News160421.pdf

12
1 DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof. NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART IHSG telah memposisikan di bawah dari garis lagging indikator jangka pendeknya, yakni MA5 dan MA20 sebagai sinyal negatif. Demikian sinyal dari leading indicator baik indikator MACD dan Stochastic, terkonfirmasi negatif bagi IHSG. Support level di 4776 dan resistance level di 4900. JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 4876.596 -5.334 6,379.82 6,681.92 LQ-45 845.702 -1.938 1,847.42 4,972.00 MARKET REVIEW MARKET VIEW Pada perdagangan hari ini, IHSG ditutup melemah sebanyak 5,33 poin (0,11%) ke level 4.876,66. Dari domestik, Presiden Joko Widodo mengungkapkan Indonesia seperti negara-negara lain juga terdampak dari pelemahan ekonomi dunia. Pelemahan ekonomi tersebut berpengaruh pada ekspor banyak negara. Namun, Presiden menegaskan pelemahan yang terjadi justru menjadi peluang bagi Indonesia untuk melakukan reformasi ekonomi. Presiden Jokowi mengatakan fokus reformasi yang ditekankan Indonesia adalah keterbukaan dan kompetisi. Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia naik 3,7% secara tahunan (YoY) menjadi 311,5 miliar dollar AS. Kenaikan ini dipengaruhi ULN jangka panjang yang meningkat, sementara ULN jangka pendek menurun. Berdasarkan kelompok peminjam, kenaikan tersebut dipengaruhi oleh ULN sektor publik yang meningkat, sementara ULN sektor swasta menurun. Berdasarkan jangka waktu asal, posisi ULN Indonesia didominasi utang luar negeri berjangka panjang, yakni 87,7% dari total ULN). ULN berjangka panjang pada akhir Februari 2016 mencapai 273,2 miliar dollar AS, tumbuh 5,8% YoY, sementara ULN berjangka pendek turun 9,5% menjadi 38,3 miliar dollar AS. Berdasarkan kelompok peminjam, posisi ULN Indonesia didominasi ULN sektor swasta. Posisi ULN swasta turun 0,7% YoY sehingga menjadi 164,6 miliar dollar AS atau 52,8% dari total ULN pada akhir Februari 2016. Di sisi lain, ULN sektor publik meningkat 9% YoY sehingga posisinya pada akhir Februari 2016 menjadi 146,9 miliar dollar AS atau 47,2% dari total ULN. Dari global, saham-saham AS sebagian besar berakhir dengan kenaikan moderat kemarin hari Selasa (19/04). Namun, para analis berpendapat bahwa koreksi di bursa AS hanya tinggal tunggu waktunya. Dari regional, indeks Nikkei 225 di Jepang ditutup kenaikan tipis sebesar 32,10 poin (0,19%) di level 16.906,54. Sedangkan indeks saham di China pada hari Rabu (20/04) mengalami penurunan karena para investor melakukan aksi profit-taking dari kenaikan pada hari sebelumnya karena ekspektasi para investor adanya langkah-langkah untuk memberikan stimulus baru. Indeks Hang Seng ditutup turun 199.90 poin (0.93%) ke level 21.236,31 dan indeks Shanghai Composite ditutup turun 70,24 poin ke level 2.972,58. Dari Eropa, bursa saham Eropa dibuka tentatif melemah. Permasalahan dalam perekonomian Cina mengakibatkan investor skeptis. Bahkan, investor kecewa atas restrukturisasi ekonomi dan meningkatnya risiko kredit di Cina. Apalagi People’s Bank of China (PBoC) mengisyaratkan tidak akan menambah stimulus moneter setelah perekonomian Cina menunjukkan sinyal stabil. Goldman Sachs Group merevisi naik pertumbuhan PDB Cina menjadi 6,6% pada tahun 2016 dari prediksi sebelumnya 6,4%. Meski demikian kemarin PBoC kembali mengintervensi dengan menginjeksi dana jangka pendek ke sistem finansial melalui operasi pasar terbuka dengan melelang repo 7 hari senilai Yuan 250 miliar guna memenuhi permintaan musiman atau mencegah kekeringan likuiditas. Injeksi dana ini sebagai upaya PBoC untuk menahan biaya pinjaman naik terlalu tinggi. Investor kemungkinan akan wait and see atas pendekatan PBoC dalam menilai data makro ekonomi. Pasar juga menanti hasil pertemuan European Central Bank (ECB) pada hari ini untuk melihat sinyal kebijakan moneternya. Dari dalam negeri, investor menanti hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang dimulai kemarin dan akan diumumkan pada hari ini tentang kebijakan BI Rate. Pasar mencermati langkah BI sebelum mengganti BI Rate. Kami memperkirakan BI akan mempertahankan BI Rate di level 6,75%, karena BI akan menerapkan suku bunga acuan baru, yaitu BI 7-Day Repo Rate pada Agustus 2016. BI 7-Day Repo Rate dipilih karena bertenor lebih pendek dan level bunga lebih rendah. Sedangkan BI Rate yang bertenor 360 hari di level 6,75% dinilai sudah tidak sejalan dengan situasi pasar keuangan yang makin dinamis. Sementara itu pemerintah mulai menyusun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2017 sebagai dasar penyusunan RAPBN 2017. Asumsi makro dalam indikatif RKP 2017 adalah pertumbuhan ekonomi ditargetkan di kisaran 5,5%-5,9%; laju inflasi 4%±1%; nilai rupiah rata-rata Rp 13.700-Rp 14.20 per USD; suku bunga SPN 3 bulan 5,5%-6,5%; harga minyak Indonesia USD 35-45 per barel; lifting minyak 740.000-750.000 barel per hari dan lifting gas 1,05 juta-1,15 juta barel per hari. Belanja pemerintah melalui infrastruktur menjadi penggerak pertumbuhan. Namun perlambatan ekonomi Cina dan indikasi kenaikan Fed rate masih menjadi tantangan bagi Indonesia dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi. Selain dari sentimen diatas, setidaknya kenaikan indeks saham Asia pada pembukaan sesi dapat menjadi katalis positif bagi IHSG ke zona hijau.. DAILY REPORT 21 April 2016 WIKA bidik proyek revitalisasi velodrom Rawamangun Rp 450 miliar Kinerja WSKT Q1 2016 naik 114% ACST akan melakukan rights issue ACST targetkan kontrak baru tahun 2016 sebesar Rp 3,5 triliun ANTM gandeng perusahaan Jerman kembangkan produksi Pomalaa ESSA peroleh pinjaman USD 49 juta, alokasikan capex USD 350 juta PTRO turunkan capex tahun 2016 PKPK catat rugi Rp 60,52 miliar di 2015 dari rugi Rp 23,45 miliar PPRO bagikan dividen Rp 60 miliar, targetkan laba 2016 naik 21,5% PPRO join venture atau kerja sama lahan untuk pengadaan lahan PPRO lanjutkan emisi surat utang Rp 900 miliar APLN tetap jalankan pengurukan pulau G Pluit City RUPS ASGR setujui bagi dividen tahun buku 2015 Rp 118/saham ASGR siapkan belanja modal Rp 400 miliar DAJK dimohonkan restrukturisasi utang lewat PKPU CINT optimistis kinerja tahun ini meningkat APOL restrukturisasi utang Rp 4,89 triliun GIAA beli mesin Rolls-Royce USD 1,2 miliar BMRI siap rilis Rp5-10 triliun obligasi RUPS AGRO setujui bagi dividen tahun buku 2015 Rp 1,36/saham AGRO targetkan kredit tahun 2016 tumbuh 15% YoY BBCA review kerja sama dengan AIA TIFA & Rabobank Indonesia kerjasama fasilitas kredit RUPS HDFA setujui bagi dividen tahun buku 2015 Rp 3,5/saham Laba HDFA di 1Q16 naik 3,4% YoY, pembiayaan naik 36,32% Support Level 4862/4847/4836 Resistance Level 4887/4898/4913 Major Trend Down Minor Trend Up

Transcript of News160421.pdf

Page 1: News160421.pdf

             

  

 

1

DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.

NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

IHSG telah memposisikan di bawah dari garis lagging indikator jangka pendeknya, yakni MA5 dan MA20 sebagai sinyal negatif. Demikian sinyal dari leading indicator baik indikator MACD dan Stochastic, terkonfirmasi negatif bagi IHSG. Support level di 4776 dan resistance level di 4900.

JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 4876.596 -5.334 6,379.82 6,681.92 LQ-45 845.702 -1.938 1,847.42 4,972.00

MARKET REVIEW MARKET VIEW Pada perdagangan hari ini, IHSG ditutup melemah sebanyak 5,33 poin (0,11%) ke level 4.876,66. Dari domestik, Presiden Joko Widodo mengungkapkan Indonesia seperti negara-negara lain juga terdampak dari pelemahan ekonomi dunia. Pelemahan ekonomi tersebut berpengaruh pada ekspor banyak negara. Namun, Presiden menegaskan pelemahan yang terjadi justru menjadi peluang bagi Indonesia untuk melakukan reformasi ekonomi. Presiden Jokowi mengatakan fokus reformasi yang ditekankan Indonesia adalah keterbukaan dan kompetisi. Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia naik 3,7% secara tahunan (YoY) menjadi 311,5 miliar dollar AS. Kenaikan ini dipengaruhi ULN jangka panjang yang meningkat, sementara ULN jangka pendek menurun. Berdasarkan kelompok peminjam, kenaikan tersebut dipengaruhi oleh ULN sektor publik yang meningkat, sementara ULN sektor swasta menurun. Berdasarkan jangka waktu asal, posisi ULN Indonesia didominasi utang luar negeri berjangka panjang, yakni 87,7% dari total ULN). ULN berjangka panjang pada akhir Februari 2016 mencapai 273,2 miliar dollar AS, tumbuh 5,8% YoY, sementara ULN berjangka pendek turun 9,5% menjadi 38,3 miliar dollar AS. Berdasarkan kelompok peminjam, posisi ULN Indonesia didominasi ULN sektor swasta. Posisi ULN swasta turun 0,7% YoY sehingga menjadi 164,6 miliar dollar AS atau 52,8% dari total ULN pada akhir Februari 2016. Di sisi lain, ULN sektor publik meningkat 9% YoY sehingga posisinya pada akhir Februari 2016 menjadi 146,9 miliar dollar AS atau 47,2% dari total ULN. Dari global, saham-saham AS sebagian besar berakhir dengan kenaikan moderat kemarin hari Selasa (19/04). Namun, para analis berpendapat bahwa koreksi di bursa AS hanya tinggal tunggu waktunya. Dari regional, indeks Nikkei 225 di Jepang ditutup kenaikan tipis sebesar 32,10 poin (0,19%) di level 16.906,54. Sedangkan indeks saham di China pada hari Rabu (20/04) mengalami penurunan karena para investor melakukan aksi profit-taking dari kenaikan pada hari sebelumnya karena ekspektasi para investor adanya langkah-langkah untuk memberikan stimulus baru. Indeks Hang Seng ditutup turun 199.90 poin (0.93%) ke level 21.236,31 dan indeks Shanghai Composite ditutup turun 70,24 poin ke level 2.972,58. Dari Eropa, bursa saham Eropa dibuka tentatif melemah.

Permasalahan dalam perekonomian Cina mengakibatkan investor skeptis. Bahkan, investor kecewa atas restrukturisasi ekonomi dan meningkatnya risiko kredit di Cina. Apalagi People’s Bank of China (PBoC) mengisyaratkan tidak akan menambah stimulus moneter setelah perekonomian Cina menunjukkan sinyal stabil. Goldman Sachs Group merevisi naik pertumbuhan PDB Cina menjadi 6,6% pada tahun 2016 dari prediksi sebelumnya 6,4%. Meski demikian kemarin PBoC kembali mengintervensi dengan menginjeksi dana jangka pendek ke sistem finansial melalui operasi pasar terbuka dengan melelang repo 7 hari senilai Yuan 250 miliar guna memenuhi permintaan musiman atau mencegah kekeringan likuiditas. Injeksi dana ini sebagai upaya PBoC untuk menahan biaya pinjaman naik terlalu tinggi. Investor kemungkinan akan wait and see atas pendekatan PBoC dalam menilai data makro ekonomi. Pasar juga menanti hasil pertemuan European Central Bank (ECB) pada hari ini untuk melihat sinyal kebijakan moneternya. Dari dalam negeri, investor menanti hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang dimulai kemarin dan akan diumumkan pada hari ini tentang kebijakan BI Rate. Pasar mencermati langkah BI sebelum mengganti BI Rate. Kami memperkirakan BI akan mempertahankan BI Rate di level 6,75%, karena BI akan menerapkan suku bunga acuan baru, yaitu BI 7-Day Repo Rate pada Agustus 2016. BI 7-Day Repo Rate dipilih karena bertenor lebih pendek dan level bunga lebih rendah. Sedangkan BI Rate yang bertenor 360 hari di level 6,75% dinilai sudah tidak sejalan dengan situasi pasar keuangan yang makin dinamis. Sementara itu pemerintah mulai menyusun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2017 sebagai dasar penyusunan RAPBN 2017. Asumsi makro dalam indikatif RKP 2017 adalah pertumbuhan ekonomi ditargetkan di kisaran 5,5%-5,9%; laju inflasi 4%±1%; nilai rupiah rata-rata Rp 13.700-Rp 14.20 per USD; suku bunga SPN 3 bulan 5,5%-6,5%; harga minyak Indonesia USD 35-45 per barel; lifting minyak 740.000-750.000 barel per hari dan lifting gas 1,05 juta-1,15 juta barel per hari. Belanja pemerintah melalui infrastruktur menjadi penggerak pertumbuhan. Namun perlambatan ekonomi Cina dan indikasi kenaikan Fed rate masih menjadi tantangan bagi Indonesia dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi. Selain dari sentimen diatas, setidaknya kenaikan indeks saham Asia pada pembukaan sesi dapat menjadi katalis positif bagi IHSG ke zona hijau..

