KESETIMBANGAN ADSORPSI ION LOGAM CHROM VI OLEH …
Transcript of KESETIMBANGAN ADSORPSI ION LOGAM CHROM VI OLEH …
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2018 ISSN: 1979-911XYogyakarta, 15 September 2018
A-509
KESETIMBANGAN ADSORPSI ION LOGAM CHROM VI OLEH ZEOLIT PADA BERBAGAI
UKURAN PARTIKEL
Syarifah Aini1, Supratikno2
1,2Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Widya Dharma Klatene-mail :[email protected],[email protected]
ABSTRACTThe waste of heavy metal such as chrom metal ion needs further process by certain technics. One of them
is adsorbent one by applying the equilbrium principle of adsorption. Zeolite is the suitable adsorbent to use to absorb the metal ion of chrom. The purpose of the study is to determine the suitable model for equilbrium adsorption of metal ion of chrom VI by zeolite together with its parameter values and to know the maximum power absorbtion of zeolite toward metal ion of chrom VI. The production of the solution of metal ion of chrom VI in various concentration such as concentration of 10 ppm, 30 ppm, 50 ppm, and 70 ppm. Each of the solution is added by 40 gram of zeolit and stirred for 30 minutes then filtered and the filtrat is analyzed by spectrophotometer. The experiment is conducted by the various particle size of zeolite such as 50 mesh, 100 mesh, and 170 mesh. The study uses the method of application model of isoterm adsorption equilbrium that covers 5 equations that is Linier Adsorption (Henry’s Law), Isotherm Adsorption of Freundlich, Isotherm Adsorption of Langmuir, Isotherm of Brunauer-Emmett-Teller (BET), the Equation of Sigmoidal Chapman. From these five models then data fitting is conducted to find the model that closer to the data. Data matching is conducted by minimizing that is run by Matlab program. The result of study shows that the suitable and closer model is the model of Isotherm adsorbtion of Freundlich in its equilbrium constant 0,0018 l/g. The maximum concentration of metal ion of chrom VI absorbed by zeolite is 5,6402 mg/g to the 170 mesh of particle size. The study can be concluded that the smaller size of particle of adsorbent the bigger material concentration absorbed. Keywords : Adsorbent, Isotherm Freundlich, Adsorption Equilbrium Model, Zeolite
INTISARILimbah logam berat seperti ion logam chrom perlu dilakukan pengolahan lebih lanjut dengan teknik
tertentu yaitu salah satunya menggunakan adsorben dengan menerapkan prinsip kesetimbangan adsorpsi. Zeolit adalah adsorben yang cocok untuk menyerap ion logam chrom tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan model yang cocok untuk kesetimbangan adsorpsi ion logam chrom VI oleh zeolit beserta nilai parameternya, dan mengetahui daya serap zeolit optimal terhadap ion logam chrom VI. Pembuatan larutan ion logam chrom VI dalam berbagai konsentrasi yaitu konsentrasi 10 ppm, 30 ppm, 50 ppm, dan 70 ppm. Masing-masing larutan ditambahkan dengan zeolit sebanyak 40 gram dan diaduk dengan stirer selama 30 menit, kemudian disaring dan filtrat yang diperoleh dianalisis dengan spektrofotometer. Percobaan dilakukan dengan variasi ukuran partikel zeolit yaitu 50 mesh, 100 mesh, 170 mesh. Penelitian ini mengunakan metode penerapan model kesetimbangan adsorpsi isoterm yang meliputi 5 persamaan yaitu Adsorpsi Linier (Henry’s Law), Adsorpsi Isoterm Freundlich, Adsorpsi Isoterm Langmuir, Isoterm Brunauer-Emmett-Teller (BET), Persamaan Sigmoidal Chapman. Dari kelima model ini dilakukan fitting data untuk mencari model yang lebih mendekati data. Pencocokan data dilakukan dengan minimasi yang dilakukan oleh program Matlab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model yang cocok dan lebih mendekati yaitu model Adsorpsi Isoterm Freundlich, dengan tetapan kesetimbangan 0,0018 l/g. Konsentrasi maksimal ion logam chrom VI yang diserap zeolit adalah 5,6402 mg/g pada ukuran partikel 170 mesh. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin kecil ukuran partikel dari adsorben maka akan semakin besar konsentrasi zat yang diserap.Kata Kunci : Adsorben, Isoterm Freundlich, Model Kesetimbangan Adsorpsi, Zeolit
1. PENDAHULUAN
Limbah logam berat khususnya chromium merupakan limbah yang sering dibuang ke perairan oleh
industri electroplating, penyamakan kulit atau industri kimia yang lain karena limbah ini termasuk limbah yang
proses pemisahan ion logamnya cukup sulit dipisahkan melalui proses pengendapan ataupun proses koagulasi.
