makalah Perubahan Akuntansi & Analisis Kesalahan Minimalis

21
MAKALAH PERUBAHAN AKUNTANSI DAN ANALISIS KESALAHAN Disusun oleh : Bayu Siwi Haryu Sukma Utama Latief Yulianto Muhammad Dewantara M. Reza Aditya Ruki Kurniawati Tristiarini Kirana Rastri Jurusan Akuntansi Universitas Islam Sultan Agung Semarang 2014

description

karya tulis pendek mengenai perubahan akuntansi dan analisis kesalahan

Transcript of makalah Perubahan Akuntansi & Analisis Kesalahan Minimalis

Page 1: makalah Perubahan Akuntansi & Analisis Kesalahan Minimalis

MAKALAH

PERUBAHAN AKUNTANSI

DAN ANALISIS KESALAHAN

Disusun oleh :

Bayu Siwi

Haryu Sukma Utama

Latief Yulianto

Muhammad Dewantara

M. Reza Aditya

Ruki Kurniawati

Tristiarini Kirana Rastri

Jurusan Akuntansi

Universitas Islam Sultan Agung Semarang

2014

Page 2: makalah Perubahan Akuntansi & Analisis Kesalahan Minimalis

ABSTRAC

Accounting Changes include: Changes of Accounting Priciple, Changes of Accounting

Estimate, Changes of Reporting Entity, and Changes of Report Mistakes based on:

Increases in Profit will increase Political Cost, Capital Structure can influence company

accounting policies, Bonus Payment can take effect in profit increase or decreases.

However, Accounting Changes very necessary when: Company need change company

policies because changes in estimate, changes in economy, input from Accountant

Organization, Acquisition, etc, and management plan to increases the profit.

Page 3: makalah Perubahan Akuntansi & Analisis Kesalahan Minimalis

PENDAHULUAN

Ada beberapa alasan dilakukan Perubahan Akuntansi (Harnanto, 2003 : 346 - 347):

1. Berdasar pengalaman atau adanya informasi baru, suatu perusahaan merasa perlu

mengubah estimasi pendapatan dan biayanya, seperti misalnya: estimasi jumlah

piutang tak tertagih, estimasi umur atau masa manfaat aktiva tetap.

2. Karena perubahan kondisi perokonomian, perusahaan merasa perlu untuk mengubah

metoda akuntansinya untuk lebih mencerminkan kondisi perekonomian terkini.

3. Organisasi profesi akuntansi mengharuskan perusahaan untuk menerapkan standar,

prinsip, atau metoda akuntansi yang baru.

4. Akuisisi, peleburan, pemekaran, pemecahan usaha bisa menyebabkan terjadinya

perubahan entitas pelapor.

5. Tuntutan kepada manajemen untuk menghasilkan laba secara berlebihan. Perubahan

akuntansi seringkali bisa membuat laba menjadi lebih besar.

Akuntan harus menentukan apakah perubahan akuntansi memang diperlukan atau tidak

kemudian dampak dari perubahan akuntansi tersebut harus disampaikan kepada pengguna

laporan keuangan agar dapat memahami laporan keuangan setelah perubahan.

Page 4: makalah Perubahan Akuntansi & Analisis Kesalahan Minimalis

ISI

(Kieso, Weygandt dan Warfield, 2002: 306-342)

Perubahan Akuntansi

Sebelum penerbitan APB Opinion No. 20, “Perubahan Akuntansi,” perusahaan memiliki

fleksibilitas untuk menggunakan perlakuan akuntansi alternatif terhadap situasi yang

sangat mendasar. Apabila perusahaan baja mengubah metode penyusutan aktiva pabriknya

dari metode penyusutan dipercepat ke metode penyusutan garis lurus, maka pengaruh

perubahan ini dapat disajikan dalam berbagai cara. Perbedaan kumulatif antara beban

penyusutan yang telah dicatat dan yang akan dicatat dapat dilaporkan dalam laporan laba-

rugi pada periode terjadinya perubahan itu. Atau, perubahan itu dapat diabaikan, dan saldo

aktiva yang belum disusutkan akan disusutkan menurut metode garis lurus di masa depan.

Atau, perusahaan dapat menyatakan kembali periode sebelumnya atau dasar bahwa

pendekatan garis lurus selalu digunakan.

Jenis-jenis Perubahan Akuntansi:

1. Perubahan Prinsip Akuntansi

Perubahan dari satu prinsip akuntansi yang berlaku umumke prinsip akuntansi yang

berlaku umum lainnya: sebagai contoh, perubahan metode penyusutan dari saldo

menurun berganda ke penyusutan garis lurus atas aktiva pabrik.

2. Perubahan Estimasi Akuntansi

Perubahan yang terjadi sebagai akibat dari informasi baru atau diperolehnya

pengalaman tambahan. Contohnya adalah perubahan estimasi umur manfaat aktiva

yang dapat disusutkan.

3. Perubahan Entitas Pelaporan

Perubahan dari pelaporan sebagai satu jenis entitas ke jenis entitas lainnya; sebagai

contoh, perubahan anak perusahaan spesifik dalam satu kelompok perusahaan

dimana laporan keuangan konsolidasi disusun. Kategori keempat membutuhkan

Page 5: makalah Perubahan Akuntansi & Analisis Kesalahan Minimalis

perubahan perubahan akuntansi, walaupun hal ini tidak diklasifikasikan sebagai

perubahan akuntansi.

