PELAKSANAAN TUGAS GURU DITINJAU DARI...
-
Upload
truongduong -
Category
Documents
-
view
227 -
download
0
Transcript of PELAKSANAAN TUGAS GURU DITINJAU DARI...
1
PELAKSANAAN TUGAS GURU DITINJAU DARI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
DAN KOMITMEN GURU SMP NEGERI KOTA SUNGAI PENUH
THESIS
OLEH:
ELLA OKTAFINA NIM. 51353
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN P ROGRAM PA S CA SAR J ANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2011
i
ABSTRACT
ELLA OKTAFINA, 2011. Implementation of teachers’ assignment are looked
from Headmaster’s Leadership and Junior High School’s teacher commitment in Sungai Penuh City. Thesis. Graduate Program, State University of Padang
Implementation of teachers’ assignment is the most important aspect to
achieve effective and efficient learning destination. Based on Junior High Schools pre-research in Sungai Penuh visible that of don’t still care of their duties. Destination of this research if headmaster’s leadership and teacher’s commitment factors give contribution to teacher duties in Junior High School in Sungai Penuh. Hypothesize that used in this research are: (1). Headmaster’s leadership give contribution for teacher, (2). Junior High school’s teacher commitment give contribution their duty, and (3). Headmaster’s leadership and Junior High School’s teacher commitment both give contribution for teacher’s duty.
Population is used for this research is all teacher in Junior High School who civil servants around 113 persons. Sampling is used Stratified Proportional Random Sampling choosen are 54 teachers. Data is collected with questionnaires that examined it’s validity and reability. It is analyzed with correlation and regretion.
The result of analyze show that: (1). Headmaster’s leadership gives contribution 10,3 %, (2). Teachers’ commitment give 26,2%, and (3). Headmaster’s leadership and teacher’s commitment give 31,4%. Then Descriptive analysis shows that of teacher’s duty, the leadership of headmaster and teacher’s commitment is in good category.
The result of this research implicated to incease implementation of teacher’s duty in Jenior High School in Sungai Penuh City are done by leadership of Headmaster and increase of teacher’s commitment.
ii
ABSTRAK
ELLA OKTAFINA, 2011. Pelaksanaan Tugas Guru Ditinjau dari Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Komitmen Guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang.
Pelaksanaan tugas guru merupakan aspek terpenting dalam mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. Berdasarkan pra survey di SMP Negeri Kota Sungai Penuh tergambar bahwa guru masih kurang memperhatikan pelaksanaan tugasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kontribusi kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen terhadap pelaksanaan tugas guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh. Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah; 1) Kepemimpinan kepala sekolah berkontribusi terhadap pelaksanaan tugas guru, 2) Komitmen guru berkontribusi terhadap pelaksanaan tugas guru, 3) Kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen guru secara bersama-sama berkontribusi terhadap pelaksanaan tugas guru.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 113 orang. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Stratified Proportional Random Sampling. Sampel yang terpilih sebanyak 54 orang. Data dikumpulkan dengan angket yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data dianalisis dengan teknik korelasi dan regresi.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa; 1) kepemimpinan kepala sekolah berkontribusi sebesar 10,3% terhadap pelaksanaan tugas guru, 2) komitmen guru berkontribusi terhadap pelaksanaan tugas guru sebesar 26,2%, dan 3) kepemimpinan keepala sekolah dan komitmen guru secara bersama-sama berkontribusi terhadap pelaksanaan tugas guru sebesar 31,4%. Selanjutnya analisis deskriptif mengungkapkan bahwa pelaksanaan tugas guru, kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen guru sama-sama berada pada kategori baik.
Hasil penelitian ini berimplikasi untuk meningkatkan pelaksanaan tugas guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh yang dapat dilakukan melalui kepemimpinan kepala sekolah dan peningkatan komitmen guru.
iii
SURAT PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Karya tulis saya, tesis dengan judul “Pelaksanaan Tugas Guru ditinjau dari
Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Komitmen Guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh ”, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik baik di Universitas Negeri Padang maupun di perguruan tinggi lainnya.
2. Karya tulis ini murni gagasan, penilaian, dan rumusan saya sendiri, tanpa
bantuan tidak sah dari pihak lain, kecuali arahan tim pembimbing. 3. Di dalam karya tulis ini tidak terdapat hasil karya atau pendapat yang telah
ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali dikutip secara tertulis dengan jelas dan dicantumkan sebagai acuan di dalam naskah saya dan disebutkan nama pengarangnya, dan dicantumkan pada daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah saya peroleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma dan ketentuan hukum yang berlaku.
Padang, Oktober 2011 Saya yang menyatakan, Ella Oktafina Nim. 51353
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayah-Nya penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Tesis ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program
Pascasarjana Universitas Negeri Padang.
Dalam menyelesaikan tesis ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak, dan sudah sepantasnya disampaikan ungkapan rasa terimakasih
dan penghargaan kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Arni Muhammad. dan Dr. Yahya, M.Pd. selaku
Pembimbing I dan II yang dengan penuh kearifan dan ketulusan hati
memberikan arahan dan saran dalam penulisan tesis ini.
2. Prof. Dr. Sufyarma Marsidin, M.Pd. dan Prof. Dr. Kasman Rukun,
M.Pd. serta Dr. Jasrial, M.Pd selaku dosen penguji yang telah
memberikan sumbangan pemikiran berupa saran dan kritikan demi
kesempurnaan tesis ini.
3. Pimpinan Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang yang
senantiasa memberikan kemudahan demi kelancaran studi penulis dalam
perkuliahan sampai selesainya penulisan tesis ini dengan baik.
4. Para dosen Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang yang telah
membimbing penulis selama perkuliahan, serta segenap karyawan
program Pascasarjana Universitas Negeri Padang yang telah
memberikan pelayanan terbaik kepada penulis.
5. Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Sungai Penuh dan
Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota
Sungai Penuh, yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian
6. Kepala Sekolah dan guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh yang telah
membantu dalam mempermudah pelaksanaan penelitian ini.
7. Teristimewa buat kedua orang tuaku tersayang Papa dan Ibu tercinta,
yang selalu memberikan kekuatan, dan ketulusannya memanjatkan doa
v
kepada allah SWT untuk kesabaran dan kesuksesan penulis dalam
menyelesaikan thesis ini.
8. Teristimewa juga buat adikku satu-satunya Endah Rahmadani,S. Ked,
yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam menyelesaikan
thesis ini.
9. Kedua mertuaku, yang selalu memanjatkan doa-doanya kepada Allah
SWT untuk keberhasilan dan kesuksesan penulis dalam penulisan thesis
ini.
10. Teristimewa untuk Suami tercinta Jaka Satria yang selalu menjadi
motivasi dan penyemangat serta memberi kekuatan serta pengorbanan
yang luar biasa kepada penulis dalam membuat tesis ini.
11. Rekan-rekan mahasiswa Program Pascasarjana Program Studi
Administrasi Pendidikan Khususnya angkatan 2009 yang telah banyak
membantu dalam diskusi untuk penyelesaian tesis ini.
Penulisan tesis ini telah dilakukan dengan sebaik-baiknya. Namun, penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini tak luput dari kekurangan karena
keterbatasan penulis. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi penyempurnaan tesis ini.
Harapan penulis semoga tesis ini bermanfaat.
Padang, Oktober 2011
Penulis
Ella Oktafina
vi
DAFTAR ISI Hal
ABSTRACT .................................................................................................... i
ABSTRAK ...................................................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Idendtifikasi Masalah ........................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah ............................................................................ 8
D. Rumusan Masalah ................................................................................ 10
E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 10
F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ..................................................................................... 13
1. Pelaksanaan Tugas Guru ................................................................ 13
2. Kepemimpinan Kepala Sekolah ..................................................... 23
3. Komitmen Guru ............................................................................. 27
B. Kerangka Berpikir ................................................................................ 32
C. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian ................................................................................ 36
B. Populasi dan Sampel ............................................................................ 36
C. Defenisi Operasional ........................................................................... 41
D. Instrumen Penelitian ............................................................................ 42
vii
Hal
E. Pengumpulan Data ............................................................................... 47
F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 47
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data ...................................................................................... 51
B. Pengujian Persyaratan Analisis ............................................................ 58
C. Pengujian Hipotesis ............................................................................. 62
D. Pembahasan .......................................................................................... 71
E. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 77
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 79
B. Implikasi ............................................................................................... 80
C. Saran ..................................................................................................... 82
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
TABEL HALAMAN 1. Perilaku Guru yang Mempunyai Komitmen .............................................. 30
2. Penyebaran Populasi .................................................................................. 37
3. Sebaran Populasi Berdasarkan Strata Pendidikan dan Masa Kerja ........... 38
4. Hasil Perhitungan Sampel .......................................................................... 40
5. Penyebaran Sampel Berdasarkan Strata ..................................................... 40
6. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ................................................................... 43
7. Rangkuman Hasil Analisis Reliabilitas Instrumen .................................... 47
8. Rentang Kategori Ketercapaian Variabel ................................................... 49
9. Distribusi Frekuensi Skor Pelaksanaan Tugas Guru .................................. 53
10. Tingkat Pencapaian Responden Setiap Indikator Pelaksanaan
Tugas Guru ................................................................................................ 54
11. Distribusi Frekuensi Skor Kepemimpinan Kepemimpinan Kepala
Sekolah ...................................................................................................... 55
12. Tingkat Pencapaian Renspon Setiap Indikator Kepemimpinan
Kepala Sekolah.......................................................................................... 56
13. Distribusi Frekuensi Skor Komitmen Guru ............................................... 57
14. Tingkat Pencapaian Respon Setiap Indikator Komitmen Guru ................. 59
15. Rangkuman Hasil Uji Normalitas .............................................................. 60
16. Rangkuman Analisis Kemandirian antar Variabel Bebas .......................... 61
17. Rangkuman Hasil Analisis Uji Linieritas X1 terhadap Y........................... 63
18. Rangkuman Hasil Analisis Uji Linieritas X2 terhadap Y........................... 63
19. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Antara Variabel Kepemimpinan
Kepala Sekolah dan Pelaksanaan Tugas Guru ......................................... 64
20. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Variabel Kepemimpinan Kepala
Sekolah dan Pelaksanaan Guru .................................................................. 64
21. Rangkuman Hasil Uji Koefisien Regresi Kepemimpinan Kepala Sekolah
terhadap Pelaksanaan Tugas Guru ............................................................. 65
ix
22. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Skor Variabel Komitmen Guru
dengan Variabel Pelaksanaan Tugas Guru ................................................ 66
23. Rangkuman Hasil Uji Keberartian Persamaan Regresi Komitmen Guru
terhadap Variabel Pelaksanaan Tugas Guru .............................................. 67
24. Rangkuman Hasil untuk Uji Koefisien Regresi Komitmen Guru
terhadap Pelaksanaan Tugas Guru ............................................................ 67
25. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Antara Variabel Kepemimpinan
Kepala Sekolah dan Komitmen Guru terhadap Pelaksanaan
Tugas Guru ................................................................................................. 68
26. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Antara Variabel Kepemimpinan
Kepala Sekolah dan Komitmen Guru terhadap Pelaksanaan
Tugas Guru ................................................................................................. 69
27. Kontribusi Relatif dan Kontribusi Efektif Kepemimpinan Kepala
Sekolah dan Komitmen Guru terhadap Variabel Pelaksanaan Tugas
Guru ........................................................................................................... 70
28. Rangkuman Analisis Korelasi Parsial ........................................................ 70
ix
x
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR HALAMAN 1. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 35
2. Histogram Pelaksanaan Tugas Guru .......................................................... 53
3. Histogram Kepemimpinan Kepala Sekolah ............................................... 55
4. Histogram Komitmen Guru........................................................................ 58
xi
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Instrumen Uji Coba
2. Data Mentah Uji Coba
a. Pelaksanaan Tugas Guru (Y)
b. Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1)
3. Komitmen Guru (X2)
4. Analisis Uji Coba Instrumen
a. Pelaksanaan Tugas Guru
b. Kepemimpinan Kepala Sekolah
c. Komitmen Guru
5. Instrumen Penelitian
6. Data Penelitian
7. Perhitungan Statistik Dasar dan Frejuensi Masing-masing Variabel
8. Uji Normalitas
9. Uji Homogenitas
10. Uji Independensi
11. UjiLinieritas
12. Pengujian Hipotesis Pertama
13. Pengujian Hipotesis Kedua
14. Pengujian Hipotesis Ketiga
15. Korelasi Parsial
16. Kontribusi Efektif dan Kontribusi Efektif Variabel Bebas terhadap
Variabel Terikat
17. Surat Izin Penelitian
18. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitiian
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan
manusia yang dapat di pandang sebagai suatu investasi untuk masa depan
yang lebih baik yang tidak ternilai harganya. Pendidikan merupakan bagian
dari kebudayaan dan peradaban manusia yang selalu akan terus berkembang,
sebagai usaha untuk membentuk suatu kepribadian, dengan nilai-nilai dan
norma-norma masyarakat dan kebudayaan yang ada. Oleh karena itu
peningkatan mutu pendidikan menjadi suatu keharusan untuk selalu
mengikuti tuntunan dan perkembangan serta perubahan yang terjadi dengan
cepat dalam masyarakat. Peningkatan mutu pendidikan tidak terlepas dari
keberadaan dan peran dari seorang guru.
Guru merupakan unsur terpenting karena guru menjadi ujung tombak
dalam proses pendidikan. Berhasil tidaknya guru dalam mendidik tergantung
kepada professional atau tidaknya guru dalam melaksanakan tugasnya
sehingga siswa mampu mengembangkan diri secara maksimal serta dapat
tumbuh dan berkembang sesuai dengan kemampuan masing-masing. Guru
yang professional adalah guru yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap
tugas dan memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas
pendidikan dan pengajaran. Kompetensi disini meliputi pengetahuan, sikap
dan keterampilan professional, baik yang bersifat pribadi, social, maupun
akademis. Sebaliknya guru yang tidak professional dalam melaksanakan
1
2
tugasnya pasti akan berdampak pada pencapaian efektivitas tujuan
pendidikan disekolah.
Seorang pendidik adalah orang yang berada di garda terdepan dalam
menciptakan kualitas sumber daya manusia. Guru sebagai komponen utama
dalam dunia pendidikan dituntut untuk mampu mengimbangi bahkan
melampaui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang
dalam masyarakat. Peran utama guru di sekolah adalah sebagai pendidik,
yaitu menanamkan nilai-nilai serta norma-norma kehidupan, kemudian
membelajarkan siswa yaitu upaya meneruskan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi sesuai dengan perkembangan zaman, sedangkan
pembimbing yaitu upaya meluruskan dan mengarahkan siswa kepada tujuan
dan kemampuan siswa, dan pelatih yaitu mengembangkan keterampilan dan
penerapan.
Untuk mewujudkan hal itu di butuhkan tenaga pendidik yang
berkualitas, yang memiliki tanggung jawab untuk pencapaian keberhasilan
pendidikan yaitu guru yang mampu melaksanakan tugas dengan baik.
Keberhasilan guru dalam pelaksanaan tugas untuk mencapai fungsi dari
tujuan pendidikan ditentukan oleh guru itu sendiri. Sehubungan dengan itu
guru diharapkan mampu melaksanakan proses pembelajaran, terencana,
terpola dan terprogram dengan baik dan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan. Untuk dapat menjadi guru yang professional maka guru harus
menguasai 4 kompetensi dasar guru,sebagaimana tertuang dalam Undang-
Undang No.14 tahun 2005 Pasal 8 dan Peraturan Pemerintah No.19 tahun
3
2005 Pasa 28 ayat 3 yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, social,
professional, yang mana keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam diri
guru yang akan menentukan keberhasilan guru dalam melaksanakan
tugasnya.
Keberhasilan guru dalam melaksanakan tugasnya akan ikut
menentukan keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan atau ikut
menentukan mutu pendidikan. Guru juga harus melaksanakan tugasnya
seefektif mungkin sehingga siswa dapat belajar lebih efektif dan mutu
pendidikan dapat menjadi lebih baik. Tugas keprofesionalan guru yang perlu
dilaksanakan menurut Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 Pasal 20
tentang guru dan dosen yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan
proses pembelajaran serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.
Menyadari begitu pentingnya peranan guru dalam pencapaian mutu
pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan, maka pemerintah sebagai
penanggung jawab utama keberlangsunggan pendidikan telah melakukan
berbagi upaya. Salah satu upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah adalah
memberikan beasiswa pendidikan kepada guru-guru untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, mengikutsertakan guru-guru dalam
kegiatan pendidikan seperti seminar, lokakarya, dan workshop. Diharapkan
dengan memberikan kesempatan kepada guru untuk melanjutkan pendidikan
dan kegiatan pendidikan, maka kemampuan guru dalam melaksanakan
tugasnya semakin berjalan dengan baik. Selain itu pemerintah juga berupaya
untuk meningkatkan kesejahteraan guru antara lain dengan memberikan
4
kemudahan bagi guru dalam pengurusan kenaikan pangkat, memberikan
penghargaan Satya Lencana pendidikan bagi guru yang berprestasi atau
memiliki dedikasi tinggi dalam melaksanakan tugas.
Walaupun pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk perbaikan
pendidikan tersebut, namun kenyataannya hasilnya belum sesuai dengan yang
diharapkan. Tugas guru tersebut seringkali belum berjalan sebagaimana
mestinya. Berdasarkan prasurvey dalam bentuk wawancara kepada beberapa
kepala sekolah dan guru SMP Negeri di Kota Sungai Penuh ditemukan
gejala-gejala bahwa sebagian besar guru dalam melaksanakan tugasnya
belum sesuai dengan yang di harapkan. Ini terlihat dari fenomena yang
ditemukan, yaitu: 1) masih ada guru guru yang tidak menggunakan dan
mempedomani perangkat pembelajaran sebagaimana mestinya, karena
terlihat perangkat pembelajaran hanya sebagai persyaratan administrasi dan
juga sebagai persyaratan bahan naik pangkat, dan mereka masih merasa
perangkat pembelajaran hanya sebagai sebuah keharusan yang terpaksa
dibuat dan bukan merupakan kewajiban yang harus dipenuhi dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, 2) dalam melaksanakan proses
pembelajaran guru cenderung menggunakan media dan metode mengajar
yang sama dari tahun ketahun tanpa adanya revisi, jika mencoba untuk
mengubah metode mengajar masih banyak terlihat bahwa mereka terlalu
cepat menyerah untuk terus mencoba berkreasi dengan alasan daya tangkap
siswa yang rendah 3) selain itu dalam proses pembelajaran masih ada guru
yang mengajar berorientasi teaching dan bukan learning 4) Selanjutnya
5
dalam melakukan evaluasi pembelajaran, tergambar bahwa guru cenderung
melaksanakan evaluasi/penilaian terhadap siswa hanya pada saat ulangan
harian atau ujian saja, tanpa mengevaluasi proses pembelajaran selama
pembelajaran berlangsung, 5) masih adanya guru yang enggan untuk
melakukan bimbingan kepada anak didik untuk memahami materi secara
tuntas, 6) masih adanya guru yang kurang mampu dalam mengelola
kelasnya, ini terlihat dari masih adanya siswa yang berkeliaran pada saat jam
pembelajaran berlangsung.
Fenomena di atas menunjukan bahwa guru dalam melaksanakan
tugasnya belum terlaksana secara optimal dan masalah ini tidak bisa
dibiarkan terus berlanjut, karena di khawatirkan tujuan pendidikan tidak
tercapai sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, perlu diteliti faktor-faktor
penyebabnya sehingga hasil belajar yang di capai menjadi lebih baik dan
pada akhirnya dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
B. Identifikasi Masalah
Pelaksanaan tugas guru dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor
yang berasal dalam diri guru maupun yang berasal dari luar diri guru.
Arikunto (1990) menyatakan bahwa pelaksanaan tugas guru secara garis
besarnya dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal terdiri dari sikap, minat, motivasi, disiplin,
kecerdasan, komitmen dan kepribadian, sedangkan faktor eksternal terdiri
dari partisipasi guru dalam bekerja, insentif, sarana dan prasarana, hubungan
antar pribadi, dan kepemimpinan kepala sekolah. Nanang (2004) menyatakan
6
bahwa faktor yang dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas guru adalah
insensif yang diterima, iklim sekolah, motivasi kerja, disiplin kerja,
kepemimpinan kepala sekolah dan sarana dan prasarana yang ada.
Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas, bahwa faktor yang
mempengaruhi pelaksanaan tugas guru antara lain komitmen, kepemimpinan
kepala sekolah, motivasi kerja, insentif, iklim sekolah, dan disiplin kerja serta
sarana dan prasarana. Masing-masing faktor tersebut dijelaskan sebagai
berikut:
Disiplin merupakan hal pokok yang harus diperhatikan guru. Guru yang
disiplin akan mematuhi aturan-aturan dalam melaksanakan tugasnya sehingga
pelaksanaan tugas guru menjadi lebih baik. Namun, fenomena lapangan guru
masih banyak yang terlambat datang mengajar sehingga pelaksanaan tugas
tidak maksimal.
Motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang
dalam memenuhi kebutuhannya. Dengan adanya motivasi dalam diri guru
untuk bekerja, dia akan lebih giat dan tekun dalam bekerja sehingga akan
berdampak terhadap pelaksanaan tugasnya. Fenomena yang terlihat selama
ini masih adanya guru yang kurang motivasinya untuk melaksanakan tugas
dengan baik dan bersikap apatis terhadap tugasnya.
Selanjutnya faktor yang diduga mempengaruhi pelaksanaan tugas
guru adalah komitmen. Komitmen guru merupakan kesungguhan dalam
melaksanakan tugas. Seorang guru yang mempunyai komitmen yang tinggi
akan melaksanakan tugas dan pekerjaannya dengan penuh rasa tanggung
7
jawab, tanpa rasa keterpaksaan dan loyalitas tinggi sehingga akan
berpengaruh terhadap pelaksanaan tugasnya. Kenyataan yang ditemui di
lapangan kurangnya rasa tanggung jawab guru dalam melaksanakan tugas.
Ini terlihat dari ketidak seriusan guru dalam mempersiapkan perangkat
pembelajaran.
Kepemimpinan kepala sekolah juga faktor yang diduga berpengaruh
dalam pelaksanaan tugas guru. Kepala sekolah yang melaksanakan
kepemimpinan dengan baik, akan berupaya membimbing dan mengarahkan
guru-guru dalam pelaksanaan tugas-tugasnya sehingga dapat terlaksana
dengan baik. Kenyataannya di lapangan terlihat bahwa kepala sekolah
sebagai pimpinan kurang menggerakkan atau memberikan dorongan kepada
guru-guru untuk mau melakukan pekerjaan dengan baik. Ini terindikasi dari
sikap kepala sekolah yang tidak acuh terhadap hasil kerja guru. Dalam artian,
kepala sekolah kurang memberikan respon positif terhadap prestasi yang
telah ditunjukkan guru.
