Makalah Current Issue
-
Upload
atika-lailana-qomarianty -
Category
Documents
-
view
38 -
download
12
description
Transcript of Makalah Current Issue
MAKALAH CURRENT ISSUE:
LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA
OLEH:Annisa Hayatunnufus
Atika Lailana QomariantyAzizah Fitriayu Andyra
Chavia ZagitaDisty Suci Anggi Yani
XII – SCIENCE GIRLS
International Islamic High School2014
DAFTAR ISI
Daftar Isi ........................................................................................................................2
Kata Pengantar ........................................................................................................................3
BAB I: PENDAHULUAN..........................................................................................................5
1.1. Latar Belakang...............................................................................................5
1.2. Tujuan............................................................................................................6
BAB II: ISI ........................................................................................................................7
2.1. Sejarah Berdirinya Lembaga Dakwah Islam Indonesia..................................7
2.1.1. Latar Belakang.........................................................................7
2.1.2. Pendiri......................................................................................7
2.1.3. Awal Mula................................................................................7
2.1.4. Tahap-tahap Pengembangan....................................................8
2.1.5. Program Kerja........................................................................10
2.1.6. Badan Hukum LDII sebagai Organisasi Masyarakat.............10
2.2. Dasar & Kepercayaan...................................................................................11
2.2.1. Landasan Pokok.....................................................................11
2.2.2. Kitab Kaum LDII...................................................................11
2.2.3. Motto......................................................................................12
2.2.4. Faktor Kesesatan....................................................................13
2.2.5. Angka Keramat......................................................................14
2.3. Keanggotaan..................................................................................................15
2.3.1. Struktur Organisasi................................................................15
2.3.2. Jumlah Kepengurusan............................................................15
2.3.3. Langkah-langkah Penarikan Anggota....................................15
2.3.4. Teknik Dakwah......................................................................16
2.3.5. Pengelompokan anggota........................................................19
2.3.6. Ciri-ciri Anggota....................................................................19
2.3.7. Orang-orang yang insaf kembali dan bertaubat.....................21
2
2.3.8. Pengakuan Langsung Mantan Anggota LDII........................21
2.4. Pergerakan.....................................................................................................22
2.4.1. Penyebaran.............................................................................22
2.4.2. Aktivitas.................................................................................22
2.4.3. Penggalangan Dana................................................................23
2.4.4. Peristiwa Kontroversial..........................................................23
2.4.5. Kondisi LDII Sekarang..........................................................25
BAB III: PENUTUP.................................................................................................................26
3.1. Kesimpulan...................................................................................................26
3.2.................................................................................................................... Saran 26
Daftar Pustaka ......................................................................................................................27
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahnya, kami, tim
penyusun makalah ini dapat menyelesaikan karya ini seperti yang seharusnya. Tak lupa juga kami
sampaikan shalawat dan salam bagi nabi besar kita, nabi Muhammad SAW yang telah membawa
kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang seperti sekarang ini.
Banyaknya Organisasi Masyarakat yang mengaku berbasis Islam namun nyatanya sama sekali tidak
dapat mewakilkan Islam itu sendiri, membuat kami merasa perlu untuk menyusun karya ilmiah ini,
sekaligus demi menyelesaikan salah satu amanah yang dititipkan oleh guru Current Issue kami, pak
Zaki, dalam melengkapi nilai tugas kami.
Kedua hal tersebut membawa kami menuju titik ini. Kami sampaikan terima kasih banyak bagi
semua pihak yang telah membantu kami menyelesaikan makalah.
Sekian dari kami, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca, terutama muslim dan
muslimah yang akan menemui berbagai kemungkinan penipuan ketidakpastian Islam yang dapat
menggoyahkan iman yang akan ditemui kedepannya nanti.
Tim penyusun,
__________________ __________________ __________________
Annisa Hayatunnufus Atika Lailana Q. Azizah Fitriayu A.
__________________ __________________
Chavia Zagita Disty Suci A.Y.
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Berkembangnya gerakan (harakah) aliran-aliran sempelan di Indonesia yang telah tersebar luas
di penjuru tanah air, sudah sangat meresahkan masyarakat. Pengaruh ajarannya telah dapat
mengubah gaya dan cara hidup bagi pengikutnya. Gerakan mereka sangat halus dan pintar
sehingga tidak semua orang dapat mengetahui, terlebih memahami bahwa pemahamannya
bertentangan dengan pemahaman para ulama generasi salaf, yang merupakan generasi sebaik-
baik ummat. Hanya dengan petunjuk, taufik dan hidayah Allah SWT, kita dapat menempuh
jalan yang lurus.
Isyarat munculnya berbagai penyimpangan dan munculnya aliran-aliran menyesatkan telah
disabdakan oleh Rasulullah SAW,
"Akan keluar suatu kaum akhir jaman, orang-orang muda berfaham jelek. Mereka banyak
mengucapkan perkataan "Khairil Bariyah" (maksudnya: mengucapkan firman-firman Tuhan
yang dibawa oleh Nabi). Iman mereka tidak melampaui kerongkongan mereka. Mereka keluar
dari agama sebagaimana meluncurnya anak panah dari busurnya. Kalau orang-orang ini
berjumpa denganmu lawanlah mereka." (Hadits Sahih riwayat Imam Bukhari).
Dari Ibnu 'Abbas r.a. berkata Rasulullah SAW. pernah bersabda,
"Sesungguhnya di masa kemudian aku akan ada peperangan di antara orang-orang yang
beriman." Seorang sahabat bertanya: "Mengapa kita (orang-orang yang beriman) memerangi
orang yang beriman, yang mereka itu sama berkata: 'Kami telah beriman'." Rasulullah SAW.
bersabda: "Ya, karena mengada-adakan di dalam agama, apabila mereka mengerjakan agama
dengan pendapat fikiran, padahal di dalam agama itu tidak ada pendapat fikiran, sesungguhnya
agama itu dari Tuhan, perintah-Nya dan larangan-Nya." (Hadits riwayat Ath-Thabarani)
Rasulullah SAW telah mengabarkan kepada kita, bahwa di masa kemudian akan ada peperangan
(baik perang mulut, perang pemikiran maupun perang fisik) yang terjadi di kalangan orang-
orang yang beriman. Hal ini karena di antara ummat ini sebagiannya ada yang mengadakan dan
mengikuti bid'ah yang sebelumnya dalam agama tidak diajarkan. Dari sinilah terjadinya
5
perbedaan-perbedaan dalam satu agama. Akan tetapi tidak semua perbedaan-perbedaan itu
dilarang dalam agama. Perbedaan dalam Islam dibolehkan dalam hal yang bersifat cabang atau
(furu'), yaitu masalah- masalah fiqiyah yang rumit-rumit, dimana terjadi perbedaan penafsiran di
kalangan para ulama. Adapun perbedaan yang dilarang adalah perbedaan dalam hal pokok
(ushul), yaitu perbedaan dalam memahami masalah-masalah aqidah pada umumnya, serta
pemahaman masalah hukum-hukum Islam yang telah jelas, dan menjadi kesepakatan para ulama
(jumhur ulama).
1.2. TUJUAN
Makalah ini disusun untuk membahas lebih dalam tentang Lembaga Dakwah Islam Indonesia,
dimana hal ini dibutuhkan agar pembaca dapat mengidentifikasi organisasi masyarakat tersebut
sehingga tidak terjerumus ke dalamnya serta menguatkan keyakinan akan kebenaran Islam yang
sesungguhnya. Diharapkan makalah ini dapat menjadi bukti pembeda terhadap aliran mana yang
merupakan Islam sesungguhnya, dan aliran mana yang merupakan sebuah kesesatan.