4. Kesalahan Kesalahan dalam Laporan Keuangan

Kesalahan yang terjadi sebagai akibat dari kesalahan matematis, kesalahan

penerapan prinsip akuntansi, atau kelalaian atau penyalahgunaan fakta yang ada

pada saat laporan keuangna disusun. Contohnya adalah penerapan metode

persediaan eceran yang tidak tepat dalam menentukan nilai persediaan akhir.

Perubahan Prinsip Akuntansi

Perubahan prinsip akuntansi melibatkan perubahan dari satu prinsip akuntansi yang

berlaku umum ke yang lainnya. Sebagai contoh, suatu perusahaan dapat mengubah dasar

penetapan harga persediaan dari biaya rata-rata ke LIFO. Atau perusahaan itu dapat

mengubah metode penyusutan aktiva pabrik dari metode dipercepat ke garis lurus atau

sebaliknya.

Pengujian yang seksama harus dilaksanakan dalam setiap situasi ini untuk memastikan

bahwa perubahan prinsip memang telah terjadi. Perubahan prinsip akuntansi tidak

dianggap berasal dari penerapan prinsip baru dalam mengakui kejadian-kejadian

yang telah terjadi untuk pertama kalinya atau yang terjadi sebelumnya tetapi tidak

material. Sebagai contoh, apabila metode penyusutan yang diterapkan atas aktiva pabrik

yang baru diperoleh berbeda dari metode yang digunakan untuk aktiva sejenis yang

sebelumnya telah tercatat, maka perubahan prinsip akuntansi tidak akan terjadi.

Akhirnya, jika prinsip akuntansi yang sebelumnya diikuti tidak dapat diterima, atau jika

prinsip itu diterapkan secara tidak benar, maka perubahan ke prinsip akuntansi yang

berlaku umumdianggap sebagai koreksi kesalahan.

Tiga pendekatan berikut telah disarankan untuk melaporkan perubahan prinsip

akuntansi dalam akun-akun:

Retroaktif, Pengaruh kumulatif dari penggunaan metode baru terhadap laporanm keuangan

pada awal periode harus dihitung. Penyesuaian retroaktif atas laporan keuangan kemudian

Page 6: makalah Perubahan Akuntansi & Analisis Kesalahan Minimalis

dibuat, dengan menyesuaikan kembali laporan keuangan tahun sebelumnya atas dasar yang

konsisten dengan prinsip yang baru diterapkan.

Periode berjalan, pengaruh kumulatif dari penggunaan metode baru terhadap laporan

keuangan pada awal periode harus diperhitungkan. Penyesuaian ini kemudian dilaporkan

dalam laporan laba rugi tahun berjalan sebagai pos khusus dengan judul „Pos-pos Luar

Biasa‟ dan „Laba Bersih‟.

Prospektif (dimasa depan), hasil yang telah dilaporkan sebelumnya biasanya tetap, tidak

ada perubahan yang dilakukan. Saldo awal tidak perlu disesuaikan, dan tidak ada upaya

yang dilakukan untuk mengalokasikan beban atau kredit atas peristiwasebelumnya itu.

Sebelum menggunakan APB Opinion No. 20, ketiga pendekatan di atas telah digunakan.

Namun, APB Opinion No. 20 menyelesaikan masalah ini dengan menetapkan pedoman-

pedoman untuk perubahan yang bergantung pada jenis-jenis perubahan prinsip akuntansi

yang terlibat. Kita telah mengklasifikasikan perubahan-perubahan prinsip akuntansi itu

menjadi tiga kategori:

1. Perubahan akuntansi jenis pengaruh kumulatif

2. Perubahan akuntansi jenis pengaruh retroaktif

3. Perubahan ke metode persediaan LIFO

Perubahan Akuntansi Jenis Pengaruh Kumulatif

Persyaratan umum yang ditetapkan oleh profesi akuntansi adalah bahwa metode periode

berjalan, atau „catch-up‟, harus digunakan untuk memperhitungkan perubahan prinsip

akuntansi. Persyaratan umum tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pendekatan periode berjalan atau catch-up harus dijalankan. Pengaruh kumulatif

dari penyesuaian harus dilaporkan dalam laporan laba-rugi diantara „pos-pos luar

biasa‟ dan „laba bersih‟

2. Laporan keuangan periode sebelumnya yang dimasukkan untuk tujuan komparatif

tidak perlu dinyatakan kembali

3. Laba sebelum pos-pos luar biasa dan laba bersih, yang dihitung atas dasar pro-

forma (seolah-olah) harus ditampilkan pada laporan laba-rugi untuk semua periode.

Laba tersebut disajikan seolah-olah prinsip yang baru diadopsi telah diterapkan

Page 7: makalah Perubahan Akuntansi & Analisis Kesalahan Minimalis

selama seluruh periode yang terpengaruh. Data laba per saham yang terkait juga

harus dilaporkan. Jadi, para pembaca memiliki pemahaman tentang bagaimana

laporan keuangan yang dinyatakan kembali itu diperoleh.

