INVESTASI DAN TANGGUNG JAWAB...

41
STRATEGI PEMAHAMAN ISI KANDUNGAN AL-QURAN DI SMA NEGERI UNGGUL SIGLI Munandar Email: [email protected] ABSTRACT This paper entitled strategy to increase understanding of content of Al-Quran content in SMA Negeri Unggul Sigli. Students are still misunderstanding the Quran because the strategy used by PAI teachers can not motivate to be more active learning, causing students less interest to learn, so menbuat students are not motivated on learning materials PAI let alone students who enter SMA Negeri Unggul not entirely students of boarding schools - pesantren but from junior high school and MTsN school. Implementation of teaching strategies for understanding the content of Al-Quran content implemented by teachers in SMA Negeri Unggul Sigli, that is by the way the teacher read the verses then give the meaning of a word or write the Arabic vocabulary in the verse, then give meaning to the whole then the teacher explaining the meaning of the verses of the Quran, as well as providing different strategies to students, for example for students who are less clever given a different strategy with clever students, because students who are good with different students who are less clever, then for students who are less clever, the way PAI teachers repeat-overthrow the meanings or subtleties of these verses in a sense of slowly, and provide examples of those verses. Constraints and challenges faced by teachers and students in the implementation of 83

Transcript of INVESTASI DAN TANGGUNG JAWAB...

Page 1: INVESTASI DAN TANGGUNG JAWAB EKONOMIjurnaleksperimental.com/wp-content/uploads/2018/04/Munandar.doc · Web viewStrategi Pemahaman Isi Kandungan al-Quran Di SMA Negeri Unggul Sigli.

STRATEGI PEMAHAMAN ISI KANDUNGAN AL-QURAN DI SMA NEGERI UNGGUL SIGLI

MunandarEmail: [email protected]

ABSTRACTThis paper entitled strategy to increase understanding of content of

Al-Quran content in SMA Negeri Unggul Sigli. Students are still misunderstanding the Quran because the strategy used by PAI teachers can not motivate to be more active learning, causing students less interest to learn, so menbuat students are not motivated on learning materials PAI let alone students who enter SMA Negeri Unggul not entirely students of boarding schools -pesantren but from junior high school and MTsN school. Implementation of teaching strategies for understanding the content of Al-Quran content implemented by teachers in SMA Negeri Unggul Sigli, that is by the way the teacher read the verses then give the meaning of a word or write the Arabic vocabulary in the verse, then give meaning to the whole then the teacher explaining the meaning of the verses of the Quran, as well as providing different strategies to students, for example for students who are less clever given a different strategy with clever students, because students who are good with different students who are less clever, then for students who are less clever, the way PAI teachers repeat-overthrow the meanings or subtleties of these verses in a sense of slowly, and provide examples of those verses. Constraints and challenges faced by teachers and students in the implementation of strategies to improve the understanding of Al-Quran is the allocation of time given is very minimal so that the teacher is very brief in explaining the verses contained in PAI Selabi, the lack of interest of students on the material PAI caused teachers to provide material PAI very deep in students. The effort of PAI teachers in facing these obstacles and challenges is that teachers provide explanations of the verses contained in PAI Selabi by allocating more time so that teachers can provide repeated explanations to students with different methods and provide various examples related to verses in PAI selabi. And the teacher provides an opportunity for the students to question again about the less understood verses that the PAI teacher has made clear. This research is a field research using data collection techniques through observation, interviews, and questionnaires. This research uses descriptive analysis method. With this method researchers can describe and interpret the objects and data obtained in the field then analyze it. The

83

Page 2: INVESTASI DAN TANGGUNG JAWAB EKONOMIjurnaleksperimental.com/wp-content/uploads/2018/04/Munandar.doc · Web viewStrategi Pemahaman Isi Kandungan al-Quran Di SMA Negeri Unggul Sigli.

Jurnal Azkia Vol. 12, No. 1, Juli 2017

results of this study found that the strategy of understanding the content of Al-Quran content in SMA Negeri Unggul Sigli that has been applied well, then the students have a lot to know the contents of verses that contained in Al-Quran. this is a very good thing for graduate students in SMA Negeri Unggul. And teachers in SMA Negeri Unggul also have very good aspirations in providing teaching to students, and do not choose between stupid students with clever students.

ABSTRAKArtikel ini berjudul strategi peningkatan pemahaman isi kandungan Al-

Quran di SMA Negeri Unggul Sigli. Siswa masih salah memahami Al-Quran karena srategi yang digunakan oleh guru PAI belum bisa bermotivasi untuk lebih giat belajar, menyebabkan siswa kurang minat untuk berlajar, sehingga menbuat siswa tidak motivasi terhadap pembelajaran materi PAI apalagi siswa yang masuk SMA Negeri Unggul bukan seluruhnya siswa dari pesantren-pesantren tetapi berasal dari sekolah SLTP dan sekolah MTsN. Penerapan strategi pengajaran untuk pemahaman isi kandungan Al-Quran yang dilaksanakan oleh guru di SMA Negeri Unggul Sigli, yaitu dengan cara guru membacakan ayat-ayat kemudian memberi arti kata perkata atau menuliskan kosa kata bahasa Arab dalam ayat tersebut, kemudian memberi makna secara menyeluruhan lalu guru menjelaskan makna dari ayat Al-Quran tersebut, serta memberikan strategi yang berbeda-beda kepada siswa, misalnya bagi siswa yang kurang pandai diberikan strategi yang berbeda dengan siswa yang pandai, karena siswa yang pandai berbeda dengan siswa yang kurang pandai, maka bagi siswa yang kurang pandai, caranya guru PAI menggulangi-menggulangi makna-makna ataupun terjamahan ayat-ayat tersebut dalam artian berlahan-lahan, dan memberikan berbagai contoh yang berkenaan dengan ayat-ayat tersebut. Kendala dan tantangan yang dihadapi guru dan siswa dalam penerapan strategi peningkatan pemahaman Al-Quran yaitu alokasi waktu yang diberikan sangat minim sehingga guru sangat singkat dalam menjelaskan ayat-ayat yang terdapat dalam selabi PAI, kurangnya minat siswa terhadap materi PAI disebabkan guru dalam memberikan materi PAI sangat menoton dalam diri siswa. Upaya guru PAI dalam menghadapi kendala dan tantangan tersebut yaitu guru memberikan penjelasan ayat-ayat yang terdapat dalam selabi PAI dengan mengalokasi waktu lebih banyak agar guru bisa memberikan penjelasan berulang-ulang kepada siswa dengan metode yang berbeda-beda dan memberikan berbagai macam contoh yang berkenaan dengan ayat-ayat dalam selabi PAI. Dan guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk mempertanyakan kembali

84

Page 3: INVESTASI DAN TANGGUNG JAWAB EKONOMIjurnaleksperimental.com/wp-content/uploads/2018/04/Munandar.doc · Web viewStrategi Pemahaman Isi Kandungan al-Quran Di SMA Negeri Unggul Sigli.

____Strategi Pemahaman Isi Kandungan al-Qur'an di SMA Negeri Unggul Sigli (Munandar)tentang ayat-ayat yang masih kurang dipahami yang telah dijelakan oleh guru PAI.Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research) dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, serta angket. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Dengan metode tersebut peneliti dapat menggambarkan dan menginterpretasikan objek dan data yang diperoleh di lapangan kemudian menganalisisnya. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa strategi pemahaman isi kandungan Al-Quran di SMA Negeri Unggul Sigli bahwa telah diterapkan dengan baik, maka siswa telah banyak mengetahui isi ayat yang terkandungan dalam Al-Quran. ini merupakan suatu hal yang sangat bagus bagi tamatan siswa di SMA Negeri Unggul. Dan guru di SMA Negeri Unggul pun juga memiliki aspirasi yang sangat bagus dalam memberikan pengajaran kepada siswa, serta tidak memilih antara siswa yang bodoh dengan siswa yang pandai.

A. PENDAHULUAN

Pendidikan Agama merupakan modal dasar pembangunan Bangsa yang mencakup luasnya masing-masing yang mempunyai tujuan yang berbeda-beda. Pendidikan mendorong orang untuk belajar sendiri secara aktif dan memberdayakan seluruh potensi yang ada pada dirinya. Proses belajar akan menjadi lebih bersifat dialogis dalam konteks yang lebih fungsional yang berlangsung dalam iklim koordinatif. Produk pendidikan yang terwujud sumber daya manusia menampilkan kualitas mandiri dan mengandung keunggulan. Di sini dituntut kualitas kepemimpinan, manajemen organisasi dalam mencapai kualitas pendidikan.

Pendidikan Agama Islam memerlukan berbagai tugas yang harus dikerjakan oleh para tenaga kependidikan sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing mulai dari level mikro dan makro yaitu tenaga kependidikan disekolah. Di sekolah sama-sama terdapat tenaga kependidikan yang paling berperan dan sangat menentukan kualitas pendidikan yaitu kepala sekolah dan guru. Dalam perspektif globalisasi, otonomi daerah, desentralisasi pendidikan serta untuk menyukseskan manajemen berbasis sekolah dan manajemen berbasis kompetensi. Kinerja guru dipengaruhi oleh kepemimpinan kepala sekolah. Sebagai contoh guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2 Seulimeum Aceh Besar kurang memiliki motivasi mengajar. Hal ini terlihat dari semangat mengajar mereka kalau ada kepala sekolah mereka disiplin masuk kelas namun jika kepala sekolah tidak hadir kesekolah mereka tetap masuk kelas namun hanya sekedar menghabiskan waktu pembelajaran.

85

Page 4: INVESTASI DAN TANGGUNG JAWAB EKONOMIjurnaleksperimental.com/wp-content/uploads/2018/04/Munandar.doc · Web viewStrategi Pemahaman Isi Kandungan al-Quran Di SMA Negeri Unggul Sigli.

