MENUMBUHKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …

20
Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam Vol. 4, No. 2 (2021), pp. 71-90 e-ISSN. 2685-8509; p-ISSN. 2685-5453 Homepage: https://alisyraq.pabki.org/index.php/alisyraq/ 71 MENUMBUHKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN DARING DI MASA PANDEMI COVID-19 MELALUI INTERVENSI BIMBINGAN DAN KONSELING GROWING THE LEARNING SPIRIT OF PRIMARY SCHOOL STUDENTS IN ONLINE LEARNING PROCESS IN COVID-19 PANDEMIC THROUGH GUIDANCE AND COUNSELING INTERVENTION Muhammad Taufik Firdaus 1* , N Nurjannah 2 1 Konsentrasi Bimbingan Konseling Islam, Magister Interdisciplinary Islamic Studies, Pascasarjana, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Indonesia 2 Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Indonesia *E-mail: [email protected] Abstract Various surveys and studies show that the online learning process makes some students experience a decreased enthusiasm for learning. To foster students' enthusiasm for learning, of course it is influenced by many things, one of which is through counseling guidance services. So, this study aims to see how counseling guidance efforts to foster the enthusiasm of primary school students' learning in the online learning process during the COVID-19 pandemic. The research method uses a qualitative approach with the type of case study, the research subject is the party providing counseling guidance services at SD Martadah Baru, object of this research is how the counseling guidance models and techniques are used in an effort to foster learning enthusiasm for primary school students. The results of this study indicate that in an effort to foster students' enthusiasm for learning, counselors use a behavior counseling model with modeling and storytelling techniques. Then also carry out education or some kind of providing understanding to parents of students, related to their very important role in the online learning process, such as accompanying, supervising, supporting and facilitating children when learning activities from home. Behaviorism is a theory to shape behavior, which can be used to achieve certain goals or targets, such as growing students' enthusiasm and motivation to learn. Modeling techniques can change students' behavior, attitudes and characteristics into enthusiasm for learning because they are motivated by their role models. Storytelling techniques can be used to foster students' enthusiasm for learning, because it is in accordance with their character who was in a fantasy period. Keywords: Learning Spirit; Online Learning; Guidance and Counseling Intervention.

Transcript of MENUMBUHKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …

Page 1: MENUMBUHKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …

Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam

Vol. 4, No. 2 (2021), pp. 71-90

e-ISSN. 2685-8509; p-ISSN. 2685-5453

Homepage: https://alisyraq.pabki.org/index.php/alisyraq/

71

MENUMBUHKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA SEKOLAH

DASAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN DARING DI

MASA PANDEMI COVID-19 MELALUI INTERVENSI

BIMBINGAN DAN KONSELING

GROWING THE LEARNING SPIRIT OF PRIMARY SCHOOL

STUDENTS IN ONLINE LEARNING PROCESS IN COVID-19

PANDEMIC THROUGH GUIDANCE AND COUNSELING

INTERVENTION

Muhammad Taufik Firdaus1*, N Nurjannah2 1 Konsentrasi Bimbingan Konseling Islam, Magister Interdisciplinary Islamic Studies,

Pascasarjana, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Indonesia 2 Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi,

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Indonesia

*E-mail: [email protected]

Abstract

Various surveys and studies show that the online learning process makes some students experience a decreased enthusiasm for learning. To foster students' enthusiasm for learning, of course it is influenced by many things, one of which is through counseling

guidance services. So, this study aims to see how counseling guidance efforts to foster the enthusiasm of primary school students' learning in the online learning process during the COVID-19 pandemic. The research method uses a qualitative approach with the type of case study, the research subject is the party providing counseling guidance

services at SD Martadah Baru, object of this research is how the counseling guidance models and techniques are used in an effort to foster learning enthusiasm for primary school students. The results of this study indicate that in an effort to foster students' enthusiasm for learning, counselors use a behavior counseling model with modeling and

storytelling techniques. Then also carry out education or some kind of providing understanding to parents of students, related to their very important role in the online learning process, such as accompanying, supervising, supporting and facilitating children when learning activities from home. Behaviorism is a theory to shape behavior,

which can be used to achieve certain goals or targets, such as growing students'

enthusiasm and motivation to learn. Modeling techniques can change students' behavior, attitudes and characteristics into enthusiasm for learning because they are motivated by their role models. Storytelling techniques can be used to foster students' enthusiasm for learning, because it is in accordance with their character who was in a

fantasy period.

Keywords: Learning Spirit; Online Learning; Guidance and Counseling Intervention.

Page 2: MENUMBUHKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …

Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam

Vol. 4, No. 2 (2021), pp. 71-90

72

Abstrak

Berbagai survei dan penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran

daring membuat sebagian siswa mengalami semangat belajar yang cenderung menurun. Untuk menumbuhkan semangat belajar siswa, tentunya di

pengaruhi oleh banyak hal, salah satunya dapat melalui layanan bimbingan konseling. Maka penelitian ini bertujuan melihat bagaimana upaya bimbingan

konseling untuk menumbuhkan semangat belajar siswa sekolah dasar dalam proses pembelajaran daring di masa pandemi COVID-19. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus, subjek

penelitian pihak yang memberikan layanan bimbingan konseling di SD Martadah Baru, objek penelitian ini bagaimana model dan teknik bimbingan

konseling yang digunakan dalam upaya menumbuhkan semangat belajar

siswa sekolah dasar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam upaya

menumbuhkan semangat belajar siswa, konselor menggunakan model konseling behavior dengan teknik modeling dan bercerita. Kemudian juga melakukan edukasi atau semacam memberikan pemahaman kepada orang tua

siswa, terkait peran mereka yang sangat penting dalam proses pembelajaran daring, seperti mendampingi, mengawasi, men-support dan memfasilitasi anak

ketika kegiatan belajar dari rumah. Behavioristik merupakan salah satu teori untuk membentuk perilaku, dapat digunakan untuk mencapai tujuan atau

target tertentu seperti menumbuham semangat dan motivasi belajar siswa. Teknik modeling dapat merubah perilaku, sikap, dan sifat siswa menjadi

semangat belajar karena termotivasi dari role model-nya. Teknik bercerita

dapat digunakan untuk menumbuhkan semangat belajar siswa, karena sesuai dengan karakter mereka yang berada pada masa fantasi.

Kata Kunci: Semangat Belajar; Pembelajaran Daring; Intervensi Bimbingan

Konseling.

