RLL_1_Sistem Transportasi
-
Upload
luzz-niie-cutezz -
Category
Documents
-
view
100 -
download
4
description
Transcript of RLL_1_Sistem Transportasi
SISTEM TRANSPORTASITeknik Sistem TransportasiProgram S-1 Teknik Sipil SOleh :
SONYA SULISTYONO ST MT SULISTYONO, ST., MT.
SISTEM TRANSPORTASI
Ruang Lingkup Rekayasa Transportasi
Transportation EngineeringDefinisi dari Institute of Transportation Engineers (ITE) menyebutkan : b tk the application of technology and scientific pp gy principles to the planning, functional design, operations, operations and management of facilities for any mode of transportation in order to provide for the safe, rapid comfortable convenient safe rapid, comfortable, convenient, economical, and environmentally compatible movement of people and goods. t f l d d
Rekayasa Reka asa TransportasiAplikasi dari ilmu-ilmu dasar dan teknologi untuk ilmuPerencanaan (planning) Perancangan fungsional (functional design) Operasi dan Pemeliharaan fasilitas-fasilitas fasilitas-
Karena moda apapun dari transportasi merupakan upaya menyediakan k k di k keselamatan, l t kenyamanan tinggi, menyenangkan, keselarasan ekonomi d li k k l k i dan lingkungan pergerakan untuk :manusia, dan barang
Rekayasa Reka asa TransportasiMerupakan : Suatu profesi yang berorientasi. Sukses diukur berorientasi oleh seberapa baik orang-orang memahami, orangmenerima dan menggunakan fasilitas dan sistem transportasi. Hasil d l h H il adalah secara normal d l l dalam cakupan, k tidak selalu nilai-nilai yang pasti, karena terdapat nilaicakupan d i waktu persepsi/reaksi, k dari kt i/ k i pemahaman, penerimaan, tanggapan, dan capaian yang mempengaruhi h il t i hi hasil tersebut. b t
Traffic EngineeringDefinisi menurut Institute of Transportation Engineers (ITE) menyebutkan : that that phase of transportation engineering which deals with the planning, geometric design and traffic operations of roads, streets and highways their networks highways, networks, terminals, abutting lands, and relationships with other modes of transportation.
Profesi I i P f i Insinyur Transportasi T t iPerencanaan (Planning) Perancangan (Design) Konstruksi (Construction) Pengoperasian (Operations) g p ( p ) Penelitian (Research)
Transportasi dan Hubungannya p g y Dengan Cabang Ilmu Lain
SISTEM TRANSPORTASI
Pendekatan Sistem
Sistem TransportasiDidefinisikan sebagai bentuk keterkaitan dan keterikatan d k t ik t yang i t integral antara l t g variabelvariabel-variabel dalam kegiatan pemindahan penumpang dan barang dari suatu tempat ke tempat yang lain lain. Maksud dan tujuan :terwujudnya secara optimal proses pergerakan secara teratur dan terkoordinir
Unsur Uns r Pokok Sistem Transp Transp.Terdapat lima unsur : 1. O Orang yang membutuhkan; b t hk 2. Barang y g dibutuhkan; g yang ; 3. Kendaraan sebagai alat angkut; 4. J l Jalan sebagai prasarana pengangkutan; b i k t 5. Organisasi (p g g (pengelola angkutan) g ) Terdapat lima unsur : 1. O Orang yang membutuhkan; b t hk 2. Barang ya g d bu u a ; a a g yang dibutuhkan;
Aspek Sistem Transp Transp.Terdapat dua aspek penting : 1. Aspek saranamoda atau jenis angkutan jenis atau komponen yang digunakan untuk pergerakan2. 2
Aspek prasaranatempat atau alat lain yang digunakan untuk mendukung sarana
Pengelompokkan Kebutuhan g p Moda Angkutan dan PrasaranaUdara, moda angkutan p g pesawat terbang g dengan prasarana pelabuhan udara. Air, Air moda angkutan kapal dengan prasarana dermaga dan pelabuhan. Darat :Moda angkutan mobil, bus, sepeda motor, dll. g , , p , dengan prasarana jalan raya dan terminal. Moda angkutan kereta api dengan prasarana jalan rel dan stasiun KA. LainLain-lain yaitu kabel pipa belt conveyor dll kabel, pipa, conveyor, dll.