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2018 ISSN: 1979-911XYogyakarta, 15 September 2018
A-510
Oleh karenanya, maka limbah ini perlu dilakukan pengolahan lebih lanjut yaitu dengan proses adsorpsi. Adsorben
yang digunakan dalam penelitian ini adalah zeolit, karena zeolit merupakan mineral alam yang mempunyai luas
permukaan aktif per satuan massa yang besar dan mempunyai daya afinitas yang cukup kuat.
Tujuan penelitian ini adalah menentukan model kesetimbangan adsorpsi ion logam chrom VI oleh zeolit
beserta nilai nilai parameternya, dan menggunakan model kesetimbangan adsorpsi yang cocok untuk meramalkan
daya serap zeolit optimal terhadap ion logam chrom VI melalui teori model kesetimbangan isoterm adsorpsi.
Adsorpsi dapat terjadi di permukaan adsorben padat, di dalam makropori dan mesopori, namun luas
permukaaan ( surface area) adsorben padat sangat kecil sekali bila dibandingkan luas permukaan mikropori di
mana sejumlah material teradsorpsi (internal surface area), sehingga ini biasanya diabaikan. Ketika laju adsorpsi
sama dengan laju desorpsi maka kesetimbangan telah tercapai dan kapasitas adsorben dapat diketahui. Secara
teori, kapasitas penjerapan suatu adsorben terhadap kontaminan dapat dihitung dengan menerapkan adsorpsi
isoterm (Metcalf dan Eddy, 2003).
Keberhasilan proses adsorpsi padat – cair tergantung pada performa adsorben yang digunakan, baik
dalam hal kesetimbangan maupun kinetikanya. Adsorben dengan kapasitas yang tinggi (porous) tetapi memiliki
afinitas yang rendah akan menjerap molekul cairan yang rendah, karena molekul cairan membutuhkan waktu yang
lama untuk mencapai permukaan padatan. Sementara adsorben dengan afinitas yang tinggi tetapi pori – pori
sedikit hanya mampu menjerap molekul cairan dalam jumlah sedikit, sehingga adsorpsi kurang sempurna (Laksito,
2008).
Jumlah adsorbat yang dapat terjerap oleh absorben merupakan fungsi dari karakteristik & konsentrasi
adsorbat serta temperatur. Karakteristik adsorbat seperti kelarutan, struktur molekul, berat molekul, polaritas dan
hydrocarbon saturation merupakan hal yang penting. Pada umumnya, jumlah bahan yang teradsorpsi dapat
dihitung sebagai fungsi dari konsentrasi pada temperatur konstan, dan fungsi ini dikenal sebagai Adsorption
Isoterm (Metcalf dan Eddy, 2003).
Penelitian ini mengambil lima model kesetimbangan adsorpsi isoterm yaitu adsorpsi linier/Henry,
Freudlich, Langmuir, Brunauer–Emmett– Teller (BET) dan Chapman. Adsorpsi linier berlaku pada sistem larutan
yang sangat encer dan dinyatakan sebagai (Noll,dkk., 1992) :
= . (1)
Persamaan Freundlich berasumsi bahwa adsorpsi terjadi secara multilayer dan permukaan adsorben heterogen.
