Pembiayaan pendidikan - present--book-report--a study of school costs
-
Upload
asep-sufyan-tsauri -
Category
Documents
-
view
2.286 -
download
0
description
Transcript of Pembiayaan pendidikan - present--book-report--a study of school costs
A Study of School Costs
DISAMPAIKAN OLEH :
ASEP SUFYAN TSAURI (1004631) BELINDA HELTIANA SUSANTI (1004632)
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
B O O K R E P O R T
Karya: J. R. Hough | NFER Nelson Publishing Company
Identitas Buku
Judul: A Study of School Costs
Pengarang: J. R. Rough
Struktur Bab Buku :
1. Pendahuluan
2. Review Literatur dalam Pembiayaan Pendidikan
3. Biaya dalam Teori Ekonomi
4. Anggaran Nasional untuk Pendidikan
5. Perbandingan Biaya Antar Local Education Authorities (LEA)
6. Data dalam Pembiayaan Sekolah
7. Economies of Size (Ukuran Ekonomi/SkalaEkonomi)
8. Kesimpulan dan Keterbatasan
BOOK REPORT: A STUDY OF SCHOOL COSTS PEMBIAYAAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Tujuan Penelitian & Kondisi Empirik
Tujuan utama penelitian Rough adalah untuk mengetahuipola dan aspek-aspek biaya /pengeluaran sekolah di UK, termasuk analisis pembiayaan sekolah swasta.
Beberapa faktor yang menjelaskan kondisi saat itu:
1. Perlu banyak penelitian pembiayaan pendidikan
2. Perlu adanya penelitian lanjut dari penelitiansebelumnya, termasuk penelitian hingga tingkat satuanpendidikan
3. Belum ada penelitian pembiayaan pendidikan hingga kesekolah swasta di Inggris dan Wales
4. Beberapa penelitian di UK sebelumnya belumdilanjutkan
5. Pihak-pihak terkait menerima dengan hangat tujuanpenelitian Hough.
BAB I : PENDAHULUAN A STUDY OF SCHOOL COSTS
1
Kendala Penelitian
BAB I : PENDAHULUAN A STUDY OF SCHOOL COSTS
1
Beberapa kendala dalam penelitian Hough:
1. Beberapa data untuk mengukur hasilpendidikan di sekolah tidak tersedia
2. Terdapat data-data yang bersifat sensitif alasan politik
3. Tingkat Inflasi yang tinggi
4. Sulit mengklasifikasikan sekolah untuktujuan pembandingan
Tinjauan Literatur (1)
Prof. Mark Blaug: Belum ada gambaran jelas tentangfungsi produksi dalam bid. Pendidikan yaituhubungan antara input sekolah dan output sekolahyang dinilai melalui penilaian konvensional. Terdapattemuan sebagai berikut:
1. Pengeluaran di tingkat SMP tiap tahun meningkat
2. 70% pengeluaran dihabiskan untuk pendidikandasar (SD)
3. Terdapat perbedaan pengeluaran yang berbedadisebabkan oleh letak geografis belum diketahuisebabnya.
BAB II : REVIEW LITERATUR TENTANG PEMBIAYAAN PENDIDIKAN A STUDY OF SCHOOL COSTS
2
Dalam dekade terakhir, penelitian pembiayaan pendidikanberkutat pada “Cost Analysis” (Maureen Woodhall)
Tinjauan Literatur (2)
Vaizey meramalkan gejala-gejala yang akanterjadi di masa depan:
1. Meningkatnya harga-harga
2. Gaji guru relatif berubah
3. Perubahan populasi dan meningkatnyapersentase anak di sekolah negeri
4. Meningkatnya standar pendidikan
5. Meningkatnya usia putus sekolah
6. Meningkatnya permintaan untukpendidikan tinggi
BAB II : REVIEW LITERATUR TENTANG PEMBIAYAAN PENDIDIKAN A STUDY OF SCHOOL COSTS
2
Tinjauan Literatur (3)
Hasil penelitian Cumming di 2 (dua) LEA diantaranya:
