Laporan Tahunan Annual Report - Bank Index · Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report 6 Dari sisi...

95
2013 Laporan Tahunan Annual Report PT BANK INDEX SELINDO

Transcript of Laporan Tahunan Annual Report - Bank Index · Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report 6 Dari sisi...

  • 2013Laporan TahunanAnnual Report

    P T B A N K I N D E X S E L I N D O

  • Visi Misi

    Vision Mission

    Ikhtisar Keuangan

    Financial Highlight

    Sambutan Presiden Komisaris

    Message from the President

    Commissioner

    Sambutan Presiden Direktur

    Message from the President

    Directors

    Ikhtisar Peristiwa

    Even Highlights

    Kinerja Keuangan

    Financial Performance

    Tata Kelola Perusahaan

    Corporate Governance

    Pengelolaan Resiko

    Risk Management

    Kebijakan Manajemen &

    Strategi

    Management’s Policy And Strategy

    Daftar Isi01

    02

    04

    10

    16

    18

    24

    34

    56

    Laporan Manajemen

    Management Report

    Informasi Perusahaan

    Corporate Information

    Struktur Organisasi

    Organization Structure

    Riwayat Hidup Dewan Komisaris

    Curriculum Vitaes of The Board Of

    Commissioners

    Riwayat Hidup Direksi

    Curriculum Vitaes of The Board Of

    Directors

    Riwayat Hidup Pejabat Eksekutif

    Curriculum Vitaes Of Executive Officers

    Produk & Jasa

    Products & Services

    Jaringan Kantor

    Offices

    Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan

    Responsibility For Financial Reporting

    60

    73

    74

    76

    78

    81

    85

    90

    92

  • Ban

    k In

    dex

    Sel

    ind

    o

    VISIVision

    MISIMission

    Menjadi Bank Retail Yang Sehat, Kuat dan Terpercaya Untuk Memberikan Dukungan Terbaik Dalam Membangun Perekonomian Bangsa.

    Memberikan Dukungan Terbaik Bagi Usaha Anda.

    Dukungan yang diberikan kepada nasabah diimplementasikan melalui 3 (tiga) panduan dasar operasional yang meliputi :

    Selalu mengutamakan kualitas layanan kepada nasabah.•Selalu menjunjung nilai - nilai kejujuran dan etika.•Selalu mengedepankan nasabah sebagai mitra usaha.•

    To be a financially sound, strong and reliable retail bank committed in developing the national economy.

    Providing the best support for your business.

    The support for customers is implemented through 3 (three) basic operating guidelines, covering :

    Always prioritize quality when providing services to customers.•Always set a high value on integrity and work ethics.•Always treat the customer as the business partner.•

  • Laporan Tahunan 2013

    2013 Annual Report

    2

    Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

    Balance Sheet

    Total Assets

    Loans

    Securities

    Placements With Other Banks

    Demand Deposits With other Bank

    Reverse Repo

    Third Party Funds

    Demand Deposits

    Savings

    Time Deposits

    Deposits From Other Banks

    Shareholders Equity

    2009

    1.859.684

    1.239.712

    406.218

    71.100

    4.684

    -

    1.680.636

    269.170

    199.091

    1.212.375

    10.585

    139.186

    2009

    183.786

    (99.838)

    83.948

    7.209

    (70.253)

    20.904

    377

    21.281

    (5.993)

    15.288

    2010

    2.645.548

    1.954.546

    42.541

    165.300

    16.518

    210.097

    2.396.039

    346.468

    275.989

    1.773.581

    5.560

    208.431

    2010

    241.053

    (138.408)

    102.645

    10.917

    (88.682)

    24.881

    555

    25.436

    (6.190)

    19.246

    2013

    5.263.257

    3.981.541

    507.272

    98.692

    50.866

    59.526

    4.662.214

    675.437

    372.171

    3.614.606

    2.309

    525.816

    2013

    477.723

    (256.966)

    220.757

    11.211

    (126.614)

    105.354

    10.940

    116.294

    (28.118)

    88.176

    2011

    3.621.716

    2.732.237

    195.049

    196.505

    27.852

    129.251

    3.198.770

    449.546

    323.235

    2.425.989

    79.523

    298.622

    2011

    314.692

    (188.827)

    125.865

    10.038

    (98.299)

    37.604

    995

    38.599

    (8.408)

    30.191

    2012

    4.201.616

    3.274.803

    327.860

    91.600

    40.157

    35.403

    3.693.837

    532.598

    365.126

    2.796.113

    26.784

    417.640

    2012

    396.772

    (219.204)

    177.568

    10.431

    (90.677)

    97.322

    1.468

    98.790

    (24.772)

    74.018

    Neraca

    TOTAL AKTIVA

    Kredit

    Efek-efek

    Penempatan pada Bank Lain

    Giro pada Bank Lain

    Reverse Repo

    Dana Pihak Ketiga

    Giro

    Tabungan

    Simpaan Berjangka

    Penempatan dari Bank Lain

    Jumlah Ekuitas

    Ikhtisar data keuangan Bank Index dalam 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut:Bank Index 5-year financial highlights are as follows:

    Laporan Laba / Rugi

    Pendapatan Bunga

    Beban Bunga

    Pendapatan Bunga Bersih

    Pendapatan Operasional Lainnya

    Beban Operasional Lainnya

    Laba Operasional

    Pendapatan (Beban) Non Operasional

    Laba Sebelum Pajak

    Pajak Perseroan

    Laba Bersih (Setelah Pajak)

    Income Statement

    Interest Income

    Interest Expense

    Net Interest Income

    Other Operating Income

    Other Operating Expense

    Income from Operations

    Non- Operating Income (Expense)

    Income Before Tax

    Tax

    Net Income

  • Ban

    k In

    dex

    Sel

    ind

    o

    Financial Ratio

    Capital

    Capital Adequacy Ratio (CAR)/ Fixed

    Assets to Equity Ratio

    Profitability

    Return On Assets (ROA)

    Return On Equity (ROE)

    Net Interest Margin (NIM)

    Operational Cost to

    Operational Income Ratio

    Liquidity

    Loan to Deposit Ratio (LDR)

    Productive Assets

    Non Performing Loan (NPL) Ratio

    Uncollectible Assets

    Provision Coverage Ratio

    2009

    13,81%

    42,27%

    1,42%

    12,19%

    6,14%

    89,06%

    73,85%

    0,17%

    103,06%

    2010

    12,82%

    27,38%

    1,12%

    12,03%

    4,92%

    90,56%

    81,36%

    0,06%

    100%

    2013

    12.87%

    17.41%

    2.40%

    21.35%

    5.06%

    78.88%

    85.36%

    0.06%

    100%

    2011

    11,54%

    21,22%

    1,23%

    12,57%

    4,91%

    88,42%

    85,41%

    0,48%

    100%

    2012

    11.57%

    19.78%

    2.45%

    24.33%

    4.89%

    76.05%

    88.66%

    0.17%

    100%

    Rasio Keuangan

    Permodalan

    CAR

    Ratio Aktiva Tetap Terhadap Modal

    Rentabilitas

    Return On Assets (ROA)

    Return On Equity (ROE)

    Net Interest Margin (NIM)

    Biaya Operasional/Pendapatan

    Operasional (BOPO)

    Likuiditas

    Loan to Deposit Ratio (LDR

    Aktiva Produktif

    NPL

    Ratio Pemenuhan PPAP

  • Laporan Tahunan 2013

    2013 Annual Report

    4

  • Ban

    k In

    dex

    Sel

    ind

    o

    Para pemegang saham yang terhormat,

    Tahun 2013 merupakan tahun yang penuh tantangan. Gejolak ekonomi global yang telah berlangsung sejak tahun 2008, tampaknya juga telah berpengaruh pada perkembangan perbankan Indonesia. Berdasarkan data yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan asset, kredit dan dana pihak ketiga perbankan nasional selama tahun 2013 lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan selama 3 tahun terakhir. Demikian juga dengan perkembangan jumlah kantor dan perolehan laba. Pada tahun 2013 jumlah kantor bank umum meningkat sebesar 11,63%, lebih rendah dari pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 12,35%. Sedangkan dari sisi pertumbuhan laba, pada tahun 2013 laba perbankan nasional mengalami peningkatan sebesar 15%, lebih rendah dibandingkan peningkatan tahun 2012 yang mencapai 22,66%.

    Namun kami patut berbangga, bahwa di tengah kondisi ekonomi global yang kurang kondusif tersebut, kinerja keuangan Bank Index masih mampu tumbuh cukup baik. Pada tahun 2013, total asset tumbuh 25.3%, kredit yang diberikan tumbuh 21.6%, dana pihak ketiga tumbuh sebesar 26,2%, dan perolehan laba bersih tumbuh 19,13%. Pertumbuhan tersebut relatif lebih tinggi dari pertumbuhan rata-rata perbankan nasional tahun 2013.

    Dear Shareholders,

    2013 is a very challenging year. The global economic turmoil which has been going on since 2008 seems to have an effect on the development of Indonesia’s banking. Based on data released by the Financial Services Authority (FSA), the growth of assets, credits and third party funds of the national banking during 2013 is lower than the average growth over the last 3 years. Similarly, the growth of the number of bank branch offices and the profit gained. In 2013 the number of commercial banks’ branch offices increased by 11.63%, or lower than the previous year’s growth of 12.35%. In terms of profit growth, in 2013 the national banking profit increased by 15%, or lower than the increase in 2012 which reached 22.66%.

    But we should be proud, that in the midst of the unfavorable global economic condition, the financial performance of Bank Index is still able to grow quite well. By 2013, the total assets grew by 25.3%, the credit distributed grew by 21.6%, the third-party fund grew by 26.2%, and the net profit grew by 19.13%. The growth is relatively higher than the average growth of the national banking in 2013.

    SambutanPresiden KomisarisMessage from the President Commissioner

  • Laporan Tahunan 2013

    2013 Annual Report

    6

    Dari sisi pencapaian target, prestasi Bank Index juga cukup menggembirakan. Hampir semua target keuangan dan rasio-rasio dapat dicapai dengan baik. Total asset Bank Index per akhir Desember 2013 adalah Rp.5.263,3 milyar, sedikit dibawah target yang ditetapkan sebesar Rp.5.278,6 milyar. Realisasi kredit yang diberikan mencapai Rp.3.981,5 milyar atau 103,5% dari target yang ditetapkan. Posisi jumlah dana pihak ketiga per akhir Desember 2013 adalah sebesar Rp.4.662,2 milyar atau 104,2% dari target yang ditetapkan sebesar Rp.4.472,3 milyar. Sementara itu, perolehan laba bersih per Desember 2013 adalah sebesar Rp.88,2 milyar atau 102,3% dari target yang ditetapkan sebesar Rp.86,2 milyar.