Pendahuluan

Kunci kesuksesan seorang siswa di masa depan ialah dengan terus semangat

dalam belajar, mempunyai semangat dan motivasi belajar adalah sesuatu yang

penting juga untuk mengembangkan diri. Siswa seharusnya terus memiliki

semangat dan motivasi belajar, karena dengan motivasi tersebut akan menjadi

pendorong untuk mecapai prestasi dan dapat mengarahkan perbuatannya kearah

tujuan yang hendak di capai (Emda, 2018). Motivasi belajar merupakan suatu segi

kejiwaan yang bisa mengalami perkembangan karena terpengaruh dari kondisi

kematangan psikologis dan fisiologis siswa. Unsur-unsur yang mempengaruhi

motivasi belajar diantaranya yaitu: cita-cita dan aspirasi siswa, kondisi siswa,

kemampuan siswa, dan kondisi lingkungan siswa (Kompri, 2016). Selain unsur

Page 3: MENUMBUHKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …

Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam

Vol. 4, No. 2 (2021), pp. 71-90

73

yang ada di dalam diri siswa, motivasi, dan semangat belajar siswa pada proses

pembelajaran daring di masa pandemi COVID-19 juga dipengaruhi oleh peran guru

dalam menentukan cara, teknik dan metode ketika memberikan pelajaran (Arianti,

2019; Manizar, 2015), peran orang tua dalam mendampingi anak ketika belajar

dirumah (Anggraini et al., 2020; Chusna & Utami, 2020), dan juga layanan

bimbingan konseling dapat berperan dalam upaya menumbuhkan semangat belajar

siswa (Badaruddin, 2015; Zarniati et al., 2016).

Berbagai survei dan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa

selama masa pandemi COVID-19 ini semangat belajar siswa cenderung menurun

(Ramadanti & Adela Putri, 2020; Rinawati & Darisman, 2020), tentunya hal ini

disebabkan oleh berbagai permasalahan yang di hadapi oleh masing-masing siswa

(Cahyani et al., 2020). Permasalahan-permasalahan tersebut muncul karena

beberapa faktor seperti faktor teknis, kondisi mental siswa, dan lingkungan keluarga

siswa. Penerapan pembelajaran daring mengharuskan siswa untuk mempunyai

smartphone dalam menunjang proses pembelajaran daring, dan masih ada di

beberapa tempat yang jaringan internetnya susah dan tidak stabil. Guru juga

mengalami kendala dalam pengelolaan pembelajaran dan memilih aplikasi

pembelajara yang tepat agar semua siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dari

rumah, dan guru tidak dapat mengawasi, memberikan penilaian dan mengevaluasi

hasil pembelajan secara optimal (Rigianti, 2020).

Proses pembelajaran daring di masa pandemi COVID-19 juga

mempengaruhi kondisi kesehatan mental dan sosial seorang siswa. Kurangnya

berinteraksi dengan teman maupun lingkungan sekitar, kondisi tersebut

berpengaruh terhadap tingkat stres, kecemasan dan pikiran depresi di kalangan

siswa (Son et al., 2020), sehingga dalam proses pembelajaran dari rumah mereka

merasakan kebosanan dan semangat belajar menurun. Oleh karena itu, diperlukan

layanan konseling yang tepat dalam upaya menjaga dan mendorong agar kondisi

kesehatan siswa tetap dalam kondisi baik (Sahu, t.t.), kemudian peran orang tua

juga sangat penting dalam memberikan semangat dan motivasi belajar seorang

anak (Anggraini et al., 2020). Terlebih dalam proses pembelajaran daring orang tua

menjadi bagian terpenting dan menjadi partner guru untuk mencapai hasil

Page 4: MENUMBUHKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …

Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam

Vol. 4, No. 2 (2021), pp. 71-90

74

pembelajaran yang optimal, terkhusus anak usia sekolah dasar yang masih sangat

memerlukan bimbingan dan arahan dalam proses belajarnya.

Menjawab permasalahan-permasalahan terhadap dinamika pembelajaran

yang di alami siswa di masa pandemi COVID-19 ini, bimbingan konseling dapat

memberikan peranannya sebagai layanan konseling. Fungsi layanan bimbingan

konseling di antaranya dapat membantu problem-problem siswa terkait bimbingan

belajar, karir, pribadi, dan sosial. Terkhusus pada kajian ini untuk menumbuhkan

semangat belajar pada siswa sekolah dasar. Penelitian ini diharapkan dapat

memberikan kontribusi dalam pemecahan masalah yang di hadapi siswa maupun

guru untuk mencari solusi dalam permasalahan menumbuhkan semangat belajar.

Dan juga untuk memperkaya literasi dan khazanah keilmuan di bidang bimbingan

konseling, maupun bidang pendidikan terutama di masa pandemi COVID-19.

Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat dan membahas tentang upaya

bimbingan dan konseling dalam menumbuhkan semangat belajar siswa sekolah

dasar dalam proses pembelajaran daring di masa pandemi COVID-19.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitaitf dengan jenis studi kasus, jenis

pendekatan ini sangat sesuai untuk menjawab pertanyaan “bagaimana”. Tujuan

penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana campur tangan atau peran

bimbingan dan konseling untuk menumbuhkan semangat belajar siswa dalam

proses pembelajaran daring di masa pandemi COVID-19. Subjek penelitian ini

pihak yang memberikan layanan bimbingan konseling kepada siswa SD Martadah

Baru dalam upaya menumbuhkan semangat belajar anak di masa pandemi

COVID-19. Objek penelitian ini adalah bagaimana model dan teknik bimbingan

konseling yang digunakan dalam upaya menumbuhkan semangat belajar siswa SD.

Tempat penelitian adalah di Sekolah Dasar Martadah Baru, Kab. Tanah Laut,

Kalimantan Selatan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan

observasi, analisis data dilakukan dengan cara mengolah dan menganalisis data-

data yang di diperoleh menjadi data yang terstruktur, teratur sistematik, dan

mempunyai makna.

