PENGARUH SARANA PRASARANA DAN CARA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

12
58 PENGARUH SARANA PRASARANA DAN CARA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Hera Bianti dan Naimatul Khusnah Fakultas Ekonomi, Unesa, KampusKetintang, Surabaya SMK Taruna Jaya, Gresik ABSTRACT The goal of this research is to find out the effect of the facilities given and the studying method to the X AP student achievement in SMK Taruna Jaya Gresik. This research involves 72 students of X AP class in SMK Taruna Jaya Gresik as the sample. The instruments used in this study are questionnaire, documentation, and observation. The result shows the correlation between the facilities variable and the students achievement, it is shown by = 4,125 > = 1,666. While the correlation between the study method variable and the students achievement shown by = 4,601 > = 1,666. In other words, there is a positive effect between the facilities variable and the study method to the students achievement which is shown by = 55,039> = 3,974. Key words: Facilities, Study method, Students achievement. Dalam perkembangan dunia teknologi saat ini, pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangatlah penting, karena berkaitan dengan terbentuknyaSumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, seperti yang dituliskan dalamUndang-undang RepublikIndonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berbunyi bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan, membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskankehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan dapat dilaksanakan dirumah, sekolah, dan di dalam lembaga-lembaga belajar. Menurut Nurmalia (2010),“sekolah merupakan lembaga formal yang memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sekolah juga merupakan tempat berlangsungnya proses belajar mengajar”. Dalam sebuah sekolah pasti memerlukan sarana dan prasarana untuk melangsungkan proses belajar mengajar. Hal ini merupakan faktor yang harus diperhatikan karena mempengaruhi kelangsungan proses belajar mengajar di sekolah tersebut.

description

Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : Hera Bianti, http://ejournal.unesa.ac.id/

Transcript of PENGARUH SARANA PRASARANA DAN CARA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

Page 1: PENGARUH SARANA PRASARANA DAN CARA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

58

PENGARUH SARANA PRASARANA DAN CARA BELAJAR SISWA

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

Hera Bianti dan Naimatul Khusnah

Fakultas Ekonomi, Unesa, KampusKetintang, Surabaya

SMK Taruna Jaya, Gresik

ABSTRACT

The goal of this research is to find out the effect of the

facilities given and the studying method to the X AP student

achievement in SMK Taruna Jaya Gresik. This research involves 72

students of X AP class in SMK Taruna Jaya Gresik as the sample. The

instruments used in this study are questionnaire, documentation, and

observation. The result shows the correlation between the facilities

variable and the students achievement, it is shown by = 4,125

> = 1,666. While the correlation between the study method

variable and the students achievement shown by = 4,601 >

= 1,666. In other words, there is a positive effect between the

facilities variable and the study method to the students achievement

which is shown by = 55,039> = 3,974.

Key words: Facilities, Study method, Students achievement.

Dalam perkembangan dunia

teknologi saat ini, pendidikan

merupakan salah satu faktor yang

sangatlah penting, karena berkaitan

dengan terbentuknyaSumber Daya

Manusia (SDM) yang berkualitas,

seperti yang dituliskan

dalamUndang-undang

RepublikIndonesia No. 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional yang berbunyi bahwa

pendidikan nasional berfungsi untuk

mengembangkan kemampuan,

membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskankehidupan

bangsa, bertujuan untuk

mengembangkan potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang

beriman, bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga negara

yang demokratis serta bertanggung

jawab.

Pendidikan dapat dilaksanakan

dirumah, sekolah, dan di dalam

lembaga-lembaga belajar. Menurut

Nurmalia (2010),“sekolah

merupakan lembaga formal yang

memegang peranan yang sangat

penting dalam meningkatkan kualitas

sumber daya manusia. Sekolah juga

merupakan tempat berlangsungnya

proses belajar mengajar”.

Dalam sebuah sekolah pasti

memerlukan sarana dan prasarana

untuk melangsungkan proses belajar

mengajar. Hal ini merupakan faktor

yang harus diperhatikan karena

mempengaruhi kelangsungan proses

belajar mengajar di sekolah tersebut.

Page 2: PENGARUH SARANA PRASARANA DAN CARA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

59

Adanya sarana dan prasarana banyak

membantu kelangsungan belajar

mengajar di sekolah. Menurut

Bafadal (2003), “sarana pendidikan

adalah semua perangkat peralatan,

bahan, dan perabot yang secara

langsung digunakan dalam proses

pendidikan disekolah.” Sedangkan

Mulyasa (2009) mengemukakan

bahwa “prasarana adalah fasilitas

yang secara tidak langsung

menunjang jalannya proses

pendidikan atau pengajaran”.