Persamaan isoterm Freundlich dinyatakan sebagai (Metcalf dan Eddy, 2003) :
= = (2)
Persamaan Langmuir berdasarkan asumsi bahwa adsorpsi terjadi secara monolayer, bersifat reversible dan
dinyatakan sebagai (Metcalf dan Eddy, 2003) :
= = 1 +(3)
Isoterm BET berlaku pada sistem adsorpsi multilayer dan dirumuskan sebagai berikut (Foo dan Hameed, 2010):
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2018 ISSN: 1979-911XYogyakarta, 15 September 2018
A-511
= ( − )[1 + ( − 1)( / )](4)
Persamaan ini menyatakan adsorpsi sangat kecil pada konsentrasi rendah namun adsorpsi akan meningkat dengan
semakin meningkatnya konsentrasi larutan, persamaan sigmoidal Chapman dinyatakan sebagai (Chatterjee,dkk.,
2010):
= ∝ 1 − . (5)
Kadar chromium yang teradsorpsi oleh zeolit pada saat setimbang dihitung dengan menggunakan
persamaan berikut :
= . + − . (6)
2. METODE PENELITIAN
Metode Pengambilan Data
a. Penyiapan Zeolit
Penelitian ini menggunakan zeolit alam yang diambil dari daerah Nglipar Gunung Kidul. Zeolit dalam
bentuk serpihan ditumbuk halus sampai berbentuk serbuk dan diayak dengan ayakan Tyler sampai lolos ayakan
dalam range -35+50 mesh, -50+100 mesh, dan -100+170 mesh. Hasil ayakan zeolit dimasukkan ke dalam kantong
plastik dan disimpan di tempat yang kering dalam suhu kamar.
b. Preparasi Zeolit
Zeolit alam tidak dapat langsung digunakan karena pori-pori zeolit rapat sekali sehingga tidak dapat
dimasuki ion yang lain, oleh karena itu dilakukan proses preparasi. Preparasi zeolit alam dilakukan dengan
pemanasan/aktivasi sehingga molekul air dapat keluar untuk menciptakan rongga antarmolekul.
Pemanasan/aktivasi zeolit yang telah melalui ayakan berbagai mesh dilakukan dalam oven sekitar suhu 150°C.
c. Pembuatan Kurva Linieritas (Kurva Standar)
Larutan standar dibuat dari larutan K2Cr2O7 dengan konsentrasi ion logam chrom VI bervariasi : 0,5 ppm;
5 ppm; 10 ppm; 15 ppm. Pada masing-masing standar diukur absorbansinya dengan spektrofotometer. Larutan
standar dengan variasi konsentrasi tertentu diukur untuk dibuat kurva kalibrasi. Kurva kalibrasi yaitu kurva
hubungan antara konsentrasi dengan absorbansi.
d. Proses Adsorpsi
Percobaan pendahuluan sekaligus percobaan pertama adalah mengacu pada data penelitian yang
dilakukan oleh Wahidatun,K.W. (2014) yaitu persiapannya adalah pembuatan larutan ion logam chrom VI dalam
berbagai konsentrasi yaitu konsentrasi 10 ppm, 30 ppm, 50 ppm, dan 70 ppm sebanyak 4 buah larutan. Masing-
masing larutan tersebut ditambahkan dengan zeolit sebanyak 40 gram dengan ukuran butiran -100+170 mesh dan
diaduk dengan stirer selama 30 menit, kemudian disaring dengan kertas saring whatman dan filtrat yang diperoleh
diukur dengan Spektrofotometer Genesys 20. Hasil pengukuran ini dikalibrasi dengan kurva standar sehingga
didapat data Ce yaitu jumlah ion logam chrom VI pada saat setimbang (mg/L).