Page 5: MENUMBUHKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …

Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam

Vol. 4, No. 2 (2021), pp. 71-90

75

Hasil dan Pembahasan

Pembelajaran Daring di Masa Pandemi COVID-19

Proses belajar dari jarak jauh menjadi solusi alternatif untuk sementara

waktu demi mencegah penyebaran virus COVID-19. Namun demikian,

problematika dari penerapan pembelajaran daring secara nasional ini tentunya

sangat kompleks, baik dari guru atau tenaga pendidik kemudian siswa bahkan

orang tua (Mansyur, 2020). Problem yang mendasar dari pembelajaran daring masih

terdapat wilayah atau desa yang belum ada sinyal internet atau sinyal telepon

seluler, bahkan ada yang belum memiliki aliran listrik. Berdasarkan sumber Badan

Pusat Statistik sebanyak 13.720 desa atau sebanyak 16,3% di Indonesia belum ada

sinyal telpon maupun internet (Badan Pusat Statistik, t.t.). Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan RI juga menyatakan bahwa sebanyak 40.779 atau 18% Sekolah

Dasar dan Sekolah Menengah tidak ada akses internet bahkan sebanyak 7.552

masih belum terpasang listrik. Hal tersebut hanya salah satu permasalahan teknis

yang dialami oleh para siswa maupun guru untuk mengikuti pembelajaran daring

di masa pandemi COVID-19. Problem teknis lainya seperti siswa SD yang tidak

mempunyai smartphone, jaringan internet yang tidak stabil, tidak memiliki kouta

internet, dan kurang bisa menjalankan aplikasi-aplikasi dalam meunjang proses

pembelajaran daring (Aji, 2020; Rigianti, 2020).

Kompetensi guru dalam menjalankan dan memanfaatkan media

pembelajaran benar-benar diuji. Hasil pengamatan di lapangan ditemukan bahwa

ada beberapa guru mengalami kesulitan dalam menerapkan pembelajaran berbasis

teknologi. Hal ini masih jauh dari harapan dan kondisi ini belum dapat memadai

dalam pemanfatan teknologi untuk media pembelajaran jarak jauh. Kondisi

tersebut akan berdampak ke siswa, mereka akan menjadi pasif, dan merasa jenuh

saat proses pembelajaran. Dan hal tersebut sangat wajar mengingat sebelumya

tidak ada pelatihan bagi guru untuk menjalankan sistem pembelajaran daring yang

diberikan oleh pemerintah.

Peran guru dalam menyusun materi pembelajaran yang dilakukan secara

daring juga dituntut dengan ekstra dan maksimal. Karena harus dapat

mengorganisasikan dan mengurutkan materi secara logis agar antara topik satu

Page 6: MENUMBUHKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …

Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam

Vol. 4, No. 2 (2021), pp. 71-90

76

dengan lainnya berkaitan dan jelas, sehingga tidak terjadi miskonsepsi antara guru,

murid dan wali murid ketika mempelajari materi yang diberikan secara daring

(Rigianti, 2020). Kemudian dalam proses pemberian nilai juga ada kendala seperti

kesulitan dalam menilai terutama dari aspek afektif, berdasarkan Kurikulum 2013

penilaian kegiatan pembelajaran meliputi aspek afektif, kognitif dan psikomotorik.

Penilaian afektif biasanya dilakukan secara alamiah ketika seorang siswa

beinteraksi, bersosialisasi, dan berkomunikasi dengan teman maupun dengan guru.

Diterapkan pembelajaran daring maka tidak dapat memantau hal tersebut sehingga

menjadi kendala dalam memberikan penilaian (Aji, 2020).

Pembelajaran daring juga memberikan dampak terhadap psikologis siswa,

seperti timbulnya perasaan tidak nyaman terhadap aktifitas sosial mereka. Hal

tersebut disebabkan karena perkembangan sosial anak usia SD mulai nyaman dan

menyukai aktivitas bersama teman-temannya di sekolah, dan juga menjadi sarana

mereka untuk eksistensi diri. Dengan demikian diberlakukannya pembelajaran

daring dalam kurun waktu yang relatif lama maka anak-anak secara umum akan

rentan mengalami gangguan kesehatan mental dan psikologisnya. Berdasarkan

hasil penelitian yang dilakukan di Hubei China bahwa dampak dari karantina dan

proses pembelajaran daring menyebabkan anak-anak mengalami tekanan

emosional, depresi, kecemasan, dan stress (Golberstein et al., 2020). Begitupula di

Indonesia anak-anak mengalami bosan di rumah, stres, khawatir ketinggalan

pelajaran dan merindukan teman-temanya (Tabi’in, 2020).

Melihat dampak psikologis dan masalah kesehatan mental yang dialami

oleh anak-anak terkait pembelajaran jarak jauh di masa pandemi ini, maka

diperlukan upaya-upaya strategis yang harus diperkuat pada masa pandemi untuk

memberikan layanan kesehatan mental (mental health) bagi para siswa. Layanan

tersebut salah satunya dapat berupa program bimbingan konseling, dengan adanya

layanan konseling baik online maupun offline dengan metode konseling individu,

kelompok maupun konseling sebaya harapannya agar para siswa dapat dengan

mudah mendapatkan bimbingan dan konseling ketika merasa memiliki tekanan

psikis (Supriyanto et al., 2020). Layanan seperti ini telah diterapkan di berbagai

negara seperti China (Cui et al., 2020), Australia, dan Jepang, mereka sangat

Page 7: MENUMBUHKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …

Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam

Vol. 4, No. 2 (2021), pp. 71-90

77

intensif memberikan layanan konseling online maupun offline, yang berhasil

memberikan dampak positif terhadap permasalahan kesehatan mental anak dan

remaja akibat pandemi COVID-19.

Peran Bimbingan dan Konseling: Sebuah Uraian Komprehensif

Layanan bimbingan konseling di masa pandemi COVID-19 seperti ini dapat

membimbing, membantu, dan memberikan trik dan solusi kepada siswa agar tidak

stres, cemas, takut, dan putus asa dalam menjalani pembelajaran daring selama

pandemi COVID-19. Tidak hanya kepada siswa tetapi juga membangun

komunikasi kepada orang tua siswa agar semakin mudah mencari solusi

permasalahan ketika anak mengalami problem seperti disebutkan di atas.

Bimbingan konseling berperan aktif untuk memastikan siswa bisa belajar dengan

baik dirumah, salah satu caranya yaitu dengan menjaga dan membangun semangat

belajar siswa agar tercapainya standar kompetensi yang diharapkan walaupun

proses pembelajarannya jarak jauh. Konselor atau guru bimbingan konseling dapat

menggunakan berbagai teknik dan metode dalam upaya memotivasi siswa agar

selalu semangat dalam belajar seperti memilih cara belajar agar mengurangi rasa

bosan dan jenuh, memberikan layanan konseling yang adaptif yakni layanan yang

sesuai dengan keadaan yang dibutuhkan, memberi motivasi belajar dengan

bercerita tentang tokoh-tokoh dunia yang sukses karena giat dan tekun dalam

belajar, memberikan role model yang dapat ditiru dan di ikuti untuk menumbuhkan

rasa semangat belajar, dan juga membangun komunikasi kepada orang tua siswa

agar dapat berperan dalam mengawasi, membimbing dan mengarahkan anak ketika

kegiatan belajar dari rumah.

