Media studies salman6

17
:: media studies :: lecture #06 twitter: @wowoxarc [email protected] or [email protected]

Transcript of Media studies salman6

:: media studies ::

lecture #06 twitter: @wowoxarc

[email protected] or [email protected]

Hegemony Hegemoni = dominasi dominasi tidak bersifat

represif dan tidak hanya dalam lingkup ekonomi politik

melibatkan persetujuan dari yang didominasi

membuatnya menjadi ‘alamiah’ dan ‘begitu adanya’

intellectuals intelektual adalah yang membentuk

persetujuan intelektual organik: intelektual yang memiliki akar

kuat di masyarakat, berusaha menghubungkan manusia dengan pengalaman ketertindasan mereka

intelektual tradisional: intelektual dalam birokrasi, teknokrasi dan agama yang tercerabut dari masalah di masyarakatnya

consent and hegemony Consent must be constantly won and rewon,

for people's material social experience constantly reminds them of the disadvantages of subordination and thus poses a threat to the dominant class... Hegemony... posits a constant contradiction between ideology and the social experience of the subordinate that makes this interface into an inevitable site of ideological struggle' (Fiske 1992: 291).

web of discourses

media and hegemony media menjadi tempat pertarungan ideologis

untuk memenangkan persetujuan world view dan bahasa/representasi makro dan mikro historis dan sekarang

critical discourse analysis is a type of discourse analytical research that

primarily studies the way social power abuse, dominance, and inequality are enacted, reproduced, and resisted by text and talk in the social and political context. With such dissident research, critical discourse analysts take explicit position, and thus want to understand, expose, and ultimately resist social inequality.

discourse/wacana (Latin discursus, meaning "running to and from") generally

refers to "written or spoken communication or debate A generalization of the concept of conversation to all

modalities and contexts. The totality of codified linguistic usages attached to a given

type of social practice. From a sociological standpoint, discourse is defined as any

practice by which individuals imbue reality with meaning a formalized way of thinking that can be manifested through

language, a social boundary defining what can be said about a specific topic

a discourse constitutes sequences of such relations to objects, subjects and other statements formed by discursive formation

CDA model Fairclough

CDA model van Dijk

level of text analysis semiotika struktural

sintagmatik dan paradigmatik linguistik kritis

struktur makro: tema atau topik superstruktur: kerangka dari teks struktur mikro: pilihan kata, bentuk kalimat, dan

gaya

meso level discursive practice: analisis produksi dan

konsumsi teks social cognition: analisis kognisi sosial di dalam

teks

macro level social practices: praktik ekonomi, politik,

budaya dan kesejarahan social contexts: konteks sosial dimana teks

tersebut muncul

sistem diskursif Tindakan sosial dimungkinkan dengan adanya

pengetahuan pengetahuan ideologi

(negatif-strukturalis/ahistoris-dialektika)pengetahuan pengetahuan (positif-post

strukturalis/historis-perspectivism)

Perbedaannya tidak hanya pada teknik analisis tapi pada tujuan analisis teks media itu sendiri

analisis ideologi kategori telah tersedia bagi kategori

penandaan (contoh: warna, tekstur, ukuran dan posisi)

kategori untuk kritik telah tersedia (contoh: ideologi gender, ras, kelas)

membutuhkan teori untuk menjelaskan ideologi (teori psikoanalisis, marxist-kritis)

tujuan analisisnya adalah untuk menyingkap ideologi dibalik iklan, penjelasan bagaimana ideologi itu bekerja telah disediakan oleh teori

analisis pengetahuan/diskursif

kategori didapatkan dari analisis kesejarahan Penjelasan tentang pengetahuan tidak

bersumber dari teori tapi dari kesejarahan wacana (contoh wacana etnis, politik, komunikasi politik dan kekuasaan)

tujuan analisisnya memberikan eksplanasi tentang bagaimana wacana-wacana tersebut memungkinkan kita memiliki pembacaan diskursif yg sedemikian rupa

rezim komunikasi jika anda mengajukan hasil analisis ideologi

anda kepada para aparat periklanan yang sedikit banyak juga telah membaca sosiologi kritis, jawaban mereka pasti “ah itu kan hanya teori kritis, pada kenyataannya masyarakat suka dan membeli’

masalahnya bukan pada mengapa masyarakat tertarik dan membeli tapi bagaiman rezim komunikasi/wacana ilmiah dijadikan ‘klaim kebenaran’