inform consen transfusi darah

21
 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemia yang ditandai dengan berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal dan menimbulkan berbagai komplikasi akut serta kronik yang disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan menggunakan mikroskop elektron !"ans#oer 1$$$ % PE&'ENI ())*+. 'omplikasi akut meliputi koma hipoglikemia ketoasidosis koma hiperosmolar non,ketotik sedangkan komplikasi kronik meliputi makroangiopati yang mengenai pembuluh darah besar pada #antung dan otak. "ikroangiopati yang mengenai pembuluh darah ke-il retinopati diabetik neropati diabetik neuropati diabetik serta rentan terhadap ineksi seperti tuberkulosis paru ginggi/itis ineksi saluran kemih dan kaki diabetes !0uyono ())*+. World Health Organization !H2+ memperkirakan #umlah penduduk dunia yang menderita diabetes mellitus pada tahun ()3) diperkirakan akan meningkat paling sedikit men#adi 3** #uta. Indonesia menempati urutan ke , 4 terbesar dalam #umlah penderita diabetes mellitus dengan pre/alensi 5*6 dari total penduduk. Hal ini menun#ukkan bah7a di Indonesia penyakit diabetes mellitus merupakan masalah kesehatan masyarakat yang sangat serius. Namun perhatian terhadap penanganan diabetes mellitus di negara berkembang masihkurang terutama tentang komplikasi yang ditimbulkan akibat diabetes mellitus !0uyono ())*+. Penderita diabetes mellitus ter#adi gangguan berupa kerusakan sistem sara kerusakan sistem sara !neurophati+ dapat dibagi men#adi 3 kelompok yaitu kerusakan sistem sara perier kerusakan sistem sara otonom dan kerusakan sistem sara motorik. 'erusakan sistem sara perier pada umumnya dapat menyebabkan kesemutan nyeri pada tangan dan kaki serta berkurangnya sensiti/itas atau mati rasa. 'aki yang mati rasa !insensitivity + akan berbahaya karena penderita tidak dapat merasakan apa,apa sekalipun kakinya terluka sehingga pada umumnya penderita diabetes mellitus terlambat untuk menyadari bah7a telah ter#adi luka pada kakinya hal ini semakin diperparah karena kaki yang terluka tersebut tidak dira7at dan mendapat perha tian serius serta ditambah dengan adanya gangguan aliran darah ke perier kaki yang disebabkan karena komplikasi makro/askular mengakibatkan luka tersebut sukar untuk sembuh dan akan men#adi borok 8 ulkus !0oebardi ())*+. Ulkus tersebut dapat berkembang menjadi kematian jaringan, yang apabila tidak ditangani dengan baik secara intensivedapat menyebabkan gangren, yang pada penderita diabetes mellitus disebut dengan gangren diabetik. Gangren diabetik merupakan suatu komplikasi yang ditimbulkan akibat infeksi atau suatu proses peradangan luka pada tahap lanjut yang disebabkan karena perubahan degeneratif atau perawatan yang kurang intensive, yang dikaitkan dengan  penyakit diabetes mellitus. Infeksi pada kaki diabetes dapat terjadi pada kulit, otot dan tulang yang umumnya dapat disebabkan oleh kerusakan dari pembuluh darah, syaraf dan menurunnya aliran darah kedaerah luka (Erman, 1!". #leh karena itu peneliti ingin mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman dari  pasien diabetes mellitus terhadap risiko terjadiny a kaki diabetes, dengan adanya pengetahuan yang cukup maka akan menumbuhkan rasa kesadaran dan berlanjut pada kemauan yang diterapkan dalam perubahan perilaku penderita diabetes mellitus menjadi perilaku yang sehat

Transcript of inform consen transfusi darah

Page 1: inform consen transfusi darah

8/17/2019 inform consen transfusi darah

http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 1/21

 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakangDiabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh

kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemia yang ditandai dengan berbagai kelainanmetabolik akibat gangguan hormonal dan menimbulkan berbagai komplikasi akut sertakronik yang disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan menggunakanmikroskop elektron !"ans#oer 1$$$ % PE&'ENI ())*+. 'omplikasi akut meliputi komahipoglikemia ketoasidosis koma hiperosmolar non,ketotik sedangkan komplikasi kronikmeliputi makroangiopati yang mengenai pembuluh darah besar pada #antung dan otak."ikroangiopati yang mengenai pembuluh darah ke-il retinopati diabetik neropati diabetikneuropati diabetik serta rentan terhadap ineksi seperti tuberkulosis paru ginggi/itis ineksisaluran kemih dan kaki diabetes !0uyono ())*+.

World Health Organization !H2+ memperkirakan #umlah penduduk dunia yangmenderita diabetes mellitus pada tahun ()3) diperkirakan akan meningkat paling sedikit

men#adi 3** #uta. Indonesia menempati urutan ke , 4 terbesar dalam #umlah penderitadiabetes mellitus dengan pre/alensi 5*6 dari total penduduk. Hal ini menun#ukkan bah7adi Indonesia penyakit diabetes mellitus merupakan masalah kesehatan masyarakat yangsangat serius. Namun perhatian terhadap penanganan diabetes mellitus di negaraberkembang masihkurang terutama tentang komplikasi yang ditimbulkan akibat diabetesmellitus !0uyono ())*+.

Penderita diabetes mellitus ter#adi gangguan berupa kerusakan sistem sarakerusakan sistem sara !neurophati+ dapat dibagi men#adi 3 kelompok yaitu kerusakansistem sara perier kerusakan sistem sara otonom dan kerusakan sistem sara motorik.'erusakan sistem sara perier pada umumnya dapat menyebabkan kesemutan nyeri padatangan dan kaki serta berkurangnya sensiti/itas atau mati rasa. 'aki yang mati rasa!insensitivity + akan berbahaya karena penderita tidak dapat merasakan apa,apa sekalipun

kakinya terluka sehingga pada umumnya penderita diabetes mellitus terlambat untukmenyadari bah7a telah ter#adi luka pada kakinya hal ini semakin diperparah karena kakiyang terluka tersebut tidak dira7at dan mendapat perhatian serius serta ditambah denganadanya gangguan aliran darah ke perier kaki yang disebabkan karena komplikasimakro/askular mengakibatkan luka tersebut sukar untuk sembuh dan akan men#adi borok 8ulkus !0oebardi ())*+.

