Laporan Tahunan - Cedar BlueStar Notification Server CTBC Indonesia - AR... · Business Strategy...
Transcript of Laporan Tahunan - Cedar BlueStar Notification Server CTBC Indonesia - AR... · Business Strategy...
2015 Laporan TahunanAnnual Report
62
Daftar IsiTable of Content
Financial Review
Risk Management Disclosure
Business Strategy
Milestones
Capital Exposure
Human Resources Management
Visi, Misi dan Nilai-Nilai
Financial Highlights
Message from President Commissioner
Message from President Director
Profile of CTBC Bank Co., Ltd.
Profile of PT Bank CTBC Indonesia
Tinjauan Keuangan
Pengungkapan Manajemen Risiko
Strategi Bisnis
Tonggak Sejarah
Struktur Permodalan
Manajemen Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Keuangan
Sambutan dari Presiden Komisaris
Sambutan dari Presiden Direktur
Profil CTBC Bank Co., Ltd.
Profil PT Bank CTBC Indonesia
Vision, Mission and Values
Pejabat Eksekutif
Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan
Laporan Keuangan yang Telah Diaudit
Struktur Organisasi
Profil Direksi
Profil Dewan Komisaris
Teknologi Informasi
Peristiwa Penting
Produk dan Layanan
Jaringan Kantor
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial
Organizational Structure
Profile of Board of Commissioners
Executive Officers
Responsibility of Financial Reporting
Audited Financial Statement
Profile of Directors
Office Network
Information Technology
Products and Services
Event Highlights
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
01 75
08 84
24 89
03 80
12 86
31 93
02 77
10 85
28 92
05 82
19 87
94
Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights
Total AssetsLoans receivable (Gross)
Allowance for impairment lossesDeposits from customers & other banks
Total LiabilititesEquity
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
In billions of Rupiah
Net Interest IncomeOther Operating Revenue (Non Interest)
Operating RevenueOperating Expenses
Other Non Operating RevenueProfit (Loss) Before Tax
Profit (Loss) After Tax
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
CapitalCAR including credit risk
CAR including credit risk, market risk and Operational RiskFixed Assets to Capital
Earning AssetsNon-Performing Productive Assets
Impairment loss reserves (CKPN) of financial assetsto productive assets
Compliance of Allowance for Productive Assets Compliance of Allowance for Non Productive Assets
NPL GrossNPL Net
Rentability
LiquidityLDR
Compliance
Percentage Violation of Legal Lending Limit (LLL)Percentage Lending in Excess of LLL
Reserve Requirement (Rupiahs)Net Open Position (NOP)
Operating Expenses to Operating Revenues
KEY FINANCIAL RATIOS
Jumlah AsetKredit yang Diberikan (Bruto)Cadangan kerugian penurunan nilai Simpanan dari nasabah dan bank-bank lainJumlah LiabilitasEkuitas
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Dalam milyaran Rupiah
Pendapatan Bunga - BersihPendapatan Operasional lainnya (Selain Bunga)Pendapatan OperasionalBeban OperasionalPendapatan Non Ops LainnyaLaba (Rugi) Sebelum PajakLaba (Rugi) Setelah Pajak
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
PermodalanKPMM (risiko kredit)KPMM (risiko kredit+risiko pasar+risiko operasional)Aktiva tetap terhadap modal
Kualitas Aktiva Aktiva produktif bermasalahCadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)aset keuangan terhadap aset produktifPemenuhan PPA produktifPemenuhan PPA non produktifNPL brutoNPL bersih
Rentabilitas
Beban Operasi terhadap Pendapatan Operasi (BOPO)
ROAROENIM
ROAROENIM
LikuiditasLDR
KepatuhanPersentase Pelanggaran Batas MaksimumPemberian Kredit (BMPK)Persentase Pelampauan BMPKGiro Wajib Minimum (Rupiah)Posisi Devisa Neto (PDN)
RASIO KEUANGAN UTAMA
12,827.368,770.63
128.198,206.2410,293.23
2,534.12
2015
512.70101.52614.21
456.04
158.17115.84
90.33%
nilnil
30.40%26.28%4.87%
2.11%
1.08%89.03%0.00%2.88%2.05%
118.14%
7.57%2.18%
1.28%4.93%4.76%
12,328.737,851.66
113.338,260.259,911.392,417.34
2014
458.83174.59633.41308.33
325.08239.18
nilnil
33.63%29.24%
4.85%
1.25%
1.01%72.56%0.00%1.82%
0.82%
112.16%
8.11%2.28%
3.23%10.97%5.23%
80.28%
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 1
Visi, Misi dan Nilai-NilaiVision, Mission and Values
Visi
Misi
Nilai-Nilai Perusahaan
Menjadi salah satu bank fokus terkemuka dan berkomitmen untuk melayani target pasar yang dipilih di Indonesia.
Bank akan fokus untuk menyediakan solusi keuangan kepada klien Corporate, IOW, dan Segmen Menengah Ritel melalui jasa-jasa yang profesional, peduli, terpercaya, berintegritas dan inovatif.
Integritas | Peduli | Profesional | Inovasi | Kerjasama Tim
We will focus to provide financial solution to
Corporate, IOW and Retail Middle Segment clients
through professional, caring, trustworthy, integrity,
and innovative services.
To become one of the leading focus banks and
commit to serve selected target market in Indonesia.
Integrity | Caring | Professional | Innovation | Teamwork
Vision
Mission
Core Values
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA2
The year 2015, Indonesia was facing a number of challenges
in the global and domestic economy. The global economic
slowdown and the low realization of the central government
budget were considered to be a stumbling block movement of
the Indonesian economy in a positive direction. Nevertheless,
through macroeconomic stability and financial system which
are maintained by prudent and consistent through strong
coordination between the Government and Bank Indonesia,
the economic condition in 2016 is expected to be improved.
Through our monitoring as Board of Commissioners, we are
in opinion that despite economic challenges experienced by
all of the Bank’s business activities, but the implementation
of the general business strategy going well and realistically.
It can be seen from the statement of financial performance
Bank CTBC Indonesia in 2015.
Board of Commissioners assessed that the Directors of the
Bank has been carrying out duties properly and professionally
during 2015.
Views on Business Prospect of Bank CTBC IndonesiaIn 2016, Board of Commissioners expects that the global
economic growth will be in conducive condition with
prediction of the decrease in the risk of lending, and loan
Tahun 2015 Indonesia menghadapi sejumlah tantangan
ekonomi secara global dan domestik. Perlambatan ekonomi
global serta rendahnya realisasi anggaran pemerintah pusat
dinilai menjadi batu sandungan bergeraknya ekonomi
Indonesia ke arah yang positif. Namun demikian, melalui
stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan yang dikelola
dengan bijaksana dan konsisten melalui koordinasi yang
kuat antara Pemerintah dan Bank Indonesia, diharapkan
pada tahun 2016 kondisi ekonomi akan lebih baik.
Melalui pemantauan kami selaku Dewan Komisaris, kami
berpendapat bahwa walaupun tantangan perekonomian
mempengaruhi aktivitas bisnis Bank namun implementasi
strategi bisnis secara umum berjalan dengan baik dan
realistis. Hal ini dapat dilihat dari laporan kinerja keuangan
Bank CTBC Indonesia periode 2015.
Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi Bank telah
melaksanakan tugas dengan baik dan profesional selama di
periode 2015.
Pandangan atas Prospek Usaha Bank CTBC IndonesiaDewan Komisaris mengharapkan di tahun 2016,
pertumbuhan ekonomi global berjalan dengan kondusif
dengan perkiraan menurunnya risiko penyaluran kredit, dan
Jack LeePresiden KomisarisPresident Commissioner
Sambutan Presiden KomisarisMessage from President Commissioner
Yang Terhormat Para Pemangku Kepentingan, Dear Shareholders,
Penilaian Komisaris terhadap Kinerja Direksi
Board of Commissioners’ Assessment on the Directors’ Performance
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 3
interest rate reduction plan so the Bank will be able to
expand its business following the the targets that have been
set by Directors.
Board of Commissioners will constantly remind the
Management in product development always refers to
aspects of marketability, profitability, deep understanding of
product knowledge and risk control related with the product.
Therefore, Board of Commissioners together with Bank’s
management will continue to make necessary improvement
through ongoing review on the policies, provide counsel
and recommendation, supervise and directing the Bank’s
management for improvement with prudent expectation.
With Indonesia’s economic growth forecasts in 2016 is higher
than 2015, which is ranged from 5.2 to 5.6% (yoy) in 2016,
Bank CTBC Indonesia optimist with Bank’s ability to maintain
stable financial performance and to overcome the challenges
ahead.
On behalf of the Board of Commissioners, I would like to take
this opportunity to express my gratitude to Financial Service
Authority (OJK), all of the Directors and employees for their
dedication to the company, to the stakeholders including
shareholders, customers, and the public at large, for their
trust and support given to Bank CTBC Indonesia.
rencana penurunan suku bunga kredit sehingga Bank dapat
mengembangkan usahanya sesuai dengan target yang telah
disusun Direksi.
Dewan Komisaris senantiasa mengingatkan Manajemen
Bank agar dalam pengembangan produk selalu mengacu
pada aspek marketability, profitability, penguasaan product
knowledge dan pengendalian risiko terhadap produk terkait.
Untuk itu Dewan Komisaris bersama-sama dengan
Manajemen Bank akan terus melakukan perbaikan yang
diperlukan. melalui review secara berkelanjutan atas
kebijakan-kebijakan yang dibuat, menyediakan nasihat dan
rekomendasi, mengawasi dan mengarahkan manajemen
untuk terus melakukan perbaikan-perbaikan dengan sikap
yang lebih prudent.
Dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2016
lebih tinggi dibandingkan tahun 2015 yaitu berkisar 5,2-5,6%
(yoy) pada tahun 2016, Bank CTBC Indonesia yakin dengan
kemampuannya mempertahankan kinerja keuangan Bank
CTBC Indonesia agar tetap stabil dan mengatasi tantangan
ke depan.
Pada kesempatan ini atas nama Dewan Komisaris, saya ingin
mengucapkan terima kasih kepada Otoritas Jasa Keuangan
(OJK), para Direksi dan karyawan atas dedikasinya terhadap
perusahaan, kepada para pemangku kepentingan termasuk
pemegang saham, nasabah, dan masyarakat pada umumnya,
atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan kepada
Bank CTBC Indonesia.
Presiden Komisaris
Apresiasi Appreciation
President Commissioner
Jack Lee
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA4
Tantangan ekonomi yang dihadapi di tahun 2015 terkait
dengan melemahnya permintaan komoditas, depresiasi
rupiah and melambatnya perekonomian global.
Pada tahun 2016, pertumbuhan ekonomi di Indonesia
diproyeksikan berada pada kisaran 5,2-5,6% (yoy), lebih
baik dibandingkan tahun 2015 yaitu 5,04% (yoy). Langkah-
langkah kebijakan pemerintah adalah dengan meningkatkan
investasi dan pengembangan proyek infrastruktur.
Pertumbuhan kredit dalam industri perbankan diperkirakan
akan mengalami perkembangan sedang di kisaran 12-14%
pada 2016 seiring dengan perbaikan kondisi ekonomi dan
kebijakan moneter yang diharapkan.
Di Tahun 2015, Bank CTBC Indonesia telah membukukan
laba sebelum pajak sebesar IDR 158,17 miliar. Laba bersih
tercatat sebesar IDR 115,84 miliar, turun sebesar 51,57%
dibandingkan tahun sebelumnya yang disebabkan karena
meningkatnya non-performing loan (NPL) dan menurunnya
pendapatan trading. Rasio NPL Bruto mengalami kenaikan
jika dibanding dengan tahun sebelumnya dari 1,82%
di tahun 2014 menjadi 2,88% pada tahun 2015 yang
disebabkan karena memburuknya kualitas beberapa debitur
korporasi. Walaupun demikian, Bank mencatat peningkatan
pendapatan bunga bersih bank yang mencapai IDR
512,70 miliar pada tahun 2015, meningkat sebesar 11,74%
dibandingkan perolehan tahun sebelumnya, jumlah total
The economic challenges faced in 2015 were linked to the
weaken commodity demand, depreciation of IDR and the
slowdown of global economy.
In 2016, economic growth in Indonesia is projected in the
range of 5.2-5.6% (yoy) better than 2015 which is 5.04%
(yoy). The implementation of government policy is to attract
investment and expand the project of infrastructure.
Credit growth in the Indonesia’s banking industries is
predicted a moderate growth with range of 12-14% in 2016
in line with improved economic condition and expected
moneter policy.
In 2015, Bank CTBC Indonesia has recorded profit before tax
of IDR 158.17 billion. The net profit amounted to IDR 115.84
billion, down by 51.57% compared to the previous year mainly
due to increase in non-performing loan (NPL) and lower
trading income. The ratio of NPL Gross has increase from
1.82% at 2014 into 2.88% at 2015 due to the deterioration of
the quality of some of corporate debtors. Nevertheless, the
Bank recorded an increase net interest income IDR 512.70
billion in 2015 which is increase 11.74% than previous year,
total assets grew by 4.04% from IDR 12.33 trillion at the end
of 2014 to IDR 12.83 trillion at the end of 2015, bank liabilities
grew from IDR 9.91 trillion at the end of 2014, to IDR 10.29
trillion at the end of 2015, equity amounted to IDR 2.53
Joseph Shih
President Director
Sambutan Presiden DirekturMessage from President Director
Presiden Direktur
Pencapaian Kinerja 2015 Business Performance in 2015
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 5
trillion at the end of 2015. This amount is higher than equity
at previous year amounted 2.42 trillion.
In 2015, Bank CTBC Indonesia adds some services facilities to
enable customers to conduct banking transactions with the
Bank, namely ‘CTBC Bill Payment’, which through the facility,
the Bank provides regular bill payments services (electricity,
water, Telkom phone, internet and TV subscription), purchase
train tickets and various vouchers, via ATM CTBC and the
Bank has enhance ‘CTBC Internet Banking’ for corporate
customer to provide more convenient transactions via
internet banking.
The Management has committed to work hard through the
productivity, upgrading diversified products, improving asset
quality, strengthening human resources and improving IT
resources to support the bank’s further growth.
In the business plan in 2016, the Bank is targeting loan
growth of 15.5% and the enhancement of Bank’s liquidity. In
addition, continuously improve asset quality and preparation
to meet regulatory requirements regarding International
Financial Reporting Standard 9 (IFRS 9) also become
important targets for 2016. In terms of improving the service
to customers, besides online internet banking, the next target
will be followed by mobile banking service.
The structure and corporate governance mechanisms
are well administrated and consistently implemented to
ensure the reliability and responsiveness implementation of
operational activities.
The demands on the improvement quality of governance
is a must to be fulfilled by Bank CTBC Indonesia through
commitment to implement the GCG according to
prevailing principles.
Good Corporate Governance is a multifacet on-going process
and Bank CTBC Indonesia has committed to enhance the
aset Bank tumbuh sebesar 4,04% dari IDR 12,33 triliun pada
akhir tahun 2014, menjadi IDR 12,83 triliun pada akhir tahun
2015, Jumlah liabilitas bank tumbuh dari IDR 9,91 triliun pada
akhir tahun 2014, menjadi IDR 10,29 triliun pada akhir tahun
2015, ekuitas Bank sebesar IDR 2,53 triliun meningkat bila
dibandingkan tahun sebelumnya sebesar IDR 2,42 triliun.
Di tahun 2015, Bank CTBC Indonesia menambahkan
beberapa fasilitas pelayanan untuk mempermudah
pelanggan melakukan transaksi perbankan dengan Bank
yaitu ‘CTBC Bill Payment’ dimana melalui fasilitas tersebut,
Bank memberikan pelayanan pembayaran tagihan rutin
(listrik, air, telepon Telkom, internet dan TV berlangganan),
pembelian tiket kereta api dan aneka voucher isi ulang,
melalui ATM CTBC serta Bank telah mengembangkan
‘CTBC Internet Banking’ untuk pelanggan korporasi dengan
menyediakan lebih banyak kemudahan transaksi melalui
internet banking.
Manajemen Bank berkomitmen untuk bekerja keras
melalui produktivitas kerja, meningkatkan produk yang
beragam, meningkatkan kualitas aset, penguatan sumber
daya manusia dan meningkatkan perkembangan IT untuk
mendukung pertumbuhan Bank lebih lanjut.
Dalam rencana bisnis pada tahun 2016, Bank menargetkan
pertumbuhan pinjaman sebesar 15,5% dan meningkatkan
likuiditas Bank. Selain itu, secara terus menerus
meningkatkan kualitas aset dan persiapan dalam memenuhi
persyaratan peraturan mengenai International Financial
Reporting Standard 9 (IFRS 9) juga merupakan target yang
tidak kalah pentingnya di tahun 2016. Dalam hal peningkatan
pelayanan kepada pelanggan, selain internet banking sudah
online, target berikutnya akan diikuti dengan pelayanan
mobile banking.
Struktur dan mekanisme tata kelola yang tertata rapi dan
diterapkan secara konsisten dijalankan untuk memastikan
terselenggaranya kegiatan operasional yang handal
dan responsif.
Tuntutan terhadap mutu tata kelola yang baik menjadi suatu
keharusan yang harus dipenuhi oleh Dewan Komisaris dan
Manajemen Bank melalui komitmen untuk melaksanakan
Good Corporate Governance (GCG).
Good Corporate Governance (GCG) merupakan proses
berkelanjutan (on-going process) multifacet dan Manajemen
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Prospek Usaha 2016 Business Prospect 2016
Good Corporate Governance (GCG) Implementation
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA6
Bank berkomitmen untuk senantiasa memperhatikannya
baik dari segi struktur, sumber daya dan tata kerja GCG pada
Bank.
Tahun 2015 merupakan tahun penuh tantangan bagi industri
perbankan di Indonesia, namun Bank CTBC Indonesia mampu
melampaui pertumbuhan rata-rata di industri perbankan dan
mengakhirinya dengan cukup baik. Selanjutnya, Bank harus
tetap menjaga semangat yang baik dan tetap fokus pada
peningkatan produktivitas dan terus menumbuhkan kualitas
portofolio pinjaman untuk perkembangan usaha lebih lanjut.
Atas nama Direksi, saya mengucapkan terima kasih kepada
para pemegang saham atas kepercayaan mereka berikan
kepada para Direksi, kepada Dewan Komisaris dan Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) atas pengawasan, bimbingan, dan
pengarahan yang diberikan selama ini. Kami juga sangat
menghargai segenap karyawan Bank CTBC Indonesia untuk
kerja sama tim, komitmen dan profesionalisme mereka
dalam memberikan pelayanan yang terbaik. Terakhir, kepada
nasabah dan seluruh mitra usaha atas dukungan yang tiada
henti kepada Bank CTBC Indonesia.
structure, resources and implementation of Good Corporate
Governance of the Bank.
While 2015 was a very challenging year for the banking
industries in Indonesia, Bank CTBC Indonesia was able to
outpace the industry average growth and closed the year
with acceptable performance. Going forward, the Bank
must maintain good spirit and remain focused on improving
productivity and the quality of the loan portfolio to further
business development.
On behalf of all of the Directors, I would like to thank the
shareholders for their confidence in the Directors’ ongoing
management of the Bank, to the Board of Commissioners
and Financial Service Authority (OJK) for their continued
supervision, guidance and direction throughout the year. We
also highly grateful to the employees of Bank CTBC Indonesia
for their teamwork, commitment and professionalism
in delivering the best services and values. Finally, to our
customers and all of our business partners for their continued
support to Bank CTBC Indonesia.
Joseph ShihPresiden Direktur
President Director
Ucapan Terima Kasih Acknowledgement
ANNUAL REPORT 2015
PT BANK CTBC INDONESIA 7
Cikal bakal Bank ini yaitu Bank China Securities Investment
Corporation, telah berganti nama menjadi China Trust
Company, Ltd., dimana lingkup usahanya termasuk trust
banking, development banking dan investment banking.
Pada tahun 1992, merupakan perusahaan yang pertama di
Taiwan yang memperoleh lisensi menjadi bank komersil dan
selanjutnya berganti nama menjadi Chinatrust Commercial
Bank Co., Ltd. Di tahun 2013, Chinatrust Commercial Bank
Co., Ltd. berubah nama menjadi CTBC Bank Co., Ltd.
Dengan kinerja kerjanya yang luar biasa, produk yang
innovatif, profitabilitas dan berbagai prestasi yang diraihnya,
CTBC Bank di akreditasi dengan banyak penghargaan dari
berbagai lembaga keuangan, majalah keuangan dan institusi
pemerintah. Pada tahun 2015, CTBC Bank mendapatkan
penghargaan sebagai “Best Bank in Taiwan” oleh The
Banker, Euromoney dan FinanceAsia, “The Strongest Bank
in Taiwan” dan “Best Retail Bank in Taiwan” oleh The Asian
Banker.
Majalah Global Finance memberikan anugerah CTBC Bank
sebagai Global Winner dari “Best in Social Media Bank”,
Majalah Euromoney, Global Finance, Asiamoney dan
FinanceAsia juga memberikan penghargaan kepada CTBC
Bank sebagai “Best Private Bank in Taiwan”.
Penghargaan lainnya termasuk “Best Trade Finance Bank in
Taiwan” oleh Global Finance, The Asset, The Asian Banker
dan Global Trade Review; “Best Sub-Custodian Bank in
Taiwan” oleh Global Finance and The Asian Banker; “Best
Treasury & Cash Management Bank in Taiwan” oleh Global
Finance; “Best Local Currency Cash Management Services”
oleh Asiamoney.
Profil CTBC Bank Co., Ltd.Profile of CTBC Bank Co., Ltd.
CTBC Bank Co., Ltd. (CTBC Bank) yang sebelumnya dikenal dengan nama yaitu Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd. didirikan pada tahun 1966 dan telah berkembang menjadi bank swasta terbesar di Taiwan.
CTBC Bank Co., Ltd. (CTBC Bank) formerly known as Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd. was established in 1966 and has grown into the largest private bank in Taiwan.
The Bank’s predecessor, China Securities Investment
Corporation, was transformed to China Trust Company, Ltd.,
which business scope included trust banking, development
banking and investment banking. In 1992, it became the first
trust company in Taiwan to obtain a commercial bank license
and later on changed its name to Chinatrust Commercial
Bank Co., Ltd. In 2013, Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd.
changed its name to became CTBC Bank Co., Ltd.
CTBC Bank’s outstanding performances, product innovation,
profitability and other excellent achievements have
accredited CTBC Bank with numerous awards from reputable
economic institutions, finance magazines and government
agencies. In 2015 CTBC Bank was awarded “Best Bank in
Taiwan” by The Banker, Euromoney and FinanceAsia, “The
Strongest Bank in Taiwan” and “Best Retail Bank in Taiwan”
by The Asian Banker.
Global Finance magazine recognized CTBC Bank as the
Global Winner of “Best in Social Media Bank”, Euromoney,
Global Finance, Asiamoney and FinanceAsia magazines also
recognized CTBC Bank as the “Best Private Bank in Taiwan”.
Other awards include “Best Trade Finance Bank in Taiwan”
by Global Finance, The Asset, The Asian Banker and Global
Trade Review; “Best Sub-Custodian Bank in Taiwan” by
Global Finance and The Asian Banker; “Best Treasury & Cash
Management Bank in Taiwan” by Global Finance; “Best Local
Currency Cash Management Services” by Asiamoney.
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA8
As of 2015, with total assets of more than NT$ 3.51 trillion,
CTBC Bank has 149 branches throughout Taiwan, and over
100 overseas outlets (office, branch, subsidiary, branch
of subsidiary), locating in the US, Canada, Japan, India,
Indonesia, the Philippines, Thailand, Vietnam, Hong Kong,
Singapore, Myanmar, Malaysia, Australia, and China make
CTBC Bank Taiwan’s most international financial institution.
CTBC Bank Co., Ltd., is fully owned by CTBC Financial
Holding Company Co., Ltd. (formerly known as Chinatrust
Financial Holding Co., Ltd.). As of 31 December 2013, ten
(10) major shareholders of CTBC Financial Holding Co.,
Ltd., are Nan Shan Life Insurance Co., Ltd. (3.36%), Jeffrey
L. S. Koo (3.59%), Yi Kao Investment Co., Ltd. (2.87%), Mega
International Commercial Bank Co., Ltd. acting as custodian
for the Investment Account of Morgan Stanley Formosa
Holdings (Cayman) Limited (2.60%), JPMorgan Chase Bank
N.A. Taipei Branch in custodian for Saudi Arabian Monetary
Agency (2.26%) , Long Bon International Co., Ltd. (2.12%),
Government of Singapore (1.85%), Vanguard Emerging
Markets Stoct Index Fund, A series of Vanguard International
Equity Index Funds (1.62%), Chuan Wei Investment Co., Ltd.
(1.61%), Bank J. Safra Sarasin Ltd-Singapore Branch – For
Clients’ account (1.56%).
Besides CTBC Bank, other subsidiaries of CTBC Financial
Holding include CTBC Securities, CTBC Insurance Brokers,
CTBC Asset Management, CTBC Venture Capital, CTBC
Security, Taiwan Lottery, CTBC Life Insurance and CTBC
Investments.
Per tahun 2015, dengan total aset lebih dari NT$ 3,51 triliun,
149 kantor cabang di Taiwan dan memiliki jaringan sebanyak
100 kantor (kantor perwakilan, cabang, anak perusahaan,
dan cabang anak perusahaan) yang berlokasi di Amerika
Serikat, Kanada, Jepang, India, Indonesia, Filipina, Thailand,
Vietnam, Hong Kong, Singapura, Myanmar, Malaysia,
Australia, dan Cina membuat CTBC Bank Taiwan sangat
dikenal sebagai menjadi lembaga keuangan internasional.
CTBC Bank Co., Ltd. dimiliki sepenuhnya oleh CTBC Financial
Holding Company Co., Ltd. (dahulu bernama Chinatrust
Financial Holding Co., Ltd.). Per tanggal 31 Desember
2015, sepuluh (10) pemilik saham terbesar CTBC Financial
Holding Co., Ltd. adalah Nan Shan Life Insurance Co., Ltd.
(3,66%), Jeffrey L. S. Koo (3,59%), Yi Kao Investment Co.,
Ltd. (2,87%), Mega International Commercial Bank Co., Ltd.
berlaku sebagai kustodian untuk the Investment Account
of Morgan Stanley Formosa Holdings (Cayman) Limited
(2,60%), JPMorgan Chase Bank N.A. Taipei Branch sebagai
kustodian untuk Saudi Arabian Monetary Agency (2,26%),
Long Bon International Co., Ltd. (2,12%), Government of
Singapore (1,85%), Vanguard Emerging Markets Stock Index
Fund, A series of Vanguard International Equity Index Funds
(1,62%), Chuan Wei Investment Co., Ltd. (1,61%), Bank J. Safra
Sarasin Ltd-Singapore Branch–For Clients’ account (1,56%).
Selain CTBC Bank, anak perusahaan lainnya dari CTBC
Financial Holding adalah CTBC Securities, CTBC Insurance
Brokers, CTBC Asset Management, CTBC Venture Capital,
CTBC Security, Taiwan Lottery, CTBC Life Insurance dan
CTBC Investments.
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 9
Profil PT Bank CTBC IndonesiaProfile of PT Bank CTBC Indonesia
PT Bank CTBC Indonesia (d/h PT Bank Chinatrust Indonesia)
dengan kepemilikan saham sebesar 99% oleh CTBC Bank
Co., Ltd., (sebelumnya dikenal dengan nama Chinatrust
Commercial Bank Co., Ltd.), yang merupakan salah satu
bank terkemuka di Taiwan dan 1% saham dimiliki oleh PT
Bank Danamon Indonesia Tbk, salah satu bank terkemuka
di Indonesia. PT Bank CTBC Indonesia mulai beroperasi di
Indonesia pada pertengahan tahun 1997 terutama untuk
melayani perdagangan Indo-Taiwan, dengan nama PT Bank
Chinatrust Tamara, dimana kepemilikan saham 85% oleh
Chinatrust Commercial Bank dan 15% oleh Bank Tamara.
Pada tahun 2001 Chinatrust Commercial Bank meningkatkan
kepemilikannya menjadi 99% dan merubah nama PT Bank
Chinatrust Tamara menjadi PT Bank Chinatrust Indonesia.
Di tahun 2013, Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd. selaku
pemegang saham mayoritas PT Bank CTBC Indonesia
melakukan perubahan nama menjadi CTBC Bank Co., Ltd.
dan PT Bank Chinatrust Indonesia juga di tahun yang sama
berganti nama menjadi PT Bank CTBC Indonesia.
Dengan modal dasar yang kuat dan kinerja yang konsisten
sejak didirikan, Bank CTBC Indonesia diakui sebagai salah
satu bank terkemuka di Indonesia.
Bank CTBC Indonesia menyediakan ruang lingkup yang
lengkap untuk jasa perbankan korporasi dan individu di
seluruh Indonesia dengan komitmen untuk menjadi bank
yang dapat diandalkan dan dipercaya. Dengan total aset
sebesar IDR 12,83 triliun dan 14 (empat belas) kantornya di
Indonesia (termasuk 3 Kantor Fungsional Non-operasional),
kegiatan usaha Bank CTBC Indonesia terus difokuskan
untuk mengembangkan kerjasama dan hubungan jangka
panjang dengan para nasabah.
PT Bank CTBC Indonesia (formerly named PT Bank Chinatrust
Indonesia) is 99% shareholder owned by CTBC Bank Co., Ltd.
(formerly known as Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd.),
one of the leading banks in Taiwan and the remaining 1%
is owned by PT Bank Danamon Indonesia Tbk, one of the
premier Indonesian banks. PT Bank CTBC Indonesia started
its operation in Indonesia in mid 1997, mainly to serve the
Indo-Taiwanese trade, under the name of PT Bank Chinatrust
Tamara with shareholding of 85% by Chinatrust Commercial
Bank and 15% by Bank Tamara. In year 2001 Chinatrust
Commercial Bank increased its ownership to 99% and
changed the Bank’s name to PT Bank Chinatrust Indonesia.
And In 2013, Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd. as majority
shareholder of PT Bank CTBC Indonesia had changed its name
to CTBC Bank Co., Ltd., PT Bank Chinatrust Indonesia then
followed with name change to PT Bank CTBC Indonesia in the
same year.
With a strong capital base and consistent performance since
its establishment, Bank CTBC Indonesia has been recognized
as one of the leading banks in Indonesia.
Bank CTBC Indonesia provides a full range of corporate
and consumer services in Indonesia and is committed to
become a bank that can be relied upon and trusted. With
assets totaling IDR 12.83 trillion, and 14 (fourteen) offices in
Indonesia (including 3 Functional Offices Non-Operational),
Bank CTBC Indonesia business activities continue to focus
on developing cooperation and long-term relationships
with customers.
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA10
Komposisi Pemegang SahamShareholders Composition
• Data per 31 Desember 2015
• Pemegang saham Pengendali terakhir PT Bank CTBC
Indonesia adalah CTBC Financial Holding Co., Ltd. yang
merupakan perusahaan publik
• Sepuluh pemilik saham terbesar CTBC Financial Holding
Co., Ltd. adalah Nan Shan Life Insurance Co., Ltd.
(3,66%), Jeffrey L. S. Koo (3,59%), Yi Kao Investment
Co., Ltd. (2,87%), Mega International Commercial
Bank Co., Ltd. berlaku sebagai kustodian untuk the
Investment Account of Morgan Stanley Formosa
Holdings (Cayman) Limited (2,60%), JPMorgan Chase
Bank N.A. Taipei Branch sebagai kustodian untuk
Saudi Arabian Monetary Agency (2,26%), Long Bon
International Co., Ltd. (2,12%), Government of Singapore
(1,85%), Vanguard Emerging Markets Stock Index Fund,
A series of Vanguard International Equity Index Funds
(1,62%), Chuan Wei Investment Co., Ltd. (1,61%), Bank
J. Safra Sarasin Ltd-Singapore Branch–For Clients’
account (1,56%).
• Data as of December 31, 2015
• Ultimate shareholders of PT Bank CTBC Indonesia is
CTBC Financial Holding Co., Ltd. which is public company
• Ten major shareholders of CTBC Financial Holding Co.,
Ltd., are Nan Shan Life Insurance Co., Ltd. (3.36%),
Jeffrey L. S. Koo (3.59%), Yi Kao Investment Co., Ltd.
(2.87%), Mega International Commercial Bank Co.,
Ltd. acting as custodian for the Investment Account of
Morgan Stanley Formosa Holdings (Cayman) Limited
(2.60%), JPMorgan Chase Bank N.A. Taipei Branch in
custodian for Saudi Arabian Monetary Agency (2.26%),
Long Bon International Co., Ltd. (2.12%), Government of
Singapore (1.85%), Vanguard Emerging Markets Stock
Index Fund, A series of Vanguard International Equity
Index Funds (1.62%), Chuan Wei Investment Co., Ltd.
(1.61%), Bank J. Safra Sarasin Ltd-Singapore Branch – For
Clients’ account (1.56%).
Note:Catatan:
CTBC Financial Holding Co., Ltd.
100%
PT Bank CTBC Indonesia
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
1%
CTBC Bank Co., Ltd.
99%
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 11
Strategi BisnisBusiness Strategy
Tahun 2015 adalah tahun yang penuh tantangan untuk bisnis
Tresuri karena perlambatan ekonomi global. Ketidakpastian
atas keputusan kenaikan suku bunga Federal Reserve AS
meningkatkan pergerakan tidak terduga yang hebat di pasar
karena realokasi aset dan modal secara global. Disamping itu
kondisi likuiditas pasar juga berdampak langsung terhadap
pencapaian Grup sepanjang tahun 2015.
Untuk tahun 2015, Grup Bisnis Tresuri membukukan
pendapatan sebesar Rp 102,5 miliar, 34% (tiga puluh empat
persen) dibawah target. Rendahnya tingkat pencapaian
tersebut terutama dikarenakan kerugian pada transaksi surat
berharga sebesar Rp 6,3 miliar and peningkatan signifikan
pada biaya pendanaan. Biaya pendanaan melalui transaksi
pinjaman di Pasar uang meningkat sebesar 244% (dua ratus
empat puluh empat persen) dan biaya pendanaan melalui
transaksi swap meningkat sebesar 150% (seratus lima puluh
persen) dibandingkan tahun sebelumnya.
Namun Grup Bisnis Tresuri berhasil meningkatkan efisiensi sebesar
12% (dua belas persen) pada biaya operasional dibandingkan
dengan 9% (sembilan persen) pada tahun sebelumnya.
Memasuki tahun 2016, Grup Bisnis Tresuri Bank CTBC
Indonesia akan terus berupaya meningkatkan layanan
kepada nasabah. Pengembangan basis nasabah untuk
meningkatkan portfolio transaksi derivatif dalam valuta
asing dan suku bunga masih menjadi strategi utama.
Di sisi lain, Trading Desk akan tetap fokus pada pasar
surat berharga dan meningkatkan bisnis FX dengan lebih
meningkatkan prinsip kehati-hatian juga memberikan
dukungan harga terbaik untuk transaksi nasabah. Selain itu
strategi gapping juga tetap menjadi bagian dari fokus tahun
ini dalam menjaga sumber pendapatan.
Grup Bisnis Tresuri siap menyambut tantangan di tahun
2016 dengan optimisme yang tinggi.
Kegiatan pada grup korporasi (CBG) meliputi pemberian
pinjaman dan pendanaan pada segmen menengah hingga
korporasi besar dan ke beberapa sektor industri seperti
manufaktur, perdagangan, makanan dan minuman, grosir,
jasa, bisnis yang berorientasi ekspor dan impor.
The activities in the Corporate Banking Group (CBG) during
2015 remain covering lending and funding to medium to large
corporate segment and to several industry sectors such as
manufacturing, trading, food and beverage, wholesale, services,
export and import business oriented.
Year of 2015 was a very challenging year for Treasury business
due to global economic slowdown. Uncertainty in US Federal
Reserve rate hike increase unpredictably intense movement
in the market due to global assets and capital reallocations.
On the other hand market liquidity condition also has direct
impact to Group achievement for full year 2015.
In the year of 2015, Treasury Business Group recorded the
revenue as IDR 102.5 billion, 34% (thirty four percent) below
target. The deficiency mainly generated from loss of IDR
6.3 billion in securities trading transactions and significant
increment in funding cost. Funding cost through money
market borrowing increase 244% (two hundred forty four
percent) and swap funding cost increase 150% (one hundred
fifty percent) compared with previous year.
However Treasury Business Group successfully increases
efficiency to 12% (twelve percent) on operating cost from 9%
(nine percent) in previous year.
Entering 2016, Treasury Business Group of Bank CTBC
Indonesia will continue to improve services to customers.
Customer base expansion to grow derivative transactions in
foreign exchange and interest rate become a major strategy.
On the other hand, Trading Desk will keep focusing on fixed
income market and improve FX trading business along with
enhance prudent risk management while provide best price
to support customer transactions. Gapping strategies are
also still become a part of the interbank focus this year to
secure the revenue source.
Treasury Business Group is ready to embrace the challenges
in 2016 with high optimism.
Bisnis Tresuri Treasury Business
Perbankan Korporasi Corporate Banking
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA12
Dibandingkan dengan akhir tahun 2014, CBG masih berhasil
mencatat surplus 16% dan 14% untuk masing-masing
pendapatan dan laba pada tahun 2015, sementara hanya
mencatat sedikit pertumbuhan pada penyaluran kredit
mengingat kondisi pasar yang kurang menguntungkan dan
cenderung stagnan, karenanya salah satu strategi Bank lebih
difokuskan pada pengelolaan kualitas aset yang baik atas
portofolio kredit. Disamping itu CBG telah mencatat kenaikan
15% pada posisi dana pihak ketiga jika dibandingkan dengan
target dengan pendekatan segmen baru pada perusahaan
yang memiliki arus kas likuid.
Untuk menghadapi tantangan pada lingkungan bisnis ke
depan sambil memastikan kualitas kredit yang baik, Bank
akan sangat selektif dalam melakukan pemberian kredit,
oleh karena itu, Bank akan menekankan pemberian kredit
pada perusahaan terkemuka yang telah menunjukan kinerja
yang mengesankan dan memiliki rekam jejak yang bagus.
Namun demikian, pemantauan yang ketat baik pada kredit
lancar maupun non-performing akan tetap menjadi fokus
utama pada tahun 2016.
Lebih lanjut untuk melengkapi produk pinjaman kepada
perusahaan, Bank akan melaksanakan peningkataan pada
layanan cash management dan diharapkan dengan demikian
terdapat banyak transaksi yang dilakukan melalui Bank
dengan tujuan untuk mendapatkan fee based income yang
lebih tinggi dan peningkatan CASA pada Bank.
Pengembangan internet banking korporasi yang baru
(CTBCI e-Corp) telah di implementasikan pada Q4 2015,
sehingga fokus pada tahun 2016 adalah migrasi pada
nasabah-nasabah korporasi yang sudah memakai fasilitas
Internet Banking Korporasi generasi sebelumnya (e-BCI)
serta pemasaran yang intensif kepada nasabah baru.
Sebagai bank Taiwan di Indonesia yang didukung oleh
keberadaan pemegang saham Bank yang memiliki jaringan
global, Bank akan terus memanfaatkan kehadirannya di
Indonesia. Untuk segmen Taiwan, Bank akan meningkatkan
kemampuan perbankan Internasional dalam memberikan
pelayanan yang baik kepada nasabah Taiwan yang ada
serta investor Taiwan baru untuk rencana investasi mereka
di Indonesia.
Departemen Lembaga Keuangan (FI) terus mendukung
likuiditas Bank melalui counterparty antar bank sebagai
sumber pendanaan alternatif Bank. Selain itu, FI mengelola
hubungan dengan Bank koresponden baik lokal maupun
asing untuk mendukung transaksi remittance dan trade
Compared to year-end 2014, Corporate Banking Group (CBG)
managed to record surplus of 16% and 14% for revenue and
profit respectively in 2015, while recorded only slight growth
for loan portfolio considering unfavorable and stagnant
market condition and therefore, our strategy was focused
more to manage good asset quality of our loan portfolio.
In addition, CBG successfully achieved deposits growth
of 15% from its budget by taping new segment of high
cash companies.
To face such a challenging business environment ahead while
ensuring good credit quality, Bank will be very selectively
doing lending activities, such as emphasizing on reputable
companies that show impressive performance and highly
reliable track record. Nevertheless, strictly monitoring
accounts both performing and non-performing loan will
continue to be the main focus in 2016.
Furthermore, to complement lending products to Corporate,
the Bank will continue the enhancement of CBG cash
management services and expected to have more transaction
flows to the Bank to earn more fee-based income and to have
more CASA to the bank.
The enhancement of new Corporate Internet Banking (CTBCI
e-Corp) was implemented in Q4 2015, and so the focus in
2016 will be to migrate the existing corporate customers who
have been using previous Corporate Internet Banking (e-BCI)
as well as intensively marketing to new customers.
Being Taiwanese bank supported by its shareholder presence
in the global network, the Bank will continue to leverage its
presence in Indonesia. For Taiwanese segment, the Bank
will enhance its international banking capabilities to provide
good services to existing Taiwanese customers as well as new
Taiwanese investors for their investment in Indonesia.
Financial Institutions (FI) Department continues to support
the Bank’s liquidity from interbank counterparties as an
alternative funding source. In addition, we manage both local
and overseas correspondent banks to support the Bank’s
international transactions on remittances and trade finance.
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 13
finance. Bank telah menjalin hubungan lebih dari 500 Bank
koresponden dan terus mengembangkan hubungan baik
yang sejalan dengan pertumbuhan Bank.
The Bank has maintained over 500 correspondent banks
and continues to develop more relationship in line with the
Bank’s growth.
In year 2015, IOW Business did not experience significant
progress, due to the market competition and Government
regulation that oblige all IOW placement financing to go
through Microfinance (KUR) scheme with 21% interest p.a.
IOW Business Group has facilitated 3,413 IOWs to realize their
goals to work abroad with an achievement drawdown ratio
95% of the budget set for year 2015 of 3,600 IOWs.
In terms of financial performance, IOW Business Group has
achieved budgeted total revenue and pre-taxed income by
68% and 113% respectively.
Year 2016 will still be a challenging year for IOW Business. The
low loan interest on the IOW Microfinance (KUR) placement
financing program will give significant impact to the revenue
of IOW Business.
However, IOW Business Group will manage to continuously
support the IOW placement financing program and make
some adjustments needed on the financing program to grab
back our market share.
Indonesian Overseas Worker LendingDi tahun 2015, Bisnis Tenaga Kerja Indonesia (TKI/IOW)
masih belum mengalami perkembangan yang signifikan, hal
ini disebabkan oleh persaingan bisnis serta adanya kebijakan
dari Pemerintah yang mewajibkan pembiayaan penempatan
TKI ke luar negeri harus melalui pola pembiayaan Kredit
Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga pinjaman sebesar 21% p.a.
Grup Bisnis IOW telah merealisasikan pembiayaan untuk
pemberangkatan 3.413 TKI ke luar negeri, dengan pencapaian
95% dari target yang ditetapkan untuk tahun 2015, yaitu
3.600 TKI.
Dalam hal kinerja keuangan, Grup Bisnis IOW telah mencapai
pendapatan dan laba bersih sebelum pajak masing-masing
sebesar 68% dan 113% dari target yang dianggarkan.
Tahun 2016 diperkirakan masih akan menjadi tahun
yang penuh dengan tantangan bagi bisnis pembiayaan
TKI. Dengan bunga pinjaman yang rendah pada fasilitas
pembiayaan penempatan TKI ke luar negeri melalui Program
Pembiayaan KUR, tentunya akan berdampak signifikan bagi
pendapatan Bisnis IOW.
Meskipun demikian, Grup Bisnis IOW akan senantiasa
berusaha untuk dapat terus mendukung program
pembiayaan penempatan TKI serta melakukan penyesuaian
pada program pembiayaan ini agar pangsa pasar kami dapat
meningkat kembali.
Pinjaman Tenaga Kerja Indonesia
One of the strategies set by Bank CTBC Indonesia is through
retail banking business grouping which includes third party
liabilities and wealth management, consumer loan, e-channel
and infrastructures and micro, small and medium enterprise
(MSME).
In Taiwan, CTBC is well-known for its best practice in retail
banking business, especially in the field of third party liability
products development and innovation. So is CTBC Bank
in Indonesia. The offer of various products of savings and
bancassurance for customers in 2015 has recorded good
growth results. Increased growth was as seen in low cost
funds in the form of current and savings account (CASA) by
more than 36 percent compared to the previous year. Even
Retail BankingSalah satu strategi bisnis perbankan ritel Bank CTBC di
Indonesia adalah melalui pengelompokan usaha yang
mencakup dana pihak ketiga (liabilities) dan wealth
management, pinjaman konsumen (consumer loan),
e-channel dan infrastruktur serta usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM).
Berdasarkan best practice CTBC sebagai bank terbaik
di Taiwan dalam hal inovasi pengembangan produk
dan pengelolaan dana pihak ketiga, demikian pula di
Indonesia. Penyediaan tawaran beragam produk simpanan
dan bancassurance bagi nasabah di tahun 2015 ini telah
menunjukkan hasil pertumbuhan yang baik. Peningkatan
pertumbuhan terlihat pada dana simpanan berbiaya rendah
(low cost fund) dalam bentuk rekening giro dan tabungan
Perbankan Ritel
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA14
an increase of good composition between CASA and deposit
accounts (Time Deposit) of 41% : 58.4% in 2014 to 52% : 48%
in 2015 .
The increased performance number was supported
also by the activity of monitoring in terms of portfolio
quality, operational processes and complied to implement
appropriate policy regulations as mandated by the regulator,
in this case is Central Bank of Indonesia, the Financial Services
Authority and the Deposit Insurance Agency. The strategy
will continue to be maintained and improved in quality for
business activities in 2016.
Through Bank Indonesia’s circular letter, SEBI No. 17/52/
DKSP concerning National Standards Implementation of
Chip Technology and Personal Identification Number 6
Digit Online Usage for ATM Card and/or Debit Cards Issued
in Indonesia set a mandatory on The Implementation of
National Standard of Chip Technology and The Using of 6
Digits Personal Identification Number Online for any ATM/
Debit Cards issued in Indonesia. In conjunction to this
regulation, Bank CTBC Indonesia became one of among
banks in Indonesia which implement the regulation and
ready with this chip technology in its ATM/Debit card by the
end of 2015.
The last quarter of this year, in October 2015, retail banking
business of Bank CTBC Indonesia launched its Bill Payment
facility through CTBC ATM networks. With this facility,
Bank CTBC Indonesia offers its customers the easiness and
convenience of routine bill payment transaction, incl. water
of Palyja and Aetra, fixed phone PSTN Telkom/Flexi, PLN
electricity, post-paid phone service, paid TV and Internet.
Furthermore, customers can also buy public train ticket and
voucher of PLN smart electricity and pre-paid phone. In
2016, the Bill Payment facility will be further developed for
transaction through CTBC Internet Banking also.
In 2015, the expansion of Unsecured Lending Portfolio
continued on focusing in enhancing the overall Integrated
Marketing Strategy of both Salary Loan and Public Loan
products, which consists of: continued on product innovation
and focused on segmented target market; increasing sales
force capacity, competency, and productivity; improving
service quality; strengthening Customer Relationship through
Up Selling and Cross Selling through Top-Up and Bundle
Program, utilize alternative source for leads generation
through online and branch channel. While at the same time
(Current Accounts and Saving Accounts/CASA) sebanyak
lebih dari 36 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya.
Bahkan terjadi peningkatan komposisi yang baik antara
CASA dan rekening deposito (Time Deposit) dari 41% : 58,4%
di tahun 2014 menjadi 52% : 48% di tahun 2015.
Peningkatan tersebut didukung pula dengan pemantauan
dalam hal kualitas portofolio, proses operasional dan
implementasi kebijakan sesuai peraturan-peraturan yang
diterapkan oleh regulator, dalam hal ini Bank Indonesia,
Otoritas Jasa Keuangan dan Lembaga Penjamin Simpanan.
Strategi yang akan dipertahankan dan ditingkatkan terus
kualitasnya pada kegiatan usaha di tahun 2016.
Bank Indonesia melalui SEBI No. 17/52/DKSP perihal
Implementasi Standar Nasional Teknologi Chip dan
Penggunaan Personal Identification Number Online
6 Digit untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet yang
diterbitkan di Indonesia, telah menetapkan kewajiban
adanya Implementasi Standar Nasional Teknologi Chip
dan Penggunaan Personal Identification Number Online
(PIN) 6 Digit untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet yang
diterbitkan di Indonesia. Sejalan dengan peraturan tersebut,
Bank CTBC Indonesia merupakan salah satu bank yang telah
siap dengan penerapan implementasi chip card pada Kartu
ATM/Debet CTBC pada akhir 2015.
Pada kuartal terakhir, tepatnya bulan Oktober 2015, perbankan
ritel Bank CTBC Indonesia meluncurkan fasilitas layanan
Bill Payment melalui jaringan ATM CTBC. Dengan layanan
ini, Bank CTBC Indonesia mempermudah nasabah dalam
melakukan transaksi pembayaran rutin tagihan air (Palyja
dan Aetra), jaringan telepon PSTN Telkom/Flexi, listrik PLN,
telepon pasca bayar, TV berlangganan dan Internet. Selain
itu, nasabah dapat pula melakukan pembelian tiket kereta
api dan voucher isi ulang untuk pulsa listrik pintar PLN dan
telepon pra-bayar. Pada tahun 2016, pengembangan layanan
ini akan dapat pula dilakukan melalui CTBC Internet Banking.
Pada tahun 2015 fokus pengembangan portofolio Kredit
Tanpa Agunan adalah pada peningkatan Strategi Pemasaran
Terpadu pada produk Salary Loan maupun Public Loan.
Strategi ini mencakup lanjutan inovasi produk dengan fokus
pada pangsa pasar sesuai target Bank, peningkatan kapasitas
SDM, kompetensi dan produktivitas tenaga penjualan serta
kualitas pelayanan, memperkuat hubungan dengan nasabah
dengan Up Selling dan Cross Selling melalui Top-Up dan
Bundle Program, pemberdayaan sumber alternatif untuk
referensi calon Nasabah melalui online channel dan kanal
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 15
Dalam rangka mendukung Unit Bisnis dalam menghadapi
tantangan dan persaingan di lingkungan bisnis ke depan,
Grup Operasi berkomitmen untuk memberikan pelayanan
yang memuaskan kepada nasabah dengan meningkatkan
efisiensi kerja dan tetap melakukan pengawasan terhadap
semua transaksi yang dilakukan dengan selalu memastikan
kualitas kerja, tingkat keakurasian dan sesuai dengan
Kebijakan dan Prosedur standar kerja, serta memenuhi
Peraturan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan
peraturan lainnya yang berlaku.
Melanjutkan tahun 2015, Rencana Grup Operasi pada tahun
2016 masih akan fokus untuk meningkatkan produktivitas
dan efisiensi kerja melalui pengembangan proses kerja
dan kualitas pelayanan, serta mengembangkan sistem
pengawasan untuk mengurangi risiko.
cabang. Sejalan dengan kegiatan-kegiatan tersebut, juga
dilakukan optimalisasi strategi penagihan untuk mendukung
pertumbuhan bisnis yang diinginkan.
Di sisi lain, pada bisnis Kredit Beragunan, Bank tetap
berfokus pada perbaikan proses yang ada, penguatan
kerjasama strategis jangka panjang dengan para broker,
pengembangan referensi penjualan melalui cabang,
pemberdayaan sumber alternatif untuk referensi calon
Nasabah salah satunya melalui online channel, serta
perbaikan produktivitas sekaligus kompetensi dari tenaga
penjualan yang ada.
Pengembangan usaha pemberian kredit khusus bagi segmen
usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) pada tahun 2015
tetap difokuskan pada kegiatan usaha melayani UMKM di
wilayah Jabotabek. Dalam upaya mendukung perluasan pangsa
pasar dan pengembangan usaha, setelah penempatan tim
tenaga pemasaran di Kantor Cabang Pembantu Mangga Dua,
Jakarta, maka pada bulan April 2015 telah ditambah dengan
penempatan tim di Kantor Cabang Pembantu Pluit, Jakarta. Di
tahun 2016 dan selanjutnya, pengembangan wilayah layanan
UMKM mencakup pula wilayah kota Bandung dan Surabaya.
Secara umum, pada tahun 2016, kegiatan perbankan ritel
Bank akan difokuskan pada upaya peningkatan strategi
yang terpadu dan lebih efektif antara unit-unit usaha Branch
Banking, Kredit Konsumer dan UMKM. Pengembangan usaha
ini akan dilakukan di antaranya melalui Bundle Program yang
mencakup Up Selling and Cross Selling serta penetapan
target komponen pemberian kredit bagi nasabah pada tim
penjualan di seluruh kantor Bank.
optimizing collection and remedial management strategy to
support the desired business growth.
On the other side, in the Secured Lending Business,
Bank continued to focus on its process improvement,
strengthening the strategic partnership with Brokers, develop
Sales Reference Channel through Branch, utilize alternative
source for leads generation through online channel, as
well as improving productivity and competency of existing
Sales Officer.
The development of retail banking business unit to specially
offer credit products and services for the micro, small and
medium enterprises (MSME) market segment still focusing on
businesses in the greater Jakarta area in 2015. To support the
MSME business expansion and development, following the
settlement of sales and marketing team in Mangga Dua Sub-
Branch, Jakarta, so that in April 2015 it was also developed in
Pluit Sub-Branch, Jakarta. This continuous expansion in 2016
and the coming years, including Bandung and Surabaya city
areas.
In 2016, Bank retail banking general business strategy will
remain focus on the improvement of overall integrated
and effective marketing strategy among its business units
incl. Branch Banking, Consumer Loan and Small Medium
Enterprise. It includes the Bundle Program through Up Selling
and Cross Selling to its target market and set a credit sales
target to all sales team at Bank’s branch offices.
In order to support the Business Unit in facing of challenges
and competition in business environment ahead, Operation
Group is committed to provide excellence service to
customers by improving work efficiency as well as keep
control on transactions executed by always ensuring the
quality of work, the level of accuracy and comply with the
Policy and Procedure /Standard Operating Procedure, Bank
Indonesia/Financial Services Authority Regulation and any
other regulations.
Continue from 2015, Operation Group Plan in 2016 will still
focus in increasing productivity and efficiency by enhance
business process and quality service, and develop a
monitoring system to mitigate the risk.
OperationalOperasional
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA16
The coverage of Operation Group Plan and activities to be
carried out in year 2016 :
1. Improving the productivity and efficiency by enhance
business process thru collaboration with IT Team and
Business Unit to carry out some enhancement of system
process.
2. Working closely with IT and Business Unit to enhance
the additional function of current internet banking, ATM
and Mobile Banking to provide better service quality and
expand alternative transaction services for customer in
order to accommodate the convenience for customer in
doing transactions. More feature and services are planned
in 2016 such as e-Banking Corporate (Trade Finance,
Corporate Loan, Account Opening, FX transaction etc),
billing payment or purchase voucher (telco, electrical etc.)
through ATM or mobile banking. It will make customers of
Bank CTBC Indonesia get more benefits and easiness to
do their banking transaction anytime and anywhere with
ATM or their smart phone devices.
3. Working closely with IT and Business Unit in the
enhancement of Business Product features and
continually update policies, and operational procedures of
the transaction in accordance with the characteristics of
business and new products as well as ensure that the Bank
is constantly monitoring to anticipate the risk of the Bank.
4. Collaborate with IT and Branch Banking Group in order
to offer convenient financial services and packages fo
fulfill customer’s needs, below the plan in 2016 include :
• Enhancing payroll service to accelerate customer
acquisition
• TheMutualFundsystemisplannedtobeimplemented
to anticipate the transaction growth and new regulatory
requirement
• EnhanceMSMEProcedure to improve the overall loan
process
5. Continuing Single Core project enhancement through the
development, review and oversight as well as to ensure
all transactions that use the Single Core Banking System
running smoothly, and reports generated can be used in
order to develop a monitoring system to reduce the risk.
6. Working closely with IT in the development of automated
reporting of Bank Indonesia to reduce human error and
Cakupan Rencana Grup Operasi dan kegiatan yang akan
dilakukan di tahun 2016:
1. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi melalui
kerjasama dengan Tim IT dan Unit Bisnis untuk
melaksanakan beberapa pengembangan sistem yang
ada untuk meningkatkan proses kerja.
2. Bekerja sama dengan IT dan Unit Bisnis untuk
mengembangkan fungsi tambahan pada sistem internet
banking, ATM dan Mobile Banking untuk memberikan kualitas
layanan yang lebih baik dan meningkatkan sistem layanan
alternatif bagi nasabah, dalam rangka untuk mengakomodasi
kenyamanan bagi pelanggan dalam melakukan transaksi.
Fitur dan layanan yang direncanakan pada tahun 2016 seperti
e-Corporate Banking (Trade Finance, Pinjaman Korporasi,
Pembukaan Rekening, transaksi FX dll), pembayaran tagihan
atau pembelian voucher (telco, dll listrik) melalui ATM
atau mobile banking. Hal ini akan membuat nasabah Bank
CTBC Indonesia mendapatkan lebih banyak manfaat dan
kemudahan untuk melakukan transaksi perbankan kapan
saja dan dimana saja dengan ATM atau perangkat ponsel.
3. Bekerja sama dengan IT dan Unit Bisnis dalam peningkatan
fitur Produk Bank dan terus-menerus memperbarui
kebijakan, dan prosedur operasional transaksi sesuai dengan
karakteristik bisnis dan produk baru serta memastikan bahwa
Bank terus memantau untuk mengantisipasi risiko Bank.
4. Berkolaborasi dengan IT dan Grup Branch Banking untuk
menawarkan paket layanan perbankan yang nyaman
untuk memenuhi kebutuhan nasabah, maka di bawah ini
adalah rencana pada tahun 2016 yang meliputi:
• Peningkatanlayanansistempayroll untuk mempercepat
akuisisi nasabah.
• Pengembangan Sistem Reksadana yang rencananya
akan dilaksanakan untuk mengantisipasi pertumbuhan
transaksi dan untuk memenuhi persyaratan dari Regulator.
• Mengembangkan prosedur untuk UMKM untuk
meningkatkan proses kredit secara keseluruhan.
5. Melanjutkan proyek Single Core melalui pengembangan,
tinjauan dan kontrol serta memastikan semua transaksi yang
menggunakan Single Core Banking System berjalan mulus,
termasuk keakurasian laporan-laporan yang dihasilkan
sehingga dapat digunakan dalam rangka pengembangan
sistem pemantauan untuk mengurangi risiko.
6. Bekerja sama dengan IT dalam pengembangan
pelaporan Bank Indonesia secara otomasi untuk
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 17
improve the efficiency and accuracy levels.
7. Improve the accuracy in verification process in order to
minimize error in the data supporting collection and
reporting as well as follow-up on the findings of external
and internal audit.
8. Operation Group with support by IT continue to comply
with the plan of Regulator/Government and implement
the below system application in 2016 :
• Enhance Bank Indonesia National Clearing System
(SKNBI) second generation by implementing the phase
2 plan from BI
• Implement State Receipt Module (MPN) Second
generation
• ImplementnewAMLsystem
• EnhanceFATCA(ForeignAccountTaxComplianceAct)
system for electronic search, due diligence and produce
FATCA reports required.
• CentralBankreportingsystembasedonXBRL(eXtensible
Business Reporting Language) as the continuity
implementation from 2014 since the implementation
schedule had been postponed by Bank Indonesia.
• SID Report, the new project initiated by OJK ( this
credit report is similar to the existing SID report).
• Enhance LDMS (Legal Documentation Management
System) by adding Borrower’s grouping for the purpose
of monitoring Borrower’s grouping & legal lending limit.
9. Improving overall Bank’s GCG, by performing a
comprehensive self-assessment periodically to the BI/
OJK Regulation and the prevailing law and regulation.
Also to improve risk control system by consistently
developing and continuously improving human resources
as key element of risk management. Besides ensuring
that every strategy, policies and operational procedures
are fully communicated well and adhered to by all units
that handle functional activities.
10. Optimization and development of human resources by
enhancing the skill and knowledge of employees through
internal and external training to develop their capability
and operational risk awareness. Co work with HR Team
will continue focus on talent retention and development
as well as human resources productivity improvement.
mengurangi kesalahan (human error) dan meningkatkan
efisiensi dan tingkat akurasi.
7. Meningkatkan keakurasian dalam proses verifikasi untuk
meminimalkan kesalahan dalam pengumpulan data
pendukung dan pelaporan serta menindaklanjuti temuan
audit internal dan eksternal.
8. Grup Operasi dengan dukungan dari IT akan terus mematuhi
rencana Regulator/Pemerintah dan mengimplementasikan
sistem aplikasi di bawah ini pada tahun 2016 :
• PengembanganSistemKliringNasionalBankIndonesia
(SKNBI) generasi kedua dengan menerapkan fase 2
sesuai rencana dari BI
• Implementasi Modul Penerimaan Negara (MPN)
Generasi kedua
• ImplementasisistembaruAML
• PengembangansistemFATCAdengansistempenelusuran
secara elektronik, due diligence serta menghasilkan
laporan FATCA yang diperlukan
• Sistem Pelaporan BI berdasarkan XBRL (eXtensible
Business Reporting Language) yang merupakan lanjutan
rencana BI sejak 2014, dimana jadwal pelaksanaan
pelaporan mengalami penundaan dari jadwal semula.
• LaporanSID(SistemInformasiDebitur)yangdiprakarsai
oleh OJK. Laporan ini hampir sama dengan laporan yang
ada saat ini.
• Penembangan sistem LDMS dengan mengelompokan
debitur untuk tujuan pemantauan pengelompokan
debitur & batas maksimum pemberian kredit.
9. Meningkatkan GCG Bank, dengan melakukan self assessment
yang komprehensif secara berkala terhadap Peraturan BI/
OJK dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Juga
untuk meningkatkan sistem pengendalian risiko dengan
konsisten mengembangkan dan terus meningkatkan sumber
daya manusia sebagai elemen kunci dari manajemen risiko.
Disamping memastikan bahwa setiap strategi, kebijakan dan
prosedur operasional sepenuhnya telah dikomunikasikan
dan dilaksanakan dengan baik oleh semua unit kerja yang
menangani aktivitas fungsional.
10. Optimasi dan pengembangan sumber daya manusia dengan
mendorong kinerja individu dan tim dengan meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan karyawan melalui pelatihan
internal dan eksternal untuk mengembangkan kemampuan
karyawan dan kesadaran risiko operasional. Berkolaborasi
dengan Tim Human Resources Department, akan selalu
fokus pada retensi bakat dan pengembangan serta
peningkatan produktivitas sumber daya manusia.
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA18
Tinjauan KeuanganFinancial Review
Banking industry was still grappling with slowing economic
situation. Credit growth year on year in December 2015
showed a slightly increase from 9.5% to 10.1% in December
2015. A variety of factors are less favorable for banks ranging
from the slowdown in credit growth, the resources can not be
optimal, the increase in NPLs, and domination type of savings
deposits has led to pressure on the level of profitability.
Contraction in interest income as well as increased cost of
funds, making the Bank’s management must find a way to
fix the source of income and expenditure profile. Current
profit decline is due to two things, namely the decline in
new lending, accompanied by the increase in the burden of
provision for non-performing loans
Until the end of December 2015, the Bank has posted a profit
before tax of IDR 158.17 billion. The net profit amounted to
IDR 115.84 billion, 51.57% lower compared to the previous
year. Condition encountered by Bank was a reflection of the
problems faced by majority banks in Indonesia.
Managing credit quality of the asset portfolio, looking for low
cost financing, stable periods to balance the liquidity of the
Bank’s portfolio were still Bank focus until this time.
Industri perbankan masih bergulat dengan situasi perlambatan
ekonomi. Pertumbuhan kredit year on year pada Desember
2015 memperlihatkan ada sedikit peningkatan dari 9,5%
menjadi 10,1% pada Desember 2015. Berbagai faktor
yang kurang menguntungkan bagi perbankan mulai dari
pelambatan pertumbuhan kredit, sumber daya yang tidak
dapat optimal, kenaikan NPL, dan dominasi jenis simpanan
deposito telah menimbulkan tekanan pada tingkat profitabilitas
yang dihasilkan. Kontraksi pada pendapatan bunga serta
peningkatan cost of fund, membuat manajemen Bank harus
mencari cara untuk memperbaiki profil sumber pendapatan
dan pengeluaran. Penurunan laba saat ini disebabkan dua hal,
yaitu turunnya penyaluran kredit baru dengan disertai naiknya
beban provisi atas kredit bermasalah (NPL).
Dengan latar belakang kondisi makro ekonomi yang
penuh tantangan, sampai akhir Desember 2015, Bank
telah membukukan laba sebelum pajak sebesar IDR 158,17
miliar. Laba bersih tercatat sebesar IDR 115,84 miliar, turun
sebesar 51,57% dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi
yang dihadapi Bank merupakan cerminan dari masalah yang
dihadapi hampir seluruh perbankan di Indonesia.
Mengelola kualitas aset portofolio kredit, mencari pendanaan
yang murah, dengan jangka waktu yang stabil untuk
menyeimbangkan likuiditas portofolio Bank tetap menjadi
fokus Bank hingga saat ini.
Laba Bersih Net Income
The Bank achieved interest income ammounted to IDR 512.70
billion in 2015, which was increase 11.74% than previous year.
Interest income mostly derived from loans which reached
to IDR 780.98 billion income and contribute 91.79% of total
interest income.
Interest expense, including interest expenses on time
deposits, savings, current accounts, deposits from other
banks and other interest expenses, reached IDR 338.18 billion
Pendapatan bunga bersih Bank mencapai IDR 512,70 miliar
pada tahun 2015, meningkat sebesar 11,74% dibandingkan
perolehan tahun sebelumnya.
Kontribusi utama pendapatan bunga berasal dari kredit
yang diberikan. Pendapatan bunga dari kredit yang
diberikan mencapai IDR 780,98 miliar atau 91,79% dari total
pendapatan bunga.
Beban bunga mencakup beban bunga atas deposito
berjangka, tabungan, giro, simpanan dari bank lain serta
beban bunga lainnya. Beban bunga tahun 2015 mencapai
Pendapatan Bunga Bersih Net Interest Income
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 19
Beban operasional tahun 2015 mencapai IDR 456,04
miliar, meningkat 47,91% dari tahun sebelumnya. Kenaikan
signifikan disebabkan oleh kenaikan beban kerugian
penurunan nilai aset keuangan sebesar IDR 137,82 miliar dari
IDR 43,01 miliar di tahun 2014 menjadi IDR 180,82 miliar di
tahun 2015. Menurunnya kualitas pinjaman yang diberikan
merupakan penyebab utama kenaikan biaya tersebut.
Komponen lain yang ikut menyumbang kenaikan biaya
operasional adalah kenaikan beban karyawan sebesar 7,80%
dari IDR 148,88 miliar pada tahun sebelumnya menjadi
IDR 160,49 milyar di tahun 2015. Hal ini sejalan dengan
strategi Bank untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia dengan mengadakan berbagai macam program
pengembangan karyawan serta mengevaluasi kompensasi
dan fasilitas karyawan agar tetap kompetitif dengan pasar
dan mempertahankan tenaga perbankan yang profesional.
Operating expenses in 2015 reached IDR 456.04 billion,
increased 47.91% than previous year. The significant
increase is due to increase in impairment losses on
financial assets amounted to IDR 137.82 billion from
IDR 43.01 billion in 2014 to IDR 180.82 billion in 2015.
The decline in the quality of loan was the main factor of
this expenses.
Another component that contributed the increase in
operating costs is the increase in personnel expenses by
7.80% from IDR 148.88 billion in the previous year to IDR
160.49 billion in 2015. This is in line with the Bank’s strategy
to improve the quality of human resources by organizing a
wide range of employee development programs as well as
evaluating employee compensation and facilities in order to
remain competitive with the market and maintain a banking
professional personnel.
in 2015 which was increase 21.49% from the previous year.
The Bank recorded other operating income IDR 101.52 billion
in 2015, which is decreased by 41.85% from previous year.
Other operating income includes net fees and commissions
amounted to IDR 72.33 billion, decreased by 35.37%
compared with the previous year. In 2015, Bank loss in net
trading transactions was IDR 5.99 billion, whereas in 2014
recorded a gain of IDR 106,87 billion. The significant reduction
was due to securities transactions of government bonds and
derivatives transactions.
IDR 338,18 miliar, meningkat sebesar 21,49% dari tahun
sebelumnya.
Pendapatan operasional lainnya tercatat sebesar IDR 101,52
miliar pada tahun 2015, turun sebesar 41,85% dari tahun
sebelumnya.
Pendapatan operasional lainnya meliputi provisi dan komisi
bersih sebesar IDR 72,33 miliar, mengalami penurunan
sebesar 35,37% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pada tahun 2015 Bank mengalami kerugian transaksi
perdagangan bersih sebesar IDR 5,99 miliar sedangkan pada
tahun 2014 masih mencatat keuntungan sebesar IDR 106,87
miliar. Penurunan yang signifikan tersebut disebabkan oleh
transaksi surat berharga obligasi pemerintah serta dari
transaksi derivatif.
Pendapatan Operasional Lainnya Other Operating Revenue
Beban Operasional Operating Expenses
Komposisi Beban Bunga 2015Interest Expenses Composition 2015
Komposisi Pendapatan Bunga 2015Interest Income Composition 2015
Kredit yangdiberikan
Penempatanpada Bank Lain
DalamMilyar Rupiah/
In IDR bio
80
7000
00
00
00
00
00
00
60
50
400
30
20
10
-Efek-efek untukTujuan Investasi
Giro pada BankIndonesia dan
Bank-bank Lain
DepositoBerjangka
Tabungan Giro Simpanan dariBank Lain
Pinjaman yangDiterima
Lainnya
DalamMilyar Rupiah/
In IDR bio
Efek-efek yang Dibeli dengan Janji
Dijual KembaliLoans Effects for Investment
Timed Deposits
Saving Accounts
Current Accounts
Deposits from Other Banks
Borrowings OthersPlacements with Other Banks Current Accounts with
Bank Indonesia and Other Banks
Securities Purchased Under Resale Agreements
1000
-
150.
200.
250.
50.
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA20
Aset AssetsJumlah total aset Bank tumbuh sebesar 4,04% dari IDR
12,33 triliun pada akhir tahun 2014, menjadi IDR 12,83 triliun
pada akhir tahun 2015. Pertumbuhan aset Bank terutama
didukung oleh kenaikan jumlah kredit yang diberikan
sebesar IDR 904,11 miliar atau 11,68% serta kenaikan pada
penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain
sebesar IDR 1,21 triliun atau sebesar 177,54%.
Total assets grew by 4.04% from IDR 12.33 trillion at the end
of 2014 to IDR 12.83 trillion at the end of 2015. Bank asset
growth was mainly driven by the increase in loans of IDR
904.11 billion, or 11.68%, and the increase in placements with
Bank Indonesia and other banks of IDR 1.21 trillion or 177.54%.
Impairment losses on loans increased from IDR 113.33 billion
at end 2014 to IDR 128.19 billion at end of 2015.
Most of loan intended for working capital purposes which
is represented by ratio 77.65% and 73.81% from total loans
granted in 2015 and 2014 respectively.
Working capital loans reached IDR 6.81 trillion at the end
of 2015, and recorded a growth of 17.51% compared to the
previous year.
The consumer loan portfolio recorded a growth of 22.07%
from IDR 446.91 billion in 2014 to IDR 545.55 billion at the end
of 2015. Consumer loan performance showed better results
compared to 2014. It is closely linked to the business strategy
that more focused and a new volume sales performance
continues to increase from year to year.
Manufacturing sector was still the dominant sector recorded
at IDR 5.25 trillion at the end of 2015. This number increase
19.81% from the previous year.
The Bank has fulfilled the requirements of the Legal Lending
Limit (LLL).
The ratio of non-performing loan (NPL), calculated in
accordance with the applicable regulations of Bank Indonesia,
have shown increased when compared with previous year
from 1.82 % into 2.88% at 2015. The cause of this increase was
due to the deterioration of the quality of some of corporate
debtors
Nevertheless, the Bank NPL still remains below the maximum
limit set by Bank Indonesia which is 5%.
Cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit yang
diberikan naik dari IDR 113,33 miliar pada akhir tahun 2014
menjadi IDR 128,19 miliar pada akhir tahun 2015.
Mayoritas kredit yang diberikan untuk tujuan modal kerja
mencakup masing-masing 77,65% dan 73,81% terhadap total
kredit yang diberikan pada tahun 2015 dan 2014.
Kredit modal kerja mencapai IDR 6,81 triliun pada akhir
tahun 2015, dan mencatat pertumbuhan sebesar 17,51%
dibandingkan posisi setahun sebelumnya.
Kredit konsumsi membukukan pertumbuhan 22,07%
dari IDR 446,91 miliar di tahun 2014 menjadi sebesar IDR
545,55 miliar di akhir tahun 2015. Kinerja kredit konsumsi
menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan
tahun 2014. Hal tersebut tidak terlepas dari strategi bisnis
yang lebih terarah dan kinerja volume penjualan baru yang
terus meningkat dari tahun ke tahun.
Sektor ekonomi manufaktur masih merupakan sektor yang
dominan dengan jumlah kredit yang diberikan sebesar IDR
5,25 triliun pada akhir tahun 2015. Jumlah ini meningkat
19,81% dari akhir tahun sebelumnya.
Bank telah memenuhi ketentuan tentang Batas Maksimum
Pemberian Kredit (BMPK).
Rasio non-performing loan (NPL) yang dihitung sesuai
dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku mengalami
kenaikan jika dibanding dengan tahun sebelumnya. NPL
Bruto dari 1.82% di tahun 2014 menjadi 2,88% pada tahun
2015. Penyebab kenaikan ini disebabkan memburuknya
kualitas beberapa debitur korporasi.
Walaupun demikian NPL Bank masih tetap di bawah batas
maksimum yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia yaitu
sebesar 5%.
Kredit Loan
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 21
Third Parties Fund Composition 2015Komposisi Dana Pihak Ketiga 2015
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Giro / Demand Deposit
Tabungan / Saving
Deposito / TIme Deposit
2009
24.00%
20.00%
56.00%
2010
24.00%
18.00%
58.00%
2011
29.00%
15.00%
56.00%
2012
28.00%
11.00%
62.00%
2013
28.00%
11.00%
62.00%
2014
37.00%
8.00%
54.00%
2015
39.00%
10.00%
51.00%
14,000
12,000
10,000
8,000
6,000
4,000
2,000
0
4,682
3,110
5,365
3,457
5,987
4,154
6,680
4,686
8,832
6,313
12,329
7,738
12,827
8,642
DalamMilyar Rupiah/
In IDR bio
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Ass
ets
Loan
Ass
ets
Loan
Ass
ets
Loan
Ass
ets
Loan
Ass
ets
Loan
Ass
ets
Loan
Ass
ets
Loan
Jumlah Aset & Kredit yang DiberikanTotal Assets & Loan Receivable 2015
Loan Composition by Economic Sector 2015Komposisi Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi 2015
Dalam juta rupiah / in IDR mio
Jasa Bisnis / Business Service857,752
Manufaktur / Manufacture5,254,533
Perdagangan / Trading1,499,189
Transportasi / Transportation89,146
Konstruksi / Construction145,855
Lainnya / Others924,150
Demand Deposit
Saving
Time Deposit
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA22
Simpanan dari nasabah non bank dalam bentuk deposito
berjangka relatif stabil di angka IDR 3,81 triliun tahun 2014
dan 2015.
Giro meningkat dari IDR 2,60 triliun pada akhir tahun 2014
menjadi IDR 2,86 triliun pada akhir tahun 2015.
Ekuitas Bank sebesar IDR 2,53 triliun pada akhir tahun 2015.
Jumlah ini meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya
yang tercatat sebesar IDR 2,42 triliun. Pertumbuhan
ekuitas Bank semata-mata didorong oleh laba bersih yang
diinvestasikan kembali.
Bank memiliki rasio kecukupan modal (CAR) sebesar
26,28% pada akhir tahun 2015, melebihi ketentuan yang
ditetapkan oleh OJK. Dengan rasio kecukupan modal
tersebut tersedia peluang yang sangat besar bagi Bank
untuk mengembangkan usahanya di masa mendatang.
Deposits from CustomerSimpanan dari Nasabah
Equity 2015Ekuitas 2015
Ekuitas Equity
Time deposits from non bank relatively stable at IDR 3.81
trillion in 2014 and 2015.
Demand deposits increased from IDR 2.60 trillion at year end
2014 to IDR 2.86 trillion at the end of 2015.
Bank’s equity amounted to IDR 2.53 trillion at the end of 2015.
This amount is higher than equity at previous year recorded
at IDR 2.42 trillion. Equity growth is driven solely by the
reinvested net income.
The Bank’s capital adequacy ratio (CAR) was 26.28% at the
end of 2015, exceeding the provisions stipulated by OJK. This
provides a significant opportunity for the Bank to expand its
business in the future.
Selama tahun 2015, Bank mengelola PDN dengan baik.
Pencapaian PDN terhadap modal bank masih dalam batas
ketentuan Bank Indonesia yaitu di bawah 20%. Rasio PDN
terhadap modal per akhir tahun 2015 turun menjadi 2,18%
dari 2,28% pada akhir tahun 2014.
During 2015, the Bank has managed NOP very well and ratio
was within the regulation of Bank Indonesia which is below
20%. NOP to capital ratio at the end of 2015 was 2.18%, lower
than end of 2014 ratio that recorded at 2.28%.
Posisi Devisa Netto (PDN) Net Open Position (NOP)
Bank liabilities grew from IDR 9.91 trillion at the end of 2014
to IDR 10.29 trillion at the end of 2015. The growth was mainly
supported by increase of deposits from customers which
reflect by increasing of deposits from customer from IDR
6.99 trillion at 2014 into IDR 7.41 trillion at 2015.
Jumlah liabilitas Bank tumbuh dari IDR 9,91 triliun pada akhir
tahun 2014, menjadi IDR 10,29 triliun pada akhir tahun 2015.
Pertumbuhan dalam jumlah liabilitas terutama didukung
oleh kenaikan jumlah simpanan dari nasabah. Hal ini terlihat
dari kenaikan jumlah simpanan dari nasabah dari IDR 6,99
triliun pada tahun 2014 menjadi IDR 7,41 triliun tahun 2015.
Liabilitas Liabilities
9,0008,0007,0006,0005,0004,0003,0002,0001,000
-
2,841 2,841 3,256 3,901
7,410
20102009 2011 2012 2013 2014 20152008
DalamMilyar Rupiah/
In IDR bio
6,989.
5,064.2,3.000
2,000
1,000
0
1,436 1,587 1,764
20102009 2011 2012 2013 2014 20152008
DalamMilyar Rupiah/
In IDR bio
1,932 2,1802,417 2,534
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 23
Various limits and criteria are applied to the elements of the
capital base as required by the OJK:
Last year’s profit and loss and/or the current year are
not included (deductible) gains on the sale of assets in a
securitization transaction (gain on sale). The Bank’s strategy
goal is to manage and maintain a strong capital base so as
to maintain investor, creditor and market confidence and to
sustain future development of the business. The impact of
the level of capital on shareholders’ return is also recognized
and the Company recognizes the need to maintain a balance
between the higher returns that might be possible with
Modal Inti Utama (Common Equity Tier 1)
Modal Disetor
Cadangan Tambahan Modal (Disclosed Reserved)
Faktor Penambah
Struktur PermodalanCapital Exposure
I. Pengungkapan Kualitatif I. Qualitative Disclosure
A. STRUKTUR PERMODALAN BANK A. BANk CAPITAL STRuCTuREBank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan
Bank Indonesia/OJK yang berlaku di mana modal yang
diwajibkan dianalisa dalam 2 tier.
The bank calculates its capital requirements using the
prevailing BI/OJK regulation where the Bank’s regulatory
capital is analyzed into two tiers:
Pendapatan Komprehensif Lain (Potensi
kerugian dari peningkatan nilai wajar atas aset
keuangan dalam kategori Tersedia untuk Dijual)
Selisih kurang antara PPA dan CKPN atas aset
produktif
Perhitungan pajak tangguhan
Aset tidak berwujud lainnya
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Cadangan Umum
Laba Tahun Lalu
Laba Tahun Berjalan
Pendapatan Komprehensif Lain (Potensi
keuntungan dari peningkatan nilai wajar atas aset
keuangan dalam kategori Tersedia untuk Dijual)
Faktor Pengurang
Berbagai batasan telah diterapkan untuk bagian-bagian
modal yang diwajibkan oleh OJK:
Dalam perhitungan laba rugi tahun lalu dan/atau tahun
berjalan tidak termasuk (dikurangkan) keuntungan
atas penjualan aset dalam transaksi sekuritisasi (gain
on sale). Bank menempuh strategi untuk mengelola
dan menjaga modal yang sangat kuat untuk menjaga
kepercayaan pemodal, kreditur dan pasar dan untuk
mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan.
Pengaruh tingkat modal terhadap tingkat pengembalian
ke pemegang saham juga diperhitungkan dan Bank juga
i. Modal Inti (Tier 1) , meliputi:
ii. Modal Pelengkap (Tier 2), meliputi:
Cadangan umum PPA atas aset produktif yang
wajib dihitung paling tinggi 1,25% dari ATMR
Kredit.
i. Core capital (Tier 1)
General Reserve
Retained Earnings
Current Year Profit
Others Comprehensive Income (Gain potential
of an increase in the fair value of financial
assets in the category Available for Sale)
Others Comprehensive Income (Loss potential of
a decrease in the fair value of financial assets in
the category Available for Sale)
Negative difference between productive assets
allowance and productive assets impairment
Deferred tax calculation
Others intangible assets
ii. Supplementary capital (Tier 2)
General reserves of productive assets allowances
which shall be calculated maximum 1.25% of Credit RWA.
Common Equity Tier 1
Capital Paid
Disclosed Reserved
Additional Factor
Less Factor
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA24
memahami perlunya menjaga keseimbangan antara tingkat
pengembalian yang tinggi, yang dimungkinkan dengan
gearing yang lebih besar serta keuntungan-keuntungan dan
tingkat keamanan yang didapat dari posisi modal yang kuat.
Sumber permodalan bank saat ini berasal dari dana setoran
modal pemegang saham dan laba ditahan perseroan.
Dalam perencanaan modalnya, bank mempertimbangkan
baik keperluan modal jangka pendek maupun jangka
panjang dengan tetap mempertimbangkan risiko yang
potensial, perubahan dalam pasar uang serta kejadian yang
mempengaruhi toleransi risiko.
Hingga saat ini bank tidak merencanakan pembagian dividen
ke pemegang saham guna mendukung perkembangan
bisnis di masa depan. Bank telah mematuhi semua
persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak eksternal
sepanjang tahun.
greater gearing and the advantages and security level
afforded by a strong capital.
Bank capital sources are currently from shareholder capital
and retained earnings.
The Bank’s capital planning also takes into account both
short-term and long-term capital requirement and also
consider to potential risks, environmental changes in financial
market and other factors influencing the risk tolerance.
Up to now the Bank does not have a plan to do any dividend
payout, this is to support future business development in
the bank. The Bank has complied with all externally imposed
capital requirements or regulations throughout the year.
The Bank’s capital adequacy assessment follows the definition
of capital required by BI/OJK for evaluating and calculating
the Bank’s capital to ensure capital level of the bank is able to
anticipate risk and in line with current operational conditions
and long term strategic capital planning.
Penilaian kecukupan modal Bank mengikuti batasan dari
modal yang disyaratkan oleh Bank Indonesia/OJK untuk
mengevaluasi dan menghitung modal guna memastikan
tingkat modal. Bank adalah memadai untuk mengatasi
risiko dan disesuaikan dengan kondisi operasional saat ini
dan strategi perencanaan modal jangka panjang.
i. Metode pemenuhan KPMM bank menggunakan
beberapa indikator/parameter yang mengacu
kepada ketentuan Bank Indonesia mengenai KPMM:
i. Minimum Capital Requirement method, the Bank is
using some indicators/parameters in compliance with BI/
OJK regulations:
a. CAR Ratio (Capital to RWA)a. Rasio perhitungan modal terhadap ATMR
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)
Bank ditentukan berdasarkan persyaratan yang
telah ditentukan yang mencerminkan berbagai
tingkatan risiko yang terkait dengan aset dan
eksposur. Berdasarkan peraturan Bank Indonesia,
Bank diharuskan untuk mempertimbangkan
risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional
dalam mengukur ATMR Bank. Pada saat ini bank
menggunakan Pendekatan Standar Risiko kredit
untuk menghitung ATMR Risiko Kredit. Risiko
Operasional menggunakan pendekatan indikator
dasar. Bank dalam menghitung risiko pasar
untuk portofolio trading menggunakan metode
pendekatan standar sesuai dengan peraturan
Bank Indonesia yang berlaku. Rasio KPMM bank
terhadap Risiko Kredit, Risiko Operasional dan
Risiko Pasar adalah sebesar 26,28%.
Risk Weighted Assets are determined according
to specific requirements that seek to reflect
the varying levels of risk attached to assets
and exposures. Based on BI regulation, the
Bank needs to take into consideration its credit
risk, market risk and operational risk. Credit
Risk standardized approach is being applied
at present. The basic indicator approach is
being applied to measure operational risk
management at present upon pending use of
the advanced measurement approach from BI.
Bank calculates requirements for market risk
in its trading portfolios based on the standard
method under the prevailing BI regulation. CAR
bank against Credit Risk, Operational Risk and
Market is 26.28%.
B. KECUKUPAN PERMODALAN BANK
1. METODE
B. BANk CAPITAL ADEQuACy
1. METHODS
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 25
iii. Capital Adequacy Assessment is prepared in “Building
Block”
iii. Perhitungan KPMM sesuai profil risiko dilakukan secara
“Building Block”
Proses perhitungan dalam melakukan penilaian kecukupan
permodalan dikaitkan dengan tingkat risiko antara lain:
Capital Adequacy Assessment is as follows:
a. Bank melakukan pengklasifikasian akun pada
modal tier 1 dan tier 2 .
b. Bank melakukan perhitungan ATMR Kredit, ATMR
Pasar dan Operasional sesuai dengan format dari
Bank Indonesia .
c. Bank memasukkan nilai “composite risk profile”
(CRP) ke dalam perhitungan KPMM secara “Building
Block”.
d. Bank membandingkan nilai modal aktual dengan
modal minimum sesuai profil risiko.
e. Bank menganalisa hasil perhitungan apakah sudah
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Rasio perhitungan modal inti terhadap ATMR
Berdasarkan peraturan dari Bank Indonesia,
Bank wajib menyediakan modal inti paling
kurang 6% dari ATMR dan modal inti utama
paling rendah 4,5%.
c.
Rasio ini digunakan selain untuk persyaratan
regulator dalam pemenuhan KPMM, juga untuk
melihat kemampuan bank dalam mengantisipasi
risiko yang akan timbul akibat kegagalan bisnis
bank di masa yang akan datang. Rasio modal inti
(Tier 1) bank yang berada di 25,29 %, jauh berada
di atas persyaratan BI/OJK.
b. Core capital to RWA Based on regulation from BI,
minimum requirement for Core Capital tier 1 is 6%
and Common Equity tier 1 minimum 4.5% from RWA.
This ratio is used by Bank just not for regulatory
requirement but also to manage and anticipate future
risk. The Bank Core Capital tier 1 ratio of 25.29% is far
above the BI/OJK requirement.
ii. Capital Adequacy Assessment based on composite
risk profile (CRP):
a. Bank dengan peringkat CRP = 1, tidak
memperhitungkan “indicative add on capital”.
Bank dianggap memiliki manajemen risiko yang
baik termasuk mitigasi risiko
b. Bank dengan peringkat CRP = 2, memperhitungkan
“indicative add on capital” sebesar 1%
c. Bank dengan peringkat CRP = 3, memperhitungkan
“indicative add on capital” sebesar 2%
d. Bank dengan peringkat CRP = 4, memperhitungkan
“indicative add on capital” sebesar 3%
e. Bank dengan peringkat CRP = 5, memperhitungkan
“indicative add on capital” sebesar 4%
a. Bank with CRP rating = 1, the Bank can exclude
“indicative add on capital”. In this condition, the
Bank is concluded to have good risk management
and mitigation
b. Bank with CRP rating = 2, the Bank must calculate
“indicative add on capital” = 1%
c. Bank with CRP rating = 3, the Bank must calculate
“indicative add on capital” = 2%
d. Bank with CRP rating = 4, the Bank must calculate
“indicative add on capital” = 3%
e. Bank with CRP rating =5, the Bank must calculate
“indicative add on capital” = 4%
2. PROSES
ii. Perhitungan KPMM sesuai profil risiko dilakukan
berdasarkan composite risk profile (CRP):
a. Accounts Classification in Tier 1 and tier 2.
b. Calculating RWA credit, market and operational
risk based on template from Bank Indonesia.
c. Determining Composite Risk Profile as a
component indicative add on in minimum capital
requirement calculation. This calculation is
performed in “Building Block” .
d. Comparing the result between bank actual capital
adequacy with the requirement.
e. Analyzing the result and assure the compliance
with regulation requirement.
2. PROCESS
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA26
Lapo
ran
Perh
itung
an K
ewaj
iban
Pen
yedi
aan
Mod
al M
inim
um (K
PMM
) PT
Bank
CTB
C In
done
sia
Per 3
1 Des
embe
r 201
5 da
n 20
14C
apita
l Ade
quac
y of
Com
mer
cial
Ban
ks C
alcu
latio
n R
epor
t (C
AR
PT
Ban
k C
TBC
Indo
nesi
a as
of 3
1 Dec
embe
r 20
15 a
nd 2
014
B. Pengungkapan Kuantitatif / Quantitative Disclosure
(dal
am ju
taan
rup
iah/
in m
illio
ns ru
piah
)
I
Mod
al In
ti (T
ier 1
) / C
ore
Capi
tal (
Tier
1)
1 M
odal
Inti
Uta
ma
(CET
1) /
Com
mon
Equ
ity T
ier 1
(CET
1)
1.1
Mod
al d
iset
or (S
etel
ah d
ikur
angi
Sah
am T
reas
ury)
/ P
aid
in C
apita
l (af
ter d
educ
ting
Trea
sury
Sto
ck)
1.2
Cada
ngan
Tam
baha
n M
odal
1) /
Dis
clos
ed R
eser
ves
1.2
.1 A
gio
/ D
isag
io /
Add
ition
al p
aid-
in c
apita
l
1.2.2
M
odal
sum
bang
an /
Con
trib
uted
cap
ital
1.2
.3
Cad
anga
n um
um /
Gen
eral
rese
rves
1.2
.4
Laba
/Rug
i tah
un-t
ahun
lalu
yan
g da
pat
dipe
rhitu
ngka
n /
Prev
ious
yea
rs p
rofit
/los
s w
hich
can
be
calc
ulat
ed in
to c
apita
l
1.2.5
La
ba/R
ugi t
ahun
ber
jala
n ya
ng d
apat
dip
erhi
tung
kan
/ C
urre
nt y
ear p
rofit
/los
s w
hich
can
be
calc
ulat
ed in
to c
apita
l
1.2.6
Se
lisih
lebi
h ka
rena
pen
jaba
ran
lapo
ran
keua
ngan
/ E
xces
s tr
ansl
atio
n ad
just
men
t of fi
nanc
ial s
tate
men
t
1.2.7
D
ana
seto
ran
mod
al /
Fun
d fo
r pai
d-in
cap
ital
1.2.8
W
aran
yan
g di
terb
itkan
/ W
arra
nt (
50%
)
1.2
.9
Ops
i sah
am y
ang
dite
rbitk
an d
alam
rang
ka p
rogr
am k
ompe
nsas
i ber
basi
s sa
ham
/ S
tock
opt
ion
issu
ed re
late
d to
sto
ck c
ompe
nsat
ion
prog
ram
1.2
.10
Pend
apat
an k
ompr
ehen
sif l
ain
/ O
ther
com
preh
ensi
ve in
com
e
1.2
.11
Sald
o su
rplu
s re
valu
asi a
set
teta
p /
Fixe
d as
set r
eval
uatio
n su
rplu
s
1.2.12
Se
lisih
kur
ang
anta
ra P
PA d
an c
adan
gan
keru
gian
pen
urun
an n
ilai a
tas
aset
pro
dukt
if /
1.2.13
Pe
nyis
ihan
Pen
ghap
usan
Ase
t (P
PA)
atas
ase
t no
n pr
oduk
tif y
ang
waj
ib d
ihitu
ng /
Req
uire
d re
gula
tory
pro
visi
on o
n no
n pr
oduc
tive
asse
t
1.2.14
Se
lisih
kur
ang
jum
lah
peny
esua
ian
nila
i waj
ar d
ari i
nstr
umen
keu
anga
n da
lam
tra
ding
boo
k /
1.