1. Skala pengukuran ekonomi pada tingkat SD jelas, namun pada tingkat SMP belum (keterbatasan & keragaman SMP)
2. Gaji guru/siswa di SMP rata-rata 2 kali lipat gajiguru/siswa di SD
3. Tidak ada hubungan jelas antara unit pengeluarandalam gaji dengan ukuran dan jenis sekolah
4. Pengeluaran siswa SMP 3,5 kali lebih besar darisiswa SD
5. Rata-rata biaya mengajar/periode bervariasiantara £1.54 hingga £6.40
BAB II : REVIEW LITERATUR TENTANG PEMBIAYAAN PENDIDIKAN A STUDY OF SCHOOL COSTS
2
1. Salah satu maksimisasi keuntunganprodusen/ perusahaan adalah denganminimisasi biaya produksi.
2. Opporunity Cost, selisih biaya produksitertinggi terhadap biaya produksi alternatifatas sumber daya yang digunakan.
3. Biaya Eksplisit, pengeluaran aktual (secaraakuntansi) perusahaan untuk penggunaansumber daya dalam proses produksi.
4. Biaya Implisit, biaya ekonomi perusahaanatas penggunaan sumber daya yang ditimbulkan karena proses produksi.
Konsep Biaya Produksi3
BAB III : BIAYA DALAM TEORI EKONOMI A STUDY OF SCHOOL COSTS
Biaya = f (Q) dimana Q = Output
Output = f(X) dimana X = Input
Fungsi Biaya Produksi, hubungan input dan output (besarnya biaya produksidipengaruhi jumlah output, besarnyabiaya output tergantung pada biayaatas input yang digunakan).
Perilaku biaya produksi , dipengaruhi;
1. Karakteristik fungsi produksi
2. Harga input yang digunakan dalamproses produksi.
Hubungan Biaya Produksi denganHasil Produksi3
BAB III : BIAYA DALAM TEORI EKONOMI A STUDY OF SCHOOL COSTS
3 konsep (fungsi) tentang biayaproduksi, yaitu;
1. Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost),
TFC = f (Konstan).
2. Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost), TVC = f (output atau Q).
3. Total Cost (Total Cost), TC = TFC + TVC
Q
Biaya Produksi
TFC
TVC
TC
Analisis Biaya Produksi JangkaPendek (Short-run)3
BAB III : BIAYA DALAM TEORI EKONOMI A STUDY OF SCHOOL COSTS
• Biaya Rata-rata;
1. Average Fixed Cost, AFC = TFC/Q
2. Average Variabel Cost, AVC = AVC/Q
3. Average Cost,
• Biaya Marjinal (Marginal Cost);
MC = ∆TC/ ∆Q
AVCAFCQ
TVCTFC
Q
TCAC
Biaya Produksi
Q
AC
AVC
TFC
MC
Analisis Biaya Produksi JangkaPendek (Short-run)3
BAB III : BIAYA DALAM TEORI EKONOMI A STUDY OF SCHOOL COSTS
1. Proses produksi yang sudahtidak menggunakan input tetap, seluruh biaya produksi adalahvariabel.
2. Perilaku biaya produksi jangkapanjang; keputusan penggunaaninput variabel oleh perusahaandalam jangka pendek.
3. Fungsi biaya jangka panjang; Biaya rata-rata jangka panjang(LAC), Biaya marjinal jangkapanjang (LMC), yang diperolehdari biaya total jangka panjang(LTC).