Ulkus tersebut dapat berkembang menjadi kematian jaringan, yang apabila tidak

ditangani dengan baik secara intensivedapat menyebabkan gangren, yang pada penderita diabetes

mellitus disebut dengan gangren diabetik. Gangren diabetik merupakan suatu komplikasi yang

ditimbulkan akibat infeksi atau suatu proses peradangan luka pada tahap lanjut yang disebabkan

karena perubahan degeneratif atau perawatan yang kurangintensive, yang dikaitkan dengan

 penyakit diabetes mellitus. Infeksi pada kaki diabetes dapat terjadi pada kulit, otot dan tulang

yang umumnya dapat disebabkan oleh kerusakan dari pembuluh darah, syaraf dan menurunnya

aliran darah kedaerah luka (Erman, 1!".

#leh karena itu peneliti ingin mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman dari

 pasien diabetes mellitus terhadap risiko terjadinya kaki diabetes, dengan adanya pengetahuan

yang cukup maka akan menumbuhkan rasa kesadaran dan berlanjut pada kemauan yang

diterapkan dalam perubahan perilaku penderita diabetes mellitus menjadi perilaku yang sehat

Page 2: inform consen transfusi darah

8/17/2019 inform consen transfusi darah

http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 2/21

dan dapat mencegah terjadinya kaki diabetes, dengan promosi kesehatan yang dilakukan

diharapkan pengetahuan masyarakat akan bertambah dengan edukasi yang tepat guna yang

diberikan akan mengurangi risiko terjadinya kaki diabetes pada penderita diabetes mellitus.

1.( &umusan "asalah

$erdasarkan dari latar belakang di atas, rumusan masalah yang diambil adalah%

1.  &pa pengertian dari 'iabetes elitus )

*.  &pa etiologi dari 'iabetes elitus )

+.  $agaimana patofisiologi dari 'iabetes elitus)

.  &pa saja manifestasi klinis dari 'iabetes elitus)

-.  &pa saja pemeriksaan diagnostik dari 'iabetes elitus)

.  $agaimana penatalaksanaan pasien dengan 'iabetes elitus)

/.  &pa komplikasi dari 'iabetes elitus)

!.  $agaimana asuhan keperawatan pasien dengan 'iabetes elitus)

1.3 9u#uan penulisan0ika dilihat dari rumusan masalah diatas, maka tujuan penulis membahas 'iabetes elitus

dan asuhan keperawatannya terbagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.

1.3.1 9u#uan Umum"ahasis7a dapat mengetahui dan men-egah ter#adinya Diabetes "elitus sertamelaksanakan asuhan kepera7atan pada pasien dengan Diabetes "elitus.

1.3.( 9u#uan 'husus

1  engetahui pengertian dari 'iabetes elitus.

*  engetahui etiologi dari 'iabetes elitus.

+  engetahui patofisiologi dari 'iabetes elitus.

  engetahui berbagai manifestasi klinis dari 'iabetes elitus.

-  engetahui berbagai pemeriksaan diagnostik dari 'iabetes elitus.

  engetahui penatalaksanaan pasien dengan 'iabetes elitus.

/  engetahui berbagai komplikasi dari 'iabetes elitus.

!  engetahui asuhan keperawatan pasien dengan 'iabetes elitus.

1.4 Manfaat Penulisan

1.  endapatkan pengetahuan tentang 'iabetes elitus.

*.  endapatkan pengetahuan tentang asuhan keperawatan pasien dengan 'iabetes

elitus.

1.: 0istematika PenulisanBAB I Pendahuluan

1.1  atar $elakang

1.*  2umusan asalah

1.+  3ujuan 4enulisan

1.+.1  3ujuan Umum

1.+.*  3ujuan 5husus

Page 3: inform consen transfusi darah

8/17/2019 inform consen transfusi darah

http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 3/21

1.  anfaat 4enulisan

1.-  6istematika 4enulisan

BAB II Tinjauan Teori

*.1 'efinisi 'iabetes elitus

*.* Etiologi 'iabetes elitus

*.+ 5lasifikasi 'iabetes elitus

*. 4atofisiologi 'iabetes elitus

*.- 4athway (terlampir"

*. anifestasi 5linis 'iabetes elitus

*./ 4emeriksaan 'iagnostik 'iabetes elitus

*.! 4enatalaksanaan 'iabetes elitus

*. 5omplikasi 'iabetes elitus

BAB III Asuhan Keperawatan

+.1 4engkajian

+.* 'iagnosa 5eperawatan+.+ Inter7ensi 5eperawatan

BAB IV Penutup

.1 5esimpulan

.* 6aran

Daftar Pustaka

BAB II

9IN;AUAN 9E2&I

(.1 Deinisi'iabetes melitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar

glukosa dalam darah atau hiperglikemia ($runner dan 6uddarth,*88*".

'iabetes elitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang

disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa" darah akibat kekurangan

insulin baik absolut maupun relatif (&rjatmo, *88*".

(.( Etiologi&.  Diabetes tipe I%

1.  9aktor genetik 

4enderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri: tetapi mewarisi suatu

 predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah terjadinya ' tipe I. 5ecenderungangenetik ini ditemukan pada indi7idu yang memiliki tipe antigen ;& (;uman eucocyte

&ntigen" terrtentu. ;& merupakan kumpulan gen yang bertanggung jawab atas antigen

transplantasi dan proses imun lainnya. 6embilan puluh lima persen pasien berkulit putih

(caucasian" dengan diabetes tipe I meningkat tiga hingga lima kali lipat pada indi7idu

yang memiliki salah satu dari kedua tipe ;& ini. 2esiko tersebut meningkat sampai 18

hingga *8 kali lipat pada indi7idu yang memiliki tipe ;& '2+ maupun '2 (jika

dibandingkan dengan populasi umum".

*.  9aktor<faktor imunologi

Page 4: inform consen transfusi darah

8/17/2019 inform consen transfusi darah

http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 4/21

Page 5: inform consen transfusi darah

8/17/2019 inform consen transfusi darah

http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 5/21

meningkatkan beban kerja dari insulin untuk memfasilitasi gulosa masuk dalan sel. 4eningkatan

 beban kerja ini akan berakibat pada penurunan prosuk insulin.

4emberian >at kimia?obat<obatan seperti hidrokortidon akan berdampak pada peningkatan

glukosa dalam darah karena dampaknya seperti glukokortikoid.

Endokrinopati (kematian prodiksi hormone" seperti kelenjar hipofisis akan berdampak

sistemik bagi tubuh. 5arena semua produk hormon akan dialirkan keseluruh tubuh melalui

aliran darah. 5elainan ini berdampak pada penurunan metabolisme baik karbohidrat, proteinmaupun lemak yang dalam perjalanannya akan mempengaruhi produksi insulin.

4.  Impaired <lukosa 9oleran-e !ganguan toleransi glukosa+5adar glukosa antara normal dan diabetes, dapat menjadi diabetes atau menjadi normal atau

tetap tidak berubah.

:.  <astrointestinal Diabetes "elitus !<D"+erupakan intoleransi glukosa yang terjadi selama kehamilan. 'alan kehamilan terjadi

 perubahan metabolisme endokrin dan karbohidrat yang menunjang pemanasan makanan bagi

 janin serta persiapan menyusui. enjelang aterm, kebutuhan insulin meningkat sehingga

mencapai + kali lipat dari keadaan normal.bila seorang ibu tidak mampu meingkatkan produksi

insulin sehingga relatif hipoinsulin maka menhakibatkan hiperglikemi. 2esistensi insulin juga

disebabkan oleh adanya hormon estrogen, progresteron, prolaktin dan plasenta laktogen.;ormon tersebut mempengaruhi reseptor insulin pada sel sehingga mengurangi akti7itas insulin.

(.4 Patoisiologi

 A.  D" 9ipe I

4ada 'iabetes tipe I terdapat ketidak mampuan pankreas menghasilkan insulin

karena hancurnya sel<sel beta pulau langerhans. 'alam hal ini menimbulkan

hiperglikemia puasa dan hiperglikemia post prandial. 'engan tingginya konsentrasi

glukosa dalam darah, maka akan muncul glukosuria (glukosa dalam darah" dan ekskresi

ini akan disertai pengeluaran cairan dan elektrolit yang berlebihan (diuresis osmotic"

sehingga pasien akan mengalami peningkatan dalam berkemih (poliurra" dan rasa haus

(polidipsia". 'efesiensi insulin juga mengganggu metabolisme protein dan lemak

sehingga terjadi penurunan berat badan akan muncul gejala peningkatan selera makan

(polifagia". &kibat yang lain yaitu terjadinya proses glikogenolisis (pemecahan glukosa

yang disimpan" dan glukogeonesis tanpa hambatan sehingga efeknya berupa pemecahan

lemak dan terjadi peningkatan keton yangdapat mengganggu keseimbangan asam basa

dan mangarah terjadinya ketoasidosis (@orwin, *888"

B.  D" 9ipe II

3erdapat dua masalah utama pada ' 3ipe II yaitu resistensi insulin dan

gangguan sekresi insulin. Aormalnya insulin akan berkaitan pada reseptor kurang danmeskipun kadar insulin tinggi dalam darah tetap saja glukosa tidak dapat masuk kedalam

sel sehingga sel akan kekurangan glukosa. ekanisme inilah yang dikatakan sebagai

resistensi insulin. Untuk mengatasi resistensi insulin dan mencegah terbentuknya glukosa

dalam darah yang berlebihan maka harus terdapat peningkatan jumlah insulin yang

disekresikan. Aamun demikian jika sel<sel beta tidak mampu mengimbanginya maka

kadar glukosa akan meningkat dan terjadilah ' tipe II (@orwin, *888"

Page 6: inform consen transfusi darah

8/17/2019 inform consen transfusi darah

http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 6/21

(.: "aniestasi 'linis

&.  4oliuria

5ekurangan insulin untuk mengangkut glukosa melalui membrane dalam sel

menyebabkan hiperglikemia sehingga serum plasma meningkat atau hiperosmolariti

menyebabkan cairan intrasel berdifusi kedalam sirkulasi atau cairan intra7askuler, aliran

darah ke ginjal meningkat sebagai akibat dari hiperosmolariti dan akibatnya akan terjadi

diuresis osmotic (poliuria".

$.  4olidipsia

&kibat meningkatnya difusi cairan dari intrasel kedalam 7askuler menyebabkan

 penurunan 7olume intrasel sehingga efeknya adalah dehidrasi sel. &kibat dari dehidrasi

sel mulut menjadi kering dan sensor haus terakti7asi menyebabkan seseorang haus terus

dan ingin selalu minum (polidipsia".

@.  4oliphagia

5arena glukosa tidak dapat masuk ke sel akibat dari menurunnya kadar insulin maka

 produksi energi menurun, penurunan energi akan menstimulasi rasa lapar. aka reaksi

yang terjadi adalah seseorang akan lebih banyak makan (poliphagia".'.  2asa lelah kelemahan otot akibat gangguan aliran darah pada pasien diabetes lama, katabolisme

 protein di otot dan ketidakmampuan sebagian besar sel untuk menggunakkan glukosa sebagai

energi.

E.  4eningkatan angka infeksi akibat penurunan protein sebagai pembentuk antibody, peningkatan

konsentrasi glukosa disertai mukus, gangguan fungsi imun, dan penurunan aliran darah pada

 penderita diabetes kronik.

9.  5elainan kulit

5elainan kulit berupa gatal<gatal biasanya terjadi di daerah ginjal. ipatan kulit seperti diketiak

dan bawah payudara. $iasanya akibat tumbuhnya jamur.G.  5esemutan rasa baal akibat terjadinya neuropati

4ada penderita ' regenerasi sel persarafan mengalami gangguan akibat kekurangan bahan

dasar utama yang berasal dari unsur protein. &kibatnya banyak sel persarafan terutama perifer

mengalami kerusakan.

;.  uka atau bisul yang tidak sembuh<sembuh

4roses penyembuhan luka membutuhkan bahan dasar utama dari protein dan unsur makanan yang

lain. 4ada penderita ' bahan protein banyak di formulasikan untuk kebutuhan energi sel

sehingga bahan yang dipergunakkan untuk penggantian jaringan yang rusak mengalami

gangguan. 6elain itu luka yang sulit sembuh juga dapat diakibatkan oleh pertumbuhan

mikroorganisme yang cepat pada penderita '.

I.  ata kabur disebabkan katarak atau gangguan refraksi akibat perubahan pada lensa oleh

hiperglikemia. ungkin juga disebabkan kelainan pada corpus 7itreum.

(.* Pemeriksaan Diagnostik

1.  Gula 'arah 4uasa (G'#" /8<118 mg?dl

Page 7: inform consen transfusi darah

8/17/2019 inform consen transfusi darah

http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 7/21

5riteria diagnostik untuk ' B 18 mg?dl paling sedikit dalam dua kali pemeriksaan. &tau B

18 mg?dl disertai gejala klasik hiperglikemia, atau IG3 11-<18 mg?dl.

*.  Gula darah * jam post prondial C18 mg?dl

'igunakan untuk skrining atau e7aluasi pengobatan bukan diagnostik.

+.  Gula darah sewaktu C18 mg?dl

'igunakan untuk skrining bukan diagnostik.

.  3es 3oleransi Glukosa #ral (33G#"

G' C 11- mg?dl D jam, 1 jam, 1 D jam C *88 mg?dl, * jam C 18 mg?dl. 33G# dilakukan hanya

 pada pasien yang telah bebas dan diet dan berakti7itas fisik + hari sebelum tes tidak dianjurkan

 pada%

a"  ;iperglikemi yang sedang puasa

 b"  #rang yang mendapat thia>ide, dilantin, propanolol, lasik, thyroid, estrogen, pil 5$,

steroid.

c"  4asien yang dirawat atau sakit akut atau pasien inaktif.

-. 

3es 3oleransi Glukosa Intra7ena (33GI"'ilakukan jika 33G# merupakan kontra indikasi atau terdapat kelainan gastrointestinal yang

mempengaruhi absorbsi glukosa.

.  3es 3oleransi 5ortison Glukosa

'igunakan jika 33G# tidak bermakna, kortison menyebabkan peningkatan kadar gula darah

abnormal dan menurunkan penggunaan gula darah perifer pada orang yang berpredisposisi

menjadi ' kadar glukosa darah 18 mg?dl pada akhir * jam dianggap sebagai hasil positif.

/.  Glycosatet ;emoglobin

$erguna dalam memantau kadar glukosa darah rata<rata selama lebih dari + bulan.

!.  @<4epticle 1<* mg?dl (puasa" -< kali meningkat setelah pemberian glukosa.

Untuk mengukur proinsulin (produks samping yang tak aktif secara biologis" dari pembentukaninsulin dapat membantu mengetahui sekresi insulin.

.  Insulin serum puasa % *<*8 mu?ml post glukosa sampai 1*8 mu?ml, tidak digunakan secara luas

dalam klinik. 'apat digunakan dalam diagnosa banding hipoglikemia atau dalam penelitian

diabetes.

(.= Penatalaksanaan

'iabetes ellitus jika tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan berbagai penyakit dan

diperlukan kerjasama semua pihak ditingkat pelayanan kesehatan. Untuk mencapai tujuan

tersebut dilakukan berbagai usaha dan akan diuraikan sebagai berikut %

1. Dieta. 6yarat diet ' hendaknya dapat%

1" emperbaiki kesehatan umum penderita

*" engarahkan pada berat badan normal

+" enormalkan pertumbuhan ' anak dan ' dewasa muda

" empertahankan kadar 5G' normal

-" enekan dan menunda timbulnya penyakit angiopati diabetik 

Page 8: inform consen transfusi darah

8/17/2019 inform consen transfusi darah

http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 8/21

" emberikan modifikasi diit sesuai dengan keadaan penderita.

/" enarik dan mudah diberikan

 b. 4rinsip diet ', adalah%

1" 0umlah sesuai kebutuhan

*" 0adwal diet ketat

+" 0enis% boleh dimakan?tidak 

c. 'iit ' sesuai dengan paket<paket yang telah disesuaikan dengan kandungan

kalorinya.

1" 'iit ' I % 1188 kalori

*" 'iit ' II % 1+88 kalori

+" 'iit ' III % 1-88 kalori

" 'iit ' I % 1/88 kalori

-" 'iit ' % 188 kalori

" 'iit ' I % *188 kalori

/" 'iit ' II % *+88 kalori!" 'iit ' III % *-88 kalori

5eterangan %

'iit I s?d III % diberikan kepada penderita yang terlalu gemuk 

'iit I s?d % diberikan kepada penderita dengan berat badan normal

'iit I s?d III % diberikan kepada penderita kurus. 'iabetes remaja, atau diabetes

komplikasi.

'alam melaksanakan diit diabetes sehari<hari hendaklah diikuti pedoman + 0 yaitu%

•  0 I % jumlah kalori yang diberikan harus habis, jangan dikurangi atau

ditambah

•  0 II % jadwal diit harus sesuai dengan inter7alnya.•  0 III % jenis makanan yang manis harus dihindari

4enentuan jumlah kalori 'iit 'iabetes ellitus harus disesuaikan oleh status gi>i

 penderita, penentuan gi>i dilaksanakan dengan menghitung 4ercentage of relati7e

 body weight ($$2F berat badan normal" dengan rumus%

  $$ (5g"

$$2 F 188 H

  3$ (cm" 188

6ebagai pedoman jumlah kalori yang diperlukan sehari<hari untuk penderita '

yang bekerja biasa adalah%

•  kurus % $$ 8 8 kalori sehari•   Aormal % $$ +8 kalori sehari

•  Gemuk % $$ *8 kalori sehari

•  #besitas % $$ 18<1- kalori sehari

 

(.  Latihan ;asmani

Page 9: inform consen transfusi darah

8/17/2019 inform consen transfusi darah

http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 9/21

'ianjurkan latihan jasmani secara teratur (+< kali seminggu" selama kurang lebih

+8 menit yang disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi penyakit penyerta.

6ebagai contoh olah raga ringan adalah berjalan kaki biasa selama +8 menit, olehraga

sedang berjalan cepat selama *8 menit dan olah raga berat jogging.

$eberapa kegunaan latihan teratur setiap hari bagi penderita ', adalah%

a" eningkatkan kepekaan insulin (glukosa uptake", apabila dikerjakan setiap 1 D

 jam sesudah makan, berarti pula mengurangi insulin resisten pada penderita dengan

kegemukan atau menambah jumlah reseptor insulin dan meningkatkan sensiti7itas

insulin dengan reseptornya.

 b" encegah kegemukan apabila ditambah latihan pagi dan sore

c" emperbaiki aliran perifer dan menambah supply oksigen

d" eningkatkan kadar kolesterol<high density lipoprotein

e" 5adar glukosa otot dan hati menjadi berkurang, maka latihan akan dirangsang

 pembentukan glikogen baru

f" enurunkan kolesterol (total" dan trigliserida dalam darah karena pembakaranasam lemak menjadi lebih baik.

3.  2bat Hipoglikemik

1)  6ulfonilurea

#bat golongan sulfonylurea bekerja dengan cara %

a.  enstimulasi penglepasan insulin yang tersimpan.

 b.  enurunkan ambang sekresi insulin.

c.  eningkatkan sekresi insulin sebagai akibat rangsangan glukosa.

#bat golongan ini biasanya diberikan pada pasien dengan $$ normal dan masih

 bisa dipakai pada pasien yang beratnya sedikit lebih. 5lorpropamid kurangdianjurkan pada keadaan insufisiensi renal dan orangtua karena resiko

hipoglikema yang berkepanjangan, demikian juga gibenklamid. Glukuidon juga

dipakai untuk pasien dengan gangguan fungsi hati atau ginjal.

