PELAYANAN LANSIA YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT

33
PELAYANAN LANSIA YANG BERKAITAN DENGAN KESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT dosen pembimbing : Henik Istikhomah, S.Si.T.,M.Keb

description

pelayanan lansia

Transcript of PELAYANAN LANSIA YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT

Page 1: PELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT

PELAYANAN LANSIA

YANG BERKAITAN DENGAN

KESEHATAN REPRODUKSIDI MASYARAKAT

dosen pembimbing : Henik Istikhomah, S.Si.T.,M.Keb

Page 2: PELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT

Nama Kelompok :

• FITRIA RACHMAWATI ( 35 )

• FRANCISCA DWI P. ( 36 )

• HERNIK OKTAVIA A. ( 37 )

• IDAH ARUM S. ( 38 )

• IKA PUSPITASARI ( 39 )

• IKE MAHARANI W. ( 40 )

Page 3: PELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT

Pengertian

• Pelayanan adalah perihal atau cara melayani

(DepDikBud, 1993 dalam Henny Sularesti, 2005)

• Pelayanan adalah usaha untuk melayani

kebutuhan orang lain dengan memperoleh

imbalan (DepDikBud, 1993 dalam Henny

Sularesti 2005).

Page 4: PELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT

Kesehatan Reproduki Lanjut Usia

Kesehatan reproduksi meliputi kesehatan fisik dan

mental setiap individu sepanjang siklus kehidupannya

sehingga pemeliharaan kesehatan pascareproduksi (sering

juga disebut dengan kesehatan lansia) juga perlu

mendapat perhatian kita bersama. Masa pascareproduksi

ini ditandai dengan terjadinya penurunan berbagai fungsi

alat/organ tubuh (Endang, 2008).

Lansia atau Lanjut usia, menurut WHO : Pra lansia

45–54 tahun, Lansia 55–64 tahun, Aging people 65

tahun keatas. Menurut BKKBN Lansia adalah 60 tahun ke

atas.

Page 5: PELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT

Prinsip Pelayanan kesehatan Lansia

• Holistik

Seorang penderita lansia harus dipandang sebagai manusia seutuhnya,

meliputi lingkungan kejiwaan (psikologik), sosial, dan ekonomi

• Vertikal

pemberi pelayanan harus dimulai di masyarakt sampai ke

pelayanan rujukan tertinggi yaitu rumah sakit yang mempunyai sub-spesialis

geriatri

• Horizontal

Pel Kes harus merupakan bagian dari pelayanan kesejahteraan lansia secara

menyeluruh, lintas sektoral dengan dinas/lembaga terkait dibidang

kesejahteraan, misal, agama, pendidikan, kebudayaan dan dinas sosial

• Harus mencakup aspek preventif, promotif,kuratif dan rehabilitatif

Page 6: PELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT

Permasalahan KesehatanPasca Reroduksi mencakup

• Klimakterium• Andropause• Menopause

Page 7: PELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT

Klimakterium

Klimakterium adalah masa peralihan dalam

kehidupan normal seorang wanita sebelum mencapai

senium, yang mulai dari akhir masa reproduktif dari

kehidupan sampai masa non-reproduktif.

Masa klimakterium meliputi pramenopause,

menopause, dan pascamenopause. Pada wanita

terjadi antara umur 40-65 tahun

Page 8: PELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT

Gejala klimakterium 1. Gangguan neurovegetatif (vasomotorik

hipersimpatikotoni) yang mencakup:

• gejolak panas (hot flushes)• keringat malam yang banyak• rasa kedinginan• sakit kepala• desing dalam telinga• tekanan darah yang goyah• berdebar-debar • susah bernafas• jari-jari atrofi• gangguan usus (meteorismus)

Page 9: PELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT

Lanjut..2. Gangguan psikis

– mudah tersinggung

– Depresi

– lekas lelah

– kurang bersemangat

– insomania atau sulit tidur

3. Gangguan organik

– infark miokard (gangguan sirkulasi)

– atero-sklerosis (hiperkolesterolemia)

– Osteoporosis

– gangguan kemih (disuria)

– nyeri senggama (dispareunia)

Page 10: PELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT

Andropause

Adalah kondisi pria diatas usia tengah baya yang

mempunyai kumpulan gejala, tanda dan keluhan yang

mirip dengan menopause pada wanita.