3 Ke
pent
inga
n N
on P
enge
ndal
i yan
g da
pat d
iper
hitu
ngka
n /
Non
con
trol
ling
inte
rest
1.4
Fakt
or P
engu
rang
Mod
al In
ti U
tam
a 1)
/ D
educ
tion
fact
or o
f Com
mon
Equ
ity T
ier 1
1.4.1
Perh
itung
an p
ajak
tan
gguh
an /
Def
erre
d ta
x
1.4.2
G
oodw
ill
1.4
.3
Ase
t tid
ak b
erw
ujud
lain
nya
/ O
ther
inta
ngib
le a
sset
s
1.4.4
Pe
nyer
taan
yan
g di
perh
itung
kan
seba
gai f
akto
r pe
ngur
ang
/ Eq
uity
inve
stm
ent w
hich
can
be
calc
ulat
ed a
s de
duct
ion
fact
or
1.4
.5
Keku
rang
an m
odal
pad
a pe
rusa
haan
ana
k as
uran
si /
Sho
rtfa
ll on
the
capi
tal o
f ins
uran
ce s
ubsi
diar
y
1.4.6
Ek
spos
ur s
ekur
itisa
si /
Sec
uriti
satio
n ex
posu
re
1.4
.7
Fakt
or P
engu
rang
mod
al in
ti la
inny
a /
Oth
er d
educ
tion
fact
or o
f Tie
r 1
1.4
.8
Inve
stas
i pad
a in
stru
men
AT1
dan
Tie
r 2
pada
ban
k la
in 2
) /
Inve
stm
ent i
n AT
1 and
Tie
r 2 in
stru
men
ts in
oth
er b
ank
2
Mod
al In
ti Ta
mba
han
(AT-
1) 1
) / A
dditi
onal
Tie
r 1
2.1
Inst
rum
en y
ang
mem
enuh
i per
syar
atan
AT-
1 / C
apita
l ins
trum
ent w
hich
can
be
calc
ulat
ed a
s AT
-1
2.2
Agio
/ D
isag
io
2.
3 Fa
ktor
Pen
gura
ng: I
nves
tasi
pad
a in
stru
men
AT1
dan
Tie
r 2 p
ada
bank
lain
2 /
Ded
uctio
n fa
ctor
: Inv
estm
ent i
n AT
1 and
Tie
r 2 in
stru
men
t s in
oth
er b
ank
II
Mod
al In
ti (T
ier 2
) / S
uple
men
tary
Cap
ital (
Tier
2)
1
Inst
rum
en m
odal
dal
am b
entu
k sa
ham
ata
u la
inny
a ya
ng m
emen
uhi p
ersy
arat
an /
Cap
ital i
nstr
umen
t whi
ch c
an b
e ca
lcul
ated
as
Tier
2
2 A
gio
atau
dis
agio
yan
g be
rasa
l dar
i pen
erbi
tan
inst
rum
en m
odal
inti
tam
baha
n /
Addi
tiona
l pai
d-in
cap
ital
3
Cada
ngan
um
um a
set p
rodu
ktif
PPA
yan
g w
ajib
dib
entu
k (m
aks
1,25
% A
TMR
Risi
ko K
redi
t)
G
ener
al re
serv
es o
f req
uire
d re
gula
tory
pro
visi
on o
n pr
oduc
tive
asse
t (m
ax. 1
,25%
of R
WA
for C
redi
t Ris
k)
4
Cada
ngan
tuju
an /
Spe
cific
rese
rves
5 Fa
ktor
Pen
gura
ng M
odal
Pel
engk
ap 1)
/ T
ier 2
ded
uctio
n fa
ctor
5.1
Sink
ing
Fund
5.
2 In
vest
asi p
ada
inst
rum
en T
ier 2
pad
a ba
nk la
in 2
) / In
vest
men
t in
Tier
2 in
stru
men
ts in
oth
er b
ank
Tota
l Mod
al /
Tot
al C
apita
l
Kom
pone
n M
odal
/Ca
pita
l Com
pone
nts
31 D
es 2
015
/31
Dec
201
531
Des
20
14 /
31 D
ec 2
014
Bank
Kons
olid
asi
/ Con
solid
atio
nKo
nsol
idas
i/ C
onso
lidat
ion
Bank
31 D
es 2
015
/31
Dec
201
531
Des
20
14 /
31 D
ec 2
014
Bank
Kons
olid
asi
/ Con
solid
atio
nKo
nsol
idas
i/ C
onso
lidat
ion
Bank
ASE
T TE
RTIM
BAN
G M
ENU
RUT
RISI
KO /
RIS
K W
EIG
HTE
D A
SSET
(RW
A)
ATM
R RI
SIKO
KRE
DIT
3) /
RW
A F
OR
CRED
IT R
ISK
ATM
R RI
SIKO
PA
SAR
/ RW
A F
OR
MA
RKET
RIS
KAT
MR
RISI
KO O
PERA
SIO
NA
L /
RWA
FO
R O
PERA
TIO
NA
L RI
SK
TOTA
L AT
MR
/ TO
TAL
RWA
RASI
O K
PMM
SES
UA
I PRO
FIL
RISI
KO /
CA
PITA
L A
DEQ
UAC
Y RA
TIO
(CA
R)AC
CORD
ING
TO
RIS
K PR
OFI
LE
RASI
O K
PMM
Rasi
o CE
T1Ra
sio
Tier
1Ra
sio
Tier
2Ra
sio
tota
l
CET
1 UN
TUK
BU
FFER
8,07
3,13
817
5,37
41,0
89,8
419,
338,
353
9%
8,07
3,13
817
5,37
41,0
89,8
419,
338,
353
9%
6,8
46,4
06
133,
671
893
,556
7,
873,
633
9%
6,8
46,4
06
133,
671
893
,556
7,
873,
633
9%
25.2
9%25
.29%
0.99
%
26.2
8%
25.2
9%25
.29%
0.99
%
26.2
8%
28.2
0%
28.2
0%
1.04%
29.2
4%
28.2
0%
28.2
0%
1.04%
29.2
4%
31 D
es 2
015
/ 3
1 Dec
201
531
Des
20
14 /
31 D
ec 2
014
Bank
Kons
olid
asi
/ Con
solid
atio
nKo
nsol
idas
i/ C
onso
lidat
ion
Bank
2,3
61,9
06
2,3
61,9
06
150,
00
0
2,3
25,8
03 -
-
3
0,0
00
2
,207
,046
10
5,68
0
-
-
-
-
(952
) -
(15,
971) - - -
(113
,897
) (
37,15
1) -
(76
,746
) -
-
-
-
-
-
-
-
-
92,
248 -
-
92,
248 -
-
-
-
2
,454
,154
2,3
61,9
06
2,3
61,9
06
150,
00
0
2,3
25,8
03 -
-
3
0,0
00
2
,207
,046
10
5,68
0
-
-
-
-
(952
) -
(15,
971) - -
-
(11
3,89
7) (
37,15
1) -
(76
,746
) -
-
-
-
-
-
-
-
-
92,
248 -
-
92
,248
-
-
-
-
2
,454
,154
2,2
20,6
70
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- - - - - -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
81,6
00
- -
-
-
2,3
02,2
70
2,2
20,6
70
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- - - - - - - -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
81,6
00
- -
-
-
2,3
02,2
70
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 27
Tonggak SejarahMilestones
PT Bank Chinatrust Tamara didirikan berdasarkan surat
persetujuan prinsip pendirian dari Departemen Keuangan
RI No. S-913/MK.17/1996 sebagai Bank Campuran tertanggal
14 Agustus 1996.
Principal Approval for establishment of PT Bank Chinatrust
Tamara as a joint venture bank was granted by Ministry
of Finance of Republic Indonesia with Decree No. S-913/
MK.17/1996 dated August 14, 1996.
PT Bank Chinatrust Tamara mulai beroperasi berdasarkan
keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 160/
KMK.017/1997 mengenai Pemberian Izin Usaha tertanggal 4
April 1997.
PT Bank Chinatrust Tamara commenced operation after
obtained Business License decree from Ministry of Finance
of Republic Indonesia No. 160/KMK.017/1997 dated April
4, 1997.
Pembukaan 2 (dua) Kantor Cabang di Surabaya dan
Bandung berdasarkan surat persetujuan dari Bank Indonesia
No. 2/145/DPIP/Prz tertanggal 6 Maret 2000.
The opening of 2 (two) Branch offices in Surabaya and
Bandung based on approval letter from Bank Indonesia No.
2/145/DPIP/Prz dated March 6, 2000.
1996
1997
2000
Chinatrust Commercial Bank meningkatkan kepemilikannya
dari 85% menjadi 99%.
Chinatrust Commercial Bank increased its ownership from
85% to 99%.
Perubahan nama PT Bank Chinatrust Tamara menjadi PT
Bank Chinatrust Indonesia berdasarkan surat Keputusan
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 3/5/KEP.
DGS/2001 tertanggal 5 April 2001.
Name changing of PT Bank Chinatrust Tamara to PT Bank
Chinatrust Indonesia based on approval letter from Senior
Governor Deputy of Bank Indonesia Decree No. 3/5/KEP.
DGS/2001 dated April 5, 2001.
Pembukaan Kantor Cabang Pembantu di Cikarang, Jawa
Barat berdasarkan surat izin pembukaan kantor dari Bank
Indonesia No. 3/699/DPIP/Prz tertanggal 30 November 2001.
The opening of Sub-Branch office in Cikarang, West Java
based on Bank Indonesia’s approval letter No. 3/699/DPIP/
Prz dated November 30, 2001.
2001
Pembukaan 2 (dua) Kantor Cabang Pembantu di Karawaci,
Tangerang (Surat persetujuan Bank Indonesia No.4/559/
DPIP/Prz tertanggal 9 Oktober 2002) dan Kelapa Gading,
Jakarta (Surat izin pembukaan kantor dari Bank Indonesia
No. 4/723/DPIP/Prz tertanggal 17 Desember 2002.
The opening of 2 (two) Sub-Branch offices in Karawaci,
Tangerang (Approval Letter from Bank Indonesia No.4/559/
DPIP/Prz dated October 9, 2002) and Kelapa Gading, Jakarta
(Approval Letter from Bank Indonesia No.4/723/DPIP/Prz
dated December 17, 2002)
2002
Pembukaan Kantor Cabang Pembantu di Mangga Dua,
Jakarta berdasarkan Surat Izin Bank Indonesia No.5/739/
DPIP/Prz tertanggal 11 Desember 2003.
The opening of Sub-Branch office in Mangga Dua, Jakarta
based on Approval Letter from Bank Indonesia No. 5/739/
DPIP/Prz dated December 11, 2003.
2003
Penunjukan perusahaan oleh Pemerintah Indonesia untuk
membiayai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Taiwan.
Government of Indonesia’s appointment regarding the
financing of Indonesian Overseas Worker (IOW) to Taiwan.
2005
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA28
2008
2006Penggunaan identitas baru dan slogan perusahaan
– “We are Family”.
The usage of new corporate identity and logo
– “We are Family”.
Peluncuran produk pembiayaan konsumen “Salary Loan”.
The launching of “Salary Loan” consumer lending product.
Renovasi dan relokasi Kantor Cabang Pembantu Kelapa
Gading, Jakarta untuk mendukung pengembangan bisnis
Wealth Management.
Renovation and relocation of Kelapa Gading, Jakarta Sub-
Branch office to support Wealth Management business
development.
Peluncuran “Factory and Sanitarium Workers Financing” –
produk pembiayaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
The launching of “Factory and Sanitarium Workers
Financing” – financing product for Indonesian Overseas
Worker (IOW).
2007
Peluncuran “Public Personal Loan” – produk kredit tanpa
agunan; “Family Trust” – produk bancassurance hasil
kerjasama dengan perusahaan asuransi PT Asuransi Allianz
Life Indonesia, dan layanan Safe Deposit Box.
The launching of “Public Personal Loan” – unsecured
loan product; “Family Trust”- bancassurance product as
cooperation with PT Asuransi Allianz Life Indonesia and Safe
Deposit Box service.
Renovasi Kantor Cabang Pembantu Mangga Dua,
Jakarta untuk mendukung pengembangan bisnis Wealth
Management.
Remodeling of Mangga Dua, Jakarta Sub-Branch office to
support Wealth Management business development.
Pembukaan Kantor Fungsional Non-Operasional di Gedung
Plaza Kaha, Jakarta berdasarkan Surat Persetujuan Bank
Indonesia No 11/93/DPB2/TPN2-7 tanggal 16 Juni 2009.
The opening of Non-Operational Functional office in Plaza
Kaha Building, Jakarta based on Approval Letter from Bank
Indonesia No. 11/93/DPB2/TPN2-7 dated June 16, 2009.
Pembukaan 2 (dua) Kantor Cabang Pembantu di Dago,
Bandung (Surat Izin Bank Indonesia No.11/53/DPB2/TPB2/
Bd tertanggal 30 Oktober 2009) dan Pluit, Jakarta (Surat
Izin Bank Indonesia No. 11/719/DPIP/Prz tertanggal 23
November 2009).
The opening of 2 (two) Sub-Branch offices in Dago, Bandung
(Approval Letter from Bank Indonesia No.11/53/DPB2/TPB2/
Bd dated October 30, 2009) and Pluit, Jakarta (Approval
Letter from Bank Indonesia No. 11/719/DPIP/Prz dated
November 23, 2009).
2009
Pembukaan Kantor Cabang Pembantu di Darmo, Surabaya
berdasarkan Surat Persetujuan Bank Indonesia No 12/17/
DPIP/Prz/Sb tanggal 22 Maret 2010.
The opening of Sub-Branch office in Darmo, Surabaya based
on Approval Letter from Bank Indonesia No. 12/17/DPIP/Prz/
Sb dated March 22, 2010.
Penandatanganan nota kesepakatan dengan PT Asuransi
Jiwa Manulife Indonesia sebagai upaya memberi kemudahan
pelayanan dan perlindungan risiko kepada nasabah.
MoU signing with PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia to
provide the best service and risk protection for customers.
Relokasi Kantor Cabang Bandung untuk mendukung
pengembangan bisnis Perbankan Ritel.
Relocation of Bandung Branch office to improve and develop
Retail Banking Business.
Peluncuran 2 (dua) produk pembiayaan – ‘Cicilan Kredit
Barang Tahan Lama’ dan ‘Kredit Pemilikan Rumah’ (KPR)
serta fasilitas layanan e-BCI Internet Banking bagi nasabah
korporasi.
The launching of 2 (two) loan products – ‘Durable Goods
Installment Loan’ and ‘Mortgage Loan’; and e-BCI Internet
Banking for corporate customers.
2010
Pembukaan Kantor Cabang Pembantu di Puri Kencana,
Jakarta berdasarkan Surat Izin Bank Indonesia No.13/74/
DPIP/Prz tertanggal 2 Februari 2011.
The opening of Sub-Branch office in Puri Kencana, Jakarta
based on Approval Letter from Bank Indonesia No. 13/74/
DPIP/Prz dated February 2, 2011.
Penerapan sistem perbankan (Core Banking System) ’Finacle’
Implementation of ‘Finacle’ Core Banking System.
2011
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 29
Peluncuran Kartu ATM/Debet Chinatrust, kerjasama dengan PT
Rintis Sejahtera untuk jaringan ATM Prima & Prima Debit.
The launching of Chinatrust ATM/Debit Card – cooperation with
PT Rintis Sejahtera for ATM Prima dan Prima Debit networks
Pembukaan Kantor Fungsional Non-Operasional di
Semarang, Jawa Tengah berdasarkan Surat Persetujuan
Bank Indonesia No. 14/18/DPIP/Prz/Sm tanggal
24 Februari 2012.
The opening of Non-Operational Functional office in Semarang,
Central Java based on Approval Letter from Bank Indonesia No.
14/18/DPIP/Prz/Sm dated February 24, 2012.
Peluncuran ‘Provesta Optimum’ – produk bancassurance
berbasis unit link hasil kerjasama dengan PT Asuransi Jiwa
Generali Indonesia
The launching of ‘Provesta Optimum’ – unit link based
bancassurance product, cooperation with PT Asuransi Jiwa
Generali Indonesia.
Perubahan nama PT Bank Chinatrust Indonesia menjadi PT
Bank CTBC Indonesia berdasarkan Keputusan Gubernur
Bank Indonesia No. 15/98A/KEP.GBI/2013 tertanggal 27
September 2013
The name changing of PT Bank Chinatrust Indonesia to
PT Bank CTBC Indonesia based on approval Decree from
Governor of Bank Indonesia No. 15/98A/KEP.GBI/2013 dated
September 27, 2013
2012
2013
Penempatan tim tenaga pemasaran di Kantor Cabang
Pembantu Pluit, Jakarta untuk mendukung perluasan
pangsa pasar dan pengembangan usaha pemberian kredit
khusus bagi segmen usaha mikro, kecil dan menengah
(UMKM), April 2015.
The settlement of sales and marketing team in Pluit Jakarta
Sub-Branch, especially to support the expansion and
development of special credit products and services for the
micro, small and medium enterprises (MSME) market segment.
Peluncuran ‘CTBC Bill Payment’ melalui ATM CTBC – fasilitas
layanan pembayaran tagihan rutin (listrik, air, telepon
Telkom, internet dan TV berlangganan) serta pembelian
tiket kereta api dan aneka voucher isi ulang, Oktober 2015.
The launching of ‘CTBC Bill Payment’ through CTBC ATM
– service facility for routine bill payment (electricity, water,
Telkom phone, internet, paid TV), public mass train ticket
buying and voucher buying, October 2015.
Peluncuran ‘CTBC Internet Banking’ – fasilitas layanan
internet banking bagi nasabah korporasi.
The launching of ‘CTBC Internet Banking’ - internet banking
service facility for corporate customers.
2015
Peluncuran ‘Tabungan Bambu’ – produk tabungan hasil
kerjasama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.
The launching of ‘Tabungan Bambu’ – saving account
product, cooperation with Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.
Peluncuran 4 (empat) produk bancassurance sebagai hasil
kerjasama dengan PT ACE Life Assurance, yaitu ACE Medic Link, ACE Trust Link, ACE Protec+ dan ACE Protek Siaga.The launching of 4 (four) bancassurance products, cooperation
with PT ACE Life Assurance, these are ACE Medic Link, ACE Trust Link, ACE Protec+ and ACE Protek Siaga.
Peluncuran ‘Prime Value’ – produk bancassurance berbasis
unit link hasil kerjasama dengan PT Commonwealth Life.
The launching of ‘Prime Value’ – unit link based bancassurance
product, cooperation with PT Commonwealth Life.
Peluncuran ‘Pay+’ – layanan transaksi keuangan bagi nasabah
segmen perusahaan berupa pembayaran rutin gaji karyawan.
The launching of ‘Pay+’ – payroll solution in terms of financial
transaction service created to cater the needs of enterprise/
corporate customer segment.
Peluncuran ‘CTBC Internet Banking’ – fasilitas layanan
internet banking bagi nasabah perorangan.
The launching of ‘CTBC Internet Banking’ - internet banking
service facility for individual customers.
Pengembangan usaha pemberian kredit khusus bagi segmen
usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)
Development of special retail banking business unit to cater
the needs of special credit products and services for the micro,
small and medium enterprises (MSME) market segment.
Pembukaan Kantor Fungsional (Non Operasional) di
Semarang, Jawa Tengah berdasarkan Surat izin pembukaan
kantor dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-315/
KR.41/2014 tanggal 22 Oktober 2014.
The opening of Non-operational Functional office in
Semarang city, Central Java based on Financial Service
Authority’s (OJK) approval letter No. S-315/KR.41/2014 dated
October 22, 2014.
2014
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA30
Pengungkapan Manajemen Risiko
Manajemen Risiko adalah serangkaian prosedur dan
metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi,
mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang
timbul dari kegiatan usaha Bank. Oleh karena itu, Bank CTBC
Indonesia menerapkan Manajemen Risiko sebagai bagian
integral dari strategi bisnis Bank untuk mempertahankan
kesehatan keuangan bank dan integritas serta memastikan
aktivitas usaha yang dilakukan oleh Bank tidak menimbulkan
kerugian yang melebihi kemampuan Bank atau yang dapat
mengganggu kelangsungan usaha Bank.
Penerapan Manajemen Risiko Bank meliputi pengawasan
aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi; Kecukupan
kebijakan, prosedur, dan penetapan limit, kecukupan proses
identifikasi; pengukuran, pengawasan, dan pengendalian
risiko, serta sistem informasi Manajemen Risiko; dan sistem
pengendalian internal yang disesuaikan dengan tujuan,
kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta
kemampuan Bank. Bank tidak memiliki eksposur pada anak
perusahaan.
Risk Management is a set of procedures and methodologies
used to identify, measure, monitor, and control risk arising
out of the operations of the Bank. Therefore, Bank CTBC
Indonesia implement Risk Management as an integral
part of the business strategy of the Bank to maintain the
financial health of banks and the integrity and ensure the
business activities undertaken by the Bank does not result
in losses that exceed the ability of the Bank can disrupt
business continuity.
Application of Risk Management included active oversight of
the Board of Commissioners and the Directors, adequacy of
policies, procedures, and limits, the adequacy of the process
of identification, measurement, monitoring and control
risks as well as Risk Management information systems; and
a comprehensive system of internal control. Bank does not
have exposure on subsidiaries.
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab atas
efektivitas pelaksanaan Manajemen Risiko Bank. Oleh karena
itu, secara teratur, Dewan Komisaris mengadakan pertemuan
antara Dewan Komisaris dengan Direksi, komite – komite
dan Kepala Manajemen Risiko melakukan pengawasan
aktif, mengembangkan budaya manajemen risiko, meninjau
masalah manajemen risiko dan rencana perbaikan (jika
ada). Selain itu, Dewan Komisaris juga menyetujui Kebijakan
Manajemen Resiko, mengkaji strategi Manajemen Risiko,
mengevaluasi pertanggungawaban Direksi dan memberikan
arahan perbaikan atas pelaksanaan kebijakan Manajemen
Risiko secara berkala, memastikan struktur organisasi
dan sumber daya manusia yang memadai dalam rangka
mendukung penerapan Manajemen Risiko secara efektif
sesua karakteristik, kompleksitas, dan profil risiko Bank.
Board of Commissioners and Directors are responsible for the
effective implementation of Risk Management in the bank.
Therefore, on a regular basis, the Board of Commissioners
hold meetings with Directors, Committees and Group Head
of Risk Management to actively oversight, develop a culture
of risk management, review the issue of risk management
and improvement plans (if any). In addition, the Board
of Commissioners also approved the Risk Management
Policy, reviewed the Risk Management strategy, evaluated
the accountability of Directors and gave the improvement
directions on implementing Risk Management policies
periodically, ensure the organizational structure and adequate
human resources in order to support the implementation of
Risk Management in accordance effectively according to
Bank’s characteristics, complexity, and risk profile.
Pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi
I. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO SECARA UMUM General Risk Management Implementation
Active oversight from the Board of Commissioners and Directors
Risk Management Disclosure
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 31
• Risk Monitoring Committee (RMoC)• Komite Pemantauan Risiko (RMoC)
The implementation of Bank risk management is supported
by the framework which covers the policy and procedure of
the risk management as well as the risk limit in accordance
to the types, business complexity, risk profile, risk appetite,
adequate human resources, capital adequacy and the
regulation stipulated by the authority and/or the sound
banking practice. The risk appetite is reflected in Bank’s
business strategy and target.
Risk identification, measurement, monitoring, and control
are main part of risk management implementation. Bank risk
identification covers all business activities by analyzing the
source and possibility of risk occurence as well as its impacts.
Risk measurement according to Bank’s characteristic and
complexities of the business activity. Risk monitoring is done
by independent units from parties that do transactions to
monitor and control the level and or trend of risk. The Bank
has developed a management information system that is
adjusted to characteristic, activities, and complexities of
Bank’s business activities.
The Bank has an internal control system to guard the Bank’s
assets, ensure the availability of financial reporting and
trustworthy managerial, increase the Bank’s compliance
towards the applicable rules and regulations, as well as reduce
the risk of loss, irregularities and violations to the prudential
aspects. The implementation of internal control system is the
responsibility of all operational units and support units as
well as the internal audit.
In order to implement an effective risk management, the
Bank has established a Risk Monitoring Committee, Risk
Management Committee; and Group Risk Management who
are independent of the Bank’s business unit adapted to the
size and complexity of the Bank as well as the risks inherent
in the Bank.
Penerapan manajemen risiko Bank didukung dengan
kerangka yang mencakup kebijakan dan prosedur mengenai
manajemen risiko serta penetapan limit risiko dengan
memperhatikan antara lain jenis, kompleksitas kegiatan
usaha, profil risiko, dan tingkat risiko yang akan diambil,
kualitas sumber daya manusia, kecukupan permodalan
serta peraturan yang ditetapkan otoritas dan/atau praktek
perbankan yang sehat. Tingkat risiko yang akan diambil
tercermin dalam strategi dan sasaran bisnis Bank.
Identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian
risiko merupakan bagian utama dari proses penerapan
manajemen risiko. Identifikasi risiko Bank mencakup
seluruh aktivitas bisnis dengan menganalisa sumber dan
kemungkinan timbulnya risiko serta dampaknya. Pengukuran
risiko disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas
kegiatan usaha Bank. Pemantauan dilakukan oleh unit yang
independen dari pihak yang melakukan transaksi guna
memantau dan mengendalikan tingkat dan atau trend
risiko. Bank juga telah mengembangkan sistem informasi
manajemen yang disesuaikan dengan karakteristik, kegiatan
dan kompleksitas kegiatan usaha Bank.
Bank memiliki sistem pengendalian internal yang
membantu menjaga aset Bank, menjamin tersedianya
pelaporan keuangan dan manajerial yang dapat dipercaya,
meningkatkan kepatuhan Bank terhadap ketentuan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta
mengurangi risiko terjadinya kerugian, penyimpangan
dan pelanggaran aspek kehati-hatian. Penerapan sistem
pengendalian intern adalah tanggung jawab semua unit
operasional dan unit pendukung serta audit intern.
Dalam rangka penerapan manajemen risiko yang efektif,
Bank telah membentuk Komite Pemantauan Risiko,
Komite Manajemen Risiko; dan Grup Manajemen Risiko
yang independen terhadap satuan kerja bisnis Bank dan
disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank
serta risiko yang melekat pada Bank.
Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko, Serta Sistem Informasi Manajemen Risiko
Sistem Pengendalian Internal
Process of Identification, Measurement, Monitor, and Risk Control, As Well As Risk Management Information System
Internal Control Systems
Kecukupan Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan Limit
Policy, Procedure, and Limit Establishment
Komite ini diketuai oleh Komisaris Independen, dengan
tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
• Mengkaji/menelaah dan menilai pelaksanaan
kebijakan-kebijakan Bank.
This committee is chaired by Independent Commissioner
with the following task and responsibilities:
• Review and evaluate implementation of Bank’s
policies.
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA32
• Risk Management Committee (RMC)
• Risk Management Group
• Komite Manajemen Risiko (RMC)
• Grup Manajemen Risiko
Komite ini terdiri dari mayoritas Direksi dan Pejabat
Eksekutif terkait yang memimpin Grup Bisnis, Grup
Manajemen Risiko, Grup Operasional, dan Satuan Kerja
Audit Intern dengan tugas dan tanggung jawab untuk
melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi
kepada Direktur Utama terkait manajemen risiko antara
lain meliputi penyusunan kebijakan manajemen risiko
dan perubahannya, termasuk strategi manajemen
risiko, tingkat risiko yang diambil, toleransi risiko,
kerangka manajemen risiko serta rencana kontinjensi
untuk mengantisipasi terjadinya kondisi tidak normal,
penyempurnaan proses manajemen risiko berdasarkan
kecukupan permodalan, profil risiko Bank, dan hasil
evaluasi terhadap penerapan manajemen risiko Bank,
penetapan kebijakan dan/atau keputusan bisnis yang
menyimpang dari prosedur normal, seperti pelampauan
ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan
rencana bisnis Bank yang telah ditetapkan sebelumnya
atau pengambilan posisi/eksposur risiko yang melampaui
limit yang telah ditetapkan, serta memastikan bahwa
proses dan prosedur yang telah ada untuk memantau
dan mengawasi risiko sudah memenuhi standar yang
ditentukan dalam prosedur-prosedur Bank maupun
peraturan-peraturan dari luar Bank.
Grup Manajemen Risiko independen terhadap satuan
kerja bisnis dan unit fungsional (seperti tresuri dan
investasi, kredit, pendanaan, akuntansi) dan terhadap
Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) dengan tugas dan
tanggung jawab antara lain sebagai berikut memberikan
masukan kepada Direksi dalam penyusunan kebijakan,
strategi, dan kerangka manajemen risiko dan memantau
implementasinya berdasarkan yang telah disetujui;
memelihara dan mengembangkan prosedur dan alat
guna mengidentifikasi, pengukuran, pemantauan, dan
pengendalian risiko dalam penerapan manajemen
risiko; memberikan rekomendasi kepada satuan kerja
bisnis mengenai besaran atau maksimum eksposur
risiko yang dapat dipelihara Bank; memantau posisi/
eksposur risiko secara keseluruhan dan kepatuhan
terhadap toleransi Risiko dan limit yang telah
ditetapkan; melakukan stress testing guna mengetahui
dampak dari implementasi kebijakan dan strategi
manajemen risiko terhadap portofolio atau kinerja Bank
secara keseluruhan; mengevaluasi akurasi dan validitas
data yang digunakan oleh Bank untuk mengukur risiko
bagi Bank yang menggunakan model untuk keperluan
The membership of this committee are Directors and
related Executive Officers who lead the Business
Group, Risk Management Group, Operasional Group,
and Internal Audit with task and responsibilities to
evaluate and give recommendation to President
Director regarding risk management which covers
arranging the policy of the risk management and the
changes including the strategy of the risk management,
risk appetite and risk tolerance, risk management
framework and the contingency plans to anticipate
any abnormal conditions, enhancing the process of risk
management periodically based on the sufficiency of
the capital, Bank’s risk profile, and the evaluation result
of risk management implementation, establishing the
policy and/or business decision which deviates from the
normal procedure, such as the significant exceeding of
the business expansion comparing to the established
Bank’s business plan or the Risk position/exposure
taking which exceeds the established limit, and ensuring
that the processes and procedures in place to monitor
and supervise the risks already met the standards
specified in the Bank’s procedures as well as regulations
from outside the Bank.
Risk Management Group is independent from the
business and functional unit, (such as treasury and
investment, credit, finance, accounting) and Internal
Audit with the task and responsibilities such as the
following providing inputs to the Directors in compiling
the policy, strategy, and risk management framework,
and monitoring the implementation based on policies
that have been approved; maintain and developing the
procedures and means for identification, measurement,
monitoring, and risk control in the implementation
of risk management; providing recommendations to
the business work unit concerning the magnitude or
maximum exposure of the risk which may be maintained
by the Bank; monitoring the position/exposure of the
risk in overall and the compliance towards Risk tolerance
and the established limit; conducting the stress testing in
order to know the impact of the policy implementation
and risk management strategy towards Bank’s portfolio
or performance in overall; evaluating the accuracy
and validity of the data used by Bank to measure the
risk for Bank which used a model for internal need; and
arranging and submitting risk profile report on quarterly
• Menelaah dan memantau pertanggung-jawaban
Komite Manajemen Risiko dan Grup Manajemen
Risiko dalam pelaksanaan kebijakan-kebijakan Bank.
• Review and monitor accountability of Risk
Management Committee and Risk Management
Group in implementation of Bank’s policies.
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 33
Risiko kredit adalah risiko yang timbul akibat kegagalan
debitur dan atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban-
kewajibannya kepada bank.
Bank menghadapi risiko kredit dari pinjaman dan
berbagai instrumen keuangan seperti surat berharga,
akseptasi, transaksi antar Bank, transaksi pembiayaan
perdagangan, transaksi nilai tukar dan derivatif, serta
kewajiban kontinjensi dan komitmen.
Tujuan utama manajemen risiko kredit adalah untuk
memastikan bahwa aktivitas penyediaan dana Bank tidak
terekspos pada risiko kredit yang dapat menimbulkan
kerugian pada Bank.
Pengaturan manajemen risiko Bank selain terdiri dari
jajaran Komisaris dan Komite, juga terdiri dari:
• Grup Manajemen Risiko yang terdiri dari Institutional
Credit Risk Department dan Retail Credit Risk
Department. Retail Credit Department meliputi
Retail Credit Risk Unit dan SME Unit
• Grup Credit Control yang melakukan kajian dan
merekomendasikan pemberian kredit dalam rangka
4 eyes principle bersama unit bisnis
• Unit bisnis yang melaksanakan aktivitas pemberian
kredit atau penyediaan dana
• Unit pemulihan kredit yang melakukan penanganan
kredit bermasalah
Credit Risk is the risk caused by the failure of debtor and/
or other parties in fulfilling the obligation to the Bank.
Bank facing credit risk from lending and various financial
instrument such as securities, acceptances, transactions
between Banks, trade funding transactions, exchange
and derivatives transactions, as well as liability from
contingency and commitments.
The main purpose of risk management for credit risk
is to ensure that the Bank’s provision of fund is not
exposed to the credit risk which can cause disadvantages
to the Bank.
Bank’s credit risk management organization beside Board
of Commissioners and Committee, consists of:
• Risk Management Group which divided into
Institutional Credit Risk Department and Retail Credit
Risk Department including Retail Credit Risk Unit and
SME Unit
• Credit Control Group who will review and recommend
the granting of credit in the framework of 4 (four)
eyes principle together with business unit
• Business unit which implements lending activities or
provision of funds
• Credit recovery unit which handling non performing
credit
Dalam penerapan manajemen risiko, Bank CTBC Indonesia
telah menerapkan 8 (delapan) jenis manajemen risiko
seperti di bawah ini:
1. Risiko Kredit 1. Credit Risk
In risk management implementation, Bank CTBC Indonesia
has implemented 8 (eight) types of risk management
as below:
II. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PADA MASING - MASING RISIKORisk Management Implementation for Each Type of Risk
intern; dan menyusun dan menyampaikan laporan
profil risiko secara triwulanan serta mengkaji ulang
secara berkala untuk memastikan kecukupan kerangka
manajemen risiko, keakuratan metodologi penilaian
risiko, dan kecukupan sistem informasi manajemen
risiko; serta mengkaji usulan aktivitas dan/atau produk
baru yang dikembangkan oleh Bank terutama pada
aspek kemampuan Bank untuk mengelola aktivitas dan
atau produk baru termasuk kelengkapan sistem dan
prosedur yang digunakan serta dampaknya terhadap
eksposur risiko Bank secara keseluruhan.
basis as well as executing periodical review to ensure
the adequacy of risk management framework, accuracy
of risk assessment methodology, and adequacy of
risk management information system; and reviewing
activity and/or new product suggestions which are
developed the Bank which is mainly focused to the
Bank’s ability aspect to manage the activity and/or new
product including the completeness of the system and
procedures used and the impact to Bank’s risk exposure
in overall.
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA34
• Komite Kredit yang bertanggung jawab khususnya
untuk memutuskan pemberian kredit dalam jumlah
tertentu sesuai kebijakan masing-masing Bank.
Strategi manajemen risiko untuk risiko kredit mencakup
strategi untuk seluruh aktivitas yang memiliki eksposur
risiko kredit yang signifikan sesuai dengan tujuan
Bank untuk menjaga kualitas kredit yang kuat, laba,
pertumbuhan usaha, kebijakan dan prosedur bank serta
hukum dan regulasi yang berlaku.
Identifikasi KreditDalam melakukan identifikasi risiko kredit, baik secara
individual maupun portofolio, bank mempertimbangkan
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat
risiko kredit seperti kemungkinan perubahan kondisi
ekonomi, penilaian eksposur risiko kredit dalam kondisi
tertekan, hasil penilaian kualitas kredit berdasarkan
analisa terhadap prospek usaha, kinerja keuangan, dan
kemampuan membayar debitur. Untuk kegiatan tresuri
dan investasi, penilaian risiko kredit juga memperhatikan
jenis transaksi, karakteristik instrumen, dan likuiditas
pasar serta faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi
risiko kredit.
Pengukuran Risiko Kredit Bank mengukur risiko kredit dengan menggunakan
beberapa parameter memperhatikan karakteristik dan
kompleksitas dari jenis transaksi yang terekspos risiko
kredit antara lain berupa aset per Akun neraca, kredit
konsentrasi kepada debitur inti, persektor ekonomi dan/
atau per sektor industri, transaksi rekening administratif
kualitas rendah, kredit kualitas rendah, kondisi keuangan
debitur/pihak lawan transaksi serta persyaratan dalam
perjanjian kredit seperti tingkat bunga, jangka waktu
kredit dikaitkan dengan perubahan potensial yang
terjadi di pasar, aspek jaminan, agunan, dan/atau garansi;
potensi terjadinya gagal bayar, baik berdasarkan hasil
penilaian pendekatan standar maupun hasil penilaian
pendekatan yang menggunakan proses pemeringkatan
yang dilakukan secara intern, kemampuan Bank untuk
menyerap potensi kegagalan dan lainnya.
Pemantauan dan Pengendalian Risiko KreditBank memiliki kebijakan, prosedur dan sistem untuk
memantau dan mengendalikan risiko kredit, termasuk
risiko konsentrasi kredit, mendukung penyediaan dana
yang sehat, melakukan evaluasi terhadap peluang
usaha yang baru sesuai dengan prinsip kehati-hatian
• Credit Committee which is responsible particularly
to decide a lending in a certain amount according to
each Bank’s policies.
Credit risk management strategy is covering the credit risk
activities that may have significant credit risk exposures
in line with the Bank’s goal in maintaining strong credit
quality, earnings, business growth, the Bank’s policy and
procedure, as well as applicable laws and regulation.
Credit Risk IdentificationIn doing the credit risk identification, whether individually
or portfolio, the factors which can affect credit risk level
are needed to be considered, such as the possibility of
economy condition changes, the credit risk exposure
assessment in a stressed condition, the credit quality
assessment based on the analysis towards the business
prospect, financial performance, and the ability to pay
the debtors. For the treasury and investment activity,
credit risk assessment also pay attention to the type of
transactions, characteristics of instruments, and market
liquidity as well as the other factors which can influence
credit risk.
Credit Risk Measurement Bank measures credit risk by using some parameters
according to the characteristic and complexity of type
of transaction with credit risk exposed, such as asset per
balance account, credit concentration to core debtors, per
economic sector and/or per industry sector, low quality
asset administrative account transaction, low quality
asset, the financial condition of debtor/counterparty’s and
requirements in the credit agreement such as the interest
rate, credit tenure is linked to the potential changes
which happen in the market, security aspect, collateral,
and/or guarantee, probability of default, either based
on the assessment result of the standard approaches or
assessment result of internal rating process, and Bank’s
ability to absorb the failure potential, and etc.
Credit Risk Monitoring and ControllingThe Bank has policy, procedure and system to monitor
and control credit risk, including concentrations of credit
risk, prudently evaluate new business opportunities,
strengthen the management of non-performing loan, the
delegation of authority in decision-making procedures of
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 35
the provision of funds which must be clearly formalized,
function separations between the ones doing the
analysis, approval, and credit administration in the
working framework or the mechanism of the delegations
in the provision of funds decision-making procedure,
the work unit doing a periodic review in order to
establish or update the quality of provision of funds that
are credit risk exposed.
The Bank diversified the credit risk exposure by setting
up maximum limit of financing to avoid concentration
of credit risk to a single borrower, a group of borrower
or industry, as well as related party. Credit risk limit
determination shall be well documented for the purpose
of audit trail.
Besides Bank has the efficient and effective report
system to provide sufficient information to the Board of
Commissioners, the Directors, and audit committee, Bank
has independent credit review process, independent of
loan origination and approval functions, to ensure that
accounts are properly graded and classified according to
internal policies and regulator.
Credit and Special Asset ManagementThe Bank classifies its credit portfolios according to
borrower’s ability to repay the credit facility from
their normal source of income. All borrowing accounts
are categorized into “Current”, ”Special Mention”,
“Substandard”, “Doubtful”, and “Loss” in accordance to
Bank Indonesia regulation. Upgrading and downgrading
of account collectability must be supported by a credit
assessment on the repayment capability, cash flows and
financial position of the borrowers.
ImpairmentImpairment for financial assets measured at amortized
cost by definition is the difference between the asset’s
carrying amount and the present value of the estimated
future cash flows discounted at the asset’s original
effective interest rate, whereby carrying amount is the
amount at which an asset is recognized in the balance
sheet after Net Amortization. All derivatives instruments
have to be measured at fair value by taking into
consideration of the credit risk adjustment with changes
in profit or loss.
dan membuat lebih efektif pengelolaan atas kredit
bermasalah, pendelegasian wewenang dalam prosedur
pengambilan keputusan penyediaan dana yang harus
diformalkan secara jelas, pemisahan fungsi antara
yang melakukan analisis, persetujuan, dan administrasi
kredit dalam kerangka kerja atau mekanisme prosedur
pendelegasian pengambilan keputusan penyediaan dana,
satuan kerja yang melakukan review secara berkala guna
menetapkan atau mengkinikan kualitas penyediaan dana
yang terekspos risiko kredit.
Bank mendiversifikasi eksposur risiko kredit dengan
menetapkan limit maksimum pemberian kredit guna
menghindari konsentrasi risiko kredit pada peminjam
tunggal, kelompok atau pada industri tertentu,
maupun pihak terkait. Penetapan limit risiko kredit
didokumentasikan secara tertulis untuk memudahkan
jejak audit.
Selain bank memiliki Sistem pelaporan yang efisien dan
efektif untuk menyediakan informasi yang memadai
kepada Dewan Komisaris, Direksi, dan komite audit,
Bank juga memiliki proses kaji ulang kredit secara
independen, fungsi pemrosesan dan persetujuan
kredit yang independen, untuk memastikan kesesuaian
pengkategorian dan pengklasifikasian seluruh akun
terhadap kebijakan internal dan regulator.
Pengelolaan Kredit & Pengelolaan Aset Khusus Bank mengklasifikasikan portofolio kredit berdasarkan
kemampuan debitur dalam memenuhi kewajiban kredit
yang berasal dari sumber pendapatan debitur. Setiap
akun kredit dikategorikan sebagai ”Lancar”, ”Dalam
Perhatian Khusus”, ”Kurang Lancar”, ”Diragukan” dan
”Macet” sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang
berlaku. Peningkatan dan penurunan kolektabilitas harus
didukung oleh penilaian kredit berdasarkan kemampuan
bayar, arus kas dan kondisi keuangan debitur.
Penurunan NilaiPenurunan nilai untuk aset keuangan dinilai pada
biaya amortisasi dimana menurut definisi merupakan
perbedaan jumlah antara nilai aset tercatat dan Present
Value (PV) dari perkiraan arus kas dikurangi dengan suku
bunga efektif asal, dimana nilai tercatat adalah jumlah
dimana aset yang diakui di neraca keuangan setelah
dikurangi amortisasi. Semua instrumen derivatif harus
diukur pada nilai wajar dengan memperhatikan Credit
Risk Adjusment dengan perubahan dalam laba atau rugi.
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA36
Aset keuangan akan dipertimbangkan untuk penurunan
nilai, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif
mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari
satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan
awal aset keuangan tersebut (“Peristiwa yang
Merugikan”). Definisi dari “Peristiwa yang Merugikan”
untuk pinjaman yang diberikan dan piutang kepada
korporasi dijabarkan dimana ketika rekening tersebut
telah diklasifikasikan ke dalam EW2, EW3, dan “Macet”.
Penjelasan dari bukti objektif pada penurunan nilai
adalah sebagai berikut:
• Tanggal jatuh tempo dari pembayaran kembali
pokok diperpanjang dimana kondisi keuangan
debitur memburuk dan terdapat kemungkinan
bahwa pokok pinjaman tidak dapat dibayarkan
kembali sesuai jadwal. Meskipun debitur membayar
bunga sesuai jadwal, tetapi Relationship Manager
tidak setuju atau Pejabat Credit Control tidak
merekomendasi untuk memperbaharui fasilitas
dan hanya setuju atau merekomendasi dengan
perpanjangan sementara dari tanggal jatuh tempo
pokok pinjaman.
• Pelunasan utang pokok atau pembayaran bunga
yang telah jatuh tempo selama lebih dari 30 hari.
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang kepada
lembaga keuangan, HTM, dan AFS, definisi “Peristiwa
yang Merugikan” adalah sebagai berikut ini:
• Indikasi pertama pada ketidaksanggupan
memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo
pembayaran pada Pihak Lawan. Indikasi pertama
pada ketidaksanggupan membayar mengacu
pada isyarat peringatan yang telah ditetapkan di
dalam “Financial Institution Policy” dan “Financial
Institution Credit Application Procedure”.
• Rasio Kecukupan Modal Bank (CAR) kurang dari
tingkat minimum yang telah ditetapkan sesuai
Peraturan Bank Indonesia tentang Rasio Kecukupan
Modal Bank (CAR).
• Tingkat Rasio Netto Non-Performing Loan (NPL)
melebihi dari tingkat maksimum yang telah
ditetapkan sesuai dengan peraturan Bank Indonesia
mengenai Rasio Netto Non-Performing Loan (NPL).
Definisi penurunan nilai aset keuangan pada pinjaman
yang diberikan dan Piutang kepada Ritel dan IOW
Business adalah ketika rekening yang sudah jatuh tempo
(DPD) melewati lebih dari 90 hari. Khusus untuk pinjaman
Financial assets are considered impaired if, and only if,
there is an objective evidence of impairment as a result of
one or more events that occurred after initial recognition
(a “Loss Event”). The definition of “Loss Events” for
Corporate Loans and Receivables shall be when the
account has been classified as EW2, EW3, and “Loss”
The descriptions of objective evidence of impairment
are as follows:
• Maturity date of principal repayment is extended,
whereby the obligor’s financial condition
deteriorated and it is possible that the principal
cannot be repaid on schedule. Although the
obligor makes its interest payment on schedule,
but Relationship Manager does not agree or Credit
Control Officer does not recommend renewing
the facility and only agree or recommend on
temporary extension of the principal maturity date.
• Principal repayment or Interest payment overdue for
more than 30 days.
The definitions of “Loss Event” for Financial Institution
Bussiness Loans and Receivables, HTM and AFS, are as
following:
• First indication of default on its payment obligation
at maturity to any of their counter-parties. The first
indication of default refers to the warning signals
stipulated under the “Financial Institution Policy” and
“Financial Institution Credit Application Procedure”.
• The Bank’s individual Capital Adequacy Ratio (CAR)
is less than the minimum level of Bank Indonesia
Regulation on Capital Adequacy Ratio (CAR).
• The Bank’s individual Net Non-Performing Loan (NPL)
ratio is more than the maximum level of Bank Indonesia
regulation on Net Non-Performing Loan (NPL) ratio.
The definition of “Loss Events” for Retail and IOW
Business Loans and Receivables shall be when the Days
Past Dues (DPD) is more than 90 days. Especially for IOW
Business, the definition of “Loss Events” shall also include
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 37
when there is occurrence of runaway or repatriated of
specific IOW.
The Bank uses approach to set the criteria to constitute
the “Loans and Receivables” as significant or insignificant
to the Banks is determined based upon the market
segmentations of the “Loan and Receivables”.
• All “Loans and Receivables” shall be treated as
Significant to the Bank if they are classified under
the following criteria of market segmentations:
• Borrower in “Small Medium Enterprises”
segment is corporate borrower with total annual
revenues in any of the past 2 years below USD 15
Mio (X<USD 15 Mio) and is not public listed;
• Borrower in “Middle Market” segment is
corporate borrower with total annual revenues
in the past 2 years are equal to and above
USD 15 Mio and below USD 150 Mio (USD 15 Mio
<= X < USD 150 Mio) or total annual revenues in
any of the past 2 years below USD15 Mio (X < USD
15 Mio) and is public listed;
• Borrower in “Jumbo” segment is corporate
borrower with total annual revenues or total
assets in the past 2 years are equal to and above
USD 150 Mio (X >= USD 150 Mio)
• Borrower that are classified as Financial
Institutions.
• All “Loans and Receivables” that do not fall into the
above criteria of market segmentations shall then be
treated as “Insignificant” to the Bank.
Individual ImpairmentAll of the “Corporate Loans and Receivables”, which
have been classified under EW2 or worse, shall be
assess individually by using the Individual Assessment
Analysis Template. The impairment for “Corporate
Loans and Receivables” that are individually impaired
is calculated based on the difference between the
carrying amount and Present Value of the future
cash flows. The discount rate used for calculating
Present Value is the Effective Interest Rate (EIR).
yang diberikan dan piutang kepada IOW Business,
definisi penurunan nilai juga meliputi bila terjadi IOW
yang melarikan diri atau dipulangkan kembali.
Bank melakukan pendekatan untuk mengatur kriteria
pada “Pinjaman yang Diberikan dan Piutang” sebagai
signifikan atau tidak signifikan pada Bank ditentukan
berdasarkan segmentasi pasar dari “Pinjaman yang
Diberikan dan Piutang”.
• Semua “Pinjaman yang Diberikan dan Piutang”
wajib diperlakukan sebagai signifikan terhadap
Bank jika mereka diklasifikasikan ke dalam kriteria
segmentasi pasar berikut:
• Peminjam dalam segmen “Usaha Kecil Menengah”
adalah korporasi dengan total pendapatan
tahunan di bawah USD 15 Juta (X<USD 15 Juta)
setahun dalam 2 tahun terakhir dan bukan
merupakan perusahan publik yang terdaftar;
• Peminjam dalam segmen “Pasar Menengah”
adalah korporasi dengan total pendapatan
tahunan dalam 2 tahun terakhir sama atau lebih
dari USD 15 Juta dan total pendapatan tahunan
sampai dengan dibawah USD 150 Juta (USD 15
Juta <= X < USD 150 Juta), atau total pendapatan
dalam 2 tahun terakhir di bawah USD 15 Juta (X
< USD15 Juta) dan merupakan perusahan publik
yang terdaftar;
• Peminjam dalam segmen “Jumbo” adalah
korporasi dengan total pendapatan atau total
aset dalam 2 tahun terakhir sama dengan atau
lebih dari USD 150 Juta. (X >= USD 150 Juta);
• Nasabah yang diklasifikasikan ke dalam Lembaga
Keuangan.
• Semua “Pinjaman yang Diberikan dan Piutang” yang
tidak jatuh dalam kriteria dari segmentasi pasar di atas
harus dianggap “Tidak Signifikan” terhadap Bank.
Penurunan Nilai IndividuSemua “Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Korporasi”
yang sudah di kelompokan ke dalam EW2 atau yang
lebih buruk, wajib di tetapkan secara individu dengan
menggunakan Format Analisa Penilaian Individu.
Penurunan nilai untuk “Pinjaman yang Diberikan dan
Piutang kepada Korporasi” yang mengalami kerugian
secara individu wajib dinilai berdasarkan perbedaan
jumlah antara nilai aset tercatat dan Present Value dari
perkiraan arus kas. Tingkat suku bunga diskonto yang
akan digunakan untuk menghitung nilai Present Value
adalah suku bunga yang efektif.
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA38
Risiko kredit dengan pendekatan standar Bank mengacu
kepada SE Bank Indonesia No.13/6/DPNP tanggal 18
Februari 2011 mengenai pedoman perhitungan aset
tertimbang menurut risiko (ATMR) untuk risiko Kredit
dengan menggunakan pendekatan standar.
AgunanAgunan yang dapat diterima oleh Bank adalah yang
diperbolehkan secara ketentuan bagi Bank dan tidak
melanggar ketentuan hukum dan/atau peraturan lainnya
yang terkait. Persetujuan dan penilaian agunan wajib
dilakukan dengan prinsip kehati-hatian. Nilai pasar yang
wajar, usia depresiasi, dan nilai pasar agunan antara lain
yang wajib menjadi pertimbangan dalam melakukan
penilaian agunan. Bank menerapkan perhitungan nilai
yang dijaminkan untuk fasilitas berdasarkan pada Net
Penurunan Nilai Kolektif “Pinjaman yang Diberikan & Piutang Korporasi” yang secara
individu tidak mengalami penurunan nilai wajib ditetapkan
dengan mempertimbangkan Periode Identifikasi Kerugian
(LIP), yang dihitung berdasarkan rumus “Penurunan Nilai
Aset = Exposure at Default x Probability of Default (PD) x
Loss Given Default (LGD) x LIP”.
Penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan Piutang
kepada IOW Business dan Ritel dihitung berdasarkan
rumus “Penurunan Nilai = Exposure at Default (Neraca
saldo) x PD x LGD”. Dimana Probability of Default (PD)
dihitung berdasarkan probabilitas dari setiap migrasi
dari satu bucket DPD ke bucket DPD lain dengan waktu
yang lebih panjang setelah 1 bulan observasi.
Penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan Piutang
kepada retail SME dihitung berdasarkan rumus:
• Kolektibilitas 1: 1,28% x Outstanding Amount
• Kolektibilitas 2: 5% x (Outstanding Amount – nilai
agunan yang penilaiannya ditetapkan sesuai dengan
ketentuan internal dan Regulasi)
• Kolektibilitas 3: 15% x (Outstanding Amount – nilai
agunan yang penilaiannya ditetapkan sesuai dengan
ketentuan internal dan Regulasi)
• Kolektibilitas 4: 50% x (Outanding Amount – nilai
agunan yang penilaiannya ditetapkan sesuai dengan
ketentuan internal dan Regulasi)
• Kolektibilitas 5: 100% x (Oustanding Amount – nilai
agunan yang penilaiannya ditetapkan sesuai dengan
ketentuan internal dan Regulasi)
Collective Impairment“Corporate Loans & Receivables” shall be assessed by
considering the Loss Identification Period (LIP), which is
calculated based on the formula “Impairment = Exposure
at Default x Probability of Default (PD) x Loss Given Default
(LGD) x LIP”.
Retail and IOW Business Loans and Receivables shall be
calculated based on the formula “Impairment = Exposure
at Default (Outstanding Balance) x PD x LGD”. Whereby,
the Probability of Default (PD) is calculated based on the
probability of migration from one bucket of DPD to longer
bucket of DPD after 1 month of observation.
Retail SME Business Loans and Receivables shall be calculated
based on the formula:
• Collectibility 1: 1.28% x Outstanding Amount
• Collectibility 2: 5% x (Outstanding Amount – collateral
value which refers to internal guideline and regulation)
• Collectibility 3: 15% x (Outstanding Amount – collateral
value which refers to internal guideline and regulation)
• Collectibility 4: 50% x (Outstanding Amount – collateral
value which refers to internal guideline and regulation)
• Collectibility 5: 100% x (Outstanding Amount – collateral
value which refers to internal guideline and regulation)
The Bank’s credit risk standardized approach shall refer to
Bank Indonesia SE No.13/6/DPNP dated February 18, 2011
regarding guidelines for the calculation of risk-weighted
assets (ATMR) for credit risk using the standardized approach.
CollateralCollateral accepted by the Bank shall be legally allowed
to the Bank and shall not be against the law, and/or other
related regulation. The approval and appraisal of collateral
shall be with prudence. Fair market value, depreciable
life, and marketability of the collateral shall be taken into
consideration when conducting appraisal of collateral. The
Bank applies the calculation of secured amount for facility
based on the “Net Appraisal Value” which calculated as
follows: (Appraised value times persentase NAV) minus (rent
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 39
deposit and any other senior rights).
2. Market RiskMarket Risk is the risk on the balance sheet and off balance sheet
position including the derivative transactions due to the overall
changes of the market condition, including the option price risk
changes. Market risk is warehoused within the treasury business
from trading book and banking book position.
Trading Book, applicable to products held for trading
purposes as a principal or held as part of a business whose
main business strategy is to trade or make markets;
Banking Book, applicable to products held for investment
purposes which may expose Bank to market risk.
The main purpose of the Risk Management for the Market
Risk is to minimize the possibility of negative impact due to
the market condition changes on Bank’s asset and capital.
Market risk management organization beside Board of
Commissioners and Committee, consists of:
• Risk Management Group – Market & Liquidity Risk Unit
(MLRU)
• Treasury Group as business unit
• The executing unit who do position reconciliation
which is managed and recorded in the management
information system
• The executing unit who do control the profit and loss
accuracy and the compliance to the stipulation including
the relevant accounting standard.
Market Risk Identification Banks has own risk identification process that is adjusted to
the market risk attaching to Bank’s business activities which
includes interest rate and exchange rate, especially for the
Interest Rate in Banking Book, the identification process
covers identifying IRRBB risk sources that can affect Bank’s
interest income and the economic value of Bank’s financial
position, as well as Bank’s capital.
Market Risk MeasurementBank has the system or market risk measurement model to
measure the position and sensitivity attached to the market
Appraisal Value dimana dihitung berdasarkan formula sebagai
berikut: (harga penilaian x persentase NAV) dikurangi dengan
(Deposit penyewaan dan hak–hak senior lainnya).
2. Risiko PasarRisiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening
administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan
secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko
perubahan harga option. Risiko pasar terdapat pada aktivitas
bisnis tresuri dari posisi trading book maupun banking book.
Trading Book, berlaku terhadap produk-produk yang dimiliki
untuk tujuan diperdagangkan sebagai suatu usaha utama
atau sebagai bagian dari suatu usaha yang strategi bisnis
utamanya adalah perdagangan atau menciptakan pasar;
Banking Book, berlaku terhadap produk-produk yang
dimiliki untuk tujuan investasi yang dapat membuat Bank
mengalami risiko pasar.
Tujuan utama Manajemen Risiko Pasar adalah untuk
meminimalkan dampak negatif akibat perubahan kondisi
pasar terhadap aktiva dan permodalan Bank.
Organisasi manajemen risiko pasar selain Dewan Komisaris
dan Komite terdiri dari:
• Grup Manajemen Risiko – Unit Risiko Pasar dan
Likuiditas (MLRU)
• Grup Treasury selaku unit bisnis
• Unit pelaksana yang melakukan rekonsiliasi posisi yang
dikelola dan dicatat dalam sistem informasi manajemen
• Unit pelaksana yang melakukan pengendalian terhadap
akurasi laba dan rugi dan kepatuhan pada ketentuan
termasuk standar akuntansi yang berlaku.
Identifikasi Risiko PasarBank memiliki proses identifikasi risiko yang disesuaikan
dengan risiko pasar yang melekat pada aktivitas bisnis Bank
yang meliputi risiko suku bunga dan nilai tukar, khusus untuk
risiko suku bunga pada banking book (Interest Rate Risk in
Banking Book), proses identifikasi mencakup identifikasi
terhadap sumber risiko IRRBB yang dapat mempengaruhi
pendapatan bunga Bank, nilai ekonomis dari posisi keuangan
Bank dan modal Bank.
Pengukuran Risiko Pasar Bank memiliki sistem atau model pengukuran risiko pasar
untuk mengukur posisi dan sensitivitas yang terkait risiko
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA40
pasar baik pada kondisi normal maupun stress.
Pengukuran risiko pasar pada Trading Book menggunakan
beberapa paramater antara lain volume dan komposisi
portofolio, potensi keuntungan atau kerugian dari aset
trading, derivatif dan FVO, Sensitivitas risiko meliputi Posisi
Devisa Neto, FX Delta, FX Vega dan PVBP.
Pengukuran risiko pasar pada Banking Book menggunakan
Laporan Re-pricing Gap antara Aset dan Kewajiban dengan
berbagai time bucket untuk memahami mismatch suku
bunga dan sensitivitas risiko: mengukur dampak dari
perubahan 1 basis poin suku bunga pada pendapatan bunga
bersih (NII) dan pada nilai ekonomis dari ekuitas (EVE).
Analisis dampak tersebut pada NII (1bp△NII) berfokus pada
perubahan pendapatan dan beban bunga dalam waktu
satu tahun atau perspektif jangka pendek. Analisis dampak
tersebut pada EVE (1bp△EVE) adalah perspektif jangka
panjang karena berfokus pada perubahan nilai ekonomi
yang akan menjadi pendapatan bunga bersih yang diterima
setiap tahun setelahnya.
Cakupan portofolio (trading dan banking book) yang
diperhitungkan dalam Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum (KPMM) untuk risiko pasar adalah meliputi:
• Eksposur Surat Berharga pada Trading Book
• Eksposur Derivatif pada Trading Book
• Eksposur Mata Uang Asing pada Banking Book dan
Trading Book
Pemantauan dan Pengendalian Risiko PasarBank memiliki kebijakan Manajemen Risiko Pasar yang dikaji
ulang minimal setahun sekali untuk disesuaikan dengan
perubahan bisnis yang signifikan, arahan manajemen, dan
persyaratan peraturan, yang disetujui oleh Komite Aktiva
dan Pasiva (ALCO) dan Dewan Komisaris (BOC).
Secara harian, Grup Manajemen Risiko - Unit Risiko Pasar
dan Likuiditas melakukan pemantauan dan pengendalian
terhadap kepatuhan limit yang telah ditetapkan oleh Dewan
Komisaris dan ALCO, dan tindak lanjut apabila terjadi
pelampauan, yang selanjutnya dilaporkan secara harian
kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagaimana
diatur dalam kebijakan internal Bank.
Dokumentasi atas pelampauan, pengecualian, termasuk
persetujuan atas tindakan koreksi dan tanggal penyelesaian
didokumentasikan dengan baik oleh Grup Manajemen
Risiko dan Likuiditas Unit Risiko Pasar.
risk whether in normal condition or stress.
Measurement of market risk in the Trading Book is using
some parameters such as volume and portfolio composition,
potential profit or loss from trading asset, derivative and
FVO, Risk sensitivity including Net Open Position (NOP), FX
Delta, FX Vega, and PVBP.
Measurement of market risk in the Banking Book is using Re-
pricing Gap Report: This report measures the re-pricing gap
between asset and liability by various time buckets in order
to understand interest rate mismatch and Risk sensitivity:
This measures the impact of 1 basis point change in interest
rate on net interest income (NII) and that on economic value
of equity (EVE). The analysis of such impact on NII (1bp△NII)
focuses on changes in interest income and expense within a
year, hence, a short-term perspective. The analysis of such
impact on EVE (1bp△EVE) is of a long-term perspective as it
focuses on changes of economic value which will become net
interest income received every year later on.
Portfolio coverage (trading and banking book) which is
accounted in the Capital Adequacy Ratio (CAR) for market
risk are included:
• Securities Exposure in Trading Book
• Derivatives Exposure in Trading Book
• Foreign Currency Exposure in Banking and Trading Book
Market Risk Monitoring and Controlling Bank has own Market Risk Management Policy and this
policy is reviewed at least annually to incorporate significant
business changes, management objectives and regulatory
requirements approved by the Assets and Liabilities
Committee (ALCO) and Board of Commissioners (BOC).
On daily basis, Risk Management Group – Market Liquidity
Risk Unit do monitoring and controlling regarding limit
compliance which have been approved by Board of
Commissioners and ALCO, and do a follow up for overcoming
limit overdue, which later on shall be reported daily to the
interested parties as ruled in the Bank internal policy.
Documentation of the excess, exceptions, and trigger breaks,
including the agreed-upon corrective action and the resolution
date has been well documented by Risk Management Group -
Market and Liquidity Risk Management Unit.
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 41
3. Liquidity RiskLiquidity Risk is the risk which is caused by Bank’s inability
to meet its obligation from cash flow funding sources and/
or the high quality liquid asset which can be pledged,
without disturbing the activity and financial condition of
the Bank.
The inability to have the cash flow funding source so that it
causes the liquidity risk which may be caused by inability to
produce cash flow which is derived from the earning assets or
from sale of asset including the liquid asset; and/or inability
to produce cash flow which derived from the fund raising,
inter Bank transaction, and accepted loans.
While the interest rate risk in the bank’s books is defined as
the potential risk reduction or loss of income (net interest
income) and capital (economic value of the Bank) due to
changes in interest rates .
The main purpose of the risk management for the liquidity
and interest rate risk in banking book is to minimize the
possibility of the Bank’s inability to obtain cash flow funding
source in normal condition and or stress as well as protect
and increase capital through adequate net interest rate
growth, stable, and reliable in various economic condition.
Liquidity risk management organization has been adjusted
to the characteristics and complexity of the Bank’s business
activities, beside Board of Commissioners and Committee,
consists of:
• Risk Management Group - Market & Liquidity Risk Unit
(MLRU)
• Treasury Group
• All Business Units including branches
• Financial Control Group
Liquidity risk management strategy and the interest rate
on the banking book of Bank CTBC Indonesia is focused
on facilitating business development within a prudent risk
management framework, consistent and efficient which has a
balance between risk and reward. This is achieved by ensuring
a framework for effective risk management principles include
the main risk in the form of risk identification, risk assessment,
control/monitoring of risk and risk analysis/reporting .
3. Risiko Likuiditas Risiko Likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank
untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber
pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas
tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas
dan kondisi keuangan Bank.
Ketidakmampuan memperoleh sumber pendanaan arus kas
sehingga menimbulkan risiko likuiditas dapat disebabkan
antara lain oleh ketidakmampuan menghasilkan arus kas
yang berasal dari aset produktif maupun yang berasal
dari penjualan aset termasuk aset likuid; dan/atau
ketidakmampuan menghasilkan arus kas yang berasal dari
penghimpunan dana, transaksi antar Bank, dan pinjaman
yang diterima.
Sedangkan risiko suku bunga dalam buku bank didefinisikan
sebagai risiko potensi pengurangan atau kehilangan
pendapatan (pendapatan bunga bersih) dan modal (nilai
ekonomi dari Bank) karena perubahan suku bunga.
Tujuan utama manajemen risiko untuk risiko likuiditas
dan suku bunga dalam buku bank untuk meminimalkan
kemungkinan ketidakmampuan Bank dalam memperoleh
sumber pendanaan arus kas dalam kondisi normal dan atau
stress serta melindungi dan meningkatkan modal melalui
pertumbuhan laba bunga bersih yang memadai, stabil dan
dapat diandalkan dalam berbagai kondisi ekonomi.
Organisasi manajemen risiko likuiditas dan suku bunga
buku bank telah disesuaikan dengan karakteristik dan
kompleksitas kegiatan usaha Bank, selain Dewan Komisaris
dan Komite, terdiri dari:
• Grup Manajemen Risiko – Unit Risiko Pasar dan
Likuiditas (MLRU)
• Grup Tresuri
• Seluruh Unit Bisnis termasuk cabang
• Grup Pengendali Keuangan
Strategi manajemen risiko likuiditas dan suku bunga
buku bank dari Bank CTBC Indonesia difokuskan pada
memfasilitasi pengembangan usaha dalam kerangka
manajemen risiko yang prudent, konsisten dan efisien yang
menyeimbangkan antara risiko dan imbalan. Hal ini dicapai
dengan memastikan kerangka kerja risiko yang efektif
dengan mencakup prinsip-prinsip manajemen risiko utama
berupa identifikasi risiko, pengukuran risiko, pengendalian/
pemantauan risiko dan analisis risiko/pelaporan.
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA42
Identifikasi Risiko Likuiditas dan Suku Bunga BankDalam melakukan identifikasi, bank memperhatikan
beberapa faktor antara lain faktor pasar eksternal yang
dapat mempengaruhi kemampuan pendanaan Bank
atau menyebabkan masalah pada kemampuan untuk
memenuhi kewajiban pembayaran, faktor internal yang
dapat menyebabkan ketergantungan yang berlebihan pada
pendanaan antar bank, ketidaksesuaian repricing waktu/
jumlah dari aktiva dan kewajiban, sumber risiko suku bunga,
besarnya perubahan suku bunga bervariasi untuk jangka
pendek dan jangka panjang, berbagai indeks atau pilihan
atas tingkat bunga aset dan kewajiban yang terkait.
Pengukuran Risiko Likuiditas dan Suku Bunga BankBank mengukur risiko likuiditas dan suku bunga dalam buku
bank dengan menggunakan berbagai indikator peringatan
dini yang disesuaikan dengan strategi bisnis, toleransi
risiko dan kinerja masa lalu, analisa gap arus kas mengukur
likuiditas dan repricing Bank dengan memeriksa potensial
arus kas sesuai skenario bisnis, antara lain Loan to deposit
ratio (LDR) dan Internal LDR (loan dibandingkan dengan
deposito+equity+special borrowing), analisa maturity gap,
rasio likuiditas, konsentrasi pendanaan, stabilitas deposit,
market liquidity finansial, risk sensitivity, The earnings
perspective dan lainnya.
Risk Management Group – Market Liquidity Risk Unit
melakukan stress testing secara berkala untuk menilai dampak
dari skenario stres untuk risiko likuiditas dan suku bunga
buku bank terhadap permodalan bank dan memungkinkan
manajemen mengambil tindakan pencegahan untuk
mengantisipasi potensial masalah likuiditas. Jika diperlukan,
rencana pendanaan kontinjensi akan diaktifkan.
Pemantauan dan Pengendalian Risiko LikuiditasPemantauan risiko likuiditas yang dilakukan Bank
memperhatikan indikator peringatan dini untuk mengetahui
potensi peningkatan Risiko, penetapan dan pemantauan
limit risiko dengan mempertimbangkan kompleksitas dari
aset dan kewajiban.
Ketika risiko muncul, pemilihan metode yang tepat dalam
mengatasinya tergantung pada tingkat risiko, kemampuan
pendanaan untuk setiap mata uang, kecepatan unit yang
bertanggung jawab dalam memperoleh pendanaan dalam
mengatasi krisis.
4. Risiko OperasionalRisiko Operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/
atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia,
Liquidity Risk Identification and Bank Interest RateIn doing identification, bank put attention on some factors
such as external market factor which effects Bank’s ability
in funding or cause issue in ability in fulfilling payment
obligation, internal factor which can cause over dependency
in interbank funding, incompability inter bank repricing,
repricing mismatch time/amount of assets and liabilities,
risk and interest rate sources, the magnitude of changes
in interest rates vary for short-term and long-term, various
index or selection on interest rates of assets and liabilities
associated.
Liquidity Risk And Bank Interest Rate MeasurementBank measures liquidity risk using a variety of early warning
indicators which according to business strategies, risk
tolerance and past performances, gap analysis to measure
liquidity and Bank repricing by checking potential cash flow
according to business scenario, such as Loan to Deposit (LDR)
and Internal LDR (loan compared with deposit+equity+special
borrowings), maturity gap analysis, liquidity ratio, funding
concentration, deposit stability, financial market liquidity, risk
sensitivity, The earnings perspective, and etc.
Risk Management Group – Market Liquidity Risk Unit
conducted Stress test periodically to assess the impact of
stress scenario for liquidity and interest rate in banking book
to bank’s capital and enable management to take precaution
action to anticipate liquidity problems. If necessary,
contingency funding plan will be activiated.
Liquidity Risk Monitoring and ControllingLiquidity risk monitoring which is done by the Bank should
pay attention to the early warning indicators to know
the potential increase of the Bank’s liquidity risk, the
establishment and monitoring of risk limits by considering
the complexity of the assets and liabilities.
When risks arise , the selection of appropriate methods to
solve it depends on the level of risk , the ability of funding
for each currency , the speed of the unit responsible for
obtaining funding in overcoming the crisis.
4. Operational RiskOperational Risk is the risk which is caused by the inadequacy
and/or non-functioning internal process, human error,
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 43
system failure, and/or external events which influence Bank’s
operational. This risk may come from several sources such as
the Human Resources (SDM), internal process, system and
infrastructure, and external events.
The main purpose of the Bank’s operational risk management
implementation is to minimize the possibility of negative
impact from the malfunctioning internal process, human
error, system failure, and/or external events.
Operational Risk IdentificationThe Bank’s operational risk management implementation
in line with international standard refers to the Basel II
document in identifying operational risk events. It divided
into 7 types of events which consist of internal fraud; external
fraud; employment practices and workplace safety; clients,
products and business practices; damage to physical assets;
business disruption and system failures and execution;
delivery and process management.
Operational Risk MeasurementBank use Risk and Control Self Assesment (RCSA method),
Key Risk Indicator, Operational Risk Report in order to
assess and measure the operational risks related to the
Bank’s business processes which in practice would also have
increased risk awareness of the entire working unit.
Operational Risk Monitoring and ControllingThe Bank has established an Operational Risk Management
Policy that will be reviewed periodically for improvement,
therefore the effectiveness of the Bank’s operational risk
management implementation will be in line with the Bank’s
business and operational conditions and also to ensure
compliance with prevailing regulation.
Operational risk management organization has been
adjusted to the characteristics and complexity of the Bank’s
business activities, beside Board of Commissioners and
Committee, consists of:
• Risk Management Group - Operational Risk Management
•
• Unit is an independent unit from the business/support
group analysis, monitoring and reporting of operational
risk inherent in both the Bank’s activities or in the branch
office or division/unit/group in Headquarters.
• Delegated Operational Risk Officer (business unit
and/or supporting unit) which collaborate with Risk
kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian
eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Risiko ini
dapat bersumber antara lain dari Sumber Daya Manusia
(SDM), proses internal, sistem dan infrastruktur, serta
kejadian eksternal.
Tujuan utama penerapan manajemen risiko operasional Bank
adalah untuk meminimalkan kemungkinan dampak negatif
dari tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia,
kegagalan sistem dan/atau kejadian-kejadian eksternal.
Identifikasi Risiko OperasionalPenerapan manajemen risiko operasional Bank mengikuti
standar internasional yang mengacu pada dokumen Basel II
dalam mengidentifikasi kejadian risiko operasional. Kejadian
risiko operasional tersebut terbagi dalam 7 tipe kejadian yakni
fraud internal; fraud eksternal; praktek ketenagakerjaan dan
keselamatan lingkungan kerja; nasabah, produk dan praktek
bisnis; kerusakan aset fisik; gangguan bisnis dan kegagalan
sistem; dan eksekusi, pengiriman, dan manajemen proses.
Pengukuran Risiko OperasionalBank menggunakan metode Risk and Control Self Assesment
(RCSA), Key Risk Indicator, Operasional Risk Report dalam
rangka menilai dan mengukur risiko operasional pada proses
bisnis Bank yang dalam penerapannya juga akan telah
meningkatkan risk awareness dari seluruh unit kerja.
Pemantauan & Pengendalian Risiko OperasionalBank telah memiliki Kebijakan Manajemen Risiko
Operasional yang dikaji ulang secara berkala untuk dilakukan
penyempurnaan sehingga efektifitas penerapan manajemen
risiko operasional Bank sejalan dengan perkembangan
usaha maupun kondisi operasional Bank dan juga untuk
memastikan kesesuaian dengan ketentuan regulator yang
berlaku.
Organisasi manajemen risiko operasional telah disesuaikan
dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank,
selain Dewan Komisaris dan Komite, terdiri dari:
• Grup Manajemen Risiko – Unit Manajemen Risiko
Operasional
• Unit yang independen dari grup bisnis/pendukung yang
melakukan analisa, pemantauan dan pelaporan risiko
operasional yang melekat dalam kegiatan Bank baik di
kantor cabang maupun divisi/unit/grup di Kantor Pusat.
• Delegated Operational Risk Officer (unit bisnis dan/atau
unit pendukung) yang melakukan kerjasama dengan
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA44
Grup Manajemen Risiko – Unit Manajemen Risiko
Operasional dalam mengimplementasikan kerangka
kerja dan prosedur Manajemen Risiko Operasional di
area mereka.
• Seluruh Unit Bisnis dan Unit Pendukung
• Grup bisnis/pendukung merupakan risk owner yang
bertanggung jawab terhadap proses Manajemen Risiko
untuk Risiko Operasional sehari-hari serta melaporkan
permasalahan dan Risiko Operasional secara spesifik
dalam unitnya sesuai jenjang pelaporan yang berlaku.
5. Risiko HukumRisiko Hukum adalah risiko yang timbul akibat tuntutan
hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis.
Tujuan utama manajemen risiko hukum adalah untuk
memastikan bahwa proses Manajemen Risiko dapat
meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari kelemahan
aspek yuridis, ketiadaan dan/atau perubahan peraturan
perundang - undangan, dan proses litigasi.
Identifikasi Risiko HukumPemantauan risiko likuiditas yang dilakukan Bank
memperhatikan indikator peringatan dini untuk mengetahui
potensi peningkatan Risiko, penetapan dan pemantauan
limit risiko dengan mempertimbangkan kompleksitas dari
aset dan kewajiban.
Ketika risiko muncul, pemilihan metode yang tepat dalam
mengatasinya tergantung pada tingkat risiko, kemampuan
pendanaan untuk setiap mata uang, kecepatan unit yang
bertanggung jawab dalam memperoleh pendanaan dalam
mengatasi krisis.
Pengukuran Risiko HukumDepartemen Hukum, Grup Manajemen Risiko - Unit
Manajemen Risiko Operasional bersama Satuan Kerja
Operasional bekerja sama mengukur risiko hukum
menggunakan beberapa faktor kualitatif dan kuantitatif
dalam menilai risiko hukum yang melekat antara lain dengan
memperhatikan faktor litigasi, faktor kelemahan perikatan,
faktor ketiadaan atau perubahan peraturan dan perundang-
undangan yang menyebabkan produk Bank menjadi tidak
sejalan dengan ketentuan yang ada.
Departemen Hukum berperan sebagai ‘legal watch’ yang
menyediakan analisis/advis hukum kepada seluruh karyawan
pada setiap jenjang organisasi.
Management Group – Operational Risk Management
Unit in implementing operational risk management
framework and procedures in their areas.
• All Business Units and Supporting Units
• Business/support groups are the risk owner responsible
to the Risk Management for daily Operational Risk
process and report the problems and Operational
Risk specifically in the unit according to the relevant
report level.
5. Legal RiskLegal Risk is the risk arising from legal claims and/or
weakness of juridical aspects.
Risk management main purpose for legal risk is to ensure
that risk management can minimize the negative effect from
the weakness of juridiction acpect, the non-existance and/or
amendment of legislation regulation, and litigation process.
Legal Risk IdentificationLiquidity risk monitoring which is done by the Bank should
pay attention to the early warning indicators to know
the potential increase of the Bank’s liquidity risk, the
establishment and monitoring of risk limits by considering
the complexity of the assets and liabilities.
When risks arise, the selection of appropriate methods to
solve it depends on the level of risk, the ability of funding for
each currency, the speed of the unit responsible for obtaining
funding in overcoming the crisis.
Legal Risk MeasurementLegal Department, Risk Management Group - Operational Risk
Management Unit together with Operational Unit working
collaborate to measure the risk of legal use of qualitative and
quantitative factors in assessing the legal risks inherent such
as the litigation factor, the weakness of engagement factor,
the absence that cause changes in laws and regulations of
Bank products into not in line with the applicable regulations.
Legal Department acts as a ‘legal watch’ which provides
analytical/legal advice to all employees at every level of
organization.
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 45
Pemantauan dan Pengendalian Risiko HukumProses pemantauan dan pengendalian disesuaikan dengan
eksposur risiko atau risk appetite dan toleransi risiko,
karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank.
• Departemen Hukum melakukan review secara berkala
terhadap kontrak dan perjanjian antara Bank dengan
pihak lain;
• Semua transaksi bisnis didokumentasikan dengan baik.
6. Risiko StratejikRisiko Stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam
pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan
stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan
lingkungan bisnis.
Tujuan utama manajemen risiko untuk risiko stratejik
adalah untuk memastikan bahwa proses Manajemen
Risiko dapat meminimalkan kemungkinan dampak negatif
dari ketidaktepatan pengambilan keputusan stratejik dan
kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan
bisnis.
Identifikasi Risiko StratejikBank mengidentifikasi risiko stratejik antara lain dengan
menganalisa penyimpangan dari penerapan strategi bisnis
yang belum direalisasi atau belum efektif yang memiliki
dampak yang signifikan terhadap modal Bank, dan strategi
yang membutuhkan lebih banyak sumber daya dan/atau
memiliki tingkat risiko tinggi, seperti strategi masuk ke dalam
pasar baru, strategi akuisisi, atau strategi diversifikasi dalam
hal produk dan jasa yang disesuaikan dengan karakteristik
dan kompleksitas Bank.
Legal Risk Monitoring and ControllingThe process of monitoring and controlling are adjusted to
the risk exposure or the risk appetite and risk tolerance, the
characteristics and complexity of the Bank’s business activities.
• Legal Department conduct periodic review of contract
and agreements between Bank and other parties;
• All business transactions are well documented
6. Strategic RiskStrategic Risk is risk because of imprecision in taking and/or
executing a strategic decision as well as failure in anticipating
business environment change.
The main purpose of risk management for strategic risk is
to ensure that Risk Management process can minimize the
possibility of negative effect from imprecision of strategic
decision making and failure in anticipating changes in
business environment.
Strategic Risk IdentificationThe Bank identified strategic risk by analyzing the deviation
of unrealized or ineffective business strategy implementation
or business plan which has significant impact to the Bank’s
capital, and strategies that require more resources and/or
have a high level of risk, such as strategy come into new
markets, acquisition strategy, or the strategy of diversification
in terms of products and services tailored to the characteristic
and complexity of the Bank.
(5) (6) (7) (8)
1,089,841 476,563 71,484 893,556
(1) (2) (3) (4)1 Pendekatan Indikator Dasar /
Basic Indicator Approach 581,249 87,187
ATMR / Risk Weighted
Assets
Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 Tahun Terakhir) / Gross Revenue (average last
3 years)
Beban Modal / Capital Charges
ATMR / Risk Weighted
Assets
31 Des 2014 / 31 Dec 2014Pendapatan Bruto (Rata-rata
3 Tahun Terakhir) /Gross Revenue (average last
3 years)
Beban Modal / Capital Charges
No Pendekatan yang Digunakan / Approach used
31 Des 2015 / 31 Dec 2015
(5) (6) (7) (8)
1,089,841 476,563 71,484 893,556
(1) (2) (3) (4)1 Pendekatan Indikator Dasar /
Basic Indicator Approach 581,249 87,187
ATMR / Risk Weighted
Assets
Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 Tahun Terakhir) / Gross Revenue (average last
3 years)
Beban Modal / Capital Charges
ATMR / Risk Weighted
Assets
31 Des 2014 / 31 Dec 2014Pendapatan Bruto (Rata-rata
3 Tahun Terakhir) /Gross Revenue (average last
3 years)
Beban Modal / Capital Charges
No Pendekatan yang Digunakan / Approach used
31 Des 2015 / 31 Dec 2015
Quantitative Disclosure Operational Risk - Bank Individual
Quantitative Disclosure Operational Risk - Consolidated Bank and Subsidiary
Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Individual
Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA46
Pengukuran Risiko StratejikDalam mengukur risiko stratejik, Bank CTBC Indonesia
menggunakan beberapa indikator antara lain berupa
kesesuaian strategi dengan kondisi lingkungan bisnis,
penyimpangan dari rencana strategis yang telah ditetapkan,
yaitu laju pertumbuhan aset dan kewajiban, mengubah
dinamika ke dalam persaingan, perubahan peraturan dan
perubahan ekonomi makro dalam pencapaian rencana.
Pemantauan dan Pengendalian Risiko StratejikPenetapan struktur organisasi, perangkat dan kelengkapan
unit/fungsi yang terkait dengan penerapan Manajemen
Risiko untuk risiko stratejik telah disesuaikan dengan
karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank, selain
Dewan Komisaris dan Komite, terdiri dari:
• Seluruh unit bisnis dan unit pendukung bertanggung
jawab membantu Direksi menyusun perencanaan
stratejik, dan mengimplementasikan strategi secara
efektif dan efisien;
• Grup Manajemen Risiko – Enterprise Risk Management
Unit bertanggung jawab dalam proses Manajemen
Risiko Stratejik khususnya pada aspek-aspek berikut:
• Berkoordinasi dengan seluruh unit bisnis dalam
proses penyusunan rencana stratejik.
• Memantau dan mengevaluasi perkembangan
implementasi rencana stratejik, serta memberikan
masukan mengenai peluang dan pilihan yang
tersedia untuk pengembangan dan perbaikan
strategi secara berkelanjutan.
• Memastikan bahwa seluruh isu stratejik dan
pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan stratejik
telah ditindaklanjuti secara tepat waktu.
7. Risiko KepatuhanRisiko Kepatuhan adalah risiko akibat Bank tidak mematuhi
dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-
undangan dan ketentuan yang berlaku.
Tujuan utama manajemen risiko kepatuhan adalah untuk
memastikan bahwa proses manajemen risiko dapat
meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari perilaku
Bank yang menyimpang atau melanggar standar yang
berlaku secara umum, ketentuan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Identifikasi Risiko KepatuhanBank melakukan identifikasi dan analisis terhadap beberapa
faktor yang dapat meningkatkan eksposur risiko kepatuhan,
seperti jenis dan kompleksitas kegiatan usaha Bank,
Strategic Risk MeasurementIn measuring the strategic risk, Bank CTBC Indonesia uses
some indicators such as the suitability of the strategy
with the business environment conditions, deviation from
the established strategic plan, the growth rate of assets
and liabilities, changing dynamics into the competition,
regulatory changes and changes of macroeconomic in the
achievement plans.
Strategic Risk Monitoring and ControllingOrganizational structure, tools determination and units/
functions completeness which related to the implementation
of Risk Management for strategic risk has been adjusted to the
characteristics and complexity of the Bank’s business activities,
beside Board of Commissioners and Committee, consist of:
• All business units and supporting units are responsible
to assist the Directors to prepare strategic plan and
implement it effectively and efficiently;
• Risk Management Group – Enterprise Risk Management
Unit is responsible for Strategic Risk Management
process especially in the following aspects:
• Coordinating with all business units in strategic plan
establishment process.
• Supervising and evaluating strategic plan
implementation development, as well as giving
suggestion relating to opportunity and alternatives
for development and repairing strategic
continuously.
• Making sure that all strategic issues and effects
toward strategic aim accomplishment has been
followed up on time.
7. Compliance RiskCompliance Risk is the risk when Bank does not obey and/or
implement the relevant rules and regulation.
The main purpose of compliance risk is to ensure that the
risk management process may minimize the possibility of
the negative impact from Bank’s behavior which deviates/
violates the general standard, stipulation, and/or the relevant
legislation.
Compliance Risk IdentificationBanks indentified and analyze several factors that can
increase compliance risk exposures, such as the type and
complexity of the Bank’s business activities, including new
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 47
termasuk produk dan aktivitas baru, jumlah dan materialitas
ketidakpatuhan Bank terhadap kebijakan dan prosedur
intern, peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang
berlaku, serta praktek dan standar etika bisnis yang sehat.
Pengukuran Risiko KepatuhanDalam mengukur risiko kepatuhan, Bank menggunakan
beberapa indikator/parameter antara lain berupa jenis,
signifikansi dan frekuensi pelanggaran yang dilakukan,
frekuensi pelanggaran yang sama yang diketemukan sama
dalam 3 (tiga) tahun terakhir, tindak lanjut Bank atas
pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan yang berlaku.
Pemantauan dan Pengendalian Risiko KepatuhanGrup Manajemen Risiko bekerja sama dengan Satuan Kerja
Kepatuhan dan Satuan Kerja Audit Internal sebagai pihak
- pihak independen dalam memantau dan mengendalikan
pelaksanaan fungsi kepatuhan Bank umum guna memastikan
bank mematuhi dan/atau melaksanakan peraturan
perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.
8. Risiko ReputasiRisiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat
kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholder) yang
bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank.
Tujuan utama manajemen risiko reputasi adalah untuk
memastikan bahwa proses manajemen risiko dapat
meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari
pemberitaan negatif atau keluhan yang disampaikan
langsung atau tertulis terhadap Bank.
Identifikasi Risiko ReputasiBank melakukan identifikasi risiko reputasi dengan
menggunakan beberapa sumber informasi antara lain
pemberitaan media massa pengaduan nasabah melalui
layanan nasabah dan kuesioner kepuasan nasabah.
Setiap kejadian yang terkait dengan risiko reputasi termasuk
jumlah potensi kerugian yang diakibatkan kejadian tersebut
dicatat dan didokumentasikan dengan baik oleh bank.
Pengukuran Risiko ReputasiDalam mengukur risiko reputasi, Bank menggunakan
beberapa indikator antara lain berupa pengaruh
reputasi dari pemilik bank dan perusahaan terkait,
pelanggaran etika bisnis, frekuensi, materialitas dan eksposur
atas pemberitaan negatif dan jumlah komplain langsung dari
nasabah kepada Bank secara lisan maupun tertulis.
products and activities, the amount and the materiality of non-
compliance of the Bank’s internal policies and procedures,
laws and regulations, and also practice and standard sound
business ethics.
Compliance Risk Measurement In measuring compliance risk, Bank uses some indicators/
parameters of such as the type, significance, and the frequency
of violations to prevailing regulations, type and frequency of
similar violation find on every year in last 3 (three) years, Bank’s
follow up of the finding violations of the applicable regulations.
Compliance Risk Monitoring and ControllingRisk Management Group collaborate with Compliance Unit
and Internal Audit as independent parties in monitoring
and controlling the implementation in Commercial bank
compliance function in order to ensure bank obeys and/or do
the prevailing laws and regulation.
8. Reputation RiskReputation risk is risk which is caused by the decrease of the
stakeholder trust level that is caused by negative perception
towards the Bank.
The main purpose of reputation risk management is to
ensure that the process of risk management can minimize
the possibility of negative impact from negative publicity or
direct verbal/written complaint about the Bank.
Reputation Risk IdentificationBank identified the reputation risk using some information
sources such as mass media news, Bank’s sites and social
media analysis; customer’s complains through customer
service; and customer’s satisfaction questionnaire.
All events related to reputation risk including the aggregate
of potential loss which are caused by the activities referred
has been recorded and well documented.
Reputation Risk MeasurementIn measuring reputation risk, Bank use some indicators such
as the effect from owner’s reputation and related company,
business ethics violations, frequency, materiality and its
exposure to negative publicity about the Bank and the
number of customer’s direct verbal/written complaints
to the Bank.
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA48
Pemantauan dan Pengendalian Risiko ReputasiSeluruh pegawai Bank CTBC Indonesia menjadi bagian dari
struktur pelaksana Manajemen Risiko untuk risiko reputasi,
mengingat reputasi merupakan hasil dari seluruh aktivitas
bisnis Bank.
Mekanisme pemantauan dan pengendalian Risiko Reputasi
Bank disesuaikan dengan kharakteristik dan kompleksitas
bisnis Bank, antara lain:
• Segera menindaklanjuti dan mengatasi adanya keluhan
nasabah dan gugatan hukum yang dapat meningkatkan
eksposur risiko reputasi.
• Pencegahan terjadinya kejadian yang menimbulkan
risiko reputasi yang secara umum dilakukan melalui
aktifitas Corporate Social Responsibility (CSR).
• Komunikasi/edukasi secara rutin kepada pemangku
kepentingan dalam rangka membentuk reputasi positif
dari pemangku kepentingan.
• Tindakan pencegahan di masa depan dan pemulihan
serta perbaikan kelemahan proses dan prosedur yang
dapat memicu terjadinya risiko reputasi.
Reputation Risk Monitoring and ControllingAll employees of Bank CTBC Indonesia are part of the
structure for implementing Risk Management for reputation
risk, considering the reputation is the result of all business
activities of the Bank.
The mechanisms of risk monitoring and controlling has been
adjusted to the characteristics and complexity of the Bank’s
business activities, such as:
• Immediately follow up and resolve customer complaints
and litigation that can increase the exposure of
reputation risk;
• Prevention of the occurrence of the event giving rise
reputation risk, which is generally done through the
activity of Corporate Social Responsibility (CSR), and;
• Communication/education on a regular basis to
stakeholders in order to establish a positive reputation
of stakeholders.
• Preventive action in the future and the restoration and
improvement the weakness of processes and procedures
that can trigger the occurrence of reputation risk.
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 49
(dal
am ju
taan
rup
iah
/ in
mill
ion
Rup
iah)
TOTA
L
Ind.
Ten
gah
/M
id In
done
sia
No.
Kate
gori
Port
folio
/ P
ortf
olio
Cat
egor
y
31 D
esem
ber 2
015
/ 3
1 Dec
embe
r 201
5
Tagi
han
Bers
ih B
erda
sark
an W
ilaya
h /
Net
Due
s ba
sed
on R
egio
ns
Ind.
Bar
at /
Wes
t Ind
ones
iaIn
d. T
imur
/Ea
st In
done
sia
Luar
Ind.
/O
vers
eas
Tota
l
31 D
esem
ber 2
015
/ 3
1 Dec
embe
r 201
4
Tagi
han
Bers
ih B
erda
sark
an W
ilaya
h /
Net
Due
s ba
sed
on R
egio
ns
Ind.
Ten
gah
/M
id In
done
sia
Luar
Ind.
/O
vers
eas
Tota
l
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
Ind.