Sarana dan prasarana sangat

diperlukan untuk menunjang proses

belajar mengajar, agar siswa lebih

berminat dan mudah menerima

penjelasan dari guru. Apabila sarana

dan prasarana yang disediakan

kurang, maka dapat mempengaruhi

minat siswa untuk mengikuti proses

belajar mengajar. Jika siswa

memiliki minat dalam mengikuti

proses belajar mengajar maka dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa.

Hal ini sesuai dengan pendapat

Merson U. Sangalang

(dalamKartono, 2005) yang

menyatakan bahwa ”kecerdasan,

bakat, minat, motivasi, kesehatan,

cara belajar, disiplin belajar,

lingkungan keluarga, lingkungan

pergaulan, sekolah, dan sarana

pendukung belajar merupakan faktor

yang berpengaruh terhadap prestasi

belajar siswa”.

Pengalaman yang didapat

peneliti saat observasi awal, sarana

prasarana yang disediakan sekolah

SMK Taruna Jaya Gresik sudah

lengkap antara lain: perabotan

pendidikan (meja dan kursi guru,

meja dan kursi siswa , lemari dan

papan tulis), mesin ketik, komputer,

LCD, telepon, faksimile, printer,

mesin penghancur kertas, monitor,

buku-buku penunjang, bahan habis

pakai, lahan, ruang pembelajaran

umum (ruang kelas, ruang

laboraturium), ruang penunjang

(ruang kepala sekolah, ruang guru,

ruang kelas, ruang tata usaha, ruang

perpustakaan, ruang kantin, tempat

beribadah, ruang konseling) namun

kepedulian dari siswa untuk menaati

aturan saat memakai sarana dan

prasarana yang disediakan masih

kurang seperti saat memasang

flasdisk ke komputer tidak discan

terlebih dahulu sehingga tidak tahu

ada virus yang masuk, mencoret-

coret meja dan kursi, kunci pintu

yang dirusak, kipas angin yang sudah

agak rusak semakin dirusakkan.

Pengalaman yang juga didapat

peneliti saat observasi awal, metode

yang digunakan guru pada saat

mengajar sudah baik yaitu

menggunakan Model Pembelajaran

Kooperatif (MPK) dengan

pendekatan tipe Contekstual

Teaching and Learning(CTL) namun

sebaiknya guru menggunakan alat

praktik seperti LCD pada mata diklat

mengoperasikan aplikasi presentasi

agar guru tidak menjelaskan siswa

satu persatu dan berkali-kali serta

siswa dapat memfokuskan perhatian

pada pelajaran yang diberikan guru

sehingga dapat diterima oleh siswa

dan dapat menghasilkan prestasi

yang baik. Terkadang masih ada

siswa yang kurang dapat menerima

pelajaran dengan menggunakan

sarana yang disediakan sekolah,

untuk itu diperlukan bantuan guru

untuk membimbing dan

membiasakan siswa untuk belajar

menggunakan sarana yang ada

disekolah agar siswa dapat menerima

pelajaran dengan sarana yang ada

Page 3: PENGARUH SARANA PRASARANA DAN CARA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

60

sehingga dapat mencapai prestasi

yang baik.

Prestasibelajar hasil dari proses

belajar mengajar yang

dilakukakanolehsiswa. MenurutTu’u

(2004),“prestasibelajaradalahpenguas

aanpengetahuanatauketerampilan

yang

dikembangkanolehmatapelajaran

yang

lazimnyaditunjukkandengannilaitesat

auangkanilai yang diberikanoleh

guru”.

Prestasibelajarsiswaakanmaksimalap

abilasiswamemahamiteori yang

diberikanoleh guru

danjugamemahamiaplikasinya. Agar

siswadapatmenguasaiteori yang

telahdikemukakan guru

makasiswamemerlukanalatbantu

yang

dapatmempermudahsiswamemahami

danmelakukanaplikasisesuaidengante

orinya.

Olehkarenaitukeberadaansaranaprasa

ranaakanmempengaruhiprestasibelaj

arsiswa,

karenaapabilasaranadanprasaranatida

kmemadaimaka proses

belajardanmengajar di

kelasjugaakanmengalamikendala.

Selain sekolah yang

menyediakan sarana dan prasarana,

siswa juga perlu menciptakan cara

belajar yang mendukung proses

pembelajaran sehingga peserta didik

dapat belajar dengan baik dan dapat

meningkatkan prestasi belajarnya.

Cara belajar menurut Hamalik

(2010)adalah “cara belajar

merupakan kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan sesuai dengan situasi

belajarnyamisalnya bagaimana

mereka mempersiapkan belajar,

mengikuti pelajaran, aktivitas belajar

mandiri yang dilakukan, pola belajar

mereka, cara mengikuti ujian”.

Kualitas cara belajar akan

menentukan kualitas hasil belajar

yang diperoleh.

