Kuliah Pertemuan 2 : Strukturisasi Spasial Model Transportasi
description
Transcript of Kuliah Pertemuan 2 : Strukturisasi Spasial Model Transportasi
Kuliah Pertemuan 2 : Strukturisasi Spasial Model Transportasi
Dr. Sri Atmaja P. RosyidiLaboratorium Teknik dan Infrastruktur TransportasiJurusan Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
lPerspective of urban transportation planning:
“The purpose of planning tools is to provide systematic and neutral information to support
decision-making, while the ethical content of planning is assumed to be in the definition of the
problem and the weighing of information by decision makers” – Wachs, 1985
“Transport planning must be seen as an integral part of a much wider process of decision making.
Too often in the past transport solutions have been seen as the only way to resolve transport
problems…transport planning must be seen as part of the land-use planning and development process, which requires an integrated approach to analysis and a clear vision of the type of city and society in
which we wish to live” – Banister, 1994
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
3
Sistem Transportasi
Comparison of NPTS-NHTS Statistics: 1983, 1990, 1995, 2001
90-95 95-01Household Vehicles (000) 143,714 165,221 - 176,067 203,872 6.6% 15.8%Household Vehicle Trips (000,000) 126,874 158,927 193,916 229,745 234,994 18.5% 2.3%Household VMT (000,000) 1,002,139 1,409,600 1,695,290 2,068,368 2,281,863 22.0% 10.3%Person Trips (000,000) 224,385 249,562 304,471 378,930 410,969 24.5% 8.5%Person Miles of Travel (000,000) 1,946,662 2,315,300 2,829,936 3,411,122 4,026,158 20.5% 18.0%Source: http://nhts.ornl.gov/2001/html_files/trends_ver6.shtml
1983 1990 Adj.Percent Change
1990 1995 2001
Lesson Learned on Transport Facts
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
lHouseholds are getting smaller with more vehicles…
U.S. Census
0.0
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
3.5
4.0
1960 1970 1980 1990 2000
Vehicles per Household Persons per Household
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
lMore workers and more cars on the road…Millions of Workers commuting by POV—U.S. Census
41.4
59.7
81.3
99.6
112.7
1960 1970 1980 1990 2000
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
lA Real Shift to Longer Commutes…
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
45%
1980 1990 2000
Commutes over 30 minutes one-way
Commutes over 45 minutes one-way
U.S. Census
0
5,000,000
10,000,000
15,000,000
20,000,000
25,000,000
30,000,000
35,000,000
40,000,000
45,000,000
50,000,000
ToFrmWrk
Vehicles commutes by time of day…
NHTS 2001
All Vehicles in Motion—The Changing Peak Period
0
5,000,000
10,000,000
15,000,000
20,000,000
25,000,000
30,000,000
35,000,000
40,000,000
45,000,000
50,000,000
ToFrmWrk FamPers Soc/Rec Other
22.1% of U.S. household vehicles
NHTS 2001
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l“Transportation is a derived demand”
“but it also helps a community change its form – for good or bad,
depending on the quality of planning”
Land use A generates trips Land use B attracts
tripsNeed for
transportation facilities
Improved access changes the land use
New community
A
B
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
lMultimodal transportation system and land use system
Multimodal transportation
planning:“The process of
defining problems, identifying
alternatives, evaluating
potential solutions and selecting
preferred actions that meet
community goals in a manner that
includes all feasible
transportation modes”
– Michael d. Meyer, GIT
Intermodalism example: Gateway Intermodal Center
U
“Gateway Intermodal Center”
– near the current AMTRAK station
Downtown SLC
SLC Airport Sandy Terminal
Provo/Orem
Payson“Commuter Train”
TRAXI-15
Streets
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
lCAAA – ISTEA - TEA-21
LAND USE
AIR QUALITYTRANSPORTATION
INTEGRATED MODELS = AN
ACCOUNT FOR
TWO WAY RELATIONSHIPS
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
lMobility vs accessibility policies (Kennedy et al, 2005)
- Policy Coordination with Packages of Policy Actions in
the EU- Effective Governance = Integration of Policies =
New Needs for Policy Action Assessments =
More Informative Models
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
lTransportation and Land Use
Land Development --> Location Choices Location Choices --> Activities Location Choices - Car Ownership Activities -> Travel Travel -> Flows Flows -> Activity Patterns Use Spatial Distribution AND MANY MORE See next
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
lWegener’s simplified cycle
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
lWegener’s LU/T Feedback Cycle
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
lLagged Relationships
Chapter 01Model Spasial dalam Pemodelan Transportasi
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
21
Pendahuluan Model suatu sistem
wilayah (perkotaan) adalah model spasial, sehingga diperlukan cara untuk menjelaskan karakteristik spasial secara numerik.