6
BAB II
ISI
2.1. SEJARAH BERDIRINYA LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA
2.1.1. Latar Belakang
Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) mengaku berdiri dengan mengatasnamakan
cita-cita para ulama perintisnya sebagai wadah umat Islam untuk mempelajari,
mengamalkan dan menyebarkan ajaran Islam dalam bingkai Negara Kesatuan Republik
Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945.
Dalam Anggaran Dasar Pasal 5 Ayat 2, LDII disebutkan bertujuan untuk meningkatkan
kualitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang Islami, serta turut serta
dalam pembangunan masyarakat Indonesia seutuhnya, yang dilandasi oleh keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa guna mewujudkan masyarakat madani yang
demokratis dan berkeadilan sosial berdasar Pancasila.
2.1.2. Pendiri
Pengasas dan pemimpin tertinggi pertamanya adalah Madigol Kadzdzab. Nama
kebesaran dalam aliran kelompoknya adalah Al-Imam Nurhasan Ubaidah Lubis Amir.
Dan nama kecilnya ialah Madekal/Madigol atau Muhammad Medigol, asli primbumi
Jawa Timur. Ayahnya bernama Abdul Azis bin Thahir bin Irsyad. Lahir di Desa Bangi,
Kec. Purwoasari, Kab. Kediri Jawa Timur, Indonesia pada tahun 1915 M (Tahun 1908
menurut versi Mundzir Thahir, keponakannya).
2.1.3. Awal Mula
Lembaga Dakwah Islam Indonesia (selanjutnya disingkat LDII) didirikan oleh H.
Nurhasan Ubaidah pada tahun 1951 yang pada awalnya bernama Darul Hadits atau Islam
Jama’ah. Islam Jama’ah ini merupakan salah satu organisasi yang terkenal eksklusif.
Eksklusif adalah sikap yang memandang bahwa keyakinan, pandangan, pikiran dan
prinsip diri sendiri yang paling benar, sementara keyakinan, pandangan, pikiran dan
prinsip yang dianut orang lain salah, sesat dan harus dijauhi. 5 Anggota dari kelompok
ini terkenal tidak dapat berkerja sama dengan kelompok lain yang tidak sealiran dan
tidak seagama, akibatnya mereka kurang bersifat terbuka dan juga kurang mau menerima
7
pemikiran dari luar. Islam Jama’ah sendiri pernah dilarang oleh pemerintah melalui surat
keputusan No. Kep. 089/DA/10/1971 tanggal 29 Oktober 1971, karena ajaran dan
doktrin-doktrinnya yang dianggap dapat menyesatkan umat.
Sempat berganti nama menjadi Yayasan Lembaga Karyawan Islam (YAKARI). Lalu
pada Musyawarah Besar (Mubes) tahun 1981 namanya diganti menjadi Lembaga
Karyawan Islam (LEMKARI), dan pada Mubes tahun 1990, atas dasar Pidato
Pengarahan Bapak Sudarmono, SH. Selaku Wakil Presiden dan Bapak Jenderal Rudini
sebagai Mendagri waktu itu, serta masukan baik pada sidang-sidang komisi maupun
sidang Paripurna dalam Musyawarah Besar IV LEMKARI tahun 1990, selanjutnya
perubahan nama tersebut ditetapkan dalam keputusan, MUBES IV LEMKARI No.
VI/MUBES-IV/ LEMKARI/1990, Pasal 3, yaitu mengubah nama organisasi dari
Lembaga Karyawan Dakwah Islam yang disingkat LEMKARI yang sama dengan
akronim LEMKARI (Lembaga Karate-Do Indonesia), diubah menjadi Lembaga Dakwah
Islam Indonesia, yang disingkat LDII.
Sekarang ini Islam Jama’ah telah mempunyai Dewan Pemimpin Daerah (DPD) sebanyak
26 propinsi di Indonesia. Perwakilan gerakan LDII di negara lain sudah ada di Jerman,
Amerika, Suriname, Australia, New Zealand, bahkan terdapat di Makkah, Saudi Arabia.
Kota atau daerah asal mula munculnya Islam Jama'ah/Lemkari atau sekarang disebut
LDII (Lembaga Dakwah Islamiyah Indonesia) adalah:
1. Desa Burengan Banjaran, di tengah-tengah kota Kediri, Jawa Timur.
2. Desa Gadingmangu, Kec. Perak, Kab. Jombang, Jawa Timur.
3. Desa Pelem di tengah-tengah kota Kertosono, Kab. Nganjuk, Jawa Timur.
2.1.4. Tahap-tahap Pengembangan
Sekitar tahun 1940-an sepulang Al-Imam Nurhasan Ubaidah Lubis Amir (Madigol)
dari mukimnya selama 10 tahun di Makkah, saat itulah masa awal dia
menyampaikan ilmu hadits manqulnya, juga mengajarkan ilmu bela diri pencak silat
kanuragan serta qiroat. Selain itu juga ia biasa melakukan kawin cerai, terutama
mengincar janda-janda kaya. Kebiasaan itu benar-benar ia tekuni hingga ia mati
(1982 M). Kebiasaan lainnya adalah mengkafir-kafirkan dan mencaci maki para
kiyai/ulama yang diluar aliran kelompoknya dengan cacian dan makian sumpah
8
serapah yang keji dan kotor. Dia sering menyebut-nyebut ulama yang kita kaum Suni
muliakan yaitu Prof. Dr. Buya Hamka dan Imam Ghozali dengan sebutan Prof. Dr.
Buaya Hamqo dan Imam Gronzali. Juga dia sangat hobi membakar kitab-kitab
kuning pegangan para kiyai/ulama NU kebanyakan dengan membakarnya di depan
para murid-murid dan pengikutnya.
Masa membangun Asrama Pengajian Darul Hadits berikut pesantren-pesantrennya di
Jombang, Kediri, dan di Jl. Petojo Sabangan Jakarta sampai dengan masa Nurhasan
Ubaidah Lubis Amir (Madigol) bertemu dan mendapat konsep asal doktri imamah
dan jama'ah (yaitu : Bai'at, Amir, Jama'ah, Taat) dari seorang Jama'atul Muslimin
Hizbullah, yaitu Wali al-Fatah, yang dibai'at pada tahun 1953 di Jakarta oleh para
jama'ah termasuk sang Madigol sendiri. Pada waktu itu Wali al-Fatah adalah kepala
biro politik Kementrian Dalam Negeri RI (jaman Bung Karno).
Masa pendalaman manqul Qur'an Hadits, tentang konsep Bai'at, Amir, Jama'ah dan
Ta'at, itu sampai tahun 1960. Yaitu ketika ratusan jama'ah pengajian Asrama manqul
Qur'an Hadits di Desa Gadingmangu menangis meminta Nurhasan Ubaidah Lubis
Amir (Madigol) mau dibai'at dan ditetapkan menjadi imam/amir mu'minin alirannya.
Mereka semuanya menyatakan sanggup taat dengan dikuatkan masing-masing
berjabat tangan dengan Madigol sambil mengucapkan Syahadat, shalawat dan kata-
kata sakti ucapan bai'atnya masing-masing antara lain: "Sami'na wa atho'na Mastatho
'na" sebagai pernyataan sumpah untuk tetap setia menetapi program 5 bab atau
"Sistem 3 5 4." Belakangan yang menjadi petugas utama untuk mendoktrin,
menggiring dan menjebak sebanyak-banyaknya orang mau berbai'at kepada dia
adalah Bambang Irawan Hafiluddin yang sejak itu menjadi Antek Besar sang
Madigol. Namun Alhamdulillah Bambang Irawan Hafiluddin dengan petunjuk,
taufik dari Allah SWT, kini telah keluar dari aliran ini dan mengungkap rahasia LDII
itu sendiri.
