inform consen transfusi darah
-
Upload
widya-sari -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of inform consen transfusi darah
8/17/2019 inform consen transfusi darah
http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 1/21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakangDiabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh
kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemia yang ditandai dengan berbagai kelainanmetabolik akibat gangguan hormonal dan menimbulkan berbagai komplikasi akut sertakronik yang disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan menggunakanmikroskop elektron !"ans#oer 1$$$ % PE&'ENI ())*+. 'omplikasi akut meliputi komahipoglikemia ketoasidosis koma hiperosmolar non,ketotik sedangkan komplikasi kronikmeliputi makroangiopati yang mengenai pembuluh darah besar pada #antung dan otak."ikroangiopati yang mengenai pembuluh darah ke-il retinopati diabetik neropati diabetikneuropati diabetik serta rentan terhadap ineksi seperti tuberkulosis paru ginggi/itis ineksisaluran kemih dan kaki diabetes !0uyono ())*+.
World Health Organization !H2+ memperkirakan #umlah penduduk dunia yangmenderita diabetes mellitus pada tahun ()3) diperkirakan akan meningkat paling sedikit
men#adi 3** #uta. Indonesia menempati urutan ke , 4 terbesar dalam #umlah penderitadiabetes mellitus dengan pre/alensi 5*6 dari total penduduk. Hal ini menun#ukkan bah7adi Indonesia penyakit diabetes mellitus merupakan masalah kesehatan masyarakat yangsangat serius. Namun perhatian terhadap penanganan diabetes mellitus di negaraberkembang masihkurang terutama tentang komplikasi yang ditimbulkan akibat diabetesmellitus !0uyono ())*+.
Penderita diabetes mellitus ter#adi gangguan berupa kerusakan sistem sarakerusakan sistem sara !neurophati+ dapat dibagi men#adi 3 kelompok yaitu kerusakansistem sara perier kerusakan sistem sara otonom dan kerusakan sistem sara motorik.'erusakan sistem sara perier pada umumnya dapat menyebabkan kesemutan nyeri padatangan dan kaki serta berkurangnya sensiti/itas atau mati rasa. 'aki yang mati rasa!insensitivity + akan berbahaya karena penderita tidak dapat merasakan apa,apa sekalipun
kakinya terluka sehingga pada umumnya penderita diabetes mellitus terlambat untukmenyadari bah7a telah ter#adi luka pada kakinya hal ini semakin diperparah karena kakiyang terluka tersebut tidak dira7at dan mendapat perhatian serius serta ditambah denganadanya gangguan aliran darah ke perier kaki yang disebabkan karena komplikasimakro/askular mengakibatkan luka tersebut sukar untuk sembuh dan akan men#adi borok 8ulkus !0oebardi ())*+.
Ulkus tersebut dapat berkembang menjadi kematian jaringan, yang apabila tidak
ditangani dengan baik secara intensivedapat menyebabkan gangren, yang pada penderita diabetes
mellitus disebut dengan gangren diabetik. Gangren diabetik merupakan suatu komplikasi yang
ditimbulkan akibat infeksi atau suatu proses peradangan luka pada tahap lanjut yang disebabkan
karena perubahan degeneratif atau perawatan yang kurangintensive, yang dikaitkan dengan
penyakit diabetes mellitus. Infeksi pada kaki diabetes dapat terjadi pada kulit, otot dan tulang
yang umumnya dapat disebabkan oleh kerusakan dari pembuluh darah, syaraf dan menurunnya
aliran darah kedaerah luka (Erman, 1!".
#leh karena itu peneliti ingin mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman dari
pasien diabetes mellitus terhadap risiko terjadinya kaki diabetes, dengan adanya pengetahuan
yang cukup maka akan menumbuhkan rasa kesadaran dan berlanjut pada kemauan yang
diterapkan dalam perubahan perilaku penderita diabetes mellitus menjadi perilaku yang sehat
8/17/2019 inform consen transfusi darah
http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 2/21
dan dapat mencegah terjadinya kaki diabetes, dengan promosi kesehatan yang dilakukan
diharapkan pengetahuan masyarakat akan bertambah dengan edukasi yang tepat guna yang
diberikan akan mengurangi risiko terjadinya kaki diabetes pada penderita diabetes mellitus.
1.( &umusan "asalah
$erdasarkan dari latar belakang di atas, rumusan masalah yang diambil adalah%
1. &pa pengertian dari 'iabetes elitus )
*. &pa etiologi dari 'iabetes elitus )
+. $agaimana patofisiologi dari 'iabetes elitus)
. &pa saja manifestasi klinis dari 'iabetes elitus)
-. &pa saja pemeriksaan diagnostik dari 'iabetes elitus)
. $agaimana penatalaksanaan pasien dengan 'iabetes elitus)
/. &pa komplikasi dari 'iabetes elitus)
!. $agaimana asuhan keperawatan pasien dengan 'iabetes elitus)
1.3 9u#uan penulisan0ika dilihat dari rumusan masalah diatas, maka tujuan penulis membahas 'iabetes elitus
dan asuhan keperawatannya terbagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
1.3.1 9u#uan Umum"ahasis7a dapat mengetahui dan men-egah ter#adinya Diabetes "elitus sertamelaksanakan asuhan kepera7atan pada pasien dengan Diabetes "elitus.
1.3.( 9u#uan 'husus
1 engetahui pengertian dari 'iabetes elitus.
* engetahui etiologi dari 'iabetes elitus.
+ engetahui patofisiologi dari 'iabetes elitus.
engetahui berbagai manifestasi klinis dari 'iabetes elitus.
- engetahui berbagai pemeriksaan diagnostik dari 'iabetes elitus.
engetahui penatalaksanaan pasien dengan 'iabetes elitus.
/ engetahui berbagai komplikasi dari 'iabetes elitus.
! engetahui asuhan keperawatan pasien dengan 'iabetes elitus.
1.4 Manfaat Penulisan
1. endapatkan pengetahuan tentang 'iabetes elitus.
*. endapatkan pengetahuan tentang asuhan keperawatan pasien dengan 'iabetes
elitus.