Bar
at /
Wes
t Ind
ones
iaIn
d. T
imur
/Ea
st In
done
sia
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Tagi
han
Kepa
da P
emer
inta
h /
Due
to G
over
nmen
tTa
giha
n Ke
pada
Ent
itas
Sekt
or P
ublik
/ D
ue to
Pub
lic S
ecto
r Ent
ityTa
giha
n Ke
pada
Ban
k Pe
mba
ngun
an M
ultil
ater
al d
an L
emba
ga In
tern
asio
nal /
Due
to M
ultil
ater
al
Deve
lopm
ent B
ank
and
Inte
rnat
iona
l Ins
titut
ions
Tagi
han
Kepa
da B
ank
/ Du
e to
Ban
ksKr
edit
Bera
gun
Rum
ah T
ingg
al /
Sec
ured
Mor
tgag
e Lo
anKr
edit
Bera
gun
Prop
erti
Kom
ersi
al /
Sec
ured
Com
mer
cial
Pro
pert
y Lo
anKr
edit
Pega
wai
/ Pe
nsiu
nan
/ Ta
giha
n Ke
pada
Usa
ha M
ikro
, Usa
ha K
ecil
dan
Port
ofol
io R
itel /
Due
to M
icro
& S
mal
l Ent
erpr
ises a
nd
Reta
il Po
rtfo
lioTa
giha
n Ke
pada
Kor
pora
si /
Due
to C
orpo
ratio
nsTa
giha
n ya
ng T
elah
Jat
uh T
empo
/ C
urre
nt D
ues
Ase
t Lai
nnya
/ O
ther
Ass
ets
Eksp
osur
di U
nit U
saha
Sya
riah
(apa
bila
ada
) / E
xpos
ure
to S
yaria
h Bu
sines
s Uni
ts (i
f pre
sent
)
2,36
5,60
992
,794 0
1,128
,797
94,9
2629
,493 0
415,
181
8,36
9,25
347
,269
246,
302 0
12,7
89,6
24
1,755
,825
124,
036 0
1,023
,118
125,
523
27,2
61 0
280,
631
7,46
7,05
52,
094
224,
847 0
11,0
30,3
90
0 0 0 0 0 0 0 11123
,527 0 0 0
23,6
38
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 070
,132 0 0 0
70,13
2
2,36
5,60
992
,794 0
1,128
,797
94,9
2629
,493 0
415,
181
8,29
9,12
147
,269
246,
302 0
12,7
19,4
92
0 0 0 0 0 0 0
110,5
79 016
,998 0 0
127,
577
1,755
,825
124,
036 0
1,023
,118
125,
523
27,2
61 0
391,3
217,
490,
582
19,0
9222
4,84
7 011
,181,6
05
(dal
am ju
taan
rup
iah
/ in
mill
ion
Rup
iah)
No.
Kete
rang
an /
Exp
lana
tion
31 D
esem
ber 2
015
/ 3
1 Dec
embe
r 201
5
CKPN
Kol
ektif
/Co
llect
ive
Impa
irm
en
31 D
esem
ber 2
015
/ 3
1 Dec
embe
r 201
4
(1) 1 2 3 4
(2)
Sald
o aw
al C
KPN
/ In
itial
Pro
visio
n Ba
lanc
ePe
mbe
ntuk
an (p
emul
ihan
) CKP
N p
ada
perio
de b
erja
lan
(Net
) /Im
pairm
ent (
Reve
rsal
) for
the
curr
ent p
erio
d (N
et)
a.
Pem
bent
ukan
CKP
N p
ada
perio
de b
erja
lan
/ Im
pairm
ent f
or th
e cu
rren
t per
iod
b.
Pem
ulih
an C
KPN
pad
a pe
riode
ber
jala
n /
Impa
irmen
t Rev
ersa
l for
the
curr
ent p
erio
dCK
PN y
ang
digu
naka
n un
tuk
mel
akuk
an h
apus
buk
u at
as ta
giha
n pa
da p
erio
de b
erja
lan
/ Im
pairm
ent
Pem
bent
ukan
(pem
ulih
an) l
ainn
ya p
ada
perio
de b
erja
lan
/ O
ther
impa
irmen
t (re
vers
al)
for t
he c
urre
nt p
erio
d
42,6
11
0 0(5
,726
)0 0
36,8
85
CKPN
Indi
vidu
al /
Indi
vidu
al Im
pairm
ent
70,7
46
07,
807
0 0 0
78,5
53
CKPN
Kol
ektif
/Co
llect
ive
Impa
irmen
tCK
PN In
divi
dual
/In
divi
dual
Impa
irmen
t
36,8
85
06,
696
0 0 0
43,5
81
78,5
53
07,
428
0 0 0
85,9
81Sa
ldo
akhi
r CKP
N / E
ndin
g pr
ovisi
on b
alan
ce
(3)
(4)
(5)
(6)
Dis
clos
ure
of N
et D
ues
Bas
ed o
n R
egio
ns -
Indi
vidu
al B
ank
Dis
clos
ure
of D
etai
led
Impa
irmen
t Tra
nsac
tion
- Ind
ivid
ual B
ank
Peng
ungk
apan
Tag
ihan
Ber
sih
Berd
asar
kan
Wila
yah
- Ban
k se
cara
Indi
vidu
al
Peng
ungk
apan
Rin
cian
Mut
asi C
adan
gan
Keru
gian
Pen
urun
an N
ilai -
Ban
k se
cara
Indi
vidu
al
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA50
Dis
clos
ure
of N
et D
ues
base
d on
Rem
aini
ng P
erio
d of
Com
mitt
ed L
oan
- Ind
ivid
ual B
ank
Dis
clos
ure
of D
ues
and
Impa
irmen
t bas
ed o
n R
egio
ns -
Indi
vidu
al B
ank
Peng
ungk
apan
Tag
ihan
Ber
sih
Berd
asar
kan
Sisa
Jan
gka
Wak
tu K
ontr
ak -
Bank
sec
ara
Indi
vidu
al
Peng
ungk
apan
Tag
ihan
dan
Pen
cada
ngan
Ber
dasa
rkan
Wila
yah
- Ban
k se
cara
Indi
vidu
al
(dal
am ju
taan
rup
iah
/ in
mill
ion
Rup
iah)
No.
Kate
gori
Port
folio
/ Po
rtfo
lio C
ateg
ory
(1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
(2)
Tagi
han
Kepa
da P
emer
inta
h /
Due
to G
over
nmen
tTa
giha
n Ke
pada
Ent
itas
Sekt
or P
ublik
/ D
ue to
Pub
lic S
ecto
r Ent
ityTa
giha
n Ke
pada
Ban
k Pe
mba
ngun
an M
ultil
ater
al d
an L
emba
ga
Inte
rnas
iona
l / D
ue to
Mul
tilat
eral
Dev
elop
men
t Ban
k an
d In
tern
atio
nal I
nstit
utio
nsTa
giha
n Ke
pada
Ban
k /
Due
to B
anks
Kred
it Be
ragu
n Ru
mah
Tin
ggal
/ S
ecur
ed M
ortg
age
Loan
Kred
it Be
ragu
n Pr
oper
ti Ko
mer
sial
/Se
cure
d Co
mm
erci
al P
rope
rty
Loan
Kred
it Pe
gaw
ai/
Pens
iuna
n /
Sta�
or R
etire
d St
a� L
oan
Tagi
han
Kepa
da U
saha
Mik
ro, U
saha
Kec
il da
n Po
rtof
olio
Rite
l / D
ue
to M
icro
& S
mal
l Ent
erpr
ises a
nd R
etai
l Por
tfol
ioTa
giha
n Ke
pada
Kor
pora
si /
Due
to C
orpo
ratio
nsTa
giha
n ya
ng T
elah
Jat
uh T
empo
/ C
urre
nt D
ues
Ase
t Lai
nnya
/ O
ther
Ass
ets
Eksp
osur
di U
nit U
saha
Sya
riah
(apa
bila
ada
) / E
xpos
ure
to S
yaria
h Bu
sines
s Uni
ts (i
f pre
sent
)To
tal
>1 th
n s.
d. 3
thn
/>1
yr t
o 3
yr(4
)
31 D
esem
ber 2
015
/ 31 D
ecem
ber 2
015
Tagi
han
Bers
ih B
erda
sark
an S
isa
Jang
ka W
aktu
Kon
trak
/Ne
t Due
s bas
ed o
n Re
mai
ning
Per
iod
of C
omm
itted
Loa
n
≤ 1 t
ahun
/≤
1 yea
r(3
)
>3 th
n s.
d. 5
thn
/>3
yr t
o 5
yr(5
)
>5 th
n /
>5 y
r(6
)
Non-
Kont
rakt
ual /
Unco
mm
itted
(7)
Tagi
han
Bers
ih B
erda
sark
an S
isa
Jang
ka W
aktu
Kon
trak
/Ne
t Due
s bas
ed o
n Re
mai
ning
Per
iod
of C
omm
itted
Loa
n
0 0 0 0 0
723 0
6,76
9
4,29
124
6,30
2 025
8,08
5
0 0 0 085
,598
18,7
97 0
351,4
4413
9,46
33,
008 0 0
598,
310
0 0 0 013
,278
9,97
3 0
43,9
961,8
79,8
449,
805 0 0
1,956
,896
0 0 0 0 3 0 0
12,9
715,
921,0
91 172 0 0
5,93
4,23
7
2,36
5,60
992
,768 0
1,128
,797 0 0 0 2
428,
854
29,9
92 0 04,
046,
023
Tota
l(8
)
2,36
5,60
992
,794 0
1,128
,797
94,9
26
29,4
93 0
415,
181
8,36
9,25
347
,269
246,
302 0
12,7
89,6
24
>1 th
n s.
d. 3
thn
/>1
yr t
o 3
yr(1
0)
≤ 1 t
ahun
/≤
1 yea
r(9
)
>3 th
n s.
d. 5
thn
/>3
yr t
o 5
yr(1
1)
>5 th
n /
>5 y
r(1
2)
Non-
Kont
rakt
ual /
Unco
mm
itted
(13)
0 0 0 0 0 0 0 022
4,84
7 022
4,84
7
124,
036 0
123,
940
20,4
97 0
23,2
7155
6,44
91,2
98 0 084
9,49
2
0 0
1,000
5,13
7 0
25,0
631,1
20,0
49 301 0 0
1,151
,550
0 0
583
1,627 0
13,6
751,0
78,3
54 122 0 0
1,094
,360
1,755
,825 0 0
1,023
,118 0 0 0
329,
312
4,73
5,73
017
,370 0 0
7,86
1,356
Tota
l(1
4)
1,755
,825
124,
036 0
1,023
,118
125,
523
27,2
61 0
391,3
217,
490,
582
19,0
9222
4,84
7 011
,181,6
05
31 D
esem
ber 2
014
/ 31 D
ecem
ber 2
014
(dal
am ju
taan
rup
iah
/ in
mill
ion
Rup
iah)
Ind.
Ten
gah
/M
id In
done
sia
(4)
No.
Kate
gori
Port
folio
/ P
ortf
olio
Cat
egor
y
31 D
esem
ber 2
015
/ 3
1 Dec
embe
r 201
5
Wila
yah
/ Re
gion
s
Ind.
Bar
at /
Wes
t Ind
ones
ia(3
)
Ind.
Tim
ur /
East
Indo
nesi
a(5
)
Luar
Ind.
/O
vers
eas
(6)
Tota
l(7
)
31 D
esem
ber 2
014
/ 3
1 Dec
embe
r 201
4
Wila
yah
/ Re
gion
s
Ind.
Ten
gah
/M
id In
done
sia
(9)
Luar
Ind.
/O
vers
eas
(11)
Tota
l(1
2)(1
) 1 2 3 4 5
Ind.
Bar
at /
Wes
t Ind
ones
ia(8
)
Ind.
Tim
ur /
East
Indo
nesi
a(1
0)
(2)
Tagi
han
/ Du
esTa
giha
n ya
ng m
enga
lam
i pen
urun
an n
ilai (
impa
ired)
/ Im
paire
d Du
esa.
Bel
um ja
tuh
tem
po /
Not
yet
due
b. T
elah
jatu
h te
mpo
/ C
urre
nt d
ueCa
dang
an k
erug
ian
penu
runa
n ni
lai (
CKPN
) - In
divi
dual
/ Im
pairm
ent -
indi
vidu
alCa
dang
an k
erug
ian
penu
runa
n ni
lai (
CKPN
) - K
olek
tif /
Impa
irmen
t - c
olle
ctiv
eTa
giha
n ya
ng d
ihap
us b
uku
/
12,7
89,6
24 0 0 085
,981
43,5
8117
0,20
613
,089
,392
11,03
0,39
0 0 0 0 78
,553
29
,609
41
,419
11
,179,
971
23,6
38 0 0 0 0 15 0
23,6
53
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
70,13
2 0 0 0 0 0 070
,132
12,7
19,4
92 0 0 085
,981
43,5
8117
0,20
613
,019
,260
127,
577 0 0 0 0
7,26
1 0 13
4,83
8
11,18
1,605
0 0 0 78
,553
36
,885
41
,419
11
,338
,462
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 51
Disclosure of Net Dues based on Economic Sectors - Individual BankPengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)
(1)
1
2 34567
8
9
1011
12
1314
15
16
17
18
1920
1
234567
8
9
1011
12
1314
15
16
17
18
1920
No. Kategori Portfolio / Portfolio Category
(14)(3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
TagihanKepada
Pemerintah /Due to
Government
Tagihan KepadaEntitas Sektor
Publik /Due to PublicSector Entity
TagihanKepada Bank
PembangunanMultilateral
dan LembagaInternasional /
Due toMultilateral
DevelopmentBank and
InternationalInstitutions
TagihanKepada Bank /Due to Banks
Kredit BeragunRumah Tinggal /
SecuredMortgage Loan
Kredit BeragunProperti
Komersial /Secured
CommercialProperty Loan
Kredit Pegawai/Pensiunan /
Sta� or RetiredSta� Loan
Tagihan KepadaUsaha Mikro,
Usaha Kecil danPortofolio Ritel /
Due to Micro &Small
Enterprises andRetail Portfolio
TagihanKepada
Korporasi /Due to
Corporations
Tagihan yangTelah Jatuh
Tempo /Current Dues
Aset Lainnya /Other Assets
Eksposur di UnitUsaha Syariah(apabila ada) /
Exposure toSyariah
Business Units(if present)
92,79492,794
00
00
00
(2)31 Desember 2015 / 31 December 2015Pertanian, perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Hunting, and ForestryPerikanan / FisheryPertambangan dan Penggalian / Mining and QuarryingIndustri pengolahan / Manufacture IndustriesListrik, Gas dan Air / Electricity, Gas, and WaterKonstruksi / ConstructionPerdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail TradingPenyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Provision of Accommodation, Eating & DrinkingTransportasi, pergudangan dan komunikasi / Transport, Storage, and CommunicationPerantara keuangan / Financial IntermediariesReal estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Leasing, and Business ServicesAdministrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Public Administration, Defence, and Compulsory Social SecurityJasa pendidikan / Educational ServicesJasa kesehatan dan kegiatan sosial / Health and Social ServicesJasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya / Civil Services, Social and Cultural, Entertainment, and Other IndividualsJasa perorangan yang melayani rumah tangga / Individual Services to HouseholdsBadan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Agencies and other extra International AgenciesKegiatan yang belum jelas batasannya / Undefined ActivitiesBukan Lapangan Usaha / Non-Business SectorLainnya / OthersTotal
0
000000
0
0
00
0
00
0
0
0
0
02,365,609
2,365,609
000000
0
0
00
0
00
0
0
0
0
01,755,825
01,755,825
000000
0
0
00
0
00
0
0
0
0
01,023,118
01,023,118
000000
0
0
00
0
00
0
0
0
0
125,52300
125,523
000000
0
0
00
0
00
0
0
0
0
27,26100
27,261
00
100000
1,003
0
00
0
00
1,013
18,164
0
0
362,5598,482
0391,321
34,31547,203
4,151,477143,19216,752
1,000,001
0
634,499
559,14176,109
0
00
69,977
174,860
0
0
0461,393
07,490,582
000000
0
0
00
0
00
0
1,280
0
0
17,81200
19,092
00000000
0
00
0
00
0
0
0
0
0224,847
0224,847
0
000000
0
0
00
0
00
0
0
0
0
01,128,797
1,128,797
0
000000
0
0
00
0
00
0
0
0
0
94,9260
94,926
0
000000
0
0
00
0
00
0
0
0
0
246,3020
246,302
0
000000
0
0
00
0
00
0
0
0
29,493
00
29,493
0
00
1,13500
2,195
0
0
00
0
00
98
404,985
0
0
6,7690
415,181
204,127
37,40719,986
5,085,574133,622
11,7461,390,929
-
305,499
427,13096,648
0
00
111,461
121,270
0
0
423,8540
8,369,253
0
00500
39,375
0
0
00
0
00
0
1,403
0
0
6,4860
47,269
124,0360
124,03600
00
00
Pertanian, perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Hunting, and ForestryPerikanan / FisheryPertambangan dan Penggalian / Mining and QuarryingIndustri pengolahan / Manufacture IndustriesListrik, Gas dan Air / Electricity, Gas, and WaterKonstruksi / ConstructionPerdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail TradingPenyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Provision of Accommodation, Eating & DrinkingTransportasi, pergudangan dan komunikasi / Transport, Storage, and CommunicationPerantara keuangan / Financial IntermediariesReal estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Leasing, and Business ServicesAdministrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Public Administration, Defence, and Compulsory Social SecurityJasa pendidikan / Educational ServicesJasa kesehatan dan kegiatan sosial / Health and Social ServicesJasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya / Civil Services, Social and Cultural, Entertainment, and Other IndividualsJasa perorangan yang melayani rumah tangga / Individual Services to HouseholdsBadan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Agencies and other extra International AgenciesKegiatan yang belum jelas batasannya / Undefined ActivitiesBukan Lapangan Usaha / Non-Business SectorLainnya / OthersTotal
31 Desember 2014 / 31 December 2014 121,6640 0 0 00000000
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA52
Disclosure of Dues and Impairment based on Economic Sectors - Individual Bank
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi- Bank secara Individual
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)
(1) (2)
12345678
9
1011
12
131415
1617
181920
No. Sektor Ekonomi / Economic Sectors Tagihan /Dues
Cadangan kerugianpenurunan nilai (CKPN)Individual / Individual
Impairment
Cadangan kerugianpenurunan nilai (CKPN)
Kolektif / CollectiveImpairment
Tagihan yang dihapus buku /
Penurunan Nilai /Impaired Dues
a.Belum jatuh
tempo /Not yet due
b.Telah jatuh
tempo /Current due
(3) (4) (6) (7) (8)(5)
204,12737,40719,986
5,086,714133,622
11,7461,432,498
0
305,499427,130
96,648
000
111,559527,658
029,493
778,3373,587,200
12,789,624
0000000
0
00
0
000
00
00000
0000000
0
00
0
000
00
00000
0000000
0
00
0
000
00
000
170,206170,206
000
17,88000
68,101
0
00
0
000
00
0000
85,981
228210102
17,740147153
4,518
0
1,2191,364
513
000
1388,471
073
7,2941,410
43,581
Pertanian, perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Hunting, and ForestryPerikanan / FisheryPertambangan dan Penggalian / Mining and QuarryingIndustri pengolahan / Manufacture IndustriesListrik, Gas dan Air / Electricity, Gas, and WaterKonstruksi / ConstructionPerdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail TradingPenyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Provision of Accommodation, Eating & DrinkingTransportasi, pergudangan dan komunikasi / Transport, Storage, and CommunicationPerantara keuangan / Financial IntermediariesReal estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Leasing, and Business ServicesAdministrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Public Administration, Defence, and Compulsory Social SecurityJasa pendidikan / Educational ServicesJasa kesehatan dan kegiatan sosial / Health and Social ServicesJasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya / Civil Services, Social and Cultural, Entertainment, and Other IndividualsJasa perorangan yang melayani rumah tangga / Individual Services to HouseholdsBadan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Agencies and other extra International AgenciesKegiatan yang belum jelas batasannya / Undefined ActivitiesBukan Lapangan Usaha / Non-Business SectorLainnya / OthersTotal
12345678
9
1011
12
131415
1617
181920
121,66434,315
47,2034,151,577
143,19216,752
1,001,004
0
634,499559,141
76,109
000
70,990194,304
00
533,1543,597,701
11,181,605
0000000
0
00
0
000
00
00000
0000000
0
00
0
000
00
00000
0000000
0
00
0
000
00
000
41,41941,419
000
3730
9440
0
00
0
000
00
000
77,23678,553
2650
1822,627
0598
0
0
0212
1,382
000
7,0715,035
000
19,51336,885
Pertanian, perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Hunting, and ForestryPerikanan / FisheryPertambangan dan Penggalian / Mining and QuarryingIndustri pengolahan / Manufacture IndustriesListrik, Gas dan Air / Electricity, Gas, and WaterKonstruksi / ConstructionPerdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail TradingPenyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Provision of Accommodation, Eating & DrinkingTransportasi, pergudangan dan komunikasi / Transport, Storage, and CommunicationPerantara keuangan / Financial IntermediariesReal estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Leasing, and Business ServicesAdministrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Public Administration, Defence, and Compulsory Social SecurityJasa pendidikan / Educational ServicesJasa kesehatan dan kegiatan sosial / Health and Social ServicesJasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya / Civil Services, Social and Cultural, Entertainment, and Other IndividualsJasa perorangan yang melayani rumah tangga / Individual Services to HouseholdsBadan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Agencies and other extra International AgenciesKegiatan yang belum jelas batasannya / Undefined ActivitiesBukan Lapangan Usaha / Non-Business SectorLainnya / OthersTotal
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 53
Dis
clos
ure
of D
etai
led
Impa
irmen
t Tra
nsac
tion
- Ind
ivid
ual B
ank
Peng
ungk
apan
Rin
cian
Mut
asi C
adan
gan
Keru
gian
Pen
urun
an N
ilai -
Ban
k se
cara
Indi
vidu
al
(1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(2)
Tagi
han
Kepa
da P
emer
inta
h /
Due
to G
over
nmen
tTa
giha
n Ke
pada
Ent
itas
Sekt
or P
ublik
/ D
ue to
Pub
lic S
ecto
r En
tity
Tagi
han
Kepa
da B
ank
Pem
bang
unan
Mul
tilat
eral
dan
Le
mba
ga In
tern
asio
nal /
Due
to M
ultil
ater
al D
evel
opm
ent
Bank
and
Inte
rnat
iona
l Ins
titut
ions
Tagi
han
Kepa
da B
ank
/ Du
e to
Ban
ksKr
edit
Bera
gun
Rum
ah T
ingg
al /
Sec
ured
Mor
tgag
e Lo
anKr
edit
Bera
gun
Prop
erti
Kom
ersi
al /
Sec
ured
Com
mer
cial
Pr
oper
ty L
oan
Kred
it Pe
gaw
ai/
Pens
iuna
n /
Sta�
or R
etire
d St
a� L
oan
Tagi
han
Kepa
da U
saha
Mik
ro, U
saha
Kec
il da
n Po
rtof
olio
Rite
l /
Due
to M
icro
& S
mal
l Ent
erpr
ises a
nd R
etai
l Por
tfol
ioTa
giha
n Ke
pada
Kor
pora
si /
Due
to C
orpo
ratio
nsTa
giha
n ya
ng T
elah
Jat
uh T
empo
/ C
urre
nt D
ues
Ase
t Lai
nnya
/ O
ther
Ass
ets
Eksp
osur
di U
nit U
saha
Sya
riah
(apa
bila
ada
) / E
xpos
ure
to
Syar
iah
Busin
ess U
nits
(if p
rese
nt)
Tota
l
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
2,36
5,60
9
92,7
94 056
3,44
7 0 0 0 0 0 0 0 03,
021,8
50
0 0 0 0 0 0 0 049
0,44
7 0 0 049
0,44
7
0 0 0 0 0 0 0 09,
290 0 0 0
9,29
0
0 0 0 0 0 0 0 014
9,18
8 0 0 014
9,18
8
0 0 012
0,08
8 0 0 0 0 0 0 0 012
0,08
8
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 044
5,26
294
,926
29,4
93 0
415,
181
7,72
0,32
747
,269
246,
302 0
8,99
8,76
0
2,36
5,60
9
92,7
94 01,1
28,7
9794
,926
29,4
93 0
415,
181
8,36
9,25
347
,269
246,
302 0
12,7
89,6
24
(dal
am ju
taan
rup
iah
/ in
mill
ion
Rup
iah)
(1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(2)
Tagi
han
Kepa
da P
emer
inta
h /
Due
to G
over
nmen
tTa
giha
n Ke
pada
Ent
itas
Sekt
or P
ublik
/ D
ue to
Pub
lic S
ecto
r En
tity
Tagi
han
Kepa
da B
ank
Pem
bang
unan
Mul
tilat
eral
dan
Le
mba
ga In
tern
asio
nal /
Due
to M
ultil
ater
al D
evel
opm
ent
Bank
and
Inte
rnat
iona
l Ins
titut
ions
Tagi
han
Kepa
da B
ank
/ D
ue to
Ban
ksKr
edit
Bera
gun
Rum
ah T
ingg
al /
Sec
ured
Mor
tgag
e Lo
anKr
edit
Bera
gun
Prop
erti
Kom
ersi
al /
Sec
ured
Com
mer
cial
Pr
oper
ty L
oan
Kred
it Pe
gaw
ai/
Pens
iuna
n /
Sta�
or R
etire
d St
a� L
oan
Tagi
han
Kepa
da U
saha
Mik
ro, U
saha
Kec
il da
n Po
rtof
olio
Rite
l /
Due
to M
icro
& S
mal
l Ent
erpr
ises
and
Ret
ail P
ortf
olio
Tagi
han
Kepa
da K
orpo
rasi
/ D
ue to
Cor
pora
tions
Tagi
han
yang
Tel
ah J
atuh
Tem
po /
Cur
rent
Due
sA
set L
ainn
ya /
Oth
er A
sset
sEk
spos
ur d
i Uni
t Usa
ha S
yaria
h (a
pabi
la a
da) /
Exp
osur
e to
Sy
aria
h Bu
sine
ss U
nits
(if p
rese
nt)
Tota
l
0
0
0
0
(12)
0
(13)
0
(14)
0
(15)
(16)
1,755
,825
124,
036
646,
380
224,
047
2,75
0,28
8
0 0
37
6,67
6
376,
676
37,16
4
37,16
4
339,
574
125,
523
27,2
61 039
1,321
6,88
9,85
919
,092
224,
847
8,01
7,47
7
1,755
,825
124,
036 0
1,023
,118
125,
523
27,2
61 039
1,321
7,49
0,58
219
,092
224,
847 0 0
11,18
1,605
Stan
dard
and
Poor
's
Fitc
h Ra
ting
Mood
y's
PT F
itch
Ratin
gs In
done
sia
PT IC
RA In
done
sia
PT P
emer
ingk
at E
fek I
ndon
esia
Lem
baga
Pem
erin
gkat
/Ra
ting
Inst
itutio
ns
Kura
ng d
ari B
- /Le
ss th
an B
-Ku
rang
dar
i B- /
Less
than
B-
Kura
ng d
ari B
3 /
Less
than
B3
Kura
ng d
ari B
-(id
n) /
Less
than
B- (
idn)
Kura
ng d
ari [
Idr]
B- /
Less
than
[ldr
]B-
Kura
ng d
ari i
dB- /
Less
than
id B
-
AAA
AAA
Aaa
AAA
(idn)
[Idr]
AAA
idAA
A
AA+
s.d A
A-
AA+
s.d A
A-
Aa1 s
.d A
a3
AA+(
idn)
s.d
AA-(
idn)
[Idr]
AA+
s.d [I
dr]A
A-
idAA
+ s.d
idAA
-
A+ s.
d A-
A+ s.
d A-
A1 s.
d A3
A+(id
n) s.
d. A
-(id
n)
[Idr]
A+ s.
d [Id
r]A-
idA+
s.d
id A
-
BBB+
s.d
BBB-
BBB+
s.d
BBB-
Baa1
s.d
Baa3
BBB+
(idn)
s.d
BBB-
(idn)
[Idr]
BBB+
s.d
[Idr]
BBB-
id B
BB+
s.d id
BBB
-
BB+
s.d B
B-
BB+
s.d B
B-
Ba1 s
.d B
a3
BB+(
idn)
s.d
BB-(
idn)
[Idr]
BB+
s.d [I
dr]B
B-
id B
B+ s.
d id
BB-
B+ s.
d B-
B+ s.
d B-
B1 s.
d B3
B+(id
n) s.
d B-
(idn)
[Idr]
B+ s.
d [Id
r]B-
id B
+ s.d
id B
-
A-1
F1+
s.d F
1
P-1
F1+(
idn)
s.d
F1(id
n)
[Idr]
A1+
s.d [I
dr]A
1
idA1
A-2
F2 P-2
F2(id
n)
[Idr]
A2+
s.d [I
dr]A
2
idA2
A-3
F3 P-3
F3(id
n)
[Idr]
A3+
s.d [I
dr] A
3
idA3
s.d
id A
4
Kura
ng d
ari A
-3 /
Less
than
A-3
Kura
ng d
ari F
3 /
Less
than
F-3
Kura
ng d
ari P
-3 /
Less
than
P-3
Kura
ng d
ari F
3(id
n) /
Less
than
F3(
idn)
Kura
ng d
ari [
Idr]
A3 /
Less
than
[ldr
]A3
Kura
ng d
ari i
dA4
/Le
ss th
an id
A4
Tanp
aPe
ringk
at /
With
out
Ratin
gs
Tota
l
Perin
gkat
Jang
ka P
anja
ng /
Long
Term
Rat
ings
Perin
gkat
Jang
ka P
ende
k/ S
hort
Term
Rat
ings
Tagi
han
Bers
ih /
Net D
ues
31 D
esem
ber 2
015
/ 31 D
ecem
ber 2
015
Kate
gori
Portf
olio
No.
Stan
dard
and
Poor
's
Fitc
h Ra
ting
Mood
y's
PT F
itch
Ratin
gs In
done
sia
PT IC
RA In
done
sia
PT P
emer
ingk
at E
fek I
ndon
esia
Lem
baga
Pem
erin
gkat
/Ra
ting
Inst
itutio
ns
Kura
ng d
ari B
- /Le
ss th
an B
-Ku
rang
dar
i B- /
Less
than
B-
Kura
ng d
ari B
3 /
Less
than
B3
Kura
ng d
ari B
-(id
n) /
Less
than
B- (
idn)
Kura
ng d
ari [
Idr]
B- /
Less
than
[ldr
]B-
Kura
ng d
ari i
dB- /
Less
than
id B
-
AAA
AAA
Aaa
AAA
(idn)
[Idr]
AAA
idAA
A
AA+
s.d A
A-
AA+
s.d A
A-
Aa1 s
.d A
a3
AA+(
idn)
s.d
AA-(
idn)
[Idr]
AA+
s.d [I
dr]A
A-
idAA
+ s.d
idAA
-
A+ s.
d A-
A+ s.
d A-
A1 s.
d A3
A+(id
n) s.
d. A
-(id
n)
[Idr]
A+ s.
d [Id
r]A-
idA+
s.d
id A
-
BBB+
s.d
BBB-
BBB+
s.d
BBB-
Baa1
s.d
Baa3
BBB+
(idn)
s.d
BBB-
(idn)
[Idr]
BBB+
s.d
[Idr]
BBB-
id B
BB+
s.d id
BBB
-
BB+
s.d B
B-
BB+
s.d B
B-
Ba1 s
.d B
a3
BB+(
idn)
s.d
BB-(
idn)
[Idr]
BB+
s.d [I
dr]B
B-
id B
B+ s.
d id
BB-
B+ s.
d B-
B+ s.
d B-
B1 s.
d B3
B+(id
n) s.
d B-
(idn)
[Idr]
B+ s.
d [Id
r]B-
id B
+ s.d
id B
-
A-1
F1+
s.d F
1
P-1
F1+(
idn)
s.d
F1(id
n)
[Idr]
A1+
s.d [I
dr]A
1
idA1
A-2
F2 P-2
F2(id
n)
[Idr]
A2+
s.d [I
dr]A
2
idA2
A-3
F3 P-3
F3(id
n)
[Idr]
A3+
s.d [I
dr] A
3
idA3
s.d
id A
4
Kura
ng d
ari A
-3 /
Less
than
A-3
Kura
ng d
ari F
3 /
Less
than
F-3
Kura
ng d
ari P
-3 /
Less
than
P-3
Kura
ng d
ari F
3(id
n) /
Less
than
F3(
idn)
Kura
ng d
ari [
Idr]
A3 /
Less
than
[ldr
]A3
Kura
ng d
ari i
dA4
/Le
ss th
an id
A4
Tanp
aPe
ringk
at /
With
out
Ratin
gs
Tota
l
Perin
gkat
Jang
ka P
anja
ng /
Long
Ter
m R
atin
gsPe
ringk
at Ja
ngka
Pen
dek/
Sho
rt Te
rm R
atin
gs
Tagi
han
Bers
ih /
Net D
ues
31 D
esem
ber 2
014
/ 31 D
ecem
ber 2
014
Kate
gori
Portf
olio
No.
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA54
No.
Varia
bel y
ang
Mend
asar
i /Un
derly
ing
Varia
bles
(dal
am ju
taan
rup
iah
/ in
mill
ion
Rup
iah)
1 2 3
Suku
Bun
ga /
Inte
rest
Rat
eN
ilai T
ukar
/ E
xcha
nge
Rate
Lain
nya
/ O
ther
sTo
tal
Suku
Bun
ga /
Inte
rest
Rat
eN
ilai T
ukar
/ E
xcha
nge
Rate
Saha
m /
Sha
res
Emas
/ G
old
Loga
m s
elai
n Em
as /
Met
als o
ther
th
an G
old
Lain
nya
/ O
ther
sTo
tal
1 2 3 4 5 6
> 1 Ta
hun -
≤ 5 T
ahun
/>1
Yr -
≤ 5 Y
r
Notio
nal A
mou
nt
≤ 1 T
ahun
/≤
1 yr
> 5 Ta
hun /
>5 Yr
Tagi
han D
eriv
atif
/De
rivat
ive C
laim
sKe
wajib
an D
eriv
atif
/De
rivat
ive Li
abili
ties
Tagi
han B
ersih
sebe
lum
MRK
/Ne
t Clai
ms b
efor
eCr
edit
Risk
Miti
gatio
n
Tagi
han B
ersih
sete
lah M
RK /
Net C
laim
s afte
rCr
edit
Risk
Miti
gatio
n> 1
Tahu
n -≤
5 Tah
un /
>1 Yr
- ≤
5 Yr
Notio
nal A
mou
nt
≤ 1 T
ahun
/≤
1 yr
> 5 Ta
hun /
>5 Yr
Tagi
han D
eriv
atif
/De
rivat
ive C
laim
sKe
wajib
an D
eriv
atif
/De
rivat
ive Li
abili
ties
Tagi
han B
ersih
sebe
lum
MRK
/Ne
t Clai
ms b
efor
eCr
edit
Risk
Miti
gatio
n
Tagi
han B
ersih
sete
lah M
RK /
Net C
laim
s afte
rCr
edit
Risk
Miti
gatio
n
669
33,3
0885
,883
119,
860
130
6,46
016
,656
23,2
46
130
6,46
016
,656
23,2
46
154,
507
1,341
,210 0
1,495
,717
90,17
7 0 090
,177
0 0 0 0
721
14,2
9426
,812
41,8
27
22,6
46
299
49,8
86
72,8
31
10,3
21
10,0
91
12,8
89
33,3
01
10,3
21
10,0
91
12,8
89
33,3
01
116,10
9 1,8
55,3
86 0
1,971
,495
102,
693 0 0
102,
693
0 0 0 0
36,4
27
393
25,3
57
62,17
7
BAN
K SE
CARA
IND
IVID
UA
L /
Indi
vidu
al B
ank
BAN
K SE
CARA
IND
IVID
UA
L /
Indi
vidu
al B
ank
(dal
am ju
taan
rup
iah
/ in
mill
ion
Rup
iah)
No.
Kete
rang
an /
Expl
anat
ion
(1) 1 2 3 4 5 6 7
(2)
Tagi
han
Kepa
da P
emer
inta
h /
Due
to G
over
nmen
tTa
giha
n Ke
pada
Ent
itas
Sekt
or P
ublik
/ D
ue to
Pub
lic S
ecto
r Ent
ityTa
giha
n Ke
pada
Ban
k Pe
mba
ngun
an M
ultil
ater
al d
an L
emba
ga In
tern
asio
nal /
Due
to M
ultil
ater
al
Deve
lopm
ent B
ank
and
Inte
rnat
iona
l Ins
titut
ions
Tagi
han
Kepa
da B
ank
/ Du
e to
Ban
ksTa
giha
n Ke
pada
Usa
ha M
ikro
, Usa
ha K
ecil
dan
Port
ofol
io R
itel /
Due
to M
icro
& S
mal
l Ent
erpr
ises a
nd
Reta
il Po
rtfo
lioTa
giha
n Ke
pada
Kor
pora
si /
Due
to C
orpo
ratio
nsEk
spos
ur d
i Uni
t Usa
ha S
yaria
h (a
pabi
la a
da) /
Exp
osur
e to
Sya
riah
Busin
ess U
nits
(if p
rese
nt)
Tota
l
Tagi
han B
ersih
/Ne
t
Nilai
MRK
/Cr
edit
Risk
Mitig
atio
n Valu
e
Tagi
han B
ersih
sete
lah M
RK /
Net
Dues
afte
r Cre
dit
Risk
Miti
gatio
n
ATMR
sete
lah M
RK/ R
isk-w
eigh
ted
asse
ts af
ter C
redi
tRi
sk M
itiga
tion
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
(4)
(5)
(6)
(3)
Tagi
han B
ersih
/Ne
t
Nilai
MRK
/Cr
edit
Risk
Mitig
atio
n Valu
e
Tagi
han B
ersih
sete
lah M
RK /
Net
Dues
afte
r Cre
dit
Risk
Miti
gatio
n
ATMR
sete
lah M
RK/ R
isk-w
eigh
ted
asse
ts af
ter C
redi
tRi
sk M
itiga
tion
- - - - - - - 0
1,094
,516 0 0 0 0 0 0
1,094
,516
1,094
,516 0 0 0 0 0 0
1,094
,516
(8)
(9)
(10
)(7
)
31 D
esem
ber 2
015 /
31 D
ecem
ber 2
015
31 D
esem
ber 2
014
/ 31 D
ecem
ber 2
014
31 D
esem
ber 2
015 /
31 D
ecem
ber 2
015
31 D
esem
ber 2
014
/ 31 D
ecem
ber 2
014
Dis
clos
ure
on C
ount
erpa
rty
Cre
dit R
isk:
Der
ivat
ive
Tran
sact
ion
Dis
clos
ure
of C
ount
erpa
rty
Cre
dit R
isk:
Rev
erse
Rep
o Tr
ansa
ctio
ns -
Indi
vidu
al B
anks
Peng
ungk
apan
Ris
iko
Kred
it Pi
hak
Law
an: T
rans
aksi
Der
ivat
if
Peng
ungk
apan
Ris
iko
Kred
it Pi
hak
Law
an: T
rans
aksi
Rev
erse
Rep
o - B
ank
seca
ra In
divi
dual
(
(
(
(
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 55
Dis
clos
ure
on N
et D
ues
afte
r Cre
dit R
isk
Miti
gatio
n - I
ndiv
idua
l Ban
k
Peng
ungk
apan
Tag
ihan
Ber
sih
Berd
asar
kan
Bobo
t Ris
iko
Sete
lah
Mem
perh
itung
kan
Dam
pak
Miti
gasi
Ris
iko
Kred
it - B
ank
seca
ra In
divi
dual
(dal
am ju
taan
rup
iah
/ in
mill
ion
Rup
iah)
(1) A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 B 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 C 1 2 3 4 5 6 7
(2)
Eksp
osur
Ner
aca
/ Bal
ance
She
et E
xpos
ure
Tagi
han
Kepa
da P
emer
inta
h /
Due
to G
over
nmen
t
Tagi
han
Kepa
da E
ntita
s Se
ktor
Pub
lik /
Due
to P
ublic
Sec
tor E
ntity
Tagi
han
Kepa
da B
ank
Pem
bang
unan
Mul
tilat
eral
dan
Lem
baga
Inte
rnas
iona
l / D
ue to
M
ultil
ater
al D
evel
opm
ent B
ank
and
Inte
rnat
iona
l Ins
titut
ions
Tagi
han
Kepa
da B
ank
/ Du
e to
Ban
ks
Kred
it Be
ragu
n Ru
mah
Tin
ggal
/ S
ecur
ed M
ortg
age
Loan
Kred
it Be
ragu
n Pr
oper
ti Ko
mer
sial
/ S
ecur
ed C
omm
erci
al P
rope
rty
Loan
Kred
it Pe
gaw
ai/
Pens
iuna
n /
Tagi
han
Kepa
da U
saha
Mik
ro, U
saha
Kec
il da
n Po
rtof
olio
Rite
l / D
ue to
Mic
ro &
Sm
all
Ente
rpris
es a
nd R
etai
l Por
tfol
io
Tagi
han
Kepa
da K
orpo
rasi
/ D
ue to
Cor
pora
tions
Tagi
han
yang
Tel
ah J
atuh
Tem
po /
Cur
rent
Due
s
Ase
t Lai
nnya
/ O
ther
Ass
ets
Eksp
osur
di U
nit U
saha
Sya
riah
(apa
bila
ada
) / E
xpos
ure
to S
yaria
h Bu
sines
s Uni
ts (i
f pre
sent
)
Tota
l Eks
posu
r Ner
aca
/ Tot
al B
alan
ce S
heet
Exp
osur
e
Eksp
osur
Kew
ajib
an K
omitm
en/K
ontin
jens
i pd
Tran
saks
i Rek
enin
g Ad
min
istr
atif
/ Co
mm
itted
Lia
bilit
ies/
Con
tinge
ncie
s Exp
osur
e to
Adm
inist
rativ
e Ac
coun
t Tra
nsac
tions
Tagi
han
Kepa
da P
emer
inta
h /
Due
to G
over
nmen
t
Tagi
han
Kepa
da E
ntita
s Se
ktor
Pub
lik /
Due
to P
ublic
Sec
tor E
ntity
Tagi
han
Kepa
da B
ank
Pem
bang
unan
Mul
tilat
eral
dan
Lem
baga
Inte
rnas
iona
l / D
ue to
M
ultil
ater
al D
evel
opm
ent B
ank
and
Inte
rnat
iona
l Ins
titut
ions
Tagi
han
Kepa
da B
ank
/ Du
e to
Ban
ks
Kred
it Be
ragu
n Ru
mah
Tin
ggal
/ S
ecur
ed M
ortg
age
Loan
Kred
it Be
ragu
n Pr
oper
ti Ko
mer
sial
/ S
ecur
ed C
omm
erci
al P
rope
rty
Loan
Kred
it Pe
gaw
ai/
Pens
iuna
n /
Tagi
han
Kepa
da U
saha
Mik
ro, U
saha
Kec
il da
n Po
rtof
olio
Rite
l / D
ue to
Mic
ro &
Sm
all
Ente
rpris
es a
nd R
etai
l Por
tfol
io
Tagi
han
Kepa
da K
orpo
rasi
/ D
ue to
Cor
pora
tions
Tagi
han
yang
Tel
ah J
atuh
Tem
po /
Cur
rent
Due
s
Eksp
osur
di U
nit U
saha
Sya
riah
(apa
bila
ada
) / E
xpos
ure
to S
yaria
h Bu
sines
s Uni
ts (i
f pre
sent
)
Tota
l Eks
posu
r TRA
/ To
tal E
xpos
ure
to A
dmin
istra
tive
Acco
unt T
rans
actio
ns
"Eks
posu
r aki
bat K
egag
alan
Pih
ak L
awan
(Cou
nter
part
y Cr
edit
Risk
)"
Tagi
han
Kepa
da P
emer
inta
h /
Due
to G
over
nmen
t
Tagi
han
Kepa
da E
ntita
s Se
ktor
Pub
lik /
Due
to P
ublic
Sec
tor E
ntity
Tagi
han
Kepa
da B
ank
Pem
bang
unan
Mul
tilat
eral
dan
Lem
baga
Inte
rnas
iona
l / D
ue to
M
ultil
ater
al D
evel
opm
ent B
ank
and
Inte
rnat
iona
l Ins
titut
ions
Tagi
han
Kepa
da B
ank
/ Du
e to
Ban
ks
Tagi
han
Kepa
da U
saha
Mik
ro, U
saha
Kec
il da
n Po
rtof
olio
Rite
l / D
ue to
Mic
ro &
Sm
all
Ente
rpris
es a
nd R
etai
l Por
tfol
io
Tagi
han
Kepa
da K
orpo
rasi
/ D
ue to
Cor
pora
tions
Eksp
osur
di U
nit U
saha
Sya
riah
(apa
bila
ada
) / E
xpos
ure
to S
yaria
h Bu
sines
s Uni
ts (i
f pre
sent
)
Tota
l Eks
posu
r Cou
nter
part
y Cr
edit
Risk
/ To
tal C
ount
erpa
rty
Cred
it Ri
sk E
xpos
ure
(3)
2,36
5,60
9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2,36
5,60
9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
(4)
0 0 0
563,
447 0 0 0 0
159,
474 0 0 0
722,
921 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10,7
24 0 12 0
10,7
36
(5) 0 0 0 0
91,5
89 0 0 0 0 0 0 0
91,5
89 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
(6) 0 0 0 0
3,33
7 0 0 0 0 0 0 0
3,33
7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
(7) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
(8)
0
92,7
94 0
120,
088 0 0 0 0
9,36
1 0 0 0
222,
243 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
37,7
33 0 0 0
37,7
33
(9)
0 0 0 0 0 0 0
415,
181 0 0 0 0
415,
181 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
703 0 0
703
(10)
0 0 0 0 0
29,4
93 0 0
149,
332
4,29
2 0 0
183,
117 0 0 0 0 0 0 0 0
25,0
01 0 0
25,0
01 0 0 0 0 0 0 0 0
(11)
0 0 0 0 0 0 0 0 0
42,9
77 0 0
42,9
77 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
(12)
(13)
(14)
0 0 0
445,
262 0 0 0 0
8,05
1,086 0
246,
302 0
8,74
2,65
0 0 0 0 0 0 0 0 0
294,
695 0 0
294,
695 0 0 0
4,84
5 0
231 0
5,07
6
0
46,3
97 0
Z261
,785
33,3
91
29,4
93 0
311,3
86
8,23
6,99
4
68,7
58 0 0
8,98
8,20
4 0 0 0 0 0 0 0 0
319,
696 0 0
319,
696 0 0 0
22,4
86 527
233 0
23,2
46
0
46,3
97 0
261,7
85
33,3
91
29,4
93 0
308,
643
6,95
3,64
4
68,7
58
191,2
60 0
7,89
3,37
1 0 0 0 0 0 0 0 0
156,
521 0 0
156,
521 0 0 0
22,4
86 527
233 0
23,2
46
(15)
1,755
,825 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1,755
,825 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1,097
,620 0 0 0 0 0 0
1,097
,620
(16)
0 0 0
646,
380 0 0 0 0
224,
047 0 0 0
870,
427 0 0 0 0 0 0 0 0
46,19
0 0 0
46,19
0 0 0 0
10,6
61 0 0 0
10,6
61
(17)
0 0 0 0
124,
500 0 0 0 0 0 0 0
124,
500 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
(18)
0 0 0 0
3,33
7 0 0 0 0 0 0 0
3,33
7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
(19)
0 0 0 0
124,
500 0 0 0 0 0 0 0
124,
500 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
(20)
0
124,
036 0
37,16
4 0 0 0 0
376,
676 0 0 0
537,
876 0 0 0 0 0 0 0
200
150,
815 0 0
151,0
15 0 0 0
51,7
40 0
568 0
52,3
08
(21)
0 0 0 0 0 0 0
391,1
13 0 0 0 0
391,1
13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3,93
9 0 0
3,93
9
(22)
0 0 0 0 0
27,2
61 0 0
6,88
9,85
9 0 0 0
6,91
7,12
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2,34
4 0
2,34
4
(23)
0 0 0 0 0 0 0 0 0
19,2
04 0 0
19,2
04 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
(24)
(25)
(26)
339,
574
339,
574 0 0 0
0
62,0
18 0
215,
773
43,9
84
27,2
61 0
293,
491
7,12
3,00
6
28,6
38 0 0
7,79
4,17
1 0 0 0 0 0 0 0 0
197,
005
150 0
197,
155 0 0 0
28,0
03
2,95
4
2,34
4 0
33,3
01
No.
Kate
gori
Port
folio
/ Po
rtfo
lio C
ateg
ory
31 D
esem
ber 2
015
/ 31 D
ecem
ber 2
015
Tagi
han
Bers
ih S
etel
ah M
empe
rhitu
ngka
n Da
mpa
k M
itiga
si R
isik
o Kr
edit
/Ne
t Due
s aft
er C
redi
t Risk
Miti
gatio
n
ATM
R /
Risk
-w
eigh
ted
Asse
ts
0%20
%35
%40
%45
%50
%75
%10
0%15
0%La
inny
a /
Oth
ers
Beba
nM
odal
/Ca
pita
lCh
arge
31 D
esem
ber 2
014
/ 31 D
ecem
ber 2
014
Tagi
han
Bers
ih S
etel
ah M
empe
rhitu
ngka
n Da
mpa
k M
itiga
si R
isik
o Kr
edit
/Ne
t Due
s aft
er C
redi
t Risk
Miti
gatio
n
ATM
R /
Risk
-w
eigh
ted
Asse
ts
0%20
%35
%40
%45
%50
%75
%10
0%15
0%La
inny
a /
Oth
ers
Beba
nM
odal
/Ca
pita
lCh
arge
0
62,0
18 0
215,
773
43,9
84
27,2
61 0
291,3
97
5,85
3,51
7
28,6
38
173,
595 0
6,69
6,18
3 0 0 0 0 0 0 0 0
116,8
15 150 0
116,9
65 0 0 0
28,0
03
2,95
4
2,34
4 0
33,3
01
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA56
Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual Disclosure on Net Dues and Credit Risk Mitigation Technique - Individual Bank
Agunan / Collateral
Garansi/ Guarantee
Asuransi Kredit/ Credit
Insurance
Lainnya/ Others
Agunan/ Collateral
Garansi/ Guarantee
Asuransi Kredit/ Credit
Insurance
Lainnya/ Others
No Kategori Portfolio / Portfolio Categories
31 Desember 2015 / 31 December 2015
Bagian yang Dijamin Dengan / Dues Guaranteed by Bagian yang
Tidak Dijamin/ Dues without
Collateral
Tagihan Bersih / Net
Dues
31 Desember 2014 / 31 December 2014
Tagihan Bersih / Net
Dues
Bagian yang Tidak Dijamin / Dues without
Collateral
Bagian yang Dijamin Dengan / Dues Guaranteed by
A. Eksposur Neraca / Balance Sheet Exposure
B. Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif / Committed Liabilities/Contingencies Exposure to Administrative Account Transactions
C. Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (3)-[(4)+(5)+(6)+(7)] (9) (10) (11) (12) (13) (14) = (9)-
[(10)+(11)+(12)+(13)]
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to
Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to
Public Sector Entity
Tagihan Kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to
Multilateral Development Bank and International
Institutions
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks
Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured
Mortgage Loan
Kredit Beragun Properti Komersial / Secured
Commercial Property Loan
Kredit Pegawai/ Pensiunan /
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
Portofolio Ritel / Due to Micro & Small
Enterprises and Retail Portfolio
Tagihan Kepada Korporasi / Due to
Corporations
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current
Dues
Aset Lainnya / Other Assets
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) /
Exposure to Syariah Business Units (if present)
Total Eksposur Neraca / Total Balance Sheet Exposure
2,365,609
92,794
0
1,128,797
94,926
29,493
0
415,181
8,369,253
47,269
246,302
246,302
12,789,624
2,365,609
92,794
0
1,128,797
94,926
29,493
0
411,524
7,085,903
47,269
246,302
246,302
11,502,617
1,755,825
124,036
0
1,023,118
125,523
27,261
0
391,321
7,490,582
19,092
224,847
0
11,181,605
0
0
0
0
0
0
0
2,792
1,269,489
0
0
0
1,272,281
1,755,825
124,036
0
1,023,118
125,523
27,261
0
388,529
6,221,093
19,092
224,847
0
9,909,324
0
0
0
0
0
0
0
3,657
1,283,350
0
0
0
1,287,007
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1
2
3
4
5
6
7
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to
Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to
Public Sector Entity
Tagihan Kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to
Multilateral Development Bank and
International Institutions
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks Kredit
Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage
Loan
Kredit Beragun Properti Komersial / Secured
Commercial Property Loan
Kredit Pegawai/ Pensiunan / Sta
Sta
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
Portofolio Ritel / Due to Micro & Small
Enterprises and Retail Portfolio
Tagihan Kepada Korporasi / Due to
Corporations
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) /
Exposure to Syariah Business Units (if present)
Total Eksposur TRA / Total Exposure to
Administrative Account Transactions
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to
Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to
Public Sector Entity
Tagihan Kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to
Multilateral Development Bank and International
Institutions
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
Portofolio Ritel / Due to Micro & Small
Enterprises and Retail Portfolio
Tagihan Kepada Korporasi / Due to
Corporations
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) /
Exposure to Syariah Business Units (if present)
Total Eksposur Counterparty Credit Risk Total (A+B+C)
12,789,624 1,287,007 11,502,617 11,181,605 1,272,281 9,909,324
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 57
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
0
46,397
0
261,785
33,391
29,493
0
308,6436,953,644
68,758191,260
7,893,371
2,365,609
92,794
0
1,128,797
94,926
29,493
0
415,1818,369,253
47,269246,302
12,789,624
0
46,397
0
261,785
33,391
29,493
0
311,3868,236,994
68,7580
8,988,204
0
62,018
0
215,773
43,984
27,261
0
293,4917,123,006
28,6380
7,794,171
0
62,018
0
215,773
43,984
27,261
0
291,3975,853,517
28,638173,595
6,696,183
1,755,825
124,036
0
1,023,118
125,523
27,261
0
391,3217,490,582
19,092224,847
11,181,605
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to GovernmentTagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector EntityTagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International InstitutionsTagihan Kepada Bank / Due to BanksKredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage LoanKredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property LoanKredit Pegawai/ Pensiunan /
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail PortfolioTagihan Kepada Korporasi / Due to CorporationsTagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current DuesAset Lainnya / Other AssetsTOTAL
1
2
3
45
6
7
8
91011
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)
Tagihan Bersih /Net Dues
Nilai MRK / Credit Risk Mitigation
Value
Tagihan Bersih setelah MRK / Net Dues after Credit
Risk Mitigation
Tagihan Bersih /Net Dues
Nilai MRK / Credit Risk Mitigation
Value
Tagihan Bersih setelah MRK / Net Dues after Credit
Risk Mitigation
No Kategori Portfolio / Portfolio Categories
31 Desember 2015 / 31 December 2015 31 Desember 2014 / 31 December 2014
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)
Tagihan Bersih /Net Dues
Nilai MRK / Credit Risk Mitigation
Value
Tagihan Bersih setelah MRK / Net Dues after Credit
Risk Mitigation
Tagihan Bersih /Net Dues
Nilai MRK / Credit Risk Mitigation
Value
Tagihan Bersih setelah MRK / Net Dues after Credit
Risk Mitigation
No Kategori Portfolio / Portfolio Categories
31 Desember 2015 / 31 December 2015 31 Desember 2014 / 31 December 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
0
0
0
0
0
0
0
0156,521
0156,521
0
0
0
0
0
0
0
0319,696
0319,696
0
0
0
0
0
0
0
0319,696
0319,696
0
0
0
0
0
0
0
150197,005
0197,155
0
0
0
0
0
0
0
150116,815
0116,965
0
0
0
0
0
0
0
200197,005
0197,205
1
2
3
4
5
6
7
8
910
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to GovernmentTagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector EntityTagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International InstitutionsTagihan Kepada Bank / Due to BanksKredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage LoanKredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property LoanKredit Pegawai/ Pensiunan /
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail PortfolioTagihan Kepada Korporasi / Due to CorporationsTagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current DuesTOTAL
Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif
Disclosure of Committed Liabilities/Contingencies Exposure on Administrative Transaction Accounts
Disclosure of Asset Exposure on Balance SheetPengungkapan Eksposur Aset di Neraca
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA58
Beba
n M
odal
/
Capi
tal C
harg
eA
TMR
/ ris
k-w
eigh
ted
asse
tsBe
ban
Mod
al /
Ca
pita
l Cha
rge
ATM
R /
risk-
wei
ghte
d as
sets
Beba
n M
odal
/
Capi
tal C
harg
eAT
MR
/ ris
k-w
eigh
ted
asse
tsBe
ban
Mod
al /
Ca
pita
l Cha
rge
ATM
R /
risk-
wei
ghte
d as
sets
No
Jeni
s Ri
siko
/ R
isk
Type
Bank
Kons
olid
asi /
Con
solid
ated
Bank31
Des
embe
r 20
15 /
31 D
ecem
ber 2
015
31 D
esem
ber 2
014
/ 3
1 Dec
embe
r 201
4Ko
nsol
idas
i / C
onso
lidat
ed
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10
)
1R
isik
o Su
ku B
unga
/In
tere
st R
ate
Ris
k9,
750
121,8
71 6,
446
80,5
77
a. R
isik
o Sp
esifi
k /
Spec
ific
Ris
k-
- -
-
b. R
isik
o U
mum
/ G
ener
al R
isk
9,75
0 12
1,871
6,44
6 80
,577
2R
isik
o N
ilai T
ukar
/ E
xcha
nge
Rat
e R
isk
4,28
0 53
,50
3 4,
248
53,0
94
3R
isik
o Ek
uita
s *)
/ E
quity
Ris
k
4R
isik
o K
omod
itas
*) /
Com
mod
ity R
isk
5R
isik
o O
ptio
n /
Opt
ion
Ris
k-
--
-
Tota
l14
,030
175,
374
10,6
9413
3,67
1
*) U
ntuk
ban
k ya
ng m
emili
ki p
erus
ahaa
n an
ak y
ang
mem
iliki
eks
posu
r ris
iko
dim
aksu
d /
for b
anks
hav
ing
subs
idia
ries
expo
sed
to re
late
d ris
ks
(dal
am ju
taan
rup
iah
/ in
mill
ion
Rup
iah)
Tagi
han
Kep
ada
Pem
erin
tah
/ D
ue to
Gov
ernm
ent
Tagi
han
Kep
ada
Entit
as S
ekto
r Pu
blik
/ D
ue to
Pub
lic S
ecto
r Ent
ityTa
giha
n K
epad
a B
ank
Pem
bang
unan
Mul
tilat
eral
dan
Lem
baga
In
tern
asio
nal /
Due
to M
ultil
ater
al D
evel
opm
ent B
ank
and
Inte
rnat
iona
l In
stitu
tions
Tagi
han
Kep
ada
Ban
k /
Due
to B
anks
Tagi
han
Kep
ada
Usa
ha M
ikro
, Usa
ha K
ecil
dan
Port
ofol
io R
itel /
Due
to
Mic
ro &
Sm
all E
nter
pris
es a
nd R
etai
l Por
tfol
ioTa
giha
n K
epad
a K
orpo
rasi
/ D
ue to
Cor
pora
tions
Tota
l
1,553 0 0
53,3
02
703
243
55,8
00
0 0 022
,486 52
723
323
,246
0 0 022
,486 52
723
323
,246
1,097
,620 0 0
62,4
01
3,93
92,
344
1,166
,30
5
0 0 028
,00
3
2,95
42,
344
33,3
01
0 0 028
,00
3
2,95
42,
344
33,3
01
1 2 3 4 5 6
(dal
am ju
taan
rup
iah
/ in
mill
ion
Rup
iah )
Tagi
han
Bers
ih /
Net
Due
s
Nila
i MRK
/ C
redi
t Ri
sk M
itiga
tion
Valu
e
Tagi
han
Bers
ih
sete
lah
MRK
/ N
et
Due
s af
ter C
redi
t Ri
sk M
itiga
tion
Tagi
han
Bers
ih /
Net
Due
s
Nila
i MRK
/ C
redi
t Ri
sk M
itiga
tion
Valu
e
Tagi
han
Bers
ih
sete
lah
MRK
/ N
et
Due
s af
ter C
redi
t Ri
sk M
itiga
tion
No
Kate
gori
Port
folio
/ P
ortf
olio
Cat
egor
ies
31 D
esem
ber 2
015
/ 3
1 Dec
embe
r 201
531
Des
embe
r 20
14 /
31 D
ecem
ber 2
014
(dal
am ju
taan
rup
iah
/ in
mill
ion
Rup
iah
)
31 D
esem
ber 2
015
/ 3
1 Dec
embe
r 201
531
Des
embe
r 20
14 /
31 D
ecem
ber 2
014
TOTA
L AT
MR
RIS
IKO
KR
EDIT
8,0
73,13
86,
846,
449
TOTA
L FA
KTO
R P
ENG
UR
AN
G M
OD
AL
0-
Peng
ungk
apan
Eks
posu
r yan
g M
enim
bulk
an R
isik
o Kr
edit
akib
at K
egag
alan
Pih
ak L
awan
Dis
clos
ure
of M
arke
t Ris
k us
ing
Stan
dard
Met
hod
Dis
clos
ure
of C
ount
erpa
rty
Cre
dit R
isk
Expo
sure
Peng
ungk
apan
Ris
iko
Pasa
r Den
gan
Men
ggun
akan
Met
ode
Stan
dar
Peng
ungk
apan
Tot
al P
engu
kura
n Ri
siko
Kre
dit
Dis
clos
ure
of T
otal
Cre
dit R
isk
Mea
sure
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 59
Dis
clos
ure
of M
atur
ity P
rofil
e Fo
reig
n C
urre
ncy
- Ban
k In
divi
dual
Peng
ungk
apan
Pro
fil M
atur
itas
Vala
s - B
ank
seca
ra In
divi
dual
(dal
am ju
taan
rup
iah
/ in
mill
ion
Rup
iah)
(1)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10
)(1
1)(1
2)(1
3)(1
4)
AA
set
/ A
sset
s1.
Kas
/ C
ash
2.Pe
nem
pata
n pa
da B
ank
Indo
nesi
a /
Plac
e. to
Ban
k In
done
sia
3.Pe
nem
pata
n pa
da b
ank
lain
/ P
lace
. to
othe
r ban
ks4.
Sura
t B
erha
rga
/ Se
curit
ies
5.K
redi
t ya
ng d
iber
ikan
/ L
oans
6.
Tagi
han
lain
nya
/ O
ther
cla
ims
7.
Lain
-lai
n /
Oth
er A
sset
s
BK
ewaj
iban
/ L
iabi
litie
s1.
Dan
a Pi
hak
Ket
iga
/ Th
ird P
arty
Fun
ds
2.
Kew
ajib
an p
ada
Ban
k In
done
sia
/ B
orro
w. F
rom
Ban
k In
done
sia
3.K
ewaj
iban
pad
a ba
nk la
in /
Bor
row
. Fro
m o
ther
ban
ks4.
Sura
t B
erha
rga
yang
Dite
rbitk
an /
Sec
uriti
es is
sued
5.Pi
njam
an y
ang
Dite
rima
6.K
ewaj
iban
lain
nya
/ O
ther
obl
igat
ions
7.
Lain
-lai
n /
Oth
er L
iabi
litie
s
Tota
l Kew
ajib
an /
Tot
al L
iabi
litie
s
ATa
giha
n R
eken
ing
Adm
inis
trat
if /
O�
Bal
ance
She
et A
sset
s1.
Kom
itmen
/ C
omm
itmen
t
2.
Kon
tijen
si /
Con
tinge
nt
BK
ewaj
iban
Rek
enin
g A
dmin
istr
atif
/ O
� B
alan
ce S
heet
Lia
bilit
ies
1.K
omitm
en /
Com
mitm
ent
2.K
ontij
ensi
/ C
ontin
gent
490
,50
9 -
964,
956
307
422,
970 -
554,
272
4,63
0
20,8
83
430
,998
637,
973
1,445
257,
342
114,0
97
16,2
90
2,96
7,87
4 -
784,
324
-
9,
774
112,18
8
57
,826
3,
931,
986
2,14
1,222
55
,754
1,049
,173 -
-
-
-
1,410
984,
469
199,
620
-
245,
605
-
-
-
25
,711
19
5,71
9
7,
862
474,
897
484,
747
-
1,142
,692 220
-
-
-
90,7
7576
4,58
519
8,17
2 -
122,
781 -
-
-
43
,752
195,
230
286
362,
049
215,
745 -
723,
550
8,77
2
-
-
-
-
39
2,34
4 47
-
26,7
25
-
-
-
19
,511
31
9
46,2
76
624,
868 -
1,047
,647
19,8
48
-
-
-
-
73
3,27
9
27
9
-
-
-
-
-
80
8,79
4
20
9
-
80
9,0
04
362,
261
-
829,
368
-
24,
044
1,
543,
920
3
47,4
92
6,4
42
293
,682
2
01,9
56
6,9
74
2,4
24,5
05
3,2
33,17
9 -
40
7,33
7 -
9
,510
2
01,6
77
135,
761
3,9
87,4
65
-
-
165,
420
3
,068
7
15,6
68
142,
586 -
1,0
26,7
41
342
,930
-
-
-
16
,499
14
2,58
3 2
,866
5
04,
879
-
-
-
-
790
,70
9 7
2,47
5 -
8
63,1
84
175,
357
-
-
-
372
,051
7
2,47
1 3
77
620
,256
-
-
-
-
487
,181
14,4
61
-
50
1,64
2
29,
756 -
-
-
552
,727
14
,442
10
5
96,9
35
-
-
-
-
643
,136
444
-
6
43,5
80
-
-
-
-
3,3
14
418
-
3
,732
24,
044
1,
543,
920
5
12,9
12
9,5
10
2,9
30,3
76
431
,921
6
,974
5
,459
,653
3,7
81,2
23
-
40
7,33
7 -
9
54,10
2 4
31,5
91
139,
014
5
,713
,267
2,77
8,42
133
,692
3,84
6,96
032
2,45
2
1,231
,240
33,6
92
811
,412
-
400
,968
-
990
,859
31
1,511
20,8
83
430
,998
637,
973
93,6
30
3,13
2,0
19
512,
216
16,2
90
3,36
2,98
5 -
784,
324
-
90
7,54
3
50
3,37
6
65
,983
5,
624,
211
3,82
8,84
3 55
,754
4,79
2,42
9 28
,840
232,
734 -
525,
461
6,0
05
(2)
Selis
ih [
(IA
-IB)
+(IIA
-IIB
)] /
On
+ O
� B
alan
ce S
heet
Net
Gap
Selis
ih K
umul
atif
/ Cu
mul
ativ
e G
ap
Selis
ih T
agih
an d
an K
ewaj
iban
dal
am R
eken
ing
Adm
inis
trat
if /
O�
Bal
ance
She
et N
et G
ap
IN
ERA
CA /
On
Bala
nce
Shee
t
(253
,615
) (
1,56
2,96
0)
521,
863
242,
928
(95,
293)
639,
847
(780
,20
3)(2
,452
,958
)71
0,6
02
691,
484
346,
115
(75,
446)
IIRE
KEN
ING
AD
MIN
ISTR
ATIF
/ O
� B
alan
ce S
heet
Selis
ih A
set d
enga
n Ke
waj
iban
dal
am N
erac
a /
On
Bala
nce
Shee
t Net
Gap
1 m
onth
> 1 m
onth
to
3 m
onth
s>
3 m
onth
s an
d 6
mon
ths
> 6
mon
ths
to 12
mon
ths
> 12
mon
ths
1 m
onth
> 1 m
onth
to
3 m
onth
s>
3 m
onth
s an
d 6
mon
ths
> 6
mon
ths
to 12
mon
ths
> 12
mon
ths
31 D
esem
ber 2
015
/ 3
1 Dec
embe
r 201
531
Des
embe
r 20
14 /
31 D
ecem
ber 2
014
No
Pos-
pos
/ It
ems
Sald
o /
Bala
nce
Sald
o /
Bala
nce
Jatu
h Te
mpo
/ M
atur
ity
(1,3
57,2
99)
(1,6
10,9
14)
-
453,
519
(1,1
09,
440
)
(1,1
09,
440
)
(474
,753
) 47
,110
(1,0
62,3
31)
(298
,732
)
(55,
804)
(1,11
8,13
5)
(90
1,40
2)
(996
,695
)
(2,11
4,83
0)
(135
,932
)
503,
915
(1,6
10,9
14)
(936
,673
)
(1,7
16,8
76)
-
1,14
7,80
2
(1,3
05,
156)
-
(1
,30
5,15
6)
(658
,164
) 52
,438
(1,2
52,7
18)
(516
,577
)
174,
906
(1,0
77,8
12)
(442
,627
)
(96,
512)
(1,1
74,3
24)
(467
,10
6)
(542
,552
)
(1,7
16,8
76)
422,
970
2,19
6,97
648
4,74
721
5,74
562
4,86
836
2,26
12,
812,
113
1,26
4,93
240
0,9
683,
884,
597
232,
734
490
,50
9To
tal T
agih
an R
eken
ing
Adm
inis
trat
if /
Tota
l O�
Bal
ance
She
et A
sset
s
965,
262
558,
902
1,0
49,1
731,
142,
912
732,
322
1,0
67,4
9582
9,36
84,
169,
412
811,
412
1,30
2,37
04,
821,
270
531,
466
Tota
l Kew
ajib
an R
eken
ing
Adm
inis
trat
if /
Tota
l O�
Bal
ance
She
et A
sset
s
Tota
l Ase
t / T
otal
Ass
ets
1,47
9,0
281,
185,
499
1,0
53,5
3339
2,39
173
3,55
84,
844,
00
8
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA60
Dis
clos
ure
of M
atur
ity P
rofil
e R
upia
h - B
ank
Indi
vidu
alPe
ngun
gkap
an P
rofil
Mat
urita
s Ru
piah
- Ba
nk s
ecar
a In
divi
dual
I
1 m
onth
> 1 m
onth
to
3 m
onth
s>
3 m
onth
s an
d 6
mon
ths
> 6
mon
ths
to 12
mon
ths
> 12
mon
ths
1 m
onth
> 1 m
onth
to
3 m
onth
s>
3 m
onth
s an
d 6
mon
ths
> 6
mon
ths
to 12
mon
ths
> 12
mon
ths
31 D
esem
ber 2
015
/ 3
1 Dec
embe
r 201
531
Des
embe
r 20
14 /
31 D
ecem
ber 2
014
No
Pos-
pos
/ It
ems
Sald
o /
Bala
nce
Sald
o /
Bala
nce
Jatu
h Te
mpo
/ M
atur
ity
(1)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10
)(1
1)(1
2)(1
3)(1
4)I
NER
ACA
/ O
n Ba
lanc
e Sh
eet
AA
set
/ A
sset
s1.
Kas
/ C
ash
30,9
98
30,9
98
- -
- -
2.Pe
nem
pata
n pa
da B
ank
Indo
nesi
a /
Plac
e. to
Ban
k In
done
sia
286,
077
28
6,0
77
- -
- -
3.Pe
nem
pata
n pa
da b
ank
lain
/ P
lace
. to
othe
r ban
ks52
3,98
4 26
3,98
4 26
0,0
00
- -
- 4.
Sura
t B
erha
rga
/ Se
curit
ies
530
,047
57
6 24
3 -
119,9
37
143,
234
5.K
redi
t ya
ng d
iber
ikan
/ L
oans
5,80
7,31
075
6,0
22
1,466
,095
1,3
08,
763
912,
275
1,277
,680
6.
Tagi
han
lain
nya
/ O
ther
cla
ims
107,
465
8,94
1 19
,914
58
,168
4,39
5 18
,518
7.
Lain
-lai
n /
Oth
er a
sset
s65
,911
(32,
704)
3,
999
4,0
86
46,5
92
21,0
19
- - - 40
9,29
1 1,3
64,15
6 16
,046
43
,938
30,3
70 1,0
91,2
55 31
5,40
7 14
3,23
4 4,
688,
711
1,144
,00
8 111
,650
30,3
70
679,
218
110,4
07 -
398,
636
478,
453
39,4
79
- 26
4,89
0 20
5,0
00 -
991,6
48
631,4
88
3,35
0
- 14
7,14
7 - - 1,1
13,9
54
7,0
35
3,71
2
- - - - 90
6,79
4 8,
514
44,0
90
BK
ewaj
iban
/ L
iabi
litie
s1.
Dan
a Pi
hak
Ket
iga
/ Th
ird P
arty
Fun
ds3,
614,
965
3,0
07,
522
440
,582
73
,026
93
,836
-
3,60
9,73
6 3,
032
,20
8 34
0,0
02
156,
291
81,2
36
-
(2)
2.K
ewaj
iban
pad
a B
ank
Indo
nesi
a /
Bor
row
. Fro
m B
ank
Indo
nesi
a-
- -
- -
3.K
ewaj
iban
pad
a ba
nk la
in /
Bor
row
. Fro
m o
ther
ban
ks48
5,66
9 -
- -
- 4.
Sura
t B
erha
rga
yang
Dite
rbitk
an /
Sec
uriti
es is
sued
- -
- -
- 5.
Pinj
aman
yan
g D
iterim
a-
- -
- -
6.K
ewaj
iban
lain
nya
/ O
ther
obl
igat
ions
18,0
64
8,79
1 5,
890
9,42
4 36
,272
7.
Lain
-lai
n /
Oth
er L
iabi
litie
s
- - - - 38
,627
44
,265
70
,379
25
,645
1,9
30
742
39,0
17
- 38
8,45
2 - 25
0,0
00
185,
828
140
,719
- - - 20
0,0
00
66
,568
27
,559
- - - - 61
,265
58
0
- - - - 12
,529
61
3
- 48
5,66
9 - - 78
,440
137,
712
2,77
1,82
8 (2
,20
6,62
1)- 38
8,45
2 - 50
,00
0 6,
840
67,7
02
1,
015
,543
1,
236,
146
976,
222
1,75
0,5
39
3,21
3,0
77 (1
,869
,757
) 1,
721,
938
1,10
7,73
9 86
7,99
5 1,
385,
162
IIRE
KEN
ING
AD
MIN
ISTR
ATI
F /
Selis
ih A
set d
enga
n Ke
waj
iban
dal
am N
erac
a /
On
Bala
nce
Shee
t Net
Gap
ATa
giha
n R
eken
ing
Adm
inis
trat
if /
1.K
omitm
en /
Com
mitm
ent
1,616
,159
648,
802
538,
831
24
,797
70
,850
33
2,87
8 2,
111,4
46 92
6,58
0 54
8,0
64
10,5
51 54
,213
572,
036
2.
Kon
tijen
si /
Con
tinge
nt7,
629
7,62
9 -
- -
- 5,
393
5,39
3 -
- -
-
1,623
,788
656,
431
538,
831
24
,797
70
,850
33
2,87
8 2,
116,8
39 93
1,973
54
8,0
64
10,5
51 54
,213
572,
036
BK
ewaj
iban
Rek
enin
g A
dmin
istr
atif
/ 1.
Kom
itmen
/ C
omm
itmen
t4,
00
1,299
81
1,455
66
6,11
3
556,
669
1,538
,345
42
8,71
6 4,
534,
063
1,865
,718
46
3,0
08
404,
492
1,455
,275
345,
569
2.K
ontij
ensi
/ C
ontin
gent
35,3
60
1,80
5 8,
366
5,
934
18,12
5 1,1
30
39,9
82 1,6
21 3,
989
5,34
2 26
,228
2,80
3
(2,4
12,8
71)
(156
,829
) (1
35,6
48)
(5
37,8
06)
(1
,485
,620
) (9
6,96
8)
(2,4
57,2
06)
(9
35,3
65)
81,0
67
(399
,283
) (1
,427
,290
) 22
3,66
4
Selis
ih [
(IA
-IB)
+(IIA
-IIB
)] /
35
8,95
6 (2
,363
,450
) 87
9,89
4
698,
341
(50
9,39
9)
1,65
3,57
2 75
5,87
1 (2
,80
5,12
2)
1,80
3,0
06
708,
456
(559
,295
) 1,
608,
826
- Se
lisih
Kum
ulat
if /
Cum
ulat
ive
Gap
- (2
,363
,450
)(1
,483
,557
)
(785
,215
) (1
,294
,614
) 35
8,95
8 -
(2,8
05,
122)
(1
,00
2,11
6)
(293
,660
) (8
52,9
55)
755,
871
Tota
l Tag
ihan
Rek
enin
g A
dmin
istr
atif
/
Selis
ih T
agih
an d
an K
ewaj
iban
dal
am R
eken
ing
Adm
inis
trat
if /
Bala
nce
Shee
t Net
Gap
(dal
am ju
taan
rup
iah
/ in
mill
ion
Rup
iah)
Tota
l Ase
t / T
otal
Ass
ets
7,35
1,79
2 1,
313,
894
1,75
0,2
511,
371,
017
1,0
83,1
991,
833,
431
7,52
4,63
51,
736,
562
2,0
96,3
761,
271,
849
959,
398
1,46
0,4
50
Tota
l Kew
ajib
an /
Tot
al L
iabi
litie
s4,
579,
965
3,52
0,5
1573
4,70
913
4,87
110
6,97
782
,892
4,
311,
558
3,60
6,31
937
4,43
816
4,11
0 91
,40
275
,289
4,0
36,6
5981
3,26
067
4,47
9
562,
603
1,55
6,47
042
9,84
64,
574,
045
1,86
7,33
946
6,99
740
9,83
41,
481,
504
348,
372
Tota
l Kew
ajib
an R
eken
ing
Adm
inis
trat
if /
T
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 61
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor terpenting dan
sangat menentukan bagi keberhasilan dan kesinambungan
usaha Bank.
Sejalan dengan visi Bank untuk menjadi salah satu bank fokus
terkemuka dan berkomitmen untuk melayani target pasar
yang dipilih di Indonesia, SDM yang memiliki kompetensi
tinggi dan berkinerja unggul sangatlah dibutuhkan untuk
mendukung pencapaian visi tersebut.
Bank CTBC Indonesia berkomitmen untuk memperlengkapi
Bank dengan sumber daya manusia yang handal demi
tercapainya visi menjadi bank terkemuka di Indonesia
melalui terciptanya karyawan yang engaged dan berprestasi
yang dapat meningkatkan produktivitas kerja, tingkat
layanan serta pertumbuhan bisnis.
Di tahun 2015, manajemen sumber daya manusia Bank CTBC
Indonesia difokuskan kepada:
1. Membangun budaya perusahaan yang mendukung
lingkungan kerja yang kondusif, yang pada akhirnya
akan mendorong kinerja prima yang berkelanjutan
2. Manajemen talent untuk menjamin ketersediaan dan
pengembangan talent
3. Mempertajam fungsi SDM sebagai mitra bisnis
4. Meningkatkan tingkat pelayanan SDM
5. Membangun keterikatan karyawan
Budaya PerusahaanBank CTBC Indonesia meyakini bahwa perusahaan yang
berhasil dan berkinerja tinggi dan terjaga keberlangsungan
usahanya adalah perusahaan yang memiliki budaya
perusahaan yang kuat.
Budaya perusahaan Bank CTBC Indonesia dilandasi oleh
nilai-nilai utama perusahaan yang terdiri dari:
Integritas : jujur, dapat dipercaya
Peduli : melayani dengan kesungguhan
Profesional : bersikap profesional
Innovasi : bersedia berubah melalui inovasi
Kerjasama tim : bekerja dalam kelompok
Human Resources (HR) is the most important and crucial
factor for Bank’s business success and sustainability.
To be in line with Bank’s vision to become one of the leading
focus banks and commit to serve selected target market in
Indonesia, human resources with high competencies and
performance are needed to support the vision achievement.
Bank CTBC Indonesia is committed to equip the Bank with
strong human resources to reach its vision to become a
leading bank in Indonesia through creating engaged and
high performed employees which increase productivity,
services and business growth.
In 2015, Bank CTBC Indonesia’s human resources
management is focused on:
1. Building corporate culture that encourage a conducive
working environment, which will eventually promote
sustained and excellent performance
2. Talent management to ensure talent availability and
development
3. Sharpening HR Business Partner function
4. Improving HR services level
5. Building employees engagement
Corporate CultureBank CTBC Indonesia believes that a successful company
with high performance and sustainability is a company with a
strong corporate culture.
Bank CTBC Indonesia corporate culture is based on the core
values of the Bank, i.e:
Integrity : honest, trustworthy
Caring : serving attentively
Professional : moving forward in a professional manner
Innovation : willing to change through innovations
Teamwork : work as a team
Manajemen Sumber Daya ManusiaHuman Resources Management
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA62
To build better working culture, these following things have
been done by the Bank in 2015:
Appointment of HR Ambassadors, representing every
function as the discussion partner in regard to organization
and HR issues. The purpose of having the HR Ambassador
discussion forum is to seek for solution together, especially
for non technical organization issues across functions.
Communicate the summary of feedback from HR Ambassador to EXCO members to be followed up.
Leadership workshops were held for several levels that
directing to the importance of individual change at every
level to achieve better working culture in overall.
Engage external coach for senior management coaching in
improving organization issues to enhance working culture.
HR Business PartnerThe rapidly changing banking business has a significant impact
on the changing role of human resources management. In
order to adapt to those changes, HR role as business partner
of the Bank is sharpen.
Bank CTBC Indonesia conducts recruitment process based on
its need in line with business development and organization
growth with applying Equal Employment Opportunity (EEO)
to each person based on qualities and the recruitment
process is conducted in a transparent manner.
In 2015, the Bank recruited 100 new employees to support
business growth, particularly in the Retail Banking and
Corporate Banking Group. This included recruitment
of Management Associates (MAs) Program as part of a
young talent development effort which will continue in the
following years, by providing MAs with opportunities to take
part in major projects including but not limited to strategic
development and organizational change.
To attract the right people in the right place, the recruitment
activities is conducted in various ways, such as:
Untuk membangun budaya kerja yang lebih baik, Bank telah
melakukan hal-hal sebagai berikut selama tahun 2015:
Pembentukan HR Ambassador, yang merupakan perwakilan
dari setiap bagian sebagai partner diskusi terkait dengan
issue-issue organisasi maupun ketenagakerjaan. Tujuan dari
pembentukan forum diskusi dengan HR Ambassador ini
adalah untuk bersama-sama mencari solusi bagi masalah-
masalah organisasi, khususnya yang terkait dengan masalah-
masalah non teknis lintas bagian.
Penyampaian feedback dari HR Ambassador kepada
anggota EXCO agar dapat ditindaklanjuti.
Pengadaan workshop kepemimpinan untuk berbagai level
yang mengarahkan kepada pentingnya perubahan dari
masing-masing individu di levelnya masing-masing demi
tercapainya budaya kerja yang lebih baik secara menyeluruh.
Penunjukkan coach eksternal untuk pendampingan bagi
tim manajemen senior Bank dalam memperbaiki masalah-
masalah organisasi untuk meningkatkan budaya kerja.
HR sebagai Mitra BisnisPerubahan bisnis perbankan yang sangat cepat memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap perubahan peran
dan manajemen SDM. Demi menjaga kemampuan Bank
menyelaraskan diri terhadap perubahan bisnis tersebut,
peran SDM sebagai mitra bisnis terus dipertajam.
Bank CTBC Indonesia melakukan proses perekrutan
berdasarkan kebutuhan seiring dengan perkembangan
usaha dan pertumbuhan organisasi dengan menerapkan
prinsip kesetaraan kesempatan bekerja bagi setiap orang
berdasarkan kualitas individu dan proses rekrutmen
dilaksanakan secara transparan.
Pada tahun 2015, Bank merekrut 100 karyawan baru untuk
mendukung pertumbuhan bisnis, terutama di Bagian Bisnis
Ritel dan Corporate Banking. Termasuk perekrutan untuk
Management Assosicate (MA) Program sebagai bagian
dari upaya pengembangan bakat muda yang akan terus
dilakukan pada tahun mendatang dengan memberikan MA
kesempatan untuk mengambil bagian dalam proyek-proyek
besar termasuk namun tidak terbatas pada pengembangan
strategis dan perubahan organisasi.
Untuk mendapatkan orang yang tepat di tempat yang tepat,
aktivitas rekrutmen dilakukan dengan berbagai cara, seperti:
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 63
• Rekrutmen internal melalui informasi lowongan internal
untuk memberikan kesempatan bagi karyawan untuk
mengembangkan kompetensinya
• Rekrutmen eksternal bagi profesional yang
berpengalaman melalui referensi, perusahaan jasa
rekrutmen atau media rekrutmen berbasis internet
• Rekrutmen eksternal bagi fresh graduate melalui job
fair, rekrutmen kampus atau media rekrutmen berbasis
internet
Manajemen TalentProses pengelolaan talent merupakan hal yang
penting karena bertujuan untuk mempertahankan dan
mengembangkan SDM unggulan, mendukung perubahan,
memenuhi kebutuhan SDM masa kini dan masa depan,
membantu perencanaan sumber daya organisasi, serta
membangun budaya yang mendorong pencapaian kerja
yang maksimal.
Pengelolaan dimulai dengan perencanaan SDM yang
baik, identifikasi dan perekrutan, pemeliharaan serta
pengembangan SDM yang baik dan terstruktur.
Proses pengelolaan talent yang telah dilakukan Bank
antara lain:
• Internal recruitment through internal job posting to
give opportunities for the existing employees to develop
their competencies
• External recruitment for pro hire or experienced
professionals from referral, recruitment agencies or
web-based recruitment
• External recruitment for fresh graduates through job
fair, campus hiring or web-based recruitment
Talent ManagementTalent Management process is very important for maintaining
and developing talent, support change, fulfilling current
and future needs of human resources, support manpower
planning, as well as building culture that support maximum
performance.
It starts from human resources planning, talent identification
and hiring, talent retention and development that are well
planned and structured.
Talent management process that had been done by the
Bank are:
1. Talent identification in accordance with Bank strategy
2. Talent selection, taking consideration of the performance
and potential of the positions
3. Talent development through job assignment, mentoring
and leadership development
4. Talent retention through performance evaluation and
bonus mechanism, updating talent benefit, overseas
training program or profession certification for talent
development
5. Talent category for talent pool, to provide special
attention for developing talent
6. Conduct various employee activities and give
recognition and award to talented employees as one
way to create talent engagement & retention program.
1. Identifikasi kebutuhan SDM yang selaras dengan
strategi Bank
2. Seleksi SDM dengan mempertimbangkan aspek kinerja
dan potensi utama dari suatu jabatan
3. Pengembangan SDM melalui penugasan kerja,
mentoring maupun pengembangan kepemimpinan
4. Mempertahankan talent melalui mekanisme penilaian
kinerja serta pemberian bonus, pengkinian fasilitas
karyawan, pengembangan talent melalui pelatihan di
luar negeri atau sertifikasi profesi
5. Mengkategorikan talent pool, memberikan perhatian
khusus terhadap pengembangan talent
6. Menyelenggarakan berbagai aktivitas dan memberikan
penghargaan kepada karyawan berprestasi sebagai
salah satu upaya dalam melakukan program talent
engagement & retention.
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA64
Komposisi Karyawan berdasarkan Tingkat PendidikanEmployee Composition by Education
Jumlah karyawan tetap di akhir tahun 2015 adalah 450 orang.
Total permanent employees by end of year
2015 were 450 people.
SMAHigh School
164%
DiplomaDiploma
102%
SarjanaBachelor
38886%
MasterMaster
368%
TOTAL 450 100%
Komposisi Karyawan Unit Bisnis dan Unit Penunjang
Employee Composition By Business Unit (BU) And Supporting Unit (SU)
Tingkat Pengunduran Diri KaryawanEmployee’s Turnover
MasterMaster
SarjanaBachelor
DiplomaDiploma
SMAHigh School & Below
PendidikanEducation
4%2%8%
86%450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
80%
90%
100%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
TOTAL
Supporting Unit TOTAL
GRAND TOTAL
BU/SU GROUP
BU
SU
Business Unit
Corporate Banking
IOW Business
Treasury
Taiwanese Business
WM & Branch Banking
Consumer Lending
Risk Management
Credit Control
Financial Control
HR and Administration
Internal Audit
IT
Operation
Compliance-AML-Legal
TOTAL
33
11
10
15
118
41
228
20
32
21
18
6
26
89
10
222
450
2013
26.16% 22%
2014
21.24%
2015
Tingkat pengunduran diri
30%
25%
20%
15%
10%
5%
0%
2013 2014 2015
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 65
Komposisi Karyawan berdasarkan UsiaEmployee Composition by Age
Komposisi Karyawan berdasarkan GenderEmployee Composition by Gender
Pria
Male
Wanita
Female
213
47%
450100%
TOTAL
237
53%
Komposisi Karyawan berdasarkan LevelEmployee Composition by Level
250
200
150
100
50
0
10%
5%
0%
20%
15%
30%
25%
40%
35%
50%
45%
Di bawah 30
30 -< 40
40 -< 50
Di atas 50
TOTAL
Under 30
30 -< 40
40 -< 50
Over 50
137
199
100
14
450
30.4%
44.2%
22.2%
3.1%
100%
USIA TOTAL % AGE
Umur / Age
30%
44%
22%
Under 30 30 -< 40 40 -< 50 Over 50
3%
SVP ke atas
AVP-VP
AM-SM
MA
TOTAL
SVP & above
AVP-VP
AM-SM
MA
11
48
202
180
9
450
2%
11%
45%
40%
2%
100%
LEVEL TOTAL % GRADE
MA AM-MGR AVP& VP
SVP &Above
250
200
150
100
50
0
10%
5%
0%
20%
15%
30%
25%
40%
35%
50%
45%
2% 2%
11%
45%40%
Employee Level
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA66
Pelatihan dan Pengembangan Tantangan bisnis dan perkembangan teknologi menuntut
penyesuaian dan peningkatan kompetensi secara terus
menerus. Setiap karyawan diharapkan untuk memiliki
kompetensi kepemimpinan, teknis dan umum sesuai tingkat
dan lingkup tanggung jawabnya.
Bank CTBC Indonesia memiliki program pengembangan
yang terstruktur dan berkelanjutan untuk meningkatkan
kompetensi karyawan sejalan dengan sasaran strategis Bank.
Dengan perubahan yang begitu cepat pada kondisi
ekonomi secara global, Bank memahami akan kebutuhan
pengembangan dan program-program pelatihan yang
lebih fokus. Kompetensi dari setiap karyawan adalah hal
yang sangat penting dalam meraih dan mempertahankan
kompetisi di industri perbankan.
Sejalan dengan hal ini, setiap program pengembangan yang
dilakukan di Bank sudah melalui tahapan diskusi dengan
masing-masing grup dan unit untuk melakukan analisa
terhadap kebutuhan pelatihan (Training Need Analysis).
Dengan demikian, program pengembangan yang disusun
dan dituangkan di dalam Rencana Training Tahunan dapat
dilaksanakan secara sistematis dan sesuai dengan misi, visi,
strategi dan nilai-nilai Bank.
Untuk mengoptimalkan efektivitas dari program
pengembangan yang telah disusun, Bank mengkombinasikan
dua metode pengembangan. Selain menggunakan
metode pelatihan in-house, Bank juga dapat mengirimkan
karyawannya untuk mengikuti pelatihan public.
Program pelatihan in-house dikembangkan untuk kebutuhan
materi pelatihan yang lebih spesifik baik yang terkait dengan
produk perbankan, soft skills dan termasuk juga kebijakan
atau peraturan bank untuk menunjang kinerja karyawan di
dalam menjalankan pekerjaannya. Pelatihan Kepemimpinan
dan Motivasi juga diberikan kepada seluruh lapisan di Bank
untuk memberikan keseimbangan terhadap pengembangan
karyawan.
Sementara itu, Bank juga secara aktif mengirimkan
karyawannya untuk mengikuti public training agar dapat
lebih mengembangkan wawasan yang sudah ada di Bank,
khususnya yang berhubungan dengan peraturan dan
kebijakan perbankan yang diselenggarakan oleh lembaga
perbankan ataupun otoritas perbankan/regulator.
Training And Development Business challenges and technology development require
competencies adjustment and improvement on ongoing
basis. Every employee is required to have leadership,
technical, and general competencies according to his/her
position and scope of responsibilities.
Bank CTBC Indonesia has a structured and continuous
development program to improve employee competencies
in line with Bank’s strategic objectives.
The pace of change in the global economy is now so fast
that Bank understands the needs for focused development
and training programs. The competence of staff is so critical
in gaining and keeping competitive advantage in banking
industry.
Aligned with this, every development program in Bank is
completely run through several discussions with each of the
groups and units to do the Training Need Analysis. Therefore,
each development program formulized in Bank’s Annual
Training Plan can be implemented systematically and aligned
with Bank’s mission, vision, strategy and values.