Masa bergabungnya si Bambang Irawan Hafiluddin (yang diikuti juga oleh Drs. Nur
Hasyim, Raden Eddy Masiadi, Notaris Mudiyomo dan Hasyim Rifa'i) sampai dengan
masa pembinaan aktif oleh mendiang Jenderal Soedjono Hoermardani dan Jenderal
Ali Moertopo berikut para perwira OPSUSnya yaitu masa pembinaan dengan
naungan surat sakti BAPILU SEKBER GOLKAR: SK No. KEP.
9
2707/BAPILO/SBK/1971 dan radiogram PANGKOPKAMTIB No. TR
105/KOPKAM/III/1971 atau masa LEMKARI sampai dengan saat LEMKARI
dibekukan di seluruh Jawa Timur oleh pihak penguasa di Jawa Timur atas desakan
keras MUI (Majelis Ulama Indonesia) Jatim di bawah pimpinan KH. Misbach.
Masa LEMKARI diganti nama oleh Jenderal Rudini (Mendagri 1990/1991 menjadi
LDII (Lembaga Dakwah Islamiyah Indonesia) yaitu masa mabuk kemenangan,
karena merasa berhasil Go-Internasional, masa sukses besar setelah Madigol berhasil
menembus Singapura, Malaysia, Saudi Arabia (bahkan kota suci Makkah) kemudian
menembus Amerika Serikat dan Eropa, bahkan sekarang Australia dengan siasat
Taqiyyahnya: Fathonah, Bithonah, Budiluhur Luhuringbudi, yang lebih-lebih tega
hati dan canggih.
2.1.5. Program Kerja
Program Kerja DPP LDII mengacu kepada Catur Sukses LDII, yaitu :
1. Sukses dalam peningkatan kinerja organisasi.
2. Sukses dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia.
3. Sukses dalam pemberdayaan potensi LDII.
4. Sukses dalam peran serta sosial dan kemasyarakatan.
2.1.6. Badan Hukum LDII sebagai Ormas
Surat pernyataan syahnya LDII dari Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia
sebagai salah satu Ormas Islam di Indonesia.
a) Dasarnya, yaitu Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-18.
AH.01.06. Tahun. 2008, Tanggal, 20 Pebruari 2008.
b) Isi Keputusan:
PERTAMA: Memberikan Pengesahan Akta Pendirian: LEMBAGA DAKWAH
ISLAM INDONESIA disingkat LDII, NPWP. 02.414.788.6-036.000 berkedudukan
di Ibukota Negara Republik Indonesia, sebagaimana anggaran dasarnya termuat
dalam AKTA Nomor 01 tanggal 03 Januari 1972 yang dibuat oleh Notaris Mudijomo
berkedudukan di Surabaya dan Akta Nomor 13 Tanggal 27 September 2007, yang
dibuat di hadapan Notaris Gunawan Wibisono, SH, berkedudukan di Surabaya dan
10
oleh karena itu mengakui lembaga tersebut sebagai badan hokum pada hari
pengumuman anggaran dasarnya dalam Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia.
KEDUA: Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia ini
disampaikan kepada yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan
sebagaimana mestinya.
2.2. DASAR & KEPERCAYAAN
2.2.1. Landasan Pokok
Dari beberapa ajaran yang ada dalam organisasi ini yang paling menonjol adalah bai’at.
Ketika seseorang akan menjadi anggota maka harus berikrar dengan kata lain dibai’at
oleh pemimpin atau yang terkenal dengan nama amir, karena dalam Islam Jama’ah amir
adalah yang paling berkuasa dan paling disegani dan harus dipatuhi perintahnya. Selain
itu adalah ajaran yang terkenal dengan sistem mankul yaitu, semua ilmu dan ajaran yang
dipelajari, baik itu Al Qur’an dan Hadits dan ilmu-ilmu yang lain harus dapat secara
langsung dari imam atau wakil-wakil imam.
Sumber yang digunakan dalam organisasi Islam Jama’ah adalah yang terkenal dengan
sistem 3 5 4. Sistem 3 yaitu Al Qur’an yang mankul, Hadits yang mankul dan jama’ah.
Sistem 5 yang terdiri dari janji atau sumpah bai’at kepada sang amir yaitu mengaji,
mengamal, membela, sambung jama’ah dan taat amir. Sedangkan sistem 4 yaitu tali
pengikat imam yang terdiri dari syukur pada amir, mengagungkan amir, bersungguh-
sungguh dan berdo’a.
Selain itu para pengikut gerakan LDII diberi sebuah ultimatum yaitu, "Tidak ada islam
kecuali dengan berjamaah". Jadi mereka percaya bahwa tercapainya islam yang benar
dilakukan dengan berjamaah.
Para ahli LDII/guru yang biasa disebut muballigh memberikan pernyataan yang cukup
membingungkan seperti, "Para jamaahnya masih dalam zona haram hingga mereka
membaiat amir jamaah LDII".
Mereka menganggap jamaah mereka masihlah haram apabila jamaah tersebut masih
belum dapat merelakan diri untuk berbakti hanya untuk Lembaga Dakwah Islam
11
Indonesia. Jangankan jamaah mereka sendiri, orang muslim di luar Lembaga Dakwah
Islam Indonesia pun bisa dibilang dianggap haram oleh mereka.
2.2.2. Kitab Kaum LDII
Secara fisik, kitab kaum LDII hampir serupa dengan Al-quran. Namun pada kitab
mereka, terdapat label aneh, yaitu tercantum tulisan "TIDAK DIPERJUAL BELIKAN.
KHUSUS INTERN WARGA LDII” yang berbeda pada kitab suci Al- Quran pada
umumnya. Maka dianggap kitab ini dibuat oleh mereka dan hanya untuk mereka.
Selain itu, biasanya mereka menggunakan kitab dan al-Hadits seperti Hadits dari Sunan
Abu Dawud, Sunan At-Tirmidzi, Sunan An-Nasai, dan Sunan Ibnu Majah. Kaum ini
sempat menarik perhatian orang-orang luar untuk menyukai ajarannya dengan membuat
klub di jejaring sosial seperti facebook lalu diiming-imingi dengan kelebihan-kelebihan
seperti:
1. Akan mengerti riwayat Hadits
2. Bisa mengartikan Al-Qur'an dan hadits
3. Akan memiliki banyak teman dan kenalan
2.2.3. Motto
LDII memiliki 3 motto, yakni:
1. “Dan hendaklah ada di antara kamu sekalian segolongan yang mengajak kepada
kebajikan dan menyuruh pada yang ma’ruf (perbuatan baik) dan mencegah dari yang
munkar (perbuatan tercela), mereka itulah orang-orang yang beruntung”. (QS. Ali Imron,
No. Surat: 3, Ayat: 104).
2. “Katakanlah inilah jalan (agama) - Ku, dan orang-orang yang mengikutiku mengajak
(kamu) kepada Alloh dengan hujjah (dalil/dasar hukum) yang nyata. Maha suci Alloh dan
aku tidak termasuk golongan orang yang musyrik”. (QS. Yusuf, No.Surat: 12, Ayat: 108).
3. “Serulah (semua manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang
baik, dan bantahlah mereka dengan yang lebih baik”. (QS. An-Nahl, No.Surat: 16, Ayat:
125).
12
2.2.4. Faktor Kesesatan
Menurut hasil Musyawarah Nasional MUI VII di Jakarta, 2005 dinyatakan LDII
termasuk Ajaran Sesat dan Pendangkalan Aqidah.