DAILY REPORT 21 April 2016

• WIKA bidik proyek revitalisasi velodrom Rawamangun Rp 450 miliar• Kinerja WSKT Q1 2016 naik 114% • ACST akan melakukan rights issue • ACST targetkan kontrak baru tahun 2016 sebesar Rp 3,5 triliun • ANTM gandeng perusahaan Jerman kembangkan produksi Pomalaa • ESSA peroleh pinjaman USD 49 juta, alokasikan capex USD 350 juta • PTRO turunkan capex tahun 2016 • PKPK catat rugi Rp 60,52 miliar di 2015 dari rugi Rp 23,45 miliar • PPRO bagikan dividen Rp 60 miliar, targetkan laba 2016 naik 21,5% • PPRO join venture atau kerja sama lahan untuk pengadaan lahan • PPRO lanjutkan emisi surat utang Rp 900 miliar • APLN tetap jalankan pengurukan pulau G Pluit City • RUPS ASGR setujui bagi dividen tahun buku 2015 Rp 118/saham • ASGR siapkan belanja modal Rp 400 miliar • DAJK dimohonkan restrukturisasi utang lewat PKPU • CINT optimistis kinerja tahun ini meningkat • APOL restrukturisasi utang Rp 4,89 triliun • GIAA beli mesin Rolls-Royce USD 1,2 miliar • BMRI siap rilis Rp5-10 triliun obligasi • RUPS AGRO setujui bagi dividen tahun buku 2015 Rp 1,36/saham • AGRO targetkan kredit tahun 2016 tumbuh 15% YoY • BBCA review kerja sama dengan AIA • TIFA & Rabobank Indonesia kerjasama fasilitas kredit • RUPS HDFA setujui bagi dividen tahun buku 2015 Rp 3,5/saham • Laba HDFA di 1Q16 naik 3,4% YoY, pembiayaan naik 36,32%

Support Level 4862/4847/4836 Resistance Level 4887/4898/4913 Major Trend Down Minor Trend Up

Page 2: News160421.pdf

             

  

 

2

DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.

21 April 2016

21 April 2016

Wijaya Karya (WIKA) menyasar proyek revitalisasi Stadion Balap Sepeda, Velodrome, di Rawamangun Jakarta Timur senilai Rp 450 miliar. Saat ini perseroan sedang melakukan proses tender atau lelang proyek. Stadion ini nantinya akan digunakan untuk perhelatan Asian Games 2018. Selain itu perseroan juga sedang melakukan proses tender proyek Automated People Mover Systems (APMS) atau monorel Bandara Internasional Soekarno-Hatta antara terminal 1 dan 2 senilai Rp 418 miliar. Manajemen Waskita Karya (WSKT) menyatakan telah mengumpulkan pendapatan lebih dari Rp3,5 triliun dan laba bersih di atas Rp100 miliar pada kuartal I/2016. Dibandingkan dengan pencapaian kuartal I/2015, WSKT tumbuh 114% dibandingkan dengan Rp1,4 triliun. Para kuartal I/2015, laba bersih perusahaan mencapai Rp11,95 miliar. Adapun, sampai Maret 2016, WSKT diperkirakan mengumpulkan kontrak baru sekitar Rp8 triliun atau menjadi BUMN konstruksi dengan kontrak paling besar. Pada 2016, WSKT menargetkan kontrak baru sebesar Rp63 triliun. Waskita Karya (WSKT) melalui anak usahanya, yaitu PT Waskita Toll Road, telah ditunjuk sebagai pemenang tender pembangunan jalan tol Batang-Semarang. WSKT akan menjadi rekanan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) bersama Jasa Marga (JSMR) sebagai perusahaan konsorsium dalam pembangunan tol Batang-Semarang. Sepanjang tahun 2016 seluruh proyek perseroan akan menggunakan dana talangan internal induk perseroan yang sebesar Rp 5 triliun untuk pembebasan lahan, termasuk pembebasan lahan jalan tol Batang-Semarang. Saat ini pembebasan lahan jalan tol Batang-Semarang sepanjang 75 km baru terlaksana 20,17% dengan biaya yang dibutuhkan sebesar Rp 554 miliar. Namun perseroan belum menandatangani BUJT terkait Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) sesuai ketentuan Dokumen Lelang. Penandatanganan akan dilakukan paling lambat minggu depan. Perseroan berharap sudah mulai menjalankan proyek setelah melakukan tanda tangan BUJT. Masa pembangunan paling lama 30 bulan atau 2,5 tahun. Waskita Karya (WSKT) berharap anak usahanya, yaitu PT Waskita Beton Precast, bisa mempercepat proses penawaran sebagian saham guna menghimpun dana dari pasar modal (initial public offering/IPO) dari target awal pada September 2016. Saat ini sedang proses penunjukan lembaga penunjang, dan diharapkan pada Agustus atau September 2016 tercatat di bursa. Perseroan akan melepas hingga 40% saham anak perusahaan di bursa. Perseroan menargetkan perolehan dana hingga Rp 3 triliun-Rp 4 triliun dari IPO itu. Dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan produksi beton precast (pracetak) dan ready mix (beton segar siap pakai) yang menjadi andalan anak perusahaan itu. Acset Indonusa (ACST) akan melakukan rights issue dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 300 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Rasio ditetapkan 5:3. Tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD di pasar reguler dan negosiasi adalah 8 Juni 2016. Periode perdagangan HMETD 15-21 Juni 2016. Perseroan berencana menggunakan dana bersih dari rights issue sekitar 80% untuk membiayai modal kerja dan 20% untuk membiayai belanja modal bagi/untuk proyek-proyek perseroan. Acset Indonusa (ACST) menargetkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 3,5 triliun di sepanjang tahun 2016 atau meningkat dari sebelumnya sebesar Rp 3,1 triliun. Hingga kuartal I 2016