1.: 0istematika PenulisanBAB I Pendahuluan
1.1 atar $elakang
1.* 2umusan asalah
1.+ 3ujuan 4enulisan
1.+.1 3ujuan Umum
1.+.* 3ujuan 5husus
8/17/2019 inform consen transfusi darah
http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 3/21
1. anfaat 4enulisan
1.- 6istematika 4enulisan
BAB II Tinjauan Teori
*.1 'efinisi 'iabetes elitus
*.* Etiologi 'iabetes elitus
*.+ 5lasifikasi 'iabetes elitus
*. 4atofisiologi 'iabetes elitus
*.- 4athway (terlampir"
*. anifestasi 5linis 'iabetes elitus
*./ 4emeriksaan 'iagnostik 'iabetes elitus
*.! 4enatalaksanaan 'iabetes elitus
*. 5omplikasi 'iabetes elitus
BAB III Asuhan Keperawatan
+.1 4engkajian
+.* 'iagnosa 5eperawatan+.+ Inter7ensi 5eperawatan
BAB IV Penutup
.1 5esimpulan
.* 6aran
Daftar Pustaka
BAB II
9IN;AUAN 9E2&I
(.1 Deinisi'iabetes melitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar
glukosa dalam darah atau hiperglikemia ($runner dan 6uddarth,*88*".
'iabetes elitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa" darah akibat kekurangan
insulin baik absolut maupun relatif (&rjatmo, *88*".
(.( Etiologi&. Diabetes tipe I%
1. 9aktor genetik
4enderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri: tetapi mewarisi suatu
predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah terjadinya ' tipe I. 5ecenderungangenetik ini ditemukan pada indi7idu yang memiliki tipe antigen ;& (;uman eucocyte
&ntigen" terrtentu. ;& merupakan kumpulan gen yang bertanggung jawab atas antigen
transplantasi dan proses imun lainnya. 6embilan puluh lima persen pasien berkulit putih
(caucasian" dengan diabetes tipe I meningkat tiga hingga lima kali lipat pada indi7idu
yang memiliki salah satu dari kedua tipe ;& ini. 2esiko tersebut meningkat sampai 18
hingga *8 kali lipat pada indi7idu yang memiliki tipe ;& '2+ maupun '2 (jika
dibandingkan dengan populasi umum".
*. 9aktor<faktor imunologi
8/17/2019 inform consen transfusi darah
http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 4/21
8/17/2019 inform consen transfusi darah
http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 5/21
meningkatkan beban kerja dari insulin untuk memfasilitasi gulosa masuk dalan sel. 4eningkatan
beban kerja ini akan berakibat pada penurunan prosuk insulin.
4emberian >at kimia?obat<obatan seperti hidrokortidon akan berdampak pada peningkatan
glukosa dalam darah karena dampaknya seperti glukokortikoid.
Endokrinopati (kematian prodiksi hormone" seperti kelenjar hipofisis akan berdampak
sistemik bagi tubuh. 5arena semua produk hormon akan dialirkan keseluruh tubuh melalui
aliran darah. 5elainan ini berdampak pada penurunan metabolisme baik karbohidrat, proteinmaupun lemak yang dalam perjalanannya akan mempengaruhi produksi insulin.
4. Impaired <lukosa 9oleran-e !ganguan toleransi glukosa+5adar glukosa antara normal dan diabetes, dapat menjadi diabetes atau menjadi normal atau
tetap tidak berubah.
:. <astrointestinal Diabetes "elitus !<D"+erupakan intoleransi glukosa yang terjadi selama kehamilan. 'alan kehamilan terjadi
perubahan metabolisme endokrin dan karbohidrat yang menunjang pemanasan makanan bagi
janin serta persiapan menyusui. enjelang aterm, kebutuhan insulin meningkat sehingga
mencapai + kali lipat dari keadaan normal.bila seorang ibu tidak mampu meingkatkan produksi
insulin sehingga relatif hipoinsulin maka menhakibatkan hiperglikemi. 2esistensi insulin juga
disebabkan oleh adanya hormon estrogen, progresteron, prolaktin dan plasenta laktogen.;ormon tersebut mempengaruhi reseptor insulin pada sel sehingga mengurangi akti7itas insulin.
(.4 Patoisiologi
A. D" 9ipe I
4ada 'iabetes tipe I terdapat ketidak mampuan pankreas menghasilkan insulin
karena hancurnya sel<sel beta pulau langerhans. 'alam hal ini menimbulkan
hiperglikemia puasa dan hiperglikemia post prandial. 'engan tingginya konsentrasi
glukosa dalam darah, maka akan muncul glukosuria (glukosa dalam darah" dan ekskresi
ini akan disertai pengeluaran cairan dan elektrolit yang berlebihan (diuresis osmotic"
sehingga pasien akan mengalami peningkatan dalam berkemih (poliurra" dan rasa haus
(polidipsia". 'efesiensi insulin juga mengganggu metabolisme protein dan lemak
sehingga terjadi penurunan berat badan akan muncul gejala peningkatan selera makan
(polifagia". &kibat yang lain yaitu terjadinya proses glikogenolisis (pemecahan glukosa
yang disimpan" dan glukogeonesis tanpa hambatan sehingga efeknya berupa pemecahan
lemak dan terjadi peningkatan keton yangdapat mengganggu keseimbangan asam basa
dan mangarah terjadinya ketoasidosis (@orwin, *888"
B. D" 9ipe II
3erdapat dua masalah utama pada ' 3ipe II yaitu resistensi insulin dan
gangguan sekresi insulin. Aormalnya insulin akan berkaitan pada reseptor kurang danmeskipun kadar insulin tinggi dalam darah tetap saja glukosa tidak dapat masuk kedalam
sel sehingga sel akan kekurangan glukosa. ekanisme inilah yang dikatakan sebagai
resistensi insulin. Untuk mengatasi resistensi insulin dan mencegah terbentuknya glukosa
dalam darah yang berlebihan maka harus terdapat peningkatan jumlah insulin yang
disekresikan. Aamun demikian jika sel<sel beta tidak mampu mengimbanginya maka
kadar glukosa akan meningkat dan terjadilah ' tipe II (@orwin, *888"
8/17/2019 inform consen transfusi darah
http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 6/21
(.: "aniestasi 'linis
&. 4oliuria
5ekurangan insulin untuk mengangkut glukosa melalui membrane dalam sel
menyebabkan hiperglikemia sehingga serum plasma meningkat atau hiperosmolariti
menyebabkan cairan intrasel berdifusi kedalam sirkulasi atau cairan intra7askuler, aliran
darah ke ginjal meningkat sebagai akibat dari hiperosmolariti dan akibatnya akan terjadi
diuresis osmotic (poliuria".