Di masa pandemic, layanan bimbingan konseling tetap bisa di jalankan

dengan menggunakan layanan cyber counseling (konseling berbasis dunia maya).

Cyber conseling merupakan layanan konseling profesional dengan melibatkan

konselor dan konseli melalui media video conference seperti Zoom, Google Meet,

Whatsapp, dan media conference lainya yang dapat digunakan. Cyber counseling

dapat dilakukan dimana dan kapan saja dan dapat bertatap muka secara online

tanpa bertemunya kedua belah pihak secara fisik. Hasil dari beberapa penelitian

Page 8: MENUMBUHKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …

Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam

Vol. 4, No. 2 (2021), pp. 71-90

78

mengenai efektivitas cyber counseling menunjukkan bahwa dapat membantu

perkembangan konsep diri siswa (Kw & S, 2019). Layanan ini dapat digunakan

untuk memberikan bimbingan individu siswa agar tetap termotivasi dan semangat

dalam belajar.

Program bimbingan belajar dalam bimbingan konseling bertujuan

membantu siswa supaya mampu mengatasi permasalahan belajarnya terkhusus

dalam hal ini agar siswa mampu mengatasi permasalah malas belajar dan dapat

menciptakan semangat belajarnya kembali. Membantu menemukan dan mencari

cara belajar yang tepat guna menghindari rasa bosan dan jenuh ketika belajar

mandiri dirumah, megembangkan kebiasaan belajar yang baik sehingga tercapainya

belajar secara optimal, teknik pemberian bimbingan belajar dapat individual

maupun kelompok sesuai kondisi yang diperlukan.

Menumbuhkan Semangat Belajar Siswa: Sebuah Ulasan

Agar siswa selalu termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran

terutama di masa pandemi COVID-19 dapat di pengaruhi dari beberapa faktor,

seperti kualitas guru yang selalu meningkatkan kualitas pembelajaran, metode

pembelajaran yang menarik dan tepat, memaksimalkan fasilitas pembelajaran,

memanfaatkan media pembelajaran. Selain hal tersebut, masih terdapat banyak

faktor yang dapat mendorong, mengerakkan dan menumbuhkan motivasi semangat

belajar siswa salah satunya melalui program bimbingan konseling. Dalam kegiatan

bimbingan konseling terdapat banyak teori, teknik dan metode dalam memberikan

treatmen dengan tujuan menumbuhkan semangat belajar siswa. Dalam penelitian

ini akan mengulas teori behavior menggunakan teknik modeling dan bercerita serta

konseling keluarga atau memberikan pemahaman kepada orang tua dalam upaya

menumbuhkan semangat belajar siswa SD. Proses konseling yang dilakukan oleh

guru Bimbingan Konseling yaitu dari identifikasi masalah, diagnosa, prognosa,

kemudian dilakukan treatment atau pemberian bantuan menggunakan model

konseling behavioristik dengan teknik modelling dan bercerita tentang tokoh-tokoh

sukses dunia agar termotivasi untuk mencontoh dalam aspek semangat belajarnya.

Tidak hanya fokus kepada anak, guru bimbingan konseling juga memberikan

Page 9: MENUMBUHKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …

Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam

Vol. 4, No. 2 (2021), pp. 71-90

79

edukasi kepada orang tua siswa terkait peran mereka terhadap semangat belajar

anak-anak.

Teori Behavior: Sebuah Kerangka Konsepsi

Teori behavior merupakan salah satu teori, teknik, dan model konseling

yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar

siswa. Teori ini merupakan proses pembentukan, yaitu membentuk dan membawa

siswa untuk mencapai tujuan atau target tertentu seperti menumbuham semangat

dan motivasi belajar siswa (Nahar, 2016). Keunggulan behavior ialah menekankan

pada perubahan tingah laku ke arah yang lebih baik dengan menggunakan berbagai

teknik-teknik, dalam pembahasan ini akan mengkaji teori behavior dengan teknik

modelling dan bercerita. Berdasarkan hasil penelitian model konseling behavioral

dengan teknik modelling dapat meningkatkan motivasi belajar siswa (Rumiani et

al., 2014).

Corey menyatakan bahwa teori behaviristik menitik beratkan pada perilaku

seseorang individu, perilaku individu tersebut timbul karena terpengaruh adanya

stimulus (rangsangan eksternal). Stimulus akan menimbulkan reaksi berupa gerak

dan perubahan jasmani yang bisa di lihat secara objektif dan bisa dipelajari dari

luar (Corey & Corey, 1997). Aliran dalam teori behavioristik memandang fokus

utama dari belajar adalah hasil belajar (perubahan perilaku) tidak berasal dari

kemampuan internal manusia tetapi berasal faktor stimulus yang menimbulkan

respon. Untuk itu, jika ingin menumbuhkan semangat dan motivasi belajar siswa

juga harus menggunakan stimulus yang dirancang sedemikian rupa sehingga bisa

menimbulkan respons yang positif sehingga menghasilkan motivasi belajar.

Teknik Modeling: Uraian Proses Pelaksanaan

Terdapat banyak teknik dalam pengaplikasian teori behavioritik, salah

satunya teknik modeling. Proses teknik ini ialah dimana tingkah laku individu atau

seseorang (model) bertindak sebagai stimulus yang akan mempengaruhi tingkah

laku, sikap dan pikiran seorang konseli atau klien. Model konseling behavior

dengan teknik modeling seperti ini merupakan teknik konseling agar seseorang

Page 10: MENUMBUHKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …

Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam

Vol. 4, No. 2 (2021), pp. 71-90

80

dapat merubah perilakunya dengan belajar melalui observasi langsung (observational

learning) yaitu untuk meniru perilaku orang maupun tokoh yang ditiru, sehingga

individu atau siswa memperoleh tingkah laku, sifat dan sikap baru yang diinginkan

(Usman et al., 2017). Secara sederhana, teknik ini ialah proses bagaimana individu

(siswa) belajar dari mengamati orang lain. Teknik ini merupakan salah satu

intervensi yang paling banyak di gunakan dan di teliti dalam dunia psikologis

(Taylor et al., 2005).

