Mendorong Transparansi & Aksesibilitas Lewat ‘Electronic ... News Q4 _2018.pdf · 2 kPei...

8
00001110100100001100010000100 0 0000000000000000111010010000110001000010 0 0 000000000000000011101001000011000100001 0 0 0 0 0000000000000001 1 101001000011 00 0011111100000000111000011101001000011000 0 0 0 0111 1 11000000001110 0 00111 0 INDEKS >> Mendorong Transparansi & Aksesibiltas Lewat ‘Electronic Book Building’ 1 Merangkul Investor Nusantara Lewat “Perusahaan Efek Daerah” 4 Kegiatan KLIK di Triwulan III 2018 Statistik Kilas Peristiwa 7 8 6 3 Basket Bond Futures, Produk Derivatif Baru Melakukan yang Terbaik agar Menjadi Orang yang Siap 5 ARTIKEL UTAMA JK bersama dengan Self-Regulatory Organization (SRO), yakni BEI, KPEI dan KSEI tengah memper- siapkan penerapan Electronic Book Building (EBB) untuk penawaran saham perdana (Initial Public Offering/ IPO). Penerapan EBB dilatarbelakangi oleh tujuan untuk meningkatkan jumlah investor khususnya retail, mendorong transparansi penjatahan saham, pengawasan regulator yang lebih efektif, pembentukan harga saham perdana yang lebih optimal, serta peningkatan efisiensi dan optimalisasi dalam mekanisme book building. Pengembangan EBB merupakan bagian dari Program Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal (PPIPM). Latar belakang tersebut juga diperkuat dengan dilaku- kannya kajian oleh tim PPIPM di tahun 2015, terkait masih ditemukannya kendala pada book building saat ini, diantara- nya penetapan harga yang be- lum merefleksikan pasar, akses penawaran umum yang terba- tas melalui agen penjual, ting- ginya volatilitas harga di awal hari perdagangan, dan kurang meratanya cakupan basis in- vestor. Hasil kajian ini berujung pada kesimpulan bahwa perlu adanya mekanisme yang lebih O Sistem Electronic Book Building tengah dipersiapkan SRO sebagai bagian dari Program Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal. Sistem ini diharapkan memperkuat basis pemodal retail sekaligus mendukung transparansi pembentukan harga saham perdana. Mendorong Transparansi & Aksesibilitas Lewat ‘Electronic Book Building’ Edisi 4 I Triwulan IV l 2018 PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia 1 KPEI Newsletter efektif, efisien dan transparan dalam penawaran saham perdana, mulai dari proses book building, penawaran umum, penjatahan hingga diperdagangkan pada hari pertama di pasar sekunder. Pembahasan konsep EBB sebenarnya sudah dilaku- kan sejak September 2017, meskipun proyek ini baru masuk program kerja PPIPM tahun 2018. Sesuai agenda, November tahun ini konsep EBB akan masuk tahap soft launching. Tujuannya memperkenalkan aplikasi web front end, sementara rencana live pada Maret 2019. November tahun ini konsep EBB akan masuk tahap soft launching aplikasi web front end EBB, sementara rencana live pada Maret 2019.

Transcript of Mendorong Transparansi & Aksesibilitas Lewat ‘Electronic ... News Q4 _2018.pdf · 2 kPei...

Page 1: Mendorong Transparansi & Aksesibilitas Lewat ‘Electronic ... News Q4 _2018.pdf · 2 kPei newsletter edisi 4 I Triwulan iV l 2018 Rencana soft launching akan melibat kan pilot Anggota

000011101001000011000100001000

00

00

00

00

00

00

00

00

111010

010

00

0110

00

100

00

100

0

00

00

00

00

00

00

00

00

1 1 1 01 0

01 0

00

01 1 0

00

1 00

00

1 00

0

00

00

00

00

00

00

00

00

1 1 1 01 0

01 0

00

01 1

00

00

11

11

11

00

00

00

00

11

10

00

01

11

01

00

10

00

01

10

00

00

00

111

11

100

00

00

00

11

10

00

01

110

indeks >>Mendorong Transparansi & Aksesibiltas Lewat ‘Electronic Book Building’

1Merangkul investor nusantara Lewat “Perusahaan efek daerah”

4kegiatan kLik di Triwulan iii 2018

statistikkilas Peristiwa7 8

63 Basket Bond Futures, Produk

derivatif Baru

Melakukan yang Terbaik agar Menjadi Orang yang siap

5

ArTikeL uTAMA

JK bersama dengan Self-Regulatory Organization (SRO), yakni BEI, KPEI dan KSEI tengah memper­siapkan penerapan Electronic Book Building (EBB)

untuk penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO). Penerapan EBB dilatarbelakangi oleh tujuan untuk meningkatkan jumlah investor khususnya retail, mendorong transparansi penjatahan saham, pengawasan regulator yang lebih efektif, pembentukan harga saham perdana yang lebih optimal, serta peningkatan efisiensi dan optimalisasi dalam mekanisme book building. Pengembangan EBB merupakan bagian dari Program Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal (PPIPM).