Insentif yang diberikan akan dapat memberikan semangat kepada guru
dalam bekerja. Insentif yang diterima guru sesuai dengan beban pekerjaan
yang dilakukan akan mendorongnya untuk melakukan tugasnya dengan baik.
Fenomena yang ditemukan di sekolah guru melaksanakan kegiatan di luar
sekolah, tidak diberikan uang transportasi padahal dananya ada.
Sarana dan prasarana pendidikan cukup berpengaruh pada pelaksanaan
tugas guru. Guru yang mengajar dengan sarana dan prasarana yang lengkap
akan lebih terbantu menciptakan proses pembelajaran yang lebih efektif.
8
Kenyataan dilapangan terlihat guru jarang sekali menggunakan alat peraga
dalam menyampaikan materi pembelajaran. Anggapan dari beberapa orang
guru menggunakan alat peraga menghabiskan banyak waktu sehingga tujuan
kurikulum tidak dapat dicapai, sehingga guru selalu berusaha mengejar
menyelesaikan materi pembelajaran tanpa memperhatikan pemahaman pada
siswa.
Iklim sekolah yang baik dapat mewujudkan rasa aman dan nyaman
serta menyenangkan bagi guru dalam melaksanakan tugasnya, sehingga tugas
dapat dilaksanakan secara optimal. Kenyataannya di sekolah masih terdapat
hubungan pribadi antara guru dengan kepala sekolah, guru dengan guru, dan
juga guru dengan siswa yang kurang baik sehingga akan berdampak pada
pelaksanaan tugas.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan pada masalah dan banyak faktor yang mempengaruhi
pelaksanaan tugas guru, namun fenomena permasalahan di lapangan yang
kelihatan dominan terlihat pada kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen
guru terhadap tugas.
Dipilihnya faktor kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen guru
karena alasan sebagai berikut: kepemimpinan kepala sekolah sangat berperan
untuk guru dalam menjalankan tugasnya dan mengawasi bagaimana proses
pelaksanaan tugas yang baik di sekolah yang dipimpinnya.
Kepala sekolah sebagai pemimpin di sebuah sekolah seharusnya
dijadikan teladan, pengayom, dan pembimbing bagi guru-guru disekolahnya.
9
Kepemimpinan seorang pemimpin pada sekolah akan berpengaruh kepada
keberhasilan pelaksanaan tugas guru, bila pola kepemimpinan kepala sekolah
lebih mementingkan pekerjaan tanpa memperdulikan pelaksanaan pekerjaan
itu sendiri maka, hal itu akan berpengaruh pada keberhasilan pelaksanaan
tugas guru. Untuk melaksanakan tugas dengan baik maka guru perlu
mendapat bimbingan dan pengarahan dari kepala sekolah.
Jika komitmen pada tugas seorang guru kuat dan tinggi maka guru
tersebut akan memiliki rasa kepedulian dan tanggung jawab yang tinggi pada
tugasnya, berbuat dengan sungguh-sungguh dan penuh rasa tanggung jawab.
Oleh karena itu, seorang guru yang mempunyai komitmen pada tugas yang
tinggi akan menunjukkan tanggung jawabnya. Sebaliknya, jika seorang guru
tersebut mempunyai komitmen yang rendah pada tugasnya maka guru
tersebut kurang peduli, tidak akan bersungguh-sungguh, dan tidak tidak
tanggung jawab dalam melaksanakan tugas.
Namun pada kenyataannya yang terlihat dari beberapa sekolah yang
teramati terlihat kepala sekolah kurang tanggap dengan hal ini,
kepemimpinan kepala sekolah belum efektif dimana kepala sekolah belum
optimal dalam memberikan arahan, bimbingan maupun evaluasi karena
sebagian sibuk dengan urusan administrasi, fisik dn urusan eksternal sekolah.
Berdasarkan begitu pentingnya kepemimpinan kepala sekolah dn
komitmen guru terhadap pelaksanaan tugas guru untuk meningkatkan mutu
pendidikan, maka faktor ini perlu diperhatikan dan atas dasar berbagai
pertimbangan di atas maka peneliti merasa perlu melakukan penelitian untuk
10
mengungkapkan seberapa besar kontribusi kepemimpinan kepala sekolah dan
komitmen guru terhadap pelaksanaan guru di SMP Negeri Kota Sungai
Penuh.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalah
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah kepemimpinan kepala sekolah berkontribusi terhadap
pelaksanaan tugas guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh?
2. Apakah komitmen guru berkontribusi terhadap pelaksanaan tugas guru
SMP Negeri Kota Sungai penuh?
3. Apakah kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen guru secara
bersama-sama berkontribusi terhadap pelaksanaan tugas guru SMP N
Kota Sungai Penuh?
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah penelitian di atas, maka tujuan
penelitian ini mengungkapkan:
1. Kontribusi kepemimpinan kepala sekolah terhadap pelaksanaan tugas
guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh.
2. Kontribusi komitmen guru terhadap pelaksanaan tugas guru SMP Negeri
Kota Sungai Penuh.
11
3. Kontribusi kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen guru secara
bersama-sama terhadap pelaksanaan tugas guru SMP Negeri Kota Sungai
Penuh.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, baik secara teoritis
maupun secara paraktis.
1. Teoritis
a. Secara teoritis manfaat penelitian ini berupa pengembangan disiplin
ilmu pengetahuan yang relevan, dengan penelitian ini juga diharapkan
dapat memperkuat teori-teori yang telah banyak dikemukakan oleh
para ahli yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas guru,
kepemimpinan dan komitmen guru.
2. Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi:
a. Bagi guru, sebagai umpan balik dalam melaksanakan tugasnya untuk
dapat meningkatkan pelaksanaan tugas sebagai guru secara
professional dan dapat memberikan dorongan para guru untuk
meningkatkan pelaksanaan tugasnya melalui komitmen yang tinggi
sehingga nantinya supaya bisa meningkatkan mutu pendidikan
hendaknya.
b. Bagi Kepala Sekolah Menengah Pertama sebagai masukan atau input
agar mampu mengambil langkah-langkah tepat dalam upaya
12
meningkatkan pelaksanaan tugas guru melalui kepemimpinan kepala
sekolah dan komitmen guru.
c. Pengawas sebagai supervisor supaya dapat melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya sebagai pembimbing dan pembina dalam dalam
mengambil kebijakan untuk meningkatkan pelaksanaan tugas guru
disekolah binaannya.
d. Bagi Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota
Sungai Penuh sebagai masukan dan bahan pembinaan untuk
peningkatan pelaksanaan tugas guru.
e. Bagi peneliti lainnya, sebagai perbandingan dan sumber data untuk
mengambil informasi dalam menyelesaikan sebuah penelitian di
bidang yang sama dan sebagai masukan atau sumber teori serta
memberikan pedoman dalam penelitian yang relevan.
13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pelaksanaan Tugas Guru
a. Pengertian Pelaksanaan Tugas
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pelaksanaan berasal dari
kata laksana yang berarti perbuatan. Pelaksanaan diartikan sebagai cara
atau perbuatan melaksanakan rancangan, keputusan dan sebagainya.
Sedangkan tugas berarti pekerjaan yang wajib dilakukan dan menjadi
tanggung jawab seseorang.
T. Hani (1996) menyatakan bahwa pelaksanaan tugas adalah
suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu organisasi
sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya dengan
mempedomani ketentuan dan perencanaan yang telah disusun.
Selanjutnya Magdalena (1976) menyatakan bahwa pelaksanaan tugas
adalah suatu ukuran sampai seberapa jauh tujuan dapat dicapai tanpa
memandang besarnya usaha yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan
itu.
Komaruddin (1994:66) menyatakan bahwa pelaksanaan tugas
adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan tugas-tugas
mengacu kepada suatu upaya untuk menyelesaikan aktivitas
13
14
berdasarkan konsep dan prinsip-prinsip untuk merealisasikan tugas-
tugas yang dijabarkan dari falsafah pendidikan yang dianut.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan tugas guru adalah suatu keadaan yang menunjukkan cara
seseorang guru melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya untuk
mencapai tujuan yang diharapkan.
b. Pentingnya Pelaksanaan Tugas Guru
Perencanaan program pendidikan yang telah disusun jika tidak di
dukung oleh pelaksanaan tugas yang baik dan professional maka tidak
akan dapat mencapai hasil yang membanggakan, jadi pelaksanaan tugas
guru yang baik akan berdampak pada hasil belajar siswa ataupun
pencapaian tujuan dari pada pendidikan yang efektif dan efisien.
Enco (2005:15) menyatakan pelaksanaan tugas guru belum dapat
digantikan oleh alat-alat elektronik ataupun oleh computer modern
sekalipun. Selanjutnya Enco (2005:17) menyatakan bahwa sekecil
apapun kesalahan yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan tugas-
tugasnya maka akan berdampak negative terhadap pencapaian tujuan
pendidikan dan perkembangan peserta didik disebabkan oleh itu maka
guru harus berhati-hati dalam melaksanakan tugasnya dalam mengajar,
mendidik, membimbing, dan melatih siswa supaya terhindar dari
kesalahan karena apa yang diajarkan guru akan menjadi acuan peserta
didik, apabila guru dalam mengajar melakukan suatu kesalahan maka
akan menyebabkan peserta didik juga akan salah dalam memahami
15
sesuatu. Dengan demikian, pelaksanaan tugas guru memegang peranan
penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Guru yang melaksanakan
tugas dengan baik akan dapat menghasilkan peserta didik yang
berkualitas yang memiliki kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor
dalam berbagai disiplin ilmu, serta dengan berjalannya peran dan fungsi
guru dalam melaksanakan tugasnya pada proses pembelajaran berarti
disini guru telah membantu pemerintah untuk mencapai tujuan daripada
pendidikan itu.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Tugas Guru
Sianturi (1998:32) menyatakan bahwa faktor yang dapat
memepengaruhi pelaksanaan tugas guru adalah kesungguhan dalam
melaksanakan tugas (komitmen). Sedangkan menurut Steers (1980:28)
menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tugas guru
yaitu kemampuan, motivasi, sikap, minat, dan penerimaan orang
tersebut terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya
(komitmen).
Nanang (2004:42) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi
tugas guru adalah insentif yang diterima, iklim sekolah, motivasi kerja,
disiplin kerja, kepemimpinan kepala sekolah dan kepala sekolah dan
sarana prasarana yang ada. Lebih lanjutnya Arikunto (1990:29)
menyatakan pelaksanaan tugas secara garis besarnya dipengaruhi oleh
yang pertama faktor internal yang berupa: sikap, minat, motivasi,
disiplin, kecerdasan, komitmen, dan kepribadian, dan yang kedua faktor
16
eksternal berupa: partisipasi guru dalam bekerja, insentif, sarana
prasarana, iklim kerja, dan kepemimpinan kepala sekolah.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tugas guru dapat
disebabkan oleh 2 hal yaitu: faktor Internal (faktor yang berasal dari
dalam) yang berupa: kepribadian, disiplin, sikap, minat, motivasi,
kecerdasan, kemampuan dan penerimaan orang tersebut terhadap
pekerjaan dan tanggung jawabnya (komitmen), faktor eksternal (faktor
yang bersal dari luar) yang berupa: adanya dukungan organisasi dan
manajemen, insentif yang diterima, iklim sekolah, kepemimpinan
kepala sekolah, sarana dan prasarana yang ada.
d. Tugas Guru
Menurut Kunandar (2007:55) Guru adalah pendidik professional
dengan tugas utama mendidik, menagajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.
Piet A (1994:44) menyatakan secara umum tugas guru meliputi
tugas personal, tugas sosial, dan tugas profesionalnya. Tugas guru di
sekolah adalah: 1) merencanakan pengajaran, 2) menuliskan tujuan
pengajaran, 3) menyajikan pengajaran, 4) memberikan pertanyaan
kepada siswa, 5) mengajarkan konsep, 6) berkomunikasi dengan siswa,
7) mengamati kelas, 8) mengevaluasi belajar siswa.
Menurut Muhammad (2003:6) tugas guru adalah: 1) tugas profesi
yaitu tugas mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik disini
17
berhubungan dengan meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai
hidup, mengajar merupakan upaya meneruskan dan mengembangkan
IPTEK, dan melatih disini berhubungan dengan mengembangkan
ketrampilan dan penerapannya. 2) Tugas kemanusiaan, meliputi
menjadi orang tua asuh (orang tua kedua), transformasi diri dan auto
identifikasi 3) Tugas kemasyarakatan meliputi mendidik dan mengajar
masing-masing peserta didik untuk menjadi Warga Negara Indonesia
yang baik dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Undang-Undang Sistem Nasional tahun 2003, menyatakan
bahwa tugas guru dalam pembelajaran yaitu: (1) membuat rencana
pembelajaran (2) melaksanakan pembelajaran, (3) melaksanakan
evaluasi, (4) melaksanakan bimbingan dan latihan serta (5)
melaksanakan manajemen kelas.
Berdasarkan uraian di atas tugas pokok yang perlu dilaksanakan
oleh guru adalah merencanakan pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran, mengevaluasi, membimbing dan melatih peserta didik
dan melaksanakan manajemen kelas.
a) Merencanakan Pembelajaran
Merencanakan pembelajaran adalah merupakan aktivitas guru
dalam merencanakan suatu pekerjaan sebelum kegiatan pembelajaran
dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran.
Sudjana (1991:23) menyatakan bahwa perencanaan
pembelajaran antara lain: tujuan, bahan atau isi, metode dan alat,
18
serta evaluasi. Tujuan berfungsi untuk menentukan kemana peserta
didik akan dibawa, bahan atau isi berfungsi untuk menentukan cara
mencapai tujuan yang hendak dicapai. Sedangkan penilaian
berfungsi untuk mengukur seberapa besar tujuan tercapai.
Mulyasa (2007:212) menyatakan bahwa guru perlu menyusun
rencana pembelajaran untuk menggambarkan prosedur dan
manajemen pembelajaran dalam mencapai kompetensi dasar yang
ditetapkan dalam standar isi dan ditetapkan dalam silabus. Tugas
guru lebih diutamakan dalam hal menjabarkan silabus ke dalam RPP
yang lebih rinci, serta siap dijadikan pedoman dalam pembelajaran.
Guru diberikan kebebasab untuk mengubah, memodifikasi dan
menyesuaikan silabus dengan kondisi sekolah dan daerah serta
dengan karakteristik pendidik.
Peraturan Pemerintah (PP) No.19 tahun 2005 pasal 20 yang
menyatakan bahwa proses pembelajaran meliputi menyusun silabus
dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat beberapa hal,
diantaranya: tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran,
sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Silabus adalah
merupakan kelompok mata pelajaran atau tema tertentu yang
mencakup standar kompetensi (SK), Kompetensi dasar (KD), materi
pokok pembelajran, kegiatan pembelajran, indikator pencapaian
kompetensi. Dalam hal penilaian meliputi: penilaian, alokasi waktu,
dan sumber belajar. Untuk mengembangkan silabus guru perlu
19
mengetahui prinsip-prinsip pengembangan silabus yaitu: ilmiah,
relevan, sistematis, konsisten, memadai, actual, dan kontekstual,
fleksibel, dan menyeluruh. Guru juga wajib untuk membuat Rencana
pelaksanaan Pembelajaran pada awal tahun ataupun awal semester,
sesuai dengan rencana kerja sekolah. Rencana pelaksanaan
Pembelajaran adalah suatu rencana yang menggambarkan prosedur
dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu Kompetensi
Dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan telah dijabarkan dalam
silabus. Ruang lingkup dari Rencana pelaksanaan Pembelajaran
paling luas mencakup satu Kompetensi Dasar yang terdiri atas satu
atau beberapa indikator untuk satu kali pertemuan atau lebih.
Minimal komponen yang harus ada dalam suatu RPP adalah: tujuan
pemebelajaran, materi pembelajaran, metode, sumber belajar, serta
penilaian hasil belajar.
b) Melaksanakan Pembelajaran
Setelah perencanaan pembelajaran disusun maka langkah
selanjutnya adalah melaksanakan pembelajaran. Pelaksanaan
pembelajaran ditujukan untuk memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antara peserta
didik, peserta didik dengan guru, peserta didik dengan lingkungan
dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi.
Muhammad (1996:7) menyatakan bahwa dalam pelaksanaan
proses pembelajaran, guru dituntut untuk memiliki berbagai
20
keterampilan yang berkaitan dengan: 1) penguasaan materi, 2)
keterampilan menerapkan prinsip-prinsip psikologi, 3) kemampuan
menyelenggarakan proses pembelajaran, 4) kemampuan
menyesuaikan diri dengan berbagai situasi baru. Selanjutnya
menurut Nana (1997:148) pelaksanaan proses belajar mengajar
meliputi beberapa tahapan: 1) tahap pra pembelajran (tahap yang
ditempuh pada saat memulai proses belajar mengajar, 2) tahap
pemebelajran (tahap penyampaian pesan), 3) tahap evaluasi dan
tindak lanjut (tahap yang bertujuan untuk mengetahui keberhasilan
tahap pembelajaran).
c) Mengevaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajran adalah suatu proses atau kegiatan untuk
menentukan apakah siswa telah mencapai atau menguasai
kompetensi tujuan yang pokok dicapai sesuai dengan tujuan yang
telah di tetapkan.
Menurut Oemar (1992:204) penilaian adalah merupakan
usaha untuk memeriksa sejauh mana anak telah mengalami kemajuan
belajar atau telah mencapai tujuan belajar. Selanjutnya Anas
(2007:59) menyatakan bahwa cara melakukan evaluasi pembelajaran
yakni: a) menyusun rencana evaluasi belajar yang mencakup:
merumuskan tujuan, menetapkan aspek-aspek yang di evaluasi,
memilih atau menentukan teknik evaluasi yang akan di gunakan,
menyusun instrumen penilaian, serta menentukan standar atau tolak
21
ukur, menentukan frekuensi evaluasi. b) menghimpun data yang
meliputi: kegiatan melaksanakan pengukuran dengan
menyelenggarakan tes hasil belajar atau teknik non-tes. c) melakukan
verifikasi data yaitu: menyaring data yang masuk agar dieroleh data
yang benar-benar akurat, d) mengolah dan menganalisa data, e)
memberikan interpretasi dan menarik kesimpulan terhadap hasil
evaluasi yang mengacu pada tujuan evaluasi itu sendiri, f) tindak
lanjut dari hasil evaluasi, dari kesimpulan hasil evaluasi, guru dapat
mengambil keputusan atau merumuskan kebijakan yang dipandang
perlu sebagai tindak lanjut dari kegiatan evaluasi, tindak lanjut disini
maksudnya bisa berupa pengayaan ataupun perbaikan.
d) Melaksanakan Bimbingan dan Latihan
Menurut Sri (2010) menyatakan bahwa Membimbing dan
melatih peserta didik dibedakan menjadi 3 kategori yaitu
membimbing atau melatih peserta didik dalam proses sebagai
berikut: 1) tatap muka adalah bimbingan dan latihan yang dilakukan
agar peserta didik dapat mencapai kompetensi yang telah ditetapkan,
2) bimbingan dan latihan intrakurikuler terdiri dari bimbingan dalam
kegiatan intrakurikuler yang terdiri atas pembelajaran perbaikan atau
remedial teaching dan pengayaan atau enrichment pada mata
pelajaran yang diampu guru. Kegiatan pembelajaran perbaikan
merupakan kegiatan bimbingan dan latihan kepada peserta didik
yang belum menguasai kompetensi yang harus dicapai. Kegiatan
22
pengayaan merupakan kegiatan bimbingan dan latihan kepada
peserta didik yang belum menguasai kompetensi yang ditentukan
lebih cepat dari alokasi waktu yang ditetapkan dengan tujuan untuk
memperluas atau memperkaya perbendaharaan kompetensi.
Bimbingan dan latihan intrakurikuler dilakukan dalam kelas pada
jadwal khusus, disesuaikan dengan kebutuhan, tidak harus
dilaksanakan dengan jadwal tetap setiap minggu., 3) Bimbingan dan
latihan dalam kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini bersifat pilihan
dan wajib diikuti peserta didik, kegiatan ini dilakukan sesuai jadwal
yang telah ditentukan. Jenis kegiatan ekstrakurikuler antara lain
adalah pramuka, olimpiade, Paskibra, pecinta alam, Palang Merah
Remaja (PMR), Unit Kesehatan Sekolah (UKS).
Adapun faktor penyebab terjadinya kesulitan belajar siswa
adalah faktor intern atau faktor dari dalam diri siswa itu sendiri,
karena siswa memiliki pengetahuan yang minim karena kurang
mendapatkan pendidikan sebelumnya baik pendidikan formal
maupun non formal. Dalam mengalami kesulitan belajar tersebut
guru memberikan bimbingan kepada siswa dengan menggunakan
metode pembelajaran yang tepat, melakukan pengelolaan belajar
yang baik, serta memberikan berbagai upaya bimbingan dan
memberikan penekanan terhadap siswa yang malas dan sering bolos
sekolah dengan harapn siswa benar-benar dapat memahami pelajaran
dengan baik.
23
e) Mengelola Kelas ( Manajemen Kelas )
Menurut Syaiful B (2002:194) manajemen kelas merupakan
keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi
belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan
dalam proses belajar mengajar. Kegiatan yang dilakukan guru dalam
mengelola kelas ini, Menurut Dirjen Dikdasmen (1996) antara lain:
(1) mengelola kondisi fisik kelas yang meliputi mengatur ruang
belajar, mengatur tempat duduk, mengatur kenyamanan ruangan,
mengatur alat dan media belajar. (2) mengelola waktu belajar, (3)
membina sikap siswa.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan pelaksanaan
tugas guru adalah suatu keadaan yang menunjukkan aktivitas yang
dilakukan oleh guru dalam mengelola pembelajaran yang menjadi
tanggung jawabnya untuk mencapi tujuan pembelajaran. Maka yang
menjadi indikator pelaksanaan tugas guru adalah: 1) merencanakan
pembelajaran, 2) melaksanakan pembelajaran, 3) melaksanakan
evaluasi, 4) melaksanakan bimbingan dan latihan, 5) melaksanakan
manajemen kelas.
