PEMASARAN SOSIAL

47
PEMASARAN SOSIAL PEMASARAN SOSIAL CHUSMERU CHUSMERU

description

pemasaran sosial

Transcript of PEMASARAN SOSIAL

Page 1: PEMASARAN SOSIAL

PEMASARAN PEMASARAN SOSIALSOSIAL

CHUSMERUCHUSMERU

Page 2: PEMASARAN SOSIAL

LITERATURLITERATUR

Leon G. Schiffman & Leslie Lazar Kanuk. 2000. Consumer Leon G. Schiffman & Leslie Lazar Kanuk. 2000. Consumer Behavior. New Jersey: Prentice Hall International, Inc. Behavior. New Jersey: Prentice Hall International, Inc.

Phillip Kotler. 1989. Social Marketing. New York : The Free Phillip Kotler. 1989. Social Marketing. New York : The Free Press a Division of Macmillan, Inc.Press a Division of Macmillan, Inc.

Sherry Deveraux Ferguson. 1999. Communication Sherry Deveraux Ferguson. 1999. Communication Planning. An Integration Aprroach. New Delhi: SagePlanning. An Integration Aprroach. New Delhi: Sage

Stephen P. Robbins. 2001. Perilaku Organisasi. Jakarta: Stephen P. Robbins. 2001. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT Prenhallindo.PT Prenhallindo.

Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT Remadja Rosdakarya Pemasaran. Bandung: PT Remadja Rosdakarya

Page 3: PEMASARAN SOSIAL

SEJARAHSEJARAHSocial MarketingSocial Marketing (Pemasaran Sosial) (Pemasaran Sosial) sejak 1971 dengan menggunakan sejak 1971 dengan menggunakan prinsip dan teknik prinsip dan teknik pemasaran komersilpemasaran komersil dikembangkan berdasarkan dikembangkan berdasarkan

permasalahan-permasalahan sosialpermasalahan-permasalahan sosial, , ide-ide- ideide dan dan perilaku masyarakatperilaku masyarakat. .

Page 4: PEMASARAN SOSIAL

PENGERTIANPENGERTIANPemasaran yang dilakukan oleh suatu Pemasaran yang dilakukan oleh suatu

lembaga nirlaba adalah pemasaran sosial.lembaga nirlaba adalah pemasaran sosial.

Desain, implementasi dan kendali program-Desain, implementasi dan kendali program-program yang dirancang untuk program yang dirancang untuk mempengaruhi mempengaruhi perilaku individuperilaku individu dengan cara dengan cara yang dipercaya oleh pemasar dan sesuai yang dipercaya oleh pemasar dan sesuai dengan minat individu untuk kepentingan dengan minat individu untuk kepentingan individu atau masyarakat (Philip Kotler)individu atau masyarakat (Philip Kotler)

Page 5: PEMASARAN SOSIAL

TUJUANTUJUAN

Mempengaruhi konsumen untuk Mempengaruhi konsumen untuk mengubah perilaku mereka demi mengubah perilaku mereka demi meningkatkan kesehatan, mencegah meningkatkan kesehatan, mencegah kecelakaan, atau menjaga lingkungankecelakaan, atau menjaga lingkungan

Page 6: PEMASARAN SOSIAL

PRINSIP PEMASARAN PRINSIP PEMASARAN SOSIALSOSIAL

(1) menerima perilaku yang baru(1) menerima perilaku yang baru(2) menolak perilaku potensial (perilaku (2) menolak perilaku potensial (perilaku

negatif)negatif)(3) memodifikasi beberapa perilaku(3) memodifikasi beberapa perilaku(4) meninggalkan perilaku lama(4) meninggalkan perilaku lama

Page 7: PEMASARAN SOSIAL

PERBEDAAN PEMASARAN SOSIAL PERBEDAAN PEMASARAN SOSIAL DENGAN PEMASARAN KOMERSIALDENGAN PEMASARAN KOMERSIAL Pemasaran komersilPemasaran komersil