ACST telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp 2,4 triliun atau mencapai 68,57% dari target. Kontrak baru senilai Rp 1,8 triliun itu berasal dari proyek pengerjaan struktur gedung Indonesia 1 dan sisanya dari proyek lain. Perseroan masih akan fokus pada proyek bangunan tinggi (high rise) serta proyek infrastruktur, termasuk proyek yang ada di dalam Grup Astra. Surya Esa Perkasa (ESSA) telah menandatangani perjanjian kredit dengan Standard Chartered Bank senilai USD 49,4 juta. Perjanjian kredit ini juga dilakukan bersama pemegang saham utama ESSA, Trinugraha Akraya Sejahtera (TAS). Fasilitas kredit ini merupakan bagian dari pendanaan proyek pabrik amonia yang digarap anak usaha ESSA, Panca Amara Utama (PAU). PAU bermaksud untuk mengembangkan proyek pembangunan, kepemilikan dan operasional untuk suatu pabrik yang akan memproduksi 660.000 TPA amonia di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Indonesia, menggunakan 55 MMscfd gas dari ladang gas Senoro-Toili. Surya Esa Perkasa (ESSA) mengalokasikan belanja modal tahun ini sekitar USD 350 juta, yang semuanya untuk pembangunan pabrik amonia. Pabrik amonia ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan perseroan. Perseroan akan fokus menyelesaikan pabrik amonia yang rencananya beroperasi pada 2017. Aneka Tambang (ANTM) menggandeng dua perusahaan asal Jerman yaitu Cronimet Holding GmbH dan Ferrostaal Industrial Projects GmbH untuk bekerja sama dalam mengembangkan fasilitas produksi feronikel di Pomalaa, Sulawesi Tenggara. ANTM, Cronimet dan Ferrostaal akan mengkaji kemungkinan untuk mengembangkan deposit nikel milik Antam melalui pembangunan fasilitas produksi feronikel. Pendapatan usaha Perdana Karya Perkasa (PKPK) per Desember 2015 turun menjadi Rp 19,79 miliar dari sebelumnya Rp 76,40 miliar. Perseroan mencatatkan rugi bersih Rp 60,52 miliar dari rugi bersih tahun 2014 sebesar Rp 23,45 miliar. Petrosea (PTRO) menurunkan nilai belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2016 secara signifikan dibanding tahun 2015 seiring tren penurunan harga batu bara di tahun 2015. Perseroan akan mengoptimalkan pemanfaatan kapasitas yang sudah dimiliki. Capex itu akan dipergunakan pada kontrak-kontrak baru dengan PT Indoasia Cemerlang, PT Maruwai Coal, PT Indonesia Bulk Terminal dan PT Freeport Indonesia. PP Properti (PPRO) akan membagikan dividen tunai tahun buku 2015 senilai Rp 60 miliar atau setara 20% dari laba bersih tahun lalu Rp 300,33 miliar. PP Properti (PPRO) menargetkan total aset tahun 2016 mencapai Rp 7,9 triliun, meningkat dari tahun 2015 yang sebesar Rp 5,3 triliun. Perseroan juga menargetkan profit sebesar Rp 365 miliar dari sebelumnya Rp 300,33 miliar di tahun 2015. Hingga kuartal I 2016 net profit PP Properti diperkirakan mencapai Rp 90 miliar atau meningkat 3,7% YoY, dengan perkiraan pre sales lebih dari Rp 550 miliar. PP Properti (PPRO) menyiapkan belanja modal tahun 2016 sebesar Rp 1,25 triliun, atau naik 67% dari belanja modal tahun 2015 senilai Rp 750 miliar. Sebagian besar belanja modal akan digunakan untuk akuisisi cadangan landbank atau lahan. Landbank yang akan diakuisisi akan berlokasi di area yang

Page 3: News160421.pdf

             

  

 

3

DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.

21 April 2016

21 April 2016

strategis dan bernilai tinggi serta tidak jauh dari pintu tol. PP Properti (PPRO) akan melanjutkan penerbitan surat utang senilai Rp 900 miliar tahun ini. Dana hasil emisi dialokasikan untuk membiayai belanja modal 2016 yang senilai Rp 1,25 triliun. Perseroan akan menerbitkan obligasi Rp 600 miliar sebelum Juni, setelah itu medium term notes (MTN) berstruktur reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) senilai Rp 100 miliar, dan MTN Rp 200 miliar pada kuartal III atau IV. Hingga kuartal I-2016, perseroan baru menyerap capex senilai Rp 120 miliar. PP Properti (PPRO) berencana membangun 40 tower hingga 20 tahun ke depan pada proyek Grand Kamala Lagoon (GKL), di Bekasi, Jawa Barat. Proyek tersebut merupakan existing dari GKL. Perseroan merencanakan di Bekasi akan dibangun 40 tower dengan konsep mixed use sampai tahun 2035. GKL saat ini sudah memiliki dua tower yakni Emerald dan Barclay. Tahun 2016 perseroan berencana menambah dua tower lagi di proyek tersebut. Grand Kamala Lagoon memiliki luas lahan sebesar 29 hektar. PP Properti (PPRO) menargetkan revenue dari dua proyek yaitu Gran Kamala Lagoon, Bekasi dan Grand Sungkono Lagoon, Surabaya sebesar Rp 107 triliun untuk 20 tahun. Revenue dari dua proyek itu targetnya masing-masing untuk Grand Kamala Lagoon Rp 100 triliun dan Grand Sungkono Rp 7 triliun. PP Properti (PPRO) mengandalkan strategi berupa join venture atau kerja sama lahan untuk setiap pengadaan lahan. Hingga saat ini total landbank yang dikuasai oleh PPRO seluas 61 hektare. Lahan tersebut meliputi 58 hektar berada di Pulau Jawa, dan 3 hektar di Balikpapan. Perseroan mengakuisisi anak perusahaan yang memiliki mal dan hotel di Balikpapan dari induk perusahaan. Saat ini perseroan sedang re-branding. Meskipun reklamasi Teluk Jakarta dihentikan sementara oleh pemerintah, Agung Podomoro Land (APLN) menegaskan akan terus menjalankan pengurukan pulau G Pluit City. Hingga 20 April 2016, perseroan belum menerima pemberitahuan tertulis dari pemangku kebijakan proyek tersebut. APLN mengaku telah membayar biaya reklamasi sebesar Rp 700 miliar kepada dua kontraktor dari total Rp 4,9 triliun. Perseroan mengharapkan moratorium reklamasi tidak akan mengganggu penjualan APLN. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Astra Graphia (ASGR) menyetujui untuk membagikan dividen tunai sebesar 60% dari laba bersih tahun 2015 atau Rp 118 per saham. Perseroan telah membagikan dividen interim sebesar Rp 25 per saham pada 16 Oktober 2015. Sisa dividen sebesar Rp 93 per saham akan dibayarkan pada 20 Mei 2016. Astra Graphia (ASGR) menyiapkan belanja modal sebesar Rp 400 miliar tahun ini. Perseroan akan menggunakan sebagian besar capex untuk mengembangkan bisnis yang ada saat ini. ASGR akan mengambil peluang di bisnis rental printer karena akan banyak perusahaan yang mengurangi investasinya dan memilih melakukan outsourcing. Perseroan juga akan menggunakan dana capex untuk pembelian gudang baru. ASGR juga masih mengevaluasi rencana perseroan untuk masuk ke bisnis kemasan. Dwi Aneka Jaya Kemasindo (DAJK) dimohonkan untuk restrukturisasi utang lewat jalur penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Pemohon adalah salah satu mitra usaha, yaitu PT Era Srikandi

