MAKALAH Tiar (Repaired)
-
Upload
tiar-kusuma-dewi -
Category
Documents
-
view
102 -
download
0
Transcript of MAKALAH Tiar (Repaired)
-
7/16/2019 MAKALAH Tiar (Repaired)
1/10
1
Makalah Seminar Kerja Praktik
PENGOPRASIAN JARINGAN DISTRIBUSI DI WILAYAH
KERJA PT. PLN (PERSERO) AREA PURWOKERTO RAYON PURWOKERTO KOTA
Oleh: Tiar Kusuma Dewi 21060110060051disampaikan dalam kegiatan Seminar Kerja Praktik
Jurusan PSD III Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang
pada 4 April 2013
ABSTRAK
Untuk meningkatkan pelayanan dalam pasokan tenaga listrik ke pelanggan, termasuk
menjaga keandalan energi listrik. PLN melakukan beberapa langkah diantaranya dengan memasang
berbagai macam proteksi pada jaringan dan pemeliharaan semua jaringan beserta proteksinya.
Begitu juga dengan penanganan apabila terjadi gangguan yang menyebabkan supply listrik kepadakonsumen terhambat. Penaganan gangguan tersebut meliputi pengaturan, pembagian, pemindahan,
dan penyaluran tenaga listrik kepada konsumen secepat mungkin serta menjamin kelangsungan
penyaluran dan pelayanan.
Dalam hal ini penentuan atau perencanaan instalasi jaringan harus di sesuaikan dengan
beberapa sumber, diantaranya dari buku Standar SPLN, Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL),
SOP (Standing Operation Procedure), PK (Perintah Kerja) dan peraturan daerah masing-masing.
Kata kunci : Manuver , Proteksi.
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Dalam upaya memajukan kesejahteraan
masyarakat dan mencerdaskan kehidupan
bangsa, tenaga listrik merupakan komponen
produk utama yang penting, karena merupakan
pendorong dalam kegiatan di sector ekonomi.
Tenaga listrik merupakan salah satu aspek
dalam menunjang pembangunan dan dapat
dirasakan dalam setiap kegiatan manusia yang
merupakan kebutuhan universal.
Untuk mendapatkan tenaga listrik
diperlukan suatu system yang saling terkait
satu dengan lainya , karena pusat pusat
pembangkit biasanya terletak jauh dari pusat
beban atau pemakaian. Oleh karena itu
diperlukan saluran yang berfungsi
menyalurkan tenaga listrik melalui
penghantar. Salah satu sub sistem penyaluran
tenaga yang terpenting adalah saluran tranmisi
dan distribusi.
Mengingat pentingnya fungsi salah satu
sub sistem dari sistem penyaluran tenagalistrik terutama dalam hal ini adalah saluran
distribusi maka perlunya diperhatikan kriteria
dan kaidah atau spesifikasi standar dan
kriteria, baik material, peralatan dan sistem,
akan dicapai suatu sistem dengan keandalan
yang tinggi dan kontinuitasnya terjamin.
Disinilah akan terlihat pentingnya PT.PLN
(PERSERO) yang berfungsi mengatur dan
memanageman listrik di indonesia baik dalam
penyaluran ( Transmisi dan Distribusi )
maupun pelayanan bagi masyarakat sehingga
listrik dapat dirasakan oleh semua lapisan
masyarakat indonesia dan listrik benar benar
menjadi komponen produksi utama yang
berfungsi untuk mencerdaskan bangsa dan
mensejahterakan masyarakat.
I.2. Batasan Masalah
Dalam pembahasan ini, ditekankan pada
pengertian Pengoperasian Jaringan
Distribusin berdasar pada Standing Operating
Procedure (SOP).
-
7/16/2019 MAKALAH Tiar (Repaired)
2/10
2
I.3. Tujuan
Adapun tujuan Praktek Kerja Lapangan ini
adalah :
1. Melalui Praktek Kerja Lapangan ini,
mahasiswa dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman yang luas di bidang
ketenagalistrikan.
2. Meningkatkan kualitas ketrampilan dan
kemampuan praktek mahasiswa sebagai
calon tenaga kerja siap kerja.
3. Menerapkan ilmu pengetahuan yang
didapat dari perusahaan tempat Praktek
Kerja Lapangan.
4. Sebagai studi banding antara teori yang
sudah didapat pada waktu kuliah dengankeadaan sebenarnya yang dialami pada
saat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
di suatu perusahaan.
5. Menambah wawasan dan pengalaman
yang tidak diperoleh di bangku kuliah.
6. Melatih rasa tanggung jawab dalam
mengemban tugas.
