LP COB fix.doc
-
Upload
titinkarisma -
Category
Documents
-
view
593 -
download
75
Transcript of LP COB fix.doc
-
8/16/2019 LP COB fix.doc
1/33
LAPORAN PENDAHULUAN
CIDERA OTAK BERAT (COB)
A. Konsep Dasar Penyakit
1. Penertian
a. Cedera kepala adalah trauma mekanik pada kepala yang terjadi baik secara
langsung atau tidak langsung yang kemudian dapat berakibat kepada gangguan
fungsi neurologis, fungsi fisik, kognitif, psikososial, bersifat temporer atau
permanent (Irwana,2009.
b. Cidera kepala adalah suatu gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau
tanpa disertai perdarahan interstiil dalam substansi otak tanpa diikuti terputusnya
kontinuitas otak (!udi,hendri,200".
c. #enurut !rain Injury $ssosiation of $merica, cedera kepala adalah suatu
kerusakan pada kepala, bukan bersifat congenital ataupun degeneratif, tetapi
disebabkan oleh serangan%benturan fisik dari luar, yang dapat mengurangi atau
mengubah kesadaran yang mana menimbulkan kerusakan kemampuan kognitif dan
fungsi fisik.
d. Cedera kepala adalah serangkaian kejadian patofisiologik yang terjadi setelah
trauma kepala ,yang dapat melibatkan kulit kepala ,tulang dan jaringan otak atau
kombinasinya (&tandar 'elayanan #edis ,& )r.&ardjito.
e. Cedera kepala merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan utama
pada kelompok usia produktif dan sebagian besar terjadi akibat kecelakaan lalu
lintas (#ansjoer $rif ,dkk ,2000.
f. *rauma % cedera kepala adalah suatu trauma yang mengenai daerah kulit kepala,
tulang tengkorak atau otak yang terjadi akibat injury baik secara langsung maupun
tidak langsung pada kepala (&uriadi + ita uliani, 200-.
adi yang dimaksud cedera kepala adalah suatu kerusakan pada kepala, bukan
bersifat kongenital ataupun degeneratif, tetapi disebabkan oleh serangan%benturan
fisik dari luar, yang dapat mengurangi atau mengubah kesadaran yang mana
menimbulkan kerusakan kemampuan kognitif dan fungsi fisik.
http://nursingbegin.com/askep-cedera-kepala/http://nursingbegin.com/askep-cedera-kepala/
-
8/16/2019 LP COB fix.doc
2/33
!. Epi"e#io$oi
&ecara global insiden cedera kepala meningkat dengan tajam terutama karena
peningkatan penggunaankendaraan bermotor. /1 memperkirakan bahwa pada tahun
2020 kecelakaan lalu lintas akan menjadi penyebab penyakit dan trauma ketiga
terbanyak di dunia. )i $merika &erikat, kejadian cedera kepala setiap tahunnya
diperkirakan mencapai 00.000 kasus. )ari jumlah tersebut, -03 meninggal sebelum
tiba di rumah sakit. ang sampai di rumah sakit, "03 dikelompokkan sebagai cedera
kepala ringan (C4, -03 termasuk cedera kepala sedang (C4&, dan -03 sisanya
adalah cedera kepala berat (C4!. Insiden cedera kepala terutama terjadi pada
kelompok usia produktif antara -566 tahun. 4ecelakaan lalu lintas merupakan
penyebab 6"3573 dari insiden cedera kepala, 20352"3 lainnya karena jatuh dan 735
93 lainnya disebabkan tindak kekerasan, kegiatan olahraga dan rekreasi (Irwana,2009.
%. Etio$oi
Cidera kepala merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan utama
pada kelompok usia produktif dan sebagian besar terjadi akibat kecelakaan lalu
lintas ( #ansjoer, 200087.'enyebab cidera kepala antara lain8 kecelakaan lalu lintas,
perkelahian, terjatuh, dan cidera olah raga. Cidera kepala terbuka sering disebabkan
oleh peluru atau pisau (Corkrin, 200-8-.
a. Cedera 4epala 'rimer yaitu cedera yang terjadi akibat langsung dari trauma8
- 4ulit 8 :ulnus, laserasi, hematoma subkutan, hematoma
subdural.
2 *ulang 8 ;raktur lineal, fraktur bersih kranial, fraktur infresi
(tertutup + terbuka.
7 1tak 8 Cedera kepala primer, robekan dural, contusio (ringan,
sedang, berat, difusi laserasi.
a. 4ecelakaan
-
8/16/2019 LP COB fix.doc
3/33
#enurut 4!!I, kekerasan didefinisikan sebagai suatu perihal atau
perbuatan seseorang atau kelompok yang menyebabkan cedera atau
matinya orang lain, atau menyebabkan kerusakan fisik pada barang
atau orang lain (secara paksaan.
b. Cedera 4epala &ekunder yaitu cedera yang disebabkan karena komplikasi 8
- 1edema otak
2 ipoksia otak
7 4elainan metabolic
6 4elainan saluran nafas
&yok
&elain itu penyebab lain terjadinya trauma kepala (&melt>er, 200-822-0?
-
8/16/2019 LP COB fix.doc
4/33
ika kepala bergerak membentur kepala yang diam, misalnya pada kepala yang
terbentur.
c )eformitas
'erubahan atau kerusakan pada bagian tubuh yang terjadi akibat trauma, misalnya
adanya fraktur kepala, kompresi, ketegangan atau pemotongan pada jaringan otak.
. Pato*isio$oi
'ada cedera kepala, kerusakan otak dapat terjadi dalam dua tahap yaitu cedera
primer dan cedera sekunder. Cedera primer merupakan cedera pada kepala sebagai akibat
langsung dari suatu ruda paksa, dapat disebabkan oleh benturan langsung kepala dengan
suatu benda keras maupun oleh proses akselerasi5deselerasi gerakan kepala ( Aennarelli,
-99@ dalam Israr dkk, 2009 . 'ada trauma kapitis, dapat timbul suatu lesi yang bisa
berupa perdarahan pada permukaan otak yang berbentuk titik5titik besar dan kecil, tanpa
kerusakan pada duramater, dan dinamakan lesi kontusio. $kselerasi5deselerasi terjadi
karena kepala bergerak dan berhenti secara mendadak dan kasar saat terjadi trauma.