Prima. DAJK memiliki utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih kepada Era Srikandi sebesar Rp 930,76 juta. Utang itu bermula dari kedua pihak menjalin kesepakatan dalam pemesanan dan pengiriman barang. Chitose Internasional (CINT) optimistis kinerja perseroan akan semakin baik tahun ini seiring upaya pemerintah meningkatkan pembangunan infrastruktur. Hal ini menyebabkan peningkatan permintaan terhadap produk-produk Chitose, terutama kursi. Porsi dari proyek pemerintah dan swasta terhadap total penjualan seimbang, yakni 50:50. Tahun ini, perseroan menyiapkan belanja modal senilai Rp 31,9 miliar. Capex akan digunakan untuk memperluas kapasitas produksi pabrik di Cimahi, Jawa Barat. Pabrik kedua ini akan menambah jumlah produksi sebesar 25% yakni sebanyak 30 ribu unit per bulan. Arpeni Pratama Ocean Line (APOL) berencana merestrukturisasi utang senilai Rp 4,89 triliun. Selain tidak memiliki kemampuan finansial untuk melunasi, perseroan kini makin intensif untuk negosiasi dengan para kreditor. APOL tidak memiliki kemampuan untuk melunasi bunga pinjaman dan pinjaman pokok yang telah jatuh tempo pada 31 Desember 2015. Ini menjadi salah satu penyebab laporan keuangan perseroan 2015 tidak menyatakan pendapat. Penyebab lainnya adalah APOL mengalami defisit signifikan dan melemahkan posisi keuangan perseroan. PT GMF AeroAsia, anak usaha Garuda Indonesia (GIAA) di bidang perawatan pesawat, menyatakan belum memutuskan untuk pembangunan hanggar perawatan pesawat di pulau Bintan, Provinsi Kepulauan Riau yang dijalin dengan perusahaan asal Singapura. Nota kesepakatan kerja sama antara GMF dan Bintan Aviation Investment (BAI) anak perusahaan Gallant Venture, Ltd dari Singapura, ditandatangani pada 8 Desember 2014. Nota kesepakatan itu adalah untuk pembangunan hanggar perawatan pesawat berbadan lebar dan pendirian perusahaan patungan yang mengelola bisnis perawatan pesawat di Pulau Bintan. GMF memiliki rencana jangka menengah dan jangka panjang yang telah disesuaikan dengan kebutuhan internal sekaligus mengantisipasi kondisi eksternal. Salah satu rencana yang sedang dimatangkan adalah menambah satu hanggar lagi (Hanggar 5) di Cengkareng. Saat ini GMF telah mengoperasikan 4 hanggar untuk perawatan pesawat "wide body" maupun "narrow body" di kawasan Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng. Garuda Indonesia (GIAA) membeli mesin Rolls-Royce senilai USD 1,2 miliar. Perseroan juga sepakat membeli 14 pesawat baru Airbus. Sebagian komponen pesawat dibuat di Inggris dan sebagian dibuat di negara lain di Eropa. Pesawat ini menggunakan mesin Roll Royce. Bank Mandiri (BMRI) siap menerbitkan obligasi berkelanjutan senilai Rp5 triliun-Rp10 triliun untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan. Mesikpun masih dalam tahap perencanaa, obligasi tersebut akan diterbitkan dalan denominasi Rupiah dan dirilis secara bertahap dalam 2 tahun dengan dua tenor, yaitu jangka waktu 5 tahun dan 7 tahun. Lebih jauh, penerbitan obligasi tersebut untuk memenuhi kebutuhan wholesale funding yang tahun ini rencananya mencapai US$1 miliar atau setara Rp13-14 triliun. Selain obligasi, perusahaan berencana melakukan bilateral loan untuk memenuhi pendanaan dalam valuta asing. Bank Mandiri (BMRI) melakukan kerja sama dengan KfW IPEX-Bank, lembaga pembiayaan proyek dan ekspor asal Jerman,

Page 4: News160421.pdf

             

  

 

4

DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.

21 April 2016

21 April 2016

guna mendorong pelaksanaan proyek-proyek infrastruktur. Bank Mandiri dan KfW IPEX-Bank akan mengkaji berbagai alternatif skema pembiayaan infrastruktur yang dapat dilakukan, termasuk skema join loan, syndicated loan, ECA covered loan, dan corporate lending. Proyek infrastruktur yang diincar antara lain transportasi dalam kota, pelabuhan dan bandara. Bank Central Asia (BBCA) mempertimbangkan melakukan kaji ulang kerja sama penjualan asuransi dengan pihak AIA Group Ltd. Program kerja sama ini telah dilakukan BBCA dengan AIA Group sejak 2006. Bentuk kerja sama yang dilakukan adalah menjualkan unit produk AIA melalui jaringan yang dimiliki oleh BBCA. Obligasi yang diterbitkan OCBC NISP (NISP) mengalami oversubscribed sebesar 1,75 kali. NISP menawarkan obligasi tahap I dengan target maksimal Rp2 triliun. Obligasi ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP dengan target dana Rp8 triliun. Obligasi tersebut mendapatkan peringkat AAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Penjamin pelaksana emisi obligasi berkelanjutan yaitu PT Indo Premier Securities, PT Mandiri Sekuritas, PT OCBC Sekuritas Indonesia, PT RHB Securities Indonesia dan PT BCA Sekuritas. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Radana Finance Bhaskara (HDFA) menyetujui untuk membagikan dividen tahun buku 2015 sebesar Rp 3,5 per saham. Dividen tersebut setara 20% dari laba bersih atau senilai total Rp 8,1 miliar. Radana Bhaskara Finance (HDFA) hingga kuartal I 2016 membukukan peningkatan laba bersih sebesar sekitar 3,4% menjadi Rp 10,07 miliar dari sebelumnya Rp 9,07 miliar. Penyaluran pembiayaan hingga kuartal I 2016 telah mencapai Rp 546,1 miliar atau meningkat 36,32% YoY dari sebelumnya Rp 400,6 miliar. Penjualan naik 18,79% secara unit dan 36,32% secara rupiah. Pada tahun 2016 perseroan menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 2,4 triliun, meningkat 16% YoY dibanding tahun sebelumnya Rp 2,04 triliun. Radana Bhaskara Finance (HDFA) menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 2,4 triliun di tahun 2016 atau naik sekitar 16% YoY dibandingkan sebelumnya Rp 2,04 triliun. Porsi pembiayaan kendaraan roda dua baru dan bekas masing-masing sebesar Rp 1,49 triliun dan Rp 330 miliar. Porsi pembiayaan kendaraan roda empat bekas mencapai Rp 220 miliar. Perseroan optimis dapat mencapai target tersebut meski pasar otomotif sedang mengalami perlambatan, karena perseroan akan mendorong pembiayaan di sektor multiguna. Dana untuk melakukan pembiayaan mayoritas atau 90% berasal dari pinjaman perbankan dan 10% akan berasal dari pasar modal melalui penerbitan surat utan atau medium term notes (MTN). Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Rakyat Indonesia Agroniaga (AGRO) menyetujui untuk akan mengalokasikan 20% dari laba bersih tahun 2015 untuk dividen atau sekitar Rp 15,2 miliar. Dividen itu setara Rp 1,36 per saham dan akan dibayarkan pada 20 Mei 2016. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga (AGRO) menargetkan pertumbuhan kredit pada tahun 2016 sebesar 15% YoY. Perseroan optimis target realisasi kredit di tahun 2016 akan tercapai, mengingat hingga kuartal I 2016 penyaluran kredit BRI Agro sudah mencapai Rp 6,04 triliun. Pencapaian kredit di kuartal

I 2016 meningkat kurang lebih 30% YoY. Penyaluran kredit terbesar ke sektor perkebunan karena perusahaan masih tetap fokus di bidang agro bisnis. Tifa Finance (TIFA) telah menandatangani perjanjian kredit dengan PT Rabobank International Indonesia pada 18 April 2016 untuk fasilitas kredit pinjaman angsuran berjangka sebesar Rp 50.000.000.000. Jangka waktu kredit selama 36 bulan. Pinjaman ini dijamin dengan piutang milik perseroan sebesar 110% dari plafond atau jumlah pencairan.