2. Kepemimpinan Kepala Sekolah
a. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan yang efektif sangat diharapkan oleh bawahan,
sebab dengan adanya kepemimpinan tersebut akan mempengaruhi
bawahan dalam melaksanakan tugas yang diembannya. Engkoswara
24
(1993:177) menyatakan kepemimpinan diartikan sebagai “Hubungan
yang erat antara seorang dan kelompok manusia, karena ada
kepentingan yang sama”. Hubungan tersebut ditandai oleh tingkah laku
yang tertuju dan terbimbing dari pemimpin dan yang dipimpin.
Selanjutnya Burhanuddin (1987:75) menyatakan bahwa kepemimpinan
adalah usaha yang dilakukan oleh seseorang dengan segenap
kemampuan untuk mempengaruhi, memotivasi, mengarahkan dan
menggerakkan orang-orang yang dipimpin supaya mereka mau bekerja
dengan penuh semangat dan kepercayaan dalam mencapai tujuan
sehingga akan berpengaruh pada pelaksnaan tugas.
Menurut Depdiknas (2000:11) “Kepemimpinan kepala sekolah
adalah cara atau usaha kepala sekolah dalam mempengaruhi,
mendorong, membimbing, mengarah, dan menggerakkan guru, staf,
siswa, orang tua siswa, dan pihak lain yang terkait, untuk bekerja atau
berperan serta guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan kepala sekolah adalah usaha kepala sekolah untuk
mempengaruhi, membimbing, mengarahkan dan memotivasi guru,
siswa, dan pegawai untuk mau melakukan pekerjaan masing-masing
dengan semangat dan kepercayaan untuk mencapai tujuan sekolah
secara efektif dan efisien.
25
b. Fungsi Kepemimpinan Kepala Sekolah
Kepemimpinan kepala sekolah akan berjalan secara efektif dan
efisien apabila mampu memenuhi fungsinya, artinya kepemimpinan
yang efektif dan efisien akan terwujud apabila dijalankan kepala
sekolah sesuai dengan fungsinya.
Menurut Nawawi (2000:75) ada 5 fungsi pokok kepemimpinan
yaitu: 1) fungsi instruktif, fungsi ini berlangsung dan bersifat satu arah.
Pemimpin sebagai pengambil keputusan berfungsi memerintahkan
pelaksanaan pada orang-orang yang dipimpin. Dengan demikian
pemimpin yang efektif memerlukan kemampuan menggerakkan dan
memotivasi orang lain agar melaksanakan perintah, 2) fungsi
konsultatif, fungsi ini berlangsung dan bersifat dua arah, meskipun
pelaksanaannya sangat tergantung pada pihak pemimpin 3) fungsi
partisipatif, fungsi ini tidak sekedar berlangsung dan bersifat dua arah
akan tetapi juga berwujud pelaksanaan hubungan manusia yang efektif
antara pemimpin dengan semua orang yang dipimpin 4) fungsi delegasi,
fungsi ini dilakukan dengan memberikan pelimpahan wewenang
membuat atau menetapkan keputusan, baik melalaui persetujuan
maupun tanpa persetujuan dari pemimpin, dan 5) fungsi pengendalian,
fungsi ini cenderung bersifat satu arah meskipun tidak mustahil
dilakukan dengan cara komunikasi dua arah. Fungsi pengendalian
bermaksud kepemimpinan yang akses atau efektif mampu mengatur
aktifitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif.
26
Wahjosumidjo (1999) menyatakan bahwa fungsi kepala sekolah
sebagai pemimpin dituntut untuk selalu bertanggung jawab agar para
guru, staf, dan siswa menyadari akan tujuan sekolah yang telah
ditetapkan, dengan kesadaran tersebut para guru, staf dan siswa dengan
penuh semangat keyakinan melaksanakan tugas masing-masing dalam
mencapai tujuan sekolah. Kepala sekolah harus mampu mengarahkan
dan mendorong guru, staf, siswa, untuk melaksanakan tugasnya dengan
penuh kesadaran dan tanggung jawab, dan meyediakan segala
dukungan, peralatan fasilitas dan berbagai peraturan serta suasana yang
mendukung bagi pelaksanaan tugas personal sekolah.
Dengan pelaksanaaan kepemimpinan fungsi-fungsi tersebut
diharapkan kepala sekolah akan dapat mencapai produktifitas organisasi
sekolah secara optimal dan akan terwujud organisasi sekolah yang baik,
sehingga semua unsur melaksanakan tugasnya dengan baik, yang pada
akhirnya akan tercapinya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
tanpa timbulnya rasa ketidakpuasan dari para guru, para staf dan para
siswa.
Indikator yang dapat diambil: 1) Mempengaruhi guru yaitu
memberdayakan guru agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya dengan baik, 2) Membimbing guru-guru yaitu usaha,
tindakan, dan kegiatan yang dilakukan oleh kepala sekolah secara
berdaya guna dan berhasil guna dalam upaya memperoleh hasil kerja
guru yang lebih baik. 3) Mengarahkan guru-guru, maksudnya adalah
27
memberikan penjelasan atau petunjuk kepada guru tentang tata
cara/prosedur pelaksanaan sebuah tugas atau pekerjaan, 4) Memotivasi
guru-guru yaitu mendorong guru agar berbuat/bertindak/bersikap sesuai
dengan tata cara yang berlaku, 5) Memfasilitasi guru-guru yaitu
menyediakan sarana prasaran yang dibutuhkan guru dalam pelaksanaan
tugasnya dalam kegiatan pembelajaran.
3. Komitmen Guru
a. Pengertian Komitmen
Komitmen berasal dari Bahasa Inggris ‘commitment’ yang berarti
‘promise’ atau janji. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia komitmen adalah perjanjian atau keterikatan untuk
melakukan sesuatu.
Arikunto (1988:165) menyatakan komitmen adalah kesediaan
seseorang untuk terlibat aktif dalam suatu kegiatan dengan tanggung
jawab yang tinggi. Menurut Moleono (2003:58) komitmen sebagai
suatu perjanjian untuk melaksanakan sesuatu. Selanjutnya Nawawi dan
Martini (1995:160) menyatakan bahwa “komitmen merupakan suatu
keputusan atau perjanjian seseorang dengan dirinya sendiri untuk
melakukan atau tidak melakukan, berhenti atau meneruskan suatu
perbuatan atau kegiatan”.
Menurut Piet Sahertian (2004:44) komitmen merupakan
kecenderungan dalam diri seseorang untuk merasa aktif dengan penuh
rasa tanggung jawab. Selanjutnya Gibson (1996:693) menyatakan
28
komitmen adalah rasa identifikasi, keterlibatan, dan loyalitas atau
kesetian yang dinyatakan oleh seseorang karyawan. Dapat dinyatakan
orang yang memiliki komitmen kerja yang tinggi memiliki loyalitas dan
rasa tanggung jawab penuh terhadap tugas atau pekerjaannya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan komitmen adalah
perjanjian seseorang dengan dirinya sendiri untuk terlibat aktif untuk
melaksanakan pekerjaannya dengan kepedulian, ikhlas, penuh rasa
tanggung jawab, loyal, aktif dan memiliki disiplin.
b. Pentingnya Komitmen Guru
Dalam suatu organisasi selalu dibutuhkan orang-orang yang
mempunyai komitmen yang tinggi dalam mengemban tugasnya
(amanah). Dukungan dari orang-orang yang mempunyai loyalitas dan
memiliki komitmen yang tinggi dalam melaksanakan tugas
diperkirakan akan menjadikan organisasi bekerja lebih efektif dan
berhasil sehingga akan mudah untuk mencapai tujuan atau sasaran yang
diharapkan.
Pekerjaan guru adalah pekerjaan yang professional yang
menghendaki komitmen yang tinggi dan rasa tanggung jawab penuh
untuk dapat terlaksana dengan baik. Oleh sebab itu, guru harus
memiliki komitmen yang tinggi agar pelaksanaan tugas dapat terlaksana
dan berjalan dengan baik, sehingga siswa dapat belajar lebih efektif.
Hal ini tentu pada gilirannya akan berdampak pada peningkatan mutu
pendidikan sekolah. Oleh sebab itu, guru harus memiliki komitmen
29
yang tinggi dalam membimbing dan membina siswa dalam proses
pembelajarannya sehingga dapat belajar lebih optimal. Hal ini akan
berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa ataupun mutu
pendidikan.
Jadi, komitmen guru sangat penting dalam melaksanakan
tugasnya karena akan ikut menentukan pencapaian tujuan pembelajaran
atau pendidikan secara efektif. Pada gilirannya akan mendukung
peningkatan mutu pendidikan sekolah.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komitmen
Hersey (1988) mengungkapkan ada beberapa faktor yang
mempengaruhi komitmen seseorang yaitu:
1) Faktor Usia. Faktor usia adalah merupakan suatu faktor yang
sangat berperan dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Misalnya
guru yang masih muda mempunyai semangat serta rencana hidup
yang lebih bergairah dari pada pegawai yang berusia di atas 50
tahun.
2) Faktor Pengalaman kerja. Faktor pengalaman kerja adalah lamanya
pegawai bekerja dan melakukan pekerjaan tersebut secara
berulang-ulang tentu akan membuat pekerjaan tersebut menjadi
suatu kebiasaan yang akan menghasilkan keterampilan. Dengan
demikian lama bekerja juga akan menambah tingkat keterampilan.
Akan tetapi bukan berarti guru yang berusia lanjut akan lebih
tinggi tingkat keterampilannya dalam bekerja. Hal ini dikarenakan
30
guru yang berusia lanjut mempunyai produktivitas kerja yang
menurun.
3) Faktor Iklim kerja. Iklim kerja adalah merupakan suasana yang ada
disekitar para guru dan dapat mempengaruhi dirinya dalam
menjalankan tugas-tugas yang dibebankan, misalnya: kebersihan,
penerangan, udara, keamanan, dll.
4) Faktor Motivasi Kerja. Motivasi kerja adalah merupakan daya
gerak yang mencakup dorongan, alas an dan kemauan yang timbul
dalam diri seseorang pegawai yang menerima gaji, imbalan sesuai
dengan kualifikasi pendidikan yang dimilikinya, maka komitmen
akan meningkat.
d. Ciri-ciri Komitmen Tinggi
Secara ilmiah, semua orang memiliki komitmen dalam dirinya.
Bedanya ada orang yang mempunyai komitmen yang tinggi dan ada
orang yang mempunyai komitmen yang rendah.
Menurut Sahertian (1994) perilaku guru yang punya komitmen
dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 1. Perilaku Guru yang Mempunyai Komitmen
Komitmen Rendah Komitmen Tinggi 1. Kurang memperdulikan
masalah masalah siswa. 2. Kurang menyediakan waktu
dan tenaga untuk memikirkan masalah yang berhubungan dengan tugas.
3. Hanya memperdulikan satu tugas
1. Mempunyai kepedulian terhadap siswa.
2. Selalu menyediakan waktu dan tenaga yang cukup untuk membantu siswa.
3. Sangat Concern terhadap orang lain dan memperdulikan orang lain.
31
Goleman dan Alex (2004:190) menyatakan bahwa cirri-ciri orang
yang memiliki komitmen dalam bekerja adalah: a) Siap berkorban demi
pemenuhan sasaran yang lebih penting, misalnya: menyediakan waktu
yang cukup untuk tugas-tugas yang diberikan, membantu ekan kerja
ang mendapat kesulitan dalam tugas, saling berdiskusi tentang hal yang
berhubungan dengan pekerjaan dan lebih mengutamakan tugas daripada
kepentingan keluarga. b) Merasakan dorongan semangat dalam misi
yang lebih besar dengan mencoba memahami setiap pekerjaan yang
akan dilaksanakan, menggunakan kemampuan secara optimal dalam
melaksanakan tugas dan antusias terhadap kerja. c) Menggunakan nilai-
nilai kelompok dalam pengambilan keputusan dan penjabaran pilihan-
pilihan, seperti meminta saran rekan kerja, dan pimpinan sebelum
melakukan suatu tindakan, mendengar dengan penuh perhatian setiap
ide yang disampaikan orang. Melaksanakan setiap keputusan yang telah
disepakati dan tidak menolak jika diberikan sanksi jika idak
melaksanakannya. d) Aktif mencari peluang guna memenuhi misi
kelompok, seperti: mengembangkan ide-ide atau gagasan dalam
pengambilan keputusan, menetapkan langkah-langkah dan tindakan
dalam membuat perencanaan.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
komitmen guru pada tugas adalah perjanjian (guru) dengan dirinya
sendiri untuk terlibat aktif melaksanakan tugasnya dengan penuh
keikhlasan, bersungguh-sungguh, berdisiplin dan penuh rasa tanggung
32
jawab, serta loyal. Maka indikator komitmen guru dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut: 1) memiliki rasa kepedulian, 2) keikhlasan, 3)
kedisiplinan guru, 4) loyal, 5) tanggung jawab dan 6) aktif.
B. Kerangka Pemikiran
1. Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Pelaksanaan Tugas Guru
Kepemimpinan merupakan suatu seni mempengaruhi orang lain
untuk dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan. Peranan kepemimpinan dalam suatu organisasi sangat penting,
karena kepemiminan merupakan roda penggerak dalam menjalankan
organisasi. Dapat dibayangkan apa yang terjadi jika dalam suatu organisasi
tidak ada pemimpin yang berkualitas. Dimana efektivitas kerja para
karyawan sangat tergantung oleh efektivitas kepemimpinan. Begitu pula
halnya dengan kepala sekolah. Kepala sekolah sebagai pemimpin dalam
sekolah juga memiliki peranan yang penting untuk menggerakkan guru-
guru agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Oleh karena itu
kepala sekolah harus mengutamakan tugas, tanggung jawab, dan
membina hubungan yang harmonis dengan para guru maupun dengan
personil sekolah lainnya.
Kepemimpinan memberikan kontribusi terhadap peningkatan
pelaksanaan tugas guru. Hal ini dipertegaskan oleh hasil penelitian yang
dilakukan Afrizal (2005) tentang “hubungan kepemimpinan oleh kepala
sekolah dengan pelaksanaan tugas guru di SD Negeri Kecamatan Sungai
33
Rubai Kabupaten Dharmasraya” menunjukkan besarnya pengaruh
kepemimpinan terhadap pelaksanaan tugas guru sebesar 14,5 %.
Berdasarkan uraian di atas diduga bahwa kepemimpinan
berkontribusi teradap kinerja karyawan.
2. Kontribusi Komitmen Terhadap Pelaksanaan Tugas Guru
Komitmen bagi seorang guru adalah perjanjian seorang guru dengan
dirinya sendiri untuk melaksanakan pekerjaannya dengan ikhlas,
bersungguh-sungguh, memiliki disiplin yang tinggi, dan penuh rasa
tanggung jawab serta loyalitas yang tinggi serta terlibat aktif dalam
pencapaian tujuan daripada pendidikan. Seorang guru yang memiliki
komitmen yang tinggi pada tugasnya memiliki perasaan kuat untuk
bersungguh-sungguh dalam pelaksanaan tugas sehingga diharapkan dapat
member bimbingan dan pengajaran yang optimal kepada peserta didik.
Bagi seorang guru yang telah memiliki komitmen yang tinggi maka tidak
akan ragu-ragu dalam menentukan sikap dan bertanggung jawab terhadap
setiap keputusan yang telah diambilnya.
Dapat diyakini komitmen guru terhadap pekerjaannya berpengaruh
terhadap pelaksanaan tugas guru. Ini sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan Elda (2004) yang menyatakan bahwa komitmen yang dimiliki
oleh guru berkontribusi sebesar 19,7% terhadap pelaksanaan tugas guru.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dinyatakan bahwa komitmen
kerja guru berkontribusi terhadap pelaksanaan tugas guru. Dengan kata
34
lain, semakin baik komitmen kerja guru maka pelaksanaan tugasnya pun
akan semakin baik pula.
3. Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Komitmen Secara Bersama-sama Terhadap Pelaksanaan Tugas Guru
Berdasarkan uraian di atas yang telah dijelaskan sebelumnya, telah
disebutkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen diduga
berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas. Kepemimpinan kepala sekolah
yang baik akan berpengaruh terhadap cara guru dalam melaksanakan
tugasnya dan akan mendorong guru untuk dapat melaksanakan tugasnya
dengan baik pula. Jika kepemimpinan kepala sekolah telah berjalan
dengan baik dan efektif dan dibarengi dengan komitmen guru yang tinggi
maka diyakini pelaksanaan tugas guru akan berjalan dengan baik lagi.
Guru yang memiliki komitmen yang tinggi dalam pelaksanaan tugas akan
mempunyai rasa kepedulian kepada tugas, siswa, teman sejawat, aktif,
tanggung jawab, bersungguh-sungguh sehingga pelaksanaan tugas akan
berhasil dengan baik. Arikunto (1990:30) menyatakan bahwa komitmen
guru akan berpengaruh pada pelaksanaan tugas guru. Selanjutnya Rivai
(2009:332) menyatakan bahwa kepemimpinan sebagai suatu proses
mempengaruhi merupakan salah satu strategi yang berguna untuk
menghasilkan kesadaran para bawahan agar melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya dengan sungguh-sungguh.
35
Jadi berdasarkan uraian di atas bahwa komitmen guru dan
kepemimpinan kepala sekolah secara bersama-sama diyakini berkontribusi
pada pelaksanaan tugas guru.
Dari penjelasan tersebut di atas maka secara skematik kerangka
pemikiran dari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
r x1y
R x1x2y
r x2y
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka berpikir di atas, maka dapat
dikemukakan hipotesis penelitian sebagai berikut:
1. Kepemimpinan kepala sekolah berkontribusi terhadap pelaksanaan tugas
guru
2. Komitmen guru berkontribusi terhadap pelaksanaan tugas guru
3. Kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen guru secara bersama-sama
berkontribusi terhadap pelaksanaan tugas guru.
Kepemimpinan Kepala Sekolah
(X1)
Komitmen (X2)
Pelaksanaan tugas guru (Y)
36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian
korelasional. Metode Penelitian ini mempunyai ciri-ciri diantaranya bahwa
populasi penelitian cukup besar, data yang dihasilkan berupa angka-angka.
Kesimpulannya bersifat generalisasi, Penelitian korelasional merupakan
penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan besarnya hubungan satu
variabel atau lebih terhadap variabel lainnya.
Menurut Arikunto (1990) untuk mengetahui hubungan antara dua atau
beberapa variabel. Besar atau tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam
bentuk koefisien korelasi.
Penelitian ini menempatkan variabel penelitian atas variabel bebas
(independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Sebagai
variabel bebas adalah komitmen guru dan kepemimpinan kepala sekolah,
sedangkan variabel terikat adalah pelaksanaan tugas guru.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMP Negeri di
Kota Sungai Penuh yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Jumlah
populasinya adalah 113 orang yang tersebar di 3 sekolah. Penetapan guru
PNS sebagai populasi didasarkan bahwa guru itu telah terikat dengan kode
36
37
etik dan ketentuan yang ada sebagai PNS. Besarnya sebaran populasi dapat
dilihat pada Tabel 2 berikut:
Tabel 2. Penyebaran Populasi
NO Nama Sekolah Jumlah Guru PNS
1. SMP Negeri 4 Sungai Penuh 44 Orang 2. SMP Negeri 9 Sungai Penuh 42 Orang 3. SMP Negeri 10 Sungai Penuh 27 Orang Jumlah 113Orang
Sumber: Bagian Tata Usaha Sekolah Kota Sungai Penuh
2. Sampel
Mengingat populasi cukup besar, maka peneliti menggunakan
sampel yang dipilih dengan menggunakan teknik stratified proportional
random sampling. Teknik ini digunakan karena memberi peluang yang
sama kepada semua anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel serta
terjaminnya tingkat keterwakilan populasi. Langkah-langkah dalam
penentuan sampel adalah: 1) identifikasi populasi berdasarkan strata, 2)
Penentuan proporsi strata, 3) Penentuan ukuran sampel, 4) Penentuan
subjek penelitian secara random. Tahapan pengambilan sampel tersebut
dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Identifikasi Populasi berdasarkan Strata
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Kota
Sungai Penuh, strata pupolasi terdiri dari: 1) jenjang pendidikan, yaitu
sarjana dan non sarjana dan 2) masa kerja yang terdiri dari masa kerja
≤ 15 tahun dan > 15 tahun. Kedua strata ini akan dipertimbangkan
dalam pengambilan sampel dengan alasan, masa kerja akan
38
memberikan pengaruh terhadap pelaksanaan tugas seseorang
dikarenakan masa kerja yang panjang memberikan pemahaman yang
lebih terhadap pelaksanaan tugas yang dilakukan atau dengan kata lain,
semakin tingginya pengalaman kerja yang dimiliki seseorang akan
berpengaruh terhadap pelaksanaan tugasnya. Sedangkan strata
pendidikan yang berbeda akan memberikan pengetahuan dan
keterampilan yang berbeda terhadap pelaksanaan tugas guru. Dalam
artian tingkat pendidikan yang dimiliki oleh seseorang akan
mempengaruhi pelaksanaan tugasnya. Dengan kata lain pendidikan
dan masa kerja diduga ikut berpengaruh pada pelaksanaan tugas guru.
Gambaran data berdasarkan strata disajikan dalam Tabel 3.
Tabel 3. Sebaran Populasi Berdasarkan Strata Pendidikan dan Masa Kerja
SEKOLAH <S1 ≥S1 Jumlah
≤15 thn
>15 thn
Jml.
≤15 thn
>15 thn
Jml.
≤15 thn
>15 thn Jml.
SMP N 4 Sungai Penuh
1 3 4 35 5 40 36 8 44
SMP N 9 Sungai Penuh
1 7 8 26 8 34 27 15 42
SMP N 10 Sungai Penuh
2 7 9 12 6 18 14 13 27
Jumlah 4 17 21 73 19 92 77 36 113 Sumber data: Dinas Pendidikan Kota Sungai Penuh
b. Proporsi masing-masing strata
Berdasarkan proporsi strata kelompok populasi maka ditentukan
ukuran sampel menurut hasil perhitungan diperoleh proporsi strata
sebagai berikut:
39
1) Strata Tingkat Pendidikan
Sarjana = 92 p1= 92 / 113 = 0,81
Non sarjana = 21 q1= 21 / 113 = 0,19
2) Strata masa kerja
≤ 15 tahun = 77 p2= 77 / 113 = 0,68
>15 tahun = 36 q2= 36 / 113 = 0,32
c. Penentuan ukuran sampel
Besarnya ukuran sampel penelitian ditentukan dengan
menggunakan rumus Cochran (1991) yaitu:
2
2
0..
dqptn =
Rumus koreksi:
Nn
nn0
0
1+=
Keterangan:
n0 = besar sampel tahap pertama n = besar sampel tahap kedua N = jumlah populasi penelitian t = taraf kepercayaan dalam penelitian hal ini
ditetapkan 95% dan karena itu z = 1,96 d = batas toleransi kesalahan pengambilan sampel p = besar proporsi kelompok dalam strata q = (1- p)
Hasil perhitungan sampel dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini:
Tabel 4. Hasil Perhitungan Sampel
No. Klasifikasi Strata p Q n0 n
1. Jenjang Pendidikan 0,81 0,19 59 39 2. Masa Kerja 0,68 0,32 84 48*
40
Pada tabel di atas kelihatan bahwa harga n yang terbesar adalah
48 pada strata masa kerja. Angka 48 inilah yang digunakan untuk
menetukan besarnya sampel yang akan diambil adalah 48/113 x
100%= 42,5%= 43%
d. Menentukan Subjek Penelitian
Penentuan anggota sampel dari populasi diambil 43% masing-
masing kelompok strata.