Cara belajar yang harus

diperhatikan oleh siswa adalah

karakteristik mata diklat yang

dipelajari. Setiap mata diklat

memiliki ciri khusus yang berbeda

dengan mata diklat lainnya. Menurut

Winkel (2009),“dilihat dari segi

sasaran belajar karakteristik mata

diklat dibedakan menjadi:menuntut

kemampuan

pengetahuan,mengutamakan aspek

sikap, danmengutamakan aspek

keterampilan”.

Berdasarkan latar belakang

yang telah dijelaskan diatas, maka

penulis bermaksud mengadakan

penelitian tentang “Pengaruh Sarana

Prasarana dan Cara Belajar Siswa

terhadap Prestasi Belajar Siswa

Kelas X AP pada Mata Diklat

Mengoperasikan Aplikasi Presentasi

di SMK Taruna Jaya Gresik”. Dari

judul tersebut dapat ditarik rumusan

masalah sebagai berikut:apakah ada

pengaruh antara sarana prasarana

belajar siswa terhadap prestasi

belajar siswa pada mata diklat

mengoperasikan aplikasi presentasi

kelas X AP di SMK Taruna Jaya

Gresik?;apakah ada pengaruh antara

cara belajar terhadap prestasi belajar

siswa pada mata diklat

mengoperasikan aplikasi presentasi

pada kelas X AP di SMK Taruna

Jaya Gresik?; 3) apakah ada

pengaruh antara sarana prasarana dan

cara belajar siswa secara simultan

terhadap prestasi belajar siswa pada

mata diklat mengoperasikan aplikasi

presentasi pada kelas X AP di SMK

Taruna Jaya Gresik?.

Page 4: PENGARUH SARANA PRASARANA DAN CARA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

61

Penelitian ini bertujuan

untukmengetahui:ada tidaknya

pengaruh antara sarana prasarana

belajar siswa terhadap prestasi

belajar siswa pada mata diklat

mengoperasikan aplikasi presentasi

kelas X AP di SMK Taruna Jaya

Gresik,ada tidaknya pengaruh antara

cara belajar siswa terhadap prestasi

belajar siswa pada mata diklat

mengoperasikan aplikasi presentasi

kelas X AP di SMK Taruna Jaya

Gresik, 3)ada tidaknya pengaruh

antara sarana prasarana dan cara

belajar siswa secara simultan

terhadap prestasi belajar siswa pada

mata diklat mengoperasikan aplikasi

presentasi kelas X AP di SMK

Taruna Jaya Gresik.

Sanjaya (2009)

mengungkapkan bahwa “sarana

adalah segala sesuatu yang berkaitan

secara langsung dengan peserta didik

dan mendukung kelancaran serta

keberhasilan proses belajar peserta

didik yang meliputi media

pembelajaran, alat-alat pelajaran,

perlengkapan sekolah, dan lain-

lain”. Selanjutnya prasarana menurut

Sanjaya (2009)adalah “segala

sesuatu yang tidak secara langsung

berkaitan dengan peserta didik,

namun dapat mendukung kelancaran

dan keberhasilan proses belajar

peserta didik yang meliputi jalan

menuju ke sekolah, penerangan

sekolah, kamar kecil, dan lain

sebagainya”. Sedangkan menurut

Bafadal (2003), “sarana pendidikan

adalah semua perangkat, bahan, dan

perabotan yang secara langsung

digunakan dalam proses pendidikan

disekolah. Sedangkan prasarana

pendidikan adalah semua perangkat

kelengkapan dasar yang secara tidak

langsung menunjang pelaksanaan

proses pendidikan di sekolah”. Dari

pengertian diatas, maka dapat

simpulkan bahwa sarana adalah alat-

alat yang digunakan secara langsung

dalam proses belajar mengajar. Dan

prasarana adalah alat-alat yang

digunakan secara tidak langsung

dalam proses belajar mengajar.

Sehingga sarana prasarana dapat

disebut juga sebagai alat atau media

yang dapat digunakan untuk

memudahkan proses belajar

mengajar.

DIKNAS mengungkapkan

tentang kelengkapan sarana

prasarana Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) menurut Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional

Pendidikan, Bab VII Standar Sarana

dan Prasarana, pasal 42 menegaskan

bahwa: setiap satuan wajib memiliki

sarana yang meliputi perabotan,

peralatan pendidikan, media

pendidikan, buku dan sumber belajar

lainnya, bahan habis pakai, serta

perlengkapan lain yang diperlukan

untuk menunjang proses

pembelajaran yang teratur dan

berkelanjutan,setiap satuan

pendidikan wajib memiliki prasarana

yang meliputi lahan, ruang kelas,

ruang pimpinan satuan pendidikan,

ruang pendidik, ruang tata usaha,

ruang perpustakaan, ruang

laboratorium, ruang bengkel kerja,

ruang unit produksi, ruang kantin,

instansi daya dan jasa, tempat

olahraga, tempat beribadah, tempat

bermain, tempat berekreasi, dan

ruang atau tempat lain yang

diperlukan untuk menunjang proses

pembelajaran yang teratur dan

berkelanjutan. Dengan demikian,

siswa memerlukan sarana prasarana

untuk belajar dan memperoleh

Page 5: PENGARUH SARANA PRASARANA DAN CARA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

62

pengetahuan.Tanpa adanya sarana

dan prasarana belajar, maka akan ada

banyak sekali hambatan-hambatan

yang dialami oleh perserta didik

dalam menyerap materi pelajaran

seperti yang telah dikemukakan pada

pembahasan di atas.

