Metland Hotels Group - · PDF filedigunakan sebagai pedoman kerja /SOP hotel bersangkutan,...
Transcript of Metland Hotels Group - · PDF filedigunakan sebagai pedoman kerja /SOP hotel bersangkutan,...
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 1
SUMBER DAYA MANUSIA
Metland Hotels Group
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 2
Disetujui Oleh:
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 3
KATA PENGANTAR
Sejalan dengan perkembangan perusahaan dan khususnya pada perkembangan
manajemen sumber daya manusia (SDM) saat ini, maka HRD Department memiliki peran
penting dan dituntut untuk lebih siap menghadapi tantangan global dikemudian hari. HRD
Department harus mampu menangani permasalahan SDM secara profesional dengan
pemahaman isu-isu aktual yang berkembang di masyarakat. Salah satu strategi dalam
menjawab tantangan tersebut adalah dengan cara meningkatkan pengelolaan sumber
daya manusia yang effektif dan efisien.
Untuk mendukung agar pengelolaan sumber daya manusia tersebut dapat berjalan dengan
efektif dan efisien, maka diperlukan suatu perangkat lunak yaitu Basic Operation Manual –
Human Resource yang mengatur garis-garis kebijakan Perusahaan dengan tetap mengacu
pada peraturan perusahaan dan perundangan yang berlaku.
Berdasarkan kepentingan diatas, maka disusunlah Quality Hotel Manual – Human
Resource (QHM) yang dapat digunakan sebagai pedoman baku dalam melaksanakan tugas
operasional sehari-hari bidang Sumber daya manusia dan berlaku bagi seluruh unit hotel di
lingkungan PT. Metropolitan Land Tbk. Selanjutnya HRD Manager menjabarkan QHM
menjadi lebih spesifik sesuai keadaan dan karakter masing-masing unit hotel ke dalam apa
yang kita sebut Hotel Operation Manual - Human Resource (HOM). Sebelum HOM
digunakan sebagai pedoman kerja /SOP hotel bersangkutan, HOM perlu memperoleh
persetujuan General Manager unit hotel yang bersangkutan dan disahkan oleh Kantor
Pusat.
Dari waktu ke waktu QHM ini dapat berubah dengan menyesuaikan perkembangan
manajemen, namun demikian perubahan tersebut tidak serta merta dapat dilakukan oleh
masing-masing unit hotel. Setiap perubahan QHM senantiasa dilakukan oleh Corporate
HRD Department dengan melalui pengkajian oleh tim yang lebih mendalam.
Dengan QHM ini diharapkan adanya keseragaman sistem dan prosedur yang berlaku di
seluruh unit hotel PT. Metropolitan Land Tbk dan dapat dilaksanakan secara konsisten
sehingga dapat mencegah terjadinya penyimpangan yang tidak diharapkan.
Corporate Human Resource Manager
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 4
BAB I
FILOSOFI
PT. Metropolitan Land Tbk memandang sumber daya manusia sebagai aset perusahaan
yang sangat strategis, sehingga dibutuhkan suatu pengelolaan yang komprehensif dan
sesuai dengan nilai-nilai ideal kemanusiaan secara umum dan sesuai dengan nilai-nilai PT.
Metropolitan Land Tbk tanpa kehilangan nilai keberadaan ekonomis perusahaan.
Sebagai industri jasa layanan, sumber daya manusia PT. Metropolitan Land Tbk senantiasa
mengimbangi dinamika perkembangan dunia usaha dan tuntutan pasar sehingga dinamika
sumber daya manusia senantiasa mengacu kepada nilai-nilai perusahaan.
PT. Metropolitan Land Tbk melakukan pengelolaan sumber daya manusia berbasis
kompetensi. Sistem kompetensi diterapkan pada seluruh level jabatan yang ada dengan
tujuan agar setiap karyawan mempunyai kinerja yang superior. Kompetensi memberikan
Manajemen PT. Metropolitan Land Tbk sebuah peta yang membantu seseorang
memahami cara terbaik mencapai keberhasilan dalam pekerjaan atau memahami cara
mengatasi suatu situasi tertentu.
Sistem kompetensi yang ada harus mencakup dari sisi soft dan hard kompetensi. Soft
kompetensi merupakan aspek-aspek pribadi dari seseorang yang meliputi sifat, sikap, dan
prilaku sedangkan hard kompetensi merupakan pengetahuan dan keterampilan yang
dimiliki seseorang.
Pengelolaan sumber daya manusia berbasis kompetensi berarti setiap fungsi yang ada
dalam departemen sumber daya manusia pengelolaannya mengacu kepada sistem
kompetensi yang ada. Mulai dari proses rekrutmen, seleksi, pelatihan dan pengembangan,
evaluasi kinerja, perencanaan karir/kaderisasi, reward dan recognition serta terminasi.
BAB II
ADMINISTRASI PERSONALIA
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 5
Administrasi personalia dimulai dari penyusunan dan penetapan :
A. STRUKTUR ORGANISASI
Kantor Pusat menentukan dan mengkaji ulang standar struktur organisasi untuk digunakan
sebagai pedoman/referensi oleh unit hotel dalam menyusun struktur organisasinya
disesuaikan dengan ukuran dan kebutuhan serta faktor-faktor lainnya.
Penyusunan struktur organisasi di unit hotel harus mempertimbangkan aspek efektifitas,
efisiensi, praktis, ekonomis serta mengacu pada peningkatan dan pemanfaatan multi skill.
B. PENERAPAN KOMPETENSI
Sistem kompetensi diterapkan pada seluruh level jabatan yang ada dengan tujuan agar
setiap karyawan mempunyai kinerja yang superior. Kompetensi memberikan Manajemen
PT. Metropolitan Land Tbk sebuah peta yang membantu seseorang memahami cara
terbaik mencapai keberhasilan dalam pekerjaan atau memahami cara mengatasi suatu
situasi tertentu.
Pengukuran kompetensi karyawan di setiap unit hotel, harus melalui proses sebagai
berikut:
1. Job Description (Uraian Kerja)
Garis besar uraian kerja mengacu pada standar kompetensi nasional. Dalam
pelaksanaannya, sesuai dengan filosofi pengelolaan sumber daya manusia PT.
Metropolitan Land Tbk, unit hotel harus tetap mempertimbangkan aspek
efektifitas, efisiensi, praktis, ekonomis serta mengacu pada peningkatan dan
pemanfaatan multi skill.
2. Evaluation (Penilaian Karya)
Penilaian Karya dilaksanakan setiap semester atau 2 (dua) kali setahun terhadap
seluruh karyawan dimana penilaian dilakukan oleh atasan langsung dan Komite
Penilai difokuskan kepada pemahaman, keterampilan dan kualitas hasil kerja
karyawan atas uraian kerja masing-masing.
3. Coaching (Pendampingan)
Setiap karyawan berhak mendapatkan pendampingan dari atasannya, berkenaan
dengan pencapaian kompetensi yang disepakati dalam proses evaluasi (penilaian
karya) karyawan.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 6
Proses pendampingan harus diadministrasikan, guna menjamin karyawan yang
bersangkutan telah mendapatkan haknya dan atasan yang bersangkutan telah
menjalankan kewajibannya.
4. Training (pelatihan)
Usaha/kegiatan yang dilakukan untuk mengisi gap kompetensi, baik untuk mengisi
hard skill maupun soft skill.
Hard skill dilaksanakan oleh departemen masing-masing dan soft skill dapat
dilaksanakan secara kolektif maupun pada kelompok yang lebih kecil atau
individual.
Pendekatan training dapat dilaksanakan dengan berbagai kegiatan sepanjang
kegiatan tersebut meningkatkan efektifitas training yang dimaksud.
5. Development (Pengembangan)
Merupakan proses lanjutan dari training skill yang beralih fokus kepada
penambahan referensi dan kemampuan analisa dalam mempersiapkan seorang
karyawan memahami proses manajemen yang lebih luas guna memperdalam
pemahamannya terhadap perkerjaannya dan pengembangan diri serta
pengembangan lainnya dalam upaya konsolidasi posisi sekarang dan kemungkinan
pengembangan karir dalam proses kaderisasi.
C. REKRUTMEN DAN PENEMPATAN
C.1. REKRUTMEN
Proses pemenuhan kebutuhan tenaga kerja akan melewati beberapa tahapan :
Pencarian
Pengumuman
Seleksi Administrasi
Seleksi
Wawancara
Test Bidang Pekerjaan
Psikotest
Test Kesehatan
A. PROSEDUR REKRUTMEN CALON KARYAWAN
Rencana kebutuhan tenaga disampaikan kepada pimpinan (General Manager)
pada awal tahun bersamaan dengan program kerja dan anggaran.
Proses penerimaan dan penempatan harus mempertimbangkan dan
memprioritaskan calon-calon dari dalam. Pencarian dari luar dilakukan bila
tidak ada calon dari dalam.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 7
Sumber pencarian tenaga berasal dari: pelamar spontan, data base,
rekomendasi, bursa tenaga di internet, memasang iklan di media cetak,
pengumuman di kampus dan sebagainya.
Untuk menghindari nepotisme dalam penerimaan dan penempatan calon
karyawan, maka seleksi dilaksanakan melalui beberapa tahapan dengan
melibatkan departemen terkait (user), sehingga hanya yang lulus seleksi yang
dapat diterima bekerja.
B. TAHAPAN (REKRUTMEN)
1. Permintaan Tenaga :
Departemen yang membutuhkan tenaga mengisi formulir permintaan tenaga
yang disediakan oleh HRD Department. Daftar isian dalam formulir tersebut
meliputi, nama jabatan, jumlah orang yang dibutuhkan, jenis kelamin, batas
usia, pendidikan, status kepegawaian, kondisi fisik dsb. Setelah diisi oleh
Department Head, formulir tersebut diserahkan kepada HRD Department paling
lambat 1 (satu) bulan sebelum tanggal rencana karyawan tersebut mulai
bekerja.
HRD Department menerima kembali formulir permintaan tenaga untuk
selanjutnya dianalisa dan dimintakan persetujuan General Manager.
Setelah General Manager menyetujui, tahap rekrutmen dimulai.
2. Pelaksanaan Rekrutmen
a. Sumber tenaga kerja
Rekrutmen calon karyawan dapat diperoleh dari dua sumber :
Dari dalam, yaitu dengan cara mutasi atau promosi karyawan dari dalam
perusahaan
Dari luar, yaitu dengan cara :
- Memilih lamaran dari Bank Data
- Memasang iklan di media cetak atau elektronik
- Melalui internet
- Memasang pengumuman di lembaga pendidikan, dsb
b. Proses Rekrutmen
- Setelah terkumpul, berkas lamaran disampaikan kepada departemen
yang membutuhkan untuk diseleksi lebih lanjut sesuai dengan kualifikasi
yang dibutuhkan.
C. PROSEDUR SELEKSI
Berkas lamaran yang telah diseleksi dimasukkan dalam daftar pelamar yang akan
dipanggil dan dibuatkan daftar peserta seleksi calon karyawan.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 8
Daftar tersebut memuat lajur-lajur: nama, jenis kelamin, tanggal lahir, rencana jabatan,
alamat dan tanda tangan pelamar, karena sekaligus dipakai sebagai daftar hadir
pelamar saat pelaksanaan seleksi.
Pemanggilan pelamar untuk mengikuti seleksi dilakukan oleh Sekretaris Human
Resources Department dengan cara melalui pos surat atau telepon.
Tahapan seleksi yang wajib dilalui oleh setiap calon karyawan meliputi :
1. Psikotes
Semua level untuk menjadi permanen staf harus menjalani psikotest, sesuai
dengan level test yang dibutuhkan.
Untuk level manager ke atas, psikotest dilakukan oleh lembaga psikologi
dengan biaya dari perusahaan.
Hasil psikotest akan memberikan gambaran umum kepribadian seorang calon
karyawan, apakah yang bersangkutan sesuai atau tidak untuk memangku jabatan
yang dibutuhkan.
2. Seleksi Bidang Pekerjaan
Seleksi bidang pekerjaan dapat dilakukan secara tertulis dan atau praktek yang
berkaitan dengan bidang pekerjaannya, misalnya tes: akuntansi, pengetahuan
engineering, komputer dan sebagainya.
Hasil kedua jenis tes tersebut akan menyaring calon yang dianggap sesuai/lulus dan
berhak mengikuti seleksi tahap berikutnya.
3. Wawancara oleh HRD dan Departemen terkait
Pada tahap wawancara seorang calon harus menghadap dua pewawancara, yaitu
dengan HRD Department dan departemen terkait :
a. Wawancara dengan HRD
Pewawancara HRD akan mewawancara berkisar pada kepribadian seorang
calon karyawan, untuk mengetahui latar belakang keluarga, pendidikan,
pengalaman kerja, aktifitas sosial dan sebagainya serta permintaan gaji yang
diharapkan oleh calon karyawan.
b. Wawancara dengan departemen terkait
Wawancara dengan departemen terkait akan berkisar pada kemampuan calon
tentang pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman yang berkaitan dengan
teori disiplin ilmu atau bidang pekerjaannya.
Hasil wawancara tersebut akan dipertimbangkan oleh kedua departemen, apakah
seorang calon dapat dianggap lulus, tidak lulus atau sebagai cadangan :
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 9
Apabila lulus, calon akan dipanggil untuk mengikuti tahap tes berikutnya
Apabila tidak lulus, calon akan diberi surat jawaban bahwa dia gagal,
Apabila masuk kategori cadangan, maka dia menunggu sebagai pengganti bila
calon peringkat diatasnya gagal tes pada tahap berikutnya.
4. Pemeriksaan Kelengkapan Berkas Dokumen
Setelah seorang calon dinyatakan lulus dari tahap wawancara, maka sebelum
mengikuti tes kesehatan seorang calon harus dapat menunjukan dokumen asli
berikut fotokopinya, mulai dari akte kelahiran, KTP, ijasah SD sampai dengan ijasah
terakhir dan surat-surat keterangan lainnya seperti sertifikat kursus, pengalaman
kerja, akte nikah, kartu keluarga (bagi yang sudah menikah) dan sebagainya.
Dokumen tersebut akan diperiksa keasliannya. Apabila telah dinyatakan absah
keasliannya, maka masing-masing lembar kopi berkas tersebut akan diparaf oleh
petugas HRD untuk selanjutnya disimpan sebagai arsip karyawan di perusahaan.
Jika ditemukan kejanggalan atau pemalsuan atas dokumen tersebut, maka calon
karyawan akan dinyatakan gagal karena dianggap tidak jujur atau melakukan
tindakan melanggar hukum. Namun demikian untuk menghindari perdebatan yang
tidak etis, pemberitahuan bahwa dokumen yang bersangkutan dianggap tidak sah
akan disampaikan secara tertulis dikemudian hari dengan tidak menyebutkan
alasannya.
5. Tes Kesehatan (Medical Test)
Tes kesehatan merupakan tes tahap akhir bagi calon karyawan. Prosedur tes
kesehatan yang harus dilakukan oleh seorang calon adalah sebagai berikut :
a. Telah melengkapi persyaratan administrasi
b. Sekretaris HRD menyiapkan surat pengantar tes kesehatan ke Rumah Sakit
rujukan dan atau ke Dokter Perusahaan serta menyiapkan bon sementara untuk
biaya tes kecuali unit hotel sudah mempunyai perjanjian kerjasama dengan
Rumah Sakit/Laboratorium Klinik setempat
c. Sekretaris HRD memanggil calon karyawan untuk mengambil surat pengantar
tes dan menjelaskan prosedur pelaksanaan tes kesehatan
Setelah calon karyawan selesai melaksanakan tes kesehatan di Rumah
Sakit/Laboratorium Klinik yang dirujuk Perusahaan, calon karyawan tersebut wajib
segera menyerahkan kuitansi pembayaran kepada HRD Department untuk segera
diselesaikan administrasi bon sementara biaya tes kesehatan tersebut. Hasil tes
kesehatan akan diserahkan oleh petugas Rumah Sakit/Laboratorium Klinik kepada
HRD Department, untuk selanjutnya berdasarkan rekomendasi dokter yang
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 10
memeriksanya calon karyawan tersebut akan diberitahu apakah dia lulus tes
kesehatan atau tidak.
C.2. PENEMPATAN DAN PENGEMBANGAN KARYAWAN
Calon karyawan yang telah lulus dari seluruh tahapan seleksi dan dinyatakan diterima
bekerja, maka dia akan menerima perjanjian kerja waktu tertentu dan surat keputusan
penempatan.
Setiap karyawan yang telah diterima dan ditetapkan penempatannya wajib untuk
mengikuti proses sebagai berikut :
A. ORIENTASI
1 Orientasi Umum
Yaitu orientasi mengenai perusahaan diberikan oleh HRD yang meliputi :
Ucapan “selamat datang” bagi karyawan baru
Sejarah perusahaan dan pengenalan masing-masing unit Hotel PT.
Metropolitan Land Tbk
Struktur organisasi perusahaan, Falsafah Perusahaan (Rangkuman Nilai-nilai
PT. Metropolitan Land Tbk)
Ringkasan Peraturan Perusahaan (Tata tertib, Larangan, Hak dan Kewajiban
karyawan)
Grooming
House tour dan perkenalan dengan General Manager serta seluruh
karyawan
2.Orientasi Lingkungan Kerja dan Lingkup Tugas
Pengenalan lingkungan kerja dan lingkup tugas diberikan oleh Department Head
yang bersangkutan atau staf yang ditunjuk, orientasi ini meliputi :
Fungsi dan tugas departemen di dalam perusahaan
Struktur organisasi departemen
Fungsi dan tugas karyawan (yang bersangkutan)
Sarana/prasarana yang ada untuk mendukung tugas-tugasnya
Perkenalan dengan rekan kerja dalam departemennya
B. EVALUASI
Dalam menjalani masa perjanjian kerja waktu tertentu, setiap karyawan akan
dinilai kinerjanva.
Apabila dianggap mampu, maka perjanjian kerja waktu tertentu dapat
diperpanjang atau dapat diangkat sebagai Karyawan Tetap
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 11
Apabila dianggap tidak mampu, maka pada saat masa perjanjian kerja waktu
tertentu habis, perjanjian kerja tidak dilanjutkan.
a) PROSEDUR PENGANGKATAN KARYAWAN TETAP
Karyawan yang akan diangkat sebagai karyawan tetap terlebih dahulu telah
menjalani masa penilaian selama tidak kurang dari 2 (dua) tahun.
Penilaian dilakukan oleh Department Head dan atasan yang bersangkutan
dan dikonfirmasikan dengan HRD Manager.
HRD mengirim formulir Penilaian Karya kepada Department Head terkait 2
(dua) bulan sebelum tanggal kontrak kerja berakhir.
Department Head mengisi formulir Penilaian Karya, setelah diisi
dikembalikan kepada HRD paling lambat 2 (dua) minggu sejak formulir
Penilaian Karya diterima.
HRD Manager menganalisa usulan pengangkatan Karyawan Tetap dan
menyampaikan usulan tersebut berikut usulan gaji untuk mendapat
persetujuan General Manager untuk selanjutnya dikirim ke Kantor Pusat
paling lambat 1 (satu) bulan sebelum tanggal jatuh tempo kontrak guna
mendapatkan pengesahan dari Direksi.
Corporate HRD memproses administrasi pengangkatan karyawan tetap
dengan menyiapkan berkas surat keputusan pengangkatan Karyawan Tetap
setelah disetujui oleh Direksi, Surat Keputusan dikirim ke unit hotel yang
bersangkutan.
Setelah mendapat pengesahan, HRD memanggil karyawan yang
bersangkutan untuk menyampaikan hasil penilaian dan keputusan
pengangkatan Karyawan Tetap, paling lambat 1 (satu) minggu sebelum
tanggal jatuh tempo kontrak kerja berakhir
Karyawan dipanggil kembali oleh HRD Manager untuk menerima SK
Pengangkatan Karyawan Tetap dan Buku Peraturan Perusahan serta
penjelasan mengenai hak dan kewajiban sebagai Karyawan Tetap.
b) PENILAIAN KARYA
Setiap atasan wajib melakukan penilaian prestasi kerja bawahan sesuai dengan
sistem dan format “Penilaian Karya” yang berlaku di seluruh Hotel PT.
Metropolitan Land Tbk.
Penilaian karya untuk jabatan manajerial, aspek yang dinilai meliputi aspek
Hasil Kerja, Perilaku dan Manajerial sesuai dengan Panduan Penilaian Karya
yang telah disusun. Sedangkan untuk jabatan non manajerial, aspek yang
dinilal melipufi aspek Hasil kerja dan Perilaku.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 12
Adalah kewajiban Manajer PSDM unit Hotel untuk memonitor pelaksanaan
penilaian prestasi ini dan membuat rekapitulasi hasil penilaian untuk seluruh
karyawan di lingkungan masing-masing unit Hotel.
Panduan lengkap Penilaian Kerja disiapkan dalam dokumen terpisah dan
merupakan bagian dari manual HRD.
c) PERIODE PENILAIAN
Periode Pertama (Januari s/d Juni)
1. Awal April dilakukan konseling pra-hasil kinerja oleh penilai, sehingga dapat
menjadi perhatian karyawan yang bersangkutan.
2. Awal Juni dilakukan penilaian untuk periode pertama pada periode tersebut
(Januari s/d Juni).
Periode Kedua (Juli s/d Desember)
1. Awal Oktober dilakukan konseling pra-hasil kinerja oleh penilai,
sehingga dapat menjadi perhatian karyawan yang bersangkutan.
2. Akhir Desember dilakukan penilaian untuk periode kedua pada periode
tersebut (Juli s/d Desember).