Percobaan berikutnya dilakukan dengan menambahkan ke masing-masing larutan, zeolit 40 gram dengan
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2018 ISSN: 1979-911XYogyakarta, 15 September 2018
A-512
ukuran butiran -50+100 mesh, dan percobaan selanjutnya zeolit dengan ukuran butiran -35+50 mesh.
e. Pengukuran Ion Logam Chrom VI yang Terjerap
Pengukuran konsentrasi ion logam chrom VI yang teradsorpsi oleh zeolit dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan (6).
Model dan Analisis Data
Model yang dipakai dalam penelitian ini adalah model kesetimbangan adsorpsi isotherm yang meliputi
5 persamaan yaitu Adsorpsi Linier (Henry’s Law), Adsorpsi Isoterm Freundlich, Adsorpsi Isoterm Langmuir,
Isoterm Brunauer-Emmett-Teller (BET), Persamaan Sigmoidal Chapman. Dari kelima model ini dilakukan fitting
data untuk mencari model yang lebih mendekati data.
Data yang didapat adalah konsentrasi ion logam chrom VI pada saat setimbang ( ) dan konsentrasi ion
logam chrom VI yang teradsorpsi oleh zeolit pada saat setimbang ( ) pada berbagai konsentrasi ion logam
chrom VI dalam sampel mula-mula ( ) yaitu konsentrasi 10 ppm, 30 ppm, 50 ppm, dan 70 ppm pada percobaan
dengan variasi ukuran partikel zeolit -35+50 mesh, -50+100 mesh, dan -100+170 mesh.
Model kesetimbangan dan nilai tetapan kesetimbangan diperoleh dengan pencocokan hasil analisis
sampel dengan model kesetimbangan yang ada. Pencocokan data dilakukan dengan minimasi kuadrat terhadap
kesalahan (SSE, sum of square of error). Proses minimasi dilakukan dengan program Matlab, menggunakan alat
bantu berupa fminsearch. Selain berdasarkan nilai SSE, penentuan model kesetimbangan yang cocok juga
berdasarkan penilaian secara visual, kedekatan model dengan data percobaan.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Kurva Standar
Sebelum dilakukan uji proses adsorpsi maka dilakukan pembuatan kurva standar terlebih dahulu dengan
menggunakan larutan standar ion Chromium untuk mengetahui hubungan absorbansi terhadap konsentrasi ion
Chromium. Kalibrasi dilakukan dengan mengukur larutan standar 0,5; 5; 10; dan 15 ppm. Tingkat kelinieran kurva
diketahui dari alat spektrofotometer yaitu ditunjukkan dengan harga R2 = 0,98%. Angka R2 semakin mendekati
angka 1 berarti kurva standar semakin linier dan semakin akurat untuk pengukuran konsentrasi sampel. Hasil
pengukuran kurva standar ditunjukkan pada tabel 5.1.
Tabel 5.1. Hasil Pengukuran Absorbansi
Dari tabel 5.1 diperoleh persamaan sebagai berikut :
= 0,001 + 0,0019 dengan R2 = 0,9876
Dimana adalah absorbansi dan adalah konsentrasi larutan standar.
No Larutan Standar (ppm) Absorbansi
1
2
3
4
0,5
5
10
15
0,00295
0,00596
0,0125
0,0172
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2018 ISSN: 1979-911XYogyakarta, 15 September 2018
A-513
Dari tabel 1 akan menghasilkan grafik kurva standar yang terlihat pada Gambar 1.
Gambar 5.1. Kurva Standar
Hasil kalibrasi ini dapat digunakan untuk mengukur ion Chromium yang telah teradsorpsi oleh zeolit.
Hasil pengukuran menggunakan spektrofotometer akan memperoleh data berupa konsentrasi ion Chromium
dalam satuan mg/L (ppm). Hasil ini merupakan konsentrasi ion Chromium setimbang ( ). Kemudian data
( ) dapat digunakan untuk menghitung konsentrasi ion Chromium yang teradsorpsi pada saat setimbang ( )dengan menggunakan rumus persamaan (9).