LDII menganggap orang selain kaum LDII itu orang kafir. Kutipannya
“orang-orang di luar jama’ah, mereka itu adalah orang kafir, musuh Allah, musuh
orang iman, calon ahli neraka, yang tidak boleh dikasihi.”
Ada sebuah keluarga dari Bandung (1999) menyatakan keluar dari LDII karena
dilarang menikah dengan orang luar jama’ah Islam karena dinyatakan najis dan
seperti binatang.
Kaum LDII menganggap sholat jamaah Islam luar tidak sah. Mereka mempunyai
syarat-syarat yang berbeda dengan kita, mereka menyatakan memakai hukum
paradigma baru, berbeda dengan kita yang lama. Padahal paradigma yang dibuat
menurut Nur Hasan Ubaidah tertera dibukunya pada hlmn. 124 KHUSUS
UNTUK INTERN WARGA LDII.
Terjadi penipuan uang dalam kasus kampanye tokoh LDII, awalnya dijanjikan
bunga 5%. Mereka mengalami kerugian sebesar beberapa triliun rupiah
MUI Pusat menyatakan bahwa ajaran Islam tersebut sangat bertentangan dengan
agama Islam menyebabkan memancing-mancing timbulnya keresahan yang akan
mengganggu kestabilan negara.
Ajaran Islam berjama’ah ini dilarang juga dalam surat keputusan Jaksa Agung
1971. Seperti Yayasan Pendidikan Islam Jama’ah (JPID) & Jajasan Pondok
Peantren Nasional (JAPPENAS)
Sistem Manqul yang dianut dalam LDII yaitu, ajaran yang bertentangan dengan
ajaran Rasulullah saw. Dalam sistem ini, “tidak dibenarkan mengajarkan apa saja
yang tidak manqul sekalipun ia menguasai ilmu tersebut, kecuali murid tersebut
telah mendapat Ijazah dari guru maka ia dibolehkan mengajarkan seluruh isi buku
yang telah diijazahkan kepadanya itu” pada ajaran Rasulullah saw umatnya
dipersilahkan memelihara pesannya dan menginformasikannya kepada orang lain,
Rasulullah saw tidak pernah memberi ijazah apapun pada sahabat.
Menganggap Al-Qur’an dan As-Sunnah baru sah diamalkan jika manqul (yang
keluar dari Amir/ pemimpinnya)
Dalam LDII ada juga doktrin yang menyebutkan bahwa mencuri barang orang
diluar LDII itu dibolehkan dan berbohong itu hal yang biasa.
13
LDII menggunakan sistem manqul, bai'at, amir, jama'ah, ta'at. Yaitu sistem yang
membelenggu orang yang sudah terlanjur ikut LDII, yang intinya adalah
menghancurkan akal sehat, merusak akidah yang lurus dan akhlak mulia. Maka
para pengikut/jama'ah kelompok aliran LDII secara tidak sadar telah menjadi
budak dan robot bagi para pemimpin aliran ini.
Mereka juga menggunakan sistem Taqiyyah, berupa "Fathonah, Bithonah,
Budiluhur Luhuring Budi karena Allah." Dengan menggunakan istilah-istilah
yang Islami dan mulia, orang-orang yang tidak mengerti menjadi percaya dan
yakin.
Lalu sistem Mukhlis Lillah karena Allah juga digunakan, yaitu tujuan utama
jihadnya karena ingin masuk sorga dan takut neraka. Terus menerus diulang dan
ditekankan basyiran wa nadziran. Dengan menggunakan istilah kepada tujuan
Allah dan surga serta takut neraka ini mantaplah sudah bagi orang yang telah
terjebak menjadi sangat yakin dan fanatik kepada alirannya itu.
Mencetak sebanyak-banyaknya kader-kader mubaligh laki-laki dan perempuan,
juga mubaligh cabe rawit yang dicekoki dengan persiapan dalil-dalil untuk
berdebat agar kelihatan fasih bagi orang awam, jika para mubaligh ini kewalahan
bertemu dengan orang yang sedikit pinter mengenai aqidah yang lurus, maka
mengajaknya untuk bertemu dengan pemimpin atasannya yang lebih banyak
menghafal dalil-dalil untuk berdebat.
Menggunakan sistem nasehat amir bahwa sumber hukum syariat Islam menurut
aliran LDII itu ada tiga, yaitu Allah, Rasul dan amir, maka wajiblah ada tiga jenis
pengajian: ngaji Allah, ngaji Rasul dan ngaji amir. Dan sumber hukum syariat
yang dari sang amirlah yang utama dan nomor satu. Dalam hal ini kelompok
aliran LDII telah membuat/merekayasa pemahaman agama Islam dengan diramu
sedemikan rupa sesuai dengan kepentingan tujuannya dan seleranya sendiri.
2.2.5. Angka Keramat
Dalam LDII mereka memiliki angka keramat yang diyakini menjadi angka keberuntungan
angka ini menjadi pendukung kaum LDII karena dipercaya sebagai jumlah pasukan badar
di medan perang pada masa lalu yaitu 313
14
2.3. KEANGGOTAAN
2.3.1 Struktur Organisasi
Berdasarkan Pasal 12 Anggaran Dasar LDII, Struktur Organisasi LDII terdiri dari :
DPP = Dewan Perwakilan Pusat, berada di Jakarta.
DPD Provinsi = Dewan Perwakilan Provinsi, berada di 33 Provinsi di Indonesia.
DPD Kota/Kabutapen = Dewan Perwakilan Daerah Kota/Kabupaten, berada di
Kota atau Kabupaten dari tingkat DPD Provinsi di atasnya.
PC = Pimpinan Cabang, berada di Kecamatan dari tingkat DPD Kota/Kabupaten
di atasnya.
PAC = Pimpinan Anak Cabang, berada di Kelurahan dari tingkat PC di atasnya.
2.3.2 Jumlah Kepengurusan
1. 32 DPD Propinsi.
2. 302 DPD Kabupaten dan Kota.
3. 1.637 PC (Pimpinan Cabang) di Kecamatan.
4. 4.500-an PAC (Pimpinan Anak Cabang) di Desa/Kelurahan
2.3.3 Langkah-langkah Penarikan Anggota
1. Dalam tahap permulaan kĕpada calon pengikut (pemuda, pelajar, mahasiswa, dll)
yang masih awam dalam pemahaman agama, pertama-tama diberikan pelajaran
agama Islam seperti biasa, yaitu: pelajaran Tauhid, Fiqh, ahklak, dan laih-lain yang
bersumber langsung dari Al-Qur'an dan Hadits yang diterjemahkan, kemudian
dihafalkan dan didiskusikan sehingga benar-benar dapat dihayati. Pelajaran ini
diberikan secara kekeluargaan, santai, dan bebas dari ikatan atas biaya apapun.
Disinilah letak kelihaian para mubaligh LDII yang begitu rajin mengadakan
pendekatan dengan calon-calon anggotanya. Apalagi dakwah mereka itu pertama kali
adalah dakwah biasa yang tidak kelihatan penyimpangannya. Maka sudah barang
tentu bagi kalangan muda dan orang-orang awam yang sedang haus akan kecintaan
kepada Islam, akan cepat menerima dan merasa sreg dengan aliran ini, ditambah lagi
aliran ini berpenampilan yang kelihatan serius dalam beragama.
2. Pengikut-pengikut yang sudah mengerti dan dapat membaca Hadits, Al Qur'an serta
terjemahannya dengan baik dan dihafalkan, diharuskan menyampaikannya (dakwah)
15
kepada teman-teman dekat yang belum memasuki pengajaran aliran ini.
3. Dalam tahap berikutnya, setelah para pengikut tertarik (pada umumnya setelah
menamatkan satu buku atau setelah belajar sekitar 6 bulan sampai 1 tahun) barulah
mereka dibai'at (mengucapkan sumpah setia) kepada Amirul Mukminin mereka
secara langsung atau melalui amir-amir wakilnya di tempat. Inilah awal dari diikatnya
anggota baru dengan ikatan yang kuat dan kokoh yang tidak mudah bagi setiap orang
untuk lepas darinya kecuali hanya atas taufiq dan hidayah Allah semata.
4. Setelah itu, kepada mereka (anggota kelompok yang telah di bai'at), sedikit-demi
sedikit diajarkan hadits-hadits dan ayat-ayat Al-Qur'an yang artinya dipahami dengan
cara mereka sendiri untuk rhenguatkan kelompok LDll. Mereka menggunakan hadits-
hadits yang lemah atau ayat-ayat yang ditafsirkan menurut kemauan kelompok
jama'ah aliran LDII. Sampai tingkat ini mereka (anggota baru itu) sudah terkait
kepada:
a. Keharusan patuh/taat (sumpah setia) kepada imamnya atau Amirul Mu'minin
beserta segala wakil-wakilnya (amir atau perriimpih daerah);
b. Ketentuan tidak boleh menerima ilmu agama dari luar kelompok jama'ahnya.
Hanya ilmu yang dari imam jama'ahnya saja yang diterima;
c. Keyakinan bahwa mereka sudah terjamin masuk surga, dan terjamin bebas neraka
menurut imamnya; Ketiga pokok pengajaran yang penting tersebut yang membuat
seseorang menjadi terikat, tidak diberitahukan ketika masih permulaan dan belum
dibai'at. Dlsinilah letak kelihaian dan kecerdikan aliran ini. Maka hati-hatilah bagi
kita semua, barang kali jama’ah aliran ini telah masuk ke dalam keluarga kita. Jika
telah masuk ke keluarga kita, maka virus pemahaman menyimpang segera akan
menyebar dan menjadi bencana dalam keluarga.
2.3.4 Teknik Dakwah
Dalam memburu, membujuk, menggaet kemudian mendoktrin orang-orang yang menjadi
targetnya, LDII menggunakan cara-cara, di antaranya adalah:
Melaksanakan disiplin dan mobilitas tinggi pada gerakan-gerakan dakwahnya secara
tetap dan baku. Wujudnya berbentuk kerajaan jama'ah. Berpedoman Qur'an manqul
amir dan hadits manqul amir, berilmu manqul musnad, muttashil. Berprogram 5 bab:
16
Ngaji, ngamal, bela, jama'ah dan taat. Menamakan dirinya bertujuan masuk surga,
agar selamat dari neraka. Bertaqiyyah ketat: Fathonah Bithonah Budi luhur, Luhuring
Budi karena Allah. Berbai'at (bersumpah untuk taat kepada amir), beramir, berjama'ah
dan bertaat. Berpembinaan sambung-menyambung, turun-temurun ila yaumil
qiyamah (sampai hari kiyamat). Bertali pengikat iman yang 4: Mengagungkan sang
amir, mensyukuri sang amir, bersungguh-sungguh hati dan berdo'a khusu' (berdo'a
memohon agar bisa tetap taat dan mengagungkan sang amir).
Dengan semangat berkobar-kobar melaksanakan : sampaikanlah dariku (dari
Madigol) walau satu ayat (ayat-ayat yang telah disimpangkan Madigol), jagalah
dirimu dan keluargamu dari api neraka, bangunlah lalu peringatkanlah. Di mana saja
kapan saja, mengajak masuk surga dengan mengajak mengaji manqul dan bai'at
kepada amir.
Melalui pendekatan-pendekatan pribadi secara halus, luwes, supel, telaten (untuk
masuk mengaji manqul dan bai'at kepada sang amir). Mereka memulai dengan
mengaji kitab shalat, kitab dalil, kitab sifatul jannah wan nar, kitab do'a? sesuai sikon
sampai ujungnya kitab imaroh/imamah untuk kemudian dibai'at kepada sang amir.
Jadi pada mulanya menampakan ajaran yang biasa kepada teman-teman dekatnya,
kepada keluarga-keluarga dekatnya yang belum masuk LDII, sehingga tidak
mencurigakan apalagi dengan senjata istilah masuk surga dan terhindar neraka, maka
kaum yang masih awam bisa langsung percaya. Akan tetapi setelah dibai'at maka
kemudian muncullah ajaran-ajaran asli LDII sedikit-demi sedikit, sampai kemudian
setelah menjadi fanatik terhadap jama'ahnya maka jadilah ia anggota dan kader
jama'ah LDII yang telah aman dari kemungkinan lari dan keluar. Dari setelah dibai'at
inilah setiap anggota jama'ah diharamkan mempelajari agama Islam dari luar ajaran
LDII, dilarang mengaji kepada jama'ah lain.
Maka bagaimanakah bisa membandingkan mana ajaran agama yang benar dan mana
yang sesat, seseorang yang semula tidak tahu tentang agama, hanya diajarkan dari
satu pihak yang kebetulan adalah ajaran yang menyimpang. Jelas mereka tidak
mempercayai penyimpangannya karena kebodohannya. Maka hanya dengan taufik
dan hidayah Allah SWT saja mereka dapat insyaf dan sadar. Maka mereka yang
17
mendapat hidayah kemudian keluar dan menceritakan hal-ikhwal tentang LDII.
Banyak yang terheran-heran mengapa pertama ikut tidak menyadari kesesatannya.
Banyak juga mereka yang stress mengikuti ajaran LDII yang kemudian lama-
kelamaan keluar dengan sendirinya.
Dengan mengajak naik haji/umrah bergabung dengan rombongan KBIH milik
jama'ahnya atau sengaja memburu sasaran selama musim haji untuk dijebak ikut bai'at
kepada sang amir di Makkah di markas Khut Aziziyah Makkah.
Dengan program dan disiplin tinggi, mereka menyampaikan dakwahnya melalui
segala sarana, seperti pada pengajian di kelompok, di desa, di daerah, di pusat
jama'ahnya, di kesempatan shalat 'Idul Fitri/Idul Adha yang terpisah dari umat pada
umumnya (menyendiri, tidak mau menyatu bercampur beribadah dengan umumnya
umat Islam), di kesempatan kegiatan Ramadhan di kesempatan I'tikaf/Lailatur Qadar,
di acara kelompok Cinta Alam Indonesia, di kelompok sepak bola, di kampus-
kampus, di sekolah-sekolah dan di kesempatan lainnya, dengan memakai teknik
bayan penyampaian nasehat/doktrin meniru cara nasehat amir dan memakai teknik
pengajian cara belajar siswa aktif Sorongan, Bandongan, sambil menulis arti makna
terjemahan kata demi kata, langsung pada kitab Qur'an dan haditsnya masing-masing
dengan mengartikan dan memahamkan sesuai pemahaman sang amir aliran sesat
LDII, dengan penekanan selalu terus-menerus, dan diulang- ulang tentang mutlak
wajibnya manqul, bai'at, amir, jama'ah, taat, system 354.
Jadi dakwahnya jelas bukan dakwah karena Allah, tetapi dakwahnya karena manusia,
karena sang amir. Karena tunduk dan mengikuti ajaran dari sang amirnya. Kitab-kitab
ilmu agamanya dari sang amirnya yang telah di selewengkan dari pemahaman yang
benar.