II. PENGOPERASIAN JARINGAN
DISTRIBUSI
2.1 Pengertian
Pengoperasian Jaringan Distribusi
adalah segala kegiatan yang mencakup
pengaturan, pembagian, pemindahan, dan
penyaluran tenaga listrik kepada konsumen
secepat mungkin serta menjamin
kelangsungan penyaluran dan pelayanan.
Yaitu dengan mengoprasikan peralatan
maneuver sesuai dengan situasi dan kondisi
sehingga suplay listrik ke pelanggan tidak
terhenti.
2.2. Tolak Ukur Kinerja Pengoperasian
Jaringan Distribusi
a) Mutu Listrik Harus Terjaga
Ada 2 (dua) hal yang menyatakan menjadi
ukuran mutu listrik, yaitu tegangan dan
frekuensi.
Faktor yang membuat baik-tidaknya mutu
listrik tersebut dari sisi distribusi adalah
faktor pembebanan pada system distribusi
yaitu pembebanan yang tidak stabil oleh
karena pengoperasian normal atau karena
lebih banyak akibat gangguan pada suplai
dari GI dan Penyulang.
b) Keandalan Penyaluran Tenaga Listrik
Tinggi
Sebagai indicator penyaluran adalah
angka lama dan seringnya pemadaman
pada pelanggan yang disebut angka SAIDI
dan SAIFI.
SAIDI = lama padam x jumlah pelanggan
padam
Jumlah pelanggan x 1 tahun
=menit/pelanggan . tahun
SAIFI = seringnya padam x daya tidak
tersalurkan
Jumlah pelanggan x 1 tahun=kali/pelanggan . tahun
Beberapa faktor yang mempengaruhi nilai
SAIDI dan SAIFI dari sisi distribusi adala :
Konvigurasi jaringan yang berkaitan
dengan maneuver
Kondisi jaringan yang rentan terhadap
gangguan dari dalam system maupun dari
luar system
Cara pengoperasian yang tidak
memperhatikan kemampuan peralatan
maupun kemampuan pasokan daya.
c) Keamanan dan Keselamatan Terjamin
Sebagai indicator adalah jumlah angka
kecelakaan akibat listrik pada personil dan
kerusakan pada instalasi/peralatan serta
lingkungan.
Upaya untuk meningkatkan keamanan dan
keselamatan diantaranya :
Kondisi instalasi memenuhi
persyaratan
System proteksi berfungsi baik
Pemeliharaan instalasi sesuai jadwal
Alat kerja dan peralatan keselamatankerja memenuhi syarat
Koordinasi kerja baik
Sikap dan cara kerja memperhatikan
K2/K3
Menginformasikan kepada masyarakat
tentang bahaya listrik dan
menghindarinya.
-
7/16/2019 MAKALAH Tiar (Repaired)
3/10
3
d) Biaya Pengoperasian Efisien
Sebagai indikator adalah angka susut
jaringan, yaitu selisih antara energy yang
dikeluarkan oleh gardu atau pembangkit
dengan energy yang digunakan oleh
pelanggan.
e) Mempertahankan Kepuasan Pelanggan
Mempertahankan kepuasan pelanggan
dapat terjadi bila kebutuhan akan listrik
oleh konsumen baik kualitas, kuantitas, dan
kontinuitas pelayanan terpenuhi, maka dari
itu yang perlu dilakukan diantaranya :
Pengendalian tegangan, yaitu
mengadakan pengaturan mulai dari
tingkat suplai sampai ke titik ujung pada
batas toleransi yang diijinkan.
Pengendalian beban, yaitu membatasi
pembebanan sesuai kemampuan sumber
pasokan tenaga listrik, maupun peralatan
dan material jaringan.
2.3 Prosedur Pengoperasian Jaringan
Distribusi
Yang dimaksud dengan prosedur operasi
pengaturan dan pengusahaan jaringan
tegangan menengah adalah usaha
menjamin kelangsungan penyaluran tenaga
listrik, mempercepat penyelesaiangangguan gangguan yang timbul, serta
dilain pihak menjaga keselamatan baik
petugas pelaksana operasi maupun
instalasinya sendiri.
Pengoperasian jaringan distribusi tegangan
menengah tersebut dilaksanakan dengan :
1. Memanuver atau memanipulasi
jaringan, dengan menggunakan
telekontrol maupun dilapangan.
2. Menerima informasi - informasi
mengenai keadaan jaringan dan
kemudian membuat penilaian(observasi) seperlunya guna
menetapkan tindak lanjutan.
3. Menerima besaran-besaran
pengukuran pada jaringan yang
kemudian membuat penilaian
(observasi) seperlunya guna
menetapkan tindak lanjutan.
4. Mengkoordinasikan pelaksanaanya
dengan pihak - pihak lain yang
bersangkutan.
