Laporan Tahunan Annual Report 2013 -...

86
1 Laporan Tahunan Annual Report 2013

Transcript of Laporan Tahunan Annual Report 2013 -...

1Laporan TahunanAnnual Report 2013

Laporan TahunanAnnual Report 2013

2

• Menjadi agen perjalanan wisata yang terbesar dan terbaik• To become the largest and the best in the business of travel services

• Memberikan layanan terbaik dalam industri jasa perjalanan dan wisata.• Memberikan pelayanan yang ramah dan tanggap terhadap kebutuhan konsumen.• Memberikan pelayanan yang cepat dan akurat serta antisipatif terhadap situasi dan kondisi.• To Provide the best quality services in the travel and tourism industry.• To provide a service well-known for its hospitality, and to be always sensitive to the needs of customers.• To provide fast and accurate service and forethoughtful attention to situations and conditions at hand.

Daftar IsiContent

Sekilas Perusahaan About the Company

Ikhtisar Keuangan Financial Highlights

Informasi Mengenai Saham Information Concerning Shares

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners

Laporan DireksiDirector’s Report

Profil Dewan Komisaris Board of Commissioner’s Profile

Profil DireksiDirector’s Profile

Struktur Perusahaan Company Structure

Struktur Organisasi Organization Structure

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Prestasi dan PenghargaanAwards & Achievements

Aktifitas Penting 2013Important Activities 2013

Tur Bayu Buana ke Mancanegara Over the World Tour of Bayu Buana

Daftar Kantor Bayu Buana dan Anak Perusahaan List of Bayu Buana’s Offices and Subsidiaries

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Institutions and Professionals

Tanggungjawab Laporan Tahunan 2013Statement of Annual Report’s Responsibility 2013

Laporan Keuangan Financial Report

4

5

6

11

13

15

16

17

3

19

21

22

23

24

25

26

27

18

MISI MISSION

VISI VISSION

3Laporan TahunanAnnual Report 2013

Sekilas PerusahaanAbout the Company

PT Bayu Buana Tbk didirikan pada tahun 1972 di Jakarta sebagai Perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha travel biro berskala besar. Perusahaan yang dikelola secara modern dan transparan ini kemudian berkembang pesat dari tahun ke tahun, dan menjadi agen perjalanan wisata pertama yang terdaftar sebagai Perusahaan Publik di Bursa Efek di Jakarta dan Surabaya pada bulan Oktober 1989. Melalui tonggak bersejarah inilah, Perusahaan semakin dikenal sebagai salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia berkinerja terbaik dalam usaha penyelenggaraan dan pemasaran jasa perjalanan bisnis serta wisata, baik lokal nasional maupun internasional.

Perusahaan adalah agen perjalanan wisata pertama yang memberdayakan teknologi internet melalui websitenya di www.bayubuanatravel.com, serta memaksimalkan fungsi Customers Relationship Management, yang sangat menguntungkan pelanggan. Perusahaan berhasil meraih penghargaan “Best Performance” dari ABACUS – Sistem Reservasi melalui komputerisasi (CRS), serta meraih gelar “Top Agent” selama 20 tahun dari berbagai maskapai penerbangan nasional maupun internasional. Bahkan PT Bayu Buana Tbk merupakan agen perjalanan wisata pertama yang dikukuhkan dalam sertifikat ISO 9001:2000 untuk Sistem Kualitas Manajemen pada bulan Oktober 2002 serta sertifikat OHSAS 18001 untuk bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Dan memperoleh anugerah penghargaan Adikarya Wisata 2004 dari Gubernur DKI Jakarta untuk peran serta Perusahaan dalam memajukan industri pariwisata Indonesia dan penghargaan “The Best Travel Agency – Indonesia “ dari TTG Asia pada tahun 2005 dan 2006.

Perusahaan memasarkan layanan andalan berupa solusi perjalanan terpadu atau disebut layanan satu atap Bayu Buana. Yaitu layanan yang dirancang secara optimal demi memenuhi kebutuhan konsumen dalam reservasi perjalanan, penyediaan tiket,

pengurusan dokumen perjalanan hingga ke layanan pendukung seperti penyediaan pemandu wisata, penyewaan transportasi serta pemesanan akomodasi. Untuk itu, Perusahaan memiliki kerja sama kemitraan lokal dan internasional. Mereka adalah pemain global yang memiliki pengalaman dan reputasi terbaik dalam industri terkait. Diantaranya adalah BCD Travel Management Company, yaitu Perusahaan pengelola jasa perjalanan terkemuka dalam layanan kualitas serta memberikan solusi manajemen pembiayaan perjalanan inovatif kepada perusahaan-perusahaan di seluruh dunia. Beroperasi di lebih dari 90 negara dengan pendapatan lebih dari $ 12 milyar serta mempekerjakan lebih dari 12.000 karyawan.

Dengan dukungan teknologi informasi, sistem pengelolaan pelanggan berbasis pendekatan holistik, serta kemitraan BCD memungkinkan para pelanggan Bayu Buana mendapatkan layanan premium 24 jam di berbagai lokasi mancanegara. Saat ini Perusahaan berkantor pusat di Jl. Ir. Juanda III/2, Jakarta 10120, Indonesia, dan didukung oleh lebih dari 400 personil karyawan.

PT Bayu Buana Tbk was established in 1972 in Jakarta as a Company engaged in big scale travel agency business. With its modern and transparent management system, the Company grew rapidly and became the first tour travel agency listed as Public Company at the Jakarta and Surabaya Stock Exchange in October 1989. This historical milestone made the Company increasingly well-known as one of the leading companies in Indonesia with the best performance in the business of organizing and marketing of business trips and tour services, locally as well as internationally.

The Company is also the first travel agency to harness internet technology through its website www.bayubuanatravel.com, and to maximize the function of Customers Relationship Management for the benefit of clients. Deserving mention, are the successful achievements of the ”Best Performance” award from ABACUS – Computerised Reservation System (CRS), and ”Top Agent” title over the course of 20 years received from various national and international airlines. PT Bayu Buana Tbk is in fact the first travel agency to obtain certification of ISO 9001:2000 for Management Quality System in October 2002 and OHSAS 18001 for Work Health and Safety. The Adikarya Wisata 2004 award was granted by the Governor of DKI Jakarta to the Company for its participation in improving Indonesian tourism industry, and ”The Best Travel Agency - Indonesia” was awarded by TTG Asia in 2005 and 2006.

Bayu Buana one roof service, an integrated travel solution, is the mainstay service marketed by the Company. An optimally designed service for meeting the consumer’s needs in travel reservation, ticket availability, travel documents handling up to supporting services such

as providing of travel guides, transport and accommodation. To this end, the Company cooperates with local and international partners, who are global players having the best experience and reputation in this industry. Among them is BCD Travel Management Company, a travel service management company leading in quality service and providing innovative solutions for travel funding management to companies the world over. Operating in more than 90 countries with a more than $12 billion income and employing more than 12.000 employees.

Backed-up by information technology, holistic approach based customer management system, and BCD partnership enable the Bayu Buana clients to obtain 24 hours prime service in various countries abroad. The current address of the Company’s head office is at Jl. Juanda III/2, Jakarta 10120, Indonesia, and is supported by more than 400 employees.

Laporan TahunanAnnual Report 2013

4

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

KETERANGAN / DESCRIPTION

UNTUK TAHUN BERJALAN / FOR THE YEARS ENDING

Pendapatan / RevenuesPertumbuhan Pendapatan / Revenues GrowthLaba Kotor / Gross ProfitMarjin Laba Kotor / Gross Profit MarginLaba Tahun Berjalan / Income for the YearMarjin Laba Tahun Berjalan / Income Margin for the YearLaba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada : /Income for The Year Attributable to : Pemilik Entitas Induk / Owners of the Parent Entity Kepentingan Non Pengendali / Non - Controlling InterestsTotal Laba Komprehensif Tahun Berjalan / Total Comprehensive Income for the Year Total Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada : /Total Comprehensive Income Attributable to : Pemilik Entitas Induk / Owners of the Parent Entity Kepentingan Non Pengendali / Non - Controlling InterestsLaba per Saham (dalam Rupiah) / Earnings per Shares (in Rupiah)

PADA AKHIR TAHUN / AT THE END OF THE YEAR

Modal Kerja Bersih / Net Working CapitalJumlah Aset / Total AssetsJumlah Liabilitas / Total LiabilitiesJumlah Ekuitas / Total Equity

RASIO - RASIO / RATIOS

Laba Tahun Berjalan terhadap Jumlah Aset / Income for the Year to Total AssetsLaba Tahun Berjalan terhadap Jumlah Ekuitas /Income for the Year to Total EquityAset Lancar terhadap Liabilitas Lancar /Current Assets to Current LiabilitiesJumlah Liabilitas terhadap Jumlah Ekuitas /Total Liabilities to Total EquityJumlah Liabilitas terhadap Jumlah Aset / Total Liabilities to Total Assests

1,385,28814,88%62,1884,49%12,1760,89%

12,324(148)

19,458

19,4580

34,89

2013 2012 2011

63,421256,396139,543116,853

4,75%

10,42%

147,60%

119,42%

54,42%

83,509346,576181,911164,665

101,216453,681231,894221,787

4,77%

10,04%

147,51%

110,47%

52,49%

4,65%

9,52%

144,40%

104,56%

51,11%

1,528,57310.34%75,9824,97%16,5251,08%

16,708(183)

45,852

46,035(183)47,30

1,606,6565,11%87,8525,47%21,1041,31%

20,451653

57,122

56,469653

57,90

Dalam Jutaan Rupiah kecuali Laba per Saham dan Persentase.In Million Rupiah except Earnings per Share and Percentage.

Pendapatan / Revenues

Laba Kotor / Gross Profit

Laba Tahun Berjalan /Income for the Year

1,606,656

1,528,573

1,385,288

87,852

75,982

62,188

21,104

16,525

12,176

* Dalam Jutaan Rupiah / in Million Rupiah

Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan / Total Comprehensive Income for the Year

57,122

45,852

19,458

5Laporan TahunanAnnual Report 2013

2013 2012 2011

Informasi Mengenai SahamInformation Concerning Shares

A. Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya) Share Registration in Indonesia Stock Exchange (Formerly Jakarta and Surabaya Stock Exchange)

24,000,000

120,000,000

130,909,091

261,818,182

299,220,780

353,220,780

353,220,780

Penawaran Umum Efek / Initial Public Offering

Penawaran Umum Terbatas I / Right Issue I

Saham Bonus / Bonus Shares

Pemecahan Nilai Nominal Saham / Stock Split

Saham Bonus / Bonus Shares

Penawaran Umum Terbatas II / Right Issue II

Delisting dari Bursa Efek Surabaya /

2,000,000

96,000,000

10,909,091

130,909,091

37,402,598

54,000,000

-

KETERANGAN / DESCRIPTIONS JUMLAH SAHAM /TOTAL SHARES

JUMLAH SAHAM BEREDAR /TOTAL OUTSTANDINGSHARES

1989

1995

1996

1996

1997

2002

2005

x

x

x

x

x

x

x

B. Pergerakan Harga Saham di Bursa Efek Indonesia 2012 - 2013 Share Price Movement 2012 - 2013 on IDX

Kuartal I / Quarter I 2012

Kuartal II / Quarter II 2012

Kuartal III / Quarter III 2012

Kuartal IV / Quarter IV 2012

Kuartal I / Quarter I 2013

Kuartal II / Quarter II 2013

Kuartal III / Quarter III 2013

Kuartal IV / Quarter IV 2013

Rp. 295,-

Rp. 415,-

Rp. 320,-

Rp. 360,-

Rp. 415,-

Rp. 450,-

Rp. 425,-

Rp. 430,-

Rp. 245,-

Rp. 230,-

Rp. 260,-

Rp. 300,-

Rp. 350,-

Rp. 390-

Rp. 390,-

Rp. 400-

Rp. 280,-

Rp. 255,-

Rp. 300,-

Rp. 350,-

Rp. 390,-

Rp. 400,-

Rp. 405,-

Rp. 400,-

36,958,000

243,188,000

34,847,000

11,813,000

28,415,500

6,898,000

3,225,000

2,501,500

Periode / Period Harga Tertinggi /Highest Price

Harga Terendah /Lowest Price Akhir / Final

Volume /Unit

x

x

x

x

x

x

-

TAHUN/YEARS

JSX SSX

Delisting from SSX

The Bank of New York - Custodian of Bank of Singapore Ltd.

RBS Coutts & Co Ltd. Singapore - Custodian

PT. Asuransi Bina Dana Artha Tbk.

Johannes Susilo

Barclays Bank Plc Hongkong - Wealth Management

Masyarakat (kepemilikan masing-masing kurang dari 5%)

Public (Ownership of each less than 5%)

Jumlah / Total

C. Pemegang Saham per 31 Desember 2013 Shareholders as of December 31st, 2013

Jumlah /Total

Jumlah SahamNumber of Shares

Persentase KepemilikanPercentage of Ownership (%)

114,089,552

47,159,000

43,416,885

24,000,000

27,168,370

97,386,973

353,220,780

32,30

13,35

12,29

6,79

7,69

27,57

100,00

57,044,776,000,-

23,579,500,000,-

21,708,442,500,-

12,000,000,000,-

13,584,185,000,-

48,693,486,500,-

176,610,390,000,-

Laporan TahunanAnnual Report 2013

6

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis

A. Laporan Hasil Usaha

Pesatnya pertumbuhan usaha maskapai penerbangan sejalan dengan semakin tingginya tingkat mobilitas masyarakat, turut membawa angin segar bagi industri jasa perjalanan dan wisata. Hal ini merupakan imbas globalisasi dan otonomi daerah dimana perjalanan antar Negara dan antar pulau sudah menjadi kebutuhan.Baik para pelaku usaha ataupun masyarakat yang hendak berwisata.

Namun demikian tidak serta merta menjadi booming bagi bidang usaha penyelenggaraan dan pemasaran jasa perjalanan bisnis serta wisata. Pencapaian hasil usaha sangat dipengaruhi oleh berbagai situasi dan kondisi baik yang terkait langsung dengan industri yang digeluti maupun faktor-faktor lain di luar subjek usaha. Tingkat persaingan usaha menjadi sangat kompleks di tengah maraknya kehadiran pemain baru. Sebagai pemain lama yang telah berkiprah selama empat dasawarsa di bidang tersebut, Perusahaan terus mengupayakan tradisi pertumbuhan usaha yang sehat. Tercermin dalam ikhtisar catatan analisis hasil usaha yang disajikan dibawah ini.

Berikut kami sampaikan catatan analisis hasil usaha yang disajikan berdasarkan angka-angka dari ikhtisar Data Keuangan Perusahaan dan Entitas Anak untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar dan Saptoto dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.

Pendapatan usaha Perusahaan pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,11% atau Rp 78,08 Milyar dari Rp 1.528,57 Milyar pada tahun 2012 menjadi Rp 1.606,65 Milyar pada tahun 2013. Kontribusi pertumbuhan pendapatan usaha sektor Tiket sebesar Rp 32,89 Milyar atau naik 2,98%, sektor Tur sebesar Rp 25,73 Milyar atau naik 8,03%, sektor Hotel sebesar Rp 17,01 Milyar atau naik 19,25%, sedangkan sektor Dokumen dan Lainnya tumbuh sebesar Rp 2,45 Milyar atau naik 14,18%.

Beban pokok penjualan tahun 2013 naik sebesar Rp 66,21 Milyar atau 4,56% menjadi sebesar Rp 1.518,80 Milyar jika dibandingkan dengan periode tahun 2012 sebesar Rp 1.452,59 Milyar. Persentase beban pokok penjualan terhadap pendapatan usaha tahun 2013 turun sebesar 0,50% dari 95,03% tahun 2012 menjadi 94,53%.

Laba kotor tahun 2013 sebesar Rp 87,85 Milyar naik 15,62% atau Rp 11,87 Milyar dari tahun 2012 sebesar Rp 75,98 Milyar. Kenaikan terutama dihasilkan dari Laba Kotor atas penjualan Tur sebesar Rp 3,20 Milyar atau naik 23,57%, Tiket sebesar Rp 3,75 Milyar atau naik 8,82% dan Hotel Rp 3,44 Milyar atau naik 20,35% masing-masing dari tahun 2012.

Seiring dengan pertumbuhan pendapatan dan peningkatan kegiatan usaha Perusahaan pada tahun 2013, maka Beban Usaha terdiri dari Beban Penjualan, Umum dan Administrasi mengalami pula perubahan. Beban Penjualan turun sebesar Rp 0,38 Milyar dari tahun 2012 sebesar Rp 5,60 Milyar menjadi Rp 5,22 Milyar pada tahun 2013, sedang Beban Umum dan Administrasi naik sebesar Rp 9,44 Milyar atau 17,56% dari tahun 2012 sebesar Rp 53,77 Milyar menjadi Rp 63,21 Milyar pada tahun 2013.

Laba Sebelum Pajak tahun 2013 tercatat sebesar Rp 27,30 Milyar setelah memperhitungkan Beban Pajak Penghasilan sebesar Rp 6,20 Milyar perusahaan menghasilkan Laba Tahun Berjalan sebesar Rp 21,10 Milyar naik sebesar Rp 4,57 Milyar dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 16,53 Milyar atau mengalami kenaikan sebesar 27,70%. Adapun Laba Tahun Berjalan tahun 2013 yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk setelah memperhitungkan Kepentingan Non Pengendali sebesar Rp 0,65 Milyar tercatat sebesar Rp 20,45 Milyar. Laba Per Saham yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk tahun 2013 tercatat sebesar Rp 57,90 naik 22,41% atau sebesar Rp 10,60 dari tahun 2012 sebesar Rp 47,30.

Total Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan 2013 setelah memperhitungkan Pendapatan Komprehensif Lain sebesar Rp 36,02 Milyar tercatat sebesar Rp 57,12 Milyar naik 24,58% atau sebesar Rp 11,27 Milyar dari tahun 2012 sebesar Rp 45,85 Milyar.

A. Financial Statement

The rapid growth of airline business in line with the increasing mobility of the community, contributes in bringing new opportunities for the travel and tours industry. Globalisation and regional authority play a part in making international and inter-island travel becoming a need, for business performers as well as community.

This does not necessarily imply booming of the business sector of organizing and marketing of tours and business trips services. The attainment of earnings is very much influenced by various situations and conditions directly related to the industry engaged in and other factors outside the business subject. Business competition reaches a very complex level amid the emergence of new players. Being a longtime player already four decades active in this sector, the Company continues to strive for a sound business growth tradition, which is reflected in the summary of analysis of company earnings presented below.

We present the analysis notes on company earnings based on figures from the Financial Statements of the Company and its Subsidiaries for the years ending on December 31, 2013 and 2012 that have been audited by the Public Accuntants Office of Aryanto, Amir Jusuf, Mawar and Saptoto with unqualified opinion.

In 2013 Company earnings grew 5,11% or Rp 78,08 billion from Rp 1.528,57 billion in 2012 to Rp 1.606,65 billion in 2013. Contribution to growth of company earnings from Ticket sector was Rp 32,89 billion or a rise of 2,98%, from Tour sector was Rp 25,73 billion or an increase of 8,03%, Hotel sector Rp 17,01 billion or increased 19,25%, while Document and Others sector experienced growth Rp 2,45 billion or an increase of 14,18%.

Cost of Revenues of 2013 rose Rp 66,21 billion or 4,56% to become Rp 1.518,80 billion compared to the year 2012 period amounting to Rp 1.452,59 billion. A 0,50% decline of cost of revenues percentage towards company earnings in 2013 occurred from 95,03% in 2012 to 94,53%.

Gross profit rose Rp 11,87 billion or 15,62% from Rp 75,98 billion in 2012 to Rp 87,85 billion in 2013. The increase was mainly derived from Gross Profit over Tour Sales as much as Rp 3,20 billion or a rise of 23,57%, Ticket as much as Rp 3,75 billion or a 8,82% rise and Hotel Rp 3,44 billion or a 20,35% rise respectively from the year 2012.

In line with revenues growth and escalation of Company’s business operations in 2013, Operating Expenses consisting of Selling expenses, General and Administration expenses also underwent change. Operating Expenses decreased from Rp 5,60 billion in 2012 to Rp 5,22 billion in 2013 or a decrease of Rp 0,38 billion, while General and Administration Expenses increased from Rp 53,77 billion in 2012 to Rp 63,21 billion in 2013, an increase of Rp 9,44 billion or 17,56%.

Profit Before Tax of 2013 was booked at Rp 27,30 billion; after Income Tax of Rp 6,20 billion the company earned Current Year Profit as much as Rp 21,10 billion, a rise of Rp 4,57 billion compared to 2012 which was Rp 16,53 billion, or obtained an increase of 27,70%. Current year profit attributable to Owners of the Parent Entity after calculating Non-Controlling Interest of Rp 0,65 billion amounted to Rp 20,45 billion. Profit per Share attributable to Owners of the Parent Entity in 2013 was recorded at Rp 57,90, an increase of 22,41% or as much as Rp 10,60 from Rp 47,30 in 2012.

Total Current Year Comprehensive Income of 2013 after calculating Other Comprehensive Income amounting to Rp 36,02 billion was recorded in the amount of Rp 57,12 billion, a rise of 24,58% or Rp 11,27 billion from Rp 45,85 billion in 2012.

7Laporan TahunanAnnual Report 2013

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Total Aset tahun 2013 tercatat sebesar Rp 453,68 Milyar naik 30,90% atau Rp 107,10 Milyar dari tahun 2012 sebesar Rp 346,58 Milyar. Peningkatan Aset sebesar Rp 107,10 Milyar terdiri atas Aset Lancar sebesar Rp 69,88 Milyar dan Aset Tidak Lancar sebesar Rp 37,22 Milyar. Peningkatan Aset Lancar terutama terjadi pada Kas dan Setara Kas naik sebesar Rp 64,46 Milyar dan Uang Muka naik sebesar Rp 10,16 Milyar terutama pada uang muka Hotel, Tur dan Tiket sebesar Rp 7,20 Milyar. Sedangkan kenaikan Aset Tidak Lancar terutama terjadi pada Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya sebesar Rp 39,02 Milyar terutama pada Investasi Efek Tersedia untuk Dijual Pihak Berelasi sebesar Rp 36,02 Milyar disebabkan naiknya nilai pasar efek pada akhir tahun 2013.

Total Liabilitas tahun 2013 tercatat sebesar Rp 231,89 Milyar naik 27,47% atau sebesar Rp 49,98 Milyar dari tahun 2012 sebesar Rp. 181,91 Milyar. Kenaikan liabilitas sebesar Rp 49,98 Milyar terutama terjadi pada Liabilitas Jangka Pendek Utang Usaha sebesar Rp 37,26 Milyar seiring meningkatnya pembelian tiket dan hotel menjelang musim liburan akhir tahun, dan Utang Lain-lain dan Uang Diterima Dimuka naik sebesar Rp 13,53 Milyar diantaranya sebesar Rp 10,51 Milyar adalah kenaikan Utang Refund tiket pada pelanggan.

Total Ekuitas pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 221,78 Milyar naik 34,69% atau sebesar Rp 57,12 Milyar dari tahun 2012 sebesar Rp. 164,66 Milyar. Peningkatan terutama terjadi pada elemen ekuitas Pendapatan Komprehensif Lainnya naik sebesar Rp. 36,02 Milyar merupakan penyesuaian nilai wajar atas Investasi Efek Tersedia untuk Dijual Pihak Berelasi terhadap harga pasar yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2013, dan elemen ekuitas Deficit turun sebesar Rp. 20,45 Milyar disebabkan perolehan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun 2013.

B. Risiko Usaha

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perusahaan mengalami berbagai risiko usaha sebagai bagian tak terpisahkan dan harus dihadapi oleh setiap pelaku usaha. Dengan memiliki jam terbang yang tinggi dalam empat dasa warsa masa operasionalnya, risiko usaha telah dipetakan dengan baik. Yang menjadi urgensi adalah bagaimana strategi dan kesiapan serta ketahanan Perusahaan dalam memberikan penanganan tepat bagi setiap timbulnya risiko usaha. Risiko usaha yang dihadapi oleh Perusahaan disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :

A 30,90% increase or Rp 107,10 billion was booked in Total Assets of 2013 amounting to Rp 453,68 billion from Rp 346,58 billion in 2012. The increase of Assets as much as Rp 107,10 billion consists of Current Assets amounting to Rp 69,88 billion and Non-Current Assets amounting to Rp 37,22 billion. The increase of Current Assets mainly occurred in Cash and Cash Equivalents which rose Rp 64,46 billion and Advance increased Rp 10,16 billion mainly in Hotel Advances, Tour and Ticket as much as Rp 7,20 billion while increase of Non-Current Assets chiefly occurred in Other Non-Current Financial Assets as much as Rp 39,02 billion particularly in Available for Sale Securities by Related Party amounting to Rp36,02 billion due to the rise of securities market value at the end of 2013.

Total Liabilities of 2013 was Rp 231,89 billion, increased 27,47% or as much as Rp 49,98 billion from Rp 181,91 billion in 2012. The increase of liabilities in the amount of Rp 49,98 billion chiefly occurred in Short Term Liabilities Payables as much as Rp 37,26 billion along with the increase of ticket and hotel purchase approaching the end of the year holiday season, and Other Payables and Advance Receipts increased as much as Rp13,53 billion, among which Rp 10,51 Billon was the escalation of Ticket Refund Payables to clients.

Total equity in 2013 was Rp 221,78 billion, a rise of 34,69% or as much as Rp 57,12 billion from Rp 164,66 billion in 2012. The increase mainly occurred at the equity element of Other Comprehensive Income which rose Rp 36,02 billion, due to adjustment of fair value of Available for Sale Securities by Related Party towards effective market price on December 31, 2013, and Deficit of equity element decreased Rp 20,45 billion due to current year profit attributable to Owners of the Parent Entity year 2013.

B. Business Risks

In the course of running its business operations, the Company met various business risks that are an inseparable part to be faced by every business performer. Possessing extensive experience from four decades of operation, business risks have already been properly mapped. The strategy and readiness as well as the persistence of the Company to correctly handle every business risk is a matter of great urgency. The business risks faced by the Company are due to several factors, among others:

Laporan TahunanAnnual Report 2013

8

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

1. Perubahan Politik, Ekonomi dan Sosial

Perekonomian Indonesia berhasil survive dari krisis keuangan global, namun tidak demikian bagi beberapa Negara besar. Dengan demikian kondisi mereka dapat mempengaruhi lalu lintas perjalanan antar benua. Akibatnya, intensitas perjalanan bisnis dan wisata menurun intensitasnya. Yang lebih menjadi potensi risiko adalah menurunnya daya beli masyarakat akibat tingginya tingkat inflasi. Kondisi ini berpeluang masyarakat mengurangi mobilitas perjalanan dan wisata.

Untuk menanggulangi risiko ini, Perusahaan gencar melakukan penjualan korporasi karena intensitas perjalanan bisnis tetap tinggi. Sedangkan untuk retail, Perusahaan melakukan pendekatan layanan paket hemat, serta penjualan paket-paket tur dengan harga kompetitif. Dengan demikian konsumen akan memilih layanan Perusahaan dan memelihara loyalitasnya dan risiko usaha dapat diminimalkan.

2. Persaingan

Persaingan yang kompleks meliputi kebijakan yang memberi ijin reservasi tiket di sejumlah gerai retail, pesatnya masyarakat e-commerce mengakses aneka informasi, demikian juga informasi promo tiket murah yang ditawarkan oleh berbagai maskapai penerbangan sehingga konsumen bertransaksi langsung dengan outlet maskapai yang bersangkutan dan maraknya kehadiran kios travel agent berskala kecil yang mudah dijangkau masyarakat merupakan faktor resiko usaha yang tak dapat dihindari.

Dalam menghadapi persaingan usaha tersebut, Perusahaan berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan melalui produk layanan berkualitas seperti layanan berskala global dengan kemitraan global. Akses premium 24 jam, harga paket tur yang kompetitif, paket perjalanan plus pengurusan dokumen dan reservasi hotel. Di samping itu Perusahaan memberikan nilai lebih terhadap dana yang dikeluarkan konsumen, seperti kemudahan akses informasi, sistem reward dan program diskon secara berkala. Kepuasan terhadap layanan Perusahaan, kebanggaan menjadi bagian dari Perusahaan serta memiliki kepercayaan tinggi adalah karakter konsumen loyal kami dan bersama merekalah Perusahaan menghadapi ketatnya persaingan usaha.

3. Perubahan Nilai Mata Uang Asing Mengingat rupiah sangat rentan terhadap perubahan nilai mata uang asing, maka Perusahaan berupaya meminimalkan risiko ini dengan melakukan penyeimbangan pengelolaan aset dan kewajiban lancar valuta asingnya.

4. Perpindahan Tenaga Profesional

Risiko menjadi Perusahaan lama, berkinerja baik, dengan operasional modern adalah rentannya pembajakan tenaga kerja. Perusahaan berupaya untuk tidak terganggu operasionalnya dikarenakan permasalahan perpindahan SDM yang menjadi risiko bagi pelaku usaha.

Sejumlah langkah antisipasi telah dilakukan. Pertama, melalui program pelatihan berkesinambungan Perusahaan mengajak setiap personil untuk tumbuh kembang bersama pertumbuhan Perusahaan. Sejalan dengan kuatnya basis kompetensi, semakin tinggi pula sense of belonging SDM terhadap Perusahaan dan bukan sebaliknya.

Kedua, Perusahaan memberlakukan perbaikan paket remunerasi berbasis kompetensi, serta ketiga melakukan penerapan kebijakan mutu K3, yaitu komitmen terhadap keselamatan dan kesehatan kerja sumber daya manusia di mana Perusahaan menciptakan budaya kerja pasti, aman dan tetap mempertahankan suasana kekeluargaan serta secara berkala melakukan penyesuaian peningkatan kesejahteraan karyawan, di antaranya melalui program-program seperti ASTEK, program Asuransi (Hospitalization), Tunjangan Hari Raya serta berbagai tunjangan lainnya. Perusahaan telah melaksanakan program Imbalan Paska Kerja sesuai peraturan yang berlaku yang perhitungannya dilakukan oleh Konsultan Aktuaria Independen.

1. Political, Economical and Social Political Changes

Indonesian economy has survived the global finance crisis, however, several big countries did not. As such, their condition can affect travels among continents. Consequently, business travels and tours intensity declined. Potential risk comes from the decrease in buying power of the community due to the high inflation rate, and this condition is likely to result in a decrease of travels and tours.

To handle this risk, the Company intensively conducted corporate sales since business travels still maintain a high intensity. Whereas for retail sales, the Company approached clients with saver packages, and tour packages sales at competitive prices. As a result, clients will choose the services of the Company and maintain their loyalty, so business risk can be minimised.

2. Competition

Complex competition covers the policy that permits ticket reservation at several retail outlets, the swiftness by which e-commerce community can access various informations, as well as cheap ticket promo informations offered by various airlines allowing consumers to transact directly with the relevant airline, and the outbreak of small scale travel agent kiosks easily reached by the community, are business risks that cannot be avoided.

In facing this business competition, the Company is committed to give the best service to clients through quality service products, such as global scaled service with global partnership, prime 24 hours access, competitive tour package price, travel package plus document handling and hotel reservation. Furthermore, the Company gives added value to funds expended by clients, such as ease of information access, reward system, and periodic discount program. Satisfaction with the Company’s services, proud to be part of the Company and high trust are the characteristics of our loyal clientele, and together with them the Company faces the tight business competition.

3. Fluctuation of Foreign Currencies

Considering that rupiah is very vulnerable to foreign currency fluctuation, the Company strives to minimise this risk by conducting balancing of asset management and foreign exchange current liabilities.

9Laporan TahunanAnnual Report 2013

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

C. PROSPEK USAHA

Harapan untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai sumber devisa masih tetap relevan untuk diwujudkan. Mengingat berbagai kelebihan sumber daya wisata alam dan budaya yang dimiliki Indonesia. Destinasi wisata favorit seperti Bunaken, Raja Ampat, Lombok, Jogja, adalah magnet yang masih bisa dikembangkan disamping Bali.

Sedangkan pasar internasional masih menjadi andalan devisa, dikarenakan oleh lalu lintas globalisasi tanpa batas Negara. Bepergian dalam konteks usaha maupun wisata ke luar negeri dewasa ini telah menjadi kebutuhan. Demikian juga dengan perjalanan dinas dan wisata antar pulau dan antar kota besar di Indonesia.

Hal-hal tersebut adalah indikator bagi Perusahaan untuk menggarap bidang usaha ini berdasarkan keyakinan terhadap prospek cerah di masa datang.

Dengan perangkat kerja yang lengkap yang dimiliki oleh Perusahaan meliputi kerja keras, kelengkapan sarana dan prasarana usaha, jejaring kemitraan baik lokal maupun internasional serta upaya strategis atas pemasaran berbagai produk Tur disertai mutu pelayanan yang telah teruji Perusahaan optimis pertumbuhan usaha di tahun 2014 akan lebih baik dibandingkan dengan tahun 2013.

D. PEMASARAN

Strategi Pemasaran

Perusahaan mencanangkan strategi pemasaran yang sangat menekankan pemahaman terhadap kebutuhan konsumen yang terus berubah dan berkembang. Agar mudah dipetakan dan dilaksanakan, maka dalam hal ini dukungan layanan satu atap Bayu Buana serta pendekatan holistik yang kini tengah diterapkan di semua lini usaha sangat berperan. Sementara itu, kolaborasi CRM – BBTC dan sistem-sistem pengelolaan tiket serta tour consultant, menjadikan pemasaran produk Perusahaan dapat menyentuh langsung sasaran pasar dan memperoleh respon instan yang dikehendaki dari kedua belah pihak. Perusahaan secara kontinyu mengembangkan produk-produk paket Tur Premium, Saver dan Tematik dengan destinasi wisata yang lebih bervariasi dan menarik dan disukai pewisatawan serta harga yang terjangkau.