Sedangkan belajar menurut

Slameto (2010) secara psikologis

adalah”suatu proses perubahan yaitu

perubahan tingkah laku sebagai hasil

dari interaksi dengan lingkungannya

dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya atau suatu proses usaha

yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah

laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan

lingkungannya”. Sedangkan Skinner

(dalam Dimyati&Mujiono, 2002)

menyatakan bahwa“belajar adalah

suatu perilaku pada saat orang

belajar maka responnya menjadi

lebih baik”. Sehingga dengan belajar

maka orang akan mengalami

perubahan tingkah laku.Berdasarkan

pengertian diatas, dapat disimpulkan

bahwa belajar merupakan suatu

proses dimana terjadinya suatu

interaksi antara siswa dengan

lingkungannya yang mengakibatkan

adanya perubahan tingkah laku yang

akan memberikan suatu pengalaman

baik bersifat kognitif (pengetahuan),

afektif (sikap), dan psikomotorik

(keterampilan).

Cara belajar pada dasarnya

merupakan satu cara atau strategi

belajar yang diterapkan siswa, hal ini

sesuai dengan pendapat The Liang

Gie (1984) yang mengemukakan

bahwa ”cara belajar adalah rangkaian

kegiatan yang dilaksanakan dalam

usaha belajarnya”. Hamalik (2010)

secara lebih jelas

jugamengemukakan bahwa “cara

belajar adalah kegiatan-kegiatan

yang dilaksanakan sesuai dengan

situasi belajarnya, misalnya

kegiatan-kegiatan dalam mengikuti

pelajaran, menghadapi ulangan/ujian,

dan sebagainya”. Dari pendapat-

pendapat diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa cara belajar siswa

adalah kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan siswa pada situasi

belajar tertentu, kegiatan-kegiatan

tersebut merupakan pencerminan

usaha belajar yang

dilakukannya.MenurutTabrany

(1994), “ada beberapa aspek yang

harus diteliti dalam cara belajar,

yaitu: persiapan belajar siswa, cara

mengikuti pelajaran, aktivitas belajar

mandiri, dan cara siswa mengikuti

ujian”. Belajar dan cara belajar

memiliki faktor-faktor yang dapat

mempengaruhinya. Belajar sebagai

proses atau aktivitas yang

diisyaratkan oleh banyak sekali hal-

hal atau faktor-faktor. Faktor-faktor

tersebut dapat berasal dari dalam

maupun luar siswa tersebut. Menurut

Suryabrata (2004), adapun faktor-

faktor yang berpengaruh terhadap

cara belajar yaitu faktor dari dari

dalam siswa yang meliputi faktor

psikis dan faktor fisiologi, dan faktor

dari luar antara lain: faktor peraturan

belajar mengajar di sekolah, faktor-

faktor sosial di sekolah, dan faktor

situasional.Dari penjelasan diatas

yang dimaksud faktor-faktor yang

mempengaruhi cara belajar adalah

faktor internal dan eksternal yang

perlu diperhatikan untuk menunjang

kenyamanan siswa dalam belajar.

Selanjutnya prestasi belajar

menurut Bloom yang dikutip oleh

Slavin (dalam Akbar 2004) adalah

“proses belajar yang dialami siswa

Page 6: PENGARUH SARANA PRASARANA DAN CARA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

63

dan menghasilkan perubahan dalam

bidang pengetahuan, pemahaman,

penerapan, daya analisis, sintensis,

dan evaluasi”. Sedangkan menurut

Ahmadi&Supriyono (2004) bahwa

“prestasi belajar ialah hasil usaha

bekerja atau belajar yang

menunjukkan ukuran kecakapan

yang dicapai dalam bentuk nilai”.

Berdasarkan pengertian diatas, maka

yang dimaksud dengan prestasi

belajar adalah hasil atau taraf

kemampuan yang telah dicapai siswa

setelah mengikuti proses belajar

mengajar dalam waktu tertentu baik

berupa perubahan tingkah laku,

keterampilan dan pengetahuan dan

kemudian akan diukur dan dinilai

yang kemudian diwujudkan dalam

angka atau pernyataan. Baharuddin&

Wahyuni (2007) mengemukakan

secara umumbahwa “faktor-faktor

yang mempengaruhi hasil belajar

dibedakan atas dua kategori, yaitu:

faktor internal yang terdiri dari faktor

fisiologis dan faktor psikologis,

faktor ekstenal yang terdiri dari

faktor sosial dan faktor non sosial”.