Latar belakang tersebut juga diperkuat dengan dilaku­kannya kajian oleh tim PPIPM di tahun 2015, terkait masih ditemukannya kendala pada book building saat ini, diantara­nya penetapan harga yang be­lum merefleksikan pasar, akses penawaran umum yang terba­tas melalui agen penjual, ting­ginya volatilitas harga di awal hari perdagangan, dan kurang meratanya cakupan basis in­vestor. Hasil kajian ini berujung pada kesimpulan bahwa perlu adanya mekanisme yang lebih

O

Sistem Electronic Book Building tengah dipersiapkan SRO sebagai bagian dari Program Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal. Sistem ini diharapkan memperkuat basis pemodal retail sekaligus mendukung transparansi pembentukan harga saham perdana.

Mendorong Transparansi & Aksesibilitas Lewat ‘Electronic Book Building’

e d i s i 4 I Tr i w u l a n i V l 2 0 1 8

PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia

1KPEI Newsletter

efektif, efisien dan transparan dalam penawaran saham perdana, mulai dari proses book building, penawaran umum, penjatahan hingga diperdagangkan pada hari pertama di pasar sekunder.

Pembahasan konsep EBB sebenarnya sudah dilaku­kan sejak September 2017, meskipun proyek ini baru masuk program kerja PPIPM tahun 2018. Sesuai agenda, November tahun ini konsep EBB akan masuk tahap soft launching. Tujuannya memperkenalkan aplikasi web front end, sementara rencana live pada Maret 2019.

November tahun ini konsep EBB akan masuk tahap soft

launching aplikasi web front end EBB, sementara rencana

live pada Maret 2019.

Page 2: Mendorong Transparansi & Aksesibilitas Lewat ‘Electronic ... News Q4 _2018.pdf · 2 kPei newsletter edisi 4 I Triwulan iV l 2018 Rencana soft launching akan melibat kan pilot Anggota

KPEI Newsletter2

Edisi 4 I Triwulan IV l 2018

Rencana soft launching akan melibat­kan pilot Anggota Bursa, APEI, Lead Underwritter, bebe rapa emiten untuk melakukan simulasi penggunaan front end EBB.

Pemerataan & Transparansi Kepala Divisi Perencanaan Strate­

gis dan Manajemen Proyek KPEI, Jerri Parulian mengatakan bahwa pemera­taan kesempatan dan transparansi menjadi motif penting dalam penerap­an EBB. Itu sebabnya, sejak order ter­jadi di sistem EBB, sudah ditetapkan persentase bagian yang ditawarkan kepada investor retail (pool) dan investor in­stitusional (fix). Cara ini juga mendukung upaya pe ningkatan jumlah in­vestor retail yang dapat meningkatkan jumlah investor di pa sar modal secara keseluruhan. “Ada semangat untuk menga­tur persentase tertentu untuk dialokasikan kepada pooling investor maupun fix investor, sehingga proses penjatahan menjadi le bih trans­paran dan menciptakan harga perdana yang optimal baik bagi emi ten mau­pun bagi pasar” tutur Jerri.

Ari Tristianto, Kepala Unit Surat Utang & Derivatif KPEI menambah­kan bahwa alokasi yang tidak merata juga bisa membuat likuiditas transak­si saham terhambat. Semakin rendah persebaran alokasi pada pasar per­dana, potensi peningkatan harga sa­ham semakin tinggi tetapi tidak di­sertai dengan likuiditas perdagangan di pasar sekunder.

Mekanisme Electronic Book BuildingSesuai permintaan OJK, SRO di­

minta melakukan pengembangan sistem, dimana BEI bertanggung jawab sebagai koordinatornya. Sementara masing­masing SRO mengembangkan sistem yang nanti terintegrasi dengan sistem EBB. BEI bertugas menyediakan front end sistem EBB. Sedangkan KPEI mempersiapkan sistem untuk proses validasi order terhadap pemenuhan dana dan distribusi saham ke investor. Sementara, sistem KSEI untuk mena­ngani proses pemindahbukuan dana dan saham.

Sistem front-end yang dikembang­

A R T I K E L U TA M A

kan BEI, selain untuk menampung order dari investor juga befungsi untuk proses penjatahan. Order dari dua klasifikasi nasabah ini kemudian dikirim ke sistem KPEI untuk divalidasi terkait ketersediaan dana. Jika dana tersedia, maka order dinyatakan valid. Jika tidak, order tidak bisa ditindaklanjuti. Perlu dicatat bahwa ke tersediaan dana sebelum order, pada konsep EBB, bersifat mutlak sebelum or-der dilakukan.

Tahapan selanjut nya dilakukan pe­metaan untuk memvalidasi ulang ke­sesuaian antara pemesanan dengan ke­tersediaan dana. Rencananya validasi

akan berlangsung hing­ga H­1 perdagangan. Jika dana terbukti cukup, KPEI kembali melapor­kan ke bursa tentang status vali dasi untuk selanjutnya ditentukan penjatahan final, sesuai porsi tiap investor. Ber­dasarkan hasil validasi, Badan Admi nistrasi Efek

(BAE) akan berkomunikasi dengan mana­jemen emiten untuk melaporkan proses penawaran, dan selanjutnya diterbitkan saham secara elektronik di KSEI.