To optimize the effectiveness of each development programs,
Bank shall combine two kinds of development methods.
Besides having the in-house training, Bank also send the
employees to participate in training program or workshop
organized by vendor through public training.
The in-house training were developed to fulfill the training
needs which is more specific with Bank’s needs related to
banking products, soft skills as well as the knowledge related
to banking policies and regulations to support employees
in running their job and responsibilities. Bank also arranged
Leadership and Motivational in-house trainings for all
employees to give balancing in the development programs.
Moreover, Bank has commitment to actively send the
employees to participate in many public trainings to get
more updates of knowledge in the Bank, especially related to
the banking regulations and policies organized by vendors,
banking institution or regulator.
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 67
Adapun komposisi pelatihan in-house dan public training
selama tahun 2015 adalah sbb:
Untuk pelatihan in-house, sebanyak 25% pengajar berasal
dari internal Bank dan sisanya dari pengajar eksternal/
vendor.
Dalam implementasinya, Bank telah menetapkan empat
jenis program Pelatihan, yaitu:
Pelatihan PerilakuJenis pelatihan yang berhubungan dengan pengembangan
non-teknis seperti kepribadian, cara berpikir dan sikap
karyawan agar menjadi lebih efektif dalam menghadapi
tuntutan pekerjaan.
Pelatihan PengetahuanJenis pelatihan yang terkait dengan pengetahuan teknis
perbankan ataupun yang berhubungan langsung dengan
unit kerja karyawan untuk menunjang kinerja karyawan
dalam bekerja
Pelatihan KetrampilanJenis pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan
ketrampilan kerja karyawan baik yang bersifat soft skills atau
hard skills.
Pelatihan SertifikasiJenis pelatihan teknis yang berkaitan dengan kebutuhan
sertifikasi kompetensi maupun profesi
Selama tahun 2015, Bank CTBC Indonesia telah melaksanakan
berbagai macam pelatihan secara internal dan eksternal baik
dalam negeri maupun luar negeri. Total investasi yang telah
dicapai untuk pelatihan dan pengembangan adalah sebesar
IDR 9,1 miliar, dan mencapai 5,38 % dari total biaya tenaga
kerja.
Below is the composition of in-house and public training in
2015:
For the in-house training, 25% of the trainers are coming
from internal Bank and the rest are from external trainers/
vendors.
In the implementation so far, the Bank had defined four types
of Training program, which are:
Behavioral TrainingNon-technical training which related with development in
personality, thinking and attitudes to support the employee
working more effective in facing the challenge in their job.
Knowledge TrainingTechnical Training which related with banking knowledge
or other technical knowledge to support employee’s
performance.
Skills TrainingTraining that has purpose to improve employee’s soft skills
or hard skills
Certification TrainingTechnical training which related to the need of certification in
certain competency or profession
During 2015, Bank CTBC Indonesia has conducted a variety
of local and overseas training, both internal and external. The
total investment for the training program was IDR 9.1 billions,
and reached 5.38% from total staff expenses.
20%
69%
9% 2% 61%
In House Training
Public Training
39%
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA68
The development programs in Banks were completely done
in all levels covering all types of training program, which are
behavior training, knowledge training, skills training and
certification training. In 2015, Bank had conducted bank-wide
Leadership and Motivational training as a tool to develop
employee’s character and Bank’s values. This motivational
training is not only given to employees in Business Unit
but also in Supporting Unit as the awareness to keep and
maintain the spirit and positive working attitude in the Bank.
Besides those programs, Bank also conducted various
trainings to improve employee’s knowledge and
performance, such as Banking Product, Banking Services and
Banking Knowledge in Marketing, Operation, Treasury, Legal,
Compliance, Finance and Human Resources. Moreover, Bank
continuously upgrading the skills and knowledge in banking
system specifically in operational and IT side.
Bank also put attention to other supporting skills such
as English and Mandarin course, instead of development
program in each function in the Bank. Moreover, to anticipate
challenge from different generation, Bank had equipped
employees with communication across generation training.
In accordance with banking regulation and policy from
regulator, Bank implement prudential banking principles.
Bank’s employees and executives who have control in
management and operational area had participated in Risk
Management Certification.
In addition to the Risk Management Certification, other
certifications such as AAJI, Bancassurance and WAPERD
have been completed by employees who are required to
obtain the certification according with the Bank’s strategic
plan to have a wide range of products.
Training program in Bank is designed for several purposes,
the development program as well as retention tool for
potential employees.
In 2015, Bank had selected 31 employees as The Best
Employee in Staff, Supervisor/Unit Head and Department
Head level and they have priority to participate in local or
overseas special development program from Bank.
Program pengembangan di Bank dilakukan secara
menyeluruh di setiap level jabatan, mencakup pelatihan
perilaku, pengetahuan, ketrampilan dan sertifikasi. Di
tahun 2015, Bank telah menyelenggarakan pelatihan
Kepemimpinan dan Motivasi secara bank-wide sebagai satu
upaya untuk mengembangkan karakter karyawan dan nilai-
nilai Bank. Menyadari pentingnya sikap kerja yang positif,
pelatihan motivasi tidak hanya diberikan kepada karyawan
di Business Unit tetapi juga karyawan di Supporting Unit.
Selain itu, Bank juga telah menyelenggarakan berbagai
pelatihan peningkatan pengetahuan dan kinerja karyawan,
antara lain pengetahuan Banking Product, Banking Services
dan Banking Knowledge di area Marketing, Operation,
Treasury, Legal, Compliance, Finance dan Human Resources.
Secara berkala Bank juga melakukan pengembangan
terhadap ketrampilan dan pengetahuan sistem perbankan
khususnya dari sisi operasional dan IT.
Sementara itu, selain menyelenggarakan pelatihan teknis
perbankan di masing-masing fungsi, Bank juga memberikan
fasilitas ketrampilan pendukung lain seperti pelatihan
bahasa asing Inggris dan Mandarin. Untuk menyiasati
tantangan yang timbul dari perbedaan generasi, Bank juga
telah membekali karyawan dengan pelatihan komunikasi
antar generasi.
Sejalan dengan peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan
oleh otoritas perbankan, Bank menerapkan prinsip kehati-
hatian dalam pengelolaan bank. Para karyawan dan pejabat
bank yang memegang kendali manajemen dan operasional
telah mengikuti ujian Sertifikasi Manajemen Resiko.
Selain sertifikasi Manajemen Resiko, sertifikasi lainnya
seperti AAJI, Bancassurance dan WAPERD sudah dipenuhi
oleh karyawan yang diwajibkan seiring dengan rencana
strategis Bank untuk memiliki berbagai macam produk.
Program pelatihan yang diberikan kepada karyawan tidak
hanya menjadi program pengembangan di Bank saja tetapi
juga sebagai salah satu upaya retention bagi karyawan
potensial.
Di tahun 2015, Bank memberikan prioritas kepada 31
karyawan di jenjang Staf, Supervisor/Unit Head dan
Department Head yang terpilih sebagai Karyawan Terbaik
untuk mendapatkan pelatihan yang bersifat khusus baik di
dalam maupun luar negeri.
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 69
Below is the realization of training program in 2015:Berikut ini adalah realisasi pelaksanaan program pelatihan
tahun 2015:
3
18
4
2
6
4
2
5
4
6
10
2
1
1
1
7
17
14
1
1
2
2
7
2
4
3
2
5
4 5
28
6
1
1
3
2
4
2
2
1
4
1
11
1
220
213
7
35
82
38
26
11
346
96
232
4
10
114
3
59
36
82
134
108
285
34
9
3
2
36
5
221
336
2
36
221
336
2
3
40
18
15
2
3
1
77
19
228
36
3335
3323
12
12 163
1 325
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA70
Program WajibBeberapa program wajib yang dilaksanakan sepanjang
tahun 2015 adalah Program Induction, pelatihan Anti Fraud,
Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme
(APU-PPT), pelatihan sertifikasi manajemen risiko dan
pelatihan Pelayanan & Penyelesaian Pengaduan Konsumen.
Pelatihan APU-PPT dan Manajemen Resiko diberikan bagi
karyawan baru dan juga sebagai pelatihan penyegaran bagi
karyawan yang sudah ada.
Berikut adalah realisasi Program Wajib yang dilaksanakan
tahun 2015:
Engagement KaryawanSebagai salah satu upaya dalam mendapatkan dan
mempertahankan SDM yang berkualitas, Bank telah
menerapkan program-program Engagement karyawan.
Selain memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh
karyawan untuk mengembangkan karir di Bank CTBC
Indonesia, Bank juga telah menerapkan prinsip-prinsip di
bawah ini untuk menciptakan Employee Engagement dan
Retention yang efektif:
• Setiap karyawan mendapatkan penghargaan terhadap
prestasi dan kontribusinya dalam mendukung
pencapaian target Bank
• Bank telah menerapkan sistem evaluasi yang adil dan
berkala terhadap kinerja karyawan
• Bank telah memiliki sistem kompensasi dan benefit
yang kompetitif
• Bank menyediakan jalur komunikasi yang terbuka ke
atas dan ke bawah melalui sarana komunikasi yang
memadai
• Dalam rangka menciptakan lingkungan kerja
yang nyaman dan kondusif, Bank CTBC
Indonesia mendukung inisiatif karyawan untuk
membentuk komunitas di dalam perusahaan.
Bank percaya bahwa keberadaan komunitas ini akan
memberikan manfaat bagi terbentuknya hubungan dan
Mandatory ProgramIn year 2015, Bank had conducted mandatory programs,
such as Induction Program, Anti-Fraud Training, Anti Money
Laundering and Countering the Financing of Terrorism
(AML-CFT), Risk Management Certification and also Service
& Settlement of Customer’s Complaints. Mandatory training
such as AML-CFT and Risk Management training were
conducted for new employees and has been offered as
refreshment training for existing employees.
Below is the realization of Mandatory Program in 2015:
Employee EngagementAs one of the efforts to get and retain talented people, Bank
had implemented some Employee Engagement programs.
Besides offering equal opportunities for all employees to
develop their career in Bank CTBC Indonesia, Bank had
also applied some principles as mentioned below to create
effective Employee Engagement and Retention program:
• Every employee is recognized for any achievement or
contribution to support Bank’s target,
• Bank implements a fair system to evaluate employee’s
performance periodically
• Bank has a competitive compensation and remuneration
system
• Bank has provided open communication from top-down
level through some proper media of communication
• In order to create a comfortable and conducive
working environment, Bank CTBC Indonesia supports
the initiative to build communities for employees.
The Bank believes that such communities will be
beneficial in building relationship and engagement
among employees from different working units,
Program
Program Orientasi
Anti Fraud
APU-PPT
Sertifikasi Manajemen Resiko
Pelayanan & Penyelesaian PengaduanKonsumen
Angkatan /Batch
3
2
9
25
5
Jumlah Peserta /Participant
35
96
309
94
232
Program
Induction Program
Anti Fraud
AML-CFT
Risk Management Certification
Service & Settlement of CustomerComplaints
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 71
increase overall employee loyalty, and support the
overall performance of Bank CTBC Indonesia.
The community that are available in the Bank is sports
community, such as futsal, badminton, bowling and yoga. The
support is given in the form of providing practice expenses
as well as expenses to participate in competition. Activities
through a sport community are expected to build a spirit of
sportsmanship and increase overall employee productivity.
In 2015, the Bank had conducted several activities to live the
core values and build employee engagement.
The activities were as follows:
1. CTBC Indonesia Anniversary: management team
served morning snack to employees and competition of
designing birthday card for CTBC
2. Ramadhan Break Fasting
3. Indonesia Independence Day Celebration, August 17
4. Team Building
5. Weekly Sport Acitivities such as, Bowling, Futsal,
Badminton, Yoga
6. Townhall Meeting
Some awards program that had been given to employees in
2015 were:
1. Monthly fruit distribution
2. Angpao distribution to all employees for celebrating
Chinese New Year
3. Long Service Award: 5, 10, 15 and 20 years
4. Best Employee Award for staff, unit head/supervisor and
department head level
5. Best Business Development Executive Award
6. Best Branch Manager Award
7. Best Financial Advisor Award
8. Best Business Development Manager Award
9. Best Customer Service Award
10. Best Sales Award
11. Best Collector Award
Performance AppraisalThe Bank conducts performance evaluation every year to
evaluate individual performance.
Performance appraisal is conducted based on objectivity and
fairness principles. The assessment system should be able
to distinguish between high performing and low performing
employees.
keterikatan antar karyawan dari berbagai unit kerja,
meningkatkan loyalitas karyawan, dan mendukung
kinerja Bank CTBC Indonesia secara keseluruhan.
Komunitas yang ada di Bank adalah komunitas olah raga,
seperti futsal, bulu tangkis, bowling, dan yoga. Dukungan
yang diberikan dalam bentuk biaya latihan dan biaya untuk
mengikuti kompetisi. Kegiatan dalam komunitas olah raga
diharapkan dapat membangun semangat sportivitas dan
meningkatkan produktivitas karyawan.
Pada tahun 2015, Bank juga telah menyelenggarakan
beberapa aktivitas untuk mengaplikasikan nilai-nilai inti
perusahaan dan membangun keterikatan, seperti:
1. Ulang Tahun CTBC Indonesia: Management melayani
memberikan snack pagi kepada karyawan dan lomba
membuat kartu ulang tahun untuk CTBC
2. Buka Puasa Bersama
3. Perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus
4. Team Building
5. Kegiatan Olah Raga Mingguan, antara lain: Bowling,
Futsal, Bulu tangkis, Yoga
6. Townhall Meeting
Beberapa program penghargaan yang diberikan kepada
karyawan selama tahun 2015 adalah:
1. Distribusi buah setiap bulan
2. Pembagian angpao kepada seluruh karyawan dalam
rangka Tahun Baru Imlek
3. Penghargaan Masa Kerja: 5, 10,15 dan 20 tahun
4. Penghargaan Best Employee untuk kategori staff, unit
head/supervisor dan kepala departemen
5. Penghargaan Best Business Development Executive
6. Penghargaan Kepala Cabang Terbaik
7. Financial Advisor Terbaik
8. Penghargaan Business Development Manager Terbaik
9. Penghargaan Customer Service Terbaik
10. Perhargaan Sales Terbaik
11. Penghargaan Collector Terbaik
Penilaian KinerjaBank melaksanakan penilaian kinerja setiap tahun sebagai
evaluasi atas kinerja individu karyawan.
Pengukuran kinerja dilaksanakan berdasarkan prinsip
obyektivitas dan keadilan. Sistem penilaian yang dibangun
harus mampu menjadi pembeda antara karyawan yang
berkinerja tinggi dengan karyawan yang berkinerja rendah.
7.
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA72
Penilaian kinerja mengukur pencapaian kinerja karyawan
terhadap target individu yang merupakan turunan dari
target/sasaran Bank. Target individu karyawan ditetapkan
dan disepakati bersama atasan di awal tahun.
Penilaian kinerja bagi Bank maupun karyawan bertujuan dan
bermanfaat untuk:
• Feedback, sebagai alat untuk memberikan umpan balik
bagi atasan dan bawahan
• Performance Improvement, sebagai alat untuk
membantu atasan dan bawahan mengambil tindakan
yang tepat untuk meningkatkan kinerja karyawan
• Compensation Adjustment, menjadi dasar penetapan
kompensasi
• Training & Development, untuk mengidentifikasi
kebutuhan pelatihan dan pengembangan bagi karyawan
agar kinerja dan kompetensi dapat ditingkatkan
• Talent Management, untuk mengidentifikasi karyawan
yang memiliki kinerja dan kompetensi yang sangat baik
untuk dikelola pengembangan karir berikutnya.
Kesejahteraan Karyawan Program kesejahteraan karyawan terus diperhatikan oleh
Bank seiring dengan pertumbuhan Bank. Bank memberikan
paket remunerasi yang kompetitif sesuai peraturan yang
berlaku dan harga pasar. Fasilitas kesehatan diberikan
kepada karyawan dan keluarganya melalui perusahaan
asuransi yang ditunjuk serta BPJS.
Filosofi remunerasi Bank CTBC Indonesia keseluruhan
adalah sebagai berikut:
• Mendukung strategi bisnis dan tujuannya;
• Mendorong kinerja individu dan team;
• Mempertahankan karyawan dengan kinerja yang baik;
• Tetap sejalan dengan praktek pasar
Dalam upaya penyetaraan gaji karyawan terhadap market
dan agar lebih kompetitif terhadap bank sejenis, Bank
CTBC Indonesia telah mengacu kepada hasil salary survey
di dalam kelompok industri perbankan dalam melaksanakan
penyesuaian gaji dan fasilitas karyawan lainnya.
Komunikasi InternalKomunikasi internal dalam Bank sangat penting dilakukan
untuk membangun dan memelihara hubungan yang baik
antara karyawan dan Bank.
Performance assessment measures achievement of individual
targets that are derived from Bank’s target/goals. Individual
target is set and agreed with employee’s supervisor at the
beginning of the year.
Performance evaluation for Bank and employees has the
following objectives and benefits:
• Feedback, as a tool to provide feedback to supervisors
and subordinates
• Performance Improvement, as a tool to assist
supervisors and subordinates to take appropriate
measures to improve employee performance
• Compensation Adjustment, as the basis of
compensation setting
• Training & Development, to identify training and
development needs for employees so that their
performance and competencies can be improved
• Talent Management, to identify employees with
excellent performance and competencies for further
career development management.
Employee WelfareEmployee welfare program gets Bank’s attention along with
the Bank’s growth. Bank provides competitive remuneration
package according to the prevailing regulations and market
prices. Health care facility is provided for employees and
their family through the appointed insurance company and
BPJS.
The overall Bank CTBC Indonesia remuneration philosophy
remains to:
• Support the business strategy and goals;
• Encourage individual and team performance;
• Retain good performing employees;
• Stay in line with market practice.
In order to align our salary structure with the market and
to be more competitive within our peer group, Bank CTBC
Indonesia has referred to salary surveys in the banking
industry in implementing the Bank’s salary adjustment and
other employee’s benefits.
Internal CommunicationInternal communication in Bank is very important to build
and maintain good relationship between employees and the
Bank.
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 73
To achieve the above purpose, Bank CTBC Indonesia has
provided some internal communication media in the Bank.
The role of each media is to bridge the communication and
information among the Bank’s Management and employees
or even among the employees itself.
In the last couple years, Bank CTBC Indonesia had
implemented various internal communication media which
had been evaluated for their effectiveness by all employees,
such as:
• Public Folder, is an internal communication media that
can be accessed by all employees who are given the
access to the system. It consists of the update policy,
internal forms, and any other information that need to
be known by all employees.
• Email blast, is the email information deployment that
can be addressed to all employees or particular group of
employees depending on the need.
• Town Hall Meeting, which is held on semi annually basis,
is a direct communication media from employees to
senior management of the Bank.
• Newsletter, which is issued every month, serves as a
communication media from and to employees. Several
information such as corporate and employees activities
or other.
• Video conference, as the facility to have an on line meeting
to easier long distance discussion and coordination.
• Tele conference, facilitates for off site discussion or
monitoring.
• Information Board and poster, is a visual media to
disseminate information through information board in
the branches or head office.
• Internal communication between teams, that are
carried out in regular meetings to discuss or evaluate
the work activities.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank CTBC Indonesia
telah menyediakan sarana/media komunikasi di internal
Bank. Peran dari masing-masing media ini adalah untuk
menjembatani komunikasi dan informasi antara manajemen
Bank dengan karyawan atau antar karyawan sendiri.
Selama beberapa tahun ini, Bank CTBC Indonesia telah
menggunakan berbagai media komunikasi internal yang
telah dirasakan efektivitasnya oleh seluruh karyawan, yaitu:
• Folder bersama, yaitu media komunikasi internal yang
dapat diakses oleh seluruh karyawan yang diberikan
akses ke sistem. Informasi tentang kebijakan terkini,
formulir internal, dan informasi lain yang perlu diketahui
bersama ada di dalam folder bersama ini.
• Email blast, yaitu penyebaran email informasi yang bisa
ditujukan kepada seluruh karyawan atau karyawan di
bagian tertentu sesuai dengan kebutuhan.
• Town Hall Meeting, yang diadakan dua kali dalam
setahun, merupakan media komunikasi langsung antara
karyawan dengan manajemen senior Bank.
• Newsletter, yang terbit sebulan sekali, merupakan
media komunikasi dari karyawan dan untuk karyawan.
Berbagai informasi, baik yang bersifat korporat,
kegiatan perusahaan dan karyawan, maupun informasi
umum lainnya dapat dibaca melalui media ini.
• Video conference, sebagai fasilitas untuk melakukan
pertemuan secara online sehingga memudahkan diskusi
dan koordinasi jarak jauh.
• Tele conference, dilakukan untuk diskusi atau
pemantauan tanpa tatap muka.
• Papan informasi dan poster, sebagai media penyebaran
informasi melalui papan informasi yang ada di kantor
cabang maupun kantor pusat.
• Komunikasi internal antar tim yang dilakukan melalui
pertemuan rutin untuk membahas laporan atau evaluasi
kegiatan kerja.
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA74
Perkembangan teknologi semakin menunjukkan kemajuan
setiap tahunnya. Tahun 2015 menunjukkan peningkatan
banyaknya populasi masyarakat yang menggunakan gadget
dan internet dimana ini mengindikasikan makin banyaknya
masyarakat yang sudah terbiasa menggunakan fasilitas
digital banking.
Hal ini menjadi salah satu pendorong bagi Bank CTBC
Indonesia untuk berevolusi dalam layanan perbankan ke arah
digital banking. Bank CTBC Indonesia telah mengantisipasi
sebelumnya dengan mengkonsolidasikan multi aplikasi
perbankan menjadi aplikasi perbankan tunggal (Single Core
Banking) pada tahun 2014 lalu. Ini menjadi fondasi utama
dalam mengembangkan layanan perbankan ke arah digital
banking.
Sesuai dengan rencana, tahun 2015 Bank CTBC Indonesia
telah meluncurkan beberapa layanan perbankan berbasis
electronic banking yang memberikan kenyamanan bagi
nasabah dalam bertransaksi perbankan dimana saja dan
kapan saja, melalui alat-alat yang familiar bagi nasabah:
• Internet Banking Ritel dimana nasabah ritel Bank CTBC
Indonesia dapat memantau informasi rekeningnya dan
melakukan transaksi perbankan secara realtime online
24/7, termasuk pemindah bukuan antar rekening Bank
CTBC Indonesia, transfer online ke rekening bank lain
anggota jaringan PRIMA, transfer ke bank lain melalui
SKNBI atau RTGS, pembayaran tagihan pasca bayar
(listrik, telepon, telepon selular, transportasi, kabel
TV, internet) serta pembelian pulsa pra-bayar (listrik,
telepon selular).
• Internet Banking Korporasi yang memberikan layanan
perbankan secara realtime online kepada nasabah
korporasi Bank CTBC Indonesia untuk memantau
rekening perusahaan baik rekening giro, tabungan,
deposito maupun pinjaman; mendapatkan laporan
mutasi rekening; permintaan pembukaan rekening
pinjaman; permintaan buku cek dan/atau buku giro;
pemindah bukuan antar rekening Bank CTBC Indonesia,
transfer online ke rekening bank lain anggota jaringan
PRIMA, instruksi transfer online ke bank lain melalui
• Retail Internet Banking that allow Bank CTBC Indonesia’s
retail customers to be able to monitor their account
information and perform real-time online banking
transactions 24/7, including intra Bank CTBC Indonesia
accounts transfer, inter accounts of PRIMA’s member
banks, transfer to other banks through SKNBI or RTGS,
postpaid bill payment (e.g. electricity, telephone,
cellular phone, transportation, TV-Cable, internet) and
also prepaid voucher purchase (e.g. electricity, cellular
phone).
• Corporate Internet Banking that giving real-time
online banking services to Bank CTBC Indonesia’s
corporate customers to be able to monitor their
corporate accounts (current, saving, deposit and
loan); receive statement accounts; request to open
loan account, request checkbook; intra Bank CTBC
Indonesia accounts transfer, inter accounts of PRIMA’s
member banks, transfer instruction to other banks
through SKN, RTGS or international SWIFT, postpaid
bill payment (e.g. electricity, telephone, cellular
The growth of technology is improving every year. In 2015,
showed the increment of gadget and internet usage society
population that indicated more and more society used to use
digital banking facility.
This is one of the driving factor for Bank CTBC Indonesia
to evolve our banking services into digital banking. Bank
CTBC Indonesia has anticipated it by consolidated multi
core applications to single core banking in 2014, as the
basic foundation to develop banking services toward digital
banking.
As the plan, in 2015 Bank CTBC Indonesia has launched
several new banking services based on electronic banking,
that give convenience banking transactions, anywhere and
anytime through the familiar channels of customers.
Teknologi InformasiInformation Technology
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 75
Besides that, to increase the security for Bank CTBC
Indonesia ATM/Debit cardholders and in accordance
with Bank Indonesia regulation regarding the use of chip
technology at ATM card and/or Debit card, all of Bank CTBC
Indonesia ATMs and Bank CTBC Indonesia card management
application had been applied with National Standard of Chip
Technology and ready to be used. The distribution of Bank
CTBC Indonesia ATM/Debit chip cards based to all Bank
CTBC Indonesia ATM/Debit cardholders have been ready
and will be done as revision of Bank Indonesia Regulation
in Bank Indonesia SEBI No. 17/52/DKSP concerning National
Standards Implementation of Chip Technology and Personal
Identification Number 6 Digit Online Usage for ATM Card
and/or Debit Cards Issued in Indonesia.
Next enhancement of Bank CTBC Indonesia e-banking will
be done based on analysis result of customer experience in
using e-banking services.
phone, transportation, TV-Cable, internet), prepaid
voucher purchase (e.g. electricity, cellular phone) and
also transaction through upload file/bulk payment.
• Mobile Banking that allow Bank CTBC Indonesia’s
retail customers to be able to monitor their account
information and perform real-time online banking
transactions 24/7, including intra Bank CTBC Indonesia
accounts transfer, inter accounts of PRIMA’s member
banks, postpaid bill payment (e.g. electricity, telephone,
cellular phone, transportation, TV-Cable, internet) and
also prepaid voucher purchase (e.g. electricity, cellular
phone).
• ATM Bank CTBC Indonesia had been added with new
service feature postpaid bill payment (e.g. electricity,
telephone, cellular phone, transportation, TV-Cable,
internet) and also prepaid voucher purchase (e.g.
electricity, cellular phone).
Di samping itu, untuk meningkatkan keamanan bagi nasabah
pemegang kartu ATM/Debet Bank CTBC Indonesia dan sesuai
dengan peraturan Bank Indonesia mengenai penggunaan
teknologi chip pada kartu ATM dan/atau kartu Debet,
seluruh ATM Bank CTBC Indonesia dan aplikasi manajemen
kartu Bank CTBC Indonesia telah diperlengkapi dengan
Standar Nasional Teknologi Chip dan siap untuk digunakan.
Pendistribusian kartu ATM/Debet Bank CTBC Indonesia
berbasis chip tersebut kepada seluruh nasabah pemegang
kartu ATM/Debet Bank CTBC Indonesia telah siap dan akan
segera dilakukan sesuai dengan revisi Peraturan dari Bank
Indonesia melalui SEBI No. 17/52/DKSP perihal Implementasi
Standar Nasional Teknologi Chip dan Penggunaan Personal
Identification Number Online 6 Digit untuk Kartu ATM dan/
atau Kartu Debet yang Diterbitkan di Indonesia.
Pengembangan e-banking Bank CTBC Indonesia selanjutnya
akan dilakukan sesuai dengan hasil analisa dari pengalaman
nasabah dalam menggunakan layanan e-banking.
SKN, RTGS maupun internasional SWIFT, pembayaran
tagihan pasca bayar (listrik, telepon, telepon selular,
transportasi, kabel TV, internet) serta pembelian pulsa
pra-bayar (listrik, telepon selular) dan transaksi melalui
upload file/bulk payment.
• Mobile Banking dimana nasabah ritel Bank CTBC
Indonesia dapat memantau informasi rekeningnya dan
melakukan transaksi perbankan secara realtime online
24/7, termasuk pemindah bukuan antar rekening Bank
CTBC Indonesia, transfer online ke rekening bank lain
anggota jaringan PRIMA, pembayaran tagihan pasca
bayar (listrik, telepon, telepon selular, transportasi,
kabel TV, internet) serta pembelian pulsa pra-bayar
(listrik, telepon selular).
• ATM Bank CTBC Indonesia juga telah ditambahkan
fitur layanan pembayaran tagihan pasca bayar (listrik,
telepon, telepon selular, transportasi, kabel TV, internet)
serta pembelian pulsa pra-bayar (listrik, telepon selular).
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA76
Peristiwa PentingEvent Highlights
Dwi Setyowati, Business and Marketing Director of Infobank
handed Infobank Award 2015 to Joseph Shih, President
Director of Bank CTBC Indonesia at Ritz Carlton Hotel,
Jakarta, August 14, 2015.
Dwi Setyowati, Direktur Bisnis dan Marketing Infobank
menyerahkan Infobank Award 2015 kepada Joseph Shih,
Presiden Direktur Bank CTBC Indonesia di Ritz Carlton Hotel,
Jakarta, tanggal 14 Agustus 2015.
Info Bank Awards 2015
Dra. Melani K Harriman, Ak,MBA,CFA - Managing Direktur
dari Harriman & Associates (Juri Finance) menyerahkan
Indonesian Banking Award 2015 kepada Amandalia Johanes,
Risk Management Group Head dari Bank CTBC Indonesia di
Balai Kartini, Jakarta, 5 November 2015.
Dra. Melani K Harriman, Ak,MBA,CFA - Managing Director
Harriman & Associates (Juri Finance) handed Indonesian
Banking Award 2015 to Amandalia Johanes, Risk Management
Group Head of Bank CTBC Indonesia at Balai Kartini, Jakarta,
November 15, 2015.
Indonesian Banking Awards 2015 Indonesian Banking Award 2015
Infobank Award 2015
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 77
In accordance with the obligations according to SEOJK No. 1/
SEOJK.07/2014 regarding The Implementation of Education
In Order to Increase Financial Literacy To Consumers and/or
Community, Bank CTBC Indonesia implement a few activities
with students as the main target. The activities were held in
Bandung April 2015, Jakarta April 2015, Surabaya May 2015
and Karawaci Tangerang December 2015.
Sejalan dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK)
Nomor 01/POJK.07/2013 tentang tentang Pelaksanaan
Edukasi Dalam Rangka Meningkatkan Literasi Keuangan
Kepada Konsumen dan/atau Masyarakat, sepanjang tahun
2015 Bank CTBC Indonesia telah melakukan kegiatan yang
ditujukan utamanya kepada target pelajar/murid Sekolah.
Rangkaian kegiatan dilakukan di Bandung pada bulan
Februari 2015, Jakarta pada bulan April 2015, Surabaya
pada bulan Mei 2015 dan Karawaci Tangerang pada bulan
Desember 2015.
Kegiatan Edukasi dan Literasi Keuangan Untuk Murid Sekolah
The Implementation of Financial Education and Literation to Students
Menindaklanjuti kerjasama Bank CTBC Indonesia dengan
Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia melalui produk Tabungan
Bambu yang diluncurkan pada tahun 2014 lalu, kegiatan amal
dan sosial sepanjang tahun 2015 dilakukan secara bersama
dan berkesinambungan. Kegiatan di Jakarta, Bandung dan
Surabaya ini berlangsung dari mulai bazaar amal dalam
rangka pengumpulan dana bagi pembangunan Rumah
Sakit Tzu Chi di Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara, perayaan
Hari Raya Waisak dan Hari Ibu Internasional, pembagian
sembako bagi warga kurang mampu, hingga pengenalan
produk perbankan dan keuangan (melalui produk Tabungan
Bambu) untuk para relawan Tzu Chi.
As the continuation of cooperation between Bank CTBC
Indonesia and The Indonesian Buddha Tzu Chi Foundation
through the launching of Bamboo Saving Account in 2014,
there were joint social and charity events held in 2015.
The activities which were held in Jakarta, Bandung and
Surabaya ranged from charity bazaar of fund raising for the
development of Tzu Chi Hospital in Pantai Indah Kapuk North
Jakarta, Vesak and International Mother Day celebration,
distribution of major daily needs for the needy, up to banking
and financial sharing session for the volunteers (through
Bamboo Saving Account).
Joint Social And Charity Events With Indonesian Tzu Chi Foundation
Kegiatan Amal Dan Sosial Bersama Yayasan Tzu Chi Indonesia
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA78
Dalam upaya mempererat dan memperluas pangsa pasar
bagi target para pengusaha dan pengambil keputusan
penting di perusahaan, pada tahun 2015 Bank CTBC Indonesia
mengadakan kegiatan bersama pengurus beberapa
komunitas ini. Di antaranya adalah dengan komunitas golf
dan penggemar otomotif GazPoll, Industrial Golf Club dan
Perkumpulan Hwa Ie Funi Lien Ie Hwe Surabaya.
In order to more engage to and penetrate the businessmen
and/or company’s top level management target market, in
2015 Bank CTBC Indonesia conducted joint activities with
these communities. Few to mention were GazPoll automotive
and golf lover community, Industrial Golf Club and Surabaya
Hwa Ie Funi Lien Ie Hwe Club.
Activities With Business CommunityKegiatan Untuk Komunitas Pengusaha
Bekerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi, Tzu Chi
dan partner usaha lainnya di antaranya Prodia Laboratorium
Klinik, Bank CTBC Indonesia mengadakan kegiatan temu
Nasabah. Kegiatan utamanya ditujukan untuk mempererat
dan menjaga hubungan dengan para Nasabah, sekaligus
menyampaikan info terbaru sehubungan dengan produk,
jasa dan perkembangan ekonomi, investasi dan keuangan
pada umumnya.
As part of customer loyalty and retention activities, Bank
CTBC Indonesia along together with its insurance company
partners, Tzu Chi and other business partner such as Prodia
Laboratorium Klinik (Health Clinic Lab) held thematic
customer gathering events. These events’ main objectives
are to deepen the engagement with customers as well as
to update any info related to products, services, general
economic, financial and investment condition
Customer Gathering With Business PartnersTemu Nasabah Bersama Business Partners
Ini merupakan kegiatan rutin di tahun 2015 dalam rangka
memperluas pangsa pasar dan pengenalan Bank CTBC
Indonesia beserta produk dan layanannya kepada para
buruh dan masyarakat luas lain di area publik.
These were regular events held in 2015 to broaden target
market and also to introduce and increase the brand
awareness of Bank CTBC Indonesia with its range of products
and services especially to blue collars and in public area.
Other Events With Blue Collars and In Public Area
Kegiatan Lain Bersama Buruh Pabrik dan di Area Publik
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 79
Penerapan Tata Kelola Perusahaan (GCG) merupakan hal
yang sangat penting bagi integritas bisnis, oleh karenanya
segenap jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan
Bank CTBC Indonesia berkomitmen untuk menerapkan
praktek-praktek GCG yang mengedepankan prinsip moral
dan etika serta praktek-praktek transparansi yang dijalankan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi Bank. Komitmen
yang tinggi mutlak diperlukan dalam upaya membangun
organisasi yang kompetitif yang dapat menjunjung tinggi
nilai-nilai integritas, profesionalisme dan kepemimpinan serta
meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan.
Dengan berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No.
8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan
GCG bagi Bank Umum, Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/
PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas
Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 dan Surat
Edaran Bank Indonesia No. No. 15/15/DPNP tanggal 29 April
2013 tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum, Bank CTBC
Indonesia melaksanakan GCG dengan berlandaskan pada 5
(lima) prinsip dasar GCG yaitu keterbukaan, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran.
Untuk menilai pelaksanaan tata kelola Bank CTBC Indonesia
dan kepatuhan terhadap ketentuan Bank Indonesia dalam
pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik oleh Bank
Umum, pada tahun 2015 Bank CTBC Indonesia mengadakan
self assessment tentang praktek Tata Kelola Perusahannya
dengan melakukan penilaian terhadap 11 (sebelas) aspek
sebagai berikut:
1. The implementation of the duties and responsibilities of
the Board of Commissioners
2. The implementation of the duties and responsibilities of
the Directors
3. The completion and implementation of the duties of the
Committees
4. The handling of conflict of interest
5. The implementation of compliance function
6. The implementation of internal audit function
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris
2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi
3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite
4. Penanganan benturan kepentingan
5. Penerapan fungsi kepatuhan Bank
6. Penerapan fungsi audit intern
Good Corporate Governance (GCG) implementation is vital
to business integrity, therefore members of the Bank CTBC
Indonesia’s Board of Commissioners, Board of Directors,
and employees are committed to practice ethical and
moral principles, as well as transparency and compliance
with regulations applicable to the bank. The commitment
is indispensable in building a competitive organization
which can uphold values of integrity, professionalism, and
leadership and enhance stakeholders’ trust.
By referring to Bank Indonesia Regulation No. 8/4/PBI/2006
dated 30 January 2006 regarding Implementation of GCG
for Commercial Banks, Bank Indonesia regulation No. 8/14/
PBI/2006 dated 05 October 2006 concerning Amendment
to Regulation of Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 and
Bank Indonesia Circular Letter No. No. 15/15/DPNP dated 29
April 2013 regarding Implementation of GCG for Commercial
Banks, Bank CTBC Indonesia implements GCG based on 5
(five) basic principles of GCG that consist of transparency,
accountability, responsibility, independency, and fairness.
To assess Bank CTBC Indonesia’s governance practices
and to comply with Bank Indonesia’s guideline concerning
GCG implementation by Commercial Banks, in 2015 Bank
CTBC Indonesia conducted a Corporate Governance self
assessment on 11 (eleven) different aspects as follows:
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Penilaian Tata Kelola Perusahaan Secara Mandiri
Corporate Governance Self Assestment
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA80
Pemeringkat dari seluruh aspek di atas dilakukan dengan
membandingkan antara kinerja pelaksanaan Tata Kelola
Perusahaan dan kriteria minimum yang telah ditetapkan
oleh Bank Indonesia. Penilaian secara mandiri tersebut
menyimpulkan bahwa pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
di dalam Bank CTBC Indonesia mendapatkan peringkat 2
(dua) “Baik”.
Laporan dan penjelasan lengkap mengenai penerapan
tata kelola perusahaan yang baik disajikan terpisah dalam
“Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan PT Bank
CTBC Indonesia Tahun 2015”.
7. The implementation of external audit function
8. The implementation of risk management including the
internal control system
9. The facilities to related parties and large exposures
10. The transparency of financial and non-financial conditions
of the Bank, the reports on the implementation of GCG
and the internal reporting
11. The Bank’s strategic plan
7. Penerapan fungsi audit eksternal
8. Penerapan manajemen risiko termasuk sistem
pengendalian internal
9. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan
dana besar
10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan,
laporan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dan
pelaporan internal
11. Rencana strategis Bank
Ratings for these aspects will be based on the performance
of GCG implementation versus the minimum criteria set up
by Bank Indonesia. The self assessment results revealed that
GCG implementation in Bank CTBC Indonesia has earned
score 2 (two) “Good”.
Report and comprehensive explanation on the
implementation of good corporate governance are
separately detailed in the “Report of the Implementation of
Good Corporate Governance PT Bank CTBC Indonesia - 2015”.
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 81
Di Bank CTBC Indonesia, tanggung jawab sosial perusahaan
menjadi komitmen Bank untuk meningkatkan kualitas hidup
masyarakat melalui beberapa kegiatan sosial. Selama tahun
2015, Bank CTBC Indonesia telah mengadakan 5 (lima)
kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) di Jakarta
dan Cirebon, Jawa Barat.
Januari 2015, Tahun Baru Imlek. Sebagai kegiatan
merayakan Tahun Baru Imlek dan menunjukkan komitmen
Bank kepada masyarakat, di pertengahan bulan Januari,
Bank CTBC Indonesia melakukan kunjungan sosial ke Vihara
Cimonei Matreya di Tangerang. Bank menyerahkan bahan
pokok ke Vihara untuk selanjutnya didistribusikan kepada
yang membutuhkan.
Juli 2015, Ramadhan. Pada bulan Ramadhan (bulan
puasa untuk Muslim), bekerjasama dengan Rohis Bank
CTBC Indonesia, Bank mengadakan acara berbuka puasa
bersama dengan 30 (tiga puluh) anak-anak yatim piatu dari
lingkungan sekitar kantor pusat Bank CTBC Indonesia. Acara
ini diisi dengan tauziah, berbuka puasa bersama, diakhiri
dengan Bank memberikan bingkisan berupa kebutuhan
pokok untuk anak-anak yatim piatu. Manajemen Bank CTBC
Indonesia juga turut serta dalam acara ini.
Oktober 2015, Kunjungan ke Pusat Pelatihan TKI. Pada
bulan Oktober 2015, Care Committee Bank CTBC Indonesia
berkolaborasi dengan Grup Bisnis IOW melakukan
kunjungan ke pusat pelatihan TKI di Cirebon, Jawa Barat.
Di pusat pelatihan tersebut, para TKI mendapatkan edukasi
mengenai kepentingan menabung. Peserta tampak antusias
mendapatkan edukasi mengenai hal tersebut. TKI yang hadir
sebanyak 100 orang.
Oktober 2015, Donor Darah. Acara donor darah secara
rutin dilakukan setahun sekali oleh Bank. Target peserta
donor darah tahun ini merupakan pegawai Bank CTBC dan
tenants di Kantor Pusat Bank CTBC Indonesia. Sebanyak 100
kantong darah terkumpul pada event ini.
Desember 2015, Natal bersama anak yatim piatu. Pada
kesempatan merayakan Natal di bulan Desember, CTBC
Care Committee dengan didukung oleh seluruh karyawan
At Bank CTBC Indonesia, corporate social responsibility (CSR)
has become Bank’s commitment to improve the quality of
life of the society through several social events. In 2015, Bank
CTBC Indonesia held five major CSR events in Jakarta and
Cirebon, West Java.
January 2015, Chinese New year. As part of Chinese New
Year celebration and showing the Bank commitment to the
society, in the mid of January, Bank CTBC Indonesia made
a social visit to Vihara Cimonei Matreya at Tangerang. Bank
donated basic goods to the Vihara to be distributed to people
in needs.
July 2015, Ramadan. In Ramadan month (fasting month for
Moslem), in collaboration with Bank CTBC Indonesia Moslem
society, Bank held breakfasting together with 30 (thirty)
orphans from Bank CTBC Indonesia Sudirman head office
surrounding. This event was filled with religious preach,
breakfasting together, and closed with Bank gave basic
needs to the orphans. Management of Bank CTBC Indonesia
also attended this event.
October 2015, Visit IOW Training Center. In the month of
October 2015, Bank CTBC Indonesia Care Committee in
collaboration with the IOW Business Group made a visit to
the IOW training center at Cirebon, West Java. At the training
center, IOW received education about the importance of
savings. All participants were showing their enthusiastic to
the education given. The attendees were 100 IOW.
October 2015, Blood Donation. Blood donation is an annual
routine event held by Bank. The blood donation has targeted
bank’s employees and tenants at Bank CTBC Indonesia Head
Office. We have successfully collected 100 blood bags at this
event.
December 2015, Christmas with the orphans. On this
Christmas occasion which was happened in December, CTBC
Care Committee supported by all employees paid a charity
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA82
mengadakan kunjungan amal ke Panti Asuhan Taman
Fioreti di Jakarta Timur. Sebanyak 50 anak panti mulai dari
usia bayi sampai sekolah menengah atas sangat antusias
menerima kunjungan kami. Kunjungan amal tersebut diisi
dengan edukasi pentingnya menabung sejak dini, bernyanyi
bersama, dan makan siang bersama. Karyawan turut
mendukung acara ini dengan menyumbangkan pakaian,
sepatu, buku-buku pelajaran dan buku tulis.
Bank CTBC Indonesia beserta seluruh karyawan dan
manajemen akan terus berkomitmen penuh dalam
meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan terus
mengadakan kegiatan CSR. Ke depannya, CSR Bank CTBC
Indonesia akan terus dikembangkan untuk mencakup
masyarakat sekitar pada khususnya dan masyarakat
Indonesia pada umumnya.
visit to Taman Fioreti orphanages at East Jakarta. Fifty
(50) orphan children from babies to high school age were
very enthusiastic welcoming our visit. The charity visit was
filled with education about the importance of savings from
early age, singing together, and lunch together. Employees
supported this event in the form of donated clothes, shoes,
school books and notebooks.
Bank CTBC Indonesia together with all employees and
management will always give full commitment to improve
the quality of life of the society through the CSR events. In
the future, CSR of Bank CTBC Indonesia will be enhanced to
cover surrounding society specifically and Indonesian people
in general.
Kunjungan ke Vihara Cimonei Matreya, Tangerang (17 Januari 2015)Visit Vihara Cimonei Matreya, Tangerang (17th January 2015) Donor Darah (15 Oktober 2015) di Bank CTBC Indonesia, Sudirman, Jakarta
Blood Donation, location in Bank CTBC Indonesia, Sudirman, Jakarta(15th October 2015)
Buka Puasa Bersama Anak Yatim yang berasal dari sekitar lingkungan Kantor Pusat Bank CTBC Indonesia, Sudirman, Jakarta (9 Juli 2015)Breakfasting with orphanage from CTBC Indonesia’s Head Office neighborhood, Sudirman, Jakarta (9th July2015)
Kunjungan ke tempat Pelatihan TKI, PT Sukses Mandiri Utama, Cirebon, Jawa Barat (12 Oktober 2015)Visit IOW training center, PT Sukses Mandiri Utama, Cirebon, West Java (12th October 2015)
Kunjungan ke Panti Asuhan Taman Fioreti, Bekasi (18 Desember 2015)Visit Orphanage Taman Fioreti, Bekasi (18th December 2015)
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 83
1. Pinjaman Modal Kerja2. Pinjaman Investasi3. Pinjaman Pembelian Tempat Usaha4. Pinjaman Sindikasi5. Pinjaman Pre-export6. Pembiayaan Piutang Usaha7. Pembiayaan Pinjaman TKI8. Kredit Tanpa Agunan:
9. Kredit Beragunan:
1. Working Capital Loan2. Investment Loan3. Property Financing Loan4. Syndication Loan5. Pre-export Loan6. Account Receivable7. IOW Financing8. Unsecured Loans:
9. Secured Loans:
Produk dan LayananProducts and Services
Produk Simpanan
Produk Wealth Management
Produk Pinjaman
Produk Tresuri
Perdagangan Internasional
Fasilitas Layanan
Provesta OptimumPrime ValueACE Medic LinkACE Trust LinkACE Protec+ACE Protek SiagaGolden ProtectorManulife Invest ProtectorProLife Plus (USD)Family Estate Protection (USD)Family Trust
1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.
1. Rekening Giro2. Rekening Tabungan:
3. Deposito Berjangka4. Deposito On Call
a. Tabungan Rupiahb. Tabungan Ekstra CTBCc. Tabungan Bambu
Pay+, pembayaran gaji dan bulk payment Internet Banking CTBCCTBC Bill Payment – melalui ATM CTBC ATM/Debet CTBC Safe Deposit Box CTBCTransfer DomestikTransfer InternasionalTransaksi TunaiTransaksi PemindahbukuanTitipan Cek/Bilyet Giro
1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.
1. Ekspor2. Impor3. Bank Garansi
1. Transaksi Valuta Asing
2. Transaksi SWAP
3. FX Option
TodayTOMSPOTForward
Interest Rate Swap (IRS)Cross Currency Swap (CCS)
Savings Account
Wealth Management
Loan Product
Treasury Products
International Trade
Services Facility
a. IDR Savings Accountb. CTBC Ekstra Savings Accountc. Bamboo Savings Account
a. Salary Loanb. Public Loan
a.b.
a.b.c.d.
a.b.
Salary LoanPublic Loan
a. Mortgageb. Multipurpose Loanc. Take-over Loan
a. Kredit Pemilikan Rumahb. Kredit Multigunac. Kredit Alih Pinjam
1. Current Account2. Savings Account:
3. Time Deposit4. Deposit On Call
1. Provesta Optimum2. Prime Value3. ACE Medic Link4. ACE Trust Link5. ACE Protec+6. ACE Protek Siaga7. Golden Protector8. Manulife Invest Protector9. ProLife Plus (USD)10. Family Estate Protection (USD)11. Family Trust
1. Pay+, payroll and bulk payment service2. CTBC Internet Banking 3. CTBC Bill Payment – through CTBC ATM4. CTBC ATM/Debit5. Safe Deposit Box 6. Domestic Remittance7. International Remittance8. Cash Transaction9. Overbooking10. Cheque/PDC
1. Ekspor2. Impor3. Bank Guarantee
1. Foreign Exchange Transaction
2. Forward SWAP
3. FX Option
a. Todayb. TOMc. SPOTd. Forward
a. Interest Rate Swap (IRS)b. Cross Currency Swap (CCS)
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA84
Jaringan KantorOffice Network
Tamara Center, 15th - 17th Fl.Jl. Jend. Sudirman Kav. 24Jakarta 12920, IndonesiaTel : (62-21) 2557 8787 (Hunting)Fax : (62-21) 3040 2286 (General)i-Telex : 760266 CTCB IA SWIFT : CTCBIDJA E-mail : [email protected] : www.ctbcbank.co.id
Komplek Ruko Union, Blok A No. 2 Jl. M.H. Thamrin, Lippo Cikarang Bekasi 17550, IndonesiaTel : (62-21) 8990 6688Fax : (62-21) 8990 6868
ATMWorking hour: 08:30 ~ 15:30Coordinate:(-6.212137 , 106.821409)
ATMWorking hour: 08:30 ~ 15:30Coordinate:(-6.331390 , 107.135)
SERVICE/BANKING HOURS
HEAD OFFICE
JAKARTA
BANDUNG
Cikarang Sub Branch
Karawaci Sub Branch
Kelapa Gading Sub Branch
Mangga Dua Sub Branch
Pluit Sub Branch
Puri Sub Branch
Bandung Branch
Lippo Karawaci 1200Tangerang 15811, IndonesiaTel : (62-21) 5576 4558Fax : (62-21) 5576 4556
Jl. Boulevard Barat RayaBlok XC.09 No. 1-2, Kelapa Gading Jakarta 14240, IndonesiaTel : (62-21) 4587 7078Fax : (62-21) 4587 7077
Komplek Ruko Textile Blok E4 No. 2Jl. Mangga Dua Raya Jakarta 14230, IndonesiaTel : (62-21) 612 5058Fax : (62-21) 612 5056
Ruko CBD Pluit Blok S/11Jl. Pluit Selatan RayaJakarta 14450, IndonesiaTel : (62-21) 6667 3100Fax : (62-21) 6667 3411
Grand Puri Niaga Blok K6 Unit 1A - 1BJl. Puri Kencana Jakarta 11610, IndonesiaTel : (62-21) 5835-0565Fax : (62-21) 5835-1501
Jl. Jend. Gatot Subroto No.17Bandung 40262, IndonesiaTel : (62-22) 730 5900 (Hunting)Fax : (62-22) 730 8878 (General) (62-22) 731 6888 (Marketing)SWIFT : CTCBIDJABDG
ATMWorking hour: 08:30 ~15:30Coordinate:(-6.220279 , 106.622152)
ATM, SAFETY DEPOSIT BOXWorking hour: 08:30 ~ 15:30Coordinate:(-6.156952 , 106.8996)
ATM, SAFETY DEPOSIT BOXWorking hour: 08:30 ~ 15:30Coordinate: (-6.136214 , 106.82465)
ATM, SAFETY DEPOSIT BOXWorking hour: 08:30 ~ 15:30Coordinate:(-6.126380 , 106.790835)
ATM, SAFETY DEPOSIT BOXWorking hour: 08:30 ~ 15:30Coordinate:(-6.190418 , 106.752357)
ATMWorking hour: 08:30 ~ 15:30Coordinate: (-6.925368 , 107.631095)
Wisma Intiland (ex Wisma Dharmala)6th Floor Jl. Panglima Sudirman 101-103Surabaya 60271, IndonesiaTel : (62-31) 534 8008 (Hunting)Fax : (62-31) 534 8007SWIFT : CTCBIDJASBY
Ruko Bukit Darmo Golf B2 No 20-21Bukit Darmo BoulevardSurabaya 60226, IndonesiaTel : (62-31) 732 22 77Fax : (62-31) 732 22 66
ATMWorking hour: 08:30 ~ 15:30Coordinate: (-7.289166 , 112.734398)
ATM, SAFETY DEPOSIT BOXWorking hour: 08:30 ~ 15:30Coordinate:(-7.293864 , 112.691908)
SERVICE/BANKING HOURS
SURABAYA
Surabaya Branch
Darmo Sub Branch
Gedung Plaza Kaha, Room 201-202Jl. KH Abdullah Syafe’i No. 20Casablanca, Jakarta Selatan IndonesiaTel : (62-21) 8370431
Jl. Purwomukti Raya No. 1 RT04/RW07 Kec. Pedurungan Lor, Pedurungan Semarang , IndonesiaTel : (62-24) 6722193
Jl Kompleks Ruko Simpang Lima Blok C 14 Simpang Lima Semarang Semarang , IndonesiaTel: (62-24) 8314136
JAKARTA
SEMARANGProses penandatanganan Dokumen TKI (IOW Signing Process documents)Working hour: 08:30 ~ 15:30Coordinate:(-7.0119701, 110.4805161)
Penjualan(Sales)Working hour: 08:30 ~ 15:30Coordinate:(-6.592968 , 110.252448)
Proses penandatanganan Dokumen TKI (IOW Signing Process documents)Working hour: 08:30 ~ 15:30Coordinate: (-6.2248812, 106.855468)
JENIS AKTIVITAS/ACTIVITIES
KANTOR FUNGSIONAL NON OPERASIONALNon-operational Functional Office
Dago Sub BranchJl. Ir. H. Juanda (Jl. Dago) No. 56Bandung 40115, IndonesiaTel : (62-22) 421 8708Fax : (62-22) 426 5101
ATM, SAFETY DEPOSIT BOXWorking hour: 08:30 ~ 15:30Coordinate: (-6.311290 , 106.748133)
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 85
Stru
ktur
Org
anis
asi
Org
aniz
atio
n St
ruct
ure
per
Des
embe
r 20
15 /
Dec
embe
r 20
15
Rem
uner
atio
n &
Nom
inat
ion
Com
mitt
ee
Aud
it Co
mm
ittee
Corp
orat
e Ba
nkin
gD
irect
orBO
D
GRO
UP
HEA
D
Reta
il Ba
nkin
gD
irect
orFi
nanc
e Co
ntro
lD
irec
tor
Com
plia
nce
Dir
ecto
r
Mid
dle
Mar
ket
1 Dep
t.
Mid
dle
Mar
ket
2 D
ept.
Mid
dle
Mar
ket
3 &
Ban
dung
Dep
t.
Mid
dle
Mar
ket
4 D
ept.
Mid
dle
Mar
ket
Sura
baya
1D
ept.
Mid
dle
Mar
ket
Sura
baya
2D
ept.
Fina
ncia
lIn
stitu
tion
Dep
t.
Inte
rnal
Aud
itD
ept.
Com
plia
nce
Dep
t.
AM
L &
CFT
Dep
t.
Lega
l Dep
t.
Ope
ratio
nsG
roup
Cas
hM
anag
emen
tD
ept.
Cre
dit
Proc
essi
ngD
ept.
Inte
rnat
iona
lB
anki
ngD
ept.
Ope
ratio
nSu
ppor
tD
ept.
Inst
itutio
nal
Ris
k M
onito
ring
Dep
t.
Risk
Dire
ctor
Fina
ncia
lA
ccou
ntin
gD
ept.
Man
agem
ent
Acc
ount
ing
Dep
t.
Fina
ncia
lC
ontr
olG
roup
ITG
roup
IT A
pplic
atio
nD
ept.
E-B
anki
ngD
ept.
IT S
ecur
ityD
ept.
IT O
pera
tion
Dep
t.
IT H
elp
Des
kD
ept.
HR
and
Adm
in.
Gro
up
HR
Bus
ines
sPa
rtne
r
Tale
ntD
evel
opm
ent
HR
Ser
vice
s
Gen
eral
A�
airs
Cre
dit
Con
trol
Gro
up
Inst
itutio
nal
Cre
dit
Con
trol
Dep
t.
Ret
ail
Cre
dit
Con
trol
Dep
t.
Ris
kM
anag
emen
tG
roup
Ret
ail
Cre
dit
Ris
kD
ept.
Mar
ket
&Li
quid
ityO
pera
tiona
lR
isk
Dep
t.
Inst
itutio
nal
Cre
dit
Ris
kD
ept.
Cor
p.A
�ai
rsD
ept.
Pres
iden
t Dire
ctor
DEP
ART
MEN
TH
EAD
Trea
sury
Sale
s D
esk
Dep
t.
Trad
ing
Des
kD
ept.
Fund
ing
&G
appi
ng D
esk
& B
usin
ess
Supp
ort
Trea
sury
Gro
up
Cha
nnel
&Se
gmen
tM
anag
emen
tD
ept.
Clu
ster
Ja
kart
a A
rea
Ban
dung
Dag
oSu
b B
ranc
h
Sub
Bra
nch
Sura
baya
Bra
nch
Bus
ines
sD
evel
opm
ent
Dep
t.
Ban
dung
Bra
nch
Sura
baya
Dar
mo
SME
Bus
ines
sD
ept.
WM
& B
ranc
hB
anki
ngG
roup
Publ
ic L
oan
Sale
sD
ept.
Prod
uct
&M
arke
ting
Dep
t.
Sala
ry /
Cor
pora
teLo
an S
ales
Dep
t.
Con
sum
erLe
ndin
gG
roup
Taiw
anes
eM
arke
tJa
kart
a
Taiw
anes
eM
arke
tB
andu
ng
Fund
ing,
Pro
duct
,&
Ser
vice
sSu
ppor
t D
ept.
Taiw
anes
eB
usin
ess
Gro
up
Mar
ketin
gTe
am
IOW
Bus
ines
sG
roup
Risk
Mon
itorin
g Co
mm
ittee
Boar
d of
Com
mis
sion
ers
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA86
Profil Dewan KomisarisProfile of Board of Commissioners
Presiden Komisaris PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak bulan Desember 2011. Saat ini beliau juga menjabat sebagai anggota Komite Audit serta Komite Remunerasi dan Nominasi Bank CTBC Indonesia. Mendapat gelar MBA di bidang Keuangan dari California State University pada tahun 1979. Beliau juga menghadiri berbagai macam kursus internasional dan manajemen perbankan. Mengawali karir dengan bergabung di Sumitomo Bank of California pada tahun 1980 sebelum bergabung dengan CTBC pada tahun 1983. Sampai saat ini, beliau telah bekerja di CTBC selama 32 tahun dengan pengalaman yang mendalam dalam berbagai posisi. Beliau telah memegang berbagai posisi di CTBC Bank Co., Ltd., termasuk Senior Vice President & General Manager dari International Banking Department, Senior Vice President & General Manager dari Credit Department, dan Executive Vice President & General Auditor. Beliau juga menjabat sebagai Vice Chairman dari CTBC Securities, Chairman dari CTBC Venture Capital Corporation serta sebagai Chairman dari CTBC Assets Management Company. Sejak tahun 2007, beliau menjabat sebagai asisten profesor di Fakultas Ekonomi Universitas Soochow di Taipei, mengajar Program Pascasarjana di bidang manajemen bank umum.
President Commissioner of PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since December 2011. Concurrently, he is the member of both Audit Committee and Remuneration and Nomination Committee of Bank CTBC Indonesia. He received his MBA in Finance from California State University in 1979. He also attended various international banking and management courses. He began his career at Sumitomo Bank of California in 1980 before joining CTBC in 1983. To date, he has been working in CTBC for 32 years with profound experience in various positions. He has held numerous positions with CTBC Bank Co., Ltd., including Senior Vice President & General Manager of the International Banking Department, Senior Vice President & General Manager of the Credit Department, and Executive Vice President & General Auditor. He also served as Vice Chairman of CTBC Securities, Chairman of CTBC Venture Capital Corporation as well as Chairman of CTBC Assets Management Company. Since 2007, he has also been teaching a graduate school course in “Commercial Bank Management” in the Economics Department of Soochow University, Taipei as an Assistant Professor.
Jack LeePresiden KomisarisPresident Commissioner
Peter WeiKomisaris
Commissioner
Commissioner of PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since 27 September 2012. Concurrently, he is a member of Risk Monitoring Committee of Bank CTBC Indonesia. He earned his Master of Business Administration degree from National Taiwan University in 1994. He also attended various international banking and management courses. He started his career in banking industry working at ABN Amro (Taiwan) in 1996. Prior to joining CTBC Bank Co., Ltd, he took the post as Senior Vice President at ABN Amro (HK). His current position is the Executive Vice President of CTBC Bank Co., Ltd.
Komisaris PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak tanggal 27 September 2012. Saat ini beliau juga menjabat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko Bank CTBC Indonesia. Memperoleh gelar Master of Business Administration dari National Taiwan University pada tahun 1994. Beliau juga menghadiri berbagai macam kursus internasional dan manajemen perbankan. Beliau memulai karirnya di industri perbankan dengan bekerja di ABN Amro (Taiwan) pada tahun 1996. Sebelum bergabung dengan CTBC Bank Co., Ltd., jabatan terakhirnya adalah Senior Vice President di ABN Amro (HK). Posisi beliau saat ini adalah sebagai Senior Vice President di CTBC Bank Co., Ltd.
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 87
Independent Commissioner of PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since December 2008. Concurrently, he serves as the Chairman of Risk Monitoring Committee of Bank CTBC Indonesia. He received his MBA degree in Finance from University of Oregon in 1989 and MSc in Syariah Economic and Finance from University of Indonesia in 2004. He attended several short domestic and international courses. He joined Bank Umum Nasional in 1984 serving as Foreign Exchange Trader. He then joined Citibank NA (Indonesia Branch) in 1989 and subsequently served as Treasury Manager at the Consumer Banking Group and was assigned to Citibank Asia Pacific Treasury Office in 1990 in Singapore. In 1995, he moved to Bakrie Finance Corporation Tbk., and served in several capacities, including Vice President Business Planning and Development, Finance and Compliance Director. His latest position at Bakrie Finance Corporation Tbk. was President Director. He joined Muamalat Institute in 2002 as Senior Advisor. From 2006 through 2008, he was the Dean of the Bakrie School of Management. He is currently holding position as Chief Executive Officer in Bakrie Center Foundation, a full time Lecturer at Bakrie University, a partner at Mitra Interjasa Consulting and a member of Madani Professional Society.
Komisaris Independen PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak bulan Desember 2008. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko di Bank CTBC Indonesia. Mendapat gelar MBA di bidang Keuangan dari University of Oregon pada tahun 1989, dan Magister Sains di bidang Ekonomi dan Keuangan Syariah dari Universitas Indonesia pada tahun 2004. Beliau mengikuti pelatihan dan kursus-kursus di dalam dan luar negeri. Bekerja di Bank Umum Nasional sebagai FX Trader pada tahun 1984-1987. Selanjutnya bekerja pada Citibank NA cabang Indonesia pada tahun 1989 sebagai Treasury Manager untuk Consumer Banking Group dan ditugaskan ke Citibank Asia Pacific Treasury Office di Singapore pada tahun 1990. Tahun 1995 beliau bergabung dengan Bakrie Finance Corporation Tbk., dan menduduki berbagai posisi diantaranya Vice President Business Planning and Development, Direktur Keuangan dan Kepatuhan, dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Direktur. Selanjutnya beliau bergabung dengan Muamalat Institute pada tahun 2002 sebagai Senior Advisor. Tahun 2006 – 2008 beliau menjabat sebagai Dekan di Bakrie School of Management. Saat ini beliau menjabat sebagai Chief Executive Officer di Bakrie Center Foundation, Dosen Tetap di Universitas Bakrie, partner Mitra Interjasa Consulting dan anggota Masyarakat Profesional Madani.
Zairyanto PoedjiatyKomisaris Independen
Independent Commissioner
Independent Commissioner of PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since 30 July 2012. Concurrently, he serves as Chairman of the Audit Committee and also of the Remuneration and Nomination Committee of Bank CTBC Indonesia. He holds an MBA in Accounting and Finance from Maastricht School of Management, Netherlands, and a Doctoral degree in Management Science from the University of Indonesia where he is currently a lecturer in the Management Graduate Program at its Faculty of Economics. Having over thirty years of experience in banking and financial industry, he joined Bank CTBC Indonesia in 2001 and served as a Commissioner until 2006. Thereafter, he remained as an independent party with its Audit Committee as well as its Risk Monitoring Committee up to July 2012 when he was appointed as an independent commissioner of Bank CTBC Indonesia.
Komisaris Independen PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak 30 Juli 2012. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Ketua Komite Audit serta Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi di Bank CTBC Indonesia. Beliau memperoleh gelar MBA bidang akuntansi dan keuangan dari Maastricht School of Management di Belanda, dan gelar Doktor bidang ilmu manajemen dari Universitas Indonesia, dimana beliau sekarang adalah Staf Pengajar pada Program Pascasarjana Ilmu Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas tersebut. Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di dunia perbankan dan keuangan Indonesia, beliau bergabung dengan Bank CTBC Indonesia pada tahun 2001 dan menjabat sebagai Komisaris Bank CTBC Indonesia sampai tahun 2006. Terakhir menjabat sebagai Pihak Independen di Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko, sebelum diangkat sebagai Komisaris Independen Bank CTBC Indonesia pada bulan Juli 2012.
Imbang Jaya MangkutoKomisaris IndependenIndependent Commissioner
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA88
President Director of PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC
Indonesia) since May 2011. Hold a BA degree in Accounting
from Fu-Jen Catholic University, Taiwan in 1979. He joined
CTBC Bank Co., Ltd. in 2004 as Senior Credit Officer
(promote a culture of risk awareness), then in 2006-2007,
served as Head of Credit Risk Management Institutional
Banking Division. He became Head of Corporate Finance
Division in 2008 until 2010. Previously, he had a career in
HSBC Taiwan from 1997-2004 with his last position as Deputy
Head of Credit Risk Management. Prior to his appointment
as President Director, he was the Commissioner of PT Bank
CTBC Indonesia from 14 October 2010.
Resmi menjadi Presiden Direktur PT Bank CTBC Indonesia
(Bank CTBC Indonesia) sejak Mei 2011. Meraih gelar Sarjana
di bidang Akuntansi dari Fu-Jen Catholic University,
Taiwan pada tahun 1979. Bergabung dengan CTBC Bank
Co., Ltd. pada tahun 2004 sebagai Senior Credit Officer
(mempromosikan budaya sadar risiko), dan dari tahun 2006-
2007 menjabat sebagai Kepala Divisi Manajemen Risiko
Kredit di Institutional Banking Division. Kemudian menjadi
Kepala Divisi Corporate Finance pada tahun 2008 sampai
awal 2010. Sebelumnya beliau berkarir di HSBC Taiwan
dari 1997-2004 dengan posisi terakhir beliau adalah Wakil
Kepala Manajemen Risiko Kredit. Sebelum penunjukkannya
sebagai President Direktur, beliau adalah Komisaris PT Bank
CTBC Indonesia sejak 14 Oktober 2010.
Profil DireksiProfile of Directors
Joseph Shih Presiden DirekturPresident Director
Since 1995, has been working with PT Bank CTBC Indonesia
(Bank CTBC Indonesia). Her current position is the
Compliance Director of Bank CTBC Indonesia. She was
formerly the Director in-charge in the Operating Group.
Ms. Repi has more than 24 years of banking experiences.
Previously, she worked for Arthur Andersen Consulting, IBJ
Indonesia Bank and UOB Indonesia Bank. Ms. Repi graduated
as ‘The Best Graduate’ from Faculty of Economics, majoring
in Accounting, Diponegoro University.
Sejak tahun 1995, telah bekerja di PT Bank CTBC Indonesia
(Bank CTBC Indonesia). Sekarang ini menjabat sebagai
Direktur Kepatuhan. Sebelumnya Ibu Tantina menjabat
sebagai Direktur yang berwewenang di Grup Operasi. Ibu
Tantina telah memiliki pengalaman lebih dari 24 tahun dalam
bidang perbankan. Sebelumnya, Ibu Tantina bekerja untuk
Arthur Andersen Consulting, Bank IBJ Indonesia dan Bank
UOB Indonesia. Ibu Tantina lulus sebagai ‘Sarjana Terbaik’
dari Universitas Diponegoro di bidang Ekonomi Jurusan
Akuntansi.
Tantina Repi Direktur KepatuhanCompliance Director
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 89
Since 2007, has been elected as Director of PT Bank CTBC
Indonesia (Bank CTBC Indonesia). She graduated from
Faculty of Economics, majoring in Finance, Catholic University
of Atmajaya, in 1991. She started her banking career with Bank
Bali in 1992. She managed a marketing team of Corporate
and Commercial Banking at Bank Bali, Jakarta Region. She
actively involved at various product development projects,
initiated new business and also as facilitator & instructor in
various training courses. Since 2002, she joined Bank CTBC
Indonesia as Local Marketing Department Head. Her most
recent position was Head of the Corporate Banking before
she was appointed as Director of the Bank.
Menjabat sebagai Direktur PT Bank CTBC Indonesia (Bank
CTBC Indonesia) sejak 2007. Lulus dari Fakultas Ekonomi
Bidang Keuangan, Universitas Atmajaya. Memulai karir di
Bank Bali pada tahun 1992. Mengelola sebuah tim marketing
dari Divisi Bisnis Korporasi dan Komersial untuk Wilayah
Jakarta. Ikut serta secara aktif dalam berbagai proyek
pengembangan produk, berinisiatif dalam pengembangan
bisnis dan juga sebagai fasilitator dan instruktur dalam
berbagai pelatihan & pendidikan. Sejak tahun 2002
bergabung dengan Bank CTBC Indonesia sebagai Kepala
Bagian Marketing Lokal. Terakhir menjabat sebagai Kepala
Perbankan Korporasi sebelum diangkat sebagai anggota
Direksi.
Assumed the position as Director of Retail Banking PT
Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since 30 July
2012. He graduated from Faculty of Economics, majoring in
Management, Catholic University of Atmajaya, in 1996. He
started his banking career with Bank Niaga in 1996. He joined
Bank Danamon in December 2002, with his last position at
the Bank as Retail Banking Head of Liabilities, Investment
and Banking Services in 2007. In 2009, he joined Bank BTPN
as Corporate Strategy Head, with his last position as Sharia
Business Head of Bank BTPN in 2011. He joined Bank CTBC
Indonesia in September 2011 as Retail Banking Group Head.
Menjabat sebagai Direktur Retail Banking PT Bank CTBC
Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak 30 Juli 2012. Lulus
dari Fakultas Ekonomi bidang Manajemen, Universitas
Atmajaya. Memulai karir di Bank Niaga pada tahun 1996.
Beliau bergabung dengan Bank Danamon pada Desember
2002 dengan jabatan terakhir sebagai Retail Banking Head
of Liabilities, Investment and Banking Services pada tahun
2007. Pada tahun 2007 beliau bergabung dengan Bank BTPN
sebagai Corporate Strategy Head dengan posisi terakhir
beliau di Bank tersebut sebagai Sharia Business Head pada
tahun 2011. Beliau bergabung dengan Bank CTBC Indonesia
pada September 2011 sebagai Retail Banking Group Head.
Inayat HisyamDirekturDirector
Liliana DirekturDirector
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA90
Assumed the position as Risk Director in PT Bank CTBC
Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since 1 July 2015. He
earned his MBA degree (major in Finance) from William E.
Simon School, University of Rochester in 1999. He started his
banking career in 1995 with different banks in both Taiwan
and USA. He joined CTBC Bank in 2006 as Senior Manager
in Credit Risk Management Institutional Banking Division.
Before join Bank CTBC Indonesia, he worked as Credit
Administrator in CTBC Bank (USA) in Los Angeles, USA.
He also holds the International Certificate in Banking Risk
and Regulation (ICBRR) from Global Association of Risk
Professionals (GARP).
Menjabat sebagai Direktur Risk PT Bank CTBC Indonesia
(Bank CTBC Indonesia) sejak 1 Juli 2015. Lulus dari Fakultas
Keuangan dengan gelar MBA dari, William E. Simon
School, Universitas Rochester tahun 1999. Beliau memulai
karir di perbankan sejak tahun 1995 dengan beberapa
Bank di Taiwan dan USA. Beliau bergabung dengan CTBC
Bank pada tahun 2006 sebagai Manager Senior di divisi
Credit Risk Management Institutional Banking. Sebelum
bergabung dengan CTBC Bank, beliau bekerja sebagai
Credit Administrator di CTBC Bank (USA), Los Angeles,
USA. Beliau juga memiliki Sertifikasi International Banking
Risk and Regulation (ICBRR) dari Global Association of Risk
Professionals (GARP).
Peter LienDirekturDirector
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 91
Pejabat EksekutifExecutive Officers
AML & CFT Department Head
Credit Control Group Head
Internal Audit Department Head
Human Resources &Administration Group Head
Risk Management Group Head
Operation Group Head
Bandung Branch Manager
Cluster Head Jakarta Area
Information Technology Group Head
Financial Control Group Head (Act)
Surabaya Branch Manager
Treasury Group Head
Dany Winata
Suherman
Suryanto Santoso
Yuliwong
Amandalia Johanes
Ursula Rini Dewanti
Fenny Lendra Putri
Lina Suryani
Benny F Markus
Vera Herdianti Tanudjaja
Francisca Leonora Wiharjo
Simon Christophel
Taiwanese Business Group Head Lai Pei Shuo (Allen Lai)
Consumer Lending Group Head Ari Purnomo
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA92
Tanggung Jawab Pelaporan KeuanganResponsibility for Annual Reporting
Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen PT Bank CTBC Indonesia dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tandatangannya masing-masing dibawah ini.
This Annual Report and the accompanying financial statements and related financial information, are the responsibility of the Management of PT Bank CTBC Indonesia and have been approved by members of the Board of Commissioners and the Directors whose signatures appear below.
Dewan Komisaris / Board of Commissioners:
Direktur / Directors:
Jack LeePresiden Komisaris
President Commissioner
Joseph ShihPresiden Direktur President Director
Peter WeiKomisaris
Commissioner
Tantina RepiDirektur KepatuhanCompliance Director
Zairyanto PoedjiatyKomisaris Independen
Independent Commissioner
Peter LienDirekturDirector
Inayat HisyamDirekturDirector
Imbang J. MangkutoKomisaris Independen
Independent Commissioner
LilianaDirekturDirector
AnnuAl RepoRt 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA 93
Laporan Keuangan yang Telah Diaudit
PT Bank CTBC Indonesia
Audited Financial Statement
31 Desember 2015
31 December 2015
LAPORAN TAHUNAN 2015
PT BANK CTBC INdoNesIA94
PT BANK CTBC INDONESIA
ISI
HAL/ PAGE
CONTENTS
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
DIREKSI DIRECTORS‘ STATEMENT OF
RESPONSIBILITY LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR
31 DESEMBER 2015: FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED
31 DECEMBER 2015:
LAPORAN POSISI KEUANGAN -------------------- 1 - 2 ------------ STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN -------------------------
3
STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND ------------- OTHER COMPREHENSIVE INCOME
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS --------------- 4 -------------- STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY LAPORAN ARUS KAS -------------------------------- 5 - 6 ----------------------- STATEMENT OF CASH FLOWS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ------- 7 - 77 ------- NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
1
PT BANK CTBC INDONESIA
LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/
31 Desember/December
Notes 2015 2014 ASET
ASSETS
Kas 5,28 55.042 51.252 Cash Giro pada Bank Indonesia
6,28
740.982 733.620
Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank-bank lain
7,28,31
235.406 400.680
Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-
bank lain
8,28
1.892.710 681.962 Placements with Bank
Indonesia and other banks
Aset keuangan untuk diperdagangkan
9,28,31
286.685 195.790 Financial assets held
for trading
Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko
28
802 11.251 Derivative assets held for risk
management Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual
kembali 10,28
- 1.094.516 Securities purchased under
resale agreements Tagihan akseptasi 11,28 496.191 506.879 Acceptance receivables Kredit yang diberikan
12,28,31
8.642.431 7.738.323
Loans receivable
Efek-efek untuk tujuan investasi 13,28 289.953 750.518 Investment securities Klaim pengembalian pajak 16 17.219 17.219 Claim for tax refund Aset tetap - bersih 31.553 31.364 Fixed assets - net
Aset takberwujud - bersih 76.746 55.159 Intangible assets - net
Aset pajak tangguhan - bersih 16 37.151 12.751 Deferred tax assets - net Aset lain-lain - bersih 24.484 47.443 Other assets - net
JUMLAH ASET
12.827.355 12.328.727
TOTAL ASSETS
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements.
1
PT BANK CTBC INDONESIA
LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/
31 Desember/December
Notes 2015 2014 ASET
ASSETS
Kas 5,28 55.042 51.252 Cash Giro pada Bank Indonesia
6,28
740.982 733.620
Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank-bank lain
7,28,31
235.406 400.680
Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-
bank lain
8,28
1.892.710 681.962 Placements with Bank
Indonesia and other banks
Aset keuangan untuk diperdagangkan
9,28,31
286.685 195.790 Financial assets held
for trading
Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko
28
802 11.251 Derivative assets held for risk
management Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual
kembali 10,28
- 1.094.516 Securities purchased under
resale agreements Tagihan akseptasi 11,28 496.191 506.879 Acceptance receivables Kredit yang diberikan
12,28,31
8.642.431 7.738.323
Loans receivable
Efek-efek untuk tujuan investasi 13,28 289.953 750.518 Investment securities Klaim pengembalian pajak 16 17.219 17.219 Claim for tax refund Aset tetap - bersih 31.553 31.364 Fixed assets - net
Aset takberwujud - bersih 76.746 55.159 Intangible assets - net
Aset pajak tangguhan - bersih 16 37.151 12.751 Deferred tax assets - net Aset lain-lain - bersih 24.484 47.443 Other assets - net
JUMLAH ASET
12.827.355 12.328.727
TOTAL ASSETS
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements.
2
PT BANK CTBC INDONESIA
LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (Continued)
31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/ 31 Desember/December
Notes 2015 2014
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITIES Simpanan dari nasabah 14,28,31 7.410.249) 6.989.192) Deposits from customers Simpanan dari bank-bank lain 15,28,31 795.989) 1.271.057 Deposits from other banks Liabilitas keuangan untuk
diperdagangkan
9,28,31
119.456) 72.426 Financial liabilities held
for trading
Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko
28
404) 405
Derivative liabilities held for risk management
Utang akseptasi 11,28 497.559) 508.985 Acceptance payables Liabilitas pajak kini 16 25.642) 7.475 Current tax liabilities Pinjaman yang diterima 17,28 1.207.195) 907.543 Borrowings Liabilitas imbalan pasca-kerja
44.265) 39.014
Obligation for post-employment benefits
Beban yang masih harus dibayar
dan liabilitas lain-lain
18
192.474) 115.294
Accruals and other liabilities JUMLAH LIABILITAS
10.293.233) 9.911.391
TOTAL LIABILITIES
EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal
Rp 100 juta (nilai penuh) per saham Modal dasar - 2.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.500 saham
19
150.000) 150.000
Share capital - par value per share of Rp 100 million (full amount)
Authorized capital - 2,000 shares Fully issued and paid up capital -
1,500 shares
(Kerugian) keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual - bersih
13,34
(952) 10
Unrealized (loss) gain on available -
for - sales securities
Saldo laba Retained earnings Telah ditentukan penggunaannya 30.000) 30.000 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya 34 2.355.074) 2.237.326 Unappropriated
JUMLAH EKUITAS 2.534.122) 2.417.336 TOTAL EQUITY JUMLAH LIABILITAS DAN
EKUITAS
12.827.355) 12.328.727
TOTAL LIABILITIES AND
EQUITY
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements.
3
PT BANK CTBC INDONESIA
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER
COMPREHENSIVE INCOME YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/ Tahun berakhir 31 Desember/
Year ended 31 December
Notes 2015 2014 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERATING REVENUE AND
OPERASIONAL EXPENSES
Pendapatan bunga 20,31,34 850.876) 737.197) Interest income Beban bunga 20,31 (338.180) (278.368) Interest expense
Pendapatan bunga bersih 512.696) 458.829) Net interest income
Pendapatan provisi dan komisi 21 78.859) 137.554) Fee and commission income Beban provisi dan komisi 21,31 (6.530) (25.646) Fee and commission expense Pendapatan provisi dan komisi -
bersih 72.329) 111.908) Net fee and commission income (Kerugian) keuntungan transaksi
perdagangan - bersih 22,34 (5.986) 106.867) Net trading (loss) gain Keuntungan (kerugian) dari instrumen
keuangan lainnya pada nilai wajar melalui laba rugi - bersih 23 7.216) (18.465)
Gain (loss) from other financial instruments at fair value through
profit or loss - net Keuntungan (kerugian) dari transaksi
valuta asing - bersih 8.904) (31.421) Gain (loss) from foreign exchange
transactions - net Pendapatan lain-lain 24 19.053) 5.693) Other income
29.187) 62.674) Jumlah pendapatan operasional 614.212) 633.411) Total operating income
Kerugian penurunan nilai aset keuangan - bersih 25 (180.824) (43.009)
Impairment losses on financial assets - net
Beban operasional lainnya Other operating expenses
Beban umum dan administrasi 26 (111.578) (112.586) General and administrative
expenses))) Beban karyawan 27,31 (160.487) (148.879) Personnel expenses Beban lain-lain (3.154) (3.860) Other expenses
(275.219) (265.325) Jumlah beban operasional (456.043) (308.334) Total operating expenses LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 158.169) 325.077) INCOME BEFORE TAX BEBAN PAJAK PENGHASILAN 16 (42.331) (85.901) INCOME TAX EXPENSE LABA BERSIH 115.838) 239.176) NET INCOME PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN,
SETELAH PAJAK PENGHASILAN: OTHER COMPREHENSIVE INCOME,
NET OF INCOME TAX:
Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
Items that would be reclassified to profit or loss
Perubahan nilai wajar atas efek-efek tersedia untuk dijual 13 (1.282) 945)
Changes in fair value of available- for-sale securities
Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi 16 320) (236)
Income tax related to items that would be reclassified to profit
or loss (962) 709)
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Items that would not be reclassified to profit or loss
Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan pasti 2.547) (3.101)
Remeasurement of defined benefit liabilities
Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi 16 (637) 775)
Income tax related to items that would not be reclassified to profit
or loss 1.910) (2.326)
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN,
SETELAH PAJAK PENGHASILAN 948) (1.617) OTHER COMPREHENSIVE
INCOME, NET OF INCOME TAX
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 116.786) 237.559) TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements.
2
PT BANK CTBC INDONESIA
LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (Continued)
31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/ 31 Desember/December
Notes 2015 2014
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITIES Simpanan dari nasabah 14,28,31 7.410.249) 6.989.192) Deposits from customers Simpanan dari bank-bank lain 15,28,31 795.989) 1.271.057 Deposits from other banks Liabilitas keuangan untuk
diperdagangkan
9,28,31
119.456) 72.426 Financial liabilities held
for trading
Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko
28
404) 405
Derivative liabilities held for risk management
Utang akseptasi 11,28 497.559) 508.985 Acceptance payables Liabilitas pajak kini 16 25.642) 7.475 Current tax liabilities Pinjaman yang diterima 17,28 1.207.195) 907.543 Borrowings Liabilitas imbalan pasca-kerja
44.265) 39.014
Obligation for post-employment benefits
Beban yang masih harus dibayar
dan liabilitas lain-lain
18
192.474) 115.294
Accruals and other liabilities JUMLAH LIABILITAS
10.293.233) 9.911.391
TOTAL LIABILITIES
EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal
Rp 100 juta (nilai penuh) per saham Modal dasar - 2.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.500 saham
19
150.000) 150.000
Share capital - par value per share of Rp 100 million (full amount)
Authorized capital - 2,000 shares Fully issued and paid up capital -
1,500 shares
(Kerugian) keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual - bersih
13,34
(952) 10
Unrealized (loss) gain on available -
for - sales securities
Saldo laba Retained earnings Telah ditentukan penggunaannya 30.000) 30.000 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya 34 2.355.074) 2.237.326 Unappropriated
JUMLAH EKUITAS 2.534.122) 2.417.336 TOTAL EQUITY JUMLAH LIABILITAS DAN
EKUITAS
12.827.355) 12.328.727
TOTAL LIABILITIES AND
EQUITY
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements.
3
PT BANK CTBC INDONESIA
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER
COMPREHENSIVE INCOME YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/ Tahun berakhir 31 Desember/
Year ended 31 December
Notes 2015 2014 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERATING REVENUE AND
OPERASIONAL EXPENSES
Pendapatan bunga 20,31,34 850.876) 737.197) Interest income Beban bunga 20,31 (338.180) (278.368) Interest expense
Pendapatan bunga bersih 512.696) 458.829) Net interest income
Pendapatan provisi dan komisi 21 78.859) 137.554) Fee and commission income Beban provisi dan komisi 21,31 (6.530) (25.646) Fee and commission expense Pendapatan provisi dan komisi -
bersih 72.329) 111.908) Net fee and commission income (Kerugian) keuntungan transaksi
perdagangan - bersih 22,34 (5.986) 106.867) Net trading (loss) gain Keuntungan (kerugian) dari instrumen
keuangan lainnya pada nilai wajar melalui laba rugi - bersih 23 7.216) (18.465)
Gain (loss) from other financial instruments at fair value through
profit or loss - net Keuntungan (kerugian) dari transaksi
valuta asing - bersih 8.904) (31.421) Gain (loss) from foreign exchange
transactions - net Pendapatan lain-lain 24 19.053) 5.693) Other income
29.187) 62.674) Jumlah pendapatan operasional 614.212) 633.411) Total operating income
Kerugian penurunan nilai aset keuangan - bersih 25 (180.824) (43.009)
Impairment losses on financial assets - net
Beban operasional lainnya Other operating expenses
Beban umum dan administrasi 26 (111.578) (112.586) General and administrative
expenses))) Beban karyawan 27,31 (160.487) (148.879) Personnel expenses Beban lain-lain (3.154) (3.860) Other expenses
(275.219) (265.325) Jumlah beban operasional (456.043) (308.334) Total operating expenses LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 158.169) 325.077) INCOME BEFORE TAX BEBAN PAJAK PENGHASILAN 16 (42.331) (85.901) INCOME TAX EXPENSE LABA BERSIH 115.838) 239.176) NET INCOME PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN,
SETELAH PAJAK PENGHASILAN: OTHER COMPREHENSIVE INCOME,
NET OF INCOME TAX:
Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
Items that would be reclassified to profit or loss
Perubahan nilai wajar atas efek-efek tersedia untuk dijual 13 (1.282) 945)
Changes in fair value of available- for-sale securities
Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi 16 320) (236)
Income tax related to items that would be reclassified to profit
or loss (962) 709)
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Items that would not be reclassified to profit or loss
Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan pasti 2.547) (3.101)
Remeasurement of defined benefit liabilities
Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi 16 (637) 775)
Income tax related to items that would not be reclassified to profit
or loss 1.910) (2.326)
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN,
SETELAH PAJAK PENGHASILAN 948) (1.617) OTHER COMPREHENSIVE
INCOME, NET OF INCOME TAX
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 116.786) 237.559) TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements.
4
PT BANK CTBC INDONESIA
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Modal ditempatkan
(Kerugian) keuntungan yang belum direalisasi
atas efek-efek yang tersedia
untuk Saldo laba/Retained earnings
Catatan/ Notes
dan disetor penuh/Fully
issued and paid-up capital
dijual/ Unrealized (loss) gain on available - for - sale securities
Telah ditentukan
penggunaanya/ Appropriated
Belum ditentukan
penggunaanya/ Unappropriated
Jumlah ekuitas/
Total equity
Saldo pada tanggal
Balance as of 31 Desember 2013
150.000 (699) 30.000 2.000.476) 2.179.777) 31 December 2013
Laba komprehensif tahun
berjalan:
Comprehensive income for the year:
Laba bersih tahun berjalan
- )-) - 239.176) 239.176) Net income for the
year Perubahan nilai wajar atas
efek-efek tersedia untuk dijual - setelah pajak penghasilan 13 - 709) - -) 709)
Changes in fair value of available-for-sale
securities - net of tax
Kerugian aktuaria atas imbalan pasca kerja - setelah pajak penghasilan
- -) - (2.326) (2.326)
Actuarial loss on ost-employment benefits - net of
tax
- 709) - 236.850) 237.559)
Saldo pada tanggal
Balance as of 31 Desember 2014
150.000 10) 30.000 2.237.326) 2.417.336) 31 December 2014
Laba komprehensif tahun
berjalan:
Comprehensive income for the year:
Laba bersih tahun berjalan
- -) - 115.838) 115.838) Net income for the
year Perubahan nilai wajar atas
efek-efek tersedia untuk dijual - setelah pajak penghasilan 13 - (962) - -) (962)
Changes in fair value of available-for-sale
securities - net of tax
Keuntungan aktuaria atas imbalan pasca kerja - setelah pajak penghasilan
- -) - 1.910) 1.910)
Actuarial gain on post- employment
benefits - net of tax
- (962) - 117.748) 116.786)
Saldo pada tanggal
Balance as of 31 Desember 2015
150.000 (952) 30.000 2.354.074) 2.534.122) 31 December 2015
1
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements.
5
PT BANK CTBC INDONESIA
LAPORAN ARUS KAS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA STATEMENT OF CASH FLOWS
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/
Tahun berakhir 31 Desember/
Year ended 31 December
Notes 2015 2014 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Laba bersih 115.838) 239.176) Net income Penyesuaian untuk: Adjustments for:
Penyusutan aset tetap dan amortisasi aset tak berwujud
18.681) 11.520)
Depreciation of fixed assets and amortization of intangible assets
Kerugian penurunan nilai aset keuangan 25
180.824) 43.009)
Impairment losses on financial assets
Pendapatan bunga 20 (850.876) (737.197) Interest income Beban bunga 20 338.180) 278.368) Interest expense Beban imbalan pasca-kerja 27 10.566) 7.976) Post-employment benefits expense Laba yang belum direalisasi dari
transaksi valuta asing - bersih
(198.391) (11.797) Unrealized foreign exchange
gain - net Beban pajak penghasilan 16 42.331) 85.901) Income tax expense
Arus kas operasi sebelum perubahan aset dan liabilitas
(342.847) (83.044)
Operating cash flows before changes in assets and liabilities
Perubahan dalam: Changes in: Aset keuangan untuk diperdagangkan (87.622) 26.890) Financial assets held for trading Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko 10.449) 68.580) Derivative assets held for risk management Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 1.085.061) (1.085.061) Securities purchased under resale agreements Kredit yang diberikan (1.082.547) (1.471.547) Loans receivable Utang akseptasi - bersih (725) (353) Acceptance payables - net Aset lain-lain 22.959) 15.712) Other assets Simpanan dari nasabah 423.466) 1.919.162) Deposits from customers Simpanan dari bank-bank lain (474.205) 1.142.954) Deposits from other banks Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan 47.030) (190.146) Financial liabilities held for trading Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko (1) (5.148) Derivative liabilities held for risk management Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas
lain-lain
77.180) 25.808)
Accruals and other liabilities Penerimaan bunga 828.766) 709.476) Receipts of interest Pembayaran imbalan pasca-kerja (2.769) (143) Payments of post-employment benefits Pembayaran bunga (338.196) (273.102) Payments of interest Pembayaran pajak penghasilan (48.881) (96.512) Payments of income tax Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas
operasi
117.118) ) 703.526) Net cash provided by operating
activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Perolehan efek-efek untuk tujuan investasi (485.163) (1.020.467) Acquisition of investment securities Hasil penyelesaian efek-efek untuk tujuan investasi 966.822) 559.293) Proceeds from settlement of investment securities Perolehan aset tetap dan aset takberwujud (40.457) (67.734) Acquisition of fixed assets and intangible assets Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan
untuk) aktivitas investasi
441.202) (528.908) Net cash provided by (used in) investing
activities
* Setelah disajikan kembali (Catatan 2u,30) As restated (Notes 2u,30)* Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements.