Hasil penilaian karya ini harus digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
memutuskan :
Jenis pelatihan yang dibutuhkan karyawan
Pengembangan karir karyawan
Penyesuaian gaji berkala
d) PROSEDUR
1. Awal Januari dilakukan pertemuan antara atasan dan bawahan untuk
konseling/menyepakati/membicarakan sejumlah kriteria yang akan digunakan
sebagal tolak ukur dalam menilai prestasi bawahan (Periode I).
2. Pada awal April dilakukan pertemuan antara atasan dan bawahan untuk
secara bersama-sama melakukan konseling atas hasil atau kemajuan yang
telah dicapai beserta hambatan-hambatan yang dialami, dan menyepakati
tindakan-tindakan yang perlu dilakukan guna mengamankan pencapaian
sasaran yang telah disepakati.
3. Akhir Juni dilakukan pertemuan antara atasan dan bawahan untuk
menyepakati/membicarakan evaluasi hasil penilaian selama periode I
(Januari–Juni) serta menyepakati sejumlah kriteria yang akan digunakan
sebagal tolok ukur dalam menilai prestasi bawahan pada periode II.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 13
4. Pada awal Oktober dilakukan pertemuan atasan dan bawahan untuk
melakukan konseling membicarakan kemajuan dan hambatan yang telah
dicapai/dilakukan agar pencapaian target dapat terpenuhi.
5. Pada setiap akhir tahun (Desember) atasan dan bawahan melakukan evaluasi
akhir (periode I dan II) atas sasaran-sasaran yang telah dicapai bawahan dan
kemudian menjabarkannya kedalam format Penilaian Karya yang telah
ditetapkan.
6. Format “Penilaian Karya”, yang telah diisi dengan lengkap dan ditandatangani
kedua pihak (atasan dan bawahan), kemudian dikirimkan ke atasan yang Iebih
tinggi (Komite Penilai).
7. Komite Penilai memastikan kebenaran dan keakuratan penilaian yang telah
dilakukan, kemudian dibuatkan Rekapitulasi Hasil Penilaian dari seluruh
karyawan.
8. Rekapitulasi hasil penilaian karya dari seluruh karyawan kemudian dikirimkan
kepada:
General Manager unit hotel untuk diketahui dan ditindaklanjuti bilamana
perlu
Untuk level manajerial, hasil penilaian dan rekapitulasinya, disampaikan
kepada Corporate HRD Manager untuk dapat dimasukkan kedalam data base
dan ditindaklanjuti dalam komite penilai di Kantor Pusat.
Hasil evaluasi komite penilai Kantor Pusat, diserahkan kepada Corporate
Quality Development & Training Department, untuk diikutsertakan dalam
program pengembangan lanjutan.
D. ALIH DAYA/OUT SOURCING ***
Sebagai sebuah perusahaan jasa layanan akomodasi, operasional unit hotel sangat
dipengaruhi oleh fluktuasi tingkat hunian dan harga sehingga pengelolaan efisiensi tenaga
kerja menjadi sedemikian vital.
Guna menjaga kualitas pelayanan, sekaligus menjembatani kebutuhan tenaga kerja tanpa
kehilangan efektifitas dan efisiensi, sangat dibutuhkan pengelolaan tenaga kerja yang tidak
bersifat permanen namun memiliki kualitas dan kemampuan profesional memadai serta
lebih dapat dikontrol (sesuai bidangnya).
Bidang-bidang yang dapat di-outsource adalah:
1. Gardening
2. Public areal house keeping
3. Laundry
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 14
4. Civil Maintenance
5. Security
6. Spa/massage service
7. Pool Attendant
8. Guest Transport
9. Bidang lain yang dianggap lebih efisien dapat memakai tenaga outsourcing atas
persetujuan Kantor pusat.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 15
BAB. III
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
A. FILOSOFI
PT. Metropolitan Land Tbk memandang sumber daya manusia sebagai aset perusahaan
yang sangat strategis, sehingga pelatihan dan pengembangan dipandang sebagai
kewajiban profesional dan salah satu kewajiban sosial terpenting perusahaan terhadap
karyawannya.
Pelatihan dan pengembangan diberikan sesuai dengan kebutuhan karyawan atas standard
kompetensi masing-masing posisi dan tingkatan kepegawaian di masing-masing unit hotel.
Pelatihan dan pengembangan juga diperlukan untuk menjaga kesegaran situasi moral kerja
atau motivasi kerja karyawan atau team kerja. Modul-modul pelatihan dan pengembangan
tertentu dibuat dan diberikan kepada karyawan untuk mempersiapkan mereka
menghadapi promosi atau kenaikan jenjang.
Training Manager di unit hotel secara struktural berada langsung dibawah supervisi
Human Resource Development Manager (HRDM). Training Manager adalah posisi yang
bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan, merencanakan, mendesain program
pelatihan dan pengembangan dan mengembangkan modul pelatihan. Namun apabila
didalam struktur organisasi hotel yang bersangkutan posisi Training Manager tidak ada,
maka tanggung jawab fungsional termaksud dilakukan oleh HRDM.
B. PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN WAJIB
(COMPULSORY TRAINING)
Merupakan serangkaian modul pelatihan dan pengembangan yang berisikan pengetahuan
dasar berupa baik soft skill maupun hard skill yang diberikan kepada seluruh karyawan
termasuk trainee, sebagai pengetahuan dan kemampuan wajib. Pelatihan dan
pengembangan ini diberikan dalam kurun waktu yang secepatnya setelah diangkat sebagai
karyawan atau trainee.
Setiap karyawan baru , pada seluruh tingkatan kepegawaian dan trainee wajib menerima
rangkaian modul orientasi, yang kemudian dilanjutkan dengan modul-modul yang
disesuaikan dengan standar kompetensi masing-masing posisi dan tingkatan kepegawaian.
Selanjutnya, guna menjamin pemahaman atas pengetahuan dasar ini, setiap karyawan
dalam kurun waktu tertentu akan mendapatkan konseling dan atau
penyegaran atas materi materi compulsory training dimaksud, terutama bila ada
kebijakan-kebijakan baru serta, pendekatan perusahaan terhadap perkembangan pasar
yang menghendaki penyesuaian pola pikir dan pola kerja.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 16
Modul dan jenis modul yang termasuk dalam kategori compulsory training adalah sebagai
berikut:
Orientasi
Siapa Kita? (Sejarah, Visi & Misi, Chain & Brands, Konsep Horison Destination,
Peraturan-peraturan Perusahaan, Dasar-dasar Pelayanan, Nilai-nilai Perusahaan)
Mengenai Fasilitas dan Pelayanan Hotel
Tata Penampilan Baku/Grooming
Keselamatan & Keamanan kerja, Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
/P3K/First Aid
Latihan Pemadam Kebakaran/Fire Drill
Sanitation & Environment /energy saving & waste management
Quality Awareness PT. Metropolitan Land Tbk
Program Korporat
Horison Previlage Card
Forgot Something?/Lupa Sesuatu?
C. ANALISA KEBUTUHAN PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
Kebutuhan akan modul pelatihan dan pengembangan karyawan dapat diperoleh melalui
observasi operasional, evaluasi kinerja yang mengacu pada standar kompetensi nasional
yang kemudian dimutakhirkan agar sesuai dengan level kompetensi yang dibutuhkan.
Analisa kebutuhan pelatihan dan pengembangan untuk dilampirkan pada Annual Training
Plan yang dilaporkan ke Kantor Pusat.
Analisa pelatihan dan pengembangan akan bermuara pada sedikitnya tiga tipe kebutuhan
pelatihan dan pengembangan yaitu:
1. Soft Skill, kebutuhan akan referensi dan pengetahuan yang mendukung keberhasilan
seorang karyawan atau team dalam menjalankan fungsi dan kompetensinya.
Soft skill training modul, dapat disusun secara kolektif dan atau dapat diadopsi dari
berbagai sumber serta narasumber,dari Kantor Pusat maupun Pusdiklat KKG,
workshop, seminar dan lain sebagainya, baik yang didalam kelas ataupun yang bersifat
outbound.
2. Hard Skill, kebutuhan akan pelatihan psiko-motorik yang akan meningkatkan kualitas
kerja karyawan pada lingkup kerjanya yang spesifik . Merupakan tanggung jawab dan
atau dilakukan oleh Department Head yang bersangkutan atau pimpinan di dalam
departemen yang bersangkutan lain yang ditugaskan.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 17
3. Cross Exposure, kebutuhan akan pembanding atau benchmark, yang sekaligus
berfungsi sebagai penyegaran hard skill maupun soft skill dan dipandang dapat
meningkatkan sensibilitas moral kerja team.
Ada beberapa sumber penting yang dapat dipakai sebagai acuan analisa kebutuhan
pelatihan dan pengembangan yaitu :
Guest Comment
Mystery Guest report
Hasil Management Audit
Hasil Audit ISO
Masukan dari Departement Head terkait
Masukan dari Karyawan
Hasil penilaian karya
Hasil observasi langsung di lapangan
Strategi dan arah pengembangan
Guna menjamin efektivitas pelatihan dan pengembangan, secara berkala karyawan harus
mendapatkan materi penyegaran yang berhubungan dengan sikap dan prilakunya,
Setiap modul pelatihan dan pengembangan harus mendapatkan persetujuan dari Training
Manager unit hotel yang bersangkutan, dimana Training Manager selanjutnya bertindak
selaku fasilitator dan membantu menjalankan fungsi coaching terhadap karyawan.
D. ANNUAL TRAINING PLAN
Training Manager atas persetujuan General Manager, harus menyiapkan rencana
pelatihan (training plan) tahunan, sebagai satu kesatuan rencana kerja unit hotel yang
bersangkutan (business plan) setahun kedepan.
Hard Skill Training. Disusun oleh masing-masing Department Head unit hotel,
berdasarkan kebutuhan yang dapat dipantau dari hasil penilaian karya, yang
selanjutnya dilaksanakan setiap bulannya disesuaikan dengan kebutuhan hasil
analisa kompetensi.
Hard skill juga meliputi peningkatan kemampuan multi skill dalam lingkup departemen
masing-masing, sehingga kinerja departemen menjadi lebih effisien dan efektif.
Soft Skill Training, disusun secara kolektif oleh unit hotel berdasarkan kebutuhan untuk
meningkatkan “common sense” akal sehat serta tekad profesional karyawan dalam
melakukan pekerjaannya masing-masing yang dapat dipantau dari evaluasi operasional
hotel yang pelaksanaannya disesuaikan dengan hasil (indeks) kepuasan tamu.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 18
Modul yang termasuk kategori ini antara lain:
Writing skill
Presentation skill
Handling complaints
English – Elementary level to advanced
Motivation
Health and Fitness
Effective Communication
Dan lain-lain.
Sumber-sumber Trainer, yang ada di unit hotel Supervisors, Department Heads, Training
Manager atau sumber yang dianggap mampu lainnya.
Adalah wajib dimana para pimpinan di unit hotel harus mampu menjadi Trainer yang baik
dan efektif, dimulai dari pemimpin tingkat supervisor, oleh karena itu Training Manager
bertugas memfasilitasi untuk minimum memberikan modul Train the trainer dan secara
berkala mengembangkan kemampuan ini dengan berbagai wahana kreatif.
Trainer lainnya apabila diperlukan dalam berbagai bidang dapat diperoleh di Kantor Pusat
dan Pusdiklat KKG selain trainer ahli lainnya dari eksternal/lembaga training/konsultan.
E. EFFEKTIFITAS PENGEMBANGAN DAN PELATIHAN
Setelah mengetahui kebutuhan akan jenis pelatihan dan pengembangannya, langkah
selanjutnya adalah meyakinkan Program Pelatihan dan Pengembangan dirancang
sedemikian rupa sehingga program pelatihan dan pengembangan tersebut “ efektif ” baik
dari segi pemahaman (kognitif) saja dan atau terampil (psycho motorik) maupun
penghayatan (affective).
Training Manager harus selalu meyakinkan semua program pelatihan dan pengembangan
yang ada di hotel baik yang dilaksanakan oleh Training Manager sendiri atau yang
dilakukan oleh individu yang lain dilaksanakan secara efektif. Training Manager lekat
dengan motto : “ Tidak ada Program Pelatihan dan Pengembangan yang akan dijalankan
tanpa pertimbangan efektifitas “
Keseharian para karyawan adalah bersuasana kerja fisik dengan stress yang cukup tinggi.
Tantangan akan penghindaran rasa kantuk dan meningkatkan daya serap adalah tantangan
yang sangat nyata untuk dihadapi. Cara-cara atau pendekatan biasa yang sering dilakukan
seperti pelatihan dan training di dalam kelas atau cara konvensional sebisa mungkin untuk
dikaji ulang dan dikompensasikan agar pelatihan dan pengembangan dapat berjalan lebih
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 19
efektif. Selalulah berusaha sekuat tenaga untuk mencari cara-cara yang kreatif yang “ out
of the box ”, acuan refrerensi utama yang digunakan dalam hal ini minimal adalah , buku
Training for the Hospitality Industry (Educational Institute of AHMA) dan buku Accelerated
Learning, tulisan Dave Meier.
Pre-Training; selalu melakukan upaya kreatif sebelum pelatihan dilakukan dengan maksud
dan tujuan agar peserta pelatihan menjadi lebih tertarik akan materi yang akan diberikan
dan membuat peserta lebih siap mental.
Post-Training; setelah pelatihan untuk lebih memberikan pemahaman terhadap topik yang
diberikan, perlu tindak lanjut, misalnya memberikan tugas-tugas yang berhubungan
dengan pelatihan dan pengembangan pada tingkatan praktek di lapangan. Dapat pula
dalam wujud kreatif lainnya. Hal ini dapat dilakukan dengan bekerjasama dengan atasan
yang bersangkutan. Paling tidak, kalau pelatihan berupa pelatihan untuk tingkat
pemahaman/kognitif, sebuah test pada akhir sesi pelatihan dilakukan. Nilai dan hasil
testnya dibagikan kepada peserta.
F. EVALUASI TRAINING
Evaluasi bertujuan untuk mengetahui efektifitas dari pelaksanaan pelatihan dan
pengembangan yang dilakukan dan juga untuk mengetahui sejauh mana respon karyawan
terhadap pelaksanaan pelatihan dan pengembangan itu sendiri. Evaluasi dilakukan untuk
perbaikan dalam segala bidang sehingga pelaksanaannya dapat berlangsung lebih baik.
Indikator Evaluasi
Indikator indikator yang dijadikan acuan dalam evaluasi pelatihan dan pengembangan
adalah
Judul
Untuk mengetahui pelatihan dan pengembangan apa sajakah yang telah diberikan
pada karyawan
Peserta Pelatihan dan Pengembangan
Untuk mengetahui siapa dan dari Departmen mana sajakah yang menjadi peserta
pelatihan dan pengembangan
- Tingkat kehadiran peserta
Tingkat kehadiran peserta ini dilihat dengan cara membandingkan jumlah peserta
yang ada di list peserta pelatihan dan pengembangan dengan jumlah peserta
aktualnya dan dinyatakan dalam prosentase. Sehingga dapat diketahui seberapa
besarkah respon karyawan terhadap pelatihan dan pengembangan yang ada.
- Tingkat penyelenggaraan pelatihan dan pengembangan ( Internal atau Eksternal )
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 20
Untuk Mengetahui prosentase jumlah pelatihan dan pengembangan internal dan
eksternal
Jenis Pelatihan dan Pengembangan :
a. Soft Skill training adalah pelatihan dan pengembangan yang bersifat
untuk pengembangan diri peserta, emosional, motivasi, leadership
dll
b. Hard Skill training adalah pelatihan dan pengembangan yang
diberikan untuk memenuhi kemampuan karyawan dalam
menjalankan tugas operasionalnya sehari hari, Contoh : Cashiering,
preparing guest room, cooking dll
- Nilai pelaksanaan pelatihan dan pengembangan
Untuk mengetahui bagaimana pendapat peserta terhadap pelatihan dan
pengembangan yang diikutinya.
Penyelenggara
Untuk mengetahui siapakah yang menjadi trainer dan berasal dari
departmen/lembaga pelatihan dan pengembangan mana trainer tersebut.
Internal : Trainer berasal dari dalam hotel
Eksternal : Trainer berasal dari luar hotel
Disebutkan nama Trainer dan dari department atau lembaga pelatihan dan
pengembangan apa.
Komentar umum
Untuk mengetahui komentar terhadap efektifitas dari pelaksanaan pelatihan dan
pengembangan tersebut, dan juga hal-hal lain yang perlu disampaikan atau perlu
diketahui oleh General Manager dan Corporate Quality Development And Training
Manager
Teknis pelaksanaan
Training Manager membuat evaluasi pelaksanaan pelatihan dan pengembangan di
dalam form evaluasi pelatihan dan pengembangan yang telah diberikan oleh kantor
pusat dan harus mengirimkannya pada kantor pusat setiap 1 bulan dan dikirim pada
awal bulan depannya.
Training Manager harus menyimpan modul-modul atau materi-materi pelatihan dan
pengembangan yang dilakukan sebagai arsip, sebaiknya dalam bentuk soft copy/CD.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 21
Evaluasi pelatihan dan pengembangan yang dilakukan dijadikan bahan diskusi dengan
Corporate Quality Development and Training Manager untuk perbaikan.
Model formulir laporan Bulanan ke Kantor Pusat.
Formulir Evaluasi Training
Periode Januari 2007
No Training
Tanggal
Pelaksanaa
n
Peserta Tingkat
Kehadiran (%)
Penyelenggar
a
(Internal
/External
Jenis Training Nilai Pelaksanaan Komentar Umum
1 Training
cashiering
15/01/07 FBS 100% Internal /
Ricky.R-
Captain
Hard Baik Dilakukan dengan
metode 30% class
dan 70 % role
play, efektifitas
sangat baik
2 Achieving
Motivation
7/01/2007 Semua Dept 80% Eksternal (
Herbinawan
Candra )
Future
Consulting
Soft Kurang Tutor kurang
banyak
memberikan
ilustrasi/ contoh,
lebih banyak
teori, dan saya
lihat efektifitas
training cukup
Form evaluasi Pelaksanaan Training: Cashiering
Pengajar : Ricky rimbawan ( FB Manager )
Tempat : HS Bekasi
Untuk perorangan
No Indikator Baik Kurang
1 kesesuaian Materi dgn pekerjaan √
2 Kenyamanan ruangan √
3 Cara trainer membawakan materi √
4 Format materi yang diberikan √
5 Ketepatan waktu pelatihan dan pengembangan √
Komentar :
Masih ada ruang untuk meningkatkan kreatifitas
pelatihan dan pengembangan sehingga peserta lebih
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 22
antusias dan tidak ada yang mengantuk.
Role play perlu diperbanyak.
Keterangan :
Nilai pelaksanaan perorangan = 4 / 5 X 100% = 80 %= Baik
Nilai Training ≥ 80% = Baik
Nilai Training 50 - 79% = Cukup
Nilai Training ≤ 49% = Kurang
G. COACHING DAN COUNSELING
Tidak dapat dipungkiri bahwa coaching dan counseling adalah salah satu bentuk training
yang paling efektif. Semua lapisan pimpinan dari supervisor sampai General Manager
diharapkan menggunakan pendekatan ini sebanyak mungkin dibandingkan pengadaan
training dalam kelas yang konvensional. Oleh karena itu diharapkan para pimpinan untuk
melakukan observasi sebanyak-banyaknya secara langsung kepada bawahannya di
lapangan, bagaimana bawahannya memberikan pelayanan atau bagaimana bawahannya
melakukan tugasnya dan secepatnya memberikan pendekatan ini jikalau menemukan
adanya sesuatu yang perlu perbaikan atau peningkatan , baik individual maupun dalam
jumlah yang lebih banyak namun pada batas-batas yang masuk akal.
Training Manager untuk mengobservasi dinamika pendekatan ini dan dimana perlu
melakukan counseling kepada Department Heads. Tentu konsekwensinya Training
Manager sekali-sekali secara regular melakukan observasi langsung ke lapangan.
H. KNOWLEDGE MANAGEMENT
Adalah peran lain yang perlu dilakukan Training Manager untuk selalu termutakhirkan
(ter-updated) dalam ilmu pengetahuan yang berhubungan langsung maupun tak langsung
untuk kepentingan pengembangan perusahaan.
Training Manager mengambil inisiatif sebagai koordinator dalam berbagai upaya kreatif
sehingga unit Hotelnya menjadi sebuah organisasi yang berbasiskan ilmu pengetahuan
atau semua pihak menjadi makin melek dan tidak tertinggal dengan perkembangan ilmu
pengetahuan.
Untuk itu Training Manager untuk aktif mencari sumber-sumber pengetahuan lewat buku-
buku terbitan terbaru, lewat internet atau dalam bentuk sharing.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 23
Training Forum adalah salah satu bentuk sharing Training Manager via Email.Training
Manager untuk selalu aktif menyimak dan membagikan pengetahuan baru yang dipandang
berguna untuk Hotel.
Pengetahuan yang berguna untuk disebarkan kepada karyawan dengan pendekatan yang
sepraktis, seefektif dan sekreatif mungkin. Penyaluran lewat Intranet system adalah salah
satu alternatif, demikian juga lewat employee board, Employee Dining Room.
Mendorong minat baca secara umum adalah salah satu bentuk aktifitas “knowledge
Management”.
Perpustakaan Karyawan (selain Perpustakaan untuk Tamu) wajib dimiliki dan
dikembangkan Hotel dan Training Manager bertanggung jawab terhadap perpustakaan
untuk Karyawan. Berbagai kreatifitas harus dilakukan untuk memotivasi karyawan agar
lebih berminat untuk membaca.