    Kualitas asset Bank Index juga menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Beberapa rasio yang menggambarkan tentang kualitas asset menunjukkan angka yang lebih rendah dibandingkan target yang ditetapkan. Dalam rencana bisnis 2013-2015 rasio NPL Gross & NPL net per Desember 2013 diproyeksikan masing-masing sebesar 0.43% dan 0,37%. Sementara realisasinya hanya sebesar 0.06% untuk NPL gross dan 0,04% untuk NPL net. Jika dibandingkan dengan ketentuan Bank Indonesia, rasio tersebut masih cukup baik dan jauh lebih rendah dari ketentuan yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia sebesar 5%.

    Demikian juga dengan pencapaian target rasio, sebagian besar target rasio keuangan per posisi Desember 2013 telah dapat dicapai dengan baik. Return on Equity (ROE) adalah 21,18%, lebih tinggi dari target yang ditetapkan sebesar 13,89%. Return on Assets (ROA) adalah 2,39%, lebih tinggi dari target yang ditetapkan sebesar 1,82%. Net Interest Margin (NIM) adalah 5,06%, lebih tinggi dari yang ditargetkan sebesar 4,66%.

    In terms of the target achievement, Bank Index also makes significant achievement. Almost all financial targets and ratios were achieved. The total assets of Bank Index by the end of December 2013 reached 5,263.3 billion rupiah or exceeded the target set at 5,278.6 billion rupiah. The realization of the credit distribution reached 3,981.5 billion rupiah or 103.5% of the target set. The third-party funds by the end of December 2013 reached 4,662.2 billion rupiah or 104.2% of the target set at 4,472.3 billion rupiah. Meanwhile, the net profit per December 2013 reached 88.2 billion rupiah or 102.3% of the target set at 86.2 billion rupiah.

    The asset quality of Bank Index also showed a fairly good progress. Some ratios describing the asset quality showed lower figures compared to the target set. In the 2013-2015 business plan, the ratio of NPL Gross & NPL net projected respectively 0:43% and 0.37% per December 2013. While, the realization was only 0.06% for NPL gross and 0.04% NPL net. When compared with the regulations of Bank Indonesia, the ratio is quite good and much lower than the provisions required by Bank Indonesia at 5%.

    Likewise, the target ratios were achieved. The majority of the financial ratio target per December 2013 has been achieved successfully. Return on Equity (ROE) reached 21.18%, higher than the target of 13.89%. Return on Assets (ROA) reached 2.39%, higher than the target of 1.82%. Net Interest Margin (NIM) reached 5.06%, higher than the target of 4.66%. The realization of efficiency ratio reached 79.26%, lower than the target of 82.06%.

  • Ban

    k In

    dex

    Sel

    ind

    o

    Realisasi rasio BOPO sebesar 79.26%, lebih rendah dari yang ditargetkan sebesar 82,06%.Pencapaian kinerja keuangan yang baik tersebut tentunya menjadi hal yang membanggakan, mengingat perjalanan Bank Index selama 20 tahun ini (1993-2013) yang penuh tantangan, dengan berbagai gejolak ekonomi global dan domestik, perkembangan regulasi yang demikian cepat dan tingkat persaingan perbankan yang demikian ketat.

    Namun demikian, Dewan Komisaris juga menyadari perlunya menjaga kewaspadaan menghadapi situasi yang penuh ketidakpastian ini, sehingga peran pengawasan yang intensif dari Dewan Komisaris dan komunikasi yang efektif dengan segenap jajaran Direksi sangat diperlukan. Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan pengelolaan bisnis Bank Index selalu berada pada koridor yang diharapkan, yang tidak hanya fokus pada pencapaian target-target yang ditetapkan, namun juga tetap mengacu asas “prudential banking” dan prinsip-prinsip “Good Corporate Governance”.

    Selama tahun 2013, Dewan Komisaris telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan kewenangan dan tanggungjawabnya, antara lain dengan melakukan berbagai rapat, baik rapat antara Komisaris, maupun rapat dengan Direksi. Selain itu, fungsi pengawasan aktif oleh Dewan Komisaris terus dilakukan guna memberikan pengarahan dan nilai tambah bagi Bank Index untuk terus tumbuh kedepannya. Dalam menjalankan fungsinya, Dewan Komisaris telah memeriksa Laporan Keuangan Bank Index untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan menerimanya sebagai bentuk pertanggungjawaban kepengurusan Bank Index selama tahun berjalan.

    We are proud of the good financial performance of Bank Index, considering the challenges faced by Bank Index over the past 20 years (1993-2013). Bank Index has faced with a variety of domestic and global economic turmoil, fast regulatory developments and the tight competition in banking business.

    Nevertheless, the Board of Commissioners is also aware of the need to maintain the vigilance to face the uncertain situations, so that the role of intensive supervision of the Board of Commissioners and effective communication with all Board of Directors is very necessary. All of these are done to ensure the management of Bank Index businesses is always on the right corridor, which is not only focused on achieving the targets, but also still refers to the principles of prudent banking and the principles of good corporate governance.

    During the year 2013, the Board of Commissioners has been carrying out its duties in accordance with its authority and responsibility, among others, by conducting meetings, either Commissioner internal meetings or meetings with the Board of Directors. In addition, the function of active supervision by the Board of Commissioners continues to provide guidance and added value to Bank Index to continue to grow in the future. In performing its duties, the Board of Commissioners has examined the Financial Statement of Bank Index for the year ended December 31, 2013 and accepted it as a form of the responsibility of the management of Bank Index during the year.

  • Laporan Tahunan 2013

    2013 Annual Report

    8

    Dewan komisaris menilai bahwa fungsi pengawasan terhadap kepengurusan Bank Index telah berjalan dengan baik, antara lain melalui peran komite-komite dibawah Dewan Komisaris. Disamping itu, Dewan Komisaris juga melihat, Direksi terus berupaya untuk selalu menerapkan prinsip GCG (Good Corporate Governance) dengan baik dalam setiap kegiatan operasionalnya.

    Dalam upaya penerapan dan pengelolaan risiko, Bank Index telah berupaya untuk menerapkan suatu kerangka manajemen risiko yang terintegrasi untuk memastikan semua risiko dapat diidentifikasi, diukur, dikendalikan dan dilaporkan dengan benar. Bank Index juga telah menerapkan manajemen risiko sesuai dengan kompleksitas profil risiko, kegiatan usaha serta membangun budaya risiko dan menerapkan system manajemen risiko pada setiap unit kerja dan praktek tata kelola perusahaan yang baik.

    Di tahun 2014, perkembangan perbankan nasional diperkirakan masih akan mengalami tekanan, hal ini selain disebabkan oleh relatif tingginya suku bunga dana, yang akan mengakibatkan menurunnya jumlah penyaluran kredit, juga disebabkan oleh kondisi ekonomi global yang belum benar-benar pulih. Namun, kita semua berkeyakinan bahwa, dengan segenap tantangan dan kesempatan yang ada, Bank Index akan tetap mampu mencapai target-target yang telah ditetapkan dalam Rencana Bisnis tahun 2014. Kita optimis Bank Index akan tumbuh dan terus berkembang kedepannya.

    Akhir kata, pada kesempatan ini Dewan komisaris ingin menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada pemegang saham, seluruh nasabah dan Bank Indonesia atas segala dukungan, kepercayaan dan pembinaannya.

    The Board of Commissioners considers that its supervisory function on the management of Bank Index has been running well, through for instance the roles of the committees under the Board of Commissioners. In addition, the Board of Commissioners also sees that the Board of Directors continues to implement the principles of good corporate governance (GCG) well in any of its operational activities.

    In order to implement the risk management, Bank Index has tried to implement an integrated risk management framework to ensure that all risks can be identified, measured, controlled and reported correctly. Bank Index has also implemented a risk management according to the complexity of the risk profile, business activities and built a culture of risk and implemented risk management system in each work unit and practiced good corporate governance.

    In 2014, the development of the national banking is predicted still to be under pressure. This condition is not only caused by the relatively high interest rate of funds, which will result in decreasing the amount of credit distributed, but also caused by the global economic condition which have not fully recovered. However, we all believe that, with all the challenges and existing opportunities, Bank Index will still be able to achieve the targets in the Business Plan in 2014. We believe that Bank Index will continue to grow and develop in the future.

    The Board of Commissioners would like to express its appreciation and gratitude to all the shareholders, all customers and Bank Indonesia for their support, trust and guidance. We also would like to express our appreciation

  • Ban

    k In

    dex

    Sel

    ind

    o

    to the Board of Directors and employees for their cooperation, dedication, passion and commitment in achieving the targets of the company for the year 2013.

    Finally, we expect that the Board of Directors will continue to run the business carefully and prudently, adhering to the principles of good corporate governance, as well as comply with all the existing regulations. We believe that 2014 will bring greater success for all the stakeholders and Bank Index.

    December 2013,

    Apresiasi yang tinggi juga kami sampaikan kepada Anggota Direksi dan seluruh karyawan atas kerjasama, dedikasi, semangat dan komitmen yang telah diberikan dalam mencapai target-target yang ditetapkan selamatahun 2013.

    Terakhir, harapan kami agar Direksi terus menjalankan usaha yang cermat dan berhati-hati (prudent), berpegang pada prinsip tata kelola perusahaan yang baik, serta patuh pada seluruh peraturan yang ada. Kami percaya bahwa tahun 2014 akan membawa sukses yang lebih besar bagi Bank Index dan seluruh stakeholders.

    Desember 2013,

    Timoty E.MarnandusPresiden Komisaris l President Commissioner

  • Laporan Tahunan 2013

    2013 Annual Report

    10

  • Ban

    k In

    dex

    Sel

    ind

    o

    SambutanPresiden DirekturMessage From The President Director

    Pemegang Saham yang terhormat,

    Meskipun realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2013 (5,78%), masih dibawah target APBNP (Anggaran Pendapatan & Belanja Negara Perubahan) 2013 sebesar 6,3%, namun kita patut bersyukur, karena gejolak ekonomi global yang telah berlangsung lebih dari lima tahun tidak mampu menggoyahkan posisi Indonesia di jajaran negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia.

    Menurut Menteri Keuangan Chatib Basri, pertumbuhan ekonomi Indonesia jauh lebih stabil dibandingkan peer countries, dimana di antara negara-negara G-20 pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya lebih rendah dari Tiongkok yang hingga kuartal III 2013 telah mencapai 7,8%.

    Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2013 sebesar 5,7% memang lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional selama 3 tahun terakhir yang rata-rata di atas 6%, namun angka tersebut merupakan sebuah prestasi. Inflasi pun berada di atas sasaran inflasi yang ditetapkan Bank Indonesia ketika awal tahun 2013 yakni sekitar 4,5% ±1%. Realisasi inflasi sampai dengan akhir tahun 2013 tercatat di angka 8,38% (yoy).

    Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) pada tahun 2014 juga diperkirakan membaik seiring penurunan defisit transaksi berjalan. Inflasi juga diperkirakan akan terkendali pada

    Dear Shareholders,

    Even though the realization of Indonesia’s economic growth in 2013 (5.78%) is still below the target of 2013 Revised State Budget (APBNP) (6.3%), we have to thank because the global economic turmoil which had lasted for more than five years cannot destabilize the position of Indonesia as one of few countries with the highest economic growth in the world.

    According to the Minister of Finance, Chatib Basri, Indonesia’s economic growth is much more stable than the peer countries. Among the G-20 countries, Indonesia’s economic growth is only lower than China. China’s economic growth in quarter III 2013 reached 7.8%.

    Indonesia’s economic growth in 2013 was 5.7%, still lower than the national economic growth in the last three years which was above 6% on average, but it is still a good achievement. The inflation was also above the inflation target determined by Bank Indonesia in the beginning of 2013 which was 4.5% ±1%. The inflation realization up to the end of 2013 reached 8.38% (yoy).

    Indonesia’s Balance of Trade in 2014 is also expected to improve with a decrease in the current account deficit. Inflation is also expected to be controlled in the range of 4.5% ±1%, and

  • Laporan Tahunan 2013

    2013 Annual Report

    12

    kisaran 4,5±1%, dan pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan berkisar pada angka 5,8%-6,2%.

    Perkembangan Kinerja Bank Index

    Tahun 2013 merupakan tahun yang penuh tantangan dan dinamika. Gejolak ekonomi di AS dan Eropa telah berdampak cukup signifikan terhadap situasi ekonomi global, tidak terkecuali Indonesia. Namun ditengah kondisi yang tidak stabil tersebut, ditambah dengan persaingan perbankan yang semakin meningkat, Bank Index kembali menunjukan pencapaian kinerja yang cukup menggembirakan.

    Total aktiva Bank Index pada akhir tahun 2013 telah mencapai Rp.5.263,3 milyar, tumbuh 25,3% dibandingkan posisi tahun 2012 sebesar Rp.4.201,6 milyar. Total aktiva Bank Index telah menunjukkan pertumbuhan yang berkesinambungan dari tahun ke tahun. Kredit yang diberikan per akhir 2013 mencapai Rp.3.981,5 milyar atau meningkat sebesar 21,6% dibandingkan posisi tahun 2012 sebesar Rp. 3.274,8 milyar.

    Pertumbuhan dana pihak ketiga juga menunjukkan perkembangan yang relatif baik. Sampai dengan akhir tahun 2013, dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun adalah Rp.4.662,2 milyar atau meningkat sebesar 26,2% dibandingkan posisi akhir tahun 2012. Kontribusi terbesar kenaikan tersebut masing-masing disumbangkan oleh Deposito sebesar 29,3% atau Rp.818,5 milyar, Giro sebesar 26,8% atau Rp.142,8 milyar, dan Tabungan sebesar 1,9% atau Rp.7 milyar.

    economic growth is expected to range between 5.8%-6.2%.

    The Development of Bank Index’s Performance2013 was a period of time which is full of challenges and dynamics. The economic turmoil in USA and Europe have a significant impact on the global economic situation, including Indonesia. Fortunately, in this unstable condition and the ever increasing banking competition, Bank Index once again has showed its encouraging performance achievement.

    The total assets of Bank Index at the end of 2013 have reached 5,263.3 billion rupiah or increased by 25.3% compared to its position in 2012 which was 4,201.6 billion rupiah. The total assets of Bank Index have showed its continuous growth from year to year. The total credit granted by the end of 2013 has reached 3,981.5 billion rupiah or increased by 21.6% compared to its position in 2012 which reached 3,274.8 billion rupiah.

    The third-party fund has also indicated its relatively good growth. Up to the end of 2013 the total third party fund obtained reached 4,617.2 billion rupiah or increased by 25% compared to its position at the end of 2012. The biggest contribution to the increase came from Deposits (29.3% or 818.5 billion rupiah), Current Accounts (26.8% or 142.8 billion rupiah), and Savings Accounts (1.9% or 7 billion rupiah).

  • Ban

    k In

    dex

    Sel

    ind

    o

    Pada akhir tahun 2013, Bank Index berhasil membukukan laba sebelum Pajak sebesar Rp.116,3 milyar dan laba bersih (setelah pajak) sebesar Rp.88,2 milyar. Perolehan laba bersih tersebut meningkat sebesar 19,13% dibandingkan tahun 2012 yang sebesar Rp.74 milyar.

    Membaiknya pencapaian kinerja keuangan juga tercermin pada beberapa rasio keuangan, seperti; Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 12,87%, di atas ketentuan Bank Indonesia sebesar 8%, Return on Assets (ROA) sebesar 2,40%, Return on Equity (ROE) sebesar 21,35%, Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,06%, Non Performing Loan (NPL) gross sebesar 0,06%, Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 78,88% dan Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 85,36%.

    Selain rasio-rasio keuangan yang mengembirakan tersebut, maka pada tahun 2013 Bank Index telah merealisasikan pembukaan satu kantor Cabang Pembantu di kota Bandar Lampung dan merelokasi (memindahkan) beberapa kantor, yaitu Cabang Lampung, Capem Cempaka Mas – Jakarta, Kantor Kas Santa Caroline - Jakarta dan Kantor Kas Klaten – Jawa Tengah.

    Pengembangan Sumber Daya ManusiaPengembangan sumber daya manusia, merupakan salah satu upaya yang akan terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan Bank Index. Bank Index sangat menyadari, kualitas SDM merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kesuksesan perkembangan Bank Index.

    Dalam rangka peningkatan kualitas SDM tersebut, Bank Index melakukan berbagai pelatihan, baik yang diselenggarakan secara in-house, maupun dengan cara mengirim

    By the end of 2013, Bank Index successfully booked profit before tax 116.3 billion rupiah and net profit (after tax) reached 88.2 billion rupiah. The net income increased by 19.13% compared to its position in 2012 which reached 74 billion rupiah.

    The improvement in financial performance is also reflected in some of the financial ratios such as; Capital Adequacy Ratio (CAR) 12.87% which is above the Capital Adequacy Ratio (CAR) approved by Bank Indonesia which is 8%, Return on Assets (ROA) reached 2.40%, Return on Equity (ROE) reached 21.35%, Net Interest Margin (NIM) reached 5.06%, Non Performing Loan (NPL) gross reached 0.06%, Operational Cost to Operational Income ratio reached 78.88% and Loan to Deposit Ratio (LDR) reached 85.36%.

    Besides having successfully in improving the financial ratios, in 2013 Bank Index has also realized the opening of one oulet in Bandar Lampung and relocated some other branch offices such as Lampung Branch Office, Cempaka Mas – Jakarta – Santa Caroline – Jakarta Branch, and Klaten Cash Office.

    Human Resources DevelopmentHuman Resources Development is also a factor which will be conducted sustainably in order to support the growth of Bank Index. Bank Index is really aware of the important role of the human resource quality in supporting the development of Bank Index.

    In order to improve the quality of human resource, Bank Index has conducted the in-house training or by sending the staff to the outside trainings conducted by other parties

  • Laporan Tahunan 2013

    2013 Annual Report

    14

    karyawan untuk mengikuti training-training yang dilenggarakan oleh pihak luar (dalam & luar negeri). Selain itu, untuk mempersiapkan calon pimpinan atau pejabat di masa mendatang, Bank Index juga secara rutin (setiap tahun) menyelenggarakan pelatihan “Officer Development Program” (ODP).

    Di tahun 2014, ada beberapa rencana strategis yang akan laksanakan oleh Bank Index yaitu meliputi;

    Peningkatan modal bank melalui private •investment. Rencana private placement ini akan dilakukan pada semester I tahun 2014Peningkatan pelayanan kepada nasabah •melalui pengembangan Mobile Banking.Peningkatan kualitas sumber daya manusia, •melalui pelatihan/training officer, yang disebut sebagai “Officer Development Program-ODP), yang pada tahun 2014 akan memasuki angkatan ke 6.

    Implementasi dari rencana-rencana strategis ini dapat diharapkan dapat membawa Bank Index semakin maju, kokoh dan kompetitif dalam persaingan dunia usaha yang semakin ketat dan kompleks.

    Akhirnya pada kesempatan yang baik ini,mewakili jajaran Direksi, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Bank Indonesia, dan Pemegang Saham atas kepercayaan yang diberikan, serta kepada Dewan Komisaris atas arahan dan bimbingannya, sehingga kami mampu melalui tahun 2013 ini dengan baik.

    (domestic or overseas). In addition its future leader Bank Index also conducts an officer training program a called officer Development Program (ODP) regularly (once a year).

    In 2014, Bank index will execute some strategic plans which include;

    Increasing bank capital through private •investment. This private placement plan will be executed in the first quarter of 2014.Improving client service quality through •Mobile Banking development.Improving human resource quality through •officer training called Officer Development Program (ODP). The 2014 ODP will be the sixth batch.

    The implementation of this strategic plans is expected to make Bank Index more advance, solid and competitive in the business world which is increasingly tighter and more complicated.

    Finally, on behalf of Board of Directors, we would like to express our gratitude and appreciation to Bank Indonesia, all of the Stockholders for their trust, and Board of Commissioners for their support and guidance, so we can go through the year 2013 successfully.

  • Ban

    k In

    dex

    Sel

    ind

    o

    Kepada segenap karyawan Bank Index atas nama Direksi, kami juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas kerja keras, dedikasi, semangat, dan kerjasama yang telah diberikan selama ini.

    Kerja sama yang baik ini, tentu akan menjadi modal yang sangat baik untuk mencapai hasil yang lebih baik di tahun 2014.

    Desember 2013

    Charlie PaulusPresiden Direktur l President Director

    And to all the staff of Bank Index, on behalf of Board of Directors we would also like to thank you and express our appreciation for your hard work, dedication, spirit and cooperation.

    Your cooperation will surely be a good capital in achieving better results in 2014.

    December 2013

  • Ikhtisar PeristiwaEvent Highlights

    JANUARI FEBRUARI AGUSTUSJan Feb August

    Rapat Kerja Nasional Bank Index di Novotel - Bogor -Jakarta, 18-19 Januari 2013.National Business Meeting of Bank Index in Novotel – Bogor – Jakarta, January 18-19, 2013.

    Penarikan Undian Hadiah Tabungan Bank Index, 22 Februari 2013.The Announcement of Bank Index’s Saving Lucky Draw Winner,February 22, 2013.

    Pembukaan Pelatihan “Officer Development Program (ODP) – V, 19 Agustus 2013.The Opening of Officer Development Program (ODP) – V, August 19, 2013.