'erbedaan densitas antara tulang tengkorak (substansi solid dan otak (substansi semi
solid menyebabkan tengkorak bergerak lebih cepat dari muatan intra kranialnya.
!ergeraknya isi dalam tengkorak memaksa otak membentur permukaan dalam tengkorak pada tempat yang berlawanan dari benturan (countrecoup (ickey, 2007 dalam Israr
dkk,2009.
4erusakan sekunder terhadap otak disebabkan oleh siklus pembengkakan dan
iskemia otak yang menyebabkan timbulnya efek kaskade, yang efeknya merusak otak.
Cedera sekunder terjadi dari beberapa menit hingga beberapa jam setelah cedera awal.
&etiap kali jaringan saraf mengalami cedera, jaringan ini berespon dalam pola tertentu
yang dapat diperkirakan, menyebabkan berubahnya kompartemen intrasel dan ekstrasel.
!eberapa perubahan ini adalah dilepaskannya glutamin secara berlebihan, kelainan aliran
kalsium, produksi laktat, dan perubahan pompa natrium pada dinding sel yang berperan
dalam terjadinya kerusakan tambahan dan pembengkakan jaringan otak. Beuron atau sel5
sel fungsional dalam otak, bergantung dari menit ke menit pada suplai nutrien yang
konstan dalam bentuk glukosa dan oksigen, dan sangat rentan terhadap cedera metabolik
bila suplai terhenti. Cedera mengakibatkan hilangnya kemampuan sirkulasi otak untuk
mengatur =olume darah sirkulasi yang tersedia, menyebabkan iskemia pada beberapa
daerah tertentu dalam otak (
-
8/16/2019 LP COB fix.doc
5/33
+. K$asi*ikasi
Ce"era kepa$a "i,ai #en-a"i
a. Cedera 4epala terbuka
-
8/16/2019 LP COB fix.doc
6/33
dan bentuk dari benturan. 4erusakan otak juga dapat terjadi jika tulang tengkorak
menusuk dan masuk ke dalam jaringan otak dan melukai durameter saraf otak,
jaringan sel otak akibat benda tajam% tembakan. Cedera kepala terbuka
memungkinkan kuman pathogen memiliki abses langsung ke otak
b. Cedera 4epala *ertutup
!enturan cranium pada jaringan otak didalam tengkorak ialah goncangan yang
mendadak. )ampaknya mirip dengan sesuatu yang bergerak cepat, kemudian serentak
berhenti dan bila ada cairan dalam otak cairan akan tumpah. Cedera kepala tertutup
meliputi8 komusio (gegar otak, kontusio (memar, dan laserasi (!runner + &uddarth,
200-?
-
8/16/2019 LP COB fix.doc
7/33
*idak keluar suara dengan rangsangan apapun -
eaksi Aerakan lengan % tungkai
eaksi #otorik Bilai
#engikuti perintah @
#elokalisir rangsangan nyeri
#enarik tubuhnya bila ada rangsangan nyeri 6
eaksi fleksi abnormal dengan rangsangan nyeri 7
eaksi ekstensi abnormal dengan rangsangan nyeri 2
*idak ada gerakan dengan rangsangan nyeri -
)engan Alasgow Coma &cale (AC&, cedera kepala dapat diklasifikasikan
menjadi 8
a. Cedera kepala ringan
Bilai AC&8 -75-, kehilangan kesadaran kurang dari 70 menit. )itandai dengan nyeri
kepala, muntah, =ertigo dan tidak ada penyerta seperti pada fraktur tengkorak,
kontusio%hematoma
b. Cedera kepala sedang
Bilai AC&8 95-2, kehilangan kesadaran antara 70 menit D 26 jam, dapat mengalami
fraktur tengkorak dan disorientasi ringan (bingung
c. Cedera kepala berat Bilai AC&8 75", hilang kesadaran lebih dari 26 jam, meliputi8 kontusio serebral,
laserasi, hematoma dan edema serebral (udack dan Aallo, -99@
/. 0e-a$a k$inis
a. 'erubahan kesadaran, letargi, hemiparese, ataksia, cara berjalan tidak tegap,
kehilangan tonus otot.'erubahan tekanan darah atau normal (hipertensi,
perubahan frekuensi jantung (bradikardi, takikardia, yang diselingi dengan
bradikardia disritmia.
-
8/16/2019 LP COB fix.doc
8/33
b. 'erubahan tingkah laku atau kepribadian (tenang atau dramatis.
c. Inkontinensia kandung kemih atau usus atau mengalami ganggua fungsi.
d. #untah atau mungkin proyektil, gangguan menelan (batuk, air liur, disfagia
e. 'erubahan kesadaran bisa sampai koma. 'erubahan status mental (orientasi,
kewaspadaan, perhatian, konsentrasi, pemecahan masalah, pengaruh emosi
atau tingkah laku dan memori. 'erubahan pupil (respon terhadap cahaya
simetris de=iasi pada mata, ketidakmampuan mengikuti. 4ehilangan
penginderaan seperti pengecapan, penciuman dan pendengaran, wajah tidak
simetris, refleks tendon tidak ada atau lemah, kejang, sangat sensitif terhadap
sentuhan dan gerakan, kehilangan sensasi sebagian tubuh, kesulitan dalam
menentukan posisi tubuh.
f. /ajah menyeringai, respon pada rangsangan nyeri yang hebat, gelisah tidak
bisa beristirahat, merintih.
g. 'erubahan pola nafas (apnea yang diselingi oleh hiper=entilasi, nafas
berbunyi, stridor, terdesak, ronchi, mengi positif (kemungkinan karena
aspirasi.