Usaha menambah jumlah atau meremajakan koleksi buku-buku perpustakaan adalah
bagian dari usaha pengelolaan perpustakaan. Lakukan koordinasi kepada Kantor Pusat
maupun pada saluran-saluran yang memungkinkan lainnya.
I. EXECUTIVE DEVELOPMENT PROGRAMME.
Diadakan dan dilaksanakan oleh Corporate Office, diadakan sedikitnya satu kali dalam dua
tahun atau disesuaikan dengan gerak dinamika perkembangan jumlah unit hotel Grup.
Training ini ditujukan untuk mengembangkan dan meningkatkan performa Department
Head unit hotel dan pula untuk penyiapan dan pembentukan kader untuk keperluan
pengembangan perusahaan selanjutnya.
Peserta EDP diseleksi oleh Kantor pusat sesuai dengan ketentuan yang berlaku setelah
sebelumnya nama-nama peserta diajukan dari rekomendasi General Manager unit Hotel.
EDP berisikan pendidikan non formal yang bersifat “Back to Basic” yang menyeluruh,
mencakup seluruh operation hotel dengan pendekatan analisis dan materi
pengembangan diri atau soft skill yang efektif. Keseluruhan acara EDP dari awal
berlangsung setidaknya selama 3 bulan.
Beberapa modul untuk EDP program antara lain:
Operation analysis seluruh departments
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 24
Kepemimpinan
Motivasi
Budaya Perusahaan
Kemampuan Presentasi
Peningkatan daya analisa
Cross exposure internal dan eksternal
J. PENGELOLAAN TRAINEE DARI SEKOLAH HOTEL ***
Hotel memiliki kewajiban moral untuk memberikan kesempatan murid-murid/mahasiswa
sekolah/lembaga pendidikan yang relevan melakukan praktek kerja. Dalam porsi dan
pengaturan yang baik akan tercipta suatu kondisi yang saling menguntungkan.
Training Manager harus meyakinkan bahwa para trainee dapat belajar dengan cara
bekerja sebenar-benarnya dibawah bimbingan supervisor. Mengingatkan semua pihak di
hotel untuk selalu menjaga jarak harmonis bahwa para trainee bukan kolega karyawan.
Trainee harus diperlakukan secara ”wajar”, jangan sekali-sekali salah memperlakukannya.
Trainee dapat menjadi prospek bisnis atau sales agent dimasa mendatang jikalau kesan
positif diperoleh selama masa pelatihan dan pengembangan.
Trainee juga memperoleh modul pelatihan dan pengembangan wajib sebagaimana
karyawan baru yang lain. Evaluasi dan temu muka pada satu bulan pertama untuk
diadakan untuk memperoleh masukan dan untuk meyakinkan proses belajar dan bekerja
para trainee dapat berjalan dengan baik. Minimal sekali pada seluruh masa waktu
pelatihan dan pengembangan, trainees dipertemukan dalam acara tatap muka dengan
General Manager.
Trainee yang berasal dari Diploma 3 ke atas sebagai tugas tambahan mereka diberikan
projek yang langsung ditangani oleh General Manager. Tugas dimaksud adalah untuk
melakukan analisa dan memberikan usulan-usulan pada bidang atau area operasional yang
dianggap perlu misalnya ide-ide untuk mengurangi cost atau ide-ide untuk meningkatkan
revenue. Kalau Tainee dalam kategori ini lebih dari satu maka mereka dibentuk dalam
beberapa grup.
Sebagai penutup para trainee untuk diberikan rekognisi seperlunya (terserah unit hotel
masing-masing menentukan bentuknya) dan hotel berterima kasih pula atas bantuannya
mensukseskan operasi hotel juga,minta masukan-masukan mereka secara tertulis sebagai
bahan evaluasi yang langsung dialamatkan ke General Manager. Program pelatihan dan
pengembangan untuk trainee dari sekolah yang dianggap sukses adalah apabila mereka
menganggap hotel kita adalah salah satu hotel yang terbaik dan mereka ingin bekerja
kembali pada hotel kita.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 25
K. MANAGEMENT TRAINEE
Salah satu model pengembangan yang perlu dilihat keperluannya dan sesuai dengan
keputusan strategi HRD maka program management trainee perlu diadakan, sehingga
tersedia kader-kader muda dengan dasar pendidikan yang cukup tinggi dan terlatih. Syarat
menjadi management trainee sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam manual HRD.
Training Manager untuk memonitor sejak dari pemberian jadwal, pemahaman jadwal
sampai sikapnya di dalam menjalankan semua agenda tersebut. Kajian ulang dalam
pertemuan-pertemuan baik ad hoc maupun yang teragendakan perlu diadakan untuk
menjamin berjalannya proses pelatihan dan pengembangan secara optimal. Pelatihan dan
pengembangan berjalan selama satu tahun.
L. CROSS TRAINING INTRA DAN INTER HOTEL
Pelatihan dan pengembangan ke departemen lain dapat dilakukan untuk memperluas
wawasan pegawai yang bersangkutan selain dapat meningkatkan hubungan saling
pengertian dan koordinatif dalam menjalankan operasional hotel. Cross training
diutamakan pada departemen-departemen yang mempunyai hubungan kerja langsung
(misalnya Front Office dengan Housekeeping dan lainnya) jikalau ada waktu selanjutnya
dapat melakukan pelatihan di departemen lainnya.
Cross training inter hotel dilakukan apabila staf yang bersangkutan dianggap memerlukan
pengembangan skill pada bidangnya dan hanya diperoleh pada Hotel lainnya.
Cross training ini ditutup dengan membuat laporan yang menyeluruh terhadap apa yang
telah dipelajari. Sebelum pelatihan dan pengembangannya dimulai, yakinkan calon trainee
memperoleh pengarahan yang jelas akan pokok-pokok point yang mesti dipelajari dan
dengan agenda yang jelas dan termonitor.
Cross training baik intra maupun inter hotel disusun berdasarkan kebutuhan, keadaan
operasional hotel, hasil koordinasi dengan departemen yang bertanggung jawab dengan
Training Manager dan mendapatkan persetujuan General Manager.
M. PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN ATAU KURSUS DI LUAR
HOTEL
Ada kalanya pelatihan dan pengembangan atau kursus harus dilakukan di luar hotel baik
secara individu maupun kelompok kecil. Training Manager bertanggung jawab untuk
mempersiapkan yang akan dikirim secara mental sehingga paling tidak yang bersangkutan
telah mempunyai bahan atau referensi awal yaitu cakupan materi secara garis
besar/matrik sehingga yang bersangkutan akan lebih mampu menyerap lebih detail pada
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 26
saat pelatihan dan pengembangan nantinya. Ini mempunyai hubungan terhadap
kepedulian kita akan efektifitas pelatihan dan pengembangan.
Setelah itu yang bersangkutan pula diwajibkan berbagi/sharing kepada staf hotel pada
level yang sesuai beberapa waktu setelah pelatihan dan pengembangan di luar hotel usai.
N. PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN UNTUK GENERAL MANAGER
Disusun oleh Corporate Office dan atau diusulkan oleh General Manager unit hotel untuk
mendapat persetujuan Direksi, bersifat individual ataupun kolektif, termasuk pendidikan
lanjutan dan kursus - kursus tertentu yang dibutuhkan oleh setiap individu yang dianggap
membutuhkannya.
Acara pelatihan dan pengembangan untuk General Manager secara kolektif diadakan
setiap tahun bersama-sama dengan Corporate Managers pada waktu setelah acara
presentasi budget atau pada waktu lain yang ditentukan kemudian sesuai situasi dan
kondisi. Pelatihan dan pengembangan pada kesempatan ini dapat berupa sharing antar
executives, mengundang trainer dari luar ataupun outbound.
O. PENCATATAN PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
(TRAINING RECORD)
Setiap pegawai mempunyai lembar formulir tersendiri untuk mencatat modul-modul atau
macam pelatihan dan pengembangan atau kursus yang sudah pernah diikuti. Formulir ini
mencatat jenis pelatihan dan pengembangan, trainer, kapan dan pada level (compulsory
training, supervisory, management dan supports ) mana.
Formulir ini berguna untuk Training Manager untuk memeriksa track semua pegawai dan
pula sangat berguna untuk HRDM untuk melihat perkembangan pegawai dalam konteks
pengembangan pengetahuan yang telah dilakukan.
Dari catatan ini selanjutnya Training Manager dapat membuat maping secara keseluruhan
yang mana data ini dapat membantu pembuatan Training Plan pada masa-masa
mendatang termasuk perencanaan membuat pelatihan dan pengembangan penyegaran
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 27
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 28
BAB IV
PERATURAN PERUSAHAAN,
FORUM KOMUNIKASI, TATA TERTIB PERUSAHAAN DAN PEMINDAHAN
KARYAWAN
1. PERATURAN PERUSAHAAN
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
PENGERTIAN DAN ISTILAH
Dalam Peraturan Perusahaan ini yang dimaksud dengan: 1. Peraturan Perusahaan : Adalah peraturan yang dibuat secara tertulis oleh
perusahaan yang memuat perihal syarat-syarat kerja dan tata tertib perusahaan.
2. Perusahaan : Perseroan Terbatas METROPOLITAN LAND Tbk. - Swasta
Nasional. 3. Pimpinan Perusahaan : Direksi untuk PT. METROPOLITAN LAND Tbk.
Managing Director/General Manager. Manager untuk suatu Cabang Usaha dalam lingkup PT. METROPOLITAN LAND Tbk.
4. Unit Usaha : HOTEL SEMINYAK BALI (PT. Metropolitan Graha
Management) 5. Karyawan : Seseorang, baik pria maupun wanita yang dipekerjakan
dalam perusahaan dan karenanya sebagai imbalan ia menerima upah dari perusahaan.
6. Keluarga : Seorang istri/suami yang nikah secara sah menurut hukum
dengan seorang karyawan serta anak-anak / anak yang dipungutnya dengan sah menurut hukum serta terdaftar di perusahaan dengan jumlah sebanyak-banyaknya 2 (dua) orang dengan batas umur 21 tahun serta belum menikah.
7. Orang Tua : Ibu, bapak, ibu mertua, dan bapak mertua karyawan
serta telah terdaftar di perusahaan.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 29
8. Masa Kerja : Adalah masa kerja karyawan di perusahaan, yang perhitungannya dimulai menurut tanggal yang tercantum dalam surat penerimaan yang bersangkutan sebagai karyawan.
9. Waktu kerja : Adalah waktu karyawan melaksanakan pekerjaan pada hari-
hari dan jam kerja yang telah ditentukan/diatur oleh perusahaan sesuai Undang-Undang no. 13 tahun 2003.
10. Upah : Adalah imbalan jasa dalam bentuk uang yang diberikan
secara teratur dan terus menerus (terdiri dari upah pokok dan tunjangan jabatan apabila ada) oleh Perusahaan kepada karyawan.
11. Manajerial : Suatu jabatan level supervisor keatas yang tugasnya bukan
hanya operasional tetapi juga melaksanakan fungsi-fungsi manajemen/ tugas-tugas manajerial.
12. Group : Perusahaan yang oleh karena kedudukan hukum / Direksi
/saham-saham baik sebagian maupun seluruhnya tergantung dalam suatu ruang lingkup gabungan usaha/manajemen.
13. Jabatan : Adalah sebutan yang lazim dipakai di perusahaan dan
tercantum dalam struktur organisasi perusahaan. a. Mutasi : Adalah perpindahan jabatan ke jabatan lain atau
perpindahan lokasi dari satu lokasi ke lokasi lain, dengan golongan jabatan dan upah yang sama.
b. Promosi : Adalah salah satu bentuk imbalan prestasi berupa kenaikan
golongan karyawan dan/atau jabatan. 16. Demosi : Adalah salah satu bentuk sanksi administrasi berupa
penurunan golongan karyawan/atau jabatan. 17. Perjalanan Dinas : Adalah perjalanan yang dilakukan oleh karyawan
berdasarkan perintah dari atasan yang berwenang memberikan perintah perjalanan dinas.
(1) Hukuman Disiplin : Adalah tindakan berupa sanksi administratif, yang
dikenakan oleh perusahaan kepada karyawan yang terbukti melanggar peraturan perusahaan.
(2) Formasi : Adalah lowongan/kebutuhan tenaga kerja di dalam
perusahaan.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 30
Pasal 2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari peraturan perusahaan ini adalah untuk menciptakan hubungan kerja yang harmonis, mengatur kewajiban dan hak karyawan kepada perusahaan ataupun sebaliknya sehingga terwujud ketenangan kerja dan produktifitas kerja maksimal yang bermanfaat bagi kedua belah pihak.
Pasal 3 Ruang Lingkup Peraturan Perusahaan
Peraturan Perusahaan ini mengatur hal-hal yang bersifat umum. Hal-hal yang bersifat khusus dan hal-hal lain yang belum diatur dalam Peraturan Perusahaan ini akan diatur dengan Surat Keputusan Direksi. Sepanjang suatu hal tidak diatur dalam Peraturan Perusahaan ini atau dalam peraturan lain yang dikeluarkan oleh perusahaan, maka berlaku ketentuan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah yang berlaku.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 31
BAB II FORMASI, PENERIMAAN,
PENDIDIKAN, PROMOSI, DAN PERPINDAHAN
Pasal 4 F o r m a s i
1. Formasi tenaga kerja ditetapkan oleh Pimpinan Perusahaan bersama-sama dengan
penetapan Struktur Organisasi Perusahaan, uraian tugas (Job Description) tingkat
golongan jabatan dan persyaratan-persyaratan dari tiap-tiap jabatan/pekerja.
2. Formasi tenaga kerja itu diperlukan untuk meningkatkan atau setidak-tidaknya
menjaga produktivitas, efektifitas, dan efisiensi perusahaan, khususnya di dalam tenaga kerjanya.
3. Karenanya formasi tenaga kerja itu menjadi dasar utama untuk memungkinkan
adanya : a. Penerimaan karyawan baru b. Penempatan dan pemindahan karyawan c. Pemberian promosi jabatan kepada karyawan 4. Formasi tenaga kerja dapat sewaktu-waktu diubah oleh pimpinan perusahaan menurut
keadaan dan kepentingan perusahaan. 5. Direksi berhak untuk memindahkan karyawan dari satu departemen satu ke
departemen lain, dari perusahaan satu ke perusahaan lain atau unit usaha satu ke unit usaha lain dalam lingkungan group PT Metropolitan Land Tbk.
Pasal 5
Persyaratan Dalam Penerimaan Karyawan
Yang menjadi persyaratan umum bagi karyawan adalah:
Warga Negara Indonesia dan atau Warga Negara Asing yang mendapat ijin tinggal dan bekerja di Wilayah Negara Indonesia.
Sehat jasmani dan sehat rohaniMemenuhi persyaratan dan kualifikasi jabatan ketika penerimaan karyawan.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 32
Tidak terikat dalam hubungan kerja dengan pihak lain.
Tidak tersangkut tindak kejahatan/tersangkut kegiatan yang dilarang oleh pemerintah
Ketika penerimaan bekerja berusia minimal 18 tahun.
Bersedia mentaati peraturan/tata tertib yang berlaku dan yang akan diberlakukan oleh perusahaan.
Tidak mempunyai pertalian darah secara langsung dan atau ikatan perkawinan dengan karyawan lainnya.
Bebas pengaruh narkoba dan minuman keras.
Berkelakuan baik yang dibuktikan dengan surat keterangan catatan kepolisian.
Pasal 6 Prosedur dan Syarat-Syarat Penerimaan Karyawan.
1. Mengajukan lamaran tertulis kepada perusahaan disertai dengan riwayat hidup,
salinan copy surat-surat yang diperlukan dan 2 (dua) buah pas foto yang terakhir ukuran 3x4.
2. Apabila persyaratan tersebut pada butir (1) dapat diterima, maka kepada yang
bersangkutan akan dikenakan pengkajian atas pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya untuk jabatan yang dilamar, baik secara lisan maupun tertulis.
3. Untuk jabatan-jabatan tertentu apabila dipandang perlu oleh perusahaan, kepada
calon karyawan dapat diwajibkan untuk mengikuti pemeriksaan psikologis (pshycho test).
4. Apabila pada tahapan butir (3) tersebut dipenuhi dengan baik, maka kepada yang
bersangkutan akan dikenakan pemeriksaan kesehatan oleh dokter yang ditunjuk oleh perusahaan.
Adanya penyakit-penyakit paru-paru, epilepsy, kelamin, penyakit kulit yang berbahaya, kecanduan narkotika, sakit jiwa, dan penyakit-penyakit berbahaya lainnya serta keadaan tidak sehat dapat menjadi dasar penolakan bagi pelamar tersebut.
Dan pada akhirnya seorang calon karyawan dinyatakan dapat diterima bekerja, maka kepadanya akan diberikan surat pemberitahuan dan menandatangani surat perjanjian kerja.
5. Selanjutnya setelah dinyatakan diterima karyawan tersebut akan menerima perlengkapan kerja, seperti seragam, buku peraturan, disiplin dan tata tertib kerja dll, yang dinyatakan dalam formulir yang ditanda-tangani karyawan bersangkutan.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 33
Pasal 7 Status dan Penggolongan Karyawan
1. Karyawan Tetap. Adalah karyawan yang bekerja dan telah diangkat dengan Surat Keputusan menjadi
pekerja tetap serta mendapat upah setiap bulan. 2. Masa Percobaan. Calon karyawan tetap yang telah diterima bekerja di perusahaan harus menjalani
masa percobaan paling lama untuk waktu 3 (tiga) bulan. 3. Karyawan dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) atau Karyawan Kontrak a. Perjanjian dibuat secara tertulis dalam Bahasa Indonesia. b. Tidak berlaku masa percobaan.
Pasal 8 Masa Percobaan
1. Setiap karyawan baru wajib mengikuti program orientasi yang ditangani oleh
bagian HRD dan departemen terkait. Materi orientasi disesuaikan dengan kebijakan
perusahaan
1. Calon Karyawan Tetap (karyawan masa percobaan) wajib melalui masa percobaan
paling lama 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal yang bersangkutan diterima,
kecuali bagi tenaga kerja yang bekerja dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
(Karyawan Kontrak).
2. Pengawasan dan penilaian selama masa percobaan akan dilakukan oleh atasan
masing-masing / Kepala Departemen bekerja sama dengan HRD Manager, hasil
penilaian kemudian disampaikan ke pimpinan perusahaan sebagai bahan
pertimbangan untuk menentukan hubungan kerja selanjutnya.
3. Selama masa percobaan pihak perusahaan maupun pihak karyawan dapat
melakukan pemutusan hubungan kerja tanpa alasan apapun dan perusahaan tidak
berkewajiban untuk memberikan uang pesangon atau uang lainnya.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 34
2. Lulus tidaknya karyawan tersebut dalam masa percobaan akan diberitahukan
kepada karyawan yang bersangkutan selambat-lambatnya 1 (satu) hari sebelum
berakhirnya masa percobaan.
Pasal 9 Surat Pengangkatan
Apabila karyawan telah menyelesaikan masa percobaan untuk waktu 3 (tiga) bulan dan dinyatakan lulus serta memenuhi ketentuan persyaratan jabatan oleh atasan masing-masing maka pimpinan perusahaan (General Manager) akan mengeluarkan surat pengangkatan yang menyatakan bahwa karyawan yang bersangkutan sah menjadi karyawan tetap.
Pasal 10 Penetapan Jabatan.
Perusahaan berwenang menetapkan jabatan-jabatan yang perlu ada, sesuai dengan kebutuhan atau pengembangan perusahaan yang dituangkan kedalam struktur organisasi.
Pasal 11
Perubahan Jabatan Pendidikan dan Promosi a. Setiap karyawan diberikan kesempatan untuk mengembangkan karirnya, yaitu untuk
memperoleh pendidikan tambahan, pemindahan jabatan (tour of duty and tour of
area) termasuk kenaikan tingkat golongan / jabatan.
b. Yang berwenang memberikan kesempatan ini adalah Direksi / Pimpinan Unit masing-
masing.
c. Persyaratan untuk memenuhi hal tersebut ayat 1 dan 2 diatas, adalah : 1. Mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun dalam Perusahaan/Unit. 2. Mempunyai nilai kondite dan prestasi yang baik. 3. Adanya formasi. 4. Keadaan Perusahaan yang memungkinkan. 5. Berdasarkan usulan atau pengajuan Manager/atasannya langsung dan disetujui oleh
Direksi, General Manager atau HRD Manager atas nama Direksi. 6. Mempunyai dasar pendidikan dan keterampilan minimal yang dipersyaratkan untuk
jabatan-jabatan tertentu.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 35
d. Kenaikan luar biasa dalam golongan/jabatan dapat diberikan kepada karyawan yang
karena jasa kerjanya dianggap luar biasa bagi kepentingan Perusahaan.
Pasal 12 Ketentuan Perubahan Jabatan
(1) Promosi, mutasi dan demosi diusulkan oleh atasan karyawan yang bersangkutan dan
disetujui oleh pimpinan perusahaan, kecuali dalam kondisi-kondisi tertentu dan
khusus.
(2) Dalam usulan perubahan jabatan dicantumkan dasar pertimbangan mengenai prestasi
dan kondite karyawan maupun kebutuhan dari bagian yang terkait (sesuai dengan
formulir yang tersedia).
(3) Penolakan karyawan terhadap perubahan jabatan berupa mutasi dan demosi dapat
berakibat timbulnya pemutusan hubungan kerja berdasarkan ketentuan Undang-
Undang Ketenaga kerjaan No.13 tahun 2003 .