Perubahan Akuntansi Jenis Pengaruh –Retroaktif

Dalam system tertentu, perubahan prinsip akuntansi dapat ditangani secara retroaktif.

Penyesuaian retroaktif atas laporan keuangan yang disajikan dibuat dengan menyusun

kembali laporan keuangan tahun sebelumnya atas dasar yang konsisten dengan prinsip yang

baru diadopsi.setiap bagian dari pengaruh kumjulatif yang berkaitan dengan tahun-tahun

sebelumnya diperlakukan sebagai penyesuaian labba ditahan awal dari tahun paling awal

ditampilkan. Lima situasi yang membutuhkan pelaporan kembali laporan keuangan dari

semua periode sebelumnya adalah:

1. Perubahan dari metode penilaian persediaan LIFO ke metode lainnya

2. Perubahan metode akuntansi untuk kontrak jenis-konstruksi jangka panjang

3. Perubahan dari atau ke metode akuntansi “biaya penuh” dalam industry ekstraktif”

4. Penerbitan laporan keuangan oleh poerusahaan untuk pertama kalinya gun

memperoleh modal ekuitas tambahan, mempengaruhi kombinasi bisnis, atau

pendaftaran sekuritas

5. Pengumuman pofesional yang merekomendasikan bahwa perubahan prinsip

akuntansi diperlakukan secara retroaktif

Profesi akuntansi memberikan pengecualian karena pelaporan penyesuaian kumulatif dalam

dalam periode perubahan dapat memiliki pengaruh yang besar terhadap laba bersih, di

mana angka laba dapat menyesatkan.

Perubahan ke Metode LIFO

Aturan ini tidak dapat diterapkan apabila perusahaan beralih ke metode penilaian

persediaan LIFO. Dalam situasi ini, persediaan tahun dasar untuk menghitung persediaan

LIFO berikutnya merupakan persediaan awal pada tahun metode ini diadopsi. Tidak ada

pernyataan kembali atas laba tahun-tahun sebelumnya karena dianggap sangat tidak praktis.

Page 8: makalah Perubahan Akuntansi & Analisis Kesalahan Minimalis

Dalam praktek, banyak perusahaan menangguhkan penerapan formal metode LIFO sampai

akhir tahun. Jadi manajemen memiliki kesempatan untuk menilai dampk perubahan ke

LIFO terhadap laporan keuangan dan mengevaluasi perubahan yang diinginkan untuk

keperluan pajak.

Perubahan Estimasi Akuntansi

Penyusunan laporan keuangan memerlukan estimasi dampak dari kondisi-kondisi dan

peristiwa di masa datang. Berikut adalah contooh pos-pos yang memerlukan estimasi:

1. Piutang tak tertagih

2. Keusangan persediaan

3. Umur manfaat dan nilai sisa aktiva

4. Periode yang menerima manfaat dari biaya yang ditangguhkan

5. Kewajiban untuk biaya garansi dan pajak penghasilan

6. Cadangan mineral yang dapat dipulihkan kembali

Estimasi akuntansi akan berubah apabila terjadi peristiwa baru, seperti diperlukannya

pengalaman yang lebih banyak, atau karena diperolehnya informasi tambahan.

Perubahan estimasi harus ditangani secara prospektif. Yaitu, tidak ada perubahan yang

harus dibuat dalam hasil yang dilaporkan sebelumnya. Saldo awal tidak perlu disesuaikan,

dan tidak ada usaha untuk „menyusul‟ atau catch-up periode sebelumnya. Laporan

keuangan periode sebelumnya tidak perlu dinyatakan kembali, dan jumlah pro-forma

selama periode sebelumnya tidak perlu dilaporkan. Jadi, pengaruh dari semua perubahan

estimasi diperhitungkan pada:

a. Periode perubahan jika perubahan itu hanya mempengaruhi periode bersangkutan

b. Periode perubahan dan periode di masa datang jika perubahan tersebut

memengaruhi keduanya.

Akibattnya, perubahan estimasi dipandang sebagai koreksi atau penyesuaian normal yang

berulang, hasil alami dari proses akuntansi, dan perlakuan retroaktif dilarang.

Situasi yang berkaitan dengan perubahan estimasi ditangani atas dasar retroaktif, atau atas

dasar pengaruh kumulatif, maka penyesuaian yang terus menerus terhadap laba tahun

sebelumnya akan terjadi. Hal itu dipandang cukup tepat untuk menerima pendpat bahwa

Page 9: makalah Perubahan Akuntansi & Analisis Kesalahan Minimalis

karena munculnya kondisi atau situasi baru, maka revisi yang sesuai harus dilakukan

terhadap situasi baru dan harus ditangani dalam periode berjalan serta di masa depan.

Pelaporan Perubahan dalam Entitas

Suatuperubahanakuntansi yang terjadi pada laporan keuanagn yang sebenarnya merupakan

laporan dari entitas yang berbeda harus dilaporkan dengan menyatakan kembali laporan

keuangan yang disajikan selama periode sebelumnya, guna menunjukan informasi

keuangan bagi entitas pelaporan yang baru selama semua periode.