4.  Biguanid

4reparat yang ada dan aman dipakai yaitu metformin. 6ebagai obat tunggal

dianjurkan pada pasien gemuk (imt +8" untuk pasien yang berat lebih (imt */<+8"

dapat juga dikombinasikan dengan golongan sulfonylurea

:.  Insulin

Indikasi pengobatan dengan insulin adalah %

a.  6emua penderita ' dari setiap umur (baik I'' maupun AI''"dalam keadaan ketoasidosis atau pernah masuk kedalam ketoasidosis.

 b.  ' dengan kehamilan? ' gestasional yang tidak terkendali dengan diet

(perencanaan makanan".

c.  ' yang tidak berhasil dikelola dengan obat hipoglikemik oral dosif

maksimal. 'osis insulin oral atau suntikan dimulai dengan dosis rendah dan

dinaikkan perlahan lahan sesuai dengan hasil glukosa darah pasien. $ila

Page 10: inform consen transfusi darah

8/17/2019 inform consen transfusi darah

http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 10/21

sulfonylurea atau metformin telah diterima sampai dosis maksimal tetapi

tidak tercapai sasaran glukosa darah maka dianjurkan penggunaan kombinasi

sulfonylurea dan insulin.

d.  4enyuluhan untuk merancanakan pengelolaan sangat penting untuk

mendapatkan hasil yang maksimal. Edukator bagi pasien diabetes yaitu

 pendidikan dan pelatihan mengenai pengetahuan dan keterampilan yang

 bertujuan menunjang perubahan perilaku untuk meningkatkan pemahaman

 pasien akan penyakitnya, yang diperlukan untuk mencapai keadaan sehat

yang optimal. 4enyesuaian keadaan psikologik kualifas hidup yang lebih

 baik. Edukasi merupakan bagian integral dari asuhan keperawatan diabetes

($are J 6u>anne, *88*"

(.5 'omplikasi

1.  'omplikasi Akut

a. 

;ipoglikemia dan hiperglikemia b.  4enyakit makro7askuler % mengenai pembuluh darah besar, penyakit jantung koroner 

(cerebro7askuler, penyakit pembuluh darah kapiler".

c.  4enyakit mikro7askuler, mengenai pembuluh darah kecil, retinopati, nefropati.

d.   Aeuropati saraf sensorik (berpengaruh pada ekstrimitas", saraf otonom berpengaruh

 pada gastro intestinal, kardio7askuler (6uddarth and $runner, 18".

(.  'omplikasi kronik

Umumnya terjadi 18 sampai 1- tahun. 5omplikasi kronik yaitu %

a.  akro7askular (penyakit pembuluh darah besar", mengenai sirkulasi koroner,

7askular perifer dan 7askular selebral.

 b.  ikro7askular (penyakit pembuluh darah kecil", mengenai mata (retinopati" danginjal (nefropati". 5ontrol kadar glukosa darah untuk memperlambat atau menunda

awitan baik komplikasi mikro7askular maupun makro7askular.

c.  4enyakit neuropati, mengenai saraf sensorik<motorik dan autonomi serta menunjang

masalah seperti impotensi dan ulkus pada kaki.

3.  'omplikasi menahun Diabetes "ellitus

a.   Aeuropati diabetik 

 b.  2etinopati diabetik 

c.   Aefropati diabetik 

d.  4roteinuriae.  5elainan koroner 

f.  Ulkus?gangren (6oeparman, 1!/, hal +//"

3erdapat lima grade ulkus diabetikum antara lain%

1"  Grade 8 % tidak ada luka

*"  Grade I % kerusakan hanya sampai pada permukaan kulit

+"  Grade II % kerusakan kulit mencapai otot dan tulang

Page 11: inform consen transfusi darah

8/17/2019 inform consen transfusi darah

http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 11/21

"  Grade III % terjadi abses

-"  Grade I % Gangren pada kaki bagian distal

"  Grade % Gangren pada seluruh kaki dan tungkai bawah distal.

BAB III

 A0UHAN 'EPE&AA9AN

3.1 Pengka#ian

1.   Anamnese

&. 

IdentitasIdentitas pada klien yang harus diketahui diantaranya% nama, umur, agama, pendidikan,

 pekerjaan, suku?bangsa, alamat, jenis kelamin, status perkawinan, dan penanggung

 biaya.

$.  5eluhan utama

4enderita biasanya datang dengan keluhan badan terasa sangat lemas sekali disertai

 penglihatan yang kabur. eskipun muncul keluhan banyak kencing (poliuria" kadang

 penderita belum tahu kalau itu salah satu tanda penyakit diabetes melitus.

@.  2iwayat penyakit

2iwayat penyakit ini biasanya yang dominan adalah munculnya sering buang air kecil

(poliuria", sering lapar dan haus (polidipsi dan polifagia", sebelumnya penderitamempunyai berat badan yang berlebih. $iasanya penderita belum menyadari kalau itu

merupakan perjalanan penyakit diabetes melitus. 4enderita baru tahu kalau sudah

memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan.

'.  2iwayat kesehatan dahulu

'iabetes dapat terjadi saat kehamilan, yang terjadi hanya saat hamil saja dan biasanya

tidak dialami setelah melahirkan namun perlu di waspadai akan kemungkinan

Page 12: inform consen transfusi darah

8/17/2019 inform consen transfusi darah

http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 12/21

mengalami diabetes yang sesungguhnya dikemudian hari. 'iabetes sekunder umumnya

digambarkan sebagai kondisi penderita yang pernah mengalami suatu penyakit dan

mengkonsumsi obat<obatan atau >at kimia tertentu. 4enyakit yang dapat menjadi

 pemicu timbulnya diabetes melitus dan perlu dilakukan pengkajian diantaranya %

a.  4enyakit pankreas

 b.  Gangguan penerimaan insulin

c.  Gangguan hormonal

d.  4emberian obat<obatan seperti %

1"  Glukokortikoid (sebagai obat radang"

*"  9urosemid (sebagai diuretik"

+"  3hia>id (sebagai diuretik"

"  $eta bloker (untuk mengobati gangguan jantung"

-"  4roduk yang mengandung estrogen (kontrasepsi oral dan terapi sulih hormon".

E.  2iwayat kesehatan keluarga

'iabetes dapat menurun menurut silsilah keluarga yang mengidap diabetes, karena

kelainan gen yang mengakibatkan tubuhnya tak dapat menghasilkan insulin dengan baik 

akan disampaikan informasinya pada keturunan berikutnya. (itahealth, *88"

9.  &kti7itas ? istrahat.

3anda %

1" emah, letih, susah, bergerak ? susah berjalan, kram otot, tonus otot menurun.

*" 3achicardi, tachipnea pada keadaan istrahat?daya akti7itas.+" etargi ? disorientasi, koma.

G.  6irkulasi

3anda %

1" &danya riwayat hipertensi % infark miokard akut, kesemutan pada ekstremitas dan

tachicardia.

*" 4erubahan tekanan darah postural % hipertensi, nadi yang menurun ? tidak ada.