Proses penjatahan sendiri memper­hitungkan tingkat permintaan investor. Jika terjadi kelebihan permintaan ter­utama nasabah retail, maka sistem EBB dapat memproses penjatahan secara pro­porsional dan bahkan menambah por­sinya. “Hal ini penting untuk mencegah penjatahan yang bisa saja tidak seimbang dan adil” tutur Ari. Setelah pembentukan saham selesai dilakukan oleh BAE atas in­struksi dari emiten melalui KSEI, selanjut­nya KPEI menyampaikan dana hasil emisi kepada emiten melalui Lead Underwriter secara bersamaan dengan penyerahan sa­ham oleh Lead Underwriter ke rekening KPEI melalui mekanisme DVP (delivery versus payment). Kemudian, KPEI mendis­tribusikan saham kepada masing­masing investor sesuai dengan penjatahan final. Semua perpindahan saham dan uang ini terjadi di KSEI.

Keseluruhan proses di atas berjalan secara efektif mulai dari validasi, pen­jatahan final, bahkan proses distribusi dapat dilakukan dalam satu hari, sebelum perdagangan di pasar sekunder, sehingga investor tidak perlu berlama­lama untuk dapat memperdagangkan saham di ke­esokan harinya.F [TiM redAksi]

Merespon pasar modal modern di era ekonomi digital, sesuai tema HUT Pasar Modal Indonesia yang ke­40 tahun, OJK dan SRO tengah bersiap mengimplementasikan proses book building IPO secara elektronik. Selain itu, akan diluncurkan produk derivatif baru “Basket Bond Futures” sebagai alternatif pilihan berinvestasi. Dan juga, untuk menjangkau investor di level daerah secara lebih intensif, akan ada pendirian Perusahaan Efek Daerah.

Semua ulasan di atas dibahas dalam edisi Newsletter kali ini. Sosok Direktur KPEI yang baru juga dikupas dengan cukup menarik pada artikel profil. Artikel rutin lainnya seperti kegiatan KLIK, kilas peristiwa dan data statistik juga tersedia.

Harapan kami, semoga edisi IV 2018 ini, dapat menambah wawasan dan bisa bermanfaat bagi para pembaca.

Salam Semangat,redaksi

E D I T O R I A L

Penerbit: PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia

Penasihat: Direksi

Penanggung Jawab: Sekretaris Perusahaan

dewan redaksi: Reynant Hadi, Diah Sugiretno, Lisda Sitohang, dan M Yaser Arafat

Alamat Redaksi & Sirkulasi:Gedung Bursa Efek Indonesia, Menara I Lt. 5Jl. Jend. Sudirman Kav 52­53Jakarta 12190Telp: 021­515 5115; 515 5125Fax: 021­515 5120Toll Free: 0800­100­KPEI (5734)Email: [email protected]: www.kpei.co.id

Jerri Parulian mengatakan bahwa pemerataan kesempatan dan transparansi menjadi motif penting dalam penerapan EBB.

Page 3: Mendorong Transparansi & Aksesibilitas Lewat ‘Electronic ... News Q4 _2018.pdf · 2 kPei newsletter edisi 4 I Triwulan iV l 2018 Rencana soft launching akan melibat kan pilot Anggota

3

Edisi 4 I Triwulan IV l 2018

KPEI Newsletter

untuk melengkapi produk derivatif yang sudah ada saat ini, akan hadir produk baru “Basket Bond Futures”. Produk yang digagas Tim Pengembangan Pasar surat

utang ini siap diluncurkan akhir tahun ini.

A R T I K E L K H U S U S

ebutuhan produk derivatif di pasar modal sangat diperlukan untuk memfasilitasi lindung

nilai terhadap underlying asset yang dimiliki. Di BEI saat ini sudah tersedia produk­produk derivatif seperti Kon­trak Opsi Saham (KOS), Kontrak Ber­jangka Indeks Efek (KBIE), dan Kontrak Berjangka Surat Utang Negara (KB­SUN). KPEI sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan memfasilitasi produk derivatif ini melalui mekanisme kliring, penyelesaian serta penjaminan­nya. Semakin berkembangnya pasar modal Indonesia, tentu­nya diferensiasi produk semak­in dibutuhkan termasuk produk derivatif. Akhir tahun ini, SRO siap meluncurkan produk deri­vatif baru, yaitu Basket Bond Futures atau dikenal dengan istilah Kontrak Berjangka Se­kumpulan Surat Utang Negara (KBSSUN).

Sebagai informasi, derivatif merupakan kontrak atau per­janjian yang nilai atau peluang keuntungannya berkaitan dengan kinerja aset lain. Aset lain ini disebut sebagai underlying assets. Efek deriva­tif merupakan efek turunan dari efek “utama” baik yang bersifat penyerta­an maupun utang. Efek turunan dapat berarti turunan langsung dari efek “utama” maupun turunan selanjutnya.

Produk Basket Bond Futures diinisi­asi oleh Tim Pengembangan Pasar Su­rat Utang (TPPSU), berdasarkan masu­kan dari Himpunan Pedagang Surat Utang (Himdasun). Seperti dijelaskan Ari Tristianto, Kepala Unit Surat Utang dan Derivatif KPEI, Himdasun menyam­paikan perlu ada lebih banyak produk derivatif sebagai sarana lindung SUN benchmark maupun non benchmark, dengan kuotasi yang sesuai dengan

kan data dari Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA). Yang membedakan ha­nya underlying saja. Pada KBSUN, SUN yang menjadi underlying ditentukan oleh Direktorat Jendral Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), se­dangkan Basket Bond Futures, ditentu­kan oleh BEI.