SISTEM TRANSPORTASI
Perkembangan Transp. dan Problematikannya
Sejarah Perkembangan Transp Transp.HorseHorse-back or animal driven vehicles Canals Railroads City Transportation ( y p (Rural vs. Urban) ) Automobile Aviation
Tonggak Penting Dalam gg g Sejarah Transportasi1794 - First toll road 1830 - First railroad 1838 - Steam ship on Atlantic ocean 1865 - First successful oil pipeline 1866 - Bicycles introduced in US 1888 - Electric streetcar El t i t t 1903 - First airplane 1914 - Panama canal 1956 - Interstate highway system begins g y y g 1961 - Manned spaceflight 1967 - USDOT established
Tonggak Penting Dalam gg g Sejarah Transportasi1972 - Bay Area Rapid Transit (BART) 1981 - Space shuttle 1991 - Interstate system completed 1916 - First Federal Highway Act 1969 - National Environmental Policy Act 1990 - Clean Air Act Amendments 1991 - I t Intermodal S f d l Surface Transportation T t ti Efficiency Act (ISTEA) 1998 - Transportation Equity Act for 21st Century (TEA-21) (TEA-
Krisis Dalam Melayani Pertumb. y Permintaan Transp. PerkotaanPertumbuhan permintaan transportasi/lalu lintas Jumlah ruang yang dapat digunakan bagi ROW tambahan terbatas keuangan keuangan, ruang, dan pertimbangan sosial Penggunaan teknologi dan penggunaan ROW tidak mengijinkan untuk p gj peningkatan g kapasitas yang diperlukan untuk memenuhi permintaan masa depan
SISTEM TRANSPORTASI
Permasalahan Transportasi, p , Manajemen Lalu Lintas dan Public TransportSONYA SULISTYONO, ST., MT.
Kompas, Rabu 23 Feb 2005
Kompas, Kompas Rabu 23 Feb 2005
Kompas, Kompas Rabu 23 Feb 2005
Permasalahan Transp Transp.Terkait perundang-undangan (Perda, KM, PP, UU) perundangTerkait Perdagangan Global (industri otomotif, ATPM) Terkait tata guna lahan (inkonsistensi karena p pertentengan kepentingan investasi dll) g p g ) Terkait kemampuan pemerintah dalam penyediaan supply (prasarana Public transport, dll) Terkait faktor sosial dan ekonomi (pertumbuhan, sektor informal dll) Terkait perilaku individu dan kelompok
Urban Transport
TRANSPORT & TATA GUNA LAHAN : DUA SISI KEPING UANG
KEBERADILAN PEMAKAIAN RUANG
Mobil Pribadi vs. Bis Angkutan Umum vs
Tren pertumbuhan kota yang mengarah kepada ketergantungan kendaraan pribadi
PERMASALAHAN TRANSPORTASI PERKOTAANPertumbuhan kendaraan pribadi yang tinggi Tidak i b Tid k seimbangnya k kecepatan t p y penyediaan infrastruktur Pelayanan angkutan umum yang tidak memadai Disiplin masyarakat y g rendah p y yang Kecelakaan lalu lintas tinggi Polusi udara yang ti P l i d tinggi i
Public Transport
Kompas, 1 Nopember 2004 p , p
Kompas, 15 Januari 2005
Kompas 3 April 2004 p p
KONDISI ANGKUTAN PERKOTAAN1.
Tingkat aksesibilitas rendah:Belum merata menjangkau seluruh j g pelosok wilayah perkotaan (menumpuk pada k id utama); d koridor t ) Belum terintegrasi dengan fasilitas LLAJ lainnya, pedestrian, dll.