Contoh perubahan dalam entitas pelaporan adalah:

1. Menyajikan laporan konsolidasi untuk menggantikan laporan perusahaan individual.

2. Mengubah anak perusahaan tertentu yang terdiri dari kemolpok perusahaan dimana

laporan keuangan konsolidasi disajikan.

3. Mengubah perusahaan yang termasuk dalam laporan keuangan gabungan.

4. Akuntansi untuk pooling of interests.

5. Perubahan metode akuntansi biaya, ekuitas, atau konsolidasi untuk anak perusahaan

dan investasi. Perubahan dalam entitas pelaporan bukan berasal dari penciptaan,

pemutusan (cessation), pembelian, atau disposisi anak perusahaan atau unit bisnis

lainnya.

Laporan keuangan dari tahun dimana perubahan dalam entitas pelaporan dilakukan harus

mengungkapkan sifat perubahan itu dan alasannya. Pengaruh perubahan ini terhadap laba

sebelum pos-pos luar biasa, laba bersih dan laba per saham harus dilaporkan untuk semua

periode yang disajikan. Pengungkapan ini tidak perlu diulang pada laporan keuangan

periode berikutnya.

Pelaporan Koreksi Kesalahan

Tidak ada perusahaan, baik yang kecil maupun besar yang kebal dari kesalahan. Akan

tetapi, risiko dari kesalahan yang material dapat dikurangi dengan menyelenggarakan

pengendalian internal yang baikdanaplikasiprosedurakuntansi yang baik.

Beikur ini adalah contoh-contoh dari kesalahan akuntansi:

Page 10: makalah Perubahan Akuntansi & Analisis Kesalahan Minimalis

1. Perubahan dari prinsip akuntansi yang tidak berlaku umum ke prinsip akuntansi

yang berlaku umum. Dasar pemikiran dari hal ini adalah bahwa periode sebelumnya

telah disajikan secara tidak benar karena penerapan prinsip akuntansi yang tidak

benar. Contoh: perubahan dari akuntansi dasar kas atau pajak penghasilan ke dasar

akrual.

2. Kesalahan matematis yang diakibatkan oleh penjumlahan, pengurangan, dan

sebagainya. Contoh: penjumlahan kartu perhitungan persediaan yang salah dalam

menentukan nilai persediaan.

3. Perubahan estimasi yang terjadi karena estimasi-estimasi itu tidak dibuat dengan

jujur. Contoh: penggunaan tariff penyusutan yang secara jelas tidak realistis.

4. Kelalaian, seperti kegagalan untuk mengakrualkan atau menangguhkan beban atau

pendapatan tertentu pada akhir periode.

Segera setelah ditemukan, kesalahan-kesalahan tersebut harus dikoreksi dengan ayat jurnal

yang tepat dalam akun dan dilaporkan dalam laporan keuangan. Profesi akuntansi

mensyaratkan bahwa koreksi kesalahan diperlakukan sebagai penyesuaian periode

sebelumnya, dicatat dalam tahun di mana kesalahan itu ditemukan, dan dilaporkan pada

laporan keuangan sebagai penyesuaian atas saldo awal laba ditahan. Jika laporan

komparatif disajikan, makalaporan period sebelumnya yang terpengaruh harus dinyatakan

kembali untuk mengoreksi kesalahan. Pengungkapan ini tidak perlu diulang dalam laporan

keuangan periode berikutnya.

Ikhtisar Perubahan Akuntansi dan Koreksi Kesalahan

Perubahan prinsip akuntansi akan dianggap tepat hanya apabila perusahaan menunjukan

bahwa prinsip akuntansi alternatif yang berlaku umum yang telah diadopsi lebih disukai

daripada prinsip sebelumnya. Dalam menetapkan pedoman profesi akuntansi, preferensi di

antara prinsip akuntansi harus ditentukan atas dasar apakah prinsip yang baru dapat

memperbaiki pelaporan keuangan, bukan atas dasar dampak pajak penghasilan semata.

Namun tidaklah selalu mudah untuk menentukan perbaikan apa dalam pelaporan keuangan.

Bagaimana seseorang menentukan ukuran atau perbaikan mana yang lebih disukai? Sebagai

contoh, The Quaker Oats Company beragumen bahwa perubahan prinsip akuntansi ke

Page 11: makalah Perubahan Akuntansi & Analisis Kesalahan Minimalis

penilaian persediaan LIFO “akan lebih baik menandingkan biaya periode berjalan dengan

pendapatan periode berjalan”. Sebaliknya, perusahaan lain mungkin beralih dari LIFO ke

FIFO karena ingin melaporkan persediaan akhir yang lebih realistis. Bagaimana anda

menentukan mana yang terbaik dari kedua argument itu? Auditor harus mempunyai

beberapa „standar‟ atau „tujuan‟ sebagai dasar untuk menentukan metode yang disukai.

Karena tidak ada standar atau tujuan universal yang diterima umum, maka masalah

penentuan preferensi akan terus menjadi masalah yang sulit.

Pada awalnya SEC berpendapat bahwa auditor harus mengindikasikan apakah perubahan

prinsip akuntansi lebih disukai. SEC telah memodifikasi pendekatan ini, mengingat betapa

besarnya ketergantungan pada pertimbangan manajemen dalam menilai preferensi.

