Pemeriksaan Lab Dan Diagnostik

download Pemeriksaan Lab Dan Diagnostik

of 15

description

Lab dan Diagnostik

Transcript of Pemeriksaan Lab Dan Diagnostik

First year programme

First Year Programme2014

Tema Blok

: Persiapan Pemeriksaan Laboratorium dan DiagnostikTopik : Persiapan Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik Jadwal

: 3 Pertemuan ( Senin, Rabu dan Jumat )

Tema Mingguan: Kasus ditujukan agar mahasiswa dapat mendiskusikan dan memahami persiapan persiapan yang harus dilakukan sebelum melakukan pemeriksaan laboratorium dan diagnostik serta mampu melaksanakan persiapan pemeriksaan laboratorium dan diagnostik dengan baik.Sinopsis Kasus

:

Ny. Diani 34 tahun datang ke rumah sakit karena mengalami penurunan berat drastis yang tidak diketahui penyebabnya. Merasa sering haus, mudah lapar dan sering buang air kecil.

Objektif Perilaku Siswa

Di akhir minggu, diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan dan menganalisis mengenai :

1. Persiapan Pemeriksaan Laboratorium Tujuan Pemeriksaan Laboratorium

Jenis-jenis spesimen dalam pemeriksaan laboratorium

Kondisi yang membutuhkan pemeriksaan LaboratoriumManfaat pemeriksaan laboratorium

2. Persiapan Pemeriksaan DiagnostikTujuan Pemeriksaan Diagnostik

Jenis jenis pemeriksaan Diagnostik (USG, Rontgen, papsmear, mamografi)Kondisi yang membutuhkan pemeriksaan diagnostik

Manfaat pemeriksaan diagnostik

Pembagian Kasus :

Kasus terbagi ke dalam 3 hari tutorial, dengan perincian sebagai berikut :

1. tutorial I menganalisis kasus 12. tutorial 2 penyajian kasus 1 dan menganalisis kasus 23. tutorial 3 penyajian kasus 2 , epilog dan penyajian peta konsep (concept map)daftar pustaka:

1.Potter, perry. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC; 2009.2. Aziz Alimul Hidayat, A. 2009. Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan. Jakarta: salembaa medika3. Gandasoebrata R.2004. Penuntun Laboratorium Klinik.Jakarta: Dian Rakyat

Tutorial Sesi 1

Ny. Diani 34 tahun datang ke rumah sakit diantar suaminya. Sudah satu bulan mengalami penurunan berat drastis, tanpa diketahui penyebabnya. Merasa lemas, sering haus, mudah lapar dan sering buang air kecil.Untuk mendapatkan hasil yang jelas, dokter minta Ny Zahrani untuk melakukan pemeriksaan laboratorium.(apakah ditulis laboratoriium, atau lanjutan saja?)INSTRUKSI 1. Identifikasi masalah yang dialami N Ny. Diani ?

2. Sebutkan daftar hipotesis untuk setiap masalah yang muncul ?3. Informasi tambahan apa yang dapat digunakan untuk menegakan diagnose pada Ny. Diani?4. Pemeriksaan apa yang dilakukan untuk memperkuat hipotesis tersebut ?JAWABAN

1. Masalah yang dialami Ny. Diani adalah :

Penurunan berat badan drastis tanpa diketahui penyebabnya. Merasa Lemas Sering haus, Mudah lapar dan Sering sekali buang air kecil.2. Hipotesis untuk masalah yang muncul :

Diabetes3. Informasi Tambahan Berat badan sebelumnya : 74 Kg, Tinggi Badan 150 cm Berat badan saat ini (1dalam bulan) : 66 Kg Riwayat Kesehatan : Baik Penyakit Keluarga : Ayah dari ibu Diani memiliki penyakit Diabetes4. Pemeriksaan TambahanPemeriksaan Laboratorium (Gula darah dan Urine)PETUNJUK PERTANYAAN UNTUK TUTOR 1. Apa yang terjadi dengan Ny. Zahrani ? 2. Pemeriksaan apa yang dilakukan untuk memperkuat hipotesis tersebut (Persiapan Pemeriksaan Laboratorium, Tujuan Pemeriksaan Laboratorium, Jenis-jenis spesimen dalam pemeriksaan laboratorium)