6
PT BANK CTBC INDONESIA LAPORAN ARUS KAS (Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA STATEMENT OF CASH FLOWS (Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/
Tahun berakhir 31 Desember/ Year ended 31 December
Notes 2015 2014 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Penerimaan atas pinjaman yang diterima 1.113.786) 1.354.463) Proceeds from borrowing Pembayaran kembali atas pinjaman yang
diterima
(817.391) (1.107.657)
Repayments of borrowing Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas
pendanaan 296.395) 246.806) Net cash provided by financing
activities Kenaikan bersih dari kas dan setara kas
854.715) 421.424)
Net increase in cash and cash equivalents
Efek dari fluktuasi kurs terhadap kas dan setara kas
201.911) 11.893)
Effect of exchange rate fluctuation on cash and cash equivalents
Kas dan setara kas, awal tahun
1.867.514) 1.434.197)
Cash and cash equivalents, beginning of year
Kas dan setara kas, akhir tahun 2.924.140) 1.867.514) Cash and cash equivalents, end of year Kas dan setara kas pada akhir tahun,
terdiri dari:
Cash and cash equivalents at the end of year
comprised of: Kas 5 55.042) 51.252) Cash Giro pada Bank Indonesia 6 740.982) 733.620) Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain 7 235.406) 400.680) Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-
bank lain - jatuh tempo dalam 3 bulan sejak tanggal perolehan
8
1.892.710) 681.962)
Placements with Bank Indonesia and other banks - mature within 3 months from the date of
acquisition Jumlah 2.924.140) 1.867.514) Total
* Setelah disajikan kembali (Catatan 2u,30) As restated (Notes 2u,30)* Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
7
1. UMUM 1. GENERAL
a. Pendirian dan informasi umum a. Establishment and general information
PT Bank CTBC Indonesia (“Bank”) didirikan di negara Republik Indonesia dengan akta notaris Hendra Karyadi, SH No. 32 tanggal 21 Juli 1995 dengan nama PT Bank Chinatrust Tamara. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) dengan Surat Keputusannya No. C2-9521.HT.01.01.Th.96 tanggal 15 Oktober 1996 dan diumumkan dalam Tambahan No. 3871 pada Berita Negara Republik Indonesia No. 71 tanggal 5 September 1997. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang diaktakan dengan akta notaris Hendra Karyadi, SH No. 15 tanggal 9 Nopember 2000, pemegang saham memutuskan untuk mengubah nama Bank dari PT Bank Chinatrust Tamara menjadi PT Bank Chinatrust Indonesia. Akta perubahan tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C-1608.HT.01.04.Th.2001 tanggal 6 Maret 2001, dan diumumkan dalam Tambahan No. 4486 pada Berita Negara Republik Indonesia No. 55 tanggal 10 Juli 2001.
PT Bank CTBC Indonesia (the “Bank”) was established in the Republic of Indonesia by deed of notary public Hendra Karyadi, SH No. 32 dated 21 July 1995 under the name of PT Bank Chinatrust Tamara. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia (currently the Minister of Law and Human Rights) in its Decision Letter No. C2-9521.HT.01.01.Th.96 dated 15 October 1996 and published in Supplement No. 3871 to State Gazette of the Republic of Indonesia No. 71 dated 5 September 1997. Based on the resolution of the General Meeting of Shareholders as notarized in deed of notary public Hendra Karyadi, SH No. 15 dated 9 November 2000, the shareholders resolved to change the Bank’s name from PT Bank Chinatrust Tamara to PT Bank Chinatrust Indonesia. The amended deed of establishment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-1608.HT.01.04. Th.2001 dated 6 March 2001, and published in Supplement No. 4486 to State Gazette of the Republic of Indonesia No. 55 dated 10 July 2001.
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang diaktakan dengan akta notaris Dr. Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M, No. 91 tanggal 14 Juni 2013, pemegang saham menyetujui perubahan nama Bank dari PT Bank Chinatrust Indonesia menjadi PT Bank CTBC Indonesia. Perubahan nama ini sehubungan dengan perubahan nama Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd., (pemegang saham mayoritas Bank) menjadi CTBC Bank Co., Ltd. pada tanggal 4 Juni 2013.
Based on the resolution of the General Meeting of Shareholders as notarized in deed of Notary Dr. Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M, No. 91 dated 14 June 2013, the shareholders approved the change in the Bank’s name from PT Bank Chinatrust Indonesia to PT Bank CTBC Indonesia. The change in the Bank’s name relates to the name change of Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd., (the Bank’s majority shareholder) to CTBC Bank Co., Ltd. on 4 June 2013.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami perubahan beberapa kali. Perubahan terakhir dilakukan dengan akta notaris Misahardi Wilamarta, SH No. 91 tanggal 14 Juni 2013 sehubungan dengan perubahan nama Bank dari PT Bank Chinatrust Indonesia menjadi PT Bank CTBC Indonesia. Akta perubahan tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-36615.AH.01.02.Tahun 2013 pada tanggal 5 July 2013.
The Bank’s Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was effected by deed of notary public Misahardi Wilamarta, SH No. 91 dated 14 June 2013 in relation to the change in the Bank’s name from PT Bank Chinatrust Indonesia to PT Bank CTBC Indonesia. This amended deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-36615.AH.01.02.Tahun 2013 dated 5 July 2013.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, Bank beroperasi sebagai bank umum. Bank bergerak di bidang perbankan dan jasa keuangan lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia.
In accordance with article 3 of the Bank’s Articles of Association, the Bank operates as a commercial bank. The Bank is engaged in banking activities and other financial services in accordance with the regulations prevailing in Indonesia.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
8
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
a. Pendirian dan informasi umum (Lanjutan) a. Establishment and general information (Continued)
Bank berkedudukan di Jakarta dengan kantor pusat beralamat di Wisma Tamara, lantai 16, Jl. Jend. Sudirman Kav. 24, Jakarta dan memulai kegiatan komersialnya pada bulan Mei 1997. Bank memperoleh izin untuk melakukan usaha sebagai bank umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 160/KMK.017/1997 tanggal 4 April 1997. Bank memiliki 2 cabang utama dan 8 kantor cabang pembantu pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
The Bank is domiciled in Jakarta with its head office located at the 16th floor, Wisma Tamara, Jl. Jend. Sudirman Kav. 24, Jakarta and started its commercial operations in May 1997. The Bank obtained its license to operate as a commercial bank through the Decision Letter of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No. 160/KMK.017/1997 dated 4 April 1997. The Bank had 2 main branches and 8 sub-branches as of 31 December 2015 and 2014.
b. Dewan Komisaris dan Direksi b. Board of Commissioners and Directors
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The composition of the Bank’s Board of Commissioners and Board of Directors as of 31 December 2015 and 2014 was as follows:
2015 2014
Komisaris Utama Jack Lee Jack Lee President Commissioner Komisaris Peter Wei Peter Wei Commissioners Komisaris Independen Imbang Jaya Mangkuto Imbang Jaya Mangkuto Independent Commissioners Zairyanto Poedjiaty Zairyanto Poedjiaty Direktur Utama Joseph Shih Joseph Shih President Director Direktur Kepatuhan Tantina Repi Tantina Repi Compliance Director Direktur Liliana Liliana Directors Inayat Hisyam Donny Widjaja Peter Lien Inayat Hisyam
c. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank
mempekerjakan masing-masing 450 dan 446 karyawan tetap.
c. As of 31 December 2015 and 2014, the Bank employed 450 and 446 permanent employees, respectively.
d. Bank, melalui pemegang saham utamanya, CTBC
Bank Co., Ltd., Taiwan, merupakan bagian dari Grup CTBC.
d. The Bank, through its majority shareholder, CTBC Bank Co., Ltd., Taiwan, is ultimately part of the CTBC Group.
e. Direksi Bank menyetujui untuk menerbitkan laporan
keuangan ini pada tanggal 14 Maret 2016. e. The Bank’s Directors approved the financial
statements for issuance on 14 March 2016.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
9
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Kebijakan-kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan oleh Bank dalam penyusunan laporan keuangan diterapkan secara konsisten dengan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun berakhir 31 Desember 2014, kecuali untuk penerapan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang telah direvisi dan berlaku sejak tanggal 1 Januari 2015 seperti yang diungkapkan pada Catatan 2f.
The significant accounting policies applied by the Bank in the preparation of financial statements are consistent with those applied in the preparation of the Bank’s financial statements for the year ended 31 December 2014, except for the adoption of several amended Statements of Financial Accounting Standards effective 1 January 2015 as disclosed in Note 2f.
a. Pernyataan kepatuhan a. Statements of compliance
Laporan keuangan Bank telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”).
The Bank’s financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (SAK).
b. Dasar pengukuran b. Basis for measurement
Laporan keuangan disusun atas basis akrual dengan menggunakan konsep nilai historis, kecuali bila standar akuntansi mengharuskan pengukuran pada nilai wajar.
The financial statements are prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except where the accounting standards require fair value measurement.
c. Laporan arus kas c. Statement of cash flows
Laporan arus kas menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas disusun dengan metode tidak langsung. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain dan penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain yang jatuh tempo dalam tiga bulan sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya.
The statement of cash flows presents the changes in cash and cash equivalents from operating, investing and financing activities. The statement of cash flows is prepared using the indirect method. For the purpose of the statement of cash flows, cash and cash equivalents consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks and placements with Bank Indonesia and other banks that mature within three months from the date of acquisition, as long as they are not being pledged as collateral for borrowings nor restricted.
d. Mata uang fungsional dan penyajian d. Functional and presentation currency
Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Bank. Kecuali dinyatakan secara khusus, informasi keuangan yang disajikan telah dibulatkan menjadi jutaan Rupiah yang terdekat.
The financial statements are presented in Rupiah, which is the Bank’s functional currency. Except as otherwise indicated, financial information presented has been rounded to the nearest millions of Rupiah.
e. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi e. Use of judgments, estimates and assumptions
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan SAK mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan-pertimbangan, estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi, dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan kegiatan saat ini, hasil aktual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
The preparation of financial statements in conformity with SAK requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the application of accounting policies and the reported amounts of assets, liabilities, income and expenses. Although those estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from the estimated amounts.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
8
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
a. Pendirian dan informasi umum (Lanjutan) a. Establishment and general information (Continued)
Bank berkedudukan di Jakarta dengan kantor pusat beralamat di Wisma Tamara, lantai 16, Jl. Jend. Sudirman Kav. 24, Jakarta dan memulai kegiatan komersialnya pada bulan Mei 1997. Bank memperoleh izin untuk melakukan usaha sebagai bank umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 160/KMK.017/1997 tanggal 4 April 1997. Bank memiliki 2 cabang utama dan 8 kantor cabang pembantu pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
The Bank is domiciled in Jakarta with its head office located at the 16th floor, Wisma Tamara, Jl. Jend. Sudirman Kav. 24, Jakarta and started its commercial operations in May 1997. The Bank obtained its license to operate as a commercial bank through the Decision Letter of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No. 160/KMK.017/1997 dated 4 April 1997. The Bank had 2 main branches and 8 sub-branches as of 31 December 2015 and 2014.
b. Dewan Komisaris dan Direksi b. Board of Commissioners and Directors
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The composition of the Bank’s Board of Commissioners and Board of Directors as of 31 December 2015 and 2014 was as follows:
2015 2014
Komisaris Utama Jack Lee Jack Lee President Commissioner Komisaris Peter Wei Peter Wei Commissioners Komisaris Independen Imbang Jaya Mangkuto Imbang Jaya Mangkuto Independent Commissioners Zairyanto Poedjiaty Zairyanto Poedjiaty Direktur Utama Joseph Shih Joseph Shih President Director Direktur Kepatuhan Tantina Repi Tantina Repi Compliance Director Direktur Liliana Liliana Directors Inayat Hisyam Donny Widjaja Peter Lien Inayat Hisyam
c. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank
mempekerjakan masing-masing 450 dan 446 karyawan tetap.
c. As of 31 December 2015 and 2014, the Bank employed 450 and 446 permanent employees, respectively.
d. Bank, melalui pemegang saham utamanya, CTBC
Bank Co., Ltd., Taiwan, merupakan bagian dari Grup CTBC.
d. The Bank, through its majority shareholder, CTBC Bank Co., Ltd., Taiwan, is ultimately part of the CTBC Group.
e. Direksi Bank menyetujui untuk menerbitkan laporan
keuangan ini pada tanggal 14 Maret 2016. e. The Bank’s Directors approved the financial
statements for issuance on 14 March 2016.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
9
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Kebijakan-kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan oleh Bank dalam penyusunan laporan keuangan diterapkan secara konsisten dengan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun berakhir 31 Desember 2014, kecuali untuk penerapan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang telah direvisi dan berlaku sejak tanggal 1 Januari 2015 seperti yang diungkapkan pada Catatan 2f.
The significant accounting policies applied by the Bank in the preparation of financial statements are consistent with those applied in the preparation of the Bank’s financial statements for the year ended 31 December 2014, except for the adoption of several amended Statements of Financial Accounting Standards effective 1 January 2015 as disclosed in Note 2f.
a. Pernyataan kepatuhan a. Statements of compliance
Laporan keuangan Bank telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”).
The Bank’s financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (SAK).
b. Dasar pengukuran b. Basis for measurement
Laporan keuangan disusun atas basis akrual dengan menggunakan konsep nilai historis, kecuali bila standar akuntansi mengharuskan pengukuran pada nilai wajar.
The financial statements are prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except where the accounting standards require fair value measurement.
c. Laporan arus kas c. Statement of cash flows
Laporan arus kas menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas disusun dengan metode tidak langsung. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain dan penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain yang jatuh tempo dalam tiga bulan sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya.
The statement of cash flows presents the changes in cash and cash equivalents from operating, investing and financing activities. The statement of cash flows is prepared using the indirect method. For the purpose of the statement of cash flows, cash and cash equivalents consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks and placements with Bank Indonesia and other banks that mature within three months from the date of acquisition, as long as they are not being pledged as collateral for borrowings nor restricted.
d. Mata uang fungsional dan penyajian d. Functional and presentation currency
Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Bank. Kecuali dinyatakan secara khusus, informasi keuangan yang disajikan telah dibulatkan menjadi jutaan Rupiah yang terdekat.
The financial statements are presented in Rupiah, which is the Bank’s functional currency. Except as otherwise indicated, financial information presented has been rounded to the nearest millions of Rupiah.
e. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi e. Use of judgments, estimates and assumptions
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan SAK mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan-pertimbangan, estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi, dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan kegiatan saat ini, hasil aktual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
The preparation of financial statements in conformity with SAK requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the application of accounting policies and the reported amounts of assets, liabilities, income and expenses. Although those estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from the estimated amounts.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
10
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
e. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi (Lanjutan)
e. Use of judgments, estimates and assumptions (Continued)
Estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan periode-periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.
Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected.
Informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbangan- pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan dijelaskan di Catatan4.
Information about significant areas of estimation uncertainty and critical judgments in applying accounting policies that have significant effect on the amount recognized in the financial statements are described in Note 4.
f. Standar akuntansi yang berlaku efektif mulai
tanggal 1 Januari 2015 f. Accounting standards which became effective
starting 1 January 2015
Berikut ini adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2015 dan relevan terhadap laporan keuangan Bank:
Set out below are PSAKs which become effective starting on 1 January 2015 and are relevant to the Bank’s financial statements:
PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan
Keuangan” PSAK No. 1 (2013 Revision), “Presentation of
Financial Statements” PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja” PSAK No. 24 (2013 Revision), “Employee
Benefits” PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan” PSAK No. 46 (2014 Revision), “Income Taxes” PSAK No. 48 (Revisi 2014), “Penurunan Nilai
Aset” PSAK No. 48 (2014 Revision), “Impairment of
Assets” PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen
Keuangan: Penyajian” PSAK No. 50 (2014 Revision), “Financial
Instruments: Presentation” PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” PSAK No. 55 (2014 Revision), “Financial
Instruments: Recognition and Measurement” PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen
Keuangan: Pengungkapan” PSAK No. 60 (2014 Revision), “Financial
Instruments: Disclosures” PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar” PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”
Bank telah menganalisa penerapan standar akuntansi tersebut di atas dan penerapan tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan Bank kecuali yang dijelaskan berikut ini.
The Bank has assessed that the adoption of the above mentioned accounting standards other than specified below do not have any significant impact to the Bank’s financial statements.
i. Penyajian pos-pos dalam penghasilan
komprehensif lain i. Presentation of items of other comprehensive
income
Terkait dengan penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”, Bank telah memodifikasi penyajian pos-pos dalam penghasilan komprehensif lain dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, untuk menyajikan pos-pos yang akan direklasifikasikan ke laba rugi pada masa yang akan datang terpisah dari pos-pos yang tidak akan pernah direklasifikasikan ke laba rugi. Informasi komparatif telah disajikan kembali dengan menggunakan basis yang sama.
In connection with the adoption of PSAK No. 1 (2013 Revision), “Presentation of Financial Statements”, the Bank has modified the presentation of items of other comprehensive income in its statements of profit or loss and other comprehensive income, to present items that would be reclassified to profit or loss in the future separately from those that would never be reclassified to profit or loss. Comparative information has been re-presented on the same basis.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
11
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
f. Standar akuntansi yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2015 (Lanjutan)
f. Accounting standards which became effective starting 1 January 2015 (Continued)
ii. Pengukuran nilai wajar ii. Fair value measurement
Pada tanggal 1 Januari 2015, Bank menerapkan PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, yang menyediakan satu sumber panduan tentang bagaimana nilai wajar diukur tetapi tidak menetapkan persyaratan baru mengenai kapan nilai wajar diperlukan. Standar ini menyediakan kerangka untuk menentukan nilai wajar dan menjelaskan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengestimasi nilai wajar. PSAK ini mengatur penggunaan harga keluar (exit price) dalam pengukuran nilai wajar dan persyaratan pengungkapan yang lebih ekstensif, khususnya dengan memasukkan instrumen non-keuangan ke dalam pengungkapan hirarki nilai wajar. PSAK No. 68 diterapkan secara prospektif. Perubahan ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap pengukuran aset dan liabilitas Bank. Bank telah menambahkan pengungkapan baru yang diwajibkan oleh PSAK No. 68 di dalam laporan keuangan.
On 1 January 2015, the Bank adopted PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”, which provides a single source of guidance on how fair value is measured but does not establish new requirements for when fair value is required. This standard provides a framework for determining fair value and clarifies the factors to be considered in estimating fair value. It introduces the use of an exit price in fair value measurement, as well as extensive disclosure requirements, particulary the inclusion of non-financial instruments into the fair value hierarchy disclosure. PSAK No. 68 is applied prospectively. The change had no significant impact on the measurements of the Bank’s assets and liabilities. The Bank has included new disclosures required under PSAK No.68 in the financial statements.
g. Penjabaran transaksi dan saldo dalam valuta
asing g. Foreign currency transactions and balances
translation
Transaksi-transaksi dalam valuta asing dijabarkan ke dalam Rupiah, mata uang fungsional Bank, dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi.
Transactions in foreign currencies are translated into Rupiah, the Bank’s functional currency, using the rates prevailing at the transaction date.
Saldo akhir tahun aset moneter dan liabilitas moneter dalam valuta asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs tengah Reuters pukul 16:00 WIB.
Year-end balances of monetary assets and monetary liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using the Reuters’ middle rates at 16:00 Western Indonesian Time.
Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam valuta asing dan dari penjabaran aset moneter dan liabilitas moneter dalam valuta asing diakui pada laba rugi tahun berjalan.
The exchange gains or losses arising from transactions in foreign currencies and from the translation of monetary assets and monetary liabilities denominated in foreign currencies are recognized in the current year profit or loss.
Laba atau rugi kurs valuta asing atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi yang diukur dalam mata uang fungsional pada awal periode, disesuaikan dengan suku bunga efektif dan pembayaran selama periode berjalan dan biaya perolehan diamortisasi dalam valuta asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada tanggal pelaporan.
The foreign currency gain or loss on monetary assets and liabilities is the difference between amortized cost measured in the functional currency at the beginning of the period as adjusted for effective interest and payments during the period, and the amortized cost measured in foreign currency, as translated at the exchange rate at reporting date.
Aset dan liabilitas non-moneter dalam mata uang asing yang diukur pada nilai historis dijabarkan dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi.
Non-monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies that are measured at historical cost are translated using the rates prevailing at the transaction date.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
11
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
f. Standar akuntansi yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2015 (Lanjutan)
f. Accounting standards which became effective starting 1 January 2015 (Continued)
ii. Pengukuran nilai wajar ii. Fair value measurement
Pada tanggal 1 Januari 2015, Bank menerapkan PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, yang menyediakan satu sumber panduan tentang bagaimana nilai wajar diukur tetapi tidak menetapkan persyaratan baru mengenai kapan nilai wajar diperlukan. Standar ini menyediakan kerangka untuk menentukan nilai wajar dan menjelaskan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengestimasi nilai wajar. PSAK ini mengatur penggunaan harga keluar (exit price) dalam pengukuran nilai wajar dan persyaratan pengungkapan yang lebih ekstensif, khususnya dengan memasukkan instrumen non-keuangan ke dalam pengungkapan hirarki nilai wajar. PSAK No. 68 diterapkan secara prospektif. Perubahan ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap pengukuran aset dan liabilitas Bank. Bank telah menambahkan pengungkapan baru yang diwajibkan oleh PSAK No. 68 di dalam laporan keuangan.
On 1 January 2015, the Bank adopted PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”, which provides a single source of guidance on how fair value is measured but does not establish new requirements for when fair value is required. This standard provides a framework for determining fair value and clarifies the factors to be considered in estimating fair value. It introduces the use of an exit price in fair value measurement, as well as extensive disclosure requirements, particulary the inclusion of non-financial instruments into the fair value hierarchy disclosure. PSAK No. 68 is applied prospectively. The change had no significant impact on the measurements of the Bank’s assets and liabilities. The Bank has included new disclosures required under PSAK No.68 in the financial statements.
g. Penjabaran transaksi dan saldo dalam valuta
asing g. Foreign currency transactions and balances
translation
Transaksi-transaksi dalam valuta asing dijabarkan ke dalam Rupiah, mata uang fungsional Bank, dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi.
Transactions in foreign currencies are translated into Rupiah, the Bank’s functional currency, using the rates prevailing at the transaction date.
Saldo akhir tahun aset moneter dan liabilitas moneter dalam valuta asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs tengah Reuters pukul 16:00 WIB.
Year-end balances of monetary assets and monetary liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using the Reuters’ middle rates at 16:00 Western Indonesian Time.
Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam valuta asing dan dari penjabaran aset moneter dan liabilitas moneter dalam valuta asing diakui pada laba rugi tahun berjalan.
The exchange gains or losses arising from transactions in foreign currencies and from the translation of monetary assets and monetary liabilities denominated in foreign currencies are recognized in the current year profit or loss.
Laba atau rugi kurs valuta asing atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi yang diukur dalam mata uang fungsional pada awal periode, disesuaikan dengan suku bunga efektif dan pembayaran selama periode berjalan dan biaya perolehan diamortisasi dalam valuta asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada tanggal pelaporan.
The foreign currency gain or loss on monetary assets and liabilities is the difference between amortized cost measured in the functional currency at the beginning of the period as adjusted for effective interest and payments during the period, and the amortized cost measured in foreign currency, as translated at the exchange rate at reporting date.
Aset dan liabilitas non-moneter dalam mata uang asing yang diukur pada nilai historis dijabarkan dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi.
Non-monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies that are measured at historical cost are translated using the rates prevailing at the transaction date.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
12
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
g. Penjabaran transaksi dan saldo dalam valuta asing (Lanjutan)
g.. Foreign currency transactions and balances translation (Continued)
Kurs valuta asing utama pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The major foreign currency exchange rates used as of 31 December 2015 and 2014 were as follows:
2015 2014
Rupiah penuh/ Whole Rupiah
Rupiah penuh/ Whole Rupiah
1 Dolar Amerika Serikat (USD) 13.785,00 12.385,00 1 United States Dollar (USD) 1 Dolar Singapura (SGD) 9.758,95 9.376,19 1 Singapore Dollar (SGD) 100 Yen Jepang (JPY) 11.451,50 10.356,00 100 Japanese Yen (JPY) 1 Dolar Taiwan (NTD) 419,81 391,50 1 New Taiwan Dollar (NTD) 1 Dolar Hong Kong (HKD) 1.778,70 1.596,98 1 Hong Kong Dollar (HKD)
h. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi h. Transactions with related parties
Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak-pihak berelasi digunakan sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
In these financial statements, the term related parties is used as defined in SFAS No. 7 (2010 Revision) regarding “Related Party Disclosures”.
Transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi yang signifikan, yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam Catatan 31.
Significant transactions and balance with related parties, which were made under the same as well as different terms and conditions with non-related parties, are disclosed in the Notes 31.
i. Aset keuangan dan liabilitas keuangan i. Financial assets and financial liabilities
Aset keuangan Bank terutama terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain, aset keuangan untuk diperdagangkan, aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan akseptasi, kredit yang diberikan, dan efek-efek untuk tujuan investasi.
The Bank’s financial assets mainly consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, financial assets held for trading, derivative assets held for risk management, securities purchased under resale agreements, acceptance receivables, loans receivable, and investment securities.
Liabilitas keuangan Bank terutama terdiri dari simpanan dari nasabah, simpanan dari bank-bank lain, liabilitas keuangan untuk diperdagangkan, liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko, utang akseptasi, dan pinjaman yang diterima.
The Bank’s financial liabilities mainly consist of deposits from customers, deposits from other banks, financial liabilities held for trading, derivative liabilities held for risk management, acceptance payables, and borrowings.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
13
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
i. Aset keuangan dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
i. Financial assets and financial liabilities (Continued)
i.1. Klasifikasi i.1. Classification
Bank mengklasifikasikan aset keuangannya ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal:
The Bank classified its financial assets in the following categories on initial recognition:
i. Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi,
yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan;
ii. Tersedia untuk dijual; iii. Dimiliki hingga jatuh tempo; iv. Pinjaman yang diberikan dan piutang.
i. Fair value through profit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. financial assets designated as such upon initial recognition and financial assets classified as held for trading;
ii. Available-for-sale; iii. Held-to-maturity; iv. Loans and receivables.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal:
Financial liabilities are classified into the following categories on initial recognition:
i. Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi,
yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan;
ii. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
i. Fair value through profit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. financial liabilities designated as such upon initial recognition and financial liabilities classified as held for trading;
ii. Financial liabilities measured at amortized
cost.
Instrumen keuangan dengan kategori untuk diperdagangkan adalah aset dan liabilitas keuangan yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau dimiliki sebagai bagian dari portofolio yang dikelola bersama untuk memperoleh laba jangka pendek atau position taking.
Held for trading financial instruments are those financial assets and liabilities that the Bank acquires or incurs principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term or holds as part of a portfolio that is managed together for short-term profit or position taking.
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori aset keuangan lainnya.
Available-for-sale financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in one of other categories of financial assets.
Instrumen dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan pembayarannya dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, dan tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi atau tersedia untuk dijual.
Held-to-maturity instruments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that the Bank has the positive intent and ability to hold to maturity, and which are not designated at fair value through profit or loss or available-for-sale.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Bank tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and that the Bank does not intend to sell immediately or in the near term.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
13
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
i. Aset keuangan dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
i. Financial assets and financial liabilities (Continued)
i.1. Klasifikasi i.1. Classification
Bank mengklasifikasikan aset keuangannya ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal:
The Bank classified its financial assets in the following categories on initial recognition:
i. Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi,
yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan;
ii. Tersedia untuk dijual; iii. Dimiliki hingga jatuh tempo; iv. Pinjaman yang diberikan dan piutang.
i. Fair value through profit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. financial assets designated as such upon initial recognition and financial assets classified as held for trading;
ii. Available-for-sale; iii. Held-to-maturity; iv. Loans and receivables.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal:
Financial liabilities are classified into the following categories on initial recognition:
i. Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi,
yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan;
ii. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
i. Fair value through profit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. financial liabilities designated as such upon initial recognition and financial liabilities classified as held for trading;
ii. Financial liabilities measured at amortized
cost.
Instrumen keuangan dengan kategori untuk diperdagangkan adalah aset dan liabilitas keuangan yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau dimiliki sebagai bagian dari portofolio yang dikelola bersama untuk memperoleh laba jangka pendek atau position taking.
Held for trading financial instruments are those financial assets and liabilities that the Bank acquires or incurs principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term or holds as part of a portfolio that is managed together for short-term profit or position taking.
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori aset keuangan lainnya.
Available-for-sale financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in one of other categories of financial assets.
Instrumen dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan pembayarannya dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, dan tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi atau tersedia untuk dijual.
Held-to-maturity instruments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that the Bank has the positive intent and ability to hold to maturity, and which are not designated at fair value through profit or loss or available-for-sale.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Bank tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and that the Bank does not intend to sell immediately or in the near term.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
14
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
i. Aset keuangan dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
i. Financial assets and financial liabilities (Continued)
i.2. Pengakuan i.2. Recognition
Bank pada awalnya mengakui kredit yang diberikan dan simpanan pada tanggal perolehan.
The Bank initially recognizes loans receivable and deposits on the date of origination.
Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim, diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank memiliki komitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
Regular purchases and sales of financial assets are recognized on the trade date at which the Bank commits to purchase or sell those assets.
Semua aset dan liabilitas keuangan lainnya pada awalnya diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank menjadi suatu pihak dalam ketentuan kontraktual instrumen tersebut.
All other financial assets and liabilities are initially recognized on the trade date at which the Bank becomes a party to the contractual provisions of the instrument.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar ditambah/dikurang (untuk item yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut.
A financial asset or financial liability is initially measured at fair value plus/less (for an item not subsequently measured at fair value through profit or loss) transaction costs that are directly attributable to its acquisition of a financial asset or issuance of a financial liability. The subsequent measurement of financial assets and financial liabilities depends on their classification.
Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah liabilitas yang diakui pada awal pengakuan liabilitas.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issuance of a financial liability and are incremental costs that would not have been incurred if the financial instruments had not been acquired or issued. In the case of financial assets, transaction costs are added to the amount recognized initially, while for financial liabilities, transaction costs are deducted from the amount of liability recognized initially.
Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan.
Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest method and are recorded as part of interest income for transaction costs related to financial assets or interest expenses for transaction costs related to financial liabilities.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
14
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
i. Aset keuangan dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
i. Financial assets and financial liabilities (Continued)
i.2. Pengakuan i.2. Recognition
Bank pada awalnya mengakui kredit yang diberikan dan simpanan pada tanggal perolehan.
The Bank initially recognizes loans receivable and deposits on the date of origination.
Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim, diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank memiliki komitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
Regular purchases and sales of financial assets are recognized on the trade date at which the Bank commits to purchase or sell those assets.
Semua aset dan liabilitas keuangan lainnya pada awalnya diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank menjadi suatu pihak dalam ketentuan kontraktual instrumen tersebut.
All other financial assets and liabilities are initially recognized on the trade date at which the Bank becomes a party to the contractual provisions of the instrument.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar ditambah/dikurang (untuk item yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut.
A financial asset or financial liability is initially measured at fair value plus/less (for an item not subsequently measured at fair value through profit or loss) transaction costs that are directly attributable to its acquisition of a financial asset or issuance of a financial liability. The subsequent measurement of financial assets and financial liabilities depends on their classification.
Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah liabilitas yang diakui pada awal pengakuan liabilitas.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issuance of a financial liability and are incremental costs that would not have been incurred if the financial instruments had not been acquired or issued. In the case of financial assets, transaction costs are added to the amount recognized initially, while for financial liabilities, transaction costs are deducted from the amount of liability recognized initially.
Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan.
Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest method and are recorded as part of interest income for transaction costs related to financial assets or interest expenses for transaction costs related to financial liabilities.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
15
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
i. Aset keuangan dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
i. Financial assets and financial liabilities (Continued)
i.3. Penghentian pengakuan i.3. Derecognition
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa atau pada saat Bank mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Bank secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Bank diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah.
The Bank derecognizes a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire or when the Bank transfers the rights to receive the contractual cash flows on the financial asset in a transaction in which substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset are transferred. Any interest in transferred financial assets that is created or retained by the Bank is recognized as a separate asset or liability.
Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
The Bank derecognizes a financial liability when its contractual obligations are discharged or cancelled or expired.
Dalam transaksi dimana Bank secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Bank menghentikan pengakuan aset tersebut jika Bank tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Bank tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, dimana tingkat keberlanjutan Bank dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer.
In transaction in which the Bank neither retains nor transfers substantially all the risks and rewards of ownership of a financial asset, the Bank derecognizes the asset if it does not retain control over the asset. The rights and obligations retained in the transfer are recognized separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers in which control over the asset is retained, the Bank continues to recognize the asset to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferred asset.
Bank menghapusbukukan aset keuangan dan cadangan kerugian penurunan nilai terkait pada saat Bank menentukan bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan informasi seperti telah terjadinya perubahan signifikan pada posisi keuangan debitur/penerbit aset keuangan sehingga debitur/penerbit tidak lagi dapat melunasi kewajibannya atau hasil penjualan agunan tidak akan cukup untuk melunasi seluruh ekposurnya.
The Bank writes off financial assets and any related allowance for impairment losses when the Bank determines that those financial assets are uncollectible. The decision is reached after considering information such as the occurrence of significant changes in the financial position of borrower/financial asset issuer such that the borrower/financial asset issuer can no longer pay the obligation or that proceeds from collateral will not be sufficient to cover the entire exposure.
i.4. Saling hapus i.4. Offsetting
Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Financial assets and financial liabilities are set off and the net amount is presented in the statement of financial position when, and only when, the Bank has a legal right to set off the amounts and intends either to settle on a net basis or realize the asset and settle the liability simultaneously.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
16
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
i. Aset keuangan dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
i. Financial assets and financial liabilities (Continued)
i.4. Saling hapus (Lanjutan) i.4. Offsetting (Continued)
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by accounting standards.
i.5. Pengukuran biaya perolehan diamortisasi i.5. Amortized cost measurement
Biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal, dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, and minus allowance for impairment losses.
Tingkat suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi arus kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat bersih pada saat pengakuan awal. Pada saat menghitung tingkat suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang.
The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash flows through the expected life of the financial asset or financial liability (or, where appropriate, a shorter period) to the net carrying amount at initial recognition. When calculating the effective interest rate, the Bank estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument, but does not consider any future credit losses.
Perhitungan suku bunga efektif mencakup biaya transaksi (Catatan2i.2) dan seluruh imbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
The calculation of the effective interest rate includes transaction costs (Note2i.2) and all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.
i.6. Pengukuran nilai wajar i.6. Fair value measurement
Kebijakan berlaku mulai 1 Januari 2015 Nlai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur (orderly transaction) antara pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran di pasar utama atau, jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan dimana Bank memiliki akses pada tanggal tersebut. Nilai wajar liabilitas mencerminkan risiko wanprestasinya.
Policy applicable from 1 January 2015 Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date in the principal market or, in its absence, the most advantageous market to which the Bank has access at that date. The fair value of a liability reflects its non-performance risk.
Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika transaksi atas aset dan liabilitas terjadi dengan frekuensi dan volume yang memadai untuk menyediakan informasi penentuan harga secara berkelanjutan.
When available, the Bank measures the fair value of a financial instrument using the quoted price in an active market for that instrument. A market is regarded as active if transactions for the asset or liability take place with sufficient frequency and volume to provide pricing information on an ongoing basis.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
17
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
i. Aset keuangan dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
i. Financial assets and financial liabilities (Continued)
i.6. Pengukuran nilai wajar (Lanjutan) i.6. Fair value measurement (Continued)
Jika harga kuotasian tidak tersedia di pasar aktif, Bank menggunakan teknik penilaian dengan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi dan relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. Teknik penilaian yang dipilih menggabungkan semua faktor yang diperhitungkan oleh pelaku pasar dalam penentuan harga transaksi.
If there is no quoted price in an active market, then the Bank uses valuation techniques that maximise the use of relevant observable inputs and minimise the use of unobservable inputs. The chosen valuation technique incorporates all of the factors that market participants would take into account in pricing a transaction.
Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima. Jika Bank menetapkan bahwa nilai wajar pada pengakuan awal berbeda dengan harga transaksi dan nilai wajar tidak dapat dibuktikan dengan harga kuotasian di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik atau berdasarkan teknik penilaian yang hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi, maka nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal disesuaikan untuk menangguhkan perbedaan antara nilai wajar pada saat pengakuan awal dan harga transaksi. Setelah pengakuan awal, perbedaan tersebut diakui dalam laba rugi berdasarkan umur dari instrumen tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup.
The best evidence of the fair value of a financial instrument at initial recognition is normally the transaction price, i.e., the fair value of the consideration given or received. If the Bank determines that the fair value at initial recognition differs from the transaction price and the fair value is evidenced neither by a quoted price in an active market for an identical asset or liability nor based on a valuation technique that uses only data from observable markets, then the financial instrument is initially measured at fair value, adjusted to defer the difference between the fair value at initial recognition and the transaction price. Subsequently, that difference is recognised in profit or loss on an appropriate basis over the life of the instrument but no later than when the valuation is wholly supported by observable market data or the transaction is closed out.
Jika aset atau liabilitas yang diukur pada nilai wajar memiliki harga penawaran dan harga permintaan, maka Bank mengukur aset dan posisi long berdasarkan harga penawaran dan mengukur liabilitas dan posisi short berdasarkan harga permintaan.
If an asset or a liability measured at fair value has a bid price and an ask price, then the Bank measures assets and long positions at a bid price and liabilities and short positions at an ask prices.
Kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar, yang terekspos risiko pasar dan risiko kredit yang dikelola oleh Bank berdasarkan eksposur netonya baik terhadap risiko pasar ataupun risiko kredit diukur berdasarkan harga yang akan diterima untuk menjual posisi net long (atau dibayar untuk mengalihkan posisi net short) untuk eksposur risiko tertentu. Penyesuaian pada level kelompok tersebut dialokasikan pada aset dan liabilitas individual berdasarkan penyesuaian risiko relatif dari masing-masing instrumen individual di dalam kelompok.
Portfolios of financial assets and financial liabilities measured at fair value, that are exposed to market risk and credit risk that are managed by the Bank on the basis of the net exposure to either market or credit risk, are measured on the basis of a price that would be received to sell a net long position (or paid to transfer a net short position) for a particular risk exposure. Those portfolio-level adjustments are allocated to the individual assets and liabilities on the basis of the relative risk adjustment of each of the individual instruments in the portfolio.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
18
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
i. Aset keuangan dan liabilitas keuangan
(Lanjutan) i. Financial assets and financial liabilities
(Continued)
i.6. Pengukuran nilai wajar (Lanjutan) i.6. Fair value measurement (Continued)
Kebijakan berlaku sebelum 1 Januari 2015 Policy applicable before 1 January 2015 Sebelum 1 Januari 2015, nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction) pada tanggal pengukuran.
Prior to 1 January 2015, fair value is the amount for which an asset could be exchanged, or a liability settled, between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction on the measurement date.
Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu-waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar.
When available, the Bank measures the fair value of financial instruments using quoted prices in an active market for that instruments. A market is regarded as active if quoted prices are readily and regularly available and represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis.
Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model). Teknik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan input pasar, dan meminimalkan penggunaan taksiran yang bersifat spesifik dari Bank, memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang dapat diterima dalam penetapan harga instrumen keuangan. Input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadai mencerminkan ekspektasi pasar dan ukuran atas faktor risiko dan pengembalian (risk-return) yang melekat pada instrumen keuangan. Bank mengkalibrasi teknik penilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakan harga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama atau atas dasar data pasar lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi.
If a market for a financial instrument is not active, the Bank establishes fair value using a valuation technique. Valuation techniques include the use of recent arm’s length transactions between knowledgeable, willing parties, and if available, reference to the current fair value of other instruments that are substantially the same, discounted cash flows analysis and option pricing models. The chosen valuation technique makes maximum use of market inputs, relies as little as possible on estimates specific to the Bank, incorporates all factors that market participants would consider in setting a price, and is consistent with accepted economic methodologies for pricing financial instruments. Inputs to valuation techniques reasonably represent market expectations and measures of the risk-return factors inherent in thefinancial instrument. The Bank calibrates valuation techniques and tests them for validity using prices from observable current market transactions in the same instrument or based on other available observable market data.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
18
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
i. Aset keuangan dan liabilitas keuangan
(Lanjutan) i. Financial assets and financial liabilities
(Continued)
i.6. Pengukuran nilai wajar (Lanjutan) i.6. Fair value measurement (Continued)
Kebijakan berlaku sebelum 1 Januari 2015 Policy applicable before 1 January 2015 Sebelum 1 Januari 2015, nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction) pada tanggal pengukuran.
Prior to 1 January 2015, fair value is the amount for which an asset could be exchanged, or a liability settled, between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction on the measurement date.
Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu-waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar.
When available, the Bank measures the fair value of financial instruments using quoted prices in an active market for that instruments. A market is regarded as active if quoted prices are readily and regularly available and represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis.
Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model). Teknik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan input pasar, dan meminimalkan penggunaan taksiran yang bersifat spesifik dari Bank, memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang dapat diterima dalam penetapan harga instrumen keuangan. Input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadai mencerminkan ekspektasi pasar dan ukuran atas faktor risiko dan pengembalian (risk-return) yang melekat pada instrumen keuangan. Bank mengkalibrasi teknik penilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakan harga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama atau atas dasar data pasar lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi.
If a market for a financial instrument is not active, the Bank establishes fair value using a valuation technique. Valuation techniques include the use of recent arm’s length transactions between knowledgeable, willing parties, and if available, reference to the current fair value of other instruments that are substantially the same, discounted cash flows analysis and option pricing models. The chosen valuation technique makes maximum use of market inputs, relies as little as possible on estimates specific to the Bank, incorporates all factors that market participants would consider in setting a price, and is consistent with accepted economic methodologies for pricing financial instruments. Inputs to valuation techniques reasonably represent market expectations and measures of the risk-return factors inherent in thefinancial instrument. The Bank calibrates valuation techniques and tests them for validity using prices from observable current market transactions in the same instrument or based on other available observable market data.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
19
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
i. Aset keuangan dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
i. Financial assets and financial liabilities (Continued)
i.6. Pengukuran nilai wajar (Lanjutan) i.6. Fair value measurement (Continued)
Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima, kecuali jika nilai wajar dari instrumen keuangan tersebut ditentukan dengan perbandingan terhadap transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi dari suatu instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi atau pengemasan ulang) atau berdasarkan suatu teknik penilaian yang variabelnya hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi. Jika harga transaksi memberikan bukti terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal, maka instrumen keuangan pada awalnya diukur pada harga transaksi dan selisih antara harga transaksi dan nilai yang sebelumnya diperoleh dari model penilaian diakui dalam laba rugi setelah pengakuan awal tergantung pada masing-masing fakta dan keadaan dari transaksi tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup.
The best evidence of the fair value of a financial instrument at initial recognition is the transaction price, i.e., the fair value of the consideration given or received, unless the fair value of that instrument is evidenced by comparison with other observable current market transactions in the same instrument (i.e., without modification or repackaging) or based on a valuation technique whose variables include only data from observable markets. When transaction price provides the best evidence of fair value at initial recognition, the financial instrument is initially measured at the transaction price and any difference between this price and the value initially obtained from a valuation model is subsequently recognized in profit or loss depending on the individual facts and circumstances of the transaction but not later than when the valuation is supported wholly by observable market data or the transaction is closed out.
Nilai wajar mencerminkan risiko kredit atas instrumen keuangan dan termasuk penyesuaian yang dilakukan untuk memasukkan risiko kredit Bank dan pihak lawan, mana yang lebih sesuai. Taksiran nilai wajar yang diperoleh dari model penilaian akan disesuaikan untuk mempertimbangkan faktor-faktor lainnya, seperti risiko likuiditas atau ketidakpastian model penilaian, sepanjang Bank yakin bahwa keterlibatan suatu pasar pihak ketiga akan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dalam penetapan harga suatu transaksi.
Fair values reflect the credit risk of the financial instruments and include adjustments to take into account the credit risk of the Bank and counterparty where appropriate. Estimated fair values obtained from models are adjusted for any other factors, such as liquidity risk or model uncertainties, to the extent that the Bank believes a third-party market participation would take them into account in pricing a transaction.
Aset keuangan dan posisi long diukur dengan menggunakan harga penawaran; liabilitas keuangan dan posisi short diukur dengan menggunakan harga permintaan. Jika Bank memiliki posisi aset dan liabilitas dimana risiko pasarnya saling hapus, maka Bank dapat menggunakan nilai tengah dari harga pasar sebagai dasar untuk menentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapus tersebut dan menerapkan penyesuaian harga penawaran atau harga permintaan hanya terhadap posisi terbuka neto (net open position), mana yang lebih sesuai.
Financial assets and long positions are measured at a bid price; financial liabilities and short positions are measured at an asking price. Where the Bank has positions with offsetting risk, mid-market prices are used to measure the offsetting risk positions and a bid or asking price adjustment is applied only to the net open position as appropriate.
j. Giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain j. Current accounts with Bank Indonesia and
other banks
Setelah pengakuan awal, giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Subsequent to initial recognition, current accounts with Bank Indonesia and other banks are carried at amortized cost using effective interest method.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
20
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
k. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain
k. Placements with Bank Indonesia and other banks
Setelah pengakuan awal, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Subsequent to initial recognition, placements with Bank Indonesia and other banks are measured at amortized cost using the effective interest method.
l. Aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk
diperdagangkan l. Financial assets and financial liabilities held
for trading Aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan pada saat pengakuan awal dan setelah pengakuan awal diakui dan diukur pada nilai wajar di laporan posisi keuangan, dengan biaya transaksi yang terjadi diakui langsung pada laba rugi tahun berjalan.
Financial assets and financial liabilities held for trading are initially recognized and subsequently measured recognized at fair value in the statement of financial position, with transaction costs recognized immediately in the current year profit or loss.
Semua perubahan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan diakui sebagai bagian dari pendapatan bersih dari transaksi perdagangan pada laba rugi. Keuntungan atau kerugian yang direalisasi pada saat penghentian pengakuan aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan diakui dalam laba rugi tahun berjalan.
All changes in fair value of financial assets and financial liabilities held for trading are recognized as part of net trading income in profit or loss. Gains or losses which are realized when the financial assets and financial liabilities held for trading are derecognized, are recognized in the current year profit or loss.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan termasuk semua derivatif kecuali derivatif untuk tujuan manajemen risiko.
Financial assets and financial liabilities held for trading include all derivatives except for derivatives that are held for risk management purposes.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan tidak direklasifikasi setelah pengakuan awal.
Financial assets and financial liabilities held for trading are not reclassified subsequent to their initial recognition.
m. Derivatif untuk tujuan manajemen risiko m. Derivatives held for risk management
Derivatif untuk tujuan manajemen risiko termasuk semua aset dan liabilitas derivatif yang tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan atau liabilitas keuangan untuk diperdagangkan. Derivatif untuk tujuan manajemen risiko diukur pada nilai wajar di dalam laporan posisi keuangan. Derivatif untuk tujuan manajemen risiko digunakan untuk secara ekonomis melindungi eksposur Bank atas risiko valuta asing yang berhubungan dengan posisi tidak untuk diperdagangkan. Bank tidak menerapkan akuntansi lindung nilai (hedge accounting) atas seluruh instrumen derivatif.
Derivatives held for risk management include all derivative assets and liabilities that are not classified as financial assets or financial liabilities held for trading. Derivatives held for risk management are measured at fair value in the statement of financial position. Derivatives held for risk management are used to economically hedge the Bank’s exposures to currency risk relating to non-trading positions. The Bank did not apply hedge accounting to all of the derivative instruments.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
21
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
m. Derivatif untuk tujuan manajemen risiko (Lanjutan)
m. Derivatives held for risk management (Continued)
Derivatif dapat melekat pada perjanjian kontraktual lainnya (kontrak utama). Bank memperlakukan derivatif melekat secara terpisah, jika dan hanya jika, instrumen campuran (instrumen yang digabungkan) tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; persyaratan atas derivatif melekat akan memenuhi definisi derivatif jika persyaratan tersebut ada di dalam perjanjian yang terpisah; dan karakteristik ekonomi dan risiko dari derivatif melekat tidak berkaitan erat dengan karakteristik ekonomi dan risiko kontrak utama. Derivatif melekat yang dipisahkan dicatat berdasarkan klasifikasinya, dan disajikan di laporan posisi keuangan bersamaan dengan kontrak utamanya.
Derivatives may be embedded in another contractual arrangement (“host contract”). The Bank accounts for embedded derivatives separately from the host contract, if and only if, the hybrid (combined) instrument is not itself carried at fair value through profit or loss; the terms of the embedded derivative would meet the definition of a derivative if they were contained in a separate contract; and the economic characteristics and risks of the embedded derivative are not clearly and closely related to the economic characteristics and risks of the host contract. Separated embedded derivatives are accounted for depending on their classification, and are presented in the statement of financial position together with the host contract.
n. Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali n. Securities purchased under resale
agreements
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual kembali efek-efek yang disepakati dikurangi selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan metode suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu sejak efek-efek tersebut dibeli hingga dijual kembali.
Securities purchased under resale agreements are presented as receivables and stated at the agreed resale price less the difference between the purchase price and the agreed resale price. The difference between the purchase price and the agreed resale price is amortized using the effective interest method as interest income over the year commencing from the acquisition date to the resale date.
o. Tagihan dan utang akseptasi o. Acceptance receivables and payables
Setelah pengakuan awal, tagihan dan utang akseptasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Subsequent to initial recognition, acceptance receivables and payables are measured at amortized cost using the effective interest method.
p. Kredit yang diberikan p. Loans receivable
Setelah pengakuan awal, kredit yang diberikan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Subsequent to initial recognition, loans receivable are measured at amortized cost using the effective interest method.
Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) dicatat sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank.
Syndicated loans are stated in accordance with the risk borne by the Bank.
q. Efek-efek untuk tujuan investasi q. Investment securities
Efek-efek untuk tujuan investasi pada saat pengakuan awal diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi dan setelah pengakuan awal diukur sesuai dengan klasifikasinya masing-masing, sebagai dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual.
Investment securities are initially measured at fair value plus transaction costs and subsequently accounted for in accordance with their classification, as either held-to-maturity or available-for-sale.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
21
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
m. Derivatif untuk tujuan manajemen risiko (Lanjutan)
m. Derivatives held for risk management (Continued)
Derivatif dapat melekat pada perjanjian kontraktual lainnya (kontrak utama). Bank memperlakukan derivatif melekat secara terpisah, jika dan hanya jika, instrumen campuran (instrumen yang digabungkan) tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; persyaratan atas derivatif melekat akan memenuhi definisi derivatif jika persyaratan tersebut ada di dalam perjanjian yang terpisah; dan karakteristik ekonomi dan risiko dari derivatif melekat tidak berkaitan erat dengan karakteristik ekonomi dan risiko kontrak utama. Derivatif melekat yang dipisahkan dicatat berdasarkan klasifikasinya, dan disajikan di laporan posisi keuangan bersamaan dengan kontrak utamanya.
Derivatives may be embedded in another contractual arrangement (“host contract”). The Bank accounts for embedded derivatives separately from the host contract, if and only if, the hybrid (combined) instrument is not itself carried at fair value through profit or loss; the terms of the embedded derivative would meet the definition of a derivative if they were contained in a separate contract; and the economic characteristics and risks of the embedded derivative are not clearly and closely related to the economic characteristics and risks of the host contract. Separated embedded derivatives are accounted for depending on their classification, and are presented in the statement of financial position together with the host contract.
n. Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali n. Securities purchased under resale
agreements
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual kembali efek-efek yang disepakati dikurangi selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan metode suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu sejak efek-efek tersebut dibeli hingga dijual kembali.
Securities purchased under resale agreements are presented as receivables and stated at the agreed resale price less the difference between the purchase price and the agreed resale price. The difference between the purchase price and the agreed resale price is amortized using the effective interest method as interest income over the year commencing from the acquisition date to the resale date.
o. Tagihan dan utang akseptasi o. Acceptance receivables and payables
Setelah pengakuan awal, tagihan dan utang akseptasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Subsequent to initial recognition, acceptance receivables and payables are measured at amortized cost using the effective interest method.
p. Kredit yang diberikan p. Loans receivable
Setelah pengakuan awal, kredit yang diberikan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Subsequent to initial recognition, loans receivable are measured at amortized cost using the effective interest method.
Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) dicatat sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank.
Syndicated loans are stated in accordance with the risk borne by the Bank.
q. Efek-efek untuk tujuan investasi q. Investment securities
Efek-efek untuk tujuan investasi pada saat pengakuan awal diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi dan setelah pengakuan awal diukur sesuai dengan klasifikasinya masing-masing, sebagai dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual.
Investment securities are initially measured at fair value plus transaction costs and subsequently accounted for in accordance with their classification, as either held-to-maturity or available-for-sale.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
22
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
q. Efek-efek untuk tujuan investasi (Lanjutan) q. Investment securities (Continued)
q.1. Dimiliki hingga jatuh tempo q.1. Held to maturity
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penjualan atau reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan dari investasi pada efek-efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo yang belum mendekati tanggal jatuh tempo, akan menyebabkan reklasifikasi atas semua investasi pada efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo ke dalam kelompok tersedia untuk dijual, dan Bank tidak diperkenankan untuk mengklasifikasikan efek-efek sebagai dimiliki hingga jatuh tempo untuk tahun berjalan dan untuk kurun waktu dua tahun mendatang.
Held-to-maturity investments are carried at amortized cost using the effective interest method. Any sale or reclassification of a more than insignificant amount of held-to-maturity investment securities not close to their maturity date, would result in the reclassification of all held-to-maturity investment securities as available-for-sale, and prevent the Bank from classifying investment securities as held-to-maturity for the current year and the following two financial years.
q.2. Tersedia untuk dijual q.2. Available-for-sale
Setelah pengakuan awal, investasi yang tersedia untuk dijual dinyatakan pada nilai wajarnya. Pendapatan bunga diakui dalam laba rugi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi selisih kurs atas efek-efek utang yang tersedia untuk dijual diakui pada laba rugi tahun berjalan.
After initial recognition, available-for-sale investments are carried at fair value. Interest income is recognized in profit or loss using the effective interest method. Foreign exchange gains or losses on available-for-sale debt securities investments are recognized in the current year profit or loss.
Perubahan nilai wajar lainnya diakui secara langsung dalam pendapatan komprehensif lain sampai investasi tersebut dijual atau mengalami penurunan nilai, dimana keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain harus diakui pada laba rugi tahun berjalan berdasarkan metode rata-rata tertimbang.
Other fair value changes are recognized immediately in other comprehensive income until the investment is sold or impaired, where the cumulative gains and losses previously recognized in other comprehensive income are recognized in the current year profit or loss based on a weighted average method.
r. Pajak penghasilan r. Income taxes
Beban pajak terdiri dari beban pajak kini dan beban pajak tangguhan. Beban pajak kini dan pajak tangguhan diakui pada laba rugi kecuali untuk item yang diakui secara langsung di ekuitas atau dalam penghasilan komprehensif lain.
Income tax expense comprises current and deferred tax. Current tax and deferred tax are recognized in profit or loss except to the extent that they relate to items recognized directly in equity or in other comprehensive income.
Beban pajak kini merupakan estimasi utang atau restitusi pajak yang dihitung atas laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan dengan menggunakan tarif pajak yang secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan, dan penyesuaian- penyesuaian lainnya atas provisi pajak pada tahun-tahun sebelumnya, baik untuk disesuaikan dengan pajak penghasilan yang dilaporkan pada laporan pajak tahunan, atau dengan perbedaan yang timbul dari pemeriksaan pajak.
Current tax is the expected tax payable or refundable on taxable income for the year, using tax rates substantially enacted as of the reporting date, and includes true-up adjustments made to the previous years’ tax provisions either to reconcile them with the income tax reported in annual tax returns, or to account for differences arising from tax assessments.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
23
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
r. Pajak penghasilan (Lanjutan) r. Income taxes (Continued)
Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tujuan pelaporan keuangan, dan nilai yang digunakan untuk tujuan perpajakan. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan untuk diterapkan atas perbedaan temporer pada saat pembalikan, berdasarkan peraturan yang berlaku atau secara substantif berlaku pada tanggal pelaporan. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak masa depan, seperti kompensasi rugi fiskal, apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi.
Deferred tax is recognized in respect of temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities for financial reporting purposes, and the amounts used for taxation purposes. Deferred tax is measured at the tax rates that are expected to be applied to temporary differences when they reverse, based on the laws that have been enacted or subtantively enacted at the reporting date. This method also requires the recognition of future tax benefits, such as tax loss carry forwards, to the extent that realization of such benefits is probable.
Koreksi atas kewajiban pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau apabila diajukan keberatan dan atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan atau banding itu diterima.
Amendments to tax obligation are recognized when tax assessment is received or if objection and or appeal is applied, when the results of the objection or appeal are received.
s. Aset tetap s. Fixed assets
Aset tetap diakui pada awalnya sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan termasuk pengeluaran-pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung agar aset tersebut siap digunakan. Setelah pengukuran awal, aset tetap diukur dengan model biaya, yaitu biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.
Fixed assets are initially recognized at cost. Cost includes expenditures directly attributable to bring the assets for their intended use. Subsequent to initial measurement, fixed assets are measured using cost model, which is carried at its cost less accumulated depreciation and accumulated impairment loss.
Pada setiap tanggal pelaporan, nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan dikaji ulang, dan jika diperlukan, akan disesuaikan dan diterapkan sesuai dengan ketentuan PSAK yang berlaku.
At each reporting date, residual values, useful lives and depreciation methods are reviewed and if required, they will be adjusted and applied in accordance with the prevailing PSAK.
Penyusutan dihitung sejak bulan aset tetap yang bersangkutan digunakan, dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat sebagai berikut:
Depreciation is calculated from the month the respective fixed asset is placed into service, using straight line method over the estimated useful lives as follows:
Tahun/Years
Bangunan ruko 20 Shop house Perabot, peralatan dan renovasi kantor 4 - 8 Office furniture, equipment and improvements Komputer perangkat keras 4 Computers hardware
Jika nilai tercatat aset tetap lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset tetap diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat dipulihkan dan rugi penurunan nilai aset dibebankan pada laba rugi tahun yang bersangkutan.
When the carrying amount of fixed assets is higher than its estimated recoverable amount, the carrying amount of fixed assets shall be reduced to its recoverable amount and the impairment losses are charged to profit or loss for the year.
Apabila aset tetap dilepas, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan posisi keuangan, dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laba rugi tahun berjalan.
When assets are disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are eliminated from the statement of financial position, and the resulting gain or loss on the disposal of fixed assets is recognized in the current year profit or loss.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
23
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
r. Pajak penghasilan (Lanjutan) r. Income taxes (Continued)
Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tujuan pelaporan keuangan, dan nilai yang digunakan untuk tujuan perpajakan. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan untuk diterapkan atas perbedaan temporer pada saat pembalikan, berdasarkan peraturan yang berlaku atau secara substantif berlaku pada tanggal pelaporan. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak masa depan, seperti kompensasi rugi fiskal, apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi.
Deferred tax is recognized in respect of temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities for financial reporting purposes, and the amounts used for taxation purposes. Deferred tax is measured at the tax rates that are expected to be applied to temporary differences when they reverse, based on the laws that have been enacted or subtantively enacted at the reporting date. This method also requires the recognition of future tax benefits, such as tax loss carry forwards, to the extent that realization of such benefits is probable.
Koreksi atas kewajiban pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau apabila diajukan keberatan dan atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan atau banding itu diterima.
Amendments to tax obligation are recognized when tax assessment is received or if objection and or appeal is applied, when the results of the objection or appeal are received.
s. Aset tetap s. Fixed assets
Aset tetap diakui pada awalnya sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan termasuk pengeluaran-pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung agar aset tersebut siap digunakan. Setelah pengukuran awal, aset tetap diukur dengan model biaya, yaitu biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.
Fixed assets are initially recognized at cost. Cost includes expenditures directly attributable to bring the assets for their intended use. Subsequent to initial measurement, fixed assets are measured using cost model, which is carried at its cost less accumulated depreciation and accumulated impairment loss.
Pada setiap tanggal pelaporan, nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan dikaji ulang, dan jika diperlukan, akan disesuaikan dan diterapkan sesuai dengan ketentuan PSAK yang berlaku.
At each reporting date, residual values, useful lives and depreciation methods are reviewed and if required, they will be adjusted and applied in accordance with the prevailing PSAK.
Penyusutan dihitung sejak bulan aset tetap yang bersangkutan digunakan, dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat sebagai berikut:
Depreciation is calculated from the month the respective fixed asset is placed into service, using straight line method over the estimated useful lives as follows:
Tahun/Years
Bangunan ruko 20 Shop house Perabot, peralatan dan renovasi kantor 4 - 8 Office furniture, equipment and improvements Komputer perangkat keras 4 Computers hardware
Jika nilai tercatat aset tetap lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset tetap diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat dipulihkan dan rugi penurunan nilai aset dibebankan pada laba rugi tahun yang bersangkutan.
When the carrying amount of fixed assets is higher than its estimated recoverable amount, the carrying amount of fixed assets shall be reduced to its recoverable amount and the impairment losses are charged to profit or loss for the year.
Apabila aset tetap dilepas, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan posisi keuangan, dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laba rugi tahun berjalan.
When assets are disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are eliminated from the statement of financial position, and the resulting gain or loss on the disposal of fixed assets is recognized in the current year profit or loss.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
24
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
t. Aset takberwujud t. Intangible assets
Aset takberwujud terdiri dari perangkat lunak yang dibeli dan dikembangkan secara internal oleh Bank yang dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.
Intangible assets consist of software acquired and internally developed by the Bank which is stated at cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses.
Perangkat lunak yang dibeli pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan yang mencakup semua biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam mempersiapkan aset tersebut sehingga siap digunakan. Setelah pengakuan awal, perangkat lunak diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.
Software acquired is initially measured at acquisition costs which include all costs directly attributable in preparing the assets for their intended use. Subsequent to initial recognition, software is measured at cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses.
Pengeluaran untuk pengembangan perangkat lunak secara internal diakui sebagai aset ketika Bank dapat mendemonstrasikan maksud dan kemampuannya untuk menyelesaikan pengembangan dan memakai perangkat lunak tersebut dalam menghasilkan keuntungan ekonomis di masa mendatang, dan dapat secara andal mengukur biaya untuk menyelesaikan pengembangan. Biaya yang dikapitalisasi dari pengembangan perangkat lunak secara internal mencakup semua biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam proses pengembangan, dan akan diamortisasi selama masa manfaatnya. Perangkat lunak yang dikembangkan secara internal dinyatakan sebesar biaya yang dikapitalisasi dikurangi akumulasi amortisasi dan rugi penurunan nilai.
Expenditures on internally developed software are recognized as an asset when the Bank is able to demonstrate its intention and ability to complete the development and use the software in a manner that will generate future economic benefits, and can reliably measure the costs to complete the development. The capitalized costs of internally developed software include all costs directly attributable to develop the software, and are amortized over its useful lives. Internally developed software is stated at capitalized cost less accumulated amortization and impairment losses.
Pengeluaran selanjutnya yang jumlahnya signifikan akan dikapitalisasi hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat ekonomis aset yang bersangkutan di masa mendatang. Semua pengeluaran lainnya dibebankan pada saat terjadinya.
Significant subsequent expenditure on software is capitalized only when it increases the future economic benefits embodied in the specific asset to which it relates. All other expenditures are expensed as incurred.
Amortisasi diakui dalam laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang masa manfaat dari perangkat lunak tersebut, dari tanggal perangkat lunak tersebut tersedia untuk dipakai. Estimasi masa manfaat ekonomis dari perangkat lunak berkisar antara 4 sampai dengan 8 tahun.
Amortization is recognized in profit or loss on a straight line method over the estimated useful life of the software, from the date that it is available for use. The estimated useful life of software ranging from 4 to 8 years.
u. Identifikasi dan pengukuran kerugian penurunan
nilai u. Identification and measurement of impairment
losses Aset Keuangan Financial assets
Pada setiap tanggal pelaporan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
At each reporting date, the Bank assesses whether there is objective evidence that financial assets not carried at fair value through profit or loss are impaired. Financial assets are impaired when objective evidence demonstrates that a loss event has occurred after the initial recognition of the asset and that the loss event has an impact on the future cash flows on the asset that can be estimated reliably.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
24
SIGNIFIKAN (Lanjutan) (Continued) t. Aset takberwujud t. Intangible assets Aset takberwujud terdiri dari perangkat lunak yang dibeli dan dikembangkan secara internal oleh Bank yang dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.
Intangible assets consist of software acquired and internally developed by the Bank which is stated at cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses.
Perangkat lunak yang dibeli pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan yang mencakup semua biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam mempersiapkan aset tersebut sehingga siap digunakan. Setelah pengakuan awal, perangkat lunak diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.
Software acquired is initially measured at acquisition costs which include all costs directly attributable in preparing the assets for their intended use. Subsequent to initial recognition, software is measured at cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses.
Pengeluaran untuk pengembangan perangkat lunak secara internal diakui sebagai aset ketika Bank dapat mendemonstrasikan maksud dan kemampuannya untuk menyelesaikan pengembangan dan memakai perangkat lunak tersebut dalam menghasilkan keuntungan ekonomis di masa mendatang, dan dapat secara andal mengukur biaya untuk menyelesaikan pengembangan. Biaya yang dikapitalisasi dari pengembangan perangkat lunak secara internal mencakup semua biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam proses pengembangan, dan akan diamortisasi selama masa manfaatnya. Perangkat lunak yang dikembangkan secara internal dinyatakan sebesar biaya yang dikapitalisasi dikurangi akumulasi amortisasi dan rugi penurunan nilai.
Expenditures on internally developed software are recognized as an asset when the Bank is able to demonstrate its intention and ability to complete the development and use the software in a manner that will generate future economic benefits, and can reliably measure the costs to complete the development. The capitalized costs of internally developed software include all costs directly attributable to develop the software, and are amortized over its useful lives. Internally developed software is stated at capitalized cost less accumulated amortization and impairment losses.
Pengeluaran selanjutnya yang jumlahnya signifikan akan dikapitalisasi hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat ekonomis aset yang bersangkutan di masa mendatang. Semua pengeluaran lainnya dibebankan pada saat terjadinya.
Significant subsequent expenditure on software is capitalized only when it increases the future economic benefits embodied in the specific asset to which it relates. All other expenditures are expensed as incurred.
Amortisasi diakui dalam laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang masa manfaat dari perangkat lunak tersebut, dari tanggal perangkat lunak tersebut tersedia untuk dipakai. Estimasi masa manfaat ekonomis dari perangkat lunak berkisar antara 4 sampai dengan 8 tahun.
Amortization is recognized in profit or loss on a straight line method over the estimated useful life of the software, from the date that it is available for use. The estimated useful life of software ranging from 4 to 8 years.
u. Identifikasi dan pengukuran kerugian penurunan nilai u. Identification and measurement of impairment losses Aset Keuangan Financial assets Pada setiap tanggal pelaporan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
At each reporting date, the Bank assesses whether there is objective evidence that financial assets not carried at fair value through profit or loss are impaired. Financial assets are impaired when objective evidence demonstrates that a loss event has occurred after the initial recognition of the asset and that the loss event has an impact on the future cash flows on the asset that can be estimated reliably.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
25
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
u. Identifikasi dan pengukuran kerugian
penurunan nilai (Lanjutan) u. Identification and measurement of impairment
losses (Continued)
Aset Keuangan (Lanjutan) Financial assets (Continued)
Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, restrukturisasi kredit atau uang muka oleh Bank dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur atau penerbit akan dinyatakan pailit, hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur atau penerbit dalam kelompok tersebut atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Objective evidence that financial assets are impaired can include default or delinquency by a borrower, restructuring of a loan or advance by the Bank on terms that the Bank would not otherwise consider, indications that a borrower or issuer will enter bankruptcy, the disappearance of an active market for a security due to financial difficulties, or other observable data relating to a group of assets such as adverse changes in the payment status of borrowers or issuers in the group or economic conditions that correlate with defaults in the group.
Bank menentukan bukti penurunan nilai atas aset keuangan secara individual dan kolektif. Evaluasi penurunan nilai secara individual dilakukan terhadap aset keuangan yang signifikan.
The Bank considers evidence of impairment for financial assets at both specific and collective level. All individually significant financial assets are assessed for specific impairment.
Semua aset keuangan yang signifikan secara individual yang tidak mengalami penurunan nilai secara individual dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilai yang sudah terjadi namun belum diidentifikasi. Aset keuangan yang tidak signifikan secara individual akan dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilainya dengan mengelompokkan aset keuangan tersebut berdasarkan karakteristik risiko yang serupa. Aset keuangan yang dievaluasi secara individual untuk penurunan nilai, dan dimana kerugian penurunan nilai diakui, tidak lagi termasuk dalam penurunan nilai secara kolektif.
All individually significant financial assets not to be individually impaired are then collectively assessed for any impairment that has been incurred but not yet identified. Financial assets that are not individually significant are collectively assessed for impairment by grouping together such financial assets with similar risk characteristics. Financial assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is recognized are no longer included in a collective assessment of impairment.
Dalam menentukan penurunan nilai secara kolektif, Bank menggunakan model statistik dari tren probability of default di masa lalu, waktu pemulihan dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit saat ini mungkin menyebabkan kerugian aktual lebih besar atau lebih kecil daripada yang dihasilkan oleh model statistik. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan waktu pemulihan yang diharapkan di masa datang secara berkala dibandingkan dengan hasil aktual yang diperoleh untuk memastikan bahwa model statistik yang digunakan masih memadai.
In assessing collective impairment, the Bank uses statistical modelling of historical trends of the probability of default, timing of recoveries and the amount of loss incurred, adjusted for management’s judgment as to whether current economic and credit conditions are such that the actual losses are likely to be greater or less than suggested by historical modelling. Default rates, loss rates and the expected timing of future recoveries are regularly benchmarked against actual outcomes to ensure that they remain appropriate.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
24
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
t. Aset takberwujud t. Intangible assets
Aset takberwujud terdiri dari perangkat lunak yang dibeli dan dikembangkan secara internal oleh Bank yang dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.
Intangible assets consist of software acquired and internally developed by the Bank which is stated at cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses.
Perangkat lunak yang dibeli pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan yang mencakup semua biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam mempersiapkan aset tersebut sehingga siap digunakan. Setelah pengakuan awal, perangkat lunak diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.
Software acquired is initially measured at acquisition costs which include all costs directly attributable in preparing the assets for their intended use. Subsequent to initial recognition, software is measured at cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses.
Pengeluaran untuk pengembangan perangkat lunak secara internal diakui sebagai aset ketika Bank dapat mendemonstrasikan maksud dan kemampuannya untuk menyelesaikan pengembangan dan memakai perangkat lunak tersebut dalam menghasilkan keuntungan ekonomis di masa mendatang, dan dapat secara andal mengukur biaya untuk menyelesaikan pengembangan. Biaya yang dikapitalisasi dari pengembangan perangkat lunak secara internal mencakup semua biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam proses pengembangan, dan akan diamortisasi selama masa manfaatnya. Perangkat lunak yang dikembangkan secara internal dinyatakan sebesar biaya yang dikapitalisasi dikurangi akumulasi amortisasi dan rugi penurunan nilai.
Expenditures on internally developed software are recognized as an asset when the Bank is able to demonstrate its intention and ability to complete the development and use the software in a manner that will generate future economic benefits, and can reliably measure the costs to complete the development. The capitalized costs of internally developed software include all costs directly attributable to develop the software, and are amortized over its useful lives. Internally developed software is stated at capitalized cost less accumulated amortization and impairment losses.
Pengeluaran selanjutnya yang jumlahnya signifikan akan dikapitalisasi hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat ekonomis aset yang bersangkutan di masa mendatang. Semua pengeluaran lainnya dibebankan pada saat terjadinya.
Significant subsequent expenditure on software is capitalized only when it increases the future economic benefits embodied in the specific asset to which it relates. All other expenditures are expensed as incurred.
Amortisasi diakui dalam laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang masa manfaat dari perangkat lunak tersebut, dari tanggal perangkat lunak tersebut tersedia untuk dipakai. Estimasi masa manfaat ekonomis dari perangkat lunak berkisar antara 4 sampai dengan 8 tahun.
Amortization is recognized in profit or loss on a straight line method over the estimated useful life of the software, from the date that it is available for use. The estimated useful life of software ranging from 4 to 8 years.
u. Identifikasi dan pengukuran kerugian penurunan
nilai u. Identification and measurement of impairment
losses Aset Keuangan Financial assets
Pada setiap tanggal pelaporan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
At each reporting date, the Bank assesses whether there is objective evidence that financial assets not carried at fair value through profit or loss are impaired. Financial assets are impaired when objective evidence demonstrates that a loss event has occurred after the initial recognition of the asset and that the loss event has an impact on the future cash flows on the asset that can be estimated reliably.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
26
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
u. Identifikasi dan pengukuran kerugian penurunan nilai (Lanjutan)
u. Identification and measurement of impairment losses (Continued)
Aset Keuangan (Lanjutan) Financial assets (Continued)
Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralized financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. Kerugian yang terjadi diakui pada laba rugi dan dicatat pada akun cadangan kerugian atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai menyebabkan jumlah kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laba rugi tahun berjalan.
Impairment losses on financial assets carried at amortized cost are measured as the difference between the carrying amount of the financial assets and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial assets’ original effective interest rate. The calculation of the present value of the estimated future cash flows of a collateralized financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable. Losses are recognized in profit or loss and recorded in an allowance account against financial assets carried at amortized cost. Interest on the impaired financial asset continues to be recognized using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss. When a subsequent event causes the amount of impairment loss to decrease, the impairment loss is reversed through the current year profit or loss.
Jika persyaratan kredit, piutang atau investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang atau dimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka penurunan nilai diukur dengan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah.
If the terms of a loan, receivable or held-to-maturity investment are renegotiated or otherwise modified because of financial difficulties of the borrower or issuer, impairment is measured using the original effective interest before the modification of terms.
Aset non-keuangan Non-financial assets Pada setiap akhir periode pelaporan, Bank menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai. Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Bank mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
At the end of each reporting date, the Bank reviews the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss. Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Bank estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi tahun berjalan.
Estimated recoverable amount is the higher of net selling price or value in use. If the recoverable amount of a non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against profit or loss for the year.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
27
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
v. Simpanan dari nasabah dan bank-bank lain v. Deposits from customers and other banks
Setelah pengakuan awal, simpanan dari nasabah dan bank-bank lain diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Subsequent to initial recognition, deposits from customers and other banks are measured at their amortized cost using the effective interest method.
w. Imbalan pasca-kerja w. Post-employment benefits
Liabilitas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah liabilitas imbalan pasca-kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected-unit-credit.
The obligation for post-employment benefits is calculated at the present value of estimated future benefits that the employees have earned in return for their services in the current and prior periods. The calculation is performed by an independent actuary using the projected-unit-credit method.
Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai penghasilan komprehensif lain pada periode dimana hal tersebut terjadi.
Actuarial gains or losses are recognized as other comprehensive income in the period in which they arise.
Mulai tanggal 1 Januari 2015, ketika imbalan pasca-kerja berubah, porsi imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu, dibebankan atau dikreditkan segera dalam laba rugi.
Starting 1 January 2015, when the plan benefits change, the portion of the benefits that plan relate to past service by employees is charge or credited immediately to profit or loss.
Sebelum tanggal 1 Januari 2015, ketika imbalan pasca-kerja berubah, porsi imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan atau dikreditkan dalam laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus selama rata-rata masa kerja karyawan hingga imbalan pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested). Porsi imbalan pasca-kerja yang telah menjadi hak karyawan diakui segera sebagai beban dalam laba rugi tahun berjalan.
Prior to 1 January 2015, when the plan benefits change, the portion of the benefits that relate to past service by employees is reflected in the profit or loss on a straight-line basis over the estimated average remaining vesting period. To the extent that the benefits vest immediately, the expense is recognized immediately in current year profit or loss.
Tidak terdapat dampak yang siginifikan dari penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013) terhadap laporan keuangan.
There is no material effect from the implementation of PSAK No. 24 (2013 Revision) to the financial statements.
x. Modal saham x. Share capital
Saham diklasifikasikan sebagai ekuitas jika tidak terdapat kewajiban kontraktual untuk mentransfer kas atau aset keuangan lainnya.
Shares are classified as equity when there is no contractual obligation to transfer cash or other financial assets.
y. Pendapatan dan beban bunga y. Interest income and expense
Pendapatan dan beban bunga diakui pada laba rugi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dari instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang.
Interest income and expense are recognized in profit or loss using the effective interest method. The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments and receipts through the expected life of the financial asset or financial liability (or, where appropriate, a shorter period) to the carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Bank estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but not future credit losses.
Perhitungan suku bunga efektif mencakup seluruh biaya transaksi (Catatan 2i.2) dan seluruh imbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
The calculation of the effective interest rate includes transaction costs (Note 2i.2) and all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
26
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
u. Identifikasi dan pengukuran kerugian penurunan nilai (Lanjutan)
u. Identification and measurement of impairment losses (Continued)
Aset Keuangan (Lanjutan) Financial assets (Continued)
Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralized financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. Kerugian yang terjadi diakui pada laba rugi dan dicatat pada akun cadangan kerugian atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai menyebabkan jumlah kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laba rugi tahun berjalan.
Impairment losses on financial assets carried at amortized cost are measured as the difference between the carrying amount of the financial assets and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial assets’ original effective interest rate. The calculation of the present value of the estimated future cash flows of a collateralized financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable. Losses are recognized in profit or loss and recorded in an allowance account against financial assets carried at amortized cost. Interest on the impaired financial asset continues to be recognized using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss. When a subsequent event causes the amount of impairment loss to decrease, the impairment loss is reversed through the current year profit or loss.
Jika persyaratan kredit, piutang atau investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang atau dimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka penurunan nilai diukur dengan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah.
If the terms of a loan, receivable or held-to-maturity investment are renegotiated or otherwise modified because of financial difficulties of the borrower or issuer, impairment is measured using the original effective interest before the modification of terms.
Aset non-keuangan Non-financial assets Pada setiap akhir periode pelaporan, Bank menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai. Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Bank mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
At the end of each reporting date, the Bank reviews the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss. Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Bank estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi tahun berjalan.
Estimated recoverable amount is the higher of net selling price or value in use. If the recoverable amount of a non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against profit or loss for the year.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
27
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
v. Simpanan dari nasabah dan bank-bank lain v. Deposits from customers and other banks
Setelah pengakuan awal, simpanan dari nasabah dan bank-bank lain diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Subsequent to initial recognition, deposits from customers and other banks are measured at their amortized cost using the effective interest method.
w. Imbalan pasca-kerja w. Post-employment benefits
Liabilitas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah liabilitas imbalan pasca-kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected-unit-credit.
The obligation for post-employment benefits is calculated at the present value of estimated future benefits that the employees have earned in return for their services in the current and prior periods. The calculation is performed by an independent actuary using the projected-unit-credit method.
Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai penghasilan komprehensif lain pada periode dimana hal tersebut terjadi.
Actuarial gains or losses are recognized as other comprehensive income in the period in which they arise.
Mulai tanggal 1 Januari 2015, ketika imbalan pasca-kerja berubah, porsi imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu, dibebankan atau dikreditkan segera dalam laba rugi.
Starting 1 January 2015, when the plan benefits change, the portion of the benefits that plan relate to past service by employees is charge or credited immediately to profit or loss.
Sebelum tanggal 1 Januari 2015, ketika imbalan pasca-kerja berubah, porsi imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan atau dikreditkan dalam laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus selama rata-rata masa kerja karyawan hingga imbalan pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested). Porsi imbalan pasca-kerja yang telah menjadi hak karyawan diakui segera sebagai beban dalam laba rugi tahun berjalan.
Prior to 1 January 2015, when the plan benefits change, the portion of the benefits that relate to past service by employees is reflected in the profit or loss on a straight-line basis over the estimated average remaining vesting period. To the extent that the benefits vest immediately, the expense is recognized immediately in current year profit or loss.
Tidak terdapat dampak yang siginifikan dari penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013) terhadap laporan keuangan.
There is no material effect from the implementation of PSAK No. 24 (2013 Revision) to the financial statements.
x. Modal saham x. Share capital
Saham diklasifikasikan sebagai ekuitas jika tidak terdapat kewajiban kontraktual untuk mentransfer kas atau aset keuangan lainnya.
Shares are classified as equity when there is no contractual obligation to transfer cash or other financial assets.
y. Pendapatan dan beban bunga y. Interest income and expense
Pendapatan dan beban bunga diakui pada laba rugi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dari instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang.
Interest income and expense are recognized in profit or loss using the effective interest method. The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments and receipts through the expected life of the financial asset or financial liability (or, where appropriate, a shorter period) to the carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Bank estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but not future credit losses.
Perhitungan suku bunga efektif mencakup seluruh biaya transaksi (Catatan 2i.2) dan seluruh imbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
The calculation of the effective interest rate includes transaction costs (Note 2i.2) and all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
28
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
y. Pendapatan dan beban bunga (Lanjutan) y. Interest income and expense (Continued)
Pendapatan dan beban bunga yang disajikan pada laba rugi merupakan bunga atas aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dan efek-efek untuk tujuan investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual yang dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif.
Interest income and expense presented in profit or loss represent the interest on financial assets and financial liabilities at amortized cost and held-to-maturity and available-for-sale investment securities calculated using the effective interest method.
z. Provisi dan komisi z. Fees and commissions
Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang signifikan dan merupakan bagian integral dari suku bunga efektif dari aset keuangan dan liabilitas keuangan dimasukkan ke dalam perhitungan suku bunga efektif.
Significant fees and commission income and expenses that are integral to the effective interest rate on a financial asset or financial liability are included in the measurement of the effective interest rate.
Untuk penarikan dan pembayaran (arus kas) pinjaman yang sulit diprediksi, seperti pinjaman yang bersifat revolving dan pinjaman rekening koran, Bank menggunakan metode garis lurus dalam melakukan amortisasi pendapatan dan beban provisi dan komisi.
For loans with unpredicted cash flows such as revolving loans and overdraft, the Bank applies straight-line method in amortizing the fees and commission income and expenses.
Pendapatan provisi dan komisi lainnya, termasuk pendapatan provisi yang terkait dengan kredit, provisi sebagai pengatur sindikasi, provisi terkait ekspor impor dan provisi jasa diakui pada saat jasa tersebut dilakukan. Atas komitmen kredit yang tidak diharapkan adanya penarikan kredit, provisi dari komitmen kredit tersebut diakui berdasarkan metode garis lurus selama jangka waktu komitmen.
Other fees and commission income, including credit related fees, syndication lead arranger fees, export import related fees and service fees are recognized as the related services are performed. When a loan commitment is not expected to result in the draw-down of a loan, loan commitment fees are recognized on a straight-line basis over the commitment period.
Beban provisi dan komisi lainnya yang terutama terkait dengan provisi transaksi antar bank dan broker, diakui sebagai beban pada saat jasa tersebut diterima.
Other fees and commission expense which are mainly related to inter-bank transaction and brokerage fees, are expensed as the services are received.
aa. Keuntungan (kerugian) transaksi perdagangan-
bersih aa. Net trading gain (loss)
ab. Keuntungan (kerugian) dari instrumen keuangan
pada nilai wajar melalui laba rugi lainnya-bersih ab. Gain (loss) from other financial instruments
at fair value through profit or loss
Pendapatan dari instrumen keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi lainnya berkaitan dengan derivatif untuk tujuan manajemen risiko yang bukan merupakan bagian dari kualifikasi hubungan lindung nilai dan termasuk semua perubahan nilai wajar yang sudah dan belum terealisasi, bunga dan selisih kurs mata uang.
Net income from other financial instruments at fair value through profit or loss relates to derivatives held for risk management purposes that do not form part of qualifying hedge relationships and includes all realized and unrealized fair value changes, interest and foreign exchange differences.
Pendapatan bersih transaksi perdagangan terdiri dari keuntungan atau kerugian bersih terkait dengan aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan, termasuk seluruh perubahan nilai wajar yang direalisasi maupun yang belum direalisasi, bunga dan selisih kurs.
Net trading income comprises of net gains or losses related to financial assets and liabilities held for trading, and includes all realized and unrealized fair value changes, interest and foreign exchange differences.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
29
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Pendahuluan dan gambaran umum Introduction and overview Bank memiliki eksposur terhadap risiko-risiko atas instrumen keuangan sebagai berikut:
The Bank has exposure to the following risks from financial instruments:
a. Risiko kredit a. Credit risk b. Risiko likuiditas b. Liquidity risk c. Risiko pasar c. Market risk d. Risiko operasional d. Operational risk Manajemen risiko merupakan bagian integral dari strategi bisnis Bank untuk mempertahankan kesehatan keuangan dan integritas Bank.
Risk management is an integral part of the business strategy of the Bank to maintain the Bank's financial soundness and integrity.
Prinsip manajemen risiko memfasilitasi perkembangan bisnis Bank melalui kerangka manajemen risiko yang menyeimbangkan risiko dan imbalan yang meliputi pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi; kecukupan pada kebijakan, prosedur, dan penetapan limit; kecukupan pada proses identifikasi, pengukuran, pengawasan, dan pengendalian risiko, serta Sistem Informasi Manajemen Risiko; dan sistem pengendalian internal.
The principle of risk management facilitates the Bank’s business development through a risk management framework that balancing between risks and returns which includes active oversight from the Board of Commissioners and Board of Directors; sufficiency of policy, procedure, and limit establishment; sufficiency of identification process, measurement, surveillance, and risk control, and Risk Management Information System; and internal control system.
Pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi Active oversight from the Board of Commissioners
and Board of Directors
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab atas efektivitas pelaksanaan manajemen risiko Bank. Oleh karena itu, Dewan Komisaris mengadakan pertemuan dengan Direksi, Komite Pemantau Risiko, dan Kepala Grup Manajemen Risiko secara teratur untuk meninjau masalah manajemen risiko dan rencana perbaikan (jika ada). Direksi mengevaluasi kebijakan manajemen risiko dan Dewan Komisaris menyetujuinya. Selain itu, Dewan Komisaris dan Direksi mengkaji Laporan Profil Risiko, mengevaluasi pelaksanaan sistem pengendalian Bank, memastikan struktur organisasi dan sumber daya manusia yang memadai dalam rangka mendukung penerapan manajemen risiko secara efektif sesuai dengan karakteristik, kompleksitas dan profil risiko Bank.
The Board of Commissioners and Board of Directors are responsible for the effectiveness of the implementation of risk management in the Bank. Therefore, the Board of Commissioners holds a meeting with the Board of Directors, Risk Monitoring Committee, and Head of Risk Management on a regular basis, to review risk management matters and improvement plans (if any). The Board of Directors evaluates risk management policies and the Board of Commissioners approves it. In addition, the Board of Commissioners and the Board of Directors review Risk Profile Report, evaluate the implementation of the Bank’s control system, ensure the adequacy of the organization structure and human resources in order to support the implementation of risk management effectively in accordance with the characteristics, complexities and risk profile of the Bank.
Bank memiliki struktur organisasi yang secara jelas merumuskan peran dan tanggung jawab Dewan Komisaris, Direksi, komite-komite, Grup Manajemen Risiko, Satuan Kerja Operasional, Satuan Kerja Audit Internal dan satuan kerja pendukung lainnya. Grup Manajemen Risiko independen dari unit kerja bisnis Bank dan fungsi pengendalian internal (unit audit internal). Bank juga telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Aset dan Kewajiban, dan Komite Manajemen Risiko. Komite-komite tersebut melaporkan aktivitas mereka kepada Dewan Komisaris dan Direksi secara berkala.
The Bank has a clear organizational structure which formulates the role and responsibility of the Board of Commissioners, the Board of Directors, committees, Risk Management Group, Operational Unit, Internal Audit Unit and other supporting units. The Risk Management Group are independent from the Bank’s business working unit and internal control function (internal audit unit). The Bank has also established Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Asset and Liability Committee, and Risk Management Committee. These committees report their activities to the Board of Commissioners and Board of Directors periodically.
Kebijakan, prosedur, dan penetapan limit Policy, procedure, and limit establishment
Penerapan manajemen risiko Bank didukung dengan kerangka yang mencakup kebijakan dan prosedur manajemen risiko serta penetapan limit risiko dengan memperhatikan antara lain jenis, kompleksitas kegiatan usaha, profil risiko, dan tingkat risiko yang akan diambil serta peraturan yang ditetapkan otoritas dan/atau praktek perbankan yang sehat.
The implementation of the Bank’s risk management is supported by the framework which covers the policy and procedure of the risk management as well as the risk limit in accordance with the types, business complexity, risk profile, risk appetite and the regulation stipulated by the authority and/or the sound banking practice.
Tingkat risiko yang akan diambil tercermin dalam strategi dan sasaran bisnis Bank.
The risk appetite is reflected in the Bank’s business strategy and target.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
28
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
y. Pendapatan dan beban bunga (Lanjutan) y. Interest income and expense (Continued)
Pendapatan dan beban bunga yang disajikan pada laba rugi merupakan bunga atas aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dan efek-efek untuk tujuan investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual yang dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif.
Interest income and expense presented in profit or loss represent the interest on financial assets and financial liabilities at amortized cost and held-to-maturity and available-for-sale investment securities calculated using the effective interest method.
z. Provisi dan komisi z. Fees and commissions
Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang signifikan dan merupakan bagian integral dari suku bunga efektif dari aset keuangan dan liabilitas keuangan dimasukkan ke dalam perhitungan suku bunga efektif.
Significant fees and commission income and expenses that are integral to the effective interest rate on a financial asset or financial liability are included in the measurement of the effective interest rate.
Untuk penarikan dan pembayaran (arus kas) pinjaman yang sulit diprediksi, seperti pinjaman yang bersifat revolving dan pinjaman rekening koran, Bank menggunakan metode garis lurus dalam melakukan amortisasi pendapatan dan beban provisi dan komisi.
For loans with unpredicted cash flows such as revolving loans and overdraft, the Bank applies straight-line method in amortizing the fees and commission income and expenses.
Pendapatan provisi dan komisi lainnya, termasuk pendapatan provisi yang terkait dengan kredit, provisi sebagai pengatur sindikasi, provisi terkait ekspor impor dan provisi jasa diakui pada saat jasa tersebut dilakukan. Atas komitmen kredit yang tidak diharapkan adanya penarikan kredit, provisi dari komitmen kredit tersebut diakui berdasarkan metode garis lurus selama jangka waktu komitmen.
Other fees and commission income, including credit related fees, syndication lead arranger fees, export import related fees and service fees are recognized as the related services are performed. When a loan commitment is not expected to result in the draw-down of a loan, loan commitment fees are recognized on a straight-line basis over the commitment period.
Beban provisi dan komisi lainnya yang terutama terkait dengan provisi transaksi antar bank dan broker, diakui sebagai beban pada saat jasa tersebut diterima.
Other fees and commission expense which are mainly related to inter-bank transaction and brokerage fees, are expensed as the services are received.
aa. Keuntungan (kerugian) transaksi perdagangan-
bersih aa. Net trading gain (loss)
ab. Keuntungan (kerugian) dari instrumen keuangan
pada nilai wajar melalui laba rugi lainnya-bersih ab. Gain (loss) from other financial instruments
at fair value through profit or loss
Pendapatan dari instrumen keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi lainnya berkaitan dengan derivatif untuk tujuan manajemen risiko yang bukan merupakan bagian dari kualifikasi hubungan lindung nilai dan termasuk semua perubahan nilai wajar yang sudah dan belum terealisasi, bunga dan selisih kurs mata uang.
Net income from other financial instruments at fair value through profit or loss relates to derivatives held for risk management purposes that do not form part of qualifying hedge relationships and includes all realized and unrealized fair value changes, interest and foreign exchange differences.
Pendapatan bersih transaksi perdagangan terdiri dari keuntungan atau kerugian bersih terkait dengan aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan, termasuk seluruh perubahan nilai wajar yang direalisasi maupun yang belum direalisasi, bunga dan selisih kurs.
Net trading income comprises of net gains or losses related to financial assets and liabilities held for trading, and includes all realized and unrealized fair value changes, interest and foreign exchange differences.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
29
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Pendahuluan dan gambaran umum Introduction and overview Bank memiliki eksposur terhadap risiko-risiko atas instrumen keuangan sebagai berikut:
The Bank has exposure to the following risks from financial instruments:
a. Risiko kredit a. Credit risk b. Risiko likuiditas b. Liquidity risk c. Risiko pasar c. Market risk d. Risiko operasional d. Operational risk Manajemen risiko merupakan bagian integral dari strategi bisnis Bank untuk mempertahankan kesehatan keuangan dan integritas Bank.
Risk management is an integral part of the business strategy of the Bank to maintain the Bank's financial soundness and integrity.
Prinsip manajemen risiko memfasilitasi perkembangan bisnis Bank melalui kerangka manajemen risiko yang menyeimbangkan risiko dan imbalan yang meliputi pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi; kecukupan pada kebijakan, prosedur, dan penetapan limit; kecukupan pada proses identifikasi, pengukuran, pengawasan, dan pengendalian risiko, serta Sistem Informasi Manajemen Risiko; dan sistem pengendalian internal.