(4) Apabila usulan-usulan perubahan jabatan disetujui oleh pimpinan perusahaan, maka
HRD akan menyiapkan kelengkapan administrasi dan menuangkannya dalam Surat
Keputusan yang ditanda-tangani Pimpinan Perusahaan.
(5) Penyerahan SK dilakukan oleh HRD atau Pimpinan perusahaan atau HRD atau atasan
karyawan yang bersangkutan.
(6) Karyawan yang dipromosikan atau dimutasikan akan menjalani masa orientasi /
percobaan selama 3 (tiga) bulan dan dapat diperpanjang 1 (satu) kali dengan waktu
orientasi keseluruhan paling lama 6 (enam) bulan . Apabila ternyata dinilai gagal dalam
menjalankan masa orientasi, maka dapat dikembalikan ke posisi semula atau posisi
lainnya yang setingkat.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 36
(7) Untuk karyawan yang dipromosikan, selama masa orientasi mendapatkan gaji yang
sama dengan gaji sebelumnya namun tunjangan-tunjangan disesuaikan dengan
jabatan baru. Penyesuaian gaji dilakukan setelah karyawan yang bersangkutan
dinyatakan lulus menjalani masa orientasi.
Pasal 13 Kesepakatan Kerja Waktu Tertentu
(1) Selama bekerja sebagai karyawan dalam hubungan kerja untuk waktu tertentu (PKWT)
masing-masing pihak dapat memutuskan hubungan kerja tanpa syarat dengan mengacu peraturan perundangan yang berlaku.
(2) Masa kerja seorang karyawan dihitung sejak tanggal hari pertama yang bersangkutan
mulai bekerja diperusahaan. Karyawan dalam hubungan kerja untuk waktu tertentu yang dianggap mampu dan
dapat bekerja dengan baik, dapat diangkat sebagai karyawan dengan surat
pengangkatan sesuai dengan status/golongan oleh pimpinan perusahaan dalam ikatan
perjanjian kerja dan sanggup mematuhi Peraturan Perusahaan, sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 14 Perpindahan/Mutasi
a. Direksi berhak memindahkan karyawan dari unit yang satu ke unit lainnya, atau dari
unit ke staf direksi dan sebaliknya, serta ke dan dari perusahaan lainnya dalam lingkup group.
b. General Manager, berhak memindahkan karyawan tingkat supervisor ke bawah, dari
suatu bagian yang satu ke bagian lainnya yang masih berada di dalam bagian/unit tersebut. Khusus untuk Assistant Department Head keatas harus ada persetujuan dari Direksi/ Executive Director.
c. Department Head berhak melakukan perputaran/rotasi shift (regu) bagi karyawan
didalam departemennya, sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan perusahaan baik waktu pagi, siang, maupun malam hari.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 37
d. Perpindahan karyawan/shift (regu) bagi karyawan merupakan hal yang mutlak harus dilakukan, kecuali apabila menurut keterangan dokter perusahaan hal tersebut akan membawa akibat terganggunya kesehatan karyawan yang bersangkutan.
e. Perusahaan berhak menentukan penempatan dan atau mutasi baik untuk sementara
atau untuk seterusnya, sesuai dengan kemampuan dan keterampilan karyawan menurut penelitian dan pengamatan perusahaan.
f. Penolakan karyawan terhadap ketentuan mutasi ini dapat mengakibatkan Pemutusan
Hubungan Kerja sesuai dengan prosedur UU No. 13 tahun 2003.
Pasal 15 Demosi
4. Demosi adalah perubahan jabatan ke jenjang yang lebih rendah, baik di departemen
semula ataupun pindah departemen. 5. Demosi dapat dilakukan apabila karyawan yang bersangkutan dianggap prestasinya
makin menurun atau tidak mampu lagi melaksanakan tugasnya dalam jabatannya sesuai dengan standar perusahaan setelah dilakukan penilaian dalam jangka waktu tertentu oleh atasannya dan HRD .
6. Surat Keputusan Demosi dikeluarkan dan ditanda-tangani oleh General Manager. 7. Penolakan atas Surat Keputusan diatas dapat mengakibatkan Pemutusan Hubungan
Kerja sesuai dengan UU No 13 tahun 2003.
Pasal 16. Penilaian Prestasi Kerja.
1. Dalam usaha mendorong karyawan untuk mencapai prestasi kerja yang optimal, maka
atasan karyawan yang bersangkutan diwajibkan membicarakan sasaran kerja dengan pekerja, agar prestasi yang diminta sesuai dengan yang dikehendaki oleh perusahaan dan memperhatikan serta menilai prestasi kerjanya secara berkala minimal sekali setiap 12 (dua belas) bulan.
2. Atasan langsung dan atasan dari atasan langsung (jika ada) harus melengkapi
penilaian yang terperinci mengenai karyawan yang berada dibawah pengawasannya berdasarkan target kerja yang mengacu kepada Rencana Usaha Tahunan (business plan) perusahaan.
3. Atasan langsung bilamana perlu mengkomunikasikan / memberitahukan hasil
penilaiannya kepada karyawan yang bersangkutan untuk membahasnya dan karyawan
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 38
wajib melengkapi penilaian tersebut dengan komentarnya sendiri secara bebas dan bertanggung jawab.
4. Setiap karyawan berhak untuk menanyakan hasil penilaian kinerjanya kepada atasan
langsung. 5. Penilaian tersebut diatas harus berdasarkan perbandingan antara apa yang menjadi
tugas/kewajiban, proses pencapaian target dan prestasi kerja yang dicapai.
BAB III WAKTU KERJA
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 39
Pasal 17
Hari dan Jam Kerja
1. Dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, hari kerja
diperusahaan diatur sebagai berikut:
a. Staff : 5 hari kerja dalam 1 (satu) minggu. b. Operasional : Setiap hari dan diatur sedemikian rupa sehingga setiap
karyawan mendapat 1 (satu) hari istirahat mingguan. 2. Jam kerja di perusahaan adalah 7 jam sehari dan 40 jam seminggu dan/atau 8 jam
sehari dan 40 jam seminggu, dengan ketentuan bahwa apabila perusahaan memerlukan kerja 2 dan/atau 3 shift, maka karyawan harus bersedia untuk melaksanakan jam kerja tersebut dengan seijin Dinas Tenaga Kerja, dengan peraturannya sebagai berikut :
a. Staff tanpa shift Hari Senin s/d Jumat : Jam 08.00 - 17.00 (termasuk1jam
istirahat) Waktu istirahat hari Senin s/d Kamis: jam 12.00 WIB s/d 13.00 WIB. Waktu istirahat hari Jumat : jam 11.30 WIB s/d 13.00 WIB. b. Operasional dengan shift Shift I : Jam 07.00 – 15.00 WIB Shift II : Jam 15.00 – 23.00 WIB Shift III : Jam 23.00 – 07.00 WIB Didalamnya sudah termasuk 1 (satu) jam istirahat, sedangkan istirahat mingguan diatur
sedemikian rupa sehingga tiap karyawan mendapat 1 (satu) hari istirahat mingguan.
Pasal 18 Bukti Kehadiran
Setiap karyawan wajib mencatatkan waktu kehadiran dan waktu kepulangan nya pada
mesin pencatat kehadiran / absensi sistem finger print atau sistem / alat lain yang
disediakan oleh perusahaan.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 40
Oleh karena tugas dan tanggungjawabnya yang tidak terbatas pada waktu atau jam
kerja, perusahaan menetapkan pengecualian bagi pejabat Executive Assistant Manager
( EAM ) dan General Manager ( GM ) keatas tidak diwajibkan mencatatkan waktu
kehadiran / kepulanganya.
Pasal 19 Berhalangan Hadir Kerja 1. Karyawan yang tidak dapat hadir bekerja, diwajibkan memberitahukan kepada
perusahaan melalui cara/komunikasi yang tercepat. 2. Karyawan yang berhalangan hadir karena sakit selama 2 hari berturut-turut atau lebih
harus dibuktikan dengan surat keterangan dokter dari luar, apabila kurang dari 3 hari cukup dengan keterangan dokter perusahaan (dokter house clinic)
Pasal 20 Kerja Lembur
Pekerjaan yang dilakukan karyawan atas perintah pimpinan perusahaan melebihi 7 jam sehari dan 40 jam seminggu, adalah dihitung sebagai kerja lembur.
Kerja lembur akan dilakukan bila ternyata pekerjaan yang telah ditetapkan sebelumnya tidak dapat diselesaikan dalam jam kerja atau pekerjaan yang dibutuhkan waktunya sudah mendesak.
Kerja lembur dilakukan atas perintah dari pimpinan perusahaan (atasannya) dengan mengisi formulir yang telah disediakan oleh perusahaan dengan batasan yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam keadaan mendesak atau tertentu, karyawan berhak atau dibenarkan menolak untuk kerja lembur seperti sakit dan lain-lain. Namun demikian pimpinan perusahaan berhak atas pembuktian dan alasan-alasan yang dikemukakan tersebut, apabila alasan tersebut tidak benar, pimpinan perusahaan berhak memberikan sanksi pelanggaran disiplin terhadap karyawan yang bersangkutan.
Pasal 21 Perhitungan Upah Kerja Lembur
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 41
Perhitungan upah lembur diatur sesuai dengan Kepmenakertrans Republik Indonesia No. Kep.102/Men/VI/2004 tanggal 25 Juni 2004 tentang Waktu Kerja Lembur dan Upah Kerja Lembur.
BAB IV PENGUPAHAN/PENGGAJIAN
Pasal 22
Sistem Pengupahan c. Upah adalah imbalan jasa dalam bentuk uang yang diberikan secara teratur dan terus
menerus (terdiri dari upah pokok dan tunjangan jabatan apabila ada) oleh Perusahaan kepada karyawan.
d. Bagi karyawan tetap dan kontrak, upah dibayarkan secara tetap pada setiap akhir
bulan. e. Upah minimum karyawan tidak akan lebih kecil dari Upah Minimum Kota / Upah
Minimum Propinsi ( UMK/UMP) yang ditetapkan pemerintah. f. a. Sistem pengupahan untuk karyawan diatur menurut kelompok dan status
karyawan yaitu sebagai upah tidak tetap dan tetap yang dikeluarkan dengan suatu keputusan Direksi dengan menggunakan sistem Take Home Pay (THP).
b. Bilamana suatu unit menurut ketentuan undang-undang diperkenankan
membebankan jasa service kepada tamu, maka unit yang bersangkutan hanya akan membantu untuk menghimpun uang service tersebut guna dibagikan kepada karyawan dengan secara merata (50% merata dan 50% point sistem), setelah dibebani dengan resiko pecah dan/atau hilang peralatan dan perlengkapan (Lost & Breakage) dari unit tersebut dengan ketentuan lost dan breakage tersebut tidak boleh melebihi dari 10% jumlah seluruh uang service.
g. Penetapan besarnya gaji/upah didasarkan pada kemampuan, kecakapan/-
keterampilan, prestasi kerja, kondite/integritas dan ketepatan karyawan yang bersangkutan dengan bidang kerja yang diembannya, serta kemampuan keuangan perusahaan.
h. Pajak pendapatan atau upah termasuk juga uang service adalah menjadi tanggungan
masing-masing karyawan dimana perusahaan hanya membantu untuk menghimpun guna diserahkan kepada pihak Pemerintah/Dirjen Pajak.
i. Kenaikan upah dilaksanakan tidak secara otomatis, tetapi berdasarkan pertimbangan
atas dasar prestasi yang dicapai, loyalitas, dan kondite kerja masing-masing karyawan dan juga besaran angka inflasi nasional yang terjadi, untuk hal ini akan dilakukan
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 42
peninjauan dan penilaian setiap setahun sekali dan dengan memperhatikan kemampuan perusahaan.
Pasal 23
Pembayaran Upah/Gaji Selama Sakit
Apabila karyawan sakit dalam jangka waktu yang lama dan dapat dibuktikan dengan surat keterangan dokter , maka upahnya dibayar sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:
a. 4 (empat) bulan pertama : 100% upah b. 4 (empat) bulan kedua : 75% upah c. 4 (empat) bulan ketiga : 50% upah d. Untuk bulan selanjutnya dibayar 25% dari upah sebelum PHK dilakukan oleh
Pengusaha Apabilah setelah lewat 12 (dua belas) bulan ternyata karyawan yang bersangkutan
belum juga mampu bekerja kembali, maka perusahaan dapat memutuskan hubungan kerjanya dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur Undang-Undang No. 13 tahun 2003.
Pasal 24
Pembayaran Upah Selama Dalam Tahanan Yang Berwajib
a. Karyawan yang ditahan oleh yang berwajib karena melakukan dan/atau terlibat dalam
kejahatan/pidana diluar lingkungan perusahaan, maka dengan mengikuti perundang-undangan yang berlaku kepadanya dikenakan Pemutusan Hubungan Kerja.
b. a). Karyawan yang ditahan oleh yang berwajib bukan atas pengaduan pengusaha, tidak
wajib dibayarkan upahnya, tetapi perusahaan akan memberikan bantuan kepada keluarga yang menjadi tanggungannya selama 6 bulan dengan ketentuan sebagai berikut : * untuk 1 orang tanggungan : 25 % * untuk 2 orang tanggungan : 35 % * untuk 3 orang tanggungan : 45 % * untuk 4 orang tanggungan/lebih : 50 %
b) Apabila dalam jangka waktu 6 (enam) bulan karyawan tersebut belum dibebaskan secara resmi oleh yang berwajib, maka dengan berpegang pada ketentuan Undang-Undang No.13 tahun 2003, kepadanya dapat dilakukan
Pemutusan Hubungan Kerja. c. Rehabilitasi hanya dapat dilakukan, apabila yang bersangkutan dapat menunjukkan
surat bukti yang sah atas ketidakbersalahannya dari pihak yang berwajib, dengan kemungkinan:
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 43
Dapat diterima bekerja kembali, apabila tersedia lowongan pekerjaan baginya dan semua hak yang masih ada akan dikembalikan dan juga santunan diberikan sepenuhnya, sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003.
Tidak dapat diterima kembali, apabila tidak tersedia lowongan pekerjaan baginya dan semua hak yang masih ada akan dikembalikan dan juga santunan diberikan sepenuhnya, sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003.
BAB V
JAMINAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN
Pasal 25 Pengobatan Dan Perawatan
Untuk pemeriksaan dan pengobatan terhadap karyawan yang sakit disediakan klinik perusahaan dan/atau dokter perusahaan dengan obat-obatan secara cuma-cuma.
Karyawan yang terpaksa harus berobat diluar klinik perusahaan dengan alasan yang dapat dipertanggung-jawabkan diberikan tunjangan pengobatan bulanan oleh perusahaan dengan ketentuan sebagai berikut:
- Direksi : Sesuai dengan kwitansi - Manager : Rp. 100.000,-/bulan - Supervisor : Rp. 75.000,-/bulan - Staf : Rp. 50.000,-/bulan
Mengenai tunjangan pengobatan yang dimaksud ayat 2 diatas pada pelaksanaannya sudah masuk dalam komponen gaji.
Apabila telah diberlakukan asuransi kesehatan, yang telah menanggung biaya rawat inap/jalan. Maka tunjangan berobat akan dihilangkan dari komposisi gaji.
Pasal 26 Biaya Pengobatan & Perawatan Di Rumah Sakit
Selain fasilitas house clinic diperusahaan, tunjangan rawat jalan yang masuk dalam
komponen gaji, untuk menimbulkan rasa tenang dalam bekerja. Setiap karyawan tetap mendapat fasilitas asuransi kesehatan untuk biaya pengobatan dan perawatan di rumah sakit ( rawat inap) untuk karyawan bersangkutan dengan 1 orang istri yang sah dan 2 orang anak yang sah.
Besarnya manfaat asuransi rawat atau kelas perawatan yang diperoleh disesuaikan
dengan jabatan karyawan yang bersangkutan. Sedangkan tata cara penggunaan fasilitas asuransi tersebut dan hal-hal yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan, secara lengkap terangkum dalam polis dan masing-masing karyawan mendapat satu buku petunjuk penggunaan asuransi tersebut.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 44
Pasal 27 Jaminan Sosial Tenaga Kerja
2. Seluruh karyawan diikutsertakan dalam Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja kepada
badan penyelenggara PT. Persero JAMSOSTEK sesuai dengan Undang-Undang No. 3 tahun 1992 jo. Peraturan Pemerintah No. 14 tahun 1993.
3. Ruang lingkup Jaminan Sosial Tenaga Kerja meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan
Kematian dan Jaminan Hari Tua.
Pasal 28 Tunjangan Kematian
Bukan Oleh / Karena Kecelakaan Kerja - Apabila karyawan meninggal dunia bukan / disebabkan kecelakaan kerja dan bukan
karena kesengajaan, maka perusahaan akan memberikan hak karyawan yang
bersangkutan kepada ahli warisnya sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No.13
tahun 2003 .
- Apabila keluarga karyawan yang meninggal dunia, maka perusahaan akan memberikan sumbangan sesuai dengan ketentuan Perusahaan.
Pasal 29 Tunjangan Pakaian Kerja
Bagi karyawan yang karena tugasnya sehari-hari diperlukan pakaian kerja, maka perusahaan akan menyediakan pakaian kerja/seragam.
Teknis pelaksanan pakaian kerja serta frekuensi pembagiannya sepenuhnya menjadi kewenangan Perusahaan.
Pasal 30 Keselamatan Kerja dan Perlengkapan
Setiap karyawan wajib menjaga keselamatan diri serta wajib memakai alat-alat
keselamatan kerja yang telah disediakan oleh perusahaan serta mengikuti/mematuhi ketentuan-ketentuan mengenai keselamatan dan perlindungan kerja yang berlaku.
Apabila karyawan menemui hal-hal yang dapat membahayakan keselamatan
dirinya/atau perusahaan, maka harus segera melaporkan kepada atasannya.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 45
Diluar waktu kerja yang telah ditentukan oleh perusahaan, setiap karyawan tidak
diperbolehkan memakai/menggunakan alat-alat atau perlengkapan kerja milik perusahaan untuk kepentingan pribadi.
Pasal 31 Tunjangan Hari Raya
Karyawan yang telah bekerja minimal 12 (dua belas) bulan berturut-turut di
perusahaan berhak mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) keagamaan sebesar minimal 1 (satu) bulan upah. THR secara proporsional akan diberikan kepada karyawan yang telah bekerja minimal 3 (tiga) bulan berturut-turut.
THR hanya diberikan pada Hari Raya Idul Fitri dan tidak diberikan secara terpisah
sesuai dengan hari raya keagamaan lainnya. Oleh karena itu karyawan yang beragama diluar agama Islam akan menerima THR bersama-sama dengan karyawan yang beragama Islam. Pemberian tersebut dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum hari Raya Idul Fitri.
Bagi karyawan yang berhenti maksimal 30 (tiga puluh ) hari sebelum hari raya Idul Fitri
dan telah bekerja diatas tiga bulan berturut-turut berhak atas THR secara proporsional, ketentuan ini juga berlaku bagi karyawan yang beragama di luar Islam.
BAB VI HARI ISTIRAHAT
Pasal 32
Istirahat Mingguan
Setiap karyawan diberikan hak istirahat mingguan selama sehari dalam seminggu. Karena sifat pekerjaannya, maka istirahat mingguan karyawan di unit-unit usaha diatur
secara bergiliran dan karenanya tidak selalu jatuh pada hari Minggu.
Pasal 33
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 46
Cuti Tahunan dan Cuti Besar
I. Cuti Tahunan. (1) Setiap karyawan yang bekerja selama 12 (dua belas) bulan secara terus-menerus,
berhak atas cuti tahunannya selama 12 (dua belas) hari kerja dengan mendapat upah penuh (gaji pokok ditambah tunjangan tetap).
(2) Perusahaan dapat menunda permohonan cuti tahunan karyawan dan cuti tahunan
tersebut dapat dibagi dalam salah satu bagiannya terdapat sekurang-kurangnya 6 (enam) hari kerja terus-menerus.
(3) Bagi karyawan yang menggunakan hak cuti tahunannya, seminggu sebelumnya harus
sudah mengajukan permohonan kepada pimpinan perusahaan melalui Kepala Bagian Umum & Personalia dan perusahaan akan memberitahukan mengenai jadwal hak istirahat tahunan tersebut kepada karyawan.
(4) Hak cuti tahunan akan gugur, jika dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah terbit
masanya sebagaimana tersebut pada ayat 1 pasal ini tidak dipergunakan. Terkecuali karena alasan yang diberikan perusahaan dan/atau karena adanya alasan-alasan istimewa dan disetujui oleh pimpinan perusahaan.
II. Cuti Besar
a. Setiap karyawan yang bekerja selama 5 (lima) tahun secara terus – menerus,
berhak atas cuti besarnya selama 25 (dua lima) hari kerja dengan mendapatkan
upah penuh (gaji pokok di tambah tunjangan tetap)
b. Pelaksanaan cuti besar diatur sesuai dengan kepentingan Perusahaan.
c. Cuti besar tidak menghapuskan cuti tahunan dari karyawan yang bersangkutan. d. Bagi karyawan yang akan menggunakan hak cuti besarnya, selambat-lambatnya 2
(dua) minggu sebelumnya sudah mengajukan permohonan kepada HRD Manager dan diketahui/disetujui atasannya.
Pasal 34
Cuti Hamil, Keguguran, dan Haid
1. Bagi karyawan yang akan melahirkan, berhak atas cuti hamilnya selama 1,5 bulan sebelum melahirkan, dan 1,5 bulan sesudah melahirkan dengan mendapat upah penuh. Gugur kandungan masa istirahatnya ditentukan oleh dokter yang merawatnya dan mendapat upah penuh (gaji pokok ditambah tunjangan tetap).