Teknik modeling dalam proses konseling behavior bertujuan agar seorang

siswa diharapkan dapat mengubah sifat, sikap, dan perilaku maladaptif seperti

malas belajar dengan menirukan seseorang model nyata (Rumiani et al., 2014).

Dengan mempelajari tingkah laku baru dengan mengamati dan mempelajari

keterampilan dan kebiasaan yang dimiliki oleh seorang model. Dalam hal ini untuk

dapat menumbuhkan semangat dan motivasi belajar siswa. Role model tersebut

berperan sebagai rangsangan bagi perubahan tinghkah laku, pikiran-pikiran, dan

sikap. Proses modeling seorang individu (siswa) mengamati seorang model

kemudian diperkuat dengan mencontoh tingkah laku sang model. Mengapa teknik

modeling dapat menumbuhkan motivasi dan semangat belajar siswa karena pada

teknik ini konselor atau guru bimbingan konseling memperlihatkan model-model

yang dapat mendorong siswa agar meningkatkan semangat belajarnya. Macam-

macam pencontohan yang dapat dijadikan modeling menurut Corey ada tiga

sebagai berikut.

1) Live model yakni model nyata, yang dijadikan model contohnya seorang guru,

anggota keluarga atau seseorang tokoh yang dikagumi.

2) Symbolic model atau model simbolik yakni tokoh yang dapat dilihat melalui

media, film, dan video.

3) Multiple model atau model ganda yang terjadi dalam kelompok, yakni seseorang

yang berinteraksi dalam suatu kelompok kemudian ia mengamati sikap orang-

orang dikelompok tersebut dan ia mengubah sikap dan perilakunya sesuai

dengan yang ia amati.(Corey, 2009)

Proses konseling pertama-tama melakukan pendekatan terhadap siswa agar

terjalin hubungan yang dekat antara konselor dengan siswa sehingga memudahkan

Page 11: MENUMBUHKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …

Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam

Vol. 4, No. 2 (2021), pp. 71-90

81

pada tahap treatment atau terapi. Sesudah terjalin hubungan yang baik, proses

selanjutnya menjelaskan maksud dan tujuan dari kegiatan konseling ini yaitu untuk

membantu menumbuhkan semangat belajar mereka di masa pembelajaran daring

karena pandemi COVID-19. Fokus permasalahan yang dilihat ialah menurunnya

semangat dan motivasi belajar karena mereka kesulitan dalam mengerjakan tugas-

tugas yang diberikan oleh guru dan tidak ada yang membimbing maupun

mengawasi jika mereka ingin menannyakan sesuatu. Maka dalam proses konseling

ini sebelum memberikan treatment terlebih dahulu membimbing mengerjakan tugas-

tugas mereka, dengan demikian maka proses konseling yang akan dilakukan

semakin mendapatkan simpati dan perhatian dari mereka.

Setelah mendapatkan perhatian dan simpati yang baik dari siswa, maka

hubungan sudah terjalin dengan baik pula. Langkah selanjutnya mewawancarai

dengan mencari informasi apakah siswa sudah memiliki role model yang dapat di

jadikan modeling dalam upaya menumbuhkan semangat dan motivasi belajar

siswa. Sebagian sudah memiliki model sendiri seperti publik figur, artis dan aktor,

sebagian belum memiliki role model. Yang belum memiliki model akan dibantu oleh

konselor dalam mencari role model untuk mengamati dan mengikuti tingkah laku,

sikap dan sifat model tersebut. Siswa yang sudah memiliki model sendiri, yang

mana model tersebut seorang publik figure, maka model tersebut masuk dalam

kategori model simbolik, yakni siswa akan mengamati, melihat dan meniru model

tersebut melalui media film, vidio youtube atau media lainnya. Ada siswa yang

meidolakan publik figur yang bernama Iqbal Dhiafikri Ramadhan, tokoh tersebut

merupakan seorang Brand Ambassador di Ruang Guru. Maka siswa akan diarahkan

untuk mengamati, melihat, dan dapat menirukan tokoh tersebut dalam aspek

pendidikan dan semangat belajarnya. Agar tumbuh rasa semangat dan motivasi

belajarnya karena menirukan role model yang siswa idolakan tersebut, dan kebetulan

tokoh aktif di start-up penyedia layanan dan konten pendidikan berbasis teknologi,

tentunya hal ini akan sangat membantu keefektifitasan teknik modeling yang

dipilih dalam proses konseling behavioristik dalam upaya menumbuhkan semangat

belajar siswa.

Page 12: MENUMBUHKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …

Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam

Vol. 4, No. 2 (2021), pp. 71-90

82

Tahapan setelah mempunyai modeling yang dijadikan objek pengamatan

dan akan ditiru dan di ikuti oleh siswa, maka langkah selanjutnya melaksanakan

tahapan-tahapan yang ada dalam proses modeling. Tahapan tersebut ialah tahap

perhatian, tahap retensi, tahap reproduksi, tahap motivasi dan penguatan

(Woolfolk & Hoy, 2013). Pada tahap perhatian siswa di arahkan agar

memperhatikan perilaku model dan dipersepsi secara cermat, tahap retensi intinya

adalah seorang siswa harus mengingat prilaku yang diamati, tahap reproduksi

diharapkan siswa sudah dapat menguasai dan mereproduksi perilaku yang telah

diamati, terakhir tahap motivasi dan penguatan, pada tahap ini penguatan

merupakan aspek penting dalam pembelajaran melalui pengamatan. Penguatan

berfungsi untuk mengingat dan mereproduksi perilaku model, proses modeling

akan menjadi efektif jika siswa memiliki motivasi tinggi untuk mau melakukan

tingkah laku, sikap, dan sifat modelnya. Hasil dari proses konseling behavior

dengan teknik modeling ini dikategorikan cukup berhasil, hal tersebut ditandai

dengan perubahan perilaku, sikap dan sifat yang ditunjukkan oleh siswa terutama

terlihatnya semangat belajar karena termotivasi mengikuti dan meniru role model-

nya.

Teknik Bercerita: Sebuah Penjelasan Ringkas

Teknik bercerita dalam proses belajar dapat membantu perkembangan aspek

pribadi anak meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik (Lesmana, 2012).