Tabel 5. Penyebaran sampel Berdasrkan Strata
Nama Sekolah Masa Kerja
S1
Non S1 Total
P S P S P S
SMP N 4 Sungai Penuh ≤15 35 15 1 1 36 16 >15 5 3 3 2 8 5
SMP N 9 Sungai Penuh ≤15 26 12 1 1 27 13 >15 8 4 7 3 15 7
SMP N 10 Sungai Penuh ≤15 12 6 2 1 14 7 >15 6 3 7 3 13 6
Jumlah 54
Berdasarkan penelitian perhitungan penyebaran sampel dengan
adanya pembulatan, maka besar sampel penelitian ini adalah 54 orang
yang diambil secara proporsional. Pemilihan subjek sebanyak 54 orang
dilakukan dengan cara acak melalui undian pada masing-masing
kelompok populasi yang sudah ditetapkan. Hal ini dilakukan untuk
memberi peluang yang sama bagi semua individu dalam kelompok
populasi untuk menjadi anggota sampel.
41
C. Definisi Operasional
a. Pelaksanaan Tugas Guru
Pelaksanaan tugas guru yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
suatu keadaan yang menunjukkan cara guru melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya dalam mengelola pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan. Maka yang menjadi indikator pelaksanaan tugas guru adalah:
1) merencanakan pembelajaran, 2) melaksanakan pembelajaran, 3)
melaksanakan evaluasi, 4) melaksanakan bimbingan dan latihan, 5)
melaksanakan manajemen kelas.
b. Kepemimpinan Kepala Sekolah
Kepemimpinan kepala sekolah adalah usaha kepala sekolah untuk
mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan, dan
menggerakkan guru, siswa, pegawai tata usaha, untuk mau melakukan
pekerjaan masing-masing dengan penuh semangat dan kepercayaan untuk
mencapai tujuan sekolah secara efektif dan efisien. Kepemimpinan kepala
sekolah di ukur dengan berdasarkan pada persepsi guru-guru dengan
indikator sebagai berikut: 1) mempengaruhi guru, 2) membimbing guru, 3)
mengarahkan guru, 4) memotivasi guru, 5) memfasilitasi guru.
c. Komitmen Guru
Komitmen guru yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
perjanjian (guru) dengan dirinya sendiri untuk terlibat aktif melaksanakan
tugasnya dengan penuh keikhlasan, bersungguh-sungguh, berdisiplin dan
penuh rasa tanggung jawab serta loyalitas yang tinggi untuk mencapai
42
tujuan pendidikan. Adapun indikator yang digunakan untuk mengukur
komitmen guru adalah 1) rasa kepedulian, 2) keikhlasan, 3) kedisiplinan
guru, 4) loyal, 5) tanggung jawab dan 6) aktif.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data variabel
pelaksanaan tugas guru (Y) kepemimpinan kepala sekolah (X1) dan komitmen
guru (X2) adalah angket model skala Likert. Alternatif jawabannya 5 (lima)
skala frekuensi yakni selalu (SL) sering (SR) kadang-kadang (KD) jarang (JR)
dan tidak pernah (TP), dan untuk mengukur opini alternatif jawaban dalam
bentuk sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (RR), tidak setuju (TS) dan
sangat tidak setuju (STS). Penyusunan instrumen dilakukan melalui langkah-
langkah sebagai berikut:
Tanggapan atas pernyataan positif diberi skor 5 untuk selalu (SL), skor 4
untuk sering (SR), skor 3 untuk kadang-kadang (KD), skor 2 untuk jarang
(JR) dan skor 1 untuk tidak pernah (TP). Penggunaan angket sebagai alat
pengumpul data diputuskan melalui beberapa pertimbangan yaitu: pertama,
sesuai dengan data yang diperlukan. Kedua, untuk menemui responden satu
persatu akan memerlukan waktu cukup lama dan biaya yang besar,
berdasarkan kedua alasan tersebut di atas maka pemilihan angket sebagai
pengumpul data dianggap tepat.
Penyusunan instrumen dilakukan melalui langkah-langkah sebagai
berikut: 1) menganalisis variabel menjadi indikator, 2) membuat kisi-kisi
instrumen, 3) menyusun butir-butir instrumen berdasarkan kisi-kisi instrumen
43
yang baik seperti: menghindari pernyataan yang meragukan, menghindari
penggunaan kata-kata terlalu abstrak dan tidak menggunakan kata-kata yang
dapat menimbulkan antipasti. 4) melakukan uji coba instrumen untuk
mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen. Kisi-kisi instrumen penelitian
dapat dilihat pada Tabel 6 berikut.
Tabel 6. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Variabel Indikator Jumlah Butir
Nomor Butir
Pelaksanaan Tugas (Y) 1. Merencanakan Pembelajaran 8 1 – 8 2. Melaksanakan Pembelajaran 9 9 – 17 3. Melaksanakan Evaluasi 11 10 – 28 4. Melaksanakan Bimbingan dan
Latihan 5 29 – 33
5. Melaksanakan manajemen kelas
7 34 – 40
Jumlah 40 Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1)
1. Mempengaruhi 10 1 – 10 2. Membimbing 8 11 – 18 3. Mengarahkan 8 19 – 26 4. Memotivasi 8 27 – 34 5. Memfasilitasi 6 35 – 40
Jumlah 40 Komitmen Guru (X2) 1. Kepedulian 7 1 – 7
2. Keikhlasan 5 8 – 12 3. Kedisiplinan 7 13 – 19 4. Loyalitas 6 20 – 25 5. Rasa tanggung jawab 9 26 – 34 6. Keaktifan 6 35 – 40
Instrumen penelitian yang telah disusun terlebih dahulu diuji cobakan
untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya melalui prosedur sebagai
berikut:
1) Responden Uji Coba
Instrumen penelitian yang telah disusun seperti yang disarankan
oleh Suharsimi Arikunto (1990) diuji cobakan kepada 30 responden dari
44
anggota populasi yang tidak terpilih sebagai sampel. Pengambilan
responden uji coba dilakukan secara acak dengan mempertimbangkan
proporsi masing-masing strata yang terdapat dalam populasi. Uji coba
instrument dimaksudkan untuk mengetahui tingkat validitas dan
relibilitas instrumen yang akan digunakan dalam penelitian
sesungguhnya. Alasan memilih responden uji coba sebanyak 30 orang
adalah untuk lebih baiknya hasil uji coba karena sudah memenuhi syarat
sebagai uji coba.
2) Pelaksanaan Uji Coba
Uji coba instrumen ini dilaksanakan pada guru SMP Negeri di
Kota Sungai Penuh pada tanggal 3 Oktober 2011 – 5 Oktober 2011.
Teknik pelaksanaannya adalah dengan memberikan angket secara
langsung kepada guru-guru yang terpilih sebagai responden uji coba
untuk diisi oleh guru.
3) Analisis Hasil Uji Coba
Data hasil uji coba dianalisis untuk mengetahui validitas dan
reliabel instrumen, dengan menggunakan Program SPSS for window
versi 17.0.
a. Uji Validitas Instrumen
Untuk mengetahui validitas instrumen penelitian dilakukan
analisis butir pernyataan dengan menggunakan rumus korelasi
Product Moment. Kriteria yang digunakan untuk menguji validitas
instrumen adalah:
45
1. Bila koefisien korelasi ( rxy) lebih besar dari rtabel (taraf
signifikan 0,05 yaitu 0.361) maka instrumen penelitian ini
dinyatakan valid atau sahih.
2. Bila koefisien korelasi (rxy) lebih kecil dari rtabel (taraf signifikan
0,05 yaitu 0,361) maka instrumen penelitian dinyatakan tidak
valid.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dari 120 butir
pernyataan yang diujicobakan yang terdiri dari 40 butir pernyataan
untuk variabel Pelaksanaan Tugas Guru (Y), 40 butir untuk
Kepemimpinan kepala sekolah (X1), dan 40 butir pernyataan untuk
Komitmen Guru (X2) gugur 11 butir. Butir-butir yang gugur
tersebut terdiri dari 4 butir pernyataan untuk variabel Pelaksanaan
Tugas Guru (Y), yaitu butir nomor 6, 10, 14, dan 22. Variabel
Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) butir pernyataan yang gugur
berjumlah 3 butir, nomor butirnya adalah 4, 12, dan 27. Variabel
Komitmen Guru (X2) butir pernyataan yang gugur berjumlah 4
butir, nomor butir yang gugur adalah 3, 25, 29, dan 39. Jadi butir
yang valid berjumlah 109 butir. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada Tabel 7 berikut:
46
Tabel 7. Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
Variabel Indikator Nomor Butir
Jumlah Butir
Jumlah Butir yang
Gugur
Jumlah Butir Valid
Pelaksanaan Tugas (Y)
1. Merencanakan Pembelajaran
1 – 8 8 1
2. Melaksanakan Pembelajaran
9 – 17 9 1
3. Melaksanakan Evaluasi 18 – 28 11 2 4. Melaksanakan
Bimbingan dan Latihan 29 – 33 5
5. Melaksanakan manajemen kelas
34 – 40 7
Jumlah 40 4 36 Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1)
1. Mempengaruhi 1 – 10 10 1` 2. Membimbing 11 – 18 8 1 3. Mengarahkan 19 – 26 8 4. Memotivasi 27 – 34 8 1 5. Memfasilitasi 35 – 40 6
Jumlah 40 3 37 Komitmen Guru (X2)
1. Kepedulian 1 – 7 7 1 2. Keikhlasan 8 – 12 5 3. Kedisiplinan 13 – 19 7 4. Loyalitas 20 – 25 6 1 5. Rasa tanggung jawab 26 – 34 9 1 6. Keaktifan 35 – 40 6 1
Jumlah 40 4 36 Total 120 11 109
b. Uji Reliabilitas Instrumen
Untuk mengetahui kehandalan instrumen dilakukan dengan
tehnik Alpha Cronbach. Kriteria yang digunakan untuk menguji
kehandalan instrument menggunakan kriteria sebagai berikut:
1. Bila koefisien reliabilitas (rrt) > rtabel (taraf signifikan 0,05 =
0,364) maka instrument penelitian dikatakan reliabel.
47
2. Bila koefisien kehandalan (rtt) < rtabel (taraf signifikan 0,05 =
0,364) maka instrumen penelitian dikatakan tidak reliabel.
Rangkuman hasil analisis reliabilitas instrumen penelitian
dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabe 8. Rangkuman Hasil Analisis Reliabilitas Instrumen Penelitian
No Variabel rtt Keterangan 1 Pelaksanaan Tugas Guru (Y) 0,947 Handal 2 Kepemimpinan Kepala Sekolah
(X1) 0,940 Handal
3 Komitmen Guru (X2) 0,943 Handal
Pada Tabel 8 di atas terlihat bahwa ketiga instrumen penelitian
reliabel dan dapat digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data
penelitian.
E. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan pada guru SMP Negeri Kota Sungai
Penuh yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Penelitian dilaksanakan
pada tanggal 11-17 Oktober 2011. Pengumpulan data dilakukan dengan cara
menemui responden secara langsung dengan memberikan angket untuk diisi
guru, dan angket tidak dibawa pulang. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin
keabsahan dan keakuratan data.
F. Teknik Analisis Data
Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik regresi dan
korelasi. Analisis dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS for
windows versi 17.0. Berikut langkah-langkah analisis tersebut:
48
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui kecenderungan
distribusi frekuensi variabel dan menentukan tingkat ketercapaian
responden pada masing-masing variabel. Tingkat pencapaian responden
pada masing-masing variabel akan diketahui melalui rumus:
Tingkat Pencapaian Skor = %100xIdealMaksimalSkor
ratarataSkor −
Tingkat ketercapaian masing-masing variabel berguna untuk
menggambarkan pencapaian responden secara kualitatif pada masing-
masing variabel. Adapun kriteria yang akan digunakan untuk melihat
tingkat pencapaian responden digunakan klasifikasi Sudjana (1982),
seperti terdapat pada Tabel 9.
Tabel 9. Rentang Kategori Ketercapaian Variabel
No Rentang Persentase Kategori
1. 90-100 % Sangat baik
2. 80-89 % Baik
3. 65-79 % Cukup
4. 55-64 % Kurang baik
5. 0-54 % Tidak baik
2. Pengujian Persyaratan Analisis
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik sebagai
alat untuk menganalisis korelasi dan regresi sederhana dan ganda. Untuk
dapat menggunakan analisis korelasi dan regresi terdapat persyaratan yang
harus dipenuhi. Sudjana (1982) menyatakan persyaratan tersebut
49
diantaranya; (1) data bersumber dari sampel yang dipilih secara acak, (2)
data berasal dari populasi yang berdistribusi normal, (3) kelompok
populasi mempunyai varians yang homogen, (4) independensi antara
variabel bebas dan (5) linearitas. Berikut penjelasan mengenai persyaratan
korelasi dan regresi;
a. Data bersumber dari sampel yang diperoleh secara acak.
Prosedur pengambilan sampel secara acak dilakukan sewaktu memilih
sampel dengan menggunakan teknik stratified proportional random
sampling.
b. Pengujian normalitas.
Pengujian normalitas dimaksudkan untuk memeriksa apakah data
populasi berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas
dilakukan dengan teknik uji Kolmogorov Smirnov – Z atau tes K-S.
c. Pengujian homogenitas.
Pengujian homogenitas ini dilakukan untuk melihat apakah data
kelompok populasi memiliki variasi yang homogen atau tidak.
Pengujian homogenitas menggunakan teknik chi kuadrat ( 2χ ).
d. Uji linearitas
Pengujian persyaratan uji linearitas garis X1 dengan Y dan X2 dengan
Y dilakukan untuk mendapatkan model persamaan regresi Ŷ = a + bx1
dan Ŷ = a + bx2.
50
e. Pengujian independensi variabel bebas
Pengujian independensi dimaksudkan untuk melihat apakah variabel
bebas tidak mempunyai hubungan yang signifikan. Pengujian ini
dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment.
3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dengan menggunakan teknik korelasi dan
regresi dibantu program SPSS for windows versi 17.0. Teknik yang
digunakan dalam melaksanakan pengujian hipotesis adalah:
a. Untuk menguji hipotesis 1 dan 2 digunakan teknik korelasi dan regresi
sederhana.
b. Untuk menguji hipotesis 3, digunakan teknik korelasi dan regresi
ganda.
c. Untuk mengetahui korelasi salah satu variabel bebas (X1 dan X2)
dengan variabel terikat (Y) dengan mengontrol variabel bebas lainnya
(X1 dan X2), dan untuk mengetahui korelasi efektif secara murni dari
sebuah variabel bebas (X1 dan X2), maka digunakan teknik korelasi
parsial.
51
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Data penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu data variabel
Pelaksanaan Tugas Guru (Y), data variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah
(X1), dan data variabel Komitmen Guru (X2). Data tersebut dideskripsikan
berikut ini.
1. Pelaksanaan Tugas Guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh
Angket variabel pelaksanaan tugas guru terdiri dari 36 butir. Maka
skor minimum adalah 36 dan skor maksimum 180. Dari jawaban
responden diperoleh skor terendah 145 dan skor tertinggi 171. Hasil
pengolahan data pelaksanaan tugas guru diperoleh skor rata-rata (mean)
sebesar 158,00, median sebesar 158,00 dan modus sebesar 156,00.
simpangan baku (standard deviation) sebesar 7,654 (Lampiran 6). Hasil
perhitungan tersebut menunjukkan bahwa selisih skor rata-rata, median
dan modus tidak melebihi satu simbangan baku. Ini berarti bahwa
distribusi frekuensi skor variabel pelaksanaan tugas guru cenderung
normal. Untuk mengetahui distribusi dan histogram skor pelaksanaan
tugas guru dapat dilihat pada Tabel 10 dan Gambar 2 berikut:
51
Tab
Kelas In169 – 165 – 161 – 157 – 153 – 149 – 145 – Juml
gur
tug
baw
pel
0
4
8
12
16
frekuensi
el 10. Distri
nterval 172 168 164 160 156 152 148 lah
Gam
Pada Tab
ru berada pa
gas guru di
wah kelas i
laksanaan tu
146,
8
ibusi Freku
fo 6 7 9 7
11 6 8
54
mbar 2. Hist
bel 10 terliha
ada kelas int
atas kelas i
interval rata
ugas guru ber
5 150,5 154,
6
11
skor ten
ensi Skor P
%fo 11,12 12,96 16,67 12,96 20,37 11,12 14,80
100,00
togram Pela
at bahwa 12
terval skor ra
interval skor
a-rata. Ini be
rada di bawa
,5 158,5 162
1
7
9
ngah kelas inter
Pelaksanaan
Fk6
132229404654
aksanaan Tu
2,96% dari s
ata-rata, 40,
r rata-rata d
erarti bahwa
ah kelas inte
,5 166,5 170
9
76
rval
n Tugas Gur
2457
ugas Guru
skor pelaksa
,75% skor p
dan 46,29%
a sebagian
erval skor rat
0,5
6
52
ru
%fk 11,12 24,08 40,75 53,71 74,08 85,20 100
anaan tugas
elaksanaan
berada di
besar skor
ta-rata.
53
Selanjutnya hasil analisis tingkat pencapaian skor pada setiap
indikator pelaksanaan tugas guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh dapat
dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Tingkat Pencapaian Respon untuk setiap Indikator Pelaksanaan Tugas Guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh
No Indikator Skor
Ideal Skor Rata-
Rata %Tingkat
Pencapaian Kategori
1 Merencanakan pembelajaran 35 30,1 86,00 Baik 2 Melaksanakan pembelajaran 35 30,7 87,71 Baik 3 Melaksanakan evaluasi 50 43,9 87,80 Baik 4 Melaksanakan bimbingan
dan latihan 25 22,6 90,40 Sangat
baik 5 Melaksanakan manajemen
kelas 35 30,7 87,71 Baik
6 Keseluruhan respon pelaksanaan tugas guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh
180 158,0 87,78 Baik
Pada Tabel 11 kelihatan bahwa skor tingkat capaian indikator yang
tinggi (90,40%) kategori sangat baik adalah pada pelaksanaan bimbingan
dan latihan, dan skor terendah (86,00%) kategori baik adalah pada
perencanaan pembelajaran. Secara umum tingkat pencapaian skor
pelaksanaan tugas guru adalah 87,78% dari skor ideal. Hasil ini
menunjukkan bahwa pelaksanaan tugas guru SMP Negeri Kota Sungai
Penuh berada pada kategori baik.
2. Kepemimpinan Kepala SMP Negeri Kota Sungai Penuh
Angket variabel kepemimpinan kepala sekolah terdiri dari 37 butir.
Maka skor minimum adalah 37 dan skor maksimum 185. Dari jawaban
responden diperoleh skor terendah 145 dan skor tertinggi 170. Hasil
pengolahan data kepemimpinan kepala sekolah diperoleh skor rata-rata
(me
16
6).
me
bah
cen
kep
Ta
K
0
4
8
12
16
20
frekuensi
ean) sebesa
1,00. simpan
Hasil perhit
edian dan m
hwa distribu
nderung nor
pemimpinan
abel 12. Dist
Kelas Interv169 – 172 165 – 168 161 – 164 157 – 160 153 – 156 149 – 152 145 – 148 Jumlah
Gambar
146,5
5
ar 157,17,
ngan baku
tungan terse
modus tidak
usi frekuensi
rmal. Untuk
n dapat diliha
tribusi Frek
val Fo36
107
149
554
3. Histogra
150,5 154,5
9
14
skor teng
median seb
(standard de
ebut menunju
k melebihi s
i skor variab
k mengetahu
at pada Tabe
kuensi Skor
%f5,5
11,118,512,925,916,69,2
100,0
am Kepemim
158,5 162,5
7
10
gah kelas interva
besar 156,00
eviation) seb
ukkan bahw
satu simban
bel kepemim
ui distribus
el 12 dan Ga
Kepemimp
fo Fk6 3
12 951 1996 2692 4067 496 5400
mpinan Kep
166,5 170,5
6
3
al
0 dan modu
besar 6,726
a selisih sko
ngan baku.
mpinan kepa
i dan histo
ambar 3 berik
pinan Kepal
k %f3 5,59 16,9 35,6 48,0 74,9 90,4 10
pala sekolah
54
us sebesar
(Lampiran
or rata-rata,
Ini berarti
ala sekolah
ogram skor
kut:
a Sekolah
fk 56 68 19 15 07 74
00
h
55
Pada Tabel 12 terlihat bahwa 12,96% dari skor kepemimpinan
kepala sekolah berada pada kelas interval skor rata-rata, 35,19% skor
kepemimpinan kepala sekolah di atas kelas interval skor rata-rata dan
51,85% berada di bawah kelas interval rata-rata. Ini berarti bahwa
sebagian besar skor kepemimpinan kepala sekolah berada di bawah kelas
interval skor rata-rata.
Selanjutnya hasil analisis tingkat pencapaian skor pada setiap
indikator Kepemimpinan Kepala SMP Negeri Kota Sungai Penuh dapat
dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Tingkat Pencapaian Respon untuk setiap Indikator Kepemimpinan Kepala SMP Negeri Kota Sungai Penuh
No Indikator Skor
Ideal Skor Rata-
Rata %Tingkat
Pencapaian Kategori
1 Mempengaruhi 45 37,56 83,47 Baik 2 Membimbing 35 30,00 85,71 Baik 3 Mengarahkan 40 33,87 84,68 Baik 4 Memotivasi 35 29,76 85,03 Baik 5 Memfasilitasi 30 25,98 86,60 Baik 6 Keseluruhan respon
Kepemimpinan Kepala SMP Negeri Kota Sungai Penuh
185 157,17 84,96 Baik
Pada Tabel 13 kelihatan bahwa skor tingkat capaian indikator yang
tinggi (86,60%) kategori baik adalah pada indikator memfasilitasi guru,
dan skor terendah (83,47%) kategori baik adalah pada mempengaruhi
guru. Secara umum tingkat pencapaian skor kepemimpinan kepala
sekolah adalah 84,96% dari skor ideal. Hasil ini menunjukkan bahwa
kepemimpinan kepala SMP Negeri Kota Sungai Penuh berada pada
kategori baik.