4. Professional Staff Transfer

The risk of being a longstanding Company, with good performance, and modern operational system, is the susceptibility to labor piracy. The Company seeks not to be disturbed in its operations due to personnel transfer that is a risk for business performers.

Several anticipatory steps have been performed. First, through continuous training programs the Company invites each personnel to grow together with the Company’s development. Corresponding to the strength of the competence basis, the sense of belonging of personnel to the Company increases, and not the other way round.

Secondly, the Company applied an improvement of remuneration package based on competency, and Third, conducted application of K3 quality policy, a commitment to work safety and health of human resources in which the Company creates fixed and safe work culture and maintains familial atmosphere and periodically adjusts employees’ welfare improvement, among others through programs such as ASTEK, Insurance program (Hospitalization), Holiday Allowance and several other allowances. The Company has implemented Post Work Compensation according to applicable regulations of which the calculations are done by Independent Actuarial Consultant.

C. BUSINESS PROSPECTS

To benefit from the tourism sector as foreign exchange source is still a relevant expectation to be manifested, considering the many advantages of natural and cultural tourist resources of Indonesia. Favorite tourist destinations like Bunaken, Raja Ampat, Lombok, Jogja, are magnets still developable besides Bali.

The international market is still a reliable foreign exchange source, due to globalisation of traffic without Country borders. Today, travelling for business purposes and tours to abroad has become a need, likewise with official travel and tour between islands and big cities in Indonesia.

These are the indicators for the Company to work on this business sector based on the belief in bright prospect for the future.

Fully equipped to work hard with complete business facilities and infrastructures, local and international partnership network and strategic efforts for marketing various Tour products accompanied by proven service quality, the Company believes the business growth in 2014 will be better compared to 2013.

D. MARKETING

Marketing Strategy

The Company launched a marketing strategy that emphasizes comprehension concerning the ever changing and growing consumers’ needs. For easy mapping and implementation, the one roof Bayu Buana service and holistic approach that currently is applied in all business lines is very instrumental. Meanwhile, collaboration of CRM-BBTC and ticket management system as well as tour consultant, make the Company’s products right on target market and draws instant response expected from both parties. The Company continuously develops products such as Prime, Saver and Thematic Tours with far more varied and interesting tourist destinations preferred by tourists, with affordable prices.

Laporan TahunanAnnual Report 2013

10

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis

Pangsa Pasar

Bidang usaha yang melayani mobilitas manusia pasti memiliki pangsa pasar yang sangat besar di tengah arus globalisasi dan otonomi daerah saat ini. Kini dunia seolah tanpa sekat batas negara, pelaku usaha atau bahkan pegawai pemerintah akan sering melakukan perjalanan kerja ke pelosok berbagai negara. Sifat masyarakat terdidik kelas menengah yang menginginkan kepraktisan membutuhkan perjalanan yang terorganisir baik. Di sinilah peran sebuah agen perjalanan profesional dibutuhkan.

Smart market tidak cukup dengan daya tarik harga murah. Pasar yang cerdas menuntut kualitas terhadap dana yang telah dikeluarkan. Sebaliknya juga memiliki loyalitas tinggi jika kebutuhannya terpuaskan. Di sinilah Perusahaan melakukan penajaman penetrasi pasar. Melalui strategi yang tepat dan sarana penunjang yang lengkap seperti IT, SDM berkualitas, insentif, promosi dan lain sebagainya. Perusahaan berupaya semakin dekat dengan konsumennya di tingkat pasar lokal, korporasi dan kalangan pejalan antar daerah seperti pedagang hingga pasar mancanegara.

Departemen Product & Pricing terus menciptakan inovasi produk yang dipasarkan melalui Tour Centre, dan kantor-kantor cabang di seluruh Indonesia. Pendekatan pasar juga dilakukan dengan mengadakan pameran secaca tunggal ataupun pameran bersama/konsorsium di pusat keramaian kelas menengah seperti mal, di mana kebanyakan keluarga berekreasi.

E. KEBIJAKAN DIVIDEN

Sebagai Perusahaan publik, Perusahaan telah memiliki garis kebijakan dividen berupa pembagian dividen minimal satu kali dalam setahun. Adapun jumlah nominal pembayaran dividen sesuai dengan jumlah keuntungan yang berhasil diraih Perusahaan dan Entitas Anak di tahun buku yang bersangkutan. Hal tersebut tidak mengurangi hak para pemegang saham untuk mengajukan ketentuan-ketentuan lain sesuai Anggaran Dasar Perusahaan dan disampaikan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Sesuai dengan keputusan RUPS Perusahaan pada tanggal, 30 April 2013 maka Perusahaan tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2012.

Market Segment

Presently the peoples’ mobility serving business sector surely has a very large market segment amid the globalisation and regional autonomy current. Now that the world has seemingly no borders between countries, business performers or even government employees will frequently journey on work trips to all corners of the world. The educated middle class society desiring practicality, is in need of well-organized trips. This is where the role of a professional travel agency is required.

Cheap price attraction alone is not enough to persuade the smart market. The smart market demands quality in return for funds expended. Conversely, if the market needs are satisfactorily met, high loyalty can be expected. Accordingly the Company sharpens its market penetration, through right strategy and complete supporting instruments such as IT, high quality human resources, incentives, promotions and others. The company seeks to be closer to the clients in the local and corporate market level, and the inter-regional travellers such as traders up to international market.

Product innovations are constantly created by the Product & Pricing Department, which are marketed by the Tour Centre and branch offices throughout Indonesia. Market approach is also done by holding solo exhibitions or joint/consortium exhibitions in middle-class public centres like malls, the recreation place of most families.

E. DIVIDEND POLICY

As a public company, the Company has a dividend policy consisting of dividend division at least once a year. The nominal sum of dividend payment is according to the amount of profit obtained by the Company and its Subsidiary in the fiscal year concerned. This does not prejudice the rights of the shareholders to propose other provisions pursuant to The Articles of Association of the Company addressed to the General Meeting of Shareholders (RUPS). According to the decision of the General Meeting of Shareholders of the Company on April 30, 2013, the Company did not pay dividends for the 2012 book year.

11Laporan TahunanAnnual Report 2013

Laporan Dewan KomisarisReport of the Board of Commissioners

Tahun 2013 adalah tahun yang penuh tantangan dengan banyak pasang surut bagi Indonesia. Meskipun terjadi pertumbuhan 5,7% dalam tahun 2013 (turun dari 6,2% pada tahun 2012) dan meningkatnya kelas menengah dengan pendapatan yang baik (produk domestik bruto per kapita naik dari Rp33,5 juta pada tahun 2012 menjadi Rp36,5 juta pada tahun 2013, sumber BPS), dalam tahun tersebut juga terjadi kenaikan tajam untuk biaya tenaga kerja dan bahan bakar. Sebagai tambahan, Rupiah Indonesia mengalami pelemahan yang cukup besar terhadap dollar US.

Secara keseluruhan, industri perjalanan Indonesia terus tumbuh di tahun 2013. Permintaan perjalanan domestik terus tumbuh, demikian pula permintaan dari turis mancanegara. Pemanfaatan online sales untuk pemesanan tiket dan layanan perjalanan lainnya di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan pasar luar negeri. Meskipun penjualan online merupakan ancaman potensial bagi model bisnis perjalanan tradisional, kami yakin bahwa ada peluang untuk melakukan sinergi antara kedua jenis model bisnis tersebut.

Tahun 2013 adalah tahun perubahan penting bagi Bayu Buana dimana, Dewan Komisaris dan Dewan Direksi telah bekerja sama dalam menyempurnakan model bisnis Bayu Buana untuk mencapai pertumbuhan dan profitabilitas yang semakin tinggi. Di level perusahaan, Perusahaan telah melakukan reorganisasi besar-besaran dari beberapa divisi penting; divisi Tur, Insentif, dan Product and Pricing. Melalui promosi internal dan perekrutan staf profesional, manajemen telah memperkuat kapasitas dari divisi-divisi penting tersebut untuk tujuan mencari peluang-peluang bisnis yang baru. Secara berkelanjutan, Perusahaan terus mengambil langkah-langkah penting yang diperlukan untuk meremajakan dan lebih memperkuat perusahaan dalam rangka menjadikan Bayu Buana sebagai perusahaan paling dinamis dan kompetitif di pasar domestik. Dari aspek strategi Bayu Buana akan berada dalam posisi kokoh untuk menghadapi para pesaing internasional dan juga pesaing silang-industri yang berevolusi dengan cepat karena terjadi perubahan- dalam teknologi komputer.

Sebagai kelanjutan dari fokus dalam pengembangan bisnis, dalam hal untuk mengambil manfaat dari meningkatnya jumlah kunjungan dari tamu luar negeri dari negara-negara tetangga Indonesia yang mengalami pertumbuhan ekonomi besar dan pendapatan yang meningkat, manajemen telah membentuk perusahaan joint venture khusus untuk menangani bisnis inbound tour dari Cina. Meningkatkan volume bisnis inbound dan pencarian peluang joint venture lain akan menjadikan perusahaan untuk medapatkan keuntungan yang berkelanjutan. Selain itu, Perusahaan mengembangkan terus website Bayu Buana untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Sementara riset menunjukkan bahwa sebagian besar pembelian perjalanan di Indonesia dilakukan offline, dengan terus mengembangkan kapasitas penjualan online Bayu Buana kami memastikan Perusahaan sudah berada dalam posisi bagus di masa mendatang saat transaksi perjalanan secara online mulai lepas landas.

Antisipasi Masa Mendatang2014 akan menjadi tahun yang menarik dimana Indonesia mempersiapkan diri untuk memilih presiden ketujuh negara ini. Pertumbuhan ekonomi diramalkan akan terus bertumbuh secara sehat dengan sasaran 5,9% (sumber: kemenkeu) dan dengan demikian permintaan layanan perjalanan domestik juga akan meningkat. Pemilihan presiden dan anggota legislatif diharapkan dapat berjalan dengan mulus tanpa adanya gangguan politis, dan dengan demikian jumlah turis asing yang mengunjungi Indonesia akan tetap banyak.

Pasar untuk layanan perjalanan Indonesia tumbuh dengan cepat dan itu akan terus berlanjut dalam masa depan. Upaya-upaya manajemen sepanjang tahun yang lalu dan pelaksanaan dari rencana kerja 2014 adalah untuk memanfaatkan peluang di pasar untuk meningkatkan kapasitas bersaing dari Bayu Buana dengan memposisikan Perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang terbaik dari saluran distribusi baik offline maupun online. Bayu Buana akan memiliki kedudukan yang baik untuk memanfaatkan situasi pasar ketika para pelanggan beralih dari offline ke online sebagai metode pilihan mereka untuk transaksi perjalanan, seperti yang sudah terjadi di banyak pasar luar negeri.

2013 has been a challenging year for Indonesia with many ups and downs. Despite posting healthy growth of 5.7% in 2013 (down from 6.2% in 2012) and a growing middle-class with good disposable income (GDP per capita increase from Rp33.5 million in 2012 to Rp36.5 million in 2013, source:BPS) the year also saw sharp increases in cost of labour and fuel. Additionally, the Indonesian Rupiah weakened significantly against the US dollar.

Overall, the Indonesian travel industry has continued to grow in 2013. Demand for domestic travel has continued to grow as well as demand from overseas tourists. Penetration of online sales for ticketing and other travel services is still low in Indonesia compared to overseas markets. While online sales is a potential threat to the traditional brick and mortar travel agency business model, we believe that there is an opportunity for synergy by marrying the two business models together.

2013 has been a year of significant change for Bayu Buana as the Board of Commissioners (BOC) and Board of Directors (BOD) have worked together to fine tune Bayu Buana’s business model in pursuit of additional growth and profitability. On a corporate level the company has undertaken extensive reorganization of several key divisions; Tour, Incentive, and Product and Pricing divisions. Via internal promotion and professional hire, management has strengthened the capabilities of these key divisions whose goal is to find new business opportunities. Moving forward, the company will continue to take the necessary steps to rejuvenate and further strengthen the company in order to transform Bayu Buana into the most dynamic and competitive organization in the domestic market. Strategically, Bayu Buana will be in a strong position to face the rapidly evolving competitive landscape of international and cross-industry competitors due to constant changes in computer technology.

Continuing the focus on business development, in order to take advantage of the growing number of overseas visitors from Indonesia’s Asian neighbours who have experienced significant economic growth and rising disposable incomes, management has established a joint venture company specifically to handle inbound tour business originating from China. Growing the volume of inbound business and looking for other joint venture opportunities will allow the company to continue to drive profitability. Additionally, the company has continued to develop the Bayu Buana website to better serve customer needs. While research has shown that the majority of travel purchases in Indonesia are done offline, by continuing to develop Bayu Buana’s online sales capabilities we are ensuring that the company will be well-positioned in the future when online travel sales start to take-off in Indonesia.

Looking Forward2014 will be an interesting year as Indonesia prepares to elect the seventh president of the country. Economic growth is predicted to continue growing healthily with a target of 5.9% (source: kemenkeu) and with it demand for domestic travel services. Presidential and parliamentary elections are expected to take place smoothly with no political disruptions, and thus the number of overseas tourists visiting Indonesia still remain robust.

The Indonesian travel services market is growing rapidly and will continue to do so into the future. Management’s efforts over the last year and execution of the 2014 work-plan are to take advantage of the opportunity in the market to expand Bayu Buana’s competitive capabilities by positioning the company to best profit from offline as well as online distribution channels. Bayu Buana will be well positioned to take advantage of the market situation when consumers switch from offline to online as their preferred method for travel purchases, as has already happened in many overseas markets.

Laporan TahunanAnnual Report 2013

12

Dewan Komisaris / Board of Commissioners

Thio Gwan Po MickySuhanda Wiraatmadja

Susanna Kusnowo

Jakarta, Maret 2014 / March 2014

Laporan Dewan KomisarisReport of the Board of Commissioners

Sebagai tambahan, Perusahaan mempunyai komitmen untuk mengembangkan bisnis pendukung baru yang mampu melengkapi dan memberikan maafaat bagi bisnis perjalanan utama Bayu Buana. Untuk pengembangan lebih lanjut di tahun 2014 dan tahun tahun berikutnya, Tim manajemen secara intensif melakukan penelaahan dan mengevaluasi semua produk dan layanan pelengkap (hospitality, tourism, dll.), yang pada akhirnya akan memperkokoh posisi kompetitif Bayu Buana di pasar.

Dewan Komisaris sudah mengkaji anggaran untuk 2014 dan dipadukan dengan rencana kerja yang dibuat oleh Dewan Direksi, kami berpendapat bahwa Perusahaan sudah berada di jalur yang benar untuk meraih sukses yang berkesinambungan. Perusahaan akan terus untuk mengembangkan dan meningkatkan kapasitas IT sebagai alat defensif dan ofensif. Penggunaan IT secara defensif adalah meningkatkan sistem dan prasarana IT kami demi manajemen risiko yang lebih baik. Penggunaan IT secara ofensif adalah untuk pengembangan lebih lanjut kapasitas dari penjualan online kami untuk membantu melengkapi model penjualan tradisional berbasis gerai dari kami.

Pada Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 30 April 2013, pengunduran diri Bapak Tjan Soen Eng sebagai Komisaris Utama dan Bapak Yanto Jayadi Wibisono sebagai komisaris telah disetujui. Selain itu, telah disetujui bahwa Ibu Susanna Kusnowo diangkat ke posisi komisaris perusahaan, serta Bapak Thio Gwan Po Micky sebagai Presiden Komisaris. Bapak Suhanda Wiraatmadja melanjutkan perannya sebagai Komisaris Independen.

Atas nama Dewan Komisaris kami sampaikan penghargaan kami atas kerja keras dan komitmen yang ditunjukkan Dewan Direksi dan staf. Kepada para pemangku kepentingan dan mitra bisnis kami, kami menyampaikan terima kasih atas dukungan berkesinambungan. Terakhir, kepada konsumen kami, kami mempunyai komitmen untuk selalu memberikan tingkat layanan lebih tinggi dan cakupan produk lebih luas untuk memenuhi kebutuhan dari perjalanan dan rekreasi Anda. Dengan selalu berinovasi dan berkomitmen kepada keunggulan, kami akan mengukuhkan Bayu Buana sebagai pilihan de facto untuk layanan perjalanan dan rekreasi.

Additionally, the company is committed to developing new supporting businesses that can complement and benefit from Bayu Buana’s main travel business. The management team is intensively reviewing and assessing any and all relevant complementary products and services (hospitality, tourism, etc.), which will eventually strengthen Bayu Buana’s competitive position in the market, for further development in 2014 and the following years.

The BOC has reviewed the budget for 2014 and combined with the work-plan prepared by the BOD we are of the opinion that the company is on the right path for continued success. The company will continue to develop and leverage its IT capabilities as both a defensive and offensive tool. Defensive use of IT is continuously improving our IT systems and infrastructure to allow for better risk management. Offensive use of IT is to further develop our online sales capabilities to help complement our traditional store based sales model.

During the Meeting of General Shareholders on 30 April 2013, the resignation of Mr. Tjan Soen Eng as President Commissioner and Mr. Yanto Jayadi Wibisono as commissioner were approved. Additionally, it was approved that Mrs. Susanna Kusnowo to be appointed to the position of commissioner of the company, as well as Mr. Thio Gwan Po Micky as President Commissioner. Mr. Suhanda Wiraatmadja continues his role as Independent Commissioner.

On behalf of the Board of Commissioners we would like to express our appreciation for the hard work and commitment exhibited by the BOD and employees. To our stakeholders and business partners we thank you for your continued support. Lastly, to our customers we commit ourselves to providing a higher level of service and wider array of products to meet your travel and leisure needs. Through constant innovation and commitment to excellence we will establish Bayu Buana as the de facto choice for travel and leisure services.

13Laporan TahunanAnnual Report 2013

Laporan DireksiDirector’s Report

“…menjalankan kegiatan usaha yang berpegang teguh kepada Visi dan Misi.”Puji Syukur ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebuah tekad usaha yang dipancangkan empat dasa warsa yang lalu hingga hari ini terus mengibarkan bendera usaha dengan eksistensi yang membanggakan. Kami memaknainya sebagai buah dari kerja keras, integritas komitmen dan kompetensi daya saing. Kini, kembali kami menegaskan bahwa Perusahaan tetap bekerja keras untuk meneruskan pertumbuhan usaha yang sehat di tengah kancah dunia usaha penyelenggara perjalanan dan wisata Indonesia. Bahkan lebih dari itu, kami menjadikannya sebagai budaya yang melekat dalam etos kerja segenap elemen Perusahaan.

Iklim globalisasi semakin nyata saat ini, di mana mobilitas antar benua dan negara tak pernah sepi. Sementara di dalam negeri dengan maraknya pertumbuhan otonomi daerah dan pemerataan pembangunan menjadikan lalu lintas antar pulau serta antar daerah selalu padat., kami percaya bahwa melayani mobilitas manusia adalah suatu bidang usaha yang bersifat jangka panjang dan kaya peluang.

Menyikapi peluang tersebut, sejak tahun 2010 kami melakukan Re-structuring dengan berorientasi kepada Wholesale Business Model demi menunjang Corporate Business dan Retail Business kami.

Corporate Business memberikan banyak peluang mulai dari Daily Travel Management sampai penanganan MICE (Meeting, Incentive, Conference and Event) sementara peluang di Retail Business tidak kalah menarik terutama dari sisi penjualan Holiday Tour Product. Menyikapi peluang tersebut diatas kami telah melakukan banyak perubahan baik dalam hal Organisation Structure, Product Development, Pricing Strategy, Marketing Communication yang creative dan peningkatan kualitas Retail office kami baik yang off line maupun online.

Sehingga secara garis besar dapat kami laporkan hasil yang dapat diraih Perusahaan di tahun buku 2013 adalah Pendapatan mencapai sebesar Rp 1.606,65 Milyar atau mengalami kenaikan sebesar 5,11% dibanding tahun buku 2012. Laba Sebelum Pajak sebesar Rp 27,30 Milyar, yang setelah dikurangi Beban Pajak Penghasilan sebesar Rp 6,20 Milyar, menghasilkan Laba Tahun Berjalan sebesar Rp 21,10 Milyar naik 27,70% dari Rp 16,53 Milyar tahun 2012. Adapun Total Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan 2013 sebesar Rp 57,12 Milyar naik 24,58 % dari Rp 45,85 Milyar tahun 2012. Total Ekuitas tahun 2013 sebesar Rp 221,78 Milyar naik 34,69% dari Rp 164,66 Milyar tahun 2012.

Sebagai perusahaan yang berorientasi masa depan, IT memegang peran penting sebagai Enabler, kami mengembangkan IT System dengan selalu berdasarkan semangat ter-Integrasi dan Real-Time dengan melihat Business Process secara Holistic (Front to End). Dengan prinsip tersebut kami telah kembangkan Wholesales Business Model yang mampu memberikan pelayanan yang bersifat Instant dalam hal Inventory & Booking Management, Billing & Collection Management yang terintegrasi langsung ke sistem keuangan kami.

Di atas semuanya, tentu kami tekankan bahwa faktor sumber daya manusia selalu menjadi kata kunci bagi setiap titik pengembangan usaha. Sebagai perusahaan yang bersentuhan secara langsung dengan konsumen, kami melatih personil yang tidak hanya menjual tetapi juga sebagai pemandu konsumen atas biaya yang konsumen keluarkan. Sehingga konsumen memastikan memperoleh benefit atau nilai lebih atas transaksi mereka. Sebagai imbal baliknya, nomimal value yang dicapai Perusahaan bertumbuh seiring dengan yang diraih oleh sumber daya manusia yang menjalankan operasionalnya.

Program peningkatan SDM – Management ProActive Human Capital diberdayakan sejalan dengan pelaksanaan program di lini pemasaran. Perusahaan menerapkan skema insentif yang disesuaikan secara berkala bagi karyawan berprestasi. Menyertakan personil dalam program kesejahteraan ASTEK, Program Asuransi (hospitalization) dan perbaikan sistem remunerasi secara berkala.

”....running the business operations by firmly holding on to the Vision and Mission.”Praise God the Almighty, the business determination staked four decades ago until today still prides itself on its impressive existence. For us it is the definition of the fruit of hard work, commitment integrity and competition competence. Presently the Company still keeps on striving hard for the continuation of sound business growth in the arena of Indonesian travel and tours organizer business world. Moreover, we establish it as a culture inherent to the work ethics of all elements of the Company.

Currently, the globalisation climate has already become a fact, with a never ending mobility between continents and countries. While domestically, considering the growth of regional autonomy and even distribution of development that raises dense inter-island and inter-region traffic, we believe that to serve people’s mobility is a long term business field rich with opportunities.

In addressing this opportunity, we have done Re-structuring since 2010, oriented to Wholesale Business Model in order to support our Corporate Business and Retail Business.

Corporate Business provides many opportunities from Daily Travel Management up to MICE (Meeting, Incentive, Conference and Event) while the opportunities in the Retail Business are equally attractive especially from the aspect of Holiday Tour Product sales. To act on the said opportunity, we have done many improvements in Organisation Structure, Product Development, Pricing Strategy, creative Marketing Communication as well as quality improvement of our offline and online Retail office.

Hereby we present in broad outline the result attained by the Company in the 2013 fiscal year, namely Income to the amount of Rp 1.606,65 billion or an increase of 5,11% compared to the 2012 book year. The Company gained Profit Before Tax amounting to Rp 27,30 billion, which after subtracted by Income Tax Expenses of Rp 6,20 billion, produced Current Year Profit of Rp 21,10 billion, an increase of 27,70% from Rp 16,53 billion in 2012. Total Comprehensive Income for the Year of 2013 came to Rp 57,12 billion, a rise of 24,58% from Rp 45,85 billion in 2012. Total Equity in 2013 was Rp 221,78 billion, increasing 34,69% from Rp 164,66 billion in 2012.

As a company oriented to the future, IT plays an important role as Enabler. We have developed an IT system invariably based on the spirit of Integratedness and Real Time, by observing the Business Process as a Holistic process (Front to End). On the grounds of this principle we have developed a Wholesale Business Model that is capable of providing Instant service in Inventory & Booking Management, Billing & Collection Management directly integrated into our financial system.

Above all, we emphasize that human resources shall always be the keyword for every business development point. As a company directly in touch with the consumers, we train personnel to not merely sell but also act as guide to the client’s expenses. In that way, clients can ensure to get benefit or added value from their transactions. As feedback, the nominal value obtained by the Company grows in line with the achievement of personnel that run the operations.

Human Resources Improvement Program – ProActive Human Capital Management was run parallel to the execution of a program in marketing line. The Company applied an incentive scheme periodically adjusted for top achievers personnel, and enters employees in ASTEK welfare program, Insurance Program (hospitalization) and periodic improvement of remuneration system.

Laporan TahunanAnnual Report 2013

14

Laporan DireksiDirector’s Report

Perusahaan telah melaksanakan program imbalan paska kerja karyawan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan perhitungannnya dilakukan oleh Konsultan Aktuaria. Perusahaan juga menerapkan kebijakan mutu K3. Di mana Perusahaan berpegang kepada komitmen terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sumber Daya Manusia.

Demikianlah, kami selaku Direksi bersama seluruh karyawan Perusahaan telah menjalankan kegiatan usaha yang berpegang teguh kepada Visi dan Misi Perusahaan. Kami menjabarkan operasional harian melalui berbagai kebijakan, strategi dan perencanaan yang matang. Kami juga memetakan langkah ke depan dalam perspektif yang seimbang serta mengupayakan daya tumbuh usaha semaksimal mungkin agar mampu menembus tantangan dan situasi yang bahkan bisa berubah sewaktu-waktu.

Sebagai penutup, kami sampaikan penghargaan setinggi-tingginya dan terima kasih yang tulus kepada para shareholders, dan seluruh rekanan, serta kepada semua pihak yang telah bekerjasama dengan Perusahaan dengan kesungguhan, loyalitas dan dedikasi yang teruji. Kepercayaan bermitra, berinvestasi, dan bekerja bersama kami merupakan dorongan yang sangat berharga bagi Perusahaan untuk terus melaksanakan tanggungjawab membina usaha. Demikian juga kepada seluruh jajaran manajemen dan karyawan yang merupakan anggota keluarga besar Bayu Buana. Semoga kerja keras dalam meneruskan pertumbuhan usaha yang sehat akan membuahkan hasil yang semakin baik di tahun-tahun mendatang.

The Company has carried out employee post-work compensation program in accordance with the effective laws, the calculation of which is done by the Actuarial Consultant. The Company also applied the K3 quality policy, in which the Company kept its commitment to Human Resources Work Safety and Health.

As such, we the Board of Directors together with all employees of the Company have run the business operations by firmly observing the Vison and Mission of the Company. We defined the daily operations through several policies, strategies and mature planning. We also mapped the future steps in a balanced perspective and strove for a maximum business growth in order to be able to break through challenges and situations that can change any time.

In concluding, we convey the highest appreciation and sincere gratitude to the shareholders, all partners, and to all parties that cooperated with the Company in all earnesty, loyalty and proven dedication. The trust to partner, invest and cooperate with us is a valuable encouragement to the Company to keep on developing the business. Likewise to the management and employees who are members of the Bayu Buana family, may the hard work in carrying on the sound business growth produce better results in the coming years.

Direksi / Board of Directors

Pranowo GumuliaIndrawan Sutanudjaja

Hardy KaruniawanAgustinus Kasjaya Pake Seko

Jakarta, Maret 2014 / March 2014

15Laporan TahunanAnnual Report 2013

Lahir di Jakarta, 11 Januari 1969. Beliau menyelesaikan pendidikan Bachelor or Science dalam bidang Finance pada Loyola Marymount University, Los Angeles, California, USA, tahun 1990. Selama memasuki dunia kerja, sejumlah posisi telah diduduki olehnya, yaitu : 1989 – 1990 sebagai Floor Operation Supervisor di Wells Fargo Bank, Los Angeles, California, USA. Tahun 1990 – 1991 sebagai Quality Control Supervisor di raksasa industry restoran McDonals Corporation, Los Angeles, California, USA. Tahun 1991 – 1993, menjabat sebagai Chief Financial Officer Asean Computer Technology Walnut, California, USA. Audit Manager di Putra Sejahtera Pioneerindo tahun 1993 – 1994 dan tahun 1994 – Oktober 1996 dipromosikan menjadi Direktur PT. Putra Sejahatera Pioneerindo. Oktober 1996 – 30 Juni 1998 menjadi Deputy General Manager Marketing PT. Putra Surya Perkasa. Sejak Bulan Juli 1998 – 2001, beliau menjabat sebagai Direktur PT. Putra Sejahtera Pioneerindo, tahun 2001 – 1 Februari 2013 menjabat sebagai Direktur PT Pioneerindo Gourmet Int’l Tbk (d/h PT. Putra Sejahtera Pioneerindo). Kemudian terakhir menjabat sebagai Komisaris PT. Bayu Buana Tbk dari Bulan April 2013 – sekarang. Born in Jakarta on 11 January 1969. She finished her study for Bachelor of Science in Finance degree at Loyola Marymount University, Los Angeles, California, USA, in 1990. Entering the business world, she held several positions during her career, which include : 1989 – 1990, as Floor Operation Supervisor at Wells Fargo Bank in Los Angeles, California, USA. 1990 – 1991 as Quality Control Supervisor at restaurant industry giant McDonals Corporation, Los Angeles, California, USA. 1991 – 1993 as Chief Financial Officer, Asean Computer Technology, Walnut, California, USA. Audit Manager at PT Putra Sejahtera Pioneerindo for period 1993 – 1994 and subsequently promoted to become a Director of PT Putra Sejahtera Pioneerindo which position she held for period 1994 – October 1996. Following this, she held the position of Deputy General Manager Marketing at PT Putra Surya Perkasa for the period October 1996 – 30 June 1998. Since July 1998 – 2001, she held position as Director of PT. Putra Sejahtera Pioneerindo, and since 2001 – 1 February 2013 she became The Director of PT Pioneerindo Gourmet Int’l Tbk (previously known as PT Putra Sejahtera Pioneerindo. Finally, she has been holding the positionof Commissioner at PT Bayu Buana Tbk since April 2013 up to the present time.

Susanna KusnowoKomisaris / Commissioner

Profil Dewan Komisaris Board of Commissioner’s Profile

Warga Negara Indonesia, lahir di Banjarmasin pada tahun 1957. Menyelesaikan pendidikan terakhir di California State University USA dan memperoleh gelar Master of Business Administration (MBA) tahun 1979. Bergabung dengan PT Asuransi Bina Dana Arta, Tbk sebagai Komisaris Independen sejak Juli 2004 - 2010 dan sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur pada tahun 1983 - 1986 yang waktu itu masih bernama PT Asuransi Bina Dharma Arta. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif di Dharmala Group (1986 - 1996). Kemudian menjabat sebagai Komisaris PT Nexus Finance (1996 – 2009). Menjabat sebagai Komisaris di PT Bayu Buana Tbk dari tahun 2010 - 2013. Diangkat menjadi Komisaris Utama dari tahun 2013 - sekarang.An Indonesian Citizen, born in Banjarmasin in 1957. He graduated with an MBA Degree from California State University, USA, in 1979. He joined PT Asuransi Bina Dana Arta, Tbk, as Independent Commissioner since July 2004 - 2010 and previously served as Director (1983-1986) of the Company. He was the Executive Director at Dharmala Group (1986 - 1996). He also served the Commissioner of PT Nexus Finance (1996-2009). Appointed as Commissioner of PT Bayu Buana, Tbk from 2010 - 2013. And then was appointed as President Commissioner from 2013 - present.

Thio Gwan Po MickyKomisaris Utama / President Commissioner

Lahir di Jakarta pada tanggal 25 Maret 1954 sebagai Warga Negara Indonesia yang berhasil menyelesaikan pendidikan di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia pada tahun 1982 dan saat ini beliau adalah Komisaris Utama PT Towers Watson Purbajaga dan PT Nilaitama serta Komisaris Independen PT Pioneerindo Gourmet International, Tbk., PT Towers Watson Indonesia dan PT Bayu Buana, Tbk. Dan sebelumnya pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Zurich Insurance, PT Maskapai Reasuransi Indonesia, Tbk. dan PT Asuransi Bina Dana Arta, Tbk. Born in Jakarta on March 25, 1954. As an Indonesian citizen, completed his study at the Department of Accounting, Faculty of Economics, University of Indonesia, in 1982. Currently President Commissioner of PT Towers Watson Purbajaga and PT Nilaitama, as well as Independent Commissioner of PT Pioneerindo Gourmet International, Tbk., PT Towers Watson Indonesia and PT Bayu Buana, Tbk. Previously served as President Commissioner of PT Zurich Insurance, PT Maskapai Reasuransi Indonesia, Tbk. and PT Asuransi Bina Dana Arta, Tbk.