h. ;raktur atau dislokasi, gangguan penglihatan, kulit 8 laserasi, abrasi,
perubahan warna, adanya aliran cairan (drainase dari telinga atau hidung
(C&&, gangguan kognitif, gangguan rentang gerak, tonus otot hilang,
kekuatan secara umum mengalami paralisis, demam, gangguan dalam regulasi
tubuh.
i. $fasia motorik atau sensorik, bicara tanpa arti, berbicara berulang D ulang.
j. #erasa lemah, lelah, kaku, hilang keseimbangan.
k. Cemas,delirium, agitasi, bingung, depresi, dan impulsif.
l. #ual, muntah, mengalami perubahan selera.
m. 4ehilangan kesadaran sementara, amnesia seputar kejadian, =ertigo, sinkope,
tinitus,kehilangan pendengaran. 'erubahan dalam penglihatan,seperti
ketajamannya, diplopia, kehilangan sebagian lapang pandang, fotopobia,
gangguan pengecapan dan penciuman.
n. &akit kepala dengan intensitas dan lokasi yang berbeda, biasanya lama.
o. 'ada kontusio, segera terjadi kehilangan kesadaran, pada hematoma,
kesadaran mungkin hilang, atau bertahap sering dengan membesarnya
hematoma atau edema intestisium.
p. espon pupil mungkin lenyap atau segera progresif memburuk.
-
8/16/2019 LP COB fix.doc
9/33
E. 'erubahan prilaku, kognitif dan perubahan fisik pada berbicara dan gerakan
motorik timbul dengan segera atau secara lambat.
r. ematoma epidural dimanifestasikan dengan awitan yang cepat. ematoma
ini mengancam hidup dan dikarakteristikkan dengan detoriorasi yang cepat,
sakit kepala, kejang, koma dan hernia otak dengan kompresi pada batang otak.
s. ematoma subdural terjadi dalam
6" jam cedera dan
dikarakteristikkan dengan sakit
kepala, agitasi, konfusi,
mengantuk berat, penurunan tingkat
kesadaran, dan peningkatan *I4.
ematoma subdural kronis juga
dapat terjadi.
t. 'erubahan ukuran pupil (anisokoria
u. *riad Cushing (denyut jantung menurun, hipertenai, depresi pernapasan
=. $pabila meningkatnya tekanan intracranial, terdapat pergerakan atau posisi
abnormal ekstrimitas
Per"araan yan serin "ite#2kan
a. pidural ematoma
*erdapat pengumpulan darah di antara tulang tengkorak dan duramater akibat
pecahnya pembuluh darah % cabang D cabang arteri meningeal media yang
terdapat di duramater, pembuluh darah ini tidak dapat menutup sendiri karena
itu sangat berbahaya. )apat terjadi dalam beberapa jam sampai -52 hari.
-
8/16/2019 LP COB fix.doc
10/33
terjadi dalam 2 minggu atau beberapa bulan. *anda5tanda dan gejalanya adalah
8 nyeri kepala, bingung, mengantuk, menarik diri, berfikir lambat, kejang dan
udem pupil. 'erdarahan intracerebral berupa perdarahan di jaringan otak
karena pecahnya pembuluh darah arteri? kapiler? =ena. *anda dan gejalanya8
nyeri kepala, penurunan kesadaran, komplikasi pernapasan, hemiplegia kontra
lateral, dilatasi pupil, perubahan tanda5tanda =ital.
c. 'erdarahan &ubarachnoid
'erdarahan di dalam rongga subarachnoid akibat robeknya pembuluh darah
dan permukaan otak, hampir selalu ada pad cedera kepala yang hebat.
*anda dan gejala 8
Byeri kepala, penurunan kesadaran, hemiparese, dilatasi pupil ipsilateral dan
kaku kuduk
3. Pe#eriksaan *isik
1bser=asi dan pemeriksaan fisik
-. 4eadaan umum 8 ing.
-
8/16/2019 LP COB fix.doc
11/33
b. 4ardio=askuler ( !2 8 !leeding
• Inspeksi 8 !entuk dada simetris kanan kiri, denyut jantung pada ictus cordis -
• Palpasi 8 ;rekuensi nadi%, tekanan darah, suhu, perfusi dingin, berkeringat
• Perkusi 8 &uara pekak
• Auskultasi 8 Irama reguler, sistole%murmur, bendungan =ena jugularis, oedema
c. 'ersyarafan ( !7 8 !rain 4esadaran, AC&
• 4epala 8 !entuk o=ale, wajah tampak miring ke sisi kanan
• #ata 8 4onjungti=a tidak anemis, sklera tidak icteric, pupil isokor, gerakan bola
mata mampu mengikuti perintah.
• #ulut 8 4esulitan menelan, kebersihan penumpukan ludah dan lendir, bibir
tampak kering, terdapat afasia.
•
-
8/16/2019 LP COB fix.doc
12/33
• Perkusi 8 &uara timpani pada abdomen, kembung ada suara pekak pada daerah
hepar.
• Auskultasi 8 'eristaltik lebih cepat.
• $bdomen 8 *idak terdapat asites, turgor menurun, peristaltik ususnormal.
• ektum 8 ectal to see
f. *ulang5otot5integumen ( !@ 8 !one
• 4emapuan pergerakan sendi 8 4esakitan pada kaki saat gerak pasif, droop foot,
kelemahan otot pada ekstrimitas atas dan bawah.
• 4ulit 8 /arna kulit, tidak terdapat luka dekubitus, turgor baik, akral kulit.
4. Pe#eriksaan "ianostik5pen2n-an
a. 'emeriksaan laboratorium
• $A) 8 untuk mengetahui adanya masalah =entilasi atau oksigenasi
perdarahan sub arakhnoid.
• 4imia elektrolit darah 8 mengetahui ketidakseimbangan yang berperan
dalam peningkatan *I4 atau perubahan mental.
b. adiology
• C* &can (tanpa atau dengan kontras mengidentifikasi adanya hemoragik,
menentukan ukuran =entrikuler, pergeseran jaringan otak.