56
3. Komitmen Guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh
Angket variabel komitmen guru terdiri dari 36 butir. Maka skor
minimum adalah 36 dan skor maksimum 180. Dari jawaban responden
diperoleh skor terendah 143 dan skor tertinggi 170. Hasil pengolahan
data komitmen guru diperoleh skor rata-rata (mean) sebesar 154,90,
median sebesar 154,00 dan modus sebesar 150,00. simpangan baku
(standard deviation) sebesar 7,663 (Lampiran 6). Hasil perhitungan
tersebut menunjukkan bahwa selisih skor rata-rata, median dan modus
tidak melebihi satu simbangan baku. Ini berarti bahwa distribusi
frekuensi skor variabel komitmen guru cenderung normal. Untuk
mengetahui distribusi dan histogram komitmen guru dapat dilihat pada
Tabel 14 dan Gambar 4 berikut:
Tabel 14. Distribusi Frekuensi Skor Komitmen Guru
Kelas Interval Fo %fo Fk %fk167 – 170 7 12,96 7 12,96 163 – 166 4 7,40 11 20,36 159 – 162 4 7,40 15 27,76 155 – 158 9 16,67 24 44,44 151 – 154 12 22,22 36 66,66 147 – 150 12 22,22 48 88,88 143 – 146 6 11,12 54 100 Jumlah 54 100,00
ber
ata
inte
ber
ind
pad
0
4
8
12
16
frekuensi
4.
Gam
Pada Tab
rada pada ke
as kelas inte
erval rata-ra
rada di atas k
Selanjutn
dikator Kom
da Tabel 15.
144,5
6
mbar 4. His
bel 14 terlih
elas interval
erval skor ra
ata. Ini berar
kelas interva
nya hasil an
mitmen Guru
5 148,5 152,5
12 12
skor ten
stogram Ko
hat bahwa 2
skor rata-ra
ata-rata dan
rti bahwa se
al skor rata-r
nalisis tingk
SMP Neger
5 156,5 160,
9
4
ngah kelas inte
omitmen Gu
22,22% dari
ata, 44,44% s
n 33,34% b
ebagian besa
rata.
kat pencapa
ri Kota Sung
,5 164,5 168
4 4
erval
uru
i skor komi
skor komitm
berada di ba
ar skor komi
aian skor p
gai Penuh da
8,5
7
57
itmen guru
men guru di
awah kelas
itmen guru
pada setiap
apat dilihat
58
Tabel 15. Tingkat Pencapaian Respon untuk setiap Indikator Komitmen Guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh
No Indikator Skor Ideal
Skor Rata-Rata
%Tingkat Pencapaian
Kategori
1 Kepedulian 30 26,0 86,67 Baik 2 Keikhlasan 25 21,3 85,20 Baik 3 Kedisiplinan 35 30,2 86,29 Baik 4 Loyalitas 25 21,4 85,60 Baik5 Rasa tanggung jawab 40 34,9 87,25 Baik 6 Keaktifan 25 21,1 84,40 Baik 7 Keseluruhan respon
Komitmen Guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh
180 154,90 86,06 Baik
Pada Tabel 15 kelihatan bahwa skor tingkat capaian indikator yang
tinggi (87,250%) kategori baik adalah pada indikator rasa tanggung
jawab, dan skor terendah (84,40%) kategori baik adalah pada keaktifan
guru. Secara umum tingkat pencapaian skor komitmen guru adalah
86,06% dari skor ideal. Hasil ini menunjukkan bahwa komitmen guru
SMP Negeri Kota Sungai Penuh berada pada kategori baik.
B. Pengujian Persyaratan Analisis
Hipotesis pada penelitian ini diuji dengan menggunakan teknik
korelasi dan regresi. Untuk menggunakan teknik ini ada beberapa
persyaratan yang harus dipenuhi diantaranya menurut Sudjana (1982)
adalah; 1) data bersumber dari sampel yang dipilih secara acak. 2) data
berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 3) kelompok populasi
mempunyai varians yang homogen. 4) independensi antar variabel bebas. 5)
garis regresi bersifat linearitas.
59
1) Data Bersumber dari Sampel yang Dipilih secara Acak
Prosedur pengambilan sampel secara acak dilakukan sewaktu
memilih sampel dengan menggunakan teknik Stratified Proportional
Random Sampling. Dengan demikian syarat pertama telah terpenuhi.
2) Uji Normalitas.
Pengujian normalitas terhadap skor variabel Pelaksanaan Tugas
Guru (Y). Kepemimpinan Kepala sekolah (X1) dan Komitmen Guru (X2)
dilakukan dengan menggunakan teknik Kolmogorov Smirnov-Z (Program
SPSS Versi 17.00). Dalam pengujian ini ditetapkan taraf signifikansi 5% (
α 0,05). Data dikatakan berdistribusi normal jika probabilitas yang
diperoleh atau ρ >α 0,05. Hasil uji normalitas distribusi data ketiga
variabel dapat dilihat pada Tabel 16 berikut (Lampiran 7).
Tabel 16. Rangkuman Hasil Uji Normalitas
Uji K-S Pelaksanaan Tugas Guru
(Y)
Kepemimpinan Kepala Sekolah
(X1)
Komitmen Guru (X2)
Kolmogorov-Smirnov Z 0,693 0,656 0,814
ρ 0,723 0,782 0,522
Pada Tabel 16 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi masing-
masing variabel ternyata lebih besar dari α 0,05. Dengan demikian
persyaratan kedua yaitu normalitas data sudah terpenuhi.
60
3) Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas data dilakukan dengan menggunakan uji
Chi Kuadrat Bartlett ( χ 2). Kriteria yang digunakan adalah jika χ 2
Bartlett hitung < χ 2 tabel pada α 0,05, maka varians kelompok adalah
homogen. Hasil analisis menunjukkan χ 2 Bartlett sebesar 3,98
sedangkan Chi Kuadrat tabel untuk dk = 3 dan α 0,05 adalah 7,82. Ini
berarti χ 2 hitung < χ 2tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
varians kelompok adalah homogen. (Lampiran 8). Dengan persyaratan
homogenitas untuk analisis regresi terpenuhi.
4) Uji Independensi Variabel Bebas (X1) dengan (X2)
Uji persyaratan lain yang perlu dipenuhi untuk analisis korelasi
dan regresi adalah uji independensi antar variabel bebas, yaitu untuk
memastikan tidak terjadi pembauran (kontaminasi) dalam kontribusi
masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk
mengetahui independensi variabel bebas ini dilakukan dengan teknik
korelasi dengan program bantuan SPSS (Versi 17.00). Hasil analisis
korelasi antar variabel bebas dapat dilihat pada Tabel 17 (Lampiran 9)
berikut:
Tabel 17. Rangkuman Analisis Kemandirian antar Variabel Bebas
Korelasi Koefisien Korelasi ρ
rx1x2 0,191 0,166
61
Pada Tabel 17 kelihatan bahwa koefisien korelasi sebesar 0,191
dengan ρ = 0,166 lebih besar dari α 0,05, berarti kedua variabel bebas
tersebut tidak memiliki hubungan yang signifikan pada taraf
kepercayaan 95%, atau dengan kata lain kedua variabel bebas tersebut
saling independen. Dengan demikian persyaratan independensi variabel
sudah terpenuhi.
5) Uji Linierits
Persyaratan terakhir adalah pengujian garis regresi variabel bebas
dengan variabel terikat. Pengujian garis regresi ini dilakukan untuk
melihat apakah data variabel kepemimpinan kepala sekolah dan
komitmen guru cenderung membentuk garis linier terhadap variabel
pelaksanaan tugas guru. Keputusan tentang linier atau tidaknya garis
regresi diuji dengan uji F dengan taraf signifikansi 0,05. Jika nilai
signfikansi F lebih besar dari alpha 0,05, maka hal ini berarti garis
regresi linier, tetapi jika nilai signifikansi F lebih kecil dari alpha 0,05
berarti garis regresi tidak linier.
Untuk mengetahui apakah persamaan regresi linier atau tidak,
maka dicari terlebih dahulu persamaan regresi antara pelaksanaan tugas
guru (Y) dengan kepemimpinan kepala sekolah (X1), dan pelaksanaan
tugas guru (Y) dengan komitmen guru (X2). Model persamaan regresi
yang digunakan adalah Ŷ = a+bX1 dan Ŷ = a+bX2. Hasil uji linieritas
antara X1dan X2 terhadap Y disajikan pada Tabel 18 dan 19 atau
Lampiran 10.
62
Tabel 18. Rangkuman Hasil Analisis Uji Linieritas X1 terhadap Y Sumber Jumlah
Kuadratdk RJK F p
Deviasi 1329,165 22 60,417 1,246 0,284Dalam Kelompok 1455,133 30 48,504 Total 52
Pada Tabel 18 kelihatan bahwa harga F = 1,246 dengan p = 0,284
(p > 0,05). Ini berarti bahwa persamaan regresinya linier.
Tabel 19. Rangkuman Hasil Analisis Uji Linieritas X2 terhadap Y Sumber Jumlah Kuadrat dk RJK F p
Deviasi 1093,811 23 47,557 1,152 0,355Dalam Kelompok 1196,800 29 41,269 Total 52
Pada Tabel 19 kelihatan bahwa harga F = 1,152 dengan p = 0,355
(p > 0,05). Ini berarti bahwa persamaan regresinya linier.
C. Pengujian Hipotesis
1. Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama yang diuji dalam penelitian ini adalah
kepemimpinan kepala sekolah berkontribusi terhadap pelaksanaan tugas
guru. Untuk menguji hipotesis ini terlebih dahulu dilakukan analisis
korelasi sederhana dan kemudian analisis regresi. Dari hasil perhitungan
diperoleh koefisien korelasi skor kepemimpinan kepala sekolah dengan
skor pelaksanaan tugas guru adalah sebesar 0,321. Rangkuman hasil
analisis dapat dilihat pada Tabel 20 (Lampiran 11).
63
Tabel 20. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Antara Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dan Pelaksanaan Tugas Guru (Y)
Korelasi Koefisien Korelasi (r)
Koefisien Determinasi (r2)
ρ
ry1 0,321 0,103 0,018
Hasil perhitungan pada Tabel 20 menunjukkan bahwa koefisien
korelasi (ry1 ) = 0,321 dengan ρ = 0,018 < α 0,05. Ini berarti bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah
dengan pelaksanaan tugas guru. Besarnya koefisien determinasi (r2)
sebesar 0,103. Untuk mengetahui bentuk hubungan prediktif atau tidak
antara kepemimpinan kepala sekolah dan pelaksanaan tugas guru,
dilakukan analisis regresi sederhana. Dari hasil analisis diperoleh
persamaan regresi Ŷ = 100,538 + 0,366 X1. Persamaan ini kemudian
diuji keberartiannya. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 21
(Lampiran 11) berikut:
Tabel 21. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dan Pelaksanaan Tugas Guru (Y)
Sumber Jumlah Kuadrat
(JK) dk
Rata-rata
Jumlah Kuadrat (RJK)
F hitung ρ
Regresi 320,683 1 320,683 5,989 0,018 Residu 2784,299 52 53,544 Total 3104,981 53
64
Hasil perhitungan Tabel 21 di atas menunjukkan bahwa F hitung =
5,989 dengan ρ = 0,018 < α 0,05. Ini berarti persamaan regresi
signifikan pada taraf kepercayaan 95%, dan dapat digunakan untuk
memprediksi pelaksanaan tugas guru.
Selanjutnya dilakukan uji keberartian koefisien regresi.
Rangkuman hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 22.
Tabel 22. Rangkuman Hasil Uji Koefisien Regresi Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) terhadap Pelaksanaan Tugas Guru (Y)
Sumber Koefisien t Sig. Konstanta 100,538 4,277 0,001 Kepemimpinan Kepala Sekolah
0,366 2,447 0,018
Pada Tabel 22 kelihatan bahwa harga t koefisien regresi 2,447 dan
taraf signifikansi 0,018. Ini berarti bahwa koefisien regresi = 0,366
signifikan dan dapat digunakan untuk memprediksi pelaksanaan tugas
guru.
Berdasarkan pengujian hasil analisis yang semuanya signifikan
maka hipotesis yang menyatakan bahwa ”kepemimpinan kepala sekolah
berkontribusi terhadap pelaksanaan tugas guru dapat diterima dalam
taraf kepercayaan 95%, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan kepala sekolah berkontribusi terhadap pelaksanaan tugas
guru sebesar 10,3%.
65
2. Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua yang diuji dalam penelitian ini adalah komitmen
guru berkontribusi terhadap pelaksanaan tugas guru. Dalam menguji
hipotesis ini terlebih dahulu dilakukan analisis korelasi dan kemudian
dilakukan analisis regresi sederhana. Hasil analisis korelasi skor
komitmen guru dengan skor pelaksanaan tugas guru dapat dilihat pada
Tabel 23 dan Lampiran 12.
Tabel 23. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Skor Variabel Komitmen Guru (X2) dengan Variabel Pelaksanaan Tugas Guru(Y)
Korelasi
Koefisien Korelasi
(r)
Koefisien Determinasi
(r2)
p
Keterangan
(ry2) 0,512 0,262 0,001 Sangat Signifikan
Hasil perhitungan pada Tabel 23 memperlihatkan bahwa harga
koefisien korelasi antara skor variabel komitmen guru dengan skor
variabel pelaksanaan tugas guru (ry2) adalah sebesar 0,512 dengan p =
0,001 < α = 0,01 dan koefisien determinasi (r2y2) sebesar 0,262. Dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa komitmen guru mempunyai hubungan
yang sangat signifikan dengan pelaksanaan tugas guru.
Untuk mengetahui bentuk hubungan tersebut apakah bersifat
prediktif atau tidak dilakukan analisis regresi. Hasil perhitungan analisis
regresi diperoleh persamaan regresi Ŷ = 78,782 + 0,512 X2.. Persamaan
ini kemudian diuji keberartiannya dengan uji F. Rangkuman hasil
66
analisis untuk pengujian keberartian persamaan dapat dilihat pada Tabel
24.
Tabel 24. Rangkuman Hasil Uji Keberartian Persamaan Regresi Komitmen Guru (X2) terhadap Variabel Pelaksanaan Tugas Guru (Y)
Sumber Jumlah Kuadrat dk Rata-Rata Kuadrat
Fhitung Sig.
Regresi 814,371 1 814,371 18,487 0,001Residu 2290,611 52 44,050 Total 3104,981 53
Pada Tabel 24 kelihatan bahwa harga Fhitung sebesar 18,487
dengan nilai p = 0,001 < α = 0,01. Ini berarti bahwa persamaan regresi Ŷ
= 78,782 + 0,512 X2 dapat digunakan untuk memprediksi pelaksanaan
tugas guru.
Selanjutnya dilakukan uji keberartian koefisien regresi.
Rangkuman hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 25.
Tabel 25. Rangkuman Hasil untuk Uji Koefisien Regresi Komitmen Guru (X2) terhadap Pelaksanaan Tugas Guru (Y)
Sumber Koefisien t Sig. Konstanta 78,782 4,27 0,001 Komitmen Guru 0,512 4,30 0,001
Pada Tabel 25 kelihatan bahwa harga t koefisien regresi 4,30 dan
taraf signifikansi 0,001. Ini berarti bahwa koefisien regresi = 0,512
sangat signifikan dan dapat digunakan untuk memprediksi pelaksanaan
tugas guru.
Berdasarkan pengujian hasil analisis yang telah dilakukan di atas
semuanya sangat signifikan maka hipotesis yang menyatakan bahwa
komitmen guru berkontribusi terhadap pelaksanaan tugas guru, dapat
diterima dalam taraf kepercayaan 99%. Dengan demikiian dapat
67
disimpulkan bahwa komitmen guru berkontribusi pada pelaksanaan
tugasnya. besarnya kontribusi adalah 26,2%.
3. Hipotesis Ketiga
Hipotesis ketiga yang diuji dalam penelitian ini adalah
kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen guru secara bersama-sama
berkontribusi terhadap pelaksanaan tugas guru. Untuk menguji hipotesis
ini dilakukan dengan analisis korelasi ganda. Setelah dianalisis diperoleh
koefisien korelasi ganda kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen
guru secara bersama-sama terhadap pelaksanaan tugas guru sebesar
0,560. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 26 (Lampiran 13)
berikut.
Tabel 26. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Antara Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dan Komitmen Guru (X2) terhadap Pelaksanaan Tugas Guru (Y)
Korelasi Koefisien
Korelasi (R) Koefisien
Determinasi (R2) ρ
Ry1.2 0,560 0,314 0,001
Hasil perhitungan pada Tabel 26 menunjukkan bahwa koefisien
korelasi (Ry1.2) = 0,560 dengan ρ = 0,001 < α 0,01. Dengan demikian
dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara
kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen guru secara bersama-sama
terhadap pelaksanaan tugas guru.
68
Untuk mengetahui hubungan prediktif atau tidak antara
kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen guru secara bersama-sama
terhadap pelaksanaan tugas guru, dilakukan analisis regresi ganda dan
didapatkan persamaan regresi Ŷ = 44,180 + 0,264 X1 + 0,468 X2.
Rangkuman hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 27 (Lampiran 13)
berikut.
Tabel 27. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Antara Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dan Komitmen Guru (X2) terhadap Pelaksanaan Tugas Guru (Y)
Sumber JK dk RJK F hitung ρ Regresi 975,158 2 487,579 11,675 0,001 Residu 2129,823 51 41,761 Total 3104,981 53
Pada Tabel 27 menunjukkan bahwa F hitung = 11,675 dengan ρ =
0,001 < α 0,01. Ini berarti persamaan regresi sangat signifikan pada
taraf kepercayaan 99% dan dapat digunakan untuk memprediksi
pelaksanaan tugas guru. Berdasarkan pengujian hasil analisis di atas
dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga yang berbunyi kepemimpinan
kepala sekolah dan komitmen guru secara bersama-sama berkontribusi
terhadap pelaksanaan tugas guru dapat diterima dalam taraf kepercayaan
99%. Besarnya kontribusi yaitu 31,4%. Sedangkan 68,6% ditentukan
oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Untuk mengetahui besarnya Kontribusi Relatif (KR) dan
Kontribusi Efektif (KE) masing-masing variabel bebas terhadap variabel
terikat dapat dilihat pada Tabel 28 (Lampiran 15).
69
Tabel 28. Kontribusi Relatif dan Kontribusi Efektif Kepemimpinan Kepala
Sekolah (X1) dan Komitmen Guru (X2) terhadap Pelaksanaan Tugas Guru (Y)
Variabel Kontribusi Relatif (KR%)
Kontribusi Efektif (KE%)
Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) 28,22 8,86
Komitmen Guru (X2) 71,78 22,54
Total 100,00 31,4
Berdasarkan Tabel 28 dapat dijelaskan bahwa besarnya kontribusi
efektif variabel kepemimpinan kepala sekolah (X1) terhadap pelaksanaan
tugas guru (Y) sebesar 8,86%. Sedangkan kontribusi efektif variabel
komitmen guru (X2) terhadap pelaksanaan tugas guru (Y) sebesar 22,54%.
Besarnya Kontribusi efektif dari masing-masing variabel bebas
dipengaruhi oleh interaksi antara variabel bebas lainnya. Guna mengetahui
kontribusi efektif secara murni dari masing-masing variabel bebas,
dilakukan analisis korelasi Parsial. Rangkuman hasil analisis korelasi
Parsial dapat dilihat pada Tabel 29 dan Lampiran 14.
Tabel 29. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Parsial
Korelasi Parsial Koefisien Korelasi (r)
Koefisien Determinasi (r2)
ρ
r1.y-2 0,265 0,070 0,005
r2.y-1 0,485 0,235 0,001
Tabel 29 di atas memperlihatkan bahwa hubungan
kepemimpinan kepala sekolah dengan pelaksanaan tugas guru saat
70
komitmen guru dalam keadaan konstan = 0,265 dan koefisien
determinasinya = 0,070 dengan ρ = 0,005 < α 0.05. Ini berarti variabel
kepemimpin kepala sekolah memberikan kontribusi sebesar 7,0%
terhadap pelaksanaan tugas guru apabila variabel komitmen guru dalam
keadaan konstan. Sebaliknya, komitmen guru memiliki hubungan
dengan pelaksanaan tugas guru sebesar 0,485 disaat kepemimpinan
kepala sekolah dalam keadaan konstan, dengan koefisien determinasi
sebesar 0,235 dan ρ = 0,001 < 0,01. Ini berarti komitmen guru
memberikan kontribusi sebesar 23,5% terhadap pelaksanaan tugas guru
saat kepemimpinan kepala sekolah dikontrol.
Kontribusi kepemimpinan kepala sekolah terhadap pelaksanaan
tugas guru ketika komitmen guru dalam keadaan konstan adalah 7,0%,
sedangkan kontribusi efektif kepemimpinan kepala sekolah terhadap
pelaksanaan tugas guru ketika kepemimpinan kepala sekolah tidak dalam
keadaan konstan adalah 8,86%. Hal ini menggambarkan kontaminasi
variabel komitmen guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah sebesar
1,86%.
Kontribusi komitmen guru terhadap pelaksanaan tugas guru ketika
kepemimpinan kepala sekolah dalam keadaan konstan adalah 23,5%,
sedangkan kontribusi efektif ketika komitmen guru tidak dalam keadaan
konstan adalah 22,54%. Hal ini menggambarkan terjadinya kontaminasi
variabel kepemimpinan kepala sekolah terhadap komitmen guru sebesar
0,96%.
71
Terjadinya kontaminasi ini disebabkan karena pada saat dilakukan
korelasi antara variabel kepemimpinan kepala sekolah (X1) dengan
variabel pelaksanaan tugas guru (Y), variabel komitmen guru (X2) tidak
dikontrol. Demikian juga sebaliknya pada saat dilakukan korelasi antara
komitmen guru (X2) dengan variabel pelaksanaan tugas guru (Y), variabel
kepemimpinan kepala sekolah (X1) juga tidak dikontrol, sehingga
variabel-variabel yang tidak dikontrol tersebut ikut mempengaruhi
variabel lainnya.
Sedangkan kontaminasi variabel lain pada masing-masing variabel
bebas (X1 dan X2) adalah 1,86% - 0,96% = 0,9%. Hal ini menunjukkan
besaran kontribusi variabel lain terhadap X1 dan X2 di saat memprediksi.