Analisis Biaya Produksi JangkaPanjang (Long-run)3
K (a)
Jalur Ekspansi
K3 C Q3
K2 B
K1 A Q2
Q1
0 L1 L2 L3 L
TC (b)
LTC
TC3 C`
TC2
B`
TC1 C`
0 Q1 Q2 Q3 Q
AC (c)
MC LMC
LAC
A``
B``
C``
0 Q1 Q2 Q3 Q
BAB III : BIAYA DALAM TEORI EKONOMI A STUDY OF SCHOOL COSTS
Long-run average cost (LAC), menunjukkan biaya rata-rata terendah dari kombinasi input yang digunakan untukmenghasilkan setiap tingkat output tertentu (least cost combination)
LAC
SAC1 LMC SAC10 LAC
SAC2 SAC9
SAC3
SAC8
SAC4 SAC7
SAC5 SAC6
0 Q
Perilaku Biaya Produksi JangkaPanjang (Long-run)3
BAB III : BIAYA DALAM TEORI EKONOMI A STUDY OF SCHOOL COSTS
Biaya dalam Teori Ekonomi3
1. Biaya merupakan sesuatu yang bersifat antisipatif, sehingga perlumenganut konsep ex-ante (meramalkan masa depan)
2. Penggunaan istilah ‘biaya’ bisasangat beragam bersifatsubjektif
3. Dalam teori produksi dikenalshort-run dan long-run, pendekatan ini dapat digunakandalam menentukan biaya dalambidang pendidikan
BAB III : BIAYA DALAM TEORI EKONOMI A STUDY OF SCHOOL COSTS
Anggaran Nasional untukPendidikan (2)
Dalam laporan Departemen Pendidikan dan SainsInggris Raya:
1. Dibuat index harga pengeluaran dalam melihatbesaran pengeluaran pada harga konstan
2. Estimasi perubahan pengeluaran pendidikandalam arti riil tergantung pada keakuratanindeks harga perlu ada survey hingga hargatiap komponen
3. Biaya pendidikan relatif terus meningkat (dilihatdari perubahan persentase pada GNP tiaptahunnya)
4. Laporan tersedia hingga pengeluaran per siswadan jenis sekolah
BAB IV : ANGGARAN NASIONAL UNTUK PENDIDIKAN A STUDY OF SCHOOL COSTS
4
Perbandingan Biaya antar LEA (1)
Data survey tentang detail pengeluaran tiap LEA dikeluarkan oleh The Chartered Institute of Public Finance and Accountancy (CIPFA)
Terdapat 88 LEA yang memiliki data dan dikategorikansebagai berikut:
BAB V : PERBANDINGAN BIAYA ANTAR LEA A STUDY OF SCHOOL COSTS
5
LEA daerahLEA
Metropolitan
London Boroughs
dan ILEA
Tanpa
sekolah
menengah
(20) (21) (18)
Dengan
Sekolah
Menengah
(17) (11) (1)
* angka dalam kurung () menunjukan jumlah institusi.
Perbandingan Biaya antar LEA (2)
1. Data pegeluaran tidak termasuk biaya-biaya yang khas. Ex: dana bantuan ikatan orang tua siswa
2. Pengeluaran masih didominasi oleh gaji guru
3. Terdapat perbedaan yang lebar disebabkan olehperbedaan wilayah
4. Laporan yang dikeluarkan /LEA terdiri dari:
Gaji guru
Total Pengeluaran
Persentase Gaji Guru berbanding Total Pengeluaran LEA
Rasio Guru dan Murid
Pengeluaran per siswa (unit cost)
Pengeluaran per sekolah
BAB V : PERBANDINGAN BIAYA ANTAR LEA A STUDY OF SCHOOL COSTS
5
Data Pembiayaan Sekolah (1)
Istilah ‘biaya’ sangat multitafsir, sehingga didefinisikandalam penelitian Hough sebagai berikut:
1. Total cost yang dimaksud tidak termasuk capital cost dan opportunity cost/siswa
2. Unit cost yang dimaksud adalah pengeluaran sekolahdibagi jumlah siswa, tidak mempertimbangkanperbedaan usia siswa, dsb
3. Data pembiayaan yang disajikan adalah data ‘natural’ dan ‘apa adanya’, karena setiap LEA berbeda-bedavariabelnya
4. Total cost dan unit cost yang dibahas belum jelasapakah menggunakan pendekatan biaya jangkapanjang (long-run)atau jangka pendek (short-run)
5. Membandingkan variasi pembiayaan antar LEA cukupsulit karena perbedaan variabel data (poin 3)
BAB VI : DATA BIAYA-BIAYA SEKOLAH A STUDY OF SCHOOL COSTS
6
Data Pembiayaan Sekolah (2)
1. Variasi biaya rata-rata sekolah sangattinggi, baik secara kelompok sekolah tiapLEA ataupun kelompok sekolah per jenis(PAUD, TK, SD, SD Swasta, SMP, SMA, SMK, dst)
2. Variasi biaya tiap tahun dipengaruhi olehtingkat inflasi, sehingga dibuat index harga (price index)
3. Gaji guru mendominasi pengeluaransekolah (48%-66% dari total pengeluaran)
BAB VI : DATA BIAYA-BIAYA SEKOLAH A STUDY OF SCHOOL COSTS
6
Economies of Size (1)
Economies of Size adalah biaya rata-rata produksi per unit, sebagai ukuran suatuoperasi pertumbuhan. Total Cost (Fix Cost+Variable Cost) dibagi jumlah unit.
