Layout Tanaman Jagung 2012 final

download Layout Tanaman Jagung 2012 final

of 16

Transcript of Layout Tanaman Jagung 2012 final

  • 8/16/2019 Layout Tanaman Jagung 2012 final

    1/16

    Penggunaan BWD Dalam Menentukan Kebutuhan Pupuk N   |i

  • 8/16/2019 Layout Tanaman Jagung 2012 final

    2/16

    Penggunaan BWD Dalam Menentukan Kebutuhan Pupuk N   |ii

    TEKNOLOGI PENGGUNAAN

    BAGAN WARNA DAUN BWD) DALAM

    MENENTUKAN KEBUTUHAN PUPUK N

    PADA TANAMAN JAGUNG

    Penyusun:

    Iman PriyadiDani MedionoviantoNanik Anggoro

    Layout:Agung Susakti

    Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianBadan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

    Kementerian Pertanian2012 

  • 8/16/2019 Layout Tanaman Jagung 2012 final

    3/16

    Penggunaan BWD Dalam Menentukan Kebutuhan Pupuk N   |iii

    KATA PENGANTAR

    Produksi dan kualitas jagung dapat ditingkatkan melaluipenerapan teknologi mutakhir (modern) yang disesuaikan

    dengan kondisi agroekologi setempat. Penyebarluasan

    budidaya, penanganan pasca panen, dan seluk beluk usaha

    tani jagung dapat dilakukan melalui informasi buku-buku

    praktis yang diperlukan oleh para peminat agribisnis jagung.

    Salah satu komponen teknologi budidaya adalah pemupukan.

    Efisiensi pemupukan mutlak diperlukan dalam budidaya jagung

    karena menentukan produktivitas tanaman dan pendapatan

    yang akan diperoleh. Pemupukan dengan efisiensi yang tinggi

    dapat dicapai dengan penggunaan pupuk secara berimbang.

    Artinya pupuk yang akan digunakan didasarkan kepada hara

    yang dibutuhkan tanaman dan yang tersedia di tanah, sesuai

    dengan hasil yang ingin dicapai.

    Penggunaan Bagan Warna Daun (BWD) untuk mengetahui

    takaran pupuk N dilakukan pada saat tanaman berumur 40-45

    HST atau setelah pemupukan N kedua dengan takaran dan

    porsi pemberian yang sesuai dengan keadaan daerah

    setempat, adalah bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hara

    yang diperlukan tanaman, mengingat hara dalam tanah

    umumnya tidak mencukupi. Oleh karena itu, tulisan ini disusun

    bertujuan untuk memberikan informasi kepada berbagai pihakdan diharapkan dapat dipergunakan sebagai acuan dalam

    materi penyuluhan.

    Bogor, Juni 2012

    Penulis

  • 8/16/2019 Layout Tanaman Jagung 2012 final

    4/16

    Penggunaan BWD Dalam Menentukan Kebutuhan Pupuk N   |iv

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar ................................................. Iii

    Daftar Isi ........................................................ iv

    Pendahuluan ................................................... 1

    Syarat Tumbuh Tanaman Jagung............................ 2

    Komponen Teknologi Produksi................................ 2Penerapan Penggunaan BWD............ ..................... 4

    Tahapan Penggunaan BWD.................................... 8

    Bahan Bacaan............. ..................................... 11

  • 8/16/2019 Layout Tanaman Jagung 2012 final

    5/16

    Penggunaan BWD Dalam Menentukan Kebutuhan Pupuk N   |1

    PENDAHULUAN

    Tanaman jagung (zea mays L.) merupakan komoditas pangan

    terpenting sesudah padi karena selain sebagai sumber

    karbohidrat, juga sebagai bahan baku industri pangan untuk

    manusia dan pakan untuk ternak. Teknologi produksi jagung

    sudah banyak dihasilkan oleh lembaga penelitian dan

    pengkajian lingkup Badan Litbang Pertanian maupun

    Perguruan Tinggi, namun belum banyak diterapkan

    dilapangan. Penggunaan pupuk urea misalnya, ada yangsampai 600 kg/ha jauh lebih tinggi dari kisaran yang

    seharusnya diberikan yaitu 350-400 kg/ha.

    Di Indonesia, jagung ditanam pada agrosistem yang beragam,

    mulai dari lingkungan berpdoduktivtas tinggi (lahan subur)

    sampai berproduktivitas rendah (lahan sub optimal dan

    marginal). Karena itu diperlukan teknologi produksi spesifik

    lokasi, sesuai dengan kondisi lingkungan setempat.

    Untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman jagung yang baik,

    petani cenderung menggunakan pupuk N (urea) secara

    berlebihan. Padahal cara ini t idak hanya

    merupakan pemborosan, tetapi juga dapat menyebabkan

    tanaman peka terhadap penyakit dan mudah rebah selain

    merusak struktur kimia tanah dan mengganggu kesehatan

    lingkungan.

    Bagan Warna Daun (BWD = Leaf Color Chart = LCC) berguna

    untuk mengetahui kecukupan N pada tanaman

    jagung. Bentuknya persegi panjang dengan 4 kotak skala

    warna, mulai dari hijau muda hingga hijau tua.

    Dengan bantuan BWD dapat diketahui apakah tanaman perlu

    segera diberi pupuk N atau tidak dan berapa takaran N yang perlu

  • 8/16/2019 Layout Tanaman Jagung 2012 final

    6/16

    Penggunaan BWD Dalam Menentukan Kebutuhan Pupuk N   |2

    diberikan. Pemberian pupuk N berdasarkan pengukuran warna

    daun dengan BWD dapat menekan biaya pemakaian pupuk

    sebanyak 15-20% dari takaran yang umum digunakan

    petani tanpa menurunkan hasil.

    SYARAT TUMBUH TANAMAN JAGUNG

    Pertumbuhan dan produksi tanaman dipengaruhi oleh faktor

    iklim seperti suhu, air (hujan), radiasi surya, kelembaban,

    tanah dan hara dalam tanah. Tanaman jagung termasuk

    tanaman C4, sehingga selama pertumbuhannya, tanaman

    jagung harus mendapatkan sinar matahari yang cukup (pada

    lahan terbuka). Apabila tanaman jagung tumbuh pada lahan

    yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat dan

    produktivitasnya kurang baik (rendah.

    Tanaman jagung dapat beradaptasi luas terhadap lingkungan

    tumbuh. Secara umum, tanaman jagung dapat tumbuh di

    dataran rendah sampai dataran tinggi ± 1300 m dpl, kisaran

    suhu udara antara 13ºC - 38ºC, dan mendapat sinar matahari

    penuh. Selama pertumbuhan, tanaman jagung membutuhkan

    suhu optimal antara 21-34ºC, dengan ketinggian antara 1000 -

    1800 m dpl, dan toleran dengan pH ( potential of Hidrogen) 

    tanah antara 5,5 - 7,0.

    KOMPONEN TEKNOLOGI PRODUKSI

    Jagung umumnya diusahakan pada lahan kering dan lahan

    sawah (tadah hujan atau irigasi). Dengan demikian alternatif

    komponen teknologi produksi jagung yang dapat diterapkan

  • 8/16/2019 Layout Tanaman Jagung 2012 final

    7/16

    Penggunaan BWD Dalam Menentukan Kebutuhan Pupuk N   |3

    dengan pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT)

    adalah :

    1. 

    Varietas unggul baru yang dapat sesuai dengankarakteristik lahan, lingkungan, dan keinginan petani

    setempat, baik jenis komposit atau bersari bebas maupun

    hibrida.

    2. 

    Benih bermutu (daya kecambah>95%), diberi perakuan

    benih (seed treatment) dengan metalaksil 2 gram

    (bahanproduk) untuk setiap kg benih. Kebutuhan benih

    15-20 kilogram per hektar, bergantung pada ukuran benih,

    mkin kecil ukuran benih (bobot benih 1.000 biji , 200gram) makin berkurang kebutuhan benih.

    3. 

    Penyiapan lahan, dilakukan pengolahan tanah jika tanah

    bertekstur berat dan tanpa olah tanah (TOT) jika tanah

    bertekstur ringan.

    4. 

    Populasi tanaman sekitar 66.600 tanaman per hektar,

    jarak tanam 75 cm x 40 cm dengan dua tanaman per

    lubang atau 75 x 20 cm dengan satu tanaman per lubang.5.

     

    Pemupukan nitrogen (N) berdasarkan stadia pertumbuhan

    tanaman dan hasil pengamatan terhadap daun dengan

    menggunakan Bagan Warna Daun (BWD).

    6. 

    Pemupukan P dan K sesuai kebutuhan berdasarkan status

    hara tanah dari hasil analisis laboratorium.

    7. 

    Bahan organik (pupuk kandang 1,5-2,0 ton/ha) diberikan

    sebagai penutup benih pada lubang tanam..

    8. 

    Pembuatan saluran draenase (khusus untuk pertanaman

    pada lahan kering datar pada musim hujan)

    9. 

    Pemberian air melalui saluran irigasi, sesuai kebutuhan

    (khusus untuk pertanaman di lahan sawah pada musim

    kemarau)

    10. 