3.2. Kesetimbangan Adsorpsi pada Berbagai Jenis Ukuran Partikel Zeolit
Kesetimbangan adsorpsi merupakan informasi penting yang dapat menunjukkan distribusi molekul
adsorbat pada fase cair dan padat ketika proses adsorpsi mencapai kesetimbangan. Percobaan kesetimbangan
adsorpsi pada berbagai jenis ukuran partikel zeolit dilakukan untuk mengetahui kondisi optimum zeolit dalam
menyerap ion logam Chrom VI. Hasil pencocokan data percobaan dengan berbagai model kesetimbangan
ditampilkan pada Tabel 5.2, Tabel 5.3 dan Tabel 5.4 masing-masing pada berbagai ukuran partikel zeolit -35+50
mesh, -50+100 mesh, dan -100+170 mesh.
Tabel 5.2. Hasil Pencocokan Data Adsorpsi Ion Chrom VI oleh Zeolit
-35+50 mesh pada Berbagai Model Kesetimbangan
Co
data
(ppm)
Ce data
(ppm)
qe
data
(mg/g)
Henry
qe hitung
(mg/g)
Freundlich
qe hitung
(mg/g)
Langmuir
qe hitung
(mg/g)
BET
qe hitung
(mg/g)
Chapman
qe hitung
(mg/g)
10
30
50
70
8,824
11,230
10,848
14,064
0,029
0,469
0,979
1,398
0,564
0,718
0,694
0,899
0,378
0,683
0,628
1,186
0,616
0,723
0,707
0,829
0,498
0,702
0,666
0,009
0,286
0,675
0,602
1,313
y = 0.001x + 0.0019R² = 0.9876
0
0.005
0.01
0.015
0.02
0 5 10 15 20
Konsentrasi standar
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2018 ISSN: 1979-911XYogyakarta, 15 September 2018
A-514
Tabel 5.3. Hasil Pencocokan Data Adsorpsi Ion Chrom VI oleh Zeolit
-50+100 mesh pada Berbagai Model Kesetimbangan
Co
data
(ppm)
Ce data
(ppm)
qe
data
(mg/g)
Henry
qe hitung
(mg/g)
Freundlich
qe hitung
(mg/g)
Langmuir
qe hitung
(mg/g)
BET
qe hitung
(mg/g)
Chapman
qe hitung
(mg/g)
10
30
50
70
6,618
8,423
8,136
10,550
0,085
0,539
1,047
1,486
0,619
0,788
0,761
0,987
0,372
0,734
0,665
1,384
0,667
0,793
0,774
0,922
0,549
0,771
0,733
1,104
0,376
0,758
0,690
1,333
Tabel 5.4. Hasil Pencocokan Data Adsorpsi Ion Chrom IV oleh Zeolit
-100+170 mesh pada Berbagai Model Kesetimbangan
Co
data
(ppm)
Ce data
(ppm)
qe
data
(mg/g)
Henry
qe hitung
(mg/g)
Freundlich
qe hitung
(mg/g)
Langmuir
qe hitung
(mg/g)
BET
qe hitung
(mg/g)
Chapman
qe hitung
(mg/g)
10
30
50
70
4,412
5,615
5,424
7,032
0,140
0,610
1,114
1,574
0,675
0,859
0,830
1,076
0,329
0,763
0,676
1,672
0,716
0,863
0,841
1,019
0,599
0,840
0,798
1,201
0,503
0,844
0,786
1,305
Gambar 5.2. Kecenderungan Model Henry dan Langmuir pada Berbagai Ukuran Partikel
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2018 ISSN: 1979-911XYogyakarta, 15 September 2018
A-515
Gambar 5.3. Kecenderungan Model BET dan Chapman pada Berbagai Ukuran Partikel
Gambar 5.4. Kecenderungan Model Freunlich pada Berbagai Ukuran Partikel
Dari hasil pencocokan data percobaan dengan berbagai model kesetimbangan yang dapat diamati pada
Tabel 5.2, Tabel 5.3 dan Tabel 5.4 dapat dibuat grafik kecenderungan kelima model tersebut pada berbagai ukuran
partikel zeolit yang dapat dilihat pada Gambar 5.2, Gambar 5.3 dan Gambar 5.4.
