METODOLOGI PENELITIAN PARADIGMA

18
PARADIGMA PENELITIAN

Transcript of METODOLOGI PENELITIAN PARADIGMA

PARDIGMA PENELITIAN

PARADIGMA PENELITIANPARADIGMA PENELITIAN

Paradigma Positivistik (sensual)Paradigma Rasionalistik (logik).Paradigma Phenomemologic (etik)Paradigma Realisme MetafisikParadigma study teks /strukturalism/post structuralism.Paradigma Agama.Model penelitian positivistikStudi cross sectionalStudi kasus SurveiContent analysisParadigma RasionalistikModel penelitian

Berfikir rasionalistikKonseptual teoritikPerlunya Grand Conteks.Menarik kesimpulan dan pemknaan.Paradigma PhenomenologiModel penelitianGrounded research Ethnographik/ ethnometodologi.NaturalistikInteraksi simbolikParadigma Realisme MetaphisikModel penelitianNomothetik dan ideograaphik.Keteraturan alam.Kebenaran dan truths.Esensi, holistikParadigma agama: klasik interdisiplinerModel penelitianStudi klasik.Studi orientalis.Histroris kritis.Studi islam kontemporer.Studi islam kontektualStudi islam phenomenologik.Paradigma studi teks, strukturalis,post stucturalisModel penelitianStudi pustakaStudi geisteswissenschafften.Studi bahasa /sastraStrukturalisme linguistikStrukturalisme genetik Post struktulismedekonstruksiBisakah Agama Menjadi Obyek

Penelitian ?Terdapat dua Pendapat:

Anggapan Klasik: Agama bukan temasuk obyek penelitian.

Anggapan Modern : Agama termasuk obyek penelitian, dapat dilihat dari 2 sisi : agama sebagai gejala budaya dan agama sebagai gejala sosial.Ingat Pembagian Cabang Ilmu:

Ilmu Kealaman (natural science): tujuannya mencari hukum-hukum alam, yaitu keteraturan yang terjadi pada alam. Bersifat positivistic; sesuatu dapat diamati (observable) terukur (measurable), dapat dibuktikan (veriviable).

Ilmu budaya:memiliki ciri tidak berulang (unique); hanya dapat diamati, kadang-kadang tidak dapat diukur apalagi diverifikasi. (ada yang mengganti dengan ilmu humaniora, sekalipun sebenarnya dekat dengan ilmu sosial)

Ilmu sosial (social science): gejala tidak berulang tetapi tetapi memahami konteks keterulangannya. (memiliki problem obyektifitas).

Agama dapat diteliti dengan mengamati pada gejala2nya mengikuti salah satu atau lebih dari 5 aspek:

1. Canon, scripture, naskah-naskah sumber ajaran dan symbol agama.2. Community, kelompok penganut.3. Ritus, lembaga, dan ibadat-ibadat.4. Alat-alat, masjid, gereha, lonceng, peci dll.5. Organisasi Penelitian Agama sebagai gejala sosial mengambil obyek: Canon/ scripture, Ritus, dan alat-alat.

Penelitian agama sebaga gejala budaya mengambil obyek: Community dan Organisasi

Prof. Middleton, Ahli antropologi York University:Penelitian agama (research on religion) : obyeknya materi (ritus, mitos dan magi), pendekatan: teologis, histories, komparatif, psikologis, filosofis. Sasarannya doktrin

Penelitian keagamaan (religious research); agama sebagai sistem atau sistem keagamaan (religious system) ; pendekatan sosiologis, antropologis. Sasarannya : gejala sosial agamaModel2 Riset Agama dan KeagamaanPositivistic Religious Research

Melihat agama dengan paradigma Ilmu alam

Mengunakan logika Deduktif dengan pengamatan empiris untuk menemukan hubungan kausalitas diantara dua variabel atau lebih guna memprediksi pola-pola umum dari suatu gejala sosialCara kerja logika deduktifRealitas/gejala Sosial agama Seperangkat teoriUji teoriLogika Critical TheoryTeori2 AgamaFakta/ fenomena AgamaUji TeoriMenemukan teori Baru 4) Grounded Religious Research Penelitian agama yang bertujuan merumuskan teori berdasarkan data sistematik menggunakan analisis komparatif konstan