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 47
2. Bagi karyawan yang menggunakan hak cuti hamilnya tersebut ayat 1 pasal ini
diharuskan untuk mengajukan permohonan 1 bulan sebelumnya kepada pimpinan perusahaan cq. HRD Manager dengan disertai surat keterangan dari dokter atau bidan yang merawatnya.
3. Bagi karyawan wanita yang sebagai akibat dari adanya kelainan dalam hamil ataupun
melahirkan, sehingga oleh karena itu diperlukan perpanjangan waktu cuti hamilnya sebagaimana ayat 1 pasal ini, maka yang bersangkutan diharuskan memberitahukan kepada pimpinan perusahaan cq. HRD Manager dengan disertai surat keterangan dokter/bidan yang merawatnya.
4. Karyawan yang tidak mengambil hak cuti hamilnya selama 1,5 bulan sebelum
melahirkan sebagaimana diatur dalam ayat 01 diatas, maka hak cuti tersebut hangus dengan sendirinya.
5. Pada hari pertama dan kedua haid karyawan wanita dapat dibebaskan dari
pekerjaannya dengan melapor ke HRD manager dengan membawa keterangan dari dokter.
Pasal 35
Cuti Insidentil
a. Pimpinan perusahaan dapat memberikan ijin kepada karyawan untuk meninggalkan
pekerjaannya dengan mendapat upah apabila :
Pernikahan karyawan sendiri : 3 hari
Pernikahan anak sah karyawan : 2 hari
Khitanan/Baptisan anak karyawan : 2 hari
Istri karyawan melahirkan : 2 hari
Suami/isteri/orang tua/mertua/anak sah karyawan meninggal dunia. : 2 hari
Kematian anggota keluarga lainnya dalam satu rumah : 1 hari b. Ijin meninggalkan pekerjaan tersebut harus diambil bertepatan dengan hari
kejadian/pelaksanaan, dengan terlebih dahulu mengajukan permohonan kepada pimpinan perusahaan, kecuali dalam keadaan tertentu yang mendesak dengan menunjukkan bukti-bukti yang sah yang dapat diajukan kemudian.
c. Setiap karyawan yang meninggalkan pekerjaan tanpa ijin dari perusahaan atau tanpa
memberi keterangan/bukti-bukti yang sah dianggap mangkir, serta kepada yang bersangkutan dikenakan sanksi sesuai Peraturan Tata Tertib dan Disiplin Kerja.
Pasal 36
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 48
Cuti Menunaikan Ibadah Haji
Karyawan yang beragama Islam, memiliki hak menunaikan ibadah haji yang pertama setelah memiliki masa kerja minimal 3 (tiga) tahun berturut-turut.
Cuti untuk ibadah haji hanya diberikan sekali dalam masa kerja karyawan, dan permohonan cuti ini paling lambat disampaikan dalam waktu 3 (tiga) bulan sebelum pelaksanaannya.
Pelaksanaan cuti ibadah haji dimulai dilaksanakan 7 (tujuh) hari sebelum berangkat sampai dengan 2 (dua) hari setelah kembali menunaikan ibadah haji tersebut dan paling lama 40 (empat puluh) hari penanggalan.
Selama cuti menjalankan ibadah haji, karyawan tidak berhak mendapatkan uang servis.
Pasal 37 Prosedur Pengambilan Cuti Tahunan
Perusahaan akan memberikan informasi secara lisan atau tertulis kepada karyawan setiap awal tahun mengenai perhitungan hak cuti tahunan karyawan.
Sebelum mengambil hak cuti, karyawan harus mengisi formulir yang telah disediakan perusahaan, meminta persetujuan atasan langsung, dan menyerahkan ke HRD minimal 1 (satu) minggu sebelum melaksanakan cuti tersebut, kecuali dalam keadaaan darurat yang tidak memungkinkan untuk itu, namun tetap menginformasikan secara lisan kepada atasannya atau ke bagian HRD.
Pimpinan perusahaan akan memberitahukan jawaban tentang pengajuan cuti tahunan karyawan paling lambat 1 (satu) minggu setelah karyawan yang bersangkutan mengisi formulir pengajuan cuti.
BAB VII Hukuman Dan Peraturan Pengupahan Dalam Masa
Hukuman Atas Pelanggaran Peraturan Tata Tertib Dan Disiplin Kerja
Pasal 38
Hukuman Peringatan Tertulis
- Peringatan tertulis ini dikenakan terhadap pelanggaran ringan sebagaimana tersebut dalam Bab I dan Bab II Peraturan Tata Tertib dan Disiplin Kerja dengan tujuan untuk memberikan kesempatan, mendidik dan mengarahkan agar si pelanggar kembali menjadi karyawan yang baik, disiplin, berprestasi, dan berdedikasi terhadap tugas pekerjaannya dan/atau perusahaan.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 49
- Peringatan tertulis ini terdiri dari 3 tahap yaitu peringatan tertulis I, II, dan ke III yang masing-masingnya mempunyai masa mengikat bagi yang bersangkutan untuk jangka waktu selama 6 (enam) bulan.
- Bagi karyawan yang mendapat hukuman peringatan tertulis upahnya dibayar penuh
sebagimana mestinya. - Apabila sampai peringatan tertulis terakhir (3) si pelanggar tidak menggunakan
kesempatan untuk memperbaiki diri, bahkan melakukan pelanggaran lagi, maka
perusahaan akan menilai bahwa yang bersangkutan sudah tidak dapat diperbaiki lagi
dan karenanya dengan terpaksa perusahaan akan memutuskan hubungan kerja sesuai
ketentuan Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 yaitu dengan terlebih dahulu
meminta persetujuan instansi terkait.
Pasal 39 Akibat Pemberian Surat Peringatan
a. Karyawan yang mendapat Surat Peringatan dari perusahaan karena pelanggaran yang
telah dilakukannya akan memperoleh pengurangan atas penilaian konditenya. b. Pemberian Surat Peringatan dan pengurangan konduite akan berakibat : 2.1. Penundaan kenaikan tingkat/jabatannya begitu pula halnya dengan kenaikan gaji. 2.2. Dalam hal perusahaan membagikan bonus/insentif, maka karyawan yang mendapat Surat Peringatan hanya akan menerima : 75% bonus/insentif bagi Surat Peringatan I 50% bonus/insentif bagi Surat Peringatan II 25% bonus/insentif bagi Surat Peringatan III 0% bonus/insentif bagi karyawan dalam masa skorsing c. Apabila karyawan tidak masuk bekerja dalam 5 (lima) hari kerja berturut-turut tanpa
pemberitahuan/alasan yang dapat diterima oleh perusahaan dan tidak hadir memenuhi 2 (dua) kali panggilan perusahaan secara patut dan tertulis, maka karyawan tersebut dikualifikasikan mengundurkan diri, dan berhak mendapatkan uang penggantian hak dan uang pisah sesuai ketentuan yang berlaku.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 50
Pasal 40
Hukuman Skorsing
1. Tindakan skorsing ini merupakan hukuman yang bersifat lebih keras dari hukuman peringatan yang dikenakan terhadap pelaku pelanggaran yang agak berat dan dipandang dapat merusak ketertiban/disiplin di dalam lingkungan kerja sebagaimana tersebut dalam Bab III Peraturan Tata Tertib dan Disiplin Kerja. Hal ini bertujuan untuk menyadarkan karyawan yang bersangkutan dari kesalahannya dan membuatnya jera, sehingga karyawan yang bersangkutan dapat segera kembali mematuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku, disiplin, berprestasi dan berdedikasi terhadap tugas pekerjaannya dan/atau perusahaan.
2. Tindakan skorsing ini diberikan hanya untuk pertama dan terakhir kali paling lama 1
(satu) bulan kecuali menunggu keputusan seperti yang diatur didalam ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
3. Selama yang bersangkutan menjalani hukuman skorsing, kepadanya tidak diberikan
tunjangan tidak tetap (tunjangan transport, tunjangan kehadiran - jika ada) dan uang service.
4. Apabila setelah menjalani hukuman skorsing ini yang bersangkutan melakukan
pelanggaran lagi, maka perusahaan akan menilai bahwa yang bersangkutan sudah tidak dapat dibina atau diperbaiki lagi, karenanya perusahaan akan memproses pemutuskan hubungan kerja sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No.13 tahun 2003.
Pasal 41 Skorsing Dalam Rangka Menunggu Ijin PHK
3. Tindakan skorsing ini diberikan kepada karyawan yang sedang dalam proses
pemutusan hubungan kerja sambil menunggu ijin/pengesahan PHK dari pihak pemerintah terkait.
4. Selama menjalani skorsing ini yang bersangkutan mendapat upah sesuai ketentuan
peraturan perundangan yang berlaku. 5. Upah selama masa skorsing tersebut ayat (2) diatas diberikan selama lamanya hanya
untuk jangka waktu 6 (enam) bulan saja. Apabila dalam jangka waktu 6 bulan penetapan PHK belum ditetapkan atau didapat dari Pengadilan Hubungan Industrial, maka untuk bulan-bulan selanjutnya yang bersangkutan tidak akan mendapat upah lagi.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 51
Pasal 42
Hukuman Pemutusan Hubungan Kerja Secara Langsung
Pemutusan Hubungan Kerja secara langsung dapat dijatuhkan tanpa melalui peringatan atau skorsing terlebih dahulu terhadap pelaku pelanggaran kategori berat sebagaimana tersebut dalam Bab IV Peraturan Tata Tertib dan Disiplin Kerja atau sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 13 tahun 2003.
BAB VIII PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
KETENTUAN UANG PESANGON, UANG PENGHARGAAN MASA KERJA, GANTI KERUGIAN DAN PERHITUNGANNYA
Pasal 43
Berakhirnya Hubungan Kerja
Perusahaan berupaya supaya jangan terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akan tetapi dalam hal yang tidak dapat dihindari lagi maka dapat dilaksanakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sesuai prosedur Undang Undang No. 13 Tahun 2003 beserta peraturan ketenagakerjaan yang berlaku.
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dapat terjadi dalam hal :
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 52
a. Karyawan meninggal dunia. b. Karyawan menderita penyakit yang berkepanjangan secara terus menerus dalam
waktu lebih dari 1 (satu) tahun. c. Perusahaan terpaksa mengadakan pengurangan tenaga kerja (misalnya:
rasionalisasi, reorganisasi) sesuai dengan ketentuan pemerintah tentang undang-undang pailit.
d. Jangka waktu sesuai dengan kesepakatan kerja telah berakhir. e. Karyawan telah mencapai usia pensiun sesuai ketentuan Perusahaan. f. Karyawan mengalami kecelakaan dan menderita cacat seumur hidup sehingga tidak
memungkinkan lagi untuk dipekerjakan. g. Karyawan dijatuhi hukuman oleh pengadilan karena tindak pidana kejahatan. h. Karyawan tetap yang mengundurkan diri dari perusahaan atas kemauan sendiri.
Dalam hal ini karyawan harus mengajukan permohonan pengunduran diri secara resmi sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sebelumnya kepada pimpinan perusahaan dan perusahaan tidak berkewajiban memberikan uang pesangon kecuali uang penggantian hak sesuai Undang-undang No 13. tahun 2003 Pasal 156 ayat 4 dan diberikan uang pisah sebagai berikut :
a. Masa kerja 3 tahun atau lebih tetapi kurang dari 5 tahun = 1 bulan upah b. Masa kerja 5 tahun atau lebih tetapi kurang dari 10 tahun = 2 bulan upah c. Masa kerja 10 tahun atau lebih = 3 bulan upah
i. Karyawan melakukan pelanggaran berat sesuai dengan Pasal 42 di atas. j. Karyawan mangkir atau tidak masuk kerja selama 5 (lima) hari berturut-turut tanpa
pemberitahuan / alasan yang dapat diterima oleh perusahaan dan tidak hadir memenuhi 2 ( dua ) kali panggilan perusahaan secara patut dan tertulis maka karyawan tersebut dikualifikasikan mengundurkan diri, dan berhak mendapatkan uang penggantian hak ( pasal 156 ayat 4 UU No.13 tahun 2003 ) dan uang pisah sebesar 25% dari ketentuan uang pisah yang berlaku sesuai pasal 43 huruf 2h.
k. Karyawan melakukan pelanggaran lagi setelah mendapatkan Surat Peringatan III atau Terakhir.
3. Ketentuan mengenai PHK dan pembayaran kompensasinya diatur sesuai Undang- Undang No. 13 tahun 2003
Pasal 44
Berakhirnya Kesepakatan Kerja Waktu Tertentu (KKWT) 1. Sesuai dengan syarat-syarat kerja yang dinyatakan dalam isi surat perjanjian KKWT,
maka tanggal berakhirnya masa kesepakatan kerja adalah juga merupakan tanggal berakhirnya hubungan kerja antara karyawan dengan perusahaan untuk periode tersebut.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 53
2. Bila dianggap perlu, dengan persetujuan kedua belah pihak kesepakatan kerja dapat diperpanjang untuk satu periode lagi yang lamanya tidak boleh melebihi periode pertama, tetapi jumlah keseluruhannya tidak lebih dari 3 (tiga) tahun.
3. Hubungan kerja untuk waktu tertentu antara perusahaan dengan karyawan dapat
diperbaharui atas persetujuan kedua belah pihak/berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Dalam pemutusan hubungan kerja yang diakibatkan oleh berakhirnya masa kontrak
kerja, perusahaan tidak diwajibkan untuk memberi imbalan/pesangon diluar apa yang tercantum dalam surat perjanjian KKWT.
Pasal 45
Ketentuan Uang Pesangon, Penghargaan Masa Kerja Dan Perhitungannya
Perhitungan uang pesangon dan penghargaan masa kerja dari perusahaan sepenuhnya tunduk pada ketentuan Undang-Undang No.13 tahun 2003. A.. Besarnya uang pesangon ditetapkan sekurang-kurangnya :
a. Masa kerja kurang dari 1 tahun………..…………..…… … 1 bulan upah b. Masa kerja 1 tahun atau lebih tetapi kurang dari 2 tahun…… 2 bulan upah c. Masa kerja 2 tahun atau lebih tetapi kurang dari 3 tahun ……3 bulan upah d. Masa kerja 3 tahun atau lebih tetapi kurang dari 4 tahun ……4 bulan upah e. Masa kerja 4 tahun atau lebih tetapi kurang dari 5 tahun…….5 bulan upah f. Masa kerja 5 tahun atau lebih tetapi kurang dari 6 tahun ….. 6 bulan upah g. Masa kerja 6 tahun atau lebih tetapi kurang dari 7 tahun ..…. 7 bulan upah h. Masa kerja 7 tahun atau lebih tetapi kurang dari 8 tahun 8 bulan upah i. Masa kerja 8 tahun atau lebih …..............................................9 bulan upah
B. Besarnya uang penghargaan masa kerja ditetapkan sekurang-kurangnya :
Masa kerja 3 tahun atau lebih tetapi kurang dari 6 tahun…… 2 bulan upah
Masa kerja 6 tahun atau lebih tetapi kurang dari 9 tahun…… 3 bulan upah
Masa kerja 9 tahun atau lebih tetapi kurang dari 12 tahun …. 4 bulan upah
Masa kerja 12 tahun atau lebih tetapi kurang dari 15 tahun… 5 bulan upah
Masa kerja 15 tahun atau lebih tetapi kurang dari 18 tahun… 6 bulan upah
Masa kerja 18 tahun atau lebih tetapi kurang dari 21 tahun… 7 bulan upah
Masa kerja 21 tahun atau lebih tetapi kurang dari 24 tahun… 8 bulan upah
Masa kerja 24 tahun atau lebih…………………………….. 10 bulan upah C. Ganti Kerugian lainnya.
a. Ganti kerugian untuk istirahat tahunan yang belum diambil dan belum gugur. b. Ganti kerugian untuk istirahat panjang menurut perbandingan antara masa kerja
pekerja dengan masa kerja yang ditentukan untuk dapat diambil istirahat panjang. c. Penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan ditetapkan sebesar 15%
(lima belas perseratus) dari uang pesangon dan atau uang penghargaaan masa kerja apabila masa kerjanya telah memenuhi syarat untuk mendapatkan uang penghargaan masa kerja.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 54
BAB IX KETENTUAN-KETENTUAN LAIN
Pasal 46
Penyelesaian Keluh Kesah
Apabila terjadi keluhan-keluhan atau ketidak puasan dari karyawan atas hubungan kerja dan keadaan ketenagakerjaan, maka akan diselesaikan secara musyawarah dengan atasannya langsung. dan apabila belum diperoleh penyelesaian yang baik, maka akan dimusyawarahkan lebih lanjut kepada pimpinan perusahaan yang lebih tinggi atau secara bipartit..
Apabila belum dapat diselesaikan dengan musyawarah secara intern perusahaan atau bipartit, maka akan dimintakan penyelesaiannya melalui Dinas Tenaga Kerja setempat.
Pasal 47
Koperasi Karyawan
Sejalan dengan meningkatnya produktivitas kerja, perusahaan akan berusaha ikut meningkatkan kesejahteraan karyawan dengan jalan mendorong kearah tumbuh dan berkembangnya kehidupan koperasi karyawan.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 55
Pasal 48 Program Keluarga Berencana
Perusahaan akan membantu memotivasi karyawan untuk mengikuti Program Keluarga Berencana (akseptor KB Lestari) dengan memilih salah satu alternatif sesuai dengan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. SE.03/Men/1988.
Pasal 49
Serikat Kerja Pada prinsipnya perusahaan tidak akan menghalang-halangi kehendak pekerja untuk mendirikan unit kerja SP/SB di perusahaan yang diakui sah oleh pemerintah sesuai dengan pasal 28 UUD 1945, UU No. 18 tahun 1956, UU No. 14 tahun 1969, UU no. 21 tahun 2000 dan UU No. 13 tahun 2003.
Pasal 50 Ketentuan Peralihan
Untuk hal-hal yang tidak dan/atau belum diatur dalam Peraturan Perusahaan ini, akan diberlakukan ketentuan-ketentuan yang telah ada sebelumnya sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Perusahaan ini.
Pasal 51
P E N U T U P
(1) Apabila ada hal-hal yang tidak/belum diatur di dalam Peraturan Perusahaan ini, maka akan diatur kemudian dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan ketenaga kerjaan yang berlaku.
(2) Peraturan Perusahaan ini mulai berlaku sejak tanggal disahkan oleh Dinas Tenaga Kerja
Kota Bekasi, untuk jangka waktu 2 (dua) tahun. (3) Apabila Peraturan Perusahaan ini telah habis masa berlakunya, sebelum ada Peraturan
Perusahaan yang baru atau perpanjangannya, maka Peraturan Perusahaan ini masih berlaku.
(4) Peraturan Perusahaan ini dibagikan kepada setiap karyawan untuk diketahui dan
dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 56
LAMPIRAN I
PERATURAN TATA TERTIB DAN
DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT METROPOLITAN LAND Tbk.
UNIT METLAND
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 57
P R A K A T A
Buku ini merupakan lampiran dari Peraturan Perusahaan dan dibuat dengan maksud :
(1) Untuk menertibkan dan meningkatkan disiplin kerja karyawan, sehingga dapat dicapai ketenangan kerja seluruh karyawan.
(2) Dalam upaya mencapai hal tersebut diatas, maka untuk setiap pelanggaran tersedia
aturan dan sanksi hukumnya yang tetap, seragam, serta berlaku bagi setiap karyawan tanpa membeda-bedakan.
(3) Dengan terciptanya kepastian hukum untuk setiap karyawan diharapkan akan
tumbuh ketenangan dan kesenangan kerja di dalam lingkungan perusahaan yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan produktivitas karyawan dan perusahaan.
Melihat maksud diatas, maka seyogyanya buku ini dipelajari/dipahami benar sehingga: I. Tidak akan terjadi suatu kesalah pahaman. II. Dapat dijiwai isi, makna, dan perlunya baik untuk karyawan maupun untuk perusahaan. III. Pada akhirnya diharapkan timbul rasa rela/ikhlas dalam mematuhi serta melaksanakan semua peraturan-peraturan ini.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 58
BAB I TATA TERTIB DAN DISIPLIN KERJA
DENGAN ANCAMAN HUKUMAN PERINGATAN I
Pasal 1 Masuk Kerja
8. Sebelum jam kerja dimulai, setiap karyawan harus sudah mengisi bukti kehadiran (absen) dan tidak boleh diwakilkan kepada orang lain.
9. Tepat pada jam kerja dimulai setiap karyawan harus sudah bekerja/menjalankan tugas.
10. Setiap karyawan yang terlambat masuk kerja, wajib lapor kepada atasannya masing-
masing untuk memberikan alasan yang dapat dipertanggung jawabkan. cc. ke bagian HRD. 11. Setiap karyawan yang tidak masuk kerja bukan karena sakit atau karena sebab lainnya,
wajib segera memberikan keterangan tertulis (surat) atau dapat juga melalui telepon terlebih dahulu dengan disertai alasan-alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, kebagian HRD dan atau atasannya masing-masing.
12. Setiap karyawan yang tidak masuk kerja karena sakit selama 1 (satu) hari wajib
memberikan keterangan dan bukti-bukti atas sakitnya tersebut serta mendapat legalisasi dari dokter perusahaan, dan apabila sakitnya lebih dari 1 (satu) hari wajib menyerahkan surat keterangan dokter serta data-data pendukung (resep dokter dll) kepada pimpinan / HRD, dengan terlebih dahulu mendapat legalisasi dari dokter perusahaan.
13. Setelah jam kerja selesai setiap karyawan wajib mengisi daftar hadir pulang dan tidak
boleh diwakilkan kepada orang lain. 14. Setiap karyawan yang pindah tempat kediamannya, wajib melaporkan alamatnya yang
baru kepada petugas HRD selambat-lambatnya 4 x 24 jam.