Meskipun criteria dari preferensi sulit diaplikasikan namun pedoman umum yang

ditetapkan telah bertindak sebagai pencegah terhadap perubahan prinsip akuntansi yang

tidak dapat dipertanggungjawabkan. Jika standar FASB menciptakan prinsip baru atau

menunjukann preferensi atau penolakan atas prinsip akuntansi spesifik, maka perubahan

tersebut secara jelas dianggap dapat diterima. Demikian juga, dokumen otoritatif lainnya,

seperti laporan posisi ACSEC dan pedoman audit industry dari AICPA, dianggap sebagai

akuntansi yang lebih disukai apabila perubahan prinsip akuntansi dipertimbangkan.

Perubahan prinsip akuntansi

Aturan umum:

Menggunakan pendekatan periode berjalan atau catch-up dengan:

a. Melaporkan hasil periode berjalan atas dasar yang baru.

b. Melaporkan pengaruh kumulatif dari penyesuaian dalam laporan keuangan

periode berjalan diantara judul „Pos-pos luar biasa‟ dan „Laba bersih‟.

c. Menyajikan laporan keuangan periode sebelumnya seperti dilaporkan

sebelumnya.

d. Menyajikan data pro-forma tentang laba dan laba per saham untuk semua

periode sebelumnya yang disajikan.

Pengecualian

Menggunakan pendekatan retroaktif dengan:

Page 12: makalah Perubahan Akuntansi & Analisis Kesalahan Minimalis

a. Menyatakan kembali laporan keuangan dari semua period sebelumnya yang

disajikan.

b. Mengungkapkan dalam tahun terjadinya perubahan pengaruh terhadap laba

bersih dan laba per saham dari semua periode sebelumnya yang disajikan.

c. Melaporkan penyesuaian atas saldo awal laba ditahan dalam laporan laba

ditahan.

Menggunakan perubahan ke pendekatan LIFO dengan:

a. Tidak menyatakan kembali laba tahun sebelumnya

b. Menggunakan persediaan awal dalam tahun dimana metode baru mulai

digunakan sebagai tahun dasar persediaan untuk semua perhitungan LIFO

berikutnya.

c. Mengungkapkan pengaruh dari perubahan pada tahun berjalan, dan alasan-

alasan untuk mengabaikan perhitungan pengaruh kumulatif serta jumlah pro-

forma dari tahun sebelumnya.

Perubahan estimasi akuntansi

Menggunakan pendekatan periode berjalan dari prospektif dengan:

a. Melaporkan laporan keuangan periode berjalan dari masa datang atas dasar

baru.

b. Menyajikan laporan keuangan periode sebelumnya seperti dilaporkan

sebelumnya.

c. Tidak melakukan penyesuaian atau saldo awal periode berjalan untuk tujuan

catch-up, dan tidak melakukan penyajian pro-forma

Perubahan dalam entitas pelaporan

Menggunakan pendekatan retroaktif dengan:

a. Menyatakan kembali laporan keuangan untuk semua periode sebelumnya yang

disajikan.

b. Mengungkapkan dalam tahun terjadinya perubahan pengaruh terhadap data laba

bersih dari laba per saham untuk semua periode sebelumnya yang disajikan.

Perubahan karena kesalahan

Menggunakan pendekatan retroaktif dengan:

Page 13: makalah Perubahan Akuntansi & Analisis Kesalahan Minimalis

a. Memperbaiki semua laporan keuangan periode sebelumnya yang disajikan.

Menyatakan kembali saldo awal Laba ditahan untuk periode pertama yang disajikan apabila

pengaruh kesalahan terjadi dalam period sebelumnya.

Motivasi untuk Melakukan Perubahan

Penelitian yang dilakukan telah memberikan masukan tambahan tentang mengapa

perusahaan lebih memilih metode akuntansi tertentu. Beberapa alasannya adalah :

1. Biaya Politik

Semakin besar perusahaan dan terlihat lebih bersifat politis, semakin besar para

politisi serta pembuat peraturan mencurahkan perhatian kepada perusahaan tersebut.

Banyak berpendapat bahwa para politisi dan pembuat peraturan ini dapat membuat

sarang dengan menetapkan peraturan peraturan dalam organisasi tersebut guna

meraih manfaat bagi pemilih mereka. Jadi semakin besar perusahaan, semakin besar

ketergantungan pada peraturan seperti antitrust dan semakin besar kemungkinannya

untuk membayar pajak lebih besar. Oleh karenanya, perusahaan yang terlihat lebih

bersifat politis akan berupaya untuk melaporkan angka laba yang kecil, guna

menghindari pemeriksaan dari para pembuat peraturan.

2. Struktur Modal

Sejumlah studi telah mengindikasikan bahwa struktur modal perusahaan dapat

mempengaruhi pemilihan metode akuntansi. Sebagai contoh, perusahaan dengan

rasio hutang terhadap ekuitas yang tinggi akan sangat tergantung pada perjanjian

hutang. Yaitu, perusahaan mungkin memiliki perjanjian hutang yang

mengindikasikan bahwa perusahaan tidak dapat membayar deviden jika laba

ditahan berada di bawah tingkat tertentu. Sebagai akibatnya, perusahaan jenis ini

cenderung memilih metode akuntansi yang akan menaikkan laba bersih. Sebagai

contoh, sekelompok penulis mengindikasikan bahwa struktur modal perusahaan

mempengaruhi keputusan apakah membebankan atau mengkapitalisasi bunga. Pihak

lainnya mengindikasikan bahwa akuntansi biaya penuh lebih dipilih dibandingkan

upaya yang berhasil oleh perusahaan yang memiliki rasio hutang terhadap ekuitas

yang tinggi.

Page 14: makalah Perubahan Akuntansi & Analisis Kesalahan Minimalis

3. Pembayaran Bonus

Jika pembayaran bonus dilakukan kepada manajemen berkaitan dengan laba, maka

dapat dikatakan bahwa manajemen akan memilih metode akuntansi yang

memaksimalkan pembayaran bonus mereka. Jadi, dalam memilih metode akuntansi,

manajemen memperhatikan kepentingannya berkaitan dengan dampak perubahan

laba akuntansi terhadap rencana kompensasinya.

4. Memperlancar Laba

Kenaikan laba yang substansial dapat mengundang perhatian dari para politisi,

pembuat peraturan, dan pesaing. Selain itu kenaikan laba yang besar juga dapat

menciptakan masalah bagi manajemen karena hasil yang sama akan sulit dicapai

pada tahun berikutnya. Rencana kompensasi eksekutif akan menggunakan angka

yang tinggi ini sebagai dasar dan hal ini akan menyulitkan manajemen dalam

memperoleh bonus pada tahun berikutnya.

Kesalahan kesalahan dalam neraca

Kesalahan kesalahan ini hanya akan mempengaruhi penyajian akun aktiva, kewajiban, atau

ekuitas pemegang saham. Contoh : klasifikasi piutang jangka pendek sebagai bagian dari

investasi, klasifikasi wesel bayar sebagai hutang usaha, dan klasifikasi aktiva pabrik

sebagai persediaan.

Kesalahan kesalahan dalam laporan laba rugi

Hal ini hanya akan mempengaruhi penyajian akun akun nominal dalam laporan laba rugi.

Kesalahan kesalahan yang melibatkan klasifikasi yang tidak benar atas pendapatan atau

beban, seperti mencatat pendapatan bunga sebagai bagian dari penjualan, pembelian

sebagai beban piutang ragu ragu, dan beban penyusutan sebagai beban bunga. Kesalahan

klasifikasi dalam laporan laba rugi tidak memiliki pengaruh terhadap neraca dan laba

bersih.

Page 15: makalah Perubahan Akuntansi & Analisis Kesalahan Minimalis

Pengaruh neraca dan laporan laba rugi

Dampak dari kesalahan ini adalah beban dinyatakan terlalu rendah, kewajiban dinyatakan

terlalu rendah, dan laba bersih dinyatakan terlalu tinggi selama periode waktu tersebut.

Kesalahan jenis ini mempengaruhi baik neraca maupun laporan laba rugi dan

diklasifikasikan dengan satu dari dua cara saling menyeimbangkan atau tidak saling

menyeimbangkan.

A. Kesalahan yang saling menyeimbangkan

Adalah kesalahan yang akan dioffset atau dikoreksi selama 2 periode.

Dalam hal ini, sejumlah hal perlu diingat, apakah pembukuan telah ditutup atau

belum selama periode dimana kesalahan itu ditemukan.

Jika pembukuan sudah ditutup

- Jika kesalahan telah saling diseimbangkan, maka tidak ada ayat jurnal

yang diperlukan.

- Jika kesalahan belum saling diseimbangkan, maka diperlukan ayat jurnal

untuk menyesuaikan penyajian saldo laba ditahan.

Jika pembukuan belum ditutup

- Jika kesalahan sudah saling diseimbangkan dan perusahaan telah

memasuki tahun kedua, maka ayat jurnal akan diperlukan untuk

mengkoreksi periode berjalan dan menyesuaikan saldo awal laba

ditahan.

- Jika kesalahan belum saling diseimbangkan, maka ayat jurnal akan

diperlukan untuk menyesuaikan saldo awal laba ditahan dan

mengkoreksi saldo periode berjalan.

B. Kesalahan yang tidak saling menyeimbangkan

Adalah kesalahan yang tidak dioffset atau dikoreksi dalam periode akuntansi berikutnya.

Karena suatu kesalahan tidak saling menyeimbangkan setelah lebih dari periode 2 tahun,

maka ayat jurnal untuk kesalahan yang tidak saling menyeimbangkan ini akan menjadi

lebih kompleks dan ayat jurnal koreksi akan diperlukan meskipun pembuktian telah ditutup.

Page 16: makalah Perubahan Akuntansi & Analisis Kesalahan Minimalis

Ilustrasi Komprehensif: Berbagai Kesalahan

Dalam beberapa situasi terjadi kombinasi kesalahan. Oleh sebab itu, kertas kerja atau

neraca lajur harus dibuat untuk mempermudah analisis. Masalah berikut akan

mendemonstrasikan penggunaan kertas kerja. Mekanisme dari pembuatan kertas kerja

harus dengan jelas dilihat dari format solusi.