Dengan demikian terjadi kontaminasi bersama sebesar 0,9% yang
mungkin disebabkan oleh adanya faktor lain.
Atas dasar perhitungan-perhitungan di atas, maka ketiga hipotesis
yang diuji dalam penelitian ini dapat diterima dalam taraf kepercayaan
95%.
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data dan tingkat pencapaian respon guru
SMP Negeri Kota Sungai Penuh terhadap variabel-variabel yang diukur,
maka dapat dijelaskan bahwa tingkat pencapaian respon guru terhadap
variabel pelaksanaan tugas guru, kepemimpinan kepala sekolah dan
komitmen guru adalah berada pada kategori baik. Secara berurutan skornya
adalah 87,78%, 84,96%, dan 86,06% dari skor ideal. Temuan penelitian ini
72
berbeda dengan hasil pengamatan awal yang peneliti lakukan. Pengamatan
awal menemukan bahwa pelaksanaan tugas guru terlihat masih rendah atau
kurang baik. Perbedaan temuan penelitian dengan temuan pengamatan awal
terjadi karena hasil pengukuran yang dilakukan berdasarkan pengamatan
saja atau tanpa instrumen yang valid dan reliabel tidak cukup kuat untuk
dijadikan dasar dalam melakukan generalisasi, sehingga perlu dilakukan
penelitian yang sistematis sesuai dengan prosedur, untuk mendapatkan
pembuktian dan kebenaran secara empiris.
Hasil analisis data penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan
kepala sekolah berkontribusi sebesar 10,3% terhadap Pelaksanaan tugas
guru, dan komitmen guru berkontribusi sebesar 26,2% terhadap Pelaksanaan
tugas guru. Selanjutnya variabel kepemimpinan kepala sekolah dan
komitmen guru secara bersama-sama memberikan kontribusi sebesar 31,4%
terhadap variabel Pelaksanaan tugas guru. Selanjutnya, hasil perhitungan
besaran kontribusi menunjukkan bahwa komitmen guru memberikan
kontribusi yang lebih besar dibandingkan kepemimpinan kepala sekolah.
Hal ini juga terlihat dari persamaan regresi yang diperoleh antara komitmen
guru dengan pelaksanaan tugas guru yaitu Ŷ = 78,782 + 0,512 X2. Hal ini
berarti bahwa pada saat X2 belum memberikan pengaruh terhadap Y,
diperoleh nilai Y= 78,782, sedangkan disaat X2 memberikan pengaruh satu
satuan, maka nilai Y berubah sebesar 78,782 + 0,512 (satu satuan). Ini
berarti bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan tugas guru dapat dilakukan
melaui perbaikan terhadap komitmen guru. Dalam artian jika komitmen guru
73
tinggi maka pelaksanaan tugas guru pun semakin baik. Hal ini sesuai dengan
pendapat Sondang P. Siagian (2000:49) yang menyatakan bahwa salah satu
faktor yang ikut mempengaruhi pelaksanaan tugas guru adalah komitmen.
Komitmen merupakan faktor internal yang berasal dari dalam diri guru yang
dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas, semakin tinggi komitmen guru
maka semakin baik pula pelaksanaan tugasnya sebagai guru.
Selanjutnya jika dilihat dari masing-masing indikator komitmen guru
yang diuji dalam penelitian ini maka terlihat bahwa indikator rasa tanggung
jawab merupakan indicator yang memiliki skor tertinggi yaitu 87,25%.
(84,40%), sedangkan indicator terendah adalah pada keaktifan guru yaitu
84,40%. Ini berarti bahwa keaktifan guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh
perlu untuk ditingkatkan ke arah yang lebih baik lagi. Sehingga dengan
meningkatnya keaktifan yang dimiliki oleh guru maka komitmen guru pun
akan meningkat, yang nantinya akan berdampak pada peningkatan
pelaksanaan tugas guru.
Untuk variabel kepemimpinan kepala sekolah persamaan regresi yang
diperoleh adalah Ŷ = 100,538 + 0,366 X1. Hal ini menunjukkan bahwa pada
saat X1 belum memberikan pengaruh terhadap Y, nilai Y ada sebesar
100,538 dan pada saat X1 memberikan pengaruh terhadap Y, maka nilai Y
akan berubah sebesar 100,538 + 0,366 (satu satuan). Sedangkan besar
kontribusi yang diberikan kepemimpinan kepala sekolah terhadap
pelaksanaan tugas guru adalah 10,3%. Ini menunjukkan bahwa pelaksanaan
tugas guru dapat ditingkatkan melalui kepemimpinan kepala SMP Negeri
74
Kota Sungai Penuh. Ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Ngalim Purwanto (1998:45) yang menyatakan bahwa keberhasilan
pelaksanaan sebuah tugas salah satunya ditentukan oleh faktor
kepemimpinan. Ini berarti kepemimpinan ikut mempengaruhi pelaksanaan
tugas guru. Dalam artian kepemimpinan yang berjalan dengan efektif dapat
meningkatkan pelaksanaan tugas guru.
Dilihat dari masing-masing indikator kepemimpinan kepala sekolah
yang diuji dalam penelitian ini terlihat bahwa indikator tertinggi adalah pada
memfasilitasi guru yaitu 86,60% dan skor terendah adalah pada
mempengaruhi guru yaitu 83,47%. Ini berarti dapat kita maknai bahwa
kepala sekolah sebagai pimpinan belum menjalankan perannya sebagai
pemberi pengaruh kepada guru dengan baik. Dengan kata lain, proses
mempengaruhi guru yang dilakukan kepala sekolah terhadap guru belum
berlangsung dengan baik, sehingga perlu ditingkatkan.
Sedangkan jika dilihat dari masing-masing indikator dari variabel
pelaksanaan tugas guru terlihat bahwa indikator yang tertinggi adalah
pelaksanaan bimbingan dan latihan yaitu berada pada kategori sangat baik
dengan skor 90,40% dari skor ideal. Selanjutnya untuk indicator terendah
adalah pada perencanaan pembelajaran. Ini menggambarkan bahwa guru
SMP Negeri Kota Sungai Penuh sudah melakasanakan bimbingan dan
latihan kepada peserta dengan sangat baik. Sebaliknya, mengenai
perencanaan pembelajaran terlihat bahwa guru masih terlihat masih kurang
baik dalam membuat rencana pembelajaran.
75
Dari persamaan regresi yang dipaparkan di atas terlihat bahwa
variabel komitmen guru memberikan pengaruh yang lebih besar
dibandingkan dengan variabel kepemimpinan kepala sekolah. Selanjutnya
diketahui besaran kontribusi kedua variabel secara besama-sama terhadap
pelaksanaan tugas guru sebesar 31,4%, sedangkan sisanya sebesar 68,6%
merupakan sumbangan variabel lain yang ikut mempengaruhi pelaksanaan
tugas guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh yang tidak dikaji dalam
penelitian ini.
Adapun persamaan regresi saat variabel X1 dan X2 secara bersama-
sama memprediksi Y, diperoleh Ŷ = 44,180 + 0,264 X1 + 0,467 X2. Ini
berarti bahwa saat X1 dan X2 belum berpengaruh terhadap Y, maka nilai Y
sudah ada sebesar 44,180. Dan saat X1 dan X2 secara bersama-sama
memberikan pengaruh satu satuan maka nilai Y akan berubah sebesar
44,180 (satu satuan) + 0,264 (satu satuan) + 0,467 (satu satuan).
Kesemuanya ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian ini dapat diterima
secara empiris.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala
sekolah memiliki hubungan yang signifikan dan memberikan kontribusi
yang berarti untuk pelaksanaan tugas guru. Dapat ditegaskan kembali bahwa
besarnya kontribusi kepemimpinan kepala sekolah terhadap Pelaksanaan
tugas guru adalah 10,3%. Hal ini sejalan dengan pendapat Nanang Fatah
(2004:18) yang menyatakan faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tugas
guru salah satunya adalah kepemimpinan. Kepemimpinan yang baik oleh
76
kepala sekolah akan membuat guru merasa dihargai, sehingga akan
menimbulkan perasaan untuk dapat mengerjakan tugas dan
tanggungjawabnya dengan sebaik-baiknya. Kepemimpinan yang baik ini
dapat ditandai dari adanya bimbingan, arahan, motivasi, dan fasilitas yang
diberikan oleh kepala sekolah kepada guru. selanjutnya, Sunarto (Ghufron,
2008:70) menyatakan bahwa kepemimpinan yang baik adalah proses yang
memberi inspirasi kepada para bawahan (guru) agar mereka bekerja sebaik-
baiknya untuk mencapai hasil yang diharapkan. Ini menunjukkan bahwa
dengan adanya kepemimpinan yang baik dari kepala sekolah, tentunya guru
akan mampu menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.
Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa selain kepemimpinan
kepala sekolah, komitmen guru juga ikut mempengaruhi pelaksanaan tugas
guru itu sendiri. Analisis deskriptif menunjukkan bahwa komitmen guru
termasuk kategori baik dengan skor rata-rata 86,06% dari skor ideal.
Komitmen guru pada penelitian ini juga memiliki hubungan yang sangat
signifikan dan memberi kontribusi yang berarti terhadap pelaksanaan tugas
guru. Komitmen guru dapat diartikan sebagai sebuah perjanjian yang ada
dalam diri seorang guru untuk mau bekerja dengan sungguh-sungguh dan
penuh rasa tanggung jawab. Dapat dijelaskan bahwa komitmen yang
dimiliki oleh guru berpenngaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan
tugasnya. Ini sejalan dengan pendapat Glickman (Sri Banun Muslim,
2009:81) yang menyatakan bahwa komitmen kerja yang tinggi dari seorang
77
guru merupakan elemen penting yang dapat menentukan berhasil atau
tidaknya guru dalam melaksanakan tugasnya.
Dari analisis data yang dilakukan diketahui bahwa secara sangat
signifikan pelaksanaan tugas guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh
dipengaruhi oleh kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen guru, baik
secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama. Kepemimpinan kepala
sekolah dan komitmen guru merupakan dua faktor yang sangat penting
karena dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas guru. Komitmen guru yang
tinggi terhadap tugas dan didukung oleh kepemimpinan kepala sekolah yang
efektif, akan dapat meningkatkan pelaksanaan tugas guru menjadi lebih
baik. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa untuk meningkatkan
pelaksanaan tugas guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh dapat dilakukan
dengan berupaya memperbaiki kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen
guru terhadap tugas dan tanggung jawabnya.
E. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan dengan cermat berdasarkan metode dan
prosedur yang sesuai dengan jenis penelitian ini. Namun kesempurnaan hasil
merupakan hal yang tidak mudah untuk menwujudkannya. Inilah hasil
terbaik saat ini, walaupun dengan keterbatasan dan kelemahan yang ditemui
selama proses penelitian.
Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan dan kelemahan yang
tidak bisa dihindari walaupun instrumen telah dirancang dan telah diuji
validitas dan realibilitasnya. Namun kesungguhan dan kebenaran respon
78
yang diberikan oleh responden sulit dikontrol oleh peneliti. Terutama aspek
kejujuran dan kesungguhan dalam mengisi instrumen. Sebab bisa saja
respon yang diberikan terhadap butir-butir angket yang diajukan tidak sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya, dikarenakan adanya kecemasan responden
bahwa pengisian instrumen penelitian akan berpengaruh terhadap kondisi
mereka jika menjawab sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Meskipun
dari awal peneliti telah menginformasikan bahwa data yang diberikan benar-
benar hanya akan digunakan untuk penelitian ini dan tidak akan berpengaruh
sama sekali pada kondisi mereka. Oleh karena itu peneliti perlu
mendapatkan asumsi bahwa respon yang diberikan terhadap butir-butir
pernyataan instrumen sudah dapat memberikan sumbangan gambaran yang
sebenarnya sesuai dengan apa yang hendak diungkapkan melalui instrumen
penelitian.
79
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah
dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Dilihat dari hasil analisis deskripsi data variabel kepemimpinan kepala
SMP Negeri Kota Sungai Penuh berada pada kategori baik dengan skor
84,96% dari skor ideal. Selanjutnya kepemimpinan kepala sekolah
bekontribusi terhadap pelaksanaan tugas guru sebesar 10,3%. Hal ini
berarti bahwa apabila kepemimpinan kepala sekolah dilaksanakan dengan
baik, maka pelaksanaan tugas guru cenderung akan menjadi baik.
Sebaliknya jika kepemimpinan kepala sekolah dilaksanakan kurang baik,
maka pelaksanaan tugas guru cenderung menjadi kurang baik.
2. Dilihat dari hasil analisis deskripsi data variabel komitmen guru berada
pada kategori baik dengan skor 86,06% dari skor ideal. Selanjutnya
komitmen guru berkontribusi sebesar 26,2% terhadap pelaksanaan tugas
guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh. Ini berarti bahwa apabila komitmen
guru tinggi, maka pelaksanaan tugas guru cenderung menjadi lebih baik
pula. Sebaliknya jika komitmen guru rendah/kurang baik, maka
pelaksanaan tugas guru cenderung menjadi kurang baik.
3. Hasil analisis deskripsi data menunjukkan bahwa variabel pelaksanaan
tugas guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh berada pada kategori baik
dengan skor 87,78% dari skor ideal. Selanjutnya kepemimpinan kepala
74
80
sekolah dan komitmen guru secara bersama-sama berkontribusi terhadap
pelaksanaan tugas guru sebesar 31,4%. Hal ini menunjukkan bahwa
apabila kepemimpinan kepala sekolah dilaksanakan dengan baik dan
komitmen guru juga tinggi/baik, maka pelaksanaan tugas guru SMP
Negeri Kota Sungai Penuh cenderung baik pula. Sebaliknya, apabila
kepemimpinan kepala sekolah tidak dilaksanakan dengan baik dan
komitmen guru juga rendah, maka pelaksanaan tugas guru cenderung
menjadi kurang baik.
B. Implikasi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala
sekolah dan komitmen guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh berkontribusi
signifikan terhadap pelaksanaan tugas guru, baik secara sendiri-sendiri
maupun secara bersama-sama. Ini berarti bahwa pelaksanaan tugas guru
dapat ditingkatkan menjadi lebih baik melalui peningkatan kepemimpinan
kepala sekolah serta komitmen guru.
Dari hasil penelitian terlihat bahwa kepemimpinan kepala sekolah
dan komitmen guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh sudah terlaksana
dengan baik, sehingga dapat digunaakan untuk meningkatkan pelaksanaan
tugas guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh. Meskipun telah terlaksana
dengan baik, maka perlu pula dilakukan upaya-upaya untuk peningkatan
terhadap kedua variabel ini agar berjalan menjadi lebih baik lagi.
Upaya untuk meningkatkan kepemimpinan kepala sekolah ini dapat
dilakukan oleh kepala sekolah sebagai pimpinan dengan menempuh
81
berbagai unsur yang ada dalam kepemimpinannya misalnya mempengaruhi,
membimbing, mengarahkan, memotivasi dan memberikan pengawasan
terhadap guru, melakukan koordinasi dengan semua personil sekolah, serta
memfasilitasi semua kegiatan yang dilakukan guru dalam melaksanakan
tugasnya. Kepala sekolah harus mampu memotivasi para guru dengan
berbagai macam penghargaan yang relevan dengan kemajuan kerja atau
keberhasilan guru dalam melaksanakan tugasnya. Apabila kepala sekolah
tidak meningkatkan unsur-unsur kepemimpinan yang dikemukakan di atas
maka akan mempengaruhi guru dalam melaksanakan tugasnya. Kurangnya
koordinasi dalam pekerjaan akan mempengaruhi guru dalam mencapai
keberhasilan pelaksanaan tugasnya.
Selanjutnya, peningkatan terhadap komitmen guru juga perlu
dilakukan. Peningkatan komitmen dalam diri guru tidak terlepas dari
berbagai persoalan. Ini dikarenakan bahwa komitmen yang ada dalam diri
guru bukanlah sesuatu yang bersifat statis, artinya selalu berubaha sesuai
dengan kondisi yang ada. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
komitmen guru ini diantaranya adalah dengan cara membantu para guru agar
dapat memiliki pemahaman tentang arti dan kedudukannya sebagai seorang
guru yang bertanggung jawab terhadap organisasi, diri sendiri dan pada
Tuhan Yang Maha Esa. Pemahaman ini dapat dilakukan dengan cara
melibatkan guru dalam berbagai kegiatan seminar dan pelatihan guna
meningkatkan wawasan dan cakrawala guru, serta memberi kesempatan
kepada guru untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,
82
memberikan reward dan punishment terhadap penyelesaian tugas yang
dilakukannya, serta meningkatkan peran aktif guru dalam setiap kegiatan
yang diadakan sekolah. Dengan dilibatkan guru dalam kegiatan-kegiatan
yang dilakukan sekolah, diharapkan dapat membuat guru merasa dihargai,
sehingga dengna demikan mereka akan bersungguh-sungguh dan
bertanggung jawab terhadap tugasnya.
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa upaya untuk
meningkatkan kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen guru dapat pula
meningkatkan pelaksanaan tugas guru SMP Negeri Kota Sungai Penu, selain
itu perlu juga memperhatikan fktor-faktor lain yang ikut mempengaruhi
pelaksanaan tugas guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi diharapkan untuk selalu
berusaha membina serta meningkatkan kinerja guru, serta
kepemimpinannya dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Hal ini dapat
dilakukan dengan memberikan perhatian, bimbingan dan kebutuhan guru-
guru dalam pelaksanaan pembelajaran, memberikan motivasi, dan
semangat dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah.
Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif, bagi guru yang tidak
disiplin dan tidak melaksankan tugas sebagaimana mestinyamaka akan
diberikan teguran ataupun sanksi sedangkan bagi guru yang mempunyai
83
komitmen yang tinggi terhadap tugas dan mematuhi dan melaksankan
tugas dengan baik maka akan diberikan penghargaan atau reword.
2. Guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh agar mempunyai komitmen yang
tinngi terhadap tugas agar menghasilkan pelaksanaan tugas yang baik.
Diharapkan dengan hal itu akan dapat mendongkrak mutu pendidikan di
sekolah. Dan juga diharapakn kepada guru untuk menerima bimbingan dan
pengarahan yang diberikan oleh kepala sekolah.
3. Bagi Dinas Pendidikan, dalam meningkatkan mutu pendidikan yang
berkualitas perlu adanya suatu kebijakan –kebijakan atau aturan-aturan
tentang penyelengaraan pembelajaran disekolah, hendaknya terkait dengan
peningkatan kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen guru terhadap
pelaksanaan tugas menuju arah yang lebih baik.
4. Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga, agar dapat
melakukan pembinaan profesi guru secara terus menerus (continuous
professional development), yaitu melalui wadah guru yang sudah ada
seperti Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Selain itu, diharapkan
Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga dapat membuat
kebijakan mengenai peningkatan pelaksanaan tugas guru ke arah yang
lebih baik lagi.
5. Peneliti selanjutnya, berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh,
mengisyaratkan bahwa ada faktor-faktor lain yang diduga ikut
mempengaruhi pelaksanaan tugas guru selain faktor kepemimpinan kepala
84
sekolah dan komitmen guru. Oleh karena itu disarankan untuk meneliti
variabel-variabel lain yang belum dikaji dalam penelitian ini.
85
86
DAFTAR RUJUKAN
Agustiar Syah Nur. 2010. Kepemimpinan dan Psikologi Manajemen. Diktat Kuliah tidak di publikasikan. Program Pascasarjana,Universitas Negeri Padang.
Anas Sudjiono. 2007. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Depdikbud.1998. Panduan Manajemen Sekolah. Jakarta: Dikdasmen.
--------------,1995.Pembinaan Profesionalisme Tenaga Kependidikan: Materi Pelatihan Calon Kepala Sekolah. Jakarta: Dikmenum.
------------.1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia.jakarta. Balai Pustaka Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah. 1996. Petunjuk Peningkatan Mutu
Pendidikan di Sekolah Dasar .Jakarta.
Enco Mulyasa. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung:Remaja Rosda Karya.
Gibson .J.l Ivanceviek J.M dan Donnely, JH.1996. Organisasi. Terjemahan Nunuk Adiarni. Jakarta : Bina Rupa.
Goleman,Daniel. 2001. Kecerdasan Emosional Untuk Mencapai Prestasi. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.
Gustiar. 2006. Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah,dan Insentif Terhadap Tugas Guru SMA Negeri Kota Padang. Tesis tidak diterbitkan. Padang: Program Pascasarjana UNP Padang.
Hadari Nawawidan Martini. 1995. Kepemimpinan yang Efektif. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Hadiyanto. 2001. Pendekatan Supervisi Pendidikan.( Kumpulan Bahan Ajar ) Jurusan Administrasi Pendidikan UNP.
Hoy, Wayne K and Miskel Gecil G. 1988. Educational Administration Theory Research and Practice. New York: Random Home Inc.
Husaini Usman, 2006. Manajemen, Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Israel Artuno. 1990. Pengembangan Kelembagaan :Pengalaman Proyek – Proyek Bank Dunia. Jakarta LP3ES.
86
87
Komaruddin. 1994. Ensiklopedia Manajemen. Jakarta: Rajawali Press.
Lubis Sri. 2011. Kesulitan guru dalam Membimbingn Siswa untuk Mengatasi Kesulitan Belajar di Madrasah Tsanawiyah Nir Hasanah Medan. (Online.) . http://fakagamauisu.wordpress.com/admistrasi/peranan-guru-membimbing-siswa-untuk-mengatasi-kesulitan-belajar-di-madrasah-tsanawiyah-nur-hasanah-medan/ diakses 12 Juli 2011).
Mudjiono Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Muhammad Uzer Usman. 2003. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Nana Sudjana,2004. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo Offset.
----------------.1997. Dasar – dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito.
Nanang Fattah. 2004. Konsep Manajemen Berbasis Sekolah ( MBS ) dan Dewan Sekolah. Bandung: CV Pustaka Bani Quraisy
Oemar Hamalik, 2000. Psikologi Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.
-------------------. 1992. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Pandji Anoraga. Psikologi Kepemimpinan.(Online).http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2037514-kepemimpinan-yang-efektif/. Diakses 12 Juli 2011).
Piet A Sahertian.2004. Konsep Dasar Tekhnik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta. Rineka Cipta.
---------------------. 1994. Profil Pendidik Profesional. Yogyakarta. Andi Offset.
Schatz,K Schatz,L.1995. Managing by Influence. New Jersey: Prentice Hall.Inc.
Suheni dan Ediswal. 2004. Kontribusi Komitmen dan Komunikasi Interpersonal Guru SLTP N Padang Timur. Jurnal pembelajaran Vol. 27 No. 02.