Tutorial Sesi 2

Hasil dari pemeriksaan laboratorium menunjukan bahwa gula darah puasa dan gula darah postprandial dalam kadar yang tinggi. Serta ditemukannya glukosa dalam urine Ny. Diani. Dokter kemudian mengatakan bahwa penyakit tersebut, dapat mengakibatkan kerusakan pada sistem dan organ dalam tubuh, termasuk pada organ ginjal. Untuk memastikan sejauh apa dampak dari penyakit tersebut, dokter menyarankan agar Ny. Diani melakukan pemeriksaan lanjutan. INSTRUKSI

1. Identifikasi masalah yang dialami Ny. Diani?

2. Apakah informasi di atas merubah hipotesis anda sebelumnya ?3. Pemeriksaan lanjut apakah yang harus dilakukan untuk memperkuat diagnosa Ny. Diani?JAWABAN

1. Masalah yang dialami ny. Diani adalah :

gula darah puasa dan gula darah postprandial dalam kadar yang tinggi.

Ditemukannya glukosa dalam urine

2. Hipotesis untuk masalah yang muncul :

Diabetes3. Pemeriksaan dignostik (USG)PETUNJUK PERTANYAAN UNTUK TUTOR

1. Apa yang terjadi dengan Ny. Diani?

2. Pemeriksaan lanjut apakah yang akan dilakukan oleh Ny. Diani dalam kasus tersebut ? (, Pengertian, tujuan, Jenis jenis dan persiapan pemeriksaan UJi Diagnostik)Tutorial Sesi 3

Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium Ny Diani diagnosa memiliki penyakit diabetes, dan hasil USG menunjukan bahwa penyakit tersebut, tidak berpengaruh terhadap fungsi dari organ ginjal Ny. Diani. Selanjutnya Ny. Diani mendapatkan terapi yang sesuai untuk mengatasi penyakit tersebut.

Instruksi untuk Mahasiswa

:Analisis dan pahami kembali kasus Ny. Diani, kemudian gambarkan rangkaian proses kasus tersebut dalam sebuah Peta Konsep yang jelas dan sistematis !

Petunjuk untuk Tutor

:

1. Lakukan review dan pemahaman mahasiswa terhadap kasus Ny. Diani, sesuaikan pemahaman yang didapatkan mahasiswa tersebut dengan Objektif Perilaku Siswa yang diharapkan.

2. Evaluasi ketepatan Peta Konsep yang dibuat oleh mahasiswa.

( Selesai (A. Persiapan Pemeriksaan Laboratorium

1. Tujuan dan manfaat Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan laboratorium merupakan pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk memperkuat suatu diagnose. Hasil dari pemeriksaan laboratorium dapat menunjukan keadaan dalam tubuh, karena dapat menunjukan ada tidaknya serta banyaknya kandungan suatu zat dlam specimen yang diuji. Spesimen tersebut dapat berupa darah, urine, sputum dan feses.2. Kondisi yang membutuhkan pemeriksaan LaboratoriumSeeorang yang mengalami suatu gejala atau tanda tanda dari suatu penyakit tertentu, akan disarankan melakukan pemeriksaan laboratorium. Hasil yang didapatkan akan dijadikan data pendukung dalam pembuatan dignosa. Misalkan, seseorang yang mengalami gejala penakit diabetes, seperti polidipsi dan polipaghia, akan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan glukosa darah dan glukosa urine. Seseorang yang mudah lelah, letih dan lesu serta pucat pada kelopak mata bawah, akan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan hemoglobin darah untuk mengetahui apakah orang tersebut memiliki penyakit anemia atau tidak.3. Jenis-jenis spesimen dalam pemeriksaan laboratorium

a. Darah

Pemeriksaan darah merupakan pemeriksaan laboratorium dengan bahan atau spesimen darah. Beberapa pemeriksaan yang menggunakan spesimen darah adalah sebagai berikut :