Tujuan mencari titik terbaik (utkmenghemat pengeluaran/siswa), dengan jumlah siswa.
Dalam penelitian ini total cost keseluruhan biaya tiap sekolah, sedangkan jumlah unit jumlahpopulasi siswa.
BAB VII : ECONOMIES OF SIZE A STUDY OF SCHOOL COSTS
7
1) Economies of Size tingkatsekolah dasar relatif sama danterstandar. Sekolah besarmemiliki biaya rata-rata per siswa paling rendah. Titikterbaik ditemukan.
2) Economies of Size tingkatSekolah menengah(SMP/SMA/SMK) relatifbervariasi. Titik terbaik tidakditemukan
Economies of Size (2)
BAB VII : ECONOMIES OF SIZE A STUDY OF SCHOOL COSTS
7
Kesimpulan Penelitian Hough
Kesimpulan-kesimpulan penelitian Hough:
1. Saat itu, penelitian tentang pembiayaan pendidikan diUK masih terbatas dan tidak berkelanjutan
2. Penelitian sebelumnya belum meneliti pembiayaanhingga tiap tingkat sekolah
3. Penggunaan istilah ‘biaya’ cukup sulit dalampenggunaannya di bidang pendidikan
4. Peningkatan anggaran pendidikan cukup tinggi, hal inidisebabkan pula oleh inflasi
5. Rata-rata unit cost antar LEA cukup variatif
6. Pengeluran masih didominasi oleh gaji guru
7. Economies of size tingkat SD sudah jelas, SMP/SMA belum tampak jelas
BAB VIII : KESIMPULAN DAN KETERBATASAN A STUDY OF SCHOOL COSTS
8
Keterbatasan & Saran Penelitian Hough
Keterbatasan Penelitian Hough:
Data-data sebagian sudah tidak up-to-date
Inflasi yang terjadi pada tahun 1970-an
Beberapa data yang didapatkan tidak lengkap
Saran penelitian selanjutnya:
Menganalisis tingkat pengeluaran siswa (unit cost) yang beragam serta apa yang menyebabkannya
Mencari faktor-faktor yang menentukan total cost tiap sekolah
BAB VIII : KESIMPULAN DAN KETERBATASAN A STUDY OF SCHOOL COSTS
8
Lessons Learned (1)
Pelajaran yang dapat diambil dari buku“A Study of School Costs”1. Penelitian pembiayaan pendidikan
merupakan hal komplek untuk dilakukan
2. Istilah ‘biaya’ atau ‘pengeluaran’ sangatbersifat subjektif, sehingga perlu didefinisikandengan jelas di awal penelitian
3. Iklim politik, inflasi dan faktor-faktor eksternalsangat mempengaruhi kebijakan pembiayaanpendidikan
4. Data merupakan kunci dalam melakukanpenelitian pembiayaan pendidikan
LESSONS LEARNED A STUDY OF SCHOOL COSTS
Economies of Size
Konsep dan pemahamantentang ‘biaya’
Perbandinganpembiayaan antar LEA
Data Pembiayaan tiapkelompok sekolah
Lessons Learned (2)
LESSONS LEARNED A STUDY OF SCHOOL COSTS
Metode Penelitian/Cara Pandang J.R. Hough
Lessons Learned (3)
Lessons Learned dalam konteks di Indonesia:1. Penelitian serupa cocok dilakukan di Indonesia (pasca otonomi
daerah dan otonomi sekolah)
2. Landasan hukum: PP No. 48 tahun 2008 tentang “PendanaanPendidikan” dan Permen No. 69 tahun 2009 tentang “StandarBiaya Operasi”
3. Penelitian terdahulu tentang pembiayaan pendidikan diIndonesia masih berkisar antara analisis biaya dan cost benefit analysis
4. Economies of Size perlu diukur dalam konteks Indonesia
LESSONS LEARNED A STUDY OF SCHOOL COSTS
TERIMA KASIH :)NEXT.. DISKUSI DAN TANYA JAWAB