pemerintah daerah khususnya kabupaten Banyuwangi
sebagai lembaga pemerintahan untuk memberikan fasilitas kepada masyarakat daerah
yang mempunyai skill dan usaha, melalui jaringan para pengusaha muslim,
sepertihalnya pengarahan dari pemerintah untuk selalu menggunakan produk daerah,
memberikan tempat yang memadai untuk memasarkan produk yang telah dihasilkan
oleh pengusaha muslim tersebut, perizinan yang lebih mudah untuk mengembangkan
usahanya sampai ekspor keluar daerah dan luar Negara.
Pengaruh Etika Kerja, Etika Bisnis Dan Etos Kerja
Jurnal Al-Tsaman| 45
DAFTAR RUJUKAN
Burhanudin Salam, 1997, Etika Sosial, Asas Moral dalam Kehidupan Manusia, Jakarta : Rinerka Cipta.
Muhammad As’ad, 1990, Manajemen Personalia Cet.6, (Jakarta : Erlangga).
Achmad Charris Zubair, 1997, Kuliah Etika, (Jakarta : Rajawali Pers).
Ahmad Shukri et al, The Concept Of Islamic Work Ethic : An Analysis of Some Salient Points in the Prophetic Tradition, IJIBSSnet, Vol. 3, No. 20, 2012).
Asep Hermawan, 2005, Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif, (Jakarta: PT Grasindo).
B Deporter and M Hernacki, Quantum Bisnis, Membiasakan Berbisnis Secara Etis dan Sehat. Terjemahan (Bandung, 2000), Amirullah, Hardjanto, dalam Etika Bisnis Islami, (Semarang : Wali Prees, 2009).
Bagus Muhammad Ramadhan, 2015, Etos kerja pada Kinerja Bisnis Pedagang Muslim Pasar Besar Kota Madiun. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Vol. 2 No.. 4.
Binsis Banyuwangi, 2019, Ketua DPC Perwira Banyuwangi, Siti Istiqomah, S.E, Ajak Kaum Perempuan Melek Usaha, Bisnisbanyuwangi.co.id, diakses 02 November 2019.
Campbell, 1990, Journal Of Leadership, Accountability and Enthis, Vol 12, No 01.
Choirul Huda, 2016, Etos kerja Pengusaha Muslim, Jurnal UIN Wali Songo Vol. 7 No 2.
Devira Wahyuni Santoso, 2018, Hubungan Etika Kerja dan LIngkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan di Koperasi Primer Tursina Surabaya, Skripsi : Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya.
Dwi Andayani, 2016, Relasi Etika Kerja dan Etos kerja Dalam Islam, Jurnal Ekonomi Vol. 2 No 2.
F.M, Scherer dan David Ross, 1990, Undustrial Market Structure and Economic Performance, (Boston : Houghton Mifflin Company).
Galuh Puspa Ningrum, 2013, Hukum Persaingan Usaha, (Yoyakarta, Aswaja Pressindo).
Gelhorn dan Gunawan Wijaya, 2002, Seri Hukum Bisnis : Merger dalam Perspektif Monopoli, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada).
Hadimulyo, Etika Bisnis, dalam jurnal kebudayaan Ulumul Qur’an, No 3/VII/1997, 3.
Muhammad Syarofi
Jurnal Al-Tsaman | 46
Hamzah Hasan Khaeriyah, Fiqh Iqtishad, Ekonomi Islam, Karangka Dasar, Studi Tokoh dan Kelembagaan Ekonomi, 7.
Hendraswati, Etos Kerja Pedagang Perempuan Pasar Terapung Lok Baitan di Sungai Martapura, dalam Jurnal Penididikan dan Kebudayaan, Vol 1 No. 1 April 2016.
Homby, AS, 1974, Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English, (London : Oxford University Press).
Idri, 2015, Hadits Ekonomi Dalam Perspektif Islam, cet 1, (Jakarta : Kencana).
Jansen Sinamo, 2002, Etos Kerja : 21 Etos Kerja Profesional di Era Digital Global Edisi 1, (Jakarta : Institut Dharma Mahardika).
Kasmir, 2007, Kewirausahaan, (Bandung : CV Alfabeta).
Leny Novianti, 2010, Pengaruh Etika Kerja Islam dan Etika Bisnis Terhadap Komitmen Organisasi dengan Komitmen Profesi Sebagai variable Intervening, Jurnal Manajemen Teori dan Terapan, Tahun 3, No. 2.
Moh. Nur. Faqih, 2011, Pengaruh Komunikasi dan Etika Kerja Islam Terhadap Kinerja Karyawan KJKS BMT Fastabiq Pati , Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.
Muhammad Baqir al-Sadr, 2000, Keunggulan Ekonomi Islam: Mengkaji Sistem Ekonomi Barat dengan Pemikiran Sistem Ekonomi Islam, (Jakarta : Pustaka Zahra).
Niken Agustin, 2014, Implementasi Norma-norma Etika Bisnis Syariah pada Pamella Swalayan Di DIY Ditinjau dari Etika Bisnis Perspektif Al Ghazali, Tesis, Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Nining Isnayni, 2017, Tinjauan Etika Bisnis Islam Terhadap Persainagn Antar Produsen Tahun di Desa Karanganyar Weru Sukoharjo, Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Noer Iskandar, 1994, Kaidah-kaidah Hukum Islam, (Jakarta : Raja Grafindo).
Nurmala Hayati, 2014, Pengaruh Kondisi Ekonomi, Tingkat Pendidikan, Persaingan Usaha dan Pendidikan Agama terhadap Pelaksanaan Etika Bisnis Islam, Program Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Budi Fitriani, Neneng Nurhasanah dan Nunung Nurhayati, 2000, Pengaruh Etos Kerja Terhadap Peningkatan Daya Saing Perusahaan pada BPRS Amanah Rabbaniah Banjaran, Jurnal Universitas Islam Bandung.
Robert D. Mason, Douglas A. Lind, Ellen Gunawan Sitompol Dkk, 2017, Teknik Statistik Untuk Bisnis & Ekonomi, (Jakarta: Erlangga).
Pengaruh Etika Kerja, Etika Bisnis Dan Etos Kerja
Jurnal Al-Tsaman| 47
Rudolf Pasaribu, 1988, Teori Etika Praktis, (Medan : Pieter).
Sadanto, 2014, Wacana Islam Propesif, (Yogyakarta : IRCisoD).
Solimun, Adji Achmad Rinaldi, Nurjannah, 2017, Metode Statistika Multivariat, (Malang; UB Press).
Syafii Antonio, 2000, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, (Jakarta : Gema Insani Pers).
Veithzal Rivai Zainal, dkk, 2018, Islamic Marketing Management, (Jakarta : Bumi Aksara).
Wadi Bachtiar, Etos Kerja dan Kemiskinan, Jurnal Ilmu Agama Islam, Mimbar Studi.
Webters, New Collegiate Dictionary, G and C. (USA : Company).
Zulkipli, 2010, Etika Bisnis Islam dalam Persaingan Usaha, (Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah).