JOB RELEVANT INFORMATION DESENTRALISASI DAN...

23
Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan ISSN 1411 - 0393 Akreditasi No. 80/DIKTI/Kep/2012 219 JOB RELEVANT INFORMATION DESENTRALISASI DAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Jasintha Dessy Tapatfeto [email protected] Department of Accounting, State Polytechnic of Kupang, NTT ABSTRACT This study aimed to examine the effect of budget participation on managerial performance by using Job Relevant Information as an intervening variable and combined with decentralization as a moderating variable. The population in this study are all companies in various industries in East Java in 2013. Data were analyzed using path analysis models and Moderating Regression Analysis. Based on test results found that budgetary participation and Relevant Job Information influence on managerial performance as well as the budgetary participation influence the Job Relevant Information. This suggests that the high level of participation budgeting will improve managerial performance and with the availability of information relevant to the task of allowing subordinates to be able to exchange information with the boss, so as to create the budget process better and produce a more effective decisions on eventually will support the manager to get better performance.The results of further testing, found that decentralization does not moderate the effect of budget participation on managerial performance. This suggests that the higher delegation of authority granted to managers in their companies remain excluded and given responsibility for preparing the budget, this is due to the pressure from superiors (leaders). Key words: job relevant information, decentralization, budgeting participation and managerial performance ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dengan menggunakan Job Relevant Information sebagai variabel intervening dan di- kombinasikan dengan variabel desentralisasi sebagai pemoderasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan dalam berbagai industri di Jawa Timur pada tahun 2013. Teknik analisis data menggunakan model Path Analysis dan Moderating Regression Analysis. Berdasarkan hasil pengujian ditemukan bahwa partisipasi penyusunan anggaran dan Job Relevant Information ber- pengaruh terhadap kinerja manajerial demikian halnya juga dengan partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap Job Relevant Information. Hal ini menunjukkan bahwa tingginya tingkat partisipasi penyusunan anggaran akan meningkatkan kinerja manajerial dan dengan adanya ketersediaan informasi yang relevan dengan tugas memungkinkan bawahan untuk dapat saling bertukar informasi dengan atasan, sehingga dapat menciptakan proses penyusunan anggaran yang lebih baik dan menghasilkan suatu keputusan yang lebih efektif yang pada akhirnya akan mendukung kinerja manajer menjadi lebih baik. Hasil pengujian selanjutnya, menemukan bahwa desentralisasi tidak memoderasi pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pendelegasian wewenang yang diberikan kepada para manajer dalam perusahaan mereka tetap tidak dilibatkan dan diberikan tanggungjawab dalam penyusunan anggaran, hal ini disebabkan karena adanya tekanan dari atasan (pimpinan). Kata kunci: job relevant information, desentralisasi, partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. PENDAHULUAN Perusahaan perlu menetapkan tujuan di dalam melakukan pengelolaan perusaha- an, kemudian membuat rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran ter- sebut. Salah satu unsur terpenting yang

Transcript of JOB RELEVANT INFORMATION DESENTRALISASI DAN...

Page 1: JOB RELEVANT INFORMATION DESENTRALISASI DAN …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20150324005.pdf · adalah seluruh perusahaan dalam berbagai industri di Jawa Timur pada tahun

Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan ISSN 1411 - 0393Akreditasi No. 80/DIKTI/Kep/2012

219

JOB RELEVANT INFORMATION DESENTRALISASI DAN PARTISIPASIANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

Jasintha Dessy [email protected]

Department of Accounting, State Polytechnic of Kupang, NTT

ABSTRACT

This study aimed to examine the effect of budget participation on managerial performance by using Job RelevantInformation as an intervening variable and combined with decentralization as a moderating variable. Thepopulation in this study are all companies in various industries in East Java in 2013. Data were analyzed usingpath analysis models and Moderating Regression Analysis. Based on test results found that budgetaryparticipation and Relevant Job Information influence on managerial performance as well as the budgetaryparticipation influence the Job Relevant Information. This suggests that the high level of participation budgetingwill improve managerial performance and with the availability of information relevant to the task of allowingsubordinates to be able to exchange information with the boss, so as to create the budget process better andproduce a more effective decisions on eventually will support the manager to get better performance.The resultsof further testing, found that decentralization does not moderate the effect of budget participation on managerialperformance. This suggests that the higher delegation of authority granted to managers in their companiesremain excluded and given responsibility for preparing the budget, this is due to the pressure from superiors(leaders).

Key words: job relevant information, decentralization, budgeting participation and managerial performance

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerjamanajerial dengan menggunakan Job Relevant Information sebagai variabel intervening dan di-kombinasikan dengan variabel desentralisasi sebagai pemoderasi. Populasi dalam penelitian iniadalah seluruh perusahaan dalam berbagai industri di Jawa Timur pada tahun 2013. Teknik analisisdata menggunakan model Path Analysis dan Moderating Regression Analysis. Berdasarkan hasilpengujian ditemukan bahwa partisipasi penyusunan anggaran dan Job Relevant Information ber-pengaruh terhadap kinerja manajerial demikian halnya juga dengan partisipasi penyusunan anggaranberpengaruh terhadap Job Relevant Information. Hal ini menunjukkan bahwa tingginya tingkatpartisipasi penyusunan anggaran akan meningkatkan kinerja manajerial dan dengan adanyaketersediaan informasi yang relevan dengan tugas memungkinkan bawahan untuk dapat salingbertukar informasi dengan atasan, sehingga dapat menciptakan proses penyusunan anggaran yanglebih baik dan menghasilkan suatu keputusan yang lebih efektif yang pada akhirnya akanmendukung kinerja manajer menjadi lebih baik. Hasil pengujian selanjutnya, menemukan bahwadesentralisasi tidak memoderasi pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerjamanajerial. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pendelegasian wewenang yang diberikankepada para manajer dalam perusahaan mereka tetap tidak dilibatkan dan diberikan tanggungjawabdalam penyusunan anggaran, hal ini disebabkan karena adanya tekanan dari atasan (pimpinan).

Kata kunci: job relevant information, desentralisasi, partisipasi anggaran dan kinerja manajerial.

PENDAHULUANPerusahaan perlu menetapkan tujuan

di dalam melakukan pengelolaan perusaha-

an, kemudian membuat rencana kegiatanuntuk mencapai tujuan dan sasaran ter-sebut. Salah satu unsur terpenting yang

Page 2: JOB RELEVANT INFORMATION DESENTRALISASI DAN …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20150324005.pdf · adalah seluruh perusahaan dalam berbagai industri di Jawa Timur pada tahun

220 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 18, Nomor 2, Juni 2014 : 219 – 241

digunakan manajemen dalam perencanaanperusahaan adalah anggaran. Anggaran se-bagai pedoman kerja dan sasaran yangingin dicapai oleh suatu organisasi, selainitu anggaran juga dapat digunakan olehmanajemen sebagai alat bantu untuk me-ngetahui kinerja (performance) dan dapatmemotivasi manajemen dalam upaya untukmencapai kinerja yang lebih baik dimasayang akan datang.

Kinerja adalah hasil atau tingkat ke-berhasilan seseorang secara keseluruhan se-lama periode tertentu didalam melaksana-kan tugas. Peningkatan kinerja manajerialmembutuhkan partisipasi aktif karyawandalam setiap kegiatan operasi perusahaanmelalui kecakapan dan informasi yangdiberikan. Salah satu kegiatan perusahaanyang membutuhkan partisipasi aktif karya-wan adalah penyusunan anggaran. Olehkarena itu manajemen perlu menyusunanggaran dengan baik karena anggaran me-rupakan gambaran perencanaaan seluruhaktivitas kegiatan operasional perusahaan.

Keberhasilan setiap penyusunan ang-garan dapat ditentukan oleh cara penyusun-an anggaran itu sendiri. Pendekatan yangdigunakan dalam penelitian ini adalahpendekatan partisipatif (top down dan buttomup) yang mana pendekatan partisipatif inimelibatkan semua tingkatan manajemenuntuk mengembangkan rencana anggaran.Perusahaan tentunya dapat menggabung-kan dua pendekatan tersebut kedalam pe-nyusunan anggaran sehingga proses per-siapan anggaran menjadi lebih efektif.Efektifitas pelaksanaan anggaran akan ter-wujud sesuai dengan tujuan perusahaan,jika didukung oleh orang-orang yang ada didalam organisasi. Keterlibatan orang-orangdalam organisasi untuk merancang ang-garan merupakan salah satu bagian dariliteratur akuntansi keperilakuan (behavioralaccounting) yang mana membahas hubung-an antara partisipasi penyusunan anggarandengan kinerja manajerial.

Berkaitan hubungan antara partisipasianggaran dengan kinerja manajerial, ter-dapat beberapa pembahasan hasil peneliti-

an yang bervariasi dan tidak konsisten.Penelitian yang dilakukan oleh Rosidi(2000), Chong dan Chong (2002), Coryanata(2004), Yusfanigrum dan Ghozali (2005),Nor (2007), Rihardjo (2009), Indarto danAyu (2011), Gul et al., (1995), Kren (1992).Namun hasil penelitian Adi (2006) mem-buktikan bahwa partisipasi anggaran dankinerja manajerial memiliki hubungan yangnegatif artinya bahwa dengan adanyapartisipasi tidak memberikan pengaruhterhadap kinerja.

Hasil penelitian yang masih me-nimbulkan perbedaan ini menarik untukdikaji lebih lanjut dengan menggunakanpendekatan kontijensi (contingency theory).Teori kontijensi diperlukan dalam peneliti-an ini untuk mengevaluasi efektifitas peng-anggaran partisipatif terhadap kinerjamanajerial (Rihardjo, 2009). Studi ini dimaksudkan untuk memperjelas hubunganantara partisipasi penyusunan anggarandengan kinerja manajerial, serta mencobauntuk mengembangkan teori berkaitanhubungan partisipasi penyusunan anggar-an terhadap kinerja manajerial denganmengkombinasikan job relevant informationsebagai variabel intervening dan desentrali-sasi sebagai variabel moderating.

Penggunaan informasi yang ber-hubungan dengan tugas (Job Relevant Infor-mation) akan membantu bawahan dalammeningkatkan pilihan tindakan manajemenmenjadi lebih baik. JRI merupakan infor-masi yang dapat membantu manajer dalammemilih tindakan yang terbaik melaluiupaya yang diinformasikan berupa kondisiorganisasi dilihat dari tingkat perekonomi-an, keuangan, pemasaran dan lainnya,sehingga tentunya sangat membantu mem-berikan pengetahuan yang lebih baik ke-pada manajer mengenai altenatif keputusandan tindakan yang dibutuhkan untukpencapaian kinerja dan tujuan organisasi.JRI dapat meningkatkan kinerja melaluipemberian perkiraan yang lebih akurat me-ngenai lingkungan sehingga dapat dipilihrangkaian tindakan efektif yang terbaik(Kren, 1992).

Page 3: JOB RELEVANT INFORMATION DESENTRALISASI DAN …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20150324005.pdf · adalah seluruh perusahaan dalam berbagai industri di Jawa Timur pada tahun

Job Relevant Information Desentralization And Budgeting Participation... – Tapatfeto 221

Desentralisasi dalam organisasi ber-kaitan erat dengan struktur organisasi yangmemberikan gambaran mengenai kekuasa-an dalam suatu organisasi. Struktur organi-sasi memiliki peranan dalam mempe-ngaruhi kinerja (efisiensi dan efektifitas)pada tingkat organisasi maupun tingkatsub unit karena adanya desentralisasi,kualitas pengambilan keputusan menjadilebih baik dibandingkan sentralisasi, sebabpara manajer lebih memahami kondisi unityang dipimpinnya (Govindarajan danAnthony, 2007). Dengan adanya pembagiankekuasaan yang terdesentralisasi, makapara manajer memiliki kesempatan untukberpartisipasi secara aktif dalam prosespenyusunan anggaran yang pada akhirnyaakan memberikan dukungan motivasi ke-pada bawahan untuk meningkatkankinerjanya.