Jurnal Azkia Vol. 12, No. 1, Juli 2017

Kepemimpinan kepala sekolah mempengaruhi kinerja guru disekolahnya gaya yang ditampilkan tepat diterapkan disekolahnya. Gaya kepemimpinan itu tentu saja bersifat situasional, artinya seorang pemimpin lazimnya menggunakan gaya kepemimpinan yang berbeda, tergantung pada kebutuhannya.

Untuk memperoleh sumber daya yang berkualitas khususnya di bidang Pendidikan Agama Islam diperlukan berbagai upaya. Di sinilah pentingnya peran kepala sekolah sebagai pengelola satuan pendidikan yang berupaya terus-menerus dan bertanggung jawab terhadap pembinaan Pendidikan Agama Islam. Pengelolaan satuan pendidikan bertanggung jawab atas pemberian kesempatan kepada tenaga pendidikan yang bekerja di satuan pendidikan yang bersangkutan untuk mengembangkan kemampuan masing-masing. Oleh karena itu tenaga kependidikan sudah sewajarnya memperoleh upaya pembinaan dari Kepala Sekolah terhadap para pendidik secara efektif dan efisien. Karena hal ini merupakan faktor kunci yang turut menentukan keberhasilan pendidikan sebagaimana diisyaratkan dalam penjelasan Peraturan Pemerintah tersebut di atas sesuai dengan kajian tentang arah pada abad 21 ,yakni: Persoalan kepemimpinan (leadership) merupakan suatu persoalan yang sangat aktual untuk dibicarakan.1

Kepemimpinan merupakan suatu proses mempengaruhi kegiatan seseorang atau kelompok orang untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu.2

Kepemimpinan merupakan suatu kekuatan yang penting dalam rangka pengelolaan, oleh sebab itu kemampuan memimpin secara efektif merupakan kunci keberhasilan. Kepemimpinan merupakan salah satu fungsi manajemen merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan amat berat tugas yang diemban, seolah-olah kepemimpinan diharuskan menghadapi berbagai macam faktor seperti struktur atau tatanan, koalisi, kekuatan, kekuasaan, dan kondisi lingkungan organisasi. Disamping itu kepemimpinan dapat dijadikan alat yang dapat menyelesaikan suatu masalah yang menimpa suatu organisasi.

Kepemimpinan berperan dalam melindungi beberapa isu pengaturan organisasi yang tidak tepat, yang menyangkut distribusi kekuatan yang menjadi penghalang tindakan efektif, kekurangan berbagai macam sumber, prosedur yang dianggap buruk, yakni problem-problem organisasi yang lebih

1 Prawiroesentono,Manajemen Sumber Daya Manusia Kebijakan Kinerja karyawan (Yokyakarta: BPEF,1999),hal.7

2 Dharma, A,Gaya Kepemimpinan Yang Efektif bagi para Manager (Bandung:Sinar Baru,1984), hal.136.

86

Page 5: INVESTASI DAN TANGGUNG JAWAB EKONOMIjurnaleksperimental.com/wp-content/uploads/2018/04/Munandar.doc · Web viewStrategi Pemahaman Isi Kandungan al-Quran Di SMA Negeri Unggul Sigli.

____Strategi Pemahaman Isi Kandungan al-Qur'an di SMA Negeri Unggul Sigli (Munandar)mendasar. Istilah kepemimpinan diartikan bermacam-macam. Hal ini tergantung pada sudut pandang dan konteks pengertian para ahli membahasnya. Beberapa batasan pengertian kepemimpinan diuraikan dibawah ini yang berkaitan dengan penelitian yang menjadi sasaran.

Tugas pokok seorang pemimpin adalah mendidik, memberi petunjuk, membimbing dan lain sebagainya yang secara singkat dapat dikatakan seorang pemimpin dapat mempengaruhi bawahannya dengan sedemikian rupa, sehingga mereka itu mau mengikuti kehendak pimpinan untuk dapat bekerja sama dengan sebaik-baiknya, sehingga tercapainya tujuan yang telah ditentukan atau ditetapkan sebelumnya.3

Dari berbagai batasan tersebut dapat dinyatakan bahwa kepemimpinan adalah seseorang untuk mempengaruhi, mengarahkan dan mengkoordinasikan aktivitas orang lain dengan melalui cara tertentu dalam situasi tertentu guna pencapaian tujuan bersama sebagaimana telah ditetapkan. Dalam penelitian ini kepemimpinan ditelaah perilaku (behavior approach) atau kepemimpinan sebagai fungsi kelompok yang memandang efektivitas organisasi sebagai fungsi perilaku kepemimpinan Kepala Sekolah yang bersangkutan.

Kepemimpinan yang bersifat umum memberikan landasan pengertian kepemimpinan secara khusus dalam bidang pendidikan. Banyak pendapat tentang kepemimpinan, Daryanto mengemukakan: “Kepemimpinan Pendidikan adalah segenap kegiatan dalam usaha mempengaruhi personil di lingkungan pendidikan pada situasi tertentu agar melalui kerjasama mau bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab dan ikhlas demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditentukan”4

Pimpinan lembaga pendidikan berfungsi sebagai motor penggerak yang mempengaruhi anggotanya, yaitu para guru dan pegawai agar bekerja secara maksimal sehingga dapat menampilkan kinerja optimal untuk mencapai standar mutu yang diharapkan orang tua, masyarakat, lapangan kerja, industri dan pemerintah. As-Suwaidan dan Basyarahil menyebutkan:

Kepemimpinan Pendidikan sebagai suatu kemampuan dalam proses mempengaruhi, mengkoordinir, menggerakkan orang lain yang ada hubungannya dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran agar supaya kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat lebih efektif dan efisien didalam pencapaian tujuan pendidikan dan pengajaran5

3 Wahjosuidjo,Kepemimpinan Dan Motivasi (Jakarta:Ghalia Indonesia,1993) ,hal.30.4 Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Asdi Mahasatdya, 2005),hal.95 As-Suwaidan, M. T. dan Basyarahil, U.F, Melahirkan Pemimpin Masa Depan (Jakarta:

Gema Insani, 2005),hal.33.

87

Page 6: INVESTASI DAN TANGGUNG JAWAB EKONOMIjurnaleksperimental.com/wp-content/uploads/2018/04/Munandar.doc · Web viewStrategi Pemahaman Isi Kandungan al-Quran Di SMA Negeri Unggul Sigli.

Jurnal Azkia Vol. 12, No. 1, Juli 2017

Kepemimpinan Pendidikan merupakan suatu kesiapan, kemampuan yang dimiliki seseorang dalam proses mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan orang lain yang ada hubungannya dengan pelaksanaan pengembangan pendidikan dan pengajaran6 Ini bertujuan agar segenap kegiatan dapat berjalan secara efisien yang pada gilirannya dapat mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah ditetapkan, atau dengan ringkas dapat diungkapkan sebagai bantuan yang diberikan oleh seseorang terhadap penetapan dan pencapaian tujuan pendidikan dan pengajaran

Kepala sekolah pada hakikatnya adalah tenaga fungsional yang diberi tugas untuk memimpin penyelenggaraan sekolah. Oleh sebab itu komposisi yang dititik beratkan bagi tugas-tugas kepala sekolah bukan komposisi proses belajar mengajar. Kemampuan kepala sekolah yaitu memiliki kemampuan untuk menganalisis persoalan, kemampuan memberikan berbagai pertimbangan, kecakapan berorganisasi, kemampuan ber-komunikasi secara tertulis, keinginan untuk berpartisipasi dan kecakapan dalam mendiskusikan kejadian aktual, memotivasi tinggi dan memahami latar belakang filosofis pendidikan dengan baik.

Kepala sekolah profesional dalam paradigma baru manajemen pendidikan akan memberikan dampak positif dan perubahan yang cukup mendasar dalam pembaharuan sistem pendidikan di sekolah, dampak tersebut antara lain efektivitas pendidikan, kepemimpinan sekolah yang kuat, pengelolaan tenaga kependidikan yang efektif, budaya mutu, teamwork yang kompak, cerdas dan dinamis, kemandirian, partisipasi warga sekolah dan masyarakat, keterbukaan (transparansi) manajemen, kemauan untuk berubah (psikologis dan fisik), evaluasi dan perbaikan berkelanjutan, responsif dan antisipatif terhadap kebutuhan dan akuntabilitas.

Untuk menjadi Kepala Sekolah yang profesional dan memiliki kredibilitas yang tinggi maka dibutuhkan profesionalisme kepala sekolah:

1. Tumbuhnya kepemimpinan sekolah yang kuat. Kepala sekolah memiliki peran yang kuat dalam mengkoordinasikan, menggerakkan dan menyerasikan semua sumber daya pendidikan.

2. Efektivitas proses pendidikan. Peningkatan profesionalisme tenaga kependidikan memiliki efektivitas pendidikan tinggi, yang dampak dari sifat pendidikan yang menekankan pada pemberdayaan peserta didik.

6 Indrafachruddin, Mengantar Bagaimana Memimpin Sekolah yang baik (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1995),hal.29.

88

Page 7: INVESTASI DAN TANGGUNG JAWAB EKONOMIjurnaleksperimental.com/wp-content/uploads/2018/04/Munandar.doc · Web viewStrategi Pemahaman Isi Kandungan al-Quran Di SMA Negeri Unggul Sigli.

____Strategi Pemahaman Isi Kandungan al-Qur'an di SMA Negeri Unggul Sigli (Munandar)

3. Budaya mutu tertanam di sanubari semua warga sekolah sehingga setiap perilaku selalu di dasari oleh profesionalisme.

4. Pengelolaan tenaga kependidikan yang efektif. Tenaga pendidikan, terutama guru, merupakan jiwa dari sekolah. Oleh karena itu, peningkatan profesionalisme tenaga kependidikan mulai dari analisis sampai pada imbal jasa, merupakan harapan penting bagi seorang Kepala Sekolah.