Suhanda WiraatmadjaKomisaris Independen / Independent Commissioner

Laporan TahunanAnnual Report 2013

16

Profil DireksiDirector’s Profile

Lahir di Bogor tahun 1954. Lulus Akademi Perhotelan dan Pariwisata Trisakti tahun 1976. Menjabat sebagai Ticketing Manager Pacto Tour and Travel Ltd. tahun 1977 - 1984. Menjabat sebagai Tour Manager PT Smailing Tour and Travel tahun 1984 - 1987. Menjabat sebagai Manager Operasional PT Bayu Buana Tbk tahun 1988 - 1996. Menjabat sebagai General Manager Operasional PT Bayu Buana, Tbk tahun 1996 - 2002. Menjabat sebagai Direktur PT Bayu Buana Transport tahun 1998 - sekarang. Menjabat sebagai Direktur PT Buana Gelar Pariwicara tahun 1998 - sekarang. Menjabat sebagai Direktur Utama PT. Duta Buana Express dari tahun 2010 - sekarang dan menjabat sebagai Direktur PT Bayu Buana, Tbk tahun 2002 - sekarang. Born in Bogor in 1954, and graduating from Akademi Perhotelan dan Pariwisata Universitas Trisakti in 1976, he has held various positions which include the following positions; Ticketing Manager at Pacto Tour and Travel Ltd during 1977 - 1984, Tour Manager at PT Smailing Tour and Travel during 1984-1987. Manager Operations at PT Bayu Buana, Tbk during 1988 - 1996, General Manager Operations at PT Bayu Buana Tbk during 1996 - 2002, Director of PT Bayu Buana Transport since 1998 up to the present time, Director of PT Buana Gelar Pariwicara since 1998 up to the present time, President Director of PT. Duta Buana Express since 2010 up to the present time and Director of PT Bayu Buana, Tbk since 2002 up to the present time.

Lahir di Bangka pada tahun 1965. Meraih gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi tahun 1990 di STEI (Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia) dan melanjutkan S2 Management di Unversitas Trisakti dengan meraih gelar Magister Management (MM) Jurusan Finance tahun 1996. Mengawali karirnya di Kantor Akuntan Publik Richard B. Tanubrata dari tahun 1987 - 1990 dengan jabatan terakhir sebagai Chief Auditor. Kemudian menjabat sebagai Chief Accounting and Tax di PT. Putra Surya Prima dari tahun 1990-1991. Melanjutkan karirnya di PT Putra Surya Pahala dari tahun 1991 - 1994 sebagai Finance and Accounting Manager. Kemudian menjabat sebagai Finance Manager tahun 1994 - 1996 di PT Doson Indonesia (Nike). Berkarir di PT Primaswadana Perkasa Finance sebagai Kepala Cabang dari tahun 1996 - 1998 dan sebagai Regional Operation Manager tahun 1998 - 2002. Selanjutnya menjabat sebagai General Manager di PT Dharmatama Megah Finance dari tahun 2002 - 2003. Kemudian menjabat sebagai Direktur Opr, Fin, Acc dari tahun 2003 - 2009. Diangkat menjadi Direktur di PT Bayu Buana, Tbk sejak tahun 2010 - sekarang. Born in Bangka in 1965. Obtained Bachelor in Accountancy Economy in 1990 at STEI (Economy Academy of Indonesia) and continued studies in Management at Trisakti University, obtained Magister Management (MM) in Finance in 1996. Started his career at Public Accountant Office of Richard B. Tanubrata from 1987 - 1990 as Chief Auditor in his last position. Then from 1990 - 1991 served as Chief Accounting and Tax of PT Putra Surya Prima; from 1991 - 1994 as Finance and Accounting Manager of PT Putra Surya Pahala, and Finance Manager of PT Doson Indonesia (Nike) from 1994 - 1996. Pursued his career at PT. Primaswadana Perkasa Finance as Branch Head from 1996 - 1998 and as Regional Operation Manager from 1998 - 2002. Served as General Manager of PT Dharmatama Megah Finance from 2002 - 2003. Then served as Director Opr, Fin, Acc from 2003-2009. Appointed as Director of PT Bayu Buana, Tbk from 2010 - present.

Lahir di Lombok Timur, tahun 1973. Sarjana Politeknik Universitas Udayana Bali dengan studi di bidang Tourism Management. Karirnya dimulai tahun 1996 sebagai Sales Executive di Sol Elite Paradiso Hotel, Bali. Kemudian meningkat menjadi Sales Manager dari tahun 1997 - 1999 dan meningkat lagi menjadi Director of Sales dari tahun 1999 - 2000. Memulai karirnya di PT Bayu Buana, Tbk sebagai Branch Manager untuk wilayah Bali dari tahun 2000 - 2009, di saat bersamaan menjabat sebagai Inbound Tour Manager dari tahun 2000 - 2010. Dan dari tahun 2009 - 2010, juga menjabat sebagai Area Manager untuk Indonesia bagian Timur, meliputi Bali & Balikpapan. Serta pernah mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan manajemen di dalam dan di luar negeri antara tahun 2007 - 2010. Diangkat menjadi Direktur PT. Bayu Buana, Tbk sejak tahun 2010 - sekarang. Born in East Lombok in 1973. Bachelor of Polytechnic Academy of University of Udayana, Bali, in Tourism Management. Started his career in 1996 as Sales Executive of Sol Elite Paradiso Hotel, Bali, then served as Sales Manager from 1997 - 1999, and as Director of Sales from 1999 - 2000. Joined PT Bayu Buana, Tbk as Branch Manager for the area of Bali from 2000 - 2009. At the same time served as Inbound Tour Manager from 2000 - 2010. From 2009 - 2010 serving as Area Manager for East Indonesia area, covering Bali & Balikpapan. And has participated invarious education and management training within and outside the country between 2007 - 2010. Appointed as Director of PT Bayu Buana, Tbk from 2010 - present.

Indrawan SutanudjajaDirektur / Director

Agustinus Kasjaya Pake SekoDirektur / Director

Hardy KaruniawanDirektur / Director

Pranowo GumuliaDirektur Utama / President Director

Lahir di Kalimantan tahun 1953. Lulus Akademi Perhotelan dan Pariwisata Universitas Trisakti tahun 1976 dan Master of Business Administration dari University of the City of Manila tahun 1996. Menjabat sebagai Direktur Utama PT Dharma Buana Experindo tahun 1989 - sekarang. Menjabat sebagai Direktur Utama PT Bayu Buana Transport tahun 1995 - sekarang. Menjabat sebagai Direktur Utama PT Buana Gelar Pariwicara tahun 1995 - sekarang. Menjabat sebagai Komisaris Utama PT Duta Buana Express tahun 2008 - sekarang. Menjabat sebagai Direktur PT Bayu Buana, Tbk tahun 1989 - 2010. Dan diangkat menjadi Direktur Utama di PT. Bayu Buana, Tbk sejak tahun 2010 - sekarang.Born in Kalimantan in 1953. Graduated from Hotel and Tourism Academy, Trisakti University,in 1976 and obtained his Master’s in Business Administration from the University of the City of Manila in 1996. President Director of PT Dharma Buana Experindo from 1989 - present. President Director of PT Bayu Buana Transport 1995 - present. President Director of PT Buana Gelar Pariwicara1995-present. President Commissioner of PT Duta Buana Express 2008 - present and Director of PT Bayu Buana, Tbk 1989 - 2010. And appointed as President Director of PT Bayu Buana, Tbk from 2010 - present.

17Laporan TahunanAnnual Report 2013

Struktur PerusahaanCompany Structure

PT. BUANA GELAR PARIWICARAPengelola Konvensi /

Event Organizer99,99 %

PT. BAYU BUANA TbkJasa Perjalanan / Travel Services

PT. BAYU BUANA TRANSPORTTransportasi / Transportation

99,00 %

Victory Peak Tram - Hongkong

Cityscape - Tokyo

PT. DUTA BUANA EXPRESSAgen Penjualan Tiket Aeroflot Russian Airlines &

Hawaiian Airlines /Ticket Sales Agent Aeroflot Russian Airlines &

Hawaiian Airlines99.00 %

PT. KHARISMA ADIWIBAWA TOUR & TRAVELJasa Perjalanan /

Travel Services51,00 %

PT. DHARMA BUANA EXPERINDOAgen Penjualan Tiket Mihinlanka Airlines & Uzbekistan Airways /

Ticket Sales Agent Mihinlanka Airlines & Uzbekistan Airways74,5 %

Laporan TahunanAnnual Report 2013

18

Struktur OrganisasiOrganization Structure

y

Aud

it Co

Boa

rd o

f Co

mm

issi

oner

s

Pres

iden

tD

irec

tor

Audi

t Com

mitt

ee

Inte

rnal

Aud

it

Dir

ecto

r 3

Dir

ecto

r 2

Dir

ecto

r 1

Corp

orat

e Se

cret

ary

Hum

an R

esou

rces

& T

rain

ing

Gen

eral

Aff

airs

Bra

nche

s, T

our

Cent

re, N

CD &

BCD

t

Bus

ines

sD

evel

opm

ent

Prod

uct &

Pric

ing

Tour

Inco

min

gSe

rvic

e /

Inbo

und

Sale

s&

CR

MM

ICE

Mar

ketin

g &

Prom

otio

nE-

Com

mer

ceAc

coun

ting

& T

axLe

gal

Info

rmat

ion

Tech

nolo

gy (I

T)Fi

nanc

eCo

llect

ion

19Laporan TahunanAnnual Report 2013

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan Umum

Dalam mewujudkan Tata Kelola Perusahaan yang sehat (Good Corporate Governance) Perusahaan senantiasa berupaya berada dalam koridor etika bisnis dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai acuan pengelolaan, Perusahaan berbasiskan modal dasar yang meliputi, tanggung jawab menjaga stabilitas pertumbuhan usaha, menjalankan kegiatan usaha dengan transparan, serta melakukan kontrol pengawasan ketat di setiap lini organisasi Perusahaan.

Menjaga stabilitas pertumbuhan usaha akan dicapai dengan mendorong pelaksanaan kegiatan usaha yang memiliki daya saing dan daya tumbuh di tengah ketatnya kompetisi pasar. Sementara transparansi kegiatan usaha akan memungkinkan setiap elemen Perusahaan membina kepercayaan dan keterbukaan dan publik pemilik saham dapat mengikuti gerak tumbuh badan usaha. Sementara kontrol pengawasan akan memastikan jalannya Perusahaan berada dalam koridor yang benar.

Pelaksana tata kelola yaitu Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, serta Internal Audit, merupakan jajaran manajerial yang berjuang sekuat tenaga demi berlangsungnya daya tumbuh perusahaan.

Dewan Komisaris

Dewan Komisaris beranggotakan 3 personil yang dipilih, diangkat, dan diberhentikan sesuai Anggaran Dasar Perusahaan dalam sebuah proses Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Masa kerja untuk jangka waktu 5 (lima) tahun. Susunan Dewan Komisaris saat ini meliputi 1 (satu) Komisaris Utama dan 2 (dua) anggota Komisaris.

Secara garis besar tugas utama Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan adalah untuk mengawasi pengurusan Perusahaan oleh Direksi dan memberi nasehat, menghadiri rapat Direksi dan menerima laporan-laporan Direksi atas semua peristiwa penting yang terjadi dalam proses jalannya usaha serta melakukan pengawasan sebagaimana ditugaskan dalam Angggaran Dasar Perusahaan.

Direksi

Direksi terdiri dari 4 personil yang dipilih, diangkat, dan diberhentikan sesuai Anggaran Dasar Perusahaan dalam sebuah proses Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Masa kerja untuk jangka waktu 5 (lima) tahun. Susunan Direksi saat ini meliputi 1 (satu) Direktur Utama dan 3 (tiga) Anggota Direksi. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk mencapai maksud dan tujuan visi dan misi, dengan persetujuan Dewan Komisaris. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atau dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.

Rapat Direksi dan Dewan Komisaris dilaksanakan satu kali dalam satu bulan. Secara rutin Direksi mengadakan rapat dengan seluruh pimpinan departemen dalam organisasi Perusahaan guna mengevaluasi jalannya kegiatan usaha, efektivitas usaha dan seluruh mata rantai operasional Perusahaan.

Komite Audit

Perusahaan membentuk Komite Audit dimana tugas dan fungsinya telah dijabarkan dalam keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta nomor Kep-339/BEJ/01-2001 tanggal 20 Juli 2001 yang telah dirubah dengan KEP-305/BEJ/07/2004 tanggal 19 Juli 2004 dan Peraturan Bapepam Nomor IX.I.5 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam nomor Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004 yang telah dirubah dengan KEP-643/BL/2012 tangal 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

Overview

Seeking to always honor the business ethics and obeying effective laws is essential for the Company to manifest Good Corporate Governance. The running of the Company observes its key strength covering responsibility to maintain stability of business growth, transparency in performing business activities, as well as tight control of supervision of each line of business of the Company.

By driving the execution of competitive business activities that have growing capacity amid the intense market competition, stable business growth was maintained. Transparency of business activities enables every element of the Company to promote trust and openness, and public shareholders will be able to follow the Company’s growth while supervisory control will ensure the operation of the Company stays on the right course.

The Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee and Internal Audit, as implementers of corporate governance, form the management corps that strive hard for the ongoing growth potency of the Company.

Board of Commissioners

The Board of Commissioners contains 3 members, selected, appointed and dismissed in accordance to the Articles of Association of the Company, in a General Meeting of Shareholders, for a 5 (five) year term. Currently the Board of Commissioners is composed of 1 (one) President Commissioner and 2 (two) Commissioner members.

The main task of the Board of Commissioners as regulated in the Articles of Association of the Company in broad outline is to oversee the management of the Company by the Board of Directors, to give advice, attend Board of Directors’ meetings and receiving Directors’ reports on all important events occurring in the process of the business operation as well as conducting supervision as assigned in the Articles of Association of the Company.

Board of Directors

The Board of Directors consists of 4 members selected, appointed and dismissed according to the Articles of Association of the Company, in a General Meeting of Shareholders process, and is appointed for a 5 (five) year term. The composition of the Board of Directors at this time covers 1 (one) President Director and 3 (three) Director Members. The Board of Directors is fully responsible for implementing its tasks to achieve the purpose and aims of the vision and mission, by approval of the Board of Commissioners. The assignment of duty and authority of each member of the Board of Directors is decided by the General Meeting of Shareholders (RUPS) or can be delegated to the Board of Commissioners.

Meeting of Board of Directors and Board of Commissioners is held once per month. The Board of Directors holds routine meetings with all department heads within the Company to evaluate the running of business operations, business effectiveness and the entire operational process chain of the Company.

Audit Committee

The Company established the Audit Committee of which the task and function is defined in the decision of the Board of Directors of the Jakarta Stock Exchange number Kep-339/BEJ/01-2001 dated July 20, 2001 that has been amended by KEP-305/BEJ/07/2004 dated July 19, 2004 and the Regulation of Bapepam Number IX.I.5 Attachment to the Decision of the Chairman of Bapepam Number Kep-29/PM/2004 dated September 24, 2004 that has been amended by KEP-643/BL/2012 dated December 7, 2012 regarding Formation and Work Implementation Guidelines of Audit Committee.

Laporan TahunanAnnual Report 2013

20

Adapun maksud dan tujuan pembentukan Komite Audit adalah untuk membantu dan memberikan masukan kepada Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi dan tangggung jawab pengawasannya terhadap sistem pengendalian intern Perusahaan dan pertanggungjawaban atas laporan keuangan Perusahaan. Dalam hal ini apakah telah memenuhi ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku guna melindungi kepentingan pemegang saham dan para pihak pemegang kepentingan lainnya.

Komite Audit diketuai oleh Drs. Suhanda Wiraatmadja dengan anggota Mharta Octarina dan Yoga Suryo Prabowo.

Pada tahun buku 2013 tercatat kegiatan Komite Audit adalah melakukan evaluasi kegiatan internal meliputi antara lain; menelaah laporan keuangan yang dikeluarkan Perusahaan secara periodik, menilai sistem akuntansi serta pengendalian intern, menelaah kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan di Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perusahaan, serta melakukan penelaahan atas kegiatan auditor eksternal meliputi antara lain melakukan diskusi untuk membahas rencana audit, koreksi-koreksi dan penemuan hasil audit serta komentar dan saran auditor eksternal.

Internal Audit

Departemen ini dibentuk dengan tujuan sebagai sentral pengawasan untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang dan kekayaan Perusahaan serta meningkatkan produktivitas kerja dan kinerja keuangan Perusahaan. Tugas dan tanggung jawab Departemen Internal Audit antara lain; melakukan audit atas catatan dan laporan keuangan yang dibuat dan dihasilkan kantor pusat dan cabang, meyakinkan bahwa sistem dan prosedur yang telah digariskan telah dilaksanakan, memberikan saran-saran dan rekomendasi kepada Manajemen berdasarkan hasil audit yang dilakukan. Pada tahun buku 2013 Departemen Internal Audit telah melakukan pemeriksaan terhadap seluruh kantor pusat dan cabang Perusahaan dan telah memberikan laporan hasil pemeriksaan, saran-saran serta rekomendasinya kepada Manajemen.

Sekretaris Perusahaan

Perusahaan membentuk dan menunjuk Sekretaris Perusahaan dimana tugas dan fungsinya mengacu pada Peraturan nomor IX.1.4 Lampiran Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) nomor Kep-63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996, tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan dan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta nomor Kep-339/BEJ/07-2001 tanggal 20 Juli 2001 yang telah dirubah dengan KEP-035/BEJ/07/2004 tanggal 19 Juli 2004 tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat. Perusahaan membentuk dan menunjuk Sekretaris Perusahaan sesuai dengan tujuan untuk melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

Adapun tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan dalam Perusahaan, adalah sebagai berikut;1. Mengikuti perkembangan di Pasar Modal khususnya untuk peraturan-peraturan yang berlaku;2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas informasi yang dibutuhkan tentang Perusahaan;3. Memberikan masukan kepada Direksi Perusahaan untuk mematuhi ketentuan serta peraturan yang berlaku di Pasar Modal;4. Sebagai penghubung / contact person antara Perusahaan dengan Otoritas Jasa Keuangan (ex. Bapepam-LK), Bursa Efek dan masyarakat.

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

The purpose and aim of the formation of the Audit Committee is to assist and provide input to the Board of Commissioners in implementing its function and responsibility of supervising the internal control system of the Company and accountability of the financial report of the Company. In this respect it is mainly to assert that the Company has fulfilled the rules and regulations of the effective laws in order to protect the interests of shareholders and other stakeholders.

The Audit Committee is chaired by Drs. Suhanda Wiraatmadja, with Mharta Octarina and Yoga Suryo Prabowo as members.

The activities of the Audit Committee in the 2013 fiscal year consisted of internal activities evaluation among others covering: analyzing financial report periodically issued by the Company, evaluating accountancy system and internal control, reviewing the Company’s obedience to rules and regulations of laws in the Capital Market sector and other laws in relation to the business operations of the Company, as well as reviewing external auditor activities that among others cover discussions about audit plans, corrections and audit result findings and comments and recommendations of external auditor.

Internal Audit

This department was formed to function as control center to prevent deviation and abuse of authority and assets of the Company and to increase the work productivity and financial performance of the Company. The Internal Audit Department has among others the task and responsibility to perform audit on financial notes and reports made and produced by the head office and branch offices, ensure that the specified system and procedures have been implemented, to give advice and recommendations to the Management based on the audit results. In the 2013 book year the Internal Audit Department has audited the head office and all branches and has submitted the audit result report, advice and recommendations to the Management.

Company Secretary

The Company formed and appointed a Company Secretary tasked and functioning according to Regulation Number IX.1.4 Attachment to the Decision of Capital Market Supervisory Board (Bapepam) Number Kep-63/PM/1996 dated January 17, 1996, regarding Formation of Company Secretary and Decision of the Board of Directors of the Jakarta Stock Exchange number Kep-339/BEJ/07-2001 dated July 20, 2001 amended by KEP-035/BEJ/07/2004 dated July 19, 2004 regarding listing of Shares and Equity Securities Other Than Shares Issued by Listed Company. The appointment of a Company Secretary conforms to the purpose of conducting good governance principles.

The task and function of the Company Secretary in the Company is as follows:1. Keeping updated on the development in Capital Market in particular the effective regulations;2. Serving the community by providing information about the Company;3. Provide input to the Board of Directors in order to comply with the provisions and regulations effective in the Capital Market;4. As contact person between the Company and Financial Service Authority (ex. Bapepam-LK), Stock Exchange and the community.

21Laporan TahunanAnnual Report 2013

Prestasi dan PenghargaanAwards & Achievements

GDS (GLOBAL DISTRIBUTION SYSTEM) / CRS (COMPUTERIZED RESERVATION SYSTEM)

Abacus Distribution System Abacus International

Best Performing Triple A AgencyTop Travel Agent Award

Genting International Hotel & Resorts Santika Hotel & Resorts

Best Supporting Travel AgentBest Supporting Travel Agent

HOTEL

Singapore Airlines Lufthansa Airlines Cathay Pacific Airways Air France – KLM Thai Airways Japan Airlines China Airlines British Airways Qantas Airways Austrian AirlinesUnited AirlinesAll Nippon Airways Qatar Airways Eva Airways Etihad AirwaysEmirates Airlines Srilanka Airlines Malaysia Airlines Garuda Indonesia Airways Sriwijaya Air

Top Agent AwardTop Agent AwardTop Agent AwardTop Agent AwardTop Agent AwardTop Agent AwardTop Agent AwardIn Recognition of Outstanding PerfomanceIn Recognition of Top Supporting AgentThe Best Supporting AwardSales Performance AwardSales Performance AwardTop Agent AwardTop Agent Best Supporter SalesPearl AwardTop Agent AwardBronze AwardTop Agent AwardThe Best Agent AwardThe Best Agent Award

AIRLINES AWARD

Travel Tourism Gasette (Asia) Gulliver Travel AssociatesAIG Insurance IndonesiaCertificate of Appreciation for Incentive Tour

Best Travel Agent IndonesiaBest Supporting AwardTop Travel AgentOrang Tua Group

Governor of DKI Singapore Tourism BoardHong Kong Tourism Board

Jakarta Adikarya Wisata 2004Most Valued Partner AwardHong Kong Top Producer Award

CORPORATE

GOVERNMENT

Laporan TahunanAnnual Report 2013

22

Aktifitas Penting 2013Important Activities 2013

Bakti Sosial di Panti Asuhan Adinda, 7 November 2013 / Social Activity on Adinda Orphanage, 7 November 2013

Pameran GATF, 13 -15 September 2013 / GATF Exhibition, 13 - 15 September 2013

Pameran Bayu Buana di Astindo, JCC 22 - 24 Maret 2013 / Bayu Buana Exhibition at Astindo, JCC 22 - 24 March 2013

Pameran Bayu Buana Holiday Travel Fair, Mal Puri Indah 12 - 14 April 2013 / Bayu Buana Exhibition at Holiday Travel Fair, Puri Indah Mall12 -14 April 2013

Pameran Bayu Buana di Mal Puri Indah, 3 -9 Juni 2013 /Bayu Buana Exhibition at Puri Indah Mall, 3 - 9 June 2013

Bakti Sosial di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2, 7 November 2013 / Social Activity on Social Institution Tresna Werdha Budi Mulia 2, 7 November 2013

RUPS Tahunan dan Luar Biasa, Menara Peninsula Hotel, 30 April 2013/ Annual General Meeting and Extraordinary at Menara Peninsula Hotel, 30 April 2013

Rapat Kerja Tahunan, 18 - 19 April 2013, Hotel Yasmin - Puncak / Annual Meeting, 18 - 19 2013, Yasmin Hotel - Puncak.

23Laporan TahunanAnnual Report 2013

Tur Bayu Buana ke Mancanegara Over the World Tour of Bayu Buana

Asia

Bangkok, Pattaya, Phuket, Singapore, Hong Kong, Vietnam, Disneyland, Disney Hollywood Hotel, The Venetian Macau, Taipei, Hualien, Kaohsiung, Taichung, Sun Moon Lake, Tamshui, Yehliu, Chiufen, Tokyo, Disneysea, Kawaguchi, Mt. Fuji, Hamamatsu, Toyohashi, Kyoto, Osaka, Universal Studio, Kansai, Seoul, Nami Island, Mt. Sorak, Danyang Uiseong

China

Europe America, Africa & Australia

Beijing, Shanghai, Shenzhen, Nanjing, Wuxi, Suzhou, Hangzhou, Zhouzhuang, Huangshan, Hangzhou, Guilin, Yangshuo

Amsterdam, Cologne, Frankfurt, Lucerne, Mt. Titlis, Titisee, Dijon, Paris, London, Rome, Pisa, Florence, Prato, Venice, Euro Disneyland, Brussel, Dusseldorf, Athens, Saronic Cruise, Istanbul, Bosphorus Cruise, Berlin, Moscow, Dubai

Victoria Peak Hongkong

Ha Long Bay Vietnam

Neuschwentein CastleGermany

ColosseumRome

WindmillHolland

Lake TaupoNew Zealand

Table MoutainCape Town

Opera HouseSydney

San Francisco Bridge

London Bridge

Mt. Fuji Japan Huanglong Cave

King’s Palace - Beijing

Temple of Heaven

Beijing Olympic Stadium

Grand PalaceThailand

San Fransisco, Monterey Bay, Fresno, Las Vegas, Anaheim, Disneyland, Universal Studios, Los Angeles, Johanesburg, Pretoria, Mabula, Sun City, Cape Town,Knysna, Oudtshoorn, Melbourne, Brisbane, Goldcoast, Tangalooma, Dreamworld, Movie World, Sydney, Canberra, Cairo, South Africa, New Zealand

Laporan TahunanAnnual Report 2013

24

Daftar Kantor Bayu Buana dan Anak PerusahaanList of Bayu Buana’s Offices and Subsidiaries

PT BAYU BUANA TbkJl. Ir. H. Juanda III No. 2, Jakarta 10120, IndonesiaTelp : 021 – 2350 9999 – Fax : 021 – 351 7432E-mail : [email protected] : www.bayubuanatravel.com

KANTOR di JAKARTA / OFFICES in JAKARTA

TOUR CENTRE Jl. Ir. H. Juanda III No. 2Jakarta 10120P : 021 – 2350 9999 | F : 021 – 351 7432E : [email protected]

EQUITY TOWERGround Floor Unit B1 (Lobby) Sudirman Central Business District (SCBD) Jl. Jend. Sudirman Kav.52-53 Jakarta 12190 P : 021 - 2903 5010 | F : 021 - 2903 5040 E : [email protected]

KELAPA GADING PERMAIJl. Kelapa Gading Boulevard Blok QA III No. 16, Jakarta 14240 P : 021 - 452 8720 | F : 021 - 452 2843 E : [email protected]

KEMANGJl. Kemang Raya No.6B Jakarta 12730 P : 021 - 7179 0662 | F : 021 - 7179 1586 E : [email protected]

KANTOR di LUAR JAKARTA / OFFICES OUTSIDE JAKARTA

BOGORGedung Puri Begawan Jl. Raya Pajajaran No. 5 - 7 Bogor 16142 P : 0251 - 838 3377 | F : 0251 - 838 3379 E : [email protected]

CILEGONJl. S.A. Tirtayasa No. 17 B Cilegon 42414 P : 0254 - 398 663 | F : 0254 - 392 948 E : [email protected]

JAKARTAPT BUANA GELAR PARIWICARA2nd Floor Jl. Ir. H. Juanda III No. 2Jakarta 10120P : 021 – 2350 9999E : [email protected]

MAL ALAM SUTERALower Ground Floor – 07AJl. Jalur Sutera Barat Kav. 16Serpong – Tangerang 15325P : 021 – 304 49166 | F : 021 – 304 49165E : [email protected]

MAL EMPORIUM2nd Floor Unit 2-32Jl. Pluit Selatan Raya, Jakarta Utara 14440P : 021 - 6667 6266 | F : 021 - 6667 6276E : [email protected]

MAL PONDOK INDAHGround Floor # 31 (Bank Mall)Jl. Metro Duta Niaga – Pd. IndahJakarta 12310P : 021 - 750 6837 | F : 021 - 750 7041E : [email protected]

MAL TAMAN ANGGREKBasement Level P2 / 20Jl. Let. Jend. S. Parman Kav. 21,Jakarta 11470P : 021 - 563 9171 | F : 021 - 563 9252E : [email protected]

MENARA THAMRIN24th Floor Suite 2402Jl. M.H. Thamrin Kav. 3, Jakarta 10250P : 021 – 315 7927 | F : 021 – 230 0907E : [email protected]

PERKANTORAN HIJAU ARKADIAJl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 88Jakarta 12520• Menara C Ground Floor Suite 102 P : 021 - 782 7682 | F : 021 - 782 7681 E : [email protected]• Menara F Ground Floor P : 021 - 781 6612 | F : 021 - 781 6362 E : [email protected]

NATIONAL CORPORATE DIVISIONJl. Ir. H. Juanda III No. 10AJakarta Pusat 10120P : 021 - 2350 9911 | F : 021 - 380 8287E : [email protected]

BANDUNGJl. Pasir Kaliki No. 150 DBandung 40171 P : 022 - 421 1711 | F : 022 - 421 4455E : [email protected]

SURABAYAJl. R. A. Kartini No. 121 B, Surabaya 60264P : 031 - 561 5678 | F : 031 - 563 4949E : [email protected]

BALIRuko Sunset Indah II No. 5819 Sunset Road, Kuta – Bali 80361P : 0361 - 755 788 | F : 0361 - 754 311E : [email protected]

BALIKPAPANJl. Jend. Sudirman STALKUDA No. 9DBalikpapan 76114P : 0542 - 721 4466 | F : 0542 – 721 4470E : [email protected]

BALIPT BAYU BUANA TRANSPORTRuko Sunset Indah II No. 5819 Sunset Road, Kuta 80361 – BaliP : 0361 - 755 788F : 0361 - 754 311E : [email protected]

JAKARTAPT DUTA BUANA EXPRESSJl. Ir. H. Juanda III No.2Jakarta 10120P : 021 - 3483 1525F : 021 - 3483 1661E : [email protected] [email protected]

JAKARTAPT KHARISMA ADIWIBAWA TOUR & TRAVELJl. Ir. H. Juanda III No.2Jakarta 10120P : 021 – 2350 9999F : 021 – 351 7432

KANTOR ANAK PERUSAHAAN / SUBSIDIARY OFFICES

JAKARTAPT DHARMA BUANA EXPERINDOJl. Ir. H. Juanda III No.2Jakarta 10120P : 021 - 3483 1550, 3483 1707F : 021 - 3483 1661E : [email protected] [email protected]

Capital Market Supporting Institutions and Professionals

25Laporan TahunanAnnual Report 2013

List of Bayu Buana’s Offices and SubsidiariesLembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal

Capital Market Supporting Institutions and Professionals

Akuntan Publik / Public AccountantAryanto, Amir Jusuf, Mawar & SaptotoPlaza ABDA Lt. 10 & 11Jl. Jenderal Sudirman Kav. 59Jakarta 12190

Notaris / NotaryPaulus Widodo Sugeng Haryono, SHJl. Tanjung Duren Timur VI No. 207Jakarta 11470

Biro Administrasi Efek / Share RegistrarPT. Electronic Data Interchange IndonesiaWisma SMR, Lt. 10Jl. Yos Sudarso Kav. 89Jakarta 14350

Wat Arun - Thailand

Amsterdam - Netherland

Galeries Lafayette - Paris

Laporan TahunanAnnual Report 2013

26

Tanggungjawab Laporan Tahunan 2013Statement of Annual Report’s Responsibility 2013

SURAT PERNYATAANANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

TENTANGTANGGUNGJAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN

PERIODE JANUARI-DESEMBER 2013PT BAYU BUANA Tbk.

Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Bayu Buana Tbk tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggungjawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

STATEMENT LETTERBOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS

ABOUTRESPONSIBILITY FOR THE ANNUAL REPORT

PERIOD JANUARY-DECEMBER 2013PT BAYU BUANA Tbk.

We the undersigned hereby declare that all information in the annual report of PT Bayu Buana Tbk. in 2013 has been fully and solely responsible for the accuracy of the content of the company’s annual report.

This statement letter is made truthfully.

Susanna KusnowoKomisaris / Commissioner

Suhanda WiraatmadjaKomisaris Independen

/ Independent Commissioner

Thio Gwan Po MickyKomisaris Utama

/ President Commissioner

Pranowo GumuliaDirektur Utama / President Director

Indrawan SutanudjajaDirektur / Director

Hardy Karuniawan Direktur / Director

Agustinus Kasjaya Pake SekoDirektur / Director

Dewan Komisaris / Board of Commissioners

Direksi / Board of Directors

Jakarta, 1 April / April 1st ,2014

27Laporan TahunanAnnual Report 2013

Laporan KeuanganFinancial Report

Laporan Keuangan Konsolidasian PT Bayu Buana Tbk dan Entitas Anak.Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

Consolidated Financial Statements of PT Bayu Buana Tbk and Subsidiaries.For the Years Ended December 31, 2013 and 2012.

Surat Pernyataan Direksi

Laporan Auditor Independen

Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal

31 Desember 2013 dan 2012

Laporan Posisi Keuangan

Laporan Laba Rugi Komprehensif

Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan Arus Kas

Catatan Atas Laporan Keuangan

Directors’ Statement Letter

Independent Auditors’ Report

Consolidated Financial StatementsFor The Years EndedDecember 31, 2013 and 2012

Statements of Financial Position

Statements of Comprehensive Income

Statements of Changes in Equity

Statements of Cash Flows

Notes to the Financial Statements

Daftar IsiTable of Contents

1

2

3

4

5

SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORANKEUANGAN KONSOLIDASIAN PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

DIRECTORS’ STATEMENT LETTERRELATING TO THE RESPONSIBILITY ON THECONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012

PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES

Kami yang bertanda tangan dibawah ini/We, the undersigned:

Nama/NameAlamat Kantor/Office address Alamat domisili sesuai KTP/Domicile as stated in ID CardNomor Telepon/Phone NumberJabatan/Position

Nama/NameAlamat Kantor/Office address Alamat domisili sesuai KTP/Domicile as stated in ID CarNomor Telepon/Phone Number Jabatan/Position

: Pranowo Gumulia: Jl. Ir. H. Juanda lll No. 2 A - Jakarta Pusat 10120: Jl. Pulau Putri Raya No. 16 RT 002/009 Kembangan Utara,

: 021 - 2350 9999: Direktur Utama / President Director

: Hardy Karuniawan: Jl. Ir. H. Juanda lll No. 2 A - Jakarta Pusat 10120: Jl. Asoka Blok M3 RT 006/012 Duri Kosambi Cengkareng Jakarta Barat : 021 - 2350 9999 : Direktur / Director

Menyatakan bahwa/state that:

Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian PT. Bayu Buana Tbk dan Entitas Anak.

Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia;

Semua informasi dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan telah dimuat secara lengkap dan benar;Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material; dan

Kami bertanggung jawab atas sistem pengendalian internPerusahaan.

We are responsible for the preparation and the presentation of the consolidated financial statements of PT. Bayu Buana Tbk and Subsidiaries.

All information contained in the Company’s consolidated financial statements is complete and correct;The Company’s consolidated financial statements do not contain misleading material information or facts, do not omit material information and facts;

We are responsible for the Company internal control system.

This statement letter is made truthfully.

Jakarta, 14 Maret/March 14, 2014Atas Nama dan Mewakili Direksi/On Behalf of the Board of Directors

Pranowo GumuliaDirektur Utama/President Director

Hardy KaruniawanDirektur / Director

PT. BAYU BUANA Tbk.Head Office : Jl. Ir. H. Juanda III No.2 Jakarta 10120. INDONESIA Telp. (021) 2350 9999 Fax. (021) 351 7432, 386 1955 Website : www.bayubuanatravel.com E-mail : [email protected]

1.

2.

a.

b.

1.

2.

3.

4.

a.

b.

Jakarta Barat

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

The Company’s consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards;

3.

4.

Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian PT Bayu Buana Tbk (“Perusahaan”) dan entitas anaknya terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2013,serta laporan laba-rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dansuatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.

Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan konsolidasian Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang bebas dan kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

Tanggung jawab auditorTanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan konsolidasian tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakahlaporan keuangan konsolidasian tersebut bebas dari kesalahan penyajian material.

We have audited the accompanying consolidated financial statements of PT Bayu Buana Tbk (“Company”) and its subsidiaries, which comprise the consolidated statement of financial position as of December 31, 2013, and the consolidated statements of comprehensive income, changes in equity, and cash flows for the year then ended, and a summary of significant accounting policies and other explanatory information.

Management’s responsibility for the consolidated financial statements Management is responsible for the preparation and fairpresentation of such consolidated financial statementsin accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, and for such internal control as management determines is necessary to enable the preparation of consolidated financial statements that are free from material misstatement, whether due to fraud or error.

Auditor’s responsibility Our responsibility is to express an opinion on such consolidated financial statements based on our audit. We conducted our audit in accordance with Standard on Auditing established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we comply with ethical requirements and plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether such consolidated financial statements are free from material misstatement.

Laporan Auditor Independen/ Independent Auditor’s Report

Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi/ The Shareholders, Board of Commissioners, and Directors

PT Bayu Buana Tbk

Nomor/Number : R/126.AGA/raf.1/2014

Bank Indonesia : 063

RSM AAJ Associates is a member of the RSM network. Each member of the RSM networkis an independent accounting and advisory firm which practices in its own right.The RSM network is not itself a separate legal entity in any jurisdiction.

Kantor Akuntan PublikAryanto, Amir Jusuf, Mawar & SaptotoRSM AAJ AssociatesPlaza ASIA, 10th FloorJl. Jend. Sudirman Kav. 59 Jakarta 12190 - IndonesiaT +62 21 5140 1340, F +62 21 5140 1350www.rsm.aajassociates.com

An audit involves performing procedures to obtain audit evidence about the amounts and disclosures in the consolidated financial statements. The procedures selected depend on the auditors’ judgment, including the assessment of the risks of material misstatement of the consolidated financial statements, whether due to fraud or error. In making those risk assessments, the auditor consider internal control relevant to the entity’s preparation and fair presentation of the consolidated financial statements in order to design audit procedures that are appropriate in the circumstances, but not for the purpose of expressing an opinion on the effectiveness of the entity’s internal control. An audit also includes evaluating the appropriateness of accounting policies used and the reasonableness of accounting estimates made by management, as well as evaluating the overall presentation of the consolidated financial statements.

We believe that the audit evidence we have obtained issufficient and appropriate to provide a basis for our audit opinion.

OpinionIn our opinion, the accompanying consolidated financial statements present fairly, in all material respects, the consolidated financial position of PT Bayu Buana Tbk and its subsidiaries as of December 31, 2013, and their consolidated financial performance and cash flows for the year then ended, in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.

Riki AfrianofNomor Izin Akuntan Publik: AP.1017/

Public Accountant License Number: AP.1017

Jakarta, 14 Maret / March 14, 2014

Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan konsolidasian, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan konsolidasian secarakeseluruhan.

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.

Opini Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Bayu Buana Tbk dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2013, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar AkuntansiKeuangan di Indonesia.

Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements D1/March 25, 2014 1 Paraf/Approved:

PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

As of December 31, 2013 and 2012 (In Full Rupiah)

ASET Catatan/ 2013 2012 ASSETS

Notes Rp Rp

ASET LANCAR CURRENT ASSETSKas dan Setara Kas 2.d, 2.e, 2.q,3, 26, 27 205,843,369,383 141,383,029,704 Cash and Cash EquivalentsPiutang Usaha 2.d, 2.q, 4, 26, 27 89,752,080,379 95,778,753,097 Trade ReceivablesAset Keuangan Lancar Lainnya 2.d, 2.f, 2.q, 5, 26, 27 7,459,088,670 7,114,916,168 Other Current Financial AssetsPajak Dibayar di Muka 14.a 7,014,489 34,479,479 Prepaid TaxesBiaya Dibayar di Muka 2.h, 6 6,822,697,738 5,851,432,908 Prepaid ExpensesUang Muka 7 19,279,814,645 9,122,934,475 AdvancesTotal Aset Lancar 329,164,065,303 259,285,545,831 Total Current AssetsTotal Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON CURRENT ASSETSAset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 2.q, 8, 24 81,728,000,000 42,709,940,000 Other Non Current Financial AssetsPiutang Pihak Berelasi 2.q, 24, 26 639,789,000 1,503,712,000 Due from Related Parties Due from Related Parties Properti Investasi 2.j, 2.m, 9 19,547,793,072 19,567,272,980 Investment PropertyAset Tetap 2.i, 2.m, 10 20,548,433,354 21,135,795,426 Fixed AssetsAset Tidak Lancar Lainnya 11 1,100,245,398 1,187,399,039 Other Non Current AssetsAset Pajak Tangguhan 14.c 953,037,706 1,186,251,654 Deferred Tax AssetsTotal Aset Tidak Lancar 124,517,298,530 87,290,371,100 Total Non Current Assets

TOTAL ASET 453,681,363,834 346,575,916,931 TOTAL ASSETS

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIESUtang Usaha 2.d, 2.q, 12, 26, 27 166,659,320,453 129,398,801,016 Trade PayablesUtang Pajak 2.l, 14.d 4,852,825,252 3,658,899,320 Taxes PayableBagian Lancar atas Pendapatan Diterima di Muka 745,485,214 782,739,736 Current Portion of Long Term Deferred IncomeBeban Akrual 2.q, 2.r, 15 712,732,399 486,178,599 Accrued ExpensesUtang Lain-lain dan Uang Diterima di Muka 2.d, 2.q, 13, 26, 27 54,977,733,806 41,449,685,592 Others Payable and Advance ReceiptsTotal Liabilitas Jangka Pendek 227,948,097,124 175,776,304,263 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON CURRENT LIABILITIESPendapatan Diterima di Muka Jangka Panjang 596,723,259 1,592,280,778 Long Term Deferred IncomeLiabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 2.o, 16 3,349,440,196 4,542,293,628 Long Term Employees Benefit LiabilitiesLiabilitas Pajak Tangguhan 2.l, 14.c -- 416,996 Deferred Tax LiabilitiesTotal Liabilitas Jangka Panjang 3,946,163,455 6,134,991,402 Total Non Current Liabilities

Total Liabilitas 231,894,260,579 181,911,295,665 Total Liabilities

EKUITAS EQUITYEkuitas yang Dapat Distribusikan kepada Equity Attributable to Owners of

Pemilik Entitas Induk the ParentModal Saham - Nilai Nominal Rp 500 per Saham Capital Stock - Par Value of Rp 500 per Share

Modal Dasar - 960.000.000 Saham Authorized Capital - 960,000,000 SharesModal Ditempatkan dan Disetor - 353.220.780 Saham 17 176,610,390,000 176,610,390,000 Issued and Fully Paid Capital - 353,220,780 Shares

Saldo Laba (Defisit) Retained Earnings (Deficits)Telah Ditentukan Penggunaannya 51,583,000 51,583,000 AppropriatedBelum Ditentukan Penggunaannya (28,012,808,836) (48,463,820,851) Unappropriated

Pendapatan Komprehensif Lainnya 8, 25 70,855,200,000 34,837,140,000 Other Comprehensive IncomeTotal Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Total Equity Attributable to the Owners of the

Entitas Induk 219,504,364,165 163,035,292,149 ParentEntitas IndukKepentingan Non Pengendali 1.c, 2.c, 28 2,282,739,090 1,629,329,117 Non - Controlling InterestTotal Ekuitas 221,787,103,255 164,664,621,266 Total Equity

TOTAL LIABILITIESTOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 453,681,363,834 346,575,916,931 AND EQUITY

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements D1/March 25, 2014 2 Paraf/Approved:

PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012

(In Full Rupiah)

Catatan/ 2013 2012Notes Rp Rp

PENDAPATAN 2.k, 18 1,606,656,067,722 1,528,573,317,036 REVENUESBEBAN POKOK PENJUALAN 2.k, 19 1,518,803,565,363 1,452,590,988,683 COST OF REVENUESLABA KOTOR 87,852,502,359 75,982,328,353 GROSS PROFIT

Beban Usaha 2.k, 20 (68,440,857,777) (59,376,437,919) Operating ExpensesPendapatan Lainnya 2.k, 21.a 10,652,488,595 7,262,213,358 Others IncomeBeban Lainnya 2.k, 21.b (2,662,003,201) (1,647,787,290) Others Expense

LABA USAHA 27,402,129,976 22,220,316,502 OPERATING INCOMEBeban Keuangan 2.k, 22 (102,964,285) (88,205,512) Finance Costs

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 27,299,165,691 22,132,110,990 INCOME BEFORE INCOME TAX

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2.l, 14.b (6,194,743,702) (5,606,332,184) INCOME TAX EXPENSES

LABA TAHUN BERJALAN 21,104,421,989 16,525,778,806 INCOME FOR THE YEAR

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOMEKeuntungan dari Pengukuran Kembali Aset Keuangan Gain From Changes in Fair Value of

yang Dikategorikan sebagai Tersedia untuk Dijual 8 36,018,060,000 29,326,180,000 Available for Sale Securities

Total Pendapatan Komprehensif Lain 36,018,060,000 29,326,180,000 Total Other Comprehensive Income

TOTAL PENDAPATAN KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOMETAHUN BERJALAN 57,122,481,989 45,851,958,806 FOR THE YEAR

Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada: Income for The Year Attrributable to:Pemilik Entitas Induk 20,451,012,016 16,708,349,490 Owners of the Parent Kepentingan Non-Pengendali 1.c, 2.c, 28 653,409,973 (182,570,684) Non-Controlling Interest

21,104,421,989 16,525,778,806

Total Laba Komprehensif yang Dapat Total Comprehensive Incomediatribusikan kepada: Attributable to:Pemilik Entitas Induk 56,469,072,016 46,034,529,490 Owners of the ParentKepentingan Non-Pengendali 653,409,973 (182,570,684) Non-Controlling Interest

57,122,481,989 45,851,958,806

LABA PER SAHAM DASAR / DILUSIAN 2.n, 23 57.90 47.30 BASIC/DILUTED EARNINGS PER SHARE

Catat

an te

rlamp

ir mer

upak

an ba

gian y

ang t

idak t

erpis

ahka

n dar

i Th

e ac

comp

anyin

g no

tes f

orm

an

integ

ral p

art o

f the

se

lapor

an ke

uang

an ko

nsoli

dasia

n sec

ara k

eselu

ruha

n

cons

olida

ted

finan

cial s

tate

men

ts D1

/Mar

ch 25

, 201

4 3

Pa

raf/A

ppro

ved:

PT B

AYU

BU

ANA

Tbk

PT B

AYU

BU

AN

A T

bk

DAN

EN

TITA

S AN

AK

AN

D S

UB

SID

IAR

IES

LAPO

RAN

PER

UB

AHAN

EK

UIT

AS

CO

NSO

LID

ATE

D S

TATE

MEN

TS O

F K

ON

SOLI

DAS

IAN

C

HA

NG

ES IN

EQ

UIT

Y Un

tuk T

ahun

-tahu

n yan

g Ber

akhir

Fo

r the

Yea

rs E

nded

pa

da T

angg

al 31

Des

embe

r 201

3 dan

2012

De

cem

ber 3

1, 2

013

and

2012

(D

alam

Rupia

h Pen

uh)

(In F

ull R

upiah

)

Kepe

ntin

gan

Tota

l Eku

itas/

Non

Tota

l Equ

ityCa

tata

n/

Note

sMo

dal

Sald

o La

ba/ R

etain

ed E

arni

ngs

Pend

apat

anTo

tal E

kuita

s/Pe

ngen

dali/

Note

sDi

tem

patk

anDi

tent

ukan

Belu

mKo

mpr

ehen

sifTo

tal E

quity

Non-

dan

Dise

tor

Peng

guna

anny

a/Di

tent

ukan

Lain

nya/

Cont

rollin

gPe

nuh/

Appr

opria

ted

Peng

guna

anya

/Ot

her

Inte

rest

sIss

ued

and

Unap

prop

riate

dCo

mpr

ehen

sive

Fully

Paid

of

Inco

me

Capi

tal

RpRp

RpRp

RpRp

Rp

Sald

o pe

r 31 D

esem

ber 2

011

176,6

10,39

0,000

51

,583,0

00

(65,1

72,17

0,341

)5,5

10,96

0,000

11

7,000

,762,6

59

(148

,100,1

99)

116,8

52,66

2,460

Ba

lance

as o

f Dec

embe

r 31,

2011

Non P

enge

ndali

dari P

endir

ianNo

n-Co

ntro

lling

Inte

rest

from

New

Entita

s Ana

k Ba

ru28

--

--

--

--

--

1,960

,000,0

00

1,960

,000,0

00

Esta

blish

ed S

ubsid

iary

Laba

Kom

preh

ensif

Tah

un B

erjal

an--

--

16

,708,3

49,49

0 29

,326,1

80,00

0 46

,034,5

29,49

0 (1

82,57

0,684

)45

,851,9

58,80

6 C

ompr

ehen

sive

Inco

me F

or th

e Ye

ar

Sald

o pe

r 31 D

esem

ber 2

012

176,6

10,39

0,000

51

,583,0

00

(48,4

63,82

0,851

)34

,837,1

40,00

0 16

3,035

,292,1

49

1,629

,329,1

17

164,6

64,62

1,266

Ba

lance

as o

f Dec

embe

r 31,

2012

Laba

Kom

preh

ensif

Tah

un B

erjal

an--

--

20

,451,0

12,01

6 36

,018,0

60,00

0 56

,469,0

72,01

6 65

3,409

,973

57,12

2,481

,989

Com

preh

ensiv

e In

come

For

the

Year

Sald

o pe

r 31 D

esem

ber 2

013

176,6

10,39

0,000

51

,583,0

00

(28,0

12,80

8,836

)70

,855,2

00,00

0 21

9,504

,364,1

65

2,282

,739,0

90

221,7

87,10

3,255

Ba

lance

as o

f Dec

embe

r 31,

2013

Ekui

tas Y

ang

Dapa

t Diat

ribus

ikan

kepa

da P

emilik

Ent

itas I

nduk

/Eq

uity

Attr

ibut

able

to O

wner

of t

he P

aren

t

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements D1/March 25, 2014 4 Paraf:

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Catatan/ 2013 2012Notes Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIESPenerimaan dari Pelanggan 1,612,623,280,501 1,503,163,640,545 Cash Received from CustomersPembayaran Pajak (7,518,053,577) (5,619,133,526) Payment for Income TaxPembayaran kepada Karyawan dan Pemasok (1,539,045,670,955) (1,469,241,059,469) Cash Paid to Employees and SuppliersArus Kas Bersih Diperoleh dari Net Cash Flows Provided by

Aktivitas Operasi 66,059,555,969 28,303,447,550 Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIESPencairan Investasi Jangka Pendek -- 12,565,840,000 Withdrawal of Short Term InvestmentPenerimaan Bunga 3,340,781,450 2,833,013,064 Interest ReceivedHasil Penjualan Aset Tetap 10 414,200,000 1,000,000 Proceeds from Sale of Fixed AssetsPembelian Obligasi (3,000,000,000) -- Purchase of BondsPembayaran Uang Muka Pembelian Aset Tetap (10,595,000) (126,500,000) Advance Payment for Purchase of Fixed AssetsPembelian Aset Tetap dan Properti Investasi 9, 10 (3,210,463,622) (3,369,648,076) Acquisition Fixed Assets and Investment PropertyPenempatan Investasi Jangka Pendek (939,977,580) (175,822,420) Placement in Short Term InvestmentArus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Net Cash Flows Provided by (Used in)

Aktivitas Investasi (3,406,054,752) 11,727,882,568 Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIESPenerimaan dari Pihak Berelasi 2,361,066,779 9,696,464,767 Cash Received from Related PartiesPembayaran kepada Pihak Berelasi (3,094,922,459) (10,191,807,403) Cash Paid to Related PartiesArus Kas Bersih Digunakan untuk Net Cash Flows Used in

Aktivitas Pendanaan (733,855,680) (495,342,636) Financing Activities

KENAIKAN BERSIH KAS DAN NET INCREASE IN CASH SETARA KAS 61,919,645,537 39,535,987,482 AND CASH EQUIVALENTS

DAMPAK PERUBAHAN KURS TERHADAP EFFECTS OF FLUCTUATION IN EXCHANGEKAS DAN SETARA KAS 2,540,694,142 1,375,392,760 RATES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS

SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTSAWAL TAHUN 141,383,029,704 100,471,649,462 AT THE BEGINNING OF THE YEAR

SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTSAKHIR TAHUN 205,843,369,383 141,383,029,704 AT THE END OF THE YEAR

KAS DAN SETARA KAS TERDIRI DARI: 2.d, 2.e, 3 CASH AND CASH EQUIVALENTS CONSIST OF:Kas 6,351,152,708 8,805,037,123 Cash on HandBank 117,952,965,675 65,504,991,581 Cash in BanksDeposito Berjangka 81,539,251,000 67,073,001,000 Time DepositsTotal 205,843,369,383 141,383,029,704 Total

Tambahan informasi aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas disajikan pada Catatan 30.

Additional information of non cash activities is presented in Note 30.

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 5 paraf:

1. U m u m 1. General 1.a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Bayu Buana Tbk (Perusahaan) berkedudukan di Jakarta, didirikan berdasarkan Akta Notaris Didi Sudjadi, SH, No. 22 tanggal 17 Oktober 1972. Akta tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 29 tanggal 12 April 1977, tambahan No. 225 Tahun 1977. Berdasarkan Akta Notaris Adam Kasdarmadji, SH No. 311 tanggal 30 April 1996, notaris di Jakarta, nama Perusahaan telah diubah dari PT Bayu Buana menjadi PT Bayu Buana Tbk sehubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan kepada publik.

1.a. Establishment and General Information PT Bayu Buana Tbk (the Company), is domiciled in Jakarta, was established under Notarial Deed No. 22 of Didi Sudjadi, SH, dated October 17, 1972. The deed was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 29 dated April 12, 1977 supplement No. 225 Year 1977. Based on the Notarial Deed No. 311 of Adam Kasdarmadji, SH dated April 30, 1996, a notary in Jakarta, the Company’s name has been changed from PT Bayu Buana into PT Bayu Buana Tbk in relation to the initial public offering of the Company’s shares.

Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, No. 81 tanggal 14 Agustus 2008 mengenai penyesuaian seluruh anggaran dasar Perusahaan terhadap Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007. Perubahan anggaran dasar Perusahaan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU 92151.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 1 Desember 2008, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 13 Februari 2009 No. 13, Tambahan Berita Negara No. 4472.

The Company's article of association has been amended for several times, most recently by Notarial Deed No. 81 of Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, dated August 14, 2008 concerning amendment of the whole Company’s article of association to conform with Limited Liability Company Law No.40 Year 2007. This amendment was approved by Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in his decree No. AHU-92151.AH.01.02 Year 2008 dated December 1, 2008, and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia dated February 13, 2009 No. 13, Supplement to the State Gazette No. 4472.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, Perusahaan bergerak dalam bidang pelayanan jasa perjalanan wisata antara lain: menyusun dan menjual paket wisata luar negeri; menyelenggarakan dan menjual pelayaran wisata (cruise); menyelenggarakan pemanduan wisata (guiding and tour conducting); menyediakan fasilitas sewa mobil untuk wisatawan; menjual tiket/karcis sarana angkutan dan lain-lain; mengadakan pemesanan sarana wisata; dan mengurus dokumen-dokumen perjalanan sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku.

According to Article 3 of the Company’s article of association, the Company’s scope of activities includes: arranging and selling overseas tour packages; organizing and selling travel services for cruises; arranging tour guiding and tour conducting services; providing vehicle rental facilities for tourists; selling tickets for transportation and other purposes; providing tour reservation facilities; and preparing travel documents in accordance with the existing regulations.

Perusahaan berlokasi di Jalan Ir. H. Juanda III No. 2A, Jakarta Pusat dan telah beroperasi secara komersial sejak tahun 1972. Untuk mendukung kegiatan operasionalnya, Perusahaan memiliki 12 kantor cabang di Jakarta dan 6 kantor cabang di luar Jakarta yang tersebar di Bandung, Balikpapan, Bogor, Cilegon, Denpasar dan Surabaya.

The Company is located in Jalan Ir. H. Juanda. III No. 2A, Central Jakarta and has been operating commercially since 1972. To support its operational activities, the Company has 12 branch offices in Jakarta and 6 branch offices outside Jakarta which are in Bandung, Balikpapan, Bogor, Cilegon, Denpasar and Surabaya.

Perusahaan tidak memiliki entitas induk pengendali karena tidak terdapat pemegang saham yang memiliki porsi kepemilikan efektif atau hak suara di atas 50%.

The Company does not have a controlling parent entity since there are no stockholders that has effective ownership or voting rights above 50%.

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 6 paraf:

1.b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 30 Oktober 1989, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan penawaran umum efek kepada masyarakat sebanyak 2.000.000 saham.

1.b. The Company’s Public Offerings On October 30, 1989, the Company obtained effective notification to conduct an initial public offering of 2,000,000 shares.

Ringkasan pencatatan saham Perusahaan yang diterbitkan sejak tanggal penawaran umum perdana saham sampai dengan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

A summary of the listing of the Company’s share from the date of the initial public offering up to December 31, 2013 are as follow:

Tahun/ Years

Aktivitas Pencatatan Saham Perusahaan/ Listing Activities of The Company’s Share

Jumlah Saham yang Beredar Setelah Transaksi/

Total Outstanding Shares After Transactions

1995 Peningkatan modal dasar dari Rp 120 milyar menjadi Rp 480 milyar melalui

penawaran umum terbatas sebanyak 96.000.000 saham/ Increase in the authorized capital from Rp 120 billion to Rp 480 billion through the limited public offering of 96,000,000 shares.

120,000,000 1996 Penerbitan 10.909.091 saham bonus, setiap pemegang 11 saham lama

menerima 1 saham bonus / Issuance of 10,909,091 bonus shares, the holders of 11 old shares entitled to 1 bonus share.

130,909,091 Perubahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 menjadi Rp 500/ Stock split

from Rp 1,000 to Rp 500.

261,818,182 1997 Penerbitan 37.402.598 saham bonus, setiap pemegang 7 saham lama

menerima 1 saham bonus / Issuance of 37,402,598 bonus shares, the holders of 7 old shares entitled for 1 bonus share.

299,220,780 2002 Pengeluaran 54.000.000 saham tanpa hak memesan efek terlebih dahulu/

Issuance of 54,000,000 shares without preemptive rights.

353,220,780

Aktivitas pencatatan saham Perusahaan di atas dan jumlah saham Perusahaan sebanyak 353.220.780 saham pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.

The above listing activities of the Company’s shares and the Company’s shares totaling 353,220,780 shares are listed in Indonesia Stock Exchange as of December 31, 2013 and 2012.

1.c Struktur Entitas Anak

Penyertaan saham Perusahaan pada entitas anak adalah sebagai berikut:

1.c. Subsidiaries’ Structure The Company’s investment in shares of stock of subsidiaries are as follows:

Entitas Anak/ Domisili/ Kegiatan Usaha/ Tahun Persentase 2013 2012Subsidiaries Domicile Business Activity Operasi Kepemilikan/ Rp Rp

Komersial/ OwnershipYear of Percentage

CommercialOperation %

PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel Jakarta Jasa Biro Perjalanan Wisata/

2012 51.00% 7,683,690,823 4,698,844,811

Travel BureauPT Duta Buana Express Jakarta Agen Penjualan Tiket

Penerbangan/2007 99.00% 2,012,378,266 1,602,013,264

Airlines Ticket Sales Agent

Total Aset/Total Assets

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 7 paraf:

Entitas Anak/ Domisili/ Kegiatan Usaha/ Tahun Persentase 2013 2012Subsidiaries Domicile Business Activity Operasi Kepemilikan/ Rp Rp

Komersial/ OwnershipYear of Percentage

CommercialOperation %

Total Aset/Total Assets

PT Dharma Buana Experindo Jakarta Agen Penjualan Tiket

Penerbangan/1986 74.50% 1,042,756,473 1,376,523,161

Airlines Ticket Sales Agent

PT Bayu Buana Transport Bali Transportasi/ Transportation

1990 99.00% 425,586,954 114,125,346

PT Alfaz Tour Jakarta Penyedia Jasa Umroh/ Belum Beroperasi/ 99.00% 300,000,000 300,000,000 Umrah Service Provider Not Yet Operating

PT Buana Gelar Pariwicara Jakarta Pengelola Konvensi/ Convention Organizer

1992 99.99% 29,924,620 30,370,671

PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel Pada tahun 2012, Perusahaan mengakuisisi PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel (KATT). KATT berdomisili di Jakarta dan menjalin kerjasama dengan agen perjalanan wisata dari China. Berdasarkan Akta Notaris Dwie Ponny Sulistiyan, SH, M.Kn, No. 1 tanggal 4 September 2012, Perusahaan memiliki kepemilikan sebanyak 2.040 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham atau sebesar 51%.

PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel In 2012, the Company acquired PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel (KATT). KATT is domiciled in Jakarta and formed a partnership with travel agents from China. Based on the Notarial Deed of Dwie Ponny Sulistiyan, SH, M.Kn, No. 1 dated September 4, 2012, the Company had 2,040 ownership shares with a par value of Rp1,000,000 per share or 51%.

1.d. Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Karyawan

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan berdasarkan Akta Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH No. 66 tanggal 8 Mei 2013 dan Akta No. 140 tanggal 16 Mei 2012, dari notaris yang sama, adalah sebagai berikut:

1.d. Board of Commissioners, Board of Directors, and Employees On December 31, 2013 and 2012, the composition of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors based on Notarial Deed No. 66 of Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, dated May 8, 2013 and Deed No. 140 from the same notary dated May 16, 2012, is as follows:

2013 2012Dewan Komisaris Board of CommissionersKomisaris Utama Thio Gwan Po Micky Tjan Soen Eng President CommissionerKomisaris Suhanda Wiraatmadja 1) Thio Gwan Po Micky 1) Commissioners

Susanna Kusnowo Suhanda Wiraatmadja 1)

Yanto Jayadi Wibisono Dewan Direktur Board of DirectorsDirektur Utama Pranowo Gumulia Pranowo Gumulia President DirectorDirektur Indrawan Sutanudjaja Indrawan Sutanudjaja Directors

Hardy Karuniawan Hardy KaruniawanAgustinus Kasjaya Agustinus Kasjaya

Pake Seko Pake Seko 1) Merangkap sebagai Komisaris Independen 1) Also act as an Independent Commissioner

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah karyawan tetap Perusahaan dan entitas anak masing-masing adalah sebanyak 448 dan 447 karyawan (tidak diaudit).

As of December 31, 2013 and 2012, the Company and subsidiaries have 448 and 447 permanent employees, respectively (unaudited).

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 8 paraf:

1.e. Komite Audit 1.e. Audit Committee Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Audit Committee as of December 31, 2013 and 2012 is as follows:

2013 2012

Ketua Suhanda Wiraatmadja Suhanda Wiraatmadja ChairmanAnggota Mharta Octarina Thio Gwan Po Micky Members

Yoga Suryo Prabowo Herlani Sunardi

1.f. Kepala Audit Internal dan Sekretaris Perusahaan Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Kepala Audit Internal dan Sekretaris Perusahaan masing-masing adalah Subur Budiyanto dan Henry Paul Lumoindong.

1.f. Head of Internal Audit and Corporate Secretary As of December 31, 2013 and 2012 Head of Internal Audit and Corporate Secretary are Subur Budiyanto and Henry Paul Lumoindong, respectively.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi 2. Summary of Significant Accounting Signifikan Policies 2.a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan

(SAK) Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI), serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” lampiran Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik.

2.a. Compliance to The Financial Accounting Standards (FAS) The Group’s consolidated financial statements has been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards which include the Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) and Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS) issued by the Financial Accounting Standards Board - Indonesian Institute of Accountants (FASB-IIA) and Regulations from Capital Market and Supervisory Board and Financial Institution (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 regarding the “Preparation of Financial Statements” attachment of Decree No. KEP-347/BL/2012 regarding presentation and disclosure of financial statements the issuer or public company.

2. b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan

Keuangan Konsolidasian Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas.

Laporan arus kas disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Mata uang fungsional dan penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah (Rp).

2.b. Basis of Measurement and Preparation of Consolidated Financial Statements The basis used in preparing the consolidated financial statements is historical cost, except for certain accounts which are measured based on another basis described in the related accounting policies for those accounts. The consolidated financial statements are prepared under the accrual basis of accounting except for the statement of cash flows. The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities The functional and presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp).

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 8 paraf:

1.e. Komite Audit 1.e. Audit Committee Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Audit Committee as of December 31, 2013 and 2012 is as follows:

2013 2012

Ketua Suhanda Wiraatmadja Suhanda Wiraatmadja ChairmanAnggota Mharta Octarina Thio Gwan Po Micky Members

Yoga Suryo Prabowo Herlani Sunardi

1.f. Kepala Audit Internal dan Sekretaris Perusahaan Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Kepala Audit Internal dan Sekretaris Perusahaan masing-masing adalah Subur Budiyanto dan Henry Paul Lumoindong.

1.f. Head of Internal Audit and Corporate Secretary As of December 31, 2013 and 2012 Head of Internal Audit and Corporate Secretary are Subur Budiyanto and Henry Paul Lumoindong, respectively.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi 2. Summary of Significant Accounting Signifikan Policies 2.a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan

(SAK) Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI), serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” lampiran Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik.

2.a. Compliance to The Financial Accounting Standards (FAS) The Group’s consolidated financial statements has been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards which include the Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) and Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS) issued by the Financial Accounting Standards Board - Indonesian Institute of Accountants (FASB-IIA) and Regulations from Capital Market and Supervisory Board and Financial Institution (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 regarding the “Preparation of Financial Statements” attachment of Decree No. KEP-347/BL/2012 regarding presentation and disclosure of financial statements the issuer or public company.

2. b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan

Keuangan Konsolidasian Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas.

Laporan arus kas disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Mata uang fungsional dan penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah (Rp).

2.b. Basis of Measurement and Preparation of Consolidated Financial Statements The basis used in preparing the consolidated financial statements is historical cost, except for certain accounts which are measured based on another basis described in the related accounting policies for those accounts. The consolidated financial statements are prepared under the accrual basis of accounting except for the statement of cash flows. The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities The functional and presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp).

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 9 paraf:

Standar akuntansi baru atau penyesuaian atas standar akuntansi yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2013, yang relevan terhadap Perusahaan adalah penyesuaian atas PSAK 60 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan". Perusahaan telah rnengevaluasi dampak yang ditimbulkan dan penyesuaian PSAK 60 tersebut tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Sementara itu, Revisi atas PSAK 38, “Kombinasi Bisnis pada Entitas Sepengendali” dan pencabutan atas PSAK 51, “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2013 tidak relevan, serta tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Grup dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan untuk periode berjalan atau tahun sebelumnya.

New accounting standard or improvement on accounting standard which is relevant to the Company and mandatory for the first time for the financial period beginning 1 January 2013 is the improvement on PSAK 60 (Revised 2010) “Financial Instrument: Disclosures”. The Company has evaluated the impact of the improvement on PSAK 60 to be immaterial to the consolidated financial statements.

Meanwhile, the revisions to PSAK 38, “Business Combinations on Entities under Common Control” and the withdrawal of PSAK 51, “Quasi Reorganizations” with an effective date of 1 January 2013 did not result in changes to the Group's accounting policies and had no effect on the amounts reported for the current period or prior financial years.

2.c. Prinsip-Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian Grup mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas yang dikendalikan secara langsung ataupun tidak langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50% seperti disebutkan pada Catatan 1.c.

Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: a. Kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai

perjanjian dengan investor lain; b. Kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan

operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;

c. Kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau

d. Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.

Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal periode pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas lain. Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif.

2.c. Principles of Consolidation The Group’s consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities in which the Company has ability to directly or indirectly exercise control with ownership percentage of more than 50%, as described in Note 1.c.