$. 4olidipsia
&kibat meningkatnya difusi cairan dari intrasel kedalam 7askuler menyebabkan
penurunan 7olume intrasel sehingga efeknya adalah dehidrasi sel. &kibat dari dehidrasi
sel mulut menjadi kering dan sensor haus terakti7asi menyebabkan seseorang haus terus
dan ingin selalu minum (polidipsia".
@. 4oliphagia
5arena glukosa tidak dapat masuk ke sel akibat dari menurunnya kadar insulin maka
produksi energi menurun, penurunan energi akan menstimulasi rasa lapar. aka reaksi
yang terjadi adalah seseorang akan lebih banyak makan (poliphagia".'. 2asa lelah kelemahan otot akibat gangguan aliran darah pada pasien diabetes lama, katabolisme
protein di otot dan ketidakmampuan sebagian besar sel untuk menggunakkan glukosa sebagai
energi.
E. 4eningkatan angka infeksi akibat penurunan protein sebagai pembentuk antibody, peningkatan
konsentrasi glukosa disertai mukus, gangguan fungsi imun, dan penurunan aliran darah pada
penderita diabetes kronik.
9. 5elainan kulit
5elainan kulit berupa gatal<gatal biasanya terjadi di daerah ginjal. ipatan kulit seperti diketiak
dan bawah payudara. $iasanya akibat tumbuhnya jamur.G. 5esemutan rasa baal akibat terjadinya neuropati
4ada penderita ' regenerasi sel persarafan mengalami gangguan akibat kekurangan bahan
dasar utama yang berasal dari unsur protein. &kibatnya banyak sel persarafan terutama perifer
mengalami kerusakan.
;. uka atau bisul yang tidak sembuh<sembuh
4roses penyembuhan luka membutuhkan bahan dasar utama dari protein dan unsur makanan yang
lain. 4ada penderita ' bahan protein banyak di formulasikan untuk kebutuhan energi sel
sehingga bahan yang dipergunakkan untuk penggantian jaringan yang rusak mengalami
gangguan. 6elain itu luka yang sulit sembuh juga dapat diakibatkan oleh pertumbuhan
mikroorganisme yang cepat pada penderita '.
I. ata kabur disebabkan katarak atau gangguan refraksi akibat perubahan pada lensa oleh
hiperglikemia. ungkin juga disebabkan kelainan pada corpus 7itreum.
(.* Pemeriksaan Diagnostik
1. Gula 'arah 4uasa (G'#" /8<118 mg?dl
8/17/2019 inform consen transfusi darah
http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 7/21
5riteria diagnostik untuk ' B 18 mg?dl paling sedikit dalam dua kali pemeriksaan. &tau B
18 mg?dl disertai gejala klasik hiperglikemia, atau IG3 11-<18 mg?dl.
*. Gula darah * jam post prondial C18 mg?dl
'igunakan untuk skrining atau e7aluasi pengobatan bukan diagnostik.
+. Gula darah sewaktu C18 mg?dl
'igunakan untuk skrining bukan diagnostik.
. 3es 3oleransi Glukosa #ral (33G#"
G' C 11- mg?dl D jam, 1 jam, 1 D jam C *88 mg?dl, * jam C 18 mg?dl. 33G# dilakukan hanya
pada pasien yang telah bebas dan diet dan berakti7itas fisik + hari sebelum tes tidak dianjurkan
pada%
a" ;iperglikemi yang sedang puasa
b" #rang yang mendapat thia>ide, dilantin, propanolol, lasik, thyroid, estrogen, pil 5$,
steroid.
c" 4asien yang dirawat atau sakit akut atau pasien inaktif.
-.
3es 3oleransi Glukosa Intra7ena (33GI"'ilakukan jika 33G# merupakan kontra indikasi atau terdapat kelainan gastrointestinal yang
mempengaruhi absorbsi glukosa.
. 3es 3oleransi 5ortison Glukosa
'igunakan jika 33G# tidak bermakna, kortison menyebabkan peningkatan kadar gula darah
abnormal dan menurunkan penggunaan gula darah perifer pada orang yang berpredisposisi
menjadi ' kadar glukosa darah 18 mg?dl pada akhir * jam dianggap sebagai hasil positif.
/. Glycosatet ;emoglobin
$erguna dalam memantau kadar glukosa darah rata<rata selama lebih dari + bulan.
!. @<4epticle 1<* mg?dl (puasa" -< kali meningkat setelah pemberian glukosa.
Untuk mengukur proinsulin (produks samping yang tak aktif secara biologis" dari pembentukaninsulin dapat membantu mengetahui sekresi insulin.
. Insulin serum puasa % *<*8 mu?ml post glukosa sampai 1*8 mu?ml, tidak digunakan secara luas
dalam klinik. 'apat digunakan dalam diagnosa banding hipoglikemia atau dalam penelitian
diabetes.
(.= Penatalaksanaan
'iabetes ellitus jika tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan berbagai penyakit dan
diperlukan kerjasama semua pihak ditingkat pelayanan kesehatan. Untuk mencapai tujuan
tersebut dilakukan berbagai usaha dan akan diuraikan sebagai berikut %
1. Dieta. 6yarat diet ' hendaknya dapat%
1" emperbaiki kesehatan umum penderita
*" engarahkan pada berat badan normal
+" enormalkan pertumbuhan ' anak dan ' dewasa muda
" empertahankan kadar 5G' normal
-" enekan dan menunda timbulnya penyakit angiopati diabetik
8/17/2019 inform consen transfusi darah
http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 8/21
" emberikan modifikasi diit sesuai dengan keadaan penderita.