    Pemberian sumbangan kepada para Korban Banjir di Muara Baru – Penjaringan – Jakarta Utara, 25 Januari 2013.Donation to the flood refugees in Muara Baru –Penjaringan – Jakarta Utara, January 25, 2013.

    Relokasi (pemindahan) KantorCabang Pembantu Cempakammas – ke Kelapang Gading Buloevard – Jakarta, 21 Agustus 2013.The relocation of Cempaka Mas Sub Branch to Kelapang Gading Bouloevard – Jakarta, August 21, 2013.

  • Ban

    k In

    dex

    Sel

    ind

    o

    SEPTEMBER Sept Nov DecNOVEMBER DESEMBER

    Peresmian “Relokasi (pemindahan) Kantor Cabang & PembukaanCabang Pembantu BandarLampung, 12 September 2013.The Ceremony of the Relocation of Bandar Lampung Branch and Opening of Bandar Lampung Sub Branch, September 12, 2013

    Pemberian bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi - Roka Tenda - Pulau Value - Flores - Nusa Tenggara Timur, 8 November 2013.Donation to the refugees of Rokatenda – Pulau Palue – Flores – Nusa Tenggara Timur, November 8, 2013.

    Perayaaan 20 tahun Bank Index di Suncity Restaurant – Jakarta, 27 November 2013.The celebration of 20th Anniversary of Bank Index in Suncity Restaurant – Jakarta, November 27, 2013.

    Customer Gathering, di Suncity Restaurant – Jakarta, 27 November 2013.Customer Gathering, di Suncity Restaurant – Jakarta, November 27, 2013.

    Relokasi (pemindahan) Kantor Kas Klaten, 16 Desember 2013.The relocation of Klaten Cash Office, December 16, 2013.

    Customer Gathering, BandarLampung, 12 September 2013.Customer Gathering, Bandar Lampung, September 12, 2013.

    Employee Gathering, di Marbella Hotel - Anyer – Banten, 21-22September 2013.Employee Gathering, in Marbella Hotel - Anyer – Banten, September 21-22, 2013.

  • Laporan Tahunan 2013

    2013 Annual Report

    18

    Kinerja KeuanganFinancial PerformancePencapaian kinerja Bank Index selama tahun 2013 dapat digambarkan sebagai berikut:

    Total AktivaTotal aktiva Bank Index pada akhir tahun 2013 telah mencapai Rp.5.263,3 milyar, tumbuh 25,3% dibandingkan posisi tahun 2012 sebesar Rp.4.201,6 milyar. Total aktiva Bank Index telah menunjukkan pertumbuhan yang berkesinambungan dari tahun ke tahun.

    Kredit Yang DiberikanPertumbuhan kredit selama tahun 2013, mengalami perkembangan yang cukup baik. Jumlah kredit yang diberikan per akhir 2013 mencapai Rp.3.981,5 milyar atau meningkat sebesar 21,6% dibandingkan posisi tahun 2012 sebesar Rp. 3.274,8 milyar.

    Selama tahun 2013, penyaluran kredit di Bank Index terutama pada sektor:

    Perindustrian Rp.766,3 milyar•Konstruksi Rp.543,1 milyar•Perdagangan Rp.1.306,2 milyar•Lainnya Rp.1.366,0 milyar•

    Bank Index’s financial performance in 2013 is summarized as below:

    Total AssetsBank Index’s total assets at the end of 2013 was Rp.5.263,3 billion, increased by 25,3% compared to 2012’s total assets which was Rp.4.201.6 billion. Bank Index’s assets have been showing a stable growth from year to year.

    LoansLoans growth in 2013 had been satisfactory.Total loans at the end of 2013 reached Rp.3.981,5 billion or increased by 21,6% compared total loans in 2012, which was Rp 3.274,8 billion.

    In 2013, loans were granted in particular to these sectors :

    Industry Rp.766,3 billion•Construction Rp.543,1 billion•Trading Rp.1.306,2 billion•Others Rp.1.366,0 billion•

    Kredit/LoadAktiva/Asset

    2009 2010 2011 2012 2013

    1.239

    1.955

    2.732

    3.275

    3.982

    2009 2010 2011 2012 2013

    1.860

    2.646

    3.622

    4.202

    5.263

  • Ban

    k In

    dex

    Sel

    ind

    o

    Komposisi KreditLoans Composition

    Komposisi Kredit UMKMSME Loans Composition

    Kredit per Sektor EkonomiLoans by Sector

    Kredit Kepada UMKM

    Realisasi pemberian kredit kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) per akhir tahun 2013 telah mencapai Rp.2.147,3 milyar. Jumlah pemberian kredit kepada usaha Mikro, Kecil dan Menengah masing-masing sebesar Rp.3,9 milyar, Rp.393,4 milyar dan Rp.1.749,9 milyar.

    Micro, Small and Medium Scale Enterprise LoansLoans granted to Micro, Small and Medium Enterprises (UMKM) reached Rp.2.147,3 billion at the end of 2013. Total loans to Micro, Small and Medium Scale Enterprise were respectively Rp.3,9 billion, Rp.393,4 billion and Rp.1.749,9 billion.

    Dana Pihak KetigaPertumbuhan dana pihak ketiga juga menunjukkan perkembangan yang relatif baik. Sampai dengan akhir tahun 2013, dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun adalah Rp.4.617,2 milyar atau meningkat sebesar 25% dibandingkan posisi akhir tahun 2012. Kontribusi terbesar kenaikan tersebut masing-masing disumbangkan oleh Deposito sebesar 29,3% atau Rp.818,5 milyar, Giro sebesar 26,8% atau Rp.142,8 milyar, dan Tabungan sebesar 1,9% atau Rp.7 milyar.

    Third Party FundsGrowth in third party funds also indicated a relatively good progress. Total accumulated third party funds at the end of 2013 was Rp.4.617,2 billion or 25% more compared to that at the end of 2012. The biggest contribution was due to increase in Time Deposits by 29,3% or Rp.818,5 billion, Current Accounts by 26,8% or Rp.142,8 billion, and Savings Accounts increased by 1,9% or Rp.7 billion.

    34,3% Lainnya/Others19,2% Perindustrian/Industry13,6% Konstruksi/Constraction32,8% Perdagangan/Trading

    53,9% UMKM/SME46,1% Lainnya/Others

    81,5% Usaha Menengah/Medium Scale Enterpise19,2% Usaha Kecil/Small Business0,2% Usaha Mikro/Micro Business

  • Laporan Tahunan 2013

    2013 Annual Report

    20

    Perolehan LabaPada tahun 2013, Bank Index membukukan laba (sebelum pajak) sebesar Rp.116,3 milyar, naik 17,7% dibandingkan posisi tahun 2012 sebesar Rp. 98,8 milyar.

    PermodalanJumlah Ekuitas Bank Index sampai dengan Desember 2013 mencapai Rp.525,8 milyar atau meningkat sebesar 25,1% dibandingkan posisi tahun 2012 sebesar Rp.417,6 milyar. Peningkatan ekuitas tersebut selain disebabkan oleh adanya perolehan laba bersih sebesar Rp.88,2 milyar, juga disebabkan adanya penambahan modal disetor dari pemegang saham sebesar Rp.20 milyar pada tahun 2013. Penambahan modal tersebut dilakukan pada bulan April 2013.

    IncomeIn 2013, Bank Index recorded a Rp.116,3 billion income (before taxes). This was an increase from 2012 by 17,7% where we recorded a Rp.98,8 billion income before tax.

    Shareholders’ EquityBank Index’s Total Equity in December 2013 was Rp.525,8 billion, or 25,1% higher than 2012, which was Rp.417,6 billion. This increase was not only derived from the net profit which was Rp.88,2 billion, but also contributed by the additional capital injected by the shareholders in the amount of Rp.20 billion in 2013. This additional paid-up capital was realized in April 2013.

    DANA PIHAK KETIGAThird Party Funds

    2009 2010 2011 2012 2013

    1.681

    2.396

    3.199

    3.694

    4.662GIROCurrent Accounts

    2009 2010 2011 2012 2013

    269

    346

    450

    533

    675

    TABUNGANSaving Account

    2009 2010 2011 2012 2013

    199

    276

    323

    365372 DEPOSITO

    Time Deposits

    2009 2010 2011 2012 2013

    1.212

    1.774

    2.426

    2.796

    3.615

  • Ban

    k In

    dex

    Sel

    ind

    o

    Capital Adequacy Ratio (CAR)Tingkat rasio kecukupan modal (CAR) Bank Index per 31 Desember 2013 adalah 12,87%, meningkat dibandingkan posisi Desember 2012 sebesar 11,57%.

    Kualitas Aktiva ProduktifBeberapa rasio yang menggambarkan tentang kualitas asset Bank Index menunjukkan perkembangan yang cukup baik, hal ini mencerminkan sikap prudent yang secara konsisten dipegang teguh oleh segenap jajaran manajemen dalam mengelola asset Bank.

    Rasio NPL gross dan NPL net per 31 Desember 2013 adalah sebesar 0,06% dan 0,05%. Kedua rasio ini sangat baik dibandingkan rasio maksimal yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia sebesar 5%.

    Adapun kolektibilitas pinjaman posisi akhir tahun 2013 adalah sebagai berikut:

    Capital Adequacy Ratio (CAR)Bank Index’s CAR as of 31 December 2013 was 12,87%, a increase from December 2012 position which was 11.57%.

    Productive Assets QualityBeberapa rasio yang menggambarkan tentang kualitas asset Bank Index menunjukkan perkembangan yang cukup baik, hal ini mencerminkan sikap prudent yang secara konsisten dipegang teguh oleh segenap jajaran manajemen dalam mengelola asset Bank.

    Rasio NPL gross dan NPL net per 31 Desember 2013 adalah sebesar 0,06% dan 0,05%. Kedua rasio ini sangat baik dibandingkan rasio maksimal yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia sebesar 5%.

    The total loans based on collectibility at the end of 2013 were as follows:

    Lancar Rp. 3.953,2 milyar/billion (99,28%) Current Dalam Perhatian Khusus Rp. 26,5 milyar/billion (0,67%) Special MentionKurang Lancar Rp. 0 milyar/billion (0,00%) Sub-StandardDiragukan Rp. 0 milyar/billion (0,00%) DoubtfulMACET Rp. 1,9 milyar/billion (0,05%) Loss

    LABA - RUGIProfit & Loss

    2009 2010 2011 2012 2013

    21,3 25,438,6

    98,8

    116.3 EKUITASShareholders’ Equity

    2009 2010 2011 2012 2013

    139,1208,4

    298,6

    417,6

    525,8

  • Laporan Tahunan 2013

    2013 Annual Report

    22

    Tingkat Suku BungaTingkat suku bunga untuk kredit yang diberikan berkisar antara 3% sampai dengan 22,81% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Total pendapatan bunga kredit yang diterima pada tahun 2013 adalah sebesar Rp.368,7 milyar.