Kedua faktor tersebut saling

mempengaruhi dalam proses belajar

individu sehingga menentukan

kualitas prestasi belajar.

Penelitian terdahulu yang

diambil peneliti, antara lain:

penelitian yang dilakukan oleh

Nurmalia (2010) dengan judul

Pengaruh Fasilitas dan Lingkungan

Belajar Siswa terhadap Prestasi

Belajar Siswa Kelas XI IPS MAN 1

Malang yang

hasilnyamenunjukkanbahwatidak ada

pengaruh secara parsial antara

fasilitas terhadap prestasi belajar

siswa kelas XI IPS MAN 1 Malang,

tidak ada pengaruh secara parsial

antara lingkungan belajar terhadap

prestasi belajar siswa kelas XI IPS

MAN 1 Malang, dan ada pengaruh

secara simultan antara fasilitas dan

lingkungan belajar siswa kelas XI

IPS MAN 1 Malang.

Sedangkan penelitian yang

dilakukan oleh Ginting (2005)

dengan judul Penguatan Membaca,

Fasilitas Lingkungan Sekolah dan

Keterampilan Dasar Membaca

Bahasa Indonesia serta Minat Baca

Murid yang hasilnya

menunjukkansebagai berikut:

pengadaan sarana dan prasarana

yang baik atau terpenuhi secara tepat

dan cepat memberikan pengaruh

yang kuat bagi komitmen pegawai

CV 5 Benua dalam melaksanakan

kinerja kerjanya.

Hal tersebut sama halnya

dengan penelitian yang dilakukan

Mustamid (2008)dengan judul

Pengaruh Pemanfaatan Fasilitas

Belajar di Sekolahdan Motivasi

Belajar terhadap Prestasi Belajar

Kelas XI di SMK Negeri 1

Bojonegoro yang hasil penelitiannya

yaitu pemanfaatan fasilitas belajar di

sekolah dan motivasi memiliki

pengaruh terhadap prestasi belajar.

Penelitianyang dilakukan oleh

Izzati (2010) dengan judul Pengaruh

Cara Belajar terhadap Hasil Belajar

Siswa pada Mata Diklat Melakukan

Prosedur Administrasi Kelas X APK

di SMK Negeri 1 Lamonganyan

hasilpenelitiannya sebagai berikut:

cara belajar siswa kelas X APK 1 di

SMK Negeri 1 Lamongan adalah

baik,hasil belajar siswa kelas X APK

1 di SMK Negeri 1 Lamongan

adalah bervariasi,ada pengaruh cara

belajar terhadap hasil belajar siswa

sebesar 27 %.

Penelitian diatas sama dengan

penelitian yang dilakukan oleh Lina

Page 7: PENGARUH SARANA PRASARANA DAN CARA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

64

(2009) dengan judul Pengaruh Cara

Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa

pada Mata Diklat Menerapkan K3LH

(Keselamatan, Kesehatan, dan

Lingkungan) dengan hasil penelitian

sebagai berikut: cara belajar siswa

kelas X APK 1 di SMK Negeri 1

Surabaya adalah baik,hasil belajar

siswa kelas X APK 1 di SMK Negeri

1 Surabaya adalah bervariasi,ada

pengaruh cara belajar terhadap hasil

belajar siswa sebesar 29,8%.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan

dengan menggunakan pendekatan

asosiatif kuantitatif.Pendekatan

asosiatif kuantitatif merupakan

penelitian berupa angka-angka dan

analisis menggunakan statistik.

Penelitian ini bertujuan untuk

menjelaskan pengaruh variabel bebas

yaitu sarana prasarana (X1) dan cara

belajar (X2) terhadap prestasi belajar

(Y). Sedangkan untuk rancangan

penelitian dapat digambar sebagai

berikut:

X1

Dalam penelitian ini

populasinya adalah seluruh siswa

kelas X AP SMK Taruna Jaya tahun

pelajaran 2011-2012 yang berjumlah

72 siswa, dengan sampel penelitian

yang terdiri dari siswa kelas X AP1

berjumlah 35 siswa dan siswa kelas

X AP 2 berjumlah 37 siswa. Ada

beberapa teknik penumpulan data,

antara lain: dokumentasi, peneliti

menggunakan nilai ulangan harian

dan nilai tugas siswa untuk

mengetahui data tentang prestasi

siswa dan dokumen-dokumen lain

yang terkait dengan penelitian,

misalnya dokumen mengenai profil

sekolah;observasi, dalam

pengumpulan data suatu penelitian

yang dilakukan langsung dilapangan

untuk mengetahui kondisi

saranaprasarana dan cara belajar

siswa di SMK Taruna Jaya Gresik.