+" 'isritmia, krekel % '0

;.   AeurosensoriGejala %

4using ? pening, gangguan penglihatan, disorientasi % mengantuk, lifargi, stuport ? koma

(tahap lanjut". 6akit kepala, kesemutan, kelemahan pada otot, parestesia, gangguan

 penglihatan, gangguan memori (baru, masa lalu" % kacau

mental, refleks fendo dalam (23'" menurun (koma", aktifitas kejang.

Page 13: inform consen transfusi darah

8/17/2019 inform consen transfusi darah

http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 13/21

I.   Ayeri ? 5enyamanan

Gejala %

&bdomen yang tegang ? nyeri (sedang berat", wajah meringis dengan palpitasi % tampak

sangat berhati hati.

0.  5eamanan

Gejala %

1" 5ulit kering, gatal % ulkus kulit, demam diaporesis.

*" enurunnya kekuatan immune ? rentang gerak, parastesia ? paralysis otot

termasuk otot otot pernapasan (jika kadar kalium menurun dengan cukup tajam".

+" Urine encer, pucat, kuning, poliuria (dapat berkembang menjadi oliguria ? anuria

 jika terjadi hipololemia barat".

" &bdomen keras, bising usus lemah dan menurun % hiperaktif (diare".

(.  Pengka#ian >isik4emeriksaan yang dilakukan menurut $arbara $ates 1/,antara lain %

1.  6tatus penampilan kesehatan % yang sering mencul adalah kelemahan fisik 

*.  3ingkat kesadaran % normal, latergi, stupor, koma (tergantung kadar gula yang

dimiliki dan kondisi fisiologi untuk melakukan kompensasi kelebihan gula darah"

+.  3anda<tanda 7ital

•  9rekuensi nadi dan tekanan darah % takikardi (terjadi kekurangan energi sel

sehingga jantung melakukan kompensasi untuk meningkatkan pengiriman",

hipertensi (karena peningkatan 7iskositas darah oleh glukosa sehingga terjadi

 peningkatan tekanan pada dinding pembuluh darah dan risiko terbentuknya

 plak pada pembuluh.

•  9rekuensi pernafasan % takhipnea (pada kondisi ketoasidosis"

•  6uhu tubuh % demam (pada penderita dengan komplikasi infeksi pada ukaatau jaringan lain", hipotermia (pada penderita yang tidak mengalami infeksi

atau penurunan metabolic akibat menurunnya masukkan nutrisi secara

drastis.

+.  $erat badan melalui penampila atau pengukuran % kurus ramping (pada diabetes milletus

fase,lanjutan dan lama tidaak mengalami terapi". Gemuk padat, gendut (pada fase awal

 penyakit atau enderita lanjutan dengan pengobatan yang rutin dan pola makan yang masih

terkontrol".

.  5ulit

a.  5ulit

  i.  Karna % perubahan<perubahan pada melanin, kerotenemia (pada penderita

yang mengalami peningkatan trauma mekanik yang erakibat luka sehigga

menimbulkan ganggren.tampak warna kehitam<hitaman disekitar luka.daerahyang sering terkena adalah ektremitas bawah".

  ii.  5elembaban % lembab (pada penderita yang tidak mengalami diuresis

osmosis dan tidak mengalami dehidrasi",kering (pada pasien yang mengalami

diuresis osmosis dan dehidrasi"

  iii.  6uhu % dingin (pada penderita yang tidak mengalami infeksi dan

menurunnya masukan nutrisi", hangat (mengalami infeksi atau kondisi intake

nutrisi normal sesuai aturan diet".

Page 14: inform consen transfusi darah

8/17/2019 inform consen transfusi darah

http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 14/21

  i7.  3ekstur % halus (cadangan lemak dan glikogen belum banyak di

 bongkar",kasar (terjadi pembongkaran lemak,protein,glikogen otot untuk

 produksi energi"

  7.  3urgor % menurun pada dehidrasi

 b.  5uku

  i.  warna % pucat, sianosis (penurunan perfusi pada kondisi ketoasidosis atau

komplikasi infeksi saluran pernafasan".

c.  2ambut

i.  5uantitas % tipis (banyak yang rontok karena kekurangan nutrisi dan buruknya

sirkulasi",lebat.

ii.  4enyebaran jarang atau alopesia total

iii.  3ekstur % halus atau kasar.

1.  ata dan kepala

a.  5epalai.  2ambut % termasuk kuantitas,penyebaran dan tekstur antara lain % kasar dan

halus.

ii.  5ulit kepala % termasuk benjolan atau lesi,antara lain % kista pilar dan psoriasis

(yang rantan terjadi pada penderita diabetes milletus karena penurunan antibody".

iii.  3ulang tengkorak% termasuk ukuran dan kontur 

i7.  Kajah % termasuk simetris dan ekspresi wajah,antara lain %paralisis wajah (pada

 penderita dengan komplikasi stroke" dan emosi.

 b.  ata

=ang perlu dikaji yaitu lapang pandang dan uji ketajaman pandang dari masing<masing

mata(ketajaman menghilang".

Inspeksi

i.  4osisi dan kesejajaran mata % munkin muncul eksoftalmus,strabismus.

ii.  &lis mata % dermatitis, seborea (penderita sangat berisiko tumbuhnya

mikroorganisme dan jamur pada kulit".

iii.  5elopak mata

i7.  &paratus akrimalis % mungkin ada pembengkakan sakus lakrimalis

7. 6klera dan konjungti7a % sclera mungkin ikterik. 5onjungti7a anemis pada derita yang

sulit tidur karena banyak kencing pada malam hari".

7i.  5ornea,iris,dan lensa % opaksitas atau katarak (penderita diabetes milletus sangat

 berisiko pada kekeruhan lensa.

7ii.  4upil % miosis, midriosis atau anis anisokor.

*.  3elinga

a.  'aun telinga dilakukan ispeksi % masih simetris anatara kanan dan kiri

 b.  ubang hidung dan gendang telinga

i.  ubang telinga % produksi serumen tidak sampai mengganggu diameter

lubang.

ii.  Gendang telinga % kalau tidak tertutup serumen berwarna putih

keabuan,dan masih dapat ber7ibrasi dengan baik apabila tidak mengalai

infeksi sekunder.

c.  4engdengaran

Page 15: inform consen transfusi darah

8/17/2019 inform consen transfusi darah

http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 15/21

4engkajian ketajaman pendengaran terhadap bisikan atau tes garputala dapat

mengalami penurunan

+.  ;idung

0arang terjadi pembesaran polip dan sumbatan hidung kecuali ada infeksi sekunder seperti

influen>a..  ulut dan faring

a.  Inspeks

i.  $ibir % sianosis,pucat (apabila mengalami asidosis atau penurunan perfusi

 jaringan pada stadium".

ii.  ukosa oral % kering (dalam kondisi ini dehidrasi akibat diuresisi osmosis"

iii.  Gusi perlu diamati kalau ada gingi7itis karena penderita memang rentan

terhadap pertumbuhan mikroorganisme

i7.  angit<langit mulut % mungkin terdapat bercak keputihan karena pasien

mengalami penurunan kemampuan personal hygiene

7.  idah mungkin berwarna keputihan dan berbau akibat penurunan oral hygiene.