Sang amir telah membuat konsep ilmu untuk jama'ah LDII dengan mengambil ayat-ayat
dan hadits-hadits yang sesuai dengan seleranya tetapi diartikan/ditakwilkan dengan
pemahaman dan kemauan sendiri untuk tujuan membangun jama'ah. Padahal dari ayat-
ayat Al-Qur'an dan hadits-hadits yang mereka ambil memiliki pemahaman dan arti yang
telah di gariskan dan diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada sahabatnya, kemudian
kepada generasi berikutnya dan seterusnya yang sekarang disebut dengan pemahaman
18
ulama salaf/ulama-ulama terdahulu generasi pertama sampai ketiga yang lurus dan dapat
dipercaya.
Karena kelompok jama'ah LDII itu selalu merasa dirinya yang benar, maka mereka
cenderung dan menghina orang-orang di luar kelompoknya. Mereka mengkafir-kafirkan
semua orang di luar jama'ahnya. Maka benarlah apa yang telah dikatakan oleh LPPI
bahwa kelompok LDII itu adalah firqah Khawarij gaya baru, yang takabur, sombong,
merasa suci tetapi sesunguhnya licik.
2.3.5 Pengelompokan Anggota
Kelompok anggota LDII terbagi menjadi dua yang disebut dengan sebutan Anshar dan
Muhajir. Dua istilah yang kita kenal pada zaman Rasulullah SAW dengan pengertian
Anshar sebagai kaum Muslimin penduduk asli Madinah, sedangkan Muhajir sebagai
orang-orang Islam yang hijrah.
Namun, dalam LDII istilah ini memiliki pengertian yang lain. Anshar adalah sebutan bagi
anggota biasa, sedangkan Muhajir adalah sebutan bagi anggota yang telah menyerahkan
hidup-matinya dan seluruh harta-bendanya kepada Imam yang dibai’at. Sedangkan syarat
utama untuk menjadi Muhajir ialah membeli sebidang tanah dan membangun rumah di
atasnya, di sebuah desa yang bernama Gading Mangu, Jawa Timur. Selanjutnya, tanah
dan rumah tersebut tidak boleh dijual, akan tetapi diserahkan sepenuhnya kepada Imam
dan menjadi milik Imam, sesuai dengan komitmennya sebagai Muhajir.
2.3.6 Ciri-ciri Anggota
Dilihat dari ciri-ciri yang Nampak:
1. Setiap anggota LDII yg laki selalu memakai baju koko, memelihara jenggot, celana
panjang yg menggantung diatas mata kaki. Bagi anggota LDII yg perempuan selalu
memakai cadar yg tertutup dan yg terlihat hanyalah mata.
2. Rumah yang digunakan sebagai markas LDII, selalu menggelar karpet.
3. Untuk menyamarkan markas mereka, mereka sengaja menghadirkan banyak anak-anak
sehingga seakan-akan merupakan tempat penitipan anak.
19
4. Mahasiswa dan pelajar menjadi sasaran utama mereka terutama yg hidup ditempat
kost.
5. Mahasiswa dan pelajar salah satu ujung tombak pengumpulan dana bagi petinggi LDII.
Sasaran lain sumber dana yaitu keluarga yang kaya raya terutama mereka yg sedang
goncang keimanannya. Dengan menggunakan tas ransel, kartu nama digantung dileher,
berpakaian rapi layaknya pelajar/mahasiswa, membawa kardus bertuliskan sumbangan
utk panti sosial/ fakir miskin, bergerak ditempat-tempat umum mencari sumbangan.
6. Kebanyakan anggota LDII sengaja bermalam/ menginap di masjid/ musholla, dengan
tujuan untuk pengambil alihan tempat itu. Setiap muslim yg selesai sholat dan bukan
anggota mereka maka akan segera di pel/ di lap, karena dianggap kafir. Disamping itu
mereka mempunyai misi pendekatan kepada setiap muslim yg sholat ditempat itu
terutama pelajar utk mengajak bergabung dengan LDII.
7. Keluarga tidak dpt berhubungan lagi dengan anak mereka yg telah menjadi anggota
LDII. Selalu ada upaya menghalang-halangi oleh para anggota senior jika ada keluarga yg
ingin bertemu dengan anak mereka.
8. Beranggapan bahwa kaum pada jaman sekarang adalah kaum jahiliyah
9. Menganggapan bahwa di dunia sekarang ini tidak terdapat sama sekali negara-negara
muslim atau negara-negara Islam. yang memiliki anggapan bahwa dunia sekarang
sebagai darul kuffar (wilayah orang-orang kafir, zona kafir) atau darul harbi (kawasan
perang).
Terkhusus Indonesia, mereka akan mengatakan, Indonesia adalah negara kafir karena
tidak berhukum dengan hukum Allah atau karena menggunakan sistem hukum sekuler
dan menjalankan prinsip-prinsip demokrasi. Itu menjadi anggapan mereka, meski
mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim dengan presiden dan wakil presiden negara
yang juga muslim dan mengerjakan shalat.
10. Sangat menentang pemerintah, menuduh pemerintah kita dan aparatnya sebagai
orang-orang lalim, kafir, dan antek-antek Salibis-Yahudi. Mereka menjelek-jelekkan
pemerintah kita dalam majelis-majelis pengajian mereka, pembicaraan-pembicaraan
internal antar mereka, atau sekedar obrolan-obrolan ringan di waktu-waktu senggang
mereka.
20
Mereka juga menyerukan sikap penentangan terhadap pemerintah beserta kebijakan-
kebijakannya di tengah masyarakat kita. Orang-orang Khawarij mendakwahkan bahwa
kesempurnaan Islam dapat tercapai dengan menggantikan sistem pemerintahan kita
dengan sistem pemerintahan Islam
11. Mereka Punya Tanzhim As-Sirriyah
Keempat, orang-orang Khawarij dengan segala ciri yang telah disebutkan itu menerapkan
sistem kerahasiaan dalam kelompok mereka atau tanzhim as-sirriyah. Dalam prakteknya,
sistem itu bersifat sangat rahasia dan hanya diketahui oleh lingkaran mereka.
12. Mereka Mengadakan Bai’at Kelompok
Ketiga, di antara ciri-ciri mereka di tengah masyarakat kita, orang-orang Khawarij
termasuk orang-orang yang mengadakan proses bai’at dalam keanggotaan mereka.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah baiat diartikan sebagai proses
pengambilan sumpah setia kepada pemimpin atau amir jamaah.
2.3.7 Orang-orang yang insaf kembali dan bertaubat
Orang-orang yang insaf dan kemudian benar-benar bertaubat serta meninggalkan
LDII, meskipun diancam dan diteror, mereka antara lain adalah “Kelompok 30” yang
bersama-sama keluar dipimpin oleh Laksamana ALRI (Purn) Drs Haji Ahadi
Mangunkarta, Debby Nasution, Letnan AD Instruktur AMN Abdul Aziz Aghfar, dkk.
Sebenarnya pemberontakan di dalam dan perlawanan besar melawan kerajaan dinasti
Madigol ini pernah meledak dan berkobar cukup hebat dipimpin oleh Drs Nur Hasyim
yang sudah mendapat dukungan besar dari para jama’ah dan dari wakil daerah, tetapi
pemberontakan itu keburu dapat dipatahkan, sehingga Drs Nur Hasyim betul-betul lemah
bertekuk lutut dan bersumpah serta baiat kembali kepada sang Madigol.
2.3.8 Pengakuan Langsung Mantan Anggota LDII
Adam Amrullah menyatakan berani bersumpah demi membenarkan atau meluruskan
Islam yang sesungguhnya dan LDII tersebut berbeda dengan nilai-nilai Islam yang
sebenarnya. Ia bersama beberapa mantan LDII lainnya bertujuan untuk melindungi umat
Islam dari salah satu aqidah yang sesat, hal ini sudah dinyatakan fatwanya oleh MUI di
Indonesia maupun dunia/ mekkah-madinah.