Page 5: News160421.pdf

                 

 

5

DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.

21 April 2016

COMMODITIES DUAL LISTING

Description Price (USD) Change

Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 43.85 -0.33 TLKM (US) 55 17,935 -72 Natural Gas (US$)/mmBtu 2.09 0.02 ANTM (GR) 0.04 565 15 Gold (US$)/Ounce 1244.10 -0.17 Nickel (US$)/MT 9325.00 55.00 Tin (US$)/MT 17200.00 50.00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 50.60 -11.80

Coal (RB) (US$)/MT* 53.30 -10.06

CPO (ROTH) (US$)/MT 742.50 15.00

CPO (MYR)/MT 2638.50 18.50

Rubber (MYR/Kg) 717.50 -2.00

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 708.26 -0.78 *weekly

GLOBAL INDICES VALUATION Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price %Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F

Market Cap (USD

Bn) USA DOW JONES INDUS. 18096.27 0.24 3.85 16.78 14.92 3.08 2.94 5,420.2 USA NASDAQ COMPOSITE 4948.13 0.16 -1.18 21.02 17.79 3.41 3.10 7,757.1 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6410.26 0.08 2.69 17.24 14.58 1.78 1.72 1,590.4 CHINA SHANGHAI SE A SH 3110.87 -2.31 -16.02 13.10 11.59 1.40 1.28 3,879.7 CHINA SHENZHEN SE A SH 1957.47 -4.44 -18.96 25.68 20.88 3.07 2.76 3,051.0 HONG KONG HANG SENG INDEX 21236.31 -0.93 -3.09 11.31 10.24 1.06 1.01 1,727.0 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4876.60 -0.11 6.17 15.24 13.19 2.28 2.06 394.1 JAPAN NIKKEI 225 16906.54 0.19 -11.18 15.88 14.60 1.39 1.30 2,775.2 MALAYSIA KLCI 1708.91 -0.13 0.97 16.42 15.21 1.73 1.63 261.3 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2949.95 -0.06 2.33 13.31 12.69 1.13 1.08 305.9

FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 13,144.00 8.00 1000 IDR/ USD 0.08 0.0000 EUR/IDR 14,859.29 -79.40 EUR / USD 1.13 0.0008 JPY/IDR 119.68 -0.95 JPY / USD 0.01 0.0000 SGD/IDR 9,778.96 -34.34 SGD / USD 0.74 0.0002 AUD/IDR 10,252.98 -15.38 AUD / USD 0.78 0.0007 GBP/IDR 18,845.34 -50.05 GBP / USD 1.43 0.0006 CNY/IDR 2,032.03 -1.53 CNY / USD 0.15 -0.0002 MYR/IDR 3,399.24 19.03 MYR / USD 0.26 0.0013 KRW/IDR 11.58 0.02 100 KRW / USD 0.09 0.0001

CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.03 BI Rate (%) Indonesia 6.75 LIBOR (GBP) England 0.51 ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.05 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.04 PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.80

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS SBI Description March-16 February-16 Description Rate (%) Inflation YTD % 0.62 0.42 SBI (9M) 6.60 Inflation YOY % 4.45 4.42 SBIS (9M) 6.60 Inflation MOM % 0.19 -0.09 SBI (12M) 6.75 Foreign Reserve (USD) 107.50 Bn 104.54 Bn SBIS (12M) 6.75 GDP (IDR Bn) 2,945,028.50 2,998,622.50

Page 6: News160421.pdf

                 

 

6

DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.

21 April 2016

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 21 Apr Indonesia BI Reference Rate Tetap 6.75% 21 Apr Indonesia BI Deposit Facility Rate Tetap 4.75% 21 Apr Indonesia BI Lending Facility Rate Tetap 7.25% 21 Apr US Initial Jobless Claims Naik menjadi 265 ribu dari 253 ribu 21 Apr US Continuing Claims Tetap 2171 ribu 21 Apr US Leading Index Naik menjadi 0.4% dari 0.1% 25 Apr US New Home Sales Naik menjadi 522 ribu dari 512 ribu 25 Apr US New Home Sales MoM Tetap 2.0% 26 Apr US Durable Goods Orders Naik menjadi 1.7% dari -3.0% Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

BBRI IJ 10475 3.20 7.50 HMSP IJ 95350 -4.07 -17.80 BMRI IJ 9750 1.30 2.73 TLKM IJ 3585 -1.78 -6.19 BBCA IJ 13100 0.58 1.73 GGRM IJ 65850 -1.61 -1.95 ICBP IJ 15000 2.04 1.65 UNVR IJ 45300 -0.38 -1.26 SCMA IJ 3195 2.90 1.24 ASII IJ 7575 -0.33 -0.96 MNCN IJ 2170 4.33 1.21 GEMS IJ 1510 -9.85 -0.92 UNTR IJ 16900 1.81 1.06 KLBF IJ 1400 -1.06 -0.66 BSDE IJ 1970 2.07 0.73 AKRA IJ 6575 -2.59 -0.66 PLIN IJ 3100 6.90 0.67 EXCL IJ 3930 -1.63 -0.53 MIKA IJ 2510 1.83 0.62 AALI IJ 16000 -1.84 -0.45

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR) Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

PT Bank Ganesha Banking & Finance

102-105 6100.00 TBA TBA Indo Premier Securities

PT Buyung Poetra Sembada

Consumer 420-500 710.00 TBA TBA Bahana Securities

Page 7: News160421.pdf

                  

 

7

21 April 2016

DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.

21 April 2016

DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

BBTN 34.95 Cash Dividend 19 Apr-16 20 Apr-16 22 Apr-16 12 May-16 MPPA 26.00 Cash Dividend 20 Apr-16 21 Apr-16 25 Apr-16 13 May-16 PTBA 289.73 Cash Dividend 21 Apr-16 22 Apr-16 26 Apr-16 18 May-16 TGKA 106.50 Cash Dividend 21 Apr-16 22 Apr-16 26 Apr-16 18 May-16 LINK 42.00 Cash Dividend 22 Apr-16 25 Apr-16 27 Apr-16 19 May-16 MEGA 75.58 Cash Dividend 22 Apr-16 25 Apr-16 27 Apr-16 19 May-16

CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period BEKS Rights Issue 1000:256 200-225 TBA TBA TBA RIMO Rights Issue 2:167 265.00 04 Apr’16 05 Apr’16 11 Apr – 09 May’16 MCOR Rights Issue 100:154 100.00 07 Apr’16 08 Apr’16 14 Apr – 27 Apr’16 BSIM Rights Issue TBA TBA 04 May’16 09 May’16 13 May – 26 May’16 BBYB Rights Issue 5:4 115-150 10 May’16 13 May’16 17 May – 23 May’16 EXCL Rights Issue 100:32 TBA 13 May’16 16 May’16 20 May – 26 May’16 BNLI Rights Issue TBA TBA 17 May’16 18 May’16 24 May – 30 May’16 ACST Rights Issue TBA TBA TBA TBA 15 Jun – 21 Jun’16 BINA Rights Issue TBA TBA 10 July’16 11 July’16 15 Jul – 21 Jul’16

GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda TCID RUPST 21-Apr-16 AUTO RUPST 21-Apr-16 BTEK RUPST/LB 21-Apr-16 TURI RUPST/LB 21-Apr-16 TLKM RUPST 22-Apr-16 BNII RUPST 22-Apr-16 WOMF RUPST/LB 22-Apr-16 LPGI RUPST 25-Apr-16 LPLI RUPST 25-Apr-16 UNTR RUPST 25-Apr-16 LPPS RUPST 25-Apr-16 BFIN RUPST/LB 25-Apr-16 ARNA RUPST 27-Apr-16 HMSP RUPST/LB 27-Apr-16 DSSA RUPST 27-Apr-16 ASII RUPST 27-Apr-16 TMAS RUPST/LB 27-Apr-16 BDMN RUPST 28-Apr-16 AKRA RUPST 28-Apr-16 INDY RUPST/LB 28-Apr-16 ELSA RUPST 28-Apr-16 WIKA RUPST 28-Apr-16 BBKP RUPST/LB 28-Apr-16 IATA RUPST/LB 28-Apr-16 BTEL RUPSLB 28-Apr-16 BTPN RUPST/LB 28-Apr-16 DEWA RUPST/LB 29-Apr-16 PTPP RUPST 29-Apr-16

Page 8: News160421.pdf

                 

 

21 April 2016

21 April 2016

DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.

UNTR TRADING BUY

S1 16350 R1 17250 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 15450 R2 18150

Closing Price

16900

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi negatif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area overbought

• Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 16350-Rp 17250

• Entry Rp 16900, take Profit Rp 17250

Indikator Posisi Sinyal Stochastics 90.14 Negatif MACD 10.07 Positif True Strength Index (TSI) 80.55 Positif Bollinger Band (Mid) 15599 Positif MA5 16405 Positif

14,000

15,000

16,000

17,000

18,000

19,000

20,000

21,000

October November December 2016 February March Apri l

UNTR Upward Sloping Channel

15,837.5 15,675 15,598.8 15,289.3 15,289.3 15,200 14,592.1

15,837.5 16,021.9 16,405 16,900 16,900 16,900

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0UNTR - Stochastic %D(6,3,3) = 93.03, Stochastic %K = 91.83, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 91.8328 80 20

91.8328 93.0302 93.0302

-400 -300 -200 -100 0 100 200 300 400 0

UNTR - MACD (5,3) = -212.82, Signal () = -194.43

-212.825 -194.425

-80.0-60.0-40.0-20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0UNTR - TSI(3,5,3) = 80.55, Volume() = 6,079,100.00 70.5564 0.00000

80.5491 6,079,100

UNTR - Wil l iam's % R(14) = -7.69, Volume() = 6,079,100.00 -7.69231 6,079,100

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

PTBA TRADING BUY

S1 7425 R1 7725 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 7125 R2 8025

Closing Price

7600

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI mendekati area overbought

• Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 7425-Rp 7725

• Entry Rp 7600, take Profit Rp 7725

Indikator Posisi Sinyal Stochastics 73.54 Positif MACD 120.15 Positif True Strength Index (TSI) 38.60 Positif Bollinger Band (Mid) 6764 Positif MA5 7320 Positif

4,200

4,800

5,400

6,000

6,600

7,200

7,800

October November December 2016 February March Apri l

PT BA Upward Sloping Channel

7,320 7,221.88 6,995 6,995 6,850 6,763.75

5,635.81

7,600 7,600 7,600

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0PT BA - Stochastic %D(6,3,3) = 61.57, Stochastic %K = 67.74, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 61.5726 61.5726 20

67.7372 67.7372 80

-200 -100 0 100 200 0

PT BA - MACD (5,3) = -96.16, Signal () = -84.65

-96.1611 -84.6483

-80.0-60.0-40.0-20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0PT BA - TSI(3,5,3) = 38.60, Volume() = 6,741,300.00 37.3537 0.00000

38.6007 6,741,300

PT BA - Wil l iam's % R(14) = -7.81, Volume() = 6,741,300.00 -7.8125 6,741,300

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

Page 9: News160421.pdf

                 

 

21 April 2016

21 April 2016

DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.

ANTM TRADING BUY

S1 700 R1 740 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 675 R2 765

Closing Price

720

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif

• Stochastics fast line & slow indikasi negatif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area overbought

• Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 700-Rp 740

• Entry Rp 720, take Profit Rp 740

Indikator Posisi Sinyal Stochastics 86.84 Negatif MACD 21.65 Negatif True Strength Index (TSI) 52.69 Positif Bollinger Band (Mid) 576 Positif MA5 694 Positif

300.0

360.0

420.0

480.0

540.0

600.0

660.0

720.0

October November December 2016 February March Apri l

ANTM Upward Sloping Channel

694 687.5 660.867 660.867 635 576.05

417.947

715 720720

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0ANTM - Stochastic %D(6,3,3) = 71.66, Stochastic %K = 81.98, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 71.6555 71.6555 20

80 81.9841 81.9841

-30.0-24.0-18.0-12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 0.0

ANTM - MACD (5,3) = -12.51, Signal () = -12.95

-12.9475 -12.5142

-80.0-60.0-40.0-20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0100.0ANTM - TSI(3,5,3) = 52.69, Volume() = 114,530,304.00 52.6855 0.00000

55.3054114,530,30

ANTM - Wil l iam's % R(14) = -7.09, Volume() = 114,530,304.00 -7.0922114,530,30

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

ELSA TRADING BUY

S1 399 R1 440 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 484 R2 455

Closing Price

420

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif

• Stochastics fast line & slow indikasi negatif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area netral

• Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 399-Rp 440

• Entry Rp 420, take Profit Rp 440

Indikator Posisi Sinyal Stochastics 76.49 Negatif MACD 8.24 Negatif True Strength Index (TSI) 30.14 Positif Bollinger Band (Mid) 373 Positif MA5 419.6 Positif

180.0

240.0

300.0

360.0

420.0

480.0

October November December 2016 February March Apri l

ELSA Upward Sloping Channel

419.6 416 416 409.375 372.85

314

279.491

420 420 420 455478.667

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0ELSA - Stochastic %D(6,3,3) = 59.78, Stochastic %K = 55.43, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 55.4311 55.4311 20

59.7792 59.7792 80

-10.0 -5.0 0.0 5.0 10.0 0.0

ELSA - MACD (5,3) = -3.75, Signal () = -5.20

-5.20245 -3.74782

-80.0-60.0-40.0-20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0100.0ELSA - TSI(3,5,3) = 30.14, Volume() = 108,904,800.00 30.1434 0.00000

37.0254108,904,80

ELSA - Wil l iam's % R(14) = -24.82, Volume() = 108,904,800.00 -24.8227108,904,80

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

Page 10: News160421.pdf

                 

 

21 April 2016

21 April 2016

DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.