• #I 8 sama dengan C* &can
• $ngiografi serebral 8 menunjukkan kelainan sirkulasi serebral, seperti
pergeseran jaringan otak akibat edema, pendarahan, trauma.
• A 8 untuk memperlihatkan keberadaan atau berkembangnya gelombang
patologis.
• &inar F 8 untuk mendeteksi adanya perubahan struktur tulang ( fraktur ,
pergeseran struktur dari garis tengah ( karena perdarahan adanya fragmen
tulang.
• !$8 #engoreksi batas fungsi corteks dan otak kecil
• '*8 #endeteksi perubahan akti=itas metabolisme otak
-
8/16/2019 LP COB fix.doc
13/33
• &creen *oGicologi8 Hntuk mendeteksi pengaruh kanan intrkrani obat
sehingga menyebabkan penurunan kesadan.
• #yelogram 8)ilakukan untuk menunjukan =ertebrae dan adanya
bendungan dari spinal aracknoid jika dicurigai.
• *horaG F ray 8Hntuk mengidentifikasi keadaan pulmo.
c.;ungsi lumbal 8 C&&, dapat menduga kemungkinan adanya perdarahan sub
arakhnoid.
d. $!As8 #endeteksi keberadaan =entilasi atau masalah pernapasan (oksigenisasi
jika terjadi peningkatan tekanan intracranial
e.&creen *oGicologi8 Hntuk mendeteksi pengaruh kanan intrkrani obat sehingga
menyebabkan penurunan kesadan.f. 'emeriksaan fungsi pernafasan8 #engukur =olume maksimal dari inspirasi dan
ekspirasi yang penting diketahui bagi penderita dengan cidera kepala dan pusat
pernafasan (medulla oblongata.
16. Terapy
Penata$aksanaan
'enatalaksanaan saat awal trauma pada cedera kepala selain dari factor
mempertahankan fungsi $!C (airway, breathing, circulation dan menilai status
neurologis (disability, eGposure, maka factor yang harus diperhitungkan pula adalah
mengurangi iskemia serebri yang terjadi. &elain itu perlu pula dikontrol kemungkinan
tekanan intracranial yang meninggi disebabkan oleh edema serebri. &ekalipun tidak
jarang memerlukan tindakan operasi, tetapi usaha untuk menurunkan tekanan
intracranial ini dapat dilakukan dengan cara menurunkan 'aC12 dengan
hiper=entilasi yang mengurangi asidosis intraserebral dan menambah metabolisme
intraserebral. $dapun usaha untuk menurunkan 'aC12 ini yakin dengan intubasi
endotrakeal, hiper=entilasi. Intubasi dilakukan sedini mungkin kepala klien yang
koma untuk mencegah terjadinya 'aC12 yang meninggi. 'rinsip $!C dan =entilasi
yang teratur dapat mencegah peningkatan tekanan intracranial.
'enangan khususnya pada klien dengan C4! yang mengalami perdarahan atau
hematom di kepala baik pada bagian ) maupun &) dilakukan tindakan
trepanasi. *repanasi%kraniotomi adalah suatu tindakan membuka tulang kepala yang
-
8/16/2019 LP COB fix.doc
14/33
bertujuan mencapai otak untuk tindakan pembedahan definitif. pidural ematoma
() adalah suatu perdarahan yang terjadi di antara tulang dan lapisan duramater.
4ontusio berat obser=asi dan tirah baring, dilakukan pembersihan % debridement dan
sel5sel yang mati (secara bedah terutama pada cedera kepala terbuka Hntuk cedera kepala terbuka diperlukan antibiotika untuk mencegah terjadinya infeksi
)ilakukan metode5metode untuk menurukan tekanan intracranial termasuk pemberian
diuretic dan anti inflamasi
ure pada masa minggu pertama setelah cedera. #eskipun demikian,
keadaan ini berkembang menjadi epilepsy
c. In*eksi.
-
8/16/2019 LP COB fix.doc
15/33
;aktur tengkorak atau luka terbuka dapat merobekan membran (meningen
sehingga kuman dapat masuk. Infeksi meningen ini biasanya berbahaya karena
keadaan ini memiliki potensial untuk menyebar ke sistem saraf yang lain
". Ker2sakan sara*.
Cedera pada basis tengkorak dapat menyebabkan kerusakan pada ner=us facialis.
&ehingga terjadi paralysis dari otot5otot facialis atau kerusakan dari saraf untuk
pergerakan bola mata yang menyebabkan terjadinya penglihatan ganda
e. Hi$annya ke#a#p2an koniti*.
!erfikir, akal sehat, penyelesaian masalah, proses informasi dan memori
merupakan kemampuan kognitif. !anyak penderita dengan cedera kepala berat
mengalami masalah kesadaran
1!. Pronosis
'ragnosa pasien cedera kepala akan lebih baik bila penatalaksanaan dilakukan secara
tepat dan cepat. 'asien meninggal karena beberapa factor yakni 8 'rolog hipoksia dan
hipotensi, herniasi otak, komplikasi 5 komplikasi sistemik.
-
8/16/2019 LP COB fix.doc
16/33
B. Konsep Dasar As2an Kepera9atan
1.Penka-ian
a. )ata subjektif 8
Identitas (pasien dan keluarga%penanggung jawab meliputi8 Bama, umur,jenis
kelamin, suku bangsa, agama, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan,
alamat, dan hubungan pasien dengan keluarga%pengirim.
4eluhan utama8 !agaimana pasien bisa datang ke ruang gawat darurat, apakah
pasien sadar atau tidak, datang sendiri atau dikirim oleh orang lain
iwayat cedera, meliputi waktu mengalami cedera (hari, tanggal, jam,
lokasi%tempat mengalami cedera.
#ekanisme cedera8 !agaimana proses terjadinya sampai pasien menjadi
cedera.