15. Setiap karyawan yang tidak bertugas dilarang berada di dalam lingkungan perusahaan.
Pasal 2 Cara Berpakaian
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 59
a. Karyawan yang karena golongan/jabatannya diberi pakaian seragam :
(1) Selama menjalankan tugas wajib mengenakan pakaian seragam lengkap dengan tanda-tanda pengenalnya, serta harus selalu tampak rapi, sopan, dan bersih.
(2) Wajib merawat dan memelihara pakaian seragam dan tanda pengenal agar selalu tampak terawat dan rapih.
(3) Tidak diperkenankan pinjam meminjam perlengkapan atau tanda pengenal. (4) Di luar tugas, dilarang mengenakan pakaian seragam atau pengenal. (5) Pakaian seragam dan tanda pengenal yang telah diberikan oleh perusahaan, tetap menjadi milik perusahaan. Apabila hilang atau rusak, karyawan yang bersangkutan wajib mengganti atau memperbaikinya, sedangkan apabila karyawan berhenti bekerja barang-barang tersebut diatas wajib dikembalikan kepada perusahaan.
b. Karyawan yang karena golongan/jabatannya tidak diberi pakaian seragam :
1. Selama menjalankan tugas harus mengenakan pakaian yang baik agar selalu tampak rapi, sopan, dan bersih. 2. Wajib mengenakan dasi, kecuali apabila yang bersangkutan dibenarkan dan/atau
sedang mengenakan pakaian bentuk safari/batik/sejenisnya yang tidak memerlukan dasi.
Pasal 3
Perilaku Dalam Bertugas
(1) Setiap karyawan wajib selalu menjaga ketertiban, kerapihan dan kebersihan dirinya
dan tempat/ruang/lingkup kerjanya.
(2) Setiap karyawan pria dilarang berambut gondrong, berkumis dan berjenggot, sedangkan karyawan wanita dilarang memelihara kuku panjang.
(3) Setiap karyawan yang sedang bertugas dilarang tidur atau tidur-tiduran di tempat
kerja. (4) Setiap karyawan yang sedang bertugas melayani tamu dilarang mengunyah makanan
dan minuman apapun atau mengenakan kaca mata hiasan (bukan atas anjuran dokter). (5) Setiap karyawan yang bertugas dilarang meninggalkan tempat tugas selama jam-jam
kerja, kecuali dengan seijin atasannya dan mendapat legalisasi dari bagian HRD. (6) Setiap karyawan wajib bersikap sopan dan ramah terhadap setiap orang, baik tamu
maupun sesama karyawan.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 60
(7) Setiap karyawan yang bertugas dilarang pulang sebelum waktunya, kecuali melalui cara yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
(8) Setiap karyawan yang tugasnya berhubungan langsung dengan tamu, selama jam kerja
dan berada ditempat kerja dilarang menggunakan telepon genggam.
Pasal 4 Tentang Aturan Hukuman
Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam pasal 1, 2, dan 3 Bab I ini diancam dengan hukuman : (1) Untuk pelanggaran pertama, kedua dan ketiga dikenakan tindakan Hukuman
Peringatan Tertulis I, II, III. (2) Apabila seorang karyawan telah mendapat Hukuman Peringatan Tertulis III dan masih
dalam menjalani masa mengikatnya hukuman tersebut kemudian melakukan lagi pelanggaran yang seringan-ringannya serupa dengan yang tersebut dalam pasal 1, 2, dan 3 diatas, maka kepadanya dapat dikenakan tindakan hukuman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sesuai UU no. 13 tahun 2003.
(3) Masa mengikat dari hukuman peringatan tertulis adalah untuk jangka waktu selama 6
(enam) bulan terhitung sejak tanggal dijatuhkan.
(4) Surat Peringatan tidak harus diberikan menurut urut-urutannya, tetapi dapat dinilai
dari besar kecilnya kesalahan yang dilakukan karyawan.
BAB II
TATA TERTIB DISIPLIN KERJA DENGAN HUKUMAN LANGSUNG PERINGATAN II ATAU III
Pasal 5
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 61
Perbuatan Selama Dalam Tugas
- Setiap karyawan dilarang melakukan :
a. Pinjam meminjam diantara karyawan. b. Jual beli diantara karyawan. c. Melakukan arisan diantara karyawan. - Setiap karyawan baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan karyawan
yang lain dilarang melakukan tindakan-tindakan yang dapat menimbulkan kegaduhan diantara karyawan sendiri, baik didalam atau diluar lingkungan perusahaan.
- Setiap karyawan dilarang menyalahgunakan peralatan, perlengkapan milik perusahaan atau fasilitas-fasilitas yang diperuntukkan tamu-tamu seperti telepon, kamar, toilet, linen ware dan sebagainya.
- Setiap karyawan yang menemukan barang-barang orang lain di dalam lingkungan
perusahaan, wajib menyerahkan kepada perusahaan melalui atasannya masing-masing.
- Setiap karyawan dilarang mengganggu tamu yang berada di dalam kamar, mengintip
atau melakukan perbuatan lain yang sejenis dengan itu. - Setiap karyawan dilarang membuat tulisan, coretan atau menempel poster-poster
dan/atau apapun namanya pada alat-alat atau tempat-tempat yang berada di dalam dan di sekitar lingkungan perusahaan.
- Setiap karyawan wajib bertindak atau bersikap sopan, hormat, dan taat pada
atasannya. - Setiap karyawan dilarang bertindak ragu-ragu, kurang berani/kurang terampil dalam
menjalankan tugas yang perlu dilakukan untuk mengatasi gangguan-gangguan keamanan dan ketertiban.
- Setiap karyawan dilarang membiarkan awal situasi bahaya, sehingga memungkinkan
berkembang dan menjadi gawat/parah
Pasal 6 Tentang Aturan Hukuman
Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam pasal 5 Bab II ini diancam dengan hukuman:
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 62
Untuk pelanggaran pertama kali dapat langsung dikenai Hukuman Peringatan Tertulis II atau III tergantung dari berat atau ringannya penilaian atas pelanggaran yang dilakukannya.
Apabila seorang karyawan telah mendapat Hukuman Peringatan Tertulis III dan masih
menjalani masa mengikatnya hukuman tersebut kemudian melakukan lagi pelanggaran seringan-ringannya serupa dengan apa yang tersebut dalam pasal 5 diatas, maka kepadanya dapat dikenakan tindakan hukuman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sesuai UU no. 13 tahun 2003.
Masa mengikat dari Hukuman Peringatan Tertulis adalah untuk jangka waktu 6 (enam)
bulan terhitung sejak tanggal dijatuhkan.
BAB III TATA TERTIB DAN DISIPLIN KERJA
DENGAN HUKUMAN SATU KALI SKORSING DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 63
Pasal 7
Ketaatan Dalam Tugas
1. Setiap karyawan dilarang bertindak atau bersikap tidak sopan dan membangkang/menolak perintah yang layak dari atasannya masing-masing.
2. Setiap karyawan dilarang melalaikan kewajibannya baik karena disengaja atau karena
kealpaannya. 3. Setiap karyawan dilarang membawa segala jenis senjata yang dapat membahayakan
keselamatan orang lain di dalam maupun di sekitar Perusahaan. 4. Setiap karyawan dilarang melakukan kecerobohan/kelalaian yang memungkinkan
timbulnya bahaya kebakaran, bahaya kecelakaan, dan bahaya kerusakan gedung dan/atau alat perlengkapan lainnya milik Perusahaan.
5. Setiap karyawan dilarang menyalahgunakan wewenang jabatan dan tugasnya untuk
kepentingan pribadi atau pihak lain yang secara langsung atau tidak langsung merugikan nama baik Perusahaan.
6. Setiap karyawan dilarang merokok di areal hotel baik ketika sedang bertugas maupun
tidak.
Pasal 8 Tentang Aturan Hukuman
Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam pasal 7 Bab III ini diancam dengan hukuman: a. Untuk pertama kali dikenakan hukuman skorsing selama 12 (dua belas) hari kerja
berturut-turut dengan tidak diberi uang hadir. b. Apabila si pelanggar yang telah mendapat hukuman skorsing dan masih dalam
menjalani masa mengikatnya hukuman terdahulu melakukan lagi pelanggaran apapun yang tercantum dalam peraturan ini, maka kepadanya dikenakan Hukuman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dilaksanakan sesuai dengan UU No. 13 tahun 2003.
c. Masa mengikat dari Hukuman Skorsing adalah untuk jangka waktu 6 (enam) bulan
terhitung sejak tanggal dijatuhkan. d. Tindakan ini diberikan bila dianggap membahayakan Perusahaan/Atasan/rekan-rekan
sekerja, sambil menunggu proses PHK.
BAB IV
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 64
TATA TERTIB DAN DISIPLIN KERJA DENGAN HUKUMAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
Pasal 9
Perbuatan Sangat Tercela / Kesalahan Berat
1. Setiap karyawan dilarang meminta sesuatu dalam bentuk apapun atau melakukan suatu perbuatan yang menimbulkan indikasi meminta sesuatu sebagai hadiah baik berupa barang, uang atau komisi apapun dari tamu, kontraktor, leveransir, pemasok barang atau siapapun.
2. Setiap karyawan dilarang melakukan dan/atau mengadakan permufakatan untuk
melakukan kecurangan dalam bentuk/sifat apapun yang dapat merugikan Perusahaan. 3. Setiap karyawan dilarang mencuri, menyuruh, membujuk, memberi kesempatan orang
lain untuk mencuri barang milik Perusahaan atau orang lain untuk maksud apapun. 4. Setiap karyawan dilarang melakukan pemukulan/penganiayaan terhadap atasan,
keluarga atasan, teman sekerja atau keluarganya dan/atau tamu perusahaan. 5. Setiap karyawan dilarang melakukan perbuatan memikat, bersifat memikat, atau
berindikasi memikat atasan, keluarganya, teman sekerja, atau keluarganya, dan dilarang melakukan perbuatan yang dapat merugikan Perusahaan.
6. Setiap karyawan dilarang menghina atau mengancam atasan atau keluarganya, teman
sekerja atau keluarganya, atau tamu. 7. Setiap karyawan dilarang membuka rahasia Perusahaan secara terbuka, ataupun rahasia
rumah tangga atasan atau teman sekerja. 8. Setiap karyawan dilarang melakukan kegiatan atau bentuk apapun yang bersifat
menyaingi Perusahaan dan atau bekerja pada perusahaan lain dalam bentuk apapun, serta mengerjakan pekerjaan lain yang tidak berhubungan dengan pekerjaan perusahaan selama jadi karyawan Perusahaan.
9. Setiap karyawan dilarang merusak milik Perusahaan, baik karena kesengajaan maupun
kecerobohan. 10. Setiap karyawan dilarang memberikan keterangan palsu kepada atasan/-Perusahaan.
11. Setiap karyawan dilarang melakukan hubungan asmara dengan karyawan yang beristri atau bersuami, atau juga dengan pihak luar yang kemungkinan akan membuka akibat kerugian dipihak tertentu.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 65
12. Setiap karyawan dilarang secara langsung atau tidak langsung berjudi, bertaruh, menyelenggarakan pertaruhan baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan orang lain di dalam atau diluar lingkungan Perusahaan.
13. Setiap karyawan dilarang keras membawa, menyimpan, memperdagangkan, dan
menggunakan segala macam bahan-bahan narkotika. 14. Setiap karyawan dilarang memalsukan tanda tangan atau paraf orang lain. 15. Setiap karyawan pada saat akan atau sedang menjalankan tugasnya atau berada di
lingkungan perusahaan dilarang meminum segala minuman yang dapat memabukkan. 16. Setiap karyawan dilarang melakukan penggelapan, menyuruh/membujuk/-memberi
kesempatan orang lain untuk maksud apapun. 17. Setiap karyawan dilarang melakukan atau mengadakan permufakatan untuk
melakukan rongrongan terhadap kewibawaan Pimpinan dan/atau Perusahaan, antara
lain melakukan pemogokan, menghasut atau mengadakan demonstrasi.
18. Tidak melaporkan adanya kecurangan yang diketahuinya sehingga berakibat fatal bagi
Perusahaan.
19.Tidak jera berulang kali melakukan pelanggaran-pelanggaran ringan/berat sebelum masa berlangsung waktu Pemutusan Hubungan Kerja.
20. Selain ketentuan-ketentuan tersebut terdahulu setiap karyawan dilarang
melakukan perbuatan-perbuatan lain yang dapat menodai nama baik Perusahaan atau yang merupakan pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan hukum yang tercantum dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana/-Perundang-Undangan Republik Indonesia.
Pasal 10
Tentang Aturan Hukuman PELANGGARAN KETENTUAN YANG BERLAKU DALAM BAB IV INI, DIANCAM DENGAN HUKUMAN PEMECATAN LANGSUNG dari kekaryawanannya, tanpa peringatan atau hukuman skorsing terlebih dahulu, dengan tidak diberikan uang pesangon maupun uang jasa dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur Undang-Undang No. 13 tahun 2003.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 66
BAB V KETENTUAN-KETENTUAN LAIN
Pasal 11 Ketentuan Peralihan
Untuk hal-hal yang belum diatur dalam Tata Tertib dan Disiplin Kerja Karyawan ini, akan diberlakukan ketentuan-ketentuan lama sepanjang tidak bertentangan dengan Tata Tertib dan Disiplin Kerja Karyawan ini.
Pasal 12
Ketentuan Lain (1) Sebagai dasar dalam Pemutusan Hubungan Kerja yang merupakan pelaksanaan dari
aturan hukuman dalan Peraturan Tata Tertib dan Disiplin Kerja Karyawan ini, akan dipakai ketentuan Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003.
(2) Hal-hal yang tidak dan/atau belum cukup diatur dalam Peraturan Tata Tertib dan
Disiplin Kerja Karyawan ini, akan ditetapkan kemudian dalam bentuk Peraturan tersendiri sebagai tambahan.
(3) Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan/kekurangan di dalam Peraturan
Tata Tertib dan Disiplin Kerja Karyawan ini, maka akan dilakukan pembetulan kemudian.
Pasal 13 P E N U T U P
Peraturan Tata Tertib dan Disiplin Kerja Karyawan ini merupakan lampiran dari Peraturan Perusahaan. 2. TATA TERTIB PERUSAHAAN
PEDOMAN TATA TERTIB (HOUSE RULE)
METLAND HOTEL
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 67
KATA PENGANTAR
Suasana kerja yang harmonis adalah suasana kerja yang tenteram, bergairah dan
berdisiplin di dalam Perusahaan. Untuk dapat menciptakan dan membina suasana tersebut
telah disusun suatu Peraturan Perusahaan yang mengacu pada Undang Undang Tenaga
Kerja yang berlaku.
Dalam Peraturan Perusahaan tersebut, ketentuan mengenai tata tertib hanya mengatur
hal-hal pokok secara garis besar sehingga masih diperlukan suatu ketentuan yang
mengatur lebih rinci mengenai tata tertib, larangan dan sanksi. Ketentuan teknis mengenai
tata tertib, larangan dan sanksi biasanya disebut sebagai Pedoman Tata Tertib (House
Rule).
Meskipun Pedoman Tata Tertib (House Rule) diatur tersendiri, namun antara Pedoman
Tata Tertib (House Rule) dengan Peraturan Perusahaan merupakan dua hal yang tidak
dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Dengan demikian pelanggaran terhadap Pedoman
Tata Tertib (House Rule) juga merupakan pelanggaran terhadap Peraturan Perusahaan.
Oleh karena itu sanksi serta mekanisme penanganan atas pelanggaran tersebut akan
diselesaikan sesuai dengan Peraturan Perusahaan.
Agar seluruh karyawan dapat mengetahui hal-hal penting mengenai tata tertib, larangan
dan sanksi atas pelanggaran yang dilakukan, maka disusunlah House Rule ini sebagai
landasan kegiatan karyawan dalam menjalankan tugas sehari-hari.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 68
Pasal 1
KETERTIBAN DALAM BEKERJA
Setiap karyawan wajib :
d. Menaati Tata Tertib Perusahaan yang berlaku dan melaksanakan tugas kewajibannya
dengan penuh tanggung jawab serta menaati perintah dan petunjuk atasan.
e. Menaati segala pedoman kerja yang berlaku, antara lain yang menyangkut
keselamatan tamu, keselamatan diri sendiri dan teman sekerja, serta yang menyangkut
keselamatan mesin, peralatan dan keselamatan hasil kerjanya.
f. Memelihara ketertiban dan kebersihan tempat kerjanya serta wajib memelihara
kondisi peralatan dan barang-barang lainnya.
g. Bekerja sama dengan atasan, bawahan dan teman sekerja.
Pasal 2
KETERTIBAN MASUK KERJA
(9) Setiap karyawan :
d. Wajib masuk kerja pada hari kerja dan jam kerja yang telah ditentukan dengan
berpakaian yang pantas dan rapi.
e. Datang/masuk dan pulang bekerja wajib melewati pintu masuk yang diperuntukkan
bagi karyawan dan tidak dibenarkan melalui pintu masuk tamu hotel.
f. Tidak dibenarkan datang terlambat atau pulang lebih cepat dari jam kerja yang
telah ditentukan Perusahaan, kecuali telah mendapat ijin dari atasan yang diberi
wewenang.
g. Pada waktu masuk bekerja, wajib mencatatkan kartu hadir dirinya sendiri ke dalam
mesin absensi dan tidak dibenarkan mencatatkan kartu hadir karyawan lain.
h. Apabila berhalangan masuk kerja, wajib secepatnya memberitahukan alasan tidak
masuk kerja tersebut pada kesempatan pertama. Apabila tidak masuk kerja karena
sakit lebih dari 1 (satu) hari, karyawan yang bersangkutan harus dapat
menunjukkan surat keterangan sakit dari dokter yang merawatnya.
i. Dapat ditugaskan bekerja dengan sistem gilir kerja (shift) dan atau bekerja lembur
sesuai dengan kebutuhan Perusahaan dan sifat pekerjaannya.
j. Apabila bekerja lembur, harus mendapat perintah tertulis dari atasan yang diberi
wewenang.
(10) Karyawan dapat diberikan ijin tidak masuk kerja untuk waktu paling lama :
a. 3 (tiga) hari : dalam hal perkawinan karyawan sendiri.
b. 2 (dua) hari : dalam hal perkawinan anak karyawan.
c. 2 (dua) hari : dalam hal kematian istri, suami, orang tua/mertua, anak, menantu
karyawan.
d. 1 (satu) hari : dalam hal kematian saudara kandung atau anggota keluarga lain
yang serumah.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 69
e. 2 (dua) hari : dalam hal istri karyawan melahirkan.
f. 2 (dua) hari : dalam hal khitanan, pembabtisan dan otonan pertama anak
karyawan.
Untuk mendapatkan ijin tidak masuk kerja tersebut, karyawan yang bersangkutan
harus mengajukan permohonan tertulis kepada HRD Department, kecuali dalam hal
kematian dan kelahiran anak.
(11) Khusus bagi karyawan wanita, berhak atas :
a. Cuti haid 2 (dua) hari pada hari pertama dan kedua apabila mengalami gangguan
kesehatan pada waktu haid.
b. Cuti melahirkan/bersalin selama 3 (tiga) bulan. Permohonan cuti melahirkan harus
disampaikan secara tertulis 2 (dua) minggu sebelum cuti melahirkan dimulai.
c. Cuti gugur kandung selama 1½ (satu setengah) bulan atau sesuai dengan surat
keterangan istirahat dari dokter yang merawatnya.
Pasal 3
KETERTIBAN DALAM SIKAP DAN PENAMPILAN DIRI
Setiap karyawan :
g. Wajib menjaga suasana tenang dan tertib di lingkungan hotel.
h. Wajib berlaku sopan dan tertib dalam segala tingkah laku dan perbuatan (misalnya :
tidak tertawa keras-keras, tidak berteriak-teriak, tidak bercanda dan lain sebagainya).
i. Wajib berpenampilan rapi dalam hal berpakaian, memelihara rambut yang pantas dan
tidak diwarnai kecuali warna hitam.
j. Wajib mengenakan pakaian kerja dan name tag pada waktu bekerja.
k. Tidak memelihara kuku panjang dan tidak mewarnai kuku, tidak berkumis, tidak
berjenggot serta tidak bertato.
l. Tidak menindik dan memakai manik-manik, giwang/anting pada bagian tubuh yang
tidak lazim, dan bagi karyawan pria tidak dibenarkan memakai manik-manik,
giwang/anting.
m. Tidak memakai perhiasan yang berlebihan. (yang diperbolehkan, cincin kawin,
giwang/anting kecil, sederhana dan tidak mencolok).
Pasal 4
KETERTIBAN DAN PROSEDUR MAKAN KARYAWAN
(3) Setiap hari kerja karyawan diberikan fasilitas makan satu kali dalam satu shift kerja
sesuai dengan jadual waktu istirahat.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 70
(4) Pada saat makan, setiap karyawan wajib menyerahkan/mencatatkan kupon makan
kepada petugas di ruang makan karyawan.
(5) Makan atau minum bagi setiap karyawan, harus dilakukan di tempat yang telah
ditentukan oleh Perusahaan.
(6) Karyawan tidak dibenarkan menggunakan peralatan makan dan minum yang sediakan
untuk tamu hotel.
(7) Setelah selesai makan di ruang makan, setiap karyawan wajib membereskan peralatan
makan/minumnya sendiri serta menjaga kebersihan ruang makan.
