Pemanfaatan Eksplorasi Teknik Quiltagami Pada Serat Saeh 2

17
PEMANFAATAN EKSPLORASI TEKNIK QUILTAGAMI PADA SERAT SAEH UNTUK PRODUK FASHION part 2 Jessy Jasmine Fitria 17207035 Kolokium Kriya

description

The word "quilt" comes from the Latin "culcita," meaning stuffed sack or cushion. Quilting refers to the stitching holding together three layers: a pieced or appliqued cover, filling and backing. (sumber: http://articles.baltimoresun.com/1993-05-09/features/1993129227_1_quilts-pharaohs-current-research

Transcript of Pemanfaatan Eksplorasi Teknik Quiltagami Pada Serat Saeh 2

PEMANFAATAN EKSPLORASI TEKNIK QUILTAGAMI PADA SERAT SAEH

UNTUK PRODUK FASHIONpart 2

Jessy Jasmine Fitria17207035

Kolokium Kriya

Definisi Quilt• The word "quilt" comes from the Latin "culcita," meaning stuffed sack or cushion. Quilting

refers to the stitching holding together three layers: a pieced or appliqued cover, filling and backing. (sumber: http://articles.baltimoresun.com/1993-05-09/features/1993129227_1_quilts-pharaohs-current-research)

• Quilting adalah seni menggabungkan kain perca dengan ukuran dan potongan tertentu untuk membentuk motif-motif yang unik. Potongan-potongan kain tersebut lalu dihubungkan dengan jahitan tusuk jelujur yang ukurannya harus sama jika dilihat dari sisi atas maupun bawah kain. (sumber: http://female.kompas.com/read/2009/11/27/14442674/quilting-seni-menggabungkan-kain-perca)

• Dalam sebuah buku yang dikarang oleh Mimi Dietrich yang berjudul Easy Applique Samplers 20 Design to Mix and Match, pada quilt terdapat istilah patchwork dan applique:

a. Patchwork yaitu menyambung potongan kain yang dipotong simetris dan menyambungnya menjadi suatu motif tertentu.

b. Appliqué yaitu metode menjahit potongan kain pada sebidang potongan kain yang lebih lebar sehingga tercipta suatu design. (Dietrich : 2005)

Sejarah QuiltAbad ke-35 SM

Patung gading yang ditemukan di Temple of Osiris, Abydos tahun 1903 yang diabadikan dalam British Museum, menampilkan sosok raja Mesir dinasti pertama, Khasekhem yang mengenakan mantel yang terlihat dibuat dengan teknik quilt. (Colby, 4)

770 – 221 SMOrnamental quilt pada kain sutra Cina ditemukan dari penggalian kuburan pada jaman dinasti Zhou timur. (Liddell and Watanabe, 1)

327 SMAlexander the Great menjajah India dan menemukan beberapa kain cetak/print yang menakjubkan disana. (Robinson, 111)

1 abad SM – abad ke-2 MPeninggalan quilt yang berhasil diselamatkan pada jaman ini berupa sebuah karpet linen yang di-quilt, ditemukan dalam gua kuburan bangsa Mongol. Saat ini diabadikan sebagai koleksi Departemen Leningrad Institut Arkeologi, Academy of the Sciences of the Union of the Soviet Republic. (Colby, 5)

Sumber: Quilting, Colby, 1971 & Japanese Quilts, Jill Liddel dan Watanabe Yuko, 1990.

Perkembangan Quilt di Jepang• Di Asia teknik quilt dan kain-kain quilt sama-sama mempunyai sejarah yang panjang. Quilt-quilt asal

Cina ditemukan di kuburan-kuburan tua pada awal dinasti Zhou timur (770-221 SM). Di Jepang, masyarakatnya sudah terbiasa beristirahat di atas kasur berlapis jerami tebal yang dinamakan futon selama berabad-abad. Cover futon hampir sama beratnya dengan kasurnya, terbuat dari berlapis-lapis kain dan ampas-ampas dari kapas. Kedua kain pelapisnya dijelujur dengan jarak-jarak yang besar untuk menahan kapas-kapas yang berada di dalamnya. Umumnya, cover-nya berdekorasikan hiasan lambang keluarga dan motif-motif bunga, walaupun teknik jelujur longgar tersebut tetap dipertahankan. Prajurit Cina, Korea, Indina dan Jepang semuanya mengenakan baju perang yang di-quilt, meneruskan tradisi pakaian-pakaian quilt yang dipercaya sebagai “rompi anti-peluru asli” pada jamannya.