Istilah andropause berasal dari bahasa Yunani, Andro

artinya pria sedangkan Pause artinya penghentian.

Jadi secara harfiah andropause adalah berhentinya

fungsi fisiologis pada pria, yaitu penurunan produksi

spermatozoa, hormon testosteron dan hormon – hormon

lainnya sedemikian perlahan.

Page 11: PELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT

Gejala andropause

1. Penurunan libido (gairah seksual) dan impotensi

(gagal ereksi)

2. Perubahan suasana hati (mood ), disertai penurunan

aktivitas intelektual, kelelahan, depresi, dan mudah

tersinggung.

3. Menurunnya kekuatan otot dan massa otot

4. Lemah dan kurang energi

5. Perubahan emosional, psikologis dan perilaku

(misalnya depresi)

Page 12: PELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT

Lanjut...

5. Berkeringat dan gejolak panas di sekitar leher (hot flash ),

yang terjadi secara bertahap

6. Pengecilan organ-organ seks dan kerontokan rambut di

sekitar daerah kelamin dan ketiak

7. Peningkatan lemak di daerah perut dan atas tubuh

8. Osteoporosis (keropos tulang) dan nyeri punggung

9. Risiko penyakit jantung

Page 13: PELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT

MenopauseMenopause adalah berasal dari kata “men” berarti bulan, “pause,

pausis, paudo” berarti periode atau tanda berhenti, hilangnya memopause

diartikan sebagai berhentinya secara definitif menstruasi (Kartono, 2007).

Pada usia 45 sampai 50 tahun, siklus seksual biasanya tidak teratur, dan

ovulasi tidak terjadi selama beberapa siklus. Sesudah beberapa bulan sampai

beberapa tahun, siklus terhenti sama sekali.

Periode dimana siklus berhenti dan hormon-hormon kelamin wanita

menghilang dengan cepat sampai hampir tidak ada disebut sebagai

menopause (Guyton & Hall, 1997).

Page 14: PELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT

Gejala menopause

1. haid menjadi tidak teratur.

2. Gelombang rasa panas (hot flush), terjadi akibat

peningkatan aliran darah didalam pembuluh darah pada

wajah, leher, dada, dan punggung.

3. Gejala-gejala psikologis berupa suasana hati, pikiran

motivasi, sikap, reaksi biologis.

4. Fatigue, yaitu rasa lelah yang diakibatkan berhentinya

fungsi ovarium.

5. Keadaan atrofi, yaitu kemunduran keadaan gizi, suatu

lapisan jaringan.

Page 15: PELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT

Lanjut...

6. Pusing atau sakit kepala, keluhan ini bisa disebabkan oleh

banyak hal, misalnya: karena meningginya tekanan darah,

adanya gangguan penglihatan.

7. Insomnia atau keluhan susah tidur, hal ini bisa disebabkan

oleh penyebab fisik maupun psikis.

8. Hilangnya kendali terhadap kandung kemih (inkontinensia)

serta peradangan pada kandung kemih dan vagina

(Purwanto, 2007)।

Page 16: PELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT

UPAYA PENANGANAN

KLIMAKTERIUM DAN MENOPAUSE

A. TERAPI NON HORMONAL

1. Olah raga, tetap berusaha agar hidup aktif akan menekangajala insomnia, memperlambat osteoporosis dan penyakitjantung, dan juga mencegah “hot flashes”

2. Berhenti merokok, merokok sebenarnya ikut mempercepatmunculnya menopause.

3. Mengkonsumsi kalsium, perempuan terutama menjelang usiamenopause sebaiknya mengkonsumsi kalsium. Sebagian besardapat diperoleh dari makanan, seperti susu, yoghurt, beberapajenis sayuran (antara lain brokoli), dapat juga makan tabletkalsium.

Page 17: PELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT

Lanjut...