The principle of risk management facilitates the Bank’s business development through a risk management framework that balancing between risks and returns which includes active oversight from the Board of Commissioners and Board of Directors; sufficiency of policy, procedure, and limit establishment; sufficiency of identification process, measurement, surveillance, and risk control, and Risk Management Information System; and internal control system.
Pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi Active oversight from the Board of Commissioners
and Board of Directors
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab atas efektivitas pelaksanaan manajemen risiko Bank. Oleh karena itu, Dewan Komisaris mengadakan pertemuan dengan Direksi, Komite Pemantau Risiko, dan Kepala Grup Manajemen Risiko secara teratur untuk meninjau masalah manajemen risiko dan rencana perbaikan (jika ada). Direksi mengevaluasi kebijakan manajemen risiko dan Dewan Komisaris menyetujuinya. Selain itu, Dewan Komisaris dan Direksi mengkaji Laporan Profil Risiko, mengevaluasi pelaksanaan sistem pengendalian Bank, memastikan struktur organisasi dan sumber daya manusia yang memadai dalam rangka mendukung penerapan manajemen risiko secara efektif sesuai dengan karakteristik, kompleksitas dan profil risiko Bank.
The Board of Commissioners and Board of Directors are responsible for the effectiveness of the implementation of risk management in the Bank. Therefore, the Board of Commissioners holds a meeting with the Board of Directors, Risk Monitoring Committee, and Head of Risk Management on a regular basis, to review risk management matters and improvement plans (if any). The Board of Directors evaluates risk management policies and the Board of Commissioners approves it. In addition, the Board of Commissioners and the Board of Directors review Risk Profile Report, evaluate the implementation of the Bank’s control system, ensure the adequacy of the organization structure and human resources in order to support the implementation of risk management effectively in accordance with the characteristics, complexities and risk profile of the Bank.
Bank memiliki struktur organisasi yang secara jelas merumuskan peran dan tanggung jawab Dewan Komisaris, Direksi, komite-komite, Grup Manajemen Risiko, Satuan Kerja Operasional, Satuan Kerja Audit Internal dan satuan kerja pendukung lainnya. Grup Manajemen Risiko independen dari unit kerja bisnis Bank dan fungsi pengendalian internal (unit audit internal). Bank juga telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Aset dan Kewajiban, dan Komite Manajemen Risiko. Komite-komite tersebut melaporkan aktivitas mereka kepada Dewan Komisaris dan Direksi secara berkala.
The Bank has a clear organizational structure which formulates the role and responsibility of the Board of Commissioners, the Board of Directors, committees, Risk Management Group, Operational Unit, Internal Audit Unit and other supporting units. The Risk Management Group are independent from the Bank’s business working unit and internal control function (internal audit unit). The Bank has also established Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Asset and Liability Committee, and Risk Management Committee. These committees report their activities to the Board of Commissioners and Board of Directors periodically.
Kebijakan, prosedur, dan penetapan limit Policy, procedure, and limit establishment
Penerapan manajemen risiko Bank didukung dengan kerangka yang mencakup kebijakan dan prosedur manajemen risiko serta penetapan limit risiko dengan memperhatikan antara lain jenis, kompleksitas kegiatan usaha, profil risiko, dan tingkat risiko yang akan diambil serta peraturan yang ditetapkan otoritas dan/atau praktek perbankan yang sehat.
The implementation of the Bank’s risk management is supported by the framework which covers the policy and procedure of the risk management as well as the risk limit in accordance with the types, business complexity, risk profile, risk appetite and the regulation stipulated by the authority and/or the sound banking practice.
Tingkat risiko yang akan diambil tercermin dalam strategi dan sasaran bisnis Bank.
The risk appetite is reflected in the Bank’s business strategy and target.
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
30
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko, serta Sistem Informasi Manajemen Risiko
Process of risk identification, measurement, monitoring, and control, also Risk Management Information System
Identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko merupakan bagian utama dari proses penerapan manajemen risiko. Identifikasi risiko Bank mencakup seluruh aktivitas bisnis dengan menganalisa sumber dan kemungkinan timbulnya risiko serta dampaknya. Pengukuran risiko disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank. Pemantauan dilakukan oleh unit yang independen dari pihak yang melakukan transaksi guna memantau dan mengendalikan tingkat dan atau tren risiko. Bank juga telah mengembangkan sistem informasi manajemen yang disesuaikan dengan karakteristik, kegiatan dan kompleksitas kegiatan usaha Bank.
Risk identification, measurement, monitoring, and control are the main parts of the implementation of risk management. The Bank’s risk identification covers all business activities by analyzing the source and possibility of risk as well as its impacts. Risk measurement is aligned with the characteristic and complexities of the business activity. Risk monitoring is done by a unit independent from parties that conduct the transactions to monitor and control the level and or trend of risk. The Bank has also developed a management information system that is aligned to the characteristic, activities and complexities of the Bank’s business activities.
Sistem pengendalian internal Internal control system
Bank memiliki sistem pengendalian internal untuk menjaga aset Bank, menjamin tersedianya pelaporan keuangan dan manajerial yang dapat diandalkan, meningkatkan kepatuhan Bank terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta mengurangi risiko terjadinya kerugian, penyimpangan dan pelanggaran aspek kehati-hatian. Penerapan sistem pengendalian internal adalah tanggung jawab semua Unit Operasional dan unit pendukung serta Unit Internal Audit.
The bank has internal control system to guard the Bank’s assets, ensure the availability and credibility of the financial and managerial reporting, increase the Bank’s compliance towards the applicable provisions and regulations, as well as to reduce the risk of loss, deviations and violations to the prudential aspects. The implementation of the internal control system is the responsibility of all the Operational Units and the supporting units as well as the Internal Audit Unit.
Organisasi manajemen risiko Risk management organization Direksi memiliki tanggung jawab penuh atas penetapan dan pengawasan kerangka manajemen risiko Bank untuk memastikan bahwa risiko-risiko Bank telah dikelola dengan tepat.
The Board of Directors have overall responsibility for the establishment and oversight of the Bank’s risk management framework to ensure that the Bank’s risks are managed in a sound manner.
Selain itu, Manajemen mempunyai: Komite Audit; Komite Pemantau Risiko; Komite Aset dan Liabilitas; Komite Manajemen Risiko;
In addition, the Management has: Audit Committee; Risk Oversight Committee; Asset and Liabilities Committee (ALCO); Risk Management Committee;
yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memantau kebijakan manajemen risiko Bank atas masing-masing areanya. Komite-komite tersebut melaporkan aktivitas mereka secara berkala kepada Dewan Komisaris dan Direksi.
which are responsible for developing and monitoring the Bank’s risk management policies in their specified areas. These committees periodically report their activities to the Board of Commisioners and Board of Directors.
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
31
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Organisasi manajemen risiko (Lanjutan)
Komite Audit Bank memiliki tanggung jawab untuk:
Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal, termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan;
Membahas dan mengkaji perencanaan audit Satuan Kerja Audit Internal dan menelaah temuan mereka secara berkala.
Risk management organization (Continued)
The Bank’s Audit Committee is responsible for:
Monitoring and evaluating the planning and execution of audit and monitoring the follow-up results of the audit in order to assess the adequacy of internal controls including the adequacy of the financial reporting process;
Discussing and reviewing the audit plan of the Internal Audit Unit and reviewing their findings on a periodical basis.
Komite Pemantau Risiko mengawasi perkembangan kebijakan manajemen risiko dan menilai penerapannya. Komite juga memberikan saran mengenai strategi manajemen risiko yang harus diterapkan oleh Bank. Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, Komite Pemantau Risiko akan melakukan pengawasan dan mengevaluasi kinerja Komite Manajemen Risiko dan Grup Manajemen Risiko.
The Risk Oversight Committee supervises the development of risk management policies and assesses its implementation. The Committee also provides advice on the risk management strategy which should be employed by the Bank. In conducting its oversight role, the Risk Oversight Committee will also monitor and evaluate the performance of the Risk Management Committee and Risk Management Group.
Komite Aset dan Kewajiban (ALCO) dibentuk dengan tujuan untuk mengelola aset dan kewajiban Bank. ALCO juga berkewajiban untuk menyeimbangkan kepentingan dari berbagai unit bisnis yang berbeda dengan memaksimalkan manajemen modal melalui pengelolaan risiko likuiditas dan risiko suku bunga dengan prinsip kehati-hatian.
Asset and Liabilities Committee (ALCO) is established to manage the Bank’s asset and liabilities. ALCO is also responsible to balance the interest of different business units by maximizing the capital management through prudent liquidity risk and interest rate risk management.
Komite Manajemen Risiko dibentuk dengan tujuan, diantaranya adalah:
The Risk Management Committee is established with, among others, the following objectives:
Untuk mengidentifikasi seluruh permasalahan risiko
yang terdapat pada seluruh bisnis sejak dini untuk menghindari kerugian yang tidak semestinya terjadi dan untuk memastikan bahwa Bank telah mempertimbangkan seluruh risiko dengan tepat;
To identify all risk issues across all businesses at an early stage to avoid unnecessary losses and to ensure that the Bank has considered all risks properly;
Untuk menjalankan tata kelola dan pengawasan
atas sistem penilaian risiko guna meyakinkan bahwa sistem tersebut telah tepat sasaran dan dipergunakan secara memadai untuk pengendalian risiko pada bisnis.
To exercise governance and oversight over the Bank’s risk rating systems to ensure that they are fit for purpose and adequately utilized to control risks in the business.
Grup Manajemen Risiko (RMG) didirikan sebagai pihak yang independen dalam pengelolaan semua risiko Bank dan bertanggung jawab untuk: Memastikan bahwa bisnis yang dilakukan oleh
setiap divisi sesuai dengan risk appetite yang telah ditetapkan oleh Komite Manajemen Risiko;
Merumuskan dan melaksanakan kebijakan manajemen risiko dan modal, prosedur dan metodologi manajemen risiko untuk setiap unit kerja;
Menyetujui limit risiko Bank; Melakukan penelaahan atas portofolio secara
berkala untuk memastikan bahwa portofolio risiko berada dalam parameter yang dapat diterima; dan
Mengembangkan dan menerapkan infrastruktur dan sistem manajemen risiko dan modal yang sesuai untuk setiap divisi.
Risk Management Group (RMG) was established as an independent unit that should manage all Bank’s risk and responsible to:
Ensure that the business conducted by each
division is consistent with the risk appetite set by the Risk Management Committee;
Formulate and implement risk and capital management policies, procedures and methodologies that are appropriate to each working unit;
Approve Bank’s risk limits; Conduct periodic portfolio reviews to ensure that
the portfolio of risks is within acceptable parameters; and
Develop and implement risk and capital management infrastructures and systems that are appropriate for each division.
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
32
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
a. Manajemen risiko kredit a. Credit risk management
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang disebabkan oleh ketidakmampuan pihak nasabah atau pihak lawan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya. Risiko ini dikelola pada tingkat transaksi, debitur, kelompok debitur, industri dan portofolio. Kebijakan dan tata cara risiko kredit dirancang untuk menjaga keutuhan independensi dan integritas penilaian risiko kredit dan proses persetujuan kredit.
Credit risk is the risk of financial loss from customers and counterparties being unable to fulfill their contractual obligations. This risk is managed at transaction, obligor, group of obligor, industry and portfolio levels. Credit risk policies and procedures are designed to preserve the independence and integrity of the credit risk assessment and credit approval process.
Bank telah menerapkan manajemen risiko kredit, yang mencakup pembentukan kebijakan kredit, pedoman kredit, standar prosedur operasi dan skema penilaian risiko kredit untuk korporasi. Selain itu, Bank juga telah menerapkan proses pemantauan seluruh portofolio kredit secara berkala yang disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi.
The Bank has implemented credit risk management, incorporating the setup of credit policies, guidelines, standard operation procedures and the credit risk rating scheme for corporates. The Bank has also implemented the process of monitoring the total credit portfolio periodically which is to be submitted to the Board of Commissioners and Board of Directors.
Peringkat profil risiko kredit ditentukan melalui pemetaan eksposur risiko ke dalam tabel risk appetite Bank yang memiliki 5 kategori: rendah, rendah ke sedang, sedang, sedang ke tinggi dan tinggi. Selanjutnya, peringkat risiko kredit inheren dikombinasikan dengan hasil pengukuran sistem pengendalian risiko kredit untuk mendapatkan peringkat akhir dari risiko kredit.
The level of credit risk profile was determined by mapping total exposure to the Bank’s risk appetite table which has 5 categories: low, low to moderate, moderate, moderate to high and high. Furthermore, the level of inherent credit risk was combined with credit risk controlling system measurement to get the final level of credit risk.
Pada tahun 2015, profil risiko kredit dinilai pada tingkat rendah ke sedang (2014: rendah).
In 2015, credit risk profile was assessed at low to moderate level (2014: low).
i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit i. Maximum exposure to credit risk
Untuk aset keuangan yang diakui pada laporan posisi keuangan, eksposur maksimum atas risiko kredit setara dengan nilai tercatatnya.
For financial assets recognized in the statement of financial position, the maximum exposure to credit risk equals their carrying amount.
Penerbitan bank garansi dan letters of credit (L/C) yang tidak dapat dibatalkan, eksposur maksimum atas risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus dibayarkan oleh Bank dalam hal timbul kewajiban atas penerbitan garansi dan letters of credit yang tidak dapat dibatalkan. Untuk komitmen kredit, eksposur maksimum atas risiko kredit adalah sebesar jumlah fasilitas yang belum ditarik dari nilai penuh fasilitas kredit yang telah disepakati (committed) kepada nasabah.
For bank guarantees and irrevocable letters of credit (L/C) issued, the maximum exposure to credit risk is the maximum amount that the Bank would have to pay if the obligations of the bank guarantees and irrevocable letters of credit issued are called upon. For credit commitments, the maximum exposure to credit risk is the full amount of the undrawn committed credit facilities granted to customers.
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
33
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan) a. Credit risk management (Continued)
i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit (Lanjutan)
i. Maximum exposure to credit risk (Continued)
Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum risiko kredit Bank atas instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan dan rekening administratif, tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau jaminan kredit lainnya.
The following table presents the Bank’s maximum exposure to credit risk of financial instruments in the statement of financial position and administrative accounts, without taking into account any collaterals held or other credit enhancement.
31 Desember/December 2015 2014
Posisi keuangan Financial position
Giro pada Bank Indonesia 740.982 733.620 Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain 235.406 400.680 Current accounts with other banks Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank-bank lain
1.892.710 681.962
Placements with Bank Indonesia and
other banks Aset keuangan untuk
diperdagangkan
286.685 195.790
Financial assets held for trading Aset derivatif untuk tujuan
manajemen risiko
802 11.251 Derivative assets held for risk
management Efek-efek yang dibeli dengan
janji dijual kembali
- 1.094.516 Securities purchased under resale
agreements Tagihan akseptasi 496.191 506.879 Acceptance receivables Kredit yang diberikan 8.642.431 7.738.323 Loans receivable Efek-efek untuk tujuan
investasi
289.953 750.518
Investment securities
Rekening administratif Administrative accounts Fasilitas kredit kepada
nasabah yang belum digunakan
201.313 233.208
Committed credit facilities
granted to debtors L/C yang tidak dapat
dibatalkan
183.438 230.950
Outstanding irrevocable L/C Garansi yang diterbitkan 357.812 68.822 Guarantees issued
Jumlah 13.327.723 12.646.519 Total
ii. .Analisa risiko konsentrasi kredit ii. Concentration of credit risk analysis
Bank mendorong adanya diversifikasi portofolio kreditnya pada berbagai wilayah geografis, sektor ekonomi, tipe produk dan pihak lawan sebagai upaya untuk meminimalisasi risiko kredit.
The Bank encourages the diversification of its credit portfolio among a variety of geographies, economic sectors, type of products and counterparties in order to minimize its credit risk.
Konsentrasi risiko kredit berdasarkan pihak lawan:
Credit risk concentration by type of counterparty:
31 Desember/December 2015
Giro pada Bank
Indonesia/ Current
accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank-
bank lain/ Current
accounts with other
banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain/ Placement with Bank Indonesia and other
banks
Aset keuangan
untuk diperdagangkan/
Financial assets held for
trading
Aset derivatif
untuk tujuan manajemen
risiko/ Derivative
assets held for risk
management
Tagihan akseptasi/
Acceptance receivables
Kredit yang
diberikan/ Loans
receivable
Efek-efek untuk tujuan
investasi/ Investment securities
Komitmen dan
kontinjensi yang memiliki risiko kredit/ Commitment
and contingencies
with credit risk
Jumlah/ Total %
Korporasi - - - 133 - 406.482 7.977.169 - 741.980 9.125.764 68,47 Corporates
Pemerintah dan Bank Indonesia 740.982 - 1.089.026 245.834 - - - 289.953 - 2.365.795 17,75
Government and Bank Indonesia
Bank - 235.406 803.684 40.718 802 89.709 - - - 1.170.319 8,78 Banks Ritel - - - - - 665.262 - 583 665.845 5.00 Retail
740.982 235.406 1.892.710 286.685 802 496.191 8.642.431 289.953 742.563 13.327.723 100,00
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
34
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan) a. Credit risk management (Continued)
ii. .Analisa risiko konsentrasi kredit (Lanjutan) ii. Concentration of credit risk analysis (Continued)
31 Desember/December 2014
Giro pada Bank
Indonesia/ Current
accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank-
bank lain/ Current
accounts with other
banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain/ Placement with Bank Indonesia and other
banks
Aset keuangan
untuk diperdagangkan/
Financial assets held for
trading
Aset derivatif
untuk tujuan manajemen
risiko/ Derivative
assets held for risk
management
Efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual
kembali/ Securities purchased
under resale agreements
Tagihan akseptasi/
Acceptance receivables
Kredit yang
diberikan/ Loans
receivable
Efek-efek untuk tujuan
investasi/ Investment securities
Komitmen dan
kontinjensi yang memiliki risiko kredit/ Commitment
and contingencies
with credit risk
Jumlah/ Total %
Korporasi - - - 1.603 - - 439.423 7.127.328 - 532.580 8.100.934 64,06 Corporates
Pemerintah dan Bank Indonesia 733.620 - 126.980 144.864 - - - - 750.518 - 1.755.982 13,89
Government and Bank Indonesia
Bank - 400.680 554.982 49.323 11.251 1.094.516 67.456 - - - 2.178.208 17,22 Banks Ritel - - - - - - - 610.995 - 400 611.395 4,83 Retail
733.620 400.680 681.962 195.790 11.251 1.094.516 506.879 7.738.323 750.518 532.980 12.646.519 100,00
Konsentrasi kredit yang diberikan berdasarkan jenis kredit dan sektor ekonomi diungkapkan di dalam Catatan 12.
The concentration of loans receivable by type of loans and economic sectors is disclosed in Note 12.
iii. Analisa risiko kredit iii. Credit risk analysis
Tabel berikut ini menyajikan aset keuangan yang mengalami penurunan nilai, aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai serta aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai.
The following table presents the impaired financial assets, past due but not impaired financial assets and neither past due nor impaired financial assets.
31 Desember/December 2015 Giro pada
Bank Indonesia/
Current accounts with
Bank Indonesia
Giro pada bank-bank lain/Current
accounts with other
banks
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank-bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks
Tagihan akseptasi/
Acceptance receivables
Kredit yang diberikan/
Loans receivable
Efek-efek untuk tujuan investasi/
Investment securites
Aset keuangan yang mengalami penurunan nilai: Impaired financial assets:
Penurunan nilai individual: Individually impaired:
Grade 14 -16: penurunan nilai - - - - 280.079) - Grade 14 -16: impaired Dikurangi: cadangan kerugian
penurunan nilai individual - - - - (85.944) - Less: allowance for Individual
impairment losses - - - - 194.135) - Penurunan nilai kolektif: Collectively impaired:
Telah jatuh tempo 91 - 120 hari - - - - 2.280) - 91 - 120 days past due
Telah jatuh tempo 121 - 180 hari - - - - 9.791) - 121 - 180 days past due
Telah jatuh tempo > 180 hari - - - - 5.869) - > 180 days past due 17.940) Dikurangi: cadangan kerugian
penurunan nilai kolektif - - - - (8.625) - Less: allowance for collective
impairment losses - - - - 9.315) - Aset keuangan yang telah
jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai:
Past due but not impaired financial assets:
Berdasarkan pemeringkat
internal (untuk kredit korporasi):
Based on internal rating (for corporate loans):
Grade 6 - 9: risiko sedang - - - - -) - Grade 6 - 9: medium risk Berdasarkan hari jatuh tempo
[untuk kredit Tenaga Kerja Indonesia (“TKI”) dan kredit konsumen lainnya]:
Based on days past due [for Indonesian Overseas Workers
(“IOW”) and other consumer loans]: Telah jatuh tempo 1 - 30 hari - - - - 20.610) - 1 - 30 days past due Telah jatuh tempo 31 - 60 hari - - - - 10.702) - 31 - 60 days past due Telah jatuh tempo 61 - 90 hari - - - - 10.062) - 61 - 90 days past due
- - - - 41.374) - Dikurangi: cadangan kerugian
penurunan nilai kolektif - - - - (6.091) - Less: allowance for collective
impairment losses - - - - 35.283) -
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
34
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan) a. Credit risk management (Continued)
ii. .Analisa risiko konsentrasi kredit (Lanjutan) ii. Concentration of credit risk analysis (Continued)
31 Desember/December 2014
Giro pada Bank
Indonesia/ Current
accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank-
bank lain/ Current
accounts with other
banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain/ Placement with Bank Indonesia and other
banks
Aset keuangan
untuk diperdagangkan/
Financial assets held for
trading
Aset derivatif
untuk tujuan manajemen
risiko/ Derivative
assets held for risk
management
Efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual
kembali/ Securities purchased
under resale agreements
Tagihan akseptasi/
Acceptance receivables
Kredit yang
diberikan/ Loans
receivable
Efek-efek untuk tujuan
investasi/ Investment securities
Komitmen dan
kontinjensi yang memiliki risiko kredit/ Commitment
and contingencies
with credit risk
Jumlah/ Total %
Korporasi - - - 1.603 - - 439.423 7.127.328 - 532.580 8.100.934 64,06 Corporates
Pemerintah dan Bank Indonesia 733.620 - 126.980 144.864 - - - - 750.518 - 1.755.982 13,89
Government and Bank Indonesia
Bank - 400.680 554.982 49.323 11.251 1.094.516 67.456 - - - 2.178.208 17,22 Banks Ritel - - - - - - - 610.995 - 400 611.395 4,83 Retail
733.620 400.680 681.962 195.790 11.251 1.094.516 506.879 7.738.323 750.518 532.980 12.646.519 100,00
Konsentrasi kredit yang diberikan berdasarkan jenis kredit dan sektor ekonomi diungkapkan di dalam Catatan 12.
The concentration of loans receivable by type of loans and economic sectors is disclosed in Note 12.
iii. Analisa risiko kredit iii. Credit risk analysis
Tabel berikut ini menyajikan aset keuangan yang mengalami penurunan nilai, aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai serta aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai.
The following table presents the impaired financial assets, past due but not impaired financial assets and neither past due nor impaired financial assets.
31 Desember/December 2015 Giro pada
Bank Indonesia/
Current accounts with
Bank Indonesia
Giro pada bank-bank lain/Current
accounts with other
banks
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank-bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks
Tagihan akseptasi/
Acceptance receivables
Kredit yang diberikan/
Loans receivable
Efek-efek untuk tujuan investasi/
Investment securites
Aset keuangan yang mengalami penurunan nilai: Impaired financial assets:
Penurunan nilai individual: Individually impaired:
Grade 14 -16: penurunan nilai - - - - 280.079) - Grade 14 -16: impaired Dikurangi: cadangan kerugian
penurunan nilai individual - - - - (85.944) - Less: allowance for Individual
impairment losses - - - - 194.135) - Penurunan nilai kolektif: Collectively impaired:
Telah jatuh tempo 91 - 120 hari - - - - 2.280) - 91 - 120 days past due
Telah jatuh tempo 121 - 180 hari - - - - 9.791) - 121 - 180 days past due
Telah jatuh tempo > 180 hari - - - - 5.869) - > 180 days past due 17.940) Dikurangi: cadangan kerugian
penurunan nilai kolektif - - - - (8.625) - Less: allowance for collective
impairment losses - - - - 9.315) - Aset keuangan yang telah
jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai:
Past due but not impaired financial assets:
Berdasarkan pemeringkat
internal (untuk kredit korporasi):
Based on internal rating (for corporate loans):
Grade 6 - 9: risiko sedang - - - - -) - Grade 6 - 9: medium risk Berdasarkan hari jatuh tempo
[untuk kredit Tenaga Kerja Indonesia (“TKI”) dan kredit konsumen lainnya]:
Based on days past due [for Indonesian Overseas Workers
(“IOW”) and other consumer loans]: Telah jatuh tempo 1 - 30 hari - - - - 20.610) - 1 - 30 days past due Telah jatuh tempo 31 - 60 hari - - - - 10.702) - 31 - 60 days past due Telah jatuh tempo 61 - 90 hari - - - - 10.062) - 61 - 90 days past due
- - - - 41.374) - Dikurangi: cadangan kerugian
penurunan nilai kolektif - - - - (6.091) - Less: allowance for collective
impairment losses - - - - 35.283) -
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
35
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan) a. Credit risk management (Continued)
iii.Analisa risiko kredit (Lanjutan) iii. Credit risk analysis (Continued)
31 Desember/December 2015 Giro pada
Bank Indonesia/
Current accounts with
Bank Indonesia
Giro pada bank-bank lain/Current
accounts with other
banks
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank-bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks
Tagihan akseptasi/
Acceptance receivables
Kredit yang diberikan/
Loans receivable
Efek-efek untuk tujuan investasi/
Investment securites
Aset keuangan yang belum
jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai:
Neither past due nor impaired financial assets:
Berdasarkan pemeringkat
internal (untuk kredit korporasi):
Based on internal rating (for corporate loans):
Grade 1 - 5: risiko rendah 740.982 235.406 1.892.710 -) 81.107) 289.953 Grade 1 - 5: low risk Grade 6 - 9: risiko sedang - - - 262.359) 5.787.664) - Grade 6 - 9: medium risk Grade 10 -13: risiko tinggi - - - 235.200) 2.047.238) - Grade 10 - 13: high risk
Berdasarkan hari jatuh tempo [untuk kredit Tenaga Kerja
Indonesia (“TKI”) dan kredit konsumen lainnya]:
Based on days past due [for Indonesian Overseas Workers
(“IOW”) and other consumer loans]: Lancar - - - -) 515.223) - Current
740.982 235.406 1.892.710 497.559) 8.431.232) 289.953 Dikurangi: cadangan kerugian
penurunan nilai kolektif - - - (1.368) (27.534) - Less: allowance for collective
impairment losses 740.982 235.406 1.892.710 496.191) 8.403.698) 289.953 740.982 235.406 1.892.710 496.191) 8.642.431) 289.953
31 Desember/December 2014
Giro pada Bank
Indonesia/ Current
accounts with Bank
Indonesia
Giro pada bank-bank lain/Current
accounts with other
banks
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank-bank
lain/ Placements with Bank
Indonesia and other banks
Efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual
kembali/ Securities purchased
under resale agreements
Tagihan akseptasi/
Acceptance receivables
Kredit yang diberikan/
Loans receivable
Efek-efek untuk tujuan investasi/
Investment securites
Aset keuangan yang mengalami penurunan nilai:
Impaired financial assets:
Penurunan nilai individual: Individually impaired:
Grade 14 -16: penurunan nilai - - - - - 226.982) - Grade 14 -16: impaired Dikurangi: cadangan kerugian
penurunan nilai individual - - - - - (78.553) - Less: allowance for Individual
impairment losses - - - - - 148.429) - Penurunan nilai kolektif: Collectively impaired:
Telah jatuh tempo 91 - 120 hari - - - - - 5.385) - 91 - 120 days past due
Telah jatuh tempo 121 - 180 hari - - - - - 8.263) - 121 - 180 days past due
Telah jatuh tempo > 180 hari - - - - - 13.035) - > 180 days past due - - - - - 26.683) - Dikurangi: cadangan kerugian
penurunan nilai kolektif - - - - - (7.292) - Less: allowance for collective
impairment losses - - - - - 19.391) - Aset keuangan yang telah jatuh
tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai:
Past due but not impaired financial assets:
Berdasarkan pemeringkat internal
(untuk kredit korporasi): Based on internal rating (for
corporate loans): Grade 6 - 9: risiko sedang - - - - - 37.817 - Grade 6 - 9: medium risk
Berdasarkan hari jatuh tempo
[untuk kredit Tenaga Kerja Indonesia (“TKI”) dan kredit konsumen lainnya]:
Based on days past due [for Indonesian Overseas Workers
(“IOW”) and other consumer loans]:
Telah jatuh tempo 1 - 30 hari - - - - - 37.656) - 1 - 30 days past due Telah jatuh tempo 31 - 60 hari - - - - - 18.109) - 31 - 60 days past due Telah jatuh tempo 61 - 90 hari - - - - - 9.263) - 61 - 90 days past due
- - - - - 102.845) - Dikurangi: cadangan kerugian
penurunan nilai kolektif - - - - - (4.029) - Less: allowance for collective
impairment losses - - - - - 98.816) -
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
36
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
b. Manajemen risiko kredit (Lanjutan) b. Credit risk management (Continued)
iii.Analisa risiko kredit (Lanjutan) iii. Credit risk analysis (Continued)
31 Desember/December 2014
Giro pada Bank
Indonesia/ Current
accounts with Bank
Indonesia
Giro pada bank-bank lain/Current
accounts with other
banks
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank-bank
lain/ Placements with Bank
Indonesia and other banks
Efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual
kembali/ Securities purchased
under resale agreements
Tagihan akseptasi/
Acceptance receivables
Kredit yang diberikan/
Loans receivable
Efek-efek untuk tujuan investasi/
Investment securites
Aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai:
Neither past due nor impaired
financial assets: Berdasarkan pemeringkat internal
(untuk kredit korporasi): Based on internal rating (for
corporate loans): Grade 1 - 5: risiko rendah 733.620 400.680 681.962 1.094.516 18.296) -) 750.518 Grade 1 - 5: low risk Grade 6 - 9: risiko sedang - - - - 350.216) 5.384.744) - Grade 6 - 9: medium risk Grade 10 - 13: risiko tinggi - - - - 140.473) 1.606.345) - Grade 10 - 13: high risk
Berdasarkan hari jatuh tempo [untuk kredit Tenaga Kerja
Indonesia (“TKI”) dan kredit konsumen lainnya]:
Based on days past due [for Indonesian Overseas Workers
(“IOW”) and other consumer loans]:
Lancar - - - - -) 504.056) - Current 733.620 400.680 681.962 1.094.516 508.985) 7.495.145) 750.518 Dikurangi: cadangan kerugian
penurunan nilai kolektif - - - - (2.106) (23.458) - Less: allowance for collective
impairment losses 733.620 400.680 681.962 1.094.516 506.879) 7.471.687) 750.518 733.620 400.680 681.962 1.094.516 506.879) 7.738.323) 750.518
Proses penentuan grading kredit internal yang diterapkan oleh Bank untuk kredit korporasi (grade 1-16) membedakan eksposur untuk menentukan eksposur mana yang memiliki faktor risiko lebih besar dan tingkat kerugian potensial yang lebih tinggi. Peringkat kredit setiap debitur ditelaah secara berkala dan perubahannya diimplementasikan secepatnya. Peringkat kredit yang diterapkan atas setiap debitur juga mempertimbangkan kualitas kredit dari debitur tersebut yang telah ditentukan oleh bank-bank lain.
The Bank’s internal credit grading determination processes for corporate loans (grade 1-16) differentiate exposures in order to highlight those with greater risk factors and higher potential severity of loss. The credit rating for each debtor is reviewed regularly and any amendments are implemented promptly. The credit rating applied for each debtor also considered credit quality of the respective debtor as determined by other banks.
Kredit yang mengalami penurunan nilai Impaired loans Penurunan nilai kredit secara individu adalah kredit dimana Bank menentukan bahwa terdapat bukti obyektif penurunan nilai dan tidak dapat diharapkan untuk mendapatkan pengembalian pada semua pokok dan bunga yang jatuh tempo sesuai dengan persyaratan di dalam kontrak perjanjian kredit.
Individually impaired loans are loans for which the Bank determines that there is objective evidence of impairment and it does not expect to collect all principal and interest due according to the contractual terms of the loan agreements.
Kredit yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai
Past due but not impaired loans
Kredit yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai adalah kredit yang pembayaran bunga dan pokok berdasarkan kontraktual telah jatuh tempo, namun atas dasar nilai jaminan/agunan yang tersedia dan/atau tahap penagihan jumlah yang terhutang, Bank yakin bahwa penurunan nilai belum terjadi.
Past due but not impaired loans are those for which contractual interest or principal payments are past due, but the Bank believes that there was no impairment yet on the basis of the value of security/collateral pledged on those loans and/or the stage of collection on outstanding loans.
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
36
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
b. Manajemen risiko kredit (Lanjutan) b. Credit risk management (Continued)
iii.Analisa risiko kredit (Lanjutan) iii. Credit risk analysis (Continued)
31 Desember/December 2014
Giro pada Bank
Indonesia/ Current
accounts with Bank
Indonesia
Giro pada bank-bank lain/Current
accounts with other
banks
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank-bank
lain/ Placements with Bank
Indonesia and other banks
Efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual
kembali/ Securities purchased
under resale agreements
Tagihan akseptasi/
Acceptance receivables
Kredit yang diberikan/
Loans receivable
Efek-efek untuk tujuan investasi/
Investment securites
Aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai:
Neither past due nor impaired
financial assets: Berdasarkan pemeringkat internal
(untuk kredit korporasi): Based on internal rating (for
corporate loans): Grade 1 - 5: risiko rendah 733.620 400.680 681.962 1.094.516 18.296) -) 750.518 Grade 1 - 5: low risk Grade 6 - 9: risiko sedang - - - - 350.216) 5.384.744) - Grade 6 - 9: medium risk Grade 10 - 13: risiko tinggi - - - - 140.473) 1.606.345) - Grade 10 - 13: high risk
Berdasarkan hari jatuh tempo [untuk kredit Tenaga Kerja
Indonesia (“TKI”) dan kredit konsumen lainnya]:
Based on days past due [for Indonesian Overseas Workers
(“IOW”) and other consumer loans]:
Lancar - - - - -) 504.056) - Current 733.620 400.680 681.962 1.094.516 508.985) 7.495.145) 750.518 Dikurangi: cadangan kerugian
penurunan nilai kolektif - - - - (2.106) (23.458) - Less: allowance for collective
impairment losses 733.620 400.680 681.962 1.094.516 506.879) 7.471.687) 750.518 733.620 400.680 681.962 1.094.516 506.879) 7.738.323) 750.518
Proses penentuan grading kredit internal yang diterapkan oleh Bank untuk kredit korporasi (grade 1-16) membedakan eksposur untuk menentukan eksposur mana yang memiliki faktor risiko lebih besar dan tingkat kerugian potensial yang lebih tinggi. Peringkat kredit setiap debitur ditelaah secara berkala dan perubahannya diimplementasikan secepatnya. Peringkat kredit yang diterapkan atas setiap debitur juga mempertimbangkan kualitas kredit dari debitur tersebut yang telah ditentukan oleh bank-bank lain.
The Bank’s internal credit grading determination processes for corporate loans (grade 1-16) differentiate exposures in order to highlight those with greater risk factors and higher potential severity of loss. The credit rating for each debtor is reviewed regularly and any amendments are implemented promptly. The credit rating applied for each debtor also considered credit quality of the respective debtor as determined by other banks.
Kredit yang mengalami penurunan nilai Impaired loans Penurunan nilai kredit secara individu adalah kredit dimana Bank menentukan bahwa terdapat bukti obyektif penurunan nilai dan tidak dapat diharapkan untuk mendapatkan pengembalian pada semua pokok dan bunga yang jatuh tempo sesuai dengan persyaratan di dalam kontrak perjanjian kredit.
Individually impaired loans are loans for which the Bank determines that there is objective evidence of impairment and it does not expect to collect all principal and interest due according to the contractual terms of the loan agreements.
Kredit yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai
Past due but not impaired loans
Kredit yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai adalah kredit yang pembayaran bunga dan pokok berdasarkan kontraktual telah jatuh tempo, namun atas dasar nilai jaminan/agunan yang tersedia dan/atau tahap penagihan jumlah yang terhutang, Bank yakin bahwa penurunan nilai belum terjadi.
Past due but not impaired loans are those for which contractual interest or principal payments are past due, but the Bank believes that there was no impairment yet on the basis of the value of security/collateral pledged on those loans and/or the stage of collection on outstanding loans.
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
37
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan) a. Credit risk management (Continued)
iv. Agunan iv. Collaterals
Bank memiliki agunan terhadap kredit korporasi dan konsumen [diluar kredit yang diberikan kepada Tenaga Kerja Indonesia (“TKI”)] yang diberikan dalam bentuk kas, properti, aset tetap lainnya dan garansi. Agunan pada umumnya tidak ditujukan atas giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain, efek-efek yang diperdagangkan, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dan efek-efek untuk tujuan investasi. Persyaratan agunan digunakan untuk mengurangi eksposur maksimum terhadap risiko kredit. Bank juga memiliki hak hukum atas aset yang mendasarinya seandainya terjadi gagal bayar.
The Bank holds collaterals against corporate and consumer [other than Indonesian Overseas Worker (“IOW”) loan] loans in the form of cash, property, other fixed assets and guarantees. Collaterals generally are not held over current accounts with Bank Indonesia and other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, trading securities, securities purchased under resale agreements and investment securities. The Bank’s requirement for collaterals is to reduce maximum exposures to credit risk. The Bank will also hold legal title on the underlying assets should a default take place.
Agunan telah dipertimbangkan ke dalam pengukuran risiko kredit Bank dalam hal penilaian terhadap kualitas aset dan perhitungan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan. Nilai agunan yang digunakan dapat disesuaikan untuk merefleksikan kondisi pasar terkini. Tergantung pada situasi dan tipe dari aset keuangan, Bank juga menggunakan nilai dari agunan tersebut untuk mengidentifikasi, memantau dan mengendalikan risiko.
Collaterals have been considered in the Bank’s measurement of credit risk in form of assessment of credit quality and calculation of impairment losses for its financial assets. The values of collaterals used in the assessment are adjusted to reflect the current market conditions. Depending on the circumstances and type of financial asset, the collateral values have also been used by the Bank in its risk identifcation, monitoring and control.
Bank melakukan penilaian dan pemantauan terhadap nilai agunan secara berkala. Frekuensi penilaian berbeda-beda untuk berbagai jenis agunan, berdasarkan tingkat volatilitas harga dan sifat dari agunan tersebut. Penentuan kredit dengan jaminan penuh atau sebagian bergantung dari nilai wajar agunan berdasarkan penilaian agunan yang terakhir, apakah jumlah penilaian agunan tersebut sama atau lebih besar dari jumlah baki debet yang terakhir.
The Bank conducts appraisal and monitors the collateral value on a regular basis. The frequency of valuation varies for various types of collaterals, based on the level of price volatility of the collaterals and the nature of the collaterals. The designation of fully or partially secured loans depends on whether the fair value of the collaterals based on the latest appraisal, is equal to or greater than the latest outstanding loans.
Komposisi nilai wajar agunan terhadap jumlah seluruh kredit yang diberikan oleh Bank (diluar kredit yang diberikan kepada TKI) pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 68,90% dan 76,73%. Bank juga melakukan mitigasi atas risiko kredit lainnya yang tidak tercakup di atas dengan memusatkan pemberian kredit kepada nasabah dengan kualitas kredit yang lebih baik.
The composition of fair value of collaterals against total loans receivable provided by the Bank (other than IOW loans receivable) as of 31 December 2015 and 2014 was 68.90% and 76.73%, respectively. The Bank also mitigated the credit risk for other exposures that are not covered as above by focusing on providing lending to customers with better credit quality.
Untuk kredit yang diberikan kepada TKI, Bank mendapatkan jaminan penggantian pinjaman dari Penyedia Jasa Tenaga Kerja Indonesia (“PJTKI”) apabila terjadi gagal bayar selama periode masa jaminan. Bank juga memiliki hak hukum atas jaminan tersebut jika terjadi gagal bayar.
For IOW loans receivable, the Bank receives loan repayment guarantee from the Indonesian Manpower Agency (“IMA”) when there is payment default over the guarantee period. The Bank will also hold legal title on the guarantee should a default take place.
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
38
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan) a. Credit risk management (Continued)
v. Aset keuangan untuk diperdagangkan v. Financial assets held for trading
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank memiliki aset keuangan untuk diperdagangkan masing-masing sebesar Rp 286.685 dan Rp 195.790. Analisa atas kualitas kredit dari eksposur maksimum risiko kredit, berdasarkan lembaga peringkat dari Standard & Poor’s International, jika ada, adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2015 and 2014, the Bank had financial assets held for trading amounting to Rp 286,685 and Rp 195,790, respectively. An analysis of the credit quality of the maximum credit exposure, based on rating agency Standard & Poor’s International, where applicable, was as follows:
31 Desember/December 2015 2014
Obligasi pemerintah: Government bonds:
Rated BB+ 245.660 144.864 Rated BB+
vi. Risiko penyelesaian vi. Settlement risk
Kegiatan Bank dapat memiliki risiko antara tanggal transaksi sampai dengan tanggal penyelesaian dan pada tanggal penyelesaian transaksi. Risiko penyelesaian adalah risiko kerugian akibat kegagalan dari suatu entitas untuk menyelesaikan kewajibannya untuk memberikan uang tunai, surat berharga atau aset lainnya yang telah disetujui.
The Bank’s activities may give rise to risk between the deal date to settlement date and as of the settlement date of transactions/trades. Settlement risk is the risk of loss due to the failure of an entity to honor its obligations to deliver cash, securities or other assets as contractually agreed.
Untuk jenis transaksi tertentu, Bank melakukan mitigasi risiko ini dengan melakukan penyelesaian melalui lembaga penyelesaian/kliring untuk memastikan bahwa suatu transaksi diselesaikan hanya bila kedua belah pihak telah memenuhi kewajibannya sesuai kontrak. Batas penyelesaian merupakan bagian dari proses persetujuan/batas kredit pemantauan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak ada transaksi yang gagal untuk diselesaikan.
For certain types of transactions, the Bank mitigates this risk by conducting the settlements through a settlement/clearing agent to ensure that a trade is settled only when both parties have fulfilled their contractual settlement obligations. Settlement limits form part of the credit approval/limit monitoring process described earlier. As of 31 December 2015 and 2014, there was no failed settlement.
b. Manajemen risiko likuiditas b. Liquidity risk management
Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/ atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.
Liquidity risk is the risk which is caused by the Bank’s inability to meet its obligation from cash flow funding sources and/or the high quality liquid asset which can be pledged, without disturbing the activity and financial condition of the Bank.
Tujuan utama manajemen risiko likuiditas adalah untuk meminimalkan kemungkinan ketidakmampuan Bank dalam memperoleh sumber pendanaan arus kas.
The main purpose of the liquidity risk management is to minimize the possibility of the Bank’s inability to obtain cash flow funding sources.
Penilaian eksposur risiko likuiditas dilakukan dengan menggunakan indikator-indikator yang mengacu kepada parameter-parameter yang digunakan oleh Bank Indonesia untuk menilai tingkat kesehatan Bank sebagai berikut: rasio likuiditas, analisa jatuh tempo aset dan liabilitas, arus kas, konsentrasi dan ketergantungan pada pendanaan, akses ke pasar serta stabilitas pendanaan dan lainnya.
The assessment of the exposure of liquidity risk is conducted by using liquidity indicators that refer to parameters used by Bank Indonesia to assess the level of the Bank’s soundness as follows: liquidity ratio, maturity gap analysis between assets and liabilities, cash flows, concentration and dependency of funding, market accessibility and funding stability and etc.
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
38
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan) a. Credit risk management (Continued)
v. Aset keuangan untuk diperdagangkan v. Financial assets held for trading
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank memiliki aset keuangan untuk diperdagangkan masing-masing sebesar Rp 286.685 dan Rp 195.790. Analisa atas kualitas kredit dari eksposur maksimum risiko kredit, berdasarkan lembaga peringkat dari Standard & Poor’s International, jika ada, adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2015 and 2014, the Bank had financial assets held for trading amounting to Rp 286,685 and Rp 195,790, respectively. An analysis of the credit quality of the maximum credit exposure, based on rating agency Standard & Poor’s International, where applicable, was as follows:
31 Desember/December 2015 2014
Obligasi pemerintah: Government bonds:
Rated BB+ 245.660 144.864 Rated BB+
vi. Risiko penyelesaian vi. Settlement risk
Kegiatan Bank dapat memiliki risiko antara tanggal transaksi sampai dengan tanggal penyelesaian dan pada tanggal penyelesaian transaksi. Risiko penyelesaian adalah risiko kerugian akibat kegagalan dari suatu entitas untuk menyelesaikan kewajibannya untuk memberikan uang tunai, surat berharga atau aset lainnya yang telah disetujui.
The Bank’s activities may give rise to risk between the deal date to settlement date and as of the settlement date of transactions/trades. Settlement risk is the risk of loss due to the failure of an entity to honor its obligations to deliver cash, securities or other assets as contractually agreed.
Untuk jenis transaksi tertentu, Bank melakukan mitigasi risiko ini dengan melakukan penyelesaian melalui lembaga penyelesaian/kliring untuk memastikan bahwa suatu transaksi diselesaikan hanya bila kedua belah pihak telah memenuhi kewajibannya sesuai kontrak. Batas penyelesaian merupakan bagian dari proses persetujuan/batas kredit pemantauan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak ada transaksi yang gagal untuk diselesaikan.
For certain types of transactions, the Bank mitigates this risk by conducting the settlements through a settlement/clearing agent to ensure that a trade is settled only when both parties have fulfilled their contractual settlement obligations. Settlement limits form part of the credit approval/limit monitoring process described earlier. As of 31 December 2015 and 2014, there was no failed settlement.
b. Manajemen risiko likuiditas b. Liquidity risk management
Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/ atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.
Liquidity risk is the risk which is caused by the Bank’s inability to meet its obligation from cash flow funding sources and/or the high quality liquid asset which can be pledged, without disturbing the activity and financial condition of the Bank.
Tujuan utama manajemen risiko likuiditas adalah untuk meminimalkan kemungkinan ketidakmampuan Bank dalam memperoleh sumber pendanaan arus kas.
The main purpose of the liquidity risk management is to minimize the possibility of the Bank’s inability to obtain cash flow funding sources.
Penilaian eksposur risiko likuiditas dilakukan dengan menggunakan indikator-indikator yang mengacu kepada parameter-parameter yang digunakan oleh Bank Indonesia untuk menilai tingkat kesehatan Bank sebagai berikut: rasio likuiditas, analisa jatuh tempo aset dan liabilitas, arus kas, konsentrasi dan ketergantungan pada pendanaan, akses ke pasar serta stabilitas pendanaan dan lainnya.
The assessment of the exposure of liquidity risk is conducted by using liquidity indicators that refer to parameters used by Bank Indonesia to assess the level of the Bank’s soundness as follows: liquidity ratio, maturity gap analysis between assets and liabilities, cash flows, concentration and dependency of funding, market accessibility and funding stability and etc.
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
39
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
b. Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan) b. Liquidity risk management (Continued)
Bank telah menetapkan limit manajemen risiko likuiditas sejalan dan sesuai dengan tingkat risiko yang akan diambil, kecukupan permodalan, kemampuan sumber daya manusia dengan memperhatikan kapasitas pendanaan Bank secara keseluruhan dengan mempertimbangkan perubahan eksternal dan internal. Stress testing dilakukan guna mengetahui kemampuan Bank untuk memenuhi kebutuhan likuiditas pada kondisi krisis. Dengan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum sebesar 26,28% pada tanggal 31 Desember 2015 dan aset likuid berkualitas tinggi yang cukup maka diharapkan Bank dapat memenuhi kebutuhan likuiditas dalam keadaan normal dan kondisi stres.
Bank has established the limit of liquidity risk management in accordance with the risk appetite, the adequacy of the capital, human resources capability through paying attention to the Bank’s funding capacity as a whole by considering external and internal changes. Stress testing is performed in order to determine the ability of the Bank to meet liquidity needs during crisis. With Capital Adequacy Ratio of 26.28% as of 31 December 2015 and sufficient high-quality liquid assets, it is expected that the Bank can meet the liquidity needs in normal and stress conditions.
Bank juga telah menyusun rencana likuiditas darurat dengan menggabungkan prosedur dan petunjuk untuk menjalankan bisnisnya dalam situasi darurat. Selama tahun 2015 dan 2014, profil risiko likuiditas secara keseluruhan dinilai rendah.
The Bank has also established the liquidity contingency plan which incorporates procedures and guidelines to run its business in the emergency situation. In 2015 and 2014, the overall liquidity risk assessment was low.
Tabel di bawah ini menyajikan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan dari liabilitas keuangan dan rekening administratif Bank berdasarkan periode tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
The following table presents the contractual undiscounted cash flows of the Bank’s financial liabilities and administrative accounts based on the remaining period to contractual maturity as of 31 December 2015 and 2014:
31 Desember/December 2015
Nilai tercatat/
Carrying amount
Nilai nominal bruto masuk
(keluar)/Gross nominal inflow
(outflow)
Kurang dari 1 bulan/Less than
1 month 1 - 3 bulan/
months >3 - 12 bulan/
months >12 bulan/
months Liabilitas keuangan non-
derivatif:
Non-derivative financial
liabilities: Simpanan dari nasabah (7.410.249) (7.432.086) (6.260.040) (795.547) (376.499) -) Deposits from customers Simpanan dari bank-bank
lain (795.989) (796.393) (796.393) -) -)
-) Deposits from other banks Utang akseptasi (497.559) (497.559) (204.599) (155.126) (137.834) -) Acceptance payables Pinjaman yang diterima (1.207.195) (1.222.335) (60.661) (221.489) (936.785) (3.400) Borrowings
(9.910.992) (9.948.373) (7.321.693) (1.172.162) (1.451.118) (3.400) Liabilitas keuangan derivatif: Derivative financial liabilities:
Untuk diperdagangkan (119.456) Held for trading Arus kas keluar (2.006.144) (516.079) (807.431) (462.837) (219.797) Cash outflow Arus kas masuk 1.883.670) 505.494) 744.920) 423.833) 209.423) Cash inflow
(119.456) (122.474) (10.585) () (62.511) (39.004) (10.374)
Untuk manajemen risiko (404) Held for risk management Arus kas keluar (13.324) (3.765) (5.775) (3.784) -) Cash outflow Arus kas masuk 12.882) 3.666) 5.595) 3.621) -) Cash inflow
(404) (442) (99) (180) (163) -) Fasilitas kredit kepada
nasabah yang belum digunakan -) (201.313) (2.514) -) -)
(198.799) Unused credit facility granted to debtors
Garansi yang diterbitkan -) (357.812) (1.805) (8.673) (341.574) (5.760) Guarantees issued L/C yang tidak dapat
dibatalkan -) (183.438) (65.109) (73.622) (44.707)
-) Outstanding irrevocable
L/C -) (742.563) (69.428) (82.295) (386.281) (204.559)
(10.030.852) (10.813.852) (7.401.805) (1.317.148) (1.876.566) (218.333)
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
40
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
b. Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan) b. Liquidity risk management (Continued)
31 Desember/December 2014
Nilai tercatat/
Carrying amount
Nilai nominal bruto masuk
(keluar)/Gross nominal inflow
(outflow)
Kurang dari 1 bulan/Less than
1 month 1 - 3 bulan/
months >3 - 12 bulan/
months >12 bulan/
months Liabilitas keuangan non-
derivatif:
Non-derivative financial
liabilities: Simpanan dari nasabah (6.989.192) (7.020.138) (6.029.579) (595.706) (394.853) -)) Deposits from customers Simpanan dari bank-bank
lain (1.271.057) (1.271.346) (1.271.346) -)) -))
-)) Deposits from other banks Utang akseptasi (508.985) (508.985) (114.461) (195.933) (198.591) Acceptance payables Pinjaman yang diterima (907.543) (928.991) (9.744) (25.669) (63.130) (830.448) Borrowings
(9.676.777) (9.729.460) (7.425.130) (817.308) (656.574) (830.448) Liabilitas keuangan derivatif: Derivative financial liabilities:
Untuk diperdagangkan (72.426) Held for trading Arus kas keluar (3.304.768) (1.491.578) (615.417) (334.415) (863.358) Cash outflow Arus kas masuk ) -) 3.217.537) 1.474.913) 608.875) 316.382) 817.367) Cash inflow
(72.426) (87.231) (16.665) (6.542) (18.033) (45.991)
Untuk manajemen risiko (405) Held for risk management Arus kas keluar (47.961) (24.738) (19.418) (3.805) -) Cash outflow Arus kas masuk 47.464) 24.537) 19.186) 3.741) -) Cash inflow
(405) (497) (201)) (232) (64) -) Fasilitas kredit kepada
nasabah yang belum digunakan -) (233.208) (400) (50.525) (63.963)
(118.320) Unused credit facility granted to debtors
Garansi yang diterbitkan -) (68.822) (1.621) (4.209) (60.190) (2.802) Guarantees issued L/C yang tidak dapat
dibatalkan -) (230.950) (111.771) (75.610) (43.569)
-) Outstanding irrevocable
L/C -) (532.980) (113.792) (130.344) (167.722) (121.122)
(9.749.608) (10.350.168) (7.555.788) (954.426) (842.393) (997.561)
Tabel di atas disusun dengan menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:
The above table was prepared using the following assumptions:
Untuk simpanan dari bank-bank lain, deposito berjangka dari nasabah dan pinjaman yang diterima, Bank memperhitungkan seluruh bunga yang akan dibayar.
The Bank includes the interest implied for deposits from other banks, time deposits from customers and borrowings.
Giro dan tabungan dari nasabah dan simpanan dari bank-bank lain yang tidak mempunyai jatuh tempo kontraktual masuk dalam kelompok kurang dari 1 bulan.
Current and saving accounts from customers and deposits from other banks which do not have contractual maturities are included in the bucket less than 1 month.
Ekspektasi Bank atas arus kas dari instrumen-instrumen tersebut berbeda secara signifikan dari analisa di atas. Sebagai contoh, giro dan tabungan dari nasabah dan simpanan dari bank-bank lain diprediksi mempunyai saldo yang stabil atau meningkat atau fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan tidak seluruhnya diharapkan untuk segera digunakan.
The Bank’s expected cash flows from these instruments vary significantly from the above analysis. For example, current and saving accounts from customers and deposits from other banks are expected to have a stable or increasing balance or unused credit facility granted to debtors are not all expected to be draw down immediately.
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
40
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
b. Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan) b. Liquidity risk management (Continued)
31 Desember/December 2014
Nilai tercatat/
Carrying amount
Nilai nominal bruto masuk
(keluar)/Gross nominal inflow
(outflow)
Kurang dari 1 bulan/Less than
1 month 1 - 3 bulan/
months >3 - 12 bulan/
months >12 bulan/
months Liabilitas keuangan non-
derivatif:
Non-derivative financial
liabilities: Simpanan dari nasabah (6.989.192) (7.020.138) (6.029.579) (595.706) (394.853) -)) Deposits from customers Simpanan dari bank-bank
lain (1.271.057) (1.271.346) (1.271.346) -)) -))
-)) Deposits from other banks Utang akseptasi (508.985) (508.985) (114.461) (195.933) (198.591) Acceptance payables Pinjaman yang diterima (907.543) (928.991) (9.744) (25.669) (63.130) (830.448) Borrowings
(9.676.777) (9.729.460) (7.425.130) (817.308) (656.574) (830.448) Liabilitas keuangan derivatif: Derivative financial liabilities:
Untuk diperdagangkan (72.426) Held for trading Arus kas keluar (3.304.768) (1.491.578) (615.417) (334.415) (863.358) Cash outflow Arus kas masuk ) -) 3.217.537) 1.474.913) 608.875) 316.382) 817.367) Cash inflow
(72.426) (87.231) (16.665) (6.542) (18.033) (45.991)
Untuk manajemen risiko (405) Held for risk management Arus kas keluar (47.961) (24.738) (19.418) (3.805) -) Cash outflow Arus kas masuk 47.464) 24.537) 19.186) 3.741) -) Cash inflow
(405) (497) (201)) (232) (64) -) Fasilitas kredit kepada
nasabah yang belum digunakan -) (233.208) (400) (50.525) (63.963)
(118.320) Unused credit facility granted to debtors
Garansi yang diterbitkan -) (68.822) (1.621) (4.209) (60.190) (2.802) Guarantees issued L/C yang tidak dapat
dibatalkan -) (230.950) (111.771) (75.610) (43.569)
-) Outstanding irrevocable
L/C -) (532.980) (113.792) (130.344) (167.722) (121.122)
(9.749.608) (10.350.168) (7.555.788) (954.426) (842.393) (997.561)
Tabel di atas disusun dengan menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:
The above table was prepared using the following assumptions:
Untuk simpanan dari bank-bank lain, deposito berjangka dari nasabah dan pinjaman yang diterima, Bank memperhitungkan seluruh bunga yang akan dibayar.
The Bank includes the interest implied for deposits from other banks, time deposits from customers and borrowings.
Giro dan tabungan dari nasabah dan simpanan dari bank-bank lain yang tidak mempunyai jatuh tempo kontraktual masuk dalam kelompok kurang dari 1 bulan.
Current and saving accounts from customers and deposits from other banks which do not have contractual maturities are included in the bucket less than 1 month.
Ekspektasi Bank atas arus kas dari instrumen-instrumen tersebut berbeda secara signifikan dari analisa di atas. Sebagai contoh, giro dan tabungan dari nasabah dan simpanan dari bank-bank lain diprediksi mempunyai saldo yang stabil atau meningkat atau fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan tidak seluruhnya diharapkan untuk segera digunakan.
The Bank’s expected cash flows from these instruments vary significantly from the above analysis. For example, current and saving accounts from customers and deposits from other banks are expected to have a stable or increasing balance or unused credit facility granted to debtors are not all expected to be draw down immediately.
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
41
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
b. Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan) b. Liquidity risk management (Continued)
Analisis jatuh tempo aset keuangan dan liabilitas keuangan
Maturity gap analysis of financial assets and financial liabilities
Jatuh tempo dari aset keuangan dan liabilitas keuangan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual dapat diikhtisarkan sebagai berikut:
The table below presents the carrying amount of financial assets and financial liabilities as of 31 December 2015 and 2014 based on remaining period to contractual maturity:
31 Desember/December 2015
Kurang dari 1 bulan/ Nilai Less tercatat/ than 1 - 3 bulan/ > 3 -12 bulan/ > 1 - 5 tahun/ > 5 tahun/ Carrying
1 month months months years years amount Aset keuangan Financial assets Kas 55.042) -) -) -) - 55.042) Cash Giro pada Bank
Indonesia 740.982) -) -) -) - 740.982) Current accounts with
Bank Indonesia Giro pada bank-bank
lain 235.406) -) -) -) - 235.406) Current accounts with
other banks Penempatan pada
Bank Indonesia dan bank-bank lain 1.465.835) 426.875) -) -) - 1.892.710)
Placements with Bank Indonesia and other
banks
Tagihan akseptasi 204.333) 154.548) 137.310) -) - 496.191) Acceptance
receivables) Kredit yang diberikan 1.215.444) 2.122.204) 3.339.998) 1.767.826) 196.959 8.642.431) Loans receivable Efek-efek untuk tujuan
investasi
-) -) 120.401) 169.552) - 289.953)
Investment securities
3.917.042) 2.703.627) 3.597.709) 1.937.378) 196.959 12.352.715) Liabilitas keuangan Financial liabilities
Simpanan dari nasabah (6.254.762) (783.512) (371.975) -) - (7.410.249) Deposits from customers
Simpanan dari bank-bank lain (795.989) -) -) -) - (795.989)
Deposits from other banks
Utang akseptasi (204.598) (155.126) (137.835) -) - (497.559) Acceptance payables Pinjaman yang
diterima (60.311) (218.792) (924.778) (3.314) - (1.207.195) Borrowings (7.315.660) (1.157.430) (1.434.588) (3.314) - (9.910.992) Perbedaan jatuh tempo (3.398.618) 1.546.197) 2.163.121) 1.934.064) 196.959 2.441.723) Maturity gap
31 Desember/December 2014 Kurang dari 1 bulan/ Nilai Less tercatat/ than 1 - 3 bulan/ > 3 -12 bulan/ > 1 - 5 tahun/ > 5 tahun/ Carrying
1 month months months years years amount Aset keuangan Financial assets Kas 51.252 - - - - 51.252 Cash Giro pada Bank
Indonesia 733.620 - - - - 733.620 Current accounts with
Bank Indonesia Giro pada bank-bank
lain 400.680 - - - - 400.680 Current accounts with
other banks Penempatan pada
Bank Indonesia dan bank-bank lain 475.822 206.140 - - - 681.962
Placements with Bank Indonesia and other
banks Efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual kembali 470.702 623.814 - - - 1.094.516
Securities purchase under resale agreements
Tagihan akseptasi 114.118 195.108 197.653 - - 506.879 Acceptance
receivables) Kredit yang diberikan 752.369 1.944.405 3.090.274 1.767.267 184.008 7.738.323 Loans receivable Efek-efek untuk tujuan
investasi
249.617 264.890 236.011 - - 750.518
Investment securities
3.248.180 3.234.357 3.523.938 1.767.267 184.008 11.957.750
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
42
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
b. Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan) b. Liquidity risk management (Continued)
31 Desember/December 2014 Kurang dari 1 bulan/ Nilai Less tercatat/ than 1 - 3 bulan/ > 3 -12 bulan/ > 1 - 5 tahun/ > 5 tahun/ Carrying
1 month months months years years amount Liabilitas keuangan Financial liabilities Simpanan dari
nasabah (6.010.933) (588.259) (390.000) -) - (6.989.192) Deposits from customers
Simpanan dari bank-bank lain (1.271.057) -) -) -) - (1.271.057)
Deposits from other banks
Utang akseptasi (114.461) (195.933) (198.591) (508.985) Acceptance payables Pinjaman yang
diterima (9.775) (25.685) (63.041) (809.042) - (907.543) Borrowings (7.406.226) (809.877) (651.632) (809.042) - (9.676.777) Perbedaan jatuh tempo (4.158.046) 2.424.480) 2.872.306) 958.225) 184.008 2.280.973) Maturity gap
Untuk akun yang tidak memiliki tanggal jatuh tempo, seperti kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, giro dan tabungan dari nasabah dan bank-bank lain, akun-akun tersebut dikelompokan dalam kelompok kurang dari 1 bulan.
For accounts which have no maturity date, such as cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, current and saving accounts from customers and other banks, those accounts are included in the bucket of less than 1 month.
c. Manajemen risiko pasar c. Market risk management
Secara substansi, semua bisnis mempunyai risiko dimana harga pasar dan tingkat bunga berubah dan menghasilkan keuntungan atau kerugian. Terdapat 4 tipe risiko pasar: Risiko nilai tukar Risiko suku bunga Risiko harga saham Risiko harga komoditas
In substance, all businesses are subject to the risk that market prices and rates will move and result in profit or loss. There are 4 types of market risk: Foreign exchange risk Interest rate risk Equity price risk Commodity price risk
Karena Bank tidak diperbolehkan untuk mempunyai posisi saham dan komoditas, maka Bank hanya akan terpapar pada risiko suku bunga dan risiko nilai tukar. Risiko suku bunga terdiri dari 2 komponen yaitu risiko umum yang merupakan perubahan nilai karena pergerakan variabel umum pasar, dan risiko spesifik yang terkait dengan penerbit surat berharga.
Since the Bank is not allowed to have positions on equity and commodity, the Bank will only be exposed to interest rate and foreign exchange risks. Interest rate risk consists of 2 components which are the general risk that represents changes in value which is caused by general market movements, and the specific risk which relates to the issuer of securities.
Kerugian potensial nilai tukar valuta asing diperhitungkan dengan menggunakan pendekatan Posisi Devisa Neto (”PDN”) yang sederhana. Kerugian potensial suku bunga diperhitungkan melalui analisa laporan re-pricing gap dan dilanjutkan dengan pendekatan Earning and Economic Value (nilai produktif dan ekonomis). Pengukuran risiko pasar dilakukan pada saat kondisi normal dan kondisi krisis. Pengukuran kondisi krisis dilakukan secara berkala dengan menggunakan beberapa skenario guna mengetahui kemampuan modal Bank untuk memenuhi kebutuhan likuiditas pada kondisi krisis.
Foreign exchange rate potential loss is calculated by simple Net Open Position (“NOP”) approach. Interest rate potential loss is calculated through repricing gap report and continues with Earnings and Economic Value approach analysis. Market risk measurement is performed at normal and stress conditions. Measurement stress condition is conducted periodically by using several scenarios to determine the ability of the Bank's capital to meet liquidity needs in time of crisis.
Selain itu, tingkat risiko pasar (risiko inheren) digabungkan dengan hasil penilaian Sistem Pengendalian Risiko. Pada tahun 2015 dan 2014, profil risiko pasar dikaji pada tingkat risiko rendah.
In addition, the level of market risk (inherent risk) was combined with the assessment result of Risk Controlling System. In 2015 and 2014, market risk profile was assessed at low level.
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
43
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
c. Manajemen risiko pasar (Lanjutan) c. Market risk management (Continued)
i. Risiko nilai tukar i. Foreign currency exchange risk
Bank memiliki eksposur nilai tukar akibat adanya transaksi dalam valuta asing. Bank memonitor posisi yang terjadi untuk setiap nilai tukar valuta asing sehubungan dengan konversi valuta asing terhadap Rupiah.
The Bank is exposed to foreign currency exchange risk through transactions in foreign currencies. The Bank monitors any position in relation to any individual currency with regards to the translation of foreign currencies into Indonesian Rupiah.
PDN Bank dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia yang berlaku. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, Bank harus memenuhi ketentuan PDN keseluruhan setinggi-tingginya 20% dari jumlah modal.
The Bank’s NOP was calculated based on Bank Indonesia’s prevailing regulations. In accordance with the prevailing regulations, the Bank is required to maintain its aggregate NOP at the maximum of 20% of its capital.
PDN Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The Bank’s NOP as of 31 December 2015 and 2014 was as follows:
31 Desember/December 2015
PDN pada laporan posisi keuangan
(selisih bersih aset dan liabilitas)/NOP in
the statement of financial position (net differences between
assets
Selisih bersih tagihan dan liabilitas pada
rekening administratif/ Net differences
between receivables and liabilities in administrative
PDN secara keseluruhan (nilai
absolut)/ Aggregate NOP
and liabilities) accounts (absolute amount)
Dolar Amerika Serikat (302.179) 254.908 47.271 United States Dollar Poundsterling Inggris 262 - 262 Great Britain Poundsterling Yen Jepang 1.427 - 1.427 Japanese Yen Dolar Hong Kong 1.630 (1.467) 163 Hong Kong Dollar Dolar Taiwan 15.607 (19.439) 3.832 New Taiwan Dollar Dolar Australia 359 - 359 Australian Dollar Euro (34) - 34 Euro Dolar Singapura 934 (779) 155 Singapore Dollar Jumlah 53.503 Total Jumlah modal (Catatan 32) 2.454.154 Total capital (Note 32) Persentase PDN terhadap
jumlah modal
2,18% Percentage of NOP to total
capital
31 Desember/December 2014
PDN pada laporan posisi keuangan
(selisih bersih aset dan liabilitas)/NOP in
the statement of financial position (net differences between
assets
Selisih bersih tagihan dan liabilitas pada
rekening administratif/ Net differences
between receivables and liabilities in administrative
PDN secara keseluruhan (nilai
absolut)/ Aggregate NOP
and liabilities) accounts (absolute amount)
Dolar Amerika Serikat (874.871) 913.884 39.013 United States Dollar Poundsterling Inggris 63 482 545 Great Britain Poundsterling Yen Jepang 418 - 418 Japanese Yen Dolar Hong Kong (5.527) 5.653 126 Hong Kong Dollar Dolar Taiwan 22.349 (33.220) 10.871 New Taiwan Dollar Dolar Australia 261 - 261 Australian Dollar Euro (2.130) 1.505 625 Euro Dolar Singapura 509 20 529 Singapore Dollar Jumlah 52.388 Total Jumlah modal (Catatan 32) 2.302.270 Total capital (Note 32) Persentase PDN terhadap
jumlah modal
2,28% Percentage of NOP to total
capital
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
44
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
c. Manajemen risiko pasar (Lanjutan) c. Market risk management (Continued)
ii. Risiko tingkat suku bunga ii. Interest rate risk
Kegiatan usaha Bank dipengaruhi oleh risiko fluktuasi tingkat suku bunga sepanjang aset berbunga dan liabilitas berbunga (bukan untuk tujuan diperdagangkan) jatuh tempo atau re-price pada saat yang berbeda-beda atau dalam jumlah yang beragam.
The Bank’s operations are subject to the risk of interest rate fluctuations to the extent that interest-earning assets and interest-bearing liabilities (not for trading purpose) mature or re-price at different times or in different amounts.
Tabel di bawah ini menyajikan aset dan liabilitas berbunga (bukan untuk tujuan diperdagangkan) Bank pada nilai tercatat, yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal re-pricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual:
The table below summarizes the Bank’s interest-earning assets and interest-bearing liabilities (not for trading purpose) at carrying amounts, categorized by the earlier of contractual re-pricing or maturity dates:
31 Desember/December 2015 Suku bunga mengambang/Floating interest rate Suku bunga tetap/Fixed interest rate
Nilai tercatat/ Carrying amount
Kurang dari
3 bulan/ Less than 3 months
3 bulan - 1 tahun/
3 months -1 year
Lebih dari 1 tahun/
More than 1 year
Kurang dari
3 bulan/ Less than 3 months
3 bulan - 1 tahun/
3 months -1 year
1 - 2 tahun/ 1 - 2 years
Lebih dari 2 tahun/
More than 2 years
Giro pada Bank
Indonesia 740.982) -) -) -) 740.982) -) -) -) Current accounts with
Bank Indonesia Giro pada bank-bank
lain 235.406) -) -) -) 235.406) -) -) -) Current accounts with
other banks Penempatan pada
Bank Indonesia dan bank-bank lain 1.892.710) -) -) -) 1.892.710) -) -) -)
Placements with Bank Indonesia and
other banks
Kredit yang diberikan 8.642.431) 6.848.766) -) -) 447.830) 775.122) 142.923) 427.790) Loans receivable Efek-efek untuk
tujuan investasi 289.953) -) -) -) -) 120.401) 169.552) -) Investment securities
11.801.482) 6.848.766) -) -) 3.316.928) 895.523) 312.475) 427.790) Simpanan dari
nasabah (7.410.249) (3.595.743) -) -) (3.442.531) (371.975) -) -) Deposits from
customers Simpanan dari bank-
bank lain (795.989) (408.289) -) -) (387.700) -) -) -) Deposits from other banks
Pinjaman yang diterima (1.207.195) (1.125.722) (30.673) -) (50.800) -) -) -) Borrowings
(9.413.433) (5.129.754) (30.673) -) (3.881.031) (371.975) -) -) 2.388.049) 1.719.012) (30.673) -) (564.103) 523.548) 312.475) 427.790)
31 Desember/December 2014 Suku bunga mengambang/Floating interest rate Suku bunga tetap/Fixed interest rate
Nilai tercatat/ Carrying amount
Kurang dari
3 bulan/ Less than 3 months
3 bulan - 1 tahun/
3 months -1 year
Lebih dari 1 tahun/
More than 1 year
Kurang dari
3 bulan/ Less than 3 months
3 bulan - 1 tahun/
3 months -1 year
1 - 2 tahun/ 1 - 2 years
Lebih dari 2 tahun/
More than 2 years
Giro pada Bank
Indonesia 733.620 -) -) -) 733.620) -) -) - Current accounts with
Bank Indonesia Giro pada bank-bank
lain 400.680 -) -) -) 400.680) -) -) - Current accounts with
other banks Penempatan pada
Bank Indonesia dan bank-bank lain 681.962 -) -) -) 681.962) -) -) -
Placements with Bank Indonesia and
other banks Efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual kembali 1.094.516 -) -) -) 1.094.516) -) -) -
Securities purchase under resale
agreements Kredit yang diberikan 7.738.323 6.218.805) -) -) 332.864) 802.262) 99.395 284.997 Loans receivable Efek-efek untuk
tujuan investasi 750.518 -) -) -) 514.507) 236.011) - - Investment securities
11.399.619 6.218.805) -) -) 3.758.149) 1.038.273) 99.395 284.997 Simpanan dari
nasabah (6.989.192) (3.180.615) -) -) (3.418.577) (390.000) - - Deposits from
customers Simpanan dari bank-
bank lain (1.271.057) -) -) -) (1.271.057) -) - - Deposits from other banks
Pinjaman yang diterima (907.543) (860.798) (46.745) -) -) -) - - Borrowings
(9.167.792) (4.041.413) (46.745) -) (4.689.634) (390.000) - - 2.231.827) 2.177.392) (46.745) -) (931.485) 648.273) 99.395 284.997
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
44
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
c. Manajemen risiko pasar (Lanjutan) c. Market risk management (Continued)
ii. Risiko tingkat suku bunga ii. Interest rate risk
Kegiatan usaha Bank dipengaruhi oleh risiko fluktuasi tingkat suku bunga sepanjang aset berbunga dan liabilitas berbunga (bukan untuk tujuan diperdagangkan) jatuh tempo atau re-price pada saat yang berbeda-beda atau dalam jumlah yang beragam.
The Bank’s operations are subject to the risk of interest rate fluctuations to the extent that interest-earning assets and interest-bearing liabilities (not for trading purpose) mature or re-price at different times or in different amounts.
Tabel di bawah ini menyajikan aset dan liabilitas berbunga (bukan untuk tujuan diperdagangkan) Bank pada nilai tercatat, yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal re-pricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual:
The table below summarizes the Bank’s interest-earning assets and interest-bearing liabilities (not for trading purpose) at carrying amounts, categorized by the earlier of contractual re-pricing or maturity dates:
31 Desember/December 2015 Suku bunga mengambang/Floating interest rate Suku bunga tetap/Fixed interest rate
Nilai tercatat/ Carrying amount
Kurang dari
3 bulan/ Less than 3 months
3 bulan - 1 tahun/
3 months -1 year
Lebih dari 1 tahun/
More than 1 year
Kurang dari
3 bulan/ Less than 3 months
3 bulan - 1 tahun/
3 months -1 year
1 - 2 tahun/ 1 - 2 years
Lebih dari 2 tahun/
More than 2 years
Giro pada Bank
Indonesia 740.982) -) -) -) 740.982) -) -) -) Current accounts with
Bank Indonesia Giro pada bank-bank
lain 235.406) -) -) -) 235.406) -) -) -) Current accounts with
other banks Penempatan pada
Bank Indonesia dan bank-bank lain 1.892.710) -) -) -) 1.892.710) -) -) -)
Placements with Bank Indonesia and
other banks
Kredit yang diberikan 8.642.431) 6.848.766) -) -) 447.830) 775.122) 142.923) 427.790) Loans receivable Efek-efek untuk
tujuan investasi 289.953) -) -) -) -) 120.401) 169.552) -) Investment securities
11.801.482) 6.848.766) -) -) 3.316.928) 895.523) 312.475) 427.790) Simpanan dari
nasabah (7.410.249) (3.595.743) -) -) (3.442.531) (371.975) -) -) Deposits from
customers Simpanan dari bank-
bank lain (795.989) (408.289) -) -) (387.700) -) -) -) Deposits from other banks
Pinjaman yang diterima (1.207.195) (1.125.722) (30.673) -) (50.800) -) -) -) Borrowings
(9.413.433) (5.129.754) (30.673) -) (3.881.031) (371.975) -) -) 2.388.049) 1.719.012) (30.673) -) (564.103) 523.548) 312.475) 427.790)
31 Desember/December 2014 Suku bunga mengambang/Floating interest rate Suku bunga tetap/Fixed interest rate
Nilai tercatat/ Carrying amount
Kurang dari
3 bulan/ Less than 3 months
3 bulan - 1 tahun/
3 months -1 year
Lebih dari 1 tahun/
More than 1 year
Kurang dari
3 bulan/ Less than 3 months
3 bulan - 1 tahun/
3 months -1 year
1 - 2 tahun/ 1 - 2 years
Lebih dari 2 tahun/
More than 2 years
Giro pada Bank
Indonesia 733.620 -) -) -) 733.620) -) -) - Current accounts with
Bank Indonesia Giro pada bank-bank
lain 400.680 -) -) -) 400.680) -) -) - Current accounts with
other banks Penempatan pada
Bank Indonesia dan bank-bank lain 681.962 -) -) -) 681.962) -) -) -
Placements with Bank Indonesia and
other banks Efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual kembali 1.094.516 -) -) -) 1.094.516) -) -) -
Securities purchase under resale
agreements Kredit yang diberikan 7.738.323 6.218.805) -) -) 332.864) 802.262) 99.395 284.997 Loans receivable Efek-efek untuk
tujuan investasi 750.518 -) -) -) 514.507) 236.011) - - Investment securities
11.399.619 6.218.805) -) -) 3.758.149) 1.038.273) 99.395 284.997 Simpanan dari
nasabah (6.989.192) (3.180.615) -) -) (3.418.577) (390.000) - - Deposits from
customers Simpanan dari bank-
bank lain (1.271.057) -) -) -) (1.271.057) -) - - Deposits from other banks
Pinjaman yang diterima (907.543) (860.798) (46.745) -) -) -) - - Borrowings
(9.167.792) (4.041.413) (46.745) -) (4.689.634) (390.000) - - 2.231.827) 2.177.392) (46.745) -) (931.485) 648.273) 99.395 284.997
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
45
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
c. Manajemen risiko pasar (Lanjutan) c. Market risk management (Continued)
ii. Risiko tingkat suku bunga (Lanjutan) ii. Interest rate risk (Continued)
Untuk akun yang tidak memiliki tanggal jatuh tempo, seperti giro dan tabungan dari nasabah dan simpanan dari bank-bank lain, akun-akun tersebut termasuk di dalam kelompok kurang dari 3 bulan.
For accounts which have no maturity date, such as current and saving accounts from customers and deposits from other banks, those accounts are included in the bucket less than 3 months.
Tabel profil re-pricing suku bunga dapat berbeda dengan analisa jatuh tempo yang disusun berdasarkan tanggal jatuh tempo kontraktual yang tersisa atas aset keuangan dan liabilitas keuangan.
The interest rate re-pricing profile table may differ from maturity gap analysis which is prepared based on residual contractual maturities of financial assets and financial liabilities.
Analisa sensitivitas Sensitivity analysis
Pengelolaan risiko suku bunga terhadap limit gap suku bunga dilengkapi dengan memantau sensitivitas aset dan liabilitas keuangan Bank terhadap berbagai skenario standar dan non-standar tingkat suku bunga. Skenario standar yang dilakukan secara bulanan meliputi 100 basis point penurunan atau kenaikan paralel semua yield curve. Analisis sensitivitas Bank terhadap penurunan atau kenaikan tingkat suku bunga pasar, dengan asumsi tidak ada gerakan asimetris di yield curve dan posisi keuangan yang konstan, adalah sebagai berikut:
The management of interest rate risk against interest rate gap limits is supplemented by monitoring the sensitivity of the Bank’s financial assets and liabilities to various standard and non-standard interest rate scenarios. Standard scenarios that are considered on a monthly basis include a 100 basis point (bp) parallel fall or rise in all yield curves. An analysis of the Bank’s sensitivity to increase or decrease in market interest rates, assuming no asymmetrical movement in yield curves and a constant financial position, is as follows:
2015 2014 Sensitivitas terhadap
pendapatan bunga bersih Sensitivity to the net interest income
Kenaikan paralel 100bp 22.133) 22.721) 100 bp parallel increase Penurunan paralel 100bp (22.133) (22.721) 100 bp parallel decrease
d. Manajemen risiko operasional d. Operational risk management
Bank mendefinisikan risiko operasional sebagai risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional bank.
Bank defines operational risk as the risk which is caused by inadequacy and/or non-functioning internal process, human error, system failure, and/or external events which influence Bank’s operational.
Tujuan utama penerapan manajemen risiko operasional Bank adalah untuk meminimalisir kemungkinan dampak negatif dari ketidakcukupan atau kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan/atau faktor eksternal. Untuk mendukung tujuan tersebut, penerapan fungsi manajemen operasional Bank adalah sebagai berikut:
The main purpose of the implementation on the Bank’s operational risk management is to minimize the possibility of negative impact from inadequate or failed internal process, human error, system failure, and/or external events. To support this, the implementation of the Bank’s operational risk is as follows:
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
46
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
d. Manajemen risiko operasional (Lanjutan) d. Operational risk management (Continued)
a. Mengembangkan metode Risk and Control Self Assessment (“RCSA”) dalam rangka mengidentifikasi dan menilai risiko pada proses bisnis Bank yang dalam penerapannya juga telah meningkatkan risk awareness dari seluruh unit kerja.
a. Develop Risk and Control Self Assessment (“RCSA”) method in order to identify and assess the risks related to the Bank’s business process which in the implementation also enhances risk awareness from each working unit.
b. Mengembangkan dan menerapkan proses dan prosedur Key Operational Risk Indicators (“KORIs”), laporan kejadian risiko dan kerugian operasional, program produk baru dan lainnya.
b. Develop and implement Key Operational Risk Indicators (“KORIs”) process and procedure, operational risk events and losses reporting, new product program, etc.
c. Mengembangkan dan menerapkan proses dan prosedur pelaporan kejadian/kerugian risiko operasional untuk membangun database kejadian/kerugian risiko operasional.
c. Develop and implement process and procedure of operational risk events/losses reporting to establish operational risk event/losses database.
d. Untuk memastikan bahwa Bank memiliki kemampuan menjalankan bisnisnya pada saat terjadi bencana (Business Continuity Management).
d. To ensure that the Bank is capable to operate its business when disaster occurs (Business Continuity Management).
Penerapan manajemen risiko operasional Bank mengikuti standar internasional yang mengacu pada dokumen Basel II dalam mengidentifikasi kejadian risiko operasional. Kejadian risiko operasional tersebut terbagi dalam 7 tipe kejadian yakni kecurangan internal; kecurangan eksternal; praktek ketenagakerjaan dan keselamatan lingkungan kerja; nasabah, produk dan praktek bisnis; kerusakan fisik aset; gangguan bisnis dan kegagalan sistem; dan eksekusi dan manajemen proses.
Implementation of the Bank's operational risk management is in line with international standard which refers to the Basel II document in identifying operational risk events. It is divided into 7 types of events which consist of internal fraud; external fraud; employment practices and workplace safety; clients, products and business practices; damage to physical assets; business disruption and system failures; and execution delivery and process management.
Bank telah memiliki kebijakan manajemen risiko operasional yang dikaji ulang secara berkala untuk dilakukan penyempurnaan, sehingga efektifitas penerapan manajemen risiko operasional Bank sejalan dengan perkembangan usaha maupun kondisi operasional Bank, serta memastikan kesesuaian dengan peraturan yang berlaku.
The Bank has established Operational Risk Management Policy which is periodically reviewed for improvement; therefore, the effectiveness of the Bank's operational risk management implementation will be in line with the Bank's business growth and operational conditions, and to ensure compliance with prevailing regulation.
Tingkat risiko operasional Bank pada akhir tahun 2015 dan 2014 berada pada tingkat risiko rendah ke sedang. Dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, tingkat risiko operasional masih stabil.
Bank’s operational risk level at the end of 2015 and 2014 was at low to moderate risk level. Compared to the previous quarter, the level of operational risk was stable.
Bank berkomitmen untuk selalu mengembangkan dan meningkatkan kemampuan pengelolaan risiko operasional secara konstruktif, antara lain dengan mengikuti ketentuan-ketentuan OJK terbaru.
The Bank is fully committed to always develop and enhance its ability to manage operational risk constructively by, among other, adjusting to OJK’s new regulation.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
46
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
d. Manajemen risiko operasional (Lanjutan) d. Operational risk management (Continued)
a. Mengembangkan metode Risk and Control Self Assessment (“RCSA”) dalam rangka mengidentifikasi dan menilai risiko pada proses bisnis Bank yang dalam penerapannya juga telah meningkatkan risk awareness dari seluruh unit kerja.
a. Develop Risk and Control Self Assessment (“RCSA”) method in order to identify and assess the risks related to the Bank’s business process which in the implementation also enhances risk awareness from each working unit.
b. Mengembangkan dan menerapkan proses dan prosedur Key Operational Risk Indicators (“KORIs”), laporan kejadian risiko dan kerugian operasional, program produk baru dan lainnya.
b. Develop and implement Key Operational Risk Indicators (“KORIs”) process and procedure, operational risk events and losses reporting, new product program, etc.
c. Mengembangkan dan menerapkan proses dan prosedur pelaporan kejadian/kerugian risiko operasional untuk membangun database kejadian/kerugian risiko operasional.
c. Develop and implement process and procedure of operational risk events/losses reporting to establish operational risk event/losses database.
d. Untuk memastikan bahwa Bank memiliki kemampuan menjalankan bisnisnya pada saat terjadi bencana (Business Continuity Management).
d. To ensure that the Bank is capable to operate its business when disaster occurs (Business Continuity Management).
Penerapan manajemen risiko operasional Bank mengikuti standar internasional yang mengacu pada dokumen Basel II dalam mengidentifikasi kejadian risiko operasional. Kejadian risiko operasional tersebut terbagi dalam 7 tipe kejadian yakni kecurangan internal; kecurangan eksternal; praktek ketenagakerjaan dan keselamatan lingkungan kerja; nasabah, produk dan praktek bisnis; kerusakan fisik aset; gangguan bisnis dan kegagalan sistem; dan eksekusi dan manajemen proses.
Implementation of the Bank's operational risk management is in line with international standard which refers to the Basel II document in identifying operational risk events. It is divided into 7 types of events which consist of internal fraud; external fraud; employment practices and workplace safety; clients, products and business practices; damage to physical assets; business disruption and system failures; and execution delivery and process management.
Bank telah memiliki kebijakan manajemen risiko operasional yang dikaji ulang secara berkala untuk dilakukan penyempurnaan, sehingga efektifitas penerapan manajemen risiko operasional Bank sejalan dengan perkembangan usaha maupun kondisi operasional Bank, serta memastikan kesesuaian dengan peraturan yang berlaku.
The Bank has established Operational Risk Management Policy which is periodically reviewed for improvement; therefore, the effectiveness of the Bank's operational risk management implementation will be in line with the Bank's business growth and operational conditions, and to ensure compliance with prevailing regulation.
Tingkat risiko operasional Bank pada akhir tahun 2015 dan 2014 berada pada tingkat risiko rendah ke sedang. Dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, tingkat risiko operasional masih stabil.
Bank’s operational risk level at the end of 2015 and 2014 was at low to moderate risk level. Compared to the previous quarter, the level of operational risk was stable.
Bank berkomitmen untuk selalu mengembangkan dan meningkatkan kemampuan pengelolaan risiko operasional secara konstruktif, antara lain dengan mengikuti ketentuan-ketentuan OJK terbaru.
The Bank is fully committed to always develop and enhance its ability to manage operational risk constructively by, among other, adjusting to OJK’s new regulation.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
47
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
e. Manajemen risiko operasional (Lanjutan) e. Operational risk management (Continued)
Bank juga secara berkelanjutan memperkuat pengawasan bisnisnya secara menyeluruh. Salah satu kegiatannya adalah dengan mengadakan rapat-rapat komite. Secara keseluruhan, rapat-rapat komite ditujukan untuk mendukung Manajemen baik Dewan Komisaris maupun Direksi dalam memantau isu-isu terkait dengan risiko operasional Bank dan membangun budaya manajemen risiko di setiap kegiatan operasional Bank.
The Bank also continuously strengthens the overall monitoring of its business. One of their activities is to conduct committee meetings. In overall, committee meetings are held to support Board of Commissioners and Board of Directors in monitoring operational risk issues and building risk management culture in Bank’s operational activities.
4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN 4. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS
Pengungkapan ini merupakan tambahan atas pembahasan tentang manajemen risiko keuangan (lihat Catatan 3).
These disclosures supplement the commentary on financial risk management (see Note 3).
a. Sumber utama atas ketidakpastian estimasi a. Key sources of estimation uncertainty
a.1. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
a.1. Allowances for impairment losses of financial assets
Evaluasi atas cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan di Catatan 2.u.
Evaluation on allowances for impairment losses of financial assets accounted for at amortized cost are described in Note 2.u.
Cadangan kerugian penurunan nilai terkait dengan pihak lawan spesifik dalam seluruh cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas tagihan yang penurunan nilainya dievaluasi secara individual berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai tunai arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas ini, manajemen membuat pertimbangan mengenai kondisi keuangan dari pihak lawan dan nilai realisasi bersih dari agunan yang diterima. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dievaluasi, dan strategi penyelesaiannya serta estimasi arus kas yang dinilai dapat diperoleh kembali secara independen disetujui oleh Direktur Risiko.
The specific counterparty component of the total allowances for impairment losses applies to claims evaluated individually for impairment and is based upon management’s best estimate of the present value of the cash flows that are expected to be received. In estimating these cash flows, management makes judgments about the counterparty’s financial situation and the net realizable value of any underlying collaterals. Each impaired asset is assessed on its merits, and the workout strategy and estimated cash flows considered recoverable are independently approved by the Risk Director.
Evaluasi atas cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat pada portofolio tagihan dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika terdapat bukti obyektif bahwa telah terjadi penurunan nilai tagihan dalam portofolio tersebut namun penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menentukan jumlah cadangan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit dan faktor-faktor ekonomi.
Evaluation on the collectively assessed allowance for impairment losses cover credit losses inherent in portfolios of claims with similar economic characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain impaired claims, but the individual impaired items cannot yet be identified. In assessing the amount of collective allowance for loan losses, management considers factors such as credit quality and economic factors.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
48
4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN 00. .(Lanjutan)
4. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS .. 00 (Continued)
a.0Sumber utama atas ketidakpastian estimasi oo.(Lanjutan)
a.0Key sources of estimation uncertainty oo(Continued)
a.1. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan)
a.1. Allowances for impairment losses of financial assets (Continued)
Dalam mengestimasi cadangan yang diperlukan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan kondisi ekonomi saat ini. Ketepatan dari cadangan ini tergantung pada seberapa tepat estimasi arus kas masa depan untuk menentukan cadangan individual serta asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif.
In order to estimate the required allowance, assumptions are made to determine the inherent losses on the model and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on how well these estimated future cash flows for specific counterparty allowances and the model assumptions and parameters used in determining collective allowances.
a.2. ..Penentuan nilai wajar a.2. o. Determining fair values
Dalam menentukan nilai wajar atas aset keuangan dan liabilitas keuangan dimana tidak terdapat harga pasar yang dapat diobservasi, Bank harus menggunakan teknik penilaian seperti dijelaskan pada Catatan 2.i.6. Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan tidak memiliki harga yang transparan, nilai wajarnya menjadi kurang obyektif dan karenanya, membutuhkan tingkat pertimbangan yang beragam, tergantung pada likuiditas, konsentrasi, ketidakpastian faktor pasar, asumsi penentuan harga dan risiko lainnya yang mempengaruhi instrumen tertentu.
The determination of fair value for financial assets and financial liabilities for which there is no observable market price requires the use of valuation techniques as described in Note 2.i.6. For financial instruments that trade infrequently and have little price transparency, fair value is less objective, and requires varying degrees of judgment depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument.
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank
b. Critical accounting judgments in applying the Bank’s accounting policies
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank meliputi:
Critical accounting judgments made in applying the Bank’s accounting policies include:
b.1. Penilaian instrumen keuangan b.1. Valuation of financial instruments
Kebijakan akuntansi Bank untuk pengukuran nilai wajar dibahas di Catatan 2.i.6.
The Bank’s accounting policy on fair value measurements is discussed in Note 2.i.6.
Informasi mengenai nilai wajar dari instrumen keuangan diungkapkan pada Catatan 28.
Information about fair value of financial instruments is disclosed in Note 28.
b.2. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan b.2.. Financial asset and liability classification
Kebijakan akuntansi Bank memberikan keleluasaan untuk menetapkan aset dan liabilitas keuangan ke dalam berbagai kategori pada saat pengakuan awal sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku berdasarkan kondisi tertentu:
The Bank’s accounting policies provide scope for assets and liabilities to be designated on inception into different accounting categories in certain circumstances:
Dalam mengklasifikasikan aset keuangan dalam kelompok “diperdagangkan”, Bank telah menetapkan bahwa aset tersebut sesuai dengan definisi aset dalam kelompok diperdagangkan yang dijabarkan di Catatan 2.i.1.
