MAKASSAR RECOVER
Transcript of MAKASSAR RECOVER
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover - 2021
i
MAKASSAR RECOVER
INOVASI PENANGGULANGAN PANDEMI COVID-19 KOTA MAKASSAR
MOH. RAMDHAN POMANTO
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR
MARET 2021
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover - 2021
ii
DAFTAR ISI
Hal Halaman Depan ……………………….…………………………………. i Daftar isi ………………………………………..…………………………. ii Kata Pengantar ..…………………………………………………………. iii Daftar Tabel ………………………………………………………………. iv Daftar Gambar ……………………………………………………………. v Daftar Grafik ………………………………………………………………. vi Abstrak …….………………………………………………………………. vii
BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………………. 1 1.1. Latar Belakang ……………………………………………………… 1 1.2. Permasalahan ………………………………………………………. 5 1.3. Obyektif ……………………………………………………………… 6 1.4. Manfaat Inovasi ..…………………………………………………… 6 1.5. Sistematika Penulisan ……………………………………………… 6 BAB II. GAMBARAN UMUM KOTA MAKASSAR ……….…………….. 7 2.1. Gambaran Umum Wilayah Kota Makassar ……………………… 7 2.1.1. Aspek Geografi ……………………………………………………… 7 2.1.2. Aspek Demografi ……………………………….…………………… 23 2.2. Gambaran Umum Pertumbuhan Ekonomi Kota Makassar ……. 25 2.2.1. Aspek Kesejahteraan Masyarakat ……………………………..…. 25 2.2.2 Pemerataan Ekonomi ………………………………………………. 25 2.2.3 Pertumbuhan PDRB ……………………………………………..…. 26 2.2.4 Tingkat Pertumbuhan Ekonomi ……………………………………. 30 2.2.5 Pendapatan Perkapita ………………………………………………. 32 2.2.6 Tingkat Inflasi ……………………..…………………………………. 33 2.2.7 Tingkat Pengangguran Terbuka ……………..……………………. 34 BAB III Perkembangan Covid-19 Kota Makassar ……………………… 37 3.1. Kondisi Pandemi Covid-19 Tahun 2020 …………………………. 37 3.2. Kondisi Pandemi Covid-19 Tahun 2021 …………………………. 42 Bab IV INOVASI PENANGANAN COVID-19 ………………………….. 46 4.1. Visi Misi Walikota Makassar ………………………………………. 46 4.2. Makassar Recover Ecosystem …………………………………… 48 4.3. Imunitas Kesehatan …………………………………………….…. 49 4.4. Adaptasi Sosial ………………………………………………….…. 54 4.5. Pemulihan Ekonomi ……………………………………….………. 58 BAB V GAMBARAN UMUM KOTA MAKASSAR ……………………… 62 5.1. Kesimpulan ………………………………………………….…….... 62 5.2. Rekomendasi ………………………………………………….……. 62 Rujukan ……………………………………………………………………… 64
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover - 2021
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kita masih diberi kesehatan dan kesempatan dalam melaksanakan pengabdian kepada Bangsa dan Negara demi kesejahteraan masyarakat.
Kota Makassar sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Selatan, yang selama ini menjadi pusat pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sulawesi Selatan bahkan Sulawesi dan di Kawasan Timur indonesia tentu saja menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat untuk mencari nafkah. Pergerakan urbanisasi di Kota Makassar cukup signifikan, hal ini tentu saja akan berpengaruh pula terhadap penyebaran Covid-19 yang terjadi. Data terakhir Gugus Penanganan Covid-19 sampai dengan hari Selasa tanggal 23 Februari 2021 pukul 23.59 WIB di Kota Makassar, jumlah pasien yang dinyatakan suspek positif Covid-19 bertambah terus menjadi total sebanyak 7.098 orang dan terkonfirmasi sebesar 26.958 orang. Sementara itu, pasien sembuh bertambah sebanyak 24.845 orang atau 92,2%. Sedangkan yang meninggal telah mencapai 496 orang atau 1,8%. Perkembangan penyebaran Covid-19 disikapi oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Makassar, yang menyepakati pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB dimulai pada tanggal 24 April hingga 7 Mei 2020 dengan beberapa kali perpanjangan waktu. Sebelum pemberlakuan PSBB itu, Pemerintah Kota Makassar telah terlebih dahulu mensosialosasikan PSBB kepada seluruh warga Kota Makassar. Sosialisasi itu bertujuan untuk menyampaikan kepada warga masyarakat apa saja yang tidak boleh dilakukan saat PSBB dimulai.
Setelah satu tahun Pandemi Corono mengalami peningkatan yang cukup significant perkembangannya, maka mulai 5 Maret 2021 telah di Launcing sebuah Inovasi yang disebut ”Makassar Recover” yang diambil dari Recover sendiri diambil dari singkatan smaRt Emergency protocol against COVid-19 and sERvice. Kegiatan Ini terdiri dari tiga tahap yaitu Imunitas, Kesehatan, Adaptasi Sosial dan Pemulihan Ekonomi da diharapkan mampu menganggulangi Pandemi Covid-19 di Kota Makassar.
Demikian dan kami sampaikan terima kasih atas kontribusi semua pihak dalam perancangan dan implementasi Inovasi ini. Semoga apa yang diharapkan dapat di bermanfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan warga Kota Makassar.
Makassar, Desember 2021 PENYUSUN
MOH. RAMDHAN POMANTO
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover - 2021
iv
DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1: Rincian luas wilayah kecamatan di Kota Makassar ……… 9 Tabel 2.2: Distribusi dan Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan
Tahun 2020 …………………………………………………… 23 Tabel 2.3: Populasi Penduduk 2 Tahun Terakhir ……………………… 23 Tabel 2.4: Perkembangan PDRB-ADHB dan PDRB-ADHK Kota
Makassar, Tahun 2015-2020 ……………………………….. 25 Tabel 2.5: PDRB Kota Makassar Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
Lapangan Usaha (Juta Rupiah) .......................................... 26 Tabel 3.1: Data suspek dan terkonfirmasi Covid-19 per 31 Desember
2020 ……………………………………………………………. 37 Tabel 3.2: Data harian Pandemi Covid-19 minggu terakhir Desember
2020 ……………………………………………………………. 38 Tabel 3.6: Data suspek dan konfirmasi positif Covid-19 per 2021 23
Februari ….…………………………………………………….. 41 Tabel 3.7: Data sebaran harian positif Covid-19 per 23 Februari 2021 42 Tabel 3.8: Data suspek dan konfirmasi minggu ke-3 positif Covid-19 per 23 Februari 2021 ………………………………………… 44
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover - 2021
v
DAFTAR GAMBAR
Hal Gambar 2.1: Peta Administrasi Kota Makassar ………………………… 10 Gambar 2.2: Peta Sebaran pulau-pulau di Kota Makassar ……………. 11 Gambar 2.3: Peta Pola Ruang Kota Makassar …………………………. 22 Gambar 3.1: Peta Sebaran Pandemi Covid-19 per 31 Desember 2020 37 Gambar 3.2: Peta Sebaran Pandemi Covid-19 per 23 Februari 2021 .. 37 Gambar 4.1: Peta Jalan MRE untuk Imunitas Kesehatan ……………… 49 Gambar 4.2: Peta Jalan MRE untuk Adaptasi Sosial …………………... 54 Gambar 4.3: Peta Jalan MRE untuk Pemulihan Ekonomi ……………… 57
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover - 2021
vi
DAFTAR GRAFIK
Hal
Grafik 2.1: Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Makassar Tahun 2016-2020 ............................................................... 30
Grafik 2.2: Proyeksi Pendapatan Per Kapita Kota Makassar
Tahun 2021 ........................................................................ 31 Grafik 2.3: Proyeksi Tingkat Inflasi di Kota Makassar Tahun 2020 dan
2021 ................................................................................... 32 Grafik 2.4: Tingkat Pengangguran Terbuka Kota Makassar Tahun
2016-2021 .......................................................................... 34 Grafik 3.1: Kasus Covid-19 per bulan tahun 2020 …………………….. 39 Grafik 3.2: Distribusi kasus positif Covid-19 berdasarkan golongan
Umur per 31 Desember 2020 ………………………………. 39 Grafik 3.3: Distribusi kasus positif Covid-19 berdasarkan jenis kelamin
per 31 Desember 2020 ……………………………………… 40
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover - 2021
vii
ABSTRAK
Sejak mewabahnya Covid-19 di Indonesia dan di Kota Makassar khususnya telah banyak membawa dampak terhada tatanan sosial masyarakat dengan budayanya telah rusak dengan Virus ini. Kebiasaan dan aktivitas masyarakat yang selama ini dilakukan sangat dibatasi, Penghentian sementara aktifitas sosial budaya yang menimbulkan kerumunan orang dan audinesi dibatasi sampai hanya dengan 5 orang. Tempat ibadah ditutup, proses bekerja dibatasi dan diganti dengan Work From Home (WFH) dan sekolah ditutup atau siswa belajar dari rumah. Kondisinya sangat terasa di kehidupan masyarakat saat ini atau setidaknya masyarakat telah sedikitnya merasakan perubahan. Tata sosial dan budaya masyarakat kita ini terkenal dengan ramah tamahnya, dan bertemu bersalaman, senyum sapa hangat yang selalu terpancar. Saat ini, kebiasaan tersebut seakan hilang tertutup masker yang beraneka ragam bentuk dan warna, tidak lagi bisa bersalaman dan harus jaga jarak akibat wabah ini. Kebiasaan masyarakat kita berkumpul untuk menghadiri kegiatan arisan, undangan hajatan, kegiatan kegiatan kemasyarakatan, beribadah bersama dan lainnya dilakukan dan menjadi hal yang rutin. Saat ini, kondisi tersebut menjadi hal yang sangat dirindukan bahkan diimpikan, sementara kita harus lebih banyak berdiam diri di rumah dan hanya diperbolehkan keluar bila benar benar ada keperluan yang urgent. Meskipun demikian ada beberapa hal yang masyarakat merasakan hal positif yang bisa menjadi pembelajaran berharga dan dirasakan langsung, diantaranya orang jadi semakin dekat dengan keluarga untuk ngobrol, bercanda dan mengeluarkan hal hal yang terpendam dan selama ini susah dilakukan. Kondisi tersebut menimbulkan pertanyaan Bagaimanakah meningkatkan immunitas kesehatan masyarakat Kota Makassar dalam masa pandemi Covid-19 dan bagaimanakah strategi membangkitkan kembali ekonomi masyarakat Kota Makassar yang selama ini terdampak pandemi Covid-19. Obyektif dari Inovasi ini adalah mengindentifikasi dan melakukan aksi nyata guna meningkatkan immunitas kesehatan masyarakat Kota Makassar dalam masa pandemi Covid-19. Mengidentifikasi dan mengedukasi masyarakat Kota Makassar untuk melakukan adaptasi sosial untuk merubah perilaku sebagai dampak pandemi Covid-19. Serta Menganalisis dan melakukan strategi dalam membangkitkan kembali ekonomi masyarakat Kota Makassar yang selama ini terdampak pandemi Covid-19.
Recover yang diartikan sebagai pulih, sembuh, mendapatkan kembali kondisi normal seperti sedia kala. Recover sendiri diambil dari singkatan smaRt Emergency protocol against COVid-19 and sERvice. Makassar Recover Ecosystem sebagai sebuah Program penanggulangan Covid-19 di Kota Makassar yang diimplementasikan dengan menetapkan tiga tahapan utama yaitu Immunitas Kesehatan, Adaptasi Sosial dan Pemulihan Ekonomi. Ketiga tahapan ini dilakukan secara serentak di seluruh wilayah Kota Makassar, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat dari program yang dijalankan.
Kegiatann ini dilakukan untuk mendorong meningkatnya imunitas diri agar tidak mudah sakit dimasa Pandemi Covid-19. Sebagaimana diketahui bahwa sistem imunitas atau daya tahan tubuh memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan. Memiliki daya tahan tubuh yang kuat sangat penting untuk mencegah kita jatuh sakit, terutama di masa mewabahnya virus Covid-19. Adaptasi sosial dilakukan sebagai langkah penyesuaian diri yang dilakukan guna meningkatkan kualitas kehidupan sosial pada masing-masing individu. Kegiatan lainya adalah pemulihan ekonomi untuk mengurangi dampak COVID-19 terhadap perekonomian yang akan Ikut menyokong berbagai sektor diantaranya sektor kesehatan, UMKM, jasa pariwisata (hotel, Restoran dan lainnya), dan perlindungan sosial.
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak pengumuman yang disampaikan oleh otoritas kesehatan di Kota
Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada tanggal 20 Januari 2020 yang
mengatakan bahwa terdapat tiga orang yang meninggal dunia di Wuhan
setelah menderita pneumonia yang disebabkan oleh virus corona, maka
sejak itu pula, jumlah penderita Virus Corona semakin meningkat. Oleh
karena penyebarannya sangat cepat menjadikan Virus Corona sebagai pusat
perhatian dunia. Virus Corona merupakan jenis baru yang dalam istilah
kedokteran disebut sebagai 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) yang
menimbulkan gejala awal yang meliputi demam, batuk, pilek, gangguan
pernafasan, letih, lesu, dan sakit tenggorokan. Penderita Virus ini
mengalami gejala mirip flu namun disebabkan oleh virus yang berbeda. Virus
ini bisa mematikan korbannya dengan waktu yang cepat demikian kata
seorang dokter di Tiongkok yang menemukan gejala di pasiennya.
Pertama kali diketahui bahwa Virus Corona muncul di pasar hewan
dan makanan laut di Kota Wuhan. Kemudian dilaporkan bahwa banyak
pasien yang menderita virus ini dan ternyata terkait dengan pasar hewan dan
makanan laut tersebut. Selanjutnya Virus ini tidak hanya menyebar luas di
Tiongkok, tetapi virus corona ini kemudian mengancam jiwa seluruh
masyarakat dunia sehingga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun
menyatakan bahwa virus corona menjadi darurat global. Pada masa awal
pandemic Virus Corona, terdapat lima negara dengan kasus virus corona
terbesar yaitu Italia, Spanyol, Amerika Serikat, Perancis, dan Inggris. Namun
hingga saat ini, terdapat jutaan orang yang positif terjangkit virus corona
yang tersebar di dunia.
BAB
I
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
Kasus virus corona di Indonesia seperti dilansir dari laman IDN Times,
pertama di Indonesia ini berawal dari adanya Warga Negara Asing (WNA)
asal Jepang yang positif virus corona tersebut mengunjungi Indonesia.
Perihal tersebut disampaikan pada tanggal 2 Maret 2020 oleh Bapak
Presiden Joko Widodo bersama Bapak Menteri Kesehatan Terawan Agus
Putranto, di Istana Merdeka. Sejak rilis tersebut hingga saat ini, jumlah kasus
Corona semakin hari semakin bertambah jumlah penderitanya. Dari rilis
Pemerintah Pusat melalui Gugus Penanganan Covid-19 sampai dengan hari
Selasa tanggal 23 Februari 2021 pukul 23.59 WIB jumlah pasien yang
dinyatakan suspek positif Covid-19 bertambah terus menjadi total sebanyak
1.298.608 orang dan dinyatakan sembuh sebesar 1.104.990 orang atau
85,09%. Sedangkan yang meninggal telah mencapai 35.104 orang atau
2,7%. Dan sisanya masih dalam perawatan, dimana kondisi ini menyebar di
34 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota di Indonesia.
Di Sulawesi Selatan terdapat 24 Kabupaten/Kota yang menunjukkan
bahwa perkembangan penularan Covid-19 pada hari Selasa Tanggal 23
Februari 2021 yang dirilis Tim Gugus Covid-19 bahwa jumlah penderita atau
pasien virus corona di Sulawesi Selatan terkonfirmasi sebanyak 54.715,
kasus baru 506, dan telah meninggal sebanyak 827, sembuh total sebanyak
50.255 dan sembuh baru 270, serta kasus aktif sebesar 3.633. Dari data
tersebut tercatat terjadi penambahan terus kasus baru selama beberapa hari
terakhir. Di seluruh wilayah Indonesia, Provinsi Sulawesi Selatan sangat
mencemaskan karena selalu berada di peringkat lima besar provinsi dengan
kasus COVID-19 terbanyak di bawah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur
dan Jawa Tengah.
Sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Selatan, Kota Makassar yang
selama ini menjadi pusat pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sulawesi Selatan
bahkan Sulawesi dan di Kawasan Timur indonesia tentu saja menjadi
magnet tersendiri bagi masyarakat untuk mencari nafkah. Pergerakan
urbanisasi di Kota Makassar cukup signifikan, hal ini tentu saja akan
berpengaruh pula terhadap penyebaran Covid-19 yang terjadi. Data terakhir
Gugus Penanganan Covid-19 sampai dengan hari Selasa tanggal 23
Februari 2021 pukul 23.59 WIB di Kota Makassar, jumlah pasien yang
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
dinyatakan suspek positif Covid-19 bertambah terus menjadi total sebanyak
7.098 orang dan terkonfirmasi sebesar 26.958 orang. Sementara itu, pasien
sembuh bertambah sebanyak 24.845 orang atau 92,2%. Sedangkan yang
meninggal telah mencapai 496 orang atau 1,8%. Perkembangan penyebaran
Covid-19 disikapi oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda)
Kota Makassar, yang menyepakati pemberlakukan Pembatasan Sosial
Berskala Besar atau PSBB dimulai pada tanggal 24 April hingga 7 Mei 2020
dengan beberapa kali perpanjangan waktu. Sebelum pemberlakuan PSBB
itu, Pemerintah Kota Makassar telah terlebih dahulu mensosialosasikan
PSBB kepada seluruh warga Kota Makassar. Sosialisasi itu bertujuan untuk
menyampaikan kepada warga masyarakat apa saja yang tidak boleh
dilakukan saat PSBB dimulai. Tahap sosialisasi dimulai hari Jumat s.d. Senin
atau 17 sampai 20 April 2020. Tahapan setelah sosialisasi, Pemerintah Kota
Makassar akan langsung masuk dalam tahap uji coba PSBB. Uji coba ini
bertujuan untuk mengukur apakah sosialisasi sukses atau tidak..
Pemberlakuan PSBB di Kota Makassar tentu berdampak kepada
berbagai sektor. Ini karena aktifitas diluar rumah yang dibatasi bahkan ada
yang tidak boleh, moda transportasi juga dibatasi untuk pergerakan orang
dan barang serta berbagai aktifitas yang sudah tidak biasa dilakukan. Sektor-
sektor yang berpengaruh diantaranya sektor ekonomi, dimana banyak
perusahaan yang menghentikan opersionalnya dan menyebabkan
penghentian karyawan atau terjadinya pemutusan hubungan kerja. Sektor
ketenagakerjaan menjadi persolan besar saat ini dimana di Provinsi Sulawesi
Selatan tercatan 16 daerah terdampak dari jumlah perusahaan yang
terdampak Covid-19 sebanyak 1.101 perusahaan. Total pekerja yang
dirumahkan 13.995 orang, total pekerja yang mengalami pemutusan
hubungan kerja (PHK) 467 orang dan total pekerja terdampak adalah 14.462
orang. Di Kota Makassar jumlah pekerja yang terdampak sebanyak 9.243
pekerja sementar jumlah pekerja yang di PHK sampai saat ini adalah 296
orang.
Kondisi masyarakat saat ini sejak mewabahnya Covid-19 banyak
membawa dampak sosial dengan tata sosial masyarakat dengan budayanya
yang luar biasa diobrak abrik dengan Virus ini. Berbagai hal yang selama ini
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
dilakukan dibatasi, seperti penghentian sementara aktifitas sosial budaya
yang menimbulkan kerumunan orang, penghentian sementara aktifitas
ditempat fasilitas umum dan audiensi diatas 5 orang. Tempat ibadah ditutup,
proses bekerja dibatasi dan diganti dengan Work From Home (WFH) dan
sekolah ditutup atau siswa belajar dari rumah. Kondisinya sangat terasa di
kehidupan masyarakat saat ini atau setidaknya masyarakat telah sedikitnya
merasakan perubahan. Tata sosial dan budaya masyarakat kita ini terkenal
dengan ramah tamahnya, bertemu bersalaman, bahkan cipika cipiki senyum
sapa hangat yang selalu terpancar. Saat ini, yang terjadi, senyum itu seakan
hilang tertutup masker yang beraneka ragam bentuk dan warna, tidak lagi
bisa bersalaman dan cipika cipiki karena saat ini harus jaga jarak akibat
wabah ini. Kebiasaan masyarakat kita berkumpul untuk menghadiri kegiatan
arisan, undangan hajatan, kegiatan kegiatan kemasyarakatan, beribadah
bersama dan lainnya dilakukan dan menjadi hal yang rutin. Saat ini, kondisi
tersebut menjadi hal yang sangat dirindukan bahkan diimpikan, sementara
kita harus lebih banyak berdiam diri di rumah dan hanya diperbolehkan
keluar bila benar benar ada keperluan yang urgent. Meskipun demikian ada
beberapa hal yang masyarakat merasakan hal positif yang bisa menjadi
pembelajaran berharga dan dirasakan langsung, diantaranya orang jadi
semakin dekat dengan suami dan anak anak, ngobrol, bercanda dan
mengeluarkan hal hal yang terpendam dan selama ini susah dilakukan.
Orang semakin kreatif di rumah, selalu berkreasi untuk seluruh anggota
keluarga supaya lebih nyaman dan betah di rumah. Lainnya adalah orang
semakin sensitif dengan hal hal yang biasanya tidak kita pedulikan, misalnya
kepedulian dengan kebersihan rumah, kepedulian dengan dengan kondisi
rumah lainnya.
Sektor lain yang terdampak kemasyarakat tentunya adalah aspek
psikis masyarakat. Dirilis dari Liputan6.com Surabaya menyatakan Pandemi
Covid-19 akan mempengaruhi psikis masyarakat. Munculnya pandemi
Covid-19 yang mendadak membuat orang membutuhkan waktu untuk
menyesuaikan diri. Lebih lanjut dinyatakan bahwa terdapat 3 tahap yang
akan dilalui psikis seseorang ketika menghadapi pandemi Covid-19 yaitu
pertama masa ketakutan. Seseorang mudah mendapatkan teror berita hoaks
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
dan langsung ikut berbagi info apapun dari media sosial. Oleh karena itu dia
akan mengalami panic buying sehingga menimbulkan ketegangan, mudah
marah bahkan belanja sesuatu secara berlebihan seperti obat-obatan,
masker dan menimbun logistik. Kedua, masa belajar. Setelah rasa takut,
cemas, khawatir terlewati maka seseorang mulai menerima kenyataan
dengan berhenti membaca berita yang menimbulkan kecemasan termasuk
menyeleksi berita hoaks. Pada masa ini orang mulai menyadari situasi dan
diri sendiri dengan mulai mematuhi imbauan atau protokol pemerintah,
mampu mengendalikan emosi, dan mulai tidak belanja berlebihan serta
merencanakan tindakan yang lebih baik. Ketiga, masa tumbuh. Pada masa
ini orang tidak lagi memikirkan diri sendiri melainkan mulai memikirkan orang
lain. Seseorang mulai mampu menjaga emosi dan saling berempati satu
dengan yang lain terkait pandemi Covid-19. Dengan kemampuanya
seseorang mulai sekedar berbagi bahkan sampai pada aksi peduli.
Uraian tersebut diatas menunjukkan kondisi yang saat ini terjadi di
Kota Makassar. Oleh karenanya Pemerintah Kota Makassar melalui Program
Awal yang merupakan Inovasi Walikota Makassar terpilih pada Pilkada
serentak 2020 Mohammad Ramdhan Pomanto menyusun sebuah strategi
Inovasi penaganan Covid-19 di Kota Makassar, yang bertajuk:
“Recovery Makassar Ecosystem”
Kegiatan ini terdiri dari tiga tahapan utama yaitu Immunitas Kesehatan,
Adaptasi Sosial dan Pemulihan Ekonomi.
1.2 Pernyataan Masalah
Berdasarkan Uraian tersebut diatas, permasalahan yang muncul adalah:
a. Bagaimanakah meningkatkan immunitas kesehatan masyarakat Kota
Makassar dalam masa pandemi Covid-19?
b. Bagaimanakah mengubah perilaku masyarakat Kota Makassar untuk
melakukan adaptasi sosial sebagai dampak pandemi Covid-19?
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
c. Bagaimanakah strategi membangkitkan kembali ekonomi masyarakat
Kota Makassar yang selama ini terdampak pandemi Covid-19?
1.3 Obyektif
Obyektif dari Inovasi ini adalah:
a. Mengindentifikasi dan melakukan aksi nyata guna meningkatkan
immunitas kesehatan masyarakat Kota Makassar dalam masa
pandemi Covid-19.
b. Mengidentifikasi dan mengedukasi masyarakat Kota Makassar untuk
melakukan adaptasi sosial untuk merubah perilaku sebagai dampak
pandemi Covid-19.
c. Menganalisis dan melakukan strategi dalam membangkitkan kembali
ekonomi masyarakat Kota Makassar yang selama ini terdampak
pandemi Covid-19.
1.4 Manfaat Inovasi
Hasil Inovasi ini diharapkan bermafaat bagi masyarakat Kota
Makassar untuk:
a. Meningkatkan immunitas kesehatan diri masyarakat Kota Makassar
dalam masa pandemi Covid-19.
b. Memahami dan melaksanakan adaptasi sosial untuk merubah perilaku
baik dimasa pandemi Covid-19 maupun dimasa new normal nantinya.
c. Menetapkan strategi dan langkah-langkah dalam membangkitkan
kembali ekonominya yang selama ini terdampak pandemi Covid-19?
1.5 Sistematika Penulisan
Inovasi ini disusun dengan mengacu pada sistematika berikut:
Bab I: memuat Latar Belakang yang akan menguraikan fenomena dan
masalah problematik yang terjadi belakangan ini di Kota
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
Makassar, Pernyataan Masalah yang mengungkapkan
permasalahan sehingga inovasi ini dibuat, Obyektif dan
Manfaat Inovasi serta menguraikan tentang Sistematika
Penulisan yang digunakan.
Bab II: memuat Gambaran Umum Kota Makassar yang akan
menguraikan aspek geografi dan demografi dan kondisi
pertumbuhan ekonomi Kota Makassar pada 5 tahun terakhir
dari aspek kesejahteraan masyarakat, PDRB dan
pengangguran terbuka serta tingkat inflasi.
Bab III: memuat Perkembangan Pandemi Covid-19 pada tahun 2020
dan awal tahun 2021 dan pola penanganan dan
penanggulangan yang diberlakukan.
Bab IV: memuat Metode Pelaksanaan Inovasi yang digunakan dengan
menguraikan Desain atau peta konsep Inovasi, dan Strategi
Pelaksanaan Inovasi.
Bab V: memuat Kesimpulan dan Rekomendasi kebijakan yang dapat
diambil oleh Pemerintah Kota Makassar dalam memulihkan
kondisi ekonomi, sosial dan psikology masyarakat pada masa
dan pasca pandemi Covid-19.
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
GAMBARAN UMUM KOTA MAKASSAR
2.1 Gambaran Umum Wilayah Kota Makassar
2.1.1 Aspek Geografi dan Demografi
Kota Makassar merupakan salah satu pemerintahan kota dalam
wilayah Provinsi Sulawesi Selatan yang terbentuk berdasarkan Undang-
Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah
Tingkat II di Sulawesi, sebagaimana yang tercantum dalam Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74 dan Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1822.
Kota Makassar yang pada tanggal 31 Agustus 1971 berubah nama
menjadi Ujung Pandang, wilayahnya dimekarkan dari 21 km2 menjadi 175,77
km2 dengan mengadopsi sebagian wilayah kabupaten lain yaitu Gowa,
Maros, dan Pangkajene Kepulauan, hal ini berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 51 Tahun 1971 tentang Perubahan batas-batas daerah
Kotamadya Ujung Pandang dengan Kabupaten Gowa, Kabupaten Maros dan
Pangkajene dan Kepulauan, lingkup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Pada
perkembangannya, nama Ujung Pandang dikembalikan lagi menjadi Kota
Makassar sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 1999 tentang
Perubahan Nama Kotamadya Ujung Pandang menjadi Kota Makassar.
Pada tahun 2020 Kota Makassar telah berusia 413 tahun sesuai
Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2000 yang menetapkan hari jadi Kota
Makassar tanggal 9 Nopember 1607, terus berbenah diri menjadi sebuah
Kota Dunia yang berperan tidak hanya sebagai pusat perdagangan dan jasa
tetapi juga sebagai pusat kegiatan industri, pusat kegiatan pemerintahan,
pusat kegiatan edu-entertainment, pusat pelayanan pendidikan dan
kesehatan, simpul jasa angkutan barang dan penumpang baik darat, laut
maupun udara.
BAB
II
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
A. Aspek Geografi dan Demografi
Luas Wilayah Kota Makassar tercatat 175,77 km persegi, dengan
batas-batas wilayah administratif sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kabupaten Maros
Sebelah Selatan : Kabupaten Gowa dan Kabupaten Takalar
Sebelah Timur : Kabupaten Gowa dan Kabupaten Maros
Sebelah Barat : Selat Makassar
Secara administratif Kota Makassar terbagi atas 15 Kecamatan dan
153 Kelurahan. Bagian utara kota terdiri atas Kecamatan Biringkanaya,
Kecamatan Tamalanrea, Kecamatan Tallo, Kecamatan Ujung Tanah dan
Kecamatan Kepulauan Sangkarrang. Di bagian selatan terdiri atas
Kecamatan Tamalate dan Kecamatan Rappocini. Di bagian Timur terbagi
atas Kecamatan Manggala dan Kecamatan Panakkukang. Bagian barat
adalah Kecamatan Wajo, Kecamatan Bontoala, Kecamatan Ujung Pandang,
Kecamatan Makassar, Kecamatan Mamajang, dan Kecamatan Mariso.
Rincian luas masing-masing kecamatan, diperbandingkan dengan
persentase luas wilayah Kota Makassar sebagai berikut:
Tabel 2.1: Rincian luas wilayah kecamatan di Kota Makassar
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
Sumber : Perda Nomor 4 Tahun 2015 Tentang RTRW Kota Makassar 2015-2034
Secara administratif Kota Makassar berdasarkan Peraturan Daerah
Nomor 4 Tahun 2015 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar
2015 - 2034 pada pasal 5 terdiri atas 15 Kecamatan dan 153 Kelurahan
dapat dilihat pada gambar berikut ini :
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
Sumber : Perda Nomor 4 Tahun 2015 Tentang RTRW Kota Makassar 2015-2034
Gambar 2.1: Peta Administrasi Kota Makassar
Selain memiliki wilayah daratan, Kota Makassar juga memiliki wilayah
kepulauan yang dapat dilihat sepanjang garis pantai Kota Makassar. Pulau
ini merupakan gugusan pulau-pulau karang sebanyak 12 pulau, bagian dari
gugusan pulau-pulau sangkarrang, atau disebut juga pulau-pulau pabbiring,
atau lebih dikenal dengan nama Kepulauan Spermonde. Pulau-pulau
tersebut adalah Pulau Lanjukang (terjauh), Pulau Langkai, Pulau Lumu-
Lumu, Pulau Bonetambung, Pulau Kodingareng Lompo, Pulau Barrang
Lompo, Pulau Barrang Caddi, Pulau Kodingareng Keke, Pulau Samalona,
Pulau Lae-Lae, Pulau Lae-Lae Kecil (Gusung) dan Pulau Kayangan. Wilayah
Kepulauan Kota Makassar dapat dilihat pada gambar berikut ini :
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
Sumber : Perda Nomor 4 Tahun 2015 Tentang RTRW Kota Makassar 2015-2034
Gambar 2.2: Peta Sebaran pulau-pulau di Kota Makassar
B. Letak dan Kondisi GeografisKota Makassar
Kota Makassar adalah merupakan Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan
terletak di Pantai Barat pulau Sulawesi berada dalam titik koordinat 119° 18’
30,18" sampai dengan 119°32'31,03" BT dan 5°00' 30,18" sampai dengan
5°14’ 6,49" LS. Sesuai dengan karakteristik fisik dan perkembangannya,
berikut ini deskripsi wilayah tiap kecamatan yaitu:
1. Kecamatan Biringkanaya
Kecamatan Biringkanaya merupakan kecamatan terluas diantara
kecamatan-kecamatan lain yang ada di Kota Makassar, luasnya 48,22 km2
atau sekitar 27,43% dari luas keseluruhan Kota Makassar dan berbatasan
langsung dengan Kabupaten Maros dengan jumlah penduduk 226.621 jiwa.