1) Serum Glutamik Piruvat Transaminase (SGPT)Adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui ada tidanya kerusakan pada sel sel hati (hepatoseluler). Sumber darah berasal dari vena sebanyak 5-10 ml dalam satu kali pemeriksaan2) AlbuminPemeriksaan albumin dilakukan untuk mendeteksi kemampuan albumin yang disintesis oleh hepar. Pemeriksaan ini digunakan untuk menentukan adanya gangguan seperti, sirosis hepar , luka bakar, gangguan ginjal yang menyebabkan pelepasan protein melalui urine dengan jumlah yang banyak. Sumber darah berasal dari vena sebanyak 5-10 ml dalam satu kali pemeriksaan3) Asam UratPemeriksaan asam urat dilkukan untuk mendetaksi penyakit pada system ekresi (ginjal), anemia asam folat, luka bakar dan kehamilan. Penigkatan asam urat dalam darah merupakan indikasi terjadinya beberapa penyakit seperti leukemia, kanker, preeklamsi berat, gagal ginjal, malnutrisi, dll. Sumber darah berasal dari vena sebanyak 5-7 ml dalam satu kali pemeriksaan4) Bilirubin (total, direct, indirect)Pemeriksaan bilirubin bertujuan untuk mengetahui kadara bilirubin di dalam darah. Pemeriksaan bilirubin direct, di maksudkan untuk mendeteksi terjadinya ikterik obstruktif yang diakibatkan oleh batu atau neoplasma, hepatitis dan juga sirosis pada hati. Sedangkan pemeriksaan bilirubin indirect dilakukan untuk mengetahui masalah masalah kelainan pada darah, seperti anemia , malaria dan lain lain. Sumber darah berasal dari vena sebanyak 5-10 ml dalam satu kali pemeriksaan5) EstrogenPemeriksaan kadar estrogen dalam darah dialkukan untuk mengetahui ada tidaknya disfungsi pada ovarium, gejala menopause dan pasca menopause serta stress psikogenik. Selain itu peningkatan estrogen dalam darah dapat dijadikan indikasi danya tumor pada ovarium dan tanda terjadinya kehamilan.6) Gas Darah ArteriPemeriksaan gas darah arteri dilakuka untuk mendeteksi gangguan keseimbangan asam basa yang diakibatkan oleh adanya gangguan pada sistem respiratorik dan sistem metabolic. Sumber darah berasal dari arteri sebanyak 1-2 dalam satu kali pemeriksaan ml, diambil menggunakan spuit yang sebelumnya telah diisi oleh heparin untuk mencegah proses hemolisis.

7) Gula Darah PuasaPemeriksaan gula darah puasa, adalah pemeriksaan kadar gula di dalam darah, pada orang yang tidak mengkonsumsi apapun selain air mineral kurang lebih selama 12 jam sebelum pemeriksan. Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk mendeteksi adanya penyakit diabetes dan juga adanya reaksi hipoglikemik dalam tubuh yang dapat disebabkan oleh berbagai penyebab. Sumber darah berasal dari vena sebanyak 5-10 ml dalam satu kali pemeriksaan8) Gula Darah PostprandialPemeriksaan gula darah postprandial memiliki tujuan pemeriksaan yang sama dengan pemeriksaan gula darah puasa, yaitu untuk mendeteksi adanya penyakit diabetes dan juga adanya reaksi hipoglikemik dalam tubuh yang dapat disebabkan oleh berbagai penyebab. Pada pemeriksaan ini, pengambilan darah dilakukan 2 jam setelah makan pagi atau siang. Sumber darah berasal dari vena sebanyak 5-10 ml dalam satu kali pemeriksaan9) Human Chorionic Gonadotropin (HCG)HCG adalah hormone yang diproduksi oleh plasenta. Adanya HCG dalam darah, dapat menjadi indikasi terjadinya kehamilan. Sehingga pemeriksaan kadar HCG dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kehamilan. Sumber darah berasal dari vena sebanyak 5-10 ml dalam satu kali pemeriksaan10) HematokritPemeriksaan ini dilakukan untuk mengukur konsentrasi sel sel eritrosit di dalam darah. Pemeriksaan ini dapat digunakan untk mendeteksi adanya penyakit kelainan darah seperti anemia, kehilangan darah dalam jumlah besar, gagal ginjal kronis, defisiensi vitamin B dan C. Peningkatan hematocrit juga dapat menjadi suatu indikasi terjadinya Asidosis, dehidrasi, trauma, pembedahan dll. Sumber darah berasal dari vena 7 ml dalam satu kali pemeriksaan11) HemoglobinHemoglobin adalah bagian dari sel darah merah yang berfungsi mengantarkan nutrisi keseluruh tubuh, rendahnya kadar hemoglobin dalam tubuh dikatakan bahwa tubuh mengalami anemia. Selain itu pemeriksaan hemoglobin juga dapat dilakukan untuk mengetahui penyakit pada ginjal. Peningkatan hemoglobin dapat menunjukan terjadinya peyak Sumber darah dapat berasal dari vena sebanyak 5-10 ml atau dari telapak tangan sejumlah darah yang sesuai dengan cara pemeriksaan.