In classifying financial assets as “trading”, the Bank has determined that it meets the description of trading assets set out in Note 2.i.1.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
48
4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN 00. .(Lanjutan)
4. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS .. 00 (Continued)
a.0Sumber utama atas ketidakpastian estimasi oo.(Lanjutan)
a.0Key sources of estimation uncertainty oo(Continued)
a.1. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan)
a.1. Allowances for impairment losses of financial assets (Continued)
Dalam mengestimasi cadangan yang diperlukan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan kondisi ekonomi saat ini. Ketepatan dari cadangan ini tergantung pada seberapa tepat estimasi arus kas masa depan untuk menentukan cadangan individual serta asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif.
In order to estimate the required allowance, assumptions are made to determine the inherent losses on the model and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on how well these estimated future cash flows for specific counterparty allowances and the model assumptions and parameters used in determining collective allowances.
a.2. ..Penentuan nilai wajar a.2. o. Determining fair values
Dalam menentukan nilai wajar atas aset keuangan dan liabilitas keuangan dimana tidak terdapat harga pasar yang dapat diobservasi, Bank harus menggunakan teknik penilaian seperti dijelaskan pada Catatan 2.i.6. Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan tidak memiliki harga yang transparan, nilai wajarnya menjadi kurang obyektif dan karenanya, membutuhkan tingkat pertimbangan yang beragam, tergantung pada likuiditas, konsentrasi, ketidakpastian faktor pasar, asumsi penentuan harga dan risiko lainnya yang mempengaruhi instrumen tertentu.
The determination of fair value for financial assets and financial liabilities for which there is no observable market price requires the use of valuation techniques as described in Note 2.i.6. For financial instruments that trade infrequently and have little price transparency, fair value is less objective, and requires varying degrees of judgment depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument.
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank
b. Critical accounting judgments in applying the Bank’s accounting policies
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank meliputi:
Critical accounting judgments made in applying the Bank’s accounting policies include:
b.1. Penilaian instrumen keuangan b.1. Valuation of financial instruments
Kebijakan akuntansi Bank untuk pengukuran nilai wajar dibahas di Catatan 2.i.6.
The Bank’s accounting policy on fair value measurements is discussed in Note 2.i.6.
Informasi mengenai nilai wajar dari instrumen keuangan diungkapkan pada Catatan 28.
Information about fair value of financial instruments is disclosed in Note 28.
b.2. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan b.2.. Financial asset and liability classification
Kebijakan akuntansi Bank memberikan keleluasaan untuk menetapkan aset dan liabilitas keuangan ke dalam berbagai kategori pada saat pengakuan awal sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku berdasarkan kondisi tertentu:
The Bank’s accounting policies provide scope for assets and liabilities to be designated on inception into different accounting categories in certain circumstances:
Dalam mengklasifikasikan aset keuangan dalam kelompok “diperdagangkan”, Bank telah menetapkan bahwa aset tersebut sesuai dengan definisi aset dalam kelompok diperdagangkan yang dijabarkan di Catatan 2.i.1.
In classifying financial assets as “trading”, the Bank has determined that it meets the description of trading assets set out in Note 2.i.1.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
49
4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN 00. .(Lanjutan)
4. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS .. 00 (Continued)
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank (Lanjutan)
b. Critical accounting judgments in applying the Bank’s accounting policies (Continued)
b.2. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
b.2.. Financial asset and liability classification (Continued)
Dalam mengklasifikasikan aset keuangan sebagai “dimiliki hingga jatuh tempo”, Bank telah menetapkan bahwa Bank memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memilki aset keuangan tersebut hingga tanggal jatuh tempo seperti yang dipersyaratkan (lihat Catatan 2.i.1).
In classifying financial assets as “held-to-maturity”, the Bank has determined that it has both the positive intention and ability to hold the assets until their maturity date as required (see Note 2.i.1).
5. KAS Akun ini terdiri dari:
5. CASH This account consists of the following:
31 Desember/December 2015 2014
Rupiah 30.998 30.370 Rupiah Dolar Amerika Serikat 23.736 20.175 United States Dollars Valuta asing lainnya 308 707 Other foreign currencies Jumlah 55.042 51.252 Total
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar kas diungkapkan pada Catatan 28.
Information on the classification and fair value of cash was disclosed in Note 28.
6. GIRO PADA BANK INDONESIA
Akun ini terdiri dari:
6. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA
This account consists of the following:
31 Desember/December 2015 2014
Rupiah 286.077 302.622 Rupiah Valuta asing 454.905 430.998 Foreign currencies Jumlah 740.982 733.620 Total
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan giro wajib minimum dari Bank Indonesia.
Current accounts with Bank Indonesia are provided to fulfill Bank Indonesia’s requirements on minimum reserve requirements.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Giro pada Bank Indonesia (sebagai GWM Primer) masing-masing sebesar 7,57% dan 8,11% dari jumlah rata-rata dana pihak ketiga untuk mata uang Rupiah serta sebesar 8,02% dan 8,02% dari jumlah rata-rata dana pihak ketiga untuk valuta asing.
As of 31 December 2015 and 2014, the Bank’s current account with Bank Indonesia (as Primary GWM) represented 7.57% and 8.11% of total average third party deposits in Rupiah currency and 8.02% and 8.02% of total average third party deposits in foreign currency, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum.
As of 31 December 2015 and 2014, the Bank complied with Bank Indonesia's regulation regarding Minimum Reserve Requirement of Commercial Banks.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar giro pada Bank Indonesia diungkapkan pada Catatan 28.
Information on the classification and fair value of current accounts with Bank Indonesia was disclosed in Note 28.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
50
7. GIRO PADA BANK-BANK LAIN
Akun ini terdiri dari:
7. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS
This account consists of the following:
31 Desember/December 2015 2014 Rupiah 11.984 10.407 Rupiah Valuta asing 223.422 390.273 Foreign currencies Jumlah 235.406 400.680 Total
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, seluruh giro pada bank-bank lain tidak mengalami penurunan nilai.
As of 31 December 2015 and 2014, all outstanding current accounts with other banks were not impaired.
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
Weighted average effective interest rates per annum as of 31 December 2015 and 2014:
31 Desember/December 2015 2014 Rupiah 0,44% 0.62% Rupiah Valuta asing 0,01% 0.02% Foreign currencies
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar giro pada bank-bank lain diungkapkan pada Catatan 28.
Information on the classification and fair value of current accounts with other banks was disclosed in Note 28.
8. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN
BANK-BANK LAIN
Akun ini terdiri dari:
8.00PLACEMENT WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS
This account consists of the following:
31 Desember/December 2015 2014 Rupiah 1.603.198 434.233 Rupiah Valuta asing 289.512 247.729 Foreign currencies Jumlah 1.892.710 681.962 Total
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, seluruh penempatan pada bank-bank lain tidak mengalami penurunan nilai.
As of 31 December 2015 and 2014, all outstanding placements with other banks were not impaired.
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
Weighted average effective interest rates per annum as of 31 December 2015 and 2014:
31 Desember/December 2015 2014 Rupiah 8,44% 6,53% Rupiah Valuta asing 0,41% 0,22% Foreign currencies
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain diungkapkan pada Catatan 28.
Information on the classification and fair value of placement with Bank Indonesia and other banks was disclosed in Note 28.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
50
7. GIRO PADA BANK-BANK LAIN
Akun ini terdiri dari:
7. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS
This account consists of the following:
31 Desember/December 2015 2014 Rupiah 11.984 10.407 Rupiah Valuta asing 223.422 390.273 Foreign currencies Jumlah 235.406 400.680 Total
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, seluruh giro pada bank-bank lain tidak mengalami penurunan nilai.
As of 31 December 2015 and 2014, all outstanding current accounts with other banks were not impaired.
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
Weighted average effective interest rates per annum as of 31 December 2015 and 2014:
31 Desember/December 2015 2014 Rupiah 0,44% 0.62% Rupiah Valuta asing 0,01% 0.02% Foreign currencies
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar giro pada bank-bank lain diungkapkan pada Catatan 28.
Information on the classification and fair value of current accounts with other banks was disclosed in Note 28.
8. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN
BANK-BANK LAIN
Akun ini terdiri dari:
8.00PLACEMENT WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS
This account consists of the following:
31 Desember/December 2015 2014 Rupiah 1.603.198 434.233 Rupiah Valuta asing 289.512 247.729 Foreign currencies Jumlah 1.892.710 681.962 Total
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, seluruh penempatan pada bank-bank lain tidak mengalami penurunan nilai.
As of 31 December 2015 and 2014, all outstanding placements with other banks were not impaired.
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
Weighted average effective interest rates per annum as of 31 December 2015 and 2014:
31 Desember/December 2015 2014 Rupiah 8,44% 6,53% Rupiah Valuta asing 0,41% 0,22% Foreign currencies
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain diungkapkan pada Catatan 28.
Information on the classification and fair value of placement with Bank Indonesia and other banks was disclosed in Note 28.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
51
9.0 ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN UNTUK DIPERDAGANGKAN
9. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES HELD FOR TRADING
a. Aset keuangan yang dimiliki untuk tujuan
diperdagangkan terdiri dari: a. Financial assets held for trading consisted of
the following:
31 Desember/December 2015 2014 Efek-efek Securities
Obligasi pemerintah 245.660 144.864 Government bonds 245.660 144.864 Aset derivatif Derivative assets
Kontrak swap valuta 13.168 22.747 Currency swap contracts Kontrak cross currency swap 26.812 25.357 Cross currency swap contracts Kontrak swap suku bunga 720 393 Interest rate swap contracts Kontrak valuta berjangka 89 1.841 Currency forward contracts Kontrak valuta spot 236 588 Currency spot contracts
41.025 50.926 Jumlah 286.685 195.790 Total
b. Liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan
diperdagangkan terdiri dari: b. Financial liabilities held for trading consisted of
the following:
31 Desember/December 2015 2014 Liabilitas derivatif Derivative liabilities
Kontrak swap valuta 32.329 21.670 Currency swap contracts Kontrak cross currency swap 85.883 49.885 Cross currency swap contracts Kontrak swap suku bunga 669 299 Interest rate swap contracts Kontrak valuta berjangka 292 76 Currency forward contracts Kontrak valuta spot 283 496 Currency spot contracts
119.456 72.426
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan diungkapkan pada Catatan 28.
Information on the classification and fair value of financial assets and financial liabilities held for trading was disclosed in Note 28.
10. EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL
KEMBALI 10. SECURITIES PURCHASED UNDER RESALE
AGREEMENTS Akun ini merupakan tagihan kepada bank-bank lain atas pembelian efek-efek dengan janji dijual kembali. Pada tanggal 31 Desember 2015, Bank tidak memiliki efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali. Pada tanggal 31 Desember 2014, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali memiliki perincian sebagai berikut:
This account represents receivables to other banks for securities purchased under resale agreements. As of 31 December 2015, the Bank did not have securities purchased under resell agreements. As of 31 December 2014, securities purchased under resell agreements have details as follows:
31 Desember/December 2014
Rentang tanggal pembelian/
Range of purchase date
Rentang tanggal penjualan/
Range of sale date
Harga penjualan kembali/
Resale price
Pendapatan bunga yang
belum diakui/ Deferred interest income
Nilai tercatat/ Carrying
value
Transaksi dengan bank-bank lain:
Transactions with other banks:
Obligasi pemerintah
14 Oktober/October - 8 Desember/
December 2014 2 Januari/January -
9 Maret/March 2015 1.014.624 (5.974) 1.008.650 Government bonds Surat Perbendaharaan
Negara
2 Desember/ December 2014 2 Maret/March 2015 86.827 (961) 85.866
Indonesia treasury bills
1.101.451 (6.935) 1.094.516
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
52
10. EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL
KEMBALI (Lanjutan) 10. SECURITIES PURCHASED UNDER RESALE
AGREEMENTS (Continued)
Semua efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 31 Desember 2014 adalah dalam mata uang Rupiah, dan merupakan obligasi pemerintah dengan peringkat “investment grade”.
All securities purchased under resale agreements as of 31 December 2014 were government bonds denominated in Rupiah currency with investment grade ratings.
Pada tanggal 31 Desember 2014, seluruh efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali tidak mengalami penurunan nilai.
As of 31 December 2014, all outstanding securities purchased under resale agreements were not impaired.
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar 6,68%.
Weighted average effective interest rates per annum of securities purchased under resale agreements as of 31 December 2014 was 6.68%.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali diungkapkan pada Catatan 28.
Information on the classification and fair value of securities purchased under resale agreements is disclosed in Note 28.
11. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI 11. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES
a. Menurut mata uang a. By currency 31 Desember/December 2015 2014 Tagihan Utang Tagihan Utang akseptasi/ akseptasi/ akseptasi/ akseptasi/ Acceptance Acceptance Acceptance Acceptance receivables Payables receivables payables
Rupiah 66.668 (66.668) 5.925) (5.925) Rupiah Valuta asing 430.891 (430.891) 503.060) (503.060) Foreign currency Jumlah 497.559 (497.559) 508.985) (508.985) Total Dikurangi: cadangan kerugian
penurunan nilai (1.368) -
(2.106) -) Less: allowance for
impairment losses Jumlah - bersih 496.191 (497.559) 506.879) (508.985) Total - net
b. Cadangan kerugian penurunan nilai
b. Allowance for impairment losses
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
The movement of allowance for impairment losses was as follows:
Tahun berakhir/Year ended
31 Desember/December
2015 2014
Rupiah/
Valuta asing/
Foreign Jumlah/ Rupiah/
Valuta asing/
Foreign Jumlah/ Rupiah currencies Total Rupiah currencies Total
Saldo, awal tahun 22 2.084 2.106 37) 2.554) 2.591
Balance, beginning of year
(Pemulihan) penambahan kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan (Catatan 25) 128 (853) (725) (15) (338) (353)
(Reversal) addition of impairment
losses during the year (Note 25)
Selisih kurs (13) (13) -) (132) (132) Exchange rate
difference
Saldo, akhir tahun 150 1.218 1.368 22) 2.084) 2.106) Balance,
end of year
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
53
12. KREDIT YANG DIBERIKAN 12. LOANS RECEIVABLE
a. Berdasarkan jenis kredit dan mata uang a. By type and currency
31 Desember/December 2015 2014
Rupiah Rupiah Modal kerja 4.650.466) 3.324.567) Working capital Investasi 605.972) 805.406) Investment TKI 25.004) 132.544) IOW Konsumen lainnya 545.549) 446.909) Other consumer 5.826.991) 4.709.426) Valuta asing Foreign currencies Modal kerja 2.160.049) 2.470.936) Working capital Investasi 783.585) 671.293) Investment 2.943.634) 3.142.229) Jumlah 8.770.625) 7.851.655) Total Dikurangi: cadangan kerugian (((penurunan nilai (128.194) (113.332) Less: allowance for impairment losses Jumlah - bersih 8.642.431) 7.738.323) Total - net
b. Berdasarkan sektor ekonomi b. By economic sector
31 Desember/December 2015 2014 Jasa bisnis 857.752) 1.015.796) Business services Manufaktur 5.254.533) 4.385.758) Manufacturing Perdagangan 1.499.189) 1.048.996) Trading Transportasi 89.146) 334.787) Transportation Konstruksi 145.855) 161.710) Constructions Lainnya 924.150) 904.608) Others Jumlah 8.770.625) 7.851.655) Total Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (128.194) (113.332) Less: allowance for impairment losses Jumlah - bersih 8.642.431) 7.738.323) Total - net
c. Cadangan kerugian penurunan nilai
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
c. Allowance for impairment losses
The movement of allowance for impairment losses was as follows:
Tahun berakhir/Year ended
31 Desember/December 2015
Cadangan kerugian penurunan nilai kolektif/Collective allowance for
impairment losses
Cadangan kerugian penurunan nilai individual/Individual allowance for
impairment losses
Rupiah/
Valuta asing/
Foreign
Jumlah/
Rupiah/
Valuta asing/
Foreign
Jumlah/
Jumlah/
Rupiah currencies Sub-total Rupiah currencies Sub-total Total
Saldo, awal tahun 23.011) 11.768) 34.779) 14.004) 64.549) 78.553) 113.332) Balance, beginning
of year Penambahan
(pemulihan) kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan (Catatan 25) 39.418) (2.897) 36.521) 122.872) 22.156) 145.028) 181.549)
Addition (reversal) of impairment
losses during the year (Note 25)
Penghapusbukuan selama tahun berjalan (28.767) -) (28.767) (68.653) (72.786) (141.439) (170.206)
Write-off during the year
Selisih kurs -) (283) (283) -) 3.802) 3.802) 3.519) Exchange rate
difference Saldo, akhir tahun 33.662) 8.588) 42.250) 68.223) 17.721) 85.944) 128.194) Balance, end of
year))))
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
54
12. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 12. LOANS RECEIVABLE (Continued)
Tahun berakhir/Year ended
31 Desember/December 2014
Cadangan kerugian penurunan nilai kolektif/Collective allowance for
impairment losses
Cadangan kerugian penurunan nilai individual/Individual allowance for
impairment losses
Rupiah/
Valuta asing/
Foreign
Jumlah/
Rupiah/
Valuta asing/
Foreign
Jumlah/
Jumlah/
Rupiah currencies Sub-total Rupiah currencies Sub-total Total
Saldo, awal tahun 27.239) 12.781) 40.020) 323 70.423) 70.746 110.766 Balance, beginning of
year Penambahan
(pemulihan) kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan (Catatan 25) 37.191) (1.363) 35.828) 13.681 (6.147) 7.534 43.362)
Addition (reversal) of impairment
losses during the year (Note 25)
Penghapusbukuan selama tahun berjalan (41.419) -) (41.419) - -) - (41.419)
Write-off during the year
Selisih kurs -) 350) 350) - 273) 273 623) Exchange rate
difference Saldo, akhir tahun 23.011) 11.768) 34.779) 14.004 64.549) 78.553 113.332 Balance, end of
year))))
d. Kredit direstrukturisasi d. Restructured loans
Selama tahun 2015 dan 2014, Bank melakukan restrukturisasi kredit dengan mengubah persyaratan pokok dan bunga, serta perpanjangan jangka waktu kredit. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kredit yang direstrukturisasi masing-masing sebesar Rp 281.419 dan Rp 118.449 atau 3,21% dan 1,51% dari jumlah kredit yang diberikan, dengan cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 30.908 dan Rp 58.528.
During 2015 and 2014, the Bank restructured its loans through modification of terms of principal and interest, and extension of period. As of 31 December 2015 and 2014, restructured loans amounted to Rp 281,419 and Rp 118,449 or 3.21% and 1.51% of the total loans, respectively, with the respective allowance for impairment losses amounted to Rp 30,908 and Rp 58,528, respectively.
e. Kredit sindikasi e. Syndicated loans Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama (sindikasi) dengan bank-bank lain. Keikutsertaan Bank sebagai anggota dalam kredit sindikasi masing-masing berkisar antara 1,15% sampai dengan 16,67% dan 1,55% sampai dengan 20,00% dari setiap fasilitas kredit sindikasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Syndicated loans represent loans provided to customers under syndication agreements with other banks. Total participation of the Bank in syndicated loans in which the Bank acted as a member ranges from 1.15% to 16.67% and 1.55% to 20.00% of each syndicated loan facility as of 31 December 2015 and 2014, respectively.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
55
12. KREDIT YANG DIBERIKAN(Lanjutan) 12. LOANS RECEIVABLE (Continued)
f. Kredit Tenaga Kerja Indonesia (“TKI") f. Indonesian Overseas Workers ("IOW") loans Kredit TKI merupakan kredit yang diberikan kepada TKI melalui Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia ("PJTKI") yang ditujukan untuk mendanai pengembangan keahlian dan surat-surat administratif sebelum mereka bekerja di Taiwan, Hong Kong dan Singapura. Kredit yang diberikan kepada TKI adalah dalam mata uang Rupiah dengan jumlah ekuivalen dalam Dolar Taiwan, Dolar Hong Kong dan Dolar Singapura seperti yang ditentukan dalam struktur biaya yang diterbitkan oleh Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia ("BNP2TKI"). Pencairan kredit dalam mata uang Rupiah sejumlah equivalen dalam Dolar Taiwan, Dolar Hong Kong dan Dolar Singapura seperti yang tercantum pada struktur biaya yang ditentukan oleh BNP2TKI dikalikan dengan kurs pada tanggal pencairan. Sedangkan cicilannya berdasarkan skedul pembayaran dalam Dolar Taiwan, Dolar Hong Kong dan Dolar Singapura yang telah ditentukan oleh BNP2TKI.
IOW loans represent loans provided to IOW through Indonesian Manpower Agency ("IMA') which were designated to finance their skills development and administrative papers before they are working in Taiwan, Hong Kong and Singapore. The loans provided to IOW are in Indonesian Rupiah with an equivalent amount in New Taiwan Dollar, Hong Kong Dollar and Singapore Dollar as determined at the cost structure issued by Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (“BNP2TKI”). The loan was drawdown in Rupiah currency at amount equivalent to New Taiwan Dollar, Hong Kong Dollar and Singapore Dollar stated in the cost structure determined by BNP2TKI times the exchange rate as of the date of drawdown. Meanwhile, the installment is based on the payment schedule in New Taiwan Dollar, Hong Kong Dollar and Singapore Dollar which has also been determined by BNP2TKI.
Karena pembayaran dari TKI diterima dalam Dolar Taiwan, Dolar Hong Kong dan Dolar Singapura, Bank melakukan transaksi derivatif dengan bank-bank lain untuk meminimalisir risiko nilai tukar. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kredit TKI masing-masing sebesar Rp 25.004 dan Rp 132.544, dilindung nilai secara ekonomis dengan kontrak forward sebagai berikut:
As the repayments from IOW will be received in New Taiwan Dollar, Hong Kong Dollar and Singapore Dollar, the Bank entered into derivative transactions with other banks to minimize the foreign exchange risk. As of 31 December 2015 and 2014, IOW loans amounted to Rp 25,004 and Rp 132,544, respectively, was economically hedged with forward contracts as follows:
Value/ Jumlah nosional/ Notional amount
Rentang periode kontrak (hari)/Range of
contract period (days) Currency 2015 2014 2015 2014
NTD 44.273.134 227.517.584 26 - 305 26 - 305 HKD 2.698.251 10.498.415 26 - 183 28 - 183 SGD 101.702 598.755 28 - 244 28 - 244
Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai wajar asset dan liabilitas derivatif dari kontrak diatas adalah sebesar Rp 324 dan Rp 275 (31 Desember 2014: Rp 2.031 dan Rp 223) yang merupakan bagian dari aset dan liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko.
As of 31 December 2015, fair value of derivative assets and liabilities of the above contracts are amounted to Rp 324 and Rp 275 (31 December 2014: Rp 2,031 and Rp 223) which are part of derivative assets and liabilities held for risk management purpose.
g. lnformasi signifikan lainnya yang berkaitan
dengan kredit yang diberikan g. Other significant information relating to loans
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank telah memenuhi ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit ("BMPK") baik untuk pihak berelasi maupun untuk pihak ketiga sesuai dengan peraturan yang ditetapkan Bank Indonesia.
As of 31 December 2015 and 2014, the Bank complied with Legal Lending Limits (“LLL”) requirements for both related parties and third parties as required by Bank Indonesia regulations.
Pinjaman kepada karyawan Bank terdiri dari kredit kendaraan bermotor, kredit kepemilikan rumah dan kredit untuk tujuan lain masing-masing sebesar Rp 38.220 dan Rp 37.985 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Loans to Bank's employees consist of car loans, housing loans and loans for other purposes amounted to Rp 38,220 and Rp 37,985 as of 31 December 2015 and 2014, respectively
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
56
12. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 12. LOANS RECEIVABLE (Continued)
g. lnformasi signifikan lainnya yang berkaitan
dengan kredit yang diberikan (Lanjutan) g. Other significant information relating to loans
(Continued) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rasio non-performing loan (NPL) yang dihitung sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2015 and 2014, the non-performing loan (NPL) ratios calculated based on prevailing Bank Indonesia regulation were as follows:
31 Desember/December 2015 2014 NPL bruto 2,88% 1,82% Gross NPL NPL neto 2,05% 0,82% Net NPL
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
Weighted average effective interest rates per annum as of 31 December 2015 and 2014:
31 Desember/December 2015 2014 Rupiah 12,01% 12,05% Rupiah Valuta asing 5,03% 5,14% Foreign currencies
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar kredit yang diberikan diungkapkan pada Catatan 28.
Information on the classification and fair value of loans receivable was disclosed in Note 28.
13. EFEK-EFEK UNTUK TUJUAN INVESTASI 13. INVESTMENT SECURITIES
31 Desember/December 2015 2014 Rupiah Rupiah Dimiliki hingga jatuh tempo: Held-to-maturity:
Obligasi pemerintah 69.516 661.653 Government bonds Tersedia untuk dijual: Available-for-sale:
Obligasi pemerintah 220.437 - Government bonds Valuta asing Foreign currency Tersedia untuk dijual: Available-for-sale:
Obligasi pemerintah - 88.865 Government bonds Jumlah 289.953 750.518 Total
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
Weighted average effective interest rate per annum as of 31 December 2015 and 2014:
31 Desember/December 2015 2014 Rupiah 8,63% 6,93% Rupiah Valuta asing - 7,25% Foreign currency
Perubahan keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari efek-efek untuk tujuan investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
The movement of unrealized gain (loss) from the change in fair value of available-for-sale investment securities was as follows:
Tahunan berakhir/Year ended
31 Desember/December
2015 2014 Saldo, awal tahun- sebelum pajak penghasilan tangguhan 13) (932)
Balance, beginning of year before deferred income tax
Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi selama tahun berjalan - bersih (1.282) 945)
Unrealized gain (loss) during the
year - net Jumlah sebelum pajak penghasilan (1.269) 13) Total before income tax Pajak tangguhan (Catatan 16) 317) (3) Deferred tax (Note 16) Saldo, akhir tahun- bersih (952) 10) Balance, end of year- net
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi diungkapkan pada Catalan 28.
Information on the classification and fair value of investment securities was disclosed in Note 28.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
56
12. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 12. LOANS RECEIVABLE (Continued)
g. lnformasi signifikan lainnya yang berkaitan
dengan kredit yang diberikan (Lanjutan) g. Other significant information relating to loans
(Continued) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rasio non-performing loan (NPL) yang dihitung sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2015 and 2014, the non-performing loan (NPL) ratios calculated based on prevailing Bank Indonesia regulation were as follows:
31 Desember/December 2015 2014 NPL bruto 2,88% 1,82% Gross NPL NPL neto 2,05% 0,82% Net NPL
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
Weighted average effective interest rates per annum as of 31 December 2015 and 2014:
31 Desember/December 2015 2014 Rupiah 12,01% 12,05% Rupiah Valuta asing 5,03% 5,14% Foreign currencies
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar kredit yang diberikan diungkapkan pada Catatan 28.
Information on the classification and fair value of loans receivable was disclosed in Note 28.
13. EFEK-EFEK UNTUK TUJUAN INVESTASI 13. INVESTMENT SECURITIES
31 Desember/December 2015 2014 Rupiah Rupiah Dimiliki hingga jatuh tempo: Held-to-maturity:
Obligasi pemerintah 69.516 661.653 Government bonds Tersedia untuk dijual: Available-for-sale:
Obligasi pemerintah 220.437 - Government bonds Valuta asing Foreign currency Tersedia untuk dijual: Available-for-sale:
Obligasi pemerintah - 88.865 Government bonds Jumlah 289.953 750.518 Total
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
Weighted average effective interest rate per annum as of 31 December 2015 and 2014:
31 Desember/December 2015 2014 Rupiah 8,63% 6,93% Rupiah Valuta asing - 7,25% Foreign currency
Perubahan keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari efek-efek untuk tujuan investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
The movement of unrealized gain (loss) from the change in fair value of available-for-sale investment securities was as follows:
Tahunan berakhir/Year ended
31 Desember/December
2015 2014 Saldo, awal tahun- sebelum pajak penghasilan tangguhan 13) (932)
Balance, beginning of year before deferred income tax
Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi selama tahun berjalan - bersih (1.282) 945)
Unrealized gain (loss) during the
year - net Jumlah sebelum pajak penghasilan (1.269) 13) Total before income tax Pajak tangguhan (Catatan 16) 317) (3) Deferred tax (Note 16) Saldo, akhir tahun- bersih (952) 10) Balance, end of year- net
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi diungkapkan pada Catalan 28.
Information on the classification and fair value of investment securities was disclosed in Note 28.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
57
14. SIMPANAN DARI NASABAH 14. DEPOSITS FROM CUSTOMERS
31 Desember/December 2015 2014 Rupiah Rupiah
Giro 929.167 535.537 Current account Tabungan 628.244 496.693 Saving accounts Deposito berjangka 2.069.240 2.592.277 Time deposits 3.626.651 3.624.507
Valuta asing Foreign currencies Giro 1.932.480 2.067.971 Current account Tabungan 105.852 80.414 Saving accounts Deposito berjangka 1.745.266 1.216.300 Time deposits 3.783.598 3.364.685
Jumlah 7.410.249 6.989.192 Total
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
Weighted average effective interest rates per annum as of 31 December 2015 and 2014:
31 Desember/December 2015 2014 Rupiah Rupiah
Giro 1,98% 1,94% Current account Tabungan 6,00% 5,32% Saving accounts Deposito berjangka 7,82% 8,33% Time deposits
Valuta asing Foreign currencies Giro 0,50% 0,57% Current account Tabungan 0,72% 0,73% Saving accounts Deposito berjangka 1,51% 1,98% Time deposits
Jumlah giro dan deposito berjangka yang dijadikan jaminan kredit yang diberikan masing-masing sebesar Rp 1.293.294 dan Rp 1.278.112 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
Total current accounts and time deposits pledged as security for loans receivable amounted to Rp 1,293,294 and Rp 1,278,112 as of 31 December 2015 and 2014, respectively.
lnformasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar simpanan dari nasabah diungkapkan pada Catalan 28.
Information on the classification and fair value of deposits from customers was disclosed in Note 28.
15. SIMPANAN DARI BANK-BANK LAIN 15. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
31 Desember/December 2015 2014 Rupiah Rupiah
Giro 952 669 Current account Call money 387.700 486.015 Call money 388.652 486.684
Valuta asing Foreign currencies
Giro 407.337 363.234 Current account Call money - 421.139 Call money 407.337 784.373
Jumlah 795.989 1.271.057 Total
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
Weighted average effective interest rates per annum as of 31 December 2015 and 2014:
31 Desember/December 2015 2014 Rupiah Rupiah
Giro 1,82% 1,50% Current account Call money 9,41% 6,12% Call money
Valuta asing Foreign currencies Giro 0,75% 0,75% Current account Call money - 0,30% Call money
lnformasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar simpanan dari bank-bank lain diungkapkan pada Catalan 28.
Information on the classification and fair value of deposits from other banks was disclosed in Note 28.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
58
16. PAJAK PENGHASILAN 16. INCOME TAX
a. Liabilitas pajak kini terdiri dari a. Current tax liabilities consist of:
31 Desember/December 2015 2014 Pajak penghasilan badan 23.552 - Corporate income tax Pajak penghasilan pasal 25 2.090 7.475 Income tax article 25 25.642 7.475
b. Komponen beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
b. The components of income tax expense were as follows:
Tahun berakhir/year ended
31 Desember/December
2015 2014 Pajak kini 67.048) 73.534 Current tax Pajak tangguhan: Deferred tax:
Pembentukan dan pemulihan perbedaan temporer (24.717) 12.367
Origination and reversal of temporary differences
Jumlah 42.331) 85.901 Total
c. Rekonsiliasi antara laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dikali tarif pajak yang berlaku dengan beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
c. The reconciliation between accounting income before tax multiplied by the tax rate and income tax expense was as follows:
Tahun berakhir/year ended
31 Desember/December
2015 2014 Laba sebelum pajak tangguhan 158.169 325.077 Income before tax Tarif pajak 25% 25% Tax rate 39.542 81.269 Perbedaan permanen dengan tarif
pajak 25% 2.789 4.632
Permanent differences at 25% Beban pajak 42.331 85.901 Tax expense
d. Aset (liabilitas) pajak tangguhan yang signifikan
pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
d. The items that gave rise to significant portion of deferred tax assets (liabilities) as of 31 December 2015 and 2014 were as follows:
2013
Diakui pada laba rugi periode berjalan/
Recognized in current
period profit or loss
Diakui pada pendapatan
komprehensif lain/
Recognized in other
comprehensive income 2014
Diakui pada laba rugi periode berjalan/
Recognized in current
period profit or loss
Diakui pada pendapatan
komprehensif lain/
Recognized in other
comprehensive income 2015
Aset (liabilitas) pajak
tangguhan: Deferred tax assets
(liabilities):
Liabilitas imbalan pasca-kerja 5.646) 3.333) 775) 9.754) 1.950) (637) 11.067
Obligation for post- employment
benefits Beban yang masih
harus dibayar 6.273) (449) -) 5.824) (61) -) 5.763 Accrued expenses Pendapatan dan
biaya transaksi yang ditangguhkan sehubungan dengan kredit yang diberikan 626) 1.768) -) 2.394) 1.413) -) 3.807
Deferred fees and transaction
costs related to loans
Dipindahkan 12.545) 4.652) 775) 17.972) 3.302) (637) 20.637 Carry forward
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
59
16. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) 16. INCOME TAX (Continued)
2013
Diakui pada laba rugi periode berjalan/
Recognized in current
period profit or loss
Diakui pada pendapatan
komprehensif lain/
Recognized in other
comprehensive income 2014
Diakui pada laba rugi periode berjalan/
Recognized in current
period profit or loss
Diakui pada pendapatan
komprehensif lain/
Recognized in other
comprehensive income 2015
Pindahan 12.545) 4.652) 775) 17.972) 3.302) (637) 20.637) Carried forward Rugi yang belum
direalisasikan dari perubahan nilai aset keuangan untuk tujuan diperdagangkan 16.301) (13.618) -) 2.683) 17.258 - 19.941
Unrealized loss from
changes in fair value of financial
assets held for trading
Rugi (laba) yang
belum direalisasikan dari perubahan nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi (Catatan 13) 233) -) (236) (3) - 320) 317
Unrealized loss (gain) from changes in
fair value of investment
securities (Note 13)
Depresiasi aset tetap 2.275) (1.017) -) 1.258) (2.791) -) (1.533) Depreciation of fixed assets
Biaya transaksi yang
ditangguhkan sehubungan dengan pinjaman yang diterima -) (641) -) (641) 340 -) (301)
Transaction cost related to borrowing
Cadangan kerugian
penurunan nilai aset keuangan (6.775) (1.743) -) (8.518) 6.608 -) (1.910)
Allowance for impairment losses of financial assets
Aset pajak tangguhan -
bersih 24.579) (12.367) 539) 12.751) 24.717 (317) 37.151 Deferred tax assets - net
e. Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer kemungkinan besar dapat direalisasi pada tahun-tahun mendatang.
e. The management believes that total deferred tax assets arising from temporary differences are probable to be realized in future years.
f. Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia,
Bank melaporkan/menyetorkan pajak berdasarkan self-assessment. Fiskus dapat menetapkan/ mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai peraturan yang berlaku.
f. Under the taxation laws in Indonesia, the Bank submits its corporate tax returns on a self-assessment basis. The tax authorities may assess amend taxes within the statute of limitations under prevailing regulations.
Posisi pajak Bank dapat dipertanyakan oleh fiskus. Manajemen dapat mempertahankan posisi pajak Bank yang diyakini berdasarkan pada teknik dasar yang kuat dan telah sesuai dengan peraturan perpajakan. Oleh karena itu, manajemen yakin bahwa akrual atas liabilitas pajak telah memadai untuk semua tahun pajak terbuka berdasarkan evaluasi atas berbagai faktor, termasuk interpretasi atas undang-undang perpajakan dan pengalaman sebelumnya. Penilaian ini didasarkan pada estimasi dan asumsi dan dapat melibatkan keputusan atas kejadian mendatang. Informasi baru yang tersedia dapat menyebabkan perubahan keputusan oleh manajemen atas kecukupan dari liabilitas pajak. Perubahan atas liabilitas pajak tersebut dapat mempengaruhi beban pajak pada periode dimana keputusan dibuat.
The Bank’s tax positions may be challenged by the tax authorities. Management vigorously defends the Bank’s tax positions which are believed to be grounded on sound technical basis and in compliance with the tax regulations. Accordingly, management believes that the accruals for tax liabilities are adequate for all open tax years based on the assessment of various factors, including interpretations of tax law and prior experience. This assessment relies on estimates and assumptions and may involve judgment about future events. New information may become available that causes management to change its judgment regarding the adequacy of existing tax liabilities. Such changes to tax liabilities will impact tax expense in the period in which such determination is made.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
59
16. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) 16. INCOME TAX (Continued)
2013
Diakui pada laba rugi periode berjalan/
Recognized in current
period profit or loss
Diakui pada pendapatan
komprehensif lain/
Recognized in other
comprehensive income 2014
Diakui pada laba rugi periode berjalan/
Recognized in current
period profit or loss
Diakui pada pendapatan
komprehensif lain/
Recognized in other
comprehensive income 2015
Pindahan 12.545) 4.652) 775) 17.972) 3.302) (637) 20.637) Carried forward Rugi yang belum
direalisasikan dari perubahan nilai aset keuangan untuk tujuan diperdagangkan 16.301) (13.618) -) 2.683) 17.258 - 19.941
Unrealized loss from
changes in fair value of financial
assets held for trading
Rugi (laba) yang
belum direalisasikan dari perubahan nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi (Catatan 13) 233) -) (236) (3) - 320) 317
Unrealized loss (gain) from changes in
fair value of investment
securities (Note 13)
Depresiasi aset tetap 2.275) (1.017) -) 1.258) (2.791) -) (1.533) Depreciation of fixed assets
Biaya transaksi yang
ditangguhkan sehubungan dengan pinjaman yang diterima -) (641) -) (641) 340 -) (301)
Transaction cost related to borrowing
Cadangan kerugian
penurunan nilai aset keuangan (6.775) (1.743) -) (8.518) 6.608 -) (1.910)
Allowance for impairment losses of financial assets
Aset pajak tangguhan -
bersih 24.579) (12.367) 539) 12.751) 24.717 (317) 37.151 Deferred tax assets - net
e. Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer kemungkinan besar dapat direalisasi pada tahun-tahun mendatang.
e. The management believes that total deferred tax assets arising from temporary differences are probable to be realized in future years.
f. Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia,
Bank melaporkan/menyetorkan pajak berdasarkan self-assessment. Fiskus dapat menetapkan/ mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai peraturan yang berlaku.
f. Under the taxation laws in Indonesia, the Bank submits its corporate tax returns on a self-assessment basis. The tax authorities may assess amend taxes within the statute of limitations under prevailing regulations.
Posisi pajak Bank dapat dipertanyakan oleh fiskus. Manajemen dapat mempertahankan posisi pajak Bank yang diyakini berdasarkan pada teknik dasar yang kuat dan telah sesuai dengan peraturan perpajakan. Oleh karena itu, manajemen yakin bahwa akrual atas liabilitas pajak telah memadai untuk semua tahun pajak terbuka berdasarkan evaluasi atas berbagai faktor, termasuk interpretasi atas undang-undang perpajakan dan pengalaman sebelumnya. Penilaian ini didasarkan pada estimasi dan asumsi dan dapat melibatkan keputusan atas kejadian mendatang. Informasi baru yang tersedia dapat menyebabkan perubahan keputusan oleh manajemen atas kecukupan dari liabilitas pajak. Perubahan atas liabilitas pajak tersebut dapat mempengaruhi beban pajak pada periode dimana keputusan dibuat.
The Bank’s tax positions may be challenged by the tax authorities. Management vigorously defends the Bank’s tax positions which are believed to be grounded on sound technical basis and in compliance with the tax regulations. Accordingly, management believes that the accruals for tax liabilities are adequate for all open tax years based on the assessment of various factors, including interpretations of tax law and prior experience. This assessment relies on estimates and assumptions and may involve judgment about future events. New information may become available that causes management to change its judgment regarding the adequacy of existing tax liabilities. Such changes to tax liabilities will impact tax expense in the period in which such determination is made.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
60
16. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) 16. INCOME TAX (Continued)
g. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, terdapat Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak yang telah diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak sehubungan dengan tahun-tahun fiskal berikut ini:
g. As of 31 December 2015 and 2014, there was tax assessment letters (SKP) and Tax Audit Notification Letter which had been issued by Tax Office related to the following fiscal years:
(1) Tahun fiskal 2007 (1) Fiscal year 2007
Pada bulan Juni 2008, Bank mengajukan kelebihan bayar atas pajak penghasilan badan tahun 2007 sebesar Rp 16.684. Pada bulan Juni 2009, Bank menerima hasil pemeriksaan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas pajak penghasilan pasal 23 dan 26 masing-masing sebesar Rp 907 dan Rp 10, serta Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas pajak penghasilan badan sebesar Rp 12.091. Bank menyetujui hasil pemeriksaan atas pajak penghasilan pasal 23 dan 26 dan membayar sebesar Rp 917. Namun, Bank tidak setuju dengan hasil pemeriksaan pajak penghasilan badan dan mengajukan keberatan ke Kantor Wilayah Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Selatan pada bulan Agustus 2009.
In June 2008, the Bank claimed for 2007 corporate income tax overpayment of Rp 16,684. In June 2009, Bank received tax assessment result letter of underpayment for income tax article 23 and 26 amounting to Rp 907 and Rp 10, respectively, and overpayment of corporate income tax amounting to Rp 12,091. The Bank agreed with the assessment related to income tax article 23 and 26 and paid the amount of Rp 917. However, the Bank disagreed with the assessment of corporate income tax and submitted an objection letter on such assessment to South Jakarta District Tax Service Office in August 2009.
Pada bulan Mei 2010, Direktorat Jenderal Pajak mengabulkan sebagian keberatan yang diajukan Bank sejumlah Rp 83. Atas hasil keputusan ini, Bank mengajukan banding ke Pengadilan Pajak pada bulan Agustus 2010 sejumlah Rp 4.501 dan menyetujui untuk mengakui Rp 9 sebagai beban lain-lain.
In May 2010, Directorate General of Taxation partially accepted the Bank's objections amounted to Rp 83. Following this result, the Bank filed appeal letter to the Tax Court in August 2010 amounted to Rp 4,501 and agree to recognize an amount of Rp 9 as other expense.
Pada tanggal 26 Pebruari 2014, Bank menerima hasil Keputusan Pengadilan Pajak yang mengabulkan sebagian pengajuan banding sebesar Rp 4.366 dan atas sisanya sebesar Rp 135, Bank menerima Keputusan Pengadilan Pajak tersebut. Pada tanggal 9 Oktober 2014, Bank menerima kelebihan bayar atas pajak penghasilan badan tersebut.
On 26 February 2014, the Bank received the Tax Court Decision which partially accepted the tax appeal amounted to Rp 4,366 and for the remaining amount of Rp 135, the Bank accepted that Tax Court Decision. On 9 October 2014, the Bank received the overpayment of corporate income tax.
(2) Tahun fiskal 2011 dan 2012 (2) Fiscal year 2011 and 2012
Berdasarkan surat KPP Madya Jakarta Selatan tanggal 22 Agustus 2014 tentang Surat Perintah Pemeriksaan Pajak (SP3), Kantor Pajak melakukan pemeriksaan atas seluruh pajak Bank untuk tahun fiskal 2011 dan 2012. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, proses pemeriksaan tersebut masih berlangsung.
Based on the Tax Audit Notification Letter from Tax Office dated 22 August 2014, the tax authorities performed tax audit for the Bank`s all taxes for fiscal year 2011 and 2012. Up to 31 December 2015, the tax audit is still in process.
(3) Tahun fiskal 2014 (3) Fiscal year 2014
Pada bulan April 2015, Bank mengajukan kelebihan bayar atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2014 sebesar Rp 17.219.
In April 2015, the Bank submit claim for tax refund for overpayment of 2014 Corporate Income Tax amounting to Rp 17.219.
Berdasarkan surat KPP Madya Jakarta Selatan tanggal 18 Agustus 2015 tentang Surat Perintah Pemeriksaan Pajak (SP3), Kantor Pajak melakukan pemeriksaan atas Pajak Penghasilan Badan Bank untuk tahun fiskal 2014. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, proses pemeriksaan tersebut masih berlangsung.
Based on the Tax Audit Notification Letter from Tax Office dated 18 August 2015, the tax authorities performed tax audit for the Bank`s Corporate Income Tax for fiscal year 2014. Up to 31 December 2015, the tax audit is still in process.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
60
16. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) 16. INCOME TAX (Continued)
g. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, terdapat Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak yang telah diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak sehubungan dengan tahun-tahun fiskal berikut ini:
g. As of 31 December 2015 and 2014, there was tax assessment letters (SKP) and Tax Audit Notification Letter which had been issued by Tax Office related to the following fiscal years:
(1) Tahun fiskal 2007 (1) Fiscal year 2007
Pada bulan Juni 2008, Bank mengajukan kelebihan bayar atas pajak penghasilan badan tahun 2007 sebesar Rp 16.684. Pada bulan Juni 2009, Bank menerima hasil pemeriksaan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas pajak penghasilan pasal 23 dan 26 masing-masing sebesar Rp 907 dan Rp 10, serta Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas pajak penghasilan badan sebesar Rp 12.091. Bank menyetujui hasil pemeriksaan atas pajak penghasilan pasal 23 dan 26 dan membayar sebesar Rp 917. Namun, Bank tidak setuju dengan hasil pemeriksaan pajak penghasilan badan dan mengajukan keberatan ke Kantor Wilayah Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Selatan pada bulan Agustus 2009.
In June 2008, the Bank claimed for 2007 corporate income tax overpayment of Rp 16,684. In June 2009, Bank received tax assessment result letter of underpayment for income tax article 23 and 26 amounting to Rp 907 and Rp 10, respectively, and overpayment of corporate income tax amounting to Rp 12,091. The Bank agreed with the assessment related to income tax article 23 and 26 and paid the amount of Rp 917. However, the Bank disagreed with the assessment of corporate income tax and submitted an objection letter on such assessment to South Jakarta District Tax Service Office in August 2009.
Pada bulan Mei 2010, Direktorat Jenderal Pajak mengabulkan sebagian keberatan yang diajukan Bank sejumlah Rp 83. Atas hasil keputusan ini, Bank mengajukan banding ke Pengadilan Pajak pada bulan Agustus 2010 sejumlah Rp 4.501 dan menyetujui untuk mengakui Rp 9 sebagai beban lain-lain.
In May 2010, Directorate General of Taxation partially accepted the Bank's objections amounted to Rp 83. Following this result, the Bank filed appeal letter to the Tax Court in August 2010 amounted to Rp 4,501 and agree to recognize an amount of Rp 9 as other expense.
Pada tanggal 26 Pebruari 2014, Bank menerima hasil Keputusan Pengadilan Pajak yang mengabulkan sebagian pengajuan banding sebesar Rp 4.366 dan atas sisanya sebesar Rp 135, Bank menerima Keputusan Pengadilan Pajak tersebut. Pada tanggal 9 Oktober 2014, Bank menerima kelebihan bayar atas pajak penghasilan badan tersebut.
On 26 February 2014, the Bank received the Tax Court Decision which partially accepted the tax appeal amounted to Rp 4,366 and for the remaining amount of Rp 135, the Bank accepted that Tax Court Decision. On 9 October 2014, the Bank received the overpayment of corporate income tax.
(2) Tahun fiskal 2011 dan 2012 (2) Fiscal year 2011 and 2012
Berdasarkan surat KPP Madya Jakarta Selatan tanggal 22 Agustus 2014 tentang Surat Perintah Pemeriksaan Pajak (SP3), Kantor Pajak melakukan pemeriksaan atas seluruh pajak Bank untuk tahun fiskal 2011 dan 2012. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, proses pemeriksaan tersebut masih berlangsung.
Based on the Tax Audit Notification Letter from Tax Office dated 22 August 2014, the tax authorities performed tax audit for the Bank`s all taxes for fiscal year 2011 and 2012. Up to 31 December 2015, the tax audit is still in process.
(3) Tahun fiskal 2014 (3) Fiscal year 2014
Pada bulan April 2015, Bank mengajukan kelebihan bayar atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2014 sebesar Rp 17.219.
In April 2015, the Bank submit claim for tax refund for overpayment of 2014 Corporate Income Tax amounting to Rp 17.219.
Berdasarkan surat KPP Madya Jakarta Selatan tanggal 18 Agustus 2015 tentang Surat Perintah Pemeriksaan Pajak (SP3), Kantor Pajak melakukan pemeriksaan atas Pajak Penghasilan Badan Bank untuk tahun fiskal 2014. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, proses pemeriksaan tersebut masih berlangsung.
Based on the Tax Audit Notification Letter from Tax Office dated 18 August 2015, the tax authorities performed tax audit for the Bank`s Corporate Income Tax for fiscal year 2014. Up to 31 December 2015, the tax audit is still in process.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
61
17. PINJAMAN YANG DITERIMA 17. BORROWINGS
Pinjaman yang diterima terdiri dari: The borrowings consist of:
31 Desember/December 2015 2014 Export Import Bank of the Republic of China,
fasilitas kredit revolving, fasilitas maksimum 2015 dan 2014: USD 30.000.000, jatuh tempo fasilitas 2015 dan 2014: 20 Maret 2016 (diperbaharui setiap 15 bulan), saldo pinjaman 2015 dan 2014: USD 4.181.800 dan USD 8.365.978, tingkat suku bunga 2015 dan 2014: LIBOR 6 bulanan + 0,375% setahun, jatuh tempo 2015 dan 2014: 7 Januari 2016 - 2 Nopember 2018 dan antara tanggal 2 Januari 2015 - 16 September 2016 57.788 103.845
Export Import Bank of the Republic of China, revolving credit facility, maximum facility 2015 and 2014: USD 30,000,000,
facility due in 2015 and 2014: 20 March 2016 (renewed
every 15 months), outstanding amount 2015 and 2014: USD 4,181,800 and USD 8,365,978, interest rate 2015
and 2014: 6 month LIBOR + 0.375% per annum, due date 2015 and 2014: ranging on
7 January 2016 - 2 November 2018 and ranging on 2 January 2015 -
16 September 2016 PT Bank Negara Indonesia Tbk, fasilitas
Banker Acceptance, tingkat suku bunga: 9% setahun, jatuh tempo: 29 Januari 2016 50.800 -
PT Bank Negara Indonesia Tbk, Banker Acceptance, interest rate: 9% per
annum, due date: 29 January 2016 PT Bank Central Asia Tbk, fasilitas Pinjaman
Jangka Pendek, tingkat suku bunga: JlBOR 3 bulanan + 1,5% setahun, jatuh tempo: 21 November 2016 202.293 -
PT Bank Central Asia Tbk, Short Term Loan, interest rate: 3 month
JIBOR + 1.5% per annum, due date: 21 November 2016
Commerzbank AG., Hong Kong, fasilitas Pinjaman Jangka Panjang, saldo pinjaman: USD 40.000.000, tingkat suku suku bunga: LIBOR 3 bulanan + 1,5% setahun, jatuh tempo: 23 September 2016 550.517 493.075
Commerzbank AG., Hong Kong, Long Term Loan, outstanding amount:
USD 40,000,000, interest rate: 3 month LIBOR + 1.5% per annum, due date:
23 September 2016 lNG Bank, Taipei, fasilitas Pinjaman Jangka
Panjang, saldo pinjaman: USD 25.000.000, tingkat suku bunga: LIBOR 3 bulanan + 1.6% setahun, jatuh tempo: 5 Mei 2016 345.797 310.623
lNG Bank, Taipei, Long Term Loan, outstanding amount
USD 25,000,000, interest rate: 3 month LIBOR+ 1.6% per annum, due date:
5 May 2016 1.207.195 907.543
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
The weighted average effective interest rates per annum as of 31 December 2015 and 2014:
31 Desember/December 2015 2014 Rupiah 9,66% - Rupiah Valuta asing 1,97% 1,66% Foreign currencies
lnformasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar pinjaman yang diterima diungkapkan pada Catatan 28.
Information on the classification and fair value of borrowings was disclosed in Note 28.
18. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN LIABILITAS LAINNYA
18. ACCRUALS AND OTHER LIABILITIES
31 Desember/December 2015 2014 Setoran jaminan 143.485 60.847 Guarantee deposits Bonus 23.052 23.298 Bonus Pajak pasal 4(2), 21, 23, 26 dan Pajak
Pertambahan Nilai 7.212
10.531 Tax articles 4(2),21,23,26 and
Value Added Tax Liabilitas segera 3.591 4.499 Liabilities on demand Liabilitas lainnya 15.134 16.119 Other liabilities Jumlah 192.474 115.294 Total
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
62
19. MODAL SAHAM 19. SHARE CAPITAL
Rincian pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The details of share ownership of the Bank as of 31 December 2015 and 2014 were as follows:
Pemegang saham
Jumlah lembar saham ditermpatkan dan disetor penuh/ Number of shares
issued and fully paid
Persentase kepemilikan/ Pecentage of ownership (%) Jumlah/Total Shareholders
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei 1.485 99 148.500 CTBC Bank Co., Ltd., Taipei PT Bank Danamon Indonesia Tbk 15 1 1.500 PT Bank Danamon Indonesia Tbk Jumlah 1.500 100 150.000 Total
20. PENDAPATAN BUNGA BERSIH 20. NET INTEREST INCOME
Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December
2015 2014 Pendapatan bunga Interest income
Kredit yang diberikan 780.980) 653.193) Loans receivable Efek-efek untuk tujuan investasi 22.952) 34.350) Investment securities Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-
bank lain 29.507) 30.382) Placements with Bank Indonesia and
other banks Giro pada Bank Indonesia dan bank-bank
lain 2.007) 1.690) Current accounts with Bank Indonesia
and other banks Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual
kembali 15.430) 17.582) Securities purchased under resale
agreements 850.876) 737.197) Beban bunga Interest expense
Deposito berjangka (201.500) (192.048) Time deposits Tabungan (33.982) (20.842) Saving accounts Giro (25.074) (22.753) Current accounts Simpanan dari bank-bank lain (59.852) (29.381) Deposits from other banks Pinjaman yang diterima (2.431) (1.505) Borrowings Premi penjaminan pemerintah (15.341) (11.839) Government guarantee
(338.180) (278.368) 512.696) 458.829)
Termasuk dalam pendapatan bunga adalah bunga dari efek diskonto aset keuangan yang mengalami penurunan nilai untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 27.946 dan Rp 18.483.
Included in interest income is interest from the effect of discounting (unwinding interest) of impaired financial assets for the years ended 31 December 2015 and 2014 amounting to Rp 27,946 and Rp 18,483, respectively.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
63
21. PROVISI DAN KOMISI - BERSIH 21. FEES AND COMMISSIONS - NET
Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December
2015 2014 Pendapatan provisi dan komisi Fees and commissions income
Provisi dan komisi kredit 46.962) 106.993) Loans fees and commissions Komisi letters of credit 19.870) 20.244) Letters of credit commissions Komisi pengiriman uang 3.092) 5.809) Remittance commissions Komisi lainnya 8.935) 4.508) Other commissions 78.859) 137.554)
Beban provisi dan komisi Fees and commissions expenses Beban jasa penagihan Collection fees expenses
Pihak berelasi (Catatan 31) (2.245) (6.990) Related party (Note 31) Pihak ketiga (337) (7.258) Third parties
Beban komisi lainnya (3.948) (11.398) Other commissions expenses (6.530) (25.646)
) Provisi dan komisi - bersih 72.329) 111.908) Fees and commissions - net
22. (KERUGIAN) KEUNTUNGAN TRANSAKSI PERDAGANGAN - BERSIH
22. NET TRADING (LOSS) GAIN
Tahun berakhir/Year ended
31 Desember/December
2015 2014
Keuntungan dari instrumen derivatif 345) 84.951 Gain from derivative instruments (Kerugian) keuntungan dari obligasi
pemerintah
(24.924) 4.369
(Loss) gain from government bonds Lain-lain 18.593) 17.547 Other (5.986) 106.867
23. KEUNTUNGAN (KERUGIAN) DARI INSTRUMEN
KEUANGAN LAINNYA PADA NILAI WAJAR MELALUI LABA RUGI - BERSIH
23. GAIN (LOSS) FROM OTHER FINANCIAL INSTRUMENTS AT FAIR VALUE THROUGH PROFIT OR LOSS - NET
Tahun berakhir/Year ended
31 Desember/December
2015 2014
Keuntungan (kerugian) dari kontrak valuta berjangka
4.995 (29.594)
Gain (loss) from currency forward contracts
Keuntungan (kerugian) dari kontrak valuta spot
1.219 (6.946)
Gain (loss) from currency spot contracts
Keuntungan dari kontrak valuta Non Delivery Forward (NDF)
1.002 18.075)
Gain from currency Non Delivery Forward (NDF) contracts
7.216 (18.465)
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
63
21. PROVISI DAN KOMISI - BERSIH 21. FEES AND COMMISSIONS - NET
Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December
2015 2014 Pendapatan provisi dan komisi Fees and commissions income
Provisi dan komisi kredit 46.962) 106.993) Loans fees and commissions Komisi letters of credit 19.870) 20.244) Letters of credit commissions Komisi pengiriman uang 3.092) 5.809) Remittance commissions Komisi lainnya 8.935) 4.508) Other commissions 78.859) 137.554)
Beban provisi dan komisi Fees and commissions expenses Beban jasa penagihan Collection fees expenses
Pihak berelasi (Catatan 31) (2.245) (6.990) Related party (Note 31) Pihak ketiga (337) (7.258) Third parties
Beban komisi lainnya (3.948) (11.398) Other commissions expenses (6.530) (25.646)
) Provisi dan komisi - bersih 72.329) 111.908) Fees and commissions - net
22. (KERUGIAN) KEUNTUNGAN TRANSAKSI PERDAGANGAN - BERSIH
22. NET TRADING (LOSS) GAIN
Tahun berakhir/Year ended
31 Desember/December
2015 2014
Keuntungan dari instrumen derivatif 345) 84.951 Gain from derivative instruments (Kerugian) keuntungan dari obligasi
pemerintah
(24.924) 4.369
(Loss) gain from government bonds Lain-lain 18.593) 17.547 Other (5.986) 106.867
23. KEUNTUNGAN (KERUGIAN) DARI INSTRUMEN
KEUANGAN LAINNYA PADA NILAI WAJAR MELALUI LABA RUGI - BERSIH
23. GAIN (LOSS) FROM OTHER FINANCIAL INSTRUMENTS AT FAIR VALUE THROUGH PROFIT OR LOSS - NET
Tahun berakhir/Year ended
31 Desember/December
2015 2014
Keuntungan (kerugian) dari kontrak valuta berjangka
4.995 (29.594)
Gain (loss) from currency forward contracts
Keuntungan (kerugian) dari kontrak valuta spot
1.219 (6.946)
Gain (loss) from currency spot contracts
Keuntungan dari kontrak valuta Non Delivery Forward (NDF)
1.002 18.075)
Gain from currency Non Delivery Forward (NDF) contracts
7.216 (18.465)
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
64
24. PENDAPATAN LAIN-LAIN 24. OTHER INCOME
Pendapatan lain-lain terdiri dari pendapatan recovery yang telah diterima oleh Bank atas pembayaran kredit TKI, korporasi dan konsumen lainnya yang telah dihapus-bukukan sebelumnya.
Other income consists of recovery income received by the Bank for the payment of IOW, corporate and other consumer loan which have been previously written-off.
25. PENAMBAHAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI
ASET KEUANGAN 25. ADDITION OF IMPAIRMENT LOSSES ON
FINANCIAL ASSETS
Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December
2015 2014 Beban selama tahun berjalan: Charges for the year:
Tagihan akseptasi (Catatan 11) (725) (353) Acceptance receivables (Note 11) Kredit yang diberikan (Catatan 12) 181.549 43.362) Loans receivable (Note 12)
Jumlah 180.824 43.009) Total
26. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 26. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December
2015 2014 Sewa 18.969 17.513 Rental Perbaikan dan pemeliharaan 15.729 10.616 Repair and maintenance Amortisasi aset takberwujud 11.125 3.411 Amortization of intangible assets Komunikasi 9.020 8.706 Communication Beban pendidikan dan pelatihan 8.334 7.136 Educational and training expenses Perjalanan dan transportasi 8.092 8.602 Travelling and transportation Penyusutan aset tetap 7.556 8.109 Depreciation of fixed assets Iklan dan promosi 6.991 19.834 Advertisement and promotion Pungutan Otoritas Jasa Keuangan
(“OJK”)
6.475 2.342 Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”)’s
levies Keperluan kantor 3.410 3.871 Office expenses Jasa tenaga ahli 3.096 2.497 Professional fees Jasa konsultan sehubungan dengan
kredit yang diberikan kepada TKI
- 5.079
Consultant fees related to IOW loans Lainnya 12.781 14.870 Others Jumlah 111.578 112.586 Total
27. BEBAN KARYAWAN 27. PERSONNEL EXPENSES
Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December
2015 2014 Gaji 103.531 96.717 Salaries Tunjangan dan bonus 33.795 33.998 Allowances and bonuses Imbalan pasca-kerja 10.566 7.976 Post-employment benefits Lain-lain 12.595 10.188 Others Jumlah 160.487 148.879 Total
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
64
24. PENDAPATAN LAIN-LAIN 24. OTHER INCOME
Pendapatan lain-lain terdiri dari pendapatan recovery yang telah diterima oleh Bank atas pembayaran kredit TKI, korporasi dan konsumen lainnya yang telah dihapus-bukukan sebelumnya.
Other income consists of recovery income received by the Bank for the payment of IOW, corporate and other consumer loan which have been previously written-off.
25. PENAMBAHAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI
ASET KEUANGAN 25. ADDITION OF IMPAIRMENT LOSSES ON
FINANCIAL ASSETS
Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December
2015 2014 Beban selama tahun berjalan: Charges for the year:
Tagihan akseptasi (Catatan 11) (725) (353) Acceptance receivables (Note 11) Kredit yang diberikan (Catatan 12) 181.549 43.362) Loans receivable (Note 12)
Jumlah 180.824 43.009) Total
26. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 26. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December
2015 2014 Sewa 18.969 17.513 Rental Perbaikan dan pemeliharaan 15.729 10.616 Repair and maintenance Amortisasi aset takberwujud 11.125 3.411 Amortization of intangible assets Komunikasi 9.020 8.706 Communication Beban pendidikan dan pelatihan 8.334 7.136 Educational and training expenses Perjalanan dan transportasi 8.092 8.602 Travelling and transportation Penyusutan aset tetap 7.556 8.109 Depreciation of fixed assets Iklan dan promosi 6.991 19.834 Advertisement and promotion Pungutan Otoritas Jasa Keuangan
(“OJK”)
6.475 2.342 Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”)’s
levies Keperluan kantor 3.410 3.871 Office expenses Jasa tenaga ahli 3.096 2.497 Professional fees Jasa konsultan sehubungan dengan
kredit yang diberikan kepada TKI
- 5.079
Consultant fees related to IOW loans Lainnya 12.781 14.870 Others Jumlah 111.578 112.586 Total
27. BEBAN KARYAWAN 27. PERSONNEL EXPENSES
Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December
2015 2014 Gaji 103.531 96.717 Salaries Tunjangan dan bonus 33.795 33.998 Allowances and bonuses Imbalan pasca-kerja 10.566 7.976 Post-employment benefits Lain-lain 12.595 10.188 Others Jumlah 160.487 148.879 Total
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
65
28. INSTRUMEN KEUANGAN 28. FINANCIAL INSTRUMENTS
Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan Classification of financial assets and financial liabilities
Pada tabel di bawah ini, instrumen keuangan telah dikelompokkan berdasarkan klasifikasi masing-masing. Kebijakan akuntansi yang signifikan dalam Catatan 2.i menjelaskan bagaimana kategori aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut diukur dan bagaimana pendapatan dan beban, termasuk laba dan rugi atas nilai wajar (perubahan nilai wajar instrumen keuangan), diakui.
In the table below, the financial instruments have been allocated based on their classification. The significant accounting policies in Note 2.i describe how the categories of the financial assets and financial liabilities are measured and how income and expenses, including fair value gains and losses (changes in fair value of financial instruments), are recognized.
Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan utama Bank berdasarkan kategori masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
The table below sets out the carrying amount of the Bank’s main financial assets and financial liabilities based on their respective category as of 31 December 2015 and 2014:
31 Desember/December 2015
Diperdagangkan/
Derivatif untuk tujuan manajemen
risiko/ Derivative
held for risk
Dimiliki hingga jatuh
tempo/ Held-to-
Pinjaman yang
diberikan dan piutang/ Loans and
Tersedia untuk dijual/ Available-for-
Biaya perolehan
diamortisasi lainnya/ Other
amortized
Jumlah nilai tercatat/
Total carrying
Trading management maturity receivables Sale cost amount Aset keuangan Financial assets
Kas -) -) - - 55.042 -) 55.042) Cash Giro pada Bank
Indonesia -) -) - 740.982 - -) 740.982) Current accounts with
Bank Indonesia Giro pada bank-bank
lain -) -) - 235.406 - -) 235.406) Current accounts with
other banks Penempatan pada
Bank Indonesia dan bank-bank lain -) -) - 1.892.710 - -) 1.892.710)
Placement with Bank Indonesia and other
banks Aset keuangan untuk
diperdagangkan 286.685) -) - - - -) 286.685) Financial assets held
for trading Aset derivatif untuk
tujuan manajemen risiko -) 802 - - - -) 802)
Derivative assets held for risk management
Tagihan akseptasi -) -) - 496.191 - -) 496.191) Acceptance receivables Kredit yang diberikan -) -) - 8.642.431 - -) 8.642.431) Loans receivable Efek-efek untuk
tujuan investasi -) -) 69.516 - 220.437 -) 289.953) Investment securities Jumlah 286.685) 802 69.516 12.007.720 275.479 -) 12.640.202) Total
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Simpanan dari nasabah -) -) - - - (7.410.249) (7.410.249) Deposits from customers
Simpanan dari bank-bank lain -) -) - - - (795.989) (795.989)
Deposits from other banks
Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan (119.456) -) - - - -) (119.456)
Financial liabilities held for trading
Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko -) (404) - - - -) (404)
Derivative liabilities held for risk management
Utang akseptasi -) -) - - - (497.559) (497.559) Acceptance payables Pinjaman yang
diterima -) -) - - - (1.207.195) (1.207.195) Borrowings
Jumlah (119.456) (404) - - - (9.910.992) (10.030.852) Total
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
66
28. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 28. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
Classification of financial assets and financial liabilities (Continued)
31 Desember/December 2014
Diperdagangkan/
Derivatif untuk tujuan manajemen
risiko/ Derivative
held for risk
Dimiliki hingga jatuh
tempo/ Held-to-
Pinjaman yang
diberikan dan piutang/ Loans and
Tersedia untuk dijual/ Available-for-
Biaya perolehan
diamortisasi lainnya/ Other
amortized
Jumlah nilai tercatat/
Total carrying
Trading management maturity receivables Sale cost amount Aset keuangan Financial assets
Kas -) -) - - 51.252 -) 51.252) Cash Giro pada Bank
Indonesia -) -) - 733.620 - -) 733.620) Current accounts with
Bank Indonesia Giro pada bank-bank
lain -) -) - 400.680 - -) 400.680) Current accounts with
other banks Penempatan pada
Bank Indonesia dan bank-bank lain -) -) - 681.962 - -) 681.962)
Placement with Bank Indonesia and other
banks Aset keuangan untuk
diperdagangkan 195.790) -) - - - -) 195.790) Financial assets held
for trading Aset derivatif untuk
tujuan manajemen risiko -) 11.251) - - - -) 11.251)
Derivative assets held for risk management
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali -) -) - 1.094.516 - -) 1.094.516)
Securities purchased under resale agreements
Tagihan akseptasi -) -) - 506.879 - -) 506.879) Acceptance receivables Kredit yang diberikan -) -) - 7.738.323 - -) 7.738.323) Loans receivable Efek-efek untuk
tujuan investasi -) -) 661.653 - 88.865 -) 750.518) Investment securities Jumlah 195.790) 11.251) 661.653 11.155.980 140.117 -) 12.164.791) Total Liabilitas keuangan Financial liabilities
Simpanan dari nasabah -) -) - - - (6.989.192) (6.989.192) Deposits from customers
Simpanan dari bank-bank lain -) -) - - - (1.271.057) (1.271.057)
Deposits from other banks
Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan (72.426) -) - - - -) (72.426)
Financial liabilities held for trading
Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko -) (405) - - - -) (405)
Derivative liabilities held for risk management
Utang akseptasi -) -) - - - (508.985) (508.985) Acceptance payables Pinjaman yang
diterima -) -) - - - (907.543) (907.543) Borrowings Jumlah (72.426) (405) - - - (9.676.777) (9.749.608) Total
Nilai wajar instrumen keuangan Fair values of financial instruments
Bank mengukur nilai wajar dengan menggunakan hirarki dari metode berikut:
The Bank measures fair values using the following hierarchy of methods:
Level 1: Input yang berasal dari harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk instrumen yang identik yang dapat diakses Bank pada tanggal pengukuran.
Level 1: Inputs that are quoted prices (unadjusted) in active markets for identical instruments that the Bank can access at the measurement date.
Level 2: Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam level 1 yang dapat diobservasi, baik secara langsung atau tidak langsung. Dalam kategori ini termasuk instrumen yang dinilai dengan menggunakan: harga kuotasian untuk instrumen yang serupa di pasar aktif; harga kuotasian untuk instrumen yang identik atau yang serupa di pasar yang tidak aktif; atau teknik penilaian lainnya dimana seluruh input signifikan dapat diobservasi secara langsung maupun tidak langsung dari data pasar.
Level 2: Inputs other than quoted prices included within level 1 that are observable either directly or indirectly. This category includes instruments valued using: quoted market prices in active markets for similar instruments valued using: quoted market prices in active markets for similar instruments; quoted prices for identical or similar instruments in markets that are not active; or other valuation techniques in which all significant inputs are directly or indirectly observable from market data.
Level 3: Input yang tidak dapat diobservasi. Dalam kategori ini termasuk semua instrumen dimana teknik penilaian menggunakan input yang tidak dapat diobservasi dan input yang tidak dapat diobservasi ini memberikan dampak signifikan terhadap penilaian instrumen. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai berdasarkan harga kuotasian untuk instrumen serupa yang memerlukan penyesuaian atau asumsi signifikan yang tidak dapat diobservasi untuk mencerminkan perbedaan diantara instrumen tersebut.
Level 3: Inputs that are unobservable. This category includes all instruments for which the valuation technique includes inputs not based on observable data and the unobservable inputs have a significant effect on the instrument’s valuation. This category includes instruments that are valued based on quoted prices for similar instruments for which significant unobservable adjustments or assumptions are required to reflect differences between the instruments.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
67
28. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 28. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Nilai wajar instrumen keuangan (Lanjutan) Fair values of financial instruments (Continued)
Nilai wajar dari aset keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif didasarkan pada kuotasi harga pasar atau kuotasi dari harga dealer. Untuk seluruh instrumen keuangan lainnya, Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup model nilai kini bersih dan arus kas yang didiskontokan, perbandingan dengan instrumen yang sejenis yang harga pasarnya tersedia dan dapat diobservasi, serta model penilaian lainnya. Asumsi dan input yang digunakan dalam teknik penilaian termasuk suku bunga bebas risiko (risk-free) dan suku bunga acuan, credit spread dan variabel lainnya yang digunakan dalam mengestimasi tingkat diskonto, harga obligasi, kurs mata uang asing, serta volatilitas, dan korelasi harga yang diharapkan. Tujuan dari teknik penilaian adalah pengukuran nilai wajar yang mencerminkan harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur (orderly transactions) antara pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran.
Fair values of financial assets that are traded in active markets are based on quoted market prices or dealer price quotations. For all other financial instruments, the Bank determines fair values using valuation techniques. Valuation techniques include net present value and discounted cash flow models, and comparison to similar instruments for which market observable prices exist and other valuation models. Assumptions and inputs used in valuation techniques include risk-free and benchmark interest rates, credit spreads and other premia used in estimating discount rates, bond prices, foreign currency exchange rates, and expected price volatilities and correlations. The objective of valuation techniques is to arrive at a fair value determination that reflects the price that would be received to sell the asset or paid to transfer the liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.
Bank menerapkan model penilaian yang diakui secara luas untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan yang umum dan yang lebih sederhana, seperti kontrak berjangka valuta asing yang hanya menggunakan data pasar yang dapat diobservasi dan hanya membutuhkan sedikit pertimbangan dan estimasi manajemen. Ketersediaan harga pasar yang dapat diobservasi dan input dalam model mengurangi kebutuhan untuk pertimbangan dan estimasi manajemen dan juga mengurangi ketidakpastian yang terkait dengan penentuan nilai wajar. Ketersediaan harga pasar dan input bervariasi tergantung pada produk dan pasar, dan mudah berubah berdasarkan kejadian tertentu dan kondisi umum di pasar keuangan.
The Bank uses widely recognized valuation models for determining the fair value of common and more simple financial instruments, such as foreign exchange forward contracts that use only observable market data and require little management judgment and estimation. Availability of observable market prices and model inputs reduces the need for management judgment and estimation and also reduces the uncertainty associated with determination of fair values. The availability of observable market prices and inputs varies depending on the products and markets, and is prone to changes based on specific events and general conditions in the financial markets.
Untuk instrumen yang lebih kompleks, Bank menggunakan model penilaian proprietary, yang biasanya dikembangkan dari model penilaian yang telah diakui. Beberapa atau semua input yang signifikan dalam model ini mungkin tidak dapat diobservasi di pasar, dan berasal dari harga pasar atau harga atau estimasi berdasarkan asumsi. Contoh instrumen yang memerlukan input yang tidak dapat diobservasi yang signifikan meliputi beberapa pinjaman tertentu dan efek yang tidak memiliki pasar aktif. Model penilaian yang menggunakan input yang tidak dapat diobservasi yang signifikan memerlukan tingkat pertimbangan dan asumsi manajemen yang lebih tinggi dalam penentuan nilai.
For more complex instruments, the Bank uses proprietary valuation models, which are usually developed from recognized valuation models. Some or all the significant inputs into these models may not be observable in the market, and are derived from market prices or rates or are estimated based on assumptions. Examples of instruments involving significant unobservable inputs include certain loans and securities for which there is no active market. Valuation models that employ significant unobservable inputs require a higher degree of management judgment and estimation in the determination of value.
Pertimbangan dan estimasi manajemen biasanya memerlukan pemilihan model yang sesuai untuk digunakan, penentuan arus kas masa depan yang diharapkan pada instrumen keuangan yang dinilai, penentuan probabilitas kegagalan pihak lawan dan pembayaran dimuka dan pemilihan tingkat diskonto yang tepat.
Management judgement and estimation are usually require for selection of the appropriate valuation model to be used, determination of expected future cash flows on the financial instrument being valued, determination of the probability of counterparty default and prepayments and selection of appropriate discount rates.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
68
28. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 28. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Nilai wajar instrumen keuangan (Lanjutan) Fair values of financial instruments (Continued)
Estimasi nilai wajar yang diperoleh dari model disesuaikan dengan faktor-faktor lain, seperti risiko likuiditas atau ketidakpastian model, sepanjang Bank berkeyakinan bahwa pelaku pasar pihak ketiga akan memperhitungkan dalam menentukan harga transaksi. Nilai wajar mencerminkan risiko kredit instrumen termasuk penyesuaian untuk memperhitungkan risiko kredit Bank dan pihak lawan. Untuk mengukur derivatif yang klasifikasinya mungkin berubah dari aset menjadi liabilitas atau sebaliknya seperti swap suku bunga, nilai wajar memperhitungkan Credit Valuation Adjustment (“CVA”) dan Debit Valuation Adjustment (“DVA”) ketika pelaku pasar mempertimbangkan hal ini dalam harga derivatif. Bank menggunakan model standard untuk mengukur CVA dan DVA.
Fair values estimates obtained from models are adjusted for any other factors, such as liquidity risk or model uncertainties, to the extent that the Bank believes that a third party market participants would take them into account in pricing a transaction. Fair values reflect the credit risk of the instrument and include adjustments to take account of the credit risk of the Bank and the counterparty where appropriate. For measuring derivatives that might change classification from being an asset to a liability or vice versa such as interest rate swaps, fair values take into account both credit valuation adjustment (CVA) and debit valuation adjusment (DVA) when market participants take this into consideration in pricing the derivatives. The Bank uses standard model to measure the CVA and DVA.
Kerangka Penilaian Valuation Framework
Penilaian aset keuangan dan liabilitas keuangan Bank dikaji secara independen dari bisnis oleh Grup Manajemen Risiko dan Grup Credit Control pada Bank. Grup Manajemen Risiko dan Grup Credit Control pada Bank bertanggung jawab untuk memastikan bahwa penilaian telah dilakukan secara tepat dan hasil penilaian telah didiskusikan dengan masing-masing unit bisnis untuk mendapat persetujuan. Selain itu, komunikasi juga diperlukan untuk memberikan kepastian kepada masing-masing unit bisnis bahwa hasil penilaian telah menggunakan data pasar yang dapat diandalkan dari sumber-sumber independen (misalnya harga perdagangan dan kuotasi pialang) berdasarkan konsensus sumber data. Model penilaian diajukan dan didiskusikan dengan masing-masing unit bisnis serta disetujui oleh Direktur Bisnis dan Direktur Risiko.
Valuation of financial assets and financial liabilities of the Bank are subject to an independent review by Risk Management Group and Credit Control Group of the Bank. Risk Management Group and Credit Control Group of the Bank are responsible to ensure that valuation has been properly accounted for and the assessment results have been discussed with each business unit to obtain an approval. Furthermore, the communication is needed in order to assure each business unit that the assessment uses reliable market data from independent sources (e.g. traded prices and broker quotes) based on consensus data sources. Valuation model is proposed and discussed with each of business unit and approved by Business Director and Risk Director.
Sepanjang terdapat kelayakan sumber data pasar, Grup Manajemen Risiko melakukan pengkajian secara berkala sekurang-kurangnya secara tahunan. Data pasar yang digunakan untuk validasi harga mencakup pula sumber data perdagangan terkini yang melibatkan pihak lawan eksternal atau pihak ketiga seperti Bloomberg, Reuters, pialang, pricing providers dan lain sebagainya. Data pasar yang digunakan harus sedapat mungkin mencerminkan pasar yang secara berkesinambungan dapat berevolusi mengikuti perkembangan pasar dan instrumen keuangan. Untuk menentukan kualitas dari input data pasar, faktor-faktor seperti independensi, relevansi, kehandalan, ketersediaan berbagai sumber data dan metodologi yang digunakan oleh pricing provider harus dipertimbangkan.
If there were reliable sources of market data, Risk Management Group performs periodic review at least on annually basis. The market data used for price validation may include those source from recent trade data involving external counterparties or third parties such as Bloomberg, Reuters, brokers, pricing providers and etc. The market data used should be representative of the market as much as possible, which can evolve over time as markets and financial instruments develop. To determine the quality of the market data inputs, factors such as independence, relevance, reliability, availability of multiple data sources and methodology employed by the pricing provider are taken into consideration.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
69
28. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 28. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar Financial instruments measured at fair values Tabel di bawah ini menyajikan analisa instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar pada tanggal pelaporan, berdasarkan hirarki nilai wajar:
The table below presents financial instruments measured at fair value as of the reporting date, based on fair value hierarchy:
31 Desember/December 2015 Level/ Level/ Jumlah/ Level 1 Level 2 Total
Aset keuangan Financial assets Aset keuangan untuk diperdagangkan 245.660 41.025 286.685 Financial assets held for trading Aset derivatif untuk tujuan manajemen
risiko - 802 802 Derivative assets held
for risk management Efek-efek untuk tujuan investasi 220.437 - 220.437 Investment securities
Liabilitas keuangan Financial liabilities Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan - 119.456 119.456 Financial liabilities held for trading Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen
risiko - 404 404 Derivative liabilities held for risk management
31 Desember/December 2014 Level/ Level/ Jumlah/ Level 1 Level 2 Total
Aset keuangan Financial assets Aset keuangan untuk diperdagangkan 144.864 50.926 195.790 Financial assets held for trading Aset derivatif untuk tujuan manajemen
risiko - 11.251 11.251 Derivative assets held
for risk management Efek-efek untuk tujuan investasi 88.865 - 88.865 Investment securities
Liabilitas keuangan Financial liabilities Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan - 72.426 72.426 Financial liabilities held for trading Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen
risiko - 405 405 Derivative liabilities held for risk management
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan efek-efek untuk tujuan investasi diprioritaskan untuk menggunakan harga kuotasi penawaran di Bloomberg pada tanggal pelaporan, kecuali untuk nilai wajar forward, swap suku bunga (IRS) dan cross currency swap (CCS), yang penilaiaannya ditentukan dengan teknik penilaian berdasarkan input yang dapat diobservasi.
The fair value of financial assets and financial liabilities held for trading and investment securities were prioritizied to use quoted bid price in Bloomberg as of reporting date, except for fair value of the forward, interest rate swap (IRS) and cross currency swap (CCS), which was determined using valuation techniques based on observable inputs.
Instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar
Financial instruments not measured at fair value
Tabel dibawah ini menyajikan nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar dan analisa atas instrumen keuangan tersebut sesuai dengan masing-masing level pada hirarki nilai wajar. Tabel ini tidak termasuk informasi nilai wajar untuk aset dan liabilitas keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar jika nilai tercatatnya mendekati nilai wajarnya.
The following table sets out the fair values of financial instruments not measured at fair value and analysis on those financial instruments by level in the fair value hierarchy. The table does not include fair value information for financial assets and liabilities not measured at fair value if the carrying amount is a reasonable approximation of fair value.
31 Desember/December 2015 Nilai wajar/Fair value
Jumlah nilai tercatat/
Total carrying amount
Level 1/ Level 1
Level 2/ Level 2
Level 3/ Level 3
Jumlah/ Total
Aset keuangan Financial assets Kredit yang diberikan 8.642.431 - - 8.632.946 8.632.946 Loans receivables
8.642.431 - - 8.632.946 8.632.946 Liabilitas keuangan Financial liabilities Simpanan dari nasabah 7.410.249 - 7.410.249 - 7.410.249 Deposits from customers
7.410.249 - 7.410.249 - 7.410.249
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
68
28. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 28. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Nilai wajar instrumen keuangan (Lanjutan) Fair values of financial instruments (Continued)
Estimasi nilai wajar yang diperoleh dari model disesuaikan dengan faktor-faktor lain, seperti risiko likuiditas atau ketidakpastian model, sepanjang Bank berkeyakinan bahwa pelaku pasar pihak ketiga akan memperhitungkan dalam menentukan harga transaksi. Nilai wajar mencerminkan risiko kredit instrumen termasuk penyesuaian untuk memperhitungkan risiko kredit Bank dan pihak lawan. Untuk mengukur derivatif yang klasifikasinya mungkin berubah dari aset menjadi liabilitas atau sebaliknya seperti swap suku bunga, nilai wajar memperhitungkan Credit Valuation Adjustment (“CVA”) dan Debit Valuation Adjustment (“DVA”) ketika pelaku pasar mempertimbangkan hal ini dalam harga derivatif. Bank menggunakan model standard untuk mengukur CVA dan DVA.
Fair values estimates obtained from models are adjusted for any other factors, such as liquidity risk or model uncertainties, to the extent that the Bank believes that a third party market participants would take them into account in pricing a transaction. Fair values reflect the credit risk of the instrument and include adjustments to take account of the credit risk of the Bank and the counterparty where appropriate. For measuring derivatives that might change classification from being an asset to a liability or vice versa such as interest rate swaps, fair values take into account both credit valuation adjustment (CVA) and debit valuation adjusment (DVA) when market participants take this into consideration in pricing the derivatives. The Bank uses standard model to measure the CVA and DVA.
Kerangka Penilaian Valuation Framework
Penilaian aset keuangan dan liabilitas keuangan Bank dikaji secara independen dari bisnis oleh Grup Manajemen Risiko dan Grup Credit Control pada Bank. Grup Manajemen Risiko dan Grup Credit Control pada Bank bertanggung jawab untuk memastikan bahwa penilaian telah dilakukan secara tepat dan hasil penilaian telah didiskusikan dengan masing-masing unit bisnis untuk mendapat persetujuan. Selain itu, komunikasi juga diperlukan untuk memberikan kepastian kepada masing-masing unit bisnis bahwa hasil penilaian telah menggunakan data pasar yang dapat diandalkan dari sumber-sumber independen (misalnya harga perdagangan dan kuotasi pialang) berdasarkan konsensus sumber data. Model penilaian diajukan dan didiskusikan dengan masing-masing unit bisnis serta disetujui oleh Direktur Bisnis dan Direktur Risiko.
Valuation of financial assets and financial liabilities of the Bank are subject to an independent review by Risk Management Group and Credit Control Group of the Bank. Risk Management Group and Credit Control Group of the Bank are responsible to ensure that valuation has been properly accounted for and the assessment results have been discussed with each business unit to obtain an approval. Furthermore, the communication is needed in order to assure each business unit that the assessment uses reliable market data from independent sources (e.g. traded prices and broker quotes) based on consensus data sources. Valuation model is proposed and discussed with each of business unit and approved by Business Director and Risk Director.
Sepanjang terdapat kelayakan sumber data pasar, Grup Manajemen Risiko melakukan pengkajian secara berkala sekurang-kurangnya secara tahunan. Data pasar yang digunakan untuk validasi harga mencakup pula sumber data perdagangan terkini yang melibatkan pihak lawan eksternal atau pihak ketiga seperti Bloomberg, Reuters, pialang, pricing providers dan lain sebagainya. Data pasar yang digunakan harus sedapat mungkin mencerminkan pasar yang secara berkesinambungan dapat berevolusi mengikuti perkembangan pasar dan instrumen keuangan. Untuk menentukan kualitas dari input data pasar, faktor-faktor seperti independensi, relevansi, kehandalan, ketersediaan berbagai sumber data dan metodologi yang digunakan oleh pricing provider harus dipertimbangkan.
If there were reliable sources of market data, Risk Management Group performs periodic review at least on annually basis. The market data used for price validation may include those source from recent trade data involving external counterparties or third parties such as Bloomberg, Reuters, brokers, pricing providers and etc. The market data used should be representative of the market as much as possible, which can evolve over time as markets and financial instruments develop. To determine the quality of the market data inputs, factors such as independence, relevance, reliability, availability of multiple data sources and methodology employed by the pricing provider are taken into consideration.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
69
28. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 28. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar Financial instruments measured at fair values Tabel di bawah ini menyajikan analisa instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar pada tanggal pelaporan, berdasarkan hirarki nilai wajar:
The table below presents financial instruments measured at fair value as of the reporting date, based on fair value hierarchy:
31 Desember/December 2015 Level/ Level/ Jumlah/ Level 1 Level 2 Total
Aset keuangan Financial assets Aset keuangan untuk diperdagangkan 245.660 41.025 286.685 Financial assets held for trading Aset derivatif untuk tujuan manajemen
risiko - 802 802 Derivative assets held
for risk management Efek-efek untuk tujuan investasi 220.437 - 220.437 Investment securities
Liabilitas keuangan Financial liabilities Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan - 119.456 119.456 Financial liabilities held for trading Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen
risiko - 404 404 Derivative liabilities held for risk management
31 Desember/December 2014 Level/ Level/ Jumlah/ Level 1 Level 2 Total
Aset keuangan Financial assets Aset keuangan untuk diperdagangkan 144.864 50.926 195.790 Financial assets held for trading Aset derivatif untuk tujuan manajemen
risiko - 11.251 11.251 Derivative assets held
for risk management Efek-efek untuk tujuan investasi 88.865 - 88.865 Investment securities
Liabilitas keuangan Financial liabilities Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan - 72.426 72.426 Financial liabilities held for trading Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen
risiko - 405 405 Derivative liabilities held for risk management
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan efek-efek untuk tujuan investasi diprioritaskan untuk menggunakan harga kuotasi penawaran di Bloomberg pada tanggal pelaporan, kecuali untuk nilai wajar forward, swap suku bunga (IRS) dan cross currency swap (CCS), yang penilaiaannya ditentukan dengan teknik penilaian berdasarkan input yang dapat diobservasi.
The fair value of financial assets and financial liabilities held for trading and investment securities were prioritizied to use quoted bid price in Bloomberg as of reporting date, except for fair value of the forward, interest rate swap (IRS) and cross currency swap (CCS), which was determined using valuation techniques based on observable inputs.
Instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar
Financial instruments not measured at fair value
Tabel dibawah ini menyajikan nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar dan analisa atas instrumen keuangan tersebut sesuai dengan masing-masing level pada hirarki nilai wajar. Tabel ini tidak termasuk informasi nilai wajar untuk aset dan liabilitas keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar jika nilai tercatatnya mendekati nilai wajarnya.
The following table sets out the fair values of financial instruments not measured at fair value and analysis on those financial instruments by level in the fair value hierarchy. The table does not include fair value information for financial assets and liabilities not measured at fair value if the carrying amount is a reasonable approximation of fair value.
31 Desember/December 2015 Nilai wajar/Fair value
Jumlah nilai tercatat/
Total carrying amount
Level 1/ Level 1
Level 2/ Level 2
Level 3/ Level 3
Jumlah/ Total
Aset keuangan Financial assets Kredit yang diberikan 8.642.431 - - 8.632.946 8.632.946 Loans receivables
8.642.431 - - 8.632.946 8.632.946 Liabilitas keuangan Financial liabilities Simpanan dari nasabah 7.410.249 - 7.410.249 - 7.410.249 Deposits from customers
7.410.249 - 7.410.249 - 7.410.249
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
70
28. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 28. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Instrumen keuangan yang tidak diukur pada -nilai wajar (Lanjutan)
Financial instruments not measured at fair value (Continued)
31 Desember/December 2014 Nilai wajar/Fair value
Jumlah nilai tercatat/
Total carrying amount
Level 1/ Level 1
Level 2/ Level 2
Level 3/ Level 3
Jumlah/ Total
Aset keuangan Financial assets Efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual kembali
1.094.516 - 1.094.516 -
1.094.516 Securities purchased under
resale agreements Kredit yang diberikan 7.738.323 - - 7.708.371 7.708.371 Loans receivables
8.832.839 - 1.094.516 7.708.371 8.802.887
Liabilitas keuangan Financial liabilities Simpanan dari nasabah 6.989.192 - 6.989.192 - 6.989.192 Deposits from customers
6.989.192 - 6.889.192 - 6.989.192 Sebagian besar dari instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar, diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Instrumen keuangan berikut ini merupakan instrumen keuangan jangka pendek atau yang secara berkala ditinjau ulang menggunakan harga pasar. Oleh karenanya, nilai wajar instrumen keuangan tersebut mendekati nilai tercatatnya.
Majority at the financial instrument not measured at fair value are measured at amortized cost. The following financial instruments represent financial instruments which are short term in nature or reprice to current market rates frequently. Therefore, the fair value of these financial instruments approximate to the carrying amount.
Aset keuangan: Financial assets: - Kas - Giro pada Bank Indonesia - Giro pada bank-bank lain - Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-
bank lain - Tagihan akseptasi - Efek-efek untuk tujuan investasi yang dimiliki
hingga jatuh tempo
- Cash - Current accounts with Bank Indonesia - Current accounts with other banks - Placement with Bank Indonesia and other
banks
- Acceptance receivables - Held-to-maturity investment securities
Liabilitas keuangan: Financial liabilities: - Simpanan dari bank-bank lain - Utang akseptasi - Pinjaman yang diterima
- Deposits from other banks - Acceptance payables - Borrowings
Nilai wajar kredit yang diberikan diestimasi dengan menggunakan model penilaian, seperti teknik diskonto arus kas. Input dalam teknik penilaian termasuk arus kas yang akan diterima di masa datang dan suku bunga pasar yang mempunyai risiko nilai wajar dinilai dengan menggunakan diskonto arus kas. Input dalam teknik penilaian termasuk arus kas yang akan diterima di masa datang dan suku bunga.
The fair value of loans receivable is estimated using valuation models, such as discounted cash flows techniques. Input into the valuation techniques include expected future cash flows and market interest rates with fair value risk was determined by discounting cash flows techniques. Input into the valuation techniques include expected future cash flows and market interest rates.
Nilai wajar simpanan dari nasabah tanpa jatuh tempo adalah jumlah yang terutang pada saat penarikan.
The fair value of deposits from customers with no stated maturity is the amount repayable on demand.