Dalam layanan bimbingan konseling kepada siswa SD, teknik bercerita dapat

digunakan karena hal ini sesuai dengan karakter mereka yang berada pada masa

fantasi. Mereka akan senang mendengarkan cerita dan telah mampu menyimak

cerita-cerita yang di sampaikan, metode bercerita juga efektif meningkatkan

motivasi belajar siswa (Eni Rohaeni, 2016). Melalui teknik ini, konselor atau guru

BK dapat becerita yang sudah dirancang, dengan tujuan cerita tersebut dapat

menumbuhkan semangat belajar siswa SD dalam proses pembelajaran daring

karena dampak dari pandemi COVID-19.

Proses konseling dengan teknik bercerita dilakukan dari tahap persiapan dan

pelaksanaan. Dalam tahap persiapan, konselor merencanakan dan mempersiapkan

Page 13: MENUMBUHKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …

Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam

Vol. 4, No. 2 (2021), pp. 71-90

83

identifikasi masalah, menetapkan tujuan, menetapkan tema cerita dan mencari

media yang digunakan dalam bercerita. Permasalahan dalam kasus ini

melemahnya semangat belajar yang dialami oleh siswa karena proses pembelajaran

daring dampak dari pandemi COVID-19. Tujuan dari pemberian cerita ini agar

siswa termotivasi dan tumbuh semangat belajarnya meskipun belajar dari rumah,

tema cerita yang diberikan yaitu dengan cerita-cerita tentang tokoh dunia yang

berhasil sukses dan memiliki andil besar terhadap kehidupan manusia karena

semangat serta motivasi belajar yang dimiliki tokoh tersebut kuat. Teknik dan

media yang digunakan konselor langsung menceritakan tema-tema cerita yang

sudah ditetapkan dan menggunakan buku-buku biografi tokoh dunia yang sukses.

Tahap pelaksanaan teknik bercerita ini meliputi pembukaan, kegiatan inti,

diskusi atau tanya jawab, dan terakhir evaluasi. Pada tahap pembukaan, konselor

menciptakan hubungan yang baik dengan siswa dan memotivasi mereka agar

semangat mengikuti dengan baik proses konseling yang akan dilakukan. Posisi

duduk juga harus di atur sedemikian rupa agar siswa duduk dalam posisi enak

ketika mendengarkan cerita, kemudian menyampaikan topik dan tema cerita yang

akan di sampaikan serta menjelaskan aturan-aturan yang harus dilakukan dan

diikuti selama konselor bercerita. Masuk pada proses kegiatan inti yaitu

menyampaikan cerita yang sudah disiapkan dengan baik dan banar, konselor harus

memperhatikan aspek vokal atau suara, intonasi, dan cara pengucapan dalam

menyampaikan cerita harus jelas. Materi cerita menceritakan tokoh dunia bernama

Thomas Alfa Edison, cerita tersbut mengenai arti pentingnya belajar agar tumbuh

semangat belajar siswa. Alur cerita dimulai dari keadaan tokoh tersebut di masa

kecilnya, keadaan ekonomi yang sulit dan mengharuskan ia kerja keras seperti

berjualan koran, menjual makanan dan minuman untuk biaya hidupnya. Di masa

kecilnya, Edison juga pernah dicap anak yang bodoh, sampai-sampai dia keluar

dari sekolah. Namun hal terpenting yang harus kita ikuti adalah semangatnya

dalam belajar, dia belajar setiap hari dengan keras untuk membuktikan bahwa ia

bisa menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi manusia. Akhirnya, ia berhasil

menemukan lampu yang sangat bermanfaat bagi umat manusia hingga sekarang

ini.

Page 14: MENUMBUHKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …

Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam

Vol. 4, No. 2 (2021), pp. 71-90

84

Amanat dan intisari yang ditekankan dari materi cerita yang diceritakan

kepada siswa ini adalah pesan agar terus dan semangat belajar, meskipun dalam

keadaan dan kondisi apanpun, demi meraih cita-cita yang di inginkan. Setelah

diberikan treatment dengan teknik bercerita dengan tujuan untuk menumbuhkan

semangat belajar siswa, mereka sangat antusias dalam mengikuti proses konseling

dengan teknik tersebut. Kemudian siswa mulai terlihat bergairah kembali untuk

belajar dan sedikit demi sedikit mulai tumbuh motivasi belajarnya.

Berbagai Peran Orang Tua pada Anak

Peran keluarga terutama orang tua sangat berpengaruh terhadap motivasi

dan semangat belajar siswa. Selama pembelajaran daring peran orang tua sangat

penting, karena orang tua ikut mengorganisir kondisi belajar anak dirumah. Orang

tua akan menjadi fasilitator, pembimbing dan pengarah ketika anak melaksanakan

proses pembelajaran dari rumah (Chusna & Utami, 2020). Upaya konselor dalam

hal ini dapat memberikan layanan informasi kepada orang tua siswa agar orang tua

mengawasi, mendidik, men-support, dan memfasilitasi anak-anak pada proses

pembelajaran daring. Karena dalam proses pembelajaran jarak jauh seperti ini guru

tidak dapat menjalankan peran-peran tersebut, guru hanya berperan sebagai

perencana, pelaksana, dan pengelola seperti materi-materi yang akan diberikan dan

yang akan menilai dan mengevaluasi. Guru dan orang tua memiliki peran yang

mendasar dan penting dalam membantu proses belajar anak dirumah, begitu pula

peran guru bimbingan konseling maupun konselor. Maka harus bekerja sama dan

saling bersinergi ketiga-tiganya dalam menjalankan peranannya untuk

mengoptimalkan proses pembelajaran secara daring, agar para siswa tetap

semangat dan antusias dalam proses pembelajaran. Salah satu peran guru

bingingan konseling yaitu menjalankan fungsinya seperti memberikan pemahaman,

pencegahan, pengentasan dan pengembangan baik kepada siswa maupun orang

tua, terkait dengan proses pembelajaran daring ini (Nugroho, 2020).

Guru bimbingan konseling atau konselor selain fokus kepada siswa juga

harus memperhatikan keluarga/orang tua siswa, memberikan pemahaman kepada

orang tua siswa mengenai pentingnya peranan mereka selama anak-anak belajar

Page 15: MENUMBUHKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …

Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam

Vol. 4, No. 2 (2021), pp. 71-90

85

dari rumah. Posisi orang tua dalam kondisi seperti ini menjadi partner pihak guru

dan sekolah guna mencapai keberhasilan pendidikan anak-anaknya, maka sangat

diperlukan pembekalan panduan-panduang yang harus mereka lakukan yang sesuai

dengan kebutuhan anak-anak saat ini.