KONDISI ANGKUTAN PERKOTAAN2. 2
Tingkat rendah: rendah:
pelayanan
waktu tunggu tinggi, gg gg , lamanya waktu perjalanan, perjalanan kurang nyaman; nyaman; kurang aman. aman.
KONDISI ANGKUTAN PERKOTAAN3.
Biaya tinggi: tinggi: Karena lebih didominasi angkot; angkot; angkot yang kurang efisien Belum Bel m adanya adan a keterpaduan angkutan. angkutan. k tAngkutan umum ke angkutan umum k t Angkutan pribadi ke angkutan umum Tarip300 250 200
BIAYA PER PNP-KM218 135 79
Rp.
150 100 50 0
Bus Besar B B
Bus Sedang B S d
Angkot A k t
Jenis Angkutan
Kebijakan: ANGKUTAN UMUMKeberpihakan pada penggunaan angkutan umum. kMengembangkan angkutan umum yg mampu menjangkau seluruh kawasan perkotaan dan mampu melayani seluruh lapisan masyarakat yg andal dan berkelanjutan. Menjamin kepastian dan keberlangsungan pelayanan angkutan umum. l k t
KARAKTERISTIK ANGKUTAN MASSAL(Kecepatan, Biaya Konstruksi, Kapasitas Angkut)
Kec
BiayaJuta USD/Km
KapasitasArah/ Jam-Lajur Jam-
Tipe Moda1 Busway Mix Excl. 2 Kereta Api 3 Light Train 4 Metro Surface 5 Metro Subway Mix
Km/jam
10 1012 15 1530 1010-12 1515-25 3030-35 3030-35 1.01.0-10 3-5 12-25 1230-40 308585-185
15.000 15 000 35.000 12.000 18.000-40.000 18.00020.000-50.000 20.00025.000-70 000 25.000 25 000-70.000
MANAJEMEN TRANSPORTASI BERBASIS BUY THE SERVICE
Tidak menggunakan sistem setoran; setoran; Operator hanya berkonsentrasi pada pelayanan; pelayanan; Pembayar Pemba aran ses ai Pemba aran sesuai dengan km la anan; bayaran km layanan layanan; Mempunyai standar pelayanan tertentu. p y p y
SISTEM TRANSPORTASI
Kebijakan Transportasi j p
Pendanaan TransportasiSumberPendanaan pemerintah daerah Pendanaan pemerintah pusat
Digunakan untukHighwaysConstruction and maintenance C t ti d i t Law enforcement
Urban mass transit Railways (Urban and Inter-City) InterWaterways (Inland waterway and Marine) W t (I l d t dM i ) Airports
Proses TransportasiMasukan (Input) Lahan Tenaga Kerja Modal Material Informasi
SUBSISTEM FISIK
SUBSISTEM AKTIVITAS
SUBSISTEM MANUSIA
Keluaran (Output)
SISTEM TRANSPORTASI
Pergerakan dan g Transportasi
Alasan Menyebabkan Manusia dan y Barang BergerakKomplementaritasdaya tarik relatif antara dua atau lebih tempat j tujuan.
Transferabilitaskeinginan mengatasi kendala jarak.
Persaingan antar beberapa lokasi untuk memenuhi permintaan dan penawaran
Siklus Sikl s Tata G la Lahan Transp Gula Transp.TATA GUNA LAHAN PERJALANAN
NILAI LAHAN
KEBUTUHAN AKAN TRANSPORTASI
AKSESBILITAS
FASILITAS TRANSP. TRANSP
SISTEM TRANSPORTASI
Tata Guna Lahan dan TransportasiTransport Geography on WEB
Tata G na Lahan & Transp Guna Transp.Transportation and Land Use: Which is the Chicken and Which is the Egg? FourFour-step process begins with current distribution of land use use. But land use redistributes based on transportation. EIR of land use as a policy tool with unintended consequences. Tax code; location-efficient mortgage; university transit passes; locationemployer requirement. Elderly and disabled services youth market poverty services, market, poverty. Accessibility as a right:Access to facilities Access to Society A t S i t
Accessibility vs. mobility:Individual or institutions at the center?