Allergi (alergi8 $pakah pasien mempunyai riwayat alergi terhadap makanan
(jenisnya, obat, dan lainnya.
Medication (pengobatan8 $pakah pasien sudah mendapatkan pengobatan
pertama setelah cedera, apakah pasien sedang menjalani proses pengobatan
terhadap penyakit tertentu
Past Medical History (riwayat penyakit sebelumnya8 $pakah pasien
menderita penyakit tertentu sebelum menngalami cedera, apakah penyakit
tersebut menjadi penyebab terjadinya cedera
Last Oral Intake (makan terakhir8 4apan waktu makan terakhir sebelum
cedera al ini untuk memonitor muntahan dan untuk mempermudah
mempersiapkan bila harus dilakukan tindakan lebih lanjut%operasi.
Event Leading Injury (peristiwa sebelum%awal cedera8 $pakah pasien
mengalami sesuatu hal sebelum cedera, bagaimana hal itu bisa terjadi
Penka-ian ABCD :0H
$I/$
- Cek jalan napas paten atau tidak
- $da atau tidaknya obstruksi misalnya karena lidah jatuh kebelakang, terdapat
cairan, darah, benda asing, dan lain5lain.
- )engarkan suara napas, apakah terdapat suara napas tambahan seperti snoring,
gurgling, crowing.
!$*IBA
- 4aji pernapasan, napas spontan atau tidak
- Aerakan dinding dada simetris atau tidak
-
8/16/2019 LP COB fix.doc
17/33
- Irama napas cepat, dangkal atau normal
- 'ola napas teratur atau tidak
- &uara napas =esikuler, whee>ing, ronchi
- $da sesak napas atau tidak (- $danya pernapasan cuping hidung, penggunaan otot bantu pernapasan
CICH
-
8/16/2019 LP COB fix.doc
18/33
- 4aji nyeri dengan
' 8 'roblem
J 8 Jualitas%Juantitas
8 egio
& 8 &kala
* 8 *ime
- &$#'
-
8/16/2019 LP COB fix.doc
19/33
*anda 8 'erubahan kesadaran bisa sampai koma, perubahan status mental
(orientasi, kewaspadaan, perhatian, konsentrasi, pemecahan masalah, pengaruh
emosi%tingkah laku dan memori.
'erubahan pupil (respon terhadap cahaya, simetri, de=iasi pada mata,
ketidakmampuan mengikuti.
4ehilangan pengindraan, spt8 pengecapan, penciuman dan pendengaran.
/ajah tidak simetris, genggaman lemah, tidak seimbang, reflek tendon dalam
tidak ada atau lemah, apraksia, hemiparese, Euadreplegia, postur (dekortikasi,
deserebrasi, kejang. &angat sensiti=e terhadap sentuhan dan gerakan,
kehilangan sensasi sebagian tubuh, kesulitan dalam menentukan posisi tubuh
h. Byeri%kenyamanan
Aejala 8 &akit kepala dengan intensitas dan lokasi yang berbeda, biasanya lama
*anda 8 /ajah menyeringai, respon menarik pada rangsangan nyeri yang hebat,
gelisah tidak bisa beristirahat, merintih.
i. 'ernafasan
*anda 8 'erubahan pola nafas (apnea yang diselingi oleh hiper=entilasi. Bapas
berbunyi, stridor, tersedak.onkhi, mengi positif (kemungkinan karena
respirasi
j. 4eamanan
Aejala 8 *rauma baru%trauma karena kecelakaan
*anda 8 ;raktur%dislokasi, gangguan penglihatan.
k. 4ulit8 laserasi, abrasi, perubahan warna, spt Kraccoon eyeL, tanda battle disekitar
telinga (merupakan tanda adanya trauma. $danya aliran cairan (drainase dari
telinga%hidung (C&&.
l. Aangguan kognitif, gangguan rentang gerak, tonus otot hilang, kekuatan secara
umum mengalami paralysis. )emam, gangguan dalam regulasi suhu tubuh.
m. Interaksi &osial
*anda 8 $fasia motorik dan sensorik, bicara tanpa arti, bicara berulang ulang,
disartris, anomia.
n. 'enyuluhan%pembelajaran
Aejala 8 'enggunaan alcohol%obat lain
!. Dianosa Kepera9atan
a. 'erubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan penghentian aliran
darah (hemoragi, hematoma? edema cerebral? penurunan *) sistemik%hipoksia
(hipo=olemia, disritmia jantung.
b. esiko tinggi pola napas tidak efektif berhubungan dengan kerusakan
neuro=askuler (cedera pada pusat pernapasan otak. 4erusakan persepsi atau
kognitif. 1bstruksi trakeobronkhial.
-
8/16/2019 LP COB fix.doc
20/33
c. esiko tinggi terhadap infeksi b.d jaringan trauma, kulit rusak, prosedur in=asif.
'enurunan kerja silia, stasis cairan tubuh. 4ekurangan nutrisi. espon inflamasi
tertekan (penggunaan steroid. 'erubahan integritas sistem tertutup (kebocoran
C&&.
d. *idak efektifnya pola napas sehubungan dengan depresi pada pusat napas di otak.
e. 4eterbatan akti=itas s%d penurunan kesadaran.
f. esiko tinggi gangguan integritas kulit sehubungan dengan immobilisasi, tidak
adekuatnya sirkulasi perifer.
g. *idakefektifnya kebersihan jalan napas sehubungan dengan penumpukan sputum.
h. 4ecemasan keluarga sehubungan keadaan yang kritis pada pasien.
i. Byeri akut b.d dengan agen injuri fisik,
j. )efisit self care b.d de5ngan kelelahan, nyeri
%. Renana As2an Kepera9atan
a. Per2,aan per*2si -arinan sere,ra$ ,er2,2nan "enan penentian a$iran
"ara (e#orai; e#ato#a)< e"e#a ere,ra$< pen2r2nan TD siste#ik5ipoksia
(ipo=o$e#ia; "isrit#ia -ant2n).