5. Transparasi manajemen, dalam wacana demokrasi pendidikan6. Kemandirian , kepala sekolah memiliki kemandirian untuk

melakukan yang terbaik bagi sekolah7. Kemampuan untuk berubah. Perubahan harus menjadi

kenikmatan bagi semua warga sekolah8. Evaluasi dan perbaikan berkelanjutan9. Tanggap terhadap kebutuhan10. Teamwork yang kompak, cerdas, dinamis. Kebersamaan teamwork

merupakan karakteristik yang dituntut oleh profesionalisme Kepala Sekolah.

11. Akuntabilitas, sekolah dituntut melakukan petanggung jawaban terhadap semua pelaksanaan pendidikan.

12. Partisipasi warga sekolah dan masyarakat7

Kualitas kepala sekolah yang dimaksudkan adalah kepala sekolah yang benar-benar memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman yang cukup mengenai masalah-masalah yang dihadapi oleh pendidikan di sekolah tersebut, kemudian Kepala Sekolah yang dapat benar-benar berfungsi sebagai peningkatan mutu pendidikan yang dikelola.

Danim menjelaskan tentang bagaimana kualitas Kepala Sekolah yang seharusnya diharapkan oleh para bawahan, paling tidak ada lima karakteristik yang harus dipenuhi oleh kepala sekolah:

1. Bawahan menginginkan kepala sekolah membuat rencana yang baik dan dapat dijangkau oleh para guru dan anak didik.

2. Bawahan menginginkan agar kepala sekolah mempunyai tujuan yang jelas dan konsisten, dengan harapan tidak mudah terbawa kepada arus angin, melainkan melaksanakan tugas sesuai dengan harapan Pemerintah dan Kebutuhan sekolah baik pengembangan Kualitas dan Kuantitas.

7 Mulyasa. E, Manajemen Berbasis Sekolah (Bandung. PT. Remaja Rosda Karya, 2002),hal.90

89

Page 8: INVESTASI DAN TANGGUNG JAWAB EKONOMIjurnaleksperimental.com/wp-content/uploads/2018/04/Munandar.doc · Web viewStrategi Pemahaman Isi Kandungan al-Quran Di SMA Negeri Unggul Sigli.

Jurnal Azkia Vol. 12, No. 1, Juli 2017

3. Bawahan menginginkan kepala sekolah yang secara terus menerus menginformasikan kemajuan sekolah kepada bawahan.

4. Bawahan menghendaki agar kepala sekolah memperlakukan mereka sebagai pendidik dan bukan robot yang sesuka hati memerintahkan mereka.

5. Bawahan berharap kepala sekolah dapat membawa kemajuan ke arah yang lebih baik lagi. 8

Keberhasilan atau kegagalan seorang kepala sekolah tidak hanya ditentukan oleh dirinya sendiri, akan tetapi juga ditentukan oleh akumulasi subsistem yang terlibat, yaitu kepala sekolah sendiri dengan seperangkat potensinya, Karakteristik bawahan, Karakteristik situasi, kondisi, organisasi di luar manusianya, dan karakteristik situasi dan kondisi luar sekolah. Keberhasilan sekolah mengandung arti keberhasilan pemimpin sekolah. Untuk menunjang kemampuan kepala sekolah di samping kemampuan akademik yang telah dimiliki, perlu adanya penambahan yang berasal dari luar akademik seperti pelatihan, workshop dan seminar.

Kepala sekolah adalah pemimpin pendidikan pada tingkat sekolah. Ia memiliki peranan yang besar dalam mengembangkan kualitas pendidikan disekolahnya. Tumbuh dan berkembangnya semangat kerja, terciptanya kerja sama yang harmonis dan perkembangan kualitas guru Pendidikan Agama Islam sangat ditentukan oleh kualitas manajemen kepemimpinan kepala sekolah. Kepala sekolah sebagai seorang Manejer Pendidikan (Educational Leader) hendaknya senantiasa mengembangkan diri agar menjadi pemimpin yang profesional.

Kepemimpinan kepala sekolah mempengaruhi kinerja guru disekolahnya gaya yang ditampilkan tepat diterapkan disekolahnya. Gaya kepemimpinan itu tentu saja bersifat situasional, artinya seorang pemimpin lazimnya menggunakan gaya kepemimpinan yang berbeda, tergantung pada kebutuhannya

Kita menyadari bahwa di mana saja kelompok manusia berada harus ada yang dipercayai sebagai pemimpinnya. Pemimpin ini mempunyai sifat, kebiasaan, temperamen, watak dan kepribadian yang unik dan khas, sehingga tingkah laku dan gaya yang memiliki membedakannya dari orang lain. Gaya hidupnya pasti mewarnai perilaku dan tipe kepemimpinannya. Jadi gaya kepemimpinan merupakan pancaran dari keseluruhan kepribadian seorang pemimpin. Istilah gaya kepemimpinan sering kita jumpai dalam kehidupan keseharian baik dalam bentuk organisasi/lembaga formal

8 Danim, S, Motivasi, kepemimpinan dan efektifitas kelompok, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004),hal.6

90

Page 9: INVESTASI DAN TANGGUNG JAWAB EKONOMIjurnaleksperimental.com/wp-content/uploads/2018/04/Munandar.doc · Web viewStrategi Pemahaman Isi Kandungan al-Quran Di SMA Negeri Unggul Sigli.

____Strategi Pemahaman Isi Kandungan al-Qur'an di SMA Negeri Unggul Sigli (Munandar)maupun organisasi/lembaga informal khususnya dalam organisasi formal yaitu yang terdapat di sekolah.

Gaya kepemimpinan dilahirkan oleh perilaku dan sifat seseorang yang memiliki jiwa kepemimpinan. Jadi gaya kepemimpinan dapat dilihat dari segi perilaku dan sifat yang dimunculkannya. Istilah gaya (style) kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat ia mencoba mempengaruhi perilaku orang lain, yaitu dengan istilah kepemimpinan maka dengan sendirinya orang yang bertindak sebagai bawahan mengaku pemimpin ini memiliki kelebihan baik dari segi pengalaman, pendidikan ataupun kematangan emosional, sehingga tanpa disadari bawahan tadi akan menghormati pemimpin tersebut. 9

Salah satu pendekatan tentang teori kepemimpinan yang menunjukkan gaya kepemimpinan secara jelas adalah Managerial Grid (Jaringan Manajemen), yang dikembangankan oleh R.K. Blake dan Jane S. Mauton.10 Dalam pendekatan Managerialgrid ini, manajer berhubungan dengan dua hal, yakni perhatian pada produksi di satu pihak dan perhatian pada orang-orang di pihak lain. Perhatian pada produksi atau tugas adalah sikap pemimpin yang menekankan mutu keputusan, prosedur, mutu pelayanan staf, efisiensi kerja dan jumlah pengeluaran. Perhatian pada orang-orang adalah sikap pemimpin yang memperhatikan keterlibatan anak buah dalam rangka pencapaian tujuan. Dalam hal ini aspek-aspek yang perlu diperhatikan berkaitan dengan harga diri anak buah, tanggung jawab berdasarkan kepercayaan, suasana kerja yang menyenangkan dan hubungan yang harmonis.

Tuntutan seperti itu berlaku untuk semua bentuk kepemimpinan, termasuk lembaga pendidikan di sekolah. Sekolah merupakan salah satu organisasi formal yang dipimpin oleh seorang kepala sekolah, kepala sekolah sangat dituntut untuk menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Kemampuan kepala sekolah dalam mengorganisir bawahannya sangat besar pengaruhnya terhadap peningkatan kualitas pendidikan di sekolah. Semakin profesional kepala sekolah, maka semakin bagus kualitas pendidikan yang dicapai.

Dari hasil pengamatan awal peneliti pada SMP NEGERI 2 SEULIMEUM, kepala sekolah sangat mengutamakan kepentingan tugas disekolah, terutama dalam meningkatkan kinerja guru.

9 Thoha. S, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengaja ( Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002),hal.49

10 Mulyasa. E, Manajemen Berbasis Sekolah (Bandung. PT. Remaja Rosda Karya. 2002),hal.12

91

Page 10: INVESTASI DAN TANGGUNG JAWAB EKONOMIjurnaleksperimental.com/wp-content/uploads/2018/04/Munandar.doc · Web viewStrategi Pemahaman Isi Kandungan al-Quran Di SMA Negeri Unggul Sigli.

Jurnal Azkia Vol. 12, No. 1, Juli 2017

Hal ini berarti bahwa semangat dan kerja guru Pendidikan Agama Islam dapat dikenali melalui penyelesaian tugas-tugas tepat waktu atau dapat terselesaikan dengan baik. Gaya Kepemimpinan yang diterima oleh bawahan diharapkan dapat meningkatkan kinerja, karena pola kepemimpinan kepala sekolah merupakan manifestasi dari suatu perilaku kepemimpinan yang tidak terlepas dari sikap atau cara berfikir dan bertindak yang dianut oleh kepala sekolah, sebab antara sikap dan gaya memiliki keterkaitan yang sangat erat.11

Ada beberapa gaya Kepemimpinan yang dapat diterapkan untuk mengelola organisasi/lembaga atau sekolah. Ada empat pola kepemimpinan yang dapat mempengaruhi bawahannya baik secara individu maupun kelompok, diantaranya: “(1) Gaya instruktif; (2) Gaya konsultatif; (3) Gaya partisipatif’ (4) Gaya delegatif “.12 Prilaku pimpinan yang tinggi pengarahan dan rendah dukungan adalah gaya instruktif dicirikan dengan komunikasi satu arah. Insiatif pemecahan masalah dan pembuatan keputusan semata-mata Pimpinan. Prilaku Pimpinan yang tinggi dukungan dan rendah pengarahan bercirikan Gaya konsultatif. Pimpinan masih banyak memberikan pengarahan kepada guru-guru, tetapi hal ini juga meningkatkan komunikasi dua arah. Meskipun demikian dukungan ditingkatkan tetapi pengendalian atas pengambilan keputusan tetap pada Kepala Sekolah. Prilaku Pemimpin yang tinggi dukungan dan rendah pengarahan ditunjukkan dengan gaya partisipatif. Penggunaan gaya ini kepala sekolah dan bawahan saling tukar menukar ide dalam pemecahan masalah dan pembuatan keputusan sebahagian dipegang bawahannya. Prilaku pemimpin yang rendah dukungan dan rendah pengarahan dirujuk sebagai gaya delegatif. Kepala Sekolah mendiskusikan masalah secara bersama-sama dengan guru/bawahan sehingga tercapai kesepakatan dan memberikan kesempatan yang luas kepada guru untuk memikul tanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya.