Pasal 5
KETERTIBAN PENGGUNAAN LOCKER
3. Setiap karyawan :
a. Disediakan locker berikut kuncinya sebagai tempat untuk menyimpan pakaian dan
barang pribadi miliknya.
b. Wajib menjaga kebersihan dan kerapihan locker dan ruang ganti pakaian.
c. Tidak dibenarkan membawa dan atau menyimpan barang berharga di dalam locker.
d. Tidak dibenarkan menyimpan makanan, minuman atau benda lain yang dapat
menimbulkan gangguan kebersihan dan kesehatan.
e. Tidak dibenarkan menukar locker dengan karyawan lain tanpa seijin HRD
Departmen.
f. Tidak dibenarkan membuat coretan, goresan maupun menempel gambar-gambar
dan sebagainya pada locker dan ruang ganti pakaian karyawan.
g. Dilarang beristirahat di ruang ganti pakaian.
4. Locker karyawan bernomor dan terdaftar di HRD Departmen.
5. Bila diperlukan, HRD Manager bersama Security berwenang melakukan
pemeriksaan locker karyawan tanpa pemberitahuan lebih dahulu kepada karyawan
yang bersangkutan, untuk itu duplikat kunci locker disimpan oleh HRD Departmen.
6. Kehilangan/kerusakan kunci locker yang disebabkan oleh kelalaian karyawan, maka
biaya penggantian/perbaikan kunci tersebut dibebankan kepada karyawan yang
bersangkutan. Penggantian kunci locker hanya dilakukan oleh petugas dan tidak
dibenarkan dilakukan oleh karyawan sendiri.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 71
BAB II
LARANGAN-LARANGAN
Pasal 6
LARANGAN PERILAKU DALAM BERTUGAS ATAU DALAM JAM KERJA
(5) Setiap karyawan dilarang :
c. Menolak perintah atasan untuk bekerja shift dan atau bekerja lembur kecuali
dengan alasan yang sah dan disetujui oleh atasan.
d. Meninggalkan tugas dan pekerjaannya sebelum jam kerja berakhir kecuali seijin
atasan yang diberi wewenang.
e. Menolak pemeriksaan badan (body checking) oleh petugas hotel pada saat
meninggalkan hotel.
f. Melalaikan kewajibannya atau melaksanakan tugas secara serampangan.
g. Menggantikan giliran masuk kerja (shift) dengan karyawan lain, tanpa ijin dari
atasan yang diberi wewenang.
h. Menerima tamu pribadi dari luar pada waktu jam kerja tanpa mendapat ijin dari
atasan yang diberi wewenang.
i. Berada di hotel tanpa mempunyai tujuan yang jelas pada waktu karyawan yang
bersangkutan sedang tidak bekerja atau libur/cuti. Apabila karyawan tersebut
berada di hotel wajib melapor ke Security.
(6) Pada waktu bertugas, setiap karyawan dilarang :
d. Bermalas-malasan
e. Tidur atau tidur-tiduran
f. Bejalan-jalan atau berada di lingkungan hotel yang bukan area kerjanya
g. Berada di tempat yang bukan tempat kerjanya, kecuali berkaitan dengan tugas
yang sedang dilaksanakannya.
h. Masuk ke kamar hotel apabila tidak ada hubungan dengan pekerjaannya
i. Membawa makanan di ruang kerja
j. Makan dan minum apa saja yang disediakan untuk tamu atau yang disisakan oleh
tamu.
k. Melakukan pekerjaan pribadi yang tidak ada hubungannya dengan kepentingan
Perusahaan.
l. Merokok, mengunyah permen karet atau permen lainnya.
m. Menggunakan atau mengaktifkan handphone (HP) pribadi, kecuali bagi karyawan
dengan jabatan tertentu untuk menunjang tugas-tugasnya.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 72
Pasal 7
LARANGAN MENERIMA PEMBERIAN-PEMBERIAN
(4) Setiap karyawan dilarang meminta dan atau menerima hadiah/pemberian dari pihak
ketiga atau supplier untuk kepentingan pribadi, yang diketahui atau patut diduga ada
hubungannya dengan jabatan/pekerjaannya.
(5) Yang dimaksud pemberian-pemberian dalam ayat 1 pasal ini adalah pemberian-
pemberian dalam bentuk uang, (potongan harga / komisi), barang maupun fasilitas
lainnya.
Larangan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal ini berlaku juga untuk kepentingan
bagian atau departemennya.
Pasal 8
LARANGAN MELAKUKAN PEKERJAAN LAIN
Setiap karyawan dilarang :
d. Melakukan pekerjaan lain di luar Perusahaan atau mengikatkan diri dalam suatu
hubungan kerja/pekerjaan dengan instansi lain yang dapat merugikan Perusahaan.
e. Melakukan kegiatan jual beli di luar kepentingan Perusahaan termasuk kegiatan
mempromosikan produk barang / jasa tertentu.
f. Menjadi pemandu, menawarkan dan mengatur perjalanan tamu hotel atas nama
pribadi atau pihak lain.
g. Melakukan usaha perdagangan/bisnis yang berhubungan dengan Perusahaan.
h. Menjadi kolektor di Perusahaan untuk kepentingan pihak lain.
Pasal 9
LARANGAN MENGGUNAKAN BARANG DAN FASILITAS MILIK PERUSAHAAN
DAN MILIK TAMU SECARA TIDAK TEPAT
(5) Setiap karyawan dilarang :
c. Menggunakan barang-barang perlengkapan milik Perusahaan untuk kepentingan
pribadi atau kepentingan lain di luar kepentingan Perusahaan, tanpa ijin dari atasan
yang diberi wewenang.
d. Menggunakan barang milik tamu ( misalnya : kendaraan, komputer, HP dsb).
e. Memberikan komplimen kamar atau fasilitas lain kepada seseorang tanpa ijin
General Manager.
f. Menggunakan elevator (lift) yang diperuntukkan bagi tamu hotel.
g. Memarkir kendaraan pribadinya di area parkir yang diperuntukkan bagi tamu hotel.
(6) Barang-barang perlengkapan milik Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1a
pasal ini, antara lain meliputi penggunaan kendaraan, pesawat telepon,
makanan/minuman, barang-barang bekas pakai, serta fasilitas-fasilitas atau
perlengkapan lainnya yang diperuntukkan bagi tamu hotel.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 73
(7) Dalam hal terjadi penjualan barang bekas milik Perusahaan, maka pelaksanaannya
diatur oleh General Manager dan hasil penjualan barang bekas tersebut untuk
kepentingan Perusahaan bukan untuk kepentingan departemen yang bersangkutan.
Pasal 10
LARANGAN MELAKUKAN PERBUATAN MELANGGAR HUKUM
DAN BERTINGKAH LAKU YANG DAPAT MERUGIKAN PERUSAHAAN
(6) Setiap karyawan dilarang melakukan perbuatan melanggar hukum maupun bertingkah
laku yang dapat merugikan Perusahaan.
(7) Perbuatan dan atau tingkah laku yang dimaksud dalam ayat 1 pasal ini antara lain
meliputi :
e. Melakukan pencurian, penggelapan, penipuan di lingkungan Perusahaan
f. Melakukan segala bentuk perjudian di lingkungan Perusahaan.
g. Berkelahi atau melakukan penganiayaan kepada pimpinan, bawahan, teman
sekerja, tamu hotel atau orang lain di lingkungan Perusahaan.
h. Mabuk karena minuman keras, membawa, memakai dan atau memperdagangkan
obat-obat terlarang (extacy, narkotika , dsb).
i. Dengan sengaja merusak barang-barang milik hotel, tamu atau milik karyawan lain.
j. Menempel dan mencabut pengumuman pada papan pengumuman tanpa ijin dari
pimpinan yang berwenang.
k. Menyalahgunakan wewenang jabatan untuk kepentingan pribadi, atau orang lain
yang merugikan Perusahaan baik materiil maupun immateriil.
l. Mencemarkan nama baik Perusahaan.
m. Membocorkan rahasia Perusahaan.
n. Menghina secara kasar atau mengancam pimpinan, atasan, bawahan, tamu atau
teman sekerja.
o. Membujuk karyawan lain untuk melakukan perbuatan melanggar hukum.
p. Memeras atau meminta barang/uang dengan paksa terhadap atasan, bawahan,
tamu atau teman sekerja.
q. Memberikan keterangan palsu yang berkaitan dengan hubungan kerja dalam arti
yang seluas-luasnya.
r. Tidak sedang bertugas mengenakan pakaian seragam kerja di luar hotel atau
membawanya ke luar hotel tanpa ijin dari atasannya.
s. Melakukan perbuatan melanggar hukum selain tersebut di atas yang dilakukan oleh
karyawan di lingkungan Perusahaan.
Pasal 11
LARANGAN MELAKUKAN PERBUATAN MELANGGAR TATA SUSILA
(1) Setiap karyawan dilarang :
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 74
Melakukan perbuatan yang melanggar tata susila di dalam lingkungan Perusahaan atau
di tempat yang berada di bawah pengawasan Perusahaan termasuk :
e. Membawa orang ke dalam hotel untuk tujuan dan atau keperluan yang melanggar
tata susila.
f. Membujuk atau mencoba melakukan perbuatan asusila terhadap tamu.
g. Membujuk pimpinan, keluarga pimpinan, atasan, bawahan, teman sekerja atau
keluarganya untuk melakukan perbuatan yang melanggar tata susila.
h. Menawarkan atau menyediakan prasarana dan sarana untuk kegiatan asusila
kepada tamu.
i. Melindungi/memberi kesempatan kepada para pelaku perbuatan yang melanggar
tata susila.
(2) Setiap karyawan dilarang mengganggu privasi tamu misalnya mengintip,
mendengarkan pembicaraan pribadi dan sebagainya.
BAB III
SANKSI-SANKSI
Pasal 12
(3) Karyawan yang melanggar Tata Tertib Perusahaan atau melakukan perbuatan
melanggar hukum dan bertingkah laku yang dapat merugikan Perusahaan akan
dikenakan sanksi sesuai dengan bobot dan jenis kesalahannya.
(4) Sanksi yang dapat dikenakan seperti tersebut pada ayat 1 pasal ini, adalah :
j. Teguran, merupakan tindakan yang diambil oleh pimpinan terhadap karyawan yang
diduga telah melakukan kesalahan atau pelanggaran.
k. Peringatan tertulis (reprimand), peringatan merupakan tindakan lebih lanjut dari
teguran yang pernah disampaikan secara lisan maupun tertulis oleh pimpinan
kepada karyawan yang telah diberi teguran, namun ternyata mengulangi kesalahan
atau pelanggaran lagi.
- Surat Peringatan I mempunyai masa berlaku selama 6 (enam) bulan.
- Surat Peringatan II mempunyai masa berlaku selama 6 (enam) bulan.
- Surat Peringatan III merupakan surat peringatan terakhir.
Apabila karyawan sudah diberi Surat Peringatan III, dan ternyata melakukan
pelanggaran lagi maka akan dikenakan sanksi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
l. Skorsing (pemberhentian untuk sementara waktu).
m. Pemindahan tugas
n. Penurunan tingkat jabatan
o. Pemotongan gaji
p. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
q. Menyerahkan masalahnya kepada pihak yang berwajib.
Pasal 13
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 75
PEMBEBASAN TUGAS SEMENTARA WAKTU UNTUK KEPERLUAN PENGUSUTAN
PELANGGARAN
(5) Karyawan yang diduga melakukan pelanggaran serius dapat dikenakan tindakan
pembebasan tugas untuk sementara waktu, guna kepentingan pemeriksaan, sampai
ada keputusan lebih lanjut.
(6) Karyawan yang dikenakan pembebasan tugas untuk sementara waktu, gaji, tunjangan
dan uang service akan dipotong sesuai dengan perbandingan jumlah hari karyawan
tidak masuk
(7) Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan ternyata :
l. Karyawan tidak bersalah, maka ia akan segera dipekerjakan kembali dengan
menerima seluruh kekurangan gaji yang dipotong selama pembebasan tugas untuk
sementara waktu.
m. Karyawan bersalah, maka karyawan tersebut dikenakan sanksi sesuai dengan
kesalahannya.
n. Dalam hal kesalahan yang dilakukan mengakibatkan karyawan yang bersangkutan
dikenai sanksi pemindahan tugas dan atau penurunan jabatan, maka gaji dan
fasilitas yang diterimanya akan disesuaikan dengan jabatan yang baru.
Pasal 14
PELANGGARAN YANG DAPAT DIKENAKAN SANKSI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
Perbuatan yang berakibat karyawan langsung dapat dikenakan sanksi Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) adalah sebagai berikut :
d. Melakukan pencurian, penggelapan, penipuan, pemerasan atau melakukan perbuatan
melanggar hukum terhadap pimpinan, atasan, bawahan, teman sekerja atau tamu
hotel.
e. Meninggalkan tugas tanpa ijin tertulis dari atasan selama 6 (enam) hari berturut-turut
dalam satu bulan, atau tidak berturut-turut selama 8 hari dalam waktu 6 (enam) bulan.
f. Memalsukan giliran masuk bekerja bagi karyawan lain.
g. Memberikan surat keterangan palsu atau dipalsukan yang menyangkut hubungan kerja
dalam arti seluas-luasnya.
h. Bekerja rangkap, yaitu mengikatkan diri dalam suatu hubungan kerja/pekerjaan
dengan instansi lain.
i. Menjadi pemandu, menawarkan dan mengatur perjalanan tamu hotel atas nama
pribadi atau pihak lain yang dapat merugikan Perusahaan.
j. Memberikan komplimen kamar atau fasilitas lainnya kepada seseorang tanpa ijin
General Manager.
k. Membocorkan rahasia Perusahaan.
l. Menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan pribadi, atau orang lain yang dapat
merugikan Perusahaan baik materiil maupun immateriil.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 76
m. Meminta dan atau menerima hadiah dari supplier hotel atau pihak lainnya untuk
kepentingan pribadi, atau orang lain, dalam bentuk uang, barang atau fasilitas yang
diduga ada hubungannya dengan jabatan/ pekerjaannya.
n. Dengan sengaja merusak barang-barang milik hotel/perusahaan, tamu atau milik
karyawan lain.
o. Melakukan perbuatan yang melanggar tata susila di dalam lingkungan Perusahaan atau
di tempat yang berada di bawah pengawasan Perusahaan termasuk :
- Membawa orang ke dalam hotel untuk keperluan yang melanggar tata susila.
- Membujuk atau mencoba melakukan perbuatan asusila terhadap tamu.
- Melindungi/memberi kesempatan kepada para pelaku perbuatan yang melanggar
tata susila.
- Menawarkan atau menyediakan prasarana dan sarana untuk kegiatan yang
melanggar tata susila.
- Membujuk pimpinan, keluarga pimpinan, atasan, bawahan, teman sekerja atau
keluarganya untuk melakukan perbuatan yang melanggar tata susila.
p. Menghina atau melakukan ancaman kepada tamu, pimpinan, atasan, bawahan, atau
sesama karyawan dengan cara apapun.
q. Melakukan penganiayaan, berkelahi, atau tindak kekerasan di dalam lingkungan
Perusahaan.
r. Menghasut atau menimbulkan ketegangan di lingkungan Perusahaan.
s. Mengintip tamu dan atau masuk kamar tamu yang tidak ada kaitannya dengan tugas.
t. Melakukan segala macam bentuk perjudian di lingkungan Perusahaan.
u. Mabuk karena minuman keras, membawa, memakai dan atau memperdagangkan
obat-obatan terlarang, misalnya: extacy, narkotika, dan sebagainya di lingkungan
Perusahaan.
Pasal 15
ATURAN KHUSUS
(4) Dalam hal karyawan menerima pemberian hadiah yang tidak dapat ditolak, (misalnya:
uang, barang atau fasilitas) dari supplier atau pihak lain yang berkaitan dengan tugas
atau jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, maka pemberian hadiah
tersebut wajib diserahkan kepada Perusahaan melalui atasan.
(5) Pemberian hadiah sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal ini, akan digunakan
untuk kepentingan bersama seluruh karyawan yang pelaksanaannya diatur oleh
General Manager dan bukan untuk keperluan bagian/ departemennya.
(6) Dengan mengecualikan Pasal 8 a, karyawan dapat diijinkan melakukan pekerjaan lain
di luar Perusahaan dengan syarat sebagai berikut:
a. Sebagai tenaga pengajar tidak tetap pada suatu lembaga pendidikan yang sesuai
dengan jabatan/profesi karyawan di Perusahaan.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 77
b. Karyawan yang bersangkutan wajib terlebih dahulu meminta ijin tertulis kepada
General Manager atau Pimpinan Perusahaan.
c. Tidak menggunakan waktu bertugas karyawan.
d. Memperhatikan waktu mengajar agar tidak mengganggu kesehatan dan tanggung
jawab pekerjaan.
e. Dalam situasi dan kondisi tertentu wajib mengutamakan kepentingan Perusahaan.
Pasal 16
PENUTUP
(8) Segala sesuatu yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam Pedoman Tata Tertib
(House Rule) ini berlaku ketentuan yang diatur dalam Peraturan Perusahaan.
(9) Dengan berlakunya Pedoman Tata Tertib (House Rule) ini, maka semua Pedoman Tata
Tertib (House Rule) yang pernah ada sebelumnya dan tidak sesuai dengan Pedoman
Tata Tertib (House Rule) ini dinyatakan tidak berlaku lagi.
(10) Pedoman Tata Tertib (House Rule) ini berlaku sejak tanggal di tetapkan.
Ditetapkan
Tanggal
________________
General Manager
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 78
PERPINDAHAN TUGAS KARYAWAN DALAM SATU BADAN HUKUM DAN LINTAS BADAN
HUKUM
I
PERPINDAHAN TUGAS LINTAS HOTEL
DALAM SATU BADAN HUKUM PT. Metropolitan Land Tbk
(dari Metland Hotels – ke Metland Hotels)
A. Penugasan oleh Perusahaan
1. Prosedur pemindahan tugas melalui Corp HRD Department (Kantor Pusat)
2. SK pemindahan tugas dari kantor pusat, dengan ketentuan :
Jabatan DH dan Asst.DH SK dikeluarkan oleh Direksi
Jabatan dibawah Asst.DH, SK dikeluarkan oleh Corp HRD Manager
3. Secara formal tidak ada pemutusan hubungan kerja; tidak ada pemutusan masa kerja
karyawan dan NIK tidak berubah.
4. Hak-hak karyawan sewaktu di tempat tugas lama tetap berlanjut di tempat tugas yang
baru (hak cuti, plafon biaya kesehatan dan kepesertaan dana pensiun, Jamsostek
dipindahkan dikota penempatan baru).
5. Apabila pemindahan tugas antar kota, karyawan diberikan penggantian biaya pindah:
- Biaya transpor untuk ybs, istri dan anak sesuai ketentuan DLK
- Biaya pengiriman perabot rumah tangga melalui jalan darat atau laut
- Penggantian biaya pindah sekolah dalam satu jenjang pendidikan.
- Penggantian biaya pindah tidak diberikan apabila bertepatan dengan kenaikan jenjang
sekolah (kelulusan).
6. Diberikan fasilitas rumah dinas, dengan ketentuan:
- Jabatan GM/EAM diberikan fasilitas rumah dinas/rumah kontrak dengan beban biaya
perusahaan selama menjabat sebagai GM/EAM dengan ketentuan penghunian yang
diatur dalam perjanjian tersendiri.
- Jabatan Dept Head ke bawah diberikan fasilitas kontrak rumah dengan beban biaya
perusahaan selama 2 (dua) tahun, selebihnya menjadi beban karyawan sendiri.
(Apabila masa kerja telah memenuhi syarat, setelah 2(dua) tahun disarankan
mengajukan permohonan pinjaman perumahan).
B. Pindah Tugas atas Permintaan Sendiri
1. Permohonan pindah ditujukan kepada Kantor Pusat Metropolitan Land Tbk di Jakarta,
Untuk jabatan Assistant Manager keatas ditujukan kepada Direksi
Untuk jabatan Supervisor kebawah, ditujukan kepada Corp HRD Manager Masing-
masing surat dilampiri dengan surat persetujuan GM hotel setempat.
2. Corp HRD Manager akan mengkonfirmasikan permohonan tersebut kepada:
- GM setempat (atasan), tentang persetujuan untuk pindah.
- GM unit hotel yang diinginkan, tentang kemungkinan formasi jabatan.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 79
3. Apabila disetujui, SK pemindahan tugas dari kantor pusat, dengan ketentuan :
- Jabatan DH dan Assi DH, SK dikeluarkan oleh Direksi
- Jabatan dibawah Ass DH, SK dikeluargan oleh Corp HRD Manager
4. Secara formal tidak ada pemutusan hubungan kerja; tidak ada pemutusan masa kerja
karyawan dan NIK tidak berubah.
5. Hak-hak karyawan sewaktu di tempat tugas lama tetap berlanjut di tempat tugas
yangbaru (hak cuti, plafon biaya kesehatan dan kepesertaan dana pensiun, Jamsostek
didaftarkan dikota penempatan yang baru).
6. Seluruh biaya pindah ditanggung sendiri oleh karyawan.
7. Perusahaan tidak memberikan fasilitas perumahan.
II.
PERPINDAHAN TUGAS KARYAWAN LINTAS BADAN HUKUM
DARI Metropolitan Land Tbk KE UNIT HOTEL NON Metropolitan land Tbk
A. Penugasan oleh Perusahaan
3. Prosedur pemindahan tugas melalui Corp HRD Department.
4. SK pemindahan tugas dari kantor pusat, dengan ketentuan :
a. Jabatan DH dan Ass DH, SK dikeluarkan oleh Direksi.
b. Jabatan dibawah Ass DH, SK dikeluarkan oleh Corp HRD Manager.