JPFA TRADING BUY

S1 960 R1 1020 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 930 R2 1050

Closing Price

995

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area overbought

• Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 960-Rp 1020

• Entry Rp 995, take Profit Rp 1020

Indikator Posisi Sinyal Stochastics 82.08 Positif MACD 22.94 Positif True Strength Index (TSI) 60.33 Positif Bollinger Band (Mid) 840 Positif MA5 947 Positif

300

400

500

600

700

800

900

1,000

October November December 2016 February March Apri l

JPFA Wedge

849.75

800 783.846 783.846 783.5 783.5 733.053

909.375 947 970 995

0.0 20.0 40.0 60.0 80.0100.0JPFA - Stochastic %D(6,3,3) = 80.42, Stochastic %K = 86.35, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 80.4187 80 20

80.4187 86.354 86.354

-30.0-24.0-18.0-12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 0.0

JPFA - MACD (5,3) = -19.68, Signal () = -17.34

-19.6779 -17.3427

-60.0-40.0-20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0JPFA - TSI(3,5,3) = 60.33, Volume() = 21,126,700.00 58.606 0.00000

60.326221,126,70

JPFA - Wil l iam's % R(14) = -2.50, Volume() = 21,126,700.00 -2.521,126,70

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

MNCN TRADING BUY

S1 2110 R1 2200 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 2020 R2 2290

Closing Price

2170

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area netral

• Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 2110-Rp 2200

• Entry Rp 2170, take Profit Rp 2200

Indikator Posisi Sinyal Stochastics 56.43 Positif MACD 4.86 Positif True Strength Index (TSI) 18.60 Positif Bollinger Band (Mid) 2118 Positif MA5 2108 Positif

1,200

1,400

1,600

1,800

2,000

2,200

October November December 2016 February March Apri l

MNCN Downward Sloping Channel

2,117.5 2,108 2,087.5 1,960 1,918 1,918

1,689.82

2,160 2,1702,170

0.0 20.0 40.0 60.0 80.0100.0MNCN - Stochastic %D(6,3,3) = 68.89, Stochastic %K = 75.00, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 68.8889 68.8889 20

75 75 80

-60.0-40.0-20.0 0.0 20.0 40.0 0.0

MNCN - MACD (5,3) = -13.10, Signal () = -6.33

-13.1008 -6.33084

-80.0-60.0-40.0-20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0MNCN - TSI(3,5,3) = 18.60, Volume() = 23,308,700.00 8.14972 0.00000

18.604223,308,70

MNCN - Wil l iam's % R(14) = -12.50, Volume() = 23,308,700.00 -12.523,308,70

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

Page 11: News160421.pdf

                  

 

21 April 2016

21 April 2016

DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec 20-04-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Sell 16000 16000 15875 15475 15875 16275 16675 Negatif Negatif Negatif 18300 15275 LSIP Trading Buy 1700 1700 1735 1625 1680 1735 1790 Positif Positif Positif 1840 1500 SGRO Trading Buy 2005 2000 2010 1990 2000 2010 2020 Negatif Negatif Positif 2025 1820 Mining

PTBA Trading Buy 7600 7600 7725 7125 7425 7725 8025 Positif Positif Positif 7725 5925 ADRO Trading Buy 720 720 735 675 705 735 765 Positif Positif Positif 800 640 MEDC Trading Sell 1385 1385 1365 1320 1365 1410 1455 Negatif Positif Negatif 1860 905 INCO Trading Buy 1900 1900 1935 1815 1875 1935 1995 Positif Positif Positif 2045 1710 ANTM Trading Sell 720 720 740 675 700 740 765 Negatif Negatif Positif 735 406 TINS Trading Sell 835 835 825 790 825 860 895 Negatif Negatif Negatif 945 620 Basic Industry and Chemicals

WTON Trading Buy 980 975 990 960 975 990 1005 Negatif Positif Negatif 1040 945 SMGR Trading Sell 10425 10425 10350 10225 10350 10475 10600 Negatif Negatif Negatif 10800 10000 INTP Trading Buy 20150 20150 20275 19575 19925 20275 20625 Negatif Positif Positif 20850 19250 SMCB Trading Buy 1175 1175 1195 1095 1145 1195 1245 Positif Positif Positif 1295 985 Miscellaneous Industry

ASII Trading Buy 7575 7575 7650 7450 7550 7650 7750 Positif Positif Positif 7850 6575 GJTL Trading Sell 720 720 715 700 715 730 745 Negatif Positif Negatif 820 560 Consumer Goods Industry

INDF Trading Buy 7200 7200 7275 7025 7150 7275 7400 Positif Positif Positif 7525 6800 GGRM Trading Sell 65850 65850 65200 63900 65200 66500 67800 Negatif Negatif Negatif 68600 58750 UNVR Trading Buy 45300 45300 45950 43450 44700 45950 47200 Positif Negatif Positif 45850 41975 KLBF Trading Sell 1400 1410 1390 1370 1390 1410 1430 Negatif Negatif Negatif 1470 1270 Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Buy 1970 1970 2000 1900 1950 2000 2050 Positif Positif Positif 1945 1675 PTPP Trading Buy 3815 3815 3825 3795 3810 3825 3840 Positif Positif Positif 3985 3685 WIKA Trading Buy 2710 2710 2735 2595 2665 2735 2805 Positif Positif Positif 2730 2485 ADHI Trading Buy 2800 2800 2825 2715 2770 2825 2880 Positif Positif Positif 2840 2615 WSKT Trading Buy 2235 2235 2250 2200 2225 2250 2275 Positif Negatif Positif 2270 1880 Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Sell 2600 2600 2585 2555 2585 2615 2645 Negatif Negatif Negatif 2860 2575 JSMR Trading Sell 5325 5325 5300 5250 5300 5350 5400 Positif Negatif Negatif 5700 5200 ISAT Trading Buy 6325 6325 6375 6175 6275 6375 6475 Positif Positif Positif 6450 5500 TLKM Trading Buy 3585 3585 3630 3470 3550 3630 3710 Positif Negatif Positif 3715 3265 Finance

BMRI Trading Buy 9750 9750 9825 9425 9625 9825 10025 Positif Positif Positif 10450 9200 BBRI Trading Buy 10475 10475 10600 9950 10275 10600 10925 Positif Positif Positif 11500 9800 BBNI Trading Sell 4910 4910 4885 4835 4885 4935 4985 Negatif Negatif Negatif 5450 4800 BBCA Trading Buy 13100 13100 13175 12875 13025 13175 13325 Positif Positif Positif 13925 12875 BBTN Trading Buy 1720 1720 1735 1675 1705 1735 1765 Positif Positif Positif 1865 1625 Trade, Services and Investment

UNTR Trading Buy 16900 16900 17250 15450 16350 17250 18150 Positif Negatif Positif 16725 14825 MPPA Trading Sell 1590 1590 1570 1520 1570 1620 1670 Negatif Negatif Negatif 1845 1575

Page 12: News160421.pdf