Tanpa perasaan aman guru merasa tertekan dalam bekerja, akibatnya mereka tidak berani berpendapat atau melahirkan buah fikiran mereka. Jika seorang pemimpin dapat menaruh kepercayaan kepada guru ia tidak merasa perlu selalu mengawasi guru tersebut. Pimpinan tersebut dapat berbuat demikian karena dalam dirinya sudah tertanam rasa percaya diri. Sebaliknya, guru juga dapat memiliki rasa percaya diri dan akan berusaha melaksanakan

11 Owens, RG, Organizaciona Behavior in Educational Administration Englewood Cliffs (New Yersey, Printice Hall, Inc),hal.83.

12 Hersey, Paul dan Ken Blanchard, Manajemen Perilaku Organisasi (Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud 1991),hal.43.

92

Page 11: INVESTASI DAN TANGGUNG JAWAB EKONOMIjurnaleksperimental.com/wp-content/uploads/2018/04/Munandar.doc · Web viewStrategi Pemahaman Isi Kandungan al-Quran Di SMA Negeri Unggul Sigli.

____Strategi Pemahaman Isi Kandungan al-Qur'an di SMA Negeri Unggul Sigli (Munandar)tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Dengan demikian akan hilanglah segala prasangka, fenomena ini diyakini sebagai peningkatan kinerja guru.

Dari paparan diatas, maka yang ingin penulis lakukan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru Pendidikan Agama Islam Pada SMP N 2 Seulimeum Aceh Besar.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan untuk mendapatkan gambaran tentang kontribusi gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru Pendidikan Agama Islam pada SMP Negeri 2 Seulimeum Aceh Besar, gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kemampuan guru Pendidikan Agama Islam pada SMP Negeri 2 Seulimeum Aceh Besar, Gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi guru Pendidikan Agama Islam pada SMP Negeri 2 Seulimeum Aceh Besar, Gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin guru Pendidikan Agama Islam pada SMP Negeri 2 Seulimeum Aceh Besar, gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan komitmen guru Pendidikan Agama Islam pada SMP Negeri 2 Seulimeum Aceh Besar, dan gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan tanggung jawab guru Pendidikan Agama Islam pada SMP Negeri 2 Seulimeum Aceh Besar.

Ada beberapa kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini di antaranya :1. Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu

Administrasi Pendidikan, khususnya kepemimpinan pendidikan dan kinerja guru.

2. Sebagai bahan masukan bagi praktisi pendidikan untuk membuat suatu kebijakan dalam memberdayakan kepemimpinan kepala sekolah, tenaga kependidikan dalam meningkatkan sumber daya manusia yang ver-kualitas untuk peningkatan mutu Pendidikan Agama Islam.

3. Kepala sekolah bisa menerapkan gaya kepemimpinan bersifat situasional, artinya seorang pemimpin lazimnya menggunakan gaya kepemimpinan yang berbeda tergantung kebutuhannya.

4. Wakil kepala sekolah guru dan staf administrasi, bisa menerima tentang gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru.

5. Komite sekolah untuk memberikan suatu pemahaman kepada guru-guru tentang gaya kepemimpinan kepala sekolah dipandang suatu yang mendukung dalam proses pendidikan karena itu, guru-guru akan termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya yang lebih baik

93

Page 12: INVESTASI DAN TANGGUNG JAWAB EKONOMIjurnaleksperimental.com/wp-content/uploads/2018/04/Munandar.doc · Web viewStrategi Pemahaman Isi Kandungan al-Quran Di SMA Negeri Unggul Sigli.

Jurnal Azkia Vol. 12, No. 1, Juli 2017

B. METODELOGI PENELITIANPenelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut moleong

penelitian kualitatif adalah sebagai prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari subjek dan perilaku yang dapat diamati.13 Dalam penelitian ini akan diambil data deskriptif berupa kata-kata hasil wawancara. Data tersebut digunakan untuk mengetahui Strategi Pemahaman Isi Kandungan al-Quran di SMA Negeri Unggul Sigli. Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah guru PAI yang dijadikan sebagai subjek penelitian, kemudian diwawancara sesuai dengan melakukan Strategi Pemahaman Isi Kandungan al-Quran di SMA Negeri Unggul Sigli. Adapun proses pengumpulan data menggunakan teknik pengumpulan data yaitu: Wawancara (Interview) yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara terbuka di mana responden bebas memberikan jawaban sesuai dengan apa yang ditanyakan. Dalam penelitian ini wawancara akan dilakukan peneliti 1 orang guru PAI yang dipilih sebagai subjek penelitian untuk memperoleh data dalam melakukan Strategi Pemahaman Isi Kandungan al-Quran di SMA Negeri Unggul Sigli beserta memberikan solusi agar dapat mengatasi masalah tersebut dan memberikan jawaban yang akurat.

C. PEMBAHASAN1. Strategi Peningkatan Pemahaman Isi Kandungan Ayat al-Quran dalam

Silabi PAI di SMA Negeri Unggul SigliStrategi pengajaran untuk peningkatan pemahaman al-Quran adalah

suatu kegiatan pembelajaran yang dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien untuk meningkatkan kemampauan dalam memahami al-Quran. Secara etimologi strategi dapat diartikan sebagai siasat, kiat, trik atau cara. Istilah strategi sering digunakan dalam dunia kemiliteran.14 Sedangkan secara terminologi strategi adalah suatu garis-garis besar haluan atau cara untuk bertindak dalam usaha mencapai tujuan/sasaran yang telah ditetapkan/tentukan.15

13 Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja RosdaKarya, 2007), hal. 5.

14 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran. . . , hal. 123.

15 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hal. 5.

94

Page 13: INVESTASI DAN TANGGUNG JAWAB EKONOMIjurnaleksperimental.com/wp-content/uploads/2018/04/Munandar.doc · Web viewStrategi Pemahaman Isi Kandungan al-Quran Di SMA Negeri Unggul Sigli.

____Strategi Pemahaman Isi Kandungan al-Qur'an di SMA Negeri Unggul Sigli (Munandar)

Berdasarkan teori-teori di atas dan hasil penelitian di lapangan yaitu hasil wawancara dengan guru PAI dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pengajaran untuk pemahaman isi kandungan al-Quran yang dilaksanakan oleh guru PAI yaitu:

a. Dengan cara guru membacakan ayat-ayat kemudian memberi arti kata perkata atau menuliskan kosa kata bahasa Arab dalam ayat tersebut, kemudian memberi makna secara menyeluruh lalu guru menjelaskan makna dari ayat al-Quran tersebut,

b. Memberikan strategi yang berbeda kepada siswa, misalnya bagi siswa yang kurang pandai diberikan strategi yang berbeda dengan siswa yang pandai, sebab bagi siswa yang kurang pandai lebih lambat menangkap penjelasan dari guru, sedangkan bagi siswa pandai mudah menangkap penyelasan dari guru tidak perlu menjelaskan secara berulang-ulang cukup sekali dijelaskan,

c. Memiliki sistematika yang baik dalam hal proses memahami isi ayat-ayat al-Quran yaitu mempunyai waktu yang khusus, bukan mencampur adukan segala bidang,

d. Adanya pemahaman dan penghayatan yang kuat, tidak hanya dalam memahami saja tetapi harus bisa menghafal dan mengingatnya, serta menjelaskannya,

e. Adanya dorongan dari internal yaitu dorongan dari guru sedangkan eksternal yaitu dorongan dari orang tuanya dan lingkungan, bahwa kedua ini sangat penting bagi siswa dalam meningkatkan pemahaman isi kandungan al-Quran yang terdapat dalam silabi PAI.

Hal ini dibuktikan dengan hasil wawancara dengan guru PAI bahwa strategi peningkatan pemahaman isi kandungan ayat al-Quran dalam silabi PAI di SMA Negeri Unggul Sigli belum maksimal di mana masih terdapat siswa mengalami sulit memahami isi kandungan al-Quran yang terdapat dalam silabi PAI.

2. Kendala dan tantangan yang dihadapi guru dan siswa dalam penerapan strategi peningkatan pemahaman ayat-ayat al-Quran dalam silabi PAI.

Tujuan dari proses pembelajaran adalah untuk membantu siswa dalam meningkatkan kemapuan, prestasi yang tinggi dan intelektual, walaupun dalam proses pembelajaran tersebut masih banyak terdapat siswa yang masih salah memahami isi kandungan al-Quran dalam silabi PAI, maka dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan sudah tentu adanya kendala dan tantangan yang dihadapi karena dalam suatu kegiatan tersebut ada unsur

95

Page 14: INVESTASI DAN TANGGUNG JAWAB EKONOMIjurnaleksperimental.com/wp-content/uploads/2018/04/Munandar.doc · Web viewStrategi Pemahaman Isi Kandungan al-Quran Di SMA Negeri Unggul Sigli.