Berdasarkan uraian diatas makarumusan masalah dalam penelitian iniadalah: (1) Apakah partisipasi penyusunananggaran berpengaruh terhadap kinerjamanajerial?, (2) Apakah partisipasi pe-nyusunan anggaran berpengaruh terhadapjob relevant information?, (3) Apakah jobrelevant information berpengaruh terhadapkinerja manajerial? (4) Apakah desentrali-sasi memoderasi pengaruh antara parti-sipasi penyusunan anggaran dan kinerjamanajerial?

Penelitian ini bertujuan untuk (1)menguji secara empiris pengaruh partisipasipenyusunan anggaran terhadap kinerjamanajerial, (2) menguji secara empiris pe-ngaruh partisipasi penyusunan anggaranterhadap job relevant information, (3) mengujisecara empiris pengaruh job relevant infor-mation terhadap kinerja manajerial serta (4)menguji secara empiris pengaruh antarapartisipasi penyusunan anggaran dankinerja manajerial, yang dimoderasi olehdesentralisasi.

TINJAUAN TEORETISKonsep Partisipasi

Partisipasi penganggaran merupakanproses yang menggambarkan individu-

individu yang terlibat dalam penyusunananggaran dan mempunyai pengaruh ter-hadap target anggaran sehingga pada akhirperiode anggaran dan setelah dilakukanpenilaian secara menyeluruh maka akantimbul tindakan berupa penghargaan (re-ward) atas pencapaian target anggaran ter-sebut ataupun sebaliknya sebagai hukuman(punishment) atas kegagalan pencapaiantarget yang sudah direncanakan.

Pendekatan yang digunakan dalampenelitian ini yaitu pendekatan partisipasi,yang mana pendekatan ini mengutamakanproses kerjasama dalam pengambilan ke-putusan. Agar pelaksanaan anggaran sesuaidengan apa yang telah ditentukan terlebihdahulu, maka keterlibatan dari pihak-pihakyang terkait tidak dapat dihindari lagi,dengan kata lain partisipasi dari bawahanikut berperan dalam penyusunan anggaranini (Riyadi, 2007). Dengan ikut serta ber-partisipasi dalam penyusunan anggaran,para manajer juga akan lebih memahamimasalah yang mungkin timbul pada saatpelaksanaan anggaran (Indarto dan Ayu,2011). Partisipasi dapat dikatakan sebagaisuatu proses pengambilan keputusan secarabersama oleh dua pihak atau lebih, se-hingga hasil keputusan tersebut memilikidampak di masa yang akan datang bagipara pembuat keputusan tersebut.

Konsep AnggaranAnggaran dapat diartikan sebagai

pedoman kerja dan sasaran yang ingin di-capai oleh suatu organisasi, selain itu ang-garan juga dapat digunakan oleh manaje-men sebagai alat bantu untuk mengetahuikinerja (performance) dan dapat memotivasimanajemen dalam upaya untuk mencapaikinerja yang lebih baik dimasa yang akandatang (Riharjo, 2009). Anggaran yang ter-lalu menekan, cenderung menimbulkansikap agresif manajer tingkat bawah ter-hadap manajer tingkat atas yang kemudiandapat mengakibatkan inefisiensi dan pe-nurunan kinerja.

Pada umumnya definisi anggaran me-miliki 4 unsur (Wirjono dan Raharjono,

Page 4: JOB RELEVANT INFORMATION DESENTRALISASI DAN …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20150324005.pdf · adalah seluruh perusahaan dalam berbagai industri di Jawa Timur pada tahun

222 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 18, Nomor 2, Juni 2014 : 219 – 241

2007), yaitu: 1) Rencana, anggaran merupa-kan rencana yang telah disusun untukmemberikan arah bagi perusahaan di masayang akan datang. 2) Mencakup seluruhkegiatan perusahaan, yaitu semua kegiatanyang dilakukan oleh seluruh bagian yangada dalam perusahaan. Anggaran berfungsisebagai pedoman kerja sehingga harusmencakup seluruh kegiatan perusahaan. 3)Satuan moneter, anggaran dinyatakan da-lam satuan unit moneter yang dapat di-terapkan pada berbagai kegiatan perusaha-an yang beraneka ragam. Satuan moneterberguna untuk menyeragamkan semuakegiatan perusahaan yang beraneka ragamsehingga mudah untuk diperbandingkandan dianalisis. 4) Jangka waktu tertentu,anggaran disusun untuk jangka waktu ter-tentu yang akan datang sehingga memuattaksiran-taksiran tentang segala sesuatuyang akan terjadi dan akan dilakukan dimasa mendatang.

Anggaran dapat digunakan untuk me-ningkatkan kualitas pengambilan keputus-an yang mana dapat diketahui perkiraanpendapatan, biaya perbaikan, biaya per-lengkapan, dan sebagainya sehingga per-usahaan dapat menghindari pengeluaranbiaya-biaya yang tidak diperlukan danmengatasi pembelian yang tidak penting.Keputusan yang lebih baik tersebut dapatmenghindari timbulnya masalah serta dapatmenghasilkan kondisi keuangan yang lebihbaik.

Partisipasi Penyusunan AnggaranPartisipasi anggaran bertujuan untuk

membentuk sikap, perilaku karyawan, danmanajer merasa memiliki dan menumbuh-kan pengaruh motivasional terhadap tujuananggaran. Para manajer departemen harusmemiliki input yang penting dalam meng-anggarkan pendapatan dan biaya karenamereka terlibat langsung dan sangat me-mahami kegiatan departemen mereka.Anggaran yang disusun oleh karyawanharus dapat memberikan rekomendasi,merevisi angka-angka dalam anggaran biladiperlukan, dan menyetujui ataupun tidak

menyetujui item-item yang utama (Apri-wandi, 2012). Input karyawan sangat di-perlukan karena mereka sangat memahamioperasi perusahaan. Partisipasi dalam peng-anggaran merupakan faktor kritis yangdapat mempengaruhi keefektifan perusaha-an secara keseluruhan.

Selain membentuk sikap dan perilaku,partisipasi anggaran juga sangat membantumanajer level atas untuk dapat meng-komunikasikan tujuan perusahaan padasemua manajer unit dibawahnya sehinggamemudahkan pengkoordinasian kegiatanmaupun evaluasi kinerja manajer tersebut.Melalui partisipasi dapat mendorong mana-jer untuk mengidentifikasi tujuan, me-nerimanya dengan suatu komitmen danbekerja agar dapat mencapainya (Wentzel,2002; Chong dan Chong, 2002). Pada dasar-nya program anggaran akan lebih berhasiljika bawahan dilibatkan atau diperkenan-kan bertanggungjawab mengendalikan bia-ya dan menyusun anggaran untuk areapertanggungjawabannya.

Konsep KinerjaSeseorang mempunyai prestasi tinggi

apabila memiliki keinginan dan mampuberbuat lebih baik daripada yang lain.Kinerja (performance) merupakan gambaranmengenai tingkat pencapaian pelaksanaansuatu kegiatan atau program organisasiuntuk pencapaian sasaran, tujuan, misi danvisi organisasi. Otley (1999) mendefinisikankinerja sebagai acuan yang berkaitan eratdengan kegiatan melakukan pekerjaan,dalam hal ini meliputi hasil kerja yangdicapai.

Secara umum dapat dikatakan bahwakinerja merupakan prestasi yang dapatdicapai oleh individu organisasi dalamperiode tertentu. Kebutuhan berprestasi(sence of achievement) tersebut merupakansalah satu kebutuhan terkuat dalam dirimanusia. Dalam kebutuhan ini manusiamerasa apa yang menjadi pekerjaan pentingsehingga akan menyelesaikan pekerjaan itudengan lebih baik.

Page 5: JOB RELEVANT INFORMATION DESENTRALISASI DAN …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20150324005.pdf · adalah seluruh perusahaan dalam berbagai industri di Jawa Timur pada tahun

Job Relevant Information Desentralization And Budgeting Participation... – Tapatfeto 223

Kinerja ManajerialSeseorang dengan tingkat kepuasan

kerja tinggi menunjukkan sikap yang positifterhadap apa yang dikerjakan. Kinerjamanajerial merupakan suatu kondisi yangseharusnya diketahui dan diinformasikankepada pihak-pihak tertentu untuk me-ngetahui seberapa jauh tingkat pencapaianhasil suatu organisasi, dihubungkan dengantujuan organisasi yang bersangkutan sertamengetahui dampak positif dan negatifsuatu kebijakan operasional yang ditetap-kan dan digambarkan dalam Bahasa pe-rencanaan yang disebut dengan anggaran(Rihardjo, 2009).

Kinerja manjerial merupakan bentukkinerja para anggota individu dalam sebuahorganisasi guna melaksanakan kegiatanmanajerial seperti perencanaan, investigasi,koordinasi, supervisi, pemilihan staf, nego-siasi dan perwakilan. Kinerja manajerialberperan sebagai faktor yang dapat me-ningkatkan keefektifan kinerja suatu organi-sasi (Puspaningsih, 2002). Tolak ukur ke-efektifan suatu organisasi dapat terlihat daritercapainya tujuan anggaran dan bawahanmendapat kesempatan untuk terlibat atauberpartisipasi dalam proses penyusunananggaran serta memotivasi bawahan untukmengidentifikasi dan melakukan negosiasidengan atasan mengenai target anggaran,menerima kesepakatan anggaran danmelaksanakannya.

Job Relevant InformationKetersediaan informasi yang ber-

hubungan dengan tugas akan meningkat-kan perencanaan untuk mencapai tujuanyang ditetapkan, yang pada akhirnya akanmeningkatkan kinerja. Terdapat dua ke-untungan yang diperoleh dari adanya trans-fer informasi dari bawahan kepada atasan,yaitu atasan dapat mengembangkan strategiyang lebih baik yang dapat disampaikankepada bawahan, sehingga kinerja akanmeningkat (Himawan dan Ika, 2010).

Informasi yang berhubungan dengantugas (Job Relevant Information) sebagaiinformasi yang memfasilitasi pembuatan

keputusan manajerial. Penggunaan infor-masi yang berhubungan dengan tugas (JRI)akan membantu bawahan dalam me-ningkatkan pilihan tindakan manajemenmenjadi lebih baik (Yusfaningrum danGhozali, 2005). Kren (1992) mendefinisikanjob relevant information sebagai informasiyang tersedia bagi manajer untuk me-ningkatkan efektifitas keputusan yang ber-kaitan dengan tugas dan membantu mana-jer dalam memilih tindakan terbaik melaluiinformed effort yang lebih baik.

DesentralisasiDesentralisasi dalam organisasi ber-

kaitan erat dengan struktur organisasi yangmemberikan gambaran mengenai kekuasa-an dalam suatu organisasi. Struktur organi-sasi memiliki peranan dalam mempe-ngaruhi kinerja (efisiensi dan efektifitas)pada tingkat organisasi maupun tingkat subunit karena adanya desentralisasi, kualitaspengambilan keputusan menjadi lebih baikdibandingkan sentralisasi, sebab para mana-jer lebih memahami kondisi unit yangdipimpinnya (Govindarajan dan Anthony,2007). Dengan struktur desentralisasi makaakan memberikan rasa tangungjawab yanglebih besar kepada para manajer dalamkegiatan perencanaan dan pengendalian,sehingga mereka membutuhkan kewenang-an yang lebih besar bila dibandingkandengan struktur sentralisasi.