Control also exists when the parent owns half or less of the voting power of an entity when there is:

a. Power over more than half of the voting rights by

virtue of an agreement with other investors; b. Power to govern the financial and operating

policies of the entity under a statute or an agreement;

c. Power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or

d. Power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body.

The existence and effect of potential voting rights that exercisable or convertible on the date of the reporting period should be considered when assessing whether an entity has the power to govern financial and operating policies of another entity.

The entities are consolidated from the date on which effective control was transferred to the Company and are no longer consolidated when the Company ceases to have effective control.

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 10 paraf:

Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan-perusahaan di dalam Grup yang material telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Grup sebagai satu kesatuan. Kerugian pada entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali (KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup: menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill)

dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap

KNP; menghentikan pengakuan akumulasi atas selisih

kurs, yang dicatat pada ekuitas, jika ada; mengakui nilai wajar atas pembayaran yang diterima;

mengakui nilai wajar atas setiap investasi yang

tersisa; mengakui setiap surplus atau defisit pada laporan

laba rugi; dan mereklasifikasi bagian entitas induk atas komponen

yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya sebagai laba atau rugi atau laba ditahan.

KNP merupakan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang diatribusikan kepada kepemilikan atas ekuitas yang secara langsung atau tidak langsung tidak dimiliki oleh Perusahaan, yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan sebagai ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

2.d. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional dan pencatatan Grup. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan.

Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah wesel ekspor Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Kurs dari mata uang asing yang digunakan sebagai berikut:

The effects of all significant transactions and balances between companies within the Group have been eliminated in the consolidated financial statements to reflect the financial position and results of operations of the Group as one business entity. Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the non-controlling interest (NCI) even if such losses result in a deficit balance for the NCI.

In case of loss of control over a subsidiary, the Group: derecognizes the assets (including goodwill) and

liabilities of the subsidiary; derecognizes the carrying amount of any NCI; derecognizes the cumulative translation

differences recorded in equity, if any; recognizes the fair value of the consideration

received; recognizes the fair value of any investment

retained; recognizes any surplus or deficit in profit or loss;

and reclassifies the parent’s share of components

previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.

NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent entity.

2.d. Transactions and Balances in Foreign Currencies Accounting records is maintained in Rupiah currency which is the functional and reporting currency of the Group. Transactions involving foreign currencies are converted to Rupiah at the prevailing rate when the transactions are made.

At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are converted to Rupiah by using the Bank Indonesia average rate of exchange for export bills prevailing at those date. Rate of foreign currencies used are as follows :

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 11 paraf:

Keuntungan/kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dicatat sebagai laba atau rugi tahun berjalan

Resulting gains or losses from the conversion of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recorded as profit or loss in the current year.

2.e. Setara Kas Setara kas merupakan deposito yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan tidak dijaminkan.

2.e. Cash Equivalents Cash equivalents consist of time deposits with maturity not more than or equal to 3 (three) months since the date of placement and are not collateralized.

2.f. Investasi Jangka Pendek Investasi jangka pendek terdiri dari deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari 3 (tiga) bulan pada saat penempatan namun dijaminkan dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari 3 (tiga) bulan.

2.f. Short-term Investments Short term investments consist of time deposits with maturity period less than 3 (three) months from the date of placement and pledged and time deposit with maturity more than 3 (three) months.

2.g. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing beban dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).

2.g. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over the beneficial periods by using straight-line method.

2.h. Aset Tetap Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup telah menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011) “Aset Tetap”. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan terkait dalam laporan keuangan. Sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2011), Grup telah memilih model biaya untuk pengukuran aset tetapnya.

Aset tetap, setelah pengakuan awal, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan sebagai berikut:

2.h. Fixed Assets Effective on January 1, 2012, the Group has applied SFAS No. 16 (Revised 2011) “Fixed Assets”. The adoption of this revised SFAS has no significant impact on the related disclosures in the financial statements. In accordance with SFAS No. 16 (Revised 2011), the Group has choosen the cost model for the measurement of its fixed assets.

Fixed assets, after initial recognition, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/ Years

Bangunan 20 Buildings Dekorasi Gedung 5 – 20 Building Improvements Peralatan Kantor 5 Office Equipments Kendaraan Bermotor 5 Motor Vehicles

2013 2012 Rp Rp

Dolar Amerika (USD) 12,189.00 9,670.00 United States Dollar (USD) Dolar Singapura (SGD) 9,627.99 7,907.12 Singapore Dollar (SGD) Dolar Hongkong (HKD) 1,571.92 1,247.48 Hongkong Dollar (HKD) Dolar Australia (AUD) 10,875.66 10,025.39 Australian Dollar (AUD) Yen Jepang (JPY) 116.17 111.97 Japanese Yen (JPY) Euro Uni Eropa (EUR) 16,821.44 12,809.86 Europe Union Euro (EUR) Dolar Selandia Baru (NZD) 10,021.21 7,930.87 New Zealand Dollar (NZD) Ringgit Malaysia (MYR) 3,707.69 3,159.63 Malaysian Ringgit (MYR) Yuan China (CNY) 1,999.22 1,537.46 China Yuan (CNY)

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 12 paraf:

Tanah dinyatakan pada harga perolehan dan tidak disusutkan. Biaya legal awal untuk mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, biaya-biaya tersebut tidak didepresiasikan. Biaya terkait dengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan langsung ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian saat terjadinya biaya-biaya tersebut.

Land is stated at cost and is not depreciated. Initial legal costs incurred to obtain legal rights are recognized as part of the the acquisition cost of the land, and these cost are not depreciated. Cost related to renewal of landrights are recognized as intangible assets and amortized over the period of the landrights. The cost of maintenance and repairs is charged to consolidated statements of comprehensive income as incurred.

Grup melakukan evaluasi atas penurunan nilai aset tetap apabila terdapat peristiwa atau keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tetap tersebut kemungkinan tidak dapat dipulihkan. Bila nilai tercatat suatu aset melebihi estimasi jumlah terpulihkan, nilai aset tersebut diturunkan menjadi sebesar estimasi jumlah terpulihkan, yang ditentukan berdasarkan nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai.

Apabila suatu aset tetap tidak lagi digunakan atau dijual, nilai perolehan dan akumulasi penyusutan aset tersebut dikeluarkan dari pencatatannya sebagai aset tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diperhitungkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun yang bersangkutan. Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan di review setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

The Group evaluates its fixed assets for impairment whenever events and circumstances indicate that the carrying amount of the assets may not be recoverable. When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined based upon higher of fair value less cost to sell and value in use.

When assets are retired or otherwise disposed of, their costs and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current consolidated statements of comprehensive income. The estimated usefull lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimated accounted for on a prospective basis.

2.i. Properti Investasi

Properti investasi adalah properti yang dikuasai oleh pemilik atau penyewa melalui sewa pembiayaan untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti investasi dinyatakan berdasarkan model biaya yang dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset. Hak atas tanah tidak disusutkan dan disajikan sebesar biaya perolehan. Pemindahan ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, atau dimulai sewa operasi ke pihak lain.

2.i. Investment Property Investment property is property owned by the owner or lessee under a finance lease to earn rentals or for capital appreciation or both, rather than for use in the production or supply of goods or services or for administration purposes or sale in the ordinary course of business. Investment property is carried at costs model less its accumulated depreciation and accumulated loss of impairment asset value. Land rights are not depreciated and are carried at cost.

Transfer to investment property should be made when, and only when, there is a change in use, evidenced by the end of owner-occupation or commencement of an operating lease to another party.

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 13 paraf:

Pemindahan dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual. Untuk pemindahan dari properti investasi ke properti yag digunakan sendiri, Grup menggunakan metode biaya pada tanggal perubahan penggunaan. Jika properti yang digunakan menjadi properti investasi, Grup mencatat properti investasi tersebut sesuai dengan kebijakan aset tetap sampai dengan saat tanggal terakhir perubahan penggunaannya.

Transfers from investment property shall be made when, and only when, there is a change in use, evidenced by commencement of owner-occupation or commencement of development with a view to sell. For a transfer from investment property to owner-occupied property, the Group uses the cost method at the date of change in use. If an owner-occupied property becomes an investment property, the Group shall record the investment property in accordance with the fixed assets policies up to the date of change in use.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan, sebagai berikut :

Depreciation is computed by using the straight line method based on the estimated useful life of the assets as follows:

Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya, sedangkan pemugaran dan penambahan dikapitalisasi.

Maintenance and repair costs are charged to the consolidated statements of comprehensive income as incurred, while renewals and addition are capitalized.

2.j. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui pada saat jasa telah direalisasi yang sudah dibuatkan fakturnya. Sedangkan biaya dibebankan pada periode yang sama dengan pendapatan yang bersangkutan, sesuai dengan asas matching of cost against the revenue.

2.j. Revenue and Expense Recognition Revenue is recognized when services are invoice made. While the cost charged to the same period with related revenue, according to the principle of matching of cost against the revenue.

2.k. Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan Final Untuk pendapatan yang menjadi subjek pajak penghasilan final, seperti pendapatan sewa, tidak terdapat perbedaan temporer antara laporan komersial dan pajak. Jika nilai tercatat atas aset dan liabilitas terkait dengan pajak penghasilan final untuk laporan komersial berbeda dengan nilai untuk laporan pajak, perbedaan tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. Pajak kini diakui secara proporsional dengan nilai pendapatan yang diakui dalam periode berjalan.

2.k. Income Tax Final Income Tax For revenue subjected to final income tax, such as rental income, there are no temporary differences between commercial and tax reporting. If the carrying value of assets or liabilities related to final income tax for commercial reporting different with value for fiscal reporting, the differences are not recognized as deferred tax asset or liability. Current tax is proportionally recognized with the amount of revenue recognized in current operation.

Pajak Penghasilan Tidak Final Pajak kini atas penghasilan non final diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, yaitu laba yang dihitung sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.

Non Final Income Tax Current tax for non final revenue is recognized based on taxable income for the year, which is calculated in accordance with the current tax regulations.

Grup melakukan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika, entitas:

The Group shall offset current tax assets and current tax liabilities if, and only if, the entity:

Tahun/ Years

Bangunan 20 Buildings

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 14 paraf:

a) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan

b) bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

a) has a legally enforceable right to set off the recognised amounts; and

b) intends either to settle on a net basis, or to realise

the asset and settle the liability simultaneously.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas kecuali perbedaan yang merupakan subjek pajak final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaa temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities for financial reporting and the tax bases of assets and liabilities except for the differences which are subject to final tax. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.

The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all part of the asset to be recovered.

Grup melakukan saling hapus aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan jika dan hanya jika: a) entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara

hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan

b) aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama atas: i. entitas kena pajak yang sama; atau ii. entitas kena pajak yang berbeda yang

bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan, pada setiap periode mendatang di mana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diperkirakan untuk diselesaikan atau dipulihkan.

The Group shall offset deferred tax assets and deferred tax liabilities if, and only if: a) the entity has a legally enforceable right to set off

current tax assets against current tax liabilities; and

b) the deferred tax assets and the deferred tax liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either:

i. the same taxable entity; or ii. different taxable entities which intend either to

settle current tax liabilities and assets on a net basis, or to realise the assets and settle the liabilities simultaneously, in each future period in which significant amounts of deferred tax liabilities or assets are expected to be settled or recovered.

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 15 paraf:

Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.

Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss.

Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan, atau jika mengajukan banding pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan.

Adjustments to tax obligations are recognized when an assessment letter is received or, when the result of an objection or appeal is determined if an objection of appeal is filed.

2.l. Penurunan Nilai Aset Non - Keuangan Pada tanggal pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, jumlah terpulihkan dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi julah terpulihkan atas suatu aset individu, Grup mengestimasi jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas atas aset.

Perkiraan jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai. Jika jumlah terpulihkan dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar jumlah terpulihkan dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba atau rugi.

2.l. Impairment of Non - Financial Assets At reporting date, the Group review the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the assets is estimated in order to determine the extent of impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Group estimates the recoverable amount of the cash-generating unit of the asset.

Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell or value in use. If the recoverable amount of non-financial assets (cash-generating unit) is lower than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash-generating unit) is reduced to its recoverable amount and impairment loss is recognized immediately against to profit or loss.

2.m. Laba Per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi total laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang dari jumlah saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar dalam tahun 2013 dan 2012 adalah sebesar 353.220.780 saham.

Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi total laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif yang beredar sepanjang periode pelaporan

2.m. Earning per Share Basic earnings per share is computed by dividing the total income attributable to owners of the parent company with the weighted average number of shares outstanding during the year. In 2013 and 2012, the weighted average number of shares outstanding are 353,220,780 shares, respectively.

Diluted earnings per share is computed by dividing the total income attributable to owners of the parent company by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effects of all dilutive potential ordinary shares which outstanding during the reporting period.

2.n. Imbalan Kerja 2.n. Employee Benefits Liabilities Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual.

Imbalan kerja jangka pendek termasuk upah, gaji, bonus dan insentif.

Short-term Employee Benefits Short-term employee benefits are recognized when they accrue to the employee.

Short term employee benefits include wages, salaries, bonus and incentive.

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 16 paraf:

Imbalan Pasca Kerja Imbalan pasca kerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 (”UU 13/2003”).

Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian, perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial dan perubahan dalam program pensiun yang jumlahnya melebihi jumlah yang lebih besar antara 10% dari nilai wajar aset program dan 10% dari nilai kini imbalan pasti, dibebankan atau dikreditkan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasi selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari karyawan tersebut.

Beban jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut mengharuskan karyawan tersebut tetap bekerja selama periode waktu tertentu untuk mendapatkan hak tersebut (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi secara garis lurus sampai imbalan tersebut menjadi vested. Beban jasa kini diakui sebagai beban periode berjalan.

Post-Employment Benefits Post-employment benefits such as retirement, severance and service payments are calculated based on Labor Law No. 13/2003 (“Law 13/2003”).

Actuarial gains and losses arising from the adjustments, changes in actuarial assumptions and changes in retirement programs whose number exceeds the number the greater of 10% of the fair value of plan assets and 10% of the present value of defined benefit obligations, are charged or credited to consolidated statements of comprehensive income over the expected average remaining working lives of employees.

Past-service costs are recognized immediately in the consolidated statements of comprehensive income, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In this case, the past-service costs are amortized on a straight-line basis until the benefits become vested. The current service cost is recorded as an expense in the current period.

Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja Grup mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja sebagai liabilitas dan beban jika, dan hanya jika, Grup berkomitmen untuk: memberhentikan pekerja berdasarkan rencana formal terperinci dan secara realistis kecil kemungkinan untuk dibatalkan; atau menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela. Jika pesangon pemutusan kontrak kerja jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah periode pelaporan maka besarnya pesangon pemutusan kontrak kerja harus didiskontokan dengan menggunakan tingkat diskonto.

Termination Benefits The Group shall recognize termination benefits as a liability and an expense when, and only when, the Group has clearlyshown commitment to either: terminate the employment based on a detailed formal plan and without realistic possibility of withdrawal; or provide termination benefits as a result of an offer made in order to encourage voluntary redundancy. Where termination benefits fall due more than 12 months after the reporting period, they shall be discounted using the discount rate.

2.o. Informasi Segmen Grup menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang disiapkan secara internal untuk pengambil keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya, menilai kinerja segmen operasi dan membuat keputusan strategis.

2.o. Segment Information The Group presents operating segments based on the information that internally is provided to the chief operating decision maker. The chief operating decision maker is responsible for allocating resources, assessing performance of the operating segments and making strategic decisions.

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: Yang terlihat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh

pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

Hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh kepala operasional untuk pembuatan keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

Operating segment is a component of entity which: That engages in business activities from which it

may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transactions with other components with the same entity);

Whose operating results are reviewed regularly by chief operating decision maker to make decisions regarding the resources to be allocated to the segment and assess its performance; and

For which discrete financial information is available.

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 17 paraf:

Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penilaian kinerja terfokus pada kategori pada setiap produk, yang menyerupai informasi segmen yang dilaporkan di tahun sebelumnya. Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.

Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resource allocation and performance assessment is more specifically focused on the category of each product, which is similar to the business segment reported in the prior year. All transactions between segments have been eliminated.

2.p. Transaksi dengan Pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup (entitas pelapor) yaitu :

2.p. Transactions with Related Parties A related party is a person or entity that is related to the Group (the reporting entity):

a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. Memiliki pengendalian atau pengendalian

bersama atas entitas pelapor; ii. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor;

atau iii. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau

entitas induk dari entitas pelapor.

a) A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person: i. Has control or joint control over the reporting

entity; ii. Has significant influence over the reporting

entity; or iii. Is a member of the key management personnel

of the reporting entity or of a parent of the reporting entity

b) Satu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari

kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).

ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya.

iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).

vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

b) An entity is related to the reporting entity if it meets one of the following: i. The entity, and the reporting entity are

members of the same Company (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).

ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a Company of which the other entity is a member).

iii. Both entities are joint ventures of the same third party.

iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.

v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity in itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.

vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).

vii. A person identified in (a) (i) has significant

influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 17 paraf:

Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penilaian kinerja terfokus pada kategori pada setiap produk, yang menyerupai informasi segmen yang dilaporkan di tahun sebelumnya. Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.

Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resource allocation and performance assessment is more specifically focused on the category of each product, which is similar to the business segment reported in the prior year. All transactions between segments have been eliminated.

2.p. Transaksi dengan Pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup (entitas pelapor) yaitu :

2.p. Transactions with Related Parties A related party is a person or entity that is related to the Group (the reporting entity):

a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. Memiliki pengendalian atau pengendalian

bersama atas entitas pelapor; ii. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor;

atau iii. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau

entitas induk dari entitas pelapor.

a) A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person: i. Has control or joint control over the reporting

entity; ii. Has significant influence over the reporting

entity; or iii. Is a member of the key management personnel

of the reporting entity or of a parent of the reporting entity

b) Satu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari

kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).

ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya.

iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).

vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

b) An entity is related to the reporting entity if it meets one of the following: i. The entity, and the reporting entity are

members of the same Company (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).

ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a Company of which the other entity is a member).

iii. Both entities are joint ventures of the same third party.

iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.

v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity in itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.

vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).

vii. A person identified in (a) (i) has significant

influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 18 paraf:

2.q. Instrumen Keuangan Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan sebagai berikut: (i) Aset Keuangan

Grup mengklasifikasikan aset keuangan dalam kategori sebagai berikut: (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya:

2.q. Financial Instruments The Group classifies financial instruments as follows:

(i) Financial Assets

The Group classifies financial assets into following categories as follows (i) financial assets at fair value through profit or loss; (ii) loans and receivables; (iii) held-to-maturity investments; and (iv) available for sale financial assets. This classification depends on purpose of financial assets’ acquisition. Management determined financial assets’ classification at initial acquisition:

Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Aset keuangan yang dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang adalah kas dan setara kas, piutang usaha, aset keuangan lancar lainnya dan piutang pihak berelasi.

Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain: a) investasi yang pada saat pengakuan awal

ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;

b) investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan

c) investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.

Aset keuangan yang dikategorikan sebagai investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah investasi obligasi pada PT Buana Finance Tbk, yang disajikan sebagai aset keuangan tidak lancar lainnya.

Loans and Receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. At initial recognition, loans and receivables are recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.

Financial assets which classified as loans and receivables are cash and cash equivalents, trade receivables, other current financial assets and due from related parties.

Held-to-Maturity Investments

Held-to-maturity investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that management has the positive intention and ability to hold to maturity, other than:

a) investments which at initial recognition were designated as financial assets measured at fair value through profit or loss;

b) investments that are designated as available

for sale; and c) investments that meet the definition of loans

and receivables. Financial assets classified as held-to-maturity investment is the bond investment in PT Buana Finance Tbk, which presented as other non current financial assets

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 19 paraf:

Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lainnya sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau sampai diturunkan nilainya dan pada saat yang sama keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Aset keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar kecuali aset keuangan tersebut ditujukan untuk dilepaskan dalam waktu dua belas bulan dari tanggal laporan posisi keuangan. Investasi yang diklasifikasi sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut: - investasi pada saham yang tidak tersedia

nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dan investasi jangka panjang lainnya dicatat pada biaya perolehannya.

- Investasi dalam efek ekuitas yang tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dan diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual, dicatat pada nilai wajar.

Aset keuangan yang dikategorikan sebagai efek tersedia untuk dijual adalah investasi saham pada PT Pioneerindo Gourmet International Tbk, pihak berelasi, yang disajikan sebagai aset keuangan tidak lancar lainnya.

Available for Sale Financial Assets (AFS) AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the three preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized as part of other comprehensive income until the investment is derecognized, or until the financial assets are determined to be impaired at which time the cumulative gains or losses previously reported in equity are included in the consolidated statements of comprehensive income. These financial assets are classified as non-current assets unless the intention is to dispose such assets within twelve months from the statement of financial position date.

The investments classified as AFS are as follows:

- Investments in shares of stock that do not

have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20% and other long-term investments are carried cost.

- Investments in equity shares that have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20% and which are classified as AFS, are recorded at fair value.

Financial assets classified as available for sale is the equity investment in PT Pioneerindo Gourmet International Tbk, related party, which presented as other non current financial assets.

Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Impairment of Financial Assets Financial assets, other than those at fair value through profit or loss, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been impacted.

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 20 paraf:

Untuk investasi ekuitas tersedia untuk dijual yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai.

For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment

Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: Kesulitan keuangan signifikan yang dialami

penerbit atau pihak peminjam; atau Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya

wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan penurunan nilai piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan penurunan nilai piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan penurunan nilai piutang. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan penurunan nilai piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Jika aset keuangan tersedia untuk dijual dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba atau rugi dalam periode yang bersangkutan.

For all other financial assets, objective evidence of impairment could include: Significant financial difficulty of the issuer or

counterparty; or Default or delinquency in interest or principal

payments; or

It becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganisation

For certain categories of financial asset, such as receivables, the impairment value of assets are assessed individually. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Group’s past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables

For financial assets carried at amortized cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.

The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance for impairment of receivables account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance for impairment of receivables account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance for impairment of receivables account. Changes in the carrying amount of the allowance impairment of receivables account are recognized in the consolidated statements of comprehensive income.

When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognized in other comprehensive income are reclassified to profit or loss in the period.

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 21 paraf:

Pengecualian dari instrumen ekuitas tersedia untuk dijual, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laba atau rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.

Dalam hal efek ekuitas tersedia untuk dijual, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tidak boleh dipulihkan melalui laba atau rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.

Reklasifikasi Aset Keuangan Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada instrumen utang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi.

With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognized.

In respect of AFS equity securities, impairment losses previously recognized in the consolidated statements of comprehensive income are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognized directly in equity.

Reclassification of Financial Assets Reclassification is only permitted in rare circumstances and where the asset is no longer held for the purpose of selling in the short-term. In all cases, reclassifications of financial assets are limited to debt instruments. Reclassifications are accounted for at the fair value of the financial asset at the date of reclassification.

(ii) Liabilitas Keuangan

Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

(ii) Financial Liabilities Financial liabilities are classified into (i) financial liabilities at fair value through profit or loss and (ii) financial liabilities at amortized cost

Liabilitas Keuangan yang Diukur Dengan Biaya Perolehan Diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Liabilitas keuangan yang dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi adalah utang usaha, beban akrual dan utang lain-lain.

Financial Liabilities at Amortized Cost

Financial liabilities not classified as financial liabilities at fair value through profit or loss are categorized and measured using amortized cost.

Financial liabilities which categorized into financial liabilities at amortized cost are trade payables, accrued expenses and others payable.

Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta

Derecognition of Financial Assets and Liabilities The Group derecognizes a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Group neither transfers nor retains substantially all the risks and

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 22 paraf:

tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diperoleh. Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.

Instrumen Keuangan Saling Hapus Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapus dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk menyelesaikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.

rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Group recognizes its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Group retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Group continues to recognize the financial asset and also recognizes a collateralised borrowing for the proceeds received.

The Group derecognizes financial liabilities when, and only when, the Group’s obligations are discharged, cancelled or expire.

Offsetting Financial Instrument Financial assets and financial liabilities been offset and its net reported on the statement of financial position when there is a legally enforceable right to offset the recognized amounts and the intention to complete the asset and settle liability simultaneously.

Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Effective Interest Method The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees on points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan yang diukur dengan nilai wajar melalui laba atau rugi.

Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.

2.r. Program Loyalitas Pelanggan

Program loyalitas pelanggan berkaitan dengan poin loyalitas dan kupon belanja diakui sebagai beban akrual dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan dikreditkan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian berdasarkan estimasi tingkat pertukaran konversi atas poin dan penggunaan poin tersebut.

2.r. Customers Loyalty Program Customers loyalty program in relation to loyalty point and shopping voucher is recorded as an accrued expenses in the consolidated statements of financial position and credited to the consolidated statements of comprehensive income based on estimated redemption rates of the point and coupon usage.

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 23 paraf:

3. Kas dan Setara Kas 3. Cash and Cash Equivalents

2013 2012Rp Rp

Kas Cash on HandsRupiah 2,903,508,755 2,809,976,554 RupiahMata Uang Asing Foreign Currencies

USD (2013: USD201,686.00 ; 2012: USD (2013: USD201,686.00 ; 2012: USD522,873.36) 2,458,350,654 5,056,185,391 USD522,873.36)

EUR (2013: EUR27,598.00 ; 2012: EUR (2013: EUR27,598.00 ; 2012: EUR18,970.00) 464,238,101 243,003,044 EUR18,970.00)

SGD (2013: SGD22,280.02; 2012: SGD (2013: SGD22,280.02; 2012: SGD46,295.85) 214,511,713 366,066,615 SGD46,295.85)

HKD (2013: HKD133,859.43 ; 2012: HKD (2013: HKD133,859.43 ; 2012:HKD16,751.00) 210,415,646 20,896,537 HKD16,751.00)

AUD (2013: AUD4,645.00; 2012: AUD (2013: AUD4,645.00; 2012:AUD17,784.01) 50,517,441 178,291,563 AUD17,784.01)

JPY (2013: JPY427,054.40 ; 2012: JPY (2013: JPY427,054.40 ; 2012: JPY1,063,450.47) 49,610,398 119,071,093 JPY1,063,450.47)

CNY (2013: Nihil ; 2012: CNY 7,510.00) -- 11,546,325 CNY (2013: Nil ; 2012: CNY 7,510.00)Sub Total 3,447,643,953 5,995,060,569 Sub Total

Total Kas 6,351,152,708 8,805,037,123 Total Cash on Hands

Bank Cash in BanksRupiah Rupiah

Citibank, N.A. 6,571,501,591 3,324,883,360 Citibank, N.A.PT Bank Central Asia Tbk 3,093,706,171 3,853,422,392 PT Bank Central Asia TbkPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 4,971,603,996 2,590,808,766 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank DBS Indonesia 4,589,566,850 3,091,047,214 PT Bank DBS IndonesiaPT Bank Danamon Indonesia Tbk 930,773,670 236,848,814 PT Bank Danamon Indonesia TbkPT Bank Internasional Indonesia Tbk 802,367,328 832,004,434 PT Bank Internasional Indonesia TbkStandard Chartered Bank 341,743,451 106,929,023 Standard Chartered BankPT Bank CIMB Niaga Tbk 309,729,882 156,931,127 PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 210,707,167 309,205,632 PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkThe Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd 200,500,133 3,594,121,813 The Hongkong and Shanghai Banking Corporation LtdPT Bank Windu Kentjana Internasional Tbk 29,286,150 58,042,773 PT Bank Windu Kentjana Internasional TbkLain-lain (masing-masing kurang dari Rp 100 juta) 113,177,341 188,180,560 Others (each below of Rp 100 million)

Sub Total 22,164,663,730 18,342,425,908 Sub Total

Mata Uang Asing Foreign CurrenciesPT Bank DBS Indonesia PT Bank DBS Indonesia

(2013: USD2,659,144.83 ; 2012: (2013: USD2,659,144.83 ; 2012:USD1,001,763.38) 32,412,316,333 9,687,051,885 USD1,001,763.38)

Citibank, N.A. (2013: USD2,526,060.95 ; 2012: Citibank, N.A. (2013: USD2,526,060.95 ; 2012:USD1,679,995.61) 30,790,156,920 16,245,557,549 USD1,679,995.61)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2013: USD1,061,185.18 ; 2012: (2013: USD1,061,185.18 ; 2012:

USD1,125,625,05) 12,934,786,159 10,884,794,234 USD1,125,625,05)PT ANZ Panin Bank PT ANZ Panin Bank

(2013: USD443,825.86 ; 2012: USD449,445.00 ) 5,409,793,408 4,346,133,150 (2013: USD443,825.86 ; 2012: USD449,445.00 )PT Bank DBS Indonesia (2013: SGD265,780.83 ; 2012: PT Bank DBS Indonesia (2013: SGD265,780.83 ; 2012: SGD145,594.32) 2,558,933,846 1,151,230,997 SGD145,594.32)PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk

(2013: USD184,693.29 ; 2012: (2013: USD184,693.29 ; 2012:USD149,943.74) 2,251,226,512 1,449,955,966 USD149,943.74)

Standard Chartered Bank Standard Chartered Bank (2013: USD178,965.20 ; 2012: USD8,416.13) 2,181,406,823 81,383,977 (2013: USD178,965.20 ; 2012: USD8,416.13)

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd(2013: USD146,335.88 ; 2012: USD141,343.13) 1,783,688,041 1,366,788,067 (2013: USD146,335.88 ; 2012: USD141,343.13)

ANZ Bank Dilli - Timor Leste ANZ Bank Dilli - Timor Leste (2013: USD134,555.94 ; 2012: (2013: USD134,555.94 ; 2012:

USD64,853.97) 1,640,102,353 627,137,890 USD64,853.97)

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 24 paraf:

2013 2012Rp Rp

PT Bank International Indonesia Tbk PT Bank International Indonesia Tbk (2013: USD104,416.42 ; 2012: USD17,272.81) 1,272,731,743 167,028,073 (2013: USD104,416.42 ; 2012: USD17,272.81)

Citibank, N.A. (2013 : EUR35,047.26 ; 2012: Citibank, N.A. (2013 : EUR35,047.26 ; 2012: EUR31,311.58) 589,545,381 401,096,956 EUR31,311.58)

Malayan Banking Berhad (2013 : MYR104,445.22 ; Malayan Banking Berhad (2013 : MYR104,445.22 ; 2012: Nihil) 387,250,498 -- 2012: Nil)PT Bank DBS Indonesia (2013: EUR20,018.31 ; PT Bank DBS Indonesia (2013: EUR20,018.31 ;

2012: EUR12,210.92) 336,736,801 156,420,226 2012: EUR12,210.92)PT Bank DBS Indonesia (2013 : AUD28,926.91 ; 2012 : PT Bank DBS Indonesia (2013 : AUD28,926.91 ; 2012 : AUD89.97) 314,599,093 901,984 AUD89.97) PT Bank Syariah Mandiri (2013: USD12,362.30 ; 2012: PT Bank Syariah Mandiri (2013: USD12,362.30 ; 2012: USD12,409.19) 150,684,075 119,996,867 USD12,409.19) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

(2013: USD10,581.55 ; 2012: USD2,188.49) 128,978,513 21,162,698 (2013: USD10,581.55 ; 2012: USD2,188.49)BDO Unibank Inc. (2013: USD9,740.55; 2012: BDO Unibank Inc. (2013: USD9,740.55; 2012: USD2,082.50) 118,727,564 20,137,775 USD2,082.50)PT Bank Central Asia Tbk (2013: SGD8,791.24 ; 2012: PT Bank Central Asia Tbk (2013: SGD8,791.24 ; 2012: SGD16,738.04) 84,641,971 132,349,575 SGD16,738.04)PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk

(2013: USD8,166.95 ; 2012: USD12,868.90) 99,546,954 124,442,263 (2013: USD8,166.95 ; 2012: USD12,868.90)Lain-lain (masing-masing kurang dari Others (each below of

Rp 100 juta) 342,448,960 178,995,542 Rp 100 million)Sub Total 95,788,301,945 47,162,565,673 Sub Total

Total Bank 117,952,965,675 65,504,991,581 Total Bank

Deposito Berjangka Time DepositsRupiah Rupiah

PT Bank International Indonesia Tbk 15,000,000,000 -- PT Bank International Indonesia TbkPT UOB Buana 13,322,850,000 2,322,850,000 PT UOB Buana PT Bank Permata Tbk 10,000,000,000 10,000,000,000 PT Bank Permata TbkPT Bank Danamon Tbk 8,000,000,000 -- PT Bank Danamon TbkPT Bank DBS Indonesia 6,000,000,000 7,000,000,000 PT Bank DBS Indonesia Standard Chartered Bank 5,000,000,000 -- Standard Chartered BankPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2,671,211,000 13,971,211,000 PT Bank Mandiri (Persero) TbkThe Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd 214,440,000 5,026,440,000 The Hongkong and Shanghai Banking Corporation LtdPT Bank Windu Kentjana Internasional Tbk -- 16,500,000,000 PT Bank Windu Kentjana Internasional TbkPT Bank Central Asia Tbk -- 5,000,000,000 PT Bank Central Asia TbkSub Total 60,208,501,000 59,820,501,000 Sub Total

Mata Uang Asing Foreign CurrenciesPT Bank DBS Indonesia PT Bank DBS Indonesia

(2013: USD1,250,000.00; 2012: USD750,000.00) 15,236,250,000 7,252,500,000 (2013: USD1,250,000.00; 2012: USD750,000.00)PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk

(2013: USD500,000.00; 2012 : Nihil) 6,094,500,000 -- (2013: USD500,000.00; 2012: Nil) Sub Total 21,330,750,000 7,252,500,000 Sub Total

Total Deposito Berjangka 81,539,251,000 67,073,001,000 Total Time Deposits

Total Kas dan Setara Kas 205,843,369,383 141,383,029,704 Total Cash and Cash Equivalents

Tingkat Bunga Kontraktual Contractual Interest Rates

Rupiah 4% - 9.75% 4.25% - 7.75% Rupiah US Dolar 2.07% - 3.25% 2.22% - 2.25% US Dollars

Periode Jatuh Tempo 1 Bulan/ 1 Bulan/ Maturity Period1 Month 1 Month

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Grup telah mengasuransikan setoran dalam perjalanan dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp5.690.000.000 dan USD3,020,030; serta Rp1.600.000.000 dan USD1,550,000. Manajemen berpendapat nilai tanggungan tersebut telah memadai untuk menutup kerugian yang timbul dari risiko yang disebabkan oleh pencurian.