Topografi wilayah kecamatan ini mulai dari dataran rendah hingga dataran
tinggi dengan ketinggian elevasi 1-19 m di atas permukaan laut. Potensi
sumberdaya alam yang ada di kecamatan ini antara lain di sektor pertanian
dan perikanan. Secara umum pantai di Kecamatan Biringkanaya sebagian
besar merupakan pantai berlumpur dan bervegetasi mangrove serta
merupakan pantai yang landai. Hanya sebagian kecil pantai ini tergolong
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
cadas. Dilihat dari segi stabilitas pantai, maka pantai ini dapat dikatakan
relatif stabil dan tenang, namun cenderung maju ke arah laut akibat
sedimentasi dari Sungai Mandai. Di samping itu juga tampak adanya gejala
abrasi sepanjang sekitar 30 m di perkampungan nelayan Kelurahan Untia.
2. Kecamatan Tamalanrea
Kecamatan Tamalanrea adalah Kecamatan terluas kedua sesudah
Kecamatan Biringkanaya, dengan luas 31,84 km2 atau 18,12%. Jumlah
penduduk 117.012 jiwa. Topografi wilayah kecamatan dimulai dari dataran
rendah hingga dataran tinggi dengan ketinggian elevasi 1-22 m di atas
permukaan laut. Penggunaan lahan di kecamatan ini sangat bervariasi mulai
permukiman, perkantoran, pertokoan hingga gedung pendidikan. Salah
satunya adalah Universitas sebagai universitas terbesar di Kawasan
Indonesia Timur. Ke arah selatan kecamatan ini mengalir Sungai Tallo
sehingga masyarakat yang bermukim di sekitar tepi sungai memiliki tambak.
Selain di tepi Sungai Tallo, kawasan tambak juga ditemukan di sisi
utara kecamatan yang berbatasan langsung dengan laut. Pantai Kecamatan
Tamalanrea merupakan pantai yang berbatasan dengan laut dan bagian
muara Sungai Tallo. Sebagian besar tipe pantai di lokasi ini merupakan
pantai berlumpur dan bervegetasi mangrove serta merupakan pantai yang
landai. Namun demikian terdapat pula pantai cadas di sebelah selatan
Lantebung (Kelurahan ParangLoe).
Dilihat dari segi stabilitas pantai, maka pantai ini dapat dikatakan
relatif stabil dan tenang, sekalipun juga tampak adanya gejala abrasi dalam
skala kecil sepanjang sekitar 20 meter di Lantebung (Kelurahan Bira).
Potensi sumberdaya alam yang masih dapat ditemukan di kecamatan ini
adalah tambak.
3. Kecamatan Manggala
Kecamatan Manggala merupakan salah satu kecamatan di Kota
Makassar yang tidak berbatasan langsung dengan laut. Luas wilayah
sebesar 24,14 km2 atau sekitar 13,73% dari luas keseluruhan wilayah Kota
Makassar. Jumlah penduduk 153.174 Jiwa. Topografi wilayah kecamatan ini
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
berelief dataran rendah hingga dataran tinggi, dengan elevasi 2-22 m di atas
permukaan laut.
4. Kecamatan Tamalate
Berdasarkan data BPS Kota Makassar menunjukkan bahwa
konsentrasi penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Tamalate yang
tersebar pada 10 Kelurahan, dengan jumlah penduduk terbesar yakni
209.214 jiwa.Luas wilayah kecamatan ini 20,21 km2 atau 11,50%.
Topografi wilayah kecamatan ini termasuk dalam kategori dataran rendah
dengan elevasi ketinggian 1-6 meter di atas permukaan laut dan berbatasan
langsung dengan Kabupaten Gowa. Pada umumnya pantai di kecamatan ini
bertipe pantai berpasir dengan lebar pantai sekitar 10-30 meter serta
kelandaiannya 3%. Secara umumpantai ini dapat dikatakan relatif stabil
sekalipun cenderung maju ke arah laut akibat sedimentasi pasir halus dari
Sungai Jeneberang maupun dari arah selatan. Dengan kondisi pantai
tersebut, maka sebagian besar pantai ini digunakan sebagai areal pariwisata
pantai.
5. Kecamatan Panakkukang
Kecamatan Panakukang merupakan kecamatan yang terletak
ditengah-tengah Kota Makassar dan merupakan pusat pemerintahan
Provinsi Sulawesi Selatan. Luas wilayah 17,05 km2 atau sekitar 9,70% dari
luas keseluruhan wilayah Kota Makassar, dengan jumlah penduduk 150.189
jiwa. Topografi wilayahnya memiliki elevasi 1-13 m di atas permukaan laut.
Potensi penggunaan lahan di sektor pertanian sangat kecil hanya sekitar 16
ha dan potensi perikanan darat tidak ada. Penggunaan lahan di kecamatan
ini lebih diarahkan pada perkantoran dan pemukiman.
6. Kecamatan Rappocini
Penggunaan lahan di kecamatan ini hampir seluruhnya diperuntukkan
sebagai kawasan pemukiman. Luas wilayahnya 9,23 km2 atau sekitar 5,25%
dari luas keseluruhan Kota Makassar. Topografi wilayahnya dataran rendah
dengan elevasi 2-6 m di atas permukaan laut sehingga peruntukan lahan di
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
kecamatan ini dominan pemukiman. Jumlah penduduk di Kecamatan
Rappocini sebesar 171.893 jiwa.
7. Kecamatan Ujung Tanah
Kecamatan Ujung Tanah merupakan kecamatan yang memiliki 5
pulau dengan potensi perikanan laut yang sangat besar. Luas wilayahnya
5,94 km2 atau 3,38% dari luas keseluruhan Kota Makassar, dengan jumlah
penduduk 35.534 jiwa. Kondisi sosial masyarakat di kecamatan ini terdiri
atas dua kelompok, yakni masyarakat perkotaan dan masyarakat nelayan
termasuk masyarakat yang mendiami pulau-pulau di kecamatan ini. Selain
potensi perikanan yang sangat besar, potensi pariwisata bawah air menjadi
andalan di Kecamatan Ujung Tanah dengan 5 pulau yang menyajikan
keindahan bawah laut yang kaya akan keragaman hayatinya sebagai suatu
poin menarik bagi para wisatawan. Di sisi lain guna menjaga kestabilan
pantai di Kecamatan Ujung Tanah, sebagian besar sudah mengalami
pengerasan dengan tembok yang berfungsi sebagai pelindung pantai. Hal ini
mengingat pantai tersebut mempunyai nilai penting karena perairan
pantainya dimanfaatkan untuk pangkalan pendaratan ikan (TPI Paotere),
pelabuhan dan docking kapal TNI AL, Pelabuhan Pertamina Instalasi
Makassar dan Bogasari. Kecamatan ini berada pada wilayah pesisir bagian
utara Kota Makassar.
8. Kecamatan Tallo
Kecamatan Tallo merupakan yang memiliki jumlah Kelurahan
terbanyak (15 Kelurahan), dengan luas wilayahnya 5,83 km2 atau 3,32% dari
luas keseluruhan wilayah Kota Makassar. Jumlah penduduk 140.621 jiwa.
Topografi wilayahnya merupakan dataran rendah dengan elevasi 1-3 m di
atas permukaan laut. Potensi bencana di Kecamatan Tallo berupa banjir,
karena kecamatan ini merupakan Daerah Aliran Sungai Tallo yang
berpotensi terjadinya luapan Sungai Tallo ke pemukiman sekitarnya. Potensi
pencemaran dan pendangkalan pada muara Sungai Tallo sebagi akibat
limbah buangan industri yang tidak terkontrol pada anak-anak Sungai Tallo.
Pantai Kecamatan Tallo merupakan pantai yang berbatasan dengan laut dan
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
bagian muara Sungai Tallo. Sebagian besar tipe pantai di lokasi ini
merupakan pantai berlumpur dan vegetasi mangrove-nya sangat minim serta
merupakan pantai yang landai. Dilihat dari segi stabilitas pantai dapat
dikatakan relatif stabil dan tenang, sekalipun cenderung maju ke arah laut
memperpanjang Tanjung Tallo akibat sedimentasi di muara Sungai Tallo.
Ditinjau dari pemanfaatannya maka pantai ini sebagian dimanfaatkan untuk
kegiatan industri galangan kapal dan pemukiman pantai (pinggir muara
Sungai Tallo) dan pantai paling barat Kelurahan Tallo.
9. Kecamatan Mamajang.
Luas wilayah Kecamatan Mamajang adalah 2,25 km2 atau 1,28% luas
keseluruhan wilayah Kota Makassar, jumlah penduduk 61.557 jiwa.
Topografi wilayah yang merupakan dataran rendah dengan elevasi 1–5 m di
atas permukaan laut yang memungkinkan pengembangan lahan kecamatan
sebagai kawasan pemukiman. Kecamatan Mamajang merupakan salah satu
kecamatan yang memiliki laju infiltrasi tinggi sehingga potensi ancaman
banjir sangat kecil.
10. Kecamatan Ujung Pandang
Kecamatan Ujung Pandang merupakan kecamatan yang dijadikan
sebagai tempat area publik karena adanya Pantai Losari yang menjadi ikon
Kota Makassar. Luas wilayahnya 2,63 km2 atau 1,50% dari luas keseluruhan
wilayah Kota Makassar. Kecamatan Ujung Pandang memiliki jumlah
penduduk terendah yakni 29.291 jiwa. Ancaman terhadap bahaya abrasi
sangatlah besar sehingga diperlukan bangunan pemecah ombak di depan
pantai. Oleh karena itu, Pantai Kecamatan Ujung Pandang umumnya juga
sudah mengalami pengerasan dengan tembok pematang pantai, khususnya
pada Daerah Rekreasi Pantai Losari dan sekitarnya. Hanya sebagian lokasi
di sebelah utara pantai kecamatan ini merupakan komplek perhotelan
(Pantai Gerbang Makassar Hotel dan Makassar Golden Hotel) serta
dermaga penyeberangan Kayu Bangkoa ke Pulau Lae-lae, Pulau Kayangan
dan pulau-pulau lainnya di wilayah Kota Makassar. Selain itu, Kecamatan
Ujung Pandang juga berpotensi terhadap pencemaran air laut dan air tanah
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
karena penggunaan lahan yang lebih diarahkan pada pembangunan hotel.
Selain itu juga restoran merupakan usaha paling besar memberikan
kontribusi terhadap pencemaran air di kecamatan ini.
11. Kecamatan Makassar
Kecamatan Makassar merupakan kecamatan yang memiliki tingkat
kepadatan terbesar yakni 33.490 per km2, jumlah penduduk 85.709 jiwa
dengan luas wilayah 2,52 km2 atau 1,43% dari keseluruhan luas wilayah
Kota Makassar. Penggunaan lahan di Kecamatan Makassar lebih
diperuntukkan bagi kawasan pemukiman, pertokoan dan perkantoran.
Kecamatan ini sangat minim dan bahkan tidak memiliki potensi sumber daya
alam baik di sektor pertanian maupun perikanan (tambak).
12. Kecamatan Bontoala
Luas wilayah Kecamatan Bontoala adalah 2,10 km2 atau 1,19% dari
keseluruhan luas Kota Makassar yang terdiri atas 12 kelurahan. Kecamatan
Bontoala termasuk dalam kategori Kecamatan dengan jumlah penduduk
57.379 jiwa. Topografi di kecamatan ini dataran rendah dengan elevasi 1-4 m
di atas permukaan laut, sebagian daerah di kecamatan ini berpotensi banjir
utamanya daerah yang dialiri anak Sungai Tallo. Penggunaan lahan di
kecamatan ini lebih diperuntukkan sebagai pemukiman, sehingga kecamatan
ini tidak memiliki potensi sumber daya alam baik di sektor pertanian maupun
perikanan.
13. Kecamatan Wajo
Salah satu kecamatan yang terletak di pesisir barat Kota Makassar
dan wilayah pantainya merupakan kompleks Pelabuhan Soekarno-Hatta
(Pelabuhan Umum dan Peti Kemas), dengan luas wilayah 1,99 km2 atau
1,13% dari luas keseluruhan wilayah Kota. Jumlah penduduk di Kecamatan
Wajo 31.606 jiwa. Secara topografi, kecamatan ini termasuk dalam kategori
dataran rendah dengan elevasi 1-4 m di atas permukaan laut sehingga
berpotensi terjadi abrasi. Oleh karena itu, Pantai Kecamatan Wajo umumnya
sudah mengalami pengerasan dengan tembok pematang sebagai pelindung
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
pantai.
14. Kecamatan Mariso
Kecamatan Mariso merupakan kecamatan yang memiliki luas wilayah
yang paling kecil yakni hanya 1,04% dari luas wilayah Kota Makassar atau
sekitar 1,82 km2 dengan jumlah penduduk sebesar 60.866 jiwa. Penggunaan
lahan di kecamatan ini sebagian besar diperuntukkan pada pemukiman,
pertokoan, dan perkantoran. Untuk potensi bencana alam di kecamatan ini
berupa abrasi pantai. Oleh karena itu pantai di Kecamatan Mariso pada
umumnya sudah mengalami pengerasan dengan tembok pematang pantai,
karena sebagian besar pantai di Kecamatan ini merupakan daerah
pangkalan pendaratan ikan (TPI Rajawali) dan permukiman pantai.
15. Kecamatan Kepulauan Sangkarrang
Kecamatan Kepulauan Sangkarrang merupakan Kecamatan
pemekaran Kelurahan dan Kecamatan yang telah ditetapkan dalam
Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2015 dan Peraturan Daerah Nomor 3
Tahun 2015 tentang Pembentukan Kecamatan dan Kelurahan pada rapat
paripurna yang digelar di DPRD Kota Makassar hari Senin tanggal 10
Agustus 2015, dimana ada 10 (sepuluh) Kelurahan baru yang telah resmi
dimekarkan. Masing-masing Kelurahan Minasa Upa, Kelurahan Bonto Duri,
Kelurahan Biring Romang, Kelurahan Bitowa, Kelurahan Laikang, Kelurahan
Berua, Kelurahan Katimbang, Kelurahan Bakung, Kelurahan Buntusu, dan
Kelurahan Kapasa Raya. Sementara untuk Kecamatan hanya ada 1 (satu)
yang dimekarkan yaitu Kecamatan Kepulauan Sangkarrang. Di mana ada 3
pulau yang tergabung di dalamnya yakni pulau yang sebelumnya masuk
dalam wilayah Kecamatan Ujung Tanah namun kini dipisah dan digabung ke
Kecamatan Kepulauan Sangkarrang. Ketiga Pulau terluar Kota Makassar
tersebut masing-masing Pulau Kodingareng, Pulau Barrang Caddi, dan
Pulau Barrang Lompo.Potensi yang terdapat pada Kecamatan Sangkarrang
ini adalah hasil laut dan kepariwisataan berbasis kemaritiman. Jumlah
penduduk sebanyak 14.602 jiwa sementara luas wilayah 1,54 km2.
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
C. Topografi
Topografi wilayah Kota Makassar memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
tanah relatif datar, bergelombang, berbukit dan berada pada ketinggian 0–25
m di atas permukaan laut dengan tingkat kemiringan lereng berada pada
kemiringan 0-15%. Sementara itu, dilihat dari klasifikasi kelerengannya,
menunjukkan bahwa kemiringan 0-2%=85%; 2-3%=10%; 3-15%=5%. Hal ini
memungkinkan Kota Makassar berpotensi pada pengembanganpermukiman,
perdagangan, jasa, industri, rekreasi, pelabuhan laut, dan fasilitas penunjang
lainnya.