Hubungan Partisipasi Penyusunan Ang-garan dan Kinerja Manajerial

Pendekatan yang digunakan dalampenelitian ini yaitu pendekatan partisipasi,yang mana pendekatan ini memungkinkanpara manajer yang akan bertanggungjawabatas kinerja anggaran, untuk berpartisipasidalam pengembangan anggaran dan me-nentukan besarnya anggaran. Program ang-garan akan lebih berhasil jika bawahandilibatkan atau diperkenankan bertanggungjawab mengendalikan biaya dan menyusunanggaran untuk area pertanggungjawaban-nya masing-masing.

Page 6: JOB RELEVANT INFORMATION DESENTRALISASI DAN …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20150324005.pdf · adalah seluruh perusahaan dalam berbagai industri di Jawa Timur pada tahun

224 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 18, Nomor 2, Juni 2014 : 219 – 241

Setiap anggaran yang akan digunakandi periode mendatang didasarkan ataskinerja masa lalu yang berisi rencana strate-gis dalam pengambilan keputusan (McGill,2001). Anggaran partisipatif selain diguna-kan sebagai pendekatan manajerial jugadapat digunakan untuk menilai seberapajauh pencapaian kinerja seseorang. Ang-garan partisipatif dapat dinilai sebagaipendekatan manajerial yang dapat me-ningkatkan kinerja setiap anggota organi-sasi sebagai individual karena denganadanya partisipasi dalam penyusunan ang-garan diharapkan setiap individu mampumeningkatkan kinerjanya sesuai dengantarget yang telah ditetapkan sebelumnya(Sardjito dan Muthaher, 2007). Adapundampak positif dari adanya partisipasibawahan terhadap motivasi manajerial(Anthony dan Govindarajan, 2007) yaitu: 1)Kemungkinan ada penerimaan yang lebihbesar atas cita-cita anggaran jika anggarandipandang berada dalam kendali pribadimanajer, dibandingkan bila dipaksakansecara eksternal. Hal ini mengarah kepadakomitmen pribadi yang lebih besar untukmencapai cita-cita tersebut. 2) Hasil pe-nyusunan anggaran partisipatif adalah per-tukaran informasi yang efektif. Besar ang-garan yang telah disetujui merupakan hasildari keahlian dan pengetahuan pribadi daripembuat anggaran, yang paling dekatdengan lingkungan produk/pasar.

Indarto dan Ayu (2011) membuktikanbahwa hubungan partisipasi anggaran ter-hadap kinerja manjerial positif signifikan.Hal ini sesuai dengan keadaan yang terjadipada perusahaan besar di Jawa Tengahyang menerapkan manajer tingkat meneng-ah (manajer fungsional) turut berperan aktifdalam penyusunan anggaran untuk me-ningkatkan kinerja manajerialnya. Selanjut-nya penelitian yang dilakukan oleh Rosidi(2000) menemukan bahwa variabel partisi-pasi, komitmen dan job relevant informationsecara bersama-sama berpengaruh secarapositif dan signifikan terhadap prestasikerja yang mana menjelaskan bahwa kuat-nya hubungan antara partisipasi dan pres-

tasi karena adanya pengaruh tidak lang-sung yang positif dari commitment dan jobrelevant information. Hasil yang sama jugadibuktikan dengan penelitian Chong danChong (2002) yang menunjukkan bahwapartisipasi penyusunan anggaran mem-pengaruhi komitmen bawahan terhadaptujuan anggaran. Adanya pengaruh komit-men terhadap tujuan anggaran secarasimultan akan menggerakkan pengaruhinformasi kepada tingginya keterlibatan dirimanajer tingkat bawah sehingga merekaakan meningkatkan usaha untuk me-ngumpulkan, menukarkan dan mengguna-kan JRI yang pada akhirnya akan me-ningkatkan kinerja mereka. Coryanata(2004) membuktikan bahwa hubungan anta-ra partisipasi dalam penyusunan anggarandan kinerja manajerial positif dan signifikanhanya pada pelimpahan wewenang yangterdesentralisasi serta interaksi komitmenorganisasi yang tinggi. Selanjutnya Peneliti-an Yusfaningrum dan Ghozali (2005) me-nemukan bahwa partisipasi anggaran ber-pengaruh positif dan signifikan terhadapkinerja manajerial. Nor (2007) membuktikanbahwa partisipasi penyusunan anggaranberpengaruh positif signifikan terhadapkinerja manajerial, hal ini menunjukkanbahwa jika partisipasi dalam penyusunananggaran tinggi maka kinerja manajerialakan meningkat. Penelitian Rihardjo (2009)membuktikan bahwa penganggaran partisi-patif secara signifikan berpengaruh ter-hadap kinerja manajerial pada organisasipemerintah daerah. Kren (1992) membukti-kan bahwa partisipasi anggaran mem-punyai hubungan positif dengan kinerjamanajerial melalui job relevant information.Selanjutnya penelitian yang dilakukan olehGul et al., (1995) membuktikan bahwaorganisasi dengan tingkat desentralisasiyang tinggi menunjukkan hubungan yangpositif antara partisipasi anggaran dankinerja manajerial dan pada tingkatnyayang rendah hubungannya adalah negatif.

Akan tetapi hasil penelitian Adi (2006)membuktikan bahwa hubungan partisipasianggaran terhadap kinerja negatif, artinya

Page 7: JOB RELEVANT INFORMATION DESENTRALISASI DAN …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20150324005.pdf · adalah seluruh perusahaan dalam berbagai industri di Jawa Timur pada tahun

Job Relevant Information Desentralization And Budgeting Participation... – Tapatfeto 225

bahwa proses penyusunan anggaran dipemerintah daerah di dinas pemerintahanKota Surabaya dan Pemerintah KabupatenSidoarjo disusun oleh para kepala dinas dankabag, hal ini disebabkan karena tidakadanya faktor internal dan eksternal dalammelibatkan kasubsi dan staf untuk me-nentukan dan menetapkan isi anggaran.

Berdasarkan penjelasan di atas, makahipotesis yang dapat diajukan untuk meng-uji partisipasi penyusunan anggaran adalah:H1 : Partisipasi penyusunan anggaran ber-

pengaruh positif terhadap kinerjamanajerial.

Hubungan Partisipasi dalam PenyusunanAnggaran dan Job Relevant Information

Partisipasi dalam penyusunan anggar-an mampu mengurangi ketimpangan infor-masi, dimana informasi yang dibutuhkanmanajer adalah informasi yang relevandengan bidang pekerjaaannya. Penggunaaninformasi yang berhubungan dengan tugas(JRI) tentunya akan membantu bawahan/pelaksana anggaran dalam meningkatkanpilihan tindakan manajemen yang lebihbaik. Dengan Job Relevant Information tentu-nya mampu memberikan pemahaman yanglebih baik kepada manajer mengenai alter-natif keputusan dan tindakan yang perludiambil dalam proses penyusunan anggar-an guna pencapaian tujuan (Kren, 1992).

Rosidi (2000) menguji partisipasi da-lam penganggaran dan prestasi manajer:pengaruh komitmen organisasi dan infor-masi job-relevant. Sampel penelitian ini di-lakukan kepada para manajer di perusaha-an go public yang terdaftar pada BEJ danBES (Indonesian Capital Market Directory).Hasil penelitiannya membuktikan bahwavariabel partisipasi dan job relevant infor-mation secara bersama-sama berpengaruhsecara positif dan signifikan terhadap pres-tasi kerja yang mana menjelaskan bahwakuatnya hubungan antara partisipasi danprestasi karena adanya pengaruh tidaklangsung yang positif dari job relevantinformation. Chong dan Chong (2002) meng-uji peran komitmen tujuan anggaran dan job

relevant information (JRI) diantara hubunganpartisipasi anggaran terhadap kinerjamanajerial. Sampel yang diambil secaraacak dari perusahaan manufaktur diAustralia. Hasil Pengujian membuktikanbahwa partisipasi penyusunan anggaranmempengaruhi komitmen bawahan ter-hadap tujuan anggaran. Adanya pengaruhkomitmen terhadap tujuan anggaran secarasimultan akan menggerakkan pengaruhinformasi kepada tingginya keterlibatan dirimanajer tingkat bawah sehingga merekaakan meningkatkan usaha untuk me-ngumpulkan, menukarkan dan mengguna-kan Job Relevant Information yang padaakhirnya akan meningkatkan kinerja me-reka. Yusfaningrum dan Ghozali (2005)menguji pengaruh partisipasi anggaran ter-hadap kinerja manajerial melalui komitmentujuan anggaran dan Job Relevant Informationsebagai variabel intervening. Penelitiannyaberhasil membuktikan bahwa partisipasiberpengaruh positif dan signifikan terhadapjob relevant information artinya bahwa dalamproses partisipasi, bawahan diberi ke-sempatan untuk memberikan masukan be-rupa informasi yang dimilikinya kepadaatasan sehingga atasan akan memperolehpemahaman yang lebih baik tentangpengetahuan yang relevan dengan tugas(task relevant knowledge). Indarto dan Ayu(2011) menguji pengaruh partisipasi dalampenyusunan anggaran terhadap kinerjamanajerial perusahaan melalui kecukupananggaran, komitmen organisasi, komitmentujuan anggaran, dan Job Relevant Infor-mation. Hasil pengujian membuktikan bah-wa partisipasi anggaran secara signifikanberhubungan dengan Job Relevant Infor-mation dan Job Relevant Information secarasignifikan berhubungan dengan kinerjamanajerial sehingga dapat dikatakan pe-nelitian ini mendukung hipotesis alternatif(Ha) diterima. Kren (1992) menguji partisi-pasi anggaran dan kinerja manajerial: dam-pak informasi dan volatilitas lingkungan.Sampel Penelitian dilakukan kepada paramanajer divisi dari 96 perusahaan manu-faktur yang tercatat dalam Fortune 500.

Page 8: JOB RELEVANT INFORMATION DESENTRALISASI DAN …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20150324005.pdf · adalah seluruh perusahaan dalam berbagai industri di Jawa Timur pada tahun

226 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 18, Nomor 2, Juni 2014 : 219 – 241

Hasil penelitiannya membuktikan bahwaPartisipasi anggaran mempunyai hubunganpositif dengan kinerja manajerial melalui jobrelevant information, artinya bahwa partisi-pasi anggaran tidak berhubungan secaralangsung dengan kinerja manajerial akantetapi melalui JRI.

Untuk meneliti hubungan antarapartisipasi penyusunan anggaran dan jobrelevant information diturunkan hipotesissebagai berikut:H2 : Partisipasi penyusunan anggaran

berpengaruh positif terhadap jobrelevant information.

Hubungan Job Relevant Information danKinerja Manajerial

Tersedianya informasi yang ber-hubungan dengan tugas akan meningkat-kan perencanaan untuk mencapai tujuanyang ditetapkan, yang pada akhirnya akanmeningkatkan kinerja manajer. Partisipasimanajer dalam penyusunan anggaran akanmeningkatkan usaha manajer untuk mem-prediksi lingkungan dan mengarahkan per-hatian manajer pada keputusan dan peri-laku yang diperlukan di masa yang akandatang (Indarto dan Ayu, 2011). Job RelevantInformation dapat meningkatkan kinerjakarena memberikan prediksi yang lebihakurat mengenai kondisi lingkungan danmemberikan seleksi yng efektif untuk me-lakukan tindakan terbaik. Job Relevant Infor-mation sangat dibutuhkan untuk mengambillangkah strategis dalam pencapaian tujuanyang telah ditetapkan (Kren,1992).