/" enarik dan mudah diberikan
b. 4rinsip diet ', adalah%
1" 0umlah sesuai kebutuhan
*" 0adwal diet ketat
+" 0enis% boleh dimakan?tidak
c. 'iit ' sesuai dengan paket<paket yang telah disesuaikan dengan kandungan
kalorinya.
1" 'iit ' I % 1188 kalori
*" 'iit ' II % 1+88 kalori
+" 'iit ' III % 1-88 kalori
" 'iit ' I % 1/88 kalori
-" 'iit ' % 188 kalori
" 'iit ' I % *188 kalori
/" 'iit ' II % *+88 kalori!" 'iit ' III % *-88 kalori
5eterangan %
'iit I s?d III % diberikan kepada penderita yang terlalu gemuk
'iit I s?d % diberikan kepada penderita dengan berat badan normal
'iit I s?d III % diberikan kepada penderita kurus. 'iabetes remaja, atau diabetes
komplikasi.
'alam melaksanakan diit diabetes sehari<hari hendaklah diikuti pedoman + 0 yaitu%
• 0 I % jumlah kalori yang diberikan harus habis, jangan dikurangi atau
ditambah
• 0 II % jadwal diit harus sesuai dengan inter7alnya.• 0 III % jenis makanan yang manis harus dihindari
4enentuan jumlah kalori 'iit 'iabetes ellitus harus disesuaikan oleh status gi>i
penderita, penentuan gi>i dilaksanakan dengan menghitung 4ercentage of relati7e
body weight ($$2F berat badan normal" dengan rumus%
$$ (5g"
$$2 F 188 H
3$ (cm" 188
6ebagai pedoman jumlah kalori yang diperlukan sehari<hari untuk penderita '
yang bekerja biasa adalah%
• kurus % $$ 8 8 kalori sehari• Aormal % $$ +8 kalori sehari
• Gemuk % $$ *8 kalori sehari
• #besitas % $$ 18<1- kalori sehari
(. Latihan ;asmani
8/17/2019 inform consen transfusi darah
http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 9/21
'ianjurkan latihan jasmani secara teratur (+< kali seminggu" selama kurang lebih
+8 menit yang disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi penyakit penyerta.
6ebagai contoh olah raga ringan adalah berjalan kaki biasa selama +8 menit, olehraga
sedang berjalan cepat selama *8 menit dan olah raga berat jogging.
$eberapa kegunaan latihan teratur setiap hari bagi penderita ', adalah%
a" eningkatkan kepekaan insulin (glukosa uptake", apabila dikerjakan setiap 1 D
jam sesudah makan, berarti pula mengurangi insulin resisten pada penderita dengan
kegemukan atau menambah jumlah reseptor insulin dan meningkatkan sensiti7itas
insulin dengan reseptornya.
b" encegah kegemukan apabila ditambah latihan pagi dan sore
c" emperbaiki aliran perifer dan menambah supply oksigen
d" eningkatkan kadar kolesterol<high density lipoprotein
e" 5adar glukosa otot dan hati menjadi berkurang, maka latihan akan dirangsang
pembentukan glikogen baru
f" enurunkan kolesterol (total" dan trigliserida dalam darah karena pembakaranasam lemak menjadi lebih baik.
3. 2bat Hipoglikemik
1) 6ulfonilurea
#bat golongan sulfonylurea bekerja dengan cara %
a. enstimulasi penglepasan insulin yang tersimpan.
b. enurunkan ambang sekresi insulin.
c. eningkatkan sekresi insulin sebagai akibat rangsangan glukosa.
#bat golongan ini biasanya diberikan pada pasien dengan $$ normal dan masih
bisa dipakai pada pasien yang beratnya sedikit lebih. 5lorpropamid kurangdianjurkan pada keadaan insufisiensi renal dan orangtua karena resiko
hipoglikema yang berkepanjangan, demikian juga gibenklamid. Glukuidon juga
dipakai untuk pasien dengan gangguan fungsi hati atau ginjal.
4. Biguanid
4reparat yang ada dan aman dipakai yaitu metformin. 6ebagai obat tunggal
dianjurkan pada pasien gemuk (imt +8" untuk pasien yang berat lebih (imt */<+8"
dapat juga dikombinasikan dengan golongan sulfonylurea
:. Insulin
Indikasi pengobatan dengan insulin adalah %
a. 6emua penderita ' dari setiap umur (baik I'' maupun AI''"dalam keadaan ketoasidosis atau pernah masuk kedalam ketoasidosis.
b. ' dengan kehamilan? ' gestasional yang tidak terkendali dengan diet
(perencanaan makanan".
c. ' yang tidak berhasil dikelola dengan obat hipoglikemik oral dosif
maksimal. 'osis insulin oral atau suntikan dimulai dengan dosis rendah dan
dinaikkan perlahan lahan sesuai dengan hasil glukosa darah pasien. $ila
8/17/2019 inform consen transfusi darah
http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 10/21
sulfonylurea atau metformin telah diterima sampai dosis maksimal tetapi
tidak tercapai sasaran glukosa darah maka dianjurkan penggunaan kombinasi
sulfonylurea dan insulin.
d. 4enyuluhan untuk merancanakan pengelolaan sangat penting untuk
mendapatkan hasil yang maksimal. Edukator bagi pasien diabetes yaitu
pendidikan dan pelatihan mengenai pengetahuan dan keterampilan yang
bertujuan menunjang perubahan perilaku untuk meningkatkan pemahaman
pasien akan penyakitnya, yang diperlukan untuk mencapai keadaan sehat
yang optimal. 4enyesuaian keadaan psikologik kualifas hidup yang lebih
baik. Edukasi merupakan bagian integral dari asuhan keperawatan diabetes
($are J 6u>anne, *88*"
(.5 'omplikasi
1. 'omplikasi Akut
a.