7i.  9aring mungkin terlihat kemerahan akibat prose peradangan (faringitis".

-.  eher 4ada inspeksi jarang ampak dispensi 7ena jugularis, pembesaran kelenjar limfe leher dapat

muncul pa bila infeksi sistemik.

.  3horaks dan paru<paru

a.  Inspeksi frekuensi % irama , kedalaman dan upaya bernafas, antara lain% tekipnea,

hipernea dan pernafasan @hyne stroke (pada kondisi ketoasidosis".

 b.  &mati bentuk dada

c.  'engarkan pernafasan pasien

/.  'ada

a.  'ada posterior 

Inspeksi% deformitas atau asimetris dan retruksi inspirasi abdomen.

4alpasi % adanya nyeri tekan atau tidak 

4erkusin% pekak terjadi bilancairan atau jaringan padat menggantikan bagian paru yang

normal terisi udara .

&uskultasi% bunyinafas 7asikuler, bronko 7esikuler 

 b.  'ada anterior 

  Inspeksi %deformitas atau simetris

  4alpasi % adanya nyeri tekan ekspansi pernafasan.

  4erkusi % pada penderita normal area paru terdengar sonor 

  &uskultasi %bunyi nafas 7esikuler , bronko 7esikuler 

!.  aksila

Inspeksi terhadap kemerahan , infeksi dan pigmentasi

  4alpasi kelenjar aksila sentralis apakah ada linfodenofati.

.  6ister kardio7askular 

&danya riwayat hipertensi, infark miokard akut, takikardi, tekanan darah cenderung mengkat,

distritmia, nadi yg menurun, rasa kesemutan dan kebas pada ekstremitas merupakan tanda

gejala dari penderita diabetes melitus.

Page 16: inform consen transfusi darah

8/17/2019 inform consen transfusi darah

http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 16/21

18.  &bdomen

Inspeksi pada kulit apakah ada strie dan simteris adanya pembesaran organ.

&uskultasi bising usus apakah apakahbada penurunan atau peningkatan

4erkusi abdomen terhadap proporsi dan pola tympani serta kepekaan.

4alpasi untuk mengetahui adanya nyeri tekan ?massa

11.  Ginjal4alpasi ginjal apakah adanya nyeri tekan sudut kosta 7etebral.

1/. Genetalia

4enis

4ada inspeksi apakah ada timosis pada prepusium dan apakah ada hipospadia pada meatus

1!. 6istem muskuloskeletal

  Inspeksi persendian dan jaringan sekitar saat memeriksa berbagai kondisi tubuh.

1. Aeurosensori

  4enderita diabetes millitus biasanya merasakan gejala seperti :

•  4using

•  6akit kepala

•  5esemutan, kebas kelemahan pada otot

•  Gangguan penglihatan

3.( Diagnosa 'epera7atana.  Deisit /olume -airan berhubungan dengan diuresis osmotikb.  'etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

deisiensi insulin8penurunan intake oral ? anoreksia abnominal pain gangguankesadaran8hipermetabolik akibat pelepasan hormone stress epinerin -ortisol <H ataukarena proses luka.

-.  'erusakan integritas kulit berhubungan dengan adanya luka.

d.  &esiko ineksi berhubungan dengan peningkatan glukosa darah

3.3  Inter/ensi 'epera7atan

1.  'efisit 7olume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik,

3ujuan %

5lien akan mendemonstrasikan hidrasi adekuat, dengan

kriteria %

1"   Aadi perifer dapat teraba, turgor kulit baik.

*"  ital sign dalam batas normal, haluaran urine lancer.

+"  5adar elektrolit dalam batas normal

Inter7ensi %

Inter7ensi 2asional

Page 17: inform consen transfusi darah

8/17/2019 inform consen transfusi darah

http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 17/21

1.  5aji pengeluaran urine

*.  4antau tanda<tanda 7ital

+.  onitor pola napas

.  #bser7asi frekuensi dan kualitas pernapasan

-.  3imbang berat badan

.  4emberian cairan sesuai dengan indikasi

1.  embantu dalam memperkirakankekurangan 7olume total, tanda dan gejala

mungkin sudah ada pada beberapa waktu

sebelumnya, adanya proses infeksimengakibatkan demam dan keadaan

hipermetabolik yang menigkatkankehilangan cairan.

*.  4erubahan tanda<tanda 7ital dapat

diakibatkan oleh rasa nyeri dan merupakan

indikator untuk menilai keadaan

 perkembangan penyakit.+.  4aru<paru mengeluarkan asam karbonat

melalui pernapasan menghasilkan alkalosis

respiratorik, ketoasidosis pernapasan yang berbau aseton berhubungan dengan

 pemecahan asam aseton dan asetat.

.  5oreksi hiperglikemia dan

asidosis akan mempengaruhi pola dan frekuensi

 pernapasan. 4ernapasan

dangkal, cepat, dan sianosismerupakan indikasi dari

kelelahan pernapasan,

hilangnya kemampuan untuk 

melakukan kompensasi pada asidosis.

-.  emberikan perkiraan kebutuhan akancairan pengganti fungsi ginjal dan

keefektifan dari terapi yang diberikan.

.  3ipe dan jenis cairan tergantung padaderajat kekurangan cairan dan respon

*.  5etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan defisiensi

insulin?penurunan intake oral% anoreksia, abnominal pain, gangguan

kesadaran?hipermetabolik akibat pelepasan hormone stress, epinefrin, cortisol, G; atau

karena proses luka.

3ujuan %5lien akan mengkonsumsi secara tepat jumlah kebutuhan

kalori atau nutrisi yang di programkan dengan kriteria %

1"  4eningkatan barat badan.

*"  4emeriksaan albumin dan globulin dalam batas normal.

+"  3urgor kulit baik, mengkonsumsi makanan sesuai program.

Inter7ensi 2asional

Page 18: inform consen transfusi darah

8/17/2019 inform consen transfusi darah

http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 18/21

1.  3imbang berat badan.

*.  &uskultasi bowel sound.

+.  $erikan makanan lunak ? cair.

.  #bser7asi tanda hipoglikemia misalnya %

 penurunan tingkat kesadaran, permukaan

teraba dingin, denyut nadi cepat, lapar,

kecemasan dan nyeri kepala.