Sianturi .A. 1998. Organisasi dan Manajemen. Jakarta: Erlangga.
Steers Richard.1980. Efektivitas Organisasi ( terjemahan ). Jakarta: Erlangga.
Suharsimi Arikunto. 1990. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta :Rineka Cipta.
88
T.Raka Joni. 1990. Klasifikasi Dosen LPTK. Makalah Konvensi Pendidikan Indonesia II,Medan: IKIP Medan.
Tika Pabundu. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta: 2006
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2003. Jakarta: Diperbanyak oleh Cipta Jaya.
Undang – Undang Republik Indonesi Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Standar Nasional Pendidikan. 2006. .Jakarta: Diperbanyak oleh CV.Tamita Utama.
Veithzal Rivai dan Sylviana Murni. 2009. Education Management. Jakarta. Raja Gravindo Persada
Wahyosumidjo.2005. Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta : Ghalia Indonesia.
-------------------.1999. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
89
Lampiran 1: Sungai Penuh, September 2011
Hal : Mohon Bantuan Pengisian Angket Kepada Yth. Bapak/Ibu Guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh di Tempat Assalamu’alaikum Wr. Wb. Bersama ini saya sampaikan kepada Bapak/Ibu, bahwa saya bermaksud melakukan penelitian di SMP Negeri Kota Sungai Penuh tempat Bapak/Ibu mengajar. Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka penulisan tesis sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Studi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang. Sehubungan dengan itu, maka saya sangat mengharapkan bantuan Bapak/Ibu untuk mengisi angket yang saya ajukan demi lancarnya penelitian ini. Jawaban Bapak/Ibu tidak ada kaitannya sama sekali dengan status ataupun jabatan Bapak/Ibu di SMP Negeri Kota Sungai Penuh. Jawaban Bapak/Ibu akan dijamin kerahasiannya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi kemajuan SMP Negeri Kota Sungai Penuh. Demikianlah permohonan ini, atas segala bantuan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.
Wassalam,
Ella Oktafina Peneliti
90
KUESIONER PENELITIAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DITINJAU DARI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMITMEN GURU SMP NEGERI KOTA
SUNGAI PENUH Kuesioner ini disusun untuk melihat bagaimana pelaksanaan tugas guru, kepemimpinan Kepala Sekolah serta komitmen guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh. Untuk itu, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu mengisi kuesioner ini dengan sejujurnya sesuai dengan apa yang Bapak/Ibu alami sendiri. Bapak/Ibu tidak perlu ragu-ragu dalam mengisinya karena tidak ada resiko apapun, serta saya menjamin kerahasiaan jawaban yang Bapak/Ibu berikan. Adapun tujuan penelitian ini semata-mata dilakukan untuk pengembangan ilmu. Bacalah pernyataan-pernyataan berikut dengan seksama sebelum menjawab, kemudian memberikan tanda silang (X) atas pernyataan yang Bapak/Ibu pilih pada kolom yang disediakan. SL = Selalu SS = Sangat Setuju SR = Sering S = Setuju KK = Kadang-kadang KS = Kurang Setuju JR = Jarang TS = Tidak Setuju TP = Tidak Pernah STS = Sangat Tidak Setuju
91
Identitas Responden: Isilah kolom-kolom di bawah ini sesuai dengan data Bapak/Ibu sesuai dengan kondisi/keadaan sekarang dengan memberi tanda silang (X) pada kotak yang tersedia di bawah ini 1. Pendidikan
a. ≥ S1
b. < S1 2. Masa Kerja
a. ≥ 15 Tahun b. < 15 Tahun
A. PELAKSANAAN TUGAS GURU
No Pernyataan Alternatif Jawaban 1. Membuat rencana pembelajaran SL SR KD JR TP1. Sebelum menyusun rencana pembelajaran saya
mempedomani kurikulum terlebih dahulu
2. Saya menyusun rencana pembelajaran setiap semester
3. Saya tidak merevisi rencana pembelajaran yang saya susun dari tahun ke tahun
4. Ketika menyusun rencana pembelajaran saya tidak memperhatikan kompetensi yang diharapkan dari siswa
5. Saya menentukan bahan pembelajaran yang akan diberikan pada siswa ketika menyusun rencana pembelajaran
6. Saat menyusun rencana pembelajaran saya menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan saya ajarkan
7. Saya tidak menentukan media yang akan dipakai ketika menyusun rencana pembelajaran
8. Saya tidak membuat skenario pembelajaran dalam rencana pembelajaran yang saya susun
2. Melaksanakan Pembelajaran 9. Sebelum pembelajaran dimulai saya
92
menyampaikan kompetensi yang perlu dimiliki siswa sesudah pembelajaran
10. Saya memperhatikan skenario pembelajaran saat melaksanakan pembelajaran
11. Saya menuliskan pokok-pokok materi yang akan dibahas pada saat pembelajaran dimulai
12. Saya menggunakan media sebagai alat bantu pembelajaran
13. Saya berusaha menvariasikan metode pembelajaran yang dipakai agar siswa tidak bosan belajar
14. Saya tidak berusaha lebih mengaktifkan siswa saat proses pembelajaran dilakukan
15. Saya memberikan kesempatan yang banyak pada siswa untuk bertanya tentang materi yang dipelajari
16. Saya tidak memberikan contoh-contoh kongkrit saat menjelaskan materi pelajaran
17. Saya memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar dari temannya
3. Melaksanakan evaluasi 18. Saya tidak merumuskan tujuan evaluasi pada
waktu merencanakan evaluasi
19. Saya memberikan tugas pada siswa untuk lebih menguasai materi yang dipelajari
20. Saya tidak menyusun kisi-kisi tes sebelum menyusun butir tes
21. Saya memilih alat evaluasi yang sesuai dengan kompetensi yang akan dilakukan
22. Saya menyusun alat evaluasi dengan berpedoman pada cara penyusunan yang baik
23. Saya menganalisis hasil evaluasi untuk menentukan tindak lanjut
24. Setiap tugas yang diberikan saya periksa dan dikembalikan untuk umpan balik bagi siswa
25. Saya memberikan nilai pada siswa berdasarkan hasil ujian yang diperolehnya
26. Saya melakukan evaluasi setiap selesai satu pokok bahasan
27. Saya memberikan pertanyaan pada siswa untuk mengetahui pemahaman mereka tentang materi yang dipelajari
28. Setelah lembaran tes diperiksa saya mengembalikannya kepada siswa
93
4. Melakukan bimbingan dan latihan 29. Saya membimbing siswa yang mengalami
kesulitan belajar secara individual
30. Saya membimbing siswa yang mengalami masalah yang sama dalam pembelajaran secara kelompok
31. Saya memberikan latihan bagi siswa yang belum memahami pokok bahasan tertentu
32. Saya memberikan program pengayaan pada siswa untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam belajar
33. Saya melatih siswa untuk berani bertanya dalam proses pembelajaran
5. Manajemen kelas 34. Saya mengelola waktu pembelajaran dengan
efisien
35. Saya mengatur penempatan alat serta media pembelajaran dengan baik agar tidak menghalangi pandangan siswa
36. Saya memperhatikan perilaku siswa dalam proses pembelajaran
37. Saya membagi perhatian pada seluruh siswa dalam proses pembelajaran
38. Saya menegur siswa yang mengganggu proses pembelajaran
39. Saya melakukan interaksi yang baik dengan siswa dalam menciptakan iklim kelas yang kondusif
40. Saya memberikan perlakuan yang adil dalam melayani siswa
B. KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
No Pernyataan Alternatif Jawaban SL SR KD JR TP
1. Mempengaruhi Guru
1. Kepala sekolah mempengaruhi guru dengan memperlihatkan contoh-contoh yang baik.
2. Kepala sekolah mempengaruhi guru untuk menerapkan disiplin yang baik
3. Kepala sekolah mengajak guru untuk bersifat terbuka
4. Kepala sekolah mempengaruhi guru untuk meningkatkan kemampuan profesional.
94
5. Kepala sekolah menyadarkan guru akan pentingnya disiplin kerja
6. Kepala sekolah bekerjasama dalam melaksanakan pekerjaan dengan guru lain.
7. Kepala sekolah membujuk guru agar mau bekerja dengan ikhlas.
8. Kepala sekolah mengajak guru dengan serius untuk mengatasi kesulitan-kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran
9. Kepala sekolah mempengaruhi guru dengan memperhatikan kesejahteraan guru.
10. Kepala sekolah mempengaruhi guru dengan menghargai setiap usaha yang dilakukan
2. Membimbing Guru
11. Kepala sekolah membimbing guru dalam menentukan jenis kegiatan yang dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran
12. Kepala sekolah membimbing guru dalam menyusun rencana pembelajaran berdasarkan kompetensi
13. Kepala sekolah membimbing guru dalam memilih sumber belajar yang tepat digunakan untuk kesuksesan proses pembelajaran
14. Kepala sekolah membimbing guru dengan cara melatih guru dalam menganalisis materi pembelajaran
15. Bimbingan yang diberikan oleh kepala sekolah membantu guru dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam pelaksaanaan pembelajaran
16. Kepala sekolah tidak membimbing guru dalam menyusun evaluasi pembelajaran yang tepat
17. Kepala sekolah membimbinng guru mengenai prosedur dalam melakukan tindak lanjut terhadap hasil belajar siswa (remedial/pengayaan)
18. Kepala sekolah membimbing guru dalam menyusun bahan kenaikan pangkat
3. Mengarahkan Guru
95
19. Saya diberikan aturan yang jelas oleh kepala sekolah dalam melaksanakan tugas yang baru.
20. Kepala Sekolah memberikan pengarahan kepada guru dalam melaksanakan pekerjaan.
21. Kepala Sekolah mengarahkan guru untuk perbaikan pekerjaan, tanpa melengkapi fasilitas yang diperlukan.
22. Kepala Sekolah memberikan arahan terhadap guru yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan pekerjaan.
23. Kepala Sekolah memberikan arahan kepada guru diwaktu adanya rapat majelis guru
24. Kepala Sekolah memberikan acuan berkelompok terhadap guru-guru yang mengalami masalah yang sama
25. Kepala sekolah mengarahkan guru ketika guru melakukan kesalahan
26. Kepala sekolah mengarahkan guru agar melaksanakan pekerjaan sesuai dengan aturan yang ada di sekolah
4. Memotivasi Guru 27. Kepala Sekolah memotivasi guru dengan
menanyakan keluhan-keluhan/kesulitan-kesulitan yang dirasakan dalam melaksanakan pekerjaan.
28. Kepala Sekolah memotivasi guru dengan memberikan insentif.
29. Kepala Sekolah memotivasi guru dengan memberikan penghargaan kepada setiap guru yang memperoleh prestasi.
30. Kepala Sekolah memotivasi guru dengan menciptakan suasana kerja yang kondusif.
31. Kepala memotivasi guru dengan memberikan bantuan dalam menyelesaikan masalah.
32. Kepala Sekolah memberikan perhatian yang berbeda terhadap guru dalam melaksanakan pekerjaan.
33. Kepala Sekolah memberikan kemudahan-kemudahan kepada semua guru dalam pengembangan profesi.
96
34. Kepala Sekolah memotivasi semua guru untuk mengurus kenaikan pangkat
5.aMemfasilitasi Guru 35. Kepala sekolah memfasilitas guru dalam
urusan kenaikan pangkat
36. Kepala Sekolah melengkapi media pembelajaran yang dibutuhkan guru.
37. Kepala sekolah menyediakan alat tulis yang dibutuhkan guru dalam melaksanakan tugasnya
38. Kepala sekolah menyediakan ruang guru dengan fasilitas yang mencukupi
39. Kepala sekolah menyediakan alat-alat laboratorium yang dibutuhkan guru dalam praktek
40. Kepala sekolah menyediakan sumber informasi yang baru bagi guru.
C. Komitmen Guru
No Pernyataan Alternatif Jawaban SS S KS TS STS
1. Kepedulian
1. Saya peduli terhadap perubahan yang terjadi di sekolah dalam upaya peningkatan kualitas kerja
2. Saya berusaha untuk meningkatkan kompetensi diri untuk meningkatkan proses pembelajaran yang saya lakukan
3. Saya tidak peduli dengan pekerjaan guru lain, yang penting bagi saya adalah tugas dan tanggung jawab saya selesai
4. Saya bersedia membantu jika ada rekan kerja yang kesulitan dalam melaksanakan pekerjaan.
5. Jika ada siswa saya yang tidak masuk belajar beberapa kali, saya berusaha mencari penyebabnya
6. Apabila ada teman yang berhalangan hadir ke sekolah, saya bersedia menggantikan tugasnya
7. Jika ada media pelajaran yang rusak, maka saya akan memperbaikinya
2. Keikhlasan
8. Tugas tambahan yang diberikan pada saya
97
, saya selesaikan dengan senang hati. 9. Saya membimbing siswa yang lambat
belajar diluar jam sekolah dengan ikhlas
10. Jika kepala sekolah meminta saya melakukan suatu tugas dengan mendadak, saya merasa kesal
11. Saya melakukan setiap tugas dan tanggung jawab dengan enjoy tanpa paksaan dari siapa pun
12. Saya berusaha membantu rekan sejawat yang menghadapi permasalahan dalam pekerjaannya tanpa dimintanya
3. Kedisiplinan
13. Saya berusaha datang ke sekolah tepat waktu
14. saya masuk ke kelas jika bel tanda masuk sudah berbunyi
15. Saya tidak mau meninggalkan siswa selama jam pelajaran berlangsung
16. Saya berusaha hadir dalam s upacara bendera, meskipun tidak ada jadwal mengajar pada hari itu
17. Saya lebih memilih untuk memeriksa lembar jawaban siswa ketimbang ngobrol dengan rekan sejawat
18. Apabila ada keperluan keluar sekolah, saya meminta izin kepada kepala sekolah terlebih dahulu
19. Saya mengerjakan tugas dan tanggung jawab saya dengan baik, meskipun tidak diawasi oleh kepala sekolah
4. Loyalitas
20. Kalau ada tugas yang belum selesai saya akan menyelesaikannya segera, walaupun tanpa istirahat
21. Meskipun tidak dibayar saya bersedia kerja lembur untuk kepentingan sekolah
22. Saya berusaha tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan kepada saya selesai dengan baik
23. Dalam berbagai kegiatan sekolah saya berusaha melibatkan diri dalam kepanitian
24. Saya bekerja tanpa mempertimbangkan kelebihan jam kerja/mengajar
98
25. Meskipun tidak ada biaya untuk membuat media pembelajaran, saya berusaha memakai dana sendiri
5.aRasa Tanggung Jawab
26. Tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab saya kerjakan sebaik mungkin
27. Tugas yang diberikan secara mendadak oleh kepala sekolah saya terima tanpa perasaan kesal
28. Saya berusaha mencapai hasil kerja yang lebih baik dari pada yang diinginkan kepala sekolah
29. Saya berusaha menganalisis hasil evaluasi untuk balikan bagi saya
30. Untuk melaksanakan pekerjaan saya mengunakan waktu seefektif mungkin.
31. Saya berusaha melayani siswa dengan baik agar siswa merasa puas dengan pembelajaran yang dilakukan
32. Saya berusah mengerjakan pekerjaan yang diberikan kepada saya dengan sungguh-sungguh
33. Saya bekerja hanya sesuai dengan jam kerja yang ditentukan
34. Saya akan menyelesaikan pekerjaan yang diberikan kepada saya tepat waktu, meskipun pekerjaan itu terasa berat bagi saya
6. Keaktifan 35. Saya ikut terlibat dalam setiap kegiatan
yang diselenggarakan sekolah
36. Saya bersedia menerima tugas tambahan yang diberikan kepala sekolah
37. Saya mencari informasi dari berbagai sumber untuk menambah pengetahuan dan wawasan saya.
38. Jika tugas yang diberikan kepada saya sudah selesai, maka saya akan berusaha mengerjakan pekerjaan lainnya
39. Saya berusaha mencari metode pembelajaran yang baru untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik
40. Saya berusaha membuat media pembelajaran yang menarik bagi siswa
99
Lampiran 3:
Analisis Uji Coba Pelaksanaan Tugas Guru (Y):
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.947 .947 40
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00001 149.67 317.540 .531 .946VAR00002 150.10 313.748 .519 .946VAR00003 150.23 311.357 .630 .945VAR00004 150.37 308.102 .813 .944VAR00005 149.93 313.444 .585 .946VAR00006 150.10 328.024 G.082 .949VAR00007 150.27 311.926 .551 .946VAR00008 150.50 309.086 .782 .944VAR00009 150.13 311.292 .504 .946VAR00010 149.50 321.224 G.351 .947VAR00011 149.67 316.023 .595 .946VAR00012 150.27 310.133 .583 .946VAR00013 150.37 313.757 .600 .945VAR00014 149.70 321.734 G.313 .947VAR00015 150.03 312.930 .595 .945VAR00016 149.70 319.459 .461 .946VAR00017 150.03 313.413 .578 .946VAR00018 149.97 319.413 .482 .946VAR00019 150.23 309.564 .693 .945VAR00020 150.10 313.886 .515 .946VAR00021 149.93 312.685 .650 .945
100
VAR00022 150.10 328.024 G.082 .949VAR00023 149.70 316.838 .574 .946VAR00024 150.67 310.989 .706 .945VAR00025 150.10 312.783 .579 .946VAR00026 149.83 317.040 .472 .946VAR00027 150.37 308.033 .731 .944VAR00028 150.07 314.961 .513 .946VAR00029 150.03 312.930 .564 .946VAR00030 150.07 317.444 .519 .946VAR00031 149.90 312.852 .589 .946VAR00032 150.30 309.390 .727 .945VAR00033 150.33 314.644 .569 .946VAR00034 149.77 321.495 .364 .947VAR00035 150.00 316.483 .511 .946VAR00036 149.87 312.395 .661 .945VAR00037 149.63 317.413 .572 .946VAR00038 150.53 313.085 .515 .946VAR00039 150.23 311.357 .630 .945VAR00040 149.80 320.786 .406 .947
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
153.90 330.852 18.189 40
101
Hasil Uji Coba Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1):
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.940 .940 40
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00001 148.33 292.713 .540 .939VAR00002 149.10 289.955 .653 .938VAR00003 148.37 288.654 .667 .938VAR00004 148.73 308.547 G-.048 .943VAR00005 148.77 294.323 .543 .939VAR00006 148.47 294.809 .439 .939VAR00007 148.80 291.200 .460 .939VAR00008 148.90 288.438 .549 .939VAR00009 149.13 287.844 .695 .937VAR00010 148.77 293.564 .451 .939VAR00011 148.80 290.441 .578 .938VAR00012 148.83 298.557 G.325 .940VAR00013 148.87 289.982 .609 .938VAR00014 148.73 289.926 .655 .938VAR00015 148.93 298.616 .422 .939VAR00016 148.80 288.372 .688 .937VAR00017 148.97 291.689 .596 .938VAR00018 148.87 294.051 .438 .939VAR00019 148.57 296.323 .390 .940VAR00020 148.77 291.289 .627 .938VAR00021 148.67 296.437 .399 .940VAR00022 148.80 293.200 .507 .939VAR00023 148.77 291.840 .568 .938VAR00024 148.93 295.375 .428 .939VAR00025 148.73 293.513 .551 .939
102
VAR00026 148.90 292.369 .516 .939VAR00027 148.90 303.197 G.206 .941VAR00028 148.80 292.166 .580 .938VAR00029 148.70 293.321 .536 .939VAR00030 148.90 290.162 .630 .938VAR00031 148.87 289.982 .609 .938VAR00032 148.83 295.730 .385 .940VAR00033 148.70 296.217 .453 .939VAR00034 148.77 293.840 .525 .939VAR00035 149.07 287.306 .715 .937VAR00036 148.90 289.541 .536 .939VAR00037 148.80 294.166 .501 .939VAR00038 148.83 290.075 .651 .938VAR00039 148.77 295.082 .475 .939VAR00040 148.27 290.547 .609 .938
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
152.60 307.834 17.545 40
103
Hasil uji Coba Komitmen Guru:
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 69.8
Excludeda 13 30.2
Total 43 100.0a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.941 .943 40
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00001 152.20 272.579 .391 .940VAR00002 152.27 269.513 .488 .940VAR00003 152.27 273.030 G.329 .941VAR00004 152.13 270.189 .375 .941VAR00005 152.33 267.402 .619 .939VAR00006 152.37 269.137 .532 .939VAR00007 152.37 267.689 .592 .939VAR00008 152.43 265.289 .597 .939VAR00009 152.23 271.426 .455 .940VAR00010 152.50 268.948 .537 .939VAR00011 152.33 266.023 .600 .939VAR00012 152.17 272.626 .437 .940VAR00013 152.27 266.478 .650 .938VAR00014 152.40 265.972 .651 .938VAR00015 152.40 261.834 .669 .938VAR00016 152.50 269.293 .491 .940VAR00017 152.33 266.299 .589 .939VAR00018 152.40 269.490 .586 .939VAR00019 152.47 273.016 .486 .940VAR00020 152.37 272.447 .461 .940VAR00021 152.03 266.861 .589 .939VAR00022 152.23 264.461 .634 .938VAR00023 152.27 270.685 .552 .939VAR00024 152.43 271.426 .419 .940VAR00025 152.27 273.030 G.329 .941
104
VAR00026 152.10 267.886 .615 .939VAR00027 152.37 268.171 .507 .939VAR00028 152.17 266.420 .726 .938VAR00029 152.50 278.879 G.105 .943VAR00030 152.30 270.631 .494 .940VAR00031 152.20 271.614 .504 .939VAR00032 152.37 270.654 .503 .939VAR00033 152.33 265.609 .615 .939VAR00034 152.23 265.289 .637 .938VAR00035 152.30 267.114 .649 .938VAR00036 152.37 271.551 .503 .939VAR00037 152.13 269.361 .528 .939VAR00038 152.13 266.809 .596 .939VAR00039 152.23 272.737 G.298 .942VAR00040 152.10 268.783 .622 .939
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
156.20 282.717 16.814 40
105
Sungai Penuh, Oktober 2011 Hal : Mohon Bantuan Pengisian Angket Kepada Yth. Bapak/Ibu Guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh di Tempat Assalamu’alaikum Wr. Wb. Bersama ini saya sampaikan kepada Bapak/Ibu, bahwa saya bermaksud melakukan penelitian di SMP Negeri Kota Sungai Penuh tempat Bapak/Ibu mengajar. Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka penulisan tesis sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Studi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang. Sehubungan dengan itu, maka saya sangat mengharapkan bantuan Bapak/Ibu untuk mengisi angket yang saya ajukan demi lancarnya penelitian ini. Jawaban Bapak/Ibu tidak ada kaitannya sama sekali dengan status ataupun jabatan Bapak/Ibu di SMP Negeri Kota Sungai Penuh. Jawaban Bapak/Ibu akan dijamin kerahasiannya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi kemajuan SMP Negeri Kota Sungai Penuh. Demikianlah permohonan ini, atas segala bantuan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.