;ipoglikemia dan hiperglikemia b. 4enyakit makro7askuler % mengenai pembuluh darah besar, penyakit jantung koroner
(cerebro7askuler, penyakit pembuluh darah kapiler".
c. 4enyakit mikro7askuler, mengenai pembuluh darah kecil, retinopati, nefropati.
d. Aeuropati saraf sensorik (berpengaruh pada ekstrimitas", saraf otonom berpengaruh
pada gastro intestinal, kardio7askuler (6uddarth and $runner, 18".
(. 'omplikasi kronik
Umumnya terjadi 18 sampai 1- tahun. 5omplikasi kronik yaitu %
a. akro7askular (penyakit pembuluh darah besar", mengenai sirkulasi koroner,
7askular perifer dan 7askular selebral.
b. ikro7askular (penyakit pembuluh darah kecil", mengenai mata (retinopati" danginjal (nefropati". 5ontrol kadar glukosa darah untuk memperlambat atau menunda
awitan baik komplikasi mikro7askular maupun makro7askular.
c. 4enyakit neuropati, mengenai saraf sensorik<motorik dan autonomi serta menunjang
masalah seperti impotensi dan ulkus pada kaki.
3. 'omplikasi menahun Diabetes "ellitus
a. Aeuropati diabetik
b. 2etinopati diabetik
c. Aefropati diabetik
d. 4roteinuriae. 5elainan koroner
f. Ulkus?gangren (6oeparman, 1!/, hal +//"
3erdapat lima grade ulkus diabetikum antara lain%
1" Grade 8 % tidak ada luka
*" Grade I % kerusakan hanya sampai pada permukaan kulit
+" Grade II % kerusakan kulit mencapai otot dan tulang
8/17/2019 inform consen transfusi darah
http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 11/21
" Grade III % terjadi abses
-" Grade I % Gangren pada kaki bagian distal
" Grade % Gangren pada seluruh kaki dan tungkai bawah distal.
BAB III
A0UHAN 'EPE&AA9AN
3.1 Pengka#ian
1. Anamnese
&.
IdentitasIdentitas pada klien yang harus diketahui diantaranya% nama, umur, agama, pendidikan,
pekerjaan, suku?bangsa, alamat, jenis kelamin, status perkawinan, dan penanggung
biaya.
$. 5eluhan utama
4enderita biasanya datang dengan keluhan badan terasa sangat lemas sekali disertai
penglihatan yang kabur. eskipun muncul keluhan banyak kencing (poliuria" kadang
penderita belum tahu kalau itu salah satu tanda penyakit diabetes melitus.
@. 2iwayat penyakit
2iwayat penyakit ini biasanya yang dominan adalah munculnya sering buang air kecil
(poliuria", sering lapar dan haus (polidipsi dan polifagia", sebelumnya penderitamempunyai berat badan yang berlebih. $iasanya penderita belum menyadari kalau itu
merupakan perjalanan penyakit diabetes melitus. 4enderita baru tahu kalau sudah
memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan.
'. 2iwayat kesehatan dahulu
'iabetes dapat terjadi saat kehamilan, yang terjadi hanya saat hamil saja dan biasanya
tidak dialami setelah melahirkan namun perlu di waspadai akan kemungkinan
8/17/2019 inform consen transfusi darah
http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 12/21
mengalami diabetes yang sesungguhnya dikemudian hari. 'iabetes sekunder umumnya
digambarkan sebagai kondisi penderita yang pernah mengalami suatu penyakit dan
mengkonsumsi obat<obatan atau >at kimia tertentu. 4enyakit yang dapat menjadi
pemicu timbulnya diabetes melitus dan perlu dilakukan pengkajian diantaranya %
a. 4enyakit pankreas
b. Gangguan penerimaan insulin
c. Gangguan hormonal
d. 4emberian obat<obatan seperti %
1" Glukokortikoid (sebagai obat radang"
*" 9urosemid (sebagai diuretik"
+" 3hia>id (sebagai diuretik"
" $eta bloker (untuk mengobati gangguan jantung"
-" 4roduk yang mengandung estrogen (kontrasepsi oral dan terapi sulih hormon".
E. 2iwayat kesehatan keluarga
'iabetes dapat menurun menurut silsilah keluarga yang mengidap diabetes, karena
kelainan gen yang mengakibatkan tubuhnya tak dapat menghasilkan insulin dengan baik
akan disampaikan informasinya pada keturunan berikutnya. (itahealth, *88"
9. &kti7itas ? istrahat.
3anda %
1" emah, letih, susah, bergerak ? susah berjalan, kram otot, tonus otot menurun.
*" 3achicardi, tachipnea pada keadaan istrahat?daya akti7itas.+" etargi ? disorientasi, koma.
G. 6irkulasi
3anda %
1" &danya riwayat hipertensi % infark miokard akut, kesemutan pada ekstremitas dan
tachicardia.
*" 4erubahan tekanan darah postural % hipertensi, nadi yang menurun ? tidak ada.
+" 'isritmia, krekel % '0
;. AeurosensoriGejala %
4using ? pening, gangguan penglihatan, disorientasi % mengantuk, lifargi, stuport ? koma
(tahap lanjut". 6akit kepala, kesemutan, kelemahan pada otot, parestesia, gangguan
penglihatan, gangguan memori (baru, masa lalu" % kacau
mental, refleks fendo dalam (23'" menurun (koma", aktifitas kejang.
8/17/2019 inform consen transfusi darah
http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 13/21
I. Ayeri ? 5enyamanan
Gejala %
&bdomen yang tegang ? nyeri (sedang berat", wajah meringis dengan palpitasi % tampak
sangat berhati hati.
0. 5eamanan
Gejala %
1" 5ulit kering, gatal % ulkus kulit, demam diaporesis.
*" enurunnya kekuatan immune ? rentang gerak, parastesia ? paralysis otot
termasuk otot otot pernapasan (jika kadar kalium menurun dengan cukup tajam".
+" Urine encer, pucat, kuning, poliuria (dapat berkembang menjadi oliguria ? anuria
jika terjadi hipololemia barat".
" &bdomen keras, bising usus lemah dan menurun % hiperaktif (diare".