12) TrombositPemeriksaan trombosit dilakukan untuk mengetahui adanya trombositopenia yang berhubungan dengan kehilangan darah dalam jumlah yang besar (perdarahan) dan juga untuk mengetahui trombositosis yang dapat menyebabkan peningkatan pembekuan darah. Sumber darah berasal dari vena sebanyak 5-10 ml dalam satu kali pemeriksaan13) Masa Trombosit Parsial / Partial tromboplastin Time (PTT) dan Masa Trombosit Parsial Teraktivasi/ Activation Partial tromboplastin Time (APTT).PTT dan APTT dilakukan untuk mengetahui variasi pada trombosit, memonitor terapi heparin dan mendeteksi defisiensi faktor faktor pembekuan darah, kecuali faktor VII dan VIII. Sumber darah berasal dari vena 7-10 ml, satu jam sebelum pemberian dosis heparin.14) Pemeriksaan LainnyaPemeriksaan laboratorium lainnya yang jug menggunakan specimen darah adalah, pemeriksaan kadar elektrolit dalam darah, progesterone, prolactin, serum keratinin, kortisol, kolestrol, masa prothrombin, HIV dan lainnya.b. Urine

Pemeriksaan urine dalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui kadar dari zat zat yang terkandung di dalam urine. Setiap pemeriksaan memiliki cara pemeriksaan yang disesuai dengan zat yang ingin diketahui. Pemeriksaan pada spesimen urine dilakukan untuk mengetahui :1) Asam UratKandungan asam urat dalam urine dapat dijadikan indikasi terjadinya kelainan atau masalah pada organ ginjal dan sistem ekskresi tubuh. Preeklamsi pada kehamilan, keracunan timah hitam, leukemia dengan diet tinggi purin, ulseratif kolitis dan permasalahan lainnya. Urine yang digunakan pada pemeriksan ini adalah urine yang sudah ditampung selama 24 jam. 2) BilirubinSeperti halnya pemeriksaan bilirubin pada darah, bilirubin pada urine juga dijadikan suatu indikator terjadinya obstruksi pada saluran empedu, penyakit hepar, kanker hepar dll. Pemeriksaan bilirubin pada urine dilakukan dengan menggunakan tablet bili-labstex/Ictotet. Urine diteteskan 5 tetes pada tempat pemeriksaan asbestos-cellulosa, kemudian dimasukan tablet bili-labstex/Ictotet dan ditambahkan dengan 2 tetes air. Hasil dinyatakan positif jika warna yang munculviru atau ungu, dan dinyataka negative bila warna yang muncul adalah merah.3) Human Chorionic Gonadotropin (HCG)HCG yang merupakan hormone yang dihasilkan oleh plasenta, selain dalam darah juga dapat ditemukan di dalam uriene. Sehingga pemeriksaan HCG dalam urine atau yang lebih dikenal denga istilah PPTest, digunakan sebagai salah satu tanda terjadinya kehamilan.4) Pemeriksaan LainPemeriksaan lainnya yang juga menggunakan specimen urine adalah pemeriksaan urobilinogen yang digunakan untuk mengetahui kadar kerusakan hepar, penyakit hemolysis dan infeksi berat. Pemeriksaan Urinealisis untuk mengetahui kadar glukosa, keton dan zat sisa metabolisme lainnya yang seharusnya tidak ditemukan dalam urine.Glukosa dalam urine menjadi indicator terjadinya diabetes mellitus. Adanya protein dalam urine disebabkan oleh lolosnya protein pada saat melalui glomerulus ginjal, yang dapat disebabkan oleh preeklamsi dalam kehamilan ataupun akibat kerusakan pada glomerulus ginjal. Pemeriksaan Pregnadion dalam urine digunakan untuk menentukan adanya gangguan menstruasi dan menilai adanya ovulasi. c. Feses