• Patchwork di Jepang memiliki sejarah religius berkaitan dengan kepercayaan agama Buddha dan Shinto. Agama shinto memberkati semua makhluk hidup dengan dewa yang disebut “kami”. “Kami” adalah dasar “kehidupan” yang memberikan semua makluk nyata tujuan suci akan keberadaannya. “Kami” memberi kehidupan bagi segala substansi, baik yang bergerak maupun tidak bergerak dengan makna spiritual. Tekstil pada saat itu sangat dihargai disana karena hubungannya yang erat dengan perekonomian pada saat itu. Jubah biksu Buddha (simbolisasi dari kesederhanaan pendeta) dibuat dari patchwork (seringkali terlihat dibiarkan terbuka setengah badan), begitu juga pada pajangan-pajangan yang terdapat di kuil Shinto. Demikian berkembang menjadi referensi spiritual untuk tekstil.

(Sumber: http://www.sheiladerosedesigns.com/japanese_quilting/japanese_quilting.htm)

Definisi Origami

• Menurut Robert J. Lang pada bukunya The Complete Book of Origami (1988:1), origami adalah seni melipat selembaran kertas utuh menjadi objek-objek dekoratif seperti burung-burung dan binatang. Kata kesenian Jepang kuno ini terdiri dari kata ori- yang artinya “dilipat”, dan –kami yang artinya “kertas”.

• Origami adalah seni lipat kertas yang berasal dari Jepang. Bahan yang digunakan adalah kertas atau kain yang biasanya berbentuk persegi. Sebuah hasil origami merupakan suatu hasil kerja tangan yang sangat teliti dan halus pada pandangan (sumber: http://lingkaranmedia.blogspot.com/2012/04/cara-membuat-origami-burung.html)

Quiltagami

• Pengertian quiltagami menurut Mary Jo Hiney dalam bukunya yang berjudul Quiltagami, The Art of Fabric Folding (2002 : 8) yaitu seni melipat dan menjahit dengan mengadaptasi origami. Kain yang telah dilipat dan dijahit ditempelkan pada kotak-kotak kemudian disatukan dengan teknik quilting.

• Diantara penggemar quilt, quiltagami biasanya disebut dengan istilah fabric folding namun ada juga yang menyebutnya fabric origami.

Teknik-teknik QuiltagamiLipatan-lipatan dasar origami:• Fold and unfold• Inside-reverse fold• Mountain fold• Open and Squash• Valley foldDasar-dasar teknik quilting:• Backing• Fabrics• Cutting fabrics• Batting• Foundation piecing• Mirror imageSumber: Quiltagami, The Art of Fabric Folding by Mary Jo Hiney

Teknik-teknik Quiltagami

Sumber: Quiltagami, The Art of Fabric Folding by Mary Jo Hiney

Teknik-teknik Quiltagami

Sumber: Quiltagami, The Art of Fabric Folding by Mary Jo Hiney

Contoh-contoh Quiltagami

Serat Saeh• Saeh adalah sebutan bahasa Sunda dari serat pohon mulberry. Di Jepang, Thailand dan

Cina paper mulberry biasa disebut dengan kozo paper dan saa paper. • Di Donggala, Sulawesi Tengah, saeh dikenal dengan sebutan fuya yang digunakan sebagai

penutup tubuh atau pakaian.• Pohon Saeh ini merupakan sejenis tanaman perdu dengan ketinggian dapat mencapai 12

meter. • Tanaman yang memiliki nama latin Broussonetia papyrifera ini sekarang sudah cukup

langka dan sulit dijumpai. • Tanaman ini pada jaman dahulu banyak digunakan untuk pembuatan kertas tradisional

daluwang. • Pengolahan serat saeh tergolong tradisional, yaitu masih menggunakan palu dengan

beragam tekstur di setiap permukaannya. Batang pohon yang dimanfaatkan biasanya merupakan batang pohon yang sudah tua, karena hal ini berpengaruh terhadap ketebalan serat yang nantinya akan dihasilkan.