Metode ini digunakan untuk

memperoleh data mengenai jumlah

siswa, gambaran umum SMK Taruna

Jaya Gresik;angket, dalam penelitian

inipeneliti menggunakan kuesioner

atau angket untuk mengumpulkan

data dilapangan untuk mengetahui

data tentang sarana prasarana belajar

dan cara belajar siswa di kelas.

Berikut kisi-kisi kuesioner sarana

prasarana dan cara belajar siswa:

Variabel Indikator No.

Item

1. Sarana

Prasarana

1. Sarana

a. Perabotan

Pendidikan

b. Peralatan

Pendidikan

c. Media

Pendidikan

d. Buku dan

Sumber

belajar

Lainnya

e. Bahan Habis

Pakai

2. Prasarana

a. Lahan

b. Ruang

c. Ruang

Penunjang

1-4

5

6-7

8-9

10

11

12-

13

14-

22

2. Cara

Belajar

Siswa

1. Persiapan

Belajar Siswa

2. Cara Mengikuti

Pelajaran

3. Aktivitas

1-4

5-8

9-10

SaranaPrasarana

Belajar (X1) PrestasiBelajar

Siswa (Y) Cara BelajarSiswa

(X2)

Page 8: PENGARUH SARANA PRASARANA DAN CARA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

65

Belajar Mandiri

4. Cara Mengikuti

Pelajaran

11-

13

Analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah:uji

validitas dan reliabilitas,dimana uji

validitas menunjukkan tingkat

kevalidan suatu instrumen,

sedangkan uji reliabilitas

menunjukkansuatu instrumen yang

cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpulan

data karena instrumen tersebut sudah

baik;nalisis regresi berganda, yaitu

untuk mengetahui besarnya pengaruh

variabel bebas sarana prasarana dan

cara belajar terhadap variabel terikat

prestasi belajar siswa pada mata

diklat mengoperasikan aplikasi

presentasi kelas X AP di SMK

Taruna Jaya Gresik.

Teknik pembuktian hipotesis

menggunakan: uji F untuk menguji

variabel sarana prasarana dan cara

belajar siswa secara simultan

terhadap prestasi belajar siswa,uji T

untuk menguji variabel bebas secara

parsial terhadap variabel terikat.

HASIL PENELITIAN

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Dengan bantuan SPSS for

windows versi 16.00 diperoleh

validitas untuk sarana prasarana dari

22 pertanyaan, semua pertantanyaan

valid karena nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar

dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (0,32). Sedangkan nilai

validitas cara belajar siswa, dari 13

pertanyaan semuanya menyatakan

valid karena nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar

dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (0,32). Dan untuk uji

reliabilitas, diperoleh reliabilitas

variabel sarana prasarana memiliki

nilai cronbach alpha 0,966 dan

variabel cara belajar siswa memiliki

nilai cronbach alpha 0,940. Dengan

demikian nilai alpha dalam

penelitian ini > 0,60. Maka dapat

disimpulkan bahwa instrumen untuk

masing-masing variabel dinyatakan

reliabel untuk digunakan dalam

penelitian ini.

Uji Normalitas Uji normalitas, dengan bantuan

SPPS for windows versi 16.00 model

regresi dalam penelitian ini

berdistribusi normal. Hal ini

dibuktikan dengan grafik normal

probability plot (grafik normal plot)

terlihat titik penyebaran di sekitar

garis diagonal, serta mengikuti arah

garis diagonal. Maka kedua grafik

tersebut menunjukkan bahwa model

regresitelah memilih asumsi

normalitas.

Analisis Data dan Penguji

Hipotesis

Analisis regresi

berganda,dalam penelitian model

peramaan regresi linier berganda

didapat dengan persamaan Y = 0,619

+ 0,395 𝑥1 + 0,464 𝑥2. Dan besarnya

nilai koefisien determinasi berganda

(𝑅2) dalam penelitian ini adalah

sebesar 61,5% sedangkan 38,5%

dipengaruhi oleh variabel lain diluar

variabel dalam penelitian

ini.Tabelnyadapatdilihatsebagaiberik

ut:

Tabel 1

HasilAnalisisRegresiBerganda

Page 9: PENGARUH SARANA PRASARANA DAN CARA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

66

Uji F,dari tabel ANOVA

diperoleh nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar

55.039. Hal ini menunjukkanbahwa

nilai𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (3,974). Dengan

demikian variabel bebas sarana

prasarana dan cara belajar secara

simultan mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel prestasi

belajar.