Pemeriksaan laboratorium pada specimen feses, dilakukan untuk menilai zat zat dan bakteri yang terkandung didalam feses. Bakteri yang terdeteksi menjadi indicator bahwa bakteri tersebut berasal dari system pencernaan. Bakteri bakteri tersebut, diantaranya adalah salmonella, shigella, Echerichia coli, Staphylococcus dan lain lain.Pemeriksaan feses dilakukn dengan menggunakan spatel steril yang kemudian disimpan pada wadah steril. Pastikan bahwa feses tidak tercampur dengan urine, dan tidak terkontaminasi dengan barium dan minyak mineral yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri.d. SputumPemeriksaan pada spesimen sputum atau secret dilakukan dengn tujuan untuk mengetahui bakteri yang terkandung di dalam spesimen tersebut. Bakteri biasanya berasal dari sistem respirasi. Bakteri yang biasa ditemukan pada sputum adalah tuberculosis pulmonal, pneumonia bakteri, bronkhiti kroniss, bronkhietaksis.

Spesimen sputum yang digunakan, adalah sputum yang dikeluarkan pada pagi hari sebelum pasien makan. Sputum tersebut kemudian ditempatkan pada wadah yang steril untuk mencegah terjadinya kontaminasi pada saat dilakukan pemeriksaan, Dan pastikan wadah dalam keadaan tertutup. Pada pemeriksaan BTA (bakteri tahan asam) biasanya sputum yang diperlukan sebanyak 5-10 cc, yang dilakukan selama 3 hari berturut turut.B. Persiapan Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan Diagnostik adalah pemeriksaan lanjutan yang dilakukan untuk memperkuat dan memastikan suatu diagnosa. 1. Tujuan dan manfaat Pemeriksaan DiagnostikTujuan dari pemeriksaan diagnostik adalah memberikan gambaran pasti akan suatu keadaan. Misalkan pada pemeriksaan USG, seoerang dokter dapat mengetahui keadaan dari organ yang dituju seperti abdoment, ginjal, hepar dan otak. Dengan Rontgen Dokter dapat melihat keadaan paru-paru dari klien dan menentukan diagnoasa dari gejala dan keluhan yang diperkuat dengan pemeriksaan diagnostik yang dilakukan.2. Kondisi yang membutuhkan pemeriksaan diagnostikPemeriksaan diagnostik dilakukan pada keadaan dimana dibutuhkan bukti secara nyata. Gejala dan keluhan yang dirasakan oleh pasien harus dibuktikan dengan pembuktian yang dihasilkan, baik itu berupa pantulan gelombang suara seperti dalam USG, pantulan sinar X dalam Rontgen dan hasil pemeriksaan sitology palam pap smear yang menjadi imdikator terjadinya kanker serviks.3. Jenis jenis pemeriksaan Diagnostik (USG, Rontgen, papsmear, mamografi)