Jurnal Azkia Vol. 12, No. 1, Juli 2017

positif dan negatif, di antara kendala dan tantangan yang dihadapi oleh guru PAI dalam meningkatkan pemahaman isi kandungan al-Quran dalam selabi PAI dapat dilihat dari beberapa faktor yaitu:

a. Faktor sarana, terbatasnya persediaan buku.Faktor sarana adalah alat lansung untuk mencapai tujuan

pendidikan, jenis peralatan dan perlengkapan yang disediakan disekolah mempunyai pengaruh besar terhadap program belajar mengajar. Persediaan yang kurang dan tidak memadai akan menghambat proses pembelajaran. Dari hasil wawancara dari gugu PAI bahwa jumlah buku paket untuk murid sangat sedikit, sehingga buku yang ada tersebut tidak dibagi permurid melainkan dibagi bergiliran setiap masuk kelas, demikian faktor sarana ini merupakan penghambat dalam meningkatkan pemahaman isi kandungan al-Quran. 16

b. Faktor pendidikan Faktor pendidikan juga termasuk kendala yang dihadapi SMA Negeri Unggul Sigli, bahwa faktor pendidikan yang kurang karena jumlah guru agamanya satu orang, otomatis guru tersebut harus mengawal atau mengajar semua rombongan kelas dari kelas 1 sampai kelas 3, sehingga proses pembelajaran tidak optimal, seharusnya setiap sekolah minimal 2 orang untuk guru pendidikan agama agar ada pembagian waktu tugas mengajar. Misalnya kelas 1 dipegang oleh guru A dan kelas 2 sampai 3 dipegang oleh guru B, demikian guru PAI tidak merasa kewalahan dalam mengajar dan pembelajaran yang diberikan akan maksimal. 17

c. Faktor waktu Faktor waktu yang tidak mencukupi juga menjadi penyebab dalam proses pembelajaran, waktu pembelajaran mata pelajaran PAI pada SMA Negeri Unggul Sigli cuma 2 jam pembelajaran. Hal tersebut tidak cukup untuk membimbing murid dalam memahami isi kandungan al-Quran, bahwa dalam 2 jam pembelajaran tersebut 1 jam digunakan untuk melatih membaca al-Quran dan 1 jam lagi untuk membahas isi kandungan al-Quran. Jadi untuk mendorong siswa dalam memahami al-Quran cuma 1 jam, maka hal tersebut tidaklah cukup, karena kebanyakan siswa masih mampu memahami isi

16 Wawancara dengan Ramli guru PAI SMA Negeri Unggul Sigli tanggal 21 Juli 2014.17 Wawancara dengan Ramli guru PAI SMA Negeri Unggul Sigli tanggal 21 Juli 2014.

96

Page 15: INVESTASI DAN TANGGUNG JAWAB EKONOMIjurnaleksperimental.com/wp-content/uploads/2018/04/Munandar.doc · Web viewStrategi Pemahaman Isi Kandungan al-Quran Di SMA Negeri Unggul Sigli.

____Strategi Pemahaman Isi Kandungan al-Qur'an di SMA Negeri Unggul Sigli (Munandar)kandungan al-Quran, sehingga membuat siswa banyak kesalahan dalam memahami isi kandungan al-Quran. 18

Sedangkan hasil wawancara dengan siswa ada beberapa kendala dan tantangan yang mereka hadapi adalah:1) Kurang mampu menguasai bahasa Arab sehingga memperlambat

siswa untuk memahami penjelasan isi ayat-ayat al-Quran dalam silabi PAI yang diajari oleh gurunya,

2) Minimnya waktu untuk menerima penjelasan isi ayat-ayat al-Quran dalam silabi PAI yang diajarin oleh gurunya,

3) Adanya kesibukan yang lain sehingga mengikis waktu untuk mempelajari isi ayat-ayat al-Quran dalam silabi PAI,

4) Adanya faktor kemalasan saat memulai belajar untuk mempelajari silabi PAI.19

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa penggunaan strategi bermuara pada satu titik sentral, yakni agar siswa dapat memahami isi kandungan ayat al-Quran dengan baik dan benar. Jadi dalam melakukan strategi pengajaran al-Quran, perlu menggunakan strategi yang baik maka akan berpengaruh kuat terhadap proses pengajaran al-Quran, sehingga terciptanya keberhasilan dalam target pemahaman al-Quran bagi siswa, sebab strategi yang digunakan dalam pemahaman isi kandungan ayat al-Quran dipandang sebagai salah satu strategi alternatif yang dapat membantu siswa dalam pemahaman isi kandungan ayat al-Quran. Maka strategi yang digunakan untuk pengajaran isi kandungan ayat al-Quran adalah strategi yang sangat penting dalam mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan.

3. Upaya Guru PAI dalam Menghadapi Kendala dan Tantangan yang dihadapi Siswa

Karena masih banyak kendala dan tantangan guru PAI di SMA Negeri Unggul Sigli dalam meningktakan pemahaman siswa terhadap ayat al-Quran dalam silabi PAI. maka guru PAI Harus berupaya untuk memperbaiki kekurangan tersebut, jadi upaya-upaya yang dilakukan yaitu:

a. Dengan menerapkan metode yang bervariasi dalam pembelajaran memahami isi kandungan al-Quran, adapun metode pengajarannya antara lain. Metode penafsiran al-Quran. seperti tafsir al-bayân, tafsir

18 Wawancara dengan Ramli guru PAI SMA Negeri Unggul Sigli tanggal 21 Juli 2014.

19 Wawancara dengan Heri siswa SMA Negeri Unggul Sigli 7 Maret 2014.

97

Page 16: INVESTASI DAN TANGGUNG JAWAB EKONOMIjurnaleksperimental.com/wp-content/uploads/2018/04/Munandar.doc · Web viewStrategi Pemahaman Isi Kandungan al-Quran Di SMA Negeri Unggul Sigli.

Jurnal Azkia Vol. 12, No. 1, Juli 2017

misbâh dan lain-lain, serta guru memberikan berbagai macam contoh terhadap ayat-ayat tersebut agar bisa memahami isi kandungan ayat al-Quran dalam selabi PAI.

b. Dalam melaksanakan setiap kegiatan harus melakukan berbagai usaha yang dapat menunjang keberhasilan pekerjaan tersebut. Termasuk juga dalam mengajar pendidikan al-Quran di SMA Negeri Unggul Sigli yang memerlukan berbagai upaya agar siswa mampu mengatasi kendala dan tatangan yang dihadapi dalam memahami isi kandungan al-Quran. Hal ini senada yang dikatakan oleh Bapak Heri bahwa guru memerlukan berbagai upaya agar siswa yang belajar di SMA Negeri Unggul Sigli mampu memahami isi kandungan al-Quran.20

Upaya yang dilakukan guru dalam mengajar al-Quran kepada siswa adalah menyuruh membaca dan memahami. Membaca adalah proses mengenal, mengenterpretasi dan mempersepsikan bahan tertulis dan tercetak selain itu juga komunikasi antar penulis dan pembaca. Sedangkan memahami adalah proses membaca dan mengetahui makna yang terkandung dalam tulisan tersebut. Jadi membaca dan memahami mempunyai hubungan keterkaitan dalam dalam upaya meningkatkan kemapuan memahami isi kandungan al-Quran, karena dengan membaca menjadi arah akan berusaha untuk memahami dan pemahaman timbul karena adanya bacaan. Guru PAI SMA Negeri Unggul Sigli bahwa dalam meningkatkan pemahaman isi kandungan al-Quran belum memadai, karena setiap guru hanya berupa memberi ilmu yang ada dan memberi motivasi kepada murid. Bahkan proses pembelajaran hanya dalam ruang saja tidak ada upaya untuk menambah jam pelajaran, karna hal inilah masih banyak terdapat siswa yang salah memahami isi kandungan al-Quran. 21

1. Menjalin kerja sama dengan orang tua Selain itu upaya yang dilakukan oleh guru PAI yaitu memberitahukan kepada orang tua agar anaknya diantar ketempat pengajaran baik TPA maupun teungku-teungku dan membimbing kembali anaknya di rumah, serta guru tersebut juga menyediakan waktu untuk siswa yang tidak bisa memahami isi kandungan al-Quran diluar jam sekolah. Oleh karena itu, guru dan orang tua harus melakukan berbagai cara untuk mengatasi kendala tersebut, maka dapat diketahui bahwa cara guru dan orang tua dalam mengatasi kendala yang dihadapi dalam meningkatkan kemampuan

20 ? Wawancara dengan Heri, Guru Bahasa Arab SMA Unggul Sigli, Tanggal 21 Juli 2014.

21 Wawancara dengan Ramli guru PAI SMA Negeri Unggul Sigli tanggal 21 Juli 2014.

98

Page 17: INVESTASI DAN TANGGUNG JAWAB EKONOMIjurnaleksperimental.com/wp-content/uploads/2018/04/Munandar.doc · Web viewStrategi Pemahaman Isi Kandungan al-Quran Di SMA Negeri Unggul Sigli.

____Strategi Pemahaman Isi Kandungan al-Qur'an di SMA Negeri Unggul Sigli (Munandar)memahami isi kandungan al-Quran di SMA Negeri Unggul Sigli dengan meningkatkan kerjasama antara guru dan orang tua.

Orang tua bertanggung jawab dalam mendidik anak-anak akan mencapai tujuan utama pendidikan. apabila kedua belah pihak antara guru dan orang tua tidak menjalin kerjasama maka akan memberikan hasil belajar yang negatif terhadap anak. Jadi bisa dikatakan keberhasilan anak dalam mencapai suatu tujuan ditentukan pula oleh sejauh mana pihak sekolah mengajak dan menggandeng orang lain untuk berperan serta dalam pendidikan yang mereka terapkan.

Untuk mencapai maksud tersebut, hendaklah ada hubungan timbal balik antara guru dan orang tua, dengan cara guru secara berkala memberikan laporan tentang perkembangan dan kemunduran yang terjadi pada anak, sebaliknya orang tuapun secara berkala melaporkan kepada pihak sekolah tentang kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh anak baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat.

Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa dalam meningkatkan kemampuan memahami isi kandungan al-Quran di sma negeri unggul sigli terdapat kendala dan tantangan yang harus dihadapi, maka kendalan dan tantangan tersebut meliputi faktor sarana yang terbatas, faktor pendidik, dan waktu yang tidak mencukup, namun guru dan orang tua mengatasinya dengan cara memilih metode yang tepat dan kerja sama antara guru dan orang tua, untuk menyelesaikan siswa yang masih salah memahami isi kandungan al-Quran.

1. Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Komitmen Guru Pendidikan Agama Islam

Wahjosumidjo Mengungkapkan bahwa: “Komitmen dalam kerja baik individu, kelompok maupun organisasi di pengaruhi oleh lingkungan kerja dan teman kerja”.22 Lingkungan kerja sangat berpengaruh terhadap komitmen seseorang untuk bekerja lebih baik atau sebaliknya. Karena lingkungan kerja merupakan aspek tidak dapat dipisahkan dengan unsur emosional seseorang. Dalam melaksankan tugas kesehariannya dilembaga organisasi sangat dituntut kepada profesionalisme dalam bekerja, hal tersebut akan terlaksana dan terwujud jika didukung oleh teman kerja yang kompak dan bersahaja dalam melaksanakan tugas. Komitmen dalam bekerja

22 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2001), hal 153.

99

Page 18: INVESTASI DAN TANGGUNG JAWAB EKONOMIjurnaleksperimental.com/wp-content/uploads/2018/04/Munandar.doc · Web viewStrategi Pemahaman Isi Kandungan al-Quran Di SMA Negeri Unggul Sigli.

Jurnal Azkia Vol. 12, No. 1, Juli 2017

tertanam oleh bawahan sangat didukung oleh teman kerja yang saling mengingatkan, membantu dalam bekerja, mendorong jika pekerjaannya benar dan menasehati jika pekerjaannya kurang benar sehingga rasa bersama dan sepenanggungan dalam bekerja akan terjalin. Dalam hal ini kepala sekolah mengatakan bahwa, selaku pimpinan kepala sekolah selalu memberikan perhatian penuh dalam memberikan kenyamanan kepada guru dalam setiap pekerjaan yang mereka lakukan. Karena kepala sekolah berpendapat bahwa mekanisme kerja yang telah dirancang dan tidak baku dalam membagi tugas kepada guru karena melihat kepada situasi serta kondisi yang ada. Ciri kepemimpinan dalam melihat kepada keadaan guru secara menyeluruh dapat dikatakan dengan ciri kepemimpinan delegatif.

5. Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Tanggung Jawab Guru Pendidikan Agama Islam

Terungkap dari hasil wawancara menunjukkan bahwa tidak ada guru Pendidikan Agama Islam atau bawahan yang senang apabila tidak diserahi tugas/tanggung jawab, apabila berupaya menghindari tugas/tanggung jawab bila ada kesempatan untuk itu dan guru Pendidikan Agama Islam dalam melaksanakan tugas bukan didasari oleh rasa takut melainkan rasa segan apabila tidak dapat menyelesaikan tugas yang telah diberikan, Sutarto mengatakan bahwa:

Dalam melaksanakan peran kepemimpinannya, para pemimpin delegatif percaya bahwa orang cenderung lebih senang diarahkan, menjadi pekerja yang ditentukan prosedurnya dan pemecahan masalahnya dari pada harus memikul sendiri tanggung jawab diatas segala tindakan dan keputusan yang diambil. Oleh karena itu bawahan pada iklim delegatif tidak cocok diserahi tanggung jawab merancang pekerjaannya secara inisiatif atau pekerjaan yang menuntut prakarsa.23

Kepala sekolah sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan untuk membawa sekolah SMP Negeri 2 Seulimeum Aceh Besar ke arah yang lebih berkualitas, seperti kesiapan sekolah untuk menyelenggarakan UN, dalam hal ini Wahjosumidjo mendefinisikan Kepemimpinan delegatif adalah “Kepemimpinan yang mempunyai Visi dan Misi untuk masa depan, sebagai agenda perubahan yang unggul, sebagai pembimbing yang dapat mengarahkan bawahannya ke arah profesionalisme kerja yang diharapkan”.24

23 Sutarto, Dasar-dasar Kepemimpinan Administrasi( Yogyakarta: Gajah Mada University Press,1991),hal. 77.

24 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2001), hal 6.

100

Page 19: INVESTASI DAN TANGGUNG JAWAB EKONOMIjurnaleksperimental.com/wp-content/uploads/2018/04/Munandar.doc · Web viewStrategi Pemahaman Isi Kandungan al-Quran Di SMA Negeri Unggul Sigli.

____Strategi Pemahaman Isi Kandungan al-Qur'an di SMA Negeri Unggul Sigli (Munandar)1. HASIL PENELITIAN

1. Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kemampuan guru Pendidikan Agama Islam.

Hasil wawacara dengan kepala sekolah terungkap bahwa pembinaan terhadap kualitas kemampuan guru Pendidikan Agama Islam dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi setiap tugas-tugas yang telah diberikan. Peningkatan yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk guru terindikasi sebagai berikut: (1) Tugas yang diberikan oleh kepala sekolah sebagian besar dapat diselesaikan dengan baik, (2) Dokumen-dokumen pembelajaran sudah bertambah lengkap dan (3) Proses pembelajaran yang dilakukan bertambah baik dan meningkat.25

Dari hasil pengamatan dan wawancara, gaya kepemimpinan kepala sekolah yang diterapkan untuk meningkatkan kemampuan guru Pendidikan Agama Islam adalah gaya kepemimpinan delegatif, sedangkan untuk mengikuti Pelatihan dan mengikutsertakan guru-guru melalui wadah MGMP menggunakan gaya kepemimpinan instruktif.

Hasil wawancara dengan guru Pendidikan Agama Islam terungkap bahwa guru merasa sangat termotivasi dalam melaksanakan tugasnya dengan bentuk kepemimpinan yang memfokuskan pada tugas dan hubungan kerja yang baik dalam lembaga, apalagi kepala sekolah sangat menghargai perbedaan yang dimiliki secara individu pada masing-masing guru, hasil wawancara dengan kepala sekolah juga terungkap bahwa kepala sekolah sangat memperhatikan pengembangan individu guru, dimana ada guru yang masih belum memiliki Stratifikasi Sarjana sangat disarankan untuk dapat melanjutkan kuliah dengan diberikan fasilitas berupa pengurangan jam mengajar, hal ini dilakukan menurut kepala sekolah agar pengembangan kemampuan pribadi guru tetap dilaksanakan namun proses jalannya pembelajaran tidak terganggu26.

Hasil wawancara dengan guru Pendidikan Agama Islam, guru-guru selalu diberikan kesempatan oleh kepala sekolah untuk mengikuti berbagai kegiatan seperti: Pelatihan-pelatihan, Seminar, Lokakarya, Diskusi Ilmiah, Simposium, Work Shop, In House Training, Rapat Kerja dan berbagai jenis kegiatan-kegiatan lainnya yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan serta kompetensi kami yang bertujuan agar lebih mudah diaplikasikan serta guru-guru diwajibkan untuk mengikuti kegiatan melalui wadah MGMP

25 Hasil wawancara dengan bapak S (Kepala Sekolah SMPN 2 Seulimeum) tanggal 17 Desember 2014.

26 Hasil wawancara dengan ibu M (Guru Pendidikan Agama Islam pada SMPN 2 Seulimeum) pada tanggal 19 Desember 2014.

101

Page 20: INVESTASI DAN TANGGUNG JAWAB EKONOMIjurnaleksperimental.com/wp-content/uploads/2018/04/Munandar.doc · Web viewStrategi Pemahaman Isi Kandungan al-Quran Di SMA Negeri Unggul Sigli.

Jurnal Azkia Vol. 12, No. 1, Juli 2017

menurut bidang studinya masing-masing dan yang paling diutamakan bidang studi yang di UN-kan dan Pendidikan Agama Islam yang di UASBN-kan.27

2. Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Motivasi Guru Pendidikan Agama Islam

Dari hasil penelitian dan wawancara dengan kepala sekolah, dapat diketahui bahwa kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya selaku pemimpin lembaga pendidikan formal menerapkan gaya delegatif untuk memberikan kesempatan kepada guru untuk melakukan kunjungan studi ke sekolah-sekolah lain yang diperkirakan dapat memberikan nilai tambah bagi guru dan kepala sekolah memberikan perhatian penuh dalam menindak lanjuti keluhan serta harapan yang di harapkan oleh guru untuk menciptakan lembaga sekolah yang berkualitas.28

Hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah juga terungkap bahwa kepala sekolah dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin disekolah sangat baik. Dari hasil wawancara dengan guru Pendidikan Agama Islam, juga terungkap bahwa dalam meningkatkan motivasi guru Pendidikan Agama Islam maka kepala sekolah selalu memberikan kesempatan untuk melakukan kunjungan studi ke sekolah-sekolah lain, kepala sekolah juga memberikan perhatian penuh dan serius dalam menindak lanjuti keluhan, harapan guru Pendidikan Agama Islam untuk kemajuan dan perkembangan sekolah ke depan.29

3. Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Disiplin Guru Pendidikan Agama Islam.

Dari hasil pengamatan dan wawancara dengan kepala sekolah, kepala sekolah berusaha ingin menjadi contoh teladan di lingkungan sekolah dengan cara datang paling awal dan pulang paling akhir. Hal ini dilakukan untuk memberi contoh kepada guru agar memiliki disiplin dalam bekerja, datang ke sekolah sebelum jam belajar dimulai dan keluar dari kelas saat belajar selesai, dari contoh yang diberikan oleh kepala sekolah diharapkan kepada guru Pendidikan Agama Islam akan terciptanya proses belajar mengajar yang efektif seperti yang diharapkan.

