laporan hiperkes

download laporan hiperkes

of 36

Transcript of laporan hiperkes

LAPORAN KUNJUNGAN ASPEK ERGONOMI DAN KESEHATAN KERJA PT. PT. KARMA MANGGALA YUDHA

Oleh Kelompok 1

BAB IPENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Memasuki Memasuki era globalisasi yang akan berdampak terhadap perubahan tatanan kehidupan dunia. dunia. Ergonomi suatu kenyamanan kerja, perasaan aman dalam bekerja serta tetap sehat meningkatkan produktifitas kerja peningkatan pendapatan dan kesejahteraan pekerja. pekerja.

TUJUAN

Tujuan Umum Untuk mengetahui ergonomi dan kesehatan kerja di PT.Karma Manggala Yudha. Tujuan Khusus Untuk mengetahui : Sikap kerja Cara kerja Beban kerja Gizi Kantin 10 penyakit teratas

WAKTU & TEMPAT KEGIATAN

Waktu Kegiatan ini dilaksanakan pada hari kamis, 12 januari 2012.

Tempat Kegiatan ini dilaksanakan di PT.Karma Manggala Yudha.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

DefinisiErgonomi

Ilmu yang dapat mengatur pekerjaan sehingga sesuai dengan kemampuan orang yang mengerjakannya

Definisi menurut ILO

Ergonomi penerapan ilmu biologi manusia sejalan dengan ilmu rekayasa untuk mencapai penyesuaian bersama antara pekerjaan dan manusia secara optimum, dengan tujuan agar bermanfaat demi efisiensi dan kesejahteraan

Masalah umum dalam ergonomi adalah: adalah: Penyesuaian pekerjaan dengan kondisi fisik. fisik. Penyesuaian pekerjaan dengan perilaku pekerja. pekerja. Penyesuaian interaksi antara pekerja dengan alat, alat, mesin, mesin, dan fasilitas kerja. kerja. Penyesuaian interaksi antara pekerja dengan lingkungan

Definisi Kesehatan Kerja(Sumakmur, 1991) Sumakmur, Spesialis dalam ilmu kesehatan/kedokteran beserta kesehatan/ prakteknya yang bertujuan agar pekerja atau masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun setinggifisik, sosial dengan usaha preventif dan kuratif, terhadap kuratif, penyakit atau gangguan-gangguan kesehatan yang gangguandiakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan faktorpekerjaan, pekerjaan, serta terhadap penyakit umum. umum.

KESEHATAN KERJA

GIZI KERJA

Definisi Gizi Kerja

Gizi kerja gizi yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaan dan beban kerjanya, dan secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap produktivitas perusahaan

Masalah Gizi Kerja pada Negara Berkembang

Faktor ekonomi Ketidaktahuan Kebiasaan makan yang kurang baik Tingginya penyakit parasit dan infeksi saluran pencernaan

Tujuan hubungan yang serasi antara manusia, manusia, alat dan lingkungan kerja

Mengurangi beban kerja fisik Memperbaiki sikap kerja Menyediakan sarana psiko-sensorial pada psikopemakaian instrumen Mencegah pekerja untuk mengingat instrumen yang tidak diperlukan Melakukan penempatan pekerja pada pekerjaan yang sesuai

BAB IIIHASIL PENGAMATAN & PEMBAHASAN

Pada kunjungan ini, kami melakukan pengamatan ini, di lokasi konstruksi pembangunan apartement The Green Pramuka yang dilaksanakan oleh Pramuka P.T. Karma Manggala Yudha dan melakukan wawancara dengan managemen perusahaan dan pekerja konstruksi

BEBAN KERJA

waktu bekerja lembur sehari selama 6 jam (maksimal 3 jam per hari yang dibolehkan) apabila ada target tertentu maka pekerja bisa lembur selama 24 jam mengangkut sak semen memindahkan sak semen ke tempat tujuan.Berat 1 sak semen 30kg

SIKAP KERJA

posisi berdiri dilakukan pekerja selama 8 jam dan hanya diberikan istirahat selama 1 jam pada saat makan siang pekerja yang mengankat sak semen pekerja mengangkat besi

CARA KERJA

Ketidaksesuaian dan ketidaknyamanan pekerja dengan letak alat dan bahan-bahan konstruksi Sebaiknya di sesuaikan tinggi pekerja dengan letak alat atau bahan-bahan bangunan yang akan diambilnya

Medical

Check

Up

dan

Dokter

perusahaan

Tidak ada pre-employee medical check up dalam merekrut prepekerja baru, sehingga perusahaan tidak memiliki data tentang riwayat kesehatan pasien. Proses merekrut hanya pasien. dilakukan secara visualisasi. setelah itu tidak terdapatnya visualisasi. pemeriksaan berkala dan pemeriksaan khusus untuk mengevaluasi kesehatan para pekerja. Serta tidak adanya pekerja. dokter maupun paramedis yang bertugas diperusahan diperusahan tersebut. tersebut. Komentar : Kemungkinan perusahaan tidak punya anggaran khusus untuk MCU. Padahal MCU adalah harga MCU. mati dalam merekrut pekerja baru. baru.