Kelima gambar dari kelima model tersebut dapat diamati bahwa data maupun grafik hasil pencocokan
data percobaan dengan berbagai model kesetimbangan yang paling mendekati adalah kecenderungan model
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2018 ISSN: 1979-911XYogyakarta, 15 September 2018
A-516
Freundlich, maka dapat dikatakan bahwa model Freundlich adalah model yang cocok untuk kasus penelitian ini.
Persamaan Freundlich berasumsi bahwa adsorpsi terjadi secara multilayer pada permukaan adsorben,
adsorpsi bertambah dengan bertambahnya konsentrasi atau tekanan, permukaan adsorben heterogen, pada
permukaan panas adsorpsi terdistribusi tidak seragam, tidak ada penggabungan atau pemisahan molekul setelah
teradsorpsi, setiap molekul adsorbat hanya akan teradsorpsi ke salah satu dan hanya satu situs adsorpsi (Do, 1998
dan Noll,dkk.,1992). Teori tersebut cukup mewakili bahwa dari data percobaan menunjukkan bahwa semakin
tinggi konsentrasi ion logam chrom VI maka adsorpsi zeolit juga akan semakin besar. Hal ini disebabkan dengan
semakin tinggi konsentrasi ion logam chrom VI akan semakin banyak ion yang berinteraksi dengan rongga-rongga
zeolit sehingga ion-ion tersebut akan lebih banyak terserap oleh zeolit pada keseimbangan tertentu dan
menyebabkan tingkat adsorpsinya semakin besar.
Hasil pencocokan data percobaan dengan berbagai model kesetimbangan pada Tabel 5.2, Tabel 5.3 dan
Tabel 5.4 juga dapat diamati bahwa semakin besar ukuran mesh atau semakin kecil ukuran partikel zeolit, data
atau konsentrasi ion logam chrom VI yang terserap oleh zeolit akan semakin besar. Hal ini sesuai dengan teori
bahwa jumlah molekul adsorbat yang teradsorpsi akan meningkat dengan bertambahnya luas permukaan dan
volume pori adsorben (Saputra, 2008). Semakin kecil ukuran partikel akan menyebabkan luas permukaan
adsorben semakin besar, sehinnga menyebabkan rongga-rongga permukaan zeolit akan semakin banyak, dan
membuat ion-ion yang akan terserap semakin banyak, maka konsentrasi zat yang terserap pada adsorben saat
kesetimbangan akan meningkat.
Tabel 5.5. Nilai Parameter Masing-Masing Model Kesetimbangan
Model
Kesetimbangan
Konstanta Zeolit
-35+50 mesh
Zeolit
-50+100 mesh
Zeolit
-100+170 mesh
Henry K (l/g) 0,0639 0,0936 0,1529
Freundlich Kf (l/g)
N
0,0018
0,4081
0,0018
0,3547
0,0019
0,2869
Langmuir a (mg/g)
b (l/mg)
1,9937
0,0506
2,5756
0,0528
3,5503
0,0572
BET qs ( mg/g)
CBET (l/mg)
Cs (mg/l)
1,2219
1,0995
32,0041
1,3007
1,1573
24,0044
1,4171
1,1664
16,0554
Chapman α (mg/g)
β
γ
5,4542
0,1187
6,8296
5,6097
0,1304
4,9334
5,6402
0,1387
3,0929
Nilai tetapan masing-masing kesetimbangan dapat dilihat pada Tabel 5.5. Dari kelima grafik (Gambar
5.2, Gambar 5.3 dan Gambar 5.4.) diatas maka dapat disimpulkan bahwa model yang dianggap cocok untuk kasus
penelitian ini adalah model Freundlich, maka nilai tetapan kesetimbangan yang dipakai adalah nilai tetapan
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2018 ISSN: 1979-911XYogyakarta, 15 September 2018
A-517
kesetimbangan Freundlich. Nilai tetapan kesetimbangan untuk model Freundlich (Kf) apabila dirata-rata untuk
ukuran partikel 50 mesh sampai 170 mesh adalah 0,0018 l/g.