4. Vitamin tambahan

Sebagian besar vitamin yang diperlukan tubuh sudahdiperoleh melalui makanan sehari-hari. Vitamin yangdiperlukan antara lain B1, B2, B12, asam folat danterutama bagi mereka yang menginjak usia menopausememerlukan vitamin-vitamin aktioksidan seperti vitaminA dan E.

5. Kedelai, kedelai mengandung fitoestrogen atauestrogen yang berada dari tumbuh-tumbuhan. Kedelaidapat dikonsumsi dari kecap, tempe, tahu, tauco, ataususu kedelai (Handrawan, 2007).

Page 18: PELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT

B. Terapi hormonalGejala-gejala menopause bisa dibantu dengan

menggunakan terapi penyulihan atau penggantian hormon (HRT / Hormone Replacement Therapy) yang dilakukan dengan memasukkan hormon-hormon seksual di dalam tablet atau beberapa bentuk lainnya.

HRT tidak sesuai bagi setiap perempuan dan adanya beberapa kondisi medis, seperti kanker payudara. HRT perlu waktu lama untuk persiapan sehingga bisa sesuai dengan setiap individu.

Salah satu kerugian HRT adalah bahwa kebanyakan persiapan HRT menyebabkan sedikit perdarahan bulanan pada perempuan yang secara normal sudah berhenti menstruasi tetapi persiapan HRT sekarang tersedia bagi perempuan tua dimana tidak ada perdarahan bulanan yang dialaminya (Nash Barbara, 2006).

Page 19: PELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT

PENANGANAN ANDROPAUSE

• Terapi Hormon Testosteron

Laki-laki yang mengeluhkan gejala andropause dapat menjalani

terapi hormon, yaitu dengan pemberian hormon testosteron. Namun,

sebelum memutuskan pemberian terapi hormon, perlu dipastikan pasien

tidak mengidap kanker prostat.

Meski pemberian hormon testosteron sejauh ini tidak ditemukan

dapat mengakibatkan kanker prostat, namun jika sudah mengidap

kanker prostat, pemberian hormon dapat memicu pertumbuhan kanker

tersebut.

Page 20: PELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT

• Mengendalikan Andropause

Agar dapat memperlambat proses

andropause adalah dengan makan makanan yang

tepat, tidur yang cukup, minum vitamin dan

suplemen tambahan, menjaga kebugaran fisik,

memeriksakan kesehatan secara teratur,

mengurangi stres dan kekhawatiran, dapat

memperlambat proses andropause.

Page 21: PELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT

Pelayanan kesehatan yang dapat di

lakukan berupa :• Memberikan penjelasan tentang perubahan – perubahan yang terjadi

• Memberikan nasehat tentang nutrisi dan diet untuk kesehatan sendiri

• Menganjurkan pengkonsumsian makanan vegetarian sehingga tidak

mengganggu fungsi alat pencernaan nya , orang tua memerlukan banyak

serat dalam makanannya.

• Menghindari perubahan kejiwaan dengan keharmonisan keluarga dan

saling pengertian

• Kemungkinan pemberian terapi hormonal dengan lebih dahulu

berkonsultasi dengan dokter ahli.

• Melakukan pemeriksaan deteksi dini penyakit seperti pap-smear,sadari .

Page 22: PELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT

Pelayanan kesehatan lansia di masyarakat

(Community Based Geriatric Service)

A. Puskesmas Santun Lansia

merupakan bentuk pendekatan pelayanan

proaktif bagi usia lanjut untuk mendukung

peningkatan kualitas hidup dan kemandirian usia

lanjut, yang mengutamakan aspek promotif dan

preventif, di samping aspek keratif dan

rehabilitatif.

Page 23: PELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT

Puskesmas Santun Lansia mempunyai

ciri-ciri seperti berikut:

a. Pelayanan yang baik berkualitas dan sopan

b. Memberukan kemudahan dalam pelayanan kepada usia

lanjut.

c. Memberikan keringanan atau penghapusan biaya

pelayanan kesehatan bagi usia lanjut dari keluarga miskin

atau tidak mampu

Page 24: PELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT

Lanjut...

d. Memberikan dukungan atau bimbingan pada lansia dalam

memelihara dan meningkatkan kesehatanya agar tetap

sehat dan mandiri

e. Melakukan pelayanan secara proaktif untuk dapat

menjangkau sebanyak mungkin sasaran usia lanjut yang

ada di wilayah kerja puskesmas.

f. Melakukan kerjasama dengan lintas program dan lintas

program terkait di tingkat kecamatan dengan asa

kemitraan, untuk bersama-sama melakukan pembinaan

dalam rangka meningkatkan kualitas hidup usia lanjut.