Penerbitan Basket Bond Future, kata Ari, akan diimplementasikan pada akhir tahun 2018 dengan penggunaan Sistem Kliring Derivatif sebagai sarana pendukung proses kliring dan penye­lesaian. “Sebetulnya dari sisi KPEI tidak banyak persiapan yang dilakukan un­tuk mendukung kehadiran produk derivatif ini, karena tinggal menggu­nakan sistem yang sama de ngan pro­duk­produk derivatif sebelumnya yang

sudah diperdagangkan di BEI,” tambahnya.

Beberapa tahapan persi­apan yang telah dijalankan diantaranya adalah pengka­jian dengan Himdasun, Focus Group Discussion, penyesu­aian sistem, pengujian sistem dengan melibatkan pelaku pasar, serta menyiap kan peraturan nya. Implementa­si akan dilakukan jika semua tahapan telah siap, baik dari sistem, peraturan, kesiapan partisipan dan lainnya, kemu­

dian akan dimintakan persetujuan OJK untuk implementasi tersebut, sesuai dengan timeline yang sudah dijadwal­kan yaitu Desember 2018.

“Harapannya dengan adanya Bas-ket Bond Futures ini nantinya dapat memberikan alternatif bagi investor dalam melakukan hedging atau lin­dung nilai SUN. Adanya tambahan pro­duk baru ini, besar harapan kami bah­wa transaksi derivatif dapat meningkat dan didukung oleh infrastruktur yang dibangun oleh masing­masing Anggo­ta Bursa terutama terkait dengan fasili­tas online trading-nya sehingga ter­dapat kemudahan bagi investor dalam bertransaksi” tutur Ari.F

[TiM redAksi]

K market practice dan implementasi di bursa luar negeri.

Kajian awal yang dilakukan BEI se­jalan dengan masukan dari Himdasun tersebut, yaitu menerbitkan produk derivatif baru dengan underlying tidak hanya Surat Utang Negara (SUN) benchmark, namun berupa sekumpul­an SUN (basket bond) pada obligasi negara dengan menggunakan kuotasi berupa harga. Basket bond adalah se­kumpulan SUN yang diterbitkan oleh

pemerintah Indonesia dan memiliki periode jatuh tempo dalam rentang waktu tertentu. Spesifikasi Basket Bond Futures sendiri akan ditetapkan oleh BEI.

Apa yang membedakan KBSUN dengan Basket Bond Futures ini? Dari sisi maturity produk, sama­sama ter­bagi ke dalam dua jenis yaitu SUN de­ngan durasi 5 tahun dan 10 tahun. Jika KBSUN, hanya 1 instrumen SUN yang menjadi benchmark, sedangkan Basket Bond Futures terdiri dari maksimal 3 instrumen SUN. Selain itu, SUN dalam Basket Bond Futures berada dalam range term to maturity yang sama dan SUN dipilih berdasarkan top outstand-ing value. Baik KBSUN dan Basket Bond Futures, acuan harganya mengguna­

Basket Bond Futures, Produk derivatif Baru

Page 4: Mendorong Transparansi & Aksesibilitas Lewat ‘Electronic ... News Q4 _2018.pdf · 2 kPei newsletter edisi 4 I Triwulan iV l 2018 Rencana soft launching akan melibat kan pilot Anggota

KPEI Newsletter4

Edisi 4 I Triwulan IV l 2018

P R O F I L

di ekonomi jadi mengerti, namun secara teori belum tahu. Dengan mengambil strata dua (S2) ini, saya bisa dapat keduanya, yai­tu praktek dan teori,” lan­jutnya.

Dengan pengalaman­nya selama 20 tahun di pasar modal, ia menjadi saksi perkembangan pesat pasar mo­dal Indonesia. Ia mengalami masa saat saham masih berbentuk kertas hingga menjadi scriptless. Dari perdagangan bursa mengunakan trading floor hing­ga remote trading dan kemudian men­jadi online trading. Perubahan tersebut menurutnya, merupakan suatu evolusi yang berlangsung selama 20 tahun ia bekerja.

Setelah dipercaya menjadi Direktur I KPEI, ia memiliki target khusus untuk mengembangkan Perusahaan. Ia men­contohkan dari sisi keuangan, misalnya, akan melakukan diversifikasi sumber

P R O F I L

ditunjuk sebagai direktur i kPei, umi kulsum memiliki tugas mengembangkan divisi yang dibawahinya.

Menjadikan pendapatan Perseroan lebih diversified, melakukan efisiensi biaya, dan menyediakan layanan yang handal, menjadi salah satu tanggung jawabnya.

er Agustus 2018 lalu, KPEI resmi memiliki jajaran Direksi baru yang lengkap. RUPS KPEI meng­

angkat Umi Kulsum sebagai Direktur I KPEI. Secara fungsi, Direktur I KPEI akan bertugas membawahi Divisi Keuang­an dan Akuntansi, Divisi Hukum dan Keanggotaan, Divisi Kliring, Penyele­saian dan Pinjam Meminjam Efek, dan Divisi Operasional IT.