Hasil wawancara dengan kepala sekolah, bahwa kepala sekolah menentukan tugas personal guru Pendidikan Agama Islam sesuai dengan Job

27 Hasil wawancara dengan ibu A,ibu S,ibu M (Guru-guru Pendidikan Agama Islam pada SMPN 2 Seulimeum) pada tanggal 20 Desember 2014.

28 Hasil wawancara dengan bapak S (Kepala sekolah pada SMPN 2 Seulimeum) pada tanggal 19 Desember 2014.

29 Hasil wawancara dengan ibu M (Guru Pendidikan Agama Islam pada SMPN 2 Seulimeum) pada tanggal 19 Desember 2014.

102

Page 21: INVESTASI DAN TANGGUNG JAWAB EKONOMIjurnaleksperimental.com/wp-content/uploads/2018/04/Munandar.doc · Web viewStrategi Pemahaman Isi Kandungan al-Quran Di SMA Negeri Unggul Sigli.

____Strategi Pemahaman Isi Kandungan al-Qur'an di SMA Negeri Unggul Sigli (Munandar)Description yang telah disepakati bersama pada saat diadakan rapat kerja. Setiap tugas yang diberikan oleh kepala sekolah kepada masing-masing guru selalu diawali dengan pengarahan dan petunjuk untuk dapat dilaksanakan apa yang ditugaskan dan kemudian mengadakan koordinasi dalam pelaksanaan tugas tersebut, supaya tugas yang dilaksanakan itu dapat terlaksana dengan baik dan benar. Sejauh yang didapati dari hasil penelitian tidak ada guru Pendidikan Agama Islam yang menghindari pekerjaan dan tidak ada yang merasa senang jika tidak ada pekerjaan yang harus diselesaikan, karena tugas dan tanggung jawab seorang guru Pendidikan Agama Islam harus benar-benar dipahami dan dilaksanakan dengan baik dan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala sekolah dalam memimpin sekolah jarang didapati informasi dari guru-guru bahwa kepala sekolah dalam memimpin sangat jarang emosional atau marah-marah dan memberi sanksi, kepala sekolah juga sangat memperhatikan dari aspek-aspek kepribadian guru-guru Pendidikan Agama Islam tatkala menyerahkan tugas yang harus dikerjakan, seperti contoh guru Pendidikan Agama Islam yang sedang hamil, sakit, kecelakaan dan ataupun guru yang mendapat musibah.

Dari hasil wawancara dengan guru Pendidikan Agama Islam, terungkap bahwa dalam meningkatkan disiplin guru di SMP Negeri 2 Seulimeum Aceh Besar kepala sekolah langsung menegur, membuat absen kehadiran dan mengontrol ke setiap kelas jika ada guru Pendidikan Agama Islam yang terlambat memasuki kelas dan untuk meningkatkan kedisiplinan guru Pendidikan Agama Islam maka semua guru dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat waktu.30

4. Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Komitmen Guru Pendidikan Agama Islam

Berdasarkan hasil pengamatan terlihat bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala sekolah sangat bervariasi, dimana kepala sekolah memiliki teknik tersendiri dalam memimpin bawahannya yang dianggap sebagai mitra kerja, penerapan gaya kepemimpinan berdasarkan pengamatan dan juga wawancara dengan guru-guru Pendidikan Agama Islam, kepala sekolah menerapkan gaya kepemimpinan yang tidak kaku, dimana semua tergantung dengan keadaan dilapangan apabila keadaan dilapangan kondisinya relatif baik, maka dengan sendirinya kepala sekolah selalu berusaha untuk dapat terus meningkatkan semangat kerja dengan harapan terus memacu mutu dalam pelaksanaan pembelajaran.

30 Hasil wawancara dengan ibu A (Guru Pendidikan Agama Islam pada SMPN 2 Seulimeum) pada tanggal 19 Desember 2014.

103

Page 22: INVESTASI DAN TANGGUNG JAWAB EKONOMIjurnaleksperimental.com/wp-content/uploads/2018/04/Munandar.doc · Web viewStrategi Pemahaman Isi Kandungan al-Quran Di SMA Negeri Unggul Sigli.

Jurnal Azkia Vol. 12, No. 1, Juli 2017

Menurut hasil wawancara dengan guru Pendidikan Agama Islam, terungkap bahwa target utama kepala sekolah adalah selalu pada peningkatan Mutu, terutama mutu kelulusan, dimana setiap lulusan tingkat SMP mereka nantinya akan bersaing. Dalam hubungan mutu ini, kepala sekolah sangat menekankan pada aspek hubungan dan perhatian yang baik dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari di sekolah. Menurut kepala sekolah hubungan kerja yang sangat diperhatikan adalah hubungan kerja dalam kelompok, menurut kepala sekolah apabila hubungan kerja dalam kelompok diabaikan, akan sangat berpengaruh dalam pencapaian hasil yang sangat maksimal. Di samping itu kepala sekolah juga meminta kepada guru Pendidikan Agama Islam agar Mewajibkan kepada siswanya untuk bisa Menghafal surat-surat pendek yang ada dalam Al-qur,an. Tujuan ini menurut kepala sekolah adalah untuk jangka panjang dimana dengan bisa menguasai ayat-ayat yang ada dalam surat-surat pendek tersebut siswa dapat dengan mudah diterima di lembaga pendidikan terutama lembaga pendidikan berlatar belakang pendidikan Islam (Pesantren). Selain itu juga terungkap bahwa kepala sekolah tidak pernah membeda-bedakan perhatian kepada guru, dimana menurut mereka, apabila hal ini dilakukan maka jurang pemisah yang selama ini dikhawatirkan melebar akan terjadi, hal ini sangat menganggu pencapaian tujuan dari Lembaga Pendidikan.31

5. Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Tanggung Jawab Guru Pendidikan Agama Islam.

Dari hasil wawancara dengan guru Pendidikan Agama Islam pada SMP Negeri 2 Seulimeum Aceh Besar, guru-guru juga mengatakan bahwa guru diberi wewenang untuk memilih dan menetapkan pekerjaan sesuai dengan keahliannya masing-masing dalam rangka untuk meningkatkan tanggung jawabnya, bahkan guru-guru diwajibkan mengikuti secara rutin kegiatan sanggar yang relevan dengan mata pelajaran masing-masing, kalau seandainya ada masalah dalam proses belajar-mengajar, kepala sekolah bersama wakil membuat rapat, dalam rapat tersebut guru diberikan kesempatan untuk memberikan pendapat berupa saran, usul, kritikan dan sebagainya yang berkaitan dengan proses pembelajaran.

Menurut kepala sekolah SMP Negeri 2 Seulimeum Aceh Besar bahwa pelaksanaan tugas guru Pendidikan Agama Islam dapat dikatagorikan cukup baik. Guru Pendidikan Agama Islam selalu berusaha melaksanakan tugas dengan waktu yang telah ditentukan, hal ini sesuai dengan pendapat guru di SMP Negeri 2 Seulimeum Aceh Besar bahwa, kami disini merupakan personal dalam mendidik peserta didik sesuai dengan tugas yang menjadi tanggung

31 Hasil wawancara dengan ibu M (Guru Pendidikan Agama Islam pada SMPN 2 Seulimeum) pada tanggal 20 Desember 2014.

104

Page 23: INVESTASI DAN TANGGUNG JAWAB EKONOMIjurnaleksperimental.com/wp-content/uploads/2018/04/Munandar.doc · Web viewStrategi Pemahaman Isi Kandungan al-Quran Di SMA Negeri Unggul Sigli.

____Strategi Pemahaman Isi Kandungan al-Qur'an di SMA Negeri Unggul Sigli (Munandar)jawab dan wewenang kami baik itu tugas Kurikuler maupun tugas Ekstrakurikuler.32

Menurut kepala sekolah tanggung jawab terhadap hasil pembelajaran merupakan tanggung jawab pokok dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan program kerja, dari hasil pelaksanaan tugas, umumnya guru sudah melaksanakan kegiatan belajar-mengajar dalam kategori baik, walaupun masih ditemukan ada beberapa guru yang belum melaksanakan tugasnya secara optimal, pernyataan tersebut juga didukung oleh hasil wawancara peneliti dengan guru yang mengatakan bahwa mereka mengajar dan melaksanakan tugas lainnya merupakan tanggung jawab kami terhadap seluruh kegiatan yang ada pada SMP Negeri 2 Seulimeum Aceh Besar. Dari hasil pengamatan dan wawancara, gaya kepemimpinan kepala sekolah yang diterapkan untuk meningkatkan Tanggung jawab guru Pendidikan Agama Islam adalah gaya kepemimpinan delegatif sedangkan untuk mengikuti Pelatihan dan mengikutsertakan guru-guru Pendidikan Agama Islam melalui wadah MGMP menggunakan gaya kepemimpinan intruktif.

2. KESIMPULANBerdasarkan hasil penelitian dan temuan-temuan dalam penelitian

yang mengacu pada pembahasan penelitian yang dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan tentang gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru Pendidikan Agama Islam pada SMP Negeri 2 Seulimeum Aceh Besar sebagai berikut:1. Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kemampuan

Guru Pendidikan Agama Islam.

a. Kepala sekolah SMP Negeri 2 Seulimeum Aceh Besar menerapkan gaya kepemimpinan instruktif dan delegatif dalam meningkatkan kemampuan guru Pendidikan Agama Islam.

b. Gaya kepemimpinan delegatif yang ditetapkan oleh Kepala SMP Negeri 2 Seulimeum Aceh Besar, dalam hal ini kepala sekolah memberikan kesempatan kepada guru Pendidikan Agama Islam untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

c. Gaya kepemimpinan instruktif yang diterapkan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan kemampuan guru Pendidikan Agama Islam,

32 Hasil wawancara dengan ibu Z (Guru Pendidikan Agama Islam pada SMPN 2 Seulimeum) pada tanggal 20 Desember 2014.

105

Page 24: INVESTASI DAN TANGGUNG JAWAB EKONOMIjurnaleksperimental.com/wp-content/uploads/2018/04/Munandar.doc · Web viewStrategi Pemahaman Isi Kandungan al-Quran Di SMA Negeri Unggul Sigli.