Tabelnyadapatdilihatsebagaiberikut:

Uji t, dalam penelitian variabel

bebas sarana prasarana menunjukkan

bahwa nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 untuk variabel

sarana prasarana sebesar 4,125

>𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 1,666. Dengan demikian

variabel bebassarana prasarana

secara parsial mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap variabel

prestasi belajar. Sedangkan uji t

untuk variabel cara belajar siswa

menunjukkan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar

4,601 >𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 1,666. Dengan

demikian variabel cara belajar secara

parsial mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel prestasi

belajar.Tabelnyadapatdilihatsebagaib

erikut:

a. Dependent Variable: y

PEMBAHASAN

Berdasarakan analisis data

diketahui bahwa secara simultan

variabel bebas sarana prasarana dan

cara belajar siswamempunyai

pengaruh signifikan terhadap prestasi

belajar siswa. Hal ini sesuai dengan

pendapat Merson U. Sangalang

dalam (Kartono, 2005) yang

menyatakan bahwa “kecerdasan,

bakat, minat, motivasi, kesehatan,

cara belajar, disiplin belajar,

lingkungan keluarga, lingkungan

pergaulan, sekolah, dan sarana

pendukung belajar merupakan faktor

yang berpengaruh terhadap prestasi

belajar siswa”. Dari faktor-faktor

tersebut sarana prasarana dan cara

belajar merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari prestasi yang

dicapai siswa. Hasil penelitian ini

ternyata menerima hipotesis

Page 10: PENGARUH SARANA PRASARANA DAN CARA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

67

penelitian yang diajukan, dimana

sarana prasarana dan cara belajar

siswa secara parsial dan simultan

berpengaruh terhadap prestasi belajar

siswa kelas X APK di SMK Taruna

Jaya Gresik. Semakin memadainya

sarana prasarana dan cara belajar

yang baik diikuti dengan perubahan

prestasi belajar ke arah yang positif.

Pengujian secara parsial untuk

variabel sarana prasarana

menunjukkan bahwa variabel sarana

prasarana mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel prestasi

belajar. Hal ini diperkuat dengan

hasil penelitian Mustamid (2008)

yang menyatakan bahwa

pemanfaatan fasilitas belajar

disekolah dan motivasi memiliki

pengaruh terhadap prestasi belajar.

Dan penelitian Ginting (2005) juga

menyatakan bahwa pengadaan sarana

prasarana (fasilitas) yang baik dan

terpenuhi secara tepat dan cepat

memberikan pengaruh yang kuat

terhadap minat baca siswa. Temuan

dalam penelitian ini mengindikasikan

bahwa faktor-faktor lain di luar

sarana prasarana belajar yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa

lebih tidak dominan dibandingkan

dengan faktor sarana prasarana

belajar siswa. Sarana prasarana

belajar yang lengkap dapat

memberikan pengaruh yang positif

terhadap prestasi belajar siswa.

Meskipun sekarang ini peranan

sarana prasarana pendidikan yang

semakin dirasakan sangat penting

sekali mengingat semakin ketatnya

persaingan diantara lembaga-

lembaga sekolah yang ada. Adanya

faktor lain yang dapat mempengaruhi

prestasi belajar siswa menimbulkan

berbagai kemungkinan yang dapat

menjadikan siswa dapat menigkatkan

prestasi belajarnya. Sedangkan untuk

variabel cara belajar siswa

menunjukkan bahwa variabel cara

belajar siswa mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap variabel

prestasi belajar. Hal ini diperkuat

dengan pendapatlain yang

dikemukakan oleh Hamalik (2010)

yang mengemukakanbahwa “cara

dan kebiasaan belajar yang tepat

akan menentukan hasil yang

memuaskan, sebaliknya cara belajar

yang buruk akan memberikan hasil

yang kurang memuaskan”. Dengan

memiliki cara belajar yang baik nanti

akan terasa bahwa setiap usaha

belajar selalu memberikan hasil yang

sangat memuaskan, ilmu yang

dipelajari dapat dikuasai sehingga

ujian dapat dilakukan dengan

berhasil.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian

dan pembahasan, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:sarana

prasarana secara parsial atau sendiri-

sendiri berpengaruh terhadap

prestasi belajar siswa. Ini berarti

bahwa semakin baik dan lengkap

sarana prasarana yang dimiliki oleh

sekolah, maka prestasi belajar siswa

semakin meningkat;cara belajar

berpengaruh terhadap prestasi belajar

siswa. Dengan demikian, ini berarti

bahwa semakin baik dan efektif cara

belajar siswa, maka prestasi

belajarnya semakin meningkat;

secara simultan sarana prasarana dan

cara belajar siswa berpengaruh

positif signifikan terhadap prestasi

belajar siswa. Ini berarti bahwa

untuk mencapai prestasi belajar yang

baik dan tujuan pembelajaran yang

diharapkan, maka harus didukung

oleh sarana prasarana dan cara

Page 11: PENGARUH SARANA PRASARANA DAN CARA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

68

belajar yang baik. Oleh karena itu,

terpenuhinya sarana prasarana yang

baik, harus dibarengi dengan

terciptanya cara belajar yang baik

dan dapat mendukung kegiatan

belajar siswa.