Sosok Umi Kulsum di lingkungan Self-Regulatory Organization (SRO) dan pelaku pasar modal sendiri, bukanlah figure yang asing. Beliau telah ber­gabung dalam lingkungan pasar modal dari semenjak awal kariernya selepas menyelesaikan gelar Sarjana Teknik Kimia di Institut Teknologi Bandung pada 1997. Berawal dari pembukaan lowongan sebagai management train-ee di Bursa Efek Surabaya (BES) pada awal 1998, Umi Kulsum memantapkan diri mengabdi diri demi pengembang­an pasar modal sampai hari ini. Meski berlatar belakang pendidikan teknik, ibu satu orang putra ini cukup menik­mati pekerjaan dan menemukan tanta­ngan tersendiri bekerja di bidang yang berbeda dengan pendidikannya.

“Hanya kebetulan yang menerima saya BES duluan, seiring waktu, pada akhirnya saya menikmati pekerjaan ini, sehingga saya teruskan saja. Di pasar modal, challenge-nya terus berkem­bang seiring dengan pekerjaan yang semakin kompleks,” ujar wanita yang menyukai travelling ini.

Menyadari bahwa latar belakang pendidikannya kurang menunjang de­ngan pekerjaan yang ditekuninya seka­rang, Umi Kulsum melanjutkan pendi­dikannya dengan mengambil Magister Management di Universitas Pelita Hara­pan dan lulus pada tahun 2007. Lang­kah ini ia tempuh untuk meningkatkan kapasitasnya. “Dulu karena saya kerja

P

Direktur I KPEI, umi kulsum

pendapatan KPEI. “Tantangannya ada­lah bagaimana membuat pendapatan lebih diversified dan juga membuat biaya lebih efisien. Dari sisi opera­sional, bagaimana KPEI bisa memberi­kan pelayanan yang lebih handal dari sebelumnya. Dari sisi keanggotaan, kepuasan Anggota Kliring juga menja­di concern,” tuturnya. Selain itu, ia juga akan mengawal target industri pasar modal menuju penyelesaian transaksi T+2 tercapai.

Namun sebagai pemimpin, diri­nya tidak ingin menjadi atasan berta­ngan besi. Menurutnya, atasan harus bisa memberikan arahan, tegas, dan memastikan arah kerja karyawan­nya. Di sisi lain, atasan yang baik juga harus mendengarkan feedback dari ba wahan. “Sekaligus memberikan ke­percayaan yang cu kup kepada bawa­han untuk bisa menunjukkan kinerja terbaik mereka,” ungkap wanita yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Divisi Pengem bangan Calon Emiten di BEI.

Sekedar berbagi tips dari penca­paian yang telah diraih nya, Umi Kulsum mengatakan salah satu prinsip yang ia

pegang dalam bekerja adalah melakukan yang terbaik. Menurutnya, jika hasilnya baik maka akan ada yang menghar­gai kerja keras dia. “Dari setiap atasan, saya sela­lu mengambil pela jaran dan hanya menyerap sesuatu yang baik dari

mereka. Salah satu atasan pernah bi­lang kesempatan itu akan datang pada orang yang siap. Oleh karena itu, kita harus siap,” tuturnya.

Saat ini memang dirinya masih ak­tif di industri pasar modal. Namun jika nanti masa pensiun tiba, ia mengaku ingin mengabdikan diri di dunia pen­didikan. Ia ingin membagikan ilmu dan pengalamannya di bidang keuangan dengan cara mengajar. “Kalau punya ilmu tidak dibagikan, rasanya sayang,” tutupnya.F

[TiM redAksi]

Melakukan yang Terbaik agar Menjadi Orang yang siap

Dengan pengalamannya selama 20 tahun di pasar modal, ia menjadi saksi perkembangan pesat pasar modal Indonesia.

Page 5: Mendorong Transparansi & Aksesibilitas Lewat ‘Electronic ... News Q4 _2018.pdf · 2 kPei newsletter edisi 4 I Triwulan iV l 2018 Rencana soft launching akan melibat kan pilot Anggota

5

Edisi 4 I Triwulan IV l 2018

KPEI Newsletter

po tensi, didasari oleh indikator ekonomi dae­rah, seperti demografi, penyebaran penduduk dengan tingkat usia, pendapatan, saving, tingkat pertumbuh an ekonomi daerah, serta kemampuan menopang kebutuhan keuangan dae rah secara efektif dan efisien.

Oleh karena itu, diperlukan keterlibatan Pemerintah Daerah (Pemda) dalam menjembatani kebutuhan keuangan masyarakat dan daerahnya agar tingkat kepercayaan serta minat masyarakat dalam me­manfaatkan layanan jasa PED menja­di semakin tinggi. Selain itu, keterli­batan Pemda juga dibutuhkan untuk menumbuhkan tingkat li terasi dan inklusi keuangan khususnya pasar mo­dal di masyarakat daerah, menekan pertumbuh an investasi bodong yang merugikan ma syarakat di daerah, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah melalui penyediaan sarana bagi pengusaha dan investor daerah.

Menurut Kepala Unit Ekuiti KPEI Hanifah, PED nantinya bisa menerap kan budaya setempat dan mampu member­dayakan sumber daya daerah nya. In­

untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan terkait pasar modal bagi masyarakat daerah, pembentukan Perusahaan efek daerah (Ped) pun digagas. Visi dan misi Ped ini bukan saja memiliki motif bisnis, namun

harus meningkatkan ekonomi daerah dan berkontribusi bagi pembangunan daerah.

erdiri dari sekitar 17.504 pu­lau, Indonesia menjadi negara kepulauan terbesar dengan

demografi penduduk yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Pemba­ngunan infrastruktur yang belum me­rata dan koneksi teknologi yang belum menjangkau ke seluruh Nusantara, menjadi tantangan bagi semua industri, tak terkecuali industri pasar modal.