Page 25: PELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT

B. Pembinaan Kelompok Lanjut Usia

Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut melalui

Puskesmas dapat dilakukan terhadap sasaran

usia lanjut yang dikelompokkan sebagai berikut:

a. Sasaran langsung

1. Pra-usia lanjut 45-59 tahun

2. Usia Lanjut 60-69 tahun.

3. Usia lanjut dengan risiko tinggi, yaitu usia

lebih dari 70 tahun atau usia lanjut berumur 60

tahun atau lebih dengan masalah kesehatan.

Page 26: PELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT

b. Sasaran tidak langsung • Keluarga dimana usia lanjut berada.• Masyarakat di lingkungan usia lanjut

berada. • Organisasi sosial yang bergerak dalam

pembinaan kesehatan usia lanjut.• Masyarakat luas.

Page 27: PELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT

C. Posyandu Lansia Posyandu lansia adalah pos

pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan Posyandu lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya.

Page 28: PELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT

Tujuan posyandu lansia

a. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di

masyarakat, sehingga terbentuk pelayanan kesehatan

yang sesuai dengan kebutuhan lansia

b. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta

masyarakat dan swasta dalam pelayanan kesehatan

disamping meningkatkan komunikasi antara masyarakat

usia lanjut.

Page 29: PELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT

Bentuk Pelayanan Posyandu Lansiaa. Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari meliputi

kegiatan dasar dalam kehidupan, seperti makan/minum, berjalan, mandi, berpakaian, naik turun tempat tidur, buang air besar/kecil dan sebagainya.

b. Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan mental emosional.

c. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan dan dicatat pada grafik indeks masa tubuh (IMT).

d. Pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter dan stetoskop serta penghitungan denyut nadi selama satu menit.

e. Pemeriksaan hemoglobin.

Page 30: PELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT

LANJUT..

f. Pemeriksaan adanya gula

dalam air seni sebagai

deteksi awal adanya penyakit

gula (diabetes mellitus)

g. Pemeriksaan adanya zat

putih telur (protein) dalam

air seni sebagai deteksi awal

adanya penyakit ginjal.

h. Penyuluhan Kesehatan

Page 31: PELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT

Kegiatan lain yang dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan

kondisi setempat seperti Pemberian Makanan Tambahan

(PMT) dengan memperhatikan aspek kesehatan dan gizi lanjut

usia dan kegiatan olah raga seperti senam lanjut usia, gerak

jalan santai untuk meningkatkan kebugaran.

Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan di Posyandu

Lansia, dibutuhkan, sarana dan prasarana penunjang, yaitu:

tempat kegiatan (gedung, ruangan atau tempat terbuka), meja

dan kursi, alat tulis, buku pencatatan kegiatan, timbangan

dewasa, meteran pengukuran tinggi badan, stetoskop, tensi

meter, peralatan laboratorium sederhana, thermometer, Kartu

Menuju Sehat (KMS) lansia

Page 32: PELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT

Daftar Pustaka

• http://www.rajawana.com/artikel/kesehatan/326-permasalahan-lanjut-usia-lansia.html

• http://rian-andrian.blogspot.com/2012/07/artikel-tentang-kesejahteraan-lansia.html

• http://fitriandinisiska.wordpress.com/2014/02/27/sekilas-tentang-pelayanan-lansia/

• http://princeskalem.blogspot.com/2012/01/kesehatan-reproduksi-perempuan-saat.html

• http://www.doktergaul.com/tentang/contoh-proposal-pelayanan-lansia.html

• http://a3l-misipenginjilan.blogspot.com/2013/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Page 33: PELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT

Makaaaciii...