D. Geologi
Wilayah Kota Makassar terbagi dalam berbagai morfologi bentuk
lahan. Satuan-satuan morfologi bentuk lahan yang terdapat di Kota
Makassar dikelompokkan menjadi dua yaitu:
a. Satuan morfologi dataran aluvial pantai; dan
b. Satuan morfologi perbukitan bergelombang.
Kedua satuan morfologi diatas dikontrol oleh batuan, struktur, dan
formasi geologi yang ada di wilayah Kota Makassar dan sekitarnya. Secara
geologis Kota Makassar terbentuk daribatuan hasil letusan gunung api dan
endapan dari angkutan sedimen Sungai Jeneberang dan Sungai Tallo.
Sedangkan struktur batuan yang terdapat di kota ini dapat dilihat dari batuan
hasil letusan gunung api dan endapan aluvial pantai dan sungai. Struktur
batuan ini penyebarannya dapat dilihat sampai ke wilayah Bulurokeng, Daya,
dan Biringkanaya. Selain itu, terdapat juga tiga jenis batuan lainnya seperti
breksi dan konglomerat yang merupakan batuan berkomponen kasar dari
jenis batuan beku, andesit, basaltik, batu apung, dan gamping.
E. Hidrologi
Kota Makassar memiliki garis pantai sepanjang 32 km dengan kondisi
hidrologi Kota Makassar dipengaruhi oleh 2 (dua) sungai besar yang
bermuara di pantai sebelah barat kota. Sungai Jene’berang yang bermuara
di sebelah selatan dan Sungai Tallo yang bermuara di sebelah utara. Sungai
Je’neberang misalnya, mengalir melintasi wilayah Kabupaten Gowa dan
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
bermuara di bagian Selatan Kota Makassar merupakan sungai dengan
kapasitas sedang (debit air 1-2 m3/detik). Sedangkan Sungai Tallo dan
Pampang yang bermuara di bagian Utara Makassar adalah sungai dengan
kapasitas rendah berdebit kira-kira hanya mencapai 0-5 m3/detik di musim
kemarau. Selain itu, dipengaruhi juga oleh sistem hidrologi saluran
perkotaan, yakni kanal-kanal yang hulunya di dalam kota dan bermuara di
laut.
F. Klimatologi
Kota Makassar termasuk daerah yang beriklim sedang hingga tropis.
Suhu udara rata-rata Kota Makassar dalam 10 tahun terakhir berkisar antara
24,5°C sampai 28,9°C dengan intensitas curah hujan yang bervariasi.
Intensitas curah hujan tertinggi berlangsung antara bulan November hingga
Februari. Tingginya intensitas curah hujan menyebabkan timbulnya
genangan air di sejumlah wilayah kota ini. Selain itu, kurangnya daerah
resapan dan drainase yang tidak berfungsi dengan baik memicu timbulnya
bencana banjir.
Sesuai arahan dari undang-undang penataan ruang dan Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor 5 Tahun 2008 yang mengalokasikan luasan
RTH sebesar 30% dengan alokasi persentase untuk RTH publik 20% dan
RTH privat 10%, maka pengembangan RTH Kota Makassar didorong untuk
memenuhi luasan minimal tersebut. Konsep pengembangan luas Ruang
Terbuka Hijau Kota Makassar sesuai yang tertuang dalam Peraturan Daerah
Nomor 4 Tahun 2015 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar
2015 – 2034 pada pasal 55 dibagi kedalam 3 kawasan dengan alokasi
persentase RTH publik dan RTH privat pada masing-masing kawasan, yaitu :
a) Kawasan kota yang sudah terbangun, arahan pengembangan RTH
publik minimal 20% dari luas kawasan dan RTH privat minimal 10%
dari luas kawasan yang sudah terbangun;
b) Kawasan kota yang belum terbangun arahan pengembangan RTH
publik minimal 20% dari luas kawasan dan RTH privat minimal 10%
dari luas kawasan yang belum terbangun; dan
c) Kawasan reklamasi arahan pengembangan RTH publik minimal 30%
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
dari luas kawasan dan RTH privat minimal 10% dari luas kawasan
reklamasi.
G. Kawasan Budidaya
Kawasan adalah wilayah yang dilihat dari fungsi utamanya. Kawasan
budi daya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber
daya manusia, dan sumber daya buatan. Kawasan Budidaya Kota Makassar
meliputi:
a. Kawasan Perumahan
Dari rencana pengembangan kawasan permukiman dalam Tata
Ruang Kota Makassar, arahan pengembangannya dikelompokkan dalam
kategori pengembangan kawasan permukiman yang berkepadatan tinggi,
sedang, dan rendah. Kawasan perumahan dengan kepadatan tinggi meliputi:
Kecamatan Bontoala, Kecamatan Makassar, Kecamatan Mamajang,
sebagian Kecamatan Mariso, sebagian Kecamatan Panakkukang, sebagian
Kecamatan Rappocini, sebagian Kecamatan Tallo, sebagian Kecamatan
Tamalate, Kecamatan Ujung Pandang, sebagian Kecamatan Ujung Tanah,
dan Kecamatan Wajo.
Kawasan perumahan dengan kepadatan sedang meliputi : sebagian
Kecamatan Biringkanaya, sebagian Kecamatan Manggala, sebagian
Kecamatan Mariso, sebagian Kecamatan Panakkukang, sebagian
Kecamatan Rappocini, sebagian Kecamatan Tallo, sebagian Kecamatan
Tamalanrea, sebagian Kecamatan Tamalate dan sebagian Kecamatan Ujung
Tanah.
Kawasan perumahan dengan kepadatan rendah meliputi : sebagian
Kecamatan Biringkanaya, sebagian Kecamatan Manggala, sebagian
Kecamatan Panakkukang, sebagian Kecamatan Tallo, sebagian Kecamatan
Tamalanrea, sebagian Kecamatan Tamalate, sebagian Kecamatan Ujung
Pandang dan aebagian Kecamatan Ujung Tanah.
b. Kawasan Perdagangan dan Jasa
Kawasan perdagangan dan jasa bertujuan untuk menyediakan ruang
bagi pengembangan sektor ekonomi melalui lapangan usaha perdagangan
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
dan jasa. Kawasan perdagangan dan jasa terdiri atas: pasar tradisional
(pasar tradisional skala pelayanan kota dan pasar tradisional skala
pelayanan lingkungan), pusat perbelanjaan dan toko modern, rencana
pengembangan pusat perbelanjaan dan toko modern ditetapkan pada
Kawasan Bisnis Global di Kecamatan Mariso.
c. Perkantoran
Kawasan perkantoran meliputi: kawasan perkantoran pemerintahan
(tingkat provinsi tingkat kota, tingkat kecamatan dan/atau kelurahan,
pemerintahan pusat) dan perkantoran swasta.
d. Kawasan Industri
Kawasan peruntukan industri meliputi: kawasan peruntukan industri
besar yang terdapat di Kecamatan Biringkanaya dan Kecamatan
Tamalanrea, kawasan peruntukan industri sedang, kawasan peruntukan
industri kecil yang terdapat di Kecamatan Ujung Pandang.
e. Kawasan Peruntukan Pergudangan
Kawasan peruntukan pergudangan terdapat di Kecamatan
Biringkanaya dan Kecamatan Tamalanrea. Adapun rencana pengembangan
kawasan pergudangan terdiri atas: kawasan pergudangan pada kawasan
pelabuhan, kawasan pergudanganpada kawasan bandar udara, kawasan
pergudangan pada kawasan maritim.
f. Kawasan Pariwisata
Kawasan Pariwisata Kota Makassar meliputi : kawasan Pariwisata
Budaya (benteng Fort Rotterdam, benteng Somba Opu, makam Raja-Raja
Tallo, makam Pangeran Diponegoro, Monumen Korban 40.000 Jiwa,
Monumen Emmy Saelan, Museum Kota, Masjid Raya, Gereja Katedral,
Klenteng Ibu Agung Bahari, dan kawasan China Town), Kawasan Pariwisata
Alam (pantai Losari, pantai Akkarena, pulau Kayangan, pulau Samalona,
pulau Kodingareng Keke, pulau La’jukang), Kawasan Pariwisata Buatan.
Secara lengkap Pola Ruang Kota Makassar berdasarkan Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Makassar Tahun 2015-2034 dapat dilihat
pada gambar berikut ini:
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
Sumber : Perda Nomor 4 Tahun 2015 Tentang RTRW Kota Makassar 2015-2034
Gambar 2.4: Peta Pola Ruang Kota Makassar
2.1.2 Demografi
Kota Makassar kini berkembang tidak lagi sekedar gateway namun
diposisikan sebagai ruang keluarga (living room) di Kawasan Timur
Indonesia. Sebagai kota metropolitan, Makassar tumbuh dengan ditunjang
berbagai potensi, yang salah satunya adalah jumlah penduduk.
Berdasarkan data tabel 2.2 jumlah penduduk terbesar yang dirinci
menurut Kecamatan terdapat di Kecamatan Biringkanaya sejumlah 226,621
jiwa sedangkan jumlah penduduk terkecil terdapat di Kecamatan
Sangkarrang sejumlah 14.602 jiwa. Tingkat kepadatan penduduk terbesar
pada Kecamatan Makassar yaitu 34.011,50, sedangkan kepadatan
penduduk yang terkecil di Kecamatan Tamalanrea yaitu 3.675,00. Hal ini
memberi gambaran bahwa distribusi penduduk yang terjadi di Kota Makassar
tidak merata, dimana luas wilayah tidak berbanding lurus dengan jumlah
penduduk, dalam arti bahwa luas wilayah yang besar tidak mempunyai
jumlah penduduk yang besar demikian pula sebaliknya luas wilayah yang
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
kecil tidak mempunyai jumlah penduduk yang kecil.
Tabel 2.2: Distribusi dan Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan Tahun 2020
Kode Wilayah
Kecamatan
Luas Wilayah
(km2)
%
Penduduk
%
Kepadatan Penduduk/ Jiwa/Km2
10 Mariso 1,82 1,04 60.866 3,94 33.442,84
20 Mamajang 2,25 1,28 61.557 3,98 27.358,67
30 Tamalate 20,21 11,50 209.214 13,54 10.352,00
31 Rappocini 9,23 5,25 171.893 11,12 18.623,29
40 Makassar 2,52 1,43 85.709 5,65 34.011,50
50 Ujung Pandang 2,63 1,50 29,291 1,89 11.109,89
60 Wajo 1,99 1,13 31.606 2,05 15.882,41
70 Bontoala 2,10 1,19 57,379 3,71 27.323,33
80 Ujung Tanah 4,40 2,50 35.534 2,31 8,116,14
90 Tallo 5,83 3,32 140.621 9,10 24.120,24
100 Panakkukang 17,05 9,70 150.189 9,72 8.808,74
101 Manggala 24,14 13,73 153.174 9,91 6.345,24
110 Biringkanaya 48,22 27,43 226.621 14,66 4.699,77
111 Tamalanrea 31,84 18,11 117.012 7,57 3.675,00
112 Sangkarrang 1,54 0,88 14,602 0,94 9.481,82
7371 Kota Makassar 157,77 100 1.543.373 100 8.693,10
Sumber: BPS Kota Makassar 2020
Proyeksi pertumbuhan penduduk tahun 2019-2020 menunjukkan
bahwa perbandingan jumlah penduduk laki-laki lebih kecil dibandingkan
dengan jumlah penduduk perempuan. Tingkat kepadatan penduduk naik
seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk di setiap wilayah kecamatan.
Sementara pertumbuhan penduduk pada tahun 2019-2020 sebesar 1,22.
Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.3: Populasi Penduduk 2 Tahun Terakhir
No URAIAN 2019 2020
1 Jumlah Penduduk 1.526.677 jiwa 1.543.373 jiwa 2 Laki-laki 755.968 jiwa 765.485 jiwa 3 Perempuan 770.709 jiwa 779.888 jiwa 4 Rasio Jenis Kelamin 98.09 98.15 5 Kepadatan Penduduk 8.686 jiwa/km2 8.693 jiwa/km2 6 Pertumbuhan Penduduk 1,22
Sumber: BPS Proyeksi Pertumbuhan Penduduk 2019-2020
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
2.1.3 Aspek Kesejahteraan Masyarakat
Aspek kesejahteraan masyarakat terdiri dari kesejahteraan dan
pemerataan ekonomi, kesejahteraan sosial, serta seni budaya dan olahraga,
dimana Pembangunan yang dilaksanakan secara bekelanjutan diharapkan
dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dengan pertumbuhan ekonomi
yang tinggi dan stabil akan mendorong peningkatan kemampuan faktor-
faktor produksi untuk memproduksi barang dan jasa sehingga dapat memacu
berkembangnya perekonomian dalam skala yang lebih besar dan berdampak
pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan penduduk.
2.1.4 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
Kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan pemerataan ekonomi diindikasikan dengan melihat indikator
pertumbuhan PDRB, laju inflasi, dan PDRB perkapitaPeningkatan
perekonomian suatu wilayah dapat dilihat dari besarnya pertumbuhan
ekonomi wilayah tersebut, yaitu dengan adanya kenaikan statistik
pendapatan regional pada periode tertentu atau yang disebut dengan produk
domestik regional bruto (PDRB). Ketersediaan data PDRB secara berkala
menjadi penting karena bermanfaat sebagai alat ukur pertumbuhan ekonomi
wilayah, berguna dalam rangka perencanaan, pemantauan pelaksanaan
serta evaluasi pembangunan.
Laju pertumbuhan ekonomi merupakan suatu indikator makro yang
menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi, yang digunakan untuk
menilai sampai seberapa jauh keberhasilan pembangunan suatu daerah
dalam periode waktu tertentu. Untuk mengukur besarnya laju pertumbuhan
tersebut dihitung dari Pertumbuhan PDRB. PDRB per kapita merupakan
gambaran nilai tambah yang biasa diciptakan oleh masing- masing penduduk
akibat dari adanya aktivitas produksi. Sedang PDRB perkapita merupakan
gambaran pendapatan yang diterima oleh masing-masing penduduk sebagai
keikutsertaannya dalam proses produksi. Kedua indikator tersebut biasanya
digunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk suatu daerah.
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
2.1.5 Pertumbuhan PDRB
PDRB merupakan nilai keseluruhan barang dan jasa yang diproduksi
pada suatu wilayah dalam suatu jangka waktu tertentu. PDRB dapat dihitung
melalui 3 (tiga) pendekatan yaitu dari sisi produksi, pengeluaran dan
pendapatan. Namun demikian yang secara rutin dilakukan oleh Badan Pusat
Statistik (BPS) adalah penghitungan dari sisi produksi dan
pengeluaran/penggunaan.
Tabel 2.4
Perkembangan PDRB-ADHB dan PDRB-ADHK Kota Makassar, Tahun 2015-2020
Tahun PDRB-ADHB
(Rp Juta) Perkembangan
(%) PDRB-ADHK
(Rp Juta) Pertumbuhan
(%)
2016 128.045.368,7 11,92% 95.957.638,0 8,03%
2017 142.448.701,4 11,25% 103.826.155,9 8,20%
2018 160.207.659,3 12,47% 112.568.414,9 8,42%
2019 178.430.062,2 11,37% 122.465.829,1 8,79%
2020* 178.332.992,8 -0,05% 120.905.752,0 -1,27%
Sumber : BPS Kota Makassar Tahun 2021 *)Data Sementara
Selama rentang waktu 2016-2020, rata-rata pertumbuhan PDRB-
ADHB mengalami peningkatan sebesar 6,03% dimana peningkatan rata-rata
pertumbuhan tahunan lebih didominasi di tahun 2016-2019. Berbeda dengan
hasil proyeksi atau perhitungan sementara di tahun 2020 terhadap
pertumbuhan atau perkembangan yang mengalami kontraksi akibat pandemi
Covid-19 yang menyebabkan nilai target di tahun sebelumnya tidak tercapai
dilihat dari terjadinya koreksian target triwulan ataupun provinsi baik skala
Nasional atau Provinsi. Kondsi tersebut mencatat angka PDRB di tahun 2020
mengalami penurunan hingga 0,05 dari realisasi di tahun sebelumnya.