Dalam prosesnya, guru bimbingan konseling membangun komunikasi yang

baik kepada orang tua siswa, kemudian secara spesifik memberikan pemahaman

kepada orang tua siswa yaitu orang tua berperan mendampingi anak dalam

mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, memberikan dan menciptakan

lingkungan yang nyaman untuk anak ketika belajar dirumah, memberikan fasilitas

belajar dalam menunjang proses belajar daring, menjalin komunikasi yang positif

dengan anak, mengawasi anak agar tidak hanya main-main ketika belajar,

memberikan reward kepada anak sehingga dapat semangat, dan memotivasi mereka

dalam belajar.

Peran orang tua dalam mendampingi anak belajar selama pembelajaran

daring tidak hanya mementingkan aspek kognitif atau pencapaian akademiknya

saja, tetapi orang tua diharapkan dapat memperhatikan aspek afektif dan

psikomotorik anak. Sikap seperti berakhlak mulia, mandiri, kreatif, bertangung

jawab, dan juga aspek religiusitas agar anak beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa harus dapat di wujudkan dan dikembangkan. Hal tersebut sesuai

dengan tujuan pendidikan nasional yang telah di atur dalam Undang Undang

Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3. Kemudian orang tua

diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang kondusif dan nyaman ketika anak

belajar dirumah, hal tersebut sesuai dengan anjuran menurut Kemendikbud bahwa

peran orang tua menciptakan lingkungan yang aman, nyaman dan menyenangkan,

membuat pembiasaan, serta mengasuh dengan baik (Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2017). Kondisi seperti itu dapat di aplikasikan dengan membangun

kelekatan kepada anak seperti memberikan kasih sayang dengan dekapan, pelukan,

rangkulan, dan belaian dari orang tua. Dengan demikian, perkembangan dan

pertumbuhan pribadi anak menjadi optimal.

Orang tua diharapkan dapat menjalin komunikasi yang baik dengan anak,

komunikasi yang baik akan mempererat hubungan, sehingga orang tua dapat

mengetahui keinginan dan kebutuhan anak, serta dapat menyampaikan keinginan

Page 16: MENUMBUHKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …

Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam

Vol. 4, No. 2 (2021), pp. 71-90

86

serta harapan orang tua terhadap anak. Selain hal tersebut, anak akan semakin

terbuka kepada orang tua, dengan begitu anak akan merasa aman, nyaman dan

menyenangkan berada di lingkungan keluarga dan tercipta lingkungan yang

menyenangkan untuk belajar di rumah (Hatimah, 2016).

Simpulan

Menumbuhkan semangat belajar siswa pada proses pembelajaran daring

diperlukan metode dan peran berbagai pihak, seperti cara guru dalam mengajar

dengan metode yang menarik, peran orang tua dalam mendampingi dan

memfasilitasi anak selama proses belajar di rumah, dan juga peran bimbingan

konseling untuk memberikan pelayanannya dalam upaya menumbuhkan semangat

belajar siswa. Terdapat banyak metode, teknik, dan model konseling yang dapat

menumbuhkan motivasi belajar siswa, di antaranya menggunakan model konseling

behavior dengan teknik modeling, bercerita, dan memberikan pemahaman kepada

orang tua siswa terkait peranan mereka yang sangat penting untuk menumbuhkan

semangat belajar anak selama proses pembelajaran dari rumah. Model konseling

behavior dapat membantu memberikan stimulus kepada siswa agar semangat dan

termotivasi untuk belajar. Teknik modeling dapat membangkitkan gairah dan

semangat belajar siswa karena mereka termotivasi berusaha mengikuti dan

mencontoh role model yang mereka idolakan. Role model tersebut berperan sebagai

rangsangan bagi perubahan tingkah laku, pikiran, sifat, dan sikap seorang siswa.

Teknik bercerita dapat digunakan untuk menumbuhkan semangat belajar siswa,

karena sesuai dengan karakter mereka yang berada pada masa fantasi. Terakhir,

peran orang tua sangat berpengaruh terhadap semangat dan motivasi siswa, cara

mereka mendampingi, mengawasi, men-support, dan memfasilitasi anak ketika

kegiatan belajar di rumah akan memberikan dampak terhadap semangat belajar

yang dimiliki oleh siswa.

Daftar Pustaka

Aji, R. H. S. (2020). Dampak Covid-19 pada pendidikan di Indonesia: Sekolah,

keterampilan, dan proses pembelajaran. Salam: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-

i.(7), 5, 395–402.

Page 17: MENUMBUHKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …

Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam

Vol. 4, No. 2 (2021), pp. 71-90

87

Anggraini, V. A., Rahayu, E., & Islam, S. N. (2020). Peran Orang Tua Dalam

Pendampingan Anak Usia Sd/Mi Dalam Pembelajaran Online Di Saat Pandemi Covid-19. Auladuna: Jurnal Prodi Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah, 2(02), 92–105. https://doi.org/10.36835/au.v2i02.418

Arianti, A. (2019). Peranan Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa.

Didaktika : Jurnal Kependidikan, 12(2), 117–134.

https://doi.org/10.30863/didaktika.v12i2.181

Badan Pusat Statistik. (t.t.). Diambil 19 Januari 2021, dari

https://www.bps.go.id/indicator/153/1231/1/jumlah-desa-tertinggal.html

Badaruddin, A. (2015). Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Konseling Klasikal.

CV Abe Kreatifindo.

Cahyani, A., Listiana, I. D., & Larasati, S. P. D. (2020). Motivasi Belajar Siswa SMA pada Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19. IQ (Ilmu Al-

Qur’an): Jurnal Pendidikan Islam, 3(01), 123–140.

https://doi.org/10.37542/iq.v3i01.57

Chusna, P. A., & Utami, A. D. M. (2020). Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap

Peran Orang Tua Dan Guru Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Daring Anak Usia Sekolah Dasar. Premiere: Journal of Islamic Elementary

Education, 2(1), 11–30.

Corey, G. (2009). Theory and Practice of Counseling and Psychotherapy. Cengage

Learning EMEA.