Kedua faktor tersebut berpotensi menghambat pertumbuhan jumlah in­vestor dan membatasi upaya sosialisasi, edukasi, maupun penyebaran informasi tentang pasar modal. Hal ini yang me­latarbelakangi OJK dan Self-Regula tory Organization (SRO) duduk bersama menyusun terbentuknya Perusahaan Efek Daerah (PED).

Disampaikan Kepala Divisi Perenca­naan Strategis dan Manajemen Proyek KPEI Jerri Parulian, PED ini nantinya akan beroperasi di daerah­daerah dan diharapkan dapat meningkatkan po­tensi di daerah tersebut. “PED dibentuk oleh penduduk daerah setempat, yang mengenal daerah tersebut, sehingga kental dengan sifat kedaerahannya. Di­harapkan PED tersebut dapat menyatu dengan daerahnya dan bergerak me­wakili daerahnya,” tutur Jerri.

Pembentukan PED nantinya akan membidik daerah­daerah yang ber­

vestor daerah akan lebih percaya pada perusahaan yang berada di dae rahnya sendiri dibandingkan dengan PE yang ada di kota­kota besar yang masuk ke daerah tersebut. Nantinya, kehadiran PED diharapkan membuat penetrasi di daerah lebih meningkat, sehingga masyarakat yang mengerti pasar modal dapat bertambah. Dengan begitu, jum­lah investor bisa meningkat. “PED ini juga bisa menjadi surveillance agent, yang bertugas menyampaikan edukasi dan sosialisasi investasi dengan benar kepada masyarakat,” ujar Hanifah.

Rencananya, PED diharapkan bisa berperan sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagangan Efek, Agen Per­dagangan Efek Reksa Dana, Penasehat Keuangan dan Pasar Modal, dan Kus­todian Efek. Sehingga, PED juga akan

berfungsi sebagai penye­dia layanan pendanaan melalui penawaran umum bagi pemerintahan daerah maupun calon emiten di daerah, penyedia layanan Perantara Pedagangan Efek bagi investor daerah, penyedia layanan Agen Perdagangan Efek Reksa Dana bagi masyarakat in­vestor daerah, penyedia layanan pembukaan Reke­ning Dana Nasabah, Sing e

Investor Identification dan Sub Reke­ning Efek nasabah, penyedia layanan jasa kustodian efek, dan penyedia layanan edukasi, sosia li sasi serta in­formasi pasar mo dal bagi pemerintah daerah dan masyarakat daerah.

Menurut Hanifah, saat ini PED ma­sih dalam tahap penyu sunan konsep dan diperkirakan akhir tahun ini atur­annya sudah jelas dan bisa dituangkan ke dalam model bisnis PED. “Kesiapan dari SDM menjadi tantangan imple­mentasi PED. Bagaimana menyiapkan SDM yang memiliki lisensi dan keah­lian yang dibutuhkan. Me nyiapkan in­frastruktur untuk koneksi mobile serta proses pemerataan karena ada daerah besar yang biasanya PE juga membuka cabang di situ,” ujar Hanifah.F

[TiM redAksi]

T

Merangkul investor nusantara Lewat “Perusahaan efek daerah”

E D U K A S I

Kehadiran PED diharapkan membuat penetrasi di daerah lebih meningkat, sehingga masyarakat yang mengerti pasar modal dapat bertambah. Dengan begitu, jumlah investor bisa meningkat.

Page 6: Mendorong Transparansi & Aksesibilitas Lewat ‘Electronic ... News Q4 _2018.pdf · 2 kPei newsletter edisi 4 I Triwulan iV l 2018 Rencana soft launching akan melibat kan pilot Anggota

KPEI Newsletter6

Edisi 4 I Triwulan IV l 2018

kan momen seru saat turnamen olah­raga berlangsung. Untuk mengasah pengam bilan foto dengan kamera je­nis tertentu, baik DSLR atau mirrorless, COP ini juga mengadakan kegiatan coaching clinic pada 2 Agustus 2018. Disini, KLIKérs diminta untuk memba­wa peralatan kamera yang dimiliki, dan selanjut nya akan diajarkan cara meng­atur dan menyiapkan kamera dengan benar sebelum digunakan. Setelahn­ya, COP Fotografi mengadakan acara “Hunting Foto” ke Keraton Kaibon, Serang pada 17 Agustus 2018 dengan mengajak anggota dari COPnya.

COP lain yakni COP Bahasa juga secara rutin membuka kelas Bahasa Inggris untuk Office Support. Selama triwulan III, materi yang telah disam­paikan adalah conversation, vocabu-lary dengan bermain Scrabble, cara membaca yang baik, dan cara menyu­sun kalimat secara lengkap. Selain itu, COP Bahasa juga mengadakan KPEI’s English Fun Corner dengan tema NGA­BEN, salah satu tradisi budaya Bali yang disampaikan oleh KLIKérs yang berasal dari Bali. Penjelasan tentang tata cara dan filosofi yang mendasari budaya NGABEN ternyata sangat menarik un­tuk disimak, apalagi dibawakan de­ngan menggunakan Bahasa Inggris. Kegiatan ini selain menambah penge­tahuan, juga bisa melatih kemampuan Bahasa Inggris pembicara maupun pe­serta menjadi lebih baik.