a. UltrasonografiMerupakan suatu prosedur pemeriksaan diagnostik yang dilakukan di atas permukaan kulit atau diatas rongga tubuh yang bertujuan untuk menghasilkan suatu ultrasound di dalam jaringan. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah terlihatnya struktur jaringan tubuh yang merupakan analisis dari gelombang Doppler. USG bukan hanya digunakan untuk melihat janin dalam kehamilan, lebih dari itu, UGG dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi berbagai kelainan yang ada pada abdomen, otak, ginjal, jantung, hepar dan juga uterus. USG juga dapat digunakan untuk membedakan antara kista dan juga tumor, karena dapat membedakan antara cairan dan massa. Pada kehamilan, cairan amnion dapat membantu penambahan refleksi gelombang suara dari plasenta dan fetus, sehingga USG dapat digunakan untuk melihat ukuran, bentuk dan juga posisi fetus pada kehamilan. USG juga dapat digunakan untuk mendeteksi kelainan pada pancreas, limpa dan tyroid.

Pelaksanaan pemeriksaan USG, disesuaikan dengan lokasi dan organ yang dituju, misalkan pada pemeriksaan USG selama kehamilan trimester satu dan dua, pasien dianjurkan untuk minum 4 gelas dan tidak berkemih, tetapi pada pasien trimester tiga, pemeriksaan dilakukan saat kandung kemih kosong.

b. RontgenPemeriksaan Rontgen adalah pemeriksaan diagnostic yang memanfaatkan fungsi dari sinar X (X-Ray). Sinar X ini akan melakukan screaning dan mendeteksi kelainan pada berbagai organ yang dituju. Organ organ tersebut diantaranya, jantung, abdomen, thorax, ureter dan kandung kemih, tengkorang dan juga rangka tubuh. Hanya saja pada pemeriksaan dengan pemanfaatan sinar x, harus diwaspasai dampak radiasi yang mungkin terjadi, baik pada petugas dan terutama pada pasien, sehingga pasien yang sedang hamil, sebisa mungkin dijauhkan dari paparan sinar X. Pada saat pemeriksaan dilakuakan, syarat dan kondisi disesuaikan dengan organ target, misalkan pada pemeriksaan dada, maka pakaian harus dilepas, atau pasien menggunakan baju kertas, dan harus menahan nafas pada saat dilakukan pengamblan foto. Pada pemeriksaan tengkorak, maka jepit rambut dan perhiatan disekitar telinga dan leher harus dilepaskan. Begitu pula pada pemeriksaan organ ginjal dan abdomen bawah pada laki laki, maka kontak antara sinar X dan testis harus diminimalkan, karena dampak radiasi dapat berakibat fatal.

c. PapSmear (Papanicollauo Smear)PAP Smear adalah pemeriksaan sitologi yang dilakukan untuk mendeteksi adanya sel kanker dan sel prakanker pada serviks. Mengkaji pemberian hormone seks, dan mengkaj respon terhadap kemoterapi dan radiasi.

Sebelum pemeriksaan PAP Smear dilakukan, sebaiknya pasien tidak melakukan irigasi vagina, tidak memasukan obat ke dalam vagina dan tidak berhubungan seks sekurang kurangnya 24 jam. Karena ha tersebut dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan. Pada saat pengambilan apusan, pasien berada dalam posisi litotomi diatas Kasur ginekologi. Vagina dibuka menggunakan speculum, dan apusan serviks diambil menggunakan Pap stick khusus (spatula kayu bengkok), yang kemudian di apuskan pada objek glass yang akhirnya difiksasi menggunakan cairan fiksasi.

d. Mammografi (Mammogram)Adalah pemeriksaan diagnostik yang memanfaatkan sinar X, yang digunakan untuk melihat kondisi payudara secara periodik. Digunakan untuk mendeteksi adanya kista atau tumor pada payudara.

Pada pemeriksaan mammografi pakaian dilepaskan hingga pinggang. Pasien dalam keadaan duduk dan payudara satu persatu di letakan di atas meja kaset sinar X. Saat pemeriksaan dilakukan pasien akan diminta untum menahan nafas.

*Terimakasih*

PANDUAN TUTOR

3