Peningkatan adsorpsi pada konsentrasi yang semakin tinggi, selain disebabkan semakin meningkatnya
probabilitas ion chrom VI untuk menempati situs aktif juga disebabkan terjadi adsorpsi gabungan sehingga
adsorpsi menjadi lebih optimal. Hal ini sesuai asumsi dari persamaan sigmoidal Chapman bahwa adanya gaya
tarik menarik antar adsorbat mengakibatkan adsorpsi gabungan (Hinz, 2001). Oleh karena itu, penentuan
konsentrasi maksimal adsorben menggunakan model Chapman. Dari Tabel 5.5 dapat dilihat bahwa konsentrasi
maksimal adsorben (α) yang paling tinggi terdapat pada ukuran partikel zeolit dengan range -100+170 mesh
sebesar 5,6402 mg/g.
4. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah model yang cocok dan lebih mendekati untuk
kasus penelitian ini yaitu model Adsorpsi Isoterm Freundlich, dengan tetapan kesetimbangan Freundlich (Kf)
sebesar 0,0018 l/g. Semakin tinggi kadar ion logam chrom VI maka semakin besar kadar ion chrom VI yang
terserap oleh zeolit. Konsentrasi maksimal ion logam chrom VI yang diserap zeolit adalah 5,6402 mg/g pada
ukuran partikel zeolit range -100+170 mesh. Semakin kecil ukuran partikel dari adsorben maka akan semakin
besar konsentrasi zat yang diserap. Untuk kajian penelitian selanjutnya yaitu model Adsorpsi Isoterm Freundlich
dapat digunakan untuk memprediksi adsorpsi kesetimbangan ion logam chrom VI oleh zeolit pada berbagai ukuran
partikel zeolit. Kondisi ukuran partikel zeolit yang paling optimal yang dapat menyerap ion logam chrom VI secara
maksimal.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih penulis sampaikan kepada Universitas Widya Dharma Klaten, sebagai homebased dan
tempat kami melakukan penelitian ini, dan kepada Kemenristek Dikti sebagai penyandang dana dalam penelitian
ini, dan juga semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyelesaian makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Chatterjee, S., Dae, S., Lee, Min, W., Seung, H., dan Woo. (2010). Enhanced Molar Sorption Ratio for Naphthalene
through the Impregnation of Surfactant into Chitosan Hydrogel Beads. Bioresour. Technol. 101, 4315–
4325.
Do, D.D. (1998). Adsorption Analysis: Equilibria and Kinetics. London: Imperial College Press.
Foo, K.Y., dan Hameed, B.H.(2010). Review Insights Into the Modeling of Adsorption Isotherm Systems. Chem.
Eng. J. 156, 2-10.
Hinz, C. (2001). Description of Sorption Data with Isotherm Equations. Geoderma 99, 225–243.
Laksito, D.(2008). Kesetimbangan Fasa Amonia pada Air dan Sedimen di Sungai (Tesis). Tersedia dari Digital
Library UGM Yogyakarta.
Metcalf dan Eddy. (2003). Wastewater Engineering Treatment and Reuse. (Fourth edition). New York: Mc. Graw
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2018 ISSN: 1979-911XYogyakarta, 15 September 2018
A-518
hill.
Noll, K.E., Gounaris, V., dan Wang, S.H. (1992). Adsorption Technology for Air and Water Pollution Control,
USA: Lewis Publisher, Inc.
Saputra, B.W. (2008). Desain Sistem Adsorpsi. Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Wahidatun, K.H. (2014). Adsorpsi logam Chrom dengan Zeolit alam Teraktivasi Asam Sulfat (Skripsi). Tersedia
dari Digital Library UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.