Khutbah Jumat.docx

5
Khutbah Jum’at ” Tiga Perkara Yang Diridhai Allah Subhanahuwata’ala” (119772 Views) October 10, 2013 4:38 pm | Publishe b! "e#$si | %o comme&t 'l st#* +#i ui& -uhri, .c/ ز ن ن أ و ل ن ن س ز أ ل ن ن ض ف أ ن ن ي أ س ل أ م ي ع أ ب ح م د أ ن ن ! " # ن ن$ ز% أ& ' ن ن( ! أ زي% " ع$ و)*+ أ أ ف ض ل ي", - ن ن أز* ف. أ , / و0 د/ أو1 ح أ2", 3 م*$. 4 ز( و أ5 6 ن ن* ! أ7 ع م 2", 8 ز+9 و أ2 ع: 8 دم; أ<0=/ أ3 >: أو2 ن ن? ح أ@ م ن ن س A أ7 ن ن= ن نB 5 ! أ7 ن ن أ 5 C أ د/ ن ن9 و أ<2D ح: 2 ن ن", 7 ن ن*( ! أE ن ن ز: <7 = ن ن س و 8 ن ن د>, أدF م ن ن! ح( C ! أ د/ ن ن9 و أ B G ! ن ن; 5 ! أ ز! ن ن9 5 و7 ’ي ن ن", / ! H 5 ! أ زي% 5 @ ي ض> أ&I ! م ح أ7 ن ن4 أ= ن ن(J KG ! أ74 حL و أ7 J 2", و7 ي", 7" أ2" ! L <7 ( M" ! ن ن س و 7 ع ن ن( ز ن ن أ NG ن ن ! أ = أ أ= ع>: ! أو8 وزD و8 و ز, وO دع4 ( ! أ< أزF يPQ مF ي"?: Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, +e #l# pu i b# i 'll#h Subhanahu wata’ala , "#bb !#& tel#h me& utus $ep## $it# seb#i$ b#i$ utus#& #& me&uru&$#& seb#i$ b#i$ $it#b suci/ +#!# bers#$si b#hw#s#&!# ti sesemb#h#& !#& berh#$ u&tu$ iib##hi e& #& be&#r sel#i& 'll#h Subhanahu wata’ala sem#t# !#& memili$i #l #sm#ul hus&#/ +#!# u # bers#$si b#hw# %#bi uh#mm# Shallallahu ‘alaihi wasallam ##l#h h#mb# #& utus#& %!# !#& tel#h me&!#mp#i$#& ris#l#h e& #& pe&uh #m#&#h sehi& # me&i& #l$#& um#t i&i i #t#s !#& el#s/ i#$ ## s#tu $eb#i$#& pu& $ecu#li um#t tel#h i# #$ $ep##&!#/ $e ele$#& pu& $ecu#li um#t i&i tel#h ii& #t$#& #ri&!#/ +h#l#w#t #& s#l#m sem se&#&ti#s# tercur#h$#& $ep## %#bi $it# uh#mm# besert# $elu#r #&!#, p#r# s#h# #& $#um muslimi& !#& me& i$uti petu& u$&!#/