Suatu wilayah sebagai daerah studi perlu dibagi dalam beberapa zona dan dinyatakan secara numerik untuk setiap zona (misal.: ukuran tata guna lahan)
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
22
… Pendahuluan
Jaringan transportasi didefinisikan sebagai urutan ruas jalan dan noda.
Ruas : Potongan Jalan, Jalan Kereta Api, dll.
Noda : Persimpangan Jalan, Stasiun, dll.
Setiap ruas, noda diberikan nomor untuk mengidentifikasi data yang berkait dengan ruas, noda dan zona.
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
23
Contoh Hasil Akhir master Plan Transportasi yang melibatkan Peta Spasial dan Jaringannya
Sumber : chesapeake.va.us
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
24
Contoh Penzonaan
Sumber : consult.rochdale.gov.uk
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
25
Ilustrasi Spasial ke Numeris
102 10342512 smp/menit
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
26
Daerah Studi PengertianDaerah studi ditetapkan sebagai suatu ruang/spasial (obyek) yang dilakukan perencanaan dan pemodelan untuk memprediksi kebutuhan transportasi yang ada di dalam/dari/menuju ke daerah tersebut. Daerah studi dapat berupa daerah perkotaan atau pengembangan kota di masa yang akan datang. CordonDaerah studi dibatasi oleh suatu garis batas yang disebut sebagai cordon. Cordon ditentukan untuk tidak memotong jalan yang sama lebih dari dua kali. Cordon dapat ditentukan sebagai batas alami, seperti sungai, jalan kereta api,dll.
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
27
… Daerah Studi
300
310
320
330 340
350
360
370
DAERAH STUDI
EXTERNAL CORDON LINE
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
28
Zona
Daerah studi biasanya dipecahkan menjadi beberapa zona. Zona adalah satuan wilayah yang merupakan pendekatan terhadap agregasi bangkitan/tarikan individu.
Zona dianggap sebagai satuan pergerakan terkecil sehingga seluruh sifat pergerakan merupakan rata-rata atau mewakili dari seluruh bagian zona. Variabilitas sifat pergerakan sering menjadi kendala yang tidak dapat diantisipasi dalam zona.
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
29
… Zona Ukuran zona tergantung dari tujuan
pekerjaan yang dapat berupa banyak zona-zona kecil atau sedikit zona-zona luas.
Zona kecil memiliki akurasi yang lebih baik namun memerlukan data yang lebih banyak dan waktu pemprosesan komputer yang lama.
Zona luas memiliki intra-zonal trip yang cukup besar yang sulit untuk dibebankan kepada jaringan jalan.
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
30
… Zona
Zona luas sesuai untuk strategic study karena memiliki periode jangka panjang.
Banyak studi jangka menengah menggunakan zona-zona kecil yang selanjutnya diagregasikan menjadi sejumlah zona-zona yang lebih besar.
Zona kecil biasanya digunakan di daerah pusat kota dimana tata guna tanah/lahan lebih rapat. Zona luas digunakan untuk daerah pinggiran kota.
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
31
Syarat Penentuan Sistem Zona
Batas zona diusahakan bertepatan dengan batas daerah/wilayah kajian.