    Tingkat Kesehatan BankBerdasarkan perhitungan internal sesuai metode perhitungan kesehatan yang ditentukan oleh Bank Indonesia (No. 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013), Tingkat Kesehatan Bank (TKB) Bank Index berdasarkan Risiko per posisi 31 Desember 2013, adalah peringkat “2” karena beberapa hal antara lain:

    Hasil mapping pada risiko inherent dan •system pengendalian risiko, profil risiko Bank Index per posisi 31 Desember 2013 mempunyai risiko secara keseluruhan Low dengan system pengendalian risiko Strong atau digolongkan dalam peringkat 1 (satu).Berdasarkan hasil self assessment untuk •pelaksanaan tata kelola di Bank Index periode Desember 2013 digolongkan dalam peringkat 2 (dua) yang mencerminkan Manajemen Bank Index telah melakukan penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang secara umum baik dan telah sesuai dengan prinsip-prinsip dan ketentuan tentang pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) bagi Bank Umum.Rentabilitas Bank Index untuk periode •Desember 2013 digolongkan dalam peringkat 1 (satu) dimana secara umum kinerja rentabilitas sangat memadai yang tercermin dari perolehan laba yang cukup tinggi serta melebihi target rencana bisnis Bank dan kemampuan rentabilitas tinggi untuk mengantisipasi potensi kerugian serta meningkatkan modal Bank Index.

    Loan Interest RateThe loan interest rates charged in 2013 ranged from 3% to 22,81%. Total interest income recorded in 2013 was Rp.368,7 billion.

    Bank RatingBased on the internal health calculation method as prescribed by Bank Indonesia (number 15/15/DPNP dated April 29, 2013), the health rate of Bank Bank Index based on risk per position as of December 31, 2013 was categorized as “2nd” level for the following reasons:

    Based on the mapping of inherent risks and •risk control system, it was found that the risk profile of Bank Index as of December 31, 2013 was low with strong risk control ranked in tier 1 (one).

    Based on the self assessment, the •implementation of Bank Index governance up to December 2013 was classified as rank 2 (two). It means that the Bank’s Management had implemented Good Corporate Governance (GCG). The implementation was evaluated as generally good and compliant with the principles of Good Corporate Governance (GCG) for Commercial Banks.Bank Index’ rentability for the period of•December 2013 was classified as rank 1 (one), which means the performance of the bank was generally very adequate as reflected in the relatively high profitability, and exceeded the bank’s business plan targets and the ability to anticipate any potential losses and and increase the capital.

  • Ban

    k In

    dex

    Sel

    ind

    o

    Bank Index memiliki kualitas dan kecukupan •permodalan yang memadai relatif terhadap profil risikonya yang disertai dengan pengelolaan permodalan yang kuat sesuai dengan karakteristik, skala usaha dan kompleksitas usaha Bank Index, sehingga untuk periode Desember 2013 permodalan Bank Index digolongkan dalam peringkat 2 (dua) dimana tingkat modal berada lebih tinggi dari ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) berlaku dan diperkirakan akan tetap berada di tingkat ini serta membaik untuk masa 12 bulan mendatang. Disamping itu Bank tidak akan mengalami kesulitan untuk meningkatkan permodalan.

    Bank Index was considered to have sufficent •quality and capital adequacy relative to the risk profile accompanied by strong capital management in accordance with the characteristics, scale and complexity of its business activities. Therefore, for the period of December 2013, the capital position was classified as rank two (2). It means that the capital level was higher than that required. It was expected to remain at this level and even improve for the next 12-month period. Besides, the Bank will not have any serious problem to increase its capital.

  • Laporan Tahunan 2013

    2013 Annual Report

    24

  • Ban

    k In

    dex

    Sel

    ind

    o

    Tata Kelola Perusahaan

    Tata Kelola Perushaan yang baik menjadi kunci utama dalam membangun kepercayaan publik, nasabah dan pemangku kepentingan lainnya untuk menuju oraganisasi yang lebih kuat.Performing the right Good Corporate Governance is the key factor in building public trust, customers and other stakeholders towards a stronger organization.

    Corporate Governance

  • Laporan Tahunan 2013

    2013 Annual Report

    26

    Bank Index sangat menyadari akan pentingnya mengelola perusahaan sesuai dengan apa yang kini dikenal sebagai prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance-GCG). Penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Bank, dan juga dalam jangka panjang dapat memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.

    Bank Index melaksanakan praktik tata kelola perusahaan dengan prinsip-prinsip dasar Good Corporate Governance (GCG) yang meliputi transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, kewajaran, dan kesetaraan melalui transformasi perbaikan pranata, baik dari sisi organisasi maupun system pengelolaan bisnis.

    Dalam pelaksanaannya, penerapan Good Corporate Governance (GCG) di Bank Index dilakukan melalui:

    Governance Structure melalui pemenuhan •syarat, komposisi dan keanggotaan Dewan Komisaris, Direksi, Satuan Kerja dan Komite-Komite.

    Governance proses melalui penyempurnaan •kebijakan, system dan prosedur yang dapat menjamin terimplementasinya prinsip-prinsip GCG.

    Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ tertinggi dalam hirarki organisasi Bank Index. Wewenang RUPS antara lain mengangkat dan memberhentikan anggota Direksi dan Dewan Komisaris, meminta pertanggungjawaban Direksi dan Dewan Komisaris atas pelaksanaan tugas dan kewajibannya, menyetujui perubahan anggaran dasar, menyetujui laporan tahunan, menunjuk Akuntan Publik, serta memutuskan penggunaan laba.

    Selama tahun 2013 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Index dilakukan 3 (tiga) kali yaitu:

    Pada tanggal 2 April 2013, dengan agenda 1. acara:

    Bank Index recognizes the importance of conducting its business activities in accordance to the principle of Good Corporate Governance (GCG). The proper implementation of Good Corporate Governance not only increases the credibility of the Bank, but also adds value to shareholders in the long run.

    Bank Index has implemented the basic principles of Good Corporate Governance (GCG) which include transparency, accountability, responsibility, independence, appropriateness, and equality through the transformation of the improvement of institution, both from its organization and its business management system.

    The implementation of Good Corporate Governance (GCG) in Bank Index covers:

    Governance Structure through the fulfillment •of the requirements, composition and membership of Board of Commisioners, Board of Directors, Work Units and committees. Governance process through the •improvement of policies, system and procedure which secure the implementation of GCG principles.

    General Meeting of ShareholdersGeneral Meeting of Shareholders is the highest element in Bank Index’s organizational hierarchy. The General Meeting of Shareholders resolves to appoint or dismiss Directors and Commissioners, ask Directors and Commissioners for their accountabilities, approve amendments in Article of Association, approve Annual Report, appoint Public Accountant, and determine the appropriation of the Bank’s net profit.

    In 2012 Bank Index held General Meeting of Shareholders (GMS) 3 times:

    April 2, 2013, the GMS had the following 1. agenda:

  • Ban

    k In

    dex

    Sel

    ind

    o

    Memberi persetujuan peningkatan •modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dari Rp.205.001.000.000,- (dua ratus lima milyar satu juta rupiah) menjadi Rp.225.001.000.000,- (dua ratus dua puluh lima milyar satu juta rupiah). Dengan menerbitkan saham baru sebanyak 20.000 (dua puluh ribu) saham atau senilai Rp.20.000.000.000,- (dua puluh milyar rupiah).Memberi persetujuan pengunduran •diri Bapak Alwi Setiawan selaku Wakil Presiden Komisaris dan merubah susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan.Memberi persetujuan kepada Direksi •Perseroan untuk melakukan penawaran umum perdana saham/IPO (initial public offering) dan untuk hal tersebut diberikan kewenangan kepada Direksi Perseroan untuk mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan rencana tersebut.

    Pada tanggal 2 April 2013, dengan agenda 2. acara:

    Persetujuan atas Laporan Keuangan•Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31-12-2012, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik DOLI, BAMBANG, SULISTIYANTO, DADANG & ALI (dbsd&a).Persetujuan atas Laporan Direksi untuk •kegiatan yang telah dilakukan pada tahun buku yang berakhir pada

    tanggal 31-12-2012.Persetujuan penggunaan Laba Bersih •untuk periode tahun buku 2012 sebesar Rp. 74.017.994.190, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik DOLI, BAMBANG, SULISTIYANTO, DADANG & ALI (dbsd&a) dinyatakan sebagai Laba Yang Ditahan.Memberikan kewenangan kepada Direksi •untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik dengan memperhatikan rekomendasi Komite Audit melalui Dewan Komisaris, untuk memeriksa/mengaudit pembukuan PT. Bank Index Selindo untuk periode tahun buku 2013.

    Approve an increase in the issued capital •and paid-in capital of the Company from Rp.205.001.000.000,- (two hundred five billion and one million rupiah) to Rp.225.001.000.000,- (two hundred twenty-five billion and one million rupiah). By issuing new shares amounting to 20.000 (twenty thousand) shares or equivalent Rp.20.000.000.000,- (twenty billion rupiah).Approve the resignation of Mr Alwi •Setiawan as the Vice President Commisioner and change the composition of Board of Commisioners.Give approval to Board of Directors on •conduct initial public offering (IPO) and give authority to Board of Directors to manage everything related to the plan.

    April 2, 2013, the GMS had the following 2. agenda:

    Approval of Financial Report for the •fiscal year ended 31-12-2012 audited by Public Accountant DOLI, BAMBANG, SULISTIYANTO, DADANG & ALI (dbsd&a).

    Approval of Board of Directors’ Report •on the activities performed in the financial year ending 31-12-2012.

    The approval of the use of Net Income •for the period of fiscal year 2012 in the amount of Rp. 74.017.994.190, which has been audited by Public Accountant DARMAWAN, HENDANG & YOGI, as Retained Earnings.

    Give authority to the Board of Directors to •appoint a Public Accounting Firmconsidering the recommendation of the Audit Committee by the Board of Commissioners to examine/audit the books of PT. Bank Index Selindo for the period of fiscal year 2013.

  • Laporan Tahunan 2013

    2013 Annual Report

    28

    Pada tanggal 1 Juli 2013, dengan agenda 3. acara:

    Menyetujui perubahan seluruh Anggaran •Dasar perusahaan antara lain :a. Menyetujui Perubahan status

    Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka.

    b. Menyetujui perubahan nilai nominal saham semula dari Rp1.000.000 (satu juta Rupiah) menjadi Rp.100 (seratus Rupiah) setiap saham dan menyetujui peningkatan modal dasar perseroan dari Rp600.000.000.000,- (enam ratus milyar rupiah) menjadi Rp900.000.000.000,- (sembilan ratus milyar rupiah).