Secara detail tergambar pada tabel lapangan usaha yang kemungkinan
tidak signifikan terpengaruh dengan guncangan pandemi Covid-19 adalah
kategori lapangan usaha informasi dan komunikasi mencakup produksi dan
distribusi informasi serta produk kebudayaan, persediaan alat untuk
mengirimkan atau mendistribusikan produk-produk ini dan juga data atau
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
kegiatan komunikasi, informasi, teknologi informasi dan pengolahan data
serta kegiatan jasa informasi lainnya
Tabel 2.5: PDRB Kota Makassar Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
Lapangan Usaha (Juta Rupiah)
NO Kategori/Subkategori 2016 2017 2018 2019 2020*
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
745.145,3 793.150,1 808.429,0 854.968,00 840.918,05
2 Pertambangan dan Penggalian 1.417,7 1.242,5 1.102,1 990,9 0,0
3 Industri Pengolahan 26.407.775,9 28.422.310,1 29.380.566,4 32.666.060,9 31.925.716,5
4 Pengadaan Listrik dan Gas 36.489,6 43.855,7 50.468,6 54.824,5 51.902,2
5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
263.059,5 284.373,5 307.684,7 306.466,0 323.615,7
6 Konstruksi 21.920.495,7 24.591.796,1 28.760.382,8 32.513.283,6 33.290.646,8
7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
23.899.356,1 27.216.389,0 31.753.861,1 36.513.390,6 34.983.124,1
8 Transportasi dan Pergudangan 3.273.811,5 3.684.140,2 4.151.019,8 4.588.974,7 3.928.658,1
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
2.878.592,7 3.224.066,5 3.698.770,6 3.980.368,9 3.292.663,0
10 Informasi dan komunikasi 11.447.604,4 12.848.060,8 14.801.742,9 16.204.129,2 17.944.237,3
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 7.949.618,4 8.823.367,7 9.706.799,5 10.375.078,6 10.592.318,7
12 Real Estate 5.308.899,9 5.569.654,1 5.957.040,9 6.378.524,8 6.425.249,7
13 Jasa Perusahaan 1.490.583,6 1.660.864,0 1.897.195,1 2.163.559,4 1.957.202,0
14 Administrasi Pemerintahan, Pertanahan dan Jaminan Sosial Wajib
4.309.671,2 4.683.232,4 5.494.161,1 6.090.926,6 6.193.187,0
15 Jasa Pendidikan 11.208.087,2 12.825.501,5 14.484.266,4 15.650.175,1 16.337.464,1
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
3.502.580,5 3.967.270,0 4.483.768,9 5.020.835,8 5.813.675,5
17 Jasa lainnya 3.402.179,4 3.809.427,3 4.470.399,4 5.067.504,5 4.432.414,2
PDRB 128.045.368,
7
142.448.701 160.207.659,3 178.430.062,2
178.332.992,8
Sumber : BPS Kota Makassar Tahun 2021 *) Data Sementara
Tingginya permintaan masyarakat terhadap produk telekomunikasi,
terutama layanan internet menjadi penyebab bertambahnya nilai PDRB
sektor informasi dan komunikasi selama lima tahun terakhir. Secara berturut-
turut nilai tambah sektor informasi dan komunikasi naik mulai dari angka Rp
11,45 triliun pada tahun 2016, dan kemudian mencapai Rp 12,85 triliun di
tahun 2017, Rp 14,80 triliun di tahun 2018, Rp 16,20 triliun di tahun 2019 dan
Rp 17,94 triliun di tahun 2020. Tahun 2020, meski dihantam pandemik,
informasi dan komunikasi diprediksi menjadi salah satu sektor yang
mendapat dampak positif karena sebagian besar aktivitas masyarakat dan
pemerintah daerah beralih secara virtual sehingga penggunaan internet
mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Oleh sebab itu,
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
informasi dan komunikasi menjadi tumpuan ekonomi Kota Makassar di tahun
2020 ketika sektor lain diperkirakan terkoreksi negatif.
Adapun jasa pendidikan karena aktivitas belajar-mengajar beralih
secara virtual seperti yang dipraktekkan saat ini oleh para guru dan dosen di
Kota Makassar. Sepanjang tahun 2016 hingga 2020, kinerja positif
ditunjukkan sektor jasa pendidikan dalam menghasilkan nilai tambah bagi
perekonomian Kota Makassar. Tahun 2017, sektor ini tercatat menciptakan
angka PDRB sektoral Rp 12,826 triliun, bertambah dari Rp 11,21 triliun pada
tahun sebelumnya. Kenaikan nilai PDRB sektoral terus berlanjut di tiga tahun
terakhir, dari Rp 14,484 triliun tahun 2018 menjadi Rp 15,65 triliun tahun
2018, dan akhirnya sampai pada angka Rp 16,33 triliun di tahun 2020
sekaligus menjadi nilai tertinggi selama periode ini.
Tabel 2.6 PDRB Kota Makassar Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha
(Juta Rupiah)
NO Kategori/Subkategori 2016 2017 2018 2019 2020*
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
497.706,1 505.587,8 504.691,8 525.999,9 508.925,2
2 Pertambangan dan Penggalian 841,7 766,2 659,1 576,3 0,0
3 Industri Pengolahan 19.558.171,
4 20.806.595,5 20.856.675,2 22.728.078,2 21.767.900,1
4 Pengadaan Listrik dan Gas 42.286,8 45.001,5 49.359,1 53.873,3 51.516,0
5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
201.330,9 215.192,4 228.605,8 224.810,9 236.015,7
6 Konstruksi 15.585.749,
0 16.897.850,7 18.397.670,5 20.034.234,2 20.232.795,6
7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
18.271.241,
3 20.112.433,3 22.484.333,7 25.142.389,6 23.777.629,4
8 Transportasi dan Pergudangan 2.312.601,5 2.516.610,1 2.737.517,9 2.995.636,7 2.476.090,8
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
2.184.961,7 2.375.280,6 2.682.317,2 2.849.880,0 2.284.794,4
10 Informasi dan komunikasi 11.081.117,
2 12.168.289,2 13.735.373,8 14.916.416,9 16.487.162,8
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 5.520.289,3 5.841.805,5 6.152.597,0 6.366.608,0 6.482.785,2
12 Real Estate 3.418.456,4 3.497.115,1 3.648.893,6 3.835.372,8 3.838.843,7
13 Jasa Perusahaan 1.009.674,0 1.094.116,0 1.205.393,0 1.354.928,9 1.200.576,1
14 Administrasi Pemerintahan, Pertanahan dan Jaminan Sosial Wajib
2.840.632,2 3.003.995,5 3.500.853,4 3.770.957,2 3.754.745,8
15 Jasa Pendidikan 8.596.482,6 9.442.548,4 10.434.496,3 11.120.165,7 11.302.838,0
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
2.464.252,8 2.707.721,0 3.001.174,5 3.285.553,5 3.680.339,3
17 Jasa lainnya 2.371.843,0 2.595.246,9 2.947.802,7 3.260.346,9 2.822.793,9
PDRB 95.957.638,
0
103.826.155,
9 112.568.414,9 122.465.829,1
120.905.752,0
Sumber : BPS Kota Makassar Tahun 2021 Data Sementara
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
Dua lapangan usaha yang nilai PDRB ADHK-nya relatif lebih tinggi
dibandingkan sektor lain adalah informasi dan komunikasi dan jasa
pendidikan. Selama tahun 2016 hingga 2020, rata-rata lapangan usaha
informasi dan komunikasi menghasilkan Rp 13,67 triliun sedangkan jasa
pendidikan Rp 10,17 triliun. Keduanya secara persisten memiliki angka
PDRB ADHK yang meningkat, awalnya informasi dan komunikasi senilai Rp
11,08 triliun tahun 2016, naik ke angka Rp 12,17 triliun tahun 2017, naik
menjadi 13,74 triliun tahun 2018 dan Rp 14,92 triliun 2019 dan meningkat
menjadi Rp 16,48 Trilyun pada tahun 2020. Sedangkan jasa pendidikan di
tahun 2016, 2017 masih tercatat PDRB ADHK di bawah Rp 10 triliun yaitu
Rp 8,60 triliun bertambah jadi Rp 9,44 triliun, pada tahun 2018 naik menjadi
Rp 10,43 triliun. Ketika memasuki tahun 2019 sektor ini bisa mencetak nilai
tambah riil yaitu Rp 11,12 triliun dan pada tahun 2020 bertambah menjadi Rp
11,30 triliun.
Terdapat tiga sektor yang mempunyai kontribusi besar terhadap
PDRB yaitu pertama sektor Konstruksi, sektor Informasi dan Komunikasi dan
yang terakhir sektor Jasa Pendidikan. Karena ketiga sektor tersebut
menghasilkan nilai tambah paling besar dibandingkan 14 lapangan usaha
lain, maka prioritas kebijakan tahun 2022 harus diarahkan untuk menjaga
agar sektor-sektor tersebut dapat bertahan ditengah guncangan pandemi
Covid-19. Jika nilai tambah ketiga sektor tersebut turun signifikan, maka
pertumbuhan ekonomi Kota Makassar akan melambat dan akibatnya juga
akan dirasakan oleh Provinsi Sulawesi Selatan karena sebagian dari
kegiatan ekonominya bertumpu di Kota Makassar.
Tiga sektor yang nilai tambahnya paling tinggi perlu mendapat
penanganan tepat karena struktur ekonomi Kota Makassar tergantung dari
sentimen terhadap sektor-sektor ini, yaitu pada sektor Konstruksi, sektor
Informasi dan Komunikasi dan yang terakhir sektor Jasa Pendidikan. Artinya,
ditengah situasi ketidakpastian ekonomi akibat pandemi, sektor lain boleh
saja melemah tapi ketiga sektor ini harus dipertahankan.
Fenomena semacam ini umum terjadi di daerah-daerah yang berciri
perkotaan di Indonesia, dimana pergeseran struktur ekonomi bergerak dari
sektor pertanian (primer) ke sektor jasa (tertier) dan perekonomiannya di
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
dominasi oleh sektor jasa. Fenomena semacam ini lazim disebut “dutch
disease”, yaitu suatu kondisi dimana booming komoditas (akibat eksploitasi
sumber daya alam) akan menyebabkan aliran modal dari pendapatan
komoditas meningkat, dan pada gilirannya akan mengakibatkan permintaan
yang lebih tinggi untuk barang yang tidak diperdagangkan seperti jasa
(restoran, hotel, dll.) dan konstruksi. Akibatnya, sektor industri kurang
berkembang dan pada gilirannya akan menekan pertumbuhan sektor
industri. Fakta mengenai rendahnya kontribusi sektor industri jika
dibandingkan sector jasa terhadap perekonomian Kota Makassar dan
lambatnya pertumbuhan sektor industri menegaskan gejala ini.
2.1.6 Tingkat Pertumbuhan Ekonomi
Sebelum Pandemi Covid-19 Kota Makassar merupakan salah satu
kota yang paling dinamis di Indonesia, baik secara regional maupun
Nasional. Dalam periode 2015-2019, Kota Makassar mencatat pertumbuhan
ekonomi yang cukup impresif, yaitu rata-rata 8,09 persen per tahun, yang
menempatkannya sebagai salah satu daerah dengan tingkat pertumbuhan
ekonomi tertinggi secara regional dan Nasional. Selama periode yang sama,
perekonomian Provinsi Sulawesi Selatan dan Nasional masing-masing
hanya bertumbuh rata-rata 7,19 persen dan 5,05 persen per tahun pada
periode yang sama. Tahun 2016 pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran
8,03 dan kemudian berlanjut pada tahun 2018 menjadi 8,20 persen serta
8,42 pada tahun 2019.
Pertumbuhan ekonomi Kota Makassar pada lima tahun terakhir
akhirnya mengalami kontraksi di tahun 2020 pada angka range minus 1,27.
Kondisi tersebut masih terkait dengan Pandemik Covid-19 yang masih tinggi
hingga akhir tahun 2020. Akibatnya (i) terjadi pelambatan perekonomian
pada skala nasional dan skala global yang berdampak pada perekonomian
Kota Makassar. (ii) Beberapa sektor tercatat bertumbuh positif seperti
transportasi dan pergudangan namun pertumbuhannya masih lambat. (iii)
sektor-sektor sebagai kontributor utama PDRB Kota Makassar belum
sepenuhnya bergerak cepat seperti perdagangan besar dan eceran,
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
konstruksi, dan industri pengolahan. (iv) dukungan kebijakan fiskal
pemerintah menggerakkan aktivitas ekonomi namun masih lambat.
Sumber : Tim Ahli Bappeda Kota Makassar Tahun 2021
*) Tahun 2021 Data Proyeksi Sementara (data diolah) Grafik 2.1: Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Makassar Tahun 2016 – 2020
Pada tahun 2021, pertumbuhan ekonomi diperkirakan bergerak lebih
cepat seiring dengan masa pemulihan ekonomi. Hal ini didasarkan atas
asumsi bahwa: (i) dukungan kebijakan pemerintah baik dalam bentuk fiskal
maupun kebijakan lainnya diperkirakan mampu untuk mendorong
perekonomian ketingkat yang lebih tinggi. (ii) kebijakan pemerintah Kota
Makassar terutama sektor-sektor strategis yang mempercepat pergerakan
aktivitas ekonomi terutama pada sektor-sektor UMKM untuk mendukung
sektor perdagangan besar dan eceran, kebijakan terkait dengan upaya
mendorong sektor swasta sehingga investasi bergerak yang berdampak
pada sektor konstruksi dan sektor industri pengolahan. (iii) sektor perhotelan
dan restoran kembali berjalan normal seiring upaya pemulihan ekonomi baik
pada skala nasional yang berdampak pada Kota Makassar. Melalui kebijakan
pemulihan ekonomi tersebut, maka sumber-sumber pertumbuhan ekonomi
diprediksikan tetap berasal dari sumber-sumber utama pertumbuhan dan
sumber-sumber pertumbuhan baru lainnya seperti informasi dan komunikasi,
jasa keuangan dan asuransi, administrasi pemerintahan, dan jasa
8,03 8,23 8,428,79
1,27
5,5
-2
0
2
4
6
8
10
2016 2017 2018 2019 2020 2021*
Pertumbuhan Ekonomi (%)
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
pendidikan. Selain itu, konsumsi rumah tangga dan sektor organisasi non
profit, sektor swasta, dan pemerintah adalah merupakan sumber
pertumbuhan dari sisi permintaan.
2.1.7 Pendapatan (PDRB) Per Kapita
Dalam literatur ilmu ekonomi, pendapatan per kapita dipakai untuk
mengukur standar hidup masyarakat dalam suatu perekonomian. Negara
dengan pendapatan per kapita rendah biasanya standar hidup mayoritas
penduduknya rendah, begitupun sebaliknya. Perhitungan pendapatan per
kapita merupakan rasio antara nilai PDRB dan jumlah penduduk, sehingga
hasilnya menunjukkan rata-rata pendapatan setiap orang dalam
perekonomian. Meski dipakai untuk mengukur rata-rata pendapatan
perorang, tapi indikator ini tidak menggambarkan pendapatan riil setiap
individu dalam sebuah perekonomian dan yang paling penting adalah tidak
menggambarkan distribusi pendapatan antar kelompok masyarakat.
Sumber : Tim Ahli Bappeda Kota Makassar Tahun 2021
*) Tahun 2021 Data Proyeksi Sementara (data diolah)
Gambar 3.5 Grafik 2.2: Proyeksi Pendapatan Per Kapita Kota Makassar Tahun 2021
Pendapatan per kapita Kota Makassar tahun 2021 diproyeksikan naik
pada kisaran Rp 125,42 juta dengan adanya kebijakan stimulus yang
dikeluarkan pemerintah serta pemberian vaksin gratis kepada masyarakat.