Besar zona konsisten dengan kerapatan jaringan tinjauan.
Luas zona tidak terlalu kecil agar pergerakan dapat dibebankan ke jaringan secara efektif.
Batas masing-masing zona sesuai dengan jenis perkembangan tata ruang kota (diusahakan agar sehomogen mungkin).
Batas- batas zona dapat menggunakan batas administratif, batas alam, batas jaringan atau batas jenis tata guna lahan.
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
32
Pembagian Zona Untuk menjelaskan pergerakan yang berasal dari luar
daerah studi (daerah yang lain) diperlukan suatu zona yang disebut sebagai zona eksternal. Data populasi zona eksternal biasanya digunakan untuk mendapatkan nilai akurasi tinggi dan mengkaji pengaruh pergerakan dalam daerah studi, meskipun demikian tidak perlu diperinci sebagaimana model yang digunakan dalam daerah studi.
Zona-zona yang berada di dalam daerah studi disebut sebagai zona internal.
Zona eksternal tidak memiliki batas yang pasti dan ditetapkan lebih besar dari zona internal.
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
33
Ukuran ZonaRata-rata ukuran zona dapat ditentukan dengan jumlah populasi. Well (1975) merangkumkan untuk studi perencanaan transportasi di UK. :
Daerah Studi terpusat di_ Populasi Jumlah
zonaRata-rata populasi
BarnsleyGt. YarmouthCambridgeSloughNorwichHullDoncasterSheffield
91000127000144000144000170000345000387000730000
72529010375153200430
12602450160014002280225019301700
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
34
Representasi ZonaAktivitas tata guna lahan diasumsikan berlokasi pada suatu titik dalam zona yang disebut dengan pusat zona (Black, 1981)
ZONE 1
ZONE 2
ZONE 3
ZONE 4
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
35
… Daerah Studi
210
200
220230
240 250
300
310
320
330 340
350
360
370
DAERAH STUDI
INTERNAL ZONA
EXTERNAL ZONA
260
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
36
Pola Perjalanan dalam Jaringan
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
37
Sifat Pergerakan dalam Zona
1. Pergerakan dalam zona (intra zonal trip) yaitu pergerakan dari dan ke zona yang sama umumnya diabaikan (dianggap = nol).
2. Pergerakan antar zona internal (internal zonal trip) yaitu pergerakan dari dan ke zona yang termasuk zona internal.
3. Pergerakan antar zona internal dan eksternal, yaitu pergerakan ke luar/masuk wilayah studi.
4. Pergerakan antar zona eksternal yaitu pergerakan antar zona yang melewati wilayah studi yang dikenal sebagai through traffic.
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
38
Keuntungan Penggunaan Sistem Zona
Nomor dapat digunakan untuk mengidentifikasi lokasi kota
Sistem grid dapat digunakan untuk menentukan pusat zona
Tipe dan intensitas tata guna lahan dapat diagregasi dengan sistem zona.
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
39
Sistem TransportasiJaringan transportasi dapat dimodelkan dengan metode grafis. Jaringan dapat direpresentasikan dalam bentuk ‘ruas’ dan ‘noda’ (Black, 1981).
Ruas merupakan fasilitas transportasi (misal. Jalan, rute bis, dll.). Dalam pemodelan sebaiknya menggunakan ruas-ruas yang penting untuk menghindari sistem yang rumit.
Node 1
Node 2
Node 4
Node 5
Node 3
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
40
Representasi Ruas• Noda adalah tempat dimana ruas-ruas
jalan berpotongan atau tempat dimana orang atau barang memasuki jaringan (bus stop, stasiun, terminal, dll.).
• Pusat Zona adalah noda khusus dan merupakan noda yang menunjukkan asal dan tujuan perjalanan
• Untuk menghubungkan ruas dengan pusat zona digunakan dummy link atau centroid connector.