JAMSOSTEK

Jamsostek : Masing-masing pekerja sudah memiliki MasingJamsostek sebagai jaminan kesehatan dan kecelakaan kerja. Komentar : Pertahankan situasi seperti ini.

KASUS PAK

Ada satu kasus PAK yang ditemukan pada perusahaan ini. Pekerja tersebut salah mengangkat beban seberat 40 kg, menyebabkan pekerja tersebut terkena LBP (Low Back Pain). Komentar : Pastikan setiap pekerja mengetahui ergonomi safety lifting dengan benar. Setiap mandor agar lebih rajin mengawasi metode safety lifting para pekerja. Pekerja menganggap bahwa nyeri pinggang merupakan hal yang biasa, bukan sebagai masalah kesehatan yang perlu ditangani secara medis. Kesadaran dan pengetahuan para pekerja tentang nyeri pinggang perlu ditingkatkan.

KECELAKAAN KERJA

Perusahaan menganggap bahwa kasus pekerja yang tertusuk paku adalah kasus insiden, padahal kasus tersebut adalah kasus kecelakaan kerja. Kasus pekerja yang tertusuk paku bukan hanya satu kali terjadi tetapi berkali-kali. berkaliKomentar : Kecelakaan kerja yang kecil masih dianggap remeh. Kurangnya kesadaran akan pentingnya K3 perlu diperbaiki.

SAFETY INDUCTION

Perusahaan selalu menyediakan sarana Safety Induction untuk para calon pekerja. Kenyataannya, tidak semua pekerja pernah mengikuti Safety Induction. Lagipula bagi pekerja yang sudah mengikuti Safety Induction tidak diakhiri dengan evaluasi. Komentar : Sebaiknya kepala K3 perusahaan memastikan bahwa setiap pekerja telah mengikuti Safety Induction dan paham tentang K3 melalui test pengujian materi sebagai alat ukur bahwa pekerja tersebut telah mengerti apa yang diajarkan.

KOTAK P3K

Perusahaan ini sudah menyediakan kotak P3K dengan kualitas dan kuantitas yang minimal. Yang artinya, jika dilihat dari resiko kerja dan jumlah pekerja, kondisi kotak P3K dan alat bantu penyelamat Kecelakaan Kerja seperti tandu ataupun alat bantu lainnya belum memenuhi standar. standar.

AIR MINUM

Perusahaan tidak menyediakan air minum untuk para pekerja. Di sisi lain, pemimpin perusahaan juga tidak mengontrol pekerja yang minum atau yang tidak minum. Komentar : Sebaiknya air putih disediakan di setiap lantai tempat para pekerja bekerja. Para pemimpin juga memastikan bahwa setiap kebutuhan minum pekerja sudah tercukupi.

GIZI dan Kantin

Tidak terdapat kantin. Tenaga kerja biasa makan di kantin-kantin kantinumum. Tidak mendapat upah khusus buat uang makan. Pada umumnya karyawan terbiasa makan pagi berupa gorengan ditambah minum kopi, kopi, makan siang dengan nasi, sayur, dan tempe, tempe, Malam dengan mie instan. mie instan.

SEPULUH PENYAKIT TERATAS

Tidak terdapat data penyakit kerja di dalam perusahaan tersebut dan tidak adanya data dari perusahaan tentang penyakit akibat kerja atau penyakit hubungan kerja. kerja. Berdasarkan wawancara dari pihak perusahaan, perusahaan, penyakit yang sering di temukan adalah pusing, sakit pinggang, diare, dan batuk pusing, pinggang, diare, pilek. pilek.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh kelompok kami pada PT. Karma Manunggal Yudha, Yudha, diperoleh kesimpulan bahwa program K3 sudah dijalankan pada perusahaan ini tetapi pada pelaksanaannya terdapat beberapa yang belum memenuhi standar K3 yang telah ditetapkan, yaitu ditetapkan, Waktu kerja lembur yang melebihi batas maksimal yang telah ditetapkan, permasalahan pada sikap dan cara kerja ditetapkan, dari para pekerja, yang beresiko untuk terjadinya penyakit pekerja, akibat kerja. kerja. Perusahaan tidak melakukan pre- employe medical check preup, tidak memiliki dokter maupun paramedis dan memiliki peralatan perolongan pertama yang minimal.

Kurangnya pengetahuan pekerja mengenai penyakit akibat kerja dan penyakit yang berhubungan akibat pekerjaan. pekerjaan.

Tidak tersedianya kantin yang memenuhi syarat untuk menunjang gizi dari para pekerja. pekerja.

Saran

Sebaiknya pihak perusahaan memberikan edukasi , pelatihan dan evaluasi mengenai K3 terhadap setiap tenaga kerja yang bekerja di perusahaan tersebut. tersebut. Perusahaan juga sebaiknya melakukan pemeriksaan awal, awal, berkala dan khusus serta memiliki dokter, paramedis dan dokter, peralatan pertolongan pertama yang memadai. memadai. Untuk menjamin gizi dari para tenaga kerja perusahaan juga sebaiknya menyediakan kantin yang memenuhi persyaratan. persyaratan. Demi keselamatan dan kesehatan kerja dari para tenaga kerja sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi Angka penyakit akibat kerja dan penyakit yang behubungan akibat kerja. kerja.