– yang dijual adalah barang dan jasa yang dijual adalah barang dan jasa – bertujuan mencari laba atau keuntunganbertujuan mencari laba atau keuntungan– berkompetisi untuk menawarkan barang dan jasa berkompetisi untuk menawarkan barang dan jasa

yang sama atau memenuhi kepuasan akan yang sama atau memenuhi kepuasan akan kebutuhan yang sama kebutuhan yang sama

Pemasaran sosial Pemasaran sosial – yang dijual adalah perubahan perilaku. yang dijual adalah perubahan perilaku. – bertujuan mengubah perilaku individu atau bertujuan mengubah perilaku individu atau

komunitaskomunitas– yang di promosikan adalah perilaku dan mengapa yang di promosikan adalah perilaku dan mengapa

perilaku itu dilakukan perilaku itu dilakukan – Prinsip dan tekniknya dalam memberi perlakuan Prinsip dan tekniknya dalam memberi perlakuan

kepada konsumen kepada konsumen samasama

Page 8: PEMASARAN SOSIAL

Contoh Pemasaran SosialContoh Pemasaran Sosial

Nur Hadi Salam, Dusun Tirto, Desa Paremono, Kabupaten Nur Hadi Salam, Dusun Tirto, Desa Paremono, Kabupaten Magelang, mengembangkan pertanian terpadu pasca letusan Magelang, mengembangkan pertanian terpadu pasca letusan Merapi. Memotivasi masyarakat untuk bangkit dari trauma Merapi. Memotivasi masyarakat untuk bangkit dari trauma bencana alam.bencana alam.

Sukiman, Lintas Merapi Klaten, mengembangkan early Sukiman, Lintas Merapi Klaten, mengembangkan early warning system lewat media komunitas.warning system lewat media komunitas.

Gerakan Seribu ( GEBU) Minang mengajak perantau mengirim Gerakan Seribu ( GEBU) Minang mengajak perantau mengirim wesel pos ke kampung untuk modal pembentukan Bank wesel pos ke kampung untuk modal pembentukan Bank Perkreditan Rakyat di Nagari, sebagai mikro kredit unit bank Perkreditan Rakyat di Nagari, sebagai mikro kredit unit bank memberantas kemiskinan di kecamatan daerah asal perantau.memberantas kemiskinan di kecamatan daerah asal perantau.

Isu lain: pemberantasan korupsi, flu burung, bencana alam, Isu lain: pemberantasan korupsi, flu burung, bencana alam, bahaya narkoba, pemakaian kondom, lingkungan hidup, bahaya narkoba, pemakaian kondom, lingkungan hidup, terorisme, dsb.terorisme, dsb.

Page 9: PEMASARAN SOSIAL

Siapa yang bisa melakukan Siapa yang bisa melakukan pemasaran sosial?pemasaran sosial?

PemerintahPemerintah PerusahaanPerusahaan LSMLSM Organisasi non profit (partai,ormas dll)Organisasi non profit (partai,ormas dll)

Page 10: PEMASARAN SOSIAL

Perubahan yang diharapkan dari Perubahan yang diharapkan dari pemasaran sosialpemasaran sosial

Perubahan kognitifPerubahan kognitifSetelah pemberian informasi secara terus Setelah pemberian informasi secara terus menerus maka kelompok sasaran tersebut paham menerus maka kelompok sasaran tersebut paham dan mengganti konsepnya yang selama ini keliru dan mengganti konsepnya yang selama ini keliru dengan konsep baru.dengan konsep baru.

Perubahan perilakuPerubahan perilakuPerubahan perilaku di pengaruhi oleh interest atau Perubahan perilaku di pengaruhi oleh interest atau tujuan dari individu dan kemauan individu tersebut tujuan dari individu dan kemauan individu tersebut untuk mengimplementasikan pengetahuannya.untuk mengimplementasikan pengetahuannya.

Page 11: PEMASARAN SOSIAL

Perubahan nilaiPerubahan nilai

Perubahan yang paling diharapkan dalam Perubahan yang paling diharapkan dalam perubahan perilaku karena individu tersebut perubahan perilaku karena individu tersebut tidak akan kembali ke perilaku lama yang telah tidak akan kembali ke perilaku lama yang telah ditinggalkan. ditinggalkan.