• Pembuatannya dimulai dengan pemotongan batang pohon, pengelupasan kulit kayu, kemudian direndam dalam air biasa tanpa campuran kimia. Lalu setelah direndam beberapa lama, kulit kayu tersebut dipukul-pukul dengan palu bertekstur (teknik kempa/

(sumber:http://www.organikhijau.com/news.php?readmore=2)

Kertas Daluang• Tedi Permadi (2006) menyatakan bahwa sejarah kertas ini sudah lama ditemukan

oleh ahli arkeologi dan ahli sejarah sastra kuno. Awalnya daluangberfungsi sebagai alat bantu kehidupan sehari-hari, misalnya pakaian. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya sebuah “paneupuk” dari batu (penumbuk kulit kayu) di Desa Cariu, Kabupaten Bogor yang diperkirakan dari abad 3 SM. Hasil olahan kulit kayu yang ditumbuk untuk kebutuhan sehari-hari masayarakat itu disebut “tapa”. Selain itu, di dalam buku Literatur of Javamuncul nama daluang pada zaman kebudayaan Hindu di Nusantara.

• Kertas daluang saat itu digunakan untuk menuliskan cerita wayang beber dalam bentuk gambar-gambar. Selain itu, digunakan juga sebagai pakaian pelengkap para Pandita Hindu, media untuk menuliskan tradisi tulis atau mantera-mantera adalah orang-orang suci.

• Produksi kertas daluwang di Jawa Barat awalnya hanya terdapat di daerah Garut, yaitu di Kampung Tunggilis, Desa Cinunuk, Kecamatan Wanaraja. Selain di Jawa, pembuatan kertas ini disinyalir terlebih dahulu berkembang di Madura dan Ponorogo.

• Kertas daluwang terbilang tahan lama, bahkan bisa berumur ratusan tahun. Hal ini terbukti dari fakta kesejarahannya setelah ditemukan beberapa naskah kuno dan perkamen kebudayaan kuno Indonesia di museum-museum di tanah air. (sumber: http://www.organikhijau.com/news.php?readmore=2)

• Kertas daluwang yang terbuat dari serat saeh ini dapat dipakai untuk menggambar, menulis, atau melukis.

• Daluwang ini juga dapat dibentuk menjadi boneka atau topi dengan mengeringkannya di atas cetakan atau model. (sumber: “Eksplorasi Serat Saeh dengan Pewarna Daun Kersen” oleh Nadia Tirensia, Laporan Kriya Tekstil 5, 2011)

Fashion

• Menurut Troxell dan Stone dalam bukunya Fashion Merchandising, fashion didefinisikan sebagai gaya yang diterima dan digunakan oleh mayoritas anggota sebuah kelompok dalam satu waktu tertentu.

• Sedangkan menurut Solomon dalam bukunya ‘Consumer Behaviour: European Perspective’, fashion merupakan proses penyebaran sosial (social-diffusion) dimana sebuah gaya baru diadopsi oleh kelompok konsumen.

• Fashion bisa dianggap sebagai kode, atau bahasa yang membantu kita memahami arti simbolis yang dapat mempengaruhi fenomena budaya, seperti musik, kesenian, arsitektur, bahkan sains.

Inspirasi Produk

Referensi Tulisan• Colby, Averil. Quilting. New York: Charles Scribner's Sons, 1971.• Liddell, Jill, dan Yuko Watanabe. Japanese Quilts. London: Cassell, 1991.• Robinson, Stuart. A History of Printed Textiles. Cambridge, MA: The M.I.T. Press, 1969.• Dietrich, Mimi. Easy Applique Samplers 20 Design to Mix and Match. Washington: Martingale and

Company, 2005.• Lang, Robert J. The Complete Book of Origami: Step-by-Step Instructions in Over 1000 Diagrams. New York:

Dover Publications, 1988.• Troxel, Mary D. Stone, Elaine. Fashion Merchandising. New York: Gregg Division McGraw Hill, 1981. • Solomon, Michale R. Consumer Behaviour: A European Perspective. New York: Financial Times/ Prentice

Hall, 2006.• Tirensia, Nadia. Laporan Eksplorasi Serat Saeh dengan Pewarna Daun Kersen. Bandung: Institut Teknologi

Bandung, 2011.• http://asepyudha.staff.uns.ac.id/2009/06/04/sekilas-tentang-daluang-atau-dluwang-sebuah-telaah-ringkas

-kodikologi/

• http://articles.baltimoresun.com/1993-05-09/features/1993129227_1_quilts-pharaohs-current-research• http://female.kompas.com/read/2009/11/27/14442674/quilting-seni-menggabungkan-kain-perca• http://www.sheiladerosedesigns.com/japanese_quilting/japanese_quilting.htm• http://lingkaranmedia.blogspot.com/2012/04/cara-membuat-origami-burung.html• http://www.organikhijau.com/news.php?readmore=2

Referensi Sampul Buku

Terimakasih