-.  $erikan Insulin.

1.  4enurunan berat badan menunjukkantidak ada kuatnya nutrisi

klien.;iperglikemia dan

*.  ketidakseimbangan cairan dan elektrolitmenyebabkan penurunan motilifas usus.

&pabila penurunan motilitas usus berlangsung lama sebagai akibat neuropatisyaraf otonom yang berhubungan dengan

sistem pencernaan.

+.  4emberian makanan oral dan lunak

 berfungsi untuk meresforasi fungsi ususdan diberikan pada klien dgn tingkat

kesadaran baik.

.  etabolisme 5; akan menurunkan

kadarglukosa dan bila saat itu

diberikaninsulin akan menyebabkanhipoglikemia.

-.  &kan mempercepat pengangkutan glukosa

kedalam sel.

+. 5erusakan integritas kulit berhubungan dengan adanya luka.

  3ujuan %

  5lien akan mempertahankan integritas kulit tetap utuh dan terhindar dari inteksi dengan

  5riteria hasil %

  1" 3idak ada tanda tanda infeksi.

  *" 3idak ada luka.

  +" 3idak ditemukan adanya perubahan warna kulit.

Inter7ensi 2asional

1.  #bser7asi tanda tanda

Infeksi

*.  &jarkan klien untuk mencuci tangan dengan

 baik, untuk mempertahankankebersihan tangan pada saat melakukan

 prosedur.

+.  4ertahankan kebersihan kulit.

.  'orong klien mengkonsumsi diet secaraadekuat dan intake cairan +888 ml?hari.

1.  5emerahan, edema, luka drainase, cairan

dari luka menunjukkan adanya infeksi.

*.  encegah cross contamination (kontaminasisilang".

+.  Gangguan sirkulasi perifer dapat terjadi bila

menempatkan pasien pada kondisi resikoiritasi kulit.

.  4eningkatan pengeluaran urine akan

mencegah statis dan mempertahankan 4;

urine yang dapat mencegah terjadinya

 perkembangan bakteri.

Page 19: inform consen transfusi darah

8/17/2019 inform consen transfusi darah

http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 19/21

-.  &ntibiotik bila ada indikasi-.  encegah terjadinya perkembangan bakteri.

. 2esiko infeksi berhubungan dengan peningkatan glukosa darah

3ujuan %

< 5lien dapat mengidentifikasi inter7ensi untuk mencegah?menurunkan resiko infeksi.

< 5lien dapat mendemonstrasikan teknik, perubahan gaya hidup untuk mencegah terjadinya

infeksi.

  'engan kriteria hasil %

a.  uka sembuh

 b.  3idak ada edema sekitar luka.

c.  3idak terdapat pus, luka cepat mengering.

Inter7ensi 2asional

1.  #bser7asi tanda<tanda infeksi dan peradangan.

 

*.  3ingkatkan upaya untuk pencegahan dengan

melakukan cuci tangan yang baik pada semuaorang yang berhubungan dengan pasien

termasuk pasiennya sendiri.

+.  4ertahankan teknik aseptik pada prosedur

in7asif.

.  $erikan perawatan kulit dengan teratur 

-.  akukan perubahan posisi, anjurkan batuk

efektif dan nafas dalam.

1.  4asien mungkin masuk dengan infeksi yang

 biasanya telah mencetuskan keadaanketoasidosis atau dapat mengalami infeksinosokomial.

*.  encegah timbulnya infeksi silang.

+.  5adar glukosa yang tinggi dalam darah akan

menjadi media terbaik bagi pertumbuhankuman.

.  6irkulasi perifer bisa terganggu yang

menempatkan pasien pada peningkatan resiko

terjadinya kerusakan pada kulit?iritasi kulit

dan infeksi.

-.  embantu dalam mem7entilasi semua daerah

 paru dan memobilisasi sekret.

Page 20: inform consen transfusi darah

8/17/2019 inform consen transfusi darah

http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 20/21

BAB I@

PENU9UP

4.1 'esimpulan

a.  'iabetes ellitus adalah suatu penyakit kronik yang menimbulkan gangguan multisistem dan

mempunyai karakteristik hyperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin atau kerja insulin

yang tidak adekuat.

 b.  4engkajian data penyakit 'iabetes ellitus dapat memberikan hasil ber7ariasi antara pasien satu

dengan yang lain. 4ada umumnya data dan gejala yang ditemukan timbul sebagai akibat

terjadinya kekurangan insulin sehingga glukosa tidak masuk ke dalam sel.

c.  4erawatan dan pengobatan 'iabetes ellitus terdiri dari diet, yang merupakan hal yang sangat

 berperan, latihan fisik yang tepat, obat<obatan dan juga pendidikan kesehatan mengenai penyakit

tersebut.

4.( 0aran

a.  $agi klien dan keluarga setelah mengetahui tentang penyakit 'iabetes ellitus serta

komplikasi yang ada maka klien perlu menyadari keadaan dirinya, sehingga perlu

melakukan kontrol yang efektif mungkin untuk mencegah terjadinya peningkatan gula

darah dan diharapkan keluarga dapat bekerja sama dalam hal ini.

 b.  Untuk masa yang akan datang, penulis mengusulkan jika memungkinkan bahwa dalam

melaksanakan asuhan keperawatan untuk penulisan karya tulis ini perlu diberi waktu

agak lama agar memudahkan dalam melakukan e7aluasi.

DA>9A& PU09A'A

 Almatsier sunita()): Penuntun Diet <ramedia?;akarta

$are J 6u>anne, *88*, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah,olume *, (Edisi !",

EG@%0akarta

Page 21: inform consen transfusi darah

8/17/2019 inform consen transfusi darah

http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 21/21

$runner J 6uddarth. (*88*". Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Ed !. EG@ %0akarta

@arpenito, 1, Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan, (Edisi *", EG@%0akarta

@.ong $arbara,1, Perawatan Medikal Bedah, EG@%0akarta

@orwin,. 0. Eli>abeth, *881, Patofisiologi, EG@%0akarta

Ganong, 1/, Fisiologi Kedokteran, EG@, 0akartaGibson, 0ohn, *88+, Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat , EG@%0akarta

Guyton dan ;all, 1/, Fisiologi Kedokteran, (Edisi ", EG@%0akarta

0an 3ambayong, dr. (*888". Patofisiologi ntuk Keperawatan. EG@ %0akarta

95UI, 1/, Patologi, 95UI% 0akarta

4rice. 6.&. (1-". Patofisiologi, !disi Kedua, EG@ %0akarta

3arwoto, dkk, *81*, Keperawatan Medikal Bedah "angguang #istem !ndokrin. 3I%0akarta