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
41
Hubungan antara Zona, Ruas, Noda, Pusat Zona dan Centroid Connector
2526
27 28
143
144
145
146147
148
149
150
151152
153
154
Zone Boundary
Links (Road)Centroid Connectors
Centroids
Nodes
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
42
Keuntungan Metode Grafis dalam Penetapan Jaringan Transportasi
Jaringan dapat dinyatakan secara numerik dan juga karakteristik sistem dapat dikaitkan untuk setiap ruas dan jalan, contohnya: jalan satu atau dua arah, kecepatan, waktu tempuh, kapasitas, tingkat pelayanan dll.
Seluruh informasi dapat dinyatakan dalam bentuk matriks.
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
43
Keuntungan Metode Grafis dalam Penetapan Jaringan Transportasi
Matriks digunakan dengan dua maksud :
1) Menunjukkan informasi masing-masing ruas, misalnya : panjang, kapasitas. Matriks ini menggunakan noda dan nomor untuk menyatakan kolom dan baris.
2) Menunjukkan informasi antara setiap pasangan zona, misalnya : jarak, waktu atau jumlah pergerakan. Matriks ini mempunyai nomor zona untuk menyatakan baris dan kolom. Nilai setiap ruas jalan ditambahkan untuk mendapatkan total waktu tempuh, biaya, dll.
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
Ada enam (6) pergerakan dalam hubungannya dengan konsep fungsi klasifikasi jalan yaitu, pergerakan utama, transisi, distribusi, koleksi dan pergerakan akses ke terminal:
Gambar Hirarki pergerakan kendaraan di jalan
“Ra
mp”
Jalan bebas hambatan
Jalan kolekto
r
Jalan lokal
Rumah/ terminal/ kantor
Jalan Akses
Jalan Arteri
Hubungan Fungsi Klasifikasi JalanDes
a Desa
Kecamatan
Ibukota Propinsi
Ibukota Propinsi
Ibukota Kabupate
nGambar Garis Perjalanan (Desire lines)
Konsep Fungsi Klasifikasi Jalan Hirarki Pergerakan dan Komponennya
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam konsep dasar hirarki sistem jaringan jalan antara lain adalah: jarak antar simpang, penentuan jaringan yang baik dan efesien
Jalan lokal
Desa
Jalan kolektor
Jalan kolektor
Ibukota Propinsi
Jalan arteri
Jalan arteri
Ibukota Kabupaten
Ibukota Propinsi
Desa
Kecamatan
Konsep Hirarki
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
Road Type
% trafficFunction
Arterials Local StreetKollektor
% LandFunction
Clearly serve adjacent Land
Clearly serve traffic movement
100 % 100 %
Intermediate Roads traffic & Theoritical balance
between traffic and land service
LT Traffic Function
Land service Function
No AccessNo networkfunction
Service only aNetwork function
Access only forLand service
Gambar Klasifikasi jalan sesuai fungsinya sebagai Media arus lalu lintas dan pelayanan
daerah.