Page 12: PEMASARAN SOSIAL

Designing the Social ProductDesigning the Social Product

Pemasaran Sosial Pemasaran Sosial Produk Sosial Produk Sosial Product, Price, Promotion, Positioning / Product, Price, Promotion, Positioning / PlacePlace

Tendensi dalam identifikasi produk: bisa Tendensi dalam identifikasi produk: bisa dilihat, dirasa, disentuh, dicium, didengar.dilihat, dirasa, disentuh, dicium, didengar.

Produk Sosial: idea (belief, attitude, value), Produk Sosial: idea (belief, attitude, value), Perbuatan ( Act, Behavior), Produk kasat Perbuatan ( Act, Behavior), Produk kasat mata ( Tangible Object ) mata ( Tangible Object )

Page 13: PEMASARAN SOSIAL

Bentuk Produk SosialBentuk Produk Sosial

Tangible Product: produk yang bisa dilihat. Tangible Product: produk yang bisa dilihat. Misal treatment methadone untuk adiksi Misal treatment methadone untuk adiksi narkoba, pemberian vaksin imunisasi, 3M narkoba, pemberian vaksin imunisasi, 3M untuk pencegahan DB,untuk pencegahan DB, pembagian kondom, pembagian kondom, 3D untuk uang palsu.3D untuk uang palsu.

Intangible product: produk yang tak nyata. Intangible product: produk yang tak nyata. Misal, pelatihan media literacy, program Misal, pelatihan media literacy, program penyadaran HAM, anti korupsipenyadaran HAM, anti korupsi, , deradikalisasi eks teroris.deradikalisasi eks teroris.

Page 14: PEMASARAN SOSIAL

Need or Demand of Target Need or Demand of Target AdopterAdopter

Tipe produk sosial berhubungan dengan Tipe produk sosial berhubungan dengan kebutuhan atau permintaan target:kebutuhan atau permintaan target:

1. Latent Demand = muncul ketika sejumlah 1. Latent Demand = muncul ketika sejumlah besar orang perlu kebutuhan atau besar orang perlu kebutuhan atau pelayanan produk yang efektif, yang tidak pelayanan produk yang efektif, yang tidak tersedia. Misal, penghentian merokok, tersedia. Misal, penghentian merokok, pengendalian penduduk, pencegahan pengendalian penduduk, pencegahan kebakaran hutan, penghematan energi.kebakaran hutan, penghematan energi.

Page 15: PEMASARAN SOSIAL

Perlu teknik Problem Detection Analysis Perlu teknik Problem Detection Analysis

( PDA) agar Latent Demand bisa menjadi ( PDA) agar Latent Demand bisa menjadi Actual Demand dengan cara menggali Actual Demand dengan cara menggali informasi masalah yang dihadapi dan informasi masalah yang dihadapi dan menetapkan Need atau Demand target.menetapkan Need atau Demand target.

2. Underfilled Demand = terdapat gap antara 2. Underfilled Demand = terdapat gap antara produk dan kepuasan terhadap kebutuhan produk dan kepuasan terhadap kebutuhan target. Misal, kampanye Stop Merokoktarget. Misal, kampanye Stop Merokok Menghentikannya bagaimana? Menghentikannya bagaimana?

Page 16: PEMASARAN SOSIAL

Social Marketer perlu ciptakan produk baru Social Marketer perlu ciptakan produk baru untuk mengatasi gap.untuk mengatasi gap.

3. Unwholesome Demand = kebutuhan 3. Unwholesome Demand = kebutuhan target terhadap hal-hal yang target terhadap hal-hal yang membahayakan. Perlu kampanye sosial membahayakan. Perlu kampanye sosial untuk melawan kebutuhan tersebut. Misal, untuk melawan kebutuhan tersebut. Misal, kampanye anti kekerasan, bahaya miras, kampanye anti kekerasan, bahaya miras, bahaya seks bebas, pornografi ( Jangan bahaya seks bebas, pornografi ( Jangan Bugil di Depan Kamera ?)Bugil di Depan Kamera ?)