"Value"Value-capture" Henry GeorgeDifferent rules for highways and transit
Bekerja Sekolah Belanja Rekreasi R k i Sosialisasi dll
Transportasi PrasaranaJalan Terminal Halte Rel dll
SaranaKendaraan Pribadi Kendaraan Umum
Wilayah S i Wil h Sepi Banyak Lahan Kosong Jumlah Penduduk sedikit
Wilayah R Wil h Ramai i Banyak Lahan Terisi Jml Penduduk banyak
Mobilisasi Penduduk Rendah Mobilisasi Penduduk Tinggi Volume Lalu Lintas Rendah Volume Lalu Lintas Tinggi
Wilayah Sepi
pembangunan
Wilayah ramai
Muncul permasalahan
Pembangunan Terkoordinasi
Wilayah ramai Permasalahan minimal
Sistim TGL
Sistim Transportasi
ketidakseimbangan masalah ketidakseimbangan
Perencanaan Sistim TGL
Perencanaan Sistim Transportasi
Sistem: suatu himpunan komponen atau variabel yang t terorganisasi, saling b i t k i saling i i li berinteraksi, li bergantung satu sama lain dan terpadu (Lucas, H. 1985) Sistem: suatu bentuk keterkaitan antara satu variabel/komponen d i b l/k dengan variabel/komponen i b l/k yang lain dalam tatanan yang terstruktur untuk bersama2 dlm mencapai sasaran/tujuan tertent sasaran/t j an tertentu (Sutomo,H. 1997)
Transportasi: Usaha memindahkan orang dan/atau barang g g dari suatu tempat ke tempat lain (Suwardjoko p ) Warpani) Kegiatan pemindahan penumpang dan barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan atau tanpa alat angkut (Sutomo, H) Pemindahan barang dan orang dari tempat asal ke tempat tujuan yang melibatkan 3 hal (muatan, (muatan alat angkut dan jalan) (Nasution, (Nasution HMN)
Sist. Sist Kegiatan
Sist. Sist Jaringan
Sist. Pergerakan
Sist. Kelembagaan Si K l b
Sistem Kegiatan:Tata guna lahan yg mempunyai jenis kegiatan tertentu yang akan membangkitkan dan menarik pergerakan dalam proses pemenuhan kebutuhan
Sistem Jaringan:Media (prasarana) tempat moda transportasi bergerak dalam untuk memenuhi kebutuhan pergerakan
Sistem Pergerakan:Interaksi antara sist. Kegiatan dan sist. Jaringan menghasilkan pergerakan manusia dan/atau barang yang membentuk lalu lintas orang/kendaraan
Sistem Kelembagaan:Lembaga yang mengatur sistim kegiatan sistim jaringan dan kegiatan, sistim pergerakan agar terwujud sistim transportasi yang aman, nyaman, murah dan ramah terhadap lingkungan
Sistem Kegiatan: Bappenas, Bappeda, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah p Kota/Kabupaten Sistem Jaringan: Dephub (Darat, Laut dan Udara), Udara) Bina Marga Sisteim Pergerakan: Dinas Perhubungan, Organda, Polantas, Masyarakat (Pengguna ) Jalan)
Tata Guna Lahan adalah potongan lahan tempat berlangsungnya satu atau lebih kegiatan/aktivitas contoh:
Perumahan Perkantoran Pertokoan Industri Sekolah/Kawasan Pendidikan dll
Semakin banyak lahan yang digunakan => semakin dibutuhkan akses berupa j p jalan Kepadatan suatu jaringan jalan tergantung kepada kepadatan pemukiman dan tingkat perkembangan ekonomi dan guna lahan Oleh karena itu sangat erat hubungannya antara perencanaan tata guna lahan dengan perencanaan transportasi Semakin ti S ki tinggi i t i intensitas t t guna lahan pada suatu wilayah, it tata l h d t il h maka permintaan akan transportasi juga akan semakin tinggi dan penawaran transportasi dalam bentuk jalan dan kendaraan dengan sendirinya akan semakin meningkat