Dengan demikian setidaknya terdapat dua pertimbangan dasar dalam menentukan fungsi klasifikasi jalan dan jaringan jalan yaitu, aksesibilitas dan mobilitas
Klasifikasi Jalan sesuai Fungsinya
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
Sistem Klasifikasi dan Peran fungsional Jalan menurut pergerakan dan Akses
Peran Fungsional Jalan
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
Klasifikasi jaringan jalan juga sangat ditentukan oleh karakteristik per-gerakan (lalu lintas) yg menggunakan jaringan jalan tersebut. Perjala-nan jarak jauh yang sifat pergerakannya memer-lukan kecepatan yang tinggi perlu dipisahkan dengan perjalanan lokal jarak pendek yang tipi-kal penggunannya akan memerlukan kemudahan dan keselamatan dalam aksesnya ke lingkungan sekitar
Ped. TripsAnd
access
Local traffic
distribution
DistrictTraffic
distribution
Long distance and through traffic
distribution
Pedes. Streets
AndAccess Roads
Local distribution
District Distributio
n
Primary Distribution
(A) (L) (D) (P)
Journey distance, d
Proportion of Trips
(Tij) with journey
Distance, (d)
dA dL dD
0,5
1,0
0
Gambar Karakteristik Pergerakan Pada Masing- masing Kelas Jalan
Karakteristik Pergerakan
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
Jalan adalah suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun, meliputi segala bagian jalan termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu-lintas (UU No.38/2004)
Bagian-bagian jalan adalah: Ruang manfaat jalan (RUMAJA). Meliputi badan jalan, saluran tepi jalan,dan ambang
pengamannya serta bangunan utilitas. Ruang Milik Jalan (RUMIJA). Meliputi Daerah Manfaat Jalan dan sejalur tanah tertentu di
luar Daerah Manfaat Jalan Ruang Pengawasan Jalan (RUWASJA). Merupakan sejalur tanah tertentu di luar Daerah
Milik Jalan yang ada dibawah pengawasan pembina jalan
Jalur Lalu-lintas
BahuJalan
BahuJalan
Batis pinggirBatas
pinggir
Jalur pejalan
Halaman rumahJalur
pejalan
Ruang Milik Jalan
Gambar Bagian-bagian (unsur) Jalan
Ruang Manfaat Jalan
Ruang Pengawasan Jalan
Sistem Jaringan Jalan di Indonesia
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
50
Screen Lines
Screen Line adalah sebuah garis yang membagi daerah studi menjadi dua bagian yang relatif hampir sama dimana digunakan untuk menentukan lokasi traffic counting bagi kalibrasi hasil pemodelan dalam wilayah studi tersebut.
Syarat screen line : diusahakan merupakan batas alami misalnya : jalan kereta api, atau sungai, sehingga tidak berubah lokasi untuk waktu yang akan datang.
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
51
Contoh Screen Line pada Daerah Studi
2526
27 28
143
144
145
146147
148
149
150
151152
153
154
Screen Line
Titik Pertemuan Screen Line dengan Links
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
52
Ada Pertanyaan ?
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
53
Assignment 1: Model Spasial
Sifat: Tugas Kelompok (1 kelompok = 2 orang)
Waktu: 3 minggu (setelah liburan Idul Fitri)
Detil tugas akan dimonitor oleh Asisten Dosen
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
54
Detil Tugas 1
1. Silahkan saudara membuat kelompok maksimal 2 orang. Tugas Saudara adalah membuat peta spasial-numeris (zona, ruas, noda, centroits dll.) untuk wilayah kabupaten/area/urban-suburban tertentu (contoh Kabupaten Bantul, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sleman, dll.).
2. Peta spasial kabupaten bisa secara bebas Saudara tentukan sendiri wilayahnya (boleh dari luar jawa, jika memungkinkan).
3. Detilkan komponen model numeris dari peta spasial.
Chapter 02Teknik Pengumpulan Data untuk Pemodelan Transportasi
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
56
Batasan Praktis dalam Kajian Transportasi untuk Penentuan Survei
1. Waktu Pelaksanaan Kajian2. Horison Kajian, terdapat dua situasi
yang harus dipertimbangkan yaitu : Tahun Rencana Pendek dan Tahun Rencana Panjang (misal. 20 tahun).
3. Batas Daerah Kajian, batas kajian harus lebih luas dari batas wilayah yang diperkirakan berpengaruh.
4. Sumber Daya Kajian.
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
57
Jenis Survei
Sistem Prasarana Transportasi :1. Inventarisasi prasarana jalan : desain
geometrik, pengendalian lalu lintas, tata guna lahan, fasilitas jalan lainnya.
2. Inventarisasi kinerja angkutan umum.3. Inventarisasi fasilitas dan kebutuhan
parkir : survei inventarisasi ruang parkir dan survei kebutuhan parkir.