Laporan laba-rugi Hudson Company untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2000, 2001,

dan 2002 mengindikasikan laba bersih berikut :

2000. $17.400

2001. $20.200

2002. $11.300

Pemeriksaan atas catatan akuntansi Hudson Company untuk tahun-tahun tersebut

mengindikasikan bahwa beberapa kesalahan telah dilakukan dalam mendapatkan jumlah

laba bersih yang dilaporkan. Telah ditemukan kesalahan-kesalahan berikut ini.

1. Upah yang diperoleh para pekerja tetapi belum dibayarkan pada tanggal 31

Desember secara konsisten diabaikan dari catatan. Jumlah yang diabaikan itu

adalah:

31 Desember 2000, $1.000

31 Desember 2001, $1.400

31 Desember 2002, $1.600

Jumlah ini dicatat sebagai beban ketika dibayarkan pada tahun berikutnya, yaitu

ketika upah itu diperolah.

2. Persediaan barang dagang 31 Desember 2000, dinyatakan terlalu tinggi sebesar

$1.900 sebagai akibat dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan dalam penjumlahan

ke samping dan ke bawah pada karu persediaan.

3. Asuransi yang belum jatuh tempo sebesar $1.200, yang berlaku untuk tahun 2002,

telah dibebankan per 31 Desember 2001.

4. Piutang bunga sejumlah $240 belum dicatat per 31 Desember 2001

5. Pada tanggal 2 Januari 2001, seperangkat peralatan dengan biaya $3.900 dijual

seharga $1.800. Pada tanggal penjualan, akumulasi penyusutan peralahan itu adalah

$2.400. Kas yang diterima telah dicatat sebagai Pendapatan Lain-lain pada tahun

Page 17: makalah Perubahan Akuntansi & Analisis Kesalahan Minimalis

2001. Selain itu, penyusutan atas peralatan ini juga telah dicatat untuk tahun 2001

dan 2002 dengan tarif 10% dari biaya atau harga pokok.

Langkah pertama dalam menyiapkan kertas kerja adalah membuat skedul yang

memperlihatkan jumlah laba bersih yang telah dikoreksi untuk tahun yang berakhir 31

Desember 2000, 2001, dan 2002. Setiap koreksi atas jumlah yang dilaporkan sebelumnya

diberi label dengan jelas. Langkah berikutnya adalah mengindikasikan akun neraca yang

terpengaruh per 31 Desember 2002.

Penyusunan Laporan Keuangan dengan Koreksi Kesalahan

Sampai saat ini, pembahasan kita tentang analisis kesalahan lebih ditujukan pada

identifikasi jenis kesalahan yang terlibat dan akuntansi untuk mengkoreksinya dalam

catatan akuntansi. Koreksi kesalahan harus disajikan pada laporan keuangan komparatif.

Selain itu, ikhtisar 5 tahun atau 10 tahun diberikan kepada para pembaca laporan keuangan

yang berkepentingan. Situasi berikut ini mengilustrasikan bagaimana laporan keuangan

tahun-tahun tertentu dinyatakan kembali dengan banyak kesalahan yang berbeda.

Dick & Wally's Outlet adalah sebuah gerai eceran kecil di kota Holiday. Karena kurangnya

keahlian di bidang akuntansi, maka perusahaan itu tidak menyelenggarakan catatan yang

memadai. Sebagai akibatnya, banyak kesalahan yang terjadi dalam pencatatan informasi

akuntansi. Kesalahan-kesalahan itu adalah sebagai berikut:

1. Petugas pembukuan secara tidak sengaja lali mencatat penerimaan kas sebesar

$1.000 atas penjualan barang dagang di tahun 2002.

2. Beban upah akrual pada akhir tahun 2001 adalah $2.500; sementara pada akhir

tahun 2002, $3.200. Perusahaan tidak mengakrualkan beban upah; semua upah

dibebankan ke Beban Administrasi.

3. Tidak ada penyisihan yang ditetapkan untuk mengestimasi piutang tak tertagih.

Dick and Wally memutuskan untuk menetapkan penyisihan guna mengestimasi

kemungkinan kerugian per 31 Desember 2002 atas piutang tahun 2001 sebesar

$700, dan atas piutang tahun 2002 sebesar $1.500. Perusahaan itu juga telah

memutuskan untuk mengkoreksi pembebanan terhadap setiap tahun agar bisa

memperlihatkan kerugian (aktual dan estimasi) yang berkaitan dengan penjualan

Page 18: makalah Perubahan Akuntansi & Analisis Kesalahan Minimalis

tahun berjalan. Piutang usaha yang telah dihapuskan ke beban piutang tak tertagih

(beban penjualan) adalah sebagai berikut:

2001. 2002

Piutang tahun 2001. $400. $2.000

Piutang tahun 2002. $1.600

4. Asuransi yang belum jatuh tempo yang belum dicatat pada akhir tahun 2001 adalah

$600, dan pada akhir tahun 2002 adalah $400. Semua asuransi telah dibebankan ke

Beban Administrasi.

5. Hutang usaha sebesar $6.000 telah menjadi wesel bayar.

6. Selama tahun 2001, sebuah aktiva yang berharga pokok $10.000 dan memiliki nilai

buku $4.000 dijual seharga $7.000. Pada saat penjualan Kas didebet dan Pendapatan

Lain-lain dikredit sebesar $7.000.