Page 17: PEMASARAN SOSIAL

4. Dual and Single Demand = kebutuhan yang 4. Dual and Single Demand = kebutuhan yang harus dipenuhi, apakah idea product, tangible harus dipenuhi, apakah idea product, tangible product, ataukah keduanya. Misal, kampanye product, ataukah keduanya. Misal, kampanye pengendalian pendudukpengendalian penduduk ide keluarga ide keluarga berencana atau pemakaian alat kontasepsi?. berencana atau pemakaian alat kontasepsi?. Kampanye menurunkan angka kematian di Kampanye menurunkan angka kematian di jalan rayajalan raya pemakaian helm atau kesadaran pemakaian helm atau kesadaran berlalu lintas?. Perlu identifikasi situasi dan berlalu lintas?. Perlu identifikasi situasi dan demand terhadap produk idea dan tangibledemand terhadap produk idea dan tangible

Page 18: PEMASARAN SOSIAL

5. Irreguler Demand= kebutuhan yang 5. Irreguler Demand= kebutuhan yang diperlukan hanya sekejap saja, sehingga diperlukan hanya sekejap saja, sehingga perlu kampanye untuk menarik target. Misal, perlu kampanye untuk menarik target. Misal, kampanye donor darah.kampanye donor darah.

6. Faltering Demand= kebutuhan yang 6. Faltering Demand= kebutuhan yang berganti-ganti. Misal, kampanye hidup berganti-ganti. Misal, kampanye hidup sederhanasederhana hemat energi hemat energi hemat hemat BBMBBM...?...?

Kampanye hidup sehat Kampanye hidup sehat olah raga, olah raga, lingkungan lingkungan stop merokok…? stop merokok…?

Page 19: PEMASARAN SOSIAL

KEPALA KELUARGA MEROKOK, KEPALA KELUARGA MEROKOK, PEMICU KEKURANGAN GIZI ANAKPEMICU KEKURANGAN GIZI ANAK Data:Data: 60 – 70 persen perokok di Indonesia 60 – 70 persen perokok di Indonesia

merupakan warga yang tergolong miskin.merupakan warga yang tergolong miskin. Pengeluaran untuk Rokok:Pengeluaran untuk Rokok: 14 kali lipat dari pengeluaran untuk daging14 kali lipat dari pengeluaran untuk daging 8 kali lipat untuk pendidikan8 kali lipat untuk pendidikan 6 kali lipat untuk kesehatan6 kali lipat untuk kesehatan

Page 20: PEMASARAN SOSIAL

Pengeluaran Keluarga MiskinPengeluaran Keluarga Miskin

Merokok = 22 persenMerokok = 22 persen Beras = 19 persenBeras = 19 persen Air dan buah = 1 persenAir dan buah = 1 persen Pengeluaran Keluarga Miskin Tidak Pengeluaran Keluarga Miskin Tidak

Merokok:Merokok: Beras = 22 persenBeras = 22 persen Air dan buah = 2 persenAir dan buah = 2 persen

Page 21: PEMASARAN SOSIAL

USIA PEROKOKUSIA PEROKOK

7 – 15 tahun = 17 persen7 – 15 tahun = 17 persen Kurang dari 20 tahun = 29 persenKurang dari 20 tahun = 29 persen Usia Dewasa = 36 persenUsia Dewasa = 36 persen Diatas 35 tahun = 19 persenDiatas 35 tahun = 19 persen

( Sumber = KOMPAS, Kamis, 19 November ( Sumber = KOMPAS, Kamis, 19 November 2009, hal C )2009, hal C )

Page 22: PEMASARAN SOSIAL

Positioning the Social ProductPositioning the Social Product

Positioning produk bisa dimulai dengan Positioning produk bisa dimulai dengan melakukan segmentasi target / konsumen:melakukan segmentasi target / konsumen:

1. Variabel geografis:1. Variabel geografis: Region / wilayah:Region / wilayah: Country sizeCountry size City sizeCity size Density = urban, suburban, ruralDensity = urban, suburban, rural climateclimate

Page 23: PEMASARAN SOSIAL

2. variabel Demographic:2. variabel Demographic: AgeAge SexSex Family sizeFamily size Family life cycle= young, single; young, maried, no Family life cycle= young, single; young, maried, no

children, ...children, ... IncomeIncome OccupationOccupation EducationEducation

Page 24: PEMASARAN SOSIAL

3.Variabel Ps3.Variabel Psyychographic:chographic: Social classSocial class LifestyleLifestyle personalitypersonality