As of December 31, 2013 and 2012, the Group has insured their cash in transit with sum insured of Rp5,690,000,000 and USD3,020,030; and Rp1,600,000,000 and USD 1,550,000, respectively. Management believes that the sum insured is adequate to cover possible loss arising from loss due to the theft.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat penempatan kas dan setara kas pada pihak berelasi.

As of December 31, 2013 and 2012, there are no placement of cash and cash equivalents to related parties.

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 23 paraf:

3. Kas dan Setara Kas 3. Cash and Cash Equivalents

2013 2012Rp Rp

Kas Cash on HandsRupiah 2,903,508,755 2,809,976,554 RupiahMata Uang Asing Foreign Currencies

USD (2013: USD201,686.00 ; 2012: USD (2013: USD201,686.00 ; 2012: USD522,873.36) 2,458,350,654 5,056,185,391 USD522,873.36)

EUR (2013: EUR27,598.00 ; 2012: EUR (2013: EUR27,598.00 ; 2012: EUR18,970.00) 464,238,101 243,003,044 EUR18,970.00)

SGD (2013: SGD22,280.02; 2012: SGD (2013: SGD22,280.02; 2012: SGD46,295.85) 214,511,713 366,066,615 SGD46,295.85)

HKD (2013: HKD133,859.43 ; 2012: HKD (2013: HKD133,859.43 ; 2012:HKD16,751.00) 210,415,646 20,896,537 HKD16,751.00)

AUD (2013: AUD4,645.00; 2012: AUD (2013: AUD4,645.00; 2012:AUD17,784.01) 50,517,441 178,291,563 AUD17,784.01)

JPY (2013: JPY427,054.40 ; 2012: JPY (2013: JPY427,054.40 ; 2012: JPY1,063,450.47) 49,610,398 119,071,093 JPY1,063,450.47)

CNY (2013: Nihil ; 2012: CNY 7,510.00) -- 11,546,325 CNY (2013: Nil ; 2012: CNY 7,510.00)Sub Total 3,447,643,953 5,995,060,569 Sub Total

Total Kas 6,351,152,708 8,805,037,123 Total Cash on Hands

Bank Cash in BanksRupiah Rupiah

Citibank, N.A. 6,571,501,591 3,324,883,360 Citibank, N.A.PT Bank Central Asia Tbk 3,093,706,171 3,853,422,392 PT Bank Central Asia TbkPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 4,971,603,996 2,590,808,766 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank DBS Indonesia 4,589,566,850 3,091,047,214 PT Bank DBS IndonesiaPT Bank Danamon Indonesia Tbk 930,773,670 236,848,814 PT Bank Danamon Indonesia TbkPT Bank Internasional Indonesia Tbk 802,367,328 832,004,434 PT Bank Internasional Indonesia TbkStandard Chartered Bank 341,743,451 106,929,023 Standard Chartered BankPT Bank CIMB Niaga Tbk 309,729,882 156,931,127 PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 210,707,167 309,205,632 PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkThe Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd 200,500,133 3,594,121,813 The Hongkong and Shanghai Banking Corporation LtdPT Bank Windu Kentjana Internasional Tbk 29,286,150 58,042,773 PT Bank Windu Kentjana Internasional TbkLain-lain (masing-masing kurang dari Rp 100 juta) 113,177,341 188,180,560 Others (each below of Rp 100 million)

Sub Total 22,164,663,730 18,342,425,908 Sub Total

Mata Uang Asing Foreign CurrenciesPT Bank DBS Indonesia PT Bank DBS Indonesia

(2013: USD2,659,144.83 ; 2012: (2013: USD2,659,144.83 ; 2012:USD1,001,763.38) 32,412,316,333 9,687,051,885 USD1,001,763.38)

Citibank, N.A. (2013: USD2,526,060.95 ; 2012: Citibank, N.A. (2013: USD2,526,060.95 ; 2012:USD1,679,995.61) 30,790,156,920 16,245,557,549 USD1,679,995.61)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2013: USD1,061,185.18 ; 2012: (2013: USD1,061,185.18 ; 2012:

USD1,125,625,05) 12,934,786,159 10,884,794,234 USD1,125,625,05)PT ANZ Panin Bank PT ANZ Panin Bank

(2013: USD443,825.86 ; 2012: USD449,445.00 ) 5,409,793,408 4,346,133,150 (2013: USD443,825.86 ; 2012: USD449,445.00 )PT Bank DBS Indonesia (2013: SGD265,780.83 ; 2012: PT Bank DBS Indonesia (2013: SGD265,780.83 ; 2012: SGD145,594.32) 2,558,933,846 1,151,230,997 SGD145,594.32)PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk

(2013: USD184,693.29 ; 2012: (2013: USD184,693.29 ; 2012:USD149,943.74) 2,251,226,512 1,449,955,966 USD149,943.74)

Standard Chartered Bank Standard Chartered Bank (2013: USD178,965.20 ; 2012: USD8,416.13) 2,181,406,823 81,383,977 (2013: USD178,965.20 ; 2012: USD8,416.13)

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd(2013: USD146,335.88 ; 2012: USD141,343.13) 1,783,688,041 1,366,788,067 (2013: USD146,335.88 ; 2012: USD141,343.13)

ANZ Bank Dilli - Timor Leste ANZ Bank Dilli - Timor Leste (2013: USD134,555.94 ; 2012: (2013: USD134,555.94 ; 2012:

USD64,853.97) 1,640,102,353 627,137,890 USD64,853.97)

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 25 paraf:

4. Piutang Usaha 4. Trade Receivables a. Berdasarkan Pelanggan a. By Customers

2013 2012Rp Rp

Pihak Ketiga Third PartiesPiutang Pelanggan 89,198,806,665 94,529,838,447 Customers ReceivableKartu Kredit dan Giro Cek 553,273,714 1,248,914,650 Credit Card and Post - Dated Cheques

Total Piutang Usaha - Bersih 89,752,080,379 95,778,753,097 Total Trade Receivables - Net

Piutang usaha timbul dari kegiatan usaha normal Perusahaan berupa penjualan tiket, tour, hotel dan pengurusan dokumen. Piutang kartu kredit (credit card) dan piutang giro cek merupakan piutang atas penjualan yang penerimaan pembayarannya dilakukan dengan kartu kredit dan giro mundur, yang sampai dengan tanggal pelaporan belum diuangkan dan belum jatuh tempo.

Accounts receivable are arising from normal activities such as tickets sales, tour, hotel and document handling. Credit card receivable and post-dated cheques represent receivable from sales settled by credit card or post dated cheques, wherein the amount has not been cleared and cashed at reporting date.

b. Berdasarkan Umur Piutang

b. By Aging

2013 2012Rp Rp

Kurang dari 30 Hari 77,094,907,986 86,343,765,777 Less than 30 days31 - 60 Hari 6,492,946,286 8,014,862,102 31 - 60 daysLebih dari 60 Hari 6,164,226,107 1,420,125,218 More than 60 daysTotal 89,752,080,379 95,778,753,097 Total

Manajemen tidak membentuk penyisihan penurunan nilai piutang pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 karena tidak terdapat indikasi penurunan nilai dan manajemen juga berkeyakinan bahwa seluruh piutang usaha dapat ditagih.

Management does not provide allowance for doubtful accounts on December 31, 2013 and 2012 since the receivable are not impaired and management also believes all accounts receivable are will be collectible.

c. Berdasarkan Mata Uang c. By Currencies

2013 2012Rp Rp

Rupiah 40,655,250,743 44,831,251,511 RupiahMata Uang Asing Foreign Currencies

USD (2013: USD3,963,650.48; USD (2013: USD3,963,650.48; 2012: USD5,164,934.69) 48,312,935,701 49,944,918,452 2012: USD5,164,934.69)

SGD (2013: SGD73,357.75; SGD (2013: SGD73,357.75; 2012: SGD81,925.50) 706,287,317 647,794,380 2012: SGD81,925.50)

EUR (2013: EUR1,949.46; EUR (2013: EUR1,949.46; 2012: EUR13,487.23) 32,792,724 172,769,528 2012: EUR13,487.23)

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 25 paraf:

4. Piutang Usaha 4. Trade Receivables a. Berdasarkan Pelanggan a. By Customers

2013 2012Rp Rp

Pihak Ketiga Third PartiesPiutang Pelanggan 89,198,806,665 94,529,838,447 Customers ReceivableKartu Kredit dan Giro Cek 553,273,714 1,248,914,650 Credit Card and Post - Dated Cheques

Total Piutang Usaha - Bersih 89,752,080,379 95,778,753,097 Total Trade Receivables - Net

Piutang usaha timbul dari kegiatan usaha normal Perusahaan berupa penjualan tiket, tour, hotel dan pengurusan dokumen. Piutang kartu kredit (credit card) dan piutang giro cek merupakan piutang atas penjualan yang penerimaan pembayarannya dilakukan dengan kartu kredit dan giro mundur, yang sampai dengan tanggal pelaporan belum diuangkan dan belum jatuh tempo.

Accounts receivable are arising from normal activities such as tickets sales, tour, hotel and document handling. Credit card receivable and post-dated cheques represent receivable from sales settled by credit card or post dated cheques, wherein the amount has not been cleared and cashed at reporting date.

b. Berdasarkan Umur Piutang

b. By Aging

2013 2012Rp Rp

Kurang dari 30 Hari 77,094,907,986 86,343,765,777 Less than 30 days31 - 60 Hari 6,492,946,286 8,014,862,102 31 - 60 daysLebih dari 60 Hari 6,164,226,107 1,420,125,218 More than 60 daysTotal 89,752,080,379 95,778,753,097 Total

Manajemen tidak membentuk penyisihan penurunan nilai piutang pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 karena tidak terdapat indikasi penurunan nilai dan manajemen juga berkeyakinan bahwa seluruh piutang usaha dapat ditagih.

Management does not provide allowance for doubtful accounts on December 31, 2013 and 2012 since the receivable are not impaired and management also believes all accounts receivable are will be collectible.

c. Berdasarkan Mata Uang c. By Currencies

2013 2012Rp Rp

Rupiah 40,655,250,743 44,831,251,511 RupiahMata Uang Asing Foreign Currencies

USD (2013: USD3,963,650.48; USD (2013: USD3,963,650.48; 2012: USD5,164,934.69) 48,312,935,701 49,944,918,452 2012: USD5,164,934.69)

SGD (2013: SGD73,357.75; SGD (2013: SGD73,357.75; 2012: SGD81,925.50) 706,287,317 647,794,380 2012: SGD81,925.50)

EUR (2013: EUR1,949.46; EUR (2013: EUR1,949.46; 2012: EUR13,487.23) 32,792,724 172,769,528 2012: EUR13,487.23)

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 26 paraf:

2013 2012Rp Rp

HKD (2013: HKD14,543.39; HKD (2013: HKD14,543.39;

2012: HKD70,289.96) 22,860,973 87,685,319 2012: HKD70,289.96)MYR (2013: MYR3,665.00) 13,588,684 -- MYR (2013: MYR3,665.00)JPY (2013: JPY72,000.72) 8,364,237 -- JPY (2013: JPY72,000.72)AUD (2013: Nihil; AUD (2013: Nil;

2012: AUD9,409.50) -- 94,333,907 2012: AUD9,409.50)Subtotal 49,096,829,636 50,947,501,586 Subtotal

Total 89,752,080,379 95,778,753,097 Total

Pada tanggal 31 Desember 2013, piutang usaha sebesar USD7,812,500 dan Rp18.750.000.000 dijadikan jaminan atas fasilitas bank garansi yang diperoleh dari PT Bank DBS Indonesia (Catatan 29.a).

As of December 31, 2013, accounts receivable amounting to USD7,812,500 and Rp18,750,000,000 have been collateralized for bank guarantee facility obtained from PT Bank DBS Indonesia ( Note 29.a).

5. Aset Keuangan Lancar Lainnya 5. Other Current Financial Assets

2013 2012Rp Rp

Investasi Jangka Pendek 1,331,560,000 391,582,420 Short-Term Investment

Piutang Lain-Lain - Pihak Ketiga Other Receivables - Third PartiesPiutang Refund 2,421,562,543 1,722,700,869 Refund ReceivableKaryawan 1,010,619,949 613,851,276 EmployeesLain-lain (masing-masing dibawah Rp 100.000.000) 2,695,346,178 4,386,781,603 Others (each below of Rp 100,000,000)

Sub Total 6,127,528,670 6,723,333,748 Sub TotalTotal Aset Keuangan Lancar Lainnya 7,459,088,670 7,114,916,168 Total Other Current Financial Assets

Piutang refund merupakan lebih bayar tiket atau pembatalan tiket ke airlines dan pengembalian dari tour dan hotel yang belum dipakai oleh pelanggan.

Refund receivable represents ticket overpaid or ticket canceled to airlines and refund from tour and hotel which have not been used by customers.

Investasi jangka pendek pada tahun 2013 dan 2012 merupakan deposito yang dijaminkan pada Hongkong Shanghai Banking Corporation Ltd sehubungan dengan aktivitas usaha Perusahaan sebagai agen penjualan tiket masing – masing sebesar Rp1.331.560.000 dan Rp391.582.420 dengan jangka waktu selama satu tahun, tingkat bunga tahunan sebesar 3,67% - 6,25%. Deposito tersebut dapat diperpanjang dengan kesepakatan kedua belah pihak.

Short term investment in 2013 and 2012 represents time deposits pledged to Hongkong Shanghai Banking Corporation Ltd in relation to Company’s business activity as general sales ticket agent of amounting to Rp1,331,560,000 and Rp391,582,420, respectively, for one year period and interest rate of 3.67% - 6.25% per annum. The time deposit is extendable upon both parties agreement.

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 27 paraf:

6. Biaya Dibayar di Muka 6. Prepaid Expenses

2013 2012Rp Rp

Sewa 5,010,972,561 4,744,889,253 RentalAsuransi 5,403,237 6,510,167 InsuranceLain-lain 1,806,321,940 1,100,033,488 OthersTotal 6,822,697,738 5,851,432,908 Total

7. Uang Muka 7. Advances

2013 2012Rp Rp

Hotel dan Tur 11,293,286,224 5,459,904,056 Hotel and TourTiket 3,626,658,461 2,259,977,314 TicketPembelian Aset 10,595,000 126,500,000 Purchase of AssetsLain-lain 4,349,274,960 1,276,553,105 OthersTotal 19,279,814,645 9,122,934,475 Total

8. Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 8. Other Non Current Financial Assets

Jumlah Saham Persentase Biaya Nilai Wajar Keuntungan Nilai Wajar yang Dimiliki Kepemilikan/ Perolehan/ Awal/ (Kerugian) dari Akhir/

(Lembar)/ Percentage Acquisition Beginning Perubahan EndingTotal Number of Cost Fair Value Nilai Wajar Fair Value

Of Shares Ownership dari Efek Tersediauntuk Dijual/Gain (Loss)

from Changesin Fair Value

of Available forJenis Usaha/ Sale Securities

Type of Businees % Rp Rp Rp Rp

2013 2013a. Investasi Efek Tersedia untuk a. Available for Sale Securities

Dijual - Pihak Berelasi - Related PartyPT Pioneerindo Gourmet Makanan Cepat Saji/ PT Pioneerindo Gourmet

International Tbk Fast Food 19,682,000 8.91 9,841,000,000 42,709,940,000 36,018,060,000 78,728,000,000 International Tbkb. Obligasi yang Dimiliki Hingga b. Held-to-Maturity Bond

Jatuh TempoPT Buana Finance Tbk Jasa Pembiayaan/ - - 3,000,000,000 3,000,000,000 -- 3,000,000,000 PT Buana Finance Tbk

Financing Service19,682,000 8.91 12,841,000,000 45,709,940,000 36,018,060,000 81,728,000,000

2012 2012Investasi Efek Tersedia untuk Available for Sale Securities

Dijual - Pihak Berelasi - Related PartyPT Pioneerindo Gourmet Makanan Cepat Saji/ PT Pioneerindo Gourmet

International Tbk Fast Food 19,682,000 8.91 9,841,000,000 13,383,760,000 29,326,180,000 42,709,940,000 International Tbk Obligasi yang dimiliki hingga jatuh tempo merupakan Medium Term Notes Buana Finance Tahun 2013 dengan tingkat bunga 9,75% dan akan jatuh tempo pada 19 November 2014.

Held-to-maturity bond is Medium Term Notes of Buana Finance 2013 with interest rate 9.75% and will due on November 19, 2014.

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 27 paraf:

6. Biaya Dibayar di Muka 6. Prepaid Expenses

2013 2012Rp Rp

Sewa 5,010,972,561 4,744,889,253 RentalAsuransi 5,403,237 6,510,167 InsuranceLain-lain 1,806,321,940 1,100,033,488 OthersTotal 6,822,697,738 5,851,432,908 Total

7. Uang Muka 7. Advances

2013 2012Rp Rp

Hotel dan Tur 11,293,286,224 5,459,904,056 Hotel and TourTiket 3,626,658,461 2,259,977,314 TicketPembelian Aset 10,595,000 126,500,000 Purchase of AssetsLain-lain 4,349,274,960 1,276,553,105 OthersTotal 19,279,814,645 9,122,934,475 Total

8. Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 8. Other Non Current Financial Assets

Jumlah Saham Persentase Biaya Nilai Wajar Keuntungan Nilai Wajar yang Dimiliki Kepemilikan/ Perolehan/ Awal/ (Kerugian) dari Akhir/

(Lembar)/ Percentage Acquisition Beginning Perubahan EndingTotal Number of Cost Fair Value Nilai Wajar Fair Value

Of Shares Ownership dari Efek Tersediauntuk Dijual/Gain (Loss)

from Changesin Fair Value

of Available forJenis Usaha/ Sale Securities

Type of Businees % Rp Rp Rp Rp

2013 2013a. Investasi Efek Tersedia untuk a. Available for Sale Securities

Dijual - Pihak Berelasi - Related PartyPT Pioneerindo Gourmet Makanan Cepat Saji/ PT Pioneerindo Gourmet

International Tbk Fast Food 19,682,000 8.91 9,841,000,000 42,709,940,000 36,018,060,000 78,728,000,000 International Tbkb. Obligasi yang Dimiliki Hingga b. Held-to-Maturity Bond

Jatuh TempoPT Buana Finance Tbk Jasa Pembiayaan/ - - 3,000,000,000 3,000,000,000 -- 3,000,000,000 PT Buana Finance Tbk

Financing Service19,682,000 8.91 12,841,000,000 45,709,940,000 36,018,060,000 81,728,000,000

2012 2012Investasi Efek Tersedia untuk Available for Sale Securities

Dijual - Pihak Berelasi - Related PartyPT Pioneerindo Gourmet Makanan Cepat Saji/ PT Pioneerindo Gourmet

International Tbk Fast Food 19,682,000 8.91 9,841,000,000 13,383,760,000 29,326,180,000 42,709,940,000 International Tbk Obligasi yang dimiliki hingga jatuh tempo merupakan Medium Term Notes Buana Finance Tahun 2013 dengan tingkat bunga 9,75% dan akan jatuh tempo pada 19 November 2014.

Held-to-maturity bond is Medium Term Notes of Buana Finance 2013 with interest rate 9.75% and will due on November 19, 2014.

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 28 paraf:

9. Properti Investasi 9. Investment Property

31 Des 2012/ Penambahan/ Pengurangan/ 31 Des 2013/Dec 31, 2012 Additions Deductions Dec 31, 2013

Rp Rp Rp RpHarga Perolehan Acquisition Cost

Pemilikan Langsung Direct AcquisitionTanah 7,000,000,000 700,000,000 -- 7,700,000,000 LandBangunan 14,318,721,682 -- -- 14,318,721,682 Building

21,318,721,682 700,000,000 -- 22,018,721,682

Akumulasi Penyusutan Accumulated DepreciationPemilikan Langsung Direct AcquisitionBangunan 1,751,448,702 719,479,909 -- 2,470,928,611 Building

1,751,448,702 719,479,909 -- 2,470,928,611Nilai Buku 19,567,272,980 19,547,793,072 Book Value

2013

31 Des 2011/ Penambahan/ Pengurangan/ 31 Des 2012/Dec 31, 2011 Additions Deductions Dec 31, 2012

Rp Rp Rp RpHarga Perolehan Acquisition Cost

Pemilikan Langsung Direct AcquisitionTanah 7,000,000,000 -- -- 7,000,000,000 LandBangunan 14,318,721,682 -- -- 14,318,721,682 Building

21,318,721,682 -- -- 21,318,721,682Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation

Pemilikan Langsung Direct AcquisitionBangunan 1,031,968,798 719,479,904 1,751,448,702 Building

1,031,968,798 719,479,904 -- 1,751,448,702Nilai Buku 20,286,752,884 19,567,272,980 Book Value

2012

Perusahaan telah mengadakan Perjanjian Jual Beli Unit Gedung Perkantoran Equity Tower dengan PT Graha Sampoerna seluas 879,2 m2 dengan harga beli sebesar USD1,595,748 pada tanggal 21 November 2008 sesuai Akta No. 21, Notaris Esther Mercia Sulaiman, SH. Kemudian, berdasarkan Berita Acara Penyerahan Unit Perkantoran pada tanggal 6 Mei 2010 dan 11 Juni 2010, Perusahaan telah menerima dan menguasai unit perkantoran tersebut.

The Company has entered into a Sales and Purchase Agreement of Equity Tower Office Unit with PT Graha Sampoerna Tower with an area of 879.2 sqm with a purchase price of USD1,595,748 on November 21, 2008 in accordance with Deed No. 21, by Notary Esther Mercia Sulaiman, SH. Then, based on Record of Handover of Office Unit on May 6, 2010 and June 11, 2010, the Company has received and took control on such office unit.

Pada tahun 2010, berdasarkan Perjanjian Pengikat Jual Beli (PPJB) tanggal 16 Desember 2010, Perusahaan telah membeli dari PT Anggur Indoraya, pihak ketiga, tanah seluas 8.949 m2 yang terletak di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara dengan harga pembelian sebesar Rp7.000.000.000. Pada tanggal laporan keuangan, proses balik nama tanah tersebut masih dalam proses.

In 2010, based on Sales and Purchase Agreement (PPJB) on December 16, 2010, the Company has purchased from PT Anggur Indoraya, third party, a land with an area of 8,949 sqm located in the Suka Makmur Village, Sibolangit District, Deli Serdang Regency, North Sumatra with purchase price amounting to Rp7,000,000,000. At the reporting date, the land was still in the processes of changing its name into the Company’s name.

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 29 paraf:

Beban penyusutan sejumlah Rp719.479.909 dan Rp719.479.904 untuk tahun 2013 dan 2012 dicatat sebagai bagian dari pendapatan (beban) lain-lain (Catatan 21.b). Pendapatan sewa selama tahun 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp1.458.149.652 dan Rp1.414.076.940 dicatat pada pendapatan lain-lain (Catatan 21.a).

Depreciation expenses amounting to Rp719,479,909 and Rp719,479,904 for the year 2013 and 2012 is recorded as part of other income (expenses) (Note 21.b). Rental income for the year 2013 and 2012 amounting to Rp1,458,149,652 and Rp1,414,076,940, respectively is recorded in other income (Note 21.a).

Properti investasi berupa bangunan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu. Nilai pertanggungan asuransi pada 31 Desember 2013 dan 2012 menjadi suatu kesatuan dalam nilai pertanggungan asuransi aset tetap yang ditanggung oleh pengelola gedung. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi cukup memadai untuk menutupi kemungkinan risiko kerugian atas aset yang mungkin dialami Perusahaan.

Investment property, that is building, is have been insured against fire and other risks based on blanked certain policy. Insurance coverage on December 31, 2013 and 2012 has been included in coverage value of whole building which are beared by the building management. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on assets to the Company.

Nilai wajar properti investasi bangunan per 31 Desember 2013 berdasarkan Laporan Penilai Independen KJPP Aksa, Nelson & Rekan tanggal 28 Februari 2014 adalah sebesar Rp49.947.000.000. Nilai wajar properti investasi tanah per 31 Desember 2013 berdasarkan Laporan Penilai Independen KJPP Masroni Singaisdam tanggal 3 Maret 2014 adalah sebesar Rp7.745.000.000.

Dalam penilaian properti investasi bangunan dan tanah, masing-masing metode yang digunakan adalah metode Pendekatan Data Pasar (Market Data Approach) dan Metode Pengembangan Tanah (Land Development Method).

Fair value of investment properties of building as of December 31, 2013 based on the Independent Appraisal Report of KJPP Aksa, Nelson & Rekan, dated February 28, 2014 is amounting to Rp49,947,000,000. Fair value of investment properties of land as of December 31, 2013 based on the Independent Appraisal Report of KJPP Masroni Singaisdam, dated March 3, 2014 is amounting to Rp7,745,000,000. In the assessment of buildings and land investment properties, the method used is the Market Data Approach and the Methods Development Land, respectively.

10. Aset Tetap 10. Fixed Assets

31 Des 2012/ Penambahan/ Pengurangan/ 31 Des 2013/Dec 31, 2012 Additions Deductions Dec 31, 2013

Rp Rp Rp RpHarga Perolehan Acquisition Cost

Pemilikan Langsung Direct AquisitionTanah 5,629,366,000 -- -- 5,629,366,000 LandBangunan 14,421,894,141 -- -- 14,421,894,141 BuildingDekorasi Gedung 8,776,738,687 420,694,602 -- 9,197,433,289 Building ImprovementPeralatan Kantor 10,535,795,213 716,769,020 523,619,800 10,728,944,433 Office EquipmentKendaraan Bermotor 7,667,545,400 1,499,500,000 612,884,500 8,554,160,900 Motor Vehicles

47,031,339,441 2,636,963,622 1,136,504,300 48,531,798,763Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation

Pemilikan Langsung Direct AquisitionBangunan 4,991,799,098 739,158,048 -- 5,730,957,146 BuildingDekorasi Gedung 6,959,538,153 835,861,351 -- 7,795,399,502 Building ImprovementPeralatan Kantor 8,627,496,728 697,985,330 523,619,800 8,801,862,257 Office EquipmentKendaraan Bermotor 5,316,710,036 951,320,966 612,884,500 5,655,146,502 Motor Vehicles

25,895,544,015 3,224,325,695 1,136,504,300 27,983,365,409Nilai Buku 21,135,795,426 20,548,433,355 Net Book Value

2013

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 30 paraf:

31 Des 2011/ Penambahan/ Pengurangan/ 31 Des 2012/Dec 31, 2011 Additions Deductions Dec 31, 2012

Rp Rp Rp RpHarga Perolehan Acquisition Cost

Pemilikan Langsung Direct AquisitionTanah 5,629,366,000 -- -- 5,629,366,000 LandBangunan 14,421,894,141 -- -- 14,421,894,141 BuildingDekorasi Gedung 8,597,339,203 1,077,295,321 897,895,837 8,776,738,687 Building ImprovementPeralatan Kantor 9,848,702,038 687,093,175 -- 10,535,795,213 Office EquipmentKendaraan Bermotor 5,993,569,182 1,675,476,218 1,500,000 7,667,545,400 Motor Vehicles

44,490,870,564 3,439,864,714 899,395,837 47,031,339,441 TotalAkumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation

Pemilikan Langsung Direct AquisitionBangunan 4,248,626,947 743,172,151 -- 4,991,799,098 BuildingDekorasi Gedung 6,121,296,441 1,357,105,081 518,863,370 6,959,538,153 Building ImprovementPeralatan Kantor 7,895,212,211 732,284,517 -- 8,627,496,728 Office EquipmentKendaraan Bermotor 4,545,901,726 772,308,310 1,500,000 5,316,710,036 Motor Vehicles

22,811,037,325 3,604,870,059 520,363,370 25,895,544,015 TotalNilai Buku 21,679,833,238 21,135,795,426 Net Book Value

2012

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciations are expense is allocated as follows:

2013 2012Rp Rp

Beban Pokok Penjualan -- 49,574,966 Cost of RevenuesBeban Umum dan Administrasi (Catatan 21) 3,224,325,695 3,555,295,093 General and Administrative Expenses (Note 21)Total 3,224,325,695 3,604,870,059 Total

Penjualan aset tetap pada tahun 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

Sale of fixed asset in 2013 and 2012 are as follows:

2013 2012Rp Rp

Harga Jual 414,200,000 1,000,000 Selling PriceNilai Buku -- -- Net Book ValueKeuntungan Penjualan Aset Tetap 414,200,000 1,000,000 Gain on Sale of Fixed Assets

Aset tetap telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu. Nilai pertanggungan asuransi pada 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp32.838.281.500 dan Rp42.027.000.000. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi cukup memadai untuk menutupi kemungkinan risiko kerugian atas aset yang mungkin dialami Grup.

Fixed assets have been insured from fire and other risks, under a certain blanket policy. The sum insured on December 31, 2013 and 2012 was amounted to Rp32,838,281,500 and Rp42,027,000,000, respectively. Management believes that the insured amount is adequate to cover any possible losses on assets that could be borne by the Group.

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 31 paraf:

11. Aset Tidak Lancar Lainnya 11. Other Non Current Assets

2013 2012Rp Rp

Uang Jaminan 963,894,971 1,048,247,686 Securities DepositsLain-lain 136,350,427 139,151,353 OthersTotal 1,100,245,398 1,187,399,039 Total

Uang jaminan merupakan uang jaminan atas sewa kantor, jaminan telepon, jaminan deposit tiket dan keanggotaan Sentul Golf yang dapat diterima kembali (refundable) apabila hubungan sewa berakhir.

Security deposits represent deposits of office rental, telephone, ticket deposit and Sentul Golf membership which are refundable at termination of the rental.

12. Utang Usaha 12. Trade Payables a. Berdasarkan Pemasok a. By Debtors

2013 2012Rp Rp

Tur dan Hotel 108,581,233,489 80,236,104,822 Tour and HotelTiket 52,176,138,957 45,535,534,244 TicketLain-lain 5,901,948,008 3,627,161,950 OthersTotal 166,659,320,453 129,398,801,016 Total

b. Berdasarkan Mata Uang b. By Currencies

2013 2012Rp Rp

Rupiah 29,412,091,838 28,824,594,455 RupiahMata Uang Asing Foreign Currencies

USD (2013: USD9,644,533.75; USD (2013: USD9,644,533.75; 2012: USD9,025,782.33) 117,557,221,879 87,279,315,175 2012: USD9,025,782.33)

EUR (2013: EUR499,785.28; EUR (2013: EUR499,785.28;2012: EUR425,849.89) 8,407,108,100 5,455,077,531 2012: EUR425,849.89)

JPY (2013: JPY43,803,047.87; JPY (2013: JPY43,803,047.87;2012: JPY14,749,353.66) 5,088,547,507 1,651,437,194 2012: JPY14,749,353.66)

SGD (2013: SGD432,104.25; SGD (2013: SGD432,104.25; 2012: SGD542,311.45) 4,160,293,237 4,288,118,982 2012: SGD542,311.45)

AUD (2013: AUD139,552.06; AUD (2013: AUD139,552.06;2012: AUD180,550.39) 1,517,720,112 1,810,087,196 2012: AUD180,550.39)

NZD (2013: NZD42,957.75; NZD (2013: NZD42,957.75;2012: NZD648.80) 430,488,634 5,145,548 2012: NZD648.80)

HKD (2013: HKD54,614.37; HKD (2013: HKD54,614.37;2012: HKD68,157.35) 85,849,147 85,024,934 2012: HKD68,157.35)

Sub Total 137,247,228,616 100,574,206,561 Sub TotalTotal 166,659,320,453 129,398,801,016 Total

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 32 paraf:

13. Utang Lain-Lain dan Uang Muka 13. Others Payable and Advance Receipts

2013 2012Rp Rp

Utang Refund 32,594,625,759 22,080,730,177 Refund PayablesUang Muka Langganan 13,526,040,209 9,235,557,931 Advances from CustomersLain-lain 8,857,067,838 10,133,397,484 OthersTotalTotal 54,977,733,806 41,449,685,592 Total

Utang refund merupakan lebih bayar tiket dari pelanggan yang harus dikembalikan dan penerimaan pembayaran tiket hotel yang belum digunakan oleh pelanggan.

Refund payable represents refundable tickets by customers and proceeds from unused ticket payment to hotel.