Kenaikan pendapatan per kapita Kota Makassar disebabkan oleh laju
87,9996,75
106,91116,87 115,32
125,42
0
20
40
60
80
100
120
140
2016 2017 2018 2019 2020 2021*
Rp
juta
PDRB Per Papita
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
pertumbuhan nilai tambah barang dan jasa dan diimbangi dengan
melambatnya laju pertumbuhan penduduk. Dengan angka yang mencapai
Rp 116,87 juta pada tahun 2019, memposisikan Kota Makassar sebagai
daerah yang pendapatan per kapita penduduknya paling tinggi di Sulawesi
Selatan dan telah berlangsung dalam waktu lama, meski Kota Makassar
punya penduduk lebih banyak. Namun akibat dampak Pandemi Covid-19
angka Pendapatan Per Kapita Kota Makassar menurun pada tahun 2020
yaitu sebesar Rp 115,32.
2.1.8 Tingkat Inflasi
Inflasi merupakan indikator ekonomi sangat penting karena berkaitan
erat dengan daya beli masyarakat. Daerah dengan tingkat kenaikan harga
barang dan jasa yang tinggi, dapat menekan daya beli sehingga menurunkan
permintaan output. Selain itu, inflasi juga berkaitan dengan angka
kemiskinan, sebab dalam menentukan garis kemiskinan, variabel inflasi
menjadi indikator utama. Artinya, inflasi yang tak terkendali bisa
menyebabkan peningkatan jumlah orang miskin.
Sumber : Tim Ahli Bappeda Kota Makassar Tahun 2021
*) Tahun 2021 Data Proyeksi Sementara (data diolah)
Grafik 2.3: Proyeksi Tingkat Inflasi di Kota Makassar Tahun 2020 dan 2021
3,18
4,48
3,48
2,432,13
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
5
2016 2017 2018 2019 2020 2021*
Inflasi
±2,35
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
Sebagai daerah pusat bisnis, tingkat inflasi Kota Makassar dalam
beberapa tahun terakhir cenderung turun, menunjukkan bahwa para
pengambil kebijakan dapat mengendalikan laju kenaikan harga barang dan
jasa. Inflasi tertinggi sepanjang lima tahun terakhir adalah 4,48 persen di
tahun 2017, kemudian turun ke level 3,48 persen di tahun 2018 lalu turun
menjadi 2,43 persen tahun 2019, turun lagi ke level 2,13 pada tahun 2020
dan ± 2,35 pada tahun 2021.
Untuk menekan laju inflasi diharapkan ada kesinambungan dari
program-program pengendalian inflasi yang telah dilakukan oleh pemerintah
pada tahun sebelumnya. Hal ini tercermin dari penurunan inflasi yang cukup
tajam di Kota Makassar dari 4,48 persen pada tahun 2017 menjadi 3,48
persen pada tahun 2018. Penurunan laju inflasi cukup tajam pada tahun
2018 terutama disebabkan oleh beberapa kelompok komoditi yang
mengalami pelambatan terutama kelompok bahan makanan di tahun 2018.
Selain itu, selama tahun 2018, tidak ada kebijakan-kebijakan pemerintah
yang memicu munculnya inflasi sehingga inflasi tertekan pada level yang
cukup tajam dan berlanjut pada tahun 2019 dan 2020. Pada tahun 2021,
inflasi ditargetkan mencapai angka ± 2,35 persen, target inflasi pada tahun
2021 diupayakan tercapai dengan asumsi bahwa baik pemerintah pusat
maupun pemerintah Kota Makassar tetap melanjutkan upaya ketersediaan
bahan makanan terutama menjelang hari raya dan tahun baru, serta tidak
ada kebijakan-kebijakan pemerintah pusat seperti kenaikan harga bakar dan
kenaikan tarif dasar listrik.
2.1.9 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Makassar menjadi daerah yang paling tinggi tingkat penganggurannya
dilingkup Kabupaten/Kota se-Sulawesi Selatan salah satu penyebabnya
adalah karena banyaknya kaum urban yang mencari pekerjaan di sektor
industri olahan atau manufaktur. Kondisi TPT di tahun sebelumnya yang
cukup tinggi di Kota Makassar, juga meningkat di tahun 2020. Hal itu
diakibatkan banyaknya pekerja formal maupun informal yang kehilangan
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
pekerjaan, pasca terbatasnya aktifitas produksi sebagai dampak penyebaran
wabah Covid-19.
Sumber : Tim Ahli Bappeda Kota Makassar Tahun 2021
*) Tahun 2020-2021 Data Proyeksi Sementara (data diolah)
Grafik 2.4: Tingkat Pengangguran Terbuka Kota Makassar Tahun 2016-2021
Jika nominal PDRB Kota Makassar dan laju pertumbuhan ekonomi
Kota Makassar dalam periode empat tahun yaitu 2016 – 2019 menunjukkan
angka yang relative positif, hal yang sebaliknya terlihat pada angka TPT Kota
Makassar. Angka pengangguran di Kota Makassar cenderung fluktuatif
dalam periode 2016 – 2019.
Tingginya TPT di Kota Makassar, salah satunya disebabkan oleh
meningkatnya pemutusan hubungan kerja di Kota Makassar. Pada tahun
2016 secara Nasional Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) untuk
tingkat Kabupaten/Kota tidak dirilis. Pada Tahun 2017 terjadi penurunan
yaitu menjadi 10,59 persen sedangkan pada tahun 2018 jumlah
pengangguran meningkat menjadi 12,19 hal ini disebabkan oleh
tingginya pertumbuhan Angkatan kerja yang tidak sebanding dengan laju
penyerapan tenaga kerja. Pada tahun 2019 angka TPT menurun menjadi
10,39 dengan salah satu strategi yang dilakukan Pemerintah Kota Makassar
adalah melalui Forum SDC (Skill Development Center) dengan program
kerja pelaksanaan pelatihan dan sertifikasi pada beberapa cluster yaitu
10,59
12,19
10,3910,98
10,13
0
2
4
6
8
10
12
14
2016 2017 2018 2019 2020 2021*
Tingkat penganguran terbuka (%)
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
perhotelan, welding, rumput laut dan terakhir retail yang disesuaikan dengan
karakteristik dan kebutuhan masyarakat di Kota Makassar. Namun pada
tahun 2020 angka TPT kembali meningkat, dampak dari pandemik Covid-19
yakni salah satunya adalah efek dari diberlakukannya Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB), berhentinya sejumlah kegiatan produksi selama
PSBB secara otomatis membuat perusahaan merumahkan pekerja mereka,
bahkan sebagian terpaksa harus memecat karyawannya. Dinas
Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Selatan mencatat, ada ratusan
perusahaan di Provinsi Sulawesi Selatan yang merumahkan dan melakukan
PHK karyawan, sebagian besar berada di Kota Makassar. Adapun proyeksi
untuk angka TPT pada tahun 2021 diperkirakan turun dengan banyak asumsi
yaitu kebijakan stimulus ekonomi pemerintah berlangsung paling tidak
hingga tahun 2022 serta kebijakan pemberian vaksin gratis yang tentunya
akan meningkatkan imunitas dari masyarakat.
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
PERKEMBANGAN COVID-19 KOTA MAKASSAR
3.1 Kondisi Pandemi Tahun 2020
Sejak awal pandemi Covid-19 melanda Kota Makassar setelah
diumumkannya oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan bahwa
terdapat masyarakat yang terpapar meninggal dunia saat baru saja pulang
melaksanakan ibadah Umrah yang berangkat Umrah pada tanggal 25
Februari 2020 dan pulang pada tanggal 3 Maret 2020. Sejak saat itu pula
Pemerintah Kota Makassar, terus berupaya menahan laju penyebaran
Covid-19. Saat ini, Tim Epidemiologi Percepatan dan Penanggulangan
Covid-19 Kota Makassar menilai laju perkembangan kasus virus corona baru
masih berada di posisi stagnan atau tidak berkembang. Oleh karenanya, tim
terus berupaya menahan laju perkembangannya. Sejak awal Agustus 2020,
kondisinya stagnan, stabil di angka sekitar 60 kasus.
Rasio penyebaran atau angka reproduksi (RO) terhadap virus Covid-
19 Kota Makassar belum berada di bawah 1. Namun, tetap ada sedikit
penurunan angka penularan dari bulan sebelumnya yang mencapai angka
tertinggi di atas 100 kasus. Penurunan sekira 40 sampai 60 kasus per hari
yang berdasarkan pada kejadian, bukan harian. Ini karena terkadang
dilaporkan terdapat 40 kasus, namun kemudian besoknya naik menjadi 90
kasus. Pada saat itu menurut tim bahwa wabah virus Corona kini masih
dalam tahap terkendali. Artinya, laju penyebarannya stagnan, tapi belum
turun sepenuhnya atau sedikit menurun. Terdapat enam kecamatan yang
masuk penyebaran tertinggi dari 15 kecamatan yang ada di wilayah Kota
Makassar. Wilayah tersebut masing-masing Kecamatan Rappocini,
Biringkanaya, Tamalate, Panakkukang, Manggala, dan Tamalanrea. Enam
daerah tersebut masuk wilayah episentrum dibandingkan kecamatan lain.
Pada tanggal 9 Agustus 2020 data dari posko induk Gugus Tugas
BAB
III
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
Covid-19 Kota Makassar, bahwa pasien yang terkonfimasi aktif per sebanyak
1.842 orang, dengan rincian kasus terkonfimasi dengan gejala (simptomatik)
332 orang dan kasus konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik) 1.510 orang.
Pasien sembuh bertambah 42 orang sehingga total 3.980, dan meninggal
dunia 40 orang atau tidak ada penambahan. Sementara untuk status suspek
tercatat 262 orang.
Tabel 3.1: Data suspek dan terkonfirmasi Covid-19 per 31 Desember 2020.
Sumber: Posko Induk Covid-19 & Dinas Kesehatan Kota Makassar
Sampai dengan akhir tahun 2020 dari data tersebut total suspek di
Kota Makassar sebesar 6.001 dan terkonfirmasi aktif sebanyak 15.963.
jumlah pasien sembuh telah mencapai 11.439 (71,7%) dari yang
terkonfirmasi aktif. Sedangkan yang meninggal sebanyak 376 atau
prosentase meninggal dari yangt terkonfirmasi aktif adalah 2,4%.
Sumber: Posko Induk Covid-19 & Dinas Kesehatan Kota Makassar
Gambar 3.1: Peta Sebaran Pandemi Covid-19 per 31 Desember 2020
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
Dari gambar 3.1 terlihat bahwa peta sebaran pandemi Covid-19 per
31 Desember 2020 bahwa terdapat 5 kecamatan yang memiliki jumlah
suspek terbesar berturut-turut kecamatan Rappocini sebesar 998 dan
terkonfirmasi sebanyak 2.157, kecamatan Biringkanaya suspek 892 dan
2.024 terkonfirmasi, kecamatan Tamalate suspek 551 dan terkonfirmasi
1.751, kecamatan Manggala 700 dan terkonfirmasi sebanyak 1.575,
kecamatan Pankkukang suspek 651 dan terkonfirmasi sebanyak 1.720 dan
kecamatan Tamalanrea suspek 491 dan terkonfirmasi sebanyak 1.465.
Selanjutnya kecamatan dengan jumlah suspek kecil adalah kecamatan
Kepulauan Sangkarrang yaitu 11 dan terkonfirmasi 27, kecamatan Ujung
Tanah suspek 71 dan terkonfirmasi 190, yang terakhir kecamatan Wajo 88
dan terkonfirmasi 313. Sementara 7 kecamatan lainnya memiliki jumlah
suspek antara 100 – 400.
Tabel 3.2: Data harian Pandemi Covid-19 minggu terakhir Desember 2020
Sumber: Posko Induk Covid-19 & Dinas Kesehatan Kota Makassar
Dalam data harian Pandemi Covid-19 pada minggu terakhir bulan
Desember 2020 masyarakat Kota Makassar yang terkonfirmasi aktif terus
mengalami kenaikan. Demikian halnya dengan yang meninggal setiap hari
bertambah sebanyak 3 – 6 orang. Selanjutnya pasien Covid-19 yang sembuh
terlihat sangat fluktuatif penambahannya setiap hari. Pada hari ke-empat dan
hari ke-tujuh pada minggu terakhir terjadi tingkat kesembuhan yang cukup
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
signifikan diatas 100 orang. Sementara pasien suspek Covid-19 yang
discarded di hari pertama nihil sedangkan pada 3 hari terakhir tahun 2020
mengalami kenaikan, sama halnya dengan yang difollow up dihari terakhir
sangat fluktuatif.
Sumber: Posko Induk Covid-19 & Dinas Kesehatan Kota Makassar
Grafik 3.1: Kasus Covid-19 per bulan tahun 2020
Dari data kasus Covid-19 per bulan tahun 2020 sejak bulan maret
mengalami peningkatan yang cukup signifikan sampai dengan bulan Juli,
sementara pada bulan Agustus sampai dengan November angka Covid-19
grafik menunjukkan stagnan bahkan terjadi sedikit penurunan. Namun di
akhir tahun pada bulan desember peningkatannya cukup tinggi, bahkan
melampaui angka pada bulan juli 2020.
Sumber: Posko Induk Covid-19 & Dinas Kesehatan Kota Makassar
Grafik 3.2: Distribusi kasus positif Covid-19 berdasarkan golongan umur
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
per 31 Desember 2020
Pandemi Covid-19, ternyata tidak memandang usia ataupun penyakit
bawaan bagi yang suspek ataupun terkonfirmasi. Dari tabel distribusi kasus
positif Covid-19 berdasarkan golongan umur sampai dengan 31 Desember
2020 tertinggi pada usia 31 – 40 tahun, selanjutnya usia 21 – 30 tahun dan
terendah diatas 71 tahun. Pasien Covid-19 yang meninggal dari data diatas
terlihat bahwa penderita yang meninggal tertinggi adalah pada usia antara
61-70 tahun, disusul usia 51-60 tahun, selanjutnya usia 71-80 tahun dan usia
41-50 tahun. Ini berarti bahwa yang terbanyak meninggal dari suspek dan
yang terkonfirmasi Covid-19 adalah diatas 41 tahun.
Sumber: Posko Induk Covid-19 & Dinas Kesehatan Kota Makassar
Grafik 3.3: Distribusi kasus positif Covid-19 berdasarkan jenis kelamin per 31 Desember 2020
Grafik diatas menujukkan distribusi kasus positif Covid-19
berdasarkan jenis kelamin per 31 Desember 2020. Dari grafik tersebut dapat
dilihat bahwa kasus Covid-19 paling banyak adalah yang berjenis kelami
perempuan yang mencapai 52%, sementara laki-laki sebesar 48%.
Sebaliknya dari kasus Covid-19 di Kota Makassar yang meninggal terbesar
adalah yang berjenis kelamin laki-laki sebesar 62% sedangkan perempuan
sebanyak 38%.
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
3.2 Kondisi Pandemi Tahun 2021
Memasuki tahun awal Januari 2021, Pemerintah kota Makassar
dikejurtkan dengan kasus konfirmasi positif Covid-19 di perkantoran
Makassar terus merebak. Terdapat puluhan petugas Satpol PP Makassar
terpapar. Sementara sejak pandemic Covid-19 merebak di Kota Makassar,
Satpol PP menjadi garda terdepan dalam penegakan disiplin protokol
kesehatan.
Tabel 3.6: Data suspek dan konfirmasi positif Covid-19 per 23 Februari 2021
Sumber: Posko Induk Covid-19 & Dinas Kesehatan Kota Makassar
Data awal tahun 2021 sampai dengan akhir Februari 2021 dari data
tersebut total suspek di Kota Makassar sebesar 7.098 dan terkonfirmasi aktif
sebanyak 26.958. jumlah pasien sembuh telah mencapai 24.845 (92,2%)
dari yang terkonfirmasi aktif. Sedangkan yang meninggal sebanyak 496 atau
prosentase meninggal dari yang terkonfirmasi aktif adalah 1,8%.