*ujuan8
• #empertahankan tingkat kesadaran biasa%perbaikan, kognisi, dan fungsi
motorik%sensorik.
4riteria hasil8
• *anda =ital stabil dan tidak ada tanda5tanda peningkatan *I4
Inter=ensi 8
- *entukan faktor5faktor yang menyebabkan koma%penurunan perfusi jaringan
otak dan potensial peningkatan *I4.
asional 8 'enurunan tanda%gejala neurologis atau kegagalan dalam
pemulihannya setelah serangan awal, menunjukkan perlunya pasien dirawat di
perawatan intensif.
2 'antau %catat status neurologis secara teratur dan bandingkan dengan nilai
standar AC&.
-
8/16/2019 LP COB fix.doc
21/33
asional 8 #engkaji tingkat kesadaran dan potensial peningkatan *I4 dan
bermanfaat dalam menentukan lokasi, perluasan dan perkembangan kerusakan
&&'.
7 =aluasi keadaan pupil, ukuran, kesamaan antara kiri dan kanan, reaksi
terhadap cahaya.
asional 8 eaksi pupil diatur oleh saraf cranial okulomotor (III berguna
untuk menentukan apakah batang otak masih baik. Hkuran% kesamaan
ditentukan oleh keseimbangan antara persarafan simpatis dan parasimpatis.
espon terhadap cahaya mencerminkan fungsi yang terkombinasi dari saraf
kranial optikus (II dan okulomotor (III.
6 'antau tanda5tanda =ital8 *), nadi, frekuensi nafas, suhu.
asional 8 'eningkatan *) sistemik yang diikuti oleh penurunan *) diastolik
(nadi yang membesar merupakan tanda terjadinya peningkatan *I4, jika
diikuti oleh penurunan kesadaran. ipo=olemia%hipertensi dapat
mengakibatkan kerusakan%iskhemia cerebral. )emam dapat mencerminkan
kerusakan pada hipotalamus. 'eningkatan kebutuhan metabolisme dan
konsumsi oksigen terjadi (terutama saat demam dan menggigil yang
selanjutnya menyebabkan peningkatan *I4.
'antau intake dan out put, turgor kulit dan membran mukosa.
asional 8 !ermanfaat sebagai indikator dari cairan total tubuh yang
terintegrasi dengan perfusi jaringan. Iskemia%trauma serebral dapat
mengakibatkan diabetes insipidus. Aangguan ini dapat mengarahkan pada
masalah hipotermia atau pelebaran pembuluh darah yang akhirnya akan
berpengaruh negatif terhadap tekanan serebral.
@ *urunkan stimulasi eksternal dan berikan kenyamanan, seperti lingkungan
yang tenang.
asional 8 #emberikan efek ketenangan, menurunkan reaksi fisiologis tubuh
dan meningkatkan istirahat untuk mempertahankan atau menurunkan *I4.
-
8/16/2019 LP COB fix.doc
22/33
!antu pasien untuk menghindari %membatasi batuk, muntah, mengejan.
asional 8 $kti=itas ini akan meningkatkan tekanan intrathorak dan
intraabdomen yang dapat meningkatkan *I4.
" *inggikan kepala pasien -56 derajad sesuai indikasi%yang dapat ditoleransi.
asional 8 #eningkatkan aliran balik =ena dari kepala sehingga akan
mengurangi kongesti dan oedema atau resiko terjadinya peningkatan *I4.
9 !atasi pemberian cairan sesuai indikasi.
asional 8 'embatasan cairan diperlukan untuk menurunkan edema serebral,meminimalkan fluktuasi aliran =askuler *) dan *I4.
-0 !erikan oksigen tambahan sesuai indikasi.
asional 8 #enurunkan hipoksemia, yang mana dapat meningkatkan
=asodilatasi dan =olume darah serebral yang meningkatkan *I4.
-- !erikan obat sesuai indikasi, misal8 diuretik, steroid, antikon=ulsan, analgetik,sedatif, antipiretik.
asional 8 )iuretik digunakan pada fase akut untuk menurunkan air dari sel
otak, menurunkan edema otak dan *I4,. &teroid menurunkan inflamasi, yang
selanjutnya menurunkan edema jaringan. $ntikon=ulsan untuk mengatasi dan
mencegah terjadinya aktifitas kejang. $nalgesik untuk menghilangkan nyeri .
&edatif digunakan untuk mengendalikan kegelisahan, agitasi. $ntipiretik
menurunkan atau mengendalikan demam yang mempunyai pengaruh
meningkatkan metabolisme serebral atau peningkatan kebutuhan terhadap
oksigen.
,. Resiko tini po$a napas ti"ak e*ekti* ,er2,2nan "enan ker2sakan
ne2ro=ask2$er (e"era pa"a p2sat pernapasan otak). Ker2sakan persepsi ata2
koniti*. O,str2ksi trakeo,ronkia$.
T2-2an
-
8/16/2019 LP COB fix.doc
23/33
mempertahankan pola pernapasan efektif.
Kriteria e=a$2asi
bebas sianosis, A)$ dalam batas normal
Inter=ensi
- 'antau frekuensi, irama, kedalaman pernapasan. Catat ketidakteraturan
pernapasan.
asional 8 'erubahan dapat menandakan awitan komplikasi pulmonal atau
menandakan lokasi%luasnya keterlibatan otak. 'ernapasan lambat, periode apnea
dapat menandakan perlunya =entilasi mekanis.
2 'antau dan catat kompetensi reflek gag%menelan dan kemampuan pasien untuk
melindungi jalan napas sendiri. 'asang jalan napas sesuai indikasi.
asional 8 4emampuan memobilisasi atau membersihkan sekresi penting untuk
pemeliharaan jalan napas. 4ehilangan refleks menelan atau batuk menandakan
perlunaya jalan napas buatan atau intubasi.