5. Mengawasi jaringan secara kontinyu.
6. Mengusut dan melokalisir gangguan
jaringan.
7. Mendeteksi gangguan jaringan
sehingga titik gangguannya dapat
ditemukan untuk diperbaiki
Kegiatan operasi distribusi ini dibedakan
dalam dua keadaan yaitu keadaan normal
dan keadaan gangguan. Operasi sistem
distribusi juga tergantung dari beberapa hal,
antara lain berdasarkan pada konfigurasi
dan pola jaringan sistem distribusi yang
digunakan. Dalam operasi sistem distribusi,
setiap alur tugas dari pekerjaan ditentukan
oleh prosedur tetap yang biasa disebut
Standing Operation Procedure ( SOP ),
dimana SOP adalah prosedur yang dibuat
berdasarkan kesepakatan / ketentuan yangharus dipatuhi oleh seseorang atau tim
untuk melaksanakan tugas / fungsinya agar
mendapatkan hasil yang optimal dan untuk
mengantisipasi kesalahan manuver,
kerusakan peralatan dan kecelakaan
manusia.
2.4 Pengoperasian JTM Sistem Radial
Pola radial adalah jaringan yang setiap
saluran primernya hanya mampu
menyalurkan daya dalam satu arah aliran
daya. Jaringan ini biasa dipakai untuk
melayani daerah dengan tingkat kerapatan
beban yang rendah. Keuntungannya ada
pada kesederhanaan dari segi teknis dan
biaya investasi yang rendah. Adapun
kerugiannya apabila terjadi gangguan dekat
dengan sumber, maka semua beban saluran
tersebut akan ikut padam sampai gangguan
tersebut dapat diatasi.
Keadaan Normal
1. Semua peralatan hubung dalamkeadaan masuk
2. Koordinasi pengaman PMT, Reclosserdan Sectionalizer, Fuse Cut Out (bila
ada) harus benar
http://4.bp.blogspot.com/-J6FOEzKw4OI/TW4cyjnpx3I/AAAAAAAAAKA/IupVWmMTkWY/s1600/Pola+jaringan+radial.jpg -
7/16/2019 MAKALAH Tiar (Repaired)
4/10
4
3. Penampang penghantar perludiperhitungkan dengan cermat
Keadaan Gangguan
1. Pemadaman pada sebagian jaringantidak dapat dihindarkan
2. ABSW atau saklar tiang, Fuse CutOut, Jumper dapat dipakai untuk
sarana melokalisir gangguan
3. Penormalan Jaringan dilakukansetelah gangguan diperbaik
2.5 Pengoperasian JTM Sistem Spindel
Jaringan primer pola spindel merupakan
pengembangan dari pola radial dan loop terpisah.
Beberapa saluran yang keluar dari gardu induk
diarahkan menuju suatu tempat yang disebut gardu
hubung (GH), kemudian antara GI dan GH tersebut
dihubungkan dengan satu saluran yang disebutexpress feeder. Sistem gardu distribusi ini terdapat
disepanjang saluran kerja dan terhubung secara seri.
Saluran kerja yang masuk ke gardu dihubungkan oleh
saklar pemisah, sedangkan saluran yang keluar dari
gardu dihubungkan oleh sebuah saklar beban. Jadi
sistem ini dalam keadaan normal bekerja secara radial
dan dalam keadaan darurat bekerja secara loop
melalui saluran cadangan dan GH.
Keadaan Normal
a. Posisi jaringan di
GH adalah : PMB/LBS seluruh
penyulang/feeder kerja dalam keadaan
keluar
PMB/LBS Express
Feeder/penyulang dalam keadaan
masuk
b. APD menerima
pemberitahuan perubahan keadaan
jaringan di GI dari operator lapangan
Cabang/Area dan Melalui
printer/Display Dispatcher APD
c. Pemasukan dan
pengeluaran PMB/LBS dilaksanakan
oleh operator lapangan cabang/Area/AJ
atas permintaan APD
d. Posisi jaringan di
gardu distribusi adalah :
PMB/LBS incoming kearah GI Masuk
PMB/LBS outging kearah GI masuk
e. Operator lapangan
wajib dan bertanggung jawab untuk
segera melaporkan kepada APD
Keadaan Gangguan
a. APD menerima
pemberitahuan keadaan jaringan dari
indikasi keluarnya PMT dan
bekerjanya Releb. APD menetapkan
section gangguan pada
penyulang/feeder, bila dilengkapi
teleprocessing
c. Melokalisir
gangguan berdasarkan section yang
terganggu
d. Mengadakan
maneuver pada jaringan yang tidak
terganggu
e. Mengadakan
perbaikan gangguan oleh regupemeliharaan
f. Penormalan jaringan
dilakukan setelah gangguan diperbaiki
2.5 Pengoperasian JTM Lingkar/Loop
Jaringan pola loop adalah jaringan yang
dimulai dari suatu titik pada rel daya yang
berkeliling di daerah beban kemudian
kembali ke titik rel daya semula. Pola ini
ditandai pula dengan adanya dua sumber
pengisian yaitu sumber utama dan sebuah
sumber cadangan. Jika salah satu sumber
pengisian (saluran utama) mengalami
http://3.bp.blogspot.com/-2RdqwbZNSI4/TW4cyA0CWBI/AAAAAAAAAJ4/-13hLkCwnOQ/s1600/pola+jaringan+loop.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-VLDil4q0RnM/TW4cyoCp9mI/AAAAAAAAAKI/8V79z_V8pTg/s1600/pola+jaringan+spindel.jpg -
7/16/2019 MAKALAH Tiar (Repaired)
5/10
5
gangguan, akan dapat digantikan oleh
sumber pengisian yang lain (saluran
cadangan). Jaringan dengan pola ini biasa
dipakai pada sistem distribusi yang
melayani beban dengan kebutuhan
kontinyuitas pelayanan yang baik (lebih
baik dari pola radial).