Terakhir, COP Art Station (COPAs) yang selalu menyediakan kelas Zum­ba rutin. Dan juga persiapan anggota COPAS mulai dari latihan menari hing­ga band musik untuk mengisi seremo­ni HUT KPEI di bulan Oktober men­datang.F [TiM redAksi]

kegiatan kLik Triwulan iii 2018

ada triwulan III 2018 kali ini, KPEI memperkenalkan acara shar-ing session dengan format baru

yaitu “Bincang kPei” yang sebe lumnya dikenal dengan nama “Thanks KLIK It’s Friday”. Yang membedakan dengan format lama, acara Bincang KPEI dike­mas dengan waktu yang lebih efektif, sekitar 45 menit dibanding sebelumnya selama 1,5 jam dan tidak harus diseleng­garakan di hari Jumat. Selain itu, tema sharing diambil sebagian besar dari ar­tikel KPEI Newsletter yang telah diulas, namun ditambahkan sesi tanya jawab didalamnya. Narasumber nya pun sama seperti di KPEI Newsletter.

Program baru ini diawali dengan sharing yang mengambil tema “KM Re-ward Program & KPI” pada 9 Agustus 2018. Tema sharing ini dipilih menjadi tema perdana karena ingin mengin­formasikan mengenai perubahan KM Reward Program dan KPI yang harus dipenuhi KLIKérs. Sebagai pembicara adalah perwakilan KLIK team sebagai pengurus inti kegiatan KLIK KPEI. Tema lain yang diusung berikutnya adalah “KPEI’s KM : Where do we stand”, yang membahas tentang sejarah berdirinya KM KPEI untuk disampaikan kepada pengurus KM baru pada 30 Agustus 2018. Sharing ini dibawakan oleh per­wakilan tim pendiri KM KPEI sebelum­nya.

Berikutnya, Bincang KPEI menyu­guhkan materi tentang Good Corporate Governance (GCG) pada tanggal 27 Sep­tember 2018, dengan pembicara Cor-porate Secretary KPEI. Definisi hingga upaya KPEI dalam pemenuhan seluruh prinsip GCG serta penilaian praktik im­plementasi GCG yang telah dilakukan KPEI, disampaikan secara lugas dengan kalimat yang ringan, agar KLIKérs mu­dah memahaminya.

P

Bincang kPei, format baru sharing session yang dinilai lebih menarik bagi kLikérs. serta kegiatan COP yang bervariasi membuat kLikérs semakin antusias untuk

mengikutinya.

E D U K A S I

Tidak melulu tentang sharing, kegi­at an KLIK di triwulan III juga diramaikan oleh COP. Mulai dari CoP Hobby Olahra-ga, yakni cabang Tenis Meja yang turut serta dalam turnamen Pingpong Capi tal Market Competition pada 14 Juli 2018 di GOR Soemantri Brojo negoro, Jakar­ta. Turnamen ini diikuti oleh ber bagai kalangan pegiat pasar modal diantara­

nya OJK, SRO, emiten, analis, wartawan dan profesi pasar modal lainnya. Di in­ternal KPEI sendiri, COP Hobby Olahra­ga telah menyelenggarakan turnamen dalam rangka HUT KPEI ke­22 tahun. Turnamen yang dilombakan meliputi cabang Tenis Meja, Futsal, Tenis, Bulu Tangkis, Squash, dan Dart. Kegiatan turnamen diadakan dari 3 Agustus hingga 7 September 2018. Tak berhenti sampai HUT KPEI, COP Hobby Olahraga juga ikut memyemarakkan HUT Pasar Modal Indonesia ke­41 tahun dengan menurunkan atlit­atlit KPEI untuk ber­kompetisi dengan institusi pasar modal lainnya. Kegiatan ini berlangsung pada 27 September hingga 21 Oktober 2018.

Tidak hanya olahraga, COP Hob-by Fotografi juga berkesempatan ikut memeriahkan HUT KPEI dengan mengajak KLIKérs untuk mengabadi­

Page 7: Mendorong Transparansi & Aksesibilitas Lewat ‘Electronic ... News Q4 _2018.pdf · 2 kPei newsletter edisi 4 I Triwulan iV l 2018 Rencana soft launching akan melibat kan pilot Anggota

7

Edisi 4 I Triwulan IV l 2018

KPEI Newsletter

rapat umum Pemegang saham Tahunan kPei 2018 (22 Juni 2018)

kPei Luncurkan sistem e-CLeArs yang BaruPeluncuran sistem e­CLEARS yang baru dengan nama Enhancement Architecture e­CLEARS pada 31 Mei 2018 di Mainhall BEI, Jakarta.

investor Gathering Pasar Modal (7 september 2018)

stakeholders seminar 2018 (18 september 2018)

Bantuan sosial OJk dan industri Jasa keuangan Bidang Pasar Modal kepada korban Bencana Gempa Lombok, nTB (13 Agustus 2018)

Studi Banding Implementasi Penyelesaian T+2 ke Thailand (27-28 September 2018)

Corporate and investor services seminar TdCCKPEI menghadiri Corporate and Investor Services Semi­nar yang diselenggarakan oleh Taiwan Depository & Clearing Corporation pada 22­24 Agustus 2018 di Taipei Marriot Hotel, Taiwan.