    Pengendalian gulma secara terpadu.

    11. 

    Pengendalian hama dan penyakit secara terpadu (PHT).

  • 8/16/2019 Layout Tanaman Jagung 2012 final

    8/16

    Penggunaan BWD Dalam Menentukan Kebutuhan Pupuk N   |4

    12. 

    Panen tepat waktu dan prosesing dengan alat dan mesin.

    Berdasrkan sifatnya, komponen-komponen teknologi tersebutdapat dibedakan menjadi dua bagian : (1) teknologi untuk

    tujuan memecahkan masalah setempat atau spesifik lokasi,

    dan (2) teknologi untuk perbaikan cara budidaya yang efisien.

    PENERAPAN PENGGUNAAN BWD

    Untuk dapat tumbuh dan beproduksi optimal, tanaman jagung

    memerlukan hara yang cukup selama pertumbuhannya.

    Tanaman jagung digolongkan sebagai salah satu tanaman

    indikator untuk mengetahui ketersediaan hara dalam tanah,

    oleh karena itu pemupukan merupakan salah satu kunci bagi

    keberhasilan budidaya jagung. Pemberian pupuk, baik organikmaupun an organik, pada dasarnya bertujuan untuk memenuhi

    kebutuhan hara yang diperlukan tanaman, mengingat hara dari

    dalam tanah umumnya tidak mencukupi.

    Efisiensi pemupukan mutlak diperlukan dalam budidaya jagung

    karena menentukan produktivitas tanaman dan pendapatan

    yang akan diperoleh. Untuk efisiensi pemberian pupuk, maka

    pemupukan dilakukan secara berimbang, artinya pemberianpupuk berdasarkan kepada keseimbangan antara hara yang

    dibutuhkan oleh tanaman jagung berdasarkan sasaran tingkat

    hasil yang ingin dicapai dengan ketersediaan hara dalam

    tanah.

    Tingkat kesuburan tanah beragam antar lokasi/daerah,

    sehingga takaran dan jenis pupuk yang akan digunakan juga

  • 8/16/2019 Layout Tanaman Jagung 2012 final

    9/16

    Penggunaan BWD Dalam Menentukan Kebutuhan Pupuk N   |5

    berbeda. Oleh karena itu, pemupukan berimbang sering pula

    disebut dengan pengelolaan hara spesifik lokasi. Pemupukan

    berimbang menawarkan prinsip dan perangkat untuk

    mengoptimalkan penggunaan hara dari sumber-sumber alamiatau lokal sesuai dengan kebutuhan tanaman. Sumber hara

    alami dapat berasal dari tanah, pupuk kandang, sisa tanaman

    dan air irigasi.

    Penggunaan pupuk kimia (anorganik) pada dasarnya hanya

    untuk memenuhi kekurangan hara alami yang diperlukan

    tanaman untuk dapat tumbuh dan berkembang sampai

    menghasilkan biji sesuai dengan yang dikehendaki. Untuk itupenggunaan pupuk, baik takaran maupun waktu

    pemberiannya, perlu disesuaikan dengan umur atau fase

    pertumbuhan tanaman yang disesuaikan dengan kebutuhan

    dan rekomendasi. Pemberian pupuk kandang dilakukan dengan

    cara disebar dan diratakan bersamaan dengan pengolahan

    tanah. Sementara pemberian pupuk dasar berupa urea, TSP,

    dan KCl dilakukan dengan cara ditugal sedalam 10 cm sekitar 7cm dikiri dan kanan tanaman. Untuk urea dan TSP diberikan

    dalam satu lubang, sedangkan KCl pada lubang tersendiri.

    Setelah dimasukan pupuk, selanjutnya lubang ditutup kembali

    dengan tanah. Sementara pemberian pupuk susulan dilakukan

    dengan cara ditugal sedalam 10 cm sekitar 15 cm dari

    tanaman. Teknik pemberian pupuk nitrogen, phospat dan

    kalium lebih baik dilakukan secara sendiri-sendiri, maksudnya

    jumlah pupuk yang diberikan dalam jumlah yang sama karena

    butiran dan berat masing- masing pupuk tidak sama. Namun

    demikian tidak menutup kemungkinan untuk mempemudah

    pemupukan dapat dilakukan secara bersama-sama. Dosis

    pemupukan pada lahan sawah dan lahan kering tertera pada

    tabel. 1

  • 8/16/2019 Layout Tanaman Jagung 2012 final

    10/16

    Penggunaan BWD Dalam Menentukan Kebutuhan Pupuk N   |6

    Tabel 1. Jenis, takaran, porsi dan waktu pemberian pupuk

    pada tanaman jagung

    Jenispupuk

    Takaran 2)(Kg/ha)

    Waktu aplikasi pupuk (HST) 3)

    7-10 28-30 40-45

    Urea 300-350 25% 50% 25% (BWD)

    ZA1) 50 100% - -

    SP36 100-200 100% - -

    KCl 50-200 75% 25% -

    Catatan :

    1) Hanya diberikan jika hasil analisis tanah tanah kekurangan unsur

    hara sulfur (S).