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
Sumber: Posko Induk Covid-19 & Dinas Kesehatan Kota Makassar
Gambar 3.2: Peta Sebaran Pandemi Covid-19 per 23 Februari 2021
Dari gambar 3.2 terlihat bahwa peta sebaran pandemi Covid-19 per 23
Februari 2021 bahwa bertambah menjadi 6 kecamatan yang memiliki jumlah
suspek terbesar berturut-turut kecamatan Rappocini sebesar 1.126 dan
terkonfirmasi sebanyak 3.827, kecamatan Biringkanaya suspek 1.060 dan
3.287 terkonfirmasi, kecamatan Panakkukan suspek sebanyak 864 dan
terkonfirmasi 2.858, kecamatan Manggala suspek 840 dan terkonfirmasi
sebanyak 2.790, kecamatan Tamalate suspek sebanyak 600 dan
terkonfirmasi sukup tinggi yaitu sebanyak 3.134, dan kecamatan Tamalanrea
suspek 598 dan terkonfirmasi sebanyak 2.495. Selanjutnya kecamatan
dengan jumlah suspek kecil adalah kecamatan Kepulauan Sangkarrang yaitu
11 dan terkonfirmasi 31, kecamatan Ujung Tanah suspek 77 dan
terkonfirmasi 279, yang terakhir kecamatan Wajo 92 dan terkonfirmasi 505.
Sementara 7 kecamatan lainnya memiliki jumlah suspek antara 100 – 450.
Dalam data harian Pandemi Covid-19 pada minggu ke tiga bulan
Februari 2021 masyarakat Kota Makassar yang terkonfirmasi aktif
mengalami penurunan dari tanggal 18 ke 23 februari 2021, meskipun angka
harian antara tanggal tersbut fluktuatif diatas angka 100 sampai dengan
120.
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
Tabel 3.7: Data sebaran harian positif Covid-19 per 23 Februari 2021
Sumber: Posko Induk Covid-19 & Dinas Kesehatan Kota Makassar
Pada data harian perbandingan suspek dan terkongirmasi Pandemi
Covid-19 pada minggu ke tiga bulan februari 2021, masyarakat Kota
Makassar yang terkonfirmasi aktif terus mengalami penurunan dari angka
2.012 pada tanggal 17 februari menjadi 1.617 pada tanggal 23 februari.
Demikian halnya dengan yang meninggal setiap hari bertambah sebanyak 1
– 4 orang. Selanjutnya pasien Covid-19 yang sembuh mengalami kenaikan,
meskipun terlihat sangat fluktuatif penambahannya setiap hari. Pada hari
pertama minggu ketiga mencapai 252 dan hari ke-lima mencapai 459
sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat kesembuhan yang cukup signifikan
diatas 250 orang. Sementara pasien suspek Covid-19 yang discarded di hari
pertama nihil dan terus mengalami kenaikan, sama halnya dengan yang
difollow up terus mengalam kenaikan meskipun jumlah setiap hari fluktuatif.
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
Tabel 3.8: Data suspek dan konfirmasi minggu ke-3 positif Covid-19 per 23 Februari 2021
Sumber: Posko Induk Covid-19 & Dinas Kesehatan Kota Makassar
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
INOVASI PENANGANAN COVID-19
4.1 Visi dan Misi Walikota Makassar
Makassar DUA KALI TAMBAH BAIK adalah sebuah tekad perubahan
progresif yang terukur sekaligus menjadi target pencapaian dalam 5 tahun di
segala bidang di seluruh Kota Makassar yang dapat dirasakan langsung oleh
seluruh masyarakat. Untuk mewujudkan target dua kali tambah baik,
dibutuhkan pelayanan publik standar kota dunia yang bekerja dalam sebuah
teknologi terpadu yaitu Sombere dan Smart City sekaligus menjawab
adaptasi terhadap revolusi Industri 4.0 sebagai sistem percepatan pelayanan
publik yang harus mampu diakses dengan mudah oleh semua kalangan
tanpa terkecuali. Tuntutan dan harapan masyarakat kota Makassar akan
kualitas hidup Dua Kali Tambah Baik ini menjadi semakin mendesak akibat
adanya Covid-19 yang sekaligus menambah tuntutan akan Imunitas Kota
yang kuat.
Sekaitan dengan uraian tersebut Pemerintah Kota Makassar (Walikota
dan Wakil Walikota Makassar) dalam tahun 2021-2026 menetapkan Visi
berikut:
“PERCEPATAN MEWUJUDKAN MAKASSAR KOTA DUNIA YANG
SOMBERE DAN SMART CITY DENGAN IMUNITAS KUAT UNTUK
SEMUA”
Untuk mewujudkan visi tersebut, Pemerintah Kota Makassar
menetapkan 3 misi yang masing-masing memuat 8 program strategis, yaitu:
BAB
IV
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
Misi 1 : Revolusi SDM dan percepatan reformasi Birokrasi menuju SDM
Kota yang unggul dengan pelayanan publik kelas dunia, bersih
dari indikasi korupsi.
Misi 2 : Rekonstruksi kesehatan, ekonomi, sosial dan budaya menuju
masyarakat sejahtera dengan imunitas, ekonomi, dan
kesehatan kota yang kuat untuk semua.
Misi 3 : Restorasi ruang kota yang inklusif menuju ota nyaman kelas
dunia yang “Sombere dan Smart City” untuk semua.
Sedangkan 8 program stategis yang ditetapkan adalah:
Misi 1:
1. Revolusi Pendidikan, semua harus sekolah.
2. Perkuatan keimanan ummat.
3. 1.000 Beasiswa Anak lorong Berprestasi.
4. 10.000 Skill Training Gratis.
5. Percepatan Tata Pemerintahan “Sombere dan Smart City”, bersih dari
indikasi korupsi.
6. Menuju PAD 2 Triliyun.
7. Menuju Instentif kinerja RT/RW Rp. 2 Juta dan Perkuatan fungsi
RT/RW dan Penasehat Walikota serta Para Local Influencer.
8. Kelurahan menjadi pusat pelayanan publik yang “Sombere dan
Smart”.
Misi 2:
1. Gerakan Masyarakat perkuatkan imunitas kesehatan dan ekonomi.
2. Perkuatan fasilitas perlindungan dan pelayanan kesehatan
masyarakat.
3. Penyediaan dengan kemudahan akses 100.000 peluang kerja dan
peluang bisnis baru.
4. Penataan total system BUMD dan pembentukan Makassar
Incoorporation.
5. Pembuatan PERDA Omnibus “Makassar Kota Dunia”.
6. Percepatan program jagai Ana’ta dan program Smart Millenia serta
Social Mitigation.
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
7. Penataan total destinasi budaya dan sejarah.
8. Penguatan City Branding dan peningkatan Festival MICE bulanan
dalam skala nasional dan internasional.
Misi 3:
1. Penataan total system persampahan.
2. Pembenahan total system penanganan banjir dan penanganan
kemacetan.
3. Pembangunan infrastruktur dan kawasan “Waterfront City” berbasis
Mitigasi dan adaptasi lingkungan.
4. Peningkatan jejaring Smart Pedesterian dan Koridor hijau kota.
5. Peningkatan lorong garden dan pembentukan 5000 lorong wisata.
6. Percepatan pembangunan system dan infrastruktur “somber dan
Smart City” yang inklusif.
7. Percepatan Makassar menjadi Liveable City dan Resilient City.
8. Pembangunan gedung Sombere dan Smart New Balaikota dan New
DPRD.
Berdasarkan Visi yang telah diuraikan terdapat 4 kata kunci yang
terkadung didalamnya, yaitu: Kota Dunia, Sombere, Smart City, Imunitas.
Sementara uraian misi yang menjadi jalan mewujudkan visi tersebut dalam
konteks imunitas tercakup dalam misi ke-2 yaitu Rekonstruksi kesehatan,
ekonomi, sosial dan budaya menuju masyarakat sejahtera dengan imunitas,
ekonomi, dan kesehatan kota yang kuat untuk semua. Oleh karenanya misi
yang diemban ini sangat berkaitan langsung dengan penanganan Pandemi
Covid-19 yang sementara melanda dunia saat ini, termasuk Kota Makassar
yang masih terjadi peningkatan seperti digambarkan pada Bab III terdahulu.
4.2 Makassar Recover Ecosystem
(Recover = Pulih, Sembuh, mendapatkan kembali)
Recover yang diartikan sebagai pulih, sembuh, mendapatkan kembali
kondisi normal seperti sedia kala. Recover sendir diambil dari singkatan
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
smaRt Emergency protocol against Covid-19 and sERvice. Makassar
Recover Ecosystem sebagai sebuah Program penanggulangan Covid-19 di
Kota Makassar yang diimplementasikan dengan menetapkan tiga tahapan
utama yaitu Immunitas Kesehatan, Adaptasi Sosial dan Pemulihan Ekonomi.
Ketiga tahapan ini dilakukan secara serentak di seluruh wilayah Kota
Makassar, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat dari program
yang dijalankan.
Berbagai cara saat ini dilakukan masyarakat dalam mendorong
meningkatnya imunitas diri agar tidak mudah sakit dimasa Pandemi Covid-
19. Sebagaimana diketahui bahwa sistem imunitas atau daya tahan tubuh
memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan. Imunitas tubuh harus
dijaga dengan baik agar tidak mudah terserang penyakit. Daya tahan tubuh
atau sistem imun yang baik dapat melindungi kita sejak pertama kali kuman
penyebab penyakit masuk ke dalam tubuh. Oleh karenanya, memiliki daya
tahan tubuh yang kuat sangat penting untuk mencegah kita jatuh sakit,
terutama di masa mewabahnya virus Covid-19.
4.3 Immunitas Kesehatan
Sebagai implementasi visi dan misi yang terkandung dalam misi ke-2
Walikota dan Wakil Walikota Makassar tahun 2021-2024, telah disusun
sebuah Inovasi yang merupakan strategi dalam penanggulangan Covid-19
secara kompreghensip diseluruh wilayah Kota Makassar. Gambaran untuk
penanganan imunitas kesehatan dalam Makassar Recover Ecosystem
dilaksanakan dengan 11 tahapan seperti pada Gambar 4.1 berikut:
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
Gambar 4.1: Peta Jalan MRE untuk Imunitas Kesehatan
Berikut ini langkah-langkan berdasarkan peta jalan dtersebut diatas:
TAHAP I : PERSIAPAN
Untuk memenangkan keberhasilan program Makassar Recover (MR)
yaitu pemulihan kota makassar secara total dari serangan Covid-19
dibutuhkan persiapan dengan desain dan strategi yang tepat, cepat serta
militansi yang kuat
A. Pembiayaan
B. Ide & Perencanaan
C. Regulasi
D. Pengawasan
E. Targeting
TAHAP II : KAMPANYE PROGRAM & MEMBANGUN “TRUST”
Program MR ini bersifat total serentak periodikal, yang melibatkan
seluruh 1,5 juta penduduk kota makassar. Dukungan kuat dan kepercayaan
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
tinggi serta pelibatan langsung seluruh masyarakat adalah kunci
keberhasilan program MR ini, sehingga dibutuhkan strategi kampanye
program yang tepat dan masif yang mampu menjadi top of mind di seluruh
hati dan pikiran masyarakat kota makassar.
A. Launching
B. Daily Promo
C. Talk & News
D. Engagement
E. Influencer
TAHAP III: PEMBENTUKAN TIM RELAWAN
Dibutuhkan kurang lebih 16.000 tenaga ahli dan relawan terlatih untuk
mampu menjalankan program MR ini yang bergerak terencana, tersruktur,
masif dan serentak yang dikendalikan manajemen yang profesional.
A. 10.000 Relawan Detektor
B. 5000 Paramedis
C. 306 Dokter
D. Manajemen Kelurahan (Binmas, Babinsa, Satpol PP)
E. Manajemen Kecamatan (Satpol PP, Danramil, Polsek)
TAHAP IV: SOSIALISASI & REGISTRASI
Kegiatan ini adalah bentuk edukasi protokol program MR dan
pelatihan installing aplikasi MR sekaligus meregistrasi secara digital yang
dilaksanakan secara door to door dan tatap muka dua arah serta berbasis
sombere & smart city disemua ruang kota Makassar melalui door to door
(kalender dinding, registrasi & verifikasi, install aplikasi)
TAHAP V: BARCODING & PENGUMPULAN DATA AWAL
Untuk menampung data covid-19 dari seluruh penduduk kota
makassar dibutuhkan QRcode sebagai platform data, baik secara personal
maupun kluster keluarga dan kluster lorong. Qrcode ini terkoneksi langsung
dengan ektp. Pengumpulan data awal sebagai data dasar kesehatan
personal akan mengawali kegiatan teknis MR.
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
A. Rekam medis (riwayat covid, komorbid)
B. Person to person (peronal QR Code, Stiker QR Code rumah, stiker
QR Code lorong, Stiker QR Code tempat usaha)
TAHAP VI: PEMERIKSAAN MEDIS & DIGITAL REPORT
Pemeriksaan medis adalah inti dari program MR yang dilaksanakan
secara serentak dan periodikal merupakan sensus kesehatan digital untuk
merekam semua status kesehatan masyarakat yang langsung terkoneksi
dengan Warroom Sombere' & Smart City Kota Makassar.
A. Genose (lab kelurahan)
B. Suhu
C. Tekanan darah
D. Saturasi oksigen
E. Aplikasi (Warroom, Analis, Big data)
TAHAP VII: TRIASE & TINDAKAN MEDIS
Setelah Semua Data Pemeriksaan Medis Dikirim Via Aplikasi Ke
Warroom Sombere & Smart City Dilanjutkan Dengan Kegiatan Triase Digital
Oleh Tim Dokter Dan Tim Ahli Untuk Menetapkan Status Kesehatan
Masyarakat Kota Makassar Yang Kemudian Menjadi Dasar Bagi Tindakan
Medis Yang Tersistim Dengan Total Monitoring Digital.
A. Penyintas (Genose, Plasma Konvalesen, Bank Plasma Kota, Sedekah
Plasma, Monitoring
B. Sehat (Genose, Vaksinasi, Monitoring)
C. Terpapar (Genose, Tanpa Gejala, Gejala Ringan/Sedang/Berat, Swab
Antigen/ Swab PCR, Obat-Suplemen & Vitamin).
TAHAP VIII: NOTIFIKASI STATUS KESEHATAN MASYARAKAT & PUBLIC
REPORT
Semua Data Status Kesehatan Masyarakat (SKM) akan di Notifikasi
Ke Semua Qrcode Baik Personal Maupun QRCode Cluster Sebagai Tanda
Masuk Digital Disemua Bangunan Komersil Dan Bangunan Private. Trend
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
Dan Progres Program MR Ini Akan Dilaporkan Secara Transparan Kepada
Publik.
A. Aplikasi Sombere’ dan Smart City (Big Data, Notifikasi Personal,
Fasilitas Umum/Sosial/Komersial).
B. Daily Report (Trend, Progress, Statisik).
TAHAP IX: PROTEKSI, PEMELIHARAAN, DUKUNGAN & DOA
Proteksi lingkungan dan proteksi personal menjadi program kunci
yang melengkapi program MR. Interval antara periode pemeriksaan medis
massal diisi oleh inovasi pelayanan publik kesehatan unggulan yang sudah
terbukti sebelumnya sebagai masa pemeliharaan. Dukungan dan doa dari
semua shareholder adalah bentuk ruang keterbukaan pelibatan masyarakat
seluas luasnya.
A. Proteksi (vaksinasi periodik, desinfekstan & fogging, 5m
B. Pemeliharaan (terapi & olahraga, gizi, home care & telemedicine/
lansia care/ call center 112/ lorong sehat/ care & rescue center)
C. Sumbangan bantuan dan do’a (pemerintah, swasta, do’a)
TAHAP X: INDEKS KEPATUHAN PROTOKOL KESEHATAN ( IKPK )
Semua pelanggaran dan kepatuhan dipantau dan dimonitoring secara
sombere & smart city yang secara otomatis via applikasi diukur dalam bentuk
ikpk secara bertingkat . Nilai IKPK ini akan dipublikasikan dan dikompetisikan
baik tingkat rumah, lorong, kantor, kelurahan dan kecamatan.