Saran

Dari pihak sekolah, dalam hal

ini kepala sekolah dan guru perlu

menghimbau orang tua siswa supaya

ikut mengawasi belajar anaknya. Hal

ini dimaksudkan untuk menjaga agar

anak tidak melupakan kewajiban

belajarnya. Sekolah juga perlu

meningkatkan kualitas dan kuantitas

sarana prasarana belajar yang

menunjang kegiatan belajar mengajar

disertai dengan pengelolaan yang

baik. Selain meningkatkan sarana

prasarana yang ada, sekolah juga

perlu menciptakan cara belajar yang

nyaman dan efektif untuk kegiatan

belajar mengajar. Sebab peningkatan

kualitas dan kuantitas sarana

prasarana harus dibarengi dengan

terciptanya cara belajar yang baik

dan dapat mendukung kegiatan

belajar. Apabilahanya sarana

prasarana saja yang ditingkatkan

namun tidak dibarengi dengan

peningkatan cara belajar, maka akan

berpengaruh negatif terhadap sarana

prasarana belajar siswa.

DAFTAR RUJUKAN

Ahmadi, Abu & Supriyono, Widodo.

2004. Psikologi Belajar.

Jakarta: Rineka Cipta.

Akbar, Reni.2004.Akselerasi.

Jakarta: PT Gramedia

Widiasarana Indonesia.

Bafadal, Ibrahim. 2003. Manajemen

Perlengkapan Sekolah: Teori

Aplikasinya. Jakarta: Bumi

Aksara.

Baharuddin & Wahyuni, Esa Nur.

2007. Teori Belajar dan

Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-

Ruzz Media.

Dimyati & Mujiono. 2002. Belajar

dan Pembelajaran. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Ginting, Vera. 2005. Penguatan

Membaca, Fasilitas

Lingkungan Sekolah dan

Keterampilan Dasar Membaca

Bahasa Indonesia serta Minat

Baca Murid.Jurnal Pendidikan

Penabur (Online), No.4,

TahunIV)

(http://www.BPKPenabur.or.id/

file/hal.17-35penguatan

membaca.pdf, diakses 18 Maret

2012).

Hamalik, O. 2010. Metode Belajar

dan Kesulitan-kesulitanBelajar.

Surabaya: Usaha Nasional.

Izzati, Khoirotul. 2010. Pengaruh

Cara Belajar terhadap Hasil

Belajar Siswa pada Mata

Diklat Melakukan Prosedur

Administrasi Kelas X APK di

SMK Negeri 1 Lamongan.

Surabaya: JPE FE Unesa.

Kartono, Kartini. 2005. Peranan

Keluarga Berencana Memandu

Anak. Jakarta:CV Rajawali.

Mulyasa. 2009. Manajemen Berbasis

Sekolah. Bandung: PT Remaja

Rosada Karya.

Mustamid, Anang. 2008. Pengaruh

Pemanfaatan Fasilitas Belajar

di Sekolah dan Motivasi

Belajar terhadap Prestasi

Belajar Kelas XI di SMK

Negeri 1 Bojonegoro. Malang:

JPE FE UM.

Nurmalia, Erlina. 2010. Pengaruh

Fasilitas dan Lingkungan

Page 12: PENGARUH SARANA PRASARANA DAN CARA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

69

Belajar terhadap Prestasi

Belajar Siswa Kelas XI IPS

MAN Malang 1. Malang: JPE

FT UIN.

Peraturan Pemerintah No.14-19

2005. Standar Nasional

Pendidikan 2005 (online).

(http://www.depdiknas.go.id/do

c/standar-nasional-pendidikan,

diakses 10 Februari 2012).

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi

Pembelajaran Berorientasi

Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-

faktor yang Mempengaruhi.

Jakarta: Reka Cipta.

Suryabrata, Sumadi. 2004. Psikologi

Pendidikan. Jakarta: Raja

Grafindo.

Tabrany, H. 1994. Rahasia Kunci

Belajar Sukses. Jakarta: PT

Raja Grafindo Perkasa.

The Liang Gie. 1984. Cara Belajar

yang Efisien. Yogyakarta:

Liberty.

Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin

pada Perilaku dan Prestasi

Siswa. Jakarta: Grasindo.

Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2003tentang

Sistem Pendidikan Nasional.

2000. Surabaya: Usaha

Nasional.

Winkel, W. S. 2009. Psikologi

Pengajaran. Jakarta: PT

Grasindo.