description

khutbah

Transcript of Khutbah Jumat.docx

Khutbah Jumat Tiga Perkara Yang Diridhai Allah Subhanahuwataala (119772 Views) October 10, 2013 4:38 pm | Published by Redaksi | No comment Al-Ustadz Saifudin Zuhri, Lc. :Maasyiral muslimin rahimakumullah,Segala puji bagi Allah Subhanahu wataala, Rabb yang telah mengutus kepada kita sebaik-baik utusan dan menurunkan sebaik-baik kitab suci. Saya bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak untuk diibadahi dengan benar selain AllahSubhanahu wataala semata yang memiliki al-asmaul husna. Saya juga bersaksi bahwa Nabi MuhammadShallallahu alaihi wasallam adalah hamba dan utusan-Nya yang telah menyampaikan risalah dengan penuh amanah sehingga meninggalkan umat ini di atas agama yang jelas. Tidak ada satu kebaikan pun kecuali umat telah diajak kepadanya. Tidak ada satu kejelekan pun kecuali umat ini telah diingatkan darinya. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad beserta keluarganya, para sahabatnya, dan kaum muslimin yang mengikuti petunjuknya.Hadirin rahimakumullah,Marilah kita senantiasa bertakwa kepada AllahSubhanahu wataala dengan sebenar-benar takwa dan marilah kita menjadi hambahamba- Nya yang bersaudara. Yaitu bersaudara karena iman yang diwujudkan dengan saling mencintai, kasih sayang, dan tolong-menolong dalam kebenaran serta saling menasihati dan melakukan amar maruf nahi mungkar.Jamaah jumah rahimakumullah,Al-Imam Ahmad dan al-Imam Muslim rahimahumallah meriwayatkan dengan lafadz yang semakna dari jalan sahabat Abu Hurairah z dari NabiShallallahu alaihi wasallam bahwa beliau bersabda, Sesungguhnya AllahSubhanahu wataala meridhai untuk kalian tiga hal dan membenci dari kalian dari tiga hal: AllahSubhanahu wataala meridhai kalian agar beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun; berpegang kuat dengan agama Allah Subhanahu wataala semuanya (bersatu) dan tidak berceraiberai; serta agar menasihati orang yang Allah telah jadikan sebagai penguasa bagi kalian. (Dan Allah) membenci kalian dari mengatakan (setiap apa yang) dikatakan (kepada kalian), banyak bertanya, dan membuang-buang harta. (HR. Ahmad dan Muslim)Hadirin rahimakumullah,Di dalam hadits yang mulia ini, Nabi Muhammad memberitakan bahwa Allah Subhanahu wataala meridhai kita untuk memiliki tiga sifat yang dengannya seseorang akan berbahagia di dunia dan akhirat. Sifat-sifat tersebut adalah: Yang pertama adalah agar kita memperbaiki akidah dengan memurnikan ibadah hanya untuk AllahSubhanahu wataala dan berlepas diri dari berbagai jenis kesyirikan. Ini adalah perkara pertama yang harus diperhatikan. Sebab, akidah merupakan ondasi yang dibangun di atasnya amalan seseorang. Apabila baik akidahnya, akan bernilai sebagai ibadah dan akan bermanfaat amal salehnya. Adapun jika rusak akidahnya, amalannya tidak bermanfaat dan tidak bernilai di sisi Allah Subhanahu wataala. Oleh karena itu, seluruh rasul diperintah untuk mengajak pada perbaikan akidah sebelum hal yang lainnya. Setiap rasul mengatakan, Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Rabb bagimu selain- Nya. (al-Araf: 59)Perkara kedua yang AllahSubhanahu wataala ridha terhadap hamba-Nya adalah agar kaum muslimin bersatu di atas agama-Nya dan meninggalkan perpecahan. Oleh karena itu, wajib bagi kita untuk mengikuti jalan yang satu, yaitu jalan RasulullahShallallahu alaihi wasallam dan para sahabatnya. Kita tidak boleh berpecah belah dalam akidah dan ibadah serta dalam hal yang berkaitan dengan hukum-hukum agama. Meskipun tidak dimungkiri bahwa berbeda dan berselisih adalah sifat dan tabiat manusia, namun hal tersebut tidak berarti diperbolehkan. AllahSubhanahu wataala telah memberikan jalan keluar ketika terjadi perselisihan, sebagaimana tersebut dalam