Page 25: PEMASARAN SOSIAL

4. Variabel Behavioral:4. Variabel Behavioral: Occasions: reguler occasions, special Occasions: reguler occasions, special

occasionsoccasions Benefit : quality, service, economyBenefit : quality, service, economy User status: non user, ex user, potential, User status: non user, ex user, potential,

first time, reguler userfirst time, reguler user Readiness state: unware, aware, informed..Readiness state: unware, aware, informed.. Attitude toward product:Attitude toward product:

Page 26: PEMASARAN SOSIAL

Distribution ChannelsDistribution Channels

1. Zero –Level Channel: Change Agent 1. Zero –Level Channel: Change Agent AdopterAdopter

2. One- Level Channel: Change Agent 2. One- Level Channel: Change Agent RetailerRetailer Adopter Adopter

3. Two- Level Channel: Change Agent3. Two- Level Channel: Change Agent DistributorDistributor Retailer Retailer Adopter Adopter

4. Three-Level Channel: Change Agent4. Three-Level Channel: Change Agent DistributorDistributor Whole Saler Whole Saler Retailer Retailer AdopterAdopter

Page 27: PEMASARAN SOSIAL

MEDIAMEDIA

Televisi, radioTelevisi, radio Surat kabar, majalahSurat kabar, majalah JurnalJurnal Komik, posterKomik, poster InternetInternet Out door advertising, transit advertisingOut door advertising, transit advertising CinemaCinema Point of purchase shoppingPoint of purchase shopping

Page 28: PEMASARAN SOSIAL
Page 29: PEMASARAN SOSIAL
Page 30: PEMASARAN SOSIAL
Page 31: PEMASARAN SOSIAL
Page 32: PEMASARAN SOSIAL

Tugas individuTugas individu

Buatlah Poster Pemasaran Sosial dengan Buatlah Poster Pemasaran Sosial dengan sasaran masyarakat perkotaan atau sasaran masyarakat perkotaan atau perdesaan.perdesaan.

Isi Pesan / Gagasan: Memasyarakatkan Isi Pesan / Gagasan: Memasyarakatkan Nilai – Nilai Pancasila dalam Kehidupan Nilai – Nilai Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara.Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara.

Menggunakan Bahasa Daerah masing – Menggunakan Bahasa Daerah masing – masing.masing.

Page 33: PEMASARAN SOSIAL

Flow of Distribution of Flow of Distribution of Nontangible Social ProductNontangible Social Product

1. The One Step Flow Model: Social Marketer1. The One Step Flow Model: Social Marketer MediaMedia Adopter Adopter

2. The Two Step Flow Model: Social Marketer2. The Two Step Flow Model: Social Marketer MediaMedia Initial Adopter Initial Adopter Later Adopter Later Adopter

3. The Multi-Step Flow Model: Social 3. The Multi-Step Flow Model: Social MarketerMarketer Adv Agency Adv Agency Initial Adopter Initial Adopter Later AdopterLater Adopter Other Social Marketer Other Social Marketer Other Other Adv AgencyAdv Agency Other Media Other Media Initial Adopter Initial Adopter Later AdopterLater Adopter

Page 34: PEMASARAN SOSIAL

Price and CostPrice and Cost

Monetary and Non MonetaryMonetary and Non Monetary Monetary : biaya naik taksi, biaya naik angkot Monetary : biaya naik taksi, biaya naik angkot

ke puskemas, biaya beli sabuk pengaman,ke puskemas, biaya beli sabuk pengaman, biaya akses internet,biaya akses internet, biaya beli kondom, beli biaya beli kondom, beli bibit.bibit.

The higher the price, the harder it is to acquThe higher the price, the harder it is to acquiire re the social product.the social product.

The lower the price, the easier it is to acquire The lower the price, the easier it is to acquire the social product.the social product.

Page 35: PEMASARAN SOSIAL

Non Monetary:Non Monetary: 1.Time Cost= waktu untuk berjalan, 1.Time Cost= waktu untuk berjalan,

menunggu, kehilangan kesempatan panen, menunggu, kehilangan kesempatan panen, kerja baktikerja bakti harus direduksi dengan harus direduksi dengan kompensasi lain.kompensasi lain.