Corey, G., & Corey, G. (1997). Teori dan praktek konseling dan psikoterapi /

Gerald Corey; alih bahasa: E. Koeswara. 1. Konseling (psikologi) <br>2. Psikoterapi,teori Dan Praktek Konseling Dan Psikoterapi / Gerald Corey; Alih

Bahasa: E. Koeswara, 1997(1997), 1–99. https://doi.org/1997

Cui, Y., Li, Y., & Zheng, Y. (2020). Mental health services for children in China during the COVID-19 pandemic: Results of an expert-based national survey among child and adolescent psychiatric hospitals. European Child & Adolescent

Psychiatry, 1–6. https://doi.org/10.1007/s00787-020-01548-x

Emda, A. (2018). Kedudukan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran.

Lantanida Journal, 5(2), 172–182. https://doi.org/10.22373/lj.v5i2.2838

Eni Rohaeni, E. (2016). Bimbingan Kelompok melalui Metode Bercerita untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa (Penelitian pada Siswa Kelas VIII di SMP

Mekar Arum Cinunuk Kabupaten Bandung) [Diploma, UIN Sunan Gunung

Djati Bandung]. http://digilib.uinsgd.ac.id/4704/

Golberstein, E., Wen, H., & Miller, B. F. (2020). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) and Mental Health for Children and Adolescents. JAMA

Pediatrics, 174(9), 819–820.

https://doi.org/10.1001/jamapediatrics.2020.1456

Page 18: MENUMBUHKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …

Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam

Vol. 4, No. 2 (2021), pp. 71-90

88

Hatimah, I. (2016). Keterlibatan Keluarga Dalam Kegiatan Di Sekolah Dalam

Perspektif Kemitraan. Pedagogia, 14(2), Article 2.

https://doi.org/10.17509/pedagogia.v14i2.3878

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Menjadi Orang Hebat Untuk

Keluarga Dengan Anak Usia Dini. In My Hero. Jakarta: Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan, 98(25).

Kompri. (2016). Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa. PT Rosda Karya.

Kw, S., & S, M. A. B. (2019). Konseling Individu Melalui Cyber Counseling

Terhadap Pembentukan Konsep Diri Peserta Didik. Bikotetik (Bimbingan Dan

Konseling: Teori Dan Praktik), 3(1), 6–10.

https://doi.org/10.26740/bikotetik.v3n1.p6-10

lesmana, A. R. (2012). Efektivitas Bimbingan Kelompok Melalui Teknik Bercerita Untuk

Mengembangkan Karakter Siswa [Other, Universitas Pendidikan Indonesia].

http://repository.upi.edu

Manizar, E. (2015). Peran Guru Sebagai Motivator Dalam Belajar. Tadrib, 1(2),

204–222.

Mansyur, A. R. (2020). Dampak COVID-19 Terhadap Dinamika Pembelajaran Di Indonesia. Education and Learning Journal, 1(2), 113–123.

https://doi.org/10.33096/eljour.v1i2.55

Nahar, N. I. (2016). Penerapan Teori Belajar Behavioristik Dalam Proses Pembelajaran. Nusantara: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 1(1), Article 1.

http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/nusantara/article/view/94

Nugroho, G. B. (2020). Peran Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Pendampingan Belajar Siswa Selama Pembelajaran Online. Psiko Edukasi,

18(1), 73-83–83.

Ramadanti, N., & Adela Putri, S. (2020). Evaluasi Pembelajaran Daring Pada Siswa Sd

Kelas 4 Di Sdn Rejowinangun Selatan 4 Kota Magelang. 2(2). https://e-

journal.umc.ac.id/index.php/pro/article/view/1578

Rigianti, H. A. (2020). Kendala Pembelajaran Daring Guru Sekolah Dasar Di Banjarnegara. Elementary School: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Ke-SD-

An, 7(2), Article 2. https://doi.org/10.31316/esjurnal.v7i2.768

Rinawati, D., & Darisman, E. K. (2020). Survei tingkat kejenuhan siswa SMK belajar di rumah pada mata pelajaran produk kreatif dan kewirausahaan

selama masa pandemi covid-19. Journal of Science and Education (JSE), 1(1),

32–40.

Rumiani, N. W., Suarni, N. K., & Putri, D. A. W. M. (2014). Penerapan Konseling

Behavioral Teknik Modeling melalui Konseling Kelompok Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII 6 SMPN 2 Singaraja

Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha,

2(1).

Page 19: MENUMBUHKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …

Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam

Vol. 4, No. 2 (2021), pp. 71-90

89

Sahu, P. (t.t.). Closure of Universities Due to Coronavirus Disease 2019 (COVID-

19): Impact on Education and Mental Health of Students and Academic Staff. Cureus, 12(4). https://doi.org/10.7759/cureus.7541

Son, C., Hegde, S., Smith, A., Wang, X., & Sasangohar, F. (2020). Effects of

COVID-19 on College Students’ Mental Health in the United States: Interview Survey Study. Journal of Medical Internet Research, 22(9), e21279.

https://doi.org/10.2196/21279

Supriyanto, A., Hartini, S., Irdasari, W. N., Miftahul, A., Oktapiana, S., & Mumpuni, S. D. (2020). Teacher professional quality: Counselling services

with technology in Pandemic Covid-19. Counsellia: Jurnal Bimbingan Dan

Konseling, 10(2), 176–189. https://doi.org/10.25273/counsellia.v10i2.7768

Tabi’in, A. (2020). Problematika Stay At Home Pada Anak Usia Dini Di Tengah

Pandemi Covid 19. Jurnal Golden Age, 4(1), 190–200.

Taylor, P. J., Russ-Eft, D. F., & Chan, D. W. L. (2005). A Meta-Analytic Review of Behavior Modeling Training. Journal of Applied Psychology, 90(4), 692–709.

https://doi.org/10.1037/0021-9010.90.4.692

Usman, I., Puluhulawa, M., & Smith, M. B. (2017). Teknik Modeling Simbolis Dalam Layanan Bimbingan Dan Konseling. Proceeding Seminar Dan

Lokakarya Nasional Bimbingan Dan Konseling 2017, 0(0), 84–92.

Woolfolk, A., & Hoy, A. W. (2013). Educational Psychology. Pearson Education

Limited.

Zarniati, Z., Alizamar, A., & Zikra, Z. (2016). Upaya Guru Bimbingan dan

Konseling Dalam Meningkatkan Kegiatan Belajar Peserta Didik. Konselor,

3(1), 12–16. https://doi.org/10.24036/02014312975-0-00

Page 20: MENUMBUHKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …

Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam

Vol. 4, No. 2 (2021), pp. 71-90

90