5. Secara formal tidak ada pemutusan hubungan kerja; tidak ada pemutusan masa kerja
karyawan dan NIK tidak berubah.
6. Hak-hak karyawan sewaktu di tempat tugas lama tetap berlanjut di tempat tugas
yangbaru (hak cuti, plafon biaya kesehatan dan kepesertaan dana pensiun, Jamsostek
didaftarkan dikota penempatan yang baru).
7. Apabila pemindahan tugas antar kota, karyawan diberikan penggantian biaya pindah:
Biaya transpor untuk ybs, istri dan anak sesuai ketentuan DLK
Biaya pengiriman perabot rumah tangga melalui jalan darat atau laut
Penggantian biaya pindah sekolah dalam satu jenjang pendidikan.
Penggantian biaya pindah tidak diberikan apabila bertepatan dengan kenaikan
jenjang pendidikan (kelulusan).
6. Diberikan fasilitas rumah dinas, dengan ketentuan:
Jabatan GM/EAM diberikan fasilitas rumah dinas/rumah kontrak dengan beban
biaya perusahaan selama menjabat sebagai GM/EAM.
Ketentuan penghunian rumah dinas diatur dalam perjanjian tersendiri. Jabatan
Dept Head ke bawah diberikan fasilitas kontrak rumah dengan beban biaya
perusahaan selama 2 (dua) tahun, selebihnya menjadi beban karyawan sendiri.
(Apabila masa kerja telah memenuhi syarat, setelah 2 (dua) tahun disarankan
mengajukan permohonan pinjaman perumahan)
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 80
7. Tetap berhak atas Bonus dan Gratifikasi yang ditransfer dari Kantor Pusat langsung ke
rekening pribadi karyawan.
B. Pindah Tugas atas Permintaan Sendiri
1. Permohonan pindah ditujukan kepada Kantor Pusat Metland Hotels
- Untuk jabatan DH dan Ass DH, ditujukan kepada Direksi
- Untuk jabatan dibawah Ass DH, ditujukan kepada Corp HRD Manager
- Masing-masing surat disertai dengan surat persetujuan GM hotel setempat.
2. Corp HRD Manager akan mengkonfirmasikan permohonan tersebut kepada:
- GM setempat (atasan), tentang persetujuan untuk pindah.
- GM unit hotel yang diinginkan, tentang kemungkinan formasi jabatan.
3. Apabila disetujui, yang bersangkutan mengundurkan diri dan membuat surat lamaran ke
unit hotel yang diinginkan.
4. Hubungan kerja dengan Metland Hotels putus, karyawan diberikan hak-hak nya sesuai
perturan perundangan yang berlaku (Uang Pesangon, UPMK dan Penggantian hak dan
pengalihan manfaat pensiun ke DPLK atau pensiun ditunda)
5. Masa kerja di Metland Hotels putus tidak nyambung. Apabila suatu hari ybs keluar,
maka masa kerja yang diperhitungkan adalah sejak diterima di hotel tersebut.
6. Karyawan diterima mulai kontrak dari awal (tidak perlu tes kesehatan). Surat perjanjian
kontrak kerja dibuat oleh manajemen unit hotel setempat.
7. Seluruh biaya pindah ditanggung sendiri oleh karyawan.
8. Perusahaan tidak memberikan fasilitas perumahan.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 81
III.
PERPINDAHAN TUGAS KARYAWAN LINTAS BADAN HUKUM
DARI UNIT HOTEL NON Metland Hotels KE Metland Hotels
A. Penugasan oleh Perusahaan
1.Prosedur pemindahan tugas melalui Corp HRD Department Kantor Pusat
2.Karyawan mengajukan pengunduran diri dari hotel setempat dan mengajukan surat
lamaran ke Metland Hotels.
3.Hubungan kerja dengan hotel yang lama putus, hak-haknya diberikan sesuai peraturan
perundangan.
4.Di Metland Hotels karyawan diterima langsung sebagai KT; NIK berubah; SK penerimaan
/ pengangkatan KT dibuat oleh kantor pusat, dengan ketentuan :
- Jabatan DH dan Ass DH, SK dikeluarkan oleh Direksi
- Jabatan dibawah Ass DH SK dikeluarkan oleh Corp HRD Manager
5. Masa kerja di hotel lama putus tidak nyambung. Apabila suatu hari keluar, maka masa
kerja yang diperhitungkan adalah masa kerja sejak diterima di Metland Hotels
6. Apabila pemindahan tugas antar kota, karyawan diberikan penggantian biaya pindah:
Biaya transpor untuk ybs, istri dan anak sesuai ketentuan DLK
Biaya pengiriman perabot rumah tangga melalui jalan darat atau laut
Penggantian biaya pindah sekolah dalam satu jenjang pendidikan.
Penggantian biaya pindah tidak diberikan apabila bertepatan dengan kenaikan
jenjang pendidikan (kelulusan).
7. Diberikan fasilitas rumah dinas, dengan ketentuan:
Jabatan GM/EAM diberikan fasilitas rumah dinas/rumah kontrak dengan beban
biaya perusahaan selama menjabat sebagai GM/EAM.
Ketentuan penghunian rumah dinas diatur dalam perjanjian tersendiri.
Jabatan Dept.Head ke bawah diberikan fasilitas kontrak rumah dengan beban biaya
perusahaan selama 2 (dua) tahun, selebihnya menjadi beban karyawan sendiri.
16. Berhak atas Bonus dan Gratifikasi, dengan perhitungan masa kerja sejak diterima di
Metland Hotels.
B. Pindah Tugas atas Permintaan Sendiri
1. Permohonan pindah ditujukan kepada Kantor Pusat Metland Hotels di Jakarta,
- Untuk jabatan DH dan Ass DH, ditujukan kepada Direksi
- Untuk jabatan dibawah Ass DH, ditujukan kepada Corp HRD Manager
Masing-masing surat dengan tembusan GM hotel setempat.
2. Corp HRD Manager akan mengkonfirmasikan permohonan tersebut kepada:
GM setempat (atasan), tentang persetujuan untuk pindah.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 82
GM unit hotel yang diinginkan, tentang kemungkinan formasi jabatan yang ada
3. Apabila disetujui, yang bersangkutan mengundurkan diri dan hotel lama.
4. Hubungan kerja dengan hotel lama putus, karyawan diberikan hak-haknya sesuai
peraturan perundangan yang berlaku.
5. Masa kerja di hotel lama putus tidak nyambung. Apabila suatu hari ybs keluar, maka
masa kerja yang diperhitungkan adalah sejak diterima di hotel tersebut.
6. Karyawan diterima dengan status kontrak dari awal (tidak perlu tes kesehatan).
7. Seluruh biaya pindah ditanggung sendiri oleh karyawan.
8. Perusahaan tidak memberikan fasilitas perumahan.
IV.
PERPINDAHAN TUGAS KARYAWAN LINTAS BADAN HUKUM
DARI HOTEL NON Metland Hotels KE HOTEL NON Metland Hotels
A. Penugasan oleh Perusahaan
Prosedur pemindahan tugas melalui Corp HRD Department Kantor Pusat
Karyawan mengajukan pengunduran diri dari hotel setempat dan mengajukan surat
lamaran ke unit hotel yang baru.
Hubungan kerja dengan hotel yang lama putus, hak-haknya diberikan sesuai peraturan
perundangan.
Di hotel yang baru karyawan diterima langsung sebagai KT; NIK berubah; SK
penerimaan / pengangkatan KT dibuat oleh kantor pusat, dengan ketentuan :
Jabatan DH dan Ass DH, SK dikeluarkan oleh Direksi
Jabatan dibawah Ass DH, SK dikeluarkan oleh Corp HRD Manager
Masa kerja di hotel lama putus tidak nyambung. Apabila suatu hari keluar, maka masa
kerja yang diperhitungkan adalah masa kerja sejak diterima di tempat tugas yang baru.
Apabila pemindahan tugas antar kota, karyawan diberikan penggantian biaya pindah:
Biaya transpor untuk ybs, istri dan anak sesuai ketentuan DLK
Biaya pengiriman perabot rumah tangga melalui jalan darat atau laut
Penggantian biaya pindah sekolah dalam satu jenjang pendidikan.
Penggantian biaya pindah tidak diberikan apabila bertepatan dengan kenaikan
jenjang pendidikan (kelulusan).
Diberikan fasilitas rumah dinas, dengan ketentuan:
Jabatan GM/EAM diberikan fasilitas rumah dinas/rumah kontrak dengan beban
biaya perusahaan selama menjabat sebagai GM/EAM.
Ketentuan penghunian rumah dinas diatur dalam perjanjian tersendiri.
Jabatan Dept Head ke bawah diberikan fasilitas kontrak rumah dengan beban biaya
perusahaan selama 2 (dua) tahun, selebihnya menjadi beban karyawan sendiri.
B. Pindah Tugas atas Permintaan Sendiri
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 83
1. Permohonan pindah ditujukan kepada Kantor Pusat Metland Hotels di Jakarta,
- Untuk jabatan DH dan Ass DH, ditujukan kepada Direksi
- Untuk jabatan dibawah Ass DH, ditujukan kepada Corp HRD Manager
- Masing-masing surat disertai dengan surat persetujuan GM hotel setempat.
4. Corp HRD Manager akan mengkonfirmasikan permohonan tersebut kepada:
- GM setempat (atasan), tentang persetujuan untuk pindah.
- GM unit hotel yang diinginkan, tentang kemungkinan formasi jabatan yg ada.
5. Apabila disetujui, yang bersangkutan mengundurkan diri dari hotel yg lama.
6. Hubungan kerja dengan hotel yang lama putus, karyawan diberikan hak-haknya sesuai
perturan perundangan yang berlaku.
7. Masa kerja di hotel yang lama putus tidak nyambung. Apabila suatu hari ybs keluar,
maka masa kerja yang diperhitungkan adalah sejak diterima di hotel tempat tugas yang
baru.
8. Karyawan diterima mulai kontrak dari awal (tidak perlu tes kesehatan). Surat perjanjian
kontrak kerja dibuat oleh manajemen unit hotel setempat.
9. Seluruh biaya pindah ditanggung sendiri oleh karyawan.
10. Perusahaan tidak memberikan fasilitas perumahan.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 84
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Surat Kepersonaliaan
No. :
Kepada
Yth. Sdr.
NIK :
Bagian….
di tempat
Hal : Jawaban Pengunduran Diri
Dengan hormat,
Sehubungan dengan surat Saudara tertanggal …………….., perihal permohonan
pengunduran diri Saudara, setelah dipertimbangkan dan memperhatikan tugas-tugas
Saudara, dengan ini kami sampaikan bahwa permohonan Saudara dapat kami kabulkan
terhitung mulai tanggal ……………….
Perhitungan mengenai hak & kewajiban Saudara, akan kami selesaikan pada masa akhir
kerja Saudara.
Demikian harap maklum.
Jakarta, …………………
Hormat kami,
…………………… HRD Manager
Tembusan :
GM
Manager .......
Arsip
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 85
PERSETUJUAN BERSAMA
Pada hari ini …. tanggal ……… tahun ………., yang bertanda tangan di bawah ini:
IV. Nama : …………….
Jabatan : HRD ……………
Alamat : ………………
Bertindak dalam jabatannya untuk dan atas nama Direksi dan General Manager Hotel
Horison yang berkedudukan di Jalan ………………., yang selanjutnya disebut Pihak Pertama.
V. Nama : …………..
Jabatan : …………..
Bagian : ……………
Alamat : ………………………
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama sendiri, yang selanjutnya disebut Pihak
Kedua.
Sebelumnya Kedua Pihak menerangkan hal-hal sebagai berikut :
e. Bahwa Pihak Kedua adalah karyawan yang bekerja pada PT ......... Hotel……….. sebagai
……….., sebagaimana diakui oleh Pihak Pertama bekerja mulai tanggal ……….
f. Bahwa Pihak Kedua mengajukan permohonan pengakhiran hubungan kerja kepada
Pihak Pertama terhitung mulai ….. dan Pihak Pertama menyetujui permohonan
pengakhiran hubungan kerja tersebut.
Selanjutnya Kedua Pihak, secara sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun, sepakat
untuk membuat Persetujuan Bersama tentang pengakhiran hubungan kerja yang
selanjutnya disebut “Persetujuan Bersama “ dengan syarat dan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut :
Pasal 1
Bahwa Kedua Pihak sepakat mengadakan pengakhiran hubungan kerja terhitung mulai
tanggal ………………...
Pasal 2
Atas pengakhiran hubungan kerja sebagaimana tersebut pasal 1 diatas, Pihak Kedua
bersedia menyelesaikan kewajiban-kewajiban kepada Pihak Pertama dan Pihak Kedua
juga bersedia menyerahkan kembali semua milik Pihak Pertama yang berada di dalam
penguasaannya dan atau di bawah tanggungjawabnya kepada Pihak Pertama.
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 86
Pasal 3
Pihak Pertama bersedia memberikan hak-hak Pihak Kedua dan Pihak Kedua bersedia
menerima pemberian tersebut sebagai tanda pengakhiran hubungan kerja.
Pasal 4
Perincian hak dan kewajiban yang diterima oleh Pihak Kedua dari Pihak Pertama diatur
lebih lanjut dalam lampiran dan merupakan satu kesatuan dari ‘Persetujuan Bersama’ ini.
Pasal 5
Pihak Pertama bersedia memberikan Surat Keterangan Pengalaman Kerja pada Pihak
Kedua, sesuai masa kerja yang telah dijalani.
Pasal 6
Dengan ditandatanganinya Persetujuan Bersama ini, Pihak Kedua tidak berhak dan tidak
akan menuntut apapun kepada Pihak Pertama baik pada saat ditandatangani Persetujuan
Bersama ini maupun di kemudian hari atas alasan apapun.
Persetujuan Bersama ini dibuat rangkap dua, bermaterai cukup yang isi dan bunyinya
sama, masing-masing berlaku sebagai aslinya sehingga mempunyai kekuatan hukum yang
sama.
Jakarta, ……………
Pihak Pertama Pihak Kedua
Materai
……………….. ………………..
Tembusan :
1. Direktur …………
2. General Manager ………
3. Manajer ………
4. Arsip
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 87
No. : ………………
Kepada :
Yth. Sdr. ………….
NIK : ………….
Hotel / PT. …………..
di tempat
Hal : Pembebasan Tugas
Dengan hormat,
Sehubungan dengan adanya kepentingan pemeriksaan lebih lanjut berkaitan dengan
adanya dugaan penggelapan uang Perusahaan yang melibatkan Saudara, maka
Perusahaan memutuskan Saudara dibebastugaskan dari pekerjaan dan dilarang masuk
bekerja terhitung mulai tanggal ………….. sampai ada keputusan lebih lanjut.
Berkaitan dengan pembebasan tugas tersebut, hak-hak Saudara diberikan penuh kecuali
yang terkait dengan kehadiran.
Untuk penanganan lebih lanjut dan atau penyampaian keputusan dari Perusahaan, apabila
sewaktu-waktu dipanggil Perusahaan, Saudara wajib memenuhi panggilan tersebut.
Demikian keputusan ini untuk dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, ……………….
HRD Manager
………………..
Tembusan :
5. Direktur Eksekutif
6. GM
7. Corp HRD
8. Arsip
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 88
SURAT PERINGATAN I
No. : …………………
MENIMBANG :
7. Bahwa dalam rangka pembinaan dan penegakan disiplin setiap karyawan, dibutuhkan adanya
tindakan yang tegas dan adil.
8. Bahwa setiap karyawan yang telah melakukan pelanggaran peraturan dan atau ketentuan
Perusahaan akan diberikan sanksi.
MEMPERHATIKAN :
6. Surat Pengakuan tertanggal …………, yang dibuat dan ditandatangani oleh Sdr. ……….., dan
Berita Acara Pemeriksaan tertanggal …………, dimana Sdr. ……… mengaku bersalah telah
melakukan pelanggaran ketentuan Perusahaan, yaitu ………………………….
7. Semua keterangan yang diberikan oleh pihak terkait.
MEMUTUSKAN :
Memberikan Sanksi Peringatan I ( Pertama )
Kepada :
Nama : …………
NIK : …………..
Jabatan : …………….
Sanksi Peringatan Pertama ini diberikan dengan maksud agar Saudara dapat memperbaiki diri dan
tidak melakukan kesalahan lagi. Apabila Saudara melakukan kesalahan lagi, maka Perusahaan akan
mengambil tindakan lebih lanjut.
Jakarta, …………..
Diterima oleh: HRD Manajer
…………… ……………….
Tembusan :
7. Direktur Eksekutif
8. GM
9. Corp. HRD
10. Arsip
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 89
SURAT PERINGATAN II
No. : …………………
MENIMBANG :
Bahwa dalam rangka pembinaan dan penegakan disiplin setiap karyawan, dibutuhkan adanya
tindakan yang tegas dan adil.
Bahwa setiap karyawan yang telah melakukan pelanggaran peraturan dan atau ketentuan
Perusahaan akan diberikan sanksi.
MEMPERHATIKAN :
Surat Pengakuan tertanggal ……., yang dibuat dan ditandatangani oleh Sdr. ……., dan Berita Acara
Pemeriksaan tertanggal ………., dimana Sdr. …….. mengaku bersalah telah melakukan pelanggaran
ketentuan Perusahaan, yaitu ……………..
Semua keterangan yang diberikan oleh pihak terkait.
Surat Peringatan I No. : ……………..
MEMUTUSKAN :
Memberikan Sanksi Peringatan II ( Kedua )
Kepada :
Nama : ……………..
NIK : ……………..
Jabatan : …………………
Sanksi Peringatan Kedua ini diberikan dengan maksud agar Saudara dapat memperbaiki diri dan
tidak melakukan kesalahan lagi. Apabila Saudara melakukan kesalahan lagi, maka Perusahaan akan
mengambil tindakan lebih lanjut.
Jakarta, ……………
Diterima oleh: HRD Manajer
……….. ………………..
Tembusan :
6. Direktur Eksekutif
7. GM
8. Corp. HRD
9. Arsip
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 90
SURAT PERINGATAN III ( TERAKHIR )
No. : ………………….
MENIMBANG :
Bahwa dalam rangka pembinaan dan penegakan disiplin setiap karyawan, dibutuhkan adanya
tindakan yang tegas dan adil.
Bahwa setiap karyawan yang telah melakukan pelanggaran peraturan dan atau ketentuan
Perusahaan akan diberikan sanksi.
MEMPERHATIKAN :
Surat Pengakuan tertanggal …………., yang dibuat dan ditandatangani oleh Sdr. ………, dan Berita
Acara Pemeriksaan tertanggal ………….., dimana Sdr. …….. mengaku bersalah telah melakukan
pelanggaran ketentuan Perusahaan, yaitu ……………………..
Semua keterangan yang diberikan oleh pihak terkait.
Surat Peringatan I No. : …………………
Surat Peringatan II No. : …………………
MEMUTUSKAN :
Memberikan Sanksi Peringatan III ( Terakhir )
Kepada :
Nama : ………….
NIK : ……………
Jabatan : …………….
Unit Kerja : ……………..
Sanksi Peringatan Ketiga (Terakhir) ini diberikan dengan maksud agar Saudara dapat memperbaiki
diri dan tidak melakukan kesalahan lagi. Apabila Saudara melakukan kesalahan lagi, maka
Perusahaan akan mengambil tindakan lebih lanjut termasuk pemutusan hubungan kerja.
Jakarta, ……………….
Diterima oleh: HRD Manajer
………….. ……………….
Tembusan :
3. Direktur Eksekutif
4. GM
5. Corp. HRD
6. Arsip
SURAT PERINGATAN III (TERAKHIR) disertai SKORSING
Corporate Manual
Quality Hotel Manual – Metland Hotels Page 91
No. : …………….
MENIMBANG :
Bahwa dalam rangka pembinaan dan penegakan disiplin setiap karyawan, dibutuhkan adanya
tindakan yang tegas dan adil.
Bahwa setiap karyawan yang telah melakukan pelanggaran peraturan dan atau ketentuan
Perusahaan akan diberikan sanksi.
MEMPERHATIKAN :
Surat Pengakuan tertanggal …………., yang dibuat dan ditandatangani oleh Sdr. ……….., dan Berita
Acara Pemeriksaan tertanggal ……….., dimana Sdr. ………… mengaku bersalah telah melakukan
pelanggaran ketentuan Perusahaan, yaitu …………………..
Semua keterangan yang diberikan oleh pihak-pihak terkait.
MEMUTUSKAN :
Memberikan Sanksi Peringatan III ( Terakhir ) disertai Skorsing selama ……….. hari kerja terhitung
mulai tanggal ……….. sampai dengan ……………,
Kepada :
Nama : …………
NIK : ………….
Jabatan : ……………..
Berkaitan dengan Skorsing tersebut, maka :
3. Saudara dikenakan pemotongan gaji, tunjangan transport, bonus dan gratifikasi secara
proporsional sesuai dengan jumlah hari skorsing.
4. Terhitung mulai tanggal ………… sampai dengan ……………, Saudara dibebaskan dari tugas dan
tanggung jawab Saudara serta dilarang memasuki lingkungan Perusahaan tanpa izin
Perusahaan.
Sanksi Peringatan Ketiga disertai Skorsing ini ini diberikan dengan maksud agar Saudara dapat
memperbaiki diri dan tidak melakukan kesalahan lagi. Apabila Saudara melakukan kesalahan lagi,
maka Perusahaan akan mengambil tindakan lebih lanjut.
Jakarta, …………………
Diterima oleh: HRD Manajer
………….. …………………
Tembusan :
6. Direktur Eksekutif
7. GM
8. Corp. HRD
9. Arsip