2.Perceived Risks:2.Perceived Risks: Psychological Risks= takut, cemas, tidak Psychological Risks= takut, cemas, tidak

nyamannyaman

Page 36: PEMASARAN SOSIAL

Social Risks = malu, stigma, curiga, antipatiSocial Risks = malu, stigma, curiga, antipati Physical Risks = rasa sakit, luka, cideraPhysical Risks = rasa sakit, luka, cidera Perlu reduksi risiko dengan reward dan Perlu reduksi risiko dengan reward dan

credible sources.credible sources.

Page 37: PEMASARAN SOSIAL

Identifikasi Faktor-faktor Identifikasi Faktor-faktor Sensitivity to PricesSensitivity to Prices

1. Unique – Value Effect = buyers kurang 1. Unique – Value Effect = buyers kurang sensitif dengan harga produk yang bersifat sensitif dengan harga produk yang bersifat khas / unikkhas / unik

2. Substitute – Awareness Effect = kurang 2. Substitute – Awareness Effect = kurang sensitif bila tidak sadar adanya produk sensitif bila tidak sadar adanya produk pengganti / tiruanpengganti / tiruan

Difficult – Comparison Effect = kurang sensitif Difficult – Comparison Effect = kurang sensitif terhadap harga bila tidak dapat terhadap harga bila tidak dapat membandingkan kualitas produk alternatifmembandingkan kualitas produk alternatif

Page 38: PEMASARAN SOSIAL

4. Total -Expenditure Effect = kurang sensitif 4. Total -Expenditure Effect = kurang sensitif bila rasio harga produk dengan pendapatan bila rasio harga produk dengan pendapatan rendahrendah

5. 5. EEnd- Benefit Effect = kurang sensitif jika nd- Benefit Effect = kurang sensitif jika harga produk murah dibandingkan dengan harga produk murah dibandingkan dengan keuntungan produk tersebutkeuntungan produk tersebut

6. Shared-Cost Effect = kurang sensitif bila 6. Shared-Cost Effect = kurang sensitif bila harga produk ditanggung bersama orang lain.harga produk ditanggung bersama orang lain.

Page 39: PEMASARAN SOSIAL

7. Sunk –Investment Effect = kurang sensitif 7. Sunk –Investment Effect = kurang sensitif terhadap produk yang berkaitan dengan produk terhadap produk yang berkaitan dengan produk yang dibeli sebelumnya. Misal, filmyang dibeli sebelumnya. Misal, film kamera, kamera, GasGas kompor, Bensin kompor, Bensin mobil, Pulsa mobil, Pulsa ponsel ponsel

8. Price-Quality Effect = kurang sensitif 8. Price-Quality Effect = kurang sensitif terhadap produk yang memiliki kualitas, terhadap produk yang memiliki kualitas, prestise, eksklusif.prestise, eksklusif.

9. Inventory Effect= kurang sensitif terhadap 9. Inventory Effect= kurang sensitif terhadap produk yang tidak dapat disimpan.produk yang tidak dapat disimpan.

Page 40: PEMASARAN SOSIAL

POLA PENGARUH LINGKUNGAN POLA PENGARUH LINGKUNGAN BAGI PEMASARAN SOSIALBAGI PEMASARAN SOSIAL

Lingkungan Eksternal Lingkungan Internal

Peluang-Ancaman Pemasaran

Kekuatan-Kelemahan Pemasaran

Tujuan atau target Pasar

Strategi Pemasaran

Page 41: PEMASARAN SOSIAL

MODEL PERILAKU KONSUMENMODEL PERILAKU KONSUMEN

STIMULUSSTIMULUS

PemasaranPemasaran

LingkunganLingkungan

PROSES PERILAKUPROSES PERILAKU

Proses pengambilan keputusan

Faktor personalFaktor sosial

RESPONSRESPONS

PerilakuPerilaku

Page 42: PEMASARAN SOSIAL

STIMULUS PEMASARAN SOSIAL STIMULUS PEMASARAN SOSIAL DAN LINGKUNGANDAN LINGKUNGAN

Stimulus Pemasaran:Stimulus Pemasaran: Aspek produkAspek produk Aspek hargaAspek harga Aspek promosiAspek promosi Aspek distribusiAspek distribusi