Jurnal Azkia Vol. 12, No. 1, Juli 2017

seperti setiap guru PAI diharuskan untuk mengikuti pelatihan dan menginstruksikan kepada guru wajib mengikutsertakan dirinya melalui wadah MGMP.

2. Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Motivasi Guru Pendidikan Agama Islam.

a. Kepala sekolah (SMP Negeri 2 Seulimeum Aceh Besar) dalam melaksanakan tugas untuk meningkatkan motivasi guru Pendidikan Agama Islam lebih cenderung menggunakan gaya kepemimpinan delegatif.

b. Gaya kepemimpinan delegatif yang diterapkan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi terhadap guru Pendidikan Agama Islam dalam melaksanakan tugas, gaya ini membuktikan bahwa pimpinan memilih, memutuskan dengan aturan yang telah berlaku seperti memberi kesempatan kepada guru Pendidikan Agama Islam untuk melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah lain, memberikan perhatian penuh dalam menindaklanjuti keluhan, harapan yang diharapkan guru.

3. Gaya Kepemimpinan Kepala sekolah dalam Meningkatkan Disiplin Guru Pendidikan Agama Islama. Dalam meningkatkan Disiplin guru Pendidikan Agama Islam pada SMP

Negeri 2 Seulimeum Aceh Besar kepala sekolah menggunakan gaya type/ kepemimpinan intruktif dan konsultasi.

b. Gaya kepemimpinan instruktif yang diterapkan oleh kepala SMP Negeri 2 Seulimeum Aceh Besar , dalam hal ketepatan waktu kehadiran di sekolah dan ketepatan waktu untuk memasuki kelas sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

c. Gaya kepemimpinan konsultasi diterapkan oleh kepala sekolah untuk pemecahan masalah pendisiplinan dan pembagian tugas secara adil dan fair sesuai dengan keahliannya masing-masing.

4. Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Komitmen Guru Pendidikan Agama Islama. Untuk meningkatkan komitmen guru Pendidikan Agama Islam pada

SMP Negeri 2 Seulimeum Aceh Besar kepala sekolah menerapkan Gaya kepemimpinan delegatif.

b. Gaya kepemimpinan delegatif yang diterapkan oleh kepala SMP Negeri 2 Seulimeum Aceh Besar , seperti kepala sekolah bersikap adil terhadap stafnya, menaruh perhatian yang sama kepada stafnya bersikap ramah, bersikap adil dalam pembagian tugas maupun dalam

106

Page 25: INVESTASI DAN TANGGUNG JAWAB EKONOMIjurnaleksperimental.com/wp-content/uploads/2018/04/Munandar.doc · Web viewStrategi Pemahaman Isi Kandungan al-Quran Di SMA Negeri Unggul Sigli.

____Strategi Pemahaman Isi Kandungan al-Qur'an di SMA Negeri Unggul Sigli (Munandar)

pembagian kesejahteraan yang berpedoman kepada beban tugas yang diemban oleh guru Pendidikan Agama Islam.

5. Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Tanggung Jawab Guru Pendidikan Agama Islam.a. Dalam meningkatkan tanggung jawab guru Pendidikan Agama Islam

kepala SMP Negeri 2 Seulimeum Aceh Besar menerapkan 2 gaya kepemimpinan yaitu gaya kepemimpinan delegatif dan intruktif.

b. Gaya kepemimpinan delegatif diterapkan dalam mensosialisasikan Visi dan Misi sekolah, kepala sekolah sangat menjunjung nilai-nilai kebersamaan untuk membawa sekolah SMP Negeri 2 Seulimeum Aceh Besar ke arah yang lebih berkualitas.

c. Gaya kepemimpinan intruktif diterapkan dalam mensosialisasikan tata tertib/aturan-aturan sekolah yang telah ditetapkan bersama misalnya, setiap guru (masing-masing bidang studi) harus tercapai target Kurikulum, apakah target Kurikulum yang telah ditentukan oleh sekolah, Dinas Pendidikan dan Pengajaran di tingkat Kabupaten, Provinsi maupun tingkat Pusat.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Mujib & Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta:Kencana, 2008.

Ahmad Tri Sofyan, Pendidikdn Al Islam Panduan Anak Shaleh BerakhlaqulKarimah, Majelis Pendidkan Dasar dan Menegah Pimpinan WilayahMuhammadiyah Diy, 2012.

Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek,  Jakarta: Rineka Cipta, 2002.

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005.

Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta Selatan: Ciputat Pers, 2002.

107

Page 26: INVESTASI DAN TANGGUNG JAWAB EKONOMIjurnaleksperimental.com/wp-content/uploads/2018/04/Munandar.doc · Web viewStrategi Pemahaman Isi Kandungan al-Quran Di SMA Negeri Unggul Sigli.

Jurnal Azkia Vol. 12, No. 1, Juli 2017

Bin Umar As-Sunaidi Salman, Mudahnya Memahami Al-Quran, Jakarta: Darul Haq, 2008.

Buchori Didin Saefuddin, Pedoman Memahami Al-Quran, Bogor:Granada Sarana Pustaka, 2005.

Cepi Safruddin Abdul Jabar Suharsimi Arikunto, Evaluasi Program PendidikanPedoman Teoretis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan, Jakarta: BumiAksara, 2004.

Cholid Narbuko Dan Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara, 2005.

Departemen Agama Drektorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Panduan Pesantren Kilat, Jakarta: Pustaka Setia, 2005.

Djamarah Syaiful Bahri dan Aswan Zaib, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Asdi Mahasatya, 2006.

Hamid Ahmad Humam, Analisa Data dalam Penelitian Ilmu-IlmuSosial, Makalah pada pelatihan penelitian ilmu-ilmu sosial, Pusat Penelitian Ilmu Sosial Budaya, Darussalam, Banda Aceh, 1997.

Moh Nazir, Metode, Penelitian, Jakarta: Glialia Indonesia, 1985.Imam, Menjaga Kemulian Al-Quran dan Tata-Caranya, Bandung: Mizan, 1996.

Imronah Siti, Pendidikan Al-Islam Panduan Anak Saleh Beakhlaqul Karimah, Majelis Pendidikan Dasar dan Menegah Pimpinan Wilayah

Muhammadiyah DIY, 2007.

Jamadi, Pendidikan Al Islam Panduan Anak Saleh BerakhlaqulKarimah,Majelis Pendidikan Dasar dan MenengahPimpinanWilayah Muhammadiyah DIY, 2007.

Kbaeruman Badri, Memahami Pesan Al-Quran Kajian Tektual danKontektual, Bandung: Pustaka Setia, 2004.

Maleong Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: RemajaRosdakarya, 2007.

108

Page 27: INVESTASI DAN TANGGUNG JAWAB EKONOMIjurnaleksperimental.com/wp-content/uploads/2018/04/Munandar.doc · Web viewStrategi Pemahaman Isi Kandungan al-Quran Di SMA Negeri Unggul Sigli.

____Strategi Pemahaman Isi Kandungan al-Qur'an di SMA Negeri Unggul Sigli (Munandar)Muhammad Abdul Haleem, Memahami Al-Quran Pendekatan Gayadan Tema,

Bandung: Marja, 1999.

Mutawallisya’rawi Syaikh, Gerbang Memahami Al-Quran, Jawa Barat: Hikam, 2009.

Muhammad Nor Ichwan, Memahami Bahasa Al-Quran Refleksi Ata Persoalan Linguistik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002.

Nata Abuddin, Menajemen Pendidikan Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Kencana, 2008.

Notoatmodjo Soekidjo, Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipa, 2012.

Poewandari Kristi, Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi, Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi, 1983.

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2004.

Soejono, dan Abdurrahman, Metode Penilitian Suatu Pemikiran   dan Penerapan, Jakarta: Bina Adiak Sara, 2005.

Subagyo Joko, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek,  Jakarta: Rineka Cipta, 2001.

Sudaryono, Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta:   Graha Ilmu, 2012.

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Al-Fabeta,   2010.

Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya, Jakarta:  Bumi Aksara, 2009.

Sunggono Bambang, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta: Raja  Grafindo Persada, 1997.

Supranto, Metode Riset, Jakarta: Rineka Cipta, 1997.

Syaikh Muhammad Al-Ghazali, Berdialog Dengan Al-Qur'an Memahami PesanKitab Suci dalam Kehidupan Masa  Kini, Bandung: Mizan, 1999.

109

Page 28: INVESTASI DAN TANGGUNG JAWAB EKONOMIjurnaleksperimental.com/wp-content/uploads/2018/04/Munandar.doc · Web viewStrategi Pemahaman Isi Kandungan al-Quran Di SMA Negeri Unggul Sigli.

Jurnal Azkia Vol. 12, No. 1, Juli 2017

Syaikh Muhammad Jamil Zainu, Bagaimana Memahami Al-Quran,  Jakarta Timur: Pustaka AlKausar, 2006.

Syaikh Muhammad Jamil Zainu, Bagaimana Memahami Al-Quran, Jakarta Timur : Pustaka Al Kausar, 2006.

Tafsir Ahmad, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004.

Taswin Ahmad, Pendidikan Agama Islam, Cemaka Putih, 2003.

Utsman Husaini, Metode Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara,  1996.

Walgito Bimo, Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta: Andi   Offset, 1991.

Warsito Herman, Pengantar Metode Penelitian, Jakarta: Gema Gramedia Pustaka Utama, 1992.

Wassil Jan Ahmad, Memahami Isi Kandungan Al-Quran, Jakarta:  Universal Indonesia, 2001.

Wena Made, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemper Suatu  TujuanKonseptual Operasional, Jakarta: Bumi Aksara,  2009.

110