    Menyetujui pengeluaran saham dalam •simpanan Perseroan sebanyak -banyaknya 600.000.000 (enam ratus juta) saham baru yang ditawarkan melalui Penawaran Umum kepada masyarakat, masing-masing dengan nilai nominal Rp100 (seratus rupiah). Menyetujui pengeluaran saham baru •dalam simpanan Perseroan dengan jumlah saham dengan program MESOP (Management & Employee Stock Option Plan) paling banyak 2,5% (dua koma lima persen) dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO (intial Public Offering).Menyetujui alokasi saham sebanyak-•banyaknya 2,5% (dua koma lima persen) dari jumlah penerbitan saham baru, dalam rangka program Employee Stock Allocation (ESA).Menyetujui memberikan kuasa kepada •Direksi Perseroan untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan IPO (initial public offering). Menyetujui memberikan kuasa kepada •Dewan Komisaris Perseroan untuk:a. Menentukan kepastian jumlah saham

    yang dikeluarkan melalui penawaran umum kepada masyarakat.

    b. Menyatakan dalam akta notarismengenai peningkatan modal-ditempatkan dan modal disetor perseroan sebagai realisasi pengeluaran saham yang telah dikeluarkan dalam Penawaran Umum, setelah Penawaran Umum selesai dilakukan.

    July 1, 2013. The agenda was as follows:3.

    Approve the revision of the whole•company’s charter which includes:a. Approve the change of the company’s

    status from Private Company into Go Public Company.

    b. Approve the change of the nominalvalue of each stock from Rp1,000,000,- (one million rupiah) to Rp100 (one hundred rupiah) and approve the increase of the company’s authorized capital from Rp 600,000,000,000,- (six hundred billion rupiah) to Rp.900,000,000,000,- (nine hundred billion rupiah).

    Approve the issuance of stocks in •the Company deposits as much as 600,000,000 (six hundred million) of new stocks offered through the Public Offering, each with a nominal value of Rp100 (one hundred rupiah).

    Approve the issuance of new stocks in •the Company deposits through MESOP (Management & Employee Stock Option Plan) program at most 2.5% (two point five percent) of the total issued and paid up capital after the IPO (Intial PublicOffering).

    Approve the allocation of stocks as much •as 2.5% (two point five percent) of the issuance of new stocks in line with the program of Employee Stock Allocation (ESA).Approve to authorize Board of Directors •to execute any necessary action related to IPO (initial public offering).

    Approve to authorize Board of •Commissioners to:a. Determine the certainty of the number

    of stocks issued through Public Offering.

    b. State the increase of issued and paidup capital of the company in notarial deed as a realization of the issuance of stocks in the public offering, after the completion of the Public Offering.

  • Ban

    k In

    dex

    Sel

    ind

    o

    Menyetujui Perubahan Direksi dan •Dewan Komisaris Perseroan, yaitu memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, dengan alasan untuk mempermudah perhitungan jangka waktu masa jabatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan mengangkat anggota Direksi dan Dewan Komisaris terhitung sejak tanggal ditutupnya rapat ini dan berakhir pada saat ditutupnya RUPS tahunan ke-5 (kelima) setelah tanggal pengangkatan mereka, yaitu pada saat ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2017, yang diselengarakan pada tahun 2018.

    Dewan KomisarisTugas pokok Dewan Komisaris antara lain melakukan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam mengelola Bank Index, termasuk memberikan arahan dan masukan berkaitan dengan tugas dan kewajiban Direksi serta persetujuan atas rencana strategis Bank. Dewan Komisaris juga memantau penerapan manajemen risiko di lingkungan Bank, serta melakukan evaluasi atas hasil temuan audit internal maupun eksternal dan memantau tindak lanjut atas temuan-temuan tersebut.

    Keanggotaan Dewan Komisaris termasuk Komisaris Independen dipilih dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) oleh Pemegang Saham.

    DireksiTanggung jawab utama Direksi adalah mengelola jalannya Perusahaan untuk mencapai tujuan sejalan dengan visi, misi serta nilai-nilai utama, memelihara kekayaan Bank, memastikan adanya struktur pengendalian internal yang memadai, melaksanakan penerapan manajemen risiko, serta secara umum menjalankan aktivitas Bank sesuai dengan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik dengan memperhatikan kepentingan seluruh stakeholder Bank Index.

    Approve the changes in the Board of •Directors and Board of Commissioners, namely with respect to dismiss all members of the Board of Directors and Board of Commissioners in order to simplify the calculation of the period of service of members of the Board of Directors and Board of Commissioners and appoint members of the Board of Directors and the Board as of the date of the closing of this meeting and expire at the conclusion of the 5th Annual General Meeting of Stockholdres after the date of their appointment, which is at the conclusion of the Annual General Meeting of Stockholders of the Company for fiscal year 2017, which will be held in 2018.

    Board Of Commissioner The Board of Commissioners’ main responsibilities is to monitor Directors’ management policies, to provide inputs and advices to Directors, and to approve of the Bank’s strategic plans. The Board of Commissioners also monitors risk management implementation, evaluates internal and external audit findings, and monitors the follow-up of these audit findings.

    All members of the Board of Commissioners, including Independent Commissioners, are appointed by Shareholders in the General Meeting of Shareholders.

    Board of Directors The Board of Directors’ main responsibilities is to manage the Bank to attain its goals and objectives that are in line with the Bank’s vision, mission, and core values, to manage the Bank’s assets, to ensure a proper internal control system, to implement risk management, and to manage the Bank in accordance to Good Corporate Governance principles, while taking into account all stakeholders’ interests.

    Susunan Dewan KomisarisPresiden Komisaris (Independen) Timoty E.MarnandusKomisaris Joko SetiawanKomisaris (Independen) Arief EffendieKomisaris (Independen) Bosur Simatupang

    Board of CommissionersPresident Commissioner (Independent)

    CommissionerCommissioner (Independent)Commissioner (independent)

  • Laporan Tahunan 2013

    2013 Annual Report

    30

    Direktur Kepatuhan tidak membawahi kegiatan operasional, dan bertanggung jawab untuk memastikan Bank telah memenuhi seluruh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, menjaga agar kegiatan usaha Bank tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku, serta menjaga kepatuhan Bank terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang telah dibuat dengan Bank Indonesia.

    The Compliance Director is not involved in any operational activities. The Compliance Director is responsible of ensuring that the Bank follows the prevailing rules and regulations, keeping the Bank’s activities in track, and making sure that the Bank complies to any agreements and commitments made with Bank Indonesia.

    Board of DirectorsPresident Director

    DirectorDirectorDirectorDirector

    Compliance Director

    Susunan DireksiPresiden Direktur Charlie PaulusDirektur Jusuf LukitoDirektur Ationo Teguh BasukiDirektur Andreas Danny SoesantoDirektur Daniel SatyawanDirektur Kepatuhan Soesilo Basoeki

    Attendance List of BOC and BOD Meetings in 2013Daftar Hadir Rapat Dewan Komisaris Dan Direksi 2013

    NAMA/ NAME

    Komisaris/CommissionerTimoty E. Marnandus Joko Setiawan Arief EffendieBosur Simatupang

    Direksi/DirectorCharlie PaulusJusuf LukitoAtiono Teguh BasukiAndreas Danny SDaniel SatyawanSoesilo Basoeki

    Rapat KomisarisBOC Meetings

    Rapat ManajemenManagement Meetings

    Rapat DireksiBOD Meetings

    Jumlah RapatNumber of meetings

    8888

    Jumlah RapatNumber of meetings

    12121212

    121212121212

    Jumlah RapatNumber of meetings

    111111111111

    KehadiranAttendance

    8888

    KehadiranAttendance

    9101212

    121112111212

    KehadiranAttendance

    11111011119

  • Ban

    k In

    dex

    Sel

    ind

    o

    Komite AuditTugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah:

    Melakukan evaluasi atas rencana kerja dan •pelaksanaan audit dari Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), serta efektivitas dan keandalan sistem pengendalian internal Bank. Melakukan evaluasi terhadap perkembangan •kinerja Bank berdasarkan laporan keuangan. Memberikan rekomendasi atas penunjukan •Kantor Akuntan Publik (auditor eksternal) untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Melakukan evaluasi atas hasil pemeriksaan •Kantor Akuntan Publik yang telah ditunjuk untuk melakukan pemeriksaan laporan keuangan.Melakukan evaluasi dan pembahasan •tindaklanjut atas hasil pemeriksaan dari SKAI, Akuntan Publik dan Bank Indonesia.

    Audit CommitteeThe Audit Committee’s tasks and responsibilities are as follows:

    To evaluate Bank’s Internal Audit Working •Unit’s work plan and implementation, as well as the effectiveness and reliability of its internal control system.To evaluate on the Bank’s performance •based on the financial reports.To give recommendations on the •appointment of the Public Accounting Firm (external auditor) to the General Meeting of Shareholders.To evaluate the audit performance of the •Public Accounting Firm that was appointed to conduct the financial report audit.

    To evaluate and discuss on follow up of all •the audit findings made by Internal Audit Working Unit, Public Accounting Firm and Bank Indonesia.

    Anggota Komite AuditKetua Timoty E. MarnandusAnggota Joko AprilliandoAnggota Sugito Wibowo

    Audit CommitteeChairmanMemberMember

    *) Mengundurkan diri sejak 2 September 2013 Resigned on 2 September 2013

    Komite Pemantau RisikoTugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko adalah:

    Melakukan evaluasi kesesuaian antara•kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaannya.Melakukan evaluasi dan pemantauan atas •tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko.

    Risk Monitoring CommitteeThe Risk Monitoring Committee’s tasks and responsibilities are as follows:

    To evaluate the consistency of risk •management policy and its implementation.To evaluate and monitor the performance of •Risk Management Committee and RiskManagement Working Unit.

    Daftar Hadir RapatKomite Audit 2013Nama/Name Timoty E. Marnandus Joko Aprilliando Sugito Wibowo*

    Jumlah Rapat/Number of meeting555

    Attendance List of Audit Committee Meetings in 2013

    Kehadiran/Attendance55

    2

  • Laporan Tahunan 2013

    2013 Annual Report

    32

    Komite Remunerasi dan NominasiKomite Remunerasi dan Nominasi Bank Index dibentuk pada bulan April 2008. Tugas dantanggung jawab Komite Remunerasi danNominasi adalah:

    Menyusun dan memberikan rekomendasi•kepada Dewan Komisaris mengenai sistem dan prosedur nominasi dan penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

    Memberikan rekomendasi atas calon anggota •Dewan Komisaris atau Direksi yang cocok.

    Melakukan evaluasi terhadap kebijakan •remunerasi yang disesuaikan dengan kinerja Bank, prestasi kerja individual, dan sesuai dengan sasaran dan strategi jangka panjang Bank.Memberikan rekomendasi kepada Dewan •Komisaris tentang kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris, Direksi, Pejabat Eksekutif dan semua pegawai.