Rincian berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: Details by currencies are as follows:

2013 2012Rp Rp

Rupiah 19,871,674,219 18,408,529,915 RupiahMata Uang Asing Foreign Currencies

USD (2013: USD2,849,220.50; USD (2013: USD2,849,220.50; 2012: USD2,340,928.66) 34,729,148,675 22,636,780,144 2012: USD2,340,928.66)

EUR (2013: EUR14,475.17; EUR (2013: EUR14,475.17;2012: EUR21,697.85) 243,493,204 277,946,457 2012: EUR21,697.85)

SGD (2013: SGD11,386.22; SGD (2013: SGD11,386.22; 2012: SGD8,034.63) 109,626,355 63,530,779 2012: SGD8,034.63)

AUD (2013: AUD1,925.61; AUD (2013: AUD1,925.61;2012: AUD6,197.60) 20,942,270 62,133,334 2012: AUD6,197.60)

JPY (2013: JPY23,432.06; JPY (2013: JPY23,432.06;2012: JPY5,931.65) 2,722,074 664,167 2012: JPY5,931.65)

HKD (2013: HKD80.80; HKD (2013: HKD80.80;2012: HKD80.80) 127,011 100,796 2012: HKD80.80)

Sub Total 35,106,059,588 23,041,155,677 Sub TotalTotal 54,977,733,806 41,449,685,592 Total

14. Perpajakan 14. Taxation a. Pajak Dibayar di Muka a. Prepaid Taxes

2013 2012Rp Rp

Entitas Anak SubsidiariesPT Dharma Buana Experindo 5,646,492 21,310,911 PT Dharma Buana ExperindoPT Duta Buana Express -- 13,168,568 PT Duta Buana ExpressPT Bayu Buana Transport 1,367,997 -- PT Bayu Buana TransportSubtotal 7,014,489 34,479,479 Subtotal

Total 7,014,489 34,479,479 Total

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 33 paraf:

b. Beban Pajak Penghasilan b. Income Tax Expenses

2013 2012Rp Rp

Pajak Kini Current TaxPerusahaan (5,282,158,750) (4,958,000,000) The Company Entitas Anak Subsidiary

PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel (563,131,000) (21,662,250) PT Kharisma Adiwibawa Tour & TravelPT Duta Buana ExpressPT Duta Buana Express (116,657,000) (45,470,750) PT Duta Buana Express

Sub Total (5,961,946,750) (5,025,133,000) Sub TotalPajak Tangguhan Deferred Tax

Perusahaan (243,074,448) (626,330,227) The Company Entitas Anak Subsidiaries

PT Dharma Buana Experindo 15,413,981 32,546,174 PT Dharma Buana ExperindoPT Bayu Buana Transport (9,703,909) 3,456,879 PT Bayu Buana TransportPT Bayu Buana Transport PT Duta Buana Express 427,002 77,910 PT Duta Buana ExpressPT Duta Buana ExpressPT Buana Gelar Pariwicara -- 9,050,080 PT Buana Gelar PariwicaraPT Buana Gelar Pariwicara PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel 4,140,423 -- PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel

Sub Total (232,796,952) (581,199,184) Sub Total Konsolidasian Consolidated

Pajak Kini (5,961,946,750) (5,025,133,000) Current TaxPajak Tangguhan (232,796,952) (581,199,184) Deferred Tax

(6,194,743,702) (5,606,332,184)

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

The reconciliation between the income tax expenses and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before income tax of the Company is as follows:

2013 2012Rp Rp

Laba Sebelum Pajak Konsolidasian 27,299,165,691 22,132,110,990 Income Before Income Taxed Consolidation

Laba Entitas Anak Sebelum Pajak 2,027,569,456 (547,437,552) Income Before Income Tax - SubsidiariesLaba Sebelum Pajak Penghasilan- Income Before Income tax -

Perusahaan 25,271,596,235 21,584,673,438 the CompanyBeda Waktu Timing Differences

Beban Imbalan Kerja 396,844,741 3,246,061,624 Employee Benefits Expenses Penyusutan 291,457,260 692,073,402 Depreciation Biaya Pesangon Pemutusan Hubungan Kerja (1,660,599,794) (3,024,887,125) Severance Expense Total Beda Waktu (972,297,793) 913,247,901 Total of Timing Differences

Beda Tetap Permanent DifferencesSumbangan 217,138,790 327,276,752 Donation Beban Tenaga Kerja dan Tunjangan 631,079,935 387,636,850 Employee Expense and Allowance Pendapatan Bersifat Final (4,018,881,476) (3,380,050,909) Income Subjected to Final Tax Total Beda Tetap (3,170,662,751) (2,665,137,307) Total Permanent Differences

Penghasilan Kena Pajak 21,128,635,691 19,832,784,032 Taxable IncomeTaksiran Pajak Penghasilan Badan 5,282,158,750 4,958,000,000 Estimated Corporate Income TaxDikurangi: Less: Pajak Penghasilan Dibayar di Muka Prepaid Taxes

Pajak Penghasilan 23 290,355,456 302,960,633 Income Tax Article 23Pajak Penghasilan 25 4,195,290,000 3,524,392,499 Income Tax Article 25

Kurang Bayar Pajak Penghasilan Badan (796,513,294) (1,130,646,868) Underpayment of Income Tax Sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan Indonesia, pajak penghasilan badan dihitung secara tahunan untuk Perusahaan

In accordance with Indonesia Taxation Law, corporate income tax is calculated for the Company and each of its subsidiaries in

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 34 paraf:

dan masing-masing entitas anak sebagai entitas hukum yang terpisah (laporan keuangan konsolidasian tidak dapat digunakan untuk menghitung pajak penghasilan badan).

Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, jumlah penghasilan kena pajak untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 didasarkan atas perhitungan sementara. Karena Perusahaan belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) untuk tahun pajak 2013. Namun demikian, penghasilan pajak tersebut di atas menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahun 2013.

Perusahaan telah melaporkan SPT pajak penghasilan badan untuk tahun fiskal 2012 pada bulan April 2013. Tidak terdapat perbedaan laba kena pajak yang diakui sebelumnya dengan jumlah yang dilaporkan dalam SPT pada tahun berjalan.

the understanding that they are separate legal entities (the consolidated financial statements are not permitted for computing corporate income tax) on an annual basis.

In these consolidated financial statements, the amount of taxable income for the years ended Desember 31, 2013 and 2012, are based on preliminary calculations. Since the Company has not submitted its Annual Corporate Tax Return (SPT) for 2013 fiscal year. However the taxable income will be the basis in preparation of the annual corporate tax return in 2013.

The Company filed the company income tax returns for the 2012 fiscal years in April 2013. There is no difference between the previously recognised taxable income and those reported in the tax returns in the current year.

2013 2012Rp Rp

Laba Sebelum Pajak Penghasilan menurut Income Before Income Tax Based on Laporan Laba Rugi Konsolidasian 27,299,165,691 22,132,110,990 Consolidated Statements of Income

Laba Entitas Anak Sebelum Pajak Penghasilan 2,027,569,456 (547,437,552) Income Before Income Tax of the SubsidiariesIncome Before

Laba Perusahaan Sebelum Pajak Penghasilan 25,271,596,235 21,584,673,438 Income Tax of the Company

Laba Perusahaan Sebelum Pajak Penghasilan (Pembulatan) 25,271,596,000 21,584,673,000 Income Before Income Tax (Rounded)

Pajak Dihitung pada Tarif yang Income Tax Computed with PrevailngBerlaku 6,317,899,000 5,396,168,250 Tax Rates

Koreksi Fiskal (1,035,740,136) (437,972,352) Tax Correction

Laba Fiskal 5,282,158,864 4,958,195,898 Taxable IncomePajak Kini (5,282,158,750) (4,958,000,000) Current TaxPajak Tangguhan dari Perbedaan Temporer (243,074,448) (626,330,227) Deferred Tax from Temporary Differences

(243,074,448) (626,330,227)Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan - Perusahaan (5,525,233,198) (5,584,330,227) Income Tax Benefits (Expenses) - the CompanyBeban Pajak Penghasilan - Entitas Anak (669,510,503) (22,001,957) Income Tax Expenses - SubsidiariesBeban Pajak Penghasilan - Konsolidasian (6,194,743,702) (5,606,332,184) Income Tax Expenses - Consolidated

c. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan c. Deferred Tax Assets (Liabilities)

Dikreditkan Dikreditkan (Dibebankan) (Dibebankan)

2011 ke Laporan 2012 ke Laporan 2013Laba Rugi Laba Rugi

Komprehensif KomprehensifKonsolidasian/ Konsolidasian/

Credited Credited(Charged) to (Charged) toConsolidated ConsolidatedStatements Statements

of Comprehensive of ComprehensiveIncome Income

Rp Rp Rp Rp RpPerusahaan The Company

Penyisihan Penurunan Nilai Piutang 4,692,075 (4,692,075) -- -- -- Allowance for Impairment of ReceivableProvisi atas Provision of Employee

Imbalan Kerja 1,068,200,115 158,859 1,068,358,974 (315,938,763) 752,420,211 Benefit Liabilities

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 35 paraf:

Dikreditkan Dikreditkan (Dibebankan) (Dibebankan)

2011 ke Laporan 2012 ke Laporan 2013Laba Rugi Laba Rugi

Komprehensif KomprehensifKonsolidasian/ Konsolidasian/

Credited Credited(Charged) to (Charged) toConsolidated ConsolidatedStatements Statements

of Comprehensive of ComprehensiveIncome Income

Rp Rp Rp Rp Rp Piutang 143,418,244 (143,418,244) -- -- -- ReceivableInvestasi di Perusahaan Anak 651,397,117 (651,397,117) -- -- -- Investment in SubsidiariesAset Tetap (135,336,774) 173,018,350 37,681,577 72,864,315 110,545,892 Fixed AssetsSub Total 1,732,370,777 (626,330,227) 1,106,040,550 (243,074,448) 862,966,102 Sub Total

Entitas Anak SubsidiariesPT Bayu Buana Transport 8,146,505 3,456,879 11,603,383 (9,703,909) 1,899,474 PT Bayu Buana TransportPT Dharma Buana Experindo 36,061,547 32,546,174 68,607,721 15,413,981 84,021,702 PT Dharma Buana ExperindoPT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel -- -- -- 4,140,423 4,140,423 PT Kharisma Adiwibawa Tour & TravelPT Buana Gelar Pariwicara (9,050,081) 9,050,080 -- -- -- PT Buana Gelar PariwicaraPT Duta Buana Express -- -- -- 10,006 10,006 PT Duta Buana ExpressSub Total 35,157,971 45,053,133 80,211,104 9,860,501 90,071,604 Sub Total

Total Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan 1,767,528,748 (581,277,094) 1,186,251,654 (233,213,948) 953,037,706 Total Deferred Tax Assets (Liabilities)

b. Liabilitas Pajak Tangguhan b. Deferred Tax LiabilitiesEntitas Anak SubsidiariesPT Buana Gelar Pariwicara (9,050,081) 9,050,080 -- -- -- PT Buana Gelar PariwicaraPT Duta Buana Express (494,905) 77,910 (416,996) 416,996 -- PT Duta Buana ExpressTotal Liabilitas Pajak Tangguhan (9,544,986) 9,127,990 (416,996) 416,996 -- Total Deferred Tax Liabilities

d. Utang Pajak d. Taxes Payable

2013 2012Rp Rp

Perusahaan The CompanyPajak Pertambahan Nilai 1,202,937,853 941,112,195 Value Added TaxPajak Pertambahan Nilai - Wajib Pungut 791,874,336 834,564,962 Value Added Tax - VAT CollectorPajak Penghasilan: Income Tax:

Pasal 4 ayat 2 44,910,012 29,301,403 Article 4 Verse 2Pasal 21 817,852,545 269,488,698 Article 21Pasal 23 3,208,696 2,443,467 Article 23Pasal 25 - Desember 336,020,000 338,470,000 Article 25 - DecemberPasal 29 796,513,294 1,130,646,868 Article 29

Sub Total 3,993,316,736 3,546,027,593 Sub TotalEntitas Anak Subsidiaries

Pajak Pertambahan Nilai 181,765,826 49,418,844 Value Added TaxPajak Penghasilan Income Tax

Pasal 4 ayat 2 7,225,282 -- Article 4 Verse 2Pasal 21 51,521,228 14,342,600 Article 21Pasal 23 1,542,379 812,379 Article 23Pasal 25 -- 470,541 Article 25Pasal 29 617,453,801 47,827,363 Article 29

Sub Total 859,508,516 112,871,727 Sub TotalTotal 4,852,825,252 3,658,899,320 Total e. Administrasi e. Administration Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Untuk tahun pajak

Under the Taxation Law of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self assessment. For fiscal years before 2008, Directorate General of Taxation (DGT) may assess or

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 36 paraf:

sebelum 2008, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Untuk tahun 2008 dan tahun-tahun selanjutnya, DJP dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak terutangnya pajak.

amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. For fiscal year 2008 and subsequent years, the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.

f. Surat Ketetapan Pajak f. Tax Assessment Letters Pada tanggal 25 April 2013, entitas anak, DBE menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) atas restitusi Kelebihan Pembayaran Pajak Penghasilan Badan Tahun 2011 sebesar Rp6.579.396 dan SKP terkait lainnya dengan rincian sebagai berikut:

On April 25, 2013, subsidiary, DBE has received Tax Assessment Letter (SKP) upon overpayment of Corporate Income Tax for Year 2011 amounting to Rp6,579,396 and other related assessments letters as follows:

Tahun/ Keterangan/ RpYear Descriptions

2011 SKPLB Pajak Penghasilan No. 00051/406/11/011/13 tanggal 25 April 2013/ 6,579,396 SKPLB Tax No. 00051/406/11/011/13 dated April 25, 2013

2011 SKPKB Pajak Penghasilan Pasal 21 No. 00012/201/11/011/13 tanggal 25 April 2013/ 978,589 SKPKB Income Tax Article 21 No. 00014/201/11/011/13 dated April 25, 2013

2011 SKPKB Pajak Penghasilan Pasal 23 No. 00012/203/11/011/13 tanggal 25 April 2013/ 8,438 SKPKB Income Tax Article 23 No. 00014/203/11/011/13 dated April 25, 2013

2011 SKP Nihil Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Final No. 00032/540/11/011/13 tanggal 25 April 2013/ --SKP Nil Income Tax Article 4 (2) No. 00032/540/11/011/13 dated April 25, 2013

2011 SKP Nihil PPN No. 00018/507/11/011/13 tanggal 25 April 2013/ --SKP Nil VAT No. 00018/507/11/011/13 dated April 25, 2013

7,566,423 15. Beban Akrual 15. Accrued Expenses

2013 2012Rp Rp

Program Loyalitas Pelanggan 238,645,000 37,125,000 Customers Loyalty ProgramTelepon, Listrik dan Air 59,629,059 68,090,800 Telephone, Electricity, and WaterLain-lain 414,458,340 380,962,799 OthersTotal 712,732,399 486,178,599 Total

16. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 16. Long Term Employee Benefits Liabilities Grup menghitung dan membukukan beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003.

The Group has calculated and recorded employee benefits expenses based on Labor Law No. 13 year 2003 dated March 25, 2003.

Liabilitas Imbalan Kerja tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dihitung oleh aktuaris independen PT Sakura Aktualita Indonesia yang laporannya masing-masing bertanggal 3 Maret 2014 dan 15 Februari 2013.

Employee Benefits as of December 31, 2013 and 2012 are calculated by independent actuary of PT Sakura Aktualita Indonesia with its reports dated March 3, 2014 and February 15, 2013.

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 37 paraf:

Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

The actuarial assumptions used in measuring employee benefits expenses and liabilities as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:

Usia Pensiun Normal : 55 Tahun 55 Years : Normal Pension Ages Tingkat Diskonto : 9% (2012: 6%) 9% (2012: 6%) : Discount Rate Estimasi Kenaikan Gaji di Masa

Datang :

8%

8% : Estimated Salary Increase in the

Future Tabel Mortalita : Tabel CSO 80 CSO 80 Table : Mortality Table Tingkat Cacat : 5% dari Tingkat Asumsi

Mortalita 5% from Asumption

Mortality Rate : Disability Rate

Tingkat Pengunduran Diri : 15% sampai dengan usia 45 tahun, kemudian menurun

secara linear sampai dengan 0% pada saat usia 55 tahun/

15% up to ages 45 years, then decreased linearly become 0%

at ages 55 years

: Resignation Rate

Metode : Projected Unit Credit Projected Unit Credit : Method

Liabilitas imbalan kerja yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

Employee benefits liabilities recognized in the consolidated statements of financial position are as follows:

2013 2012Rp Rp

Nilai Kini Liabilitas 13,488,437,498 13,680,532,731 Present Value of LiabilitiesNilai Wajar Aset Program (2,700,911,696) -- Fair Value of Plan AssetsBeban Jasa Lalu yang Belum Diakui (1,027,738,880) (1,088,079,744) Unrecognized Past Service CostAktuarial yang Belum Diakui (6,410,346,726) (8,050,159,359) Unrecognized ActuarialTotal 3,349,440,196 4,542,293,628 Total

Beban yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:

The amount recognized in the consolidated statements of comprehensive income are as follows:

2013 2012Rp Rp

Beban Jasa Kini 872,578,528 986,243,040 Current Service CostBeban Bunga 837,641,267 721,916,925 Interest ExpensesAmortisasi Beban Jasa Lalu yang Belum Vested 60,340,864 60,340,864 Amortization of Post Service Cost (Non Vested)Hasil yang Diharapkan dari Aktiva Program (20,521,094) -- Expected Results from Program AssetKeuntungan (Kerugian) Aktuarial yang Belum Diakui 1,722,751,329 1,581,105,963 Unrecognized Actuarial Gain (Losses)Total Beban Imbalan Kerja 3,472,790,894 3,349,606,792 Total Employee Benefits Expenses

Terhitung 1 Juni 2013, Perusahaan berpartisipasi dalam "Manulife Program Pesangon-Plus", suatu program imbalan pasti oleh PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Premi yang dibayarkan oleh Perusahaan sebesar Rp3.000.000.000

Commencing June 1, 2013, Company participated in "Manulife Program Pesangon-Plus", a defined benefit plan by PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Premiums paid by the Company amounting to Rp3,000,000,000.

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 38 paraf:

Mutasi liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut: The movement in employee benefits liabilities are as follows:

2013 2012Rp Rp

Saldo Awal Tahun 4,542,293,628 4,272,800,461 Balance at the Beginning of the YearKoreksi Saldo Awal - Entitas Anak 262,968 -- Beginning Balance Correction - SubsidiariesDitambah: Addition:

Beban Imbalan Kerja Tahun Berjalan 3,472,790,894 3,349,606,792 Current Employee Benefits Expenses8,015,347,490 7,622,407,253

Dikurangi: Pembayaran Imbalan Kerja Deduction: Payment of Employeespada Tahun Berjalan (4,665,907,294) (3,080,113,625) Benefits in Current Year

Saldo Akhir Tahun 3,349,440,196 4,542,293,628 Balance at the End of the Year Koreksi saldo awal liabilitas imbalan kerja entitas anak yang dikonsolidasi merupakan saldo dari PT Kharisma Adiwibawa Tour and Travel.

Beginning balance correction of employee benefits liabilites consolidated of subsidiaries was came from PT Kharisma Adiwibawa Tour and Travel.

Rincian nilai kini liabilitas, surplus dan defisit program serta penyesuaian pengalaman pada liabilitas program untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan empat tahun sebelumnya adalah sebagai berikut:

Detail of present value of liabilities, surplus and deficit program and experience adjustment on liability program for the year ended December 31, 2013 and previous four annual years are as follows:

2013 2012 2011 2010 2009Rp Rp Rp Rp Rp

Nilai Kini Liabilitas 13,488,437,498 13,680,532,731 12,854,211,620 4,450,134,122 6,462,715,423 Present Value of LiabilitiesNilai Wajar Aset Program (2,700,911,696) -- -- -- -- Fair Value of Plan Assets

Defisit Program 10,787,525,802 13,680,532,731 12,854,211,620 4,450,134,122 6,462,715,423 Deficit in the Plan

Penyesuaian Pengalaman pada Experience AdjustmentLiabilitas Program -- -- -- -- -- on Plan Liabilties

17. Modal Saham 17. Capital Stock Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s shareholders as of December 31, 2013 and 2012 is as follows:

Lembar Persentase JumlahSaham/ Kepemilikan/ Modal Saham/Shares Percentage of Paid in Capital

Ownership% Rp

The Bank of New York - Custodian The Bank of New York - Custodian of Bank of Singapore Ltd 114,089,552 32.30 57,044,776,000 of Bank of Singapore Ltd

RBS Coutts Bank Ltd. Singapore - Custodian 47,159,000 13.35 23,579,500,000 RBS Coutts Bank Ltd. Singapore - CustodianPT Asuransi Bina Dana Artha Tbk 43,416,885 12.29 21,708,442,500 PT Asuransi Bina Dana Artha TbkBarclays Bank PLC Hongkong - Wealth Management 27,168,370 7.69 13,584,185,000 Barclays Bank PLC Hongkong - Wealth ManagementJohannes Susilo 24,000,000 6.79 12,000,000,000 Johannes SusiloMasyarakat (Kepemilikan Public

masing-masing kurang dari 5%) 97,386,973 27.57 48,693,486,500 (Ownership of each less than 5%) Total 353,220,780 100.00 176,610,390,000 Total

2013

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 39 paraf:

Lembar Persentase JumlahSaham/ Kepemilikan/ Modal Saham/Shares Percentage of Paid in Capital

Ownership% Rp

The Bank of New York - Custodian The Bank of New York - Custodian of Bank of Singapore Ltd 104,016,552 29.45 52,008,276,000 of Bank of Singapore Ltd

RBS Coutts Bank Ltd. Singapore - Custodian 47,159,000 13.35 23,579,500,000 RBS Coutts Bank Ltd. Singapore - CustodianPT Asuransi Bina Dana Artha Tbk 43,416,885 12.29 21,708,442,500 PT Asuransi Bina Dana Artha TbkBarclays Bank PLC Hongkong - Wealth Management 27,168,370 7.69 13,584,185,000 Barclays Bank PLC Hongkong - Wealth ManagementJohannes Susilo 24,000,000 6.79 12,000,000,000 Johannes SusiloMasyarakat (Kepemilikan Public

masing-masing kurang dari 5%) 107,459,973 30.42 53,729,986,500 (Ownership of each less than 5%) Total 353,220,780 100.00 176,610,390,000 Total

2012

18. Pendapatan Usaha 18. Revenues

2013 2012Rp Rp

Tiket 1,135,226,818,545 1,102,333,450,026 TicketTur 346,311,380,416 320,580,652,547 TourHotel 105,361,154,806 88,356,060,525 HotelDokumen 17,173,175,970 15,731,660,235 DocumentLain-lain 2,583,537,984 1,571,493,702 OthersTotal 1,606,656,067,722 1,528,573,317,036 Total

Termasuk dalam pendapatan adalah pendapatan keagenan masing-masing sebesar Rp143.892.247.840 dan Rp149.222.332.823 atau mewakili 8,96% dan 9,76% dari total pendapatan pada tahun 2013 dan 20112.

Included in revenues is the revenue from agency activities amounting to Rp143,892,247,840 and Rp149,222,332,823 or representing 8.96% and 9.76% of total revenues in 2013 and 2012, respectively.

19. Beban Pokok Penjualan 19. Cost of Revenues

2013 2012Rp Rp

Tiket 1,088,920,918,754 1,059,782,221,066 TicketTur 329,544,432,841 307,011,721,369 TourHotel 85,002,989,980 71,440,265,248 HotelDokumen 15,105,503,744 14,055,974,178 DocumentLain-lain 229,720,044 300,806,821 OthersTotal 1,518,803,565,363 1,452,590,988,683 Total

Termasuk dalam beban pokok penjualan adalah beban pendapatan keagenan masing-masing sebesar Rp136.697.635.448 dan Rp142.116.507.450 atau mewakili 9,00% dan 9,78% dari total beban pokok penjualan pada tahun 2013 dan 2012.

Included in cost of revenues is the expenses of agency revenue amounting to Rp136,697,635,448 and Rp 142,116,507,450 or representing 9.00% and 9.78% of the total cost of revenues in 2013 and 2012, respectively.

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 40 paraf:

20. Beban Usaha 20. Operating Expenses

2013 2012Rp Rp

Beban Penjualan Selling ExpensesIklan dan Promosi 5,225,785,218 5,602,257,780 Advertising and Promotion

Total Beban Penjualan 5,225,785,218 5,602,257,780 Total Selling ExpensesBeban Umum dan Administrasi General and Administrative Expenses

Gaji Pegawai 37,003,104,665 28,713,708,244 SalariesTelepon, Fax, Internet, Listrik dan Air 3,797,308,730 3,691,959,774 Telephone, Fax, Internet, Electricity and WaterPenyusutan Aset Tetap (Catatan 10) 3,224,325,695 3,555,295,093 Depreciation of Fixed Assets (Note 10)Imbalan Kerja 3,472,790,894 3,349,606,792 Employee BenefitsTransportasi dan Akomodasi 3,469,714,196 2,911,718,425 Accomodation and TransportationSewa Gedung 2,351,488,116 2,528,982,677 Rental BuildingAsuransi 1,912,655,804 1,615,242,013 InsuranceAdministrasi Bank 1,377,819,359 1,491,787,026 Administration BankAlat Tulis, Foto Kopi dan Barang Cetakan 1,199,793,248 934,676,252 Stationery, Photo copy and PrintingPengurusan, Perijinan dan Iuran 728,977,684 809,443,404 License and DuesSumbangan dan Representasi 540,039,741 591,434,375 Donation and RepresentationService Charge 442,343,806 535,814,815 Service ChargePerbaikan 560,295,629 447,871,988 RepairsHonorarium Profesional 373,944,500 382,051,750 Professional FeeInsentif Kurir 415,309,935 339,884,350 Courier IncentiveMaterai dan Pos 297,123,561 213,451,520 Postage Stamp and MailLine Komputer 107,925,000 157,848,438 Computer LineAdministrasi Efek 175,706,756 124,693,824 Share AdministrationPelatihan 142,360,213 88,226,500 TrainingBeban Pegawai Lainnya 215,770,000 47,752,500 Other Employee ExpensesProgram Loyalitas Pelanggan 54,395,000 37,125,000 Customer Loyalty ProgramLain-lain (Masing-masing di Others (each below of Rp 100 million)

bawah Rp 100 juta) 1,351,880,028 1,205,605,378Total Beban Umum dan Administrasi 63,215,072,560 53,774,180,138 Total General and Administrative ExpensesTotal Beban Usaha 68,440,857,777 59,376,437,919 Total Operating Expenses 21. Pendapatan dan Beban Lain-Lain 21. Others Income and Expense a. Pendapatan lain-lain a. Others income

2013 2012Rp Rp

Bunga Deposito 3,193,833,573 2,668,921,629 Interest on Time DepositsLaba Selisih Kurs 4,482,851,851 1,885,105,588 Gain on Foreign ExchangePendapatan Sewa (Catatan 9) 1,458,149,652 1,414,076,940 Rent Revenue (Note 9)Jasa Giro 146,947,877 91,005,130 Interest on Current AccountBunga Non Bank 108,233,392 74,852,386 Non Bank InterestKeuntungan Penjualan Aset Tetap (Catatan 10) 414,200,000 1,000,000 Gain on Sales of Fixed Assets (Note 10)Lain-Lain 848,272,249 1,127,251,685 OthersTotal 10,652,488,595 7,262,213,358 Total

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 41 paraf:

b. Beban lain-lain b. Other expenses

2013 2012Rp Rp

Rugi Selisih Kurs 1,942,523,293 548,279,936 Loss on Foreign ExchangeBeban Penyusutan Properti Investasi (Catatan 9) 719,479,909 719,479,904 Depreciation Expenses of Investment Property (Note 9)Kerugian Penghapusan Aset Tetap (Catatan 10) -- 379,032,467 Loss on Written Off-Fixed Assets (Note 10)Lain-lain -- 994,983 OthersTotal 2,662,003,201 1,647,787,290 Total

22. Beban Keuangan 22. Financial Costs

2013 2012Rp Rp

Beban Bunga 102,964,285 88,205,512 Interest ExpenseTotal 102,964,285 88,205,512 Total

Beban bunga ini merupakan beban bunga atas penggunaan fasilitas pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank DBS Indonesia (Catatan 29).

Interest expense is interest expense for the use of the loan facility obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and PT Bank DBS Indonesia (Note 29).

23. Laba Bersih Per Saham Dasar 23. Basic Earnings Per Share

2013 2012Rp Rp

Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Income for The Year Attrributable toPemilik Entitas Induk 20,451,012,016 16,708,349,490 Owners of the Parent

Jumlah Saham Beredar (Lembar) 353,220,780 353,220,780 Outstanding SharesRata-rata Tertimbang 353,220,780 353,220,780 Weighted Average Number of Laba per Saham Dasar (Rupiah Penuh) 57.90 47.30 Basic Earnings per Share (In full Rupiah)Laba per Saham Dilusian (Rupiah Penuh) 57.90 47.30 Diluted Earnings per Share (In full Rupiah)

Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan tidak memiliki efek berpotensi dilusi terhadap saham biasa.

As of each reporting date, the Company has no potential dilutive effects to common shares.

24. Transaksi dan Saldo dengan Pihak 24. Transactions and Balances Berelasi with Related Parties

a. Saldo dan Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi a. Balances and Transactions with Related Parties

Total/ Persentase Total/ PersentaseAmounts Terhadap Amounts Terhadap

Total Aset/ Total Aset/Percentage Percentage

to toTotal Assets Total Assets

Rp % Rp %a. Piutang Pihak Berelasi a. Due From Related Parties

Personel Manajemen Kunci Key Management Personel(Program Kepemilikan Mobil) 639,789,000 0.14 1,503,712,000 0.43 (Car Ownership Program)

b. Investasi Efek Tersedia untuk Dijual b. Investment In Available for Sale Securities

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk 78,728,000,000 17.35 42,709,940,000 12.32 PT Pioneerindo Gourmet International Tbk

2013 2012

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 42 paraf:

Total/ Persentase Total/ PersentaseAmount Terhadap Amount Terhadap

Total Beban Usaha/ Total Beban Usaha/Percentage Percentage

to toOperating Expense Operating Expense

Rp % Rp %

c. Kompensasi Manajemen Kunci c. Key Management Compensation(Gaji dan Tunjangan) (Salaries and Benefits)

Personel Manajemen Kunci 4,266,913,815 6.23 3,753,923,000 6.32 Key Management Personel

2013 2012

b. Hubungan dengan Pihak-Pihak Berelasi b. Nature of Relationship with Related Parties Sifat dan transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut : Nature of relationships and transaction with the related parties

are as follows :

Pihak Berelasi/ Related Parties

Sifat Relasi/ Nature of Relationship

Transaksi/ Transactions

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk Entitas Asosiasi/ Associates Entity

Investasi efek tersedia untuk dijual/ Investment in available for sale securities

Personel Manajemen Kunci/ Key Management Personnel

Dewan Komisaris, Dewan Komisaris, dan Personel

Manajemen Kunci Lainnya/ Board of Commissioners,

Board of Directors, and Other Key Management Personnel

Kompensasi, remunerasi, dan pinjaman program kepemilikan mobil/ Compensation, remuneration, and loan for car ownership programes.

25. Informasi Segmen 25. Segment Information Pembuat keputusan dalam operasional adalah para Direksi Perusahaan. Para Direksi melakukan penelaahan terhadap pelaporan internal Perusahaan untuk menilai kinerja dan mengalokasikan sumber daya. Manajemen menentukan operasi segmen berdasarkan informasi ini. Segmen Perusahaan dikelompokkan berdasarkan kegiatan usaha sebagai berikut:

The chief operating decision-maker has been identified as the directors. Directors review the Company’s internal reporting in order to assess performance and allocate recources. Management has determined the operating segment based on this information The Company segment grouping are based on business activities as follows:

Tiket/ Tur/ Lain-lain/ Konsolidasi/Ticket Tour Others Consolidation

Rp Rp Rp Rp

Pendapatan Bersih - Eksternal 1,135,226,818,545 346,311,380,416 125,117,868,761 1,606,656,067,722 Net Revenues - External

Hasil Segmen 46,305,899,791 16,766,947,575 24,779,654,993 87,852,502,359 Segment ResultBeban Usaha Tidak Dapat Unallocated - Operating

Dialokasikan (68,440,857,777) ExpensesPendapatan Bunga 3,346,050,557 Interest IncomeLain-lain yang Tidak Dapat Others -

Dialokasikan 4,541,470,553 UnallocatedPajak Penghasilan (6,194,743,702) Income TaxLaba Tahun Berjalan 21,104,421,989 Income for the Year

Pendapatan Komprehensif Lain 36,018,060,000 Other Comprehensive Income

Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan 57,122,481,989 Total Comprehensive Income For The Year

2013

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 43 paraf:

Tiket/ Tur/ Lain-lain/ Konsolidasi/Ticket Tour Others Consolidation

Rp Rp Rp Rp

2013

Aset AssetsAset Segmen 196,793,433,927 71,257,122,841 105,309,980,359 373,360,537,128 Segment AssetsAset Perusahaan yang Tidak Dapat

Dialokasikan 80,320,826,706 Unallocated AssetsTotal Aset 453,681,363,834 Total Assets

Liabilitas LiabilitiesLiabilitas Segmen 160,559,366,339 48,980,111,188 17,695,887,199 227,235,364,725 Segment LiabilitiesLiabilitas yang Tidak Dapat

Dialokasikan 4,658,895,854 Unallocated LiabilitiesTotal Liabilitas 231,894,260,579 Total Liabilities

Tiket/ Tur/ Lain-lain/ Konsolidasi/Ticket Tour Others Consolidation

Rp Rp Rp Rp

Pendapatan Bersih - Eksternal 1,102,333,450,026 320,580,652,547 105,659,214,463 1,528,573,317,036 Net Revenues - External

Hasil Segmen 42,551,228,959 13,568,931,179 19,862,168,215 75,982,328,353 Segment ResultBeban Usaha Tidak Dapat Unallocated - Operating

Dialokasikan (59,376,437,919) ExpensesLaba Usaha Income from OperationsPendapatan Bunga 2,746,573,633 Interest IncomeLain-lain yang Tidak Dapat Others -

Dialokasikan 2,779,646,923 UnallocatedPajak Penghasilan (5,606,332,184) Income TaxLaba Tahun Berjalan 16,525,778,806 Income for the Year

Pendapatan Komprehensif Lainnya 29,326,180,000 Other Comprehensive IncomeTotal Laba Komprehensif Tahun Berjalan 45,851,958,806 Total Comprehensive Income for The Year

Aset AssetsAset Segmen 168,663,026,993 53,784,040,123 78,728,946,160 301,176,013,277 Segment AssetsAset Perusahaan yang Tidak Dapat

Dialokasikan 45,399,903,654 Unallocated AssetsTotal Aset 346,575,916,931 Total Assets

Liabilitas LiabilitiesLiabilitas Segmen 126,410,795,495 36,762,791,974 12,116,538,196 175,290,125,664 Segment LiabilitiesLiabilitas yang Tidak Dapat

Dialokasikan 6,621,170,001 Unallocated LiabilitiesTotal Liabilitas 181,911,295,665 Total Liabilities

2012

26. Instrumen Keuangan dan Manajemen 26. Financial Instrument and Financial Risiko Keuangan Risks Management a. Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan

Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Grup menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. Grup mendefinisikan risiko-risiko tersebut sebagai berikut: Risiko kredit merupakan risiko yang muncul

dikarenakan debitur tidak membayar semua atau sebagian piutang atau tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian bagi Grup.