Rosidi (2000) menguji partisipasi da-lam penganggaran dan prestasi manajer:pengaruh komitmen organisasi dan infor-masi Job-Relevant. Hasil penelitiannya mem-buktikan bahwa variabel partisipasi, jobrelevant information secara bersama-samaberpengaruh secara positif dan signifikanterhadap prestasi kerja yang mana men-jelaskan bahwa kuatnya hubungan antarapartisipasi dan prestasi karena adanyapengaruh tidak langsung yang positif darijob relevant information. Chong dan Chong(2002) menguji peran komitmen tujuan ang-

garan dan job relevant information (JRI)diantara hubungan partisipasi anggaranterhadap kinerja manajerial. Sampel dilaku-kan pada manajer level menengah, yangdiambil secara acak dari perusahaan manu-faktur di Australia. Hasil penelitiannyamembuktikan bahwa JRI dan kinerjamanajerial berhubungan positif dan signi-fikan (path coefficient = 0,26, p<0,05), hal inimenunjukkan bahwa ketika para karyawanmenjalankan tujuan-tujuan anggaran makamereka akan meningkatkan usaha untukmengumpulkan dan menggunakan job rele-vant information yang akan memfasilitasiproses pembuatan keputusan sehingga tuju-an anggaran bisa tercapai. Indarto dan Ayu(2011), menguji pengaruh partisipasi dalampenyusunan anggaran terhadap kinerjamanajerial perusahaan melalui kecukupananggaran, komitmen organisasi, komitmentujuan anggaran, dan Job Relevant Infor-mation. Hasil pengujian menunjukkan bah-wa partisipasi anggaran secara signifikanberhubungan dengan Job Relevant Infor-mation dan Job Relevant Information secarasignifikan berhubungan dengan kinerjamanajerial sehingga dapat dikatakan pe-nelitian ini mendukung hipotesis alternatif(Ha) diterima.

Akan tetapi penelitian Yusfaningrumdan Ghozali (2005) yang menguji partisipasiterhadap kinerja melalui job relevant infor-mation, membuktikan bahwa partisipasi me-miliki hubungan positif signifikan terhadapJRI namun JRI memiliki hubungan positiftidak signifikan terhadap kinerja.

Untuk meneliti hubungan antara jobrelevant information dan kinerja manajerialdisusun hipotesis 3, yaitu:H3 : Job relevant information berpe-

ngaruh secara positif terhadap kinerjamanajerial.

Hubungan Desentralisasi dan KinerjaManajerial

Desentralisasi dapat dikatakan sebagaibentuk penyebaran atau pelimpahan secarameluas mengenai kekuasaan dalam mem-buat keputusan bagi tingkatan-tingkatan

Page 9: JOB RELEVANT INFORMATION DESENTRALISASI DAN …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20150324005.pdf · adalah seluruh perusahaan dalam berbagai industri di Jawa Timur pada tahun

Job Relevant Information Desentralization And Budgeting Participation... – Tapatfeto 227

manajer yang lebih rendah. Dimana struk-tur sentralisasi yang tinggi, sebagian ke-putusan diambil pada tingkat hirarkiorganisasi yang tertinggi, dan apabila se-bagian otorisasi didelegasikan pada levelyang rendah dalam organisasi, makaorganisasi tersebut lebih desentralisasi.

Struktur organisasi desentralisasi se-cara umum ditujukan guna pengambilankeputusan yang terjadi dalam suatu organi-sasi. Struktur organisasi yang bersifat de-sentralisasi memberikan gambaran bahwapimpinan puncak mendelegasikan we-wenang dan pertanggungjawaban padabawahannya dan bawahan tersebut diberikekuasaan atau wewenang untuk membuatberbagai macam keputusan (Riyadi, 2007).Dengan adanya pembagian kekuasaan yangterdesentralisasi, maka para manajer me-miliki kesempatan untuk berpartisipasi se-cara aktif dalam proses penyusunan ang-garan yang pada akhirnya akan memberi-kan dukungan motivasi kepada bawahanuntuk meningkatkan kinerjanya.

Rihardjo (2009), menguji pengaruh de-sentralisasi dan komitmen organisasionalterhadap hubungan antara penganggaranpartisipatif dan kinerja manajerial. Sampelpenelitian dilakukan kepada kepala SatuanKerja Perangkat Daerah sampai 2 tingkatdibawah kepala SKPD yang menjadi pesertaworkshop nasional pengelolaan keuangandaerah. Hasil Penelitian membuktikan bah-wa interaksi antara penganggaran partisi-patif dan struktur organisasi desentralisasisecara signifikan mempengaruhi kinerjamanajerial. Gul et al. (1995) dalam pe-nelitiannya membuktikan bahwa interaksiantara partisipasi penyusunan anggarandengan pelimpahan wewenang yang ter-desentralisasi secara positif signifikan mem-pengaruhi kinerja manajerial. Hal ini me-nunjukan bahwa semakin tinggi tingkatdesentralisasi yang diberikan pada manajerdalam berpartisipasi pada proses penyusun-an anggaran akan mengakibatkan kinerjamanajerial yang semakin tinggi pula.Coryanata (2004), menguji pelimpahan we-wenang dan komitmen organisasi dalam

hubungan antara partisipasi penyusunananggaran dan kinerja manajerial. Hasil pe-nelitiannya membuktikan bahwa hubunganantara partisipasi dalam penyusunan ang-garan dan kinerja manajerial positif dansignifikan hanya pada pelimpahan we-wenang yang terdesentralisasi serta inter-aksi komitmen organisasi yang tinggi.Riyadi (2007) menguji pengaruh desentrali-sasi, motivasi dan partisipasi anggaran ter-hadap kinerja manajerial. Hasil penelitian-nya membuktikan bahwa 1) desentralisasimemiliki pengaruh yang positif terhadappartisipasi anggaran, yang mana dengansemakin tinggi tingkat desentralisasi dalampengambilan keputusan yang diberikankepada manajer, maka semakin tinggi pulapartisipasi manajer dalam keterlibatan pe-nyusunan anggaran. 2) secara signifikan de-sentralisasi mempengaruhi kinerja manajerial dengan tingkat signifikansi sebesar 5%,koefisien jalur dari pengaruh tersebutsebesar 0,204 dengan nilai probability sebesar0,035. Hasil ini menunjukkan bahwa se-makin tinggi tingkat desentralisasi yangdiberikan pimpinan kepada bawahan ataumanajer, maka semakin tinggi pula kinerjamanajerial yang diperoleh manajer tersebut.Hal ini berarti bahwa pembagian kekuasaanyang terdesentralisasi mendorong paramanajer/bawahan untuk berpartisipasi ak-tif dalam penyusunan anggaran. Adi (2006)menguji pengaruh partisipasi penyusunananggaran terhadap kinerja pemimpin de-ngan desentralisasi dan dukungan organi-sasi sebagai variabel moderating. Hasil pe-nelitian membuktikan bahwa pengaruhpartisipasi anggaran setelah berinteraksidengan desentralisasi ditunjukkan dengankoefisien negatif -72,375 dan tidak signi-fikan 0,092, hal ini membuktikan bahwapengaruh partisipasi dalam penyusunananggaran tetap tidak mendukung walaupunpada pelimpahan wewenang yang ter-desentralisasi dalam mempengaruhi kinerjapemimpin dengan baik. Nor (2007), mengujidesentralisasi dan gaya kepemimpinan se-bagai variabel moderating dalam hubunganantara partisipasi penyusunan anggaran

Page 10: JOB RELEVANT INFORMATION DESENTRALISASI DAN …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20150324005.pdf · adalah seluruh perusahaan dalam berbagai industri di Jawa Timur pada tahun

228 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 18, Nomor 2, Juni 2014 : 219 – 241

dan kinerja manajerial. Hasil penelitian initidak memperoleh dukungan yang signi-fikan terhadap hipotesis yang menyatakanbahwa semakin tinggi tingkat kesesuaianantara partisipasi dalam penyusunan ang-garan dengan desentralisasi, maka semakintinggi kinerja manajerial. Kondisi ini di-sebabkan oleh adanya faktor seperti struk-tur organisasi yang masih terpusat (sentra-listis), dimana para manajer level bawahtidak didelegasikan untuk membuat ke-bijakan secara independen karena manajerlevel atas berasumsi bahwa tanggungjawabakhir atas tugas yang dilakukan oleh para

manajemen level bawah juga merupakantanggungjawabnya.

Berdasarkan bukti-bukti empiris yangdikemukakan diatas, maka rumusan hipo-tesis yang dikembangkan dalam penelitianini adalah sebagai berikut:H4 : Desentralisasi memoderasi pengaruh

Partisipasi penyusunan anggaranterhadap kinerja Manajerial secarapositif

Hubungan antar variabel tersebutdapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1Rerangka Konseptual

Sumber : Analisis Penulis

METODE PENELITIANPendekatan penelitian ini adalah

positivistik. Dalam penelitian ini metodeyang digunakan adalah metode penelitiansurvey. Jenis penelitian ini adalah deskriptifverifikatif (causal) yang bertujuan untukmenjelaskan aspek-aspek yang relevan de-ngan fenomena yang diamati dan untukmengetahui hubungan kausalitas antarvariabel melalui suatu pengujian hipotesis.Lokasi penelitian yaitu pada perusahaanmanufaktur yang ada di wilayah JawaTimur berdasarkan data dari Badan PusatStatistik tahun 2013.

Populasi dalam penelitian ini adalahseluruh perusahaan dalam berbagai indus-tri di Jawa Timur pada tahun 2013 yangjumlahnya sebanyak 6288 buah, disajikanpada Tabel 1.

Statistik tahun 2013Sampel dalam penelitian ini ditetapkan

dengan menggunakan rumus dari Slovin(Riduwan dan Kuncoro, 2012) sbb:= . = 6288(6288 0.1 ) + 1= 99,8 = 100 ( )

Job RelevantInformation (JRI)

KinerjaManajerial (KM)

PartisipasiAnggaran

(PA)

Desentralisasi(DS)

H1

H4

H3H2

Page 11: JOB RELEVANT INFORMATION DESENTRALISASI DAN …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20150324005.pdf · adalah seluruh perusahaan dalam berbagai industri di Jawa Timur pada tahun

Job Relevant Information Desentralization And Budgeting Participation... – Tapatfeto 229

Tabel 1Data Populasi Perusahaan Manufaktur berskala sedang dan besar di Jawa Timur

Tahun 2013

No. Jenis Industri Jumlah1 Industri makanan 1.6302 Industri minuman 233 Industri pengolahan tembakau 5594 Industri tekstil 4765 Industri pakaian jadi 5386 Industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki 3377 Idustri kayu, barang dari kayu, gabus dan barang anyaman dari

rotan, bambu, dan sejenisnya353

8 Industri kertas dan barang dari kertas 1529 Industri percetakan dan reproduksi media rekaman 10210 Industri produk dari batubara dan penggilingan minyak bumi 1911 Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia 20212 Industri farmasi, produk obat kimia, dan obat tradisional 6413 Industri karet, barang dari karet dan plastik 42914 Industri barang galian bukan logam 33415 Industri logam dasar 9116 Industri barang logam bukan mesin dan peralatannya 20717 Industri komputer, barang elektronik, dan opteik 2718 Industri peralatan listrik 6619 Industri mesin dan perlengkapan 6920 Industri kendaraan bermotor, trailer, dan semi trailer 5821 Industri alat angkut lainnya 6222 Industri furnitur 41023 Industri pengolahan lainnya 20924 Iasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan 2125 Industri alat angkutan, selain kendaraan bermotor roda empat atau

lebih1

26 Industri pengolahan lainnya 627 Industri daur ulang 23

Total 6.228Sumber: data diolah dari Badan Pusat

Berdasarkan rumus slovin diatas, makabanyaknya sampel yang akan digunakandalam penelitian ini sebanyak 100 respon-den. Metode pengambilan sampel non-probabilitas ini dilakukan dengan metodepurposive sampling. Purposive sampling me-rupakan pemilihan sampel yang sesuaidengan tujuan penelitian. Responden yangdiharapkan dalam penelitian ini adalahseluruh manajer yang terlibat dalam prosespenyusunan anggaran termasuk didalam-

nya adalah manajer level satu sampai levelempat dibawah direktur utama.