Keadaan Normal
a. Posisi normal jaringan disusun /
ditetapkan berdasarkan Beban, jarak,
kemampuan penghantar, tingkat
urgensi penyaluran dan sebagai
saluran cadangan.
b. PMS tiang pada saluran utama dalam
keadaan keluar/terbuka
c. PMS tiang pada saluran percabangan
dalam keadaan masukd. APD menerima pemberitahuan
perubahan pada jaringan dari operator
lapangan PLN Area/cabang
e. Pemasukan/pengeluaran PMS/PTS,
PMT dan PMS gardu dilaksankan oleh
operator lapangan
f. Operator lapangan wajib dan
bertanggung jawab untuk segera
melaporkan pada APD atas pelaksanaan
pengaturan
Keadaan Gangguana. APD menerima pemberitahuan keadaan
gangguan penyulang / feeder dari :
Indikasi keluarnya PMT dan
bekerjaya Rele
Indikasi keluarnya secara tetap, dari
kondisi Recloser section/tiang
b. Mengadakan pengusutan gangguan
c. Mengadakan maneuver jaringan
d. Penormalan jaringan dilakukan setelah
gangguan diperbaiki
2.7 Manuver Jaringan DistribusiManuver / manipulasi jaringan
distribusi adalah serangkaian kegiatan
membuat modifikasi terhadap operasi
normal dari jaringan akibat dari adanya
gangguan atau pekerjaan jaringan yang
membutuhkan pemadaman tenaga listrik,
sehingga dapat mengurangi daerah
pemadaman dan agar tetap tercapai kondisi
penyaluran tenaga listrik yang semaksimal
mungkin. Kegiatan yang dilakukan dalam
manuver jaringan antara lain :
a. Memisahkan bagianbagian jaringan
yang semula terhubung dalam keadaan
bertegangan ataupun tidak bertegangan
dalam kondisi normalnya.
b. Menghubungkan bagianbagian
jaringan yang semula terpisah dalam
keadaan bertegangan ataupun tidak
bertegangan dalam kondisi normalnya.
2.8 Peralatan Manuver
Optimalisasi atas keberhasilan kegiatan
manuver jaringan dari segi teknis ditentukan
oleh konfigurasi jaringan dan peralatan
manuver yang tersedia di sepanjang jaringan.Peralatan yang dimaksud adalah peralatan
peralatan jaringan yang berfungsi sebagai
peralatan hubung. Peralatan itu yaitu :
1. Pemutus Tenaga (PMT)
Pemutus tenaga (PMT) adalah adalah
alat pemutus tenaga listrik yang
berfungsi untuk menghubungkan dan
memutuskan hubungan listrik
(switching equipment) baik dalam
kondisi normal (sesuai rencana dengan
tujuan pemeliharaan), abnormal
(gangguan), atau manuver system,
sehingga dapat memonitor kontinuitas
system tenaga listrik dan keandalan
pekerjaan pemeliharaan. Ditinjau dari
media pemadam busur apinya PMT
dibedakan atas :
- PMT dengan media minyak (Oil
Circuit Breaker)
- PMT dengan media gas SF6 (SF6
Circuit Breaker)
- PMT dengan media vacum (Vacum
Circuit Breaker)2. Disconector (DS)/Saklar Pemisah.