Edukasi Pasar Modal Kepada Pekerja Migran Indonesia di Hongkong (28-30 September 2018)

Penandatanganan Perjanjian Pemberian Layanan Fasilitas intraday Antara kPei dan Bri (27 Agustus 2018)

K I L A S P E R I S T I W A

Page 8: Mendorong Transparansi & Aksesibilitas Lewat ‘Electronic ... News Q4 _2018.pdf · 2 kPei newsletter edisi 4 I Triwulan iV l 2018 Rencana soft launching akan melibat kan pilot Anggota

KPEI Newsletter8

Edisi 4 I Triwulan IV l 2018

TrAnsAksi PinJAM MeMinJAM eFek

BulanTotal Rata-Rata Harian Jumlah

HariNilai (Rp) Volume (lembar) Frekuensi (kali) Nilai (Rp) Volume (lembar)

Januari 7,843,572,500.00 5,897,200.00 11 253,018,467.74 190,232.26 31Februari 7,434,246,600.00 1,577,800.00 20 265,508,807.14 56,350.00 28Maret 1,551,170,100.00 1,239,300.00 11 50,037,745.16 39,977.42 31April 17,866,523,500.00 12,000,500.00 9 595,550,783.33 400,016.67 30Mei 3,451,751,500.00 1,191,000.00 5 111,346,822.58 38,419.35 31Juni 11,144,520,700.00 1,466,100.00 13 371,484,023.33 48,870.00 30Juli 5,844,453,500.00 2,487,600.00 10 188,530,758.06 80,245.16 31

Agustus 11,609,837,500.00 4,764,200.00 13 374,510,887.10 153,683.87 31September 28,130,467,500.00 6,171,400.00 12 937,682,250.00 205,713.33 30

Total 94,876,543,400.00 36,795,100.00 104 347,533,126.01 134,780.59 273

Penggunaan (rp) Biaya (rp)

Total Penggunaan 177,751,719,121,300.00 3,782,750,517.77

Rata­Rata Bulanan 19,750,191,013,477.80 420,305,613.09

Rata­Rata Harian 971,320,869,515.30 20,670,767.86

FAsiLiTAs IntrAdAy

Data sampai dengan 28 September 2018

Tipe Produk Frekuensi (kali)

Volume (lembar) nilai (rp)

Index Futures - - -Indonesia Government Bond Futures - - -

TrAnsAksi deriVATiF

Data sampai dengan 28 September 2018

Data sampai dengan 28 September 2018

PenYeLesAiAn TrAnsAksi BursA

POsisi dAnA JAMinAnJenis Pasar nilai (rp) Persentase

Ekuiti 2,763,118,284,212.00 64.06%

Derivatif­Kontrak Berjangka 597,604,567.00 0.01%

Surat Utang 1,087,103.00 0.00%

Hasil Pengelolaan Dana Jami­nan Ekuiti, KBIE dan Obligasi 1,549,941,548,582.61 35.93%

Total 4,313,658,524,464.61 100.00%

nilai (rp)

Cadangan Jaminan 148,569,268,411

POsisi CAdAnGAn JAMinAn

Data sampai dengan 28 September 2018

Jenis instrumen nilai Agunan (Rp) Persentase

Bank Garansi 4,108,801,300,000 57.23%Deposito 2,361,563,325,776 32.89%Dana Minumum Kas 698,915,880,996 9.73%Saham Bursa 10,500,000,000 0.15% Total 7,179,780,506,772 100.00%

kOMPOsisi AGunAn OFFLInE

Data sampai dengan 28 September 2018

Jenis instrumen nilai Agunan (Rp) Persentase Uang 254,833,597,097 1.29%Saham 19,326,460,683,908 97.95%Obligasi 150,291,720,000 0.76%

Total 19,731,586,001,005 100.00%

kOMPOsisi AGunAn OnLInE

Data sampai dengan 28 September 2018

Data sampai dengan 28 September 2018

ACs JuMLAh Ak(ACS)

Volume (Lembar) nilai (rp) Ak serah

Ak Terima

Total 57,413,600 28,774,481,475 39 95

Tertinggi harian 50,401,200 17,350,389,850 10 29

Rata­rata harian 6,379,289 3,197,164,608 4 11

Terendah harian 22,900 76,840,000 1 2

ALtErnAtE CASH SEttLEmEnt (ACs)

Data sampai dengan 28 September 2018

S TAT I S T I K

Transaksi Bursa Penyelesaian Transaksi Bursa Efisiensi

Frekuensi (kali) Volume (lembar) Nilai (Rp) Volume (lembar) Nilai (Rp) Volume (%) Nilai (%)

Total 69,339,923 2,292,786,880,268 1,524,870,669,872,070 523,207,963,100 589,778,638,380,500 59.73 47.89

Tertinggi harian 559,769 342,349,012,015 38,849,679,547,622 5,116,417,300 7,688,714,677,100 71.55 55.00

Rata­rata harian 389,550 12,880,825,170 8,566,689,156,585 2,939,370,579 3,313,363,136,969 59.11 47.77

Terendah harian 268,264 5,954,660,880 4,888,295,077,880 1,884,722,800 2,042,251,573,500 43.32 41.90