Penelitian ini, menggunakan datasekunder dan data primer. Data sekunderdiperoleh dari Badan Pusat Statistik JawaTimur tahun 2013 sedangkan data primermerupakan data yang langsung diperolehdari subjek yaitu berupa persepsi manajer.Instrumen yang digunakan dalam peneliti-an ini yaitu berupa kuesioner.

Page 12: JOB RELEVANT INFORMATION DESENTRALISASI DAN …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20150324005.pdf · adalah seluruh perusahaan dalam berbagai industri di Jawa Timur pada tahun

230 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 18, Nomor 2, Juni 2014 : 219 – 241

Operasional VariabelPartisipasi Anggaran (PA), Partisipasi

anggaran berhubungan dengan keterlibatanmanajer untuk ikut serta dalam menentu-kan tujuan yang hendak dicapai oleh per-usahaan, diwujudkan dalam bentuk pe-rencanaan aktivitas unit organisasi dalampenyusunan anggaran. Partisipasi pe-nyusunan anggaran diukur dengan meng-gunakan instrumen Chong dan Chong(2002). Indikator yang digunakan antaralain: Keterlibatan, Ide, Usulan, Kontribusi,Revisi Anggaran.

Job Relevant Information (JRI) sebagaivariabel intervening berhubungan dengankemampuan untuk menerima informasiyang relevan dengan bidang pekerjaan/tugas yang diberikan atasan, sehingga dapatdigunakan untuk pengambilan keputusanyang efektif dan mampu mengevaluasialternatif-alternatif keputusan penting. JRIdiukur menggunakan instrumen Kren(1992). Indikator yang digunakan antaralain: Pemahaman, Kecukupan Informasi,Informasi Strategis, Kejelasan Informasi,Kemampuan mendapat Informasi, Menge-tahui lingkungan eksternal perusahaan.

Desentralisasi (DS), sebagai variabelmoderating merupakan penyebaran pe-limpahan wewenang/kekuasaan secara me-luas didalam membuat keputusan olehtingkatan manajer yang lebih rendah. De-sentralisasi diukur menggunakan instrumenGul et al. (1995). Indikator yang digunakanantara lain: Jalur komunikasi, Proses siste-matis, Pelimpahan wewenang dalam peng-ambilan keputusan, Pengembangan kerjasama tim, Pelatihan dan pengembanganstaff, Pengalokasian sumber dana, Staff:Promosi dan mutasi.

Kinerja Manajerial (KM), Kinerja ber-hubungan dengan pencapaian tujuan ang-garan dengan mempertimbangkan sisi moti-vasi untuk mencapainya. Kinerja diukurdengan menggunakan instrumen Kren(1992). Indikator yang digunakan antaralain: Perencanaan, Investigasi, Peng-koordinasian, Evaluasi, Pengawasan, Pe-

milihan Staff, Negosiasi, Perwakilan, Ting-kat Kinerja.

Analisis DataUji Validitas dan Reliabilitas

Pengujian validitas dan reliabilitasyang dilakukan dalam penelitian ini meng-gunakan SPSS. Pengujian ini dimaksudkanuntuk menambah keyakinan peneliti ter-hadap penggunaan instrumen yang telahdigunakan oleh peneliti terdahulu dan telahdimodifikasi sesuai dengan kebutuhan padapenelitian ini. Pengujian terhadap variabelpenelitian ini menggunakan model Analysispath dan Moderating Regression Analysis.

Uji Normalitas DataUji normalitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi, variabel ter-ikat dan variabel bebas keduanya mem-punyai distribusi data normal ataukah tidak(Ghozali, 2011). Model regresi yang baikadalah memiliki distribusi data normal ataumendekati normal.

Teknik Pengujian HipotesisHipotesis 1 sampai dengan hipotesis 3

diuji dengan menggunakan model analisisjalur (Analysis path), dengan bentuk per-samaannya sebagai berikut:KM = PA + JRI + e2 …………………………………....(1)JRI = PA + e1 ………………………………(2)

Sedangkan hipotesis 4 (H4) diujimenggunakan MRA (Moderating RegressionAnalysis), dengan bentuk persamaannyasebagai berikut:KM = PA + DS + PA*DS + e3 ……...….(3)Keterangan:KM = Kinerja ManajerialPA = Partisipasi Penyusunan AnggaranJRI = Job Relevant InformationDS = DesentralisasiPA*DS = Interaksi Penyusunan Anggaran

dan Desentralisasi = Koefisien MRA = Koefisien Pathe1 – e3 = Residual yang distandarisasi

Page 13: JOB RELEVANT INFORMATION DESENTRALISASI DAN …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20150324005.pdf · adalah seluruh perusahaan dalam berbagai industri di Jawa Timur pada tahun

Job Relevant Information Desentralization And Budgeting Participation... – Tapatfeto 231

Kriteria Pengujian hipotesis 1-4 adalahsebagai berikut:a) Hipotesis 1 sampai dengan hipotesis 3

menggunakan koefisien , H0 diterimajika nilai t hitung < t tabel atau nilai pvalue > 0,05, dan Ha diterima jika nilai thitung > t tabel atau nilai p value < 0,05.

b) Hipotesis 4 menggunakan koefisien , H0

diterima jika nilai t hitung < t tabel ataunilai p value > 0,05 dan Ha diterimajika > 0 dan nilai t hitung > t tabel ataunilai p value < 0,05.

ANALISIS DAN PEMBAHASANProses Pengambilan Data di Lapangan

Penyebaran kuesioner ini dilakukandengan 2 cara yaitu mengantar langsung keperusahaan dan menggunakan jasa pe-ngiriman pos (mail survey). Kuesioner yangdikirim melalui pos sejumlah 360 set dan

yang diantarkan langsung sejumlah 40 set(Total 400set), Jumlah kuesioner yang kem-bali 107set dan dari jumlah tersebut ada 16responden yang mengisi data secara tidaklengkap serta respondennya tidak sesuaidengan kriteria yang ditetapkan peneliti,sehingga kuesioner yang dapat digunakanuntuk dianalisis adalah sebanyak 91 respon-den.

Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwajumlah dan jabatan responden yang terlibatdalam proses penyusunan anggaran padaperusahaan manufaktur di Jawa Timuryaitu terdiri dari 54,9% middle manager,lower manager 38,5 %, Lainnya 5,5% dan1,1% adalah top manager. Hal ini meng-indikasikan bahwa perusahaan sudah me-libatkan manajer tingkat bawah di dalampenyusunan anggaran namun keterlibatan-nya belum secara merata.

Deskripsi Karakteristik Responden

Tabel 2Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan

No. Jabatan Frekuensi Prosentasi (%)1 Top Management 1 1,12 Middle Management 50 54,93 Lower Management 35 38,54 Lainnya (sub bagaian) 5 5,5

Total 91 100%Sumber : Data Olahan Penulis dari SPSS

Tabel 3Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Frekuensi Prosentase (%)1 SMU 6 6,62 D3 28 30,83 S-1 47 51,64 S-2 10 11,05 S-3 0 0

Total 91 100%Sumber : Data Olahan Penulis dari SPSS

Page 14: JOB RELEVANT INFORMATION DESENTRALISASI DAN …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20150324005.pdf · adalah seluruh perusahaan dalam berbagai industri di Jawa Timur pada tahun

232 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 18, Nomor 2, Juni 2014 : 219 – 241

Pada Tabel 3 diatas terlihat bahwakarakteristik responden berdasarkan pen-didikan sebagian besar adalah tenaga kerjaberpendidikan tinggi, dimana sebesar 51,6%adalah sarjana S-1, 30,8% adalah Diploma,11,0% adalah S-2. Hal ini menunjukkanbahwa tingkat pendidikan responden sa-ngat penting untuk menduduki jabatan se-bagai top manager, middle manager, lowermanager, Lainnya (sub bagian) didalamorganisasi perusahaan.

Uji Validitas dan RealibilitasHasil uji validitas dan realibilitas

instrumen variabel Partisipasi, JRI, De-sentralisasi dan Kinerja Manajerial memilikihasil uji signifikan korelasi (r) lebih besardari r tabel = 0,2605, dan memiliki koefisiencronbach alpha 0.797 lebih dari 0,60 sehinggasemua variabel pada tiap item pertanyaandikatakan valid dan reliable untuk dapat

digunakan dalam pengolahan data se-lanjutnya.

Uji NormalitasHasil pengujian uji normalitas terlihat

pada kolom Kolmogorov-smirnov dapatdilihat pada tabel 4.

Hasil pengujian uji normalitas padatabel 4 terlihat bahwa nilai signifikanPartisipasi = 0,068, JRI = 0,062, Desentrali-sasi = 0,083 dan Kinerja = 0,085. Karenasignifikansi untuk seluruh variabel lebihbesar dari 0,05 maka dapat disimpulkanbahwa data berdistribusi normal.

Analisis Pengaruh Partisipasi terhadapKinerja Manajerial

Hasil analisis regresi antara Partisipasianggaran terhadap Kinerja Manajerial di-sajikan pada tabel 5.

Tabel 4Hasil Uji Normalitas

Kolmogorov-Smirnova

Statistik df SigPartisipasi 0,112 91 0,068JRI 0,152 91 0,062Desentralisai 0,119 91 0,083Kinerja 0,097 91 0,085

Sumber: (data) diolah Penulis dari SPSS

Tabel 5Pengujian Model Hipotesis 1

Variabel Koefisien Nilai t Nilai pIndependen PathPartisipasi(PA) 0,376 3,782 0,000Variabel dependen : Kinerja Manajerial (KM)R square : 0,444Koefisien korelasi (rKMPA) : 0,595

Sumber : Data Olahan Penulis (SPSS)

Hasil pengujian empiris pada hipotesispertama membuktikan bahwa partisipasipenyusunan anggaran berpengaruh positifsignifikan terhadap kinerja manajerial. Hal

ini terlihat dari hasil analisis diperolehkoefisien path sebesar 0,376, secara statistikvariabel ini berpengaruh signifikan dengannilai t-hitung sebesar 3,782 serta didukung

Page 15: JOB RELEVANT INFORMATION DESENTRALISASI DAN …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20150324005.pdf · adalah seluruh perusahaan dalam berbagai industri di Jawa Timur pada tahun

Job Relevant Information Desentralization And Budgeting Participation... – Tapatfeto 233

dengan p value sebesar 0,000 < 0,05 artinyabahwa Ho ditolak dan H1 diterima, buktiempiris ini menyatakan bahwa tingginyapartisipasi dari manajer tingkat bawahdalam penyusunan anggaran akan me-ningkatkan kinerja manajerial. Besarnya Rsquare adalah 0,444 yang mengindikasikanbahwa kontribusi variabel partisipasi danJRI terhadap kinerja manajerial sebesar44,4% dan sisanya sebesar 55,6% di-pengaruhi oleh faktor lain diluar modelpenelitian ini.

Hasil temuan ini konsisten denganpenelitian Yusfaningrum dan Ghozali (2005)yang memasukkan variabel komitmen tuju-an anggaran dan JRI sebagai variabel inter-vening untuk menguji hubungan partisipasianggaran dan kinerja manajerial, hasil pe-nelitiannya membuktikan bahwa partisipasianggaran berpengaruh positif dan signi-fikan terhadap kinerja manajerial. Penelitianini sejalan dengan penelitian Kren (1992),Gul et al (1995), Rosidi (2000), Chong danChong (2002), Coryanata (2004), Nor (2007),Rihardjo (2009) serta Indarto dan Ayu (2011)yang membuktikan bahwa partisipasi ang-garan secara positif signifikan memilikihubungan dengan kinerja manajerial secaralangsung.