(. Pengka#ian >isik4emeriksaan yang dilakukan menurut $arbara $ates 1/,antara lain %
1. 6tatus penampilan kesehatan % yang sering mencul adalah kelemahan fisik
*. 3ingkat kesadaran % normal, latergi, stupor, koma (tergantung kadar gula yang
dimiliki dan kondisi fisiologi untuk melakukan kompensasi kelebihan gula darah"
+. 3anda<tanda 7ital
• 9rekuensi nadi dan tekanan darah % takikardi (terjadi kekurangan energi sel
sehingga jantung melakukan kompensasi untuk meningkatkan pengiriman",
hipertensi (karena peningkatan 7iskositas darah oleh glukosa sehingga terjadi
peningkatan tekanan pada dinding pembuluh darah dan risiko terbentuknya
plak pada pembuluh.
• 9rekuensi pernafasan % takhipnea (pada kondisi ketoasidosis"
• 6uhu tubuh % demam (pada penderita dengan komplikasi infeksi pada ukaatau jaringan lain", hipotermia (pada penderita yang tidak mengalami infeksi
atau penurunan metabolic akibat menurunnya masukkan nutrisi secara
drastis.
+. $erat badan melalui penampila atau pengukuran % kurus ramping (pada diabetes milletus
fase,lanjutan dan lama tidaak mengalami terapi". Gemuk padat, gendut (pada fase awal
penyakit atau enderita lanjutan dengan pengobatan yang rutin dan pola makan yang masih
terkontrol".
. 5ulit
a. 5ulit
i. Karna % perubahan<perubahan pada melanin, kerotenemia (pada penderita
yang mengalami peningkatan trauma mekanik yang erakibat luka sehigga
menimbulkan ganggren.tampak warna kehitam<hitaman disekitar luka.daerahyang sering terkena adalah ektremitas bawah".
ii. 5elembaban % lembab (pada penderita yang tidak mengalami diuresis
osmosis dan tidak mengalami dehidrasi",kering (pada pasien yang mengalami
diuresis osmosis dan dehidrasi"
iii. 6uhu % dingin (pada penderita yang tidak mengalami infeksi dan
menurunnya masukan nutrisi", hangat (mengalami infeksi atau kondisi intake
nutrisi normal sesuai aturan diet".
8/17/2019 inform consen transfusi darah
http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 14/21
i7. 3ekstur % halus (cadangan lemak dan glikogen belum banyak di
bongkar",kasar (terjadi pembongkaran lemak,protein,glikogen otot untuk
produksi energi"
7. 3urgor % menurun pada dehidrasi
b. 5uku
i. warna % pucat, sianosis (penurunan perfusi pada kondisi ketoasidosis atau
komplikasi infeksi saluran pernafasan".
c. 2ambut
i. 5uantitas % tipis (banyak yang rontok karena kekurangan nutrisi dan buruknya
sirkulasi",lebat.
ii. 4enyebaran jarang atau alopesia total
iii. 3ekstur % halus atau kasar.
1. ata dan kepala
a. 5epalai. 2ambut % termasuk kuantitas,penyebaran dan tekstur antara lain % kasar dan
halus.
ii. 5ulit kepala % termasuk benjolan atau lesi,antara lain % kista pilar dan psoriasis
(yang rantan terjadi pada penderita diabetes milletus karena penurunan antibody".
iii. 3ulang tengkorak% termasuk ukuran dan kontur
i7. Kajah % termasuk simetris dan ekspresi wajah,antara lain %paralisis wajah (pada
penderita dengan komplikasi stroke" dan emosi.
b. ata
=ang perlu dikaji yaitu lapang pandang dan uji ketajaman pandang dari masing<masing
mata(ketajaman menghilang".
Inspeksi
i. 4osisi dan kesejajaran mata % munkin muncul eksoftalmus,strabismus.
ii. &lis mata % dermatitis, seborea (penderita sangat berisiko tumbuhnya
mikroorganisme dan jamur pada kulit".
iii. 5elopak mata
i7. ¶tus akrimalis % mungkin ada pembengkakan sakus lakrimalis
7. 6klera dan konjungti7a % sclera mungkin ikterik. 5onjungti7a anemis pada derita yang
sulit tidur karena banyak kencing pada malam hari".
7i. 5ornea,iris,dan lensa % opaksitas atau katarak (penderita diabetes milletus sangat
berisiko pada kekeruhan lensa.
7ii. 4upil % miosis, midriosis atau anis anisokor.
*. 3elinga
a. 'aun telinga dilakukan ispeksi % masih simetris anatara kanan dan kiri
b. ubang hidung dan gendang telinga
i. ubang telinga % produksi serumen tidak sampai mengganggu diameter
lubang.
ii. Gendang telinga % kalau tidak tertutup serumen berwarna putih
keabuan,dan masih dapat ber7ibrasi dengan baik apabila tidak mengalai
infeksi sekunder.
c. 4engdengaran
8/17/2019 inform consen transfusi darah
http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 15/21
4engkajian ketajaman pendengaran terhadap bisikan atau tes garputala dapat
mengalami penurunan
+. ;idung
0arang terjadi pembesaran polip dan sumbatan hidung kecuali ada infeksi sekunder seperti
influen>a.. ulut dan faring
a. Inspeks
i. $ibir % sianosis,pucat (apabila mengalami asidosis atau penurunan perfusi
jaringan pada stadium".
ii. ukosa oral % kering (dalam kondisi ini dehidrasi akibat diuresisi osmosis"
iii. Gusi perlu diamati kalau ada gingi7itis karena penderita memang rentan
terhadap pertumbuhan mikroorganisme
i7. angit<langit mulut % mungkin terdapat bercak keputihan karena pasien
mengalami penurunan kemampuan personal hygiene
7. idah mungkin berwarna keputihan dan berbau akibat penurunan oral hygiene.
7i. 9aring mungkin terlihat kemerahan akibat prose peradangan (faringitis".
-. eher 4ada inspeksi jarang ampak dispensi 7ena jugularis, pembesaran kelenjar limfe leher dapat
muncul pa bila infeksi sistemik.