    Remuneration and Nomination CommitteeBank Index’s Remuneration and Nomination Committee was appointed in April 2008. TheRemuneration and Nomination Committee’s tasks and responsibilities are as follows:

    To develop and give recommendations to the •Board of Commissioners with regards to the system and procedure of the nomination and replacement of members of Board of

    Commissioners and Board of Directors.To provide recommendations on suitable •candidates for the Board of Commissioners or Board of Directors. To evaluate on the remuneration policies of •the Bank so that it is in line with the Bank’s performance, the performance of each individual, and aligned with the Bank’s long term objective and strategy.To provide recommendations on the •remuneration policies of the Board of Commissioners, Board of Directors, Executive Officers and all employees to the Board of Commissioners.

    Anggota KomiteRemunerasi dan NominasiKetua Bosur Simatupang Anggota Joko SetiawanAnggota Lestari Tobing

    Daftar Hadir Rapat KomiteRemunerasi dan Nominasi 2013Nama/Name Bosur SimatupangJoko Setiawan Soemartanto Soemanto*Lestari Tobing**

    *) Mengundurkan diri sejak 1 Mei 2013 Resigned on 2 September 2013**) Diangkat sejak Mei 2013, mengantikan Soemartanto Soemanto Appointed in May 2013, replaced Mr. Soemartanto Soemanto

    Jumlah Rapat/Number of meeting3333

    Remuneration andNomination Committee

    ChairmanMemberMember

    Attendance List of Remuneration and Nomination Meetings in 2013

    Kehadiran/Attendance3311

    Anggota Komite Pemantau RisikoKetua Arief EffendieAnggota Entjun Mansur Anggota Kadirun Yusuf Landau

    Daftar Hadir Rapat Komite Pemantau Risiko 2013Nama/Name Arief EffendieEntjun MansurKadirun Yusuf Landau

    Jumlah Rapat/Number of meeting444

    Risk Monitoring CommitteeChairmanMemberMember

    Attendance List of Risk Monitoring Committee Meetings in 2013

    Kehadiran/Attendance44

    4

  • Ban

    k In

    dex

    Sel

    ind

    o

    Satuan Kerja Audit Intern (SKAI)Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) dibentuk untuk bertanggung jawab atas pelaksanaan fungsi audit internal di Bank Index. SKAI berkedudukan dan melaksanakan tugasnya secara independen terhadap satuan dan unit-unit kerja operasional.

    Untuk meningkatkan intensitas dari fungsi audit internal, SKAI telah membentuk suatu unit kerja khusus yang diberi nama Unit Kontrol Internal (UKI). Unit ini disebut juga sebagai “Flying SKAI” karena unit ini dapat melakukan pemeriksaan khusus secara dadakan dan tidak terjadwal ke setiap unit kerja di semua kantor Bank Index.Selain itu dalam rangka mencegah terjadinya kasus-kasus penyimpangan transaksi operasional pada bank, khususnya Fraud yang dapat merugikan nasabah atau bank, Manajemen membentuk pula unit yang dinamakan “Unit Kerja Anti Fraud” yang merupakan unit kerja dari SKAI. Unit ini akan menerapkan “Strategi Anti Fraud” sebagai upaya meminimalkan risiko Fraud. Strategi Anti Fraud merupakan wujud komitmen Manajemen Bank dalam mengendalikan Fraud yang diterapkan dalam bentuk “Sistem Pengendalian Fraud”. Strategi ini menuntut Manajemen untuk mengerahkan sumber daya agar Sistem Pengendalian Fraud dapat diimplementasikan secara efektif dan berkesinambungan.

    Berdasarkan temuan-temuan dari hasil pemeriksaan sepanjang tahun 2013 menunjukkan bahwa hingga saat ini, sistem dan prosedur operasional yang telah dijalankan di Bank Index masih berjalan dalam tahap yang baik, wajar dan terkendali

    Internal AuditInternal Audit Working Unit is established to be responsible for the implementation of the internal audit function in Bank Index. Internal Audit Working Unit has the authority to perform its duties independently of the unit and the operational units.

    To increase the intensity of the internal audit function, Internal Audit Working Unit has established a special unit called the Internal Control Unit. This unit is also known as “Flying Internal Audit” because this unit can perform special inspections impromptu and unscheduled to any business unit in all offices of Bank Index. In addition, in order to prevent the deviation cases in the bank’s operational transactions, particularly Fraud which can jeopardise customers or the bank, the management has also formed a unit which is called “Anti-Fraud Unit” which is the working unit of the Internal Audit Working Unit. This unit will implement the “Anti-Fraud Strategy” in an effort to minimize the risks of Fraud. Anti-Fraud Strategy is a form of commitment of the Bank Management in controlling Fraud which is applied in the form of “Fraud Control Systems”. This strategy requires the Management to mobilize resources so as Fraud Control System can be implemented effectively and continuously.

    Based on the audit findings in 2013 showed that up to now, systems and operational procedures that have been implemented in Bank Index are still running well, proper and controllable.

  • Laporan Tahunan 2013

    2013 Annual Report

    34

  • Ban

    k In

    dex

    Sel

    ind

    o

    Pengelolaan RisikoRisk Management

    Pengelolaan Risiko menjadi elemen penting dalam menjalankan keputusan penting, dengan mempertimbangkan aspek - aspek utama seperti aspek kredit, pasar, operational, hukum, reputasi, strategis hingga kepatuhan.Risk Management has become our important element in running crucial decisions, which consider these aspects such as the aspects of credit, market, operational, legal, reputation, strategic to compliance.

  • Laporan Tahunan 2013

    2013 Annual Report

    36

    Pengembangan manajemen risiko di Bank Index senantiasa berpedoman pada peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Bank Index menerapkan sistem manajemen risiko dengan menjaga keseimbangan antara tuntutan bisnis dengan risiko yang terkait. Bank secara terus menerus melakukan penyempurnaan terhadap prinsip, kebijakan dan prosedur manajemen risiko seiring dengan pertumbuhan bisnisnya. Bank Index senantiasa melakukan kaji ulang terhadap kriteria yang digunakan dalam mengevaluasi risiko kredit, serta pemantauan dan pengendalian terhadap risiko pasar yang terjadi pada aktivitas treasury, penetapan limit risiko likuiditas dan risiko operasional dalam upaya mengendalikan risiko yang muncul pada bank.

    Risiko KreditRisiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank.

    Dalam mengelola risiko kredit, Bank Index melakukan pengkajian secara terus-menerus. Hal ini dapat terlihat dalam penentuan cakupan dan parameter-parameter yang telah diuji dalam menghasilkan profil risiko kredit, sertapenentuan kebijakan-kebijakan yang diperlukan untuk mengurangi risiko kredit. Bank Index secara terus menerus meningkatkan pengendalian melalui pengembangan sistem dan proses kontrol terhadap pemberian kredit.

    Risiko PasarRisiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk Risiko perubahan harga option.

    Pengelolaan terhadap risiko pasar dilakukan melalui rapat ALCO (Asset Liability Commitee). Pada forum ini, ALCO menganalisa data-data keuangan dan pergerakan harga dari portofolio investasi yang dimiliki bank, agar secara dini dapat diantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang dapat merugikan bank.

    Risk management in Bank Index is constantly developed according to Bank Indonesia Regulation of Risk Management Implementation. The implementation of risk management system in Bank Index weighs in on the balance between business needs and the inherent risks. The Bank continually improves its risk management system in line with the business growth. To mitigate risks, Bank Index always reviews credit risk criteria, monitor and control market risk related to treasury activities, set liquidity and operating risk limits.

    Credit RiskCredit risk is a risk of the inability of debtors and/or other parties in fulfilling their obligations to the Bank.

    In an effort to mitigate credit risk, Bank Index constantly reviews its credit risk criteria. This is evident in setting up the scope and parameters used to produce a credit risk profile, as well as making policies to reduce credit risk. Bank Index continually improves credit risk control mechanism through system development and credit process management.

    Market RiskMarket risk is a risk at the balance sheet positions, including derivative transactions, resulting from overall changes in market conditions, including risks of changes in option prices.

    Market risk management is a main topic ofdiscussion in the Asset Liability Committee (ALCO) meetings. ALCO analyses market data and investment portfolio price movements so that adverse changes can be anticipated early.

  • Ban

    k In

    dex

    Sel

    ind

    o

    Risiko OperasionalRisiko Operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.

    Perkembangan jumlah kantor dan tenaga kerja yang tidak dikelola secara baik juga akan memperbesar potensi risiko operasional yang akan dihadapi Bank. Kegagalan dalam mengelola risiko operasional dapat mengakibatkan terjadinya kerugian, baik kerugian karena turunnya kepercayaan nasabah kepada bank maupun kerugian finansial lainnya.

    Untuk mengurangi potensi risiko operasional, Bank Index telah membuat pedoman operasional yang lengkap dan user-friendly untuk digunakan oleh pegawai dan pejabat operasional yang terkait. Bank Index juga telah membentuk unit kerja Branch Coordinator dan Help Desk yang bertanggung jawab untuk memberikan bantuan kepada rekan kerja operasional dalam hal yang berkaitan dengan operasional perbankan. Selain itu, pengguna aplikasi perbankan juga dapat ikut serta dalam kursus penyegaran (refreshment courses) yang diadakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam dua tahun.

    Risiko HukumRisiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Oleh karena itu Bank Index senantiasa memastikan bahwa segala kegiatan dan hubungan kerja dengan pihak lain, selalu didasarkan pada aturan kerjasama yang dapat melindungi Bank di depan hukum.

    Risiko ReputasiRisiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. Untuk mengurangi risiko reputasi, sekaligus meningkatkan pelayanan kepada nasabah, Bank Index telah membentuk unit Customer Care yang secara khusus menangani pengaduan dan

    Operational RiskOperational risk is a risk due to insufficiency and/or breakdown of the internal processes, human error, system failure, and/or presence of external events affecting the operations of the Bank.

    If not properly managed, growth in the number of offices and number of employees can also increase the potential of operational risks. Failure in managing operational risk can result in losing customers’ trust and possibly incurring financial losses.

    To mitigate operational risks, Bank Index has developed a comprehensive and user-friendly banking operations manual. The Bank also has a Branch Coordinator and Help Desk unit whose main responsibility is to assist fellow colleagues in any banking operations related issues. Core banking application users are also provided with operational refreshment courses at least once in two years.

    Legal RiskLegal risk is a risk that occurs due to lawsuits and/or weaknesses of legality aspects. Therefore, Bank Index always ensures that all agreements and contracts with other parties are properly and mutually drafted to avoid any future legal disputes.