Sebuah alat pemutus yang digunakan
untuk menutup dan membuka pada
komponen utama pengaman/recloser,
DS tidak dapat dioperasikan secara
langsung, karena alat ini mempunyai
desain yang dirancang khusus dan
mempunyai kelas atau spesifikasi
tertentu, jika dipaksakan untuk
pengoperasian langsung, maka akan
menimbulkan busur api yang dapat
berakibat fatal. Yang dimaksud
-
7/16/2019 MAKALAH Tiar (Repaired)
6/10
6
dengan pengoperasian langsung
adalah penghubungan atau pemutusan
tenaga listrik dengan menggunakan
DS pada saat DS tersebut masih dialiri
tegangan listrik. Pengoperasian DS
tidak dapat secara bersamaan
melainkan dioperasikan satu per satu
karena antara satu DS dengan DS
yang lain tidak berhubungan, biasanya
menggunakan stick (tongkat khusus)
yang dapat dipanjangkan atau
dipendekkan sesuai dengan jarak
dimana DS itu berada, DS sendiri
terdiri dari bahan keramik sebagai
penopang dan sebuah pisau yang
berbahan besi logam sebagai
switchnya.3. Air Break Switch (ABSW)
peralatan hubung yang berfungsi
sebagai pemisah dan biasa dipasang
pada jaringan luar. Biasanya medium
kontaknya adalah udara yang
dilengkapi dengan peredam busur api /
interrupter berupa hembusan udara.
ABSw juga dilengkapi dengan
peredam busur api yang berfungsi
untuk meredam busur api yang
ditimbulkan pada saat membuka /
melepas pisau ABSw yang dalam
kondisi bertegangan. Kemudian
ABSw juga dilengkapi dengan isolator
tumpu sebagai penopang pisau ABSw,
pisau kontak sebagai kontak gerak
yang berfungsi membuka / memutus
dan menghubung/ memasukan ABSw,
serta stang ABSw yang berfungsi
sebagai tangkai penggerak pisau
ABSw. Perawatan rutin yang
dilakukan untuk ABSw karena sering
dioperasikan, mengakibatkan pisau-pisaunya menjadi aus dan terdapat
celah ketika dimasukkan ke
peredamnya / kontaknya. Celah ini
yang mengakibatkan terjadi lonjakan
bunga api yang dapat membuat ABSw
terbakar.
4. Load Break Switch (LBS)
Load Break Switch (LBS) atau saklar
pemutus beban adalah peralatan
hubung yang digunakan sebagai
pemisah ataupun pemutus tenaga
dengan beban nominal. Proses
pemutusan atau pelepasan jaringan
dapat dilihat dengan mata telanjang.
Saklar pemutus beban ini tidak dapat
bekerja secara otomatis pada waktu
terjadi gangguan, dibuka atau ditutup
hanya untuk memanipulasi beban.
Alat ini memungkinkan perbaikan
jaringan saat terjadi gangguan
ditengahtengah jalur jaringan,
sehingga tidak sampai memutuskan
aliran listrik. Dalam pendistribusian
tenaga listrik dari satu jaringan ke
jaringan yang lain, akan dijumpai
suatu titik temu yang disebut gardu
hubung / Key Point. Hal ini
memungkinkan untuk mengisi dan
menerima distribusi tenaga listrik darisatu penyulang ke penyulang lain yang
mengalami gangguan
5. Recloser
Recloser adalah peralatan yang
digunakan untuk memproteksi bila
terdapat gangguan, pada sisi hilirnya
akan membuka secara otomatis dan
akan melakukan penutupan balik
(reclose) sampai beberapa kali
tergantung penyetelannya dan
akhirnya akan membuka secara
permanen bila gangguan masih belum
hilang (lock out). Penormalan recloser
dapat dilakukan baik secara manual
maupun dengan sistem remote.
Recloser juga berfungsi sebagai
pembatas daerah yang padam akibat
gangguan permanen atau dapat
melokalisir daerah yang terganggu
6. FCO (Fuse Cut Out)
Sebuah alat pemutus rangkaian listrik
yang berbeban pada jaringan distribusi
yang bekerja dengan cara meleburkanbagian dari komponenya (fuse link)
yang telah dirancang khusus dan
disesuaikan ukurannya. FCO ini
terdiri dari :
1. Rumah Fuse (Fuse Support)
2. Pemegang Fuse (Fuse Holder)
3. Fuse Link
2.9 Peralatan Manuver
Hal-hal yang perlu diperhatikan dan
dipersiapkan saat akan melaksanakan kegiatan
manuver diantaranya yaitu :
-
7/16/2019 MAKALAH Tiar (Repaired)
7/10
7
a. Mengetahui keadaan operasi normal
maupun darurat dari bagian jaringan
yang mutakhir.
b. Mengetahui kemampuan seluruh
peralatan yang terpasang pada jaringan.
c. Mengikuti secara kronologis keadaan
yang terjadi pada jaringan, manuver
manuver yang berlangsung.
d. Mengetahui tata cara komunikasi dalam
operasi jaringan.
e. Mempersiapkan peralatan manuver.
f. Perlengkapan pengaman.
g. Peralatan kerja, K3 / K2, alat ukur dan
SOP.
h. Sarana transportasi / kendaraan.