7. Sebagai akibat dari transaksi terakhir, perusahaan menyatakan terlalu tinggi beban

penyusutan (beban administrasi) tahun 2001 sebesar $800 dan tahun 2002 sebesar

$1.200

Ayat jurnal koreksi dan dampaknya terhadap laporan keuangan dapat ditentukan dengan

memeriksa kertas kerja itu.

Lampiran 23:

Perubahan dari dan Ke Metode Ekuitas

Seperti dinyatak dalam bab ini, perubahan akuntansi yang terjadi dalam laporan keungan

untuk entitas yang berbeda harus dilaporkan dengan menyatakan kembali laporan keuangan

dari semua periode sebelumnya yang disajikan. Suatu contoh dari perubahan dalam entitas

pelaporan adalah apabila terjadi perubahan tingkat kepemilikan perusahaan atau pengaruh,

yang membuat perusahaan harus beralih dari atau ke metode ekuitas.

Perubahan dari Metode Ekuitas

Jika tingkat pengaruh atau kepemilikan investor jatuh di bawah tingkat yang diperlukan

unntuk meneruskan penggunaan metode ekuitas, maka perubahan harus dilakukan ke

metode nilai wajar. Laba atau kerugian yang sebelumnya diakui oleh investor menurut

Page 19: makalah Perubahan Akuntansi & Analisis Kesalahan Minimalis

metode ekuitas harus tetap sebagai bagian dari jumlah tercatat investasi dengan tidak

menyatakan kembali secara retroaktif ke metode baru.

Ketika perubahan dilakukan dari metode ekuitas ke ketode nilai wajar, dasar biaya untuk

tujuan akuntansi adalah jumlah tercatat investasi pada tanggal perubahan. Selain itu,

pengamortisasian kelebihan harga akuisisi atas nilai buku saham yang sebanding, yang

disebabkan oleh penilaian yang terlalu rendah dari aktiva yang dapat disusutkan dan

goodwill yang belum dicatat, akan berhenti ketika metode terjadi. Dengan kata lain,

metode baru diaplikasikan dalam keseluruhan periode pada saat metode ekuitas tidak lagi

tepat. Pada tanggal pelaporan berikutnya, investor harus mencatat keuntungan atau

kerugian holding yang belum direalisasi untuk mengakui perbedaan antara jumlah tercata

dan nilai wajar.

Deviden yang Melebihi Laba

Karena deviden yang diterima oleh investor dalam periode berikutnya melebihi bagian laba

investee selama periode tertentu (semua periode setelah perubahan metode), amaka deviden

tersebut harus diperhitungkan sebagai pengurangan jumlah tercatat investasi, bukan sebagai

pendapatan.

Perubahan ke Metode Ekuitas

Ketika beralih ke metode ekuitas, penyesuaian retroaktif akan diperlukan. Perubahan

semacam itu melibatkan penyesuaian secara retroaktif jumlah tercatat investasi, hasil

operasi periode sebelumnya dan periode berjalan, serta laba ditahan investor seandainya

metode ekuitas telah berlaku selama seluruh periode sebelumnya dimana investasi itu

dimiliki. Ketika beralih dari metode nilai wajar ke metode ekuitas, juga penting untuk

menghapus setiap saldo akun Keuntungan atau Kerugian Holding yang Belum Direalisasi –

Akun Ekuitas dan akun Penyesuaian Nilai Wajar Sekuritas. Selain itu, klasifikasi investasi

yang tersedia untuk dijual juga dihapuskan, dan investasi dalam saham menurut metode

ekuitas dicatat.

Perubahan ke metode ekuitas dilakukan dengan menempatkan akun yang berhubungan

dengan dan terpengaruh oleh investasi atas dasar yang sama seolah-olah metode ekuitas

Page 20: makalah Perubahan Akuntansi & Analisis Kesalahan Minimalis

selalu menjadi dsar akuntansi untuk investasi itu. Jadi, pengaruh dari perubahan akuntansi

ini dilaporkan dengan menggunakan pendekatan retroaktif.

Page 21: makalah Perubahan Akuntansi & Analisis Kesalahan Minimalis

KESIMPULAN

Perubahan akuntansi yang meliputi: Perubahan Prinsip Akuntansi, Perubahan Estimasi

Akuntansi, Perubahan Entitas Pelaporan, dan Perubahan Kesalahan-kesalahan dalam

Laporan Keuangan, berlandaskan: Biaya politik yang semakin besar ketika laba yang

dihasilkan besar, Struktur modal yang mempengaruhi kebijakan akuntansi suatu

perusahaan, Pembayaran bonus akan berdampak pada perubahan laba, serta Keinginan

untuk menaikkan laba.

Namun perubahan akuntansi memang sangat diperlukan ketika: Perusahaan merasa perlu

merubah kebijakan perusahaannya karena ada perubahan estimasi, Perubahan kondisi

perekonomian, Masukan dari Organisasi Profesi Akuntansi mengharuskan perubahan,

Adanya akuisisi atau sejenisnya, serta Tuntunan manajemen untuk menghasilkan laba yang

lebih besar.