Risiko likuiditas merupakan risiko atas ketidakmampuan Grup membayar liabilitasnya pada saat jatuh tempo. Saat ini Grup berharap dapat membayar semua liabilitas pada saat jatuh tempo.

a. Financial Risk Management Factors and Policies In its operating, investing and financing activities, the Group are exposed to the following financial risks: credit risk, liquidity risk and market risk. The Group defines those risks as follows: Credit risk represents risk due to the possibility that a

customer will not repay all or a portion of a receivable or will not repay in a timely manner and therefore will cause a loss to the Group.

Liquidity risk represents risk of the Group’s inability to repay all their liabilities at maturity date. At present the Group does expect to pay all liabilities at their contractual maturity.

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 44 paraf:

Risiko pasar terdiri atas: - Risiko mata uang merupakan risiko fluktuasi nilai

instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing.

- Risiko suku bunga terdiri dari risiko suku bunga atas nilai wajar, yaitu risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga pasar dan risiko suku arus kas di masa datang akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar.

Market risk consist of: - Currency risk represents the fluctuation risk in the

value of financial instruments that caused the changes foreign exchange currency notes.

- Interest rate risk consist of interest rate risk at fair value, which is the fluctuation risk of the financial instruments value that caused of the interest market rates and interest rate risk on cash flows, the cash flows risk in the future that will fluctuated because of interest market rate changes.

Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Manajemen telah menyetujui beberapa strategi untuk pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan Perusahaan secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan berfokus untuk meminimalisasi potensi kerugian yang berdampak buruk pada kinerja keuangan Perusahaan. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Grup.

In order to effectively manage those risks, Management has approved some strategies for the financial risks management, which are in line with corporate objectives. These guidelines set up objectives and action to be taken in order to manage the financial risks that the Group faced.

Pedoman utama dari kebijakan ini adalah sebagai berikut: Meminimalkan dampak dari perubahan mata uang dan

risiko pasar atas semua jenis transaksi dengan menyediakan cadangan mata uang yang cukup.

Memaksimalkan penggunaan lindung nilai alamiah yang menguntungkan sebanyak mungkin off-setting alami antara pendapatan dan biaya dan utang/pinjaman dan piutang dalam mata uang yang sama; dan

Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan secara bijaksana, konsisten, dan mengikuti praktik pasar terbaik.

The major guidelines of this policy are the following: Minimize effect of changes in foreign exchange and

market risk for all kind of transactions by providing adequate foreign currencies reserve;

Maximize the use of favourable “natural hedge” as much as possible the natural off-setting of revenue and costs and payables and receivables denominated in the same currency; and

All financial risk management activities carried out on a prudent, consistent basis, and following the best market practices.

(i) Risiko Kredit

Risiko kredit Grup terutama melekat pada rekening bank, piutang usaha, piutang lain-lain yang dicatat dalam aset keuangan lancar lainnya dan piutang kepada pihak berelasi. Selain pengungkapan dibawah ini, Grup tidak memiliki konsentrasi risiko kredit. Kas dan Setara Kas Risiko kredit atas penempatan rekening koran dan deposito dikelola oleh manajemen sesuai dengan kebijakan Grup. Penempatan dana dan deposito berjangka hanya dilakukan bank dengan reputasi dan kredibilitas yang baik. Kebijakan ini dievaluasi setiap tahun oleh Direksi untuk meminimalkan risiko konsentrasi kredit sehingga mengurangi kemungkinan kerugian akibat kebangkrutan bank-bank tersebut.

(i) Credit Risk Credit risk of the Group primarily inherent at bank accounts, trade receivable, other receivables which recorded as other current financial assets and due from related party. The Group has no concentration of credit risk other than as disclosed below.

Cash and Cash Equivalents Credit risk arising from placements of current accounts and deposits is managed in accordance with the Group’s policy. Fund placement and time deposits only placing in the banks that have a good reputation and credibility. This policy is reviewed annually by Director to minimize the concentration of credit risk and therefore mitigate financial loss through potential failure of the banks.

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 45 paraf:

Piutang Usaha Risiko kredit atas penjualan kredit kepada pelanggan adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Grup mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan kebijakan atas persetujuan atau penolakan kontrak kredit baru. Kepatuhan atas kebijakan tersebut dipantau oleh Dewan Direksi. Sebagai bagian dari proses persetujuan atau penolakan tersebut, reputasi dan rekam jejak pelanggan menjadi bahan pertimbangan.

Grup melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Manajemen menerapkan peninjauan mingguan dan bulanan pada umur piutang dan penagihan untuk membatasi risiko kredit. Sesuai dengan kebijakan manajemen, pelanggan yang tagihannya telah melewati batas jatuh tempo akan dikenakan status hold.

Saat ini tidak ada risiko kredit terpusat secara signifikan.

Pada tanggal pelaporan, eksposur maksimum Grup terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat masing-masing kategori aset keuangan yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Trade Receivables Credit risk in respect of credit sales to customers is the risk that the Group will incur a loss arising from its customers that fail to discharge their contractual obligations. The Group manages and controls this credit risk by setting its policy in approval or rejection of new credit contract. Compliance to the policy is monitored by the Board of Director. As part of the process in approval or rejection, the customer reputation anad track record is taking into consideration.

The Group trades only with recognized and creditworthy third parties. The Group’s management applies weekly and monthly trade receivables aging review and collection to limit its credit risk. Subject to management decision, customer that has long outstanding overdue accounts will be subject for hold status.

There are no significant concentrations of credit risk.

At the reporting date, the Group’s maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of each class of financial assets presented in the consolidated statements of financial position.

2012

Kas dan Setara Kas 205,843,369,383 141,383,029,704 Cash and Cash Equivalents Piutang Usaha 89,752,080,379 95,778,753,097 Trade Receivables Aset Keuangan Lancar Lainnya 7,459,088,670 7,114,916,168 Other Current Financial AssetsPiutang Pihak Berelasi 639,789,000 1,503,712,000 Due from Related Parties Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 81,728,000,000 42,709,940,000 Other Non Current Financial Assets

Total Aset Keuangan 385,422,327,432 288,490,350,969 Total Financial Assets

2013

Kualitas Kredit Aset Keuangan Credit Quality of Financial Assets Grup mengelola risiko kredit yang terkait dengan rekening bank dan piutang dengan memonitor reputasi, peringkat kredit, dan membatasi risiko agregat dari masing-masing pihak dalam kontrak. Untuk bank, hanya pihak-pihak independen dengan predikat bank yang diterima.

The Group manages credit risk exposed from its deposits with banks and receivables by monitoring reputation, credit ratings and limiting the agregate risk to any individual counterpaty. For banks, only independent parties with a good rating are accepted.

Kualitas kredit dari aset keuangan baik yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai dapat dinilai dengan mengacu pada peringkat kredit eksternal (jika tersedia) atau mengacu pada informasi historis mengenai tingkat gagal bayar debitur:

The credit quality of financial assets that are neither past due nor impaired can be assesed by reference to external credit ratings (if available) or to historical information about counterparty defaults rates:

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 46 paraf:

a) Kas dan Setara Kas a) Cash and Cash Equivalents

2013 2012Rp Rp

Dengan Pihak yang Memiliki Peningkat Counterparties with ExternalKredit Eksternal Credit RatingBank Pihak Ketiga Cash in Banks - Third PartiesFitch Fitch

AAA 85,183,653 119,012,298 AAAAA+ 219,905,808 189,055,129 AA+AA- 107,838,579 92,116,305 AA-A 37,951,203,892 19,971,537,865 AA- 463,748,662 -- A-BBB 2,422,741,619 1,175,592,380 BBBBBB- 23,675,650,488 19,241,699,263 BBB-BB+ 1,149,048,188 381,428,852 BB+

Deposito Berjangka pada Pihak Ketiga Time Deposits at Third PartiesFitch Fitch

AAA 23,322,850,000 12,322,850,000 AAABBB 15,000,000,000 -- BBBBBB- 8,765,711,000 18,971,211,000 BBB-BB+ 8,000,000,000 -- BB+

Sub Total 121,163,881,889 72,464,503,092 Sub Total

Dengan Pihak yang Tidak Memiliki Counterparts without ExternalPeringkat Kredit EksternalPeringkat Kredit Eksternal Credit RatingCredit Rating

Bank Pihak Ketiga 51,877,644,786 24,334,439,489 Cash in Banks - Third PartiesDeposito Berjangka pada Pihak Ketiga 26,450,690,000 35,779,050,000 Time Deposits at Third PartiesSub Total 78,328,334,786 60,113,489,489 Sub Total

Total 199,492,216,675 132,577,992,581 Total

b) Investasi Jangka Pendek b) Short Term Investment

2013 2012Rp Rp

Dengan Pihak yang Tidak Memiliki Counterparts without ExternalPeringkat Kredit EksternalPeringkat Kredit Eksternal 1,331,560,000 391,582,420 Credit RatingCredit Rating

Total 1,331,560,000 391,582,420 Total

c) Piutang Usaha c) Account Receivables

2013 2012Rp Rp

Dengan Pihak yang Tidak Memiliki Counterparties Without External Peringkat Kredit Eksternal Credit RatingGrup 1 89,752,080,379 95,778,753,097 Group 1Grup 2 -- -- Group 2

Total 89,752,080,379 95,778,753,097 Total

Grup 1 – pelanggan yang sudah ada/ pihak-pihak

berelasi (lebih dari enam bulan) tanpa adanya kasus gagal bayar di masa terdahulu.

Group 1 – Existing customers/related parties (more than six months) with no default in the past.

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 47 paraf:

Grup 2 – pelanggan yang sudah ada/ pihak-pihak berelasi (lebih dari enam bulan) dengan beberapa kejadian gagal bayar pada masa terdahulu.

Group 2 – Existing customers/related parties (more than six months) with some defaults in the past.

(ii) Risiko Likuiditas

Pada saat ini Grup berharap dapat membayar semua liabilitas pada saat jatuh tempo. Untuk memenuhi komitmen kas, Perusahaan berharap kegiatan operasinya dapat menghasilkan arus kas masuk yang cukup. Tabel di bawah ini menganalisis liabilitas keuangan Grup yang dikelompokkan berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual.

(ii) Liquidity Risk Currently the Group expects to pay all liabilities at the maturity. In order to meet the cash commitments, the Company expects its operating activities will be able to generate sufficient cash inflows.

The table below analyses the Group’s financial liabilities into relevant maturity groupings based on the remaining period to the contractual maturity date.

Kurang dari 1 s/d 2 Tahun/ 2 s/d 5 Tahun/ > 5 Tahun/ Total/1 Tahun/ 1 to 2 Years 2 to 5 Years More than Amounts

Less than 5 Years1 Year

Per 31 Desember 2013 As of December 31, 2013Utang Usaha 166,659,320,453 -- -- -- 166,659,320,453 Trade PayablesUtang Lain-lain 41,451,693,597 -- -- -- 41,451,693,597 Others PayableBeban Akrual 712,732,399 -- -- -- 712,732,399 Accrued ExpensesTotal 208,823,746,449 -- -- -- 208,823,746,449 Total

Per 31 Desember 2012 As of December 31, 2012Utang Usaha 129,398,801,016 -- -- -- 129,398,801,016 Trade PayablesUtang Lain-lain 32,214,127,662 -- -- -- 32,214,127,662 Others PayableBeban Akrual 486,178,599 -- -- -- 486,178,599 Accrued ExpensesTotal 162,099,107,277 -- -- -- 162,099,107,277 Total

Total

(iii) Risiko Mata Uang Asing Perusahaan secara signifikan terpengaruh dengan risiko mata uang asing, karena sebagian besar transaksi Perusahaan dalam mata uang asing. Jumlah eksposur mata uang asing bersih pada tanggal laporan posisi keuangan diungkapkan dalam Catatan 27. Untuk meminimalkan risiko ini, Perusahaan selalu berusaha menjaga aliran kas dengan mengatur waktu pembayaran dengan mempertimbangkan kurs yang berlaku pada saat akan dilakukan pembayaran, serta merencanakan secara cermat alokasi penempatan dana dalam mata uang asing, untuk mengantisipasi perubahan kurs yang signifikan pada sisi liabilitas serta menghindari spekulasi ambil keuntungan atas penempatan dana dalam mata uang asing. Tidak terdapat aktivitas lindung nilai mata uang pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

Tabel berikut ini menunjukkan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat pertukaran Rupiah terhadap mata uang asing dengan seluruh variabel lain tetap, dampak terhadap laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian (melalui dampak perubahan nilai mata uang) adalah sebagai berikut:

(iii) Foreign Currency Risk The Company is significantly affected by foreign currency risk, because most of the Company's transactions are in foreign currency. Total net foreign currency exposures on the financial position date are disclosed in Note 27.To minimizing this risk, the Company always trying to maintain cash flows by arranging the time of payment by considering the exchange rate prevailing at the time of payment will be made, and carefully plan the placement allocation of funds in foreign currency, to anticipate significant of exchange rates changes on the liabilities side and to avoid speculation of take advantage in the placement of funds in foreign currency. There is no currency hedging activities on 31 December 2013 and 2012.

The following table demonstrate the sensitivity to a reasonably possible change in Rupiah currency to foreign currencies with all other variables hold constant, the consolidated income before income tax (through the impact on change on foreign currencies) is as follows:

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 48 paraf:

2013 2012Rp Rp

Dampak Terhadap Laba Sebelum Pajak Penghasilan Effect on Income Before Income TaxPerubahan tingkat pertukaran terhadap Rupiah (1%) (118,344,437) (67,105,681) Change in exchange rate against Rupiah (1%)Perubahan tingkat pertukaran terhadap Rupiah (-1%) 118,344,437 67,105,681 Change in exchange rate against Rupiah (-1%)

(iv) Risiko Tingkat Suku Bunga Grup tidak memiliki eksposur terhadap fluktuasi tingkat suku bunga pasar yang berlaku baik atas risiko nilai wajar maupun arus kas disebabkan Grup tidak memiliki pinjaman dengan tingkat bunga pasar.

(iv) Interest Rate Risk Group has no exposure to market interest rate risk valid to fair value or cash flows since the Group has no loan with market interest rate.

b. Estimasi Nilai Wajar b. Fair Value Estimation Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan. PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapkan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut: (a) Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar

aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1);

(b) Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (Tingkat 2); dan

(c) Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat di observasi) (Tingkat 3).

Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan:

The fair value of financial assets and financial liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes. SFAS No. 60, ”Financial Instruments: Disclosures” requires disclosure of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy: (a) Quoted prices (unadjusted) in active markets for

identical assets or liabilities (Level 1); (b) Inputs other than quoted prices included within

Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (as prices) or indirectly (e.g. derivation of prices) (Level 2); and

(c) Inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (Level 3).

The fair value of financial assets and liabilities and their carrying amounts are as follows:

2013 2012 2013 2012Rp Rp Rp Rp

Aset AssetsKas dan Setara Kas 205,843,369,383 141,383,029,704 205,843,369,383 141,383,029,704 Cash and Cash EquivalentsPiutang Usaha 89,752,080,379 95,778,753,097 89,752,080,379 95,778,753,097 Trade ReceivablesAset Keuangan Lancar Lainnya 7,459,088,670 7,114,916,168 7,459,088,670 7,114,916,168 Other Current Financial AssetsAset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 81,728,000,000 42,709,940,000 81,728,000,000 42,709,940,000 Other Non Current Financial AssetsPiutang Pihak Berelasi 639,789,000 1,503,712,000 639,789,000 1,503,712,000 Due from Related Parties

Total Aset 385,422,327,432 288,490,350,969 385,422,327,432 288,490,350,969 Total Assets

Liabititas LiabilitiesUtang Usaha 166,659,320,453 129,398,801,016 166,659,320,453 129,398,801,016 Trade PayablesUtang Lain-lain 41,451,693,597 32,214,127,662 41,451,693,597 32,214,127,662 Others PayableBeban Akrual 712,732,399 486,178,599 712,732,399 486,178,599 Accrued Expenses

Total Liabilitas 208,823,746,449 162,099,107,277 208,823,746,449 162,099,107,277 Total Liabilities

Nilai Tercatat/Carrying Value Nilai Wajar/Fair Value

Nilai wajar atas sebagian besar aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai tercatat karena dampak pendiskontoan yang tidak signifikan.

The fair value of most of the financial assets and liabilities approximates their carrying amount, as the impact of discounting is not significant.

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 49 paraf:

c. Manajemen Permodalan Tujuan utama pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan terpeliharanya rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Grup disyaratkan oleh Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 untuk menyisihkan dan mempertahankan suatu dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan sampai dana cadangan tersebut mencapai 20% dari modal saham diterbitkan dan disetor penuh. Persyaratan permodalan eksternal tersebut akan dipertimbangkan oleh Grup dalam Rapat Umum Pemegang Saham berikutnya

c. Capital Management The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that healthy capital ratios are maintained in order to support its business and maximize shareholder value. The Group also required by the Limited Liability Company Law No. 40, Year 2007 to contribute and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully pid share capital. This externally imposed capital requirements will be considered by the Group in their next Annual General Shareholder’s Meeting.

Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Grup menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman.

The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Group may issue new shares or raise debt financing.

Kebijakan Grup adalah untuk mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.

The Group’s policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure access to finance at a reasonable cost.

27. Aset dan Liabilitas 27. Assets and Liabilities Denominated

dalam Mata Uang Asing in Foreign Currencies Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Grup mempunyai asset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

At December 31, 2013 and 2012 the Group had monetary assets and liabilities in foreign currencies as follows:

USD SGD HKD AUD JPY MYR NZD EUR Setara dengan/Equivalent with

RupiahAset Assets

Kas 201,686.00 22,280.02 133,859.43 4,645.00 427,054.40 -- -- 27,598.00 3,447,643,953 Cash on HandBank 7,502,730.47 281,281.74 -- 28,926.91 10,434.11 104,445.22 -- 55,065.57 95,788,301,945 Cash in BanksDeposito Berjangka 1,750,000.00 -- -- -- -- -- -- -- 21,330,750,000 Time DepositsPiutang Usaha 3,963,650.48 73,357.75 14,543.39 -- 72,000.72 3,665.00 -- 1,949.46 49,096,829,636 Trade ReceivablesAset Keuangan Lancar Lainnya 203,214.82 6,033.83 5,129.86 -- -- -- -- 779.80 2,556,260,085 Other Current Financial AssetsUang Muka 677,152.65 126,520.57 -- 2,200.00 21,000,216.93 -- -- 6,979.47 12,052,852,948 Advances

Total Aset Dalam Total Assets in ForeignMata Uang Asing 14,298,434.42 509,473.91 153,532.68 35,771.91 21,509,706.15 108,110.22 -- 92,372.30 184,272,638,567.02 Currencies

Liabilitas LiabilitiesUtang Usaha 9,644,533.75 432,104.25 54,614.37 139,552.06 43,803,047.86 -- 42,957.75 499,785.28 137,247,228,616 Trade PayablesUtang Lain-lain 2,858,610.32 8,317.47 80.80 1,925.61 23,432.05 -- -- 14,475.17 35,190,966,209 Others Payable

Total Liabilitas Dalam Total Liabilities in Mata Uang Asing 12,503,144.07 440,421.72 54,695.17 141,477.67 43,826,479.92 -- 42,957.75 514,260.45 172,438,194,825 Foreign Currencies

Aset dan Liabilitas Dalam Assets and Liabilities inMata Uang Asing - Bersih 1,795,290.35 69,052.19 98,837.51 (105,705.76) (22,316,773.77) 108,110.22 (42,957.75) (421,888.15) 11,834,443,742 Foreign Currencies - Net

2013

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 50 paraf:

USD SGD HKD AUD JPY CNY NZD EUR Setara dengan/Equivalent with

RupiahAset Assets

Kas 522,873.36 46,295.82 16,751.00 17,784.00 1,063,450.47 7,510.00 -- 18,970.00 5,995,060,569 Cash on HandBank 4,679,593.76 169,505.02 -- 89.97 108,767.05 -- -- 43,522.50 47,162,565,673 Cash in BanksDeposito Berjangka 750,000.00 -- -- -- -- -- -- -- 7,252,500,000 Time DepositsPiutang Usaha 5,164,934.69 81,925.45 70,289.96 9,409.50 -- -- -- 13,487.23 50,947,501,586 Trade ReceivablesAset Keuangan Lancar Lainnya 133,278.96 7,347.00 6,464.00 -- -- -- -- 1,024.00 1,368,082,187 Other Current Financial AssetsUang Muka 135,220 161,619 -- -- 14,134,021 -- -- 2,083 4,194,778,813

Total Aset Dalam Total Assets in ForeignMata Uang Asing 11,385,900.29 466,691.97 93,504.96 27,283.47 15,306,238.57 7,510.00 -- 79,086.61 116,920,488,828 Currencies

Liabilitas LiabilitiesUtang Usaha 9,025,782.33 542,311.10 68,157.35 180,550.30 14,749,353.66 -- 648.80 425,849.89 100,574,206,561 Trade PayablesUtang Lain-lain 2,341,152.63 6,365.68 80.80 6,197.60 5,931.82 -- -- 21,697.85 23,030,124,867 Others Payable

Total Liabilitas Dalam Total Liabilities in Mata Uang Asing 11,366,934.96 548,676.78 68,238.15 186,747.90 14,755,285.48 -- 648.80 447,547.74 123,604,331,428 Foreign Currencies

Aset dan Liabilitas Dalam Assets and Liabilities inMata Uang Asing - Bersih 18,965.33 (81,984.81) 25,266.81 (159,464.43) 550,953.09 7,510.00 (648.80) (368,461.13) (6,683,842,600) Foreign Currencies - Net

2012

28. Kepentingan Non Pengendali 28. Non-Controlling Interest

Akun ini merupakan kepentingan non pengendali atas aset bersih entitas anak, sebagai berikut:

This accounts represents non-controlling interest in net assets of subsidiaries are as follows:

2013 2012Rp Rp

Total Tercatat Awal Tahun 1,629,329,117 (148,100,199) Beginning Balance Carrying AmountBagian Minoritas atas Laba Bersih Tahun Minority Interest of Subsidiaries'

Berjalan Entitas Anak 653,409,973 (182,570,684) Current Year Net IncomeKepentingan Non-Pengendali dari Pendirian Non-Controlling Interest from New

Entitas Anak Baru -- 1,960,000,000 Established Subsidiary2,282,739,090 1,629,329,117

Dikurangi: Dividen -- -- Less: DividendTotal 2,282,739,090 1,629,329,117 Total

Kepentingan non pengendali atas aset bersih entitas anak pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

Non-controlling interest in net assets of subsidiaries in consolidated statements of financial position are as follows:

2013 2012Rp Rp

Entitas Anak SubsidiariesPT Dharma Buana Experindo (518,489,970) (358,489,131) PT Dharma Buana ExperindoPT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel 2,801,229,061 1,987,818,249 PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel

Total 2,282,739,090 1,629,329,117 Total

Kepentingan non pengendali atas laba bersih entitas anak pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:

Non-controlling interest in net income of subsidiaries in consolidated statements of comprehensive income are as follows:

2013 2012Rp Rp

Entitas Anak SubsidiariesPT Dharma Buana Experindo (160,000,838) (210,388,933) PT Dharma Buana ExperindoPT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel 813,410,812 27,818,249 PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel

Total 653,409,973 (182,570,684) Total

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 51 paraf:

29. Perikatan dan Perjanjian Penting 29. Commitments and Significant Agreement

a. Perjanjian Fasilitas Perbankan dari PT Bank DBS

Indonesia a. Credit Facility Agreement from PT Bank DBS

Indonesia Berdasarkan Akta No. 1 Notaris Herlina Suyati Bachtiar, SH, tanggal 13 Nopember 2007, yang telah diubah dengan Perjanjian Perubahan kedua No. 337/PFPA-DBSI/XII/2008 tanggal 2 Desember 2008 Perusahaan telah mendapat fasilitas kredit berupa uncommitted bank guarantee facility dari PT Bank DBS Indonesia sebesar USD4,000,000 dan Rp10.000.000.000. Jangka waktu fasilitas adalah sampai dengan 2 Maret 2009.

Kemudian, berdasarkan Perubahan dan Penegasan Kembali atas Perjanjian Fasilitas Perbankan No. 602/PFPA-DBSI/XI/2012 tanggal 3 Desember 2012, fasilitas kredit berupa Uncommitted Bank Guarantee Facility dan Uncommitted Revolving Credit Facilty masing-masing sebesar maksimum USD5,500,000 dan Rp15.000.000.000 serta USD750,000, dengan jangka waktu untuk setiap penerbitan bank garansi adalah maksimum 15 bulan. Fasilitas ini masing-masing digunakan hanya untuk keperluan penjaminan tiket pesawat pada IATA serta maskapai penerbangan non IATA dan penerbitan performance bond untuk klien korporasi yang meminta diterbitkan performance bond setelah tender dimenangkan. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia yakni berupa piutang usaha sebesar USD7,812,500 dan Rp18.750.000.000 (Catatan 4) dan jaminan korporasi sebesar USD500,000. Dalam perjanjian Perusahaan terikat dengan beberapa pembatasan antara lain Perusahaan diharuskan memberitahukan terlebih dahulu dalam mengubah anggaran dasar Perusahaan dan menjaga security coverage ratio atas fidusia tagihan sekurang-kurangnya 125%.

Based on Deed No. 1 Notary Herlina Suyati Bachtiar, SH, dated on November 13, 2007, which have been amended by Perjanjian Perubahan kedua No. 337/PFPA-DBSI/XII/2008 dated December 2, 2008, the Company obtained uncommitted bank guarantee facility from PT Bank DBS Indonesia amounted to USD4,000,000 and Rp10,000,000,000. This facility due on March 2, 2009.

Subsequently, based on Amendment and Reaffirmation of Banking Facility Agreement No. 602/PFPA-DBSI/XI/2012 dated December 3, 2012, such Uncommitted Bank Guarantee Facility and Uncommitted Revolving Guarantee Facilty respectively been amounted to USD5,500,00 and Rp15,000,000,000 and USD750,000, with maturity for each issuance of bank guarantees is maximum in 15 months. This facility is used for the purposes of the guarantee on IATA and non-IATA airlines tickets and for issuance of performance bond for corporate customers who required the performance bond after the tender was won. The facility is secured by accounts receivable of USD7,812,500 and Rp18,750,000,000 (Note 4) and corporate guarantee of USD500,000.

According to the agreement, the Company is required to comply with several restrictions, among others, the Company is required to obtain prior written consent in amending the Company’s article of association and maintaining security coverage ratio at least 125%.

b. Perjanjian Kemitraan (Partner Agreement) dengan World

Travel International B.V. (WIB) b. Partner Agreement with World Travel International B.V.

(WIB) Pada tanggal 21 April 2006, Perusahaan telah mengadakan perjanjian kemitraan (partner agreement) dengan World Travel International B.V. (WIB). Di dalam perjanjian tersebut WIB akan mengijinkan Perusahaan untuk menggunakan merek dagang yang dimiliki WIB untuk kegiatan pemasaran dan memberikan jasa manajemen travel kepada klien-klien korporasi WIB di seluruh dunia. Jangka waktu perjanjian ini adalah 3 tahun. Perjanjian tersebut telah diperpanjang dengan perubahan perjanjian kemitraan pada tanggal 7 Juli 2011. Berdasarkan section 5 dari perubahan perjanjian tersebut, jangka waktu perjanjian telah diperpanjang hingga tanggal 7 Juli 2016.

On April 21, 2006, The Company has entered into partnership agreement with the World Travel International B.V. (WIB.) According to the agreement, WIB allowed the Company to use WIB’s trade mark for marketing activity and providing travel management services to WIB’s clients around the world. This agreement will be valid within 3 years. This agreement has been renewal with amanded partner agreement dated July 7, 2011. Based on section 5th of this agreement, the validity period was extended up to July 7, 2016.

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 52 paraf:

c. Perjanjian Kredit (Bank Garansi) dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

c. Credit Facility (Bank Guarantee) from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Sesuai dengan Adendum I Perjanjian Fasilitas Non Cash Loan (Bank Garansi) antara Perusahaan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk No. CRO.JSD/634/NCL/2012 tertanggal 5 November 2012, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah menyetujui perpanjangan fasilitas kredit (bank garansi) kepada Perusahaan sebesar Rp8.000.000.000 dan USD750,000 melalui Surat Penawaran Pemberian Kredit No. CBC.JSD/SPPK/6968/T.3/2013 tertanggal 28 November 2013. Fasilitas ini berlaku hingga 4 November 2014.

In accordance with Addendum I Non Cash Loan Facility Agreement (Bank Guarantee) between the Company and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk No. CRO.JSD/634/NCL/2012 dated November 5, 2012, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk has approved the amandement of credit facilities (bank guarantee) to the Company amounted to Rp8,000,000,000 and USD750,000 through Credit Offering Letter No. CBC.JSD/SPPK/6968/T.3/2013 dated November 28, 2013. This facility is valid until November 4, 2014.

d. Perjanjian Sewa Bangunan d. Building Lease Agreement

Perusahaan melakukan perjanjian sewa-menyewa bangunan dengan beberapa pemilik bangunan di beberapa lokasi, diantaranya di Jakarta, Balikpapan, Bogor dan Cilegon untuk periode sewa tertentu sesuai dengan perjanjian sewa masing-masing.

The Company entered into building lease agreement with several building owners in some locations, among others in Jakarta, Balikpapan, Bogor and Cilegon, for the particular lease terms as specified in respective lease agreements.

30. Tambahan Informasi Arus Kas 30. Supplementary Cash Flows Information

Transaksi non kas yang signifikan: Significant non cash transactions:

2013 2012Rp Rp

Aktivitas yang Tidak Mempengaruhi Arus Kas: Activities not Affecting Cash Flows:Penambahan Aset Tetap dari Reklasifikasi Addition of Fixed Assets from Reclassification

Uang Muka Pembelian Aset 126,500,000 -- of Advance Payment for Purchase of Fixed Assets

31. Standar Akuntansi Baru yang Belum 31. New Accounting Standards Not Yet Berlaku Tahun Buku 2013 Effective for Year 2013

Intepretasi yang telah dikeluarkan oleh DSAK-IAI tetapi belum efektif di tahun 2013, namun penerapannya disyaratkan untuk tahun buku yang di mulai 1 Januari 2014 adalah sebagai berikut:

Interpretations issued by FASB-IIA that are relevant to the Group but have not effective in 2013 and mandatory and effective for the financial year beginning on January 1, 2014 are as follows:

ISAK No. 27: “Pengalihan Aset dari pelanggan” ISAK No. 28 : “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan

Instrumen Ekuitas”

ISAK No. 27 : “Transfer of Assets from Customers” ISAK No. 28 : “Extingushing Financial Liabilities with Equity

Instruments” Disamping itu, pada bulan Desember 2013, Dewan DSAK-IAI telah menerbitkan beberapa standar akuntansi baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas standar-standar tersebut tidak diperkenankan.

Standar-standar tersebut adalah sebagai berikut:

In addition, in December 2013, board of FASB-IIA issued a number of new and revised accounting standards that will become effective for the annual period beginning of January 1, 2015. Early adoption of these standards is not permitted.

The new standards are: PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian” PSAK 66 “Pengaturan bersama” PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain” PSAK 68 “ Pengukuran nilai wajar” PSAK 1 “ (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan”

PSAK 65 “ Consolidated financial statements” PSAK 66 “Joint arrangements” PSAK 67 “ Disclosure of interests in other entities” PSAK 68 “Fair value measurements” PSAK 1 (revised 2013) “Presentation of financial

statements”

PT BAYU BUANA Tbk PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012,

(In Full Rupiah)

D1/March 26, 2014 53 paraf:

PSAK 4 (revisi 2013) “ Laporan keuangan tersendiri” PSAK 15 (revisi 2013) “ Investasi bersama”

PSAK 24 (revisi 2013) “ Imbalan pasca kerja”

PSAK 4 (revised 2013) “Separate financial statements” PSAK 15 (revised 2013) “Investments in associates and

joint venture PSAK 24 (revised 2013) “ Employee Benefits”

Hingga tanggal pengesahan laporan keuangan konsolidasi ini, Perusahaan masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari PSAK baru dan revisian tersebut.

As at the authorization date of this consolidated of financial statements, the Company is still evaluating the potential impact of these new and revised PSAK.

32. Tanggung Jawab Manajemen atas 32. The Management’s Responsibility to

Laporan Keuangan Konsolidasian The Consolidated Financial Statements

Manajemen Perusahaan bertanggungjawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian yang diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi pada tanggal 14 Maret 2014.

The management of the Company is responsible for the preparation and presentation of the consolidated financial statements which were authorized by Director for issuance on March 14, 2014.