    Reputation RiskReputation risk is a risk resulting from decline in stakeholders’ confidence caused by negative perceptions towards the Bank. To mitigate reputation risk, while increasing the level of customer service, Bank Index has established a Customer Care Unit specifically designed to deal with customer complains and queries. Bank

  • Laporan Tahunan 2013

    2013 Annual Report

    38

    pertanyaan-pertanyaan dari nasabah. Selain itu Bank Index, juga terus berupaya untuk meningkatkan sarana publikasi melalui website www.bankindex.co.id. yang selalu di-update.

    Risiko StrategisSebagai upaya untuk menghindari timbulnya risiko strategis, Bank Index selalu berupaya untuk melaksanakan strategi perusahaan sesuai dengan yang telah digariskan dalam Rencana Bisnis Bank.

    Risiko KepatuhanRisiko Kepatuhan merupakan risiko yang timbul akibat Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan atau perundang-undangan yang berlaku. Untuk menghindari timbulnya risiko tersebut, Bank Index berupaya memaksimalkan efektifitas pengendalian internal, antara lain dengan membentuk Unit Kontrol Internal (UKI) atau yang kami sebut sebagai SKAI Flying Team yang secara rutin dan tidak terduga akan memeriksa setiap unit kerja atau kantor cabang/capem.

    Profil RisikoSesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009, perihal Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No.5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, Bank Index telah menyampaikan Laporan Profil Risiko secara triwulanan yang meliputi pembahasan Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Reputasi, Risiko Strategik dan Risiko Kepatuhan

    Berdasarkan laporan profil risiko yang telah disampaikan kepada Bank Indonesia, dapat digambarkan bahwa secara keseluruhan Profil Risiko Inherent Bank Index per posisi 31 Desember 2013 tergolong Low dengan system pengendalian risiko Strong.

    Index also enhance publicity through updated website: www.bankindex.co.id.

    Strategy RiskTo avoid strategy risk, Bank Index always tries to implement corporate strategies outlined according to the Business Plan.

    Compliance RiskCompliance risk can arise from any failure to adhere to prevailing rules and regulations in Indonesia. To minimize compliance risk, Bank Index optimized the effectiveness of its internal control by establishing a SKAI Flying Team that can conduct spontaneous audits on any working units or offices.

    Risk ProfileIn accordance with Regulation of Bank Indonesia No 11/25/PBI/2009 concerning Amendment to Bank Indonesia Regulation No.5/8/PBI/2003 on the Application of Risk Management for Banks, Bank Index had submitted a quarterly report on Risk Profile The report contained a set of explanation of Credit Risk, Market Risk, Liquidity Risk, Operational Risk, Legal Risk, Reputation Risk, Strategic Risk and Compliance Risk.

    The risk profile reports described that Bank Index’ Inherent Risk Profile Index as of December 31, 2013 was classified as Low with Strong risk control system.

  • Ban

    k In

    dex

    Sel

    ind

    o

    Selain itu, dalam rangka meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia dalam pengelolaan risiko, Bank Index telah secara konsisten mengikutsertakan karyawannya dalam program pelatihan internal maupun eksternal, termasuk mengikuti Program Sertifikasi Manajemen Risiko.

    Basel IISesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, implementasi/ penerapan Basel II, telah mulai dilaksanakan di Bank Index sejak Januari 2010.

    PENGUNGKAPAN PERMODALAN & PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO

    Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No.14/14/2012 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank, berikut kami sampaikan Pengungkapan Permodalan dan Eksposur Risiko, sesuai dengan format yang terlampir dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.14/35/DPNP tanggal 10 Desember 2012

    To improve the quality of risk management, Bank Index has held risk management trainings and workshops (internally as well as using professional trainers), which includes Risk Management Certification Program.

    Basel IIIn accordance with Bank Indonesia Regulation, the implementation/application of Basel II had been employed by Bank Index since January 2010.

    THE DISCLOSURES OF CAPITAL AND RISKEXPOSURE

    In accordance with Bank Indonesia’s Regulation No.14/14/2012 on Transparency and Publication of Bank Report, we submit the disclosure of Capital and Risk Exposure, in accordance with the format attached in the Circular Letter of Bank Indonesia No.14/35/DPNP dated December 10, 2012.

  • Laporan Tahunan 2013

    2013 Annual Report

    56

  • Ban

    k In

    dex

    Sel

    ind

    o

    Kebijakan Manajemendan StrategiManagement’s Policy and Strategy

    Manajemen terus membuat kebijakan yang menentukan arah pertumbuhan Perusahaan, baik itu rencana jangka pendek ataupun jangka panjang.Management continues to make policies that determine the direction of growth of the Company, either short-term plans and long-term.

  • Laporan Tahunan 2013

    2013 Annual Report

    58

    Kebijakan ManajemenPembukaan kantor cabang di luar wilayah 1. Jakarta, akan fokus pada daerah tertentu dengan membuka sekaligus lebih dari 1 (satu) kantor cabang, dan/atau capem, dan/atau kantor kas. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat kehadiran dan keberadaan Bank Index disuatu tempat atau kota tertentu.Pembukaan kantor cabang/capem/2. kantor kas di wilayah Jakarta dan sekitarnya, difokuskan pada sentra-sentra perdagangan, pasar, atau daerah-daerah yang mempunyai prospek usaha kecil dan menengah.Penyaluran kredit akan tetap fokus pada 3. sektor usaha Komersial Retail dengan minimum target 70% dari total portofolio kredit Bank Index dan sisanya akan disalurkan ke sektor konsumer.Tidak melakukan pembiayaan terhadap 4. sektor atau bidang usaha yang sangat sensitif terhadap faktor sosial politik.Tidak membangun kerja sama dalam hal 5. funding maupun lending dengan badan usaha atau perorangan yang menjalankan usaha yang tergolong illegal.Menyediakan secondary reserve dalam 6. bentuk surat berharga berupa SBI minimal sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.Membatasi kredit sebesar 92% dari dana 7. pihak ketiga (DPK).Total portofolio dalam surat berharga yang 8. memiliki suku bunga mengambang (floating rate) maksimal sebesar 20% dari total portofolio surat berharga.Tidak mengambil posisi atau melakukan 9. trading valuta asing yang bersifat spekulatif/gambling.

    Rencana Jangka PendekBerdasarkan hasil analisis SWOT yang dilakukan secara internal, serta untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, maka pada tahun 2014 Bank Index akan menjalankan beberapa strategi atau program kerja, diantaranya adalah:

    Untuk memperkuat struktur permodalan, 1. Bank Index akan melakukan Private Placement (masuknya pemegang saham baru) pada semester I tahun 2014.Melanjutkan pengembangan jaringan kantor 2. & ATM.Terus mengembangkan dan meningkatkan 3. budaya kepatuhan pada seluruh jenjang organisasi Bank Index.

    Management’s StrategyThe opening of new branch offices outside 1. Jakarta will be concentrated in particular areas where the Bank would open more than 1 (one) branch office, in the form of sub-branch office and/or cash office, for the purpose of strengthening the presence and existence of Bank Index in one particular place or city.Opening of new branches/sub-branches/2. cash offices in Jakarta and its surrounding areas will focus on locations such as trade centers, markets, and areas where small and medium business prospects exist.

    Loans distribution will remain focused on 3. the Commercial Retail business sector with a minimum target of 70% of the total credit portfolio of Bank Index and the rest will be distributed to the consumer sector.Not to finance any business sectors that are 4. sensitive to social politics.

    Not to cooperate, in terms of funding and 5. lending, with any individual or entity that is involved in what is considered to be illegal business.Providing secondary reserves in the form 6. of securities or SBI in accordance with the provisions of Bank Indonesia.Establish maximum total loans at the level of 7. 92% of total third party funds.Establish total portfolio in floating rate 8. securities at the maximum level of 20% of total marketable securities portfolio.

    Bank Index will not take any positions or 9. make any speculative foreign exchange trading.

    Short-Term PlanBased on the result of internal SWOT analysis, and in order to achieve the predetermined targets, in 2014 Bank Index will apply some strategies or work programs, among others:

    To strengthen the capital structure, Bank 1. Index will perform the Private Placement (the entry of new stockholders) in the firstsemester of 2014.Continue to develop offices & ATM 2. networks.Continue to develop and foster a culture of 3. compliance at all levels of organization.

  • Ban

    k In

    dex

    Sel

    ind

    o

    Melakukan beberapa program kampanye 4. (promosi) terhadap beberapa produk funding Bank Index.Melanjutkan pengembangan E-Banking, 5. khususnya Mobile Banking.Untuk meningkatkan dana pihak ketiga 6. sekaligus meningkatkan rasio dana murah (CASA-Current Account & Saving Account Ratio), dan meningkatkan dana tabungan dalam jangka panjang Bank Index akan meng-intensifkan pemasaran produk Tabungan Idaman dan Giro Plus.Mulai melakukan perencanaan migrasi 7. kartu ATM berbasis Magnetik ke kartu ATM berbasis Chip.Meningkatkan fee based income, antara lain 8. melalui:

    Pengayaan fitur electronic delivery •Channel, sebagai upaya mengoptimalkan fasilitas dan meningkatkan transaksi Bill Payment.Meningkatkan volume dan transaksi, •trade finance, remittance dan foreign exchange (FX).

    Dalam rangka pemenuhan kebutuhan 9. Sumber Daya Manusia yang berkualitas dimasa yang akan datang, Bank Index akan mengadakan program pelatihan Officer Development Program (ODP), yang direncanakan berlangsung pada kuartal I-II 2014.

    Rencana Jangka Menengah dan Panjang Rencana sasaran jangka menengah dan panjang disusun untuk menunjang pencapaian visi dan misi Bank Index, sekaligus memperkuat eksistensi Bank Index.Langkah-langkah yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut antara lain:

    Tingkat pertumbuhan rata-rata tahunan 1. (CAGR) aktiva Bank ditargetkan di atas 20% dalam 3 (tiga) tahun kedepan.Mempertajam fokus usaha pada segmen 2. pasar ritel melalui pengembangan jaringan kantor pada lokasi-lokasi strategis.Melanjutkan hubungan kerjasama 3. pembiayaan dengan beberapa lembaga keuangan seperti Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Perusahaan Pembiayaan (finance company) untuk mendukung Usaha Kecil dan Menengah (UKM).Meningkatkan penghimpunan dana murah, 4. sekaligus menambah basis nasabah.Membangun dan meningkatkan sistem 5. Informasi Teknologi yang dapat terus mendukung dan memenuhi kebutuhan perkembangan usaha Bank.

    Campaigns and promotional activities for 4. Bank Index funding products.

    To continue the development of E-Banking, 5. particularly Mobile BankingTo increase third-party funds with the 6. emphasis on increasing ratio of low-cost funds (CASA-Current Account & Savings Account Ratio), and