    2) Takaran dapat berubah disesuaikan dengan analisis tanah

    sebelum tanam atau Rekomendasi setempat. Kisaran takaran

    pupuk yang tercantum pada tabel. 1 merupakan nilai hasil

    Penelitian dibeberapa lokasi dan jenis tanah yang sesuai untukkebutuhan Tanaman jagung

      Jika menggunakan pupuk majemuk, takaran unsur N, Pdan disetarakan dengan pupuk tunggal

      Cara aplikasi : pupuk diletakan dalam lubang yang dibuatdengan tugal di samping tanaman dengan jarak 5-10 cmdari tanaman, dan ditutup dengan tanah.

    3)  HST = hari setelah tanam

    (Doc. Balit Serealia, Maros, 2007)

  • 8/16/2019 Layout Tanaman Jagung 2012 final

    11/16

    Penggunaan BWD Dalam Menentukan Kebutuhan Pupuk N   |7

    Gambar 1

    Gambar 2

    Keterangan :

    Gambar 1. Daun tanaman yang kekurangan unsur N:

    pinggir daun berwarna kuning klorosis

    membentuk huruf V, gejala pada bagian

    bawah. Apabila kekurangan sejak awal,

    maka semua daun tampak hijau kekuningan

    Gambar 2. Perbedaan warna daun pada tanaman jagung

    yang kekurangan unsur N berwarna

    kekuningan (kiri) dan daun tanaman yang

    cukup N berwarna hijau tua (kanan). (Doc.

    Balit Serealia, Maros, 2007)

  • 8/16/2019 Layout Tanaman Jagung 2012 final

    12/16

    Penggunaan BWD Dalam Menentukan Kebutuhan Pupuk N   |8

    Tanaman jagung pada umur 40-45 HST dapat dilakukan

    pemantauan dengan menggunakan Bagan Warna Daun (BWD)

    untuk mengetahui kebutuhan pupuk N pada tanaman atau

    setelah pemupukan N kedua dengan takaran dan porsi pupukyang sesuai dengan ditabel 1.

    BWD pada prinsipnya bertujuan mengamati keseimbangan hara

    pada tanaman, terutama N. Jika dari hasil pengamatan dengan

    BWD menunjukkan tanaman kekurangan N maka perlu segera

    penambahan pupuk N. Sebaliknya, jika hara N sudah cukup

    tersedia bagi tanaman, maka tidak perlu penamabahan pupukN.

    TAHAPAN PENGGUNAAN BAGAN WARNA DAUN

    (BWD)

    Tahapan pengamatan hara N pada tanaman jagung dengan

    menggunakan Bagan Warna Daun (BWD) adalah sebagai berikut

    :

     

    Pada saat berumur ± 7 HST, tanaman diberi pupuk N(urea) bersamaan dengan SP36 dan KCl dengan takarandan porsi pemberian seperti disjikan pada tabel 1.

     

    Pada sat berumur 28-30 HST, tanaman dipupuk dengantakaran dan porsi pemberian seperti pada tabel 1.

      Pada saat tanaman berumur 40-45 HST, bergantung padaumur varietas yang ditanam, dilakukan pengamatan haraN melalui daun tanaman dengan menggunakan BWD.

      Daun yang diamati adalah yang telah terbukasempurna(daun ke-3 dari atas). Pilih 20 tanaman secaraacak pada setiap petak pertanaman (± 1,0 ha).

  • 8/16/2019 Layout Tanaman Jagung 2012 final

    13/16

    Penggunaan BWD Dalam Menentukan Kebutuhan Pupuk N   |9

      Pada mengamati hara N tanaman dengan mengunakanBWD, lindungi daun yang akan diamati tingkat kehijauanwarnanya dari sinar matahari agar pengamatan tidak

    terganggu oleh pantulan cahaya yang dapat mengurangikecermatan/keakuratan hasil pengamatan.

      Daun yang akan diamati diletakan di atas BWD. Bagiandaun yang diamati adalah sekitar sepertiga dari ujungdaun. Bandingkan warna daun dengan skala yang ada diBWD, kemudian lakukan pencatatan skala warna yangpaling sesuai dengan warna daun yang diamati. BWDmemiliki skala warna dengan tingkat kehijauan 2 hingga 5.