Melalui penyusunan anggaran secarapartisipatif pada perusahaan manufaktur,maka kinerja para manajer tingkat bawahakan semakin tinggi dengan dasar pemikir-an bahwa ketika rancangan anggaran secarapartisipatif dapat terlaksana, maka karya-wan akan menginternalisasikan tujuan ataustandar yang sudah ditetapkan dan secaraindividu memiliki rasa tanggungjawabuntuk mencapai tujuan tersebut karenamereka merasa sudah ikut serta dan terlibatdalam penyusunan anggaran. Internalisasitujuan organisasi memiliki peranan pentingdidalam meningkatkan efektifitas organisasidengan mengurangi terjadinya konflikkepentingan antara tujuan pribadi dantujuan organisasi perusahaan. Partisipasimemunculkan rasa percaya diri yang tinggidari seorang manajer tingkat bawah sebagai

bentuk motivasi dalam diri untuk memberi-kan ide/gagasan anggaran, usulan anggar-an, kontribusi anggaran, merevisi anggaran,sehingga keterlibatannya dalam penyusun-an anggaran akan meningkatkan rasa tang-gungjawab dalam mewujudkan sasarananggaran dan meningkatkan kinerja mana-jerial yang meliputi perencanaan, investi-gasi, pengkoordinasian, evaluasi, pe-ngawasan, pemilihan staff, negosiasi, per-wakilan dan kinerjanya secara keseluruhan.Sehingga dapat disimpulkan bahwa pro-gram anggaran pada perusahaan manu-faktur di Jawa Timur akan jauh lebih ber-hasil jika bawahan dilibatkan atau diper-kenankan bertanggung jawab mengendali-kan biaya dan menyusun anggaran untukmasing-masing area pertanggungjawaban.

Hasil temuan penelitian ini tidak men-dukung penelitian yang dilakukan Adi(2006) yang telah membuktikan bahwapartisipasi tidak mempunyai pengaruhlangsung terhadap kinerja manajer, hal inidisebabkan karena adanya pengaruh darivariabel-variabel lain.

Analisis Pengaruh Partisipasi Anggaranterhadap Job Relevant Information

Hasil analisis regresi antara partisipasipenyusunan anggaran terhadap Job relevantinformation disajikan pada tabel 6.

Hasil pengujian empiris pada hipotesiskedua yang membuktikan bahwa partisi-pasi penyusunan anggaran berpengaruhpositif signifikan terhadap job relevant infor-mation sebagai variabel intervening. Hal initerlihat dari hasil analisis diperoleh koefi-sien path sebesar 0,578, secara statistikvariabel ini berpengaruh signifikan dengannilai t-hitung sebesar 6,679 dan didukungdengan p value sebesar 0,000 < 0,05 artinyabahwa hipotesis Ho ditolak dan H1 di-terima.

Hal ini menunjukkan bahwa tingginyapartisipasi dalam penganggaran akan me-ningkatkan penggunaan job relevant infor-mation.

Page 16: JOB RELEVANT INFORMATION DESENTRALISASI DAN …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20150324005.pdf · adalah seluruh perusahaan dalam berbagai industri di Jawa Timur pada tahun

234 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 18, Nomor 2, Juni 2014 : 219 – 241

Tabel 6Pengujian Model Hipotesis 2

Variabel Independen Koefisien Path Nilai t Nilai pPartisipasi (PA) 0,578 6,679 0,000Variabel dependen : JRIR square : 0,334Koefisien korelasi (rJRIPA) : 0,578

Sumber : Data Olahan Penulis (SPSS)

Besarnya R square adalah 0,334 yangmengindikasikan bahwa kontribusi variabelpartisipasi terhadap JRI sebesar 33,4% dansisanya sebesar 66,6% dipengaruhi olehfaktor lain diluar model penelitian ini.

Penelitian ini konsisten dengan pe-nelitian yang dilakukan Indarto dan Ayu(2011) yang menguji pengaruh partisipasidalam penyusunan anggaran terhadapkinerja manajerial perusahaan melalui ke-cukupan anggaran, komitmen organisasi,komitmen tujuan anggaran, dan Job RelevantInformation. Hasil pengujian menunjukkanbahwa partisipasi anggaran secara signi-fikan berhubungan dengan kecukupan ang-garan, komitmen organisasi, komitmentujuan anggaran dan Job Relevant Informationsehingga dapat dikatakan bahwa penelitianini mendukung hipotesis alternatif (Ha)diterima. Yusfaningrum dan Ghozali (2005)yang menganalisis pengaruh partisipasianggaran terhadap kinerja manajerial me-lalui komitmen tujuan anggaran dan JobRelevant Information sebagai variabel inter-vening, penelitiannya berhasil membuktikanbahwa partisipasi berpengaruh positif dansignifikan terhadap job relevant information.Dalam proses partisipasi, bawahan diberikesempatan untuk memberikan masukanberupa informasi yang dimilikinya kepadaatasan sehingga atasan akan memperolehpemahaman yang lebih baik tentang penge-tahuan yang relevan dengan tugas (taskrelevant knowledge). Penelitian ini jugadidukung oleh penelitian Kren (1992) yangmenunjukkan bahwa job relevant informationberfungsi sebagai variabel interveningantara partisipasi anggaran dan kinerja

manajerial. Dari hasil penelitian Kren (1992)memberikan bukti bahwa partisipasi ber-hubungan positif dengan JRI, dengan di-perolehnya JRI maka kinerja manajerialakan meningkat. Rosidi (2000), Marsudi danGhozali (2001), Chong dan Chong (2002)berhasil membuktikan bahwa partisipasiberpengaruh positif dan signifikan terhadapjob relevant information. Partisipasi dapatdikatakan sebagai suatu proses pengambil-an keputusan secara bersama oleh duapihak atau lebih. Melalui proses partisipasi,bawahan mendapat kesempatan untukmemberikan masukan berupa informasikepada atasannya sehingga atasan memper-oleh pemahaman yang lebih baik tentangpengetahuan yang relevan dengan tugas.

Berdasarkan hasil penelitian ini makadapat dikatakan bahwa semakin tingginyaketerlibatan manajer tingkat bawah padaperusahaan manufaktur didalam penyusun-an anggaran dengan memberikan ide ang-garan, usulan anggaran, kontribusi anggar-an, merevisi anggaran pada masing-masingarea pertanggungjawaban menyebabkanpenggunaan job relevant information yangtinggi. Hal ini menunjukkan bahwa peng-gunaan partisipasi dalam penganggarandengan melibatkan manajer tingkat bawahakan meningkatkan penggunaan job relevantinformation karena melalui penyusunananggaran secara partisipatif memungkinkanbawahan untuk dapat saling bertukar infor-masi dengan atasan, sehingga dapat men-dukung terciptanya pemahaman yang lebihbaik mengenai proses penyusunan anggar-an yang relevan dengan tugas. Selain itudengan adanya partisipasi anggaran, me-

Page 17: JOB RELEVANT INFORMATION DESENTRALISASI DAN …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20150324005.pdf · adalah seluruh perusahaan dalam berbagai industri di Jawa Timur pada tahun

Job Relevant Information Desentralization And Budgeting Participation... – Tapatfeto 235

mungkinkan bawahan untuk mengemuka-kan kritiknya serta mencari informasi bagipenyelesaian tugas.

Analisis Pengaruh JRI terhadap KinerjaManajerial

Hasil analisis regresi Job relevant infor-mation terhadap Kinerja Manajerial disaji-kan pada tabel 7. Hasil pengujian empirispada hipotesis ketiga membuktikan bahwa

job relevant information berpengaruh positifsiginifikan terhadap kinerja manajerial.

Hal ini terlihat dari hasil analisisdiperoleh koefisien path sebesar 0,248,secara statistik variabel ini berpengaruhsignifikan dengan nilai t-hitung sebesar2,251 didukung dengan p value sebesar 0,027< 0,05, artinya bahwa hipotesis Ho ditolakdan H1 diterima.

Tabel 7Pengujian Model Hipotesis 3

Variabel Koefisien Nilai t Nilai pIndependen PathJRI 0,248 2,251 0,027Variabel dependen : Kinerja Manajerial (KM)R square : 0,444Koefisien korelasi (rKMJRI) : 0,564

Sumber : Data Olahan Penulis (SPSS

Hal ini menunjukkan bahwa semakintinggi penggunaan Job Relevant Informationakan meningkatkan kinerja manajerial.Besarnya R square adalah 0,444 yangmengindikasikan bahwa kontribusi variabelpartisipasi dan JRI terhadap kinerjamanajerial sebesar 44,4% dan sisanyasebesar 55,6% dipengaruhi oleh faktor laindiluar model penelitian ini.

Hasil temuan ini konsisten denganpenelitian yang dilakukan oleh Indarto danAyu (2011) yang menguji pengaruh partisi-pasi dalam penyusunan anggaran terhadapkinerja manajerial perusahaan melalui ke-cukupan anggaran, komitmen organisasi,komitmen tujuan anggaran, dan Job RelevantInformation yang membuktikan bahwa JobRelevant Information secara signifikan ber-hubungan dengan kinerja manajerial se-hingga dapat dikatakan penelitian inimendukung hipotesis alternatif (Ha) di-terima. Hal ini sesuai dengan keadaan yangterjadi pada perusahaan besar di JawaTengah yang menerapkan manajer tingkatmenengah (manajer fungsional) turut ber-peran aktif dalam penyusunan anggaran

untuk meningkatkan kinerja manajerialnyadengan memberikan kecukupan anggaran,komitmen organisasi, komitmen tujuananggaran, dan Job Relevant Information bagipara manajernya. Penelitian ini juga di-dukung oleh Kren (1992), Rosidi (2000),Marsudi dan Ghozali (2001), Chong danChong (2002) yang menemukan buktibahwa Job Relevant Information dan kinerjamanajerial berhubungan secara positif dansignifikan. Job relevant information ber-hubungan dengan penilaian seberapa luaskemampuan manajer untuk menerimainformasi yang dapat digunakan dalampengambilan keputusan yang efektif sertamengevaluasi alternatif-alternatif keputusanpenting.

Suatu keputusan dikatakan dapat me-ningkatkan kinerja manajer secara efektif,apabila dalam proses pengambilan keputus-an memiliki ketersediaan informasi yangcukup dan akurat. Bawahan biasanya me-miliki informasi yang lebih akurat me-ngenai faktor-faktor yang mempengaruhikinerja, daripada atasan mereka (Kren,1992). Tersedianya informasi yang ber-

Page 18: JOB RELEVANT INFORMATION DESENTRALISASI DAN …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20150324005.pdf · adalah seluruh perusahaan dalam berbagai industri di Jawa Timur pada tahun

236 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 18, Nomor 2, Juni 2014 : 219 – 241

hubungan dengan tugas akan meningkat-kan perencanaan untuk mencapai tujuanyang ditetapkan, yang pada akhirnya akanmeningkatkan kinerja. Dengan penggunaanJob Relevant Information oleh manajer tingkatbawah pada perusahaan manufaktur makapara manajer akan memiliki pemahamanyang lebih baik dalam memilih alternatiftindakan yang diperlukan untuk peng-ambilan keputusan yang sesuai dengantujuan perusahaan. Tindakan yang tepatakan meningkatkan pencapaian hasil yanglebih baik sehingga akan meningkatkankinerja manajerial. Hal ini menunjukkanbahwa dengan adanya ketersediaan infor-masi yang cukup dan relevan dengan tugasbagi para manajer tingkat bawah didalammenyelesaikan pekerjaannya, maka dapatdikatakan bahwa pekerjaannya dapat ber-jalan dengan baik dan bahkan dapat me-ningkatkan pencapaian kinerja manajerialyang menyangkut perencanaan, Investigasi,pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan,pemilihan staf, negosiasi, perwakilan, ki-nerja secara keseluruhan.