21
Mereka menyatakan mereka memiliki bukti hidup & rekaman seperti; kil imam Islam
Jamaah tingkat pusat dan daerah, ketua pemuda Islam Jamaah tingkat daerah, pengurus
DPP LDII, DPD LDII, Ustadz LDII yang siap bersaksi. Membuktikan bahwa LDII
sempat merencanakan penyerbuan yang akan mendoktrin rusuh massa.
2.4. PERGERAKAN
2.4.1. Penyebaran
Penyebaran LDII belakangan ini berkembang pesat. Diketahui bahwa LDII telah
merambah sampai ke mancanegara seperti Malaysia, Singapura, Australia, Amerika,
Eropa bahkan sampai ke Saudi Arabia terutama Mekkah. Lebih dari itu mereka sudah
memiliki istana dan markas besar di kota Suci Makkah yang berfungsi sebagai pusat
kegiatan dakwah terutama pada musim haji dan umrah sekaligus sebagai tempat
mengulang dan mengukuhkan sumpah bai'at para jama'ahnya. Setiap tahunnya mereka
selalu berkumpul yakni beribu-ribu jamaah LDII dari seluruh penjuru dunia termasuk
para TKI/TKW yang melaksanakan haji dan umrah bersama sang amir. Adapun markas
besar LDII tersebut: yang satu di kawasan Ja'fariyyah di belakang makam Ummul
Mu'minin Siti Khodijah R.A. dan di kawasan Khut Aziziyyah Makkah di dekat Mina.
Di Indonesia sendiri LDII sudah ada di 33 provinsi, 302 Kabupaten dan Kota, 1637
kecamatan, dan 4500 desa/kelurahan di seluruh Indonesia. Dari segi jumlah jamaah juga
mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Semua itu digerakkan dengan disiplin dan mobilitas komando "Sistem Struktur Kerajaan
354" yang menjadi kekuatan manqul, berupa: "Bai'at, Amir, Jama'ah, Ta'at" yang selalu
ditutup rapat-rapat dengan system: "Taqiyyah, Fathonah, Bithonah, Budi luhur Luhuring
Budi karena Allah."
2.4.2. Aktivitas
Kaum LDII suka mengadakan pengajian rutin/kutubu Sittah yang diselenggarakan di
beberapa Pondok Pesantren sekitar LDII. Pengajian ini dibuka untuk umum dan bertujuan
untuk menjaga kerukunan juga solidaritas kaum LDII tersebut. Pengajian ini biasanya
diadakan 2 sampai 3 kali dalam seminggu.
22
Untuk mengisi waktu liburan kaum LDII mengadakan acara Pengkhataman Al Quran
yang dapat diikuti oleh anak-anak dari kaum LDII maupun non LDII, didalam kegiatan
ini diberi pula bekal maupun motivasi yang berkaitan tentang imbalan bagi orang yang
giat belajar juga mampu mengamalkan perbuatan dari Al Quran dan hadits.
Setiap bulannya LDII mencetak antara 400 hingga 500 orang mubaligh dan mubalighot
untuk ditugaskan mengajar Al Quran dan Al Hadist sekaligus membimbing Jamaah LDII.
Dalam LDII mereka mempunyai 3 target bagi peserta yang termasuk dalam golongan
remaja seperti:
• Menjadikan generasi muda yang alim (banyak ilmunya) dan fakih dalam beribadah.
• Menjadikan generasi muda yang berakhlakul karimah (berbudi pekerti luhur),
berwatak jujur, amanah, sopan dan hormat kepada orang tua dan orang lain
• Menjadikan generasi muda yang tertib, disiplin, trampil dalam bekerja dan bisa hidup
mandiri
2.4.3. Penggalangan Dana
Penggalangan dana dari pengikut LDII sangat diutamakan dan dijadikan ukuran kesetiaan
dan kesungguhan dari bai'at sumpahnya kepada jama'ah. Penggalangan dananya terdiri
dari:
Infak mutlak wajib, sebesar 10% dari setiap pendapatan/penghasilan apapun.
Infak pengajian juma'atan, Ramadhan, Lailatur Qadar, Hari Raya dan lain-lain.
Infak shadaqoh pembelaan fi sabilillah untuk pembangunan pesantren/markas masjid
dsb, atau untuk uang sumbangan yang diberikan demi mengamankan kelompok aliran
LDII.
Infak shadaqoh rengkean, berupa penyerahan bahan-bahan in-natura kepada sang amir
(berupa bahan makanan, pakaian dan lain-lain).
Zakat, Hibah, Wakaf dan pembagian warisan dari anggota jama'ahnya.
Saham haji, saham PT/CV, usaha bisnis perkebunan the dan pabrik-pabriknya, pabrik
beras/huller, pom-pom bensin, pasar, took/ruko, mix farming, the hijau cap korma,
real estate dan KBIH (kelompok bimbingan ibadah haji) antara lain KBIH "Nurul
Aini."
Dan usaha-usaha lain (usaha-usaha khusus yang dirahasiakan).
23
2.4.4. Peristiwa Kontroversial
Salah satu skandal yang dimiliki LDII adalah adanya kerusuhan yang terjadi di
Universitas Ibnu Khaldun (UIKA), Bogor. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 15 Juni 2013.
Saat itu UIKA akan menggelar seminar dakwah dengan tema “Mengungkap Kedustaan
Paradigma Baru Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)” dengan narasumber berupa
mantan anggota LDII itu sendiri. Kebetulan berita ini sampai ke telinga para anggota
LDII. Mereka menuntut agar seminar itu dibatalkan karena bersifat provokatif dan
justifikatif. Namun pihak panitia UIKA menolak karena segala sesuatunya sudah
dipersiapkan dengan matang dan waktu penyelenggaraannya sudah semakin dekat.
Akhirnya, pada hari penyelenggaraan banyak anggota LDII yang datang untuk
menyaksikan seminar dan menilai narasumber. Saat presentaasi tengah dilakukan, salah
satu peserta seminar dari LDII menginterupsi. Narasumber menyatakan bahwa tidak ada
interupsi untuk presentasinya. Anggota LDII yang hadir marah dan melakukan tindak
kekerasan. Berkat kejadian ini fasilitas dan inventaris Masjid Kampus UIKA yang
terletak di Jl. K.H Soleh Iskandar, Bogor, banyak yang rusak. Termasuk mimbar dan Al-
Quran yang ada disana. Kericuhan ini berakhir setelah narasumber diselamatkan dari
UIKA dan dilarikan ke kantor polisi. Disanalah segala urusan diatur.
Berita ini tersebar di seluruh media massa termasuk koran, televisi, radio, dan internet.
Terdapat banyak versi mengenai kronologi kejadian ini. Yang jelas para anggota LDII
menyanggah skandal dan menyatakan bahwa mereka bukanlah kelompok anarkis.
Umat Islam Bogor mengutuk keras sikap arogansi LDII yang melakukan tindakan teror
terhadap panitia kajian ilmiah dan membuat insiden huru-hara dalam acara seminar yang
diadakan oleh mahasiswa UIKA.
Mereka juga mengutuk keras perilaku anarkis kelompok massa LDII, atas penghentian
acara secara paksa, penyerangan, pemukulan terhadap panitia dan pengrusakan fasilitas
yang ada di dalam masjid kampus UIKA Bogor dan perilaku massa LDII yang melakukan
pelecehan terhadap masjid sebagai rumah ibadah umat dengan memasukinya tanpa
membuka sepatu disaat mengikuti acara seminar tersebut, karena menganggap masjid di
kampus UIKA tersebut adalah salah satu masjid yang mengandung najis milik orang kafir
yang di luar kelompoknya.