7 $ngkat kepala tempat tidur sesuai aturannya, posisi miirng sesuai indikasi.
asional 8 Hntuk memudahkan ekspansi paru%=entilasi paru dan menurunkan
adanya kemungkinan lidah jatuh yang menyumbat jalan napas.
6 $njurkan pasien untuk melakukan napas dalam yang efektif bila pasien sadar.
asional 8 #encegah%menurunkan atelektasis.
-
8/16/2019 LP COB fix.doc
24/33
=asokonstriksi yang pada akhirnya akan berpengaruh cukup besar pada perfusi
jaringan.
@ $uskultasi suara napas, perhatikan daerah hipo=entilasi dan adanya suara
tambahan yang tidak normal misal8 ronkhi, whee>ing, krekel.
asional 8 Hntuk mengidentifikasi adanya masalah paru seperti atelektasis,
kongesti, atau obstruksi jalan napas yang membahayakan oksigenasi cerebral
dan%atau menandakan terjadinya infeksi paru.
'antau analisa gas darah, tekanan oksimetri
asional 8 #enentukan kecukupan pernapasan, keseimbangan asam basa dan
kebutuhan akan terapi.
"
-
8/16/2019 LP COB fix.doc
25/33
T2-2an
#empertahankan normotermia, bebas tanda5tanda infeksi.
Kriteria e=a$2asi
#encapai penyembuhan luka tepat waktu.
Inter=ensi
- !erikan perawatan aseptik dan antiseptik, pertahankan tehnik cuci tangan yang
baik.
asional 8 Cara pertama untuk menghindari terjadinya infeksi nosokomial.
2 1bser=asi daerah kulit yang mengalami kerusakan, daerah yang terpasang alat
in=asi, catat karakteristik dari drainase dan adanya inflamasi.
asional 8 )eteksi dini perkembangan infeksi memungkinkan untuk melakukan
tindakan dengan segera dan pencegahan terhadap komplikasi selanjutnya.
7 'antau suhu tubuh secara teratur, catat adanya demam, menggigil, diaforesis
dan perubahan fungsi mental (penurunan kesadaran.
asional 8 )apat mengindikasikan perkembangan sepsis yang selanjutnya
memerlukan e=aluasi atau tindakan dengan segera.
6 $njurkan untuk melakukan napas dalam, latihan pengeluaran sekret paru secara
terus menerus. 1bser=asi karakteristik sputum.
asional 8 'eningkatan mobilisasi dan pembersihan sekresi paru untuk
menurunkan resiko terjadinya pneumonia, atelektasis.
!erikan antibiotik sesuai indikasi.
asional 8 *erapi profilatik dapat digunakan pada pasien yang mengalami
trauma, kebocoran C&& atau setelah dilakukan pembedahan untuk menurunkan
resiko terjadinya infeksi nosokomial.
-
8/16/2019 LP COB fix.doc
26/33
". Ti"ak e*ekti*nya po$a napas se2,2nan "enan "epresi pa"a p2sat napas "i
otak.
T2-2an mempertahankan pola napas yang efektif melaui =entilator.
Ranana tin"akan
- itung pernasan klien satu menit penuh.
asional 8 pernapasan yang cepat dari pasien dapat menimbulkan alkalosis
respiratori dan pernapasan lambat meningkatkan tekanan 'aC12 dan menyebabkan
asidosis respiratorik.
2 1bser=asi ratio inspirasi dan ekspirasi.
asional 8 pada fase ekspirasi biasanya 2G lebih panjang dari inspirasi, tapi dapat
lebih panjang sebagai kompensasi terperangkapnya udara terhadap gangguan
pertukaran gas.
7 'erhatikan kelembaban dan suhu klien.
asional 8 keadan dehidrasi dapat mengeringkan sekresi%cairan paru sehingga
menjadi kental dan meningkatkan resiko infeksi.
6 Cek pemasangan tube.
asional 8 memberikan =entilasi yang adekuat dalam pemberian tidal =olume.
Cek selang =entilator setiap waktu (- menit.
asional 8 adanya obstruksi dapat menimbulkan tidak adekuatnya pengaliran
=olume dan menimbulkan penyebaran udara yang tidak adekuat.
@ &iapkan ambu bag tetap berada di dekat klien.
asional 8 membantu memberikan =entilasi yang adekuat bila ada gangguan pada
=entilator.
e. Keter,atan akti=itas s5" pen2r2nan kesa"aran.
T2-2an 4ebutuhan dasar klien dapat terpenuhi secara adekuat.
Ranana tin"akan
- !eri penjelasan tiap melakukan tindakan pada klien.
asional 8 penjelasan dapat mengurangi kecemasan dan meningkatkan kerja sama
yang dilakukan pada klien dengan kesadaran penuh atau menurun.
2 !eri bantuan untuk memenuhi kebersihan diri.
asional 8 kebersihan diri merupakan kebutuhan dasar akan kenyamanan yang harus
dijaga oleh perawat untuk meningkatkan rasa nyaman, mencegah infeksi dan
keindahan.
-
8/16/2019 LP COB fix.doc
27/33
7 !eri bantuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan.
asional 8 makanan dan minuman merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi
untuk menjaga kelangsungan perolehan energi. )iberikan sesuai dengan kebutuhan
klien.
6 elaskan pada keluarga tindakan yang dapat dilakukan untuk menjaga lingkaungan
yamg aman dan bersih.
asional 8 keikut sertaan keluarga diperlukan untuk menjaga hubungan klien5
keluarga.
!erikan bantuan untuk memenuhi kebersihan dan keamanan lingkungan.
asional 8 linkungan yang bersih dapat mencegah infeksi dan kecelakaan.
*. Resiko tini an2an interitas k2$it se2,2nan "enan i##o,i$isasi; ti"ak
a"ek2atnya sirk2$asi peri*er.
*ujuan 8
Aangguan integritas kulit tidak terjadi
encana tindakan 8
- 4aji fungsi motorik dan sensorik pasien dan sirkulasi perifer untuk menetapkan
kemungkinan terjadinya lecet pada kulit.