    Jika warna daun berada diantara skala warna 2 dan 3 padaBWD, berarti nilai kehijauannya daun adalah 2,5. Apabilawarna daun berada diantara skala 3 dan 4, berarti nilaikehijauannya adalah 3,5 atau 4,5 jika warna daundiantara skala warna 4 dan 5.

     

    Rata-ratakan nilai warna dari 20 daun yang diamati, nilairata-rata skala warna digunakan untuk menentukan perlutidaknya tambahan pupuk N.

      Acuan tambahan pupuk urea berdasarkan hasilpengamatan dengan menggunakan BWD dapat dilihat padatabel 2.

    Tabel 2. Takaran pupuk urea pada tanaman jagung Jenis

    hibrida dan komposit umur 40-45 HST berdasarkan

    skala warna daun pada BWD

    Skala Warna Takaran Urea (Kg/ha)

    Hibrida Komposit

    < 4,0 150 50

    4,0-4,5 100 25

    >4,5 50 0

  • 8/16/2019 Layout Tanaman Jagung 2012 final

    14/16

    Penggunaan BWD Dalam Menentukan Kebutuhan Pupuk N   |10

    W a r n a d a u n p a d a S k a l a4,5 t idakmembutuhkan  tambahan pupuk N (urea)

    Gambar 3 Cara mencocokan daun dengan alat BWD

    Gambar 4 Gambar 5

    Jika pupuk organik (pupuk kandang) direkomendasikan

    penggunaannya untuk satu wilayah, maka pemberiannya

    dilakukan pada saat tanam sebagai penutup benih pada lubang

    tanam. Takaran pupuk cukup segenggam (25 - 50 g) untuk

    setiap lubang tanam atau setara 1,5 - 3,0 t/ha. Pada umumnya

    untuk lahan masam diperlukan pupuk kandang, dan dianjurkan

    menggunakan pupuk kandang kotoran ayam ras (petelor) yang

    bisanya sudah mengandung kapur cukup memadai.

  • 8/16/2019 Layout Tanaman Jagung 2012 final

    15/16

    Penggunaan BWD Dalam Menentukan Kebutuhan Pupuk N   |11

    Gambar 6. Tanaman yang dipupuk urea berdasarkan BWD

    BAHAN BACAAN

    Tirtoutomo, S., S. Solehuddin, G.Soepardi dan H. Taslim.

    1991. Pengaruh macam dan waktu pemberian pupuk

    nitrogen terhadap efisiensi pengambilan nitrogen

    oleh tanaman jagung.Media Penelitian Sukamandi,

    9:5-10

    Syafruddin, S. dan Saenong. 2006. Petunjuk Penggunaan Bagan

    Warna Daun (BWD) pada tanaman jagung. (leaflet)

    Balitsereal, 2006

    Syafruddin, S. Saenong dan Subandi. 2008. Penggunaan bagan

    warna daun untuk efisiensi pemupukan N pada

    tanaman jagung. Penelitian Pertanian 27(1):24-31.

  • 8/16/2019 Layout Tanaman Jagung 2012 final

    16/16

    Penggunaan BWD Dalam Menentukan Kebutuhan Pupuk N   |12

    Murni, A.M, B. Efisiensi Penggunaan pupuk nitrogen, fosfor dan

    kalium pada tanaman jagung (zea mays). Prosiding

    seminar Inovasi dan alih Teknologi Pertanian untuk

    Pengembangan Agribisnis Industrial Pedesaan diWilayahMarjinal. BBP2TP. BPTP Jawa Tengah.

    Jamil, A.H., S.S. Girsang. 2006. Pengkajian Pengelolaan hara

    spesifik lokasi pada tanaman jagung di Sumatera

    Utara. Laporan akhior.2006. BPTP Sumatera Utara.

    Suryana A. Panduan Umum Pengelolaan Tanaman Terpadu

    (PTT) Jagung. 2008. Badan Litbang Pertanian.

    Departemen Pertanian.

    G. Subowo, H. Teknologi Budidaya Jagung. BPTP Yogyakarta.

    BBP2TP. Badan Litbang Pertanian. Departemen

    Pertanian. 2008.

    Sarwani, M. Teknologi Budidaya Jagung. BBP2TP. Badan

    Litbang Pertanian. Departemen Pertanian. 2008.

    Suryana A. Panduan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT)

    Jagung. Badan Litbang Pertanian. Kementerian

    Pertanian. 2010.