Wassalam,
Ella Oktafina Peneliti
106
KUESIONER PENELITIAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DITINJAU DARI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMITMEN GURU SMP NEGERI KOTA
SUNGAI PENUH Kuesioner ini disusun untuk melihat bagaimana pelaksanaan tugas guru, kepemimpinan Kepala Sekolah serta komitmen guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh. Untuk itu, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu mengisi kuesioner ini dengan sejujurnya sesuai dengan apa yang Bapak/Ibu alami sendiri. Bapak/Ibu tidak perlu ragu-ragu dalam mengisinya karena tidak ada resiko apapun, serta saya menjamin kerahasiaan jawaban yang Bapak/Ibu berikan. Adapun tujuan penelitian ini semata-mata dilakukan untuk pengembangan ilmu. Bacalah pernyataan-pernyataan berikut dengan seksama sebelum menjawab, kemudian memberikan tanda silang (X) atas pernyataan yang Bapak/Ibu pilih pada kolom yang disediakan. SL = Selalu SS = Sangat Setuju SR = Sering S = Setuju KK = Kadang-kadang KS = Kurang Setuju JR = Jarang TS = Tidak Setuju TP = Tidak Pernah STS = Sangat Tidak Setuju
107
Identitas Responden: Isilah kolom-kolom di bawah ini sesuai dengan data Bapak/Ibu sesuai dengan kondisi/keadaan sekarang dengan memberi tanda silang (X) pada kotak yang tersedia di bawah ini 1. Pendidikan
a. ≥ S1
b. < S1 2. Masa Kerja
a. ≥ 15 Tahun b. < 15 Tahun
A. PELAKSANAAN TUGAS GURU
No Pernyataan Alternatif Jawaban 1. Membuat rencana pembelajaran SL SR KD JR TP1. Sebelum menyusun rencana pembelajaran saya
mempedomani kurikulum terlebih dahulu
2. Saya menyusun rencana pembelajaran setiap semester
3. Saya tidak merevisi rencana pembelajaran yang saya susun dari tahun ke tahun
4. Ketika menyusun rencana pembelajaran saya tidak memperhatikan kompetensi yang diharapkan dari siswa
5. Saya menentukan bahan pembelajaran yang akan diberikan pada siswa ketika menyusun rencana pembelajaran
6. Saya tidak menentukan media yang akan dipakai ketika menyusun rencana pembelajaran
7. Saya tidak membuat skenario pembelajaran dalam rencana pembelajaran yang saya susun
2. Melaksanakan Pembelajaran 8. Sebelum pembelajaran dimulai saya
menyampaikan kompetensi yang perlu dimiliki siswa sesudah pembelajaran
9. Saya menuliskan pokok-pokok materi yang akan dibahas pada saat pembelajaran dimulai
108
10. Saya menggunakan media sebagai alat bantu pembelajaran
11. Saya berusaha menvariasikan metode pembelajaran yang dipakai agar siswa tidak bosan belajar
12. Saya memberikan kesempatan yang banyak pada siswa untuk bertanya tentang materi yang dipelajari
13. Saya tidak memberikan contoh-contoh kongkrit saat menjelaskan materi pelajaran
14. Saya memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar dari temannya
3. Melaksanakan evaluasi 15. Saya tidak merumuskan tujuan evaluasi pada
waktu merencanakan evaluasi
16. Saya memberikan tugas pada siswa untuk lebih menguasai materi yang dipelajari
17. Saya tidak menyusun kisi-kisi tes sebelum menyusun butir tes
18. Saya memilih alat evaluasi yang sesuai dengan kompetensi yang akan dilakukan
19. Saya menganalisis hasil evaluasi untuk menentukan tindak lanjut
20. Setiap tugas yang diberikan saya periksa dan dikembalikan untuk umpan balik bagi siswa
21. Saya memberikan nilai pada siswa berdasarkan hasil ujian yang diperolehnya
22. Saya melakukan evaluasi setiap selesai satu pokok bahasan
23. Saya memberikan pertanyaan pada siswa untuk mengetahui pemahaman mereka tentang materi yang dipelajari
24. Setelah lembaran tes diperiksa saya mengembalikannya kepada siswa
4. Melakukan bimbingan dan latihan 25. Saya membimbing siswa yang mengalami
kesulitan belajar secara individual
26. Saya membimbing siswa yang mengalami masalah yang sama dalam pembelajaran secara kelompok
27. Saya memberikan latihan bagi siswa yang belum memahami pokok bahasan tertentu
28. Saya memberikan program pengayaan pada siswa untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam belajar
109
29. Saya melatih siswa untuk berani bertanya dalam proses pembelajaran
5. Manajemen kelas 30. Saya mengelola waktu pembelajaran dengan
efisien
31. Saya mengatur penempatan alat serta media pembelajaran dengan baik agar tidak menghalangi pandangan siswa
32. Saya memperhatikan perilaku siswa dalam proses pembelajaran
33. Saya membagi perhatian pada seluruh siswa dalam proses pembelajaran
34. Saya menegur siswa yang mengganggu proses pembelajaran
35. Saya melakukan interaksi yang baik dengan siswa dalam menciptakan iklim kelas yang kondusif
36. Saya memberikan perlakuan yang adil dalam melayani siswa
B. KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
No Pernyataan Alternatif Jawaban SL SR KD JR TP
1. Mempengaruhi Guru
1. Kepala sekolah mempengaruhi guru dengan memperlihatkan contoh-contoh yang baik.
2. Kepala sekolah mempengaruhi guru untuk menerapkan disiplin yang baik
3. Kepala sekolah mengajak guru untuk bersifat terbuka
4. Kepala sekolah menyadarkan guru akan pentingnya disiplin kerja
5. Kepala sekolah bekerjasama dalam melaksanakan pekerjaan dengan guru lain.
6. Kepala sekolah membujuk guru agar mau bekerja dengan ikhlas.
7. Kepala sekolah mengajak guru dengan serius untuk mengatasi kesulitan-kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran
8. Kepala sekolah mempengaruhi guru dengan memperhatikan kesejahteraan guru.
110
9. Kepala sekolah mempengaruhi guru dengan menghargai setiap usaha yang dilakukan
2. Membimbing Guru
10. Kepala sekolah membimbing guru dalam menentukan jenis kegiatan yang dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran
11. Kepala sekolah membimbing guru dalam memilih sumber belajar yang tepat digunakan untuk kesuksesan proses pembelajaran
12. Kepala sekolah membimbing guru dengan cara melatih guru dalam menganalisis materi pembelajaran
13. Bimbingan yang diberikan oleh kepala sekolah membantu guru dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam pelaksaanaan pembelajaran
14. Kepala sekolah tidak membimbing guru dalam menyusun evaluasi pembelajaran yang tepat
15. Kepala sekolah membimbinng guru mengenai prosedur dalam melakukan tindak lanjut terhadap hasil belajar siswa (remedial/pengayaan)
16. Kepala sekolah membimbing guru dalam menyusun bahan kenaikan pangkat
3. Mengarahkan Guru 17. Saya diberikan aturan yang jelas oleh
kepala sekolah dalam melaksanakan tugas yang baru.
18. Kepala Sekolah memberikan pengarahan kepada guru dalam melaksanakan pekerjaan.
19. Kepala Sekolah mengarahkan guru untuk perbaikan pekerjaan, tanpa melengkapi fasilitas yang diperlukan.
20. Kepala Sekolah memberikan arahan terhadap guru yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan pekerjaan.
21. Kepala Sekolah memberikan arahan kepada guru diwaktu adanya rapat majelis guru
111
22. Kepala Sekolah memberikan acuan berkelompok terhadap guru-guru yang mengalami masalah yang sama
23. Kepala sekolah mengarahkan guru ketika guru melakukan kesalahan
24. Kepala sekolah mengarahkan guru agar melaksanakan pekerjaan sesuai dengan aturan yang ada di sekolah
4. Memotivasi Guru 25. Kepala Sekolah memotivasi guru dengan
memberikan insentif.
26. Kepala Sekolah memotivasi guru dengan memberikan penghargaan kepada setiap guru yang memperoleh prestasi.
27. Kepala Sekolah memotivasi guru dengan menciptakan suasana kerja yang kondusif.
28. Kepala memotivasi guru dengan memberikan bantuan dalam menyelesaikan masalah.
29. Kepala Sekolah memberikan perhatian yang berbeda terhadap guru dalam melaksanakan pekerjaan.
30. Kepala Sekolah memberikan kemudahan-kemudahan kepada semua guru dalam pengembangan profesi.
31. Kepala Sekolah memotivasi semua guru untuk mengurus kenaikan pangkat
5.aMemfasilitasi Guru 32. Kepala sekolah memfasilitas guru dalam
urusan kenaikan pangkat
33. Kepala Sekolah melengkapi media pembelajaran yang dibutuhkan guru.
34. Kepala sekolah menyediakan alat tulis yang dibutuhkan guru dalam melaksanakan tugasnya
35. Kepala sekolah menyediakan ruang guru dengan fasilitas yang mencukupi
36. Kepala sekolah menyediakan alat-alat laboratorium yang dibutuhkan guru dalam praktek
37. Kepala sekolah menyediakan sumber informasi yang baru bagi guru.
112
C. Komitmen Guru
No Pernyataan Alternatif Jawaban SS S KS TS STS
1. Kepedulian
1. Saya peduli terhadap perubahan yang terjadi di sekolah dalam upaya peningkatan kualitas kerja
2. Saya berusaha untuk meningkatkan kompetensi diri untuk meningkatkan proses pembelajaran yang saya lakukan
3. Saya bersedia membantu jika ada rekan kerja yang kesulitan dalam melaksanakan pekerjaan.
4. Jika ada siswa saya yang tidak masuk belajar beberapa kali, saya berusaha mencari penyebabnya
5. Saya tidak peduli dengan pekerjaan guru lain, yang penting bagi saya adalah tugas dan tanggung jawab saya selesai
6. Jika ada media pelajaran yang rusak, maka saya akan memperbaikinya
2. Keikhlasan
7. Tugas tambahan yang diberikan pada saya , saya selesaikan dengan senang hati.
8. Saya membimbing siswa yang lambat belajar diluar jam sekolah dengan ikhlas
9. Jika kepala sekolah meminta saya melakukan suatu tugas dengan mendadak, saya merasa kesal
10. Saya melakukan setiap tugas dan tanggung jawab dengan enjoy tanpa paksaan dari siapa pun
11. Saya berusaha membantu rekan sejawat yang menghadapi permasalahan dalam pekerjaannya tanpa dimintanya
3. Kedisiplinan
12. Saya berusaha datang ke sekolah tepat waktu
13. saya masuk ke kelas jika bel tanda masuk sudah berbunyi
14. Saya tidak mau meninggalkan siswa selama jam pelajaran berlangsung
113
15. Saya berusaha hadir dalam s upacara bendera, meskipun tidak ada jadwal mengajar pada hari itu
16. Saya lebih memilih untuk memeriksa lembar jawaban siswa ketimbang ngobrol dengan rekan sejawat
17. Apabila ada keperluan keluar sekolah, saya meminta izin kepada kepala sekolah terlebih dahulu
18. Saya mengerjakan tugas dan tanggung jawab saya dengan baik, meskipun tidak diawasi oleh kepala sekolah
4. Loyalitas
19. Kalau ada tugas yang belum selesai saya akan menyelesaikannya segera, walaupun tanpa istirahat
20. Meskipun tidak dibayar saya bersedia kerja lembur untuk kepentingan sekolah
21. Saya berusaha tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan kepada saya selesai dengan baik
22. Dalam berbagai kegiatan sekolah saya berusaha melibatkan diri dalam kepanitian
23. Saya bekerja tanpa mempertimbangkan kelebihan jam kerja/mengajar
5.aRasa Tanggung Jawab
24. Tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab saya kerjakan sebaik mungkin
25. Tugas yang diberikan secara mendadak oleh kepala sekolah saya terima tanpa perasaan kesal
26. Saya berusaha mencapai hasil kerja yang lebih baik dari pada yang diinginkan kepala sekolah
27. Untuk melaksanakan pekerjaan saya mengunakan waktu seefektif mungkin.
28. Saya berusaha melayani siswa dengan baik agar siswa merasa puas dengan pembelajaran yang dilakukan
29. Saya berusah mengerjakan pekerjaan yang diberikan kepada saya dengan sungguh-sungguh
30. Saya bekerja hanya sesuai dengan jam kerja yang ditentukan
114
31. Saya akan menyelesaikan pekerjaan yang diberikan kepada saya tepat waktu, meskipun pekerjaan itu terasa berat bagi saya
6. Keaktifan 32. Saya ikut terlibat dalam setiap kegiatan
yang diselenggarakan sekolah
33. Saya bersedia menerima tugas tambahan yang diberikan kepala sekolah
34. Saya mencari informasi dari berbagai sumber untuk menambah pengetahuan dan wawasan saya.
35. Jika tugas yang diberikan kepada saya sudah selesai, maka saya akan berusaha mengerjakan pekerjaan lainnya
36. Saya berusaha membuat media pembelajaran yang menarik bagi siswa
115
Lampiran 6:
PERHITUNGAN STATISTIK DASAR DAN FREKUENSI MASING-MASING VARIABEL PENELITIAN
Statistics
Y X1 X2
N Valid 54 54 54
Missing 0 0 0 Mean 158.00 157.17 154.90 Median 158.00 156.00 154.00 Mode 156a 161 150 Std. Deviation 7.654 6.726 7.663 Minimum 145 145 143 Maximum 171 170 170 Sum 8533 8487 8365 a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Perhitungan distribusi frekuensi untuk masing-masing variabel mengacu
pada pendapat (1992) sebagai berikut:
A. Variabel Pelaksanaan Tugas Guru (Y): Range (R) = Skor tertinggi – Skor terendah = 171 – 145 = 26 Banyak kelas = 1 + 3.3 log n = 1 + 3.3 log (54) = 1 + 3.3 (1,732) = 1 + 5,7156 = 6,7156 = 7
Rentangan Interval (i) = kelasBanyak
Range
= 726
= 3,71 (dibulatkan jadi 4)
116
Kelas Interval fo %fo fk %fk 169 – 172 6 11,12 6 11,12 165 – 168 7 12,96 13 24,08 161 – 164 9 16,67 22 40,75 157 – 160 7 12,96 29 53,71 153 – 156 11 20,37 40 74,08 149 – 152 6 11,12 46 85,20 145 – 148 8 14,80 54 100 Jumlah 54 100,00
B. Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1):
Range (R) = Skor tertinggi – Skor terendah = 170 – 145 = 25 Banyak kelas = 1 + 3.3 log n = 1 + 3.3 log (54) = 1 + 3.3 (1,732) = 1 + 5,7156 = 6,7156 = 7
Rentangan Interval (i) = kelasBanyak
Range
= 725
= 3,57 (dibulatkan jadi 4)
Kelas Interval fo %fo fk %fk 169 – 172 3 5,56 3 5,56 165 – 168 6 11,12 9 16,68 161 – 164 10 18,51 19 35,19 157 – 160 7 12,96 26 48,15 153 – 156 14 25,92 40 74,07 149 – 152 9 16,67 49 90,74 145 – 148 5 9,26 54 100 Jumlah 54 100,00
117
C. Variabel Komitmen Guru (X2):
Range (R) = Skor tertinggi – Skor terendah = 170 – 143 = 27 Banyak kelas = 1 + 3.3 log n = 1 + 3.3 log (54) = 1 + 3.3 (1,732) = 1 + 5,7156 = 6,7156 = 7
Rentangan Interval (i) = kelasBanyak
Range
= 727
= 3,89 ∞ 4
Kelas Interval fo %fo fk %fk 167 – 170 7 12,96 7 12,96 163 – 166 4 7,40 11 20,36 159 – 162 4 7,40 15 27,76 155 – 158 9 16,67 24 44,44 151 – 154 12 22,22 36 66,66 147 – 150 12 22,22 48 88,88 143 – 146 6 11,12 54 100 Jumlah 54 100,00
118
Lampiran 7:
UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Y X1 X2
N 54 54 54Normal Parametersa,,b Mean 158.02 157.17 154.91
Std. Deviation 7.654 6.726 7.663Most Extreme Differences Absolute .094 .089 .111
Positive .075 .089 .111Negative -.094 -.067 -.074
Kolmogorov-Smirnov Z .693 .656 .814Asymp. Sig. (2-tailed) .723 .782 .522a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
119
Lampiran 8:
UJI HOMOGENITAS
Tabel Statistik Dasar
Klp. N ∑X ∑X² x Sd 1 33 5237 832523 158,697 6,67 2 10 1592 254164 159,2 8,92 3 3 473 74867 157,667 12,06 4 8 1231 189923 153,875 8,48
Total 54 8533 1351477 158,019 36,13
Tabel Hitung Chi Kuadrat Bartlett
Klp. dk Sd² dk.(Sd²i) dk.log (Sd²i) 1 32 44,49 1423,648 52,74 2 9 79,57 716,094 17,11 3 2 145,44 290,88 3,8 4 7 71,91 503,37 13,02
Total 50 2933.992 86,67
S² = ∑ . 2
∑
= 2933,99250 = 58,679
B = (log Sd²i) ∑ (dk) = log 58,679 (50) = 1,768 x 50 = 88,4 χ² = 2,3026 B - ∑ dk.log (Sd²i) = 2,3026 x 88,4 – 86,67
= 3,98 χ²tabel dengan dk = 3 dan α = 0,05 adalah 7,81 Jadi, χ²hitung < χ²tabel (3,98 < 7,81) = Homogen Keterangan: Kelompok 1 : Pendidikan S1 dan Masa Kerja ≤15 tahun Kelompok 2: Pendidikan S1 dan Masa Kerja ≥15 tahun Kelompok 3: Pendidikan NS dan Masa Kerja ≤15 tahun Kelompok 4: Pendidikan NS dan Masa Kerja ≥15 tahun
120
Lampiran 9:
UJI INDEPENDENSI VARIABEL BEBAS
Correlations Y X1 X2 Y Pearson Correlation 1 .321(*) .512(**)
Sig. (2-tailed) .018 .000N 54 54 54
X1 Pearson Correlation .321(*) 1 .191Sig. (2-tailed) .018 .166N 54 54 54
X2 Pearson Correlation .512(**) .191 1Sig. (2-tailed) .000 .166 N 54 54 54
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
121
Lampiran 10:
UJI LINIERITAS
Uji Linieritas Variabel X1 terhadap Y:
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups (Combined) 1649.848 23 71.733 1.479 .156
Linear Term Weighted 320.683 1 320.683 6.611 .015
Deviation 1329.165 22 60.417 1.246 .284Within Groups 1455.133 30 48.504 Total 3104.981 53
Uji Linieritas Variabel X2 terhadap Y:
ANOVA Y
Sum of
Squares df Mean
Square F Sig. Between Groups
(Combined) 1908.181 24 79.508 1.927 .047
Linear Term Weighted 814.371 1 814.371 19.733 .000
Deviation 1093.811 23 47.557 1.152 .355
Within Groups 1196.800 29 41.269 Total 3104.981 53
122
Lampiran 11:
PENGUJIAN HIPOTESIS PERTAMA
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 X1a . Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Y
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .321a .103 .086 7.317a. Predictors: (Constant), X1
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 320.683 1 320.683 5.989 .018a
Residual 2784.299 52 53.544 Total 3104.981 53
a. Predictors: (Constant), X1 b. Dependent Variable: Y
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 100.538 23.509 4.277 .000
X1 .366 .149 .321 2.447 .018a. Dependent Variable: Y
123
Lampiran 12:
PENGUJIAN HIPOTESIS KEDUA
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 X2a . Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Y Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .512(a) .262 .248 6.637a Predictors: (Constant), X2 ANOVA(b)
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 814.371 1 814.371 18.487 .000(a)
Residual 2290.611 52 44.050 Total 3104.981 53
a Predictors: (Constant), X2 b Dependent Variable: Y Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta B Std. Error 1 (Constant) 78.782 18.451 4.270 .000
X2 .512 .119 .512 4.300 .000 a Dependent Variable: Y
124
Lampiran 13:
PENGUJIAN HIPOTESIS KETIGA
Variables Entered/Removed(b)
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 X1, X2(a) . Enter a All requested variables entered. b Dependent Variable: Y Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .560(a) .314 .287 6.462a Predictors: (Constant), X1, X2 ANOVA(b)
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 975.158 2 487.579 11.675 .000(a)
Residual 2129.823 51 41.761 Total 3104.981 53
a Predictors: (Constant), X1, X2 b Dependent Variable: Y Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta B Std. Error 1 (Constant) 44.180 25.174 1.755 .085
X2 .467 .118 .468 3.959 .000 X1 .264 .134 .232 1.962 .055
a Dependent Variable: Y
125
Lampiran 14:
KORELASI PARSIAL
Correlations Control Variables Y X1 X2 Y Correlation 1.000 .265
Significance (2-tailed) . .005 df 0 51
X1 Correlation .265 1.000 Significance (2-tailed) .055 . df 51 0
Correlations Control Variables Y X2 X1 Y Correlation 1.000 .485
Significance (2-tailed) . .000 df 0 51
X2 Correlation .485 1.000 Significance (2-tailed) .000 . df 51 0
126
Lampiran 15:
KONTRIBUSI RELATIF DAN KONTRIBUSI EFEKTIF VARIABEL BEBAS TERHADAP VARIABEL TERIKAT
A. Kontribusi Relatif (KR)
1. Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1):
KR = ( )
( ) ( )%1002
22
1
21 x
ryryry+
= ( )( ) ( )22
2
512,0321.0321.0+
x 100%
= ( )( ) ( )
%100262,0103.0
103.0 x+
= %100365.0103.0 x
= 28,22%
2. Variabel Komitmen Guru ((X2):
KR = ( )( ) ( )
%10022
21
22 x
ryryry+
= ( )( ) ( )22
2
512.0321.0512.0+
x 100%
= ( )( ) ( )
%100262,0103.0
2,26.0 x+
= %100365.0262.0 x
= 71,78%
127
B. Kontribusi Efektif (KE): 1. Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1):
KE = Kontribusi Relatif (KR) x Koefisien Determinasi (R2)
= 28,22% x 0.314
= 8,86% 2. Variabel Komitmen Guru (X2):
KE = Kontribusi Relatif (KR) x Koefisien Determinasi (R2)
= 71,78% x 0.314
= 22,54%