Akan tetapi hasil penelitian ini tidakmendukung penelitian yang dilakukan olehYusfaningrum dan Ghozali (2005) yangmenemukan bahwa hubungan job relevantinformation dengan kinerja manajerial me-miliki hubungan positif tidak signifikan.Hal ini disebabkan karena adanya penerap-an dimensi budaya organisasi power distanceyang lebar dimana para atasan mempunyaiotoritas yang mutlak, akibatnya penetapantujuan anggaran yang cenderung bersifatsubyektif serta mengarah kepada ke-pentingan principal sehingga penggunaanJRI yang dilakukan manajer tidak signifikandengan peningkatan kinerja manajerial.

Analisis Desentralisasi memoderasi Pe-ngaruh Partisipasi terhadap KinerjaManajerial

Hasil perhitungan analisis MRAvariabel Desentralisasi sebagai pemoderasihubungan antara partisipasi terhadap Ki-nerja Manajerial disajikan pada tabel 8.

Tabel 8Pengujian Model Hipotesis 4

Variabel Independen Koefisien MRA Nilai t Nilai pPA*DS -1,562 -1,236 0,220Variabel dependen : Kinerja Manajerial (KM)R square : 0,414

Sumber : Data Olahan Penulis dari (SPSS

Berdasarkan hasil analisis MRA (mode-rated regression analysis) di atas, diperolehkoefisien MRA sebesar (–1.562), secarastatistik hasil ini berpengaruh secara negatiftidak signifikan dengan nilai t hitungsebesar –1,236 dan p-value sebesar 0,220 >0,005, maka dapat dikatakan bahwa H0

diterima dan H1 ditolak. Dengan demikian,dapat disimpulkan bahwa desentralisasitidak memoderasi hubungan partisipasiterhadap kinerja manajerial. Besarnya Rsquare adalah 0,414 yang mengindikasikanbahwa kontribusi variabel desentralisasidalam memoderasi hubungan partisipasi

terhadap kinerja sebesar 41,4% dan sisanyasebesar 58,6% dipengaruhi oleh faktor laindiluar model penelitian ini.

Hasil ini dapat diinterpretasikan bahwadesentralisasi memperlemah pengaruhpartisipasi penyusunan anggaran terhadapkinerja manajerial, artinya semakin tinggitingkat desentralisasi, semakin lemahhubungan partisipasi anggaran terhadapkinerja manajerial.

Hasil penelitian pengujian hipotesis 4ini bertolak belakang dengan penelitianyang dilakukan oleh Rihardjo (2009) yangmenguji pengaruh desentralisasi dan

Page 19: JOB RELEVANT INFORMATION DESENTRALISASI DAN …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20150324005.pdf · adalah seluruh perusahaan dalam berbagai industri di Jawa Timur pada tahun

Job Relevant Information Desentralization And Budgeting Participation... – Tapatfeto 237

komitmen organisasional terhadap hubung-an antara penganggaran partisipatif dankinerja manajerial menemukan bahwainteraksi antara penganggaran partisipatifdan struktur desentralisasi organisasi se-cara signifikan mempengaruhi kinerjamanajerial. Gul et al. (1995) yang mengujipartisipasi terhadap kinerja manajerialdengan desentralisasi sebagai variabelmoderating. Hasilnya menunjukkan bahwapartisipasi anggaran berhubungan positifsignifikan dengan kinerja pada tingkatdesentralisasi yang tinggi. Hasil penelitianini juga tidak sejalan dengan penelitianyang dilakukan oleh Coryanata (2004) danRiyadi (2007) yang membuktikan bahwahubungan antara partisipasi dalam pe-nyusunan anggaran dan kinerja manajerialpositif dan signifikan hanya pada pe-limpahan wewenang yang terdesentralisasi.

Pelimpahan wewenang dalam organi-sasi berkaitan erat dengan struktur organi-sasi. Pelimpahan wewenang yang ter-desentralisasi diperlukan karena dalamstruktur yang terdesentralisasi para mana-jer/bawahan diberikan wewenang dantanggungjawab yang lebih besar dalampengambilan keputusan. Berdasarkan hasilpengujian tersebut, menunjukkan bahwapara manajer dalam organisasi perusahaanmanufaktur dengan tingkat desentralisasiyang tinggi, merasa dirinya kurang ber-tanggung jawab dan sedikit terlibat dalamperencanaan anggaran karena merasamengalami tekanan dari atasan (pimpinan)sehingga para manajer tingkat bawah me-mandang anggaran sebagai sesuatu halyang kurang berguna dan membatasi ke-kuasaan mereka, sehingga dapat dikata-kan bahwa dengan adanya penerapandesentralisasi dalam hal komunikasi, prosessistematis, pengambilan keputusan, kerjasama tim, pelatihan dan pengembanganstaf, alokasi sumber dana dan staff akanmemperlemah hubungan partisipasi pe-nyusunan anggaran terhadap kinerjamanajerial. Artinya semakin tinggi tingkatdesentralisasi, semakin lemah hubunganpartisipasi anggaran terhadap kinerja mana-

jerial. Ada 3 hal yang menyebabkan de-sentralisasi memperlemah pengaruh partisi-pasi penyusunan anggaran terhadap kinerjamanajerial: Pertama, adanya kecenderungangaya kepemimpinan dalam proses peng-ambilan keputusan masih berpusat padapemilik perusahaan (sentralistik) serta ada-nya tekanan dari pimpinan perusahaan.Adanya tekanan dari pimpinan perusahaansehingga masih menimbulkan keenggananbagi para manajer di level bawahnya untukmenerapkan desentralisasi. Kedua, masihbelum sempurnanya peraturan internalperusahaan yang mengatur proses de-sentralisasi dalam pengambilan keputusan,khususnya peraturan internal perusahaan.Ketiga, kondisi perusahan manufaktur didaerah Jawa Timur masih didominasi olehperusahaan Non-go public yang pada dasar-nya penerapan kepemimpinan manajerialmasih diberlakukan terhadap owner per-usahaan sehingga hak desentralisasi dalamhal kepercayaan dan tanggungjawab yangdiberikan kepada manajer tingkat bawahtidak diterapkan secara maksimal. Hal inimenandakan bahwa penerapan desentrali-sasi bagi manajer tingkat bawah padaperusahaan manufaktur di Jawa Timurmasih sulit untuk dilakukan.

Akan tetapi hasil penelitian ini sejalandengan penelitian yang dilakukan oleh Nor(2007) yang menguji Desentralisasi dangaya kepemimpinan sebagai variabel mode-rating dalam hubungan antara partisipasipenyusunan anggaran dan kinerja, mem-buktikan bahwa kesesuain antara partisi-pasi anggaran dengan variabel kontijensi(desentralisasi) terhadap kinerja manajerialbukanlah merupakan kesesuain terbaik.Kondisi ini disebabkan oleh adanya faktorseperti struktur organisasi yang masihterpusat (sentralistis), dimana para manajerlevel bawah tidak didelegasikan untukmembuat kebijakan secara independenkarena manajer level atas berasumsi bahwatanggungjawab akhir atas tugas yang di-lakukan oleh para manajemen level bawahjuga merupakan tanggungjawabnya. Se-lanjutnya penelitian Adi (2006), yang meng-

Page 20: JOB RELEVANT INFORMATION DESENTRALISASI DAN …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20150324005.pdf · adalah seluruh perusahaan dalam berbagai industri di Jawa Timur pada tahun

238 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 18, Nomor 2, Juni 2014 : 219 – 241

uji partisipasi penyusunan anggaran ter-hadap kinerja pemimpin dengan meng-gunakan desentralisasi dan dukunganorganisasi sebagai variabel moderating.

Hasilnya membuktikan bahwa denganadanya interaksi desentralisasi memilikikoefisien negatif -72,375 dan signifikansi0,092 terhadap hubungan partisipasi dankinerja, hal ini menggambarkan bahwapengaruh partisipasi dalam penyusunananggaran tetap tidak mendukung walaupunpada pelimpahan wewenang yang ter-desentralisasi dalam mempengaruhi kinerjapemimpin dengan baik.

Model Hasil PenelitianModel hasil penelitian dapat dilihat padagambar 2

Hubungan Pengaruh Langsung dan TidakLangsung

Kombinasi hasil koefisien jalur yangdiamati, pengaruh langsung, pengaruh ti-dak langsung dan pengaruh total dapatdilihat pada tabel 9. Pengaruh partisipasianggaran terhadap kinerja secara langsungsebesar 0,376, sementara pengaruh tidaklangsung partisipasi anggaran terhadapkinerja melalui Job Relevant Information se-bagai variabel intervening diperoleh dengancara JRI = ( r12 X KMJRI) atau sebesar 0,143= (0,578 x 0,248).

Maka dapat dikatakan bahwa pe-ngaruh partisipasi anggaran terhadap kiner-ja manajerial melalui JRI sebagai variabelintervening akan dapat memberikan efekmediasi, walaupun tidak terlalu bermaknakarena memiliki nilai pengaruh tidak lang-sung lebih kecil daripada pengaruh lang-sung (0,143 < 0,376).

Gambar 2Hasil Analisis Jalur

Sumber : Analisis Penulis

Tabel 9Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung

Hubungan Koefisien Pengaruh Pengaruh TotalVariabel Jalur langsung Tidak Langsung Pengaruh

Melalui JRIPartisipasi dengan JRI r12 0,578 - 0,578Partisipasi dengan r1KM 0,376 0,143 0,519Kinerja (melalui JRI)

Sumber : data dianalisis penulis

e1

KMJRI= 0,248r12=0,578

e2

JRI

KinerjaManajerial (KM)

Partisipasi(PA)

Desentralisasi(DS)

KMDS = -1,562

KMPA = 0,376r1KM= 0,595

Page 21: JOB RELEVANT INFORMATION DESENTRALISASI DAN …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20150324005.pdf · adalah seluruh perusahaan dalam berbagai industri di Jawa Timur pada tahun

Job Relevant Information Desentralization And Budgeting Participation... – Tapatfeto 239

Pengaruh total partisipasi anggaranterhadap kinerja manajerial melalui JRI ada-lah Total= (r1KM + JRI) atau sebesar 0,519 =(0,376 + 0,143), hal ini menunjukkan bahwadengan keluarnya variabel JRI sebagaivariabel intervening maka pengaruh partisi-pasi terhadap kinerja manajerial semakinlemah yaitu dari 0,519 menjadi 0,376.Sehingga dapat dikatakan bahwa tingginyakinerja manajerial tidak hanya karenapartisipasi manajer dalam penyusunan ang-garan, tetapi juga karena adanya pengaruhvariabel lain yaitu job relevant information.