Stimulus Lingkungan:Stimulus Lingkungan: Kondisi ekonomiKondisi ekonomi Perkembangan Perkembangan

teknologiteknologi Situasi politikSituasi politik Kondisi budayaKondisi budaya

Page 43: PEMASARAN SOSIAL

FAKTOR PENGARUH PADA PROSES FAKTOR PENGARUH PADA PROSES

PENGAMBILAN KEPUTUSANPENGAMBILAN KEPUTUSAN

Faktor Sosial:Faktor Sosial:

KulturKultur

Subkultur Subkultur

Kelas sosialKelas sosial

Kelompok referensiKelompok referensi

KeluargaKeluarga

Peran dan statusPeran dan status

Faktor personal:Faktor personal:

MotivasiMotivasi

PersepsiPersepsi

PemahamanPemahaman

KepercayaanKepercayaan

SikapSikap

KepribadianKepribadian

Page 44: PEMASARAN SOSIAL

Hal penting yang harus Hal penting yang harus diperhatikan dalam perencanaan diperhatikan dalam perencanaan

pemasaran sosialpemasaran sosial

1.1. Apa yang ingin kita capai?Apa yang ingin kita capai?

2.2. HasilHasil

3.3. Dukungan: apa tindakan jangka panjang Dukungan: apa tindakan jangka panjang untuk memastikan perubahan perilaku? untuk memastikan perubahan perilaku?

4.4. AksesAkses

5.5. LingkunganLingkungan

6.6. PilihanPilihan

7.7. IsuIsu

Page 45: PEMASARAN SOSIAL

Yang harus dilakukan LSM atau Yang harus dilakukan LSM atau pemerintah dalam pemasaran pemerintah dalam pemasaran produkproduk

1.1. Menjamin akses “produk”Menjamin akses “produk”2.2. Memberikan iklim yang kondusif sehingga Memberikan iklim yang kondusif sehingga

kelompok sasaran mudah untuk mengakses kelompok sasaran mudah untuk mengakses “produk”“produk”

3.3. Memberikan penjelasan kepada kelompok Memberikan penjelasan kepada kelompok sasaran mengenai “produk” sasaran mengenai “produk”

4.4. Memberikan informasi yang benar mengenai Memberikan informasi yang benar mengenai pentingnya “produk”pentingnya “produk”

5.5. Menghapuskan mitos dan persepsi yang Menghapuskan mitos dan persepsi yang salah mengenai “produk”salah mengenai “produk”

Page 46: PEMASARAN SOSIAL

Pokok Pemasaran Sosial Pokok Pemasaran Sosial dalam Riset Promosi “ Produk”dalam Riset Promosi “ Produk”

1.1. Sikap kelompok sasaranSikap kelompok sasaran

2.2. Kendala dalam penggunaan “produk”Kendala dalam penggunaan “produk”

3.3. Ketersediaan sumberKetersediaan sumber

4.4. Faktor motivasiFaktor motivasi

5.5. Pengetahuan yang benar dan penggunaan Pengetahuan yang benar dan penggunaan “produk” yang konsisten“produk” yang konsisten

Page 47: PEMASARAN SOSIAL

Yang harus diperhatikan dari Yang harus diperhatikan dari kelompok sasarankelompok sasaran

1.1. Demografi : jenis kelamin, usia, asal daerah, Demografi : jenis kelamin, usia, asal daerah, status ekonomi.status ekonomi.

2.2. Geografi : tempat berkumpul (hal ini Geografi : tempat berkumpul (hal ini berpengaruh karena perilaku kelompok berpengaruh karena perilaku kelompok sasaran tergantung juga pada karekteristik sasaran tergantung juga pada karekteristik wilayah)wilayah)

3.3. Psikografik : karakteristik individu, Psikografik : karakteristik individu, ketertarikan individu, gaya hidup ketertarikan individu, gaya hidup

4.4. Behavioral : perilaku setiap orang dalam Behavioral : perilaku setiap orang dalam kelompok sasaran kelompok sasaran