firman-Nya, Kemudian jika kalian berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (al- Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagi kalian) dan lebih baik akibatnya. (an-Nisa: 59)Maka dari itu, jangan sampai kaum muslimin memiliki akidah dan ibadah yang berbeda-beda. Begitu pula tidak boleh masing-masing menetapkan hukum, ini halal dan ini haram dari dirinya sendiri tanpa berdasarkan dalil dan bimbingan ulama.Jamaah Jumah rahimakumullah,Perlu diketahui bahwa berpecah belah adalah sifat orang-orang Yahudi dan Nasrani yang kita dilarang untuk mengikuti jalan mereka sebagaimana tersebut dalam firman Allah Subhanahu wataala, Dan tidaklah berpecah belah orangorang yang didatangkan al-kitab kepada mereka (Yahudi dan Nasrani) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata. (al-Bayyinah: 4)Di dalam ayat lainnya, AllahSubhanahu wataala berfirman, Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat. (Ali-Imran: 105)Dari ayat tersebut kita juga memahami bahwa perpecahan bukanlah rahmat. Justru perpecahan adalah azab dan akan membuat kaum muslimin saling bermusuhan. Perpecahan akan mencegah kaum muslimin untuk saling menolong dalam kebaikan.Oleh karena itu, yang semestinya dilakukan oleh kaum muslimin agar menjadi umat yang satu, yaitu dengankembali kepada al-Quran dan as-Sunnah serta mengikuti jalan Rasulullah n, baik dalam akidah, ibadah, muamalah, maupun perselisihan yang terjadi di antara mereka.Perlu diingat, agama kita adalah agama yang menjaga persatuan dan kebersamaan dalam banyak permasalahan, seperti dalam bermasyarakat dan bernegara, maupun dalam menjalankan ibadah shalat, haji, berhari raya, dan yang semisalnya.Karena itu, sungguh memprihatinkan keadaan sebagian kaum muslimin yang berpecah-belah dalam kelompokkelompok tertentu yang masing-masing bangga dengan kelompoknya serta fanatik buta membela kelompoknya tanpa melihat benar atau salah.Khutbah Kedua . . :Maasyiral muslimin rahimakumullah,Adapun perkara ketiga yang Allah Subhanahu wataala ridha untuk kita menjalankannya adalah menegakkan nasihat terhadap penguasa dengan menaatinya, mendoakan kebaikan untuknya ataupun membantunya untuk kebaikannya dan kebaikan masyarakatnya. Penguasa yang dimaksud adalah penguasa muslim yang sah yang memimpin suatu negeri dan memiliki wilayah serta kekuatan, baik dia menjadi penguasa dengan cara dipilih maupun cara yang lainnya. AllahSubhanahu wataala ridha kepada kaum muslimin untuk menaati pemerintah dalam perkara yang maruf serta untuk tidak melanggar aturan yang telah ditetapkannya selama tidak bertentangan dengan syariat Allah Subhanahu wataala.Begitu pula orang-orang yang mengemban amanat atau tugas dari penguasa, seperti para pegawai pemerintahan atau yang semisalnya, wajibbagi mereka untuk menjalankan tugas tersebut dengan sebaik-baiknya. Tidakboleh baginya untuk memanfaatkan tugas yang diembannya sebagai kesempatan untuk mengeruk keuntungan pribadi atau orang-orang dekatnya sehingga berlaku tidak adil dan merugikan masyarakat secara umum.Hadirin rahimakumullah,Perlu diingat pula bahwa adanya seorang pemimpin muslim bagi suatu masyarakat adalah karunia AllahSubhanahu wataala yang sangat besar. Tidak bisa dibayangkan apa yang akan terjadi apabila suatu negara tidak ada pemimpinnya. Tentu kekacauan, rasa tidak aman, dan ketakutan akanmenyelimuti negeri tersebut. Namun, tentu saja seorang pemimpin tidak akan menjadi sebab kebaikan ketika masyarakat tidak mau menaatinya dan menghormatinya. Maka dari itu, sungguh hal ini merupakan prinsip-prinsip yang sangat penting untuk dipahami dan diamalkan.Demikianlah yang disebutkan dalam hadits yang mulia ini. Kandungannya akan mendatangkan kebaikan yang besar jika kaum muslimin mengamalkannya dalam kehidupannya.