24
Umat Islam Bogor juga menuntut aparat kepolisian dimohon dengan sangat agar dapat
menyeret anggota jamaah LDII pelaku anarkisme tersebut dan provokator oknum LDII
yang menggerakan massanya untuk melakukan pengancaman, terror, pelecehan dan
perusahan rumah ibadah, serta penyerangan dan pemukulan terhadap panitia kegiatan
seminar.
Mereka juga meminta pengurus MUI pusat untuk segera menerbitkan fatwa baru tentang
penyimpangan akidah dan kesesatan ormas LDII yang menghalalkan perbuatan anarkis
terhadap umat Islam yang bukan anggota ormas LDII dan meminta kejaksaan agung RI
untuk membekukan ormas LDII karena LDII adalah baju baru dari kelompok Islam
jamaah yang telah dinyatakan sesat oleh MUI sejak tahun 1971, dan mengajarkan kepada
jamaahnya nuntuk berlaku anarkis terhadap umat Islam yang bukan warga LDII.
2.4.5. Kondisi LDII Sekarang
LDII sudah mulai memiliki banyak pengikut dan nyaris berkembang di seluruh pelosok
Indonesia. Mereka menganggap bahwa ini adalah kesempatan untuk terjun ke dunia
politik dan mengembangkan sayap LDII lebih lebar lagi. Sekitar 293 warga LDII
menjadi caleg dari 12 partai politik. Tentu itu bukanlah jumlah yang sedikit. LDII juga
menyelenggarakan kursus keorganisasian, keterampilan, perkemahan pemuda untuk
memperlancar strateginya.
25
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
LDII atau Lembaga Dakwah Islam Indonesia boleh jadi merupakan Organisasi Masyarakat yang
diakui pemerintah. Mereka boleh jadi merupakan ormas yang dianggap benar oleh sebagian
masyarakat. Namun tidak dapat dipungkiri juga bahwa ajaran dan aliran yang dianutnya
merupakan penyimpangan dan kesesatan dari Islam yang sesungguhnya. Mereka mencuci otak
dan menarik hati orang-orang untuk menjadi anggota mereka, maka tidak sadar pula mereka
yang sudah menjadi anggota bahwa mereka telah menganut faham yang salah.
3.2. SARAN
Kita yang sudah mendapat sedikit banyak pemahaman tentang keberadaan LDII ini sepatutnya
lebih berhati-hati akan segala macam tipu daya dan propaganda dari media dan orang-orang di
sekitar kita. Cara yang paling ampuh adalah dengan mengukuhkan keimanan kita dan
mempelajari lebih banyak tentang Islam, dan bukan Islam biasa—melainkan Ahlus Sunnah Wal
Jama’ah—kelompok Islam satu-satunya yang akan selamat.
26
DAFTAR PUSTAKA
http://id.islam.wikia.com/wiki/Lembaga_Dakwah_Islam_Indonesia
http://dayatq-abenk.blogspot.com/2011/12/latar-belakang-berdirinya-lembaga.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_Dakwah_Islam_Indonesia
http://pustaka.islamnet.web.id/Bahtsul_Masaail/Artikel/ldii/ldii-1.html
http://salafytobat.wordpress.com/2010/04/25/bukti-kesesatan-ldii-darul-hadits-ajaran-manqul-
beraqidah-wahhaby-takfiri/
http://airmatakumengalir.blogspot.com/2010/08/kitabku-bukan-sembarang-kitab-part-1.html
http://islammurni.blogspot.com/2011/07/landasan-pokok-pemahaman-ldii.html
http://www.ldii.or.id/sahnya-ldii.html
http://www.arrahmah.com/news/2013/06/20/adam-amrullah-mantan-ldii-siap-sumpah-
mubahalah.html
http://afternewparadigm.blogspot.com/
http://islammurni.blogspot.com/2011/02/pengertian-baiat.html
http://www.ldii-online.com/
http://dunia-islam.pelitaonline.com/news/2013/06/26/anarkisme-ldii-membuat-geram-forum-
masjid#.UtEXjtIW2So
http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2013/06/18/25301/aksi-anarkis-ldii-yang-meneror-
pengajian-di-masjid-dikecam-umat-islam/#sthash.tQgoyRYc.dpbs
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&ved=0CEQQFjAD&url=http%3A%2F
%2Fwww.voa-islam.com%2Fread%2Findonesiana%2F2013%2F06%2F18%2F25301%2Faksi-
anarkis-ldii-yang-meneror-pengajian-di-masjid-dikecam-umat-islam
%2F&ei=XxfRUofROIXirAe4zoHABQ&usg=AFQjCNGcC28-
hBDOTLsquDu4oR2_44707A&sig2=OLpLLCfy68XzOWdMRZ7vKw&bvm=bv.59026428,d.bmk
27
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=10&cad=rja&ved=0CH0QFjAJ&url=http%3A%2F
%2Fdunia-islam.pelitaonline.com%2Fnews%2F2013%2F06%2F26%2Fanarkisme-ldii-membuat-
geram-forum-
masjid&ei=MRfRUpPWO8WIrQfeoIDYAw&usg=AFQjCNEqHmu5V6OC1JdtApc7apngyJ69uQ&
sig2=KN6zLm6CmtE8X7s5hISwTg&bvm=bv.59026428,d.bmk
http://www.islampos.com/kisah-penyerangan-ribuan-massa-ldii-di-masjid-karanganyar-1-63969/
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&ved=0CEIQFjAC&url=http%3A%2F
%2Fwww.islampos.com%2Fkisah-penyerangan-ribuan-massa-ldii-di-masjid-karanganyar-1-
63969%2F&ei=MRfRUpPWO8WIrQfeoIDYAw&usg=AFQjCNERsckhjyoSyRcKDoLdAvGNYzU
Cjw&sig2=3r0xmB28woa_qGcJjclr-Q&bvm=bv.59026428,d.bmk
http://alamatdantelepon.blogspot.com/2013/05/dpp-ldii.html
http://amsolku.wordpress.com/2013/08/12/mengulas-kejadian-di-masjib-ibnu-khaldun-bogor/
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/sejarah/article/view/779
http://ldiisurabaya.org/perkembangan-ldii-di-indonesia-dan-mancanegara/
http://www.ldii.or.id/news/d.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_Dakwah_Islam_Indonesia#Pondok_Pesantren_LDII
http://blogldii.wordpress.com/?s=daerah+penganut+ldii&searchbutton=Go%21
http://ldii.info/category/organisasi
https://www.facebook.com/ldii.news/posts/432822440150267
http://berita354.blogspot.com/
https://twitter.com/ldii_news
http://ldii.or.id/news/76-organisasi/1361-293-warga-ldii-berlaga-di-pemilu-2014.html
http://foto.news.viva.co.id/read/7790-mui-dan-wakapolri-hadir-di-acara-ldii
http://www.islampos.com/menteri-agama-tidak-hadir-pada-acara-ldii-68572/
28
http://infolppi.blogspot.com/2011/02/cara-penyebaran-ajaran-ldii.html
http://killer-killermaniac2.blogspot.com/2012/01/teknik-penyebaran-ldii.html
http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1-2006-triwidhiya-749-Bab1_410-
1.pdf
http://books.google.co.id/books?
id=em8thkAWNggC&pg=PA1&source=gbs_toc_r&cad=4#v=onepage&q&f=false
29