4. Inventarisasi waktu tempuh.
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
58
… Jenis Survei Sistem Tata Guna Lahan1. Survei Wawancara Rumah Tangga (home
interview survey): guna mendapatkan informasi rumah tangga untuk karakteristik latar belakang sosial-ekonomi suatu pergerakan : anggota keluarga, usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan, kepemilikan kendaraan dan intensitas pergerakan per hari oleh anggota keluarga. Survei wawancara rumah tangga dapat juga menanyakan karakteristik pergerakan, misal : jenis tata guna lahan (zona asal dan tujuan), waktu berangkat dan tiba), tujuan pergerakan, dan moda transportasi.
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
59
… Jenis SurveiSampel wawancara rumah tangga dapat diukur dalam prosentase Bruton (1985) :
PopulasiUkuran Sampel (rumah tangga)
Rekomendasi Minimum
di bawah 50.00050.000 – 150.000
150.000 – 300.000300.000 – 500.000
500.000 – 1.000.000di atas 1.000.000
1 : 51 : 8
1 : 101 : 151 : 201 : 25
1 : 101 : 201 : 351 : 501 : 70
1 : 100
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
60
… Jenis Survei2. Survei Angkutan Umum, bertujuan untuk
mendapatkan informasi jumlah naik-turunnya penumpang untuk setiap rute, profil pembebanan untuk setiap rute, zone asal dan tujuan pergerakan, tujuan pergerakan, moda transportasi dari zona asal ke angkutan umum, serta moda transportasi dari angkutan umum ke zona tujuan.
3. Survei Angkutan Barang, guna mendapatkan informasi karakteristik barang, jenis kendaraan yang digunakan, jenis dan volume barang yang diangkut, zona asal dan tujuan, informasi penggunaan multi moda, dll.
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
61
… Jenis Survei4. Survei wawancara tepi jalan, menanyakan
informasi yang sama dengan survei lainnya : jenis kendaraan, tingkat isian penumpang, zona asal dan tujuan pergerakan. Kelemahan survei ini : mengganggu arus lalu lintas dan pengambilan sampel 100 % tidak dapat dilaksanakan jika arus lalu lintas terlalu sibuk.
Biasanya dilakukan di ruas jalan yang berpotongan dengan external cordon line guna mendapatkan informasi perjalanan dari/ke luar daerah studi.
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
62
… Jenis SurveiRekomendasi ukuran sampel survei wawancara di tepi jalan (Ortuzar dan Willumsem, 1994) :
Arus lalu lintas (kendaraan/jam)
Ukuran sampel
900 atau lebih700 – 899500 – 699300 – 499200 – 299
1 - 199
1 : 101: 81 : 61 : 41 : 31 :2
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
63
… Jenis Survei Traffic Counting :
Menghitung/mencacah jumlah kendaraan yang melewati pada suatu ruas jalan dalam waktu tertentu.
Survei ini digunakan untuk mengkalibrasi hasil pemodelan transportasi. TC dilakukan di ruas jalan yang berpotongan dengan screen line dan external cordon line.
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
64
Lokasi TC dan Road Side Interview
2526
27 28
143
144
145
146147
148
149
150
151152
153
154
Screen Line
Titik Pertemuan Screen Line dengan Links
TRAFFIC COUNTING
ROAD SIDE INTERVIEW
HOME INTERVIEW
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
65
Thank You
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
68
Tugas Kelompok Tugas Minggu 1: Membuat Kelompok 4-5
orang Tugas Minggu 2: Diskusikan permasalahan
transportasi di Yogyakarta: Output Minggu 3: Buatlah paper dalam
maksimum 5 halaman (12 pt TNR) tidak termasuk foto dan peta, yang menunjukkan permasalahan di Yogyakarta yang disebabkan oleh disintegrasi anatara sistem transportasi dan tata guna lahan.
Lengkapi dengan foto dan peta lokasi kajian.
CEC
716
Pere
ncan
aan
Tran
spor
tasi
Juru
san
Tekn
ik
Sipi
l
69
Final Output untuk Tugas Kelompok