Perhitungan nilai wajar dilakukan hanya untuk kepentingan pengungkapan dan tidak berdampak pada pelaporan posisi atau kinerja keuangan Bank. Nilai wajar yang dihitung oleh Bank mungkin berbeda dengan jumlah aktual yang akan diterima/dibayar pada saat penyelesaian atau jatuh tempo instrumen keuangan. Mengingat kategori tertentu instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan, maka terdapat pertimbangan
The fair values calculated are for disclosure purposes only and do not have any impact on the Bank’s reported financial performance or position. The fair values calculated by the Bank may be different from the actual amount that will be received/paid on the settlement or maturity of the financial instrument. As certain categories of financial instruments are not traded, there is management judgment involved in
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
71
manajemen dalam perhitungan nilai wajar. calculating the fair values.
29. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 29. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Pada tanggal 31Desember 2015 dan 2014, komitmen dan kontinjensi Bank adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2015 and 2014, the Bank’s commitments and contingencies were as follows:
31 Desember/December 2015 2014
KOMITMEN COMMITMENTS Tagihan komitmen ) Committed receivables
Fasilitas kredit diterima dari bank lain yang belum digunakan
355.904 267.937
Unused credit facilities received from other banks
Liabilitas komitmen Committed liabilities
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan
(201.313) (233.208)
Unused credit facilities granted to debtors
L/C yang tidak dapat dibatalkan (183.438) (230.950) Outstanding irrevocable L/C (384.751) (464.158)
Jumlah liabilitas komitmen - bersih (28.847) (196.221) Total committed liabilities - net KONTINJENSI CONTINGENCIES Tagihan kontinjensi Contingent receivables
Bunga atas kredit yang mengalami penurunan nilai
8.237 15.570
Interest on impaired loans
Garansi yang diterima 33.084 45.577 Guarantees received 41.321 61.147
Liabilitas kontinjensi Contingent liabilities Garansi yang diterbitkan (357.812) (68.822) Guarantees issued
Jumlah liabilitas kontinjensi - bersih (316.491) (7.675) Total contingent liabilities - net
Jumlah fasilitas kredit (uncommitted) kepada nasabah yang belum digunakan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp 3.413.053 dan Rp 3.206.604. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, garansi yang diterima dari pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 20.678 dan Rp 18.578 (Catatan 31).
Unused credit facilities (uncommitted) granted to debtors as of 31 December 2015 and 2014 were Rp 3,413,053 and Rp 3,206,604, respectively. As of 31 December 2015 and 2014, guarantees received from related parties amounted to Rp 20,678 and Rp 18,578, respectively (Note 31).
Bank menghadapi beberapa tuntutan hukum, pengurusan administrasi dan klaim yang belum terselesaikan, yang berhubungan dengan kegiatan usaha Bank. Adalah tidak mungkin untuk memastikan apakah Bank akan memenangkan masalah atau tuntutan hukum tersebut, atau dampaknya jika Bank kalah. Namun demikian, manajemen Bank yakin bahwa hasil keputusan masalah atau tuntutan hukum tersebut tidak akan membawa dampak yang signifikan pada hasil usaha, posisi keuangan atau likuiditas Bank.
The Bank is a party to various unresolved legal actions, administrative proceedings, and claims in the ordinary course of its business. It is not possible to predict with certainty whether or not the Bank will ultimately be successful in any of these legal matters or, if not, what the impact might be. However, the Bank’s management does not expect that the results in any of these proceedings will have a material adverse effect on the Bank’s results of operations, financial position or liquidity.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
72
30. KUALITAS ASET PRODUKTIF 30. QUALITY OF PRODUCTIVE ASSETS
Di bawah ini adalah rangkuman dari kualitas aset produktif sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku yang disajikan pada nilai tercatat sebelum cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
Summarized below is the quality of productive assets in accordance with the prevailing Bank Indonesia regulations which are presented at their carrying amounts before allowance for impairment losses as of 31 December 2015 and 2014:
31 Desember/December 2015
Lancar/ Current
Dalam perhatian khusus/ Special mention
Kurang lancar/
Substandard Diragukan/
Doubtful Macet/ Loss
Jumlah/ Total
Giro pada Bank Indonesia 740.982 - - - - 740.982 Current accounts with Bank
Indonesia
Giro pada bank-bank lain 235.406 - - - - 235.406 Current accounts with
other banks Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank-bank lain 1.892.710 - - - - 1.892.710
Placements with Bank Indonesia and other
banks Aset keuangan untuk
diperdagangkan 286.685 - - - - 286.685 Financial assets held
for trading Aset derivatif untuk tujuan
manajemen risiko 802 - - - - 802 Derivative assets held for
risk management Efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual kembali - - - - - -
Securities purchased under resale agreements
Tagihan akseptasi 497.559 - - - - 497.559 Acceptance receivables Kredit yang diberikan 8.431.229 87.068 160.142 68.880 23.306 8.770.625 Loans receivable Efek-efek untuk tujuan
investasi 289.953 - - - - 289.953 Investment securities
Komitmen dan kontinjensi 742.563 - - - - 742.563 Commitments and
contingencies Jumlah 13.117.889 87.068 160.142 68.880 23.306 13.457.285 Total)
31 Desember/December 2014
Lancar/ Current
Dalam perhatian khusus/ Special mention
Kurang lancar/
Substandard Diragukan/
Doubtful Macet/ Loss
Jumlah/ Total
Giro pada Bank Indonesia 733.620 - - - - 733.620 Current accounts with Bank
Indonesia
Giro pada bank-bank lain 400.680 - - - - 400.680 Current accounts with
other banks Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank-bank lain 681.962 - - - - 681.962
Placements with Bank Indonesia and other
banks Aset keuangan untuk
diperdagangkan 195.790 - - - - 195.790 Financial assets held
for trading Aset derivatif untuk tujuan
manajemen risiko 11.251 - - - - 11.251 Derivative assets held for
risk management Efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual kembali 1.094.516 - - - - 1.094.516
Securities purchased under resale agreements
Tagihan akseptasi 508.985 - - - - 508.985 Acceptance receivables Kredit yang diberikan 7.533.218 175.350 48.287 47.936 46.864 7.851.655 Loans receivable Efek-efek untuk tujuan
investasi 750.518 - - - - 750.518 Investment securities
Komitmen dan kontinjensi 532.980 - - - - 532.980 Commitments and
contingencies Jumlah 12.443.520 175.350 48.287 47.936 46.864 12.761.957 Total)
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
73
31. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI 31. RELATED PARTIES TRANSACTIONS
Rincian saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang berelasi adalah sebagai berikut:
The details of significant balances and transactions with related parties were as follows:
31 Desember/December 2015 2014
Laporan posisi keuangan Statement of financial position Aset Assets Giro pada bank-bank lain Current account with other banks
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei 14.837 16.062 CTBC Bank Co., Ltd., Taipei CTBC Bank Co., Ltd., cabang
Hongkong
4.670 3.706 CTBC Bank Co., Ltd., Hongkong
branch CTBC Bank Co., Ltd., cabang Tokyo 1.282 1.987 CTBC Bank Co., Ltd., Tokyo branch
20.789 21.755 Aset keuangan untuk diperdagangkan Financial assets held for trading
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei 678 264 CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
Liabilitas Liabillities Liabilitas keuangan untuk
diperdagangkan
Financial liabilities held for trading CTBC Bank Co., Ltd., Taipei 41 91 CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
Simpanan dari bank-bank lain Deposits from other banks CTBC Bank Co., Ltd., Taipei 102 366 CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
Rekening administratif Administrative accounts Bank garansi Bank guarantees
CTBC Bank Co., Ltd., OBU Branch 20.678 18.578 CTBC Bank Co., Ltd., OBU Branch
Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December
2015 2014
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
Statement of profit or loss and other comprehensive income
Beban provisi dan komisi: Fees and commissions expenses:
Beban jasa penagihan Collection expenses CTBC Bank Co., Ltd., Taipei 2.245 6.990 CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
Transaksi dengan personil manajemen kunci Transactions with key management personnel
31 Desember/December 2015 2014
Laporan posisi keuangan Statements of financial position Aset: Assets: Kredit yang diberikan 8.257 7.050 Loans receivable
Liabilitas: Liabilities: Simpanan dari nasabah 18.006 6.224 Deposits from customers
Tahun berakhir/Year ended
31 Desember/December
2015 2014
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
Statement of profit or loss and other comprehensive income
Pendapatan bunga 416 228 Interest income Beban bunga 185 106 Interest expenses
Tidak ada cadangan kerugian penurunan nilai spesifik yang dibukukan atas saldo kredit yang diberikan kepada personil manajemen kunci pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
There was no specific allowance for impairment losses which was recorded for key management personnel loans as of 31 December 2015 and 2014.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
73
31. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI 31. RELATED PARTIES TRANSACTIONS
Rincian saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang berelasi adalah sebagai berikut:
The details of significant balances and transactions with related parties were as follows:
31 Desember/December 2015 2014
Laporan posisi keuangan Statement of financial position Aset Assets Giro pada bank-bank lain Current account with other banks
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei 14.837 16.062 CTBC Bank Co., Ltd., Taipei CTBC Bank Co., Ltd., cabang
Hongkong
4.670 3.706 CTBC Bank Co., Ltd., Hongkong
branch CTBC Bank Co., Ltd., cabang Tokyo 1.282 1.987 CTBC Bank Co., Ltd., Tokyo branch
20.789 21.755 Aset keuangan untuk diperdagangkan Financial assets held for trading
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei 678 264 CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
Liabilitas Liabillities Liabilitas keuangan untuk
diperdagangkan
Financial liabilities held for trading CTBC Bank Co., Ltd., Taipei 41 91 CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
Simpanan dari bank-bank lain Deposits from other banks CTBC Bank Co., Ltd., Taipei 102 366 CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
Rekening administratif Administrative accounts Bank garansi Bank guarantees
CTBC Bank Co., Ltd., OBU Branch 20.678 18.578 CTBC Bank Co., Ltd., OBU Branch
Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December
2015 2014
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
Statement of profit or loss and other comprehensive income
Beban provisi dan komisi: Fees and commissions expenses:
Beban jasa penagihan Collection expenses CTBC Bank Co., Ltd., Taipei 2.245 6.990 CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
Transaksi dengan personil manajemen kunci Transactions with key management personnel
31 Desember/December 2015 2014
Laporan posisi keuangan Statements of financial position Aset: Assets: Kredit yang diberikan 8.257 7.050 Loans receivable
Liabilitas: Liabilities: Simpanan dari nasabah 18.006 6.224 Deposits from customers
Tahun berakhir/Year ended
31 Desember/December
2015 2014
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
Statement of profit or loss and other comprehensive income
Pendapatan bunga 416 228 Interest income Beban bunga 185 106 Interest expenses
Tidak ada cadangan kerugian penurunan nilai spesifik yang dibukukan atas saldo kredit yang diberikan kepada personil manajemen kunci pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
There was no specific allowance for impairment losses which was recorded for key management personnel loans as of 31 December 2015 and 2014.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
74
31. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
(Lanjutan) 31. RELATED PARTIES TRANSACTIONS (Continued)
Personil manajemen kunci mencakup Dewan Komisaris, Direksi dan Group Head. Kompensasi yang dibebankan bagi personil manajemen kunci untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 terdiri dari:
Key management personnel includes Board of Commissioners, Board of Directors and Group Head. The compensation of key management personnel for the years ended 31 December 2015 and 2014 consisted of:
Tahun berakhir/Year ended
31 Desember/December
2015 2014 Imbalan kerja jangka pendek 36.221 28.518 Short term employee benefits Imbalan pasca-kerja 1.844 2.068 Post-employment benefits 38.065 30.586
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The details of the relationship and type of significant transactions with related parties as of 31 December 2015 and 2014 were as follows:
32. MANAJEMEN PERMODALAN 32. CAPITAL MANAGEMENT
Sejak 31 Desember 2013, fungsi pengawasan dan pengaturan atas Bank telah dialihkan dari Bank Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”). OJK menentukan dan mengawasi kebutuhan modal Bank. Bank diwajibkan untuk mentaati peraturan yang berlaku dalam hal modal yang diwajibkan oleh regulator. Pendekatan Bank terhadap pengelolaan modal ditentukan oleh strategi dan persyaratan organisasi bank, dengan memperhitungkan peraturan, serta keadaan ekonomi dan komersial.
Since 31 December 2013, the Bank Indonesia’s role as the supervisor and regulator of the Bank have been transferred to Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”). OJK sets and monitors capital requirements for the Bank. The Bank is required to comply with prevailing regulation in respect of regulatory capital. The Bank’s approach to capital management is driven by the Bank’s strategic and organizational requirements, taking into account the regulatory, economic and commercial environment.
Mulai 1 Januari 2015, Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan BI No.15/12/PBI/2013, dimana modal yang diwajibkan regulator dianalisa dalam dua tier sebagai berikut:
Starting 1 January 2015, the Bank calculates its capital requirements in accordance with BI regulation No. 15/12/PBI/2013, where the regulatory capital is analyzed into two tiers as follows:
a. Modal inti (tier 1), yang terdiri dari modal inti
utama dan modal inti tambahan. Modal inti utama antara lain meliputi modal ditempatkan dan disetor penuh, tambahan modal disetor, cadangan umum, laba tahun-tahun lalu dan tahun berjalan (100%), penghasilan komprehensif lainnya berupa potensi keuntungan/kerugian yang berasal dari perubahan nilai wajar aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual, selisih kurang dari penyisihan penghapusan aset produktif sesuai ketentuan Bank Indonesia dan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif yang diperbolehkan.
a. Core capital (tier 1), which consists of core and additional core capital. Core capital includes issued and fully paid-up capital, additional paid-in capital, general reserve, specific reserve, retained earnings and profit for the year (100%), other comprehensive income deriving from potential gain/loss from the changes in fair value of financial assets classified as available-for-sale, shortfall between allowable amount of allowance for uncollectible account on productive assets according to Bank Indonesia guideline and allowance for impairment losses on productive assets. Deferred tax assets, intangible assets (including goodwill) and share
No. Pihak berelasi/Related party Jenis hubungan/
Nature of relationship Jenis transaksi/Type of transactions
1 CTBC Bank Co., Ltd., Taipei Pemegang saham mayoritas/ Majority shareholder
Giro pada bank-bank lain, simpanan dari bank-bank lain, transaksi derivatif dan beban jasa
penagihan/Current accounts with other banks, deposits from other banks, derivative transactions
and collection expenses
2 CTBC Bank Co., Ltd., Hongkong branch
Pihak berelasi lainnya/ Other related party
Giro pada bank-bank lain/Current accounts with other banks
3 CTBC Bank Co., Ltd., Tokyo branch
Pihak berelasi lainnya/ Other related party
Giro pada bank-bank lain/Current account with other banks
4 CTBC Bank Co., Ltd., OBU branch
Pihak berelasi lainnya/ Other related party
Bank garansi/Bank guarantees
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
74
31. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
(Lanjutan) 31. RELATED PARTIES TRANSACTIONS (Continued)
Personil manajemen kunci mencakup Dewan Komisaris, Direksi dan Group Head. Kompensasi yang dibebankan bagi personil manajemen kunci untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 terdiri dari:
Key management personnel includes Board of Commissioners, Board of Directors and Group Head. The compensation of key management personnel for the years ended 31 December 2015 and 2014 consisted of:
Tahun berakhir/Year ended
31 Desember/December
2015 2014 Imbalan kerja jangka pendek 36.221 28.518 Short term employee benefits Imbalan pasca-kerja 1.844 2.068 Post-employment benefits 38.065 30.586
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The details of the relationship and type of significant transactions with related parties as of 31 December 2015 and 2014 were as follows:
32. MANAJEMEN PERMODALAN 32. CAPITAL MANAGEMENT
Sejak 31 Desember 2013, fungsi pengawasan dan pengaturan atas Bank telah dialihkan dari Bank Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”). OJK menentukan dan mengawasi kebutuhan modal Bank. Bank diwajibkan untuk mentaati peraturan yang berlaku dalam hal modal yang diwajibkan oleh regulator. Pendekatan Bank terhadap pengelolaan modal ditentukan oleh strategi dan persyaratan organisasi bank, dengan memperhitungkan peraturan, serta keadaan ekonomi dan komersial.
Since 31 December 2013, the Bank Indonesia’s role as the supervisor and regulator of the Bank have been transferred to Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”). OJK sets and monitors capital requirements for the Bank. The Bank is required to comply with prevailing regulation in respect of regulatory capital. The Bank’s approach to capital management is driven by the Bank’s strategic and organizational requirements, taking into account the regulatory, economic and commercial environment.
Mulai 1 Januari 2015, Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan BI No.15/12/PBI/2013, dimana modal yang diwajibkan regulator dianalisa dalam dua tier sebagai berikut:
Starting 1 January 2015, the Bank calculates its capital requirements in accordance with BI regulation No. 15/12/PBI/2013, where the regulatory capital is analyzed into two tiers as follows:
a. Modal inti (tier 1), yang terdiri dari modal inti
utama dan modal inti tambahan. Modal inti utama antara lain meliputi modal ditempatkan dan disetor penuh, tambahan modal disetor, cadangan umum, laba tahun-tahun lalu dan tahun berjalan (100%), penghasilan komprehensif lainnya berupa potensi keuntungan/kerugian yang berasal dari perubahan nilai wajar aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual, selisih kurang dari penyisihan penghapusan aset produktif sesuai ketentuan Bank Indonesia dan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif yang diperbolehkan.
a. Core capital (tier 1), which consists of core and additional core capital. Core capital includes issued and fully paid-up capital, additional paid-in capital, general reserve, specific reserve, retained earnings and profit for the year (100%), other comprehensive income deriving from potential gain/loss from the changes in fair value of financial assets classified as available-for-sale, shortfall between allowable amount of allowance for uncollectible account on productive assets according to Bank Indonesia guideline and allowance for impairment losses on productive assets. Deferred tax assets, intangible assets (including goodwill) and share
No. Pihak berelasi/Related party Jenis hubungan/
Nature of relationship Jenis transaksi/Type of transactions
1 CTBC Bank Co., Ltd., Taipei Pemegang saham mayoritas/ Majority shareholder
Giro pada bank-bank lain, simpanan dari bank-bank lain, transaksi derivatif dan beban jasa
penagihan/Current accounts with other banks, deposits from other banks, derivative transactions
and collection expenses
2 CTBC Bank Co., Ltd., Hongkong branch
Pihak berelasi lainnya/ Other related party
Giro pada bank-bank lain/Current accounts with other banks
3 CTBC Bank Co., Ltd., Tokyo branch
Pihak berelasi lainnya/ Other related party
Giro pada bank-bank lain/Current account with other banks
4 CTBC Bank Co., Ltd., OBU branch
Pihak berelasi lainnya/ Other related party
Bank garansi/Bank guarantees
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
75
32. MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) 32. CAPITAL MANAGEMENT (Continued)
Aset pajak tangguhan, aset takberwujud (termasuk goodwill) dan penyertaan (100%) merupakan faktor pengurang modal inti utama. Modal inti tambahan antara lain terdiri dari saham preferen, surat berharga subordinasi dan pinjaman subordinasi dimana ketiganya bersifat non-kumulatif setelah dikurangi pembelian kembali.
investments (100%) are deducted from core capital. Additional core capital includes non-cumulative preference shares, subordinated securities and subordinated debts net of buyback portion.
b. Modal pelengkap (tier 2) antara lain meliputi surat
berharga subordinasi dan pinjaman subordinasi serta penyisihan penghapusan aset produktif sesuai ketentuan Bank Indonesia.
b. Supplementary capital (tier 2), which includes subordinated securities and subordinated debts and allowance for uncollectible account on productive assets according to Bank Indonesia guideline.
Bank tidak mempunyai modal inti tambahan yang memenuhi kriteria peraturan BI yang berlaku.
The Bank does not have any additional core capital which meets the criteria under prevailing BI regulation.
Beberapa batasan berlaku untuk bagian-bagian modal yang diwajibkan oleh regulator, antara lain bank-bank wajib menyediakan modal inti (tier 1) paling rendah sebesar 6% dari ATMR dan modal inti utama (Common Equity tier 1) paling rendah sebesar 4,5% dari ATMR, baik secara individual maupun secara konsolidasi dengan entitas anak.
Various limits have been set to the elements of regulatory capital, such as banks are required to provide core capital (tier 1) at a minimum of 6% from Risk Weighted Assets and Common Equity tier 1 at a minimum of 4.5% from Risk Weighted Assets, both individually and consolidated level with subsidiary.
Sebelum 1 Januari 2015, Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan yang berlaku dimana modal yang diwajibkan regulator Bank dianalisa dalam 2 tier:
Prior to 1 January 2015, the Bank calculates its capital requirements using the prevailing regulation where the Bank’s regulatory capital is analyzed into two tiers:
Modal tier 1, meliputi modal ditempatkan dan disetor penuh, cadangan umum, saldo laba dan laba tahun berjalan.
tier 1 capital, which includes issued and fully paid-up share capital, general reserve, retained earnings and profit for the year.
Modal tier 2, meliputi cadangan umum aset produktif yang diperbolehkan.
tier 2 capital, which includes the amount of allowable general allowance for productive assets.
Bank tidak mempunyai modal tambahan lain yang memenuhi kriteria modal tier 3 sesuai dengan peraturan yang berlaku.
The Bank does not have any other supplementary capital which meets the criteria of tier 3 capital under prevailing regulation.
Berbagai batasan telah diterapkan untuk bagian-bagian modal yang diwajibkan oleh regulator. Pengaruh dari pajak tangguhan telah dikeluarkan dalam menentukan jumlah saldo laba untuk modal tier 1; hanya 50 persen laba tahun berjalan sebelum pajak tangguhan yang dapat diperhitungkan dalam modal tier 1; dan modal tier 2 tidak boleh melebihi modal tier 1. Juga terdapat batasan jumlah cadangan umum aset produktif yang boleh dimasukkan sebagai bagian dari modal tier 2.
Various limits are applied to the elements of the regulatory capital. The effect of deferred taxation has been excluded in determining the amount of retained earnings for tier 1 capital; only 50 percent of the profit for the year before deferred taxation being included in tier 1 capital; and qualifying tier 2 capital cannot exceed tier 1 capital. There is also a restriction on the amount of general allowances for productive assets that may be included as part of tier 2 capital.
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (“ATMR”) Bank ditentukan berdasarkan persyaratan yang telah ditentukan yang menceminkan berbagai tingkatan risiko yang terkait dengan aset dan eksposur, yang tidak tercermin dalam laporan posisi keuangan. Berdasarkan peraturan yang berlaku, Bank diharuskan untuk mempertimbangkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional dalam mengukur ATMR.
The Bank’s Risk Weighted Assets (“RWA”) are determined according to specified requirements that seek to reflect the varying levels of risk attached to assets and exposures not recognized in the statement of financial position. Based on the prevailing regulations, the Bank needs to take into consideration its credit risk, market risk and operational risk in measuring the RWA.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
76
32. MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) 32. CAPITAL MANAGEMENT (Continued) Kebijakan Bank adalah menjaga modal yang kuat untuk menjaga kepercayaan pemodal, kreditur dan pasar dan untuk mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan. Pengaruh tingkat modal terhadap tingkat pengembalian ke pemegang saham juga diperhitungkan dan Bank juga memahami perlunya menjaga keseimbangan antara tingkat pengembalian yang tinggi, yang dimungkinkan dengan gearing yang lebih besar serta keuntungan-keuntungan dan tingkat keamanan yang didapat dari posisi modal yang kuat.
The Bank’s policy is to maintain a strong capital base so as to maintain investor, creditor and market confidence and to sustain future development of the business. The impact of the level of capital on shareholders’ return is also recognized and the Bank also recognizes the need to maintain a balance between the higher returns that might be possible with greater gearing and the advantages and security level afforded by a strong capital position.
Bank telah mematuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak eksternal pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
The Bank has complied with all externally imposed capital requirements as of 31 December 2015 and 2014.
Posisi modal yang diwajibkan regulator Bank sesuai dengan peraturan yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The Bank’s regulatory capital position under prevailing regulation as of 31 December 2015 and 2014 was as follows:
31 Desember/December 2015 2014
Modal tier 1 2.361.906 2.220.670 Tier 1 capital Modal tier 2 92.248 81.600 Tier 2 capital Jumlah modal 2.454.154 2.302.270 Total capital Aset Tertimbang Menurut Risiko: Risk Weighted Assets:
Risiko kredit 8.073.138 6.846.449 Credit risk Risiko pasar 175.374 133.671 Market risk Risiko operasional 1.089.841 893.556 Operational risk
Jumlah Aset Tertimbang Menurut Risiko 9.338.353 7.873.676 Total Risk Weighted Assets
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Capital Adequacy Ratio (CAR)
Rasio CET 1 25,29% 28,20% CET 1 Ratio Rasio Tier 1 25,29% 28,20% Tier 1 Ratio Rasio Tier 2 0,99% 1,04% Tier 2 Ratio Rasio total 26,28% 29,24% Total Ratio Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
yang diwajibkan 9,00% - 10,00% 9,00% - 10,00%
Required Capital Adequacy Ratio
Sebagaimana diungkapkan pada tabel diatas, Bank telah mematuhi peraturan Bank Indonesia yang berlaku yang mengatur KPMM pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
As disclosed on the above table, the Bank had complied with prevailing Bank Indonesia regulation governing CAR as of 31 December 2015 and 2014.
33. STANDAR AKUNTANSI YANG DITERBITKAN NAMUN
BELUM BERLAKU EFEKTIF 33. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT
YET EFFECTIVE
Beberapa perubahan standar dan interpretasi akuntansi telah terbit tetapi belum berlaku efektif untuk tahun berakhir 31 Desember 2015, dan belum diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan ini. Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) berikut ini, yang akan berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2016 dan 1 Januari 2017, mungkin memiliki pengaruh signifikan atas laporan keuangan Bank di masa yang akan datang, dan akan membutuhkan penerapan secara retrospektif sebagaimana diatur dalam PSAK No. 25, “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntasi, dan Kesalahan”: a. PSAK No. 1 (Revisi 2015), “Penyajian Laporan
Keuangan”
Certain amendments and interpretation have been isued but not yet effective for the year ended 31 December 2015, and have not been applied in preparing these financial statements. The following PSAK and ISAK, which will become effective starting 1 January 2016 and 1 January 2017, may have a significant effect on the Bank’s future financial statements, and may require retrospective application under PSAK No. 25, “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates, and Errors”: a. PSAK No. 1 (2015 Revision), “Presentation of
Financial Statements”
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
76
32. MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) 32. CAPITAL MANAGEMENT (Continued) Kebijakan Bank adalah menjaga modal yang kuat untuk menjaga kepercayaan pemodal, kreditur dan pasar dan untuk mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan. Pengaruh tingkat modal terhadap tingkat pengembalian ke pemegang saham juga diperhitungkan dan Bank juga memahami perlunya menjaga keseimbangan antara tingkat pengembalian yang tinggi, yang dimungkinkan dengan gearing yang lebih besar serta keuntungan-keuntungan dan tingkat keamanan yang didapat dari posisi modal yang kuat.
The Bank’s policy is to maintain a strong capital base so as to maintain investor, creditor and market confidence and to sustain future development of the business. The impact of the level of capital on shareholders’ return is also recognized and the Bank also recognizes the need to maintain a balance between the higher returns that might be possible with greater gearing and the advantages and security level afforded by a strong capital position.
Bank telah mematuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak eksternal pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
The Bank has complied with all externally imposed capital requirements as of 31 December 2015 and 2014.
Posisi modal yang diwajibkan regulator Bank sesuai dengan peraturan yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The Bank’s regulatory capital position under prevailing regulation as of 31 December 2015 and 2014 was as follows:
31 Desember/December 2015 2014
Modal tier 1 2.361.906 2.220.670 Tier 1 capital Modal tier 2 92.248 81.600 Tier 2 capital Jumlah modal 2.454.154 2.302.270 Total capital Aset Tertimbang Menurut Risiko: Risk Weighted Assets:
Risiko kredit 8.073.138 6.846.449 Credit risk Risiko pasar 175.374 133.671 Market risk Risiko operasional 1.089.841 893.556 Operational risk
Jumlah Aset Tertimbang Menurut Risiko 9.338.353 7.873.676 Total Risk Weighted Assets
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Capital Adequacy Ratio (CAR)
Rasio CET 1 25,29% 28,20% CET 1 Ratio Rasio Tier 1 25,29% 28,20% Tier 1 Ratio Rasio Tier 2 0,99% 1,04% Tier 2 Ratio Rasio total 26,28% 29,24% Total Ratio Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
yang diwajibkan 9,00% - 10,00% 9,00% - 10,00%
Required Capital Adequacy Ratio
Sebagaimana diungkapkan pada tabel diatas, Bank telah mematuhi peraturan Bank Indonesia yang berlaku yang mengatur KPMM pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
As disclosed on the above table, the Bank had complied with prevailing Bank Indonesia regulation governing CAR as of 31 December 2015 and 2014.
33. STANDAR AKUNTANSI YANG DITERBITKAN NAMUN
BELUM BERLAKU EFEKTIF 33. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT
YET EFFECTIVE
Beberapa perubahan standar dan interpretasi akuntansi telah terbit tetapi belum berlaku efektif untuk tahun berakhir 31 Desember 2015, dan belum diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan ini. Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) berikut ini, yang akan berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2016 dan 1 Januari 2017, mungkin memiliki pengaruh signifikan atas laporan keuangan Bank di masa yang akan datang, dan akan membutuhkan penerapan secara retrospektif sebagaimana diatur dalam PSAK No. 25, “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntasi, dan Kesalahan”: a. PSAK No. 1 (Revisi 2015), “Penyajian Laporan
Keuangan”
Certain amendments and interpretation have been isued but not yet effective for the year ended 31 December 2015, and have not been applied in preparing these financial statements. The following PSAK and ISAK, which will become effective starting 1 January 2016 and 1 January 2017, may have a significant effect on the Bank’s future financial statements, and may require retrospective application under PSAK No. 25, “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates, and Errors”: a. PSAK No. 1 (2015 Revision), “Presentation of
Financial Statements”
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
77
33. STANDAR AKUNTANSI YANG DITERBITKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (Lanjutan)
33. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (Continued)
b. PSAK No. 7 (Revisi 2015), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”
c. PSAK No. 16 (Revisi 2015), “Aset Tetap”
d. PSAK No. 19 (Revisi 2015), “Aset Takberwujud”
e. PSAK No. 24 (Revisi 2015), “Imbalan Kerja”
f. PSAK No. 25 (Revisi 2015), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”
g. PSAK No. 68 (Revisi 2015), “Pengukuran Nilai Wajar”
h. ISAK No. 30 (Revisi 2015), “Pungutan”
b. PSAK No. 7 (2015 Revision), “Related Party Disclosures”
c. PSAK No. 16 (2015 Revision), “Property, Plant and Equipment”
d. PSAK No. 19 (2015 Revision), “Intangible Assets”
e. PSAK No. 24 (2015 Revision), “Employee Benefits”
f. PSAK No. 25 (2015 Revision), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”
g. PSAK No. 68 (2015 Revision), “Fair Value Measurement”
h. ISAK No. 30 (2015), “Levies”
Pada tanggal penerbitan laporan keuangan ini, Bank belum menentukan dampak dari pengaruh retrospektif, jika ada, atas penerapan standar ini terhadap posisi keuangan dan hasil operasi Bank.
As of the issuance of these financial statements, the Bank has not determined the extent of retrospective impact, if any, that the future adoption of these standards will have on the Bank’s financial position and operating results.
34. REKLASIFIKASI AKUN 34. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Beberapa akun dalam laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada tanggal dan tahun berakhir 31 Desember 2014 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan pada tanggal dan tahun berakhir 31 Desember 2015.
Certain accounts in the statement of financial position and the statement of profit or loss and other comprehensive income as of and for the year ended 31 December 2014 have been reclassified to conform with the presentation of the financial statements as of and for the year ended 31 December 2015.
31 Desember/December 2014 Sebelum
reklasifikasi/ Before
reclassification Reklasifikasi/
Reclassification
Setelah reklasifikasi/
After reclassification
Laporan posisi keuangan Statement of financial position Ekuitas Equity Keuntungan yang belum direalisasi
atas efek-efek yang tersedia untuk dijual - bersih - 10) 10
Unrealized gain on available-for- sales securities
Saldo laba - belum ditentukan penggunaannya 2.237.336 (10) 2.237.326 Retained earnings - unappropriated
Tahun berakhir/Year ended
31 Desember/December 2014
Sebelum reklasifikasi/
Before reclassification
Reklasifikasi/ Reclassification
Setelah reklasifikasi/
After reclassification
Laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain Statement of profit or loss and
other comprehensive income Pendapatan bunga 754.744 (17.547) 737.197 Interest income Keuntungan transaksi perdagangan -
bersih 89.320 17.547) 106.867 Net trading gain
Laporan Keuangan Publikasi PT Bank CTBC Indonesiadan Laporan Keuangan Konsolidasi CTBC Bank Co., Ltd.Publication Financial Report of PT Bank CTBC Indonesia and Consolidated Financial Report of CTBC Bank Co., Ltd.
31 Desember 2015 (yang telah diaudit)
31 December 2015 (audited)
LAPORAN TAHUNAN 2015 | LAMPIRAN
PT BANK CTBC INDONESIA
No. POS - POS 31 Des 2015 31 Des 2014 No. POS - POS 31 Des 2015 31 Des 2014
(dalam jutaan rupiah)
LAPORAN POSISI KEUANGANPer 31 Desember 2015 dan Desember 2014
ASET 1. Kas 55.042 51.252 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1.829.997 860.600 3. Penempatan pada bank lain 1.036.891 953.380 4. Tagihan spot dan derivatif 41.827 62.177 5. Surat Berharga 539.556 898.517 a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi 240.757 143.234 b. Tersedia untuk dijual 219.223 87.634 c. Dimiliki hingga jatuh tempo 69.248 661.653 d. Pinjaman yang diberikan dan piutang 10.328 5.996 6. Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) - - 7. Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) - 1.085.061 8. Tagihan akseptasi 497.559 508.985 9. Kredit 8.737.685 7.820.733 a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi - - b. Tersedia untuk dijual - - c. Dimiliki hingga jatuh tempo - - d. Pinjaman yang diberikan dan piutang 8.737.685 7.820.733 10. Pembiayaan syariah - - 11. Penyertaan - - 12. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan -/- 129.562 115.438 a. Surat berharga 42 18 b. Kredit 128.152 113.314 c. Lainnya 1.368 2.106 13. Aset tidak berwujud 115.970 83.258 Akumulasi amortisasi aset tidak berwujud -/- 39.224 28.100 14. Aset tetap dan inventaris 119.475 111.775 Akumulasi penyusutan aset tetap dan inventaris -/- 87.922 80.411 15. Aset non produktif 22 - a. Properti terbengkalai - - b. Aset yang diambil alih - - c. Rekening tunda 22 - d. Aset antarkantor - - i. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia - - ii. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia - - 16. Cadangan kerugian penurunan nilai dari aset non keuangan -/- - - 17. Sewa pembiayaan - - 18. Aset pajak tangguhan 37.151 12.750 19. Aset lainnya 72.888 104.260 TOTAL ASET 12.827.355 12.328.799
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS 1. Giro 2.858.272 2.603.446 2. Tabungan 737.497 577.173 3. Simpanan berjangka 3.800.419 3.792.102 4. Dana investasi revenue sharing - - 5. Pinjaman dari Bank Indonesia - - 6. Pinjaman dari bank lain 795.789 1.269.993 7. Liabilitas spot dan derivatif 119.860 72.831 8. Utang atas surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) - - 9. Utang akseptasi 497.559 508.985 10. Surat berharga yang diterbitkan - - 11. Pinjaman yang diterima 1.204.102 907.543 12. Setoran jaminan 143.484 60.847 13. Liabilitas antar kantor - - a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia - - b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia - - 14. Liabilitas pajak tangguhan - - 15. Liabilitas lainnya 136.250 118.543 16. Dana investasi profit sharing - - TOTAL LIABILITAS 10.293.232 9.911.463 EKUITAS 17. Modal disetor 150.000 150.000 a. Modal dasar 200.000 200.000 b. Modal yang belum disetor -/- 50.000 50.000 c. Saham yang dibeli kembali (treasury stock) -/- - - 18. Tambahan modal disetor - - a. Agio - - b. Disagio -/- - - c. Modal Sumbangan - - d. Dana setoran modal - - e. Lainnya - - 19. Pendapatan (kerugian) komprehensif lainnya 9.245 8.295 a. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing - - b. Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual (1.272) 10 c. Bagian efektif lindung nilai arus kas - - d. Selisih penilaian kembali aset tetap - - e. Bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi - - f. Keuntungan (kerugian) aktuarial program manfaat pasti 10.833 8.285 g. Pajak penghasilan terkait dengan laba komprehensif lain (316) - h. Lainnya - - - 20. Selisih kuasi reorganisasi - - 21. Selisih restrukturisasi entitas sepengendali - - 22. Ekuitas lainnya - - 23. Cadangan 30.000 30.000 a. Cadangan umum 30.000 30.000 b. Cadangan tujuan - - 24. Laba/rugi 2.344.879 2.229.041 a. Tahun-tahun lalu 2.229.040 1.989.864 b. Tahun berjalan 115.838 239.177 TOTAL EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK 2.534.123 2.417.336 25. Kepentingan non pengendali - - TOTAL EKUITAS 2.534.123 2.417.336 TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 12.827.355 12.328.799
No. ITEMS 31 Dec 2015 31 Dec 2014 No. ITEMS 31 Dec 2015 31 Dec 2014
(in millions of rupiah)
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITIONAs Of 31 December 2015 And December 2014
ASSETS 1. Cash 55,042 51,252 2. Placement at Bank Indonesia 1,829,997 860,600 3. Placement at other banks 1,036,891 953,380 4. Spot and derivative receivables 41,827 62,177 5. Securities held 539,556 898,517 a. Fair value through profit and loss 240,757 143,234 b. Available for sales 219,223 87,634 c. Held to maturity 69,248 661,653 d. Loans and receivables 10,328 5,996 6. Securities sold under repurchase agreement (repo) - - 7. Securities Purchase under Resell Agreement (reverse repo) - 1,085,061 8. Acceptance receivables 497,559 508,985 9. Loans 8.737,685 7,820,733 a. Fair value through profit and loss - - b. Available for sales - - c. Held to maturity - - d. Loans and receivables 8.737,685 7,820,733 10. Sharia financing - - 11. Participation - - 12. Allowance for impairment losses on financial assets -/- 129,562 115,438 a. Securities held 42 18 b. Loans 128,152 113,314 c. Others 1,368 2,106 13. Intangible assets 115,970 83,258 Accumulated amortization of intangible assets -/- 39,224 28,100 14. Fixed assets 119,475 111,775 Accumulated depreciation of fixed assets -/- 87,922 80,411 15. Non productive assets 22 - a. Abandoned property - - b. Foreclosed assets - - c. Suspense accounts 22 - d. Interbranch asset accounts - - i. Operating in Indonesia - - ii. Operating outside Indonesia - - 16. Allowance for loss impairment on other assets -/- - - 17. Leasing - - 18. Deferred tax assets 37,151 12,750 19. Other assets 72,888 104,260 TOTAL ASSETS 12,827,355 12,328,799
LIABILITY AND EQUITY LIABILITY 1. Demand deposits 2,858,272 2.603,446 2. Savings deposits 737,497 577,173 3. Time deposits 3,800,419 3,792,102 4. Investment fund for revenue sharing - - 5. Liabilities to Bank Indonesia - - 6. Deposits from others banks 795,789 1,269,993 7. Derivatives payables 119,860 72,831 8. Liabilities on Securities sold under Repurchase Agreement (repo) - - 9. Acceptance payables 497,559 508,985 10. Securities issued - - 11. Borrowings 1,204,102 907,543 12. Guarantee Deposits 143,484 60,847 13. Interbranch liabilities accounts - - a. Operating in Indonesia - - b. Operating outside Indonesia - - 14. Deferred tax liabilities - - 15. Other Liabilities 136,250 118,543 16. Investment funds for profit sharing - - TOTAL LIABILITIES 10,293,232 9,911,463 EQUITY 17. Equity participation 150,000 150,000 a. Paid in capital 200,000 200,000 b. Unpaid in capital -/- 50,000 50,000 c. Repurchase capital (treasury stock) -/- - - 18. Additional paid in capital - - a. Agio - - b. Disagio -/- - - c. Capital contribution - - d. Funds for paid-up capital - - e.Others - - 19. Other comprehensive income (loss) 9,245 8,295 a. Adjustments due to translation of financial statements in foreign currencies - - b. Gains (losses) from changes in the value of financial assets as available for sale (1,272) 10 c. Effective portion of cash flow hedges - - d. Revaluation of fixed assets - - e. Part of other comprehensive income of associates - - f. Gains (losses) actuarial defined benefit program 10,833 8,285 g. Income tax related to other comprehensive income (316) - h. Others - - - 20. Quacy reorganization difference - - 21. Restructuring difference in entity under common control - - 22. Others equity - - 23. Reserves 30,000 30,000 a. General reserves 30,000 30,000 b. Appropriated reserves - - 24. Retained earnings 2,344,879 2,229,041 a. Previous years earnings 2,229,040 1,989,864 b. Current year profit and loss 115,838 239,177 TOTAL EQUITY ATTRIBUTABLE TO OWNER 2,534,123 2,417,336 25. Minority interests - - TOTAL EQUITY 2,534,123 2,417,336 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY 12,827,355 12,328,799
AnnuAl RepoRt 2015 | AppenDIX
PT BANK CTBC INdoNesIA i
No. POS - POS 31 Des 2015 31 Des 2014 I. TAGIHAN KOMITMEN 4.394.578 5.940.288 1. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik 355.904 267.937 a. Rupiah - - b. Valuta Asing 355.904 267.937 2. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan 3.952.524 5.605.780 3. Lainnya 86.150 66.571 II. KEWAJIBAN KOMITMEN 7.848.259 9.326.493 1. Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik 3.614.366 3.439.812 a. BUMN - - i. Committed - - - Rupiah - - - Valuta Asing - - ii. Uncommitted - - - Rupiah - - - Valuta Asing - - b. Lainnya 3.614.366 3.439.812 i. Committed 201.313 233.208 ii. Uncommitted 3.413.053 3.206.604 2. Fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik - - a. Committed - - i. Rupiah - - ii. Valuta Asing - - b. Uncommitted - - i. Rupiah - - ii. Valuta Asing - - 3. Irrevocable L/C yang masih berjalan 183.438 230.950 a. L/C luar negeri 100.462 178.014 b. L/C dalam negeri 82.976 52.936 4. Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan 4.050.455 5.655.731 5. Lainnya - - III. TAGIHAN KONTINJENSI 41.321 61.147 1. Garansi yang diterima 33.084 45.577 a. Rupiah - - b. Valuta Asing 33.084 45.577 2. Pendapatan bunga dalam penyelesaian 8.237 15.570 a. Bunga kredit yang diberikan 8.237 15.570 b. Bunga lainnya - - 3. Lainnya - - IV. KEWAJIBAN KONTINJENSI 357.811 68.822 1. Garansi yang diberikan 357.811 68.822 a. Rupiah 35.359 39.982 b. Valuta Asing 322.452 28.840 2. Lainnya - -
LAPORAN KOMITMEN DAN KONTINJENSIPer 31 Desember 2015 dan Desember 2014
(dalam jutaan rupiah)
No. ITEMS 31 Dec 2015 31 Dec 2014 I. COMMITMENT CLAIMS/RECEIVABLES 4,394,578 5,940,288 1. Unused Borrowings 355,904 267,937 a. Rupiah - - b. Foreign currencies 355,904 267,937 2. Outstanding purchase of spot dan derivative 3.952,524 5,605,780 3. Others 86,150 66,571 II. COMMITMENT PAYABLES 7,848,259 9,326,493 1. Undisbursed Credit Line 3,614,366 3,439,812 a. BUMN - - i. Committed - - - Rupiah - - - Foreign currencies - - ii. Uncommitted - - - Rupiah - - - Foreign currencies - - b. Others 3,614,366 3,439,812 i. Committed 201,313 233,208 ii. Uncommitted 3,413,053 3,206,604 2. Undisbursed Credit Line to other banks - - a. Committed - - i. Rupiah - - ii. Foreign currencies - - b. Uncommitted - - i. Rupiah - - ii. Foreign currencies - - 3. Outstanding irrevocable trade L/C's 183,438 230,950 a. Foreign L/C 100,462 178,014 b. Domestic L/C 82,976 52,936 4. Outstanding Selling of spot and derivative 4,050,455 5,655,731 5. Others - - III. CONTINGENCIES CLAIMS 41,321 61,147 1. Guarantees Received 33,084 45,577 a. Rupiah - - b. Foreign currencies 33,084 45,577 2. Interest income in settlement process 8,237 15,570 a. Interest income on loan 8,237 15,570 b. Other interest income - - 3. Others - - IV. CONTINGENCIES PAYABLES 357,811 68,822 1. Guarantees issued 357,811 68,822 a. Rupiah 35,359 39,982 b. Foreign currencies 322,452 28,840 2. Others - -
STATEMENTS OF COMMITMENTS AND CONTINGENCIESAs Of 31 December 2015 And December 2014
(in millions of rupiah)
TRANSAKSI Nilai Notional
Tujuan Tagihan dan Liabilitas DerivatifTrading Hedging Tagihan LiabilitasNo.
LAPORAN TRANSAKSI SPOT DAN DERIVATIFPer 31 Desember 2015
(dalam jutaan rupiah)
RASIO 31 Des 2015 31 Des 2014
Rasio Kinerja
LAPORAN RASIO KEUANGANPer 31 Desember 2015 dan Desember 2014
(dalam %)
No.
1. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) 26,28% 29,24% 2. Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan aset non produktif 1,25% 0,69% 3. Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif 2,11% 1,25% 4. Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif 1,08% 1,01% 5. NPL gross 2,88% 1,82% 6. NPL net 2,05% 0,82% 7. Return on Asset (ROA) 1,28% 3,23% 8. Return on Equity (ROE) 4,93% 10,97% 9. Net Interest Margin (NIM) 4,76% 5,23% 10. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 90,33% 80,28% 11. Loan to Deposit Ratio (LDR) 118,14% 112,16%Kepatuhan (Compliance) 1. a. Persentase pelanggaran BMPK
tiakret kahiP .i 0,00% 0,00% tiakret kadit kahiP .ii 0,00% 0,00%
b. Persentase pelampauan BMPK tiakret kahiP .i 0,00% 0,00%
tiakret kadit kahiP .ii 0,00% 0,00% 2. Giro Wajib Minimum (GWM) a. GWM Utama Rupiah 7,57% 8,11% b. GWM Valuta Asing 8,02% 8,02% 3. Posisi Devisa Neto (PDN) secara keseluruhan 2,18% 2,28%
rakuT ialiN nagned tiakreT .A 1. Spot 459.057 454.905 4.152 435 387 2. Forward 90.005 63.411 26.594 692 593 3. Option - - - - - a. Jual - - - - - b. Beli - - - - - 4. Future - - - - - 5. Swap 2.001.927 2.001.927 - 13.168 32.328 6. Lainnya - - - - -
agnuB ukuS nagned tiakreT .B 1. Forward - - - - - 2. Option - - - - - a. Jual - - - - - b. Beli - - - - - 3. Future - - - - - 4. Swap 479.718 479.718 - 720 669 5. Lainnya - - - - -
aynniaL .C 996.196 996.196 - 26.812 85.883JUMLAH 4.026.903 3.996.157 30.746 41.827 119.860
TRANSACTIONSPurpose Derivative Receivable & Payable
Trading Hedging Receivable PayableNo.
STATEMENTS OF SPOT AND DERIVATIVE TRANSACTIONSAs Of 31 December 2015
(in millions of rupiah)
RATIO 31 Dec 2015 31 Dec 2014
Performance Ratio
STATEMENTS OF FINANCIAL RATIOS CALCULATIONAs Of 31 December 2015 And December 2014
(in %)
No.
1. Capital Adequacy Ratio (CAR) 26.28% 29.24% 2. Non performing productive assets and non performing non productive assets to total productive assets and non productive assets 1.25% 0.69% 3. Non performing productive assets to total productive assets 2.11% 1.25% 4. Allowance for impairment of financial assets to productive assets 1.08% 1.01% 5. Gross NPL 2.88% 1.82% 6. Net NPL 2.05% 0.82% 7. Return on Asset (ROA) 1.28% 3.23% 8. Return on Equity (ROE) 4.93% 10.97% 9. Net Interest Margin (NIM) 4.76% 5.23% 10. Operating Expenses to Operating Income (BOPO) 90.33% 80.28% 11. Loan to Deposit Ratio (LDR) 118.14% 112.16%Compliance 1. a. Percentage violation of Legal Lending Limit
seitrap detaleR .i 0.00% 0.00% seitrap detaler-noN .ii 0.00% 0.00%
b. Percentage of lending in excess of the Legal Lending Limit seitrap detaleR .i 0.00% 0.00%
seitrap detaler-noN .ii 0.00% 0.00% 2. Reserve requirement a. Primary reserve requirement rupiah 7.57% 8.11% b. Reserve requirement foreign currencies 8.02% 8.02% 3. Overall Net Open Position 2.18% 2.28%
seicnerruC ngieroF ot detaleR .A 1. Spot 459,057 454,905 4,152 435 387 2. Forward 90,005 63,411 26,594 692 593 3. Option - - - - - a. Sold - - - - - b. Bought - - - - - 4. Future - - - - - 5. Swap 2,001,927 2,001,927 - 13,168 32,328 6. Others - - - - -
.B Related to Interest Rate 1. Forward - - - - - 2. Option - - - - - a. Sold - - - - - b. Bought - - - - - 3. Future - - - - - 4. Swap 479,718 479,718 - 720 669 5. Others - - - - -
srehtO .C 996,196 996,196 - 26,812 85,883TOTALS 4,026,903 3,996,157 30,746 41,827 119,860
NotionalAmount
LAPORAN TAHUNAN 2015 | LAMPIRAN
PT BANK CTBC INdoNesIAii
No. ITEMS 31 Dec 2015 31 Dec 2014
STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOMEFor the Periods Ended 31 December 2015 and 2014
(in millions of rupiah)
OPERATING REVENUES AND EXPENSESA. Interest Revenue and Expense 1. Interest revenue 869,469 754,745 a. Rupiah 705,249 607,909 b. Foreign Currencies 164,220 146,836 2. Interest expense 322,839 266,529 a. Rupiah 257,695 220,477 b. Foreign Currencies 65,144 46,052 Net Interest Income (Expense) 546,630 488,216 B. Operating Revenues and Expenses other than Interest 1. Operating Revenues other than Interest 953,008 1,.127,223 a. Increase in mark to market financial assets 2,629 202,991 i. Securities 67 3,528 ii. Loans - - iii. Spot and derivatives 2,562 199,463 iv. Other financial assets - - b. Decline in mark to market Financial Liabilities - - c. Gain on sales of Financial Assets 10,158 22,042 i. Securities 10,158 22,042 ii. Loans - - iii. Other financial assets - - d. Spot transaction and derivative gains (realised) 803,843 750,272 e. Gain from the inclusion of the equity method - - f. Dividend - - g. Commissions / provisions / fee and administration 76,846 135,.569 h. Recovery of impairment loss reserves 37,109 7,993 i. Other revenues 22,423 8,356 2. Operating expenses other than Interest 1,323,317 1,244,279 a. Decline in mark to market financial assets 71,614 148,317 i. Securities 1,673 - ii. Loans - - iii. Spot and derivatives 69,941 148,317 iv. Other financial assets - - b. Increase in mark to market Financial Liabilities - - c. Loss on sales of Financial Assets 33,475 21,454 i. Securities 33,475 21,454 ii. Loans - - iii. Other financial assets - - d. Realized loss on spot and derivatives 702,247 721,360 e. Impairment loss on financial assets 217,934 51,003 i. Securities 29 - ii. Loans 217,777 51,003 iii. Sharia Financing - - iv. Other financial assets 128 - f. Actual Loss on operational risk 237 233 g. Losses from investments in equity method - - h. Commission/provision/fee dan administration 6,877 25,473 i. Impairment loss of other assets (non financial) - - j. Personel expenses 160,786 149,248 k. Promotion expenses 7,494 21,144 l. Others expenses 122.653 106,047 Operating Revenues and Expenses other than Interest - Net (370,309) (117,056) OPERATING INCOME (EXPENSE) 176,321 371,160 NON OPERATING REVENUES AND EXPENSES 1. Gain (loss) on sales of Fixed Assets 2 - 2. Gain (loss) on foreign currencies translation (17,752) (44,740) 3. Other non operationg revenue (expense) (402) (1,342) NON OPERATING INCOME (EXPENSE) (18,152) (46,082) CURRENT PROFIT (LOSS) BEFORE TAX - NET 158,169 325,078 4. Income tax (42,331) (85,901) a. Current income tax provision (67,048) (73,534) b. Deferred tax income/expense 24,717 (12,367) CURRENT PROFIT (LOSS) AFTER TAX - NET 115,838 239,177 OTHERS COMPREHENSIF INCOME 1 Accounts will not be reclassified to profit or loss a. Gain from fixed asset revaluation - - b. Gains (losses) actuarial defined benefit program 2,547 (3,101) c. Part of other comprehensive income of associates - - d. Others - - e. Income tax related items that will not be reclassified to profit or loss (637) 775 2 Accounts will be reclassified to profit or loss a. Adjustments due to translation of financial statements in foreign currencies - - b. Gains (losses) from changes in the value of financial assets as available for sale (1,282) 945 c. Effective portion of cash flow hedges - - d. Others - - e. income tax related items that will be reclassified to profit or loss 320 (236) OTHER COMPREHENSIVE INCOME OF THE CURRENT YEAR - NET OF RELATED INCOME TAX 948 (1,617) TOTAL - CURRENT YEAR COMPREHENSIVE INCOME 116,786 237,560 Profit attributable to: OWNER 115,838 239,177 MINORITY INTEREST - - CURRENT YEAR PROFIT-TOTAL 115,838 239,177 Total Comprehensive Profit attributable to: OWNER 948 (1,617) MINORITY INTEREST - - CURRENT YEAR COMPREHENSIVE PROFIT - TOTAL 948 (1,617) TRANSFER PROFIT (LOSS) TO HEAD OFFICE - - DIVIDEN - - EARNINGS PER SHARE***) - -
No. POS - POS 31 Des 2015 31 Des 2014
LAPORAN LABA RUGI DANPENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015 dan 2014(dalam jutaan rupiah)
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONALA. Pendapatan dan Beban Bunga 1. Pendapatan Bunga 869.469 754.745 a. Rupiah 705.249 607.909 b. Valuta Asing 164.220 146.836 2. Beban Bunga 322.839 266.529 a. Rupiah 257.695 220.477 b. Valuta Asing 65.144 46.052 Pendapatan (Beban) Bunga Bersih 546.630 488.216 B. Pendapatan dan Beban Operasional Selain Bunga 1. Pendapatan Operasional Selain Bunga 953.008 1.127.223 a. Peningkatan nilai wajar aset keuangan 2.629 202.991 i. Surat berharga 67 3.528 ii. Kredit - - iii. Spot dan derivatif 2.562 199.463 iv. Aset keuangan lainnya - - b. Penurunan nilai wajar liabilitas keuangan - - c. Keuntungan penjualan aset keuangan 10.158 22.042 i. Surat berharga 10.158 22.042 ii. Kredit - - iii. Aset keuangan lainnya - - d. Keuntungan transaksi spot dan derivatif (realised) 803.843 750.272 e. Keuntungan dari penyertaan dengan equity method - - f. Dividen - - g. Komisi/provisi/fee dan administrasi 76.846 135.569 h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai 37.109 7.993 i. Pendapatan lainnya 22.423 8.356 2. Beban Operasional Selain Bunga 1.323.317 1.244.279 a. Penurunan nilai wajar aset keuangan 71.614 148.317 i. Surat berharga 1.673 - ii. Kredit - - iii. Spot dan derivatif 69.941 148.317 iv. Aset keuangan lainnya - - b. Peningkatan nilai wajar liabilitas keuangan - - c. Kerugian penjualan aset keuangan 33.475 21.454 i. Surat berharga 33.475 21.454 ii. Kredit - - iii. Aset keuangan lainnya - - d. Kerugian transaksi spot dan derivatif (realised) 702.247 721.360 e. Kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) 217.934 51.003 i. Surat berharga 29 - ii. Kredit 217.777 51.003 iii. Pembiayaan syariah - - iv. Aset keuangan lainnya 128 - f. Kerugian terkait risiko operasional 237 233 g. Kerugian dari penyertaan dengan equity method - - h. Komisi/provisi/fee dan administrasi 6.877 25.473 i. Kerugian penurunan nilai aset lainnya (non keuangan) - - j. Beban tenaga kerja 160.786 149.248 k. Beban promosi 7.494 21.144 l. Beban lainnya 122.653 106.047 Pendapatan (Beban) Operasional Selain Bunga Bersih (370.309) (117.056) LABA (RUGI) OPERASIONAL 176.321 371.160 PENDAPATAN DAN (BEBAN) NON OPERASIONAL 1. Keuntungan (Kerugian) penjualan aset tetap dan inventaris 2 - 2. Keuntungan (kerugian) pejabaran transaksi valuta asing (17.752) (44.740) 3. Pendapatan (beban) non operasional lainnya (402) (1.342) LABA (RUGI) NON OPERASIONAL (18.152) (46.082) LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN SEBELUM PAJAK 158.169 325.078 4. Pajak penghasilan (42.331) (85.901) a. Taksiran pajak tahun berjalan -/- (67.048) (73.534) b. Pendapatan (beban) pajak tangguhan 24.717 (12.367) LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK BERSIH 115.838 239.177 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN 1 Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi a. Keuntungan revaluasi aset tetap - - b. Keuntungan (kerugian) aktuarial program imbalan pasti 2.547 (3.101) c. Bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi - - d. Lainnya - - e. Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi (637) 775 2 Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi a. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing - - b. Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual (1.282) 945 c. Bagian efektif dari lindung nilai arus kas - - d. Lainnya - - e. Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi 320 (236) PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN - NET PAJAK PENGHASILAN TERKAIT 948 (1.617) TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 116.786 237.560 Laba yang dapat diatribusikan kepada : PEMILIK 115.838 239.177 KEPENTINGAN NON PENGENDALI - - TOTAL LABA TAHUN BERJALAN 115.838 239.177 Total Penghasilan Komprehensif lain yang dapat diatribusikan kepada : PEMILIK 948 (1.617) KEPENTINGAN NON PENGENDALI - - TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN 948 (1.617) TRANSFER LABA (RUGI) KE KANTOR PUSAT - - DIVIDEN - - LABA BERSIH PER SAHAM - -
AnnuAl RepoRt 2015 | AppenDIX
PT BANK CTBC INdoNesIA iii
L DPK KL D M Jumlah L DPK KL D M Jumlah No. POS - POS
31 Des 2015 31 Des 2014
I. PIHAK TERKAIT
II. PIHAK TIDAK TERKAIT
- - - - - - - - - -
- - - - -
- - - - -
LAPORAN KUALITAS ASET PRODUKTIF DAN INFORMASI LAINNYAPer 31 Desember 2015 dan Desember 2014 (dalam jutaan rupiah)
1. Penempatan pada bank lain 20.790 - - - - 20.790 21.754 - - - - 21.754 a. Rupiah - - - - - - - - b. Valuta asing 20.790 - - - - 20.790 21.754 - - - - 21.754 2. Tagihan spot dan derivatif 676 - - - - 676 264 - - - - 264 a. Rupiah - - - - - - - - - - - - b. Valuta asing 676 - - - - 676 264 - - - - 264 3. Surat berharga - - - - - - - - - - - - a. Rupiah - - - - - - - - - - - - b. Valuta asing - - - - - - - - - - - - 4. Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) - - - - - - - - - - - - a. Rupiah - - - - - - - - - - - - b. Valuta asing - - - - - - - - - - - - 5. Tagihan atas Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) - - - - - - - - - - - - a. Rupiah - - - - - - - - - - - - b. Valuta asing - - - - - - - - - - - - 6. Tagihan Akseptasi - - - - - - - - - - - - 7. Kredit 11.468 - - - - 11.468 9.494 - - - - 9.494 a. Debitur Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) - - - - - - - - - - - - i. Rupiah - - - - - - - - - - - - ii. Valuta asing - - - - - - - - - - - - b. Bukan debitur UMKM 11.468 - - - - 11.468 9.494 - - - - 9.494 i. Rupiah 11.468 - - - - 11.468 9.494 - - - - 9.494 ii. Valuta asing - - - - - - - - - - - - c. Kredit yang direstrukturisasi - - - - - - - - - - - - i. Rupiah - - - - - - - - - - - - ii. Valuta asing - - - - - - - - - - - - d. Kredit properti 11.348 - - - - 11.348 9.390 - - - - 9.390 8. Penyertaan - - - - - - - - - - - - 9. Penyertaan modal sementara - - - - - - - - - - - - 10. Tagihan Lainnya 1.053 - - - - 1.053 - - - - - -11. Komitmen dan Kontinjensi - - - - - - - - - - - - a. Rupiah - - - - - - - - - - - - b. Valuta asing - - - - - - - - - - - - 12 . Aset yang diambil alih - - - - - - - - - - - - 1. Penempatan pada bank lain 1.016.101 - - - - 1.016.101 931.626 - - - - 931.626 a. Rupiah 523.984 - - - - 523.984 315.407 - - - - 315.407 b. Valuta asing 492.117 - - - - 492.117 616.219 - - - - 616.219 2. Tagihan spot dan derivatif 41.151 - - - - 41.151 61.913 - - - - 61.913 a. Rupiah 40.798 - - - - 40.798 53.022 - - - - 53.022 b. Valuta asing 353 - - - - 353 8.891 - - - - 8.891 3. Surat berharga 539.556 - - - - 539.556 898.517 - - - - 898.517 a. Rupiah 530.046 - - - - 530.046 804.887 - - - - 804.887 b. Valuta asing 9.510 - - - - 9.510 93.630 - - - - 93.630 4. Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) - - - - - - - - - - - - a. Rupiah - - - - - - - - - - - - b. Valuta asing - - - - - - - - - - - - 5. Tagihan atas Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) - - - - - - 1.085.061 - - - - 1.085.061 a. Rupiah - - - - - - 1.085.061 - - - - 1.085.061 b. Valuta asing - - - - - - - - - - - - 6. Tagihan Akseptasi 497.559 - - - - 497.559 508.985 - - - - 508.985 7. Kredit 8.388.419 85.469 160.142 68.880 23.307 8.726.217 7.509.627 158.523 48.288 47.936 46.865 7.811.239 a. Debitur Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) 523.711 3.991 - - - 527.702 358.821 - - - - 358.821 i. Rupiah 229.117 3.991 - - - 233.108 74.807 - - - - 74.807 ii. Valuta asing 294.594 - - - - 294.594 284.014 - - - - 284.014 b. Bukan debitur UMKM 7.864.708 81.478 160.142 68.880 23.307 8.198.515 7.150.806 158.523 48.288 47.936 46.865 7.452.418 i. Rupiah 5.250.854 76.926 160.142 68.880 5.932 5.562.734 4.411.295 136.675 35.358 8.372 12.715 4.604.415 ii. Valuta asing 2.613.854 4.552 - - 17.375 2.635.781 2.739.511 21.848 12.930 39.564 34.150 2.848.003 c. Kredit yang direstrukturisasi 118.381 4.557 157.871 - - 280.809 41.065 3.451 5 39.564 34.150 118.235 i. Rupiah 8.962 5 157.871 - - 166.838 41.065 158 5 - - 41.228 ii. Valuta asing 109.419 4.552 - - - 113.971 - 3.293 - 39.564 34.150 77.007 d. Kredit properti 156.630 10.182 - 6.450 4.244 177.506 168.594 22.823 - - 1.923 193.340 8. Penyertaan - - - - - - - - - - - - 9. Penyertaan modal sementara - - - - - - - - - - - - 10. Tagihan Lainnya - - - - - - - - - - - -11. Komitmen dan Kontinjensi 8.204.070 2.000 - - - 8.206.070 9.395.315 - - - - 9.395.315 a. Rupiah 4.034.658 2.000 - - - 4.036.658 4.574.045 - - - - 4.574.045 b. Valuta asing 4.169.412 - - - - 4.169.412 4.821.270 - - - - 4.821.270 12 . Aset yang diambil alih - - - - - - - - - - - -
1. Total aset bank yang dijaminkan : a. Pada Bank Indonesia - - b. Pada pihak lain - - 2. Total CKPN aset keuangan atas aset produktif 129.562 115.438 3. Total PPA yang wajib dibentuk atas aset produktif 145.535 159.103 4. Persentase kredit kepada UMKM terhadap total kredit %40,6 4,59% 5. Persentase kredit kepada Usaha Mikro Kecil (UMK) terhadap total kredit 0,00% 0,00% 6. Persentase jumlah debitur UMKM terhadap total debitur 0,23% 0,12% 7. Persentase jumlah debitur Usaha Mikro Kecil (UMK) terhadap total debitur 0,00% 0,00% 8. Lainnya a. Penerusan kredit - - b. Penyaluran dana Mudharabah Muqayyadah - - c. Aset produktif yang dihapus buku 440.133 246.189 d. Aset produktif dihapus buku yang dipulihkan/berhasil ditagih 27.306 14.657 e. Aset produktif yang dihapus tagih 23.339 20.678
III. INFORMASI LAIN
31 Des 2015 31 Des 2014CKPN PPA wajib dibentukNo POS - POS
Individual Kolektif Umum KhususCKPN PPA wajib dibentuk
Individual Kolektif Umum Khusus
CADANGAN PENYISIHAN KERUGIANPer 31 Desember 2015 dan Desember 2014 (dalam jutaan rupiah)
1. Penempatan pada bank lain - - 10.369 - - - 9.534 - 2. Tagihan spot dan derivatif - - 418 - - - 622 - 3. Surat berharga - 42 103 - - 18 60 - 4. Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) - - - - - - - - 5. Tagihan atas Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) - - - - - - - - 6. Tagihan akseptasi - 1.368 4.741 - - 2.106 4.919 - 7. Kredit 85.981 42.171 72.548 53.207 78.553 34.761 64.111 74.321 8. Penyertaan - - - - - - - - 9. Penyertaan modal sementara - - - - - - - -
aynniaL nahigaT .01 - - 11 - - - - - isnejnitnok nad nemtimoK .11 - - 4.058 80 - - 2.354 3.182
Catatan :1. Informasi keuangan di atas disusun berdasarkan laporan keuangan PT Bank CTBC Indonesia pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Siddharta Widjaja & Rekan, anggota KPMG International (Rekan penanggung jawab: Kusumaningsih Angkawijaya, CPA) dengan opini wajar tanpa pengecualian dalam laporannya tertanggal masing-masing 14 Maret 2016 dan 23 Maret 2015.
2. Informasi keuangan di atas diterbitkan untuk memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 6/POJK.03/2015 tanggal 31 Maret 2015 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank dan disajikan sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 11/SE OJK.03/2015 tanggal 17 April 2015 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank Umum Konvensional.
3. Nilai tukar 31 Desember 2015: 1 USD = Rp 13.785,00 dan 31 Desember 2014: 1 USD = Rp 12.385,00
LAPORAN TAHUNAN 2015 | LAMPIRAN
PT BANK CTBC INdoNesIAiv
No. ITEMS31 Dec 2015 31 Dec 2014
I. RELATED PARTIES
II. NON RELATED PARTIES
- - - - - - - - - -
- - - - -
- - - - -
STATEMENTS OF ASSETS’ QUALITY AND OTHER INFORMATIONAs Of 31 December 2015 And December 2014 (dalam jutaan rupiah)
1. Placement at other banks 20,790 - - - - 20,790 21,754 - - - - 21,754 a. Rupiah - - - - - - - - b. Foreign currencies 20,790 - - - - 20,790 21,754 - - - - 21,754 2. Spot and derivative receivables 676 - - - - 676 264 - - - - 264 a. Rupiah - - - - - - - - - - - - b. Foreign currencies 676 - - - - 676 264 - - - - 264 3. Securities held - - - - - - - - - - - - a. Rupiah - - - - - - - - - - - - b., Foreign currencies - - - - - - - - - - - - 4. Securities Sold under agreement to repurchase (repo) - - - - - - - - - - - - a. Rupiah - - - - - - - - - - - - b. Foreign currencies - - - - - - - - - - - - 5. Securities purchased under agreement to resell (reverse repo) - - - - - - - - - - - - a. Rupiah - - - - - - - - - - - - b. Foreign currencies - - - - - - - - - - - - 6. Acceptance receivables - - - - - - - - - - - - 7. Loans 11,468 - - - - 11,468 9,494 - - - - 9,494 a. Small Medium Enterprice (SME) Debtors - - - - - - - - - - - - i. Rupiah - - - - - - - - - - - - ii. Foreign currencies - - - - - - - - - - - - b. Non SME Debtors 11,468 - - - - 11,468 9,494 - - - - 9,494 i. Rupiah 11,468 - - - - 11,468 9,494 - - - - 9,494 ii. Foreign currencies - - - - - - - - - - - - c. Restructured Loans - - - - - - - - - - - - i. Rupiah - - - - - - - - - - - - ii. Foreign currencies - - - - - - - - - - - - d. Loans properti 11,348 - - - - 11,348 9,390 - - - - 9,390 8. Participation - - - - - - - - - - - - 9. Investment in share of stock - - - - - - - - - - - - 10. Others receivables 1,053 - - - - 1,053 - - - - - -11. Contingency and Commitments - - - - - - - - - - - - a. Rupiah - - - - - - - - - - - - b. Foreign currencies - - - - - - - - - - - -
stessa desolceroF .21 - - - - - - - - - - - - 1. Placement at other banks 1,016,101 - - - - 1,016,101 931,626 - - - - 931,626 a. Rupiah 523,984 - - - - 523,984 315,407 - - - - 315,407 b. Foreign currencies 492,117 - - - - 492,117 616,219 - - - - 616,219 2. Spot and derivative Receivables 41,151 - - - - 41,151 61,913 - - - - 61,913 a. Rupiah 40,798 - - - - 40,798 53,022 - - - - 53,022 b. Foreign currencies 353 - - - - 353 8,891 - - - - 8,891 3. Securities held 539,556 - - - - 539,556 898,517 - - - - 898,517 a. Rupiah 530,046 - - - - 530,046 804,887 - - - - 804,887 b. Foreign currencies 9,510 - - - - 9,510 93,630 - - - - 93,630 4. Securities Sold under Agreement to repurchase (repo) - - - - - - - - - - - - a. Rupiah - - - - - - - - - - - - b. Foreign currencies - - - - - - - - - - - - 5. Securities Purchased under Agreement to resell (reverse repo) - - - - - - 1,085,061 - - - - 1,085,061 a. Rupiah - - - - - - 1,085,061 - - - - 1,085,061 b. Foreign currencies - - - - - - - - - - - - 6. Acceptance Receivables 497,559 - - - - 497,559 508,985 - - - - 508,985 7. Loans 8,388,419 85,469 160,142 68,880 23,307 8,726,217 7,509,627 158,523 48,288 47,936 46,865 7,811,239 a. Small Medium Enterprice (SME) Debtors 523,711 3,991 - - - 527,702 358,821 - - - - 358,821 i. Rupiah 229,117 3,991 - - - 233,108 74,807 - - - - 74,807 ii. Foreign currencies 294,594 - - - - 294,594 284,014 - - - - 284,014 b. Non SME Debtors 7,864,708 81,478 160,142 68,880 23,307 8,198,515 7,150,806 158,523 48,288 47,936 46,865 7,452,418 i. Rupiah 5,250,854 76,926 160,142 68,880 5,932 5,562,734 4,411,295 136,675 35,358 8,372 12,715 4,604,415 ii. Foreign currencies 2,613,854 4,552 - - 17,375 2,635,781 2,739,511 21,848 12,930 39,564 34,150 2,848,003 c. Rrestructured Loans 118,381 4,557 157,871 - - 280,809 41,065 3,451 5 39,564 34,150 118,235 i. Rupiah 8,962 5 157,871 - - 166,838 41,065 158 5 - - 41,228 ii. Foreign currencies 109,419 4,552 - - - 113,971 - 3,293 - 39,564 34,150 77,007 d. Properties Loans 156,630 10,182 - 6,450 4,244 177,506 168,594 22,823 - - 1,923 193,340 8. Participation - - - - - - - - - - - - 9. Investment in share of stock - - - - - - - - - - - - 10. Others receivables - - - - - - - - - - - -11. Contingency and Commitments 8,204,070 2,000 - - - 8,206,070 9,395,315 - - - - 9,395,315 a. Rupiah 4,034,658 2,000 - - - 4,036,658 4,574,045 - - - - 4,574,045 b. Foreign currencies 4,169,412 - - - - 4,169,412 4,821,270 - - - - 4,821,270
stessa desolceroF .21 - - - - - - - - - - - -
1. Total guaranteed Assets: a. At Bank Indonesia - - b. At other parties - - 2. Total Impairment of financial assets on productive assets 129,562 115,438 3. Total required allowances for possible losses of productive assets 145,535 159,103 4. Percentage of SME to total loans 6.04% 4.59% 5. Percentage of Small Scale Business to total loans 0.00% 0.00% 6. Percentage of SME debtors to total debtors 0.23% 0.12% 7. Percentage of Small Scale Business debtors to total debtors 0.00% 0.00% 8. Others a. Chanellings of loan - - b. Mudharabah Muqayyadah financing - - c. Written off productive assets 440,133 246,189 d. Recovery of written off productive assets 27,306 14,657 e. Claimed off productive assets 23,339 20,678
III. OTHER INFORMATION
Current Special Mention Sub Standard Doubtfull Loss Total Current Special Mention Sub Standard Doubtfull Loss Total
31 Dec 2015 31 Dec 2014No ITEMS Impairment Loss Allowance Required Regulatory
Individual Collective General Specific
Impairment Loss Allowance Required Regulatory
Individual Collective General Specific
ALLOWANCES FOR IMPAIRMENTAs Of 31 December 2015 And December 2014 (dalam jutaan rupiah)
1. Interbank placement - - 10,369 - - - 9,534 - 2. Spot & derivative claims - - 418 - - - 622 - 3. Securities - 42 103 - - 18 60 - 4. Securities sold under repurchase agreement (repo) - - - - - - - - 5. Claims on securities bought under reverse repo - - - - - - - - 6. Acceptance claim - 1,368 4,741 - - 2.106 4,919 - 7. Loans 85,981 42,171 72,548 53,207 78,553 34,761 64,111 74,321 8. Equity investment - - - - - - - - 9. Temporary equity investment - - - - - - - -
mialc srehtO .01 - - 11 - - - - - seicnegnitnoC dna nemtimmoC .11 - - 4,058 80 - - 2,354 3,182
Notes :1. The above financial information is based on the financial statements of PT Bank CTBC Indonesia as of and for the year ended December 31, 2015 and December 31, 2014 which
were audited by Public Accounting Firm Siddharta Widjaja & Rekan, a member of KPMG International (Partners in charge: Kusumaningsih Angkawidjaja , CPA) with an unqualified opinion in their reports dated March 14, 2016 and March 23, 2015.
2. The above financial information is published to fulfill the Financial Services Authority Regulation No. 6 / POJK.03 / 2015 dated March 31, 2015 on Transparency and Publication of Bank Reports and presented in accordance with the Financial Services Authority Circular Letter No. 11 / SE OJK.03 / 2015 dated 17 April 2015 on Transparency and Publication of Conventional Commercial Bank Reports.
3. The exchange rate at 31 December 2015 : 1 USD = Rp 13,785.00 and 31 December 2014: 1 USD = Rp 12,385.00.
AnnuAl RepoRt 2015 | AppenDIX
PT BANK CTBC INdoNesIA v
31 Dec 2015 31 Dec 2014
(in millions of rupiah)
STATEMENTS OF CAPITAL ADEQUACY RATIO COMMERCIAL BANK CALCULATION
As Of 31 December 2015 And December 2014
I Core Capital (Tier 1) 2,361,906 2,220,670
1 Common Equity Tier 1 (CET 1) 2.361,906 -
1.1 Paid in Capital (after deducting Treasury Stock) 150,000 -
1.2 Disclosed Reserves 2,325,803 -
1.2.1 Additional paid-in capital - -
1.2.2 Contributed capital - -
1.2.3 General reserves 30,000 -
1.2.4 Previous years profit/loss which can be calculated into capital 2,207,046 -
1.2.5 Current year profit/loss which can be calculated into capital 105,680 -
1.2.6 Excess translation adjustment of financial statement - -
1.2.7 Fund for paid-in capital - -
1.2.8 Warrant (50%) - -
1.2.9 Stock option issued related to stock compensation program - -
1.2.10 Other comprehensive income (952) -
1.2.11 Fixed asset revaluation surplus - -
1.2.12 Negative differences between regulatory provision and impairment of productive asset (15,971) -
1.2.13 Required regulatory provision on non productive asset - -
1.2.14 Negative differences on adjustment of fair value on financial instrument in the trading book - -
1.3 Non controlling interest - -
1.4 Deduction factor of Common Equity Tier 1 (113,897) -
1.4.1 Deferred tax (37,151) -
1.4.2 Goodwill - -
1.4.3 Other intangible assets (76,746) -
1.4.4 Equity investment which can be calculated as deduction factor - -
1.4.5 Shortfall on the capital of insurance subsidiary - -
1.4.6 Securitisation exposure - -
1.4.7 Other deduction factor of Tier 1 - -
1.4.8 Investment in AT1 and Tier 2 instruments in other bank - -
2 Additional Tier 1 - -
2.1 Capital instrument which can be calculated as AT-1 - -
2.2 Agio / Disagio - -
2.3 Deduction factor: Investment in AT1 and Tier 2 instruments in other bank - -
II Suplementary Capital (Tier 2) 92,248 81,600
1 Capital instrument which can be calculated as Tier 2 - -
2 Additional paid-in capital - -
3 General reserves of required regulatory provision on productive
asset (max. 1,25% of RWA for Credit Risk) 92,248 -
4 Appropriated reserves - -
5 Tier 2 deduction factor - -
5.1 Sinking Fund - -
5.2 Investment in Tier 2 instruments in other bank - -
Total Capital 2,454,154 2,302,270
RISK WEIGHTED CAR RATIOASSET (RWA) RWA FOR CREDIT RISK 8,073,138 6,846,406 CET1 Ratio 25.29% 28.20% RWA FOR MARKET RISK 175,374 133,671 Tier 1 Ratio 25.29% 28.20% RWA FOR OPERATIONAL RISK 1,089,841 893,556 Tier 2 Ratio 0.99% 1.04% TOTAL RWA 9,338,353 7,873,633 Total Ratio 26.28% 29.24%
CAPITAL ADEQUACYRATIO (CAR)ACCORDING TO RISKPROFILE 9% 9%
DESCRIPTION31 DEC 2015 31 DEC 2014 31 DEC 2015 31 DEC 2014
31 Des 2015 31 Des 2014
(dalam jutaan rupiah)
LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBANPENYEDIAAN MODAL MINIMUM (KPMM)
Per 31 Desember 2015 dan Desember 2014
I Modal Inti (Tier 1) 2.361.906 2.220.670
1 Modal Inti Utama (CET 1) 2.361.906 -
1.1 Modal disetor (Setelah dikurangi Saham Treasury) 150.000 -
1.2 Cadangan Tambahan Modal 1) 2.325.803 -
1.2.1 Agio / Disagio - -
1.2.2 Modal sumbangan - -
1.2.3 Cadangan umum 30.000 -
1.2.4 Laba/Rugi tahun-tahun lalu yang dapat diperhitungkan 2.207.046 -
1.2.5 Laba/Rugi tahun berjalan yang dapat diperhitungkan 105.680 -
1.2.6 Selisih lebih karena penjabaran laporan keuangan - -
1.2.7 Dana setoran modal - -
1.2.8 Waran yang diterbitkan - -
1.2.9 Opsi saham yang diterbitkan dalam rangka program kompensasi berbasis saham - -
1.2.10 Pendapatan komprehensif lain (952) -
1.2.11 Saldo surplus revaluasi aset tetap - -
1.2.12 Selisih kurang antara PPA dan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif (15.971) -
1.2.13 Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) atas aset non produktif yang wajib dihitung - -
1.2.14 Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen keuangan dalam trading book - -
1.3 Kepentingan Non Pengendali yang dapat diperhitungkan - -
1.4 Faktor Pengurang Modal Inti Utama 1) (113.897) -
1.4.1 Perhitungan pajak tangguhan (37.151) -
1.4.2 Goodwill - -
1.4.3 Aset tidak berwujud lainnya (76.746) -
1.4.4 Penyertaan yang diperhitungkan sebagai faktor pengurang - -
1.4.5 Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi - -
1.4.6 Eksposur sekuritisasi - -
1.4.7 Faktor Pengurang modal inti lainnya - -
1.4.8 Investasi pada instrumen AT1 dan Tier 2 pada bank lain 2) - -
2 Modal Inti Tambahan (AT-1) 1) - -
2.1 Instrumen yang memenuhi persyaratan AT-1 - -
2.2 Agio / Disagio - -
2.3 Faktor Pengurang: Investasi pada instrumen AT1 dan Tier 2 pada bank lain 2) - -
II Modal Pelengkap (Tier 2) 92.248 81.600
1 Instrumen modal dalam bentuk saham atau lainnya yang memenuhi persyaratan - -
2 Agio atau disagio yang berasal dari penerbitan instrumen modal inti tambahan - -
3 Cadangan umum aset produktif PPA yang wajib dibentuk (maks 1.25% ATMR Risiko Kredit) 92.248 -
4 Cadangan tujuan - -
5 Faktor Pengurang Modal Pelengkap 1) - -
5.1 Sinking Fund - -
5.2 Investasi pada instrumen Tier 2 pada bank lain 2) - -
Total Modal 2.454.154 2.302.270
ASET TERTIMBANG RASIO KPMMMENURUT RISIKO
ATMR RISIKO KREDIT 3) 8.073.138 6.846.406 Rasio CET1 25,29% 28,20%
ATMR RISIKO PASAR 175.374 133.671 Rasio Tier 1 25,29% 28,20%
ATMR RISIKO OPERASIONAL 1.089.841 893.556 Rasio Tier 2 0,99% 1,04%
TOTAL ATMR 9.338.353 7.873.633 Rasio total 26,28% 29,24%
RASIO KPMM SESUAIPROFIL RISIKO 9% 9%
KETERANGAN31 DES 2015 31 DES 2014 31 DES 2015 31 DES 2014
LAPORAN TAHUNAN 2015 | LAMPIRAN
PT BANK CTBC INdoNesIAvi
Stockholders' Equity - Parent companyCapital stock Retained earnings Other items in stockholders’ equity
Non-controllinginterest Total equity
CTBC BANK CO., LTD, AND SUBSIDIARIESCONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS’ EQUITY (Audited)
FOR THE YEAR ENDED December 31, 2015 AND 2014(Expressed In Thousands of New Taiwan Dollars)
stockCommon
CTBC BANK CO., LTD, AND SUBSIDIARIESMajor commitments and contingencies(Expressed In Thousands of New Taiwan Dollars)
31-Dec-15 31-Dec-14
Contingent liabilities from guarantee and letter of credit business 76,308,410 62,629,544 Promissory note to Central Bank for bank’s clearance 1,793,032 2,124,206 Client notes in custody 98,204,393 92,353,292 Marketable securities and debts in custody 482,388,251 452,164,076 Consigned travellers’ cheques in custody 361,597 350,251 Designated purpose trust accounts 836,715,001 819,397,816 Other items in custody 456,473 402,644
Total 1,496,227,157 1,429,421,829
Balance—January 1, 2014 78,622,897 17,182,059 39,662,592 299,935 15,692,181 (4,119,096) (489,806) - 146,850,762 - 70,964 146,921,726 Retrospective adjustment of equityattributable to former owner due toreorganization of entities under commoncontrol - - - - - - - - - 2,330,437 - 2,330,437 Equity at beginning of period after adjustments 78,622,897 17,182,059 39,662,592 299,935 15,692,181 (4,119,096) (489,806) - 146,850,762 2,330,437 70,964 149,252,163 Net income - - - - 34,262,178 - - - 34,262,178 2,605,970 6,301 36,874,449 Other comprehensive income - - - - (260,486) 581,980 (285,830) 464,012 499,676 8,781 3,416 511,873 Total comprehensive income - - - - 34,001,692 581,980 (285,830) 464,012 34,761,854 2,614,751 9,717 37,386,322 Earnings appropriation and distribution Legal reserve appropriated - - 4,707,654 - (4,707,654) - - - - - - - Special reserve appropriated - - - 4,514,552 (4,514,552) - - - - - - - Cash dividends-commom stock - - - - - - - - - (2,227,892) - (2,227,892) Stock dividends-commom stock 6,469,878 - - - (6,469,878) - - - - - - - Capital increase by cash 6,000,000 9,000,000 - - - - - - 15,000,000 - - 15,000,000 Balance—December 31, 2014 91,092,775 26,182,059 44,370,246 4,814,487 34,001,789 (3,537,116) (775,636) 464,012 196,612,616 2,717,296 80,681 199,410,593 Net income - - - - 31,906,816 - - - 31,906,816 2,333,452 4,261 34,244,529 Other comprehensive income - - - - (525,214) 1,817,415 14,087 1,150,729 2,457,017 (2,543) (3,955) 2,450,519 Total comprehensive income - - - - 31,381,602 1,817,415 14,087 1,150,729 34,363,833 2,330,909 306 36,695,048 Earnings appropriation and distribution Legal reserve appropriated - - 10,278,654 - (10,278,654) - - - - - - - Special reserve appropriated - - - 10,369,908 (10,369,908) - - - - - - - Cash dividends-commom stock - - - - - - - - - (2,613,728) - (2,613,728) Stock dividends-commom stock 14,113,004 - - - (14,113,004) - - - - - - - Reversal from special reserve - - - (760,162) 760,162 - - - - - - Reorganization 523,500 1,910,977 - - - - - - 2,434,477 (2,434,477) - - Balance—December 31, 2015 105,729,279 28,093,036 54,648,900 14,424,233 31,381,987 (1,719,701) (761,549) 1,614,741 233,410,926 - 80,987 233,491,913
Exchangedifferences of
overseassubsidiaries’
financial reports translation
Unrealized (losses)gains on available-for-sale
financial assets
Changes in designated asfinancial liabilities
measured at fair valuethrough profit or loss
attributable to credit risk
Stockholders' equity - parent
company
Equity attributable to former owner
of business combinations
under common controlCapital surplus Legal
reserveSpecialreserve
Undistributedearnings
31-Dec-15
CTBC BANK CO., LTD, AND SUBSIDIARIESCONSOLIDATED BALANCE SHEETS (Audited)
DECEMBER 31, 2015 AND 2014(Expressed In Thousands of New Taiwan Dollars)
31-Dec-14
ASSETS Cash and cash equivalents 81,203,890 109,030,159 Due from Central Bank and call loans to bank 402,006,003 274,292,402 Financial assets measured at fair value through profit or loss 140,602,123 108,400,254 Available-for-sale financial assets-net 455,708,300 550,798,180 Derivative financial assets-hedging 107,526 1,499,486 Securities purchased under reverse resell agreements - 2,774,393 Receivables-net 146,674,654 176,298,463 Current income taxes assets 900,269 946,049 Assets held for sale-net - 6,323,343 Loans-net 2,011,474,309 1,820,196,154 Held-to-maturity financial assets-net 147,667,106 71,154,327 Investment under equity method-net 2,220,425 2,010,966 Other financial assets-net 17,643,309 20,725,575 Premises and equipment-net 49,743,813 42,828,737 Intangible assets-net 14,788,651 14,600,763 Deferred income tax assets-net 8,829,447 9,181,990 Other assets-net 39,647,893 26,551,301 TOTAL ASSETS 3,519,217,718 3,237,612,542 LIABILITIES AND EQUITY LIABILITIES: Deposits from Central Bank and other banks 45,634,274 49,934,428 Due to Central Bank and other banks 19,735,029 54,087,143 Financial liabilities measured at fair value through profit or loss 127,592,578 92,816,247 Derivative financial liabilities-hedging 441,428 916,322 Securities sold under repurchase agreements 50,648,083 60,230,776 Payables 60,103,477 76,956,875 Current income tax liabilities 2,981,280 3,397,373 Deposits and remittances 2,734,383,611 2,421,898,970 Financial debentures 81,270,573 98,457,298 Other financial liabilities 151,058,510 167,097,644 Provisions 6,033,425 5,501,723 Deferred tax liabilities 469,291 887,134 Other liabilities 5,374,246 6,020,016 Total Liabilities 3,285,725,805 3,038,201,949 Stockholders’ Equity - Parent Company: Common stock 105,729,279 91,092,775 Capital surplus: Capital premium 26,911,545 25,000,568 Others 1,181,491 1,181,491 Retained earnings: Legal reserve 54,648,900 44,370,246 Special reserve 14,424,233 4,814,487 Undistributed earnings 31,381,987 34,001,789 Other items in stockholders’ equity (866,509) (3,848,740) Equity attributable to former owner of business combinations under common control - 2,717,296 Non-controlling interest 80,987 80,681 Total Equity 233,491,913 199,410,593 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY 3,519,217,718 3,237,612,542
31-Dec-15 31-Dec-14
CTBC BANK CO., LTD, AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATEDSTATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME (Audited)
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014(Expressed In Thousands of New Taiwan Dollars)
Interest income 63,933,741 58,833,173 Less: Interest expenses (20,859,945) (20,566,889)Net interest income 43,073,796 38,266,284 Net income except interest Service fee and commission income 34,694,886 31,717,738 Gains on financial assets or liabilities measured at fair value through profit or loss 11,207,543 11,292,188 Realized gains on available-for-sale financial assets 1,339,931 1,658,179 Realized gains on held-to-maturity financial assets 409 67,073 Foreign exchange losses (4,387,604) (4,427,132) Impairment loss (67,391) (28,568) Proportionate share of gains(losses) from associates or joint ventures under equity method 89,166 (17,192) Other net non-interest income 2,040,712 838,588 Gains on disposal of property - Assets held for sale 10,229,800 - Losses on retirement of assets (3,071,131) (10,398) Gain from bargain purchase - 14,814,154 Public-welfare lottery payment (2,700,000) (2,700,000)Net Revenue 92,450,117 91,470,914 Provisions for bad debt expenses and guarantee reserve (1,158,337) (3,037,977)Operating expenses: Employee benefits expenses (26,359,037) (24,410,697) Depreciation and amortization expenses (2,979,215) (2,090,721) Other general and administrative expenses (22,164,127) (19,332,034)Total operating expenses (51,502,379) (45,833,452)Net Income Before Tax from Continuing Operations 39,789,401 42,599,485 Income tax expenses (5,544,872) (5,725,036)Net Income 34,244,529 36,874,449 Other comprehensive income: Items that will not be reclassified subsequently to profit or loss Remeasurement gains related to defined benefit plans (632,497) (311,379) Changes in designated as financial liabilities measured at fair value through profit or loss attributable to credit risk 1,150,729 464,012 Proportionate share of other comprehensive losses from associates or joint ventures under the equity method -items that will not be reclassified subsequently to profit or loss (3,075) (662) Income tax related to items that will not be reclassified to profit or loss 110,393 59,456 Subtotal 625,550 211,427 Items that are or may be reclassified subsequently to profit or loss Exchange differences of overseas subsidiaries' financial reports translation 1,914,014 459,782 Unrealized valuation losses on available for sale financial assets (304,720) (471,264) Proportionate share of other comprehensive income from associates or joint ventures under the equity method -items that are or may be reclassified to profit or loss 41,367 43,590 Income tax related to items that are or may be reclassified to profit or loss 174,308 268,338 Subtotal 1,824,969 300,446 Other Comprehensive Income(net amount after tax) 2,450,519 511,873 Total Comprehensive Income 36,695,048 37,386,322 Net Income Attributable to: Parent company 31,906,816 34,274,780 Equity attributable to former owner of business combinations under common control 2,333,452 2,605,970 Non-controlling interest 4,261 (6,301) 34,244,529 36,874,449 Comprehensive Income Attributable to: Parent company 34,363,833 34,761,854 Equity attributable to former owner of business combinations under common control 2,330,909 2,614,751 Non-controlling interest 306 9,717 36,695,048 37,386,322
AnnuAl RepoRt 2015 | AppenDIX
PT BANK CTBC INdoNesIA vii
This page is intentionally left blank.
Halaman ini sengaja dikosongkan.
PT Bank CTBC IndonesiaTamara Center, 15th - 17th Fl,Jl. Jenderal Sudirman Kav. 24Jakarta 12920, Indonesia
Tel : (62-21) 2557 8787 (Hunting)Fax : (62-21) 3040 2286 (General)
www.ctbcbank.co.id