. 3horaks dan paru<paru
a. Inspeksi frekuensi % irama , kedalaman dan upaya bernafas, antara lain% tekipnea,
hipernea dan pernafasan @hyne stroke (pada kondisi ketoasidosis".
b. &mati bentuk dada
c. 'engarkan pernafasan pasien
/. 'ada
a. 'ada posterior
Inspeksi% deformitas atau asimetris dan retruksi inspirasi abdomen.
4alpasi % adanya nyeri tekan atau tidak
4erkusin% pekak terjadi bilancairan atau jaringan padat menggantikan bagian paru yang
normal terisi udara .
&uskultasi% bunyinafas 7asikuler, bronko 7esikuler
b. 'ada anterior
Inspeksi %deformitas atau simetris
4alpasi % adanya nyeri tekan ekspansi pernafasan.
4erkusi % pada penderita normal area paru terdengar sonor
&uskultasi %bunyi nafas 7esikuler , bronko 7esikuler
!. aksila
Inspeksi terhadap kemerahan , infeksi dan pigmentasi
4alpasi kelenjar aksila sentralis apakah ada linfodenofati.
. 6ister kardio7askular
&danya riwayat hipertensi, infark miokard akut, takikardi, tekanan darah cenderung mengkat,
distritmia, nadi yg menurun, rasa kesemutan dan kebas pada ekstremitas merupakan tanda
gejala dari penderita diabetes melitus.
8/17/2019 inform consen transfusi darah
http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 16/21
18. &bdomen
Inspeksi pada kulit apakah ada strie dan simteris adanya pembesaran organ.
&uskultasi bising usus apakah apakahbada penurunan atau peningkatan
4erkusi abdomen terhadap proporsi dan pola tympani serta kepekaan.
4alpasi untuk mengetahui adanya nyeri tekan ?massa
11. Ginjal4alpasi ginjal apakah adanya nyeri tekan sudut kosta 7etebral.
1/. Genetalia
4enis
4ada inspeksi apakah ada timosis pada prepusium dan apakah ada hipospadia pada meatus
1!. 6istem muskuloskeletal
Inspeksi persendian dan jaringan sekitar saat memeriksa berbagai kondisi tubuh.
1. Aeurosensori
4enderita diabetes millitus biasanya merasakan gejala seperti :
• 4using
• 6akit kepala
• 5esemutan, kebas kelemahan pada otot
• Gangguan penglihatan
3.( Diagnosa 'epera7atana. Deisit /olume -airan berhubungan dengan diuresis osmotikb. 'etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
deisiensi insulin8penurunan intake oral ? anoreksia abnominal pain gangguankesadaran8hipermetabolik akibat pelepasan hormone stress epinerin -ortisol <H ataukarena proses luka.
-. 'erusakan integritas kulit berhubungan dengan adanya luka.
d. &esiko ineksi berhubungan dengan peningkatan glukosa darah
3.3 Inter/ensi 'epera7atan
1. 'efisit 7olume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik,
3ujuan %
5lien akan mendemonstrasikan hidrasi adekuat, dengan
kriteria %
1" Aadi perifer dapat teraba, turgor kulit baik.
*" ital sign dalam batas normal, haluaran urine lancer.
+" 5adar elektrolit dalam batas normal
Inter7ensi %
Inter7ensi 2asional
8/17/2019 inform consen transfusi darah
http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 17/21
1. 5aji pengeluaran urine
*. 4antau tanda<tanda 7ital
+. onitor pola napas
. #bser7asi frekuensi dan kualitas pernapasan
-. 3imbang berat badan
. 4emberian cairan sesuai dengan indikasi
1. embantu dalam memperkirakankekurangan 7olume total, tanda dan gejala
mungkin sudah ada pada beberapa waktu
sebelumnya, adanya proses infeksimengakibatkan demam dan keadaan
hipermetabolik yang menigkatkankehilangan cairan.
*. 4erubahan tanda<tanda 7ital dapat
diakibatkan oleh rasa nyeri dan merupakan
indikator untuk menilai keadaan
perkembangan penyakit.+. 4aru<paru mengeluarkan asam karbonat
melalui pernapasan menghasilkan alkalosis
respiratorik, ketoasidosis pernapasan yang berbau aseton berhubungan dengan
pemecahan asam aseton dan asetat.
. 5oreksi hiperglikemia dan
asidosis akan mempengaruhi pola dan frekuensi
pernapasan. 4ernapasan
dangkal, cepat, dan sianosismerupakan indikasi dari
kelelahan pernapasan,
hilangnya kemampuan untuk
melakukan kompensasi pada asidosis.
-. emberikan perkiraan kebutuhan akancairan pengganti fungsi ginjal dan
keefektifan dari terapi yang diberikan.
. 3ipe dan jenis cairan tergantung padaderajat kekurangan cairan dan respon
*. 5etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan defisiensi
insulin?penurunan intake oral% anoreksia, abnominal pain, gangguan
kesadaran?hipermetabolik akibat pelepasan hormone stress, epinefrin, cortisol, G; atau
karena proses luka.
3ujuan %5lien akan mengkonsumsi secara tepat jumlah kebutuhan
kalori atau nutrisi yang di programkan dengan kriteria %
1" 4eningkatan barat badan.
*" 4emeriksaan albumin dan globulin dalam batas normal.
+" 3urgor kulit baik, mengkonsumsi makanan sesuai program.
Inter7ensi 2asional
8/17/2019 inform consen transfusi darah
http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 18/21
1. 3imbang berat badan.
*. &uskultasi bowel sound.
+. $erikan makanan lunak ? cair.
. #bser7asi tanda hipoglikemia misalnya %
penurunan tingkat kesadaran, permukaan
teraba dingin, denyut nadi cepat, lapar,
kecemasan dan nyeri kepala.
-. $erikan Insulin.
1. 4enurunan berat badan menunjukkantidak ada kuatnya nutrisi
klien.;iperglikemia dan
*. ketidakseimbangan cairan dan elektrolitmenyebabkan penurunan motilifas usus.
&pabila penurunan motilitas usus berlangsung lama sebagai akibat neuropatisyaraf otonom yang berhubungan dengan
sistem pencernaan.