2.10 SOP/Prosedur Tetap DalamPelaksanaan Manuver Jaringan
Prosedur atau SOP yang harus
dilaksanakan petugas saat akan melaksanakan
manuver adalah :
a. Manuver secara manual : mengirim
petugas ke lapangan.
b. Manuver dengan control : dilakukan dari
GI / Gardu Induk.
c. Manuver dengan control jarak jauh :
dilakukan dari pusat control APD yang
melayani daerah / area yang cukup luas.
2.11 Prosedur Komunikasi
Alat Komunikasi Yang Digunakan :
Telepon
JWOT (Java West Optic
Telecomunication)
PLC (Power Line Carier)
Radio Komunikasi
Tata Tertib Berkomunikasi :
Fasilitas telekomunikasi operasional
hanya digunakan untuk menyampaikan
berita operasional jaringan distribusi
Tidak dibenarkan menyampaikan berita
yang berada di luar tanggung jawab piket
pelaksana/ pengatur distribusi
Tidak dibenarkan bergurau/ berbicara
tidak sopan
Setiap berita operasional harus ditulis dan
diulang pembacaannya secara detail
Penerima berita harus membaca ulang
seluruh berita yang diterima
Berita operasional diusahakan
disampaikan secara langsung
Semua informasi yang diperlukan baik
lisan atau tertulis harus dicatat atau
direkam
Setiap menyampaikan
informasi/menerima berita harus
menyebut identitas,waktu dan tanggal
III. Pengoperasian Jaringan Distribusi di
PT. PLN (Persero) Rayon Purwokerto
Kota
PT PLN (Persero) Rayon Purwokerto
Kota merupakan kantor jaga yang berada di
wilayah Purwokerto, khususnya daerah kota
dan sekitarnya. Adapun untuk jaringandisuplai dari Gardu Induk (GI) Kalibakal dan
Gardu Induk (GI) Rawalo melalui 15 feeder
atau Penyulang, yaitu :
1. Kalibakal 1 (KBL 1)
2. Kalibakal 2 (KBL 2)
3. Kalibakal 3 (KBL 3)
4. Kalibakal 4 (KBL 4) / dalam proses
pemeliharaan.
5. Kalibakal 5 (KBL 5)
6. Kalibakal 6 (KBL 6)
7. Kalibakal 7 (KBL 7)
8. Kalibakal 8 (KBL 8)9. Kalibakal 9 (KBL 9)
10. Kalibakal 10 (KBL 10)
11. Kalibakal 11 (KBL 11)
12. Kalibakal 12 (KBL 12)
13. Kalibakal 13 (KBL 13)
14. Rawalo 2 (RWO 2)
15. Rawalo 3 (RWO 3)
3.1 Alur Komunikasi Manuver
Dalam berkomunikasi, alur komunikasi
dimulai dari piket di lapangan, Piket lapanganbila akan mengoperasikan alat di jaringan
( misal ABSW / Recloser/LBS ) harus
memberi tahu ke piket yang ada di Rayon,
kemudian Piket Rayon akan meminta ijin
kepada piket Area guna pengoperasian
peralatan baik untuk pelimpahan, pemadaman,
penyalaan dan manuver jaringan. Setelah
mendapat pemberitahuan dari piket Rayon,
piket Area akan berkoordinasi dengan piket
Gardu Induk (GI) untuk melakukan
pengamatan di penyulang yang sedang
dioperasikan. Setelah itu piket Area memberi
-
7/16/2019 MAKALAH Tiar (Repaired)
8/10
8
ijin kepada piket Rayon untuk melakukan
pengoprasian jaringan. Lalu piket Rayon
memberi perintah kepada piket lapangan untuk
mengoprasikan alat.