SIMPULAN, KETERBATASAN, DANSARANSimpulan

Simpulan dari hasil pengujian hipo-tesis adalah sebagai berikut: Pertama,Secaraempiris terbukti bahwa partisipasi pe-nyusunan anggaran berpengaruh secarapositif terhadap kinerja manajerial. Inimenunjukkan bahwa semakin tinggi tingkatpartisipasi dalam penyusunan anggaranakan meningkatkan kinerja manajerial yangtinggi atau dapat ditarik simpulan bahwadengan adanya penyusunan anggaran se-cara partisipatif, maka kinerja para manajerakan semakin tinggi. Kedua, Secara empiristerbukti bahwa partisipasi penyusunan ang-garan berpengaruh secara positif terhadapjob relevant information sebagai variabelintervening. Hal ini menunjukkan bahwatingginya partisipasi dalam penganggaranakan meningkatkan penggunaan job relevantinformation. Melalui penyusunan anggaransecara partisipatif memungkinkan bawahanuntuk dapat saling bertukar informasidengan atasan, sehingga dapat mendukungterciptanya pemahaman yang lebih baikmengenai proses penyusunan anggaran.Ketiga, Secara empiris terbukti bahwa Jobrelevant information berpengaruh secarapositif terhadap kinerja manajerial. Hal inimenunjukkan bahwa semakin tinggi peng-gunaan Job Relevant Information akan me-ningkatkan kinerja manajerial. Suatu ke-putusan dikatakan dapat meningkatkankinerja manajer secara efektif, apabila dalam

proses pengambilan keputusan memilikiketersediaan informasi yang cukup. Ke-empat, Secara empiris terbukti bahwa de-sentralisasi tidak memoderasi hubunganpartisipasi penyusunan anggaran terhadapkinerja manajerial dengan koefisien Mode-rating Regression Analysis bernilai negatif.Artinya bahwa dengan adanya desentrali-sasi sebagai variabel moderating justru akanmemperlemah pengaruh partisipasi pe-nyusunan anggaran terhadap kinerja Mana-jerial. Hal ini mengindikasikan bahwa paramanajer dalam organisasi dengan tingkatdesentralisasi yang tinggi, merasa dirinyakurang bertanggung jawab dan sedikit ter-libat dalam perencanaan anggaran karenamerasa mengalami tekanan dari atasan(pimpinan) sehingga para manajer tingkatbawah memiliki pandangan tentang ang-garan sebagai sesuatu hal yang kurangberguna dan bahkan merasa sangat mem-batasi keluasaannya.

KeterbatasanKeterbatasan penelitian ini adalah se-

bagai berikut: Pertama, Penelitian ini hanyamenggunakan hubungan variabel kontijensiberupa JRI sebagai variabel intervening dandesentralisasi sebagai variabel moderatingterhadap hubungan partisipasi dengankinerja manajerial dan tidak memper-timbangkan beberapa variabel kontijensilainnya yang mungkin mempengaruhihubungan partisipasi dengan kinerja mana-jerial yang berkenaan (relevan) dengansituasi dalam penyusunan anggaran padaorganisasi perusahaan manufaktur. Kedua,Partisipasi manajer dalam organisasi per-usahaan terhadap penyusunan anggaransudah dilakukan namun masih belum se-penuhnya, hal ini dikarenakan pengambilankeputusan yang bersifat sentralistik dalampenyusunan anggaran yang masih didomi-nasi oleh pemilik perusahaan. Ketiga,Responden terbatas pada manajer dalamperusahaan manufaktur, yang mana ke-mungkinan penelitian ini akan menunjuk-kan hasil yang berbeda jika responden yangdigunakan pada para manajer unit bisnis

Page 22: JOB RELEVANT INFORMATION DESENTRALISASI DAN …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20150324005.pdf · adalah seluruh perusahaan dalam berbagai industri di Jawa Timur pada tahun

240 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 18, Nomor 2, Juni 2014 : 219 – 241

lainnya, misalkan perusahaan jasa atauperusahaan dagang. Keempat, Pertanyaankueisoner yang digunakan untuk semuakomponen pekerjaan manajer yang ber-kaitan dengan anggaran masih bersifatumum dan hanya berdasarkan sebuah per-sepsi, alangkah baiknya penggunaan kuesi-oner dapat dimodifikasi dan disesuaikandengan fakta pada masing-masing kompo-nen fungsi dan tugas manajer secara nyatadi industri manufaktur. Kelima, Penggunaanjumlah sampel belum representative denganpenetapan jumlah sampling, hal ini di-karenakan adanya beberapa respondenyang telah melakukan pengisian kuesionersecara tidak lengkap.

SaranAdapun saran untuk peneliti berikut-

nya: Pertama, Dapat memperluas beberapahubungan variabel kontijensi lainnya yang(relevan) berkenaan dengan situasi dalampenyusunan anggaran terhadap kinerjaorganisasi bisnis. Misalnya dengan me-nambah variabel motivasi, komitmenorganisasi, asimetri informasi dan lain-lain.Kedua, Responden terbatas pada manajerdalam perusahaan manufaktur, yang manakemungkinan penelitian ini akan me-nunjukkan hasil yang berbeda jika respon-den yang digunakan pada para manajerunit bisnis lainnya, misalkan perusahaanjasa atau perusahaan dagang. Ketiga, Per-tanyaan kuesioner yang digunakan untuksemua komponen pekerjaan manajer yangberkaitan dengan anggaran masih bersifatumum dan hanya berdasarkan persepsi.Pertanyaan kuesioner sebaiknya dimodifi-kasi dan disesuaikan dengan masing-masing komponen fungsi manajer secaranyata di industri manufaktur. Keempat,Penggunaan jumlah sampel yang belumrepresentative dengan penetapan jumlahsampling, diharapkan untuk penelitianlanjutan jika mengalami kondisi yang samamaka perlu dilakukan pengiriman kuesio-ner tahap dua untuk dapat melengkapipengisian kuesioner.

DAFTAR PUSTAKAAdi, B. 2006. Pengaruh Partisipasi Pe-

nyusunan Anggaran Terhadap KinerjaPemimpin Dengan Desentralisasi danDukungan Organisasi sebagai VariabelModerating. Thesis. Program PascaSarjana Universitas Brawijaya. Malang.

Apriwandi. 2012. Pengaruh Locus ofControl, Budaya Paternalistik, Kapasi-tas Individu, terhadap KeefektifanPenganggaran Partisipatif dan Budge-tary Slack dalam Peningkatan KinerjaManajerial. Jurnal Kajian ManajemenBisnis 1(2): 109-133.

Badan Pusat Statistik Jatim. 2013. DirektoriPerusahaan Industri Besar dan SedangJawa Timur Tahun 2013. CV. Bina MediaMandiri.Surabaya.

Chong, V. K. dan K. M. Chong. 2002. BudgetGoal Commitment and InformationalEffects of Budget Participation onPerformance: A Structural EquationModeling Approach. Behavioral ResearchIn Accounting 14: 65-86.

Coryanata, I. 2004. Pelimpahan Wewenangdan Komitmen Organisasi dalamHubungan antara Partisipasi Pe-nyusunan Anggaran dan KinerjaManajerial. Makalah Simposium NasionalAkuntansi VII Denpasar: 616-632.

Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariatedengan Program SPSS 19. Edisi 5. Pener-bit Universitas Diponegoro. Semarang.

Govindarajan, V. dan R. N. Anthony .2007.Management Control Systems. 12th ed.McGraw-Hill International Edition.Boston.

Gul, F. A., J. S. L. Tsui., S. C. C. Fong dan H.Y. L. Kwok. 1995. Decentralisation as aModerating Factor in the BudgetaryParticipation-Performance Relation-ship: Some Hongkong Evidence.Accounting and Business Research 25(98):107-113.

Himawan, A. K. dan A. Ika S. 2010. Pe-ngaruh Komitmen Organisasi, GayaKepemimpinan dan Job Relevant Infor-mation (JRI) terhadap Hubungan anta-ra Partisipasi Anggaran dan Kinerja

Page 23: JOB RELEVANT INFORMATION DESENTRALISASI DAN …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20150324005.pdf · adalah seluruh perusahaan dalam berbagai industri di Jawa Timur pada tahun

Job Relevant Information Desentralization And Budgeting Participation... – Tapatfeto 241

Manajerial. Jurnal Ekonomi dan Bisnis5(9): 65-79.

Indarto, S. L. dan S. D. Ayu 2011. PengaruhPartisipasi dalam Penyusunan Anggar-an terhadap Kinerja Manajerial Per-usahaan Melalui Kecukupan Anggaran,Komitmen Organisasi, Komitmen Tuju-an Anggaran dan Job Relevant Infor-mation. Seri Kajian Ilmiah 14(1): 1-44.

Kren, L. 1992. Budgetary Participation andManagerial Performance: The Impact ofInformation and EnvironmentalVolatility. The Accounting Review 67(3):511-526.

Marsudi, S. A. dan I. Ghozali. 2001.Pengaruh Partisipasi Penganggaran,Job Relevant Information (JRI) danVolatilitas Lingkungan TerhadapKinerja Manajerial. Jurnal Akuntansi danAuditing Indonesia 5(2): 101-120.

McGill, R. 2001. Performance Budgeting. TheInternational Journal of Public SectorManagement 14(5): 376-390.

Mulyasari, W. dan S. Sugiri. 2004. PengaruhKeadilan Persepsian, Komitmen padaTujuan, dan Job Relevant Informationterhadap hubungan antara Pengang-garan Partisipatif dan Kinerja Manajer.Simposium Nasional Akuntansi VIIDenpasar: 439-462

Nor, W. 2007. Desentralisasi Gaya Ke-pemimpinan Sebagai Variabel Modera-ting Dalam Hubungan antara Partisi-pasi Penyusunan Anggaran danKinerja Manajerial. Makalah SimposiumNasional Akuntansi X Makassar: 1-27.

Otley, D. 1999. Performance Management: AFramework for Management ControlSystem Research. Management Accoun-ting Research 10: 363-382.

Puspaningsih, A. 2002. Pengaruh PartisipasiDalam Penyusunan Anggaran Ter-hadap Kepuasan Kerja dan KinerjaManajer. Jurnal Akuntansi dan AuditingIndonesia 6(2): 65-79.

Riduwan dan E. A. Kuncoro. 2012. CaraMenggunakan dan Memaknai AnalisisJalur. Cetakan 4. Penerbit Alfabeta.Bandung.

Rihardjo, I. B. 2009. Pengaruh desentralisasidan komitmen organisasional terhadaphubungan antara penganggaranpartisipatif dan kinerja manjerial. JurnalEkuitas 13(3): 326-348.

Riyadi, S. 2007. Pengaruh Desentralisasi,Motivasi dan Partisipasi AnggaranTerhadap Kinerja Manajerial PadaPerusahaan Manufaktur Yang Ter-daftar Di Bursa Efek Jakarta. MajalahEkonomi 17(2): 157-180.

Rosidi. 2000. Partisipasi dalam Pengang-garan dan Prestasi Manajer: PengaruhKomitmen Organisasi dan InformasiJob Relevant. Jurnal Ekonomi danManajemen 1(1): 1-15.

Sardjito, B. dan O. Muthaher. 2007. Pe-ngaruh Partisipasi Penyusunan Ang-garan Terhadap Kinerja Aparat Pe-merintah Daerah: Budaya Organisasidan Komitmen Organisasi SebagaiVariabel Moderating. Prosiding Simpo-sium Nasional Akuntansi X Makassar:1-24.

Yusfaningrum dan I. Ghozali 2005. AnalisisPengaruh Partisipasi Anggaran ter-hadap Kinerja Manajerial MelaluiKomitmen Tujuan Anggaran dan JobRelevant Information sebagai VariabelIntervening. Prosiding Simposium Nasio-nal Akuntansi VIII Solo: 656-666.

Wentzel, K. 2002. The Influence of FairnessPerceptions and Goal Commitment onManagers’ Performance in a BudgetSetting. Behavioral Research in Accoun-ting 14: 247-271.

Wirjono, E. R. dan A. B. Raharjono. 2007.Pengaruh Karakteristik PersonalitasManajer terhadap Hubungan antaraPartisipasi dalam Penyusunan Anggar-an dengan Kinerja Manajerial. JurnalKinerja 11(1): 50-63.