2 4aji kulit pasien setiap " jam 8 palpasi pada daerah yang tertekan.7 !erikan posisi dalam sikap anatomi dan gunakan tempat kaki untuk daerah yang
menonjol.
6 Aanti posisi pasien setiap 2 jam
'ertahankan kebersihan dan kekeringan pasien 8 keadaan lembab akan
memudahkan terjadinya kerusakan kulit.
@ #assage dengan lembut di atas daerah yang menonjol setiap 2 jam sekali.
'ertahankan alat5alat tenun tetap bersih dan tegang.
" 4aji daerah kulit yang lecet untuk adanya eritema, keluar cairan setiap " jam.
9 !erikan perawatan kulit pada daerah yang rusak % lecet setiap 6 5 " jam dengan
menggunakan 212.
. Ti"ak e*ekti*nya ke,ersian -a$an napas se2,2nan "enan pen2#p2kan
sp2t2#.
Tujuan
#empertahankan jalan napas dan mencegah aspirasi
Kriteria Evaluasi
-
8/16/2019 LP COB fix.doc
28/33
&uara napas bersih, tidak terdapat suara sekret pada selang dan bunyi alarm karena
peninggian suara mesin, sianosis tidak ada.
!encana tindakan
- 4aji dengan ketat (tiap - menit kelancaran jalan napas. 1bstruksi dapat disebabkan
pengumpulan sputum, perdarahan, bronchospasme atau masalah terhadap tube.
2 =aluasi pergerakan dada dan auskultasi dada (tiap - jam . 'ergerakan yang simetris dan
suara napas yang bersih indikasi pemasangan tube yang tepat dan tidak adanya
penumpukan sputum.
7
-
8/16/2019 LP COB fix.doc
29/33
I Byeri akut b.d dengan
agen injuri fisik.
NOC
o Byeri terkontrol
o *ingkat Byerio *ingkat kenyamanan
&etelah dilakukan asuhan
keperawatan selama M. G
26 jam, klien dapat 8
o #engontrol nyeri, de5
ngan indikator8
o #engenal faktor5
faktor penyebabo #engenal onset nyeri
o *indakan pertolong5an
non farmakologi
o #enggunakan anal5
getik
o #elaporkan gejala5
gejala nyeri kepada
tim kesehatan.
o
Byeri terkontrol
o #enunjukkan tingkat
nyeri, dengan
indikator8
o #elaporkan nyeri
o ;rekuensi nyeri
o
-
8/16/2019 LP COB fix.doc
30/33
kebutuhan tidur dan
istirahat tercukupi • Pene$o$aan ana$etik(!!16)
o 'eriksa perintah medis tentang obat,
dosis + frekuensi obat analgetik.
o 'eriksa riwayat alergi klien.o 'ilih obat berdasarkan tipe dan beratnya
nyeri.
o 'ilih cara pemberian I: atau I# untuk
pengobatan, jika mungkin.
o #onitor =ital sign sebelum dan sesudah
pemberian analgetik.
o 4elola jadwal pemberian analgetik yang
sesuai.
o =aluasi efektifitas dosis analgetik,obser=asi tanda dan gejala efek
samping, misal depresi pernafasan, mual
dan muntah, mulut kering, + konstipasi.
o 4olaborasi dgn dokter untuk obat, dosis
+ cara pemberian yg diindikasikan.
o *entukan lokasi nyeri, karakteristik,
kualitas, dan keparahan sebelum
pengobatan.
o
!erikan obat dengan prinsip benar • --. )okumentasikan respon dari
analgetik dan efek yang tidak
diinginkan
j )efisit self care b.d
de5ngan kelelahan,
nyeri.
• B1C8
• 'erawatan diri 8
• (mandi, #akan
*oiletting, berpakaian
•
&etelah diberimoti=asi perawatan
selama M.G26 jam, ps
mengerti cara
memenuhi $)<
secara bertahap sesuai
kemam5puan, dengan
kriteria 8
N #engerti secara
seder5hana cara
mandi, makan,
• BIC8 #embantu perawatan diri
klien #andi dan toiletting
• $ktifitas8
o *empatkan alat5alat mandi di tempat
yang mudah dikenali dan mudah
dijangkau klien
o
-
8/16/2019 LP COB fix.doc
31/33
toileting, dan
berpakaian serta
mau mencoba se5
cara aman tanpa
cemas• N 4lien mau
berpartisipasi dengan
senang hati tanpa
keluhan dalam
memenuhi $)<
&ediakan pakaian di
tempat yang mudah
dijangkau
!antu berpakaian
yang sesuai aga pri=cy klien
!erikan pakaian
pribadi yg digemari
dan sesuai
• NIC ADL 'akan
o $njurkan duduk dan berdoOa
bersama teman
o )ampingi saat makano !antu jika klien belum
mampu dan beri contoh
• 6. !eri rasa nyaman saat makan
-.
-
8/16/2019 LP COB fix.doc
32/33
DA:TARPU7TAKA
$merican College of &urgeon Committee on *rauma. 2006. Cedera 4epala. )alam 8
Advanced Trau&a Li'e (upport 'o $octors. Ikatan $hli !edah Indonesia. 4omisi
trauma I4$!I.
*urner )$. -99@ "eurological evaluation o' a patient )ith head trau&a. )alam 8
Beurosurgery2nd edition. Bew ork8 #cAraw ill, -99@
Irwana 1. (2009 #edera Kepala .;aculty of #edicine Hni=ersitas of iau 'ekan !aru.
1nline.http8%%yayanakhyar.files.wordpress.com%2009%0%cederaPkepalaPfilesPofPdrs
medPfkur.pdf (diakses pada tanggal -6 desember 20-7
!rain Injury $ssociation of $merica. *ypes of !rain Injury. ttp8%%www.biausa.org
Qdiakses -6 desember 20-7R
!ickley,
-
8/16/2019 LP COB fix.doc
33/33