3.2 Manuver Jaringan Distribusi Karena
Gangguan
Misal terjadi PMT KBL 02 trip gangguan
yaitu isolator pecah di KBL 02.50.U85.B41
dan Recloser KBL 02.75.U40 mengalami trip
langkah switching-nya adalah sbb :
Langkah Switchingnya :
Melepas ABSW KBL 02.75.U68
Recloser KBL 02.75.U40 dimasukan
kembali
LBS KBL 02.50.U85.B68 diposisikanopen
LBS KBL 02.50.U85.B115 dimasukan
(Rawalo 02 menyuplai sampai LBS KBL
02.50.U85)
ABSW KBL 02.50.U85.B34 dilepas
LBS KBL 02.50.U85.B15 Dimasukan
menyuplai sampai ABSW KBL
02.50.U85.B34
Sedangkan penormalan konfigurasinya adalah:
ABSW KBL 02.75.U68 dimasukansehingga tegangan sampai LBS KBL
02.50.U85.B68 dan ABSW KBL
02.50.U85.B34
ABSW KBL 02.50.U85.B34 dimasukan
LBS KBL 02.50.U85.B15 diposisikan
close kembali
KBL 02.50.U85.B68 diposisikan masuk
LBS KBL 02.50.U85.B115 diposisikan
open sehingga konvigurasi Kalibakal 02
dan Rawalo 02 normal kembali
3.3 Manuver Jaringan Distribusi karena
Pekerjaan
Misal ada pekerjaan perbaikan konduktor
rantas di KBL 09.22 feeder KBL 09, langkahswitchingnya adalah sbb :
Langkah Switchingnya :
Menyamakan tegangan antara feeder
KBL 09 dan KBL 07
Memasukan LBS KBL 09.34.T23 joint
antara KBL 09 dan KBL 07
Melepas ABSW KBL 09.34.T12
Recloser KBL 09.12 diposisikan Open
Sedangkan penormalan konfigurasinya adalah:
Recloser KBL 09.12 dimasukan
kembali sehingga tegangan sampaiABSW KBL 09.34.T12
ABSW KBL 09.34.T12 dimasukan
LBS KBL 09.34.T23 dilepas kembali,
konfigurasi antara KBL 09 dan KBL 07
normal kembali.
3.4 Pemeliharaan JTM utuk Keandalan
Jaringan
Dikarenakan letak atau wilayah kerja dari
PT PLN (Persero) Rayon Purwokerto Kota
di tengah perkotaan, dengan kondisi
masyarakat yang sangat kritis, terdapat juga
pelanggan-pelanggan dengan daya yang
besar misalkan pabrik atau industri, Bank
dan Perkantoran/Institusi lainnya,
Permasalahan yang dihadapi oleh PT PLN
(Persero) Rayon Purwokerto Kota adalah
menjaga agar jaringan distribusi tenaga
listrik agar tetap memiliki tingkat
keandalan yang tinggi, sehingga kontinuitas
distribusi tenaga listrik tetap terjaga.
Berikut ini adalah table ujuk kerja PMT
karena gangguan :
Gangguan isolator pecah di
Pekerjaan perbaikanPekerjaan perbaikanPekerjaan perbaikan
Pekerjaan Perbaikan Konduktor rantas
-
7/16/2019 MAKALAH Tiar (Repaired)
9/10
9
No. Peralatan Januari Februari
1. PMT KBL 01 0 0
2. PMT KBL 02 2 0
3. PMT KBL 03 2 2
4. PMT KBL 04 0 05. PMT KBL 05 1 1
6. PMT KBL 06 1 0
7. PMT KBL 07 2 2
8. PMT KBL 08 1 0
9. PMT KBL 09 3 3
10. PMT KBL 10 0 4
11. PMT KBL 11 2 1
12. PMT KBL 12 2 0
13. PMT KBL 13 3 1
14. PMT RWO 02 2 3
15. PMT RWO 03 3 0
Dari data data table di atas tersebut, dapat
diketahui bahwa PMT KBL 09 dan PMT
RWO 02 merupakan PMT yang paling sering
mengalami trip. Hal itu tidak lepas dari
kondisi jalur yang dilalui feeder tersebut,
yang banyak terdapat pepohonan yang
rindang, dikarenakan feeder Kalibakal 09
menyuplai wilayah Ajibarang (pedesaan) dan
feeder Rawalo 02 menyuplai daerah Patikraja
(pedesaan). Selain ranting pepohonan,
penyebab PMT sering trip juga diakibatkan
oleh isolator yang retak/pecah, jumperan-
jumperan dan konektor yang kurang baik
sehingga menyebabkan jumperan putus,
kerangka layang layang pun masih banyak
bertebaran di jaringan. Bahkan tidak sedikit
pula gangguan yang tidak ditemukan. Akan
tetapi jika penyebab gangguan - gangguan
tersebut tidak diselesaikan maka di waktu lain
gangguan akan muncul kembali sehingga
unjuk kerja PMT dan akan bertambah. Untuk
menjaga kontinuitas distribusi tenaga listrik di
wilayah PT PLN (Persero) Rayon PurwokertoKota upaya-upaya yang dilakukan antara lain
sebagai berikut :
1. Melaksanakan Inspeksi Jaringan
2. Mengadakan perambasan pohon di dekat
jaringan secara berkala
3. Melakukan Testo Pada Malam Hari
4. Memperbaiki kulitas dari connector pada
jumperan
5. Upgrading Jaringan 1 Phasa menjadi 3
Phasa
3.6 Kendala & Problem Solving
1. Gangguan yang terjadi ada 2 yaitu
Gangguan Eksternal dan Internal:
Gangguan internal :1. Komponen dari JTM
(Jumper Putus, Kawat Putus, Isolator,
fuselink putus)
2. Peralatan JTM
(FCO,ABSW,Arrester,Grounding)
3. Gardu
4. Tiang
Gangguan Eksternal :
1. Ranting-pohon yang melintang
pada saluran SUTR
2. Alam3. Pihak 3/Binatang
4. Layang-layangan/umbul-umbul
2. Cara Mengatasinya :
1. Penghantarnya ditutup dengan
selubung (Paralon & selang)
2. Mengganti penghantar AAAC (tanpa
isolasi) menjadi AAACS (dengan
setengah isolasi)
3. Memasang tutup pada Isolator
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Operasi jaringan distribusi adalah segala
kegiatan yang mencakup pengaturan,
pembagian, pemindahan, dan penyaluran
tenaga listrik kepada konsumen secepat
mungkin serta menjamin kelangsungan
penyaluran/pelayanan.