+. 4emberian makanan oral dan lunak
berfungsi untuk meresforasi fungsi ususdan diberikan pada klien dgn tingkat
kesadaran baik.
. etabolisme 5; akan menurunkan
kadarglukosa dan bila saat itu
diberikaninsulin akan menyebabkanhipoglikemia.
-. &kan mempercepat pengangkutan glukosa
kedalam sel.
+. 5erusakan integritas kulit berhubungan dengan adanya luka.
3ujuan %
5lien akan mempertahankan integritas kulit tetap utuh dan terhindar dari inteksi dengan
5riteria hasil %
1" 3idak ada tanda tanda infeksi.
*" 3idak ada luka.
+" 3idak ditemukan adanya perubahan warna kulit.
Inter7ensi 2asional
1. #bser7asi tanda tanda
Infeksi
*. &jarkan klien untuk mencuci tangan dengan
baik, untuk mempertahankankebersihan tangan pada saat melakukan
prosedur.
+. 4ertahankan kebersihan kulit.
. 'orong klien mengkonsumsi diet secaraadekuat dan intake cairan +888 ml?hari.
1. 5emerahan, edema, luka drainase, cairan
dari luka menunjukkan adanya infeksi.
*. encegah cross contamination (kontaminasisilang".
+. Gangguan sirkulasi perifer dapat terjadi bila
menempatkan pasien pada kondisi resikoiritasi kulit.
. 4eningkatan pengeluaran urine akan
mencegah statis dan mempertahankan 4;
urine yang dapat mencegah terjadinya
perkembangan bakteri.
8/17/2019 inform consen transfusi darah
http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 19/21
-. &ntibiotik bila ada indikasi-. encegah terjadinya perkembangan bakteri.
. 2esiko infeksi berhubungan dengan peningkatan glukosa darah
3ujuan %
< 5lien dapat mengidentifikasi inter7ensi untuk mencegah?menurunkan resiko infeksi.
< 5lien dapat mendemonstrasikan teknik, perubahan gaya hidup untuk mencegah terjadinya
infeksi.
'engan kriteria hasil %
a. uka sembuh
b. 3idak ada edema sekitar luka.
c. 3idak terdapat pus, luka cepat mengering.
Inter7ensi 2asional
1. #bser7asi tanda<tanda infeksi dan peradangan.
*. 3ingkatkan upaya untuk pencegahan dengan
melakukan cuci tangan yang baik pada semuaorang yang berhubungan dengan pasien
termasuk pasiennya sendiri.
+. 4ertahankan teknik aseptik pada prosedur
in7asif.
. $erikan perawatan kulit dengan teratur
-. akukan perubahan posisi, anjurkan batuk
efektif dan nafas dalam.
1. 4asien mungkin masuk dengan infeksi yang
biasanya telah mencetuskan keadaanketoasidosis atau dapat mengalami infeksinosokomial.
*. encegah timbulnya infeksi silang.
+. 5adar glukosa yang tinggi dalam darah akan
menjadi media terbaik bagi pertumbuhankuman.
. 6irkulasi perifer bisa terganggu yang
menempatkan pasien pada peningkatan resiko
terjadinya kerusakan pada kulit?iritasi kulit
dan infeksi.
-. embantu dalam mem7entilasi semua daerah
paru dan memobilisasi sekret.
8/17/2019 inform consen transfusi darah
http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 20/21
BAB I@
PENU9UP
4.1 'esimpulan
a. 'iabetes ellitus adalah suatu penyakit kronik yang menimbulkan gangguan multisistem dan
mempunyai karakteristik hyperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin atau kerja insulin
yang tidak adekuat.
b. 4engkajian data penyakit 'iabetes ellitus dapat memberikan hasil ber7ariasi antara pasien satu
dengan yang lain. 4ada umumnya data dan gejala yang ditemukan timbul sebagai akibat
terjadinya kekurangan insulin sehingga glukosa tidak masuk ke dalam sel.
c. 4erawatan dan pengobatan 'iabetes ellitus terdiri dari diet, yang merupakan hal yang sangat
berperan, latihan fisik yang tepat, obat<obatan dan juga pendidikan kesehatan mengenai penyakit
tersebut.
4.( 0aran
a. $agi klien dan keluarga setelah mengetahui tentang penyakit 'iabetes ellitus serta
komplikasi yang ada maka klien perlu menyadari keadaan dirinya, sehingga perlu
melakukan kontrol yang efektif mungkin untuk mencegah terjadinya peningkatan gula
darah dan diharapkan keluarga dapat bekerja sama dalam hal ini.
b. Untuk masa yang akan datang, penulis mengusulkan jika memungkinkan bahwa dalam
melaksanakan asuhan keperawatan untuk penulisan karya tulis ini perlu diberi waktu
agak lama agar memudahkan dalam melakukan e7aluasi.
DA>9A& PU09A'A
Almatsier sunita()): Penuntun Diet <ramedia?;akarta
$are J 6u>anne, *88*, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah,olume *, (Edisi !",
EG@%0akarta
8/17/2019 inform consen transfusi darah
http://slidepdf.com/reader/full/inform-consen-transfusi-darah 21/21
$runner J 6uddarth. (*88*". Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Ed !. EG@ %0akarta
@arpenito, 1, Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan, (Edisi *", EG@%0akarta
@.ong $arbara,1, Perawatan Medikal Bedah, EG@%0akarta
@orwin,. 0. Eli>abeth, *881, Patofisiologi, EG@%0akarta
Ganong, 1/, Fisiologi Kedokteran, EG@, 0akartaGibson, 0ohn, *88+, Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat , EG@%0akarta
Guyton dan ;all, 1/, Fisiologi Kedokteran, (Edisi ", EG@%0akarta
0an 3ambayong, dr. (*888". Patofisiologi ntuk Keperawatan. EG@ %0akarta
95UI, 1/, Patologi, 95UI% 0akarta
4rice. 6.&. (1-". Patofisiologi, !disi Kedua, EG@ %0akarta
3arwoto, dkk, *81*, Keperawatan Medikal Bedah "angguang #istem !ndokrin. 3I%0akarta