A. Aplikasi sombere’ & smart city
- Platinum = 90 - 100
- Gold = 70 - 90
- Silver = 50 – 70
- Red cross = dibawah 50
TAHAP XI: REWARD & PUNISHMENT
Kontrol dan monitoring pengukuran IKPK akan mendapatkan reward &
punishment . Sebagai alat kontrol dan ukuran progres dari keseluruhan
program mr
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
A. Reward (insentif & hadiah)
B. Punishment (blokir QR Code & Cabut izin)
4.4 Adaptasi Sosial
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adaptasi sosial
diartikan sebagai langkah penyesuaian diri yang dilakukan guna
meningkatkan kualitas kehidupan sosial pada masing-masing individu.
Dimasa pandemic Covid-19 Artinya bahwa adaptasi sosial menjadi penting
untuk menyusun scenario untuk mempercepat penanganan Covid-19 dari
aspek kesehatan dan sosial ekonomi. Bahkan Menteri Kesehatan RI telah
menyiapkan protocol terkait kehidupan adaptasi kebiasaan baru melalui
Surat Edaran Nomor HK.02.01/MENKES/335/2020 tentang pencegahan
penularan virus Corona di tempat kerja sektor usaha dan perdagangan
dalam mendukung keberlangsungan usaha. Sekaitan dengan itu, Pemerintah
Kota Makassar telah menyusun 9 strategi dalam adaptasi sosial dimasa
pandemi Covid-19 sebagai langkah penanggulangannya. Langkah-langkah
tersebut dikhususkan kepada penerapan protokol kesehatan dalam
kehidupan sehari-hari di Kota Makassar. 8 langkah tersebut sepeti terlihat
ada Gambar 4.2 berikut:
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
Gambar 4.2: Peta Jalan MRE untuk Adaptasi Sosial Berikut 9 langkah atau tahap dalam pelaksanaan MRE untuk Adaptasi
Sosial yaitu:
TAHAP I: SOSIALISASI DAN KAMPANYE
Program adaptasi sosial dalam Makassar Recover (MR) adalah suatu
program yang dirancang secara sistematis, menarik dan terukur tentang
perubahan perilaku masyarakat secara keseluruhan dalam menghadapi
pandemik covid-19 dan semua dampak buruknya bagi kehidupan kota
makassar. Maka dengan itu dibutuhkan sosialisasi dan kampanye yang masif
dan menarik serta mendidik, yang akan dilakukan melalui:
a. Daily promo.
b. Talk & news.
c. Influencer.
d. Engagement.
TAHAP II: PROTOKOL MINGGUAN
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
Adalah tata cara pengaturan dan pemanfaatan waktu dalam satu
minggu sebagai arahan perilaku produktif yang tersistem dan termonitoring
dengan Sombere dan Smart City dan diukur dengan Indeks Kepatuhan
Protokol Kesehatan (IKPK).
a. Work Days With Prokes (Senin, Selasa, Rabu, Kamis).
b. Work From Home (Jumat).
c. Recreation From Home (Sabtu & Minggu).
TAHAP III: PROTOKOL 5 M DAN PROTOKOL KESELAMATAN
Adalah pembiasaan baru masyarakat dimana setiap orang diwajibkan
menerapkan protokol kesehatan 5 M kemanapun dan dimanapun berada
guna keselamatan diri dan orang lain, yaitu:
a. Menjaga jarak;
b. Mencegah kerumunan;
c. Mencuci tangan;
d. Memakai masker; dan
e. Membatasi mobilitas dan interaksi.
TAHAP IV: PROTOKOL PINTU MASUK
Adalah model kebiasaan baru dimana setiap orang yang masuk di
pintu masuk baik bangunan umum maupun bangunan komersil diwajibkan
menscanning qrcode personalnya sebagai screener digital otomatis yang
akan melarang atau memperbolehkan seseorang untuk masuk
a. QR Code Card (aplikasi pembaca QRCode, bangunan private, umum,
komersil).
b. QR Code Handphone (aplikasi pembaca QRCode, bangunan private,
umum, komersil).
TAHAP IV: PROTOKOL EVENT
Adalah tata cara penyelenggaraan event berbasis live zoom
monitoring prokes dengan event organizer dan atau pemilik gedung sebagai
penanggung jawab terhadap kualitas indeks kepatuhan protokol kesehatan
yang sudah ditetapkan sebelumnya dengan jaminan. Event Organizer untuk
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
perkawinan, takziah, ulang tahun, pameran dan peluncuran produk, rapat
dan seminar.
TAHAP V: PROTOKOL BISNIS DAN USAHA
Adalah tata cara penyelenggaraan event berbasis live zoom
monitoring prokes dengan event organizer dan atau pemilik gedung sebagai
penanggung jawab terhadap kualitas indeks kepatuhan protokol kesehatan
yang sudah ditetapkan sebelumnya dengan jaminan.
a. Bisnis (Camera Hp Zoom).
b. Usaha (Camera HP Zoom).
TAHAP VI: PROTOKOL PERBATASAN
Adalah tata cara penyelenggaraan kegiatan perlintasan masuk kota di
semua perbatasan kota makassar dimana semua pelintas harus memiliki
qrcode baik di hp atau kartu yang diperoleh dari aplikasi makassar cover dan
hasil pemeriksaan medis dengan standar ge nose atau swab antigen yang
berlaku selama 14 hari.
a. Pemeriksaan medis (QR Code, Border Screener).
b. Aplikasi (QR Code, Border Screener).
TAHAP VII: Indeks Kepatuhan Protokol Kesehatan (IKPK)
Semua pelanggaran dan kepatuhan dipantau dan dimonitoring secara
sombere & smart city yang secara otomatis via applikasi diukur dalam bentuk
ikpk secara bertingkat . Nilai IKPK ini akan dipublikasikan dan dikompetisikan
baik tingkat rumah, lorong, kantor, kelurahan dan kecamatan.
Aplikasi Sombere’ dan Smart City:
a. Platinum = 90 – 100
b. Gold = 70 – 90
c. Silver = 50 – 70
d. Red Cross = dibawah 50
TAHAP IX: REWARD DAN PUNISHMENT
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
Kontrol dan monitoring pengukuran ikpk akan mendapatkan reward &
punishment. Sebagai alat kontrol dan ukuran progres dari keseluruhan
program MR, yaitu:
a. Reward (Insentif dan Hadiah).
b. Punishment (Blokir QR Code & Cabut Izin).
4.5 Pemulihan Ekonomi.
Dalam konteks pemulihan ekonomi Pemerintah Kota Makassar
berupaya untuk mengurangi dampak COVID-19 terhadap perekonomian di
daerahnya. Ikut menyokong berbagai sektor diantaranya sektor kesehatan,
UMKM, jasa pariwisata (hotel, Restoran dan lainnya), dan perlindungan
sosial. Termasuk juga sektor pendidikan dasar yang menjadi tanggungjawab
pemerintah Kota Makassar khususnya, dalam membantu melancarkan
proses pembelajaran jarak jauh dan membantu kesejahteraan hidup para
pendidik dan tenaga kependidikan terutama kepada para guru Non PNS atau
honorer.
Gambar 4.3: Peta Jalan MRE untuk Pemulihan Ekonomi
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
Dalam implementasi peta jalan MRE untuk pemulihan ekonomi yang
akan dilakukan dimasa Pandemi Covid-19 ini, pemerintah kota Makassar
akan melakukan tahapan-tahapan berikut:
TAHAP I: SOSIALISASI DAN KAMPANYE
Ruang ekonomi akan kembali normal (New Normal) jika masyarakat
sehat (Imunitas kesehatan kuat) dan masyarakat displin dan taat protokol
kesehatan (Adaptasi Sosial). Membangkitkan kembali ekonomi yang sudah
ada dan menciptakan tambahan bangkitan ekonomi baru adalah strategi dan
momen terbaik untuk me-resetting ekonomi kota Makassar sehingga
dukungan seluruh masyarakat sangat dibutuhkan melalui kegiatan sosialisasi
dan kampanye. Kampanye dilakukan dengan metode:
a. Daily Promo
b. Talk and News
c. Influencer
d. Engagement
TAHAP II: HIBRIDISASI EKONOMI
Pandemi covid-19 ini memaksa kita untuk menurunkan daya tampung
ruang bisnis dan usaha yang sudah berjalan selama ini menjadi 50 % akibat
tuntutan jarak sosial, maka dibutuhkan adaptasi ekonomi yang cepat,
terencana dan tersistem dengan penyediaan fasilitas ruang online atau
virtual yang lebih besar dari ruang offline oleh pemerintah untuk semua
bisnis dan usaha yang sudah berjalan. Kebijakan hibridisasi bisnis dan usaha
sangat dibutuhkan.
a. Virtual training gratis
b. Video promo
c. Aplikasi & platform gratis
d. Digitalisasi usaha
e. Monitoring center
f. Desain produk
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
BAB III: EKONOMI NORMAL BARU
Sistim protokol adaptasi sosial Makassar Recover dalam bidang
ekonomi memberikan peluang lama waktu berbisnis dan berusaha yang
sama dengan keadaan normal setalah mendapatkan ijin insentif
perpanjangan waktu otomatis yang melalui kelulusan standar dalam Protocol
Live Zoom Monitoring System. Sehingga tercipta waktu berbisnis normal
dengan protokol baru.
a. Satgas Covid-19 monitoring.
b. Aplikasi.
c. Live ‘MR’ monitoring.
d. Jaga Kota.
e. MR Guard.
f. Warroom kecamatan.
TAHAP IV: INSENTIF EKONOMI, TAAT PROKES
Penerapan standar nilai Indeks Kepatuhan Protokol Kesehatan (IKPK)
dalam semua kegiatan ekonomi yang berjalan dikota makassar menjadi
ukuran dan tiket untuk mendapatkan insentif ekonomi jika nilai ikpk diatas
standar yang ditetapkan. Inilah model kolaborasi antara program imunitas
kesehatan, adaptasi sosial dan pemulihan ekonomi yang menjadi 3 program
utama dalam Makassar Recover.
a. Insentif pajak
b. Awarding
c. Modal usaha
d. Insentif retribusi
e. Standar nilai IKPK
TAHAP V: BANGKITKAN EKONOMI BARU, TOTAL PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
Penciptaan kegiatan masif yang mampu memperkuat imunitas kota
yaitu imunitas kesehatan, imunitas sosial dan imunitas ekonomi, yang saling
bersimbiosa dan diatur dalam aturan yang ditetapkan oleh pemerintah kota
berbasis pemberdayaan total masyarakat secara luas yang akan
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
menciptakan rantai ekonomi hulu hilir dan menjadi bangkitan ekonomi baru di
kota makassar yang dikontrol dan dimonitoring melalui Sombere dan Smart
City.
a. Sugizuzura
b. Badan Usaha Lorong (BULO)
c. Startup Lorong
d. MR Lunch
e. 5000 lorong wisata
f. Ojol Day
TAHAP VI: MAKASSAR VIRTUAL ECONOMIC CENTER (MAVEC)
Akibat dari hibridisasi ekonomi dan economi normal baru dibutuhkan
fasilitas yang mampu mengakumulasikan semua potensi dan kekuatan
ekonomi virtual yang ada dengan titik fokus UMKM. Kehadiran mavec ini
diharapkan menjadi pusat akumulasi kekuatan ekonomi kota Makassar dan
akan mampu menjadi supermall virtual kota makassar produk kota Makassar
dengan Coverage pasar seluruh dunia.
a. Strategi pemasaran
b. Sistem pembayaran
c. Aplikasi
d. Produk
e. Monitoring & evaluasi
f. Platform
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pelaksanaan kegiatan Makassar Recover Ecosystem (MRE) yang
dilaksanakan melalui tiga tahapan yaitu Imunitas Kesehatan, Adaptasi Sosial,
dan Pemulihan Ekonomi adalah merupakan langkah strategi yang dilakukan
Pemerintah Kota Makassar diawal Pemerintahan Walikota/Wakil Walikota
Makassar Moh. Ramdhan Pomanto dan Fatmawati Rusdi. Melalui program
strategis ini kondisi Pandemi Covid-19 dapat tertanggulangi dengan tersistem
yang dilakukan tidak hanya dilakukan oleh pemerintah namun dengan
melibatkan relawan, tokoh masyarakat, dan seluruh masyarakat Kota
Makassar. Program MRE yang dilaksanakan pada bulan Maret 2021,
diharapkan mampu:
a. Meningkatkan immunitas kesehatan diri masyarakat Kota Makassar
dalam masa pandemi Covid-19.
b. Memahami dan melaksanakan adaptasi sosial untuk merubah
perilaku baik dimasa pandemi Covid-19 maupun dimasa new
normal nantinya.
c. MRE sebagai sebuah strategi dan langkah-langkah dalam
membangkitkan kembali ekonomi kota Makassar yang selama ini
terdampak pandemi Covid-19.
5.2 Rekomendasi
Berdasarkan uraian tersebut diatas, berikut ini direkomendasikan hal-
hal sebagai berikut:
BAB
V
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
1. Penanganan Pandemi Covid-19 harus dilakukan secara massif
melalui prosgram strategis yang dirancang secara konprehensif
dengan melibatkan berbagai eksponen masyarakat.
2. MAsyarakat ota Makassar diharapkan memberi dukungan kepada
program MRE agar terciptanya kondisi kesehatan yang terjaga.
3. Pemulihan ekonomi menjadi fokus dalam penanggulangan Pandemi
Covid-19.
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
RUJUKAN
1. Data Satgas Nasional Covid-19.
2. Data Satgas Covid-19 Provinsi Sulawesi Selatan.
3. Data Satgas Covid-19 Kota Makassar.
4. Data BPS Kota Makassar Tahun 2021.
5. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan
6. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB) Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona
Virus Disease 2019 (Covid-19)
7. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020
tentang Kebijakan Keuangan Negara Dan Stabilitas Sistem Keuangan
Untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
Dan/Atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman Yang Membahayakan
Perekonomian Nasional Dan/Atau Stabilitas Sistem Keuangan
8. Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
9. Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas
Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 Tentang Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
10. Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease.
11. Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2020 tentang Refocussing Kegiatan,
Relokasi Anggaran, Serta Pengadaan Barang Dan Jasa Dalam Rangka
Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
12. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 23 Tahun 2020 tentang
Larangan Sementara Ekspor Antiseptik, Bahan Baku Masker, Alat
Pelindung Diri, Dan Masker.
13. Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 11 tahun 2020 Tentang
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021
Pelarangan Sementara Orang Asing Masuk Wilayah NKRI
14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 23/PMK.03/2020 tentang Insentif
Wajib Pajak Terdampak Wabah Virus Corona.
15. Peraturan OJK Nomor : 11/Pojk.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian
Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Covid-
19.
16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman
Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan
Penanganan Corona Virus Diseases 2019 (Covid-19).
17. Keputusan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19
Nomor 16 Tahun 2020 tentang Uraian Tugas, Struktur Organisasi,
Sekretariat, Dan Tata Kerja Pelaksana Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
18. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 612/Menkes/SK/V/2010 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Karantina Kesehatan Pada Penanggulangan
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia.
19. Keputusan Kepala BNPB Nomor 13a Tahun 2020 tentang Perpanjangan
Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus
Corona Di Indonesia.
20. Surat Edaran Mendagri Nomor : 440/2622/Sj Tentang Pembentukan
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Daerah.
21. Fatwa Mui Nomor 14 Tahun 2020 Tentang Penyelenggaraan Ibadah
Dalam Situasi Terjadi Wabah Covid-19.
22. Siaran Pers Kementerian Perekonomian Nomor :
Hm.4.6/32/Set.M.Ekon.2.3/03/2020 Tentang Pemerintah Umumkan
Stimulus Ekonomi Kedua Untuk Menangani Dampak Covid-19
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Makassar Recover Ecosystem - 2021