2. Sebagai tolok ukur atas keberhasilan pada
pengoperasian dapat dilihat dari beberapaparameter, yaitu:
Mutu listrik harus terjaga
Keandalan penyaluran tenaga listrik
Keamanan dan keselamatan kerja
Biaya operasi efisien
Mempertahankan kepuasan pelanggan
3. Manuver / manipulasi jaringan distribusi
adalah serangkaian kegiatan membuat
modifikasi terhadap operasi normal dari
jaringan akibat dari adanya gangguan atau
pekerjaan jaringan yang membutuhkan
pemadaman tenaga listrik, sehingga dapat
-
7/16/2019 MAKALAH Tiar (Repaired)
10/10
10
mengurangi daerah pemadaman dan agar
tetap tercapai kondisi penyaluran tenaga
listrik yang semaksimal mungkin.
4. Peralatan Manuver Jaringan Distribusi
antara lain :
Pemutus Tenaga (PMT)
Disconector/ Saklar Pemisah
ABSW
LBS
Recloser
FCO
5. Manuver Jaringan Distribusi dilakukan
karena :
Karena adanya gangguan
Karena adanya pemeliharaan terencana
4.2. Saran
1. Tingkatkan kegiatan pemeliharaanperalatan dan jaringan agar kontinuitas
pendistribusian tenaga listrik tetap
optimal
2. Agar segera material dan peralatan yang
diperlukan dalam pekerjaan dilengkapi,
serta memperbaiki peralatan yang sudah
rusak atau menggantinya, sehingga
kinerja pelayanan gangguan dapat
dilaksanakan dengan aman dan lebih
cepat.
3. Bagi karyawan / karyawati di PT PLN
( Persero ) Rayon Tegal Kota, semakinsemangat dan meningkatkan kinerja kita
dalam melaksanakan tugas yang
dipercayakan.
4. Tingkatkan kerjasama yang baik dengan
pihak-pihak ketiga ( Out Sourcing ) yang
bekerjasama dan telah membantu PT
PLN ( Persero ) dalam meningkatkan
pelayanannya kepada pelanggan sehingga
akan terjadi hubungan yang harmonis
antara kedua belah pihak.
V. DAFTAR PUSTAKA
Marsudi, Djiteng.1990. Operasi Sistem
Tenaga Listrik. Jakarta.
Balai Pustaka.
Perusahaan Listrik Negara.Pedoman Standar
Konstruksi. 2008.
Perusahaan Listrik Negara (APJ). Uraian
Jabatan Karyawan.
SPLN. 1983.Pola Pengamanan Sistem
Bagian Tiga Sistem
Distribusi 6 kV dan 20 kV.
Jakarta: PT.PLN (Persero)
PT.PLN(PERSERO) Dist. Jateng &
DIY,2008. Pedoman
Standart
Konstruksi.Semarang:PT.P
LN (PERSERO) Dist.
Jateng dan DIY
BIODATA PENULIS
Tiar Kusuma Dewi(21060110060051)
dilahirkan diPurbalingga, 13 Juli
1992, menempuhseluruh pendidikan
dari SD sampai SMAdi Purwokerto dan
saat ini sedangmelanjutkan studi
Program DIII TeknikElektro Fakultas
Teknik UniversitasDiponegoro Semarang
Semarang, Maret 2013
Mengetahui dan menyetujui,Dosen Pembimbing
Drs. Iman Setiono, MSi
NIP.195411301985031004